81
ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS INDONESIA DI JAKARTA (Studi Kasus : Restoran Sate Khas Senayan (SKS) Cabang Salemba) HERMIN NORMA JUWITA DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS

INDONESIA DI JAKARTA (Studi Kasus : Restoran Sate Khas Senayan (SKS) Cabang Salemba)

HERMIN NORMA JUWITA

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

2

Page 3: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Terhadap

Restoran Etnik Khas Indonesia Di Jakarta (Studi Kasus : Restoran Sate Khas

Senayan Cabang Salemba)” adalah karya saya sendiri dengan arahan dari dosen

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Hermin Norma Juwita

H34114071

Page 4: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

4

ABSTRAK

HERMIN NORMA JUWITA. Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian dan

Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Etnik Khas Indonesia Di Jakarta (Studi Kasus :

Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba). Dibimbing oleh SUHARNO.

Pengambilan Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen merupakan salah

satu hal yang perlu diperhatikan pada usaha restoran dalam mempertahankan dan bahkan

meningkatkan konsumen dengan melihat karakteristik dan tingkat kinerja serta

kepentingan pada Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba, DKI Jakarta. Tujuan

dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik umum konsumen, menganalisis

proses keputusan pembelian konsumen dan menganalisis tingkat kepuasan konsumen

terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja Restoran Sate Khas Senayan cabang

Salemba. Metode yang digunakan untuk mengetahui kepuasan konsumen dan proses

pengambilan keputusan pembelian adalah Analisis Deskriptif, Importance Performance

Analysis (IPA) dan Costumer Satisfaction Index (CSI). Hasil analisis IPA diperoleh

bahwa 16 atribut Restoran Sate Khas Senayan cabang Salemba dinilai penting oleh

konsumen Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba, DKI Jakarta dan 72.22 % dari

atribut-atribut Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba, DKI Jakarta tersebut

memiliki kinerja yang baik. Hasil perhitungan CSI menunjukkan bahwa Restoran Sate

Khas Senayan cabang Salemba memiliki indeks kepuasan konsumen sebesar 80.04 %

dengan kriteria sangat puas.

Kata Kunci : Kepuasan Konsumen, Proses Pengambilan Keputusan Pembelian.

ABSTRACT HERMIN NORMA JUWITA. Analysis of Costumer Satisfaction and Purchasing

Decision Process of Typical Indonesian Ethnic Restaurant in Jakarta. (Study case : Sate

Khas Senayan Restaurant Branch Salemba). Supervised by SUHARNO.

Costumer Satisfaction and purchase decision process is one of concern on

restaurant business in maintaining and even improving the costumer by looking at the

characteristics and performance as well as the interest rate on a typical on Sate Khas

Senayan Restaurant, DKI Jakarta. This research objectives are identify the common

characteristics of customers, analyze the determinant customers purchasing decisions

and analyze the level of customer satisfaction the performance on some important

attribute of Sate Khas Senayan Restaurant branch Salemba, DKI Jakarta.This research

use several method such as Descriptive Analysis, Importance Performance Analysis (IPA)

and Costumer Satisfaction Index (CSI). IPA analysis results obtained that the 16

attributes Sate Khas Senayan Restaurant branch Salemba, DKI Jakarta considered

important by customers of Sate Khas Senayan Restaurant branch Salemba, DKI Jakarta

and 72.22% of the printing attributes has a good performance. Calculation results

show that CSI of Sate Khas Senayan Restaurant branch Salemba, DKI Jakarta has a

customer satisfaction index by 80.04% are very satisfied in the CSI criteria.

Key Word: Costumer Satisfaction, puschase decision process.

Page 5: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS

INDONESIA DI JAKARTA

(Studi Kasus : Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba)

HERMIN NORMA JUWITA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

6

Judul Skripsi : Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pembelian dan

Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Etnik Khas

Indonesia Di Jakarta (Studi Kasus : Restoran Sate Khas

Senayan Cabang Salemba) Nama : Hermin Norma Juwita

NIM : H34114071

Disetujui oleh

Dr Ir Suharno MADev

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Nunung Kusnadi, MS

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 7: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat dan karuniaNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Proses Pengambilan

Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Etnik Khas

Indonesia Di Jakarta (Studi Kasus : Restoran Sate Khas Senayan Cabang

Salemba)”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk lulus dari

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian

Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Suharno, M.Adev selaku

pembimbing dan Dr Ir Nunung Kusnadi, MS yang telah banyak memberi saran

pada saat kolokium. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Rita

Nurmalina, MS dan Eva Yolynda Aviny, SP. MM selaku dosen penguji. Di

samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Rangga selaku

Manajer di Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba yang telah mengizinkan

menjadikan Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba sebagai studi kasus

dalam penelitian ini dan konsumen Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba.

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Herkamto, Ibu Nurul

Fuad selaku orang tua, Farhan Kamil, SE, Andi Iwan Setiawan, SE, serta seluruh

keluarga, atas doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor , Februari 2014

Hermin Norma Juwita

Page 8: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

8

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN ix

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 4

Tujuan 7

Manfaat Penelitian 7

Ruang Lingkup Penelitian 7

TINJAUAN PUSTAKA 8

Restoran 8

Konsumen 8

Proses Keputusan Pembelian Konsumen 8

Tingkat Kepuasan Konsumen 9

Model Analisis Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen 9

KERANGKA PEMIKIRAN 10

Kerangka Pemikiran Teoritis 10

Perilaku Konsumen 10

Proses Pengambilan Keputusan 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian 12

Kepuasan Konsumen 13

Operasional Kepuasan Konsumen 14

Kerangka Pemikiran Operasional 15

METODE PENELITIAN 17

Lokasi dan Waktu Penelitian 17

Jenis dan Sumber Data 17

Metode Pengambilan Sampel 17

Metode Pengumpulan Data 19

MetodePengolahan dan Analisis Data 19

Uji Validitas 19

Uji Reliabilitas 20

Analisis Deskriptif 20

Important Performance Analysis (IPA) 20

Customer Satisfaction Index (CSI) 23

Variabel Penelitian 24

GAMBAR UMUM LOKASI 26

Sejarah dan Perkembangan 26

Keunggulan Sate Khas Senayan (SKS) 27

Struktur Organisasi 28

Page 9: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

KEPUASAN KONSUMEN DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN 31

Karakteristik Konsumen 31

Proses Keputusan Pembelian Konsumen 33

Pengenalan Kebutuhan 33

Pencarian Informasi 35

Evaluasi Alternatif 36

Keputusan Pembelian 37

Hasil Pembelian 39

Analisis Kepuasan Konsumen 39

Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Aktual Restoran Sate Khas

Senayan Cabang Salemba 40

Customer Satisfaction Index (CSI) 45

Implikasi Manajerial Bauran Pemasaran Restoran SKS Cabang

Salemba 47

SIMPULAN DAN SARAN 50

Simpulan 50

Saran 50

DAFTAR PUSTAKA 51

LAMPIRAN 56

RIWAYAT HIDUP 71

Page 10: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

10

DAFTAR TABEL

1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per

tahun 2007 – 2011 1

2 PDRB menurut lapangan usaha tahun serta laju pertumbuhan DKI

Jakarta tahun 2011-2012 2

3 Perkembangan usaha industri pariwisata bidang penyediaan makanan

dan minuman di DKI Jakarta (2007-2011) 3

4 Restoran Tradisional di Wilayah Jakarta Pusat Tahun 2012 5

5 Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja 21

6 Kriteria nilai Costumer Satisfaction Index (CSI) 24

7 Variabel kinerja dan kepentingan beserta indikator Restoran Sate

Khas Senayan Cabang Salemba 25

8 Lokasi Cabang Sate Khas Senayan 26

9 Alasan & Motivasi Makan Di Restoran 33

10 Manfaat Dari Kegiatan Makan Di Restoran 34

11 Seberapa Sering Makan Di Restoran Dalam 1 Minggu 34

12 Informasi Restoran Sate Khas Senayan 35

13 Promosi Restoran Sate Khas Senayan 35

14 Fokus Perhatian Konsumen 36

15 Pertimbangan Mengunjungi Restoran 36

16 Restoran yang sering Dikunjungi Selain Restoran Sate Khas

Senayan cabang Salemba 37

17 Pertimbangan Memilih Restoran Sate Khas Senayan cabang

Salemba 37

18 Apa peran anda dalam keputusan pembelian Restoran Sate Khas

Senayan cabang Salemba 37

19 Keputusan pembelian di Restoran Sate Khas Senayan 38

20 Waktu kunjungan Anda ke Restoran Sate Khas Senayan peternakan 38

21 Hari mengunjungi Restoran Sate Khas Senayan 38

22 Kepuasan di Restoran Sate Khas Senayan 39

Page 11: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

23 Adanya kenaikan harga, apakah Anda tetap berkunjung ke Raestoran

Sate Khas Senayan 39

24 Nilai Rata-rata Atribut Restoran Sate Khas Senayan cabang Salemba

Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Tahun 2011 40

25 Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) 46

DAFTAR GAMBAR

1 Tren Penjualan Restoran SKS Cab. Salemba Periode desember 2012

hingga Agustus 2013 6

2 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian 11

3 Kerangka Pemikiran Operasional 16

4 Diagram Kartesius 22

5 Struktur Organisasi CV. Sarirasa Nusantara 28

6 Struktur Organisasi Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba 30

7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Status Penikahan 31

8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Pendapatan 32

9 Karakteristik Berdasarkan Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin 32

10 Diagram Kartesius Importance Performance Analysis (IPA) Restoran

SKS cabang Salemba 41

Page 12: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

12

Page 13: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya cenderung mengalami

peningkatan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 jumlah

penduduk di Indonesia telah mencapai 239 174 300 jiwa dengan laju

pertumbuhan mencapai 1.49%/tahun. Hal ini menerangkan bahwa Indonesia dapat

dijadikan sebagai pasar yang potensial untuk mengembangkan lahan bisnis,

terutama dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang bersifat pokok yaitu

sandang, pangan dan papan.

Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia berdampak pada peningkatan

konsumsi masyarakat Indonesia, khususnya terhadap pangan. Peningkatan

konsumsi tersebut juga berkaitan dengan perkembangan perekonomian di

Indonesia yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan

pendapatan masyarakat Indonesia meningkat. Peningkatan tersebut

mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa serta

pengeluaran masyarakat. Berikut persentase pengeluaran konsumsi masyarakat

Indonesia rata-rata per tahun 2007-2011.

Tabel 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per

tahun 2007 – 2011a

Kelompok

Komoditas

Pengeluaran Rata-rata per Tahun (%)

2007 2008 2009 2010 2011b

Makanan 49.24 50.17 50.62 51.43 51.08

non Makanan 50.76 49.83 49.38 48.57 48.92 aSumber Badan Pusat Statistik (BPS), 2012.;

bhasil sementara Badan Pusat Statistik

Pada tabel 1, dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat pengeluaran konsumsi

masyarakat Indonesia untuk komoditas makanan dari tahun 2007 hingga tahun

2011 lebih dari 50%. Menurut BPS, 2012, pengeluaran konsumsi rumah tangga

Indonesia untuk makanan pada tahun 2011 mencapai Rp 285 413, meningkat dari

tahun sebelumnya yang mencapai Rp 254 520. Kondisi ini menunjukan bahwa

masyarakat Indonesia masih memprioritaskan pengeluaran konsumsi terhadap

makanan dibandingkan dengan pengeluaran untuk konsumsi non makanan.

Tingginya pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia terhadap makanan

mendorong pengembangan usaha di bidang jasa penyedian makanan.

Pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia pun mempengaruhi

pergeseran kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang ditandai dengan

banyaknya aktivitas yang dilakukan, sehingga mempengaruhi perubahan gaya

hidup terhadap pola makan. Selain itu, aktivitas masyarakat yang semakin

kompleks membuat suatu keterbatasan waktu dalam menyiapkan makanan di

rumah yang menimbulkan kebiasaan baru yaitu makan di luar rumah. Kondisi

tersebut sering ditemukan pada masyarakat perkotaan, yaitu DKI Jakarta.

Gaya hidup merupakan perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam

aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri untuk

Page 14: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

2

memperlihatkan status sosial. Gaya hidup terbentuk disesuaikan dengan

kemampuan yang dimiliki dalam tingkat penghasilan, pekerjaan, pendidikan, usia,

jenis kelamin dan karakteristik seseorang tersebut. Gaya hidup dapat

mempengaruhi perilaku konsumtif seseorang.

Masyarakat dengan tingkat pendidikan dan pendapatan yang tinggi

biasanya akan lebih terbuka terhadap informasi dan perubahan yang terjadi dalam

kehidupan bermasyarakat. Masyarakat DKI Jakarta dengan gaya hidup

kosmopolitan pun memilih menghabiskan sebagian uang dan waktu di tempat

yang memiliki brand image dan suasana berbeda yang jarang ditemukan di

rumah.

Restoran merupakan salah satu unit usaha yang dibangun secara komersil

untuk memberikan kebutuhan pangan masyarakat. Bisnis restoran merupakan

bisnis yang sangat prospektif dengan besarnya peluang serta kesempatan untuk

berkembang sejalan dengan makin berkembangnya pasar yang dipengaruhi

dengan kebutuhan konsumen. Perkembangan usaha ini sangat bergantung kepada

pemasaran dan kepuasan dari konsumen itu sendiri yang diliat dari kualitas

pelayanan, rasa dari makanan tersebut, dan keunikan tempat serta penyajian, maka

dalam hal ini tingkat kepuasan konsumen mempengaruhi terhadap keberhasilan

usaha restoran. Keberhasilan restoran dipengaruhi dengan adanya permintaan

konsumen serta kepuasan yang didapat dari restoran tersebut.

Permintaan masyarakat Jakarta yang tinggi terhadap jasa penyediaan

makanan, yaitu restoran. Tingginya perrmintaan terhadap bisnis restoran

memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

(Tabel 2).

Tabel 2 PDRB menurut lapangan usaha tahun serta laju pertumbuhan DKI

Jakarta tahun 2011-2012a

Lapangan

Usaha

Atas Dasar

Harga Berlaku

(Miliar Rupiah)

Atas Dasar Harga Konstan

2000

(Miliar Rupiah)

Laju

Tahun

2012

Sumber

2011 2012 2011 2012 Pertumbuhan (%)

Pertanian,

Peternakan,

Kehutanan dan

Perikanan

918.8 968.4 306.7 309.2 0.8 0.0

Pertambangan

dan Penggalian 4 934.4 5 182.1 991.1 982.3 -0.9 -0.0

Industri

Pengolahan 153 633.5 172 371.2 62 100.8 63 604.8 2.4 0.4

Listrik, gas dan

air bersih 9 588.0 10 244.2 2 677.0 2 797.3 4.5 0.0

Konstruksi 112 026.8 126 272.4 44 104.3 47 125.5 6.9 0.7

Perdagangan,

hotel dan restoran 204 474.1 228 042.6 92 345.1 99 005.7 7.2 1.6

Pengangkutan

dan komunikasi 101 102.3 114 228.5 53 233.3 59 509.4 11.8 1.5

Keuangan, real

estat dan jasa 271 632.3 305 617.6 117 190.3 123 461.0 5.4 1.5

Jasa-jasa 124 211.2 140 810.5 49 288.7 53 025.6 7.6 0.9

PDRB 982 521.4 1 103 737.6 422 237.2 449 820.8 6.5 6.5 aSumber : Badan Pusat Statistik DKI Jakarta,2012

Page 15: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

3

Pada tabel 2 menunjukkan bahwa secara keseluruhan lapangan usaha pada

sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada sektor lapangan

usaha dan laju pertumbuhan semakin meningkat. DKI Jakarta merupakan pusat

pertumbuhan bisnis restoran terbesar, yang memiliki kontribusi 24.6 persen dari

jumlah restoran di Indonesia. Selama tahun 2012, sektor perdagangan, hotel dan

restoran memberikan sumbangan terhadap total pertumbuhan Produk Domestik

Bruto (PDB) yaitu 1,5 persen (BPS 2012). Data Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan terjadi peningkatan jumlah

restoran pada tahun 2007-2011 (Tabel 3).

Tabel 3 Perkembangan usaha industri pariwisata bidang penyediaan makanan dan

minuman di DKI Jakarta (2007-2011)a

No Jenis

Usaha

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

1 Restoran 1779 2014 2215 2481 2779

2 Bar 526 586 600 646 717

3 Pusat Jajanan - 26 48 54 55

4 Kafetaria - - 1 7 19

Jumlah 2305 2626 2864 3188 3570 aSumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta,2012

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa pertumbuhan bisnis restoran di DKI

Jakarta yang menimbulkan persaingan antar restoran untuk mendapatkan dan

memenuhi kebutuhan konsumen. Selain itu, pertumbuhan bisnis restoran yang

cepat di DKI Jakarta menimbulkan persaingan yang terjadi semakin kompetitif

antar restoran. Munculnya berbagai jenis restoran di DKI Jakarta merupakan

reaksi dari beragamnya jenis makanan yang semakin banyak, seperti Italian,

Turkey, Chinese, Indonesian, Japanese, Arabian, Korean, dan lain-lain. Salah satu

jenis usaha restoran yang berpeluang untuk berkembang di DKI Jakarta saat ini

adalah restoran yang menyediakan menu tradisional Indonesia dengan tatanan

dekorasi restoran yang mewah. Pertumbuhan bisnis restoran, khususnya pada

restoran tradisional Indonesia dengan konsep mewah yang terdapat di Kota DKI

Jakarta semakin meningkat. Hal ini karena adanya pandangan baru dalam melihat

fungsi restoran yang tidak hanya untuk tempat makan tetapi juga sebagai tempat

yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan lain seperti rapat bisnis, tempat

untuk bersantai atau menghabiskan waktu luang. Selain itu, peningkatan pada

bisnis restoran di DKI Jakarta disebabkan tuntutan adanya pemenuhan kebutuhan

dan keinginan yang berkualitas dari segi makanan, tempat hingga pelayanan yang

diberikan oleh para pengusaha yang bergerak dibidang kuliner.

Setiap restoran berlomba untuk mencari konsumen yang banyak dan

mempertahankan konsumen tersebut. Setiap restoran dapat menciptakan konsep

dalam restoran tersebut agar dapat memuaskan harapan konsumen. Hal ini dapat

terlihat dari jumlah usaha bidang penyediaan makanan per Wilayah DKI Jakarta.

Peningkatan jumlah perkantoran dan pemukiman di DKI Jakarta memberikan

dampak yang besar terhadap peningkatan jumlah restoran di DKI Jakarta. Hal ini

dikarenakan DKI Jakarta memiliki pangsa pasar yang sangat potensial bagi para

Page 16: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

4

pengusaha dibidang jasa penyedia makanan dan minuman. Selain itu,

perkembangan restoran juga didasarkan pada peningkatan kebutuhan masyarakat.

Salah satu restoran tradisional Indonesia yang terdapat di DKI Jakarta

adalah Restoran Sate Khas Senayan (SKS). Restoran SKS merupakan salah satu

restoran yang memiliki konsep tradisional dengan menawarkan hidangan

Indonesia, khususnya hidangan tradisional Jawa dan Bali. Restoran SKS memiliki

banyak cabang. Pada penelitian ini, cabang yang akan dijadikan studi kasus adalah

Restoran SKS cabang Salemba. Restoran ini tidak hanya memberikan ciri khas

pada hidangan yang disajikan, namun berbagai fasilitas disediakan untuk

memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen yaitu smoking area, non smooking

area, toilet, vip room, free hot spot serta mushola. Hal ini disebabkan karena

tingginya persaingan pada restoran tradisional Indonesia di DKI Jakarta, membuat

manajemen Restoran SKS cabang Salemba memperhatikan kinerja yang

berorientasi pada konsumen untuk mengetahui perilaku konsumen khususnya

dalam proses keputusan pembelian di samping memperhatikan strategi

bersaingya.

Persaingan pada bisnis restoran tradisional Indonesia membuat Restoran

SKS perlu melakukan indentifikasi, monitoring serta menentukan strategi untuk

memenangkan persaingannya. Hal ini ditunjukan untuk memperoleh dan

mempertahankan kepuasan konsumen. Pemahaman tentang konsumen memiliki

arti penting karena semua kegiatan perusahaan ditujukan untuk memberikan

kepuasan kepada mereka, untuk itu pelaku usaha perlu memahami kebutuhan dan

keinginan konsumen agar mampu bersaing dengan kompetitor lain karena

keberadaan konsumen dinilai sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha.

Selain itu, kepuasan konsumen ini pada akhirnya akan menghasilkan keputusan

pembelian terhadap produk tersebut. Ukuran ini mampu memberikan gambaran

mengenai perbandingan seorang dalam memilih produk merek lain, terutama jika

didapati adanya perubahan pada merek tersebut baik menyangkut harga ataupun

atribut lain. Oleh sebab itu penelitian ini menganalisis tentang perilaku konsumen

dalam proses keputusan pembelian ysng nantinya guna mempertahankan,

meningkatkan pangsa pasar serta menetapkan berbagai kebijakan manajemen

Restoran SKS.

Perumusan Masalah

Restoran yang terdapat di DKI Jakarta memiliki variasi yang banyak, dari

restoran bercitarasa Indonesia hingga bercitarasa mancanegara. Hal itu

mengindikasikan bahwa kebutuhan masyarakat akan keberadaan restoran di DKI

Jakarta cukup diminati. Kondisi tersebut menciptakan persaingan yang semakin

meningkat antar restoran, yang dapat berupa persaingan dalam menarik perhatian

konsumen, mempertahankan dan merebut target pasar.

Wilayah Jakarta Pusat merupakan pusat dari perekonomian dan

pemerintahan Republik Indonesia membuat tingginya pertumbuhan penduduk di

DKI Jakarta. Hal ini , hal tersebut menjadi peluang yang sangat baik bagi usaha

jasa penyedia makanan, yaitu restoran. Selain itu, persaingan yang sangat

kompetitif tercipta di wilayah ini bagi para pengusaha yang bergerak di usaha

restoran, khusunya pada jenis restoran tradisional Indonesia. Wilayah Jakarta

Pusat, terdapat banyak restoran yang menyediakan hidangan tradisional Indonesia

Page 17: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

5

yang salah satunya adalah Restoran SKS. Konsisi ini memberikan dampak pada

persaingan antar pengusaha restoran dalam mendapatkan konsumen. Beberapa

restoran tradisional yang berada di Wilayah Jakarta Pusat antara lain:

Tabel 4 Restoran Tradisional di Wilayah Jakarta Pusat Tahun 2012a

Nama Restoran Alamat Happy Day Jl. Ir H. Juanda No. 19

Ayam Penyet Bu Wan Jl. Ir H. Juanda No. 5A

Riung Sari Jl. Ir H. Juanda N. 27

Resto Sunda Cabe Ulek Jl. Batu Tulis Raya No. 13 AB

Ikan Bakar Cianjur Jl. Batu Tulis Raya No. 39

Woku Blangan Jl. H. Agus Salim No. 19

Warung Desa Jl. H Agus Salim No. 55A

Gudeg Menteng Jl. H Agus Salim No. 64

Warung Ngalam Jl. KH. Wahid Hasyim

Kedai Tiga Nyonya Jl. KH. Wahid Hasyim

Gado-gado Boplo Jl. KH. Wahid Hasyim No. 57

Samarra Restaurant Jl. Kebon Sirih No. 77-79

Lara Djonggrang Jl. Cik Di Tiro No. 4

Bunga Rampai Jl. Cik Di Tiro No. 35

Tesate Jl. Sam Ratulangi No. 39

Lumbung Padi Jl. Johar No. 16

Bumbu Desa Jl. Cikini Raya No. 72

Warung Daun Jl. Cikini Raya

Chicken Story Jl. Cikini Raya No. 2-4

Harum Manis Jl. KH Mas Mansyur Kav 24, Tanah Abang sSumber : Data Restoran Tradisional di Wilayah Jakarta Pusat

Pada tabel 4 menunjukkan restoran dengan hidangan tradisional Indonesia

mulai banyak ditemui di DKI Jakarta, khususnya di Wilayah Jakarta Pusat.

Beragam restoran tradisional Indonesia di Wilayah Jakarta Pusat memberikan

konsep dan citarasa berbeda-beda yang ditawarkan adalah reaksi atas beragamnya

permintaan konsumen. Hal tersebut menyebabkan lingkungan kompetitif semakin

tinggi dalam persaingan merebut hati konsumen. Kondisi ini dapat menjadi

tantangan yang harus disingkapi dalam mempertahankan dan bahkan

meningkatkan pelanggan Restoran SKS. Implikasinya adalah Restoran SKS harus

mengetahui karakteristik konsumen dan memberikan pelayanan yang sesuai

dengan keinginan konsumen. Hal ini didasari untuk melihat kepuasan konsumen

dan proses keputusan dalam pembelian terhadap Restoran SKS.

Restoran SKS cabang Salemba adalah salah satu cabang dari Restoran

SKS yang beralamat di Jalan Salemba Raya No. 59. Restoran SKS cabang

Salemba dalam pengelolaannya menghadapi permasalahan dalam hal penjualan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajer restoran, penjualan yang telah

dilakukan Restoran SKS cabang Salemba saat ini belum sesuai dengan target

yang ditetapkan oleh owner. Dimana untuk per bulannya, pihak owner

menetapkan target omset penjualan sebesar Rp 2 500 000 000/bulan, namun pada

kenyataannya rata-rata omset penjualan Restoran SKS cabang Salemba

merupakan omset terendah dibanding dengan cabang yang terdapat di Wilayah

Jakarta Pusat. Omset yang dicapai pada Restoran SKS cabang Salemba saat ini

hanya mencapai Rp 2 000 000 000/bulan pada saat terjadi penurunan penjualan

Page 18: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

6

yang terjadi pada bulan tertentu. Hal ini terlihat dari penjualan Restoran SKS

cabang Salemba menunjukkan trend penjualan yang berfluktuatif.

0

4000

8000

12000

16000

Mei '1

3

Jun'1

3

Jul'1

3

Ausgust

'13

Sept'1

3

Okt'1

3

Nov'13

Dec'13

Bulan

Jum

lah

Pen

jual

an

East

Gambar 1 Tren Penjualan Restoran SKS Cab. Salemba Periode desember 2012

hingga Agustus 2013

Sumber : Manajemen Restoran Sate Khas Senayan cabang Salemba

Pada gambar 1 menunjukkan trend penjualan Restoran SKS cabang

Salemba pada periode Mei hingga Desember 2013 yang mengalami fluktuasi.

Rata-rata trend penjualan Retoran SKS cabang Salemba masih sekitar 12 463

porsi/bulan, hal ini masih dibawah harapan rata-rata target manajemen yaitu

sekitar 12 500 porsi/bulan. Dengan lokasi yang strategis yaitu berada di sentral

daerah, merupakan jalur yang menuju tol, selain itu disekitar Restoran SKS

cabang Salemba terdapat perkantoran, sekolah, rumah sakit dan kampus,

pertumbuhan pengunjung seharusnya terus meningkat dan mencapai target

pernjualan manajemen. Penurunan penjualan di Restoran SKS cabang Salemba

dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya dikarenakan ketidaktahuan

terhadap perilaku konsumen yang menyebabkan konsumen tidak puas terhadap

kinerja restoran. Penurunan penjualan jika dibiarkan dikhawatirkan akan

berdampak buruk terhadap pendapat dan peluang bagi pesaing untuk mendapatkan

konsumen dari Restoran SKS cabang Salemba. Oleh karena itu, diperlukan

analisis perilaku konsumen untuk melihat tingkat kepuasan konsumen terhadap

Restoran SKS cabang Salemba dengan melihat karakteristik dan tingkat kinerja

serta kepentingan.

Berdasarkan pemaparan di atas, permasalahan-permasalahan tersebut

dapat diatasi dengan meneliti perilaku konsumen yaitu mendapatkan informasi

dari konsumen Restoran SKS cabang Salemba mengenai keputusan pembelian

dan kepuasan konsumen terhadap produk dan pelayanan. Pemahaman kebutuhan

dan keinginan konsumen diharapkan dapat meningkatkan target penjualan dan

mampu bertahan dalam kondisi persaingan dengan cara menawarkan produk dan

pelayanan yang dimiliki oleh Restoran SKS cabang Salemba. Peningkatan

penjualan berkesinambungan dengan keberhasilan manajemen dalam menarik

konsumen.

Riset mengenai perilaku konsumen belum pernah dilakukan sehingga

belum diketahui sejauh mana penilaian konsumen terhadap Restoran SKS. Riset

penelitian tingkat kepuasan yang dilakukan diharapkan hasilnya dapat

memberikan feedback dalam menyusun strategi yang tepat dalam untuk

Page 19: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

7

meningkatkan kepuasan konsumen terutama pada faktor-faktor yang dianggap

penting oleh konsumen. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan pada

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana karakteristik konsumen Restoran SKS cabang Salemba ?

2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen di Restoran SKS cabang

Salemba?

3. Bagaimana tingkat penilaian terhadap tingkat kepentingan dan tingkat

kinerja Restoran SKS cabang Salemba?

Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Menganalisis proses keputusan pembelian konsumen di Restoran SKS

cabang Salemba.

2. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen di Restoran SKS cabang

Salemba.

3. Menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja Restoran SKS

cabang Salemba.

Manfaat Penelitian

1. Bagi pihak manajemen Restoran SKS, hasil penelitian ini diharapkan

memberikan masukan dan pertimbangan alternatif terbaik dalam

meningkatkan kinerja perusahaan serta mampu menghadapi persaingan

pada bisnis ini.

2. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat berguna untuk memberikan

wawasan, pengalaman serta informasi baru sekaigus sebagai wadah untuk

menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat diperkuliahan

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

masukan dan informasi mengenai strategi pemasaran restoran.

4. Bagi departemen agribisnis, penelitian ini diharapkan dapat sebagai

referensi pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

mengukur tingkat kepuasan konsumen dalam proses keputusan pembelian

tehadap suatu rumah makan. Selain itu, diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan literatur untuk penelitian selanjutnya.

Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini menitik beratkan pada pendekatan dari sisi

konsumen yang berfokus dalam menganalisa perilaku konsumen yang berfokus

pada atribut-atribut yang terdapat pada Restoran SKS cabang Salemba dan

penilaian sikap dan tingkat kepuasan konsumen terhadap Restoran SKS cabang

Salemba, serta memberikan rekomendasi kebijakan bagi Restoran SKS cabang

Salemba. Penelitian ini tidak membahas tentang pesaing dari Restoran Restoran

SKS.

Page 20: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

8

TINJAUAN PUSTAKA Restoran

Restoran merupakan usaha yang menyediakan makanan dan minuman

secara komersil serta memberikan pelayanan kepada konsumen yang datang untuk

menikmati hidangan ataupun sekedar untuk bersantai. Pengelolaan manajemen

pelayanan di restoran harus memiliki standart operasional pelayanan (SOP) dan

mutu pangan. Hal ini dilakukan agar tercipta kepuasan konsumen, seperti yang

telah dipahami berdasarkan pernyataan Marsum (2007).

Restoran memiliki banyak variasi jenis makanan yang disesuaikan dengan

tema dari restoran tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Torsina (2000) dalam

penelitian Dwita (2008), Judo (2011) bahwa terdapat 10 jenis restoran yaitu

Family Conventional, Specially Restaurants, Fast Food, Kafetaria, Coffe Shop,

Gourmet, Etnik, Snak Bar, Buffet, Drive in. Pemetaan jenis restoran yang

dijelaskan menghantarkan judul skripsi ini pada jenis restoran etnik. Restoran

etnik sendiri merupakan restoran yang menyajikan hidangan yang disesuaikan

dengan tema dari restoran tersebut, seperti Timur Tengah, Perancis, Italia,

Chinesse, Korea dan Indonesia (Jawa, Padang, Bali, Manado). Pengambilan jenis

restoran etnik, didasarkan pada jenis hidangan dan dekorasi Restoran SKS yang

mengacu pada hidangan tradisional Indonesia yang dikhususkan pada hidangan

Jawa dan Bali.

Konsumen

Konsumen adalah individu atau suatu kelompok yang memiliki keingingan

dalam melakukan pembelian barang atau jasa serta berpengaruh besar terhadap

kepuasan dalam memanfaatkan barang atau jasa tersebut. Selain itu, konsumen

merupakan salah satu bagian yang menjadi fokus utama dalam kegiatan

pemasaran. Hal ini menjadikan konsumen sebagai raja dalam pandangan para

pelaku usaha, seperti yang telah dipahami berdasarkan pernyataan Kotler (2000).

Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Proses keputusan pembelian adalah tahapan yang dilakukan oleh

konsumen dalam membeli suatu barang atau jasa untuk memanfaatkan barang

atau jasa yang sesuai dengan keinginan. Tahapan tersebut merupakan cara

konsumen dalam melakukan pengenalan, pemilihan dan pembelian dari barang

atau jasa yang diinginkan. Proses keputusan ini didasarkan pada penyataan yang

dikemukakan oleh Engel et al (1994). Penyataan tersebut diadaptasikan kedalam

penelitian yang telah dilakukan oleh Judo (2011), Dwita (2008), Arisman (2007),

Karina (2009), Hasan (2007), Egretta (2009), Norvi (2011) yang terdiri dari

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan

hasil.

Tingkat Kepuasan Konsumen

Tingkat kepuasan konsumen merupakan bagian akhir dari hasil pembelian

suatu barang atau jasa yang dilakukan oleh konsumen. Hal ini merupakan hasil

Page 21: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

9

dari pandangan konsumen antara kinerja yang dirasakan dengan harapan terhadap

performance perusahaan. Tingkat kepuasan konsumen juga memberikan adaptasi

kepada para pelaku usaha untuk memperbaiki kinerja atau mempertahankan

kinerja dari perusahaan, sehingga menjadi daya saing dan terciptanya harmonisasi

yang baik dengan harapan konsumen. Hal tersebut seperti yang telah dipahami

berdasarkan penyataan menurut Kotler dalam Rangkuti (2003).Penyataan tersebut

kemudian diadaptasi kedalam penelitian seperti yang dilakukan oleh Elysa (2011),

Artayati (2009), Dwita (2008), Judo (2011), Norvi (2011).

Model Analisis Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen

Untuk mengetahi mengenai keputusan pembelian dan kepuasan konsumen

perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan alat analisis yang mendukung

penelitian tersebut. Pada penelitian yang dilakukan oleh Judo (2011), Elysa

(2011), Dwita (2008), Alwiza (2011) menggunakan alat analisis deskriptif,

Importance Performance Analysis (IPA), dan Customer Satisfaction Index (CSI).

Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk mengolah

hasil data yang telah diperoleh melalui kuesioner. Hasil tersebut kemudian

disajikan dalam bentuk persentase yang menjelaskan faktor dominan dari setiap

variabel yang telah dianalisis. Hal ini dilakukan dengan mengelompokan hasil

jawaban yang sama. Berkaitan dengan analisis ini, maka akan diketahui

karakteristik dalam melakukan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen. Hal

ini diadaptasi dari penelitian

Berdasarkan hasil karakteristik yang ada dengan menggunakan analisis

deskriptif, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas

digunakan untuk melihat apakah variabel yang akan digunakan sebagai alat ukur

valid atau tidak valid pada saat pengujian dengan menggunakan analisis IPA.

Pengukuran analisis ini menggunakan software SPSS. Sedangkan untuk pengujian

reliabilitas digunakan untuk menunjukkan kekonsistenan suatu variabel dari

pengujian yang diteliti. Dengan pengujian ini maka variabel-variabel yang akan

diteliti

Analisis Importance Performance Analysis (IPA) adalah alat analisis yang

digunakan untuk melihat persepsi konsumen tentang kepentingan dan kinerja dari

perusahaan yang akan diteliti dengan menggunakan kuesioner. Hasil yang didapat

dari kuesioner tersebut diratakan dan disederhanakan, lalu diterjemahkan ke

dalam diagram kartesius untuk melihat hasil yang digunakan untuk memperbaiki

atau mempertahankan performance perusahaan tersebut.

Analisis Customer Satisfaction Index (CSI) merupakan alat analisis yang

digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh

berdasarkan variabel yang telah ditentukan. Hasil penilaian dari pengukuran ini

didasarkan pada rata-rata dari jawaban yang telah disesuaikan dengan penyebaran

kuesioner sesuai dengan kriteria nilai indeks yang telah ditentukan.

Berbeda dengan Arisman (2008), Rina (2012), Nanang (2010) dalam

menentukan kepuasan konsumen menggunakan analisis Structural Equation

Model (SEM). Analisis SEM merupakan analisis multivariate yang digunakan

untuk menentukan kevalidan suatu model dan mengidentifikasi hubungan serta

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kosumen.

Page 22: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

10

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Pemahaman terhadap pengetahuan yang berhubungan dengan topik sangat

diperlukan diperlukan. Pemahaman tersebut dapat dipelajari dari sumber bacaan

dan penelitian sebelumnya. Hal tersebut digunakan untuk menunjang dalam

penulisan penelitian ini. Adapun kerangka pemikiran teoritis, akan dijelaskan

sebagai berikut.

Perilaku Konsumen

Konsumen merupakan suatu individu atau kelompok yang melakukan

transaksi dalam pembelian suatu barang atau jasa terhadap penjual. Konsumen

juga memiliki pengaruh yang besar terhadap daya saing suatu produk. Hal ini

didasari pada perilaku konsumen terhadap keinginan dari suatu produk di suatu

perusahaan. Selain itu, perilaku konsumen juga diperlukan untuk mengetahui

tingkat kepuasan konsumen dari suatu barang. Hal tersebut memiliki pengaruh

yang besar terhadap kelangsungan suatu bisnis.

Berdasarkan pemahaman dari Engel et al (1994) adalah kegiatan yang

dilakukan dalam mengonsumsi suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya

dengan mengalami proses keputusan pembelian. Kegiatan tersebut harus dipahami

oleh pelaku bisnis, karena dalam perilaku konsumen terdapat beberapa faktor

untuk menciptakan suatu proses keputusan pembelian. Pelaku usaha harus melihat

peluang dalam pemasaran produk tersebut. Hal ini dapat membantu pelaku usaha

mengembangkan atau memperbaiki usahanya.

Selain mempengaruhi proses keputusan pembelian, adanya perilaku

konsumen menjadikan dasar dalam membangun nilai unggul suatu produk dengan

melakukan proses pemasaran yang dipengaruhi oleh pengambilan keputusan

terhadap strategi pemasaran dengan melihat beberapa aspek dari rancangan

strategi pemasaran tersebut yaitu product mix, price mix, place mix, dan

promotion mix. Namun, untuk pemasaran terhadap jasa terdapat tiga indikator

tambahan yaitu people mix, process mix dan physical evidence mix.

a. Product mix (Produk)

Produk merupakan bentuk fisik dari suatu barang atau jasa yang akan

dipasarkan dalam memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan terhadap

konsumen. Produk yang dipasarkan harus memiliki nilai daya saing yang tinggi

untuk menciptakan nilai unggul dalam produk tersebut. Hal ini didasari pada

kualitas dan kuantitas produk, pelayanan yang diberikan, keragaman produk serta

manfaat yang diberikan dengan adanya produk tersebut terhadap konsumen.

b. Price mix (Harga)

Harga merupakan suatu nominal yang digunakan dalam transaksi

penjualan suatu produk untuk mendapatkannya. Penetapan harga bersifat tentative

yang disesuaikan dengan keinginan konsumen terhadap produk itu. Penurunan

harga biasanya dilakukan dengan sistem diskon (potongan harga). Hal ini

dipahami dari pernyataan Kotler (2000).

Page 23: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

11

c. Promotion mix (Promosi)

Promosi merupakan suatu tindakan persuasif yang digunakan dalam

memasarkan suatu produk. Promosi biasanya dilakukan dengan beberapa cara

yaitu dengan direct selling, personal selling atau dengan publisitas yang biasanya

menggunakan media elektronik, cetak ataupun media internet. Hal ini dilakukan

untuk meningkatkan nilai jual dari produk tersebut.

d. Place mix (Tempat/Distribusi)

Makna dari Place adalah saluran distribusi yang digunakan untuk

menjual/memasarkan suatu produk. Penyaluran distribusi harus dipertimbangkan

dan dipilih sesuai dengan segmen dan target pasar produk tersebut. Pertimbangan

tersebut dimaksudkan untuk melihat potensi dari tempat yang didasari pada

perilaku konsumen dalam lingkungan tersebut, sehingga pemasaran yang

dilakukan tepat sasaran dan mendatangkan keuntungan bagi pelaku usaha..

e. People mix (Partisipant)

Makna dari people dalam pengertian ini adalah seluruh manusia yang

melakukan proses pelayanan baik secara langsung atau tidak langsung dalam

proses pembelian terhadap jasa. Penguasaan dalam melayani mempengaruhi

persepsi pembeli terhadap pelayanan jasa yang diberikan. Bagian yang termasuk

dalam people adalah karyawan perusahaan jasa, konsumen.

f. Process mix

Proses merupakan alur kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk

menyampaikan jasa dengan memberikan sistem penyajian. Aktivitas ini juga

dilakukan oleh seluruh karyawan dari perusahaan jasa dalam memberikan

pelayanan terhadap konsumen sehingga karyawan mendapatkan feedback yang

baik dari konsumen dengan adanya kepuasan yang tercipta.

g. Physical Evidence mix (Fasilitas Fisik)

Makna dari bentuk fisik adalah pandangan yang tercipta dari konsumen

terhadap sebuah penataan secara jelas terlihat terhadap restoran jasa tersebut. Hal

ini dilakukan agar menciptakan sebuat brand image dan kenyaman dari Restoran

SKS oleh para pelanggan/konsumen yang datang.

Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang mengacu

kepada putusan dalam membeli suatu barang/jasa yang dipengaruhi oleh perilaku

konsumen. Proses pengambilan keputusan memiliki tujuan untuk mengetahui

dalam penentuan jenis produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

konsumen, tempat pembelian, jumlah pembelian. Proses pengambilan keputusan

ini terdiri atas lima tahap lima tahapan proses keputusan konsumen yaitu

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan

evaluasi hasil yang disajikan dalam alur proses pembelian pada Gambar 2

Gambar 2 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Sumber : Sumber: Engel et al (1994)

Pengenalan

Kebutuhan

Pencarian

Informasi

Evaluasi

Alternatif Pembelian

Pasca

Pembelian

Page 24: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

12

Pada Gambar diatas diketahui tentang proses tahapan proses pengambilan

keputusan. Dalam gambar tersebut diketahui alur dari tahapan di awali dengan

pengenalan Produk. Tahapan ini merupakan tahap permulaan yang digunakan

untuk mengetahui produk yang sesuai dengan keinginan serta kebutuhan

konsumen yang akan melakukan proses pembelian. Selain itu, pengenalan produk

disesuaikan dengan batas kemampuan konsumen dalam membeli barang/jasa

tersebut. Tahapan berikutnya adalah pencarian informasi. Pencarian yang

dilakukan dapat bersifat internal dengan melibatkan perolehan kembali

pengetahuan dari ingatan untuk mendapatkan barang/jasa yang disesuaikan

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut. Namun, hal ini tidak dapat

dilakukan jika konsumen memiliki berbagai pilihan. Dalam kondisi yang seperti

ini, media yang bersifat internal seperti ingatan tidak mencukupi dalam

melakukan proses pengambilan keputusan untuk mencapai kepuasan, maka

konsumen mencari informasi yang bersifat eksternal yaitu melalui media teman,

keluarga ataupun media internet. Informasi yang dicari terkait dengan keunggulan

dan kekurangan dari pembanding. Setelah informasi diperoleh, konsumen akan

memilih yang dilakukan dengan cari mengevaluasi terhadap alternatif pilihan

yang ada. Pemilihan alternatif dilakukan dengan menggunakan dimensi atribut

yang disebut dengan kriteria evaluasi yaitu harga, merk dan hal-hal yang bersifat

hedonic (prestize). Setelah dilakukan evalusi terhadap berbagai alternatif pilihan,

maka konsumen melakukan proses pembelian yang sesuai dengan keinginan,

kebutuhan dan batas kemampuan yang dimiliki oleh konsumen. Tahapan yang

terakhir adalah hasil atau pasca pembelian. Tahapan ini merupakan

pengevaluasian kembali terhadap barang yang telah dibeli serta mengukuhkan

tentang kepuasan yang didapat dari barang/jasa. Dengan terciptanya kepuasan

konsumen mempengaruhi loyalitas terhadap barang/jasa yang telah dibeli,

sehingga untuk waktu yang akan datang akan ada pembelian berulang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Proses keputusan membeli setiap konsumen berbeda dan bervariasi.

Terjadinya pencapaian keputusan pembelian tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhi hal tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian tersebut yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses

psikologi.

1. Pengaruh Lingkungan Pengaruh lingkungan memiliki peranan yang cukup besar terhadap

perilaku konsumen. Dalam pengaruh lingkungan mencakup beberapa faktor yaitu

budaya yang merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling kuat. Oleh karena

itu dengan adanya pergeseran budaya, hal ini mempengaruhi keinginan dan

perilaku konsumen. Selain itu, faktor dalam pengaruh lingkungan adalah kelas

sosial yaitu mengacu pada pengelompokan orang yang sama dalam perilaku

mereka berdasarkan posisi ekonomi mereka didalam pasar untuk menunjukkan

preferensi atas produk dan merk. Terdapat pengaruh pribadi, keluarga dan situasi

yang juga terdapat dalam pengaruh lingkungan yang mempengaruhi keputusan

pembelian.

2. Perbedaan Individu Perbedaan individu merupakan hal dasar yang mempengaruhi proses

keputusan dalam pembelian. Perbedaan individu memiliki lima faktor yaitu

Page 25: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

13

sumber daya konsumen, terkait dengan sumberdaya ekonomi yang membuat

persepsi konsumen dalam menggunakan waktu dan uang untuk memberi

barang/jasa. Adanya kebutuhan, menimbulkan suatu motivasi seseorang dalam

mendapatkan hal yang kosnumen inginkan dan butuhkan, selain itu pada tingkat

relevansi dalam tindak pembelian dibutuhkan faktor keterlibatan. Pengetahuan

konsumen mencakup informasi seperti ketersediaan dan karakteritik produk dan

jasa. Informasi yang diperoleh konsumen mengenai produk akan sangat

mempengaruhi keputusan pembelian. Sikap, kepribadian, gaya hidup dan

demografi merupakan faktor-faktor yang termasuk dalam perbedaan individu

dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Proses Psikologi Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada proses

psikologi yaitu pemrosesan informasi, pembelajaran serta perubahan sikap

perilaku. Keberhasilan dalam mempengaruhi proses psikologi konsumen

merupakan salah satu keterampilan berharga yang dimiliki pemasar.

Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan sikap dan perasaan yang dirasakan oleh

konsumen atas barang/jasa yang telah mereka peroleh dalam proses pembelian.

Hal ini dipengaruhi dengan persepsi dan harapan dari konsumen terkait dengan

barang/jasa yang didapat. Kepuasan konsumen terhadap suatu barang/jasa

merupakan hal yang positif yang harus diciptakan oleh penguasaha. Dengan

adanya kepuasan konsumen tercipta suatu pemasaran secara tidak langsung

dengan memberikan informasi terhadap kepuasan yang didapat kepada orang lain,

selain itu terciptanya loyalitas yang menjadi pertimbangan utama ketika membeli

barang/jasa yang lain. Kepuasan konsumen didasari pada kualitas produk, kualitas

pelayanan, harga dari produk tersebut.

Dengan demikian, kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana

keinginan, harapan dan kebutuhan kosnumen tersebut terpenuhi yang dihasilkan

dengan pengukuran yang dilakukan oleh konsumen terhadap kinerja yang

dilakukan oleh perusahaan tersebut. Kinerja yang dimaksud adalah tingkat

pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan dalam

menyeimbangkan kepentingan konsumen agar terciptanya kepuasan konsumen

yang diinginkan. Sedangkan kepentingan konsumen adalah tingkat pengharapan

konsumen terhadap pelaksanaan yang dilakukan oleh perusahaan dalam

mempengaruhi rasa puas dari suatu produk/pelayanan yang dinilai secara berbeda-

beda oleh konsumen tersebut.

Dalam hal ini, pengukuran kepuasan konsumen itu sendiri dapat

dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yang dipahami dari pernyataan

Philip Kotler (2000) yang dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sistem keluhan

dan saran, Gosht Shopping, Lost Customer Analysis dan Survei Kepuasan

Pelanggan.

Pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan sistem keluhan dan

saran adalah sebuah cara yang difokuskan pada pelanggan untuk mempermudah

dalam memberikan saran, pendapat dan keluhan yang dirasakan. Namun, media

ini cenderung pasif, karena tidak ada feedback secara langsung dalam

penyampaian keluahan tersebut. Selain itu, tidak semua konsumen menyampaikan

Page 26: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

14

keluhannya. Ketidak efektifan dalam pengukuran juga dirasa dengan metode

pengukuran analisis pelanggan yang beralih atau yang sering disebut lost

customer analysis karena perusahaan berusaha menghubungi kembali para

konsumen yang telah berhenti dan beralih ke perusahaan lain. Hal tersebut

dianggap kurang efektif karena sulitnya mengidentifikasi konsumen tersebut

untuk bersedia memberikan evaluasi terhadap kinerja perusahaan.

Pengukuran kepuasan konsumen dengan menggunakan konsumen

bayangan atau yang sering dikatakan dengan gosht shopping adalah metode yang

dilakukan untuk mengetahui kinerja yang dilakukan oleh perusahaan dengan

memperkejakan seseorang sebagai pembeli misterius. Setelah pengujian

dilakukan, hasil yang didapat kemudian dilaporkan kepada manajer perusahaan

tersebut. Hasil pengujian biasanya terkait dengan kelemahan dan kelebihan

perusahaan dan pesaing. Sedangkan metode yang paling sering digunakan dan

dianggap efektif adalah dengan menggunakan metode survei kepuasan pelanggan

karena dengan metode ini perusahaan dapat menciptakan komunikasi dua arah

dan menunjukkan perhatiannya kepada konsumen. Hal ini dilakukan dengan

mencari informasi tentang keinginan dan kinerja yang diinginkan oleh konsumen

terhadap perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan dua cara

yaitu directly reported satisfaction dan derived satisfaction. Konsep yang

dilakukan dalam mengukur kepuasan konsumen dipenelitian ini yaitu

menggunakan metode survei kepuasan pelanggan. Hal ini dipahami dikarenakan

keefektifan yang dilakukan dengan terciptanya komunikasi dua arah terhadap

konsumen. Sedangkan dalam mengukur kinerja, penelitian ini menggunakan cara

derived satisfaction. Pemahaman ini tercipta berdasarkan konsep dari Sumarwan

dkk (2011) yang menyatakan pengukuran ini berlandaskan dua hal utama yaitu

ekpektasi dari konsumen terhadap kinerja yang diciptakan oleh perusahaan

tersebut.

Operasional Kepuasan Konsumen

Operasional kepuasan konsumen adalah bentuk dari proses

penyelenggaraan persepsi konsumen terhadap keunggulan dari produk suatu

perusahaan. Salah satu cara utama perusahaan memberikan suatu ciri dan persepsi

yang baik kepada konsumen dengan meningkatkan kualitas jasa. Kualitas jasa

merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha mencapai keunggulan

bersaing yang sangat tergantung dari kemampuan penyedia jasa untuk memenuhi

keinginan konsumennya secara konsisten. Hal ini digunakan untuk menentukan

kepuasan konsumen. Penentu kualitas jasa terbagi menjadi lima yaitu Tangibles,

Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Hal tersebut seperti yang

dikatakan oleh Lupiyoadi (2004). Penentu mutu jasa tersebut menjadi tolak ukur

yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja pelayanan perusahaan

terhadap kepentingan konsumen.

Page 27: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

15

Kerangka Pemikiran Operasional

Kehidupan masyarakat di ibukota DKI Jakarta, khususnya di Wilayah

Jakarta Pusat semakin berkembang. Hal tersebut mempengaruhi perubahan

gaya hidup yang membawa pergeseran dalam kehidupan sosial ekonomi.

Perubahan tersebut juga menyebabkan perubahan pola makan dan cara

penyajian makanan dengan cepat dan siap saji serta mempengaruhi tuntutan

dalam pemenuhan kebutuhan pangan dengan kualitas maupun kuantitas yang

lebih baik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat Jakarta mulai

membutuhkan pemenuhan kebutuhan makan di luar rumah. Salah satu jasa

penyedia makanan jadi di DKI Jakarta yang saat ini telah berkembang adalah

restoran.

Perkembangan bisnis restoran di Wilayah Jakarta Pusat yang terus

meningkat mengakibatkan semakin tingginya persaingan restoran di Wilayah

Jakarta Pusat dalam mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Tingginya

persaingan antar restoran khususnya restoran tradisional di Wilayah Jakarta

Pusat, menuntut restoran untuk melakukan melakukan suatu usaha dalam

mempertahanan keberadaan restoran itu sendiri. Perusahaan harus mengetahui

sejauh mana atribut-atribut perusahaan memiliki kinerja yang dapat membuat

pelanggan puas dan pada akhirnya melakukan pembelian ulang secara berkala.

Penelitian ini dilakukan di Restoran Sate Khas Senayan (SKS) cabang

Salemba dengan terlebih dahulu menganalisis kepuasan konsumen melalui

dimensi kualitas produk jasa, sehingga diperoleh 18 atribut berdasarkan hasil

diskusi dengan pihak manager Restoran SKS cabang Salemba. Setelah itu,

atribut-atribut tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa puas konsumen

terhadap produk dan pelayanan Restoran SKS cabang Salemba.

Restoran SKS merupakan restoran yang menyajikan hidangan

tradisional Indonesia dengan beragam menu. Restoran SKS memandang

pentingnya mengetahui karakteristik konsumen Restoran SKS khususnya pada

cabang Salemba, proses keputusan pembelian terhadap produk Restoran SKS.

Hal ini terasa perlu diketahui dengan adanya ketidakstabilan trend penjualan

pada restoran ini menurut manajer Restoran SKS cabang Salemba dengan rata-

rata trend penjualan Restoran SKS cabang Salemba masih sekitar 12 463

porsi/bulan yang diketahui pada trend penjualan Bulan Mei hingga Desember

2013 yang masih dibawah harapan rata-rata target manajemen yaitu sekitar 12

500 porsi/bulan. Hal ini dikarenakan banyaknya kompetitor dengan beberapa

dan tingkat kepuasan yang dirasa oleh para konsumen. Dengan demikian

kepuasan responden terhadap Restoran SKS dan implikasi manajerial untuk

Restoran SKS diteliti untuk melihat kelemahan dan kelebihan pada Restoran

SKS cabang Salemba. Selain itu, hal ini dilakukan agar dapat terus bersaing

dan menjadi restoran yang kompetitor di pasar.

Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis

Importance Performance Analysis (IPA) serta Customer Satisfaction Index

(CSI). Analisis deskriptif dalam penelitian ini dapat menjelaskan karakteristik

konsumen yang berguna untuk mengetahui segmen dan target pasar dari

Restoran Sate Khas Senayan cabang Salemba. Metode IPA berguna untuk

mengetahui tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut produk. Metode CSI

berguna untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh

Page 28: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

16

dengan pendekatan penilaian kinerja dan kepentingan dari konsumen. Untuk

lebih jelasnya kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Kerangka Pemikiran Operasional

Persaingan antar restoran tradisional

Perkembangan Kondisi Ekonomi :

1. Terjadinya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi

2. Aktivitas diluar rumah meningkat

3. Pertumbuhan Restoran di DKI khususnya Jakarta Pusat yang semakin

meningkat

Kebutuhan Pengetahuan Tentang Perilaku Konsumen

Analisis Deskriptif

Restoran SKS Cabang Salemba

1. Trend penjualan restoran yang belum stabil

2. Adanya keluhan konsumen

Proses Keputusan Pembelian :

1. Pengenalan Kebutuhan

2. Pencarian Informasi

3. Evaluasi Alternatif

4. Pembelian

5. Pasca Pembelian

IPA dan CSI

1. Kepentingan dan

Kinerja Atribut

Restoran SKS Cabang

Salemba

2. Kepuasan Konsumen

Implikasi Manajerial Pemasaran Restoran SKS Cabang Salemba

Karakteristik Konsumen :

1. Usia

2. Jenis Kelamin

3. Status

4. Pendidikan

5. Pekerjaan

6. Pendapatan

Page 29: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

17

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Restoran SKS cabang Salemba yang

berlokasi di Jalan Salemba Raya No. 59, Jakarta. Penentuan lokasi penelitian

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Restoran SKS

cabang Salemba adalah salah satu restoran tradisional yang ada ditengah ketatnya

persaingan bisnis restoran khususnya restoran bertema tradisional. Selain itu hal

ini, cabang salemba adalah salah satu cabang dari Restoran Sate Khas Senayan

yang memiliki masalah penjualan yang fluktuatif dan cenderung menurun

dibanding dengan beberapa cabang dari Restoran SKS yang lain di Wilayah

Jakarta Pusat. Dengan demikian restoran ini perlu melakukan studi mengenai

perilaku konsumen dalam menghadapi persaingan guna menarik,

mempertahankan, dan merebut target pasar. Pengambilan data untuk keperluan

penelitian dilakukan pada Bulan November – Desember 2013.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

sekunder. Dalam penelitian ini yang tergolong dengan data primer berasal dari

survei, pengamatan di Restoran SKS cabang Salemba , penyebaran kuesioner

kepada konsumen Restoran SKS. Jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah

pertanyaan berstruktur, yang meliputi :

1. Data karakteristik contoh (jenis kelamin, umur, pendapatan) dan karakteristik

sosial ekonomi keluarga (status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan,

dan pendapatan).

2. Data sikap, preferensi, dan proses pengambilan keputusan pembelian di

Restoran Sate Khas Senayan yang diperoleh dengan memberikan pertanyaan

terbuka dan tertutup kepada responden.

Sementara yang tergolong data sekunder adalah literatur dan data lain yang

berkaitan dengan topik penelitian ini yang diperoleh dari wawancara langsung

terhadap manajer Restoran SKS cabang Salemba, Badan Pusat Statistik (BPS),

Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dengan melihat website

serta mendatangi pusat informasi tersebut. Selain itu melihat beberapa literatur

dari penelitian-penelitian sebelumnya yang terdapat di perpustakaan Layanan

Sumberdaya Informasi (LSI) IPB, beberapa buku yang berkaitan dengan topik

penelitian ini, media internet dan dari sumber lainnya.

Metode Pengambilan Sampel

Sampel merupakan sebagian dari pengamatan yang dipilih dari populasi

dengan menggunaan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili

populasinya. Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan

teknik convenience sampling, merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti

tidak memiliki pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja dengan

Page 30: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

18

merumuskan kriteria-kriteria yang digunakan sebagai acuan penarikan sampel.

Kriteria konsumen yang dijadikan responden adalah sebagai berikut :

1. Konsumen pernah melakukan pembelian di Restoran SKS cabang Salemba

2. Konsumen dinilai cukup diwawancarai dan mengisi kuesioner (17 Tahun ke

atas)

3. Konsumen bersedia diwawancarai dan mengisi kuesioner yang disediakan

4. Dalam satu rombongan, hanya satu orang yang menjadi responden dalam

penelitian agar tidak saling mempengaruhi dalam menjawab kuesioner.

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dalam perhitungan dari

total pengunjung yang didapat dari data rata-rata pengunjung yang diberikan oleh

manajer dari restoran yang datang ke Restoran SKS dalam periode satu bulan

dengan perhitungan sebagai berikut :

Hari Kerja = 300 x 5 hari = 1.500 orang

Hari Libur = 400 x 2 hari = 800 orang +

Total Pengunjung per minggu = 2.300 orang

Total Pengunjung dalam satu bulan

= 2.300 orang x 4 minggu = 9.200 orang (sumber : laporan data pengunjung, manajer, 2013)

Kemudian hasil tersebut dimasukkan ke dalam metode Slovin. Metode

slovin digunakan untuk mencari sampel yang berasal dari populasi. Rumusan

tersebut yaitu :

Keterangan : n : Ukuran Sampel (responden)

N : Ukuran populasi Restoran SKS cabang Salemba

e : Kesalahan dalam pengambilan sampel yang ditatpkan 10 %

n = N = 9.200

(1+Ne2) 1+ (9.200(0,1)

2)

= 98,92 ekuivalen dengan 100

Hasil perhitungan berdasarkan rumus Slovin diperoleh jumlah responden

sebanyak 98,92 orang. Namun, untuk kemudahan di dalam pengolahan data, maka

jumlah responden dibulatkan menjadi 100 orang. Hal ini didasarkan pada

pengambilan sample secara convenience sampling. Jumlah tersebut dinilai telah

mampu mewakili keseluruhan konsumen yang berkunjung ke Restoran SKS

cabang Salemba , serta pertimbangan kemampun peneliti dalam pengambilan data

di lokasi penelitian, terkait dengan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.

Penggunakan metode Slovin dalam pengambilan responden dikarenakan

dengan metode Slovin dapat menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya

yang akurat, dan dapat menghemat biaya penelitian secara efektif. Sampel yang

terlalu kecil dapat menyebabkan penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi

populasi yang sesungguhnya. Sebaliknya, sampel yang terlalu besar dapat

mengakibatkan pemborosan biaya penelitian.

Page 31: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

19

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data diperlukan dalam penelitian akan dikumpulkan

dengan metode survei kepuasan pelanggan. Instrumen utama yang digunakan

dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden

Restoran SKS cabang Salemba. Jenis kuesioner tersebut berupa pertanyaan

berstruktur. Menurut Nazir (2003), pertanyaan berstruktur adalah pertanyaan yang

dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban

kepada beberapa alternatif saja atau kepada satu jawaban saja. Pertanyaan

terstruktur dalam kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan

terbuka. Pertanyaan tertutup berupa pertanyaan yang alternative jawabannya

sudah tersedia. Sedangkan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang

memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab.

Paket kuesioner terbagi ke dalam empat bagian, bagian pertama

merupakan screening yang bertujuan menjaring konsumen, bagian kedua adalah

pertanyaan mengenai karakteristk umum konsumen, bagian ketiga pertanyaan

mengenai proses dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen dan bagian keempat mengenai tingkat kinerja dan tingkat kepentingan.

Responden yang digunakan adalah responden yang sesuai dengan kriteria

pada penarikan sampel. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari kerja yaitu

Senin sampai dengan Jumat dan hari libur yaitu Sabtu, Minggu, dan hari libur

Nasional. Waktu penyebaran kuesioner adalah pukul 10.30 - 22.00 WIB.

Pemilihan waktu tersebut dimaksudkan agar data yang diambil dapat mewakili

konsumen. Dengan demikian, hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat

mewakili seluruh populasi di Restoran SKS cabang Salemba.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Analisis Deskriptif, Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Satisfaction Index (CSI). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat

bantu software komputer Microsoft Excel dan SPSS 16,0 for Windows untuk

analisis Importance Performance Analysis (IPA). Berikut ini akan dijelaskan

mengenai metode-metode analisis data tersebut.

Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan instrument.

Setelah semua nilai berkorelasi untuk setiap pertanyaan diperoleh, kemudian nilai-

nilai tersebut dibandingkan dengan nilai tabel kritik, jika nilai korelasi dari setiap

pertanyaan lebih besar dari nilai tabel kritik, maka pertanyaan tersebut valid.

Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.

Dalam menyusun kuesioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan,

untuk menentukannya, sebelumnya harus jelas variabel apa yang diukur.

Page 32: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

20

Keterangan :

N :Jumlah Subjek (responden)

Σ X :Jumlah x (skor butir)

Σ X2 :Jumlah skor butir kuadrat

Σ Y :Jumlah Y (skor faktor)

Σ Y2 :Jumlah skor faktor kuadrat

Σ XY :Jumlah perkalian x & y

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam

hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden

yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Uji reliabilitas ini dapat

dilakukan pada saat sebelum penelitian, untuk mengetahui apakah instrumen

pengumpulan data tersebut sudah reliable (dapat diandalkan) atau belum,

sehingga akan diperoleh atribut yang valid dan konsisten. Pengukuran realibilitas

yang terjadi diukur dianggap reliable jika nilai dari Cronbach Alpha memiliki

nilai lebih besar dari 0.6.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menurut Nazir (1999) merupakan suatu metode dalam

meneliti sekelompok manusia, objek suatu kondisi, suatu pemikiran ataupun suatu

peristiwa pada masa sekarang. Analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji

karakteristik konsumen yang mengkonsumsi produk makanan di Restoran SKS

cabang Salemba dan menganalisis tahapan proses keputusan pembelian serta

memberikan gambaran mengenai persepsi konsumen terhadap berbagai restoran

tradisional di Wilayah Jakarta Pusat yang paling baik dibandingkan dengan

restoran tradisional lainnya. Analisis deskriptif juga memiliki tujuan untuk

membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Karakteristik konsumen yang dianalisis meliputi jenis kelamin, usia, status

perkawinan, pekerjaan, pendidikan, pendapatan. Data tentang karakteristik

konsumen dan proses keputusan pembelian diperoleh melalui kuesioner. Data-

data tersebut dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel.

Data yang telah dikelompokkan ke dalam tabel selanjutnya dipersentasekan

berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari data yang didapatkan

merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti.

Important Performance Analysis (IPA)

Menurut Simamora (2001) Important Performance Analysis (IPA)

merupakan suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengukur atribut dan

tingkat kepentingandan tingkat kinerja. Penilaian tingkat kinerja yang dapat

mempengaruhi kepuasan konsumen akan diwakili oleh huruf X, sedangkan untuk

Page 33: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

21

penilaian tingkat kepentingan diwakili oleh huruf Y. Metode Important

Performance Analysis (IPA) pertama kali diperkenalkan oleh Martilla dan James

pada tahun 1977.

Penggunaan metode Important Performance Analysis (IPA) dalam

penelitian ini dimaksudkan mengetahui seberapa besar pelanggan merasa puas

terhadap kinerja perusahaan dan seberapa besar pihak manajemen restoran

memahami apa yang diinginkan pelanggan terhadap jasa yang mereka berikan,

sehingga dapat digunakan oleh manajemen Restoran SKS cabang Salemba dalam

memperbaiki atau meningkatkan mutu dari Restoran SKS cabang salemba yang

dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan. Analisis ini tidak menjelaskan

hubungan antar atribut, sehingga tidak bisa dijelaskan apakah atribut yang satu

berpengaruh terhadap atribut yang lain atau tidak. Penentuan prioritas perbaikan

kinerja hanya ditentukan oleh nilai relatif, yaitu nilai rata-rata tingkat kepentingan

dan kepuasan, belum mempertimbangkan sumberdaya dan kemampuan

perusahaan untuk melakukan perbaikan kinerja tersebut.

Untuk menginterpretasikan bagaimana suatu variabel atribut dinilai oleh

keseluruhan responden menurut tingkat kepentingan dan tingkat kinerja,

dibutuhkan suatu rentang skala numerik. Menurut Simamora (2001) perlu dicari

terlebih dahulu rentang skala (RS) yang diperoleh dengan rumus :

RS = (m-n)/b

= (5-1)/5

= 0,8

Keterangan:

m = bobot tertinggi yang mungkin

n = bobot terendah yang mungkin

b = jumlah kelas

Dengan rentang skala sebesar 0,8 untuk skala lima peringkat, dimana skor

terendah 1 dan tertinggi 5, maka skala linier numerik yang disajikan dapat terlihat

pada Tabel 5.

Tabel 5 Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

Tingkat Kinerja (X) Tingkat Kepentingan Skor

Tidak Baik Tidak Penting 1 - 1,8

Kurang Baik Kurang Penting 1,8 – 2,6

Cukup Baik Cukup Penting 2,6 – 3,4

Baik Penting 3,4 – 4,2

Sangat Baik Sangat Penting 4,2 – 5,0

Total penilaian tingkat kinerja dan kepentingan diperoleh dengan cara

menjumlahkan skor penilaian yang diberikan konsumen. Hasil perhitungan akan

digambarkan dalam diagram kartisius. Masing-masing atribut diposisikan dalam

diagram tersebut berdasarkan skor rata-rata, dimana skor rata-rata penilaian

Page 34: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

22

kinerja (X) menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan posisi

atribut pada sumbu Y ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan (Y).

Adapun rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

X = Skor rata-rata tingkat kepuasan

Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan

N = Jumlah responden

Diagram kartesius merupakan ruang yang dibagi atas empat bagian dan

dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (a,b).

Titik tersebut diperoleh dari rumus :

Keterangan :

a = Batas sumbu X (tingkat kinerja)

b = Batas sumbu Y (tingkat kepentingan)

k = Banyaknya atribut yang diteliti

Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi

menjadi empat bagian ke dalam diagram kartesius seperti pada Gambar 4.

Gambar 4 Diagram Kartesius

Berdasarkan diagram tersebut, maka Restoran SKS dapat merumuskan

strategi yang dapat dilakukan terkait dengan posisi masing-masing atribut pada

keempat kuadrat tersebut yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kuadran I (Prioritas Utama)

Menunjukkan posisi beberapa atribut dari produk restoran yang tingkat

kepentingan tinggi dan tingkat kepuasannya masih rendah. Hal ini menerangkan

Page 35: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

23

jika manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan. Sehingga

mengecewakan atau tidak puas.

2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Menunjukkan posisi beberapa atribut dari produk restoran yang tingkat

kepentingan dan tingkat kepuasannya lebih tinggi, sehingga tingkat kepuasan dari

tanggapan atau respon konsumen relatif tinggi.

3. Kuadran III (Prioritas Rendah)

Tingkat kepentingan dan tingkat performance beberapa atribut yang

terdapat pada kuadran ini relatif rendah. Menunjukkan beberapa faktor yang

kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan

biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.

4. Kuadran IV (Berlebihan)

Tingkat kepentingan konsumen terhadap beberapa dimensi atribut dalam

kuadran ini relatif rendah namun tingkat performance restoran tinggi. Hal ini

menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi

pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Customer Satisfaction Index (CSI) pertama kali diperkenalkan di

Indonesia oleh Hadi Irawan pada tahun 1999. Customer Satisfaction Index (CSI)

digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menjadikan barometer bagi

pemilik Restoran SKS cabang Salemba untuk melihat keberhasilan dalam

memuaskan konsumen secara menyeluruh terhadap kinerja yang berguna untuk

pengembangan program pemasaran yang mempengaruhi kepuasan konsumen.

Indeks Kepuasan Konsumen ini diperlukan karena hasil dari pengukuran dapat

digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran yang akan datang. Tanpa

adanya Customer Satisfaction Index (CSI), pihak Restoran SKS cabang Salemba

tidak dapat menentukan target dalam peningkatan kepuasan pelanggan. Selain itu,

indeks diperlukan karena proses pengukuran kepuasan pelanggan yang bersifat

kontinyu dan untuk melakukan benchmarking antara tingkat kepuasan pelanggan

suatu perusahaan dan tingkat kepuasan pelanggan dari pelanggan pesaing.

Customer Satisfaction Index (CSI) dapat digunakan untuk menentukan

tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan yang

mempertimbangkan tingkat kepentingan dari variabel-variabel yang diukur,

dengan memperhitungkan sebagai berikut:

1. Weighting Factor (WF), adalah fungsi dari Mean Importance Score atau

nilai rata-rata tingkat kepentingan (MIS-i) masing-masing atribut yang

dinyatakan dalam bentuk persen terhadap total Mean Importance Score

(MIS-i) untuk seluruh atribut yang diuji.

2. Weighted Score (WS), adalah berfungsi dari Mean Satisfaction Score

(MSS) dikali dengan Weighting Factor (WF). Mean Satisfaction Score

atau nilai rata-rata tingkat kepuasan diperoleh dari rata-rata tingkat kinerja

suatu atribut.

Page 36: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

24

3. Weighted Average Total (WAT), adalah fungsi dari total Weighted Score

(WS) atribut ke-1 (a1) hingga atriut ke-n (an)

4. Customer Satisfaction Index (CSI), yaitu fungsi dari nilai Weighted

Average (WA) dibagi dengan Highest Scale (HS) atau dinyatakan dalam

bentuk persen. Skala maksimum diperoleh dari ukuran skala Likert yang

digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. Maka

dalam penelitian ini skala maksimum yang digunakan lima.

Penentuan angka indeks pada kriteria nilai CSI menggunakan skala

numerik dengan rumus sebagai berikut:

RS = (m-n)/b

= (1-0)/5

= 0,2

Keterangan:

Rs = rentang skala

m = skor tertinggi

n = skor terendah

b = jumlah kelas (dalam penelitian ini digunakan skala maksimal lima)

Kriteria nilai Indeks Kepuasan Konsumen menggunakan kisaran 0,00

hingga 1,0 (tidak puas hingga sangat puas). Kriteria ini dapat dilihat pada Tabel 6

Tabel 6 Kriteria Nilai Costumer Satisfaction Index (CSI)

Costumer Satisfaction Index Kriteria

0,00 – 0,20 Tidak Puas

0,20 – 0,40 Kurang Puas

0,40 - 0,60 Cukup Puas

0,60 – 0,80 Puas

0,80 – 1,00 Sangat Puas

Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

atribut. Variabel atribut adalah variabel yang umumnya berupa karakteristik

manusia seperti jenis kelamin, status sosial, pendidikan, sikap dan sebagainya.

Penelitian ini membagi dua kelompok variabel yaitu variabel yang digunakan

dalam analisis faktor dan variabel yang digunakan untuk analisis tingkat

kepentingan dan tingkat kerja.

Page 37: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

25

Konsep operasional penelitian dijabarkan melalui dimensi dan atribut-

atribut yang menjadi variabel serta skala pengukuran variabel yang digunakan.

Variabel yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu 18 variabel atribut, hal ini guna

sebagai penentu keputusan di Restoran SKS cabang Salemba. Sedangkan dimensi

kualitas pelayanan yang digunakan adalah variabel yang digunakan untuk

mengukur tingkat kinerja dan kepentingan Restoran SKS cabang Salemba

menggunakan konsep yang dipahami oleh Lupiyoadi (2004) yaitu menggunakan

penentu mutu pelayanan jasa dengan pertimbangan yang telah didiskusikan oleh

pihak manejer Restoran SKS cabang Salemba dan dengan melihat literatur dari

penelitian terdahulu yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

empathy.

Tabel 7 Atribut yang Digunakan Sebagai Indikator Kinerja dan Kepentingan

Beserta Restoran Sate Khas Senayan (SKS) Cabang Salemba

No Indikator Kinerja Dan Kepentingan

1 Karyawan yang berpenampilan menarik, bersih, rapi dan sopan.

2 Kebersihan perlengkapan makan

3 Fasilitas yang diperoleh (free hotspot, tempat parkir yang luas dan aman)

4 Kenyamanan restoran (Pendingin udara yang berfungsi dengan baik,

dekorasi ruangan, penataan kursi dan meja dan penerangan yang baik)

5 Kemudahan menjangkau lokasi

6 Kesesuaian dalam hal rasa, harga, porsi dan penampilan menu.

7 Keragaman menu dan paket menu.

8 Rasa makanan dan minuman yang enak

9 Kecepatan dalam menyajikan pesanan makanan dan minuman

10 Respon karyawan terhadap kebutuhan pelanggan.

11 Kecepatan dalam membersihkan tempat kotor bekas makanan

12 Kemudahan dalam proses pembayaran.

13 Keramahan dan kesopanan karyawan

14 Jaminan produk (halal, higienis dan aman untuk dikonsumsi.

15 Kemampuan karyawan bekomunikasi dengan baik.

16 Kemampuan karyawan menjelaskan menu.

17 Kejujuran dan kesabaran karyawan.

18 Kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani pelanggan atau tamu

Page 38: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

26

GAMBARAN UMUM LOKASI

Sejarah dan Perkembangan

Restoran SKS merupakan salah satu restoran yang memiliki cita rasa khas

tradisional Indonesia. Pemilik warung SKS adalah Benny Hadisurjo yang tumbuh

dari keluarga pebisnis yang dimulai dari ayahnya. Awal resto ini berdiri pada

tahun 1974 yang bermula dengan nama satay house berlokasi didaerah seputar

Senayan. Pada awalnya satay house sendiri hanya menjual aneka macam sate

dengan tampilan dan rasa tradisional Indonesia, seperti sate ayam, sate daging

manis, dan sate kambing.

Pada tahun 1990 satay house berganti nama menjadi sate khas senayan

(SKS). Hal ini dikarenakan pada tahun tersebut SKS bergabung dengan

perusahaan CV. Sarirasa Nusantara, yaitu anak perusahaan dari PT. Melawai

Group yang juga memiliki gerai apotik dan peralatan kesehatan. Nama SKS

tercipta atas dasar lokasi awal berdirinya restoran tersebut.

Sejak bergabung dengan perusahaan CV. Sarirasa Nusantara dan

mengubah nama menjadi Restoran SKS, restoran ini hanya memiliki cabang yang

terletak di wilayah Jakarta Selatan yaitu di Jl. Pakubuwono VI /6, Jakarta Selatan.

Sejak tahun 1997, pertambahan gerai restoran berkembang terus dengan

dibukanya 3 outlet baru di lokasi yang premium yaitu di daerah Jakarta Pusat

yaitu di wilayah kebon sirih, menteng dan salemba. Perkembangan pun terus

terjadi hingga saat ini. Beberapa cabang Restoran SKS, yaitu :

Tabel 8 Lokasi Cabang Restoran Sate Khas Senayan (SKS)a

No. Wilayah Lokasi Resto Alamat

1 Jakarta Pusat 1. Kebon Sirih Jl. Kebon Sirih No. 31 A

2. Menteng Jl. HOS Cokroaminoto No. 78

3. Tanah Abang Jl. Tanah Abang II No. 76

4. Salemba Jl. Salemba Raya No. 59

5. Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk

2 Jakarta

Selatan 1. Pakubuwono Jl. Pakubuwono VI No. 16

2. Kemang Square Jl. Kemang Raya No. 3 A

3. Pasar Minggu Jl. Pasar Minggu No. 44

4. Citiwalk Jl. Citywalk Sudirman GF #19-20

5. FX Lifestyle

X’nter Jl. Jend Sudirman Unit F1 22-23

6. Kasablanka Kota Kasablanka UG F Unit MU18

3 Jakarta Utara 1. Artha Gading Mall Artha Gading Lt. 1

2. Empirium Empirium Pluit Mall Lt. 2 #38-40A

3. Kelapa Gading Inkopal Blok C No. 21-22

4. Sunter Garden Jl. Danau Sunter Utara Blok D1 No. 7

5. Pantai Indah Jl. Marina Indah, Ruko Cordoba Blok

Page 39: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

27

Kapuk F #1-2

4. Jakarta

Timur 1. Balai Pustaka Jl. Balai Pustaka Timur No. 3

5. Jakarta Barat 1. Puri Indah Ruko Puri Indah Blok A No. 23-25

6. Depok 1. Cinere Jl. Cinere Raya No. 12 Limo

2. Depok Jl. Margonda Raya No. 194

7. Tangerang 1. Summarecon Summarecon Mall Serpong Unit DGF

21 B

2. Bintaro Bintaro Jaya Sektor VII Blok FG-14,

No. 42A

3. Pamulang Terrace Jl. Pamulang Raya Blok SH No. 14

4. Living World Jl. Alam Sutra Kav 21 GF 26 aSumber : www.sarirasagroup.com/location/satekhassenayan

Tabel 8 menerangkan perluasan bisnis dari Restoran SKS dengan

membuka cabang yang tersebar di beberapa wilayah Jakarta, Depok dan

Tangerang. Penyebaran cabang tersebut menunjukan banyak peminat terhadap

Restoran SKS tersebar di berbagai wilayah Jakarta, Depok dan Tangerang. Hal ini

memberikan peluang untuk memperluas bisnis restoran ini untuk area

Jabodetabek. Selain itu untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas lagi.

Restoran SKS juga memberikan inovasi dalam segi pelayanan yaitu

restoran yang diperuntukan untuk sistem take away yang diberi nama SKS

express. SKS express berlokasi di pusat perbelanjaan. Selain itu SKS ini juga

memberikan layanan delivery. Hal ini ditujukan untuk memudahkan pelanggan

dalam membeli menu di sate khas senayan itu sendiri.

Keunggulan Sate Khas Senayan (SKS)

Sejak Sate Khas Senayan berdiri, restoran ini selalu berkomitmen untuk

memajukan cita rasa hidangan tradisional Indonesia beserta pelestarian budaya

yang disesuaikan dengan selera di era masa kini. Hal ini membuat manajemen

selalu berusaha untuk memberikan inovasi original, dalam menyajikan masakan

Indonesia asli di suasana modern Indonesia. Dengan pemikiran sederhana dalam

menghargai dan menikmati hidangan tradisional dan makanan jalanan di bawah

satu atap, Restoran SKS telah mengembangkan reputasi yang solid untuk

melayani pengunjung restoran dengan kenyamanan yang unik serta melayani

dengan hangat dan penuh perhatian.

Menu yang dihadirkan pada Restoran SKS adalah menu-menu khas

Indonesia,khususnya menu khas masakan Jawa dan Bali. Menu makanan

unggulan dari Restoran SKS adalah aneka ragam sate. Selain menu sate, Restoran

SKS memiliki beberapa menu yang diminati oleh konsumen yang merupakan

menu-menu tradisional yang berasal dari daerah Indonesia, khususnya menu khas

masakan Jawa dan Bali. Hal ini dikarenakan menu Indonesia yang dapat dinikmati

oleh para pelanggan tidak hanya dari menu makanan. Restoran SKS juga

memberikan menu minuman yang merupakan menu khas Indonesia. Banyaknya

variasi menu yang terdapat di restoran ini membuat para pelanggan menginginkan

untuk mencoba seluruh menu yang terdapat pada restoran ini yang merupakan

masakan khas Indonesia. Penyajian sate khas Indonesia dengan cara yang mewah,

para pelayan yang rapi serta kebersihan yang terjamin. Selain itu, daging yang

Page 40: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

28

digunakan pada setiap menu merupakan 100 persen daging, bahan yang

digunakan dalam membuat bumbu yang berkualitas. Untuk bumbu kacang yang

digunakan bukan berasal dari kacang tanah melainkan kacang mete. Penyajiannya

pun memiliki keunikan sendiri dibandingkan restoran etnik Indonesia lainnya.

Restoran SKS selalu memberikan menu paket yang sering dihadirkan bergantian

untuk member kesan baru yang sering dimakan “festival”. Festival sendiri

disesuaikan dengan tema kuliner yang terdapat pada masing-masing keunikan

masakan pada setiap daerah di pulau jawa dan bali.

Restoran SKS cabang Salemba menyediakan daya tampung yang cukup

luas yaitu 100 kursi. Selain itu, dilokasi ini menyediakan fasilitas dua ruang VIP

yang berdaya tampung masing-masing 20 kursi dan 30 kursi. Hotspot, musholah

dan toilet juga melengkapi fasilitas yang disediakan manajemen dari Restoran

SKS cabang Salemba. Restoran SKS cabang Salemba berlokasi cukup strategis

yaitu terletak di Jalan Salemba Raya No. 59. Lokasi ini dekat dengan RS. Saint

Corolus, RSCM, jalur menuju tol. Selain itu, pada lokasi yang sama dengan

restoran ini terdapat optik dan apotik melawai, toko bakery “Monami”, tempat

karaoke keluarga “Diva”.

Struktur Organisasi

Restoran SKS merupakan bagian dari perusahaan CV. Sarirasa Nusantara

yang merupakan anak perusahaan dari PT. Melawai Group. PT Melawai group

memiliki beberapa group perusahaan yaitu perusahaan yang bergerak di bidang

apotik dan peralatan kesehatan (Optik Melawai), restoran siap saji (fastfood) yaitu

popeyes, dan restoran keluarga seperti Restoran SKS dan tesate. CV. Sarirasa

Nusantara adalah perusahaan yang bergerak dibidang kuliner nusantara. Berikut

adalah bagan struktur organisasi dari CV. Sarirasa Nusantara.

Gambar 5 Struktur Organisasi CV. Sarirasa Nusantara

Sumber : Restoran SKS

Shareholders

Board of Commissioners

Board of Directors

Audit Committe

Chief Operating Officer

Internal Control

GM Business Development GM Operation GM Finance & Administration

Department Managers

TESATE

Department Managers

SKS

Department Managers

CATHARING

Page 41: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

29

Pada gambar 5 menunjukan struktur organisasi CV Sarirasa Nusantara,

perusahaan yang menaungi beberapa usaha dibidang kuliner nusantara, salah

satunya adalah Restoran SKS. Shareholders/Pemegang saham merupakan

kekuasaan tertinggi pada CV Sarirasa Nusantara. Sebagai shareholders/pemegang

saham memiliki wewenang yaitu mengangkat dan memberhentikan anggota

dewan komisaris dan dewan direksi dengan melihat performance perusahaan dari

seluruh laporan, khususnya laporan keuangan (profit) dalam Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS). Sedangkan dewan komisaris bertanggung jawab untuk

mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, mewajibkan terlaksanya

akuntabilitas. Tugas-tugas utama dari dewan komisaris adalah :

1. Memberi pendapat tentang garis-garis besar rencana kerja, kebijakan

pengendalian resiko, dan mengawasi pelaksanaan dan kinerha persahaan serta

memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi dan penjualan asset.

2. Memonitor dan mengatasi masalah pada tingkat manajemen, anggota dewan

direksi dan bertindak sebagai wakil pemegang saham.

3. Memonitor proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam perusahaan

dan melakukan perubahan jika diperlukan dalam pelaksanaan govermance.

Dewan direksi memiliki tugas mengurus dan mengelola perusahaan serta

menjalankan kepengurusan perusahaan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang

diterbitkan. Selain itu tugas dari dewan direksi adalah menyampaikan laporan

kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan. Namun, sebelum laporan

terlampir pada pemegang saham, dilakukan pengawasan proses pelaporan

keuangan yang dilakukan oleh komite audit. Selain itu, komite audit memonitor

pemilihan prinsip dan peraturan akuntansi serta memonitori proses pengendalian

internal. Pelaporan harian pada CV. Sarirasa Nusantara dilakukan oleh Chief

Operating Officer (COO). Hal ini dikarenakan tanggung jawab dari COO adalah

memonitori operasi harian perusahaan secara rutin kepada dewan direksi. Laporan

tersebut didapat dari laporan yang dilakukan oleh general manager operation,

business development dan finance &administration. Namun, pelaporan tersebut

harus melalui tahapan pemeriksaan dan evaluasi laporan yang dilakukan oleh

setiap bagian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memberikan informasi atas

kesalahan atau kelemahan yang ditemukan pada setiap bagian. Laporan harian

yang diterima oleh general managers merupakan hasil laporan yang didapat dari

department manager terkait. CV. Sarirasa Nusantara memiliki 3 department

managers yaitu DM. Sate Khas Senayan (SKS), DM Tesate, DM. Cathering.

Setiap depatment membawahi manager yang terdapat pada setiap cabang.

Hal tersebut juga berlaku pada Restoran SKS cabang senayan, restoran cabang

senayan memiliki 33 karyawan dimana masing masing memiliki tugas dan

tanggung jawab yang berbeda. Berikut adalah bagan dari struktur organisasi

Restoran SKS dapat dilihat pada gambar 6.

Page 42: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

30

Gambar 6 Struktur Organisasi Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba

Sumber : Restoran SKS

Pada gambar 6 menunjukan struktur organisasi dari sate khas senayan

cabang salemba. Tingkatan jabatan tertinggi pada struktur tersebut terdapat pada

bagian manajer. Manajer bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan restoran,

mengontrol kegiatan pemasaran, keuangan, mengatur jam operasional restoran,

memperbaiki dan menyempurnakan penataan manajemen pada cabang salemba.

Manajer memiliki asisten yang akan membantu kegiatan yang dilakukan oleh

manager pada saat manager berhalangan datang dan mengawasi kinerja restoran

dan kinerja karyawan. Asisten manajer membawahi empat bagian yaitu bagian

marketing (pemasaran), head cook (kepala masak), accounting (keuangan) dan

resto supervision (pengawas restoran).

Bagian marketing bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan

pemasaran. Bagian ini melakukan perencanaan pemasaran dalam bentuk promosi

dan sekaligus sebagai humas dengan pihak luar. Hanya ada satu orang untuk

bagian marketing dalam setiap cabang. Head Cook bertanggung jawab

mengontrol seluruh pengolahan bahan mentah menjadi makanan siap saji dan

menjaga mutu makanan. Sama halnya dengan manajer, head cook juga memiliki

asisten yang memiliki tugas membantu head cook. Asisten head cook membawahi

dua bagian yaitu 10 orang pada bagian makanan dan 2 orang pada bagian

minuman. Pada bagian makanan terdiri dari 5 orang cooker (juru masak), 3 orang

helper (pembantu juru masak) dan 2 orang dishwasher (pencuci).

Supervisi restoran membawahi 12 orang waiters (pramusaji) yang

bertanggung jawab dalam mengawasi kerja pramusaji dan membantu melayani

para konsumen yang datang ke Restoran SKS cabang Salemba dan menangani

keluhan konsumen. Bagian accounting bertugas menyusun laporan harian

keuangan retoran sate khas senayan dan melaporkannya pada manajer/asisten

manajer. Bagian ini membawahi 2 orang cashier (kasir). Bagian cashier bertugas

menerima pelayanan pesanan makanan dan minuman oleh para pelanggan,

kemudian melaporkan kepada bagian accounting.

Jam operasional karyawan per harinya berbeda-beda. Terdapat 3 shift

kerja, yaitu morning shift (kerja pukul 9.00 – 18.00); full shift (kerja pukul 9.00 –

22.00 dan istirahat pukul (12.00 – 13.00) dan pukul (17.00-18.00); afternoon shift

Manager

Ass.Managers

Accounting Resto Supervision Head Cook Marketing

Ass.Head Cooker Cashier Waiters

Cooker Beverage

Helper

Dishwasher

Page 43: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

31

(kerja pukul 13.00- 22.00). Dalam seminggu, karyawan memiliki hari libur

sebanyak satu hari.

KEPUASAN KONSUMEN DAN PROSES PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PEMBELIAN

Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi jenis

kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, status pernikahan, suku, tingkat

pendapatan, lokasi tempat tinggal, dan kedatangan tamu.

Gambar 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Status Penikahan

Berdasarkan kategori usia responden pada penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa jumlah responden terbanyak berusia antara 39-49 tahun

dengan persentase sebesar 35%. Untuk responden yang berusia 28-38 tahun

merupakan jumlah responden paling sedikit dengan persentase sebesar 20%. Hal

ini dikarenakan pada Restoran SKS cabang Salemba merupakan restoran keluarga

dan berada diwilayah perkantoran, sehingga konsumen yang mengunjungi

restoran ini berada usia lebih dari 39 tahun. Hal ini memiliki keterkaitan dengan

status pernikahan dari para responden sendiri yaitu rata-rata tamu yang datang ke

Restoran SKS cabang Salemba berstatus telah menikah yaitu berjumlah sebesar

64%.

Page 44: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

32

Gambar 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Pendapatan

Berdasarkan jenis pekerjaan responden, dapat disimpulkan bahwa

responden terbanyak memiliki jenis pekerjaan sebagai Pegawai Swasta dengan

persentase sebesar 51%. Selain itu terdapat jenis pekerjaan sebagai pegawai sipil,

wiraswasta, pelajar/mahasiswa serta pengunjung dari bagian entertainment.

Dengan demikian, pengunjung Restoran SKS cabang Salemba terdiri dari

berbagai kalangan dengan beragam jenis pekerjaan. Hal ini dikarenakan daerah

Salemba merupakan daerah yang memiliki banyak perkantoran, universitas,

sekolah serta jalur yang strategis. Hal ini memiliki keterkaitan dengan batas

kemampuan yang dimiliki oleh pengunjung pada Restoran SKS cabang Salemba,

yang dapat dilihat pada pendapatan pengunjung selama satu bulan.

Pengunjung yang datang ke Restoran SKS cabang Salemba lebih banyak

yang memiliki penghasilan lebih dari Rp 14 000 000 dengan persentase sebesar

38%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Restoran SKS cabang Salemba

merupakan restoran yang memiliki kelas yang tinggi.

Gambar 9 Karakteristik Berdasarkan Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin

Page 45: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

33

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat dari lokasi tempat tinggal dari

pengunjung Restoran SKS cabang Salemba lebih banyak berasal dari kota Jakarta

dengan persentase sebesar 49%. Selain itu terdapat beberapa kota lainnya yaitu

Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi. Lokasi tempat tinggal memiliki keterkaitan

dengan jenis pekerjaan serta jenis kelamin pengunjung. Dengan melihat hubungan

tersebut maka kita dapat mengetahui jenis kelamin yang mengunjungi Restoran

SKS cabang Salemba. Jenis kelamin yang telah diteliti berdasarkan analisis

deskriptif menunjukkan bahwa untuk jumlah responden terbanyak berjenis

kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 55%, sementara untuk jumlah

responden yang berjenis kelamin perempuan memiliki persentase sebesar 45%.

Selisih yang tidak terlalu besar ini menunjukkan bahwa menu makanan Restoran

SKS cabang Salemba disukai oleh laki-laki maupun perempuan. Hal ini juga

dapat dihubungkan terhadap pekerjaan mereka yang sebagian besar adalah

karyawan swasta. Sehingga banyak diantara mereka yang menikmati makanan

untuk melakukan pertemuan dengan rekan kerja.

Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian konsumen yang dilakukan melewati beberapa proses

yang terdiri atas lima tahap proses pengambilan keputusan, yaitu pengenalan

kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan

perilaku pasca pembelian (Engel et al, 1994) . Berikut tahapan yang dilakukan

konsumen pada Restoran SKS cabang Salemba.

Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan merupakan langkah awal dalam proses keputusan

pembelian. Tujuan pengenalan kebutuhan adalah untuk mengenali keadaan

sebenarnya dengan keadaan yang dinginkan. Pengenalan kebutuhan umumnya

dilakukan dengan mengumpulkan informasi untuk meningkatkan motivasi

konsumen. Hal ini perlu ditingkatkan sehingga pembeli potensial memberikan

pertimbangan yang serius dalam mengunjungi rumah makan.

Tabel 9 Alasan & Motivasi Makan Di Restoran

Alasan & Motivasi Makan Di Restoran n %

Sebagai gaya hidup 13 13

Mencari makanan yang enak 30 30

Mencari tempat yang nyaman 44 44

Sekedar ingin mencoba 11 11

Lainnya,… 2 2

Total 100 100

Berdasarkan hasil analisis diatas yang dilihat motivasi pengunjung ke

restoran yaitu ingin mencari kenyamanan pada tempat pada restoran dengan

persentase lebih dari setengah responden yaitu 44%. Hal ini dikarenakan

banyaknya pengunjung yang datang ke restoran untuk bertemu dengan rekan kerja

atau kerabat. Selain itu alasan pengunjung datang ke restoran adalah untuk

Page 46: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

34

mencari makanan yang enak dengan jumlah presentase sebesar 30%. Hal ini

dikarenakan citarasa hidangan yang enak memberikan tingginya ekspektasi

konsumen terhadap restoran tersebut. Hal ini memberikan dampak yang baik

dalam proses pemasaran secara tidak langsung. Selain itu tingkat keunikan suatu

hidangan juga membuat pengaruh terhadap keinginan konsumen untuk merasakan

dari keunikan hidangan yang disajikan. Selain itu alasan dan motivasi konsumen

menikmati masakan di restoran adalah sebagai gaya hidup dengan jumlah

persentase 13%.

Tabel 10 Manfaat Dari Kegiatan Makan Di Restoran

Manfaat Dari Kegiatan Makan Di Restoran n %

Simbol pretize 20 20

Pemenuhan gizi 25 25

Sebagai makanan selingan 28 28

Banyak pilihan menu 27 27

Total 100 100

Menurut tabel 10 diketahui bahwa jumlah manfaat tertinggi yang didapat

saat mengunjungi restoran yaitu untuk mencari makanan selingan dengan

persentase sebesar 28%. Hal ini dikarenakan tujuan dari para konsumen Restoran

SKS cabang Salemba adalah bertemu dengan rekan kerja. Berbeda dengan

responden lainnya yang mengungkapkan bahwa manfaat dari mengunjungi

restoran untuk mencari pemenuhan gizi dengan persentase sebesar 25%. Hal ini

dapat dilihat dari dasar manfaat kegiatan ini merupakan dasar kebutuhan manusia

yaitu pangan yang diperuntukan sebagai pemenuhan gizi. Selain itu paradigma

makan di restoran di masyarakat kota adalah mutu kualitas serta kuantitas yang

terjaga karena dapat dipastikan menggunakan bahan-bahan dengan kualitas

terbaik yang disesuaikan dengan harga dari setiap makanan yang dihadirkan di

restoran tersebut.

Tabel 11 Frekuensi Makan Di Restoran Dalam 1 Minggu

Seberapa Sering Makan Di Restoran Dalam 1 Minggu n %

1-3 hari 19 19

4-6 hari 37 37

Tidak dapat ditentukan 40 40

Setiap hari 4 4

Total 100 100

Sebaran responden berdasarkan frekuensi kedatangan ke restoran oleh

pengunjung selama seminggu biasanya dilakukan dengan tidak disengaja/tidak

dapat ditentukan sebelumnya. Hal ini terjadi dengan persentase sebesar 40%.

Sementara untuk 37 responden lainnya mengungkapkan kontinuitas makan di

restoran selama seminggu lebih banyak dilakukan 4-6 hari dalam seminggu. Hal

ini mengindikasikan bahwa masyarakat kota lebih sering menikmati makanan

diluar rumah yaitu restoran dengan menitikberatkan tingkat kenyamanan dan

keunikan serta citarasa makanan pada restoran yang akan dikunjungi.Selain itu

karena aktivitas masyarakat kota yang memiliki porsi waktu yang lebih banyak

Page 47: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

35

diluar rumah memberikan dampak terhadap gaya konsumsi makan diluar rumah

khususnya di restoran.

Pencarian Informasi

Tahap selanjutnya dalam proses keputusan pembelian adalah tahapan

pencarian informasi. Pencarian informasi dilakukan dengan tujuan memberikan

pandangan dari keinginan konsumen. Selain itu, proses ini ditujukan untuk

meningkatkan motivasi konsumen dalam penguatan keinginan terhadap keinginan

dan keadaan nyata yang didapat. Dalam tahapan ini dilakukan dengan

menggunakan media yang bersifat internal dan eksternal. Hal tersebut dilakukan

agar konsumen dapat membuat pilihan yang lebih baik.

Tabel 12 Informasi Restoran Sate Khas Senayan

Informasi Restoran Sate Khas Senayan n %

Teman 38 38

Media cetak/media elektronik 12 12

Kebetulan lewat 21 21

Keluarga 29 29

Total 100 100

Berdasarkan sebaran responden berdasarkan informasi yang didapat

tentang Restoran SKS cabang Salemba, diketahui bahwa pencarian informasi

yang diperoleh berasal dari teman dengan persentase sebesar 43%. Hal ini

dikarenakan konsumen lebih dekat dengan lingkungan dan biasanya dengan

mengetahui rekomendasi dari pihak luar (teman) lebih memberikan pengaruh

yang besar terhadap pembentukan suatu keputusan pembelian.

Tabel 13 Promosi Restoran Sate Khas Senayan

Promosi Restoran Sate Khas Senayan n %

Potongan harga 38 38

Paket pilihan menu 47 47

Lainnya,…… 15 15

Total 130 100

Promosi yang dilakukan oleh beberapa restoran merupakan informasi yang

diperlukan oleh konsumen khususnya pelanggan yang akan memilih Restoran

SKS cabang Salemba sebagai pilihan dalam restoran yang akan dikunjungi. Paket

pilihan menu merupakan informasi promosi yang paling dilihat oleh para

konsumen dengan jumlah persentase sebesar 47%. Keunikan yang dihadirkan oleh

Restoran SKS cabang Salemba adalah selain menu utama, dalam menu yang

dihadirkan terdapat beberapa paket pilihan menu masakan daerah yang diberi

nama “festival” untuk akhir akhir Bulan November hingga Desember, manajemen

Restoran SKS cabang Salemba menghadirkan menu Festival Bali. Untuk beberapa

bulan lalu terdapat festival betawi. Dengan adanya festival menu ini memberikan

minat konsumen akan aneka masakan daerah. Selain itu terdapat potongan harga

yang merupakan bentuk informasi promosi yang dihadirkan pada Restoran SKS

Page 48: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

36

cabang Salemba dengan persentase 34%. Hal ini diberikan kepada seluruh

pengguna BCA Card dengan minimum payment Rp 500 000.

Tabel 14 Fokus Perhatian Konsumen terhadap Restoran SKS cabang Salemba

Fokus Perhatian Konsumen n %

Rasa makanan 58 58

Kenyamanan tempat 15 15

Harga yang ditawarkan 9 9

Lokasi restoran 14 14

Lainnya,…… 4 4

Total 100 100

Sebaran responden menurut sumber fokus perhatian konsumen yang

dilakukan terhadap pencarian pemilihan Restoran SKS cabang Salemba adalah

citarasa dari makanan yang dihadirkan oleh Restoran SKS cabang Salemba

merupakan fokus perhatian konsumen selanjutnya dengan persentase sebesar

58%. Hal ini menjelaskan bahwa citarasa makanan yang dihadirkan oleh Restoran

SKS cabang Salemba cukup diminati dengan keunikan dan kekhasan masakan

yang dihadirkan.

Evaluasi Alternatif

Tahap selanjutnya dalam proses keputusan pembelian adalah tahapan

evaluasi alternatif. Hal ini dimaksudkan untuk menetapkan tujuan pembelian dan

menilai serta mengadakan mengevaluasi pilihan pembelian berdasarkan tujuan

yang diinginkan. Dalam evaluasi alternatif biasanya konsumen menggunakan

media yang bersifat eksternal sehingga konsumen dapat membandingkan

keunggulan dan kekurangan dari barang/jasa yang diinginkan dan dibutuhkan.

Selanjutnya konsumen akan menyederhanakan pilihan pada alternatif yang sesuai

dengan daya kemampuan, keinginan dan kebutuhan.

Tabel 15 Pertimbangan Mengunjungi Restoran Restoran SKS cabang Salemba

Pertimbangan Mengunjungi Restoran n %

Memenuhi kebutuhan makan 23 23

Bertemu dengan rekan kerja/teman/keluarga 43 43

Suasana restoran yang nyaman 21 21

Hanya untuk mengisi waktu luang 11 11

Lainnya,…… 2 2

Total 100 100

Berdasarkan sebaran responden berdasarkan pertimbangan yang dilakukan

dalam mengunjungi restoran adalah melakukan pertemuan dengan rekan

kerja,teman ataupun berkumpul dengan keluarga. Pertimbangan tersebut paling

sering dilakukan dengan persentase sebesar 43%. Hal ini didasari atas lokasi dari

Restoran SKS cabang Salemba yang didapat di lingkungan perkantoran.

Page 49: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

37

Tabel 16 Alternatif Restoran Selain Restoran SKS Cabang Salemba

Alternatif Restoran Selain Restoran SKS Cabang Salemba

n %

Bumbu desa 47 47

Lara Djonggrang 18 18

Happy day 10 10

Harum Manis 6 6

Lainnya,…… 19 19

Total 100 100

Sebaran responden berdasarkan alternatif restoran selain Restoran SKS

cabang Salemba diwilayah Jakarta Pusat adalah Bumbu Desa dengan persentase

sebesar 47%. Hal ini dikarenakan Restoran Bumbu Desa memiliki banyak cabang

dan memiliki nilai jual yang tinggi dengan keunikan hidangan dan dekorasi

bernuansa khas sunda.

Tabel 17 Pertimbangan Memilih Restoran Sate Khas Senayan cabang Salemba

Pertimbangan Memilih Restoran Sate Khas Senayan cabang

Salemba

n %

Suasana resto yang nyaman 22 22

Tersedianya berbagai menu tradisional 41 41

Lokasi yang strategis 17 17

Cita rasa makanan dan minuman 20 20

Total 100 100

Sebaran responden berdasarkan pertimbangan dalam memilih Restoran

SKS cabang Salemba dalam evaluasi alternatif yang dilakukan adalah tersedianya

berbagai menu tradisional dengan persentase sebesar 41%. Hal ini dikarenakan

banyaknya jenis menu tradisional yang terdapat pada menu Restoran SKS.

Makanan dengan ciri khas Indonesia dalam satu tempat jarang ditemukan, hal ini

memberikan nilai plus kepada pihak Restoran SKS cabang Salemba dalam

meningkatkan konsumen.

Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan proses dalam pengambilan keputusan

membeli, setelah melewati tahaptahap sebelumnya. Biasanya tindakan pembelian

diikuti oleh tindakan mengkonsumsi dan menggunakan barang/jasa tersebut

Tabel 18 Peran dalam keputusan pembelian Restoran Sate Khas Senayan Cabang

Salemba

Apa peran anda dalam keputusan pembelian Restoran Sate Khas

Senayan cabang Salemba

n %

Pemilik ide 15 15

Pemberi pengaruh 33 33

Pihak yang memutuskan 10 10

Pembeli 42 42

Total 100 100

Page 50: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

38

Pada tabel 18 memberitahukan peranan dalam melakukan proses

keputusan pembelian di Restoran SKS cabang Salemba. Peran yang paling sering

dilakukan oleh para konsumen menurut responden yang ditelilti adalah sebagai

pembeli dengan persentase sebesar 42%.

Tabel 19 Cara memutuskan pembelian di Restoran SKS Cabang Salemba

Cara memutuskan pembelian di Restoran SKS Cabang

Salemba

n %

Tergantung situasi 27 27

Mendadak 34 34

Terencana 39 39

Total 100 100

Sebaran responden berdasarkan cara memutuskan pembelian di Restoran

SKS cabang Salemba yaitu 39% konsumen melakukan secara terencana. Hal ini

didasari dengan pertimbangan untuk melakukan pertemuan dengan rekan kerja,

keluarga atau teman. Sedangkan 34% melakukan cara pembelian secara

mendadak yaitu niat melakukan pembelian ketika berkunjung ke Restoran SKS

cabang Salemba.

Tabel 20 Waktu kunjungan Anda ke Restoran Sate Khas Senayan

Waktu kunjungan Anda ke Restoran Sate Khas Senayan n %

Siang hari 59 59

Sore hari 11 11

Malam hari 30 30

Total 100 100

Sebaran responden berdasarkan waktu kunjungan yang paling sering

dilakukan oleh para konsumen di Restoran SKS cabang Salemba adalah siang hari

dengan persentase lebih dari setengahnya yaitu sebesar 59%. Hal ini disesuaikan

dengan jam istirahat kantor yang digunakan untuk makan siang sembari

memakukan pertemuan dengan rekan kerja. Waktu sore hari merupakan waktu

yang jarang digunakan dalam mengunjungi Restoran SKS cabang Salemba

dengan persentase terendah sebesar 11%. Selain itu waktu malam hari merupakan

salah satu alternatif dalam melakukan keputusan pembelian dengan persentase

sebesar 30%. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan yang tidak jauh berbeda

dengan waktu siang hari yaitu dilakukan sambil melakukan makan malam.

Tabel 21 Hari mengunjungi Restoran Sate Khas Senayan

Hari mengunjungi Restoran Sate Khas Senayan n %

Hari kerja 69 69

Hari libur 9 9

Tidak tentu 22 22

Total 100 100

Page 51: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

39

Sebaran responden menjelaskan frekuensi hari yang dilakukan saat

mengunjungi Restoran SKS cabang Salemba adalah hari kerja yaitu sebesar 69%.

Hal ini dikarenakan aktivitas konsumen dalam melakukan perjanjian dengan rekan

kerja terjadi saat hari kerja.

Hasil Pembelian

Hasil pembelian merupakan tahapan terakhir yang dilakukan dalam proses

keputusan pembelian. Tahapan ini adalah tindakan lebih lanjut setelah membeli

berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Kepuasan konsumen dalam tahapan

ini mempengaruhi keloyalitasan kosnumen dan juga mempengaruhi informasi

kepada pihak lain tentang brang/jasa tersebut, begitu pula sebaliknya.

Tabel 22 Kepuasan di Restoran Sate Khas Senayan

Kepuasan di Restoran Sate Khas Senayan n %

Ya 82 82

Tidak 18 18

Total 100 100

Pada tabel 22 menunjukan bahwa konsumen merasa puas terhadap

Restoran SKS cabang Salemba hal ini dapat diketahui dengan persentase puas

memiliki persentase sebesar 82%. Sedangkan untuk konsumen yang tidak puas

hanya 18%.

Tabel 23 Loyalitas Konsumen Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba

Terhadap Kenaikan Harga

Loyalitas Konsumen Restoran Sate Khas Senayan Cabang

Salemba Terhadap Kenaikan Harga

n %

Ya 71 71

Tidak 29 29

Total 100 100

Sebaran responden berdasarkan Loyalitas konsumen Restoran SKS juga

dapat dilihat dari tindakan konsumen ketika Restoran mengalami kenaikan harga.

Dari hasil penelitian, proporsi terbesar konsumen yaitu sebanyak 71% konsumen

Restoran SKS cabang Salemba tetap melakukan pembelian di Restoran SKS

cabang Salemba. Hal ini menunjukkan loyalitas konsumen terhadap Restoran SKS

cabang Salemba.

Analisis Kepuasan Konsumen

Berdasarkan perhitungan seluruh atribut yang menjadi faktor yang

dipertimbangkan oleh konsumen dengan melihat dimensi kualitas jasa yaitu

Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Seluruh atribut

ini yang kemudian akan dianalisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja untuk

mengukur kepuasan konsumen pada Restoran Sate Khas Senayan cabang

Salemba.

Page 52: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

40

Analisis Tingkat Kepentingan Dan Kinerja Aktual Restoran Sate Khas

Senayan Cabang Salemba

Analisis tingkat kepentingan dan kinerja aktual atribut-atribut yang

terdapat pada Restoran Sate Khas Senayan cabang Salemba ini dilakukan dengan

menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis (IPA). Metode ini

menunjukkan prioritas perbaikan tingkat kinerja masing-masing atribut melalui

diagram kartesius yang terbagi menjadi empat kuadran. Penggunaan ini dilakukan

dengan letak atribut pada kuadran diperoleh dari nilai rata-rata tingkat

kepentingan dan nilai rata-rata tingkat kinerja atribut. Berikut rata-rata atribut

Restoran SKS cabang Salemba tahun 2013.

Tabel 24 Nilai Rata-rata Atribut Restoran Sate Khas Senayan cabang Salemba

Berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Tahun 2011a

No Variabel Tingkat

Kepentingan

Tingkat

Kinerja

1 Karyawan yang berpenampilan menarik, bersih,

rapi dan sopan. 4.24 4.23

2 Kebersihan perlengkapan makan 4.37 4.29

3 Fasilitas yang diperoleh (free hotspot, toilet, tempat

parkir yang luas dan aman) 3.92 3.18

4 Kenyamanan restoran (Pendingin udara yang

berfungsi dengan baik, dekorasi ruangan, Penataan

kursi dan meja dan penerangan yang baik)

3.94 3.85

5 Kemudahan menjangkau lokasi 3.48 3.75

6 Kesesuaian dalam hal rasa, harga, porsi dan

penampilan menu. 3.95 3.79

7 Keragaman menu dan paket menu. 3.97 3.65

8 Rasa makanan dan minuman yang enak 4.13 3.62

9 Kecepatan dalam menyajikan pesanan makanan dan

minuman 4.04 4.16

10 Respon karyawan terhadap kebutuhan pelanggan. 4.04 4.03

11 Kecepatan dalam membersihkan tempat kotor

bekas makanan. 4.07 4.18

12 Kemudahan dalam proses pembayaran. 3.76 4.10

13 Keramahan dan kesopanan karyawan 3.88 4.30

14 Jaminan produk (halal, higienis dan aman untuk

dikonsumsi. 4.10 4.12

15 Kemampuan karyawan bekomunikasi dengan baik 3.63 4.25

16 Kemampuan karyawan menjelaskan menu. 3.69 4.12

17 Kejujuran dan kesabaran karyawan. 4.00 4.20

18 Kesediaan karyawan untuk menghargai dan

melayani pelanggan atau tamu 3.86 4.18

Rata-rata 3.95 4.00 aSumber: Data primer (2013)

Page 53: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

41

Berdasarkan Tabel 24, dapat dilihat nilai rata-rata tingkat kepentingan

pada Restoran SKS cabang Salemba yang digunakan dalam diagram kartesius

Impotance Performance Analysis (IPA) . Diagram kartesius merupakan diagram

yang memuat pemetaan atribut-atribut Restoran SKS cabang Salemba yang

terbagi menjadi empat kuadran, yang meliputi penilaian kinerja dan penilaian

kepentingan yang dilakukan oleh konsumen terhadap Restoran SKS cabang

Salemba dengan rata-rata tingkat kinerja (X) sebsesar 4.00 dan nilai total rata-rata

tingkat kepentingan (Y) sebesar 3.95. Masing-masing diagram kartesius

menggambarkan keadaan yang berbeda. Hal ini dikarenakan kepentingan dan

kinerja yang dirasakan oleh para konsumen berbeda-beda. Berikut adalah diagram

kartesius Importance Performance Analysis (IPA).

Gambar 10 Diagram Kartesius Importance Performance Analysis (IPA)

Restoran SKS cabang Salemba

Sumber: Data primer (2013)

Keterangan :

A1 : Karyawan yang berpenampilan menarik, bersih, rapi dan sopan.

A2 : Kebersihan perlengkapan makan

A3 : Fasilitas yang diperoleh A4 : Kenyamanan restoran A5 : Kemudahan menjangkau lokasi

A6 : Kesesuaian dalam hal rasa, harga, porsi dan penampilan menu. A7 : Keragaman menu dan paket menu.

A8 : Rasa makanan dan minuman yang enak

A9 : Kecepatan dalam menyajikan pesanan makanan dan minuman

A10 : Respon karyawan terhadap kebutuhan pelanggan.

A11 : Kecepatan dalam membersihkan tempat kotor bekas makanan.

A12 : Kemudahan dalam proses pembayaran.

Page 54: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

42

A13 : Keramahan dan kesopanan karyawan

A14 : Jaminan produk (halal, higienis dan aman untuk dikonsumsi.

A15 : Kemampuan karyawan bekomunikasi dengan baik

A16 : Kemampuan karyawan menjelaskan menu.

A17 : Kejujuran dan kesabaran karyawan.

A18 : Kesediaan karyawan untuk menghargai dan melayani pelanggan atau tamu

Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran I pada diagram kartesius ini menunjukkan tingkat kepentingan

dari suatu atribut produk yang dianggap penting oleh konsumen, tetapi kinerja

yang ditunjukkan oleh atribut ini dianggap masih rendah atau belum maksimal.

Artinya Pihak restoran dapat melakukan perbaikan secara maksimal hingga

kinerja atribut yang ada di dalam kuadran ini meningkat. Adapun atribut yang

perlu diprioritaskan adalah keragaman menu dan paket menu serta rasa makanan

dan minuman yang enak. Dari atribut-atribut tersebut diperlukan perhatian untuk

memenuhi kepuasan konsumen dan penanganannya perlu mendapatkan prioritas

utama oleh pemilik Restoran SKS cabang Salemba.

Keragaman menu dan paket menu. Variasi menu dan paket perlu

dilakukan perbaruan sehingga konsumen lebih dapat menikmati varian baru dari

masakan tradisional di Indonesia, tidak hanya Jawa dan Bali. Hal ini perlu

diperhatikan oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba.

Rasa makanan dan minuman yang enak. Sebagian konsumen menganggap

bahwa citarasa yang dihidangkan dalam masakan di Restoran SKS cabang

Salemba tidak begitu lezat dibandingkan dengan rumah makan yang menyediakan

menu tersebut. Hal ini tidak berbanding lurus dengan harga yang ditawarkan dan

konsep tempat yang diberikan. Sehingga perlu dikaji ulang terhadap citarasa dari

beberapa jenis menu makanan yang dihadirkan di Restoran SKS cabang Salemba.

Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran II pada diagram kartesius memuat atribut-atribut yang dianggap

penting oleh konsumen dan tingkat kinerjanya sesuai dengan harapan konsumen.

Hal ini menuntut Restoran SKS cabang Salemba. untuk dapat mempertahankan

kinerja atribut-atribut tersebut. Atribut-atribut yang perlu dipertahankan

kinerjanya adalah sebagai berikut karyawan yang berpenampilan menarik, bersih,

rapi dan sopan; Kebersihan perlengkapan makanan; Kecepatan dalam menyajikan

pesanan makanan dan minuman; Respon karyawan terhadap kebutuhan

pelanggan; Kecepatan dalam membersihkan tempat kotor bekas makanan;

Jaminan produk halal, higienis dan aman untuk dikonsumsi; Kejujuran dan

kesabaran karyawan.

Karyawan yang berpenampilan menarik, bersih, rapi dan sopan.

Kebersihan merupakan salah satu indikator yang dianggap penting oleh

konsumen. Hal tersebut merupakan bagian yang sangat diperhatikan oleh pihak

Restoran SKS cabang Salemba dengan mengharuskan karyawan berpenampilan

menarik, bersih dan sopan memberikan pandangan tentang kebersihan yang

sangat diperhatikan di Restoran SKS cabang Salemba. Hasil dari penilaian

konsumen sudah baik dan perlu terus dipertahankan.

Kebersihan perlengkapan makanan. Selain kebersihan para pegawai,

kebersihan perlengkapan makanan juga menjadi indikator yang dianggap penting

oleh konsumen. Kebersihan perlengkapan makanan berkaitan dengan aspek

Page 55: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

43

kesehatan. Hal tersebut terlihat dengan pembersihan peralatan makan saat kita

telah selesai makan sebelum menu yang lain datang. Hal tersebut sudah baik dan

perlu dipertahankan.

Kecepatan dalam menyajikan pesanan makanan dan minuman. Hal ini

merupakan hal yang paling penting untuk menilai kepuasan kosnumen dalam segi

pelayanan, karena konsumen tentunya ingin segera menikmati menu yang dipesan

. Hal ini berpengaruh pada selera makan konsumen. Kecepatan dalam penyajian

pesanan dinilai cukup tinggi kinerjanya. Standar waktu yang tidak lebih dari 10-

15 menit agar terus dipertahankan oleh Restoran SKS cabang Salemba.

Respon karyawan terhadap kebutuhan pelanggan. Kesigapan karyawan

dalam merespon kebutuhan merupakan hal penting karena jika dilakukan dengan

baik maka akan menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Respon yang dilakukan

oleh pihak karyawan Restoran SKS cabang Salemba dinilai baik, sehingga hal ini

perlu dipertahankan.

Kecepatan dalam membersihkan tempat kotor bekas makanan. Hal ini

merupakan salah satu cara pihak Restoran SKS cabang Salemba memperhatikan

kebersihan. Seperti yang dikatakan sebelumnya, Kebersihan perlengkapan

makanan berkaitan dengan aspek kesehatan. Hal ini perlu dipertahankan karena

dengan kesigapan karyawan dalam membersihkan tempat kotor membuat

konsumen puas dengan sistem kebersihan yang diberikan oleh Restoran SKS

cabang Salemba.

Jaminan produk halal, higienis dan aman untuk dikonsumsi. Kehalalan,

kebersihan suatu produk yang dijual harus dipertahankan oleh pihak restoran.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa bahan-bahan yang digunakan

pada Restoran SKS cabang Salemba merupakan bahan-bahan yang berkualitas,

Hal tersebut membuat konsumen merasa aman. Indikator ini sudah sinilai baik

dan perlu dipertahankan oleh pihak restoran.

Kuadran III (Prioritas Rendah)

Kuadran III pada diagram kartesius ini menggambarkan atribut-atribut

yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan tingkat kinerja pada

kenyataannya tidak terlalu baik. Prioritas perbaikan atribut yang ada di kuadran

ini menjadi rendah, karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Adapun

atribut-atribut yang berada pada kuadran III yaitu sebagai berikut fasilitas yang

diperoleh (free hotspot, toilet, tempat parkir yang luas dan aman); Kenyamanan

restoran (Pendingin udara yang berfungsi dengan baik, dekorasi ruangan,

Penataan kursi dan meja dan penerangan yang baik); Kemudahan menjangkau

lokasi; Kesesuaian dalam hal rasa, harga, porsi dan penampilan menu.

Fasilitas yang diperoleh (free hotspot, toilet, tempat parkir yang luas dan

aman). Fasilitas tersebut mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam memilih

restoran untuk kepuasan konsumen tersebut. Salah satunya adalah free hotspot

yang disediakan lemah koneksinya, hal tersebut mempengaruhi kelancaran

konsumen dalam emailing yang berkaitan dengan pekerjaan dan keinginannya.

Selain itu, tempat parkir merupakan hal pertimbangan lainnya dalam memilih

tempat makan. Restoran SKS cabang Salemba dirasa kurang memenuhi standard

hal dalam memenuhi kapasitas kendaraan pribadi yang dimiliki oleh konsumen.

Kendala dari sempitnya lahan parkir dirasakan saat keadaan ramaioleh

pengunjung sebagian konsumen harus memarkirkan kendaraan pribadinya dengan

Page 56: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

44

susah dan agak jauh dari Restoran SKS cabang Salemba. Hal ini membuat

keamanan yang diinginkan oleh konsumen tidak sesuai dengan harapan.

Sedangkan untuk fasilitas toilet, konsumen lebih merasakan kurangnya jumlah

toilet, dimana hanya terdapat dua water closet dan satu wastafel. Hal tersebut

membuat konsumen mengantri jika ingin ke toilet atau sekedar cuci tangan.

Walaupun demikian hal tersebut merupakan hal yang kurang penting.

Kenyamanan restoran mempengaruhi pertimbangan konsumen dalam

menikmati hidangan di Restoran SKS cabang Salemba. Hal yang mempengaruhi

pertimbangan konsumen salah satunya adalah penerangan yang terdapat di

Restoran SKS cabang Salemba karena lampu yang terdapat di dalam ruangan

tidak terang sehingga memberikan ketidaknyaman konsumen saat malam hari,

namun untuk smooking area pihak manajemen Restoran SKS cabang Salemba

terasa kurang baik untuk penerangannya diwaktu siang, karena untuk ruangan ini

tidak mengunakan horden sehingga perpaduan antara penerangan di Restoran

SKS cabang Salemba ditambah cahaya matahari yang masuk dengan tidak

menggunakan filter membuat ketidaknyaman konsumen. Namun, hal tersebut

dianggap kurang penting walaupun tingkat kepuasan yang dirasakan oleh para

konsumen rendah begitu pula kinerja yang diberikan oleh pihak Restoran SKS

cabang Salemba. Walaupun demikian sebaiknya pihak Restoran SKS cabang

Salemba memperhatikan indikator ini karena kecenderungan para konsumen yang

mengunjungi Restoran SKS cabang Salemba adalah untuk bertemu dengan rekan

kerja sehingga diperlukan kenyaman dala segi penerangan.

Kemudahan menjangkau lokasi. Hal ini merupakan suatu pertimbangan

dari para konsumen dalam memilih Restoran SKS cabang Salemba untuk

menikmati hidangan. Restoran SKS cabang Salemba merupakan lokasi yang

strategis seperti dekat dengan perkantoran, sekolah, perumahan dan pusat

kesehatan. Namun, jalur tersebut sering mengalami kemacetan sehingga

konsumen susah dan malas dalam mengunjungi Restoran SKS cabang Salemba.

Berdasarkan hasil sebaran kuesioner konsumen menyatakan kurang puas dengan

penempatan lokasi Restoran SKS cabang Salemba. Kesesuaian dalam hal rasa, harga, porsi dan penampilan menu. Hal ini

juga merupakan indikator yang dipertimbangkan oleh konsumen. Meskipun

kurang penting bagi konsumen dalam terciptanya kepuasan konsumen dan

kurangnya kinerja yang diberikan oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba, ada

baiknya untuk memperhatikan porsi dalam setiap penyajian. Hal tersebut

dikarenakan harga yang ditawarkan oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba

sangat tinggi. Hal tersebut juga tidak mempengaruhi kepuasan konsumen, karena

konsumen lebih tertarik kepada kualitas bahan yang digunakan, rasa sderta

kebersihan.

Kuadran IV (Berlebihan)

Kuadran IV pada diagram kartesius IPA berisikan atribut-atribut yang

dianggap kurang begitu penting bagi konsumen, tetapi tingkat kinerjanya

dirasakan terlalu berlebihan. Adapun atribut-atribut yang berada pada kuadran IV

adalah sebagai berikut Kemudahan dalam proses pembayaran; Keramahan dan

kesopanan karyawan; Kemampuan karyawan bekomunikasi dengan baik;

Kemampuan karyawan menjelaskan menu; Kecepatan Transaksi/Pembayaran.

Page 57: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

45

Kemudahan dalam proses pembayaran. Hal ini dianggap kurang penting

oleh konsumen karena pelaksanaan yang terjadi lebih sering menggunakan credit

card atau debit card sehingga kemudahan dengan menggunakan uang kartal

jarang dilakukan sehingga pihak Restoran SKS cabang Salemba tidak perlu

menyimpan uang kartal yang banyak. Sehingga kinerja yang dilakukan oleh pihak

Restoran SKS cabang Salemba dirasa terlalu berlebihan dengan mempersiapkan

berbagai nominal pecahan uang untuk uang yang harus dikembalikan dari

pembayaran konsumen.

Keramahan dan kesopanan karyawan. Hal ini dianggap konsumen

berlebihan, karena sikap dari pramusaji terlalu ramah dengan selalu meminta izin

terlebih dahulu dalam membersihkan meja, mengangkat peralatan makanan yang

telah habis, hingga menunggu dihampir setiap sudut dari ruang Restoran SKS

cabang Salemba. Hal tersebut dimaksudkan agar terciptanya kepuasan konsumen

dalam segi Kepekaan pramusaji terhadap kebutuhan pengunjung bagi konsumen.

Namun hal ini dianggap mengganggu karena hal tersebut dirasa kurang penting

oleh konsumen, kinerja yang dilakukan oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba

berlebihan.

Kemampuan karyawan bekomunikasi dengan baik. Hal ini dianggap

konsumen berlebihan karena karyawan/pramusaji yang melakukannya terlalu

cepat yang mengakibatkan komunikasi tersebut dianggap berlebihan. Hal tersebut

sama dalam kemampuan karyawan menjelaskan menu karena keduanya memiliki

korelasi yang sangat dekat sehingga kedua indikator ini dianggap berlebihan

dengan komunikasi yang dilakukan oleh Restoran SKS cabang Salemba terhadap

konsumen.

Kecepatan Transaksi/Pembayaran. Kecepatan pembayaran yang dilakukan

oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba dianggap indikator yang dianggap

berlebihan untuk para konsumen. Hal ini dilakukan oleh pihak Restoran SKS

cabang Salemba dengan cepat agar konsumen tidak perlu menunggu terlalu lama.

Namun, hal tersebut membuat pihak konsumen khawatir dengan cepatnya

transaksi dapat menyebabkan kesalahan yang dilakukan pihak Restoran SKS

cabang Salemba yang dapat merugikan pihak konsumen. Maka indikator ini

dinilai oleh konsumen kinerja yang dilakukan baik namun dianggap kurang

penting.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Setelah diketahui bagaimana kondisi dari tingkat kinerja atribut-atribut

produk pada diagram IPA, selanjutnya dilakukan pengukuran kepuasan

konsumen. Apabila kinerja yang dihasilkan baik atau sesuai dengan harapan

konsumen maka akan berdampak pada kepuasan konsumen terhadap produk yang

dalam hal ini adalah kepuasan terhadap Restoran SKS cabang Salemba.

Pengukuran kepuasan konsumen dilakukan dengan menggunakan metode

Customer Satisfaction Index (CSI).

Page 58: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

46

Tabel 25 Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI)a

Variabe

l

Rata-rata Skor

Kepentingan

Important

Weighting Factor

(%)

Rata-rata

Skor Kinerja

Weighted

Score

Kep1 4.24 5.97 4.23 0.25

Kep2 4.37 6.15 4.29 0.26

Kep3 3.92 5.52 3.18 0.18

Kep4 3.94 5.54 3.85 0.21

Kep5 3.48 4.90 3.75 0.18

Kep6 3.95 5.56 3.79 0.21

Kep7 3.97 5.59 3.65 0.20

Kep8 4.13 5.81 3.62 0.21

Kep9 4.04 5.68 4.16 0.24

Kep10 4.04 5.68 4.03 0.23

Kep11 4.07 5.73 4.18 0.24

Kep12 3.76 5.29 4.10 0.22

Kep13 3.88 5.46 4.30 0.23

Kep14 4.10 5.77 4.12 0.24

Kep15 3.63 5.11 4.25 0.22

Kep16 3.69 5.19 4.12 0.21

Kep17 4.00 5.63 4.20 0.24

Kep18 3.86 5.43 4.18 0.23

Total 71.07 100.00 72.00 4.00

Weighted Total

Costumer Satisfaction Index (%) 80.04 aSumber: Data Primer (diolah) (2013)

Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh dengan cara membagi

nilai weighted total dengan skala maksimum yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu skala likert (skala maksimum 5) kemudian dikalikan dengan 100 persen.

Pada Tabel 25 dapat dilihat bahwa nilai Customer Satisfaction Index (CSI) adalah 80.04% berada pada skala 0,66 hingga 0,80 menunjukkan bahwa konsumen SKS

cabang Salemba termasuk ke dalam kategori sangat puas. Meskipun nilai indeks

kepuasan konsumen berada pada kriteria “Sangat Puas”, Restoran Sate Khas

Senayan Cabang Salemba masih harus meningkatkan kinerjanya karena dengan

nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 80.04%, berarti masih ada

19.96% konsumen yang belum merasa puas terhadap kinerja dari Restoran SKS

cabang Salemba. Hal ini pun menunjukkan salah satu faktor dalam melihat

keadaan manajemen Restoran SKS cabang Salemba yang kurang memenuhi

standard target dalam penjualan. Oleh karena itu, Restoran SKS cabang Salemba

perlu mengetahui kepuasan konsumen terhadap kinerja atribut produk. Apabila

kinerja atribut tidak sesuai dengan kepentingan dan kepuasan konsumen maka

perlu dilakukan perbaikan atribut guna meningkatkan kepuasan konsumen karena

konsumen yang puas terhadap suatu produk cenderung akan melakukan

pembelian ulang terhadap produk tersebut.

Page 59: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

47

Implikasi Manajerial Bauran Pemasaran Restoran SKS Cabang Salemba

Analisis bauran pemasaran merupakan implikasi dari hasil mengenai

perilaku konsumen mengenai keputusan pembelian dan kepuasan konsumen

Restoran SKS cabang Salemba yang salah satunya dilakukan untuk meningkatkan

target penjualan dengan melihat dari segi tingkat kepuasan konsumen terhadap

kinerja Restoran SKS cabang Salemba. Strategi pemasaran yang digunakan oleh

Restoran SKS cabang Salemba meliputi strategi produk, harga, tempat/distribusi,

promosi, orang, proses dan bukti fisik.

Hal ini dilakukan sebagai salah salah satu cara untuk meningkatkan target

penjualan dari segi kepuasan konsumen yaitu dengan meningkatkan kinerja 18

atribut. Dengan peningkatan tersebut, maka diharapkan akan meningkatkan skor

indeks kepuasan keseluruhan yang dicapai oleh Restoran SKS cabang Salemba

juga akan meningkat. Adapun rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil

penelitian kepada pihak Restoran SKS cabang Salemba adalah sebagai berikut :

Strategi Produk

Perusahaan yang bergerak dibidang jasa kuliner harus memperhatikan hal

yang paling mendasar dengan lebih mengutamakan kualitas dan kuantitas produk

makanan dan minuman yang dihidangkan oleh pihak Restoran SKS cabang

Salemba. Citarasa merupakan hal yang sangat penting menurut konsumen, namun

kinerja yang diberikan oleh Restoran SKS cabang Salemba masih dirasa kurang

oleh konsumen. Hal ini dilihat berdasarkan diagram kartesius IPA yang

menyimpulkan bahwa citarasa makanan dan minuman berada pada kuadran I.

Oleh karena itu, pihak Restoran SKS cabang Salemba sebaknya menindaklanjuti

dengan memperbaiki kekurangan terhadap citarasa makanan dan minuman. Selain

itu pihak Restoran SKS cabang Salemba dapat meningkatkan kinerja dengan

memberikan pelatihan kepada para koki. Selain itu keragaman paket menu juga

berada pada kuadran 1 dengan demikian pihak Restoran SKS cabang Salemba

lebih memperhatikan keragaman menu dan paket menu dengan lebih memberikan

inovasi yang baru agar konsumen lebih tertarik dengan meluaskan hidangan yang

disajikan tidak hanya terfokus pada masakan tradisional Jawa dan Bali.

Jaminan produk yang dilihat dari kehalalan, kebershan dan keamanan

untuk dikonsumsi merupakan hal yang merupakan pertimbangan konsumen dalam

melakukan keputusan pembelian dan dapat memberikan kepuasan. Hal ini

didasari dengan semakin tinggi kesadaran konsumen terhadap kesehatan. Restoran

SKS cabang Salemba merupakan salah satu restoran yang memberikan kepuasan

kepada konsumen dengan kinerja yang dilakukan sesuai dengan harapan

konsumen. Hal tersebut dapat dilihat dari diagram kartesius IPA yang berada pada

kuadran II. Oleh karena itu, pihak Restoran SKS cabang Salemba diharapkan

untuk mempertahankan kinerja yang ada.

Strategi Harga

Harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan

pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Kesesuaian rasa, harga, porsi dan

penampilan menu juga hal yang perlu diperhatikan terhadap rasa dan porsi serta

penampilan menu tidak sesuai dengan harga yang diberikan. Hal ini didasari oleh

letak dari atribut ini berada pada kuadran III yang memiliki kepentingan yang

Page 60: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

48

rendah dan kinerja yang dilakukan oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba juga

rendah. Meskipun demikian pihak Restoran SKS cabang Salemba tidak perlu

memprioritaskan untuk memperbaiki dengan menyesuaikan keempat aspek

tersebut karena konsumen merasa atribut ini tidak penting.

Dilihat dari karakteristik konsumen Restoran SKS cabang Salemba yang

sebagian besar pengunjung yang datang memiliki pekerjaan sebagai karyawan

swasta (51%) yang memiliki pendapatan > Rp 14 000 000 perbulan dengan

persentase sebesar 38%. Hal ini menunjukan bahwa Restoran SKS cabang

Salemba merupakan restoran elit yang memiliki kelas tinggi dilihat dari segi gaya

hidup, sehingga harga yang ditetapkan oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba

tidak dianggap penting oleh konsumen Restoran SKS cabang Salemba. Jadi, tidak

menjadi masalah oleh konsumen dengan adanya kenaikan harga yang dilakukan

oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba selama kualitas yang diberikan tetap

terjaga.

Strategi Tempat

Tempat atau jalur distribusi merupakan hal yang pentng terhadap

kelangsungan pemasaran suatu usaha. Pada penelitian ini, atribut yang berkaitan

dengan strategi pemasaran ini adalah kemudahan menjangkau lokasi Restoran

SKS cabang Salemba. Hasil yang disimpulkan berdasarkan diagram kartesius IPA

adalah atriut ini berada pada kuadran III yang menyatakan kepentingan menurut

konsumen dan kinerja yang dilakukan oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba

sama-sama rendah. Hal tersebut menunjukan pihak Restoran SKS cabang

Salemba tidak perlu memprioritaskan untuk memperbaiki dengan menyesuaikan

keempat aspek tersebut karena konsumen merasa atribut ini tidak penting.

Selain itu, kenyamanan

Strategi Promosi

Kegiatan promosi merupakan kegiatan yang paling penting dalam

memasarkan sesuatu hal, tidak terkecuali dengan memasarkan produk jasa

restoran seperti Restoran SKS cabang Salemba. Berdasarkan analisis deskripstif

strategi pemasaran dilakukan oleh pihak Restoran SKS cabang Salemba salah

satunya dengan memberikan potongan harga untuk setiap pengguna kartu BCA

dengan minimal transaksi sebesar Rp 5 00 000. Selain itu, Restoran SKS cabang

Salemba memberikan paket menu dengan menu yang berbeda yang sesuaikan

dengan daerah dari makanan tersebut. Pihak restoran juga sebaiknya

meningkatkan promosi agar nama Restoran SKS cabang Salemba semakin

diketahui oleh masyarakat luas.

Strategi Orang

Berdasarkan hasil pemetaan menggunakan diagram kartesius IPA,

penampilan karyawan yang menarik, bersih, rapi dan sopan berada pada kuadran

II. Dengan demikian Restoran SKS cabang Salemba diharapkan mampu

mempertahankan kinerja dari atribut ini. Hal ini dikarenakan kesesuaian antara

kepentingan konsumen dengan kinerja yang dilakukan oleh pihak Restoran SKS

cabang Salemba. Selain itu, hal yang perlu untuk pihak Restoran SKS cabang

Salemba pertahankan adalah respon karyawan terhadap kebutuhan pelanggan

Page 61: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

49

serta kejujuran dan kesabaran karyawan terhadap konsumen yang mengunjungi

Restoran SKS cabang Salemba.

Atribut lain adalah keramahan dan kesopanan karyawan yang berada

pada kuandran IV. Hal ini menunjukan bahwa Atribut ini dinilai kurang penting

oleh konsumen, namun kenyataannya konsumen merasa puas terhadap

keramahan yang diberikan oleh karyawan Restoran SKS cabang Salemba. Oleh

karena itu, proses yang sudah berjalan tetap harus dilakukan dengan baik. Selain

itu kemampuan karyawan berkomunikasi dengan baik dalam menjelaskan menu

merupakan hal yang perlu dipertahankan, walaupun konsumen menganggap hal

tersebut tidak penting.

Strategi Proses

Dalam strategi pemasaran untuk produk jasa pada strategi proses

ditunjukan pada atribut kecepatan dalam menyajikan pesanan makanan dan

minuman di Restoran SKS cabang Salemba yang berada pada kuadran II. Hal ini

menunjukkan bahwa kepentingan yang tinggi dan kinerja yang dilakukan

Restoran SKS cabang Salemba dinilai baik oleh konsumen, sehingga pihak

Restoran SKS cabang Salemba harus mamkapu mempertahankan atribut ini.

Selain itu, kecepatakn dalam membersihkan tempat kotor bekas makanan

dianggap penting dan memiliki kinerja yang baik sehingga harus terus

dipertahankan.

Sementara untuk atribut kecepatan pembayaran, konsumen menganggap

hal tersebut kurang penting namun kinerja yang dilakuan oleh pihak Restoran

SKS cabang Salemba baik. Hal tersebut didasari dengan pemetaan diagram

kartesius kuadran IV. Hal ini menyimpulkan pihak restoran tidak perlu

menurunkan kinerja dari atribut ini selama tidak menimbulkan biaya yang tinggi

jika dipertahankan.

Strategi Bukti Fisik

Bukti fisik merupakan salah satu indikator pada strategi pemasaran jasa

dan hal ini memberikan efek terhadap keputusan pembelian konsumen dan

kepuasan konsumen. Bukti fisik dalam strategi pemasaran jasa ini meliputi

kebersihan terhadap ruangan serta perlengkapan makanan, penataan interior dan

eksterior restoran serta penerangan yang terdapat pada restoran tersebut.

Atribut yang terkandung dalam strategi bukti fisik ini antara lain,

kebersihan perlengkapan makanan. Atribut ini berada di kuadran II pada pemetaan

yang dilakukan menggunakan diagram kartesius. Hal ini menunjukan bahwa

terdapat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja yang dinilai baik oleh

konsumen. Artinya pihak Restoran SKS cabang Salemba diharapkan untuk

mempertahakan atribut ini agar kepuasan konsumen terhadap Restoran SKS

cabang Salemba tetap terjaga.

Fasilitas pendukung seperti free hotspot, toilet, tempat parkir yang luas

dan aman serta kenyamanan dari restoran tersebut yang meliputi pendingin

ruangan, dekorasi ruangan, penataan kursi dan mejadan penerangan memiliki nilai

kepentingan yang rendah dan kineja yang rendah pula. Hal tersebut harus

diadakan perhatian khusus dengan memperbaiki kinerja tersebut.

Page 62: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

50

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Data yang digunakan dalam penelitian proses keputusan pembelian dan

kepuasan pembelian Restoran SKS cabang Salemba mengkonfirmasi bahwa 18

atribut yang diajukan oleh peneliti merupakan atribut yang diperhatikan konsumen

dalam. Konsumen tidak asing dan bisa memahami konsep atas 18 atribut yang

diajukan. Dengan deminikian, berdasarkan pilihan 18 atribut ini penelitian ini

dapat membuat kesimpulan tentang perilaku dan derajat kepuasan konsumen.

Deskripsi umum sosial ekonomi pengunjung berdasarkan hasil survei

responden menunjukan bahwa sebagian besar pengunjung berjenis kelamin laki-

laki yang bestatus menikah hal ini terlihat pada usia mencapai 39 – 49 tahun yang

memiliki pekerjaan adalah karyawan swasta dengan pendapatan rata rata

Rp 14 000 000 perbulan. Berdasarkan statistik responden ini, bisa dikatakan

bahwa Restoran SKS cabang Salemba merupakan restoran yang memiliki kelas

yang tinggi, artinya konsumen Restoran SKS cabang Salemba merupakan

golongan menengah keatas, dari segi pendapatan.

Tahapan proses pembelian konsumen restoran SKS cabang Salemba bisa

dikatakan sesuai dengan teori. Ini terbukti dari tingkat respons yang diberikan

responden atas kuestioner yang dibangan berdasarkan teori tahapan konsumen.

Tahapan proses pembelian konsumen dimulai dari motivasi pembelian adalah

mencari tempat yang nyaman dengan pelayanan yang baik serta kebersihan yang

baik. Hal ini dilakukan karena banyak dari pengunjung Restoran SKS cabang

Salemba melakukan pertemuan dengan rekan kerja. Dengan demikian manfaat

yang disaat berkunjung ke Restoran SKS cabang Salemba adalah untuk memeuhi

maanan selingan yang terdapat di Restoran SKS cabang Salemba tersebut. Waktu

kunjungan yg dilakukan oleh konsumen di Restoran SKS cabang Salemba adalah

pada saat hari kerja di siang hari yaitu pada saat jam istirahat makan siang.

Sedangkan keputusan pembelian dilakukan disesuaikan dengan informasi dan

pihak yang cukup mempengaruhi dalam pemilihan tempat makan yaitu teman.

Berdasarkan pemetaan kuadran menggunakan diagram kartesius IPA

diketahui bahwa atribut-atribut yang perlu dilakukan perbaikan ataupun atrbut

yang diharapkan untuk tetap dipertahankan. Dengan demikian pihak manajemen

lebih dapat menyempurnakan keingianan konsumen dengan kinerja pihak

Restoran SKS cabang Salemba.

Berdasarkan hasil perhitungan kepuasan konsumen Restoran SKS cabang

Salemba dapat diketahui nilai CSI adalah 80.04% yang dapat dikategorikan bahwa

konsumen sangat puas puas terhadap kinerja yang dilakukan oleh pihak Restoran

SKS cabang Salemba. Hal tersebut didasari atas skala dari perhitungan tersebut

terdapat pada kisaran 0.80 – 1.00.

Page 63: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

51

Saran

1. Pihak Restoran SKS cabang Salemba sebaiknya melakukan perbaikan

kinerja sesuai selera dan keinginan konsumen dengan melihat implikasi

manajerial terhadap bauran pemasaran yang diteliti terhadap beberapa

atribut menggunakan diagram kartesius. Hal tersebut dilakukan agar

meningkatkan keinginan konsumen dalam memutuskan pembelian di

Restoran SKS cabang Salemba dan menciptakan kepuasan konsumen.

2. Pihak Restoran SKS cabang Salemba pertahankan atribut-atribut yang

memiliki kinerja yang baik dan memiliki tingkat kepentingan tinggi sebab

berpengaruh pada kepuasan konsumen.

3. Secara keseluruhan Restoran SKS cabang Salemba memiliki tingkat

kepuasan sebesar 80.04% yang memiliki kategori puas, meskipun

demikian pihak perusahaan harus terus meningkatkan kinerjanya agar

kepuasan konsumen meningkat.

4. Pihak Restoran SKS cabang Salemba sebaiknya melakukan riset secara

berkala agar mengetahui kekurangan dan kelebihan dari kinerja Restoran

SKS cabang Salemba.

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. 2012. Data Jumlah Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB). Jakarta (ID) : BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik Indonesia. 2012. Persentase pengeluaran konsumsi

masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007-2011. Jakarta (ID) : BPS.

[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bogor

(ID) : IPB Press

Arisman. 2008. Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor.

[Skripsi]. Bogor. Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Bahrul, K. 2010. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen.

Bandung : Pustaka Reka Cipta.

Cooper, D. dan C.W. Emory.1998. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima.

Erlangga, Jakarta.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. 2012. Arsip Data

Kepariwisataan, DKI Jakarta.

Dwita, P. 2008. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen

Burger Blenger Jakarta Selatan [Skripsi]. Bogor. Program Studi

Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Egretta, M. 2009. Analisis Sikap dan Kepuasan Kosumen Restoran Death by

Chocolate and Spaghetti, Kota Bogor [Skripsi]. Bogor. Program Studi

Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Elysa, I. 2011. Analisis Tingkat Kepuasan dan Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Konsumen Kafe Kebun Kita Bogor [Skripsi]. Bogor.

Page 64: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

52

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian

Bogor

Engel, et al. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid Satu. Jakarta :

Binarupa Aksara.

Hasan, Z. 2007. Analisis Prilaku dan Tikat Kepuasan Konsumen di Restoran Khas

Sunda Cibiuk, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat [Skripsi]. Bogor. Program

Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Irawan, H. 2007. 10 Prisip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PT Elex Media

Komputindo.

Judo, S. 2011. Analisis Perilaku dan Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran

Bebek Pak Ndut Kota Bogor Jawa Barat [Skripsi]. Bogor. Departemen

Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Karina, K. 2009. Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Ayam Geprek Istimewa

Bogor [Skripsi]. Bogor. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kottler, P. 2000. Manajemen Pemasaran. Terjemahan. Jilid I. Edisi Milenium.

Jakarta : PT Prehallindo.

Kotler, P and Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 1.

Jakarta : Erlangga.

Lupiyoadi, R. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba empat.

Mowen J.C and Minor, M. 1998. Consumer Behavior Fourth Edition. New Jersey:

Prentice Hall.

Marsum, W.A. 2007. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi.

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghali Indonesia.

Norvi, H. 2011. Analisis Proses Pengambilan Keputusan Dan Preferensi

Konsumen Rahat Café Bogor. [Skripsi]. Bogor. Departemen Agribisnis,

Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan

Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Sari, K. 2009. Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Ayam Geprek Istimewa

Bogor. [skripsi]. Bogor. Departemen Agrinisnis, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Satria, J. 2011. Analisis Perilaku Dan Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap

Bebek Pak Ndut Di Kota Bogor. [Skripsi]. Bogor : Departemen Agribisnis,

Institut Pertanian Bogor.

Scott W. dan D.J. Johnston, Research Methods for Everyday Life: Blending

Qualitative and Quantitative Approaches.2009. San Fransisco: John Wiley

& Sons.

Setiawan, B. 2011. 7p Marketing Mix [Internet]. [Jumat, 27 September 2013].

Jakarta (ID) : http://www.pojokwirausaha.com/2012/11/7p-marketing-

mix.html.

Simamora, B. 2001. Remarketing For Business Recovery : Sebuah Pendekatan

Riset. Jakarta: Gramedia.

Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia.

Siagian, D. dan Sugiarto.2003. Metode Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi.

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Page 65: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

53

Sudarsono. 2009. Analisis Sikap dan Kepuasan Konsumen Restoran Death By

Chocolate and spaghetti, Bogor. [Skripsi]. Bogor : Program Studi Ekstensi

Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sugianto. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Suprapto. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Rineka Cipta.

Titik, Hidayanti. 2009. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Restoran Etnik

Khas Timur Tengah Restoran Ali Baba, Kota Bogor. [Skripsi]. Bogor :

Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Torsina M. 2000. Usaha Restoran yang Sukses. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer

Kelompok Gramedia.

Uluum, H. 2007. Analisis Perilaku dan Tingkat Kepuasan Konsumen Di Restoran

Khas Sunda Cibiuk, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor :

Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Umar, H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

Page 66: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

56

LAMPIRAN

Page 67: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

57

Kuesioner Penelitian

KUESIONER

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN DAN

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

TERHADAP RESTORAN ETNIK KHAS INDONESIA DI JAKARTA

(STUDI KASUS : RESTORAN SATE KHAS SENAYAN CABANG SALEMBA)

Responden yang terhormat,

Saya, Hermin Norma Juwita mahasiswi Departemen Agribisnis, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, ingin melakukan penelitian mengenai

analisis kepuasan konsumen dan proses pengambilan keputusan pembelian di

Restoran Sate Khas Senayan di Kota Jakarta (studi kasus : Restoran Sate Khas

Senayan Cabang Salemba) untuk penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan

studi.

Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk berpartisipasi dalam mengisi

kuesioner ini secara lengkap dan benar agar informasi yang saya sajikan dapat

dipertanggungjawabkan dan tercapai hasil yang diinginkan. Semua informasi yang

diterima sebagai hasil pengisian kesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk

kepentingan akademis semata. Tidak ada penilaian salah atau benar terhadap

jawaban yang anda berikan, semua jawaban akan diperlakukan sama dalam

penelitian ini. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk :Beri Tanda warna BIRU pada jawaban [√ ] pada Tempat yang

Telah Disediakan Sesuai dengan Pilihan Anda.

No. Responden : Tanggal :

A. SCREENING

1. Apakah anda telah datang ke Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba

lebih dari satu kali (termasuk hari ini)?

[ ] Ya (Lanjutkan)

[ ] Tidak (Stop. Terima kasih atas partisipasi Anda)

2. Apakah usia anda saat ini 17 tahun atau lebih?

[ ] Ya (lanjutkan)

[ ] Tidak (Stop. Terima kasih atas perhatian Anda)

3. Selain di Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba apakah Anda pernah

mendatangi restoran tradisional lainnya?

[ ] Tidak pernah

[ ] Pernah, sebutkan

Page 68: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

58

B. IDENTITAS RESPONDEN

1. Usia :

[1] 17-27 Tahun [3] 28-38 Tahun

[2] 39-49 Tahun [4] >50 Tahun

2. Jenis Kelamin :

[1] Laki-laki [2] Perempuan

3. Alamat :

[1] Jakarta [3] Tangerang [5] Bekasi

[2] Depok [4] Bogor [6] Luar Jabodetabek, sebutkan

4. Pendidikan Terakhir:

[1] SD [3] SLTA [5] Sarjana

[2] SLTP [4] Diploma [6] Pascasarjana

5. Pekerjaan:

[1] Pelajar/ Mahasiswa [3] Wiraswasta [5] Tidak/ belum bekerja

[2] Pegawai Negeri Sipil [4] Pegawai swasta [6] Lainnya, sebutkan

6. Pendapatan anda perbulan (bagi mahasiswa/ pelajar bisa uang saku) adalah:

[1 ] <Rp 2 000 000

[2] Rp 2 000 000 - Rp 4 999 999

[3] Rp 5 000 000 - Rp 7 999 999

[4] Rp 8 000 000 - Rp 10 999 999

[5] Rp 11 000 000 - Rp 13 999 999

[6] >Rp 14 000 000

7. Status pernikahan

[1] Belum menikah [2] Menikah [3] Janda/Duda

C. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Pengenalan Kebutuhan

1. Dalam 1 minggu seberapa sering Anda makan di restoran?

[1] 1-3 hari [3] Tidak dapat ditentukan

[2] 4-6 hari [4] Setiap hari

2. Apa alasan dan motivasi Anda makan di restoran?

[1] Sebagai gaya hidup [4] Sekedar ingin mencoba

[2] Mencari makanan yang enak [5] Lainnya,…

[3] Mencari tempat yang nyaman

3. Manfaat apa yang Anda cari dari kegiatan makan di restoran?

[1] Simbol prestize [3] Sebagai makanan selingan [5] Lainnya,…

[2] Pemenuhan gizi [4] Banyak pilihan menu

Pencarian Informasi

4. Apakah Anda melakukan pencarian informasi secara khusus sebelum

mendatangi Restoran Sate Khas Senayan Cabang Salemba?

[1] Iya [2] Tidak

Page 69: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

59

5. Darimana Anda mengetahui keberadaan Restoran Sate Khas Senayan Cabang

Salemba?

[1] Teman [4] Keluarga

[2] Media cetak/media elektronik [5] Lainnya,….

[3] Kebetulan lewat

6. Berdasarkan informasi yang Anda dapatkan, hal apa yang paling menjadi fokus

perhatian Anda?

[1 ] Rasa makanan [4] Lokasi restoran

[2] Kenyamanan tempat [5] Lainnya,………

[ 3] Harga yang ditawarkan

7. Bagaimana sumber informasi tersebut mempengaruhi anda?

[1 ] Terpengaruh dan tertarik [3] Lainnya,………

[2] Tidak tertarik dan terpengaruh

8. Bentuk promosi yang membuat Anda tertarik berkunjung ke Restoran Sate Khas

Senayan seperti apa?

[1] Potongan harga [3] Lainnya,…………

[2] Paket pilihan menu

Evaluasi Alternatif

9. Apa yang menjadi pertimbangan Anda ketika akan mengunjungi suatu restoran?

[1] Memenuhi kebutuhan makan

[2] Bertemu dengan rekan kerja/teman/keluarga

[3] Suasana restoran yang nyaman

[4] Hanya untuk mengisi waktu luang

[5] Lainnya,……………

10. Apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam memilih Restoran Sate Khas

Senayan cabang Salemba?

[1] Suasana resto yang nyaman

[2] Tersedianya berbagai menu tradisional

[3] Lokasi yang strategis

[4] Cita rasa makanan dan minuman

[5] Lainnya,………….

11. Selain Restoran Sate Khas Senayan cabang Salemba, restoran tradisional mana

yang anda sering kunjungi?

[1] Bumbu desa [4] Harum Manis

[2] Lara Djonggrang [5] Lainnya,………….

[3] Happy day

Keputusan Pembelian

12. Apa peran anda dalam keputusan pembelian Restoran Sate Khas Senayan

cabang Salemba? (jawaban boleh lebih dari satu)

[1] Pemilik ide [3] Pihak yang memutuskan [5] Lainnya,…

[2] Pemberi pengaruh [4] pembeli

Page 70: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

60

13. Bagaimana anda memutuskan untuk melakukan pembelian di Restoran Sate

Khas Senayan?

[1] Tergantung situasi [3] Terencana

[2] Mendadak [4] Lainnya,…

14. Kapan waktu kunjungan Anda ke Restoran Sate Khas Senayan?

[1] Siang hari [2] Sore hari [3] Malam hari

15. Berapa kali Anda melakukan pembelian d Restoran Sate Khas Senayan dalam

satu bulan?

[1] 1-2 kali [3] >5 kali

[2] 3-4 kali [4] Tidak dapat ditentukan

16. Kapan hari yang biasa Anda pilih untuk mengunjungi Restoran Sate Khas

Senayan?

[1] Hari kerja [2] Hari libur [3] Tidak tentu

Hasil Pembelian

17. Apakah Anda puas setelah mengkonsumsi hidangan yaag terdapat di Restoran

Sate Khas Senayan ?

[1] Ya [2] Tidak

18. Apabila ada kenaikan harga, apakah Anda tetap berkunjung ke Raestoran Sate

Khas Senayan?

[1] Ya [2] Tidak

Page 71: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

61

D. PENGUKURAN TINGKAT KEPENTINGAN Di bawah ini terdapat pernyataan atribut yang berkaitan dengan tingkat

kepentingan yang diharapkan dari anda sebagai konsumen pada Restoran Sate Khas

Senayan cabang Salemba. Beri tanda warna BIRU (√) sesuai dengan pilihan anda.

5 = Sangat Penting

4 = Penting

3 = Cukup Penting

2 = Tidak Penting

1 = Sangat Tidak Penting

No Variabel Tingkat Kepentingan

5 4 3 2 1

1 Karyawan yang berpenampilan menarik, bersih,

rapi dan sopan.

2 Kebersihan perlengkapan makan

3 Fasilitas yang diperoleh (free hotspot, toilet, tempat

parkir yang luas dan aman)

4 Kenyamanan restoran (Pendingin udara yang

berfungsi dengan baik, dekorasi ruangan, Penataan

kursi dan meja dan penerangan yang baik)

5 Kemudahan menjangkau lokasi

6 Kesesuaian dalam hal rasa, harga, porsi dan

penampilan menu.

7 Keragaman menu dan paket menu.

8 Rasa makanan dan minuman yang enak

9 Kecepatan dalam menyajikan pesanan makanan dan

minuman

10 Respon karyawan terhadap kebutuhan pelanggan.

11 Kecepatan dalam membersihkan tempat kotor

bekas makanan.

12 Kemudahan dalam proses pembayaran.

13 Keramahan dan kesopanan karyawan

14 Jaminan produk (halal, higienis dan aman untuk

dikonsumsi.

15 Kemampuan karyawan bekomunikasi dengan baik

16 Kemampuan karyawan menjelaskan menu.

17 Kejujuran dan kesabaran karyawan.

18 Kesediaan karyawan untuk menghargai dan

melayani pelanggan atau tamu

Page 72: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

62

E. PENGUKURAN TINGKAT KINERJA Di bawah ini terdapat pernyataan atribut yang berkaitan dengan tingkat kinerja

yang diharapkan dari anda sebagai konsumen pada Restoran Sate Khas Senayan cabang

Salemba. Beri tanda warna BIRU (√) sesuai dengan pilihan anda.

5 = Sangat Baik

4 = Baik

3 = Cukup Baik

2 = Kurang Baik

1 = Tidak Baik

No Variabel Tingkat Kinerja

5 4 3 2 1

1 Karyawan yang berpenampilan menarik, bersih,

rapi dan sopan.

2 Kebersihan perlengkapan makan

3 Fasilitas yang diperoleh (free hotspot, toilet tempat

parkir yang luas dan aman)

4 Kenyamanan restoran (Pendingin udara yang

berfungsi dengan baik, dekorasi ruangan, Penataan

kursi dan meja dan penerangan yang baik)

5 Kemudahan menjangkau lokasi

6 Kesesuaian dalam hal rasa, harga, porsi dan

penampilan menu.

7 Keragaman menu dan paket menu.

8 Rasa makanan dan minuman yang enak

9 Kecepatan dalam menyajikan pesanan makanan dan

minuman

10 Respon karyawan terhadap kebutuhan pelanggan.

11 Kecepatan dalam membersihkan tempat kotor

bekas makanan.

12 Kemudahan dalam proses pembayaran.

13 Keramahan dan kesopanan karyawan

14 Jaminan produk (halal, higienis dan aman untuk

dikonsumsi.

15 Kemampuan karyawan bekomunikasi dengan baik

16 Kemampuan karyawan menjelaskan menu.

17 Kejujuran dan kesabaran karyawan.

18 Kesediaan karyawan untuk menghargai dan

melayani pelanggan atau tamu

Page 73: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

63

RELIABILITAS

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.749 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Kin1 67.7700 39.088 .398 .732

Kin2 67.7100 40.895 .307 .740

Kin3 68.8200 39.099 .413 .731

Kin4 68.1500 38.876 .395 .732

Kin5 68.2500 42.088 .177 .750

Kin6 68.2100 39.966 .345 .737

Kin7 68.3500 39.846 .363 .735

Kin8 68.3800 36.218 .654 .707

Kin9 67.8400 40.035 .370 .735

Kin10 67.9700 39.383 .423 .731

Kin11 67.8200 39.442 .425 .730

Kin12 67.9000 39.727 .388 .733

Kin13 67.7000 42.596 .122 .754

Kin14 67.8800 41.137 .256 .744

Kin15 67.7500 41.684 .198 .749

Kin16 67.8800 40.955 .257 .744

Kin17 67.8000 41.939 .175 .751

Page 74: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

64

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Kin1 67.7700 39.088 .398 .732

Kin2 67.7100 40.895 .307 .740

Kin3 68.8200 39.099 .413 .731

Kin4 68.1500 38.876 .395 .732

Kin5 68.2500 42.088 .177 .750

Kin6 68.2100 39.966 .345 .737

Kin7 68.3500 39.846 .363 .735

Kin8 68.3800 36.218 .654 .707

Kin9 67.8400 40.035 .370 .735

Kin10 67.9700 39.383 .423 .731

Kin11 67.8200 39.442 .425 .730

Kin12 67.9000 39.727 .388 .733

Kin13 67.7000 42.596 .122 .754

Kin14 67.8800 41.137 .256 .744

Kin15 67.7500 41.684 .198 .749

Kin16 67.8800 40.955 .257 .744

Kin17 67.8000 41.939 .175 .751

Kin18 67.8200 42.109 .153 .752

VALIDITAS

Correlations

TotKin Keterangan

Kin1 Pearson

Correlation .510

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin2 Pearson

Correlation .409

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin3 Pearson

Correlation .521

**

Valid

Sig. (2-tailed) .000

Page 75: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

65

N 100

Kin4 Pearson

Correlation .512

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin5 Pearson

Correlation .290

**

Valid Sig. (2-tailed) .003

N 100

Kin6 Pearson

Correlation .457

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin7 Pearson

Correlation .472

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin8 Pearson

Correlation .731

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin9 Pearson

Correlation .473

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin10 Pearson

Correlation .523

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin11 Pearson

Correlation .524

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin12 Pearson

Correlation .491

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin13 Pearson

Correlation .239

*

Valid Sig. (2-tailed) .017

N 100

Kin14 Pearson

Correlation .369

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Page 76: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

66

Kin15 Pearson

Correlation .316

**

Valid Sig. (2-tailed) .001

N 100

Kin16 Pearson

Correlation .375

**

Valid Sig. (2-tailed) .000

N 100

Kin17 Pearson

Correlation .294

**

Valid Sig. (2-tailed) .003

N 100

Kin18 Pearson

Correlation .276

**

Valid Sig. (2-tailed) .005

N 100

Page 77: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

67

Deskriptif Kepentingan

Variabel STP TP CP P SP Rataan

Skor Keterangan

n % n % n % n % n %

Kep1 0 0,00 6 4,62 10 7,69 38 29,23 46 35,38 4,240 Sangat penting

Kep2 0 0,00 0 0,00 13 10,00 37 28,46 50 38,46 4,370 Sangat penting

Kep3 0 0,00 0 0,00 30 23,08 48 36,92 22 16,92 3,920 Penting

Kep4 0 0,00 0 0,00 35 26,92 36 27,69 29 22,31 3,940 Penting

Kep5 0 0,00 17 13,08 33 25,38 35 26,92 15 11,54 3,480 Penting

Kep6 0 0,00 0 0,00 35 26,92 35 26,92 30 23,08 3,950 Penting

Kep7 0 0,00 0 0,00 30 23,08 43 33,08 27 20,77 3,970 Penting

Kep8 0 0,00 0 0,00 30 23,08 27 20,77 43 33,08 4,130 Penting

Kep9 0 0,00 0 0,00 29 22,31 38 29,23 33 25,38 4,040 Penting

Kep10 0 0,00 1 0,77 33 25,38 27 20,77 39 30,00 4,040 Penting

Kep11 0 0,00 0 0,00 30 23,08 33 25,38 37 28,46 4,070 Penting

Kep12 0 0,00 0 0,00 42 32,31 40 30,77 18 13,85 3,760 Penting

Kep13 0 0,00 0 0,00 31 23,85 50 38,46 19 14,62 3,880 Penting

Kep14 0 0,00 0 0,00 21 16,15 48 36,92 31 23,85 4,100 Penting

Kep15 0 0,00 0 0,00 45 34,62 47 36,15 8 6,15 3,630 Penting

Kep16 0 0,00 6 4,62 32 24,62 49 37,69 13 10,00 3,690 Penting

Kep17 0 0,00 0 0,00 33 25,38 34 26,15 33 25,38 4,000 Penting

Kep18 0 0,00 0 0,00 34 26,15 46 35,38 20 15,38 3,860 Penting

Page 78: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

68

Deskriptif Kinerja

Variabel STP TP CP P SP

Rataan Skor Keterangan n % n % n % n % n %

Kin1 0 0,00 6 4,62 15 11,54 29 22,31 50 38,46 4,238 Sangat Baik

Kin2 0 0,00 0 0,00 19 14,62 33 25,38 48 36,92 4,257 Sangat Baik

Kin3 0 0,00 25 19,23 39 30,00 29 22,31 7 5,38 3,156 Cukup Baik

Kin4 0 0,00 8 6,15 30 23,08 31 23,85 31 23,85 3,830 Baik

Kin5 0 0,00 0 0,00 46 35,38 33 25,38 21 16,15 3,739 Baik

Kin6 0 0,00 6 4,62 32 24,62 39 30,00 23 17,69 3,786 Baik

Kin7 0 0,00 10 7,69 30 23,08 45 34,62 15 11,54 3,655 Baik

Kin8 0 0,00 12 9,23 34 26,15 34 26,15 20 15,38 3,620 Baik

Kin9 0 0,00 0 0,00 26 20,00 32 24,62 42 32,31 4,160 Baik

Kin10 0 0,00 0 0,00 33 25,38 31 23,85 36 27,69 4,030 Baik

Kin11 0 0,00 0 0,00 26 20,00 30 23,08 44 33,85 4,180 Baik

Kin12 0 0,00 0 0,00 30 23,08 30 23,08 40 30,77 4,100 Baik

Kin13 0 0,00 0 0,00 21 16,15 28 21,54 51 39,23 4,300 Sangat Baik

Kin14 0 0,00 0 0,00 28 21,54 32 24,62 40 30,77 4,120 Baik

Kin15 0 0,00 0 0,00 25 19,23 25 19,23 50 38,46 4,250 Sangat Baik

Kin16 0 0,00 0 0,00 31 23,85 26 20,00 43 33,08 4,120 Baik

Kin17 0 0,00 1 0,77 23 17,69 31 23,85 45 34,62 4,200 Baik

Kin18 0 0,00 0 0,00 28 21,54 26 20,00 46 35,38 4,180 Baik

Page 79: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

69

Menu dari Sate Khas Senayan

Gambar 11. Contoh Menu Festibal bali

Gambar 12 Menu Festival Betawi

Page 80: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

70

Gambar 13 Menu Restoran Sate Khas Senayan

Page 81: ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN … · 1 Persentase pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia rata-rata per tahun 2007 – 2011 1 ... 18 Apa peran anda dalam keputusan

71

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 17April tahun 1989 di Jakarta. Penulis merupakan

anak ketiga dari tiga orang bersaudara, dari pasangan bapak Herkamto dan ibu

Nurul Fuad.

Penulis memulai pendidikan formal pada tahun 1995 kembali ke SD Negeri

Petojo Utara 01 Pagi, Jakarta. Pada tahun 2001 penulis melanjutkan pendidikan ke

SLTP Negeri 1 Jakarta dan menyelesaikan pendidikan tingkat SLTP pada tahun

2004. Tingkat pendidikan SMA diselesaikan oleh penulis dari SMA Negeri 68

Jakarta pada tahun 2007.

Setelah lulus dari pendidikan tingkat SMA, pada tahun 2007 penulis

diterima sebagai mahasiswa pada Program Diploma Institut Pertanian Bogor,

Program Keahlian Manajemen Agribisnis melalui jalur reguler. Pada tahun 2011

penulis diterima sebagai mahasiswa program sarjana alih jenis, Departemen

Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama menjadi mahasiswa di program sarjana alih jenis, Departemen

Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, penulis

bekerja di bank syariah bukopin hingga saat ini sebagai staff divisi treasury.