Author
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH
HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA
FATHIN FAHIMAH
2206100033
DOSEN PEMBIMBINGProf. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M.Eng. Ph.D.Dr. Ir. Achmad Mauludiyanto, M.T.
LATAR BELAKANG
Indonesiacurah hujan tinggi.
Tetes-tetes hujanpenghamburan dan penyerapan energi gelombang radioredamanpenurunan daya.
Diperlukan pemahaman mengenai model curah hujan yang terjadi setiap saat.
Dengan mengetahui model curah hujan, maka dapat ditentukan model redaman hujan.
Pemodelan ARIMA Solusi yang tepat untuk teknik mitigasi terhadap pengaruh redaman hujan pada gelombang milimeter.
Penelitian mengenai pemodelan curah hujan sangat jarang dilakukan di daerah iklim tropis.
MASALAH
• Bagaimana memodelkan data curah hujan menggunakan model ARIMA?
• Apakah ada keterkaitan antara model dengan curah hujan maksimum?
• Apakah ada keterkaitan antara model dengan lamanya hujan?
• Apakah ada keterkaitan antara model dengan curah hujan rata-rata?
BATASAN MASALAH
• Pengukuran curah hujan dilakukan di kampus ITS Surabaya.
• Data curah hujan diukur dengan Parsivel Disdrometer.
• Data curah hujan yang digunakan sejak 2007-2010.
• Pemodelan curah hujan didekati dengan model ARIMA.
• Ada proses pembangkitan model.
• Proses validasi data dilakukan dengan membandingkan curah hujan dari data hasil pembangkitan model dengan data hasil pengukuran pada kurva CCDF.
TUJUAN
• Memperoleh model curah hujan yang didekati dengan model ARIMA.
• Mengetahui pola hubungan antara pemodelan ARIMA curah hujan dengan curah hujan maksimum, lama waktu hujan, dan curah hujan rata-rata.
PENGOLAHAN DATA
START
Pengelompokan
Data
Data Curah
Hujan file
txt
Pengubahan Data
Curah Hujan ke
Bentuk Numerik
dengan Matlab
Data Curah
Hujan file
txt per event
STOP
PEMODELAN ARIMA
Model ARIMA (Autoregresive Integrated Moving Average)adalah model statistik yang digunakan untuk melakukananalisa sifat-sifat dari data runtun waktu terhadap data-datayang telah lalu, sehingga didapatkan suatu persamaan modelyang menggambarkan hubungan dari data runtun waktutersebut
Dinotasikan dengan ARIMA (p, d, q).
dengan:
p = orde atau derajat autoregressive (AR).
d = orde atau derajat pembeda.
q = orde atau derajat moving average (MA).
DIAGRAM ALIR ARIMA
Start
Data Curah Hujan (Zt)
Apakah Stasioner
dalam varians
Cek dengan Box-Cox
Lambda=1
Apakah Stasioner
dalam mean
Cek ACF
Differencing
Identifikasi
Cek ACF dan PACF
A
Transformasi:
Lambda = 0 Ln[Zt]
Lambda = 0.5 Zt^0.5
Lambda = -0.5 1/Zt^0.5Tidak
Tidak
“ACFturun lambat”
Ya
Ya
Dugaan ARIMA
Estimasi Parameter :
delta & phi
Cek p-value < 0.05
Diagnosis
*Uji Ljung-Box :
White noise residual
p-value > 0.05
Diagnosis
**Uji Normalisasi residual
Kolmogorov Smirnov
p-value > 0.05
Model ARIMA terbaik,
AIC terkecil
End
Ya
Tidak
A
VALIDASI MODEL
START
STOP
Model
yang telah
diperoleh
Plot Kurva CCDF
Hasil
Pengukuran dan
Pembangkitan
Pembangkitan
Model
JUMLAH EVENT DAN MODEL
• Dari hasil pengukuran diperoleh 238 event dengan 14 model
NO.MODEL
ARIMA
JUMLAH
EVENT
1. (0,1,1) 69
2. (0,1,2) 6
3. (1,0,0) 84
4. (1,0,1) 6
5. (1,1,0) 7
6. (1,1,1) 2
7. (2,0,0) 42
8. (2,1,0) 4
9. (3,0,0) 9
10. (3,1,0) 2
11. (3,1,1) 1
12. (3,1,2) 1
13. (4,0,0) 2
14. (4,1,0) 3
Total 238
EVENT DENGAN BEBERAPA MODEL
• Dari 238 event ada beberapa di antaranya yang multi model,sehingga untuk menentukan model terbaik ditentukan denganAIC terkecil
EVENT DENGAN
BEBERAPA MODELJUMLAH
2 Model 81
3 Model 34
4 Model atau lebih 7
Model AR tanpa Differencing
Error:(1 0 0)=1.2921
(2 0 0)=0.4048
(3 0 0)=0.2723
(4 0 0)=0.1877
Model AR dengan differencing
Error:(1 1 0)= 2.8721x10-5
(2 1 0)= 0.0017
(3 1 0)= 4.3950x10-5
(4 1 0)= 1.1395x10-5
Model MA dengan differencing
Error:
(0 1 1)= 6.8234x10-4
(0 1 2)= 8.0069x10-5
Model ARMA
Error:
(1 0 1)=0.1207
Model ARIMA
Error:
(1 1 1)=1.5148x10-4
(3 1 1)=4.4485x10-4
(3 1 2)=4.8673x10-5
KETERKAITAN ANTARA PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH
HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA
POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN
MAKSIMUM
Model ARIMA (0 1 1)
520
500
480
460
440
420
400
380
360
340
320
300
280
260
240
220
200
180
160
140
120
100806040200
14
12
10
8
6
4
2
0
Curah Hujan Maksimum (mm/h)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 14 event dari 69 event atau sebanyak 20.3% event dengan model ARIMA (0 1 1) memiliki curah hujan maksimum dari 0-20 mm/h
Model ARIMA (1 0 0)
320300280260240220200180160140120100806040200
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Curah Hujan Masimum (mm/h)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 19 event dari 84 event atau sebanyak 22.6% event dengan model ARIMA (1 0 0) memiliki curah hujan maksimum dari 0-20 mm/h
Model ARIMA (2 0 0)
300280260240220200180160140120100806040200
12
10
8
6
4
2
0
Curah Hujan Maksimum (mm/h)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 11 event dari 42 event atau sebanyak 26.2% event dengan model ARIMA (2 0 0) memiliki curah hujan maksimum dari 0-20 mm/h
POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN WAKTU
TERJADINYA CURAH HUJAN MAKSIMUM
Model ARIMA (0 1 1)
ada 17 event dari 69 event atau sebanyak 24.6 % event dengan model ARIMA (0 1 1) memiliki curah hujan maksimum yang terjadi pada 10-20 % durasinya
8580757065605550454035302520151050
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Durasi (%)
Jum
lah
Ev
en
t
Model ARIMA (1 0 0)
ada 12 event dari 84 eventatau sebanyak 14.3% eventdengan model ARIMA (1 0 0) memiliki curah hujan maksimum yang terjadi pada 30-40 % durasinya dan pada 40-50% durasinya, sehingga sebanyak 28.6% event memiliki curah hujan maksimum yang terjadi pada 30-50% durasinya
10095908580757065605550454035302520151050
12
10
8
6
4
2
0
Durasi (%)
Jum
lah
Ev
en
t
Model ARIMA (2 0 0)
1009080706050403020100
7
6
5
4
3
2
1
0
Durasi (%)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 7 event dari 42 eventatau sebanyak 16.67 % event dengan model ARIMA (2 0 0) memiliki curah hujan maksimum yang terjadi pada 10-20%, 30-40%, dan 40-50% durasinya, sehingga sebanyak 33.33% eventmemiliki curah hujan maksimum yang terjadi pada 30-50% durasinya
POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN LAMA WAKTU
HUJAN
Model ARIMA (0 1 1)
2500
0
2400
0
2300
0
2200
0
2100
0
2000
0
1900
0
1800
0
1700
0
1600
0
1500
0
1400
0
1300
0
1200
0
1100
0
1000
090
0080
0070
0060
0050
0040
0030
0020
0010
000
14
12
10
8
6
4
2
0
Lama Waktu Hujan (s)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 14 event dari 69 event atau sebanyak 20.3 % event dengan model ARIMA (0 1 1) memiliki lama waktu hujan 2000-3000 s
Model ARIMA (1 0 0)
3600
3400
3200
3000
2800
2600
2400
2200
2000
1800
1600
1400
1200
100080
060
040
020
00
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Lama Waktu Hujan (s)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 17 event dari 84 event atau sebanyak 20.2 % event dengan model ARIMA (1 0 0) memiliki lama waktu hujan 400-600 s
Model ARIMA (2 0 0)
6500600055005000450040003500300025002000150010005000
14
12
10
8
6
4
2
0
Lama Waktu Hujan (s)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 13 event dari 42 event atau sebanyak 31 % event dengan model ARIMA (2 0 0) memiliki lama waktu hujan 1000-1500 s
POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN
RATA-RATA
Model ARIMA (0 1 1)
605550454035302520151050
26
24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Curah Hujan Rata-Rata (mm/h)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 25 event dari 69 event atau sebanyak 36.2 % event dengan model ARIMA (0 1 1) memiliki curah hujan rata-rata 0-5 mm/h
Model ARIMA (1 0 0)
10095908580757065605550454035302520151050
24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Curah Hujan Rata-Rata (mm/h)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 24 event dari 84 event atau sebanyak 28.6 % event dengan model ARIMA (1 0 0) memiliki curah hujan rata-rata 0-5 mm/h
Model ARIMA (2 0 0)
105
10095908580757065605550454035302520151050
14
12
10
8
6
4
2
0
Curah Hujan Rata-Rata (mm/h)
Jum
lah
Ev
en
t
ada 14 event dari 42 event atau sebanyak 33.33 % event dengan model ARIMA (2 0 0) memiliki curah hujan rata-rata 0-5 mm/h
Dari data pengukuran curah hujan tahun 2007-2010 diperoleh 238 eventdengan 14 model ARIMA dengan 3 model ARIMA yang paling dominan, yaitu:
Model ARIMA (1 0 0) sebanyak 84 event
Model ARIMA (0 1 1) sebanyak 69 event
Model ARIMA (2 0 0) sebanyak 42 event
Ada 116 event dengan 1 model, 81 event dengan 2 model, 34 event dengan 3 model, 7 event dengan 4 model atau lebih.
81 event dari model ARIMA (1 0 0) merupakan event dengan 1 model.
60 event dari model ARIMA (0 1 1) merupakan event dengan 2 model atau lebih.
27 event dari model ARIMA (2 0 0) merupakan event dengan 2 model.
Untuk model dengan differencing, berdasarkan kurva CCDF, hasil pembangkitan model sangat mendekati hasil pengukuran, dengan nilai error yang sangat kecil.
Untuk model tanpa differencing, berdasarkan kurva CCDF, hasil pembangkitan model tidak berbeda jauh dengan hasil pengukuran, namun error yang dihasilkan lebih besar dari model dengan differencing.
Model ARIMA (0 1 1), (1 0 0), dan (2 0 0) memiliki curah hujan maksimum 0-20 mm/h.
Terjadinya curah hujan maksimum pada model ARIMA (0 1 1) di awal hujan atau 10-20 % durasinya. Sedangkan pada model ARIMA (1 0 0) dan (2 0 0) curah hujan maksimum terjadi di pertengahan hujan atau 30-50 % durasinya.
Model ARIMA (0 1 1) memiliki lama waktu hujan yang lebih panjang yaitu 2000-3000 s. Sedangkan untuk model ARIMA (2 0 0) durasinya lebih pendek dari model ARIMA (0 1 1) yaitu 1000-1500 s. Model ARIMA (1 0 0) berdurasi paling pendek dibandingkan ketiga model ini yaitu 400-600 s.
Model ARIMA (0 1 1), (1 0 0), dan (2 0 0) memiliki tipe hujan gerimis karena rata-rata curah hujan dari tiap eventnya 0-5 mm/h.
TERIMA KASIH
Uji Stasioner dalam Varians
5,02,50,0-2,5-5,0
0,30
0,25
0,20
0,15
0,10
Lambda
StD
ev
Lower CL Upper CL
Limit
Estimate 0,49
Lower CL 0,07
Upper CL 0,99
Rounded Value 0,50
(using 95,0% confidence)
Lambda
5,02,50,0-2,5-5,0
0,052
0,050
0,048
0,046
0,044
0,042
0,040
LambdaS
tD
ev
Lower CL Upper CL
Limit
Estimate 0,99
Lower CL 0,11
Upper CL 1,96
Rounded Value 1,00
(using 95,0% confidence)
Lambda
BACK
Uji Stasioner dalam Mean
2018161412108642
1,0
0,8
0,6
0,4
0,2
0,0
-0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1,0
Lag
Au
toco
rre
lati
on
2018161412108642
1,0
0,8
0,6
0,4
0,2
0,0
-0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1,0
Lag
Au
toco
rre
lati
on
BACK
Identifikasi ACF dan PACF
Model ACF PACF
AR (p) Turun (dies down)Terpotong (cut-off)
setelah lag ke-p
MA (q)Terpotong (cut-off) setelah
lag ke-qTurun (dies down)
ARMA (p, q) Turun (dies down) Turun (dies down)
AR (p) atau MA
(q)
Terpotong (cut-off) setelah
lag ke-q
Terpotong (cut-off)
setelah lag ke-p
BACK
Estimasi Parameter Delta&Phi dan Uji Ljung-Box
Final Estimates of Parameters
Type Coef SE Coef T P
AR 1 0,9439 0,0213 44,39 0,000
Constant 0,080737 0,003492 23,12 0,000
Mean 1,43888 0,06223
Number of observations: 267
Residuals: SS = 0,853043 (backforecasts excluded)
MS = 0,003219 DF = 265
Modified Box-Pierce (Ljung-Box) Chi-Square statistic
Lag 12 24 36 48
Chi-Square 18,7 24,2 39,0 55,1
DF 10 22 34 46
P-Value 0,054 0,335 0,254 0,169
BACK
AIC (Akaike Information Criteria)
EVENT MODEL ARIMAStd. Error Estimate
AICMODEL YANG DIGUNAKAN
240209(09:53:00 - 11:10:50)
(0 1 1) 0,187742 -235
(0 1 1)
(1 1 0) 0,201873 -168
BACK
PEMBANGKITAN MODEL
• AR
• MA
• ARMA
qtqttt aaaZ ...11
qtqttptptt aaaZZZ ...... 1111
Zt : Nilai variabel dependent pada waktu t
: Konstanta
ϕp : Nilai dari koefisien AR (p)
θq : Nilai koefisien dari MA(q)
ɑt : Residual pada waktu t
tptptt aZZZ ...11
BACK