136
ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Sekolah Menengah Pertama Taman Siswa Teluk Betung) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Oleh : QOMARUDDIN NPM : 1151010022 Program Studi : Ekonomi Syariah FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H /2018 M

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI DALAM …repository.radenintan.ac.id/5920/1/analisis pemberian kompensasi dalam...Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi,

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU MENURUT PERSPEKTIF

EKONOMI ISLAM

(Studi Pada Sekolah Menengah Pertama Taman Siswa Teluk Betung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Oleh :

QOMARUDDIN

NPM : 1151010022

Program Studi : Ekonomi Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1440 H /2018 M

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI DALAM MENINGKATKAN

KINERJA GURU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Pada Sekolah Menengah Pertama Taman Siswa Teluk Betung)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat guna

mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

QOMARUDDIN

NPM : 1151010022

Program Studi : Ekonomi Syariah

Pembimbing I : Dr. Moh. Bahrudin, M.A

Pembimbing II : Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1440 H /2018 M

ii

ABSTRAK

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU MENURUT PRESPEKTIF

EKONOMI ISLAM

(Studi Pada Sekolah Menengah Pertama Taman Siswa Teluk Betung)

Oleh

QOMARUDDIN

Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi,

tuntutan era globalisasi dan era persaingan bebas saat ini diharapkan organisasi

harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, inovatif dan kreatif.

Karena organisasi merupakan jaringan dan keputusan para penerus kebijakan dan

pengambilan keputusan. Kompenasi digunakan sebagai tolak ukur kinerja dengan

tujuan mendapatkan karyawan yang berkualitas, mempertahankan karyawan dan

memberikan kontribusi yang baik bagi organisasi

Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah yaitu apakah kompensasi

yang diberikan dapat meningkatkan kinerja karyawan SMP Taman Siswa Teluk

Betung dan apakah pemberian kompensasi yang diterapkan kepada karyawan

SMP Taman Siswa Teluk Betung sudah sesuai dengan Ekonomi Islam.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompensasi dalam

meningkatkan kinerja yang diberikan kepada guru di SMP Taman Siswa Teluk

Betung, untuk mengetahui pandangan Ekonomi Islam mengenai pemberian

kompensasi kepada guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung Kota Bandar

Lampung dan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi terhadap

kinerja guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung..

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif , yang dalam populasinya

sebanyak 38 karyawan di SMP Taman Sisiwa Teluk betung, penentuan sampel

merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto, data diperoleh

dari hasil Observasi, Wawancara, dan dokumentasi langsung dengan responden,

kemudian dianalisis dengan metode Kualitatif untuk tujuan mengetahui

Pemberian Kompensasi Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Menurut Prespektif

Ekonomi Islam.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kompensasi dalam meningkatkan

Kinerja guru dapat dikatakan efektif. pengaruh antara lain; Guru berkomunikasi

dengan baik, lebih bertanggung jawab dengan perkejaannya, guru lebih disiplan

dalam menjalankan tugasnya, untuk kehadiranpun lebih baik.

Kompensasi yang diberikan Kepada Karyawan SMP Taman Siswa Teluk

Betung sudah sesuai dengan yang diajarkan oleh teori-teori Ekonomi Islam.

Kata Kunci : Kompensasi, Kinerja dan Ekonomi Islam.

v

MOTTO

بتقالت أ دىهماي تإح ٱس منرجه خي تإن ٱل قوي رجه ٱس

مي ٢٦ٱل

Artinya : “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia

sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling

baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya"

(Q.S Qasas : 26 )

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur yang tiada terhingga kepada-Mu ya Allah, skripsi ini saya

persembahkan kepada:

1. Ayahanda Sultoni dan Ibunda Taslimah, terima kasih untuk setiap

lantunan doa-doanya, dukungannya, serta kasih sayang yang tiada pernah

putus disetiap langkah, yang selalu memberikan makna dalam setiap

kehidupan, semoga Allah senantiasa melimpahkan kasih sayang-Nya

kepada Ayah dan Ibu.

2. Kakak, Sepupuku, Keponakan, dan orang-orang terdekat yang selalu

mendukung dalam hal apapun.

3. Teman-teman seperjuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan

Ekonomi Syariah angkatan 2011 khususnya kelas A, terima kasih atas

segala dukungan yang telah diberikan secara sadar maupun tidak sadar.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah sabr dalam

mendidik penulis selama proses stadi di UIN Raden Intan Lampung.

5. Almamater UIN Raden Intan Lampung dan yang dibanggakan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

6. UKM Pramuka Racana Raden Imba Kesuma Ratu-Putri Sinar Alam yang

telah memberikan banyak pengalaman.

7. Adik-adik Pasukan Buana Jaya Paksi dan Garuda Cakra Jaya yang selalu

memberikan semangat untuk penulis.

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dianugerahi nama Qomaruddin oleh bapak dan ibuku tercinta yang

merupakan anak keenam dari enamt bersaudara. Dilahirkan pada tanggal 5

Desember 1992 di Desa Jagang Kecamatan balambangan Pagar Lampung Utara.

Riwayat pendidikan penulis adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan pertama di SD Negeri 1 Jagang dan diselesaikan pada tahun 2005

2. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di MTs Hidayatul

Mubtadi’in Jagang Balambangan Pagar diselesaikan pada tahun 2008.

3. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan di MAN 1 Lampung Utara

diselesaikan pada tahun 2011.

4. Pada tahun yang sama 2011 penulis melanjutkan pendidikan pada Perguruan

Tinggi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan Ekonomi Syari’ah.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta

salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang syafaatnya

selalu kita nantikan sampai pada akhir zaman.

Penulis skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk

menyelesaikan program studi Strata Satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri

(UIN) Raden Intan Lampung.

Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak sekali menerima bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis untuk mengucapkan

terimakasih melalui tulisan ini kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis

dalam penulisan skripsi ini, antara lain:.

1. Bapak Dr. Moh. Bahrudin, M.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam yang senantiasa mengayomi mahasiswanya.

2. Ahmad Madnasir S.E., M.E. selaku ketua jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang selalu mendukung mahasiswanya

dalam mengerjakan skripsi.

3. Bapak Dr. Moh. Bahrudin, M.A. selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Dr. Ruslan Abdul Ghofur selaku pembimbing II, penulis ucapkan terima

kasih telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,

masukan-masukan yang sangat bermanfaat dalam proses penyusunan

ix

skripsi ini hingga selesai. Semoga Allah membalas semua kebaikan dan

selalu melimpahkan rahmat-Nya.

4. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah

banyak membagi ilmu, membantu serta memberikan masukan-masukan

yang insya Allah dapat menjadi pedoman dan bekal untuk penulis.

5. Bapak Subur selaku Kepala Sekolah SMP Taman Siswa Teluk Betung

beserta guru-guru yang telah sedikit banyak telah membantu dalam

mendapatkan informasi serta data-data yang dibutuhkan penulis dalam

penelitian yang penulis lakukan.

6. Ayahanda Sultoni dan Ibunda Taslimah, terima kasih untuk setiap

lantunan doa-doanya, dukungannya, serta kasih sayang yang tiada pernah

putus disetiap langkah, yang selalu memberikan makna dalam setiap

kehidupan, semoga Allah senantiasa melimpahkan kasih sayang-Nya

kepada Ayah da Ibu.

7. Terima kasih untuk kleuarga Besar yang selalu memberikan do’a

semangat, motivasi serta dorongan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah kelas A angkatan 2011,

terima kasih atas dorongan, gurauan canda, semangat dan telah menjadi

bagian dari perjuangan dalam meraih gelar S.E. semoga kita semua bisa

mewujudkan apa yang kita cita-citakan.

9. Untuk sahabatku, Solehudin, Khoirul Aziz, Eko Hendri, Iqbal,

Akbaruddin, Adi Kurniawan, Hamdan Basori, Abdul, Dicky, Terima kasih

telah memberikan semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

x

10. Kepala sekolah dan Guru-guru SMP Taman Siswa Teluk Betung Yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11. Adik-adik Pasukan Buana Jaya Paksi dan Pasukan Garuda Cakra Jaya

yang telah memberikan semangatnya.

12. Dan untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang juga

telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan-kebaikan serta melimpahkan

Rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung

Penulis,

Qomaruddin

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv iv

MOTTO .......................................................................................................... v v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi vi

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... vii vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi xi

DARTAR TABEL .......................................................................................... xiv xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi xv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ......................................................................................... 1 1

B. Alasan Memilih Judul ................................................................................ 2 3

C. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 3 3

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 9 9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9 9

F. Metode Penelitian ....................................................................................... 10 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen ............................................................................................ 17 17

1. Pengertian Manajemen .................................................................... 17 17

2. Fungsi Manajemen ........................................................................... 18 18

3. Manajemen Sumber Daya Insani ..................................................... 18 18

B. Kompensasi ............................................................................................ 22 22

1. Pengertian kompensasi .................................................................... 22 22

2. Jenis-jenis kompensasi ..................................................................... 23 23

3. Fungsi dan Tujuan kompensasi ....................................................... 24 24

4. Sistem dan Kebijakan kompensasi .................................................. 26 26

5. Faktor yang mempengaruhi kompensasi ......................................... 28 28

C. Kinerja Karyawan .................................................................................. 30 30

1. Pengertian kinerja ............................................................................ 30 30

2. Indikator dalam Kinerja Karyawan ................................................. 32 32

3. Penilaian Kinerja .............................................................................. 33

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja .................................... 33 35

D. Kinerja Karyawan Ditinjau dari Perspektif Islam ................................. 36 38

E. Konsep Ekonomi Islam Tentang Kompensasi ....................................... 48 49

1. Pengertian Ekonomi Islam .............................................................. 48 49

2. Karakteristik Ekonomi Islam ........................................................... 50 51

F. Tujuan Ekonomi Islam ........................................................................... 51 52

xii

G. Nilai-nilai Universal Ekonomi Islam ..................................................... 51 52

H. Kompensasi dalam Prespektif Islam ...................................................... 52 53

1. Pengertian Upah ............................................................................... 52 55

2. Dasar hukum Upah .......................................................................... 62 65

3. Syarat-syarat Pelaksanaan Upah ...................................................... 64 66

4. Sistem Upah dalam Islam ................................................................ 66 68

BAB III LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Taman Siswa Teluk Betung ......................... 74 76

B. Pelaksanaan Pembiayaan Manajemen Pendidikan di SMP

Tamansiswa Teluk Betung .................................................................. 82 84

C. Bentuk Kompensasi Guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung ........ 82 84

BAB IV ANALISIS ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Tahapan Sistem Kompensasi Guru di SMP Taman Siswa

Teluk Betung kota Bandar Lampung .................................................. 105 105

B. Analisis Kinerja Guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung

Setelah diberlakukan Sistem Kompensasi .......................................... 114 114

C. Analisis Islam tentang Pemberian kompensasi dalam

miningkatkan Kinerja Guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung

Kota Bandar Lampung ........................................................................ 116 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................... 118 118

B. Saran .................................................................................................... 119 119

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan

memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, maka perlu adanya uraian terhadap

penegasan arti dan makna dari beberapa istilah yang terkait dengan skripsi ini,

dengan penegasan tersebut, diharapkan tidak akan terjadi kesalahpahaman

terhadap pemaknaan judul dari berapa istilah yang digunakan. Di samping itu,

langkah ini merupakan proses penekanan terhadap pokok permasalahan yang akan

dibahas. Judul skripsi ini adalah: “ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI

DALAM MENINGKATAN KINERJA GURU DALAM PRERSPEKTIF

EKONOMI ISLAM (Studi Pada SMP Taman Siswa Teluk Betung Kota

Bandar Lampung)”. Untuk itu, perlu diuraikan pengertian dari beberapa istilah

yang terdapat dalam judul tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Analisis adalah tinjauan dan ulasan secara cermat terhadap suatu masalah

yang bertujuan untuk menemukan alternatif pemecahan masalah yang

dihadapi.1

2. Kompensasi adalah imbalan jasa/ balas jasa yang diberikan oleh

perusahaan kepada tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah

1 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung,

1997, hlm.39.

2

memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perushaan

guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.2

3. Kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan

persyaratan-persyaratan pekerjaan.3

4. Guru adalah pendidik profesioanal dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.4

5. Ekonomi Islam adalah cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk

memandang, menganalisa, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-

permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang islami.5

Dari penjelasan beberapa istilah di atas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa judul skripsi di atas adalah sebuah penelitian ilmiah mengenai analisis

pemberian kompensasi dalam upaya meningkatan kinerja guru dalam perspektif

ekonomi Islam khususnya kompensasi yang diberikan kepada guru yang berada di

SMP Taman Siswa Teluk Betung Kota Bandar Lampung. Selanjutnya juga akan

menganalisa apakah pemberian kompensasi yang diberikan kepada guru tersebut

telah sesuai dan memenuhi syari’at dan tuntunan ajaran agama Islam.

2 Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2003,

hal. 181 3 Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta, 2012, hlm. 231.

4 Undang-undang Tentang Guru dan Dosen, Bab 1 Pasal 1

5 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UII Yogyakarta, Ekonomi Islam,

cet. Ke-5, Rajawali Pers, Jakarta, 2013, hlm. 17.

3

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan penulis membahas judul penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kompensasi merupakan sesuatu pelaksanaan fungsi Sumber Daya

Manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan

individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas organisasi.

2. Karena tema tentang kompensasi sangat menarik untuk dikaji dan diteliti.

Mengetahui kompensasi terhadap peningkatan kinerja guru yang sesuai

dengan syari’at islam, khusunya di SMP Taman Siswa Teluk Betung.

3. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini tersedia, baik data yang

bersumber dari perpustakaan mapun di lapangan, tempat yang terjangkau,

tersedianya waktu dan tenaga serta biaya.

4. Sesuai dengan bidang ilmu yang sedang penulis tekuni dan Penulis optimis

bahwa penelitian ini dapat diselesaikan tepat waktu.

C. Latar Belakang Masalah

Suatu organisasi atau perusahaan harapannya akan mengalami perubahan,

yang mengarah pada kemajuan dan perkembangan menuju yang lebih baik.

Setiap perusahaan akan berusaha meningkatkan dan mengembangkan

perusahaan dengan mengadakan berbagai kegiatan guna meningkatkan

kinerja para karyawan. Adanya kegiatan tersebut, diharapkan perusahaan akan

mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan (profit

oriented). Karyawan merupakan bagian terpenting dalam mencapai tujuan

perusahaan. Dalam hal ini, manajemen perusahaan harus mendorong

4

karyawannya agar dapat memaksimalkan kinerja untuk mencapai tujuan

perusahaan. Hal ini berkaitan dengan tugas dan fungsi seorang karyawan yang

penting dalam perusahaan, sehingga karyawan dalam perusahaan harus

dikelola secara baik dan benar. Secara umum, pengelolaan sumber daya

manusia dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga

pembentukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan mumpuni

merupakan suatu keharusan. Oleh sebab itu, pengelolaan dan pendayagunaan

sumber daya manusia tersebut harus menjadi perhatian untuk dikembangkan

secara maksimal.

Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program yang

diarahkan selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan instansi. Salah satu

caranya adalah meningkatkan kinerja karyawan. Masalah kinerja tentu tidak

terlepas dari proses hasil dan daya guna, dalam hal ini kinerja atau prestasi

kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tangung

jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja memiliki arti suatu hasil kerja yang

dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi

sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. dalam rangka

mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

dengan moral maupun etika kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan

atau tidak dilakukan karyawan sehingga mempengaruhi seberapa banyak

5

mereka memberi kontribusi kepada instansi atau organisasi termasuk

pelayanan kualitas yang disajikan.6

Setiap organisasi atau perusahan pastinya akan memberikan imbalan

sesuatu kepada karyawannya jika kinerja mereka dipandang baik oleh

perusahaan. Oleh karenanya setiap karyawan dituntut untuk bisa memenuhi

tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Disini terdapat hubungan

timbal balik antara organisasi atau perusahan terhadap karyawannya.

Adapun yang dimaksud kompensasi menurut Hasibuan adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung dan tidak langsung yang

diterima karyawan sebagi imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Kompensasi sangat diperlukan dan berpengaruh dalam kinerja karyawan hal ini

adalah kinerja guru. Oleh sebab itu, diharapkan dengan adanya kompensasi

bisa menumbuh kembangkan kinerja guru.

Kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan

persyaratan-persyaatan pekerjaan.7 Dalam hal ini kinerja guru yang ada di SMP

Taman Siswa Teluk Betung Kota Bandar Lampung. Kinerjanya yang baik

tentu saja akan membawa perubahan dan kemajuan dalam sebuah organisai

atau lembaga pendidikan. Yayasan Pendidikan Taman Siswa

menyelenggarakan pendidikan sekolah tingkat menengah pertama (SMP), yang

mana pada saat ini dipimpin oleh Bapak Subur. Adapun Karyawan, Staff, Guru

dan TU adalah sebagai berikut :

6 Mathins dan Jackson, Human Resource Management, Salemba Empat, Universitas

Diponegoro, Semarang, 2004,hlm. 81. 7 Wilson Bangun. Op.Cit. hlm. 231.

6

Tabel. 1

Keadaan Guru, Staff dan Karyawan SMP Taman Siswa Teluk Betung

Tahun Ajaran 2016/2017

No Nama L/P Jabatan Pendidikan

1 Ki. Subur L Kepala Sekolah PGSMTP

2 Ki Hersat Fajarianto, S.Pd P Asbid Kesiswaan S1

3 Ki Hanafiah, S.Ag L Asbid Kemasyarakatan S1

4 Nyi. Ismiyati, S.Pd P Asbid Kurikulum S1

5 Nyi Sumiyati, S.Pd P Asbid Sarana Prasarana S1

6 Nyi. Dra.Kalsumiyati P Bimbingan Konseling S1

7 Ki. Aidit Gunadi L Bendahara SMA

8 Ki. Harjoko L Ketua Tata Usaha SMA

9 Ki. Chandra Purnama. S L Tata Usaha S1

10 Ni. Irvani Maharani P Tata Usaha S1

11 Nyi. Martha Catur Rini P Perpustkaan SMA

12 Nti. Sri Mumpuni, A.Md P Pamong D3

13 Ki. Aziddin L Pamong PGSMTP

14 Nyi Dewi Asih, S.Pd P Pamong S1

15 Nyi. Setyorini, S.Pd P Pamong S1

16 Ki. Kastoro, S.Pd L Pamong S1

17 Ki. Amin Chanda Polli L Pamong S1

18 Nyi. Susi Mies Merri, S.Pd P Pamong S1

19 Nyi. Novaliana, A.Md P Pamong S1

20 Nyi. Sumarsih, S.Pd P Pamong S1

21 Ki. Purwanto, S,Pd L Pamong S1

22 Nyi. Sumarini, S.Pd P Pamong S1

23 Ki. Andriansyah, S.Pd L Pamong S1

24 Nyi. Warnasari, S.Pd P Pamong S1

25 Nyi. Rd. HJ. Diana WH, S.H P Pamong S1

26 Ki. Andri Rikardo, SE L Pamong S1

27 Ni. Woro Putri Utami, S.Pd L Pamong S1

28 Ki. A. Haji Ohorella, S.Pd L Pamong S1

29 Ni. Kholifatul Husna, S.Pd P Pamong S1

30 Nyi. Dessy Tamara S, S.Pd P Pamong S1

31 Ni. Novinda Koes D, S.Pd P Pamong S1

32 Ki. Heri Sutanto, S.H L Pamong S1

33 Ki. Edi Miswar, S.Pd L Pamong S1

34 Ki. Sanyoto, S.Pd L Pamong S1

35 Eko Hendri Purnomo L Pelatih Pramuka SMA

36 Danang Prasetyo L Pelatih Pramuka SMA

37 Atifah Kurniasari P Pelatih Pramuka SMA

38 Ki. Leman L Tukang Kebun

Sumber : Dokumentasi SMP Taman Siswa teluk Betung Bandar Lampung Tahun

2017

7

Berdasarkan hasil pra survei yang penulis lakukan di SMP Taman Siswa

Teluk Betung didapatkan bahwa kinerja tenaga guru, staff dan karyawan di

yayasan pendidikan tersebut sudah cukup baik. Hal ini sebagaiman disampaikan

oleh Bapak Subur selaku Kepala SMP Taman Siswa yang menyatakan:

“Berdasarkan pantauan dan pengawasan yang dilakukan selama tahun ajaran

2016/2017 kinerja guru dan karyawan sampai dengan saat ini cukup

memuaskan, kesemuanya terlihat dari partisipasi kehadiran di sekolah baik

dalam hal mengajar maupun kegiatan yayasan. Di samping itu tanggung

jawab dalam pekerjaan semakin meningkat berdasarkan tuntutan yayasan dan

tuntutan profesi keguruan”.8

Berdasarkan keterangan diatas bahwa secara kinerja dilingkungan SMP ini

cukup baik. Tentunya dalam hal ini peneliti menindak lanjuti dengan melakukan

wawancara yang berkaitan dengan kompensasi atau upah. Adapun informasi yang

diperoleh dari nyai Husna bahwa pembayaran kompensasi atau upah terhadap

karyawan mengalami keterlambatan paling lama tiga bulan. Tentunya ini akan

mempengaruhi kinerja para karyawan di SMP Taman Siswa.

Di dalam Islam secara lebih hakiki, bekerja bagi seorang muslim

merupakan “ibadah”, bukti pengabdian dan rasa syukurnya untuk mengolah dan

memenuhi panggilan Ilahi agar mampu menjadi yang terbaik karena mereka sadar

bahwa bumi diciptakan sebagai ujian bagi mereka yang memiliki etos kerja

terbaik.9 Karyawan dapat dinilai untuk mendapatkan pahala, penghargaan dan

ganjaran. Allah SWT berfirman :

8 Pra survey tanggal 9 Mei 2016

9 Toto Tasmara, Op.Cit, hlm. 25

8

Artinya : “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

telah diusahakannya”.10

(QS. Al-Najm : 39)

Ayat ini mengindikasikan bahwa manusia akan memperoleh hasil

usahanya baik yang berdimensi duniawi maupun ukhrawi seperti apa yang telah ia

usahakan. Ketika bekerja secara profesional dan ulet dalam menghadapi

tantangangan dunia usahanya, maka setiap manusia akan mamperoleh

kemakmuran ekonomi diantaranya mendapatkan kompensasi atau upah.

Berkaitan dengan upah yang diriwayatkan oleh Ibn Majah bahwa

Rasulullah SAW besabda :

قي حد ث ثنا ال حد نا و ه ب ب ن سب عي د ب ن عب ا س ب ن ال و لي د الد مش

لم عن ابي ه من ب ن زي د ب ن اس لمي حد ثنا عب د الر ح عطي ة الس

صل ى الل هم علي ه و ب ن عمر قا ل قا ل رسو ل للا عن عب د للا

ر طوا اال جي ر اج ب ل ان يجف عر قه ه ق سل م ا ع

Artinya : “Menceritakan kepada kami ‘Abas Ibn Walid Al-Dimasqy menceritakan

kepada kami Wahbu ibn sa’id ‘Athiyyah Al salamy menceritakan

kepada kami ‘Abdurrahman ibn zaid ibn Aslam dari ‘Abdullah ibn

umar berkata Rasulullah Saw berkata : Berikanlah kepada buruh

upahnya sebelum keringatnya kering”.11

Yang dimaksud memberikan gaji sebelum keringat si pekerja kering

adalah ungkapan untuk menunjukkan diperintahkannya memberikan gaji setelah

pekerjaan itu selesai ketika si pekerja meminta walau keringatnya tidak kering

atau keringatnya telah kering.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat penulis merasa

tertarik melakukan penelitian ini mengenai Analisis Pemberian Kompensasi

10

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Syaamil Qur’an, Bandung, 2009,

hlm. 527. 11

Muhammad ibn Yazid abu abd Allah al-Qazwiniyy, Sunan Ibn Majah, Dar al-Fikr,

Beirut, t.th, Juz 2, hlm. 817.

9

dalam Meningkatan Kinerja Guru Dalam Prerspektif Ekonomi Islam (Studi Pada

SMP Taman Siswa Teluk Betung Kota Bandar Lampung) yang kemudian di

susun dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi

D. Rumusan Masalah

Untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari pokok masalah

yang akan dibahas, maka perlu diadakan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kompensasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja karyawan

SMP Taman Siswa Teluk Betung?

2. Apakah pemberian kompensasi yang diterapkan kepada karyawan SMP

Taman Siswa Teluk Betung sudah sesuai dengan Ekonomi Islam?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan dalam penelitian ini adalah :

a. Mengetahui kompensasi dalam meningkatkan kinerja yang diberikan

kepada guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung.

b. Untuk mengetahui pandangan Ekonomi Islam mengenai pemberian

kompensasi kepada guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung Kota

Bandar Lampung.

c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi terhadap kinerja

guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun Kegunan yang didapat dari penelitian :

10

a. Untuk melengkapi dan memperkaya khasanah keilmuan serta teori yang

telah diperoleh sebelumnya.

b. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis dan guru yang ada di

SMP Tanam Siswa Teluk Betung.

c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi Kepala Sekolah dan

bagian kepegawaian mengenai kompensasi yang diberikan dan kinerja

dari guru yang ada di SMP Taman Siswa Teluk Betung.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang tepat untuk melakukan sesuatu

dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai

jenis masalah yang pemahamannya memerlukan pengumpulan data dan

penafsiran fakta-fakta.12

Metode dalam suatu penelitian merupakan hal yang

sangat esensial, sebab dengan adanya metode akan mempermudah dalam

penelitian.

1. Sifat penelitian

Di tinjau dari sifatnya maka yang penulis lakukan adalah penelitian

lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif.13

Pada

penelitian ini dilakukan secara sistematis terhadap data yang ada di

lapangan, sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji

suatu pengetahuan dengan cara menggunakan metode ilmiah. Penelitian ini

12

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

Alpabeta, Bandung. 2012. hlm. 2 13

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

2013. hlm. 3

11

bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara

tepat sifat-sifat sesuatu, individu, gejala, keadaan atau kelompok tertentu.

Menurut Sugiyono,14

penelitian deskriptif adalah: metode penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih tanpa

membuat perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan

variabel lainnya. Dalam kaitan penelitian ini menggambarkan apa adanya

tentang hal-hal yang berkenaan dengan kompensasi dalam meningkatkan

kinerja guru.

2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Dalam kaitan penelitian

ini populasinya adalah seluruh guru dan karyawan yang ada di Sekolah SMP

Taman Sisawa Teluk Betung Kota Bandar lampung berjumlah 38 orang.

3. Sampel

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.15

Kemudian dalam menentukan sampel dari populasi

yang akan diteliti, peneliti berpijak pada standar yang diungkapkan oleh

Harsimi Arikunto, yaitu apabila subyek atau populasi kurang dari seratus

lebih baik diambil semua untuk dijadikan sampel, sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi . Jika subyeknya lebih dari itu maka dapat

diambil sampel antara 10–15% atau 20–25% atau lebih.16

Berdasarkan

pendapat diatas, dikarenakan jumlah populasi kurang dari 100 orang, yaitu

14

Sugiyono. Op.,Cit, hlm. 35 15

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka

Cipta. Jakarta. 2006. hlm.131 16

Ibid. hlm. 155

12

sebanyak 38 orang saja, maka semuanya dijadikan sampel dalam penelitian

ini.

4. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi, observasi adalah : pengamatan secara

langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diteliti.17

Dengan metode ini

penulis melakukan pengamatan secara langsung berbagai aktifitas yang

terjadi untuk menggali data-data atau hal yang berkaitan tentang

kompensasi dalam meningkatkan kinerja guru.

b. Wawancara (interview)

Wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi

melalui tatap muka antar pihak penanya dengan pihak yang ditanya atau

penjawab.18

Dan dapat diambil intisari bahwa wawancara adalah suatu

tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari

sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.

Wawancara yang akan penulis lakukan termasuk kedalam bentuk

wawancara terpilih. Wawancara ditujukan kepada karyawan di

lingkungan SMP Taman Siswa Teluk Betung.

Wawancara yang penulis lakukan juga termasuk kedalam

wawancara semi struktur, yaitu dengan pertanyaan-pertanyaan yang

memang sudah penulis persiapkan terlebih dahulu yang berhubungan

17

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, Andi. Yoqyakarta. 2004. hlm.151 18

Ismail Nawawi, Op. Cit., hlm.130..

13

pada masalah, dan dengan didukung dengan pertanyaan-pertanyaan yang

bersifat spontan atau belum direncanakan sebelumnya.

Adapun jenis pertanyaan yang akan penulis ajukan yaitu

pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman atau perilaku, pertanyaan

yang berkaitan dengan pendapat, pertanyaan untuk mengungkapkan

sumber data yang perlukan, pertanyaan yang menghasilkan data-data

yang dibutuhkan, dan pertanyaan mengenai pengatahuan. Adapun alat

bantu wawancara penulis meliputi kamera, dan alat tulis.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.19

Dokumentasi

tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan, sumber datanya

masih tetap dan belum berubah. Dalam penelitian ini dokumentasi

digunakan untuk menghimpun data tentang sejarah singkat berdirinya

SMP Taman Siswa Teluk Betung, keadaan guru karyawan dan dokumen-

dokumen lainya yang berkenaan dengan penelitian ini.

5. Metode Pengolahan Data

Mengelola data yaitu menimbang, manyaring, mengatur dan

mengklasifikasikan. Jadi dalam hal ini yang dimaksud pengelolaan data

adalah memilih secara hati-hati, menyusun dan mengatur data yang relavan

seperti dan berkaitan dengan maslah yang diteliti. Pengolahan data dalam

penelitian kualitatif dilakukan setelah semua data yang diperlukan

19

Suharsimi Arikunto, Op.,Cit, hlm. 231

14

terkumpul. Data selanjutnya dibagi menjadi dua, yaitu data lapangan (data

mentah) dan data jadi.20

Sehubungan dengan hal tersebut, menurut

Sudaryanto dala Moelong member batasan data sebagai bahan penelitian,

yaitu bahan jadi (lawan dari bahan mentah) yang ada karena pemilihan

aneka macam tuturan (bahan mentah).

Data lapangan atau data mentah merupakan data yang diperoleh saat

pengumpulan data. Data mentah dalam penelitian ini adalah berupa data

lisan, data tertulis serta fhoto. Data lisan dan tertulis tersebut diperoleh

melalui wawancara terhadap narasumber atau subjek penelitian. Sedangkan

data berupa foto merupakan data yang berfungsi mendeskripsikan suatu hal,

benda maupun kejadian saat observasi maupun saat pengumpulan data.

6. Metode Analisi Data

Data-data yang telah diperoleh baik pustaka ataupun lapangan, akan

penulis olah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pemeriksaan Data ( editing )

Yaitu kegiatan untuk meneliti catatan para pencari data untuk

mengetahui apakah catatan itu cukup baik dan dapat digunakan untuk

keperluan proses berikutnya.21

b. Sistematika Data ( sysmating )

Yaitu menempatkan data menurut kerangka sistematika bahasan

berdasarkan urutan masalah.22

Dari data yang telah dikumpulkan penulis

20

Djam’an, Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Al-Fabeta.

Bandung, 2010, hlm. 177 21

Soeranto dan Lincolin Arsyad, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, 1993.

Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Edisi. 1, hlm. 133.

15

akan mengurutkan data sesuai dengan permasalahan penelitian ini dan

menyesuaikannya dengan sistematika penulisan pedoman skripsi yang

ada. Setelah selesai melakukan kedua metode tersebut , keseluruhan data

akan diolah secara sistematis dengan menggunakan pola deduktif, yaitu

suatu metode yang mempelajari gejala yang sifatnya umum untuk

mendapatkan kaidah-kaidah yang sifatnya khusus mengenai fenomena-

fenomena atau gejala-gejala tertentu yang sedang diselidiki atau diamati

secara seksama.23

Maksud dari metode ini adalah suatu cara menganalisa data-data

yang didapat dari perpustakaan yang berhubungan dengan permasalahan

yang ada. Yaitu permaslahan yang berhubungan dengan kompensasi

dalam ekonomi islam dilingkungan SMP Taman Siswa Teluk Betung.

7. Metode Analisis Data

Setelah penulis memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan

dari lapangan (SMP Taman Siswa Teluk Betung), maka penulis

mengelolanya secara sistematis sesuai dengan sasaran permasalahan yang

ada dan menganalisis data tersebut.

Adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif,

yaitu data yang tidak berbentuk angka, tetapi berupa serangkaian informasi

22

Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 126. 23

Sutrisno Hadi, Metode Reasert Jilid II, 1983. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM, hlm. 42.

16

yang digali dari hasil peilitian tetapi masih merupakan fakta-fakta verbal

atau masih dalam keterangan-keterangan saja.24

Analisis yang penulis pilih adalah analisi deskriptif kualitatif yaitu suatu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata,

tulisan atau lisan dari orang-orang yang berperilaku yang dapat dimengerti.

Analisis deskriptif ini digunakan dengan cara menguraikan dan merinci

kalimat-kalimat yang ada, sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai

jawaban dari permasalahan yang ada.

24

Djambak Syaipan, Metodologi Penilitian, 1998. Palembang : Universitas Sriwijaya,

hlm. 78.

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa

di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama harmonis,

melalui prosedur kerja. Untuk mencapai keharmonisan kerja maka seluruh

tenaga kerja perlu memiliki dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

Menurut George R. Terry manajemen adalah :

Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-

tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian

yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah

ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya.”1

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Manajemen yang baik akan mengarah pada terwujudnya tujuan perusahaan.

Dengan manajemen, maka guna dan hasil tiap unsur manajemen akan dapat

ditingkatkan. Berdasarkan definisi diatas, maka manajemen dapat disefinisikan

sebagai berikut :

Suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain Planning, Organizing,

Actuating, dan Controlling.

1 Terry dan George R, Prinsip-Prinsip Manajemen. (Edisi Bahasa Indonesia),PT. Bumi

Aksara, Bandung, 2006, hlm. 67.

18

2. Fungsi Manajemen

Manajemen memiliki fungsi-fungsi yang terkandung dalam manajemen

yang meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Koordinasi

4. Pengarahan

5. Motivasi

6. Komunikasi

7. Kepemimpinan

8. Penanggungan resi

9. Pengambilan keputusan

10. Pengawasan dan pengendalian.2

Penjelasan disebutkan diatas bahwa sesuatu yang dikelola oleh manajemen

adalah sumberdaya, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia.

Sumberdaya alam dapat dikatakan sebagai objek sedangkan sumberdaya

manusia dapat dikatakan sebagai subjek dari manajemen.

3. Manajemen Sumber Daya Insani

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Insani

Manusia dapat diatikan sebagai makhluk yang berakal budi. Manusia

juga dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau fakta , sebuah kelompok

genus atau seseorang individu dalam hubungan dengan lingkungan yang

merupakan suatu organisme hidup.Sumber daya Insani (SDI) adalah

2 Gitosudarmo dan Indriyo, Pengantar Bisnis, edisi kedua, cetakan ketujuh, :

Penerbit BPFE ,Yogyakarta, 2001, hlm. 10.

19

salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari

sebuah organisasi.3

Warther dan davis yang dikutip oleh Edy Sutrisno mengatakan bahwa

sumber daya insani adalah pegawai yang siap,mampu, dan siaga dalam

mencapai tujuan-tujuan organisasi. Timbulnya kebutuhan untuk membantu

organisasi dalam melaksanakan tujuannya merupakan profesionalisme

dalam bekerja. Kebutuhan akan profesionalisme menunjukan bahwa

semakin berperanya sumber daya insani dalam mencapai keberhasilan

organisasi.4

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan

sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi

institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar

H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini

SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan

dapat dilipat gandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio

investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini

perspektif SDI sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih

mengemuka.5

3 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Orang, Rajawali Press, Jakarta, 2009, hlm.

366

4 http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=95573 , diakses tanggal 25 maret 2017

pukul 10:12

5 http;\\id.m.wikipedia.org\wiki\sumber_daya_manusia, diakses pada 13 desember

2017 pukul 14:32

20

Pengertian SDI dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan

makro. Pengertian SDI secara mikro adalah individu yang bekerja dan

menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai

pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya.

Sedangkang pengertian SDI secara makro adalah penduduk suatu negara

yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja

maupun yang sudah bekerja. Secara garis besar, pengertian Sumber

Daya Insani adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu

organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset

yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

b. Sumber Daya Insani (SDI) Dalam Persfektif Islam

Panutan dan teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW.

Seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan

ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Sifat pebisnis sejati, jujur, cerdas dan

amanah.6

Oleh sebab itu, kita sebagai umat muslim wajib meniru dan

mencontoh kepribadian beliau yang mulia. Sebagaimana Firman Allah SWT

dalam al-Qur’an berbunyi:

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)

6 Hendri Tanjung, “Manajemen Syariah dalam Praktik 9 Nabi dan Rasul”, PT

Gramedia, Jakarta:,2014, hlm 112

21

Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut

Allah. ( Q. S. Al Ahzab 21 )7

Untuk dapat meneladani akhlak dan sifat Rasulullah SAW harus banyak

belajar dari Al-Qur’an dan Al Hadits, karena setiap ayat dalam al- Quran

selalu Beliau menjalankannya terlebih dahulu sebelum menyampaikannya

kepada umatnya. Secara khusus ada empat sifat para nabi dan rasul Allah,

terutama yang di warisi Nabi Muhammad yaitu:

1) Shiddiq (jujur), memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan,

keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada

pertentangan yang disengaja antara ucapan dan perbuatan.

2) Amanah (terpercaya). Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya.

Dalam keseharian, seseorang yang memiliki karakter ini ia berlaku jujur,

memiliki moral yang baik, komitmen pada tugas dan kewajiban.

3) Fathanah (cerdas/bijaksana). Fathanah adalah cerdas, pandai, atau

pintar. Seseorang yang memiliki karakter ini, ia memiliki penalaran yang

baik, kearifan, bijak dalam keputusan, kemampuan mengambil berbagai

realitas (hikmah) dari fenomena yang dihadapi.

4) Tabligh (menyampaikan). Tabligh adalah menyampaikan wahyu atau

risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Seseorang yang memiliki

karakter ini ia menyampaikan kebijakan secara terbuka, melibatkan orang

lain dalam pengambilan keputusan dan mempunyai sifat terbuka

(transparan).

7 Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahannya, Toha Putra, Semarang, 1988, hlm.

955.

22

B. Kompensasi

1. Pengertian kompensasi

Salah satu cara manajer untuk meningkatkan produktifitas kerja,

kepuasan kerja, dan motivasi kerja adalah dengan memberikan kompensasi.

Jika dikelola dengan baik, kompensasi dapat membantu perusahaan untuk

mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara dan menjaga karyawan dengan

baik. Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat

mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan untuk melakukan penempatan

kembali tidaklah mudah, perlu menyeleksi dan memberikan pelatihan

kembali, dan itu memerlukan waktu yang cukup lama. Akibat dari

ketidakpuasan dalam pembayaran juga akan mengurangi kinerja,

meningkatkankeluhan - keluhan, penyebab mogok kerja, dan mengarah

pada tindakan - tindakan fisik dan psikologis, seperti meningkatkan

ketidakhadiran dan perputaran karyawan.8

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang

langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas

jasa yang diberikan kepada perusahaan.9

Menurut undang-undang, upah adalah hak pekerja atau buruh yang

diterima dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha aytau pemberi

kerja kepada pekerja atau buruh yang ditetapkan dan dibayar menurut suatu

perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundfdang-undangan, termasuk

8 Veithzal Rivai dan Ella Lauvani sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT Raja Grafindo. 2011.Hlm. 741 9 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia . Bumi Aksara. Jakarta.

2002. Hlm. 54

23

tunjangan bagi pekerja atau buruh dan keluarganya atau suatu pekerjaan dan

atau jasa yang telah atau akan dilakukan.10

Kompensasi terdiri dari dua yaitu kompensasi finansial dan non finansial,

kompensasi finansial terdiri dari kompensasi langsung dan tidak langsung.

Kompensasi finansial langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam upah,

gaji, bonus, atau komisi. Kompensasi tidak langsung atau benefit terdiri dari

semua pembayaran yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung

yang meliputi liburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti perawatan anak

atau kepedulian keagaamaan, dan sebagainya. Penghargaan non finansial

seperti pujian, menghargai diri sendiri, dan pengakuan yang dapat

mempengaruhi motovasi kerja karyawan, produktivitas dan kepuasan.11

2. Jenis-jenis kompensasi

Menurut Hadari Nawawi secara garis besar membagi kompensasi

menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung adalah Penghargaan atau ganjaran yang disebut

gaji atau upah, yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu

yang tetap. Sejala dengan pengertian itu, upah atau gaji diartikan juga

sebagia pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura

yang diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya.

10 Undang-undang RI No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Bab 1 pasa 1 ayat

30

11

Veithzal Rivai dan Eka Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hlm. 741.

24

b. Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung adalah Pemberian bagian keuntungan atau

manfaat lainnya bagi para pekerja di luar gaji atau upah tetap, dapat

berupa uang atau barang. Misalnya THR, tunjangan hari Natal dan lain-

lain.

c. Insentif

Insentif adalah Penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk

memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya tidak

tetap atau sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari

keuntungan, terutama sekali diberikan pada pekerja yang berkerja secara

baik atau yang berprestasi. Misalnya dalam bentuk pemberian bonus atau

dalam bentuk barang.12

3. Fungsi dan Tujuan kompensasi

Fungsi Pemberian kompensasi di dalam suatu organisai dapat sebagai

berikut :

a. Pengalokasian sumber daya manusia secara efesian. Fungsinya ini

menunjukan pemberian kompensasi pada karyawan yang berprestasi akan

mendorong mereka untuk bekerja lebih baik.

b. Pengumuman sumber daya manusia secara lebih efesien dan efektif.

Dengan pemberian kompensasi kepada karyawan mengandung implikasi

bahwa organisasi akan menggunakan tenaga karyawan dengan seefesien

dan seefektif mungkin.

12 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif,

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2005, hlm. 316-317.

25

c. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Sistem pemberian

kompensasi dapat membantu stabilitas organisasi dan mendorong

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.13

Pemberian kompensasi di dalam suatu perusahaan memiliki tujuan

sebagai berikut :

1) Ikatan kerja sama.

Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal

antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan

tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan

wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang

disepakati.

2) Kepuasan kerja.

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebuthan-

kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh

kepuasasn dari jabatanya.

3) Pengadaan efektif

Jika progaram kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan

karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

4) Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, maneger akan mudah

memotivasi bawahannya.

13 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung, 2006

hlm. 188.

26

5) Stabilitas karyawan.

Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta

eksternal konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan

lebih terjamin karena trunover relatif kecil.

6) Disiplin

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin

karyawan semakin baik. Meraka akan menyadari serta menaati

peraturan-peraturan yang berlaku.

7) Pengaruh serikat buruh

Dengan praorgam kompensasi yang baik penagruh serikat buruh

dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentasi pada

pekerjaanya.

8) Pengaruh pemerintah

Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan

yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi

pemerintah dapat dihindarkan.14

4. Sistem dan Kebijkan kompensasi

Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah :

a. Sistem waktu

Dalam sistem waktu, besaranya kompenasi (gaji, upah) ditetapakan

berdasarkan waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi

14 Malayu Hasibuan, Op.Cit, hlm. 121-122

27

pengupahan sistem waktu relatif mudah serta dapat diterapkan kepada

karyawan tetap maupun pekerja harian.

b. Sistem hasil

Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi atau upah ditetepakan atas

kasatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan

kilogram. Dalam sisitem hasil, besaranya kompensasi yang diberikan

selalu berdasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada

lamanya waktu mengerjakannya. Sistem ini tidak dapat diterapkan kepada

karyawan tetap dan jenis pekerjaan yang tidak mempeunyai standar fisik,

seperti karyawan administrasi.

c. Sistem borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya

jasa berdasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit,

lama mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk

menyelesaikannya.

d. Kebijaksanaan kompensasi

Kebijaksanaan kompensasi, baik besarnya, sesungguhnya, maupun waktu

pembayarannya dapat mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan

untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sehingga membantu

terwujudnya sasaran mambantu terwujudnya sasaran perusahaan. Besarnya

kompensasi harus ditetapkan berdasarkan analisis pekerjaan, uraikan,

spesifikasi, posisi jabatan, konsistensi eksternal, serta berpedoman kepada

28

keadilan dan undang-uangan perubahan. Dengan kebijakansanaan ini,

diharapkan akan terbina kerja sama serasi dan memberikan kepuasan

kepada semua pihak.15

5. Faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi

a. Penawaran dan permintaan tenaga kerja

Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak dari lowongan pekerjaan

(permintaan) maka kompensai relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja

lebih sedikit dari lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif besar.

b. Kemampuan dan kesedian perusahaan

Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin

baik maka tingkat kompensasi maka semakin besar. Tetapi sebaliknya, jika

kemampuan dan kesediaan perusahaan kurang maka tingkat kompemsasi

relatif kecil.

c. Serikat buruh atau organisasi karyawan

Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi

semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan berpengaruh

maka tingkat kompensasi relaitf kecil.

d. Produktifitas kerja karyawan

Jika produktifitas karyawan baik dan banyak kompenesassi akan semakin

besar. Sebaliknya kalau produktifitas kerjanya buruk serta sedikit maka

kompensasinya kecil.

15 Ibid. hlm. 126

29

e. Pemerintah dengan undang-undang dan keppres

Pemerintah undang-undang dan kepper menetapkan besarnya batas upah

atau balas jasa minimum. Peraturan pemerintah ini sangan penting supaya

pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarannya balas jasa bagi

karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari tindakan

sewenang-wenang.

f. Biaya hidup atau Cost of living

Apabila biaya hidup didaerah itu tinggi maka tingkat kompensasi atau

upah semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu

rendah maka tingkat kompensasi atau upah realtif kecil. Seperti upah

tingkat di jakarta lebih besar dari pada di Bandung. Karena tingkat biaya

hidup dijakarta lebih besar dari di bandung.

g. Posisi jabatan karyawan

Karyawan yang menduduki jabatan yang lebih tinggi akan menerima gaji

atau kompensai lebih besar. Sebaliknya karyawan yang menduduki jabatan

yang lebih rendah akan memperoleh gaji atu kompensasi yang kecil. Hal

ini wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan tanggung

jawab yang besar harus mendapatkan gaji atau kompensasi yang lebih

besar pula.

h. Pendidikan dan pengalaman kerja

Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka gaji

atau balas jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta

keterampilannya lebih baik. Sebaliknya, karyawan yang berpindidikan

30

rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka tingkat gaji atau

kompensasinya kecil.

i. Kondisi perekonomian nasional

Apabila kondisi perekonomian sedang maju (boom) maka tingkat upah

atau kompensasi akan semakin besar karena akan mendekati kondisi full

employment. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian kurang maju (depresi)

maka tingkat upah rendah, karena terdapat banyak penggur ( disqueshed

unemployment ).

j. Jenis dan sifat pekerjaan

Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai resiko

(finansial, keselamatan ) yang besar maka tingkat upah atau balas jasanya

semakin besar, karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk

mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaanya mudah dan resiko

(finansial, kecelaakannya) kecil, maka tingkat upah atau balas jasanya

relatif rendah.16

C. Kinerja Karyawan

1. Pengertian kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual

performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang di

capai oleh seseorang.17

Pengertian kinerja karyawan merujuk pada

kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang

16 Ibid. hlm. 127-129

17

M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, Gema

Insani Press, Jakarta, 2002, hlm. 199.

31

menjadi tanggung jawabnya dan tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan

indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.

Joko Widodo memberikan pengertian bahwa kinerja adalah “melakukan

suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab

dengan hasil seperti yang diharapkan.18

Ambar Teguh Sulistiyani juga mengartikan kinerja sebagai kombinasi

dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil

kerjanya.19

Sebagai kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan

yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.

Kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu setelah

disepakati bersama. Sedangkan kinerja menurut Mulyadi adalah

keberhasilan personel, tim atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran

strategi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang

diharapkan.20

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

kinerja adalah merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan

18 Joko Widodo, Membangun Birokrasi Berbasis Kerja, Bayu Media, Malang, 2007, hlm.

78.

19

Syafaruddin Alwi,2017, “Kinerja”, http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja, Di akses 10

Januari 2017.

20

Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (Sistem Pelipat ganda

Kinerja Perusahaan), Salemba Empat, Jakarta, 2007, hlm. 337.

32

wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam usaha untuk mencapai

tujuan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan dengan moral atau

etika.

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan

dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian

hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi

atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu

kebijakan operasional.

2. Indikator dalam Kinerja Karyawan

Ada enam indikator daln kinerja karyawan :

a. Kualitas.

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan

kemampuan karyawan.

b. Kuantitas.

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

c. Ketepatan waktu.

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

33

d. Efektivitas.

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil

dari setiap unit dalam penggunakan sumber daya.

e. Kemandirian.

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat

dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan

tanggung jawab karyawan terhadap kantor.21

3. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (performance appraisal) memainkan peranan yang

sangat penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja. Karyawan

menginginkan dan memerlukan balikan berkenan dengan prestasi mereka

dan penilaian menyediakan kesempatan untuk memberikan balikan

kepada mereka. Jika kinerja tidak sesuai dengan standar, maka penilaian

memberikan kesempatan untuk meninjau kemajuan karyawan dan untuk

menyusun rencana peningkatan kinerja. Penilaian kinerja merupakan

upaya membandingkan prestasi aktual karyawan dengan prestasi kerja

dengan yang diharapkan darinya (Dessler 2000). Dalam penilaian kinerja

karyawan tidak hanya menilai hasil fisik, tetapi pelaksanaan pekerjaan

secara keseluruhan yang menyangkut berbagai bidang seperti kemampuan

kerja, kerajinan, kedisiplinan, hubungan kerja atau hal-hal khusus sesuai

21

Robbins, Stephen P, Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia,

Jakarta,2006. hlm.260

34

dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya. Menurut Dessler ada

lima faktor dalam penilaian kinerja yang populer, yaitu:

1. Prestasi pekerjaan, meliputi: akurasi, ketelitian, keterampilan, dan

penerimaan keluaran

2. Kuantitas pekerjaan, meliputi: volume keluaran dan kontribusi

3. Kepemimpinan yang diperlukan, meliputi: membutuhkan saran,

arahan atau perbaikan

4. Kedisiplinan, meliputi: kehadiran, sanksi, warkat, regulasi, dapat

dipercaya/ diandalkan dan ketepatan waktu

5. Komunikasi, meliputi: hubungan antar karyawan maupun dengan

pimpinan, media komunikasi.22

Menurut Hani Handoko pengukuran kinerja adalah usaha untuk

merencanakan dan mengontrol proses pengelolaan pekerjaan sehingga

dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan, penilaian prestasi

kerja juga merupakan proses mengevaluasi dan menilai prestasi kerja

karyawan diwaktu yang lalu atau untuk memprediksi prestasi kerja di

waktu yang akan datang dalam suatu organisasi.

Kinerja karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja karyawan selama

periode tertentu. Pemikiran tersebut dibandingkan dengan target/ sasaran

yang telah disepakati bersama. Tentunya dalam penilaian tetap

mempertimbangkan berbagai keadaan dan perkembangan yang

22

Dessler, Gary, Manajemen Personalia. diterjemahkan oleh : Agus Dharma, Edisi

Ketiga. Erlangga. Jakarta, 2000. Hlm. 56

35

mempengaruhi kinerja tersebut. Hani Handoko menyebutkan bahwa

penilaian kinerja terdiri dari 3 kriteria, yaitu :

1. Penilaian berdasarkan hasil yaitu penilaian yang didasarkan adanya

target-target dan ukurannya spesifik serta dapat diukur.

2. Penilaian berdasarkan perilaku yaitu penilaian perilaku-perilaku yang

berkaitan dengan pekerjaan.

3. Penilaian berdasarkan judgement yaitu penilaian yang berdasarkan

kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, koordinasi, pengetahuan

pekerjaan dan ketrampilan, kreativitas, semangat kerja, kepribadian,

keramahan, intregitas pribadi serta kesadaran dan dapat dipercaya

dalam menyelesaikan tugas.23

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidaklah berdiri sendiri, tetapi

berhubungan dengan kepuasaan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi

oleh ketrampilan. Kemampuan dan sifat-sifat tertentu dari setiap individu.

Oleh karena itu, agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus

mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui

pekerjaannya.

Dengan kata lain, kinerja individu dapat ditingkatkan apabila adanya

kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu dipengaruhi

oleh kepuasan kerja. Kepuasaan kerja sendiri itu adalah perasaan individu

terhadap pekerjaannya. Perasaan tersebut berupa suatu hasil penelitian

23

Hani Handoko, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta,2000. Hlm. 30

36

mengenai seberapa besar pekerjaannya secara keseluruhan mampu

memuaskan kebutuhannya. Kepuasaan tersebut berhubungan dengan

faktor-faktor individu, yaitu:

a. Kepribadian seperti aktualisasi diri, kemampuan menghadapi tantangan,

kemampuan menghadapi tekanan.

b. Status dan senioritas, makin tinggi hierarkis di dalam perusahaan lebih

mudah bagi individu tersebut untuk puas.

c. Kecocokan dengan minat, semakin cocok minat individu, akan semakin

tinggi tingkat kepuasan kerjanya.

d. Kepuasan individu dalam hidupnya, yaitu individu yang mempunyai

kepuasan tinggi terhadap elemen-elemen kehidupannya yang tidak

berhubungan dengan kerja, biasanya akan mempunyai kepuasan kerja

yang tinggi.24

Donelly Giloson dan Invancevich juga mengemukakan bahwa kinerja

individu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain: Harapan

mengenai imbalan, Dorongan, Kemampuan, kebutuhan, dan sifat, Persepsi

terhadap tugas, Imbalan, Persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan

kerja.

Kemudian Faktor-faktor tersebut diatas diringkas menjadi 3 hal yang

paling berpengaruh, yaitu:

a. Kemampuan

b. Keinginan

24 Bambang Wahyudi, Penilaian Tentang Kinerja, http://www.penelitian

kinerja.co.id/artikel/0607/4/html

37

c. Lingkungan.25

Kinerja yang tinggi dihasilkan oleh personel yang memiliki bakat dan

kemampuan, serta memiliki peran yang jelas dalam organisasi. Namun

bakat dan kemampuan saja tidak cukup untuk menghasilkan kinerja, untuk

menghasilkan kinerja yang tinggi, personel individu harus dimotivasi untuk

berusaha. Usaha atau effort untuk menghasilkan kinerja ditentukan oleh

apakah kinerja porsenel akan digunakan sebagai basis memberikan

penghargaan. Oleh karena itu, garis yang menghubungkan antar kinerja dan

penghargaan berupa garis bergelombang (wavy line), bukan garis lurus

(straight line), karena belum tentu kinerja akan diberi penghargaan.

Tinggi atau rendahnya usaha personel dalam menghasilkan kinerja

dipenagruhi oleh 2 faktor, yaitu:

a. Kemungkinan kinerja akan diberi penghargaan

b. Nilai penghargaan

Jika kinerja personel diberi penghargaan, maka kemungkinan kinerja

diberi penghargaan tinggi, sehingga hal ini menyebabkan tingginya usaha

personel untuk menghasilkan kinerja. Jika kinerja personel tidak diberi

penghargaan, maka kemungkinan kinerja diberi penghargaan akan

rendah, sehingga hal ini menyebabkan rendahnya usaha personel untuk

menghasilkan kinerja. Jika kinerja personel diberi penghargaan, maka

dampaknya terhadap usaha personel dalam menghasilkan kinerja

ditentukan pula oleh apakah penghargaan dirasa pantas oleh personel.

Jika penghargaan yang diberikan kepada personel dirasa pantas,

25 Syafaruddin Alwi, Kinerja, http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja. Akses 12 juni 2017

38

penghargaan tersebut akan menimbulkan kepuasan. Kepuasan personel

atas penghargaan yang mereka terima akan meningkatkan nilai

penghargaan, dan pada gilirannya tingginya nilai penghargaan akan

meningkatkan usaha personel dalam menghasilkan kineja. Sebaliknya

ketidakpuasan personel atas penghargaan yang mereka terima akan

menurunkan nilai penghargaan dan pada gilirannya, rendahnya nilai

penghargaan akan menurunkan usaha personel dalam menghasilkan

kinerja.26

D. Kinerja Karyawan Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam

Perbuatan baik selalu bermanfaat bagi orang lain dan harus disertai dengan

manjemen kerja yang baik pula. Dalam manajemen manusia adalah unsur utama.

Elemen manusia dalam manajemen terdiri atas para pengusaha, para mitra usaha,

para karyawan, dan para importir. Usaha yang bermanfaat merupakan tujuan

utama dalam manajemen. Agar manusia dapat terinvestasi dengan baik sehingga

terealisasi usaha atau pekerjaan yang bermanfaat terlebih dahulu harus mengenal

elemen manusia itu, biasanya meliputi kebiasaan, dan tingkah laku, keistimewaan

dan kelemahan, kekurangan,dan keutamaan, pendorong dan penghalang, atau

perbedaan dan persamaannya.

Islam memiliki pedoman dalam mengarahkan umatnya untuk

melaksanakan amalan. Pedoman tersebut adalah Al-qur’an dan Sunnah Nabi

sebagai sumber ajaran Islam yang menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-

prinsip umum yang penerapannya dalam bisnis disesuaikan dengan perkembangan

26

Ibid. hlm. 336-337

39

zaman dan mempertimbangkan dimensi ruang dan waktu. Islam seringkali

dijadikan sebagai model tatanan kehidupan yang berbudaya. Hal ini tentunya

dapat dipakai untuk pengembangan lebih lanjut atas suatu tatanan kehidupan

tersebut, termasuk tatanan kehidupan bisnis, budaya dan etos kerja bagi orang

muslim pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.27

Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia tidaklah sebatas mengarahkan,

lebih lanjut dari itu Al-Qur’an memberi petunjuk manajerial untuk mengerjakan

pekerjaan atau usaha yang bermanfaat, serta menerapkan dasar-dasar kaidah yang

diajarkan Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab yang memuat contoh

bagaimana mengubah manusia dari kebiadaban, kebodohan dan keterbelakangan,

menjadi manusia yang beradab, berilmu dan maju dari manusia yang kehilanagn

power karena perselisihan antar suku, menjadi manusia yang dapat

menginvestasikan kekuatan untuk mewujudkann kemaslahatan umat manusia.

Oleh karena itu mempelajari Al-Qur’an dari dimensi pengembangan SDM agar

mengerjakan perbuatan atau usaha yang bermanfaat dapat memurnikan kaidah-

kaidah manajemen praktis dan baru.

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan berinteraksi dalam

suatu komunitas sosial dengan cara yang teratur. Manusia harus mengatur

kelompok-kelompok yang ada menggunakan manajeman yang benar agar satu

sama lain dapat berinteraksi dengan harmonis. Sebab manusia diciptakan dalam

27

Muhammad, Etika Bisnis Islami, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2004, hlm. 225.

40

kehidupan ini antara lain adalah untuk berkompetisi, siapa yang terbaik dalam

usaha dan pekerjaannya.28

Firman Allah dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa

diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia lagi Maha

Perkasa lagi Maha Ampun”. (QS. Al-Mulk : 2) 29

Oleh sebab itu para karyawan harus selalu meningkatkan daya pikirnya,

sehingga memiliki wawasan dan daya antisipasi yang kuat. Menurut Muhammad

dalam etika Bisnis Islami, daya pikir seseorang dapat ditingkatkan dengan cara:

Rajin membaca dan mencatat ilmu, Rajin mendengarkan, Selalu berusaha, Banyak

berpikir, Meneliti, Memecahkan masalah dan lingkungan, Rajin mengikuti

pelatihan, Semangat keingintahuan.

Selain itu hal penting yang perlu diperhatikan mereka adalah untuk selalu

meningkatkan ketrampilannya. Sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT

dalam surat Al-Mulk diatas, Hal ini diwujudkan oleh individu dengan melakukan

aktivitas sebagai berikut: Rajin melakukan latihan, Selalu berusaha lebih baik,

Selalu berusaha menemukan cara baru, Menghasilkan karya yang terbaik, Bekerja

dengan kesalahan “nol”, Mengikuti acara pelatihan.30

28

Ali Muhammad Taufik, Praktik manajemen berbasis Al-Qur’an, Gema Insani, Jakarta,

2004, hlm. 47.

29

Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahannya, Toha Putra, Semarang, 1988, hlm.

955.

30

Muhammad, Op.Cit. hlm. 265

41

Dalam ajaran bisnis Islam juga dianjurkan mengenai penyeleksian

karyawan, karena pada umumnya semua pekerjaan memerlukan pengembangan

amanah yang teruji dalam hal kemampuan menjalankan pekerjaan serta tanggung

jawab terhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Khususnya lagi dalam

manajemen tingkat tinggi untuk pekerjaan yang berkaitan dengan keuangan jelas

akan membutuhkan orang yang lebih kuat dan jujur yang benar-benar dapat

menjaga sistem keuangan dan benar-benar jeli.

Selain itu untuk menentukan karyawan, terutama untuk jabatan, harus

dilakukan seleksi untuk membuktikan kesetiaan mereka sehingga dapat

disesuaikan sifat dan karakter mereka dengan tugas dan tanggungjawab yang akan

diembankan kepadanya. Sebagian pakar manajemen modern mengatakan bahwa

“manajemen yang benar adalah manajemen yang didasarkan pada cara, sistem,

atau etos kerja, bukan mendasarkan pada kualitas pekerja (jumlah karyawan) yang

lebih mengutamakan kaidah matematis.31

Memberikan kewenangan dalam mengatur manajemen juga merupakan

suatu yang urgen. Keberadaan orang lain yang turut diberi kewenangan tidak

hanya meringankan pekerjaan tetapi juga memberikan kesempatan untuk

mengembangkan usaha lain. Memberikan kewenangan berarti menginvestasikan

dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang tersimpan pada diri orang

lain. Namun pelaku manajemen harus membuat kaidah-kaidah dan aturan kerja

yang tepat untuk melatih karyawan agar tetap konsekuen dan tekun.

31

Ali Muhammad Taufik, Op.Cit. hlm. 71

42

Tidak terlepas dari itu salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam

manajemen adalah penilaian terhadap pelaksanaan kerja karyawan. Ketika hendak

memberikan tunjangan bulanan, bonus atau tunjangan tahunan, banyak dari sistem

manajemen yang tidak menggunakan ukuran standar kerja, atau pembagian tidak

dilakukan secara jelas dan transparan. Oleh sebab itu diperlukan adanya standar

kerja untuk menilai kinerja karyawan.

Penilaian kinerja sebagai penilaian formal serta sistematis yang disusun

untuk mengukur prestasi kerja aktual dari seorang karyawan. Penilaian tersebut

menurut Ismail Yusanto dan Karebet W. memiliki tujuan:

a. Menjadi dasar bagi pemberian reward

b. Membangun dan meningkatkan hubungan antar karyawan

c. Memberikan pemahaman yang jelas dan kongkrit tentang prestasi riil dan

harapan atasan.

d. Memberikan feedback bagi rencana perbaikan dan peningkatan kerja.32

Menurut Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma yang mengutip

pendapatnya Sikula yang juga dikutip oleh Mangkunegara bahwa ruang lingkup

dari pengukuran kinerja ditentukan dalam rumus 5W + 1H yaitu:33

1. Who (Siapa)

Pertanyaan ini mencangkup siapa yang harus dinilai Yakni seluruh tenaga kerja

yang ada dalam organisasi dari jabatan yang tertinggi sampai pada pegawai

jabatan terendah. Juga siapa yang harus menilai? Yakni penilaian dilaksanakan

32 Yusanto Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, Gema Insani Press, Jakarta, 2010.

hlm. 199 33

Ibid, hlm. 199, 208

43

oleh atasan langsung atau tidak langsung atau penilaian lain yang ditunjuk oleh

pemimpin perusahaan karena kepakarannya.

2. What (Apa)

Apa yang harus dinilai? Yakni objek atau materi, seperti hasil kerja,

kemampuan, sikap, kepemimpinan dan motivasi kerja. Juga dimensi waktu,

seperti kinerja yang dicapai pada saat ini (current performance) dan potensi

yang dapat dikembangkan pada waktu yang akan datang (future potential).

3. Why (Mengapa)

Mengapa penilaian kinerja harus dilakukan? Hal ini untuk memelihara potensi

kerja, menentukan kebutuhan pelatihan kerja, dasar pengembangan karir, dan

dasar promosi jabatan.

4. When (Kapan)

Waktu pelaksanaan penilaiain kinerja dapat dilakukan secara formal dan

informal. Secara formal dilakukan secara periodik, sedangkan secara informal

dilaksanakan secara setiap saat.

5. Where (Dimana)

Ada 2 alternatif tempat bagi berlangsungnya penilaian, Yakni ditempat kerja

(on the job appraisal) atau diluar tempat kerja (off the job appraisal) dengan

cara meminta bantuan tenaga konsultan.

6. How (Bagaimana)

Bagimana penilaian kinerja dilakukan? Yakni dengan menggunakan metode

tradisional antara lain rating scale, employee comparison, atau dengan cara

modern diantaranya management by objective (MBO), assessment centre.

44

Ali Muhammad Taufik mengungkapakan bahwa dengan adanya catatan

kinerja tersebut terdapat beberapa hal yang sangat bernilai yaitu sebagai berikut:34

1. Semua manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

2. Pada hari kiamat manusia akan mendapatkan buku catatannya terbuka.

3. Dia minta untuk membacanya sendiri.

4. Menghisab (menghitung) kesalahannya sendiri sebelum ia diharapkan pada

hari kiamat.

5. Karena itu, seseorang harus menentukan dari sekarang, apakah dirinya akan

berjalan sesuai dengan petunjuk, sehingga selamat atau menyesatkan dirinya

(berjalan dengan mengikuti petujuk) sehingga menjadi sesat.

6. Tanggung jawab sifatnya porsenal. Seseorang tidak akan memikul dosa

yang diperbuat oleh orang lain.

7. Standar yang digunakan dalam penilaian harus diplubikasikan dan

disosialisasikan terlebih dahulu dengan standar kerja yang dibuat oleh

adsministrasi.

8. Sanksi yang telah dijatuhkan terhadap orang yang melanggar tidak

memerlukan tinjauan ulang, namun harus ada petunjuk dan pengumuman

terlebih dahulu.

9. Selama catatan yang dilakukan itu rinci, penilaian pun akan lebih

adil.Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi:35

34

Ali Muhammad Taufik, Op.Cit. hlm. 79 35

Departemen Agama, Al-Qur’an dan terjemahya, Toha Putra, Semarang, 1988, hlm. 451

45

Artinya : “Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang

bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya,

dan mereka berkata: “Aduhai celaka Kami, kitab apakah ini yang

tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar,

melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa telah

mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya

seorang juapun.” (Q.S Al-Kahfi: 49)

Dari ayat diatas tersebut di atas telah dijelaskan bahwa seorang

manager harus selalu mencatat hasil kerja (prestasi kerja) karyawannya

dalam usaha untuk pemberian rewards atau penghargaan atas prestasi kerja

karyawan tersebut. Oleh karena itu manajer yang baik harus bisa

memberikan motivasi terhadap bawahannya atau karyawannya. Adapun

beberapa unsur yang harus dimotivasi oleh seorang pemimpin terhadap

bawahannya:

a. Motivasi untuk meningkatkan unsur etos dan kualitas kerja

b. Memotivasi unsur pengetahuan dan ketrampilan karyawan

c. Unsur ibadah

d. Kejujuran.36

Manajer selain harus memberikan motivasi terhadap karyawan juga harus

bisa memberikan penghargaan dan hukuman. Dalam Islam terdapat basyir dan

nadzir yang dianalogikan dengan penghargan dan hukuman. Kedua hal ini tidak

dapat dipisahkan, karena jika hanya diberi reward saja, maka karyawan akan

36

Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek, Gema

Insani, Jakarta, 2003, hlm. 133

46

memiliki semangat melakukan sesuatu karena tujuan-tujuan jangka pendek. Jika

yang dilakukan hanya aspek peringatan saja, karyawan akan cenderung takut dan

tidak akan bisa berkembang.

Maka dari itu sebagai pemimpin yang baik harus memiliki kemampuan

sebagai berikut :

1. Mampu menggerakan motivasi para bawahan.

2. Mampu memberikan tugas kepada bawahan sesuai dengan keahlian

masing-masing dan mampu menempatkan orang-orang pada tempat yang

benar yang sesuai dengan bidangnya.

3. Mampu memberikan reward terhadap karyawan yang melakukan tugasnya

dengan baik, berupa pujian atau apa saja yang dapat meningkatkan

semangat dan motivasi bawahan.

4. Mampu memberikan contoh yang baik, yakni jika pemimpin

menganjurkan pegawainya untuk tepat waktu, maka ia pun harus

melaksanakan juga.

Keempat kemampuan di atas faktor yang sangat penting bahkan akan

menentukan gerak sebuah organisasi. Organisasi itu akan berjalan dengan

cepat, dinamis, efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas-tugas yang

diembannya jika pemimpinnya memang pemimpin yang mencerminkan

organisasi itu.37

Selain itu dalam Islam mengenai masalah kinerja juga memberikan

tuntunan kepada setiap muslim agar mereka bersikap profesional dalam bidang

37 Ibid. hlm. 16-17

47

apapun. Profesinalisme dalam pandangan Islam menurut Muhammad Ismail

Yusanto dicirikan dengan 3 hal, yaitu:

1. Kafa’ah (Keahlian dan Kecakapan)

Islam menetapkan bahwa seseorang yang akan diangkat untuk posisi, jabatan,

atau tugas tertentu, terlebih lagi bila itu berkaitan dengan kepentingan orang

banyak, haruslah orang yang memiliki keahlian dan kecakapan dalam tugas

atau jabatan tersebut.

2. Himmatul ‘Amal (Etos Kerja Tinggi)

Selain memiliki keahlian dan kecakapan, seseorang dikatakan mempunyai

sikap profesional jika dia selalu bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam

menjalankan tugas. Islam sangat mendorong setiap muslim untuk selalu

bekerja keras, bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga dan kemampuannya

dalam menjalankan berbagai pekerjaan yang menjadi tugas dan

tanggungjawab. Dorongan utama yang diberikan kepada muslim pada waktu

bekerja adalah bahwa Islam memandang aktivitas bekerjanya itu merupakan

bagian dari Ibadah. Selain itu karena adanya keinginan untuk memperoleh

imbalan (penghargaan), baik material maupun non materil.

3. Amanah (Terpercaya dan Bertanggung Jawab)

Seorang pekerja muslim yang profesional haruslah memiliki sifat amanah atau

terpercaya dan bertanggung jawab. Sikap amanah mutlak harus ada pada

setiap pekerja muslim, karena akan memberikan dampak positif bagi diri

pelaku, perusahaan, masyarakat, bahkan negara.

48

Oleh sebab itu seorang muslim yang memiliki etos kerja tinggi menurut

Toto Tasmara memiliki ciri-ciri sebagi berikut:

a. Memiliki jiwa kepemimpinan

b. Selalu berhitung

c. Menghargai waktu

d. Tidak pernah merasa puas berbuat kebaikan (positive improvements), karena

merasa puas di dalam berbuat kebaikan adalah tanda-tanda kematian

kreativitas.

e. Hidup berhemat dan efisien

f. Memiliki jiwa wiraswasta

g. Memiliki insting bertanding dan bersaing

h. Keinginan untuk mandiri (independent)

i. Haus untuk memiliki sifat keilmuan

j. Berwawasan Makro-Universal

k. Memperhatikan kesehatan dan gizi

l. Ulet, pantang menyerah

m. Berorientasi pada produktivitas

n. Merperkaya jaringan silaturahmi.38

Selain itu Didin Hafidhudin dan Hendri Tanjung juga mengemukakan tentang

cirri-ciri etos kerja muslim, antara lain:

1) Al-Shalah atau baik dan manfaat

2) Al-Itqan atau kemampuan dan perfectness

38 Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, Dhana Bakti Wakaf, Jakarta 1995, hlm. 29-

60

49

3) Al-Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik lagi

4) Al-Mujahadah atau kerja keras dan optimal

5) Tanafus dan ta’awun atau berkompetisi dan tolong menolong

6) Mencermati nilai waktu.39

E. Konsep Ekonomi Islam Tentang Kompensasi

1. Pengertian Ekonomi Islam

Dalam bahasa Arab istilah ekonomi diungkapkan dengan kata al-

‘iqtisad yang berarti kesederhanaan dan kehematan. Menurut Ali Anwar

Yusuf ekonomi adalah : “kajian mengenai perilaku manusia dalam

hubungannya dengan pemanfaatan sumber-sumber produktif untuk

memproduksi barang dan jasa serta usaha mendistribusikannya”.40

Berikut

ini akan dipaparkan pengertian ekonomi Islam menurut beberapa ahli

ekonomi Islam, yaitu sebagai berikut :

a. M. Akram Kan

Ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebahagian

hidup manusia yang dicapai dengan berusaha memanfaatkan sumber

daya alam atas adasar kerja sama dan partisispasi.

b. Muhammad Abdul Manan

Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bertujuan untuk

mempelajari berbagai masalah-masalah ekonomi yang didasarkan pada

nilai-nilai ajaran Islam.

c. Muhammad Nejatullah Assh-Sidiqy

Ekonomi Islam adalah hasil respon pemikir Islam terhadap tantangan

ekonomi pada masa tertentu yang berpedoman apada al-Quran, Sunnah,

akal (Ijtihad) dan pengalamani.41

39 Didin Hafidhudin, Op.Cit. hlm. 40-42

40 Veithzal Rivai, Andi Buchari, Islamic economics (ekonomi Syariah bukan opsi, tetapi

solusi) hlm. 325 41

Ibid, hlm. 326

50

d. Hazanuzzaman Memberikan pengertian ekonomi Islam sebagai ilmu ekonomi yang

diturunkan dari ajaran al-Qur’an san sunnah. Ekonomi Islam merupakan

implementasi sistem etika Islam dalam kegiatan ekonomi yang ditujukan

untuk pengembangan moral masyarakat. Pentingnya spirit Islam dalam

setiap aktivitas ekonomi bisa memberikan justifikasi hukum terhadap

fenomena ekonomi yang terjadi.42

Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

upaya pemenuhan kebutuhan berlandaskan syariah Islam.43

Firman Allah SWT

dalam Surat al-Baqarah ayat : 168 :

ها يأ ا ف ٱنلاس ي مم رض ك وا

ت ٱلأ و ط خ وا ا ول تتبع يأطن حللا طي با ۥإنه ٱلشبني م و مأ عد ١٦٨لك

Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa

yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-

langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh

yang nyata bagimu.44

Dalam ayat lain Surat Al-Jumu’ah ayat 10 Allah SWT berfirman :

Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di

muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah

banyak-banyak supaya kamu beruntung”.45

Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam

bukan hanya merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

individu dan komunitas muslim yang ada, namun juga merupakan

42

Op.,Cit, hlm. 19 43

Veithzal Rivaidan Andi Buchari, Op.Cit, hlm. 29 44

Departemen Agama, Al-Qur,an dan Terjemahnya,hlm. 25 45

Ibid, hlm. 554

51

perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam. Ia

mencakup cara memandang permasalahan ekonomi, menganalisis, dan

mengajukan alternatif solusi atas berbagai permasalahan ekonomi. Ekonomi

Islam merupakan konsekuensi logis dari implementasi ajaran Islam secara

kaffah dalam aspek ekonomi. Oleh karena itu perekonomian Islam

merupakan suatu tatanan perekonomian yang dibangun atas nilai-nilai ajaran

Islam yang diharapkan mampu menjadi cerminan perilaku masyarakat

muslim itu sendiri.

2. Karakteristik Ekonomi Islam

Karakteristik utama Islam adalah ketaraturan dan keserasian. Satu-satuny

agama di dunia ini yang memiliki sistem dan konseppenataan

kehidupanyang paling lengkap.

Karakteristis ekonomi Islam sebagai berikut :

a. Harta kepunyaan Allah SWT dan manusia merupakan khalifah atas harta

b. Ekonomi terikat dengan akidah, syariah (hukum), dan moral

c. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan

d. Kebebasan individu dijamin dalam Islam

e. Negara diberi wewenang terut campurdalam perekonomian

f. Bimbingan konsusmsi

g. Petunjuk investasi

h. Zakat

i. Larangan riba.46

46

Veithzal Rivai, Andi Buchari, Op.Cit. hlm. 169

52

F. Tujuan Ekonomi Islam

Segala aturan yang diturunkan Allah swt dalam system Islam mengarah

pada tercapainya kebaikan, kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan

kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh ciptaan-Nya. Demikian

pula dalam hal ekonomi, tujuannya adalah membantu manusia mencapai

kemenangan di dunia dan di akhirat.

Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam islam yaitu tauhid

dan berdasarkan rujukan pada Al quran dan Sunnah adalah :

a. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan

kesehatan dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.

b. Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.

c. Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan

dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.

d. Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai

moral.

e. Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.47

G. Nilai-nilai Dasar dalam Ekonomi

a. Keadilan, dengan menjungjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran,

keberanian, dan konsistensi pada kebenaran.

b. Pertanggungjawaban, untuk memakmurkan bum dan alam semesta sebagai

tugas seorang khalifah. Setiap pelaku ekonomi memiliki tanggung jawab

untuk berprilaku ekonomi yang benar, amanah dalam mewujudkan

47

M. Nur Rianto Al Arif,Teori Makroekonomi Islam, Alfabeta, Bandung, 2012, hlm. 34

53

kemaslahatan. Juga memiliki atnggung jawab untuk meningkatkan

kesejahtaraan masyarakat secara umum bukan kesejahteraan pribadi atau

kelompok tertentu saja.

c. Takaful ( Jaminan Sosial ), adanya jaminan sosial di masyarakat akan

dorongan terciptanya hubungan yang baik di antara individu dan

masyarakat, karena Islam tidak hanya mengajarkan hubungan vertikal,

namun juga menempatkan hubungan horizontal ini secara seimbang.48

H. Kompensasi dalam Prespektif Ekonomi Islam

Kompenssi ini dimaksud sebagai balasan jasa perusahan terhadap

pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran, yang telah diberikan mereka pada

perusahaan. Kompensasi dapat didefinisikan sebagai seiap benuk

penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas

kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi.49

Kompensasi terkait dengan jumlah paket yang ditawarkan organisasi

kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Werther

dan davis mendevinisikan kompensasi sebagai apa yang diterima pekerja

sebagai tukaran atas kontribusi kepada organisasi.50

Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti

kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Islam menawarkan suatu

penyelesaian yang sangat baik atas masalah kompensasi atau reward.

48

Ruslan Abdul Ghofur, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam, Pustaka pelajar,

Yogyakarta, 2013, hlm.63 49

Sutrisno Edy, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Pranaa Media Group:

Jakarta: 2010, hlm. 181. 50

Wibowo, Manajemen Kinerja Edisi Tiga, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2010,

hlm, 348.

54

Kompensasi di tetapkan dengan cara yang paling tepat tanpa harus menindas

pihak manapun. Sistm yang dipergunakan organisasi dalam memberikan

kompensasi atau reward tersebut dapat mempengaruhi kepuasan kerja

karyawan. setiap pihak memperoleh bagian yang sah dari hasil kerjasama

mereka tanpa adanya ketidakadilan tehadap pihak lain. Prinsip pemerataan

terhadap semua mahluk tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 279:

ن فإن برأب م ذن واأ فأ عل وا لمأ تفأ ول ٱلل مأ ر ء وس ۦ ورس إون ت بأت مأ فلك

ون لم ون ول ت ظأ لم مأ ل تظأ لك و مأ ٢٧٩أ

Artinya :“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba),

makaketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan

memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan

riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya

dan tidak (pula) dianiaya” (Q.S Al Baqarah : 279).51

Islam melihat kompensasi atau reward sangat besar kaitannya dengan

konsep moral. Kedua, kompensasi dalam islam tidak hanya sebatas materi

(kebendaan atau keduniaan) tetapi menembus batas kehidupan, yakni,

berdimensi akhirat yang disebut dengan pahala. Jika moral diabaikan

diletakkan maka dimensi akhirat tidak akan tercapai. Oleh karena itu konsep

moral diletakkan diluar yang artinya, konsep moral diperlukan untuk

menerapkan kompensasi dimensi dunia agar kompensasi dimensi akherat

dapat tercapai. Dimensi komensasi di dunia dicirikan oleh dua hal, yaitu adil

dan layak. Adil berakna bahwa kompensasi yang diberikan harus jelas,

transparan dan profesional. Layak bermakna bahwa kompensasi (reward)

51

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya Juz 1–30, Mekar Surabaya,

2004, Hlm.59

55

yang diberikan harus mencukupi kebutuhan pangan, sandang dan papan serta

tidak jauh berbeda dibawah pasaran. Dalam organisasi islam, reward yang

merupakan kompensasi harus direncanakan dengan cara adil dan baik bagi

pekerja maupun majikan. Pada hari pembalasan Rasullulah SAW akan

menjadi saksi terhadap “orang yang mempekerjakan buruh dan mendapat

pekerjaannya di selesaikan olehnya namun tidak memberi upah kepadanya.”52

Kompensasi yang dirasakan tidak layak dan tidak adil, oleh para

karyawan, maka tidak mustahil hal tersebut merupakan sumber kecemburuan

sosial. Untuk mencapaikedilaan dan kelayakan yang lebih baik, maka maka

perbedaan kompensasi hanya berdasarkan kepada perbedaan-perbedaan

kegiatan manaterial, tanggung jawab, kemampuan, pengetahuan dan

produktivitas. Menurut definisi diatas dapat dimbil kesimpulan bahwa

kompensasi dalam islam merupakan perbandingan yang adil antara segala

bentuk imbalan yang diterima karyawan sebagai bagian dari hubungan

kepegawaian dengan usaha yang telah disumbangkan kepada perusahan atau

dengan karyawan lain yang memiliki kualifikasi pekerjaan dan jabatan yang

sama.

1. Pengertian Upah

Upah dalam bahasa Arab disebut al-ujrah.53

Dari segi bahasa al-

ajru yang berarti ‘iwad (ganti), oleh sebab al-sawa (pahala) dinamai juga

52

Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Islam, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta, 2004,

hlm.65.

53

Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawir.Pustaka Progresif, Surabaya, 1997,

hlm. 9

56

al-ajru atau atau al-ujrah (upah).54

Pembalasan atas jasa yang diberikan

sebagai imbalan atas manfaat suatu pekerjaan.

Upah dalam Islam masuk juga dalam bab ijarah sebagaimana perjanjian

kerja, menurut bahasa ijarh berarti ”upah” atau “ganti” atau imbalan,

karena itu lafadz iajarah mempunyai pengertian umum yang meliputi upah

atas pemanfaatan sesuatu benda atau imbalan sesuatu kegiatan atau

upah karena melakukan sesuatu aktifitas.55

Syarat dan rukun al ijarah menurut ulama ada 4 yaitu :

a. Orang yang berakad yakni mu’jir dan musta’jir

b. Sewa/imbalan/upah secara alami setiap orang akan terdorong untuk

mencurahkan tenaganya untuk menghasilkan harta yang bisa

dipergunakan untuk menyambung hidupnya, oleh karena itu wajar

apabila dalam hidupnya seseorang terjadi saling tukar menukar hasil

tenaganya dengan orang lain dan suatu hal yang wajar apabila upah

akan menjadi salah satu rukun ijarah.

c. Adanya manfaat/jasa dari akad ijarah tersebut.

d. Si-gat ( Ijab dan Qobul ) Mu’jir dan musta’jir.56

Dalam pembahasan kali ini yang diuraikan adalah al-ujrah yang

terkait dengan upah kerja, jadi yang di maksud al-ujrah adalah

pembayaran (upah kerja) yang diterima pekeja selama ia melakukan

pekerjaan.

54 Helmi Karim, Fiqh Muamalah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 29

55

Ibid. hlm. 30

56

Heri Sudarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam, Ekonisia, Yogyakarta, 2003, hlm. 422

57

Pengertian upah dalam kamus bahasa Indonesia adalah

uang dan sebagainya yang dibayarkan sebagai pembalasan jasa atau

sebagai pembayaran tenaga yang sudah dilakukan untuk mengerjakan

sesuatu.57

Afzalurrahaman juga mengatakan bahwa upah adalah

harga yang dibayarkan pekerja atas jasanya dalam produksi

kekayaan, seperti faktor produksi lainnya, tenaga kerja diberi imbalan

atas jasanya, dengan kata lain, upah adalah harga dari tenaga yang

dibayar atas jasanya dalam produksi.58

Nurimansyah Haribuan juga mendifinisikan bahwasannya

upah adalah segala macam bentuk penghasilan (earning) yang diterima

buruh (tenaga kerja) baik berupa uang ataupun barang dalam jangka

waktu tertentu pada suatu kegiatan ekonomi.59

Sedangkan upah dalam undang-undang RI no 13 tahun 2003

tentang ketenagakerjaan adalah hak buruh yang diterima dan dinyatakan

dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja

kepada pekerja atau buruh yang ditetapkan dan dibayarkan

menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan

perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja atau buruh dan

keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah dilakukan.60

57

Departemen pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. hlm. 1108

58

Zainal Asikin dkk, Dasar-dasar Hukum Perburuhan, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 2002. hlm. 68

59

Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam jilid 2. hlm. 361 60

Undang-undang RI no 13 Tahun 2003, Tentang Ketenagakerjaan. hlm 4.

58

Menurut Idris Ahmad bahwa upah artinya mengambil tenaga

orang lain dengan jalan memberi ganti menurut syarat-syarat tertentu.61

Dalam fiqh muamalah pelaksanaan upah termasuk dalam bab

Ijarah , pada garis besarnya adalah ujrah terdiri atas :

a. Pemberian imbalan karena mengambil manfaat dari suatu barang,

seperti rumah, pakaian dan lain-lain.

b. Pemberian imbalan akibat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh

seseorang, seperti seorang pelayan jenis pertama mengarah kepada

sewa menyewa dan yang kedua lebih menuju kepada ketenagakerjaan.62

Upah mengupah bisa disebut juga dengan Ijarah ‘ala al-a’mal

yakni jual beli jasa yang biasanya berlaku dalam beberapa hal seperti

menjahit pakaian, membangun rumah, dan lainnya Menurut Ulama

Hanafi dan Maliki kewajiban upah berdasarkan pada tiga perkara yaitu :

a. Mensyaratkan upah untuk dipercepat dalam akad.

b. Mempercepat tanpa adanya syarat.

c. Membayar kemanfaatan sedikit demi sedikit jika dua orang akad

bersepakat untuk mengakhirkan upah hal itu dibolehkan.

Dari definisi diatas, bahwasannya ijarah merupakan transaksi atas

suatu manfaat sumber daya manusia yang lazim disebut perburuhan

(upah kerja), adapun dasar hukum yang berkaitan dengan upah pekerja

sebagaimana dalam dasar hukum diatas juga disebutkan diantaranya surat

at-Talaq ayat 6 tentang memberi upah karena menyusui anak.

61 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002. hlm. 115

62

Wahbah al-Zuhayli, Al-Fiqh Al-Islamiy Wa Adillatuhu Juz IV. hlm. 3811

59

ن كن وه سأ إون أ عليأهن وا ن ل ضي ق وه مأ ول ت ضار دك ن و جأ منأ حيأث سكنت م م

مأ ف ن لك رضعأ فإنأ أ ن ن حأله يضعأ وا عليأهن حت نفق

ولت حأل فأ

ن أ ن ك ات وه

وا ب تمر أن وأ وره ج

مأ ر يأنك أضع ل بمعأ ت مأ فست رى ۥ وف إون تعاسأ خأ

٦أ

Artinya : Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal

menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka

untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri

yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada

mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka

menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada

mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala

sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka

perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.(Q.S. At

Talaq : 6 ).63

Dengan persyaratan obyek ijarah diatas maka Islam juga

mengatur Upah persyaratan yang berkaitan dengan ujrah (upah) sebagai

berikut :

1. Upah tersebut berupa harta yang diketahui dan upah

tersebut harus dinyatakan secara jelas, karena akan

mengandung unsur jihalah (ketidak jelasan) hal itu sudah

menjadi kesepakatan ulama’ akan tetapi ulama’ Malikiyah

menetapkan keabsahan ijarah tersebut sepanjang ukuran upah yang

dimaksudkan dapat diketahui berdasarkan adat kebiasaan.

2. Upah harus berbeda dengan jenis obyeknya, mengupah suatu

pekerjaan yang serupa, seperti menyewa tempat tinggal, pelayan

dengan pelayanan, hal itu menurut Hanafi hukumnya tidak sah dan

dapat mengantarkan pada praktek riba.

63 Depag RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, hlm. 948

60

Berdasarkan uraian tersebut, para Ulama fiqh membolehkan

mengambil upah sebagai imbalan dari pekerjaannya, karena hal itu

merupakan hak dari pekerja untuk mendapatkan upah yang layak

mereka terima.64

Dari nash-nash tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

perjanjian perburuhan dengan menggunakan tenaga manusia untuk

melakukan suatu pekerjaan dibenarkan dalam Islam. Dengan kata

lain pelaksanaan pemberian upah (upah kerja) yang merupakan ijarah

dalam hukum Islam.65

Pendapat Ibnu Taimiyah, bahwa konsep tentang upah tidak

lepas dari harga yang adil, dalam pembahasannya ia mengatakan

bahwa harga yang adil dan upah yang adil cukup terperinci,

pemikirannya menghubungkan antara tingkat upah yang setara

(ujrah al-misli) sebagai harga prinsip dasar yang digunakan untuk

meninjaunya adalah definisi sepenuhnya atas kualitas dan kuantitas,

upah dan harga keadaannya tak menentu dan tidak dapat

dipertimbangkan. Upah yang setara diatur menggunakan aturan

yang sama dengan harga yang setara, dapat disimpulkan bahwa

penghasilan dari upah dalam kondisi normal ditentukan oleh tawar-

menawar kedua belah pihak.66

64 Gufron A. Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual. PT. Raja Grafindo Persada Kerja

Sama dengan IAIN Walisongo Semarang, 2002. hlm.187

65

Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam Tentang Wakaf, Ijarah, Syirkah, PT.Alma’arif,

Bandung, 1987. hlm. 25

66

A.A Islahi, Konsep Ekonomi Ibnu Taimiyah, Bina Ilmu, Jakarta, 1997, hlm. 93

61

Hal tersebut diatas dijelaskan bahwa ujrah al-misli (upah yang

sepadan) ditentukan oleh jumlah nilai yang disebutkan dan disepakati

oleh kedua belah pihak pada saat pembelian jasa, tujuan

dasarnya adalah untuk menjaga kepentingan kedua belah pihak,

pemberi kerja dan pekerja terpelihara dari eksploitasi satu sama lain,

dengan begitu jika ingin menetapkan tarif upah atas kedua belah pihak

melakukan transaksi pembelian jasa, tetapi belum menentukan jumlah

upah yang disepakati maka mereka harus menentukan upah yang wajar

sesuai dengan pekerjaannya.67

Tujuan ditetapkan tarif upah yang

sepadan adalah untuk menjaga kepentingan kedua belah pihak baik

pekerja maupun pengusaha dan menghindarkan adanya unsur

eksploitasi di dalam setiap transaksi bisnis, dengan demikian melalui

tarif upah yang sepadan setiap perselisihan yang terjadi dalam transaksi

jual beli jasa akan dapat terselesaikan secara adil. Dapat disimpulkan

bahwa penghasilan dari upah dalam kondisi normal ditentukan oleh

tawar menawar kedua belah pihak yaitu antara pemberi kerja dan

penerima kerja.68

Apabila upahnya belum jelas tetapi transaksi ijarah

tersebut sudah berlangsung, maka transaksi tersebut tetap sah, dan

apabila kemudian hari terjadi perselisihan tentang kadar upahnya,

maka bisa dikembalikan kepada upah sepadan (ujrah al-misli), oleh

karena itu upah bisa diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

1. Pertama: upah yang sepadan (ujrah al-misli)

67 M. Arskal, Etika Intervensi Negara: Perpsektif Etika Politik Ibnu Taimiyah,

Pustaka Litera AntaraNusa, 2002. hlm. 100

68

Op.Cit hlm. 98

62

2. Kedua: upah yang telah disebutkan (ujrah al-musamm)

Upah yang telah disebutkan (ujrah al-musamm) itu syaratnya

ketika disebutkan harus disertai adanya kerelaan (diterima) kedua

belah pihak yang sedang melakukan transaksi terhadap upah tersebut,

seperti halnya syarat yang telah disebutkan diatas, sedangkan upah

yang sepadan (ujrah al-misli) adalah upah yang sepadan dengan

kerjanya serta sepadan dengan kondisi pekerjaanya, apabila akad

ijarahnya telah menyebutkan hasil pekerjaannya.69

Dalam konteks di Negara kita upah yang sepadan (ujrah al-misli)

itu sama dengan UMR/UMP, yakni upah minimum yang berlaku untuk

semua perusahaan dalam daerah tertentu, upah minimum regional

(UMR/UMP) di setiap daerah besarnya berbeda-beda yang didasarkan

pada indeks harga konsumen, kebutuhan fisik minimum, perluasan

kesempatan kerja. Upah pada umumnya yang berlaku secara regional

dipengaruhi oleh tingkat perkembangan perusahaan, tingkat

perkembangan perekonomian regional yang berlaku di daerah tersebut.

Taqiyyudin an-Nabhani dalam bukunya “pemerintah berhak

memaksa pihak-pihak yang bergerak di bidang produksi jika

masyarakat membutuhkan jasa mereka, seperti petani (produsen

padi), penjahit (produsen sandang), dan tukang bangunan (produsen

69 Taqiyudin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, Risalah

Gusti, Surabaya, 2002, hlm. 103

63

papan) untuk menjual jasa mereka dengan menerima sejumlah upah

yang sepadan (ujrah al-misli).70

Yusuf Qardhawi, berpendapat bahwa penetapan upah kaum

buruh harus adanya campur tangan negara, tugas negara menurut Islam

tidak hanya terbatas pada kewajiban menjaga keamanan dalam negeri

akan tetapi tugas tersebut harus menyeluruh yang bertujuan

meniadakan kezaliman, menegakkan keadilan dan menghindari

permusuhan, sehingga akan menjamin keselamatan semua warga

masyarakat dan terwujudnya prinsip saling tolong-menolong.

Dalil-dalil sebagai alasan diantaranya adalah:

a. Tanggung jawab negara yang dalam sistem Islam berada di tangan

seorang imam, adalah tanggung jawab yang mutlak, sebagaimana

dalam sabda Nabi SAW :

عبد عن م مسئ ول :وسلم عليه الل صل انلب قال الل ك م راع وك ك فاإلمام راع .ك و مسئ ول و مسئ ول وه هله وه

ل راع لع أ والرج

Artinya : Dari Abdullah, Nabi Muhammad SAW bersabda: Setiap kalian

adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai

pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan

akan dimintai pertanggungjawabannya. (HR Bukhari

Muslim).71

b. Menegakkan keadilan di dalam kehidupan umat manusia

merupakan salah satu tujuan yang amat besar, setiap tindakan yang

70 Ibid, hlm. 103

71 Abu Husein Muslim bin Hajjaj Al- Qusyairi An- Naisaburi, Imam, Shahih. Muslim,

terj. Adib Bisri Mustofa, Juz IV, Daarul Kutb Ilmiah, Beirut, hlm. 587.

64

bermaksud menegakkan keadilan dan meniadakan kezaliman, Islam

sangat membolehkan sebagaimana dalam surat an-Nisa’ ayat 58

Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.( Q.S

An-Nisa : 58 )

c. Syariat Islam berusaha keras mencegah terjadinya perbuatan yang

merugikan orang lain, menurut syariat Islam tiap undang-

undang peraturan atau tindakan tidak boleh mengakibatkan

terjadinya saling merugikan antara sesama masyarakat.

d. Hukum Islam membuka pintu seluas-luasnya bagi negara untuk

menentukan kebijakan dalam upaya mewujudkan apa yang

dipandangnya sebagai kemaslahatan umum atau untuk menetapkan

peraturan perundang-undangan dan peraturan yang dimaksud adalah

menjamin kemaslahatan umum, atau mengambil tindakan untuk

mencegah dan menanggulangi gejala-gejala tertentu yang tidak

sehat, asalkan tidak bertentangan dengan nash-nash yang muhkam.

65

Dalam menghadapi kenyataan adanya perundang-undangan atau

peraturan- peraturan yang menjamin pengupahan yang adil bagi kaum

buruh, menjamin kerjasama yang baik antara buruh dan majikan atas

dasar landasan yang mantap, sehingga tidak terjadi kesewenang-

wenangan terhadap kaum lemah, tidak ada golongan yang diperas

untuk kepentingan golongan lain.

2. Dasar Hukum Upah

Banyak al-Qur’an dan hadist yang dijadikan argumen oleh

para ulama’untuk kebolehan al-ujrah adapun landasan al-Qur’an

diantaranya sebagai berikut :

بت قالتأ أ ما ي ه دى ت إحأ أ ٱسأ من رجرأ ت إن خيأ ٱلأقوي رجرأت أ ٱسأ

مني ٢٦ ٱلأ

Artinya : Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku

ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena

sesungguhnyaorang yang paling baik yang kamu ambil untuk

bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya" ( Q.S Al-Qasas : 26 )72

Dan dijelaskan bahwa penentuan upah itu harus ditentukan terlebih

dahulu sebagaimana, Sabda nabi Muhammad Saw,

جي حت ن انلب صل اللهم عليه وسلم نه عن استئرجار ال

ب سعيد ال دري أ

عن أ

وعن انلرجش واللمس إولقاء جر ل أ )احد ) الرجر ي بني

Artinya : Sesungguhnya Nabi melarang mempekerjakan buruh sampai ia

menjelaskan besaran upahnya, melarang Lams, najash dan

ilqa' al-hajr (H.R Ahmad)73

72 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, hlm. 158

73

Imam Nasa’i, Kitab Aiman Wannudzur, no. 3798

66

Pada dasarnya hubungan kerja menurut Islam merupakan suatu

kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka upaya

meningkatkan taraf hidup bersama baik bagi pengusaha atau pekerja,

oleh karena itu tidak dibenarkan adanya pemaksaan untuk melakukan

suatu pekerjaan diluar ketentuan batas waktu kerja yang telah diatur

pemerintah, namun jika suatu perusahaan membutuhkan tenaga seorang

pekerja diluar waktu yang telah ditentukan, maka berdasarkan hadits

diatas seorang pengusaha harus membantu pekerja tersebut dengan

menambah upah yang biasanya ia terima.

Berdasarkan ketentuan dan hadits diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pada dasarnya persoalan upah bukan hanya persoalan yang

berhubungan dengan uang dan keuntungan akan tetapi lebih pada

persoalan bagaimana kita memahami dan menghargai sesama dan

tolong-menolong antara yang satu dengan yang lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan Upah

Mengenai penyerahan upah ini secara terperinci dalam Islam telah

memberikan pedoman yaitu selesainya pekerjaan dan mempercepat dalam

bentuk pelayanan atau kesepakatan kedua belah pihak sesuai

dengan syarat yaitu mempercepat pembayaran upah pekerja.

Jika dalam akad tidak terdapat kesepakatan mempercepat atau

menangguhkan, sekiranya upah itu bersifat dikaitkan dengan waktu

tertentu, maka wajib dipenuhi sesudah berakhirnya masa tersebut.

67

Misalnya orang yang menyewa suatu rumah untuk selama satu bulan,

kemudian masa satu bulan telah berlalu, maka ia wajib membayar sewaan.

Berdasarkan prinsip keadilan upah dalam masyarakat Islam

ditetapkan melalui negosiasi antar pekerja pengusaha dan negara, serta

pemerintah mempunyai peran penting dalam penetapan upah agar di

antara pihak tidak terjadi penganiayaan, dalam Islam dijelaskan bahwa

antar pekerja dan pengusaha dilarang berbuat aniaya, keadilan a mereka

harus ditegakkan.

Pengusaha harus membayar pekerja dengan bagian yang

seharusnya mereka terima sesuai dengan kerjanya begitu juga pekerja

dilarang memaksa pengusaha untuk membayar melebihi kemampuannya,

dalam pelaksanaan pemberian upah yang merupakan hak pekerja, syariat

Islam telah memberikan pedoman yaitu apabila :

a. Selesai bekerja. Berdasarkan pada hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu

Majah bahwa nabi saw bersabda:

ن يف عرق ه جر قبل أ

جي أ

وا ال عط

أ

Artinya : Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum

keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah, shahih) 74

b. Mengalirnya manfaat, jika ijarah untuk barang Apabila terdapat

kerusakan pada ’ain (barang) sebelum dimanfaatkan dan sedikitpun

belum ada waktu yang berlalu, Ijarah menjadi batal.

74 Qazwini al- Abi Muhammad bin Yazid, Sunan ibnu Majah, Juz 1, t.th, Dar Al –Fikr,

hlm. 1283

68

c. Memungkinkan mengalirnya manfaat jika masanya berlangsung, ia

mungkin mendapatkan manfaat pada masa itu sekalipun

tidak terpenuhi keseluruhannya.

d. Mempercepat dalam bentuk pelayanan atau kesepakatan kedua belah

pihak.

Ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan Ijarah (perjanjian kerja) yaitu

:

1) Para pihak yang menyelenggarakan akad haruslah berbuat atas

kemauan sendiri dengan penuh kerelaan, tidaklah boleh dilakukan

akad ijarah oleh salah satu pihak atau kedua-duanya atas

keterpaksaan.

2) Di dalam melakukan akad tidak boleh ada unsur penipuan, baik

dari pihak mu’jir dan musta’jir.

3) Sesuatu yang diakadkan harus sesuai dengan realitas, bukan

sesuatu yang tidak berwujud.

4) Manfaat dari sesuatu yang menjadi obyek transaksa ijarah adalah

sesuatu yang mubah.

5) Pemberian upah atau imbalan dalam ijarah berupa sesuatu yang

bernilai yang tidak bertentangan dengan kebiasaan yang berlaku.75

4. Sistem Upah (Ujrah) dalam Islam

Penentuan upah atau gaji dalam Islam adalah berdasarkan jasa

kerja atau kegunaan atau manfaat tenaga kerja seseorang. Berbeda dengan

pandangan Kapitalis dalam menentukan upah, mereka memberikan Upah

75 Helmi Karim, Fiqh Muamalah, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 35

69

kepada seseorang pekerja dengan menyesuaikannya dengan biaya hidup

dalam batas minimum, mereka akan menambah upah tersebut apabila

beban hidupnya bertambah pada batas minimum. Sebaliknya mereka akan

menguranginya apabila beban hidupnya berkurang, oleh karena itu upah

seorang pekerja ditentukan berdasarkan beban hidupnya tanpa

memperhatikan jasa yang diberikan oleh tenaga kerja seseorang dan

masyarakat. Di dalam Islam profesionalisme kerja sangatlah dihargai

sehingga upah seorang pekerja benar-benar didasari pada keahlian dan

manfaat yang di berikan oleh si pekerja itu.

Islam mengakui adanya perbedaan di antara berbagai tingkatan

pekerja, karena adanya perbedaan kemampuan serta bakat yang

mengakibatkan perbedaan penghasilan dan hasil material, dalam al-Qur’an

surat an-Nisa ayat 32 :

ل ول ما فض ا ض ل لر جال نصيب ۦبه ٱلل تتمنوأ بعأ مأ لع بعأضك ا م م تسب وا ا ٱكأ م وللن سا ء نصيب م تسبأ ٱكأ

Artinya : Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan

Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian

yang lain. ( Q.S. An-Nisa : 32 )76

Islam tidak percaya kepada persamaan yang tetap dalam

distribusi kekayaan, karena kemajuan sosial apapun dalam arti

yang sebenarnya menghendaki kesempatan sepenuhnya bagi perbedaan

upah, Pendekatan Qur’ani dalam hal penentuan upah berdasarkan

76 Depag RI, Al Qur’an dan terjemahnya. hlm. 150

70

perimbangan kemampuan dan bakat ini merupakan suatu hal yang

terpenting yang harus diperhitungkan.

Dalam al- Qur’an maupun

sunnah syarat-syarat pokok mengenai hal ini adalah para majikan

harus memberi gaji kepada para pekerjanya sepenuhnya atas jasa yang

mereka berikan, sedangkan para pekerja harus melakukan pekerjaan

mereka dengan sebaik-baiknya, setiap kegagalan dalam memenuhi syarat-

syarat ini akan dianggap sebagai kegagalan moral baik dipihak majikan

ataupun pekerja dan ini harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Disyaratkan dalam setiap transaksi kerja, upah itu harus jelas

dengan bukti dan ciri yang bisa menghilangkan ketidakjelasan,

berdasarkan keterangan serta dalil-dalil di atas bahwasannya upah yang

layak bukanlah suatu konsesi tetapi suatu hak asasi.

Kompensasi yang berupa upah boleh saja dibayarkan tunai

boleh juga tidak, upah tersebut juga bisa dinilai dengan harta, uang

ataupun jasa. Sebab apa yang dinilai dengan harga, maka boleh

dijadikan sebagai kompensasi baik berupa materi maupun jasa dengan

syarat harus jelas, apabila tidak jelas maka tidak akan sah transaksi

tersebut, pendek kata upah atau gaji haruslah jelas sehingga menafikkan

kekaburan, dan bisa dipenuhi tanpa ada permusuhan, karena pada

dasarnya semua transaksi harus bisa menafikkan permusuhan di antara

manusia dan sebelum kerja harus sudah terjadi kesepakatan tentang

gajinya.

71

Apabila gaji tersebut diberikan dengan suatu tempo, maka harus

diberikan sesuai dengan temponya, apabila gaji disyaratkan untuk

diberikan harian, bulanan atau kurang dari itu ataupun lebih maka

gaji tersebut tetap harus di berikan sesuai dengan kesepakatan tadi.

Upah tidak hanya milik sekedar akad, menurut Madhab Hanafi,

mensyaratkan, mempercepat upah dan menangguhkan sah seperti

halnya mempercepat yang sebagian dan menangguhkan yang sebagian

lagi.

Jika dalam akad tidak terdapat kesepakatan mempercepat atau

menangguhkan, sekiranya upah itu bersifat dikaitkan dengan waktu

tertentu. Maka wajib dipenuhi sesudah berakhirnya masa tersebut,

misalnya orang yang menyewa rumah untuk selama satu bulan

kemudian masa satu bulan tersebut telah berlalu maka ia wajib

membayar sewaan, jika akad ijarah untuk suatu pekerjaan maka

kewajiban pembayaran upahnya, pada waktu berakhirnya pekerjaan.

Wahbah al-Zuhaili yang menyatakan bahwa upah disyaratkan harus :

a. Berupa harta yang dapat diketahui keberadaanya.

Persyaratan ini ditetapkan berdasarkan sabda nabi yang

artinya ”barang siapa mempekerjakan buruh hendaknya menjelaskan

upahnya”

b. Tidak boleh sejenis dengan barang manfaat dari ijarah seperti

menyewa rumah untuk ditempati dengan upah secara sewa

72

menempati rumah lainnya, atau mengupah suatu pekerjaan yang

serupa.77

Mengenai perkiraan upah Taqiyudin an-Nabhani menyatakan

bahwa dalam memperkirakan upah hendaknya tidak dikaitkan

dengan harga-harga barang atau biaya dalam berproduksi, karena

upah dengan harga itu sendiri merupakan dua permasalahan yang

berbeda dan berangkat dari adanya jual beli, sedang upah berangkat

dari ijarah dan juga karena upah itu merupakan kompensasi dari jasa

pekerjaan yang disesuaikan dengan nilai kegunaannya selama upah

tersebut ditentukan di antara keduanya, disamping itu juga

menentukan upah berdasarkan harga atau sebaliknya akan

mengakibatkan seorang pekerja bisa mengendalikan seorang pemberi

pekerja dengan menaikkan atau menurunkan upah seenaknya sendiri

dengan alasan turun dan naiknya harga. Dilain pihak tidak bisa

diklaim bahwa pemaksaan seorang pemberi kerja pada saat

memberikan upah yang telah ditentukan dalam kondisi menurunnya

harga barang yang telah dihasilkan akan menyebabkan keluarnya

seorang pekerja, yang terjadi ketika barang dipasaran secara

keseluruhan merosot.78

Tenaga kerja manusia tidak dapat dipersamakan dengan barang-

barang modal, manusia adalah manusia bukan benda mati. Meskipun

sama-sama memberikan kontribusi dalam kegiatan produksi,

77 Zuhaili, Al Fiqh Al Islami Wa Adillatuhu, Gema Insani, Jakarta, 2011, hlm. 3822

78

An-Nabhani, Membangun Sistem Alternatif Perspektif Islam, hlm. 107

73

sehingga dalam hal ini memiliki karakter yang sama dengan barang-

barang modal. Namun tenaga kerja tidak dapat diberlakukan sama

seperti barang modal, mereka harus diperlakukan sebagai manusia

secara utuh, tenaga manusia tidak dapat diperjualbelikan sama seperti

barang sehingga ditentukan semata-mata atas dasar harga pasar,

demikian dalam penentuan upah tidak dapat semata-mata ditentukan

berdasarkan market wage serta nilai kontribusi tenaga kerja terhadap

produktifitas (value of marginal product of labour), penentuan upah

harus selalu disertai dengan pertimbangan- pertimbangan

kemanusiaan, dua aspek inilah yaitu market wage dan kontribusi

terhadap produktifitas serta aspek-aspek kemanusiaan akan membentuk

tingkat upah yang Islami.

Islam juga menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan secara

menyeluruh dalam situasi pasar bersaing sempurna tingkat upah yang

adil (ujrah al-misli) terjadi pada tingkat market wage ( Tas’ir fi al-

‘amal ) untuk itulah kebijakan upah tingkat yang adil adalah dengan

memperhatikan tingkat upah pasar ini, tetapi ajaran Islam yang

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan akan mendorong pemberi

kerja (musta’jir) untuk mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan ini.

Dalam penentuan upah nilai kemanusiaan yang harus dijunjung

tinggi ini meliputi nilai kerjasama dan tolong menolong, kasih sayang

dan keinginan untuk menciptakan harmoni sosial tingkat market

wage pada dasarnya bersifat obyektif, sementara nilai manusia

74

bersifat subjektif, jadi tingkat upah yang Islami akan ditentukan

berdasarkan faktor obyektif dan subyektif.79

Dalam Islam penentuan perkiraan upah disaat pertama kali

melakukan transaksi atau kontrak kerja merupakan sesuatu yang

harus dilakukan diantaranya, apabila terjadi suatu perselisihan di

antara keduanya tentang upah yang ditentukan maka penentuan

perkiraan upah tersebut ditentukan oleh perkiraan para ahli yang

berarti bahwa yang menentukan upah tersebut adalah mereka yang

mempunyai keahlian untuk menentukan atau menangani upah kerja

ataupun pekerja yang hendak diperkirakan upahnya, dan orang yang ahli

menentukan besarnya upah ini disebut dengan khubara’u.80

Hal ini

dilakukan kalau memang di antara kedua belah pihak belum ada

kesepakatan tentang ketentuan upahnya.

Perkiraan upah yang ditentukan oleh para ahli tersebut

berdasarkan kesesuaian dengan manfaat jasanya, dimana perkiraan

jasanya tidak bersifat paten, melainkan dengan masa yang telah

menjadi kesepakatan, ataupun terkait dengan pekerjaan yang sepakat

untuk dilaksanakan, sehingga bila masanya telah berakhir ataupun

pekerjaannya telah tuntas maka perkiraan upah yang baru bisa dimulai

kembali adakalanya ditentukan oleh pihak yang saling melakukan

79 M.B. Hendrie Anto, Pengantar Ekonomi Mikro Islami, Ekonisia, Yogyakarta, 2003, hlm.

228

80

Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas

Bisnis Islami, Gema Insani Press, Jakarta, 2002, hlm. 194

75

transaksi dan adakalanya ditentukan oleh para ahli dalam menjelaskan

upah yang sepadan (ujrah al-misli).

Dan tingkat upah ini berdasarkan pada tingkat manfaat yang

diberikan oleh pekerja, adapun upah yang disepakati itu bisa

dipergunakan untuk masa atau kurun waktu tertentu misalnya

setahun, sebulan, seminggu atau sehari bahkan perjam, disebabkan

tidak dimungkinkannya membatasi atau mengukur tenaga seseorang

dengan takaran yang baku, maka dengan batasan waktu atau jam kerja

itu merupakan takaran yang lebih mendekati pembatasan tersebut, dan

adanya pembatasan waktu ini adalah untuk memungkinkan

mengamati perubahan manfaat yang diterima setelah periode kontrak

perubahan manfaat yang diterima setelah periode kontrak berakhir,

sehingga jika upah sudah tidak sesuai lagi maka upah yan baru dapat

disepakati lagi.81

81 Masyhuri (ED), Teori Ekonomi Dalam Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006, hlm.

195-196

76

BAB III

LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Taman Siswa Teluk Betung

1. Profil dan sejarah Perguruan Taman siswa Teluk Betung

Perguruan Taman siswa Teluk Betung mulai melaksanakan kegiatan belajar

mengajar sejak tahun 1932. Lokasi belajar siswa di Kampung Gedong

Pakuon, menggunakan rumah adat Lampung berupa rumah panggung milik

Bapak Hamzah dengan cara sewa. Tokoh masyarakat dan penyokong

Tamansiswa Teluk Betung, antara lain Ki. Muhammad, tinggal di Kampung

Talang pekerjaannya adalah Kepala Rumah Obat Dr. Kajat, Ki. Sanu yang

tinggal di Kampung Kupang Kota dan Ki. Hamzah yang tinggal di

Kampung Gedong Pakuon.

Tahun 1932 – 1934 status Tamansiswa Teluk Betung adalah Anak Cabang

Tamansiswa Tanjung Karang, seperti halnya Tamansiswa Talang Padang.

Jumlah Pamong ada dua orang yaitu :

1. Ki. Derwanto, berasal dari Jawa Tengah

2. Ki. Rustam Pesawik, seorang pemuda Lampung asli berasal dari Bunga

Mayang Lampung Utara.

Sebelum Tahun Ajaran baru tahun 1934, bertambah pamong satu orang dari

perwakilan Majelis Luhur Jakarta, seorang pemuda Aceh yang lahir di

Panteraja bernama Ki. Ismaill. Beliau terkenal dengan panggilan Ismaill

dobel el. Beliau meninggal lebih kurang seminggu sebelum Konferensi

77

Nasional Tamansiswa 1994 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata

Yogyakarta.

Pada awal tahun ajaran baru tahun 1934 status Tamansiswa Teluk Betung

ditingkatkan, dari Anak Cabang menjadi Cabang. Berdasarkan keterangan

itu maka ditetapkan tanggal berdirinya Tamansiswa Teluk Betung adalah

tanggal 01 Agustus 1934. Sebagai Ketua Perguruan ditetapkan Ki. Ismaill.

Jumlah murid pada tahun itu lebih kurang 84 orang terdiri dari :

1. Taman Anak ( Kelas I – III SD ) : 3 kelas = 50 orang

2. Taman Anak ( Kelas IV – VI SD ) : 3 kelas = 30 orang

3. Kelas VI : 1 kelas = 4 orang

Atas permintaan Ki. Ismaill kepada Perwakilan Majelis Luhur di

Jakarta, pada awal bulan September 1934 tambah lagi tenaga pamong satu

orang, seorang pemuda kelahiran Kendal Jawa Tengah, yaitu Ki.

Slamet. Pada tahun 1938 Ki. Slamet mempersunting gadis Lampung asli,

putri bapak M. Idris seorang mantan Demang di Gedong Pakuon bernama

Halijah binti M. Idris. Karenanya Ki. Slamet kemudian dikenal dengan

nama lengkap Ki Slamet Jaya Saputra. Ada sebuah perjanjian yang unik

antara Ki. Ismaill yang berasal dari Aceh Sumatra dan Ki. Slamet berasal

dari Jawa. Untuk mewujudkan rasa satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah

air, keduanya berjanji Ki. Ismaill akan menikah dengan gadis Jawa dan Ki.

Slamet akan menikah dengan gadis Sumatra. Ternyata Tuhan Yang Maha

Kuasa merestui, terbukti Ki. Slamet tahun 1938 menikah dengan Halijah

binti M. Idris, gadis Lampung asli dan Ki. Ismaill menikah dengan Sudarmi

78

binti Raden Sarsono Atmodiharjo gadis Jawa asli yang ayahnya berasal dari

Purworejo Jawa Tengah tahun 1944. Untuk meningkatkan gerak perjuangan

Tamansiswa Teluk Betung dalam menjalankan misi mencerdaskan

kehidupan masyarakat, pada awal tahun 1935 merencanakan akan membuka

Taman Dewasa. Rencana itu disampaikan kepada wali murid, masyarakat

simpatisan dan penyokong Tamansiswa. Mereka mendukung gagasan itu.

Agar rencana itu dapat terwujud, maka dibentuklah dua buah Panitia.

Panitia pertama diberi tugas untuk mengusahakan tanah dan gedung sendiri.

Untuk tugas itu panitia pertama diberi waktu dua atau tiga tahun

lamanya. Panitia kedua diberi tugas mempersiapkan segala sesuatu yang

diperlukan agar pada tahun ajaran 1935 Taman Dewasa bisa dibuka. Dalam

waktu lebih kurang tujuh bulan, panitia kedua berhasil membuat meja dan

bangku duduk = 10 stel @ 2 orang, papan tulis 2 buah, kursi guru 2 buah

dan meja dan kursi kantor 1 stel. Untuk kegiatan belajar mengajar,

sementara belum memiliki gedung sendiri, disewalah sebuah rumah

penduduk di jalan Hasanuddin Kupang Kota. Pada tanggal 01 September

1935 resmilah pembukaan Taman Dewasa dengan jumlah murid = 12 orang.

Untuk meramaikan suasana agar tidak terlalu sepi, ditariklah dari Gedong

Pakuon murid kelas VII yang jumlahnya 14 orang. Pada tahun 1936 panitia

pertama setelah bekerja lebih kurang dua tahun lamanya berhasil membuat

bangunan gedung sekolah. Dindingnya dari papan, atap genting dengan

penerangan listrik.

79

Tanahnya manyewa milik bapak Yahya Alm, letaknya di Kampung

Talang. Pada tahun 1936 itu Taman Dewasa dan kelas VII pindah ke

Talang. Keberadaan Taman Dewasa di Talang tidak dapat bertahan lama

karena pada tahun itu juga bagian Taman Muda pindah juga ke Talang dari

Kampung Gedong Pakuon, akibatnya keadaan murid menjadi berjejal.

Akhirnya Taman Dewasa pindah lagi ke jalan Hasanuddin, menyewa rumah

penduduk dekat dengan rumah sekolah sebelumnya, tetapi lebih besar

rumahnya dan sewanya lebih murah. Keadaan Tamansiswa Teluk Betung

seperti itu terjadi hingga tentara Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942.

Sejak Jepang masuk Lampung, Tamansiswa Teluk Betung nasibnya sama

dengan Perguruan Tamansiswa di kota – kota lain, yang terpaksa harus

tutup karena peraturan pemerintah kolonial Jepang. Tamansiswa

diperlakukan sebagai sekolah pergerakan kebangsaan dan anti penjajah.

Atas saran Ki. Ismaill, para pamong dan alumnus Tamansiswa disarankan

agar masuk Heiho dan Ki. Ismaill sendiri masuk anggota PETA.

Pada jaman Jepang Ki. Ismaill menjadi salah satu anggota penasehat

tentara Jepang, walaupun kenyataannya bukan penasehat yang sebenarnya,

kecuali maksud Jepang yang sebenarnya adalah penasehat pelaksanaan

penjajahan atas bangsa Indonesia. Karenanya K.i Ismaill akhirnya

memutuskan untuk meninggalkan tugas yang menyakitkan hatinya itu. Pada

awal kemerdekaan Republik Indonesia dan Lampung berstatus sebagai

karesidenan Ki. Ismaill diangkat menjadi Kepala Jawatan Pendidikan

Karesidenan Lampung, semacam Kepala Kantor Depdikbud Karesidenan.

80

Setelah keamanan negara aman, pada awal tahun 1950 para pamong

Tamansiswa, tokoh masyarakat pencinta dan penyokong Tamansiswa

berunding untuk membuka Perguruan Tamansiswa Teluk Betung yang

selama itu tutup. Agar memudahkan dan memperlancar transportasi para

murid, panitia yang dibentuk bercita – cita agar lokasi perguruan berada di

tengah – tengah kota Teluk Betung di tepi jalan ke arah kota Tanjung

Karang. Alhamdulillah Tuhan YME mengabulkan cita – cita yang mulia itu.

Dengan landasan percaya pada kekuatan sendiri dan tetap bersandar pada

kekuatan Illahi, bila Tuhan mengabulkan, pasti ada jalan dan wadah sebagai

anugerah.

Perguruan ini, perguruanku, perguruanmu, perguruan kami, perguruan

kita. Siapa yang harus memberi makna. Tentu saja siapa saja, aku, kita,

kamu dan kami. Jawaban perguruan adalah setiap insan yang beriman.

Setelah tanah diperoleh, bangunan didirikan, tetapi karena kesibukannya

sebagai Kepala Jawatan Pendidikan Karesidenan Lampung tidak

memungkinkan, maka untuk memimpin Perguruan Tamansiswa selanjutnya,

Ki. Ismaill mempercayakan kepada Ki Slamet Jaya Saputra. Untuk

menemani perjuangan Ki. Slamet Jaya Saputra, Ki. Ismaill memberi amanat

kepada seorang pemuda berasal dari Bunga mayang satu Kampung dengan

Ki. Rustam Pesawik yang bernama Abdul Halim. Pemuda itu ternyata mau

menerima amanat dari Ki. Ismaill untuk menemani dan membantu Ki.

Slamet Jaya Saputra dengan baik sesuai dengan tuntutan alam jamannya.

Perguruan yang dibangun itu tidak lain adalah Perguruan Tamansiswa Jalan

81

W.R. Supratman 74 Teluk Betung Bandar Lampung ini. Dari tahun 1950

sampai kini, romantika dan dinamika sejarah silih berganti, pasang surut

adalah alami yang harus diwaspadai dan disiasati. Bagian perguruan yang

dibuka sejak berdiri hingga saat ini :

1. Taman Indria I ( TK ) 01 Agustus 1959

2. Taman Muda I ( SD ) 01 Agustus 1934

3. Taman Dewasa I ( SMP ) 01 September 1935

4. Taman Madya I ( SMA ) 17 Juli 1979 (Taman Madya I Generasi II)

5. Taman Karya Madya Ekonomi I ( SMK ) 17 Juli 1991

6. Taman Karya Madya Teknik I (SMK. Otomotif) 03 Juli 2002.1

Ketua Perguruan dari Tahun 1934 – 2011 :

1. Ki Ismaill : Tahun 1934 – 1950

2. Ki Slamet Jaya Saputra : Tahun 1950 – 1971

3. Ki A.R. Parwoto : Tahun 1971 – 1977

4. Ki Rustam Pesawik : Tahun 1977 – 1979

5. Ki Sarjuni Raharjo : Tahun 1979 – 1983

6. Ki Alm. Hi. Wiyono : Tahun 1983 – Wafat Tgl. 22 Mei 2014

7. Ki M. Subarjo : Tahun 2014- 2017 ( Tgl. 14 Juli 2014).

8. Ki H Surip Salamto : Tahun 2017- 2022.2

2. Sejarah SMP Taman Siswa Teluk Betung

Dikalangan perguruan Taman Siswa, Sekolah Menengah Pertama (

SMP ) disebut dengan Taman Dewasa. Kemudian Taman Dewasa Teluk

1 Perguruan Taman Siswa Cabang Teluk Betung, Bandar Lampung, 2017. hlm.2- 4.

2 Domumentasi Yayasan Taman Sisiwa Teluk Betung Kota Bandar Lampung.

82

Betung Berdiri pada tanggal 1 September 1935 dengan akte notaris nomor :

3/1953/j, 14 Maret 1953. Kemudian izin operasionalnya berdasarkan SK

kakanwil Depdikbud Propinsi Lampungnomor : 1286/I.12.BI/U/1990/13

Nopember 1990.

a. Visi

Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Merdeka, berpengatahuan,

berketrampilan serta sehat jasmani dan rohani.

b. Misi

1. Menyiapkan Calon Pemimpin masa depan yang berjiwa merdeka,

serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pengetahuan dan kemampuan Peserta didik melalui pembelajaran

sistem Among yang berorientasi pada pendekatan CTL.

3. Menjadikan SMP Tamansiswa Teluk Betung sebagai Sekolah

Kebangsaan yang menjunjung tinggi nilai - nilai Budi Pekerti Luhur. 3

3 Dokumentasi SMP Taman Siswa Teluk Betung Kota Bandar Lampung, 02 Desember

2017

83

3. Struktur SMP Taman Siswa Teluk Betung

Sumber : Dokumentasi SMP Taman Siswa teluk Betung Bandar Lampung

84

B. Pelaksanaan Pembiayaan Manajemen Pendidikan di SMP Tamansiswa

Teluk Betung

` Biaya Pendidikan yang ada di SMP Tamansiswa Teluk Betung Kota

Bandar Lampung adalah berupa biaya langsung yaitu biaya yang

dikeluarkan oleh sekolah secara langsung menunjang penyelenggaraan

pendidikan. Biaya langsung di SMP Tamansiswa Teluk Betung digunakan

untuk memenuhi pengeluaran rutin sekolah dan pengeluaran non

rutin sekolah meliputi gaji guru, pemeliharaan sarana dan prasarana,

pengadaan inventarisasi sekolah, rekening listrik dan telepon, pajak serta

kegiatan-kegiatan esktrakulikuler.

Sumber pembiayaan yang ada di SMP Tamansiswa Teluk Betung

berasal dari siswa, meliputi uang pendaftaran, uang bulanan dan uang

tahunan. SMP Tamansiswa Teluk Betung merupakan sekolah yang berdiri di

bawah naungan Yayasan Taman Siswa dan Yayasan ini memiliki beberapa

unit jenjang kependidikan Sekolah yaitu TK, SD, SMP, SMA. Sumber dana

yang diberikan yayasan kepada SMP Tamansiswa Teluk Betung berupa dana

usulan yang sudah ada di RKAS dan dana incidental yaitu dana yang

dikeluarkan apabila dalam penganggaranya mengalami kekurangan dana.

C. Bentuk Kompensasi Guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung Kota

Bandar Lampung

Dalam peberian kompesasi dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk

disesuaikan dengan ketetapan yang ada disuatu organisasi. Bentuk kompensasi

yang diberikan antara satu organisasi mungkin akan berbeda dengan organisasi

85

lain dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam memberikan

kompensasi serta beban kinerja dari pegawai pada suatu organisasi.

Kompenasi tidak hanya diberikan dalam bentuk gaji saja, namun dapat

berupa bentuk lain seperti tunjangan, insentif, bonus, atau bentuk non finansial

seperti cuti yang dapat membuat seorang pegawai merasa nyaman bekerja pada

organisasi tersebut dan dapat menunjukkan kinerja yang optimal.

Dalam pemberian bentuk kompensasi di SMP Taman Siswa Teluk Betung

diatur menurut ketetapan yang telah ditentukan dalam aturan kepegawaian

Taman Siswa. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Bapak Ki. Subur selaku

ketua Kepala SMP Taman Siswa sebagai berikut:

“Taman Siswa sudah memiliki aturan kepegawaian yang dibakukan dan

digunakan untuk mengatur segala sesuatu terkait personalia yang bekerja di

lembaga pendidikan yang dinaungi Yayasan Taman Siswa. Hal ini

dimaksudkan untuk dapat menjadi pedoman dalam penetapan aturan bagi

segenap personalia yang ada. Aturan yang dibuat meliputi seleksi dan

persyaratan pegawai, pengangkatan dan pembinaan karir serta bentuk

kompensasi yang berhak diterima oleh seorang pegawai”.4

Dari pemaparan di atas dapat diketahui bahwa semua kegiatan bagi

kepegawaian di Yayasan Taman Siswa mengacu kepada aturan yang telah

ditetapkan yang tertuang dalam aturan kepegawaian Yayasan Taman Siswa.

SMP Taman Siswa Teluk Betung mengatur personalia yang ada juga dengan

mengacu pada ketetapan di buku aturan kepegawaian Yayasan Taman Siswa.

Dalam pemberian bentuk kompensasi seperti yang dinyatakan oleh Ki. Subur

selaku Kepala SMP Taman Siswa Teluk Betung sebagai berikut:

“Sistem kompensasi yang diberikan dilingkup SMP Taman Siswa Teluk

Betung adalah sesuai dengan ketentuan aturan kepegawaian yang

4 Ki Surip Salamto, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 01 Desember 2017

86

ditetapkan pengurus Yayasan Taman Siswa. Segala bentuk kompensasi

yang diterima seluruh guru sudah merujuk pada aturan yang ditetapkan

Yayasan Taman Siswa5.

Bentuk kompensasi yang ditetapkan di SMP Taman Siswa yang tertulis

dalam Buku aturan kepegawaian Yayasan Taman Siswa disebutkan dalam

pasal 4 tentang definisi lain-lain pada buku aturan Kepegawaian Yayasan

Taman Siswa disebutkan bahwa kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh

pegawai sebagai imbalan atas kerja mereka. Kompensasi ini dalam bentuk :

1. Gaji

Gaji adalah bentuk kompensasi berupa uang yang diberikan secara rutin

setiap bulan terkait status dan golongan pegawai. Seluruh guru yang ada di

SMP Taman Siswa mendapatkan gaji pokok yang berbeda dengan

mempertimbangkan status kepegawaian, pangkat dan masa pengabdian.

Semakin tinggi status kepegawaian, pangkat dan lama masa jabatannya

maka semakin tinggi pula ketetapan gaji pokok yang diterima oleh guru.

Sebaliknya seorang guru baru yang status kepegawaian masih rendah gaji

pokok yang diterima juga rendah. Seperti dalam pemaparan Ki. Subur

sebagai berikut :

“Gaji adalah dana rutin yang diberikan kepada semua guru setiap

bulan. Di SMP Taman Siswa besar gaji pokok setiap guru berbeda

dengan mempertimbangkan pada 3 aspek yaitu status kepegawaian,

pangkat dan masa pengabdian. Semakin tinggi status, pangkat dan

lama masa pengabdian tentunya gaji pokok yang diterima semakin

tinggi. Berbeda dengan guru yang status, pangkat dan lama masa

pengabdiannya baru maka gaji pokok tiap bulannya juga masih

rendah.6

5 Ki Subur, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 01 Desember 2017

6 Ki. Subur, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 02 Desember 2017

87

Ketetapan perbedaan gaji pokok yang diperhitungkan aspek pangkat status

dan lama masa pengabdian ini menciptakan rasa keadilan bagi guru. Guru

yang lebih senior/lama masa pengabdiannya menjadi pertimbangan untuk

memperoleh bentuk kompensasi berupa gaji yang lebih besar dibandingkan

dengan guru yang baru. Hal ini menjadi semangat bagi guru-guru baru

untuk terus bekerja di SMP Taman Siswa dengan harapan jika masa kerja

semakin lama statusnya semakin tinggi tentunya gaji pokok yang diterima

semakin tinggi.

2. Tunjangan

Tunjangan adalah bentuk kompensasi berupa uang yang diberikan secara

rutin setiap bulan terkait status, fungsi dan jabatan yang diamanahkan

kepada pegawai. Bentuk tunjangan yang diberikan kepada guru di SMP

Taman Siswa ada 3 macam yaitu :

a. Tunjangan Struktural

Tunjangan struktural adalah bentuk kompensasi berupa uang yang

diberikan kepada guru yang memiliki jabatan struktural di SMP Taman

Siswa. Pada unit di SMP Taman Siswa terdapat struktur jabatan yang

terdiri dari :

1) Kepala Sekolah

2) Wakil Kepala Kesiswaaan

3) Wakil Kepala Bidang Kurikulum

4) Wakil Kepala Sarana Prasarana

5) Bendahara

6) Tata Usaha

88

7) Bidang Sarana Prasarana ( Multimedia, Perpustakaan, Lab.

Komputer, Lab IPA dan Koperasi Sekolah )

8) Bimbingan Konseling

9) Wali Kelas

10) Pamong ( Guru ).

11) Satpam

12) Abdi Karya. 7

Ki. Subur menjelaskan seluruh koordinator pada unit di SMP Taman

Siswa personalianya ditentukan oleh kepala sekolah sesuai dengan

kebutuhan dan mempertimbangkan personalia yang dianggap mampu

memenuhi kriteria menerima amanah tersebut. Seperti dalam wawancara

berikut :

“Sesuai dengan aturan kepegawaian di Yayasan di SMP Taman Siswa

terdapat personalia yang dapat menjabat dalam struktural di unit. Di

SMP Taman Siswa pengaturan guru yang menjabat dalam struktural

ditentukan oleh kepala sekolah sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan

tanpa melihat status kepangkatannya. Belum tentu guru yang punya

jabatan sebagai PTY menjabat secara struktural, akan dinilai

kemampuan yang sesuai kriteria kinerja yang dibutuhkan. Dengan

kata lain, bisa jadi pengampu jabatan struktural guru dengan staturs

calon tetap, kontrak ataupun magang. Ketetapan tunjangan struktural

hanya diberikan kepada guru yang memiliki jabatan struktural”.

b. Tunjangan Fungsional

Tunjangan fungsional adalah bentuk kompensasi berupa uang yang

diberikan kepada guru melekat pada jabatan struktural yang

bersangkutan.

c. Tunjangan Keluarga

Bentuk kompensasi berupa tunjangan keluarga ditetapkan oleh Yayasan

Taman Siswa dengan ketentuan :

7 Dokumentasi, Struktur Organisasi SMP Taman Siswa, 2017

89

1) Pegawai tetap dan Calon Pegawai Tetap Laki-laki mendapatkan

tunjangan keluarga berupa tunjangan istri pertama yang sah, anak

kandung, dan anak angkat yang sah.

2) Pegawai Tetap dan Calon Pegawai Tetap laki-laki yang istrinya

bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Tetap/ Calon

Pegawai Tetap dilingkungan Yayasan SMP Taman Siswa, maka

pegawai tersebut dianggap sebagai pegawai bujangan dan kepadanya

tidak diberikan tunjangan keluarga.

3) Tunjangan anak yang diberikan kepada pegawai tetap dan Calon

Pegawai Tetap Laki-Laki dipersyaratkan sebagai berikut:

a) Anak kandung dan atau anak angkat yang sah

b) Anak belum menikah

c) Anak belum mandiri

d) Anak belum berusia 23 tahun

e) Anak yang mendapatkan tunjangan sebanyak-banyaknya 3 (tiga)

anak

f) Anak kandung yang belum masuk pada daftar tunjangan pegawai

ditempat lain.

4) Pegawai Tetap dan Calon Pegawai Tetap laki-laki diberhentikan

tunjangan isteri apabila :

a) Berpisah atau cerai

b) Isteri Meninggal Dunia

90

5) Pegawai Tetap dan Calon Pegawai Tetap laki-laki diberhentikan

tunjangan anak apabila :

a) Anak kandungnya tidak lagi menjadi beban tanggung jawab yang

bersangkutan

b) Tidak lagi memenuhi persyaratan

Di SMP Taman Siswa bentuk kompensasi berupa tunjangan diberikan

kepada guru untuk menghargai kinerja yang diberikan sebagai mana hasil

wawancara berikut :

“Tunjangan adalah bentuk kompensasi lain yang diberikan kepada guru

terkait kinerja yang diberikan. Macam tunjangan yang diberikan ada 3

yakni tunjangan struktural, tunjangan fungsional dan tunjangan keluarga.

Tunjangan struktural diberikan kepada guru yang mengampu jabatan

struktural pada tahun berjalan, lebih khusus lagi guru yang memiliki

jabatan struktural dan telah mencapai status calon pegawai tetap dan

pegawai tetap akan menerima tunjangan fungsional. Tunjangan keluarga

khususnya diberikan kepada semua guru laki-laki yang telah memiliki

status calon pegawai tetap dan tetap. Hal ini dipertimbangkan karena

laki-laki adalah penopang nafkah utama dalam keluarga”.8

Seorang guru diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan

memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik, namun juga terampil

dalam menjalankan tugas-tugas lain yang dapat mengembangkan

kemampuan diri dan memberikan layanan lebih kepada peserta didik. Guru

yang dinilai mampu dalam melaksanakan tugas lebih dari mengajar

diberikan tambahan tugas mengampu amanah struktural di SMP Taman

Siswa. Bentuk kompensasi yang diterima jika menjabat amanah strukutral

adalah tunjangan struktural. Dan bagi guru yang telah mencapai status calon

tetap dan tetap yang menjabat amanah struktural akan menerima tambahan

8 Ki. Subur, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 02 Desember 2017

91

tunjangan fungsional. Khusus bagi guru laki-laki yang berstatus calon tetap

dan tetap akan menerima tunjangan keluarga. Hal ini tentunya dapat

menjadi motivasi tersendiri bagi guru. Guru yang mampu menunjukkan

kinerja lebih dapat menempati jabatan struktural sehingga bentuk

kompensasi yang diterima dapat bertambah.

3. Insentif

Bentuk kompensasi yang diberikan kepada guru selain gaji dan tunjangan

ada pula insentif. Insentif ini adalah bentuk kompensasi berupa uang yang

diberikan kepada guru berdasarkan penambahan kualitas/prestasi kerja

dalam rangkaian tugas pokoknya. Bentuk kompensasi yang diterima berupa

insentif adalah :

a. Bonus

b. Komisi

c. Biaya Perjalanan Dinas

d. Tambahan Kerja Lembur

e. Bentuk lain terkait penambahan kualitas/prestasi kerja, Insentif menjadi

bagian bentuk kompensasi yang diterima guru sebagai tambahan kerja

yang dilakukan diluar kewajiban. Insentif bersifat insidentil artinya tidak

tetap setiap bulan.

Insentif diberikan kepada guru yang dinilai mampu melaksanakan tugas

tambahan dan layak untuk diberikan insentif. Bentuk insentid yang diterima

guru bergantung pada jenis tugas yang dilaksanakan. Misalkan seorang guru

ditugaskan mengikuti studi banding lembaga maka guru tersebut berhak

92

menerima insentif berupa biaya perjalanan dinas. Dapat juga guru

ditugaskan mendampingi peserta didik mengikuti suatu kegiatan di luar

sekolah guru tersebut berhak menerima insentif berupa tambahan kerja

lembur. Guru yang dapat menghantarkan peserta didik mengikuti suatu

perlombaan dan dapat meraih prestasi dalam perlombaan tersebut maka

guru dapat menerima bonus sebagai insentif atas prestasinya kerjanya.9

Insentif ini menjadi tambahan dalam bentuk kompensasi yang

diterima guru SMP Taman Siswa dalam melakukan kinerja lebih. Insentif

diterimakan bagi guru yang dinilai mampu melakukan suatu tambahan

kinerja. Sehingga guru dapat memacu semangat menunjukkan diri mampu

diberikan suatu tugas lebih dan dapat diperhitungkan kelebihan jamnya

kerjanya dan dapat menerima bentuk kompensasi berupa insentif.

4. Santunan

Bentuk kompensasi lain yang diterima guru di SMP Taman Siswa adalah

santunan. Santunan menjadi bentuk kompensasi yang diberikan pada saat

dan kondisi tertentu sebagai bantuan sosial kepada guru dengan tujuan

untuk mengurangi beban hidup untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

Macam-macam santunan yang diberikan kepada guru adalah :

a. Keringanan Biaya Pendidikan Anak adalah keringanan biaya pendidikan

yang diberikan kepada anak kandung yang bersekolah dilingkungan

Yayasan Taman Siswa dengan jumlah sebanyak-banyaknya 3 anak.

Keringanan biaya pendidikan berupa:

9 Ki. Subur, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 02 Desember 2017

93

1) Bebas uang gedung

2) Keringanan iuran bulanan / SPP hingga 50%

3) Keringanan bentuk lain sesuai rekomendasi pengurus Yayasan

b. Santunan Sosial Kesehatan adalah santunan yang diberikan kepada

seluruh pegawai beserta keluarganya (istri atau suami) beserta anaknya.

c. Santunan kematian adalah santunan yang diberikan kepada seluruh

pegawai apabila meninggal dunia dengan ketentuan yang meninggal

adalah :

1) Diri sendiri

2) Suami/Istri

3) Anak Kandung

d. Bantuan Studi Lanjut digolongkan menjadi dua macam yaitu :

1) Tugas dari institusi dengan persetujuan badan pengurus. Jika pegawai

mendapat tugas untuk melanjutkan studi maka pegawai tersebut

menerima bantuan hibah biaya pendidikan sebesar 75%.

2) Studi Lanjut atas kemauan sendiri dengan persetujuan

kepala/pimpinan/ketua tidak mendapat hak bantuan biaya kecuali ada

ketetapan dari badan pengurus.

e. Santunan Biaya Persalinan diberikan kepada pegawai wanita atau istri

pertama sah dari pegawai dengan besaran yang ditentukan unit masing-

masing.

94

f. Tunjangan Hari Raya adalah tunjangan yang diberikan kepada seluruh

pegawai dengan besaran maksimal 1 kali gaji yang diterima minimal

pada hari ke- 20 bulan Ramadhan.

g. Santunan makan siang adalah santunan yang diberikan kepada pegawai

yang bekerja melampaui batas makan menurut semestinya. Santunan

makan dapat diberikan berupa uang makan atau konsumsi. Santunan

makan akan hangus apabila yang bersangkutan tidak masuk kerja atau

tidak mengambilnya. Besar santunan makan bergantung pada unit kerja

masing-masing.

h. Santunan dana pensiun adalah diberikan kepada pegawai yang telah

memasuki masa pensiun dan/atau sekurang-kurangnya telah mengabdi

selama 30 tahun. Santunan dana pensiun diberikan kepada pegawai

selama masih hidup. Pegawai yang mendapatkan dana pensiun adalah

pegawai yang mengikuti program dana pensiun.

Dalam memberikan santunan guru di SMP Taman Siswa sesuai dengan

ketentuan Yayasan Taman Siswa yakni menetapkan besar dan jenis

santunan antara status kepegawaian yang satu dengan yang lainnya

berbeda. Santunan yang diterima pegawai tetap besar dan jenisnya

berbeda dengan calon pegawai tetap, berbeda dengan pegawai kontrak,

berbeda dengan pegawai honorer. Macam-macam santunan yang

diberikan kepada pegawai tetap adalah :

1) Keringanan biaya pendidikan anak

2) Santunan sosial kesehatan

95

3) Santunan kematian

4) Bantuan studi lanjut

5) Santunan biaya persalinan

6) Tunjangan hari raya

7) Santunan makan siang

8) Santunan dana pensiun.

Bagi pegawai dengan status calon pegawai tetap tidak menerima

santunan berupa bantuan studi lanjut dan juga santunan dana pensiun.

Macam-macam santunan yang diberikan kepada pegawai kontrak adalah :

1) Santunan sosial kesehatan

2) Santunan kematian

3) Santunan biaya persalinan

4) Tunjangan hari raya

5) Santunan makan siang

Bagi pegawai dengan status kontrak tidak menerima santunan berupa

santunan keringanan biaya pendidikan anak, bantuan studi lanjut dan

santunan dana pensiun.

Macam-macam santunan yang diberikan kepada pegawai honorer adalah :

a. Santunan kematian

b. Santunan makan siang.

Bagi pegawai dengan status kontrak tidak menerima santunan

berupa santunan keringanan biaya pendidikan anak, santunan sosial

96

kesehatan, bantuan studi lanjut, tunjangan hari raya dan santunan dana

pensiun.

Santunan juga menjadi bentuk kompensasi bagi guru di SMP Taman

Siswa Teluk Betung. Santunan diberikan kepada semua guru dengan

jumlah yang berbeda disesuaikan dengan status kepegawaian guru. Jika

guru memiliki status sebagai guru tetap maka jumlah santunan yang

diterim ada 8 macam seperti yang disebutkan di atas. Namun semakin

rendah status pegawai guru maka santunan yang diterima juga akan

semakin dikit. Dengan demikian guru akan terus meningkatkan kinerja

agar dapat menjadi pegawai tetap sehingga jenis bantuan yang diterimakan

akan semakin lengkap sebagaimana penuturan Ki. Subur sebagai berikut:

“Santunan menjadi kompensasi pelengkap dalam usaha meningkatkan

kesejahteraan guru dan mengurangi beban hidup yang ditangggung

seorang guru. Di SMP Taman Siswa sudah diatur bentuk santunan yang

diberikan dan ketetapan bagi guru untuk memperolehnya”.10

Pemberian bentuk-bentuk kompensasi ini juga diperkuat oleh

pernyataan Nyi. Kholifatul Husna seorang Guru Pendidikan Agama islam

yang menyatakan dirinya adalah guru di SMP Taman Siswa dengan status

kontrak. Di SMP Taman Siswa selain menjadi guru dirinya mendapat

tugas tambahan sebagai koordinator bidang kegiatan. Tugas yang

dilakukan adalah membuat program peningkatan live skill anak dalam

bentuk kegiatan yang disesuaikan dengan kompetensi yang diharapkan.

Dalam setiap bulan secara rutin dirinya menerima bentuk kompensasi

berupa gaji pokok dan tunjangan struktural. Karena statusnya masih

10 Ki. Subur, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 02 Desember 2017

97

kontrak dirinya menjabat struktural namun belum mendapatkan tunjangan

fungsional. Namun secara insidentil dirinya mendapatkan insentif berupa

tambahan kerja lembur dalam menjalankan tugasnya. Dirinya menyatakan

cukup senang karena kinerjanya dihargai sesuai dengan yang

dilaksanakan. Dan juga dirinya terpacu untuk melakukan kinerja lebih agar

dapat menjadi pegawai tetap di SMP Taman Siswa sebagai mana dalam

hasil wawancara sebagai berikut :

“Saya sekarang masih sebagai guru kontrak di SMP Taman Siswa.

Selain mengajar saya sekarang menjalankan amanah sebagai

koordinator bidang kegiatan. Bentuk kompensasi yang rutin saya terima

setiap bulan adalah gaji dan tunjangan struktural. Saya belum menerima

tunjangan fungsional karena status saya masih guru kontrak belum

menjadi guru calon tetap ataupun tetap. Terkait kerja tambahan yang

saya lakukan saya diberikan insentif yang disesuaikan dengan tugas

yang saya lakukan. Jika saya masuk dari pagi dan pulang sore hari saya

mendapatkan jatah santunan makan siang dari sekolah. Beberapa waktu

yang lalu saya juga mengalami musibah kecelakaan sepeda motor dan

sekolah juga memberikan santunan kesehatan kepada saya. Hal ini

membuat saya merasa senang bekerja di SMP Taman Siswa. Saya juga

termotivasi untuk menunjukkan kinerja lebih sehingga status

kepegawaian saya naik menjadi guru calon tetap atau nanti guru

tetap”.11

Pernyataan Nyi. Kholifatul Husna, S.Pd juga diperkuat oleh Nyi.

Sumarsih, S.Pd sebagai berikut :

“Saya guru matematika di SMP Taman Siswa. Saya bergabung dengan

sekolah ini sejak 1 tahun yang lalu. Saat ini status saya masih sebagai

guru honorer. Setiap bulan bentuk kompensasi yang saya terima berupa

gaji pokok saja. Terkadang saya juga menerima insentif bila saya

bertugas menjadi seminar, atau melakukan pendampingan dalam

kegiatan anak-anak. Jika mengajar sampai sore saya mendapat jatah

makan siang dari sekolah. Saya mengetahui bentuk kompensasi bagi

guru di sini bermacam-macam. Ini membuat saya merasa bersemangat

untuk meningkatkan kualitas kerja saya agar status saya merasa

11 Nyi. Novaliana, A.Md, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 02 Desember

2017

98

bersemangat untuk meningkatkan kualitas kerja saya agar status saya

juga dapat memenuhi sebagai guru kontrak sehingga bentuk kom

pensasi saya juga bertambah”.12

Selain keempat bentuk kompensasi di atas terdapat pula bentuk

kompensasi non finansial yang diberikan kepada guru berupa cuti yang

diatur sebagai berikut:

a. Pejabat yang berhak memberi cuti pegawai adalah

pimpinan/kepala/ketua unit kerja/ amal usaha, kecuali cuti di luar

tanggungan institusi perijinannya dilakukan oleh ketua badan pengurus.

b. Cuti yang diberikan kepada pegawai untuk hal-hal berikut ini :

1. Cuti tahunan

a) Pegawai yang telah bekerja secara terus menerus selama satu

tahun berhak mendapatkan cuti tahunan selama 12 hari kerja (2

minggu)

b) Cuti tahunan yang tidak diambil pada tahun yang bersangkutan

tidak dapat diambil pada tahun berikutnya (hangus)

c) Cuti tahunan dapat diberikan pada waktu bersamaan dengan hari

libur semester atau libur besar sekolah.

d) Khusus untuk tenaga pendidik cuti tahunan diberikan pada saat

liburan sekolah.

e) Untuk karyawan, pengambilan cuti dijadwalkan sesuai dengan

tugas dan tenaga yang ada

f) Cuti tahunan tidak dapat diambil 12 hari berturut-turut

12 Nyi. Sumarsih, S.Pd, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 02 Desember 2017

99

g) Hak cuti tahunan dapat berkurang atau hangus disebabkan

pelanggaran disiplin dengan ketepatan pimpinan/ketua/kepala unit

kerja.

h) Pegawai yang akan mengambil hak cutinya wajib membuat surat

permohonan dan melaksanakan cutinya setelah ada surat

keputusan.

2. Cuti melahirkan

a) Cuti melahirkan diberikan kepada pegawai wanita baik pegawai

tetap, calon pegawai tetap, maupun pegawai kontrak.

b) Cuti melahirkan tidak diberikan kepada pegawai wanita yang

berstatus honorer.

c) Lamanya cuti bersalin ditetapkan selama 12 minggu yang

pengaturannya disesuaikan kebutuhan pegawai bersangkutan.

d) Bila pegawai wanita setelah melahirkan tidak merawat anaknya,

maka ketentuan cutinya berdasarkan pertimbangan dokter atau

ketetapan atasannya.

e) Guru yang sedang cuti melahirkan, hanya mendapatkan gaju atau

ketentuan lain dari pengurus yayasan

3. Cuti karena alasan sangat penting antara lain

a) Cuti karena ditinggal mati suami, maka cutinya maksimal selama

1 bulan dengan gaji penuh

b) Cuti karena ditinggal mati istri, maka cutinya paling lama 10 hari.

100

c) Cuti karena melaksanakan perkawinan untuk dirinya sendiri,

maka cutinya paling lama 1 minggu.

d) Cuti karena kematian ayah, ibu, anak, maka cutinya paling lama 1

minggu.

e) Cuti karena melaksanakan ibadah haji, maka cutinya paling lama

50 hari.

f) Cuti karena melaksanakan ibadah umroh, maka cutinya paling

lama 15 hari.

g) Cuti karena keputusan badan pengurus yayasan

h) Untuk mendapatkan cuti karena alasan penting, yang

bersangkutan harus mengajukan permohonan tertulis kepada

pimpinan/kepala/ketua unit kerja/amal usaha, disertai dengan

alasan mengambil cuti.

i) Bila masa cutinya melebihi 30 hari kerja kecuali haji maka yang

bersangkutan hanya berhak mendapatkan gaji.

Ki. Subur menjelaskan ketetapan mengenai cuti dalam wawancara

sebagai berikut :

“Cuti diberikan sebagai bentuk kemudahan bagi guru yang tidak

dapat melaksanakan kewajiban mengajar dikarenakan alasan yang

penting. Cuti dapat diambil oleh seorang guru untuk melaksanakan

kepentingannya tanpa harus mengundurkan diri atau keluar dari

SMP Taman Siswa”.

Untuk memperkuat data, penulis melakukan pengamatan di SMP

Taman Siswa dan menemukan di meja guru tersedia teh manis dan snack

ringan. Selain itu di pojok ruangan kantor terdapat dispenser galon air

101

mineral. Di siang harinya ada pula tempat yang disiapkan sebagai tempat

makan bagi guru13

. SMP Taman Siswa merupakan sekolah Full Day

Scholl yang masa belajarnya lebih panjang dari sekolah pada umumnya.

Jam belajar di sekolah samapi pukul 15,30 WIB.

Ki. Leman penjaga sekolah di SMP Taman Siswa menyatakan setiap

pagi setelah membersihkan seluruh ruangan yang ada disekolah dirinya

bertugas untuk menyiapkan teh manis bagi seluruh guru dan karyawan

yang ada di SMP Taman Siswa. Khususnya pada hari sabtu dirinya

mendapat tugas tambahan untuk menyiapkan snack ringan. Setelah

pekerjaan selesai, dirinya melanjutkan membersihkan sampah sisa jajan

anak-anak waktu istirahat.

“Saya sudah 10 tahun bekerja di SMP Taman Siswa. Setiap pagi

sebelum guru dan murid datang ke sekolah yang membersihkan ruang-

ruang kelas, membuka pintu dan membersihkan halaman. Setelah

semua selesai saya bergegas menyiapkan teh manis untuk semua guru.

Setiap sabtu saya juga berbelanja bermacam snack untuk guru. Jatah

makan siang disiapkan oleh pegawai dapur SMP Taman Siswa.

Pegawai dapur selain menyiapkan makan siang bagi anak yang pulang

sore hari juga menyiapkan makan siang bagi guru14”.

Selain menemukan bentuk kompensasi berupa santunan makan

penulis menjumpai disebelah ruangan yang dijadikan ruangan UKS.

Diruangan tersebut terdapat dipan dan kasur tempat tidur serta disudut

pojok terdapat almari yang berisi alat kesehatan seperti tensimeter,

kotak obat, beberapa vitamin dan lain-lain15

. Pada ruangan tersebut

ditunggu oleh seorang petugas UKS. Nyi. Kurniasari petugas tersebut

13 Observasi, bentuk-bentuk kompensasi Bagi guru, 4 Desember 2017

14

Ki. Leman, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 04 Desember 2017

15

Observasi, bentuk-bentuk kompensasi Bagi guru, 4 Desember 2017

102

menuturkan dirinya bekerja sebagai petugas kesehatan yang melayani

jika ada murid atau guru yang sedang sakit. Misalkan saja ada anak

yang terluka karena jatuh saat bermain dirinya memberikan perawatan.

Selain itu kadang beberapa guru meminta untuk diukur tensi darahnya

karena merasa pusing atau tidak enak badan. Jika terjadi gejala sakit

Nyi. Kurniasari bertugas memberikan obat atau vitamin sesuai

kebutuhan. Nyi. Kurniasari menyatakan dirinya bukan pegawai di SMP

Taman Siswa namun pegawai dari klinik yang bekerjasama dengan

SMP Taman Siswa untuk menjalankan layanan kesehatan bagi guru dan

murid. Segala kompensasi yang diterima berasal dari klinik tempat

dirinya bekerja sebagaimana penuturannya berikut:

Saya menjadi petugas UKS di SMP Taman Siswa atas tugas dari klinik

tempat saya bekerja. Saya memberikan layanan bagi murid atau guru

yang sakit. Misalkan ada murid yang terluka atau sakit biasanya dirawat

sementara di UKS. Selain murid juga guru-guru sering datang ke UKS

misalkan untuk tensi darah, meminta vitamin atau obat jika kondisinya

kurang sehat.16

Kesehatan guru juga menjadi perhatian di SMP Taman Siswa. Adanya

petugas khusus pelayanan kesehatan sangat membantu guru yang sedang

kurang sehat dalam menjalankan tugas mengajar dapat segera tertangani.

Hal ini diharapkan guru selalu fit dalam memberikan layanan kepada

peserta didik. Bentuk kompensasi yang diterimakan oleh guru di SMP

Taman Siswa ada 4 macam yakni gaju, tunjangan, insentif dan santunan.

Ki. Subur menuturkan dalam memberikan bentuk kompensasi kepada guru

16 Nyi. Martha Caturini, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 04 Desember

2017

103

jumlah yang diterima oleh guru diperhitungkan sesuai pengaturan di SMP

Taman Siswa. Sebagaimana dalam wawancara berikut ini;

Terkait dengan jumlah kompensasi yang diterima oleh masing-

masing guru diperhitungkan sesuai dengan ketetapan di SMP Taman

Siswa. Sumber dan bagi kompensasi guru ditetapkan dari SPP peserta

didik dan juga dana BOS. Jumah kompensasi yang diberikan kepada

guru dapat berubah-ubah disesuaikan dengan jumlah murid pada tahun

anggaran berjalan. Perhitungan dalam pembagian sumber pembayaran

SPP adalah 100% penggunaannya adalah 60% dari pembayarana SPP

dipergunakan untuk kepegawaian, 10% anggaran kurikulum, 10%

anggaran kegiatan, 10% anggaran sarana dan prasarana, 10% anggaran

kesiswaan.

Ketetapan pengaturan kompensasi bagi guru yang diberikan dalam

bentuk gaji pokok bagi guru berdasarkan status kepegawaian setiap

bulan ketentuannya adalah guru dengan status PTY ( Pegawai Tetap

Yayasan) menerima 80% dari standar UMR Bandar Lampung, guru

dengan status CPTY (Calon Pegawai Tetap Yayasan) menerima 60%

dari standar UMR Bandar Lampung. Guru dengan status kontrak

menerima 50% dari standar UMR Bandar Lampung dan terakhir guru

dengan status honorer menerima 30% dari standar UMR Bandar

Lampung.

Kemudian untuk tunjangan guru dengan jabatan struktural ditetapkan

berdasarkan jumlah murid pada tahun berjalan. Tunjangan dihitung

104

dengan kalkulasi 10% dari dana kepegawaian yang diterima

berdasarkan jumlah murid. 10% dana kepegawaian ini dikelola untuk

dibagi berdasarkan status jabatan struktural. Tunjangan fungsional yang

melekat pada status pegawai tetap yang mengampu amanah struktural

diperhitungkan 5% dari jumlah murid secara keseluruhan. Perhitungan

insentif dikelola dapat dari dana SPP ataupun dana BOS.

Dari pemaparan Ki. Subur dapat dikatakan bentuk kompensasi yang

diterima oleh guru di SMP Taman Siswa berupa gaji, tunjangan, insentif.

Perhitungan pemberian bentuk kompensasi bersumber dari dana

pembayaran SPP peserta didik dan BOS. Kedua sumber di atas dikelola

dengan pengaturan yang disesuaikan dengan ketentuan dari SMP Taman

Siswa.

Secara keseluruhan ada 4 bentuk kompensasi yang diterima oleh guru

di SMP Taman Siswa gaji, tunjangan, insentif dan santunan. Ada pula

bentuk kompensasi secara non financial yang ditetapkan berupa cuti.

Keempat bentuk tersebut penerimanya disesuaikan dengan kinerja yang

diberikan guru kepada lembaga. Jika seorang guru dapat menunjukkan

kinerja secara baik sesuai dengan aturan dan syarat ketetapan maka bentuk

kompensasi yang diterima guru tersebut akan semakin lengkap.

105

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Tahapan Sistem Kompensasi Guru di SMP Taman Siswa

Teluk Betung kota Bandar Lampung

1. Ssistem Kompensasi

Sistem kompensasi di suatu organisasi harus diatur dengan

perumusan yang cermat dan hati-hati. Karena kompensasi menjadi hal

yang sensitif dalam hubungan antara organisasi dan karyawan. Sistem

kompensasi harus didasarkan rasa keadilan bagi seluruh karyawan dan

meningkatkan kinerja karyawan yang berada dalam organisasi tersebut.

Pengaturan kompensasi bagi pegawai di Yayasan Taman Siswa juga

telah ditetapkan mengacu dalam aturan Kepegawaian Yayasan Taman

Siswa sebagaimana diungkapkan Ki. Subur sebagai berikut:

Sistem kompensasi yang ada di SMP Taman Siswa telah berjalan

selama 20 Tahun dan terus dilakukan perbaikan. Awalnya dulu seluruh

guru dan pegawainya yang ada di SMP Taman Siswa bergabung di SMP

Taman Siswa dengan komitmen untuk mencari ridha Allah dengan

pengabdian ikut berjuang di jalan pendidikan dan juga

mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki. Namu pada waktu

evaluasi tahunan yang dilaksanakan di SMP Taman Siswa ditemukan

kendala ada beberapa guru yang hadir terlambat ke sekolah atau kadang

tidak hadir karena harus melaksanakan pekerjaan lain sebagai upaya

106

pemenuhan kebutuhan keluarga. SMP Taman Siswa tidak mampu

mengikat guru tersebut karena belum ada aturan yang baku dalam

mengatur personalia yang ada serta belum ditetapkan sebuah sistem

dalam memberikan penghargaan kepada guru. Dulu guru setiap

bulannya hanya menerima gaji saja, tanpa ada perhitungan yang jelas

terkait beban kinerja yang dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut

pengurus melakukan musyawarah untuk mengatasi kendala yang ada

dengan membuat aturan kepegawaian Yayasan Taman Siswa yang di

dalamnya juga mengatur kompensasi dan kesejahteraan yang diterima

pegawai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya agar

guru tidak lagi harus mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kebutuhan

dan fokus melaksanakan layanan kepada peserta didik.

Dari pemaparan di atas latar belakang adanya sebuah sistem dalam

Yayasan Taman Siswa ditujukan untuk mengikat guru yang ada agar

dapat memenuhi kinerja beban mengajar dan memberikan rasa keadilan

dalam penetapan kompensasi bagi guru. Harapannya guru tidak lagi

mencari pekerjaan sampingan di luar lembaga untuk memenuhi

kebutuhan hidup diri dan keluarganya dan fokus dalam upaya layanan

terhadap peserta didik.

Pernyataan kepala sekolah diperkuat oleh Nyi. Setyorini, S.Pd selaku

guru di SMP Taman Siswa. Dirinya bergabung di SMP Taman Siswa

sejak tahun 2002 hingga saat ini. Pada awal bergabung dirinya memiliki

motivasi untuk menyumbangkan ilmu pengetahuannya dalam bidang

107

pendidikan. Pada waktu itu dirinya belum berkeluarga, sehingga beban

ekonomi masih bergantung pada orang tua. Namun sejak 2004 dirinya

berkeluarga dan beban ekonomi yang harus ditanggung dirinya mulai

berfikir untuk mencari tambahan penghasilan di luar mengajar agar

dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Terkadang dirinya terlambat hadir

ke sekolah dan bukan tidak memenuhi jam mengajar karena harus

menunaikan pekerjaan di luar mengajar. Namun sejak diberlakukannya

atauran kepegawaian yang juga mengatur kompensasi bagi guru dirinya

merasa cukup bekerja sebagai pengajar. Dirinya tidak perlu mencari

pekerjaan lain di luar tugas sebagai seorang guru. Hasil wawancara yang

diperoleh peneliti dengan Nyi. Setyorini, S.Pd adalah sebagai berikut:

“Dahulu rasanya berat mengajar sebagai seorang guru. Walaupun

awalnya saya setelah lulus kuliah ingin mengabdikan ilmu yang saya

miliki dibidang pendidikan. Dahulu waktu awal saya jadi guru saya

masih bujang, sehingga saya tidak memiliki tanggungan ekonomi

bagi keluarga. Saya merasa senang dapat mengajarkan ilmu yang

saya miliki dan itu saya harapkan dapat menjadi amal kebaikan bagi

saya. Namun sejak tahun 2004 saya menikah, saya harus berusaha

menghidupi istri saya, dan setahun kemudian lahir anak kami

sehingga beban ekonomi kami masih bertambah. Saya tidak

mungkin menggantungkan ekonomi dari orang tua. Sehingga pada

waktu itu saya mengambil sikap untuk mencari pekerjaan lain selain

mengajar yang mampu menopang ekonomi keluarga. Namun

kecintaan saya pada mengajar tidak ingin saya tinggalkan sehingga

saya harus menjalani beberapa pekerjaan sekaligus. Dulu saya

kadang jadi supir carteran, berjualan apa saja untuk mencukupi

kebutuhan keluarga. Pekerjan yang saya lakukan terkadang membuat

saya harus meninggalkan jam mengajar yang seharusnya saya

laksanakan. Namun terkadang alasan ekonomi membuat saya tetap

harus menjalani pekerjaan lain. Alhamdulilah setelah yayasan

Taman Siswa menetapkan aturan kepegawaian yang juga mengatur

kompensasi bagi guru saya merasa terbantu dalam pemenuhan

108

ekonomi keluarga. Sehingga saya meninggalkan pekerjaan saya yang

lain dan sekarang saya fokus untuk mengajar dan memberikan

layanan pendidikan bagi murid. 1

2. Tahapan Kompensasi di SMP Taman Siswa

Penetapan kompensasi bagi guru di SMP Taman Siswa mengacu

pada Yayasan Taman Siswa dengan tahapan-tahapan yang telah

dibakukan. Seperti yang dituturkan oleh bapak Ki. Subur sebagai

berikut:

“Sebelum mengatur kompensasi sekolah menetapkan kebutuhan guru

yang ada untuk menjadi tenaga pendidik di SMP Taman Siswa.

Dahulu tahun 2000 kami memiliki 8 orang guru dengan jumlah murid

71. Ini dirasakan cukup untuk memberikan layanan kepada murid

dengan perbandingan jumlah guru. Walaupun kadang ada guru yang

ijin tidak hadir dengan berbagai alasan namun masih dapat digantikan

oleh guru yang lain. Namun seiring dengan kemajuan sekolah murid

kami bertambah banyak dan jumlah guru tidak mampu memenuhi

layanan bagi peserta didik. Sehingga kami mengajukan kepada ketua

Yayasan agar dapat menambahkan personalia guru di SMP Taman

Siswa. Beberapa orang menjadi guru dan dilakukan seleksi untuk

dapat menjadi guru. Tahapan seleksi mengikuti ketentuan dari

yayasan Taman Siswa. Guru yang diterima harus memenuhi syarat-

syarat menjadi seorang guru di SMP Taman Siswa dibuktikan dengan

menandatangi komitmen pegawai. Tingkatan kepegawaian juga

mengacu kepada aturan yang berlaku”.

Tahapan awal bergabung menjadi guru di SMP Taman Siswa

dilaksanakan seleksi dan persyaratan agar dapat menjadi pegawai yang

mengacu pada aturan kepegawaian sebagaimana yang ketentuan Bab II

sebagai berikut :2

a. Seleksi Pegawai

1 Nyi. Setyorini, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 04 Desember 2017

2 Dokumentasi , Aturan Kepegawaian Yayasan SMP Taman Siswa 2017

109

1) Perekrutan guru terbuka untuk umum dan disebarkan melalui

informan, media massa cetak dan elektronik.

2) Perekrutan dan seleksi guru dilakukan oleh pengurus yayasan

Taman Siswa berdasarkan kebutuhan dengan tahapan mekanisme

sebagai berikut :

a) Seleksi administrasi

b) Wawancara

c) Uji kelayakan dalam waktu minimal satu pekan dan maksimal

sampai dua pekan.

d) Uji magang pegabdian dalam waktu minimal enam bulan dan

maksial satu tahun.

3) Materi seleksi meliputi : komitmen diri, sikap, keterampilan,

kompetensi tugas.

4) Setiap guru yang lolos tes seleksi wajib menandatangani surat

kontrak kerja dan standar kelayakan personalia Taman Siswa.

5) Setelah mengikuti seluuruh proses seleksi, selanjutnya akan

diturunkan surat keputusan tentang hasil seleksi.

6) Calon guru yang diterima mendapatkan surat keputusan sebagai

pegawai kontrak dan yang tidak diterima dapat mengajukan

lamaran baru untuk mengikuti proses seleksi pegawai mulai dari

awal.

110

b. Persyaratan Pegawai

Syarat menjadi seorang guru di SMP Taman Siswa ditetapkan

sebagai berikut:

1) Pendidikan : Sekurang-kurangnya berijasah S1

2) Kepribadian

a) Beragama Islam dan non Islam

b) Memiliki loyalitas dan integritas terhadap Yayasan Taman

Siswa.

c) Sehat jasmani dan mental

d) Berakhlak Karimah

e) Pekerja keras dan sanggup melaksanakan tugas dengan sebaik-

baiknya.

f) Jujur, semangat, disiplin dan mandiri

g) Senantiasa berproses meningkatkan kualitas ilmu dan prestasi

kerja.

h) Tidak terlibat tindak kriminal, merokok dan narkoba

3) Adminsitratif

a) Pelamar mengajukan permohonan secara tertulis dengan

dilengkapi persyaratan yang meliputi :

b) Foto Copy ijasah dan transkrip yang telah dilegalisir

c) Photo ukuran 4x6 berwarna sebanyak 3 lembar

d) Identitas diri (KTP atau KK) yang masih berlaku

e) Surat keterangan sehat dari dokter (bila diperlukan)

111

f) Surat pernyataan tidak menjadi pengurus partai politik

g) Pegawai honorer yang mengajiukan diri menjadi pegawai

kontrak harus mengikuti seleksi sebagaimana calon pegawai

baru dan mendapat persetujuan kepala unit kerja/amal usaha

masing-masing.

h) Apabila ternyata dikemudian hari data yang dipakai sebagai

pertimbangan pengangkatan pegawai ternyata palus atau tidak

benar, maka status dan hak pegawai yang bersangkutan

dinyatakan gugur.

Ki. Subur menuturkan dalam wawancara sebagai berikut:

“Seluruh pegawai sebelumnya telah melewati tahap seleksi

dan telah memenuhi persyaratan yang dikualifikasikan

sehingga dapat menjadi guru di SMP Taman Siswa.

Selanjutnya setelah diteriama akan ditetapkan status

kepegawaiannya sesuai ketetapan dalam aturan

kepegawaian”.3

Dari pemaparan tersebut diketahui setelah pelamar melakukan

seleksi dan telah memenuhi persyaratan sesuai yang ditentukan

serta dinyatakan diterima menjadi guru di SMP Taman Siswa

selanjutnya akan ditetapkan status kepegawaiannya. Ketentuan

dalam kepegawaian di Yayasan Taman Siswa tertuang dalam buku

aturan kepeawaian Yayasan Taman Siswa pasal 3 sebagai berikut:

Jenis pegawai yang ada di Yayasan Taman Siswa adalah terbagi

sebagai berikut :

3 Ki. Subur, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 02 Desember 2017

112

a. Pegawai tetap adalah pegawai yang telah diangkat oleh Badan

Pengurus berdasarkan SK pengangkatan untuk masa

pengabdian sampai usia pensiun.

b. Calon pegawai tetap adalah pegawai kontrak yang diangkat

oleh Badan Pengurus berdasarkan SK pengangkatan untuk

menjalani masa uji coba menjadi Pegawai Tetap dengan batas

waktu minimal 2 (dua) tahun anggaran.

c. Pegawai kontrak adalah pegawai yang diangkat oleh Badan

Pengurus berdasarkan SK pengangkatan untuk masa

pengabdian 1 (satu) tahun anggaran dan dapat diperpanjang lagi

serta dapat diusulkan menjadi calon pegawai tetap jika

memenuhi persyaratan.

d. Pegawai Kontrak Tugas adalah Kader binaan Taman Siswa

yang ditugaskan untuk mengabdi di unit kerja dan/atau amal

usaha untuk masa pengabdian 5 (lima) tahun yang telah

melakukan penandatanganan masalah kesepakatan pengabdian

dengan Badan Pengurus yang selanjutnya secara otomatis

menjadi calon pegawai tetap.

e. Pegawai honorer adalah pegawai yang diangkat oleh Pimpinan/

Kepala/ Ketua Unit Lemabaga atau Amal Usaha berdasarkan

SK pengangkatan untuk masa pengabdian 1 (satu) tahun

anggaran dan dapat diperpanjang lagi serta dapat diusulkan

menjadi pegawai kontrak jika memenuhi persyaratan.

113

Ketetapan kepegawaian di SMP Taman Siswa berdasarkan

pada ketentuan status pegawai yayasan. Penjelasan bapak Ki. Subur

menerangkan pada unit SMP Taman Siswa terdapat 3 jenis

pegawai yaitu guru dengan status pegawai tetap, guru dengan status

kontrak, guru dengan status honorer. Penetapan status guru

ditentukan oleh Badan Pengurus Yayasan Taman Siswa sesuai

dengan beban kerja dan amanah yang ditanggungnya. Setiap guru

dengan status guru tetap memiliki jam kerja selama 40 jam per

minggu, guru dengan status kontrak memiliki jam kerja sebanyak

36 jam per minggu dan guru dengan status honorer beban kerjanya

30 jam perminggu . masing-masing guru akan terus dipantau

kinerjanya dan apabila kinerja yang ditunjukkan memenuhi kriteria,

maka guru tersebut berhak diusulkan oleh kepala sekolah untuk

dapat menaikkan status kepegawaiannya. Sebaliknya jika guru

yang bersangkutan tidak dapat memenuhi jam kerja yang

ditetapkan tanpa alasan yang bisa diterima maka akan diturunkan

status kepegawaiannya. Seperti yang disampaikan kepeda peneliti

berikut ini:

“Pada unit SMP Taman Siswa ada 3 status kepegawaian sesuai

dengan ketentuan yayasan yaitu status guru tetap, guru kontrak

dan guru honorer. Penetapan ini sudah sesuai dengan standar

yang ditetapkan oleh badan pengurus Yayasan Taman Siswa.

Setiap guru dengan status guru tetap memiliki jumlah jam kerja

selama 40 jam per minggu, guru dengan status kontrak memiliki

jam kerja 36 jam per minggu dan guru dengan status honorer

beban kerjanya 30 jam per minggu. Masing-masing guru akan

terus dipantau kinerjanya dan apabila kinerja yang ditunjukkan

memenuhi kriteria, maka guru tersebut berhak diusulkan oleh

114

kepala sekolah untuk dapat menaikkan status kepegawaiannya.

Sebaliknya jika guru yang bersangkutan tidak dapat memenuhi

jam kerja yang ditetapkan tanpa alasan yang bisa diterima maka

akan diturunkan status kepegawaiannya4”.

Mengenai status kepegawaiannya juga diungkapkan oleh Ki.

Aidit Gunadi yaitu penetapan status kepegawaian berdasarkan

kepada kriteria yang mampu dipenuhi oleh seorang pegawai seperti

tertera di bawah ini :

“Pada setiap unit usaha di Yayasan Taman Siswa ketetapan

pegawai mengacu pada ketentuan atauran kepegawaian.

Pegawai yang mampu memenuhi kriteria dapat menduduki

sebuah status kepegawaian berdasarkan kinerjanya. Setiap unit

jenis pegawai berbeda tidak semua unit harus ada 5 status

kepegawaian. Pegawai yang menunjukkan kerja yang baik dapat

dipertimbangkan oleh badan pengurus untuk naik status

kepegawaiannya”5.

B. Analisis Kinerja Guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung Setelah

diberlakukan Sistem Kompensasi

Penetapan aturan kepegawaian Yayasan Taman Siswa yang berlaku

pula untuk guru SMP Taman Siswa Teluk Betung dapat dikatakan efektif

dalam peningkatan kinerja pendidik. Kehadiran guru dalam memberikan

layanan bagi murid lebih baik dibandingkan dulu sebelum ditetapkan aturan.

Guru lebih merasa memiliki tanggung jawab melaksanakan tugasnya dan

penilain kinerja yang dapat meningkatkan status kepegawaian dapat

berimbas pada kesejahteraan yang diperoleh terus memotivasi guru dalam

4 Ki. Subur, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 02 Desember 2017

5 Ki. Aidit Gunadi, wawancara, SMP Taman Siswa Teluk Betung, 01 Desember

2017

115

menjalankan tugas. Semakin baik penilaian kinerja seorang guru maka dapat

dipertimbangkan kenaikan statusnya serta kompensasi yang diterima.

Dalam realisasi kinerja yang diterapkan di SMP Taman Siswa Teluk

Betung mendapat perhatian dari pihak yang menjadi target utama, hal ini

dapat dibuktikan dengan etos kerja karyawan yang meningkat. Pelaksanaan

seperti diruang lingkup organisasi SMP Taman Siswa Teluk Betung ini

menurut peneliti secara nyata sudah terlihat dibaik dan berjalan secara terus

menerus, hal tersebut berdampak kepada seluruh aktifitas yang ada di SMP

Taman Siswa Teluk Betung peneliti menemukan bahwa hal diatas berjalan

dikarnakan tidak lepas dari peran pemimpin yang ada.

Kinerja yang dimaksud diatas yakni kinerja yang ditunjukan cukup

memberikan dampak positif untuk jalannya organisasi secara keseluruhan,

hasil dari wawancara dan observasi peneliti. Pihak pemimpin mempunyai

peran yang besar untuk tingkat kinerja yang maksimal, dapat dibuktikan

juga apabila dibandingkan sebelum adanya kompensasi dengan setelah

adanya kompensasi tingkat kehadiran guru semakin baik sehingga

produktifitas dapat tampak dari prilaku guru dan karyawan yang ada.

Uraian diatas menunjukan adanya produktifitas pihak guru di SMP

Taman Siswa Teluk Betung dengan adanya prilaku yang sudah ditunjukan

bukan tidak mungkin akan memberikan dampak budaya organisasi yang

baik. Sehingga budaya organisasi yang sudah terbentuk akan berjalan secara

terus-menerus. Apabila disertai adanya kompensasi yang sudah berjalan

dengan syarat adanya kontrol dari pihak sekolah SMP Taman Siswa Teluk

116

Betung terlebih dalam konsep islam memandang kinerja yang dicontohkan

oleh Nabi Muhammad SAW yakni,

1) Shiddiq (jujur), memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan,

keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada

pertentangan yang disengaja antara ucapan dan perbuatan.

2) Amanah (terpercaya). Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya.

Dalam keseharian, seseorang yang memiliki karakter ini ia berlaku jujur,

memiliki moral yang baik, komitmen pada tugas dan kewajiban.

3) Fathanah (cerdas/bijaksana). Fathanah adalah cerdas, pandai, atau

pintar. Seseorang yang memiliki karakter ini, ia memiliki penalaran yang

baik, kearifan, bijak dalam keputusan, kemampuan mengambil berbagai

realitas (hikmah) dari fenomena yang dihadapi.

4) Tabligh (menyampaikan). Tabligh adalah menyampaikan wahyu atau

risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Seseorang yang memiliki

karakter ini ia menyampaikan kebijakan secara terbuka, melibatkan orang

lain dalam pengambilan keputusan dan mempunyai sifat terbuka

(transparan).

C. Analisis Ekonomi Islam tentang Pemberian kompensasi dalam

miningkatkan Kinerja Guru di SMP Taman Siswa Teluk Betung Kota

Bandar Lampung.

Adapun kompensasi yang diberikan oleh pihak sekolah dalam bentuk

upah yang diberikan hal tersebut menunjukan adanya komitmen dari pihak

pimpinan atau manajemen untuk kompensasi secara langsung. Kadang-kadang

117

para pihak maanajemn dan pihak pimpinan memakai program kompensasi

sebagaimana apa adanya. Umumnya mereka benar-benar tidak pernah

menentukan tujuan program yang ditawarkan. Begitu juga bentuk kompensasi

di sekolah SMP Taman Siswa Teluk Betung dengan cara penyalura yang

direalisasikan sudah sesui dengan target yang ditentukan, dengan adanya

tingkat kinerja yang lebih baik.

Peran pemberian kompensasi dalam perusahaan berpengaruh terhadap

peningkatan prestasi kerja, sebab tanpa peberian kompensasi yang layak maka

dapat mengakibatkan prestasi kerja karyawan mengalami penurunan. Dengan

demikian maka dapat dikatakan bahwa pemberian kompensasi berpengaruh

penting dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Besar balas atas kompensasi yang diberikan oleh karyawan telah ditentukan

dengan kinerja yang sudah ditunjukan secara keseluruhan meningkat. Adapun

kompensasi yang diberikan di Sekolah SMP Taman Siswa Teluk Betung

berupa, kompensasi secara langsung gaji setiap bulannya, bonus dan komisi

apabila mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan lebih giat. Kompensasi

secara tidak langsung berupa liburan, asuransi, potongan harga untuk anak

yang sekolah di lingkungan Perguruan Taman Siswa.

118

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang kompensasi dalam meningkatkan

prestasi kerja studi di SMP Taman Siswa dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung

dan tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang

diberikan kepada perusahaan. Pada SMP Taman Siswa Teluk Betung

pemberian kompensasi dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan kinerja

karyawan dan pendidik. Pendidik merasa mempunyai tanggung jawab dalam

pekerjaannya dan termotivasi dengan adanya kompensasi yang berlaku.

2. SMP Taman Siswa Teluk Betung sudah sesuai dengan Prespektif Ekonomi

Islam dalam pemberian kompensasi yaitu dalam contoh Islam memandang

seorang buruh sebagai dari keluarga kita yang harus diperlakukan selayaknya

dan perlu dihargai keadannya walaupun hanya karyawan biasa, pemberian

kompensasi yang layak bagi karyawan merupakan kompenen penting dalam

keberlangsungan suatu menajamen. SMP Taman Siswa Teluk Betung akan

berusaha lagi membuat sistem manajemen yang adil sesuai dengan kinerja dan

mencukupi kebutuhan dasar para karyawannya.

119

B. Saran

1. Saran Bagi SMP Taman Siswa Teluk Betung.

Dalam pemberian kompensasi berupa gaji, bonus dan juga tunjangan-

tunjangan lain, sudah sesuai dengan syariat agama, hanya saja pihak Sekolah

agar meningkatkan kenyamanan dan keamanan tempat bekerja. Karna gaji

besar bukan ukuran yang dapat membuat semua orang nyaman, bagi karyawan

tempat kerja adalah rumah kedua bagi mereka.

2. Bagi karyawan dan guru, hendaknya ntuk lebih bertanggung jawab ats

pekerjaanya dan mampu menyelesaikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Ahmad Anwar, Prinsip-Prinsip metodologi Research, Sumbangsi,

Yogyakarta. 1975.

Ali Muhammad Taufik, Praktik manajemen berbasis Al-Qur’an, Gema Insani,

Jakarta, 2004.

Andi Buchari, Islamic economics (ekonomi Syariah bukan opsi, tetapi solusi),

Jakarta, Bumi aksara, 2009.

Bambang Wahyudi, Penilaian Tentang Kinerja, http://www.penelitian

kinerja.co.id/artikel/0607/4/html Cokroaminoto, “Memakai Kinerja

Karyawan", http://membangunkinerja.co.id, diakses tanggal 12 Januari 2016

pukul 17.00 WIB

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Syaamil Qur’an, Bandung,

2009.

Dessler dan Gary, Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1 Edisi Kesembilan, PT

Indeks, Jakarta, 2009.

Didin Hafidhudin, Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek, Gema Insani,

Jakarta, 2003.

Djam’an, Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Al-Fabeta,

Bandung. 2010.

Gitosudarmo dan Indriyo, Pengantar Bisnis, edisi kedua, cetakan ketujuh, :

Penerbit BPFE ,Yogyakarta, 2001.

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif,

Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2005.

Handoko TH, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi 2, BPFE,

Yogyakarta, 2001.

Husaini husman, Metodologi penelitian Sosial, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 1996

Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung.

1997

Joko Widodo, Membangun Birokrasi Berbasis Kerja, Bayu Media, Malang, 2007.

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

2013.

Luluk Atirotu Zahrok, Kinerja Guru dalam Kepemimpinan Teori Tiga Dimensi,

(Studi Kasus di MAN Tulungagung), Universitas Negeri, Surabaya. 2002.

M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, Gema

Insani Press, Jakarta. 2002.

Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta,

2002.

Mathins dan Jackson, Human Resource Managemen, Salemba Empat, Universitas

Diponegoro, Semarang. 2004.

Muhammad ibn Yazid abu abd Allah al-Qazwiniyy, Sunan Ibn Majah, (Dar al-Fikr,

Beirut, t.th, ) Juz 2

Muhammad, Etika Bisnis Islami, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2004.

Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (Sistem Pelipatganda

Kinerja Perusahaan), Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UII Yogyakarta, Ekonomi

Islam, Rajawali Pers, cet. Ke-5, Jakarta. 2013.

Ruslan Abdul Gfofur Noor, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam, , Pustaka

Pelajar, yogyakarta 2013

S. Nasution, Metode Research (Penelitian ilmiah), Bumi Aksara, Jakarta, 2008.

Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung, 2006.

Simamora dan Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2006.

Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, PT. Bumi Aksara, Jakarta,

2003, hal. 181

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung,

2009.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka

Cipta, Jakarta, 2006.

Suharto, dkk, Perekayasaan Metode Penelitian, Andi Ofcet, Yogyakarta, 2004.

Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian, Rajawali, Jakarta, 1983.

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, Andi, Yoqyakarta, 2002.

Syafaruddin Alwi,2017, “Kinerja”, http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja, Di akses 10

Januari 2017.

Terry dan George R, Prinsip-Prinsip Manajemen. (Edisi Bahasa Indonesia),PT.

Bumi Aksara, Bandung, 2006.

Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, Dhana Bakti Wakaf, Jakarta 1995.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga

kerjaan. Bab 1 pasa 1 ayat 30

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan

Dosen

Veithzal Rivai, Eka Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005.

Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Jakarta. 2012

Yusanto Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, Gema Insani Press, Jakarta, 2010.