Upload
others
View
97
Download
16
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT
JALAN DI PUSKESMAS WATES BULAN AGUSTUS TAHUN 2018
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Kesehatan
Program Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (D-3)
Fakultas Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun Oleh :
Dwi Desmarika
1315059
PROGRAM STUDI
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3)
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2018
xiii
ANALYSIS OF THE TIME OF PROVIDING STREET MEDICAL
RECORD DOCUMENTS IN HEALTH CENTER OF WATESAUGUST
2018
Dwi Desmarika1 , Rijantono Franciscus Maria
2
ABSTRACT
Background: Primary health care a health service facility that organizes first-rate
individual health efforts. The speed of providing medical record to the clinic can
be one indicator in measuring patient satisfaction. The time to provide fast
medical record is also a benchmark in the quality of health services. Based on
preliminary studies conducted at the Puskesmas Wates, information was obtained
that the implementation of providing medical records of outpatients to the
polyclinic was still less than optimal, wherein the process of providing medical
record still experienced delays in each polyclinic. Of the 150 patients per day, 75
samples of medical record were taken, 50% experienced delays in delivery at each
polyclinic, including 30% of old patients with a total of 23 patients and 20% of
new patients with 15 patients experiencing delays due to length of filling forms
for new patients thus hampering the process of providing medical record to each
clinic.
Objective: Knowing the average time of providing outpatient medical record
documents at the Puskesmas Wates, knowing the implementation of the provision
of outpatient medical record, as well as knowing the factors causing delays in
providing outpatient medical record at the Puskesmas Wates .
Method : This type of research is descriptive with a qualitative approach and case
study design. Technique to get information by observation, interview, and
documentation study. The source of information is 2 respondents filing officers
and 1 is used as Triangulation, namely the person in charge of the installation of
medical records.
Result : Provision of medical record has been delayed by 50 (52.1%) new patients
and old patients, and proper medical record as many as 46 documents (47.9%)
new patients and old patients. The average time to provide outpatient medical
record at the Puskesmas Wates is 13.31 minutes. The resources in the registration
section only amount to 1 person, while the activities carried out by the registrar
after the doctor's prescription paper is printed are left to accumulate to the full in
the registration section, and result in the length of the distribution process to the
filing section.
Conclusion : The provision of outpatient medical record at Puskesmas Wates is
less than the standard provision time that has been set, which is ≤10 minutes.
Factors affecting the delay in providing medical record are from man (human)
factors and material factors.
Keywords : Document Record, Time of Provision
1Student of Medical Record and Health Information ofJenderal Achmad Yani
University of Yogyakarta 2Lecturer of Medical Record and Health Information of Jenderal Achmad Yani
University of Yogyakarta
PENDAHULUAN
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya diwilayah
kerjanya.1.
Dalam menyelenggarakan
fungsi pelayanan kesehatan, puskesmas
wajibuntuk melaksanakan rekam medis.
Rekam medis adalah berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan
lain yang telah diberikan kepada
pasien. 2
Informasi yang terdapat dalam rekam
medis sangat berguna karena dapat
digunakan sebagai salah satu saran
komunikasi antar tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien.
Penyelenggaraan rekam medis
dilakukan untuk mewujudkan tertib
administrasi dalam pengelolaan,
termasuk dalam penyediaan dokumen
rekam medis pada saat pelayanan.
Kecepatan penyediaan dokumen
rekam medis sampai ke poliklinik dapat
menjadi salah satu indikator dalam
mengukur kepuasan pasien. Semakin
cepat rekam medis sampai ke poliklinik
maka semakin cepat pelayanan yang
diberikan kepada pasien. Waktu
penyediaan dokumen rekam medis yang
cepat juga menjadi tolak ukur dalam
mutu pelayanan kesehatan.
Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan di Puskesmas Wates,
dengan wawancara pada salah satu
petugas rekam medis di Puskesmas
Wates, diperoleh informasi bahwa
pelaksanaan penyediaan dokumen
rekam medis pasien rawat jalan sampai
ke poliklinik masih kurang maksimal,
dimana pada proses penyediaan
dokumen rekam medis masih
mengalami keterlambatan di masing-
masing poliklinik. Untuk pasien baru
mencetak nomor antrian pendaftaran di
mesin Anjungan Pasien Mandiri
(APM), kemudian mengkonfirmasi ke
bagian pendaftaran untuk dibuatkan
rekam medis baru, sedangkan untuk
pasien lama mencetak nomor antrian
untuk ke bagian poliklinik di mesin
Anjungan Pasien Mandiri (APM)
kemudian langsung menunggu di
masing-masing poliklinik yang dituju.
Berdasarkan informasi yang diperoleh
dari salah satu petugas rekam medis,
dari 150 pasien perhari, diambil 75
sampel dokumen rekam medis, 50%
mengalami keterlambatan penyediaan
di masing-masing poliklinik,
diantaranya 30% pasien lama dengan
jumlah pasien sebanyak 23 pasien dan
20% pasien baru dengan jumlah pasien
sebanyak 15 pasien mengalami
keterlambatan dikarenakan lamanya
pengisian formulir pada pasien baru
sehingga menghambat proses
penyediaan dokumen rekam medis ke
masing-masing poliklinik. Maka
penulis tertarik mengambil
permasalahan tersebut dengan judul
“Analisis Waktu Penyediaan Dokumen
Rekam Medis Rawat Jalan di
Puskesmas Wates Bulan Agustus
Tahun 2018”.
Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pelaksanaan kegiatan
penyediaan dokumen rekam medis di
Puskesmas Wates, mengetahui rata-rata
waktu penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan di Puskesmas Wates,
dan mengetahui faktor-faktor penyebab
keterlambatan penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di Puskesmas
Wates.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Dalam penelitian ini
menjelaskan atau mendeskripsikan
faktor-faktor yang mempengaruhi
keterlambatan penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan.3
Pada
penelitian ini menggunakan studi kasus,
dimana kasus-kasus dibatasi oleh waktu
dan aktivitas dan peneliti
mengumpulkan informasi secara
lengkap dengan menggunakan berbagai
prosedur pengumpulan data
berdasarkan waktu yang telah
ditentukan.4
Penelitian ini dilaksanakan di
Puskesmas Wates Kulon Progo
Yogyakarta yang beralamat di Jl. Raya
Wahid Hasyim, Wates Kulon Progo,
Yogyakarta pada bagian rekam medis.
Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah petugas filing yang
berjumlah 2 orang. Objek dalam
penelitian ini adalah dokumen rekam
medis rawat jalan di Puskesmas Wates.
Pengambilan sampel objek ini
peneliti menggunakan teknik sampel
secara acak sistematis (systematic
random sampling) teknik ini
merupakan modifikasi dari sampel
random sampling. Maka jumlah sampel
yang di dapat sebanyak 96 dokumen
rekam medis. Alat dan teknik
pengumpulan data menggunakan check
list observasi, pedoman wawancara,
stopwatch, alat rekam, alat tulis dan
buku.Adapun metode pengumpulan
data dengan observasi, wawancara,
studi dokumentasi.
Adapun teknik pemeriksaan keabsahan
data menggunakan teknik triangulasi
yaitu, triangulasi sumber dari
koordinasi kepala instalasi rekam
medis.
HASIL
1. Mengetahui Rata-Rata Waktu
Penyediaan Dokumen Rekam
Medis Rawat Jalan di Puskesmas
Wates
Tabel 1. Ketepatan Waktu Penyediaan
DRM
Jenis
Pasien
Prosentase Prosentase
Baru 50% 50%
Lama 47,1% 52,9%
Jumlah
DRM
47,9% 52,1%
Sumber:hasil observasi penyediaan
DRM di Puskesmas Wates
Berdasarkan tabel diatas, dapat
diketahui bahwa penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di Puskesmas
Wates dari total sampel 96 dokumen
rekam medis. Pasien baru yang
memenuhi standar penyediaan ≤10
menit yaitu sebanyak 50%. Sedangkan
pasien lama yang memenuhi standar
penyediaan ≤10 menit yaitu sebanyak
47,1%. Sedangkan untuk pasien baru
yang tidak memenuhi standar
penyediaan ≥10 menit sebanyak 50%
dan pasien lama sebanyak 52,9%.
Rata-rata waktu penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di Puskesmas
Wates pada bulan Agustus tahun 2018
sebagai berikut:
Tabel 2. Rata-Rata waktu penyediaan DRM
rawat jalan di Puskesmas Wates
Pasien
Baru
Pasien
Lama
Jumlah
Numerator Jumlah
Kumulatif
waktu
penyediaan
DRM
rawat jalan
pasien
baru
337 941 1278
Denominator Total
sampel
26 70 96
Rata-Rata
Penyediaan
DRM
12,9
menit
13,4
menit
13,31
menit
Sumber:hasil observasi penyediaan
DRM di Puskesmas Wates
2. Mengetahui Pelaksanaan Penyediaan
Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan di
Puskesmas Wates
a. Man (Manusia)
Berdasarkan hasil wawancara SDM
penyediaan dokumen rekam medis
rawat jalan di Puskesmas Wates
dilakukan oleh petugas filing untuk
pasien baru dan pasien lama, untuk
petugas di bagian pendaftaran
berjumlah 1 orang berlatar belakang
pendidikan SMA, sedangkan untuk
petugas di bagian APM (Anjungan
Pasien Mandiri) berjumlah 1 orang
berlatar belakang pendidikan SMA,
serta petugas di bagian filing berjumlah
3 orang dengan latar belakang
pendidikan D3 Rekam Medis.
b. Money (Uang)
Berdasarkan hasil wawancara
pelaksanaan penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di Puskesmas
Wates, dilihat dari faktor money (uang)
dari bagian instalasi rekam medis jika
dokumen rekam medis habis melakukan
pengajuan barang ke bagian pengadaan,
tetapi tidak membeli bahan sendiri,
karena dokumen rekam medis sudah
disediakan oleh bagian pengadaan.
Bagian instalasi rekam medis hanya
membuat laporan pengajuan untuk
barang-barang yang dibutuhkan di
bagian rekam medis.
c. Material (bahan)
Berdasarkan hasil wawancara terkait
penyediaan dokumen rekam medis
rawat jalan untuk pasien lama
menggunakan KIB dan kartu jaminan,
tracer serta dokumen rekam medis.
KIB dan kartu jaminan tersebut
digunakan pasien lama sebagai
identitas untuk mendaftar ke poliklinik
yang dituju. Pasien lama
mendapatkankertas antrian berwarna
putih untuk nomor antrian klinik yang
dituju dan untuk di tempelkan di tracer
warna orange untuk mencari dokumen
rekam medis sesuai dengan nomor
rekam medis dan identitas pasien.
Berdasarkan informasi yang diperoleh,
bahan tracer yang digunakan untuk
mencari dokumen rekam medis yaitu
plastik PPC berwarna orange.
Sedangkan untuk pasien baru bahan
yang digunakan yaitu formulir
pendaftaran pasien baru, dokumen
rekam medis baru yang akan di
sediakan oleh petugas di bagian filing.
d. Machines (Mesin)
Berdasarkan hasil wawancara
pelaksanaan penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di Puskesmas
Wates menggunakan komputer di
bagian pendaftaran rawat jalan untuk
mendaftar pasien baru dan pasien lama
serta printer yang digunakan untuk
mencetak kertas resep dokter dan
tracer.
e. Methode (Cara Kerja)
Pelaksanaan penyediaan dokumen
rekam medis menggunakan
pedoman atau acuan kerja yaitu
SPO
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab
keterlambatanpenyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di
Puskesmas Wates
a. Man (Manusia)
Berdasarkan hasil observasi, SDM
yang bertugas di bagian
pendaftaran di Puskesmas Wates
hanya berjumlah 1 orang, aktivitas
yang dilakukan petugas
pendaftaran setelah kertas resep
dokter dicetak dibiarkan
menumpuk sampai penuh dibagian
pendaftaran. Hal ini mengakibatkan
lamanya proses distribusi kertas
resep dokter untuk ke bagian filing.
b. Money (uang)
Berdasarkan hasil wawancara
kepada responden terkait rewards
atau penghargaan kepada petugas
yang melaksanakan penyediaan
dokumen rekam medis di
Puskesmas Wates apabila petugas
yang telah memenuhi standar yang
telah ditentukan tidak diberikan
.rewards/penghargaan atau hadiah
apapun.
c. Material (bahan)
Kertas resep dokter di bagian
pendaftaran yang seharusnyaada
dibagian pendaftaran tidak
langsung didistribusikan ke bagian
filingdan dibiarkan dibagian
pendaftaran sampai menumpuk.
d. Machines (Mesin)
Mesin APM karena kadang
mengalami error pada saat
pelayanan pasien,juga pada sistem
komputer yang ada di bagian
pendaftaran kadang error sehingga
proses registrasi pasien
menggunakan registrasi manual.
PEMBAHASAN
1. Mengetahui Rata-Rata Waktu
Penyediaan Dokumen Rekam Medis
Rawat Jalan di Puskesmas Wates
Berdasarkan hasil observasi di
Puskesmas Wates pada bagian
instalasi rekam medis acuan SPM
menggunakan dasar acuan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
dengan nomor 188.4/4311 tentang
indikator mutu pelayanan di bagian
rekam medis khusus nya pada
penyediaan dokumen rekam medis
dengan standar waktu penyediaan
≤10 menit untuk rawat jalan.
Penelitian tentang pelaksanaan
penyediaan berkas rekam medis
rawat jalan di Puskesmas Wonosari
II diperoleh data yakni rata-rata
waktu penyediaan berkas rekam
medis yaitu 10,9 menit. 5
Sedangkan
peneliti melakukan penelitian terkait
waktu penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan di Puskesmas
Wates yaitu sebanyak 46 dokumen
rekam medis pasien baru dan pasien
lama (47,9%), dan yang tidak tepat
sebanyak 50 dokumen rekam medis
pasien baru dan pasien lama
(52,1%).
2. Mengetahui Pelaksanaan
Penyediaan Dokumen Rekam
Medis Rawat Jalan di Puskesmas
Wates
a. Man (Manusia)
Tentang penyelenggara pekerjaan
rekam medis, yaitu seseorang yang
telah lulus pendidikan Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan.6
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan terdapat petugas di
bagian pendaftaran berjumlah 1
orang dengan latarbelakang
pendidikan bukan D3 rekam medis.
b. Money (Uang)
Uang merupakan alat (tools) yang
penting untuk menilai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional.7
Hal ini sangat
berkaitan penting uang dengan
barang-barang yang dibutuhkan dan
berapa hasil yang dicapai dari suatu
organisasi.
Berdasarkan hasil wawancara untuk
pengadaan dokumen rekam medis
tidak menggunakan uang untuk
pelaksanaan penyediaan nya, tetapi
pada bagian instalasi rekam medis
jika dokumen rekam medis habis
akan mengajukan ke bagian
pengadaan barang dan membuat
laporan pengajuan untuk barang-
barang yang dibutuhkan.
c. Material (Bahan)
Dokumen rekam medis adalah suatu
sumber informasi utama mengenai
proses asuhan dan perkembangan
pasien sehingga merupakan alat yang
penting.8
Berdasarkan hasil observasi di
bagian instalasi rekam medis di
Puskesmas Wates bahan yang
digunakan untuk penyediaan
dokumen rekam medis yaitu,
dokumen rekam medis dan tracer.
Tracer (outguide) adalah alat yang
digunakan sebagai alat petunjuk
keluar jika dokumen rekam medis
diambil atau dipinjam untuk
digunakan pihak pasien atau petugas
kesehatan didalam pelayanan
kesehatan.9
Dengan adanya tracer
memudahkan petugas rekam medis
dalam penyediaan berkas rekam
medis.
Penggunaan tracer digunakan untuk
pasien lama, dan terdapat di bagian
filing, dengan bahan tracer yaitu
plastik PPC berwarna orange
d. Machines (Mesin)
Komputer dirumah sakit dinilai
sangat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu pelayanan.10
Berdasarkan hasil observasi di
instalasi bagian rekam medis,
menggunakan komputer di bagian
pendaftaran rawat jalan untuk
mendaftar pasien baru dan pasien
lama dan mesin printer untuk
mencetak kertas resep dokter dan
tracer.
e. Methode (Cara Kerja)
SPO adalah suatu perangkat
instruksi atau langkah-langkah yang
dilakukan untuk menyelesaikan
suatu proses kerja tertentu, dimana
SPO memberikan langkah yang
benar dan terbaik berdasarkan
konsensus bersama untuk
melaksanakan berbagai kegiatan dan
fungsi pelayanan yang dibuat oleh
sarana pelayanan kesehatan
berdasarkan standar profesi.11
Berdasarkan hasil wawancara, di
Puskesmas Wates menggunakan
pedoman dalam pelaksanaan kerja
yaitu pedoman pada SPO, adapun
pedoman SPO yang digunakan
dalam pelaksanaan kerja yaitu di
bagian pendaftaran serta untuk
sistem pendistribusian
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab
keterlambatan penyediaan dokumen
rekam medis rawat jalan di
Puskesmas Wates
a. Man (Manusia)
Berdasarkan hasil observasi
pada bagian instalasi rekam
medis petugas di bagian
pendaftaran berjumlah 1 orang,
untuk pasien yang banyak pada
setiap harinya tidak sebanding
dengan petugas yang hanya
berjumlah 1 orang, hal ini
mengakibatkan terjadinya
penumpukan kertas resep dokter
yang sudah dicetak di bagian
pendaftaran tidak langsung
diantar ke bagian filing.
Manusia merupakan unsur
manajemen yang pokok,
manusia tidak dapat disamakan
oleh benda. Ia mempunyai
peranan, pemikiran harapan,
serta gagasan.7
Dalam penelitian dengan judul
“Penyediaan Berkas Rekam
Medis Pasien Rawat Jalan
Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta”
menyebutkan dari faktor man
(manusia) yang mempengaruhi
penyediaan berkas rekam medis
rawat jalan ialah sikap dan
perilaku petugas masih belum
disiplin karena petugas kurang
mematuhi aturan prosedur tetap
yang ada.12
b. Money (Uang)
Berdasarkan hasil wawancara,
petugas yang melaksanakan
penyediaan dokumen rekam medis
jika sudah bekerja sesuaistandar
yang ditentukan tidak diberikan
penghargaan/rewards.
Dalam penelitian dengan judul
penelitian “Waktu Penyediaan
Dokumen Rekam Medis Rawat
Jalan di RSUD Wates Tahun
2017” dalam faktor money (uang)
belum ada reward untuk
karyawan. 13
c. Material (Bahan)
Berdasarkan hasil observasi, untuk
proses penyediaan dokumen rekam
medis yaitu pada kertas resep
dokter dan tracer yang ada
dibagian pendaftaran tidak
langsung di antar ke bagian filing
dan dibiarkan dibagian pendaftaran
sampai menumpuk.
Dalam penelitian dengan judul
“Pelaksanaan Penyediaan Berkas
Rekam Medis Rawat Jalan di
Puskesmas Wonosari II”
menyebutkan dari faktor
Material yang mempengaruhi
keterlambatan penyediaan berkas
yaitu perbedaan ukuran map
berkas rekam medis lama dan
baru.5
d. (Mesin)
Mesin digunakan untuk memberi
kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efisiensi kerja.7
Berdasarkan hasil wawancara,
faktor machines (mesin) yang
mempengaruhi keterlambatan
penyediaan dokumen rekam medis
adalah pada bagian mesin APM
(Anjungan Pasien Mandiri) karena
kadang mengalami error pada saat
pelayanan pasien, serta sistem
pada komputer kadang mengalami
error pada saat regitrasi pasien.
Dalam judul penelitian tentang
“Waktu Penyediaan Dokumen
Rekam Medis Rawat Jalan di
RSUD Wates Tahun 2017” dari
faktor machines (mesin) yang
mempengaruhi keterlambatan
penyediaan dokumen rekam medis
yakni alat retractor yang sering
macet bila tidak diisi dokumen
dengan penuh.13
e. Methode (Cara Kerja)
Berdasarkan hasil wawancara, di
Puskesmas Wates menggunakan
SPM dengan acuan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
dengan standar waktu penyediaan
≤10 menit, langkah penyediaan
dimulai dari ketika pasien
mendaftar sampai dokumen rekam
medis disediakan di masing-masing
poliklinik, namun di instalasi
rekam medis di Puskesmas Wates
langkah penyediaan dokumen
rekam medis dimulai dari cetak
kartu resep dokter sampai dokumen
rekam medis disediakan di masing-
masing poliklinik. Hal ini menjadi
perbedaan aturan dalam
perhitungan waktu penyediaan
dokumen rekam medis.
Dalam penelitian dengan judul
“Tinjauan Waktu Penyediaan dan
Faktor Penyebab Keterlambatan
Pendistribusian Rekam Medis Rawat
Jalan di RS Condong Catur
Yogyakarta Tahun 2017” dalam
penelitian nya menyebutkan dari
faktor method (cara kerja) yang
mempengaruhi keterlambatan ialah
sistem penjajaran yang digunakan di
Rumah Sakit Condong Catur masih
menggunakan sistem SNF (Straight
Numerical Filing) jika terjadi misfile
petugas harus menyisir satu-satu dan
tidak ada jobdesc atau uraian kerja
petugas rekam medis sehingga
sistem kerja di Rumah Sakit
Condong Catur serabutan.14
KESIMPULAN
1. Rata-rata waktu penyediaan
dokumen rekam medis rawat jalan di
Puskesmas Wates dokumen rekam
medis yang mengalami
keterlambatan sebanyak 50 dokumen
(52,1%) pasien baru dan pasien
lama, dan dokumen rekam medis
yang tepat sebanyak 46 dokumen
(47,9%) pasien baru dan pasien
lama.
2. Pelaksanaan waktu penyediaan
dokumen rekam medis rawat jalan
belum sesuai dengan SPM Dinas
Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
tentang alur waktu penyediaan
dokumen rekam medis.
3. Faktor yang mempengaruhi
keterlambatan penyediaan dokumen
rekam medis di Puskesmas Wates,
meliputi faktor material (bahan)
yaitu terjadinya penumpukan kertas
resep dokter dari bagian pendaftaran
menuju ke bagian filing, sehingga
memperlambat dalam proses
penyediaan dokumen rekam medis.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan, RI (2014).
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 75 Tentang
Puskesmas. Jakarta.
2. Kementerian Kesehatan, RI (2008).
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 269 Tentang
Rekam Medis. Jakarta.
3. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
4. Creswell, J. W. (2014). Research
Design Pendekatan Metode
Kualitatif, Kuantitatif, dan
Campuran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
5. Gina, Nimade. S. (2016).
Pelaksanaan Penyediaan Berkas
Rekam Medis Rawat Jalan di
Puskesmas Wonosari II. Jurnal
etd.repository.ugm.ac.id
6. Kementerian Kesehatan, RI. (2013).
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 55 Tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan
Perekam Medis. Jakarta.
7. Herujinto, Yayat M. (2001). Dasar-
dasar Manajemen. Jakarta:
Grasindo.
8. KARS. (2012). Instrument
Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012.
Jakarta: KARS.
9. Rustyanto, E.,& Warih. A.R (2011).
Manajemen Filing Dokumen Rekam
Medis Dan Informasi Kesehatan.
Yogyakarta. Politeknik Kesehatan
Permata Indonesia.
10. Rustyanto, E. (2010). Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit
Yang Terintegrasi. Yogyakarta.
Gosyen Publishing.
11. Kementerian Kesehatan, RI (2007).
Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 512 Tentang
Izin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran. Jakarta.
12. Winarni. (2013). Penyediaan Berkas
Rekam Medis Pasien Rawat Jalan
Berdasarkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) di RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Karya
Tulis Ilmiah. D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan UGM.
13. Kotimah, D. (2017).Waktu
Penyediaan Dokumen Rekam Medis
Rawat Jalan di RSUD Wates Tahun
2017. Karya Tulis Ilmiah. D3 Rekam
Medis dan Informasi Kesehatan
Stikes Jenderal Achmad Yani.
14. Yulina. (2017). Tinjauan Waktu
Penyediaan Dan Faktor Penyebab
Keterlambatan Pendistribusian
Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah
Sakit Condong Catur Yogyakarta
Tahun 2017. Karya Tulis Ilmiah. D3
Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan Stikes Jenderal Achmad
Yani.