32
1 ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA BAB I KODE ETIK Pasal 1 1. Kode Etik Ikatan Guru Pendidikan Khusus lndonesia merupakan etika jabatan guru yang menjadi landasan moral dan pedoman tingkah laku profesi yang dijunjung tinggi, diamalkan dan diamankan oleh setiap Guru Pendidikan Khusus Indonesia 2. Kode Etik Ikatan Guru Pendidikan Khusus lndonesia (IGPKhI) mengacu pada Kode etik Guru Indonesia. 3. Setiap anggota Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia wajib memahami, menghayati, mengamalkan dan menjunjung tinggi Kode Etik Guru lndonesia BAB II KEANGGOTAAN Pasal 2 Jenis Keanggotaan Jenis Keanggotaan terdiri dari : 1. Anggota biasa, 2. Angggota luar biasa, 3. Anggota kehormatan. Pasal 3 Anggota Biasa Yang dapat menjadi anggota biasa adalah : 1. Para guru dan tenaga kependidikan yang mengani pendidikan Khusus 2. Para ahli yang menjalankan pekerjaan di bidang pendidikan khusus Pasal 4 Anggota luar Biasa Yang dapat menjadi anggota luar biasa : 1. Profesi lain yang erat kaitannya dengan kependidikan khusus 2. Mereka yang berijazah lembaga pendidikan khusus tetapi tidak bekerja di bidang pendidikan khusus

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

1

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA

BAB I

KODE ETIK

Pasal 1

1. Kode Etik Ikatan Guru Pendidikan Khusus lndonesia merupakan

etika jabatan guru yang menjadi landasan moral dan pedoman

tingkah laku profesi yang dijunjung tinggi, diamalkan dan

diamankan oleh setiap Guru Pendidikan Khusus Indonesia

2. Kode Etik Ikatan Guru Pendidikan Khusus lndonesia (IGPKhI)

mengacu pada Kode etik Guru Indonesia.

3. Setiap anggota Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia wajib

memahami, menghayati, mengamalkan dan menjunjung tinggi

Kode Etik Guru lndonesia

BAB II KEANGGOTAAN

Pasal 2

Jenis Keanggotaan Jenis Keanggotaan terdiri dari : 1. Anggota biasa,

2. Angggota luar biasa, 3. Anggota kehormatan.

Pasal 3

Anggota Biasa

Yang dapat menjadi anggota biasa adalah :

1. Para guru dan tenaga kependidikan yang mengani pendidikan

Khusus

2. Para ahli yang menjalankan pekerjaan di bidang pendidikan khusus

Pasal 4

Anggota luar Biasa

Yang dapat menjadi anggota luar biasa :

1. Profesi lain yang erat kaitannya dengan kependidikan khusus 2. Mereka yang berijazah lembaga pendidikan khusus tetapi tidak

bekerja di bidang pendidikan khusus

Page 2: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

2

Pasal 5

Anggota Kehormatan

Anggota kehormatan ialah mereka yang atas usul Pengurus Pusat ,

Pengurus Provinsi, Pengurus Kabupaten/Kota diangkat dan ditetapkan

oleh MUNAS, Musyawarah Daerah dan MusyawarahKabupaten/Kota,

karena jasa-jasanya terhadap organisasi.

Pasal 6

Tata cara Penerimaan Keanggotaan

1. Keanggotaan biasa atau luar biasa dapat diperoleh dengan cara

mengajukan surat permintaan menjadi anggota kepada Pengurus

Cabang di Kabupaten / Kota

2. Pengurus Cabang menyetujui permintaan dan menerbitkan kartu

anggota yang bagi bersangkutan

3. Pada instansi tingkat Nasional dan satuan pendidikan Indonesia di

luar negeri, keanggotaannya diurus dan ditangani oleh Pengurus

Pusat

4. Dalam surat permintaan itu disebutkan antara lain:

1) Nama 2) Jenis Kelamin

3) Tempat dan Tanggal Lahir

4) Pekerjaan

5) Agama 6) Alamat Pekerjaan

7) Alamat Tempat Tinggal 8) Ijazah yang dimiliki

5. Keanggotaan disahkan dengan surat pengesahan serta pemberian

kartu anggota oleh Pengurus Kabupaten/Kota atau oleh Pengurus

Cabang.

6. Kartu anggota berlaku selama 5 tahun.

Pasal 7

Pemberhentian Keanggotaan

Keanggotaan berhenti jika:

1. Meninggal Dunia

2. Mengundurkan diri

3. Melanggar kode Etik IGPKhI

Pasal 8

Page 3: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

3

Kepindahan Anggota

Seorang anggota yang pindah ke Cabang lain, wajib memberi tahu

Pengurus Cabang asal dan melapor kepada Pengurus Cabang

ditempat yang baru.

Pasal 9

Kewajiban Anggota

Anggota mempunyai kewajiban untuk :

1. Menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan

serta ketentuan organisasi, 2. Menjunjung tingggi Kode Etik Ikatan Guru Pendidikan Khusus

Indonesia (IGPKhI) 3. Mematuhi peraturan dan disiplin organisasi, 4. Melaksanakan program, tugas, serta misi organisasi, 5. Membayar uang iuran anggota,

Pasal 10

Hak Anggota

1. Anggota biasa memiliki:

1) Hak Pilih, yaitu hak untuk memilih dan dipilih

menjadi pengurus organisasi, 2) Hak Suara, yaitu hak untuk memberikan suaranya pada waktu

pemungutan suara,

3) Hak Bicara, yaitu hak untuk mengeluarkan pendapat baik

secara lisan maupun tertulis, 4) Hak Membela Diri, yaitu hak untuk menyampaikan pembelaan

diri atas tindakan disiplin organisasi yang dijatuhkan kepadanya

atau atas pembatasan hak-hak keanggotaannya, 5) Hak memperoleh kesejahteraan, pembelaan dan perlindungan

hukum dalam melaksanakan tugasnya.

2. Anggota luar biasa memiliki hak bicara, yaitu hak untuk

mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis.

3. Anggota kehormatan memiliki hak bicara, yaitu hak untuk

mengeluarkan pendapat baik secara lisan tertulis.

Pasal 11

Penghargaan dan Perlindungan Anggota

1. Anggota yang memiliki jasa terhadap organisasi mendapatkan

1) Bintang / tanda jasa

2) Sertifikat penghargaan

2. Anggota yang menghadapi permasalahan hukum berhak

mendapatkan bantuan hukum dari organisasi

Page 4: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

4

3. Ketentuan tentang penghargaan dan perlindungan diatur dalam

ketentuan tersendiri

Pasal 12

Disiplin Organisasi

1. Tindakan disiplin dapat dikenakan kepada anggota yang:

1) Dianggap telah melanggar Kode Etik Ikatan Guru Pendidikan

Khusus Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus

IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi.

2) Tidak membayar uang iuran selama 6 (enam) bulan berturut-

turut dengan tidak ada alasan yang dapat dibenarkan oleh

organisasi.

2. Tindakan disiplin berupa:

1) Peringatan lisan atau tertulis,

2) Pemberhentian/pembebasan selaku pengurus organisasi, 3) Pemberhentian/pembebasan sebagai anggota

3. Sebelum suatu tindakan disiplin dilakukan, pengurus organisasi

yang mempunyai wewenang untuk menegakkan tindakan disiplin

wajib mengadakan penyelidikan yang seksama.

4. Sebelum suatu tindakan disiplin dilakukan, anggota yang dianggap

bersalah diberi kesempatan membela diri dengan cukup disertai

pembuktian yang sah.

5. Semua anggota yang terkena tindakan disiplin organisasi

mempunyai hak banding kepada instansi organisasi yang lebih

tinggi sampai ke tingkat MUNAS.

BAB III

ORGANISASI TINGKAT NASIONAL

Pasal 13

Status, Wilayah, dan Perangkat Kelengkapan Organisasi

1. Organisasi Tingkat Nasional merupakan institusi tertinggi

organisasi yang meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia

termasuk sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri yang memiliki

keanggotaan Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia

2. MUNAS merupakan pemegang kedaulatan tertinggi organisasi.

3. Organisasi Tingkat Nasional berkedudukan di kota Tempat Ketua

Umum Terpilih.

4. Perangkat Kelengkapan Organisasi tingkat nasional terdiri dari :

1) Pengurus Pusat. 2) MUNAS, MUNAS Luar Biasa, Musyawarah kerja Nasional,

Page 5: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

5

dan Forum organisasi lainnya Tingkat Nasional. 3) Badan Penasehat Tingkat Nasional. 4) Dewan Kehormatan Organisasi dan Kode Etik Guru Indonesia

BAB IV

ORGANISASI TINGKAT PROVINSI

Pasal 14

Status, Wilayah, dan Perangkat Kelengkapan Organisasi

1. Wilayah Ikatan Guru Pendidikan Khusus Indonesia (IGPKhI)

Tingkat provinsi disebut IGPKhI Daerah.

2. Jika wilayah satu Daerahberkembang menjadi lebih dari satu

Daerahyang sederajat, dapat didirikan IGPKhI Daerah yang baru

dengan tata cara sebagai berikut:

1) Pengurus IGPKhI Daerah mengadakan Musyawarah Daerah

Khusus.

2) Musyawarah Daerah Khusus menetapkan Pengurus Daerah

Daerah baru sebagai penanggung jawab organisasi di

Daerahtersebut.

3) Ketentuan tentang tata cara, wewenang dan tanggung jawab

penyelenggaraan musyawarah Daerah Daerah berlaku pula

bagi penyelenggaraan Musyawarah Daerah khusus

3. Perangkat Kelengkapan Organisasi Pengurus Daerah Daerahterdiri

dari:

1) Pengurus IGPKhI DaerahInduk mengadakan musyarwarah

Daerah Khusus

2) Musda luar biasa forum organisasi lainnya.

3) Badan Penasihat Daerah..

4) Dewan Kehormatan Organisasi dan Kode Etik Guru

Indonesia

Pasal 15

Pengesahan IGPKhI Provinsi

Pengesahan IGPKhI Daerah dilakukan oleh Pengurus Pusat

Pasal 16

Pembekuan, Pencairan IGPKhI Daerah

1. Pembekuan IGPKhI Daerah berarti:

Page 6: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

6

1) Menonaktifkan seluruh kepengurusan IGPKhI Daerah dan

mencabut seluruh hak-haknya untuk mengadakan ikatan- ikatan

atas nama IGPKhI Daerah 2) Pembekuan, dan pencairan kembali IGPKhI Daerah dilakukan

oleh Pengurus Pusat yang kemudian memberikan

pertanggungjawabannya kepada Musyawarah Kerja Daerah

dengan mempertimbangkan usul dan saran Pengurus IGPKhI

Daerah yang bersangkutan. 3) Pembekuan dilakukan karena pengurus:

(1) Melanggar Kode Etik

(2) Melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga serta

ketentuan organisasi lainnya, dan (3) Tidak memperlihatkan kehidupan/kegiatan organisasi.

4) Pembekuan wajib didahului dengan peringatan tertulis oleh

Pengurus Pusat sekurang-kurangnya tiga kali berturut-turut. 5) Sesudah Organisasi Daerah dibekukan, segala kegiatan IGPKhI

yang ada diDaerahnya diurus langsung oleh Pengurus Pusat dan

segala urusan IGPKhI Daerah menjadi tanggung jawab

Pengurus pusat.

2, Pencairan IGPKhI Daerah

1) Pengurus pusat wajib mengaktifkan kembali IGPKhI Daerah

dengan menyelenggarakan Musyawarah Daerah, selambat-

lambatnya 6 (enam) bulan setelah dibekukan.

2) Pengurus Pusat dapat mencairkan kembali suatu IGPKhI

Daerah yang dibekukan jika organisasi tersebut telah

melakukan tugasnya secara wajar.

BAB V

IGPKhI CABANG

Pasal 17

Status, Wilayah, dan Perangkat Kelengkapan 1. Wilayah IGPKhI Tingkat Kabupaten/Kota dapat disebut IGPKhI

Cabang Kabupaten/Kota

2. Jika wilayah satu IGPKhI Cabang berkembang menjadi lebih dari

satu Kabupaten/Kota yang sederajat, dapat didirikan IGPKhI

Cabang yang baru dengan tatacara sebagai berikut:

1) Pengurus IGPKhI Cabang mengadakan Muscab khusus

untukmenetapkan pembentukan IGPKhI Cabang baru.

2) Muscab Khusus tersebut menetapkan Pengurus IGPKhI

Cabangyang baru sebagai penangungjawab organisasi di

Daerah tersebut. 3) Ketentuan tentang tata cara, wewenang dan tanggung jawab

4) penyelenggaraan muscab berlaku pula bagi penyelenggara

Page 7: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

7

muscab khusus 3. Perangkat Kelengkapan IGPKhI Cabang terdiri dari:

1) Pengurus Cabang 2) Badan Penasihat Cabang

3) Dewan Kehormatan Organisasi dan Kode Etik IGPKhI Cabang

Pasal 18

Pengesahan IGPKhI Cabang

1. Pengesahan IGPKhI Cabang yang baru dilakukan oleh Pengurus

Daerah

2. Untuk memperoleh pengesahan sebagai IGPKhI Cabang, calon

Pengurus IGPKhI Cabang mengajukan Surat Permintaan

Pengesahan kepada Pengurus Daerah dengan menjelaskan :

1) Susunan IGPKhI Cabang. 2) Alamat Kantor Sekretariat IGPKhI Cabang

3) Berita Acara tentang pembentukan IGPKhI Cabang yang

bersangkutan.

4) Laporan Keadaan Organisasi IGPKhI Cabang .

3. IGPKhI Cabang dianggap sah apabila sudah menerima surat

pengesahan dari Pengurus Daerah.

4. Pengesahan diberikan apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1) Pembentukannya telah sesuai dengan syarat dan prosedur yang

ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 17 ayat 1, 2,

dan 3.

2) Calon pengurus IGPKhI Cabang telah menyelesaikan

administrasi organisasi.

Page 8: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

8

Pasal 19

Pembekuan, Pencairan,

IGPKhI Cabang

1. Pembekuan IGPKhI Cabang

Pembekuan IGPKhI Cabang berarti; jika:

1) Menonaktifkan seluruh kepengurusan IGPKhI Cabang dan

mencabut seluruh hak-haknya untuk mengadakan ikatan-

ikatan atas nama IGPKhI Cabang

2) Pembekuan, dan pencairan kembali IGPKhI Cabang dilakukan

oleh Pengurus Pusat yang kemudian memberikan

pertanggungjawabannya kepada Musyawarah Kerja Cabang

dengan mempertimbangkan usul dan saran Pengurus IGPKhI

Daerah yang bersangkutan.

3) Pembekuan dilakukan karena pengurus:

(1) Melanggar Kode Etik (2) Melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga

serta ketentuan organisasi lainnya, dan (3) Tidak memperlihatkan kehidupan/kegiatan organisasi.

4) Pembekuan wajib didahului dengan peringatan tertulis oleh

Pengurus Pusat sekurang-kurangnya tiga kali berturut-turut. 5) Sesudah Organisasi Cabang dibekukan, segala kegiatan

IGPKhI yang ada diDaerahnya diurus langsung oleh Pengurus

Daerah dan segala urusan IGPKh Cabang menjadi tanggung

jawab Pengurus Daerah.

2. Pencairan IGPKhI Cabang:

1) Pengurus pusat wajib menghidupkan kembali IGPKhI Daerah

antara lain dengan menyelenggarakan Musyawarah Daerah,

selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah dibekukan.

2) Pengurus Pusat dapat mencairkan kembali suatu IGPKhI

Daerah yang dibekukan jika organisasi tersebut telah

melakukan tugasnya secara wajar.II

BAB VI

SYARAT-SYARAT PENGURUS

Pasal 20

Syarat Umum dan Syarat Khusus

1. Semua anggota kepengurusan IGPKhI di semua jenis dan

tingkatan wajib memenuhi syarat-syarat umum sebagai berikut :

1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Berjiwa dan melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945 secara murni dan konsekuen.

Page 9: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

9

3) Bersih, jujur, bermoral tinggi, bertanggung jawab, terbuka, dan

berwawasan luas 4) Anggota IGPKhI yang telah membuktikan peran serta aktif

dalam kepengurusan dan atau terhadap organisasi.

2. Anggota Pengurus pusat , Pengurus Daerah, Pengurus Cabang

disamping memenuhi syarat umum tersebut dalam ayat (1) pasal ini

wajib memenuhi syarat khusus sebagai berikut :

1) Pernah duduk dalam kepengurusan IGPKhI pada tingkat yang

sama atau paling rendah 2 tingkat dibawahnya. 2) Bekerja dan atau bertempat tinggal di wilayah kerja IGPKhI 3) Tidak merangkap jabatan Pengurus pada tingkat lainnya.

4) Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik 5) Tidak menduduki jabatan pengurus lebih dari dua kali masa

bakti berturut-turut dalam jabatan yang sama.

BAB VII

PENGURUS PUSAT

Pasal 21

Susunan Pengurus

1. Dalam kepengurusan IGPKhI perlu dilaksanakan kesetaraan

gender.

2. Pengurus Pusat berjumlah paling banyak 21 orang dengan susunan

sebagai berikut :

1) Pengurus Harian

(1) Ketua Umum (2) Ketua (3) Ketua (4) Ketua

(5) Sekretaris Jenderal (6) Wakil Sekretaris Jenderal (7) Wakil Sekretaris Jenderal (8) Wakil Sekretaris Jenderal (9) Bendahara

(10) Wakil Bendahara

2) Departemen- Departemen

(1) Departemen Organisasi dan kaderisasi

(2) Departemen Informasi dan Komunikasi (3) Departemen Penelitian Pengujian dan Pengembangan

(4) Departemen Pendidikan dan Pelatihan (5) Departemen Hubungan Kerja sama Luar Negeri (6) Departemen Pengembangan Karier dan Profesi

Page 10: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

10

(7) Departemen Kerohanian (8) Departemen Pemberdayaan dan Kesejahteraan (9) Departemen Pengembangan Kesenian, Kebudayaan dan

Olahraga (10) Departemen Pengabdian Masyarakat

(11) Departemen Advokasi dan Perlindungan Hukum

Pasal 22

Pemilihan Pengurus Pusat

1. Pada setiap MUNAS, Pengurus Pusat mengakhiri masa

baktinya dan diselenggarakan pemilihan Pengurus Pusat yang

baru.

2. Calon Pengurus Pusat wajib tercantum dalam daftar nama calon

tetap yang diusulkan Pengurus Daerah/ Cabang dan disahkan

oleh MUNAS.

3. Pengurus Pusat IGPKhI dipilih oleh MUNAS, yang dalam hal

ini berturut-turut memilih Ketua Umum (F1), tiga Ketua dalam

satu paket (F2), dan Sekretaris Jenderal (F3) melalui

pemungutan suara secara bebas dan rahasia.

4. Kedelapan pengurus terpilih tersebut menjadi formatur yang

bertugas melengkapi susunan Pengurus Pusat sesuai dengan

pasal 20 dan pasal 21 Anggaran Rumah Tangga yang diambil

dari daftar calon Pengurus Pusat IGPKhI tersebut pada ayat (2)

pasal ini dengan memperhatikan keterwakilan perempuan

sekurang-kurangnya 30%.

5. Serah terima Pengurus Pusat lama kepada Pengurus Pusat baru

dilakukan di hadapan peserta MUNAS yang bersangkutan. Hal-

hal yang berkaitan dengan invenrais, kekayaan dan keuangan

organisasi masih menjadi tanggungan Pengurus lama sampai

ada penyelesaian dengan pengurus baru selambat-lambatnya 15

hari setelah MUNAS.

6. Pemilihan Pengurus Pusat dipimpin Panitia Pemilihan Pengurus

Pusat yang susunan dan keanggotaannya disahkan oleh

MUNAS.

7. Sebelum memulai tugasnya, seluruh Pengurus Pusat

mengucapkan janji di hadapan peserta MUNAS yang

memilihnya.

8. Dalam hal kekosongan anggota Pengurus Pusat, pengisian

dilakukan oleh Rapat Pengurus Pusat dan hasilnya dilaporkan

kepada MusyawarahKerja Nasional, kecuali untuk jabatan

Pengurus Harian terpilih pengisiannya wajib dilakukan oleh

MusyawarahKerja Nasional dengan tetap mengindahkan pasal

20 dan pasal 21 Anggaran Rumah Tangga.

Page 11: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

11

Pasal 23

Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Pusat

1. Pengurus Pusat IGPKhI bertugas menentukan kebijakan organisasi

dan melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan

Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan

MUNAS, MUNAS Luar Biasa, Musyawarah Kerja Nasional dan

Rapat Pengurus Pusat IGPKhI

2. Penjabaran tugas Pengurus Pusat diatur tersendiri dalam ketentuan

organisasi yang menjadi bagian tak terpisahkan dan tidak

bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga.

3. Dalam menjalankan kebijakan tersebut, Pengurus Pusat IGPKhI

merupakan badan pelaksana tertinggi yang bersifat kolektif.

4. Pengurus Pusat mewakili IGPKhI di dalam dan di luar pengadilan

yang pelaksanaannya diatur dalam peraturan organisasi.

5. Pengurus Pusat bertanggung jawab kepada MUNAS atas

kepengurusan organisasi untuk masa baktinya.

6. Pengurus Pusat bertangung jawab atas pelaksanaan Kode Etik

Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasional Indonesia, Ikrar

Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasional, Anggaran

Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan MUNAS dan

Musyawarah Kerja Nasional.

BAB VIII

PENGURUS DAERAH

Pasal 24

Susunan Pengurus

1. Dalam kepengurusan Daerah perlu dilaksanakan kesetaraan

gender.

2. Pengurus IGPKhI Daerah berjumlah paling banyak 19 orang

dengan susunan sebagai berikut

3. Pengurus Harian berjumlah 8 orang

1) Ketua 2) Wakil Ketua

3) Wakil Ketua 4) Sekretaris Umum 5) Wakil Sekretaris Umum 6) Wakil Sekretaris Umum 7) Bendahara

8) Wakil Bendahara

Page 12: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

12

4. Pengurus IGPKhI Daerah dapat dilengkapi paling banyak 11

(sebelas) Ketua Biro yang nama, susunan, serta fungsinya dapat

mengacu pada susunan serta fungsi Departemen di Pengurus Pusat

atau berdasar pada pembagian tugas dan fungsi organisasi yang

disesuaikan dengan kondisi Daerah, efektivitas serta efisiensi, dan

atau bidang tugas yang terkait dengan program organisasi.

Pasal 25

Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Daerah

1. Pengurus IGPKhI Daerah bertugas dan berkewajiban :

1) Menentukan kebijakan organisasi dan melaksanakan segala

ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, keputusan-keputusan MUNAS,

MUNAS Luar Biasa, Musyarawarah Kerja Nasional,

Musyawarah Kerja Pusat, Musyawarah Kerja Cabang, dan

Rapat Pengurus Daerah di wilayahnya. 2) Melaksanakan program kerja organisasi baik program kerja

nasional maupun program kerja Daerah 3) Mengawasi, mengkoordinasi, membimbing dan membina

aktifitas Pengurus Cabang

4) Menegakkan disiplin organisasi dan mengatur ketertiban serta

kelancaran keuangan Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah

2. Penjabaran tugas Pengurus Daerahdiatur dalam ketentuan

organisasi yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dan tidak

bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga.

3. Pengurus IGPKhI Daerah bertanggungjawab atas terlaksananya

segala ketentuan dalam Kode Etik Ikatan Guru Pendidikan

Khusus Indonesia , Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,

Keputusan MUNAS, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah

Kerja Daerah serta musyawarah Kerja Cabang.

4. Pengurus IGPKhI Daerah bertanggung jawab kepada Musyawarah

Daerah atas kepengurusan organisasi untuk masa baktinya.

5. Dalam menjalankan kebijakan tersebut, pengurus Daerah

merupakan badan pelaksana tertinggi di wilayahnya yang bersifat

kolektif berdasarkan pada prinsip keterbukaan, tanggung jawab,

demokrasi, dan kekeluargaan.

6. Pengurus Daerah berkewajiban mengirimkan laporan kepada

Pengurus Pusat setiap 6 (enam) bulan sekali.

Pasal 26

Pemilihan Pengurus IGPKhI Daerah

Page 13: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

13

1. Pada setiap Musyawarah Daerah yang diadakan paling lambat 6

(enam) bulan setelah MUNAS, Pengurus IGPKhI Daerah wajib

mengakhiri masa baktinya dan diselenggarakan pemilihan

Pengurus IGPKhI Daerah yang baru.

2. Bakal Calon Pengurus IGPKhI Daerah wajib tercantum dalam

daftar nama calon yang diusulkan Pengurus IGPKhI Cabang

paling lambat satu bulan sebelum Musyawarah Daerah.

3. Tata cara dan proses pencalonan diatur sebagai berikut :

1) Pengurus IGPKhI Cabang berhak mencalonkan sebanyak-

banyaknya 18 orang bakal calon yang memenuhi syarat sesuai

pasal 20 Anggaran Rumah Tangga. 2) Sebelum diajukan untuk menjadi calon tetap dan disahkan pada

Musyawarah Daerah, sebuah Panitia Khusus meneliti semua

persyaratan teknis dan administratif para bakal calon dan

menyampaikan rekomendasi kepada musyawarah Daerah. 3) Panitia Khusus diangkat dan ditetapkan Musyawarah Kerja

Daerah terakhir yang terdiri dari wakil lima Pengurus IGPKhI

Cabang.

4. Tata cara dan proses pemilihan Pengurus IGPKhI Daerah diatur

sebagai berikut :

1) Musyawarah memilih secara langsung berturut-turut Ketua

(F1), dua Wakil Ketua (F2) dalam satu paket, dan Sekretaris

Umum (F3).

2) Calon Pengurus harus terdaftar dalam daftar calon yang

diusulkan oleh Pengurus Cabang/Cabang Khusus.

3) Kelima Pengurus Harian terpilih tersebut bertindak selaku

formatur dengan wewenang dari Musyawarah kerja untuk

melengkapi susunan Pengurus IGPKhI Daerah seperti

dimaksud pasal 20 dan pasal 21 dengan memperhatikan

keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30%.. 4) Formatur wajib melengkapi susunan Pengurus IGPKhI Daerah

dari nama-nama yang tercantum dalam daftar calon yang

diseleksi oleh Musyawarah Daerah tersebut. 5) Pemilihan Pengurus IGPKhI Daerah dipimpin oleh Pengurus

Pusat yang dibantu oleh Panitia Pelaksana Pemilihan Pengurus

IGPKhI Daerah Daerah yang susunan dan keanggotaannya

disahkan oleh Musyawarah Daerah di antara peserta

Musyawarah Daerah tanpa mengikut sertakan anggota

Pengurus Musyawarah Daerah yang lama.

5. Serah terima Pengurus IGPKhI Daerah lama kepada Pengurus

IGPKhI dilakukan di hadapan peserta musda yang bersangkutan.

Hal-hal yang berkaitan dengan inventaris, kekayaan dan keuangan

organisasi masih menjadi tanggungan Pengurus IGPKhI Daerah

yang lama sampai ada penyelesaian dengan Pengurus yang baru

Page 14: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

14

selambat-lambatnya15 hari

6. Sebelum memulai tugasnya, seluruh anggota Pengurus IGPKhI

Daerah dilantik oleh Pengurus Pusat dan mengucapkan janji di

hadapan peserta Musyawarah yang memilihnya.

7. Dalam hal terjadi kekosongan anggota Pengurus .......... Provinsi,

pengisiannya dilakukan melalui Rapat Pengurus IGPKhI Daerah

dan hasilnya dilaporkan kepada Musyawarah Kerja Daerah

kecuali untuk jabatan Pengurus Harian terpilih, pengisiannya

wajib dilakukan oleh Musayarakat Kerja Daerah Daerahdengan

tetap mengindahkan pasal 24, 25, dan pasal 26 ayat (2) Anggaran

Rumah Tangga.

BAB IX

PENGURUS IGPKhI CABANG

Pasal 27

Susunan Pengurus

1. Pengurus IGPKhI Cabang berjumlah paling banyak 3 orang

dengan susunan sebagai berikut :

1) Pengurus Harian berjumlah 7 orang terdiri dari :

(1) Ketua (2) Sekretaris (3) Bendahara

2) Pengurus IGPKhI Cabang dapat dilengkapi dengan paling

banyak 3 (dua belas) Bidang yang susunan serta fungsinya

dapat mengacu pada susunan serta fungsi biro pada Pengurus

IGPKhI Daerah atau disesuaikan dengan kebutuhan IGPKhI

Cabang.

2. Pembagian tugas dan fungsi sekretaris bidang dapat dilaksanakan

berdasar pada acuan pembagian tugas dan fungsi sekretaris bidang

di Pengurus IGPKhI Daerah yang disesuaikan dengan kondisi

Daerah, efektifitas serta efisiensi, dan/atau bidang tugas yang

terkait dengan program organisasi.

Pasal 28

Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus IGPKhI Cabang

1. Pengurus IGPKhI Cabang bertugas dan berkewajiban :

1) Menentukan kebijakan Organisasi dan melaksanakan segala

ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-keputusan MUNAS,

MUNAS Luar Biasa, Musyawarah Kerja Nasional,

Musyawarah Kerja Daerah dan Musyawarah Kerja Cabang,

Musyawarah Daerah dan Muskekab dan Rapat Pengurus

IGPKhI Cabang di wilayahnya.

Page 15: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

15

2) Melaksanakan program kerja nasional di wilayahnya, program

kerja Daerahdi wilayahnya, dan program kerja

Kabupaten/Kota. 3) Mengawasi, mengkoordinasi, membimbing dan membina

aktifitas Pengurus Cabang.

4) Menegakkan disiplin organisasi dan mengatur ketertiban serta

kelancaran keuangan Pengurus Pusat, Pengurus. Daerahdan

Pengurus Cabang,

2. Penjabaran tugas Pengurus IGPKhI Cabang diatur dalam

ketentuan organisasi yang menjadi bagian tak terpisahkan dan

tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga.

3. Pengurus IGPKhI Cabang bertanggungjawab atas terlaksananya

segala ketentuan dalam Kode Etik Profesi Ikatan Guru Pendidikan

Khusus Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus

Indonesia, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan

MUNAS, Musyawarah Kerja Nasional, Musyawarah Kerja

Daerah dan Muskerkab, dan Rapat Pengurus IGPKhI Cabang di

wilayahnya.

4. Pengurus IGPKhI Cabang bertanggung jawab kepada

Musyawarah IGPKhI Cabang atas kepengurusan organisasi untuk

masa baktinya.

5. Pengurus IGPKhI Cabang merupakan badan pelaksana organisasi

tertinggi di wilayahnya yang bersifat kolektif dengan berlandaskan

pada prinsip keterbukaan, demokrasi, tanggung jawab, dan

kekeluargaan.

6. Pengurus IGPKhI Cabang berkewajibanmengirimkan laporan

kepada Pengurus IGPKhI Daerah dengan tembusan kepada

Pengurus Pusat setiap 6 (enam) bulan sekali.

Pemilihan Pengurus IGPKhI Cabang

Pasal 29

1. Pengurus IGPKhI Cabang dipilih oleh MusyawarahIGPKhI

Cabang yang wajib diadakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah

MusyawarahProvinsi.

2. Bakal calon Pengurus IGPKhI Cabang harus terdaftar dalam daftar

calon yang diusulkan oleh Pengurus Ranting dan/atau perwakilan

anggota.

3. Serah terima Pengurus IGPKhI Cabang yang lama kepada

Pengurus IGPKhI Cabang yang baru dilakukan di hadapan peserta

MusyawarahKabupaten/Kota yang memilihnya. Hal-hal yang

berkaitan dengan inventaris, kekayaan dan keuangan organisasi

Page 16: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

16

masih menjadi tanggungan Pengurus IGPKhI Cabang yang lama

sampai ada penyelesaian dengan Pengurus IGPKhI Cabang yang

baru selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah konferensi.

4. Sebelum memulai tugasnya, seluruh anggota Pengurus IGPKhI

Cabang dilantik oleh Pengurus Daerah dan mengucapkan janji

dihadapan peserta Musyawarah IGPKhI Cabang yang

memilihnya.

5. Dalam hal terjadi kekosongan anggota Pengurus IGPKhI Cabang,

pengisiannya dilakukan oleh Rapat Pengurus IGPKhI Cabang dan

hasilnya dilaporkan kepada Musyawarah Kerja Cabang kecuali

untuk jabatan Pengurus Harian Terpilih, pengisiannya wajib

dilakukan oleh MusyawarahKerja IGPKhI Cabang dengan tetap

mengindahkan pasal 24, 25, dan pasal 26 ayat (2) Anggaran

Rumah Tangga.

BAB X

MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) Pasal 30

Waktu dan Sifat 1. MUNAS diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus Pusat

setiap 5 (lima) tahun sekali.

2. MUNAS Luar Biasa diadakan :

1) Jika Musyawarah Nasional menganggap perlu, atas dasar keputusan yang disetujui paling sedikit ²∕3 (duapertiga) jumlah suara yang hadir.

2) Atas permintaan lebih dari ½ (seperdua) jumlah Pengurus

Daerah yang mewakili lebih dari ½ (seperdua) jumlah suara.

3) Bila dipandang perlu oleh Pengurus Pusat dan disetujui

Musyawarah Nasional.

3. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sesudah

keputusan atau permintaan tersebut ayat (2) (a), (b) atau (c) pasal

ini diterima, Pengurus Pusat wajib menyelenggarakan MUNAS

Luar Biasa.

4. MUNAS Luar Biasa yang membicarakan pembubaran organisasi

dapat dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3

(duapertiga) jumlah Pengurus Daerah yang mewakili sedikitnya

2/3 (duapertiga) jumlah suara.

Pasal 31

K u o r u m

1. MUNAS dianggap sah apabila jumlah Pengurus Daerah yang

hadir lebih dari ½ (seperdua) dan mewakili lebih dari ½ (seperdua)

Page 17: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

17

jumlah suara.

2. Musyawarah Daerah dianggap sah jika jumlah Pengurus Cabang

yang hadir lebih dari ½ (seperdua) dan mewakili lebih dari ½

(seperdua) jumlah suara.

3. Musyawarah Cabang dianggap sah jika jumlah anggota yang

hadir lebih dari ½ (seperdua) dan mewakili lebih dari ½ (seperdua)

jumlah suara.

4. Rapat Anggota dan Rapat Pengurus dianggap sah jika jumlah yang

hadir lebih dari ½ (seperdua) jumlah suara.

5. Jika suatu rapat terpaksa ditunda karena tidak memenuhi kuorum

maka rapat berikutnya diadakan secepatnya 1 (satu) hari dan

selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari dengan undangan dan acara

yang sama tanpa harus memenuhi persyaratan kuorum.

Pasal 32

Pengambilan Keputusan

1. Keputusan diambil dengan cara musyawarah mufakat.

2. Apabila upaya untuk mencapai mufakat tidak berhasil maka

diputuskan dengan suara terbanyak.

Pasal 33

Peserta MUSYAWARAH NASIONAL

Peserta MUNAS terdiri dari :

1. Pengurus Pusat 2. Para Penasihat

3. Utusan Daerah 4. Utusan Cabang

5. Peninjau serta undangan lain yang ditetapkan oleh Pengurus

Pusat.

Pasal 34

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Tiap peserta mempunyai hak bicara.

2. Hak suara hanya ada pada utusan Daerah dan Cabang 3. Tiap-tiap Daerah dan Cabang mempunyai 1 (satu) suara. 4. Jumlah suara Daerah dan Cabang paling sedikit 1 (satu) dan paling

banyak 5 (lima) suara. 5. Satu Cabang boleh mewakili hanya 1 (satu ) Cabang lain yang

berhalangan menghadiri MUNAS dengan mandat yang sah.

6. Mandat untuk mewakili Cabang yang dimaksud dalam ayat (5)

pasal ini tidak boleh diberikan kepada Pengurus Daerah, Pengurus

Pusat, dan Anggota Penasihat.

Page 18: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

18

Pasal 35

Acara MUSYAWARAH NASIONAL

1. Acara Pokok MUNAS paling sedikit wajib membahas dan

menetapkan hal-hal sebagai berikut :

1) Laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat, mengenai

hal-hal : (1) Kegiatan pelaksanaan program organisasi selama satu

masa bakti, (2) Kebijakan keuangan organisasi, inventaris, dan

kekayaan organisasi, dan

2) Penetapan Program Kerja termasuk rencana anggaran

keuangan untuk masa bakti yang akan datang.

3) Pemilihan Pengurus Pusat.

2. Acara lainnya yang ditetapkan dan disahkan MUNAS sesuai

kewenangan yang diatur dalam AD dan ART serta peraturan

organisasi

Pasal 36

Panitia Pemeriksa Keuangan

1. Untuk memeriksa keuangan dan kekayaan yang menjadi tanggung

jawab Pengurus Pusat dilaksanakan oleh Panitia Pemeriksa

Keuangan yang dibentuk oleh MusyawarahKerja Nasional terakhir

sebelum MUNAS.

2. Panitia tersebut terdiri atas 5 (lima) Pengurus Daerah.

3. Panitia memulai tugasnya paling lambat 3 (tiga) minggu sebelum

sidang pertama MUNAS bertempat di Pengurus Pusat.

4. Panitia memilih Ketua, Sekretaris dan Pelapor, serta melaporkan

hasil pekerjaan Panitia kepada MUNAS.

5. Seluruh pembiayaan panitia menjadi tanggung jawab Pengurus

Pusat dan dimasukkan dalam anggaran MUNAS.

Pasal 37

Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak Suara

1. Pengurus Pusat membentuk Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak

Suara, yang bertugas :

1) Memeriksa mandat dan hak suara Pengurus Cabang yang

mengirimkan utusan ke MUNAS. 2) melaporkan hasilnya kepada MUNAS.

2. Panitia beranggotakan sebanyak 12 (dua belas) orang mewakili 12

Daerah yang tidak merangkap Panitia Pemeriksa Keuangan.

3. Panitia pemeriksa Mandat dan Hak Suara wajib menyelesaikan

Page 19: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

19

tugasnya sebelum sidang pertama MUNAS dimulai.

4. Panitia memilih Ketua, Sekretaris dan Pelapor serta melaporkan

hasil pekerjaannya kepada MUNAS.

5. Jumlah suara Kabupaten/Kota dalam MUNAS ditetapkan

berdasarkan daftar anggota Kabupaten/Kota di Pengurus Pusat

yang ditutup 2 (dua) bulan sebelum MUNAS di mulai.

Pasal 38

Panitia Pemilihan Pengurus Pusat

1. Panitia Pemilihan Pengurus Pusat terdiri atas utusan Pengurus

Daerah dan Cabang masing-masing 1 (satu) orang wakil.

2. Panitia bertugas mempersiapkan dan melaksanakan pemilihan

pengurus serta menyusun berita acara hasil pemilihan yang

dilaporkan kepada MUNAS.

3. Panitia Pemilihan memilih Ketua, Sekretaris, dan Pelapor serta

melaporkan hasil pekerjaanya kepada MUNAS.

BAB XII

MUSYAWARAH KERJA NASIONAL

Pasal 39

S t a t u s

1. Musyawarah Kerja Nasional adalah rapat antar Pengurus Daerah

yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus Pusat dan

merupakan instansi tertinggi di bawah MUNAS.

2. Tugas Musyawarah Kerja Nasional ialah menetapkan garis

kebijakan yang belum ada dalam Keputusan MUNAS selama masa

antara MUNAS.

3. Pengurus Daerah ikut bertanggungjawab tentang Keputusan

Musyawarah Kerja Nasional kepada MUNAS.

Pasal 40

W a k t u

1. Musyawarah Kerja Nasional diadakan 1 (satu) tahun sekali.

2. Musyawarah Kerja Nasional pertama dalam masa bakti yang baru

diadakan selambat-lambatnya 7 (tujuh) bulan sesudah MUNAS.

3. Musyawarah Kerja Nasional terakhir dalam masa bakti itu

diadakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum MUNAS.

Page 20: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

20

4. Musyawarah Kerja Nasional dapat diadakan :

1) Jika Pengurus Pusat menganggap perlu.

2) Atas permintaan ½ (seperdua) jumlah Pengurus IGPKhI Daerah

dan dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sesudah permintaan

tersebut, Pengurus Pusat wajib menyelenggarakannya.

Pasal 41

Peserta Musyawarah Kerja Nasional

Peserta Musyawarah Kerja Nasional terdiri dari :

1. Pengurus Pusat

2. Badan Penasehat PP 3. Utusan Pengurus Daerah 4. Peninjau serta undangan lain yang ditetapkan oleh Pengurus

Pusat.

Pasal 42

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Dalam Musyawarah Nasional semua peserta mempunyai hak

bicara.

2. Hak Suara ada pada utusan-utusan Pengurus Daerah dengan

ketentuan sebagai berikut :

1) Tiap Daerah memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) suara dan

sebanyak-banyaknya 5 (lima) suara.

2) Tiap Cabang memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) suara dan

sebanyak-banyaknya 5 (lima) suara.

Pasal 43

Kewajiban MusyawarahKerja Nasional

1. Membahas dan menilai cara pelaksanaan Keputusan MUNAS oleh

Pengurus Pusat. 2. Menetapkan ketentuan-ketentuan umum, rencana kerja tahunan dan

kebijakan yang bersifat nasional yang belum ditetapkan dalam

MUNAS baik ke dalam maupun ke luar yang tidak bertentangan

dengan Keputusan MUNAS. 3. Menentukan penggantian anggota Pengurus Harian terpilih

Pengurus Pusat yang berhalangan tetap, berhenti dan/atau

diberhentikan sebelum masa jabatan berakhir. 4. Membahas dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Organisasi (RAPBO) Pengurus Pusat untuk tahun

mendatang.

5. Membicarakan dan mengesahkan laporan Pengurus Pusat untuk

disampaikan kepada MUNAS dan membicarakan persidangan-

persidangan lain untuk MUNAS.

Page 21: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

21

6. MusyawarahKerja Nasional pertama masa bakti kepengurusan

wajib menetapkan program kerja Pengurus Pusat selama lima

tahunan. 7. MusyawarahKerja Nasional terakhir dari masa bakti kepengurusan

wajib menetapkan Panitia Pemeriksa Keuangan Pengurus Pusat dan

Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak Suara untuk MUNAS yang

akan datang.

BAB XIII

MUSYAWARAH DAERAH

Pasal 44

W a k t u

1. Musyawarah Daerah diadakan dan dipimpin oleh Pengurus Daerah

tiap 5 (lima) tahun sekali.

2. Musyawarah Daerah Luar Biasa dapat diadakan : 1) Atas permintaan Musyawarah Kerja Daerah berdasarkan

keputusan 2/3 (dua pertiga) suara dari yang hadir. 2) Atas permintaan lebih dari 1/2 (seperdua) jumlah Cabang yang

mewakili lebih dari 1/2 (seperdua) jumlah suara. 3) Jika Pengurus Daerah menganggap perlu dan disetujui

Musyawarah Kerja Daerah.

4) Atas permintaan Pengurus Pusat. 3. Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sesudah salah satu dan atau

semua permintaan tersebut ayat (2) butir a, b, c, atau d diterima.

Pengurus Daerah wajib menyelenggarakan Musyawarah tersebut.

Pasal 45

Peserta

Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari :

1. Pengurus IGPKhI Daerah 2. Pengurus Cabang 3. Utusan Pengurus Pusat

4. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Provinsi

Pasal 46

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Dalam Musyawarah Daerah semua peserta mempunyai hak bicara.

2. Hak suara hanya ada pada utusan Cabang/Cabang Khusus.

3. Tiap Cabang mempunyai 1 (satu) suara untuk 200 (dua ratus)

orang anggota.

Page 22: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

22

4. Jumlah suara 1 (satu) Cabang sedikitnya 1 (satu) dan sebanyak-

banyaknya 3 (tiga) suara.

5. Cabang boleh mewakili 1 (satu) Cabang lain yang berhalangan

menghadiri Musyawarah dengan mandat yang sah.

6. Hak suara Cabang Khusus hanya 1 (satu) suara

Pasal 47

Acara Musyawarah Daerah

1. Acara Pokok Musyawarah Daerah paling sedikit wajib membahas

dan menetapkan hal-hal sebagai berikut :

1) Laporan pertanggungjawaban Pengurus Daerah mengenai hal-

hal :

(1) Kegiatan pelaksanaan program organisasi selama satu

masa bakti.

(2) Kebijakan keuangan, inventaris, dan kekayaan

IGPKhIProvinsi.

(3) Kegiatan dan Perkembangan Anak Lembaga, Badan

Khusus, dan Himpunan/Ikatan/ Asosiasi Profesi dan

Keahlian Sejenis Provinsi.

2) Penetapan Program Kerja termasuk rencana anggaran

keuangan dan untuk masa bakti yang akan datang.

3) Pemilihan Pengurus Daerah masa bakti berikutnya.

2. Acara lainnya ditetapkan dan disahkan dalam Konferens tersebut.

3. Pada dasarnya ketentuan pasal 50 Anggaran Rumah Tanggga

berlaku pula bagi pasal ini yang disesuaikan dengan tingkatannya.

Pasal 48

Panitia Pemeriksa Keuangan

1. Pada dasarnya Pasal 51 Anggaran Rumah Tangga berlaku juga

bagi pasal ini dan disesuaikan dengan tingkatannya.

2. Panitia beranggotakan sedikitnya 3 (tiga) orang mewakili dari 3

(tiga) Kabupaten/Kota.

Pasal 49

Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak Suara

1. Panitia pemeriksa Mandat dan Hak Suara, bertugas :

1) Memeriksa Mandat dan Hak Suara Cabang yang mengirim

utusan ke Musyawarah Daerah.

2) Melaporkan hasil tugasnya kepada Musyawarah Daerah

Page 23: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

23

2. Panitia terdiri sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang dan sedikit-

dikitnya 3 (tiga) orang yang mewakili seluruh Cabang, yang tidak

merangkap dengan Panitia Pemeriksa Keuangan.

3. Jika jumlah pengurus Cabang kurang dari enam, maka ketentuan

ayat 2 pasal ini dapat diwakili oleh Pengurus Cabang yang sama

dengan Panitia Pemeriksa Keuangan.

4. Pada dasarnya ketentuan pasal 38 Anggaran Rumah Tangga

berlaku pula bagi pasal ini dan disesuaikan dengan tingkatannya.

Pasal 50

Panitia Pemilihan Pengurus Daerah

Pada dasarnya pasal 37 Anggaran Rumah Tangga berlaku juga bagi

pasal ini yang disesuaikan dengan tingkatannya

BAB XIV

MUSYAWARAH KERJA DAERAH

Pasal 51

Status, Tugas, dan Kewajiban

1. Musyawarah Kerja Daerah adalah rapat antar Pengurus IGPKhI

Cabang yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Penguru Daerah

dan merupakan instansi tertinggi di bawah Musyawarah Daerah

2. MusyawarahKerja Daerabertugas menetapkan program tahunan

dan kebijakan organisasi sepanjang tidak bertentangan dengan

keputusan Musyawarah Daerah.

3. Pada dasarnya ketentuan pasal 38Anggaran Rumah Tangga

berlaku pula bagi pasal ini yang disesuaikan dengan tingkatannya.

Pasal 52

W a k t u

1. Musyawarah Kerja Daerah diadakan 1 (satu) tahun sekali.

2. Musyawarah Kerja Daerah yang pertama masa bakti IGPKhI

Daerah yang baru diadakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan

sesudah Musyawarah Daerah dan Musyawarah Kerja Daerah

terakhir diselenggarakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan

sebelum Musyawarah Daerah.

3. Musyawarah Kerja Daerah dapat juga diadakan:

1) Jika Pengurus Daerahmenganggap perlu.

2) Atas permintaan ½ (seperdua) jumlah pengurus Cabang

yang mewakili lebih ½ (seperdua) jumlah suara.

3) Atas permintaan Pengurus Pusat.

Page 24: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

24

4. Dalam waktu 2 (dua) bulan sesudah salah satu dan/atau semua

permintaan tersebut dalam ayat (3) pasal ini diterima, Pengurus

Daerah wajib menyelenggarakannya.

Pasal 53

Peserta

Peserta Musyawarah Kerja Daerah terdiri dari:

1. Pengurus Daerah 2. Pengurus Cabang 3. Utusan Pengurus Pusat

4. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Provinsi

Pasal 54

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Tiap peserta Musyawarah Kerja mempunyai hak bicara.

2. Hak suara hanya ada pada utusan Pengurus Cabang

3. Tiap-tiap Cabang mempunyai 1 (satu) suara

4. Jumlah suara Kabupaten/Kota sedikitnya 1 (satu) dan sebanyak-

banyaknya 5 (lima) suara.

5. Ketentuan pada pasal 49 dan 51 Anggaran Rumah Tangga pada

dasarnya berlaku juga bagi pasal ini dan disesuaikan dengan

tingkatannya.

Pasal 55

Kewajiban Musyawarah Kerja Daerah

1. Membahas dan menilai pelaksanaan keputusan Musyawarah

Daerah.

2. Menetapkan rencana kerja tahunan dan kebijakan yang belum

ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan putusan

Musyawarah Daerah

3. Menentukan penggantian anggota Pengurus Harian terpilih antar

waktu apabila terjadi kekosongan.

4. Membahas dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Organisasi (RAPBO) Pengurus Daerah untuk tahun

mendatang.

5. Musyawarah KerjaDaerah menjelang MUNAS sedikitnya

menetapkan calon-calon Anggota Panitia Pemilihan Pengurus

Pusat.

Page 25: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

25

BAB XV

MUSYAWARAH CABANG

Pasal 56

W a k t u

1. MusyawarahIGPKhI Cabangdiadakan dan dipimpin oleh Pengurus

IGPKhI Cabangtiap 5 (lima) tahun sekali.

2. MusyawarahIGPKhI CabangLuar Biasa dapat juga diadakan :

1) Kalau Pengurus Daerah menganggap perlu dan disetujui

Musyawarah Kerja Cabang

2) Atas permintaan Pengurus Daerah

3. Dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sesudah salah satu dan/atau

semua permintaan tersebut diterima, Pengurus IGPKhI Cabang

wajib menyelenggarakannya.

Pasal 57

P e s e r t a

Peserta MusyawarahIGPKhI CABANGterdiri dari :

1. Pengurus Cabang

2. Utusan Pengurus Daerah

3. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Cabang

Pasal 58

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Ketentuan pasal 49 dan 55 Anggaran Rumah Tangga pada dasarnya

berlaku juga bagi pasal ini yang disesuaikan dengan tingkatannya.

2. Hak bicara ada pada semua peserta Musyawarah Cabang.

3. Jumlah seluruh anggota di Pengurus Cabang diwakili menjadi

jumlah hak suara dengan pembagi 20 (dua puluh).

Pasal 59

Acara Musyawarah Cabang

Pada dasarnya pasal 34 dan pasal 46 Anggaran Rumah Tangga secara

mutatis dan mutandis berlaku pula bagi pasal ini yang disesuaikan

dengan tingkatannya.

Pasal 60

Panitia Pemeriksa Keuangan

Pada dasarnya ketentuan pasal 35 dan 47 Anggaran Rumah Tangga

secara mutatis dan mutandis berlaku juga bagi pasal ini dan

disesuaikan dengan tingkatannya.

Page 26: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

26

Pasal 61

Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak Suara

1. Pada dasarnya pasal 36 dan 48 Anggaran Rumah Tangga secara

mutatis dan mutandis berlaku juga bagi pasal ini dan disesuaikan

dengan tingkatannya.

2. Jumlah anggota Panitia Pemeriksa Mandat dan Hak Suara dapat

disesuaikan dengan jumlah Cabang.

Pasal 62

Panitia Pemilihan Pengurus Cabang

1. Pada dasarnya pasal 37 dan 49 Anggaran Rumah Tangga secara

mutatis mutandis berlaku juga bagi pasal ini dan disesuaikan

dengan tingkatannya.

2. Panitia Pemilihan Pengurus IGPKhI Cabangdiambil dari utusan

Cabang dengan jumlah sedikitnya 7 (tujuh) orang dan sebanyak-

banyaknya 11 (sebelas) orang.

3. Jika jumlah Cabang kurang dari 7 (tujuh), anggota Panitia

Pemilihan dapat dilengkapi keanggotaannya dari peserta yang

mewakili unsur non Cabang sehingga mencapai jumlah yang

diperlukan akan tetapi anggota pelengkap tersebut tidak boleh

menjadi pimpinan Panitia.

BAB XVI

MUSYAWARAH KERJA CABANG

Pasal 63

Status dan Tugas

1. MusyawarahKerja IGPKhI Cabang adalah Rapat antar Pengurus

Cabang yang diselenggarakan dan dipimpin oleh Ketua Cabang ,

dan merupakan instansi tertinggi di bawah Musyawarah Cabang

2. MusyawarahKerja IGPKhI Cabang bertugas menetapkan program

tahunan dan kebijakan organisasi sepanjang tidak bertentangan

dengan keputusan Musyawarah Kerja Cabang.

3. MusyawarahKerja IGPKhI Cabang dapat menentukan pergantian

anggota pengurus harian terpilih antar waktu apabila terjadi

kekosongan

Pasal 64

W a k t u

1. MusyawarahKerja IGPKhI Cabang diadakan 1 (satu) tahun sekali.

2. Musyawarah Kerja IGPKhI Cabang yang pertama pada masa bakti

Pengurus IGPKhI Cabang yang baru diadakan selambat-

lambatnya 6 (enam) bulan sesudah Musyawarah Cabang , dan

Page 27: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

27

yang terakhir selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum

MusyawarahKabupaten/Kota.

3. Musyawarah Kerja IGPKhI Cabang dapat juga diadakan :

1) Jika Pengurus IGPKhI CABANG menganggap perlu.

2) Atas permintaan Pengurus Daerah.

4. Dalam waktu 2 (dua) bulan sesudah salah satu dan/atau semua

permintaan tersebut diterima, Pengurus IGPKhI Cabang wajib

menyelenggarakannya.

Pasal 65

P e s e r t a

Peserta Musyawarah Kerja IGPKhI Cabang terdiri dari :

1. Utusan Pengurus Cabang 2. Badan Penasihat Cabang

3. Peninjau yang diundang oleh Pengurus Cabang

Pasal 66

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Pada dasarnya ketentuan pasal 62 dan pasal 63 Anggaran Rumah

Tangga berlaku bagi pasal ini yang disesuaikan dengan

tingkatannya.

2. Hak bicara ada pada semua peserta Musyawarah Kerja Cabang.

3. Hak suara hanya ada pada utusan Cabang dengan ketentuan setiap

Cabang sedikitnya memiliki 1 (satu) suara dan sebanyak-

bannyaknya 5 (lima) suara.

Pasal 67

Kewajiban Musyawarah Kerja Cabang

1. Membahas dan menilai pelaksanaan keputusan Musyawarah

Cabang

2. Menetapkan rencana kerja tahunan dan kebijakan yang belum

ditetapkan sepanjang tidak bertentangan dengan keputusan

Musyawarah Cabang.

3. Menentukan penggantian anggota Pengurus antar waktu apabila

terjadi kekosongan.

4. Membahas dan menetapkan Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Organisasi (RAPBO) Pengurus IGPKHI Cabang untuk

tahun mendatang.

5. MusyawarahKerja IGPKhI Cabang menjelang MUNAS sedikitnya

menetapkan calon anggota Panitia Pemilihan Pengurus Provinsi.

Page 28: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

28

BAB XVII

RAPAT PENGURUS DAN PERTEMUAN LAIN

Pasal 68

Rapat Pengurus

1. Rapat Pengurus/Pengurus Harian disetiap tingkatan diadakan sesuai

keperluan dan sekurang-kurangnya diselenggarakan 3 (tiga) bulan

sekali.

2. Rapat Pengurus Lengkap Pimpinan Organisasi diselenggarakan

sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

3. Rapat Pleno Lengkap Organisasi yang dihadiri oleh seluruh

Pengurus Organisasi, Badan Penasihat, Himpunan/Ikatan/Asosiasi

Profesi dan Keahlian Sejenis, Pimpinan Anak Lembaga, dan

Pimpinan Badan Khusus diadakan sekurang-kurangnya 6 (enam)

bulan sekali.

4. Rapat Pengurus dapat juga diadakan atas permintaan ½ (seperdua)

jumlah anggota Pengurus Lengkap dan/atau ada hal-hal yang

mendesak.

5. Pertemuan khusus antara berbagai pihak secara terpisah dapat

diadakan sesuai keperluan.

6. Dalam rapat tersebut semua anggota yang hadir mempunyai hak

bicara dan hak suara yang sama.

Pasal 69

Pertemuan Lain

1. Pertemuan lain dapat diselenggarakan oleh Pengurus Organisasi di

semua tingkatan apabila diperlukan dalam upaya kelancaran

pelaksanaan misi organisasi.

2. Rapat Koordinasi Pimpinan IGPKhI Cabang Tingkat Nasional

dilaksanakan setiap 2 tahun sekali oleh Pengurus Pusat (PB) .

3. Rapat Koordinasi Pimpinan IGPKhI Tingkat Daerah dilaksanakan

setiap 2 (dua tahun sekali oleh Pengurus Provinsi

BAB XVIII

BADAN PENASIHAT

Pasal 70

Badan Penasihat Pengurus Pusat

1. Atas usul Pengurus Pusat MUNAS menetapkan susunan dan

keanggotaan Badan Penasihat Pengurus Pusat yang sedikitnya

berjumlah 9 (sembilan) orang dan terdiri atas tokoh-tokoh di

bidang pendidikan, kebudayaan, Kemasyarakatan dan para ahli

Page 29: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

29

yang berkaitan dengan pendidikan, keprofesian dan

ketenagakerjaan.

2. Badan Penasihat baik diminta atau tidak bertugas memberi nasihat

dan saran-saran kepada Pengurus Pusat.

3. Masa bakti Badan Penasihat Pengurus Pusat sama dengan masa

bakti Pengurus Pusat.

Pasal 71

Badan Penasihat Pengurus Daerah

1. Atas usul Pengurus Daerah yang baru, Musyawarah Daerah

menetapkan susunan dan keanggotaan Badan Penasihat Pengurus

Daerahyang sedikitnya berjumlah 7 (tujuh) orang dan terdiri atas

tokoh-tokoh di bidang pendidikan, kebudayaan, kemasyarakatan,

dan para ahli yang berkaitan dengan pendidikan, keprofesian, dan

ketenagakerjaan.

2. Badan Penasihat baik diminta atau tidak bertugas memberi nasihat

dan saran-saran kepada Pengurus Daerah.

3. Masa bakti Badan Penasihat Pengurus Daerah sama dengan masa

jabatan Pengurus Daerah

Pasal 72

Badan Penasihat Pengurus Cabang

1. Atas usul Pengurus Cabang, Musyawarah IGPKhI menetapkan

Badan Penasihat Pengurus IGPKhI Cabang yang sedikitnya

berjumlah 5 (lima) orang dan terdiri atas tokoh-tokoh

pendidikan, kebudayaan, kemasyarakatan, dan para ahli.

2. Badan Penasihat baik diminta atau tidak bertugas memberi nasihat

dan saran-saran kepada Pengurus Cabang

3. Masa bakti Badan Penasihat Pengurus IGPKhI Cabang sama

dengan masa bakti Pengurus Cabang

Pasal 73

Badan Penasihat Pengurus Cabang

1. Atas usul Pengurus IGPKhI Musyawarah Cabang menetapkan

Badan Penasihat Pengurus IGPKhIyang sedikitnya berjumlah 3

(tiga) orang yang terdiri dari tokoh-tokoh pendidikan, kebudayaan,

dan kemasyarakatan.

2. Badan Penasihat baik diminta atau tidak bertugas memberi nasihat

dan saran-saran kepada Pengurus. Cabang

3. Masa bakti Badan Penasihat Pengurus IGPKhI sama dengan masa

bakti Pengurus Cabang

Page 30: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

30

BAB XIX

DEWAN KEHORMATAN ORGANISASI DAN KODE ETIK

PROFESI IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS

INDONESIA

Pasal 74

Status, Kedudukan, Tugas, dan Wewenang

1. Jika dianggap perlu, Badan Pimpinan IGPKhI Cabang dapat

membentuk Dewan Kehormatan Organisasi sesuai dengan

tingkatannya.

2. Fungsi dan tugas Dewan Kehormatan Organisasi di tingkat

Kab/kotadan Ranting menjadi tanggungjawab pengurus Cabang.

3. Dewan Kehormatan Organisasi bertugas memberikan saran,

pendapat, dan pertimbangan kepada Badan Pimpinan Organisasi

yang membentuknya tentang pelaksanaan bimbingan ,

pengawasan, dan :

1) penilaian dalam pelaksanaan disiplin organisasi serta Kode Etik

Guru.

2) Pelaksanaan, penegakkan, dan pelanggaran disiplin organisasi

yang terjadi di wilayah kewenangannya.

3) Pelanggaran kode etik guru yang dilakukan baik oleh pengurus

maupun oleh anggota serta saran dan pendapat tentang

tindakan yang selayaknya dijatuhkan terhadap pelanggaran

kode etik tersebut.

4) Pelaksanaan dan cara menegakkan disiplin organisasi dan Kode

Etik Guru, dan

5) Pembinaan hubungan dengan mitra organisasi dibidang

penegakkan serta pelanggaran disiplin organisasi serta kode

etik guru.

4. Susunan keanggotaan Dewan Kehormatan Organisasi dan Kode

Etik Profesi Ikatan Guru Pendidikan Khusus

IndonesiaNasionalndonesia terdiri dari unsur Badan Penasihat,

unsur Badan Pimpinan Organisasi, unsur

Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis, dan

unsur-unsur keahlian lainnya sesuai dengan keperluan.

5. Tata cara, tugas, wewenang, dan mekanisme kerja Dewan

Kehormatan Organisasi dan Kode Etik Profesi Ikatan Guru

Pendidikan Khusus IndonesiaNasionalndonesia diatur lebih lanjut

dalam ketentuan tersendiri.

Page 31: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

31

BAB XX

PERBENDAHARAAN

Pasal 75

Keuangan Organisasi

1. Setiap anggota wajib membayar iuran sebagai berikut :

1) Uang iuran anggota ditetapkan oleh Musyawarah, minimal

Rp. 10.000,00 setiap bulan, dengan rincian pendistribusian

untuk : (1) Pengurus Pusat Rp. 2.000,00

(2) Pengurus Daerah Rp. 3.000,00 (3) Pengurus Cabang Rp. 5.000,00

2. Ketentuan pembayaran iuran anggota sebagaimana tersebut pada

ayat 1 huruf (1) mulai dilaksanakan 6 (enam) bulan setelah

MUNAS.

3. Pelaksanaan pengumpulan uang iuran untuk Pengurus Pusat dan

Pengurus Daerah diberikan tugas dan tanggung jawab kepada

Pengurus Cabang.

4. Pengurus IGPKhI Cabang menyetorkan iuran untuk Pengurus Pusat

bersama dengan iuran untuk Pengurus Daerah.

5. Setiap 3 (tiga) bulan, semua pengurus di semua tingkatan wajib

menyampaikan

6. catatan penerimaan iuran anggota dan disampaikan kepada Badan

Pimpinan Organisasi yang lebih tinggi kecuali Pengurus Pusat

yang akan menyampaikannya kepada seluruh Pengurus Daerah

7. Setiap tahun kondisi keuangan diverifikasi oleh :

1) Pengurus Pusat (PB) diperiksa oleh Badan Verifikasi Keuangan

yang dibentuk oleh KONKERNAS oleh sebanyak-

banyaknya 5 orang yang mewakili Provinsi. 2) Pengurus Daerah oleh Pengurus Pusat (PB).

3) Pengurus IGPKhI Cabang oleh Pengurus Daerah

Pasal 76

Kekayaan Organisasi

1. Pengurus di semua tingkatan wajib mencatat dan

menginventarisasikan kekayaan organisasi.

2. Semua pemindahan hak, pelepasan dan pemutasian kekayaan

organisasi baik berupa barang tidak bergerak, barang bergerak,

surat-surat berharga yang bernilai diatas Rp. 5.000.000,00 (lima

juta rupiah) untuk tingkat Pusat serta Daerahdan di atas

Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk Kabupaten/Kota ke

Page 32: ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN GURU … Indonesia, Ikrar Ikatan Guru Pendidikan Khusus IndonesiaNasiona Indonesia (IGPKhI) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, serta disiplin organisasi

32

bawah, wajib mendapat persetujuan Rapat Pengurus dan

wajib dipertanggungjawabkan pada forum organisasi di

wilayahnya.

3. Ketentuan yang tertuang dalam ayat (2) pasal ini tidak menghapus

kewajiban pengurus untuk mempertanggung-jawabkan semua

keuangan dan kekayaan organisasi.

4. Inventarisasi kekayaan organisasi menjadi bagian

pertanggungjawaban Pengurus.

BAB XXI

P E N U T U P

Pasal 77

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

ini diatur dan ditetapkan dalam peraturan organisasi oleh Pengurus

Pusat dan dipertanggungjawabkan kepada MUNAS.

2. Apabila terjadi perbedaan penafsiran atas materi Anggaran

Dasar/Anggaran Rumah Tangga, maka penafsiran yang berlaku

dan sah adalah penafsiran yang dilakukan oleh Pengurus Pusat

sampai ada penafsiran lain dalam MUNAS berikutnya.

3. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : BANDUNG

Pada tanggal : 29 JANUARI 2017

PENGURUS PUSAT

SELAKU PIMPINAN MUNAS KE I IGPKhI

Ketua Sidang,

Dr.H.Rajaminsyah,MZ.SH.M.M.Pd

Sekretaris Sidang,

Mutaqin, M.Pd