99
ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK TAHUN 2015 TUGAS AKHIR Oleh: UmiFatikhotussolikha NIM. 201-12-006 JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3150/1/Umi... · 2018. 3. 20. · ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH DI

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH

    DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH

    BANYUMANIK TAHUN 2015

    TUGAS AKHIR

    Oleh:

    UmiFatikhotussolikha

    NIM. 201-12-006

    JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2015

  • ANALISIS PEMASARAN PADA TABUNGAN iB TUNAS HASANAH

    DI PT BANK BNI SYARIAH KANTOR KAS HIDAYATULLAH

    BANYUMANIK TAHUN 2015

    TUGAS AKHIR

    Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

    Ekonomi Syariah (A. Md, E. Sy)

    Disusun Oleh:

    Umi Fatikhotussolikha

    NIM. 201-12-006

    JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2015

  • vi

    MOTTO

    “Alasan manusia dapat terlahir di dunia ini, karena mereka

    telah menyatakan kesanggupannya menjalani pahit manis

    kehidupan dunia. So, sepahit apapun hidupmu pasti dapat

    dilalui dengan usaha dan do’a. Percayalah bahwa Allah tak

    akan membiarkan hamba-NYA menangis terlalu lama”.

    “Apapun yang terjadi pada hidupmu saat ini, bukanlah

    semata-mata sesuatu yang terjadi hanya karena kebetulan.

    Akan tetapi, itulah serangkaian kehidupan yang telah

    digariskan Allah untuk kamu lewati, agar kamu bisa

    menjadi manusia yang lebih baik dan lebih hebat dari

    sebelumnya”.

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Tugas Akhir ini akan dipersembahkan kepada orang-orang yang telah berjasa

    dalam keberhasilan penulis yang telah dicapainya, yaitu untuk:

    1. Allah SWT, yang telah memberikanku begitu banyak nikmat sampai 21

    tahun ini.

    2. Ayah dan ibu tercinta, yang telah mencurahkan seluruh kasih sayangnya

    untukku sampai saat ini.

    3. Adikku tersayang, yang selalu membuatku tak pernah berhenti untuk

    memikirkannya.

    4. Bapak dan ibu guru beserta seluruh dosen, yang telah memberikan banyak

    ilmu dengan penuh kesabaran untukku.

    5. Sahabat-sahabati PMII Komisariat Djoko Tingkir Kota Salatiga, yang

    telah memberiku banyak pelajaran tentang arti perjuangan dan

    persaudaraan.

    6. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah masa bhakti

    2012-2014, yang telah mengajariku untuk bertanggung jawab atas sebuah

    amanah.

    7. Teman-teman Koperasi Mahasiswa (KOPMA) “FATAWA”, yang telah

    memberiku banyak ilmu kewirausahaan dan tentunya tentang

    kekeluargaan.

    8. Teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan 2012.

    9. Dan tentunya sahabatku Komenk Hiu, ini juga kupersembahkan untukmu.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah menciptakan langit

    dan bumi beserta isinya. Yang mana berkat kekuasaan-NYA, segala tujuan mulia

    dapat terwujudkan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada Nabi yang

    lembut hatinya, halus tutur katanya, baik budi pekertinya, Nabi yang telah

    membawa ummat islam dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang

    benderang, yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

    Selain berkat kekuasaan-NYA, penulis tidak akan mampu menyelesaikan

    Tugas Akhir ini yang berjudul “ANALISIS PEMASARAN PADA

    TABUNGAN iB TUNAS HASANAH DI PT BANK BNI SYARIAH

    KANTOR KAS HIDAYATULLAH BANYUMANIK” tanpa bantuan dari

    orang-orang yang berperan penting di dalamnya. Maka dari itu penulis

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Rahmat Haryadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

    2. Bapak Dr. Anton Bawono S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam beserta jajarannya

    3. Bapak Ahmad Mifdlol .M, Lc.,M.Si selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan

    Syariah

    4. Ibu Wiwin Kurniasari, S.E., M.Si., Akt selaku pembimbing Tugas Akhir

    5. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik

    6. Seluruh dosen DIII Perbankan Syariah

  • ix

    Manusia adalah tempatnya lupa dan salah, seperti halnya penulis dalam

    menyelesaikan Tugas Akhir ini. Apabila terdapat kesalahan dalam menulis,

    penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengingat bahwasanya

    di dunia ini tidak ada manusia yang tercipta sempurna, karena manusia yang

    paling sempurna hanyalah Nabi Muhammad SAW. Maka dari itu, kritik dan saran

    senantiasa akan diterima penulis untuk menjadikan Tugas Akhir ini lebih baik.

    Penulis,

  • x

    ABSTRAK

    Fatikhotussolikha, Umi. 2015. Analisis Pemasaran pada Tabungan iB TunasHasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas HidayatullahBanyumanik. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan BisnisIslam. Jurusan Diploma III Perbankan Syariah. Institut AgamaIslam Negeri Salatiga. Pembimbing Wiwin Kurniasari, S.E.,M.Si., Akt.

    Kata Kunci : Analisis Pemasaran, Tabungan iB Tunas Hasanah,Strategi Pemasaran, Pemasaran Islami.

    Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pemasaran yangditerapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KantorKas Hidayatullah Banyumanik. Permasalahan yang akan dibahas melaluipenelitian ini adalah (1) Pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB TunasHasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik, (2)Prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas Hasanah, dan (3) KeunggulanTabungan iB Tunas Hasanah dibandingkan dengan tabungan yang lain.

    Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu penelitian yangditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis permasalahan yang ada padaTabungan iB Tunas Hasanah. Pada metode ini menghasilkan data deskriptif darihasil observasi dan juga hasil wawancara yang didapatkan melalui orang-orangyang bersangkutan.

    Hasil dari penelitian ini menunjukkan suatu sistem pemasaran yang efektifdan efisien sangat berpengaruh terhadap perkembangan produk. Dari tujuhelement mix promotion (bauran promosi) yang diterapkan, public relation (PR)ternyata element yang sangat berpengaruh besar terhadap perkembanganTabungan iB Tunas Hasanah. Prosedur pembukaan rekening Tabungan iB TunasHasanah sangat mudah, dan tabungan ini memiliki keunggulan yang tidak akanditemukan pada tabungan yang lain dari segi pelayanan ataupun pendidikan.

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL...............................................................................i

    HALAMAN PENGAJUAN....................................................................ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................iii

    PENGESAHAN ......................................................................................iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..............................................v

    MOTTO ..................................................................................................vi

    PERSEMBAHAN...................................................................................vii

    KATA PENGANTAR ............................................................................viii

    ABSTRAK ..............................................................................................x

    DAFTAR ISI...........................................................................................xi

    DAFTAR TABEL...................................................................................xiii

    DAFTAR GAMBAR ..............................................................................xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah..............................................................1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................6

    C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................6

    D. Penelitian Terdahulu ...................................................................8

    E. Metode Penelitian........................................................................14

    F. Sistematika Penulisan .................................................................17

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Bank Syariah

    1. Sejarah Bank Syariah ............................................................19

    2. Pengertian Bank Syariah .......................................................21

    B. Produk

    1. Pengertian Produk .................................................................22

    2. Produk Bank Syariah ............................................................23

    C. Pemasaran

    1. Pengertian Pemasaran ...........................................................27

    2. Konsep Pemasaran ................................................................29

    3. Bauran Pemasaran.................................................................33

  • xii

    4. Strategi Pemasaran ................................................................37

    D. Akad

    Pengertian Akad ..........................................................................40

    BAB III LAPORAN OBYEK

    A. Gambaran Umum

    1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank BNI Syariah ...............42

    2. Visi, Misi dan Tata Nilai .......................................................44

    3. Struktur Organisasi

    a. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah .....................45

    b. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah Kantor Kas

    Hidayatullah Banyumanik...............................................47

    4. Job Description .....................................................................48

    5. Produk

    a. Produk Pendanaan...........................................................51

    b. Produk Pembiayaan.........................................................53

    c. Produk Jasa dan Layanan ................................................56

    d. Data-data Deskriptif ........................................................57

    BAB IV ANALISIS

    A. Pemasaran yang Diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah

    di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah

    Banyumanik ................................................................................58

    B. Prosedur Pembukaan Rekening Tabungan iB Tunas Hasanah

    Di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah

    Banyumanik ................................................................................66

    C. Keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah..................................68

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................74

    B. Saran............................................................................................76

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Perbedaan antara Perbankan Konvensional

    dengan Perbankan Syariah ......................................................................2

    Tabel 4.1 Format Pembelian Pulsa .........................................................70

    Tabel 4.2 Format Pembayaran Telepon dan Listrik................................70

    Tabel 4.3 Tarif Pembayaran Telepon dan Listrik ...................................71

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah .........................46

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah

    Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik ...................................................47

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga

    keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

    deposito. Kemudian, bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

    uang bagi masyarakat yang membutuhkannya. Di samping itu, bank juga

    dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau

    menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti,

    pembayaran listrik, telepon, air, uang kuliah, dan pembayaran lainnya.

    Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

    dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

    bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

    taraf hidup rakyat banyak (Kasmir, 2013: 24). Dilihat dari cara penentuan

    harga, jenis bank dibagi menjadi 2, yaitu bank konvensional dan bank

    syariah. Hal utama yang menjadi perbadaan antara keduanya adalah dalam

    hal penentuan harga, baik untuk harga jual ataupun harga beli. Dalam bank

    konvensional penentuan harga selalu didasarkan pada bunga, sedangkan

    dalam bank syariah didasarkan pada konsep islam, yaitu kerjasama dengan

    skema bagi hasil, baik untung maupun rugi (Kasmir, 2013: 166).

    Sedangkan yang dinamakan bank syariah dalam pasal 1 angka 7

    UU No. 10 Tahun 2008 disebutkan “Bank Syariah adalah bank yang

  • 2

    menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut

    jenisnya, terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat

    Syariah” (Dahlan, 2012: 101).

    Berikut beberapa perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional:

    Table 1.1

    Perbedaan antara Perbankan Konvensional

    dengan Perbankan Syariah

    No Perbankan Konvensional Perbankan Syariah

    1 Melakukan investasi yang

    halal dan haram

    Melakukan investasi yang halal

    saja

    2 Memakai perangkat bunga Berdasarkan prinsip bagi hasil,

    jual beli dan sewa

    3 Profit oriented Profit dan falah oriented

    4 Hubungan dengan nasabah

    dalam bentuk hubungan

    debitur dengan kreditur

    Hubungan dengan nasabah dalam

    bentuk hubungan kemitraan

    5 Tidak terdapat dewan sejenis Penghimpunan dan penyaluran

    dana harus sesuai dengan fatwa

    Dewan Pengawas SyariahSumber: Bank Syariah dari Teori ke Praktek , M. Syafi’i Antonio .2001. hal 34.

    Sumber-sumber dana bank dibagi menjadi 3 yaitu, dana yang bersumber

    dari bank itu sendiri, dana yang bersumber dari masyarakat luas, dan dana

    yang bersumber dari lembaga lainnya. Sumber dana yang berasal dari

    masyarakat luas, merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi

    bank dan merupakan ukuran keberhasilan jika mampu membiayai

    operasinya dari sumber dana ini. Adapun sumber dana dari masyarakat

  • 3

    luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro, simpanan tabungan dan

    simpanan deposito.

    Sumber dana dari masyarakat tersebut, dalam bank syariah harus

    disertai dengan akad yang jelas seperti, pendanaan dengan akad wadi’ah

    (titipan), pendanaan dengan prinsip qard, pendanaan dengan prinsip

    mudharabah dan pendanaan dengan prinsip ijarah. Pendanaan dengan

    prinsip wadi’ah yang salah satunya adalah tabungan wadi’ah adalah,

    produk pendanaan bank syariah berupa simpanan dari nasabah dalam

    bentuk rekening tabungan (savings account) untuk keamanan dan

    kemudahan pemakainya (Ascarya, 2011: 115).

    Anjuran menabung, dalam ajaran agama islam juga telah

    disebutkan dalam kitab Al-Quran surat Yusuf (12): 47-48.

    .ابا فما حصدتم فذروه فى سنبلھ االقلیال مما تاكلونقال تزرعؤن سبع سنین د

    (47) “Yusuf berkata: “supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya)

    sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di

    bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.

    .ثم یاتى من بعد ذالك سبع شداد یاكلن ما قدمتم لھن اال قلیال مما تحسنون

    (48) Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang

    menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)

    kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan” (Mardani, 2012:

    88).

    Semua bentuk produk dalam bank syariah selalu membutuhkan

    sistem pemasaran. Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik

  • 4

    usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya

    pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan

    masyarakat akan suatu produk dan jasa. Pemasaran menjadi semakin

    penting dengan semakin menigkatnya pengetahuan masyarakat.

    Pemasaran juga dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang

    dari waktu ke waktu semakin meningkat. Kegiatan pemasaran yang

    dilakukan suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak

    dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam

    jangka pendek biasanya untuk merebut konsumen terutama untuk produk

    yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk

    mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis (Kasmir,

    2014: 193).

    Sebelumnya, kegiatan pemasaran hanya dilakukan oleh perusahaan

    yang berorientasi profit saja, namun dewasa ini kegiatan pemasaran tidak

    hanya monopoli perusahaan yang berorientasi profit, bahkan badan usaha

    sosialpun sudah mulai menggunakan pemasaran dalam rangka memenuhi

    kebutuhan dan keinginan konsumennya. Bagi dunia perbankan yang

    merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran

    sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan

    diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya akan terpenuhi. Oleh

    karena itu, bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya

    secara terpadu dan terus menerus melakukan riset pasar. Pemasaran harus

    dikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan

  • 5

    akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelola pemasaran bank yang

    profesional inilah yang kita sebut dengan menejemen pemasaran bank

    (Kasmir, 2014: 194).

    Sama halnya dengan PT Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK)

    Hidayatullah Banyumanik yang terletak di lingkungan sekolah TK dan SD

    yayasan Hidayatullah. Kantor Kas (KK) ini baru berdiri pada tahun 2013.

    Bersamaan dengan berdirinya Kantor Kas (KK) di Banyumanik ini, pada

    tahun 2013 PT Bank BNI Syariah juga mengeluarkan produk baru yaitu

    Tabungan iB Tunas Hasanah. Dikeluarkannya produk baru tersebut

    diharapkan bisa menambah kekuatan PT Bank BNI Syariah dalam

    menghadapi perkembangan dunia perbankan yang semakin hari semakin

    berkembang pesat, dan untuk mempertahankan produk tersebut agar bisa

    terus eksis, maka diperlukan strategi dalam pemasaran produk tersebut.

    Letak kantor yang strategis itu, merupakan peluang yang besar

    untuk PT Bank BNI Syariah dalam menciptakan tabungan untuk anak

    yang berusia di bawah 17 tahun. Selain itu merupakan sebuah peluang,

    juga bisa menanamkan pendidikan pada anak tentang perlunya menabung

    sejak usia dini. Tidak hanya itu, akan tetapi juga bisa melatih keberanian

    anak dalam menghadapi orang lain dan juga memperkenalkan mereka

    dengan dunia perbankan yang semakin hari semakin berkembang. Semua

    hal itu tidak akan bisa tercapai tanpa usaha keras strategi pemasaran yang

    dilakukan oleh PT Bank BNI Syariah. Dan ternyata, walaupun umur

    Tabungan iB Tunas Hasanah terhitung relatif baru, produk tabungan

  • 6

    tersebut terus mengalami perkembangan di setiap tahunnya, dan tentunya

    salah satu hal yang berperan dalam perkembangan produk tersebut adalah

    strategi pemasarannya. Maka dari itu, penulis tertarik untuk menuliskan

    Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Pemasaran pada Tabungan iB

    Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah

    Banyumanik”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

    mendapatkan tiga rumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir

    ini, yaitu:

    1. Bagaimana pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas

    Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik?

    2. Bagaimana prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas

    Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik?

    3. Apa keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah dibandingkan dengan

    tabungan yang lain?

    C. Tujuan dan Kegunaan

    1. Tujuan

    Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini yang paling utama adalah untuk

    menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah,

    yaitu:

    a. Mengetahui pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas

    Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik

  • 7

    b. Mengetahui prosedur pembukaan rekening Tabungan iB Tunas

    Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik

    c. Mengetahui keunggulan Tabungan iB Tunas Hasanah

    dibandingkan dengan tabungan yang lain.

    2. Kegunaan

    Adapun kegunaan yang dapat diberikan, yaitu:

    a. Bagi Penulis

    1) Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi

    Syariah (A. Md, E. Sy) di IAIN Salatiga

    2) Secara teoritis, dapat menambah informasi tentang produk

    Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK

    Hidayatullah Banyumanik

    3) Secara praktis, penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat

    menjadi perbandingan antara teori yang didapatkan di dalam

    perkuliahan dengan praktik yang sebenarnya dalam proses

    pemagangan di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah

    Banyumanik.

    b. Bagi Pembaca

    1) Sebagai salah satu bentuk sarana untuk mempromosikan

    kepada masyarakat sekitar tentang produk Tabungan iB Tunas

    Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah

    Banyumanik

  • 8

    2) Sebagai tambahan ilmu khususnya bagi mahasiswa mengenai

    produk Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah

    KK Hidayatullah Banyumanik.

    c. Bagi Pihak Terkait

    1) Dapat dijadikan bahan koreksi oleh PT Bank BNI Syariah KK

    Hidayatullah Banyumanik

    2) Menambah kelancaran PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah

    Banyumanik dalam menyalurkan produk Tabungan iB Tunas

    Hasanah.

    d. Bagi Civitas Akademik IAIN Salatiga

    1) Sebagai tambahan referensi para civitas akademik IAIN

    Salatiga

    2) Sebagai tambahan koleksi Tugas Akhir di perpustakaan IAIN

    Salatiga.

    3) Menambah kerjasama ataupun komunikasi antara IAIN

    Salatiga dan PT Bank BNI Syariah.

    D. Penelitian Terdahulu

    Penelitian yang berhubungan dengan tabungan dan pemasarannya,

    tak jarang dilakukan oleh banyak akademisi. Diantaranya penelitian yang

    berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Share-E pada PT Bank

    Muamalah Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang”. Adapun

    permasalahan yang diteliti dalam penelitian tersebut adalah upaya-upaya

    apa saja yang selama ini telah dilakukan oleh PT Bank Muamalat

  • 9

    Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang untuk meningkatkan jumlah

    nasabah, dan variabel apa saja dalam bauran pemasaran yang dominan

    mempengaruhi keputusan nasabah dalam menggunakan tabungan Share-E

    dengan menggunakan tehnik analisis Multiple Regression Linier, diperoleh

    persamaan regresi dengan menggunakan metode enter. Dari 8 (delapan)

    variabel independen (bebas), yaitu: produk, tempat dan waktu, proses,

    produktifitas dan kualitas, orang, promosi dan edukasi, bukti fisik dan

    harga dan biaya lainnya, ternyata hanya ada 1 variabel yang memiliki

    pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan

    tabungan Share-E Bank Muamalat, yakni variabel proses.

    Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Sulhida Silmi dalam

    Jurnal Ilmiah yang berjudul “Persepsi Nasabah tentang Relationship

    Marketing dan Pengaruhnya terhadap loyalitas (Studi pada Nasabah

    Tabungan Utama PT Bank Mega Syariah Cabang Malang”. Hasil dari

    penelitian ini menyimpulkan bahwa nasabah menyatakan loyal terhadap

    PT Bank Mega Syariah Cabang Malang yang diukur dengan relationship

    marketing yang terdiri dari kepercayaan, komitmen dan komunikasi.

    Relationship marketing (kepercayaan) secara parsial berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap loyalitas nasabah PT Bank Mega Syariah Cabang

    Malang. Relationship marketing secara simultan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas nasabah PT Bank Mega Syariah Cabang

    Malang (Sulhida: 1)

  • 10

    Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rinda Asytuti dalam

    Jurnal Muqtasid (Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah) yang berjudul

    “Kritik terhadap Pemasaran Bank Syariah (Pendekatan Eksperiental

    Marketing). Hasil dari penelitian ini adalah, bahwa salah satu upaya

    peningkatan share perbankan syariah dapat dilakukan melalui penguatan

    pemasaran. Seperti diketahui, bisnis perbankan adalah salah satu bisnis

    kategori high kompetitif dikarenakan produk dan supplynya yang tinggi,

    untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang efisien dan efektif guna

    memenangkan persaingan. Salah satu pendekatan strategi pemasaran yang

    dapat dilakukan adalah pemuasan eksperiental (pengalaman) pelanggan.

    Melalui pendekatan eksperiental marketing dapat memberikan kepuasan

    pengalaman yang akan memberikan stimulus bagi terciptanya kesadaran

    kualitas, merek dan loyalitas pelanggan (Rinda, 2011: 179).

    Penelitian lain juga dilakukan oleh Wirawan dalam Jurnal

    Ekonomi Syariah yang berjudul “Strategi Pemasaran PT Bank Muamalat

    Indonesia dengan Pendekatan Keunggulan Kompetitif”. Hasil dalam

    penelitian ini disimpulkan bahwa strategi pemasaran pada kenyataanya

    lebih merupakan pencerminan dari strategi inti, misi dan visi yang

    ditetapkan oleh menejemen suatu perusahaan. Penetapan strategi

    pemasaran yang tepat salah satunya akan terlihat pada perolehan hasil

    pertumbuhan perusahaan itu pada tingkat yang diinginkan.

    Pada PT Bank Muamalat Indonesia, keunggulan kompetitif

    nampaknya belum banyak diterapkan pada strategi pemasaran sehingga

  • 11

    hasil yang diperoleh belum menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tujuh

    elemen bauran pemasaran yang dirumuskan melalui pendekatan

    keunggulan kompetitif, penjabaran misi, citra serta perumusan positioning

    statement diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pemecahan masalah

    yang dihadapi. Akhirnya alternatif strategi pemasaran BMI dapat

    dirumuskan sebagai berikut: penentuan atau pola pemilihan pelanggan

    BMI yaitu kelompok ekonomi lemah dan kelompok usia muda sebagai

    relung pasar yang digarap yang merupakan nasabah potensial BMI,

    menjaga pelanggan BMI dengan memperhatikan nilai pelanggan yang

    berupa kecepatan pelayanan, akses serta tidak terlalu mempertimbangkan

    tingkat nisbah bagi hasil (Wirawan, 1997: 1).

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti Maria di Walisongo:

    Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan yang berjudul “Implikasi Shariah

    Governance terhadap Reputasi dan Kepercayaan Bank Syariah”, hasilnya

    adalah, bahwa implementasi menunjukkan bahwa shariah governance

    pada bank syariah (Bank Muamalat) sudah dilaksanakan dengan baik. Dari

    masing-masing indikator shariah governance, menunjukkan bahwa

    shariah compliance merupakan indikator yang memberi kontribusi

    terbesar. Ketaatan terhadap syariah merupakan faktor utama nasabah

    menjalin kemitraan dengan bank syariah, oleh karena itu nasabah

    memutuskan untuk tetap mempertahankan bank syariah berkaitan dengan

    masalah keyakinan terhadap ketaatan bank syariah pada prinsip-prinsip

    syariah dalam menjalankan usahanya.

  • 12

    Dalam pokok-pokok penelitian, hasil penelitian Bank Indonesia

    menyatakan bahwa nasabah yang menggunakan jasa bank syariah,

    sebagian memiliki kecenderungan untuk berhenti menjadi nasabah antara

    lain karena keraguan terhadap konsistensi penerapan prinsip syariah.

    Kepatuhan dan kesesuaian bank terhadap prinsip syariah sering

    dipertanyakan oleh para nasabah. Secara implisit hal tersebut

    menunjukkan bahwa praktik perbankan syariah selama ini kurang

    memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Reputasi memegang peran yang

    penting dalam menjalin hubungan kerjasama antar bank syariah dengan

    nasabah, dalam jangka panjang reputasi berdampak pada kepercayaan

    nasabah pada bank syariah (Maria, 2011: 21).

    Penelitian juga dilakukan oleh Arief Yulianto dalam Walisongo,

    Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, jurnal yang sama yang berjudul

    “Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah

    Marketing”. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa untuk mencapai

    kualitas pelayanan yang unggul dalam menghadapi persaingan dalam

    industri perbankan yang semakin ketat, maka bank syariah harus

    memprioritaskan pada aspek-aspek rasional bukan emosional seperti

    pelayanan pendekatan shariah marketing yang cenderung aspek

    emosional. Sehingga ke depan aspek yang menjadi prioritas adalah

    keamanan, kenyamanan, dan ketepatan karena hal ini akan menambah

    kepercayaan nasabah pada bank syariah.

  • 13

    Karena bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan, sehingga

    kepercayaan dapat dimulai dari peningkatan pelayanan yang excellence.

    Selain peningkatan pelayanan yang excellence, pengembangan dan inovasi

    produk perlu ditingkatkan. Secara empiris, pengaruh atribut produk islami

    lebih dominan dari kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh bank syariah.

    Mengingat produk yang ditawarkan bank syariah sangat sensitif terhadap

    prinsip-prinsip syariah, maka sosialisasi terhadap penggunaan atau

    manfaat dari produk itu perlu dilakukan daripada mempertentangkan halal

    atau haramnya suatu produk bank syariah.

    Nasabah perlu mengetahui keterbukaan, transparansi terhadap

    produk dan manfaat apa yang didapat oleh nasabah jika menggunakan

    produk bank syariah. Sosialisasi tentang manfaat atas produk bank syariah

    inilah yang lebih mengena daripada mempertentangkan halal atau

    haramnya suatu produk bank. Karena sebagian nasabah tidak paham

    tentang konsep-konsep fiqh yang dijadikan dasar untuk mengembangkan

    atau melakukan inovasi produk bank syariah.

    Yang diperlukan oleh nasabah adalah apa manfaat atau keuntungan

    dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh bank syariah jika dibanding

    dengan produk atau jasa bank konvensional, di sinilah letak strategi

    pengembangan bank syariah ke depan. Bagaimana pelaku bisnis atau

    pengusaha bank syariah dapat mensosialisasikan dari produk yang

    ditawarkan, dan apakah keuanggulan dari produk-produk yang

  • 14

    bercirikhaskan islam jika dibanding dengan produk atau jasa dari bank

    lain (Arief, 2011: 224-225).

    Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, lebih mengacu

    pada strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Bank BNI Syariah KK

    Hidayatullah Banyumanik dalam memasarkan Tabungan iB Tunas

    Hasanah. Dimana seperti yang telah diketahui, tabungan ini selalu

    mengalami perkembangan di setiap tahunnya selama dua tahun sejak

    dikeluarkannya produk tersebut. Hal yang sangat menarik, karena

    tabungan ini dikhususkan untuk anak di bawah 17 tahun dan banyak

    diminati oleh masyarakat.

    E. Metode Penelitian

    Penentuan metode dalam penelitian adalah langkah yang sangat penting,

    karena dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian. Secara

    harfiah sebagaimana batasan-batasan yang pernah diungkapkan

    sebelumnya, metode dapat disepadankan dengan cara melakukan

    penelitian (Hikmat, 2011: 35). Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis

    menggunakan berbagai metode penelitian.

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan

    pendekatan kualitatif. Maksud dari penelitian lapangan, yakni

    penelitian yang datanya penulis diperoleh dari lapangan, baik berupa

    data lisan maupun data tertulis (dokumen). Sedangkan maksud dari

    kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

  • 15

    berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

    dapat diamati (Hikmat, 2011: 37).

    2. Sumber Data

    Selain jenis data, suatu penelitian juga dibutuhkan sumber data, untuk

    mempermudah dalam memecahkan masalah data yang digunakan,

    dalam penelitian ini dibagi menjadi data primer dan data sekunder,

    yang berarti:

    a. Data Primer

    Data primer merupakan data yang sangat diperlukan dalam

    melakukan penelitian atau istilah lain data yang utama (Hikmat,

    2011: 73). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui

    observasi dan wawancara kepada pihak PT Bank BNI Syariah KK

    Hidayatullah Banyumanik yang memahami langsung tentang

    penerapan Tabungan iB Tunas Hasanah.

    b. Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kepustakaan.

    Data sekunder juga diperlukan dalam penelitian, tetapi berperan

    sebagai data pendukung yang fungsinya menguatkan data primer

    (Hikmat, 2011: 72). Data sekunder dalam penelitian ini berupa

    dokumen-dokumen dan informasi lain yang tertulis dan berkaitan

    dengan Tabungan iB Tunas Hasanah.

  • 16

    3. Metode Pengumpulan Data

    Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

    a. Observasi

    Metode observasi adalah kegiatan mengamati dan mencermati serta

    melakukan pencatatan data atau informasi yang sesuai dengan

    konteks penelitian (Hikmat, 2011: 73). Dalam hal ini, serangkaian

    pencatatan dan pengamatan terhadap semua yang berkaitan dengan

    Tabungan iB Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK

    Hidayatullah Banyumanik yang dicatat secara sistematis, sesuai

    dengan tujuan penulisan.

    b. Metode Interview (Wawancara)

    Merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara bertanya secara

    langsung kepada pihak PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah

    Banyumanik, untuk mendapatkan informasi atau keterangan dan

    data yang berkaitan dengan Tabungan iB Tunas Hasanah.

    Kantor Kas (KK) Hidayatullah Banyumanik tersebut berdiri pada

    tahun 2013. Dan pada tahun yang bersamaan itulah Tabungan iB

    Tunas Hasanah mulai dikeluarkan, dan ternyata dari tahun ke tahun

    memang selalu mengalami perkembangan (Rosita dan Azizah,

    11/03/2015).

    c. Metode Dokumentasi

    Metode dokumentasi merupakan penelusuran dan perolehan data

    yang diperlukan melalui data yang telah tersedia (Hikmat, 2011:

  • 17

    83) yang berkaitan dengan Tabungan iB Tunas Hasanah di PT

    Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik

    d. Metode Analisis Data

    Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    menggunakan metode deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif

    adalah penelitian metode deskriptif dengan menggunakan

    pendekatan kualitatif (Hikmat, 2011: 37).

    Data-data yng diperoleh kemudian penulis analisa antara data

    tabungan dan praktik Tabungan iB Tunas Hasanah dengan teori

    dan praktik yang ada.

    F. Sistematika Penulisan

    Sistematika yang digunakan dalam Tugas Akhir ini yaitu, dalam

    bab satu adalah pendahuluan. Pada bab satu ini dijelaskan mengenai hal-

    hal yang berhubungan dengan latar belakang pemilihan judul Tugas Akhir

    yaitu tentang “Analisis Pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah di

    PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik “. Berdasarkan latar

    belakang masalah tersebut, penulis mendapatkan tiga rumusan masalah

    yang akan dibahas dalam Tugas Akhir. Tujuan dan kegunaan juga

    dijelaskan di dalam bab satu, beserta beberapa penelitian terdahulu dari

    berbagai macam jurnal yang pernah ada. Ada juga penjelasan mengenai

    metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan.

    Bab dua adalah landasan teori. Pada bab ini dijelaskan mengenai

    semua hal yang berhubungan dengan judul. Landasan teori ini diambil dari

  • 18

    media kepustakaan sebagai dasar yang menguatkan semua teori dari judul

    Tugas Akhir.

    Selanjutnya, yaitu bab tiga adalah laporan obyek. Dalam bab tiga

    ini, berisi tentang penjelasan gambaran umum. Gambaran umum ini

    diantaranya, mengenai visi dari PT Bank BNI Syariah, misi dari PT Bank

    BNI Syariah, tata nilai, sejarah, struktur organisasi, serta data-data

    deskriptif tentang produk Tabungan iB Tunas Hasanah.

    Bab ke empat adalah analisis. Dalam bab empat ini memuat semua

    analisis-analisis yang dilakukan penulis terhadap produk Tabungan iB

    Tunas Hasanah di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik.

    Dan lebih tepatnya lagi, pada bab ini berisi analisis penulis tentang

    pemasaran pada Tabungan iB Tunas Hasanah.

    Untuk bab yang terakhir atau bab ke lima adalah penutup. Pada bab

    ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan penulis dan saran-

    saran dari penulis. Saran-saran tersebut merupakan salah satu bentuk

    sumbang sih pemikiran, yang mana nantinya akan dijadikan salah satu cara

    untuk memecahkan masalah dalam produk Tabungan iB Tunas Hasanah di

    PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah Banyumanik.

  • 19

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Bank Syariah

    1. Sejarah Bank Syariah

    Sejarah, awal mula kegiatan bank syariah yang pertama sekali

    dilakukan adalah di Pakistan dan Malaysia pada sekitar tahun 1940-an.

    Kemudian di Mesir pada tahun 1963 berdiri Islamic Rular Bank di desa it

    Ghamr Bank. Bank ini beroperasi di pedesaan Mesir dan masih berskala

    kecil. Di Uni Emirat Arab, baru tahun 1975 dengan berdiri Dubai Islamic

    Bank. Kemudian di Kuwait pada tahun 1977 berdiri Kuwait Finance

    House yang beroperasi tanpa bunga.

    Selanjutnya kembali di Mesir pada tahun 1978 berdiri Bank Syariah

    yang diberi nama Faisal Islamic Bank. Langkah ini kemudian diikuti oleh

    Islamic International Bank for Invesment and Development Bank. Di

    Sirplus tahun 1983 berdiri Faisal Islamic Bank of Kibris. Kemudian di

    Malaysia Bank Syariah lahir pada tahun 1983 dengan berdirinya Bank

    Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan pada tahun 1999 lahir pula Bank

    Putera Muamalah.

    Di Iran, sistem perbankan syariah mulai berlaku secara nasional pada

    tahun 1983 sejak dikeluarkannya Undang-Undang Perbankan Islam.

    Kemudian di Turki Negara yang berideologi sekuler Bank Syariah lahir

    pada tahun 1984 yaitu dengan hadirnya Daar al-Maal al-

  • 20

    Islami serta Faisal Finance Institution dan mulai beroperasi tahun

    1985. Salah satu Negara pelopor utama dalam melaksanakan sistem

    perbankan syariah secara nasional adalah Pakistan.

    Pemerintah Pakistan mengkonversi seluruh sistem perbankan di

    negaranya pada tahun 1985 menjadi sistem perbankan syariah.

    Sebelumnya pada tahun 1979 beberapa institusi keuangan terbesar di

    Pakistan telah menghapus sistem bunga dan mulai tahun itu juga

    pemerintah Pakistan mensosialisasikan pinjaman tanpa bunga,

    terutama pada petani dan nelayan. Kehadiran bank yang berdasarkan

    prinsip syariah di Indonesia masih relativ baru, yaitu baru awal tahun

    1990-an, meskipun masyarakat Indonesia merupakan masyarakat

    muslim terbesar di dunia.

    Prakarsa untuk mendirikan bank syariah di Indonesia dilakukan

    oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 18-20 Agustus 1990-1n.

    Namun diskusi tentang bank syariah sebagai basis ekonomi islam

    sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Bank syariah pertama di

    Indonesia merupakan hasil kerja tim perbankan MUI, yaitu dengan

    dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akte

    pendiriannya ditandatangani pada tanggal 1 November 1991. Bank ini

    ternyata berkembang cukup pesat sehingga saat ini BMI sudah

    memiliki puluhan cabang yang tersebar dibeberapa kota besar, seperti

    Jakarta, Surabaya, Bandung, Makasar dan kota lainnya.

  • 21

    Dalam perkembangan selanjutnya, kehadiran bank syariah di

    Indonesia khususnya cukup menggembirakan. Di samping BMI, saat

    ini juga telah lahir bank syariah milik pemerintah seperti Bank Syariah

    Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri bank syariah sebagai

    cabang dari bank konvensional yang sudah ada, seperti Bank BNI,

    Bank IFI, dan BPD Jabar. Bank-bank syariah lain yang direncanakan

    akan membuka cabang adalah BRI, Bank Niaga dan Bank Bukopin

    (Kasmir, 2013: 166-167).

    2. Pengertian Bank Syariah

    Bank Syariah atau Lembaga Keuangan Syariah (LKS) adalah

    setiap lembaga yang kegiatan usahanya di bidang keuangan dan

    didasarkan pada syariat atau hukum islam, seperti perbankan,

    reksadana, takafful dan lain sebagainya (Muhammad, 2013: 18).

    Setelah terbit Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang perbankan

    syariah, maka kedudukan dan produk bank syariah semakin jelas.

    Dalam pasal 1 angka 7 UU No. 10 Tahun 2008 disebutkan “Bank

    Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

    prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah

    dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”.

    Kemudian bank syariah terbagi dalam Bank Umum Syariah (BUS),

    Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), serta Unit Usaha Syariah

    (UUS), sebagaimana pada pasal 1 angka 8,9, dan 10 UU No. 21 tahun

    2008 disebutkan “Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang

  • 22

    dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

    Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam

    kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Unit

    Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari

    kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor

    induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha

    berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu

    bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan

    usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

    kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah (Dahlan, 2012:

    101-102).

    B. Produk

    1. Pengertian Produk

    Pengertian produk bank harus mereferensi kepada fungsi bank

    sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 2 UU Perbankan yang

    menyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

    dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

    masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

    rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Selanjutnya

    berdasarkan pasal 6 dan 7 UU Perbankan, diuraikan secara lebih rinci

    dan secara limitativ jenis-jenis usaha bank umum dan dalam pasal 10

    UU Perbankan terdapat larangan-larangan usaha bank umum.

  • 23

    Sedangkan untuk Bank Perkreditan Rakyat diatur dalam pasal 13 dan

    14 UU Perbankan.

    Dari ketentuan-ketentuan tersebut, maka sebagai batasan,

    produk bank adalah seluruh usaha bank dalam menerima simpanan dan

    penyalurannya kembali kepada masyarakat (nasabah) dan jasa-jasa lain

    sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku di bidang

    perbankan. Dengan kata lain, produk bank adalah seluruh fasilitas,

    layanan dan jasa yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat, baik

    pada sisi asset, misalnya kredit yang berada pada off balance sheet

    (letter of credit, namk garansi) dan sisi liabilities, berupa simpanan

    masyarakat serta jasa-jasa lainnya (Try, 2006: 9).

    Dalam pengertian yang lain, produk adalah segala sesuatu yang

    dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan.

    Pelanggan memuaskan kebutuhannya dan keinginannya lewat produk.

    Istilah lain dari produk adalah penawaran atau pemecahan. (Riva’i,

    2012: 12).

    2. Produk Bank Syariah

    Adapun produk-produk bank syariah diantaranya:

    a) Al-wadi’ah (Simpanan)

    Al-wadi’ah merupakan titipan atau simpanan pada bank syariah.

    Prinsip Al-wadi’ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke

    pihak lain, baik perorangan maupun badan hukum yang harus

    dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si penitip menghendaki.

  • 24

    Dalam islam, wadi’ah juga dijelaskan dalam kitab Al-Qur’an, yaitu

    pada surat Al-Imran (3): 75

    ومن اھل الكتاب من ان تامنھ بقنطاریؤده الیك ومنھم من ان تامنھ بدینار ال یؤده الیك اال

    بیل ویقولون على هللا الكذب ذالك بانھم قالوا لیس علینا فى االمین س,ما دمت علیھ قائما

    .وھم یعلمون

    Yang artinya: “Di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu

    mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya

    kepadamu; dan di antara mereka ada yang jika kamu

    mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya

    kepadamu kecuali jika kamu menagihnya. Yang demikian itu

    lantaran mereka mengatakan; “tidak ada dosa bagi kami terhadap

    orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal

    mereka mengetahui (Mardani, 2012: 85).

    b) Ba’i al-Murabahah

    Ba’i al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga pokok

    dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal ini

    penjual harus terlebih dahulu memberitahukan harga pokok yang ia

    beli ditambah keuntungan yang diinginkan. Menurut PSAK 102

    tahun 2007, murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga

    jual sebesar sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang

    disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan

    barang tersebut kepada pembeli.

  • 25

    c) Ba’i as-Salam

    Ba’i as-Salam adalah pembelian barang yang diserahkan kemudian

    hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus

    dianut adalah harus diketahui terlebih dahulu jenis, kualitas dan

    jumlah barang dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk

    uang. Menurut PSAK 103, salam adalah akad jual beli barang

    pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh

    penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli

    pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

    d) Ba’i al-Istishna’

    Ba’i al-Istishna’ adalah bentuk khusus dari ba’i as-salam, oleh

    karena itu, ketentuan dari Ba’i al-Istishna’ mengikuti ketentuan

    ba’i as-salam. Menurut PSAK 104, istishna’ adalah akad jual beli

    dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan

    kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan

    (pembeli, mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).

    e) Al-Ijarah

    Al-ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau

    jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan

    pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Menurut PSAK

    107, ijarah merupakan sewa menyewa obyek ijarah tanpa

    pemindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan asset

    terkait, dengan atau tanpa wa’ad (janji dari satu pihak kepada pihak

  • 26

    lain untuk melaksanakan sesuatu) untuk memindahkan

    kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) pada

    saat tertentu.

    f) Al-Wakalah

    Al-wakalah artinya penyerahan atau pendelegasian atau pemberian

    mandat dari satu pihak ke pihak lain. Mandat itu harus dilakukan

    sesuai dengan yang telah disepakati oleh si pemberi mandat.

    g) Al-Kafalah

    Al-kafalah adalah jaminan yang diberikan penanggung kepada

    pihak ke tiga untuk memenuhi kewajiban pihak ke dua atau yang

    ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai pengalihan tanggung

    jawab dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia perbankan

    dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan jaminan seseorang.

    h) Al-Hawalah

    Al-hawalah merupakan pengalihan hutang dari orang yang

    berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau

    dengan kata lain pemindahan beban hutang dari satu pihak kepada

    pihak lain. Dalam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan

    kegiatan anjang piutang atau factoring.

    i) Ar-Rahn

    Ar-rahn adalah kegiatan menahan salah satu harta milik si

    penjamin sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.

    Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan hutang atau gadai.

  • 27

    j) Pembiayaan dengan Bagi Hasil

    Penyaluran dana dalam bank konvensional, kita kenal dengan

    istilah kredit atau pinjaman. Sedangkan dalam bank syariah untuk

    penyaluran dananya kita kenal dengan istilah pembiayaan. Jika

    dalam bank konvensional keuntungan bank diperoleh dari bunga

    yang dibebankan, maka dalam bank syariah tidak ada istilah bunga,

    tetapi bank syariah menerapkan sistem bagi hasil. Prinsip bagi

    hasil dalam bank syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat

    dilakukan dalam empat akad utama yaitu al-musyarakah, al-

    mudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah (Kasmir, 2013: 168-

    176).

    C. Pemasaran

    1. Pengertian Pemasaran

    Pemasaran menurut William. J. Stanton dalam buku Phillip yaitu,

    sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

    merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

    mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

    kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran

    adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok

    mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

    menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk

    yang bernilai dengan pihak lain (Philip, 2002: 9). Menurut Riva’i

    pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu

  • 28

    atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

    dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang

    bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut

    penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

    Menurut Kotler pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di

    mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

    dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan

    produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses

    pertemuan antara individu dan kelompok di mana masing-masing

    pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan atau inginkan

    melalui tahap penciptaan, penawaran, dan pertukaran (Kotler, 2008

    dalam Riva’i, 2012: 7).

    Berdasarkan pada pengertian di atas, pemasaran dapat

    digambarkan sebagi suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling

    berhubungan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

    mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa kepada

    pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan-

    kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi

    sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan,

    maupun konsekuensi sosial perusahaan, serta didasarkan pula pada

    prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, service,

    dan idea), permintaan (demands), nilai, biaya, pemasar, serta prospek

    (Riva’i, 2012: 7-8).

  • 29

    Sedangkan dalam islamic marketing seluruh proses, baik proses

    penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai (value),

    tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-

    prinsip muamalah yang islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin,

    dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi, maka

    bentuk transaksi apa pun dalam marketing diperbolehkan. Ada banyak

    keunggulan marketing islami, diantaranya:

    a. Nilai marketing islami bisa diterapkan umat lain

    b. Nilai inti marketing islami

    c. Perkembangan nilai spiritual dalam marketing

    d. Nilai marketing islami dapat bertahan dalam semua kondisi

    e. Mampu menjaga keseimbangan

    f. Bersifat universal dan lengkap

    g. Konsisten pada tujuan ajaran islam

    2. Konsep Pemasaran

    Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

    organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus

    menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan,

    menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar

    sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran telah diekspresikan dalam

    banyak cara yang beraneka ragam:

    a. Penuhilah kebutuhan dengan cara yang menguntungkan

    b. Temukan keinginan dan penuhilah

  • 30

    c. Cintailah pelanggan, bukan produk

    d. Lakukan dengan cara anda (Burger King)

    e. Andalah sang bos (United Airlines)

    f. Utamakan orang-orang (British Airways)

    g. Bermitra untuk mendapatkan laba (Milliken & Company) (Kotler,

    2002: 22).

    Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar

    pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi, yaitu:

    a. Konsep Produksi

    Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih

    menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para

    menejer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi

    untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah,

    dan distribusi secara besar-besaran. Mereka mengasumsikan bahwa

    konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga

    yang rendah. Orientasi itu dapat dimaklumi di negara-negara

    berkembang di mana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan

    produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah

    perusahaan ingin memperluas pasar.

    b. Konsep Produk

    Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai

    produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja,

    atau inovatif. Para menejer di organisasi itu memusatkan perhatian

  • 31

    untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan

    kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para

    pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta

    dapat menghargai mutu dan kinerja.

    c. Konsep Penjualan

    Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan

    perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur

    membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh

    organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus

    melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

    d. Konsep Pemasaran Sosial

    Konsep pemasaran sosial atau yang disebut juga dengan konsep

    pemasaran masyarakat, menegaskan bahwa tugas organisasi adalah

    menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran

    dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan

    efisien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen (Kotler,

    2002: 19-21).

    e. Konsep Pemasaran Strategis

    Konsep pemasaran strategis adalah konsep pemasaran yang

    mengubah fokus pemasaran dari pelanggan atau produk ke

    pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas.

    Konteks pelanggan eksternal yang lebih luas, menyangkut

  • 32

    persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah serta kekuatan-

    kekuatan makro, ekonomi, sosial-budaya, demografi, hukum-

    politik dan tehnologi. Perubahan lainnya adalah dalam hal tujuan

    pemasaran, yaitu dari profibilitas menjadi keuntungan pihak yang

    berkepentingan. Pihak yang berkepentingan merupakan individu

    dan kelompok yang mempunyai kepentingan dalam kegiatan

    perusahaan, meliputi pelanggan, karyawan, manajemen,

    masyarakat dan pemerintah (Riva’i, 2012: 30).

    Kemudian, mengacu pada pengertian konsep pemasaran di atas, dapat

    disimpulkan bahwa ada empat gagasan dasar yang terkandung di

    dalamnya dan merupakan tujuan dari konsep pemasaran yaitu:

    a. Pasar Sasaran

    Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka

    secara cermat memilih pasar-pasar sasarannya dan mempersiapkan

    program-program pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar

    tersebut.

    b. Kebutuhan Pelanggan

    Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu

    sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak

    sepenuhnya mereka sadari. Atau, mereka tidak dapat

    mengungkapkan dengan kata-kata yang memerlukan penafsiran.

  • 33

    c. Pemasaran Terpadu

    Bila semua departemen di suatu perusahaan bekerja sama untuk

    melayani kepentingan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran

    terpadu. Sayangnya, tidak semua karyawan dilatih dan dimotifasi

    untuk bekerja bagi pelanggan.

    d. Kemampuan Menghasilkan Laba

    Tujuan terakhir dari konsep pemasaran adalah membantu

    organisasi mencapai tujuan mereka. Dalam kasus perusahaan

    swasta, tujuan utama adalah laba, dalam kasus organisasi publik

    dan nirlaba, tujuan utama adalah bertahan hidup dan menarik

    cukup dana guna melakukan pekerjaan yang bermanfaat.

    Perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja

    melainkan mendapatkan laba sebagai akibat dari penciptaan nilai

    pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan menghasilkan uang

    karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dibandingkan

    pesaingnya (Kotler, 2002: 24-27).

    3. Bauran Pemasaran

    Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran

    yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan

    pemasaran (Kotler, 2002: 18). Marketing mix merupakan tools bagi

    marketer yang berupa program pemasaran yang mempertajam

    segmentasi, targeting dan positioning agar sukses. Ada perbedaan

    mendasar antara marketing mix produk jasa dan marketing mix produk

  • 34

    barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P: Product, Price,

    Place and Promotion. Sedangkan untuk jasa, keempat tahap tersebut

    masih kurang, ditambah tiga lagi: People, Process, and Customer

    Service (Tri dan Aksa, 20011: 37).

    a. Product (Produk)

    Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang

    memberikan sejumlah nilai manfaat bagi pelanggan. Yang perlu

    diperhatikan dalam produk adalah pelanggan tidak hanya membeli

    fisik dari produk itu saja, tetapi membeli manfaat dan nilai dari

    produk itu.

    b. Price (Harga)

    Tujuan harga antara lain, yaitu survival, profit maxzimitation, sales

    maxzimitation dan prestige. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

    mengenai harga adalah diantaranya daftar harga, diskon, potongan

    harga khusus, periode pembayaran dan syarat kredit.

    c. Place (Tempat)

    Tempat adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran

    distribusi (berhubungan dimana lokasi yang strategis).

    d. Promotion (Promosi)

    Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bauran promosi

    (promotion mix) yang terdiri atas advertising, personal selling,

    sales promotion, public relation, word of mounth dan direct mail

  • 35

    marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk

    mempromosikan produk mereka.

    Di dalam promosi terdapat mix promotion (bauran promosi) yang

    berfungsi untuk menunjang keberhasilan memasarkan suatu

    produk. Adapun poin yang terkandung dalam bauran promosi

    yaitu:

    1) Advertising (Periklanan)

    Periklanan merupakan komunikasi impersonal. Beberapa

    macam periklanan dapat dilakukan melalui media cetak

    maupun media elektronik dan juga sosial.

    2) Personal Selling (Penjualan Perorangan)

    Personal selling merupakan seluruh elemen yang bekerja di

    dalamnya untuk menjadikan suatu produk lebih berkembang.

    3) Sales Promotion (Promosi Penjualan)

    Sales promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan

    untuk meningkatkan arus produk sampai pada penjual

    akhirnya.

    4) Public Relation (Hubungan Masa)

    Public relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya, di

    mana perusahaan tidak harus berhubungan dengan pelanggan,

    pemasok dan penyalur, tetapi ia harus berhubungan dengan

    kumpulan kepentingan publik yang lebih besar.

  • 36

    5) Word of Mounth (Kata dari Mulut)

    Maksudnya adalah pelanggan yang puas atau tidak puas akan

    berbicara pada temannya tentang pengalamannya dalam

    menerima jasa yang dibrikan oleh bank.

    6) Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

    Direct marketing merupakan elemen terakhir dalam bauran

    komunikasi atau promosi. Terdapat 6 area dari direct marketing

    yaitu, direct mail, mail order, direct response, direct selling,

    telemarketing dan digital marketing.

    e. People (Orang)

    Orang yang berfungsi sebagai service provider sangat

    mempenaruhi kualitas yang diberikan. Keputusan dalam orang

    untuk mencapai kualitas berhubungan dengan seleksi, training,

    memotivasi dan menejemen sumber daya manusia. Pentingnya

    orang dalam memberikan pelayanan berkualitas berkaitan dengan

    internal marketing. Internal marketing adalah interaksi antara

    setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan, ini

    bisa disebut juga sebagai internal customer.

    f. Process (Proses)

    Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas

    prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme dan hal-hal rutin sampai

    barang dan jasa dihasilkan dan disampaikan kepada pelanggan.

  • 37

    g. Customer Service (Pelayanan Pelanggan)

    Hal ini meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan

    tempat, termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi, dan pasca

    transaksi (Tri dan Aksa, 2011: 37-42).

    4. Strategi Pemasaran

    Sasaran menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit bisnis;

    strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Setiap

    bisnis harus merancang strateginya untuk mencapai tujuannya, yang

    terdiri dari strategi pemasaran, strategi tehnologi dan strategi

    penetapan sumber daya yang cocok (Kotler, 2002: 91). Dalam strategi

    pemasaran terdapat beberapa pendekatan pemasaran luas yang akan

    digunakan untuk mencapai tujuan dari pemasaran, diantaranya

    menggunakan metode sebagai berikut:

    a. Segmentation (Segmentasi)

    Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok

    pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau

    tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.

    b. Targeting (Target)

    Setelah mengevaluasi segmen pasar yang ada, lalu diputuskan

    segmen yang akan dilayani. Ini merupakan seleksi pasar sasaran

    atau menentukan target pasar yang akan menjadi sasaran. Pasar

    sasaran terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau

    karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan.

  • 38

    c. Positioning (Posisi)

    Setelah memutuskan segmen mana yang akan dimasuki,

    perusahaan harus memutuskan positioning apa yang hendak

    ditempatkan dalam segmen tersebut. Positioning bicara mengenai

    bagaimana pasar membedakan produknya dibanding pesaing dalam

    benak pihak pelanggan (Tri dan Aksa, 2011: 21,26,27).

    Selain menggunakan metode STP, strategi pemasaran juga dapat

    menggunakan cara dengan mengetahui daur hidup produk, yaitu:

    a. Tahap Perkenalan

    Tahap perkenalan merupakan periode pertumbuhan penjualan yang

    lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahapan itu

    tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan

    produk. Karena diperlukan waktu untuk meluncurkan produk ke

    beberapa pasar dan memenuhi saluran penyalur, pertumbuhan

    penjualan cenderung berjalan lambat pada tahap ini. Buzzell

    mengidentifikasi beberapa sebab lambatnya pertumbuhan, yaitu

    keterlambatan pengembangan kapasitas produksi, masalah teknis

    (membereskan gangguan), keterlambatan memperoleh distribusi

    yang memadai lewat toko-toko eceran, serta keengganan pelanggan

    untuk mengubah perilaku yang telah mapan.

    b. Tahap Pertumbuhan

    Tahap pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar yang

    cepat dan peningkatan laba yang besar. Tahap pertumbuhan

  • 39

    ditandai dengan peningkatan pesat penjualan. Konsumen penerima

    awal menyukai produk tersebut, dan konsumen berikutnya mulai

    membeli produk itu. Para pesaing baru memasuki pasar, tertarik

    dengan peluang produksi dari laba berskala besar. Mereka

    memperkenalkan ciri produk yang baru dan memperluas jaringan

    distribusi.

    c. Tahap Kedewasaan

    Tahapan kedewasaan merupakan periode penurunan pertumbuhan

    penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian besar

    pembeli potensial. Laba stabil atau menurun karena persaingan

    yang meningkat. Pada suatu titik, tingkat pertumbuhan penjualan

    akan melambat dan produk akan memasuki tahap kedewasaan

    relatif. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari pada tahap-

    tahap sebelumnya dan merupakan tantangan berat bagi menejemen

    pemasaran. Sebagian besar produk berada di tahap kedewasaan

    dalam siklus hidup dan karenanya kebanyakan menejer pemasaran

    mengatasi masalah-masalah pemasaran produk yang dewasa.

    d. Tahap Penurunan

    Tahap penurunan yaitu periode saat penjualan menunjukkan arah

    yang menurun dan laba yang menipis. Penjualan sebagian besar

    bentuk dan merek produk pada akhirnya menurun. Penjualan dapat

    jatuh sampai nol atau bertahan di tingkat yang rendah. Penjualan

    menurun karena sejumlah alasan, termasuk perkembangan

  • 40

    tehnologi, pergeseran selera konsumen serta meningkatnya

    persaingan dalam negeri dan luar negeri. Hal itu semua

    mengakibatkan kelebihan kapasitas, meningkatnya perang harga,

    dan erosi laba (Kotler, 2002: 347, 350-358).

    D. Akad

    Pengertian Akad

    Secara bahasa, akad berarti ikatan, tanggungan, jaminan,

    persetujuan, bukti, kata, pengesahan. Dalam Ensiklopedi Hukum Islam,

    disebutkan akad berarti perjanjian dan pemufakatan (al-affitaq), pertalian

    (tie), mengikat secara bersama. Musthafa al-Zarqa’mendefinisikan akad

    dengan mengikat. Wahbah Al-Zuhaili menjelaskan akad bermakna

    mengikat sesuatu secara kongrit atau abstrak, dari satu atau dua pihak.

    Dalam kalimat yang lain disebutkan (dalam bahasa arab) yang artinya

    ”Ikatan ijab dengan qabul menurut cara yang disyari’atkan, di mana

    pengaruhnya itu tetap pada ikatan tersebut”.

    Kata ijab dan qabul dalam akad menjadi indikator kunci juga

    dijelaskan oleh al-Syawkani, akad sebagai pertemuan ijab yang diberikan

    oleh satu pihak dengan qabul yang diterima oleh pihak lainnya secara sah

    menurut hukum syar’i dan menimbulkan akibat pada obyeknya. Syamsul

    Anwar mendefinisikan akad adalah pertemuan ijab dan qabul sebagai

    pernyataan kehendak dua pihak atau lebih untuk melahirkan suatu akibat

    hukum pada obyeknya. Ascarya mendefinisikan akad adalah sesuatu yang

    menjadi tekad seseorang untuk melaksanakan, yang muncul dari satu

  • 41

    pihak (unilateral) seperti wakaf, talak, dan sumpah, atau yang muncul dari

    dua pihak (bilateral) seperti jual beli, sewa, wakalah dan gadai.

    Dari beberapa pengertian diatas, akad merupakan suatu ikatan,

    kesepakatan atau perjanjian antara dua belah pihak yang akibat hukum dari

    akad tersebut ditandai dengan ijab dan qabul dalam bentuk suatu

    ungkapan/ucapan. Syamsul Anwar merujuk pada Al-Zarqa’

    mengklasifikasikan akad pada dua macam yaitu ‘aqd al-musammah dan

    ‘aqd ghair al-musammah (Dahlan, 2012: 103-105).

  • 42

    BAB III

    LAPORAN OBYEK

    A. Gambaran Umum

    1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank BNI Syariah

    Untuk merespon kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan

    yang lebih tahan terhadap krisis ekonomi, PT Bank Negara Indonesia

    (Persero) Tbk. Membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) BNI pada 29 April

    2000 dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.

    Prinsip syariah dengan tiga pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat

    terbukti mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan sebuah sistem

    perbankan yang lebih adil dan lebih tangguh dalam menghadapi tepaan

    krisis moneter tahun 1997. UUS BNI bermula dari lima kantor cabang di

    Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin lalu

    berkembang menjadi 28 Kantor Cabang Pembantu.

    Sesuai dengan Corporate Plan UUS BNI Tahun 2000, pada 19 Juni

    2010 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Melakukan spin off atas

    UUS BNI dan meresmikan PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah atau

    Bank) sebagai Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan Surat Keputusan

    Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP. GBI/2010. Realisasi ini tidak

    terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu

    dengan diterbitkannya UU No. 9 Tahun 2008 tentang Surat Berharga

    Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 Tahun

  • 43

    2008 tentang perbankan syariah. Selain itu, komitmen pemerintah

    terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan

    kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga

    semakin meningkat.

    Kemudian juga, pada tahun 2012 outlet mikro mulai beroperasi

    dengan penambahan sejumlah 10 cabang. Hingga akhir tahun 2013

    jumlah cabang BNI Syariah mencapai 64 Kantor Cabang, 161 Kantor

    Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan gerak dan 20

    Payment Point. Selain itu nasabah juga dapat menikmati layanan

    syariah di kantor Cabang BNI Konvensional (office channeling)

    dengan lebih kurang 1.500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah

    Indonesia.

    Dan untuk di daerah yang ada di sekitar kota Semarang, BNI

    Syariah telah memiliki 1 Kantor Cabang, 2 Kantor Cabang Pembantu,

    dan 2 Kantor Kas, salah satunya termasuk BNI Syariah Kantor Kas

    Hidayatullah Banyumanik. Di dalam pelaksanaan perbankan, BNI

    Syariah senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah

    dengan memastikan bahwa semua produk BNI Syariah telah melalui

    pengujian dari Dewan Pengawas Syariah sehingga telah memenuhi

    aturan syariah.

  • 44

    2. Visi, Misi, dan Tata Nilai

    a. Visi

    Visi dari PT Bank BNI Syariah yaitu “Menjadi Bank Pilihan

    Masyarakat yang Unggul dalam Layanan dan Kinerja”.

    b. Misi

    Adapun misi dari PT Bank BNI Syariah yaitu:

    a) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli

    pada kelestarian lingkungan

    b) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

    perbankan syariah

    c) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor

    d) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

    berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan

    ibadah

    e) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

    c. Tata Nilai

    Selain mendasarkan kegiatan usaha dan operasionalnya

    berdasarkan prinsip syariah hukum positif serta regulasi yang

    berlaku di Indonesia, seluruh insan BNI Syariah juga memiliki tata

    nilai yang menjadi panduan dalam setiap perilakunya, yaitu

    amanah dan jama’ah.

  • 45

    3. Struktur Organisasi

    a. Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah

    Direktur Utama : Dinno Indiano

    Direktur Bisnis : Imam Teguh Saptono

    Divisi Bisnis Ritel : Kukuh Rahardjo

    Divisi Tresuri & Internasional : Moh. Toyib

    Divisi Bisnis Kartu : Juniar Mahameru

    Divisi Bisnis Mikro : Buda Ristianto

    Direktur Risiko & Kepatuhan : Acep R Jayaprawira

    Divisi Enterprise Risk Management : Bambang Sutrisno

    Divisi Product Management : Dade Dermawan

    Divisi Hukum Kepatuhan & Kesek : Bayi Rohayati

    Direktur Keuangan & Operasional : Junaidi Hisom

    Divisi Pengendalian Keuangan : Wahyu Avianto

    Divisi Tehnologi Informasi : Joko Pramono

    Divisi Komunikasi Jaringan & Logistik : Supardi Najamuddin

    Divisi Bisnis Risk : Tavip Budhy P

    Divisi Operasional : Andrianto Daru K

    Satuan Pengawas Intern : Zefri Ananta

    Divisi Human Capital : Iwa Kustiwa

  • 46

    Divisi Perencanaan Strategis : Wahyu Avianto

    Divisi Usaha Menengah : Bimo Hascahyoadi

    Divisi Recovery & Remedial : Jon Sujani Pasaribu

    Gambar 3.1

    Struktur Organisasi PT Bank BNI Syari’ah

    Sumber: Annual Report PT Bank BNI Syariah 2012

    Dewan komisaris

    Direktur Utama(Dinno Indiano)

    Direktur Bisnis

    DirekturBisnis Ritel

    (ImamTeguh

    Saptono)

    Cabang

    Divisi Tresuri& Internasional

    Divisi Bisnis

    Kartu

    Divisi BisnisMikro

    Cabang Mikro

    SatuanPengawas

    Intern

    Divisi HumanCapital

    DivisiPerencanaan

    Strategis

    Divisi UsahaMenengah

    DivisiRecoveryRemedial

    Dewan PengawasSyariah

    DirekturRisiko &

    Kepatuhan

    Divisi

    Enterprise

    Risk

    Managemen

    tDivisi

    ProductManagemen

    t

    DivisiHukum

    Kepatuhan&

    Kesekretariatan

    DirekturKeuangan

    &Operasion

    al

    SatuanKerja

    Kepatuhan

    DivisiPengendalian

    Keuangan

    DivisiTeknol

    ogiInforma

    si

    DivisiKomuni

    kasiJaringan&Logist

    ik

    DivisiBisnisRisk

    DivisiOperasi

    onal

  • 47

    b. Sruktur Organisasi PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah

    Banyumanik

    Cash Office Manager (Menejer Kantor Kas) : Azizah Nur Isnaeni

    Teller (Pelayanan Uang Tunai) : Adhika Aji Nandana

    Customer Service (Pelayanan Nasabah) : Rosita Martalina

    Security

    Office Boy (OB)

    Berikut struktur organisasi pada PT Bank BNI Syariah Kantor Kas

    Hidayatullah Banyumanik:

    Gambar 3.2

    Struktur Organisasi PT Bank BNI Syariah Kantor Kas Hidayatullah

    Banyumanik

    (Sumber: PT Bank BNI Syariah tahun 2015)

    Jumlah pegawai yang ada pada PT Bank BNI Syariah KK

    Hidayatullah Banyumanik ini telah termasuk dengan Cleaning service

    yang bertugas selalu menjaga kebersihan setiap ruangan kantor dan

    Cash Office Manager(Azizah Nur Isnaeni)

    Customer Service(Rosa Martalina)

    Teller(Adhika Aji. N)

    Security Office Boy(OB)

  • 48

    security yang bertanggung jawab penuh atas keamanan di dalam kantor

    dan sekitarnya. Semua elemen-elemen yang terdapat dalam kantor ini

    selalu mendapatkan perintah dan arahan dari ibu Azizah Nur Isnaeni

    selaku menejer di PT Bank BNI Syariah KK Hidayatullah

    Banyumanik.

    4. Job Decription

    Job Decription merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi,

    karena pembagian tugas dan tanggung jawab akan membantu sebuah

    organisasi atau perusahaan dalam mengoperasionalkan tugasnya

    masing-masing. Berikut Job Decreption pada struktur PT Bank BNI

    Syariah:

    a. Rapat Umum Pemegang Saham

    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki kewenangan

    eksklusif yang tidak diberikan kepada direksi dan dewan komisaris,

    antara lain wewenang untuk mengangkat dan menghentikan

    anggota dewan komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan dewan

    direksi, mengevaluasi kinerja dewan komisaris, Dewan Pengawas

    Syariah dan direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar,

    memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi

    penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan

    jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus.

  • 49

    b. Dewan Pengawas Syariah

    Secara garis besar Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan

    tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip Good

    Coorporate Governance (GCG) serta memberikan nasehat dan

    saran kepada direksi terkait dengan pelaksanaan kegiatan bank agar

    sesuai dengan prinsip syariah. Dewan Pengawas Syariah diangkat

    dan disahkan melalui RUPS sesuai dengan rekomendasi dari

    Dewan Syariah Nasional (DSN).

    c. Dewan Komisaris

    Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas

    melakukan pengawasan terhadap pengelola bank sesuai dengan

    Anggaran Dasar, memberi nasehat kepada direksi, serta

    memastikan bahwa bank telah melaksanakan tata kelola yang baik

    pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

    d. Direksi

    Setiap anggota direksi bertanggung jawab terhadap tugas dan

    perannya masing-masing dengan pengelolaan koordinasi yang

    berpusat di tangan direktur utama.

    e. Teller (Pelayanan Uang Tunai)

    Teller merupakan seorang petugas dari pihak bank yang berfungsi

    untuk melayani nasabah dalam hal transaksi keuangan perbankan

    kepada semua nasabahnya. Tugas seorang teller secara umum yaitu

    menangani, membantu dan memberikan solusi bagi semua nasabah

  • 50

    yang ingin melakukan transaksi perbankan termasuk di dalamnya

    nanti memberikan jasa layanan uang tunai maupun non tunai.

    f. Customer Service (Pelayanan Nasabah)

    Secara umum tugas dari CS adalah memberikan informasi dengan

    jelas dan lengkap kepada nasabah maupun calon nasabah. Untuk

    tugas yang lain, diantaranya yaitu memberikan informasi produk

    bank, melayani pembukaan dan penutupan rekening nasabah,

    melayani segala bentuk komplain dari nasabah, melayani nasabah

    dalam hal pelayanan jasa-jasa produk bank seperti transfer, inkaso

    dan lain-lain, serta melaksanakan tugas lainnya yang ditunjuk

    atasan.

    g. Security

    Security bertugas dalam semua hal yang berhubungan dengan

    keamanan kantor. Di antaranya menjaga keamanan dan tata tertib

    kantor, pemeliharaan kantor dan pemeliharaan inventarisasi kantor

    serta perlengkapan atau perbekalan kantor.

    h. Office Boy (OB)

    Office boy bertugas dalam hal diantaranya, bertanggung jawab atas

    kebersihan kantor, memberikan dan menyiapkan makanan atau

    minuman staff kantor, pembantu umum, serta pemeliharaan kantor

    dan pemeliharaan inventarisasi kantor dan juga perlengkapan atau

    perbekalan kantor.

    i. Driver

  • 51

    Driver bertugas mengantar jemput kru dalam melaksanakan tugas

    kantor, menjaga agar kondisi kendaraan dinas kantor berada dalam

    kondisi siaga.

    5. Produk

    PT Bank BNI Syariah menghadirkan produk-produk yang menjawab

    kebutuhan nasabah, mulai dari individu, usaha kecil, hingga industri.

    Dilengkapi dengan kemudahan, fleksibilitas dan fasilitas untuk

    kenyamanan dan kemudahan nasabah. Apapun kebutuhan nasabah

    mulai dari produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan dan

    jasa-jasa perbankan lainnya. Berikut produk-produk yang telah

    diciptakan oleh PT Bank BNI Syariah:

    a. Produk Pendanaan

    1) Tabungan iB Prima Hasanah

    Tabungan iB prima hasanah merupakan tabungan bagi nasabah

    “high network” dengan bagi hasil yang lebih kompetitif.

    Tabungan dengan manfaat lebih berupa fasilitas transaksi e-

    banking dan fasilitas executive lounge yang telah bekerja sama

    dengan BNI Syariah.

    2) Tabungan iB Hasanah

    Tabungan iB hasanah merupakan tabungan dengan berbagai

    fasilitas transaksi e-banking seperti internet banking, SMS

    banking dan lain-lain.

  • 52

    3) Tabungan iB THI Hasanah

    Tabungan iB THI Hasanah merupakan tabungan untuk

    perencanaaan perjalanan haji yang dikelola secara syariah

    dengan sistem setoran bebas atau bulanan dan terkoneksi

    dengan SISKOHAT Kementerian Agama sehingga proses

    mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah.

    4) Tabungan iB Tapenas Hasanah

    Tabungan iB tapenas hasanah merupakan tabungan untuk

    perencanaan masa depan dengan sistem setoran bulanan dan

    bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan

    seperti rencana liburan, ibadah umroh, pendidikan ataupun

    rencana lainnya.

    5) Tabungan iB Bisnis Hasanah

    Tabungan iB bisnis hasanah merupakan tabungan dengan

    informasi transaksi dan mutasi rekening yang lebih detail, bagi

    hasil yang kompetitif.

    6) TabunganKu iB

    TabunganKu iB merupakan tabungan nasional dengan setoran

    awal yang ringan dan bertujuan untuk menumbuhkan budaya

    menabung masyarakat.

  • 53

    7) Giro iB Hasanah

    Giro iB hasanah merupakan simpanan dalam mata uang rupiah

    yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan alat

    pembayaran berupa cek dan bilyet giro.

    8) Deposito iB Hasanah

    Deposito iB hasanah merupakan investasi berjangka yang

    ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan.

    Pengelolaan dana disalurkan melalui pembiayaan yang sesuai

    dengan prinsip syariah dan memberikan bagi hasil yang

    kompetitif.

    9) Tabungan iB Tunas Hasanah

    Tabungan iB Tunas Hasanah merupakan tabungan yang

    diperuntukan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah

    17 tahun. Tabungan ini disertai dengan kartu ATM atas nama

    anak dan SMS notifikasi.

    b. Produk Pembiayaan

    1) Griya iB Hasanah

    Griya iB hasanah merupakan fasilitas pembiayaan pemilikan

    rumah, ruko, kavling siap bangun, pembangunan dan renovasi

    rumah serta pembelian rumah inden dengan prinsip murabahah

    (jual beli).

  • 54

    2) Gadai Emas iB Hasanah

    Gadai emas iB hasanah disebut juga dengan pembiayaan rahn

    yaitu merupakan penyertaan penjaminan/hak penguasaan

    secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan dan

    atau perhiasan beserta aksesorisnya) kepada bank sebagai

    jaminan atas pembiayaan (qard) yang diterima. Pembiayaan ini

    dapat dimanfaatkan bagi nasabah yang membutuhkan dana

    jangka pendek dan keperluan mendesak, misalnya menjelang

    tahun ajaran baru, hari raya, kebutuhan modal kerja jangka

    pendek dan sebagainya.

    3) Pembiayaan Emas iB Hasanah

    Pembiayaan emas iB hasanah merupakan fasilitas pembiayaan

    konsumtif yang diberikan untuk membeli emas logam mulia

    dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap

    bulannya melalui akad murabahah (jual beli).

    4) iB Hasanah Card

    Yaitu kartu pembiayaan yang berfungsi seperti kartu kredit

    berdasarkan prinsip syariah yaitu dengan sistem perhitungan

    biaya bersifat fix, adil, transparan dan kompetitif, tanpa

    perhitungan bunga. iB hasanah card tidak hanya digunakan

    untuk kegiatan konsumtif namun dapat dimanfaatkan untuk

    kebutuhan ibadah umroh, pendidikan dan kegiatan usaha.

  • 55

    5) Multijasa iB Hasanah

    Merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada

    individu untuk pendanaan dengan jaminan fix asset untuk

    maksimal pendanaan Rp 500 juta dengan prinsip ijarah (sewa).

    6) Multiguna iB Hasanah

    Yaitu pembiayaan dengan prinsip murabahah untuk pembelian

    barang kebutuhan di kalangan profesional atau pegawai aktif.

    7) Wirausaha iB Hasanah

    Adalah fasilitas pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi

    kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan

    investasi) sesuai prinsip syariah.

    8) Oto iB Hasanah

    Merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada

    individu untuk pembelian kendaraan bermotor dengan prinsip

    murabahah.

    9) Talangan Haji iB Hasanah

    Merupakan fasilitas pembiayaan untuk kebutuhan setoran awal

    untuk mendapatkan seat sesuai Biaya Penyelenggaraan Ibadah

    Haji (BPIH) yang diatur Kementerian Agama dengan

    menggunakan akad ijarah. Talangan Haji iB Hasanah dapat

    diberikan kepada nasabah yang sudah memiliki tabungan iB

    THI Hasanah.

  • 56

    10) Fleksi iB Hasanah

    Merupakan pembiayaan dengan prinsip murabahah atau ijarah

    untuk karyawan atau perusahaan.

    11) Sindikasi iB Hasanah

    Merupakan pembiayaan yang diberikan oleh BNI Syariah

    bersama dengan perbankan lainnya untuk membiayai suatu

    proyek atau usaha yang berskala sangat besar dengan syarat-

    syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang

    sama dan diadministrasikan oleh agen yang sama pula.

    12) Multifinance iB Hasanah

    Adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola

    executing, kepada multifinance untuk usahanya di bidang

    perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah.

    c. Produk Jasa dan Layanan

    1) Payroll Gaji

    Adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan oleh BNI

    Syariah atas dasar perintah dari perusahaan pembayar gaji

    untuk mendebet rekeningnya ke rekening karyawannya.

    2) Cash Management

    Adalah jasa pengelolaan seluruh rekening seperti corporate

    internet banking yang dapat digunakan oleh

    perusahaan/lembaga/instansi.

  • 57

    3) Payment Center

    Adalah kerjasama BNI Syariah dengan perusahaan dalam hal

    jasa penerimaan pembayaran untuk kepentingan perusahaan.

    Jasa ini dapat digunakan untuk penerimaan pembayaran uang

    kuliah, tagihan listrik dan sebagainya.

    B. Data-Data Deskriptif

    Tabungan iB Tunas Hasanah dikeluarkan oleh PT Bank BNI

    Syariah pada tahun 2013. Yaitu lebih tepatnya lagi bersamaan dengan

    dibukanya PT Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK) Hidayatullah

    Banyumanik Semarang. Tabungan ini merupakan tabungan khusus untuk

    anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun.

    Persyaratan untuk membuka tabungan ini sangat mudah, yaitu

    hanya dengan membawa KTP ayah atau bunda, akte kelahiran atau kartu

    pelajar dan uang untuk setoran awal yaitu sebesar Rp. 100.000,-. Ada

    banyak keunggulan yang bisa didapatkan dalam tabungan ini. Diantaranya

    adalah nasabah dapat menabung melalui Cash Deposit Machine (CDM)

    sehingga bebas antri teller. Nasabah bisa mengambil uang langsung dari

    mesin ATM maksimal Rp. 500.000,- (lima ratus ribu) per hari.

    Menggunakan kartu ATM untuk pembelian barang yang kalian

    inginkan, maksimal Rp. 500.000,-. Kemudian nasabah juga bisa membeli

    pulsa isi ulang ponsel dan membantu ayah atau bunda membayarkan

    tagihan listrik atau telepon.

  • 58

    BAB IV

    ANALISIS

    A. Pemasaran yang Diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah di PT

    Bank BNI Syariah Kantor Kas (KK) Hidayatullah Banyumanik

    Pemasaran yang diterapkan pada Tabungan iB Tunas Hasanah ternyata

    sama dengan pemasaran yang diterapkan pada produk-produk BNI Syariah

    yang lain. Banyak aspek pemasaran yang telah dikuatkan oleh PT Bank BNI

    Syariah Kantor Kas Hidayatullah Banyumanik dengan sangat baik,

    diantaranya:

    Dilihat dari strategi pemasaran melalui STP (segmentation, targeting,

    dan positioning) PT Bank BNI Syariah telah melakukannya dengan sangat

    menarik.

    1. Segmentation (Segmentasi)

    PT Bank BNI Syariah telah membagi pasar berdasarkan kebutuhannya,

    seperti Tabungan iB Tunas Hasanah ini, diperuntukkan bagi anak-anak

    yang berusia di bawah 17 tahun, sedangkan untuk anak-anak di atas 17

    tahun bisa menggunakan Tabungan iB Hasanah karena keunggulan secara

    layanan yang diberikan juga disesuaikan dengan kebutuhannya.

    2. Targeting (Target)

    Target Tabungan iB Tunas Hasanah untuk yang pertama kalinya yaitu,

    menempatkannya pada lingkungan sekitar sekolah yayasan

  • 59

    Hidayatullah karena dari letak ini diprediksi akan membawa Tabungan

    iB Tunas Hasanah pada penjualan yang tinggi.

    3. Positioning (Posisi)

    Segmentasi dan target telah ditentukan, selanjutnya yaitu menentukan

    posisi pasar. Dalam hal ini berarti bicara mengenai bagaimana PT