Upload
doantuong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PERNYATAAN MISI, PERMASALAHAN DAN
KINERJA EKSPOR INDONESIA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh :
Yuri Ardiyanti
B 300 130 028
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PERNYATAAN MISI, PERMASALAHAN DAN KINERJA
EKSPOR INDONESIA
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
YURI ARDIYANTI
B 300 130 028
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Surakarta, 25 Maret 2017
Pembimbing Utama
Dr. Agung Riyardi, M.si
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PERNYATAAN MISI, PERMASALAHAN DAN KINERJA
EKSPOR INDONESIA
OLEH
YURI ARDIYANTI
B 300 130 028
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Hari Sabtu, 25 Maret 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Agung Riyardi, M.Si ( )
(Ketua)
2. Drs.Triyono, M.Si. ( )
(Sekretaris)
3. Muh.Arif S.E, MEc.Dev. ( )
(Anggota)
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
iii
( Dr. Triyono, M.Si )
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Penulis
Surakarta, 25 Maret 2017
YURI ARDIYANTI
B 300 130 028
ANALISIS PERNYATAAN MISI, PERMASALAHAN DAN KINERJA
EKSPOR INDONESIA
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul “Analisis Pernyataan Misi, Permasalahan dan Kinerja Ekspor Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pernyataan misi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, untuk menganalisis permasalahan dalam ekspor, dan untuk menganalisis kinerja ekspor di Indonesia yang dikaitkan pada pendapatan nasional dengan mengetahui pola atau arah kausalitas antara ekspor dan PDB di Indonesia berdasarkan periode waktu dari tahun 1985 – 2015. Metode penelitian dengan obyek yang terkait Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta, Dinas Perdagangan Surakarta, Industri kerajinan rotan trangsan Sukoharjo. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa data kuesioner pernyataan misi, tingkat keterbacaan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan permasalahan ekspor di Indonesia, sedangkan data sekunder berupa data Ekspor dan PDB di Indonesia, metode analisis yang digunakan untuk data primer yaitu kualitatif dan deskriptif, sedangkan untuk data sekunder menggunakan uji Kausalitas Sims yaitu untuk mengetahui apakah ekspor mempengaruhi pendapatan nasional, dan pendapatan nasional mempengaruhi ekspor. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa isi dari pernyataan misi memiliki hasil yang bagus dengan komponen yang sering dipakai yaitu pasar geografis dengan readability yang hasilnya terbaca optimal dengan menunjukan gaya penulisan yang jelas dan ringkas pada penyusunan kata dan kalimat tetapi perlu meninjau kembali pernyataan misi dengan mengurangi panjang kalimat dan penggunaanya. Hasil permasalahan ekspor ditunjukan bahwa ekspor hasil tambang mentah yang merupakan masalah ekspor memiliki skala prioritas sangat penting di lakukan pembahasan, Sedangkan untuk data sekunder disimpulkan bahwa variabel ekspor berpengaruh positif stasioner terhadap PDB sedangkan untuk variabel PDB berpengaruh positif stasioner terhadap Ekspor di Indonesia.
Kata kunci : Pernyataan Misi Ekspor, Permasalahan Ekspor, Kausalitas Ekspor dan PDB
ABSTRACT
This study, entitled "Mission Statement Analysis, Problems and Indonesian Export Performance". The purpose of this study to analyze the mission statement of the Directorate General of Export Development,to analyze the problems in exports, and to analyze the performance of exports in Indonesia linked to the national income to determine the pattern or direction of causality between exports and GDP in Indonesia based on the period of time from 1985 - 2015. The research method associated with the object of the Faculty of Economics and Business University Muhammadiyah of Surakarta, Department of Trade Surakarta, Industry
1
trangsan rattan of Sukoharjo. The data used are primary data in the form of the questionnaire data mission statement, readability level Directorate General of Export Development and problems of exports in Indonesia, while the secondary data, exports and GDP in Indonesia, the analytical methods used for primary data,qualitative and descriptive, while secondary data uses Sims causality test is to determine whether export affect national income and national income affect exports. The results of this study can be concluded that the content of the mission statement has great results with a component that is often used is the geographic market with a readability result is legible optimal by showing writing style is clear and concise in wording and sentences but need to revisit the mission statement by reducing the length sentences and use. The results indicated that the export concerns the export of raw minerals which an export problem has a very important priority in doing discussion, while for secondary data concluded that the positive effect of stationary variable export to GDP while GDP variable stationary positive effect on exports in Indonesia. Keywords: Mission Statement, Export Problems, causality exports and GDP
1. PENDAHULUAN
Sejarah ekonomi dunia menunjukan bahwa proses suatu transformasi
ekonomi suatu Negara biasanya di barengi dengan perubahan komposisi ekspor
Negara tersebut, dari ekspor yang didominasi oleh komoditi-komoditi primer
ke ekspor produk-produk manufaktur. Proses pendalaman struktur ekspor tidak
seragam antar Negara, melainkan tergantung pada beberapa faktor yang salah
satunya adalah pendapatan nasional dalam mendukung perkembangan ekspor
(Tambunan:2001). Perkembangan ekspor dapat dilihat juga dari sudut pandang
organisasi yang memiliki pernyataan misi dan tujuan yang dicapai. Pernyataan
misi penelitian ini mengenai isi misi dari Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekspor Nasional dengan readability.
Kegiatan ekonomi khususnya di bidang ekspor tidak terlepas dengan
pemasalahan yang memicu pada komoditi barang sedang di ekspor. Beberapa
masalah ekspor yang sedang terjadi, yakni Indonesia tercatat sebagai salah satu
negara pengekspor babi berdasarkan catatan BPS, ekspor kerajinan tanpa label
buatan dari Indonesia, ekspor rotan dari trangsan mencapai 90% produksi, dan
ekspor hasil tambang mentah. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis
2
pernyataan misi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, untuk
menganalisis permasalahan dalam ekspor di Indonesia dan untuk menganalisis
kinerja ekspor di Indonesia (kausalitas antara ekspor dan pendapatan nasional
di Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang berdasarkan periode
waktu dari tahun 1985 – 2015).
2. METODE PENELITIAN
2.1 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer dengan sumber data dari akademisi, Disperindag dan
pelaku ekspor. merupakan data yang dikumpulkan dari sumber asli untuk
tujuan tertentu. Sedangkan Data sekunder dengan sumber data penelitian
ini berasal dari Biro Pusat Statistik, Bank Indonesia dalam rentan waktu
1985 – 2015, serta sumber lain yang terkait.
2.2 Metode Analisis Data
Metode analisis yang dipakai untuk menganalisis pernyataan misi
dan tingkat keterbacaannya yaitu analisis kualitatif dengan menilai secara
kuantitatif dan menarik kesimpulan dengan ketentuan bahwa apabila isi
pernyataan misi ≤ 20 maka hasilnya tidak bagus, apabila isi pernyataan misi
> 20 maka hasilnya bagus.Sedangkan untuk readability menilai secara
kuantitatif dengan menarik kesimpulan bahwa apabila tingkat keterbacaan
≤ 6 maka tidak terbaca, apabila tingkat keterbacaan > 6 maka terbaca.
Metode analisis yang dipakai untuk menganalisis permasalahan ekspor
yaitu dengan analisis kualitatif. Metode pengolahan data dalam penelitian
kinerja ekspor menggunakan kausalitas. Model ini direplikasi dari Jurnal
Ekonomi dan Keuangan, Vol. 2, No. 6, 2013 oleh Haryati dan Hidayat
berjudul “Analisis Kausalitas antara Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di
ASEAN Plus Three” dengan menggunakan analisis Vector Auto Regressive.
Dengan model sebagai berikut :
3
Yt =
Xt =
Jika ternyata berdasarkan hasil uji kausalitas pada persamaan
(1) dan (2) menunjukan hubungan yang saling mempengaruhi maka
model VAR akan menjadi :
Yt =
Xt =
Keterangan :
Yt = Pendapatan nasional pada tahun t
= Pendapatan nasional pada tahun sebelum ke-i
= Ekspor Indonesia pada tahun sebelum ke-i
Xt = Ekspor Indonesia pada tahun t
αi,β i,ci,di = Konstanta
uit = Faktor Gangguan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3..1 Pernyataan Misi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Hasil penjumlahan dari masing-masing responden yang dilihat dari
pandangan pihak akademisi, Dinas Perdagangan dan pelaku ekspor pada
misi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. Berdasarkan
nilai total skor tertinggi sebesar 27 > 20 skor yang menyatakan bahwa isi
dari pernyataan misi memiliki hasil yang bagus dengan komponen pasar
geografis yang sering digunakan untuk menyusun suatu pernyataan misi.
4
3.2 Tingkat Keterbacaan Pernyataan Misi
Hasil penilaian secara matematis dengan menjumlahkan skor dari
masing-masing responden yang mendapatkan hasil nilai tertinggi sebesar 8
> 6 skor artinya bahwa tingkat keterbacaan pada pernyataan misi terbaca
dengan baik dan efektif, tetapi perlu meninjau kalimat dengan mengurangi
panjang kalimat.
3.3 Permasalahan Ekspor Indonesia
Berbagai permasalahan ekspor yang dibahas dalam penelitian ini
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pengekspor babi ke singapura
menyebabkan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, ekspor rotan dari
trangsan mencapai 90% produksi menyebabkan tidak sesuai dengan teori
keunggulan perdagangan Internasional, ekspor tanpa label buatan
Indonesia dan ekspor hasil tambang mentah yang menyebabkan nilai
ekspor menjadi rendah, ekspor mebel yang menyebabkan nilai ekspor
rendah, ekspor batik tulis menyebabkan kualitas naik turun, ekspor benda
antik, ekspor produk Industri, ekspor joint manufacturing, ekspor produk
kayu. Permasalahan ekspor diatas secara keseluruhan ekspor tambang
mentah tidak terdapat masalah ekonomi dimana supply lebih besar
dibandingkan permintaan produk ekspornya. Ekspor rotan trangsan
memiliki masalah ekonomi dimana teori mikro menunjukan supply sama
besarnya dengan permintaan dalam negeri. Ekspor tanpa label buatan
Indonesia ini kemungkinan bisa terdapat masalah ekonomi karena barang
yang di ekspor untuk negara tujuan masih kurang jelas, tetapi dari undang-
undang atau aturan hokum pasal 33 terdapat masalah ekonomi.
3.4 Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas digunakan untuk mengetahui apakah data Ekspor
dan PDB stasioner atau tidak. Pengujian ini menggunakan metode Phillips
Perrron (PP). Adapun hasil dari uji stasioneritas ekspor pada tahap pertama
menunjukan bahwa data belum stasioner sehingga dilakukan pengujian unit
5
root sampai data ekspor stasioner pada first different dengan melihat AIC
minimum pada model Intersept sebesar 22.143.79 dimana koefisien sebesar
-0.911579 < 0 dan nilai probabilitas sebesar 0.0020 < 0.05 maka data
stasioner. Sedangkan uji stasioneritas PDB tahap awal data belum stasioner
maka dilakukan pengujian sampai data stasioner di tahap first different pada
log PDB dimana AIC sebesar -2.633.021 dengan nilai probabilitas 0.0002 <
0,05 maka signifikan dan nilai koefisien -0.945.763 < 0 data stasioner.
3.5 Uji Kausalitas Sims
Hubungan kausalitas antara PDB dan ekspor ditunjukan dalam
perhitungan nilai sebesar RSSR 5.761,334 sedangkan RSSUR 4.097,895
menghasilkan F statistik sebesar 2,300. Kriteria pengujian dengan nilai
2,550 maka diperoleh hasil 2,300 < 2,550, sedangkan antara Ekspor dan
PDB ditunjukan pada nilai RSSR dan RSSUR, dimana nilai RSSR 0,100
sedangkan RSSUR 0,080 menghasilkan F statistik sebesar 1,375, maka
hasilnya 1,375< 2,550 Ekspor mempengaruhi PDB.
4. PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang
dapat dikemukakan dalam penelitin ini adalah :
1. Pernyataan misi dari sembilan komponen yang digunakan memiliki hasil
bagus dengan skor 27 > 20 yang menunjukan komponen pasar geografis
sering dipakai Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dengan
readability dengan skor 9 > 6 maka pernyataan misi dapat terbaca optimal
dengan menunjukan gaya penulisan jelas dan ringkas pada penyusunan kata
dan kalimatnya tetapi perlu meninjau pernyataan misi dengan mengurangi
panjang kalimat dan penggunaannya.
6
2. Permasalahan ekspor yang memiliki skala prioritas sangat penting karena
dari sisi ekonomi tidak terdapat masalah karena supply lebih kecil demand
tetapi dilihat dari undang-undang terdapat masalah.
3. Terdapat unit root ekspor dan PDB dilihat dari nilai statistik PP ekspor
sebesar 22.143.79 yang lebih kecil dari nilai kritis P-Value 5% sebesar
0,0020 dan variabel PDB dengan nilai statistik PP sebesar -2.633.021 yang
lebih kecil dari nilai kritis P-Value 5% sebesar 0,0002.
4. Terdapat kausalitas antara PDB dan ekspor ditunjukan dalam perhitungan
nilai RSSR 5.761,334 sedangkan RSSUR 4.097,895 menghasilkan F statistik
2,300. Kriteria pengujian dengan nilai 2,550 maka diperoleh hasil 2,300 <
2,550, sedangkan antara Ekspor dan PDB ditunjukan nilai RSSR dan
RSSUR, dimana nilai RSSR 0,100 sedangkan RSSUR 0,080 menghasilkan F
statistik 1,375, maka 1,375< 2,550 Ekspor mempengaruhi PDB.
4.2 Saran
1. Pemerintah sudah sewajarnya mengupayakan terciptanya pernyataan misi
yang baik, maka dengan tersusunnya misi dapat menjadi alat strategis
dalam mencapai tujuan dalam mengembangkan dan mempromosikan
ekspor non migas dengan cara meningkatkan kinerja diversifikasi pasar
tujuan ekspor, diversifikasi produk ekspor dan meningkatkan pencitraan
Indonesia ke pasar Internasional.
2. Pada tingkat readability pemerintah perlu adanya meninjau dan menulis
kembali pernyataan misi. Misalnya dengan mengurangi panjang kalimat dan
penggunaan kata-kata yang disusun menjadi satu kallimat yang efektif dan
mudah di pahami pembaca.
3. Pemerintah perlu memperbaiki iklim perekonomian di Indonesia, agar PDB
atau pendapatan nasional yang dihasilkan dapat meningkat dari tahun ke
tahun. Misalnya dengan menarik lebih banyak lagi investasi atau berbagai
7
penanaman modal baik dari dalam maupun luar negeri yang dapat memacu
peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
4. Potensi perkembangan kegiatan ekspor di Indonesia mengalami fluktuasi.
Karena kenaikan dan penurunan kgiatan berdagang dengan negara mitra.
Pemahaman yang didasari atas produk domestik bruto harga berlaku perlu
mempertimbangkan pada kenyataan ekspor rillnya dengan mencerminkan
pada pendapatan nasional negara terus meningkat dari tahun ke tahun.
Peningkatan pendapatan nasional ini menjadi indikasi meningkatnya daya
beli masyarakat di suatu negara sehingga memberi peluang yang baik bagi
pelaku perdagangan Indonesia untuk meningkatkan kegiatan perdagangan
internasionalnya terutama yang berorientasi pada ekspor.
5. Perlu adanya peningkatan ekspor antara migas dan non migas. Tetapi lebih
diutamakan pada peningkatan ekspor non migas demi mengurangi adanya
ketergantungan pada ekspor migas yang semakin berkurang atau menipis.
Untuk itu diharapkan agar pemerintah dapat menentukan langkah kebijakan
seperti diversifikasi produk ekspor, menaikan nilai tambah komoditi ekspor
terutama pada komoditi primer yang penting. Sehingga dapat meningkatkan
nilai tukarnya terhadap komoditi ekspor yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi. 2005. “Kecil itu Gesit” Visi Baru Manajemen Pemerintahan Daerah di
Indonesia, Vol.2 No.4
Azizah, Nur. 2015. Analisis Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di Uni
Eropa Tahun 2000-2011, Jurnal Analisis Ekonomi Pembangunan, Vol.4
No.3
Deva, I G N dan Ida. 2015. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Ekspor Netto
Bahan Bakar Minyak di Indonesia Periode 1991-2012, Jurnal Ekonomi
Pembangunan Unud, Vol.4 No.3
8
Finance Detik. 15 Agustus 2016. Ekspor Babi ke Singapura dengan nilainya
mencapai 59 Milyar. Diakses dari http:// www. finance. detik.com/.
Diakses pada tanggal 28 November 2016.
Gujarati, Damodar. 2010. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga
Kompas. 23 Januari 2016. Ekspor Kerajinan Tangan Tanpa Label di
Banyuwangi. Diakses dari http : // Print.Kompas.Com/. Diakses pada
tanggal 28 November 2016.
Koransolo. 7 Maret 2016. Ekspor rotan dari trangsan mencapai 90%
produksi. Diakses dari http :// www.Koransolo.com/. Diakses pada
tanggal 28 November 2016.
Merdeka. 4 Oktober 2016. Luhut longgarkan aturan ekspor hasil tambang
mentah. Diakses dari http :// www.merdeka.com/. Diakses pada tanggal
28 November 2016.
Moleong, lexy J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Rajasekar, James. 2013. A Comparative Analysis of Mission Statement
Content and Readability, Journal of Management Policy and Practice,
Vol 14(6) 2013.
Ramlan, Nahrowi. 2014. Sertifikasi Halal sebagai Penerapan Etika Bisnis
Islam dalam Upaya Perindungan bagi Konsumen Muslim, Jurnal Ahkam,
Vol XIV No.1, Januari 2014.
Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Makroekonomi (Edisi Kedua), Raja
Grafindo Persada: Jakarta.
Suparmoko. 2004. Pengantar Ekonomika makro, Teori, Soal dan Penjelasan.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
9
Syaifullah, MS. 2007. Perdagangan Terlarang menurut Islam dalam Tinjauan
Maqashid Al-Syari’ah, Jurnal Hunafa, Vol 4 No.3 September 2007: 217-
226.
Tambunan, Tulus. 2001. Transformasi Ekonomi di Indonesia, Teori dan
Penemuan Empiris. Jakarta : Salemba Empat.
www. Bps.go.id
www. Kemendag.go.id
10