Upload
trinhkhue
View
254
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANALISIS PENGARUH EKSPOR, IMPOR, KURS, INFLASI DAN
UTANG LUAR NEGERI TERHADAP CADANGAN DEVISA
INDONESIA PERIODE JANUARI 2014-SEPTEMBER 2017
Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strata I pada
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh :
RATRI CITRA FAJAR ASMARA
B300140081
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
2
i
3
ii
4
iii
1
ANALISIS PENGARUH EKSPOR, IMPOR, KURS, INFLASI DAN
UTANG LUAR NEGERI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs, Inflasi dan Utang Luar
Negeri Terhadap Cadangan Devisa Indonsia Periode Januari 2014 - September
2017. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis dan mengetahui
besarnya pengaruh ekspor, impor, kurs, inflasi dan utang luar negeri terhadap
cadangan devisa di Indonesia. Penelitian ini bersumber dari Badan Pusat Statistik
dan Bank Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah regresi Partial
Adjusment Model (PAM). Berdasarkan hasil uji PAM menunjukan bahwa variabel
ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa dalam jangka
pendek maupun jangka panjang, impor tidak berpengaruh signifikan terhadap
cadangan devisa dalam jangka pendek maupun jangka panjang, kurs berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap cadangan devisa dalam jangka pendek maupun
jangka panjang, inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa
dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dan utang luar negeri berpengaruh
positif dan signifikan terhadap cadangan devisa dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
Kata kunci : ekspor, impor, kurs, inflasi, utang luar negeri, cadangan devisa
Indonesia, Partial Adjusment Model (PAM)
ABSTRACT
This research entitled “The Influence of Export, Import, Exchange Rate, Inflation,
and Foreign Debt to Indonesia Foreign Exchange Period January 2014 through
September 2017. This research is conducted with the aim of analyzing and
knowing the influence of export, import, exchange rate, inflation and foreign debt
against reserves foreign exchange in Indonesia. This research is sourced from
Central Statistics Agency and Bank Indonesia. The method of analysis used is
regression of Partial Adjusment Model (PAM). Based on the PAM test results
showed that the export variable has no significant effect on foreign exchange
reserves in short or long term, imports has no significant effect exchange reserves
on foreign exchange reserves in short or long term, exchange rates have a
negative and signifcant effect on foreign exchange reserves in short or long term,
inflation has no significant effect exchange reserves on foreign exchange reserves
in short or long term, and foreign debt has a positive and significant effect on
foreign exchange reserves in short or long term, inflation has no significant effect
exchange reserves on foreign exchange reserves in short or long term.
Keywords : exports, imports, exchange rate, inflation, foreign debt, foreign
exchange reserves, Partial Adjusment Model (PAM)
2
1. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang terus
berusaha menggalakkan pembangunan di sektor ekonomi untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok
dan kemampuan masyarakat untuk memilih, sehingga segala kebutuhan
pokok masyarakat dapat terpenuhi. Pembangunan ekonomi adalah suatu
proses yang berkelanjutan untuk menambah tingkat pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan membandingkan antara pertambahan penduduk
dan perubahan fundamental yang telah terjadi dalam struktur ekonomi serta
pemerataan pendapatan bagi seluruh penduduk suatu negara. Pertumbuhan
ekonomi juga sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu
menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu
negara (Maharani dan Sri, 2014).
Dalam penelitian Malik dan Denny (2017) mengungkapkan bahwa
kondisi keterpurukan Indonesia akibat tapering USA memang membawa
dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Tahun 2013 Indonesia
menjadi negara dengan perekonomian terburuk di Asia serta nomor 2 di dunia
setelah Argentina dan Peso. Langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah turut berupaya
mencari sumber-sumber pembiayaan baru bagi pembangunan baik yang
berasal dari dalam negeri atau pun luar negeri. Pembiayaan yang berasal dari
luar negeri ini dapat berupa investasi asing dan utang luar negeri.
Menurut penelitian Agustina dan Reny (2014) menyatakan bahwa
salah satu sumber pendanaan penting yang digunakan Indonesia untuk
melaksanakan pembangunan nasional adalah devisa. Cadangan devisa dapat
menjadi suatu indikator yang penting untuk melihat sejauh mana negara dapat
melakukan perdagangan internasional dan untuk menunjukkan kuat lemahnya
fundamental perekonomian suatu negara. Indonesia sendiri memiliki
ketersediaan cadangan devisa sedikit yang menyebabkan Indonesia tidak
mampu melakukan pembayaran internasional dan stabilisasi nilai tukar yang
mengakibatkan terjadinya defisit neraca pembayaran dan anjloknya nilai
3
tukar rupiah. Cadangan devisa negara diperoleh dari perdagangan antar
negara dengan kegiatan ekspor, dan bisa melihat seberapa mampu suatu
negara bisa melakukan perdagangan. Sumber cadangan devisa Indonesia yang
begitu melimpah ruah bisa diperdagangkan ke luar negeri.
Utang Luar Negeri adalah sumber keuangan dari luar (baik berupa
hibah atau pinjaman) dapat memainkan peranan yang penting dalam usaha
melengkapi kekurangan sumber daya domestik guna mempercepat
pertumbuhan devisa dan tabungan.
Dalam kegiatan ekspor suatu negara pastinya akan mendapatkan
jumlah uang dalam bentuk valuta asing atau bisa dikatakan devisa, ini salah
satu dari pemasukan negara. Ekspor adalah kegiatan perdagangan antara dua
negara yang biasa memberikan rangsangan untuk meningkatkan permintaan
dalam negeri yang menimbulkan pabrik industri-industri besar, guna
memberikan dorongan dalam dinamika pertumbuhan perdagangan luar negeri
yang nantinya suatu negara yang sedang berkembang bisa bersaing dengan
negara-negara yang lebih maju.
Inflasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
cadangan devisa suatu negara. Maksudnya, jika inflasi yang terjadi dalam
suatu Negara tinggi maka harga barang dan juga jasa yang ada di dalam
negeri akan tinggi. Hal ini menyebabkan perubahan pada nilai mata uang,
berimbas pada simpanan giro bank umum dan berdampak pada cadangan
devisa. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat inflasi yang terjadi maka
akan menambah nilai suatu mata uang karena naiknya harga barang dan jasa
di pasaran. Cadangan devisa mempunyai dampak yang penting bagi posisi
nilai tukar suatu negara. Semakin banyak valas atau devisa yang dimiliki oleh
pemerintah dan penduduk suatu negara maka makin besar kemampuan negara
tersebut melakukan transaksi ekonomi dan makin kuat pula nilai mata uang.
Disamping itu, dengan semakin tingginya nilai tukar mata uang negara,
menunjukkan bahwa semakin kuatnya perekonomian suatu negara, sehingga
dapat meningkatkan cadangan devisa.
4
Impor ditentukan oleh kesanggupan atau kemampuan dalam
menghasilkan barang-barang yang bersaing dengan barang luar negeri. Di
samping itu, sebuah perusahaan yang melakukan impor akan memerlukan
jumlah devisa yang lebih besar untuk membayar transaksi tersebut. Sehingga
ketersediaan devisa akan memegang peranan penting di dalam kegiatan
impor, mengingat bahwa suatu suatu negara akan melakukan impor karena
produksi dalam negeri tidak mampu mencukupi kebutuhan sendiri atau
bahkan negara sendiri tidak mampu memproduksi. Dengan terhambatnya
kegiatan impor maka akan ikut terhambatnya kegiatan di dalam negara.
Dengan adanya berbagai penelitian tentang faktor faktor yang mempengaruhi
cadangan devisa maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “
Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Kurs Rupiah, Inflasi, dan Utang Luar
Negeri terhadap Cadangan Devisa Indonesia Periode Januari 2014-
September 2017”.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuntitatif
yang berupa data sekunder time series yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik dan Bank Indonesia yang meliputi variabel ekspor, impor, kurs,
inflasi, utang luar negeri terhadap cadangan devisa Indonesia. Data time
series yaitu data satu obyek yang meliputi beberapa periode waktu. Data
yang digunkan meliputi data cadangan devisa di Indonesia tahun 2014-
2017, ekspor di Indonesia tahun 2014-2017, impor di Indonesia tahun
2014-2017, Kurs di Indonesia tahun 2014-2017, inflasi di Indonesia tahun
2014-2017, utang luar negeri di Indonesia tahun 2014-2017.
2.2 Metode Analisis Data
Analisis yang digunkan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif
dengan alat analisis Model Penyesuaian Partial Adjustment Model (PAM)
digunakan untuk adanya ketidakseimbangan pada bentuk pengamatan
jangka pendek dan bentuk pengamatan jangka panjang.
5
Model partial Adjustment Model (PAM) dalam penelitian ini
sebagai berikut :
a) Model penyesuaian parsial memformulasikan hubungan fungsi jangka
panjang sebagai berikut :
CD*t = β0 + β1 EXt +β2 IMt + β3 KURSt + β4 INFt + β5 ULNt + ut
Di mana :
CD = Cadangan Devisa
EX = Ekspor
IM = Impor
KURS = Kurs Rupiah
INF = Inflasi
ULN = Utang luar Negeri
Ɛt = Error Term
β0 = Konstanta
β1,β2,β3,β4,β5 = Koefisisen regresi jangka panjang
b) Perilaku penyesuaian parsialnya diformulasikan dengan persamaan
sebagai berikut :
CDt - CDt-1 = δ (CD*t – CDt-1)
Di mana δ adalah koefisien penyesuaian parsial, karena memiliki nilai
0 < δ < 1; CDt - CDt-1 adalah penyesuaian aktual, CDt – CDt-1 adalah
peneysuaian yang diinginkan.
c) Penataan dan substitusi persamaan adjustment :
CDt - CDt-1 = δ (CD*t – CDt-1)
CDt - CDt-1 = δ CD*t – δ CDt-1
CDt = δ CD*t + δ CDt-1- δ CDt-1
CDt = δ CD*t + (1- δ ) CDt-1
Substitusi :
CDt = δ ( β0 + β1EXt +β2IMt + β3KURSt + β4INFt + β5ULNt + ut)
+(1- δ ) + CDt-1
CDt = δ β0 + β1EXt +β2IMt + β3KURSt + β4INFt + β5ULNt + ut +(1-
δ ) + CDt-1
6
d) Parameterisasi model jangka pendek dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
CDt = α0 + α 1EXt + α 2IMt + α 3KURSt + α 4INFt + α 5ULNt +
λ(CD)t-1 +ut
Di mana :
λ < 1 , α0 = δβ0, α1 = δβ1, α2 = δβ2, α3 = δβ3, α4 = δβ4, α5 = δβ5,
λ = (1 – δ) υt = δε
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Variabel Ekspor
Berdasarkan analisis data menunjukan bahwa ekspor tidak
perpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Lusia (2016) yang menyatakan bahwa ekspor tidak
berpengaruh terhadap cadangan devisa. Apabila Indonesia sering
melakukan ekspor barang ke negara lain maka Indonesia akan memperoleh
devisa dari negara pengimpor, jadi semakin banyak barang yang diekspor,
maka devisa diperoleh juga semakin banyak. Dengan semakin
meningkatnya nilai ekspor, maka menunjukkan bahwa negara tersebut
semakin banyak menerima pemasukkan dari negara luar, atau biasa
disebut menerima devisa atau valuta asing yang merupakan salah satu
sumber pendapatan negara.
3.2 Variabel Impor
Berdasarkan hasil analisis data menujukan bahwa impor tidak
berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Agustina dan Reny (2014) dan I Putu Kusuma
Juniantara dan Made Kembar Sri Budhi (2012) dan Juniartha R. Pinem
(2009) yang menyatakan bahwa Impor tidak berpengaruh terhadap
Cadangan Devisa. Dalam melakukan impor maka pemerintah Indonesia
akan membiayai impor tersebut dengan cadangan devisa indonesia,
7
dimana jika jumlah impor meningkat maka nilai cadangan devisa akan
menurun. Namun peningkatan impor dipicu oleh kuatnya permintaan
dalam negeri akan barang impor tersebut diikuti dengan bahan baku di
Indonesia lebih murah dan biaya tenaga kerja yang murah sehingga,
menarik investor melakukan penanaman modal asing di Indonesia dengan
membangun pabrik akan barang yang selalu diimpor tersebut sehingga
aliran dana modal asing yang masuk akan mengakibatkan surplus pada
neraca perdagangan indonesia sehingga cadangan devisa juga meningkat.
3.3 Variabel Kurs
Berdasarkan analisis data menunjukan bahwa kurs berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap cadangan devisa dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Variabel kurs memiliki koefisien regresi jangka
pendek sebesar -2.2942. Pola hubungan antara variabel independen kurs
dan cadangan devisa adalah linier-linier, hal ini menunjukan dalam jangka
pendek apabila nilai tukar rupiah mengalami kenaikan sebesar satu
rupiah/USD maka akan menyebabkan turunnya cadangan devisa sebesar
2.2942 juta USD. Dalam jangka panjang variabel kurs memiliki koefisien
regresi -7.668, artinya apabila nilai tukar rupiah mengalami peningkatan
sebasar satu rupiah/USD maka akan menyebabkan turunnya cadangan
devisa sebesar - 7,6688 juta USD.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Juniantara dan Made (2013). Jika nilai tukar rupiah menguat didukung
dengan kondisi ekonomi yang stabil maka cadangan devisa Indonesia juga
akan meningkat, hal tersebut dikarenakan adanya dorongan dan minat
investor yang tertarik untuk melakukan investasi di pasar keuangan
domestik yang akan mengkibatkan surplus pada neraca transaksi berjalan
sehingga cadangan devisa juga akan meningkat.
3.4 Variabel Inflasi
Berdasarkan analisis data menunjukan bahwa inflasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap cadangan devisa dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
8
Rochman (2014) dan juga sejalan dengan Ida Bagus Putu Purnama Putra
dan I G. B. Indrajaya (2013) menyatakan Inflasi berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap Cadangan Devisa. Apabila harga-harga barang
dan sektor jasa cenderung mengalami kenaikan atau disebut dengan
inflasi, maka akan menyebabkan terhambatnya kegiatan perekonomian di
negara bersangkutan. Sehingga negara membutuhkan lebih banyak devisa
untuk dapat bertransaksi di luar negara. Pada akhirnya, hal itu akan
mengakibatkan defisit neraca perdagangan Indonesia yang berdampak
menurunnya Cadangan Devisa Indonesia. Jika inflasi terjadi dalam suatu
negara maka harga barang dan juga jasa didalam negeri juga tinggi. Hal ini
menyebabkan perubahan pada nilai mata uang dan berimbas pada giro
bank dan berdampak pada cadangan devisa. Jika inflasi terjadi maka akan
mengakibatkan kenaikan pada harga pangan dan minyak sehingga terjadi
kesenjangan antar penawaran dan permintaan dimana arus impor akan
meningkat dan arus ekspor akan terhambat ataupun mengalami penurunan
terus menerus karena barang buatan dalam negeri jauh lebih mahal
daripada harga barang sejenis buatan luar negeri.
3.5 Variabel Utang Luar Negeri
Berdasarkan analisis data menunjukan bahwa utang luar negeri
berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Variabel ULN atau utang luar negeri
memiliki korfisien regresi jangka pendek sebesar 0.1898. Pola hubungan
antara variabel independen utang luar negeri dan cadangan devisa adalah
linier-linier, hal ini menunjukan dalam jangka pendek apabila utang luar
negeri mengalami kenaikan sebesar satu rupiah/USD maka akan
menyebabkan peningkatkan cadangan devisa sebesar 0.1898 juta USD.
Dalam jangka panjang variabel utang luar negeri memiliki koefisien
regresi 0,6346, artinya apabila utang luar negeri mengalami peningkatan
sebasar satu rupiah/USD maka akan menyebabkan peningkatan cadangan
devisa sebesar 0,6346 juta USD.
9
Hasil ini sejalan dengan penelitian Rochman (2014) yang
menunjukan bahwa utang luar negeri berpengaruh positif dan signifikan
terhadap cadangan devisa dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Utang luar negeri adalah sumber keuangan dari luar (baik berupa hibah
atau pinjaman) dapat memainkan peranan yang penting dalam usaha
melengkapi kekurangan sumber daya domestik guna mempercepat
pertumbuhan devisa dan tabungan. Utang luar negeri dapat menambah
cadangan devisa, berbentuk pinjaman yang dapat memperkuat cadangan
devisa.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan estimasi regresi Partial Adjusment Model (PAM)
tentang pegaruh ekspor, impor, kurs, inflasi, dan utang luar negeri
terhadap cadangan devisa di Indonesia, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a) Berdasarkan hasil olah data Partial Adjusment Model (PAM),
menunjukan bahwa nilai koefisien lambda (λ) variabel dependen
cadangan devisa terletak diantara 0 < λ < 1, yaitu sebesar 0<0,1898 <1.
Maka dapat disimpulkan, bahwa model tersebut benar-benar model
penyesuaian parsial (PAM).
b) Berdasarkan uji asumsi klasik pada model, penelitian ini dinyatakan
lolos semua uji dengan α = 0.10. Berdasarkan uji koefisien
determinasi diperoleh R2 sebesar 0.9452 atau 94.52 persen, itu artinya
variabel independen (ekspor, impor, kurs, inflasi, utang luar negeri)
mampu menjelaskan variasi pengaruhnya terhadap cadangan devisa
sebesar 94.52 persen dan sisanya 5.48 persen variasi dari variabel yang
mempengaruhi cadangan devisa dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukan dalam moel penelitian.
c) Berdasarkan uji kebaikan model yang dilakukan bahwa model yang
dilakukan eksis atau baik .
10
d) Dari kelima variabel independen dalam penelitian terdapat variabel
ekspor, impor, dan inflasi yang tidak berpengaruh signifikan terhadap
cadangan devisa di Indonesia. Sedangkan variabel kurs berpengaruh
negatif signifikan dan utang luar negeri berpengaruh positif signifikan
terhadap cadangan devisa Indonesia.
4.2 Saran
a) Perlu adanya kebijakan atau campur tangan dari Pemerintah atau Bank
Sentral dalam mengendalikan stabilitas nilai tukar tukar untuk menjaga
tingkat inflasi sesuai target dan dapat memperkuat serta menjaga
cadangan devisa Indonesia.
b) Harapan pinjaman utang luar negeri dapat mempercepat pembangunan
melalui investasi yang lebih tinggi dan mempercepat pertumbuhan.
Pemerintah sebaiknya mengurangi utang luar negeri dengan mengelola
pinjaman utang luar negeri sebaik-baiknya di bidang yang dapat
menghasilka devisa secara maksimal. Mengurangi ketergantungan
pada impor dan memperluas ekspor.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullateef,Usman, Ibrahim Waheed.2010.External Reserver Holding in Nigeria:
Implications for Invesment, Inflations and Exchange Rate.Journal of
Economics and International finance Departement Economics University
of llorin Nigeria vol.2.Isue.9.ISSN:2006-9812
Adenan,Moh.2014.Reaction Function Model of Monetary Policy uder Inflation
Targeting Framwork in Indonesia.International Review of Management
and Business Research Faculty of Economics University of Jember,
Indonesia vol.3.Isue.1.ISSN:2306-9007
Adiyadnya,Made Santana Putra.2015.Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Dolar
Amerika, Suku Bunga Kredit dan Utang Luar Negeri Terhadap Cadangan
Devisa Indonesia Tahun 1996-2015.Jurnal Riset Akutansi, Universitas
Mahasaraswati Denpasar vol.7.No.1
Agustina,Reny.2014.Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat
Inflasi Terhadap Cadangan Devisa Indonesia.Jurnal, Wira Ekonomi
Mikroskil, Program Studi Akutansi STIE Mikrosil vol.4.No.02
11
Azar,Samih Antonie, Wael Aboukhodor.2017.Foreign Exchange Reserves and
the Macro-economy in the GCC Countries.Journal Acounting and
Financie Research, Faculty of Business Administration & Economics
Haigazian University vol.6.Issue.3.ISSN:1927-5994
Benny, Jimmy.2013Ekspor dan Impor Pengaruhnya Terhadap Posisi Cadangan
Devisa Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi
Pembangunan, Universitas Sam Rtulangi Manado vol.1.No.4.ISSN:2303-
1174
Boediono. 2016.Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE.
Elsherif,Marwa A.Exchange Rate Volatility and Central Bank Actions in Egypt:
Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity
Analysis.International Journal Of Economic and Financial Issue,
Departement of Economics Helwan University vol.6.Issue.3.ISSN:2146-
4138
Hakim,Abdul.2013.Estimating Foreign Exchange Reserve Adequacy.International
Research Journal of Business Universitas Islam Indonesia
vol.6.No.1.ISSN:2089-627
Khalwaty.2000.Inflasi dan Solusinya.
Krugman, Paul R dan Maurice Obstfeld.2005.Ekonomi Internasional: Teori dan
Kebijakan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persabda
Kuncoro,Haryo.2015.Credible Fiscal Policy and Exchange Rates
Stabilization.Journal of Economics and Development Studies
vol.3.No.2.ISSN:2334-2390
Malik,Abdul, Deni Kurnia.2017.Pengaruh Utang Luar Negeri dan Penanaman
Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.Jurnal akutansi
vol.3.No.2.ISSN :2549-5968
Murtala,dkk.2017.Fluctuation Analysis Of Rupiah Exchange Rate Of Dollar
United States In Indonesia.European Journal of Agriculture and Forestry
Research, Doctoral Program of Economics Faculty of Economics and
Business of Syiah Kuala University, Darussaam Banda Aceh
vol.5.Issue.6.ISSN: 2054-6327
Nopirin.2000.Ekonomi Moneter. Yogyakarta : BPFE
Nopirin.2016. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : BPFE.
12
Nurhidayah,Lukmawati, David Kaluge, Devanto Shasta Pratomo.2014.The Role
Of BI Rate and Exchange Rate Affect Inflation and Economic Growth in
Indonesia (Before and After the Global Financial Crisis).Journal of Basic
and Applied Scentific Research, Faculty of Economics and Business
University of Brawijaya vol.4.Issue.6.ISSN: 2090-4304
Rochman, Asep Maulana.2014.Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah, Utang Luar
Negeri dan Ekspor terhadap Cadangan Devisa Indonesia.Jurnal Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Jurusan ekonomi Pembangunan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Sayoga,Pundi, Syamsurijal Tan.2017.Analisis Cadangan Devisa Indonesia dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jurnal Paradigma Ekonomi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi vol.12.No.1.ISSN:2085-
1960
Sonia,Agnes Putri, Nyoman Djinar Setiawina.2014.Pengaruh Kurs, JUB, dan
Tingkat Inflasi Terhadap Ekspor, Impor dan Cadangan Devisa
Indonesia.Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana(Unud), Bali,Indonesia vol.5.No.10.ISSN:2303-0178
Togatorop,Sahat Marulitua, Noman Djinar Setiawan.2013.Pengaruh Hutang Luar
Negeri, Net Ekspor, dan Belanja Wisatawan Mancanegara Terhadap
cadangan Devisa di Negara Indonesia Tahun 1994-2013.Jurnal Jurusan
ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana vol.6.No.6.ISSN:2303-0178
Uli,Lusia Bunga.2016.Analisis Cadangan Devisa Indonesia.Jurnal Prespektif
Pembiayaan dan Pembangunan Daerah, Program Magister Ilmu Ekonomi
Umiversitas Jambi vo.4.No.1.ISSN:2355-8520
Utomo, Yuni Prihadi.2013.Buku Praktek Komputer Statistik I SPSS.Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Utomo, Yuni Prihadi.2014.Buku Praktek Komputer Statistik II Eviews.Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
_________, berbagai tahun. Badan Pusat Statistik. Indonesia Dalam Angka
[internet].
_________, berbagai tahun. Bank Indonesia. Indonesia Dalam Angka [internet].