Upload
afhafahmi
View
204
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Anak jalanan memiliki tiga persepsi terhadap program penanganan anak jalanan yang dilakukan oleh LSM. Pertama, anak jalanan memiliki kesadaran mengikuti program penanganan yang dilakukan LSM. Kedua, beberapa anak jalanan mengikuti program penanganan anak jalanan karena terpaksa. Ketiga, anak jalanan menerima dan mengikuti dengan senang hati adanya program PLK Anak Jalanan karena waktu belajar disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Citation preview
Page | 1
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
“MENDIDIK ANAK JALANAN”
Dosen pengampuh :
Ririn Suneti, M.Pd.
Disusun Oleh :
Amir fahmi amrulloh (13110020)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014
Page | 2
Kata Pengantar
Alhamdulillah,dengan rahmat dan karunia Allah Swt, kami dapat menyusun
makalah berjudu“mendidik anak jalanan”. Semua ini tidak lepas dari Rahman dan
Rahim sertapertolongan-Nya.sehingga semua hamba tandan kendala dalam
penyusunan makalah ini dapat dilalui dengan mudah.Tak lupa shalawat serta
salam,selalu tercurahkan kepadaNabi Muhammad SAW yang telah membimbing
umatnya dari kegelapan menuju masa yang ternag benderang.
Makalah ini, diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada para
mahasiswa yang ingin mempelajari tentang manusia dan memanusiakan manusia
dalam study Ilmu Social Budaya Dasar. Agar lebih mudah dalam belajar dan
mengetahui karakteristik manusia dalam lingkungan sosial.Karena Ilmu Social
Budaya Dasar merupakan saat satu ilmu penting dalam kehidupan masyarakat.
Semoga makalah ini dapat membantu semua teman mahasiswa/i dalam
mempelajari dan memahami mata kuliah Ilmu Social Budaya Dasar. Khususnya
dalam hal manusia dan memanusiakan manusia.
Malang, juni 2014
Penyusun
Page | 3
Daftar Isi
Daftar Isi........................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ ii
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 1
A. Pengertian Anak Jalanan ......................................................................................... 1
B. Macam –macam Pengamen Jalanan / Artis Penghibur Jalanan ............................. 2
C. Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan (Anak jalanan) .............................. 5
D. Hak anak menurut UU Perlindungan Anak........................................................... 11
E. Pengertian Pendidikan ........................................................................................... 11
D.Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan ................................................................. 13
BAB III KESIMPULAN ............................................................................................ 19
Daftar Pustaka
Page | 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah titipan dari sang Maha Pencipta, permata hati orang tua
sehingga kasih sayang orang tua ditumpahkan dengan sepenuh hati kepada
mereka. Kasih sayang, perhatian, perlindungan, pendidikan, pengarahan, dan
pemenuhan kebutuhan seorang anak merupakan tanggung jawab dari orang orang
tua. Kebutuhan seorang anak biasanya diberikan secara penuh dari orang tua
mereka. Aktifitas anak selalu berada dalam perlindungan orang tua.
Tetapi apa kenyataannya seorang anak harus memenuhi segala kebutuhan
hidupnya sendiri, bahkan mereka di tuntut untuk memenuhi kebutuhan orang lain
dan menjadi anak jalanan. Anak Jalanan adalah anak jalanan yang masih duduk
dibangku sekolah, anak jalanan yang putus sekolah bahkan tidak sekolah sama
sekali. Diantara anak jalanan tersebut, ternyata ada beberapa anak yang masih
mempunyai harapan dan keinginan untuk belajar dan bersekolah, tetapi kesempatan
dan keadaanlah yang membuat mereka tidak bisa merasakan duduk di
bangku sekolah, malah harus berada dijalanan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari – hari. Namun demikian mereka masih mempunyai motivasi belajar yang
tinggi, hal ini terlihat dari waktu luang mereka yang masih menyempatkan diri
untuk membaca buku walau hanya sebuah buku cerita/dongeng. Dalam makalah ini
saya menyampaikan tentang bagaimana mendidika anak jalanan, dengan jalan
menganalisa dengan analisis SWOT.
Page | 5
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian Anak Jalanan?
2. Bagaimanakah Kepedulian Masyarakat Terhadap Anak jalanan?
3. Bagaimanakah Pendidikan untuk anak jalanan?
4. Bagaimanakah Analisis SWOT dalam Mendidik Anak Jalanan?
5. Bagaimanakah Analisa atau penjelasan SWOT ?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui pengertian Anak Jalanan
2. Mengetahui Kepedulian Masyarakat Terhadap Anak jalanan
3. Mengetahui Pendidikan untuk anak jalanan
4. Mengetahui Analisis SWOT dalam Mendidik Anak Jalanan
5. Mengetahui Analisa atau penjelasan SWOT
Page | 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Jalanan
Secara umum, pendapat yang berkembang di masyarakat mengenai anak-anak
jalanan adalah anak-anak yang berada di jalanan untuk mencari nafkah dan
menghabiskan waktu untuk bermain, tidak bersekolah, dan kadang kala ada pula
yang menambahkan bahwa anak-anak jalanan mengganggu ketertiban umum dan
sebagai akibat dari pengalaman melakukan tindak kriminal.1
Hidup menjadi anak jalanan memang bukan sebuah pilihan, karena mereka
dalam kondisi bermasa depan tidak jelas dan keberadaan mereka menjadi masalah
oleh beberapa pihak, keluarga, masyarakat dan negara, akan tetapi perhatian
terhadap nasib anak jalanan tampak belum begitu besar dan solutif. Padahal mereka
adalah saudara kita mereka adalah amanah Allah yang harus di lindungi, dijamin
hak-haknya sehingga tumbuh kembang menjadi manusia yang bermanfaat, beradap
dan bermasa depan cerah. 2
Factor yang menimbulkan terjadinya anak jalanan ,Factor pertama dalam
sebuah penelitian terbaru, peneliti menemukan lebih sedikit penyebaran serta lebih
banyak aktivitas yang fokus dalam konteks prefrontal dari usia 7-30 tahun (durston
dkk,2006). Perubahan aktivitas dibarengi dengan peningkatan efisien dalam kerja
kognitif, terutama dalam kendadi kognitif, yang meliputi pengendalian atensi,
mengurangi pemikiran yang mengganggu, melakukan tindakan motorik, dan
fleksibel dalam menentukan berbagai pilihan. Di usia inilah rata-rata umur adak
jalanan pada umumnya, dimana pemikiran mereka masih labil, dan melakukan
semaunya tanpa memperdulikan masa depan mereka.3
1 Yudit Oktaria Kristiani Pardede. 2008.konsep diri anak jalanan usia remaja. Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma. Jurnal Psikologi Volume 1, No.2. 2 Siti Patimah.2012. motivasi belajar anak jalanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.jurnal
karya ilmiah.bandung. hlm 2. 3 W. Santrock John.2012. Life-span development, perkembangan masa hidup.edisi 13, jilid 1 .jakarta :
erlangga . hlm 319
Page | 7
Factor kedua yaitu factor psikologis dimana hal-hal yang menimbulkan adanya
anak jalanan dapat juga dipengaruhi oleh factor psikologis, seperti tempramen,
perasaan, dorongan, dan minat. Sebagai contoh adalah anak yang kondisi
ekonominya lemah atau miskin mendorong anak untuk melakukan apa saja dapat
dilakukan asalkan mendapatkan uang yang banyak, yaitu menjadi anak jalanan.4
Factor ketiga yaitu Dewasa ini masalah yang muncul adalah pertumbuhan
penduduk yang pesat itu tergambar dalam situasi yang antara lain terdapat banyaknya
anak tidak memperoleh pendidikan , makin banyaknya anak putus sekolah dank arena
banyaknya penduduk usia sekolah hal ini merupakan sedikit dari sumber adanya anak
jalanan.5
Factor keempat , yaitu factor psikologi anak yang di pengaruhi oleh factor
lingkungan, keluarga dan sekolah. Dimana salah satunya adalah depresi adalah suatu
respon yang menyulut insiden menyalutkan, seperti kegagalan dalam suatu hubungan,
sirnanya angan-angan atau kehilangan suatu yang penting seperti pekerjaan, kematian
saudaranya. Dimana yang akhirnya memilih jalan yang mudah untuk dicapainya salah
satu contohnya adalah menjadi anak jalanan.6
B. Macam –macam Pengamen Jalanan / Artis Penghibur Jalanan
Seperti kita tahu bahwa salah satu rofesi yang paling favorit dijalankan oleh
orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap adalah menjadi pengamen baik
secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Mengamen tidak harus bernyanyi tetapi
juga bisa hanya memainkan alat musik atau hanya bertugas menarik uang receh dari
pendengar ngamenan.
Pengamen ada di mana-mana mulai di perempatan jalan raya, di dalam bis
kota, di rumah makan, di ruko, di perumahan, di kampung, di pasar, dan lain
4 H.Gunawan Ary.2000. Sosiologi pendidikan.rineka cipta: Jakarta. Hlm 20
5 Kaelany HD .islam dan aspek-aspek kemasyarakatan.bumi askara, Jakarta. 2000. Hlm 188
6 Muhammad Abdullah Amir, Nur Ila Ifawati, al arbiyah li aghradin khashah “fil mujal ‘ilm nafs.
2013.PPBA ,Malang .Hlm 52
Page | 8
sebagainya. Penampilan pengamen pun macam-macam juga mulai dari tampilan yang
biasa saja sampai penampilan banci / bencong, anak punk, preman, pakaian muslim,
pakaian pengemis, pakaian seksi nan minim, dsb.
Pengamen terkadang sangat mengganggu ketenangan kita akan tetapi mau
bagaimana lagi. Jika mereka tidak mengamen mereka mau makan apa dan daripada
mereka melakukan kejahatan lebih baik mengamen secara baik-baik walawpun
mengganggu.
Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis pengamen :
1. Pengamen Baik
Pengamen yang baik adalah pengamen profesional yang memiliki
kemampuan musikalitas yang mampu menghibur sebagian besar pendengarnya. Para
pendengar pun merasa terhibur dengan ngamenan pengamen yang baik sehingga
mereka tidak sungkan untuk memberi uang receh maupun uang besar untuk
pengamen jenis ini. Pengamen ini pun sopan dan tidak memaksa dalam meminta
uang.
2. Pengamen Tidak Baik
Pengamen yang tidak baik yaitu merupakan pengamen yang permainan
musiknya tidak enak di dengar oleh para pendengarnya namun pengamen ini
umumnya sopan dan tidak memaksa para pendengar untuk memberikan sejumlah
uang. Tetapi ada juga yang menyindir atau mengeluh langsung ke pendengarnya jika
tidak mendapatkan uang seperti yang diharapkan.
3. Pengamen Pengemis
Pengamen ini tidak memiliki musikalitas sama sekali dan permainan musik
maupun vokal pun ngawur seenak udel sendiri. Setelah mengamen mereka tetap
menarik uang receh dari para pendengarnya. Dibanding mengamen mereka lebih
Page | 9
mirip pengemis karena hanya bermodal dengakul dan nekat saja dalam mengamen
serta hanya berbekal belas kasihan orang lain dalam mencari uang.
4. Pengamen Pemalak / Penebar Teror
Pengamen yang satu ini adalah pengamen yang lebih suka melakukan teror
kepada para pendengarnya sehingga para pendengar merasa lebih memberikan uang
receh daripada mereka diapa-apakan oleh pengamen tukang palak tersebut. Mereka
tidak hanya menyanyi tetapi kadang hanya membacakan puisi-puisi yang menebar
teror dengan pembawaan yang meneror kepada para pendengar. Pengamen jenis ini
biasanya akan memaksa diberi uang dari tiap pendengar dengan modal teror.
Pengamen ini layak dilaporkan ke polisi dengan perbuatan tidak menyenangkan di
depan umum.
5. Pengemen Penjahat
Pengamen yang penjahat adalah pengamen yang tidak hanya mengamen tetapi
juga melakukan tindakan kejahatan seperti sambil mencopet, sambil nodong,
menganiaya orang lain, melecehkan orang lain, dan lain sebagainya. Kalau
menemukan pengamen jenis ini jangan ragu untuk melaporkan mereka ke polisi agar
modus mereka tidak ditiru orang lain.
6. Pengamen Cilik / Anak-Anak
Pengamen jenis ini ada yang bagus tetapi ada juga yang sangat tidak enak
untuk didengar. Yang tidak enak didengar inilah yang lebih condong mengemis dari
pada mengamen. Akan tetapi bagaimanapun juga mereka hanya anak-anak bocah
cilik yang menjadi korban situasi dari orang-orang jahat dan tidak kreatif di
sekitarnya. Pengamen anak ini ias dipaksa menjadi pengamen oleh orang tua, oleh
preman, dsb namun juga ada yang atas kemauan sendiri dengan berbagai motif.
Page | 10
Sebaiknya JANGAN DIBERI UANG agar tidak ada anak-anak yang menjadi
pengamen. Mereka seharusnya tidak berada di jalanan.7
C. Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan (Anak jalanan)
Kepedulain sosial terdiri dari dua kata yaitu kepdulian dan sosial. Kepedulian
berasal dari kata peduli menurut bahasa berarti mengindahkan; memperhatikan;
menghiraukan. sedangkan kata sosial menurut bahasa adalah suka memperhatikan
kepentingan umum (suka menolong, menderma,dsb). Adapun pengertian kepedulian
sosial secara istilah adalah suka menolong antar sesama, atau mempunyai rasa peduli
baik itu dengan alam, lingkungan, binatang, tumbuhan, manusia dsb.
Berikut ini adalah ayat-ayat tentang kepedulian sosial dan penjelasan mengenai
kepedulian sosial.dalam surah ali-imran 110 disebutkan:
110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka
adalah orang-orang yang fasik.
Allah swt memberitahukan bahwa umat Muhammad adalah sebai-baik umat. Berkata
Abu Hurairah-menrut riwayat al-Bukhari: “sebaik-baik manusia untuk sesama
7 Anarita, Popon, dkk, Baseline Survei untuk Program Dukungan dn Pemberdayaan Anak Jalanan di
Perkotaan (Bandung), Bandung: Akatiga-Pusat analisis sosial, 2001.
Page | 11
manusia yang membawa mereka dengan rantai di lehernya sampai mereka masuk
Islam.”Maksud “sebaik-baik manusia untuk manusia” ialah paling bermanfaat bagi
sesama manusia karena sifat mereka yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dan
beriman kepada Allah. Sesungguhnya umat Islam telah mendapat kedudukan yang
termulia dan tinggi itu adalah dikarenakan nabinya Muhammad sebagai hamba Allah
yang termulia dan Rasul yang terdekat dengan Allah yang telah diutusnya dengan
suatu syari’at yang sempurna yang tidak pernah diperolehnya seorang nabi
sebelumnya. Amal sedikit yang dilakukan orang menurut syari’at lain.dari ayat di atas
dan penjelasan yang telah di paparkan sangat jelaslah bahwa kepedulian sosia itu
sangat di anjurkan dalam islam dalama ayat di atas yang mengindekasikan tentang
adanya kepedulian soial adalah مةا خير كنتم yang menurut Ibnu Katsir adalah orang
yang suka melakukan perbuatan ma’ruf, gemar menyambung silaturahmi dll.8
Dalam surat al-Baqrah ayat 127 dijelaskan.
271. jika kamu Menampakkan sedekah(mu], Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka Menyembunyikan itu lebih
baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Maksud قات الصد تبدوا ان adalah jiaka kalian menyingkirkan sedekah kalian dan
memberikannya pada orang yang menerimanya فنعماهي maka itu adalah baik ها تخفو وان
jika kalian menutupinya dan tidak menyiarkannya الفقراء وتؤتوها yakni kalian
memberikannya pada orang-orang fakir dengan sembunyi-sembunyi, ملك خير فهو
8 Salim Bahreisy.1994, terjemah tafsir ibn katsier.victori agencia : kuala lumpur
Page | 12
maksudnya: kalian menyembunyikannya, maka itu lebih baik bagi kalian dari pada
menyiarkannya dan itu dalam sedekah sunnah.
maksud dari kalimat ini adalah Allah tidak فنعماهي قات الصد تبدوا ان
mengkhususkan suatu dari lainnya tapi secara umum, kecuali zakat yang wajib
hukumnya. Karena zakat yang wajib hukumnya termasuk kewajiban dan semua
ulama telah sepakat bahwa menyiarkannya lebih utama, kecuali zakat yang telah
kami sebutkan diperdebatkan oleh ara ulama sedangkan semua sepakat bahwa itu
wajib, maka hukum menyebarkannya dengan terang-terangan adalah seperti hukum
semua kewajiaban lainnya.
para ahli qira’at berbeda pendapat dalam membcanya, Ibnu تكم سيئا من عنكم ويكفر
Abbas meriwayatkan bahwa beliau membacanya عنكم ويكفر dengan huruf ت orang
yang membaca demikian maksudnya: sedekah akan menghapuskan kesalahan kalian.
Ahli qira’at lain membaca عنكم ويكفر dengan huruf ي maknanya: Allah akan
menghapuskan kesalahan mereka dengan sedekah mereka seperti disebutkan ayat di
atas. Hampir semua ahli qiraat Madinah, Kuffah dan Bashrah membaca عنكم ونكفر
dengan huruf ن dan huruf ر di jazamkan. Maksudnya, jika kalian merahasiakannya
dan memberikannya pada orang fakir, maka Kami akan menghapuskan kesalahan
kalian. Menurut al-maraghi qira’at inilah yang benar.9
Di dalam surat al-Ma’un dijelaskan:
1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
9 Ahmad Mustafa al-Maraghi.1993. terjemah tafsir al-Maraghi.Taha Putra: semarang
Page | 13
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin
Adapun kesimpulan yang bisa kita ambil dari ayat di atas adalah, bahwa
orang-orang yang tidak percaya terehadap kebenaran agama itu mempunyai cirri-ciri:
a. Suka menghina orang-orang yang tidak mampu
b. Bersikap sombong kepada mereka . Keduanya merupakan perbuatan bakhil
terhadap kekayaannya, tidak mau memberikan sebagian kepada fakir miskin dan
orang yang membutuhkan. Atau orang itu tidak mau memberitahukan kepada orang
yang mampu agar mereka bisa memberikan pertolongan kepada orang-orang yang
benar-benar miskin dan tidak bekerja, sehingga mereka dapat terlepas dari
kesengsaraannya.
Sekalipun orang-orang yang suka menghina orang lian, bakhil, dan tidak mau
menghimbau orang lain untuk berbuat kebajikan itu adalah orang yang salat atupun
tidak, maka mereka tetap dikelompokkan sebagai orang yang tidak percaya kepada
agama. Shalat yang mereka lakukan, ternyata tidak bisa melepaskan diri dari
penggolongan ini. Karena, orang yang percaya kepada agama, pasti akan menepati
dan tidak melanggar keyakinannya. Jika ia benar-benar percaya kepada agama, pasti
ia akan menjadi orang yang tawadu’ tidak takabur terhadap fakir miskin, tidak
menghardik atau mengusir mereka.10
10
Ibid hlm 32
Page | 14
220. tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,
katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan
mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari
yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan
kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Mendidik dan memberikan pendidikan secara layak dan baik kepada
mereka(anak yatim/anak jalanan) merupakan suatu kewajiban. Dalam keadaan
apapun, tetap harus ada yang mendidik dan memberikan pendidikan secara layak dan
baik terhadap mereka. Dalam mendidik dan memberikan pendidikan kepada mereka
tentunya harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya agar mereka tidak salah kaprah, penyimpangan dari tujuan yang
sebenarnya, yakni pendidikan yang sesuai dengan ajaran Islam. Al-Qur’an
memberikan perhatian khusus terhadap diri anak yatim karena kecil dan lemahnya
mereka dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang akan dapat memperbaiki
nasib dan keadaannya ketika kelak ia dewasa dan agar masyarakat terhindar dari
bahaya kejahatan yang dilakukan mereka karena mereka tidak mendapatkan
pengasuhan, pendidikan dan perhatian, hal itu dikarenakan mereka telah ditinggalkan
oleh orang tua mereka yang memelihara, merawat, mendidik serta mengasuhnya.11
11 Syekh Mahmud Syaltut, Tafsir al-Qur'an al-Karim,Terjemahan Herry Noer Ali, CV.
Diponegoro,Bandung, 1990, hlm. 348
Page | 15
Hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari juga
menjelaskan:
Artinya : “Ketahuilah, sesungguhnya aku menempatkan diriku pada harta Allah ini dengan
berkedudukan sebagai wali (pengawas) harta anak yatim, jika aku berkecukupan maka aku
menahan diri, dan jika aku membutuhkan, aku makan dengan cara yang layak, dan jika aku
sudah mampu, aku akan membayarnya” .
(HR. Bukhari).
Hadits di atas menunjukkan bahwa seorang wali(penerima wasiat) dibolehkan
memakan harta anak yatim apabilakeadaan membutuhkan karena fakir, sekedarnya
menurut kebutuhannya.Akan tetapi apabila Ia seorang yang kaya atau berkecukupan,
makawajiblah menahan diri dari memakan harta anak yatim bahkan ia bersyukur
dengan rizki yang diberikan Allah kepadanya.12
Dalam surah Al-Israah di jelaskan:
29. dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu
terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
pokok utama ajaran islam adalah kesederhanaan dalam segala hal, terutama
dalam perbelanjaan, jangan bakhil dan jangan pula boros, dan orang pemboros itu
saudara setan, walaupun itu hartanya sendiri, maka hakim dapat menjatuhkan hokum
hajr(pengawasan pemilik) terhadap orang boros tersebut. Artinya orang itu tidak
dibenarkan lagi melakukan tindakan apa-apa dengan hartanya itu, kalau tidak dengan
persetujuan hakim terdahulu.13
12
Syekh Mahmud Syaltut.,op cit.,hlm. 358-359 13
Syekh H.Abdul Halim Hasan Binjai. 2006.tafsir al-ahkam.jakarta: kencana.. hlm 517
Page | 16
D. Hak anak menurut UU Perlindungan Anak
Dalam Pasal 4 disebutkan, Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi.
Dalam pasal 5 disebutkan, Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas
diri dan status kewarganegaraan.
Dalam pasal 6 disebutkan, Setiap anak berhak untuk beribadah menurut
agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya,
dalam bimbingan orang tua.
Dalam pasal 7 disebutkan, (1)Setiap anak berhak untuk mengetahui orang
tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri.(2)Dalam hal karena suatu
sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam
keadaan terlantar maka anaktersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh
atau anak angkat oleh orang lain sesuai ketentuan peraturan perundangan.
Dalam hokum di Indonesia sudah tertulis jelas dan lebih banyak dari apa yang
saya tertulis diatas, yang menjadi pertanyaan adalah apakah ketentuan-ketentuan
diatas sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia?.jika sudah mengapa ada banyak
anak jalanan di Indonesia ini.Disinilah pentingnya pendidikan, dimana kita sebagai
warga yang baik harus menjalankannya dan mengamalkannya untuk kesejahteraan
umat manusia. 14
E. Pengertian Pendidikan
Pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata didik.
Pendidikan ialah proses pengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan.dalam bahasa Arab istilah pendidikan disebut tarbiyah berasal dari kata
rabba . Tuhan disebut juga sebagai Rabb karena ia yang memperbaiki, yag
mengatur, yang berkuasa mutlak, yang tegak, yang menjadi sandaran, dll. Dalam
14
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Page | 17
bahasa inggris, pendidikan dikenal dengan istilah education. Baik kata tarbiyah
maupun education memiliki arti pendidikan sekaligus pengajaran. Istilah pengajaran
bahasa arab juga dikenal ta‟lim.15
.Kedalaman ilmu mestilah berpengaruh terhadap pikiran, perasaan dan prilaku
orang yang berilmu tersebut. Pengaruh inilah yang membuat diri berpredikan shaleh,
takwa,ulul al-albab.16
Oleh sebab itu para pakar pendidikan keberhasilan pendidikan
di ukur dengan standart apabila mereka memiliki identitas dan kepribadian sebagai
manusia yang memiliki. 1) ilmu pengetahuan yang luas, 2) penglihatan yang tajam,
3) otak yang cerdas, 4) hati yang lembut, 5) semangat tinggi karena Allah.17
Di
dalam mendidik anak terdapat beberapa pondasi yang harus dibangun, pertama,
pondasi pembangunan akidah, kedua, pondasi pembangunan ibadah, ketiga pondasi
pembangunan social, terakhir pondasi pembangunan akhlak.18
Disini peran orang tua sangat penting untuk pendidikan anak. Karena dengan
pendidikan yang tinggi seperti yang diterangkan diatas tidak akan mungkin orang
yang berpendidikan akan menentukan pilihannya untuk menjadi anak jalanan, dan
perhatian orang tua juga sangat penting, disaat orang tua sibuk bekerja berangkat
petang pulang petang, tidak berfikir mereka tentang kondisi anaknya, dan anakpun
akan acuh kepada orangtuanya, dan akhirnya lebih memilih untuk keluar rumah. Dan
disaat keluar bergaul dengan anak jalanan makan anak tersebut lambat laun juga akan
ikut menjadi anak jalanan.
15
Kaelany HD .islam dan aspek-aspek kemasyarakatan.bumi askara, Jakarta. 2000 hlm 240 16
M. Kadar Yusuf.2013. Tafsir tarbawi.Amzah Jakarta. Hlm 86 17
Tarbiyah Ulul Albab.2012.Malang, UIN-Maliki Press. Hlm 58-59 18
Miftahul huda, Nur Qomari.2013. Al arabiah liaghrodlin khosoh salsalah fi taklim allughah al ‘arabiyah linnatiqiin bulinghat akhor,jus 1. PPBA : Malang
Page | 18
F. Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan
19
Andri Prakarsa.2011.Peran LSM humus dalam pemberdayaan anak jalana.jurnal ilmiah.jakarta.hlm 81 20
Tulus Vilana Deny Eka Puspita Anggraeni.2012 .evaluasi program penanganan anak jalanan melalui pendidikan layanan khusus (plk) berbasis kelembagaan lokal di kota surakarta.jurnal penelitian, K8409068. hlm 10.
KONDISI INTERNAL
KONDISI EKSTERNAL
Strengths
( Kekuatan )
Weaknes
( Kelemahan )
A. Dukungan oleh LSM.
B. Dukungan masyarakat
sekitar yang menerima
keberadaan LSM.
C. Adanya pendidik atau
pengajar yang
memberikan pendidikan
kepada anak-anak.19
D. Komitmen pemerintah
kota untuk penangan
anjal.
E. Dukungan anggaran
sudah dianggarkan.
F. Memiliki sarana tempat
penampungan.
A. Kurangnya minat
belajar anak-anak
jalanan.
B. Keterbatasan dana.
C. Kurangnya waktu dan
tempat untuk kegiatan
belajar mengajar.
D. Kurangnya fasilitas
belajar mengajar.
E. lemahnya motivasi
belajar peserta didik20
F. kurangnya dukungan
dari orang tua.
Page | 19
21
Saripudin didin.interpretasi sosiologis dalam pendidikan. 2010.Bandung:KPD. Hlm 163 22
Ibid hlm 165 23
Ibid hlm 42.
Ortunities
( peluang )
Strategi SO
(Strengths-Opportunities)
Strategi WO
(Weaknes-
Opportunities)
A. Dapat pekerjaan yang
layak
B. Ketrampilan
vokasional
C. Program
pemberdayaan
masyarakat sudah
ada.21
D. Anjal merupakan
anak- anak yang
sebagian memiliki
potensi yang dapat
dikembangkan.
E. Beberapa LSM
memilki rumah
singgah.22
A. Mengedepankan
kepentingan anak
jangka panjang, Materi
ujian paket A dan B
yang di gunakan untuk
memperoleh ijazah
yang dikembangkan
oleh Kemdikbud terlalu
kompleks dan sangat
sulit untuk dipahami
anak jalanan dan
pekerja anak.23
B. Kerjasama dengan
LSM yang peduli Anjal
dan memotivasi
masyarakat agar
berperan aktif.
C. Dengan menciptakan
peluang kerja, dimana
Anjal sudah
melaksanakan berbagai
program pemberdayaan
bagi anak jalanan dan
A. Mengemas potensi
anjal agar dapat
bernilai ekonomi
seperti seni dan
budaya, dengan
mengembangkan
keterampilan
vokasional yang
diberikan oleh LSM
Anjal, dimaksudkan
untuk membekali
anak jalanan dan
pekerja anak dengan
berbagai keterampilan
yang dibutuhkan di
kemudian hari
sehingga mereka
dapat mandiri secara
ekonomis. Sedangkan
keterampilan hidup
yang diberikan kepada
mereka ditujukan agar
anak jalanan dan
Page | 20
24
Clara R.P. Juli 2012 .Ajisuksmo faktor-faktor penting dalam merancang program pendidikan luar sekolah untuk anak jalanan dan pekerja anak . jurnal Makara, Vol. 16, No. 1, Jakarta 12930, Indonesia.hlm 41 25
Andri Prakarsa.2011.Peran LSM humus dalam pemberdayaan anak jalana.jurnal ilmiah.jakarta.hlm 81 26
Ibid hlm 82
pekerja anak melalui
berbagai program
pendidikan luar
sekolah.24
D. Dengan meningkatkan
pelayanan kesehatan
danpendidikan,Pengeta
huan dasar ini bisa
menjadi bekal anak
untuk mengikuti ujian
persamaan paket A
yang setara dengan
tingkat SD dan paket B
yang setara dengan
tingkat SMP. Bila lulus
dan memperoleh ijazah,
maka anak dapat
meneruskan ke sekolah
formal. Dengan ijazah
yang diperoleh juga
dimungkinkan bagi
anak untuk bekerja dan
memperoleh
penghasilan yang lebih
baik.25
pekerja anak
mempunyai
keterampilan untuk
mempertahankan
kehidupan mereka.26
B. Memberikan fasilitas
pendidikan formal dan
non formal bagi anak-
anak dengan
kerjasama dengan
Lembaga pendidikan
dan pesantren.
C. Memberdayakan
masyarakat untuk ikut
menjadi relawan.
Page | 21
Pemerintah pusat yang mencanangkan Indonesia bebas anak jalanan pada
2011. Di 16 titik tempat strategis dan sudut sudut kota telah dipasang spanduk dan
baliho-baliho yang mengimhimbau masyarakat untuk tidak memberi uang receh
kepada anak jalanan dan pengemis. Kebijakan itu memang tak berjalan mulus dan
27
Ibid .Hlm 159.
Threath
( Ancaman )
Strategi ST
(Strengths –Threath)
Strategi WT
(Weaknes-Threath)
A. Meningkatnya
gangguan keamanan.
B. Terjadi trafiking, seks
bebas, pencurian dan
sering terjadinya
tindak kekerasan.
C. Penyakit kelamin dan
Aids.
D. Meningkatnya
peredaran Narkoba. 27
E. Kurangnya kesehatan
anak jalanan sehingga
memicu terserangnya
berbagai penyakit.
A. Membuat peraturan dan
sangsi tegas terhadap
anjal yang melkukan
kejahatan.
B. Membuat perda dan
regulasi yang
melindungi kepentingan
masa depan anak.
C. Penangan berkelanjutan
bagi anjal
A. Peningkatan peran
masyarakat dan LSM
serta organisasi
kepemudaan agar
lebih giat
melaksanakan
kegiatan kegiatan
positif
kemasyarakatan
B. Penguatan tatanilai
dalam keluarga.
C. Pelayanan kesehatan
dan cek gratis kepada
anjal secara rutin,
dengan bekerjasama
atau memanfaatkan
puskesmas keliling.
Page | 22
banyak ditentang masyarakat dan pengemis. Namun cara itu dipandang efektif
meminimalisi anjal dan pengemis.
Pada awal 2009, tercatat 1.363 anjal yang berkeliaran. Dari jumlah itu, hanya 312
anak (22,18 persen) yang menjadi penduduk Kota Yogyakarta, 967 anak (70,98
persen) dari luar kota Yogyakarta, dan sisanya tidak jelas. Jadi keberadaan Anjal
yang cukup banyak memberikan dampak negatif pada diri anjal itu sendiri dan juga
terhadap lingkungan. Keberadaan anjal yang cukup tinggi dapat menyebabkan
gangguan keamanan sehubungan dengan aktifitas mereka di jalanan.Mereka dapat
menjadi sasaran trafiking baik untuk penjualan organ tubuh maupun transaksi seks.28
Kemungkinan anjal dijadikan sasaran peredaran narkoba cukup tinggi dan sering
dibarengi adanya seks bebas yang tentu akan rentan terhadap penyakit kelamin dan
Aids. Hingga saat ini pemerintah belum menemukan cara tepat untuk mengentaskan
anak jalanan karena membutuhkan sistem yang tepat untuk menangani anjal. Saat ini
penanganan anjal dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja .
Berdasarkan maklumat Konversi Hak Anak International dan Undang-undang
Perlindungan anak maka anjal perlu mendapat perlindungan sebagai anak yang
termarginalkan. Mengatasi permaslahan anjal bukan hal yang mudah . Dinas sosial
hanya memiliki dana terbatas untuk penanganan anjal sedangkan permasalahannya
sangat kompleks. Dalam penanganan perlu kerja sama antara Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan. Anjal berkaitan erat dengan
kemiskinan, sehingga penyelesaiannya juga harus menyentuh keluarga.29
Dinas Sosial harus membangun ekonomi alternatif bagi keluarga miskin yang
cenderung mendorong anaknya bekerja di jalanan. Dalam keluarga mereka harus
ditanamkan tata nilai yang kuat untuk memiliki budaya malu dan ditumbuhkan etos
kerja. Dinas sosial dan tenaga kerja dapat memindahkan mereka dari jalanan dengan
menyelenggarakan program keterampilan sesuai kebutuhan anjal, seperti olahraga,
28
Saripudin didin.interpretasi sosiologis dalam pendidikan. 2010.Bandung:KPD. Hlm 159 29
Andri Prakarsa.2011.Peran LSM humus dalam pemberdayaan anak jalana.jurnal ilmiah.jakarta.hlm 80
Page | 23
menjahit, otomotif, mengemudi, dan menyanyi.Jika semua itu sudah berjalan, akses
pendidikan pun harus dipenuhi oleh Dinas Pendidikan Kota melalui program sekolah
kesetaraan paket A, B, atau C.30
Ataupun bekerjasama dengan pesantren yang
memiliki asrama untuk memberikan fasilitas kepada anjal. Dinas Kesehatan bertugas
memenuhi hak untuk sehat bagi anjal dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis
kepada mereka dan diadakan cek kesehatan atau mereka diberikan kemudahan untuk
mendapatkan perawatan kesehatan dengan memberikan kartu jaminan kesehatan yang
berlaku di semua rumah sakit.
Diadakan kerjasama dengan LSM dan lembaga layanan sosial dalam bentuk
penyediaan rumah singgah, rumah perlindungan sosial, dan panti sosial asuhan anak.
Tidak kalah penting masyarakat dapat dilibatkan sebagai pekerja sosial dalam
pelaksanaaan program disamping secara serius.31
30
Ibid hlm.81 31
Saripudin didin.interpretasi sosiologis dalam pendidikan. 2010.Bandung:KPD. Hlm 165
Page | 24
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan program PLK Anak Jalanan LSM sebagai berikut:
1. Anak jalanan memiliki tiga persepsi terhadap program penanganan anak jalanan
yang dilakukan oleh LSM. Pertama, anak jalanan memiliki kesadaran mengikuti
program penanganan yang dilakukan LSM. Kedua, beberapa anak jalanan mengikuti
program penanganan anak jalanan karena terpaksa. Ketiga, anak jalanan menerima
dan mengikuti dengan senang hati adanya program PLK Anak Jalanan karena waktu
belajar disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
2. Proses penanganan anak jalanan melalui PLK Anak Jalanan dilakukan dalam
beberapa tahapan yaitu, permohonan perijinan penyelenggaraan, rekrutmen peserta
didik,proses pembelajaran, manajemen penyelenggaran, penilaian dan evaluasi.
3. Hambatan Program PLK Anak Jalanan dikategorikan menjadi dua. Pertama,
hambatan berasal dari dalam seperti lemahnya motivasi belajar peserta didik,
kurangnya sarana prasarana dan kurangnya pendanaan. Kedua, hambatan yang
berasal dari luar berupa kurangnya dukungan dari orang tua peserta didik dan
dukungan dari dinas terkait untuk kemajuan PLK Anak Jalanan. 4. Dampak
pelaksanaan program PLK Anak Jalanan bagi anak jalanan sendiri yaitu, anak jalanan
dapat memperoleh pendidikan akademis, ketrampilan hidup dan pembinaan mental,
memperoleh ijasah Kejar Paket A dan sertifikat pendidikan ketrampilan hidup atau
sertifikat soft skill, yang terakhir intensitas anak jalanan beraktivitas di jalan
berkurang atau menurun.
Page | 25
Daftar pustaka
Clara R.P. Juli 2012 .Ajisuksmo faktor-faktor penting dalam merancang
program pendidikan luar sekolah untuk anak jalanan dan pekerja anak . jurnal
Makara, Vol. 16, No. 1, Jakarta 12930, Indonesia.
Saripudin didin.interpretasi sosiologis dalam pendidikan. 2010.Bandung:KPD.
Hlm 163
Andri Prakarsa.2011.Peran LSM humus dalam pemberdayaan anak jalana.jurnal
ilmiah.jakarta.
Tulus Vilana Deny Eka Puspita Anggraeni.2012 .evaluasi program penanganan
anak jalanan melalui pendidikan layanan khusus (plk) berbasis kelembagaan lokal
di kota surakarta.jurnal penelitian, K8409068.
Yudit Oktaria Kristiani Pardede. 2008.konsep diri anak jalanan usia remaja.
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Jurnal Psikologi Volume 1, No.2.
Siti Patimah.2012. motivasi belajar anak jalanan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.jurnal karya ilmiah.bandung.
Ahmad Mustafa al-Maraghi.1993. terjemah tafsir al-Maraghi.Taha Putra:
semarang.
Salim Bahreisy.1994, terjemah tafsir ibn katsier.victori agencia : kuala
lumpur.
Syekh Mahmud Syaltut, Tafsir al-Qur'an al-Karim,Terjemahan Herry Noer
Ali, CV. Diponegoro,Bandung, 1990.
Syekh Mahmud Syaltut.,op cit.Hadts.1990
Syekh H.Abdul Halim Hasan Binjai.2006.
Page | 26
tafsir al-ahkam.jakarta: kencana.
Kaelany HD . 2000..islam dan aspek-aspek kemasyarakatan.bumi askara,
Jakarta.
W. Santrock John.2012. Life-span development, perkembangan masa
hidup.edisi 13, jilid 1 . erlangga:Jakarta.
H.Gunawan Ary.2000. Sosiologi pendidikan.rineka cipta: Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
Miftahul huda, Nur Qomari.2013. Al-Arabiah liaghradlin khasah salsalah fi
taklim allughah al „arabiyah linnatiqiin bulinghat akhar,jus 1. PPBA : Malang.
M.Kadar Yusuf.2013. Tafsir tarbawi pesan-pesan al-Qur‟an tentang
pendidikan.Amzah Jakarta.
Tarbiyah Ulul Albab.2012.Malang, UIN-Maliki Press.
Muhammad Abdullah Amir, Nur Ila Ifawati, al arbiyah li aghradin khashah
“fil mujal „ilm nafs”. 2013.PPBA ,Malang.
Anarita, Popon, dkk, Baseline Survei untuk Program Dukungan dn
Pemberdayaan Anak Jalanan di Perkotaan (Bandung), Bandung: Akatiga-Pusat
analisis sosial, 2001.