24
Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September 2014 Diskusi kelompok dibagi dalam 3 agenda, 1) Diskusi aspirasi Proyek Kemakmuran Hiaju, 2) Diskusi Kelembagaan MSF kedepan dan 3) Rencana Tindak Lanjut dari hasil pertemuan Pemangku Kepentingan yang dilakukan saat ini. Diskusi ini dikuti oleh 30 orang, 6 perempuan dan 24 laki-laki dari instansi pemerintah, instansi vertical, LSM lokal dan kelompok masyarakat yang berada di KLU. Selain itu juga dihadiri oleh P3W UNRAM, PPLH UNRAM, SCBFWM, LP2IP-NTB dan LSM yang berkantor di Mataram seperti PEKKA-NTB, FFI, Koslata, Transform, PSP NTB, YKPR-NTB, LSBH-NTB, Lumbung NTB, ANNISA, YSLPP, LSDM, Santai dan Santiri (17 orang, 4 perempuan dan 13 laki-laki). Diskusi kelompok KLU difasilitasi oleh Nina Hernidiah dan Hirmen Sofyanto, serta Pak Sigit Widodo, khususnya dalam penjelasan kegiatan Participaory Land Use Palnning (PLUP). 1) Diskusi Aspirasi Proyek Kemakmuran Hijau Diskusi dimulai pada Hari Selasa, 15.45 17.00, kemudian dilanjutkan pada Hari Rabu pada pukul 09.00 11.00. Diskusi Selalasa lebih fokus pada mengidentifikasi potensi di KLU terkait dengan Renewable Energy, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pertanian Berkelanjutan. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk menuslikan gagasannya di meta plan dan dikumpulkan ke fasilitator. Hal ini dilakukan satu persatu antara RE, PSDA dan PB. Kemudian fasilitator melakukan kompilasi untuk diperdalam pada diskusi lanjutan pada Hari Rabu. Hari Rabu, diskusi dimulai dengan pemaparan hasil kompilasi oleh fasilitator, kemudian peserta dibagi dalam dua kelompok sesuai dengan potensi yang muncul pada identifikasi. Yaitu: 1) Kelompok Hulu (isu HKm, HTR, Hutan Desa, Pariwisata, Perkebunan dan Pertanian) dan 2) Kelompok Hilir (Potensi Pesisir dan pantai, pariwisata dll). Hasil diskusi dari kedua kelompok tersebut adalah: Energi Terbarukan Tema Lokasi Potensial Pelaksana Biogas - Limbah ternak : o di 5 Kecamatan (Kayangan, Gangga, Pemenang, Bayan, Tanjung) Populasi ternak sapi di KLU /th 2013 mencapai 65.000 dengan metode kandang kelompok, ketersediaan pakan masih mencukupi, bermanfaat jangka panjang, limbah digunakan untuk pupuk organic, membantu perempuan untuk kegiatan produktif, bisa terjangkau oleh golongan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Kelompok Tani Ternak/Koperasi Tani Catatan: Ada regulasi tentang bantuan ternak potensi untuk memanfaatkan limbah ternak yang dikandang kolektif

Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

  • Upload
    dothuan

  • View
    263

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Annex 2. Hasil Kerja Kelompok

Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq

Mataram, 9-10 September 2014

Diskusi kelompok dibagi dalam 3 agenda, 1) Diskusi aspirasi Proyek Kemakmuran Hiaju, 2) Diskusi

Kelembagaan MSF kedepan dan 3) Rencana Tindak Lanjut dari hasil pertemuan Pemangku Kepentingan

yang dilakukan saat ini.

Diskusi ini dikuti oleh 30 orang, 6 perempuan dan 24 laki-laki dari instansi pemerintah, instansi vertical,

LSM lokal dan kelompok masyarakat yang berada di KLU. Selain itu juga dihadiri oleh P3W UNRAM,

PPLH UNRAM, SCBFWM, LP2IP-NTB dan LSM yang berkantor di Mataram seperti PEKKA-NTB,

FFI, Koslata, Transform, PSP NTB, YKPR-NTB, LSBH-NTB, Lumbung – NTB, ANNISA, YSLPP,

LSDM, Santai dan Santiri (17 orang, 4 perempuan dan 13 laki-laki).

Diskusi kelompok KLU difasilitasi oleh Nina Hernidiah dan Hirmen Sofyanto, serta Pak Sigit Widodo,

khususnya dalam penjelasan kegiatan Participaory Land Use Palnning (PLUP).

1) Diskusi Aspirasi Proyek Kemakmuran Hijau

Diskusi dimulai pada Hari Selasa, 15.45 – 17.00, kemudian dilanjutkan pada Hari Rabu pada pukul

09.00 – 11.00. Diskusi Selalasa lebih fokus pada mengidentifikasi potensi di KLU terkait dengan

Renewable Energy, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pertanian Berkelanjutan. Setiap peserta

diberikan kesempatan untuk menuslikan gagasannya di meta plan dan dikumpulkan ke fasilitator. Hal

ini dilakukan satu persatu antara RE, PSDA dan PB. Kemudian fasilitator melakukan kompilasi untuk

diperdalam pada diskusi lanjutan pada Hari Rabu.

Hari Rabu, diskusi dimulai dengan pemaparan hasil kompilasi oleh fasilitator, kemudian peserta dibagi

dalam dua kelompok sesuai dengan potensi yang muncul pada identifikasi. Yaitu: 1) Kelompok Hulu

(isu HKm, HTR, Hutan Desa, Pariwisata, Perkebunan dan Pertanian) dan 2) Kelompok Hilir (Potensi

Pesisir dan pantai, pariwisata dll).

Hasil diskusi dari kedua kelompok tersebut adalah:

Energi Terbarukan

Tema Lokasi Potensial Pelaksana

Biogas

- Limbah ternak :

o di 5 Kecamatan (Kayangan, Gangga, Pemenang,

Bayan, Tanjung) Populasi ternak sapi di KLU /th

2013 mencapai 65.000 dengan metode kandang

kelompok, ketersediaan pakan masih mencukupi,

bermanfaat jangka panjang, limbah digunakan untuk

pupuk organic, membantu perempuan untuk kegiatan

produktif, bisa terjangkau oleh golongan masyarakat

ekonomi menengah ke bawah.

Kelompok Tani

Ternak/Koperasi Tani

Catatan:

Ada regulasi tentang

bantuan ternak potensi

untuk memanfaatkan

limbah ternak yang

dikandang kolektif

Page 2: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

o Ampas Biogas (slury) untuk pellet ikan dan bebek

o Genggelang, Kecamatan Gangga

o Bayan

o Gondang Timur, Desa Gondang, Kecamatan Gangga

o Santong—Mengurangi penebangan kayu

o Integrasi biogas dengan ternak –peningkatan ekonomi

masyarakat

- Limbah kotoran manusia: wilayah pesisir dan upland

- Wilayah yang belum memadai/memiliki penerangan

(masih perlu klarifikasi lokasi-lokasi yang belum ada

penerangan)

Biomass - Pemanfaatan Cangkang kemiri Desa Bentek dan

Pemenang

- Kemiri dan Jarak Kepyar (320 Ha di wilayah Kecamatan

Kayangan dan Bayan) sumber bahan bakar omprongan

tembakau & home industry, memperbaiki kondisi

lingkungan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan

pendapatan, biaya murah, mudah dilakukan

- Potensi pengembangan Jarak masih perlu dijajagi.

Bioetanol - Desa Gangga

Micro

Hydro

(PLTMH

)

- Desa Selengen, Gangga & Kayangan

- Potensi air terjun: Lokok sidutan, sambik jengkel, amor-

amor, pandua (Kayangan) dan Lokok putek (Bayan)

- Yang sudah ada: 1) PLTMH Kokok Putih, 2) PLTMH

Santong dan 3) PLTMH Bayan (Teres Genit & Ko

Sabang)

- Potensi PLTMH: 1) PLTMH Dusun Kuripan, Desa

Rempek (Bendungan Rempek), KecamatanKayangan, 2)

PLTMH Selelos – Bentek & Tiu Teja-Santong, 3) PLTMH

Senjajak-Sambik Bangkol

Swasta

Masyarakat untuk skala

mikro

Solar/Ten

aga Surya

(PLTS)

- Gili Trawangan (Pulau Mandiri Energi), Kecamatan

Gangga, Kayangan dan Bayan

- Potensi PLTS: 1) PLTS Komunal Desa Selengen (3

dusun), 2) PLTS Komunal 3 Gili

Pemdes Gili Indah

Pemda KLU

Swasta

Masyarakat untuk skala

mikro

Tenaga

Angin - Desa Malaka, kecamatan Pemenang (sepanjang jalan

Provinsi Nipah-Malimbu) digunakan sebagai

penerangan jalan dan obyek wisata, diperlukan kajian

tentang kelayakan kecepatan angin

Swasta

Masyarakat untuk skala

mikro

Tenaga

Arus

Laut/air

laut

- Gili Trawangan dan 21 Desa pesisir

Swasta

Masyarakat untuk skala

mikro

LSM

Pertanian Berkelanjutan

Tema Lokasi Potensial Pelaksana

Peternakan - Peternakan sapi, kambing dan unggas (ternak besar dan

kecil) diintegrasikan dengan biogas, pemanfaatan limbah BUMDES

Kelompok Masyarakat

Page 3: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

ternak untuk pupuk organic dan invetasi petani. Semua

wilayah KLU memiliki potensi peternakan.

- Penggemukan sapi jantan, contoh di Genggelang

- Potensi lahan tersedia dan masyarakat memiliki

keterampilan pemeliharaan ternak, dan pakan memadai

- Pengembangan bibit ternak, bibit unggul pertanian. Ada

contoh di Desa Santong, Dusun Gubuk Baru.

dan Masyarakat

Miskin

Kelompok Tani

Ternak

Perkebunan - Kopi, pisang, cacao, cengkeh berlokasi di wilayah hulu

KLU

- Karet

- Kayu-kayuan: Mahoni, Jati

- Kelapa –diseluruh kecamatan

- Mete – diseluruh kecamatan

- Kopi – diseluruh kecamatan

- Padi – diseluruh kecamatan

- Cacao – di 4 kecamatan

- Cengkeh – 2 kecamatan

- Duren – 3 kecamatan

- Mangga dan pisang – seluruh kecamatan

- Avocado – 3 kecamatan

- Pengolahan VCO dari sumberdaya kelapa yang

berlimpah

- Aren

- Pemenang: Kelapa, aren coklat

- Pemanfaatan sabut kelapa—bahan pelapis kursi mobil

- Budidaya Bambu –Desa Karang Bajo, Kecamatan Bayan

- Teh: Kecamatan Bayan

- Sertifikasi organic perkebunan Mangga (bayan dan

kayangan)

BUMDES

Kelompok masyarakat

miskin

Catatan:

RPJMD 2010-2014: KLU

mencanangkan sebagai

wilayah penghasil

cacao skala nasional

Pertanian - Padi, jagung dan kacang tanah

- Pengembangan tanaman keladi sebagai alternatif pangan

di Jenggala dan Tegal Maja (Ada Lokasi Kelola

Masyarakat dalam bentuk HKm, bisa memanfaatkan

lahan dibawah tegakan untuk penanaman keladi sebagai

sumber cadangan pangan)

- Padi, Palawija dan Jagung –Potensial di Tanjung dan

Gangga

- Jagung, Potensila di Desa Akar-akar dan Mumbul Sari

- Jagung dan Kedelai, potesi di Desa Bayan

- Beras organic di seluruh kecamatan

- Pengembangan Embung di Desa Sambik Elen,

Kecamatan Bayan

- Pengembangan Singkong, potensial di seluruh KLU

- Penyediaan sarana produksi kelompok tani jagung,

khusunya di Bayan dan Kayangan.

Pengelolaan Sumberdaya Alam

Page 4: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Tema Lokasi Potensial Pelaksana

HKM Kecamatan Kayangan: Santong (Ijin), Gumantar, Salut,

Selenggen .

Kecamatan Bayan : Munder

Kecamatan Tanjung : Jenggala (Ijin), Tegal Maja,Teniga,

Sigar Penjalin.

Luas Lahan 758 hektar

Kecamatan Bayan hanya memiliki Hutan Produksi.

Kecamatan Tanjung, Pemenang, Kayangan, dan Gangga

memiliki Hutan lindung dan hutan Produksi.

Potensi HHBK:

1. Kopi

2. Kakao

3. Kemiri

4. Duren

5. Alpukat

6. Madu

7. Cengkeh

8. Bambu

9. Nangka

10. Rempah-Rempah

11. Karet

Potensi HHK

1. Sengon

2. Gaharu

3. Raju Mas

4. Mahoni

5. Jabon

6. Udu

7. Gamelina

8. Karet

KPH Rinjani Barat dan

Kelompok HKm

Dinas PPKKP

Kab.KLU

Konsepsi

PUGAR

PILAR (Pondok

Informasi Belajar)

SAMANTA

Koperasi Masyarakat

Hutan

Kelompok Masyarakat

pinggir hutan

Hutan Adat Luas hutan adat 365 hektar. Status : sudah ada Putusan

MK No.35 namun belum ada pengukuhan perda yang

dibuat oleh daerah. Sedangkan awiq-awiq masyarakat

tentang pengelolaan hutan adat sudah ada.

Luas KPH Rinjani Barat 41.000 hektar

Lokasi :

Kecamatan Bayan: Sukadana, Senaru.

KecamatanKayangan : Gumantar

Kecamatan Gangga : Rempek, Sambi Bangkol,

Bentek,Genggelang

Kecamatan Tanjung : Jenggala

Masyarakat adat

Dishut Kab.KLU

KPH Rinjani Barat

Catatan:

RPJMD 2010-2014:

Pencanangan Lahan

untuk Cacao

Hutan

Rakyat

Disemua wilayah di KLU Masyarakat

Page 5: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Pariwisata - Pemanfaatan air terjun : Tiu Teja, Sendang Gile,

Sekeper, Tiu Pupus,Kerta Gangga, Tiu Kelep, Tiu

Roton,Tiu Melesong, Jong Pelangka,

- Eko Turism : Desa Bentek dan Sokong

- Wisata Religi : Kecamatan Bayan, Desa Bentek,Desa

sokong.

- Wisata aut bond, motor cross : Desa Rempek, Karang

Bajo, Sokong, Genggelang, Bentek, Teniga,Tegal Maja

- Bale Adat : Desa Senaru,Desa Sukadana

(Segenter),Desa Karang Bajo, Desa Bayan Beleq, Desa

Loloan,Blek Kayangan, Pengembuk, Prawira

- Agrowisata dan Ekowisata : Kerujuk

- Clean-Up Rinjani

- Wisata berkuda di Kawasan Hutan di Desa Rempek-

Genggelang-Samba

- Ecowisata: Kecamatan Pemenang, Bayan dan

Kayangan

- Eco Techno Village: Karang Bajo, dan Desa Adat

- Eco climate village : Desa Medane sudah memiliki

master plan

Masyarakat Lokal –

Sebagai Mata

Pencaharian

Pelaku pariwisata dan

investor

Air Lokasi di 5 Kecamatan di KLU

- Perlindungan Mata air di Rempek

- Pengelolaan air bersih/air minum di desa Rempek

Kecamatan Gangga

- Pengelolaan mata air pantai Kerakas menjadi air

mineral

- Air bersih untuk masyarakat di HKm Meleko

Bangkit,Desa Jenggala, Tanjung

- Irigasi di Kecatan Bayan

Pamdes

PDAM

Swadaya Masyarakat

Rehabilitasi

Lahan - Lahan-lahan kritis ditanami pohon-pohonan, khususnya

di lahan miring (gangga, kayangan dan bayan)

RTRW

KLU

Sudah ditetapkan (2011-2031) – RDTL dalam proses

Sumber Daya Pesisir dan Laut

Tema Lokasi Potensial Pelaksana

Perikanan

Tangkap

- Kecamatan Pemenang : Desa Malaka, Pemenang

Timur, Pemenang Barat

- Kecamatan Tanjung : Desa Sigar Penjalin, Medana,

Sokong, Tanjung, dan Jenggala

- Kecamatan Gangga : Desa Gondang, Genggelang,

Rempek, Sambik Bangkol

- Kecamatan Kayangan: Desa Kayangan ,Gumantar,

Selengen

- Kecamatan Bayan: Desa Akar-Akar, Mumbul Sari,

- Kelompok Nelayan

Terdapat sekitar 20

desa pesisir yang

potensial untuk

perikanan tangkap di

KLU

Page 6: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Sukadana dan Sambik Elen

Perikanan

budidaya/

Tawar

- KecamatanTanjung Desa Jenggala, Kecamatan

Gangga-Desa Bentek, Kecamatan Bayan( Desa Loloan

dan Desa Karang Bajo) KecamatanPemenang (Desa

Pemenang Barat)

- Potesi: Patin, Mujaer dan Karper

- Kelompok Masyarakat

Restoking - Kali Segara (KecamatanTanjung dan KecamatanBayan

)

- Potensi: Patin dan Mujaer

- Kelompok Masyarakat

KJA - Kali Segara (Desa Gondang dan Desa Jenggala) Desa

Medana, Desa Tanjung, dan Desa Sokong

- Potensi: Kerapu

- Masyarakat/ kelompok

nelayan

Rumpon (

Laut Dalam

)

- Kecamatan Bayan (Desa-Akar-akar),

KecamatanGangga (Perairan Desa Sambi Bangkol dan

Perairan Lempenge Desa Rempek)

- Potensi: Ikan Tuna dan Tongkol dan Hiu

-

- Kelompok Nelayan

Rumput

Laut

- KecamatanGangga Dan Kecamatan Kayangan

Catatan: Ada di Dokumen RZWP3K KLU

- Kelompok Nelayan

Sumber

Mata Air

Tawar

- Perairan Pantai Karakas Desa Genggelang Kecamatan

Gangga

- Sumber air tawar di tengah laut, ada usulan untuk

pengembangan air untuk rumah tangga dan Rencana

membentuk KKLD ( kawasan konservasi laut daerah)

untuk melindungi sumber air tersebut dan karang yang

ada

- Pemda KLU

Transplantas

i terumbu

Karang

- Gili Matra

- Kecamatan Pemenang, KecamatanTanjung dan

KecamatanGangga

Catatan:

- Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

(Dokumen RZWP3K Sudah ada tinggal menunggu

Perbup)

- BKKPN

- Gili Eco Trust

- LMNLU

Rehabilitasi

Mangrove

- Gili Meno dan Kecamatan Gangga dan Kecamatan

Bayan )

- Catatan:

- Sudah ada RPRZ TWP Gili Matra

- Gili Eco Trust

- Gili Care

- LMNLU

- Pokmaswas

- WCS

- UNRAM/Akademisi

- PEMDA

Page 7: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Eco Climate

Village

- Desa Medane, sudah memiliki Master Plan - LMNLU dan Santiri

Foundation

- Pemda KLU

DELTA

API_ Desa

Ekologis

Tangguh

dan Adaptif

Perubahan

Iklim

- Dusun Gili Air, Desa Medane dan Desa Gondang ,

Sudah memiliki Master Plan

- LMNLU

- Pemda

- Santiri Foundation

Agrowisata - Desa Gili Indah Pengolahan limbah sampah

(melibatkan Ibu-ibu rumah tangga, mengelola sampah

menjadi pupuk kompos yang digunakan untuk

menanam sayuran

- Gili Eco Trust

- Gili Care

- LMNLU

- Pokmaswas

- WCS

- UNRAM/Akademisi

- PEMDA

Ekowisata - Desa Gili Indah

- Pemenang, Bayan dan Kayangan

- Ekowisata Birdwaching di Gili Meno

- PEMDA

- LSM

Wisata

Kuliner

pantai:

- Desa Gili Indah,

- Lempenge-Montong Pal (Desa Rempek)

- Pemenang, Gangga dan Kayangan

- Masyarakat

2) Diskusi Kelembagaan MSF

Belajar dari forum yang sudah ada yaitu:

- Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) KLU – Ketua Bpk Heryanto

Inisiator: BPBD KLU dan Oxfam

- Forum Lintas Actor (FORLADAIMA DAIGUN) – Ketua Ripsah

Inisiator: ACCESS dan BAPPEDA

- Gendurasa – Pertemuan antara Pemerintah /SKPD dan Masyarakat –inisiator ACCESS

Untuk mengawal dan memonitoring proyek Kemakmuran Hijau, diraskan oleh peserta bahwa penting

untuk membentuk forum baru, yaitu FORUM PEMANGKU AMANAH KLU. Forum ini diharapkan

Page 8: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

dapat menjadi wadah para pihak dalam berkontribusi pada pembangunan KLU, dan tidak hanya

sebatas pada Proyek Kemakmuran Hijau.

Forum ini akan terdiri dari: Pemerintah, LSM, Kelompok Masyarakat dan Keterlibatan Unsur

Perempuan.

3) Rencana Tindak Lanjut

1. Forum Pemangku Amanah

Konsolidasi dengan BAPPEDA pad atanggal 15-16 September 2014, koordinasi akan difasilitasi

oleh Bagian Pemerintahan Kabupaten KLU: Dasar hukum :

MoU Kabupaten antara MCA-Indonesia dengan Kabupaten KLU (Bupati KLU)

SK Tim Koordinasi di Propinsi NTB yang sudah dibentuk oleh Gubernur NTB (ada wakil

dari KLU yang diduduk dalam Tim tersebut)

2. Pengembangan Kerangka Acuan/TOR untuk diskusi dengan BAPPEDA, SKPD, dan organisasi

Non Pemerintah:

Tim Perumus:

Pemda: Bpk H. Irnadi Kusuma, Ibu Evi, Pak Soni dan Pak Gatot

Tim Hulu: Almaudodi, Ibu Susi

Tim Hilir: Samsul Muhyin

Tanggal 16 September 2014 akan difasilitasi oleh Bapak H. Irnadi Kusuma (Kepala Bagian

Pemerintahan KLU)

3. Pertemuan Forum Pemangku Amanah

Tentatif waktu: 24-30 September 2014

Page 9: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

LLAAPPOORRAANN PPRROOSSEESS DDAANN HHAASSIILL DDIISSKKUUSSII KKEELLOOMMPPOOKK TTEERRFFOOKKUUSS ((FFGGDD)) KKAABBUUPPAATTEENN

LLOOMMBBOOKK TTEENNGGAAHH

Proses FGD di tingkat Kabupaten dilaksanakan sejak hari pertama, Selasa, 8 September 2014 pukul

15.00 dan dilanjutkan pada hari kedua, Rabu, 9 September 2014 mulai pukul 08.30 hingga pukul

14.00. Seluruh kegiatan diskusi tingkat Kabupaten ini bertenmpat di Ruang Batu Jai, Kantor Bappeda

Propinsi NTB.

Hasil dari diskusi Forum Kabupaten ini kemudian diplenokan pada forum Pleno Propinsi yang

bertempat di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur Propinsi NTB pada hari kedua, mulai pukul 14.00 –

16.00.

A. PROSES

Proses diskusi kelompok di Kabupaten Lombok Tengah difasilitasi oleh District Relationship Manager

bersama National Relationship Manager dan tim pusat lainnya. Selengkapnya gambaran proses dan

hasilnya adalah sebagai berikut:

Hari 1: Selasa, 8 September 2014, 15.00 – 17.00

D.1. Identifikasi Kawasan dan Kebijakan Pembangunan Kawasan

Proses diskusi diawali dengan melakukan eksplorasi bersama terhadap pembagian zona/kawasan dan

fokus pembangunan Kabupaten Lombok Tengah. Dari proses ini diketahui bahwa Pemerintah

Kabupaten Lombok Tengah saat ini sudah melakukan pembagian zonasi wilayah pembangunan

menjadi 3 zona yaitu Kawasan Utara, Tengah dan Selatan.

Kawasan Utara yang berada di wilayah lereng Gunung Rinjani ini meliputi wilayah Kecamatan

Pringgarata, Batukliang, Batukliang Utara dan Kecamatan Kopang. Kawasan ini disebut sebagai

sebagai Kawasan “Aik Meneng” (Air Jernih), yangb mengandung makna sebagai kawasan

perlindungan dan pelestarian sumberdaya alam dalam rangka menjaga keberlangsungan pemanfaatan

hasil-hasilnya. Hal ini relevan dengan kenyataan bahwa di kawasan tersebut terdapat hutan lindung

dan hulu dari seluruh sungai serta mata air di Kabupaten Lombok Tengah. Kawasan yang juga telah

ditetapkan sebagai “Kawasan Agropolitan Aik Meneng ini merupakan sentra pengembangan Hutan

Kemasyarakatan (HKm), perkebunan rakyat dan hortikultura serta perikanan air tawar.

Selanjutnya Kawasan Tengah dikenal dengan nama “Kawasan Tunjung Tilah” (Bunga Tunjung tetap

lestari) yang mengandung makna bahwa kegiatan produksi dan budidaya tetap berkelanjutan. Kawasan

ini memang merupakan sentra produksi pertanian sawah dan industri kerajinan serta jasa. Wilayah ini

meliputi Kecamatan Praya, Praya Tengah, Janapria dan Jonggat. Sebagai Kabupaten yang memiliki

lahan persawahan terluas di Lombok, sebagian besar sawah tersebut terkonsentrasi di bagian tengah

ini. Demikian juga industri kerajinan, terutama yang bebahan baku anyaman rotan-ketak dan bambu,

maupun kegiatan jasa dan perdagangan.

Kawasan Selatan di sisi lain, dikenal sebagai “Kawasan Empak Bau” (Ikan tertangkap) yang

merupakan sentra pengembangan perikanan laut dan pariwisata. Di kawasan ini terdapat pelabunan

perikanan nasional di Teluk Awang dan Kawasan Wisata Mandalika Resort. Selain itu kawasan ini

Page 10: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

juga merupakan sentra pengembangan pertanian lahan kering serta Hutan Tanaman Rakyat (HTR).

Kawasan ini meliputi Kecamatan Praya Barat Daya, Praya Barat, Pujut dan Praya Timur.

Selain pembagian kawasan, pemerintah Kabupaten Lombok Tengah juga sudah menetapkan 3 fokus

utama pembangunan, yaitu Pembangunan Ekonomi yang terangkum dalam ATM (agricultural,

tourism and marine), Pencapaian Target MDGs serta Program Pendukung lainnya.

Selanjutnya dilakukan identifikasi potensi GP yang terdapat di masing-masing zona tersebut. Proses

ini dilakukan hingga hari kedua.

Tabel 1. Potensi Masing-Masing Wilayah Pembangunan Lombok Tengah

KAWASAN UTARA

(Kec. Batukliang Utara,

Batukliang, Pringgarata,

Kopang)

KAWASAN TENGAH

(Kec. Praya, Praya Tegah,

Janapria, Jonggat)

KAWASAN SELATAN

(Kec. Praya Barat, Praya

Barat Daya, Pujut, Praya

Timur)

Hutan Lindung, Kawasan

Konservasi (Taman

Nasional)

Sentra pertanian sawah Hutan Produksi, hutan lindung

dan Taman Wisata Alam

(TWA)

Perkebunan rakyat Industri Kerajinan (anyaman

rotan-ketak, bambu, kayu,

dll)

Sentra Pariwisata Laut/Pesisir

Kawasan Mandalika yang

termasuk ke dalam MP3EI

koridor IV

Pertanian sawah Industri jasa Pertanian sawah dan lahan

kering

Hulu dari 3 DAS (Dodokan,

Jangkok, Renggung)

Perikanan air tawar Industri Kerajinan (tenun,

gerabah,)

Kawasan Agropolitan “Aik

Meneng”

Sentra perikanan laut

(Minapolitan)

Perikanan air tawar

Hari 2: Rabu, 9 September 2014, 08.30 – 13.00

D.2. Identifikasi Potensi GP, Program Potensial dan Issu pembangunan di masing-masing

Kawasan

Pada hari pertama, diskusi dilakukan secara pleno, dimana seluruh peserta berpartisipasi dalam satu

forum diskusi yang melibatkan seluruh peserta, akan tetapi karena progress pencapaian target hasil

diskusi dengan cara tersebut relatif lamban, sementara agenda yang tersisa masih cukup banyak, maka

pada hari kedua disepakati untuk membagi diskusi ke dalam 3 kelompok berdasarkan zonasi wilayah

pembangunan. Selanjutnya seluruh peserta membagi diri ke dalam zona yang ada berdasarkan wilayah

kerjanya masing-masing.

Masing-masing kelompok kemudian diminta untuk mengidentifikasi lebih detail mengenai potensi

wilayah, program yang potensial di kembangkan di masing-masing zona tersebut, serta issu dan

Page 11: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

problematika terkait dengan wilayah dan potensi tersebut. Gambaran hasil diskusi masing-masing

kelompok selengkapnya adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Potensi Kawasan, Program Potensial serta Issue/Problematika di Wilayah Utara/Zona “Aik

Meneng” (Kecamatan Pringgarata, Batukliang, Batukliang Utara, Kopang)

Kawasan

Strategis

dan Potensi

Kawasan

Program Potensial Issue/Problematika

Kawasan

1. Kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm) seluas 2100 Ha di Desa Pemepek (Kec. Pringgarata), Desa

Karang Sidemen, Lantan, Aik Bukak, Setiling (Kec. Batukliang Utara), Desa Aik Bual (Kec. Kopang)

Air

Karbon

Microhydro

Jasa

lingkungan

Program pengembangan tanaman unggulan dan andalan

(ketak, rotan, manggis, madu, durian, avokat, lidi dari daun

kelapa)

Penataan ruang (Kawasan)

Pengembangan mikrohidro

Program pengembangan kawasan jasa lingkungan karbon di

kawasan utara kabupaten Lombok Tengah

- Lembaga-lembaga

yg ada berbasis

proyek

- Kualitas SDM masih

rendah/terbatas

- Lapangan kerja

terbatas family

fragmented

- Akses dan Kontrol

perempuan thd

sumberdaya dan

manfaatnya masih

timpang

- Tumpuan

ketergantungan

pasokan air bersih

untuk wil. Tengah

dan Selatan

- Ancaman terhadap

keberlanjutan

pengelolaan SDA

(illegal logging,

penelantaran lahan

produktif)

2. Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Hutan Lindung dan buffer

zone

Geopark Rehabilitasi Kawasan Taman Nasional

Mitigasi perburuan satwa

Revitalisasi dan optimalisasi fungsi lindung

3. Luar Kawasan Hutan

Perkebunan Pengembangan sentra HHBK unggulan (pengolahan dan

pemasaran)

Kopi (Peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan

kontinuitas)

Pisang (pengembangan pisang unggulan)

Kakao (Peningkatan produktivitas, kwantitas, kwalitas dan

kontinuitas)

Kawasan

pertanian

organik (padi,

palawija,

hortikultura)

Pengembangan tanaman padi dan palawija secara organik

Pengembangan sistim pertanian terpadu dan terintegrasi

Optimalisasi lahan

Penguatan dan pengembangan kelembagaan (kelompok)

Peternakan Produktifitas sapi

Biogas

Pengembangan limbah pupuk organik

Inovasi pakan ikan

Pengembangan Kelembagaan kelompok

Perikanan Air

Tawar

Penguatan dan pengembangan kelembagaan (kelompok)

melalui pembentukan koperasi perikanan.

Page 12: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Kawasan

Strategis

dan Potensi

Kawasan

Program Potensial Issue/Problematika

Kawasan

Peningkatan produktifitas ikan jenis nila, karper dan lele

Penyediaan alat untuk produksi pakan ikan.

Peningkatan nilai tambah/add value (produk jadi)

Sitem informasi dan pemasaran.

Sumber Mata

Air

Penyelamatan mata air

Perlindungan mata air

Inventarisasi dan studi mata air

Home

industry &

Agro Industry

Pengembangan dan penguatan kapasitas kelompok

Pelatihan

Pemberian bantuan alat

Pemberian modal usaha

Peningkatan kualitas packing

Fasiliitasi pemasaran

Kawasan

ekowisata

(Pengembanga

n destinasi

wisata hijau

berbasis

masyarakat)

Penguatan kelembagaan kelompok

Pemetaan dan tata ruang

Penyiapan SDM melalui pendidikan dan pelatihan

Penyusunan sitem imformasi dan pemasaran (melalui

website, buklet, liflet dll)

Penyediaan fasilitas umum yang layak (toilet, musholla dan

jalan setapak)

Penyediaan lahan parkir yang memadai.

Sistim pengelolaan sampah yang baik dan sesuai.

Penyiapan akomodasi, transportasi dan souvenir (masyarakat

setempat sebagai pelaku)

Tabel 3. Potensi Kawasan, Program Potensial serta Issue/Problematika di Wilayah Tengah/Zona

“Tunjung Tilah” (Kecamatan Praya, Praya Tengah, Janapria, Jonggat)

No. Kawasan Strategis dan Program

Potensial Jendela Lokasi Issue dan Problematika

1 Pengembangan peternakan (sapi,

kambing dan unggas ) serta

pembangunan biogas dan biomassa

(tongkol jagung, jerami) dan limbah

ternak.

EBT Semua

Kecamatan

Zona tengah

Terbatasnya bahan bakar

alternatif untuk industri

pertanian dan perkebunan

Terbatasnya teknlogi

tepat guna, sarana dan

fasilitas (alat produksi

dan pasca produksi)

perlunya introduksi 2 Pengembangan dan pemanfaatan

sumber mata air desa Mekar Damai

Pertanian

Berkelanjut

Praya

Page 13: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

No. Kawasan Strategis dan Program

Potensial Jendela Lokasi Issue dan Problematika

(pertanian dan perikanan). an (PB) tekniologi tepat guna

(TTG).

Masih minimnya SDM

yang menguasai IPTEK

Lowongan kerja masih

terbatas

Keterbatsan bahan baku

untuk kerajinan rotan-

ketak

Terbatasnya modal dan

mitra usaha

Pencemaran lingkungan

dan berkurangnya

kesuburan lahan

Perlunya pengembangan

sarana pemanfaatan

sumber mata air secara

optimal

Masih kurangnya ruang

terbuka hijau (RTH) dan

Green Belt

Terbatasnya ruang

promosi dan pemasaran

secara langsung dan

online

Sampah rumah tangga

dan Rumah Sakit belum

dimanfaatkan untuk

kerajinan tangan dan

pupuk organic

Terbatasnya akses

informasi tentang produk

hasil pengolahan

3 Pengembangan sentra usaha, home

industry, makanan kering dan

basah, kerajinan, bahan bangunan

bata dan bataco, kerjainan rotan,

ketak, kulit,

SNRM/CB

NRM

Semua

Kecamatan

Zona tengah

4 Pengembangan Biomassa dari

limbah home industry dan rumah

tangga

EBT Semua

Kecamatan

Zona tengah

5 Pemeliharaan sumber mata air

melalui penghijauan

SNRM/CB

NRM

Praya

6 Diversifikasi pertanian dan

perkebunan (turinisasi)

PB Semua

Kecamatan

Zona tengah

7 Pemanfaat bendungan batujai untuk

wisata kota.

SNRM/CB

NRM

Praya dan Praya

Tengah

8 Pengembangan potensi produk

organic (holtikultura, melon,

semangka dan buah naga) yang

berkelanjutan

PB dan

SNRM/CB

NRM

Semua

Kecamatan

Zona tengah

9 Penyediaan gudang dan tungku

pengasapan ketak rotan di

kecaamatan Janapria dengan bahan

bakar limbah kemiri, tongkol

jagung, dsb.

PB Janapria

10 Normalisasi Sumber Daya Air

Bendungan Batu Jai dengan

pemanfaatan Enceng Gondok untuk

Biogas

SNRM/CB

NRM

Kecamatan

Praya dan Praya

Tengah (Desa

Panjisari,

Prapen, Leneng,

Sasake,Semayan

Lajut)

11 Integrasi Ruang Terbuka Hijau dan

Jalur Hijau (Green Belt) dengan

SNRM/CB

NRM

Praya dan Praya

Tengah (Desa

Gerunung,

Page 14: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

No. Kawasan Strategis dan Program

Potensial Jendela Lokasi Issue dan Problematika

aktifitas ekonomi masyarakat. Praya,Tiwu

Galih)

12 Pengembangan fasilitas promosi

dan pemasaran (warung IT dan

Outlet produk)

PB Kecamatan

Praya

Tabel 4. Potensi Kawasan, Program Potensial serta Issue/Problematika di Wilayah Selatan/Zona “Empak

Bau” (Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Timur, Pujut)

Potensi Program Potensial Issue Kritis

Hutan Tanaman

Rakyat (HTR)

Hasil Hutan Kayu

(HHK) dan Hasil

Hutan Bukan Kayu

(HHBK)

Hutan Produksi

Hutan Lindung

Kawasan Konservasi

(Taman Wisata

Alam, TWA)

Pengelolaan hutan berbasis masyarakat (HTR)

dan kearifan lokal

Pengembangan kayu bangunan

Penguatan kelembagaan dan kawasan

Tata kelola usaha dan produksi

Tata kelola tehnis (tata batas)

Pengembangan produksi dan pemasaran mente,

bambu

Budidaya ketak, rotan dan bahan pewarna alami

- Kwalitas sumberdaya

manusia

- Konflik tata batas

- Partisipasi, akses dan

kontrol perempuan

masih terbatas

- Degradasi lahan hutan

dan pantai

- Kawasan hijau masih

dibawah target 30%

- Promosi dan

pemasaran hasil

sebatas lokal

- Bahan baku kerajinan

tenun dan ketak masih

didatangkan dari luar

- Kualitas bahan baku

Wisata Budaya Peningkatan dan pengembangan kapasitas

pengerajin untuk mempertahankan kelestarian

budaya

Home Industri (Tenun, gerabah, ketak, ingke,

dll)

Pariwisata, Pantai

(Resort)

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK)

Revitalisasi dan pelestarian cagar budaya

Pertanian Lahan

Kering

Pengembangan pertanian lahan kering

berkelanjutan{ konservasi dan wanatani}

Pengelolaan mata air

Revitalisasi embung rakyat

Bendungan (Batujai

dan Pengga)

Agrobisnis pedesaan

Pengembangan RTH Batujai (Green Belt)

Tata Batas Wilayah

Administratif

(Pemerintahan dan

Kawasan)

Pemetaan apresiatif desa dan kawasan hutan

Pemetaan batas kawasan pesisir

Peternakan Pengembangan Agrosilvopastur (termasuk

pakan dll)

Produksi pupuk organik, biogas dan Biomas

Page 15: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Potensi Program Potensial Issue Kritis

Pesisir dan Laut Konservasi Biota Laut

Rehabilitasi Pesisir dan Pantai (Mangrove)

Pengembangn energi surya, angin dan

gelombang laut

Perikanan laut Pengembangan ekonomi masyarakat berbasis

kelautan (Minapolitan)

Ikan, rumput laut, garam, lobster , kepiting dan

udang, mutiara

Terkait dengan telah terbaginya wilayah pembangunan dan fakta bahwa adanya perbedaan yang cukup

signifikan dalam hal potensi sumberdaya alam serta kondisi iklim, lingkungan dan sosial ekonomi

masyarakat di masing-masing kawasan tersebut, juga kenyataan bahwa wilayah NGO dan kelompok

masyarakat juga suadh terpetakan cukup jelas di masing-masing kawasan tersebut, maka salah satu

yang juga disepakati dalam kaitannya dengan penegusulan konsep program ke MCA-I nantinya adalah

akan lebih didorong dalam bentuk kerja kolaborasi di masing-masing kawasan. Secara teknis hal ini

nantinya akan berupa sebuah usulan bersama dalam konsorsium NGO, kelompok masyarakat maupun

perusahaan yang bekerja di suatu kawasan, yang akan mengusulkan sebuah skema program, yang

didalam skema program tersebut masing-masing pihak berperan menurut aktivitasnya selama ini. Cara

ini selain dapat memberi dampak lebih besar berupa sinergi antar pihak di tingkat kawasan, juga di sisi

lain akan mengurangi kecenderungan kompketisi yang keras antar pihak dalam mengusung proposal

masing-masing.

Pada saat pleno hasil diskusi di tingkat kabupaten beberapa usulan dari masing-maisng zona juga

sudah mengalami penyempuranaan sehingga menjadi seperti yang tertera pada Tabel 2, 3 dan 4.

Forum FGD juga mengidentifikasi beberapa kegiatan yang potensial dilakukan di semua wilayah

(ketiga zona) yaitu:

1. Penetapan lahan pertanian abadi di semua kawasan (beserta pengembangan mekanisme insentif)

2. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

3. Pemetaan desa dan sumberdaya alam

Page 16: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

D.3. Identifikasi Lokasi Prioritas untuk PLUP

Selanjutnya dilakukan pembahasan lokasi prioritas untuk kegiatan participatory Land Use Planning

(PLUP) yang sebenarnya juga sempat diawali pada diskusi hari pertama. Pada hari pertama

sebenarnya sudah ada identifikasi awal tentang kawasan dan desa-desa prioritas untuk lokasi PLUP

yang seluruhnya berada di Zona Aik Meneng di sekitar kawasan hutan lindung Gunung Rinjani.

Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah karena kawasan tersebut selain karena berbatasan

langsung dengan kawasan hutan lindung, dan adanya

pemekaran desa, juga karena kawasan tersebut

merupakan daerah tangkapan air untuk ketiga daerah

aliran sungai (DAS) yang ada di kabupaten ini. Desa-

desa yang potensial menjadi lokasi kegiatan PLUP

antara lain adalah Desa Pemepek (Kec. Pringgarata),

Desa Karang Sidemen, Tanak Beak, Lantan, Aik

Berik, Setiling, Aik Bukak (Kecamatan Batukliang

Utara) serta Desa Aik Bual dan Wajageseng di

Kecamatan Kopang.

Akan tetapi pada hari kedua, ada saran untuk

mempertimbangkan kegiatan PLUP dilaksanakan di

satu DAS saja, yaitu DAS Renggung. Meskipun

sebenarnya DAS Renggung mencakup hampir separuh

wilayah Kabupaten Lombok Tengah yaitu meliputi

Kecamatan Kopang, Janapria, Praya Timur dan

Kecamatan Pujut.

D.4. Perancangan Kelembagaan MSF Tingkat

Kabupaten

Diskusi selanjutnya di tingkat kabupaten adalah

merancang format kelembagaan MSF Tingkat Kabupaten. Terkait hal ini, beberapa hal yang sudah

disepakati pada forum FGD antara lain adalah:

Bentuk Kelembagaan Forum

- Forum akan bersifat cair dan terbuka.

- Kenaggotaan Forum: Untuk tahap awal, anggota forum adalah peserta MSF Propinsi yang

bekerja di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, tetapi di masa mendatang akan diperluas

kepada semua pihak yang selama ini bekerja dalam issu-issu GP, seperti pengelola bank

sampah, pengembang biogas dan lain-lain.

- Struktur kepengurusan forum dibuat sesederhana mungkin. Disepakati hanya terdiri dari

Koordinator Forum, Tim Sekretariat dan Koordinator Wilayah di 3 Wilayah.

- Legalitas Forum akan dikukuhkan melalui SK Bupati.

- Sekretariat Forum akan berkedudukan di Praya, dan berdasarkan perkembangan terakhir sudah

dipastikan akan berkedudukan di Kantor Bappeda Lombok Tengah.

Peran, Tugas dan Fungsi Forum

Page 17: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

- Sebagai wadah komunikasi, koordinasi, konsultasi antar anggota dan antara forum dengan para

pihak.

- Sebagai media penyebarluasan informasi GP.

- Sebagai wadah sharing pengalaman dan pembelajaran

Mekanisme Kerja Forum

- Koordinator Forum mengkoordinir pertemuan-pertemuan

- Pertemuan reguler dilakukan sekali sebulan

- Inisiatif pertemuan bisa berasal dari anggota

Kebutuhan Jangka Pendek untuk operasionalisasi Forum (Oktober 2015 – Januari 2015)

- SK Forum

- Sekretariat

- Operasional Forum

- Sarana Komunikasi Forum (Wifi )

Struktur Pengurus Forum

FGD juga telah berhasil memilih pengurus awal Forum MSF Kabupaten Lombok Tengah yang

terdiri dari:

- Koordinator Forum: Masnim (Konsorsium)

- Tim Sekretariat: Abdul Kasim (FKH), Lalu Bakri (AMB), Hernawati (Jarpuk)

- Korwil Utara: Marwi (FKR)

- Korwil Tengah: Rofiqoh (Forum Kader)

- Korwil Selatan: lale Alon Sari (Kopwan Stagen)

D.5. Rencana Tindak Lanjut

FGD juga mengidentifikasi beberapa rencana tindak lanjut untuk periode September 2014 – Januari

2015 sebagai berikut:

Tabel 5. Rencana Tindak Lanjut Forum MSF Lombok Tengah (September 2014 – Januari 2015)

No. Kegiatan Waktu

1. Pembekalan pemahaman anggota tentang green

prosperity (GP)

Minggu III Sept 2014

2. Pendalaman issu-issu GP Kabupaten Minggu IV Sept 2014

3. Asistensi Proposal Okt – Nop 2014

4. Koordinasi dengan Tim Koordinasi GP yang sudah

dibentuk Bupati

Page 18: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Timur

Mataram Kantor BAPPEDA NTB 9-10 September 2014

Diskusi kelomopk ini dibagi dalam 3 sesi diskusi, untuk menggali dan mengidentifikaksi agenda, 1)

Diskusi aspirasi Proyek Kemakmuran Hiaju, 2) Diskusi Kelembagaan MSF kedepan dan 3) Rencana

Tindak Lanjut dari hasil pertemuan Pemangku Kepentingan yang dilakukan saat ini.

Peserta yang terlibat dalam sesi FGD selama 2 hari di kelompok Kabupaten Lombok Timur sebanyak 44

orang dengan rincian sebagai berikut :

12 orang peserta dari Propinsi/Mataram

32 orang dari kabupaten Lombok Timur

4 orang keterwakilan dari perempuan dari total peserta

14 orang keterwakilan dari Pemerintah daerah dari total peserta

Secara keseluruhan jalannya FGD berjalan sesuai dengan yang diharapkan peserta yang hadir benyak

memberikan masukan dengan cara diskusi dan curhat pendapat (menulis pada kertas Meta plant) yang di

bagikan kepada seluruh peserta, kegiatan ini lebih untuk mencari tau potensi apa saja yang ada di wilayah

Kabupaten Lombok Timur yang berkaitan dengan potensi Energi baru terbarukan, potensi komuditas

unggulan dan pengelolaan hutan.

Diskusi kelompok Kabupaen Lombok Timur difasilitasi oleh Fajarudin dan Pak Gofur, serta Pak Sigit

Widodo, khususnya dalam penjelasan kegiatan Participaory Land Use Palnning (PLUP).

4) Diskusi Aspirasi Proyek Kemakmuran Hijau

Diskusi dimulai pada Hari Selasa, 15.45 – 17.00, kemudian dilanjutkan pada Hari Rabu pada pukul

09.00 – 11.00. Diskusi Selalasa lebih fokus pada mengidentifikasi potensi di Kabupaten Lombok

Timur terkait dengan Renewable Energy, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Potensi Pertanian

Berkelanjutan (Komuditas Unggulan) . Setiap peserta diberikan kesempatan untuk menuslikan

gagasannya di meta plan dan dikumpulkan ke fasilitator. Hal ini dilakukan satu persatu antara RE,

PSDA dan PB. Kemudian fasilitator melakukan kompilasi untuk diperdalam pada diskusi lanjutan

pada Hari Rabu.

Pada hari kedua peserta mulai berkurang dari 44 orang peserta menjadi 38 orang tapi saat Pleno

kembali normal Peserta dari Kelompok KabupatenLombok Timur, keterwakilan Perempuan saat hari

kedua cuman 2 orang. Hari kedua kita focus melakukan identifikasi potensi RE dan Komuditi

unggulan diwilayah Kabupaten Lombok Timur metodenya sama seperti pada hari pertama dan kita

bisa memetakan perkecamatan ada potensi apa saja yang berkaitan dengan komuditi

(pertanian,peternakan dan perkebunan) dan melakukan identifikasi kegiatan RE yang pernah dilakukan

oleh siapa dan dimana saja. Setelah melakukan indentifikasi kami masuk ke sesi pembuatan Rencana

Tindak Lanjut untuk kabupaten Lombok Timur

Energi Terbarukan

Tema Lokasi Potensial Pelaksana

Biogas Limbah ternak : Pemrintaah, LSM Lokal

Page 19: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

- 10 kecamatan 16 Desa 179 Unit tahun 2013 bantuan

dari dinas ESDM

- 12 Kecamatan 118 Unit tahun 2012 ESDM

- 15 Kecamatan 450 Unit tahun 2010-2013 bantuan

dari Hivos,LH,YM3S,BPMPD

- 10 Unit Kecamatan Pringgasela ESDM NTB

- 4 Unit Kecamatan Aikmal dan Kecamatan Suragala

BLHPM 2014

- 3 Unit Kecamatan Sikur danKecamatan Pringgabaya

UGM dan UNRAM 2014

Untuk Biogas cukup merata di Kabupaten LOTIM tinggal

bagaimana memadukan system terpadu Pertanian-

peternakan-energi menjadi satu rantai Potensi pengembangan

Biogas dan mengembangkan skala komunal harus dipikirkan

dan Internasional

Biomass Pemanfaatan Cangkang Kemiri

Pemanfaatan Skam Padi dengan di padukan energy

matahari untuk pembakaran oven tembakau Kecamatan

Sikur

Jarak Kepyar

Limbah Tahu

Jagung

Micro

Hydro

(PLTMH

)

Tete Batu dan Aikmal Utara 2 Unit Off Grid

Kali jaga timur 1 Unit Off Grid

Lenek daya 1 Unit On Grid

Kukusan (Bagik Nyaka) On Grid

Kokok Putek 1 Unit On Grid

Sambalia

Kembang kuning

Kecematan Suela

Lehelang nangka

Senayu (masbagik utara)

Swasta

Pemerintah Daerah

Masyarakat untuk skala

mikro

Solar/Ten

aga Surya

(PLTS)

Jerowaru 200 Unit Pemda Kabupaten

Page 20: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Pertanian Berkelanjutan/Komiditi Unggulan Perkecamatan

Pertanian,Peternakan,Perekebunan,Hortikultura dan industry rumah tangga.

Tema Lokasi Potensial Pelaksana

Kecamatan Pringgabaya

1. Pertanian : Padi, jagung, ketela pohon

2. Buah-buahan : Mangga, Pisang, Jambu

3. Hortikultura : Tomat, buncis

4. Perkebunan : Kelapa, Asam

5. Peternakan : Sapi potong, kambing, kerbau, ayam

6. Perikanan : Cucut, Kuwe, Lemuru, Tongkol

7. Industri : Anyaman, terasi

Kelompok Masyarakat

dan Masyarakat

Miskin

Kelompok Tani

Ternak

Kecamatan Suela

1. Pertanian : Padi, jagung, ketela pohon

2. Buah-buahan : Mangga, Durian, Alpukat, Jambu

3. Hortikultura : Bawang Merah, Bawang Putih,

Kubis

4. Perkebunan : Kelapa, tembakau, Kopi, Cengkeh,

Jarak, Kakao, Pinang

5. Peternakan : Sapi, kambing, kerbau

6. Perikanan : Kolam Ikan Air Tawar

7. Industri : Genting, batu bata, tenun

Kecamatan Wanasaba

1. Pertanian : Padi, jagung, ketela pohon

2. Buah-buahan : Nanas, Alpukat

3. Hortikultura : Cabe, pisang, tomat

4. Perkebunan : Tembakau, Kakao, Tebu

5. Peternakan : Sapi, kambing, kerbau

6. Perikanan : Kolam

7. Industri : Genting, tenun

Kecamatan Aikmel

1. Pertanian : Padi, jagung, ketela pohon, kacang

tanah

2. Buah-buahan : Durian, Nanas

3. Hortikultura : Bawang putih, terong, nenas, jeruk,

4. Perkebunan : Kopi,Kapuk, Kakao

5. Peternaka : Gurami, ikan Mas, Tawes

7. Industri : Genting, batu bata, tenun sasak

Kecamatan Sembalun

1. Pertanian : Jagung, ketela pohon, Kacang

2. Buah-buahan : Durian, Sawo, Alpukat, Nangka

3. Hortikultura : Bawang putih/merah, Kubis,

Kentang

4. Perkebunan : Kopi, Cengkeh, Vanili, Pinang

5. Peternakan : Sapi, kambing, kerbau

6. Perikanan : Kolam

7. Industri : Industri hasil pertanian

Page 21: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

Kecamatan Sambelia

1. Pertanian : Padi, jagung, ketela pohon

2. Buah-buahan : Mangga, Jeruk, Jambu

3. Hortikultura : Tomat, Kacang Panjang, Ketimun

4. Perkebunan : Kelapa, Tembakau

5. Peternakan : Sapi, kambing, kerbau

6. Perikanan : Kurisi, Kakap, Biji Nangka

7. Industri : Pengeringan Ikan

Kecamatan Masbagik

1. Pertanian : Padi, jagung

2. Buah-buahan : Nangka,Nanas, Jeruk

3. Hortikultura : Ketimun, Tomat, Kangkung

4. Perkebunan : Tembakau, Kakao, Pinang, Vanili

5. Peternakan : Sapi, kambing, domba, kuda,

6. Perikanan : Kolam

7. Perindustrian : Gerabah, kulit, konveksi

Kecamatan Pringgasela

1. Pertanian : Padi, jagung, ketela pohon

2. Buah-buahan : Durian, Sawo, alpukat & Jambu

3. Harikultura : Cabe, terong, Tomat

4. Perkebunan : Tembakau, vanili, kakao, kopi

5. Peternakan : Sapi, kambing, ayam

6. Perikanan Kehutanan : Mahoni, akasia

7. Perindustrian : Tenun Gedongan

Kecamatan Labuhan Haji

1. Pertanian : Padi, jagung, ketela pohon

2. Buah-buahan : Pisang, nanas

3. Hortikultura : Cabe, Kacang Panjang

4. Perkebunan : Kelapa

5. Peternakan : Sapi potong, kambing, kerbau

6. Perikanan : Cucut, Kerapu, Layang, Lobster

7. Industri : Sabut kelapa, pengeringan ikan

Kecamatan Sikur

1. Pertanian : Padi, jagung

2. Buah-buahan : Jeruk, Durian, Sawo

3. Hortikultura : Mentimun, kacang tanah, bayam,

4. Perkebunan : Tembakau, Cengkeh, Kakao

5. Peternakan : Sapi, kambing, domba, ayam

6. Perikanan : Kolam

7.Perindustrian : Anyaman bambu loyok

Kecamatan Jerowaru

1. Pertanian : Padi, Ubi Jalar

2. Buah-buahan : Mangga, Jambu

3. Sayur-Sayuran : Bawang Merah, Kacang

Cabe,Terong, Ketimun

4. Perkebunan : Tembakau, alang-alang

5. Peternakan : Sapi, kambing, kerbau

6. Perikanan : Ikan laut, rumput laut, mutiara

7. Perindustrian : Industri perikanan

Kecamatan Keruak

Page 22: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

1. Pertanian : Padi, jagung, kacang-kacangan

2. Hortikultura : Mangga

3. Sayur-sayuran : Kacang Panjang, Cabe, Ketimun

4. Perkebunan : Tembakau, kelapa

5. Peternakan : Sapi, kambing, domba, kerbau

6. Perikanan : Udang, teri, tongkol, kakap, Lencam,

7. Industri : Penggaraman, pengasapan ikan dan

pengembangan minyak ikan hiu

Pengelolaan Sumberdaya Alam

Tema Lokasi Potensial Pelaksana

HKM

Sekaroh Kecamatan Jerowaru

Sk Menhut penetapan areal kerja HKM, 1.450 ha,

pemanfaatan agroforestry, penggunaan jalan, penggunaan

menara dan perumahan petugas, penggunaan budidaya

mutiara, wisata alam, dan lain-lain

Beberapa pembangunan kehutanan yg telah masuk :

HKM JIFPRO 350 ha, CDM Rehabilitasi 100 ha

Gerhan

KPH Rinjani Timur

dan Kelompok HKm

Dinas Kehutanan dan

Perkebunan LOTIM

Ecoregions

Indonesia

Hutan Adat Kecamatan Sambelia

a. HKm Sambelia (Desa Belanting, Dara Kunci &

Sugian) :

- Status : Hutan Produksi

- Ditetapkan sebagai areal kerja HKm seluas 420 ha.

pada tanggal 4 Agustus 2009 berdasarkan SK

Menhut Nomor : 444/Menhut-II/2009

- Dikelola oleh GAPOKTAN Wana Lestari

berdasarkan Sk Bupati Lombok Timur Nomor :

188.45/366/HUTBUN/2010.

b. HKm Sambelia (Desa Sambelia)

- Status : Hutan Produksi

- Diusulkan seluas 500 ha. sejak tahun 2009 oleh

GAPOKTAN Aik Kalak, tapi tidak mendapat

respon dari Pemkab Lombok Timur. Belakangan

yang diterbitkan oleh pemerintah kemudian

IUPHHK-HTI PT. Sadhana seluas 1.000-an ha

pada tahun yang sama

Potensi :

1. Di Desa Belanting dengan luas hutan 2.374,38 Ha

ditumbuhi oleh berbagai jenis kayu, diantaranya adalah

kayu Jati tumbuh di lahan seluas 267 Ha, kayu

Sonokeling di lahan seluas 120 Ha, Kayu Akasia (47

Ha), kayu Mahoni (75 Ha), kayu Sengon (1.777 Ha),

kayu Trengguli (39 Ha) dan Kayu Randu (49 Ha) serta

KPH Rinjani Timur

dan Kelompok HKm

Dinas Kehutanan dan

Perkebunan LOTIM

Gema AlamNTB

Page 23: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

masih pula jenis yang lainnya.

2. Di HKm Wana Lestari terdapat beberapa jenis tanaman

di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Tanaman Pokok atau tegakan (Kayu-kayuan)

Gamalia/Jati Putih

Sengon Laut

Sengon putih

Mangga Hutan

b. Tanaman MPTS

Jambu Mente

Nangka

Kemiri

c. Tanaman Tumpang Sari

Padi gogo

Jagung

Bawah merah

Cabe

Kacang-kacangan

d. Tanaman bawah tegakan

Sirsak

Pisang

Jarak pagar

Sirsak

e. Empon-empon

Kunyit

Laos

Temulawak

Jahe

3. Kawasan pesisir terdapat beberapa potensi yaitu Luas

tutupan mangrovenya 641.630 Ha. Tutupan Terumbu

Karang 178.688 Ha, dan Padang Lamun 47.599 Ha.

Luas Gili Lawang 438 Ha, tutupan Mangrovenya seluas

369.023 Ha, Padang Lamun 35.682 Ha, serta tutupan

Terumbu Karang 181.254 Ha.

Kecamatan Suela

a. HKm Sapit

- Status : Hutan Lindung

- Diusulkan oleh GAPOKTAN “Dongo Baru” Sapit

sejak tahun 2008 dan memperoleh penetapan dari

Menhut (SK masih di Dishutbun, belum

dilaunching) tahun 20014 ini.

- Potensi kawasan terlampir.

b. Kebun Raya Lombok (di Desa Suela)

- Status : Hutan Lindung

Ditetapkan sebagai areal pembangununan kebun Raya

Lombok dengan skema perizinan KHDTK (Kawasan Hutan

Dengan Tujuan Khusus) berdasarkan SK Menhut Nomor

KPH Rinjani Timur

dan Kelompok HKm

Dinas Kehutanan dan

Perkebunan LOTIM

Gema AlamNTB

Page 24: Annex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten ... fileAnnex 2. Hasil Kerja Kelompok Diskusi Kelompok Kabupaten Lombok Utara, Gumi Tioq, Tata, Tunaq Mataram, 9-10 September

POTENSI Sumber Daya Alam Desa Suela Kec. Suela

1. Hutan Lindung seluas 85.513 Ha

2. Kawasan Pengembangan Kebun Raya Lombok seluas

37.451 Ha

3. Terdapat 7 mata air: Mata Air Serung, Gerasak,

Tangkoq Siwaq, Aiq Genit, Tempos dan Waduk

Kembar.

4. Tercatat sekitar 137 jenis tumbuhan yang terdiri dari 60

jenis pohon, 29 jenis semak, 18 jenis tanaman landadai

dasar hutan, 30 jenis tanaman merambat, 10 jenis

tanaman budidaya, 5 jenis tanaman industry dan 10

jenis tanaman liar

Terdapat beberapa jenis Aves yang menghuni Hutan

Lindung dan Kebun Raya Lombok

Kecamatan Pringgabaya

HKm Gunung Malang

KPH Rinjani Timur

dan Kelompok HKm

Dinas Kehutanan dan

Perkebunan LOTIM

-

5) RENCANA TINDAK LANJUT

Pembentukan team kordinasi di tingkat kabupaten dengan merujuk sk gubernur tentang

pembentukan team kordinasi pelaksanaan program kemakmuran hijau keluarannya sk bupati,

bulan september draff oktober pengesahan

Pertemuan dengan ngo lokal untuk membuat forum proyek kemaakmuran hijau

Setelah terbentuk team kordinasi maka akan dilakukan pertemuan dan sosialisasi program

kemakmuran hijau dengan stakeholder lotim (pemerintah,ngo dan pengusaha)

Melakukan pemetaan kawasan prioritas proyek di wilayah utara,tengah dan selatan dengan

berkordinasi dengan team plup

Melakukan indentivikasi lanjutan potensi re,nrm di wilayah sasaran