Upload
ronalouis-tobing
View
655
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
ANATOMI PERJALANAN NERVUS XII
Pembimbing :
Dr. Ayub L. Pattinama, SpS
Disusun oleh :
Agarina Her Visnhu
98-183
KEPANITERAAN KLINIK ILMU NEUROLOGI
PERIODE 08 AGUSTUS – 10 SEPTEMBER 2005
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2005
N. HYPOGLOSSUS
( N. XII )
N. XII mempersarafi otot-otot yang berasal dari myotom occipital, Misalnya otot-otot
intrinsik dan extrinsic lidah kecuali m. palatoglossus.
Nervus hipoglosus berinti di nucleus hipoglossus yang terletak di dalam bagian
ventromedial substantia grisea medulla oblongata.
N. XII muncul dengan beberapa radix dari sulcus anterolateralis yang terdapat
diantara pyramis dan oliva. Keluar dari cavum cranii lewat canalis hypoglossi, di atas
tepi lateral foramen magnum. Di basis cranii, lewat di dorsal N.IX, N.X, dan N.XI. N.
hypoglossus membentang turun ke caudal diantara V. jugularis interna dan a. carotis
interna, kemudian jalan diantara a. carotis externa dan venter posterior mm. digastrici
et m.stylohyoideus, lalu mengait pangkal a. occipitalis, turun di caudal venter
posterior mm. digastrici untuk kemudian memasuki bagian cranial trigonum
caroticum. Selanjutnya saraf ini melanjut ke ventral diantara m. mylohyoideus dan m.
hyoglossus. Di permukaan m. hyoglossus, N. XII terletak di caudal n. lingualis dan
ganglion submandibulare. Saraf ini juga membawa r. anterior C1.
C1 yang tergabung dengan N. XII untuk mempersarafi :
-m. thyrohyoideus
-m. geniohyoideus dan
-mm. infrahyoidei.
Lesi yang mengenai N. XII
A. Perifer (biasanya oleh karena sebab-sebab mekanik)
Fraktur dasar tengkorak, dislokasi vetebra cervical atas, tuberculosa,
keracunan timbale, alcohol, arsen.
B. Lesi Nuclear dan supranuclear
Poliomyelitis, paralysis bulbar, pseudobilbar palsy, multiple scelorosis.
Keluhan dan Gejala pada Gangguan N. XII
A. Supranuclear (paralysis spastic)
Hemiplegi kontralateral dan paralysis lidah, tidak terdapat atrofi dan fibrilasi
lidah. Pada waktu lidah dijulurkan, tampak deviasi ke sisi yang berlawanan
dengan lesi.
B. Perifer (Paralisis Flasid)
Reaksi degenerasi, paralysis lidah ipsilateral, atrofi sisi lesi. Pada waktu lidah
dijulurkan, tampak deviasi ke sisi lesi, dapat ditemukan fasikulasi lidah.
C. Lesi nuclear atau medullaris (paralysis flasid)
Tanda-tanda gangguannya sebagai berikut:
1. Fasikulasi yang menyertai atau mendahului atrofi dan saraf serta
struktur lainnya yang terkena
2. Gangguan sensorik tampak jelas, misalnya kehilangan sensasi dalam
atau sensasi nyeri dan suhu pada sebelah muka atau badan, atau
bilateral bila lesi di garis tengah
3. Bila lesi bilateral, lidah mengalami paralysis total, maka terjadi
disfagi, disarthria, serta kesukaran mengunyah makanan
D. Lesi kortikal
Dapat menyebabkan disarthria dan ataxia lidah
E. Lesi striatum
Menyebabkan gerakan aritmik lidah yang ireguler
F. Psikogenik
Gangguan psikogenik mencakup tics pada lidah, gagap dan pelo. Paralisis histerik
memperlihatkan resistensi terhadap gerakan pasif dan tidak mendapat reaksi
degenerasi atau atrofi
DAFTAR PUSTAKA
1. Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinik Dasar. Jakarta, Dian Rakyat,
1988:181-2.
2. Chusid JG. Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional. Yogyakarta,
Penerbit UGM, 1993:193-6.
3. Duus P. Diagnosis topik Neurologi. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
1996:134-7.
4. Ghea A. Head And Neck. Jakarta, Bagian Anatomi FK-UKI, 2000:44