Analisis Pengaruh Reklamasi Pantai Terhadap Pasokan Listrik

Embed Size (px)

Citation preview

Tugas II Rekayasa Perencanaan

Group DNama Anggota :1. Army F Tampubolon (080402039) 2. Darminton Y Sinulingga (080402074) 3. Christian D Simanjuntak (080402087) [Pick the date]

Analisis Pengaruh Reklamasi Pantai Terhadap Pasokan Listrik

I.

Pendahuluan Ada empat pembangkit listrik terletak di sepanjang garis pantai. PT PLN (Persero) telah memasang pipa bahan bakar minyak bawah laut untuk pembongkaran sepanjang 8km dari perairan Teluk Jakarta. Saluran pipa dengan diameter sebesar 16" dipasang pada kedalaman 2m di bawah dasar laut dimana kedalaman air adalah lebih besar dari -5m, sedangkan di perairan dangkal pipapipa tersebut dipasang 5m di bawah dasar laut.

a. PLTGU Muara Tawar Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar 800MW dapat memenuhi pasokan listrik di DKI Jakarta. Pembangkit ini memiliki saluran masuk sekitar 3 km hingga laut. Isu-isu lingkungan yang terkait dengan pembangkit listrik ini telah diidentifikasi sebagaimana pencemaran limbah dari Banjir Kanal Timur (BKT) dan gangguan kegiatan penangkapan ikan karena pembuangan air pendingin.

b. PLTU Tanjung Priok Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Priok, terletak di sebelah barat Pelabuhan Tanjung Priok juga merupakan satu dari instalasi yang penting sesuai dengan Keputusan Presiden. 63 tahun 2004. Pabrik memiliki kapasitas produksi 2.052 MW, dan berkontribusi terhadap jaringan listrik Jawa-Bali. Pasokan air laut merupakan syarat penting dapat memenuhi kebutuhan air pendingin, yang diperkirakan rata-rata sekitar 190.000 m3/jam.

c. Muara Karang Terdapat dua pembangkit listrik di Muara Karang ke sebelah barat Pantai Mutiara pembangunan perumahan , PLTGU 500MW dan PLTU 1110MW. Lokasi air pendinginan masuk dan pembuangan untuk pembangkit listrik tersebut ditunjukkan pada Gambar 4.29. PLTGU Muara Karang

mengambil air laut melalui saluran terbuka yang dibuat dari dua dinding beton yang memanjang sekitar 600 meter ke arah laut. Air panas limbah dibuang melewati pembangunan Pantai Mutiara. Berdasarkan data dari studi terdahulu diketahui bahwa debit pengambilan dan pembuangan rerata sebesar 60 m3/det.

II.

Faktor-faktor yang menyebabkan pasokan listrik terganggu

a. Meningkatnya suhu air . Reklamasi Pantura Jakarta merugikan operasional dan material PLN. Ia menguraikan reklamasi Pantura Jakarta tahap pertama yang saat ini menjadi kawasan Pantai Mutiara telah mengubah infrastruktur outlet sistem air pendingin PLTGU Muara Karang. Hal ini menyebabkan meningkatnya suhu air di intake canal pembangkit dari kondisi awal 29 derajat celcius menjadi 31,1 derajat celcius. Reklamasi Pantura Jakarta juga berpotensi menimbulkan semakin sempitnya zona sirkulasi air pendingin serta air baku untuk kebutuhan PLTGU Muara Karang sehingga menyebabkan meningkatkan suhu air pendingin yang sekarang mencapai 31,3 derajat celcius. b. Sedimentasi pantai Dampak lainnya, terjadinya sedimentasi pada muara sungai angke dan sungai karang yang tertutup oleh pulau-pulau reklamasi sehingga secara konstruksi bisa menganggu utilitas PLTU/PLTGU Muara Karang. Pasokan gas dan BBM ke PLTU/PLTGU Muara Karang juga berpotensi terganggu mengingat posisi pipa gas dan BBM berada pada kawasan yang akan direklamasi. c. Jalur pasokan bahan bakar Dengan adanya reklamasi pantai maka pengiriman bahan bakar akan terganggu,hal ini jg akan membuat terganggunya aktivitas pembangkitan menjadi terganggu. Dengan kata lain, semakin jauh pengiriman bahan bakar maka akan semakin lama proses di mesin-mesin pembangkitan

III.

Kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat reklamasi pantai a. Menurunnya pasokan listrik Diperkirakan bila terjadi kenaikan suhu setiap 10 celcius, bisa mengakibatkan menurunnya kemampuan produksi listrik hingga 10 MW. Jika dampak negatif reklamasi ini dibiarkan terus terjadi, maka bisa mengancam kesinambungan dan keandalan pasokan listrik ke wilayah Jakarta dan sekitarnya. b. Berkurangnya keandalan mesin Hal ini disebabkan oleh air yang digunakan untuk pendingin mesin pembangkit naik,yang juga akan mengakibatkan temperatur di mesin pembangkit ikut naik,yang akan juga membuat usia mesin-mesin pembangkit menjadi berkurang. c. Menyebabkan kerugian negara PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor

ketenagalistrikan, berpotensi menanggung kerugian sebesar Rp 1,25 triliun per tahun jika Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta merealisasikan rencana reklamasi di pantai utara Jakarta. Estimasi kerugian itu harus ditanggung perseroan karena kegiatan reklamasi tersebut dapat menurunkan pasokan listrik ke Jakarta dan sekitarnya yang berasal dari pembangkit listrik tenaga gas uap Muara Karang, minimal sebesar 10 megawatt. Dikarenakan naik 1 derajat celsius, akan kehilangan 10 megawatt atau 10.000 kw. Akibatnya dalam sehari dihitung yaitu 10.000 kw dikali 24 jam bisa sampai 240.000 kwh. Kalau dihitung nominal bisa sampai Rp 576 juta per unit untuk satu hari. Ini hanya satu unit. Kalau enam unit,maka total kerugian negara mencapai 3.456 juta.