127

Click here to load reader

Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Citation preview

Page 1: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR

TESIS

Oleh

NURHAIDA HARAHAP 067009014/LNG

S

EK O L A

H

PA

SC A S A R JANA

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 2: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora dalam Program Studi Magister Linguistik

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

NURHAIDA HARAHAP 067009014/LNG

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 3: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Judul Tesis : ANALISIS PRAGMATIK WACANA IKLAN SURAT KABAR

Nama Mahasiswa : Nurhaida Harahap Nomor Pokok : 067009014 Program Studi : Linguistik

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Amrin Saragih, MA, Ph.D)

Ketua (Prof. T. Silvana Sinar, MA, Ph.D)

Anggota Ketua Program Studi Direktur (Prof.T.Silvana Sinar, MA, Ph.D) (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B., MSc) Tanggal Lulus :21 Agustus 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 4: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Telah diuji pada Tanggal 21 Agustus 2008 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. T. Silvana Sinar, MA, Ph.D Anggota : 1. Prof. Amrin Saragih, MA, Ph.D

2. Prof. Dr. Jawasih Naibaho 3. Drs. Umar Mono M.Hum

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 5: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

ABSTRAK Judul penelitian ini ‘Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar’. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif analisis, yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena- fenomena yang diteliti dan pada akhirnya menghasilkan gambaran data yang ilmiah. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari iklan surat kabar yaitu harian Analisa, harian Seputar Indonesia dan harian Waspada. Data yang sudah terkumpul dianalisis berdasarkan prinsip pragmatik. Penelitian ini menggunakan teori dan pendekatan semantik kognitif yang dikemukakan oleh George Yule, yaitu untuk menemukan dasar pembentukan struktur konseptual yang muncul dari penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa, arti atau makna yang timbul dalam penggunaan bahasa adalah pragmatik. Ditemukan bahwa makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar berkait erat dengan konsep psikologis penutur terhadap wacana yang mencakup latar pengetahuan, keyakinan, budaya dan harapan.

Kata Kunci : Iklan, pragmatik, surat kabar

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 6: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

ABSTRACT

This thesis is entitle ’Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar’. This research method utilized a descriptive analytic approach for the purpose of producing a systematic description of data, charecteristic the relationship of the phenomena investigsted and finally generating scientific description of data. The source of data for this research ara gained from advertisement on the daily Analisa, Seputar Indonesia and Waspada. The collected data is analysed on based pragmatic. The research employs the theory and approach of cognitif semantics postulated by John I Saed and pragmatic of discourse by George Yule to find the base on forming conseptual structure that emerge from language use in advertisement. The result of the research showed that the conseptual structure appreared from language is pragmatic. Founding that that the pragmatic of this course meaning on language use in advertisement have a strong relationship with psychological concepts. background knowledge, beliefs and expectations of language users. Key Words : Advertising, pragmatic, news paper

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 7: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmatNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Judul tesis “Analisis Pragmatik Wacana Iklan

Surat Kabar”. Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Magister Humaniora pada Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

Manfaat secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah linguistik.

Penelitian ini memfokuskan pembahasan pada penggunaan bahasa arti atau

makna yang timbul dalam bahasa pada iklan surat kabar. Ditemukan makna

pragmatik wacana dalam harian Analisa, harian Seputar Indonesia dan Harian

Waspada.

Kritik dan saran yang bersifat konstruktif sungguh sangat diharapkan untuk

kesempurnaan penelitian ini dan semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.

Medan, Agustus 2008 Penulis,

Nurhaida Harahap

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 8: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama sekali, saya ucapkan puji syukur hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis ini dapat selesai serta sholawat

dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat menuju

alam yang terang benderang.

Berikutnya pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada

Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Ibu Prof. Dr. Ir. T.

Chairun Nisa B, MSc, Ketua Program Studi Linguistik Ibu Prof. T. Silvana Sinar.

M.A, Ph.D. Sekretaris Program Studi Linguistik Bapak Drs. Umar mono, M. Hum

dan Bapak T. Robullah, SH, yang memberikan dorongan, perhatian, bantuan dan

bimbingan selama mengikuti pendidikan hingga selesai.

Ucapan terima kasih yang setulus-tulunya juga saya sampaikan kepada Ketua

Komisi Pembimbing Ibu Prof. T. Silvana Sinar, M.A, Ph.D. Anggota Komisi

Pembimbing Bapak Prof. Amrin Saragih, M.A, Ph.D. dan Bapak Prof. Dr. Jawasih

Naibaho, Bapak Drs. Umar Mono M.Hum atas bimbingannya bantuan dan perhatian

yang diberikan selama penulisan dan penyelesaian tesis ini.

Akhir kata semoga segala bimbingan dorongan dan bantuan yang diberikan

semua pihak baik yang telah disebutkan, maupun yang tidak disebutkan mendapat

balasan dari Allah SWT, Amin ya robbil alamin.

Medan, Agustus 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 9: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurhaida Harahap

Tempat / tgl lahir : Medan, 1 Februari 1956

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Vetpur Raya Blok B no 13. Komplek Veteran

Medan.

Pendidikan Formal

S.D. : S.D. Perkebunan Hapesong 1968

SLTP : S.M.P. Methodist Medan 1971

SLTA : S.M.A. Negeri VII Medan 1974

Perguruan Tinggi : Fakultas Sastra U.S.U. Medan, lulus tahun 1982.

Pascasarjana : Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara, lulus tahun 2008

Pekerjaan

1983 s/d sekarang : Staf Pengajar Bahasa Inggeris.

Sekolah Tinggi Bahasa Asing Swadaya.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 10: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT.................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................... iv RIWAYAT HIDUP......................................................................................... v DAFTAR ISI................................................................................................... vi DAFTAR TABEL........................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2 Ruang Lingkup....................................................................... 8 1.3 Masalah Penelitian ................................................................. 9 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................... 9 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 11

2.1 Teori Pragmatik...................................................................... 11 2.1.1 Teori tindak tutur oleh Austin.................................... 12 2.1.2 Kaidah konstitusi oleh Searle .................................... 14 2.1.3 Teori Implikatur Grice............................................... 15 2.1.4 Maksim Levinson ...................................................... 16 2.1.5 Teori Relevansi oleh Sperber dan Wilson ................. 18 2.1.6 Presupposisi ............................................................... 21 2.1.7 Koherensi................................................................... 22 2.1.8 Pengetahuan Latar Belakang ..................................... 24 2.1.9 Pragmatik Wacana ..................................................... 25 2.1.10 Teori Pendekatan Semantik Kognitif ........................ 27 2.1.11 Analisis Wacana........................................................ 28 2.1.12 Sosiolinguistik........................................................... 29 2.1.13 Landasan Teori .......................................................... 30 2.1.14 Penelitian Sebelumnya............................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 33

3.1 Disain Penelitian .................................................................... 33 3.2 Teknik Pengumpulan Data..................................................... 33 3.3. Teknik Analisis Data.............................................................. 34 3.4. Sumber Data........................................................................... 35

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 11: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 36 4.1 Tataran Makna Pragmatik...................................................... 36 4.2 Harian Analisa........................................................................ 37 4.3. Harian Seputar Indonesia ....................................................... 47 4.4 Harian Waspada ..................................................................... 60 4.5 Pembahasan............................................................................ 73

4.5.1 Data Harian Analisa................................................... 73 4.5.2 Data Harian Seputar Indonesia ................................. 80 4.5.3 Data Harian Waspada ............................................... 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 95

5.1 Simpulan ............................................................................... 95 5.2 Saran ................................................................................... 95

DAFTAR RUSTAKA .......................................................................... 97

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 12: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

4.1 Makna Pragmatik Iklan.......................................................................... 36

4.2 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Analisa .................................. 37

4.3 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Seputar Indonesia ................. 48

4.4 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Waspada ............................... 61

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 13: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1 Hasil Penelitian................................................................................ 99

1.1 Data Harian Analisa ........................................................................ 99

1.2 Data Harian Seputar Indonesia........................................................ 103

1.3 Data Harian Waspada ...................................................................... 109

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 14: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam komunikasi peranan bahasa sungguh penting. Informasi apa pun yang

disampaikan, memerlukan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi

hanya dimiliki manusia. Di Indonesia kebutuhan dunia komunikasi terhadap bahasa

Indonesia telah memungkinkan bahasa tersebut mengalami perkembangan yang

cukup signifikan. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia

semakin menunjukkan kedewasaan dan kematangannya.

Dari keterikatan dan kebutuhan akan alat komunikasi (bahasa) tersebut,

dipihak lain telah melahirkan konsep baru dalam kata dan struktur sintaksis bahasa

Indonesia. Kehadiran konsep dapat berupa kata atau istilah asing yang masuk

kedalam kosa kata bahasa Indonesia itu sendiri yang diberi arti baru.

Secara umum dapat dikatakan bahwa bahasa adalah refleksi budaya bangsa.

Bahasa Indonesia juga menunjukkan hal itu. Penampilan bahasa ditentukan oleh

situasi masyarakat dan keadaan sosial tempat proses penggunaan bahasa itu

berlangsung.

Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi, melalui bahasa

kebudayaan dapat dibentuk dibina dan dikembangkan. Tanpa bahasa masyarakat

tidak dapat berhubungan satu sama lain.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 15: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Bahasa merupakan sistim arti, bentuk, dan ekspresi untuk merealisasikan arti

itu. Struktur bahasa ditentukan oleh fungsi bahasa. Bahasa jurnalistik, khususnya

bahasa surat kabar terealisasi dalam ragam bahasa yang berbeda dengan ragam

bahasa lain. Perbedaan satu ragam bahasa dengan ragam bahasa lain bersifat

kuantitatif dan performatif. Ragam bahasa jurnalistik memiliki ciri yaitu (1) proyeksi

(2) bahasa objektif (3) kontraksi dan (4) metafora.

Bahasa terstruktur berdasarkan fungsi pemakaian bahasa (Haliday, 1994;

Martin, 1992). Dengan pengertian ini bahasa yang digunakan untuk pemberitaan atau

iklan dan jurnalistik memiliki struktur yang berbeda dengan bahasa yang digunakan

untuk tujuan lain. Perbedaan bahasa yang didasarkan pada fungsi penggunaan bahasa

disebut ragam bahasa (register) yang umumya direalisasikan oleh ciri tata bahasa

dengan ragam bahasa lain bersifat kuantitatif dan performatif.

Perbedaan tata bahasa satu ragam dengan bahasa ragam yang lain bersifat

kuantitatif dan performatif. Dengan pengertian kuantitatif pemunculan suatu aspek

bahasa (kosa kata dan tata bahasa) atau kombinasi (cluster) dua aspek bahasa lebih

sering muncul dari satu ragam dari pada dalam ragam yang lain. Misalnya di dalam

ragam bahasa jurnalistik proyeksi (kalimat langsung dan kalimat tidak langsung)

lebih banyak muncul dari pada ragam bahasa sastra.

Performatif menunjukkan perbedaan bahwa pemakaian satu aspek tata bahasa

di permukaan dapat berbeda dengan bahasa baku, tetapi ditingkat struktur dalam

(deep structure) tetap sama. Misalnya di dalam bahasa jurnalistik terdapat pemilihan

Gubsu akan dilakukan secepatnya.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 16: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Ragam bahasa jurnalistik berbeda dengan ragam bahasa lain dan khususnya

dalam penggunaan bahasa iklan, ciri yang paling dominan yakni dalam kontraksi

menunjukkan penyingkatan kata penggunaan kata atau kalimat. Penggunaan kata

terkontraksi senpi (senjata api) ponsel, balon, jagung dan sejenisnya merupakan ciri

ragam bahasa jurnalistik. Pemprovsu akan berupaya menghindari kegiatan fisik pada

PAPBD (perubahan anggaran pengeluaran belanja daerah), Seputar Indonesia 17

April 2008, sedangkan metafora adalah pembentukkan atau penginterpresian dari dua

sisi. Bahasa metafora potensial memiliki lebih dari satu arti. Multi arti itu khususnya

dalam ragam bahasa jurnalistik, membuat interpretasi yang bercorak ragam bahkan

bertentangan di kalangan pembaca dan mempengaruhi konteks sosial, misalnya

sucikan warna warni hati di hari yang fitri (Seputar Indonesia).

Pada dasarnya bahasa tidak berdiri sendiri, bahasa baru ada dalam masyarakat

bersifat konvensional, sebagai interaksi sosial serta bagian dari kegiatan sosiokultural

masyarakat. Oleh karena itu tata bahasa yang baik haruslah disusun berdasarkan apa

yang digunakan atau diucapkan masyarakat pengguna bahasa tersebut, bukan

berdasarkan konsep dan kesepakatan sekelompok orang.

Di dalam bahasa iklan, masih banyak terdapat kecenderungan memakai

bahasa asing dan tidak menggunakan bahasa Indonesia seperti ngefans sama ungu,

dapetin gamesnya cuma di Ponsel Nokia (Seputar Indonesia), Indocafe. The tought of

exellence (Seputar Indonesia).

Pengertian iklan, iklan di sini disejajarkan dengan konsep advertising. Kata

advertising berasal dari bahasa Latin and – vere yang berarti menyampaikan pikiran

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 17: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

dan gagasan kepada pihak lain (Klepper, 1986). Sementara Wahyudi, (1999: 11)

merujuk ke Spriengel menyatakan bahwa advertising adalah setiap penyampaian

informasi tentang barang atau jasa dengan menggunakan media nonpersonal yang

dibayar. Lanjut Wright (1978) menambahkan bahwa iklan merupakan proses

komunikasi yang mempunyai kekuatan penting sebagai sarana pemasaran, membantu

layanan, serta gagasan dan ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi

yang bersifat persuasif.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) disebutkan bahwa iklan adalah

berita pesan (untuk mendorong membujuk) tentang barang atau jasa yang ditawarkan

(1989: 322). Umumnya iklan dipasang di media masa, baik cetak maupun elektronik.

Perbedaan antara iklan dengan informasi atau pengumuman biasa terletak pada ragam

bahasa, retorika penyampaian, dan daya persuasi, yaitu mempengaruhi masyarakat

agar tertarik dan membeli. Sehubungan dengan tujuan tersebut, Kasali, (1995: 9)

merujuk ke Jefkin dengan jelas mengemukakan bahwa advertising aims to persuade

people to buy (iklan bertujuan mempengaruhi masyarakat untuk membeli produk).

Iklan dapat dibagi ke dalam berbagai aspek, tergantung pada keperluan dan

sudut pandangnya. Mengacu pada pendapat Wahyudi, (1999: 14) dan Kasali (1995),

merujuk ke Omar, maka berdasarkan tujuannya iklan dapat dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu iklan perniagaan dan iklan pemberitahuan. Jenis kedua sering dinamakan

sebagai iklan layanan masyarakat, seperti lowongan pekerjaan, informasi kesehatan,

tender dan sebagainya.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 18: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Sebagai bentuk wacana, bahasa iklan memiliki ciri dan karakter tertentu.

Dalam iklan, penggunaan bahasa menjadi salah satu aspek penting bagi keberhasilan

iklan. Oleh karena itu bahasa iklan harus mampu menjadi manifestasi atau presentasi

dari hal yang diinginkan pihak pengiklan kepada masyarakat luas. Tujuannya ialah

untuk mempengaruhi masyarakat agar tertarik dengan sesuatu yang diiklankan.

Menurut Jakobson (1960) bahasa memiliki beberapa fungsi yaitu (1) fungsi

referensial, (2) fungsi emotif. (3) fungsi konotif atau persuasif, (4) fungsi

metalinguistik, (5) fungsi fatik dan (6) fungsi puitik. Misalnya pada iklan niaga Gizi

Superkrim berikut ini:

Sama-sama cantik, tapi coba bandingkan. Yang alami tampak abadi bukan polesan, karena perawatan alami Gizi Superkrim kulit bersih, lembut, dan kencang dalam tigapuluh hari cobalah! Daya persuasif bahasa iklan dapat dirasakan pada pemilihan kata cantik bukan

polesan, kulit bersih, lembut, dan kencang. Kata yang berfungsi direktif – persuasif,

yaitu Cobalah !

Pada kenyataannya bahasa (iklan) sebagai kenyataan sosial (social reality)

telah ikut mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pandangan, gagasan, dan

peri laku mereka. Bahasa iklan yang terus menerus didengar akan merasuk dan

mengkristal di dalam pikiran dan jiwa masyarakat, akibatnya hal yang diiklankan

akan secara otomatis diingat kemudian dimunculkan tatkala seseorang menghadapi

sesuatu persoalan yang berhubungan dengan iklan tersebut misalnya seseorang yang

ingin rambutnya bebas ketombe, maka daya ingatnya untuk membeli sampo Clear,

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 19: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

sebab di dalam iklan produk sampo tersebut secara terus menerus ditulis “Clear aktif

conditioner bebas ketombe. Rambut makin beken” Siapa takut?.

Bahasa iklan dengan demikian telah memperlihatkan fungsinya secara sosio –

kultural kepada masyarakat itu sendiri. Berkaitan dengan bahasa iklan, yang sering

terjadi ialah gejala pencitraan dalam iklan yang tentu saja berpengaruh besar terhadap

kehidupan masyarakat pada umumnya.

Bahasa iklan merupakan salah satu wujud ragam bahasa jurnalistik yaitu

ragam bahasa yang digunakan oleh insan kreatif, dalam hal ini wartawan, untuk

penerbitan pers. Ragam tersebut mengandung daya informatif persuasif yang secara

konsensus harus memilih kata yang dimengerti oleh khalayak pembaca. Di samping

memiliki daya informatif persuasif, ragam bahasa jurnalistik yang mempunyai sifat

khas yang menjadi karakteristiknya, yaitu singkat, lancar, padat, sederhana, lugas,

netral, dan menarik.

Sebagai salah satu wujud dari ragam bahasa jurnalistik, bahasa iklan

mempunyai sebuah bentuk komunikasi yang khas. Bahasa iklan merupakan bahasa

yang dipakai untuk menyampaikan segala bentuk pesan tentang suatu produk

diberbagai media, baik media elektronik maupun media cetak, yang ditujukan kepada

sebahagian atau seluruh masyarakat. Sebagai sebuah bentuk komunikasi atau pesan

suatu produk, iklan biasa menjadi alat untuk menarik perhatian (attention – getting

device). Warna ilustrasi, judul, teks, dan logo suatu iklan (dalam hal ini adalah iklan

di media cetak) bisa dipakai sarana bagi biro jasa periklanan untuk memberi kesan

kepada target pembaca, baik dalam jangka panjang maupun pendek. Bahasa iklan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 20: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

juga bisa dipakai oleh para insan kreatif untuk mengekspresikan gagasan; atau

sebagai sarana persuasif.

Dilatar belakangi hal itulah yang menggugah penulis sehingga mencoba

menjelaskan dari sudut pandang semantik kognitif, pragmatik, wacana, dan

sosiolinguistik dengan judul penelitian Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Pada Harian Analisa, Seputar Indonesia (Sindo) dan Waspada dalam iklan niaga.

Membahas atau mengkaji penggunaan bahasa pada hakekatnya tidak lepas

dari meninjau teori pendekatan yang menjadi dasar pengkajian ini. Teori yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Teori pragmatik khususnya mengenai wacana dan budaya.

2. Teori semantik kognitif.

3. Teori sosiolinguistik mengenai fungsi-fungsi bahasa sikap bahasa dan pilih

bahasa.

4. Analisis wacana metafora yang memang termasuk bidang semantik kognitif,

namun agar pemecahan permasalahannya lebih terarah, maka dianalisis dari segi

pragmatik wacana.

Pragmatik wacana merupakan kajian makna wacana yang tidak berada pada

wacana. Makna ini tertulis oleh penutur bahasa yang berhubungan dengan konsep

psikologis penutur terhadap wacana, yang mencakup latar pengetahuan pragmatik

wacana beberapa istilah dapat dikemukakan seperti pragmatik, pragmatik antar

bahasa dan aksen pragmatik. Peran teori sosiolinguistik meliputi bentuk dan konteks

sosiolinguistik (ragam bahasa, fungsi bahasa dan faktor sosiokultural) sikap bahasa

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 21: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

dan pilih bahasa dalam hal ini sikap bahasa yang digunakan bahasa dalam iklan,

Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada. Anderson (1974: 37) membagi sikap atas

dua macam yaitu sikap non kebahasaan dan sikap kebahasaan. Kedua sikap ini dapat

berhubungan dengan keyakinan atau kognisi yang relatif berjangka panjang, sebagian

mengenai bahasa, mengenai objek bahasa yang memberikan kecenderungan kepada

seseorang untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu yang disenanginya. Sikap tersebut

dapat positif (kalau dinilai baik dan disenangi) dan bisa menjadi negatif (kalau tidak

baik dan tidak disenangi).

Dalam hal pemilihan, Fasold (1984) mengatakan ada tiga jenis pilihan yang

dapat dilakukan yaitu: 1) alih kode (code switching). 2) campur kode (mixing code).

dan 3) memilih satu variasi bahasa yang sama. Sejalan dengan ini bahasa dalam iklan,

cenderung menggunakan 1 dan 2.

Penggunaan bahasa dalam iklan, dalam penelitian ini dibatasi pada media

cetak.

1.2. Ruang Lingkup

Adapun yang hendak diteliti ialah penggunaan bahasa iklan, dimedia cetak

harian Analisa, Seputar Indonesia, dan Waspada. Penelitian ini akan berpangkal pada

kajian makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam bahasa iklan, pada harian

Analisa Seputar Indonesia, dan Waspada.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 22: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

1.3. Masalah Penelitian

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah berfokus pada aspek-aspek

pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan, pada Harian Analisa, Seputar

Indonesia dan Waspada dirumuskan sebagai berikut:

1. Makna pragmatik wacana apakah yang ditemui dalam penggunaan bahasa dalam

iklan surat kabar?

2. Apakah penggunaan bahasa dalam iklan surat kabar berdasarkan kajian makna

pragmatik wacana berkaitan erat dengan konsep psikologis penutur/pengguna

bahasa terhadap wacana yang mencakup latar pengetahuan ?

3. Mengapakah penggunaan bahasa berdasarkan makna pragmatik wacana

digunakan dalam iklan surat kabar?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk menemukan hubungan pemahaman makna pragmatik wacana dalam

penggunaan bahasa dalam iklan, surat kabar.

2. Untuk menemukan penggunaan makna pragmatik wacana digunakan dalam iklan,

surat kabar.

3. Untuk menemukan makna pragmatik wacana penggunaan bahasa dalam iklan

surat kabar yang berhubungan erat dengan konsep psikologis, latar pengetahuan.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 23: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

1.5. Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan mutu

dan dapat mencermati makna pragmatik wacana dalam bahasa iklan, pada harian-

harian dan dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya dan bermanfaat untuk

memperkaya ilmu bahasa, khususnya analisis pragmatik wacana.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 24: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Pragmatik

Pragmatik (pragmatics) adalah merupakan kajian atau makna yang muncul

dalam penggunaan bahasa. Pragmatik didefinisikan berbeda-beda menurut pandangan

berbagai pakar.

Pragmatik adalah kajian tentang arti yang disampaikan atau dikomunikasikan

oleh pembicara dan diinterpretasikan oleh pendengar. Dengan kata lain pragmatik

mencakupi kajian makna yang dikomunikasikan oleh pemakai bahasa. Arti atau

makna yang disampaikan oleh pemakai bahasa melebihi dari makna yang terucap

dalam tulisan. Ini berarti pragmatik unit linguistik yang dapat berupa bunyi, kata,

frasa, klausa, paragraf atau bentuk linguistik lainnya. Seperti contoh di bawah ini:

Johan : Enak makan di pesta itu?

Linda : Masakan Padang.

Makna yang disampaikan Linda adalah dia menyatakan bahwa makanan itu

tidak enak karena dia tidak menyukai masakan Padang, masakan Padang pedas.

Makna ini tidak tidak tersurat atau terucap dalam percakapan itu. Johan menyatakan

bahwa masakan di pesta itu makanan Padang. Makna bahwa dia tidak menyukai

makanan itu melebihi dari apa yang tertulis dalam teks percakapan itu.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 25: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Pragmatik mendapat pengaruh konseptual dari disiplin ilmu filsafat dan

psikologi. Kedua disiplin ini banyak memberi wawasan kepada pragmatik. Sebagai

contoh teori pragmatik tindak tutur Austin (1962) mengungkapkan gagasan bahwa

kegunaan bahasa ialah mengungkapkan melalui tindakan perbedaan antara ujaran

konstatif dan ujaran performatif. Selain iti Searle (1969) yang mengadopsi kaidah-

kaidah tindak tutur Austin yang kemudian menjadi kaidah-kaidah konstatif untuk

menetapkan klasifikasi tindak ilokosi. Selanjutnya yang mengembangkan pragmatik

dengan teori implikatur adalah Grice. Menurut Grice (1975) kerjasama dalam

komunikasi adalah membentuk struktur percakapan memberi kontribusi untuk

memberi interpretasi terhadap percakapan.

Levinson (1983) mengembangkan prinsip percakapan menjadi empat maksim

yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, maksim cara. Di bawah

ini penulis akan memaparkan beberapa teori pragmatik yang relevan dengan

penelitian-penelitian yang menggunakan konsep teori pragmatik.

2.1.1. Teori tindak tutur oleh Austin

Austinlah yang pertama mengungkapkan gagasan bahwa bahasa dapat

digunakan untuk melakukan tindakan melalui pembedaan antara ujaran konstatif dan

ujaran performatif. Ujaran kanstatif mendeskripsikan atau melaporkan peristiwa-

peristiwa dan keadaan di dunia. Dengan demikian ujaran konstatif dapat dikatakan

benar atau salah. Namun demikian ujaran-ujaran performatif:

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 26: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

1. Tidak ’mendeskripsikan’ atau ’melaporkan’ atau menyatakan apapun, apapun

tidak ’benar’ atau ’salah’, dan

2. Pengujaran kalimat merupakan atau merupakan bagian dari melakukan tindakan,

yang sekali lagi biasanya tidak dideskripsikan sebagai atau ’hanya’ sebagai,

tindak tutur untuk menyatakan sesuatu (Austin, 1962: 5).

Perbedaan ini dapat diperlihatkan menggunakan contoh berikut. ’Dia berjanji

akan menggarap pekerjaan rumahnya’ adalah sebuah ujaran konstatif, karena ujaran

tersebut merupakan laporan tentang suatu peristiwa yang telah terjadi. Jika laporan ini

memang akurat yakni bahwa dia memang telah berjanji akan melakukan pekerjaan

rumahnya. Ujaran ini merupakan ujaran konstatif yang benar.’ Saya berjanji akan

pulang awal’ merupakan ujaran performatif ini tidak benar atau salah. Namun

demikian keadaan diciptakan oleh ujaran ini bahwa dia berjanji untuk pulang awal

dapat menjadi landasan bagi ujaran konstatif, selanjutnya yang benar atau salah

tergantung pada tingkat keakuratannya. Perbadaan antara ujaran performatif dan

konstatif yang dikemukakan Austin kemudian diganti oleh pengklasifikasian rangkap

tiga terhadap tindak tutur yakni dalam bertutur seseorang melakukan tindak lokusi,

tindak ilokusi dan bahkan tindak perlokusi.

Menurut Austin tindak lokusi kira-kira sama dengan pengujaran kalimat

tertentu dengan pengertian dan acuan tertentu, yang sekali lagi kira-kira sama dengan

’makna’ dalam pengertian tradisional (1975: 109).

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 27: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

2.1.2 Kaidah konstitusi oleh Searle

Untuk tindak tutur berjanji dapat dicoraki sebagai berikut:

1. Kaidah isi proporsional: kata-kata yang digunakan untuk menjalankan janji harus

mendeskripsikan tindakan penutur yang akan datang.

2. Kaidah-kaidah persiapan: baik orang yang menjalankan janji maupun orang yang

diberi janji harus menginginkan tindak yang dijanjikan akan dilaksanakan.

3. Kaidah ketulusan: orang yang menjalankan janjinya harus bermaksud melakukan

tindak yang telah dijanjikan.

4. Kaidah esensial: orang yang menjalankan janji harus memaksudkan ujaran

janjinya untuk membuatnya wajib melaksanakan tindak tersebut dalam isi

proporsional ujaran itu.

Searle menggunakan kaidah-kaidah konstitutif untuk menetapkan klasifikasi

tindak ilokusi berikut asertif, direktif, komidif, ungkapan dan deklarasi. Tindak-

tindak ini lebih luas dari pada kata kerja ilokusi yang bisa mewakilinya. Misalnya,

tindak ilokusi komisif berjanji dapat membentuk ’Saya berjanji’. Meskipun begitu,

tindak ilokusi yang sama ini dapat dilakukan melalui ujaran ’Saya akan tiba disana

tepat waktu’. Menurut Searle, dalam hal ini kata kerja ilokusi hanya merupakan satu

jenis alat yang menunjukan daya ilokusi (IFID atau illocutionry force indicating

divice atau piranti penunjuk daya ilokusi).

Leech (1983: 2) menyatakan untuk itu konteks merupakan suatu yang sangat

mendasar dalam pemakaian bahasa kenyataan ini membuktikan bahwa semantik tidak

selalu mudah dibedakan dengan pragmatik. Demikian juga IFID yang berkaitan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 28: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

dengan satu tindak ilokusi dapat digunakan untuk melakukan tindak ilokusi kedua.

Dalam hal ini perhatikan ujaran berikut:

I want you come early

(Aku ingin kamu pulang awal)

Ujaran ini memiliki bentuk gramatikal sebuah pernyataan. Tapi kendati ujaran

ini melakukan tindak ilokusi ”menyatakan” di samping itu ia juga melakukan tindak

ilokusi meminta. Dalam melakukan tindak ini, berfungsi sebagai tindak tutur tidak

langsung. Dalam hal ini agar sampai pada apa yang diistilahkan Searle (1979) sebagai

makna ujaran yang dimaksudkan penutur, maka harus ada daya tarik yang kuat

terhadap faktor-faktor seperi konteks dan maksud penutur.

4.5.1. Teori Implikatur Grice

Mulyana (2005: 11) dengan merujuk ke Grice menyimpulkan bahwa

implikatur ujaran yang menyiratkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya

diucapkan. Sesuatu yang berbeda tersebut adalah maksud pembicara yang tidak

dikemukakan secara ekplisit. Dengan kata lain, implikatur adalah maksud, keinginan,

atau ungkapan-ungkapan hati yang tersembunyi. Seperti contoh di bawah ini:

Ibu : Ani, adikmu belum makan.

Ani : Ya, Bu. Lauknya apa?

Percakapan antara Ibu dengan Ani pada contoh mengandung implikatur yang

bermakna perintah menyuapi. Dalam tuturan itu tidak ada sama sekali bentuk kalimat

perintah. Tuturan yang diucapkan Ibu hanyalah pemberitahuan bahwa adik belum

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 29: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

makan. Namun karena Ani dapat memahami implikatur yang disampaikan Ibunya, ia

menjawab dan kesiapan untuk melaksanakan perintah Ibunya tersebut.

2.1.4. Maksim Levinson

Mengemukakan maksim-maksim tersebut sebagai berikut:

1. Maksim Kualitas

Usahakan memberikan kontribusi yang benar, khususnya:

Tidak mengatakan apa yang anda yakini salah.

Tidak mengatakan sesuatu buktinya tidak anda miliki secara memadai.

2. Maksi Kuantitas

Berikan kontribusi anda sebagai kontribusi yang dapat memberikan informasi

sebagaimana yang diperlukan untuk tujuan-tujuan pertukaran percakapan yang

ada.

Jangan memberikan kontribusi yang lebih informatif dari yang diperlukan.

3. Maksim Relevansi

Buatlah kontribusi anda relevan.

4. Maksim Cara

Bersikaplah agar mudah dipahami, dan khususnya.

Hindari ketidakjelasan

Hindari kepaksaan

Jangan berbelit-belit

Bersikaplah teratur.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 30: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Singkat kata, maksim-maksim ini menetapkan apa yang harus dilakukan oleh para

partisipan agar dapat bercakap-cakap dengan cara yang efisien, rasional, dan

penuh kerja sama semaksimal mungkin: mereka harus bertutur dengan tulus,

relevan dan jelas, sembari memberikan informasi yang memadai.

Seperti contoh di bawah ini:

a. Do you want to come round to my place tonight?

(maukah kau datang ketempatku malam ini?)

b. John’s mother is visiting this evening

(Ibu John sedang berkunjung malam ini)

Prinsip kerjasama dan maksim-maksim tersebut dapat digunakan untuk

menjelaskan percakapan di atas antara a dan b sebagai berikut. Sebagai jawaban

terhadap pertanyaan a, ujaran b sebagai berikut. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan

a, ujaran b secara dangkal memang tidak relevan. Ketidak relevan yang dangkal,

jawaban b diperhatikan oleh a. A berasumsi bahwa b sedang berupaya, minimal untuk

bersikap penuh kerjasama dalam pertukaran percakapan tersebut. Berdasarkan asumsi

kerjasama ini, a terus menarik kesimpulan bahwa b sedang berusaha berkomunikasi

lebih banyak dari yang sesungguhnya ingin dia lakukan. Khususnya, b sedang

berusaha mengkomunikasikan penolakan terhadap tawaran a. Sementara implikatur

percakapan dalam contoh ini dengan jelas terdorong oleh pertimbangan-pertimbangan

kesantunan. A dalam konteks budaya kita sendiri (Amerika) menyatakan penolakan

secara tak langsung terhadap suatu tawaran dianggap lebih sopan dari pada

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 31: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

menyatakan secara terang-terangan terhadap tawaran semacam ini, interaksi serupa

antara maksim-maksim definisi prinsip kerjasama ternyata mendasari tipe-tipe

implikatur percakapan yang lain.

2.1.5. Teori Relevansi oleh Sperber dan Wilson

Ciri utama yang patut dicatat dalam prinsip relevansi Sperber dan Wilson

adalah daya terapannya tidak hanya pada komunikasi tetapi juga pada bidang kognisi

pada umumnya:

Kami berasumsi bahwa tujuan universal dalam kognisi adalah untuk memperoleh. Informasi yang relevan, dan semakin relevan informasinya maka akan semakin baik jadinya (1991: 382).

Bagi Sperber dan Wilson, komunikasi sebenarnya merupakan bagian dari

kognisi yang lebih luas. Di samping daya terapnya pada kognisi, prinsip relevansi

secara signifikan juga dibentuk oleh kognisi. Sumber daya kognisi yang dapat

dimanfaatkan terbatas sekali tidak ada proses kognitif yang memiliki akses pada

memori yang kapasitasnya tak terbatas, dan sebagainya. Oleh karena itu diharapkan

bahwa pemrosesan yang dijamin oleh prinsip relevansi ini akan dilakukan sesuai

dengan prinsip untung rugi. Yang dimaksud oleh tipe pemrosesan ini adalah bahwa

kerugian yang diperlukan untuk memproses suatu proposisi bagi efek kontekstualnya

lebih besar dari pada keuntungan yang diperoleh dari efek-efek yang disebabkan oleh

pemrosesan ini, maka pemrosesan relevansi lebih lanjut dari proporsi tersebut akan

berhenti. Ciri kedua prindip relevansi Sperber dan Wilson, yakni perwujudan

karakteristik ekonomisnya adalah konsekuensi langsung asal usul kognitif prinsip ini.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 32: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Ciri ketiga prinsip relevansi Sperber dan Wilson adalah kapasitasnya baik

dalam membentuk ujaran-ujaran yang disumbangkan oleh penutur terhadap

komunikasi maupun dalam memengaruhi bagaimana pendengar ujaran-ujaran

tersebut mulai memprosesnya:

Kami juga berasumsi bahwa penutur yang bertanggung jawab perlu berbicara akan berusaha membuat ujarannya relevan mungkin. Oleh karena itu, kedalam pemrosesan setiap ujaran pendengar harus memiliki bahwa penutur telah berusa bersikap relevan mungkin dalam berbagai keadaan. Asumsi inilah yang kita sebut prinsip relevansi (1991a: 382).

Dalam menyumbangkan ujaran pada komunikasi, bahkan ujaran yang

tampaknya tidak relevan, secara bersama-sama penutur sedang mengomunikasikan

keyakinannya bahwa ujaran tersebut memiliki relevansi yang optimal, yakni bahwa

ujarannya relevan dan bahwa relevansi yang dicapai oleh ujaran ini tidak dapat

dicapai oleh suatu ujaran yang diperoses secara lebih mudah. Demikian juga

pendengar menganggap penegasan ujaran penutur secara implisit mengandung

jaminan relevansi ujaran yang optimal. Pendengar mulai memanfaatkan jaminan ini

dengan berusaha memperoleh efek konstekstual sebanyak mungkin dari ujaran

tersebut dengan efek pemrosesan yang sekecil mungkin.

Yule dan Wahyuni (2006: 3) mendefinisikan pragmatik adalah studi tentang

makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar

atau pembaca. Studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang

dimaksudkan orang dengan tutur-tuturannya dari pada dengan makna terpisah dari

kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 33: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Tidak dapat dipungkiri bahwa pragmatik seperti semantik adalah cabang ilmu

bahasa menelaah makna-makna satauan lingual. Adapun yang menjadikan kajian

pragmatik tentang makna berbeda dengan semantik adalah pragmatik mengkaji

makna secara eksternal sedangkan semantik mengkaji secara internal. Contoh

di bawah ini akan lebih menjelaskan contoh keduanya:

1. Tono bekerja sangat bagus, sehingga pantas untuk dipromosikan.

2. Bagus sekali si Tono itu! Sudah terlambat berkomentar pula.

Kata bagus secara internal bermakna ’baik’ atau ’tidak buruk’. Untuk kalimat

1 bermakna ’baik’ sehingga sesuai dengan makna internalnya, sebaliknya kalimat 2

meskipun dengan kata yang sama bermakna ’tidak baik’. Dengan demikian makna

yang dikaji oleh semantik adalah makna yang bebas konteks yang dikaji oleh

pragmatik adalah makna yang terikat konteks.

Dari penjelasan di atas dapat diperoleh gambaran bahwa makna yang dikaji

dalam pragmatik pada prinsipnya berkaitan dengan maksud penutur (speaker

meaning). Oleh sebab itu pemakaian konteks pada hakekatnya adalah semua latar

belakng pengetahuan yang dipahami bersama penutur dan lawan tutur (Yule, 2006:

146). Melalui adanya pemahaman tersebut maksud ataupun tujuan pembicara akan

dipahami dan dapat dimengerti antara penutur dan lawan tutur.

Berkaitan dengan penelitian ini untuk memahami makna iklan tidak akan

pernah lepas dari konteks. Dalam memahami makna iklan tidak akan pernah lepas

dari konteks. Dalam memahami makna dari satuan bahsa secara internal atau

semantik tidaklah cukup tanpa bantuan pemahaman konteks. Sebagai contoh:

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 34: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Clear aktif conditioner bebas ketombe. Rambut makin keren. Siapa takut?

Makna yang disampaikan adalah bertautan dengan konteks yaitu dengan

menggunakan Sampo Clear dapat merubah rambut menjadi indah dan membujuk

agar membeli karena dengan menggunakannya rambut bebas ketombe. Dengan

menggunakan ’Siapa takut?’ ini membuat ingin mencobanya.

Sudah merupakan fakta bahwa makna tidak akan pernah lepas dari bahasa.

Untuk konteks merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam pemakaian bahasa,

karena makna pada dasarnya sering berubah oleh karena konteks pemakaian

kenyataan ini membuktikan bahwa semantik tidak selalu mudah dibedakan dengan

pragmatik.

2.1.6. Presupposisi

Presupposisi adalah suatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian

sebelum menghasilkan suatu tuturan. Yang menghasilkan presupposisi adalah

penutur bukan kalimat (Yule, 2006: 43).

Kita dapat mengindentifikasi sebagai informasi yang diasumsikan secara tepat

yang akan diasosiasikan tuturan:

Saudara laki-laki Nana membeli 2 ekor lembu.

Ketika menghasilkan tuturan dalam, penutur tentunya diharapkan memiliki

peranggapan bahwa seseorang bernama Nana ada dan dia memiliki seorang saudara

laki-laki. Penutur mungkin juga menyimpan presupposisi yang lebih khusus bahwa

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 35: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Nana hanya memiliki seorang saudara laki-laki dan dia memiliki banyak uang.

Sebenarnya semua presupposisi ini menjadi milik penutur dan semua beranggapan itu

boleh jadi salah.

2.1.7. Koherensi

Dalam wacana yang baik terdapat aspek kohesi dan koherensi. Pada analisis

wacana dinyatakan bahwa kohesi adalah pertautan makna berdasarkan apa yang

terucap atau tertulis. Kohesi adalah keserasian antara unsur yang satu dengan unsur

yang lain, dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang apik atau koheren.

Kohesi merujuk perpautan bentuk sedangkan koherensi pada pertautan makna (Dep.

Dik, Bud, 1993: 34 dan 343). Pengertian koherensi menurut analisis wacana berbeda

dengan pragmatik wacana. Dalam pragmatik wacana dikatakan bahwa:

Generally, what language users have most in mind is in an assumption of coherence, that what is saidor written will make sensein terms of their normal experience, will be locally interpreted by each individual and hence will be tied to the familiar and the expected (Yule, 1996: 87).

Berdasarkan pengertian kutipan di atas, koherensi merupakan kebertautan

makna wacana berdasarkan pengalaman lazim penutur bahasa. Pengalaman yang

lazim dan normal itu dapat ditafsirkan secara individu oleh penutur yang dengan

demikian pada pengalaman yang diketahuinya dan pengharapannya. Wacana (1) dan

(2) berikut ini memiliki bentuk yang identik namun berdasarkan koherensi

memberikan makna yang berbeda.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 36: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

(1) a. Anak si Sari itu cantik.

b. Anak si Maman itu cantik.

(2) a. Flower sale.

b. Garage sale.

Wacana (1a) bermakna bahwa anak yang dilahirkan si Sari, sedangkan (1b)

bermakna anak yang dilahirkan istri si Maman. Wacana (2a) bermakna bahwa

seseorang menjual bunga (bunga dijual) namun (2b) bukan bermakna bahwa

seseorang menjual garasinya, melainkan menjual peralatan rumah tangga yang

ditempatkan di garasi, rumahnya. Kebiasaan atau pengalaman lazim ini sangat

melekat dengan kehidupan di daerah perkebunan.

Penekanan pada keakraban dan pengetahuan sebagai dasar koherensi itu perlu

karena terbukti bahwa kita cenderung membuat penafsiran seketika terhadap materi

yang dikenal dan cenderung tidak memperhatikan kemungkinan alternatif lain.

Misalnya pertanyaan yang disajikan dalam wacana dengan mudah dijawab oleh

kebanyakan orang seperti contoh:

(3) Berapa banyak tipe binatang yang dibawa Musa di atas bahtera?

Jika Anda dengan cepat berpendapat “dua“ lalu anda memasukkan

pengetahuan budaya umum, bahkan mungkin tanpa memperhatikan bahwa nama

dipakai Musa itu tidak cocok. Kita sebenarnya membuat suatu penafsiran yang

koheren terhadap suatu teks yang secara potensial tidak memiliki penafsiran itu, misal

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 37: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

(4) Sebuah kecelakaan kenderaan bermotor dilaporkan di depan Medan

teater yang melibatkan seorang pria dan wanita.

Secara otomatis kita akan melengkapi keterangan itu (misalnya, seorang pria

yang sedang mengendarai sebuah kenderaan bermotor) untuk menciptakan koherensi.

Ketika mendengar (4) misalnya pada halaman depan surat kabar, pembaca

pasti menciptakan makna koherensi dari judul tersebut, yakni seorang pria

mengenderai suatu kenderaan bermotor dengan seorang wanita, pembaca dapat

langsung menciptakan makna koherensi dari (4) tersebut. Jawabannya ialah

berdasarkan jenis latar pengetahuan atau pengalaman lazimnya, contohnya

diperolehnya dari membaca koran atau menonton televisi.

Kemampuan menciptakan makna koherensi itu didasarkan yang ada dibenak

pembaca, dan bukan hanya yang ada di dalam teks atau wacana.

2.1.8. Pengetahuan Latar Belakang

Kemampuan kita untuk sampai pada penafsiran yang otomatis terhadap

sesuatu yang tidak tertulis dan tidak terucapkan harus berdasarkan pada struktur

pengetahuan awal yang ada. Struktur ini berfungsi seperti pola-pola akrab dari

pengalaman-pengalaman lama yang kita gunakan untuk menafsirkan pengalaman-

pengalaman baru. Istilah yang paling umum untuk pola jenis ini ialah skema

(jamaknya; skemata). Skema ialah struktur pengetahuan sebelumnya yang ada dalam

ingatan (Yule, 2006: 146).

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 38: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Jika ada pola tetap, yang pasti pada skema, pola tetap yang pasti ini disebut

bingkai. Bingkai yang dimiliki bersama oleh setiap orang dalam kelompok sosial

akan menjadi versi prototipe. Misalnya dalam bingkai sebuah rumah, akan ada asumsi

komponen-komponen seperti dapur, kamar tidur, dan kamar mandi. Unsur-unsur

bingkai yang ada diasumsikan itu biasanya tidak dinyatakan, seperti yang terdapat

pada iklan dalam (5).

(5) Disewakan sebuah rumah Rp. 1.500.000. Hub, 7370285.

Penafsiran (setempat) yang wajar terhadap suatu fragmen wacana kecil dalam

(5) tidak hanya berdasarkan pada bingkai suatu “rumah“ sebagai dari kesimpulan

(jika x sebuah rumah, maka x memiliki dapur, kamar tidur dan kamar mandi), tetapi

juga berdasarkan bingkai iklan “disewakan sebuah rumah”, hanya dengan dasar

bingkai yang demikian, setiap tahun bukan setiap bulan, setelah tulisan Rp 1.500.000.

Jadi berdasarkan pada pengalaman yang berbeda tentang harga sewa rumah.

Walaupun begitu permasalahan pragmatiknya akan sama, yaitu pembaca

menggunakan struktur pengetahuan sebelumnya yang ada untuk membuat penafsiran

tentang sesuatu yang tidak dinyatakan dalam teks

2.1.9. Pragmatik Wacana

Wacana ialah unit bahasa yang fungsional dalam konteks. Kajian wacana

yang berkait dengan makna yang tertera pada wacana tertulis atau terucap. Analisis

ini mencakup fungsi atau makna eksprensial, logis, antarpesona dan tekstual (Saragih,

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 39: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

2003). Analisi wacana, pragmatik wacana menurut Yule (1996: 84) adalah

menganalisis:

What is un said or unwritten (yet communicated) with in discource beeing analized. In order to do the pragmatics of discource, we have to go be yond the primarili sosialconcerns of interaction and conversation analysis, look behind the forms and structures present on the texts, and pay much more attention to psychological concepts such and background knowledge, beliefs and expectations. In the pragmatics of discource, we inevitably explore what the speaker or writer has in mind.

Pengertian kutipan di atas adalah pragmatik wacana merupakan kajian makna

yang tidak berada pada wacana (tidak tertulis atau terucap/apa yang berada dalam

pikiran pembicara atau penulis). Makna ini terbentuk oleh penutur bahasa yang

berhubungan dengan konsep psikologis penutur terhadap wacana, mencakup latar

pengetahuan keyakinan dan harapan. Secara teknis konsep ini mencakup koherensi,

skema dan bingkai. Koherensi adalah pertautan makna berdasarkan pengalaman

lazim penutur bahasa itu. Skema adalah struktur pengetahuan yang sebenarnya sudah

ada dibenak penutur bahasa, sudah terskema yang berada pada urutan peristiwa.

Mencermati fenomena penggunaan bahasa, khususnya dalam iklan pada

Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada, ditemukan suatu sikap atau

pengertian yang sudah tersekema dalam benak penggunaan bahasa yakni skema yang

lama kelamaan membudaya atau kebiasaan yang sudah dilazimkan.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 40: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

2.1.10. Teori Pendekatan Semantik Kognitif

Khususnya dalam bahasa iklan, di negara kita, dewasa ini banyak mengadopsi

konsep atau prinsip teori semantik kognitif. Meskipun hal tersebut kadang terjadi

tanpa disadari oleh pengguna bahasa.

Saeed (1997: 301) mengatakan bahwa

“If we turn to meaning chrecteristic of cognitive semantics is the rejection of what is turned objectivist semantics” (berdasarkan makna sifat atau ciri yang ditetapkan dalam semantik kognitif adalah penolakan terhadap pengertian (makna) berdasarkan semantik objektivisme).

Semantik kognitif berpendapat kita tidak memiliki akses terhadap realitas

manusia, karena struktur realitas yang tercermin dalam bahasa merupakan suatu

produk pikir manusia. Dalam semantik kognitif, makna didasarkan kepada struktur

konseptual. Demikianlah struktur semantik (makna) bersama dengan ranah kognitif

mencerminkan kategori mental yang sudah terbentuk dalam pikiran seseorang,

berdasarkan tindakan dan pengalamannya di dunia. Jhonson (1987) bahwa metafora

adalah unsur yang mendasar dalam proses berfikir manusia.

Jelaslah semantik kognitif mendasarkan pengertian bahwa makna berinteraksi

dengan pikiran, terbentuk berdasarkan pengalaman Indrawi dan Jasani. Bukan benda

yang mempengaruhi bahasa. Awalnya pengalaman membentuk kerangka dalam

fikiran menusia, sehingga manusia cenderung bersifat metafora.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 41: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

2.1.11. Analisis Wacana

Istilah wacana kerap kali digunakan memayungi fenomena bahasa yang luas,

ada wacana kuliah (Sinar, 2002), wacana rolotik (Seindel, 1985), wacana akademik

(Stokoe), wacana temu duga dan wacana cara (Omar, 1955) dan masih banyak

wacana lainnya yang merujuk kepada aktivitas sosial manusia ketika berbahasa.

Wacana dapat berupa ucapan, perkataan yang merupakan satu kesatuan bahasa

terlengkap realisasinya tampak pada bentuk tulisan yang utuh (Sinar, 2003: 5).

Beberapa definisi tentang wacana:

(1) Wacana adalah satuan bahasa terlengkap: dalam hierarki gramatikal

merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini

direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri,

ensiklopedia, dan sebagainya) paragraf, kalimat atau kata yang membawa

amanat yang lengkap (Kridalaksana, 1982).

(2) Wacana adalah teks yang membentuk unit yang terlengkap (Sinar, 2003).

(3) Wacana adalah bahasa di atas kalimat atau di atas klausa (Sinar, 2002).

(4) Analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas

klausa dan kalimat karenanya juga mengkaji satuan-satuan kebahasaan

yang lebih luas. Seperti pertukaran percakapan atau bahasa tulis.

Konskuensinya, analisis wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu

digunakan dalam konteks sosial (Mulyana, 2005).

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 42: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa wacana ialah (a) ucapan,

perkataan, lebih besar dari ujaran, (b) kesatuan bahasa terlengkap (lisan dan tulisan)

(c) penggunaan bahasa (d) unit informasi, peralihan dari satu peserta kepeserta lain

(Sinar, 2003: 6).

2.1.12. Sosiolinguistik

Sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi

kemasyarakatan (Sumarsono dan Paina, 2004: 1).

Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa

dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (A. Chair dan L.

Agustin, 1995: 3). Dalam sosiolinguistik yang dikaji adalah masalah (a) faktor-faktor

kebahasaan, ciri-ciri dan ragam bahasa dengan situasi serta faktor sosial dan budaya,

(b) fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat, (c) bahasa dalam konteks

sosial dan budaya.

Mencermati pemakaian bahasa dalam media masa, iklan di negara kita dewasa

ini tidak luput dari bentuk dan konteks sosiolinguistik. Fungsi bahasa adalah fungsi

bahasa yang dimunculkan oleh bahasa dalam penggunaan nyata sehari-hari. Teori

sosiolinguistik sangat erat hubungannya dengan penelitian ini ialah mengenai sikap

bahasa dan pilih bahasa. Sosiolinguistik memang sangat perlu dalam mempelajari

bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa di dalam masyarakat.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 43: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

2.1.13. Landasan Teori

Pada hakekatnya membahasa pemakaian bahasa tidak lepas dari meninjau

teori pendekatan yang menjadi dasar pengkajian bidang ini. Dalam perkembangan

bahasa dewasa ini pemakaian bahasa bagian yang tidak dapat dipisahkan paling tidak

dari tiga cabang pengkajian bahasa dan kebahasaan yaitu pragmatik, sosiolinguistik,

semantik dan analisis wacana.

2.1.14. Penelitian Sebelumnya

Penggunaan bahasa dalam penggunaan bahasa dalam iklan, reklame pada

harian, sudah banyak dilakukan penelitian dengan pendekatan dan analisis yang

berbeda-beda. Ginting (2000) meneliti penggunaan bahasa dengan judul “Analisa

Bahasa Surat Kabar Masa Pemerintahan Soeharto”, Husin (2004), “Metafora Modus

dalam Teks Iklan”, Rahmah (2001), “Metafora dalam Surat Keputusan” Aisyah

(2002), “Analisis Metafora dalam Novel Larung (Suatu Kajian LFS)”, Mono (2002)

“Suatu Kajian Pragmatik tentang Slogan Signatural Iklan Kosmetik”, P. Ritonga

(2002) meneliti penggunaan bahasa dengan judul “Analisis Semantik Bahasa

Indonesia Pers (Studi Kasus Harian Waspada dan Sinar Indonesia Baru)”, Anton

Muliono “Kembara Bahasa” (1986), Tata Bahasa Indonesia (edisi 3, Balai Pustaka:

1993), J.S. Badudu dalam bukunya berjudul “Cakrawala Bahasa Indonesia” (1985)

Purba (2002) meneliti tentang “Ruang Persepsi Metafora Umpasa Masyarakat Batak

Toba” (Suatu Kajian Pragmatik).

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 44: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

“Aspek Penggunaan Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa” Siregar (1977)

dengan pendekatan sosiolinguistik-kinerja bahasa (performance, mencakup

pengetahuan dan kemampuan komunikatif melalui fungsi-fungsi bahasa) dan lainnya.

Kelihatanlah bahwa aspek penggunaan bahasa mendapat tempat yang istimewa dalam

masalah bahasa dan kebahasaan.

Penelitian-penelitian terdahulu seperti di atas sangat erat hubungannya dan

banyak memberikan masukan dalam penelitian ini. Penelitian tentang pemakaian

bahasa dalam iklan, dalam Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada dengan

menggunakan analisis pragmatik wacana, saat ini belum ada dilakukan pemakaian

teori dan pendekatan yang berbeda, dalam hal ini tentu saja menampilkan hasil yang

berbeda. Analisis pragmatik wacana mempunyai hubungan khusus dengan semantik

kognitif dan metafora. Terlihat dari penelitian-penelitian sebelumnya dijumpai suatu

fenomena. Kenapa orang memakai metafora untuk menggambarkan dirinya, bukan

karena mereka kehabisan analogi struktural, tetapi merasa bahwa jalan pikirannya

harus digambarkan dengan cara tersebut Barden, (1992).

Pendapat semantik kognitif, metafora adalah bagian bentuk berbahasa

nonhurufiah, berbahasa secara metaforis berarti mengatakan A adalah B, namun

dengan makna A adalah C. Dengan pengertian ini metafora bukanlah semata-mata

sebuah kata atau ungkapan yang digunakan untuk kata atau ungkapan lain, tetapi

metafora adalah modus pikiran atau kognisi yang utama dan pikiran manusia, karena

penutur bahasa melakukan secara acak. Metafora membentuk cara kita berfikir dan

bertindak (Siregar, 2001).

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 45: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Metafora memberikan keuntungan tertentu untuk menggunakan kapasitas

yang sudah ada baik sosial maupun kultural. Bahkan dalam kebudayaan kita,

metafora dipakai untuk menyampaikan nilai-nilai budaya melalui tradisi sastra lisan

dan tulisan (Siregar, 2000).

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 46: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Disain Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang

menganalisis data berdasarkan bahan yang diperoleh tanpa menambahi atau

mengurangi kemudian menganalisisnya Sevilla (1993: 71) dengan merujuk ke Gay.

Dengan metode deskriptif mampu memberikan penjelasan secara sistematis, akurat

dan faktual mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang

diteliti dan akhirnya menghasilkan gambaran data yang ilmiah (Djajasudarma, 1993:

8).

Dengan menggunakan metode deskriptif analisis penelitian ini semata-mata

bersifat fakta yang ada atau fenomena penggunaan bahasa yang secara empiris hidup

atau dipakai dalam iklan, sehingga diperoleh pemerian atau diskripsi pemakaian

bahasa sebagai gambar sesuai dengan keadaan yang aslinya.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data observasi langsung,

mengamati, dan mencatat fenomena penggunaan bahasa, spesial dalam iklan dalam

Harian Seputar Indonesia, Analisa dan Waspada. Dengan teknik pengumpulan data

pada harian Analisa, Seputar Indonesia, dan Waspada di Medan, dilakukan teknik

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 47: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dari ketiga surat kabar terbitan

Medan (Sumatera Utara) ditempuh dengan cara:

1. Memfokuskan diri pada pemecahan masalah yang akan diteliti.

2. Mengumpulkan bahan bacaan yang berhubungan dan mendukung dalam

pengambilan kesimpulan tentang objek yang diteliti.

3. Data yang dikumpulkan kemudian disusun dan diolah secara terperinci dan

disaring isinya dan diambil bagian-bagian yang dianggap penting untuk

mendukung keobjektifan penelitian ini.

3.3. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang diterapkan adalah teknik

indentifikasi, semua data yang diperoleh. Data tersebut kemudian diseleksi dan

dikelompokkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini.

Akhirnya data tersebut diolah dan dianalisis unuk menentukan ciri-ciri, bentuk dan

fungsi penggunaan bahasa dalam iklan yang berdasarkan makna pragmatik wacana.

Maka diambil langkah-langkah berikut:

1. Mengumpul Iklan.

2. Mengelompokkan Iklan.

3. Menganalisis Iklan berdasarkan prinsip pragmatik (berdasarkan skema,

implikatur, presupposis, implikatur dan latar belakang).

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 48: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

4. Menentukan pola penggunaan Iklan Surat Kabar (pola yang digunakan

berdasarkan konteks).

3.4. Sumber Data

Penelitian ini memperoleh sumber data dari harian yang terbit di Medan

Sumatera Utara, yakni Harian Analisa, Harian Seputar Indonesia dan harian

Waspada, pada bulan Oktober 2007 dan April 2008. Yaitu data dari media cetak

dengan mengelompokkan iklan niaga yang akan dianalisis, dengan teori pragmatik.

Iklan-iklan yang ada diharian yang ditemukan diseleksi yang akan dianalisis.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 49: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Tataran Makna Pragmatik

Makna pragmatik adalah makna atau arti yang diinterpretasikan oleh pemakai

bahasa. Makna pragmatik mencakupi implikatur, presupposisi, koherensi dan

pengetahuan latar belakang (Yule, 2006: 146). Makna pragmatik tidak terdapat pada

teks yang diucapkan atau dituliskan dan biasanya melebihi dari makna teks yang

diucapkan atau dituliskan. Dengan merujuk teori implikatur, presupposisi, koherensi

dan pengetahuan latar belakang seperti diuraikan dalam Bab II dan

mengaplikasikannya ke dalam teks iklan dalam harian Analisa, Seputar Indonesia dan

Waspada sejumlah makna pragmatik ditemukan. Makna pragmatik yang digunakan

masing-masing surat kabar ditampilkan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Makna Pragmatik Iklan

No. Harian Makna Pragmatik

1 Analisa 12 2 Seputar Indonesia 20 3 Waspada 18

Semua makna pragmatik itu digunakan untuk menentukan proporsi atau

perbandingan dalam sub bagian berikut.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 50: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

4.2. Harian Analisa

Terdapat 12 makna pragmatik dalam iklan harian Analisa. Perbandingan atau

proporsi makna pragmatik ditampilkan dalam Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Perbandingan Makna Pragmatik Harian Analisa

No Makna Pragmatik Jumlah %

1 Keunggulan sebagai kelebihan 6 31,5% 2 Menggambarkan kesuksesan 1 5,2% 3 Kemurahan sebagai tujuan 1 5,2% 4 Menawarkan kemudahan 3 15,7% 5 Menganalisis teknologi 1 5,2% 6 Kecermatan sebagai keuntungan 1 5,2% 7 Kelebihan yang dimiliki 1 5,2% 8 Anjuran 1 5,2% 9 Urutan peristiwa 1 5,2% 10 Jasa iklan 1 5,2% 11 Canggih dalam teknologi 1 5,2% 12 Menawarkan kecanggihan jasa 1 5,2% Total 19 100%

Dari proporsi yang ditampilkan dalam Tabel 4.2 diperoleh bahasa makna

pragmatik yang dominan adalah keunggulan sebagai kelebihan yang secara kuantitatif

mencapai 32% dari keseluruhan makna pragmatik kedominanan makna pragmatik itu.

Berikut ditampilkan contoh penggunaan makna pragmatik dalam harian

Analisa.

1. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 31,5%

adalah berkeunggulan sebagai kelebihan. Berikut ini beberapa contoh dalam iklan

No 1:

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 51: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Supermarket bahan bangunan & Mebel

HOME SMART. BUILDING

SOLUTION.

Solusi Smart belanja hemat.

Iklan tersebut menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan

asumsi bahwa pandangan memiliki latar belakang yang sama. Dalam iklan ini

ditampilkan bahwa supermarket ini memiliki keunggulan. Keunggulan ini

merupakan daya tarik bagi pelanggan untuk membeli keperluan bangunan dan

kebutuhan akan mebel.

Iklan no 4 dan no 5 menampilkan sebagai berikut:

Suzuki Neo Baleno

Revolution Perfection

Suzuki way of life. Grand Vitara Ready

Stock Manual & Matic

Ayo buruan……….

Berhadiah kaca film perfection.

Iklan tersebut juga iklan menunjukkan keunggulan produk. Dalam hal ini

dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar belakang yang sama.

Misalnya dalam iklan no 4 dan no 5, ditampilkan bahwa mobil Suzuki Neo

Baleno dan Grand Vitara adalah mobil yang mempunyai kualitas dan mempunyai

kelebihan baik dimesin dan desain yang dijadikan daya tarik bagi para pembaca

iklan.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 52: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No 7.

Yamaha Bintang Generasi Muda.

Pilih Motor Matic. Idola Indonesia.

Iklan No. 7 juga menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini dibuat dengan

asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini

menampilkan khusus untuk kaula muda yang menjadi idola Indonesia. Yamaha

Matic menjadi bintang generasi muda, tampil menawan ditengah pergaulan. Ini

merupakan daya tarik bagi pembaca iklan ataupun yang melihat Yamaha Matic,

secara langsung.

Iklan No. 8.

INVILON The largest Pepipe.

Manufacturer Jangan Asal Murah

Pakailah Pipa Mutu Dijamin.

Aman dipakai.

Iklan No. 8 memperlihatkan keunggulan produknya. Hal ini dilakukan dengan

asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama, Invilon the

largest pipe dalam bahasa Inggris untuk menggambarkan bahwa pipa ini selain

besar dan bagus juga mempunyai kualitas internasional.

Iklan No. 15

Kini hadir di Medan.

COMFORTA. Comfort your life !

Indonesia Top Brand

Kalau sudah tidur, bisa lupa waktu.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 53: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 15 menunjukkan keunggulan produk yang diiklankan iklan ini

menggunakan bahasa ‘kalau sudah tidur bisa lupa waktu’ bahwa ini

menggambarkan tempat tidur yang empuk dan nyaman, ini merupakan daya tarik

dari produk dan bagi siapa yang mencobanya bisa lupa waktu.

2. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%

adalah berlaku menggambarkan kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 3.

Iklan No. 3

Chevrolet April spesial. Datang dan Test Drive.

Bunga khusus 3,8%. New APV

Arena Suzuki.

Iklan No. 3 menunjukkan keunggulan produk.Iklan senantiasa menunjukkan

produknya. Mobil Arena Suzuki memang betul-betul tahan uji dan mempunyai

kemampuan dikelasnya dan ini merupakan daya tarik dari mobil ini dengan

keluaran terbaru, menampilkan sesuatu yang fantastik, bagi yang melihatnya.

3. Perbandingan makna pragmatik iklan dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%

adalah berlaku kemurahan sebagai tujuan, misalnya dalam iklan No. 6

Iklan No. 6

Suzuki pasti terbaik

Makin untung Beli Suzuki

Bulan ini. Buruan deh …..sebelum

Harga naik. SPIN 125 lebih irit lebih

Gaya. Gaya terbaru. SPIN buat kamu.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 54: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 6 di atas menampilkan kelebihan produk. Hal ini menunjukkan

bahwa dengan produk murah tujuan dapat tercapai inilah yang diasumsikan

dengan pandangan latar pengetahuan yang sama. Iklan ini bahwa sebelum harga

dinaikkan, ini merupakan daya tarik dari iklan, bahwa Anda sudah bisa tampil

percaya diri dalam pergaulan dengan menggunakan sepeda motor SPIN 125 lebih

bergaya dalam penampilan baru, bagi para pembaca.

4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 15,7% adalah

berlaku menawarkan kemudahan, misalnya dalam iklan No. 9.

Iklan No. 9

Melayani Penerbangan Medan – Pekan Baru

Setiap hari jam 13.15 WIB. Pesawat Jetliner

BAC 146 – 146 – 200. Medan – Pekan Baru

Batam – Palembang – Jakarta – Semarang

Pangkalan Bun – Tanjung Pandan.

Linus Airways.

Iklan No. 9 menunjukkan kemudahan dan menawarkan produk. Iklan ini

mengajak atau membujuk untuk menggunakan pesawat Linus Airways dapat tiba

dengan nyaman ketempat tujuan tanpa terasa, ini merupakan daya tarik dari iklan

pesawat ini. Kenyamanan dalam perjalanan Anda merupakan tujuan kami, bagi

para pembaca dan yang akan menggunakan inilah pesawat yang baik.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 55: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 10

Dapatkan penawaran menarik.

Harga Promo Khusus Medan – Jakarta

Mulai IDR 495.000.

Harga belum termasuk tax, s fuels

Sure charge. Syarat kondisi berlaku.

Garuda Indonesia.

Iklan No. 10 menunjukkan kemudahan dan melihatkan bahwa produk,

pesawat Garuda Indonesia ini menawarkan harga promo, ini merupakan daya

tarik dari iklan ini. Dengan menawarkan harga yang miring dan kelayakan

terbang pesawatnya. Ini adalah daya tarik bagi pembaca iklan.

Iklan No. 13

MERY Rantangan

Menerima Rantangan dan Nasi Kotak

Bersih, Halal dan Bervariasi

Gratis ongkos antar. Hubungi 7870613.

Iklan No. 13 menunjukkan kelebihan produk. Iklan makanan dalam rantang

dan bersedia diantar tanpa dibebankan biaya, merupakan daya tarik pada pembaca

karena menjanjikan makanan yang bersih dan bervariasi.

5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2% adalah

berlaku menganalisis teknologi, misalnya dalam iklan No. 11.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 56: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 11

Suzuki Pasti terbaik

Makin untung beli Suzuki bulan ini……

Buruan deh …..sebelum harga naik

Kehebatan Sang Bintang Kencang

Tangguh Bertenaga !

Iklan No. 11 menunjukkan teknologi yang canggih yang ada pada produknya.

Pembuat iklan membuat pembaca berfikir bahwa harga akan naik, ini merupakan

daya tarik bagi pembaca atau yang melihatnya, jadi buruan deh….dan

mengagungkan motor Suzuki adalah sang bintang dikelasnya, tanpa harus ragu-

ragu menggunakan produk di jalan.

6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%.adalah

berlaku kecermatan sebagai keuntungan, misalnya dalam iklan No. 12.

Iklan No. 12

Laksana Town Square

Pilihan tepat untuk berinvestasi !

Harga bahan bangunan Naik

Tapi kami masih tetap harga Lama

Cocok untuk usaha Spare – Part

Teavel, Pengangkutan. Internet.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 57: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 12 memperlihatkan kecermatan sebagai keuntungan bila memiliki

produknya. Iklan ini menggunakan budaya Cina sebagai daya tarik kepada para

pembaca untuk mau membeli produknya. Hal ini sesuai berdasarkan pengalaman

etnis Cina bahwa yang pada umumnya penguasa dunia usaha (ekonomi) di kota

Medan.

7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku 5%, adalah berlaku

kelebihan yang dimiliki misalnya dalam iklan No. 14.

Iklan No. 14

MITSUBISHI Motors

Mitsubishi Maven

Challenge Everything

Bintang Perkasa Indah Motors.

Iklan No. 14 menunjukkan kelebihan dari produknya. Iklan ini menampilkan

kelebihan yang dimiliki mobil Mitsubishi jika dibanding dengan produk mobil

lainnya, Ini merupakan daya tarik dari iklan mobil ini, yaitu mampu menjamin

mobil ini bagus dan tangguh melalui rintangan yang ada dijalanan seperti lumpur

atau banjir. Daya tarik ini dapat membuat pembaca akan membeli produknya

dengan ketangguhan yang ditawarkan.

8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah

berlaku anjuran misalnya dalam iklan No. 16.

Iklan No. 16

Hari – hari SOGO

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 58: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Rambut lembut Berkilau

Conditioner/Shampo

Kini hadir lebih kental !

Lebih irit !

Iklan No. 16 menunjukkan keunggulan produk dan membujuk, untuk

memberi makanan tambahan (suplemen) terhadap rambut untuk menunjang

pertumbuhan rambut sehat, ini merupakan daya tarik dari iklan Sogo.

Keunggulannya pada bahasa persuasif rambut lembut berkilau dan tampil dengan

penampilan baru. Bujukan ini membuat masyarakat percaya bahwa soga memang

bagus.

9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah

berlaku urutan peristiwa, misalnya dalam iklan No. 17.

Iklan No. 17

Lavea

Hair creambath

Kemasan Baru 2009

Avocado……..Aloevera

Iklan No. 17 selalu menunjukkan kebolehan produk. Iklan ini menawarkan

creambath (produk), dengan Lavea di rumah, dengan mengefisienkan waktu dapat

merubah penampilan, ini merupakan daya tarik bagi para pembaca iklan, dengan

pengeluaran yang irit dan hemat waktu dapat merubah rambut menjadi indah dan

berkilau.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 59: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah

berlaku jasa iklan, misalnya dalam iklan No. 18.

Iklan No. 18

Analisis Bisnis

Mengekspos Kegiatan Usaha Anda

Harian Analisa.

Iklan No. 18 menunjukkan kelebihan produk yang diiklankan. Iklan ini

menampilkan keunggulan harian Analisa sebagai tempat untuk membuat iklan

atau menerbitkan iklan. Bahwa dengan menampilkan harian Analisa yang sudah

lama dikenal di kota Medan ini merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca

untuk menerbitkan iklannya di harian ini.

11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%. Adalah

berlaku canggih dalam teknologi, misalnya dalam iklan No. 18.

Iklan No. 19

Zyrex duniaku.

Zyrex recmmends Windows Vista.

Kunjungi Launcing Anda

Di Atrium Plaza Medan Fair.

Tgl 30 April – 4 Mei 2008.

Iklan No. 19 selalu menunjukkan kelebihan dan kecanggihan produk. Iklan ini

menampilkan produk baru dari Zyrex yang lebih canggih dikelasnya, ini

merupakan daya tarik yang seresial bagi yang membaca iklan dari produk ini

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 60: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

dapat langsung dilihat pada Launcing, yang merupakan daya pikat untuk memiliki

Zyrex.

12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.2 berlaku sekitar 5,2%, adalah

yang berlaku menawarkan kecanggihan jasa, misalnya dalam iklan No. 20.

Iklan No. 20

Telkomsel

Kini makin Pe De bicara dengan tarif

Perdetik Rp 0,5 perdetik

Setelah satu menit berbicara.

Iklan No. 20 menunjukkan kecanggihan produk. Untuk ini menawarkan jasa

telekomunikasi. Menampilkan Telkomsel dengan produk barunya Pe De, dengan

tarif yang lebih murah. Ini merupakan daya tarik bagi para pembaca, dengan

penawaran yang lebih hemat.

.

4.3. Harian Seputar Indonesia

Dengan menggunakan ke 20 makna pragmatik setiap iklan dianalisis

berdasarkan presuposisi makna pragmatik maka itu ditampilkan dalam Tabel 4.3

berikut:

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 61: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Tabel 4.3. Perbandingan Makna Pragmatik Harian Seputar Indonesia

No. Makna Pragmatik Jumlah %

1 Menggambarkan urutan waktu 1 4,7% 2 Untuk mengatasi nafas tak sedap 1 4,7% 3 Menggambarkan kesuksesan 1 4,7% 4 Menawarkan kesejukan 1 4,7% 5 Kesehatan terjaga 1 4,7% 6 Jalur yang sangat panjang 2 9,5% 7 Ditujukan kepada anak-anak 1 4,7% 8 Pelepas dahaga 1 4,7% 9 Keunggulan sebagai kelebihan 1 4,7%

10 Kecermatan sebagai keuntungan 1 4,7% 11 Minuman berenergi 1 4,7% 12 Menawarkan produknya 1 4,7% 13 Penawaran yang lebih murah 1 4,7% 14 Kecanggihan 1 4,7% 15 Tuntaskan 1 4,7% 16 Kecanggihan dan keefisienan 1 4,7% 17 Unsur sensualitas sangat kental 1 4,7% 18 Menawarkan kesegaran 1 4,7% 19 Petualangan dan kesenangan 1 4,7% 20 Kemurahan dan kepuasan 1 4,7% Total 21 100%

Penampilan ke 20 makna pragmatik iklan ditampilkan berikut ini:

1. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7% adalah

yang berlaku menggambarkan urutan waktu, misalnya dalam iklan No. 21.

Iklan No. 21

Begitu besar jumlah

Calon jamaah haji 2007

Mendaftarkan diri !

Untuk mendapatkan kuota

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 62: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Haji tahun 2008

Biaya mulai $ 4.600

Assur Yaniyah

Tour & Travel Haji Umroh

Iklan No. 21 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini menawarkan

membayar lebih awal agar lebih mudah urusannya dan mendapat kuota untuk

tahun depan agar dapat menunaikan ibadah haji, ini merupakan daya tarik bagi

iklan, dengan menyesuaikan harga dan digambarkan urutan waktu dengan jalur

untuk para calon jema’ah haji untuk lebih awal mendaftar.

2. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku untuk mengatasi nafas tak sedap, misalnya dalam iklan No. 22.

Nafas Tak Sedap?

Kumur dengan Frezza

Anti Septic Mouth Wash

Nafas segar segera.

Iklan No. 22 menunjukkan kelebihan produknya. Dalam hal ini Antiseptic

Mouth Wash sebagai mencegah bau mulut nafas tak sedap. Daya tarik bagi

pembaca adalah nafas segar masalah pergaulan dapat diatasi.

3. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku menggambarkan kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 23.

Iklan No. 23

Melesat cepat dengan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 63: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

EVALUBE 4T Pro

EVALUBE 4T Pro Oli sintetik dengan teknologi

Lengkap yang memberikan perlindungan lengkap

Untuk motor Anda! Tarikan motor makin enteng

Hemat bahan bakar dan enteng kantong!

Motor melesat makin cepat dan bebas masalah mesin

Oli Hebat Harga Hemat

Iklan No. 23 menunjukkan keungulan produk, dengan menggunakannya

terbentang luas jalan menuju kesuksesan. Iklan ini menggambarkan dengan

menggunakan Oli Evalube, motor terawat otomatis hemat dalam pengeluaran.

Memakai bahasa ‘Hemat bahan bakar dan enteng kantong’ ini merupakan daya

tarik bagi pelanggan atau yang membaca iklan.

4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku menawarkan kesejukan, misalnya dalam iklan No. 24

Iklan No. 24

GARUDA FOOD

MOUN tea Minuman teh rasa buah

Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang unik

Rasa Blackcurrant, rasa apel!

Langsung sedot…..Ngapain Repot!

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 64: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 24 menunjukkan keunggulan produk, dengan menggunakannya

terasa lebih menyegarkan dan nikmat. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa

pandangan memiliki latar belakang yang sama. Iklan ini menggunakan bahasa

‘Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang unik’ merupakan daya tarik bagi

pelanggan dan pembaca yang menikmati.

5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku kesehatan yang terjaga, misalnya dalam iklan No. 25.

Iklan No. 25

SANKEN

Anak sehat = Kebahagiaan orang tua

Temperatur Air Panas

Panas, Normal, Dingin

Air Minum Sehat Membutuhkan

Dispenser Sehat.

Iklan No. 25 menunjukkan kelebihan produk, dengan meminum air yang

diperoleh dari dispenser Sanken, air terhindar dari bakteri-bakteri. Iklan ini

mempunyai daya tarik bagi yang membacanya ‘Anak sehat = kebahagian orang

tua’ bahwa dengan membaca, banyak orang tertarik.

6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 9,5%, adalah

yang berlaku jalur yang sangat panjang, misalnya dalam iklan No. 26.

Iklan No. 26

Fren Prabayar

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 65: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Fren, 1 kartu Cerdas dan Hemat!

Rp. 38, 1 menit

Kesesama Fren lokal detik pertama

Gratis 188 SMS ke semua operator

Aktifkan Segera! Fren

Iklan No. 26 menunjukkan keunggulan produk, dengan jalur yang panjang

tetap lebih hemat seperti gratis 188 SMS ke semua operator ini merupakan daya

tarik bagi pelanggan dan pembaca atau yang pernah memakainya.

7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku ditujukan kepada anak – anak, misalnya dalam iklan No. 27.

Iklan No. 27

VITASUS, Vitaminnya susu

SUPLEMEN LENGKAP UNTUK ANAK

Vitasus dapat dicampur dengan bubur, tajin

atau susu kedelai.

Harga Ekonomis Dapat dibeli

Di Apotek & Toko Obat

Iklan No. 27 memperlihatkan kelebihan produknya. Dengan meminim

Vitasus, diteruskan dengan rasa ingin tahu. Suplemen lengkap untuk anak ini

membuat keingintahuan dan merupakan daya tarik bagi pembaca apa sebetulnya

suplemen.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 66: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku pelepas dahaga, misalnya dalam iklan No. 28.

Iklan No. 28

Syrup Kurnia

Kesegaran Keluarga Anda

Cap Patung Liberty 100% GULA

MURNI

Iklan No. 28 menampilkan kelebihan dan pelepas dahaga. Penampilan patung

Liberty dan kesegaran keluarga anda ini merupakan daya tarik bagi yang

membaca atau yang merasakan nikmatnya Syrup Kurnia dengan penawaran gula

murni, yang menginginkan mencobanya.

9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku keunggulan dan kelebihan, misalnya dalam iklan No. 29.

Iklan No. 29

Kini saatnya dan memiliki kamera

NIKON D – SLR 10 megapixel

Harga di bawah 6,5 juta rupiah…..

Persediaan terbatas

Disigned to take superior, high resolution

Pictures for everyone.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 67: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 29 menunjukkan keunggulan dan kelebihan produk. Menawarkan

keindahan hasil dari foto dengan menggunakan 10 megafixel ini merupakan daya

tarik untuk mencoba kamera Nikon 10 megafixel, dengan disain yang menawan,

untuk memilikinya.

10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku kecermatan sebagai keuntungan, misalnya dalam iklan No. 30.

Iklan No. 30

Kini saatnya

Menatap masa depan dengan lebih bijak

Segera lindungi Rumah Anda dengan

Asri

W W W.asri – aca – com.

Aca ASURANSI

Iklan No. 30 menunjukkan kelebihan produknya, selanjutnya membudaya

atau menjadi kebiasaan yang sudah lazim. Dengan bergabung dengan Aca

Asuransi mendapat perlindungan dalam perlunasan kredit rumah maupu motor.

Menatap masa depan dengan bijak ini merupakan daya tarik bagi yang membaca

iklan ini. Dengan bergabung dengan Aca asuransi semua masalah dapat teratasi

11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku minuman berenergi. Misalnya dalam iklan No. 32.

Iklan No. 32

INDOCAFE

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 68: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

The tought of exellence

INDOCAFE COFFEMIX

Jagonya NGE – MIX

Iklan No. 32 menunjukkan kelebihan produknya. Hal ini dilakukan dengan

asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa dengan

meminum minuman coffemix dapat menampilkan kenikmatan yang tiada taranya

dengan memakai bahasa Inggris ’The tought of exellence’ ini merupakan daya

tarik yang menjanjikan sentuhan kenikmatan, bagi yang meminumnya, adalah

menarik untuk diminum bagi yang membacanya.

12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku menawarkan produknya, ini dapat dilihat dalam iklan No. 34.

Iklan No. 34

LAFALOS

Krim Pereda Rasa Nyeri

Mengandung Vitamin E Baik

Untuk kulit

Meresap Kapa saisinstera Hangat

Tahan lama-Sanbe

Iklan No. 34 melihatkan kelebihan produknya. Mengunggulkan krim pereda

rasa nyeri yang mengandung Vitamin E Lafalos dapat mengatasi permasalahan

kulit. Dengan menggunakan bahasa ‘Krim pereda rasa nyeri’ merupakan daya

tarik bagi yang mempunyai masalah dengan kulit dan mengandung vitamin E

merupakan suatu jaminan untuk kehalusan kulit.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 69: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

13. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku penawaran yang lebih murah, misalnya dalam iklan No. 35.

Iklan No. 35

Ada yang lebih murah?

Free talk 5000 ngobrol sepuasnya!

Punya INDOSAT. MENTARI.

Iklan No. 35 menunjukkan kelebihan produk. Penawaran yang lebih murah

dan menjanjikan Free talk 5000 ngobrol sepuasnya, ini merupakan daya penarik

bagi pelanggan dan pembaca. Dengan memakai kartu Mentari. Menjanjikan

kemurahan bagi yang menggunakan.

14. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku kecanggihan, misalnya dalam iklan No. 36.

Iklan No. 36

Aku, hidupku, musikku

Tiga hal yang tak terpisahkan

Aku adalah Nokia N series

Iklan No. 36 menunjukkan kecanggihan produk dan keunggulan. Bahwa

dengan memakai Nokia N series adalah suatu keuntungan yang diperoleh dapat

bertelephone dengan jelas dan sekaligus dapat menikmati musik yang

dipersembahkan Nokia N series. Aku, hidupku, musikku ini merupakan daya tarik

dari iklan ini bagi yang membaca, dari 3 hal yang menyenangkan.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 70: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

15. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku tuntaskan, misalnya dalam iklan No. 37.

Iklan No. 37

ALBOTHYL

Tuntaskan sariawan

Dengan segera!

Formula Baru Tanpa Rasa Perih

Iklan No. 37 menunjukkan kelebihan produknya. Dalam pemakaian yang

tuntas. Albothyl adalah obat sariawan yang dapat segera menuntaskan sariawan,

dengan formula baru tanpa rasa perih. ’Tuntaskan sariawan dengan segera’ ini

merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang sedang diserang sariawan.

16. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4.7%, adalah

yang berlaku kecangihan dan keefisienan, misalnya dalam iklan No. 38.

Iklan No. 38

Vacum Cleanes

Healthy Inovation

ECE

Iklan No. 38 menampilkan kecanggihan produk. Dengan menggunakan

Vacum Cleanes, menampilkan bahasa Inggris ‘Healthy Enovation’ bahwa dengan

menggunakan alat ini dapat dapat membantu memelihara kesehatan dengan

menghilangkan debu-debu tanpa harus repot – repot membersihkannya. Healty

Enovation merupakan daya tarik bagi yang membaca atau yang melihat

peragaannya.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 71: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

17. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku unsur sensualitas yang sangat kental, misalnya dalam iklan No. 39.

Iklan No. 39

Kalau bisa lama-lama

Kenapa harus cepat-cepat

Paling lengkap aromanya, strawbery

Lychee, orange, choch, banana, mint

Manggo, durian.

Iklan No. 39 menunjukkan kelebihan produk dalam penggunaan. Dalam hal

ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang

sama. Iklan ini menampilkan unsur-unsur sensualitas sangat kental, bagaimana

memanjakan pasangan. Bahwa kalau bisa lama-lama kenapa harus cepat-cepat, ini

merupakan daya tarik bagi pembaca iklan, rasa ingin tahu.

18. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku menawarkan kesegaran, misalnya dalam iklan No. 40.

Iklan No. 40

GARUDAFOOD

Okky bollo drink Orange

Baru!! Orange, Manggo

Okky bollo drink Orange

Kejar bollonya 2 x asyiknya.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 72: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 40 menunjukkan kelebihan produk dalam kenikmatan. Iklan ini

menawarkan minuman yang segar dengan citra rasa buah-buahan dengan rasa

yang asyik. Kejar bollonya 2 x asyiknya merupakan daya tarik bagi pembaca atau

yang menikmatinya.

19. Perbandingan makna pragmatik berlaku dalam Tabel 4.3 sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku petualangan dan kesenangan, misalnya dalam iklan No. 41.

Iklan No. 41

AELANTIS Water Adventures

DISCOVER THE LOST CITY

Raih petualangan dihari yang fitri

Di istana air terbesar tiada duanya……

Yang akan menjadikan lebaranmu lebih ceria

Ancol Taman Impian.

Iklan No. 41 menunjukkan kelebihan dalam penggunaannya. Dalam hal ini

ditampilkan petualangan di istana air terbesar tiada duanya, ini merupakan daya

tarik dan keinginan tahuan bagi pembaca atau melihat gambar yang diiklan.

20. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.3 berlaku sekitar 4,7%, adalah

yang berlaku kemurahan dan kepuasan, misalnya dalam iklan No. 42.

Iklan No. 42

Ada yang lebih murah?

Cuma Rp 0

Free talk 5000 ngobrol sepuasnya!

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 73: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Ayo itung lagi! Pas buat mudik

Punya Indosat

MENTARI.

Iklan No. 42 menampilkan kelebihan peroduk. Dalam hal ini dilakukan

dengan asumsi bahwa memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini

menampilkan kartu Mentari dari Indosat lebih murah. Free Talk 5000 Ngobrol

Sepuasnya, ini merupakan daya tarik dari kartu Mentari, pas buat pulang mudik,

kangen-kangenan dengan sanak keluarga.

4.4. Harian Waspada

Dengan menggunakan ke-18 makna pragmatik setiap iklan dianalisis

berdasarkan presupposisi makna pragmatik maka ditampilkan dalam Tabel 4.4

berikut:.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 74: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Tabel 4.4. Perbandingan Makna Pragmatik Harian Waspada

No Makna Pragmatik Jumlah % 1 Menawarkan kenikmatan 1 4,1% 2 Pengendalian sebagai penguasaan 1 4,1% 3 Hunian dan pemukiman 1 4,1% 4 Jasa telekomunikasi 2 8,3% 5 Menawarkan produk dalam negeri 1 4,1% 6 Kelebihan dan kecanggihan 1 4,1% 7 Keeunggulan sebagai kelebihan 6 26,4% 8 Sebagai media penyampaian 1 4,1% 9 Menggambarkan urutan waktu 1 4,1% 10 Kesuksesan 1 4,1% 11 Menawarkan kehematan 1 4,1% 12 Kuat dan cepat menghasilkan 1 4,1% 13 Menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh 1 4,1% 14 Menonjolkan produk mutu 1 4,1% 15 Budaya atau jiwa petualangan 1 4,1% 16 Menawarkan kesehatan dan perawatan 1 4,1% 17 Keuntukan jati diri 1 4,1% 18 Informasi mengenai kesehatan 1 4,1% Total 23 100%

Dengan menggunakan ke-18 makna pragmatik setiap iklan dianalisis

berdasarkan presupposisi makna pragmatik maka ditampilkan dalam Tabel 4.4

berikut:

1. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah

yang berlaku menawarkan kenikmatan, misalnya dalam iklan No. 43.

Iklan No. 43

A Mild Live

Wanted

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 75: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 43 menunjukkan keunggulan produk dan memperlihatkan

produknya lebih baik dari produk lainnya. Hal ini dilakukan dengan asumsi

bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Rokok A Mild Wanted

seolah-olah bahwa rokok ini selalu decari orang dengan menggunakan bahasa

Inggris ‘wanted’ ini merupakan daya tarik bagi pembaca atau yang melihatnya.

2. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah

yang berlaku pengendalian sebagai penguasaan, misalnya dalam iklan No. 44.

BANK BUKOPIN

Tabungan SIAGA Bukopin

Berhadiah Langsung. Bmwnya…..? Teutep…?

1 BMW Diundi Setiap Bulan. 01 – 04 s/d 30 – 09 – 2008

Segera Menabung di Tabungan SIAGA BUKOPIN

Bunga dihitung secara simple interest

Berdasarkan saldo harian dan dibukukan

setiap akhir bulan.

Segera hubungi kantor BANK BUKOPIN

Terdekat atau Hallo BUKOPIN 14005

Syarat dan ketentuan berlaku.

Ayo ke BANK BUKOPIN.

Iklan No. 44 menunjukkan dan memperlihatkan keunggulan produk. Dalam

hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan

yang sama. Bank Bukopin sangat tepat sebagai mitra usaha Anda. Iklan ini

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 76: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

menawarkan untuk menabung ditabungan SIAGA Bukopin, bahwa yang

menabung akan mendapat hadiah sebuah motor BMW yang diundi setiap bulan,

ini merupakan daya tarik bagi pelanggan dan yang membaca untuk menabung

di Bank Bukopin.

3. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah

yang berlaku hunian dan pemukiman, misalnya dalam iklan No. 45.

Taman Anggrek Setiabudi, dapatkan

Hadiah Langsung. Honda Supra Fit x

Atau T LCD Samsung 32.

Iklan No. 45 menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan

asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa tempat

tinggal dan hunian ini sesuai bagi orang-orang yang berduit, berkelas dan

di daerah bergengsi. Taman Anggrek Setiabudi memang cocok untuk tempat

tinggal, dengan menawarkan hadiah langsung dan daerahnya, ini merupakan daya

tarik bagi pembaca atau yang melihatnya.

4. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 8,3%, adalah

yang berlaku jasa telekomunikasi, misalnya dalam iklan No. 46.

TEKKOMSEL

Setelah menit ke – 2

Gratis 3 menit. Kesemua operator

Kasih daaa……

Eits….. jangan Cuma nelepon SMS juga dong

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 77: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Pakai kartu AS

Cuma Rp. 10.000 bisa dapat ratusan.

SMS murah. Ketik SMS kirim ke 8999

Nelpon dan SMS pakai kartu AS sama murahnya.

Kasih daaah…., Kartu AS.

Buat hidupmu.

Iklan No. 46 menunjukkan kecanggihan produk. Dalam hal ini dilakukan

dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa

dengan menggunakan kartu AS bisa memperoleh ratusan sms murah, nelpon dan

SMS kartu AS sama-sama murah ini merupakan daya tarik bagi yang memakai

kartu AS atau yang membaca iklan.

5. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah

yang berlaku menawarkan produk dalam negeri, misalnya dalam iklan No. 47.

Iklan No. 47

Anda Butuh Prabot Jepara Asli?

Malioboro Prabot.

Iklan No. 47 menunjukkan keunggulan produk dan keistimewaan. Dalam hal

ini dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang

sama. Sepertinya iklan ini memperlihatkan kehalusan dari seni tradisional.

Dengan menggunakan nama kota Jepara, yang memang sudah terkenal akan

ukuiran dan keunikan has raja-raja Jawa. Ini merupakan daya tarik bagi pembaca

atau yang langsung melihatnya.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 78: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

6. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah

yang berlaku, kelebihan dan kecanggihan, misalnya iklan No. 48.

Iklan No. 48

YAMAHA

Bintang Generasi Muda

Jangan pilih yang Murahan……!

Pilih …..4 tak 110cc. VEGA R

Impian Jadi Kenyataan

Model Keren & Beken

Praktis dan Ekonomis

Mesin Bandel & Berkwalitas

Harga Jual Kembali Paling Tinggi

Motor Murah ……Tapi Bukan Murahan

Untuk Keluarga Indonesia.

Iklan No. 48 menunjukkan keunggulan produk. Hal ini dilakukan dengan

asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Bahwa dengan

mengendarai Yamaha Vega R dapat lebih irit dan impian menjadi kenyataan.

Praktis dan ekonomis, mesin bandel & berkualitas, ini merupakan daya tarik bagi

pembaca atau yang melihat langsung motor Yamaha Vega R.

7. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 24,6%, adalah

yang berlaku keunggulan sebagai kelebihan, misalnya dalam iklan No. 49.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 79: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 49

GRANDIS

The art of luxury

Mitsubishi Grandis hadir dengan paduan

Keseimbangan keindahan dan teknologi

Design yang modern dan stylish interior

Yang mewah leluasa dan nyaman

Menjadi kebanggaan dalam menemani

Aktivitas anda.

Driving with style Prestigous.

Iklan No. 48 menunjukkan keunggulan dan kecanggihan produk. Hal ini

dilakukan dengan asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang

sama. Bahwa mobil Mitsubishi berdasarkan bingkai, mempunyai mesin yang baik

dan design yang menawan menawarkan kemewahan, menjadi kebanggaan dalam

menemani aktivitas anda. Ini merupakan daya tarik dalam penampilan di kalangan

pengusaha dan sekelasnya dan bagi pembaca iklan dan yang melihat langsung.

8. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah

yang berlaku sebagai media penyampaian, misalnya dalam iklan No. 50.

Iklan No. 50

I’m beeing a women. Selamat hari Kartini

Wanita Indonesia. Buatlah hari istimewa

Ini jadi lebih cerah

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 80: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Mainkan musik – musik favoritmu lewat

Ponsel walkman baru ini. Experience

Music diffrently.

Sonny Ericson.

Iklan No. 50 menunjukkan keunggulan dan kecanggihan produk. Penggunaan

bahasa Inggris menampilkan bahwa handphone Sonny Ericson mempunyai

kualitas yang baik. Kali ini dipersembahkan khusus untuk wanita yang

mempunyai selera tinggi dan mainkan musik-musik favoritmu lewat ponsel

walkman baru ini, merupakan daya tarik bagi yang menyenangi musik yang

berbeda atau yang membaca iklan ini.

9. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, adalah

yang berlaku menggambarkan urutan waktu, misalnya dalam iklan No. 51.

Iklan No. 51

Blue Moon Everydays Ahoney Moon

Diciptakan dengan Proses Alam

Khusus untuk Pria Dewasa

Iklan No. 51 menunjukkan produk keunggulan produk dan kelebihan. Bahwa

memanjakan pasangan itu adalah suatu seni tersendiri. Memanjakan pasangan

anda agar merasa senang dan tidak berselingkuh beberapa cara dengan

menggunakan produk Blue Moon Everydays A honey Moon, ini merupakan suatu

daya tarik bagi yang membaca iklan di mana ditonjolkan diciptakan dengan

proses alam spesial untuk pria dewasa.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 81: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

10. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4%, yang berlaku

adalah kesuksesan, misalnya dalam iklan No. 53.

Iklan No. 53

Chevrolet Telah Hadir Captiva Diesel

Turbo Intercooler.

Iklan No. 53 menampilkan keunggulan dan kecanggihan produk. Iklan ini

menampilkan produk baru dari Chevrolet dengan design baru yang diberi nama

Captiva Diesel, yang menggunakan bahan bakar diesel, ini merupakan daya tarik

dari iklan ini dan bagi pembaca.

11. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang

berlaku adalah menawarkan kehematan, misalnya dalam iklan No. 54.

Iklan No. 54

Pake yang pasti!

Pake Nokia dan Simpati

Bonus + bonus pulsa, 600 sms + Rp 20.000

Pasti hematnya dengan tarif perdetik tarif pendek

Pasti ekspresinya dengan ekspress on cover.

Iklan No. 54 menunjukkan keunggulan dan keuntungan produk. Iklan ini

menampilkan handphone Nokia dengan memakai kartu Simpati, mandapat bonus

+ bonus pulsa, 600 sms + 20.000, ini merupakan daya tarik bagi iklan ini dan para

pembaca atau pelanggan yang sudah menggunakan kartu Simpati, kaya akan

bonus.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 82: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

12. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang

berlaku adalah, kuat dan cepat menghasilkan misalnya dalam iklan No. 55.

Iklan No. 55

Gempar Gede Cash Back

Makin Pinter cari duitnya

Mitsubishi Colt T 120 cs

Iklan No. 55 menampilkan keunggulan dan kecanggihan produk. Iklan ini

menampilkan kekuatan dan daya angkut dalam pengeoperasian dalam

perdagangan, makin pinter cari duit, ini merupakan daya tarik bagi iklan motor

Mitsubishi, yang sudah lama dikenal kebandelannya dalam pemakaian. Bagi para

pembaca ini merupakan ketertarikan sendiri.

13. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang

berlaku adalah menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh, misalnya dalam

iklan No. 58.

Iklan No. 58

Djisamsoe 234 Filter

Semangat kesempurnaan

Iklan No. 58 melihatkan ketangguhan dari produk. Hal ini dilakukan dengan

asumsi bahwa pandangan memiliki latar pengetahuan yang sama. Iklan ini

melihatkan bahwa budaya juga mempengaruhi dalam pemilihan rokok, terutama

rokok Djisamsoe 234 Filter, bahwa dengan merokok Djisamsoe menimbulkan

semangat kesempurnaan, ini merupakan daya tarik bagi perokok atau pembaca

yang membaca iklan.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 83: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

14. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang

berlaku adalah menonjolkan produk mutu, misalnya dalam iklan No. 61.

Iklan No. 61

NEW

MARLBORO CENGKEH TERBAIK

INDONESIA

DARI SAMPOERNA

Marlboro mix

Iklan No. 61 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini menampilkan

produk, rokok Marlboro dengan rasa cengkeh tampil beda dengan yang lain,

bahwa rokok ini berasa cengkeh yang terbaik di Indonesia. Ini merupakan daya

tarik dari iklan rokok ini bagi yang suka merokok atau yang membaca iklan ini.

15. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4%, yang berlaku

adalah budaya atau jiwa petualangan, misalnya dalam iklan No. 63.

Iklan No. 63

Djisamsoe 234 Fatsal 5

Sebagai pemandu arung jeram, faktor

Keselamatan adalah nomor satu

Dibutuhkan persiapan matang, kesigapan

Dan kekompakan

Semuanya berpadu dengan semangat

Merai kesempurnaan untuk sebuah

Pengalaman yang sempurna.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 84: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 63 menunjukkan keunggulan produk. Dalam iklan ini melihatkan

bahwa faktor budaya juga mempengaruhi iklan. Ditampilkan bahwa dengan

merokok Djisamsoe dapat menimbulkan keberanian untuk meraih kemenangan

dan mendapatkan yang sempurna ini merupakan daya tarik bagi iklan rokok

Djisamsoe, bagi yang membaca atau para penikmat rokok.

16. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang

adalah menawarkan kesehatan dan perawatan, misalnya dalam iklan No. 65.

Iklan No. 65

Way of live

Hati – hati 5 L

Lawan anemia, lancarkan aktivitas

Songobion

Iklan No. 65 menunjukkan keunggulan produk. Iklan ini melihatkan

keunggulan dan kepatenan produk yang dipasarkan, bahwa Sangobion sangat baik

untuk kesehatan dan melawan anemia, lancarkan aktivitas. Ini merupakan daya

tarik dari iklan ini bagi yang membaca atau yang telah memakainya.

17. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%, yang

berlaku adalah keunikan jati diri, misalnya dalam iklan No. 66.

Iklan No. 66

Djisamsoe 234 Fatsal

Untuk menemukan batu mulia terbaik

Dibutuhkan ketelitian, ketekunan dan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 85: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Kegigihan. Semuanya berpadu dengan

Semangat meraih kesempurnaan untik

Mengungkap keindahan dibaliknya.

Iklan No. 66 mengunggulkan produk. Iklan ini menampilkan kelebihan dari

rokok Djisamsoe 234 Fatsal, yang mempunyai rasa khas tersendiri. Semuanya

berpadu dengan semangat meraih kesempurnaan untuk mengungkap keindahan

dibaliknya. Ini merupakan daya tarik bagi iklan rokok Djisamsoe dangan

merokok dapat meraih kesempurnaan dibaliknya dan bagi para pembaca dan

pemburu kenikmatan, melalui rokok.

18. Perbandingan makna pragmatik dalam Tabel 4.4 berlaku sekitar 4,1%. Yang

berlaku adalah informasi mengenai kesehatan, misalnya dalam iklan No. 68.

Iklan No. 68

Kunjungi ..........!

Malaysia, Health care

Internasional, Medical Expo 2008

Tiara Convention Hall

Juma’t, Sabtu, Minggu, 2-4 May 2008

Dapatkan informasi pengobatan dan

Medical terkemuka di Malaysia

Selama Pameran

Gratis & terbuka untuk umum

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 86: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan No. 68 menunjukkan keunggulan dan kelebihan produk. Iklan ini

menampilkan promosi bahwa pengobatan di Malaysia, lebih teliti dan didukung

dengan peralatan yang canggih dan pelayanan jauh lebih baik. Dengan

menggunakan bahasa ’Medical terkemuka di Malaysia’ ini merupakan daya tarik

bagi yang melihat pameran, bahwa pengobatan di sana jauh lebih baik dibanding

dengan negara kita.

.

4.5. Pembahasan

4.5.1. Data Harian Analisa

Skema dijadikan sebagai suatu tataran dasar untuk menafsirkan yang otomatis

terhadap sesuatu yang tidak tertulis dan tidak terucapkan harus berdasar pada struktur

pengetahuan awal yang ada. Struktur ini berfungsi seperti pola-pola akrab dari

pengalaman-pengalaman lama yang kita gunakan untuk menafsirkan pengalaman-

pengalaman baru. Istilah yang paling umum untuk pola jenis ini ialah skema

(jamaknya; skemata) skema ialah struktur pengetahuan sebelumnya yang ada dalam

ingatan.

Refleksi pengalaman pemakai bahasa bertautan dengan kegiatan atau urutan

peristiwa. Budaya memiliki skema yang menjadi dasar penafsiran arti atau makna

suatu wacana. Salah tafsir terhadap makna suatu wacana atau bagus tidaknya wacana

sering disebabkan oleh perbedaan skema budaya dan struktur latar pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki oleh pemakai bahasa.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 87: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Bingkai atau wadah berasal dari pengalaman manusia sebagai wadahnya.

Bingkai ini dapat menjadi prototipe suatu budaya. Budaya dalam pengertian ini

adalah pola pikir atau cara pandang suatu masyarakat. Prototipe suatu budaya berbeda

dengan prototipe budaya lainnya. Sehubungan dengan pemakaian bahasa iklan surat

kabar, pembaca biasanya menanggapi asumsi terhadap unsur-unsur atau komponen-

komponen tersebut lazimnya tidak dinyatakan dengan jelas melainkan bersifat abstrak

dan psikis.

Beranjak dari pengertian di atas, wacana berikut merupakan konseptualisasi

pemikiran yang dipetakan ke dalam wacana. Wacana (1) adalah keunggulan sebagai

kelebihan. Wacana (1) iklan niaga yang menawarkan kebutuhan bahan bangunan dan

mebel. Makna (1) Solusi dari kebutuhan bahan bangunan dan mebel ada di Home

Smart. Tersirat tanpa harus bingung-bingung untuk mencarinya, semua sudah tersedia

untuk keperluan bangunan.

Demikian juga dengan wacana (2) adalah kecanggihan dalam pemakaian.

Wacana (2) iklan yang menawarkan barang bermerek berkwalitas, tanpa harus

bingung-bingung karena kerusakan pada barang yang ada. Makna (2) menawarkan

merek Dell lebih baik untuk digunakan tanpa takut cepat rusak, dengan menggunakan

bahasa Inggris Dell menawarkan kualitasnya lebih baik dan program Window yang

terbaru dapat dioperasikan di rumah. Tanpa harus ragu-ragu.

Wacana (3) menggambarkan kesuksesan seseorang dengan mobil yang

dikenderainya. Merek mobil dijadikan sebagai simbol kesuksesan. Mempromosikan

penampilan baru bagi para pengguna mobil, menawarkan untuk ditest, berdasarkan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 88: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

skema budaya pemakai bahasa pasti berhubungan dengan ujian atau uji coba suatu

penemuan baru. Makna (3) bahwa mobil ini memang betul-betul tahan uji dan

mempunyai kemampuan dikelasnya. Untuk keluaran mobil baru APV ARENA

SUZUKI.

Wacana (4) dan (5) adalah keunggulan sebagai kelebihan, adalah iklan niaga

‘mobil Suzuki’. Makna wacana (4) dan (5) tidak hanya didasarkan bingkai mobil

Suzuki, sebagai dasar kesimpulan (jika x adalah mobil, maka x pasti memiliki mesin,

kecepatannya (cc) roda, kursi, di sana yang menarik dan lainnya, tercapai juga)

bingkai iklan (4) Revolution Perfection, Suzuki (4). Ready stock Manual (Matic).

Karena hal inilah yang diharapkan pembuat iklan, yakni para pembaca pasti

mengetahui bahwa mobil merek Suzuki, sudah sangat terkenal (go internasional) dan

banyak digunakan di semua belahan dunia. Pernyataan ini tersirat dari penggunaan

bahasa Inggris dalam iklan tersebut. Wacana (4) bermakna bahwa mobil Suzuki

menguasi pasar otomotif. Keyakinan ini tampak pada respon yang diinginkan dari

pembaca.

Demikian juga wacana (5) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil

Suzuki, baik yang manual ataupun yang matic. Budaya yang terbentuk dalam

masyarakat di negara kita terhadap mobil Suzuki adalah sangat sesuai untuk

penampilan dan harga terjangkau. Asumsi-asumsi kemulusan yang demikian inilah

yang diharapkan pembuat iklan dari pembaca atau pembeli.

Iklan niaga wacana (6) adalah kemurahan sebagai tujuan. Wacana (6)

bermakna ajakan (bujukan) kepada konsumen untuk segera membeli, mumpung

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 89: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

harga lagi murah. Wacana (6) bermakna sebelum harga dinaikkan, Anda sudah bisa

tampil percaya diri dalam pergaulan. Pesan atau makna tersirat dari wacana (6) adalah

khusus untuk pengguna sepeda motor Spin 125 lebih bergaya dengan penampilan

gaya terbaru dan lebih irit.

Wacana (7) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (7) adalah iklan

niaga sepeda motor Yamaha. Pesan atau makna tersirat dari wacana (7) adalah khusus

untuk kaula muda yang menjadi idola Indonesia yang menggunakan Yamaha Matic

menjadi bintang generasi muda, tampil menawan ditengah pergaulan.

Iklan niaga (8) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (8) adalah iklan

niaga ‘pipa Invilon’. Makna wacana (8) adalah pipa ini mempunyai mutu yang baik

dan berkualitas. Dengan menggunakan bahasa Inggris yaitu The Largest Pe pipe,

tersirat bahwa pipa yang besar paling baik digunakan dan hasilnya sangat

memuaskan.

Wacana (9) menawarkan kemudahan untuk berpergian ke beberapa kota

dengan pesawat. Makna wacana (9) dengan menggunakan pesawat Linus Airways

dapat tiba dengan kenyamanan ke tempat tujuan tanpa terasa. Kenyamanan dalam

perjalanan Anda merupakan tujuan kami, naiklah pesawat Linus Airways.

Menawarkan kemudahan bagi pengguna pesawat.

Wacana (10) iklan niaga pesawat Garuda Indonesia, menawarkan kemudahan

dalam penerbangan dengan keselamatan terjamim. Menawarkan harga promo khusus

dan keadaan pesawat dan kenyamana di dalam pesawat. Makna (9) bingkai pesawat,

keadaan tempat duduknya yang nyaman, mesin yang bagus, interiornya indah, dan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 90: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

awak pesawatnya ramah. Dan keadaan pesawat memenuhi persyaratan untuk terbang

dan menghantarkan penumpangnya dengan selamat sampai ketujuan. Pesawat Garuda

Indonesia adalah yang terbaik.

Wacana (11) menganalisis teknologi dalam pembuatan sepeda motor Suzuki,

dengan kecanggihannya menjadi bintang dikelas sepeda motor. Kehebatan dan

kecanggihannya dan ketangguhan dan daya saingnya dengan sepeda motor merek

lain. Makna (11) kelihatan si pembuat iklan membuat pembaca berfikir bahwa harga

akan naik, jadi buruan deh ….. dan mengagungkan motor Suzuki adalah sang bintang

di kelasnya tanpa harus meragukan kekencangan di jalanan.

Sementara (12) adalah kecermatan sebagai keuntungan. Wacana (12)

menggunakan prototype budaya China, sebagai bingkainya. Bingkai (12) bersifat

transitif artinya barang siapa yang membuka usaha di ruko yang dijual di lokasi

laksana Town Square yang terdapat pada iklan, maka ia berada dalam bingkai

tersebut. Makna (12) adalah tempat usaha yang strategis dan menguntungkan.

Di samping itu pengkonseptualisasi budaya China bertujuan untuk meyakinkan

pembaca atau calon pembeli. Karena berdasarkan latar pengetahuan dan pengalaman,

etnis China diasumsikan sebagai iklannya penguasa dunia usaha (ekonomi)

di Indonesia khususnya di kota Medan.

Wacana (13) iklan niaga yang menawarkan kemudahan, tidak saja mengenai

tempat memesan makanan. Makna (13) adalah kebersihan dan halal dengan pamplet

Merry rantangan, yakni makanan yang bersih, halal dan bervariasi dan memenuhi

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 91: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

syarat kesehatan. Kalau pingin sehat kita harus makan, makanan yang sehat.

Asumsinya tanpa harus report makanan, tersedia dan diantar tanpa dibebankan biaya.

Wacana (14) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil Mitsubishi

dibanding produk mobil lainnya. Skema yang terbentuk dalam masyarakat di negara

kita terhadap mobil Mitsubishi mampu melalui rintangan yamg ada dijalanan, baik itu

lumpur atau banjir. Asumsi yang demikian inilah yang diharapkan pembuat iklan dari

pembaca (14) bersifat transitif.

Demikian juga wacana (15) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana

(15) adalah iklan niaga Comforta (tempat tidur). Makna wacana (15) didasarkan

kepada bingkai tempat tidur Comforta, sebagai dasar kesimpulan, pasti tempat tidur

ini mempunyai tilam yang empuk dan disain yang menarik dan nyaman. Karena itu

tersirat dalam bahasa Inggris yang digunakan Comfort ‘your life!’. Karena inilah

yang diharapkan pembuat iklan yakni pembaca pasti mengetahui bahwa tempat tidur

Comforta nyaman untuk tidur dan kalau sudah tidur bisa lupa waktu.

Wacana (16) adalah anjuran kepada para ibu untuk memberi tambahan

(suplemen) terhadap rambut untuk menunjang pertumbuhan rambut sehat. Anda tidak

harus merawat rambut di salon kecantikan untuk mengubah penampilan dan

perawatan rambut, karena hal tersebut tidak efisien dan tidak peraktis. Jadi cara yang

paling tepat adalah gunakan produk Sogo untuk mengubah penampilanmu menjadi

lebih cantik dengan rambut yang lembut dan berkilau. Itulah makna yang

digambarkan dalam wacana (16) dengan jalur pembicaraan rambut lembut berkilau.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 92: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan niaga wacana (17) menggambarkan urutan peristiwa. Beri Dia

creambath Avocado – Aloevera sebagai nutrisi rambut. Maknanya (17) tidak harus

melakukan Creambath di salon tetapi bisa dilakukan di rumah dengan menggunakan

Creambath Avocado – Aloevera. Dapat mengefisienkan waktu dan tampil lebih

menawan dengan rambut lembut tanpa harus mengeluarkan biaya bisa merubah

penampilan lebih cantik.

Iklan niaga yang menawarkan penggunaan jasa iklan di harian Analisa.

Wacana (18) menggambarkan bahwa harian Analisa adalah harian yang tepat untuk

membuat iklan. Makna (18) kelihatan bahwa si pembuat iklan memanfaatkan

keunggulan harian Analisa dalam memuat iklan niaga. Dan sudah dipercaya khayalak

ramai dan para pembaca dan yang membutuhkan sesuatu lewat iklan, mereka pasti

cari harian Analisa.

Wacana (19) ditujukan pada alat canggih dalam teknologi yaitu dengan

menggunakan komputer dengan merek Zyrek menjanjikan Windows Vista yang

canggih. Makna (19) dapat dilihat Zyrek menampilkan produk baru yang lebih

canggih dikelasnya dengan menawarkan launcing pada Anda untuk melihat peroduk

Zyrek terbaru. Pembuat iklan menarik pembaca untuk membuktikan dan melihat

betapa canggihnya Zyrek dan sekaligus juga membujuk pembaca untuk membeli

produknya.

Wacana (20) menawarkan kecanggihan jasa telekomunikasi. Menampilkan

Telkomsel dengan produk barunya Pe De, menawarkan bicara dengan tarif perdetik

Rp 0,50 perdetik setelah 1 menit bicara. Penafsiran (20) bahwa dengan menggunakan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 93: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Pe De dapat lebih hemat bila dibandingkan dengan kartu yang lain. Pembuat iklan

berusaha menunjukkan bahwa Pe De lebih irit dipakai untuk berbicara sepuasnya

kemana saja.

4.5.2. Data Harian Seputar Indonesia

Wacana (21) menggambarkan urutan waktu dengan jalur untuk para calon

jema’ah haji untuk lebih awal mendaftar agar mendapat kuota tahun 2008. Dengan

penawaran harga yang sesuai dengan kemampuan. Menawarkan Tour & Travel –

Haji. Wacana (21) dapat ditafsirkan bahwa dengan lebih awal mendaftar akan

mendapat kesempatan untuk pergi haji tahun depan (2008) dengan biaya yang sudah

ditawarkan kita dapat memilih dengan menggunakan jasa travel kita dapat dibimbing

dan dituntun disana.

Iklan niaga pada wacana (22) merupakan iklan untuk mengatasi nafas tak

sedap. Menawarkan pada khalayak ramai untuk mengatasi nafas tak sedap. Nafas tak

sedap dapat mengganggu pergaulan dan dijauhi. Makna (22) bahwa dengan

berkumur-kumur dengan ‘Anti Septic Mouth Wash’ dapat mencegah nafas tak sedap

dan semua masalah dengan nafas tak sedap dapat teratasi. Penafsirannya dengan

nafas segar, bau mulut pun segar. Semua masalah pergaulan teratasi.

Wacana (23) menggambarkan kesuksesan seseorang dengan menggunakan

motor yang memakai oli Evalub dengan teknologi yang lengkap, dengan tarikan

motor makin enteng melesat cepat. Penggunaan bahasa ‘Oli Hebat Harga Hemat’

menjanjikan sesuatu untuk perawatan motor. Makna (23) menggambarkan dengan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 94: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

menggunakan oli Evalube, motor terawat dan hemat. Dengan terawatnya motor jalan

menuju kesuksesan terbuka.

Iklan niaga minuman wacana (24) menawarkan kesejukkan dengan

menunjukkan betapa ketatnya persaingan peroduk minuman lainnya, sampai-sampai

menonjolkan rasa teh yang berasa buah yang unik, rasa Black Currant dan rasa Apel.

Namun yang dimaksud pembuat iklan adalah pengkonseptulisasi latar pengetahuan

dan pengalaman konsumen mengenai jenis minuman yang paling baik. Dengan

demikian makna (24) adalah minuman yang segar ‘Mounte’ memiliki kesegaran yang

mampu mengusir dahaga.

Iklan niaga air minum higenis (25) ditujukkan kepada orang-orang tua yang

ingin kesehatan anak-anaknya terjaga. Penggunaan bahasa dengan menggunakan

dispenser ‘Sanken’ anak-anak akan terlindungi kesehatannya dengan meminum air

higenis. Makna (25) keuntungan yang diperoleh jika menggunakan dispenser

‘Sanken’. Anak-anak dapat terhindar dari bakteri-bakteri dan meminum air yang

higenis atau berkualitas. Anak-anak tumbuh sehat. Minumlah air dari dispenser yang

berkualitas.

Wacana (26) digunakan jalur, pada jalur yang sangat panjang dengan

demikian semakin panjang jalur yang dilewati, maka semakin banyak pulsa yang

digunakan. Menawarkan pulsa lokal, mulai dari detik pertama gratis ke semua

operator. Wacana (26) mendeskripsikan kemajuan teknologi telekomunikasi pada saat

ini. Jalur pembicaraannya adalah dengan menggunakan Fren, diperuntukkan bagi

orang-orang cerdas dan dapat menghemat. Maka makna (26) adalah bagi pengguna

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 95: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

kartu Fren mendapat keuntungan dan pengiritan dalam berkomunikasi, dengan

menggunakan kartu Fren untung dan hemat.

Iklan niaga pada wacana (27) ditujukan kepada anak-anak. Penggunaan

bahasa dalam wacana (27) disesuaikan dengan rasa ingin tahu yang dimiliki dalam

Vitasus, yakni kalimat Suplemen lengkap untuk pertumbuhan Anak. Makna (27)

yaitu keuntungan yang diperoleh anak jika meminum Vitasus. Namun makna itu

tidak dinyatakan secara langsung. Melainkan mengajak konsumen berfikir (koqnisi)

dan menemukan jawabannya, yaitu karena meminum Vitasus, pertumbuhan anak

menjadi sempurna. Vitasus dapat dicampur dengan makanan lain. Pertumbuhan anak

didukung dengan makanan Suplemen.

Iklan niaga minuman pelepas dahaga pada wacana (28) menggunakan gambar

patung Liberty yang menawarkan kualitas tinggi yang bernuansa negara Eropah.

Patung yang terkenal dimanca negara, karena iklan pada wacana (28) ditujukan

kepada keluarga yang menawarkan kesegaran. Makna (28) juga dapat ditafsirkan

bahwa minuman syrup Kurnia berkualitas internasional. Penafsiran wacana (28)

dapat dilihat atau diartikan melalui cap patung Liberty 100% gula murni.

Wacana (29) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (29) adalah iklan

niaga kamera ‘Nikon D SLR mega pixel’ Makna (29) tidak hanya menawarkan

keindahan hasil dari foto (gambar) dengan menggunakan 10 mega pixel. Tersirat

dengan penggunaan dalam bahasa ‘Disigned to take Superior high resolution pictures

for everyone’, yang berasumsi kamera ini digunakan oleh orang-orang berduit,

bergengsi dan berselera tinggi. Karena ini jadi harapan pembuat iklan, yakni pembaca

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 96: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

pasti mengetahui bahwa kamera merek ‘Nikon’ sudah sangat terkenal dan banyak

digunakan disemua negara.

Sementara wacana (30) dan (31) adalah kecermatan sebagai keuntungan,

struktur pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dapat dijadikan dasar untuk

menginterpretasikan pengalaman baru. Selanjutnya asumsi membudaya atau menjadi

kebiasaan yang sudah di lazimkan. Hal ini dapat dilihat dalam wacana (30) dan (31).

Makna (30) dan (31) bermakna bahwa dengan bergabung dengan asumsi mendapat

perlindungan dalam beban pelunasan kredit motor atau rumah. Ini tersirat dalam

‘Biarkan senyum lebar selalu ada bersama keluarga ‘berarti keamanan yang

ditawarkan. Bahwa dengan bergabung berarti banyak permasalahan yang dapat

dicarikan solusinya. Iklan ini juga membujuk para pembaca untuk bergabung.

Wacana (32) iklan niaga minuman berenergi, dengan menggunakan bahasa

Inggris, ini menunjukkan kepada pembaca yang ingin menikmati rasa ‘Coffe Mix’

dengan latar belakang gambar secangkir Coffe Mix yang begitu nikmat. Makna

wacana (32) adalah jika ingin kenyamanan, nikmatilah Coffe Mix, sesuai untuk siapa

saja dengan menggunakan bahasa ‘The Tough Of Excllence’. Sentuhan kenikmatan

darinya, digayakan seperti minuman orang-orang berselera tinggi bagai kelas papan

atas.

Jalur yang digunakan pada wacana (33) sangat panjang, semakin panjang jalur

yang dilewati, maka semakin banyak waktu dihabiskan. Wacana (13) perpaduan

antara seni dan teknologi dalam pembuatan Honda dengan design dan warna yang

memukau, jalur pembicarannya adalah ‘Welcome To The World of Vario New

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 97: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Colours’. Maka makna (33) adalah menaiki Vario benar-benar nyaman dengan

kecanggihan teknologi skuter matic, laju dijalanan dengan gaya yang menggiurkan

kaula muda, benar-benar motor matic Honda yang berkualitas tinggi.

Wacana (34) iklan niaga yang menawarkan produknya untuk krim pereda rasa

nyeri yang mengandung Vitamin E sangat baik untuk kulit. Tersiratnya Lafalos baik

untuk perawatan kulit dan dapat menghilangkan rasa nyeri dan tahan lama. Dengan

mengandung Vitamin E Lafalos dapat mengatasi permasalahan dengan kulit.

Menggunakan Lafalos kulit menjadi mulus. Vitamin E sangat dibutuhkan kulit,

pembuat iklan mengajak atau membujuk pembaca untuk merawat kulit dengan

menggunakan produknya.

Iklan niaga pada wacana (35) ditujukan kepada pengguna handphone dengan

penawaran yang lebih murah, menjanjikan Free Talk 5000 Ngobrol Sepuasnya.

Penawaran kartu prabayar Mentari punyanya Indosat. Penafsiran (35) bahwa dengan

menggunakan kartu Mentari Indosat, bisa ngobrol sepuasnya dan dapat lebih hemat

dibandingkan dengan yang lainnya. Mentari Indosat adalah pelayanan telekomunikasi

yang menguntungkan.

Wacana (36) iklan niaga wacana (36) penawaran yang ditujukan para

pengguna hand phone, dengan menawarkan memakai Nokia N series dengan

kecanggihannya dapat mencakup beberapa hal dan dapat menikmati beberapa

kecanggihan yang ditawarkan Nokia N series, seperti menikmati musik dan

sebagainya. Makna (36) adalah keuntungan yang diperoleh jika membeli Nokia N

series, dapat bertelephone dengan jelas dan dapat sekaligus menikmati musik yang

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 98: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

dipersembahkan Nokia N series. Terlihat bahwa pembuat iklan mengajak para

pembaca untuk turut serta membeli produknya.

Iklan niaga tuntaskan sariawan pada wacana (37) menunjukkan betapa

ketatnya persaingan dengan peroduk tuntaskan sariawan lainnya. Sampai-sampai

dengan menggunakan bahasa ‘Dengan Segera’ dengan penawaran formula baru tanpa

rasa perih, yang dimaksud pembuat iklan bahwa obat tuntas sariawan berbeda dengan

yang lainnya. Dengan demikian makanan (37) adalah Albothyl adalah obat sariawan

yang dapat dengan segera menuntaskan sariawan, dengan formula baru tanpa rasa

perih dengan menampilkan lisensi German. Pembuat iklan mengharapkan pembaca

dapat memilih obat sariawan produknya.

Wacana (38) menawarkan kecanggihan dan keefisienan waktu, yaitu dengan

menawarkan produknya untuk meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dengan

memakai Vacum Cleanes semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makna (38) adalah dengan menggunakan Vacum Cleanes dengan menggunakan

bahasa Inggris ‘Healthy Enovation’ bahwa dengan menggunakan alat ini dapat

membantu memelihara kesehatan dengan menghilangkan debu-debu tanpa harus

repot-repot mengurusinya. Pembuat iklan menawarkan kemudahan di dalam

kebersihan dengan menawarkan produknya kapada para pembaca iklan.

Wacana (39) Unsur sensualitas sangat kental. Maka wacana (29) bagaimana

cara memanjakan pasangannya. Agar merasa senang dan puas dalam setiap hubungan

intim, bahkan kalau perlu, kalau bisa lama-lama kenapa harus cepat-cepat. Dengan

begitu masing-masig pasangan tidak lagi khawatir akan perselingkuhan karena

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 99: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

kebutuhannya, sudah terpenuhi. Berdasarkan penafsiran makna (39) unsur dedikasi

dan ekspetasi dan pembuat iklan tepenuhi. Penggunaan bahasa dengan menawarkan

wewangian yang bisa merangsang.

Iklan niaga yang menawarkan minuman wacana (40) dengan menampilkan

bahasa Okky bolo drink orange dengan menawarkan citra rasa buah yang segar.

Makna (40) adalah menawarkan minuman yang segar dengan citra rasa buah-buahan

dengan rasa yang asyik. Pembuat iklan menawarkan kejar Bolonya 2x asyik untuk

diminum dan direbut kesegarannya. Menawarkan kesegaran yang unik dari minuman

berasa buah segar yang mengasyikkan. Tersiratnya bahwa setelah minim Okky Bolo

2x, yaitu habis minum akan mencari lagi minumannya.

Wacana (41) petualangan dan kesenangan, dengan menampilkan air sebagai

tempat petualangan dihari kemenangan. Menawarkan keceriaan dihari lebaran.

Makna (41) adalah dihari yang suci ditawarkan kegembiraan dengan berpetualang

di air. Pembuat iklan menawarkan tempat rekreasi untuk para pembaca di Ancol

Taman Impian dengan fasilitas yang komplit. Menawarkan keceriaan dihari yang Fitri

bersama keluarga dan handai tolan.

Wacana (42) kemurahan dan kepuasan, dengan menggunakan Mentari

punyanya Indosat, Cuma Rp 0, ngobrol sepuasnya. Free talk 500 ngobrol sepuasnya.

Itung-itung lagi pas buat mudik dengan bahasanya, mengajak pembaca untuk

menggunakan kartu Mentari. Makna (42) pembuat iklan menawarkan pada pembaca

yang mau pulang mudik lebih menggunakan Mentari bisa ngobrol sepuasnya.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 100: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

4.5.3. Data Harian Waspada

Wacana (43) iklan rokok yang menawarkan kenikmatan yang ditawarkan

rokok A Mild Live sesuatu yang berbeda dengan rokok yang lain, melalui

penggunaan bahasa Inggris ‘Wanted’ seolah-olah rokok ini selalu dicari atau

dibutuhkan orang untuk dinikmati. Makna (43) bahwa rokok ini selalu dicari orang-

orang pemburu kenikmatan yang didapat melalui rokok A Mild Live. Pembuat iklan

membujuk para perokok untuk beralih ke rokok A Mild Live.

Wacana (44) adalah pengendalian sebagai penguasaan ditujukan kepada para

nasabah yang setidak-tidaknya mengetahui sedikit bahasa Inggris. Makna (44) adalah

Bank Bukopin sangat tepat dijadikan sebagai mitra usaha Anda (kalangan pengusaha

atau pebisnis). Wacana (44) juga membatasi sasarannya yakni pada pengusaha yang

ingin mempromosikan produknya, melalui pemasangan iklan. Dengan menawarkan

hadiah setiap bulan diadakan undian dan menawarkan penghitungan saldo harian

dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Iklan niaga wacana (45) hunian dan pemukiman, iklan ini menawarkan tempat

tinggal di daerah tempat pemukiman orang-orang kelas menengah, atas. Dengan

menawarkan hadiah yang cukup menggiurkan, kelihatan bahwa persaingan

penawaran tempat tinggal sangat ketat. Makna wacana (45) adalah bahwa tempat

tinggal dan hunian ini sangat sesuai bagi orang yang berduit, berkelas dan daerah

bergengsi pembuat iklan mengajak orang atau pembaca untuk bergabung dihunian

bergengsi.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 101: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Wacana (46) iklan niaga yang ditujukan kepada pengguna jasa telekomunikasi

bahwa dengan memakai produk Telkomsel dengan kartu As dapat gratis tiga menit ke

semua operator. Dengan memakai Kartu As bisa dapat ratusan sms murah. Makna

(46) bahwa dengan menggunakan Kartu As bisa memperoleh ratusan sms murah,

Nelpon dan SMS Kartu As sama-sama murah. Pembuat iklan mengharapkan

pembaca untuk mengetahui bahwa kartu As lebih hemat dan dapat ratusan SMS

Nelpon dan SMS sama murahnya.

Wacana (47) iklan niaga menawarkan peroduk dalam negeri yang mutu dan

kualitasnya terjamin dan mempunyai seni yang mempesona. Makna (47) menawarkan

produk Jepara, seni ukir dalam negeri yang mempunyai seni yang mempesona.

Ukiran ini terkenal diberbagai negara, yang menggambarkan kejayaan kaum

bangsawan Jawa di zamannya. Hasil seni klasik yang memukau dunia internasional.

Pembuat iklan mengungkapkan bahwa seni Indonesia tidak kalah dalam

persaingannya.

Wacana (48) kelebihan dan kecanggihan, iklan ini menunjukkan kelebihan

yang dimiliki motor Yamaha Vega R dibandingkan dengan peroduk motor lainnya.

Yamaha adalah motor yang sangat sesuai atau tepat untuk keluarga, harganya

terjangkau dengan menggunakan bahasa ‘Jangan Pilih yang Murahan’. Makna (48)

dengan menggunakan Yamaha Vega R dapat lebih irit dan dengan Yamaha Vega R

impian menjadi kenyataan. Pembuat iklan menawarkan kemudahan dalam masalah

transportasi dan Yamaha sebagai solusinya.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 102: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Wacana (49) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (49) adalah iklan

niaga mobil ‘Grandis’ keluaran Mitsubishi. Makna wacana (49) tidak hanya

didasarkan bingkai mobil Mitsubishi Grandis, sebagai dasar kesimpulan (jika x

adalah mobil maka x pasti memiliki mesin, kecepatan (cc) roda, kursi, disain yang

menarik dan lainnya. Tetapi juga bingkai iklan Driving With Style Prestigious, karena

inilah yang diharapkan pembuat iklan yakni pembaca pasti mengetahui bahwa mobil

merek Mitsubishi sudah sangat terkenal dan banyak digunakan dibeberapa negara

maju. Pernyataan ini tersirat dari penggunaan bahasa Inggris dalam iklan (49)

bermakna bahwa mobil Mitsubishi menguasai pasar dunia otomotif.

Pemilihan bahasa sebagai media penyampaian dalam iklan handphone Sonny

Ericson. Wacana (50) dapat diasumsikan sebagai salah satu strategi atau teknik

penguasaan pasar, Sonny Ericson menggunakan bahasa Inggris sebagai penyampaian

tujuannya. Yang ekspetasinya tercapai dengan teralokasinya minat dan kepentingan

konsumen dengan warna yang ditawarkan. Wacana (50) tersirat menonjolkan aspek

persamaan jender untuk menunjang minat khususnya kaum wanita. Bahasa yang

digunakan dalam wacana (50) disesuaikan dengan latar pengetahuan konsumennya,

yakni kalangan wanita yang berpendidikan. Jika ingin menikmati santai dengan

mendengarkan musik yang berbeda.

Wacana (51) iklan niaga obat kuat, yang menggambarkan urutan waktu.

Menyampaikan keampuhan obat kuat, sejalan dengan urutan waktu, daya

memanfaatannya. Makna wacana (51) adalah bagaimana cara memanjakan pasangan

anda, agar merasa senang dan tidak berselingkuh. Makna ini dapat ditelusuri ‘Blue

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 103: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Moon Everydays A Honey Moon’. Untuk menyempurnakan atau melangsungkan

hubungan intim dengan pasangan anda. Secara tersirat dengan menggunakan obat ini

suasana akan menjadi aman dan tenteram.

Sementara wacana (52) adalah keunggulan sebagai kelebihan. Wacana (52)

Air Asia. Didasarkan pada bingkai pesawat Air Asia, maka pesawat pasti Iklan Niaga

Penerbangan memiliki mesin, kecepatannya (cc), roda, kursi, disain yang diharapkan

pembuat iklan, yakni pembaca pasti mengetahui bahwa terbang bersama Air Asia,

dengan penawaran ‘Medical Facilities’ dan kuliner yang menawarkan kelezatan

di kota Penang. Penerbangan langsung Medan ke Penang. Makna wacana (52)

Terbang Bersama Air Asia Menyenangkan dan Penawaran Cek Kesehatan yang

Lebih Baik Serta Kuliner yang Lezat di Penang.

Wacana (53) menggambarkan kesuksesan seseorang dalam usaha dengan

menggunakan merek mobil Chevrolet. Merek mobil dijadikan simbol kekuatan mobil

dengan menggunakan bahan bakar diesel yang lebih hemat. Makna (53) adalah mobil

merek Chevrolet baru Cavita Diesel dengan menggunakan bahan bakar diesel yang

menawarkan keiritan dalam berkenderaan. Serta dengan penggunaan bahasa ‘Turbo

Intercooler’ baru, menunjukkan kwalitas baru dari mobil Chevrolet.

Wacana (54) iklan niaga handphone menawarkan kehematan dengan melalui

bonus dalam percakapan, maupun sms pasti hemat dengan tarif perdetik, tarif pendek.

Makna wacana (54) menggambarkan bahwa dengan Nokia dan kartu Simpati dapat

lebih hemat dengan menggunakan sms lebih irit. Nokia handphone berkualitas tinggi.

Tersiratnya ‘pasti ekspresinya dengan express on coven’.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 104: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Iklan niaga wacana (55) iklan mobil Mitsubishi dengan penampilan baru,

menggambarkan mobil yang kuat dan dapat cepat menghasilkan. Dengan

menggunakan bahasa ‘Gempar Gede Cash Back’. Makna wacana (55) mencerminkan

bahwa mobil Mitsubishi, bisa dihandalkan untuk mencari duit dan dapat cepat pulang

modal. Tersiratnya ‘Makin pinter cari duitnya’ jadi pengembalian uang pembeli

mobil dapat segera diraih.

Iklan niaga wacana (56) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil

Mitsubishi, dengan penampilan baru Double Cabin GL X. Dengan penampilan baru

dan menaklukan segala rintangan, Makna wacana (56) dengan penampilan Double

cabin GL X menampilkan nuansa baru, kombinasi penumpang + tempat barang baik

digunakan di daerah perkebunan.

Demikian juga wacana (57) dan (59) menunjukkan kelebihan motor Suzuki

Smash dan new Shogun. Pembuat iklan menawarkan dua produk Suzuki dengan

kehandalannya dan warna baru Stripping baru. Persaingan motor dikelasnya dengan

bahasa Buruan deh….. sebelum harga naik. Makna (57) dan (59) bahwa motor Suzuki

mempunyai kwalitas tinggi dikelasnya. Tersiratnya ‘Kehebatan Sang Bintang’

kencang tangguh bertenaga menunjukkan kehandalannya di kelas motor.

Wacana (58) yakni menonjolkan sifat budaya pemberani dan tangguh.

Sementara unsur lekatnya rokok dalam iklan ini terlihat betapa rokok sudah menjadi

kebutuhan primer bagi penikmatnya. Makna (58) menggambarkan bahwa dengan

merokok Djisamsoe merasakan kenikmatan dan memunculkan semangat

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 105: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

kesempurnaan serta cita rasa. Djisamsoe sangat unik dan sangat tepat untuk orang-

orang tertentu.

Sementara wacana (60) adalah informasi kekuatan, mobil masa kini yang

telah teruji dua pulah tahun. Informasi kekuatan mobil akan lebih mudah meraih

kesuksesan dalam penggunaannya dan menikmati hasil yang diperoleh dari beberapa

mobil. Makna wacana (60) dengan memilih mobil Carry pasti memudahkan usaha

anda.

Wacana (61) iklan rokok yang menonjolkan rasa cengkeh yang bermutu.

Penampilan New Marlboro menampilkan rasa baru dengan cengkeh yang terbaik

di Indonesia. Dapat ditafsirkan jika merokok Marlboro akan merasakan kenikmatan

rasa cengkeh. Mempunyai citra rasa bernuansa harum cengkeh, dengan penampilan

baru. Pembuat iklan menyampaikan kepada pembaca bahwa penampilan baru dan

rasa yang berbeda dari sebelumnya.

Wacana (62) iklan niaga telekomunikasi, menawarkan menggunakan

Telkomsel dan menawarkan hadiah dihari ulang tahun, gratis liburan ke Eropah,

Hongkong atau Bali. Makna (62) menggambarkan persaingan pengguna jasa

telekomunikasi, dihari ulang tahunnya menawarkan holidays pada pelanggan.

Tersiratnya ‘Telkom sel say Halo to Holidays’ menggunakan telkomsel dapat

berhemat dan kalau beruntung bisa berlibur ke beberapa manca negara.

Iklan rokok pada wacana (63) menonjolkan budaya atau jiwa petualang yang

suka akan tantangan diberbagai medan. Seperti arung jeram, faktor keselamatan

adalah namor satu. Berdasarkan deskripsi ini maka makna (63) dapat ditafsirkan, jika

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 106: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

kamu merokok Djisamsoe 234 Fatsal 5 maka kamu akan merasakan nikmatnya

berpetualang seperti yang digambarkan dalam iklan tersebut.

Wacana (64) menunjukkan kelebihan yang dimiliki mobil Susuki dibanding

mobil produk lainnya. Skema yang terbentuk dalam masyarakat di negara kita

terhadap mobil, bahwa dengan naik mobil menunjukkan indentitas kelas sosialnya.

Asumsi-asumsi demikianlah yang ada di negara kita dan inilah yang diharapkan

pembuat iklan dari pembaca atau pembeli, untuk mengenal produknya.

Demikian juga wacana (65) menawarkan kesehatan dan perawatan meminum

Vitamin. Dengan minum Sangobion dapat melawan anemia, kesehatan terjaga

otomatis semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Makna (65) adalah dengan

menjaga kesehatan dengan meminum Sangobion, sebagai tambahan berupa vitamin.

Pembuat iklan mengajak para pembaca untuk membeli produknya untuk menjaga

kesehatan.

Wacana (66) adalah keunikan sebagai jati diri, iklan rokok pada wacana (66)

untuk meraih kesuksesan diperlukan ketelitian, ketekunan, dan kegigihan, semuanya

dipadu untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Makna (66) mengajak para pembaca

dengan menikmati rokok Djisamsoe 234 Fatsal, akan menemukan semangat meraih

kesempurnaan untuk mrngungkap keindahan yang ada dibalik kesuksesan yang diraih

dan keindahan dibaliknya.

Demikian juga wacana (67) kecanggihan dan kelebihan dari motor Suzuki

New Shogun 125, dengan inovasi sempurna penampilan yang sempurna. Makna (67)

menggambarkan penampilan baru yang menawan dan tersiratnya ‘dilawan’ berarti

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 107: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Shogun 125, mampu bersaing dikelasnya. Pembaharuan yang sempurna dan betul-

betul prima. Pembuat iklan mengajak pembaca untuk membuktikan perkataan

‘dilawan’.

Wacana (68) iklan informasi mengenai kesehatan yang dipamerkannya

di Tiara Convention Hall. Mempromosikan pengobatan terkemuka di Malaysia.

Pengobatan dan perawatan kesehatan yang terkemuka, di sini tersirat bahwa

pengobatan di negara kita kurang terkemuka pelayanan yang kurang memadai.

Maksud si pembuat iklan adalah mengajak khalayak ramai untuk berobat keluar

negeri lebih baik. Dengan penawaran gratis dan terbuka untuk umum dalam

berkonsultasi menambah minat orang banyak untuk mengetahui lebih lanjut.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua makna mengatakan

makna yang tersurat saja. Makna pragmatik terdapat dalam setiap iklan.

Dua makna pragmatik utama yang digunakan dalam semua iklan yakni

(1) keunggulan sebagai kelebihan (2) jalur yang sangat panjang.

Kedua makna pragmatik ini bertujuan agar produk barang & jasa mendapat

perhatian pelanggan yang akhirnya akan membeli produk & jasa itu. Kajian ini

menunjukkan bahwa makna pragmatik paling efektif digunakan untuk menarik hati

pelanggan.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 108: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Setelah data dianalisis simpulan berikut ditemukan:

1. Makna pragmatik terdapat dalam iklan yang muncul diharian Analisa, harian

Seputar Indonesia dan harian Waspada. Di dalam harian Analisa terdapat 12

makna pragmatik, dalam harian Seputar Indonesia terdapat 20 makna pragmatik

dan dalam harian Waspada terdapat 22 makna pragmatik. Masing-masing iklan

memiliki tampilan yang berbeda.

2. Penggunaan makna pragmatik berkaitan dengan dengan konsep psikologis

penutur dan mencakup latar pengetahuan.

3. Sifat makna pragmatik adalah melebihi makna yang tertulis atau terucap. Inti dari

makna pragmatik ini adalah agar produk tampak memiliki keunggulan yang

berakhir dengan penjualan.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian ini ada beberapa saran yang diusulkan sebagai berikut:

1. Disarankan agar para pembuat iklan menggunakan makna pragmatik yang tidak

membingungkan.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 109: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

2. Dalam pembuatan iklan pengiklan diharapkan menampilkan makna yang relevan

untuk tujuannya dan tidak menyalahi norma sosial.

3. Diharapkan penggunaan bahasa yang tepat dan bermakna mudah dimengerti,

ditampilkan dalam iklan yang potensial mempengaruhi khalayak untuk membeli

produk yang diiklankan

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 110: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

DAFTAR RUSTAKA

Aisyah, S, 2001. Analisis Metafora dalam Novel (Suatu Kajian). PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. Aminuddin, ht. Faruk. P. Wijana Putu, Budiman Kris, Budianto Melani, 2002.

Analisis Wacana Kanal. Yogyakarta. Chaer, A, 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, A, dan Agustina L. 1995. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka

Cipta. Djajasudarma. T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan

Kajian. Bandung: Eresco. Ginting, EM, 2000. Analisis Bahasa Surat Kabar Masa Pemerintahan Soeharto. PPS

USU: Tesis Program Studi Linguistik. Geoffrey, Leech, 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Penerjemah M.D.D Oka.

Universitas Indonesia. Jakarta. Husin, 2004. Metafora Modus dalam Teks Iklan. PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik. Kamus Linguistik, 1977. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Kongres Bahasa Indonesia VII, 2003. Jakarta: 14 -17 Oktober 2003. Mono, Umar, 2002. Suatu Kajian Pragmatik tentang Slogan Kosmetik. PPS USU:

Tesis Program Studi Linguistik. Mulyana, 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. M. S. Kaelan, 1998. Filsafat Bahasa Masalah dan Perkembangannya. Yogyakarta:

Paradik. M.S. Sumarlan, 2005. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakara.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 111: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Purba, P, 2002. Ruang Persepsi Metafora Ungkapan Masyarakat Batak Toba (Suatu Kajian Pragmatik). PPS: USU. Tesis Program Studi Linguistik.

Parera. J, D, 2004. Teori Semanti. Jakarta: Erlangga. Rahmah, 2001. Metafora dalam Surat Keputusan. PPS USU. Tesis Program Studi Linguistik. Ridwan, T, A, 2003. Bahasa dan Linguistik. Medan. USU Press. _________, 2003. Bahasa dan Kebahasaan. Medan. USU Press. _________, 2002. Buku Kerja Kebahasaan. Medan. USU Press. Ritonga, P, 2002. Analisis Semantik Bahasa Indonesia Pers (Studi Kasus Harian

Waspada dan Sinar Indonesia Baru). PPS USU: Tesis Program Studi Linguistik.

R. Rose, K & Kasper G, 2001. Pragmatics in Language Teaching. New York:

Cambridge University Press. Rochayah dan Misbach, D, 1995. Sosiolinguistik (terjemahan) Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Rani, Abdul, 2005. Analisis Wacana. Malang: Banyu Media Publishing. Saeed, I, John. 1977 Semantics. RRC: Black Well Publisher.Ltd. Saragih, Amrin, 2006. Bahasa dalam Konteks Sosial. Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan. Sumarsono dan Partana Paina, 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda. Sugiono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfa Beta. Sevilla. C.G, dkk, 1993. Pengantar Metode Penelitian Jakarta. Universitas

Indonesia. Press. Sugiono, Dendy, 1995. Pelepasan Subjek dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Dep Dik

Bud. Yule, George, 2006. Pragmatik. Penerjemah Wahyunu Indah Fajar. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. ________, 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press.

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 112: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

Lampiran. 1

1. Hasil Penelitian

1.1. Data Harian Analisa

No Data Sumber

1

2

3

4

5

6

7

Supermarket bahan bangunan & Mebel HOME

SMART. BUILLDING SOLUTION.

Solusi Smart belanja hemat.

Apakah Anda sudah bosan dengan merk merk yang

sering rusak? Kenapa tidak beralih? DELL, Yours is

here. DELL, Recomends windows vista. Home

Premium.

Chevrolet April spesial.Datang dan Test Drive. Bunga

khusus 3,8 %. New APV Arena Suzuki.

Suzuki Neo Baleno

Revolution Perfection

Suzuki way of life. Grand Vitara. Ready Stock Manual

& Matic.

Ayo buruan …………

Berhadiah kaca film perfection

Suzuki Pasti Terbaik.

Makin Untung Beli Suzuki

Bulan ini. Buruan deh …….sebelum harga naik.SPIN

125 lebih irit lebih gaya. Gaya terbaru. SPIN buat

kamu.

YAMAHA. Bintang Generasi Muda.

Pilih Motor Matic. Idola Indonesia.

Analisa 1 April 2008

Analisa 1 April 2008

Analisa 5 April 2008

Analisa 5 April 2008

Analisa 19 April 2008

Analisa 19 April 2008

Analisa 19 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 113: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

No Data Sumber

8

9

10

11

12

INVILON The largest Pepipe.

Manufacturer Jangan Asal Murah.

Pakailah Pipa Mutu Dijamin.

Aman dipakai.

Melayani Penebangan Medan – Pakan Baru. Setiap

hari jam 13.15 WIB.

Pesawat Jetliner BAC 146 – 200.

Medan – Pakan Baru – Batam – Palembang – Jakarta –

Semarang – Pangkalan Bun – Tanjung Pandan.

Linus Airways.

Atau hubungi Agen Perjalanan Anada

Dapatkan penawaran menarik.

Harga Promo Khusus Medan – Jakarta.

Mulai IDR 495.000

Harga belum termasuk tax, s fuels surecharge. Syarat

kondisi berlaku.

Garuda Indonesia

Suzuki Pasti Terbaik.

Makin untung Beli Suzuki bulan ini ….

Buruan deh …….sebelum harga naik.

Kehebatan Sang Bintang Kencang Tangguh

Bertenaga!

Laksana Town Square.

Pilihan tepat untuk berinvestasi !

Harga bahan banguna Naik.

Tapi kami masih tetap harga Lama.

Cocok untuk usaha Spare – Part.

Analisa 21 April 2008

Analisa 21 April 2008

Analisa 21 April 2008

Analisa 21 April 2008

Analisa 22 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 114: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

No Data Sumber

13

14

15

16

17

18

19

Travel, Pengangkutan, Internet.

MERY Rantangan.

Menerima Rantangan dan Nasi Kotak.

Bersih, Halal dan Bervariasi.

Gratis ongkos antar. Hubungi 7870613.

MITSUBISHI Motors.

Mitsubishi Maven

Challenge Everything.

Bintang Perkasa Indah Motors

Kini hadir di Medan.

COFORTA.Comfort your life !

Indonesia Top Brand.

Klau sudah tidur, bisa lupa waktu

Hari – hari SOGO

Rambut Lembut Berkilau

Conditioner/Shampo

Kini hadir Lebih Kental !

Lebih irit !

Lavea

Hair Creambath

Kemasa Baru 2009

Avocado …….Aloevera.

Analisa Bisnis

Mengekspos Kegiatan Usaha Anda.

Harian Analisa

Zyrex duniaku.

Zyrex recommends Windows Vista.

Analisa 22 April 2008

Analisa 22 April 2008

Analisa 23 April 2008

Analisa 23 April 2008

Analisa 23 April

Analisa 30 April 2008

Analisa 30 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 115: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

No Data Sumber

20

Kunjungi Launcing Anda

Di Atrium Plaza Medan Fair

Tgl 30 April – 4 Mei 2008.

Telkomsel

Kini makin Pe De bicara dengan tarif perdetik Rp 0,5

perdetik

Setelah 1 menit bicara.

Analisa 30 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 116: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

1.2. Data Harian Seputar Indonesia

No Data Sumber

21

22

23

Begitu besar jumlah

Calon jamaah haji 2007

Membuat kita harus lebih awal.

Mendaftarkan diri !

Untuk mendapatkan kuota

Haji tahun 2008

Dengan membayar u $ 2500

Haji khusus 2008

Biaya mulai u $4. 600

Assur Yaniyah

Tour & Travel Haji Umroh

Napas Tak Sedap ?

Kumur dengan Frezza

Anti septic Mouth Wash

Napas segar segera

KONIMEX

Melesat cepat dengan

EVALUBE 4T PRO

EVALUBE 4T PRO Oli sintetik dengan

teknologi.

Lengkap yang memberikan perlindungan

lengkap.

Untuk motor Anda ! Tarikan motor makin

enteng.

Hemat bahan bakar dan enteng di kantong !

Motor melesat makin cepat dan bebas masalah

Seputar Indonesia

5 Oktober 2007

Seputar Indonesia

5 Oktober 2007

Seputar Indpnesia

5 Oktober 2007

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 117: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

No Data Sumber

24

25

26

27

mesin

Oli Hebat Harga Hemat

GARUDA F00d

MOUN tea. Minum teh rasa buah

Nikmati kesegaran teh dengan rasa buah yang

unik

Rasa Blackcurrant, rasa apel !

Langsung sedot …..Ngapain Repot !

SANKEN

Anak sehat = Kebahagiaan orang tua

Temperatur Air Panas

Panas, Normal, Dingin

Air Minum Sehat Membutuhkan Dispenser

Sehat

Fren Prabayar

Fren, 1 Kartu Cerdas dan Hemat !

Rp 38, 1 menit

Kesesama Fren lokal detik pertama

Gratis 188 SMS ke Semua operator

Aktifkan Segera ! FREN

VITASUS. Vitaminnya susu

SUPLEMEN LENGKAP UNTUK

PERTUMBUHAN ANAK

VITASUS dapat dicampur dengan bubur, tajin

atau susu kedelai.

Harga Ekonomis Dapat dibeli di Apotek& Toko

Obat.

Seputar Indonesia

6 Oktober 2007

Seputar Indonesia

6 Oktober 2007

Seputar Indonesia

6 Oktober 2007

Seputar Indonesia

7 Oktober 2007

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 118: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

No Data Sumber

28

29

30

31

Diproduksi oleh PT. MUTIFA

SYRUP KURNIA

Kesegaran Keluarga Anda

Cap Patung Liberty 100% GULA MURNI

Kini saatnya and memiliki kamera

NIKON D – SLR 10 megapixel

Harga di bawah

6,5 juta rupiah ……!

Persediaan terbatas

Disigned to take superior, high – resolution

pictures for everyone

Kini saatnya

Menatap masa depan dengan lebih bijak

Segera lindungi Rumah Anda dengan Asri.

W W W. asri – aca – com

Aca ASURANSI

Perlindungan AMAN 24 jam

Asuransi Manfaat Kecelakaan

Biarkan senyum lebar selalu ada bersama

keluarga Anda !

Dimana pun !

Kapan pun !

Sedang apa pun !

Musibah Kecelakaan dapat terjadi dimana saja

dapat berakibat Cacat Tetap hingga kematian !

Bukti perhatian & Pelayanan Kami Kepada

Anda ………

Seputar Indonesia

7 Oktober 2007

Seputar Indonesia

4 – 8 Oktober 2007

Seputar Indonesia

4 – 8 Oktober 2007

Seputar Indonesia

5 – 9 Oktober 2007

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 119: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

No Data Sumber

32

33

34

35

Kami memberikan Perlindungan Beban

Pelunasan Kredit Motor Anda !

Khusus untuk nasabah baru. Mulai tanggal 17

September 2007.

Kredit Motor Anda secara otomatis sudah

mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan

diri 24 jam.

Hubungi Kantor Cabang Adira Finance

Terdekat Support by Adira Insurance

INDOCAFE

The touch of exellence

INDOCAFE COFFEMIX

Jagonya NGE – MIX

HONDA

Welcome to the world of Vario new colors.

Experience the most fabulous ! Vario warna –

warna baru duniamu.

Benar – benar skuter matik sesungguhnya !

LAFALOS

Krim Pereda Rasa Nyeri

Mengandung Vitamin E Baik untuk kulit

Meresap Kapa saisin Ekstra Hangat

Tahan lama – Sanbe

Ada yang lebih murah ?

Free talk 5000 ngobrol sepuasnya !

Punya INDOSAT. MENTARI.

Seputar Indonesia

5 – 9 Oktober 2007

Seputar Indonesia

12 Oktober 2007

Seputar Indonesia

12 Oktober 2007

Seputar Indonesia

17 Oktober 2007

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 120: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

No Data Sumber

36

37

38

39

40

41

Aku, hidupku, musikku

Tiga hal yang tak terpisahkan

Aku adalah Nokia N series

ALBOTHYL

Tuntaskan sariawan

Dengan segera !

Formula Baru Tanpa Rasa Perih

PHAROS ALTANA GERMAN

Vacum Cleanes

Healthy Inovation

ECE

Kalau Bisa Lama – lama

Kenapa harus cepat – cepat

Paling Lengkap Aromanya, strawbery, lychee,

orange, chocho, banana, mint, manggo, durian

Condoms SIMPLEK Forever Love

GARUDAFOOD

Okky bollo drink Orange

Baru !! Orange, Manggo

Okky bollo drink Oranggo

Kejar bollonya 2 x asyiknya !

ATLANTIS Water Adventures

DISCOVER THE LOST CITY

Raih petualangan di hari yang fitri

Di istana air terbesar tiada duanya ….

Yang akan menjadikan lebaranmu lebih ceria

Ancol Taman Impian

Seputar Indonesia

17 Oktober 2007

Seputar Indonesia

16 – 18 Oktober 2007

Seputar Indonesia

16 – 18 Oktober 2007

Seputar Indonesia

5 – 19 Oktober 2007

Seputar Indonesia

9 – 19 Oktober 2007

Seputar Indonesia

12 – 19 Oktober 2007

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 121: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

No Data Sumber

42

Ada yang lebih murah ?

Cuma Rp 0

Free talk 5000 ngobrol sepuasnya!

Ayo hitung lagi! pas buat mudik

Punya Indosat

MENTARI

Seputar Indonesia

17 – 19 Oktober 2007

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 122: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

1.3. Data Harian Waspada

NO DATA SUMBER

43

44

45

46

A Mild Live

Wanted

BANK BUKOPIN

Tabungan SiAga Bokopin

Berhadiah Langsung

BMWnya…? Teuteeep…?

1 BMW Diundi Setiap Bulan

01 – 04 s/d 30 – 09 – 2008

Segera Menabung di Tabungan SiAga Bukopin

Bunga dihitung secara simple interest

Berdasarkan saldo harian dan dibuku

kan setiap akhir bulan.

Segera hubungi kantor Bank Bukopin

Terdekat atau Halo Bukopin 14005

Syarat dan ketentuan berlaku

AYO ke Bank Bukopin

Taman Anggrek Setiabudi, dapatkan

Hadiah langsung. Honda Supra Fit x atau T LCD

Samsung 32

TELKOMSEL

Setelah Menit ke – 2

Gratis 3 Menit. Kesemua Operator!

Kasih daaah ……..

Eits….jangan Cuma nelepon SMS juga dong pake

Kartu AS!

Cuma Rp 10. 000 bisa dapat ratusan SMS murah.

Waspada 1 April 2008

Waspada 1 April 2008

Waspada 2 April 2008

Waspada 2 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 123: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

NO DATA SUMBER

47

48

49

Ketik SM kirim ke 8999.

Nelpon dan SMS pakai Kartu AS sama murahnya.

Kasih daaah …..

KARTU AS

Buat Hidupmu!

Anda Butuh Prabot Jepara Asli?

Malioboro Prabot

YAMAHA

Bintang Generasi Muda

Jangan pilih Yang Murahan …!

Pilih…4 tak. 110cc

VEGA R

Impian Jadi Kenyataan

Model Keren & Beken

Praktis dan Ekonomis

Mesin Bandel & Berkualitas

Harga Jual Kembali Paling Tinggi

Motor Murah….Tapi Bukan Murahan

Untuk keluarga Indonesia

GRANDIS

The art of luxury

Mitsubishi Grandis hadir dengan paduan

Keseimbangan keindahan dan teknologi.

Design yang modern dan stylish interior yang

mewah, leluasa dan nyaman menjadi kebanggaan

dalam menemani aktivitas Anda.

Driving with style Prestigious.

Waspada 7 April 2008

Waspada 7 April 2008

Waspada 7 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 124: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

NO DATA SUMBER

50

51

52

53

54

I’m beeing a women. Selamat Hari Kartini wanita

Indonesia. Buatlah hari istimewa ini jadi lebih

cerah.

Mainkan musik – musik favorit mu lewat ponsel

walkman baru ini. Experience misic diffrenly.

Sonny Ericsson.

Blue Moon Everydays A Honey Moon

Di ciptakan dengan Proses Alam.

Khusus untuk Pria Dewasa.

Air Asia

Medical Facilities, Asam Laksa

Penang

Pulau yang penuh dengan cita rasa kuliner yang

beragam dan nikmat, fasilitas kesehatan yang

canggih dan modern.

Medan – Penang

Mulai Rp29.999. sekali jalan

Baru satu – satunya Penerbangan Langsung.

Air Asia com

Airline of the year 2007

Chevrolet Telah Hadir Captiva Diesel Turbo

Intercooler Baru.

Pake yang pasti!

Pake Nokia dan Simpati

Bonus + Bonus pulsa, 600 sms + Rp 20.000.

Pasti hematnya dengan tarif perdetik, tarif pendek

Pasti ekspresinya dengan express on cover

Waspada 10 April 2008

Waspada 10 April 2008

Waspada 10 April 2008

Waspada 19 April 2008

Waspada 20 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 125: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

NO DATA SUMBER

55

56

57

58

59

Gempar Gede Cash Back

Makin pinter cari duitnya.

Mitsubishi Colt T 120 cs

MITSUBISHI MOTORS

Mitsubishi, 4 Strada, 4 WD Triton

DOUBLE CABIN GL X

Penakluk Segala Rintangan

MAKIN UNTUNG BELI SUZUKI BULAN INI!

Buruan deh…..”Sebelum harga naik”

New Smash, Si Gesit 110

Warna Baru Stripping Baru

SMASH SEMAKIN DI PILIH

TERBUKTI PALING :

Teruji Ketahanan

Irit Bahan Bakar

Keren di kelasnya

Banyak Dijumpai di Jalan

Tinggi Harga Jual Kembali

Djisamsoe 234 Filter

Semangat Ke Sempurnaan

MAKIN UNTUNG BELI SUZUKI BULAN INI!

Buruaan deh….” Sebelum harga naik”

NEW SHOGUN

SHOGUN DILAWAN

Kehebatan Sang Bintang

Kencang Tangguh Bertenaga!

Waspada 20 April 2008

Waspada 21 April 2008

Waspada 23 April 2008

Waspada 23 April 2008

Waspada 23 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 126: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

NO DATA SUMBER

60

61

62

63

64

65

Teruji lebih dari 20 tahun

Jangan Apekulasi Pilih yang Pasti

Suzuki Carry

NEW

MARLBORO

DENGAN CENGKEH TERBAIK

INDONESIA

DARI SAMPOERNA

Marlbora mix

Telkomsel Say Halo to Holydays

Gempita ulang tahun Telkomsel berhadiah liburan

gratis ke Eropa, Hongkong atau Bali

DJISAMSOE 234 Fatsal 5

Sebagai pemandu arung jeram, faktor keselamatan

adalah nomor satu. Dibutuhkan persiapan matang,

kesigapan, dan kekompakkan. Semuanya berpadu

dengan semangat meraih kesempurnaan untuk

sebuah pengalaman yang sempurna.

SEMANGAT KESEMPURNAAN.

NEW BALENO

REVOLUTION to PERFECTION

PRESENTING THE CROSSOVER SEDAN

SUZUKI

Way of Live

Hati – hati 5 L

Lawan anemia, lancarkan aktivitas

Songobion

Waspada 25 April 2008

Waspada 26 April 2008

Waspada 26 April 2008

Waspada 28 April 2008

Waspada 15 – 28 April

2008

Waspada

25 – 28 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008

Page 127: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar

NO DATA SUMBER

66

67

68

DJISAMSOE 234 FATSAL

Untuk menemukan batu mulia terbaik, dibutuhkan

ketelitian, ketekunan dan kegigihan. Semuanya

berpadu dengan semangat meraih kesempurnaan

untuk mengungkap keindahan dibaliknya.

SEMANGAT KESEMPURNAAN

SUZUKI NEW SHOGUN 125 Shogun Dilawan!

INOVASI SEMPURNA PERFORMA PRIMA

Kunjungi…..!

Malaysia, Healthcare

Internasional, Medical Expo 2008

Tiara Convention Hall

Jumat, Sabtu & Minggu, 2- 4 May 2008

Dapatkan Informasi Pengobatan dan Medical

Terkemuka di Malaysia Selama Pameran

Gratis & Terbuka untuk Umum

Waspada

26 – 28 April 2008

Waspada 30 April 2008

Waspada 30 April 2008

Nurhaida Harahap: Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar, 2008. USU e-Repository © 2008