26
Page | 1 MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR MENDIDIK ANAK JALANANDosen pengampuh : Ririn Suneti, M.Pd. Disusun Oleh : Amir fahmi amrulloh (13110020) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014

Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Anak jalanan memiliki tiga persepsi terhadap program penanganan anak jalanan yang dilakukan oleh LSM. Pertama, anak jalanan memiliki kesadaran mengikuti program penanganan yang dilakukan LSM. Kedua, beberapa anak jalanan mengikuti program penanganan anak jalanan karena terpaksa. Ketiga, anak jalanan menerima dan mengikuti dengan senang hati adanya program PLK Anak Jalanan karena waktu belajar disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Citation preview

Page 1: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 1

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

“MENDIDIK ANAK JALANAN”

Dosen pengampuh :

Ririn Suneti, M.Pd.

Disusun Oleh :

Amir fahmi amrulloh (13110020)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014

Page 2: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 2

Kata Pengantar

Alhamdulillah,dengan rahmat dan karunia Allah Swt, kami dapat menyusun

makalah berjudu“mendidik anak jalanan”. Semua ini tidak lepas dari Rahman dan

Rahim sertapertolongan-Nya.sehingga semua hamba tandan kendala dalam

penyusunan makalah ini dapat dilalui dengan mudah.Tak lupa shalawat serta

salam,selalu tercurahkan kepadaNabi Muhammad SAW yang telah membimbing

umatnya dari kegelapan menuju masa yang ternag benderang.

Makalah ini, diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada para

mahasiswa yang ingin mempelajari tentang manusia dan memanusiakan manusia

dalam study Ilmu Social Budaya Dasar. Agar lebih mudah dalam belajar dan

mengetahui karakteristik manusia dalam lingkungan sosial.Karena Ilmu Social

Budaya Dasar merupakan saat satu ilmu penting dalam kehidupan masyarakat.

Semoga makalah ini dapat membantu semua teman mahasiswa/i dalam

mempelajari dan memahami mata kuliah Ilmu Social Budaya Dasar. Khususnya

dalam hal manusia dan memanusiakan manusia.

Malang, juni 2014

Penyusun

Page 3: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 3

Daftar Isi

Daftar Isi........................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ ii

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 1

A. Pengertian Anak Jalanan ......................................................................................... 1

B. Macam –macam Pengamen Jalanan / Artis Penghibur Jalanan ............................. 2

C. Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan (Anak jalanan) .............................. 5

D. Hak anak menurut UU Perlindungan Anak........................................................... 11

E. Pengertian Pendidikan ........................................................................................... 11

D.Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan ................................................................. 13

BAB III KESIMPULAN ............................................................................................ 19

Daftar Pustaka

Page 4: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah titipan dari sang Maha Pencipta, permata hati orang tua

sehingga kasih sayang orang tua ditumpahkan dengan sepenuh hati kepada

mereka. Kasih sayang, perhatian, perlindungan, pendidikan, pengarahan, dan

pemenuhan kebutuhan seorang anak merupakan tanggung jawab dari orang orang

tua. Kebutuhan seorang anak biasanya diberikan secara penuh dari orang tua

mereka. Aktifitas anak selalu berada dalam perlindungan orang tua.

Tetapi apa kenyataannya seorang anak harus memenuhi segala kebutuhan

hidupnya sendiri, bahkan mereka di tuntut untuk memenuhi kebutuhan orang lain

dan menjadi anak jalanan. Anak Jalanan adalah anak jalanan yang masih duduk

dibangku sekolah, anak jalanan yang putus sekolah bahkan tidak sekolah sama

sekali. Diantara anak jalanan tersebut, ternyata ada beberapa anak yang masih

mempunyai harapan dan keinginan untuk belajar dan bersekolah, tetapi kesempatan

dan keadaanlah yang membuat mereka tidak bisa merasakan duduk di

bangku sekolah, malah harus berada dijalanan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari – hari. Namun demikian mereka masih mempunyai motivasi belajar yang

tinggi, hal ini terlihat dari waktu luang mereka yang masih menyempatkan diri

untuk membaca buku walau hanya sebuah buku cerita/dongeng. Dalam makalah ini

saya menyampaikan tentang bagaimana mendidika anak jalanan, dengan jalan

menganalisa dengan analisis SWOT.

Page 5: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 5

B. Rumusan masalah

1. Apakah pengertian Anak Jalanan?

2. Bagaimanakah Kepedulian Masyarakat Terhadap Anak jalanan?

3. Bagaimanakah Pendidikan untuk anak jalanan?

4. Bagaimanakah Analisis SWOT dalam Mendidik Anak Jalanan?

5. Bagaimanakah Analisa atau penjelasan SWOT ?

C. Tujuan masalah

1. Mengetahui pengertian Anak Jalanan

2. Mengetahui Kepedulian Masyarakat Terhadap Anak jalanan

3. Mengetahui Pendidikan untuk anak jalanan

4. Mengetahui Analisis SWOT dalam Mendidik Anak Jalanan

5. Mengetahui Analisa atau penjelasan SWOT

Page 6: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak Jalanan

Secara umum, pendapat yang berkembang di masyarakat mengenai anak-anak

jalanan adalah anak-anak yang berada di jalanan untuk mencari nafkah dan

menghabiskan waktu untuk bermain, tidak bersekolah, dan kadang kala ada pula

yang menambahkan bahwa anak-anak jalanan mengganggu ketertiban umum dan

sebagai akibat dari pengalaman melakukan tindak kriminal.1

Hidup menjadi anak jalanan memang bukan sebuah pilihan, karena mereka

dalam kondisi bermasa depan tidak jelas dan keberadaan mereka menjadi masalah

oleh beberapa pihak, keluarga, masyarakat dan negara, akan tetapi perhatian

terhadap nasib anak jalanan tampak belum begitu besar dan solutif. Padahal mereka

adalah saudara kita mereka adalah amanah Allah yang harus di lindungi, dijamin

hak-haknya sehingga tumbuh kembang menjadi manusia yang bermanfaat, beradap

dan bermasa depan cerah. 2

Factor yang menimbulkan terjadinya anak jalanan ,Factor pertama dalam

sebuah penelitian terbaru, peneliti menemukan lebih sedikit penyebaran serta lebih

banyak aktivitas yang fokus dalam konteks prefrontal dari usia 7-30 tahun (durston

dkk,2006). Perubahan aktivitas dibarengi dengan peningkatan efisien dalam kerja

kognitif, terutama dalam kendadi kognitif, yang meliputi pengendalian atensi,

mengurangi pemikiran yang mengganggu, melakukan tindakan motorik, dan

fleksibel dalam menentukan berbagai pilihan. Di usia inilah rata-rata umur adak

jalanan pada umumnya, dimana pemikiran mereka masih labil, dan melakukan

semaunya tanpa memperdulikan masa depan mereka.3

1 Yudit Oktaria Kristiani Pardede. 2008.konsep diri anak jalanan usia remaja. Fakultas Psikologi

Universitas Gunadarma. Jurnal Psikologi Volume 1, No.2. 2 Siti Patimah.2012. motivasi belajar anak jalanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.jurnal

karya ilmiah.bandung. hlm 2. 3 W. Santrock John.2012. Life-span development, perkembangan masa hidup.edisi 13, jilid 1 .jakarta :

erlangga . hlm 319

Page 7: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 7

Factor kedua yaitu factor psikologis dimana hal-hal yang menimbulkan adanya

anak jalanan dapat juga dipengaruhi oleh factor psikologis, seperti tempramen,

perasaan, dorongan, dan minat. Sebagai contoh adalah anak yang kondisi

ekonominya lemah atau miskin mendorong anak untuk melakukan apa saja dapat

dilakukan asalkan mendapatkan uang yang banyak, yaitu menjadi anak jalanan.4

Factor ketiga yaitu Dewasa ini masalah yang muncul adalah pertumbuhan

penduduk yang pesat itu tergambar dalam situasi yang antara lain terdapat banyaknya

anak tidak memperoleh pendidikan , makin banyaknya anak putus sekolah dank arena

banyaknya penduduk usia sekolah hal ini merupakan sedikit dari sumber adanya anak

jalanan.5

Factor keempat , yaitu factor psikologi anak yang di pengaruhi oleh factor

lingkungan, keluarga dan sekolah. Dimana salah satunya adalah depresi adalah suatu

respon yang menyulut insiden menyalutkan, seperti kegagalan dalam suatu hubungan,

sirnanya angan-angan atau kehilangan suatu yang penting seperti pekerjaan, kematian

saudaranya. Dimana yang akhirnya memilih jalan yang mudah untuk dicapainya salah

satu contohnya adalah menjadi anak jalanan.6

B. Macam –macam Pengamen Jalanan / Artis Penghibur Jalanan

Seperti kita tahu bahwa salah satu rofesi yang paling favorit dijalankan oleh

orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap adalah menjadi pengamen baik

secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Mengamen tidak harus bernyanyi tetapi

juga bisa hanya memainkan alat musik atau hanya bertugas menarik uang receh dari

pendengar ngamenan.

Pengamen ada di mana-mana mulai di perempatan jalan raya, di dalam bis

kota, di rumah makan, di ruko, di perumahan, di kampung, di pasar, dan lain

4 H.Gunawan Ary.2000. Sosiologi pendidikan.rineka cipta: Jakarta. Hlm 20

5 Kaelany HD .islam dan aspek-aspek kemasyarakatan.bumi askara, Jakarta. 2000. Hlm 188

6 Muhammad Abdullah Amir, Nur Ila Ifawati, al arbiyah li aghradin khashah “fil mujal ‘ilm nafs.

2013.PPBA ,Malang .Hlm 52

Page 8: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 8

sebagainya. Penampilan pengamen pun macam-macam juga mulai dari tampilan yang

biasa saja sampai penampilan banci / bencong, anak punk, preman, pakaian muslim,

pakaian pengemis, pakaian seksi nan minim, dsb.

Pengamen terkadang sangat mengganggu ketenangan kita akan tetapi mau

bagaimana lagi. Jika mereka tidak mengamen mereka mau makan apa dan daripada

mereka melakukan kejahatan lebih baik mengamen secara baik-baik walawpun

mengganggu.

Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis pengamen :

1. Pengamen Baik

Pengamen yang baik adalah pengamen profesional yang memiliki

kemampuan musikalitas yang mampu menghibur sebagian besar pendengarnya. Para

pendengar pun merasa terhibur dengan ngamenan pengamen yang baik sehingga

mereka tidak sungkan untuk memberi uang receh maupun uang besar untuk

pengamen jenis ini. Pengamen ini pun sopan dan tidak memaksa dalam meminta

uang.

2. Pengamen Tidak Baik

Pengamen yang tidak baik yaitu merupakan pengamen yang permainan

musiknya tidak enak di dengar oleh para pendengarnya namun pengamen ini

umumnya sopan dan tidak memaksa para pendengar untuk memberikan sejumlah

uang. Tetapi ada juga yang menyindir atau mengeluh langsung ke pendengarnya jika

tidak mendapatkan uang seperti yang diharapkan.

3. Pengamen Pengemis

Pengamen ini tidak memiliki musikalitas sama sekali dan permainan musik

maupun vokal pun ngawur seenak udel sendiri. Setelah mengamen mereka tetap

menarik uang receh dari para pendengarnya. Dibanding mengamen mereka lebih

Page 9: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 9

mirip pengemis karena hanya bermodal dengakul dan nekat saja dalam mengamen

serta hanya berbekal belas kasihan orang lain dalam mencari uang.

4. Pengamen Pemalak / Penebar Teror

Pengamen yang satu ini adalah pengamen yang lebih suka melakukan teror

kepada para pendengarnya sehingga para pendengar merasa lebih memberikan uang

receh daripada mereka diapa-apakan oleh pengamen tukang palak tersebut. Mereka

tidak hanya menyanyi tetapi kadang hanya membacakan puisi-puisi yang menebar

teror dengan pembawaan yang meneror kepada para pendengar. Pengamen jenis ini

biasanya akan memaksa diberi uang dari tiap pendengar dengan modal teror.

Pengamen ini layak dilaporkan ke polisi dengan perbuatan tidak menyenangkan di

depan umum.

5. Pengemen Penjahat

Pengamen yang penjahat adalah pengamen yang tidak hanya mengamen tetapi

juga melakukan tindakan kejahatan seperti sambil mencopet, sambil nodong,

menganiaya orang lain, melecehkan orang lain, dan lain sebagainya. Kalau

menemukan pengamen jenis ini jangan ragu untuk melaporkan mereka ke polisi agar

modus mereka tidak ditiru orang lain.

6. Pengamen Cilik / Anak-Anak

Pengamen jenis ini ada yang bagus tetapi ada juga yang sangat tidak enak

untuk didengar. Yang tidak enak didengar inilah yang lebih condong mengemis dari

pada mengamen. Akan tetapi bagaimanapun juga mereka hanya anak-anak bocah

cilik yang menjadi korban situasi dari orang-orang jahat dan tidak kreatif di

sekitarnya. Pengamen anak ini ias dipaksa menjadi pengamen oleh orang tua, oleh

preman, dsb namun juga ada yang atas kemauan sendiri dengan berbagai motif.

Page 10: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 10

Sebaiknya JANGAN DIBERI UANG agar tidak ada anak-anak yang menjadi

pengamen. Mereka seharusnya tidak berada di jalanan.7

C. Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan (Anak jalanan)

Kepedulain sosial terdiri dari dua kata yaitu kepdulian dan sosial. Kepedulian

berasal dari kata peduli menurut bahasa berarti mengindahkan; memperhatikan;

menghiraukan. sedangkan kata sosial menurut bahasa adalah suka memperhatikan

kepentingan umum (suka menolong, menderma,dsb). Adapun pengertian kepedulian

sosial secara istilah adalah suka menolong antar sesama, atau mempunyai rasa peduli

baik itu dengan alam, lingkungan, binatang, tumbuhan, manusia dsb.

Berikut ini adalah ayat-ayat tentang kepedulian sosial dan penjelasan mengenai

kepedulian sosial.dalam surah ali-imran 110 disebutkan:

110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang

ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,

tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka

adalah orang-orang yang fasik.

Allah swt memberitahukan bahwa umat Muhammad adalah sebai-baik umat. Berkata

Abu Hurairah-menrut riwayat al-Bukhari: “sebaik-baik manusia untuk sesama

7 Anarita, Popon, dkk, Baseline Survei untuk Program Dukungan dn Pemberdayaan Anak Jalanan di

Perkotaan (Bandung), Bandung: Akatiga-Pusat analisis sosial, 2001.

Page 11: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 11

manusia yang membawa mereka dengan rantai di lehernya sampai mereka masuk

Islam.”Maksud “sebaik-baik manusia untuk manusia” ialah paling bermanfaat bagi

sesama manusia karena sifat mereka yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dan

beriman kepada Allah. Sesungguhnya umat Islam telah mendapat kedudukan yang

termulia dan tinggi itu adalah dikarenakan nabinya Muhammad sebagai hamba Allah

yang termulia dan Rasul yang terdekat dengan Allah yang telah diutusnya dengan

suatu syari’at yang sempurna yang tidak pernah diperolehnya seorang nabi

sebelumnya. Amal sedikit yang dilakukan orang menurut syari’at lain.dari ayat di atas

dan penjelasan yang telah di paparkan sangat jelaslah bahwa kepedulian sosia itu

sangat di anjurkan dalam islam dalama ayat di atas yang mengindekasikan tentang

adanya kepedulian soial adalah مةا خير كنتم yang menurut Ibnu Katsir adalah orang

yang suka melakukan perbuatan ma’ruf, gemar menyambung silaturahmi dll.8

Dalam surat al-Baqrah ayat 127 dijelaskan.

271. jika kamu Menampakkan sedekah(mu], Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu

menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka Menyembunyikan itu lebih

baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Maksud قات الصد تبدوا ان adalah jiaka kalian menyingkirkan sedekah kalian dan

memberikannya pada orang yang menerimanya فنعماهي maka itu adalah baik ها تخفو وان

jika kalian menutupinya dan tidak menyiarkannya الفقراء وتؤتوها yakni kalian

memberikannya pada orang-orang fakir dengan sembunyi-sembunyi, ملك خير فهو

8 Salim Bahreisy.1994, terjemah tafsir ibn katsier.victori agencia : kuala lumpur

Page 12: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 12

maksudnya: kalian menyembunyikannya, maka itu lebih baik bagi kalian dari pada

menyiarkannya dan itu dalam sedekah sunnah.

maksud dari kalimat ini adalah Allah tidak فنعماهي قات الصد تبدوا ان

mengkhususkan suatu dari lainnya tapi secara umum, kecuali zakat yang wajib

hukumnya. Karena zakat yang wajib hukumnya termasuk kewajiban dan semua

ulama telah sepakat bahwa menyiarkannya lebih utama, kecuali zakat yang telah

kami sebutkan diperdebatkan oleh ara ulama sedangkan semua sepakat bahwa itu

wajib, maka hukum menyebarkannya dengan terang-terangan adalah seperti hukum

semua kewajiaban lainnya.

para ahli qira’at berbeda pendapat dalam membcanya, Ibnu تكم سيئا من عنكم ويكفر

Abbas meriwayatkan bahwa beliau membacanya عنكم ويكفر dengan huruf ت orang

yang membaca demikian maksudnya: sedekah akan menghapuskan kesalahan kalian.

Ahli qira’at lain membaca عنكم ويكفر dengan huruf ي maknanya: Allah akan

menghapuskan kesalahan mereka dengan sedekah mereka seperti disebutkan ayat di

atas. Hampir semua ahli qiraat Madinah, Kuffah dan Bashrah membaca عنكم ونكفر

dengan huruf ن dan huruf ر di jazamkan. Maksudnya, jika kalian merahasiakannya

dan memberikannya pada orang fakir, maka Kami akan menghapuskan kesalahan

kalian. Menurut al-maraghi qira’at inilah yang benar.9

Di dalam surat al-Ma’un dijelaskan:

1. tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

9 Ahmad Mustafa al-Maraghi.1993. terjemah tafsir al-Maraghi.Taha Putra: semarang

Page 13: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 13

2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,

3. dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin

Adapun kesimpulan yang bisa kita ambil dari ayat di atas adalah, bahwa

orang-orang yang tidak percaya terehadap kebenaran agama itu mempunyai cirri-ciri:

a. Suka menghina orang-orang yang tidak mampu

b. Bersikap sombong kepada mereka . Keduanya merupakan perbuatan bakhil

terhadap kekayaannya, tidak mau memberikan sebagian kepada fakir miskin dan

orang yang membutuhkan. Atau orang itu tidak mau memberitahukan kepada orang

yang mampu agar mereka bisa memberikan pertolongan kepada orang-orang yang

benar-benar miskin dan tidak bekerja, sehingga mereka dapat terlepas dari

kesengsaraannya.

Sekalipun orang-orang yang suka menghina orang lian, bakhil, dan tidak mau

menghimbau orang lain untuk berbuat kebajikan itu adalah orang yang salat atupun

tidak, maka mereka tetap dikelompokkan sebagai orang yang tidak percaya kepada

agama. Shalat yang mereka lakukan, ternyata tidak bisa melepaskan diri dari

penggolongan ini. Karena, orang yang percaya kepada agama, pasti akan menepati

dan tidak melanggar keyakinannya. Jika ia benar-benar percaya kepada agama, pasti

ia akan menjadi orang yang tawadu’ tidak takabur terhadap fakir miskin, tidak

menghardik atau mengusir mereka.10

10

Ibid hlm 32

Page 14: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 14

220. tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,

katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan

mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari

yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan

kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Mendidik dan memberikan pendidikan secara layak dan baik kepada

mereka(anak yatim/anak jalanan) merupakan suatu kewajiban. Dalam keadaan

apapun, tetap harus ada yang mendidik dan memberikan pendidikan secara layak dan

baik terhadap mereka. Dalam mendidik dan memberikan pendidikan kepada mereka

tentunya harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan

Rasul-Nya agar mereka tidak salah kaprah, penyimpangan dari tujuan yang

sebenarnya, yakni pendidikan yang sesuai dengan ajaran Islam. Al-Qur’an

memberikan perhatian khusus terhadap diri anak yatim karena kecil dan lemahnya

mereka dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya yang akan dapat memperbaiki

nasib dan keadaannya ketika kelak ia dewasa dan agar masyarakat terhindar dari

bahaya kejahatan yang dilakukan mereka karena mereka tidak mendapatkan

pengasuhan, pendidikan dan perhatian, hal itu dikarenakan mereka telah ditinggalkan

oleh orang tua mereka yang memelihara, merawat, mendidik serta mengasuhnya.11

11 Syekh Mahmud Syaltut, Tafsir al-Qur'an al-Karim,Terjemahan Herry Noer Ali, CV.

Diponegoro,Bandung, 1990, hlm. 348

Page 15: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 15

Hadits Nabi Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari juga

menjelaskan:

Artinya : “Ketahuilah, sesungguhnya aku menempatkan diriku pada harta Allah ini dengan

berkedudukan sebagai wali (pengawas) harta anak yatim, jika aku berkecukupan maka aku

menahan diri, dan jika aku membutuhkan, aku makan dengan cara yang layak, dan jika aku

sudah mampu, aku akan membayarnya” .

(HR. Bukhari).

Hadits di atas menunjukkan bahwa seorang wali(penerima wasiat) dibolehkan

memakan harta anak yatim apabilakeadaan membutuhkan karena fakir, sekedarnya

menurut kebutuhannya.Akan tetapi apabila Ia seorang yang kaya atau berkecukupan,

makawajiblah menahan diri dari memakan harta anak yatim bahkan ia bersyukur

dengan rizki yang diberikan Allah kepadanya.12

Dalam surah Al-Israah di jelaskan:

29. dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu

terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.

pokok utama ajaran islam adalah kesederhanaan dalam segala hal, terutama

dalam perbelanjaan, jangan bakhil dan jangan pula boros, dan orang pemboros itu

saudara setan, walaupun itu hartanya sendiri, maka hakim dapat menjatuhkan hokum

hajr(pengawasan pemilik) terhadap orang boros tersebut. Artinya orang itu tidak

dibenarkan lagi melakukan tindakan apa-apa dengan hartanya itu, kalau tidak dengan

persetujuan hakim terdahulu.13

12

Syekh Mahmud Syaltut.,op cit.,hlm. 358-359 13

Syekh H.Abdul Halim Hasan Binjai. 2006.tafsir al-ahkam.jakarta: kencana.. hlm 517

Page 16: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 16

D. Hak anak menurut UU Perlindungan Anak

Dalam Pasal 4 disebutkan, Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,

berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat

kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan

dan diskriminasi.

Dalam pasal 5 disebutkan, Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas

diri dan status kewarganegaraan.

Dalam pasal 6 disebutkan, Setiap anak berhak untuk beribadah menurut

agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya,

dalam bimbingan orang tua.

Dalam pasal 7 disebutkan, (1)Setiap anak berhak untuk mengetahui orang

tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya sendiri.(2)Dalam hal karena suatu

sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam

keadaan terlantar maka anaktersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh

atau anak angkat oleh orang lain sesuai ketentuan peraturan perundangan.

Dalam hokum di Indonesia sudah tertulis jelas dan lebih banyak dari apa yang

saya tertulis diatas, yang menjadi pertanyaan adalah apakah ketentuan-ketentuan

diatas sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia?.jika sudah mengapa ada banyak

anak jalanan di Indonesia ini.Disinilah pentingnya pendidikan, dimana kita sebagai

warga yang baik harus menjalankannya dan mengamalkannya untuk kesejahteraan

umat manusia. 14

E. Pengertian Pendidikan

Pendidikan dalam kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata didik.

Pendidikan ialah proses pengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

latihan.dalam bahasa Arab istilah pendidikan disebut tarbiyah berasal dari kata

rabba . Tuhan disebut juga sebagai Rabb karena ia yang memperbaiki, yag

mengatur, yang berkuasa mutlak, yang tegak, yang menjadi sandaran, dll. Dalam

14

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Page 17: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 17

bahasa inggris, pendidikan dikenal dengan istilah education. Baik kata tarbiyah

maupun education memiliki arti pendidikan sekaligus pengajaran. Istilah pengajaran

bahasa arab juga dikenal ta‟lim.15

.Kedalaman ilmu mestilah berpengaruh terhadap pikiran, perasaan dan prilaku

orang yang berilmu tersebut. Pengaruh inilah yang membuat diri berpredikan shaleh,

takwa,ulul al-albab.16

Oleh sebab itu para pakar pendidikan keberhasilan pendidikan

di ukur dengan standart apabila mereka memiliki identitas dan kepribadian sebagai

manusia yang memiliki. 1) ilmu pengetahuan yang luas, 2) penglihatan yang tajam,

3) otak yang cerdas, 4) hati yang lembut, 5) semangat tinggi karena Allah.17

Di

dalam mendidik anak terdapat beberapa pondasi yang harus dibangun, pertama,

pondasi pembangunan akidah, kedua, pondasi pembangunan ibadah, ketiga pondasi

pembangunan social, terakhir pondasi pembangunan akhlak.18

Disini peran orang tua sangat penting untuk pendidikan anak. Karena dengan

pendidikan yang tinggi seperti yang diterangkan diatas tidak akan mungkin orang

yang berpendidikan akan menentukan pilihannya untuk menjadi anak jalanan, dan

perhatian orang tua juga sangat penting, disaat orang tua sibuk bekerja berangkat

petang pulang petang, tidak berfikir mereka tentang kondisi anaknya, dan anakpun

akan acuh kepada orangtuanya, dan akhirnya lebih memilih untuk keluar rumah. Dan

disaat keluar bergaul dengan anak jalanan makan anak tersebut lambat laun juga akan

ikut menjadi anak jalanan.

15

Kaelany HD .islam dan aspek-aspek kemasyarakatan.bumi askara, Jakarta. 2000 hlm 240 16

M. Kadar Yusuf.2013. Tafsir tarbawi.Amzah Jakarta. Hlm 86 17

Tarbiyah Ulul Albab.2012.Malang, UIN-Maliki Press. Hlm 58-59 18

Miftahul huda, Nur Qomari.2013. Al arabiah liaghrodlin khosoh salsalah fi taklim allughah al ‘arabiyah linnatiqiin bulinghat akhor,jus 1. PPBA : Malang

Page 18: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 18

F. Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

19

Andri Prakarsa.2011.Peran LSM humus dalam pemberdayaan anak jalana.jurnal ilmiah.jakarta.hlm 81 20

Tulus Vilana Deny Eka Puspita Anggraeni.2012 .evaluasi program penanganan anak jalanan melalui pendidikan layanan khusus (plk) berbasis kelembagaan lokal di kota surakarta.jurnal penelitian, K8409068. hlm 10.

KONDISI INTERNAL

KONDISI EKSTERNAL

Strengths

( Kekuatan )

Weaknes

( Kelemahan )

A. Dukungan oleh LSM.

B. Dukungan masyarakat

sekitar yang menerima

keberadaan LSM.

C. Adanya pendidik atau

pengajar yang

memberikan pendidikan

kepada anak-anak.19

D. Komitmen pemerintah

kota untuk penangan

anjal.

E. Dukungan anggaran

sudah dianggarkan.

F. Memiliki sarana tempat

penampungan.

A. Kurangnya minat

belajar anak-anak

jalanan.

B. Keterbatasan dana.

C. Kurangnya waktu dan

tempat untuk kegiatan

belajar mengajar.

D. Kurangnya fasilitas

belajar mengajar.

E. lemahnya motivasi

belajar peserta didik20

F. kurangnya dukungan

dari orang tua.

Page 19: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 19

21

Saripudin didin.interpretasi sosiologis dalam pendidikan. 2010.Bandung:KPD. Hlm 163 22

Ibid hlm 165 23

Ibid hlm 42.

Ortunities

( peluang )

Strategi SO

(Strengths-Opportunities)

Strategi WO

(Weaknes-

Opportunities)

A. Dapat pekerjaan yang

layak

B. Ketrampilan

vokasional

C. Program

pemberdayaan

masyarakat sudah

ada.21

D. Anjal merupakan

anak- anak yang

sebagian memiliki

potensi yang dapat

dikembangkan.

E. Beberapa LSM

memilki rumah

singgah.22

A. Mengedepankan

kepentingan anak

jangka panjang, Materi

ujian paket A dan B

yang di gunakan untuk

memperoleh ijazah

yang dikembangkan

oleh Kemdikbud terlalu

kompleks dan sangat

sulit untuk dipahami

anak jalanan dan

pekerja anak.23

B. Kerjasama dengan

LSM yang peduli Anjal

dan memotivasi

masyarakat agar

berperan aktif.

C. Dengan menciptakan

peluang kerja, dimana

Anjal sudah

melaksanakan berbagai

program pemberdayaan

bagi anak jalanan dan

A. Mengemas potensi

anjal agar dapat

bernilai ekonomi

seperti seni dan

budaya, dengan

mengembangkan

keterampilan

vokasional yang

diberikan oleh LSM

Anjal, dimaksudkan

untuk membekali

anak jalanan dan

pekerja anak dengan

berbagai keterampilan

yang dibutuhkan di

kemudian hari

sehingga mereka

dapat mandiri secara

ekonomis. Sedangkan

keterampilan hidup

yang diberikan kepada

mereka ditujukan agar

anak jalanan dan

Page 20: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 20

24

Clara R.P. Juli 2012 .Ajisuksmo faktor-faktor penting dalam merancang program pendidikan luar sekolah untuk anak jalanan dan pekerja anak . jurnal Makara, Vol. 16, No. 1, Jakarta 12930, Indonesia.hlm 41 25

Andri Prakarsa.2011.Peran LSM humus dalam pemberdayaan anak jalana.jurnal ilmiah.jakarta.hlm 81 26

Ibid hlm 82

pekerja anak melalui

berbagai program

pendidikan luar

sekolah.24

D. Dengan meningkatkan

pelayanan kesehatan

danpendidikan,Pengeta

huan dasar ini bisa

menjadi bekal anak

untuk mengikuti ujian

persamaan paket A

yang setara dengan

tingkat SD dan paket B

yang setara dengan

tingkat SMP. Bila lulus

dan memperoleh ijazah,

maka anak dapat

meneruskan ke sekolah

formal. Dengan ijazah

yang diperoleh juga

dimungkinkan bagi

anak untuk bekerja dan

memperoleh

penghasilan yang lebih

baik.25

pekerja anak

mempunyai

keterampilan untuk

mempertahankan

kehidupan mereka.26

B. Memberikan fasilitas

pendidikan formal dan

non formal bagi anak-

anak dengan

kerjasama dengan

Lembaga pendidikan

dan pesantren.

C. Memberdayakan

masyarakat untuk ikut

menjadi relawan.

Page 21: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 21

Pemerintah pusat yang mencanangkan Indonesia bebas anak jalanan pada

2011. Di 16 titik tempat strategis dan sudut sudut kota telah dipasang spanduk dan

baliho-baliho yang mengimhimbau masyarakat untuk tidak memberi uang receh

kepada anak jalanan dan pengemis. Kebijakan itu memang tak berjalan mulus dan

27

Ibid .Hlm 159.

Threath

( Ancaman )

Strategi ST

(Strengths –Threath)

Strategi WT

(Weaknes-Threath)

A. Meningkatnya

gangguan keamanan.

B. Terjadi trafiking, seks

bebas, pencurian dan

sering terjadinya

tindak kekerasan.

C. Penyakit kelamin dan

Aids.

D. Meningkatnya

peredaran Narkoba. 27

E. Kurangnya kesehatan

anak jalanan sehingga

memicu terserangnya

berbagai penyakit.

A. Membuat peraturan dan

sangsi tegas terhadap

anjal yang melkukan

kejahatan.

B. Membuat perda dan

regulasi yang

melindungi kepentingan

masa depan anak.

C. Penangan berkelanjutan

bagi anjal

A. Peningkatan peran

masyarakat dan LSM

serta organisasi

kepemudaan agar

lebih giat

melaksanakan

kegiatan kegiatan

positif

kemasyarakatan

B. Penguatan tatanilai

dalam keluarga.

C. Pelayanan kesehatan

dan cek gratis kepada

anjal secara rutin,

dengan bekerjasama

atau memanfaatkan

puskesmas keliling.

Page 22: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 22

banyak ditentang masyarakat dan pengemis. Namun cara itu dipandang efektif

meminimalisi anjal dan pengemis.

Pada awal 2009, tercatat 1.363 anjal yang berkeliaran. Dari jumlah itu, hanya 312

anak (22,18 persen) yang menjadi penduduk Kota Yogyakarta, 967 anak (70,98

persen) dari luar kota Yogyakarta, dan sisanya tidak jelas. Jadi keberadaan Anjal

yang cukup banyak memberikan dampak negatif pada diri anjal itu sendiri dan juga

terhadap lingkungan. Keberadaan anjal yang cukup tinggi dapat menyebabkan

gangguan keamanan sehubungan dengan aktifitas mereka di jalanan.Mereka dapat

menjadi sasaran trafiking baik untuk penjualan organ tubuh maupun transaksi seks.28

Kemungkinan anjal dijadikan sasaran peredaran narkoba cukup tinggi dan sering

dibarengi adanya seks bebas yang tentu akan rentan terhadap penyakit kelamin dan

Aids. Hingga saat ini pemerintah belum menemukan cara tepat untuk mengentaskan

anak jalanan karena membutuhkan sistem yang tepat untuk menangani anjal. Saat ini

penanganan anjal dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja .

Berdasarkan maklumat Konversi Hak Anak International dan Undang-undang

Perlindungan anak maka anjal perlu mendapat perlindungan sebagai anak yang

termarginalkan. Mengatasi permaslahan anjal bukan hal yang mudah . Dinas sosial

hanya memiliki dana terbatas untuk penanganan anjal sedangkan permasalahannya

sangat kompleks. Dalam penanganan perlu kerja sama antara Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan. Anjal berkaitan erat dengan

kemiskinan, sehingga penyelesaiannya juga harus menyentuh keluarga.29

Dinas Sosial harus membangun ekonomi alternatif bagi keluarga miskin yang

cenderung mendorong anaknya bekerja di jalanan. Dalam keluarga mereka harus

ditanamkan tata nilai yang kuat untuk memiliki budaya malu dan ditumbuhkan etos

kerja. Dinas sosial dan tenaga kerja dapat memindahkan mereka dari jalanan dengan

menyelenggarakan program keterampilan sesuai kebutuhan anjal, seperti olahraga,

28

Saripudin didin.interpretasi sosiologis dalam pendidikan. 2010.Bandung:KPD. Hlm 159 29

Andri Prakarsa.2011.Peran LSM humus dalam pemberdayaan anak jalana.jurnal ilmiah.jakarta.hlm 80

Page 23: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 23

menjahit, otomotif, mengemudi, dan menyanyi.Jika semua itu sudah berjalan, akses

pendidikan pun harus dipenuhi oleh Dinas Pendidikan Kota melalui program sekolah

kesetaraan paket A, B, atau C.30

Ataupun bekerjasama dengan pesantren yang

memiliki asrama untuk memberikan fasilitas kepada anjal. Dinas Kesehatan bertugas

memenuhi hak untuk sehat bagi anjal dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis

kepada mereka dan diadakan cek kesehatan atau mereka diberikan kemudahan untuk

mendapatkan perawatan kesehatan dengan memberikan kartu jaminan kesehatan yang

berlaku di semua rumah sakit.

Diadakan kerjasama dengan LSM dan lembaga layanan sosial dalam bentuk

penyediaan rumah singgah, rumah perlindungan sosial, dan panti sosial asuhan anak.

Tidak kalah penting masyarakat dapat dilibatkan sebagai pekerja sosial dalam

pelaksanaaan program disamping secara serius.31

30

Ibid hlm.81 31

Saripudin didin.interpretasi sosiologis dalam pendidikan. 2010.Bandung:KPD. Hlm 165

Page 24: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 24

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi dan analisis data yang telah diuraikan, maka dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan program PLK Anak Jalanan LSM sebagai berikut:

1. Anak jalanan memiliki tiga persepsi terhadap program penanganan anak jalanan

yang dilakukan oleh LSM. Pertama, anak jalanan memiliki kesadaran mengikuti

program penanganan yang dilakukan LSM. Kedua, beberapa anak jalanan mengikuti

program penanganan anak jalanan karena terpaksa. Ketiga, anak jalanan menerima

dan mengikuti dengan senang hati adanya program PLK Anak Jalanan karena waktu

belajar disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

2. Proses penanganan anak jalanan melalui PLK Anak Jalanan dilakukan dalam

beberapa tahapan yaitu, permohonan perijinan penyelenggaraan, rekrutmen peserta

didik,proses pembelajaran, manajemen penyelenggaran, penilaian dan evaluasi.

3. Hambatan Program PLK Anak Jalanan dikategorikan menjadi dua. Pertama,

hambatan berasal dari dalam seperti lemahnya motivasi belajar peserta didik,

kurangnya sarana prasarana dan kurangnya pendanaan. Kedua, hambatan yang

berasal dari luar berupa kurangnya dukungan dari orang tua peserta didik dan

dukungan dari dinas terkait untuk kemajuan PLK Anak Jalanan. 4. Dampak

pelaksanaan program PLK Anak Jalanan bagi anak jalanan sendiri yaitu, anak jalanan

dapat memperoleh pendidikan akademis, ketrampilan hidup dan pembinaan mental,

memperoleh ijasah Kejar Paket A dan sertifikat pendidikan ketrampilan hidup atau

sertifikat soft skill, yang terakhir intensitas anak jalanan beraktivitas di jalan

berkurang atau menurun.

Page 25: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 25

Daftar pustaka

Clara R.P. Juli 2012 .Ajisuksmo faktor-faktor penting dalam merancang

program pendidikan luar sekolah untuk anak jalanan dan pekerja anak . jurnal

Makara, Vol. 16, No. 1, Jakarta 12930, Indonesia.

Saripudin didin.interpretasi sosiologis dalam pendidikan. 2010.Bandung:KPD.

Hlm 163

Andri Prakarsa.2011.Peran LSM humus dalam pemberdayaan anak jalana.jurnal

ilmiah.jakarta.

Tulus Vilana Deny Eka Puspita Anggraeni.2012 .evaluasi program penanganan

anak jalanan melalui pendidikan layanan khusus (plk) berbasis kelembagaan lokal

di kota surakarta.jurnal penelitian, K8409068.

Yudit Oktaria Kristiani Pardede. 2008.konsep diri anak jalanan usia remaja.

Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Jurnal Psikologi Volume 1, No.2.

Siti Patimah.2012. motivasi belajar anak jalanan dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.jurnal karya ilmiah.bandung.

Ahmad Mustafa al-Maraghi.1993. terjemah tafsir al-Maraghi.Taha Putra:

semarang.

Salim Bahreisy.1994, terjemah tafsir ibn katsier.victori agencia : kuala

lumpur.

Syekh Mahmud Syaltut, Tafsir al-Qur'an al-Karim,Terjemahan Herry Noer

Ali, CV. Diponegoro,Bandung, 1990.

Syekh Mahmud Syaltut.,op cit.Hadts.1990

Syekh H.Abdul Halim Hasan Binjai.2006.

Page 26: Analisis Swot Mendidik Anak Jalanan

Page | 26

tafsir al-ahkam.jakarta: kencana.

Kaelany HD . 2000..islam dan aspek-aspek kemasyarakatan.bumi askara,

Jakarta.

W. Santrock John.2012. Life-span development, perkembangan masa

hidup.edisi 13, jilid 1 . erlangga:Jakarta.

H.Gunawan Ary.2000. Sosiologi pendidikan.rineka cipta: Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak

Miftahul huda, Nur Qomari.2013. Al-Arabiah liaghradlin khasah salsalah fi

taklim allughah al „arabiyah linnatiqiin bulinghat akhar,jus 1. PPBA : Malang.

M.Kadar Yusuf.2013. Tafsir tarbawi pesan-pesan al-Qur‟an tentang

pendidikan.Amzah Jakarta.

Tarbiyah Ulul Albab.2012.Malang, UIN-Maliki Press.

Muhammad Abdullah Amir, Nur Ila Ifawati, al arbiyah li aghradin khashah

“fil mujal „ilm nafs”. 2013.PPBA ,Malang.

Anarita, Popon, dkk, Baseline Survei untuk Program Dukungan dn

Pemberdayaan Anak Jalanan di Perkotaan (Bandung), Bandung: Akatiga-Pusat

analisis sosial, 2001.