Upload
arif-setiawan
View
45
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan tentag ABL
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sebelum membahas mengenai metode gravitasi, maka perlu dipahami terlebih
dahulu apa arti dari gravitasi itu sendiri. Gravitasi adalah gaya tarik antar partikel
yang memiliki nilai massa
Metode gravitasi adalah satu dari beberapa metode dalam geofisika yang biasa
digunakan dalam melakukan suatu eksplorasi. Fungsi metode ini adalah untuk
menghitung ragam medan gravitasi bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan
densitas antar batuan. Dalam penerapannya, metode ini mengamati perbedaan antara
nilai medan gravitasi di suatu titik dengan suatu titik lainya sehingga apabila ada
suatu zona massa dibawah permukaan bumi maka akan memberikan gangguan
terhadap medan gravitasi. Gangguan terhadap medan gravitasi inilah yang dinamakan
dengan anomali gravitasi yang kemudian diukur dan dianalisa untuk mengetahui apa
yang dibawah permukaan tersebut.
Pada laporan ini membahas tentang Anomali Bouguer Lengkap (ABL). ABL
adalah nilai anomali bouguer yang didapat dengan mengkoreksi nilai anomali
bouguer sederhana terhadap medan baik darat maupun laut.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum pengolahan data ABL ini adalah untuk memahami
konsep dan melakukan pengolahan sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu
tujuan dari praktikum acara ABL ini adalah untuk mendapatkan nilai ABL yang
didapatkan dari koreksi darat dan juga koreksi medan marine yang kemudian diolah
untuk menjadi sebuah peta ABL.
1
2
3
4
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
III.1. Diagram Alir Pengolahan Data
v
Gambar III.1 Diagram Alir Penelitian
5
Koreksi medan darat
Kesimpulan
Seles
Data Sintetik
Peta ABL
Surfer
Koreksi Medan
ABL
Mula
Koreksi medan marine
Gravy900 MicroDem Topex.usdc.edu
Rockwork
Gravy3600
III.2 Pembahasan Diagram Alir Pengolahan Data
Pengolahan data ABL adalah lanjutan dari pengolahan data ABS
dimana nilai data sintetik nya adalah sama jika dibandingkan dengan
data ABS
Yang pertama harus dilakukan adalah mendapatkan koordinat sayatan
daerah observasi dan menghitung nilai anomaly medan darat nya
menggunakan gravy900.
Dalam pengolahan menggunakan gravy900 ini memerlukan data
dalam bentuk notepad (.TXT) dimana nilai Z, Y dan Z nya sudah
dipisah menjadi beberapa folder untuk kepentingan pengolahan data.
Setelah dilakukan pengukuran koreksi medan darat, dilakukan pula
koreksi medan laut dimana nilai Z dari data didapatkan melalui
pemrosesan koordinat melalui website khusus yang kemudian nantinya
nilai yang didapatkan diolah kembali menggunakan software
gravy3600 untuk mendapatkan nilai koreksi medan laut nya.
Dilakukan pengolahan data koreksi medan laut dan juga darat untuk
mendapatka nilai koreksi medan yang sebenarnya dengan
mempertimbangkan nilai densitas rata-rata medan sekitarnya.
NIlai ABL didapatkan setelah koreksi medan keseluruhan didapatkan
dan kemudian diolah menggunakan surfer untuk mendapatkan suatu
peta ABL daerah observasi.
Melakukan interpretasi data dengan mengkorelasikan peta ABL
dengan peta geologi daerah observasi.
6
7
IV.2 PetaAnomali BouguerLengkap
8
Gambar IV.1Peta Anomali Bouguer Lengkap
Dengan mengacu pada peta ABL diatas, nilai ABL tertinggi pada daerah penelitian
adalah senilai 87 mGal dan nilai ABL terendah pada daerah penelitian ini adalah senilai 60
mGal. Untuk nilai ABL pada line 9 sendiri terdapat 3 gradasi warna yang masing-masing
9
mewakili nilai ABL tersendiri. Untuk warna-warna yang terdapat pada line 9 sendiri adalah
warna merah, kuning dan juga hijau. Untuk warna merah mewakili nilai 82 mGal – 86 mGal,
untuk warna kuning mewakili nilai 76 mGal – 81 mGal dan untuk warna hijau mewakili nilai
73 mGal – 75 mGal. Untuk gradasi nilai ABL pada line 9 sendiri adalah bahwa pada daerah
sisi utara dari line 9 memiliki nilai ABL tertinggi senilai 86 mGal dan pada daerah selatan
emiliki nilai ABL terendah dengan nilai 73 mGal.
Untuk gambaran keseluruhan peta ABL diatas adalah bahwa pada sisi utara di
dominasi oleh warna merah dan semakin kearah selatan, warna nya semakn berubah menjadi
ungu. Warna merah pada sisi utara dengan range 87 mGal hingga 77 mGal mengindikasikan
adanya intrusi batuan beku di daerah tersebut, kemudian untuk daerah tengah dari peta
didominasi oleh warna hijau dengan range 69 mGal – 76 mGal yang menunjukkan adanya
persebaran batuan sedimen dan untuk daerah selatan memiliki warna biru hingga ungu
dengan range 60 mGal – 69 mGal menunjukkan bahwa daerah tersebut didominasi oleh soil.
BAB V
PENUTUP
10
V.1. Kesimpulan
Metoda gravitasi adalah suatu metoda eksplorasi yang mengukuran
medan gravitasi pada kelompok-kelompok titik pada lokasi yang berbeda dalam suatu
area tertentu. Tujuan dari eksplorasi ini adalah untuk mengasosiakan variasi dari
perbedaan distribusi rapat massa dan juga jenis batuan.
1. Nilai ABL tertinggi pada daerah penelitian adalah senilai 87 mGal dan nilai ABL
terendah pada daerah penelitian ini adalah senilai 60 mGal
2. Nilai ABL pada line 9, terdapat 3 gradasi warna yang masing-masing mewakili
nilai ABL tersendiri. Untuk warna-warna yang terdapat pada line 9 sendiri adalah
warna merah, kuning dan juga hijau. Untuk warna merah mewakili nilai 86 – 82
mGal, untuk warna kuning mewakili nilai 81 – 76 mGal dan untuk warna hijau
mewakili nilai 75 – 73 mGal. Untuk gradasi nilai ABL pada line 9 sendiri adalah
bahwa pada daerah sisi utara dari line 9 memiliki nilai ABL tertinggi senilai 86
mGal dan pada daerah selatan memiliki nilai ABL terendah dengan nilai 73 mGal.
3. Deskripsi keseluruhan peta ABL adalah bahwa pada sisi utara di dominasi oleh
warna merah dan semakin kearah selatan, warna nya semakn berubah menjadi
ungu. Warna merah pada sisi utara dengan range 87 mGal hingga 77 mGal
mengindikasikan adanya intrusi batuan beku di daerah tersebut, kemudian untuk
daerah tengah dari peta didominasi oleh warna hijau dengan range 69 mGal – 76
mGal yang menunjukkan adanya persebaran batuan sedimen dan untuk daerah
selatan memiliki warna biru hingga ungu dengan range 60 mGal – 69 mGal
menunjukkan bahwa daerah tersebut didominasi oleh soil.
V.2. Saran
Dalam melakukan pengajaran dalam acara kelas diharapkan dapat
diefisiensian supaya dalam pengerjaan software dapat lebih mudah dan lebih jelas.
11