Upload
priskillia-alberta-k
View
68
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
referat
Citation preview
Anestesi Spinal pada Open Fraktur Tibia Sinistra
Priskillia Alberta K
112013289
Dokter pembimbing:• dr. Nunung, Sp.An• dr. Ketut, Sp. An
Laporan KasusIdentitas PasienNama : Tn. RUmur : 28 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiNo. Register :01.1955.03Berat Badan : 51 kgTanggal masuk RS :13 Juni 2014
AnamnesisKeluhan utama : nyeri kaki kiri sejak 7 hari
SMRSKeluhan utama :- nyeri pada kaki kiri 7 hari SMRS akibat KLL ,
tampak luka di sekitar tungkai kiri.- 5 hari SMRS os merasa kaki kiri sulit
digerakkan dan masih nyeri. - os direncanakan melakukan operasi pada
tungkai bawah kaki kiri.Riwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit penyerta :- Habit : -Riwayat operasi sebelumnya: -
Pemeriksaan FisikKeadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentisTanda-tanda vital Tekanan darah : 139/90 mmHgFrekuensi nadi : 86 kali/menitFrekuensi nafas : 19 kali/menitSuhu : 36,5 ° C
Kepala :Normochepali, tidak terdapat benjolan,rambut berwarna hitam dengan distribusi merata
Leher :Tidak teraba benjolan pada kelenjar tiroid.
Thoraks :Simetris, tidak ada kelainan paru & jantung, tidak ada benjolan
Abdomen :Tampak datar, tidak teraba massa.Ekstremitas : tungkai kiri terdapat luka &
nyeri saat digerakkan
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium:
Nilai Didapat Nilai Rujukan
Hemoglobin 12,9 13.0-18.0 g/dL
Hematokrit 34,7 40-50%
Eritrosit 4,30 3.87-5.39 juta/uL
Leukosit 8600 4,000-10,000 mm3
Trombosit 314.000 150000-450000 mm3
CT/BT 2/10 <5menit/<15 menit
GDS 86 < 140 mg/dL
Status Fisik (ASA) : ASA 1Diagnosis Kerja : Open fraktur tibia sinistraRencana Tindakan Bedah : Debridement dan
orifRencana Tindakan Anestesi : RA (Regional
Anestesi)
Pre operatifAnamnesis:A: Tidak ada riwayt alergi obat-obatan dan
makanan.M: Telah mendapat pengobatan ceftriaxone inj
1 gr sebelum operasi.P : Riwayat DM (-), asma (-), hipertensi (-)L : Puasa mulai 8 jam sebelum operasi.E. : Kaki kir bawah terasa nyeri dan sulit untuk
digerakkan.
Pemeriksaan fisikAirway paten, nafas spontan, tidak ada ronkhi,
tidak ada wheezingMallampati 1Leher ekstensi maksimalBuka mulut > 2 jariTidak ada gigi goyang, tidak ada gigi palsuTanda-tanda vital:
Tekanan darah : 139/90 mmHgFrekuensi nadi : 86 kali. menitFrekuensi nafas :19 kali/menitSuhu : 36,5 ° C
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium:
Hb : 12,9Ht : 34,7%Eritrosit : 4,30Leukosit : 8600Trombosit :314000CT/BT : 2/10GDS : 86
Teknik Anestesi:Jenis anestesi : RA (Regional Anestesi)Teknik anestesi : Anestesi spinal , posisi
duduk L4-L5 , lcs (+), jernih, atraucan no. 26 G
Lama anestesi : 08.30- 11.00Lama operasi : 08.50- 10.45
Intra operatifMonitor ttvObat yang digunakan:
Midazolam 2 mgKetorolac 30 mgOdansteron 4 mg
Oksigen canul 3 ltCairan : (HES 500 ml, Ring As 500 ml)Pendarahan : ± 300 cc
Post operatifKeluhan pasien : tidak ada mual, tidak ada
muntah, terasa nyeri pad tempat operasi.Aldrete score:Kesadaran : 2 Respirasi :2 Sirkulasi : 2 Warna kulit: 2 Aktivitas : 1
VAS : 4-6 Tekanan darah ( 120/75 mmHg), CRT (< 2
detik ), nadi (80 x/menit) saturasi oksigen (95-100%)
BAK spontan (+), urin warna kuning jernih
Terapi pasca bedah:Infus RL 20 tts/menitAnlagetik : Ketorolac 30 mgAntiemetik : Odanstentron 4mgSelimut hangat
Pembahasan Kasus
Lidokain (anestesi local )sebelum jarum dimasukkan untuk memblok saraf,
pemberian Bupivakain, Fentanyl dan Lidokain untuk meningkatkan kualitas intraoperatif analgesia, memperpanjang durasi analgesic, mengurangi dosis obat anestesi, meminimalkan efek samping anestesi.
Tinjauan Pustaka ANESTESI LOKALobat yang menghambat hantaran saraf , secara
local pada jaringan saraf dengan kadar yang cukup
digunakan secara (injeksi)Di Indonesia paling sering digunakan: lidokain
dan bupivakain
ANESTESI SPINALpenyuntikan obat anestetik lokal ke dalam
ruang subaraknoid
Indikasi: Bedah ekstremitas bawah, panggul, sekitar
rectum-perineum, obstetric ginekologi, urologi, abdomen bawah
Kontraindikasi
KI absolut relatif
Menolak Infeksi sistemik/ sepsis
Infeksi di tempat suntikan Infeksi di sekitar tempat suntikan
Hipovolemi/ syok Kelainan neurologis
Terapi antikoagulan/koagulopati
Kelainan psikis
TIK meningkat Bedah lama
Fasilitasi resusitasi minim Penyakit jantung
Tanpa konsultan Nyeri punggung kronis
Persiapan1. Lihat daerah sekitar tempat yg akan di
suntik2. Inform consent3. PF4. Lab
Perlengkapan:1. Peralatan monitor ttv, EKG2. Peralatan resusitasi3. Jarum spinal
Teknik anestesiSetelah dimonitor, pasien duduk membungkuk
maksimal agar prosesus spinosus mudah teraba.
Perpotongan garis yang mengubungkan kedua Krista iliaka dengan tulang punggung ialah L4 atau L4-L5,
Sterilkan tempat tusukan dengan betadine dan alcohol.
Beri anestetik local pada tempat tusukan, misalnya lidokain 1% 2-3 mL
Cara tusukan adalah median atau para median.
jarum spinal akan dicabut cairan serebrospinal akan menetes keluar.
suntikkan larutan obat analgetik local ke dalam ruang subarachnoid tersebut.
Anestesi lokal untuk anestesi spinal
Anestetik lokal Berat jenis Sifat Dosis
Lidokain(Xylokain,
Lignokain)
2% plain
5% dalam Dekstrosa
7.5%
1.006
1.033
Isobarik
Hiperbarik
20-100mg(2-5ml)
20-50 mg(1-2ml)
Bupivakain(Markain)
0,5% dalam air
0,5% dalam Dekstrose
8,25%
1.005
1.027
Isobarik
Hiperbarik
5-20mg(1-4ml)
5-15 mg(1-3 ml)
Obat Anestesi Lidokain1 ampul = 100 mg/5ml. Dosis pada lidokain 1-1,5 mg/kgBB iv.Indikasi: ekstrasistol ventrikel, aritmia
ventricular, fibrilasi ventrikel residif.Kontraindikasi : blok derajat tinggi, gangguan
irama, bradikardi, gagal jantungdekompensasiEfek samping: pada dosis berlebih dapat terjadi
gangguan saraf pusat , anatra lain: kejang, blok AV, bradikardi, penurunan tekanan darah.
FentanylIndikasi: anestesia pembedahan1 ml= 50 mcgDosis: dosis 1-3 mcg/kgBB analgesinya kira-kira
berlangsung 30 menit. Dosis besar 50-150 mcg/kgBB digunakan untuk induksi anestesia dan pemeliharaan anestesia dengan kombinasi bensodiazepin dan anestetik inhalasi dosis rendah, pada bedah jantung.
Efek samping: kekakuan otot punggung. Dosis besar dapat mencegah peningkatan kadar gula, katekolamin plasma, ADH, renin, aldosteron dan kortisol. Efek depresi napasnya lebih lama dibanding efek analgesinya
Bunascan(Bupivacaine)Indikasi: anestesi spinal untuk operasi abdomen,
urologi dan tungkai bawah.Anestesi spinal pada orang dewasa7,5- 20 mgKontraindikasi: meningitis, tumor, polio mielitis,
perdarahan kranial, TBC aktif, septikemia, anemia pernisiosa, infeksi piogenik pada kulit /ptempat injeksi, syok kardiogenik /hipovolemik, gangguan koagulasi darah atau sedang menjalani terapi dengan antikoagulan.
Perhatian: gangguan fungsi ginjal, hati dan kardiovaskular, hamil dan laktasi.
Eefk samping: hipotensi, bradikardi, dakit kepala pasca anestesi spinal
Midazolam induksi tidur jangka pendek untuk premedikasi,
induksi dan pemeliharaananestesi. Efek obat timbul dalam 2 menit setelah penyuntikan.
Dosis premedikasi dewasa 0,07-0,10 mg/kgBB, disesuaikan dengan umur dan keadaan pasien. Dosis lazim adalah 5 mg. pada orang tua dan pasien lemah dosisnya 0,025-0,05 mg/kgBB.
Efek sampingnya terjadi perubahan tekanan darah arteri, denyut nadi dan pernafasan, umumnya hanya sedikit
Ketorolac (NSAID), Dosis: inj IM/IV bolus. IV bolus diberikan dalam 15 menit. Kontraindikasi: hipersensitif terhadap aspirin atau AINS
lain, riwayat tukak peptik atau perdarahan GI, sindrom polip nasal angioedema, bronkospasme, hipovolemia, gagal ginjal, asma, perdarahan serebrovaskular, diatesis hemoragik, hemostasis inkomplit, risiko tinggi perdarahan, sindrom Stevens-Johnson atau lesi vesikulobulosa , hamil, laktasi, anak <18 tahun.
Perhatian: riwayat perdarahan GI, tukak peptik, gangguan ginjal atau hati, perdarahan, gangguan pembekuan darah, retensi cairan(edema)
Efek samping: diare, disepsia, nyeri GI, mual, sakit kepala, mengantuk, pusing, konvulsi, asma, dispnea, pruritus, urtikaria, vasodilatasi, pucat
Odansentronmencegah mual dan muntah sesudah
kemoterapi, bedah dan radioterapi.Dosis: pencegahan mual dan muntah pasca
op, awal 8mg 1 jam sebelum anestesi, diikuti pemberian 2 dosis 8 mg tiap 8 jam. Pengobatan mual dan muntah pasca oop 4 mg IM sebagai dosis tunggal atau inj IV lambat.
Efek samping: sakit kepala, rasa panas, hangat pada kepala dan epigastrium,konstipasi, reaksi hipersensitivitas, penglihatan kabur, pusing