151
ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM ASURANSI PADA PT. ASURANSI RAMAYANA TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI Oleh RISNA SAFITRI 105731111216 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN

KLAIM ASURANSI PADA PT. ASURANSI RAMAYANA TBK

CABANG MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh

RISNA SAFITRI

105731111216

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN

KLAIM ASURANSI PADA PT. ASURANSI RAMAYANA TBK

CABANG MAKASSAR

SKRIPSI

RISNA SAFITRI

105731111216

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammmadiyah

Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2021

Page 3: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

“Allah tidak membebeni seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya”. (Q.S Al-Baqarah:286)

“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia

memberikan petunjuk”. (Q.S. Ad-Dhuha:7)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Q.S. Al-

Insyirah:6)

“Everyday Is Race, The Last But Not Least”

(Anonymous)

“Setiap hari langkah kehidupan begitu cepat, bagaikan pembalap berebut

dan melaju menjadi nomor satu, tetapi yang terakhir bukanlah yang

buruk”.

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT, karena

kepada-Nyalah kami menyembah dan kepada-Nyalah kami mohon

pertolongan.

Sekaligus sebagai ungkapan terima kasihku kepada:

Ibu, Bapak, dan Keluargaku yang tak henti-hentinya menyebutku dalam

doanya,

Kampus Unismuh tercinta inilah karya sederhanaku.

Page 4: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM
Page 5: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM
Page 6: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM
Page 7: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

vii

ABSTRAK

RISNA SAFITRI, 2021. Analisis Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban

Klaim Asuransi Pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar, Skripsi

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Abdul Muttalib, SE.,

MM dan Pembimbing II Ramly, SE., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai

pengakuan pendapatan premi dan beban klaim pada PT Asuransi Ramayana

Tbk Cabang Makassar untuk memperoleh gambaran pengakuan pendapatan

premi dan beban klaim serta penyajiannya apakah telah sesuai dengan PSAK

28. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Data yang

diolah adalah laporan laba rugi perusahaan periode 2018 dan 2019, pendapatan

premi, beban klaim, polis asuransi kendaraan bermotor dan hasil wawancara

dengan manajer umum pada PT Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pada umumnya pengakuan

pendapatan premi dan beban klaim perusahaan serta penyajiannya dalam

laporan laba rugi telah sesuai dengan PSAK 28. Perusahaan mengakui

pendapatan premi dan beban klaim menggunakan metode akrual basis. Namun

ada perbedaan pada pengakuan pendapatan premi asuransi pengangkutan yaitu

menggunakan kas basis karena jangka waktu pertanggungannya pendek

sehingga belum mengacu kepada PSAK 28.

Kata kunci : Pengakuan, Pendapatan Premi, Beban Klaim, PSAK 28

Page 8: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

viii

ABSTRACK

RISNA SAFITRI, 2021. Analysis of Premium Income Recognition and Insurance Claim

Expenses at PT. Asuransi Ramayana Tbk, Makassar Branch, Thesis, Accounting Study

Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar.

Supervised by Supervisor I Abdul Muttalib, SE., MM and Supervisor II Ramly, SE., M.Si.

This study aims to obtain empirical evidence regarding the recognition of

premium income and claim expenses at PT Asuransi Ramayana Tbk Makassar Branch to

obtain a description of the recognition of premium income and claim expenses and its

presentation whether it is in accordance with PSAK 28. The type of research used is

comparative. The data processed is the company's income statement for the period 2018

and 2019, premium income, claim expense, motor vehicle insurance policies and the

results of interviews with general managers at PT Asuransi Ramayana Tbk Makassar

Branch. The data collection techniques used were documentation and interviews. Based

on the results of the study, it is concluded that in general the recognition of premium

income and claim expenses and its presentation in the income statement is in

accordance with PSAK 28. Companies recognize premium income and claim expenses

using the accrual basis method. However, there is a difference in the recognition of

transportation insurance premium income, namely using cash basis because the

coverage period is short, so it has not yet referred to PSAK 28.

Keywords: Recognition, Premium Income, Claims Expense, PSAK 28

Page 9: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengakuan

Pendapatan Premi dan Beban Klaim Asuransi Pada PT. Asuransi Ramayana

Tbk Cabang Makassar” Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat yang telah memberi

petunjuk menuju jalan cahaya untuk menggapai Ridho-Nya.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis yang senantiasa memberi harapan, perhatian,

kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang

senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan

seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang

telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa

yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang

kehidupan didunia dan diakhirat.

Page 10: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

x

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati dan

rasa hormat, penulis menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. Andi Jam’an, SE.,M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak. CA. CSP, selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Abdul Muttalib, SE., MM, selaku pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktu membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi

selesai dengan baik.

5. Bapak Ramly, SE., M.Si, selaku pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam

memberikan ilmu kepada penulis.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

8. Pimpinan dan seluruh staf pegawai PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar, yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

9. Teman saya Syamsul yang selalu setia menemani, menyemangati dan

Page 11: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

xi

memotivasi penulis.

10. Teman-teman Akuntansi 2016 C, yang selalu belajar bersama yang tidak

sedikit bantuannya dan dorongannya dalam aktivitas studi penulis.

11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Amin Yaa Rabbal Alamin.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak utamanya kepada Almamater kampus biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, 02 Mei 2021

Risna Safitri

Page 12: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................................... vii

ABSTRACK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Batasan Masalah.................................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7

Page 13: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

xiii

A.Tinjauan Umum Asuransi ..................................................................... 7

1. Pengertian Asuransi ............................................................................. 7

2. Jenis-Jenis Asuransi .......................................................................... 10

3. Tujuan Asuransi .................................................................................. 13

4. Manfaat Asuransi................................................................................ 15

B. Konsep Asuransi Kerugian ................................................................ 16

C. Pengakuan Pendapatan dan Beban .................................................. 18

1. Pengertian Pendapatan dan Beban ................................................ 18

2. Pengakuan Pendapatan dan Beban ............................................... 19

D. Pendapatan dan Beban dalam Akuntansi Asuransi ........................... 20

E. Pendapatan dan Beban Menurut PSAK No.28 tantang Akuntansi

Kontrak Asuransi Kerugian. ................................................................... 22

F. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 26

G. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 32

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 32

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 32

C. Defenisi Operasional ....................................................................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33

E. Populasi dan Sampel ...................................................................... 33

F. Teknik Analisis ................................................................................ 34

Page 14: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 35

A. Gambaran Umum PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar 35

1. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................ 35

2. Visi dan Misi PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar ... 37

3. Produk PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar ............ 38

4. Struktur Organisasi ............................................................................ 39

B. Hasil Penelitian ............................................................................... 46

1. Penyajian Pendapatan Premi dan Beban Klaim Dalam Laporan

Laba Rugi PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar ........ 46

2. Rincian Pendapatan Premi dan Beban Klaim Perusahaan Tahun

2018 Dan 2019 .................................................................................... 52

3. Perhitungan Pendapatan Premi & Beban Klaim Asuransi

Kendaraan Bermotor Perusahaan .................................................... 56

4. Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan Premi dan Beban Klaim

Pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar ................. 66

C. Pembahasan ................................................................................... 76

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 87

A. Kesimpulan ..................................................................................... 87

B. Saran .............................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ 92

Page 15: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kerangka Pemikiran 26

Tabel 4. 1 Laporan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2018 & Tahun 2019 49

Tabel 4. 2 Pendapatan Premi Tahun 2018 & Tahun 2019 52

Tabel 4. 3 Beban Klaim Tahun 2018 & Tahun 2019 54

Tabel 4. 4 Tarif Premi Asuransi Kendaraan Bermotor 58

Tabel 4. 5 Perincian Polis Asuransi Kendaraan Bermotor 62

Tabel 4. 6 Perbandingan Pengakuan dan Penyajian Pendapatan Premi dan

Beban Klaim Perusahaan Dengan PSAK 28 81

Page 16: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran 31

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi 40

Page 17: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dialog Wawancara 93

Lampiran 2 Laporan Keuangan Perusahaan 98

Lampiran 3 Kwitansi Polis 102

Lampiran 4 Polis Asuransi kendaraan Bermotor 103

Lampiran 5 Perhitungan Pendapatan Premi Asuransi Kendaraan Bermotor 104

Lampiran 6 Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Otoransi 105

Lampiran 7 Receipt Voucer Asuransi Kendaraan Bermotor Otoransi 106

Lampiran 8 Form Keterangan Mengenai Kerugian Asuransi Kendaraan Bermotor

Otoransi 107

Lampiran 9 Laporan Kerugian Pasti Asuransi Kendaraan Bermotor Otoransi 108

Lampiran 10 Polis Asuransi Syariah Kendaraan Bermotor 109

Lampiran 11 Form Keterangan Mengenai Kerugian Asuransi Syariah Kendaraan

Bermotor 111

Lampiran 12 Laporan Kerugian Sementara Asuransi Syariah Kendaraan

Bermotor 112

Lampiran 13 Laporan Kerugian Pasti Asuransi Syariah Kendaraan Bermotor 113

Lampiran 14 Bukti Pembayaran Klaim Asuransi Syariah Kendaraan Bermotor 114

Lampiran 15 Polis Asuransi Kebakaran 115

Lampiran 16 Receipt Voucer Asuransi Kebakaran 117

Lampiran 17 Overrinding Discount Note Asuransi Kebakaran 118

Lampiran 18 Form Keterangan Mengenai Kerugian Asuransi Kebakaran 119

Lampiran 19 Laporan Kerugian Sementara Asuransi Kebakaran 120

Lampiran 20 Laporan Kerugian Pasti Asuransi Kebakaran 121

Lampiran 21 Bukti Pembayaran Klaim Asuransi Kebakaran 122

Page 18: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

xviii

Lampiran 22 Polis Asuransi Pengangkutan 123

Lampiran 23 Receipt Voucer Asuransi Pengangkutan 124

Lampiran 24 Form Keterangan Mengenai Kerugian Asuransi Pengangkutan 125

Lampiran 25 Laporan Kerugian Sementara Asuransi Pengangkutan 127

Lampiran 26 Laporan Kerugian Pasti Asuransi Pengangkutan 128

Lampiran 27 Perincian Ganti Kerugian Asuransi Pengangkutan 129

Lampiran 28 Bukti Pembayaran Klaim Asuransi Pengangkutan 130

Lampiran 29 Balasan Surat Penelitian 131

Lampiran 30 Hasil Uji Plagiasi 131

Lampiran 31 Riwayat Hidup 131

Page 19: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuransi merupakan upaya yang dapat dimanfaatkan untuk

mengatasi kemungkinan timbulnya kerugian akibat terjadi peristiwa yang

tidak pasti dan tidak diinginkan (Pinajeng dan Sudiarta, 2015 : 02). Peristiwa-

peristiwa tersebut seperti terjadinya kebakaran, kerusakan atau kehilangan

barang, pencurian, dan lain sebagainya yang dapat menimpa harta benda

atau aset tertentu yang dimiliki. Akibat dari peristiwa tersebut kemungkinan

menimbulkan kerugian yang cukup besar. Oleh karena itu, perusahaan

asuransi hadir memberikan pencegahan dan proteksi agar kerugian yang

terjadi bisa dikurangi atau diperkecil.

Kerugian-kerugian yang terjadi tidak semuanya bisa diasuransikan,

adapun kriteria-kriterianya yaitu kerugian terjadi secara kebetulan, kerugian

bersifat nyata, kerugian bersifat signifikan, kerugian yang bisa diperkirakan

tingkat kerugiannya serta kerugian tidak bersifat katastrofis terhadap

perusahaan asuransi (Allianz Indonesia, 04 November 2019).

Usaha asuransi terdiri dari usaha asuransi kerugian, asuransi jiwa dan

reasurasi. Usaha asuransi kerugian menyelenggarakan jasa penanggulangan

risiko yang timbul dari peristiwa tidak pasti yang mengakibatkan kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan.

Page 20: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

2

Sebagai salah satu perusahaan jasa, maka pendapatan yang

diperoleh perusahaan berasal dari transaksi penjualan produk-produk jasa

yang dikelolahnya. Dimana transaksinya relatif rumit dibandingkan dengan

perusahaan jasa lainnya karena pendapatan perusahaan akan lebih dulu

diketahui, sementara beban belum diketahui kepastiannya baik mengenai

waktu kejadiannya maupun jumlahnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya

pengakuan yang tepat atas pendapatan dan beban perusahaan.

Pendapatan dan beban merupakan unsur utama dalam penyajian

laporan laba rugi. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas

ekonomi yang dilakukan suatu entitas, apakah yang bersumber dari transaksi

penyerahan jasa, penjualan, maupun transaksi sejenis lainnya (Sari dan

Fitriastuti, 2017 : 23). Sedangkan beban adalah pengorbanan sumber

ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau

kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu ( Saleh et al, 2020 :

685). Apabila pendapatan dan beban yang diakui tidak sama dengan

seharusnya maka akan terjadi kesalahan pencatatan dan pengambilan

keputusan menjadi tidak tepat bagi para pemakainya. Sehingga sangat

penting bagi perusahaan untuk menerapkan standar sebagai acuan dalam

pengakuan pendapatan dan beban yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijadikan pedoman dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan sehingga tidak menyesatkan

bagi pemakainya. Dalam penelitian ini digunakan PSAK No. 28 tentang

Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian sebagai pedoman dalam mengatur

pengakuan pendapatan dan beban perusahaan khusus untuk perusahaan

asuransi. Penelitian mengenai pengakuan pendapatan dan beban sangat

Page 21: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

3

penting untuk diteliti mengingat pendapatan dan beban merupakan unsur

utama laporan laba rugi, dimana laba atau rugi perusahaan didapatkan dari

pengurangan antara pendapatan dan beban.

Banyak penelitian tentang pengakuan pendapatan dan beban yang

sudah dilakukan baik pada lembaga keuangan maupun perusahaan-

perusahaan swasta di Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan bervariasi

mulai dari pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan berbagai aspek yang

berkaitan dengan perlakuan akuntansi. Iroth, Sondakh, dan Walandouw

(2020) melakukan penelitian mengenai pengakuan pendapatan dan beban

PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang Manado dan hasil penelitian

disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Adira

Dinamika Cabang Manado menggunakan metode akrual basic. Pengakuan

pendapatan dan beban perusahaan sudah sesuai dengan PSAK No. 28

tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian. Sedangkan penelitian oleh

Ardila, dan Sipayung (2018) mengenai analisis pengakuan beban kerugian

asuransi menurut PSAK No 28 pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Medan dan hasil penelitian menyatakan bahwa PT. Asuransi Ramayana Tbk

Cabang Medan pengakuan beban klaimnya menggunakan metode accrual

basic. Tapi ada perbedaan pada asuransi kebakaran, yang mana pengakuan

beban klaimnya pada saat diterimanya Surat Perintah Pembayaran oleh

kantor Cabang, sehingga pengakuan beban klaim untuk asuransi kebakaran

tidak sesuai pada PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian

begitu juga dengan penyajiannya dalam laporan laba rugi perusahaan.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya terdapat beberapa

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu pertama,

Page 22: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

4

objek penelitiannya, penelitian sebelumnya oleh Iroth, Sondakh, dan

Walandouw (2020) dilakukan pada perusahaan asuransi PT. Asuransi Adira

Dinamika Cabang Manado. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ardila, dan

Sipayung (2018) memfokuskan pada pengakuan beban klaim asuransi saja.

Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis memfokuskan pada pengakuan

pendapatan premi dan beban klaim asuransi pada salah satu perusahaan

asuransi kerugian di Indonesia yaitu PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar. Perusahaan asuransi kerugian dipilih sebagai objek penelitian

mengingat peran penting asuransi kerugian sebagai perusahaan jasa

pertanggungan resiko kerugian financial yang timbul dari peristiwa tidak pasti.

PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar merupakan salah

satu perusahaan jasa asuransi umum di Indonesia, yang didirikan pada

tahun 1956. Perusahaan ini mempunyai visi menjadi perusahaan asuransi

umum yang mewujudkan rasa aman, nyaman dan terlindungi. Adapun produk

yang ditawarkan oleh asuransi ini adalah asuransi kebakaran, asuransi

kendaraan bermotor, asuransi rangka kapal, asuransi penjaminan, asuransi

pengangkutan barang, asuransi rekayasa dan asuransi aneka. Berdasarkan

data laporan keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

dapat diketahui bahwa pendapatan premi yang diperoleh perusahaan pada

tahun 2018 sebesar Rp 902.165.344.517 dan pada tahun 2019 sebesar Rp

1.177.500.392.010 Disamping itu beban klaim yang dikeluarkan perusahaan

juga mengalami peningkatan yang mana sebesar Rp 392.741.141.750 tahun

2018 menjadi Rp 610.882.444.067 tahun 2019. Pada laporan laba rugi

perusahaan dapat diketahui bahwa laba tahun berjalan yang diperoleh

Page 23: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

5

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar Rp 76.592.493.361

turun menjadi Rp 62.868.440.933 tahun 2019.

Dari latar belakang diatas, maka penulis terdorong untuk meneliti dan

menganalisa pengakuan pendapatan premi dan beban klaim perusahaan

apakah pengakuannya telah sesuai dengan PSAK 28 tentang Kontrak

Asuransi Kerugian. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Pengakuan Pendapatan Premi Dan

Beban Klaim Asuransi Pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah perlakuan akuntansi

mengenai pengakuan pendapatan premi dan beban klaim asuransi yang

diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan PSAK 28 tentang Akuntansi

Kontrak Asuransi Kerugian?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu pengakuan pendapatan

premi dan beban klaim asuransi pada PT Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar yang akan dianalisis oleh penulis hanya untuk tiga jenis asuransi

yaitu asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan dan asuransi kendaraan

bermotor.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris

mengenai pengakuan pendapatan premi dan beban klaim asuransi pada PT

Page 24: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

6

Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar untuk memperoleh gambaran

pengakuan pendapatan premi dan beban klaim serta penyajiannya apakah

telah sesuai dengan PSAK 28.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagi penulis, meningkatkan kemampuan, menganalisa dan mengevaluasi

kebijakan perusahaan serta menambah pengetahuan mengenai

pengakuan pendapatan premi dan beban klaim asuransi.

2) Bagi perusahaan, menjadi bahan masukan dalam menentukan kebijakan

akuntansi khususnya pencatatan dan pengakuan pendapatan premi dan

beban klaim asuransi.

3) Bagi pihak lain, menjadi referensi bagi pihak lain yang melakukan

penelitian dalam bidang yang sama.

Page 25: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Asuransi

1. Pengertian Asuransi

Asuransi berasal dari kata assurance yang artinya jaminan atau

perlindungan. Asuransi secara hukum didefinisikan sebagai suatu

perikatan antara dua belah pihak yaitu perusahaan asuransi

(penanggung) dan individu atau badan usaha (tertanggung). Dengan

mana penanggung mengikatkan diri dengan memberikan ganti rugi ke

tertanggung apabila terjadi peristiwa atau musibah yang dijamin dalam

polis. Tertanggung membayar sejumlah premi ke penanggung sebagai

imbal jasa atas jaminan yang diberikan (OJK, 2019 : 51)

Kata asuransi atau pertanggungan diartikan sebagai berikut

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2020)

Perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya, sesuai dengan perjanjian yang dibuat.

Menurut ketentuan Pasal 246 Kitap Undang- Undang Hukum

Dagang (Muhammad 2019 : 8)

Asuransi atau pertanggungan merupakan perjanjian dimana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima pembayaran premi, untuk memberikan penggantian atau ganti rugi kepada tertanggung yang disebabkan oleh suatu

Page 26: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

8

kerugian, kerusakan, ataupun kehilangan keuntungan yang dideritanya akibat dari suatu evenemen.

Asuransi adalah suatu bentuk pengalihan risiko yang dilakukan

dengan cara mengalihkan risiko dari satu pihak ke pihak lain (Pieloor

2017 : 6). Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme transfer

risiko, yaitu mengalihkan risiko dari satu pihak yaitu tertanggung kepada

pihak lain yaitu penanggung. Pengalihan risiko ini tidak berarti

menghilangkan kemungkinan risiko yang dihadapi, melainkan pihak

penanggung menyediakan fasilitas pengamanan atau ketenangan bagi

tertanggung. Sebagai imbalannya, maka tertanggung wajib membayarkan

sejumlah premi kepada penanggung ( Fachmi dan Setiawan, 2020 :16)

Berdasarkan defenisi tersebut unsur-unsur asuransi atau

pertanggungan dapat diuraikan sebagai berikut (Muhammad 2019 : 8)

1) Pihak-Pihak

Subjek asuransi adalah pihak-pihak dalam asuransi, yaitu

penanggung dan tertanggung yang mengadakan perjanjian

asuransi. Penanggung wajib membayar sejumlah uang klaim yang

ada dalam perjanjian dan berhak mendapatkan pembayaran premi,

sedangkan tertanggung wajib untuk membayar premi sesuai dengan

kesepakatan dan berhak mendapatkan penggantian apabila terjadi

kerugian atas harta benda miliknya yang diasuransikan.

2) Status Pihak-Pihak

Penanggung harus mempunyai status sebagai perusahaan badan

hukum seperti Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Perseroan

(Persero), dan Koperasi. Sedangkan tertanggung dapat berstatus

Page 27: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

9

badan atau lembaga, organisasi, baik sebagai perusahaan maupun

bukan perusahaan, yang mana tertanggung sebagai pemilik atas

harta benda yang diasuransikan.

3) Objek Asuransi

Objek asuransi berupa harta benda, hak, atau kepentingan yang

melekat pada benda tersebut dan sejumlah uang yang disebut premi

atau ganti kerugian. Dari objek asuransi tersebut ada tujuan yang

ingin dicapai oleh pihak-pihak yaitu penanggung bertujuan

mendapatkan pembayaran premi sebagai imbalan pengalihan resiko

dan tertanggung bertujuan bebas dari risiko dan mendapatkan

penggantian apabila terjadi kerugian atas harta miliknya.

4) Peristiwa Asuransi

Peristiwa asuransi adalah suatu perbuatan hukum berupa

kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu penangung dan

tertanggung mengenai objek asuransi, peristiwa tidak pasti

(evenement) yang mengancam objek asuransi dan syarat-syarat

yang berlaku dalam perasuransian. Kesepakatan tersebut dibuat

secara tertulis yang disebut polis asuransi.

5) Hubungan Asuransi

Hubungan asuransi yaitu keterikatan yang timbul karena adanya

persetujuan atau kesepakatan antara penanggung dan tertanggung.

Keterikatan tersebut berupa kesediaan secara sukarela dari

penanggung dan tertanggung untuk memenuhi kewajiban dan hak

masing-masing.

Page 28: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

10

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa asuransi adalah

perjanjian antara seseorang (pemegang polis) dengan perusahaan

asuransi. Pemegang polis membayar sejumlah premi untuk mendapatkan

pertanggungan asuransi, jika pemegang polis megalami kerugian atau

kerusakan dikemudian hari, pemegang polis berhak mengajukan klaim

untuk mendapatkan ganti rugi dari perusahaan asuransi selama

pemegang polis memenuhi kriteria yang tercantum dalam perjanjian.

2. Jenis-Jenis Asuransi

Asuransi dimaksudkan untuk memberikan perlindungan jika terjadi

peristiwa seperti bencana, setidaknya secara financial. Pembahasan

mengenai jenis-jenis asuransi artinya mengelompokkan fokus dan risiko

agar dapat ditentukan ukuran keseragaman risiko yang ditanggung sesuai

jenis kebijakan. Berikut ini jenis” jenis asuransi di Indonesia (Kompas, 12

Januari 2020)

Bila dilihat dari penyelenggara asuransi, pada dasarnya asuransi

digolongkan menjadi dua yaitu:

1) Asuransi Umum (Public Insurance) yang biasanya didanai melalui

anggaran pemerintah melalui Jaminan Sosial (Jamsos),

pengobatan, asuransi cacat dan sejenisnya.

2) Asuransi Swasta (Private Insurance) yaitu semua jenis

pertanggungan yang ditawarkan oleh perusahaan swasta.

Bila dilihat dari segi obyek asuransi, asuransi secara umum

dibedakan menjadi dua yaitu:

Page 29: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

11

1) Asuransi Jiwa (Life Insurance)

Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung

orang terhadap kerugian financial tak terduga yang disebabkan

karena meninggalnya terlalu cepat atau hidupnya terlalu lama

(Fachmi dan Setiawan, 2020 : 17). Dalam artian objek utamanya

adalah kehidupan manusia itu sendiri.

Asuransi jiwa ditujukan untuk keluarga atau penerima

manfaat yang disebutkan saat kematian orang yang dijamin. Faktor

terbesar memiliki asuransi jiwa yaitu menyediakan jaminan bagi

keluarga atau orang-orang yang ditinggalkan tertanggung akibat

kematian.

Adapun jenis-jenis asuransi jiwa yaitu:

a. Asuransi berjangka, memberikan perlindungan selama

jangka waktu polis dan membayar hanya pada saat kematian

tertanggung.

b. Asuransi seumur hidup, memberikan perlindungan seumur

hidup dan akan memberikan ganti rugi dalam jumlah tertentu

setelah kematian tertanggung.

c. Perencanaan anak, memastikan keamanan financial anak,

apabila tertanggung meninggal, anak akan menerima

sejumlah ganti rugi.

d. Paket Pensiun, membantu tertanggung dalam

mengumpulkan dana pension. Apabila tertanggung

mengalami kematian, maka keluarga dapat mengklaim uang

pertanggungan

Page 30: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

12

2) Asuransi Umum (General Insurance)

Asuransi umum mengasuransikan segala kerugian financial

selain kematian, seperti menawarkan perlindungan terhadap

semua asset yang dimiliki tertanggung akibat kehilangan,

kerusakan, pencurian dan lainnya. Terdapat beberapa jenis yang

tegolong dalam asuransi umum, yaitu :

a. Asuransi kesehatan menanggung biaya perawatan medis

biasanya mencakup rawat inap, pengobatan penyakit kritis,

tagihan medis, resep obat, kecelakaan dan lain-lain.

b. Asuransi properti memberikan jaminan terhadap properti

yang dimiliki seperti gedung, mesin, perlengkapan.

Perlindungan yang diberikan mencakup kerusakan,

kebakaran, bahaya laut dan kerusakan properti saat

kecelakaan.

c. Asuransi rumah menawarkan perlindungan financial ke

rumah dan barang-barang berharga tertanggung, yang

biasanya mencakup akibat dari kebakaran, pencurian,

perampokan, banjir, gempa bumi dan lain-lain.

d. Asuransi sosial menawarkan perlindungan kepada

masyarakat seperti paket pension, tunjangan cacat,

tunjangan pengangguran, sakit dan lain-lain.

e. Asuransi kebakaran memberikan ganti rugi saat terjadi

kebakaran mencakup biaya penggantian, rekonstruksi,

perbaikan properti, kekacauan, risiko perang dan kerusuhan.

Page 31: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

13

f. Asuransi otomotif memberikan perlindungan terhadap

kendaraan bermotor seperti saat terjadi kehilangan akibat

kecelakaan, kerusakan, pencurian, dan sebagainya.

g. Asuransi perjalanan biasanya mencakup kehilangan bagasi,

biaya medis darurat, kahilangan paspor, pambajakan,

penundaan penerbangan, dan kematian karena kecelakaan.

h. Asuransi pekerja memberikan perlindungan kecelakaan kerja

kepada pekerja atau karyawan saat bekerja.

3. Tujuan Asuransi

Tujuan asuransi yaitu mengurangi resiko yang sudah ada dalam

suatu masyarakat dengan cara mempertanggungkan kepada perusahaan

asuransi (Sawitri dan Hartanto, 2017 : 228). Asuransi bertujuan untuk

memberikan jaminan pertanggungan risiko yang diderita oleh suatu pihak

untuk meningkatkan efisiensi, membantu mengadakan pemerataan biaya,

sebagai tabungan, modal investasi dan dasar pemberian kredit (Rosalie

dan Budiarso, 2017 : 83)

Tujuan asuransi yaitu sebagai (Muhammad, 2019 : 12)

1) Teori pengalihan resiko

Menurut teori pengalihan resiko, tertanggung menyadari bahwa ada

ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap

jiwannya yang menyebabkan dia akan menderita kerugian atau

korban jiwa. Untuk mengurangi beban resiko tersebut pihak

tertanggung berupaya mencari jalan kalau ada pihak lain yang

bersedia mengambil ahli beban resiko ancaman bahaya tersebut

dan dia sanggup membayar premi. Apabila sampai berakhirnya

Page 32: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

14

jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang merugikan, maka

penanggung beruntung memiliki premi yang telah diterima dari

tertanggung.

2) Pembayaran ganti kerugian

Apabila tidak terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka

tidak ada masalah resiko yang ditanggung oleh penanggung. Ini

merupakan kesempatan penanggung untuk mengumpulkan premi

yang dibayar oleh beberapa tertanggung yang mengikatkan diri

kepadanya. Jika pada suatu ketika sungguh-sungguh terjadi

peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka kepada tertanggung

yang bersangkutan akan dibayarkan ganti kerugian seimbang

dengan jumlah asuransinya. Dengan demikian, tertanggung

mengadakan asuransi yang bertujuan untuk memperoleh

pembayaran ganti kerugian yang sungguh-sungguh dideritanya.

3) Pembayaran santunan

Asuransi sosial yaitu asuransi yang bersifat wajib, artinya

tertanggung terikat dengan penanggung karena perintah undang-

undang bukan karena perjanjian. Asuransi sosial bertujuan untuk

melindungi masyarakat dari ancaman bahaya kecelakaan yang

mengakibatkan kematian atau cacat tubuh, dengan membayar

sejumlah konstribusi (premi). Apabila tertanggung mendapat

musibah kecelakaan dalam pekerjaannya maka dia akan

memperoleh pembayaran santunan dari penanggung (BUMN) yang

jumlahnya telah ditetapkan dalam undang-undang. Jadi, tujuan

mengadakan asuransi sosial adalah untuk melindungi kepentingan

Page 33: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

15

masyarakat dan mereka yang terkena musibah diberi santunan

sejumlah uang.

4) Kesejahteraan anggota

Apabila dalam suatu perkumpulan terjadi peristiwa yang

mengakibatkan kerugian atau kematian bagi anggota (tertanggung)

maka perkumpulan akan membayar sejumlah uang kepada anggota

yang bersangkutan. Asuransi ini merupakan asuransi saling

menanggung atau asuransi usaha bersama yang bertujuan

mewujudkan kesejahteraan anggota.

4. Manfaat Asuransi

Asuransi secara umum dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat dan bangsa antara lain ( Pieloor, 2017 :3)

1) Asuransi memberikan ganti kerugian kepada tertanggung yang

mengalami musibah yang terjamin dalam polis.

2) Asuransi memperkecil bebagai ketidakpastian yang dihadapi

tertanggung akan berbagai risiko kehidupan.

3) Asuransi memanfaatkan premi yang terkumpul sebagai dana

investasi untuk membantu pemerintah menggerakan roda

perekonomian bangasa.

4) Asuransi memberikan asistensi dan rekomendasi berbagai tindakan

yang perlu diambil dalam rangka memperkecil tingkat kemungkinan

terjadinya kerugian.

Asuransi sebagai lembaga yang mendapatkan pengalihan risiko

dari para nasabahnya memiliki banyak manfaat sebagai berikut (OJK,

2019 : 53)

Page 34: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

16

1) Memberikan rasa aman dan jaminan perlindungan dari resiko-

resiko kerugian dikemudian hari.

2) Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, semakin besar

risiko kerugian yang dialami, maka semakin besar juga premi

pertanggungannya.

3) Meningkatkan efisiensi karena tidak perlu mengadakan

pengamanan dan pengawasan secara khusus untuk memberikan

perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya.

4) Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak

asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal

ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.

5) Memantu memperluas kegiatan usaha tertanggung,

6) Membuat hidup lebih tenang, karena segala resiko kerugian yang

timbul telah ada yang menanggungnya.

B. Konsep Asuransi Kerugian

Bentuk asuransi kerugian sama dengan asuransi umum, yaitu

asuransi yang memberikan jaminan kerugian mengenai hak milik, kebakaran

dan lain-lain. Dalam pengertian yang lebih kompleks, asuransi kerugian

memberikan ganti rugi kepada pemilik asuransi yang disebut sebagai

tertanggung yang menderita kerugian atas harta benda miliknya, yang mana

kerugian tersebut terjadi karena suatu bahaya atau bencana. Adapaun jenis

kerugian yang dimaksud yaitu (Askrida, 10 Mei 2017).

a. Kehilangan nilai pakai barang,

b. Kerugian atas nilai pakai barang yang berkurang,

c. Kehilangan keuntungan yang diharapkan atas barang tersebut.

Page 35: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

17

Asuransi kerugian adalah salah satu jenis asuransi yang bergerak

dalam pertanggungan atas kemungkinan kerugian harta atau property yang

mungkin dapat menimpa tertanggung, setalah perusahaan menerima premi

berarti perusahaan tersebut memikul segala risiko yang dipertanggungkan

kepadanya (Rosalie dan Budiarso, 2017 : 82)

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, disimpulkan bahwa

asuransi kerugian adalah asuransi yang menawarkan jasa penanggulangan

resiko kerugian yang timbul dari peristiwa tidak pasti kecuali resiko yang

timbul dari hidup atau matinya seseorang.

Asuransi kerugian memberikan perlindungan kerugian financial pada

suatu objek yang diasuransikan yaitu harta benda atau asset tertentu seperti

rumah pribadi, tempat usaha, barang, geduang hingga proyek bangunan.

Apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada asset yang diasuransikan

maka perusahaan asuransi akan menanggungnya.

Dari uraian diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa unsur yang

harus ada dalam asuransi kerugian yaitu (Muhammad, 2019 : 10)

1) Penanggung dan tertanggung,

2) Persetujuan atau kesepakatan bebas antara penanggung dan

tertanggung,

3) Objek asuransi dan kepentingan tertanggung,

4) Tujuan yang ingin dicapai,

5) Risiko dan premi,

6) Peristiwa tidak pasti dan klaim,

7) Syarat- syarat yang berlaku,

8) Polis asuransi.

Page 36: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

18

C. Pengakuan Pendapatan dan Beban

1. Pengertian Pendapatan dan Beban

Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup

perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin

besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Selain itu

pendapatan juga berpengaruh terhadap laba rugi perusahaan yang tersaji

dalam laporan laba rugi.

Pendapatan yang dihasilkan perusahaan berbeda-beda

tergantung jenis usaha yang dilakukan. Pada perusahaan jasa,

pendapatan didapatkan dari penyerahan jasa kepada pihak lain. Dalam

perusahaan dagang, pendapatan diperoleh dari penjualan barang

dagang. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, pendapatan timbul

dari penjualan barang jadi.

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas

ekonomi yang dilakukan suatu entitas, apakah yang bersumber dari

transaksi penyerahan jasa, penjualan, maupun transaksi sejenis lainnya

(Sari dan Fitriastuti, 2017 : 23).

Sedangkan Beban sering didefinisikan dalam arti biaya. Biaya

menunjukan arus kas keluar saat ini, atau yang diharapkan terjadi

sebagai akibat dari kegiatan utama perusahaan selama suatu periode.

Beban adalah hasil dari penggunaan asset atau jasa dalam proses

menghasilkan pendapatan ( Ardila dan Sipayung, 2018 : 469)

Page 37: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

19

Beban adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam

satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk

mencapai tujuan tertentu ( Saleh et al, 2020 : 685)

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pendapatan adalah penghasilan yang diterima perusahaan yang

bersumber dari usaha yang dilakukan. Sedangkan beban adalah

pengorbanan yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh barang atau

jasa.

2. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah

menentukan pengakuan pendapatan. Kadang-kadang terdapat

penyerahan barang atau jasa yang menghasilkan pendapatan pada saat

yang sama dan ada kalanya penyerahan barang dan jasa dilakukan

terlebih dahulu sedangkan imbalannya atau pendapatannya diterima

kemudian. Maka disini timbul suatu masalah yang berkaitan dengan

kapan suatu pendapatan itu diakui dan dicatat besarnya.

Sesuatu dapat diakui apabila telah memenuhi definisi dari elemen

dan dapat dipercaya pengukurannya dengan unit moneter. Pendapatan

dapat diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut (Sutjipto, 2019 :

45)

a. Pendapatan tersebut telah direalisasi dalam bentuk uang,

b. Pendapatan tersebut telah diperoleh dimana prosesnya telah

dianggap lengkap.

Page 38: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

20

Pengakuan beban dalam laporan laba rugi apabila penurunan

manfaat ekonomi masa depan berkaitan dengan penurunan aktiva atau

peningkatan kewajiban yang telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

Ini berarti bahwa pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan

kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva (Sari et al., 2017 : 24).

Pengakuan pendapatan dan beban pada akhirnya diharapkan

menguntungkan perusahaan yaitu berupa laba yang diperoleh. Ada dua

metode pencatatan akuntansi yang dapat dilakukan yaitu: (Tangkere et

al., 2017 : 1361)

1) Metode kas basis (cash basis) yaitu proses pencatatan suatu

transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat disaat menerima atau

mengeluarkan kas, dimana pendapatan akan dicatat pada saat

menerima kas sedangkan beban dicatat pada saat mengeluarkan

kas.

2) Metode akrual basis (accrual basis), yaitu proses pencatatan suatu

transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat terjadi,

meskipun belum menerima ataupun mengeluarkan kas.

D. Pendapatan dan Beban dalam Akuntansi Asuransi

Pendapatan adalah hasil imbalan terhadap adanya penyerahan

barang atau jasa yang telah diproduksi dalam operasi perusahaan, dalam

perusahaan asuransi dikenal dengan istilah pendapatan premi atau

pendapatan underwriting (Tangkere et al., 2017 : 1362). Pendapatan premi

adalah sejumlah uang yang diberikan untuk membeli sebuah kontrak

perjanjian pertanggungan asuransi yang dituangkan dalam polis asuransi

Page 39: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

21

(Nasution dan Nanda, 2020 : 43). Asuransi akan mendatangkan laba seiring

dengan baiknya proses underwriting dalam suatu perusahaan asuransi.

Proses underwriting terkait dengan semua hal yang akan menjadi

pertanggungan asuransi, baik diri pribadi, objek pertanggungan serta

lingkungan. Proses ini bertujuan untuk mencari tahu sebanyak mungkin

informasi atau fakta material yang terkait dengan risiko atau objek yang akan

dipertanggungkan. Semakin banyak informasi yang didapatkan maka akan

semakin baik proses underwriting tersebut.

Underwriting bertujuan untuk memaksimalkan laba perusahaan, tanpa

underwriting yang efisien, suatu perusahaan tidak akan mampu bersaing.

Rasio underwriting digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari usaha

murni perusahaan asuransi. Hasil underwriting adalah selisih antara

pendapatan premi dengan beban klaim dan beban komisi serta beban

underwriting lainnya.

Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya

sebagai kewajiban dari tertanggung atas keikutsertaaanya di asuransi

(Widayati, 2019 : 5). Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi yang

harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan

memperhatikan keadaan-keadaan dari tertanggung.

Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa pendapatan premi adalah

pendapatan sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko kepada perusahaan

asuransi. Premi merupakan bagian terbesar dari sumber utama pendapatan

perusahaan asuransi, premi dibebankan kepada tertanggung ketika polis

diterbitkan.

Page 40: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

22

Klaim asuransi adalah sebuah permintaan resmi kepada perusahaan

asuransi, untuk meminta pembayaran akibat terjadinya risiko yang telah

diperjanjikan tertanggung dan penanngung berdasarkan akta polis (Widayati,

2019 : 5). Klaim adalah suatu pernyataan hak untuk pembayaran, seperti

ketika seorang pelanggan memberitahukan kerugian perusahaan dari

produk-produk yang rusak dan percaya bahwa kerugian tersebut memberikan

ganti rugi (Lestari dan Widagdo, 2018 : 8)

Dari pengertian diatas diketahui bahwa beban klaim adalah ganti rugi

yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada tertanggung atas terjadinya

kerugian dari peristiwa yang telah terjadi.

E. Pendapatan dan Beban Menurut PSAK No.28 tantang Akuntansi Kontrak

Asuransi Kerugian.P

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 28 tentang

Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian menyatakan bahwa (Ikatan Akuntansi

Indonesia, 2020)

1. Pendapatan

a. Premi Kontrak Asuransi Jangka Pendek

Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi

dan reasuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama

kontrak polis berdasarkan proporsi jumlah jaminan yang diberikan.

Dalam hal ini periode polis berbeda secara signifikan dengan periode

risiko (misalnya pada penutupan polis asuransi konstruksi), selama

periode risiko seluruh premi yang diperoleh diakui sebagai

pendapatan, kecuali jika jumlah premi masih bisa disesuaikan,

Page 41: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

23

misalnya premi yang ditentukan atau disesuaikan pada akhir periode

polis berdasarkan nilai pertanggungan, maka premi diakui sebagai

berikut:

a) Jika jumlah premi dapat diperkirakan secara wajar, maka premi

diakui selama periode polis dan perkiraan jumlah premi tersebut

disesuaikan setiap periode untuk menunjukkan jumlah premi

yang sesungguhnya.

b) Jika jumlah premi tidak dapat diperkirakan secara wajar, maka

premi diperlakukan dengan menggunakan metode uang muka

(deposit method) sampai jumlah premi dapat diperkirakan secara

wajar.

Premi dari penutupan satu objek asuransi yang dilakukan

bersama oleh beberapa perusahaan asuransi diakui sebesar bagian

premi yang diterima oleh perusahaan. Ceding company mendapat

ganti rugi atas klaim polis asuransi yang ditutupnya, apabila

mengadakan kontrak reasuransi dengan asuradur lain atau

reasuradur. kemudian, reasuradur dapat mengadakan kontrak

reasuransi dengan reasuradur lain yang disebut dengan proses

retrosesi. Perlakuan akuntansi atas transaksi reasuransi bergantung

pada apakah transaksi tersebut merupakan kontrak reasuransi

prospektif atau reasuransi retroaktif.

Bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui

sebagai premi reasuransi selama sisa periode kontrak yang

jumlahnya sebanding dengan proteksi yang diberikan. Apabila bagian

Page 42: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

24

premi reasuransi masih dapat disesuaikan dan jumlahnya masih

dapat diperkirakan dengan wajar, maka jumlah premi reasuransi

tersebut sebesar perkiraan premi yang akan dibayar.

Kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif diakui sebagai

piutang reasuransi sebesar kewajiban yang tercatat dalam polis

reasuransi. Jika kewajiban yang dicatat lebih besar dari jumlah yang

dibayar, maka piutang reasuransi dinaikkan untuk melihat adanya

perbedaan dan mendatangkan laba ditangguhkan. Laba ditangguhkan

dihapuskan atau diamortisasi selama perkiraan sisa periode

penyelesaian.

Apabila kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif lebih

besar dari jumlah kewajiban yang dicatat, maka ceding company

menaikkan kewajiban pihak yang bersangkutan atau menurunkan

piutang reasuransi, atau keduanya dilakukan pada saat kontrak

reasuransi. Perbedaan jumlah kewajiban tersebut diakui dalam laba

rugi.

Perubahan perkiraan jumlah kewajiban polis reasuransi pada

periode terjadinya perubahan diakui dalam laba rugi. Piutang

reasuransi menggambarkan adanya perubahan sehubungan dengan

jumlah klaim yang didapatkan dari reasuradur. Labanya ditangguhkan

dan diamortisasi.

Jika kontrak reasuransi mencakup reasuransi prospektif

ataupun reasuransi retroaktif, maka transaksinya dipertanggung

jawabkan secara terpisah.

Page 43: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

25

b. Premi Selain Kontrak Asuransi Jangka Pendek

Premi yang diperoleh dari kontrak asuransi jangka panjang

diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari pemegang polis

(tertanggung). Kewajiban untuk biaya yang diharapkan timbul

sehubungan dengan kontrak tersebut diakui selama periode sekarang

dan periode diperbarui.

2. Beban

a. Beban Klaim

Klaim yang berhubungan dengan peristiwa yang menyebabkan

terjadinya kerugian terhadap objek asuransi yang dipertanggungkan,

terdiri dari klaim yang disetujui, klaim dalam proses penyelesaian,

klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan, dan beban penyelesaian

klaim, diakui sebagai beban klaim saat munculnya kewajiban untuk

memenuhi klaim. Pada saat realisasi hak subrogasi diakui sebagai

pengurang beban klaim.

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang

terjadi tetapi belum dilaporkan, ditentukan berdasarkan perkiraan

kewajiban klaim. Perubahan jumlah perkiraan tersebut sebagai akibat

proses pengkajian lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah klaim yg

diestimasi dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada

periode terjadinya perubahan.

Page 44: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

26

F. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul penelitian Hasil Penelitian

1 Ardila, dan Sipayung (2018)

Analisis Pengakuan Beban Kerugian Asuransi Menurut PSAK No 28 Pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Medan

Hasil penelitian menyatakan bahwa PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Medan pengakuan beban klaim menggunakan metode accrual basic. Tapi ada perbedaan pada asuransi kebakaran yang mana pengakuan beban klaim saat diterimanya Surat Perintah Pembayaran oleh kantor Cabang sehingga pengakuan beban klaim untuk asuransi kebakaran tidak sesuai pada PSAK No. 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, begitu juga dengan penyajiannya dalam laporan laba rugi perusahaan.

2 Firmansyah, dan Cesara (2020)

Evaluasi Penerapan Akuntansi Untuk Kontrak Asuransi Pada PT. Asuransi AXA Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pengakuan, pengukuran dan penyajian pendapatan premi, beban klaim serta dan beban akuisisi yang diteapkan oleh PT. Asuransi AXA Indonesia telah sesuai dengan PSAK 28 (2012) maupun PSAK 62 (2015)

3 Apriansyah, Pramiudi, dan Setiawan (2019)

Analisis Komparatif Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan Dan Beban

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa UMKM Tas tajur mengakui pendapatan dengan menggunakan metode kas basis. Sehingga dalam pengakuan pendapatannya tidak sesuai dengan SAK EMKM.

4 Salindeho,Kalangi, dan Pangerapan (2018)

Perlakuan Akuntansi Pendapatan dan Beban berbasis SAK ETAP dan inplikasinya padala laporan keuangan koperasi karya sampurna PT

Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa perlakuan akuntansi atas pendapatan dan beban perusahaan menggunakan metode accrual basic, sehingga telah sesuai dengan SAK ETAP.

Page 45: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

27

Bank Mandiri

5 Iroth, Mamangkey, dan Mawikere (2018)

Ipteks Standar Akuntansi Keuangan No. 28 Pada PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang Manado

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang Manado telah menerapkan sepenuhnya PSAK No. 28. Pengakuan dan pencatatan pendapatan dan beban perusahaan menggunakan metode accrual basic. Pendapatan PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang Manado dicatat dan diakui ssebagai pendapatan setelah dikeluarkannya polis atau perjanjian dan beban klaim dicatat dan diakui sebagai beban pada saat terbitnya surat perintah kerja.

6 Iroth, Sondakh, dan Walandouw (2020)

Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban pada PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang Manado

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang Manado menggunakan metode akrual basis. Pengakuan pendapatan dan beban perusahaan sudah sesuai dengan PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian.

7 Isnani, dan Widayati (2019)

Pelaksanaan Klaim Produk Asuransi JP- Astor Pada PT. Jasaraharja Putera Cabang Padang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksaan klaim asuransi JP-ASTOR Pada PT. Jasaraharja Putera Cabang Padang mudah dicairkan melalui prosedur yang telah diatur dan ditentukan sehingga tidak memakan waktu yang lama dan tidak memberatkan nasabah yang mengajukan klaim

8 Koeswara, Harahap, dan Elidawati (2019)

Analisis Akuntansi Pengakuan Pendapatan dan Beban Pada PT. Property Grup Imperium Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di simpulkan bahwa pengakuan pendapatan dan beban perusahaan sudah sesuai dengan SAK.

9 Marfuah, Wulandari, dan Arifah (2018)

Evaluasi Pencatatan Biaya Asuransi Pada Kiriman Berasuransi Di PT. Pos Indonesia KPRK Magelang 56100 tahun 2016-2017

Hasil penelitian disimpulkan bahwa pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan metode berdasar kas namun belum sesuai dengan PSAK 28 tentang asuransi kerugian karena ada beberapa yang belum dilaporkan dalam laporan keuangannya. Alur klaim yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan standar operasional yang berlaku.

10 Nataldy, dan Pardede

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan Premi

Hasil penelitian disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan metode accrual basic dalam mengakui

Page 46: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

28

(2019) dan Beban Klaim Sesuai PSAk No. 28 pada PT. Asuransi Astra Buana

pendapatan preminya. Secara keseluruhan perusahaan telah menerapkan PSAK No. 28 dalam mengakui dan melaporkan pendapatan premi dan beban klaim asuransi. Serta penyajiannya dalam laporan laba rugi perusahaan mengacu kepada PSAK No. 28

11 Wahyuni dan Munandar (2020)

Analisis Pendapatan Premi dan Beban Klaim Terhadap Laba Pada PT. Jasa Raharja Persero

Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara parsial pendapatan premi tidak berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan dan beban klaim berpengaruh signifikan sedangkan secara simultan pendapatan premi dan beban klaim berpengaruh signifikan terhadap laba perusahaan.

12 Saleh, Nangoi, dan Tirayoh (2020)

Evaluasi Pengakuan Pendapatan dan Beban Menurut PSAK 28 Pada PT. Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967 Cabang Manado

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan dan beban perusahaan menggunakan metode akrual basic sehingga pencatatannya telah sesuai dengan PSAK 28.

13 Prihatanto dan Mintalangi (2018)

Ipteks Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Premi Asuransi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Utara

Berdasarkan hasil penelitian perlakuan akuntansi PT. Jasa raharja kantor cabang Sulawesi utara sudah sesuai dengan standar akuntansi yang ada.

14 Apridayanti,Yuniarti, dan Risdwansyah (2018)

Evaluasi Terhadap Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan d Dan Beban Pada Cahaya Duta Persada

Dari hasi analisis disimpulkan bahwa perlakuan akuntansi atas pendapatan dan beban perusahaan menggunakan metode kas basis, pencatatan penjurnalan dalam bentuk single entry system dengan mencatat pendapatan dan beban menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Sehingga belum menerapkan pencatatan yang relevan sesuai dengan SAK ETAP.

15 Rosalie, dan Budiarso (2017)

Analisis Pengakuan Pendapatan dan Beban Menurut PSAK No. 28 Pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Manado

Hasil penelitian disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan dan beban pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Manado menggunakan metode accrual basic. Beban klaim perusahaan meliputi klaim yang disetujui, klaim dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi tapi belum dilaporkan, dan beban

Page 47: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

29

penyelesaian klaim.

16 Nurhayati dan Noprika (2020)

Pengaruh Pendapatan Premi Neto, Hasil Investasi dan Beban Klaim Terhadap ROA Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai variable hasil investasi memiliki pengaruh terhadap ROA sedangkan variable pendapatan premi neto dan beban klaim tidak memiliki pengaruh terhadap ROA pada perusahaan asuransi.

17 Maidar dan Fajar (2020)

Tata Cara Pembayaran Klaim Asuransi Pada PT. Asuransi Rama Satria Wibawa Perwakilan Aceh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pembayaran klaim asuransi kendaraan bermotor sudah menggunakan modul carek untuk program pembayaran klaim asuransinya dan dari tahun ke tahun jumlah nasabah yang ingin mengasuransikan kendaraan bermotornya semakin bertambah hal ini menunjukkan kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dan sistem informasi akuntansi yang terdapat didalamnya baik.

18 Alamsyah dan Wiratno (2017)

Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, Klaim dan Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Kerugian di Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendapatan premi dan laba tidak berpengaruh signifikan terhadap Risk Based Capital, sedangkan variabel rasio hasil investasi dan klaim berpengaruh signifikan terhadap Risk Based Capital.

19 Tangkere, Ilat, dan Wokas (2017)

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Premi dan Beban Klaim Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Bitung

Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan akuntansi pendapatan premi dan beban klaim AJB Bumiputera 1912 Cabang Bitung telah sesuai dengan SAK yang berlaku, tetapi ada perbedaan dalam pengakuan pendapatan premi kontrak asuransi jangka pendek sesuai dengan premi yang dibayarkan pemegang polis dan perusahaan tidak mengungkapkan catatan atas laporan keuangan berdasarkan SAK.

20 Yusra (2019)

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Dan Beban Berbasis SAK Entitas Tanpa

Hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan akuntansi pendapatan pada PT. Raja Hati belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Dan untuk perlakuan akuntansi pendapatan dan beban serta penyajiannya dalam laporan keuangan

Page 48: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

30

Akuntabilitas Publik dan Implikasinya Pada Laporan Keuangan

dinyatakan wajar.

G. Kerangka Pemikiran

PT Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar adalah salah satu

lembaga keuangan yang bergerak di bidang jasa pertanggungan risiko

berupa kerugian financial yang timbul dari peristiwa tidak pasti. Dimana

transaksi perusahaan lebih rumit dibandingkan dengan perusahaan jasa

lainnya. Oleh karena itu diperlukan pengakuan yang tepat atas pencatatan

pendapatan premi dan beban klaim perusahaan. Dalam penelitian ini

digunakan PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian sebagai

pedoman dalam mengatur pengakuan pendapatan premi dan beban klaim

yang berkaitan.

Berdasarkan PSAK 28 accrual basic adalah metode yang digunakan

dalam pengakuan pendapatan premi dan beban klaim perusahaan asuransi

kerugian. Penyajian pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi meliputi

perhitungan pendapatan underwriting secara rinci sesuai dengan

penggolongannya masing-masing. Beban yang dikeluarkan oleh perusahaan

asuransi untuk mendapatkan, memelihara, dan menyelesaikan pembayaran

klaim suatu pertanggungan harus dipisahkan secara rinci yang terdiri dari

komisi tanggungan sendiri, klaim tanggungan sendiri, kenaikan (penurunan)

estimasi klaim, dan beban underwriting rupa-rupa. Sehingga metode dan

penyajian tersebut harus diterapkan dengan tepat agar tidak terjadi

kekeliruan dalam pengakuan beban dan dampak laba perusahaan.

Page 49: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

31

Gambar 2. 1

Kerangka Pemikiran

Penyajian Laporan Laba

Rugi Perusahaan

Sesuai / Tidak Sesuai

Penyajian Laporan Laba

Rugi Menurut PSAK 28

Pengakuan Pendapatan

Premi dan Beban Klaim

Perusahaan

Pengakuan Pendapatan

Premi dan Beban Klaim

Menurut PSAK 28

PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar

Pendapatan Premi dan Beban Klaim PT. Asuransi

Ramayana Tbk Cabang Makassar

Page 50: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian

komparatif. Jenis penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat

membandingkan keberadaan satu variable atau lebih pada dua atau lebih

sampel yang berbeda atau waktu yang berbeda. Dengan menggunakan jenis

penelitian ini, penulis akan membandingkan pengakuan pendapatan premi

dan beban klaim perusahaan apakah telah sesuai dengan PSAK 28.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar yang bertempat di Jl. DR. Ratulangi No. 85 Labuang Baji, Kec.

Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun alasan memilih kantor

Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar sebagai tempat penelitian adalah

karena kantor ini merupakan salah satu perusahaan jasa pertanggungan

kerugian financial. Oleh sebab itu, penulis ingin mengetahui apakah

perusahaan ini telah mengakui pendapatan dan bebannya sesuai dengan

PSAK 28. Dalam penelitian ini jangka waktu yang digunakan untuk

melakukan penelitian kurang lebih 2 bulan dimulai dari bulan Desember 2020

sampai dengan bulan Januari 2020.

Page 51: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

33

C. Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Pengakuan ialah pencatatan suatu jumlah rupiah ke dalam sistem

akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan

tercermin dalam laporan keuangan.

2) Pendapatan premi adalah pendapatan sebagai imbalan jasa atas

pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi.

3) Beban klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan perusahaan asuransi

kepada tertanggung atas terjadinya kerugian dari peristiwa yang telah

terjadi.

4) Menurut PSAK 28 pengakuan pendapatan premi dan beban klaim

menggunakan metode akrual basis. Pedapatan premi terdiri dari premi

kontrak asuransi jangka pendek dan premi selain kontrak asuransi

jangka pendek. Beban klaim meliputi klaim yang disetujui, klaim dalam

proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan

beban penyelesaian klaim.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian.

Dalam hal ini peneliti memperoleh data dari sumber intern seperti

wawancara dengan manajer umum perusahaan dan data laporan

keuangan perusahaan.

b. Data Sekunder

Page 52: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

34

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber

luar perusahaan berupa buku, jurnal, dan literature yang berkaitan

dengan pengakuan pendapatan premi dan beban klaim PT. Asuransi

Ramayana Tbk Cabang Makassar.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu:

1) Teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan data-data atau dokumen-

dokumen perusahaan yang diperlukan berupa laporan laba rugi

perusahaan, daftar pendapatan premi dan beban klaim perusahaan,

tarif premi dan polis asuransi.

2) Teknik wawancara (interview), yaitu dengan melakukan tanya jawab

langsung dengan manajer umum perusahaan.

E. Populasi dan Sampel

a. Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah pendapatan premi dan beban klaim asuransi

perusahaan.

b. Sampel merupakan sebagian atau wakil dari sampel. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jenis produk asuransi perusahaan.

F. Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis komparatif. Teknik analisis komparatif dimaksudkan untuk

membandingkan metode pengakuan pendapatan premi dan beban klaim

pada perusahaan dengan PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi

Kerugian.

Page 53: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tanggal 6 Agustus 1956 PT. Asuransi Ramayana Tbk

didirikan dengan Akta Notaris Raden Meester Soewandi No. 14 dan

disahkan tanggal 15 September 1956 dengan Penetapan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia No. J.A.5/67/16 dengan nama PT.

Maskapai Asuransi Ramayana. Tujuan didirikannya yaitu untuk

memenuhi kebutuhan proteksi atas barang-barang impor dan ekspor NV.

Agung yang dipimpin oleh F.S. Harjadi dan R.G. Doeriat saat itu.

Perusahaan mendapatkan izin usaha sebagai perusahaan

asuransi kerugian dari Departemen Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Keuangan dengan surat No. Kep-311/DDK/V/11/71

tanggal 4 November 1971. PT. Maskapai Asuransi Ramayana berganti

nama menjadi PT. Asuransi Ramayana berdasarkan akta notaris Muhani

Salim, SH, No. 95 dan disahkan pada tanggal 19 Juli 1986 dengan

keputusan Menteri Kehakiman No. C.2.5040-HT01.04.Th.86.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa memutuskan pada

tanggal 30 September 1989 untuk meningkatkan modal dasar

perusahaan menjadi Rp15.000 juta yang sebelumnya hanya Rp 5.000

juta. Peningkatan tersebut dinyatakan dalam akta notaris Amrul

Page 54: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

36

Partomuan Pohan, SH, LLM. No.19 tanggal 8 November 1989, dan

Adendum tanggal 4 Desember 1989.

Pada tahun 1089, perusahaan mencatatkan saham yang dimiliki

pada Bursa Efek Jakarta sebanyak 1 juta lembar saham dengan nilai

nominal masing-masing Rp 1.000 per saham dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal yang tertuang dalam surat No. 1638/PM/1990

tanggal 19 September 1990.

Pada tanggal 30 Mei 1996 diselenggarakan Rapat Umum Luar

Biasa Pemegang Saham untuk meningkatkan modal dasar perusahaan

menjadi Rp 40.000 juta yang sebelumnya hanya Rp 15.000 juta.

Berdasarkan akta notaris Imas Fatimah, SH, No. 73, tanggal 21 Juni

1996, dan disahkan oleh Departemen Kehakiman melalui Keputusan

Menteri Kehakiman No.C2-391 HT.01.04 Th 98.

Pada tanggal 31 Maret 1998 diselenggarakan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa, hasil keputusannya yaitu untuk melakukan

stock split dengan mengubah nilai saham menjadi Rp 500 per saham

yang sebelumnya Rp 1.000 per saham dan membagikan saham bonus

dengan 1 lembar saham lama mendapatkan 1 lembar saham bonus.

PT. Asuransi Ramayana pada tanggal 22 Juli 1997 berganti nama

menjadi PT. Asuransi Ramayana Tbk. Dengan akta notaris Imas Fatimah,

SH, No. 45 dan mendapat pengesahan melalui Keputusan Menteri

Kehakiman No. C.2.391-HT01.04.TH.98 tanggal 26 Januari 1998.

Perusahaan pada tanggal 8 Desember 2000 telah mencatatkan

seluruh sahamnya ke Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sesuai ketentuan

Page 55: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

37

Badan Pengawas Pasar Modal. Kemudian perusahaan mendapat izin

membuka unit usaha Syariah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia dalam surat keputusan No.KEP-012/KM.5/2006

tanggal 18 Januari 2006.

Perusahaan saat ini telah memiliki 27 kantor cabang, 2 kantor unit

dan 18 kantor perwakilan diseluruh wiayah Indonesia, hal ini merupakan

upaya perusahaan dalam menyediakan pelayanan prima bagi para

pemegang polis.

2. Visi dan Misi PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

a. Visi Perusahaan

Mewujudkan rasa aman, nyaman dan terlindungi.

b. Misi Perusahaan

Membangun perusahaan yang kokoh dan terpercaya dengan:

1) Memberikan layanan yang berkualitas kepada tertanggung.

2) Memastikan hasil yang optimal bagi Pemegang Saham.

3) Memenuhi ketentuan dan peraturan yang terkait dengan bisnis

perusahaan.

4) Membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan

mitra bisnis.

5) Menciptakan interaksi kerja yang saling mendukung dan

lingkungan kerja yang kondusif.

6) Memastikan kesejahteraan karyawan.

Page 56: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

38

3. Produk PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

1) Asuransi kebakaran/ Ramayana Graha, menjamin semua risiko

terhadap kebakaran yang menimpa harta benda seperti rumah tempat

tinggal, gedung perkantoran, hotel, dan tempat usaha non industri.

2) Asuransi Pengangkutan, menjamin kerugian atau kerusakan atas

risiko pengangkutan barang dengan rute dari warehouse/ port ke

warehouse/port.

3) Asuransi Kendaraan Bermotor, memberikan jaminan atas kerugian

atau kerusakan kendaraan bermotor atau kepentingan yang

dipertanggungkan dalam polis. Asuransi kendaraan bermotor terdiri

dari:

a. Otoransi, memberikan jaminan atas kerusakan kendaraan

bermotor atau kepentingan yang dipertangungkan dengan

memberikan paket pelayanan kepada pemegang polis.

b. Asuransi alat berat, memberikan jaminan atas kerusakan alat

berat atau kepentingan yang dipertanggungkan akibat risiko-risiko

yang dijamin dalam polis.

4) Asuransi Rekayasa, menjamin kerugian atas risiko terjadinya kerugian

atau kerusakan atas proyek bangunan dan mesin-mesin selama

proses kontruksi, pemeliharaan, pengujian serta kerugian akibat TJH

Pihak Ketiga.

5) Asuransi Bonding, terdiri atas:

a. Surety bond, menjamin risiko atas kegagalan atau kelalaian suatu

kontrak pekerjaan antara principal dan oblige

Page 57: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

39

b. Custom Bond, menjamin pemenuhan kewajiban principal kepada

pihak bea cukai.

6) Asuransi Rangka Kapal, memberikan jaminan atas kerugian rangka

kapal dan machinery saat kapal dioperasikan.

7) Asuransi Aneka, asuransi yang memberikan jaminan antara lain

Asuransi Uang, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Tanggung Jawab

Hukum dan Asuransi Kesehatan.

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan gambaran yang tersusun dari

bagan-bagan yang dapat memberikan penjelelasan mengenai tugas,

tanggung jawab, ataupun fungsi yang dilakukan oleh karyawan dalam

bagan tersebut. Organisasi merupakan sekelompok orang yang

bekerjasama dalam suatu bidang untuk mencapai tujuan bersama.

Struktur organisasi dibuat sebagai alat bantu bagi pimpinan perusahaan

untuk mengkoordinir aktivitas karyawan, agar melaksanakan tugasnya

secara efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa dengan adanya

struktur organisasi, maka kegiatan yang dilaksanakan lebih terarah dan

tertib. Pola struktur organisasi PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar adalah organisasi berbentuk garis (line organization), dimana

pimpinan mempunyai kekuasaan penuh atas kegiatan operasional

organisasi, sehingga seluruh kekuasaan dan tanggung jawab mengalir

dari pucuk pimpinan ke bawahan berdasarkan garis lurus.

Page 58: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

40

Gambar 4. 1 struktur organisasi

Dewan

Komisaris

Komite Pemantau

Risiko

Komite Audit

Sekretaris

Perusahaan

Direktur Utama

Dan Umum & SDM

Direktur Teknik Direktur

Pemasaran

Direktur

Keuangan Direktur

Kepatuhan

Direktur Muda

Umum & SDM

Divisi Umum

& SDM

Biro pengawas

Internal

Biro Hukum &

Sekretariat

Divisi Underwriting dan

Reasuransi Property &

Engineering

Divisi Klaim

Divisi Treaty &

Syariah

Divisi Underwriting

dan Reasuransi

Marine &

Miscelaneous

Divisi Pemasaran

Direct Bisnis &

Retail

Divisi

Akuntansi dan

Keuangan

Divisi Pemasaran

Perbankan dan

Broker

Divisi Pemasaran

Bisnis & Strategi

Divisi Pemasaran

Corporate

Biro

Kepatuhan

Biro Teknologi Informasi

Divisi Pemasaran

Direct Bisnis &

Retail

Page 59: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

41

Struktur organisasi perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Dewan Komisaris

Dewan Komisaris perusahaan terdiri dari Komisaris Utama dan

Komisaris Independen.

Tugas dan tanggungjawab utama:

a. Melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam

menjalankan perusahaan.

b. Memastikan Direksi selalu mematuhi Anggaran Dasar

Perseroan dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

c. Membentuk Komite Audit dan komite lainnya.

d. Menyusun kriteria seleksi dan prosedur anggota Dewan

Komisaris dan Direksi.

e. Menyusun sistem penggajian dan pemberian tunjangan serta

usulan besaran bonus tahunan bagi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi.

2) Direksi

Direksi terdiri dari 5 orang Direktur termasuk 1 orang Direktur Utama.

PT. Asuransi Ramayana Tbk memiliki 5 Direktur yaitu, Direktur

Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur Keuangan, Direktur

Pemasaran, dan Direktur Teknik.

Tugas dan tanggungjawab utama:

a. Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan tujuan

perusahaan.

b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan.

3) Komite Audit

Page 60: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

42

Komite Audit terdiri dari 1 orang ketua dan 2 anggota professional.

Tugas dan tanggungjawab utama:

a. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan

terhadap manajemen perusahaan.

b. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada

Dewan Komisaris mengenai informasi keuangan, ketaatan

perusahaan, pemeriksaan internal dan hal-hal lain yang

memerlukan perhatian Dewan komisaris.

4) Komite Pemantau Risiko

Komite pemantai risiko terdiri atas 1 orang ketua dan 2 anggota

professional.

Tugas dan tanggungjawab utama:

a. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan

terhadap manajemen perusahaan.

b. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada

Dewan Komisaris mengenai fungsi manajemen risiko, pemetaan

exposure risiko, kepatuhan perusahaan terhadap regulasi dan

hal-hal lain yang memerlukan perhatian Dewan komisaris.

5) Sekretaris Perusahaan

Sekretaris terdiri 1 orang kordinator dan 3 orang anggota.

Tugas dan tanggungjawab utama:

a. Memperhatikan perkembangan pasar modal termasuk peraturan-

peraturan yang berlaku.

b. Melayani kebutuhan stakeholder yang berkaitan dengan kondisi

perusahaan.

Page 61: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

43

c. Melakukan sosialisasi kepada para stakeholder.

d. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan

bidang usaha perusahaan.

e. Sebagai penghubung antara perusahaan dengan pemegang

daham dan para pemangku kepentingan lainnya.

6) Biro Pengawas Internal

Biro Pengawas Internal terdiri atas 8 orang termasuk 1 Kepala Biro.

Tugas dan tanggungjawab utama:

a. Membantu Direktur Utama dalam melakukan analisa risiko dan

pengawasan operasional.

b. Melakukan pengawasan terhadap divisi atau biro operasional

perusahaan.

7) Biro Hukum dan Sekretariat

Tugas dan tanggungjawab utama:

a. Mengkoordinasikan dan melaksanakan perumusan peraturan

perundang-undangan

b. Memberikan pertimbangan hukum dalam rangka penyelesaian

masalah hukum yang berkaitan dengan tugas perusahaan.

8) Direktur Muda Umum & SDM

Direktur Muda Umum & SDM membawahi Divisi Umum dan SDM.

Tugas dan tanggungjawab utama:

a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan SDM, penerimaan

pegawai dan sumber daya manusia, kesekretariatan, dan sistem

penggajian di perusahaan.

Page 62: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

44

9) Divisi Umum dan SDM

Tugas dan tanggungjawab utama Divisi Umum:

a. Mengatur seluruh kebutuhan perusahaan seperti pembelian

infrastruktur, perlengkapan dan peralatan perusahaan.

b. Mengawasi penggunaan infrastruktur, perlengkapan dan

peralatan perusahaan.

c. Melakukan perawatan terhadap infrastruktur, perlengkapan dan

peralatan perusahaan.

Tugas dan tanggungjawab utama Divisi SDM :

a. Melakukan pengelolaan sumber daya manusia.

b. Mengatur penggajian sumber daya manusia.

c. Mengatur pembagian tugas tiap SDM.

d. Menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensinya.

e. Mengawasi kinerja SDM.

10) Direktur Teknik

Direktur Teknik membawahi Divisi Underwriting, Divisi Treaty dan

Syariah dan Divisi Klaim.

Tugas dan tanggungjawab utama :

a. Melakukan pengelolaan risiko asuransi dan reasuransi

b. Menjaga hubungan baik antara perusahaan dan tertanggung.

11) Divisi Underwriting & Divisi klaim

Tugas dan tanggungjawab utama Divisi Underwriting :

a. Menerima akseptasi terhadap adanya permintaan asuransi dari

calon tertanggung.

b. Melakukan survey terhadap objek yang diasuransikan.

Page 63: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

45

c. Melakukan koasuransi dan reasuransi pertanggungan.

Tugas dan tanggungjawab utama Divisi Klaim :

a. Melakukan penutupan polis asuransi tertanggung.

b. Melakukan pembayaran klaim kepada tertanggung.

12) Direktur Pemasaran

Direktur Pemasaran membawahi 5 Divisi yaitu Divisi Pemasaran

Perbankan dan Broker, Divisi Pemasaran Kendaraan Bermotor,

Divisi Pemasaran Direct Bisnis & Retail, Divisi Pemasaran Corporate

dan Divisi pemasaran Bisnis dan Strategi.

Tugas dan tanggungjawab utama :

a. Melakukan perjanjian dengan calon tertanggung yang ingin

berasuransi.

b. Menjalin hubungan baik dengan pemegang polis atau

tertanggung.

c. Mengatur strategi pemasaran produk asuransi perusahaan.

d. Melakukan perbandingan dengan perusahaan asuransi lainnya

untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

13) Direktur Keuangan

Direktur keuangan membawahi Divisi Akuntansi dan Keuangan, dan

Biro Teknologi Informasi

Tugas dan tanggungjawab utama :

a. Melakukan aktivitas pengelolaan dana, investasi, sistem

informasi akuntansi perusahaan.

14) Divisi Keuangan dan Akuntansi

Tugas dan tanggungjawab utama Divisi Keuangan:

Page 64: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

46

a. Mengatur penggunaan anggaran dana perusahaan.

b. Melakukan analisis rasio keuangan perusahaan.

c. Mengatur pemasukan dan pengeluaran petty cash.

d. Mengatur penyusunan anggaran kegiatan perusahaan baik

bulanan, triwulanan dan tahunan.

Tugas dan tanggungjawab utama Divisi Akuntansi:

a. Melakukan pencatatan transaksi perusahaan kedalam buku

jurnal, buku besar dan laporan keuangan.

b. Menyajikan laporan keuangan tiap bulanan, triwulan dan

tahunan.

c. Menyediakan informasi keuangan kepada pihak yang

berkepentingan.

d. Membuat SOP sesuai dengan kegiatan operasional Divisi

Akuntansi

e. Melakukan analisa investasi dan laporan keuangan perusahaan.

15) Biro Teknologi Informasi

Tugas dan tanggungjawab utama :

a. Mengolah seluruh informasi umum perusahaan,

b. Mengorganisir penggunaan hardware dan software dalam

perusahaan.

B. Hasil Penelitian

1. Penyajian Pendapatan Premi dan Beban Klaim Dalam Laporan Laba

Rugi PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Pengakuan pendapatan merupakan penentuan yang sangat kritis,

mengingat kesalahan dalam penentuan ini akan berakibat fatal pada

Page 65: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

47

kelayakan laporan keuangan yang nantinya akan mempengaruhi kualitas

informasi keuangan perusahaan yang akan digunakan dalam

pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Dalam penelitian ini

pokok permasalahan yang diangkat penulis adalah pengakuan

pendapatan premi, karena pendapatan premi merupakan sumber utama

pendapatan perusahaan, sehingga akan memberikan pengaruh yang

signifikan dalam penyajian informasi keuangan perusahaan. jadi apabila

terjadi kesalahan dalam pengakuan pendapatan premi, maka akan turut

mempengaruhi kelayakan jumlah laba yang seharusnya diakui

perusahaan.

Pendapatan yang diperoleh PT. Asuransi Ramayana Tbk cabang

Makassar terdiri atas:

a. Pendapatan premi (underwriting), dan

b. Pendapatan lain-lain

Pendapatan premi (underwriting) merupakan pendapatan utama

perusahaan yang berasal dari seleksi risiko yang ditawarkan termasuk

menetapkan tingkat premi dan ketentuan-ketentuan lain yang dikenakan

kepada calon tertanggung. Pendapatan premi mencerminkan pendapatan

yang diakui pada suatu tahun berjalan. Pendapatan premi pada

perusahaan dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu:

a. Premi bruto, yaitu premi yang diperoleh dari hasil penutupan polis

asuransi. premi bruto dapat berasal dari penutupan melalui agen

broker, dan dari pihak-pihak yang mempunyai kerjasama seperti

dealer dan perusahaan leasing.

Page 66: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

48

b. Premi reasuransi, yaitu pendapatan premi yang berasal dari kegiatan

reasuransi. Premi ini merupakan hak reasuradur berdasarkan kontrak

reasuransi.

c. Kenaikan premi belum merupakan pendapatan dan manfaat polis

masa depan. Premi yang belum merupakan pendapatan (cadangan

premi) merupakan nilai pendapatan yang sudah diterima dimuka

namun bukan untuk realisai kewajiban tahun berjalan. Premi yang

belum merupakan pendapatan muncul karena pada umumnya premi

dibayar dimuka sekaligus oleh tertanggung. Setiap akhir periode

akuntansi, prusahaan akan melakukan penyesuaian terhadap premi

yang belum merupakan pendapatan untuk menentukan jumlah yang

dapat diakui sebagai pendapatan premi pada tahun berjalan.

Sedangkan untuk beban klaim (underwriting) perusahaan terdiri

atas:

a. Klaim bruto adalah klaim yang telah disepakati jumlahnya oleh

penanggung dan pemegang polis termasuk biaya penyelesaian klaim.

b. Klaim reasuransi yaitu bagian klaim yang menjadi kewajiban

perusahaan asuransi lainnya (reasuradur) sehubungan dengan

kontrak asuransi.

c. Estimasi klaim adalah perkiraan jumlah kewajiban yang menjadi

tanggungan perusahaan sehubungan dengan klaim dalam proses

penyelesaian dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.

Untuk lebih jelasnya berikut adalah penyajian pendapatan premi

dan beban klaim dalam laporan laba rugi perusahaan:

Page 67: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

49

Tabel 4. 1

Laporan Laba Rugi PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar Periode

2018 dan 2019

2018 2019

PENDAPATAN USAHA

Pendapatan underwriting

Pendapatan premi

Premi bruto Rp1.131.196.035.424 Rp1.468.827.174.961

Premi reasuransi Rp194.404.049.481 Rp278.958.128.249

Kenaikan premi belum

merupakan pendapatan

dan manfaat polis masa

depan

Rp34.536.641.426 Rp12.368.654.702

Jumlah pendapatan premi Rp902.255.344.517 Rp1.177.500.392.010

Beban underwriting

Beban klaim

Klaim bruto Rp568.864.647.832 Rp853.529.183.654

Klaim reasuransi Rp176.976.265.380 Rp238.907.787.302

Kenaikan estimasi klaim Rp852.759.298 Rp3.738.952.285

Jumlah beban klaim Rp392.741.141.750 Rp610.882.444.067

Beban komisi Neto Rp197.657.901.754 Rp231.742.317.728

Jumlah beban underwriting Rp590.399.043.504 Rp842.624.761.795

Hasil Underwriting Rp311.856.301.013 Rp334.875.630.215

Hasil Investasi Rp40.722.017.307 Rp24.782.343.301

Page 68: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

50

Jumlah pendapatan usaha Rp352.578.318.320 Rp359.657.973.516

BEBAN USAHA Rp300.940.979.082 Rp299.073.101.555

LABA USAHA Rp51.637.339.238 Rp60.584.871.961

PENDAPATAN LAIN-LAIN Rp36.651.565.328 Rp14.425.327.357

LABA SEBELUM PAJAK Rp88.288.904.566 Rp75.010.199.318

BEBAN PAJAK Rp11.606.411.205 Rp12.141.758.385

LABA TAHUN BERJALAN Rp76.682.493.361 Rp62.868.440.933

Sumber data: Perusahaan Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa pendapatan

premi (underwriting) mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2018

sebesar Rp902.255.344.517 meningkat menjadi Rp1.177.500.392.010

pada tahun 2019. Pendapatan premi perusahaan didapatkan dari premi

bruto dikurang premi reasuransi dikurang kenaikan premi belum

merupakan pendapatan. Premi bruto pada tahun 2018 sebesar

Rp1.131.196.035.424 meningkat menjadi Rp1.468.827.174.961 pada

tahun 2019. Premi reasuransi juga mengalami peningkatan yaitu tahun

2018 sebesar Rp194.404.049.481 menjadi Rp278.958.128.249 pada

tahun 2019 sedangkan kenailkan premi yang belum merupakan

pendapatan mengalami penurunan yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp34.536.641.426 turun menjadi Rp12.368.654.702 pada tahun 2019.

Sehingga diketahui bahwa pendapatan terbesar perusahaan berasal dari

premi bruto.

Sedangkan untuk beban klaim perusahaan didapatkan dari klaim

bruto dikurang klaim reasuransi dikurang kenaikan estimasi klaim. Pada

Tabel 4.1 dapat kita ketahui bahwa pengeluaran terbesar perusahaan

Page 69: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

51

berasal dari beban klaim yaitu pada tahun 2018 sebesar

Rp568.864.647.832 meningkat menjadi Rp853.529.183.654 pada tahun

2019. Begitu juga dengan klaim reasuransi yang menjadi kewajiban

reasuradur mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp176.976.265.380

tahun 2018 menjadi Rp238.907.787.302 tahun 2019. Dan untuk estimasi

kewajiban klaim pada tahun 2018 sebesar Rp852.759.298 mengalami

peningkatan menjadi Rp3.738.952.285 tahun 2019. Kemudian jumlah

beban klaim dikurangkan dengan beban komisi neto untuk memperoleh

total beban underwriting.

Hasil underwriting pada tahun 2019 adalah sebesar

Rp334.875.630.215 sedangkan pada tahun 2018 sebesar

Rp311.856.301.013, ini menunjukkan hasil underwriting tahun 2019 lebih

tinggi dibandingkan tahun 2018. Rasio underwriting yaitu rasio antara

hasil underwriting terhadap pendapatan premi bruto perusahaan tahun

2019 adalah 22,80% lebih rendah dibandingkan dengan rasio

underwriting tahun 2018 yaitu 27,71%.

Hasil investasi pada tahun 2019 adalah sebesar

Rp24.782.343.301 lebih rendah dibandingkan dengan hasil investasi

tahun 2018 yang sebesar Rp40.722.017.307. Beban usaha pada tahun

2019 sebesar Rp299.073.101.555 mengalami penurunan dibandingkan

dengan tahun 2018 sebesar Rp300.940.979.082. Laba tahun berjalan

yang diperoleh perusahaan juga mengalami penurunan yaitu pada tahun

2018 sebesar Rp76.682.493.361 menjadi Rp62.868.440.933 tahun 2019.

Page 70: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

52

2. Rincian Pendapatan Premi dan Beban Klaim Perusahaan Tahun

2018 Dan 2019

Pendapatan premi merupakan sumber pendapatan terbesar bagi

perusahaan. Pendapatan premi diperoleh sehubungan dengan kontrak

asuransi dan reasuransi yang dikelola perusahaan. Adapaun perincian

pendapatan premi tahun 2018 dan tahun 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 2

Pendapatan Premi Perusahaan Tahun 2018 dan Tahun 2019

Jenis Asuransi 2018 2019

Kebakaran Rp42.856.891.766 Rp42.628.226.947

Pengangkutan Rp32.944.500.539 Rp17.924.518.810

Kendaraan Bermotor Rp708.834.805.428 Rp917.281.356.396

Rangka Kapal Rp8.989.096.319 Rp6.551.010.519

Rangka Pesawat (Rp230.190.604) Rp414.917.555

Rekayasa Rp4.031.167.832 Rp7.033.825.720

Bonding Rp10.869.241.673 Rp9.423.047.159

Aneka Rp93.869.831.565 Rp176.243.488.904

Jumlah Rp902.165.344.517 Rp1.177.500.392.010

Sumber data: Perusahaan Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Pendapatan premi perusahaan berasal dari premi asuransi

kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi kendaraan bermotor,

asuransi rangka kapal, asuransi rangka pesawat, asuransi rekayasa,

asuransi bonding dan asuransi aneka. Pada table 4.2 diketahui bahwa

Page 71: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

53

pendapatan premi tiap asuransi yang ditawarkan perusahaan ada yang

mengalami peningkatan dan ada pula yang mengalami penurunan.

Pendapatan premi yang mengalami peningkatan dari tahun 2018

ke tahun 2019 terdapat pada asuransi kendaraan bermotor yaitu sebesar

Rp708.834.805.428 tahun 2018 menjadi Rp917.281.356.396 tahun 2019.

Asuransi rangka pesawat pada tahun 2018 mengalami penurunan premi

yang belum merupakan pendapatan sehingga berdampak pada

pendapatan premi yang diperoleh perusahaan pada tahun tersebut,

sedangkan pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp414.917.555.

Asuransi rekayasa pendapatan preminya pada tahun 2018 sebesar

Rp4.031.167.832 naik menjadi Rp7.033.825.720 tahun 2019, dan

asuransi aneka yang mengalami peningkatan yang mana pada tahun

2018 sebesar Rp93.869.831.565 menjadi Rp176.243.488.904 tahun

2019.

Sedangkan pendapatan premi yang mengalami penurunan terjadi

pada asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi rangka

kapal, dan asuransi bonding. Pendapatan premi dari asuransi kebakaran

pada tahun 2018 sebesar Rp42.856.891.766 turun pada tahun 2019

menjadi Rp42.628.226.947. Premi dari asuransi pengangkutan sebesar

Rp32.944.500.539 tahun 2018 mengalami penurunan menjadi Rp

17.924.518.810 tahun 2019. Asuransi Rangka kapal pada tahun 2018

preminya sebesar Rp8.989.096.319 turun menjadi Rp6.551.010.519

tahun 2019. Dan asuransi bonding pada tahun 2018 preminya sebesar

Rp10.869.241.673 menjadi Rp9.423.047.159 tahun 2019.

Page 72: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

54

Berdasarkan table 4.2, pada tahun 2018 pendapatan premi yang

banyak diperolah perusahaan berasal dari asuransi kendaraan bermotor,

dan premi yang paling sedikit yaitu premi asuransi rangka pesawat,

begitu juga dengan pendapatan premi pada tahun 2019.

Selain pendapatan premi, beban klaim juga merupakan unsur

utama dalam penyajian laporan laba rugi. Yang dimaksud dengan beban

klaim yaitu ganti rugi yang dibayarkan perusahaan asuransi kepada

tertanggung atas kerugian yang dialami. Berikut adalah rincian beban

klaim perusahaan pada tahun 2018 dan tahun 2019:

Tabel 4. 3

Beban Klaim Perusahaan Tahun 2018 dan Tahun 2019

Jenis Asuransi 2018 2019

Kebakaran Rp30.286.790.605 Rp8.834.313.276

Pengangkutan Rp4.040.932.703 Rp2.843.281.722

Kendaraan Bermotor Rp256.529.969.501 Rp351.286.284.196

Rangka Kapal Rp7.669.600.051 (Rp1.892.121.230)

Rangka Pesawat (Rp387.706.177) (Rp121.823.659)

Rekayasa Rp7.975.572.687 Rp1.932.617.649

Bonding Rp342.091.882 Rp2.017.162.323

Aneka Rp86.283.890.499 Rp245.983.729.788

Jumlah Rp392.741.141.750 Rp610.882.444.067

Sumber data: Perusahaan Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Page 73: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

55

Pada tahun 2018 ganti rugi yang dibayarkan oleh perusahaan

asuransi paling banyak di asuransi kendaraan bermotor dan paling

sedikit asuransi rangka kapal, begitu juga pada tahun 2019. Pada table

4.3 jumlah beban klaim perusahaan mengalami peningkatan yaitu pada

tahun 2018 sebesar Rp392.741.141.750 menjadi Rp610.882.444.067

tahun 2019.

Peningkatan pembayaran klaim atau ganti rugi dari tahun 2018 ke

tahun 2019 terdapat pada asuransi kendaraan bermotor, asuransi

bonding dan asuransi aneka. Pembayaran klaim asuransi kendaraan

bermotor pada tahun 2018 sebesar Rp256.529.969.501 meningkat

menjadi Rp351.286.284.196 tahun 2019. Asuransi bonding dari

Rp342.091.882 tahun 2019 menjadi Rp2.017.162.323 tahun 2019 dan

untuk asuransi aneka mengalami peningkatan yang signifikan yaitu pada

tahun 2018 sebesar Rp86.283.890.499 menjadi Rp245.983.729.788

tahun 2019.

Penurunan pembayaran klaim kepada pihak tertanggung terjadi

pada asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi rangka

kapal, asuransi rangka pesawat, dan asuransi rekayasa. Pembayaran

klaim untuk asuransi kebakaran pada tahun 2018 sebesar

Rp30.286.790.605 mengalami penurunan menjadi Rp8.834.313.276

tahun 2019. Asuransi pengangkutan tahun 2018 sebesar

Rp4.040.932.703 turun menjadi Rp2.843.281.722 tahun 2019. Asuransi

rangka kapal pada tahun 2018 sebesar Rp7.669.600.051 mengalami

penurunan menjadi Rp1.892.121.230 karena terjadinya penurunan

estimasi klaim dan klaim reasuransi tahun 2019. Begitu juga dengan

Page 74: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

56

asuransi rangka pesawat tahun 2018 sebesar Rp387.706.177 dan tahun

2019 sebesar Rp121.823.659. Untuk asuransi rangka pesawat pada

tahun 2018 dan 2019 tidak ada klaim bruto dan klaim reasuransi,

sehingga nilainya menjadi berkurang, dan untuk asuransi rangka

pesawat premi diperoleh hanya dari perkiraan jumlah kewajiban yang

menjadi tanggungan perusahaan (estimasi klaim). Asuransi rekayasa

tahun 2018 sebesar Rp7.975.572.687 tahun 2018 mengalami penurunan

menjadi Rp1.932.617.649 tahun 2019. Ini artinya bahwa klaim yang

dibayarkan perusahaan tahun 2019 lebih sedikit dibandingkan dengan

tahun 2018 untuk asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi

rangka kapal, asuransi rangka pesawat, dan asuransi rekayasa

3. Perhitungan Pendapatan Premi dan Beban Klaim Asuransi

Kendaraan Bermotor PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Asuransi kendaraan bermotor memiliki frekuensi transaksi yang

cukup banyak dalam perusahaan. Asuransi kendaraan bermotor

menjamin kerugian atas kerusakan kendaraan bermotor atau

kepentingan yang dipertanggungkan akibat risiko-risiko yang dijamin

dalam polis. Polis asuransi kendaraan bernotor terdiri dari dua macam

yaitu polis asuransi kendaraan bermotor otoransi dan asuransi alat berat.

Asuransi alat berat menjamin kerugian atas kerusakan alat berat dan

atau kepentingan yang dipertanggungkan akibat risiko-risiko yang

dijamin dalam polis. Sedangkan untuk otoransi menanggung risiko-risiko

yang dijamin dalam polis dengan memberikan paket pelayanan kepada

tertanggung.

Page 75: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

57

Besarnya pendapatan premi perusahaan selain dari seleksi risiko

atas asuransi yang ditawarkan termasuk juga menetapkan besarnya

tingkat premi yang diberikan. Dalam penelitian ini penulis akan

membahas tentang tarif premi asuransi kendaraan bermotor. Secara

garis besar, jenis pertanggungan asuransi kendaraan bermotor terbagi

menjadi 2 yaitu:

1) Comprehensive/ all risk, menawarkan jaminan segala macam

kerusakan kendaraan baik kecil maupun besar. Kerusakan kecil,

misalnya kendaraan lecet diserempet, kata spion patah, stoplamp

pecah dan sebagainya. Karena luasnya cakupan jenis

pertanggungan comprehensive sehingga preminya juga lebih tinggi

dibandingkan dengan Total Loss Only (TLO).

2) Total Loss Only (TLO), hanya memberikan pertanggungan bila

kendaraan rusak total diatas 75%. Artinya, kendaraan sudah tidak

berbentuk lagi karena kecelakaan yang tidak mungkin bisa

diperbaiki.

Polis asuransi kendaraan bermotor pada PT. Asuransi Ramayana

Tbk Cabang Makassar hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda empat.

Adapun tarif preminya pada tabel 4.4 terbagi menjadi dua yaitu jaminan

pokok rate bawah dan rate atas. Jaminan pokok rate bawah dan rate

atas dipilih oleh calon tertanggung sesuai dengan kemampuan dan jenis

pekerjaannya.

Page 76: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

58

Tabel 4. 4

Tarif Premi atau Konstibusi asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Makassar

1. JAMINAN POKOK (RATE BAWAH)

KATEGORI UANG PERTANGGUNGAN Fitur RATE

RESIKO SENDIRI (DEDUCTIBLE) Comprehensive TLO

Jenis Kendaraan Non Bus dan Non Truk

Kategori 1 Rp 0 s/d Rp 125.000.000 0,004 2,53% 0,51% Kerugian Sebagian : Rp 300.000/ Kejadian

Kategori 2 > Rp 125.000.000 s/d Rp 200.000.000 0,008 2,69% 0,44%

Kategori 3 > Rp 200.000.000 s/d Rp 400.000.000 0,007 1,79% 0,29% Kerugian Total : 5% dari Harga Pertanggungan

Kategori 4 > Rp 400.000.000 s/d Rp 800.000.000 0,004 1,14% 0,23%

Kategori 5 > Rp 800.000.000 0,002 1,05% 0,20%

Jenis Kendaraan Non Bus dan Non Truk

Kategori 6 Truk dan Pick Up 0 2,23% 0,81% Kerugian Sebagian : Rp 500.000/ Kejadian

Kategori 7 Bus 0 0,88% 0,18% Kerugian Total : 5% dari Harga Pertanggungan

Page 77: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

59

2. JAMINAN POKOK (RATE KEATAS)

KATEGORI UANG PERTANGGUNGAN Fitur RATE

RISIKO SENDIRI (DEDUCTIBLE) Comprehensive TLO

Jenis Kendaraan Non Bus dan Non Truk

Kategori 1 Rp 0 s/d Rp 125.000.000 0,004 2,78% 0,56% Kerugian Sebagian : Rp 300.000/ Kejadian

Kategori 2 > Rp 125.000.000 s/d Rp 200.000.000 0,008 2,96% 0,48%

Kategori 3 > Rp 200.000.000 s/d Rp 400.000.000 0,007 1,97% 0,35% Kerugian Total : 5% dari Harga Pertanggungan

Kategori 4 > Rp 400.000.000 s/d Rp 800.000.000 0,004 1,25% 0,27%

Kategori 5 > Rp 800.000.000 0,002 1,16% 0,24%

Jenis Kendaraan Non Bus dan Non Truk

Kategori 6 Truk dan Pick Up 0 2,46% 0,98% Kerugian Sebagian : Rp 500.000/ Kejadian

Kategori 7 Bus 0 0,97% 0,22% Kerugian Total : 5% dari Harga Pertanggungan

Sumber : Perusahaan Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Page 78: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

60

Adapun penjelasannya untuk kategori Jaminan pokok rate bawah

sebagai berikut:

1) kategori 1 yaitu kendaraan yang memiliki harga pasaran Rp 0

sampai dengan Rp 125.000.000, maka tingkat preminya yaitu

2,53%. Apabila kendaraan tersebut telah rusak 75% maka tingkat

preminya 0,51%.

2) Kategori 2 yaitu kendaraan yang memiliki harga pasaran lebih dari

Rp 125.000.000 sampai dengan Rp 200.000.000, maka tingkat

preminya 2,69%. Apabila kendaraan telah rusak 75% maka tingkat

preminya 0,44%.

3) Kategori 3 yaitu kendaraan yang memiliki harga pasaran lebih dari

Rp 200.000.000 sampai dengan Rp 400.000.000, maka tingkat

preminya 1,79%. Apabila kendaraan tersebut telah rusak 75% maka

tingkat preminya 0,29%.

4) Kategori 4 yaitu kendaraan yang memiliki harga pasaran lebih dari

Rp 400.000.000 sampai dengan Rp 800.000.000, maka tingkat

preminya 1,14% dan apabila telah mengalami kerusakan 75% maka

tingkat preminya sebesar 0,23%

5) Kategori 5 yaitu kendaraan yang memiliki harga pasaran lebih dari

Rp 800.000.000, maka tingkat preminya 1,05%, apabila telah

mengalami kerusakan 75% maka tingkat preminya sebesar 0,20%.

6) Kategori 6 yaitu jenis kendaraan truk dan pickup tingkat preminya

2,23%, apabila telah mengalami kerusakan 75% maka tingkat

preminya 0,81%.

Page 79: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

61

7) Kategori 7 yaitu jenis kendaraan bus tingkat preminya 0,88%, dan

apabila telah mengalami kerusakan 75% maka tingkat preminya

menjadi 0,18%.

Risiko sendiri merupakan jumlah kerugian yang menjadi

tanggungjawab pemegang polis apabila terjadi klaim. Pada tabel 4.4

Risiko sendiri terbagi menjadi dua yaitu kerugian sebagian dan kerugian

total. Untuk kategori 1 sampai dengan kategori 5, kerugian sebagian

maksudnya yaitu apabila kendaraan yang dipertanggungkan mengalami

kerusakan maka perusahaan sebagai penanggung akan membayar klaim

sebesar Rp 300.000 tiap kejadian sampai batas periode dalam polis

asuransi. Begitu juga pada kategori 6 dan kategori 7, apabila terjadi

peristiwa yang menyebabkan kerusakan pada truk, pickup dan bus maka

perusahaan akan membayar klaim sebesar Rp 500.000 tiap kejadian

sampai batas periode dalam polis asuransi.

Sedangkan kerusakan total maksudnya yaitu apabila kendaraan

yang dipertanggungkan mengalami kerusakan diatas 75% maka

perusahaan akan membayar klaim sebesar 5% dari harga pertanggungan

kendaraan.

Selain tarif premi, adapun biaya lain yang harus dibayar oleh calon

tertanggung seperti fitur (biaya tambahan), Tanggung Jawab Hukum

(TJH) Pihak ketiga (Otoransi), Biaya Polis dan Biaya Materai. Perhitungan

premi asuransi kendaraan bermotor PT. Asuransi Ramayana Tbk.

Cabang Makassar dapat dilihat pada tabel 4.5

Page 80: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

62

Tabel 4. 5

Perincian Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Otoransi

PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Nama : Yosianah

Alamat : Rawa Indah No. 1 Kel. Sawagumu Kec. Sorong Utara Kota Sorong

Merek & Jenis

Kendaraan Tahun

No. Polis / No.Rangka/ No. Mesin

Periode Resiko Sendiri Harga

Pertanggungan Perhitungan Premi

HONDA

BRIO

SATYA E

CVT /

MINIBUS /

2020

80022220001695 /

MHRDD1850LJ002789/

L12B33709629

29/12/2020

s/d

29/12/2021

Kerugian Sebagian

: Rp 300.000 /

Kejadian

Kerugian Total :

5% dari Harga

Pertanggungan

Kendaraan

Bermotor Rp

211.500.000

TJH Pihak

Ketiga Rp

10.000.000

Premi

casco :1,790% Rp3.785.850

Fitur :0,007% Rp14.805

TJH Pihak

Ke-3 :1,000% Rp100.000

Biaya Polis

Rp25.000

Biaya

Materai Rp12.000

Total

Rp3.937.655

Sumber : Perusahaan Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Page 81: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

63

Pemegang polis atas nama Yosianah dengan objek

pertanggungan Minibus dengan harga Rp 211.500.000,00. Yosianah

mengambil tarif premi jaminan pokok rate bawah. Sehingga masuk

dalam kategori 3 dengan premi 1,790% dan fitur 0,007%. (dapat dilihat

pada tabel 4.4). Total premi yang dibayar oleh Yosianah adalah sebesar

Rp3.937.655.

Adapun risiko yang dijamin yaitu sebagai berikut:

1) Kerugian dan/atau kerusakan pada kendaraan bermotor dan atau

kepentingan yang dipertanggungkan yang secara langsung

disebabkan oleh:

a. Tabrakan, benturan, terbalik, tergeleincir, atau terperosok,

b. Perbuatan jahat,

c. Pencurian, termasuk pencurian yang didahului atau disertai

atau diikuti dengan kekerasan ataupun ancaman kekerasan,

d. Kebakaran, termasuk:

a) Kebakaran akibat kebakaran benda lain yang berdekatan

dengan tempat penyimpanan kendaraan bermotor,

b) Kebakaran akibat sambaran petir,

c) Kerusakan karena air dan atau alat-alat ain yang

dipergunakan untuk mencegah atau memadamkan

kebakaran,

d) Dimusnahkannya seluruh atau sebagian kendaraan

bemotor atas perintah pihak yang berwenang dalam

upaya pencegahan menjalarnya kebakaran itu,

Page 82: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

64

2) Kerugian dan/atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa diatas,

selama kendaraan bermotor yang bersangkutan berada diatas kapal

untuk menyebrang yang berada dibawa pengawasan direktorat

jendral perhubungan darat, termasuk kerugaian dan atau kerusakan

yang diakibatkan kapal bersangkutan mengalami kecelakaan.

Jaminan Tanggung Jawab Hukum (TJH) Pihak Ketiga berlaku

jika nilai pertanggungannya disebutkan dalam polis. Pihak ketiga adalah

semua pihak yang bukan tertanggung, suami atau istri anak, orang tua,

saudara dari tertanggung, orang-orang yang bekerja dibawa

pengawasan tertanggung. Jika tertanggung adalah badan hukum maka

pengurus, pemegang saham, komisaris dan karyawan tidak termasuk

dalam pengertian pihak ketiga. Tanggung jawab penanggung atas biaya

TJH setinggi-tingginya 10% dari nilai pertanggungan TJH Pihak Ketiga.

Adapun pengecualian yang disebutkan dalam polis diantaranya

yaitu:

1) Tidak menjamin kerugian, kerusakan, atas kendaraan bermotor dan

/atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang disebabkan

oleh:

a. Kendaraan bermotor digunakan untuk menarik atau

mendorong kendaraan lain, memberi pelajaran mengemudi,

ikut serta dalam perlombaan, melakukan tindak kejahatan.

b. Penggelapan, penipuan, hipnotis dan sejenisnya.

c. Pencurian dan atau perbuatan jahat yang diakukan oleh pihak

ketiga.

Page 83: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

65

d. Kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan yang telah

ditetapkan.

2) Tidak menjamin kerugian dan/atau kerusakan kendaraan bermotor

atau biaya yang langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkan

oleh:

a. Barang dan/atau hewan yang sedang berada didalam, dimuat

pada, ditumpuk di, dibangkar dari atau diangkut oleh

kendaraan bermotor.

b. Zat kimia, air atau benda cair lainnya yang berada dalam

kendaraan bermotor.

3) Tidak menjamin kerugian, kerusakan, dan/atau biaya atas

kendaraan bermotor dan/atau tanggung jawab hukum pihak ketiga

yang langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkan oleh:

kerusuhan, tawuran, huru hara, perang, terorisme; gempa bumi,

letusan gunung berapi,angina topan, banjir dan gejalah gaologi atau

meteorology lainnya; reaksi nuklir.

4) Tidak menjamin kerugian, kerusakan, dan/atau biaya atas

kendaraan bermotor dan/atau tanggung jawab hukum pihak ketiga

jika:

a. Disebabkan oleh tindakan sengaja tertanggung atau

pengemudi atau karyawan atau suruhan tertanggung.

b. Pada saat terjadinya kerusakan atau kerugian, kendaraan

bermotor dikemudikan oleh seseorang yang tidak memiliki

SIM.

Page 84: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

66

c. Dikemudikan oleh seseorang yang berada di bawah pengaruh

minuman keras, obat terlarang, atau sesuatu bahan lain yang

membahayakan.

d. Dekemudikan secara paksa.

e. Memasuki atau melewati jalan tertutup, terlarang, atau

melangar rambu-rambu lalu lintas.

4. Pengakuan dan Pencatatan Pendapatan Premi dan Beban Klaim

Pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Prosedur Pencatatan pendapatan premi pada PT. Asuransi

Ramayana Tbk Cabang Makassar dimulai pada saat adanya permintaan

asuransi dari calon tertanggung, kemudian calon tertanggung membayar

premi pertamanya. Pembayaran premi dapat dilakukan secara tunai

maupun transfer bank ke rekening PT. Asuransi Ramayana Tbk yang

merupakan rekening umum perusahaan bukan cabang. Perusahaan

mengakui pendapatan premi kontrak jangka pendek dan premi selain

kontrak jangka pendek.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Umum PT.

Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar yang dilakukan oleh peneliti

dapat diketahui PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

menggunakan metode accrual basic yaitu pendapatan premi diakui pada

saat terjadinya transaksi (polis diterbitkan). Perusahaan mencatat atau

mengakui premi sebagai pendapatan selama periode perjanjian polis

berdasarkan jumlah yang telah ditetapkan dan tercantum dalam polis.

Page 85: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

67

Pelunasan pembayaran premi untuk asuransi kendaraan

bermotor harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 hari sejak polis

diterbitkan. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cek, bilyet giro,

transfer atau dengan cara lain yang disepakati antara penanggung dan

tertanggung. Penanggung dianggap telah menerima pembayaran premi

pada saat:

a) Premi bersangkutan sudah masuk ke rekening bank penanggung,

atau

b) Penanggung telah menyepakati pelunasan premi secara tertulis.

Jika tertanggung tidak melakukan pelunasan pembayaran premi

dalam tenggang waktu 14 hari, maka polis akan berakhir dengan

sendirinya. Dan penanggung dibebaskan dari semua tanggungjawab

berdasarkan polis. Apabila terjadi kerugian yang dijamin oleh polis dalam

tenggang waktu 14 hari, penanggung akan bertanggungjawab terhadap

kerugian tersebut apabila tertanggung melunasi premi dalam tenggang

waktu bersangkutan.

Pelunasan pembayaran premi asuransi kebakaran maksimal 1

bulan setelah polis diterbitkan. Sedangkan untuk asuransi pengangkutan

harus dibayar langsung sesaat setelah polis diterbitkan, dan tidak dapat

dibatalkan.

Begitu juga dengan proses timbulnya beban klaim pada PT.

Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar dimulai dari adanya laporan

pengajuan klaim dari tertanggung. Kemudian pihak perusahaan

melakukan survey terhadap klaim yang diajukan untuk melihat apakah

Page 86: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

68

peristiwa tersebut benar terjadi dan berapa jumlah kerugian yang dialami

tertanggung. Setelah dilakukan survey maka ditentukan besarnya ganti

rugi yang akan dibayarkan. Pembayaran ganti kerugian memakan waktu

2 sampai 4 minggu setelah proses administrasi rangkum dan diterima

oleh pihak asuransi.

Berikut ini transaksi mengenai pengakuan pendapatan premi dan

beban klaim pada PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar :

1) Asuransi kendaraan bermotor

Hj. Rusmiati melakukan penutupan asuransi kendaraan

bermotor otoransi pada tanggal 30 Januari 2018, harga

pertanggungan sebesar Rp 288.000.000 dengan premi

Rp14.706.050, jangka waktu pertanggungannya mulai dari 30

Januari 2018 sampai dengan 30 Desember 2020 (lampiran 6), pada

tanggal yang sama tertanggung Hj. Rusmiati sekaligus membayar

preminya. Kemudian perusahaan melakukan pembukuan ke receipt

voucer (lampiran 7). Dengan pencatatan sebagai berikut:

Pada tanggal 27 Desember 2020, tertanggung Hj. Rusmiati

mengajukan klaim atas kerusakan atau kerugian kendaraan yang

dipertanggungkan dengan kronologis kejadian sebagai berikut; pada

tanggal 25 Desember 2020 kendaraan pada saat mundur menabrak

Nama Akun Debit Kredit

Kas/ Bank Rp 14.706.050,00

Pendapatan Premi Rp 14.706.050,00

Page 87: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

69

tembok, tanggal 26 Desember 2020 body belakang kanan

kendaraan menyerempet kawat besi dan tanggal 27 Desember 2020

body depan kendaraan menyerempet batu saat hendak parkir.

Setelah nasabah mengisi Form Keterangan Mengenai

Kerugian (lampiran 8) dan membawa kelengkapan klaim, kemudian

mobil diperiksa oleh bagian surveyor klaim, selanjutnya diproses

atau diinput dalam care asuransi dan terkoneksi langsung ke

bengkel rekanan perusahaan.

Perusahaan asuransi menunggu estimasi dari bengkel

rekanan tentang nilai kerugian dan bentuk kerugiannya yang termuat

dalam Laporan Kerugian Pasti (lampiran 9) yang akan menjadi

kewajiban klaim dan pada saat inilah perusahaan mencatatnya

sebagai beban klaim.

Setelah pihak asuransi dan nasabah setuju dengan nilai

kerugian dalam laopran kerugian pasti, pihak bengkel akan

melakukan perbaikan atas kerusakan kendaraan tersebut.

Proses pembayaran klaim kepada bengkel rekanan

perusahaan memakan waktu 2 sampai 4 minggu setelah proses

administrasi rangkum dan diterima oleh pihak asuransi.

Nama Akun Debit Kredit

Beban klaim Rp 4.377.053,00

Hutang Klaim Rp 4.377.035,00

Page 88: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

70

Pada tanggal 2 Januari 2019 PT. Astra Sedaya Finance Ma

Mur ar melakukan penutupan asuransi kendaraan bermotor melalui

pembiayaan. Nilai pertanggungan sebesar Rp 281.100.000 dan TJH

Pihak Ketiga Rp 12.500.000, jangka waktu pertanggungan 5 tahun

dari tanggal 2 Januari 2019 sampai dengan 1 Januari 2024 dengan

total premi sebesar Rp 28.072.535,95 yang dibayar tiap tahunnya

(lampiran 10) dengan pencatatan sebagai berikut untuk:

Tahun ke-1 : periode 2 Januari 2019 s/d 2 Januari 2020

Tahun ke-2 : periode 2 Januari 2020 s/d 2 Januari 2021

Tahun Ke-3 : periode 2 Januari 2021 s/d 2 Januari 2022

Nama Akun Debit Kredit

Kas/ Bank Rp 6.389.973,99

Pendapatan Premi Rp 6.389.973,99

Nama Akun Debit Kredit

Kas/ Bank Rp 5.136.259,19

Pendapatan Premi Rp 5.136.259,19

Nama Akun Debit Kredit

Kas/ Bank Rp 5.136.259,19

Pendapatan Premi Rp 5.136.259,19

Page 89: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

71

Pada tanggal 9 November 2020 anak dari tertanggung

mengajukan klaim atas kendaraan bermotor yang dipertanggungkan

karena kerusakan atau kerugian dengan mengisi Form keterangan

Mengenai Kerugian (lampiran 11).

Kemudian mobil diperiksa oleh bagian surveyor klaim,

selanjutnya diproses atau diinput di care asuransi dan terkoneksi

langsung ke bengkel rekanan perusahaan yaitu Hadji Kalla

Makassar. Perusahaan asuransi menunggu estimasi dari bengel

rekanan tentang nilai kerugian dan bentuk kerugiannya yang termuat

dalam Laporan Kerugian Sementara (lampiran 12) dan Laporan

Kerugian Pasti (lampiran 13) yang akan menjadi kewajiban klaim

dan pada saat inilah perusahaan mencatatnya sebagai beban klaim.

Pada tanggal 9 Februari 2021 perusahaan melakukan

pembayaran klaim kepada Hadji Kalla Makassar sebesar Rp

7.323.869 (lampiran 14) dimana perusahaan mendapatkan diskon.

Sehingga pencatatannya sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit

Beban klaim Rp 7.405.251,10

Hutang Klaim Rp 7.405.251,10

Nama Akun Debit Kredit

Hutang Klaim Rp 7.405.251,10

Diskon Rp 81.382,10

Kas / bank Rp 7.323.869,00

Page 90: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

72

2) Asuransi Kebakaran

Pada tanggal 17 Januari 2016 Hilal Hamzah melakukan

penutupan asuransi kebakaran dengan nilai pertanggungan sebesar

Rp 392.000.000 jangka waktu pertanggungan mulai dari tanggal 17

November 2016 sampai dengan tanggal 16 November 203 dan

membayar premi sebesar Rp 1.765.720 (lampiran 15), kemudian

perusahaan melakukan pencatatan dan pembukuan kedalam receipt

voucer (lampiran 16) dengan jurnal sebagai berikut:

Pada tanggal yang sama perusahaan melakukan

pengembalian dana kepada Hilal Hamzah karena mendapat

potongan atau discount sebesar Rp 259.308,00 (lampiran 17)

kemudian perusahaan melakukan pencatatan dan pembukuan

kedalam receipt voucer (lampiran 16) dengan jurnal sebagai berikut:

Pada tanggal 16 April 2018 Hilal Hamzah sebagai

tertanggung mangajukan klaim atas kebakaran yang terjadi dengan

mengisi Form Keterangan Mengenai Kerugian (lampiran 18).

Nama Akun Debit Kredit

Kas/ Bank Rp 1.765.720,00

Pendapatan Premi Rp 1.765.720,00

Nama Akun Debit Kredit

Discount Premi Rp 259.308,00

Kas/ bank Rp 259.308,00

Page 91: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

73

Selanjutnya ditindaklanjuti oleh bagian klaim dengan survey lokasi

kejadian untuk memastikan telah terjadi risiko, menindaklanjuti

alasan terjadinya risiko, apakah bisa diproses atau ditolak dengan

berdasar pada perjanjian atau polis. Proses selanjutnya pihak

asuransi dan nasabah telah sepakat untuk menunjuk pihak eksteren

yang independen untuk menentukan nilai kerugian (loss adjuster)

Pada tanggal 25 April 2018, perusahaan mengistimasi nilai

kerugian yang termuat dalam Laporan Kerugian Sementara

(lampiran 19), dengan pencatatan sebagai berikut:

Setelah loss adjuster melakukan survey lokasi untuk

menetukan nilai kerugian dan tertanggung setuju dengan jumlah

penggantian yang akan dibayarkan, maka pada tanggal 31 Juli 2018

pihak asuransi membuat Laporan Kerugian Pasti (Lampiran 20)

dengan pencatatan sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit

Beban klaim Rp 10.000.000,00

Hutang Klaim Rp 10.000.000,00

Nama Akun Debit Kredit

Hutang Klaim Rp 10.000.000,00

Beban Klaim Rp 10.000.000,00

Nama Akun Debit Kredit

Beban klaim Rp 2.023.500,00

Hutang Klaim Rp 2.023.500,00

Page 92: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

74

Pada tanggal 30 Agustus 2018, perusahaan membayar klaim

kepada tertanggung sebesar Rp 2.023.500,00 (lampiran 21), dengan

pencatatan sebagai berikut:

3) Asuransi Pengangkutan

Pada tanggal 6 Oktober 2020, Tuan Haji Nurdin melakukan

penutupan asuransi pengangkutan dengan nilai pertanggungan Rp

651.663.570, jangka waktu pertanggungan mulai dari 6 Oktober

2020 sampai dengan 13 Oktober 2020. Dan membayar premi

sebesar Rp 848.579,46 (lampiran 22). Kemudian dilakukan

pembukuan kedalam receipt voucer (lampiran 23) dengan

pencatatan sebagai berikut

Pada tanggal 6 Oktober 2020, terjadi peristiwa yang

mengakibatkan objek yang dipertanggungkan mengalami kerugian

(lampiran 24). Dan tanggal 25 April 2018, perusahaan mengistimasi

nilai kerugian yang termuat dalam Laporan Kerugian Sementara

(lampiran 25), dengan pencatatan sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit

Hutang klaim Rp 2.023.500,00

Kas/ Bank Rp 2.023.500,00

Nama Akun Debit Kredit

Kas/ Bank Rp 848.579,46

Pendapatan Premi Rp 848.579,46

Page 93: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

75

Setelah loss adjuster melakukan survey lokasi untuk

menentukan nilai kerugian dan apabila tertanggung setuju dengan

jumlah penggantian yang akan dibayarkan, maka pada tanggal 5

November 2020 pihak asuransi membuat Laporan Kerugian Pasti

(Lampiran 26) dengan pencatatan sebagai berikut:

Perincian mengenai persetujuan ganti kerugian dapat dilihat

pada lampiran 27. Pada tanggal 25 November 2020 perusahaan

melakukan pembayaran klaim kepada tertanggung sebesar

Rp93.592.994 (lampiran 28), dengan pencatatan sebagai berikut:

Nama Akun Debit Kredit

Beban klaim Rp 96.592.994,00

Hutang Klaim Rp 96.592.994,00

Nama Akun Debit Kredit

Hutang Klaim Rp 96.592.994,00

Beban Klaim Rp 96.592.994,00

Nama Akun Debit Kredit

Beban klaim Rp 93.592.994,00

Hutang Klaim Rp 93.592.994,00

Nama Akun Debit Kredit

Hutang klaim Rp 93.592.994,00

Kas/ Bank Rp 93.592.994,00

Page 94: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

76

Dengan demikian pengakuan beban klaim sehubungan dengan

peristiwa kerugian terhadap objek pertanggungan juga menganut accrual

basic, yaitu beban klaim diakui pada saat timbul kewajiban memenuhi

klaim atas kerugian atau kerusakan yang dialami tertanggung.

C. Pembahasan

Bagian ini penulis akan menganalisa pendapatan premi dan beban

klaim perusahaan dan membandingkan antara pengakuan pendapatan premi

dan beban klaim yang diterapkan oleh PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar dengan PSAK 28, serta penyajiannya dalam laporan laba rugi.

1. Pendapatan Premi dan Beban Klaim Perusahaan

Pendapatan premi yang diperoleh perusahaan berasal dari hasil

seleksi risiko, termasuk menetapkan tingkat premi dan ketentuan-

ketentuan lain yang dikenakan kepada calon tertanggung. Pedapatan

premi perusahaan terdiri dari 3 jenis yaitu, premi bruto yaitu premi yang

didapatkan dari hasil penutupan polis tertanggung, premi reasuransi dan

cadangan premi. Sedangkan beban klaim perusahaan terdiri atas klaim

bruto yaitu ganti kerugian yang diberikan kepada tertanggung atas

kerusakan objek yang dipertanggungkan, klaim reasuransi dan estimasi

klaim.

Pendapatan premi merupakan sumber pendapatan terbesar bagi

perusahaan. Pendapatan premi diperoleh dari hasil penjualan produk-

produk asuransi yang dimiliki. Produk asuransi perusahaan terdiri dari

asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi kendaraan

bermotor.

Page 95: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

77

Pada tahun 2018, pendapatan premi terbesar yang diperoleh

perusahaan berasal dari asuransi kendaraan bermotor, begitu juga pada

tahun 2019. Ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah nasabah

yang ingin mengasuransikan kendaraan bermotornya semakin

bertambah. Sedangkan premi yang paling rendah pada asuransi

pengangkutan. Meskipun demikian pendapatan premi yang diperoleh

perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2018 sampai dengan

tahun 2019.

Peningkatan pendapatan premi yang diperoleh perusahaan dari

tahun 2018 sampai tahun 2019 terdapat pada asuransi kendaraan

bermotor. Sedangkan yang mengalami penurunan terdapat pada

asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan.

Selain pendapatan premi, beban klaim juga merupakan unsur

yang mempengaruhi besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan

asuransi. Yang dimaksud dengan beban klaim yaitu ganti rugi yang

dibayarkan perusahaan asuransi kepada tertanggung atas kerugian atau

kerusakan yang dialami.

Beban klaim perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2018

sampai tahun 2019. Ini artinya bahwa ganti rugi atau pembayaran klaim

kepada tertanggung mengalami peningkatan. Pembayaran klaim paling

banyak tahun 2018 terdapat pada asuransi kendaraan bermotor dan

paling sedikit asuransi rangka pesawat, begitu juga pada tahun 2019. Ini

menunjukkan bahwa tertanggung yang mengajukan klaim atas kerugian

atau kerusakan paling banyak dari asuransi kendaraan bermotor dan

Page 96: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

78

paling sedikit dari asuransi rangka pesawat. Sedangkan penurunan

pembayaran klaim terjadi pada asuransi kebakaran, asuransi

pengangkutan.

2. Tarif Premi dan Perincian Polis Asuransi Kendaraan Bermotor

Asuransi kendaraan bermotor memiliki frekuensi transaksi yang

cukup banyak dibandingkan dengan asuransi lain dalam perusahaan.

Besarnya pendapatan premi dari asuransi kendaraan bermotor selain

dari proses seleksi risiko termasuk juga menetapkan besarnya tingkat

premi yang dibebankan kepada tertanggung. Pada perusahaan Asuransi

Ramayana Tbk cabang Makassar tarif premi terbagi menjadi 2 yaitu

jaminan pokok rate atas dan jaminan pokok rate bawah. Tarif tersebut

bebas dipilih oleh calon tertanggung sesuai dengan kemampuannya.

Tarif premi asuransi kendaran bermotor terbagi menjadi 2 jenis

pertanggungan yaitu Comprehensive dan Total Loss Only (TLO).

Comprehensive menawarkan jaminan segala macam kerusakan

kendaraan dari kecil maupun besar. Sedangkan Total Loss Only (TLO)

hanya memberikan pertanggungan jika kendaraan rusak total diatas

75%. Tingkat premi yang dibebankan kepada calon tertanggung

dibedakan atas beberapa kategori sesuai dengan harga pertanggungan

kendaraan. Adapun risiko sendiri yang merupakan jumlah kerugian yang

menjadi tanggung jawab pemegang polis apabila terjadi klaim. Risiko

sendiri terbagi menjadi 2 yaitu kerugian sebagian dan kerugian total.

Kerugian sebagian maksudnya yaitu untuk kategori 1 sampai

dengan kategori 5, apabila kendaraan yang dipertanggungkan mengalami

Page 97: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

79

kerusakan maka perusahaan sebagai penanggung akan membayar klaim

sebesar Rp 300.000. Begitu juga pada kategori 6 dan kategori 7, apabila

terjadi peristiwa yang menyebabkan kerusakan pada truk, pickup dan bus

maka perusahaan akan membayar klaim sebesar Rp 500.000 tiap

kejadian sampai batas periode dalam polis asuransi. Sedangkan kerugian

total maksudnya yaitu apabila kendaraan yang dipertanggungkan

mengalami kerusakan diatas 75% maka perusahaan akan membayar

klaim sebesar 5% dari harga pertanggungan kendaraan.

Selain tarif premi adapun biaya yang harus dibayar oleh calon

tertanggung seperti fitur (biaya tambahan), Tanggung Jawab Hukum

(TJH) Pihak ketiga (Otoransi), Biaya Polis dan Biaya Materai. Perhitungan

pendapatan premi yaitu tarif premi dan fitur masing-masing dikalikan

dengan harga pertanggungan kendaraan bermotor, tarif TJH pihak ke tiga

dikalikan dengan harga pertanggungan TJH pihak ke tiga. Setalah

semuanya diperkalikan, hasilnya ditambah dengan biaya polis dan biaya

materai.

Adapun risiko yang dijamin dalam polis asuransi kendaraan

bermotor yaitu kerugian atau kerusakan pada kendaraan bermotor yang

secara langsung disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, atau

terpelosok, perbuatan jahat, pencurian, kebakaran maupun kerusakan

saat kendaraan bermotor berada diatas kapal.

Jaminan Tanggung Jawab Hukum (TJH) Pihak Ketiga berlaku jika

nilai pertanggungannya disebutkan dalam polis. Pihak ketiga adalah

semua pihak yang bukan tertanggung, suami atau istri anak, orang tua,

Page 98: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

80

saudara dari tertanggung, orang-orang yang bekerja dibawa pengawasan

tertanggung. Jika tertanggung adalah badan hukum maka pengurus,

pemegang saham, komisaris dan karyawan tidak termasuk dalam

pengertian pihak ketiga. Tanggung jawab penanggung setinggi-tingginya

10% dari nilai pertanggungan TJH Pihak Ketiga.

Sedangkan yang tidak dijamin dalam polis asuransi kendaraan

bermotor diantaranya yaitu kerusakan, atas kendaraan bermotor dan

/atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang disebabkan

oleh: Kendaraan bermotor digunakan untuk menarik atau mendorong

kendaraan lain, memberi pelajaran mengemudi, ikut serta dalam

perlombaan, melakukan tindak kejahatan; Penggelapan, penipuan,

hipnotis dan sejenisnya; Pencurian dan atau perbuatan jahat yang

diakukan oleh pihak ketiga; Kelebihan muatan dari kapasitas kendaraan

yang telah ditetapkan.

3. Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Klaim Serta Penyajiannya

Dalam Laporan Laba Rugi

Penggolongan pendapatan premi telah sesuai dengan PSAK 28,

perusahaan menggolongkan pendapatan premi yang terdiri dari premi

kontrak jangka pendek, dan premi selain kontrak jangka pendek.

Page 99: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

81

Tabel 4. 6

Perbandingan pengakuan dan penyajian pendapatan premi dan beban klaim menurut perusahaan dan PSAK 28

NO KETERANGAN MENURUT PERUSAHAAN MENURUT PSAK 28

1

Pendapatan premi

Kontrak asuransi jangka pendek dan kontrak

asuransi selain jangka pendek

Kontrak asuransi jangka pendek dan kontrak asuransi

selain jangka pendek

2

Pengakuan

pendapatan premi

Untuk asuransi kendaraan bermotor dan asuransi

kebakaran diakui secara akrual basis, dengan

pencatatan:

Piutang Premi

Pendapatan Premi

sedangkan untuk asuransi pengangkutan diakui

secara kas basis, dengan pencatatan:

Kas/ Bank

Pendapatan Premi

Akrual basis, dengan pencatatan:

Piutang Premi

Pendapatan Premi

3

Beban klaim

Klaim disetujui, klaim dalam proses penyelesaian

termasuk klaim yang terjadi namun belum

dilaporkan dan beban penyelesain klaim

Klaim disetujui, klaim dalam proses penyelesaian

termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan

beban penyelesain klaim

Page 100: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

82

4

Pengakuan beban

klaim

Akrual basis,dengan pencatatan:

Hutang Klaim

Beban Klaim

Akrual basis, dengan pencatatan:

Hutang Klaim

Beban Klaim

5

Penyajian dalam

laporan laba rugi

Penyajian dan penggolongan pendapatan

underwriting telah diuraikan secara rinci.

Pendapatan underwriting diperoleh dari premi

bruto dikurang dengan premi reasuransi dan

premi belum merupakan pendapatan. Beban

underwriting dihasilkan dari jumlah beban klaim

yang terdiri dari klaim bruto, klaim

reasuransi,kenaikan (penurunan) cadangan klaim

kemudian ditambah dengan beban komisi neto.

Perhitungan pendapatan underwriting secara rinci sesuai

dengan penggolongannya masing-masing. Beban yang

dikeluarkan dipisahkan secara rinci yang terdiri dari komisi

tanggungan sendiri, klaim tanggungan sendiri, kenaikan

(penurunan) estimasi klaim, dan beban underwriting rupa-

rupa.

Page 101: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

83

Pengakuan pendapatan premi PT. Asuransi Ramayana Tbk

Cabang Makassar untuk premi dari kontrak asuransi dan reasuransi

jangka pendek diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak)

berdasarkan jumlah proteksi yang diberikan. Premi kontrak asuransi

jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo dari

pemegang polis.

Pada umumnya PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

mengakui pendapatan premi dengan menggunakan metode acrual basic

yaitu pendapatan premi diakui pada saat terjadinya transaksi (polis

diterbitkan). Pada saat polis baru diterbitkan perusahaan menjurnal

dengan mendebet akun piutang premi dan mengkredit pendapatan premi.

Setelah nasabah melakukan pembayaran maka perusahaan akan

melakukan pencatatan dengan mendebet akun kas dan mengkredit akun

piutang premi. Dimana kas akan bertambah karena perusahaan

memperoleh pembayaran dari nasabah, dan pendapatan premi yang

diperoleh perusahaan juga bertambah.

Khusus untuk pendapatan premi asuransi pengangkutan

perusahaan mengakui secara cash basic yaitu pada saat polis diterbitkan

nasabah harus membayar premi saat itu juga. Karena asuransi

pengangkutan memiliki jangka waktu pertanggungan yang pendek.

Penggolongan beban klaim perusahaan juga sesuai dengan

PSAK 28 yaitu klaim disetujui, klaim dalam proses penyelesaian termasuk

klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim.

Beban klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya

Page 102: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

84

kewajiban untuk memenuhi klaim. pada periode yang sama dengan

periode pengakuan beban klaim.

Sehingga dalam pengakuan beban klaim perusahaan telah

menerapkan PSAK 28 yaitu pengakuan beban klaim menggunakan

metode accrual basic yaitu beban klaim diakui pada saat tertanggung

melaporkan suatu peristiwa yang menyebabkan kerugian terhadap objek

yang dipertanggungkan, selanjutnya perusahaan sebagai pihak

penanggung akan melakukan survey terhadap kerugian yang dialami

serta mencocokkan dokumen-dokumen saat terjadi kontrak asuransi.

Setelah mendapat kejelasan maka perusahaan akan melakukan

pembayaran ganti rugi kepada tertanggung atas peristiwa tersebut.

Perusahaan mengakui beban klaim pada saat tertanggung

megajukan klaim dengan mendebet akun beban klaim dan mengkredit

akun hutang klaim. Pada saat perusahaan telah membayar klaim atas

kerugian yang dialami tertanggung maka perusahaan melakukan

pencatatan dengan mendebet akun hutang klaim dan mengkredit akun

kas. Dimana akun hutang klaim dan kas akan berkurang karena

perusahaan melakukan pembayaran kepada tertanggung.

Perkiraan-perkiraan dalam laporan laba rugi perusahaan

dikelompokkan menjadi dua bagian utama pendapatan usaha dan beban

usaha. Pendapatan usaha perusahaan terdiri dari pendapatan

underwriting, beban underwriting, hasil underwriting dan hasil investasi.

Berdasarkan PSAK 28 Penyajian pendapatan dan beban dalam laporan

laba rugi meliputi perhitungan pendapatan underwriting secara rinci

Page 103: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

85

sesuai dengan penggolongan yang lazim. Beban yang dikeluarkan oleh

perusahaan asuransi harus dipisahkan secara rinci yang terdiri dari

komisi tanggungan sendiri, klaim tanggungan sendiri, kenaikan

(penurunan) estimasi klaim tanggungan sendiri, dan beban underwriting

rupa-rupa.

Pada laporan laba rugi PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar pendapatan underwriting telah diuraikan secara rinci.

Pendapatan underwriting diperoleh dari premi bruto dikurang dengan

premi reasuransi dan premi belum merupakan pendapatan. Begitu juga

dengan beban underwriting dihasilkan dari jumlah beban klaim yang

terdiri dari klaim bruto, klaim reasuransi,kenaikan (penurunan) cadangan

klaim kemudian ditambah dengan beban komisi neto.

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer perusahaan

Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar dapat disimpulkan bahwa

pada umumnya pengakuan pendapatan premi dan beban klaim serta

penyusunannya dalam laporan laba rugi perusahaan telah sesuai

dengan PSAK 28 tentang Asuransi Kerugian.

Penelitian sebelumnya oleh Iroth, Sondakh, dan Walandouw

(2020) melakukan penelitian mengenai pengakuan pendapatan dan

beban PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang Manado dan hasil penelitian

disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Adira

Dinamika Cabang Manado menggunakan metode akrual basic.

Pengakuan pendapatan dan beban perusahaan sudah sesuai dengan

PSAK No. 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian. Sedangkan

penelitian oleh Ardila, dan Sipayung (2018) mengenai analisis

Page 104: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

86

pengakuan beban kerugian asuransi menurut PSAK No 28 pada PT.

Asuransi Ramayana Tbk Cabang Medan dan hasil penelitian

menyatakan bahwa PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Medan

pengakuan beban klaimnya menggunakan metode accrual basic. Tapi

ada perbedaan pada asuransi kebakaran, yang mana pengakuan beban

klaimnya pada saat diterimanya Surat Perintah Pembayaran oleh kantor

Cabang, sehingga pengakuan beban klaim untuk asuransi kebakaran

tidak sesuai pada PSAK 28 tentang Akuntansi Kontrak Asuransi

Kerugian begitu juga dengan penyajiannya dalam laporan laba rugi

perusahaan.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya terdapat beberapa

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu pertama,

objek penelitiannya, penelitian sebelumnya oleh Iroth, Sondakh, dan

Walandouw (2020) dilakukan pada perusahaan asuransi PT. Asuransi

Adira Dinamika Cabang Manado. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh

Ardila, dan Sipayung (2018) memfokuskan pada pengakuan beban klaim

asuransi saja. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis

memfokuskan pada pengakuan pendapatan premi dan beban klaim

asuransi pada salah satu perusahaan asuransi kerugian di Indonesia

yaitu PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar.

Page 105: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan mengenai

pengakuan pendapatan premi dan beban klaim asuransi apakah telah sesuai

dengan PSAK 28, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendapatan premi yang diperoleh perusahaan dari tahun 2018 sampai

tahun 2019 mengalami peningkatan. Penerimaan premi tertinggi pada

asuransi kendaraan bermotor dan paling rendah pada asuransi rangka

pesawat. Beban klaim yang dibayarkan kepada tertanggung juga

mengalami peningkatan. Pembayaran klaim tertinggi pada asuransi

kendaraan bermotor dan paling rendah pada asuransi rangka pesawat.

2. Pengakuan pendapatan premi perusahaan pada umumnya

menggunakan metode akrual basis yaitu pendapatan premi diakui pada

saat terjadinya transaksi (polis diterbitkan). Pendapatan premi

perusahaan meliputi premi dari kontrak asuransi jangka pendek dan

premi kontrak asuransi jangka panjang. Tetapi ada perbedaan untuk

asuransi pengangkutan, yaitu pendapatan preminya diakui secara kas

basis karena jangka waktu pertanggungannya pendek.

3. Beban klaim perusahaan juga menganut metode akrual basis, yaitu pada

saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Beban klaim

perusahaan meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses

penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan

Page 106: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

88

beban penyelesaian klaim.

B. Saran

1. PSAK 28 sangat penting bagi asuransi umum, maka sebaiknya

perusahaan sepenuhnya menerapan PSAK 28 sebagai pedoman dan

acuan dalam perlakuan akuntansinya.

2. Seharusnya keterlambatan dalam pembayaran klaim kepada pihak

tertanggung dapat diatasi dengan cepat, yang mana kedua pihak harus

mempunyai rasa tanggung jawab atas kewajibannya masing-masing,

dan tanggap apabila terjadi kerusakan atau kerugian yang

dipertanggungkan, agar klaim yang diajukan diproses dan tertanggung

segera mendapatkan ganti kerugian yang diderita.

Page 107: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

89

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, R., dan Wiratno, A. 2017. Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi,

Laba, Klaim dan Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Kerugian di

Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan JRAP. Vol.4 No.1.

Allianz Indonesia. 2019. Kriteria- Kriteria yang Bisa Diasuransikan. (Online),

(https://allianz.co.id , diakses 25 April 2020).

Apriansyah, A., Pramiudi, U., dan Setiawan, H. 2019. Analisis Komparatif

Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan dan Beban. Jurnal Ilmiah

Akuntansi Kesatuan JIAKES. Vol.7 No.1

Ardila, I., dan Sipayung, Y. V. B. 2018. Analisis Pengakuan Beban Kerugian

Asuransi Menurut PSAK No 28 Pada PT. Asuransi Ramayana TBK

Cabang Medan. Seminar Nasional Royal (SENAR). Vol.1 No.1.

Askrida. 2017. 3 (Tiga) Jenis Asuransi Kerugian. (Online), (askrida.com , diakses

tanggal 20 Januari 2021)

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2020. Kamus Besar bahasa

Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia.

Fachmi, M., dan Setiawan, I. P. 2020. Strategi Meningkatkan Kepuasan

Nasabah: Analisis Kasus Melalui Riset Di Industri Asuransi Jiwa. CV

Pustaka Learning Center: Malang.

Firmansyah, A., dan Cesara, E.O. 2020. Evaluasi Penerapan Akuntansi Untuk

Kontrak Asuransi Pada PT. Asuransi AXA Indonesia. Profita: Komunikasi

Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan. Vol.13 No.1.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2020. Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1

Januari 2020. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntansi Indonesia.

Iroth, N., Mamangkey, G. S., dan Mawikere, L. M. 2018. Ipteks Standar

Akuntansi Keuangan No. 28 Pada PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang

Manado. Jurnal Ipteks Akuntansi Bagi Masyarakat. Vol.2 No.2.

Iroth, N., Sondakh, J.J., dan Walandouw, S. K. 2020. Analisis Pengakuan

Pendapatan dan Beban pada PT. Asuransi Adira Dinamika Cabang

Manado. Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi. Vol.15 No.2.

Page 108: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

90

Isnani., dan Widayati, R. 2019. Pelaksanaan Klaim Produk Asuransi JP- Astor

Pada PT. Jasaraharja Putera Cabang Padang. (Online).

(https://scholar.google.co.id, diakses 15 Oktober 2020).

Koeswara, S., Harahap, S., dan Elidawati. 2019. Analisis Akuntansi pengakuan

pendapatan dan beban pada PT. Property Grup imperium Medan. Jurnal

Bisnis Kolega. Vol.4 No.1.

Kompas. 2020. Jenis-Jenis Asuransi. (Online), (kompas.com, diakses 20 Januari

2021).

Maidar., dan Fajar. 2020. Tata Cara Pembayaran Klaim Asuransi Pada PT.

Asuransi Rama Satria Wibawa Perwakilan Aceh. Jurnal Akuntansi

Muhammadiyah.Vol.10 No.2.

Marfuah, S., Wulandari, E., dan Arifah, S. 2018. Evaluasi Pencatatan Biaya

Asuransi Pada Kiriman Berasuransi Di PT. Pos Indonesia KPRK

Magelang 56100 tahun 2016-2017. (Online). (www.academia.edu,

diakses 15 Oktober 2020).

Muhammad, Abdulkadir. 2019. Hukum Asuransi Indonesia. Cetakan ke-5. PT

Citra Aditya Bakti: Bandung.

Nasution, N. H., dan Nanda, S. T. 2020. Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil

Underwriting, Hasil Investasi dan Risk Based Capital Terhadap Laba

Perusahaan Asuransi Umum Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis.

Vol.17 No.1.

Nataldy, C., dan Pardede, R. P. 2019. Analisis Perlakuan Akuntansi Atas

Pendapatan Premi dan Beban Klaim Sesuai PSAk No. 28 pada PT.

Asuransi Astra Buana. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan. Vol.7 No.2.

Nurhayati., dan Noprika, S. 2020. Pengaruh Pendapatan Premi Neto, Hasil

Investasi dan Beban Klaim Terhadap ROA Perusahaan Asuransi Yang

Terdaftar di BEI Periode 2014-2018.Prosiding Seminar Nasional Pakar.

Pieloor, A. F. 2017. Hati- Hati Berasuransi. PT Elex Media Komputindo: Jakarta.

Pinajeng, G., dan Sudiarta, K. 2015. Kedudukan Underwriter Dalam Menilai dan

Menyeleksi Calon Tertanggung di Perusahaan Asuransi PT. Bumi Putera.

Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum, (Online) Vol. 3, No. 3,

(https://ojs.unud.ac.id, diakses 25 April 2020).

Prihatanto, C. R., dan Mintalangi, S. S. 2018. Ipteks Pengakuan dan Pengukuran

Pendapatan Premi Asuransi Pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang

Sulawesi Utara. Jurnal Ipteks Akuntansi Bagi Masyarakat. Vol.2 No.2.

Page 109: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

91

Rosalie, E., dan Budiarso, N. S. 2017. Analisis Pengakuan Pendapatan dan

Beban Menurut PSAK No. 28 Pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang

Manado. Journal Accountability. Vol.6 No.1.

Saleh, H. Y. J., Nangoi, G. B., dan Tirayoh, V. Z. 2020. Evaluasi Pengakuan

Pendapatan dan Beban Menurut PSAK 28 Pada PT. Asuransi Umum

Bumiputra Muda 1967 Cabang Manado. Jurnal EMBA. Vol.8 No.4

Salindeho, A. C., Kalangi, L., dan Pangerapan., S. 2018. Perlakuan Akuntansi

Pendapatan dan Beban berbasis SAK ETAP dan inplikasinya padala

laporan keuangan koperasi karya sampurna PT. Bank Mandiri. Jurnal

Riset Akuntansi. Vol.13 No.2.

Sari, A.R., Nurbatin, D., dan Setiyowati, S.W. 2017. Akuntansi Keuangan

Berbasis PSAK. Mitra Wacana Media: Jakarta.

Sari, D.M., dan Fitriastuti, T. 2017. Dasar Akuntansi: Pemahaman Konsep dan

Praktek. Mulawarman University Press: Samarinda.

Sawitri, P., dan Hartanto, E. 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Lain: Seri

Diklat Kuliah. Penerbit Gunadarma: Jakarta.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-

23. Penerbit Alfabeta: Bandung.

Sutjipto, Eddy. 2019. Intermediate Accounting 1. Badan Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang: Semarang.

Tangkere, D.F.D., Ilat, V., dan Wokas, H. 2017. Analisis Perlakuan Akuntansi

Pendapatan Premi dan Beban Klaim Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang

Bitung. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan

Akuntansi. Vol.5 No.2.

Tirta, S. 2019. Seri Literasi Keuangan Perguruan Tinggi: Perasuransian. Otoritas

Jasa Keuangan: Jakarta.

Wahyuni, D. S.,dan Munandar, A. 2020. Analisis Pendapatan Premi dan Beban

Klaim Terhadap Laba Pada PT. Jasa Raharja Persero. Accounting

Journal. Vol.3 No.2.

Widagdo, B., dan Lestari, N. P. 2018 Manajemen Resiko dan Asuransi.

Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.

Yusra, M. 2019. Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Dan Beban Berbasis

SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik dan Implikasinya Pada Laporan

Keuangan. Jurnal Ekonomika Universitas Almuslim Bireuen-Aceh. Vol.12

No.2.

Page 110: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 111: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 1 Dialog Wawancara

Hasil wawancara PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar

Fokus Penelitian : Pengakuan pendapatan premi dan beban klaim PT. Asuransi

Ramayana Tbk Cabang Makassar.

Narasumber : Manajer Umum perusahaan

Tempat : PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar.

Peneliti : Assalamu’alaikum Pak, Saya Risna Safitri dari Universitas

Muhammadiyah Makassar, akan melakukan wawancara

sebagai penguat penelitian.

Manajer : Waalaikumsalam, Boleh, silahkan.

Peneliti : Saya meneliti tentang pengakuan pendapatan premi dan

beban klaim PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang Makassar.

Sebelumnya saya ingin tahu informasi umum tentang Asuransi

Ramayana Tbk Cabang Makassar seperti apa saja produk-

produk asuransi yang dimiliki perusahaan.

Manajer : Untuk Infornasi umum perusahaan silahkan buka websitenya

asuransiramayana.co.id, produk asuransi yang ditawarkan

perusahaan terdiri dari asuransi kendaraan, asuransi property,

asuransi kesehatan, asuransi rangka kapal, asuransi

pengangkutan, asuransi penjaminan, asuransi rekayasa,

Page 112: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

asuransi syariah, asuransi uang, asuransi kecelakaan diri, dan

asuransi tanggung gugat.

Peneliti : Berapa lama jangka waktu pertanggungan tiap asuransi yang

ditawarkan?

Manajer : Pada umumnya jangka waktu pertanggungan tiap asuransi

adalah satu tahun, adapun asuransi jangka panjang seperti

seperti asuransi kendaraan bermotor yang pembeliannya dicicil

maka asuransi lewat pembiayaan.

Peneliti : Bagaimana prosedur pencatatan dan pengakuan pendapatan

premi dan beban klaim di PT. Asuransi Ramayana Tbk Cabang

Makassar ?

Manajer : Prosedur pencatatan dan pengakuan pendapatan premi

asuransi Ramayana dimulai pada saat adanya permintaan

asuransi dari calon tertanggung kemudian dianalisis oleh

perusahaan apakah ditolak atau diterima. Apabila diterima

maka perusahaan asuransi memproses dalam bentuk polis

asuransi. Kemudian calon tertanggung membayar premi

pertamanya, pembayaran premi bisa dilakukan secara tunai

maupun transfer bank ke rekening PT. Asuransi Ramayana Tbk

yang merupakan rekening umum perusahaan bukan cabang.

Sedangkan untuk prosedur pencatatan dan pengakuan beban

klaim dimulai pada saat nasabah melaporkan suatu kejadian ke

perusahaan, selanjutnya pihak perusahaan akan melakukan

Page 113: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

survey terhadap klaim yang diajukan untuk melihat seberapa

besar kerugian yang dialami.

Peneliti : Kapan pendapatan premi perusahaan diakui?

Manajer : Pendapatan premi dari kontrak asuransi dan reasuransi

jangka pendek diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis

berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi

belum merupakan pendapatan dari kontrak asuransi jangka

pendek ditentukan untuk masing-masing jenis pertanggungan

dihitung berdasarkan premi netto sesuai dengan proporsi

jumlah hari sampai dengan polis berakhir. Kenaikan atau

penurunan premi yang belum merupakan pendapatan adalah

selisih antara saldo premi yang belum merupakan pendapatan

tahun berjalan dan tahun lalu. Sedangkan untuk premi kontrak

asuransi jangka panjang diakui sebagai pendapatan saat jatuh

tempo dari tertanggung atau pemegang polis.

Peneliti : Bagaimana dengan beban klaim perusahaan ?

Manajer : Beban klaim perusahaan meliputi klaim disetujui (setted

claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk juga klaim

yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesain

klaim. Beban klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat

timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim

reasuradur diakui dan dicacat sebagai pengurang beban klaim

pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban

klaim.

Page 114: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Peneliti : Bagaimana tentang pembayaran premi, apakah bisa diangsur

atau tidak ?

Manajer : Untuk pembayaran premi tidak bisa diangsur, pembayaran

dilakukan setelah polis diterbitkan. Pembayaran premi

dilakukan hanya sekali setahun.

Peneliti : Bagaimana apabila tertanggung tidak melakukan pembayaran

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan ?

Manajer : Jika tertanggung tidak melakukan pelunasan pembayaran

premi dalam tenggang waktu yang telah ditentukan, maka polis

akan berakhir dengan sendirinya. Dan penanggung dibebaskan

dari semua tanggungjawab berdasarkan polis. Apabila terjadi

kerugian yang dijamin oleh polis dalam tenggang waktu,

penanggung akan bertanggungjawab terhadap kerugian

tersebut apabila tertanggung melunasi premi dalam tenggang

waktu bersangkutan.

Peneliti : Bagaimana posisi pendapatan premi dan beban klaim pada

laporan keuangan perusahaan ?

Manajer : Pada laporan laba rugi Asuransi Ramayana, rincian

penerimaan premi dan pembayaran klaim termasuk dalam

pendapatan usaha perusahaan. Untuk pendapatan premi

dijumlahkan dan dikelompokkan menjadi satu akun yaitu akun

pendapatan underwriting. Begitu juga dengan rincian

pengeluaran klaim dijumlahkan dan dikelompokkan menjadi

satu akun yaitu beban underwriting. Untuk lebih jelasnya bisa

Page 115: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

dilihat pada laporan keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk

Cabang Makassar.

Peneliti : Baik pak, hanya itu yang saya ingin tanyakan, terima kasih

atas waktu yang telah bapak luangkan.

Manajer : Sama-sama

Page 116: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 2 Laporan Keuangan Perusahaan

PT. ASURANSI RAMAYANA TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2018 dan 2019

2018 2019

ASET

Kas dan Setara Kas Rp47.582.389.796 Rp35.965.111.031

Piutang Premi

Pihak ketiga-setelah dikurangi cadangan kerugian

Rp191.883.400.214 Rp257.089.177.176

Piutang Reasuransi-setelah dikurangi cadangan kerugian

Rp83.837.798.495 Rp87.954.156.687

Piutang lain-lain - setalah dikurangi cadangan kerugian

Rp48.030.231.712 Rp52.590.512.333

Pajak dibayar dimuka Rp420.331.689 Rp0

Kas dan setara kas yang dibatasi penggunannya

Rp4.560.330.767 Rp12.167.674.442

Aset Reasuransi Rp433.818.300.123 Rp433.520.076.941

Investasi

Deposito berjangka Rp211.605.200.000 Rp192.475.119.000

Efek ekuitas tersedia untuk dijual Rp4.445.786.600 Rp3.794.412.480

Efek utang tersedia untuk dijual Rp103.519.000.000 Rp108.236.723.800

Obligasi dimiliki hingga jatuh tempo

Rp50.000.000.000 Rp50.000.000.000

Sukuk- diukur dengan nilai wajar melalui penghasilan konfrehensif lain

Rp23.582.160.000 Rp21.982.190.044

Investasi saham

Asosiasi Rp9.978.743.001 Rp8.413.067.469

Perusahaan lain Rp2.039.200.000 Rp2.039.200.000

Page 117: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Aset tetap- setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Rp59.951.428.986 Rp67.512.715.635

Properti investasi Rp157.140.000.000 Rp162.071.000.000

Aset pajak tangguhan Rp22.729.267.258 Rp28.204.393.672

Aset lain-lain Rp22.783.493.074 Rp23.984.298.844

JUMLAH ASET Rp1.478.007.061.719 Rp1.548.001.829.544

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Utang klaim Rp55.226.694.900 Rp56.377.357.170

Utang reasuransi-pihak ketiga Rp6.758.852.594 Rp3.121.896.229

Utang komisi

Pihak berealisasi Rp589.387.667 Rp221.393.615

pihak ketiga Rp33.833.743.162 Rp36.818.409.578

Utang pajak Rp3.811.410.046 Rp3.139.550.600

Liabilitas kontrak asuransi Rp885.027.011.432 Rp902.128.973.084

Utang lian-lain Rp65.208.425.935 Rp75.201.797.339

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Rp21.766.197.545 Rp27.703.172.574

JUMLAH LIABILITAS Rp1.072.221.723.281 Rp1.104.712.550.189

EKUITAS

Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas

Modal saham Rp107.279.711.000 Rp117.032.317.000

Tambahan modal disetor Rp753.170.270 Rp36.819.812.470

saldo laba

Page 118: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Ditentukan penggunaannya Rp251.710.651.281 Rp258.434.889.209

Tidak ditentukan penggunaannya Rp48.566.286.627 Rp30.411.989.844

Keuntungan (kerugian) belum direalisasi

-Rp2.525.921.855 Rp570.212.769

Jumlah ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk

Rp405.765.897.323 Rp443.269.221.292

kepentingan non pengendali Rp19.441.115 Rp20.058.073

JUMLAH EKUITAS Rp405.785.338.438 Rp443.289.279.365

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Rp1.478.007.061.719 Rp1.548.001.829.554

PT. ASURANSI RAMAYANA TBK

LAPORAN LABA RUGI

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 dan 2019

2018 2019

PENDAPATAN USAHA

Pendapatan underwriting

Pendapatan premi

Premi bruto Rp1.131.196.035.424 Rp1.468.827.174.961

Premi reasuransi Rp194.404.049.481 Rp278.958.128.249

Kenaikan premi belum merupakan pendapatan dan manfaat polis masa depan

Rp34.536.641.426 Rp12.368.654.702

Jumlah pendapatan premi Rp902.255.344.517 Rp1.177.500.392.010

Beban underwriting

Beban klaim

Klaim bruto Rp568.864.647.832 Rp853.529.183.654

Klaim reasuransi Rp176.976.265.380 Rp238.907.787.302

Kenaikan estimasi klaim Rp852.759.298 Rp3.738.952.285

Jumlah beban klaim Rp392.741.141.750 Rp610.882.444.067

Page 119: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Beban komisi Neto Rp197.657.901.754 Rp231.742.317.728

Jumlah beban underwriting Rp590.399.043.504 Rp842.624.761.795

Hasil Underwriting Rp311.856.301.013 Rp334.875.630.215

Hasil Investasi Rp40.722.017.307 Rp24.782.343.301

Jumlah pendapatan usaha Rp352.578.318.320 Rp359.657.973.516

BEBAN USAHA Rp300.940.979.082 Rp299.073.101.555

LABA USAHA Rp51.637.339.238 Rp60.584.871.961

PENDAPATAN LAIN-LAIN Rp36.651.565.328 Rp14.425.327.357

LABA SEBELUM PAJAK Rp88.288.904.566 Rp75.010.199.318

BEBAN PAJAK Rp11.606.411.205 Rp12.141.758.385

LABA TAHUN BERJALAN Rp76.682.493.361 Rp62.868.440.933

Page 120: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 3 Kwitansi Polis

Page 121: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 4 Polis Asuransi kendaraan Bermotor

Page 122: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 5 Perhitungan Pendapatan Premi Asuransi Kendaraan Bermotor

Page 123: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 6 Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Otoransi

Page 124: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 7 Receipt Voucer Asuransi Kendaraan Bermotor Otoransi

Page 125: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 8 Form Keterangan Mengenai Kerugian Asuransi Kendaraan Bermotor

Otoransi

Page 126: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 9 Laporan Kerugian Pasti Asuransi Kendaraan Bermotor Otoransi

Page 127: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 10 Polis Asuransi Syariah Kendaraan Bermotor

Page 128: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM
Page 129: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 11 Form Keterangan Mengenai Kerugian Asuransi Syariah Kendaraan

Bermotor

Page 130: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 12 Laporan Kerugian Sementara Asuransi Syariah Kendaraan Bermotor

Page 131: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 13 Laporan Kerugian Pasti Asuransi Syariah Kendaraan Bermotor

Page 132: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 14 Bukti Pembayaran Klaim Asuransi Syariah Kendaraan Bermotor

Page 133: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 15 Polis Asuransi Kebakaran

Page 134: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM
Page 135: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 16 Receipt Voucer Asuransi Kebakaran

Page 136: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 17 Overrinding Discount Note Asuransi Kebakaran

Page 137: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 18 Form Keterangan Mengenai Kerugian Asuransi Kebakaran

Page 138: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 19 Laporan Kerugian Sementara Asuransi Kebakaran

Page 139: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 20 Laporan Kerugian Pasti Asuransi Kebakaran

Page 140: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 21 Bukti Pembayaran Klaim Asuransi Kebakaran

Page 141: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 22 Polis Asuransi Pengangkutan

Page 142: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 23 Receipt Voucer Asuransi Pengangkutan

Page 143: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 24 Form Keterangan Mengenai Kerugian Asuransi Pengangkutan

Page 144: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM
Page 145: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 25 Laporan Kerugian Sementara Asuransi Pengangkutan

Page 146: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 26 Laporan Kerugian Pasti Asuransi Pengangkutan

Page 147: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 27 Perincian Ganti Kerugian Asuransi Pengangkutan

Page 148: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 28 Bukti Pembayaran Klaim Asuransi Pengangkutan

Page 149: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 29 Balasan Surat Penelitian

Page 150: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 30 Hasil Uji Plagiasi

Page 151: ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PREMI DAN BEBAN KLAIM

Lampiran 31 Riwayat Hidup

BIOGRAFI PENULIS

Risna Safitri panggilan Risnha lahir di Canik pada tanggal 14

November 1997 dari pasangan suami istri Bapak Tasmin dan

Ibu Ramasia. Peneliti adalah anak pertama dari 4

bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jln. Pelita

Raya 4 Lorong 7A, Ballaparang Kecamatan Rappocini Kota

Makassar. Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri 177

Lo,ko lulus tahun 2009, SMP Negeri 7 Alla’ lulus tahun 2012, SMK Negeri 1

Enrekang lulus tahun 2015, kemudian tahun 2016 penulis berhasil lulus pada

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar. Dan pada tahun 2021 menyelesaikan

masa perkuliahan di UNISMUH Makassar dengan judul skripsi: “Analisis

Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Klaim Asuransi Pada PT. Asuransi

Ramayana Tbk Cabang Makassar”.