5
Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Bab : Geologi Lingkungan Sub Bab : Batuan Pada dasarnya batuan terbagi menjadi tiga golongan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan-batuan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan dalam proses terbentuknya, kristal penyusun yang ada di dalamnya, kandungan mineral, ukuran penyusunnya, dll. Berikut adalah penjelasan mengenai proses terbentuknya batuan beku, sedimen dan metamorf serta berbagai contoh dari masing-masing batuan tersebut. Bila berbicara mengenai proses terjadinya batuan beku, sedimen, dan metamorf, kita dapat menjelaskannya melalui daur geologi. Gambar 1. Daur Geologi Sumber : http://morishige.files.wordpress.com/2007/09/slide4.jpg Berdasarkan daur geologi, batuan yang pertama kali terbentuk adalah batuan beku, selanjutnya batuan sedimen dan batuan metamorf. Proses terbentuknya ketiga batuan ini merupakan proses alamiah yang terjadi melalui suatu siklus. Yang dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, dan cuaca.

Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (geoling)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (geoling)

Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan HidupBab : Geologi LingkunganSub Bab : Batuan

Pada dasarnya batuan terbagi menjadi tiga golongan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan-batuan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan dalam proses terbentuknya, kristal penyusun yang ada di dalamnya, kandungan mineral, ukuran penyusunnya, dll. Berikut adalah penjelasan mengenai proses terbentuknya batuan beku, sedimen dan metamorf serta berbagai contoh dari masing-masing batuan tersebut.

Bila berbicara mengenai proses terjadinya batuan beku, sedimen, dan metamorf, kita dapat menjelaskannya melalui daur geologi.

Gambar 1. Daur GeologiSumber : http://morishige.files.wordpress.com/2007/09/slide4.jpg

Berdasarkan daur geologi, batuan yang pertama kali terbentuk adalah batuan beku, selanjutnya batuan sedimen dan batuan metamorf. Proses terbentuknya ketiga batuan ini merupakan proses alamiah yang terjadi melalui suatu siklus. Yang dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, dan cuaca.

BATUAN BEKUBatuan beku terbentuk dari magma yang mengalami kristalisasi. Hal ini terjadi ketika terjadi letusan gunung api. Magma yang berasal dari proses meletusnya gunung api tersebut ada yang keluar ke permukaan dan ada pula yang tertahan di dalam. Akibat adanya perubahan suhu yang tinggi serta tekanan yang tinggi pula, magma tersebut akhirnya menjadi batuan beku. Berdasarkan tempat pembentukannya, batuan beku terbagi menjadi dua, yaitu :

Page 2: Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (geoling)

1. Batuan Beku PlutonisBatuan ini terbentuk jauh di dalam bumi (15-50 km) dan terbentuk dari proses pendinginan yang sangat lambat. Oleh karena itu, batuan ini memiliki kristal yang sempurna (holokristalin). Ciri-ciri dari batuan beku plutonis biasanya adalah berbutir kasar dan jarang terdapat lubang gas.

2. Batuan Beku VulkanisBatuan ini terbentuk di permukaan bumi, terjadi ketika magma dari letusan gunung api keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalami proses pendinginan yang sangat cepat. Sehingga batuan ini memiliki ciri-ciri berbutir halus serta memperlihatkan lubang-lubang gas.

Contoh batuan-batuan beku adalah sebagai berikut :

BATUAN METAMORFBatuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk dari batuan yang ada sebelumnya akibat terjadinya perubahan temperatur dan tekanan yang tinggi. Akibat bertambahnya temperatur dan tekanan, batuan sebelumnya akan mengalami perubahan tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Proses perubahan (metamorf) dari batuan itu sendiri sangatlah beragam, salah satu contohnya, batuan metamorf dapat terbentuk dari batuan beku. Hal ini terjadi ketika magma hasil letusan gunung api yang terperangkap di dalam (tidak keluar ke permukaan) terdorong oleh tekanan yang sangat kuat akibat patahan dari aktivitas lempeng tektonik. Batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi.

Contoh-contoh Batuan Metamorf :

Gambar 2 : Riolit

Gambar 6 : Gabbro Gambar 7 : Granit

Gambar 10 : Perlite Gambar 11 : Peridotite

Gambar 12 : Batu Sabak Gambar 13 : Batu Gneiss Gambar 14 : Kuarsa

Page 3: Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (geoling)

BATUAN SEDIMENBatuan sedimen terbentuk melalui proses sedimentasi yang terendapkan di daerah aliran sungai ataupun daerah banjir. Bahan-bahan pembentuknya berasal dari bermacam-macam batuan yang mengalami proses pelapukan, baik pelapukan mekanik maupun kimiawi atau dari pelapukan aktifitas biologik makhluk hidup. Batuan-batuan yang mengalami proses pelapukan, tererosi, tertransportasi kemudian diendapkan di cekungan sedimentasi dan mengalami lithifikasi membentuk batuan sedimen. Hasil-hasil pelapukan tersebut mengalami pengendapan sedikit demi sedikit dan berlapis-lapis, sehingga semakin lama lapisan tersebut semakin menebal.

Proses sedimentasi itu sendiri dapat dijelaskan melalui dua tahap, yaitu :1. Compaction : pengurangan porositas ruang dan volume2 Cementation : sementasi

Contoh-contoh Batuan Sedimen :

Lamanya proses migrasi dapat mempengaruhi rounding dari batuan sedimen itu sendiri. Semakin lama/jauh migrasi yang dialami, semakin halus rounding yang dihasilkan, dan semakin cepat/dekat migrasinya, semakin kasar rounding batuannya. Contoh batuan yang mengalami migrasi lebih lama/jauh adalah batuan konglomerat dan yang mengalami migrasi lebih cepat/dekat adalah batuan preksi.

==================================================================================

Gambar 15 : Marble Gambar 16 : Slate

Gambar 17 : Limestone Gambar 18 : Dolomite Gambar 19 : Siltstone

Gambar 20 : Sandstone Gambar 21 : Conglomerate

Page 4: Analisis Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (geoling)

PENGERTIAN FOSILFosil berasal daribahasa latin yaitu “fossa” yang berarti "galian", merupakan sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Menurut ilmu Paleontologi, fosil merupakan jejak/sisa kehidupan baik langsung/tidak langsung terawetkan dalam lapisan kulit bumi, terjadi secara alami dan mempunyai umur geologi lebih dari 500.000 tahun.

Syarat suatu benda dapat dikatakan fosil adalah apabila memiliki bagian yang keras, segera terhindar dari proses-proses kimia (oksidasi & reduksi), tidak menjadi mangsa binatang lain, terendapkan pada batuan yang berbutir halus, serta terawetkan dalam batuan sedimen dalam waktu geologi minimal 500.000 tahun.

Contoh-contoh Fosil :

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.student-info.net/index.php/studentopolis/knjiznica/datoteka/43113http://geology.about.com/od/rocks/ig/igrockindexhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100725085310AAmBokShttp://smamuhwsb.freeoda.com/siklus_batuan.htmlhttp://lasonearth.files.wordpress.com/2010/01/batuan.pdfhttp://www.senyawa.com/2010/01/batuan-batuan-di-bumi-jenis-dan.htmlhttp://www.scribd.com/doc/34767331/Bab-10-Fosil

Gambar 22 : fosil hasil cetakan bagian luar

Gambar 23 : fosil hasil cetakan bagian dalam dan luar

Gambar 25 dan 26 : fosil hasil cetakan bagian dalam