38
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENDINGIN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N JAMBU Skripsi Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Achmad Sochibul Hilal 5201409034 Pendidikan Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Judul skripsi tidak sesuai ketentuan penulisan karena melebihi 20 kata. Sebaiknya judul bisa diringkas lagi agar tidak terlalu panjang. Dan memilih kosakata yang lebih baku, misalnya diganti dengan “EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL TUGAS REVIEW SKRIPSI KUANTITATIF OLEH : 1. Taat P 5202412068 2. Anton Wicaksana 5202412073

Analisis Skripsi RnD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skripsi

Citation preview

124

TUGAS REVIEW SKRIPSI KUANTITATIFOLEH :Taat P5202412068Anton Wicaksana5202412073KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENDINGIN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Judul skripsi tidak sesuai ketentuan penulisan karena melebihi 20 kata.Sebaiknya judul bisa diringkas lagi agar tidak terlalu panjang. Dan memilih kosakata yang lebih baku, misalnya diganti dengan EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM PENDINGIN SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK N JAMBUSMK N JAMBU

SkripsiDiajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1Untuk Mencapai Gelar Sarjana PendidikanOleh:Achmad Sochibul Hilal5201409034Pendidikan Teknik MesinFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

ABSTRAK

Achmad Sochibul Hilal. 2015.Keefektifan Penggunaan Model PembelajaranKooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD) Terhadap Hasil Belajar Sistem Pendingin Siswa Kelas XI Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK N Jambu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar sistem pendingin siswadengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STADdan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran STAD terhadap peningkatan hasil belajar sistem pendingin.

Paragraf pertama perlu ditambahkan uraian singkat permasalahan yang diangkat.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XIprogram keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK N Jambutahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 4 kelas dan sampel dalam penelitian ini yaitu kelas XI TKR 1 sebagai kelas eksperimen, kelas XI TKR 3 sebagai kelas kontrol dan kelas XII TKR 3 sebagai kelas uji coba. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan static group comparison, menggunakan tes sebagai alat pengumpul data penelitian.Dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa hasil pre-test dan post-test pada kedua kelompok penelitian mengalami peningkatan.Namun besarnya peningkatan berbeda antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selisih peningkatan hasil belajar pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih besar daripada selisih peningkatan pembelajaran langsung (21,86>14,01), maka hasil belajar sistem pendingin pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK N Jambu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran langsung.

Kata kunci: kooperatif tipe STAD ,langsung dan hasil belajar sistem pendingin.

Kata kunci harusnya dicetak miring.

Sistematika penulisan hasil penelitian dan pengembangan pada Bab 1 pendahuulan adalah Latar belakang masalah, tujuan penelitian dan pengembangan,Spesifikasi produk yang diharapkan, pentingya penelitian dan pengembangan, Asumsi dan keterbatasan penelitian dann pengembangan serta Definisi operasional.BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPerguruan tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu dilakukanlah suatu proses pembelajaran yang dilakukan antar dosen dengan mahasiswa. Tujuan dari setiap proses pembelajaran adalah memperoleh hasil yang optimal Tingkat pemahaman mahasiswa pada saat proses belajar khususnya untuk mendiagnosa rangkaian sistem penerangan belum sesuai dengan apa yang diharapkan pada mahasiswa pengikut mata kuliah sepeda motor dan motor kecil dan belum adanya media pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melancarkan jalannya proses belajar mengajar sehingga akan mudah mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar dengan dibantu oleh media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media (Nuraini, 2006:42).

Dalam latar belakang jamgan terlalu banyak berteori, sebaiknya pada latar belakang lebih difokuskan pada pemaparan berdasarkan permasalahan yang ada dan alasan penulis menyusun skripsi dengan judul tersebut.

B. Rumusan MasalahMahasiswa pada waktu penyampaian atau penyajian materi oleh dosen mengalami berbagai kesulitan yang berhubungan dengan bagaimana carauntuk memahami materi yang disampaikan. Hal tersebut sangat besar kemungkinan terjadi jika materi tersebut merupakan suatu materi aplikatif , maksudnya adalah materi yang langsung diaplikasikan pada kondisi sebenarnya dilapangan. Berdasarkan uraian di atas maka timbul permasalahan yaitu : Apakah dengan menggunakan media berbasis LED, dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mendiagnosa rangkaian sistem penerangan sepeda motor ?C. Batasan MasalahAgar permasalah dalam penelitian ini menjadi jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan maka peneliti perlu membatasi beberapa masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu : 1. Penggunaan media berbasis LED sebagai perlakuan tambahan dalam proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mendiagnosa rangkaian sistem penerangan sepeda motor. 2. Perkuliahan yang diteliti adalah perkuliahan sepeda motor dan motor kecil yang di dalamnya mempelajari motor dengan satu silinder. 3. Materi sepeda motor dan motor kecil dalam penelitian ini adalah materi sistem penerangan sepeda motor yang di dalamnya mengacu beberapa indikator yaitu pengetahuan tentang mengidentifikasi dan mencari kerusakan pada sistem penerangan sepeda motor.D. Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang ingin dicapai ataupun diharapkan adalah Untuk mengetahui apakah upaya pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media berbasis LED mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mendiagnosa rangkaian sistem penerangan sepeda motor.E. Manfaat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dengan harapan memberikan manfaat kepada pihak lain, diantaranya : 1. Manfaat teoritis Sebagai bahan kajian atau informasi mengenai pembelajaran menggunakan perangkat media pembelajaran bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti Mendapatkan pengetahuan tentang seberapa efektifkah proses belajar dengan menggunakan media berbasis LED. b. Bagi pembaca Menambah khasanah bacaan pembaca apakah dengan menggunakan media berbasis LED sistem penerangan sepeda motor, proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. c. Bagi lembaga Sebagai masukan bagi lembaga ataupun dosen tentang manfaat dan penggunaan media berbasis LED sebagai media pendidikan dalam proses belajar mengajar.

F. Penegasan IstilahPenelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah penafsiran. Perlu bagi penulis untuk mempertegas maksud dalam judul PENGEMBANGAN MEDIA SISTEM PENERANGAN SEPEDA MOTOR BERBASIS LED UNTUK PEMBELAJARAN KOMPETENSI MENDIAGNOSA RANGKAIAN tersebut di atas dengan terlebih dahulu mempertegas batasan pengertian beberapa istilah dalam judul sebagai berikut : 1. Pengembangan pembelajaran Pengembangan pembelajaran adalah bertambahnya pikiran, pengetahuan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. 2. Kompetensi mendiagnosa rangkaian Kompetensi mendiagnosa rangkaian adalah kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan mencari letak kerusakan pada rangkaian sistem penerangan sepeda motor. 3. Media berbasis LED Media berbasis LED merupakan suatu media / alat bantu yang berupa stand sistem penerangan sepeda motor dengan rangkaian lampu LED yang memiliki kesamaan cara kerja dan fungsi pada kendaraan sebenarnya.

Pada bab satu harusnya ada spesifikasi produk yang diharapkan sehingga pembaca mengerti gambaran mengenai produk yang akan di kembangkan.BAB II

judul pada BAB II cukup ditulis dengan kata kajian pustakaLANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

F.A Penelitian TerdahuluLindarti, dkk telah melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran fisikauntuk meningkatkan hasil belajar Siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwasesudah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD, kualitas hasil pembelajaran lebih meningkat.F.B Landasan Teori1. Teori Belajar 1) Pengertian Belajar

Berdasarkan sistematika yang baik dan benar sub bab landasan teori sebaiknya diletakkan sebelum sub bab penelitian terdahulu/penelitian yang relevan.Belajar menurut teori Gagne (dalam Slameto,2010: 13) memiliki dua definisi. Sedangkan belajar menurut Djamarah (2011: 13) adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu.Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa.2) Tujuan Belajar Tujuan belajar yaitu suatu ukuran yang akan ditempuh untuk menentukan perilaku siswa dalam pembelajaran. Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen, yaitu: (1) untuk mendapatkan pengetahuan, (2)untuk memperoleh pemahaman konsep dan menguasai ketrampilan,(3)pembentukan sikap (Sardiman, 2011:29).3) Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh seseorang setelah mengalami kegiatan belajar (Rifai dan Anni, 2009: 85). Menurut Gagne (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009:11-12), hasil belajar pada proses belajar terdiri dari 5 (lima) hal, diantaranya: Informasi verbal,Kemahiran intelektual, Strategi kognitif, Keterampilan, Sikap

Spasi penulisan harus lebih diperhatikan.2. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran dimana para siswa belajar dalam suatu kelompok-kelompok kecil untuk saling menbantu satu sama lainnya dalam menguasai materi pembelajaran (Slavin, 2011: 4).3. Model Pembelajaran STADPembelajaran STADmerupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2011: 143).Model Pembelajaran STAD terdiri lima komponen utama, yaitu : a) Penyajian kelas, b)Kegiatan kelompok, c)Kuis (Quizzes), d)Skor kemajuan (perkembangan ) individu, e)Penghargaan kelompok 4. Pembelajaran LangsungModel pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif.5. Sistem Pendinginkompetensi dasar memelihara atau servis sistem pendingin dan komponen-komponennya memiliki beberapa indikator, diantaranya :a. Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen lainnya.Adapun materi pembelajarannya adalah sebagai berikut:a. Langkah kerja pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponennya sesuai dengan SOP, K3, prosedur dan data spesifikasi dari pabrik.

Penulisan Gambar 2.5 cetak tebal dan berikan sumberGambar 2.5 Cara melepas dudukan puli

F.C Kerangka Berpikir

Kondisi awal(keaktifan dan motivasi belajar siswa kurang)Hasil Belajar Siswa Belum ada kenaikanGuru masih menggunakan pembelajaran langsungKerangka berpikir ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.7.

Melaksanakan pembelajaran dengan model STADTindakan

Diduga dengan pembelajaran modelSTAD hasil belajar sistem pendingin akan meningkatKondisi Akhir

Dalam bagan kerangka pikir diatas, perlu ditambahkan evaluasi awal pada tahapan kondisi awal, evaluasi efek untuk tahapan tindakan dan evaluasi akhir untuk tahapan tujuan/hasil

F.D Hipotesis 1. Hipotesis Nol (Ho) Pembelajaran dengan menggunakan model STADtidak efektif dalam meningkatkanhasil belajar sistem pendingin pada siswa kelas XI Program Ahli Teknik Kendaraan Ringan SMK N Jambu.2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Penulisan hipotesis antara Hipotesis Nol (Ho) dengan Hipotesis Alternatif (Ha) harus jelas dan sama objek penelitiannya, dalam hal ini pada bagian 2. Hipotesis Alternatif (Ha) perlu ditambahkan kalimat kelas XI Program Ahli Teknik Kendaraan Ringan SMK N Jambu.Pembelajaran dengan menggunakan model STADefektif dalam meningkatkan hasil belajar sistem pendingin pada siswa.10

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini meliputi dua tahap yaitu tahap pembuatan media dan tahap penelitian. Alur pembuatan media dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

Gambar 3.1 Alur pembuatan MediaAlur Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan. Rancangan yang digunakan penelitian ini adalah Control Group PretestPosttest Design digambarkan pada tabel 3.1

Keterangan : K1 = simbol tes awal untuk kelompok kontrol E1 = simbol tes awal untuk kelompok eksperimen X1 = perlakuan berupa pembelajaran ceramah biasa pada kelompok kontrol X2 = perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media berbasis LED pada kelompok eksperimen K2 = simbol tes akhir untuk kelompok kontrol E2 = simbol tes akhir untuk kelompok eksperimenAlur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah iniB. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah sepeda motor dan motor kecil Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil observasi terdapat 2 rombel pengikut pelajaran mata kuliah sepeda motor dan motor kecil. 2. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 kelas / rombel yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Peneliti mengambil dua kelas sebagai sampel untuk memudahkan dalam pembelajaran. Pengambilan sampel dilakukansecararandom sampling dengan memilih dua kelas. Kemudian dari hasil kedua kelompok tersebut dilakukan undian untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil undian tersebut, rombel 1 sebagai kelompok eksperimen pembelajaran menggunakan media bebasis LED dan rombel 2 sebagai kelompok kontrol pembelajaran menggunakan media ceramah.

C. Variabel Penelitian 1. Variabel penelitian Dalam penelitian ini akan dibandingkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat a. Variabel Bebas Variabel dalam penelitian ini adalah pemberian perlakuan pembelajaran menggunakan media berbasis LED. b. Variabel Terikat Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa pada kemampuan mendiagnosa rangkaian sistem penerangan sepeda motor.D. Langkah-Langkah Penelitian Langkahlangkah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Pembuatan media 2. Penyusunan soal tes 3.Validitas soal tes 4. Pengujian hasil belajar dengan tes (pre test)5.Proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah biasa untuk kelas kontrol dan metode ceramah disertai media berbasis LED untuk kelas eksperimen. 6. Pengujian hasil belajar dengan tes (post test)7. Membandingkan hasil pre test dan post test8. Menarik kesimpulan hasil belajar.

E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode tes dan metode dokumentasi. 1. Metode Test Dalam penelitian ini digunakan tes prestasi belajar atau achievement tets. Tes prestasi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian pengetahuan, intelegensi, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok setelah mempelajari sesuatu. Sehingga dalam hal ini yang diukur adalah pencapaian penguasaan materi mahasiswa tentang sistem penerangan sepeda motor. 2. Metode dokumentasi Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daftar nama-nama mahasiswa pada lampiran 8 halaman 75 yang akan menjadi sampel.F.Instrument Penelitian Dalam pembuatan instrument penelitian ini mengacu kepada indikator soal. Indikator soal ini merupakan pokok bahasan atau materi yang telah disampaikan sesuai dengan kompetensi mendiagnosa rangkaian sistem penerangan sepeda motor. Untuk indikator soal yang digunakan adalah a. Pemahaman komponen dan fungsi komponen sistem penerangan sepeda motor b. Pemahaman rangkaian sistem penerangan sepeda motor c. Pemahaman cara kerja sistem penerangan sepeda motor d. Pemahaman gangguan komponen sistem penerangan sepeda motor e. Pemahaman gangguan sistem penerangan sepeda motor Berdasarkan indikator soal diatas, maka tabel instrument penelitian dapat disajikan pada lampiran 11 hal 82.

G. Penilaian Alat Ukur Setelah perangkat tes disusun, maka soal tersebut diujicobakan dan hasilnya dicatat dengan cermat, dalam hal ini uji coba dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang sebanyak 30 mahasiswa yang sudah mendapatkan pembelajaran mata kuliah sepeda motor dan motor kecil. Setelah itu soal-soal dianalisa untuk mengetahui soal-soal yang valid dan reliabel. 1. Validitas Isi Sebuah instrumen dikatakan valid ababila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. 44 Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas dilakukan dengan analisis factor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrument dengan rumus rumus korelasi product moment pearson.\2. Reliabilitas Alat UkurRumus reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach

Maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian. Tabel realibilitas alat ukur di lampirkan pada halaman 113H.Teknik Analisis Data 1. Analisis Tahap Awal Sebelum perlakuan diberikan kepada kelompok eksperimen (rombel 1), kedua kelompok diberikan tes awal (pre test) terlebih dahulu. Pre test ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok yang akan diberi pembelajaran menggunakan media berbasis LED kelompok eksperimen (rombel 1) dan kelompok yang tidak diberi pembelajaran media tersebut kelompok kontrol (rombel 2). Hasil pengukuran pre test yang dilakukan pada kedua kelompok tersebut diharapkan dapat menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang tidak berbeda. Uji yang digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan awal kedua kelompok menggunakan uji-t. 2. Analisis Tahap Akhir Setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol maka perlu adanya tes untuk mengambil data hasil belajar mahasiswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dari data hasil belajar tersebut kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui mana yang hasilnya lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data yang digunakan adalah: a. Analisis Deskriptif 47 Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar saat menggunakan metode ceramah biasa dengan menggunakan media berbasis LED. Untuk tujuan tersebut, maka akan dibandingkan rata-rata hasil belajar dari kedua metode tersebut dengan menggunakan rumus: (Sudjana, 2005:67) Keterangan : = Mean / nilai rata-rataxi = Jumlah frekuensi tiap interval n = Jumlah responden b. Uji Normalitas Uji normalitas dimasukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahui distribusi data yang diperoleh dilakukan uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat.ki ii iE EOX122 keterangan:X : Chi-kuadratOi: Frekuensi pengamatanEi: Frekuensi yang diharapkanK : banyaknya kelas intervalX 2 48 (Sudjana, 2005:273) Selanjutnya harga X2data yang diperoleh dibandingkan dengan X2tabel dengan (dk) = k - 1 dan taraf signifikan 0,05. distribusi data yang diuji akan berdistribusi normal jika X2data