141
ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy) DISUSUN OLEH YUDHA PRASETIYO NIM : 64010150035 PROGRAM STUDI D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

DI BMT TARUNA SEJAHTERA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH

YUDHA PRASETIYO

NIM : 64010150035

PROGRAM STUDI D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

i

ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN

DI BMT TARUNA SEJAHTERA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH

YUDHA PRASETIYO

NIM : 64010150035

PROGRAM STUDI D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 3: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Page 4: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Page 5: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Page 6: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Page 7: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

~ MOTTO ~

“Jadilah seperti berlian hitam, meskipun berwarna hitam maka akan tetap dicari

karena memiliki aspek estetika dan nilai kualitas yang tinggi”

~ PERSEMBAHAN ~

“Sebagai Ungkapan Rasa Syukurku dan Tanda Bukti Kepada Orang Tuaku”

Tugas Akhir ini pertama saya persembahkan kepada Allah SWT, karena atas izin dan

karunia-Nya maka Tugas Akhir ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya,kedua

untuk Ibuku tercinta Ibu Supriyati, Bapakku tersayang Bapak Suparmin (Alm),

Tanteku terkasih Tante Rismiyati, Nenekku terbaik Nenek Soegiyem, Saudaraku,

Dosen-dosenku terutama Pembimbingku, Pengelola BMT Taruna Sejahtera, dan

para Sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat serta menemani disetiap

hariku.

Page 8: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya

sehingga penyusunan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan tepat waktu. Semua ini tak

lepas dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang terlibat dalam

penulisan karya ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada

Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluargannya, para sahabat, tabi’in

dan tabiat serta kepada kita semua umatnya.

Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat meraih gelar ahli Madya Ekonomi

Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul

“ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN RISIKO

PEMBIAYAAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA”. Penulis mengakui bahwa semua

ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan

Tugas Akhir ini. Karena itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu. Ungkapan

terimakasih terkadang tidak bisa mewakili kata-kata, hingga kiranya penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku, Ibu (Supriyati) dan Bapak (Alm. Suparmin) beserta saudara

yang telah senantiasa mendoakan, membimbing, mengarahkan, memberi

kepercayaan dan dukungan kepada penulis baik materi, moril maupun spiritual.

Page 9: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

viii

2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

3. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga.

4. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., M.M selaku Ketua Prodi Jurusan D-III Perbankan

Syariah.

5. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, Lc. M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang

senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala bentuk

keluh kesah selama penelitian.

7. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si. selaku Dosen pembimbing magang di BMT

Taruna Sejahtera.

8. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya

Program Studi Perbankan Syariah D-III yang telah memberikan bekal berbagai

teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

9. Seluruh staff dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.

10. Segenap Karyawan BMT Taruna Sejahtera baik Kantor Pusat maupun Kantor

Cabang Tuntang yang telah membantu kelancaran kegiatan penelitian ini.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga, khususnya

pada Jurusan D-III Perbankan Syariah kelas A dan Kelas B angkatan Tahun 2015

yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Page 10: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

ix

12. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran

pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyususnan

laporan penelitian ini.

Semoga Allah SWT membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang

lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis dan senantiasa diberikan

kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah SWT dengan ciptaan-Nya. Penulis

menyadari bahwa penulisan dari Tugas Akhir ini jauh dari kata sempurna tapi penulis

akan berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik

yang diberikan sangat berharga dan membantu dalam proses penelitian selanjutnya.

Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik serta saran yang bersifat

membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca

pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salatiga, 18 Juli 2018

Penulis,

Yudha Prasetiyo

NIM. 64010 15 0035

Page 11: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

x

ABSTRAK

Prasetiyo, Yudha. 2018. Analisis Peran Audit Internal dalam Manajemen Risiko

Pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan, M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana

Standar Operasional Prosedur (SOP) Audit Internal dalam manajemen risiko

pembiayaan, bagaimana mekanisme audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan, dan bagaimana peranan audit internal dalam mengendalikan risiko

pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera. Model penelitian kualitatif bersifat deskriptif

dengan jenis penelitian studi kasus pada objek yang diteliti. Sumber data yang

digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data penelitian

dilakukan dengan wawancara kepada informan yaitu audit internal, manajer pusat,

supervisor dan kepala kas kantor cabang tuntang.

Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa Standar Operasional Prosedur

(SOP) Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan pada BMT Taruna

Sejahtera yakni mengenai prosedur fungsi utama, tanggung jawab, tugas pokok dan

wewenang audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan. Mekanisme Audit

Internal dalam manajemen risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera meliputi

tahap persiapan audit, tahap penyusunan program audit, tahap pelaksanaan penugasan

audit, tahap pelaporan audit, tahap tindak lanjut audit dan tahap dokumentasi serta

administrasi. Adapun untuk Peran Audit Internal dalam manajemen risiko

pembiayaan diklasifikasikan dalam peran pemecah masalah, peran kepatuhan dan

peran pengendalian yang diantaranya tertuang dalam laporan audit.

Kata Kunci: Audit Internal, Manajemen Risiko, Pembiayaan di BMT Taruna

Sejahtera

Page 12: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………….…………………………………..i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .......................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii

ABSTRAK .................................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian........................................................................................... 4

E. Metodologi Penelitian ........................................................................................ 6

F. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 12

Page 13: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

xii

A. Telaah Penelitian Terdahulu ............................................................................ 12

B. Kerangka Teori................................................................................................. 17

BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ......................................................... 36

A. Sejarah Berdirinya BMT Taruna Sejahtera ...................................................... 36

B. Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera .............................................................. 38

C. Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera ..................................................... 39

D. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian di BMT Taruna

Sejahtera ........................................................................................................... 40

E. Produk-Produk BMT Taruna Sejahtera ........................................................... 80

BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................ 85

A. Standar Operasional Prosedur (SOP) Audit Internal dalam Manajemen Risiko

Pembiayaan ...................................................................................................... 85

B. Mekanisme Audit Internal dalam Manajemen Risiko Pembiayaan di BMT

Taruna Sejahtera ............................................................................................... 88

C. Peran Audit Internal dalam Manajemen Risiko Pembiayaan di BMT Taruna

Sejahtera ........................................................................................................... 92

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 97

A. KESIMPULAN ................................................................................................ 97

B. SARAN .......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera ................................... 40

Page 15: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Pembiayaan Berdasarkan Nilai Kolektibilitas .................... 95

Tabel 4.2 NPF BMT Taruna Sejahtera Tahun 2014-2016 .............................. 96

Page 16: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi

Lampiran 2 Lembar Declaration

Lampiran 3 Lembar Konsultasi Tugas Akhir

Lampiran 4 Lembar SKK

Lampiran 5 Browsur Mengenai BMT Taruna Sejahtera

Lampiran 6 Browsur Mengenai Rejeki Nomplok Simpanan Amanah

Lampiran 7 Lembar Proposal Penelitian Tugas Akhir

Lampiran 8 Laporan Kolektibilitas Pembiayaan Tahun 2014-2015

Lampiran 9 Laporan Kolektibilitas Pembiayaan Tahun 2015-2016

Lampiran 10 Surat Bukti Wawancara dengan Bapak Yahsun

Lampiran 11 Surat Bukti Wawancara dengan Bapak Muher

Lampiran 12 Surat Bukti Wawancara dengan Mbak Maftria

Lampiran 13 Surat Bukti Wawancara dengan Mbak Novi

Lampiran 14 Surat Bukti Wawancara dengan Bapak Hadi

Lampiran 15 Surat Keterangan Magang di BMT Taruna Sejahtera

Page 17: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya perekonomian saat ini banyak orang berlomba-lomba

bersaing untuk mengembangkan bisnis. Pada kenyataanya pelaku bisnis

tersebut kesulitan dalam persoalan dana untuk tambahan modal usahanya.

Beberapa dari mereka mengajukan pembiayaan di Lembaga Keuangan Mikro

Syariah.

Namun proses pemberian pembiayaan di Lembaga Keuagan Mikro

Syariah seperti Bank maupun BMT tidak semudah dulu. Kini terdapat

beberapa tahapan yaitu dimulai dari tahap inisiasi, dimana saat bank

menerima permohonan nasabah atau memberikan penawaran kepada nasabah,

tahap analisis pembiayaan, tahap monitoring, manajemen portofolio

pembiayaan dan tahap penyelesaian atau restrukturasi bila pembiayaan

menjadi bermasalah.

Dalam memberikan pembiayaan senantiasa dihadapkan pada risiko-

risiko. Sebagaimana tertera dalam penjelasan pasal 37 Undang-Undang No.

21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menjelaskan bahwa pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah yang diberikan oleh bank mengandung risiko,

sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas-asas maupun

Page 18: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

2

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang sehat. Bank yang tidak

memperhatikan asas-asas pembiayaan yang sehat dalam menyalurkan

pembiayaannya, akan terkena berbagai risiko yang harus ditanggungnya

antara lain: utang/kewajiban pokok pembiayaan tidak dibayar, margin/bagi

hasil/fee tidak dibayar, membengkaknya biaya yang dikeluarkan dan turunnya

kesehatan pembiayaan. Risiko-risiko tersebut dapat mengakibatkan timbul

pembiayaan bermasalah Non Permorming Financing (NPF) yang dapat

disebabkan oleh faktor ekstern maupun intern bank (Faturrahman, 2012: 72-

73).

Penerapan manajemen risiko sangat diperlukan karena bank berada

dalam bisnis berisiko tinggi, dimana bank dalam menjalankan usahanya

melakukan penawaran jasa-jasa keuangan, bank juga harus mengambil atau

menerima dan mengelola berbagai jenis risiko keuangan secara efektif agar

dampak negatifnya tidak terjadi. Oleh karena itu, agar terciptanya kondisi

bank yang sehat dan baik maka perlu diterapkannya manajemen risiko dengan

melakukan audit yang dilaksanakan oleh auditor internal.

Salah satu kasus yang ditemukan auditor pembiayaan menyebutkan

adanya kasus berupa side streaming yang disebabkan oleh lemahnya

monitoring pasca pembiayaan, sehingga penggunaan dana pembiayaan tidak

sesuai dengan tujuan awal pembiayaan.

Terjadinya kasus pada pembiayaan tersebut, maka bank perlu

mendapat perhatian lebih pada keberadaan audit internal terutama pada bidang

Page 19: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

3

pembiayaan. Audit Internal pembiayaan bertanggung jawab pada

pengendalian risiko-risiko yang dapat menjadikan pembiayaan bermasalah.

Dalam menemukan kasus-kasus seperti pada pembiayaan tersebut, audit

internal tidak jarang akan langsung menginterogasi pegawai BMT bagian

pembiayaan maupun melihat langsung kondisi nasabah. Setelah mendatangi

pihak bank dan nasabah pembiayaan yang bermasalah, audit internal

melakukan penilaian, evaluasi hasil dan memberikan masukan komentar pada

manajemen bank perihal tindakan apa yang perlu dilakukan.

Posisi audit internal ini menjadi penting sebagaimana fungsi dan

tanggung jawabanya dalam mengevaluasi pembiayaan yang disalurkan agar

tidak menjadi bermasalah hingga merugikan bank.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengkaji tentang “Analisis Peran Audit Internal dalam Manajemen

Risiko Pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera". Penelitian ini bukan hanya

penting, namun juga sangat relevan bagi perkembangan lembaga keuangan

syariah, khusunya BMT Taruna Sejahtera selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini dapat terperinci dan terarah sesuai

dengan latar belakang permasalahkan diatas, rumusan masalah yang

dikemukakan oleh penulis yaitu :

Page 20: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

4

1. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal dalam

manajemen risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera?

2. Bagaimana mekanisme audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan

di BMT Taruna Sejahtera?

3. Bagaimana peran audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan di

BMT Taruna Sejahtera?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis paparkan di atas,

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal

dalam manajemen risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera.

2. Untuk mengetahui Mekanisme Audit Internal dalam manajemen risiko

pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera.

3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko

pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian tentang Analisis Peran Audit Internal

dalam Manajemen Risiko Pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera sebagai

berikut:

Page 21: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

5

1. Bagi Penulis

a. Sebagai syarat program kelulusan DIII Perbankan Syariah dan sebagai

bukti bahwa mahasiswa telah melakukan penelitian.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan yang tidak diperoleh selama

perkuliahan yang berkaitan tentang cara mengendalikan risiko

pembiayaan yang terjadi pada BMT Taruna Sejahtera.

2. Bagi Lembaga Keuangan Syariah (BMT)

a. Untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memaksimalkan peran

audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan.

b. Untuk menjaga citra baik sebuah Lembaga Keuangan Syariah.

c. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap

masyarakat sekitar.

3. Bagi IAIN Salatiga

a. Memperkenalkan IAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya

Jurusan DIII Perbankan Syariah

b. Memberi manfaat untuk menambah literature dan wawasan untuk

seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

c. Menciptakan hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan

lembaga keuangan.

Page 22: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

6

4. Bagi Pembaca

Menjadi bahan pembanding dalam memperoleh informasi ketika

melakukan penelitian ditempat yang berbeda, sehingga saling dapat

bertukar pikiran satu sama lain.

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini

adalah sebagai berikut:

1. Model Penelitian

Model penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field

research), artinya data-data yang digunakan dalam penelitian diperoleh

melalui studi lapangan dengan cara mencatat dan mengumpulkan berbagai

informasi. Jenis penelitian ini menggunakan model kualitatif bersifat

deskriptif. Menurut Wirartha (2006: 134), Penelitian Kualitatif adalah

penelitian yang lebih bersifat untuk mengembangkan teori sehingga akan

menemukan teori baru dan dilakukan sesuai dengan kaidah non statistik.

Peneliti akan menggambarkan secara terperinci tentang peran audit internal

dalam manajemen risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera. Hasil

penelitian berupa kata-kata, gambar dan bukan angka, lebih menekankan

makna daripada generalisasi.

Page 23: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

7

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah

sendiri oleh peneliti atau langsung dari responden (Supramono dan

Sugiarto, 1993: 11). Data primer yang dibutuhkan oleh peneliti meliputi:

1) Data mengenai profile tim Audit Internal;

2) Data yang berisi Sejarah berdirinya BMT Taruna Sejahtera;

3) Data mengenai Visi dan Misi pada BMT Taruna Sejahtera;

4) Data mengenai jumlah pembiayaan BMT Taruna Sejahtera;

5) Data mengenai jumlah pembiayaan berdasar kolektibilitas BMT

Taruna Sejahtera;

6) Data mengenai Badan Hukum dan Struktur Organisasi pada BMT

Taruna Sejahtera;

7) Data mengenai Kertas Kerja Pemeriksaan Audit;

8) Data mengenai laporan pembiayaan bermasalah dan kolektibilitas 3

tahun terakhir;

9) Data mengenai mekanisme audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera;

10) Data mengenai peran audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera;

Page 24: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

8

11) Data mengenai SOP audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera.

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk

sudah jadi yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain (Supramono dan

Sugiarto, 1993: 11). Data sekunder yang dibutuhkan antara lain:

1) Jurnal-Jurnal ekonomi tentang peran audit internal dalam manajemen

risiko pembiayaan

2) Teori dalam sumber buku ekonomi yang mengenai audit internal,

manajemen risiko, pembiayaan dan BMT.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Riset Perpustakaan dan Internet

Riset ini melalui pengumpulan data-data yang diperlukan melalui

buku-buku diperpustakaan dan info-info dari Internet.

b. Wawancara (Interview)

Metode pengumpulan data dengan cara wawancara,

berkomunikasi secara langsung dengan responden dengan maksud

mencari informasi dari subjek penelitian, dalam hal ini adalah pihak

yang terkait langsung dengan audit internal, sehingga dapat memperoleh

data yang lebih lengkap serta akurat. Jenis wawancara yang dipilih

adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Dimaksudkan terbuka bahwa

para subyek mengetahui, mereka sedang diwawancarai dan mengetahui

Page 25: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

9

pula apa maksud wawancara tersebut. Sedangkan terstruktur berarti

pewawancara yang menetapkan sendiri masalah pertanyaan yang

diajukan Bagong, Suyanto & Sutinah (2006: 69-70). Wawancara

dilakukan dengan sejumlah responden diantaranya dengan tim auditor

internal, manajer kantor cabang tuntang, teller kantor cabang tuntang,

dan manajer kantor pusat BMT Taruna Sejahtera.

c. Pengamatan (observasi)

Pengamatan menurut Wirartha (2006: 37) yaitu mendeskripsikan

objek penelitian serta memahaminya atau hanya ingin mengetahui

frekuensi suatu kejadian. Dalam observasi ini penulis akan melakukan

pengamatan secara langsung tentang mekanisme audit internal

pembiayaan, peran audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan

dan Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal dalam

manajemen risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera.

d. Dokumentasi

Melalui studi dokumentasi atau sumber pustaka, yaitu data yang

sudah tertulis dan diolah oleh orang lain, dengan kata lain data sudah

jadi (Wirartha, 2006: 36). Metode pengumpulan data dengan melihat

atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri

atau orang lain tentang subjek. Adapun bahan dokumenter seperti buku

atau catatan harian, notulen, agenda, data pada server dan sebagainya.

Page 26: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

10

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini disusun dalam lima bab,

dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan

merupakan uraian secara garis besar mengenai hal-hal pokok yang dibahas,

guna mempermudah dalam memahami dan melihat hubungan suatu bab

dengan yang lainnya. Adapun uraian pada setiap bab adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Di dalam bab ini penulis menguraikan dan menjelaskan

mengenai berbagai hal yang melatarbelakangi dilakukannya

kegiatan penelitian ini, diantaranya latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian yang akan dilakukan, dan sistematika penulisan.

Sehingga permasalah tersebut memiliki titik fokus dan tidak

mengambang dari judul yang dipilih penulis untuk Tugas

Akhir.

BAB II Landasan Teori

Di dalam bab ini penulis menguraikan landasan teori

yang terdiri dari penelitian sebelumnya dan beda penelitian

dengan jurnal yang telah diteliti. Sedangkan yang ada di

landasan teoritik terdiri dari konsep-konsep baru yang

menyelesaikan masalah yang berkenaan dengan topik dan

fokus.

Page 27: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

11

BAB III Gambaran Umum Objek Penelitian

Di dalam bab ini penulis menguraikan tentang

gambaran umum objek penelitian, yaitu sejarah BMT Taruna

Sejahtera, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan

wewenang dari masing-masing bagian, dan produk-produk

yang ditawarkan BMT Taruna Sejahtera serta menguraikan

perkembangan data BMT Taruna Sejahtera.

BAB IV Analisis Data

Di dalam bab ini penulis menguraikan inti dari rumusan

masalah yang ada. Penulis akan menganalisis tentang Standar

Operasional Prosedur (SOP) audit internal dalam manajemen

risiko pembiayaan, mekanisme audit internal dalam

manajemen risiko pembiayaan dan peran audit internal dalam

manajemen risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera.

BAB V Penutup

Dalam bab ini penyusun menyajikan kesimpulan yang

diambil berdasarkan pada analisis data penelitian yang telah

dilakukan dan berisikan saran yang disusun dari kesimpulan

tersebut, baik bagi pihak objek penelitian ataupun bagi pihak-

pihak lainnya yang membutuhkan untuk digunakan sebagai

bahan referensi yang juga bertujuan demi perbaikan dimasa

yang akan datang.

Page 28: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Penelitian Terdahulu

Berdasarkan pada penelaah penelitian terdahulu yang penulis lakukan

berkaitan dengan Audit Internal, penulis menemukan beberapa penelitian

yang bersangkutan secara umum tentang Analisis Peran Audit Internal Dalam

Manajemen Risiko Pembiayaan. Telaah pustaka dalam penelitian ini adalah:

Penelitian Kusuma dan Hasibuan (2013) menggunakan metode

deskriptif, pengumpulan data studi dokumentasi atau daftar pustaka, dengan

objek penelitian perbankan secara umum. Kesimpulan dari penelitian ini

bahwa yang pertama, pengendalian internal yang terdapat pada PT. Bank X

cukup memadai, terlihat dari kesesuaian peraturan dan kebijakan yang

dilakukan dalam perusahaan. Yang kedua, pengamanan pemberian kredit

cukup memadai dilakukan dengan cara menganalisis mikro kredit, berpegang

pada prinsip dan kebijakan perkreditan, dan verifikasi yang dilakukan oleh

pihak-pihak lainnya. Yang ketiga, peranan pengendalian internal dalam

pengamanan kredit cukup memadai, mulai pada saat pembirian kredit dalam

melakukan analisis, verivikasi data, validitas data, sampai akhir proses

pengkreditan.

Page 29: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

13

Penelitian Lidyana, Widodo dan Dharmawan (2016) menggunakan

metode deskriptif, pengumpulan data studi dokumentasi atau daftar pustaka,

dengan objek penelitian perbankan secara umum. Kesimpulan dari penelitian

ini bahwa diduga terdapat pengaruh secara stimulan dari peran audit internal

dan manajemen risiko terhadap efektivitas pengelolaan kredit pada perusahaan

PT. Home Credit Indonesia.

Penelitian Karmudiandri (2014) menggunakan metode deskriptif,

pengumpulan data studi dokumentasi atau daftar pustaka, dengan objek

penelitian perbankan secara umum. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa

audit internal telah menerapkan audit berbasis risiko dalam implementasinya

sehingga sudah berjalan secara optimal dan dilakukan secara

berkesinambungan serta bekerjasama dengan Strategic Business Unit (SBU)

dalam manajemen risiko.

Penelitian Khayati (2015) menggunakan metode deskriptif,

pengumpulan data studi dokumentasi atau daftar pustaka, dengan objek

penelitian perbankan secara umum. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa

terdapat empat mekanisme tahapan dalam proses identifikasi prosedur

penyaluran pembiayaan yaitu tahapan pertama melihat risk profilnya, tahapan

kedua menyusun program audit guna pemeriksaan, tahapan ketiga

pelaksanaan penugasan audit dan tahapan keempat pelaporan hasil audit

menggunakan Kertas Kerja Pelaksanaan Audit (KKPA) dan peran yang

Page 30: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

14

ditujukan audit internal pembiayaan dalam mengendalikan risiko

pengendalian meliputi peran pemecahan masalah, peran kepatuhan, peran

negosiator dan peran pengendalian.

Penelitian Syahril (2013) menggunakan metode deskriptif,

pengumpulan data studi dokumentasi atau daftar pustaka, dengan objek

penelitian perbankan secara umum. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa

audit internal mempunyai pesan yang cukup besar dalam pengelolaan risiko di

lembaga keuangan syariah terutama jika audit internal sudah dapat berperan

sebagai katalis atau penjamin kualitas, diketahui bahwa sistem pengendalian

intern juga mempunyai peran yang cukup besar dalam pengelolaan risiko

dilembaga keuangan syariah baik yang bersifat soft control maupun bersifat

hard control, dan diketahui bahwa implementasi audit internal berbasis risiko

ternyata menunjang proses pengelolaan risiko di lembaga keuangan syariah

dengan jalan memfokuskan audit pada risiko paling tinggi yang dihadapi

lembaga keuangan syariah.

Dari pemaparan penelitian yang sudah ada diatas maka penelitian yang

akan diajukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya. Beberapa beda

penelitian itu antara lain objek penelitian yang akan dilakukan pada BMT,

peneliti lebih fokus pada peran Audit Internal di BMT Taruna Sejahtera dalam

manejemen risiko pembiayaan, mekanisme Audit Internal dalam manajemen

risiko pembiayaan, serta Standar Operasional Perusahaan Audit Internal di

BMT Taruna Sejahtera. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif

Page 31: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

15

dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian dengan judul “Analisis Peran Audit Internal dalam

Manajemen Risiko Pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera” ini berbeda

dengan penelitian sebelumnya.

Adapun ringkasan mengenai perbedaan dan persamaan penelitian

terdahulu dan penelitian ini, sebagai berikut:

a. Beda penelitian dengan penelitian yang telah diteliti oleh Kusuma dan

Hasibuan (2013) yaitu Kusuma dan Hasibuan meneliti tentang Peranan

Pengendalian Internal sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengamanan

Pemberian Kredit Mikro dan objek penelitian di Kantor Cabang Pusat

Bogor PT X Mikro Unit Bisnis. Sedangkan penelitian saat ini meneliti

tentang peran audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan dan

objeknya melakukan penelitian di BMT Taruna Sejahtera. Persamaan

penelitian terletak pada metode penelitian, yaitu kualitatif deskriptif.

b. Beda penelitian dengan penelitian yang telah diteliti oleh Lidyana, Widodo

dan Dharmawan (2016) dapat dilihat dari segi judul penelitian, objek

penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Untuk judulnya Peranan

audit internal dan manajemen risiko terhadap efektifitas pengelolaan kredit,

objek penelitian Hana dkk melakukan penelitian di PT. Home Credit

Indonesia dan menggunakan metode penelitian kuantitatif data sekunder.

Sedangkan penelitian saat ini berjudul analisis peran audit internal dalam

Page 32: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

16

manajemen risiko pembiayaan, objek penelitian di BMT Taruna Sejahtera

dan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data primer.

Persamaan penelitian terlihat dari beberapa teori yang digunakan.

c. Beda penelitian dengan penelitian yang telah diteliti oleh Karmudiandri

(2014) terdapat pada rumusan masalah, metodologi penelitian, fokusnya.

Dalam penelitian Arwina membahas lebih luas mengenai peran pengendali

internal dalam manajemen pengaman pemberian kredit, metodologi yang

digunakan kualitatif data primer dan objek penelitian di Bank sedangkan

penelitian saat ini hanya fokus pada peran audit internal dalam manajemen

risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera. Persamaannya terdapat pada

judul yang digunakan.

d. Beda penelitian dengan penelitian yang telah diteliti oleh Khayati (2015)

terdapat pada rumusan masalah, objek penelitian dan tata cara menganalisis

penelitian yang diteliti. Dalam penelitian Khayati terdapat rumusan

masalah mengenai mekanisme dan peran audit internal dalam pengendalian

risiko pembiayaan, objek penelitian Bank BRI Cabang Diponenogo

Surabaya, proses penelitian menggunakan berbagai tahapan penelitian

sedangkan dalam penelitian ini menggunakan rumusan masalah Standar

Operasional Prosedur (SOP), mekanisme dan peran audit internal dalam

manajemen risiko pembiayaan, objek penelitian di BMT Taruna Sejahtera,

tata cara penelitian lebih simple dan to the point. Persamaanya terdapat

pada metodologi yang digunakan dan kemiripan pada judulnya.

Page 33: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

17

e. Beda penelitian dengan penelitian yang telah diteliti oleh Syahril (2013)

terdapat pada rumusan masalah dan objeknya. Syahril meneliti dengan

rumusan masalah audit internal dan pengendalian intern dalam mengelola

risiko keseluruhan di lembaga keuangan syariah dan objeknya di bank

sedangkan dalam penelitian ini menjelaskan Standar Operasional Prosedur

(SOP), mekanisme dan peran audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan dan objeknya di BMT Taruna Sejahtera. Persamaanya terdapat

pada metodologi yang digunakan.

B. Kerangka Teori

1. Hakekat Audit

Menurut Mulyadi dan Puradiredja (1998) dalam Ulum (2012: 3)

audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi

bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat

kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang

telah ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai

yang berkepentingan.

2. Audit Internal

a. Pengertian Audit Internal

Seperti yang dikutip oleh Guy (2003: 409), Audit Internal

merupakan suatu fungsi penilai independen yang dibentuk dalam

Page 34: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

18

organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatannya sebagai

jasa bagi organisasi.

Menurut Sukrisno (2013: 204), Audit Internal adalah

pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan,

terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun

ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan

dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan

dari ikatan profesi yang berlaku.

Menurut Hiro Tugiman (2006: 11) adalah: “Audit Internal

adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi

untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang

dilaksanakan”

Sedangkan menurut Institute of Internal Auditor (IIA) yang

dikutip oleh Pickett (2010: 15) dalam buku Sukrisno (2013: 204),

“Internal Auditing is an independent, objective assurance and

consulting activity designed to add value and improve an

organization’s operations. It helps an organization accomplish

its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to

evaluate and improve the effectiveness of risk management,

control, and governance processes.”

“Audit Internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi

yang independen dan objektif, yang dirancang untuk

memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan

operasi organisasi. Audit Internal membantu organisasi untuk

mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis

dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

dari manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola”.

Page 35: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

19

Berdasarkan pengertian di atas diketahui bahwa audit internal

merupakan suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi

guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan

perusahaan untuk memberikan saran kepada manajemen.

b. Tujuan Audit Internal

Sebagaimana didefinisikan Guy (2003: 410) dalam Statement

of Responsibilities of Internal Auditor yang diterbitkan oleh Institute

of Internal Auditors (IIA), Tujuan Audit Internal adalah untuk

membantu anggota organisasi melaksanakan tanggung jawabnya

secara efektif." Untuk mencapai tujuan ini, staf audit internal

diharapkan dapat melengkapi organisasi dengan "Analisis, penilaian,

rekomendasi, konsultasi, dan informasi kegiatan yang ditelaah".

c. Fungsi Audit Internal

Menurut Sawyer (2005: 32) mengemukakan bahwa internal

audit memiliki berbagai fungsi diantaranya:

1) Pengawasan pada seluruh aktivitas yang sulit ditangani oleh

pimpinan puncak.

2) Pengidentifikasian dan minimalisasi risiko.

3) Report Validation kepada manajer senior.

4) Mendukung dan membantu manajemen pada bidang-bidang

teknis.

5) Membantu proses pengambilan keputusan.

Page 36: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

20

6) Menganalisis masa mendatang (bukan untuk hal yang telah

terjadi).

7) Membantu manajer dalam mengelola perusahaan.

3. Risiko

a. Pengertian Risiko

Sering kali risiko muncul karena adanya lebih dari satu pilihan

dan dampak dari tiap pilihan tersebut belum dapat diketahui secara

pasti. Selalu ada opportunity cost yang membuntuti setiap pilihan

yang diambil. Dengan demikian, risiko bisa didefinisikan sebagai

konsekuensi atas pilihan yang mengandung ketidakpastian yang

berpotensi mengakibatkan hasil yang tidak diharapkan atau dampak

negatif lainnya yang merugikan bagi pengambil keputusan. Dari

definisi tersebut, risiko mengandung beberapa dimensi, biaya peluang,

potensi kerugian atau dampak negatif lainnya, ketidakpastian dan

diperolehnya hasil yang tidak sesuai harapan (Imam Wahyudi, et.al,

2013: 4).

b. Jenis-Jenis Risiko

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2015: 8) risiko yang terdapat

dalam perbankan syariah dibagi menjadi beberapa jenis risiko yakni:

1) Risiko Pembiayaan

Risiko pembiayaan adalah risiko yang berkaitan dengan

kemungkinan kegagalan debitur untuk melunasi pembiayaannya

Page 37: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

21

pada waktu nyang telah ditentukan. Risiko pembiayaan pada

umumnya dihadapi oleh industri jasa perbankan, walaupun

perorangan atau lembaga-lembaga keuangan yang bukan bank

tidak tertutup kemungkinan untuk terkena risiko ini.

2) Risiko Pasar

Risiko ini muncul akibat harga pasar bergerak kearah

yang merugikan. Risiko ini merupakan risiko gabungan yang

terbentuk akibat perubahan suku bunga, perubahan nilai tukar

serta hal lain yang mempengaruhi harga pasar saham, ekuitas

maupun komoditas (Kasidi, et al 2014: 66).

3) Risiko Liquiditas

Risiko liquiditas terbagi menjadi dua macam, yaitu risiko

liquiditas asset (asset liquidity risk) dan risiko liquiditas

pendanaan (funding liquidity risk). Risiko liquiditas asset atau

sering disebut dengan market/product liquidity risk, timbul

karena suatu transaksi tidak dapat dilaksanakan pada harga pasar,

yang menjadikan akibat besarnya nilai transaksi relative terhadap

besarnya pasar. Sedangkan risiko liquiditas pendanaan yang juga

sering disebut cash-flow risk, yaitu risiko ketidakmampuan

memenuhi kewajiban jatuh tempo sehingga mengakibatkan

likuiditas (Kasidi, et al 2014: 67).

4) Risiko Operasional

Page 38: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

22

Proses penggunaan teknologi yang berdampak pada

operasional bank merupakan risiko yang timbul akibat tindakan

manusia. Oleh karena itu, kecurangan, ketidakjujuran, kegagalan

manajemen, sistem pengendalian yang tidak memadai, prosedur

operasional yang tidak tepat, termaksud dalam risiko

operasional. Risiko operasional juga dapat menyebabkan

terjadinya risiko pasar dan risiko kredit. Misalnya, adanya

masalah operasional pada transaksi bisnis seperti, kegagalan

settlement akan menciptakan risiko pasar dan risiko kredit,

karena kerugian dari masalah operasional ini besarnya

tergantung dari pergerakan harga pasar (Kasidi, et al 2014: 68).

5) Risiko Hukum

Risiko hukum muncul akibat adanya tuntutan hukum

dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko ini timbul antara lain,

karena adanya tuntutan secara hukum dan ketiadaan peraturan

perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan

perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau

pengikatan agunan yang tidak sempurna. Risiko ini tidak jauh

berbeda dengan yang dialami oleh bank konvensional.

6) Risiko Reputasi

Risiko ini muncul akibat opini negative public terhadap

operasional bank, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya

Page 39: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

23

jumlah nasabah bank tersebut atau menimbulkan biaya besar

karena gugatan pengadilan atau merosonya pendapatan bank.

Persepsi public k tentang pasar merupakan penyebab yang cukup

signifikan dalam risiko reputasi (Kasidi, et al 2014: 68).

7) Risiko Strategik

Risiko ini muncul akibat penerapan strategi yang tidak

tepat, pengambilan keputusan bisnis yang keliru atau bank

kurang responsive terhadap perubahan eksternal, sehingga bank

mengalami kerugian (Kasidi, et al 2014: 68).

8) Risiko Kepatuhan

Risiko ini terjadi karena bank tidak ingin mematuhi atau

tidak ingin melaksanakan peraturan perundang-undangan dan

ketentuan lainyang berlaku. Kemudian bank islam diharuskan

untuk memenuhi prinsip-prinsip syariah dalam aktivitas

bisnisnya. Inilah yang seharusnya mencirikan bank islam. Bank

islam harus benar-benar beroperasi murni berdasarkan syariah

islam.

4. Manajemen Risiko

a. Pengertian Manajemen Risiko

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21

tahun 2008 tentang perbankan syariah dalam pasal 38 ayat 1

disebutkan bahwa manajemen risiko adalah serangkaian prosedur dan

Page 40: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

24

metodologi yang digunakan oleh perbankan untuk mengindentifikasi,

memantau, mengukur dan mengendalikan risiko yang timbul dari

kegiatan usaha bank.

Manajemen risiko adalah proses pengukuran atau penilaian

risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi dapat

diambil antara lain adalah memindahkan risiko ke pihak lain,

menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko dan menampung

sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko

tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab

fisik atau legal (seperti bencana alam, kebakaran, kematian, serta

tuntutan hukum). Manajemen risiko keuangan di sisi lain, terfokus

pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-

instrumen keuangan. Perbankan Islam juga berpotensi menghadapi

risiko-risiko tersebut, kecuali risiko tingkat bunga karena perbankan

Islam tidak berurusan dengan bunga (Rukmana, 2010: 135).

Dari berbagai definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa

esensi manajemen risiko adalah kecukupan prosedur dan metodologi

pengelolaan risiko sehingga usaha bank tetap dapat terkendali pada

batas atau limit yang dapat diterima serta menguntungkan bank.

Page 41: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

25

b. Manfaat Manajemen Risiko

Menurut Darmawi (2005: 11), manfaat manajemen risiko

yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima)

kategori utama yaitu:

1) Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari

kegagalan.

2) Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.

3) Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.

4) Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh

adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non

material bagi perusahaan itu.

5) Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan

karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai

perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung

menolong meningkatkan public images.

5. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

Page 42: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

26

pemberian bunga. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah

penyediaan uang atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

atau bagi hasil.

Pembiayaan adalah penyedia uang atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan hasil/bagi hasil (Kasmir, 2002: 96).

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

adalah salah satu fungsi intermediary bank syariah dalam

menyalurkan dana yang telah dikumpulkan melalui suatu

kesepakatan dan dalam jangka waktu tertentu dikembalikan dengan

imbalan/bagi hasil.

b. Tujuan Pembiayaan

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua

kelompok yaitu: tujuan pembiayaan untuk tingkat makro dan tujuan

pembuiayaan untuk tingkat mikro. Secara makro dijelaskan bahwa

pembiayaan bertujuan (Aisyah, 2014: 4-5):

1) Peningkatan ekonomi umat;

2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha;

Page 43: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

27

3) Meningkatkan produktifitas;

4) Membuka lapangan kerja baru;

5) Terjadinya distribusi pendapatan.

Adapun secara mikro, pembiayaan bertujuan untuk:

1) Upaya memaksimalkan laba;

2) Upaya meminimalkan risiko;

3) Pendayagunaan sumber ekonomi;

4) Penyaluran kelebihan dana.

c. Fungsi Pembiayaan

Berikut ini pemaparan tentang beberapa fungsi pembiayaan di

perbankan syariah (Aisyah, 2014: 8).

1) Meningkatkan daya guna uang;

2) Meningkatkan daya guna barang;

3) Meningkatkan peredaran uang;

4) Melimbulkan kegairahan berusaha;

5) Stabilitas ekonomi;

6) Jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

Dari fungsi diatas bisa dikatakan bahwa, masyarakat yang

memiliki uang lebih dan dititipkan di bank maka uang tersebut akan

dimanfaatkan oleh orang lain untuk usaha, sehingga mendapatkan

hasil. Hasil tersebut yang kemudian diberikan sesuai proporsi dan

Page 44: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

28

nisbah yang ditentukan kepada nasabah penyimpan dana dan juga

bank sebagai pengelola (Aisyah, 2014: 9-11).

6. Pengertian Risiko Kredit

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2015: 67) Risiko Kredit adalah

risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi

kewajiban melunasi kredit pada bank. Pada aktivitas pemberian kredit

baik kredit komersial maupun kredit konsumsi, terdapat kemungkinan

debitur tidak dapat memenuhi kewajiban kepada bank karena berbagai

alasan, seperti kegagalan bisnis, karena karakter dari debitur yang tidak

mempunyai iktikad baik untuk memenuhi kewajiban kepada bank, atau

memang terdapat kesalahan dari pihak bank dalam proses persetujuan

kredit.

Sedangkan menurut Hennie dan Sonja (2011: 139) Risiko Kredit

adalah keadaan debitur atau penerbit instrumen keuangan baik individu,

perusahaan, maupun negara tidak akan membayar kembali kas pokok dan

lainnya yang berhubungan dengan investasi sesuai ketentuan yang

ditetapkan dalam perjanjian kredit.

7. Pengertian Baitul Maal Wat Tamwil

Baitul Maal Wat Tamwil Adalah lembaga keuangan non bank

yang bergerak dalam sekala mikro sebagaimana koperasi simpan pinjam

(KSP). BMT sendiri merupakan gabungan dari kata baitul maal dan bait

at-tamwil. Secara singkat, bait al-maal merupakan lembaga pengumpulan

Page 45: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

29

dana masyarakat yang disalurkan tanpa tujuan profit. Sedangkan bait at-

tamwil merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan

dengan orientasi profit dan komersial (Sumiyanto, 2008:15).

8. Mekanisme Audit Internal dalam Manajemen Risiko Pembiayaan

Pelaksanaan kegiatan audit internal merupakan tahapan-tahapan

penting yang dilakukan oleh seorang internal auditor dalam proses

auditing untuk menentukan prioritas, arah, dan pendekatan dalam proses

audit internal.

Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatan audit internal,

menurut Tugiman (2006: 53) adalah sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan audit

Tahap perencanaan audit merupakan langkah yang paling

awal dalam pelaksanaan kegiatan audit internal, perencanaan dibuat

bertujuan untuk menentukan objek yang akan diaudit/prioritas audit,

arah dan pendekatan audit, perencanaan alokasi sumber daya dan

waktu dan merencanakan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan

proses auditing.

Menurut Tugiman (2006: 53) audit internal harus

merencanakan setiap pemeriksaan. Perencanaan haruslah

didokumentasikan dan harus meliputi:

1) Penetapan tujuan audit dan lingkungan pekerjaan;

Page 46: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

30

2) Memperoleh informasi dasar (background information) tentang

kegiatan yang akan diperiksa;

3) Penentuan berbagai tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan

audit;

4) Pemberitahuan kepada para pihak yang dipandang perlu;

5) Melaksanakan survey untuk mengenali kegiatan yang

diperlukan;

6) Penulisan program audit

7) Menetukan bagaimana, kapan dan kepada siapa hasil audit akan

disampaikan;

b. Tahap pengujian dan pengevalusian informasi

Pada tahap ini audit internal haruslah mengumpulkan,

menganalisa, menginterprestasikan dan membuktikan kebenaran

informasi untuk mendukung hasil audit. Menurut Tugiman (2006:

59), proses pengujian dan pengevalusian informasi adalah sebagai

berikut:

1) Dikumpulkan berbagai informasi tentang seluruh hal yang

berhubungan dengan tujuan pemeriksa dan lingkup kerja;

2) Informasi haruslah mencukupi, kompeten, relevan dan berguna

untuk suatu dasar yang logis bagi temuan audit dan rekomendasi-

rekomendasi;

Page 47: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

31

3) Adanya prosedur-prosedur audit termaksud teknik-teknik

pengujuan

4) Dilakukan pengawasan terhadap proses pengumpulan,

penganalisaam, penafsiran dan bukti kebenaran informasi;

5) Dibuat kertas kerja pemeriksaan.

c. Tahap penyampaian hasil

Menurut Hiro Tugiman (2006: 68) audit internal harus

melaporkan hasil audit yang dilaksanakannya yaitu:

1) Laporan tertulis yang ditandatangani oleh ketua audit internal;

2) Pemeriksa internal harus terlebih dahulu mendiskusikan

kesimpulan dan rekomendasi;

3) Suatu laporan haruslah objektif, jelas, singkat, terstruktur dan

tepat waktu;

4) Laporan haruslah mengemukakan tentang maksud, lingkup dan

hasil dari pelaksanaan pemeriksaan;

5) Laporan mencantumkan berbagai rekomendasi;

6) Pandangan dari pihak yang diperiksa tentang berbagai kesimpulan

atau rekomendasi dapat pula dicantumkan dalam laporan

pemeriksaan;

7) Pimpinan audit internal mereview dan menyetujui laporan audit.

d. Tahap tindak lanjut hasil audit

Page 48: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

32

Menurut Hiro Tugiman (2006: 75) tindak lanjut oleh audit

internal diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan kecukupan,

keefektifan dan ketetapan waktu dari berbagai tindakan yang

dilakukan oleh manajemen terhadap berbagai temuan pemeriksaan

yang dilaporkan.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa audit internal

harus terus-menerus meninjau atau melakukan tindak lanjut untuk

memastikan bahwa terdapat temuan-temuan bukti audit yang

dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat dan tidak terulang

untuk hal yang sama. Audit internal harus memastikan apakah suatu

tindakan korektif terhadap berbagai temuan yang dilaporkan.

Disamping prosedur, juga diperlukan cara untuk

menyelesaikan tindak lanjut dalam pelaksanaan audit. Hiro Tugiman

(2006: 78) mengemukakan: “Berbagai teknik yang diperlukan untuk

menyelesaikan tindak lanjut secara efektif yaitu:

1) Pengiriman laporan tentang temuan pemeriksaan kepada

tingkatan manajemen yang tepat, yang bertanggung jawab untuk

melakukan tindakan-tindakan korektif;

2) Menerima dan mengevaluasi tanggapan manajemen terhadap

temuan pemeriksaan selama pelaksanaan dilakukan, atau dalam

jangka waktu yang wajar setelah laporan hasil pemeriksaan

diterbitkan;

Page 49: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

33

3) Menerima laporan perkembangan perbaikan dari manajemen

secara periodik, untuk mengevaluasi status usaha manajemen

untuk memperbaiki kondisi yang sebelumnya dilaporkan;

4) Menerima dan mengevaluasi laporan dari berbagai organisasi

yang lain yang ditugaskan dan bertanggung jawab mengenai

berbagai hal yang berhubungan dengan proses tindak lanjut;

5) Melaporkan kepada manajemen atau dewan tentang status dari

tanggapan terhadap bervagai temuan pemeriksaan.

9. Peran Audit Internal dalam Manajemen Risiko Pembiayaan

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014: 102-103) terdapat

beberapa peran audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan antara

lain:

a. Peran Pemecah Masalah

Audit Internal seringkali dikatakan sebagai penemu masalah.

Dalam hal ini, Tim Audit Pembiayaan telah menemukan bukti-bukti

penyelewengan pembiayaan dalam kunjungannya ke nasabah yang

diantaranya berupa side streaming, over financing, agunan yang tidak

marketeble, penyalahgunaan penggunaan dana yang tidak sesuai dalam

permohonan pembiayaannya dan lain-lain.

b. Peran Kepatuhan

Audit internal merupakan kategori audit kepatuhan, yaitu audit

yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan

Page 50: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

34

kondisi atau peraturan tertentu. Peran ini dilakukan Tim Audit Internal

Pembiayaan dengan menilai ketaatan para petugas pembiayaan

terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Tim Audit telah melakukan

pemeriksaan data dan bukti-bukti apakah bank telah melaksanakan

penyaluran pembiayaan secara benar. Terbukti ketika pemeriksaan

dilakukan, ternyata masih ditemukan kesalahan proses penyaluran dan

kurannya monitoring petugas pembiayaan.

c. Peran Negosiator

Dalam peran negosiator, auditor dituntun untuk terus menerus

mampu menjual “posisi auditor”, program auditor ataupun ide-ide.

Nagosiator harus berpegang pada sasaran dan berupaya mendapat hasil

yang positif dalam setiap proses sesulit apapun kondisinya. Negosiator

yang dimaksud disini merupakan peran auditor yang menjadi

penghubung antara unit pembiayaan dengan manajemen selaku

pembina sistem melalui usulan yang diberikan oleh bagian audit

kepada manajemen berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan

dilapangan maupun isu yang sedang berkembang di masyarakat.

d. Peran Pengendalian

Audit Internal dalam posisinya ikut berkepentingan dalam

menyelenggarakan sistem pengendalian internal yang handal dan

efektif. Berdasarkan pelaporan auditor, audit internal di BMT Taruna

Sejahtera menilai mitigasi risiko yang telah dilakukan dalam

Page 51: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

35

pemberian pembiayaan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan

atas pelaksanaan internal control yang ada dalam pemberian

pembiayaan. Kinerja auditor dalam inspeksi pembiayaan yang

disalurkan audit menggambarkan bahwa audit internal di BMT Taruna

Sejahtera melakukan internal control untuk pengendalian risiko

pembiayaan.

Page 52: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

36

BAB III

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya BMT Taruna Sejahtera

Krisis Moneter tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif harga

bahan makanan dan input pertanian yang terjadi sejak pertengahan tahun

1997. Selama periode puncak harga krisis pangan di pasar ritel meningkat

pada tingkat yang lebih tinggi hingga 3–25 kali lipat pertumbuhan harga

sebelum krisis, telah mendorong sekelompok pemuda kota Ungaran untuk

membentuk lembaga usaha yang bertujuan untuk meringankan beban rakyat

kecil akibat himpitan ekonomi dampak Krisis Moneter.

Sehingga pada tanggal 24 Agustus 1998 setelah Peringatan

Kemerdekaan RI ke 53 telah berdiri Lembaga Usaha yang diberi nama

Koperasi Warung Taruna Sejahtera dengan kegiatan usaha penyaluran

sembako khususnya penjualan beras murah dan telah mendapatkan

pengesahaan badan hokum dari Kementrian Koperasi Pengusaha Kecil dan

Menengah Kabupaten Semarang No: 007/BH/KWK.11.1/IX/1998 tanggal 23

September 1998.

Tetapi perkembangannya usaha tersebut tidak dapat berjalan dengan

baik dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada tahun 2000

koperasi menutup usaha penyaluran sembako dan memilih focus pada usaha

yang diberi nama BMT Taruna Sejahtera yang telah mendapatkan pengesahan

Page 53: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

37

Akte Perubahan Badan Hukum No.: 010/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000 18

Februari 2000.

Usaha simpan pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi kemajuan Koperasi, tetapi usaha tersebut belum

dapat beroperasi dengan baik dan Koperasi tidak mengalami pertumbuhan,

sehingga pada awal tahun 2011 Koperasi melakukan perubahan besar yang

meliputi perubahan Manajemen dengan menerapkan IMS (Incentive

Manajement System), perubahan sistem Akuntansi dengan

mengimplementasikan Aplikasi Core Banking IBS Realtime serta memperluas

jaringan kerja dengan membuka Kantor Kas diseluruh wilayah Kabupaten

Semarang. Pada saat yang bersamaan diterbitkan pula Produk-produk baru

BMT, dan telah mendapatkan pengesahaan Akte Perubahaan Anggaran Dasar

Koperasi Simpan Pinjam Syariah dari Gubernur Jawa Tengah No.: P

035/PAD/XIV/2015 tanggal 30 April 2015.

Perubahan dari pola operasional lama ke pola operasional baru

membawa dampak pertumbuhan yang sangat pesat hal ini dapat dilkihat dari

Pertumbuhan Simpanan yang semula pada tahun 2011 sebesar 2 Milyar

meniungkat menjadi 50 Miliar pada akhir tahun 2017, sedang pertumbuhan

penyaluran Pembiayaan yang semula pada akhir tahun 2011 sebesar 1,5 Miliar

tumbuh menjadi 37 Miliar pada akhir tahun 2017 untuk 9.100 orang usaha

ekonomi lemah. Sedangkan pertumbuhan Asset yang semula pada awal tahun

2011 sebesar 3,9 Miliar menjadi 59 Miliar rupiah di akhir tahun 2017.

Page 54: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

38

Disamping perubahan pola Operasional, pada RAT Tahun 2012 pada

tanggal 27 April 2013 Kantor Pusat BMT Taruna Sejahtera yang semula

masih kontrak di Jl. HOS Cokroaminoto No.416 Ungaran pindah menempati

Gedung baru milik sendiri di Jl. Gatot Subroto No.133 Mutiara Ungaran

Square Kav.3 Ungaran.

B. Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera

Dalam rangka melanjutkan keberlangsungan operasi BMT serta untuk

mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi BMT Taruna Sejahtera

di depan mata, maka dirumuskanlah Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera

sebagai gambaran cita-cita, serta harapan yang ingin diwujudkan. Berikut ini

adalah Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera:

1. Visi

BMT Taruna Sejahtera memiliki Visi “Mewujudkan BMT Taruna

Sejahtera sebagai Lembaga Keuangan Syariah yang mampu melayani

kebutuhan Modal Usaha bagi anggota guna menunjang kesejahteraan

bersama yang diridhoi Allah SWT”.

2. Misi

Untuk mencapai Visi tersebut maka dirumuskan 3 (tiga) Misi

antara lain:

a. Menjalankan usaha Simpan Pinjam yang sesuai prinsip Syariah

dengan efektif, efisien dan transparan.

Page 55: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

39

b. Pemberdayaan Usaha ekonomi ummat khususnya ekonomi lemah di

wilayah Jawa Tengah.

c. Menyelenggarakan usaha Simpan Pinjam untuk melayani Anggota

sesuai dengan prinsip-prinsip Koperasi.

C. Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera

Organisasi BMT salah satu penunjang untuk tercapainya tujuan

organisasi secara efektif dan efisien adalah dibentuknya struktur organisasi.

Struktur organisasi ini harus disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, dan

perkembangan dari organisasi tersebut. Berikut ini Struktur Organisasi BMT

Taruna Sejahtera:

Page 56: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

40

Gambar 1 Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera

D. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian di BMT

Taruna Sejahtera

Struktur organisasi dibentuk agar dapat memperjelas jalur komunikasi,

wewenang, dan tanggung jawab yang memungkinkan adanya kerjasama yang

terkoordinasi antara satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan umum

perusahaan. Berikut ini penjabaran tugas dan wewenang masing-masing

bagian di BMT Taruna Sejahtera:

PENGURUS

KETUA : Yahsun, SE

SEKRETARIS : Maftri Yuliana

BENDAHARA : Supriyadi

GENERAL MANAJER

Yahsun, SE

ASISTEN AUDITOR

Hadi Solehan

FUNDING OFF

1. Indah Hapsari

2. Satya Adi Saputro

SUPERVISOR

1. Maftri Yuliana

2. Moh. Jabiawi

TELLER

Septiara Dayu

Ass. TELLER

Fitri Ariyanti

OPERATOR

Yana Arif W.

ADMINISTRASI

Anggi Nur Pratiwi

PENAGIHAN

1. Nova Setya D.

2. Akhmad Faizin

Page 57: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

41

1. Chief Exskutif Officer (CEO)

a. Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi: Dibawah Pengurus: Membawahi

langsung General Manajer (GM), Manajer Cabang/MC, Kepala

Kas/KK, Supervisor dan Internal Audit/IA.

b. Fungsi Utama Jabatan

1) Memimpin usaha BMT Taruna Sejahtera sesuai dengan tujuan dan

kebijakan yang telah ditentukan BMT.

2) Merencanakan, Mengkoordinasikan dan Mengendalikan seluruh

aktivitas lembaga yang melibatkan meliputi Penghimpunan Dana

dari Anggota dan lainnya serta penyaluran dana yang merupakan

keiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara

langsung berhubungan dengan aktivitas utama tersebut dalam

upaya mencapai target.

3) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam

tanggungjawabnya.

4) Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain

(Customer) yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan

pelayanan yang lebih baik.

5) Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal baik dengan

para Pembina koperasi setempat, badan usaha lainnya (Dep Kop

UKM, INKOPSYAH, Dinas Pasar, Perusahaan Pengelola Pasar

Page 58: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

42

dan lain-lain) maupun secara internal dengan seluruh aparat

pelaksana, demi meningkatkan produktivitas usaha.

c. Tanggung Jawab

1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang telah

dibuat pengurus dan disetujui Rapat Anggota.

2) Menyusun dan menghasilkan mancangan anggaran BMT Taruna

Sejahtera dan rencana jangka pendek, rencana jangka panjang,

serta proyeksi (Finansial maupun Non Financial) kepada pengurus

yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota.

3) Mengusulkan kepada pengurus tentang penambahan,

pengangkatan, pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan

kebutuhan operasional BMT.

4) Mengelola dan pemasukan biaya-biaya harian dan tercapainya

target yang telah ditetapkan secara keseluruhan.

5) Mengamankan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar

terlindungi dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan

kerusakan, serta seluruh asset BMT

6) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat

laporan secara periodic kepada Badan Pengurus berupa:

a) Bertanggung Jawab atas selesainya tugas dan kewajiban harian

seluruh bidan atau bagian.

Page 59: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

43

b) Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua pekerja

yang berorientasi pada pencapaian target

c) Bertanggung Jawab atas terealisasinya semua program kerja.

d) Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain secara baik dan

menguntungkan dalam rangka memenuhi kebutuhan lembaga.

e) Bertanggung Jawab atas terciptanya suasana kerja yang

dinamis dan harmonis.

f) Bertanggung Jawab atas tersedianya bahan rapat anggota

tahunan.

g) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan

dengan batas wewenang.

h) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serentak

mengawasi operasional Kantor Cabang Utama atau Kantor

Cabang.

d. Tugas-Tugas Pokok

1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang telah

dibuat pengurus dan disetujui Rapat Anggota.

2) Menerima dan mempelajari keputusan dari pengurus.

3) Melaksanakan dan mensosialisasikan keputusan kepada semua

karyawan dan pihak yang berkepentingan.

4) Mengevaluasi hasil realisasi keputusan dan bila diperlukan

melaporkan kepada pengurus.

Page 60: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

44

5) Menyusun dan menghasilkan rencana anggaran BMT Taruna

Sejahtera dan rencana jangka pendek, rencana jangka panjang,

serta proyeksi (Finalcial maupun Non Financial) kepada pengurus

yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota.

6) Memproyeksikan jumlah anggota yang dapat diraih untuk jangka

panjang dan jangka pendek.

7) Menentukan sasaran investasi jangka panjang dan jangka pendek.

8) Merencanakan dan menyusun rencana kerja jangka panjang 5

(lima) tahun dan jangka pendek 1 (Satu) tahun.

9) Mempresentasikan rencana kerja jangka panjang dan jangka

pendek kepada pihak yang berhak (Badan Pengurus dan Anggota).

10) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas

wewenang manajemen.

a) Meninjau jaminan dan usaha pemohon pembiayaan bersama

dengan pembagian pembiayaan.

b) Menandatangani berita acara jaminan.

c) Menyetujui permophonan pembiayaan sesuai dengan

wewenangnya pada lembar data analisis pembiayaan.

d) Menandatangani perjanjian pembiayaan dengan lampiran-

lampirannya dan akte pemasangan hak tanggungan.

e) Memantau perjalanan pembiayaan setelah pencairan

pembiayaan.

Page 61: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

45

11) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-

biaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara

keseluruhan,

a) Memonitor dan memberikan arahan / masukan terhadap

upaya pencapaian target.

b) Mengevaluasi seluruh aktifitas dalam rangka pencapaian

target.

c) Menindaklanjuti hasil evaluasi.

d) Menemukan dan menentukan strategi-strategi baru dalam

upaya mencapai target.

e) Membuka peluang/akses kerja sama dengan jaringan/lembaga

lain dalam upaya mencapai target.

12) Mengamankan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar

terlindungi dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan

kerusakan dengan cara :

a) Mengetahui jumlah dannkeberadaan asset yang menjadi

tanggung jawabnya.

b) Mengatur dan mengawasi penggunaan asset yang ada.

c) Memaksimalkan penggunaan asset yang untuk kepentingan

kantor.

d) Menyimpan asset pada tempat yang telah disediakan.

Page 62: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

46

e) Mengupayakan terjaganya likuiditas dengan mengatur

manajemen dana seoptimal mungkin hingga tidak terjadi dana

rush maupun idle.

f) Mengupayakan strategi-strategi khusus dalam menghimpun

dana dan penyaluran dana.

g) Mengupayakan strategi-strategi baru dan handal dalam

menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah.

h) Melakukan kontrol terhadap keseluruhan harta BMT.

13) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi

operasional kanor wilayah masing-masing,

a) Mengacu pada rencana anggaran dengan menggali

pendapatan dari bagi hasil, administrasi pembiayaan dan

kegiatan operasional lainnya (Free Base Income).

b) Menarik pendapatan sudah diterima ataupun yang belum

diterima dari pembiayaan bermasalah.

c) Melakukan efesiensi dengan cara melakukan skala prioritas

biaya.

d) Pengawasan penggunaan biaya.

e. Wewenang

1) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan terhadap

pengajuan pembiayaan.

Page 63: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

47

2) Menyetujui/menolak secara tertulis pengjuan rapat komite secara

musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.

3) Menyetujui/menolak pecairan dropping pembiayaan sesuai

dengan batasan wewenang.

4) Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap sesuai

dengan batas wewenang.

5) Menyetujui pengluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan

biaya operasional lain sesuia dengan batas wewenang.

6) Menyetujui/menolak penggunaan keuangan yang diajukan tidak

melalui prosedur.

7) Memberikan teguran dan sanksi tas pelanggaran yang dilakukan

bawahan.

8) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

9) Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan

lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak

merugikan lembaga.

10) Memutuskan menolak atau menrima kerja sama dengan pihak lain

dalam sesuai dengan kegiatan utama BMT Taruna Sejahtera

dengan alasan-alasan yang dapat diterima.

Page 64: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

48

2. General Manajer (GM)

a. Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi : Dibawah Chief Exskutif Officer

(CEO) : Membawahi Manajer Cabang (MC), Kepala Kas (KK),

Account Officer (AO), Teller dan Petugas Penagihan.

b. Fungsi Utama Jabatan

1) Memimpin Usaha BMT Taruna Sejahtera di wilayah Kantor

Cabang Utama sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah

ditentukan CEO.

2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh

aktifitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota

(nasabah) dan lainnya serta penyaluran dana yang merupakan

kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara

langsung berhubungan dengan aktifitas utama tersebut dalam

upaya mencapai target Kantor Cabang Utama.

3) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam

tanggung jawabnya.

4) Membina hubungan dengan anggota (nasabah), dan pihak lain

(customer) yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan

pelqayanan yang lebih baik.

Page 65: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

49

c. Tanggung Jawab

1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang telah

dibuat Chief Exskutif Officer (CEO).

2) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampaui batas

Wewenang manajemen.

3) Mengusulakn kepada CEO tentang penambahan, pengangkatan,

pemberhentian karayawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

operasional BMT.

4) Mengamankan harta BMT Taruna Sejahtera agar terhindung dari

bahaya kebakaran, pencurian, perampokan, dan kerusakan serta

seluruh aseet BMT.

5) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat

laporan secra periodic kepada CEO:

a) Bertanggung jawab atas selesainya tugas dan kewajiban harian

seluruh bidang/bagian.

b) Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua pekerja

yang berorientsi kepada pencapaian terget.

c) Bertanggung jawab atas terealisasinya semua program kerja.

d) Terjalinnya kerja sama dengan pihak lain secara baik dan

menguntungkan dalam rangka memenuhi kebutuhan lembaga.

e) Bertanggung jawab atas terciptanya suasana kerja yang

dinamis dan harmonis.

Page 66: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

50

6) Menandatangani dan menyetejui permohonan permbiayaan

denganm batas wewenang yang ada diwilayah kantor cabang

utama.

7) Meringankan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi

operasional kantor cabang.

d. Tugas-Tugas Pokok:

1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang di buat

CEO (Chief Exskituf Officer).

a) Menerima dan mempelajari keputusan atau instruksi memo dari

CEO.

b) Melaksanakan dan memsosialisasikan keputusan atau memo

atau instruksi kepada semua karyawan dan pihak

berkepentingan.

c) Mengevaluasi hasil realisasi keputusan atau memo atau

instruksi dan bila diperlukan melaporkan kepada CEO.

d) Mempresentasikan rencana kerja jangka panjang dan jangka

pendek kepada pihak yang berhak CEO.

2) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas

wewenang manajemen.

a) Meninjau jaminan dan usaha pemohon pembiayaan bersama

dengan bagian pembiayaan.

b) Menandatangani berkas acara jaminan.

Page 67: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

51

c) Merekomendasi dan menandatangani permohonan pembiayaan

pada lembar daftar analisis untuk diajukan kepada kantor pusat

bila diluar wewenangnya.

d) Menyetujui permohonan pembiayaan sesuai dengan

wewenangnya pada lembar data analisis pembiayaan.

e) Menandatangani perjanjian pembiayaan dengan lampiran-

lampirannya dan akte pemasangan hak tanggungan.

f) Memantau perjalanan pembiayaan setelah pencairan

pembiayaan.

3) Mengusulkan penambahan, pengangkatan, dan mempromosikan

serta memberhentikan karyawan pada kantor cabang atau kantor

kas.

a) Menetapkan tujuan dan melakukan penilaian prestasi kerja

karyawan.

b) Menganalisis kebutuhan karyawan.

c) Membuat pemberitahuan kebutuhan karyawan kepada CEO.

d) Membuat surat pengusulan pengangkatan karyawan kepada

CEO.

e) Mengajukan karyawan yang dinilai berprestasi untuk kenaikan

jabatan yang lebih tinggi.

Page 68: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

52

4) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-

biaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara

keseluruhan.

a) Memonitor dan memberikan arahan atau masukan terhadap

upaya pencapaian target.

b) Mengevaluasi seluruh aktivitas dalam rangka pencapaian

target.

c) Menindaklanjuti hasil evaluasi.

d) Menemukan dan menetukan strategi-strategi baru dalam upaya

mencapai target.

e) Membuka peluang tau akses kerjasama dengan jaringan dan

lembaga lain dalam upaya mencapai target.

5) Mengamankan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar

terlindung dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan

kerusakan dengan cara:

a) Mengetahui jumlah dan keberadaan asset yang menjadi

tanggung jawabnya.

b) Mengatur dan mengawasi pengunaan asset yang ada.

c) Memaksimalkan penggunaan asset yang untuk kepentingan

kantor.

d) Menyimppan asset pada tempat yang sudah disediakan.

Page 69: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

53

e) Mengupayakan terjaganya likuiditas dengan mengatur

manajemen dana seoptimal mungkin bila tidak terjadi dana

rush maupun idle.

f) Mengupayakan strategi strategi khusus dalam penghimpunan

dana dan penyaluran dana.

g) Mengupayakan strategi-strategi baru dan handal dalam

menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah.

h) Melakukan control terhadap keseluruhan harta BMT.

6) Terselenggarannya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat

laporan secara periodik.

a) Menetapkan tujuan penilaian prestasi kerja.

b) Melakuakan penilaian prestasi kerja karyawan.

c) Merencanakan dan merancang sistem hubungan kerja yang

memotivasi karyawan untuk bekerjasama dalam mencapai

sasaran lembaga.

d) Mengevaluasi pola hubungan bila diperlukan.

e) Menetapkan dan mengatur semua kegiatan operasional

menurut bagian dan kemampuan masing-masing karyawan.

f) Mendelegasikan semua karyawan kegiatan operasional kepada

karyawan sesuai dengan bagian masing-masing karyawan.

Page 70: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

54

g) Mengkoordinasi tugas oprerasional yang akan dilaksanakan

maupun yang telah dilaksanakan oleh karyawan yang satu

dengan karyawan yang lain.

7) Membuat laporan pembiayaan yang meliputi:

a) Jumlah dan jenis pembiayaan yang telah direalisasikan.

b) Jumlah tagihan margin pembiayaan, menurut jangka waktu dan

jenis jaminan.

8) Mengawasi pendapatan dan menekan biaya operasional kantor

wilayah masing-masing.

a) Menaik pendapatan sudah diterima maupoun belum diterima

dari pembiayaan bermasalah.

b) Melakukan efisiensi dengan cara melakuakn skala prioritas

biaya.

c) Pengawasan penggunaan biaya.

e. Wewenang

1) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan terhadap

kemajuan pembiayaan.

2) Menyetujuai atau menolak secara tertulis pengajuan rapat komite

secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas.

3) Menyetujui atau menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai

dengan batasan wewenang.

Page 71: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

55

4) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan

biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang.

5) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

6) Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK seuai dengan ketentuan

yang berlaku.

f. Kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang manajer cabang untuk

menjadi General Manajer apabila seorang Manajer Cabang mampu:

Menguasai Pekerjaan, Integritas, Loyalitas, Mampu Bekerja Keras

Mempunyai Visi, Mempunyai kebangaan terhadap perusahaan,

Mempunyai Komitmen, Mmepunyai Motivasi dan Mempunyai satu

atau lebih Kantor Kas yang sudah mencapai Target untuk ditingkatkan

sebagai Kantor Cabang.

Target General Manajer:

1) Tercapai target pembiayaan sebesar jumlah Account Officer (AO)

x Rp 400.000.000,00

2) Jumlah Kantor Cabang atau Kantor Kas minimal 3 Kantor

3) Porto Folio Status (PFS) kurang dari 2,00% dalam satu wilayah

Kantor Cabang Utama selama satu tahun.

Page 72: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

56

3. Manajer Cabang (MC/Kepala Kas (KK))

a. Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi : dibawah General Manajer (GM) :

Membawahi Account Officer (AO) dan Teller.

b. Fungsi Utama Jabatan

1) Memimpin BMT Taruna Sejahtera diwilayah kantor cabang atau

kantor kas sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah

ditentukan BMT.

2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh

aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota

atau nasabah dan lainnya serta penyaluran dana yang merupakan

kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara

langsung berhubungan dengan aktivitas utama tersebut dalam

upaya mencapai target.

3) Melindungi dan menjaga aaset perusahaan yang berada dalam

tanggung jawabnya.

4) Membina hubungan dengan anggota dan nasabah, dan pihak lain

atau customer yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan

pelayanan yang lebih baik.

5) Merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target financing

dan funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat

Page 73: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

57

dalam upaya mencapai sasaran termaksud dalam menyelesaikan

pembiayaan bermasalah.

c. Tanggung Jawab

1) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang telah

dibuat General Manajer (GM).

2) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas

wewenang manajemen.

3) Mengusulkan kapada GM tentang penambahan, pengangkatan,

pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

operasional BMT.

4) Pengamatan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar terlindung

dari bahaya kebakaran, pencurian, pertampokan dan kerusakan,

serta seluruh asset BMT.

5) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat

laporan secara periodic kepada badan GM.

6) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan dengan

batas wewenang yang diwilayah kantor cabang atau kantor kas.

7) Tercapainya target pemasaran baik funding, financing maupun

colekting.

8) Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikan permasalahan

ditingkat pemasaran.

9) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.

Page 74: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

58

10) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan dan

melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan

pasar serta proses penyelesaian pembiayaan bermasalah

d. Tugas-tugas Pokok

1) Menjabarkan kibijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang telah di

buat General Manajer (GM)

a) Menerima dan mempelajari keputusan atauinstruksi atau memo

dari GM.

b) Melaksanakan dan mensosialisasikan keputusan atau memo

atau unstruksi kepada semua karyawan dan pihak

berkepentingan.

c) Mengevaluasi hasil realisasi keputusan atau memo atau

instruksi dan bila diperlukan melaporkan kepada GM.

2) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas

wewenang manajemen.

a) Meninjau jaminan dan usaha pemohon pembiayaan bersama

Account Officer.

b) Menandatangani berita acara jaminan.

c) Merekomendasi dan menandatangani permohonan pembiayaan

pada lembar data analisis untuk diajukan kepada kantor pusat

bila diluar wewenangnya.

Page 75: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

59

d) Menyetujui permohonan pembiayaan sesuai dengan

wewenangnya pada lembar data analisis poembiayaan.

e) Memantau perjalanan pembiayaan sertelah pencairan

pembiayaan.

3) Mengamankan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar

terlindung dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan

kerusakan dengan cara :

a) Mengetahui jumlah dan keberadaan asset yang menjadi

tanggung jawabnya.

b) Mengatur dan mengawasi pengunaan asset yang ada.

c) Memaksimalkan penggunaan asset yang untuk kepentingan

kantor.

d) Menyimppan asset pada tempat yang sudah disediakan.

e) Mengupayakan terjaganya likuiditas dengan mengatur

manajemen dana seoptimal mungkin bila tidak terjadi dana

rush maupun idle.

f) Mengupayakan strategi strategi khusus dalam penghimpunan

dana dan penyaluran dana.

g) Mengupayakan strategi-strategi baru dan handal ndalam

menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah.

h) Melakukan control terhadap keseluruhan harta BMT.

Page 76: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

60

4) Terselenggarannya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat

laporan secara periodik.

a) Merencanakan dan merancang sistem hubungan kerja yang

memotivasi karyawan untuk bekerjasama dalam mencapai

sasaran lembaga.

b) Mengevaluasi pola hubungan bila diperlukan.

c) Menetapkan dan mengatur semua kegiatan operasional

menurut bagian dan kemampuan masing-masing karyawan.

d) Mendelegasikan semua karyawan kegiatan operasional kepada

karyawan sesuai dengan bagian masing-masing karyawan.

e) Mengkoordinasi tugas oprerasional yang akan dilaksanakan

maupun yang telah dilaksanakan oleh karyawan yang satu

dengan karyawan yang lain.

5) Tercapainya target pemasaran baik funding maupun financing.

a) Membuat target-target yang ingin dicapai dengan melihat

kapasitas Account Officer (AO).

b) Melakukan pemantauan terhadap hasil yang dicapai Account

Officer (AO) sesuai target yang diberikan.

c) Melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai Account

Officer (AO) atas yang diberikan.

6) Terselenggaranya rapat bagian pemasaran dan terselesaikannya

permasalahan ditingkat pemasaran:

Page 77: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

61

a) Membuat jadwal rutin rapat pemasaran dan memastikan

agenda-agenda yang penting untuk dibahas.

b) Memastikan seluruh bahan rapat sudah tersedia dan lengkap

(Data, daftar masalah dan lain-lain).

c) Memimpin rapat.

d) Memastikan diperoleh jalan keluar dalam membahas masalah

pada akhir rapat.

e) Memastikan notulasi rapat dibuat dan terdokumentasi dengan

baik.

7) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.

a) Menciptakan alat control untuk memudahkan penilaian kinerja

bagian pemasaran.

b) Melakukan penelitian pada periode tertentu atas kinerja

pemasaran antara lain meliuputi capaian target per Account

Officer (AO) serta mencatat pelanggaran-pelanggaran dari sisi

pemasaran yang dilakukan oleh Account Officer (AO).

c) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan.

d) Melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan

pengembangan pasar.

e) Menerima dari bagian AO berkas pengajuan pembiayaan

(Daftar pengajuan pembiayaan, analisis pembiayaan dari

bagian pembiayaan dan kelengfklapan syarat administrasi yang

Page 78: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

62

mungkin diperlukan, seperti : KTP, KK, Surat Izin Suami/Istri,

Surat Atas Jaminan dan lain-lain).

f) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran berkas pengajuan

pembiayaan anggota atau nasabah dan mendiskusikan dengan

baik.

g) Secara berkala dan terencana melakukan kunjungan pasar

untuk melihat potensi-potensi yang perlu dikembangkan.

h) Bersama dengan manajer BMT Taruna Sejahtera

membicarakan peluang-peluang pasar yang ada dan

kemungkinan pengembangannya.

i) Menerima daftar pembiayaan anggota atau nasabah yang

bermasalah (Uang lancar, diragukan dan macet).

j) Memeriksa daftar pembiayaan bermasalah apakah benar telah

memenuhi kriteria pembiayaan bermasalah dan

menandatangani sebagian tanda persetujuan.

k) Menyerahkan kembali daftar pembiayaan bermasalah kepada

staf penagihan serta melaporkannya kepada GM.

e. Wewenang

1) Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan pembiayaan dengan

alasan-alasan yang jelas.

2) Menyetujui/menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai

dengan batasan wewenang.

Page 79: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

63

3) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan

biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang.

4) Memberi teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan

bawahan.

5) Mengadakan kerjasama dengan puihak lain untuk kepentingan

lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak

merugikan lembaga.

6) Memberi usulan untuk pengembangan pasar, potensi bisnis dan

strategi-strategi lainnay yang berhubungan dengan bisnis existing,

peluang bisnis dan penyelesaian pembiayaan bermasalah kepada

manajer BMT.

7) Menentukan target funding, financing dan penyelesaian

pembiayaan bermasalah bersama dengan Manajer BMT.

8) Memimpin dan menetukan agenda rapat pemasaran.

9) Melakukan penilaian terhadap Staf Pemasaran (AO/FO) dan Staf

Penagihan.

f. Kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang AO untuk menjadi kepala

kas adalah apabila dalam satu Kantor Cabang seorang AO menpunyai

kriteria antara lain: Menguasai pekerjaan, Mempunyai Integritas,

Mempunyai Loyalitas, Mampu Bekerja Keras, mampu mencapai

target yang telah ditentukan oleh manajemen da nada formasi dikantor

cabang yang bersangkutan.

Page 80: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

64

Target Kepala Kas :

1) Tercapai target pembiayaan sebesar jumlah Account Officer (AO)

x Rp 400.000.000,00

2) Jumlah AO minimal 2 orang

3) Porto Folio Status (PFS) kurang dari 2,00% dalam satu kantor kas

selama satu tahun.

g. Kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang kepala kas untuk menjadi

manajer cabang adalah apabila seorang kepala kas mampu: Menguasai

Pekerjaan, Integritas, Loyalitas, Mampu Bekerja Keras mempunyai

fisik, Mempunyai Kebangaan Terhadap Perusahaan, Mempunyai

Komitmen, Mempunyai Motivasi dan Mampu mencapai Target yang

telah ditetapkan oleh Manajemen.

Target Manajer Cabang:

1) Tercapai target pembiayaan sebesar jumlah Account Officer (AO)

x Rp 400.000.000,00

2) Jumlah AO minimal 2 orang

3) Porto Folio Status (PFS) kurang dari 2,00% dalam satu kantor kas

selama satu tahun.

4. Account Officer (AO)

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Pemasaran. Posisi dalam Organisasi Di

bawah : CEO, GM, Manajer Cabng/Kepala Kas.

Page 81: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

65

b. Fungsi Utama Jabatan:

1) Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisi kelayakan

serta memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai

dengan hasil analisi yang telah dilakukan.

2) Melayani permohonan penyempanan dana (tabungan & deposito)

dengan bekerjasama dengan bagian Layanan Anggota (nasabah)

Usaha.

3) Melakukan sosialisasi seluruh produk BMT Taruna Sejahtera dan

melakukan upaya kerjasama atau sindikasi dengan pihak lembaga

lainnya.

4) Megelola administrasi data anggota (nasabah), melakukan proses

pembiayaan mulai dari pembiayaan hingga pelunasan, membuat

akad-akad dan surat-surat perjanjian lain.

c. Tanggung Jawab :

1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai

dengan proses sebenarnya.

2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan

lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam

rapat komite.

3) Memastikan proses penyimpanan dana telah dilakukan dengan

tepat dan lengkap serta sesuai dengan sistem dan prosedur yang

dimiliki.

Page 82: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

66

4) Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah.

5) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya

pengembangan pasar (funding dan financing).

6) Melakukan monitoring atas ketepatan penggunaan dana serta

ketepatan angsuran pembiayaan anggota (nasabah).

7) Penyiapan admiunistrasi pencairan pembiayaan (dropping).

8) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan.

9) Pengarsipan jaminan pembiayaan.

10) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan.

11) Membuat surat teguran dan peringatan kepada anggota (nasabah)

yang menunggak dan telah jatuh tempo.

12) Pemeliharaan arsip-arsip dari pengajuan sampai terealisir

pembiayaan.

13) Selalu mengontrol masa berlaku persyaratan administrasi pemohon

(KTP, Izin Usaha, Sewa Kios/Toko dan lain-lain).

d. Tugas-Tugas Pokok:

1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai

dengan proses yang sebenarnya:

a) Melayani pengajuan pembiayaan dan memberikan penjelasan

mengenai produk pembiayaan.

Page 83: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

67

b) Melakukan pengumpulan informasi mengenai calon anggota

(nasabah) melalui kegiatan wawancara dan on the spot

(kunjungan lapangan) baik tempat usaha maupun jaminannya.

c) Mengupayakan kelengkapan syarat yang dibutuhkan dari calon

anggota (nasabah).

2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan

lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam

rapat komite.

3) Membuat analisis pembiayaan secara tertulis dari hasil wawancara

dan kunjungan lapangan.

4) Memberikan penjelasan secara jelas dan lengkap atas pertanyaan

saran peserta komite.

5) Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah.

6) Melakukan analisis atas pembiayaan-pembiayaan yang

bermasdalah.

7) Melihat peluang dan potensi yang ada dalam upaya pengembangan

pasar.

8) Memberikan masukan untuk pengembangan pasar dengan

memberikan gambaran mengenai potensi pasar yang ada.

9) Menghimpun data-data yang diperlukan yang relevan dengan

kebutuhan untuk pengembangan pasar.

Page 84: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

68

10) Melakukan langkah-langkah secara terencana dan terkoordinasi

dengan Manajer dalam kaitannya dengan pengembangan pasar.

11) Melakukan monitoring pasca dropping, untuk melihat ketepatan

alokasi dana.

12) Melakukan monitoring terhadap angsuran anggota (nasabah).

13) Melakukan peringatan baik secara lisan maupun secara tertulis

anggota (nasabah) pembiayaan atas keterlambatan angsuran

pembiayaan.

14) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping) dan

melakukan proses dropping:

a) Memeriksa kelengkapan administrasi anggota (nasabah) yang

akan dropping.

b) Membuat aqad pembiayaan, tanda terima jaminan, kartu

angsuran dan pengawasan.

c) Membaca aqad kepada anggota atau nasabah pembiayaan.

d) Mengisikan buku registrasi anggota atau nasabah pembiayaan

secara lengkap.

15) Pengarsipan seleruh berkas pembiayaan:

a) Memeriksa perlengkapan administrasi untuk diarsipkan.

b) Mengarsipkan aqad pembiayaan serta berkas pendukung

nlainnya sesuai dengan nomer rekening.

Page 85: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

69

c) Menyimpan kartu pengawasan sesuai dengan nomer urut atau

nomer rekening anggota atau nasabah pembiayaan.

d) Hanya mengeluarkan berkas pada saat dibutuhkan dengan

bukti catatan pengeluaran dan memastikan berkas yang telah

selesai digunakan telah dikembalikan pada tempatnya.

16) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan:

a) Menerima angsuran dan mencatatnya kedalam buku atau kartu

pengawasan pembiayaan.

b) Menyesuaikan kartu angsuran anggota atau nasabah dengan

kartu pengawasan yang ada.

c) Meneliti atau mengikuti kembali sisa hutang anggota atau

nasabah, untuk anggota atau nasabah yang akan melakukan

pelunasan.

d) Menerima setoran dari petugas kolektor.

e) Membantu pengisian setoran dari kolektor dan meneliti setoran

yang masuk sesuai dengan jumlah kupon yang dikeluarkan.

e. Wewenang

1) Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada Manajemen

BMT.

2) Menentukan target funding dan financing bersama dengan Manajer

BMT.

3) Ikut menentukan dan mengatur agenda rapat bagian pemasaran.

Page 86: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

70

4) Melakukan koordinasi dengan staf penagihan untuk target

penyelesaian pembiayaan bermasalah.

5) Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta arsip-

arsip pendukung.

6) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak pihak yang tidak

berkepentingan.

7) Ikut memberikan kontribusi/usulan dalam rapat komite.

f. Untuk dapat menjadi account officer seorang calon petugas pemasaran

(Trainee) harus dapat mencapai target pemasaran simpanan yang telah

ditentukan alam kurun waktu tertentu. Target pemasaran simpanan

yang harus dipenuhi adalah apabila seorang Trainee dapat mencapai

target penghimpunan simpanan (Tabungan/Deposito)

1) Sebesar Rp 100.000.000,00 : Maxsimal selama 3 bulan

2) Setiap bulan saldo simpanan naik Minimal sebesar Rp

10.000.000,00

3) Tercapai taerget pembiayaan sebesar Rp 400.000.000,00 dan target

tunggakan kurang dari 2,00% dalam 1 tahun.

5. Petugas Penagihan

a. Identitas Jabatan

Unit Usaha : Bagian Pemasaran. Posisi dalam Organisasi :

Dibawah CEO, GM, Manajer Cabang/Kepala Kas.

b. Fungsi Utama Jabatan

Page 87: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

71

1) Melakukan Penagihan terhadap angsuran/pembayaran yang

bermasalah.

2) Memberikan jalan keluar dan langkah-langkah penyelesaian bagi

anggota (nasabah) yang bermasalah serta melakukan tindakan

penarikan, penyitaan, penjualan jaminan dan lain-lain yang

berhubungan dengan aspek hokum.

c. Tanggung Jawab

1) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai

dengan waktunya.

2) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan

dana yang disetorkan ke BMT.

3) Menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah

d. Tugas-Tugas Pokok

1) Petugas Penagihan harus membuat rencana penagihan

harian/mingguan dan bulanan.

2) Tugas utama Petugas Penagihan adalah melakukan penagihan

terhadap angsuran/pembayaran penagihan bermasalah.

3) Petugas Penagihan harus menyiapkan peralatan administrasi yang

dibutuhkan untuk melaksanakan penagihan Pembiayaan

Bermasalah.

4) Petugas Penagihan harus membuat Laporan Kunjungan Nasabah

Pembiayaan Bermasalah setiap hari kerja kepada General Manajer.

Page 88: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

72

5) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai

dengan waktunya:

a) Membuat rencana atau jadwal penagihan harian, mingguan dan

bulanan.

b) Menyiapkan peralatan administrsi yang dibutuhkan untuk

menjemput tabungan/angsuran pembiayaan.

6) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan

dana yang disetorkan ke BMT:

a) Menghitung seluruh uang yang dijemput

b) Membuat daftar angsuran seluruh anggota (nasabah) yang

menyetorkan uangnya.

c) Menyerahkannya kepada teller, dan memastikan seluruh

setoran tidak ada yang tertinggal dan tidak terjadi selisih antara

catatan dengan uang yang diserahkan.

d) Membantu jalan keluar dsan solusi bagi anggota (nasabah)

usaha yang bermasalah, melakukan penjualan jaminan, dan

upaya-upaya lainnya baik secara kekeluargaan maupun hokum

yang berlaku.

e. Wewenang

1) Menerima setoran dana atas nama BMT Taruna Sejahtera terhadap

anggota (nasabah) pembiayaan maupun anggota (nasabah)

penabung (sesuai dengan kebijakan yang ada).

Page 89: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

73

2) Melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan aspek

hokum terhadap anggota (nasabah) yang bermasalah.

6. Internal Audit (IA)

a. Identitas Jabatan

Posisi dalam Organisasi : Chief Exskutif Officer (CEO),

membawahi Assisten Auditor.

b. Fungsi Utama Jabatan

Melakukan pengawasan atau kontrol terhadap semua kegiatan

usaha operasional dan pembiayaan BMT Taruna Sejahtera agar tujuan

dan sasaran BMT Taruna Sejahtera dalam mengamankan dan

mengembangkan asset dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Sekaligus

agar pelaksanaa operasional dan pembiayaan BMT Taruna Sejahtera

dijalankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang telah

ditetapkan serta tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yang

meliputi :

1) Mengumpulan data/informasi, pencatatan, pengumpulan/

klasifikasi, menyimpulkan atas segala transaksi operasioal.

2) Mengumpulkan data/informasi, pencatatan, pengumpulan/

klasifikasi, menyimpulkan atas segala transaksi dan proses

pembiayaan yang diperlukan antara lain: memonitor seluruh

kegiatan transaksi operasional dan pembiayaan, dan memastikan

tidak terjadinya penyimpangan atas Standar Operating Procedure,

Page 90: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

74

Memorandum, SK, SE dan Fatwa DSN yang dikeluarkan serta

membuat laporan hasil kinerja Pengawasan Internal kepada Chief

Exskutif Officer (CEO).

c. Tanggung Jawab

1) Bertanggung jawab langsung dengan pimpinan dan memberikan

internal memorandum kepada Chief Exskutif Officer (CEO).

2) Bertanggungjawab memberikan informasi dan advis sesuai dengan

kebutuhan manajemen dan perkembangan baik dibidang

operasional maupun pemasaran serta memikirkan cara-cara

alternative yang baik bagi BMT.

3) Bertanggungjawab dalam hal pengarsipan bukti-bukti nota debet

dan nota kredit, voucer, bilyet dan lain-lain yang berhubungan

dengan seluruh kegiatan transaksi harian.

4) Membuat laporan berkaitan dengan hasil-hasil pemeriksaan secara

periode.

d. Tugas-Tugas Pokok

1) Memberikan hasil penelitian mengenai kelayakan dan kecukupan

pengendalian dibidang operasional, keuangan, bidang pembiayaan

dan kegiatan koperasi lainnya serta meningkatkan efisiensi dan

efektifitas pengendalian dengan biaya yang layak.

2) Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua

kebijakan, ketentuan, rencana dan prosedur (yang tertuang dalam

Page 91: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

75

SE, SK, Memorandum dan SOP) BMT Tarunja Sejahtera benar-

benar dijalankan dan dipatuhi.

3) Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua harta

milik BMT Taruna Sejahtera telah dipertanggungjawabkan dan

dijaga dari semua kerugian.

4) Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa data dan

informasi yang disajikan kepada Manajemen BMT Taruna

Sejahtera dapat dipercaya.

5) Melakukan penilaian mengenai kualitas pelayanan tugas tiap unit

kerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

6) Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan dibidang

operasional, pembiayaan dan bidang lainnya.

7) Melakukan koordinasi dengan bagian Akuntansi/Pembukuan

dalam hal pengarsipan bukti pembukuan, bilyet dan lain-lain yang

berhubungan dengan transaksi harian.

8) Membuat laporan yang berkaitan dengan hasil pemeriksaan

kegiatan di atas dan menyampaikan kepada Manajer BMT.

e. Wewenang

1) Dapat menggunakan fungsi pengawasan sebagai alat kontrol

mekanisme operasional, pembiayaan dan bidang lainnya.

2) Memeriksa semua catatan BMT, harta milik dan hutang,

memeriksa semua tingkat manajemen (kecuali top management)

Page 92: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

76

dan dapat memasuki semua bagian dan unit kerja serta melakukan

berbagai teknik pemeriksaan.

3) Meminta data/informasi yang berkaitan dengan hal audit kepada

manajemen.

4) Meminta fasilitas ke bagian umum untuk kebutuhan audit (ATK,

dan lain-lain).

7. Teller

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Operasional. Posisi dalam Organisasi :

1) Kantor Pusat di bawah Supervisor Kas.

2) Kantor Cabang Utama dibawah General Manager

3) Kantor Cabang/Kantor Kas dibawah Manajer/Kepala Kas.

b. Fungsi Utama Jabatan

1) Merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang sifatnya

tunai.

2) Memberikan pelayanan prima kepada anggota (nasabah)

sehubungan dengan produk funding (Penghimpunan Dana) yang

dimiliki oleh BMT, dalam hal ini Simpanan Lancar (Tabungan)

dan Simpanan Berjangka (Deposito).

3) Memberi informasi hak dan kewajiban anggota (nasabah)

secukupnya dan informasi lain yang diperlukan dan mengarahkan

Page 93: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

77

anggota (nasabah) pada pilihan produk sesuai dengan

kebutuhannya.

c. Tanggung Jawab

1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas.

2) Terselesaikannya laporan harian kas harian.

3) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan

evaluasi.

4) Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan

berjangka.

5) Melaksanakan akad dan realisasi pembiayaan

6) Menerima setoran angsuran Pembiayaan.

7) Pelayanan terrhadap pembukuan dan penutupan rekening tabungan

dan Simpanan Berjangka.

8) Pengarsipan tabungan dan Simpanan Berjangka.

9) Perhitungan bagi hasil dan pembukuannya.

10) Pelaporan tentang perkembangan dana masyarakat.

11) Register awal pengajuan pembiayaan/ilustrasi/wawancara.

d. Tugas-Tugas Pokok

1) Mengelola fisik kas dan terjagannya keamanan kas.

2) Melakukan penghitungan kas pada pagi dan sore hari saat akan

dimulainya hari kerja dan akhirnya hari kerja yang harus

disaksikan oleh petugas yang berwenang.

Page 94: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

78

3) Meneliti setiap keaslian uang masuk agar terhindar dari uang

palsu.

4) Menjaga ruang dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

5) Mengarsipkan laporan mutasi harian pada tempat yang aman.

6) Melakukan cross check antara mutasi harian dengan dengan

rekapitulasi manual (exelan).

7) Terselesaikannya laporan kas harian.

8) Menerima dan mengeluarkan transaksi tunai sesuai dengan batas

wewenang.

9) Melakukan pengesahan pada bukti transaksi baik paraf maupun

validasi.

10) Menyusun bukti-bukti transaksi keluar dan masuk.

11) Menerima setoran dan penarikan tabungan.

12) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian slip setoran

(dalam slip setoran harus tertera nilaiu uang dalam bentuk angka

dan huruf dengan nilai yang sama, pengisianslip harus ditulis

dengan jelas).

13) Mencocokkan saldo tabungan pada buku tabungan anggota

(nasabah) dengan salinan rekening Koran anggota (nasabah)

bersangkutan yang ada di computer, biola terjadi selisih maka

bagian ini harus mencatat tambahan itu lebih dahulu baru

kemudian mencatat ke dalam buku tabungan anggota (nasabah).

Page 95: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

79

14) Membubuhkan stempel Teller dan tanggal pada setiap slip setoran,

angsuran, penarikan atau realisasi.

15) Menyerahkan copy slip setoran kepada anggota (nasabah), sebagai

bukti penerimaan setoran.

16) Menyerahkan semau slip setoran kepada GM, Manajer, Kepala

Kas atau Supervisor Kas setelah tutup jam kas.

17) Menerima dan memeriksa slip penarikan dan buku simpanan

anggota (nasabah).

18) Untuk pengambilan diatas batas wewenang diminta buntuk

persetujuan pimpinan (paraf pada slip pengambilan)atas

pengambilan tabungan tersebut (perhatikan saldo yang tersisa

harus memenuhi ketentuan yang ada).

19) Mencacat jumlah pengambilan tabungan pada buku tabungan.

20) Pelayanan terhadap pembukuan dan penutupan rekening tabungan

dan Simpanan Berjangka serta mutasinya:

a) Meminta anggota (nasabah) untuk melengkapi persyaratan

menjadi anggota (nasabah), yaitu mengisi formulir pendaftaran

anggota (nasabah), menyerahkan tanda pengenal, mengisi

aplikasi, mengisi slip simpanan awal.

b) Menerima kelengkapan mitra dan memberikan penjelasan

mengenai produk tabungan dan Simpanan Berjangka yang ada

di BMT.

Page 96: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

80

c) Menandatangani slip pembukuan tabungan, buku tabungan dan

formulir permohonan menjadi anggota (nasabah)

d) Menyerahkan kembali berkas persyaratan dan slip-slip pada

bagian pembukuan.

e) Membuatkan buku dan memberikan nomor rekening kepada

mitra yang baru.

E. Produk-Produk BMT Taruna Sejahtera

1. Simpanan Amanah

Adalah simpanan anggota yang dapat melakukan penyetoran dan

penarikan sewaktu-waktu pada jam kerja BMT sesuai kebutuhan anggota,

yang dikelola secara halal sesuai syariah. Dana tersebut diperuntukan

untuk membiayai berbagai macam usaha produktif dan konsumtif yang

bermanfaat untuk kepentingan ummat.

Persyaratan:

a. Mengisi formulir aplikasi permohonan simpanan amanah.

b. Melampirkan Fotocopy KTP (yang berlaku).

c. Setoran pertama minimal Rp 10.000;-

d. Setoran selanjutnya minimal Rp 5.000;-

e. Menyetoran setoran pokok sebesar Rp 100.000;- (dapat diangsur 10

kali).

Page 97: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

81

Fasilitas :

a. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada jam

kerja BMT Taruna Sejahtera.

b. Dapat dilakukan penarikan dan penyetoran di tempat (rumah, toko

atau pasar).

Keuntungan :

a. Dikekola secara syariah

b. Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompotitif setiap bulan yang

akan ditambahkan pada saldo simpanan.

c. Berhadiah menarik Rejeki Nomplok (Mobil, Sepeda Motor, Emas, dll)

yang diundi setaun sekali, setiap kelipatan saldo Rp 500.00,-

mendapatkan satu kupon undian saldo minimal Rp 1.000.000,-

2. Simpanan Berkah

Simpanan Berkah adalah simpanan berjangka anggota, merupakan

investasi dengan waktu 1,3,6, dan 12 bulan. Diperuntukan bagi anggota

BMT yang ingin berinvestasi secara halal sesuai dengan syariah. Dana

tersebut diperuntukan untuk membiayai berbagai macam usaha produkrif

dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan ummat.

Persyaratan :

a. Mengisi formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah

b. Melampirkan fotokopi KTP (yang masih berlaku)

c. Setoran minimal Rp 5.000.000,-

Page 98: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

82

d. Menyetorkan setoran pokok sebesar Rp 100.000,- (dapat diangsur

sepuluh kali bagi anggota baru)

Fasilitas :

a. Jangka waktu 1,3,6 dan 12 bulan

b. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (rumah, warung,

pasar)

c. Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over)

d. Dapat dijadikan Jaminan Pembiayaan (Pinjaman) di BMT Taruna

Sejahtera

Keuntungan :

a. Dikelola secara syariah

b. Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan yang

langsung dibukukan pada Simpanan Amanah.

1) Jangka Waktu 1-3 bulan, Nisbah : 33,34 atau setara 12,00 %

2) Jangka Waktu 6 bulan, Nisbah : 36,67 atau setara 13,20%

3) Jangka Waktu 12 bulan, Nisbah : 40,00 atau setara 14,40 %

c. Gratis Biaya Administrasi

3. Simpanan Berkah Discounted (Dibayar Dimuka)

Simpanan Berkah Discounted (Dibayar Dimuka) adalah Simpanan

berjangka anggota, merupakan investasi dengan waktu 1,3,6, dan 12

bulan. Diperuntukkan bagi anggota bmt yang ingin berinvestasi secara

halal sesuai dengan syariah. Dana tersebut diperuntukkan untuk

Page 99: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

83

membiayai berbagai macam usaha produktif dan konsumtif yang

bermanfdaat untuk kepentingan ummat.

Persyaratan

1. Mengisi formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah

2. Melampirkan foto copy KTP (yang berlaku).

3. Setoran Minimal Rp 5.000.000,-

4. Menyetorkan setoran pokok sebesar Rp 100.000,0- (dapat diangsur 10

kali) bagi Anggota Baru.

Fasilitas

1. Jangka Waktu 1,3,6 dan 12 bulan.

2. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat

(Rumah/Warung/Pasar).

3. Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over)

4. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan pinjaman di BMT Taruna

Sejahtera.

Keuntungan

1. Dikelola secara syariah, bebas riba, menentramkan dan menenangkan

hati.

2. Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan yang

dibayar dimuka dan langsung dibukukan pada Simpanan Amanah.

a. Jangka Waktu 1-3 bulan, Nisbah : 33,34 setara 12,00% - 2,00% =

10,00%

Page 100: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

84

b. Jangka Waktu 6 bulan, Nisbah ; 36,67 setara 13,20% - 2,00% =

11,20%

c. Jangka Waktu 12 bulan, Nisbah ; 40,00 setara 14,40% - 2,00% =

12,40%

4. Pembiayaan Manfaat

Pembiayaan Manfaat adalah fasilitas pembiayaan (pinjaman) guna

memenuhi kebutuhan anggota untuk usaha Produktif maupun Konsumtif

yang dikelila secara halal sesuai syariah dengan akad Murabahah (Bai

Bitsman Ajil) dan Qordhul Hasan.

a. Mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Pembiayaan

b. Fotokopi KTP Suami/Istri dan fotokopi KK

c. Slip gaji bulan terakhir (Karyawan)

d. Kartu Jamsostek (Karyawan)

e. Buku tabungan bank dan kartu ATM

f. Jaminan :

1) Sertifikat SHM dan PBB

2) BPKB dan fotokopi STNK

Page 101: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

85

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Standar Operasional Prosedur (SOP) Audit Internal dalam Manajemen

Risiko Pembiayaan

BMT Taruna Sejahtera memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP)

yang harus dijalankan sesuai wewenang dan tanggung jawab disetiap

bagiannya. Bapak Hadi Sholikan selaku Asisten Audit Internal di BMT

Taruna Sejahtera mennegaskan bahwa:

“Hasil pertimbangan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP)

Audit Internal di BMT Taruna Sejahtera ada beberapa prosedur tim

audit internal dalam mengendalikan risiko pembiayaan meliputi

prosedur menjalankan fungsi, tugas pokok, tanggung jawab dan

wewenang.” (24/05/2018)

Berdasarkan wawancara tersebut, penjabaran mengenai Standar

Operasional Prosedur (SOP) audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera meliputi:

1. Fungsi Utama Audit Internal Pembiayaan

Audit Internal memiliki fungsi utama dalam melakukan

pengawasan atau kontrol terhadap kegiatan pembiayaan BMT Taruna

Sejahtera agar tujuan dan sasaran BMT Taruna Sejahtera dalam

mengamankan dan mengembangkan asset dapat dicapai dengan sebaik-

baiknya. Sekaligus agar pembiayaan BMT Taruna Sejahtera mampu

menjalankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan

Page 102: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

86

serta tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yaitu Mengumpulkan

data/informasi, pencatatan, pengumpulan/klasifikasi, menyimpulkan

proses pembiayaan yang diperlukan antara lain: memonitor seluruh

kegiatan transaksi pembiayaan dan memastikan tidak terjadinya

penyimpangan atas Standar Operasional Prosedur yang dikeluarkan serta

membuat laporan hasil kinerja Pengawasan Internal kepada Chief Exskutif

Officer (CEO).

2. Tanggung Jawab Audit Internal Pembiayaan

Audit Internal pembiayaan memiliki tanggung jawab membuat

laporan yang berkaitan dengan hasil-hasil pemeriksaan secara periode.

Laporan ini berbentuk Kertas Kerja Pemeriksaan Audit yang berisi

temuan-temuan audit berupa kondisi nasabah, kelemahan/kesalahan

prosedur, kriteria/aturan yang dilanggar, penyebab dampak, rekomendasi

evaluasi dari auditor kepada marketing BMT serta komentar marketing

untuk perbaikan.

3. Tugas Pokok Audit Internal Pembiayaan

a. Memberikan hasil penelitian mengenai bidang pembiayaan.

b. Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua kebijakan,

ketentuan, rencana dan prosedur pembiayaan di BMT Taruna

Sejahtera benar-benar dijalankan dan dipatuhi.

c. Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan

pembiayaan.

Page 103: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

87

d. Membuat laporan yang berkaitan dengan hasil pemeriksaan kegiatan

dan menyampaikan kepada Manajer BMT.

4. Wewenang Audit Internal Pembiayaan

a. Dapat menggunakan fungsi pengawasan sebagai alat kontrol

mekanisme pembiayaan.

b. Memeriksa semua catatan mengenai pembiayaan.

Dari hasil observasi penulis menyatakan bahwa tim Audit Internal

dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dapat dikatakan baik dan sesuai

dengan SOP Audit Internal dalam manajemen resiko pembiayaan yang ada di

BMT Taruna Sejahtera. Tugas utama tim audit internal adalah memberikan

rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan pembiayaan serta membuat

laporan mengenai hasil pemeriksaan kegiatan yang kemudian akan diserahkan

kepada manager. Sedangkan wewenang Audit Internal yang diberikan oleh

manager dalam hal ini adalah sebagai alat untuk mengontrol mekanisme

pembiayaan.

Walaupun tugas dan wewenang dapat dikatakan baik, namun tanggung

jawab dan fungsi utama jabatan untuk manajemen resiko pembiayaan yang

dilakukan oleh tim audit internal, dirasa masih kurang maksimal.

Tanggung jawab dalam hal ini dikarenakan dalam melakukan proses

pengauditan tim Audit Internal hanya membuat laporan kecil berupa hasil

audit dan selebihnya menggunakan laporan secara lisan kepada manajer

mengenai kesalahan prosedur dan evaluasi kinerja AO. Seharusnya laporan

Page 104: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

88

tersebut harus berupa laporan kerja secara tertulis yang berisi rekomendasi

evaluasi untuk perbaikan dari auditor kepada Account Officer (AO) BMT.

Selain itu dalam pelaksanaan fungsi utama jabatan tim AI belum melakukan

pengawasan secara terperinci atau kontrol kegiatan pembiayaan sesuai dengan

prosedur yang ada.

B. Mekanisme Audit Internal dalam Manajemen Risiko Pembiayaan di

BMT Taruna Sejahtera

Audit internal merupakan suatu fungsi penilaian yang bebas dalam

suatu organisasi guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-

kegiatan perusahaan untuk memberikan saran kepada manajemen. Pada

kegiatan penyaluran pembiayaanya, tim audit internal pembiayaan melakukan

pemeriksaan dan pengevaluasian agar kegiatan tersebut sesuai dengan

prosedur sehingga tidak mengakibatkan pembiayaan bermasalah yang dapat

merugikan.

Mengenai pemahaman uraian teori pada bab sebelumnya, mekanisme

audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan terbagi menjadi 6 tahapan

meliputi tahap persiapan audit, penyusunan program audit, pelaksanaan

program audit, pelaporan hasil audit, tindak lanjut hasil audit dan

dokumentasi. Sedangkan hasil wawancara dengan Bapak Yahsun selaku

manajer BMT Taruna Sejahtera menyatakan bahwa:

Page 105: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

89

“Mekanisme pelaksanaan audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan disini menggunakan beberapa tahapan diantaranya,

pertama tahap sampling pembiayaan, kedua tahap pemeriksaan

keakuratan data pengajuan pembiayaan, ketiga tahap laporan hasil

audit kepada manajer, keempat tahap tindak lanjut hasil audit

(rekomendasi dan evaluasi) dan terakhir tahap dokumentasi.”

(23/05/2018)

Berdasarkan pemahaman antara teori dan wawancara tersebut, dapat

dijabarkan mekanisme audit internal dalam manajemen risiko pembiayaan di

BMT Taruna Sejahtera sebagai berikut:

1. Tahap persiapan audit

Tahap yang dilakukan berupa pengumpulan data pembiayaan dan

dilakukan sampling nasabah berdasarkan risk profile untuk menentukan

nasabah yang akan diaudit. Penulis melihat dalam tahap ini auditor di BMT

Taruna Sejahtera belum menyusun serangkaian upaya dari risiko

pembiayaan yang terjadi. Sehingga dalam pelaksanaan audit, auditor tidak

mempunyai pedoman serangkaian upaya untuk mengurangi risiko

pembiayaan.

Pemilihan sampel pembiayaan yang akan diaudit diambil lima

pembiayaan yang mewakili setiap kolektibilitas dan berdasar plafon yang

besar serta waktu pengauditan yang dilakukan audit internal pembiayaan

sekitar 6 bulan, dengan terbatasnya SDM auditor dan banyaknya

pembiayaan yang disalurkan maka mengakibatkan kurangnya waktu proses

pengauditan sehingga tim audit kewalahan dalam mengaudit satu persatu

pembiayaannya.

Page 106: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

90

2. Penyusunan program audit

Tahap penyusunan program audit dilakukan dengan menganalisis

permasalahan pembiayaan berdasar data pembiayaan. Namun dalam

penyusunan program tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi

perubahan dilapangan tergantung kondisi yang terjadi. Menurut penulis di

BMT Taruna Sejahtera tidak terdapat tahapan penyusunan program audit

internal secara terperinci melainkan hanya membuat atau menyusun catatan

kecil pribadi tentang program pengauditan yang akan dilakukan.

3. Pelaksanaan tugas audit

Tahap pelaksanaan tugas audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan yaitu Pemeriksaan keakuratan atas pengajuan permohonan dan

data anggota pembiayaan dengan kunjungan langsung di setiap kantor

cabang BMT Taruna Sejahtera dan melakukan wawancara pada anggota

sehingga diperoleh temuan-temuan hasil audit. Hasil temuan tersebut

dikumpulkan dalam laporan hasil audit dan diserahkan ke Manajer Pusat.

4. Pelaporan hasil audit

Dari beberapa laporan hasil audit tidak semua BMT menerapkan

kewajiban menuangkan hasil laporan audit tersebut dalam bentuk laporan

tertulis.

Hasil observasi penulis bahwa laporan hasil audit internal di BMT

Taruna Sejahtera hanya berupa laporan singkat dan laporan lisan. Laporan

tersebut setelah dilihat ulang dan ditandatangani oleh Manajer di kantor

Page 107: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

91

pusat, laporan yang sudah diterima kemudian dianalisis untuk ditemukan

pembiayaan-pembiayaan bermasalah. Pembiayaan bermasalah tersebut

perlu di tinjau oleh auditor untuk dilakukan perbaikan.

5. Tindak lanjut hasil audit

Penulis melihat hasil tindak lanjut yang dilaksanakan oleh audit

internal belum mu untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dalam

menangani pembiayaan-pembiayaan bermasalah yang ditemukan oleh audit

internal.

6. Dokumentasi dan Administrasi

Tahap akhir mekanisme audit internal BMT Taruna Sejahtera yaitu

mendokumentasikan dan mengadministrasikan semua proses kegiatan audit

mulai dari perencanaan dan bukti temuan.

Dari hasil observasi penulis mengenai mekanisme audit internal dalam

manajemen risiko pembiayaan bahwa mekanisme yang dirancang audit

internal di BMT Taruna Sejahtera sudah cukup baik. Namun sesuai keadaan

dilapangan terdapat beberapa mekanisme yang belum dijalankan dengan baik

seperti persiapan, penyusunan, dan tindak lanjut program audit internal yang

kurang maksimal. Maka dari itu kurangnya mekanisme tersebut membuat

audit internal di BMT Taruna Sejahtera belum mampu mengatasi risiko

pembiayaan.

Page 108: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

92

C. Peran Audit Internal dalam Manajemen Risiko Pembiayaan di BMT

Taruna Sejahtera

Analisis peran audit internal dapat diketahui berdasarkan mekanisme

kinerjanya dalam pengendalian risiko pembiayaan dengan melakukan

pemeriksaan terhadap penyaluran pembiayaan BMT yang diaudit. Pada

kegiatan penyaluran pembiayaannya, BMT diperiksa dan dievaluasi agar

kegiatan tersebut sesuai dengan standar operasional perusahaan sehingga tidak

memicu besarnya pembiayaan bermasalah yang dapat merugikan BMT.

Berdasar pemahaman ini maka audit internal pembiayaan di BMT Taruna

Sejahtera bertugas sebagai pihak yang mengawasi dan mengevaluasi kegiatan

penyaluran pembiayaan yang dilakukan oleh petugas pembiayaan (auditor)

agar sesuai dengan tanggung jawabnya.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Yahsun selaku

Manajer BMT Taruna Sejahtera bahwa:

“Audit internal di BMT Taruna Sejahtera memiliki beberapa peran

dalam manajemen risiko pembiayaan yaitu peran mengurangi

kecurangan penyaluran pembiayaan, peran kepatuhan terhadap SOP

pengajuan pembiayaan dan peran pengendalian mitigasi risiko.”

(23/05/2018)

Berikut ini uraian pada bab sebelumnya peran audit internal dalam

mengendalikan risiko pembiayaan menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014:

102-103) yang sesuai dengan peran audit internal dalam manajemen risiko

pembiayaan yang disebutkan oleh Bapak Yahsun antara lain:

Page 109: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

93

a. Peran Pemecah Masalah

Audit Internal seringkali dikatakan sebagai penemu masalah. Dalam

hal ini, Tim Audit Pembiayaan telah menemukan bukti-bukti

penyelewengan pembiayaan dalam kunjungannya ke nasabah yang

diantaranya berupa side streaming, over financing, agunan yang tidak

marketeble, penyalahgunaan penggunaan dana yang tidak sesuai dalam

permohonan pembiayaannya dan lain-lain.

Berdasarkan hasil audit internal di BMT Taruna Sejahtera dalam

laporannya, tim audit pembiayaan tidak dapat berperan penting dalam

mengurangi kecurangan penyaluran pembiayaan seperti kolusi petugas

pembiayaan dengan anggota. Sehingga tidak sesuai dengan tujuan audit itu

sendiri dapat membantu petugas pembiayaan melaksanakan tanggung

jawabnya secara efektif. Permasalahan dalam pembiayaan yang ditemukan

audit menjadi acuan baik audit untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti serta

dicarikan mitigasi risiko agar permasalahan dalam pembiayaan tersebut

tidak terjadi lagi.

b. Peran Kepatuhan

Audit internal merupakan kategori audit kepatuhan, yaitu audit

yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan

kondisi atau peraturan tertentu. Peran ini dilakukan Tim Audit Internal

Pembiayaan dengan menilai ketaatan para petugas pembiayaan terhadap

prosedur yang telah ditetapkan. Tim Audit telah melakukan pemeriksaan

Page 110: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

94

data dan bukti-bukti apakah bank telah melaksanakan penyaluran

pembiayaan secara benar. Terbukti ketika pemeriksaan dilakukan, ternyata

masih ditemukan kesalahan proses penyaluran dan kurannya monitoring

petugas pembiayaan.

Tim audit internal pembiayaan pada BMT Taruna Sejahtera juga

melakukan pengauditan terhadap kebenaran dokumen-dokumen dan

laporan penyaluran pembiayaan dengan cara menyesuaikan data

penyaluran pembiayaan dengan prosedur yang benar. Apabila ditemukan

kejanggalan atas data/persyaratan anggota dalam penerimaan

pembiayaannya, auditor akan melakukan kunjungan langsung kepada

anggota BMT.

c. Peran Pengendalian

Audit Internal dalam posisinya ikut berkepentingan dalam

menyelenggarakan sistem pengendalian internal yang handal dan efektif.

Berdasarkan pelaporan auditor, audit internal di BMT Taruna Sejahtera

menilai mitigasi risiko yang telah dilakukan dalam pemberian pembiayaan.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan atas pelaksanaan internal

control yang ada dalam pemberian pembiayaan. Kinerja auditor dalam

inspeksi pembiayaan yang disalurkan audit menggambarkan bahwa audit

internal di BMT Taruna Sejahtera melakukan internal control untuk

pengendalian risiko pembiayaan.

Page 111: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

95

Dalam laporan RAT tahun 2014 sampai dengan 2016 BMT Taruna

Sejahtera juga terdapat pemaparan hasil pengauditan tim audit internal

pembiayaan dalam pengelompokan kolektibilitas dan NPF:

Tabel 4. 1

Jumlah Pembiayaan Berdasarkan Kolektibilitas BMT Taruna Sejahtera

Kolektibilitas Tahun

2014 2015 2016

1 8.783 8.686 5.728

2 125 163 200

3 90 171 148

4 119 145 176 Sumber: Data Diolah Berdasarkan Data Pembiayaan BMT Taruna Sejahtera tahun 2014-

2016

Catatan:

1 = Nilai Kolektibilitas Lancar

2 = Nilai Kolektibilitas Kurang Lancar

3 = Nilai Kolektibilitas Diragukan

4 = Nilai Kolektibilitas Macet

Dari Tabel 4.1 menunjukkan semakin meningkatnya pembiayaan

bermasalah di BMT Taruna Sejahtera. Berdasar data tersebut tim audit internal

belum dapat berpengaruh besar untuk meminimalisir pembiayaan bermasalah.

Seharusnya tim audit internal melakukan treatment terhadap kinerja Account

Officer (AO). Sehingga Account Officer (AO) semakin disiplin dalam menjaga

kolektibilitas anggota.

Berikut ini prosentase bembiayaan bermasalah pada tahun 2016 di BMT

Taruna Sejahtera. Adapun kondisi NPF BMT Taruna Sejahtera dari tahun 2014-

2016 terlihat dalam tabel di bawah ini:

Page 112: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

96

Tabel 4. 2

NPF BMT Taruna Sejahtera Tahun 2014-2016

Tahun NPF %

2014 705.391.897,00 1,93%

2015 1.859.325.115,00 4,99%

2016 2.014.737.825,00 5,34%

Sumber: Data Diolah dari NPF BMT Taruna Sejahtera (2016)

Menurut hasil Tabel 4.2 yang diperoleh peneliti pada BMT Taruna

Sejahtera menunjukkan bahwa selama tiga tahun terakhir terjadi peningkatan

tingkat NPF yang sangat signifikan, itu artinya audit internal pembiayaan belum

memiliki peran besar dalam memperbaiki kinerja BMT Taruna Sejahtera.

Dari hasil observasi penulis mengenai peran audit internal dalam

manajemen risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera bahwa audit internal

belum mampu mengendalikan risiko pembiayaan dengan beberapa peran yang

sudah dilakukan dengan hasil rill berupa meningkatnya tingkat NPF dan jumlah

pembiayaan kolektibilitas tinggi. Dimana hal tersebut juga dapat menunjukkan

belum adanya upaya audit internal dalam memperbaiki kinerjanya sehingga

kondisi BMT kurang sehat.

Page 113: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

97

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah memperoleh data melalui proses wawancara dan observasi di

BMT Taruna Sejahtera. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya dan kemudian dikaitkan dengan perumusan

masalah serta tujuan penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Audit Internal dalam manajemen

risiko pembiayaan di BMT Taruna Sejahtera:

Hasil analisis penulis selama melakukan penelitian tentang

Standar Operasional Prosedur (SOP) audit internal dalam manajemen

risiko pembiayaan bahwa tim audit internal cukup baik dalam mematuhi

prosedur audit internal pembiayaan yang ditetapkan BMT Taruna

Sejahtera.

Audit Internal dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, dapat

dikatakan baik dan sesuai dengan SOP Audit Internal dalam manajemen

resiko pembiayaan yang ada di BMT Taruna Sejahtera. Tugas utama tim

audit internal adalah memberikan rekomendasi mengenai perbaikan-

perbaikan pembiayaan serta membuat laporan mengenai hasil

pemeriksaan kegiatan yang kemudian akan diserahkan kepada manager.

Page 114: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

98

Sedangkan wewenang Audit Internal yang diberikan oleh manager

dalam hal ini adalah sebagai alat untuk mengontrol mekanisme

pembiayaan . Walaupun tugas dan wewenang dapat dikatakan baik,

namun tanggung jawab dan fungsi utama jabatan untuk manajemen risiko

pembiayaan yang dilakukan oleh tim audit internal, dirasa masih kurang

maksimal.

Tanggung jawab dalam hal ini dikarenakan dalam melakukan

proses pengauditan tim Audit Internal hanya membuat laporan kecil

berupa hasil audit dan selebihnya menggunakan laporan secara lisan

kepada manajer mengenai kesalahan prosedur dan evaluasi kinerja

Account Officer (AO). Seharusnya laporan tersebut harus berupa laporan

kerja secara tertulis yang berisi rekomendasi evaluasi untuk perbaikan

dari auditor kepada Account Officer (AO) BMT. Selain itu dalam

pelaksanaan fungsi utama jabatan tim AI belum melakukan pengawasan

secara terperinci atau kontrol kegiatan pembiayaan sesuai dengan

prosedur yang ada.

2. Mekanisme Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan di BMT

Taruna Sejahtera

Mekanisme Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

pada BMT Taruna Sejahtera cukup baik yaitu dengan melakukan

tahapan-tahapannya dari tahap persiapan audit, penyusunan program

audit, pelaksanaan penugasan audit, pelaporan hasil audit, tindak lanjut

Page 115: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

99

hasil audit dan dokumentasi. Namun sesuai keadaan dilapangan terdapat

beberapa mekanisme yang belum dijalankan dengan baik seperti

persiapan, penyusunan, dan tindak lanjut program audit internal yang

kurang maksimal. Maka dari itu kurangnya mekanisme tersebut membuat

audit internal di BMT Taruna Sejahtera belum mampu mengatasi risiko

pembiayaan.

3. Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan di BMT

Taruna Sejahtera

Peran yang ditunjukkan oleh audit internal pembiayaan dalam

manajemen risiko pembiayaan meliputi peran pemecah masalah, peran

kepatuhan dan peran pengendalian. Untuk penjelasan dari beberapa peran

tersebut yaitu Peran pemecah masalah, tim audit pembiayaan tidak dapat

berperan penting dalam mengurangi kecurangan penyaluran pembiayaan

seperti kolusi petugas pembiayaan dengan anggota. Kedua Peran

kepatuhan, Tim audit internal pembiayaan pada BMT Taruna Sejahtera

juga melakukan pengauditan terhadap kebenaran dokumen-dokumen dan

laporan penyaluran pembiayaan dengan cara menyesuaikan data

penyaluran pembiayaan dengan prosedur yang benar dan Ketiga Peran

pengendalian, Kinerja auditor dalam inspeksi pembiayaan yang

disalurkan audit menggambarkan bahwa audit internal melakukan internal

control untuk pengendalian risiko bagi BMT yang diaudit dengan terlebih

dahulu menemukan masalah-masalahnya

Page 116: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

100

Kesemua peran yang diberikan audit internal belum dapat

mengendalikan risiko pembiayaan pada BMT Taruna Sejahtera dengan

hasil berupa peningkatan NPF dan peningkatan pembiayaan dengan

kolektibilitas tinggi. Mungkin ini disebabkan karena kinerja tim audit

yang kurang berkompeten dan SDM tim audit internal yang masih kurang

dari batas prosedur BMT Taruna Sejahtera..

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penulis ingin

memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan pertimbangan dan

masukan bagi pihak BMT Taruna Sejahtera, yaitu:

1. BMT Taruna Sejahtera perlu melakukan pembenahan dan penambah tim

audit yang handal agar dapat bekerja dengan maksimal sehingga dapat

mengurangi tingkat NPF di BMT Taruna Sejahtera.

2. Perlunya pembinaan terhadap objek yang diaudit khususnya bagian yang

berkaitan dengan pengelolaan pembiayaan tentang pentingnya

pemeriksaan yang berkelanjutan dalam pengelolaan pembiayaan untuk

meminimalisir tindakan negatif dari mulai pelanggaran internal hingga

pemantauan terhadap proses pembiayaan dan penagihan yang berjalan

saat ini.

3. Tim Audit Internal seyogyanya membuat Kertas Kerja Pelaksanaan Audit

(KKPA) dan menuliskan rekomendasi lebih spesifik bagi Account Officer

Page 117: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

101

(AO) untuk memperbaiki kinerjanya, sehingga audit internal dapat

merubah sikap Account Officer (AO) dalam melaksanakan tanggung

jawab, wewenang, dan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan

pembiayaan.

4. BMT Taruna Sejahtera sebaiknya meningkatkan penerapan manajemen

risiko baik itu dari sistem yang diterapkan maupun tenaga SDM yang

menjalankan khususnya dalam pengelolaan pembiayaan. Sistem yang

digunakan harus up to date sehingga mampu mengatasi masalah-masalah

baru yang masih belum bisa diatasi dengan menggunakan sistem yang

lama. Selain itu keahlian dari tenaga SDM khususnya dalam menganalisa

permohonan pembiayaan juga perlu ditingkatkan agar menghasilkan

pembiayaan yang sehat sehingga dapat menghasilkan profit bagi

perusahaan pembiayaan.

Page 118: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik, Jilid 1 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Anonim. 2002. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang

Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Jakarta:

Sinar Grafika.

Aisyah, Binti Nur. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogjakarta: Teras.

B., Sawyer Lawrence. 2005. Sawyer Internal Auditing, Buku 1 Edisi ke 5. Jakarta:

Salemba Empat.

Bagong, Suyanto dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif

Pendekatan. Jakarta: Prenada Media Group.

Brigham, Eugene Fand Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,

alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh, Jakarta: PT.

Salemba Empat.

Darmawi, Herman. 2005. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamil, Faturrahman. 2012. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Perbankan

Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.

Greuning, Hennie van dan Sonja Brajovic Bratanovic. 2011. Analyzing Banking

Indonesia, Analisis Risiko Perbankan. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Guy, Dun. M. 2003. Auditing. Jakarta: Erlangga.

https://www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/Documents/UU_21_Syariah.pdf: Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Ikatan Bankir Indonesia. 2014. Mengelola Bank Syariah. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

. 2014. Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Page 119: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Manajemen Risiko 1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Jensen, Michael C. Dan Meckling William H. 1979. Threy of The Firm: Manajerial

Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure. Jurnal of Financial

Ekonomics, Vol. 3, No. 4. 305-360.

Kamudiandri, Arwina. 2014. Peranan Audit Internal Dalam Manajemen Risiko Bank.

Jurnal Media Bisnis, Vol. 6, No. 1. 19-26.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, cet.1. Jakarta: Grafindo

Persada.

Kasidi. 2014. Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia.

Khayati, Ismatul. 2015. Peranan Audit Internal Dalam Pengendalian Risiko

Pembiayaan Di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Diponegoro Surabaya.

Jurnal Akuntansi Integratif, Vol. 1, No. 1. 15-46.

Lidyana, Hana Widodo & Donny Dharmawan. 2016. Peranan Audit Internal Dan

Manajemen Risiko Terhadap Efektifitas Pengelolaan Kredit Pada PT. Home

Credit Indonesia, Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana, Vo. 3

No. 3. 69-87.

Puspa, Dewi Wijaya Kusuma & David HM Hasibuan. 2013. Peranan Pengendalian

Internal Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengamanan Pemberian

Kredit Mikro, Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, Vol. 1 No. 3. 181-191.

Rukmana, Amir Machmud. 2010. Bank Syariah (Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris

di Indonesia). Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Sumiyanto, Ahmad. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogjakarta: PT. ISES

Consulting Indonesia.

Supramono dan Sugiarto. 1992. Statistika. Yogjakarta: Andi Offset.

Syahril. 2013. Peran Auditor Internal dan Sistem Pengendalian Intern (SPI) dalam

Pengelolaan Risiko Lembaga Keuangan Syariah. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Islam, Vol. 1, No. 2. 51-63.

Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Yogjakarta: Kanisius.

Page 120: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Tawaf, Tjukria P. 2010. Audit Intern Bank: Penelaahan serta Petunjuk

Pelaksanaanya. Jakarta: Salemba Empat.

Ulum, Ihyaul. 2012. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Undang-Undang pasal 37 Nomor 21 Tahun 2001 tentang Perbankan Syariah. 2013.

Jakarta: Bank Indonesia

Wahyudi, Imam, et.al. 2013. Manajemen Risiko Bank Islam. Jakarta: Salemba Empat.

Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogjakarta: Andi

Offset.

Yanto, Rakhmad Rizki. 2017. Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Intern

Sebagai Risk Control System Pembiayaan Di BMT Ramadana. Tugas Akhir.

IAIN Salatiga.

Page 121: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

LAMPIRAN

Page 122: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 1

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Yudha Prasetiyo

NIM : 64010 15 0035

Program : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul Tugas Akhir : ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM

MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN DI BMT

TARUNA SEJAHTERA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri,

bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang

terdapat Tugas Akhir ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Tugas

Akhir ini diperbolehkan untuk untuk di Publikasikan oleh perpustakaan IAIN

Salatiga.

Salatiga, 18 Juli 2018

Penulis

Yudha Prasetiyo

NIM. 64010 15 0035

Page 123: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 2

DECLARATION

In the name of Allah the most gracious and merciful

Here by the write fully declares that the graduating paper is made by writer herself,

and it is not contained the materials writen are has been published by other people

and other’s people ideas expect the information from the references.

The writer is capable to account for this graduating paper if in the future it can be

proved of containing other’s ideas or fact the writer imitates the other’s graduating

paper.

Like wise the declaration made by writer and hope that this declaration can be

understood.

Salatiga, 18 Juli 2018

Hormat saya,

Yudha Prasetiyo

NIM. 64010150035

Page 124: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 3

Page 125: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 4

Page 126: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan
Page 127: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan
Page 128: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 5

Page 129: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan
Page 130: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 6

Page 131: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 7

Page 132: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 8

Page 133: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 9

Page 134: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 10

Page 135: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 11

Page 136: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 12

Page 137: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 13

Page 138: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 14

Page 139: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

Lampiran 15

Page 140: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

PROFIL ASISTEN AUDIT INTERNAL

BMT TARUNA SEJAHTERA

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Hadi Solikhan

2. Alamat : Ling. Lemahbang

RT/RW : 002/005

Kecamatan : Bergas

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

3. Jabatan : Asisten Audit Internal

4. Lama Bekerja : 6 tahun

B. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Karangjati IV : Tahun 1991-1997

2. SLTP Negeri I Bergas : Tahun 1997-2000

3. SMA Islam Sudirman : Tahun 2000-2003

4. Universitas Semarang : Tahun 2003-2008

Ungaran, 28 Juni 2018

(Hadi Sholihin)

Page 141: ANALISIS PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MANAJEMEN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4845/1/YUDHA...3. Untuk mengetahui tentang Peran Audit Internal dalam manajemen risiko pembiayaan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI

1. Nama : Yudha Prasetiyo

2. Tempat/tgl. Lahir : Kab. Semarang, 24 Mei 1996

3. Alamat Rumah : Ling. Merakrejo

RT/RW : 002/008

Desa/Kelurahan : Harjosari

Kecamatan : Bawen

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

4. Agama : Islam

5. Status Perkawinan : Belum Kawin

6. Kewarganegaraan : WNI

7. Nama Ayah : Suparmin (Alm)

8. Nama Ibu : Supriyati

9. Nomor HP : 08329292015

10. E-mail : [email protected]

B. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri Harjosari 1 Bawen : Tahun 2003-2009

2. SMP Negeri 1 Bawen : Tahun 2009-2012

3. SMK Muhammadiyah Salatiga : Tahun 2012-2015

C. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Pengurus HMJ D III Perbankan Syariah FEBI IAIN Salatiga, Tahun Masa

Bakti 2016

2. Pengurus HMJ D III Perbankan Syariah FEBI IAIN Salatiga, Tahun Masa

Bakti 2017

3. Pengurus DEMA FEBI IAIN Salatiga, Tahun Masa Bakti 2018

D. HOBBY

1. Badminton (Bulutangkis)

2. Photografer

Bawen, 18 Juli 2018

(Yudha Prasetiyo)