6
NxK e COR 1 T t C ANALISIS PENENTUAN HIRARKI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI Tujuan : Menentukan hirarki wilayah di Kabupaten Wonogiri berdasarkan pusat-pusat pelayanan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam mengembangkan wilayah Kabupaten Wonogiri kedepannya. Data : Jumlah Kecematan di Kabupaten Wonogiri sebagai pusat pelayanan dan jenis serta jumlah fasilitas pelayanan umum yang dimilki pada masing-masing kecamatan. Metode Analisis : Metode Analisis Skalogram dan Metode Analisis Indeks Sentralitas Marshall. Pembahasan : 1. Penentuan Hirarki Wilayah Kab. Wonogiri, menggunakan Metode Analisis Skalogram Metode skalogram dilakukan untuk mengetahui pusat pelayanan berdasarkan jumlah dan jenis unit fasilitas pelayanan yang ada dalam setiap daerah. Asumsi yang dipakai adalah bahwa wilayah yang memiliki ranking tertinggi adalah lokasi yang dapat ditetapkan menjadi pusat pertumbuhan (Amas Yamin, dkk dalam Pardede, 2008). Dalam analisis skalogram ini subjek adalah 25 kecamatan sedangkan objeknya adalah 21 fasilitas pelayanan umum di masing-masing kecamatan. Kecamatan yang mempunyai jumlah dan jenis fasilitas yangsecara relatif paling lengkap merupakan pusat dan akan mempunyai hierarki yang lebih tinggi. Sebalinya jika satu wilayah mempunyai jumlah dan jenis fasilitas dengan kuantitasyang rendah merupakan wilayah hinterland dari wilayah lainnya Untuk menguji kelayakan skalogram maka ada rumus yang digunakan yaitu coeffisien of reproducibility (COR) sebagai berikut: Keterangan: e = jumlah kesalahan N = jumlah subyek/wilayah yang diteliti K = jumlah obyek/ fasilitas yang diteliti Dalam hal ini koefisien dianggap layak apabila bernilai 0,9-1. 2. Penentuan Hirarki Wilayah Kab. Wonogiri, menggunakan Indeks Sentralitas Marshal Metoda Indeks sentralitas marshall ini digunakan untuk menilai kemampuan dan hirarki pusat pelayanan, seperti halnya analisis skalogram. Setelah disusun tabel urutan kecamatan dihitung nilai skornya dengan menjumlahkan nilai indeks sentralitasdari tiap fasilitas yang dimiliki. Persamaan yang dipergunakan untuk menilai bobot dari suatu fasilitas adalah sebagai berikut: Keterangan: C- Bobot dari atribut fungsional suatu fasilitas t = nilai sentralitas gabungan dalam hal ini 100 T = jumlah total dari atribut dalam sistem Bagaimana hirarki/ tingkatan kecamatan sebagai pusat pelayanan di Kab. Wonogiri, berikut aplikasinya dengan menggunakan kedua metode diatas. TUGAS MATA KULIAH METODE ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DOSEN : Dr.cr.agr. Iwan Rudiarto (IR) Anggota Kelompok: DESTIA SETIARINI (21040114420084) HENNY FERNIZA (21040114420088) SUMBER RAHAYU (21040114420078)

Analisis Penentuan Hirarki Wilayah Kab. Wonogiri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis skalogram dan indeks marshall

Citation preview

  • NxKeCOR 1

    TtC

    ANALISIS PENENTUAN HIRARKI WILAYAH KABUPATENWONOGIRI

    Tujuan : Menentukan hirarki wilayah di Kabupaten Wonogiri berdasarkan pusat-pusat pelayanansehingga dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam mengembangkan wilayah Kabupaten Wonogirikedepannya.

    Data : Jumlah Kecematan di Kabupaten Wonogiri sebagai pusat pelayanan dan jenis serta jumlahfasilitas pelayanan umum yang dimilki pada masing-masing kecamatan.

    Metode Analisis :Metode Analisis Skalogram dan MetodeAnalisis Indeks Sentralitas Marshall.

    Pembahasan :

    1. Penentuan Hirarki Wilayah Kab. Wonogiri, menggunakan Metode Analisis SkalogramMetode skalogram dilakukan untuk mengetahui pusat pelayanan berdasarkan jumlah dan jenis unitfasilitas pelayanan yang ada dalam setiap daerah. Asumsi yang dipakai adalah bahwa wilayah yangmemiliki ranking tertinggi adalah lokasi yang dapat ditetapkan menjadi pusat pertumbuhan (AmasYamin, dkk dalam Pardede, 2008). Dalam analisis skalogram ini subjek adalah 25 kecamatansedangkan objeknya adalah 21 fasilitas pelayanan umum di masing-masing kecamatan. Kecamatanyang mempunyai jumlah dan jenis fasilitas yangsecara relatif paling lengkap merupakan pusat danakan mempunyai hierarki yang lebih tinggi. Sebalinya jika satu wilayah mempunyai jumlah dan jenisfasilitas dengan kuantitasyang rendah merupakan wilayah hinterland dari wilayah lainnya

    Untuk menguji kelayakan skalogram maka ada rumus yang digunakan yaitu coeffisien ofreproducibility (COR) sebagai berikut:

    Keterangan:e = jumlah kesalahanN = jumlah subyek/wilayah yang ditelitiK = jumlah obyek/ fasilitas yang ditelitiDalam hal ini koefisien dianggap layak apabila bernilai 0,9-1.

    2. Penentuan Hirarki Wilayah Kab. Wonogiri, menggunakan Indeks Sentralitas MarshalMetoda Indeks sentralitas marshall ini digunakan untuk menilai kemampuan dan hirarki pusatpelayanan, seperti halnya analisis skalogram. Setelah disusun tabel urutan kecamatan dihitung nilaiskornya dengan menjumlahkan nilai indeks sentralitasdari tiap fasilitas yang dimiliki. Persamaan yangdipergunakan untuk menilai bobot dari suatu fasilitas adalah sebagai berikut:

    Keterangan:C- Bobot dari atribut fungsional suatu fasilitast = nilai sentralitas gabungan dalam hal ini 100T = jumlah total dari atribut dalam sistem

    Bagaimana hirarki/ tingkatan kecamatan sebagai pusat pelayanan di Kab. Wonogiri, berikut aplikasinyadengan menggunakan kedua metode diatas.

    TUGAS MATA KULIAHMETODE ANALISA PERENCANAAN DAN

    PEMBANGUNANDOSEN : Dr.cr.agr. Iwan Rudiarto (IR)

    Anggota Kelompok:

    DESTIA SETIARINI (21040114420084)HENNY FERNIZA (21040114420088)SUMBER RAHAYU (21040114420078)

  • Tabel 1. Data Jumlah Ketersediaan Fasiltias Umum per Kecamatan di Kab. Wonogiri Tahun 2013

    Sumber : Wonogiri Dalam Angka, 2014

    Penentuan tingkatan untuk setiap kecamatan. Orde/tingkatan ditentukan dengan rumus Sturgess, yaitu sebagai berikut:Jumlah Orde:

    K = 1 + 3,3 log nK = 1 + 3,3 log 25K = 1 + 3,3 (1,398)K = 1 + 4,613K = 5, 613 6

    Maka tingkatan yang akan diperoleh nantinya adalah 6 tingkatan.

  • Tabel. 2. Hirarki Kecamatan di Kabupaten Wonogiri berdasarkan Analisis Skalogram

    Sumber : Hasil AnalisisKeterangan: Kesimpuan : kecamatan yang ada di Kab. Wonogiri terbagi kedalam 6 Hirarki pusat

    pelayanan, hirarki I terdiri dari 4 kecamatan yang memiliki kelengkapan fasilitas padaurutan 4 teratas yaitu Kec. Wonogiri, Kec. Pracimantoro, Kec. Baturetno dan Kec. Jatisrono,hirarki II terdiri dari 3 kecamatan, hirarki III, 5 kecamatan, hirarki IV, 6 kecamatan, hirarki V,6 kecamatan dan hirarki terbawah adalah Kec. Karang Tengah yang memiliki 8 fasilitas.

  • Tabel. 3. Hirarki Kecamatan di Kabupaten Wonogiri berdasarkan Indeks Marshall

    Sumber : Hasil Analisis, 2015

    Interval Kelas: Range = (nilai tertinggi-nilai terendah)/KRange = (390,653-26,968)/6Range = 60,614

    Orde Interval Keterangan

    I 330,039 - 390,653II 269,425 - 330,038III 208,811 - 269,424IV 148,197 - 208,810 Menjadi II

    V 87,583 - 148,196 Menjadi III

    VI 26,968 - 87,582 Menjadi IV

    Kesimpulan : Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiriberdasarkan Indeks Marshal dapat dibagi kedalam 4 Hirarki pusat pelayanan. Dalam perhitungannya,bisa diperoleh 6 tingkatan namun untuk tingkatan II dan III tidak satupun kecamatan yang memilikiindeks marshall sesuai dengan interval yang ada pada tingkatan II dan III tersebut sehingga untuktingkatan IV, V dan VI peringkatnya naik menjadi II, III dan IV. Untuk hirarki/ tingkatan I adalah Kec.Wonogiri, tingkatan II adalah Kec. Pracimantoro, tingkatan III adalah Kec. Jatisrono, kemudian untuktingkatan III ada 6 kecamatan sisanya berada pada tingkatan IV sebanyak 17 Kecamatan.

  • Perhitungan Indeks Marshall:1) Data jenis dan jumlah fasilitas per kecamatan di Kab. Wonogiri2) Data-data tersebut kemudian dihitung untuk mendapatkan bobot dari tiap fasilitas, dengan :

    Keterangan : C : bobot per fasilitas, T : jumlah total tiap fasilitas, t : nilai sentralitas total (diambil sama dengan 100)

    Tabel 4. Bobot Tiap Fasilitas Fasilitas terhadap total Tiap Fasilitas

    3) Setelah bobot tiap fasilitas didapat, maka selanjutnya dihitung Indeks Sentralitas Marshall setiap Kecamatan dengan :Keterangan : F = jumlah tiap fasilitas di masing-masing kecamatan, C = bobot per fasilitas.

    Tabel 5. Bobot Tiap Fasilitas Fasilitas terhadap total Tiap Fasilitas

    Rumus: C = t/T

    Rumus: C= F x C fasilitas

  • Perbandingan Hirarki/ Tingkatan Kecamatan di Kab. Wonogiri berdasarkan Analisis Skalogram denganIndeks Marshal

    Tabel 6. Perbedaan Hirarki Kecamatan pada Kab. Wonogiri dengan Analisis Skalogram dan Indeks Marshal

    Sumber : Hasil Analisis, 2015

    Kesimpulan :1) Berdasarkan tabel perbedaan analisis skalogram dan Indeks Marshal di atas diketahui bahwaperbedaan analisis kedua teori tersebut adalah terjadi pada 18 Kecamatan atau sekitar 72%. Jika dilihatdari beberapa Kecamatan, analisis Indeks Mashallah yang sebenarnya mendekati keadaan kecamatan diKab. Wonogiri. Karena dalam metodenya,analisis ini menghitung jumlah dari suatu fasilitas bukanhanya kelengkapan suatu fasilitas yang terdapat pada analisis skalogram. Analisis skalogram digunakanhanya sebagai analisis dasar untuk menentukan hirarki suatu wilayah secara umum berdasarkankelengkapan fasilitas. Sedangkan analisis Indeks Marshal lebih menyeluruh.

    2) Suatu fasilitas yang dibangun pada umumnya berdasarkan jumlah penduduk yang ada pada wilayahtersebut. Sudah barang tentu bahwa suatu wilayah yang mempunyai penduduk yang banyakberpengaruh kepada jumlah fasilitas yang ada pada wilayah tersebut. Kec. Wonogiri yang mempunyaijumlah penduduk yang paling besar berada pada hirarki yang paling tinggi berdasarkan kedua teoriyang digunakan. Hal tersebut tidak berlaku pada kecamatan Ngadirojo dan Kec. Tirtomoyo. Kecamatanini tidak berada pada hirarki yang tinggi walaupun jumlah penduduknya berada pada posisi 4 dan 5teratas.