151
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI DAN KLAIM TERHADAP CADANGAN DANA TABARRU’ PADA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Ekonomi Islam OLEH: NURLAILA ADHANI NIM: MLK. 14.1960 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI SEPTEMBER 2019

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI DAN KLAIM TERHADAP CADANGAN DANA

TABARRU’ PADA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Ekonomi Islam

OLEH:

NURLAILA ADHANI NIM: MLK. 14.1960

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI SEPTEMBER 2019

Page 2: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …
Page 3: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …
Page 4: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …
Page 5: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …
Page 6: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …
Page 7: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI Jl. Arief Rahman Hakim Telanaipura - Jambi

vii

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

( QS. Al Baqarah ayat 153)

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah

selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),

dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(QS. Al-Insyirah : 6-8)

“Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus

sanggup menahan perihnya kebodohan”

(Imam Syafi’i)

Page 8: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

viii

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini, yang semoga Allah limpahkan dengan ilmu yang membawa keberkahan dan kemuliaan, penulis persembahkan kepada:

Mereka yang cinta tulusnya selalu hadir, tanpa berharap balas... Mereka yang selalu mendo’akan, tanpa lelah.. “FAMILY” It’s not how big the house is, it’s how happy the home is

Page 9: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

ix

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi dan Klaim terhadap Cadangan Dana Tabarru’ baik secara simultan maupun parsial, serta untuk melihat perusahaan mana yang memiliki karakteristik terbaik berdasarkan variabel-variabel dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia yang terdaftar di pada Otoritas Jasa Keuangan periode 2012-2017, yang mana terdapat 24 perusahaan asuransi jiwa syariah. Metode penarikan sample menggunakan purposive sampling, dengan kriteria sampel tertentu. Berdasarkan kriteria, ada 17 perusahaan yang memenuhi persyaratan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdapat pada website resmi masing-masing perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan program aplikasi Eviews 11. Hasil Penelitian menunjukkan 1) Pendapatan Premi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Dana Tabarru’; 2) Hasil Investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Dana Tabarru’; 3) Klaim memiliki pengaruh positif dan namun tidak signifikan terhadap Cadangan Dana Tabarru’; 4) Pendapatan premi, hasil investasi dan klaim secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Dana Tabarru’; 5) Berdasarkan hasil estimasi, PT. Prudential Life Assurance unit syariah mendapatkan nilai intersep individu terbaik dari perusahaan laiinya.

Keyword : Pendapatan Premi, Hasil Investasi, Klaim, Cadangan Dana

Tabarru’.

Page 10: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

x

ABSTRACT

This study aims to determine : 1) Effect of Premium Income on Tabarru’ Fund Reserves: 2) Effect of Invesment Results on Tabarru’ Fund Reserves; 3) Effect of Claims on Tabarru’ Fund Reserves; 4) Effect of Premium Income, Invesment Results, and Claims on Tabarru’ Fund Reserves; 5) which company that has the best characteristic based on research variabels. The population of the research is that all sharia life insurance companies which are registered on Otoritas Jasa Keuangan in 2012-2017, amounting to 24 companies. The sampling technique uses purposive sampling, which a criteria. Based on criteria, a sampel of 17 companies was obtained. The data used is secondary data obtained from the company’s official website. This research used panel regression using the Eviews 10 programs. This study resulted in: 1) Premium Income have a positive and significant effect on tabarru’ fund reserves; 2) Invesment Results have a positive and significant effect on tabarru’ fund reserves; 3) Claims not effecting the tabarru’ fund reserves; 4) Premium Income, Invesment Results and claims have a significant positive effect on Tabarru’ Fund Reserves.

Keyword : Premium Income, Investment results, Claim and Tabarru’ Fund

reserves

Page 11: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

xi

Page 12: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

xi

KATA PENGANTAR

Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan

untuk memperoleh gelas magister (S2) Konsentrasi Perbankan dan

Lembaga Keuangan Syariah (PLKS) Program Studi Ekonomi Islam

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Penulisan tesis ini, dilandasi beberapa kajian literatur yang

berhubungan dengan pendapatan premi, hasil investasi, klam dan

cadangan dana tabarru’. Tesis ini ditulis berdasarkan teori dan hasil

penelitian, dengan judul “Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi

dan Klaim terhadap Cadangan Dana Tabarru’ pada Perusahaan

Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia periode 2012-2017”. Ucapan

terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu demi kelancaran dalam penyelesaian tesis ini, terutama

kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi dan seluruh Wakil Rektor atas segala motivasi dan

layanan fasilitas yang telah diberikan selama peneliti menjalani proses

pendidikan hingga selesai.

2. Bapak Prof. Dr. H. A. Husein Ritonga selaku Direktur Pascasarjana UIN

Sultan Thaha Saifuddin Jambi, seluruh Ketua Konsentrasi dan seluruf

Staff atas bantuan fasilitas dan kemudahan yang diberikan selama

peneliti menjalani proses pendidikan hingga selesai.

3. Bapak Dr. H. Hermanto Harun, Lc, MHI selaku Dosen Pembimbing I

dan Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE, ME selaku Dosen Pembimbing II.

Yang dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan, petunjuk,

dan motivasi yang berharga hingga tesis ini dapat diselesaikan.

4. Para dosen dan segenap civitas akademika Pascasarjana UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi yang telah menjadi pembimbing dan pengampu

mata serta membantu dalam birokrasi pengurus selama penulis

menjalakan proses pendidikan hingga selesai.

5. Kepala Perpustakaan dan segenap karyawannya yang telah banyak

membantu penulis dalam menemukan rujukan yang berkaitan dengan

karya tulis ini.

6. Seluruh teman-teman mahasiswa Pascasarjana UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi, khususnya konsentrasi Perbankan dan Lembaga

Keuangan Syariah yang telah banyak memberikan motovasi, perhatian,

kritik dan saran bagi penulis.

7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Page 13: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

xii

Dalam penulisan tesis ini masih banyak sekali kekeliruan dan

kelemahan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik untuk

kesempurnaan karya tulis ini. Semoga bermanfaat bagi agama,

masyarakat, bangsa dan negara.

Jambi, 17 Juli 2019 Penulis, Nurlaila Adhani NIM. MLK. 14. 1960

Page 14: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangannya di Indonesia, lembaga keuangan

memasuki era baru dengan banyaknya lembaga keuangan

menerapkan sistem ekonomi yang sesuai dengan prinsip-pinsip

syariah, hal ini dapat dilihat dengan semakin beragamnya kegiatan usaha

yang berbasis syariah selain usaha perbankan syariah yang telah lebih

dahulu bemunculan, termasuk lembaga keuangan asuransi yang sudah

banyak menerapkan prinsip-prinsip syariah.1 Jumlah penduduk muslim

yang sangat besar merupakan potensi bagi berkembangnya ekonomi

syariah di Indonesia. Terbukti, sampai Desember 2017, jumlah

perusahaan asuransi syariah Indonesia telah mencapai 62 perusahaan,

naik dari posisi tahun sebelumnya yang berjumlah 57 perusahaan.

Perkembangan pelaku industri asuransi syariah di Indonesia nampak

pada Tabel 1.12:

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Pelaku Industri Perasuransian

Syariah Tahun 2012 s.d 2017

Keterangan 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Full Syariah

Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah

3 3 3 5 6 7

Perusahaan Asuransi

Kerugian Syariah

2 2 2 3 4 5

Unit Usaha Syariah

Perusahaan asuransi jiwa

yang memiliki unit syariah

17 17 18 19 21 23

1 Muhammad Iqbal, “Pengelolaan Dana Tabarru’ Asuransi Jiwa Syariah Dalam Pembiayaan Murabahah di 2 Statistik IKNB Syariah OJK https://ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/iknb-

syariah/Default.aspx (diakses pada 18 Januari 2019)

Page 15: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

2

Perusahaan asuransi

kerugian yang mempunyai

unit syariah

20 24 23 23 24 25

Perusahaan reasuransi

yang mempunyai unit

syariah

3 3 3 3 2 2

Jumlah pelaku industri

perasuransian syariah

45 49 49 53 57 62

Sumber: Data Statistik Industri Keuangan Non Bank Syariah (IKNB) OJK,

diolah penulis

Landasan dasar asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan

hukum praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah

dimaknai sebagai wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada

nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam, yaitu Al-Qur‘an dan Sunnah

Rasul. Al-Qur‘an tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan

tentang praktik asuransi seperti yang ada saat ini. Walaupun begitu Al-

Qur‘an masih mengakomodir ayat-ayat yang mempunyai muatan nilai-nilai

dasar yang ada dalam praktik asuransi, seperti nilai dasar tolong

menolong, kerja sama atau semangat untuk melakukan proteksi terhadap

peristiwa kerugian di masa mendatang.3 Di antara ayat-ayat Al-Qur‘an

yang mempunyai muatan nilai-nilai yang ada dalam praktik asuransi yaitu

seperti yang terdapat dalam firman Allah Swt4.

ـاها الذ م ئد ول ا ول الشهر الحـرام ول الهدي ول القل منوا ل تحلوا شعائر الله الحـرام ن ا ن ال

هم ورضواناا واذا حللتم فاصطادوا ول جرمن ن ر ـتغون فضلا م ن قوم ان صدوكم عن المسجد كم شنا

ثم والعدوان ى ول تعاونوا على ال د الحـرام ان تعتدوا وتعاونوا على الر والتقو شد ان الله واتقوا الله

العقاب

Artinya:

Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,

dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan

3 M. Hasbi Umar, Filsafat Fiqih Muamalat Kontemporer (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), hal. 307.

4 QS Al-Maidah (5): 2

Page 16: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

3

bertakwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksa-

Nya.

Ayat ini memuat perintah (amr) tolong menolong antarsesama

manusia. Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan

anggota (nasabah) perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar

digunakan sebagai dana sosial (tabarru‟). Dana sosial ini berbentuk

rekening tabarru‟ pada perusahaan asuransi dan difungsikan untuk

menolong salah satu anggota (nasabah) yang sedang mengalami

musibah.

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No 21/DSN-MUI/X/2001,

asuransi syariah (Ta‟min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling

melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui

investasi dalam bentuk aset dan/atau Tabarru‟ yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan)

yang sesuai dengan syariah5. Akad yang sesuai syariah yang dimaksud

adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian),

riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2010,

perusahaan yang menyelenggarakan usaha asuransi atau usaha

reasuransi dengan prinsip syariah wajib menerapkan prinsip dasar

sebagai berikut6:

1. Adanya kesepakatan tolong menolong (ta‟awun) dan saling

menanggung (takaful) di antara para Peserta,

2. Adanya kontribusi peserta kedalam dana tabarru‟,

3. Perusahaan bertindak sebagai pengelola dana tabarru‟,

4. Dipenuhinya prinsip keadilan („adl), dapat dipercaya (amanah),

keseimbangan (tawazun), kemaslahatan (maslahah), dan

keuniversalan (syumul), dan

5 Ahmad Ifham Sholihin, Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2010), hal. 411 6 Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan

Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah, BAB II Pasal 2

Page 17: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

4

5. Tidak mengandung hal-hal yang diharamkan, seperti

ketidakpastian/ketidakjelasan (gharar), perjudian (maysir), bunga

(riba), suap (risywah), maksiat , dan objek haram.

Saldo dana tabarru‟ dibentuk dari kontribusi peserta, hasil investasi

dana tabarru‟ dan surplus (defisit) underwriting dana tabarru‟ yang

didistribusikan kembali ke dana tabarru‟7. Berdasarkan PSAK 108 bahwa

dana tabarru‟ yang diterima tidak diakui sebagai pendapatan, karena

entitas pengelola tidak berhak untuk menggunakan dana tersebut untuk

keperluannya, tetapi hanya mengelola dana sebagai wakil para perserta.

Untuk mengelola dana tabarru‟ peserta, perusahaan asuransi

syariah melaksanakan kegiatan investasi sesuai dengan syariat islam.

Perusahaan asuransi syariah hanya boleh menginvestasikan dananya

kepada lembaga keuangan islam seperti bank syariah, BPRS, obligasi

syariah, dan kegiatan lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Perusahaan asuransi syariah akan memperoleh keuntungan dari hasil

investasi. Hasil investasi tersebut kemudian dimasukkan kedalam

rekening tabarru‟8.

Perusahaan melakukan kegiatan investasi untuk menjaga agar

dana tetap stabil bahkan meningkat. Investasi adalah menanamkan atau

menempatkan aset, baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang

diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan

nilainya di masa mendatang9.

Dalam proses operasionalnya, perusahaan asuransi syariah tidak

terlepas dari penerapan fungsi manajemen underwriting . Underwriting

merupakan proses penyelesaian dan pengelompokan risiko yang akan

ditanggung. Tugas itu merupakan sebuah elemen yang esensial dalam

7 Exposure Draft Revisi PSAK 108,”Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”, hal. 9

8 Febrinda Eka Damayanti dan Imron Mawardi, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia, Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No 12 Desember 2012, hal. 990 9 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) : Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta: Gema Insani, 2004), hal. 359

Page 18: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

5

operasi perusahaan asuransi10. Dalam hal ini, resiko yang mungkin

muncul adalah klaim yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan

asuransi di masa yang akan datang. Klaim adalah aplikasi oleh peserta

untuk memperoleh pertanggungan atas kerugiannya yang tersedia

berdasarkan perjanjian. Sedangkan klaim adalah proses yang mana

peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan perjanjian tersebut.11

Klaim adalah hak peserta dan dananya diambil dari tabarru‟ semua

peserta.12 Jika pada akhir periode jumlah kontribusi peserta lebih besar

dari klaim dan beban lainnya, akan terjadi surplus underwriting pada

dana tabarru‟. Penetapan besaran alokasi atas surplus underwriting dana

tabarru‟ bergantung pada peserta secara kolektif, regulator, atau kebijakan

manajemen. Saldo cadangan dana tabarru‟ sangat penting bagi sebuah

perusahaan asuransi syariah. Saldo cadangan dana tabarru‟ digunaakan

untuk13 :

1. Menutup defisit yang kemungkinan akan terjadi dimasa depan

2. Tujuan memitigasi dampak resiko kerugian yang luar biasa yang terjadi

pada periode mendatang untuk jenis asuransi (class of business) yang

menunjukkan derajat volatilitas klaim yang tinggi.

Salah satu fenomena yang menarik terjadi pada salah satu

perusahaan asuransi terbesar di Indonesia yaitu perusahaan Asuransi

Jiwa Bersama Bumiputera 1912 unit syariah, di mana selama dua tahun

berturut-turut yaitu periode 2011 dan 2012 perusahaan mengalami defisit

underwriting dana tabarru‟ yaitu sebesar 5.576,93 juta rupiah dan

4.091,14 juta rupiah. Meskipun premi yang diterima perusahaan pada dua

periode tersebut cukup besar yaitu 16.300,12 juta rupiah dan 17.370,45

juta rupiah, serta mendapatkan hasil investasi sebesar 2.074,13 juta

rupiah dan 1.440,21 juta rupiah, tetap saja perusahaan mengalami defisit

10

Ibid., hal. 256 11

Ibid., hal. 259 12

Ibid., hal. 260 13

Exposure Draft Revisi PSAK 108,”Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah”, hal. 6

Page 19: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

6

karena belum baiknya perusahaan dalam menerapkan manajemen

underwriting, di mana jumlah klaim lebih besar dari pada premi yang

diterima perusahaan. Dengan adanya defisit tersebut menyebabkan

perusahaan tidak bisa memberikan tambahan terhadap cadangan dana

tabarru‟. Dan sebaliknya, defisit tersebut mengakibatkan saldo dana

tabarru‟ berkurang karena untuk menutup defisit yang terjadi. Kasus

serupa juga terjadi di beberapa asuransi syariah di Indonesia diantaranya:

1. PT Great Eastern Life Indonesia tahun 2011 mengalami defisit

underwriting dana tabarru‘ sebesar 239.700.000,

2. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia tahun 2011 mengalami defisit

underwriting dana tabarru‘ sebesar 5.325.000.000,

3. PT Tugu Pratama Indonesia tahun 2012 dan 2013 mengalami defisit

underwriting dana tabarru‘ sebesar 1.183.000.000 dan 2.830.000.000,

4. PT Asuransi Jiwa Sentral Asia tahun 2017 mengalami defisit

underwriting dana tabarru‘ sebesar 739.000.000

Jika pada akhir periode jumlah kontribusi peserta lebih besar dari

klaim dan beban lainnya, akan terjadi surplus underwriting pada dana

tabarru‟. Dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan, surplus underwriting

adalah selisih lebih total kontribusi peserta ke dalam Dana Tabarru‟

ditambah kenaikan Aset reasuransi setelah dikurangi pembayaran

santunan/klaim, kontribusi reasuransi dan kenaikan cadangan teknis,

dalam satu periode tertentu. Ketika terjadi surplus, dana dapat disimpan

sebagian sebagai dana cadangan tabarru‟ dan dapat dibagikan sebagian

lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang

disepakati oleh para peserta.

Penelitian ini menjadi penting sebab ketika asuransi syariah

memperoleh surplus underwriting, dan yang kemudian akan menambah

saldo cadangan dana tabarru‟. Cadangan dana tabarru‟ merupakan

cadangan yang dibentuk dari surplus underwriting yang tidak dibagikan

Page 20: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

7

kepada peserta dan entitas pengelola14. dana tersebut dapat digunakan

sebagai cadangan bagi pembayaran klaim peserta asuransi dimasa

depan. Sehingga resioko gagal bayar terhadap klaim dapat diminimalisir.

Hal tersebut juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap

jasa dan layanan perusahaan asuransi syariah.

Atas dasar pemikiran diatas, penulis akan mengadakan penelitian

yang berjudul ―Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi dan Klaim

terhadap Cadangan Dana Tabarru‟ pada Perusahaan Asuransi Jiwa

Syariah di Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yaitu

terdapat beberapa perusahaan perasuransian syariah yang mengalami

defisit dana tabarru‟. Ketika pendapatan premi yang diterima oleh

perusahaan mengalami peningkatan dan pencapaian target, tetapi

perusahaan tidak mampu mengelola dana tersebut dalam alokasi

investasi yang tepat, maka perusahaan bisa mengalami kerugian yang

berakibat pada rendahnya saldo cadangan dana tabarru, yang akan

memberikan efek negatif terhadap stabilitas keuangan perusahaan,

terutama jika terjadi klaim yang tidak bisa diprediksi.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah di sini dimaksudkan sebagai patokan dalam

melakukan penelitian, sehingga penelitian ini tidak membias dan dapat

mencapai tujuan yang dikehendaki. Pembatasan masalah difokuskan

14

Ibid., hal.

Page 21: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

8

pada pengaruh pendapatan premi, klaim dan hasil investasi terhadap

cadangan dana tabarru‟ pada perusahaan asuransi jiwa syariah di

Indonesia periode 2012-2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah tersebut di atas, maka masalah yang ingin dikaji

penulis sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi dan Klaim

secara simultan terhadap cadangan dana tabarru‟ asuransi jiwa

syariah di Indonesia periode 2012-2017?

2. Bagaimana pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi dan Klaim

secara parsial terhadap cadangan dana tabarru‟ asuransi jiwa syariah

di Indonesia periode 2012-2017?

3. Perusahaan asuransi jiwa syariah manakah yang memiliki posisi yang

terbaik dilihat dari cadangan dana tabarru‟?

E. Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

tambahan ilmu pengetahuan dalam pengembangan ilmu

Akuntansi,khususnya di bidang Akuntansi Perbankan dan Lembaga

Keuangan Lainnya, sehingga penelitian ini dapat dijadikan referensi

atau perbandingan bagi penelitian-penelitian yang akan datang terkait

dengan Asuransi Syariah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan agar peneliti dapat memperoleh

tambahan informasi dan pengetahuan tentang Akuntansi Asuransi

Syariah, serta sebagai sarana latihan penerapan ilmu yang didapat

Hasil Investasi (X3)

Page 22: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

9

di bangku kuliah (teoritis) ke dalam masalah yang sebenarnya

terjadi pada suatu perusahaan.

b. Bagi Dunia Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

tambahan referensi untuk penelitian atau bahan ajar terkait dengan

akuntansi Asuransi Syariah.

c. Bagi Pihak Perusahaan Asuransi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mendorong semakin

berkembangnya perusahaan asuransi syariah di Indonesia

terutama yang terkait dengan pendapatan premi, hasil investasi,

dan cadangan dana tabarru‟.

Page 23: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

10

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN

DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

A. DESKRIPSI TEORI

1. Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional

Konsep asuransi syariah berbeda dengan konsep asuransi

konvensional. Dengan perbedaan konsep ini, tentunya akan

mempengaruhi operasionalnya yang dilaksanakan akan berbeda

satu sama lain, perbedaan tersebut dapat dijelaskan, sebagai

berikut15:

Tabel 2.1 Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi

Konvensional

Prinsip Asuransi Konvensional Asuransi Syariah

Konsep Perjanjian antara dua

pihak atau lebih,

dengan mana pihak

penanggung

mengikatkan diri

kepada tertanggung,

dengan menerima

premi asuransi, untuk

memberika pergantian

kepada tertanggung.

Sekumpulan orang

yang saling

membantu, saling

menjamin dan bekerja

sama, dengan cara

masing-masing

mengeluarkan dana

tabarru‟.

Asal Usul Dari masyarakat

Babilonia 4000-3000

SM yang dikenal

dengan perjanjian

Hammurabi. Dan

Dari Al-Aqilah,

kebiasaan suku arab

jauh sebelum Islam

datang. Kemudian

disahkan Rasulullah

15

Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., hal. 326

Page 24: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

11

tahun 1668 M di Coffe

House London

berdirilah Lloyd of

London sebagai cikal

bakal asuransi

konvensional

menjadi hukum Islam,

bahkan telah tertung

dalam konstitusi

pertama dunia

(Konstitusi Madinah)

yang dibuat langsung

Rasulullah.

Sumber

Hukum

Bersumber dari

pemikiran manusia

dan kebudayaan.

Berdasarkan hukum

positif, hukum alami

dan contoh

sebelumnya.

Bersumber dari wahyu

Ilahi. Sumber hukum

dalam syariah adalah

Al-Qur;an, Sunnah

atau kebiasaan Rasul,

Ijma‘, Fatwa Sahabat,

Qiyas, Istihsan, Urf

―tradisi‖, dan Mashalih

Mursalah.

―Maghrib‖

(Maisir,

Gharar, dan

Riba)

Tidak selarasa dengan

syariah Islam karena

adanya Maisir, Gharar,

dan Riba: hal yang

diharamkan dalam

muamalah.

Bersih dari adanya

praktek Gharar, Maisir

dan Riba.

DPS (Dewan

Pengawas

Syariah)

Tidak ada, sehingga

dalam banyak

prakteknya

bertentangan dengan

kaidah-kaidah syara‘.

Ada, yang berfungsi

untuk mengawasi

pelaksanaan

operasional

perusahaan agar

terbebs dari praktek-

praktek muamalah

yang bertentangan

Page 25: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

12

dengan prinsip-prinsip

syariah.

Akad Akad jual beli (akad

mu‟awadhah, akad

idz‟aan, akad gharar

dan akad mulzim)

Akad tabarru‟ dan

akad tijarah

(mudharabah,

wakalah, wadiah,

syirkah, dan

sebagainya).

Jaminan/Risk

(Resiko)

Transfer of Risk, di

mana terjadi transfer

resiko dari tertanggung

kepada penanggung.

Sharing of Risk, di

mana terjadi proses

saling menanggung

antara satu peserta

dengan peserta

lainnya (ta‟awun)

Pengelolaan

Dana

Tidak ada pemisahan

dana, yang berakibat

pada terjadinya dana

hangus (untuk produk

saving-life)

Pada produk-produk

saving (life) terjadi

pemidahan dana,yaitu

dana tabarru‟ (derma)

dan dana peserta,

sehingga tidak

mengenal istilah dana

hangus. Sedangkan

untuk term insurance

(life) dan general

insurance semuanya

bersifat tabarru‟.

Investasi Bebas melakukan

investasi dalam batas-

batas ketentuan

perundang-undangan,

Dapat melakukan

investasi sesuai

ketentuan perundang-

undangan, sepanjang

Page 26: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

13

dan tidka terbatasi

pada halal dan

haramnya objek atau

sistem investasi yang

digunakan.

tidak bertentangan

dengan prinsip-prinsip

syariah Islam. Bebas

dari riba dan tempat-

tempat investasi yang

terlarang.

Kepemilikan

Dana

Dana yang terkumpul

dari premi peserta

seluruhnya menjadi

milik perusahaan.

Perusahaan bebas

menggunakan dan

menginvestasikan

kemana saja.

Dana yang terkumpul

dari perserta dalam

bentuk iuran atau

kontribusi, merupakan

milik peserta (shohibul

mal), asuransisyariah

hanya sebagai

pemegang amanah

(mudharib) dalam

mengelola dana

tersebut.

Unsur Premi Unsur premi terdiri

dari: tabel mortalita

(mortality tables),

bunga (interest), biaya-

biaya asuransi (cost of

insurance)

Iuran atau kontribusi

terdiri dari unsur

tabarru‟ dan tabungan

(yang tidak

mengandung unsur

riba). Tabarru‟ juga

dihitung dari tabel

mortalita, tetapi tanpa

perhitungan bunga

teknik.

Loading Loading pada asuransi

konvensional cukup

besar terutama

Pada sebagian

asuransi syariah,

loading (komisi agen)

Page 27: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

14

diperuntukkan untuk

komisi agen, bisa

menyerap premi tahun

pertama dan kedua.

Karena itu, nilai tu

pada tahun pertama

dan kedua biasanya

belum ada (masih

hangus)

tidak dibebankan pada

peserta tapi dari dana

pemegang saham.

Tapi, sebagian yang

lainnya mengambilkan

dari sekitar 20-30

persen saja dari premi

tahun pertama.

Dengan demikian, nilai

tunai tahun pertama

sudah terbentuk.

Sumber

pembiayaan

klaim

Sumber biaya klaim

adalah dari rekening

perusahaan, sebagai

konsekuensi

penanggung terhadap

tertanggung. Murni

bisnis dan tidak ada

nuansa spritual.

Sumber pembayaran

kliam diperoleh dari

rekening tabarru‟,

dimana peserta saling

menanggung. Jika

salah satu peserta

dapat musibah, maka

peserta lainnya ikut

menanggung bersama

resiko tersebut.

Sistem

Akuntansi

Menganut konsep

akuntansi accrual

basis yaitu proses

akuntansi yang

mengakui terjadinya

peristiwa atau keadaan

nonkas. Dan mengakui

pendapatan,

peningkatan aset,

Menganut konsep

akuntansi cash basis,

mengakui apa yang

benar-benar telah ada,

sedangkan accural

basis dianggap

bertentangan dengan

syariah karena

mengakui adanya

Page 28: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

15

expenses, liabilities

dalam jumlah tertentu

yang baru akan

diterima dalam waktu

yang akan datang

pendapatan, harta,

beban atau utang yang

akan terjadi dimasa

yang akan datang.

Sementara apakah itu

benar-benar dapat

terjadi hanya Allah

yang tahu.

Keuntungan

(Profit)

Keuntungan yang

diperoleh dari surplus

underwriting, komisi

reasuransi, dan hasil

investasi seluruhnya

adalah keuntungan

perusahaan

Profit yang diperoleh

dari surplus

underwriting, komisi

reasuransi, dan hasil

investasi, bukan

seluruhnya menjadi

milik perusahaan,

tetapi dilakukan bagi

hasil (mudharabah)

dengan peserta.

Misi dan Visi Secara garis besar

misi utama dari

asuransi konvensional

adalah misi ekonomi

dan misi sosial

Misi yang diemban

dalam asuransi syariah

adalah misi aqidah,

misi ibadah (ta‟awun),

misi ekonomi

(iqtishod), dan misi

pemberdayaan umat

(sosial).

Page 29: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

16

2. Pendapat-pendapat Ulama Tentang Asuransi

a. Pendapat Ulama Yang Mengharamkan

1. Pendapat Syaikh Ibnu Abidin dari Mazhab Hanafi16

Dalam kitabnya yang terkenal, Hasyiyah Ibnu „Abidin, bab

Al-Jihad, pasal isti‟man al kafir, ia menulis ―Telah menjadi

kebiasaan bila para pedagang menyewa kapal dari

seorang Harby, mereka membayar upah

pengangkutannya. Di samping itu, ia membayar juga

sejumlah uang untuk seorang Harby yang berada di

negeri asal penyewa kapal, yang disebut dengan sukarah

(premi asuransi) dengen ketentuan bahwa barang-barang

pemakai kapal yang berada di kapal yang disewa itu, bila

musnah karena kebakaran, atau kapal tenggelam, atau

dibajak dan sebagainya, maka penerima uang premi

asuransi itu menjadi penanggung, sebagai imbalan dari

uang yang diambil dari pedagang itu. Penanggung itu

mempunyai wakil yang mendapat perlindungan

(musta‟man) yang di negeri kita berdiam di kota-kota

pelabuhan Negara Islam atas seizin penguasa. Si wakil

tersebut menerima premi asuransi dari pedagang, dan bila

barang-barang mereka tertimpa peristiwa yang disebutkan

di atas, dia (si wakil) yang membayar kepada para

pedagang sebagai uang pengganti sebesar uang yang

pernah diterimanya.‖

Kemudian ia mengatakan, ―Yang jelas, menurut saya,

tidak boleh (tidak halal) bagi si pedagang itu mengambil

uang pengganti dari barang-barangnya yang telah

musnah, karena yang demikian itu iltizamu ma lam yalzam

(mewajibkan sesuatu yang tidak lazim/wajib). Dengan

ungkapan ini, sehingga Ibnu ‗Abidin dianggap orang

16

Ibid., hal. 58

Page 30: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

17

pertama dikalangan fuqaha yang membahas masalah

asuransi.

2. Syekh Abu Zahro, ulama fiqih termahsyur dan banyak

menulis karya ilmiah tentang hukum Islam, Guru

Besar Universitas Kairo Mesir17

Abu Zahro menyimpulkan bahwa asuransi sosial (saling

menolong) adalah halal dan sebagai perkara alami yang

perlu diadakan. Sedangkan, asuransi yang semata-mata

bersifat komersial/nonsosial hukumnya haram. Dalam

banyak pembahasannya tentang asuransi, ia

berkesimpulan sebagai berikut :

a. Asuransi yang bersifat perkumpulan dengan tujuan

sosial adalah halal (hukumnya) dan tidak ada syubhah

di dalamnya.

b. Tidak menyetujui akad-akad asuransi yang tidak

bersifat perkumpulan dengan alasan : ada syubhatu

qimar dan gharar di dalamnya sehingga gharar itu

menjadi penyebab tidak sahnya semua akad.

c. Ada riba didalamnya, karena adanya bunga yang

diperhitungkan. Ini satu pihak, dan dari pihak lain ia

memberikan sejumlag kecil uang, lalu menerima lebih

banyak jumlahnya.

d. Merupakan „aqd al sharf (persetujuan jual beli uang).

Dan, „aqd al sharf itu tidak sah bila tidak tunai.

e. Tidak ada keadaan memaksa (dharurah) dalam bidang

perekonomian yang mewajibkannya.

17

Ibid., hal 62

Page 31: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

18

3. Pendapat Syekh Muhammad Bakhit Almuthi’ie, Mufti

Mesir (1854-1935)18

Dalam kitabnya Risalah ahkam as-Sukurtah yang

diterbitkan oleh Jam‘iyah Al Azhar Al-‗Ilmiyah, 1310H.

Syekh Bakhit mengungkapkan bahwa dari sebagian

ulama penduduk kota Slanik (Semenanjung Balkan)

menyampaikan kepadanya pertanyaan sekitar

penempatan seorang muslim akan harta bendanya di

bawah penjaminan suatu perusahaan yang bernama

Qumbaniyah As Sukuriyah dengan membayar sejumlah

uang kepada perusahaan itu.

Ia berkata,‖Telah datang surat Tuan-tuan yang

menyebutkan bahwa orang muslim menempatkan harta

bendanya di bawah penjaminan suatu perusahaan yang

persero-perseronya terdiri dari orang-orang yang dzimmy

atau orang-orang musta‘man. Untuk memperoleh

penjaminan itu, ia membayar sejumlah uang tertentu. Bila

harta bendanya tersebut musnah (mendapat kecelakaan),

maka perusahaan menjaminnya dengan sejumlah uang

yang telah ditetapkan jumlahnya diantara mereka. Tuan-

tuan bertanya, apakah dapat atau tidak, menurut hukum

syara‘. Perusahaan tersebut memberi jaminan atas harta

benda orang tersebut bila mendapat kecelakaan

dikarenakan kebakaran dan sebagainya? Juga tentang

apakah hukumnya halal atau tidak halal bagi orang

tersebut mengambil sejumlah uang yang merupakan

jaminan perusahaan atas kecelakaan harta bendanya?

Dan seterusnya.‖

Kemudian ia menjawab, ―Menurut hukum syara‘, jaminan

atas harta benda adakalanya dengan tanggungan

18

Ibid, Op.Cit., hal. 59

Page 32: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

19

(kafalah) atau dengan jalan ta‟addy/itlaf. Adapun jaminan

dengan jalan kafalah dalam persoalan ini (sebagaimana

ditanyakan diatas) tidaklah terjadi. Pasalnya, persyaratan

kafalah ialah adanya al-makfulu bihi, utang yang benar

tidak jatuh disebabkan pelunasan atau pembebasan; atau

benda yang dipertanggungkan dirinya. Bahkan, al-makfulu

„anhu wajib menyerahkan bendanya itu sendiri untuk al-

makfulu lahu. Kalau benda itu musnah, maka digantinya

dengan benda semacamnya atau dengan harganya. Dan,

yang menjadi prinsip dalam hal itu ialah firman Allah surah

Yusuf ayat 72, ―Siapa yang dapat mengembalikannya,

akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta,

dan aku menjamin terhadapnya.‖

Kata za‟im dalam ayat di atas berarti kafil ―menjamin‖.

Berdasarkan hal itu, harus ada kafil yang memikul

tanggungan. Makfulun lahu yang kepadanya harus

diserahkan uang/benda tanggungan. Makfulun „anhu yang

atas (kepentingan)nya harus diserahkan uang/benda

tanggungan. Makfulun bihi, uang atau barang-barang

yang wajib diserahkan untuk al-makfulu lahu. Dengan

tidak terpenuhinya itu semua, tidak terjadilah „aqd al-

kafalah.

Adapun penjaminan dengan ta‟ddy/itlaf suatu tindakan

melawan hukum atau perusakan, maka yang menjadi

prinsip dalam hal itu ialah Firman Allah surah al-Baqarah

ayat 194, ―Barangsiapa yang menyerang kamu, maka

seranglah ia, seimbang serangannya terhadapmu‖

perusahaan tidak melakukan ta‟addy/itlaf atas harta orang

tersebut. Bahkan, harta benda itu musnah disebabkan

takdir semata. Seandainya ada orang yang

merusakkannya, maka penjaminan itu harus dibebankan

Page 33: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

20

atas orang yang berbuat melakukan tindakan melawan

hukum atau melakukan perusakan itu, bukan kepada

orang lain dipenjaminan. Maka, dari jalan ini, penjaminan

perusahaan itu tidak tepat.

b. Pendapat Ulama yang Membolehkan

1. Pendapat Syaikh Abdur Rahman Isa

Syaikh Abdur Rohman Isa adalah salah seorang Guru

Besar Universitas Al-Azhar. Dengan tegas ia menyatakan

bahwa asuransi merupakan praktek muamalah gaya baru

yang belum dijumpai imam-imam terdahulu, demikian juga

para sahabat Nabi. Pekerjaan ini menghasilkan

kemaslahatan ekonomi yang banyak. Ulama telah

menetapkan bahwa kepentingan umum yang selaras

dengan hukum syara‘ patut diamalkan. Oleh karena

asuransi menyangkut kepentingan umum, maka halal

menurut syara‘.

Menurutnya, perjanjian asuransi adalah sama dengan

perjanjian al-ji‘alah (memberi janji upah). Ia berkata bahwa

asuransi mewajibkan dirinya untuk membayar sejumlah

uang ganti kerugian, apabila pihak lain mengerjakan

sesuatu untuknya, ialah membayar premi dengan

peraturan tertentu. Maka, apabila seseorang telah

mengerjakan perbuatan ini, berhaklah ia atas sejumlah

uang pengganti kerugian yang dijanjikan maskapai itu.

Selanjutnya, Syekh Abdur Rohman Isa mengatakan

bahwa sesungguhnya perusahaan asuransi dengan

nasabahnya saling mengikat dalam perbuatan ini atas

dasar saling meridhai. Itu merupakan perbuatan yang

melayani kepentingan umum, memelihara harta milik

orang-orang, dan menolak resiko harta benda yang

Page 34: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

21

terancam bahaya. Sebaliknya, perusahaan asuransi

memperoleh laba yang memadai, yang disepakati oleh

kedua belah pihak. Kedua belah pihak sepakat atas

perbuatan yang mengandung maslahat yang

berhubungan dengan apa yang telah diciptakan oleh Allah

swt, bagi kepentingan kita dan bagi manusia perbuatan ini

diperlukan. Sementara tidak diperolah nash yang

melarangnya, baik dari kita, sunnah, maupun ijma‘.

Demikian Syaikh Abdur Rahman mengambil konklusi

tentang bolehnya asuransi, demi kemudahan manusia

dengan menolak kesempatan dan kesulitan.

2. Prof. Dr. Muhammad al-Bahi, Wakil Rektor Universitas

Al-Azhar Mesir

Dalam kitabnya Nidlomut Ta‘min fi Hadighi Ahkamil Islam

wa Dlarurotil Mujtamil Mu‘ashir, ia berpendapat bahwa

asuransi itu hukumnya halal karena beberapa sebab:

a. Asuransi merupakan suatu usaha yang bersifat tolong-

menolong.

b. Asuransi mirip dengan akad mudharabah dan untuk

mengembangkan harta benda.

c. Asuransi tidak mengandung unsur riba.

d. Asuransi tidak mengandung tipu daya.

e. Asuransi tidak mengurangi tawakal kepada Allah swt.

f. Asuransi suatu usaha untuk menjamin anggotanya

yang jatuh melarat karena suatu musibah.

g. Asuransi memperluas lapangan kerja baru

3. Syaikh Muhammad Dasuki

Dalam kitabnya Majimaul Bukhuts al-islamiyah, ia

mengatakan bahwa asuransi itu hukumnya halal

dikarenakan beberapa hal:

a. Asuransi sama dengan syirkah mudharabah

Page 35: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

22

b. Asuransi sama dengan akad kafalah atau syirkatul

„ainan

c. Pelaksanaan asuransi dapat didasarkan atas firman

Allah dalam surah al-An‘am ayat 82, ―Orang-orang yang

beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka

dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang

yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah

orang-orang yang mendapat petunjuk.‖

3. Asuransi Syariah

a. Definisi Asuransi Syariah

Secara bahasa, kata asuransi berasal dari bahasa Belanda

yaitu assurantie, yang dalam hukum belanda disebut Verzekering,

yang artinya pertanggungan19. Pengertian asuransi dari

Encyclopedia Britanica sebagai suatu persediaan yang disiapkan

oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa kerugian, guna

menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga bila

kerugian tersebut menimpa salah seorang di antara mereka maka

beban kerugian tersebut akan disebarkan ke seluruh kelompok20.

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-

MUI/X/2001, asuransi syariah (Ta‟min, Takaful, Tadhamun) adalah

usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah

orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru‟

memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu

melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Definisi

Asuransi Syariah menurut AAOIFI (Accounting and Auditing

Organization for Islamic Financial Institutions) (2010), Asuransi

Islami adalah kesepakatan sejumlah orang yang menghadapi

19 Ibid., hal. 26 20 Mohammad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 1997), hal.3

Page 36: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

23

risiko-risiko tertentu dengan tujuan untuk menghilangkan bahaya-

bahaya yang muncul dari risiko-risiko tersebut, dengan cara

membayar kontribusi-kontribusi berdasarkan keharusan tabarru‟

(hibah), yang darinya terbentuk dana pertanggungan yang

mempunyai badan hukum sendiri dan tanggungan harta

independen yang darinya akan berlangsung penggantian

(kompensasi) terhadap bahaya-bahaya yang menimpa salah

seorang peserta sebagai akibat terjadinya risiko-risiko yang telah

ditanggung.

Asuransi syariah adalah sistem menyeluruh yang pesertanya

mendonasikan (men-tabarru‟- kan) sebagian atau seluruh

kontribusinya yang digunakan untuk membayar klaim atas risiko

tertentu akibat musibah pada jiwa, badan, atau benda yang dialami

oleh peserta yang berhak (PSAK 108). Menurut UU No 40 tahun

2014, asuransi syariah adalah kumpulan perjanjian yang terdiri atas

perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis

dan perjanjian di antara pemegang polis, dalam rangka

pengelolaan kontribusi berdasarkan prinsip syariah guna saling

menolong dan melindungi dengan cara:

1. Memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis

karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan

keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga

yang mungkin diderita peserta atau pemegang polis karena

terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

2. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya

peserta atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya

peserta dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/

atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa asuransi

syariah adalah penjaminan diantara para peserta asuransi dalam

Page 37: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

24

menghadapi risiko atas dasar tabarru‟ melalui perjanjian yang sesuai

dengan syariah. Bisa dikatakan juga bahwa asuransi syariah adalah

suatu bentuk kegiatan saling memikul risiko di antara sesama

manusia sehingga antara satu dengan yang lain menjadi

penanggung atas risiko yang lainnya.

b. Landasan Asuransi Syariah

Landasan dasar asuransi syariah adalah sumber dari

pengambilan hukum praktik asuransi syariah. Karena sejak awal

asuransi syariah dimaknai sebagai wujud dari bisnis pertanggungan

yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada dalam ajaran islam yaitu Al

Qur'an dan As-Sunah21.

Dalil-dalil syar‟i yang mendasari pendirian dan praktik

asuransi syariah adalah sebagai berikut22:

1. Perintah Allah Untuk Mempersiapkan Hari Depan

Terdapat dalam Al Qur‟an surat Al-Hasyr ayat 18

خر ا أ إن الل لغد واتقوا الل م ولتنظر نفس ما قد ها الذن آمنوا اتقوا الل ما تعملون

yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk

hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang kamu kerjakan.

2. Firman Allah tentang Prinsip-Prinsip Bermuamalah

Al Qur‟an surat Al-Maidah ayat 1

د ا أها الذن آمنوا أوف ر محل الص كم غ لكم همة الأنعام إل ما تلى عل وا العقود أحل

حكم ما رد وأنتم حرم إن الل

21 AM Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu Tinjauan Analisis, Teoritis, dan Praktis (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 104 22 Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., hal. 86-91

Page 38: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

25

yang artinya:

Hai orang-orang yang beriman, tunaikanlah akad-akad itu,

dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan

kepadamu. (Yang demikian itu) dengan menghalalkan berburu

ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah

menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

Al Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 275

لك الذن طان من المس ذ ا ل قومون إل كما قوم الذي تخطه الش أكلون الر

ا فمن جاءه موع م الر ع وحر ال ا وأحل الل ع مثل الر ه فانتهى ظة من ر أنهم قالو إنما ال

ئك أصحاب النار هم فها خالدون ومن عاد فأول فله ما سلف وأمره إلى الل

yang artinya :

―Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan

lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian

itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),

sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah

menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang

yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus

berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah

diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya

(terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba),

maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal

di dalamnya.

Al Qur‟an surat Al-Maidah ayat 2

إن الل ثم والعدوان واتقوا الل شدد العقاب وتعاونوا على الر والتقوى ول تعاونوا على ال

yang artinya :

dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan taqwa,dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Page 39: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

26

3. Perintah Allah untuk Saling Bertanggung-Jawab

Terdapat beberapa hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori dan

Muslim yang membahas perintah Allah untuk saling bertanggung

jawab diantaranya:

―…Kedudukan persaudaraan orang yang beriman satu dengan

yang lainnya ibarat satu tubuh. Bila salah satu anggota tubuh

sakit, maka akan dirasakan sakitnya oleh seluruh anggota tubuh

lainnya...‖.

―…Seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam satu

masyarakat ibarat seluruh bangunan, yang mana tiap bagian

dalam bangunan itu mengkukuhkan bagian lainnya…‖.

4. Perintah Allah untuk Saling Bekerja-sama dan Saling Membantu

Al Qur‘an surah Al Maidah ayat 2 :

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan taqwa,dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah,

sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim, dan Abu Dawud

―…Barangsiapa yang memenuhi hajat saudaranya, Allah

akan memenuhi hajatnya…‖.

5. Perintah Allah untuk Saling Melindungi dalam Keadaan Susah

Terdapat beberapa dalil dalam Al Qur‟an maupun Hadist

yang membahas tentang perintah Allah untuk saling melindungi

dalam keadaan susah diantaranya:

Al Qur‟an surat Quraisy ayat 4

―…Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk

menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari

ketakutan…‖.

Hadist riwayat Ahmad

Page 40: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

27

―…Demi diriku yang dalam kekuasaan Allah, tidaklah masuk

surga orang-orang yang tidak memberikan perlindungan bagi

tetangganya yang dalam kesusahan…‖.

Hadist riwayat Al Bazzaar

―…Tidaklah beriman seseorang, kalau ia dapat tidur nyenyak

dengan perut kenyang sedangkan tetangganya dalam keadaan

kelaparan…‖.

c. Prinsip Asuransi Syariah

Asuransi syariah harus memiliki fondasi dan prinsip dasar

yang kuat. Prinsip dasar dalam asuransi syariah yaitu tolong-

menolong (At-Ta‟awun). Prinsip ini menjadikan para peserta

asuransi sebagai sebuah keluarga besar yang satu dengan yang

lainnya saling menjamin dan menanggung risiko.

Prinsip-prinsip dasar yang ada dalam asuransi syariah

adalah sebagai berikut23:

1. Prinsip Ikhtiar dan Berserah Diri; Allah adalah pemilik mutlak

atas segala sesuatu, karena itu menjadi kekuasaannya pula

untuk memberikan atau mengambil sesuatu kepada/dari hamba-

hamba-Nya yang Dia kehendaki. Manusia memiliki kewajiban

untuk berusaha (ikhtiar) sesuai dengan kemampuannya dan

berserah diri (tawakal) hanya kepada Allah SWT.

2. Prinsip Tolong-menolong (At-Ta‟awun) ; prinsip paling utama

dalam melaksanakan kegiatan harus didasarkan semangat

tolong-menolong antar anggota. Seseorang yang masuk

asuransi, sejak awal harus mempunyai niat dan motivasi untuk

membantu dan meringankan beban temannya yang pada suatu

ketika mendapatkan musibah/kerugian.

23Muhammad Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional Teori, System, dan Pemasara (Ciputat: Kholam Publishing,2006), hal. 58-59

Page 41: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

28

3. Prinsip bertanggung jawab; para peserta asuransi setuju untuk

saling bertanggung jawab antara satu sama lain, dan harus

melaksanakan kewajiban dibalik menerima yang menjadi hak-

haknya.

4. Prinsip Kerja sama; dalam prinsip ini di antara peserta asuransi

syariah yang satu dengan yang lainnya saling bekerja sama dan

saling tolong-menolong dalam mengatasi kesulitan yang dialami

karena sebab musibah yang diderita.

5. Prinsip Saling Melindungi dari Berbagai Kesulitan; para peserta

asuransi syariah setuju untuk saling melindungi dari musibah,

kesusahan, bencana, dan sebagainya. Terutama melalui

penghimpunan dana tabarru‟ melalui perusahaan asuransi yang

diberi kepercayaan untuk itu.

Menurut AM. Hasan Ali (2004: 125-135) Prinsip dasar

asuransi syariah ada sembilan macam yaitu24:

1. Tauhid (Unity)

Prinsip tauhid adalah dasar utama dari setiap bentuk bangunan

yang ada dalam syariah Islam. Dalam berasuransi yang harus

diperhatikan adalah bagaimana seharusnya menciptakan

suasana dan kondisi bermuamalah yang tertuntun oleh nilai-nilai

ketuhanan.

2. Keadilan (Justice)

Prinsip kedua dalam berasuransi adalah terpenuhinya nilai-nilai

keadilan antara pihak-pihak yang terkait dengan akad asuransi.

Keadilan dalam hal ini dipahami sebagai upaya dalam

menempatkan hak dan kewajiban anatar nasabah dan

perusahaan asuransi.

3. Tolong-menolong (ta‟awun)

Dalam melaksanakan kegiatan berasuransi harus didasari

dengan semangat tolong menolong (ta‟awun) antara anggota.

24 AM. Hasan Ali, Op.Cit., hal. 125-135

Page 42: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

29

Seseorang yang masuk asuransi, sejak awal harus mempunyai

niat dan motivasi untuk membantu dan meringankan beban

temannya yang pada suatu ketika mendapat musibah atau

kerugian.

4. Kerja Sama (cooperation)

Kerjasama dalam bisnis asuransi dapat terwujud dalam bentuk

akad yang dijadikan acuan antara kedua belah pihak yang

terlibat yaitu antar anggota (nasabah) dan perusahaan asuransi.

5. Amanah (trustworthy / al-amanah)

Prinsip amanah dalam organisasi perusahaan dapat terwujud

dalam nilai-nilai akuntabilitas perusahaan melalui penyajian

laporan keuangan tiap periode. Begitu juga pada diri nasabah, di

mana nasabah asuransi berkewajiban menyampaikan informasi

yang benar berkaitan dengan pembayaran premi dan tidak

memanipulasi kerugiaan yang menimpa dirinya.

6. Kerelaan (al-ridha)

Dalam bisnis asuransi, kerelaan (al-ridha) dapat diterapkan pada

setiap anggota (nasabah) asuransi agar mempunyai motivasi

dari awal untuk merelakan sejumlah dana (premi) yang

disetorkan ke perusahaan asuransi yang difungsikan sebagai

dana sosial (tabarru‟).

7. Larangan Riba

Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan), sedangkan

untuk istilah teknis riba berarti pengambilan tambahan dari harta

pokok atau modal secara batil.

8. Larangan judi (maisir)

Syafi‟i Antonio mengatakan bahwa unsur maisir (judi) artinya

adanya salah satu pihak yang untung namun di lain pihak justru

mengalami kerugian. Hal ini terjadi apabila pemegang polis

dengan sebab-sebab tertentu membatalkan kontraknya sebelum

masa reversing period. Dan adanya unsur keuntungan yang

Page 43: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

30

dipengaruhi oleh pengalaman underwriting, di mana untung-rugi

terjadi sebagai hasil dari ketetapan.

9. Larangan Gharar (ketidakpastian)

Larangan Gharar dalam pengertian bahasa adalah al-khida‟

(penipuan), yaitu suatu tindakan yang di dalamnya diperkirakan

tidak ada unsur kerelaan. Syafi‟i Antonio menjelaskan bahwa

gharar (ketidakpastian) dalam asuransi konvensional ada dua

bentuk yaitu:

a. Bentuk akad syariah yang melandasi penutupan polis

b. Sumber dana pembayaran klaim dan keabsahan syar‟i

penerimaan uang klaim itu sendiri.

d. Operasional Asuransi Syariah

Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan fatwa No:

21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah

yang isinya adalah sebagai berikut:

1. Ketentuan Umum

a. Asuransi Syariah (Ta‟min, Takaful atau Tadhamun) adalah

usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara

sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset

dan/atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

sesuai dengan syariah.

b. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada poin

(1) adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir

(perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap),

barang haram dan maksiat.

c. Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk

tujuan komersial.

Page 44: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

31

d. Akad tabarru‟ adalah semua bentuk akad yang dilakukan

dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata

untuk tujuan komersial.

e. Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan

sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan

kesepakatan dalam akad.

f. Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh

perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam

akad.

2. Akad dalam Asuransi

a. Akad yang dilakukan antara peserta dengan perusahaan

terdiri atas akad tijarah dan/atau akad tabarru‟.

b. Akad tijarah yang dimaksud dalam ayat (1) adalah

mudharabah, sedangkan akad tabarru‟ adalah hibah.

c. Dalam akad, sekurang-kurangnya harus disebutkan :

1. Hak & kewajiban peserta dan perusahaan;

2. Cara dan waktu pembayaran premi;

3. Jenis akad tijarah dan/atau akad tabarru‟ serta syarat-

syarat yang disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang

diakadkan.

3. Kedudukan Para Pihak dalam Akad Tijarah dan Tabarru’

a. Dalam akad tijarah (mudharabah), perusahaan bertindak

sebagai mudharib (pengelola) dan peserta bertindak sebagai

shahibul mal (pemegang polis);

b. Dalam akad tabarru‟ (hibah), peserta memberikan hibah yang

akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena

musibah. Perusahaan bertindak sebagai pengelola dana

hibah.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

32

4. Ketentuan dalam Akad Tijarah dan Tabarru’

a. Jenis akad tijarah dapat diubah menjadi jenis akad tabarru‟

bila pihak yang tertahan haknya, dengan rela melepaskan

haknya sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum

menunaikan kewajibannya.

b. Jenis akad tabarru‟ tidak dapat diubah menjadi jenis akad

tijarah.

5. Jenis Asuransi dan Akadnya

a. Dipandang dari segi jenis asuransi itu terdiri atas asuransi

kerugian dan asuransi jiwa.

b. Akad bagi kedua jenis asuransi tersebut adalah mudharabah

dan hibah.

6. Premi

a. Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan

jenis akad tabarru‟.

b. Menentukan besarnya premi perusahaan asuransi syariah

dapat menggunakan rujukan, misalnya tabel mortalita untuk

asuransi jiwa dan tabel morbidita untuk asuransi kesehatan,

dengan syarat tidak memasukkan unsur riba dalam

penghitungannya.

c. Premi yang berasal dari jenis akad mudharabah dapat

diinvestasikan dan hasil investasinya dibagi-hasilkan kepada

peserta.

d. Premi yang berasal dari jenis akad tabarru‟ dapat

diinvestasikan.

7. Klaim

a. Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada

awal perjanjian.

b. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang

dibayarkan.

Page 46: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

33

c. Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta,

dan merupakan kewajiban perusahaan untuk memenuhinya.

b. Klaim atas akad tabarru‟, merupakan hak peserta dan

merupakan kewajiban perusahaan, sebatas yang disepakati

dalam akad.

8. Investasi

a. Perusahaan selaku pemegang amanah wajib melakukan

investasi dari dana yang terkumpul.

b. Investasi wajib dilakukan sesuai dengan syariah.

9. Reasuransi

Asuransi syariah hanya dapat melakukan reasuransi kepada

perusahaan reasuransi yang berlandaskan prinsip syari'ah.

10. Pengelolaan

a. Pengelolaan asuransi syariah hanya boleh dilakukan oleh

suatu lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah.

b. Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh bagi hasil dari

pengelolaan dana yang terkumpul atas dasar akad tijarah

(mudharabah).

c. Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh ujrah (fee) dari

pengelolaan dana akad tabarru‟ (hibah).

11. Ketentuan Tambahan

a. Implementasi dari fatwa ini harus selalu dikonsultasikan dan

diawasi oleh DPS.

b. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan di antara para pihak, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari‟ah

setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

c. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan

jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan

diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Page 47: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

34

4. Cadangan Dana Tabarru’

a. Cadangan Dana Tabarru’

Berdasarkan PSAK No 108, cadangan dana tabarru‟

adalah cadangan yang dibentuk dari surplus underwriting yang

tidak dibagikan kepada peserta dan entitas pengelola. Cadangan

dana tabarru‟ diakui pada saat dibentuk sebesar jumlah yang

dianggap mencerminkan kehati-hatian (deemed prudent) agar

mencapai tujuan pembentukannya yang bersumber dari surplus

underwriting dana tabarru‟. Pada akhir periode pelaporan, jumlah

yang diperlukan untuk mencapai saldo cadangan dana tabarru‟

yang dibutuhkan diperlakukan sebagai penyesuaian atas surplus

underwriting dana tabarru‟. Cadangan dana tabarru‟ disajikan

secara terpisah pada laporan perubahan dana tabarru‟. Dalam

hal pengungkapan, entitas asuransi syariah mengungkapkan

terkait cadangan dana tabarru‟, mencakup tetapi tidak terbatas

pada:

1. Dasar yang digunakan dalam penentuan dan pengukuran

cadangan dana tabarru‟;

2. Perubahan cadangan dana tabarru‟ per jenis tujuan

pencadangannya (saldo awal, jumlah yang ditambahkan dan

digunakan selama periode berjalan, dan saldo akhir);

3. Pihak yang menerima pengalihan saldo cadangan dana

tabarru‟ jika terjadi likuidasi atas produk atau entitas; dan

4. Jumlah yang dijadikan sebagai dasar penentuan distribusi

surplus underwriting.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 53/DSN-

MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru‟ pada Asuransi Syariah

dijelaskan bahwa cadangan dana tabarru‟ terbentuk jika terdapat

surplus underwriting atas dana tabarru‟. Itu berarti cadangan

dana tabarru‟ tidak akan muncul atau ada jika perusahaan

asuransi syariah mengalami defisit pada dana tabarru‟. Dewan

Page 48: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

35

syariah nasional memberikan alternatif dalam mengelola surplus

underwriting dana tabarru‟ diantaranya sebagai berikut:

1. Diperlakukan seluruhnya sebagai dana cadangan dalam akun

tabarru‟.

2. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan

sebagian lainnya kepada para peserta yang memenuhi syarat

aktuaria/manajemen risiko.

3. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dapat

dibagikan sebagian lainnya kepada perusahaan asuransi dan

para peserta sepanjang disepakati oleh para peserta.

Cadangan dana tabarru‟ digunakan untuk hal-hal sebagai

berikut (PSAK 108) :

1. menutup defisit yang kemungkinan akan terjadi di periode

mendatang.

2. tujuan memitigasi dampak risiko kerugian yang luar biasa

yang terjadi pada periode mendatang untuk jenis asuransi

(class of business) yang menunjukkan derajat volatilitas klaim

yang tinggi.

b. Dana Tabarru’

Dana tabarru‟ terdiri dari dua kata yaitu dana dan tabarru‟.

Dana adalah uang yang disediakan atau sengaja dikumpulkan

untuk suatu maksud, derma, sedekah, pemberian, atau hadiah25.

Tabarru‟ berasal dari kata tabarra‟a- yatabarra‟u- tabarru‟an,

yang artinya adalah sumbangan, hibah, dana kebajikan atau

derma26. Orang yang memberikan sumbangan disebut mutabarri‟

atau dermawan. Definisi tabarru‟ menurut Jumhur ulama yang

dikutip dari Asy-Syarbani al-Khatib adalah akad yang

mengakibatkan pemilikan harta, tanpa ganti rugi, yang dilakukan

25 Hassan Noel Arifin, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Firma Oei Han BengrH.N. Arifin, 1951) 26 Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., hal. 35

Page 49: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

36

seseorang dalam keadaan hidup kepada orang lain secara

sukarela.

Dalam konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru‟

bermaksud memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk

tujuan saling membantu di antara sesama peserta takaful

(asuransi syariah) apabila ada diantaranya yang mendapat

musibah. Dana klaim yang diberikan diambil dari rekening dana

tabarru‟ yang sudah diniatkan oleh semua peserta ketika akan

menjadi peserta asuransi syariah, untuk kepentingan dana

kebajikan atau dana tolong-menolong.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

dana tabarru‟ merupakan derma atau dana kebajikan yang

diberikan dan diikhlaskan oleh peserta asuransi jika sewaktu-

waktu akan dipergunakan untuk membayar klaim atau manfaat

asuransi.

c. Mekanisme Pengelolaan Dana Tabarru’

Pengelolaan dana dalam istilah asuransi adalah cara

kerja suatu perusahaan asuransi dalam mengurusi dana premi

yang sudah terkumpul dengan cara menginvestasikannya ke

lembaga-lembaga keuangan lainnya untuk mendapatkan hasil

yang optimal. Pada asuransi syariah, dalam mengelola dana

harus sesuai dengan syariah Islam yaitu dengan cara

menghilangkan sama sekali kemungkinan terjadi unsur gharar

(ketidakpastian), maisir (judi), dan riba.

Sebagaimana diatur dalam PMK No 18/PMK.010/2010

tentang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha

Asuransi dan Reasuransi dengan Prinsip Syariah, maka

mekanisme pengelolaan dana peserta (premi) adalah sebagai

berikut:

Page 50: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

37

1. Perusahaan wajib memisahkan kekayaan dan kewajiban

dana tabarru‟ dari kekayaan dan kewajiban perusahaan.

2. Perusahaan asuransi jiwa yang memasarkan produk

asuransi dengan prinsip syariah yang mengandung unsur

investasi wajib memisahkan kekayaan dan kewajiban dana

investasi peserta dari kekayaan dan kewajiban perusahaan

maupun dari kekayaan dan kewajiban dana tabarru‟

3. Perusahaan wajib membuat catatan terpisah untuk

kekayaan dan kewajiban perusahaan, dana tabarru‟ dan

dana investasi peserta.

Dalam prakteknya, asuransi syariah menerapkan prinsip

saling kerjasama dan tolong menolong, jadi jika ada

keuntungan akan dibagi rata dan jika ada kerugian maka akan

dirasakan bersama. Pada hakikatnya shahibul maal atau

nasabah yang membayar premi di asuransi memiliki tujuan

untuk memiliki rasa aman jika sewaktu-waktu mereka ditimba

musibah yang entah kapan terjadi. Dengan membayarkan

premi di asuransi maka nasabah percaya kepada perusahaan

asuransi syariah terkait untuk dapat mengelola dana tersebut

sehingga jika sewaktu-waktu mereka tertimpa musibah maka

mereka dapat terbantu dari perusahaan asuransi syariah.

Pengeloaan premi Prudential Syariah dipisahkan dua

rekening, yaitu rekening tabarru‟ dan rekening investasi, untuk

pengelolaan dana sendiri dikelola oleh

5. Pendapatan Premi

Setiap perusahaan dalam operasionalnya sehari-hari akan

berusaha untuk dapat meningkatkan jumlah penerimaan kas yang

masuk dan meminimalisir biaya operasional yang harus dikeluarkan.

Dalam perusahaan asuransi salah satu sumber penerimaan kas

adalah dari penerimaan pendapatan premi asuransi.

Page 51: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

38

Dalam kamus asuransi, pendapatan premi adalah sejumlah

uang yang dibayarkan oleh seseorang pemegang polis kepada

perusahaan asuransi sehubungan dengan adanya perjanjian

pertanggungan yang dituangkan dalam polis asuransi. Menurut

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Pendapatan premi adalah premi yang

diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi

diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak)

berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan.

Premi merupakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan

pihak tertanggung kepada penanggung untuk mengganti suatu

kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan

akibat timbulnya perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung

kepada penanggung (transfer of risk)27. Besaran premi ditentukan

dari hasil seleksi risiko yang dilakukan underwriter atau setelah

perusahaan melakukan seleksi risiko atas permintaan calon

tertanggung. Dengan demikian calon tertanggung akan membayar

premi asuransi sesuai dengan tingkat risiko atas kondisi masing-

masing.

Premi merupakan sejumlah dana yang dibayarkan oleh

peserta yang terdiri atas dana tabungan dan dana tabarru‟. Dana

tabungan adalah dana titipan dari peserta asuransi syariah dan akan

mendapat alokasi bagi hasil (mudharabah) dari pendapatan investasi

bersih yang diperoleh setiap tahun28. Dana tabarru‟ adalah dana

kebajikan yang diberikan dan diikhlaskan oleh peserta asuransi jika

sewaktu-waktu akan dipergunakan untuk membayar klaim atau

manfaat asuransi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa pendapatan premi merupakan jumlah uang yang

diterima oleh perusahaan asuransi dari pembayaran yang dilakukan

27 Abdullah Amrin, Op.Cit., hal. 108 28 Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., hal. 311

Page 52: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

39

oleh nasabah kepada perusahaan asuransi sehubungan dengan

kontrak asuransi yang telah disepakati bersama. Unsur premi yang

ada pada asuransi jiwa syariah dan asuransi umum syariah akan

berbeda karena dalam asuransi jiwa syariah terdapat dua unsur

premi yaitu dana tabungan dan dana tabarru‟, sedangkan pada

asuransi umum hanya ada dana tabarru‟ pada premi yang

dibayarkan oleh peserta.

Premi dalam asuransi syariah dikenal sebagai dana

kepesertaan yang penentuan tarifnya berdasarkan faktor-faktor,

berikut ini, yaitu29 :

1. Tabel Mortalitas

2. Asumsi bagi hasil (mudharabah)

3. Biaya-biaya asuransi yang adil dan tidak mendzalimi peserta

6. Klaim

Klaim merupakan pengajuan hak yang dilakukan oleh

tertanggung kepada penanggung untuk mendapatkan haknya berupa

pertanggungan atas kerugian berdasarkan perjanjian atau akad yang

telah dibuat atau dengan kata lain klaim merupakan proses

pengajuan oleh peserta untuk mendapatkan pertanggungan setelah

tertanggung melaksanakan seluruh kewajibannya kepada

penanggung yaitu berupa penyelesaian pembayaran premi sesuai

dengan kesepakatan sebelumnya.30

Pembayaran klaim dalam asuransi syariah diambil dari dana

Tabarru‟ semua peserta dan hasil investasi. Perusahaan sebagai

Mudharib berkewajib untuk menyelesaikan proses klaim secara

tepat, cepat dan efisien sesuai dengan amanah yang diterimanya.

Sebagaiman firman Allah Swt., dalam surat Al-Anfaal ayat 27 :

29 Abdullah Amrin, Op.Cit., hal. 157 30

Ibid., hal. 197

Page 53: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

40

تكم وأنتم تعلمون ن سول وتخونوا أم وٱلر أها ٱلذن ءامنوا ل تخونوا ٱلل

Artinya:

―Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati

Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu

mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu,

sedang kamu mengetahui‖ (QS. Al Anfaal: 27)

Perusahaan asuransi syariah di dalam menyelesaikan Klaim

berupa kerusakan atau kerugian terhadap peserta dengan cara

mengacu pada akad kondisi dan kesepakatan yang tertulis dalam

polis, yaitu dengan dua pilihan:

a. Akan mengganti dengan uang tunai

b. Memperbaiki atau membangun ulang objek yang mengalami

kerusakan

Prosedur penyelesaian klaim terdiri dari :

a. Pemberitahuan Klaim

b. Bukti Klaim

c. Penyelidikan

d. Penyelesaian klaim

7. Hasil Investasi

a. Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau

sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang31. Investasi

juga didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu

yang tertentu32.

31 Eduardus. Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi Pertama. (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001), hal. 3 32 H.M Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3. (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003), hal.5

Page 54: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

41

Investasi adalah menanamkan atau menempatkan aset,

baik berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan

akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan

nilai di masa mendatang. Investasi keuangan adalah

menanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan

akan meningkat nilainya di masa mendatang33.

Investasi keuangan syariah dapat berkaitan dengan

kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, di mana kegiatan

usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu

produk atau aset maupun usaha jasa. Namun, investasi

keuangan menurut syariah harus terkait secara langsung dengan

suatu asset atau kegiatan usaha yang spesifik dan menghasilkan

manfaat, karena hanya atas manfaat tersebut dapat dilakukan

bagi hasil34.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa hasil investasi adalah keuntungan yang diperoleh

sehubungan dengan kegiatan investasi yang dilakukan dengan

menanamkan atau mnempatkan aset baik berupa dana maupun

harta. Keuntungan tersebut dibagi pada pemilik dana dan

pengelola dana sesuai nisbah atau bagi hasil yang telah

disepakati bersama. Pada asuransi syariah, hasil investasi

dibagikan kepada peserta asuransi sebagai pemilik dana dan

perusahaan asuransi sebagai pengelola dana.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 51/DSN-

MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah Musyarakah pada

Asuransi Syariah memutuskan bahwa pembagian hasil investasi

dapat dilakukan dengan salah satu alternatif sebagai berikut:

33 Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah Di Pasar Modal (Pandangan Praktisi). Jakarta: Modal Publications, 2003), hal. 45 34 Muhammad Syakir Sula, Op.Cit., hal. 359

Page 55: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

42

Alternatif I:

1. Hasil investasi dibagi antara perusahaan asuransi (sebagai

mudharib) dengan peserta (sebagai shahibul mal) sesuai

dengan nisbah yang disepakati.

2. Bagian hasil investasi sesudah disisihkan untuk perusahaan

asuransi (sebagai mudharib) dibagi antara perusahaan

asuransi (sebagai musytarik) dengan para peserta sesuai

dengan porsi modal atau dana masing-masing.

Alternatif II:

Hasil investasi dibagi secara proporsional antara perusahaan

asuransi (sebagai musytarik) dengan peserta berdasarkan porsi

modal atau dana masing-masing.

1. Bagian hasil investasi sesudah disisihkan untuk perusahaan

asuransi (sebagai musytarik) dibagi antara perusahaan

asuransi sebagai mudharib dengan peserta sesuai dengan

nisbah yang disepakati.

b. Prinsip Dasar Investasi

Prinsip dasar investasi asuransi syariah adalah bahwa

perusahaan selaku pemegang amanah wajib melakukan

investasi terhadap dana yang terkumpul dari peserta yang

dimaksud harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah35.

Investasi bagi umat Islam berarti menanamkan sejumlah dana

pada sektor tertentu (sektor keuangan ataupun sektor riil) pada

waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan

(expected return). Keuntungan dalam pandangan Islam memiliki

aspek yang holistik diantaranya:

35Ibid., hal. 362

Page 56: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

43

1. Aspek material atau finansial; artinya suatu bentuk investasi

hendaknya menghasilkan manfaat finansial yang kompetitif

dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya.

2. Aspek kehalalan; artinya suatu bentuk investasi harus

terhindar dari bidang maupun prosedur yang syubhat

dan/atau haram.

3. Aspek sosial dan lingkungan; artinya suatu bentuk investasi

hendaknya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat

banyak dan lingkungan sekitar.

4. Aspek pengharapan kepada ridha Allah; artinya suatu bentuk

investasi tertentu itu dipilih adalah dalam rangka mencapai

ridha Allah. Kesadaran adanya kehidupan abadi menjadi

panduan bagi ketiga aspek di atas. Dengan demikian,

portabilitas usaha harus dipandang sebagai sesuatu yang

berkesinambungan sampai dengan kehidupan di alam baqa.

c. Instrumen Investasi pada Asuransi Syariah

Pada asuransi syariah, dalam menginvestasikan dana

harus sesuai dengan syariah Islam yaitu dengan cara

menghilangkan sama sekali kemungkinan terjadi unsur gharar

(ketidakpastian), maisir (judi), dan riba. Instrumen investasi pada

asuransi syariah di Indonesia yang sudah ada saat ini adalah

sebagai berikut36:

1. Investasi ke bank-bank umum syariah

2. Investasi ke bank umum yang memiliki cabang syariah

3. Investasi ke Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan

Baitul Mal wat Tamwil (BMT)

36 Ibid., hal. 380

Page 57: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

44

4. Investasi langsung ke perusahaan-perusahaan yang tidak

menjual barang-barang haram atau maksiat dengan sistem

mudharabah, wakalah, wadiah, dan sebagainya.

5. Investasi ke lembaga keuangan syariah lainnya, seperti

reksadana syariah, modal ventura syariah, leasing syariah,

pegadaian syariah, obligasi syariah di BEI, koperasi syariah,

dan sebagainya.

Dalam KMK No 424 Tahun 2003, investasi yang

diperbolehkan untuk asuransi syariah adalah sebagai berikut:

1. Deposito berjangka

2. Saham pada BEI

3. Obligasi dengan rating terendah A

4. Surat berharga yang diterbitkan pemerintah/BI

5. Unit penyertaan reksadana

6. Penyertaan langsung

7. Bangunan dengan strata title

8. Pinjaman polis

9. Pebiayaan tanah dan atau bangunan, kendaraan dan barang

modal dengan skema murabahah

10. Pembiayaan modal kerja dengan skema mudharabah.

B. KERANGKA BERPIKIR

1. Pengaruh Pendapatan Premi terhadap Cadangan Dana

Tabarru‟.

Premi merupakan pembayaran sejumlah uang yang

dilakukan pihak tertanggung kepada penanggung untuk

mengganti suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya perjanjian atas

pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung

(transfer of risk). Premi sebagai salah satu sumber pendanaan

Page 58: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

45

dan pendapatan perusahaan asuransi syariah merupakan faktor

yang penting untuk menjaga eksistensi perusahaannya.

Supiyanto dalam Syafriani mengatakan bahwa semakin

banyak polis asuransi yang terjual kepada nasabah maka

pendapatan premi asuransi yang akan diperoleh perusahaan

akan semakin meningkat. Pendapatan premi yang diperoleh

perusahaan asuransi diharapkan dapat meningkatkan surprlus

underwriting cadangan dana tabarru‟.37

Asuransi syariah menyiapkan rekening khusus sebagai

rekening dana tolong-menolong atau rekening tabarru‟ yang

telah diniatkan (diakadkan) secara ikhlas setiap peserta masuk

asuransi syariah. Oleh karena itu, dalam mekanisme dana di

asuransi syariah, premi yang dibayarkan peserta dibagi dalam

dua rekening, yaitu rekening peserta dan rekening tabarru‟. Pada

rekening tabarru‘ inilah ditampung semua dana peserta sebagai

dana tolong menolong atau dana kebajikan.38

Karwati dalam penelitian berjudul Metode Alokasi Surplus

Underwriting Dana Tabarru‟ pada Asuransi Kerugian Syariah

pada Unit Syariah PT. Asuransi Bumiputera Muda 1967.39 Dari

hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kenaikan surplus

terjadi karena adanya peningkatan pendapatan pada kontribusi

penutupan tidak langsung pada perusahaan, sehingga ketika

nilai kontribusi peserta naik, maka nilai suprlus underwriting

cadangan dana tabarru‟ juga naik.

Arief Fadlullah menyatakan dalam penelitiannya bahwa

pendapatan premi berpengaruh secara signifikan positif terhadap

variabel cadangan dana tabarru‟ dengan nilai koefisien regresi

37

Dewi Syafriani, “Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi, Klaim dan Underwriting terhadap Cadangan Dana Tabarru’, Thesis, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2019 38

Muhammad Syakir Sula,. Op.Cit, hal. 175 39

Euis Lia Karwati, “Metode Alokasi Suprlus Underwritiing Dana Tabarru’pada Asuransi Kerugian”, Program Studi Muamalat UIN Syarif Hidayatullah, 2011

Page 59: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

46

variabel pendapatan premi sebesar 36,702 dan hal ini sesuai

dengan hipotesa awal. Kenaikan variabel pendapatan

premiakan mengakibatkan kenaikan terhadap cadangan dana

tabarru‟ Sinarmas Syariah.40

2. Pengaruh Hasil Investasi terhadap Cadangan Dana Tabarru‟.

Profesor Ali Mustafa Ya‘qub mengatakan bahwa salah satu

bentuk pengelolaan dana asuransi yang paling dominan adalah

menginvestasikan dana yang terkumpul dari premi41. Asuransi

syariah meninvestasikan dana tabarru‟ yang terkumpul dari

kontribusi peserta, kepada instrumen investasi yang dibenarkan

oleh syara‘. Kumpulan dana yang telah diinvestasikan tersebut

akan dikurangi biaya-biaya operasional yang selanjutkan akan

didapat surplus (profit)42.

Hasil investasi merupakan keuntungan yang diterima

perusahaan dalam mengelola dana tabarru‘setelah dikurangi

beban pengelolaan portofolio investasi43. Surplus underwriting

berasal dari dana tabarru‘ setelah dikurangi dengan biaya

reasuransi dan klaim.44 Ketika perusahaan mendapatkan hasil

investasi yang tinggi maka cadangan dana tabarru‘ akan

semakin meningkat.

3. Pengaruh Klaim terhadap Cadangan Dana Tabarru‟

Pada asuransi syariah sumber pembayaran klaim diperoleh

dari rekening tabarru‟. Yaitu, rekening dana tolong menolong dari

40

Arief Fadlullah, “Pengaruh Pendapatan Premi dan Hasil Investasi terhadap Cadangan Dana Tabarru’ (Studi pada PT Asuransi Sinarmas Syariah), Program Studi Ekonomi Islam, UIN Syarif Hidayatullah: Jakarta, 2014 41

Muhammad Syakit Sula, Op.Cit, hal 378 42

Ibid., hal. 249 43

Laras Mutiara Sari, “Pengaruh Pendapatan Premi, Klaim dan Hasil Investasi terhadap Hasil Underwriting dan Laba pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah periode 2013-2016”, UIN Syarig Hidayatullah: Jakarta: 2018 44

Muhammad Syakir Sula., Op.Cit, hal 249

Page 60: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

47

seluruh peserta, yang sejak awal sudah diakadkan dengan ikhlas

oleh peserta untuk keperluan saudara-saudaranya apabila ada

yang ditakdirkan Allah meninggal dunia atau mendapat musibah

kerugian materi, kecelakaan, dan sebagainya.45

Klaim diatur dalam PSAK 108, secara teori klaim

merupakan hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh

perusahaan asuransi sesuai dengan akad yang telah disepakati

pada awal perjanjian. Klaim merupakan pengurang dari dana

tabarru‟. Sehingga ketika jumlah klaim meningkat maka surplus

underwriting menurun dan begitu pula sebaliknya ketika jumlah

klaim sedikit akan meningkatkan surplus underwriting dana

tabarru‟.

Humaidi dalam penelitian berjudul Mekanisme

Pendistribusian Surplus underwriting pada Peserta Asuransi

Kebakaran studi pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda

1967 unit syariah. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui

bahwa perusahaan asuransi syariah memperoleh surplus

underwriting dari hasil pendapatan premi di kurangi dengan beban

underwriting. Beban underwriting merupakan beban klaim yang

harus ditanggung oleh perusahaan asuransi syariah. Sehingga

ketika nilai klaim naik, maka nilai surplus underwriting dana

tabarru‟ akan menurun, begitu juga dengan cadangan dana

tabarru‟.

4. Pengaruh Pendapatan Premi, Klaim dan Hasil Investasi terhadap

Cadangan Dana Tabarru‟

Dalam PSAK No. 108 menjelaskan beberapa pernyataan

tentang akuntansi transaksi asuransi syariah, diantaranya: (1)

Kontribusi dari peserta diakui sebagai bagian dari dana tabarru‟

dalam dana peserta, (2) Dana tabarru‟ juga dibentuk dari hasil

investasi. Hasil investasi dana tabarru‟ seluruhnya menjadi

45

Muhammad Syakir Sula., Op.Cit, hal. 315

Page 61: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

48

penambah dana tabarru‟; atau sebagian menjadi penambah dana

tabarru‟ dan sebagian lainnya untuk entitas pengelola sesuai

dengan akad yang di sepakati, dan (3) Pembayaran manfaat

asuransi/klaim berasal dari dana peserta kolektif (dana tabarru‟)

dimana resiko ditanggung secara bersama antara peserta

asuransi. Surplus underwriting pada perusahaan umum syariah

berasal dari dana tabarru‟ peserta yang kemudian akan

dialokasikan ke dalam cadanan dana tabarru‟.

Pada pernyataan di atas menjelaskan bahwa kontribusi

peserta dan hasil investasi merupakan bagian dari dana tabarru‟.

Selain itu pembayaran klaim kepada peserta asuransi diambil dari

dana tabarru‟. Jadi, kontribusi peserta, klaim dan hasil investasi

memiliki hubungan terhadap dana tabarru‟.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian

C. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis dalam penelitian ini

adalah :

Hasil Investasi

Premi

Klaim

Cadangan Dana Tabarru‟

Page 62: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

49

H1 : Pendapatan premi, hasil investasi dan klaim secara simultan

berpengaruh terhadap cadangan dana tabarru‟

H2 : Pendapatan premi berpengaruh terhadap cadangan dana

tabarru‟

H3 : Hasil Investasi berpengaruh terhadap cadangan dana

tabarru‟

H4 : Klaim berpengaruh terhadap cadangan dana tabarru‟

D. PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian ini mengacu kepada penelitian terdahulu yang

dimana permasalahan-permasalahan pada penelitian-penelitian

sebelumnya berkaitan dengan penelitian di bawah ini. Dibawah ini

terdapat beberapa penelitian terdahulu yang digunakan peneliti

sebagai acuan atau landasan yang berkaitan dengan permasalahan

pada penelitian ini, antara lain:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil Penelitian

1 Humaidi

Mekanisme Pendistribusian Surplus Underwriting kepada Peserta Asuransi Kebakaran (Studi pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Syariah)

Hasil penelitian ini berisi tentang mekaisme penditribusian surplus underwriting yang ada pada PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Syariah, yang mana pengalokasian surplus underwriting diprioritaskan untuk cadangan dana tabarru‟. Penelitian ini juga membahas tentang mekanisme pendistribusian surplus underwriting kepada peserta

Page 63: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

50

asuransi di PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Syariah.

2 Nurcahya

Analisis Pengaruh Kontribusi Bruto, Reasuransi, Pembayaran Klaim, dan Pendapatan Investasi Netto terhadap Surplus (defisit) Underwriting dana Tabarru‟ pada perusahaan asuransi Jiwa Syariah di Indonesia.

Variabel kontribusi bruto berpengaruh positif dan signifikan, variabel reasuransi berpengaruh positif dan signifikan, variabel klaim berpengaruh negatif dan signifikan, dan variable hasil investasi neto berpengaruh positif dan signifikan terhadap surplus (defisit) underwriting dana tabarru‟ pada perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia dengan nilai R Square sebesar 0,971. Artinya, sebesar 97,1 % variabel bebas dapat mempengaruhi variabel depedennya sedangkan sisanya sebesar 2,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini

3 Fadlullah

pengaruh pendapatan premi dan hasil investasi terhadap cadangan dana tabarru‟ studi pada PT Sinarmas Syariah

Hasil penelitian, variabel independen secara simultan memiliki pengaruh terhadap cadangan dana tabarru‟. Dengan hasil pengujian

Page 64: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

51

menghasilkan nilai R-Square sebesar 0,988 yang artinya cadangan dana tabarru‟ sebesar 98,8% dijelaskan oleh premi dan hasil investasi dan 0,2% dijelaskan oleh variable lain.

4 Al Torik Supiyanto

Pengaruh Pendapatan Premi Dan Hasil Investasi Terhadap Cadangan Dana Tabarru‟ Pada Perusahaan Asuransi Syariah Di Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh positif dan signifikan Pendapatan Premi terhadap Cadangan Dana Tabarru‟ dan terdapat pengaruh positif dan signifikan Hasil Investasi terhadap Cadangan Dana Tabarru‟. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Pendapatan Premi dan Hasil Investasi secara bersama-sama terhadap Cadangan Dana Tabarru

5 Sulma Safinatus Shofiyah

Pengaruh Pendapatan Premi, Klaim Dan Hasil Investasi Terhadap Cadangan Dana Tabarru‟ Pada Perusahaan Asuransi Syariah Di

Hasil penelitian menunjukan Pendapatan Premi, Klaim dan Hasil Investasi berpengaruh positif signifikan terhadap Cadangan Dana Tabarru‟. Pendapatan Premi, Klaim dan

Page 65: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

52

Indonesia

Hasil Investasi mampu menjelaskan cadangan dana tabarru‟ sebesar 91.13% sedangkan sisanya sebesar 8.87% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini. Karena, secara bersama-sama besarnya nilai pendapatan premi, klaim dan hasil investasi mempunyai pengaruh terhadap besarnya nilai cadangan dana tabarru‟

Page 66: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu46. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari metode deskriptif ini

yaitu membuat suatu uraian sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

dari objek yang diteliti kemudian menggabungkan hubungan antara

variabel yang terdapat didalamnya. Penelitian ini juga menekankan

analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah dengan

menggunakan metode statistika.

Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, sistem pemikirian

maupun suatu peristiwa pada masa lalu dan sekarang. Tujuannya untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

aktual mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki. Sedangkan metode penelitian kuantitatif merupakan metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat politivisme yang digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

46

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung:Alfabeta-Bandung, 2016), hal. 2

Page 67: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

54

menggunakan instrumen penelitian, analisis bersifat kuantitati atau

statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Studi ini

dilakukan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana pengaruh

pendapatan premi, hasil investasi dan klaim terhadap cadangan dana

tabarru‟ periode 2012-2017 menggunakan metode regresi data panel.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan asuransi jiwa syariah

yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Perusahaan yang terdaftar

sebanyak 24 perusahaan. Periode penelitian menggunakan data laporan

keuangan perusahaan tahun 2012-2017.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi47. Metode penarikan sampel menggunakan purposive

sampling dimana populasi dengan kriteria sampel tertentu sesuai dengan

yang di kehendaki peneliti. Kriteria sampel ini adalah:

1. Perusahaan asuransi jiwa dan unit syariah yang terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan (OJK).

2. Perusahaan asuransi syariah yang menerbitkan laporan keuangan

periode 2012-2017.

47

Ibid., hal. 81

Page 68: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

55

Berdasarkan karakteristik pemilihan sampel, maka dapat rumuskan

dalam tabel 3.1:

Tabel 3.1

Kriteria Pemilihan Sampel

No Purposive Sampling Jumlah

1. Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

24

2. Dikurangi Jumlah perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan periode 2012-2017

8

Jumlah 17

Berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan diperoleh sampel

sebanyak 17 perusahaan. Perusahaan yang di jadikan sampel penelitian

dapat dilihat pada tabel 3.2:

Tabel 3.2 Sampel penelitian

NO Nama perusahaan Kode

1 Asuransi Jiwa Bersama Bumiputra 1912 BPR

2 PT AIA Finance AIA

3 PT Asuransi Allianz Life Indonesia ALZ

4 Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera BRI

5 PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya CAR

6 Asuransi Sinar Mas MSIG SMS

7 PT AXA Financial Indonesia AXA

8 PT Painin Daichi Life PNI

9 PT Prudential Life Assurance PRU

10 PT Sun Life Financial Indonesia SLF

11 PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia TML

12 PT ACE Life Assurance ACE

13 PT Asuransi Takaful Keluarga TKF

Page 69: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

56

14 PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin AMN

15 PT Asuransi Jiwa Syarah Amanah Ghiri

Artha GRT

16 PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi JMA

17 PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia SKI

C. Teknik Pengumpulan Data

Data sekunder pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari

pengamatan terhadap laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa

syariah yang terdaftar Otoritas Jasa Keuangan periode tahun 2012-2017,

yang peneliti dapatkan pada website resmi masing-masing perusahaan.

D. Jenis dan Sumber Data

Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data melainkan melalui perantara, misalnya lewat

orang lain atau dokumen. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentasi)

yang dipublikasikan dan yang tidak di publikasikan.

Data yang digunakan penelitian ini adalah data keuangan publikasi

tahunan lengkap per 31 desember selama tahun 2012-2017 yang

digunakan untuk menghitung pendapatan premi, hasil investasi, klaim

dan cadangan dana tabarru‟.

Page 70: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

57

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder untuk keseluruhan

variabel, yaitu Pendapatan Premi, Hasil Investasi, Klaim dan Cadangan

Dana Tabarru‟. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode

tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga

sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut

sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.

Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi

kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan

sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan

metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.

Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statistik48.

Analisis kuantitatif dapat dipergunakan untuk membantu

memecahkan masalah dengan alat bantu yang berhubungan dengan

statistik dan matematika sehingga keputusan yang dihasilkan dapat

dipertanggungjawabkan. Maka dapat disimpulkan bahwa analisis

kuantitatif adalah analisis data yang menggunakan angka-angka dan

perhitungan statistik untuk menguji suatu hipotesis dengan bantuan alat

analisis.

Untuk mempermudah dalam menganalisis data, metode analisis

yang digunakan adalah model analisis regresi panel data dengan bantuan

software Eviews versi 11, dan untuk mengetahui tingkat signifikansi dari

masing-masing koefisien regresi variabel independen terhadap variabel

dependen. Metode analisis statistika yang digunakan dalam penelitian ini

48

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), hal. 7

Page 71: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

58

adalah statistik deskriptif, analisis regresi data panel, uji t, uji f dan uji

koefisien determinasi R².

Berikut ini adalah tahapan analisis data :

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen)49. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut :

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel

independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas.

Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi

dua atau lebih variabel independen.

3. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan

lawannya (2) variance inflaction factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

49

Imam Ghozali, Aplikasi analisis multivariate dengan program ibm spss19 Edisi 5 (Semarang:Badan Penerbit Undip, 2005), hal. 105

Page 72: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

59

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen

(terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1 / Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan

adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 10.

b. Uji Heteroskedasdisitas

Uji heterodastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau

tidak terjadi Heteroskedastisitas50. Pengujian dilakukan dengan

uji Glejser yaitu dengan meregres variabel independen terhadap

absolute residual. Jika variabel independen signifikan secara

statistik mempengaruhi variabe dependen, maka ada indikasi

terjadi Heteroskedastisitas.

Kriteria yang biasa digunakan untuk menyatakan apakah

terjadi heterokdastisitas atau tidak diantara data pengamatan

dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi.

Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat

signifikansi yang ditetapkan sebelumnya (α = 5%). Apabila

koefisien signifikansi (nilai probabilitas) lebih besar dari tingkat

signifikansi yang ditetapkan, maka dapat disimpulkan tidak

terjadi heteroskedastisitas.

50

Ibid, 139

Page 73: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

60

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual terdistribusi

normal.51 Untuk menguji normalitas, penelitian ini menggunakan

Kolmogorov-Smirnov. Kriteria penilaian uji ini adalah jika

signifikansi hasil perhitungan data (sig) > 5%, maka data

berdistribusi normal dan jika signifikansi hasil perhitungan data

(Sig) < 5% maka data tidak berdistribusi normal.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1

(sebelumnya)52. Secara harfiah autokorelasi berarti adanya

korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain

yang berlainan waktu53. Autokerelasi sering dikenal dengan

nama korelasi serial dan sering ditemukan pada data serial

waktu (time series). Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas autokorelasi. Alat ukur yang digunakan untuk mendeteksi

adanya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan tes

Durbin Watson (D-W).

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:

H0 (tidak adanya autokorelasi, r = 0) dan,

Ha (ada autokorelasi, r≠0).

51

Ibid., hal 160 52

Ibid., hal 110 53

Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantardan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2018), hal. 137

Page 74: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

61

Tabel 3.3

Tabel Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi54

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada

autokorelasi positif

Tolak 0 < d < dl

Tidak ada

autokorelasi positif

No desicion dl < d < du

Tidak ada korelasi

negatif

Tolak 4-dl < d < 4

Tidak ada korelasi

negatif

No desicion 4-du ≤ d ≤ 4-dl

Tidak ada

autokorelasi, positif

atau negatif

Tidak ditolak du < d < 4-du

2. Analisis Regresi Data Panel

Data panel atau pooled data merupakan kombinasi dari data

time series dan cross-section55. Data time series adalah data yang

dikumpulkan pada waktu dan periode tertentu yang berurutan atau

berseri56. Sedangkan data cross section merupakan data yang

dikumpulkan pada waktu dan periode tertentu57.

Data dengan karakteristik panel adalah data yang berstruktur

urut waktu sekaligus cross section. Data semacam ini dapat diperoleh

misalnya dengan mengamati serangkaian observasi cross section

(antarindividu) pada suatu periode tertentu. Data semacam ini memiliki 54

Imam Ghozali, Op, Cit., hal. 111 55

Agus Widarjono, Op.Cit., hal. 56

Setyo Tri Wahyudi, Konsep dan Ekonomterika menggunakan E-Views (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), hal. 14 57

Ibid., hal. 13

Page 75: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

62

keunggulan terutama karena bersifat robust terhadap beberapa tipe

pelanggaran asumsi Gauss Markov, yakni heterokedastisitas dan

normalitas58. Di samping itu, dengan perlakuan tertentu struktur data

seperti ini dapat diharapkan untuk memberikan informasi yang lebih

banyak (high informational content). Suatu aspek yang sangat

diinginkan bagi penelitian empiris yang bernilai tinggi.

Permodelan dengan menggunakan teknik regresi data panel

dapat dilakukan dengan tiga pendekatan alternatif metode

pengolahannya yaitu, metode Common effect (pooled least square),

metode Fixed Effect (FE), dan metode Random Effect (RE).

a. Metode Common effect

Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data

paneladalah hanya dengan mengkombinasikan data time series

dan cross section. Dengan hanya menggabungkan data tersebut

tanpa melihat perbedaan antar waktu dan individu maka kita bisa

menggunakan metode OLS untuk mengestimasi model data panel.

Metode ini dikenal dengan estimasi Common Effect59.

b. Metode Fixed Effect

Model yang mengasumsikan adanya perbedaan intersep di dalam

persamaan dikenal dengan model regresi Fixed Effect. Teknik

model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel untukk

menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya 58

Moch. Deddy Ariefianto, Ekonometriks esensi dan aplikasi dengan menggunakan Eviews (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012), hal 148 59

Agus Widarjono, Op, Cit., hal. 365

Page 76: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

63

perbedaan intersep60. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya

perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya sama

antar waktu (time invariant). Di samping itu, model ini juga

mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar

perusahaan dan antar waktu.

c. Metode Random Effect

Metode yang akan mengestimasi data panel di mana variabel

gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar

individu. Tenik yang digunakan dalam Metode Random Effect

adalah dengan menambahkan variabel gangguan (error terms)

yang mungkin saja akan muncul pada hubungan antar waktu dan

antar kabupaten/kota. Teknik metode OLS tidak dapat digunakan

untuk mendapatkan estimator yang efisien, sehingga lebih tepat

untuk menggunakan Metode Generalized Least Square (GLS).

Untuk menguji permodelan regresi data panel ketiga estimasi

model regresi dengan melakukan Uji Chow, Uji Hausman dan Uji Lagyang

ditujukan untuk menentukan apakah model data panel dapat diregresi

dengan metode Common Effect, metode Fixed Effect, atau metode

Random Effect.

60

Ibid., hal. 367

Page 77: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

64

a. Uji Chow adalah pengujian yang dilakukan untuk memilih model

pooled least square atau fixed effect model yang akan digunakan.

Hipotesis yang digunakan yaitu:

Ho = Pooled Least Square

= Fixed Effect model

Dasar penolakan terhadap Ho adalah dengan membandingkan F

statistik dengan F tabel atau dengan melakukan perbandingan antara

nilai chi stastistic dengan F tabel. Uji Chow dapat dilakukakn dengan

Likelihood Ratio Test pada Eviews. Apabila hasil F statistik < F tabel

atau chi ststistic < chi table maka Ho diterima dan model yang

digunakan adalah common effect model.

b. Uji Hausman digunakan untuk memilih akan menggunakan model

fixed effect atau model random effect. Hipotesis yang digunakan yaitu:

Ho = Random Effect Model

= Fixed Effect Model

Dasar penolakan Ho menggunakan pertimbangan statistik chi square.

Pegujian Hausman dapat dilakukan dengan bahasa pemrograman

Eviews yaitu Hausman test. Jika nilai Hausman > chi table maka Ho

ditolak dan metode yang digunakan adalah fixed effect model. Apabila

Hausman < chi table maka Ho di terima dan metode yang digunakan

adalah random effect model.

Page 78: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

65

Dalam penelitian ini variabel independen adalah pendapatan premi,

hasil investasi dan klaim serta variabel dependen adalah cadangan dana

tabarru‟.

Adapun model regresi data panel sebagai berikut :

Keterangan :

adalah cadangan dana tabarru‟

⍺ adalah konstanta

𝜷I , 𝜷2, 𝜷3 , 𝜷4 adalah koefisien variabel

adalah pendapatan premi

adalah hasil investasi

adalah klaim

adalah residual of error

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah uji yang digunakan untuk menganalisis

pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen yang

diajukan dalam hipotesis penelitian.

Uji F atau Uji Simultan

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat.

Page 79: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

66

Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter

dalam model sama dengan nol, atau hipotesis alternatifnya ( ) tidak

semua parameter secara simultan sama dengan nol.

Merumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif ( ):

a. Ho : βi = β1 = β2 = β3 = 0 = tidak terdapat pengaruh signifikan

pendapatan premi, hasil investasi dan klaim terhadap cadangan dana

tabarru‟

b. : βi ≠ β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0 = terdapat pengaruh signifikan

pendapatan premi, hasil investasi dan klaim terhadap cadangan dana

tabarru‟

Pengujian dilakukan dengan menggunakan Uji F. Hasil F hitung akan

dibandingkan dengan F tabel dengan α = 5%, jika:

a. F hitung > F tabel maka seluruh variabel independen secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. F hitung < F tabel maka seluruh variabel independen secara bersama-

sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Uji t atau Uji Parsial

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel

dependen secara parsial. Adapun hipotesis yang dirumuskan sebagai

berikut:

Ho =

Page 80: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

67

= ≠ 0

Artinya:

Ho = Tidak terdapat pengaruh secara parsial dari variabel independen

terhadap variabel dependen.

= Terdapat pengaruh secara parsial dari variabel independen

terhadap variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan uji t , yaitu dengan membandingka t tabel dan

t hitung dengan α = 5%, jika:

a. t hitung > t tabel maka variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b. t hitung < t tabel makavariabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai dari R2

berkisar dari 0 - 1 atau 0% – 100%. Semakin mendekati nilai 1 atau 100%

maka semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai

adjusted R2, hal ini dikarenakan kelemahan mendasar penggunaan

Page 81: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

68

koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen

yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel

independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2011). Disamping itu, karena dalam penelitian ini menggunakan

lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai

adjusted R2.

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini

menggunakan dua tipe variabel yaitu variabel dependen dan variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Cadangan

Dana Tabarru‟ sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah

Pendapatan Premi dan Hasil Investasi. Berikut ini penjelasan dari masing-

masing variabel dalam penelitian ini :

1. Variabel Dependen/Terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas61. Di dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah cadangan dana

tabarru‟. Cadangan dana tabarru‟ adalah cadangan yang berasal

dari surplus underwriting yang tidak dibagikan kepada peserta dan

kepada entitas asuransi syariah. Indikator dalam Cadangan Dana

Tabarru‟ adalah selisih yang terjadi antara surplus underwriting

dengan surplus underwriting yang didistribusikan ke peserta dan

pengelola.

61

Ibid., hal. 39

Page 82: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

69

2. Variabel Independen/Bebas (X)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent62. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel

bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Berikut variabel independen

dalam penelitian ini:

a. Pendapatan Premi

Pendapatan premi (X1) adalah sejumlah dana yang diterima

perusahaan dari kontribusi yang dibayarkan nasabah setelah

dikurangi ujrah (fee) dan biaya pengelolaan lainnya. Pendapatan

premi dalam penelitian ini adalah pendapatan premi bruto yang

terdapat pada data sekunder laporan surplus (defisit)

underwriting dana tabarru‟ pada perusahaan asuransi syariah.

b. Hasil Investasi

Hasil Investasi (X2) adalah keuntungan yang diterima

perusahaan dalam mengelola dana tabarru‟ setelah dikurangi

dengan beban pengeloaan portofolio investasi. Dalam penelitian

ini besaran hasil investasi setiap periode dapat dilihat langsung

dari data sekunder laporan surplus (defisit) underwriting dana

tabarru‟ pada perusahaan asuransi syariah.

c. Klaim (X3)

Klaim adalah aplikasi oleh peserta untuk memperoleh

pertanggungan atas kerugiannya yang tersedia berdasarkan

perjanjian. Klaim adalah proses yang mana peserta dapat

memperoleh hak-hak berdasarkan perjanjian tersebut. Dalam

penelitian ini besaran hasil investasi setiap periode dapat dilihat

langsung dari data sekunder laporan surplus (defisit)

underwriting dana tabarru‟ pada perusahaan asuransi syariah.

62

Ibid., hal. 39

Page 83: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar

dalam Otoritas Jasa Keuangan Indonesia selama periode pengamatan

dimulai dari tahun 2012 sampai dengan 2017. Pemilihan sampel data

dilakukan secara purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah

ditentukan. Perusahaan asuransi jiwa syariah yang memenuhi kriteria

sampel adalah sebanyak 17 perusahaan dari 24 perusahaan asuransi jiwa

syariah di Indonesia.

Data yang di analisis meliputi laporan keuangan tahunan untuk

mengetahui pendapatan premi, hasil investasi, klaim dan cadangan dana

tabarru‟. Data tersebut diperoleh dari situs resmi masing-masing

perusahaan untuk tahun periode 2012-2017.

Berikut profil tentang 17 perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini :

1. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera bermula dari Unit Usaha

Syariah (UUS) Asuransi Jiwa Bersama Bumi putera 1912 yang mulai

dibentuk pada tahun 2002. Sejalan dengan pertumbuhan bisnis dan

guna semakin meningkatkan layanan kepada masyarakat. UUS AJB

Bumiputera 1912 menjadi entitas bisnis yang berdiri sendiri sebagai

PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera.

Page 84: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

71

PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera resmi beroperasi (Spin

off) pada tanggal 5 September 2016 setelah mendapatkan izin usaha

di bidang asuransi jiwa dengan prinsip syariah dari Otoritas Jasa

Keuangan(OJK) dengan Nomor KEP74/D.05/2016. Berdirinya PT

Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera tidak terlepas dan strategi untuk

mengakselerasi usaha memperluas pangsa pasar asuransi jiwa

syariah dan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat

Indonesia.

PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera lahir sebagai perusahaan

asuransi jiwa dengan jaringan yang cukup luas dengan 50 Kantor

Pemasaran Syariah (KPS) di 39 Kota dan didukung oleh lebih dari

3.000 tenaga pemasaran asuransi syariah yang berpengalaman.

Dengan mewarisi tradisi panjang sebuah perusahaan asuransi serta

pengalaman lebih dari 105 tahun. PT Asuransi Jiwa Syariah

Bumiputera memiliki kekuratan berkompetisi ditengah dinamika pasar

asuransi jiwa syariah yang terus tumbuh dari waktu kewaktu.

Visi

PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera menjadi perusahaan asuransi

jiwa syariah berkualitas kelas dunia (World Class Business)

berbasis Sharia Framework Governance (SFG) dan Good Corporate

Governance (GCG)

Misi

a. Menyediakan produk asuransi jiwa syariah yang berkualitas

berdasarkan kebutuhan masyarakat.

b. Menyediakan pelayanan yang unggul terhadap pelanggan internal

dan pelanggan eksternal melalui program kualitas kehidupan kerja

guna meningkatkan moral, produktivitas, potensi Sumber Daya

Insani dan profitabilitas.

Page 85: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

72

Tata Nilai Perusahaan

a. Integrity adalah jujur, benar, dan konsisten dalam ucapan maupun

tindakan serta mematuhi segala ketentuan perusahaan.

Perilaku utama : Menunjukkan sikap jujur, kesatuan ucapan dan

tindakan, dan konsistensi dalam memegang teguh nilai-nilai Islami

serta taat pada ketentuan perusahaan.

b. Competency adalah bekerja berdasarkan keahlian profesional

yang senantiasa meningkat sesuai dengan perkembangan Industri

Asuransi Syariah di Indonesia.

Perilaku utama : Bersikap proaktif terlibat dalam proses

pembelajaran mandiri maupun bersama-sama secara terprogram

dan berkelanjutan, untuk memastikan pertumbuhan keahlian

profesional individu dan organisasi.

c. Trustworthy adalah suatu sikap amanah dalam bekerja sebagai

tim yang solid dan bersinergi untuk mencapai hasil terbaik bagi

perusahaan.

Perilaku utama: Mampu bekerja secara tim dan berperan aktif

memberikan nilai tambah positif bagi organisasi dalam memajukan

perusahaan serta mencapai visi dan misi perusahaan.

Budaya Perusahaan

Budaya PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera adalah cepat,

terukur dan fokus pada pencapaian target.

2. PT AIA Finance

PT AIA FINANCIAL (AIA) merupakan salah satu perusahaan

asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dan merupakan perusahaan

asuransi jiwa yang terdaftar di dan diawasi oleh Otoritas Jasa

Keuangan. Pada tahun 2009, PT AIG Life berubah nama menjadi PT

AIA FINANCIAL Berdasarkan surat nomor 042/LGL-AIGL/Srt/V/2009

tanggal 27 Mei 2009. dan sesuai Salinan Akta Pernyataan Keputusan

Page 86: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

73

Pemegang Saham PT AIG Life nomor 35 tanggal 29 April 2009 yang

dibuat oleh notaris Merryana Suryana, SH dan disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Keputusan Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU – 21773.AH.01.02 Tahun 2009

tanggal 19 Mei 2009 menyatakan bahwa surat Menteri Keunagan

nomor S-078/MK.5/2005 tanggal 1 Februari 2005 berlaku untuk nama

baru PT AIA FINANCIAL yang sebelum nya PT AIG Life

AIA di Indonesia merupakan anak perusahaan AIA Group. AIA

menawarkan berbagai produk asuransi, termasuk asuransi dengan

prinsip Syariah, yang meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan,

asuransi kecelakaan diri, asuransi yang dikaitkan dengan investasi,

program kesejahteraan karyawan, program pesangon, dan program

Dana Pensiun (DPLK). Produk-produk tersebut dipasarkan oleh lebih

dari 10.000 tenaga penjual berpengalaman dan profesional melalui

beragam jalur distribusi seperti keagenan, Bancassurance dan

Corporate Solutions (Pension & Employee Benefits).

Berdasarkan Laporan Kinerja Tahunan Asuransi Jiwa

Indonesia 2014 AIA menempati peringkat kedua perusahaan asuransi

jiwa di Indonesia dalam hal Total Weighted Premium Income (TWPI)

dengan pangsa pasar 10,3 persen. TWPI AIA tahun 2014 bertumbuh

sebesar 23 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp8,1 triliun. AIA

juga tercatat sebagai tiga besar perusahaan asuransi jiwa di Indonesia

untuk perolehan New Business Total Weighted Premium Income

(NBTWPI) dengan pangsa pasar 8,5 persen. AIA mencatat

pertumbuhan NBTWPI sebesar 10 persen menjadi Rp2,3 triliun di

2014.

Page 87: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

74

3. Asuransi Allianz Life Indonesia

Allianz memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka

kantor perwakilan di tahun 1981. Pada tahun 1989, Allianz mendirikan

PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum.

Kemudian, Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan

dana pensiun dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia

di tahun 1996. Di tahun 2006, Allianz Utama dan Allianz Life memulai

bisnis asuransi syariah.

Kini Allianz Indonesia didukung oleh lebih dari 1.400 karyawan

dan lebih dari 20.000 tenaga penjualan dan ditunjang oleh jaringan

mitra perbankan dan mitra distribusi lainnya untuk melayani lebih dari

7 juta tertanggung di Indonesia.

4. Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera

BRI Life didirikan oleh Dana Pensiun BRI tanggal 28 Oktober

1987, untuk memenuhi kebutuhan serta melengkapi pelayanan

kepada kredit Bank BRI. Dibuka untuk pertama kali kantor penjualan

untuk melayani tenaga penjualandi wilayah Jakarta dan Surabaya,

hingga menjangkau seluruh kota besar di Indonesia.

BRI Life meluaskan layanannya dengan membuka unit usaha

Asuransi Syariah disertai dengan kantor penjualan syariah pada

tanggal 21 Januari 2003. BRI Life diakuisisi oleh PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. BRI Life telah memiliki lebih dari 25 kantor

penjualandi wilayah Indonesia dengan menyediakan produk

konvensional dan syariah.

Visi BRI Life

Page 88: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

75

Menjadi perusahaan asuransi jiwa yang terpercaya dan terkemuka.

Misi BRI Life

a. Melaksanakan bisnis asuransi jiwa secara profesional

b. Memberikan pelayanan primakepada nasabah melalui jaringan

kerja yang luas.

c. Memberikan nilai tambah kepada suluruh stakeholder

Nilai-nilai BRI Life

a. Integritas, kami profesional Asuransi yan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa senantiasa bersikap jujur, dapat dipercaya,

menjaga nama baik perusahaan, mematuhi kode etik yang berlaku

dan memiliki komitmen yang tingggi dalam melaksanakantugas

secara baik dan benar.

b. Profesionalisme, kami profesional Asuransiyang memiliki

kompetensi, bertanggung jawab dan berorientasi ke masa depan

untuk menjaga pertumbuhan usaha yang sehat dan

berkesinambungan. Karena itu kami selalu berupaya meningkatkan

kemampuan, pengetahuan dan berupaya untuk menjalin hubungan

baik.

c. Kepuasan nasabah dan pekerja, kami profesional Asuransi

meyakini bahwa kepuasan nasabah dan pekerja menjadi hal yang

sangat berpengaruh bagi kesuksesan BRI Life. Karena itu kami

harus memenuhi kebutuhan dan memuaskan nasabahdengan

memberikan pelayanan yang terbaik, mengutamakan nasabah

Page 89: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

76

dengan tetap memperhatikan kepentingan perusahaan serta

mengutamakan kesejahteraan Pekerja.

d. Kerjasama, kami profesional asuransi meyakini dalam pencapaian

keberhasilan BRI Life tidak luput dari peran penting seluruh insan

BRI Life, berkat kerja sama yang baik, konsistensi, komitmen dan

menciptakan komunikasi yang efektif. Karena itu kami harus saling

memahami keberagaman karakter dan menghilangkan ego individu

demi tercapainya kepentingan Perusahaan.

e. Keteladanan, kami profesional asuransi yang menjunjung tinggi

norma dan etika serta sebagai panutan yang bertindak adil, tegas

dan berjiwa besar, karena itu kami selalu menjadi contoh yang baik

bagi lingkungan dan tidak memberikan toleransi terhadap segala

tindakan yang tidak memberikan keteladanan.

5. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya

PT AJ Central Asia Raya (CAR Life Insurance) didirikan

tanggal 30 April 1975 berdasarkan Akta Notaris Ridwan Suselo no.

357, dengan modal Rp 500 juta dan disahkan dengan Surat

Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.Y.A.5/450/6

Tanggal 9 Desember 1975. CAR pertama kali mendapat izin usaha

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.KEP.492/DJM/III-5/11/1975 Tanggal 15 November 1975. Setelah

beberapa kali perpanjangan perijinan usaha, secara tetap dan tanpa

batas Perusahaan mendapat izin usaha perasuransian dari

Kementerian Keuangan R.I. Nomor: KEP-013/KM.13/1987, tanggal 18

Desember 1987. Perusahaan memiliki Unit Usaha Syariah

Page 90: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

77

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan R.I. nomor, nomor: KEP-

070/KM.10/2007 tanggal 5 April 2007. Perusahaan juga merupakan

pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan Central Asia Raya (DPLK

CAR) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan R.I. nomor KEP-

183/KM.17/1995, tanggal 4 Juli 1995.

Sejak didirikan, Para Pendiri, seluruh Pemegang Saham,

Dewan Komisaris dan Direksi telah berkomitmen untuk menjadikan

Perseroan sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa yang

terkemuka di Indonesia dan memberikan layanan yang tinggi. Banyak

kemajuan dan prestasi yang telah dicapai CAR. Kemajuan dan

pencapaian tersebut dapat diukur, kemudian disajikan dalam bentuk

grafik dan dilaporkan dalam laporan keuangan CAR.

Tahun 2018 perseroan memiliki kekayaan lebih dari Rp 6,8

trilyun, dengan risk based capital (RBC) lebih dari 120%. Perusahaan

adalah satu-satunya perusahaan asuransi jiwa dan yang pertama

berhasil meraih Platinum Award atas predikat 'sangat bagus' selama

10 (sepuluh) tahun berturut-turut dari majalah InfoBank, dan yang

pertama meraih 16 Unit Link Awards kinerja tahun 2015, 11 Unit Links

Award kinerja tahun 2016, 8 Unit Link Awards Investor-Invovesta

kinerja tahun 2017, dan 25 Unit Links Award kinerja tahun 2018 terdiri

17 untuk produk unitlink berbasis konvensional dan 8 produk unitlink

berbasis syariah.

Visi

Menjadi perusahaan asuransi pilihan nasabah yang berorientasi pada

layanan berkualitas, serta menjadi 10 besar perusahaan asuransi

dalam hal pendapatan premi.

Misi

a. Customer Oriented

Menjadi perusahaan asuransi yang dikenal melalui layanan yang

baik dan tanggap serta mempunyai jaringan yang luas dan mudah

ditemui oleh para nasabah.

Page 91: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

78

b. Aspire People to Grow Together

Menjadi perusahaan asuransi yang menjadi kebanggan karyawan

dan agen serta memberikan kesempatan berkembang yang baik

bagi seluruh karyawan dan agen.

c. Responsible to Stakeholder

Menjadi perusahaan asuransi yang dikelola dengan prinsip kehati-

hatian (prudent). Bertanggung jawab kepada seluruh pemangku

kepentingan.

d. Empowerment to Community

Menjadi perusahaan asuransi yang memberikan kontribusi positif

kepada komunitas dan masyarakat.

6. Asuransi Sinar Mas MSIG

Mulai berkiprah pada tanggal 14 April 1985 sebagai PT

Asuransi Jiwa Purnamala Internasional Indonesia (PII) yang

menjalankan usaha asuransi jiwa, termasuk asuransi jiwa dengan

prinsip syariah serta bertindak sebagai pendiri dan pengelola dana

pensiun, termasuk yang berprinsip syariah.

Setelah dua kali berganti nama menjadi PT Asuransi Jiwa Eka

Life pada tahun 1989 dan PT Asuransi Jiwa Sinarmas pada 2007, PT

Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (juga dikenal sebagai Sinarmas

MSIG Life SMiLe) hadir sebagai perusahaan asuransi jiwa joint

venture yang dimiliki secara seimbang masing-masing 50% oleh PT

Sinar Mas Multiartha Tbk dan grup asuransi raksasa Jepang, Mitsui

Sumitomo InsuranceCo., Ltd. pada tahun 2011. Tanggal 9 Juli 2019,

PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. resmi mencatatkan diri di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menjadi perusahaan publik dengan

komposisi kepemilikan saham 80% oleh Mitsui Sumitomo Insurance

Co., Ltd., 12,5% PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan 7,5% publik.

Page 92: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

79

Kegiatan operasional Sinarmas MSIG Life diselenggarakan di

65 kantor pelayanan dan pemasaran dengan dukungan lebih dari 800

karyawan dan sekitar 8.200 tenaga pemasar, untuk melayani

kebutuhan 1,2 juta nasabah individu dan kelompok akan berbagai

solusi produk perlindungan dan investasi di berbagai tahap kehidupan.

Visi

Menjadi perusahaan yang terkemuka dalam penyedia jasa

perencanaan dan perlindungan keuangan di Indonesia

Misi

a. Memberikan pelayanan prima dan menyediakan produk yang

berfokus pada kebutuhan nasabah melalui berbagai jalur distribusi

b. Memastikan profitabilitas jangka panjang

c. Meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan kepercayaan

pemegang polis

d. Memberikan peluang kerja

e. Membangun sinergi melalui kerja sama yang saling

menguntungkan sesuai dengan nilai serta filosofi Perusahaan.

7. PT AXA Financial Indonesia

Sebagai pemimpin global dalam perlindungan keuangan, Grup

AXA didedikasikan untuk melindungi masyarakat dan properti. Grup

AXAberkomitmen untuk melayani para nasabah, baik perorangan

maupun perusahaan, di setiap tahap kehidupan mereka dengan

menyediakan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan mereka,

termasuk asuransi, perlindungan pribadi, dan rencana tabungan masa

depan. AXA di Indonesia merupakan bagian dari AXA Group, salah

satu perusahaan asuransi dan manajemen aset terbesar di dunia.

Page 93: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

80

AXA beroperasi dengan fokus pada asuransi jiwa, asuransi umum dan

manajemen aset melalui beragam jalur distribusi di bawah PT AXA

Mandiri Financial Services, PT AXA Financial Indonesia, PT Mandiri

AXA General Insurance, PT Asuransi AXA Indonesia, dan PT AXA

Asset Management Indonesia.

NILAI-NILAI AXA

Customer First, Integrity, Courage and One AXA

Tujuan kita adalah memberdayakan masyarakat untuk menjalani

kehidupan yang lebih baik, dengan memberikan ketenangan pikiran

kepada nasabah dan kemampuan untuk bertindak melalui

pencegahan, perlindungan, perawatan serta pengelolaan kekayaan.

Visi kita adalah berpindah dari pembayar klaim menjadi mitra

nasabah, dan menjadi perusahaan pilihan bagi semua pemangku

kepentingan.

8. PT Panin Daichi Life

Panin Life adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa

terkemuka yang telah melayani masyarakat Indonesia selama lebih

dari 40 tahun. Merupakan bagian dari Panin Group of Companies

yang bergerak di industri jasa keuangan. Didukung jaringan pelayanan

dan pemasaran melalui agen, karyawan, serta berbagai mitra bisnis di

berbagai kota besar di Indonesia, Panin Life bertumbuh dengan

kepercayaan nasabahnya melalui reputasi pelayanan yang sangat

baik, terutama dalam pembayaran klaim yang cepat dan terpercaya.

Dai-ichi Life merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa

terbesar di Jepang yang mempunyai pengalaman lebih dari 110 tahun

dalam industri asuransi jiwa dengan jaringan bisnis internasional di

berbagai negara di dunia. Dai-ichi Life juga terdaftar sebagai

Page 94: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

81

perusahaan publik di Jepang dengan peringkat ―A‖ dari Fitch dan

peringkat ―A+‖ dari Standard & Poor‘s (per Juni 2015).

Pada tahun 2013, Panin Life dan Dai-ichi Life memasuki suatu

era baru untuk membentuk kerjasama joint-venture yang kuat dengan

nama Panin Dai-ichi Life. Melalui rangkaian produk yang inovatif dan

komprehensif, Panin Dai-ichi Life menyediakan berbagai pilihan

program proteksi yang disesuaikan bagi kebutuhan nasabah individu

maupun korporat, terutama produk asuransi jiwa, investasi, dan

Syariah. Panin Dai-ichi Life berkomitmen untuk menjaga

pelayanannya pada standar profesionalisme dan integritas yang

tertinggi.

Panin Dai-ichi Life terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), sesuai dengan yang tercantum dalam Salinan

Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor

KEP-625/NB.1/2013 tentang Izin Usaha.

Visi

Panin Dai-ichi Life akan menjadi perusahaan jasa keuangan ritel yang

terkemuka dan terpercaya di Indonesia, yang mampu memuaskan

kebutuhan nasabah dalam setiap tahap kehidupan.

Nilai Inti

Panin Dai-ichi Life memiliki nilai-nilai untuk menuntun setiap langkah

perusahaan, mulai dari perencanaan strategis, pengambilan

keputusan sehari-hari, hingga cara perusahaan memperlakukan

nasabah serta pemangku kepentingan lainnya. Komitmen Panin Dai-

ichi Life dituangkan dalam singkatan WE LEAP.

9. PT Prudential Life Assurance

Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance

(Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah

grup perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian

dari Grup yang berpengalaman lebih dari 168 tahun di industri

Page 95: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

82

asuransi jiwa, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk

mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Prudential Indonesia memiliki izin usaha di bidang asuransi

jiwa patungan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan

Indonesia Nomor: 241/KMK.017/1995 tanggal 1 Juni 1995 juncto

Surat Menteri Keuangan Nomor: S.191/MK.6/2001 tanggal 6 Maret

2001 juncto Surat Menteri Keuangan Nomor S.614/MK.6/2001 tanggal

23 Oktober 2001 juncto Surat Menteri Keuangan Nomor S-

9077/BL/2008 tanggal 19 Desember 2008. Perusahaan juga memiliki

izin usaha Unit Syariah berdasarkan surat Menteri Keuangan Nomor

KEP 167/KM.10/2007 yang dikeluarkan pada tanggal 20 Agustus

2007.

Sejak peluncuran produk asuransi terkait investasi (unit link)

pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia telah menjadi

pemimpin pasar untuk kategori produk tersebut di Indonesia.

Prudential Indonesia menyediakan berbagai produk dan layanan yang

dirancang untuk memenuhi dan melengkapi setiap kebutuhan

keuangan para nasabahnya di Indonesia. Prudential Indonesia juga

telah mendirikan unit bisnis Syariah sejak tahun 2007 dan dipercaya

sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia sejak

pendiriannya.

Sampai dengan 31 Desember 2017, Prudential Indonesia

memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan,

Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang. Prudential

Indonesia melayani lebih dari 2,3 juta nasabah melalui lebih dari

277.000 tenaga pemasar berlisensi di 408 Kantor Pemasaran Mandiri

(KPM) di seluruh Nusantara termasuk Jakarta, Surabaya, Medan,

Bandung, Yogyakarta, Batam dan Bali.

Beberapa pencapaian bisnis kunci sampai 31 Desember 2017:

Total pendapatan premi: Rp 26,8 triliun

Total kontribusi dana tabarru: Rp 2,2 triliun

Page 96: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

83

Total aset: Rp 81,7 triliun

Total dana kelolaan: Rp 73,4 triliun

Total klaim dibayarkan: Rp 12,3 triliun

Risk-Based Capital (RBC): 677%.

Di atas ketentuan Pemerintah sebesar 120%

10. PT Sun Life Financial Indonesia

Sejak 1995, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) telah

menyediakan berbagai produk proteksi dan pengelolaan kekayaan,

yang meliputi asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kesehatan,

dan perencanaan hari tua kepada para nasabah. Di Sun Life, kami

memiliki tujuan yang jelas: membantu para nasabah kami mencapai

kemapanan finansial dan menjalani hidup yang lebih sehat.

Setiap tahun Sun Life Financial Indonesia mengalami

pertumbuhan yang signifikan di pasar di mana kami beroperasi. Kami

terus berupaya untuk meningkatkan produk dan layanan kami demi

memenuhi kebutuhan para nasabah.

Para karyawan serta perencana keuangan kami selalu bekerja

keras untuk meraih kepercayaan nasabah, dan kami akan terus

mengembangkan jalur distribusi keagenan (konvensional dan syariah)

dan distribusi kemitraan. Saat ini kami menyediakan berbagai produk

inovatif kepada para nasabah melalui lebih dari 132 kantor pemasaran

konvensional dan 49 kantor pemasaran syariah di seluruh Indonesia.

Sun Life Financial merupakan perusahaan penyedia layanan

jasa keuangan internasional terkemuka yang menyediakan beragam

produk asuransi, serta solusi pengelolaan kekayaan dan aset, baik

untuk individu maupun korporasi. Kami beroperasi di sejumlah pasar

utama di seluruh dunia, yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris,

Irlandia, Hong Kong, Filipina, Jepang, Indonesia, India, Cina,

Australia, Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Bermuda.

Page 97: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

84

Kami memiliki ambisi untuk menjadi salah satu perusahaan

asuransi dan aset manajemen terbaik di dunia dengan membantu

para nasabah meraih kemapanan finansial dan menjalani hidup yang

lebih sehat.

Per 31 Desember 2017, Sun Life Financial memiliki total aset

kelolaan sebesar CDN 975 miliar. Sun Life Financial Inc.

diperdagangkan di bursa saham Toronto (TSX), New York (NYSE),

dan Filipina (PSE), dengan kode saham SLF.

11. PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia

Sejak berdiri tahun 1879 sebagai kelompok perusahaan

asuransi umum tertua di Jepang, Tokio Marine Group terus

mengembangkan bisnisnya secara global dari bisnis asuransi umum

ke bisnis asuransi jiwa dan asuransi internasional. Jaringan

internasional terus bertumbuh dan tersebar di lebih dari 480 kota dan

35 negara.

Sebagai perusahaan asuransi jiwa, sejarah berdirinya PT Tokio

Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) diawali dengan akuisisi PT

MAA Life Assurance di tahun 2012.

Kehadiran TMLI merupakan respon dari kebutuhan akan

produk dan layanan asuransi jiwa yang mampu memberikan solusi

tepat. TMLI menyediakan beragam produk asuransi jiwa mulai dari

produk unit link, tradisional dan juga syariah yang dipasarkan melalui

jalur agensi dan juga distribusi alternatif.

Dengan keyakinan yang kuat dalam memberikan keamanan

finansial kepada nasabah, serta didukung oleh tenaga kerja yang

terampil dan berpengalaman, TMLI berkomitmen untuk menjadi salah

satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia yang menyediakan

pelayanan dan produk berkualitas sesuai kebutuhan nasabah.

Page 98: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

85

Sampai dengan Oktober 2015, TMLI telah memiliki 19 kantor

pemasaran di kota-kota yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan

terus berekspansi ke kota-kota lainnya di Indonesia.

PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia telah terdaftar dan

diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Agen yang melakukan

pemasaran produk TMLI telah terdaftar dan diawasi oleh OJK atau

asosiasi asuransi jiwa yang ditunjuk oleh OJK. Adapun izin usaha

TMLI sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor:KEP-597/KM.10/2012 yang dikeluarkan pada

tanggal 29 Oktober 2012.

Tokio Marine Group hadir di Indonesia sebagai hasil kombinasi

keahlian grup dan kebutuhan akan produk serta layanan asuransi jiwa

melalui PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia (TMLI) yang mulai

beroperasi di tahun 2012. TMLI menyediakan beragam produk

asuransi jiwa mulai dari produk unit link, tradisional, dan syariah;

termasuk di dalamnya produk-produk asuransi kesehatan,

perencanaan keuangan, jaminan pensiun, dan perencanaan

pendidikan yang dipasarkan melalui alur agensi dan distribusi

alternatif. Sampai dengan Agustus 2018, TMLI telah memiliki 10

kantor pemasaran di 9 kota yang tersebar di seluruh Indonesia dan

akan terus berkekspansi ke kota-kota lainnya di Indonesia.

TMLI percaya bahwa penerapan standar dan nilai-nilai Tata

Kelola Yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) merupakan

persyaratan utama untuk meraih hasil usaha maksimal yang akan

bermanfaat tidak hanya untuk kepentingan TMLI namun juga

kepentingan seluruh pemangku kepentingan khususnya Nasabah

kami. Oleh karena itu, TMLI berkomitmen untuk mematuhi dan

menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Page 99: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

86

12. PT ACE Life Assurance

PT ACE Life Assurance berubah nama menjadi PT Chubb Life

Insurance. Chubb memiliki tiga perusahaan asuransi di Indonesia:

asuransi umum, asuransi jiwa dan asuransi umum syariah.

Perusahaan asuransi umumnya (PT Chubb General Insurance

Indonesia) menyediakan berbagai solusi asuransi umum yang

komprehensif untuk individu, keluarga dan bisnis, baik besar maupun

kecil. Dengan jaringan kantor di berbagai lokasi strategis, perusahaan

ini menawarkan produk dan layanannya melalui berbagai saluran

distribusi, termasuk bank, perusahaan pembiayaan, pialang asuransi

dan agen. Penawaran asuransi umumnya dilengkapi dengan berbagai

produk asuransi umum syariah yang ditawarkan melalui anak

perusahaannya, PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia (Chubb

Syariah), serta penawaran produk asuransi jiwa melalui afiliasinya, PT

Chubb Life Insurance Indonesia (Chubb Life).

PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia (Chubb Syariah) is a

subsidiary company of PT Chubb General Insurance Indonesia.

Established on 20 January 2010 the company obtained its insurance

Business License to operate within sharia principles from the Ministry

of Finance of the Republic of Indonesia dated 3 August 2010 under

the registration number KEP-397/KM.10/2010, and started to operate

as a full-fledged Sharia General Insurance company from that day

onward. On 19 January 2017, PT Jaya Proteksi Takaful underwent a

name change to PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia after an

acquisition by Chubb Corporation. Upon the name change, Chubb

Syariah received its renewed Business License – a Sharia Principle-

based General Insurance Business License from Otoritas Jasa

Keuangan with registration number: KEP-3/NB.22/2017 dated 22

February 2017.

To support its marketing operation, Chubb Syariah forms

partnership with financial institutions such as sharia banking

Page 100: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

87

companies, sharia leasing companies, as well as other distribution

channels such as insurance brokers, agents, and partnering with direct

marketing sponsors. By optimizing Chubb Syariah‟s strength and

commitment in continuously improving its performance, Chubb Syariah

is expected to be a lead player through its excellent sharia insurance

services capable of guaranteeing customers‟ satisfaction.

With operations in 54 countries, Chubb provides commercial

and personal property and casualty insurance, personal accident and

supplemental health insurance, reinsurance and life insurance to a

diverse group of clients. As an underwriting company, we assess,

assume and manage risk with insight and discipline. We service and

pay our claims fairly. The company is also defined by its extensive

product and service offerings, broad distribution capabilities,

exceptional financial strength and local operations globally. Parent

company Chubb Limited is listed on the New York Stock Exchange

(NYSE: CB) and is a component of the S&P 500 index. Chubb

maintains executive offices in Zurich, New York, London and other

locations, and employs approximately 31,000 people worldwide.

Established in 2010, Chubb‟s sharia general insurance

company in Indonesia (PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia)

provides a comprehensive range of insurance solutions and services

based on sharia principles. The products it offers include motor vehicle

insurance, property insurance, marine cargo insurance, travel

insurance, engineering insurance and miscellaneous insurance. With

a network of eight offices, the company‟s products and services are

distributed through a variety of channels including banks, multi-finance

companies, brokers, agents and direct marketing.

Page 101: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

88

13. PT Asuransi Takaful Keluarga

PT Syarikat Takaful Indonesia didirikan oleh Tim Pembentukan

Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) sebagai perusahaan perintis

pengembangan asuransi syariah di Indonesia. Tim TEPATI terdiri atas

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bersama Bank

Muamalat Indonesia Tbk., PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri,

Departemen Keuangan RI, beberapa pengusaha Muslim Indonesia,

serta Syarikat Takaful Malaysia Bhd. (STMB). PT Syarikat Takaful

Indonesia didirikan oleh Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia

(TEPATI) sebagai perusahaan perintis pengembangan asuransi

syariah di Indonesia. Tim TEPATI terdiri atas Ikatan Cendekiawan

Muslim Indonesia (ICMI) bersama Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT

Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, beberapa

pengusaha Muslim Indonesia, serta Syarikat Takaful Malaysia Bhd.

(STMB). PT Syarikat Takaful Indonesia mendirikan PT Asuransi

Takaful Keluarga sebagai perusahaan asuransi jiwa syariah pertama

di Indonesia dan diresmikan oleh Menteri Keuangan RI saat itu, Dr.

Mar‘ie Muhammad, dan mulai beroperasi sejak 25 Agustus 1994.

Takaful Keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa

syariah di Indonesia. Mulai beroperasi sejak tahun 1994, Takaful

Keluarga mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi

kebutuhan berasuransi sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa,

perlindungan kesehatan, perencanaan pendidikan anak, perencanaan

hari tua, serta menjadi rekan terbaik dalam perencanaan investasi.

Dalam rangka meningkatkan kualitas operasional dan

pelayanan, Takaful Keluarga telah memperoleh sertifikasi ISO

9001:2008 dari Det Norske Veritas (DNV), Norwegia, pada November

2009 sebagai standar internasional mutakhir untuk sistem manajemen

mutu. Takaful Keluarga terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) serta memiliki tenaga pemasaran yang terlisensi oleh

asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Asosiasi Asuransi

Page 102: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

89

Syariah Indonesia (AASI). Kinerja positif Takaful Keluarga dari tahun

ke tahun dibuktikan dengan diraihnya penghargaan-penghargaan

prestisius yang diberikan oleh berbagai institusi.

Takaful Keluarga berkomitmen untuk terus memperkuat dan

memperluas jaringan layanan di seluruh Indonesia. Peningkatan dan

pembaharuan sistem teknologi informasi terus diupayakan demi

memberikan pelayanan prima kepada peserta. Dengan pengalaman

lebih dari 20 tahun, Takaful Keluarga menjadi pilihan terpercaya

dalam menyediakan solusi perlindungan jiwa dan perencanaan

investasi sesuai syariah bagi masyarakat Indonesia.

Visi

Menjadi perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdepan dalam

pelayanan, operasional dan pertumbuhan bisnis syariah di Indonesia

dengan profesional, amanah dan bermanfaat bagi masyarakat

Misi

a. Menyelenggarakan bisnis asuransi syariah secara profesional

dengan memiliki keunggulan dalam standar operasional dan

layanan.

b. Menciptakan sumber daya manusia yang handal melalui program

pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan.

c. Mendayagunakan teknologi yang terintegrasi dengan berorientasi

pada pelayanan dan kecepatan, kemudahan serta informatif.

14. PT Asuransi Jiwa Syariah Al Amin

PT Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN merupakan perusahaan

asuransi jiwa murni syariah yang menaruh perhatian bagi

perkembangan perasuransian di Indonesia khususnya perkembangan

dan kebutuhan masyarakat untuk dapat bermuamalah berdasarkan

syariah Islam. Berdiri pada 09 Oktober 2009, PT Asuransi Jiwa

Syariah AL AMIN berkomitmen untuk memenuhi perjanjian

Page 103: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

90

perlindungan asuransi syariah kepada Peserta Yang Diasuransikan

dan/atau Pemegang Polis telah menjadi filosofi kami untuk berpegang

teguh kepada prinsip-prinsip syariah Islam dan prinsip-prinsp asuransi

terutama prinsip utmost good faith yang dilandasi dengan

menjalankan fungsi dengan baik dan degan ketentuan yang berlaku.

PT Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN merupakan perusahaan

asuransi jiwa murni syariah yang menaruh perhatian bagi

perkembangan perasuransian di Indonesia khususnya perkembangan

dan kebutuhan masyarakat untuk dapat bermuamalah berdasarkan

syariah Islam. Pemilihan nama Perusahaan didasarkan atas

pertimbangan dan pengetahuan Kami mengenai karakteristik industri

perasuransian sebagai ―bisnis kepercayaan‖.Komitmen Kami untuk

memenuhi perjanjian perlindungan asuransi syariah kepada Peserta

Yang Diasuransikan dan/atau Pemegang Polis telah menjadi filosofi

Kami untuk berpegang teguh kepada prinsip-prinsip syariah Islam dan

prinsip-prinsp asuransi terutama prinsip utmost good faith. Dengan

komitmen Kami yang dilandasi oleh itikad baik untuk menjalankan

fungsinya dan kegiatan usaha secara sehat sesuai dengan ketentuan

yang berlaku telah menjadi konsep dasar yang melatar belakangi

nama Perusahaan, yaitu ―AL AMIN‖ yang berarti ―Terpercaya‖.

Kantor pertama Kami berlokasi di Plaza Kuningan Menara

Selatan Jl. HR Rasuna Said Kav. C11-14 Suite 510 Jakarta Selatan

dengan 12 (dua belas) orang staf. Dua bulan setelah memperoleh izin

usaha dibidang Perasuransian dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia atau tepatnya pada bulan Juli 2010, Kami telah mendapat

kepercayaan sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Rekanan Perum

Jamkrindo di dalam Kerjasama Koasuransi perlindungan Asuransi

Jiwa bagi Nasabah Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Seluruh

Indonesia.

Kesuksesan Perusahaan didorong oleh dedikasi orang-orang

Kami dan komitmen mereka untuk bekerja secara bertanggung jawab

Page 104: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

91

dan benar dalam pengelolaan manajemen risiko. Perusahaan juga

senantiasa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),

sehingga telah mendorong Perusahaan untuk mampu bersaing

didalam memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan sumber daya

manusia yang Kami miliki dan pengembangan produk-produk yang

inovatif, Perusahaan telah terlibat dalam hampir setiap aspek dari

kebutuhan masyarakat akan perlindungan asuransi jiwa.

Kerja keras Kami untuk menjadi penyedia jasa asuransi syariah

terkemuka dibuktikan dengan terobosan-terobosan yang signifikan

yang mungkin belum pernah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan

asuransi lainnya, diantaranya keberhasilan Perusahaan untuk

membukukan laba di tahun pertama sejak mulai beroperasi (tahun

2010) dan serangkaian penghargaan sebagai 1st Best Life Insurance

2012 dengan ekuitas Rp. 100 Milyar Kebawah dari Media Asuransi,

serta Penghargaan Asuransi Syariah berkinerja ―Sangat Bagus‖ pada

acara The Best Sharia Finance Infobank Award 2012. Penghargaan

lain yang dicapai adalah 1st Rank The Best Islamic Life Insurance,

1st Rank The Most Expansive Insurance, dan 2nd Rank The Best

Risk Management dalam Islamic Finance Award 2013 untuk kategori

Islamic Life Insurance dari Karim Business Consulting.

Demi memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap asuransi jiwa

dan kenyamanan bermuamalah, telah mendorong karyawan/ti Kami

bekerja setiap hari untuk memberikan pelayanan yang terbaik

dan “Perlindungan Yang Amanah dan Terpercaya” sesuai dengan

syariat Islam terhadap jiwa manusia, harta benda dan keturunannya.

―Sebagai sebuah Perusahaan, dan sebagai individu, Kami sangat

bangga dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat dimana kita

hidup dan bekerja”.

PT Asuransi Jiwa Syariah AL AMIN akan memberikan yang

terbaik dan ―Perlindungan Yang Amanah dan Terpercaya‖ sesuai

dengan syariat Islam dan akan terus meningkatkan kualitas dari sisi

Page 105: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

92

pelayanan dan teknologi informasi yang terupdate demi kebutuhan

masyarakat akan perlindungan asuransi jiwa.

Visi

―Menjadi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah yang Handal dan

Terpercaya‖

Misi

―Memberikan Pelayanan yang terbaik kepada nasabah dengan

melaksanakan pengelolaan manajemen risiko yang sehat‖

15. PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Ghiri Artha

PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha (Amanah

Githa) adalah Asuransi Jiwa Syariah yang didirikan pada tanggal 24

September 2012 di Jakarta oleh Dana Pensiun Perhutani dan PT Arga

Cipta Grande (ESQ 165). Pendirian Asuransi Jiwa Syariah Terbaik di

Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para

stakeholdersnya dan masyarakat pada umumnya. Amanah Githa

menjalankan proses bisnisnya dengan prinsip syariah yang disertai

dengan penanaman rasa saling tolong menolong dalam

menanggulangi risiko keuangan akibat suatu musibah diantara

peserta.

Didirikan pada tahun 2012, PT Asuransi Jiwa Syariah

Amanahjiwa Giri Artha atau lebih dikenal dengan ―Amanah Githa‖

merupakan perusahaan asuransi jiwa yang dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syariah Islam.

Perusahaan ini didirikan oleh pemegang saham Amanah Githa yaitu

Dana Pensiun PERHUTANI yang merupakan anak perusahaan dari

BUMN Perum PERHUTANI dan bekerja sama dengan PT Arga

Bangun Bangsa (ESQ165) yang lebih dikenal sebagai lembaga

pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis

spiritual.

Page 106: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

93

Misi dari perusahaan ini adalah menjadi perusahaan asuransi

jiwa syariah pilihan utama masyrakat. Sedangkan visinya adalah

menjalankan usaha asuransi jiwa syariah yang dapat memenuhi

kebutuhan peserta yang terus berubah dan menanamkan pentingnya

tolong menolong melalui proteksi dan perencanaan keuangan.

Adapun produk-produk asuransi yang telah diluncurkan saat ini

sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti produk asuransi yang

dikaitkan dengan investasi (Amar Link Maksima), produk asuransi

beasiswa pendidikan (Amar Cendekia), produk asuransi

meninggal dunia (Amar Kebajikan), produk asuransi kecelakaan diri

(Amar Perlindungan Diri), produk asuransi pembiayaan (Amar

Pembiayaan), asuransi purna tugas (Amar Sejahtera), dan produk

asuransi haji dan umroh.

Pada tahun 2013 dan 2014 secara berturut-turut Amanah Githa

dipercaya sebagai penyelenggara asuransi jemaah haji dan petugas

haji Indonesia oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Beberapa penghargaan telah diraih Amanah Githa, seperti terakhir

pada tahun 2015 Karim Consulting Indonesia, sebuah lembaga

konsultan keuangan yang terfokus kepada ekonomi syariah

memberikan penghargaan kepada Amanah Githa sebagai :

1st Rank The Best Islamic Life Insurance

The Most Expansive Insurance

The Most Profitable Investment

Visi

Menjadi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Pilihan Utama Masyarakat

Misi

Menjalankan usaha Asuransi Jiwa Syariah yang dapat memenuhi

kebutuhan Peserta yang terus berubah dan menanamkan pentingnya

Tolong Menolong melalui Proteksi & Perencanaan Keuangan

Page 107: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

94

Nilai

a. Amanah

b. Jujur dan Adil

c. Berhati-hati dan Bertanggung Jawab

d. Ramah dan Peduli

e. Taat dan Tegas

16. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi

PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk, (JMA Syariah)

berdiri pada tanggal 15 Agustus 2014 dengan akta No 22 dari Notaris

dan telah mendapatkan pengesahan beserta akta perubahan terakhir

dengan no 102 pada 26 Juni 2015.

JMA Syariah juga telah mendapatkan pengesahan dari Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) dengan no. KEP-96/D.05/2015 untuk

beroperasi sebagai asuransi jiwa syariah pada September 2015.

JASA MITRA ABADI (JMA Syariah) adalah perusahaan

asuransi jiwa syariah yang didirikan oleh KOSPIN JASA dan insan-

insan pelaku ekonomi Koperasi Indonesia. Tujuan didirikannya PT

Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk, (JMA Syariah) adalah

untuk mengajak dan melayani masyarakat dalam mengelola

keuangannya melalui kegiatan ekonomi syariah.

Perusahaan secara konsisten berupaya untuk menjadi yang

terbaik dengan tetap memprioritaskan prinsip-prinsip Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik (GCG), yang meliputi prinsip keterbukaan,

tanggung jawab, akuntabilitas, kesetaraan dan independensi.

Penerapan GCG merupakan hal yang penting dilakukan dalam

menghadapi perkembangan risiko bisnis dan tantangan usaha yang

kian meningkat. Melalui penerapan GCG, Perusahaan dapat

memperkuat posisinya dalam menghadapi persaingan usaha,

meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam mengelola sumber daya

dan risiko, memaksimalkan nilai perusahaan serta meningkatkan

Page 108: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

95

kepercayaan para pemangku kepentingan, sehingga Perusahaan

dapat melaksanakan pertumbuhan usahanya secara jangka panjang.

Visi

Menjadi Asuransi Syariah Kebanggaan Masyarakat Indonesia

Misi

a. Menyediakan Segala Kebutuhan Masyarakat Dalam Berasuransi

b. Memberi Kontribusi Bagi Industri Syariah di Indonesia

c. Memberi Nilai Manfaat Yang Lebih Baik Bagi Seluruh Stakeholder

17. PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia

PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia didirikan oleh para

penggiat dan praktisi Ekonomi dan Keuangan Mikro Syariah yang

sejak awal memiliki kepedulian dan perhatian untuk membangun

kemandirian dan mengembangkan kesejahteraan ekonomi

masyarakat terutama keluarga dari kalangan ekonomi menengah ke

bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah (low income people)

melalui Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan Asuransi

Syariah.

PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia memiliki latar

belakang bahwa manusia dalam kehidupannya tidak dapat terhindar

dari musibah, namun sebagai makhluk sosial ketika terjadi musibah

diwajibkan untuk tolong menolong dan membantu satu sama lain.

Asuransi Syariah memiliki fungsi utama sebagai operator dalam

berbagi risiko diantara para peserta atau pemegang polis apabila

suatu musibah terjadi. Konsep Dasar Asuransi Syariah adalah tolong-

menolonglah kamu sekalian dalam Kebaikan dan Taqwa. Prinsip ini

menjadikan peserta asuransi sebagai sebuah keluarga besar yang

satu dengan lainnya saling tolong dan bantu. Oleh karena itu PT

Asuransi Syariah Keluarga Indonesia hadir menjadi bagian dalam

berta‘awun dan berbagi keberkahan bersama ummat.

Page 109: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

96

PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia juga memiliki konsep

dan filosofi Ta'awun dimana konsep Ta'awun dalam Al-Qur'an telah

dijelaskan. Manusia sebagai makhluk individu sekaligus sebagai

makhluk sosial merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-

pisahkan. Mereka harus menyadari bahwa kehidupannya baru

memiliki makna atau arti, jika manusia terlibat dalam hubungan atau

interaksi sosial yang didasai dengan sikap tolong menolong di antara

komunitas masyarakat yang bersifat pluralistis atau majemuk. Dalam

kata lain, tanpa orang lain atau hidup bermasyarakat, seseorang tidak

berarti dan tidak berbuat apa-apa. Ketika manusia mempertahankan

hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, maka mustahil

seseorang bekerja sendiri tanpa bantuan dan pertolongan orang lain.

Olehnya itu, Islam menganjurkan kepada penganutnya agar memiliki

sikap saling tolong menolong dan bantu membantu dalam menjalani

kehidupannya.sikap ini akan berjalan dengan baik jika di antara

mereka terjadi komunikasi atau memahami hal tersebut. Karena

kepentingan manusia selalu berkaitan dengan manusia lainnya.

Latar Belakang & Prinsip

Manusia dalam kehidupannya tidak dapat terhindar dari

musibah, namun sebagai makhluk sosial ketika terjadi musibah

diwajibkan untuk tolong menolong dan membantu satu sama lain.

Asuransi Syariah memiliki fungsi utama sebagai operator dalam

berbagi risiko diantara para peserta atau pemegang polis apabila

suatu musibah terjadi. Konsep Dasar Asuransi Syariah adalah tolong-

menolonglah kamu sekalian dalam Kebaikan dan Taqwa. Prinsip

ini menjadikan peserta asuransi sebagai sebuah keluarga besar yang

satu dengan lainnya saling tolong dan bantu. Oleh karena itu PT

Asuransi Syariah Keluarga Indonesia hadir menjadi bagian dalam

berta‘awun dan berbagi keberkahan bersama ummat.

Page 110: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

97

PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia juga memiliki konsep

dan filosofi Ta'awun dimana konsep Ta'awun dalam Al-Qur'an telah

dijelaskan. Manusia sebagai makhluk individu sekaligus sebagai

makhluk sosial merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-

pisahkan. Mereka harus menyadari bahwa kehidupannya baru

memiliki makna atau arti, jika manusia terlibat dalam hubungan atau

interaksi sosial yang didasai dengan sikap tolong menolong di antara

komunitas masyarakat yang bersifat pluralistis atau majemuk. Dalam

kata lain, tanpa orang lain atau hidup bermasyarakat, seseorang tidak

berarti dan tidak berbuat apa-apa. Ketika manusia mempertahankan

hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, maka mustahil

seseorang bekerja sendiri tanpa bantuan dan pertolongan orang lain.

Olehnya itu, Islam menganjurkan kepada penganutnya agar memiliki

sikap saling tolong menolong dan bantu membantu dalam menjalani

kehidupannya.sikap ini akan berjalan dengan baik jika di antara

mereka terjadi komunikasi atau memahami hal tersebut. Karena

kepentingan manusia selalu berkaitan dengan manusia lainnya.

Dalam Alquran, Allah swt. telah memerintahkan kepada umat

Islam agar selalu bersatu dan saling tolong menolong demi kokohnya

dan kejayaan umat Islam. Jika hal ini terjadi, maka umat Islam akan

beribawa, disenangi, dan dihormati oleh golongan lain yang berada di

luar Islam. Hal tersebut ditegaskan oleh Allah swt. dalam QS. al-

Maidah (5): 2 yang berbunyi sebagai berikut:

‗Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan

janganlah kamu tolong menolonga dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah

amat berat siksaannya‘.

Dengan menyimat ayat di atas, maka dapat dipahami bahwa

sikapxsaling tolong menolong yang bersikap kebaikan adalah suatu

upaya meningkatkan ketakwaan kepada Allah Allah swt. sikap

tersebut tidak hanya terdapat pada persoalan yang bersifat material,

Page 111: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

98

tetapi terdapat pula pada persoalan yang bersifat non-material.

Misalnya, orang yang sedang mengalami kerisauan dan kesusahan.

Dalam konteks ini, pertolongan yang dapat kita berikan adalah

pertolongan yang bersifat non-material. Yang dimaksud di sisi adalah

memberikan nasehat dan motivasi dalam rangka menghibur atau

menggembirakan hatinya. Akibatnya, kerisauan dan kesusahann yang

dialaminya akan berganti dengan kegembiraan.

Namun pada ayat itu, pertolongan yang dimaksud adalah

pertolongan yang bersifat non-material. Dalam pandangan penulis,

pertolongan yang dalam bentuk demikian, dapat diistilahkan dengan

dakwah. Yakni pertolongan dengan mengajak manusia untuk

melakukan kebaikan atau menurut istilah ayat tersebut adalah al-birr

dan al-taqwa.

Berangkat dari ayat itu juga, maka dapat dikatakan bahwa

pelaku atau orang yang dapat melakukan pertolongan tidak terbatas

pada orang-orang tertentu, terutama pada pertolongan yang bersifat

non-material. Kecuali pada pertolongan yang bersifat material, maka

orang yang dapat melakukannya hanyalah orang yang memiliki

materi. Misalnya, orang kaya membantu saudaranya yang miskin dan

sebagainya.

Dalam konteks kehidupan masyarakat, (baca Indonesia) sikap

ini telah menjadi budaya bangsa yang dikenal dengan istilah ―gotong

royong‖. Budaya ini telah diperaktekkan secara turun temurun sejak

nenek moyang bangsa Indonesia hingga generasi abad ini. Tetapi

bentuk bantuannya berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan

kondisi yang dihadapinya. Di kota misalnya, bantuan atau pertolongan

yang diberikan lebih banyak bersifat materi. Sedangkan masyarakat

pedesaan, bantuan atau pertolongan yang diberikan lebih banyak

bersifat non-materi berupa tenaga atau semacamnya.

Oleh karena itu, kebiasaan seperti itu hendaknya dilestarikan

terus menerus kapan dan di manapun kita berada. Hal ini sesuai

Page 112: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

99

dengan ajaran Islam yang selalu menganjurkan kepada pemeluknya

agar saling tolong menolong dan bantu membantu, khususnya

sesama umat Islam. Dengan demikian, akan terjadi persatuan dan

kesatuan yang kokoh serta persaudaraan yang erat di antara umat

manusia. Terutama Allah swt. akan menurunkan pertolongannya

selama seorang hamba menolong saudaranya.

Hal ini ditegaskan oleh Nabi saw. dalam sabdanya sebagai

berikut:

‗Dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah saw., telah bersabda:

―Allah swt. akan menolong seorang hamba selama hamba menolong

saudaranya‖ (HR. Muslim).[16]

Menyimak hadis tersebut, maka dapat dikatakan seorang

manusia haruslah menghiasi dirinya dengan sikap tolong menolong.

Jika hal tersebut dimiliki setiap manusia, maka Allah swt. akan

menolong dan melindungi serta bersamanya.

Visi

Menjadi Pelopor Asuransi Jiwa Mikro Syariah Kebanggaan Ummat

Misi

Memberikan Layanan Asuransi Jiwa Mikro Syariah yang

Komprehensif sehingga Memberikan Nilai Tambah bagi Peserta,

Mitra, dan Pemegang Saham.

Core Value PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia

PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia memiliki tiga core value yang

menjadi prinsip utama dalam proses pelayanan terhadap nasabah.

Core value tersebut mencakup hal berikut ini :

a. Amanah

b. Peduli

c. Ramah

Page 113: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

100

B. Analisis Regresi Data Panel

1. Hasil Estimasi dengan Common Effect Model

Berikut ini hasil estimasi dengan menggunakan Common

Effect (Pooled Least Square Model) :

Tabel 4.1

Hasil Estimasi Common Effect Model

Dependent Variable: TABARRU_?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/23/19 Time: 09:23

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 17

Total pool (unbalanced) observations: 84 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.83E+09 2.87E+09 -0.986188 0.3270

PREMI? 0.108608 0.036562 2.970518 0.0039

INVESTASI? 1.244155 0.257237 4.836619 0.0000

KLAIM? 0.063805 0.044120 1.446172 0.1520 Root MSE 2.15E+10 R-squared 0.762758

Mean dependent var 2.08E+10 Adjusted R-squared 0.753862

S.D. dependent var 4.43E+10 S.E. of regression 2.20E+10

Akaike info criterion 50.51319 Sum squared resid 3.87E+22

Schwarz criterion 50.62895 Log likelihood -2117.554

Hannan-Quinn criter. 50.55973 F-statistic 85.73636

Durbin-Watson stat 1.962418 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

2. Hasil Estimasi dengan Fixed Effect Model

Berikut ini hasil estimasi dengan menggunakan Fixed Effect Model :

Page 114: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

101

Tabel 4.2

Hasil Estimasi Fixed Effect Model

Dependent Variable: TABARRU_?

Method: Pooled Least Squares

Date: 07/23/19 Time: 09:28

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 17

Total pool (unbalanced) observations: 84 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.15E+09 4.38E+09 0.491055 0.6251

PREMI? 0.115378 0.044107 2.615845 0.0111

INVESTASI? 1.271737 0.338573 3.756169 0.0004

KLAIM? -0.053551 0.078366 -0.683353 0.4969

Fixed Effects (Cross)

ACE—C -2.31E+09

AIA—C -6.12E+09

ALZ—C 2.32E+09

AMN—C 2.34E+09

AXA—C -1.56E+09

BPR—C -7.66E+09

BRI—C -4.85E+09

CAR—C -4.42E+09

GRT—C -1.44E+09

JMA—C -3.00E+09

PNI—C 1.95E+08

PRU—C 4.53E+10

SKI—C -4.04E+09

SLF—C -9.77E+08

SMS—C -1.32E+10

TKF—C -2.26E+10

TKO—C -1.83E+09 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Root MSE 1.88E+10 R-squared 0.817432

Mean dependent var 2.08E+10 Adjusted R-squared 0.763232

S.D. dependent var 4.43E+10 S.E. of regression 2.16E+10

Akaike info criterion 50.63219 Sum squared resid 2.98E+22

Schwarz criterion 51.21096 Log likelihood -2106.552

Hannan-Quinn criter. 50.86485 F-statistic 15.08177

Durbin-Watson stat 2.544108 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Page 115: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

102

3. Hasil Estimasi dengan Random Effect Model

Hasil estimasi dengan Random Effect Model dapat dilihat

dibawah ini:

Tabel 4.3 Hasil Estimasi Random Effect Model

Dependent Variable: TABARRU_? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 07/16/19 Time: 07:42 Sample: 1 7 Included observations: 7 Cross-sections included: 17 Total pool (unbalanced) observations: 84 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.76E+09 3.12E+09 -0.884131 0.3793

PREMI? 0.110134 0.037269 2.955138 0.0041 INVESTASI? 1.244864 0.265520 4.688408 0.0000

KLAIM? 0.056415 0.046152 1.222370 0.2252 Random Effects

(Cross) ACE—C 3.27E+08 AIA—C -1.35E+09 ALZ—C 8.57E+08 AMN—C -2.36E+09 AXA—C 7.00E+08 BPR—C -2.78E+08 BRI—C -4.77E+08 CAR—C -1.14E+08 GRT—C 6.36E+08 JMA—C 2.26E+08 PNI—C 1.10E+09 PRU—C 5.15E+09 SKI—C -2700882. SLF—C 7.88E+08 SMS—C -1.54E+09 TKF—C -4.35E+09 TKO—C 6.84E+08

Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 4.74E+09 0.0460

Idiosyncratic random 2.16E+10 0.9540 Weighted Statistics Root MSE 2.10E+10 R-squared 0.737536

Mean dependent var 1.83E+10 Adjusted R-squared 0.727694 S.D. dependent var 4.12E+10 S.E. of regression 2.16E+10 Sum squared resid 3.72E+22 F-statistic 74.93459 Durbin-Watson stat 2.039379 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

Page 116: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

103

R-squared 0.762631 Mean dependent var 2.08E+10

Sum squared resid 3.88E+22 Durbin-Watson stat 1.957902

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

C. Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel

1. Uji Chow

Uji Chow adalah pengujian yang dilakukan untuk memilih

model Pooled Least Square atau Fixed Effect Model. Hasil Uji

Chow dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: COMPANY

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.197866 (16,64) 0.2943

Cross-section Chi-square 22.004125 16 0.1431

Cross-section fixed effects test equation:

Sumber: Hasil Olah Data dengan Eviews 11

Hipotesis:

H0 = Pooled Least Square

Ha= Fixed Effect Model

Dari hasil uji Chow di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah

sebesar 1,197866 sedangkan Ftabel dari degree of freedom (16,64)

dengan α (0,05) adalah 2,72. Nilai p-value adalah sebesar 0,2943

Page 117: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

104

lebih besar dari α (0,05). Hasil perhitungan tersebut menunjukkan

bahwa H0 diterima karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel

(1,197866<2,72) dan Ha ditolak karena p-value lebih besar dari α

(0,2943>0,05). Maka, model yang terpilih adalah Pooled Least

Square.

2. Uji Hausman

Dalam teknisnya akan lebih relevan jika dari awal peneliti

mengabaikan model common effect karena data penelitian yang

bersifat panel memiliki perbedaan karakteristik individu maupun

waktu. Sedangkan common effect hanya mengkombinasikan data

cross section dan time series sebagai satu kesatuan tanpa melihat

adanya perbedaan waktu maupun individu.

Pemilihan model fixed effect atau random effect juga dapat

dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah waktu dan individu

penelitian. Beberapa ahli ekonometrika telah membuktikan secara

matematis, dimana dikatakan bahwa63 :

1. Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu (T) lebih

besar dibanding jumlah individu (N) maka disarankan untuk

menggunakan model fixed effect.

63

Indara Sakti., Op.cit, hal. 6

Page 118: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

105

2. Jika data penel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu (T) lebih

kecil dibanding jumlah individu (N) maka disarankan

menggunakan model random effect.

Uji Hausman adalah pengujian yang dilakukan untuk memilih

apakah akan menggunakan Fixed Effect Model atau Random Effect

model. Hasil uji Hausman dengan program Eviews 11 dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.5

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: COMPANY

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 3.023783 3 0.3880

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. PREMI? 0.115378 0.110134 0.000557 0.8241

INVESTASI? 1.271737 1.244864 0.044131 0.8982

KLAIM? -0.053551 0.056415 0.004011 0.0825

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Berdasarkan hasil Uji Hausman pada tabel 4.5 diatas

menunjukkan bahwa nilai probabilitas chi squares sebesar 0,3880.

Karena nilai probabilitas chi squares lebih bedar dari tahap

signifikansi (0,388>0,05), artinya tidak menolak H0 atau model

random effect lebih tepat dibandingkan fixed effect.

Page 119: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

106

D. Uji Asumsi Klasik

Regresi data panel memberikan pilihan model berupa common

effect, fixed effect dan random effect. Model common effect dan fixed

effect menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) sedangkan

random effect menggunakan Generalized Least Square (GLS). Namun,

tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada setiap model regresi

dengan pendekatan OLS. Uji normalitas pada dasarnya bukan merupakan

syarat BLUE (Best Llinear Unbiassed Estimator, tapi normalitas termasuk

dalam salah satu syarat asumsi klasik. Selain itu, autokorelasi biasanya

terjadi pada data time series karena secara konseptul data time series

merupakan data satu individu yang di observasi dalam rentangan waktu.64

Asumsi klasik merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi pada

model regresi yang menggunakan metode estimasi Ordinary Least

Squares (OLS). Tujuannya supaya menghasilkan nilai taksiran parameter

yang sesuai dengan nilai sebenarnya, sehingga nilai parameter tersebut

memiliki karakteristik tidak bias, konsisten dan koefisien (disebut best,

linear, unbiassed estimator, BLUE).

64

Indra Sakti, “Analisis Regresi Data Panel Menggunakan Eviews”, Universitas Esa Unggul: Jakarta Barat, 2018, hal. 7

Page 120: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

107

1. Uji Normalitas

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

0

10

20

30

40

50

-5.0e+10 0.05000 5.0e+10

Series: Res iduals

Sample 1 84

Observations 84

Mean 2.40e-06

Median 2.37e+09

Maximum 8.39e+10

Minimum -7.43e+10

Std. Dev. 2.16e+10

Skewness 0.581959

Kurtosis 10.28962

Jarque-Bera 190.7264

Probabi l i ty 0.000000

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan eviews 11,

nilai probability sebesar 0,00 kecil dari α = 0,05, sehingga dapat

disimpulkan data tersebut tidak berdistribusi normal. Dalam hal

ini, peneliti mengambil pendapat bahwasanya uji normalitas

pada dasarnya tidak merupakan syarat BLUE (Best Linear

Unbias Estimator).

Page 121: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

108

2. Uji Autokorelasi

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags F-statistic 0.236821 Prob. F(2,78) 0.7897

Obs*R-squared 0.506997 Prob. Chi-Square(2) 0.7761

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Berdasarkan Tabel 4.6, diperoleh hasil berupa nilai

probabilitas chi squares sebesar 0,7761. Nilai probabilitas chi

squares lebih besar dari taraf signifikansi (0,7761>0,05), artinya

tidak menolak H0 atau tidak terdapat autokorelasi.

3. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Correlation

Premi Investasi Klaim

Premi 1.000000 0.816321 0.757979

Investasi 0.816321 1.000000 0.556494

Klaim 0.757979 0.556494 1.000000

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Page 122: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

109

Berdasarkan Tabel 4.7, diperoleh hasil berupa nilai korelasi dari

masing-masing variabel bebas <0,85, artinya tidak menolak Ho

atau tidak terjadi masalah multikolinieritas.

4. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

Null hypothesis: Homoskedasticity F-statistic 20.97018 Prob. F(9,74) 0.0000

Obs*R-squared 60.34087 Prob. Chi-Square(9) 0.0000

Scaled explained SS 254.2148 Prob. Chi-Square(9) 0.0000

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai berupa probabilitas

chi squares sebesar 0.0000. Nilai probabilitas chi squares lebih

besar dari taraf signifikansi (0,0000<0,05), artinya menolak H0

atau terjadi heteroskedastisitas.

E. Interprestasi Model

Dari hasil uji asumsi klasik, diketahui terdapat masalah

normalitas dan heterokedastisitas. Namun dikarenakan uji

Hausman menunjukkan bahwa model yang tepat digunakan dalam

penelitian ini adalah model random effect, maka uji asumsi klasik

boleh tidak dilakukan atau diabaikan karena model random effect

menggunakan metode Generalized Least Square (GLS).

Page 123: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

110

Model yang terbentuk pada penelitian ini membentuk

persamaan regresi data panel sebagai berikut :

Berdasarkan persamaan regresi data panel yang telah

terbentuk, Nilai intersep koefisien regresi sebesar -2,76+E9

menunjukkan bahwa :

1. Jika pendapatan premi, hasil investasi dan klaim konstan maka

cadangan dana tabarru‟ yang dihasilkan adalah sebesar -

2.760.000.000.

2. Nilai koefisien variabel pendapatan premi sebesar 0,011 dengan

tingkat signifikansi 0,0041 menunjukkan bahwa jika pendapatan

premi naik sebesar 1.000.000.000 maka cadangan dana tabarru‟

akan meningkat sebesar 110.000.000 dengan asumsi ceteris

paribus.

3. Nilai koefisien variabel hasil investasi sebesar 1,244 dengan

tingkat signifikansi 0,0000 menunjukkan bahwa jika hasil

investasi naik sebesar 1.000.000.000 maka cadangan dana

tabarru‟ akan meningkat sebesar 1.244.000.000 dengan asumsi

ceteris paribus.

4. Nilai koefisien variabel klaim sebesar 0,056 dengan tingkat

signifikansi 0,2252 > α 0,05, artinya setiap kenaikan klaim

sebesar 1.000.000.000 masih direspon positif oleh cadangan

Y = -2,76+E9 + 0,110X1 + 1,244X2 + 0,056X3+ 𝜺𝒊𝒕

Page 124: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

111

dana tabarru‟ sebesar 56.000.000, dengan asumsi ceteris

paribus. Meskipun pola hubungannya searah antara variabel

klaim dan variabel cadangan dana tabarru‟, namun pengaruhnya

tidak signifikan, sehingga kenaikan nilai tidak terlalu berpengaruh

buruk pada cadangan dana tabarru‟.

5. Berdasarkan hasil interprestasi model secara keseluruhan,

terlihat pendapatan premi dan hasil investasi masih mampu

mereduksi dampak buruk kenaikan klaim terhadap cadangan

dana tabarru‟.

F. Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Tabel 4.9

Hasil Uji F

Weighted Statistics Root MSE 2.10E+10 R-squared 0.737536

Mean dependent var 1.83E+10 Adjusted R-squared 0.727694

S.D. dependent var 4.12E+10 S.E. of regression 2.16E+10

Sum squared resid 3.72E+22 F-statistic 74.93459

Durbin-Watson stat 2.039379 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Page 125: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

112

Hipotesis:

H1= Pendapatan Premi, Hasil Investasi dan Klaim secara simultan

berpengaruh terhadap Cadangan Dana Tabarru‟ pada perusahaan

asuransi jiwa syariah yang terdaftar pada OJK Periode 2012-2017.

Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.9 diatas terlihat bahwa

nilai probabilitas F lebih kecil dari taraf signifikansi (0,0000<0,05),

artinya ditolak H0 atau yang berarti bahwa semua variabel bebas

secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat. Dengan

demikian, model yang terbentuk layak untuk menginterprestasikan

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian

dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Hasil uji

t dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Berdasarkan tabel 4.10, maka dapat disimpulkan mengenai

pengujian hipotesis secara parsial yaitu sebagai berikut.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.76E+09 3.12E+09 -0.884131 0.3793

PREMI? 0.110134 0.037269 2.955138 0.0041

INVESTASI? 1.244864 0.265520 4.688408 0.0000

KLAIM? 0.056415 0.046152 1.222370 0.2252

Page 126: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

113

1. H2: Pendapatan prami berpengaruh terhadap Cadangan Dana

Tabarru‟ pada perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdaftar

di OJK periode 2012-2017.

Berdasarkan pengujian H2 yaitu pengaruh variabel pendapatan

premi terhadap cadangan dana tabarru‟ menunjukkan p-value

0,0041 < α (0,05), sehingga H2 diterima. Artinya bahwa

pendapatan premi berpengaruh signifikan terhadap Cadangan

Dana Tabarru‟.

2. H3: Hasil Investasi berpengaruh terhadap Cadangan Dana

Tabarru‟ pada perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdaftar

di OJK periode 2012-2017.

Berdasarkan pengujian H3 yaitu pengaruh variabel hasil

investasi terhadap cadangan dana tabarru‟ menunjukkan p-

value 0,000 < α (0,05), sehingga H3 diterima Artinya bahwa

hasil investasi berpengaruh signifikan terhadap cadangan dana

tabarru‟.

3. H4: Klaim berpengaruh terhadap Cadangan Dana Tabarru‟

pada perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdaftar di OJK

periode 2012-2017.

Berdasarkan pengujian H4 yaitu pengaruh variabel klaim

terhadap cadangan dana tabarru‟ menunjukkan p-value 0,2252

> (0,05), sehingga H4 ditolak. Artinya bahwa klaim tidak

berpengaruh signifikan terhadap cadangan dana tabarru‟.

Page 127: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

114

3. Hasil Uji Hipotesis Koefisien Determinasi (R²).

Uji Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-

variasi dependen. Pengujian dilakukan untuk mengetahui berapa

besar nilai (R²) yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Weighted Statistics Root MSE 2.10E+10 R-squared 0.737536

Mean dependent var 1.83E+10 Adjusted R-squared 0.727694

S.D. dependent var 4.12E+10 S.E. of regression 2.16E+10

Sum squared resid 3.72E+22 F-statistic 74.93459

Durbin-Watson stat 2.039379 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil olah data dengan Eviews 11

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Adjusted R-

squared sebesar 0,727694. Hal ini menunjukkan variasi perubahan

dari cadangan dana tabarru‟ mampu dijelaskan oleh variasi

perubahan dari variabel pendapatan premi, hasil investasi dan

klaim sebesar 72,27%, sedangkan sisanya 27,73% dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti didalam penelitian ini.

G. Pembahasan

1. Pengaruh pendapatan premi, hasil investasi dan klaim

terhadap cadangan dana tabarru’.

Page 128: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

115

Hasil penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa

pendapatan premi, hasil investasi dan klaim memiliki Nilai p-value

0,0041lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H1

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan premi, hasil

investasi dan kaim bersama-sama berpengaruh secara (simultan)

terhadap koefisien cadangan dana tabarru‟. Arah korelasi F hitung

yang positif menunjukkan bahwa apabila pendapatan premi, hasil

investasi dan klaim secara bersama-sama mengalami kenaikan

maka akan mengakibatkan terjadinya kenaikan pada cadangan

dana tabarru‟.

2. Pengaruh pendapatan premi terhadap cadangan dana tabarru’.

Hubungan antara pendapatan premi dan cadangan dana

tabarru‟ yang berpengaruh positif dan signifikan mengindikasikan

bahwa pendapatan premi merupakan faktor penting dalam

peningkatan cadangan dana tabarru‟. Dengan pendapatan premi

yang tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan asuransi akan

mampu menanggung besaran klaim yang akan ditanggung oleh

perusahaan asuransi. Jika premi yang diterima lebih besar dari

pada klaim yang dibayarkan oleh perusahaan, makan perusahaan

akan mendapatkan surplus underwriting dana yang selanjutnya

surplus tersebut akan didistribusikan sebagian atau seluruhnya ke

dalam cadangan dana tabarru‟. Hasil penelitian ini konsisten

Page 129: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

116

dengan penelitian yang dilakukan oleh Arief Fadhullah dan Al

Torik Supiyanto yang menyatakan bahwa pendapatan premi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Cadangan Dana

Tabarru‟.

Pengaruh yang signifikan antara pendapatan premi terhadap

cadangan tabarru‟ menunjukkan perusahaan harus selalu memiliki

fokus khusus dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan

terbaik, salah satunya perusahaan dapat menerapkan strategi

faktor bauran pemasaran (marketing mix) yang telah berkembang

menjadi 7P yaitu product, price, place, promotion, people, process

dan physical attraction. Peningkatan sistem keagenan sebagai

mekanisme distribusi pada perusahaan asuransi untuk lebih

memudahkan pemasaran produk asuransi jiwa syariah melalui

distribusi personal selling yang memadai, serta aspek promosi

melalui berbagai media untuk meluaskan jangkauan calon

pemegang polis.

Asuransi syariah adalah salah satu lembaga keuangan

nonbank yang melakukan transaksi bisnis secara sistem

operasional yang didasarkan atas pedoman syariah islam.

Sehingga segala bentuk kegiatan yang dilakukannya, baik kegiatan

intern perusahaan ataupun ekstern perusahaan seperti kegiatan

perjanjian (akad), mekanisme pengelolaan dana, mekanisme

operasional perusahaan, budaya perusahaan (shariah corporate

Page 130: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

117

culture), pemasaran (marketing), produk dan sebagainya harus

sesuai dengan syariah Islam. Semangat jiwa syariah (ghiroh ruh

syariah) harus dapat diimplementasikan sebagai nilai dalam setiap

aktivitas perusahaan. Nilai syariah tersebut sebagai sebuah

―jantung‖ yang memompa aplikasi prinsip-prinsip syariah.

Sikap profesionalisme utama yang selalu ditekankan oleh

Prudential Syariah adalah kejujuran. Sebagaimana dicontohkan

Rasulullah saw, sebagai seorang profesional muda yang cerdas

(fathanah), jujur (shiddiq), dan setia memenuhi janji kepada para

mitra bisnisnya. Sehingga beliau dapat sebutan Al-Amin yang

artinya dapat dipercaya. Rasulullah saw., menerapkan satu prinsip

dan strategi manajemen bisnis yang sangat andal, seperti: jujur,

setia dan profesional. Beliau juga mengutamakan customer

satisfaction, excellence service, kompetensi, efisiensi, transparansi,

serta persaingan yang sehat dan kompetitif65.

3. Pengaruh Hasil Investasi terhadap Cadangan Dana Tabarru’.

Hasil investasi yang signifikan terhadap cadangan dana

tabarru‟ dan koefisien variabel hasil investasi yang positif menurut

analisis peneliti menunjukkan bahwa hasil investasi memiliki peran

dalam peningkatan cadangan dana tabarru‟. Hasil investasi yang

tinggi menggambarkan perusahaan mampu menanamkan atau

65

Abdullah Amrin, Op., Cit, hal. 14

Page 131: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

118

menempatkan aset baik berupa dana maupun harta untuk

mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Berdasarkan PSAK

108 menyebutkan bahwa selain dari kontribusi peserta, cadangan

dana tabarru‟ juga berasal dari hasil investasi. .Hasil penelitian ini

konsisten dengan peneltian yang dilakukan oleh Arief Fadlullah

yang menemukan bahwa hasil investasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap cadangan dana tabarru‟.

Pengaruh yang positif dan signifikan antara hasil investasi

dan cadangan dana tabarru‟ menunjukkan perusahaan harus

membuat dan memiliki perencanaan portofolio investasi yang yang

tepat dan tentunya dengan menempatkan dana investasi ke dalam

instrumen investasi yang sesuai syariah. Ketika pendapatan premi

yang diterima oleh perusahaan mengalami peningkatan dan

pencapaian target, tetapi perusahaan tidak mampu mengelola dana

tersebut dalam alokasi investasi yang tepat, maka perusahaan bisa

mengalami kerugian yang berakibat pada rendahnya saldo

cadangan dana tabarru, yang akan memberikan efek negatif

terhadap stabilitas keuangan perusahaan, terutama jika terjadi

klaim yang tidak bisa diprediksi. ‟Perusaaan juga harus patuh

terhadap batasan investasi yang dikeluarkan oleh regulator. Tujuan

batasan investasi bagi perusahaan adalah untuk mengamankan

dana yang dihimpun dari masyarakat yang telah diamanahkan

kepada perusahaan untuk diinvestasikan ke instrumen investasi

Page 132: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

119

yang aman untuk meminimalkan resiko dalam berinvestasi dan

memenuhi target return yang dianggarkan perusahaan.

Korelasi lainnya adalah semakin tingginya tingkat

pengembalian hasil investasi menunjukkan perusahaan memiliki

kemampuan dalam mengelola dana perserta. Hal ini memberikan

dampak terhadap meningkatnya kepercayaan peserta terhadap

kemampuan perusahaan, dan mendorong tumbuhnya perusahaan

dalam menjaring peserta-peserta asuransi lainnya66. Dengan

demikian akan semakin meningkatkan pendapatan premi

perusahaan asuransi.

4. Pengaruh klaim terhadap cadangan dana tabarru’.

Hasil penelitian ini membuktikan secara empiris bahwa klaim

tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan dana tabarru‟. Nilai

koefisien variabel klaim yang positif, menunjukkan bahwa ada pola

hubungan yang searah antara kenaikan jumlah klaim terhadap

cadangan dana tabarru‟, akan tetapi pengaruhya tidak signifikan.

Hubungan positif namun tidak signifikan antara klaim dan

cadangan dana tabarru‟ menurut analisis peneliti menunjukkan

bahwa meskipun selama periode penelitian terjadi peningkatan

klaim namun tidak terlalu berdampak buruk terhadap cadangan

dana tabarru‟. Sebuah perusahaan asuransi tidak bisa memprediksi 66

Sogengsoedibjo dan Rachmafitriati, , “Penetapan target premiasuransi jiwa syariah untuk mencapai titip impas dengan pendekatanmodel profit testing”, Bisnis dan Birokrasi, Jurnal ilmu administrasi dan organisasi. Mei-agustus 2009, volume 16 no 2, hlm 59-67.

Page 133: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

120

kemungkinan besar kecilnya klaim yang akan terjadi. Kemungkinan

besar kecilnya jumlah klaim bisa dikelola dengan proses

underwriting yang tepat. Underwriting merupakan proses

penyelesaiakn dan pengelompokkan resiko yang kan ditanggung.

Tugas itu merupakan sebuah elemen yang esensial dalam operasi

perusahaan asuransi67. Sebab, maksud underwriting adalah

memaksimalkan laba melalui penerimaan distribusi resiko yang

diperkirakan akan mendatangkan laba. Tanpa underwriting yang

efisien, perusahaan asuransi tidak akan mampu bersaing. Dalam

praktiknya untuk menarik nasabah harus ada proporsi yang sama

mengenai resiko yang baik dengan resiko yang kurang

menguntungkan dalam kelompok yang diasuransikan, sesuai

dengan informasi data statistik yang diperoleh. Berdasarkan

analisis peneliti, sebuah perusahaan asuransi syariah harus terus

mengupayakan peningkatan pendapatan premi yang maksimal,

akan tetapi tetap harus taat pada standar proses underwriting

penerimaan nasabah untuk meminimalisir resiko klaim yang

mungkin terjadi. Sehingga sebelum melakukan aktivitas

pemasaran, perusahaan harus memiliki portofolio premi,

kepesertaan dan indikator-indikator profitabilitas yang telah

dirumuskan.

67

Muhammad Syakir Sula, Op., Cit, hal. 183

Page 134: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

121

5. Perusahaan yang memiliki kriteria terbaik berdasarkan variabel

penelitian

Tabel 4.12

Hasil Estimasi Intersep Individu

Perusahaan Individual Effect (Ci)

Intersep Umum Model Regresi (C)

C+ Ci

TKF -4.350.000.000 -2.760.000.000 -7.110.000.000

AMN -2.360.000.000 -2.760.000.000 -5.120.000.000

Sms -1.540.000.000 -2.760.000.000 -4.300.000.000

BRI -477.000.000 -2.760.000.000 -3.237.000.000

BPR -278.000.000 -2.760.000.000 -3.038.000.000

AIA -135.000.000 -2.760.000.000 -2.895.000.000

CAR -114.000.000 -2.760.000.000 -2.874.000.000

SKI -2.700.882 -2.760.000.000 -2.762.700.882

JMA 226.000.000 -2.760.000.000 -2.534.000.000

ACE 327.000.000 -2.760.000.000 -2.433.000.000

GRT 636.000.000 -2.760.000.000 -2.124.000.000

TKO 684.000.000 -2.760.000.000 -2.076.000.000

AXA 700.000.000 -2.760.000.000 -2.060.000.000

SLF 788.000.000 -2.760.000.000 -1.972.000.000

ALZ 857.000.000 -2.760.000.000 -1.903.000.000

PNI 1.100.000.000 -2.760.000.000 -1.660.000.000

PRU 5.150.000.000 -2.760.000.000 2.390.000.000

Sumber: Hasil olah data dengan eviews 11

Berdasarkan tabel 4.12 hasil estimasi intersep individu

diatas, dapat dilihat PT. Prudential Life Assurance unit syariah

memiliki nilai intersep tertinggi yaitu 2.390.000.000, yang artinya

jika pendapatan premi, hasil investasi dan klaim dalam posisi

konstan, maka perusahaan memiliki cadangan dana tabarru‟ senilai

2.390.000.000,-.

Nilai intersep individu terendah sebesar -7.110.000.000 ada

pada perusahaan Asuransi Takaful Keluarga, yang artinya yang

artinya jika pendapatan premi, hasil investasi dan klaim dalam

posisi konstan, maka perusahaan memiliki cadangan dana tabarru‟

senilai -7.110.000.000.

Page 135: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

122

Tabel 4.13

Data Statistik Deskriptif

Tabarru' Premi Hasil Investasi Klaim

Mean

TKF

18.787.750.000 197.962.750.000

17.015.500.000

97.197.000.000

PRU

119.049.000.000 375.881.166.667

33.743.500.000

273.823.333.333

General

20.800.000.000 92.800.000.000

8.320.000.000

49.700.000.000

Max

TKF

10.861.000.000 203.285.000.000

18.178.000.000

104.460.000.000

PRU

199.262.000.000 520.541.000.000

51.221.000.000

360.986.000.000

General

229.000.000.000 534.000.000.000

79.800.000.000

361.000.000.000

Sumber: Hasil Olah Data Eviews 11

Dari tabel 4.13 dapat dilihat perbedaan yang signifikan

antara nilai mean cadangan dana tabarru‟ Prudential Syariah

yangmencapai 119.049.000.000 atau 572,4% lebih besar dari nilai

rerata cadangan dana tabarru‟ pada Asuransi Takaful Keluarga.

Bahkan, jika dibandingkan secara keseluruhan perusahaan dengan

asuransi jiwa syariah di Indonesia, nilai rerata cadangan dana

tabarru‟ Asuransi Takaful Keluarga berada di bawah nilai rerata

secara umum.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu

Manajer dari PT. Prudential Life Assurance unit syariah di Jambi,

salah satu hal yang menjadi kekuatan Prudential Syariah adalah

memberikan perhatian khusus pada aspek people dalam mencapai

target pencapaian pendapatan premi dengan terus meningkatkan

skill tenaga marketing (agen) melalui program training yang bersifat

kontinue dan komprehensif. Yang mana saat ini Prudential Syariah

memiliki sebuah aplikasi yang bisa diakses dengan mudah oleh

seluruh tenaga marketing, mencakup semua aspek training,

penjualan dan pelayanan polis.

Page 136: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

123

Prudential Indonesia juga memperkuat kepemimpinan

pasarnya dalam bisnis asuransi syariah, dengan mencatatkan total

aset syariah sebesar 9,2 triliun dan total kontribusi tabarru‘ sebesar

2,4 triliun. Tabarru‘ Prudential Indonesia juga mendanai modal

berbasis risiko sebesar 2.488% dan dana perusahaan sebesar

10.002%. Selain itu, Prudential Indonesia mempertahankan posisi

Modal Berbasis Resiko (RBC) perusahaan sebesar 752% lebih dari

enam kali persyaratan minimum wajib)68.

68

https://www.wartaekonomi.co.id/read221949/meski-penuh-gejolak-prudential-tetap-pimpin-pasar-asuransi-indonesia.html

Page 137: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

124

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti mengumpulkan data dan melakukan analisis

penelitian, dapat ditarik kesimpulan akhir penelitian ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Pendapatan premi, hasil investasi dan kaim bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan secara (simultan) terhadap

koefisien cadangan dana tabarru‟

2. Pendapatan premi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Cadangan Dana Tabarru‟

3. Hasil investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan

dana tabarru‟

4. Klaim memiliki pengaruh yang positif tapi tidak signifikan terhadap

cadangan dana tabarru‟.

5. Hasil intersep individu menunjukkan PT. Prudential Life Assurace unit

syariah menempati posisi terbaik.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis peneliti, berikut hal-hal

yang menjadi implikasi dalam penelitian ini:

1. Hubungan antara pendapatan premi dan cadangan dana tabarru‟ yang

berpengaruh positif dan signifikan mengindikasikan bahwa pendapatan

premi merupakan faktor penting dalam peningkatan cadangan dana

tabarru‟. Dengan pendapatan premi yang tinggi dapat diartikan bahwa

perusahaan asuransi akan mampu menanggung besaran klaim yang

akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

2. Hasil investasi yang signifikan terhadap cadangan dana tabarru‟ dan

koefisien variabel hasil investasi yang positif menurut analisis peneliti

menunjukkan bahwa hasil investasi memiliki peran paling besar dalam

Page 138: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

125

peningkatan cadangan dana tabarru‟. Hasil investasi yang tinggi

menggambarkan perusahaan mampu menanamkan atau

menempatkan aset baik berupa dana maupun harta untuk

mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

3. Hubungan positif namun tidak signidfikan antara klaim dan cadangan

dana tabarru‟ menurut analisis peneliti menunjukkan bahwa meskipun

selama periode penelitian terjadi peningkatan klaim namun tidak terlalu

berdampak buruk terhadap cadangan dana tabarru‟.

4. Berdasarkan hasil interprestasi model secara keseluruhan, terlihat

pendapatan premi dan hasil investasi masih mampu mereduksi dampak

buruk kenaikan klaim terhadap cadangan dana tabarru‟.

C. Rekomendasi

Berikut adalah hal-hal yang menjadi rekomendasi peneliti dalam

penelitian ini :

1. Pendapatan premi merupakan hal terpenting dalam keberlanjutan

sebuah perusahaan asuransi syariah. Sehingga, perusahaan harus

terus berinovasi dalam mempertahankan dan terus menciptakan varian

produk asuransi syariah yang dibutuhkan oleh masyarakat yang

tentunya harus sesuai dengan kaidah syariah.

2. Perusahaan harus membuat dan memiliki perencanaan portofolio

investasi yang yang tepat dan tentunya dengan menempatkan dana

investasi ke dalam instrumen investasi yang sesuai syariah. Ketika

pendapatan premi yang diterima oleh perusahaan mengalami

peningkatan dan pencapaian target, tetapi perusahaan tidak mampu

mengelola dana tersebut dalam alokasi investasi yang tepat, maka

perusahaan bisa mengalami kerugian yang berakibat pada rendahnya

saldo cadangan dana tabarru, yang akan memberikan efek negatif

terhadap stabilitas keuangan perusahaan, terutama jika terjadi klaim

yang tidak bisa diprediksi.

Page 139: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

126

3. Perusahaan harus memiliki portofolio premi, kepesertaan, indikator-

indikator profitabilitas yang telah dirumuskan. Besar atau kecilnya klaim

tidak bisa diprediksi, namun kemungkinan timbulnya klaim bisa

diminimalisir dengan proses underwriting yang baik dan taat aturan.

Dalam praktiknya untuk menarik nasabah harus ada proporsi yang

sama mengenai resiko yang baik dengan resiko yang kurang

menguntungkan dalam kelompok yang diasuransikan, sesuai dengan

informasi data statistik yang diperoleh.69

4. PT. Prudential Life Assurance unit syariah diharapkan tetap

mempertahankan prestasi pencapaian perusahaan saat ini dan

semakin berinovasi meningkatkan pelayanan pengembangan produk

asuransi syariah.

69

Muhammad Syakir Sula., Op,Cit, hal. 183

Page 140: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

DAFTAR PUSTAKA

Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Konvensional. Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2006

Ariefianto, Moch. Deddy. Ekonometriks esensi dan aplikasi dengan

menggunakan Eviews, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012. AM Hasan, Ali. (2004). Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam: Suatu

Tinjauan Analisis, Teoritis, dan Praktis. Jakarta : Kencana, 2004

Arief Fadlullah. (2014). “Pengaruh Pendapatan Premi dan Hasil Investasi terhadap Cadangan Dana Tabarru‟(Studi Pada PT Asuransi Sinarmas Syariah)”. Skripsi. Jakarta: Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum. UIN Syarif Hidayatullah.

Arifin, Hassan Noel. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Firma

Oei Han BengrH.N. Arifin, 1951.

Damayanti, Febrinda Eka dan Mawardi, Imron. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia,” Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No 12 Desember 2012, hal. 990

Exposure Draft PSAK No. 108 Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21/DSN-MUI/X/2001 tentang

Pedoman Umum Asuransi Syariah.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru’ Pada Asuransi Syariah

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM

SPSS Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011. H.M Jogiyanto,. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Muhammad Iqbal, “Pengelolaan Dana Tabarru’ Asuransi Jiwa Syariah

Dalam Pembiayaan Murabahah di Bank Sumsel Babel Cabang Syariah Baturaja, “ Medina-Te 16 (2017): hal. 25

Page 141: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Muslehuddin, Mohammad. Asuransi Dalam Islam. Jakarta : Bumi

Aksara, 1997. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.18/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Reasuransi dengan Prinsip Syariah.

Pontjowinoto, Iwan P. Prinsip Syariah Di Pasar Modal (Pandangan

Praktisi). Jakarta: Modal Publications, 2003. Rosiana Puspaningrum. (2013). “Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil

Investasi, dan Klaim Terhadap Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Asuransi Jiwa yang Memiliki Unit Syariah)”. Skripsi. Bandung: Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Soedibjo, sogeng dan rachmafitriati. “Penetapan target premiasuransi

jiwa syariah untuk mencapai titip impas dengan pendekatan model profit testing”, Bisnis dan Birokrasi, Jurnal ilmu administrasi dan organisasi. Mei-agustus, hlm 59-67, volume 16 no. 2 (2009): 59-67

Sholihin, Ahmad Ifham. Pedoman Umum Lembaga Keuangan

Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010 Statistik IKNB Syariah OJK https://ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-

statistik/iknb-syariah/Default.aspx (diakses pada 18 Januari 2019)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2009).

Sula, Muhammad Syakir. Asuransi Syariah (Life and General) : Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta : Gema Insani, 2004.

Suma, Muhammad Amin. Asuransi Syariah dan Asuransi

Konvensional Teori, System, dan Pemasaran. Ciputat: Kholam Publishing: 2006.

Tandelilin, Eduardus. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio

Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001 Umar, M. Hasbi, Filsafat Fiqih Muamalat Kontemporer, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2014. Wahyudi, Setyo Tri. Konsep dan Ekonomterika menggunakan E-

Views, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016.

Page 142: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Widarjono, Agus. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai

Panduan Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2018

. http://www.car.co.id/id/tentang-kami/profile/visi-misi

https://www.chubb.com/id-id/about-chubb/chubb-in-indonesia.aspx

https://www.sinarmasmsiglife.co.id/profil

https://www.panindai-ichilife.co.id/id/about-panin

https://www.prudential.co.id/id/our-company/about-prudential-indonesia/

https://www.sunlife.co.id/ID/About+us?vgnLocale=in_ID

https://www.tokiomarine.com/id/id/about-us/life-insurance.html

https://www.aaji.or.id/Perusahaan/tokio-marine

http://chubbsyariah.co.id/id-en/about-chubb/chubb-in-

indonesia?page=homepage

https://takaful.co.id/profil-perusahaan/

http://alamin-insurance.com/profil-andro/

http://amanahgitha.com/profil-perusahaan/

https://www.aaji.or.id/Perusahaan/asuransi-jiwa-syariah-amanahjiwa-giri-artha

http://jmasyariah.com/jmasyariah/tata-kelola-perusahaan/

http://www.asyki.com/page/about

Page 143: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

CURRICULUM VITAE

Penulis, Nurlaila Adhani, lahir pada

tanggal 12 Juli 1989, di Kota Jambi, Provinsi

Jambi. Anak pertama dari 3 bersaudara,

pasangan dari Bapak Drs. Darul Ulum dan

Ibu Harmonis. Istri dari Leary Irawan dan

Ibu dari seorang putri, Kanaya Assyifa

Irawan.

Pendidikan formal penulis dimulai dari SD N 119 Kota Jambi tahun

1995 dan tamat pada tahun 2000. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan

jenjang sekolah menengah pada SMP N 9 Kota Jambi dan tamat pada tahun

2003 untuk kemudian melanjutkan pendidikan pada SMA N 1 Kota Jambi dan

tamat pada tahun 2006.

Penulis melanjutkan pendidikan formal jenjang perguruan tinggi pada

tahun 2006 dengan terdaftar sebagai mahasiswa S1 pada Jurusan Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, dan selesai pada tahun 2010.

Saat ini Penulis sedang menyelesaikan studi pendidikan formal pada

Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada jurusan Ekonomi Islam,

Prodi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah.

Page 144: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Dependent Variable: TABARRU_?

Method: Pooled Least Squares

Date: 11/14/19 Time: 10:57

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 17

Total pool (unbalanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.83E+09 2.87E+09 -0.986188 0.3270

PREMI? 0.108608 0.036562 2.970518 0.0039

KLAIM? 0.063805 0.044120 1.446172 0.1520

INVESTASI? 1.244155 0.257237 4.836619 0.0000

R-squared 0.762758 Mean dependent var 2.08E+10

Adjusted R-squared 0.753862 S.D. dependent var 4.43E+10

S.E. of regression 2.20E+10 Akaike info criterion 50.51319

Sum squared resid 3.87E+22 Schwarz criterion 50.62895

Log likelihood -2117.554 Hannan-Quinn criter. 50.55973

F-statistic 85.73636 Durbin-Watson stat 1.962418

Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil Estimasi Common Effect Model

Page 145: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Dependent Variable: TABARRU_?

Method: Pooled Least Squares

Date: 11/14/19 Time: 11:08

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 17

Total pool (unbalanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.15E+09 4.38E+09 0.491055 0.6251

PREMI? 0.115378 0.044107 2.615845 0.0111

KLAIM? -0.053551 0.078366 -0.683353 0.4969

INVESTASI? 1.271737 0.338573 3.756169 0.0004

Fixed Effects (Cross)

ACE--C -2.31E+09

AIA--C -6.12E+09

ALZ--C 2.32E+09

AMN--C 2.34E+09

AXA--C -1.56E+09

BPR--C -7.66E+09

BRI--C -4.85E+09

CAR--C -4.42E+09

GRT--C -1.44E+09

JMA--C -3.00E+09

PNI--C 1.95E+08

PRU--C 4.53E+10

SKI--C -4.04E+09

SLF--C -9.77E+08

SMS--C -1.32E+10

TKF--C -2.26E+10

TKO--C -1.83E+09

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.817432 Mean dependent var 2.08E+10

Adjusted R-squared 0.763232 S.D. dependent var 4.43E+10

S.E. of regression 2.16E+10 Akaike info criterion 50.63219

Sum squared resid 2.98E+22 Schwarz criterion 51.21096

Log likelihood -2106.552 Hannan-Quinn criter. 50.86485

F-statistic 15.08177 Durbin-Watson stat 2.544108

Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil Estimasi Fixed Effect Model

Page 146: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Dependent Variable: TABARRU_?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/14/19 Time: 11:12

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 17

Total pool (unbalanced) observations: 84

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.76E+09 3.12E+09 -0.884131 0.3793

PREMI? 0.110134 0.037269 2.955138 0.0041

KLAIM? 0.056415 0.046152 1.222370 0.2252

INVESTASI? 1.244864 0.265520 4.688408 0.0000

Random Effects (Cross)

ACE--C 3.27E+08

AIA--C -1.35E+09

ALZ--C 8.57E+08

AMN--C -2.36E+09

AXA--C 7.00E+08

BPR--C -2.78E+08

BRI--C -4.77E+08

CAR--C -1.14E+08

GRT--C 6.36E+08

JMA--C 2.26E+08

PNI--C 1.10E+09

PRU--C 5.15E+09

SKI--C -2700882.

SLF--C 7.88E+08

SMS--C -1.54E+09

TKF--C -4.35E+09

TKO--C 6.84E+08

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 4.74E+09 0.0460

Idiosyncratic random 2.16E+10 0.9540

Weighted Statistics

R-squared 0.737536 Mean dependent var 1.83E+10

Adjusted R-squared 0.727694 S.D. dependent var 4.12E+10

S.E. of regression 2.16E+10 Sum squared resid 3.72E+22

F-statistic 74.93459 Durbin-Watson stat 2.039379

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.762631 Mean dependent var 2.08E+10

Sum squared resid 3.88E+22 Durbin-Watson stat 1.957902

Hasil Uji Estimasi Random Effect Model

Page 147: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: COMPANY

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 1.197866 (16,64) 0.2943

Cross-section Chi-square 22.004125 16 0.1431

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: TABARRU_?

Method: Panel Least Squares

Date: 11/14/19 Time: 11:19

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 17

Total pool (unbalanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2.83E+09 2.87E+09 -0.986188 0.3270

PREMI? 0.108608 0.036562 2.970518 0.0039

KLAIM? 0.063805 0.044120 1.446172 0.1520

INVESTASI? 1.244155 0.257237 4.836619 0.0000

R-squared 0.762758 Mean dependent var 2.08E+10

Adjusted R-squared 0.753862 S.D. dependent var 4.43E+10

S.E. of regression 2.20E+10 Akaike info criterion 50.51319

Sum squared resid 3.87E+22 Schwarz criterion 50.62895

Log likelihood -2117.554 Hannan-Quinn criter. 50.55973

F-statistic 85.73636 Durbin-Watson stat 1.962418

Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil Uji Chow

Page 148: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: COMPANY

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 3.023783 3 0.3880

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

PREMI? 0.115378 0.110134 0.000557 0.8241

KLAIM? -0.053551 0.056415 0.004011 0.0825

INVESTASI? 1.271737 1.244864 0.044131 0.8982

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: TABARRU_?

Method: Panel Least Squares

Date: 11/14/19 Time: 11:23

Sample: 1 7

Included observations: 7

Cross-sections included: 17

Total pool (unbalanced) observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.15E+09 4.38E+09 0.491055 0.6251

PREMI? 0.115378 0.044107 2.615845 0.0111

KLAIM? -0.053551 0.078366 -0.683353 0.4969

INVESTASI? 1.271737 0.338573 3.756169 0.0004

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.817432 Mean dependent var 2.08E+10

Adjusted R-squared 0.763232 S.D. dependent var 4.43E+10

S.E. of regression 2.16E+10 Akaike info criterion 50.63219

Sum squared resid 2.98E+22 Schwarz criterion 51.21096

Log likelihood -2106.552 Hannan-Quinn criter. 50.86485

F-statistic 15.08177 Durbin-Watson stat 2.544108

Prob(F-statistic) 0.000000

Hasil Uji Hausman

Page 149: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas

0

10

20

30

40

50

-5.0e+10 0.05000 5.0e+10

Series: Res iduals

Sample 1 84

Observations 84

Mean 2.40e-06

Median 2.37e+09

Maximum 8.39e+10

Minimum -7.43e+10

Std. Dev. 2.16e+10

Skewness 0.581959

Kurtosis 10.28962

Jarque-Bera 190.7264

Probabi l i ty 0.000000

Hasil Uji Multikolinearitas

PREMI INVESTASI KLAIM

PREMI 1.000000 0.816321 0.757979

INVESTASI 0.816321 1.000000 0.556494

KLAIM 0.757979 0.556494 1.000000

Page 150: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags

F-statistic 0.236821 Prob. F(2,78) 0.7897

Obs*R-squared 0.506997 Prob. Chi-Square(2) 0.7761

Test Equation:

Dependent Variable: RESID

Method: Least Squares

Date: 11/14/19 Time: 11:37

Sample: 1 84

Included observations: 84

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.17E+08 2.91E+09 0.040316 0.9679

PREMI -0.000297 0.039821 -0.007448 0.9941

INVESTASI 0.047205 0.287105 0.164416 0.8698

KLAIM -0.009726 0.049206 -0.197667 0.8438

RESID(-1) 0.073329 0.124449 0.589227 0.5574

RESID(-2) 0.039106 0.125576 0.311414 0.7563

R-squared 0.006036 Mean dependent var 3.99E-07

Adjusted R-squared -0.057680 S.D. dependent var 2.16E+10

S.E. of regression 2.22E+10 Akaike info criterion 50.55476

Sum squared resid 3.85E+22 Schwarz criterion 50.72839

Log likelihood -2117.300 Hannan-Quinn criter. 50.62456

F-statistic 0.094728 Durbin-Watson stat 2.003240

Prob(F-statistic) 0.992795

Page 151: ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI …

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 58.06238 Prob. F(3,80) 0.0000

Obs*R-squared 57.56278 Prob. Chi-Square(3) 0.0000

Scaled explained SS 242.5108 Prob. Chi-Square(3) 0.0000

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 11/14/19 Time: 11:46

Sample: 1 84

Included observations: 84

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.76E+18 9.79E+19 0.028247 0.9775

PREMI^2 -0.001541 0.002289 -0.673325 0.5027

INVESTASI^2 0.905334 0.108503 8.343837 0.0000

KLAIM^2 0.020695 0.004710 4.394122 0.0000

R-squared 0.685271 Mean dependent var 4.61E+20

Adjusted R-squared 0.673469 S.D. dependent var 1.41E+21

S.E. of regression 8.08E+20 Akaike info criterion 99.16613

Sum squared resid 5.22E+43 Schwarz criterion 99.28188

Log likelihood -4160.977 Hannan-Quinn criter. 99.21266

F-statistic 58.06238 Durbin-Watson stat 1.622163

Prob(F-statistic) 0.000000