8
ANATOMI PERJALANAN NERVUS VII & XII (SENSORIK) Pembimbing : Dr. Mercy L.T, SpS Disusun oleh : David Edward 06-135 KEPANITERAAN KLINIK ILMU NEUROLOGI PERIODE 16 APRIL – 12 MEI 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

Anatomi Perjalanan Nervus Facialis Dan Hipoglosus

  • Upload
    vodvod

  • View
    721

  • Download
    45

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anatomi Perjalanan Nervus Facialis Dan Hipoglosus

ANATOMI PERJALANAN

NERVUS VII & XII (SENSORIK)

Pembimbing :

Dr. Mercy L.T, SpS

Disusun oleh :

David Edward

06-135

KEPANITERAAN KLINIK ILMU NEUROLOGI

PERIODE 16 APRIL – 12 MEI 2012

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

Page 2: Anatomi Perjalanan Nervus Facialis Dan Hipoglosus

ANATOMI PERJALANAN NERVUS FACIALIS (N VII)

Nervus facialis adalah saraf kranial yang mempunyai serabut-serabut sensorik berupa

somatosensorik dan viserosensorik dan motorik berupa somatomotorik dan viseromotorik. Saraf

facialis mempunyai dua subdivisi, yaitu nukleus motorik yang mempersarafi otot-otot ekspresi

wajah, sedangkan subdivisi yang lebih kecil yaitu nervus intermedius yang membawa aferen somatik

dan otonom serta eferen otonom. Nervus facialis akan berjalan dengan Nervus Vestibulocochlearis

akan melalui meatus acusticus internus. Selanjutnya Nervus facialis akan berjalan dalam canalis

facialis. Dalam canalis facialis, nervus facialis membentuk ganglion geniculatum dan chorda

tympani kemudian keluar melalui foramen Stylomastoideus yang selanjutnya mempersarafi otot-otot

wajah.

1. Nucleus facialis

Merupakan nukleus somatomotorik khusus ( branchiomotorik ) yang terletak dilateral

tegmentum pontis kemudian berjalan mengelilingi bagian kranial nukleus abdusens yang

dikenal sebagai genu nervi facialis. Dari genu tersebut berjalan kearah ventrolateral untuk

keluar pada permukaan batang otak pada tepi kaudal pons. Serat-serat branchiomotorik ini

melayani otot-otot muka ( mm faciales ), Platysma myoides, m stylohyoideus dan venter

posterior m digastricus dan secara khusus mengurus m stapedius.

Dari gyrus precentralis lobus frontalis cortex cerebri berjalan tractus corticonuclearis menuju

nukleus facialis. Bagian nukleus facialis yang melayani otot-otot muka bagian atas

menerima fibrae corticonuclearis dari kedua belah hemisfer cerebri. Sedangkan bagian

nukleus facialis yang melayani otot-otot muka bagian bawah menerima fibrae

corticonuclearis dari hemisfer cerebri sisi kontralateral.

2. Nervus intermedius, mengandung nukleus-nukleus sebagai berikut :

a. Nucleus Salivatorius Cranialis

Merupakan sekelompok nukleus viseromotorik ( sekretomotorik ). Berasal dari

bagian dorsolateral formatio retikularis berjalan menuju foramen lacerum dan

bergabung dengan N petrosus profundus yang berasal dari plexus sympaticus carotis

interna untuk membentuk N Canalis pterygoideus Vidianus. Saraf ini akan berjalan

didalam Canalis Pterygoideus Vidii dan mencapai ganglion pterygopalatinus,

Page 3: Anatomi Perjalanan Nervus Facialis Dan Hipoglosus

selanjutnya akan mengurus glandula lacrimalis, glandula nasalis dan glandula

palatina . Nucleus Salivatorius Cranialis juga mempercabangkan serat

sekretomotorik yang berjalan dalam chorda tympani menuju ganglion

submandibulare. Selanjutnya akan mengurus glandula submandibulare dan glandula

sublingualis.

a. Nucleus Solitarius

Merupakan nukleus viserosensorik yang berjalan dalam chorda tympani, yang

mengandung serat-serat gustatorik yang membawa impuls-impuls rasa pengecap dari

daerah dua per tiga anterior dorsum linguae. Selanjutnya dari nucleus solitarius

impuls diteruskan menuju nucleus thalamus, kemudian dari nucleus thalamus

diteruskan menuju daerah gustatorik ( brodman 43 ).

b. Nucleus Spinalis Nervi Trigemini

Merupakan nukleus somatosensorik. Serat-serat ini disebarkan kedaerah kulit sekitar

meatus acusticus eksternus.

Serabut-serabut sensorik timbul dari sel-sel unipolar di dalam ganglion genikulatum.

Cabang-cabang perifer membawa sensasi pengecap dari duapertiga anterior lidah melalui

saraf-saraf lingualis dan chorda tympani, serta mengangkut sensasi dari kelenjar parotis

melalui ganglion oticum dan nervus geniculotympanicus. Cabang-cabang central berjalan

melalui nervus intermedius ke nukleus traktus solitarius

Page 4: Anatomi Perjalanan Nervus Facialis Dan Hipoglosus

N. HYPOGLOSSUS

( N. XII )

N. XII mempersarafi otot-otot yang berasal dari myotom occipital, Misalnya otot-otot

intrinsik dan extrinsic lidah kecuali m. palatoglossus.

Nervus hipoglosus berinti di nucleus hipoglossus yang terletak di dalam bagian ventromedial

substantia grisea medulla oblongata.

N. XII muncul dengan beberapa radix dari sulcus anterolateralis yang terdapat diantara

pyramis dan oliva. Keluar dari cavum cranii lewat canalis hypoglossi, di atas tepi lateral

foramen magnum. Di basis cranii, lewat di dorsal N.IX, N.X, dan N.XI. N. hypoglossus

membentang turun ke caudal diantara V. jugularis interna dan a. carotis interna, kemudian

jalan diantara a. carotis externa dan venter posterior mm. digastrici et m.stylohyoideus, lalu

mengait pangkal a. occipitalis, turun di caudal venter posterior mm. digastrici untuk

kemudian memasuki bagian cranial trigonum caroticum. Selanjutnya saraf ini melanjut ke

ventral diantara m. mylohyoideus dan m. hyoglossus. Di permukaan m. hyoglossus, N. XII

terletak di caudal n. lingualis dan ganglion submandibulare. Saraf ini juga membawa r.

anterior C1.

C1 yang tergabung dengan N. XII untuk mempersarafi :

-m. thyrohyoideus

-m. geniohyoideus dan

-mm. infrahyoidei.

Lesi yang mengenai N. XII

A. Perifer (biasanya oleh karena sebab-sebab mekanik)

Fraktur dasar tengkorak, dislokasi vetebra cervical atas, tuberculosa, keracunan

timbale, alcohol, arsen.

B. Lesi Nuclear dan supranuclear

Poliomyelitis, paralysis bulbar, pseudobilbar palsy, multiple scelorosis.

Page 5: Anatomi Perjalanan Nervus Facialis Dan Hipoglosus

Keluhan dan Gejala pada Gangguan N. XII

A. Supranuclear (paralysis spastic)

Hemiplegi kontralateral dan paralysis lidah, tidak terdapat atrofi dan fibrilasi lidah.

Pada waktu lidah dijulurkan, tampak deviasi ke sisi yang berlawanan dengan lesi.

B. Perifer (Paralisis Flasid)

Reaksi degenerasi, paralysis lidah ipsilateral, atrofi sisi lesi. Pada waktu lidah

dijulurkan, tampak deviasi ke sisi lesi, dapat ditemukan fasikulasi lidah.

C. Lesi nuclear atau medullaris (paralysis flasid)

Tanda-tanda gangguannya sebagai berikut:

1. Fasikulasi yang menyertai atau mendahului atrofi dan saraf serta struktur

lainnya yang terkena

2. Gangguan sensorik tampak jelas, misalnya kehilangan sensasi dalam atau

sensasi nyeri dan suhu pada sebelah muka atau badan, atau bilateral bila lesi di

garis tengah

3. Bila lesi bilateral, lidah mengalami paralysis total, maka terjadi disfagi,

disarthria, serta kesukaran mengunyah makanan

D. Lesi kortikal

Dapat menyebabkan disarthria dan ataxia lidah

E. Lesi striatum

Menyebabkan gerakan aritmik lidah yang ireguler

F. Psikogenik

Gangguan psikogenik mencakup tics pada lidah, gagap dan pelo. Paralisis histerik

memperlihatkan resistensi terhadap gerakan pasif dan tidak mendapat reaksi degenerasi

atau atrofi.

Page 6: Anatomi Perjalanan Nervus Facialis Dan Hipoglosus

DAFTAR PUSTAKA

1. Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinik Dasar. Jakarta, Dian Rakyat, 1988:181-2.

2. Chusid JG. Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional. Yogyakarta, Penerbit

UGM, 1993:193-6.

3. Duus P. Diagnosis topik Neurologi. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1996:134-

7.

4. Ghea A. Head And Neck. Jakarta, Bagian Anatomi FK-UKI, 2000:44