4
1. Nilai Sosial a. Kesadaran untuk Inisiatif Awal dari sebuah perubahan adalah kesadaran untuk mau berubah. Kesadaran tersebut akan terrealisasi pada tindakan, yakni dapat dengan mandiri berinisiatif untuk bergerak menuju tindakan-tindakan sebagai upaya mencapai keinginannya itu. Masyarakat Desa Tambakrejo memiliki kemauan untuk mengubah pantai menjadi lebih baik. Namun mereka tidak berinisiatif untuk melakukan perubahan itu secara mandiri. Harus ada instruksi dari perangkat desa terlebih dahulu baru mereka mau bergerak. Pengakuan masyarakat Desa Tambak Rejo sendiri adalah, “Sebenarnya kami siap untuk melakukan perubahan seperti apapun, kami manut. Tapi ya itu, masih belum ada perintah dari pihak desa”. Hal ini dapat dirasakan oleh peneliti ketika melihat kondisi pantai yang apa adanya. Pantai Tamban Indah memiliki daya tarik yang tinggi dengan pasir putihnya, muara, dan sebagainya. Namun keindahan tersebut kurang diimbangi dengan perilaku masyarakat yang sadar lingkungan. Seperti pada saat peneliti survey lokasi pantai, peneliti menemukan ranting-ranting yang berserakan di sisi kiri pantai yang sebenarnya mengganggu keindahan pantai Tamban Indah. Akan tetapi peneliti dapat menangkap maksud dari masyarakat, bahwa sebenarnya masyarakat enggan untuk ‘membenahi’ pantai karena memang kuantitas pengunjung pantai yang tidak seberapa banyak pada hari-hari biasa. Namun pada hari libur, mereka selalu menyediakan waktu untuk ‘merumat’ pantai karena pengunjung pantai lumayan banyak. Barulah ranting-ranting tersebut dibuang, dan loket penarikan karcis dibuka.

Analisis Sosiologi Pariwisata Pada Pantai Wisata Tamban Indah Kabupaten Malang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pariwisata merupakan salah satu cara untuk meningkatkan potensi suatu daerah dalam mengangkat perekonomian dan kebudayaan masyarakat

Citation preview

Page 1: Analisis Sosiologi Pariwisata Pada Pantai Wisata Tamban Indah Kabupaten Malang

1. Nilai Sosial

a. Kesadaran untuk Inisiatif

Awal dari sebuah perubahan adalah kesadaran untuk mau berubah. Kesadaran tersebut akan terrealisasi pada tindakan, yakni dapat dengan mandiri berinisiatif untuk bergerak menuju tindakan-tindakan sebagai upaya mencapai keinginannya itu. Masyarakat Desa Tambakrejo memiliki kemauan untuk mengubah pantai menjadi lebih baik. Namun mereka tidak berinisiatif untuk melakukan perubahan itu secara mandiri. Harus ada instruksi dari perangkat desa terlebih dahulu baru mereka mau bergerak.

Pengakuan masyarakat Desa Tambak Rejo sendiri adalah, “Sebenarnya kami siap

untuk melakukan perubahan seperti apapun, kami manut. Tapi ya itu, masih belum ada perintah dari pihak desa”. Hal ini dapat dirasakan oleh peneliti ketika melihat kondisi pantai yang apa adanya. Pantai Tamban Indah memiliki daya tarik yang tinggi dengan pasir putihnya, muara, dan sebagainya. Namun keindahan tersebut kurang diimbangi dengan perilaku masyarakat yang sadar lingkungan. Seperti pada saat peneliti survey lokasi pantai, peneliti menemukan ranting-ranting yang berserakan di sisi kiri pantai yang sebenarnya mengganggu keindahan pantai Tamban Indah. Akan tetapi peneliti dapat menangkap maksud dari masyarakat, bahwa sebenarnya masyarakat enggan untuk ‘membenahi’ pantai karena memang kuantitas pengunjung pantai yang tidak seberapa banyak pada hari-hari biasa. Namun pada hari libur, mereka selalu menyediakan waktu untuk ‘merumat’ pantai karena pengunjung pantai lumayan banyak. Barulah ranting-ranting tersebut dibuang, dan loket penarikan karcis dibuka.

Dengan fenomena masyarakat seperti ini, maka hal yang sekiranya dapat penulis simpulkan adalah masyarakat Desa Tambak Rejo akan dengan sadar mau berinisiatif jika pantai ini adalah salah satu penghasil perekonomian yang tinggi, karena pada hakikatnya, pantai Tamban Indah bukanlah salah satu sumber pendapatan ekonomi masyarakat Desa Tambak Rejo sejauh ini. Lain ceritanya jika Tambak Rejo dijadikan sebagai kampung wisata dengan menghadirkan penyuluh/tenaga ahli untuk membangkitkan kesadaran dan rasa memiliki mereka terhadap objek wisata pantai yakni Tamban Indah.

b. Partisipasi

Partisipasi masyarakat Desa tambak Rejo masih tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari jumlah kehadiran warga ketika rapat di kantor desa yang tidak semua warga undangan hadir. Warga masih mementingkan urusan pribadi yang mungkin menurut mereka lebih diutamakan dari pada menghadiri rapat.

Page 2: Analisis Sosiologi Pariwisata Pada Pantai Wisata Tamban Indah Kabupaten Malang

Nilai dari partisipasi adalah wujud dari kesadaran tadi. Partisipasi akan tinggi jika mereka memiliki kesadaran yang tinggi pula bahwa mereka adalah salah satu bagian dari agen perubahan penciptaan kampung wisata tersebut. Partisipasi yang dimaksud dapat berupa menjemput bola kepada pemerintah desa, dan tidak hanya menanti bola yang diberikan. Misalnya saja pemahaman bahwa ‘jika saya adalah agen perubahan desa ini menuju kampung wisata, maka saya akan aktif bertanya dan berpendapat mengenai hal-hal yang sekiranya saya anggap penting dan yang bisa saya lakukan untuk saat ini, walaupun pemerintah desa masih belum memberikan instruksi apapun pada kami’. Ataupun jika tidak secara langsung melalui pemerintah desa, jika ada komunitas tertentu seperti perkumpulan RT, karang taruna, atau komunitas jenis apapun yang sekiranya memungkinkan sebagai wadah aspirasi untuk mereka menyalurkan pendapat, maka hal itu dapat dimanfaatkan sabagai sarana untuk menarik warga agar mau berpartisipasi mengambil bagian dan rasa memiliki terhadap pantai.

c. Kebersamaan

Rasa kebersamaan masyarakat Desa Tambak Rejo adalah modal awal untuk mengompakkan warga. Peneliti melihat bahwa masyarakat Tambak Rejo memiliki kebersamaan yang tinggi. Dan hal ini terwujud ke dalam nilai kepercayaan satu sama lain. Hal konkrit yang dapat dirasakan adalah terjaminnya keamanan pada Desa Tambak Rejo siang maupun malam. Bahkan hingga larut malam pun pintu rumah tidak ditutup tidak menjadi masalah. Penggunaan sepeda motor dengan suara yang keras pun tidak menjadi keresahan warga karena hampir sebagian besar pemuda melakukan hal tersebut baik siang maupun malam hari. Namun jika Tambak Rejo kelak menjadi kampung wisata, maka alangkah baiknya jika hal itu dihindari karena akan menimbulkan ketidaknyamanan para wisatawan.

Page 3: Analisis Sosiologi Pariwisata Pada Pantai Wisata Tamban Indah Kabupaten Malang

MAPING

Identify community values

Nilai Sosial :

1. Kesadaran inisiatif : rendah

2. Partisipasi turut mengambil bagian sbg agen perubahan: rendah

3. Kebersamaan : tinggi

Nilai Budaya :

1. Mitos2. kepercayaan

mayoritas3. budaya adat4. kepemilikan