12
ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2010 - 2014 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah sati syarat menyelesaikan Progam Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: RISKY DIDIET MAHENDRA PUTRA B 300 120 069 Progam Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN TERHADAP

PENDAPATAN DAERAH DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA TAHUN 2010 - 2014

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah sati syarat menyelesaikan Progam Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

RISKY DIDIET MAHENDRA PUTRA

B 300 120 069

Progam Studi Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

ii

Page 3: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

iii

Page 4: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

iv

Page 5: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

1

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN TERHADAP

PENDAPATAN DAERAH DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA TAHUN 2010 - 2014

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kunjungan wisatawan, jumlah obyek wisata dan sarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010 - 2014. Alat analisis yang digunakan adalah analisis data panel.Analisis data panel digunakan untuk menganalisis dampak faktor kepariwisataan terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010 - 2014.. Analisis data panel merupakan kombinasi dari data cross section dari lima kabupaten/kota di Yogyakarta dan data time series dalam kurun waktu 2010 - 2014. Hasil analisis menunjukan bahwa model Common-Pooled Model (PLS) merupakan model yang paling tepat digunakan. Berdasarkan Hasil uji statistic menunjukan bahwa variabek kunjungan wisatawan, jumlah obyewk wisata dan sarana pendukung pariwisata memiliki dampak yang berbeda terhadap Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan uji validitas pengaruh, jumlah kunjungan wisatawan memiliki dampak positif signifikan terhadap Pendapatan Daerah, Jumlah Obyek Wisata tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Daerah dan Sarana Pendukung Pariwisata memiliki dampak negative signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014

Kata Kunci : Jumlah Kunjungan Wisatawan, Jumlah Obyek Wisata, Sarana Pendukung Pariwisata,Pendapatan Daerah

ABSTRACT

This research aimed to analyze the effect of Numbers of Tourism,Numbers of tourism object, and the tourism supporting facilities, to regional income of Yogyakarta throughout the year 2010-2014. The analysis technique used in this study is a panel data regression. It used to determine the tourism factors that affect the Regional Income in special region of Yogyakarta along 2010-2014. Data panel is a combination of cross section that includes five region in Yogyakarta and time series during 5 years from 2010-2014. The results showed that the Common-Pooled Model (PLS) is a panel data regression model is most appropriate. Based on simultaneous test, Number of Tourism, Number of Tourism Object, and the tourism supporting facilities have an different impact on the regional income of Yogyakarta. Based on the effect validity test, Numbers of Tourism have significant positive effect on the Yogyakarta Regional Income, the Numbers of Tourism Object does not have a significant effect to the Yogyakarta Regional Income and Tourism Supporting Facilities has a significant negative effect on the regional income of Yogyakarta from 2010-2014.

Keywords: Numbers of Tourism, Numbers of Tourism Object, Tourism Supporting Facilities, Regional Income.

Page 6: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

2

1. PENDAHULUAN

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Industri pariwisata di Indonesia khususnya dan dunia umumnya telah berkembang pesat. Perkembangan industri tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan penerimaan devisa negara, namun juga telah mampu memperluas kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dalam mengatasi pengangguran di daerah (Rahma, 2013).

Yogyakarta disamping dikenal sebagai sebutan kota Perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan juga dikenal dengan kekayaan pesona alam dan budayanya (Buku Kepariwisataan DIY, 2014). Banyaknya usaha sarana pendukung pariwisata yang berkembang merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka dilakukan penelitian dengan masalah perekonomian yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Kepariwisataan Terhadap Pendapatan Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2014”.

2. METODE

Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Data yang digunakan merupakan penggabungan dari

deret waktu (time series) mulai tahun 2010-2014 dan silang tempat (cross section) sejumlah 5 Kabupaten/Kota di Provinsi DIY ― 25

observasi. Model regresi data panel secara umum adalah sebagai berikut1:

Dimana:

PDit

: Pendapatan Daerah untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t)

Wit

:Jumlah kunjungan wisatawan untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t); Oit

(Jumlah Obyek Wisata untuk

wilayah ke-i dan waktu ke-t)

Sit

:Jumlah Sarana Pendukung Pariwisata untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t)

I :Menunjukkan Kota/Kabupaten)

t : Menunjukkan deret waktu 2010-2014)

α :Koefisien intersep dan slope)

: Arah dan pengaruh masing-masing)

u : (error term)Variabel pengganggu

Menurut Juanda (2012), estimasi data panel menggunakan tiga metode yaitu, Metode Common-Constant (Pooled Ordinary Least

Square/PLS), Metode Efek Tetap (Fixed Effect Method/FEM), Metode Efek Random (Random Effect Method/REM). Pemilihan

model melalui Uji Chow dan Uji Hausman. Dalam penaksiran nilai yang akurat dalam fungsi regresi data panel, maka perlu

dilakukan uji goodness of fit meliputi, uji statistik F, uji determinan R2, dan uji t.

1Modifikasi dari jurnal Denny Cesario Sutrisno. “Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Jumlah Hotel, dan

PDRB Terhadap Retribusi Pariwisata Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah”. Economics

Development Analysis Journal (2013). Feny Nadia Rahma dan Herniwati Retno Handayani.

“Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Jumlah Obyek Wisata dan Pendapatan Perkapita

Terhadap Penerimaan Sektor Pariwisata di Kabupaten Kudus”. Diponegoro Journal Of Economics,

2:2 (2013). Model panel lihat Gujarati, Damodar N dan Dawn C. Porter. Dasar-Dasar

Ekonometrika. Edisi 2 (Jakarta: Salemba Empat. 2012). 235-269

Page 7: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

3

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Estimasi data panel dengan memakai ketiga metode kemudian diuji untuk pemilihan model yang terbaik. Hasil regresi data panel ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

3.1 Hasil

Variable

Coefficient Model

PLS FEM REM

Constant 6.93E+08 7.67E+08 6.9308

Obyek wisata 6978702. -8478865. 6978702.

Wisatawan 296.1856 242.1106 296.1856

Sarana pendukung -755903.7 -76259.04 -755903.7

Error term 92702580 5.01E+08 93429859

R-squared 0.725876 0.774595 0.725876

F-statistic 18.53589 8.345662 18.53589

Prob(F-statistic) 0.000004 0.000182 0.000004

Uji chow digunakan untuk melihat apakah model FEM lebih baik

dibandingkan dengan model PLS. H0: Model PLS tepat dengan HA: Model FEM tepat. Nilai p-value atau probabilitas F test sebesar 0,4758 > 0,05 dan Chi-Square sebesar 0,2986 > 0,05, H0 diterima maka model mengikuti Common Pooled. Hasil pengolahan uji chow adalah sebagai berikut:

Effects Test Statistic Prob.

Cross-section F 0.918584 0.4758

Cross-section Chi-square 4.891993 0.2986

Uji hausman yakni pengujian yang digunakan untuk melihat apakah

model FEM lebih baik daripada model REM. H0: Model REM tepat dengan HA: Model FEM tepat. Nilai p-value atau probabilitas dari Chi-Square statistic atau Cross Section random sebesar 0,3087 > 0,05, H0 diterima maka model mengikuti Random Effect Method. Hasil pengolahan uji hausman adalah sebagai berikut:

Test Summary Chi-Sq. Statistic Prob.

Cross-section random 3.594437 0.3087

Berdasarkan uji chow dan uji hausman menunjukkan bahwa model

Common Pooled (PLS) dan Random Effect Method (REM), sehingga perlu dilakukan uji breusch pagan untuk memilih model yang terbaik.

Uji Breusch-Pagan digunakan untuk menguji adanya efek waktu, individu atau keduanya. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai dari cross-section Breusch Pagan adalah 1,040906 dengan taraf signifikasi 0,05

Tabel 3.1 Hasil Estimasi Data Panel

Tabel 3.2 Hasil Uji Chow

Tabel 3.3 Hasil Uji Hausman

Page 8: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

4

(5%) maka nilai p-value adalah 0,3076 atau lebih dari taraf signifikasi yang ditentukan, maka hipotesis awal diterima. Artinya bahwa dalam analisis Breusch Pagan terdapat efek cross-section maupun waktu. Berdasarkan hasil dari analisis uji Breusch Pagan adalah sebagai berikut:

Null (no rand. effect) Cross-section Period Both

Alternative One-sided One-sided

Breusch-Pagan 1.040906 2.336992 3.377898

(0.3076) (0.1263) (0.0661)

Honda -1.020248 1.528722 0.359546

(0.8462) (0.0632) (0.3596)

Berdasarkan hasil pengujian regresi data panel untuk memilih model yang paling tepat dengan uji Chow, uji Hausman dan uji Breusch Pagan, di peroleh model yang paling tepat yaitu common/pooled model. Pada tabel IV.16 menunjukkan hasil regresi common/pooled model dan ditampilakan pula intersept untuk masing-masing wilayah adalah sebagai berikut:

1.1 Pembahasan

Berdasarkan tabel hasil regresi data panel setiap daerah memiliki efek tetap atau konstanta yang berbeda-beda pada tiap wilayah namun besarnya pengaruh variabel independen sama untuk semua daerah. Intersep Kabupaten Gunung Kidul sebesar 6.93E+08 + 4235678 atau 6.97E+08. Artinya bila jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan jumlah sarana pendukung sama dengan nol maka tingkat pendapatan daerah di Gunung Kidul naik sebesar 6.97E+08. Kabupaten Sleman sebesar 6.93E+08 + 2.59E+08 atau 9.52E+08. Artinya bila jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan jumlah sarana pendukung sama dengan nol maka tingkat pendapatan daerah di Sleman naik sebesar 9.52E+08. Kabupaten Bantul sebesar 6.93E+08 + 96155767 atau 7.89E+08. Artinya bila jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan jumlah sarana pendukung sama dengan nol maka tingkat pendapatan daerah di Bantulnaik sebesar 7.89E+08. KabupatenKulon Progo sebesar 6.93E+08 + 66761886 atau 6.93E+08. Artinya bila jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan jumlah sarana pendukung sama dengan nol maka tingkat pendapatan daerah di Kulon Progo naik sebesar 6.93E+08. Yogyakarta sebesar -10,29146 + (-4.26E+08) atau 2.67E+08. Artinya bila jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan jumlah sarana pendukung sama dengan nol maka tingkat pendapatan daerah di Yogyakarta naik sebesar 2.67E+08. Sedangkan tingkat pendapatan daerah di provinsi DIY dipengaruhi

Variable

Constant O W S Prob R2

Coefficient 6.93E+08 6978702 296.1856 -755903.7 0.000004 0.725876

F-statistic 18.53589

Gunung Kidul 4235678.

Sleman 2.59E+08

Bantul 96155767

Kulon Progo 66761886

Yogyakarta -4.26E+08

Tabel 3.4 Hasil Uji Breush Pagan

Tabel 3.5 Hasil Regresi Data Panel

Page 9: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

5

oleh variabel obyek wisata sebesar 6978702, jumlah wisatawan sebesar 296.1856, dan jumlah sarana pendukung sebesar -755903.7

3.2 Pembahasan 1. Obyek Wisata dan Pendapatan Daerah

Berdasarkan kriteria pengujian berdasarkan probabilitas sebesar 0,2318 lebih besar dari 0,05 (0,2318 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah obyek wisata secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh signifikan terhadap pendapatan daerah provinsi Yogyakarta.

2. Kunjungan Wisatawan dan Pendapatan Daerah Berdasarkan kriteria pengujian berdasarkan probabilitas sebesar 0,0000

lebih besar dari 0,05 (0,0000 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah wisatawan secara statistik berpengaruh signifikan terhadap PAD. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh signifikan terhadap pendapatan daerah provinsi Yogyakarta.

3. Sarana Pendukung Pariwisata dan Pendapatan Daerah Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa variabel jumlah sarana

pendukung pariwisata berpengaruh negatif signifikan dengan nilai koefisien sebesar -5.650032 terhadap pendapatan daerah provinsi Yogyakarta tahun 2010-2014. Hal ini menunjukkan bahwa apabila sarana pendukung pariwisata berkurang sebesar 1 unit, maka akan menurunkan pendapatan daerah provinsi Yogyakarta sebesar -5.650032 rupiah.

Berdasarkan kriteria pengujian berdasarkan probabilitas sebesar 0,0000 lebih besar dari 0,05 (0,0000 > 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah sarana pendukung pariwisata secara statistik berpengaruh negatif signifikan terhadap PAD. Hasil ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh signifikan terhadap pendapatan daerah provinsi Yogyakarta.

4 PENUTUP

4.2 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisi data dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengujian model menggunakan uji chow menunjukan bahwa model PLS

lebih tepat digunakan daripada model FEM. Selanjutnya, dengan dilakukannya uji hausman menunjukan model REM lebih tepat digunakan dibandingkan dengan model FEM. Pengujian dilanjutkan dengan metode Breusch Pagan Random Effect untuk menguji kebaikan model antara model PLS dan REM. Uji Breusch Pagan Random Effect menunjukan model PLS lebih tepat digunakan dibandingkan dengan model REM. Oleh karena itu, penelitian ini memutuskan menggunakan model PLS karena model PLS lebih tepat dari model FEM dan REM.

2. Variabel kunjungan wisatawan berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Daerah di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014

3. Variabel Sarana Pendukung pariwisata berpengaruh negatif signifikan terhadap Pendapatan Daerah di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014

4. Variabel Obyek Wisata tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Daerah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014

5. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukan besarnya nilai Rsquared 0,725 atau 72,5persen. Artinya variasi variabel independen dalam model Kunjungan Wisatawan (W), Obyek Wisata (O) dan Sarana Pendukung Pariwisata (S) mampu menjelaskan variasi tingkat Pendapatan Daerah sebesar 72,5 persen di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014, sedangkan sisanya sebesar 27,5 persen dijelaskan oleh variable lain diluar model.

Page 10: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

6

6. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikasi (α) sebesar 0,05 kunjungan wisatawan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan daerah, obyek wisata tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan daerah, sedangkan sarana pendukung pariwisata berpengaruh negative signifikan terhadap pendapatan daerah di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014.

4.3 Saran

Dari hasil dan kesimpulan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang yang dapat diberikan :

1. Kepada pemerintah provinsi DIY disarankan untuk lebih memperhatikan perkembangan pariwisata dengan membuka obyek wisata baru atau lebih mengembangkan potensi wisata yang sudah ada sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan yang datang ke provinsi DIY

2. Setiap daerah mempunyai karakteristik dan permasalahan pariwisata masing-masing serta keunggulan pariwisata yang berbeda. Sehingga strategi pembangunan yang diambil harus sesuai situasi dan kondisi masing-masing daerah

3. Diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian dan keindahan obyek wisata, sarana pendukung pariwisata, dan lingkungan sosial di seluruh provinsi DIY.

PERSANTUNAN

Penulis mempersembahkan skripsi yang telah terselesaikan ini untuk orang tua yang selalu mendukung dan melimpahkan doa kepada saya. Dan tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada Allah SWT yang melimpahkan Rohmad dan hidayah-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Terimakasih yang sebesar- besarnya kepada Dosen fakultas ekonomi dan bisnis khususnya kepada Dr. Didit Purnomo, M.Si, M.Si yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta teman teman satu perjuangan ekonomi pembangunan. Dan untuk Almamater UMS.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Abba.2015. An Analysis of Employment Potentials Of Cottage, Micro and Small Scale Enterprises In Jigawa State Of Nigeria. Economic scientific journal july 2015 edition VOL11, NO19 ISSN: 1857-7851 e-1857-7431.Nigeria : Federal University Duste.

A, Yoeti, Oka. Pengantar Ilmu Pariwisata Edisi Revisi. Bandung. Penerbit Angkasa.

1996. Hal 33 Abdul Halim. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta:UPP AMPYKPN. Antari, Ni Luh Sili. 2013. Peran Industri Pariwisata Terhadap Penerimaan Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Gianyar. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Volume 3, No. 1

Badan Pusat Statistik: Yogyakarta Dalam Angka 2013. Yogyakarta: Badan Pusat

Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta. Dedi Rosadi. (2011).Analisis Ekonometrika dan Runtun WaktuTerapan dengan

R.Yogyakarta : Andi Offset Dinas Pariwisata DIY: Buku Kepariwisataan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Page 11: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

7

2014. Yogyakarta. Dinas Pariwiasata Provinsi DIY Donald E. Lundberg, Mink. H. Stavenga & M. Krishnamoorthy, 1997. Ekonomi

Pariwisata. Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics.New York: McGraw-Hill/Irwin

Companies, Inc. Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 2012. Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis

Masyarakat ; Sebuah Pendekatan Konsep. Yogyakarta: Graha Ilmu Hasan, I. 2004.Analisis Dana Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Ilyas, Muhammad. 2009. Strategi Pengembangan Pariwisata Kepulauan Togean di

Kabupaten Tojo Una-Una.Tesis. Makassar: Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonomi Deret Waktu.Bogor: PT Penerbit IPB

Press. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).http://kbbi.web.id/pariwisata (diakses

tanggal 23 Desember 2015 Kuncoro, Mudrajad. 2003. MetodeRisetuntukBisnisdanEkonomi. Jakarta:Erlangga Pacific Area Travel Association, 2010. Konsep Dasar Pariwisata.

http://konsepblackbook.blogspot.co.id/2013/04/konsep-dasar-pariwisata.html (diakses pada 23 Desember 2015)

Pemerintah Indonesia, 2006. Peraturan Mentri Dalam Negri No.26 tentang…..

Lembaran Negara RI Tahun 2006.No. 26, Sekertariat Negara. Jakarta Pleanggra, Ferry dan Edy Yusuf. 2012. Analisis Pengaruh Jumlah Obyek

Wisata,Jumlah Wisatawan Dan Pendapatan Perkapita Terhadap Pendapatan Retribusi Obyek Pariwisata 35 Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah. Diponegoro Journal of Economic, Volume 1, No.1

Rahma, Femi Nadia dan Herniwati Retno Handayani. 2013. Pengaruh Jumlah

Kunjungan Wisatawan, Jumlah Obyek Wisata Dan Pendapatan Perkapita Terhadap Penerimaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Kudus. Diponegoro Journal of Economic. Volume 2, No. 2

Republik Indonesia, 2004. Undang – Undang No.33 tentang….. Lembaran Negara RI

Tahun 2004, No.33 Sekertariat Negara. Jakarta Republik Indonesia, 2009. Undang – Undang No.10 tentang….. Lembaran Negara RI

Tahun 2009, No.10 Sekertariat Negara. Jakarta Sammeng, Andi Mappi. 2001. Cakrawala Pariwisata. Jakarta : Balai Pustaka Suhendi, Eno. 2007. Analisis Faktor–FaktorYang Mempengaruhi PenerimaanPajak

Hotel Dan Restoran Kota Yogyakarta Tahun 1991-2005. Skripsi, Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Sutrisno, Denny Cessario. 2013. Pengaruh Jumlah Obyek Wisata, Jumlah Hotel, Dan

Pdrb Terhadap Retribusi Pariwisata Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah. Economic Development Analysis Journal, Volume 2, No. 4, ISSN 2252 –

Page 12: ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPARIWISATAAN …eprints.ums.ac.id/43476/19/NASKAH PUBLIKASI.pdfsarana pendukung pariwisata terhadap pendapatan daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

8

6889 Utomo, Yuni P.,2013, Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS, Cetakan IV,

Muhammadiyah University Press. Wahab, Salah. 2003. Industri Pariwisata Dan Peluang Kesempatan Kerja, PT. Pertja

Jakarta. Winarno, Wing Wahyu. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPNB World Tourism Organization, 2010.Definisi, Komponen dan Sistem

Pariwisata.https://annisamuawanah.wordpress.com/2013/01/31/definisi-komponen-dan-sistem-pariwisata/ (diakses tanggal 23 Desember 2015)

Yudananto, Wisnu dkk.2010.Peranan Sektor Pariwisata Terhadap Perekonomian

Daerah Di Indonesia (Analisis Interregional Input-Output). Jurnal Ekonomi Universitas Padjajaran, Volume 2, No. 4