4

Click here to load reader

Analisis Sebuah Kritik Sastra Yang Berjudul

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Sebuah Kritik Sastra Yang Berjudul

ANALISIS SEBUAH KRITIK SASTRA YANG BERJUDUL “MENYIBAK SIKAP BERAGAMA ORANG JAWA” (STUDI

KASUS NOVEL-NOVEL JAWA PRAKEMERDEKAAN) YANG DITULIS OLEH TIRTO SUWONDO

Kritik sastra yang berjudul “Menyibak Sikap Beragama Orang Jawa”

(Studi Kasus Novel-Novel Jawa Prakemerdekaan) oleh Tirto Suwondo bila

dikaitkan dengan penggolongan variabel kritik sastra maka beliau diposisikan

sebagai ahli sastra karena beliau sudah menghasilkan beberapa karya sastra,

diantaranya: novel, esai, dan lain-lain. Semua karya beliau sudah diterbitkan oleh

beberapa penerbit, diantaranya: Pusat Bahasa, Gama Press, Kalika Press, Adi

Wacana, dan Gama Media. Bentuk kritik yang diutarakan oleh Tirto Suwondo

menggunakan bentuk fisik kritik sastra tertulis. Dan bentuk sifatnya bentuk kritik

sastra jurnalistik.

Pada kritik yang berjudul “Menyibak Sikap Beragama Orang Jawa” beliau

meresensi dari prosa fiksi lama. Dalam memaparkan kritiknya beliau

menggunakan paham penilaian perspektivisme karena beliau memaparkan

penilaiannya dari berbagai perspektif atau sudut pandang, yakni menilai suatu

karya sastra pada waktu terbitnya, dan bagaimana nialai karya sastra tersebut

untuk masa-masa berikutnya, belau mengkaitkan kejadian masa lalu dengan masa

sekarang. Kritik yang dikemukakan Tirto Suwondo merupakan bentuk kritik yang

ideal karena sudah memenuhi 5 syarat kritik sastra yang ideal.

Kritik yang dikemukakan oleh Tirto Suwondo ini dapat digolongkan

kepada kajian mimetik karena Suwondo lebih menekankan realitas kehidupan

masyarakat di pulau Jawa pada masa prakemerdekaan melalui sebuah karya sastra

berupa novel yang beredar pada saat itu. Suwondo memfokuskan bidang

kajiannya tentang agama-agama yang ada di pulau Jawa. Melalui membaca novel-

novel yang beredar di pulau Jawa pada prakemerdekaan, Suwondo mendapat

informasi yang sangat berharga. Kemudian beliau memaparkan informasi yang

beliau dapat menggunakan pendekatan historis dan pendekatan sosiokultural.

Pada pendekatan historis Tirto Suwondo melakukan analisis wacana pada

sebuah karya novel. Novel yang diresensi oleh Tirto Suwondo diantaranya Sapoe

Ilang Soehe (1921) karangan Hardjawiraga, Peorasani (1923) karya Jasawidagda,

Page 2: Analisis Sebuah Kritik Sastra Yang Berjudul

Swaraganing Boedi Ajoe (1923) karya Ardjasapoetra, Marjagi lan Marjana

(1930) karya Siswamihardja, dan Kembang Kapas (1938) karya Wiradarmadja

dari beberapa novel yang beliau analisis terdapat hubungan dengan masa lampau

yaitu adanya ungkapan Astagfirullah, alhamdulillah, Gusti Allah, ngaji, Pangeran,

Sing Gawe Urip (yang membuat hidup), atau nama-nama dan sebutan seperti

Abdullah, Ahmad, Kiai, Pak Kaji, dan sebagainnya yang semua itu menunjukkan

pada agama tertentu (Islam). Beliau memaparkan ditekankan pada sejarah.

Setelah beliau menggunakan pendekatan Historis kemudian beliau

menghubungkannya dengan pendekatan sosiokultural atau kebudayaan yang ada

pada masa sekarang. Pada beberapa novel ternyata beliau menguraikan bahwa

“Agama Jawa.”

Dengan mengkaitkan historis dan sosiokultural.

Peninggalan kebudayaan yang ada pada masa prakemerdekaan. realitas

sosial yang ada pada saat itu. Dengan menganalisis dulu tentang sejarah

keagamaan yang terjadi di pulau Jawa secara rinci. Analisis tersebut didasarkan

dari beberapa paragraf pada novel yang menceritakan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan keagamaan atau ketuhanan.

Metode yang digunakan dalam kritik karya Suwondo ini menggunakan

metode kritik realisme sosialis bahwa sastra sebagaiman hasil seni lainnya yang

merupakan pencerminan atau representasi kehidupan nyata.

Page 3: Analisis Sebuah Kritik Sastra Yang Berjudul