81
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL FUNGSI TULANG Sebagai penahan tubuh agar tidak rubuh Melindungi organ tubuh (otak, jantung, dan paru-paru) Tempat melekatnya otot Memberikan bentuk pada tubuh BAGIAN BAGIAN TULANG Tulang padat yaitu lapisan luar yang keras dan padat,menutupi seluruh tulang. Tulang spongiosa Tulang yang berbentuk sarang lebah di dalam tulang padat,dengan tulang tersusun dalam pola yang memungkinkan untuk menahan berat dalam pola yang dan tekanan pada bagian tulang tertentu yang dituju. Periosteum, membrane jaringan ikat yang kuat dan vaskuler yang melekat erat pada bagian luar tulang.

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

FUNGSI TULANG

Sebagai penahan tubuh agar tidak rubuh

Melindungi organ tubuh (otak, jantung, dan paru-paru)

Tempat melekatnya otot

Memberikan bentuk pada tubuh

BAGIAN BAGIAN TULANG

Tulang padat yaitu lapisan luar yang keras dan padat,menutupi seluruh tulang.

Tulang spongiosa Tulang yang berbentuk sarang lebah di dalam tulang padat,dengan tulang

tersusun dalam pola yang memungkinkan untuk menahan berat dalam pola yang dan tekanan

pada bagian tulang tertentu yang dituju.

Periosteum, membrane jaringan ikat yang kuat dan vaskuler yang melekat erat pada bagian

luar tulang.

TULANG RAWAN dan LETAKNYA

Tulang rawan hyaline : costae, trachea, laryx. Tulang rawan elastis : telinga, epiglotis, tuba auditorius Tulang rawan fibrosa : discus, intervertebralis, symphisis pubis

TULANG PENYUSUN KRANIUM

Page 2: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

1. Frontal

2. Occipitale

3. Parientale kanan

4. Temporale kanan dan kiri

MACAM-MACAM SUTURA

1. S. koronalis

2. S. lambdoideus

3. S. sagitalis

4. S. skuanus

TULANG PENYUSUN WAJAH

1. Orbita

2. Maxilla

3. Nasal

4. Mandibula

5. Zigomatikum

TULANG KRANIUM

A. Dari atas

Frontale

Sutura sagitalis

Parientale

Sutura coronal

Occipitale

Sutura temporalis

B. Dari bawah

Palatum durum

Molar

Arcus zygomatikum

Lamina pterygoideus

Fossa intertemporalis medialis

Canalis caroticus

Lamina pterygoideus

Page 3: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Canalis auditorius externus lateralis

Processus mastoideus

Processus stiloideus 

Foramen magnum

Foramen stilomastoideus

Os. Occipitale

Foramen jugularis

Incisivus

Condile occipital

Caninus 

Premolar

C. Dari samping

Kubah Wajah

Os. frontale

Os. Frontale

Os. parientale

Os. Nasal

Os. temporale

Os. Zygomatikum

Os. occipitale

Os. Maxilla

Os. Mandibula

D. Dari belakang

Os. Parientale

Sutura sagitalis

Os. Occipitale

Sutura Lambdeus

Processus mastoid - Sutura temporalis

Page 4: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

TULANG PENYUSUN VERTEBRATA

• Vertebra vertical 1-7 

• Vertebra Thorak 1-12

• Vertebra lumbal 1-5

• Os. sacrum 5

• Os. coccygeus 4

KEKHASAN & TOPOGRAFI V.C 1 dan V.C 2

V.C 1 : atlas, diatas atlas occipitale, dibawah atlas axis

V.C 2 : axis, diatas axis adalah atlas, dibawah axis V.C 3

Kekhasan atlas : tidak mempunyai korpur, permukaan artikular dibelakang arcus

tranversarium sebagai axis processus odontoid.

Permukaan atas berartikular sebagai tempat artikulasi dengan permukaan inferior

os.occipital

Kekhasan Axis : memiliki processus odontoid

EXTRIMITAS ATAS

1. Kranium

2. Collumna vertebra cervical

3. Thorax

4. Lumbal

Page 5: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

EXTRIMITAS BAWAH

1. Lumbal

2. Tibia 

3. Pelvis

4. Fibula

5. Femur

6. Kalkaneus

7. Patela

PENYUSUN dan BATAS THORAXIS

Penyusun:

costae

sternum

vertebralis thoraxis

Batas atas : vertebralis cervical ke 7

bawah : diafragma

depan : sternum

belakang : vertebralis thoraxis

Page 6: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

ANATOMI DAN FISIOLOGI INDERA PERABA(KULIT)

A. Pengertian

Kulit merupakan panca indera peraba manusia. Kulit menutupi dan melindungi

permukaan tubuh, danbersambung dengan slaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan

lubang-lubang masuk. kulit mempunyai banyak fungsi; di dalamnya terdapat ujung saraf

peraba, membantu mengatur suhu dan mengendalikan hilangnya air dari tubuh dan

mempunyai sedikit kemampuan exkretori, sekretori, dan absorpsi.

B. Kulit Terdiri Dari

1. Epidermis

Paling luar, ketebalan < 1 mm

Dibagi menjadi 5 lapisan : Stratum corneum, Stratum lusidum, Stratum granulosum,

Stratum spinosum, Stratum basale sel utama yang berdiferensiasi adalah

keratinosit  keratin (suatu protein fibrosa)

Proses migrasi sel epidermis : 28 hari

Melanosit

Melanosoma

Melanin

Dermis

Terdiri dari serabut kolagen elastin dan retikulin àkulit kuat dan lentur

Mempunyai pembuluh darah dan saraf

Terdapat limposit, histiosit, sel mast, leukosit

Adneksa: rambut, kuku kel ekrin, sebasea dan apokrin

2. Lemak subkutan

Isolasi suhu dan penyimpanan energy

Daya tarik sexual

Kelenjar keringat, kecuali telinga

Kelenjar sebasea; di dada, wajah, punggung aktivitasnya diatur oleh homon

3. Fisiologi kulit

Dapat dilihat, diraba, menjamin kelangsungan hidup

Menyokong penampilan dan kepribadian

Mempunyai arti estetik, ras

Page 7: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Komunikasi non verbal

4. Fungsi kulit

Proteksi

Absorpsi

Ekskresi

Persepsi sensori

Pengaturan suhu tubuh

Membentuk figmen

Proses keratinisasi

Pembentukan vit D

5. Kelenjar sekitar kulit

Kelenjar keringat

Kelenjar ekrin

Kelenjar apokrin

Kelenajr sebasea

Terdapat di permukaan kulit, kecuali telapak tangan+kaki

Terletak I samping akar rambut, muara pada folikel rambut

Sekresi sebum àhormon androgen, pada remaja meningkat, menopause+manula

menurun

6. Rambut

Fungsi: memberi lap[isan lemak pada kulit, kuku, rambut, menahan evaporasi

Struktur keratin, ± 100.000 folikel rambut di kepala, N : 100-150 rambut

gugur/hr

Warna ditentukan oleh kuantitas melanin, bila putih ada kegagalan membentik

melanin

Siklus pertumbuhan rambut; fase pertumbuhan, atropi, istirahat(rontok)

Stressor lokal dan sistemik àrontok

7. Kuku

Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal (stratun corneum).

Tdd; akar kuku (bagian yang terbenam di dalam kulit jari), badan kuku; bagian

atas jaringan lunak ujung jari

Tumbuh 1 mm/mg, kontinue selama hidup

Fungsi melindungi jaringan dengan khususnya rabaan halus unung jari

Page 8: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Kulit dibagi menjadi dua lapisan

a. Epidermis atau Kutikula

Tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan sel yang disusun

atas dua lapis yang jelas tampak ; selapis lapisan tanduk dan selapis zona germinalis.

Epidermis juga tersusun atas lapisan:

Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.

Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang

merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen

kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam

imunologi kulit.

Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan

berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.

Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam 

sebagai berikut:

Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan

sitoplasma yang dipenuhi keratin.

Stratum Lucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat

gepeng, dan sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.

Stratum Granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang

sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula

lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai

penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek

pelindung pada kulit.

Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat

dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas

(kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel

spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan

seperti telapak kaki.

Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,

terdiri atas selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis,

sehingga stratum ini bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel

epidermis secara berkesinambungan.

Page 9: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Epidemis tidak berisi sesuatu pembuluh darah. Saluran kelenjar keringat menembus

epidermis dan mendampingi rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut. Di atas

permukaan epidermis terdapat lekukan yang berjalan sesuai dengan papildermis di

bawahnya. Garis-garis ini berbeda-berbeda. 

b. Dermis atau Korium

Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi

bergantun  pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung.

Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare

dan stratum reticular.

Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas

jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag,

dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).

Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas

jaringan ikat padat tak teratur (terutama kolagen tipe I)

Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan

epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea

Rambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi

epitel epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini terdapat pelebaran terminal

yang berbentuk benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila dermis tersebut

mengandung kapiler dan ditutupi oleh sel-sel yang akan membentuk korteks

rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.

Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar

keringat apokrin.

1. Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung dengan

saluran bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang dan

memiliki diameter lebih kecil dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua

macam sel mioepitel yang mengelilingi bagian sekresinya, yaitu sel gelap

yang mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak mengandung

granula sekretoris.

2. Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm) dari kelenjar

keringat merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis dan hipodermis,

dan duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. Terdapat di daerah ketiak

dan anus.

Page 10: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di bagian dermis

dengan jumlah bervariasi mulai dari seratus hingga sembilan ratus per centimeter

persegi. Sekret dari kelenjar sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran

lipid meliputi trigliserida, lilin, squalene, dan kolesterol beserta esternya.

Pada bagian bawah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang disebut

jaringan subkutan dan mengandung sel lemak yang bervariasi. Jaringan ini

disebut juga fasia superficial, atau panikulus adiposus. Jaringan ini mengandung

jalinan yang kaya akan pembuluh darah dan pembuluh limfe. Arteri yang terdapat

membentuk dua plexus, satu di antara stratum papilare dan retikulare, satu lagi di

antara dermis dan jaringan subkutis. Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi

papila dermis. Sedangkan vena membentuk tiga plexus, dua berlokasi seperti

arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe memiliki lokasi

sama dengan pembuluh arteri.

Untuk mendukung fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak

ujung saraf, antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan

dermis dan subkutis, serta papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap

stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal,

dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung Ruffini, Vaterpacini,

Meissner, dan Krause. Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku

merupakan lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falang

distal. Lempeng kuku terletak pada stratum korneum, sedangkan dasar kuku

terletak pada stratum basal dan spinosum.

Beberapa kemampuan melindungi dari kulit. Kulit adlah relatif tak tertembus air,

dalam arti ia menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga

menghindarkan masuknya air ke dalam jaringan , misalnya bila tubuh terendam

air. Epidermis menghalangi cedera pada struktur dibawahnyya dank arena

menutupi ujung akhir syaraf sensorik di dalam dermis, maka kulit mengurangi

rasa sakit. Bila epidermis rusak, misalnya karena terbakar sampai derajat ketiga,

maka proteksi ini hilang dan setiap sentuhan terasa nyeri, dan exudasi cairan dan

elektrolit, dengan akibatnya bahwa pasien berada dalam bahaya dehidrasi yang

dpat menimbulkan keadaan yang lebih parah.

ANATOMI FISIOLOGIS SISTEM PENCERNAAN

A. PENGERTIAN

Page 11: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

aluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan

mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan

(pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbantang

mulai dari mulut (oris) sampai anus. 

B. ALAT-ALAT PENGHASIL GETAH CERNA

1. Kelenjar ludah

2. Kelenjar getah lambung

3. Kelenjar hati

4. Kelenjar pankreas

5. Kelenjar getah usus

C. STRUKTUR PENCERNAAN

1. Mulut / Oris

Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut

merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.

Didalam rongga mulut terdapat :

a) Geligi, ada 2 (dua) macam yaitu;

Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur

2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri

(dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham

(premolare).

Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah

terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisiws),      4 buah gigi taring (dens kaninus),

8 buah gigi geraham (molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare).

Fungsi gigi terdiri dari; gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring gunannya

untuk memutuskan makanan yang keras dan liat, dan gigi geraham gunannya

untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.

b) Lidah

Lidah dibagi menjadi 3 (tiga) bagian;

Page 12: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Pangkal lidah (Radiks lingua), pada pangkal lidah yang belakang terdapat

epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan

makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan napas.

Punggung lidah (Dorsum lingua), terdapat puting-puting pengecap atau ujung

saraf pengecap.

Ujung lidah (Apeks lingua)

Fungsi lidah yaitu; mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat

pengcepa dan menelan, serta merasakan makanan.

Otot lidah; otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah, (M.

Mandibularis, os Hioid dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam lidah

membentuk anyaman bergabung dengan otot instrinsik yang terdapat pada lidah.

M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan

tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.

c) Kelenjar ludah

Disekitar rongga mulut terdapat tiga buah kelenjar ludah yaitu:

Kelenjar parotis: letaknya dibawah depan dari telinga di antara prosesus

mastoid, kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini

keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus

buksinator).

Kelenjar submaksilaris: terletak dibawah rongga mulut bagian belakang,

duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan

frenulum lingua.

Kelenjar sublingualis; letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga mulut

bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf

tersadar.  

2. Faring

Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan

(osofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan

kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan

terhadap infeksi.

Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung dengan perantaraan

lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan

perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.

Page 13: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Bagian superior  disebut nasofaring, Pada nasofaring bermuara tuba yang

menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.

Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah

bagian inferior.

3. Esofagus

Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ± 25

cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Lapisan

dinding dari dalam ke luar, lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa,

lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan oto memanjang longitudinal.

Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung setelah melalui

toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan

lambung.

Esofagus dibagi mejadi tiga bagian;

Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

Bagaian inferior (terutama terdiri dari otot halus)

4. Gaster / Lambung

Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di

daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan

esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diapragma didepan pankreas

dan limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri.

a) Bagian lambung terdiri dari;

Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri

osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.

Korpus venrtikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian

bawah kurvatura minor.

Antrum pilorus, bagian lambung membentuk tabung mempunyai otot yang

tebal membentuk sfingter pilorus.

Kurvantura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium

kardiak sampai ke pilorus.

Kurvantura mayor, lebih panjang dari kurvantura minorterbentang dari sisi

kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai

ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas

kurvantura mayor sampai ke limpa.

Page 14: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Osteum kardiakum, meruapakan tempat dimana esofagus bagian abdomen

masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

b) Fungsi lambung terdiri dari;

1) Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh

peristaltik lambung dan getah lambung

2)  Getah cerna lambung yang dihasilkan:

Pepsin fungsinya; memecah putih telur menjadi asam amino (albumin

dan pepton).

Asam garam (HCl) fungsinya; mengasamkan makanan, sebagai anti

septik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen

sehingga menjadi pepsin.

Renin fungsinya; sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk

kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).

Lapisan lambung; jumlahnya sedikit memecah lemak yang merangsang

sekresi getah lambung.

5. Pankreas

Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah

panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum samapai ke limpa dan

beratnya rata-rata 60-90 gr. Terbentang pada vertebralumbalis I dan II di belakang

lambung.

a) Bagian dari pancreas

Kepala pankreas, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam

lelukan duodenum yang melingkarnya.

Badan pankreas, merupakan bagian utama dari organ ini letaknya di

belakang lambung dan di depan vertebra umbalis pertama.

Ekor pankreas, bagian runcing di sebelah kiri yang sebenamnya menyentuh

limpa.

b) Fungsi pancreas

Fungsi eksokrin, yang membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan

elektrolit.

Page 15: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-

pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ

endokrin yang mensekresikan insulin.

Fungsi sekresi eksternal, yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke duodenum

yang berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.

Fungsi sekresi internal, yaitu sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau

lanngerhans sendiri yang langsung dialirkan ke dalam peredaraan darah.

Sekresinya disebut hormon insulin dan hormon glukagon, hormon tersebut

dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.    

c) Hasil sekresi

Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke dalam darah

tanpa melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini

termasuk sel-sel kelenjar endokrin.

Getah pankreas, sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk

kelenjar eksokrin, getah pankreas ini dikirim ke dalam duodenum melalui

duktus pankreatikus, duktus ini bermuara pada papila vateri yang terletak

pada dinding duodenum.

Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan

darahnya ke vena kava inteferior melalui vena pankreatika.

Jaringan pankreas terdiri dari atas lobulus dari sel sekretori yang tersusun

mengitati saluran-saluran kecil dari lobulus yang terletak di dalam ekor

pankreas dan berjalan melalui badan pankreas dari kiri ke kanan.

Saluran kecil ini menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian bersatu

untuk membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.

d) Struktur pancreas

Merupakan kumpulan kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran,

saluran dari masing-masing kelenjar bersatu menjadi duktus yang jari-jarinya ±

3 mm, duktus ini disebut duktus pankreatikus.

Pankreas mempunyai 2 macam sel kelenjar, dimana sel itu dikumpulkan dan

menyerupai pulau-pulau yang disebut pulau langerhans. Pulau-pulau ini

membuat insulin yang langsung masuk ke pembuluh darah dan kelenjar bagian

tubuh.

Page 16: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Di dalam pankreas terdapat kelenjar-kelenjar yang membuat ludah perut atau

getah perut yang mengalir ke dalam pembuluh-pembuluh kelenjar. Pembuluh ini

bersatu ke dalam saluran wirsungi kemudian masuk ke dalam duodenum pada

tempat papilla/arteri kelenjar perut menghasilkan ± 1 liter ludah perut dalam

satu hari.

6. Kantung Empedu

Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya dalam

sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya,

panjangnya 812 cm berisi 60 cm³

a) Fungsi kantung empedu

Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.

Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati jumlah setiap

hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc sekresi yang digunakan

untuk mencerna lemak. 80% dari getah empedu pigmen (warna) insulin dan

zat lainnya.

b) Bagian dari kantung empedu

Fundus vesikafelea, merupakan bagian kantung empedu yang paling akhir

setelah korpus vesikafelea.

Korpus vesikafelea, bagian dari kantung empedu yang didalamnya berisi

getah empedu.

Leher kantung kemih. Merupakan leher dari kantung empedu yaitu saluran

yang pertama masuknya getah empedu ke badan kantung empedu lalu

menjadi pekat berkumpul dalam kantung empedu.

Duktus sistikus. Panjangnya ± 3¾ cm berjalan dari leher kantung empedu

dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke

duodenum

Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.

Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

7. Hati

Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah

kanan, tepatnya dibawah difragma.

Page 17: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat sekresi. Hal ini dikarenakan

hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat

racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen

dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses

detoksifikasi.

8. Usus Halus / Intestinum Minor

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di

antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua

belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum). Pada usus

dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

a) Bagian-bagian usus halus;

Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian pertama usus halus yang

panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi

kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam

duodenum pada satu lubang yang disebut ampulla hepatopankreatika,

ampulla vateri, 10 cm dari pilorus.

Usus kosong (jejenum), menempati dua perlima sebelah atas pada usus

halus yang selebihnya.

Usus penyerapan (illeum), menempati tiga perlima akhir.

9. Usus Besar / Intestinum Mayor

10. Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan

rektum.

a) Fungsi usus besar;

Menyerap air dari makanan

Tempat tinggal bakteri koli

Tempat feses

b) Bagian-bagian usus besar atau kolon;

Kolon asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah

kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati

melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika.

Kolon transversum. Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens

sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan

terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.

Page 18: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Kolon desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian

kiri membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan

ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.

Kolon sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring,

dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S, ujung

bawahnya berhubungan dengan rektum.

Rektum. Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum

mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os

koksigis.

11. Usus Buntu

Usus buntu dalam bahasa latin disebut appendiks vermiformis. Pada awalnya organ

ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak memiliki fungsi, tetati saat ini

diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif

berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana

memiliki/berisi kelenjar limfoid.

12. Umbai Cacing

Umbai cacing adalah organ tambahan pada usus buntu. Umbai cacing terbentuk dari

caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, umbai cacing berukuran 10 cm

tetapi bisa bervariasi 2 sampai 20 cm.walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi

umbai cacing bisa berbeda-beda bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang

jelas tetap terletak di peritoneum.

13. Rektum

Rektum dalam bahasa latin regere (meluruskan , mengatur). Organ ini berfungsi

sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum

karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang

menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi,

sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan

kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi

dan pengerasan feses akan terjadi.

14. Anus

Page 19: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan

dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis bagian posterior dari peritoneum.

Dindingnya diperkuat oleh 3 otot sfingter yaitu:

Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.

Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.

Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja sesuai kehendak.

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

Page 20: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM RESPIRASI

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk

metabolisme sel  dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut

dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

STRUKTUR SISTEM RESPIRASI

Sistem respirasi terdiri dari:

1. Saluran nafas bagian atas

Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disarung dan dilembabkan

2. Saluran nafas bagian bawah

Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke alveoli

3. Alveoli

terjadi pertukaran gas anatara O2 dan CO2

4. Sirkulasi paru

Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan

paru.

5. Paru

terdiri dari :

a. Saluran nafas bagian bawah

b. Alveoli

c. Sirkulasi paru

6. Rongga Pleura

Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga dada yang

disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura   veseralis

7. Rongga dan dinding dada

Merupakan pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalam proses

respirasi.

Saluran Nafas Bagian Atas

a. Rongga hidung

Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami  tiga hal :

- Dihangatkan

Page 21: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

- Disaring

- Dan dilembabkan

Yang merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi ( terdiri dari : Psedostrafied

ciliated columnar epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel partikel halus kearah

faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh bulu hidung, sel golbet dan

kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yang masuk,  pembuluh darah yang

berfungsi menghangatkan udara). Ketiga hal tersebut dibantu dengan concha. Kemudian

udara akan diteruskan ke

b. Nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)

c. Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkal lidah)

d. Laringofaring(terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

Saluran Nafas Bagian Bawah

a. Laring

Terdiri dari tiga struktur yang penting

- Tulang rawan krikoid

- Selaput/pita suara

- Epilotis

- Glotis

b. Trakhea

Merupakan pipa silider dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾ cincin tulang rawan

seperti huruf C. Bagian belakang dihubungkan  oleh membran fibroelastic menempel

pada dinding depan usofagus.

c. Bronkhi

d. Merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri.  Tempat percabangan ini disebut carina.

Brochus kanan lebih pendek, lebar dan lebih dekat dengan trachea.

Bronchus kanan bercabang menjadi : lobus superior, medius, inferior. Brochus kiri terdiri

dari : lobus superior dan inferior

Page 22: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Alveoli

Terdiri dari : membran alveolar dan ruang interstisial.

Membran alveolar :

- Small alveolar cell dengan ekstensi ektoplasmik ke arah rongga alveoli

- Large alveolar cell mengandung inclusion bodies yang menghasilkan surfactant.

- Anastomosing capillary, merupakan system vena dan arteri yang saling berhubungan

langsung, ini terdiri dari : sel endotel, aliran darah dalam rongga endotel

- Interstitial space merupakan ruangan yang dibentuk oleh : endotel kapiler, epitel alveoli,

saluran limfe, jaringan kolagen dan sedikit serum.

Aliran pertukaran gas

Proses pertukaran gas berlangsung sebagai berikut: alveoli epitel alveoli 

« membran dasar « endotel kapiler « plasma « eitrosit.

Membran « sitoplasma eritrosit «  molekul hemoglobin

  

                                     O²                                            Co²

Surfactant

Mengatur hubungan antara cairan dan gas. Dalam keadaan normal surfactant ini akan 

menurunkan tekanan permukaan  pada  waktu ekspirasi, sehingga kolaps alveoli dapat

dihindari.

Sirkulasi Paru

Mengatur aliran darah vena – vena dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan mengalirkan

darah yang bersifat arterial melaului vena pulmonalis kembali ke ventrikel kiri.

Paru  

Merupakan  jalinan atau susunan bronhus bronkhiolus, bronkhiolus terminalis, bronkhiolus

respiratoty, alveoli, sirkulasi paru, syaraf, sistem limfatik.

Page 23: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Rongga dan Dinding Dada

Rongga ini terbentuk oleh:

- Otot –otot interkostalis

- Otot – otot pektoralis mayor dan minor

- Otot – otot trapezius

- Otot –otot seratus anterior/posterior

- Kosta- kosta dan kolumna vertebralis

- Kedua hemi diafragma

Yang secara aktif mengatur mekanik respirasi.

FUNGSI RESPIRASI DAN NON RESPIRASI DARI PARU

1. Respirasi : pertukaran gas O² dan CO²

2. Keseimbangan asam basa

3. Keseimbangan cairan

4. Keseimbangan suhu  tubuh

5. Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase inspirasi

6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF dan angiotensin

7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh bakteri

Mekanisme Pernafasan

Agar terjadi pertukaran sejumlah gas untuk metabolisme tubuh diperlukan usaha keras

pernafasan yang tergantung pada:

1. Tekanan intar-pleural

Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup melingkupi paru. Dalam keadaan

normal paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada

perbedaan tekanan atau selisih tekananatmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan intra pleural

(755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgamaberkontraksi, volume rongga dada

meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar turun dibawah tekanan atmosfir

sehingga udara masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga dada mengecil

mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan intra alveolar meningkat

diatas atmosfir sehingga udara mengalir keluar.

Page 24: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

2. Compliance

Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume dan aliran dikenal

sebagai copliance.

Ada dua bentuk compliance:

- Static compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan tekanan saluran

nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda

normal : 100 ml/cm H2O

- Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan.

Normal: ±50 ml/cm H2O

Compliance dapat menurun karena:

Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru, fibrosis paru

Space occupying prosess: effuse pleura, pneumothorak

Chestwall undistensibility: kifoskoliosis, obesitas, distensi abdomen

Penurunan compliance akan mengabikabtkan meningkatnya usaha/kerja nafas.

3. Airway resistance (tahanan saluran nafas)

Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas

SIRKULASI PARU

a. Pulmonary blood flow total  = 5 liter/menit

Ventilasi alveolar = 4 liter/menit

Sehingga ratio ventilasi dengan aliran darah dalam keadaan normal = 4/5 = 0,8

b. Tekanan arteri pulmonal = 25/10 mmHg dengan rata-rata = 15 mmHg.

Tekanan vena pulmolais = 5 mmHg, mean capilary pressure = 7 mmHg

Sehingga pada keadaan normal terdapat perbedaan 10 mmHg untuk mengalirkan darah

dariarteri pulmonalis ke vena pulmonalis

c. Adanya mean capilary pressure mengakibatkan garam dan air mengalir dari

rongga kapiler ke rongga interstitial, sedangkan osmotic colloid pressure akan menarik

garam dan air dari rongga interstitial kearah rongga kapiler. Kondisi ini dalam keadaan

normal selalu seimbang.Peningkatan tekanan kapiler atau penurunan koloid akan

menyebabkan peningkatan akumulasi air dan garam   dalam   rongga interstitial.

Page 25: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

TRANSPOR OKSIGEN

1. Hemoglobin

Oksigen dalam darah diangkut dalam dua bentuk:

- Kelarutan fisik dalam plasma

- Ikatan kimiawi dengan hemoglobin

Ikatan hemoglobin dengan tergantung pada saturasi O2, jumlahnya dipengaruhi oleh pH

darah dan suhu tubuh. Setiap penurunan pH dan kenaikkan suhu tubuh mengakibatkan

ikatan hemoglobin dan O2menurun.

2. Oksigen content

Jumlah oksigen yang dibawa oleh darah dikenal sebagai oksigen content (Ca O2 )

- Plasma

- Hemoglobin

REGULASI VENTILASI

Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem syaraf dan kadar/konsentrasi gas-gas

yang ada di dalam darah.

Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur:

-Rate impuls                           Respirasi rate

-Amplitudo impuls                 Tidal volume

Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medulla oblongata, pusat kemo reseptor : anterior

medulla oblongata, pusat apneu dan pneumothoraks : pons.

Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah, PaO2

PEMERIKSAAN FUNGSI PARU

Kegunaan: untuk mendiagnostik adanya : sesak nafas, sianosis, sindrom bronkitis

Indikasi klinik:

- Kelainan jalan nafas paru,pleura dan dinding toraks

- Payah jantung kanan dan kiri

- Diagnostik pra bedah toraks dan abdomen

- Penyakit-penyakit neuromuskuler

- Usia lebih dari 55 tahun.    

     

Page 26: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

ANATOMI SALURAN NAFAS

Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx, trachea,

bronkus, dan bronkiolus.

Hidung

Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu

bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi sebagai

selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx

dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung.

Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang

rawan, sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya

dengan membran mukosa. Dinding lateral cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla,

palatinus, dan os. Sphenoidale. Tulang lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral

dan menonjol ke cavum nasi adalah : conchae superior, media, dan inferior. Tulang-tulang ini

dilapisi oleh membrane mukosa.

Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan os palatinus sedangkan atap cavum

nasi adalah celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale. Membrana

mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan, mengandung

sel saraf khusus yang mendeteksi bau. Dari sel-sel ini serat saraf melewati lamina

cribriformis os frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius.

Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang kedalam

cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh membrana mukosa yang bersambungan dengan cavum

nasi. Lubang yang membuka kedalam cavum nasi :

Lubang hidung

Sinus Sphenoidalis, diatas concha superior

Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara concha superior dan media dan diantara

concha media dan inferior

Sinus frontalis, diantara concha media dan superior

Ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior.

Pada bagian belakang, cavum nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura nasalis

posterior.

Page 27: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Faring (tekak)

Adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan

oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-

faringeal). Orofaring adalah bagian dari faring merrupakan gabungan sistem respirasi dan

pencernaan.

Laring (tenggorok)

Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea, dan

beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.

Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas:

1. cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan 2 cartilago

arytenoidea

2. Membarana yaitu menghubungkan cartilago satu sama lain dan dengan os. Hyoideum,

membrana mukosa, plika vokalis, dan otot yang bekerja pada plica vokalis

Cartilago tyroidea à berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun.

Ujung batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya

ligamen thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil tempat beratikulasi

dengan bagian luar cartilago cricoidea.

Membrana Tyroide à mengubungkan batas atas dan cornu superior ke os hyoideum.

Membrana cricothyroideum à menghubungkan batas bawah dengan cartilago cricoidea.

Epiglottis

Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini

melekat pada bagian belakang V cartilago thyroideum.

Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping epiglottis menuju cartilago

arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring.

Cartilago cricoidea

Cartilago berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah

cartilago tyroidea, dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea.

Cornu inferior cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada setiap sisi.

Membrana cricottracheale menghubungkan batas bawahnya dengan cincin trachea I.

Page 28: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Cartilago arytenoidea

Dua cartilago kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. Plica

vokalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid yang menonjol kedepan

Membrana mukosa

Laring sebagian besar dilapisi oleh epitel respiratorius, terdiri dari sel-sel silinder yang

bersilia. Plica vocalis dilapisi oleh epitel skuamosa.

Plica vokalis

Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn

vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian

depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang.

Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati.

Bagian ini tidak terlibat dalam produksi suara.

Otot

Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang

dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. Otot-otot

tersebut diinervasi oleh nervus cranialis X (vagus).

Respirasi

Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak berjauhan sehingga udara dapat keluar-

masuk. Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar.

Fonasi

Suara dihasilkan olch vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan

dimodifikasi oleh gerakan palaturn molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh

sinus udara cranialis.

Gambaran klinis

Laring dapat tersumbat oleh:

(a) benda asing, misalnya gumpalan makanan, mainan kecil

Page 29: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

(b) pembengkakan membrana mukosa, misalnya setelah mengisap uap atau pada reaksi

alergi,

(c) infeksi, misalnya difteri,

(d) , misalnya kanker pita suara.

Trachea atau batang tenggorok

Adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. trachea

berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang

manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni)

atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang

mcnjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 – 20 lingkaran tak- lengkap yang

berupan cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi

lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.

Bronchus

Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata

torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel yang

sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru.

Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit

lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah

arteri, disebut bronckus lobus bawah. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari

yang kanan, dan berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa

cabang yang berjalan kelobus atas dan bawah.

Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan

kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang

ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis, yaitu saluran

udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara). Bronkhiolus terminalis

memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang

rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran

udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran penghantar udara

karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-

paru.

Page 30: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius

yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya. Ductus

alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir

paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0

cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris.

Alveolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.

Paru-Paru

Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula

2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada

3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.

4. dan basis. Terletak pada diafragma

paru-paru juga Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga

pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga

lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu

lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung

pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan

alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga

mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.

Suplai Darah

1. arteri pulmonalis

2. arteri bronkialis

Innervasi

1. Parasimpatis melalui nervus vagus

2. Simpatis mellaui truncus simpaticus

Sirkulasi Pulmonal

Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri

pulmonalis. Darah di atrium kanan mengair keventrikel kanan melalui katup AV lainnya,

yang disebut katup semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar dari ventrikel kanan dan

Page 31: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

mengalir melewati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonais. Arteri

pulmonais bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing

mengalir keparu kanan dan kiri. Di paru arteri pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali

menjadi erteriol dan kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan

pernapasan, melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula,

dan venula menjadi vena. Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang

besar.

Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan

siklus aliran darah. Jantung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru. Tekanan darah pulmoner

sekitar 15 mmHg. Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan

oksigen diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par,

maka suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel.

Page 32: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

1. PENGERTIAN

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya

langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan dan menyekresi zat kimia yang

disebut hormon. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu

kelenjar atau organ yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel.

Adapun fungsi kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan hormon yang dialirkan kedalam darah yang yang diperlukan oleh

jaringan tubuh tertentu.

2. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

3. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh

4. Merangsang pertumbuhan jaringan

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus halus

6. Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air.

2. Kelenjar Endokrin dan Hormon Yang Dihasilkan

a. Kelenjar hipofisis ( lobus anterior ) :

- hormon pertumbuhan ( somatotropin )

- thyroid-stimulatin hormon ( TSH )

- adrenokortikotropin ( ACTH )

- follicle-stimulating hormon ( FSH )

- luteinizing hormon ( LH )

- prolaktin

b. Kelenjar hipofisis ( lobus posterior ):

- antidiuretik ( vasopresin )

- oksitosin

c. Kelenjar tiroid :

- tiroksin

- kalsitonin

d. kelenjar paratiroid :

- parathormon

e. kelenjar adrenal :

- korteks : mineralokortikoid, glukokortikoid, dan hormon seks

Page 33: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

- medula : epinefrin, dan norepinefrin

f. kelenjar pankreas :

- insulin

- glukagon

- somatostatin

g. ovarium :

- estrogen

- pogesteron

h. testis :

- testoteron

3. Kelenjar Hipofisis

Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam

struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Hipofisis mengendalikan fungsi dari

sebagian besar kelenjar endokrin lainnya, sehingga disebut kelenjar pemimpin, atau

master of gland. kelenjar hipofisis terdiri dari dua lobus, yaitu lobus anterior dan lobus

posterior.

1. Fungsi hipofisis anterior ( adenohipofise )

menghasilkan sjumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi dari

semua organendokrin yang lain.

Hormon pertumbuhan (somatotropin ) : mengendalikan pertumbuhan tubuh

(tulang, otot, dan organ-organ lain).

Hormon TSH : mengendalikan pertumbuhan dan aktivitas sekretorik kelejar

tiroid.

Hormon ACTH : mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan

kortisol yang berasal dari kortex suprarenal.

Hormon FSH : pada ovarium berguna untuk merangsang perkembangan folikel

dan sekresi esterogen. Pada testis, homon ini berguna untuk merangasang

pertumbhan tubulus seminiferus, dan spermatogenesis.

Hormon LH : pada ovarium, untuk ovulasi, pembentukan korpus luteum,

menebalkan dinding rahim dan sekresi progesteron. Dan pada testis, untuk

sekresi testoteron

Hormon Prolaktin : untuk sekresi mamae dan mempertahankan korpus luteum

selama hamil.

Page 34: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

2. Fungsi hipofisis posterior

Anti-diuretik hormon (ADH): mengatur jumlah air yang melalui ginjal,

reabsorbsi air, dan mengendalikan tekanan darah pada arteriole

Hormon oksitosin : mengatur kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan

pengeluaran air sususewaktu menyusui.

4. Kelenjar Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat

dibawah jakun. Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak

teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan

bisa tampak dibawah atau di samping jakun. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid,

yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.

Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara

1. Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein

2. Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.

Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis lobus anterior, kelenjar

tiroid dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah

mengatur pertukaran zat metabolisme tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan

rohani.

Fungsi kelenjar tiroid sendiri adlah sebagai berikut :

Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi

Mengatur penggunaan oksidasi

Mengatur pengeluara karbon dioksida

Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan

Pada anak mempengaruhi fisik dan mental

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon-hormon sbb :

Tri-iodo-tironin(T3) dan Tiroksin (T4), berguna untuk merangsang metabolisme zat,

katabolisme protein, dan lemak. Juga meningkatkan produksi panas merangsang

sekresi hormon pertumbuhan, dan mempengaruhi perkembangan sel-sel saraf dan

mental pada balita dan janin. Kedua hormon ini biasa disebut dangan satu

nama,yaitu hormon tiroid.

Kalsitonin : menurunkan kadar kalsium plasma, denagn meningkatkan jumlah

penumpukan kalsium pada tulang.

5. Kelenjar Paratiroid

Page 35: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia, yang terletak tepat

dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub superior kelenjar tiroid dan dua di

kutub inferiornya.

PTH bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorpsi tulang dan

memobilisasi Ca2+. Selain meningkatkan Ca2+ plasma dan menurunkan fosfat

plasma, PTH meningkatkan ekskresi fosfat dalam urin. Efek fosfaturik ini disebabkan

oleh penurunan reabsorpsi fosfat di tubulus proksimal. PTH juga meningkatkan

reabsorpsi Ca2+ di tubulus distal, walaupun ekskresi Ca2+ biasanya meningkat pada

hiperparatiroidisme karena terjadi peningkatan jumlah yang difiltrasi yang melebihi

efek reabsorpsi. PTH juga meningkatkan pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol,

metabolit vitamin D yang secara fisiologis aktif.  Hormon ini meningkatkan absorpsi

Ca2+ dari usus, tetapi efek ini tampaknya disebabkan hanya akibat stimulasi

pembentukan 1,25 dihidroksikolekalsiferol.

Fungsi kelenjar paratiroid :

Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma

Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal

Mempercepat absorbsi kalsium di intestin

Kalsium berkurang, hormon para tiroid menstimulasi reabsorpsi tulang sehingga

menambah kalsium dalam darah

Menstmulasi dan mentransport kalsium dan fosfat melalui mmbran sel

Kelenjar ini menghasilkan hormon yang sring disebut parathormon, yang berfungsi

meningkatkan resorpsi tulang, meningkatkan reorpsi kalsium, dan menurunkan kadar

kalsium darah.

6. Kelenjar Adrenal ( anak ginjal )

Terdapat 2 buah kelenjar adrenal pada manusia, dan masing-masing kelenjar terletak

diatas ginjal. Kelenjar adrenal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian medula adrenal (

bagian tengah kelenjar adrenal ) dan korteks adrenal ( bagian luar kelenjar ).

Korteks adrenal memproduksi 3 kelompok hormon steroid, yaitu glukokortikoid

dengan prototipe hidrokortison, mineralokortikoid khususnya aldosteron, dan hormon-

hormon seks khususnya androgen.

Glukokortikoid berfungsi untuk mempengeruhi metabolisme glukosa, peningkatan

sekresi hidrokortison akan menaikan kadar glukossa darah.

Page 36: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Mineralikortikoid bekerja meningkatkan absorbsi ion natrium dalam prose pertukaran

untuk mengekresikan ion kalium atau hidrogen.

Hormon seks adrenal ( androgen ) memberikan efek yang serupa dengan efek hormon

seks pria.

Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari saraf otonom. Selain itu juga

menghasilkan adrenalin da noradrenalin. Nor adrenalin menikan tekanan darah denga

jalan merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi,

dan adrenalin membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah

pengeluaran glukosa dari hati.

Fungsi kelenjar adrenal korteks :

Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam

Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein

Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid

Fungsi kelenjar adrenal medula :

Vasokontriksi pembuuh darah perifer

Relaksasi bronkus

Kontraksi selaput lendir dan arteriole

7. Kelenjar Pankreas

Kelenjar ini terdapat di belakang lambung didepan vertebra lumbalis I dan II. Sebagai

kelenjar eksokrin akan menghasilkan enzim-enzim pencernaan ke dalam

lumen duodenum. Sedangkan Sebagai endokrin terdiri dari pulau-pulau Langerhans,

menghasilkan hormon. Pulau langerhans berbntuk oval dan tersebar diseluruh

pankreas. Fungsi pulau langerhans sebagai unit sekresi dalam pengeluaran

homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida. Pada

manusia, mengandung 4 macam sel, yaitu :

sel A (atau α) : menghasilkan glukagon

sel B (atau β) : menghasilkan insulin

sel D (atau γ) : menghasilkan somatostatin

sel F (sgt kecil) : menghasilkan polipeptida pancreas

hormon insulin berguna untuk menurunkan gula darah, menggunakan dan

menyimpan karbohidrat. Glukagon berfungsi untuk menaikan glukosa darah dengan

jalan glikolisis. Sedangkan somatostatin berguna menurunkan glukosa darah dengan

melepaskan hormon pertumbuhan dan glukagon.

Page 37: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

8. Kelenjar Kelamin

Dibagi menjadi 2, yaitu kelamin pria ( testis ) dan kelamin wanita ( ovarium ). Testis

terletak di skrotum dan menghasilkan hormon testosteron. Hormon ini berfungsi

dalam mengatur perkembangan ciri seks sekunder, dan merangsang pertumbuhan

organ kelamin pria.

Sedangkan ovarium terdapat pada samping kiri dan kanan uterus, yang menghasilkan

esterogen dan progesteron. Fungsi estrogen adalah pematangan dan fungsi siklus haid

yang normal. Sedangkan fungsi hormon progesteron adalah pemliharaan kehamilan.

Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang

menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk

mempengaruhi organ-organ lain. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem

saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama

bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Bila sistem endokrin umumnya

bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang

dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar

atau organ, yang bertindak sebagai “pembawa pesan” untuk dibawa ke berbagai sel

tubuh, kemudian “pesan” itu diterjemahkan menjadi suatu tindakan. Hormon dalam

jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas. Hormon yang

dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ

sasaran melalui pembuluh darah.

Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang

larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk

polipeptida (misal insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin)

dan katekolamin (misal dopamin, norepinefrin, epinefrin). Hormon yang larut dalam

lemak termasuk steroid (misal estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid,

aldosteron) dan tironin (misal tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui

sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel

dengan bebas.

KLASIFIKASI HORMON

Page 38: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Hormon perkembangan / Growth hormone – hormon yang memegang peranan di dalam

perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.

Hormon metabolisme – proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh

bermacammacam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.

Hormon tropik – dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin

yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada

ovarium dan proses spermatogenesis (LH).

Hormon pengatur metabolisme air dan mineral – kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar

tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.

Organ dari sistem endokrin :

Hipotalamus

Kelenjar Hipofisis

Kelenjar Timus

Kelenjar Tiroid

Kelenjar Paratiroid

Hipotalamus

Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-

hormon hipofise. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa.

Beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan

pelepasan hormon hipofisa. Hipotalamus terletak di batang otak, tepatnya di dienchepalon,

dekat dengan ventrikel ot ketiga (ventrikulus tertius) yang berfungsi sebagai pusat tertinggi

sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf.

Hormon-hormon hipotalamus antara lain:

a. ACTH : Adrenocortico Releasing Hormon

b. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormon

c. TRH : Tyroid Releasing Hormon

d. TIH : Tyroid Inhibiting Hormon

Page 39: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

e. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon

f. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon

g. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon

h. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon

i. PRH : Prolaktin Releasing Hormon

j. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon

k. GRH : Growth Releasing Hormon.

l. GIH : Growth Inhibiting Hormon

m. MRH : Melanosit Releasing Hormon

n. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon

Hipofisis / Hipofise (Pituitary)

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval

dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus anterior, merupakan bagian

terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut

adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf

sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan

lobus posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.

Hipofise menghasilkan hormon tropik dan hormon nontropik. Hormon tropik akan

mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan

bekerja langsung pada organ sasaran.

Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas

kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki “master of glands”.3. Kelenjar Timus

(Thymus).

Thymus terletak di dalam mediastinum di belakang os stemum. Hanya dijumpai pada anak-

anak di bawah 18 tahun. Setelah itu kelenjar ini mengecil dan tidak ditemukan lagi. Kelenjar

ini berwarna kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Beratnya sekitar 10 gram pada bayi

yang baru lahir, namun bertambah seriring masa remaja, yaitu sekitar 30-40 gram, kemudian

berkerut lagi setelah dewasa. Selama masih aktif, kelenjar ini menghasilkan sel darah putih

yang disebut T-lymphocyte.

Page 40: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Sel ini selanjutnya akan menetap di dalam tubuh dan mempunyai memory atau

ingatan terhadap benda asing yang pemah masuk tubuh dan sel tubuh yang abnormal

(termasuk sel kanker). Jika zat yang sama masuk tubuh maka sel ini akan memperbanyak dan

menetralkan efek zat itu terhadap tubuh. Fungsi ini merupakan suatu bagian sistem proteksi

tubuh atausistem imun (cell mediated immune system) yang bersifat seluler.

Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar berwarna merah kecoklatan dan sangat vascular.

Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5 sampai

vertebra thorakalis 1. Kelenjar ini terselubungi lapisan pretracheal dari fascia cervicalis.

Beratnya kira-kira 18-25 gr tetapi bervariasi pada tiap individu. Kelenjar tiroid sedikit lebih

berat pada wanita terutama saat menstruasi dan hamil.

Lobus kelenjar tiroid seperti kerucut. Ujung apikalnya menyimpang ke lateral ke garis

oblique pada lamina cartilago thyroidea dan basisnya setinggi cartilago trachea 4-5. Kelenjar

ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing

lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4

cm. Tiap-tiap lobus mempunyai lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan

parafolikuler.

Di dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon

disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea superior dan arteri

tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan percabangan arteri karotis eksternal dan

arteri tiroidea inferior merupakan percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar

tiroid mendapat suplai darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi

oleh saraf adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan

kolinergik berasal dari nervus vagus.

Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)

Kelenjar paratiroid berukuran kecil, kuning kecoklatan oval, biasanya terletak antara

garis lobus posterior dari kelenjar tiroid dan kapsulnya. Ukurannya kira2 6x3x2 mm.

Beratnya 50 mg.

Page 41: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Kelenjar ini berjumlah empat buah, biasanya 2 pada tiap sisi, superior dan inferior.

Normalnya paratiroid posterior bergeser hanya pada kutub paratiroid posterior, tapi bisa juga

turun bersama timus ke thorax atau pada bifurcation karotis.Kelenjar paratiroid superior

letaknya lebih konstan daripada inferior dan biasanya terlihat di tengah garis posterior

kelenjar tiroid walaupun bisa lebih tinggi. Bagian inferior sangat bervariasi pada beberapa

situasi (tergantung perkembangan embriologisnya) dan bias tanpa selubung fascia tiroid, di

bawah arteri tiroid, atau pada kelenjar tiroid dekat kutub inferior.

Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells

merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon

paratiroid atau parathormon disingkat PTH

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INDERA MATA

Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang

kita kenal ada lima, yaitu:

1. Indra penglihat (mata)

Page 42: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

2. Indra pendengar (telinga)

3. Indra peraba (kulit)

4. Indra pengecap (lidah)

5. Indra pencium (hidung)

Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya

disebut eksoreseptor.

Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen

atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor.

Sel-sel interoreseptor misalnya terdapat pada sel otot, tendon, ligamentum, sendi, dinding

saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan lain sebagainya. Akan tetapi,

sesungguhnya interoreseptor terdapat di seluruh tubuh manusia. Interoreseptor yang

membantu koordinasi dalam sikap tubuh disebut kinestesis.

1. DEFINISI

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.

Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot

penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata.

Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian

pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan

segera dihantarkan ke otak.

2. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Indera pengelihatan yang terletak pada mata (organ visus) terdiri dari organ okuli

assesoria (alat bantu mata) dan oculus (bola mata).

OKULI ASSESORIA

A. Kavum Orbita

Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan puncaknya

mengarah ke depan, dan ke dalam.

Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang:

1. Os frontalis

2. Os zigomatikum

3. Os slenoidal

4. Os etmoidal

Page 43: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

5. Os palatum

6. Os lakrimal

Rongga mata mempunyai beberapa celah yang menghubungkan rongga mata dengan

rongga otak, rongga hitung, rongga etmoidalis dan sebagainya.

Rongga bola mata ini berisi jaringan lemak, otot, fasia, saraf, pembuluh darah dan

aparatus lakrimalis.

B. Alis

Dua potong kulit tebal yang melengkung ditumbuhi oleh rambut pendek yang

berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik dan sebagai

alat kecantikan.

C. Kelopak Mata (Palpebra)

Kelopak atau palpebra terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan kelopak mata

bawah, mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi

kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Palpebra merupakan alat

menutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata terhadap trauma, trauma

sinar dan pengeringan bola mata.

Kelopak mata dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar kedalam bola

mata yang dibutuhkan untuk penglihatan.

Pembasahan dan pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan

air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak

mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk.

Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian

belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.

Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya permukaan mata

sehingga terjadi keratitis et lagoftalmos.

Pada kelopak terdapat bagian-bagian :

a. Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar

Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom pada tarsus.

b. Otot seperti : M. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas

dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra

terdapat otot orbikularis okuli yang disebut sebagai M. Rioland. M. orbikularis

Page 44: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. Facial. M. levator palpebra,

yang berorigo pada anulus foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan

sebagian menembus M. orbikularis okuli menuju kulit kelopak bagian tengah.

Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihat sebagai sulkus (lipatan)

palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. III, yang berfungsi untuk mengangkat

kelopak mata atau membuka mata.

c. Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar

di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebra.

d. Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima orbita

merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

e. Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada seluruh

lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas jaringan ikat yang

merupakan jaringan penyokong kelopak dengan kelenjar Meibom (40 bush di

kelopak atas dan 20 pada kelopak bawah).

f. Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.

g. Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal N.V, sedang

kelopak bawah oleh cabang ke II saraf ke V.

Konjungtiva tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat dengan

melakukan eversi kelopak. Konjungtiva tarsal melalui forniks menutup bulbus

okuli. Konjungtiva merupakan membran mukosa yang mempunyai sel Goblet

yang menghasilkan musin.

D. Otot Mata (Muskulus Okuli)

Gerakan mata dikontrol oleh enam otot okuler yang dipersarafi oleh saraf kranial III,

IV, dan VI.

Merupakan otot ekstrinsik mata terdiri dari 7 buah otot, 6 buah otot diantaranya

melekat dengan os kavum orbitalis, 1 buah mengangkat kelopak mata ke atas.

1. Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya mengangkat kelopak

mata.

2. muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup mata

3. muskulus rektus okuli inferior ( otot sekitar mata ) fungsinya untuk menutup

mata.

4. muskulus rektus okuli medial (otot sekitar mata) fungsinya menggerakkan mata

dalam ( bola mata)

Page 45: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

5. muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke bawah

dan ke dalam.

6. muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke bawah dan

keluar.

Muskulus rektus okuli berorigo pada anulus tendineus komunis, yang merupakan

sarung fibrosus yang menyelubungi nervus optikus.

Strabismus (juling) disebabkan tidak seimbangnya atau paralisa kelumpuhan fungsi

dari salah satu otot mata.

E. Konjungtiva

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian

belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva ini.

Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel Goblet. Musin

bersifat membasahi bola mata terutama kornea.

Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau lensa

kontak (contact lens), agar tidak tergelincir ke belakang mata. Bersama-sama dengan

kelenjar lacrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar cornea

tidak kering.

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :

1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari

tarsus.

2. Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di

bawahnya.

3. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat peralihan

konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

4. Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan

jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak.

OKULUS (MATA)

Meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus: optikus saraf otak II, merupakan saraf

otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan merupakan bagian penting

dari pada organ visus.

Bola mata terdiri atas :

Page 46: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

a. Dinding bola mata

b. Isi bola mata.

Dinding bola mata terdiri atas :

a. Sklera

b. Kornea.

Isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan lensa.

1. Sklera

Pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar, jaringan ini pada dan

berwarna putihserta bersambung dengan kornea di sebelah anterior dan dura

mater nervus optikus di belakang. Beberapa lembar jaringan sclera berjalan

melintang bagian anterior nervus optikus disebut lamina cribrosa. Permukaan luar

sclera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipis dari jaringan elastic halus

apisklera yang mengandung banyak pembuluh darah yang memasok sclera.

SkleraBagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea merupakan

pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papil saraf optik

sampai kornea.Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat,

tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm.

Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskular. Sklera mempunyai

kekakuan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata.

Dibagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut

kribosa. Bagian luar sklera berwarna putih dan halus dilapisi oleh kapsul Tenon

dan dibagian depan oleh konjungtiva. Diantara stroma sklera dan kapsul Tenon

terdapat episklera. Bagian dalamnya berwarna coklat dan kasar dan dihubungkan

dengan koroid oleh filamen-filamen jaringan ikat yang berpigmen, yang

merupakan dinding luar ruangan suprakoroid.

Kekakuan sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus, atau merendah

pada eksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air banyak

2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular.

Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki

darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut perdarahan

suprakoroid.

Page 47: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan

pupil yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola

mata. Otot dilatator dipersarafi oleh parasimpatis, sedang sfingter iris dan otot

siliar di persarafi oleh parasimpatis. Otot siliar yang terletak di badan siliar

mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi.

IRIS adalah perpanjangan korpus siliare ke anterior. Iris terletak bersambungan

dengan permukaan anterior lensa yang memisahkan kamera anterior dan kamera

posterior yang berisi humor aquaes. Iris berwarna karena mengandung pigmen.

Pasok darah ke iris adalah dari circulus major iris. Persarafan iris adalah dari

serat-serat di dalam nervi siliares. Di bagian tengah iris terdapat bagian berlubang

yang disebut pupil. Iris berfungsi untuk mengendalikan banyaknya cahaya yang

masuk ke dalam mata. Ukuran pupil pada prinsipnya ditentukan oleh

keseimbangan antara kontriksi akibat aktivitas parasimpatis yang dihantarkan

melalui nervus kranialis III dan dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatik.

KORPUS SILARIS secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang.

Membentang ke depan dari ujung anterior khoroid ke pangkal iris, terdiri dari

suatu zona anterior yang berombak-ombak, pars plikata, dan zona posterior yang

datar, pars plana. Musculus siliaris tersusun dari gabungan serat longitudinal,

sirkuler, dan radial. Fungsi serat – serat sirkuler adalah untuk mengerutkan dan

relaksasi serat – serat zonula yang beorigo di lembah – lembah diantara processus

siliaris. Pembuluh – pembuluh darah yang mendarahi korpus siliare berasal dari

lingkaran utama iris. Saraf sensorik iris adalah melalui saraf – saraf siliaris.

Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos

humor), yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di

batas kornea dan sklera.

3. Retina

Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyai

susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran neurosensoris

yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke

otak. Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina

dapat terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina.

Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang hanya

menempel pupil saraf optik, makula dan pars plans. Bila terdapat jaringan ikat di

Page 48: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

dalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina, maka akan robek dan

terjadi ablasi retina.

Lensa terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuatornya pada badan

siliar melalui Zonula Zinn. Lensa mata mempunyai peranan pada akomodasi atau

melihat dekat sehingga sinar dapat difokuskan di daerah makula lutea.

Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar lakrimal yang terletak

di daerah temporal atas di dalam rongga orbita.

4. LENSA

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak berwarna dan hampir

transparan sempurna.di belakang iris lensa digantung oleh zonula yang

menghubungkan dengan korpus siliare. Di sebelah anterior terdapat humor

aquaeus dan di sebelah posterior terdapat vitreus. Kapsul lensa adalah suatu

membrane yang semi permiabel yang akan memperbolehkan air dan elektrolit

masuk. Lensa ditahan di temaptnya oleh ligamentum yang dikenal dengan zonula

( zonula Zinnii ) ke badan siliare. Lensa mata berfungsi untuk membiaskan

cahaya.

5. HUMOR AQUAEUS

Humor aquaeus diproduksi oleh korpus siliare, setelah memasuki kamera

posterior humor aquaeus melalui pupil dan masuk ke kamera anterior. Humor

aquaeus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior

mata. Tekanan intraocular ditentukan oleh kecepatan pembentukan humor

aquaeus.

6. VITREUS

Vitreus adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avaskuler yang membentuk

duapertiga dari volume dan berat mata. Vitreus mengisi ruangan yang yang

dibatasi oleh lensa, retina, dan diskus optikus.

FUNGSI MATA

Page 49: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali

yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor.

Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan

jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar.

Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang

(sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu.

Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu yang

terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen pada sel basilus berfungsi untuk

situasi kurang terang, sedangkan pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana

terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang

makin berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.

Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu suatu senyawa

protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin

akan terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi

dalam keadaan gelap. Untuk pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut

adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit

untuk melihat.

Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan

gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka

terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan ketiga macam sel konus tersebut mata

dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus akan

menyebabkan buta warna.

Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum

proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh

(punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk

ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh dari obyek, maka

sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel. Lihat

Gambar 11.18. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat harus

direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada retina agar obyek

terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan penglihatan yang jelas disebut

pemfokusan.

Page 50: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat

membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang

jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah

bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang,

sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan

pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot

siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa.

Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi

sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen

suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa

sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang

berbeda-berda disebut daya akomodasi.

Cara kerja mata manusia pada dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara

mengubah fokus lensa.

KELAINAN PADA MATA

Pada anak-anak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur

11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin panjang. Sekitar umur 40 tahun – 50

tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm, oleh

karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata

cembung (positif). Cacat mata seperti ini disebut presbiopi atau mata tua karena

proses penuaan. Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita

presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap. Mata jauh dapat terjadi pada anak-

anak; disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang

retina. Cacat mata pada anak-anak seperti ini disebut hipermetropi.

Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu

panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan

retina. Pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya

dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Untuk cacat seperti ini orang dapat

ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-anak.

Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa

mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama,

Page 51: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang

yang cacat seperti ini dibuat lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.

SUDUT KAMERA ANTERIOR

Sudut kamera anterior terletak pada persambungan kornea perifer dan akar iris. Ciri –

ciri utama sudut ini adalah garis Schwalbe yaitu jalinan trabekula yang terletak di

atas kanalis Schlemn. Yang berfungsi sebagai tempat pengaliran humor aquaeus

melalui kanal Schlemn.

ANATOMI FISIOLOGI INDERA PENDENGARAN

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk

keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga

tengah, dan telinga dalam.

Page 52: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari

telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang

bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

1. Susunan Telinga

Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

a. Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran timpani

(gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi

bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran

suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga

pada anjing dan kucing, yaitu tegak dan membentuk saluran menuju gendang

telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-

rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang

menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

b. Telinga tengah

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar

seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio yang menghubungkan telinga

tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar

Page 53: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam

melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran

yang transparan.

Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang

menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah

tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang landasan (inkus).

Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai

satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan

dengan jendela oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi

yang memungkinkan gerakan bebas.

telinga-tengah

Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran suara dari

gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga telinga tengah ke jendela

oval.

c. Telinga dalam

d. Bagian ini mempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin

membran.

Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut:

1. Tiga saluran setengah lingkaran

2. Ampula

3. Utrikulus

4. Sakulus

5. Koklea atau rumah siput

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit. Tiga saluran

setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ keseimbangan,

dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang.

Telinga dalam

Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga

saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela

oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar,

Page 54: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. Di antara

saluran vestibulum dengan saluran tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di

antara saluran tengah dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam

saluran tengah terdapat suatu tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang

paralel dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk

mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya berhadapan

dengan membran tektorial. Dasar dari sel pendengar terletak pada membran basiler

dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar.

Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi ini disebut organ Korti.

Cara kerja indra pendengaran

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang

telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval.

Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di

dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran

Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran

cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan

sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani.

Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.

Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang

akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel

menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran

tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan

kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak

melalui saraf pendengaran.

2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan

Page 55: Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah

lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan

yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang

berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju

ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat

keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang

mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut

kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan

kepala.

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf

yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium

karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang

menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.