Anemia Pada CA Recti

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    1/16

    ~~~T~~ DI~IS ~I~ ~KTI ..,

    ole h :Sentot Samiadji

    1. Riwanto

    Dibacakan pada tanggalsalah satu syarat

    memenuhi

    BASIAN / SMFBEDAH FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO RS_ DR. KARIADI SEMARANS

    I

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    2/16

    .AKURASI KELUHAN BERAK DARAHDAN PENURUNAN BERAT BADAN

    DALAM DIAGNOSIS KARSINOMA REKTI

    Oleh :sentot Samiadji, I.Riwanto

    Lab. Ilmu Bedah FK UNDIP/ RSDKSemarang

    ABSTRAK

    Diagnosis karsinoma rekti sebenamya mudah, namunkenyataannya penderita sering terdiagnosis dalam stadiumlanjut. Kebanyakan dokter enggan rnelakukan pemeriksaancolok dubur pada penderita dengan keluhan berak berdarahsementara tanda-tanda klinis belum banyak dimanfaatkanuntuk mengarahkan kediagnosis karsinoma rektum. ;Perrnasa-lahan yang timbul adalah seberapa jauh akurasi keluhan diarepalsu, b.a.b lendir, tinja pipih / seperti tahi kambing, karakterperdarahan dan penurunan berat badan dalam diagnosis kliniskarsinoma rektum ?

    Suatu studi diagnostik dengan subyek penelitian adalahsetiap penderita dengan keluhan b.a.b berdarah, di RSDr.Kariadi Semarang periode April - Desember 1994 dila-porkan.

    Variabel-variabel yang diteliti secara sendiri-sendirimempunyai akurasi diagnostik lebih besar dari 80% , semen-tara gabungan 3 atau 4 variabel mempunyai akurasi diagnostikmencapai 100 %.

    Bisa disimpulkan keluhan-keluhan tersebut di atas merupa-kan keluhan yang spesifik dan sensitif dalam diagnosis karsi-noma rekti, sehingga adanya keluhan-keluhan tersebut harusmendorong seorang dokter untuk melakukan pemeriksaancolok dubur dan rektoskopi.

    D i b a c a k a n p a d a P I T I K A B I X d i D e n p a s a r , M a r e t 1 9 9 5 .

    1

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    3/16

    PENDAHULUAN

    Karsinoma rekti merupakan tumor ganas usus besarterbanyak, Golligher mendapatkan 57,4% dari keganasankolorektal (1,2), sedangkan Ali Nafiah dkk mendapatkanangka sebesar 65.6% (3).

    Diagnosis karsinoma rekti pada umumnya tidak sulit,namun kenyataanya penderita sering terdiagnosa dalamstadium lanjut, sehingga pembedahan kuratif sering kalitidak dapat dilakukan. Keluhan berak berdarah bukanmonopoli karsinoma rekti karena ada penyakit lain dengankeluhan yang sama misalnya hemorrhoid, colitis dll.Pemeriksaan colok dubur sebenarnya merupakan sarana diag-nosis yang paling tepat, namun banyak dokter yang engganmelakukan pemeriksaan colok dubur. Dari penelitian terda-hulu hanya 13% dokter Puskesmas dan dokter praktek umumyang melakukan colok dubur pada penderita dengan keluhanbDa.b berdarah. Kebanyakan kurang memikirkan adanya karsi-noma dan mereka mencoba memberikan pengobatan kearahhemorrhoid atau amubiasis yang merupakan penyakit yanglebih banyak ditemukan (3).

    2

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    4/16

    Pada karsinoma rekti oleh karena ada massa tumor,maka akan disertai keIuhan berak pipih atau seperti tahi

    --disertai dengan lendir. Sedangkan pada hemorrhoid sifatkambing, diare palsu, perdarahan bersama tinja, dan sering

    perdarahan menetes atau menyemprot, tanpa disertai lendir(1,2).

    Tingginya angka kematian akibat keganasan rektum

    yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan menemukanmendorong upaya untuk menurunkan angka kematian tsb, upaya

    keganasan rekti seoaza di.ni, Riwanto dkk, mendapatkanangka ketahanan hidup pada stadium dini antara 58.9% -78.8% (4). Sedangkan penelitian diluar negeri didapatkanangka ketahanan hidup sampai 51.5% (5), pada kasus kegana-san rektum yang ditemukan secara dini.

    Sampai saat ini kami belum mendapatkan laporanpenelitian mengenai akurasi diagnostik keluhan penderitakarsinoma rektum. Penelitian ini untuk megetahui sampaisejauh mana keluhan berak seperti tahi kambing/ pipih,diare palsu, berak berlendir, karakter perdarahan sertapenurunan berat badan berperan dalam di.aqnos i.s kliniskarsinoma rektum.

    3

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    5/16

    BAHAN DAN CARA PENELITIAN

    Dilakukan studi diagnostik dengan subyek penelitianpenderita dengan keluhan b.a.b berdarah yang dirawat diUPF bedah RS Dr.Kariadi Semarang, sejak bulan April-Desem-ber 1994.

    Variabel bebas yang dinilai adalah1. Buang air besar dengan lendir.2. Diare palsu adalah keluhan berak yang frekuen tetapi

    yang keluar hanya sedikit disertai lendir/darah danrasa tidak puas setelah berak.

    3. Tinja pipih seperti tahi kambing.4. Karakter perdarahan, dibedakan apakah perdarahan

    menyemprot/menetes setelab berak atau bersama tinjayang keluar.

    5. penurunan berat badan.

    Variabel tergantung adalah ada tidaknya keganasan rektumdengan standard baku emas adalah hasil rektoskopi danpatologi anatomi. Adanya tumor diluar rektum dikeluarkandari penelitian.

    4

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    6/16

    ALUR PENELITIAN I B _A. B BE RD AR AH IPENURUNANERATBADAN---BERAK LENDIR--------------~DIARE PALSU----------------~KARAKTER BERAK DARAH------~TINJA SEPERTI'TAHI KAMBING-- l

    COLOK DUBUR, REKTOSCOPY + BIOPSI

    KARSINOMA REKTI PENYAKIT LAIN( HEMORRHOID DLL )

    ANALISA DATA

    1. Test diagnostik, berupa penilaian atas sensitifitas,spesifisitas, dan akurasi dari masing-masing variabelyang dinilai ( bebas ) dalam diagnosa karsinoma rekti.

    Variabel diteliti Ca rekti + Ca rekti .-+ a b- c d

    Keterangan :a Positif sejati PS )b Positif 'palsu ( PP ) .c Negatif palsu ( NP )d Negatif sejati NS )

    5

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    7/16

    1. Sensitifitas PSx 100 ~

    PS + NP2. Spesifisitas NS

    X 100%NS + pp

    3. Akurasi diagnostik PS + NSX 100%

    N

    Positif sejati :Jumlah kasus dengan keLuhan , dan pemeriksaan patologianatomi karsinoma rekti.Positif palsuJumlah kasus dengan keluhan, dan pemeriksaan patologianatomi bukan karsinoma rekti.Negatif sejatiJumlah kasus tanpa keluhan, dan pemeriksaan patologianatomi bukan karsinoma rekti.Negatif palsuJumlah kasus tanpa keluhan dan pemeriksaan patologianatomi menunjukan karsinoma rekti.

    2. Test diagnostik gabungan.Gabungan secara pararel dilakukan untuk mencari bentuk

    kombinasi mana yang mempunyai akurasi paling tinggi.

    6

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    8/16

    BASIL PENELITIAN

    Selama periode April - Desember 1994, didapatkanhasil 46 sampel dengan keluhan b.a.b berdarah. Terdiriatas 24 penderita dengan karsinoma rekti dan 22 penderitadengan hemorrhoid. Dari 24 penderi ta dengan hasil PAAdeno-karsinoma rekti, dengan stadium lanjut menurutmodifikasi Duke (Duke C1, C2, dan D) sebanyak 20 kasus(83.3%). Bentuk makroskopis berupa tumor anuler sebanyak21 kasus (87.5%) dan polipoid 4 kasus (12.5%). Sedangkan22 pender ita dengan hasil pemeriksaan PA Hemorrhoid.

    Tabel 1. Ketepatan diagnostik diare palsu.

    Diare palsu Ca rekti + Hemorrhoid JumiahYa 24 1 25Tidak 0 21 21Jumlah 24 22 46

    Sensitifitas 24/24 x 100 % = 100.000 %Spesifisitas 21/22 x 100 % = 95.454 %Akurasi diagnostik 45/46 x 100 % = 97.826 %

    7

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    9/16

    Tabel 2. Ketepatan diagnostik b.a5b lendir.

    Akurasi diagnostik x 100 % = 97.826 %

    Berak dengan lendir Ca rekti + Hemorrhoid JumlahYa 24 1 25Tidak a 21 -- --- .. --21Jumlah 24 22 46

    Sensitifitas 24/2421/2245/46

    x 100 % 100.000 %Spesifisitas x 100 % = 95.454 %

    Tabel 3. Ketepatan diagnostik tinja pipih.

    Tinja pipih Ca rekti + Hemorrhoid JumlahYa 22 4 26Tidak 2 18 20Jumlah 24 22 46

    Sensitifitas 22/24 x 100 % = 91.666 %spesifisitas 18/22 x 100 % = 81.818 %Akurasi diagnostik 40/46 x 100 % = 86.956 %

    8

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    10/16

    Tabel 4.Ketepatan diagnostik penurunan berat badan

    Penurunan berat badan Ca rekti + Hemorrhoid JumlahYa 23 1 24Tidak 1- 21 22 ..Jumlah 24 22 46

    Sensitifitas 23/24 x 100 % 95.833 %- -spesifisitas 21/22 x 100 % = 95.454 %Akurasi diagnostik 44/46 x 100 % = 95.652 %

    Tabel 5. Ketepatan diagnostik karakter perdarahan.

    Perdarahan nyemprot/ Ca rekti + Hemorrhoid Jumlahrnenetes setelah berakTidak 23 1 24Ya 1 21 22Jurnlah 24 22 46

    Sensitifitas 23/24 x 100 % = 95.833 %SpesifisitasAkurasi diagnostik

    : 21/22 X 100 % = 95.454 %44/46 x 100 % = 95.652 %

    9

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    11/16

    Tabel 6. Ketepatan diagnostik gabungan keluhan~

    keluhan Ca rekti + Hemorrhoid jumlah+++++ ( 5+ ) 21 a 21++++ ( 4+ ) 3 a 3+++ ( 3+ ) a a a++ ( 2+ ) a 1 O __ 1+ ( 1+ ) a 6 6- ( 0+ ) a 15 15Jumlah 24 22 46

    a. +++++ ( 5+ ) .Sensitifitas 21/24 x 100 ~ = 87.500 ~0Spesifisitas 22/22 x 100 % = 100.000 ~0Akurasi diagnostik 43/46 x 100 ~ = 93.478 c -o 0

    b. ++++ ( 4+ )Sensitifitas 24/24 x 100 % = 100.0.00 ~0Spesifisitas 22/22 x 100 ~ = 100.000 ~0 0Ak ura si d iag no sti k 46/46 x 100 ~ = 100.000 ~0 0

    c. +++ ( 3+ )Sensitifitas 24/24 x 100 ~ = 100.000 ~. . 0Spesifisitas 22/22 x 1.00~ = 100.000 %Akurasi diagnostik 46/46 x 100 % = 100.000 c -c

    d. ++ ( 2+ )Sensitifitas 24/24 x 100 ~ = 100.000 %Spesifisitas 21/22 x 100 % = 95.454 ~Akurasi daignostik 45/46 x 100 ~ = 97.826 %e. + ( 1+ )Sensitifitas . 24/24 x 100 % = 100.000 %Spesifisitas 15/22 x 100 % = 68.181 %Akurasi diagnostik 39/46 x 100 % = 84.782 %

    10

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    12/16

    PEMBICARAAN

    Diare palsu (llspuriousdiarheall) merupakan keluhanberak yang frekuen tetapi hanya sedikit yang keluar diser-tai dengan lendir dan darah dan adanya rasa tidak puassetelah berak. Terjadinya diare palsu oleh karena adanyaproses keganasan pada epitel kelenjar mukosa rektum",berupa suatu massa tumor, dimana massa tumor akan merang-sang keinginan defekasi, tetapi yang keluar hanya sedikitdisertai hasil sekresi kelenjar berupa mukus dan daraholeh karena rapuhnya massa tumor(1,2).Pada penelitian ini diare palsu memiliki sensitifitas,spesifisi tas dan akurasi diagnostik yang sangat baik.Tingginya nilai tersebut mungkin disebabkan sampel yangdidapatkan 83% merupakan karsinoma rekti stadium lanjutnamun karena sifat dari keganasan epitel kelenjar, meski-pun pada stadium dini bisa juga didapatkan keluhan diarepalsu.

    Berak lendir, seperti halnya diare palsu merupakanmanifestasi adanya prdses keganasan pada epitel kelenjarmukosa rektum, dan hal ini jarang didapatkan padahemorrhoid (1,2). Hal ini sesuai dengan hasil penelitianini, dimana spesifitas, sensitifitas dan akurasi diagnos-tik berak lendir lebih dari 80%.

    11

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    13/16

    Tinja pipih atau seperti tahi kambing, sangat tergan-tung dari bentuk makr-oakopis massa tumor pada rektum.Suatu stenosis rekti ataupun ani bisa memberikan keluhanyang sama. Pada penelitian inl tidak ditemukan stenosisrekti ataupun ani benigna dan sebagian besar sampel meru-pakan penderita karsinoma rekti stadium lanjut dan ke-banyakan berbentuk anuler. Hal tersebut bisa dimengertimengapa tinja yangpipih atau seperti tahi kambing mern-berikan sensitifitas, spesifisitas, dan akurasi diagnostikyang baik pada penelitian ini karena keluhan tersebutsangat jarang ditemukan pada penderita hemorrhoid. Namundisadari padastadium dini karsinoma rekti dimana tumormasih kecil dan tidak berbentuk anuler angka sensitifitas,spesifisitas, dan akurasi diagnostiknya akan lebih rendah.

    Pada dasarnya penurunan berat badan akan terjadi padasernua pender ita dengan keganasan, terutama pada stadiumlanjut. Penderita dengan keganasan akan mengalami peru-bahan metabolisme oleh karena adanya reaksi inflarnasitumor dengan tuan rumah. Adanya peningkatan metabolismeprotein, karbohidrat, dan lemak akan menyebabkan balansenergi-protein menjadi negative sehingga akan diikutipenurunan berat badan (6). Hal itu akan lebih nyata biladisertai intake yang kurang. Pada karsinoma rekti tidakjarang karena partial obstruksi penderita kembung sehing-ga natsu makan akan menurun. Perdarahan kronik padahemorrhoid manifestasi yang jelas sering berupa anemia

    12

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    14/16

    (1,2), penurunan berat badan bisa terjadi tetapi biasanyaringan saja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian inidimana penurunan berat badan memberikan spesifitas, sensi-tifitas dan akurasi diagnostik yang sangat baik.

    Perdarahan pada keganasan kolo-rektal terjadi olehkarena adanya proses inflamasi pada massa tumor, sifatperdarahan keluar bersama tinja dan berwarna merah segar,bila lokasi massa tumor pada kolon distal. Sedangkan padakolon proksimal sifat perdarahan bercampur dengan tinjadan berwarna kehitaman. Sedangkan pada hemorrhoid sifatperdarahan akan menetes atau nyemprot setelah tinja keluardan warna merah segar (1,2,7). Hal ini sesuai dengan hasilpenelitian ini dimana perdarahan yang bersama tinja (tidaknyemprot atau menetes setelah berak) mempunyai sensitifi-tas, spesifitas dan akurasi diagnostik yang tinggi.

    Analisa g~bungan keluhan klinis, menunjukkan gabungan3 dan 4 keluhan memiliki sensitifitas, spesifisitas, danakurasi diagnostik yang terbaik (100%). Hal itu memangmerupakan sifat dari analisa diagnostik yaitu pada satuarah makin sensitif tetapi kurang spesifik ( 1+ sensitifi-tas 100% dan spesifitas 68% ), sementara kearah lain makinspesifik tetapi kurang sensitif ( 5+ spesifitas 100%tetapi sensitifitas 87,5% ). Sehingga kalau terdapat datagabungan bila 3+ atau 4+ merupakan gabungan yang terpilihdalam menegakan diagnosis klinik karsinoma rektum.

    13

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    15/16

    KESIMfULAN

    1. Keluhan diare palsu, berak lendir, tinja pipih atauseperti tahi kambing, penurunan berat badan dan per-darahan yang tidak menyemprot atau menetes mempunyaiangka sensitifitas, spesifisitas, dan akurasi diagnos-tik yang sangat baik (>80%).

    2. Kombinasi dari 3 atau 4 keluhan mempunyai angka sensi-tifitas, spesifisitas, dan akurasi diagnostik terbaik(100%).

    SARAN

    Seorang dokter yang menerima penderita dengan keluhanberak darah seyogyanya:1. Melakukan anamnesa yang cermat. tentang kemungkinan

    adanya diare palsu, berak lendir, tinja pipih sepertitahi karnbing, penurunan berat badan dan karakter pen-darahan.

    2. Melakukan perneriksaan rektal pada setiap keluhan berakdarah. Namun bila ditemukan minimal salah satu keluhantersebut no 1, mutlak dilakukan pemeriksaan rektal danrektoskopi.

    14

  • 5/11/2018 Anemia Pada CA Recti

    16/16

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Golligher.J : Surgery of the anus rectum and colon. Ed5th, Williams Clowes Ltd, London 1984, 426 - 434.

    2. Keighley.M, Williams.N : Surgery of the anus,rectum andcolon. Vol I, WB Saunders Co. Ltd, London: 1993, 803-835.

    3. Nafiah A, Roosmariani & Riwanto: Faktor-faktor yangmempengaruhi keterlambatan diagnosis karsinoma rektum.PIT IV lKABI,Surabaya Juli 1986.

    4 ..Riwanto,Kartowisastro & Sjamsuhidayat R: The prognosisof colorectal cancer patients in dr ciptomangunkusumoHospital,Jakarta Indonesia.Vllth Asian Pasific Congresof gastroenterology. Jakarta Sept.1984.

    5. Cohen AM, Schank B, Friedman MA : Clorectal cancer inde vita, Cancer principles and practice of oncology, Ed3th, JB Lippincot Co : 1989, 895 - 903.

    6. Mc Millan et al Relationship betwen weight loss,reduction of body cell mass and inflamatory response inpatient with cancer, British journal of surgery, 1994,81, 1011 1014.

    7. Slater G, Aufser HA : Maingot's Abdominal operation,Vol II, Ed .9th, Prentice Hill connecticut 1990, 1029-1030.