72
ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SOPPENG SKRIPSI OLEH RESKI S NIM 105711119816 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SOPPENG

SKRIPSI

OLEH RESKI S

NIM 105711119816

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Page 2: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

i

ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SOPPENG

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelsaikan studi pada

program studi starata 1 Ekonomi Pembangunan

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Page 3: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

ii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulilah kepada Allah SWT atas terselesaikanya

skripsi ini dengan baik dan lancar dengan judul “Analisis Pengaruh Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten

Soppeng”

Skripsi ini adalah persembahan kecil saya untuk kedua orang tua saya. Ibu dan

ayah telah melalui banyak perjuangan dan rasa sakit. Tapi saya berjanji tidak

akan membiarkan semuai itu sia-sia. Terimah kasih untuk semua cinta yang Ibu

dan Ayah berikan kepada saya selama ini, terimah kasih selalu menjaga saya

dalam doa-doa ayah dan ibu serta selalu membiarkan saya mengejar mimpi

saya, terimah kasih telah menjadi orang tua yang sempurna.

MOTTO HIDUP

Hiduplah Seolah-olah setiap hari adalah hari terakhirmu. Maka kamu akan

menghargai setiap waktu yang ada dalam hidup

Page 4: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

iv

Page 6: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

v

Page 7: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

vi

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti di berikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai penulis skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Soppeng”.

Skripsi yang buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Sudirman dan ibu Hasna yang senantiasa

memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang, dan doa yang tulus.

Dan juga untuk saudaraku-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukungdan

memberikan semangat hinggaakhir studi ini. Dan keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang mereka berikan kepada penulis

menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusuanan skripsi ini tidak kan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbai pihak. Begitu pula penghargaan

yang setinggi-tingginya dan terimah kasih banyak disampaikan dengan hormat

kepada :

Page 8: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

vii

1. Bapak Prof. Dr. Ambo Asse, M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naidah, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Drs. H,Sanusi AM, SE., M.Si, selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

Skripsi selesai dengan baik.

5. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyususnan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Ekonomi Pembangunan Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang

tidak sedikit bantuanya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Teman-teman kelas EP16F atas kebersamaanya selama ini dan tidak sedikit

bantuanya kepada penulis.

10. Terimah kasih untuk Asmiati, Asmaul Husna, Selviati dan Erwin Cahyo

Djoenarso yang telah mendukung dan memberikan arahan dan banyak

membantu untuk penyelesaian skripsi ini

Page 9: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

viii

11. Terima kasih juga untuk adik sepupuku Abd.Rahman yang membantu saya

dalam penelitian sehingga semuanya dapat terselesaikan dengan baik.

12. Terimah kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukunganya sehingga penulis dapat merangpungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamnya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikanya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaiku Wr.Wb

Makassar 07 November 2020

Reski S

Page 10: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

ix

ABSTRAK

Reski S, Tahun 2020. ”Analisis Pengaruh Anggaran Pendapatan Dan Belanja Dearah (APBD) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Soppeng”, Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Sanusi A.M dan Pembimbing II Ismail Rasulong.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Soppeng. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif data yang di olah adalah data sekunder yakni nilai data APBD dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Soppeng tahun 2015-2019.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa secara simultan APBD berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Soppeng. Hal ini di buktikan nilai signifikan lebih besar dari probabilitas (0,065 > 0,05).

Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, APBD

Page 11: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

x

ABSTRACT

Reski S, 2020. “Analysis of the Effect of Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) on Economic Growth in Soppeng Regency”, Thesis, Development Economics Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Sanusi A.M and Advisor II Ismail Rasulong.

This study aims to determine the analysis of the effect of the Regional Budget (APBD) on Economic Growth in Soppeng Regency. The type of research used in this research is quantitative research, the data processed is secondary data, namely the value of APBD data and Economic Growth of Soppeng Regency in 2015-2019.

The results showed that simultaneously the APBD positive effect and no significant effect on economic growth in Soppeng Regency. This is evidenced by a significant value greater than the probability (0.065> 0.05).

Keywords: Economic Growth, APBD

Page 12: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL ...............................................................................................................

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................................... ix

ABSTRACT ......................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumuan Masalah ................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5

A. Pengertian Perumbuhan Ekonomi .................................................... 5

B. Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah ...................................... 15

C. Karakteristik dan Fungsi APBD ........................................................ 17

D. Tinjauan Empiris .............................................................................. 18

E. Kerangka Konsep ............................................................................ 23

Page 13: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

xii

F. Hipotesis.......................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 25

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 25

C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 26

E. Teknik Analisis................................................................................. 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 30

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 30

B. Penyajian Data ................................................................................ 35

C. Hasil Analisis Data ........................................................................... 39

D. Pembahasan dan Hasil .................................................................... 45

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 47

A. Kesimpulan ..................................................................................... 47

B. Saran .............................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49

LAMPIRAN ........................................................................................................ 51

Page 14: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris .......................................................................... 19

Tabel 4.1 Produk Domestik Ragional Bruto Kabupaten Soppeng ................ 36

Tabel 4.2 APBD Kabupaten Soppeng .......................................................... 38

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 40

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana .............................................. 42

Tabel 4.5 Hasil Uji Kofisien Determinasi ...................................................... 43

Tabel 4.6 Hasil Uji Persial ........................................................................... 45

Page 15: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep..................................................... ...23

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Soppeng ...................................................... 31

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ................................................................ 39

Gambar 4.3 Hasil Heteroskedastisitas ....................................................... 41

Page 16: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

1

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah bentuk

pengelolaan keungan daerah yang di tetapkan setiap tahun dengan peraturan

daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan

rencana keungan tahunan pemerintah daerah yang sudah disetujui oleh

DPRD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdiri dari

pendapatan daerah,belanja daerah,dan pembiayaan daerah.

Kebijakan otonomi daerah yang mulai diberlakukan melalui UU Nomor 22

dan Nomor 25 tahun 1999 dan disempurnakan oleh UU Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keungan Antara Pusat dan Daerah membawa perubahan

mendasar kepada semua bidang pembangunan dan hubungan keungan

antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dengan tujuan agara

pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fisikal semakin baik. (Depkeu

RI, 2008). Namun, karena sering keterlambatan pengesahan APBD, sekalipun

pemerintah pusat telah berulang kali menhimbau di ujung setiap setiap akhir

tahun anggaran yang berdampak terhadap pembangunan pada tahun

berikutnya terhambat dan penyerapan anggaran tidak bias maksimal akan

berimbas buruk juga pada realisasi pembangunan di daerah. Maka dari itu

pada ujung pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono-Boediono dilsahkan

undang-undang baru tentang pemerintah daerah yaitu UU Nomor 23 Tahun

2014. (KPPO)

Page 17: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

2

Tujuan pelaksanaan otonomi daerah sesuai undang-undang nomor 22

tahun 1999 yang di perbaharui dengan undang-undang nomor 32 tahun 2004

merupakan upaya memberdayakan dan meningkatkan kemampuan

perekonomian daerah, menciptakan system pembiayaan daerah yang adil,

proposional, rasional, trasparan, partisipasif, bertanggung jawab dan pasti

serta mewujudkan system perimbangan keungan yang harmonis antara

pemerintah pusat dan daerah. (Raharjo, 2011)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 74 Tahun 2011 tentang

perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No. 244 Tahun 2010 mengenai

Alokasi Sementara Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Tahun

Anggaran 2011, daerah mendapat kesempatan untuk mengurus dan

mengelola sendiri Pajak Bumi dan Bangunan sebagai sumber Pendapatan

Asli Daerah. Pengelolaan PBB secara mandiri diharapkan dapat memberikan

kontribusi optimal terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Masalah pokok dalam pembangunan daerah terletak pada penekanan

terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang di dasarkan pada

kekhususan daerah yang bersangkutan (endogenus development), dengan

menggnakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan dan sumber daya

daya fisik secara lokal (daerah).Orientasi ini mengarah kepada pengambilan

keputusan inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam

pembangunan untuk menciptakan kerja baru dan merangsang penigkatan

kegiatan ekonomi.Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai

tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk

masyarakat daerah.Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah

daerah dan masyarakatnya terus secara bersama-sama mengambil inisiatif

Page 18: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

3

pembangunan daerah.Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta partisipasi

masyrakatnya dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk

merancang dan membangun perekonomian daerah. (Licolin, 2004)

Menurut Keynes (2003), pemerintah perlu berperan dalam

perekonomian. Dari berbagai kebijakan yang dapat diambil Keynes lebih

sering mengandalkan kebijakan fiskal. Dengan kebijakan fiskal pemerintah

dapat mempengaruhi jalannya perekonomian. Langkah itu di lakukan dengan

menyuntikan dana berupa pengeluaran pemerintah untuk proyek-proyek yang

mampu menyerap tenaga kerja. Kebijakan ini sangat mampu dalam

meningkatkan output dan meberantas pengangguran terutama dalam situasi

sumber daya belum di manfaatkan secara penuh.

Tujuan pemberian kewenangan dalam penyelenggaraan otonomi

daerah adalah guna peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran masyarakat. Disamping itu,

melalui otonomi yang luas daerah diharapkan mampu meningkatkan daya

saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,

keistimewaan, dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat masalah ini dalam penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh

Anggaran Pendapatandan Belanja Daerah Terhadap pertumbuhan

Ekonomi di Kabupaten Soppeng”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Apakah

Page 19: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

4

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng ?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

terhadap pertumbuhan ekonomidi Kabupaten Soppeng.”

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

berbagai pihak antar lain :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat tentang

pemahamanatas penganggaran daerah (APBD) yang berfokus pada

partisipasi masyarakat pada perencanaan pembangunan di Kabupaten

Soppeng.

2. Manfaat Praktis

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi Pemerintah dan Masyarakat di Kabupaten Soppeng tentang

pentingnya melibatkan masyarakat dalam pembangunan untuk

mewujudkan kesejahteraan hidup masyarakat.

3. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti

selanjutnyaterutama pada bidang penelitian yang sama.

Page 20: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA.

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka

panjang dari negara atau daerah yang bersangkutan untuk menyediakan

berbagai barang ekonomi kepada penduduknya.Kenaikan kapasitas itu

sendiri di tentukan atau memungkinkan oleh adanya kemajuan atau

penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan) dan

ideologis terhadap berbagai barang ekonomi kepada penduduknya.Kenaikan

kapasitas itu sendiri di temukan atau memungkinkan oleh adanya kemajuan

atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan) dan

ideologis terhadap berbagai tuntunan keadaan yang ada.Masing-masing

ketiga komponen pokok dari definisi ini sangat penting untuk diketahui

terlebih dahulu. Yaitu: 1) Kenaikan output secara berkesinambungan adalah

menifestasi atau perwujudan dari pada yang disebut sebagai pertumbuhan

ekonomi, sedangkan kemampuan penyediaan berbagai jenis barang itu

sendiri merupakan tanda kematangan ekonomi (economi manurity) disuatu

Negara yang bersangkutan, 2) perkembangan teknologi merupakan dasar

prakondisi bagi berlangsungnya suatu pertumbuhan ekonomi secara

berkesinambungan, ini ada lah suatu kondisi yang di perluhkan, tetap tidak

cukup itu saja (jadi disamping kemajuan teknologi masih di prlukan factor-

faktor lain, 3) guna mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkadang di

dalam teknologi baru, maka perlu diadakan serangkaian kelembagaan, sikap,

dan 5ocial5r. (Todaro, 1989).

Page 21: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

6

Pertumbuhan ekonomi merupakan target yang ingin dicapai oleh

perekonomian dalam jangka panjang dan semaksimal mungkin konsisten

dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.

Pertumbuhan ekonomii dapat menerangkan dan sekaligus

mengukur prestasi perkembangan suatu perekonomian, secara menyeluruh,

hal ini dapat diasumsikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membawa

kepada peluang dan pemerataan ekonomi yang lebih besar.

Pertumbuhan ekonomi yang pesat dan stabil diharapkan akan

memberikan dampak positif baik secara langsung maupun tidak langsung

bagi variabel ekonomi lainnya. Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi

yang diharapkan, pemerintah di masing-masing negara mempunyai

beberapa komponen kebijakan yang bisa digunakan untuk mewujudkan

pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai. Salah satunya adalah melalui

kebijakan perdagangan internasional

Dalam analisis yan panjang lebar mengemukakan enam

karasteristik atau proses pertumbuhan ekonomi yang biasa di temui hampir

semua Negara yang sekarang maju sebagai berikut : 1) tingkat pertumbuhan

output perkapita dan dan pertumbuhan penduduk, 2) tingkat kenaikan total

produktivitas factor yang tinggi, 3) tingkat trasformasi 6ocial6ral ekonomi

yang tinggi, 4) tingkat trasformasi 6ocial dan ideology yang tinggi, 5) Adanya

kecenderungan Negara-negara yang mulai atau yang sudah maju

perekonomian untuk berusaha menambah bagian-bagian lainya sebagai

daerah pemasaran dan sumber bahan baku yang baru, 6) terbatasnya

penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sepertiga bagian

penduduk dunia. (Todaro, 1989)

Page 22: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

7

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi

a. Adam Smith.

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi

sebenarnya bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan

adanya pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan

output atau hasil. Menurutnya rasio antara jumlah pekerja dengan

lahan yang tersedia akan menimbulkan penurunan marginal produk

sehingga akan menimbulkan upah riil. Teori Adam Smith ini tertuang

dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes

of the Wealth of Nations

b. David Ricardo.

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk

yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat

akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga

kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya

dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga

perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori

David Ricardo ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul The

Principles of Political and Taxation.

c. Keynes

Teori ini di pelopori oleh John Maynard Keynes yang

menyatakan bahwa dalam jangka pendek output nasional dan

kesempatan kerja terutama di tentukan oleh permintaan agregat.

Konsep-konsep Keynes menujukkan bahwa pemerintah berperan

besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran pasar

Page 23: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

8

sepertinya sulit untuk menjamin ketersediaan barang yang di

butuhkan masyarakat, dan bahkan sering menimbulkan stability,

inequity, dan efesiensi. Bila perekonomian sering di hadapkan pada

ketidakstabilan jelas akan menghambat pertumbuhan ekonomi

jangka panjang.

d. Model Input-Output Leontief

Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran

dan hubungan antar industri. Perencanaan pertumbuhan ekonomi

dapat dilakukan secara konsisten karena dapat diketahui gambaran

hubungan aliran input-output antar industri. Hubungan tersebut diukur

dengan koefisien input-output dan dalam jangka pendek/menengah

dianggap konstan tak berubah .

e. Model Pertumbuhan Lewis

Model ini merupakan model yang khusus menerangkan

kasus Negara sedang berkembang yang mempunyai banyak

penduduk. Tekanannya adalah pada perpindahan kelebihan

penduduk disektor pertanian ke sektor modern kapitalis industri yang

dibiayai dari surplus keuntungan.

f. Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi

merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia,

akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output.

Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat

berdampak negatif. Oleh karenanya, menurut Robert Solow

Page 24: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

9

pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai sumber daya

yangpositif.

g. Harrord Domar

Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara

efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh

peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas

tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja.

Pertumbuhan suatu sektor tergantung pada stok barang modal

pertenaga kerja, tingkat keahlian tenaga kerja dan perubahan

teknologi serta skala ekonomi yang pada gilirannya akan

menentukan keunggulan komparatif suatu sektor.

2. Ciri-ciri Pertumbuhan Ekonomi

Adapun keenam ciri – ciri pertumbuhan ekonomi modern tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita.

Pertumbuhan ekonomi modern sebagaimana terungkap dari

pengalaman negara maju sejak akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19,

ditandai dengan kenaikan produk perkapita yang tinggi dibarengi

dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat.

b. Peningkatan produktifitas.

Pertumbuhan ekonomi terlihat dari semakin meningkatnya laju produk

perkapita terutama adanya perbaikan kualitas input yang

meningkatkan efesiensi dan produktifitas per unit input. Hal ini dapat

dilihat dari semaikn besarnya masukan sumber tenaga kerja dan

modal atau semakin meningkatnya efesiensi, atau kedua-duanya.

Page 25: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

10

Kenaikan efesiensi berarti penggunaan output yang lebih besar untuk

setiap unit input.

c. Laju perubahan struktur yang tinggi.

Perubahan struktural dalam pertumbuhan ekonomi mencakup

peralihan dari kegiatan pertanian ke non pertanian, dari industri ke

jasa, perubahan dari skala unit–unit produksi dan peralihan dari

perusahaan perorangan menjadi perusahaan berbadan hukum serta

perubahan status kerja buruh.

d. Urbanisasi.

Pertumbuhan ekonomi ditandai pula dengan semakin banyaknya

penduduk di negara maju yang berpindah dari daerah pedesaan

kedaerah perkotan.

e. Ekspansi negara maju.

Pertumbuhan negara maju kebanyakan tidak sama pada beberapa

bangsa. Pertumbuhan ekonomi modern terjadi lebih awal dari pada

bangsa lain. Hal ini sebagian besar disebabkan perbedaan latar

belakang sejarah masa lalu.

f. Arus barang, modal dan orang antar bangsa.

Arus barang modal dan orang antar bangsa akan mempercepat

pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi

bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan

ekonomi juga merupakan tingkat kenaikan PDB atau PNB riil pada

suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Page 26: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

11

Pada umumnya pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan

perbandingan “Gross Domestic Product” (GDP) atau“Product Domestic

Regional Bruto” (PDRB) untuk daerah dan “Gross National Product”

(GNP) untuk skala nasional. (Djoyohadikusumo Dalam Irma, 2000, 26).

3. Faktor-faktor Pertumbuhan Ekonomi

Adapun faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi

adalah sebagai berikut :

a. Barang modal

Agar ekonomi bertumbuh, stok barang modal harus ditambah. Karena

itu, salah satu upaya pokok untuk meningkatkan investasi adalah

menangi faktor-faktor yang memepengaruhi tingkat investasi. Yang

harus diingat adalah pertumbuhan ekonomi baru dimungkinkan

jikainvestasi neto lebih besar daripada nol. Sebab, jika investasi neto

sama dengan nol, perekonomian hanya dapat berproduksi pada

tingkat sebelumnnya. Akan lebih baik lagi, jika penambahan kuantitas

barang modal juga disertai peningkatan kualitas.

b. Tenaga kerja

Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap

peningkatan output. Yang menjadi persoalan adalah sampai berapa

banyak penambahan tenaga kerja akan terus meningkatkan output. hal

itu sangat terdantung dari seberapa cepat terjadinya The Law of

Diminishing Return (TLDR). Sedangkan cepat atau lambatnya proses

TLDR sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

dan keterkaitannya dengan kemajuan teknologi produksi. Selama ada

Page 27: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

12

sinergi antara tenaga kerja dan teknologi, penambahan tenaga kerja

akan memacu pertumbuhan ekonomi.

c. Teknologi

Hampir dapat dipastikan bahwa penggunaan teknologi yang semakin

tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dilihat dari

peningkatan output. Namun, akan ada imbang korban antara

kemajuan teknologi dan kesempatan kerja. Lebih dari itu, kemajuan

teknologi telah makin memperbesar ketimpangan ekonomi antar

bangsa, utamanya bangsa-bangsa maju (Barat dan Jepang) serta

dunia ketiga atau (NSB).

d. Uang

Dalam perekonomian modern, uang memegang peranan dan fungsi

sentral. Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh manusia.

Tidak mengherankan makin banyak uang yang digunakan dalam

proses produksi, makin besar output yang dihasilkan. Tetapi dengan

jumlah uang yang sama, dapat dihasilkan output yang lebih besar jika

penggunaannya efisien. Uang akan sangat memberi kontribusi bagi

pertumbuhan ekonomi, selama pengunaannya sangat efisien. Tingkat

efisiensi penggunaan uang juga sangat ditentukan oleh tingkat efisiensi

sistem perbankan.

e. Manajemen

Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk kemudian

mengelola perekonomian modern, terutama bagi perekonomianyang

sangat mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang

baik, terkadang jauh lebih berguna disbanding barang modal yang

Page 28: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

13

banyak, uang yang berlimpah dan teknologi tinggi. Ada perekonomian

yang tidak terlalu mengandalkan teknologi yang tinggi, namun berkat

manajemen yang baik, mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan

ekonomi yang tinggi.

f. Kewirausahaan (entrepreneurship)

Kewirausahaan cukup didefenisikan sebagai kemampuan dan

keberanian mengambil resiko guna memperoleh keuntungan.

Keberanian itu bukan asal-asalan. Para pengusaha mempunyai

perkiraan yang cukup matang bahwa inputs yang dikombinasikan akan

menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, atau

menjadi barang dan jasa, yang akan dibutuhkan masyarakat.

Kemampuan mengkombinasikan inputs ini dapat disebut dengan

kemampuan inovasi.

g. Informasi

Syarat agar pasar berfungsi sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi

yang efisien adalah adanya informasi yang sempurna dan seimbang

(perfect and simetric information). Kegagalan pasar merupakan akibat

tidak terpenuhnya asumsi ini. Tuntutan gerakan reformasi Indonesia

berupa transparansi dan kebebasan informasi (pers), dilihat dari teori

ekonomi, dapat dibenarkan. Sebab, makin banyak, makin benar dan

makin seimbang arus informasi, para pelaku ekonomi dapat

mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik

4. Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi

Pengukuran akan kemajuan sebuah perekonomian memerlukan

alat ukur yang tepat, beberapa alat ukur ekonomi antara lain yaitu :

Page 29: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

14

(Nugaraheni dan Kristanto, 2014)

a. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Ragional Bruto

(PDRB), perekonomian dalam satu tahun yang dinyatakan dalam

harga pasar.Baik PDB atau PDRB merupakan yang global fisiknya,

dan bukan alat ukur ekonomi yang tepat, karena belum dapat di

cerminkan kesejahteraan penduduk sesungguhnya, padahal

sesungguhnya kesejahteraan yang harus dinikmati oleh setiap

penduduk negara atau daerah yang bersangkutan.

b. Produk Domestik Perkapita/ pendapatan perkapita

Produk Domestik Bruto Perkapita atau Produk Ragional Bruto

(PDRB) perkapita pada skala daerah dapat digunakan sebagai

pengukur pertumbuhan ekonomi yang lebih baik karena lebih cepat

mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu Negara dari pada nilai

PDB atau PDRB saja, produk domestic bruto perkapita baik tingkat

nasional maupun PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk

di Negara manapun di daerah yang bersangkutan, atau dapat di sebut

juga sebagai PDB atau PDRB rata-rata.

Menurut BPS, Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB

merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha

dalam suatu daerah tertentu. PDRB bisa juga didefinisikan sebagai

jumlah nilai barang dan jasa akhir (netto) yang dihasilkan oleh seluruh

unit ekonomi.Berdasarkan penjelasan tersebut, bisa dikatakan bahwa

PDRB adalah jumlah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang

Page 30: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

15

dihasilkan dari semua kegiatan perekonomian di seluruh wilayah dalam

periode tahun tertentu, yang pada umumnya dalam waktu satu tahun.

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah( APBD )

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan cermin dari

pilihan-pilihan ekonomis dan sosial masyarakat suatu daerah. Untuk

menjalankan peran yang dimandatkan masyarakat untuk menjadikan pilihan-

pilihan tersebut. Pemerintah daerah harus melaksanakan fungsi pertama,

pengumpulan sumber daya dan mencukupi dengan cara tepat, dan kedua,

pengalokasian dan penggunaan sumber daya tersebut secara terponsif

efesien dan efektif. Fungsi pertama berkaitan dengan isi penerimaan

(pendapatan) dari APBD sedangkan fungsi kedua dari sisi pengeluaran

(belanja). (Nadaek, 2003).

Pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas menjalankan mandat

dari rakyat membutuhkaan biaya yang besar.Untuk pembiayaan tersebut

pemerintah daerah mempunyai beberapa sumber penerimaan daerah yang di

tuangkan dalam anggaran. Anggaran yang di buat akan mencerminkan politik

pengeluaran pemerintah yang rasional baik secara kuantitatif maupun

kualitatif sehingga akan terlihat kinerja pemerintah sebegai berikut.

(Mardiasmo,2003) :

1. Adanya pertanggungjawaban pemungutan pajak dan pemungutan lain-

lain olehpemerintah misalnya untuk memperlancar ekonomi.

2. Adanya hubungan yang erat antara fasilitas pengunaan dana dan

penarikannya

Page 31: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

16

3. Adanya pola pengeluaran pemerintah yang dapat di pakai sebagai

pertimbangandalam menentukan pola tingkat distribusi penghasilan

dalam ekonomi.

Ada pula beberapa pengertian mengenai Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) antara lain :

1. Rencana keungan tahunan Pemerintah Daerah yang di bahas dan di

setujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dan ditetapkan dengan peraturan Daerah. (Undang-Undang,

2004).

2. Rencana operasional Keungan Pemerintah Daerah, dimana disatu pihak

menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna

membiayaikegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah dalam satu tahun

anggaran tertentu, dan pihak lain menggambarkan perkiraan peneriman

dan sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-

pengeluaran tertentu. Definisi APBD mengandung unsur untuk rencana

operasional daerah, yang menggambarkan adanya aktivitas atau

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan damana aktivitas tersebut diuraikan

secara rinci, adanya sumber penerimaan yang merupakan target minimal

untuk menutupi biaya-biaya yang ada merupakan batas maksimal

pengeluaran-pengeluaran yang akan dilaksanakan,dituangkan dalam

bentuk angka, jenis kegiatan, dan jenis proyek, dan juga untuk keperluan

satu tahunanggaran. (Mamesah, 1995).

3. Rencana kegiatan daerah yang dituangkan dalam bentuk angka dan

menunjukkan adanya sumber penerimaan yang merupakan targetminimal

Page 32: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

17

dan biaya yang merupakan batas maksimal untuk suatu priode anggaran.

(Halim, 2002)

C. Karakteristik dan Fungsi APBD.

1. Karakteristik APBD

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Kepala Daerah.

b. Pendekatan yang di pakai dalam penyususnan anggaran adalah

pendekatan tradisional (line item) yaitu anggaran yang disusun

berdasarkan jenis penerimaan dan jenis pengeluaran. Oleh karena itu,

setiap baris dalam APBD menunjukkan tiap jenis penerimaan dan

pengeluaran. Penggunaan pendekatan ini bertujuan untuk melakukan

pengendalian atau pengeluran. Pendekatan ini merupakan pendekatan

yang paling tradisional (tertua) diantara berbagai pendekatan

penyususnan anggaran.

Karakteristik APBD menurut Abdul Halim ( 2002 ) antara lain :

a. Siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeriksaan, penyusunan

dan penetapan perhitungan APBD. Penyusunan dan perhitungan APBD

merupakan pertanggungjawaban APBD.

b. Dalam tahap pengawasan dan pemeriksaan dan tahap penyusunan dan

tahap penentuan APBD, pengendalian dan pemeriksaan /audit bersifat

keungan. Hal ini tampak pada pengawasan pendapatan daerah dan

pengawasan pengeluaran daerah.

c. Pengawasan terhadap pengeluaran daerah dilakukan berdasarkan 3

unsur utama, yaitu unsur ketaatan pada peraturan perundangan yang

Page 33: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

18

berlaku, unsur kehematan dan efesiensi, dan unsur hasil program (untuk

proyek-proyek daerah).

d. Sistem akutansi keungan daerah menggunakan tata buku anggaran

yaitu anggaran dan pembukuan saling berhubungan dan saling

mempengaruhi.

2. Fungsi APBD

Berdasarkan ketentuan dalam UU No. 33 Tahun 2004, pasal 66 ayat

3 APBD mempunyai fungsi utama sebagai berikut :

a. Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi

dasar untuk melaksanakan prndapatan dan belanja pada tahun yang

bersangkutan.

b. Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran daerah

menjadi pedoman bagi menejemen dalam merencanakan kegiatan

pada tahun yang bersangkutan.

c. Fungsi Pengawasan, mengandung arti bahwa anggaran daerah

menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelanggaraan

pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan.

d. Fungsi Alokasi, mengandung arti bahwa anggaran daerah harusdi

serahkan untuk mengurangi penganggaran dan pemborosan sumber

daya, serta meningkatkan efesiensi dan efektifitas perekonomian.

e. Fungsi distribusi, mengandung arti bahwa kebutuhan anggaran

daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.

D. Tinjauan Empiris

Hasil penemuan dari penelitian-penelitian terdahulu dapat memberikan

wawasan ilmu pengetahuan yang sangat luas mengenai variabel-variabel

Page 34: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

19

yang terkait dengan analisis pengaruh anggran pendapatan dan belanja

daerah (APBD) terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng .

Adapun hasil penelitian-penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1

Tinjauan Empiris

NO Nama

(Tahun) Judul

Alat

analisis Hasil Penelitian

1

Nurul Imamah (2018)

Dampak Belanja Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi : Pendekatan Persamaan Simulat

Statistika Deskriptif dan Regresi Simulatan Panel

Belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Hartati, (2012); Marta Pascual dan Santiago Elfarez-Garcla (2006); Jamzani Sodik (2007); Wibisana,(2014); Budianto, (Amelia, 2013); (Adrian 2013); namun berlawanan dengan hasil temuan Agus Bagiyanto, 92015); Febian (2014). masing-masing daeraah realatif sama.

2 Muhammad Yasin, Dkk (2017)

Analisis Pengaruh Struktur APBD Terhadap Kinerja Keungan Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur

Uji Statistik Penelitian ini menguji Analisis stuktur APBD terhadap kinerja keungan daerah dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten dan sekota jawa timur. PAD terhadap Kinerja keungan daerah di kabupaten dan se-kota jawa timur adalah tidak signifikan dengan t-statistik sebesar 1.747 (<1,96). Nilai original sampel estimate adalah negatif yaitu sebesar -0.392 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara PAD terhadap Kinerja keungan daerah adalah negatif.

3 T Nurhidayah dan P Hendikawati

Pengaruh Realisasi APBD

Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan yang di peroleh dari penelitian ini

Page 35: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

20

(2018) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan dengan Statistical Mediation Analisi

adalah terdapat pengruh langsung positif PAD dan DAK terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai kofisien jalur PAD sebesar 0,28 dan nilai kofisien jalur DAK sebesar 0,38 sedangkan DAU dan belanja pembangunan tidak berpengaruh langsung positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada kabupaten kota di jawa tengah. variable / variabel perantara. Pengaruh tidak langsung PAD, DAU, dan DAK terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi berturut-turut sebesar 0,01;-0,01 dan 0,00.

4 Adrika Fardisa Maskuna, Dkk (2018)

Analisis Pengaruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Terhadap Kinerja Keungan Pemerintah Derah Kota Blitar Tahun 2011-2015

Regresi linear berganda

Pada tahn 2011 derajat desentralisasi sebesar 10,35%, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi 10,68% akan tetapi pada tahun 2013 mengalami penurunan dimana desentralisasinya sebesar 10,21%. Sementara tahun 2014-2015 kembali mengalami peningkatan menjadi 12,54% pada tahun 2014 dan 13,00% pada tahun 2015. Secara keseluruhan rata-rata derajat desentralisasi dari tahun 2011-2015 sebesar 11,36% yang artinya kontribusi pendapatan asli daerah dari total pendapatan deerah masih kurang.

5 Debby Ch, Dkk (2017)

Analisis Dampak Anggaran Pendapatan dan Belanja

Regresi Variabel Independen

Dari kota manado Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap

Page 36: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

21

Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, Pengangguran di Sulawesi Utara

pertumbuhan ekonomi penurunan angka kemiskinan serta penurunan tingkat pengangguran. Meskipun olokasi anggaran terus meningkatini belum memberi pengaruh yang signifikan dikarenakan perekonomian dimanado kian berkembang dan kian tingginya peranan sektor swasta dalam perekonomian.

6 Septi Rindawati dan Marjoyo (2017)

Responsibilitas Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu

Regresi linear berganda

Berdasarkan hasil pembahaan menyebabkan rendahnya respontabilitas pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dari Wali kota bengkulu di pengaruhi . ekspoloitasi sumber daya alam secara lebih adil, mengembangkan keahlian teknik sumber daya manusia dalam menggali potensi sumber daya alam yang lebih efektif dan efisien..

7 Bahrun Assidiqi (2014)

Analisis Kinerja Keungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Klaten Thun 2008-2012

Regresi Linear Berganda

Dilihat dari Rasio Ketergantungan Keuangan 100Kabupaten Klaten selama 2008-2012 menunjukkanbahwa Kabupaten Klaten masih tergantung kepada pemerintah pusat ditunjukkan dengan angka ketergantungan mencapai 90,44%. .

8 Indra Susila ,

Dkk (2015) Pengaruh Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) Terhadappertumbuhan Ekonomi DiProvinsi Sumatera

regresi Linear berganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat uji regresi linier berganda dan hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa belanja rutin tidak berpengaruh terhadap petumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat.

Page 37: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

22

Barat (2014) 2mengalami peningkatan.

9 Reza Monanda Berutu (2009)

Pengaruh APBD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten dairi

Analisis Linear Berganda

Penelitian ini merupakan sebuah studi empiris yang dilakukan terhadap pengaruh realisasi APBD terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat dari tahun 1997- 2011. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat uji regresi linier berganda dan hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa belanja APBD berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat. Pemerintah Daerah yang memiliki belanja pembangunan tinggi maka pengeluaran untuk pembangunan perekonomian juga semakin tinggi.

10 Mayang Sari Nasution (2018)

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Modal (Studi Kasus Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Kabupaten Deli Serdang)

Analisis LinearBerganda

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendapatan asli daerah terhadap anggaran belanja modal. Berdasarkan hasil analisis pengaruh variabel Pendapatan asli daerah terhadap belanja modal sebesar 0,885, hal ini menunjukkan bahwa besar kontribusi pendapatan asli daerah terhadap belanja modal adalah sebesar 88,5% sedangkan sisanya sebesar 11,55% variansi belanja modal dipengaruhi oleh faktor lain di luar pendapatan asli daerah. Penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial pendapatan asli daerah

Page 38: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

23

berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja modal daerah kabupaten Deli Serdang.

E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan susunan yang diatur dalam rangka

menjelaskan variabel yang diteliti. Oleh karena itu, peneliti harus “konsisten”

dalam memakainya, dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa

peranan kerangka konseptual dalam penelitian adalah suatu hubungan atau

kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan di teliti atau

diukur melalui penelitian yang dilaksanakan. Kerangka konsep di harapkan

akan memberikan gamabaran dan mengarahkan asumsi mengenai variabel

yang akan di teliti.

.

Gambar 2.1

Kerangka konsep Penelitian

Kerangka konsep dari penelitian ini adalah melihat adanya pengaruh

anggaran pendapatan dan belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi.

PEMDA KAB. SOPPENG

APBD KAB. SOPPENG

ALOKASI ANGGARAN

UNTUK SARANA DAN

PRASARANA EKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI

Page 39: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

24

Dimana di dalamnya pemerintah daerah berperan penting dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD atas

asas otonomi, sejalan dengan rencana kerja pemerintah daerah sebagai

landasan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD. Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan dasar pengelolaan anggaran dalam

kurun waktu satu tahun yang kemudian di realisasikan untuk pembangunan

daerah dalam sarana dan prasarana ekonomi untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat dalam upaya dalam memenuhi kewajiban daerah yang di

wujudkan dalam pentuk pelayanan daerah, pendidikan, fasilitas sosial, kesehatan

dan fasilitas umum yang layak untuk masyarakat. Untuk itu pemerintah dalam hal

ini berperan penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyrakat agar

masyarakat dapat merasakan fasilitas-fasilitas daerah dengan sebaimana

mestinya, Untuk mewujudkannya pemerintah dan DPRD diharapkan mampu

mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja daerah sebagaimana

mestinya agar segala sarana dan prasarana ekonomi dalam daerah dapat

berjalan dengan baik Dalam penelitian ini akan di paparkan tentang adanya

keterkaitan antara APBD dengan pertumbuhan ekonomi.

F. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara pada suatu penelitian.Adapun

hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah,diduga bahwa

anggaran pendapatan dan belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng.

Page 40: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan penelitian

yang menganalisis data-data secara kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah di tetapkan kemudian menginterpretasikan hasil

nalasisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan.(Sugiono, 2014).

Dalam penelitian kuantitatif memiliki beberapa pendekatan, diantaranya:

pendekatan deskriptif, tindakan, eksperient dan expose facto. Pendekatan

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuntitatif

deskriptif.Penelitian deskriptif dalah suatu metode penelitian yang berusaha

menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya.Penelitian ini

juga sering disebut non-eksperimen karena peneliti tidak melakukan kontrol

dan manipulasi variabel penelitian.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Soppengdengan mengambil data

pada Bandan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dan Badan

Pusat Statistik (BPS) Jl. Salotungo No. 127, 90812, Kabupaten Soppeng.

Adapun waktu pelaksanaan penelitian di rencanakan bulan September sampai

November 2020.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.Populasi dari

penelitian ini adalah laporan keungan tahunan Anggaran Pendapatan dan

Page 41: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

26

Belanja Daerah dari semua sector pembangunan di Kab.Soppeng.Sedangkan

sampelnya adalah hanya jumlah amggaran yang dialokasikan pada sektor

ekonomi saja, atau anggaran untuk sarana dan prasarana ekonomi.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah,non probability

sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang memberi peluang atau memberi

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih

menjadi sampel.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keungan tahunan pada periode 2015-2019.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan teknik

dokumentasi suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik.Teknik ini digunakan untuk memperoleh data laporan tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari tahun 2015-2019.

E. Teknik Analisis

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

komparatif, yaitu mencatat jumlah PDRB ( Produk Domistik Bruto ) dari tahun

– tahun tertentu dibandingkan dengan jumlah tahun - tahun sebelumnya,

sehingga nampak adanya peningkata jumlah PDRB atau peningkatana/

pertumbuhan ekonomi dari tahun ketahun, yang dipengaruhi oleh adanya

APBD ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah) yang juga mengalami

perobahan dari tahun ketahun.

Selain dalam bentuk angka-angka, juga dihitung dalam bentuk

persentase ( % ) sehingga mudah menafsirkan berapa besar peningkatan

Page 42: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

27

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng dari tahun ke tahun dalam

bentuk perentase ( % ).

No

Variabel Indikator

1 APBD (X) Rasio = Nilai tahun sekarang - Nilai tahun sebelumnya

Nilai tahun sebelumnya

2 Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Pertumbuhan = PDBt - PDBt-1 X100% PDBt-1

1. Uji Asumsi Klasik

Agar pengujian hipotesis berdasarkan model analisis tidak gagal

atau bahkan menyesuaikan, maka perlu di gunakan uji asumsi klasik :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji

normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel

yang akan digunakan dalam penelitian dan sebaiknya dilakukan sebelum

data diolah berdasarkan model model penelitian.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada

periode t dengan kesalahan periode t sebelumnya. Jika terjadi korelasi

maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Cara yang digunakan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi pada

penelitian ini yaitu menggunakan uji runs test. Adapun dasar

pengambilan keputusan dalam uji runs test, yaitu :

1). Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < dari 0,05 maka terdapat gejala

Page 43: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

28

autokorelasi.

2). Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > dari 0,05 maka tidak terdapat gejala

autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas di tunjukkan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu

pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap maka di sebut homokedatisitas dan jika

berbeda di sebut heteroskedastisitas.

2. Regresi Linear Sederhana

Regresi Linear sederhana merupakn metode yang digunakan untuk

mengukur besarnya variabel terikat dan mempediksi variabel terikat dengan

menggunakan variabel bebas. Metode regresi liniar di maksudkan untuk

mempengaruhi seberapa besar tingkat pengaruh antara variabel bebas

(independent) dengan variabel terikat (dependent). Metode ini juga bisa

digunakan sebagai ramalan, sehingga dapat di perkirakan antara baik atau

buruknya suatu variabel X terhadap naik turunya suatu tingkat variabel Y,

begitu pun sebaliknya .Rumus regresi linear sederhana.

Y = α+ βx+e

Y = Pertumbuhan Ekonomi (%)

a = konstanta

b = Kofesien Regresi

x = APBD

e = error

Page 44: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

29

3. Uji Statistik

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (goodness of fit), yang dinotasikan dengan

R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinan

(R2) mencerminkan kemampuan variabel dependen. Nilai R2

menunjukan seberapa besar pengaruh proporsi dari total variasi variabel

tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya. Semakin

tinggi nilai R2 menunjukan seberapa besar proporsi dari total variasi

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel dependen.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t merupakan suatu pengujian yang betujuan untuk mengetahui

apakah masing - masing koefisien regresi berganda signifikan atau tidak

terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen

lainnya konstan. Langkah - langkah yang ditempuh dalam pengujian

adalah menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative

(Ha).dengan taraf nyata (α) yang biasadigunakan adalah 5% atau 0,05.

Pengambilan kesimpulannya adalah dengan melihat nilai sig α (5%)

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika sig > 0,05 maka H0 diterima.

2) Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak

Page 45: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Soppeng merupakan daerah daratan dan perbukitan

dengan luas wilayah tercatat 1.500 Km². Dengan luas daratan 700 Km²

berada pada ketinggian rata-rata kurang lebih 60 M diatas permukaan laut.

Kabupaten Soppeng terletak di Depresiasi Sungai WalanaE, yang

terdiri dari dataran seluas ±700 Km2berada pada ketinggian rata–rata ±60

Meter dari permukaan air laut dan perbukitan seluas ±800 Km2berada

pada ketinggian rata–rata 200 Meter dari permukaan air laut. Ibukota

Kabupaten Soppeng yaitu Kota Watansoppeng berada pada ketinggian

rata –rata 120 dari permukaan air laut.

Kabupaten Soppeng dibagi menjadi 8 kecamatan terdiri dari

49 desa, 21 kelurahan, 124 dusun, dan 39 lingkungan. Kabupaten Soppeng

terletak antara 4006’ Lintang Selatan dan 4032’ Lintang Selatan dan antara

119041’ 18” Bujur Timur - 120006’ 13” Bujur Timur dengan batas wilayah :

Sebelah Utara dengan Kabupaten Sidenreng Rappang dan Wajo,

Sebelah Timur dengan Kabupaten Wajo dan Bone Timur,

Sebelah Selatan dengan Kabupaten Bone dan,

Sebelah Barat dengan Kabupaten Barru.

Page 46: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

31

Gambar4.1

Peta Kabupaten Soppeng

2. Keadaan Iklim

Temparatur udara di Kabupaten Soppeng berada pada sekitar 240 -

300. Keadaan angin berada pada kecepatan lemah sampai sedang. Sesuai

dengan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten

Soppeng diketahui bahwa temperatur udara di Kabupaten Soppeng berada

pada sekitar 24oC sampai dengan 30oC.Keadaan angin berada pada

kecepatan lemah sampai sedangsedangkan curah hujan( rainfall ) rata-rata

180mm dan hari hujan (daily rainfall ) 15Hari.

3. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data Kabupaten Soppeng Dalam Angka, jumlah

penduduk Kabupaten Soppeng pada tahun 2019 tercatat sebanyak

226.770 jiwa yang terdiri lakilaki 106.788 jiwa dan perempuan 119.982

Page 47: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

32

jiwa.Penduduk tersebut tersebar si seluruh Desa/ Kelurahan dalam wilayah

Kabupaten Soppeng dengan kepadatan 154 jiwa/km2.

Penyebaran penduduk Kabupaten Soppeng dirinci menurut

kecamatan, menujukkan bahwa penduduk terkonsentrasi di wilayah

kacamatan Marioriwawo yaitu sekitar 45.037 jiwa dari total jumlah

penduduk, disusul oleh kacamatan Lalabata dengan jumlah penduduk

44.839 jiwa dari total jumlah penduduk, kemudian kacamatan Lilirilau

sekitar 38.688 jiwa dari total jumlah penduduk, dan yang terendah

kacamatan citta dengan jumlah peenduduk 8.113 jiwa dari total penduduk.

Ditinjau dari kepadatan penduduk per km2 kecamatan terpadat

adalah kecamatan Liliriaja yaitu 284,11 jiwa/km2 dan yang terjarang

penduduknya adalah kecamatan Marioriawa sekitar 88,01 jiwa/km2.

4. Kondisi Sosisial Ekonomi

a. Pendidikan

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu

daerah adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas merajut pada amanat UUD 1945 beserta Amandemenya

(Pasal 31 ayat 2), maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara

konsisten berupaya meningkatkan SDM di Kabupaten Soppeng. Salah

satu indikator yang dapat melihat keberhasilan bidang pendidikan

adalah tingkat buta huruf. Makin rendah presentase penduduk yang buta

huruf menunjukkan keberhasilan program perndidikan, sebaliknya

semakin tinggi presentase penduduk yang buta huruf mengindikasikan

kurang berhasilnya tingkat pendidikan.

Page 48: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

33

Dikabupaten Soppeng jumlah sarana pendidikan terdiri dari SD

Negeri sebanyak 256 buah dan swasta 2 buah,SLTP Negeri sebanyak

31 buah dan swasta 7 buah,SMU negeri sebanyak 8 buah dan swasta 4

buah, SMK Negeri 5 buah dan swasta 3 bua, MI Negeri 1 buah dan

swasta 20 buah, MTs Negeri sebanyak 1 buah serta Madrasah Aliyah

Negeri 2 buah dan swasta sebanyak 4 buah.

b. Kesehatan

Tingkat kemajuan suatu daerah dapat tercermin dari banyaknya

fasilitas kesehatan di daerah tersebut. Jumlah fasilitas yanga da di

kabupaten soppeng adalah satu buah ruamah sakit, puskesmas 17

induk, 45 puskesmas pemantu. Rumah sakit ini terletak di Malaka,

sedangkan puskesmas dan pustu tersebar di berbagai kacamatan.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang

produktif secara sosial dan ekonomis. Status kesehatan dan gizi

masyarakat di kabupaten soppeng terus di tingkatkan.melalui perluasan

akses penduduk terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Selain itu kinerja upaya

peningkatan kesehatan di kabupaten soppeng juga dapat di lihat dari

meningkatanya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,

meningkatnya cakupan kunjungan keempat (K4), meningkatnya

cakupan imunisasi lengkap anak balita, meningkatnya cakupan jaminan

kesehatan masyarakat dan lain sebagainaya.

Page 49: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

34

5. Kondisi Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi merupakan salah satu tolak ukur

keberhasialan pembangunan di daerah. Ada berbagai indikator untuk

mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah

diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi, perubahan struktur ekonomi,

tingkat pendapatan perkapita, (PDRB), dan lain sebagainaya.

Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan kontribusi dari pertumbuhan

berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung

menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah

indikator ini penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan yang

telah di capai dan berguna untuk menentukan arah pembangunan di

masa yang akan datang.

Pertumbuhan ekonomi dapat di gunakan untuk mengukur

kinerja dari pelaksanaan suatu proses pembangunan, sehingga

pembangunan yang berhasil salah satunya di tentukan oleh tingkat

pertumbuhan ekonomi yang stabil. Melalui pertumbuhan ekonomi, dapat

di ketahui adanya peningkatan skala produksi barang dan jasa dalam

aktivitas ekonomi masyaratat. Pertumbuhan ekonomi hendaknya selalu

tercermin dalam pembangunan yang di laksanakan secara selaras,

serasi, dan seimbang dimana ada ada saling keterkaitan dan saling

menunjang antara satu sektor dengan sektor lainya.

Pertumbuhan ekonomi daerah turut di pengaruhi oleh kondisi

perekonomian secara regional dan naional. Adanya krisis ekonomi

global yang berdampak pada perekonomian nasional sedikit banyak

berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan ekonomi

Page 50: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

35

kabupaaten soppeng dapat di ketahui dari perkembangan 9 sektor

usaha yakni pertanian, pertambangan dan penggalian, industri

pengolahan, listrik, gas dan air bersih, kontruksi, perdagangan, hotel dan

restoran, angkutan dan komunikasi, keungan persewaan dan jasa

perusahaan,

Pertumbuhan ekonomi kabupaten Soppeng di fokuskan pada

pengembangunan pertanian khusunya sub sektor tanaman bahan

makanan dan peternakan di samping sektor perdagangan.

Struktur peekonomian kabupaten Soppeng di dominasi oleh

sektor pertanian sebagai sektor andalan. Oleh karena itu sektor

pertanian tetap akan menjadi perhatian utama dalam memperkuat

struktur perekonomian daerah, di samping sektor lainya seperti

peternakan. Sebagai wilayah yang berbasis pertanian, pengembangan

agribisnis dan agroindustri memang merupakan pilihan yang tepat.

Untuk pengembangan agribisnis dan agroindustri pemerintah daerah

secara bertahp melakukan peningkatan infrastruktur sumber daya

manusia, kelembagaan ekonomi, dan mengupayakan terciptnya iklim

usaha yang kondusif serta pembuatan regulasi yang jelas.

B. Penyajian Data

1. Deskripsi Variabel

a. Perumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan adanya

peningkatan pendapatan yang terjadi karena peningkatan produksi

pada barang dan jasa. Adanya peningkatan pendapatan ini tidak

berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, dan bisa

Page 51: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

36

dinilai dari peningkatan output, teknologi yang makin berkembang, dan

inovasi pada bidang sosial. Pertumbuhan ekonomi juga memiliki arti

suatu proses perubahan ekonomi yang terjadi pada perekonomian

negara dalam kurun waktu tertentu menuju keadaan ekonomi yang

lebih baik. Umumnya, pertumbuhan ekonomi ini identik dengan

kenaikan kapasitas produksi yang direalisasikan dengan adanya

kenaikan pendapatan nasional.

Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Harga

Konstan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Soppeng Periode 2015-2019.

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten soppeng, Tahun

2020.

Produk Dometik Ragiona Bruto (PDRB), dIaanggap sesuatu yang

penting karena memiliki banyak manfaat yang menggambarkan

kemajuan dan perkembangan ekonomi, keunggulan, dan kelemahan

diberbagai sektor dalam struktur perekonomian dan untuk mengetahui

pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB (atas

dasar konstan) yang berhasil diciptakan pada tahun tertentu

dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya, penggunaan atas dasar

harga konstan ini dimaksudkan untuk mengihndari pengaruh perubahan

No Tahun PDRB (juta Rupiah) Laju

Pertumbuhan (%)

1 2015 5.131.715,87 5,11

2 2016 5.549.501,32 8,11

3 2017 6.007.455,72 8,29

4 2018 6.494.392,43 8,11

5 2019 6.993.513,10 7,69

Page 52: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

37

harga, sehingga perubahan yang diukur merupakan perubahan riil

ekonomi.

Pada tabel 4.1 di atas pada tahun 2015 laju pertumbuhan

ekonomi sebesar 5,11%, pada tahun 2016 mengalami laju pertumbuhan

yang sama sebesar 8,11%, pada tahun 2017 juga mengalami kenaikan

yang tidak terlalu besar yakni 8,29%, pada tahun 2018 mengalami

penurunan kembali sebesar 8,11%. Akan tetapi pada tahun 2019 laju

pertumbuhan ekonomi pengalami penurunan dengan nilai PDRB yaitu

6.993.513,10 dengan laju pertumbuhan sebesar 7,69%. Pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Soppeng akan berdampak pada PDRB.

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

APBD merupakan salah satu instrumen kebijakan yang

digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pelayanan umum dan

kesejahteraan di masyarakat di daerah. APBD merupakan instrumen

kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah yang di setujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Anggaran daerah juga digunakan

sebagai alat untuk menentukan besar pendapatan dan pengeluaran

pada kurun waktu satu tahun sealain itu untuk membantu pengambilan

keputusan dan perencanaan pembangunan serta otoritas pengeluaran-

pengeluaran yang akan datang untuk melihat seberapa banyak

pendapatan dan belanja daerah dalam waktu satu tahun tersebut. Untuk

melihat perkembangan APBD di Kabupaten Soppeng yang terealisasi

selama periode tahun 2015-2019. Dapat di lihat sesuai tabel yang di

sajikan dibawah ini

Page 53: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

38

Tabel 4.2 Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Soppeng tahun 2015-2019.

No Tahun APBD (juta rupiah) APBD (%)

1 2015 1,019,713,497,247.00 10,70

2 2016 1,236,893,800,959.00 5,74

3 2017 1,131,991,996,848.00 2,13

4 2018 1,116,687,367,171.00 0,84

5 2019 1,177,973,927,583.00 1,33

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Soppeng Tahun 2020

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah

rencana keungan tahunan pemerintah daerah yang di setujui oleh

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Anggran Pendapatan dan

Belanja Daeah (APBD) di tetapkan dengan peraturan daerah. Tahun

anggaran APBD meliputi masa satu tahun.

Berdasarkan data di atas selama 5 tahun yaitu 2015-2019 APBD

Kabupaten Soppeng pada tahun 2015 sebesar 1,019,713,497,247.00

dan pada tahun 2016 mengalami kenaikan masing-masing sebesar

1,236,893,800,959.00 dan pada tahun 2017 mengalami penurunan

kembali 1,131,991,996,848.00, di tahun selanjutnya yang paling

mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu tahun 2018 sebesar

1,116,687,367,171.00 dan pada tahun 2019 mengalami kenaikan dari

tahun 2018 namun tdk terlalu berbeda jauh yaitu sebeasar

1,177,973,927,583.00.

Bila di lihat dari jumlah APBD dari tahun 2015-2019 yang

mengalami kenaikan yang cukup besar hanya pada tahun 2016 saja,

Page 54: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

39

sedangkan pada tahun 2017-2018 mengalami penurunan yang sangat

drastis.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah salah satu syarat dalam menggunakan

analisis regresi linear sederhana.. Adapun cara yang digunakan antara lain

sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah model, regresi

variabelnya berdistribusi normal atau tidak, Uji Normalitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau

residual memiliki distribusi normal.model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Berikut ini hasil

uji normalitas.

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalita

Sumber : Data sekunder setelah diolah, 2020.

Page 55: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

40

Berdasarkan gambar 4.2 di atas bahwa data berdistribusi normal karena

titik-titik mengikuti garis diagonal.

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada

periode t dengan kesalahan periode t sebelumnya. Jika terjadi korelasi

maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Cara yang digunakan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi

pada penelitian ini yaitu menggunakan uji runs test. Adapun dasar

pengambilan keputusan dalam uji runs test, yaitu :

1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < dari 0,05 maka terdapat gejala

autokorelasi.

2) Jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) > dari 0,05 maka tidak terdapat gejala

autokorelasi.

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi

Sumber : Data sekunder setelah diolah, 2020.

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,26268

Cases < Test Value 2

Cases >= Test Value 3

Total Cases 5

Number of Runs 3

Z ,000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000

a. Median

Page 56: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

41

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai Asymp Sig (2-

tailed) sebesar 1,000 > 0,05, maka dapat di simpulkan bahwa tidak

terdapat gejala atau masalah autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, dapat dilihat dengan menggunakan uji scatterplot.

Dengan kriteria pengujian yaitu apabila penyebaran titik-titik data tidak

berpola, titik-titik data menyebar diatas dan dibawah dan titik-titik data

tidak mengumpul maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

heteroskedastisitas.

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber :Data sekunder setelah diolah, 2020.

Page 57: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

42

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas hasil uji heteroskedastisitas

menujukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk

suatu pola tertentu, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0

pada sumbu Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga layak dipakai dalam

penelitian.

2. Hasil Regresi Sederhana

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh yang di

timbulkan oleh nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah( APBD) di

Kabupaten Soppeng yang akan di analisis dengan menggunakan model

analisis regresi linear sederhana yang akan diolah melalui aplikasi SPSS

23. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil akhir sebagai berikut :

Tabel 4.4

Hasil Uji Regresi Sederhana

Sumber : Data sekunder setelah diolah, 2020.

Berdasarkan uji Regresi linear sedrhana pada tabel 4.6 diketahui

constant (α) sebsar 8,604 sedangkan nilai APBD sebesar 0,275 sehingga

persamaan regresinya dapat ditulis :

Y= α + βx + e

Y = 8,604 + 0,275 x

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8,604 ,538 15,990 ,001

APBD ,275 ,097 ,854 ,844 ,065 1,000 1,000

a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Page 58: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

43

Persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Dari persamaan regresi diketahui bahwa nilai konstanta = 8,604

berarti jika tidak ada pengaruh variable APBD maka nilai Y sebesar

8,604.

2) Dari hasil penelitian variable APBD (X) bernilai positif (0,275). Artinya

bahwa setiap kenaikan 1 % APBD maka pertumbuhan ekonomi

mengalami penurun sebesar 0,275%.

3. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan

masalah dalam penelitian. Uji hipotesis terbagi menjadi tiga yaitu :

a. Uji Kofisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1. Semakin besar nilai

R2(mendekatisemakin baik hasil untuk model regresi tersebut.

Tabel 4.5

Hasil Uji Kofisien Determinasi

Sumber : Data sekunder setelah diolah, 2020.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,854a ,729 ,639 ,80081

a. Predictors: (Constant), APBD

b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Page 59: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

44

Berdasarkan tabel 4.5 Dari hasil output SPSS di atas, didapatkan

nilai Adjusted R Square sebesar 0,729% yang artinya pengaruh

variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) sebesar 72,9%.

Sedangkan sisanya 27,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar

persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.

b. Uji Parsial (uji t)

Uji ini dilakukan dengan cara pengujian variabel-variabel

independen secara parsial (individu), digunakan untuk mengetahui

signifikan dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap

variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan :

1) Berdasarkan nilai signifikasi (Sig.)

a) Jika nilai Signifikasi < Probabilitas 0,05 maka ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis diterima.

b) Jika nilai signifikasi > probabilitas 0,05 maka tidak ada

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat atau

hipotesis ditolak.

2) Berdasarkan perbandingan nilai t_hitung dengan t_tabel

a) Jika nilai t_hitung > t_tabel maka ada pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat atau hipotesis diterima.

b) Jika nilai t_hitung < t_tabel maka tidak ada pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat atau hipotesis ditolak.

Page 60: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

45

Tabel 4.6

Hasil Uji Persial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,604 ,538 15,990 ,001

APBD ,275 ,097 ,854 ,844 ,065

a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Sumber : Data sekunder setelah diolah, 2020.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Kabupaten Soppeng. Ini dibuktikan dari hasil olah data dimana

koefisien variabel APBD sebesar 0,275 dengan nilai signifikansi 0,065

lebih besar dari 0,005 (0,065 > 0,005) dibuktikan pula dari nilai t hitung

0,844 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,353. Berdasarkan nilai

perbandingan t hitung dengan t tabel, hasil yang di tunjukkan pada nilai

t hitung lebih besar dari nilai probabilitas 0,05.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan secara rinci maka

hasil pengujian Analisis Pengaruh Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Soppeng sebagai

berikut :

APBD berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Soppeng. Ini dibuktikan dari hasil olah

data dimana koefisien variabel APBD sebesar 0,275 dengan nilai signifikansi

0,065 lebih besar dari 0,005 (0,065 > 0,005), dibuktikan pula dari nilai t

hitung 0,844 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,353. Berdasarkan nilai

Page 61: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

46

perbandingan t hitung dengan t tabel, hasil yang di tunjukkan pada nilai t

hitung lebih besar dari nilai probabilitas 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, berbeda dengan

hasil penelitian Reza Monanda Berutu (2009) dengan judul penelitian

Pengaruh APBD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Dairi

dimana hasil analisisnya bahwa nilai APBD berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten dairi. Hal ini sesuai

dengan Teori pertumbuhan yang di kemukakan oleh Keynes menujukkan

bahwa pemerintah berperan besar dalam meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Peran pasar sepertinya sulit untuk menjamin ketersediaan barang

yang di butuhkan masyarakat, dan bahkan sering menimbulkan stability,

inequity, dan efesiensi. Bila perekonomian sering di hadapkan pada

ketidakstabilan jelas akan menghambat pertumbuhan ekonomi jangka

panjang.

Semakin banyak tabungan dan kemudian di investasikan maka

semakin cepat perekonomian akan tumbuh. Dalam teori ini di tunjukkan

bahwa di butuhkan investasi-investasi baru untuk tambahan stok modal agar

dapat menumbuhkan perekonomian dan untuk kemajuan daerah itu sendiri .

Page 62: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

47

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian maka kesimpulan dari penelitian ini adalah

APBD berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Soppeng . Ini di buktikan dari hasil olah data dimana

kofisien variabel APBD sebesar 0,275 dengan nilai signifikansi 0,065 lebih

besar dari 0,005 (0,065 > 0,005), dibuktikan pula dari nilai t hitung 0,844 lebih

kecil dari t tabel (0,844< 2,353). Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi

peningkatan pada nilai APBD maka belum tentu meningkatkan pertumbuhan

ekonomi.

B. Saran

1. Pemerintah Kabupaten Soppeng di harapkan dapat menggali lagi

potensi-potensi Pendapatan Asli Daerahnya Sendiri salah satu alternatif

sumber penerimaan utama sehingga dapat meningkatkan penerimaan

daerah tanpa terlalu bergantung banyak dengan pemerintah pusat dan

Pemerintah Kabupaten Soppeng harus lebih bijaksana dalam

penyusunan pengeluran daerah.

2. Bagi masyarakat khusus petani agar bekerja sama dengan pemerintah

setempat dalam membuat kebijakan-kebijakan dan penyusunan strategi

agar meningkatkan sektor pertanian yang kontribusinya cukup besar

dalam perekonomian. Selain itu pemerintah harus membuat kebijakan-

kebijakan yang mendorong peningkatan sektor-sektor lainya maka akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Soppeng.

Page 63: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

48

3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan

melibatkan variabel-variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini

sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu dan pengetahuan terutama

dalam kajian ilmu ilmu ekonomi dan menambah tahun pengamatan tidak

hanya 5 tahun agar dapat memberikan gambaran hasil penelitian yang

maksimal.

Page 64: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

49

DAFTAR PUSTAKA

Assidiqi, Bahrun. 2014. Analisis Kinerja Keungan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten Klaten Tahun 2008-2012. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Adisasmita, Raharjo, 2013. Teori-teori Pembangunan Ekonomi (Pertumbuhan

Ekonomi dan Perubahan Wilayah), Yogyakarta: Graha Ilmu. Berutu, M. R. 2009. Pengaruh APBD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di

Kabupaten Dairi. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim, Abdul. 2002. AkutansinKeungan Daerah, Seri Akutansi Sektor Publik,

Edisi Pertama. Jakarta: selemba Empat. Imamah, N. 2018. Dampak Belanja Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi:

Pendekatan Persamaan Simultan. Jurnal Akuntansi & Ekonomi Fe.Un Pgri Kediri.Vol.3, No. 2.

KBBI Online. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia (http: //www. depsos. go.

id/diakses pada tanggal 1 Desember 2016). Mamesah, D. J. 1995. Sistem Administrasi Keungan Daerah. Jakarta : PT.

Gramedia Pusat Utama. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Menejemen, Jakarta :

Selemba Empat. Mardiasmo. 2002. Akutansi Sektor Publik.Yogyakarta : Andi Ofset.

Mardiasmo. 2003. Reformasi Pengelolaan Keungan Daerah. Makalah Seminar

Nasional MEP. UGM.Yogyakarta. Maskuna, A. F., Djaelani, A. K., & ABS, M. K. 2017. Analisis Pengaruh Anggaran

Pendapatan Dan Belanjadaerah (Apbd) Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota Blitar Tahun 2011-2015. Jurnal.

Marjoyo, & Rindawati, S. 2017. Respontabilitas Pengelolaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bengkulu.Vol. 19, No. 2.

Nadaek, Ruslina. 2003. Analisis Rasio Keungan APBD untuk menilai kinerja

pemerintah daerah.Skripsi Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta.(Tidak di publikasikan).

Page 65: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

50

Nurhidayah, T., & Hendikawati, P. 2018. Pengaruh Realisasi APBD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan dengan Statistical Mediation Analysis.

Nasution, S. M. 2018. Pengaruh Pedapatan Asli Daerah Terhadap Anggaran Belanja Modal ( Studi Kasus Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Deli Serdang). Jurnal Jurusan Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang No.33 Tahun2004 tentang Perimbangan keungan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah. Penerbit citra Umbara: Bandung.

Rotinsulu, D. Ch., Tenda, A. R., & Leonufina, L. M. 2011. Analisis Dampak

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Derah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan Dan Pengagguran Di Sulawesi Utara.

Raharjo, A. 2011.Pembiayaan Pembangunan Daerah. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta, h.147. Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan-Teori dan Aplikasi dengan

SPSS.Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Susila, I., Yolamalinda, & Hidayat, R. 2014. Pengaruh Realisasi Anggaran

Pendapatan Dan BelanjaDaerah (Apbd) Terhadappertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.2005. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Todaro, Michael P. 1989. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jakarta :

Erlangga. Wahyudi, S. T. 2016. Konsep dan Penerapan Ekonomitrika Menggunakan E-

Views.Depok : Raja Grafindo Persada. Yasin, M., Riyadi, S., & Ingga, I. 2017. Analisis Pengaruh Struktur Apbd

Terhadap Kinerja Keuangan Daerah Dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupatendan Kota se-Jawa Timur. Jurnal Ekonomi & Bisnis. Vol. 2, No.2.

Page 66: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

51

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 67: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

52

Tabel 4.1 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Harga Konstan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Soppeng Periode 2015-2019

Tabel 4.2 Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupateSoppeng tahun 2015-2019.

No Tahun PDRB (juta

Rupiah) Laju Pertumbuhan

(%)

1 2015 5.131.715,87 5,11

2 2016 5.549.501,32 8,11

3 2017 6.007.455,72 8,29

4 2018 6.494.392,43 8,11

5 2019 6.993.513,10 7,69

No Tahun APBD (juta rupiah) APBD (%)

1 2015 1,019,713,497,247.00 10,70

2 2016 1,236,893,800,959.00 5,74

3 2017 1,131,991,996,848.00 2,13

4 2018 1,116,687,367,171.00 0,84

5 2019 1,177,973,927,583.00 1,33

Page 68: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

53

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -,26268

Cases < Test Value 2

Cases >= Test Value 3

Total Cases 5

Number of Runs 3

Z ,000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000

a. Median

Page 69: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

54

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.4

Hasil Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 8,604 ,538 15,990 ,001

APBD ,275 ,097 ,854 ,844 ,065 1,000 1,000

a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Page 70: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

55

Tabel 4.5 Hasil Uji Determinasi ( R2)

Tabel 4.6 Hasil Uji Persial ( Uji t)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,854a ,729 ,639 ,80081

a. Predictors: (Constant), APBD

b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 8,604 ,538 15,990 ,001

APBD ,275 ,097 ,854 ,844 ,065

a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi

Page 71: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

56

Page 72: ANALISIS PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA …

57

BIOGRAFI

Reski S, Dilahirkan di Kabupaten Soppeng tepatnya di

Desa Batu-Batu Kecamatan Marioriawa pada hari

senin tanggal 22 September 1997. Anak pertama dari

dua bersaudara pasangan dari Sudirman dan Hasna

.Peneliti menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar

di SD Negeri 244 Lawo di Kecamatan Lalabata pada

tahun 2010. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 5

Watansoppeng Kecamatan Lalabata dan tamat pad tahun 2013. Kemudian

melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Watansoppeng pada

tahun 2013 dan selesai pada tahun 2016. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi swasta, tepatnya di Universitas Muhammadiyah

Makassar (UNISMUH) Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada Program Studi

Ekonomi Pembangunan.