5
5/16/2018 ANALISISPERTUMBUHANEKONOMIDANPENGEMBANGANSEKTORPOTENSIALDIKABUPATENJEMBER-sl... http://slidepdf.com/reader/full/analisis-pertumbuhan-ekonomi-dan-pengembangan-sektor-potensial-d  Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor1, Oktober 2011 105 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER Achmad Qosjim Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Jurusan Manejemen Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp. 0331-337990 Abstract Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember selama kurun waktu 9 tahun dari tahun 2000-2008 selalu mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh jumlah nominalnya yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ada dua sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember, sektor tersebut adalah sektor jasa-jasa; sektor pertanian. Kedua sektor ekonomi ini memiliki indeks LQ lebih besar dari satu (sektor basis) dan komponen diferensial (Dj) positif (pertumbuhan cepat). Dari hasil analisis tipologi sektoral menunjukkan bahwa kedua sektor tersebut merupakan sektor yang mempunyai tingkat kepotensialan cukup tinggi sehingga jika dikembangkan akan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah khususnya Kabupaten Jember. 1. Pendahuluan Kabupaten Jember merupakan salah satu Pemerintah Daerah tingkat II yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jember mulai berdiri sejak 1 Januari 1929 dan telah melalui sejarah yang cukup panjang. Pembangunan infrastruktur yang berupa sarana publik di Kabupaten Jember sebelum diberlakukannya otonomi daerah telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pemberlakuan otonomi daerah di Kabupaten Jember baru dimulai sejak tanggal 1 Januari 2001 sebagai tuntutan dari UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Dengan mengacu pada kajian tersebut maka sejak tahun 2001 Kabupaten Jember telah memasuki babak baru dalam sistem desentralisasi yang memiliki kewenangan penuh untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri (pemkabjember.go.id) Luas wilayah Kabupaten Jember adalah 3.293,34 Km2 yang terbagi menjadi 31 kecamatan dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu 658,2 juta jiwa/km. Kondisi perekonomian Kabupaten Jember tidak jauh berbeda dengan kondisi perekonomian provinsi Jawa Timur, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember dari tahun ke tahun rata-rata mengalami peningkatan dengan tolok ukur yang digunakan yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pendapatan perkapita penduduk di Kabupaten Jember. Dari sisi agregat, PDRB Provinsi Jawa Timur atas dasar harga berlaku pada tahun 2008 mencapai Rp. 621,58 Trilyun, atau hampir 8 persen dari total PDRB Provinsi Jawa Timur berasal dari Kabupaten eks Karisidenan Besuki. Jika dilihat dari sisi peranannya, sebesar 40 persen merupakan sumbangan Kabupaten Jember terhadap PDRB total Kabupaten eks Karisidenan Besuki (Badan Pusat Statistik, 2009c:43) Kabupaten Jember dapat diklasifikasikan sebagai daerah yang menganut tipe agraris karena sektor pertanian di Kabupaten Jember merupakan sektor yang memiliki

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

5/16/2018 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER - sl...

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-pertumbuhan-ekonomi-dan-pengembangan-sektor-potensial-d

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor1, Oktober 2011

105

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR

POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

Achmad Qosjim

Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Jurusan Manejemen

Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp. 0331-337990

Abstract

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember

selama kurun waktu 9 tahun dari tahun 2000-2008 selalu mengalami

peningkatan yang ditunjukkan oleh jumlah nominalnya yang selalu meningkat

dari tahun ke tahun. Ada dua sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagaipenunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember, sektor tersebut adalah

sektor jasa-jasa; sektor pertanian. Kedua sektor ekonomi ini memiliki indeks LQ

lebih besar dari satu (sektor basis) dan komponen diferensial (Dj) positif 

(pertumbuhan cepat). Dari hasil analisis tipologi sektoral menunjukkan bahwa

kedua sektor tersebut merupakan sektor yang mempunyai tingkat kepotensialan

cukup tinggi sehingga jika dikembangkan akan berpotensi meningkatkan

pertumbuhan ekonomi wilayah khususnya Kabupaten Jember.

1.  Pendahuluan

Kabupaten Jember merupakan salah satu Pemerintah Daerah tingkat II yang

berada di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jember mulai berdiri sejak 1 Januari 1929

dan telah melalui sejarah yang cukup panjang. Pembangunan infrastruktur yang berupa

sarana publik di Kabupaten Jember sebelum diberlakukannya otonomi daerah telah

mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pemberlakuan otonomi daerah di Kabupaten

Jember baru dimulai sejak tanggal 1 Januari 2001 sebagai tuntutan dari UU Nomor 22

tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Dengan mengacu pada kajian tersebut maka sejak 

tahun 2001 Kabupaten Jember telah memasuki babak baru dalam sistem desentralisasi

yang memiliki kewenangan penuh untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri (pemkabjember.go.id)Luas wilayah Kabupaten Jember adalah 3.293,34 Km2 yang terbagi menjadi 31

kecamatan dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu 658,2 juta jiwa/km.

Kondisi perekonomian Kabupaten Jember tidak jauh berbeda dengan kondisi

perekonomian provinsi Jawa Timur, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember dari

tahun ke tahun rata-rata mengalami peningkatan dengan tolok ukur yang digunakan

yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pendapatan perkapita penduduk di

Kabupaten Jember. Dari sisi agregat, PDRB Provinsi Jawa Timur atas dasar harga

berlaku pada tahun 2008 mencapai Rp. 621,58 Trilyun, atau hampir 8 persen dari total

PDRB Provinsi Jawa Timur berasal dari Kabupaten eks Karisidenan Besuki. Jika dilihat

dari sisi peranannya, sebesar 40 persen merupakan sumbangan Kabupaten Jember

terhadap PDRB total Kabupaten eks Karisidenan Besuki (Badan Pusat Statistik,2009c:43)

Kabupaten Jember dapat diklasifikasikan sebagai daerah yang menganut tipe

agraris karena sektor pertanian di Kabupaten Jember merupakan sektor yang memiliki

Page 2: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

5/16/2018 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER - sl...

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-pertumbuhan-ekonomi-dan-pengembangan-sektor-potensial-d

 Achmad Qosjim, Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengembangan Sektor Potensial

106

peranan cukup besar (leading sector ) atau sekitar 44,18 persen dari total nilai tambah

yang tercipta di tahun 2008. Sedangkan sektor sekunder hanya menyumbang sebesar

11,55 persen  dan sektor tersier menyumbang sebesar 40,45 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Jember (Badan Pusat Statistik, 2009c: 32).

Memang struktur ekonomi di Kabupaten Jember bercorak agraris, namun dalam

praktiknya pembangunan sektor pertanian tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan

sektor ekonomi lainnya. Untuk itu peran semua sektor ekonomi sangat diperlukan dalam

mengoptimalkan dan memaksimalkan output dari masing-masing sektor, yang

selanjutnya dapat memberi nilai tambah yang tinggi dan kompetitif baik di pasar

nasional maupun internasional.

Krisis ekonomi yang sedang berkembang dalam era otonomi ternyata juga

berdampak pada kokoh tidaknya ketahanan perekonomian daerah. Kabupaten Jember

sebagai salah satu daerah yang menganut sistem desentralisasi (otonomi daerah) juga

tidak terlepas dari beberapa permasalahan dan hambatan pembangunan terkait dampak dari krisis ekonomi yang terjadi. Beberapa hambatan tersebut diantaranya yaitu alokasi

sumber daya yang tidak seimbang, kualitas sumber daya manusia yang masih minim,

pengembangan kelembagaan dan aparat daerah yang kurang terpadu, sektor potensial

yang ada masih belum dapat dimaksimalkan atau dimanfaatkan secara keseluruhan.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat di

Kabupaten Jember dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan

pemerataan ekonomi dan memperkaya potensi ekonomi daerah yang dimiliki dengan

memperhatikan penataan ruang dan lingkungan serta penggalian potensi yang ada.

Untuk itu Kabupaten Jember masih bisa digolongkan ke dalam wilayah yang sedikit

kebal dengan gejolak internal maupun eksternal, meskipun pernah mengalami

keterpurukan akibat adanya krisis ekonomi yang terjadi beberapa tahun lalu.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa otonomi daerah yang dilaksanakan

pada setiap daerah akan berimplikasi pada kemampuan daerah dalam meningkatkan

daya saing daerahnya masing-masing sebagai penentu keberhasilan pembangunan di

daerah tersebut. Kabupaten Jember sebagai salah satu kabupaten yang menganut sistem

otonomi daerah mempunyai peluang besar untuk berkembang menjadi kota raya. Untuk 

itu potensi dan sumber daya alam yang ada perlu dikelola dan dipelihara dengan baik 

demi terciptanya pertumbuhan ekonomi daerah yang stabil dan merata sesuai dengan

konsep pembangunan otonomi daerah yang nyata.

2.  Tujuan Penelitian

tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah : untuk menganalisis sektor

ekonomi apakah yang paling berpotensi dan strategis untuk dikembangkan di Kabupaten

Jember.

3.  Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif 

dan kuantitatif. Pada pendekatan kuantitatif, data yang diperoleh dimasukkan dalam

rumus - rumus sederhana yang telah ada yaitu dengan alat analisis  Location Quotient 

(LQ. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dianalisis secara kualitatif sehingga akandiperoleh gambaran perkembangan perekonomian di kabupaten Jember.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekonomi Kabupaten

Jember sehingga sektor - sektor strategis yang potensial tesebut dapat dikembangkan

untuk meningkatkan PDRB dan sejauh mana keterkaitan Kabupaten Jember dengan

Page 3: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

5/16/2018 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER - sl...

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-pertumbuhan-ekonomi-dan-pengembangan-sektor-potensial-d

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor1, Oktober 2011

107

daerah - daerah sekitarnya sehingga saling menunjang pertumbuhan ekonominya.

Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah Location Quotient (LQ). Teknik analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi

internal yang dimiliki suatu daerah yaitu sektor-sektor mana yang merupakan sektor

basis (basic sector) dan sektor mana yang bukan sektor basis (non basic sector) dengan

formulasi sebagai berikut (Arsyad, 1999 : 317) :

Eij / Ej

LQ =

Ein / EnKeterangan :

LQ =  Location Quotient  

Eij = jumlah PDRB sektor i kabupaten JemberEj = jumlah PDRB total kabupaten Jember

Ein = jumlah PDRB sektor i Provinsi Jawa Timur

En = jumlah PDRB total Provinsi Jawa Timur

Daftar Referensi Terpilih

Abdullah. Piter. 2002.  Daya Saing Daerah (Konsep dan Pegukurannya di Indonesia).

Yogyakarta: BPFE Yogayakarta.

Arsyad. Lincolin. 1999.  Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE

YKPN.

Aziz. I. J. 1993. Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya di Indonesia. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

BAPPEDA.2008.http://bappeda.kutaikartanegarakab.go.id/sisfo/simreda/shiftshare.html.

[21 Oktober 2010].

Bina Marga. 2010 Jarak Per Kabupaten Provinsi Jawa Timur tahun 2010. Surabaya: PU

Bina Marga Provinsi Jawa Timur.

Budiharsono. S. 1989. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Boediono. 1985. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Hakim, Abdul. 2002. Ekonomi Pembangunan. Edisi 1. Yogyakarta. YKPN.

Imelia. E. 2006.  Modul Ekonomi Regional. http://iespfeunja.files.wordpress.com/ 

2008/09/ekonomi-regional.pdf . [1 Mei 2010].

Page 4: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

5/16/2018 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER - sl...

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-pertumbuhan-ekonomi-dan-pengembangan-sektor-potensial-d

 Achmad Qosjim, Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengembangan Sektor Potensial

108

Jhingan. M. L. 2003.  Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada.

Januar. J. 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah: Teori. Konsep dan Implementasi

(Edisi Pertama). Jember: Lembaga Penerbit Universutas Jember.

Junaedi. Muhammad. 2005.  Analisis Penentuan Sektor Ekonomi Potensial dalam

 Meningkatkan Pembangunan Wilayah di Kota Tangerang. Skripsi. Universitas

Jember.

Kadariah. 1982.  Ekonomi Perencanaan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Mukaromah. 2000. Analisis Penetapan Prioritas Sektoral di Kabupaten Jember . Skripsi.Universitas Jember.

Pebrina. Intan Yudistri. 2004. Analisis Pusat Pertumbuhan Ekonomi Tingkat Kecamatan

Kabupaten Banyuasin Sumatra Selatan. Jurnal Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan. Universitas Jember.

Richardson. H. W. 1975.  Dasar-dasar Ilmu Ekonomi Regional. Terjemahan. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Saerofi, Mujib. 2005. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Penentuan Sektor Basis di

Kabupaten Semarang. Thesis. Unversitas Negeri Semarang.

Saptono, Tjahjanto. 2008. Pengaruh Pertumbuhan Investasi Publik, Pertumbuhan

Investasi Swasta, dan Pertumbuhan Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kota Semarang Periode 1992-2006. Thesis. Unversitas Dipenogoro Semarang.

Sjafrizal. Prof. 2008.  Ekonomi Regional (Teori dan Aplikasinya). Padang.  Baduose

Media.

Sukidin. 2009.  Ekonomi Pembangunan; Konsep. Teori dan Implementasinya.

Yogyakarta:Laksbang Pressindo.

Sukirno. 1985.  Ekonomi Pembangunan (Proses, Masalah, dan Dasar Kebijaksanaan).

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sulistiono. 2009. Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan Konsep Wilayah dan

Pengembangan Wilayah.  http://www.Damandiri.or.id/file/ sulistionoipbbab2.

Pdf . [29 April 2010].

Tambunan. Tulus T.H. Dr. 2003. Perekonomian Indonesia (Beberapa Masalah Penting).

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Tarigan. M. Musa. 2004. Pengaruh Pungutan Pajak dan Retribusi Terhadap

Pengembangan Dunia Usaha Investasi. Pada Temu Ilmiah mahasiswanasional

tahun 2004. BEM Fakultas Ekonomi Universitas Jember tanggal 5 Maret 2004.

Page 5: ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER

5/16/2018 ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR POTENSIAL DI KABUPATEN JEMBER - sl...

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-pertumbuhan-ekonomi-dan-pengembangan-sektor-potensial-d

 Jurnal ISEI Jember, Volume 1 Nomor1, Oktober 2011

109

Todaro. M. 1995.  Ekonomi Untuk Negara Berkembang Suatu Pengantar Tentang

Prinsip-prinsip Masalah-masalah dan Kebijakan Pembangunan. Bumi

Angkasa. Jakarta.

Wijaya. HAW. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia Dalam Rangka Sosialisasi

UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Widodo. Tri. 2002. Perencanaan Pembangunan:Aplikasi Komputer (Era Otonomi

 Daerah). Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta.