Analisis Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Angkutan Umum Di Kota Makassar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

test

Citation preview

  • TUGAS AKHIR

    ANALISIS NILAI WAKTU PERJALANAN PENUMPANG

    ANGKUTAN UMUM DI KOTA MAKASSAR

    OLEH:

    INTAN MUSDALIFAH

    D11109287

    JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2014

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji bagi ALLAH SWT karena

    berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

    menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Nilai Waktu Perjalanan

    Penumpang Angkutan Umum di Kota Makassar sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil

    Universitas Hasanuddin. Salam dan shalawat senantiasa tercurah kepada junjungan

    Nabi besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan untuk seluruh manusia.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya Tugas Akhir ini adalah

    berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis

    menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi - tingginya kepada :

    1. Kedua orang tua yakni Ibunda dan Ayahanda yang tiada henti - hentinya

    memberikan perhatian, kasih sayang, dorongan, motivasi, dan iringan doa

    yang tulus serta memberikan bantuan baik moril maupun materil sehingga

    penulis dapat menyelesaikan pendidikan di bangku kuliah. Saudara - saudara

    tersayang kakak Ima, adik Ike, adik Ian serta seluruh keluarga besar (nenek,

    paman, bibi, sepupu), terima kasih atas motivasi yang tak pernah henti dan

    perhatian yang sangat besar yang telah diberikan serta bantuan dan doanya

    selama penulis menyelesaikan kuliah.

    2. Bapak Ir. Sakti Adji Adisasmita, MSi.M.Eng.Sc.PhD., selaku Pembimbing I

    dan Ibu Dr. Eng. Muralia Hustim, ST., MT., selaku Pembimbing II, atas

    keikhlasannya meluangkan waktu, memberikan petunjuk, saran, tenaga dan

    iii

  • pemikirannya sejak awal perencanaan penelitian hingga selesainya

    penyusunan Tugas Akhir ini.

    3. Bapak DR. Ing. Ir. Wahyu H. Piarah, MS, ME., selaku Dekan Fakultas Teknik

    Universitas Hasanuddin, Bapak Prof. DR. Ir. H. Lawalenna Samang, MS.

    M.Eng., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

    Hasanuddin, serta Bapak Dr.Tri Harianto, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan

    Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

    4. Ibunda Dr. Ir. Hj. Sumarni Hamid Aly, MT,. selaku Penasehat Akademik atas

    segala perhatian, nasehat dan bantuannya selama penulis duduk dibangku

    kuliah.

    5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Hasanuddin yang

    dengan ikhlas membagikan ilmunya kepada penulis selama duduk dibangku

    kuliah, serta seluruh staf dan karyawan Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil

    Universitas Hasanuddin.

    6. Seluruh staf Dinas Perhubungan Kota Makassar (khususnya Pak Faisal), staf

    kantor Walikota, serta seluruh penumpang angkutan umum kota Makssar

    yang bersedia meluangkan waktu membantu penelitian.

    7. Terkhusus kepada Bapak Dr. Eng. Muhammad Isran Ramli, ST. MT., yang

    telah banyak membantu, mengarahkan, dan memberi masukan selama proses

    pengerjaan tugas akhir ini.

    8. Tim survei angkutan umum kota Makassar kak bulat Syahlendra Syahrul

    ST., kak Insan Dermawan, serta adik-adik surveyor angkatan 2011 terima

    kasih atas kerja sama dan bantuannya selama ini.

    iv

  • 9. Kakak-kakak senior di Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

    atas segala bantuan dan bimbingannya.

    10. Teman-teman terbaik di fakultas teknik Universitas Hasanuddin angkatan

    2009 khususnya Jurusan Sipil; Titiek, Dian, Yuyun, mama Anti, Syahril,

    Anshari, Amir, Ulla, Yamsir, June, geng visit Madi House, anak-anak takraw

    dan forbes, teman-teman yang jadi asisten lab, D1 bersaudara, Yoyo cs,

    Elzi dkk, teman-teman luar jurusan; Achank Bulqia, kak Ishaq, abang Ikki,

    Inna, serta yang berusaha untuk selalu ada dalam membantu penulis dan

    teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang senantiasa

    memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

    11. Adik-adik junior Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin,

    terima kasih atas bantuannya dalam pengambilan data skripsi ini. Tanpa

    bantuan kalian, proses pengambilan data tidak akan berjalan dengan lancar.

    Akhir kata penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari

    kesempurnaan, namun besar harapan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan

    ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknik sipil.

    Makassar, April 2014

    Penulis,

    INTAN MUSDALIFAH

    v

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

    KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

    DAFTAR TABEL......................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

    DAFTAR NOTASI ....................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ..................................................................... I-1

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................ I-3

    1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. I-3

    1.4 Lingkup Penelitian ............................................................... I-4

    1.5 Manfaat Penelitian ............................................................... I-4

    1.6 Sistematika Penulisan........................................................... I-5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Angkutan Umum .................................................................. II-1

    2.1.1 Pengertian Angkutan Umum .................................... II-1

    2.1.2 Angkutan Umum di Kota Makassar ......................... II-3

    vi

  • 2.1.3 Nilai Waktu .............................................................. II-4

    2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................... II-13

    2.3 Analisis Nilai Waktu Perjalanan Penumpang ...................... II-15

    2.4 Ruang Lingkup Perangkat Lunak Yang Digunakan ............ II-16

    BAB III METODE PENELITAN

    3.1 Rancangan Penelitian ........................................................... III-1

    3.2 Jenis Variabel dan Data Penelitian ....................................... III-2

    3.2.1 Jenis Variabel ........................................................... III-2

    3.2.2 Data Penelitian ......................................................... III-2

    3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................... III-10

    3.4 Metode Survei dan Pengambilan Data ................................. III-10

    3.4.1 Survei Pendahuluan .................................................. III-12

    3.4.2 Survei Utama ............................................................ III-16

    3.5 Metode Penyajian dan Analisis Data ................................... III-16

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Karakteristik Penumpang Ang. Umum Kota Makassar ....... IV-1

    4.1.1 Karakteristik Sosio Demografi ................................. IV-1

    4.1.2 Karakteristik Perjalanan Penumpang ...................... IV-3

    4.1.3 Distribusi Jarak, Biaya, dan Waktu Perjalanan ....... IV-5

    4.1.4 Grafik Hubungan Biaya Terhadap Jarak, Waktu Terhadap

    Jarak Berdasarkan Profesi/Pekerjaan ....................... IV-8

    vii

  • 4.2 Analisis Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Angkutan Umum

    ........................................................................................... ... IV-23

    4.2.1 Perhitungan Nilai Waktu Perjalanan ........................ IV-23

    4.2.2 Normalitas Data Nilai Waktu ................................... IV-27

    4.3 Uji Komparatif Antar Sampel .............................................. IV-30

    4.3.1 Two Independent Sample Test ................................. IV-30

    4.3.2 One Way Anova ....................................................... IV-34

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan .......................................................................... V-1

    5.2 Saran ..................................................................................... V-4

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    viii

  • DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1. Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Berdasarkan Penelitian Dirjen

    Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1999 .......... II - 7

    Tabel 3.1. Tarif Angkutan Umum Kota Makassar .................................... III - 4

    Tabel 3.2. Rekap Hasil Survei Waktu Tempuh Angkutan Umum Di Kota

    Makassar Pada Semua Periode Jam Puncak Beserta Panjang

    Perjalanannya ............................................................................ III - 4

    Tabel 3.3. Rute dan Jumlah Armada Masing-Masing Trayek Angkutan Umum Di

    Kota Makassar Tahun 2013 ...................................................... III - 7

    Tabel 3.4. Lintasan Rute Angkutan Umum di Kota Makassar Menurut Dinas

    Perhubungan Kota Makassar 2013 ........................................... III - 9

    Tabel 3.5. Rekapitulasi Jumlah Sampel Pertrayek ..................................... III - 15

    Tabel 4.1. Rantai Moda Perjalanan Penumpang Angkutan Umum ........... IV - 4

    Tabel 4.2. Distribusi Hasil Perhitungan Nilai Waktu Perjalanan Penumpang

    Pengguna Satu Angkutan (Rantai Moda: Jalan Kaki Mikrobus Jalan

    Kaki) ......................................................................................... IV - 23

    Tabel 4.3. Distribusi Hasil Perhitungan Nilai Waktu Perjalanan Penumpang

    Pengguna Dua Angkutan (Rantai Moda Tertera) ..................... IV - 24

    Tabel 4.4. Distribusi Hasil Perhitungan Nilai Waktu Perjalanan Penumpang

    Pengguna Tiga Angkutan (Rantai Moda: Angk Lain Mikrobus

    Angk.Lain) ............................................................................... IV - 25

    ix

  • Tabel 4.5. Besaran Rata-Rata Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Pengguna Satu

    Angkutan .................................................................................. IV - 26

    Tabel 4.6. Besaran Rata-Rata Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Pengguna Dua

    Angkutan .................................................................................. IV - 26

    Tabel 4.7. Besaran Rata-Rata Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Pengguna Tiga

    Angkutan .................................................................................. IV - 27

    Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data Nilai Waktu Pengguna Satu Angkutan ......

    .................................................................................................. IV - 28

    Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Data Nilai Waktu Pengguna Dua Angkutan ......

    .................................................................................................. IV - 28

    Tabel 4.10. Hasil Nilai Signifikansi Mann-Whitney Test Antar Kelompok

    Responden Pengguna Satu Angkutan ...................................... IV - 31

    Tabel 4.11. Hasil Uji Komparasi Mann-Whitney Test Antar Kelompok Responden

    Pengguna Satu Angkutan ......................................................... IV - 32

    Tabel 4.12. Hasil Nilai Signifikansi Mann-Whitney Test Antar Kelompok

    Responden Pengguna Dua Angkutan ....................................... IV - 33

    Tabel 4.13. Hasil Uji Komparasi Mann-Whitney Test Antar Kelompok Responden

    Pengguna Dua Angkutan .......................................................... IV - 33

    x

  • DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian ........................................................... III-1

    Gambar 3.2. Angkutan Umum (Mikrobus) Kota Makassar................. III-3

    Gambar 3.3. Sketsa Jumlah Tempat Duduk Pada Angkutan Umum

    Kota Makassar ..................................................................... III-8

    Gambar 3.4. Peta Lintasan Trayek Angkutan Kota Kota Makassar

    Secara Umum ....................................................................... III-10

    Gambar 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan

    Tingkat Pendidikan ............................................................... IV-1

    Gambar 4.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan

    Pendidikan dan Pekerjaan ..................................................... IV-2

    Gambar 4.3. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan

    Pekerjaan dan Penghasilan .................................................. IV-3

    Gambar 4.4. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Asal

    dan Tujuan ........................................................................... IV-4

    Gambar 4.5. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Rantai

    Moda Yang Digunakan ........................................................ IV-5

    Gambar 4.6. Distribusi Jarak Tempuh Perjalanan Responden

    Berdasarkan Rantai Moda ................................................... IV-6

    Gambar 4.7. Distribusi Biaya Perjalanan Responden Berdasarkan

    Rantai Moda ........................................................................ IV-7

    xi

  • Gambar 4.8. Distribusi Waktu Perjalanan Responden Berdasarkan

    Rantai Moda ......................................................................... IV-8

    Gambar 4.9. Grafik Hubungan Biaya Perjalanan dan Jarak Perjalanan

    Responden Mahasiswa ......................................................... IV-9

    Gambar 4.10. Grafik Hubungan Waktu Perjalanan dan Jarak

    Perjalanan Responden Mahasiswa ........................................ IV-10

    Gambar 4.11. Grafik Hubungan Biaya Perjalanan dan Jarak Perjalanan

    Responden Pegawai Swasta ................................................. IV-11

    Gambar 4.12. Grafik Hubungan Waktu Perjalanan dan Jarak

    Perjalanan Responden Pegawai Swasta ............................... IV-12

    Gambar 4.13. Grafik Hubungan Biaya Perjalanan dan Jarak Perjalanan

    Responden Pelajar ................................................................ IV-13

    Gambar 4.14. Grafik Hubungan Waktu Perjalanan dan Jarak

    Perjalanan Responden Pelajar .............................................. IV-14

    Gambar 4.15. Grafik Hubungan Biaya Perjalanan dan Jarak Perjalanan

    Responden PNS/BUMN ...................................................... IV-15

    Gambar 4.16. Grafik Hubungan Waktu Perjalanan dan Jarak

    Perjalanan Responden PNS/BUMN ..................................... IV-16

    Gambar 4.17. Grafik Hubungan Biaya Perjalanan dan Jarak Perjalanan

    Responden Guru/Dosen ....................................................... IV-17

    Gambar 4.18. Grafik Hubungan Waktu Perjalanan dan Jarak

    Perjalanan Responden Guru/Dosen ..................................... IV-18

    xii

  • Gambar 4.19. Grafik Hubungan Biaya Perjalanan dan Jarak Perjalanan

    Responden Wirausaha ......................................................... IV-19

    Gambar 4.20. Grafik Hubungan Waktu Perjalanan dan Jarak

    Perjalanan Responden Wirausaha ........................................ IV-20

    Gambar 4.21. Grafik Hubungan Biaya Perjalanan dan Jarak Perjalanan

    Responden Lain-Lain .......................................................... IV-21

    Gambar 4.22. Grafik Hubungan Waktu Perjalanan dan Jarak

    Perjalanan Responden Lain-Lain .......................................... IV-22

    Gambar 4.23. Grafik Distribusi Nilai Waktu Perjalanan Penumpang

    Pengguna Satu Angkutan (Rantai Moda: Jalan Kaki

    Mikrobus Jalan Kaki) ....................................................... IV-24

    Gambar 4.24. Grafik Distribusi Nilai Waktu Perjalanan Penumpang

    Pengguna Dua Angkutan (Rantai Moda Tertera)................. IV-25

    Gambar 4.25. Grafik Distribusi Nilai Waktu Perjalanan Penumpang

    Pengguna Tiga Angkutan (Rantai Moda: Angk Lain

    Mikrobus Angk.Lain) ........................................................ IV-26

    Gambar 4.26. Hasil Uji Normalitas Data Nilai Waktu Pengguna Tiga

    Angkutan ............................................................................. IV-29

    Gambar 4.27. Hasil Output SPSS Uji Mann-Whitney Mahasiswa

    Terhadap Pegawai Swasta (Pengguna Satu Angkutan) ....... IV-30

    Gambar 4.28. Hasil Output SPSS Uji One Way Anova Responden

    Pengguna Tiga Angkutan Umum ........................................ IV-35

    xiii

  • DAFTAR NOTASI

    n : Jumlah contoh populasi yang tak terhingga

    n : Jumlah contoh populasi yang terhingga

    N : Jumlah populasi

    S2 : Standar deviasi dari variabel yang digunakan sebagai acuan dalam

    menentukan jumlah sampel, misalnya umur responden

    e : Standar error yang diterima

    M : Mikrobus

    JK : Jalan Kaki

    ML : Mirobus Lain

    BC : Becak

    BT : Bentor

    O : Ojek

    A/J : Antar/Jemput

    AL : Angkutan Lain

    R2 : Koefisien Determinasi

    xiv

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pentingnya sarana transportasi dalam perkembangan dunia bersifat

    multidimensi. Sebagai contoh, salah satu fungsi dasar transportasi adalah

    menghubungkan tempat kediaman dengan tempat bekerja/sekolah atau para

    pembuat barang dengan para pelanggannya. Perkembangan suatu kota sangat

    dipengaruhi oleh perkembangan sistem transportasi di kota tersebut. Suatu kota

    yang berpenduduk dalam jumlah besar dan mempunyai kegiatan perkotaan yang

    luas memerlukan pelayanan transportasi berkapasitas tinggi dan ditata secara

    terpadu. Makin meningkatnya kegiatan penduduk suatu daerah, maka makin

    meningkat pula pergerakan manusia, barang dan jasa sehingga kebutuhan akan jasa

    transportasi akan meningkat pula. Karena itu pemenuhan kebutuhan transportasi

    perlu terus ditingkatkan untuk menunjang pergerakan manusia, barang dan jasa.

    Transportasi melalui jalan merupakan moda transportasi yang paling

    dominan dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Transportasi melalui

    jalan meliputi transportasi menggunakan kendaraan/angkutan pribadi dan

    transportasi menggunakan kendaraan/angkutan umum. Transportasi dengan

    menggunakan angkutan umum merupakan media transportasi yang digunakan

    masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif tertentu.

    Angkutan umum mempunyai peranan yang sangat penting bagi pergerakan

    arus lalu lintas antar tempat dan merupakan salah satu unsur yang turut menentukan

    I - 1

  • perkembangan sosial dan ekonomi suatu wilayah perkotaan. Peran angkutan umum

    sangat penting dalam melayani transportasi perkotaan dan memberi kemudahan

    bagi masyarakat untuk melaksanakan aktifitasnya di semua lokasi yang berbeda dan

    tersebar di wilayah perkotaan.

    Di kota Makassar sendiri, transportasi menggunakan angkutan umum

    menjadi moda transportasi yang sangat penting di kalangan masyarakat.

    Keberadaannya sangat dibutuhkan, terutama bagi masyarakat yang tidak

    mempunyai alat transportasi pribadi. Angkutan umum merupakan sarana

    transportasi publik dimana penumpang tidak bepergian menggunakan

    kendaraannya sendiri. Sebutan untuk angkutan umum jenis mikrobus yang ada di

    kota Makassar adalah pete-pete. Sebagian besar penduduk kota Makassar lebih

    memilih menggunakan pete-pete sebagai sarana angkutan umum dalam melakukan

    transportasi. Keberadaan angkutan umum yang dapat digunakan oleh setiap lapisan

    masyarakat memudahkan siapa saja dalam melakukan transportasi.

    Dari kenyataan yang terlihat, faktor kemacetan yang menambah waktu

    perjalanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap proses transportasi

    lalu lintas angkutan umum di kota Makassar. Untuk itu diperlukan suatu

    perhitungan nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum, guna mengetahui

    berapa nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum dan juga sebagai salah

    satu elemen yang mendukung eksistensi dan keberadaan moda baru yang akan

    direncanakan.

    Waktu adalah biaya nyata dalam transportasi. Nilai waktu, atau nilai

    penghematan waktu, didefinisikan sebagai jumlah uang yang bersedia dikeluarkan

    I - 2

  • oleh seseorang untuk menghemat waktu perjalanan. Tamin (1997), mendefinisikan

    nilai waktu sebagai sejumlah uang yang disediakan seseorang untuk dikeluarkan

    (atau dihemat) untuk menghemat satu unit waktu perjalanan.

    Nilai waktu perjalanan adalah suatu faktor dalam penaksiran keuntungan bagi

    pengguna jalan. Nilai waktu perjalanan menjadi bagian yang penting dari

    keuntungan dalam pengkajian suatu proyek transportasi dalam hal pertimbangan

    ekonomis.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian

    Tugas Akhir dengan judul:

    ANALISIS NILAI WAKTU PERJALANAN PENUMPANG

    ANGKUTAN UMUM DI KOTA MAKASSAR

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Bagaimana karakteristik penumpang angkutan umum di kota Makassar?

    2. Berapa besar nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum di kota

    Makassar?

    3. Bagaimana kesamaan dan perbedaan nilai waktu perjalanan penumpang

    angkutan umum di kota Makassar?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Menganalisis karakteristik penumpang angkutan umum di kota Makassar.

    I - 3

  • 2. Mengestimasi besar nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum di

    kota Makassar.

    3. Menganalisis kesamaan dan perbedaan nilai waktu perjalanan penumpang

    angkutan umum di kota Makassar.

    1.4 Lingkup Penelitian

    Lingkup dan batasan penelitian pada tugas akhir ini adalah:

    1. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kota Makassar sesuai dengan rute

    perjalanan aktual angkutan umum kota Makassar.

    2. Objek penelitian adalah masyarakat yang menjadi pengguna jasa angkutan

    umum di kota Makassar yang dipilih secara acak/random sesuai dengan

    jumlah yang diinginkan.

    3. Metode yang dilakukan adalah survei langsung di lokasi, wawancara dan

    kuisioner.

    1.5 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

    1. Dapat memberi informasi kepada pengguna angkutan umum ataupun

    masyarakat luas tentang besar nilai waktu perjalanan yang diperoleh ketika

    melakukan perjalanan dengan menggunakan angkutan.

    2. Dapat menjadi salah satu referensi karya ilmiah bagi masyarakat luas.

    3. Dapat menjadi salah satu referensi elemen yang mendukung eksistensi dan

    keberadaan moda baru yang akan direncanakan.

    I - 4

  • 1.6 Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan Tugas Akhir Analisis Nilai Waktu Perjalanan

    Penumpang Angkutan Umum di Kota Makassar berisi tentang penjabaran dan

    masing-masing bab secara garis besar. Tugas akhir ini berisi lima bab yaitu:

    BAB I PENDAHULUAN

    Meliputi tinjauan umum penulisan tugas akhir yakni latar belakang

    penulisan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan penelitian, lingkup

    penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Meliputi penjabaran tentang dasar-dasar teori yang menjadi bahan

    referensi penulisan tugas akhir, baik yang akan digunakan maupun yang

    hanya bersifat pengetahuan dan gambaran umum mengenai analisis nilai

    waktu perjalanan.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Meliputi kerangka tulisan yang berisi tentang langkah-langkah pengerjaan

    tugas akhir. Dimulai dari penjabaran tentang metode yang digunakan,

    pengumpulan data-data baik data primer dan data sekunder, pengolahan

    dan analisis data serta pemecahan masalah yang ada.

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Meliputi pengumpulan data-data baik data primer maupun data sekunder.

    Data-data primer meliputi data survei yang dilakukan langsung di

    lapangan, sedangkan data-data sekunder meliputi wawancara ke berbagai

    instansi terkait, dilanjutkan dengan analisis perhitungan terhadap

    I - 5

  • pengumpulan data yang telah dilakukan. Pembahasan dilakukan sesuai

    dengan analisis perhitungan yang ada sesuai dengan batasan-batasan yang

    telah ditetapkan dan mengacu pada studi pustaka yang ada.

    BAB V PENUTUP

    Meliputi kesimpulan dan saran atas hasil analisis yang diperoleh.

    Kesimpulan berisi tentang uraian hasil keseluruhan dari analisis yang ada

    dan saran berisi tentang pemecahan permasalahan yang dapat digunakan.

    I - 6

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Secara umum transportasi dapat diartikan sebagai usaha pemindahan atau

    pergerakan sesuatu, biasanya orang atau barang dari suatu lokasi yang disebut

    lokasi asal ke lokasi lain yang biasa disebut lokasi tujuan keperluan tertentu dengan

    mempergunakan alat tertentu pula. Tujuan transportasi adalah untuk memberikan

    kemudahan dalam segala aktifitas masyarakat. Angkutan umum sebagai bagian dari

    sistem transportasi merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat dan

    merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan pada umumnya.

    2.1 Angkutan Umum

    2.1.1 Pengertian Angkutan Umum

    Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau

    barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok

    orang menjangkau berbagai tempat yang dikehendaki atau mengirimkan barang

    dari tempat asalnya ke tempat tujuannya. Prosesnya dapat dilakukan dengan

    menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan. Angkutan umum penumpang

    adalah angkutan penumpang yang menggunakan kendaraan umum yang dilakukan

    dengan sistem sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan umum

    penumpang adalah angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air, dan

    angkutan udara. (Suwardjoko Warpani, 1990)

    II - 1

  • Menurut Warpani (2002), terdapat dua sistem pemakaian dalam sistem

    angkutan umum, yaitu:

    1. Angkutan umum yang disewakan atau paratransit, yaitu angkutan umum

    yang tidak memiliki jadwal yang pasti dan tidak memiliki trayek sehingga

    dapat menaikkan atau menurunkan penumpang sepanjang rutenya.

    Angkutan umum ini disesuaikan dengan kemauan pengguna jasa. Sistem

    ini sering disebut juga sebagai demand responsive system. Dikatakan

    sebagai deman responsive system karena penggunaannya yang tergantung

    pada adanya permintaan.

    2. Angkutan umum massal atau masstransit, yaitu angkutan umum yang

    memiliki trayek dan jadwal serta tempat perhentiannya lebih pasti.

    Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu

    Lintas dan Angkutan Jalan menjelaskan bahwa Angkutan adalah pemindahan

    orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan

    kendaraan. Pengertian angkutan umum penumpang adalah angkutan penumpang

    yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Sistem angkutan umum menjadi

    lebih efisien karena biaya angkutannya yang murah, hal ini dikarenakan angkutan

    umum penumpang merupakan angkutan massal sehingga biaya angkutan menjadi

    beban tanggungan bersama. (Suwardjoko Warpani, 2002)

    Pada dasarnya pengguna angkutan umum menghendaki adanya tingkat

    pelayanan yang cukup memadai, baik waktu tempuh, waktu tunggu maupun

    keamanan dan kenyamanan yang terjamin selama dalam perjalanan. Tingkat

    pelayanan angkutan umum biasanya dinyatakan dengan parameter antara lain

    II - 2

  • adalah frekuensi, waktu perjalanan, headway, dan load factor. Parameter-parameter

    tersebut mengisyaratkan pentingnya dua faktor utama yaitu waktu tempuh dan

    ketepatan waktu serta jenis kendaraan yang digunakan dan pelayanan. (Departemen

    Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Pedoman Teknis

    Penyelenggaraan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan

    Teratur, 1996)

    2.1.2 Angkutan Umum di Kota Makassar

    Angkutan umum berperan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan manusia

    akan mobilitas atau pergerakan yang semakin meningkat, untuk berpindah atau

    bergerak dari suatu tempat ke tempat lain yang berjarak dekat atau menengah

    misalnya angkutan pedesaan/perkotaan dan angkutan antar kota dalam propinsi,

    maupun yang berjarak jauh misalnya angkutan antar kota antar propinsi. Angkutan

    umum juga berperan dalam pengendalian lalu lintas dan penghematan energi bahan

    bakar minyak serta perencanaan dan pengembangan wilayah. (Warpani, 2002)

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1993 tentang

    Angkutan Jalan menjelaskan bahwa Trayek adalah lintasan kendaraan umum

    untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan

    tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal.

    Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek - trayek yang menjadi satu kesatuan

    jaringan pelayanan angkutan orang. Trayek tetap dan teratur adalah pelayanan

    angkutan yang dilakukan dalam jaringan trayek secara tetap dan teratur, dengan

    jadwal tetap atau tidak berjadwal. Dari pengertian ini, diketahui bahwa adanya

    perbedaan pengertian antara trayek dan lintasan. Trayek mengacu pada asal dan

    II - 3

  • tujuan, sedangkan lintasan mengacu pada ruas jalan yang dilalui kendaraan umum

    untuk melayani trayek tersebut, sehingga lintasan adalah rute. Jadi, satu trayek

    dapat memberikan alternatif lebih dari satu rute (Warpani, 2002).

    2.1.3 Nilai Waktu

    Nilai waktu perjalanan didefenisikan sebagai jumlah uang yang disiapkan

    seseorang untuk dibelanjakan agar menghemat satu unit waktu perjalanan (Roger,

    1975). Nilai waktu dihitung dari perbandingan antara selisih biaya perjalanan

    terhadap penghematan waktu antara perjalanan dari asal ke tujuan dengan

    menggunakan moda yang berbeda (Fowkes, 1991)

    Nilai waktu, atau nilai penghematan waktu didefenisikan sebagai jumlah uang

    yang rela dikeluarkan oleh seseorang untuk menghemat satu satuan perjalanan

    (Hensher, 2000).

    Pendefenisian sifat-sifat nilai waktu tersebut harus dilakukan secara hati-hati.

    Ada empat hal pokok yang harus diperhatikan, antara lain:

    a. Secara konvensional, nilai waktu diperkirakan dengan memperhatikan

    nilai uang yang berlaku, juga mengikutkan dasar-dasar lain yang dapat

    dipertimbangkan.

    b. Sifat dari waktu yang dihemat adalah relevan terhadap defenisi.

    c. Waktu hanya akan mempunyai nilai dalam hubungan dengan penggunaan

    waktu yang dihemat. Sifat waktu ini bisa relevan dengan defenisi.

    d. Penerima keuntungan dari penghematan waktu harus diidentifikasi.

    Nilai waktu didefinisikan sebagai jumlah waktu yang dipakai oleh pelaku

    perjalanan pada suatu ruas jalan yang kemudian dikonversikan ke nilai uang.

    II - 4

  • Memperkirakan nilai waktu dari perjalanan adalah mencoba menempatkan nilai

    uang pada penghematan waktu perjalanan dengan menggunakan kendaraan dalam

    hal ini angkutan umum. Selanjutnya, bentuk penghematan waktu perjalanan dapat

    digambarkan sebagai biaya penghematan perjalanan dan pengurangan pada waktu

    perjalanan. Nilai pemanfaatan waktu perjalanan bisa didefenisikan sebagai jumlah

    maksimum yang mau dibayarkan oleh seseorang pada situasi tertentu agar

    menghemat waktu pada perjalanan.

    Penghematan waktu akan menjadi bernilai bila penghematan waktu tersebut

    dapat digunakan untuk aktivitas lainnya. Jadi, ada ukuran minimum dalam satu

    satuan penghematan waktu. Sebagai contoh, 1 menit yang dihemat dalam 10 menit

    perjalanan bisa mempunyai suatu nilai yang sangat kecil karena penggunaan yang

    terbatas untuk waktu ekstra yang dapat diambil; sedangkan 6 menit yang dihemat

    pada 1 jam perjalanan (mempunyai perbandingan yang sama dengan sebelumnya)

    bisa mempunyai nilai yang lebih besar per menit untuk 6 menit yang dihemat,

    karena kelebihan 6 menit berlaku suatu jangka waktu yang lama dalam penggunaan

    penghematan waktu untuk alternatif aktivitas yang lain.

    Nilai waktu perjalanan juga berkaitan dengan maksud perjalanan. Nilai waktu

    perjalanan untuk maksud bekerja lebih tinggi daripada maksud selain bekerja.

    Tinggi rendahnya nilai waktu perjalanan berkaitan dengan tingkat pendapatan.

    Penambahan nilai waktu perjalanan ini sejalan dengan penambahan pendapatan riil

    perkapita. Dengan demikian nilai ini bergantung pula pada Produk

    Nasional Domestik Bruto. Dengan adanya pengurangan waktu perjalanan akan

    berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas nasional secara umum, demikian

    II - 5

  • pula sebaliknya peningkatan waktu perjalanan akan meurunkan produktivitas

    mengingat terjadi kehilangan waktu yang seharusnya dipergunakan untuk kegiatan

    produtif. Nilai waktu perjalanan ini ditetapkan berdasarkan jumlah pendapatan per

    tenaga kerja. Jumlah tersebut dikonversikan kedalam satuan rupiah per waktu.

    Dikaitkan dengan waktu puncak kegiatan, maka nilai waktu perjalanan saat

    terjadi waktu puncak adalah lebih tinggi dibandingkan dengan diluar waktu puncak.

    Hal ini disebabkan pada waktu puncak tersebut terjadi akumulasi kegiatan termasuk

    keperluan untuk melakukan kegiatan produktif (bekerja). Seperti halnya dengan

    biaya operasi kendaraan, nilai waktu perjalanan ini terbagi atas beberapa kategori

    sesuai dengan moda angkut yang digunakan. Hal ini dijadikan indikator mengingat

    penggunaan moda angkut tersebut sesuai dengan tingkat pendapatannya. Untuk

    golongan berpendapatan tinggi, menggunakan moda angkut sedan (kendaraan

    pribadi), sedangkan untuk golongan berpendapatan menengah dan rendah pada

    umumnya menggunakan moda angkut kendaraan umum (angkutan kota, bus) atau

    sepeda motor. Disamping itu terdapat pula moda angkut yang dipergunakan bagi

    kegiatan distribusi barang yaitu truk. (Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan

    Umum Tahun, 1999)

    Nilai waktu perjalanan berubah sesuai dengan peningkatan pendapatan

    perkapita. Dalam hal ini perlu ditekankan bahwa nilai waktu perjalanan berkaitan

    dengan produktivitas yang ditunjang oleh keberadaan perjalanan tersebut. Pada

    tabel 2.1 berikut disajikan hasil nilai waktu perjalanan sesuai dengan moda angkut

    yang merupakan hasil penelitian pihak Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan

    Umum Tahun 1999.

    II - 6

  • Tabel 2.1 Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Berdasarkan Penelitian Pihak Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1999

    No Jenis Moda Nilai Waktu Perjalanan (Rp/Jam) 1 Sepeda Motor 6.810 2 Sedan, Pick-up & Minibus 2.438 3 Angkutan Kota 1.808 4 Truk 4.120 5 Bus 42.499

    Berikut ini ringkasan beberapa metode yang digunakan dalam mengevaluasi

    suatu nilai waktu.

    a. Metode Pendapatan (Income Approach)

    Metode ini tergolong sederhana karena hanya mempunyai dua faktor, yaitu

    Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per orang dan jumlah waktu

    kerja dalam setahun per orang dengan diasumsikan bahwa waktu itulah yang

    menghasilkan PDRB.

    Formula dari metode ini dapat dilihat sebagai berikut:

    = /

    / (2.1) Dimana:

    = Nilai Waktu

    PDRB = Pendapatan Domestik Regional Bruto

    Pendekatan ini tidak tepat digunakan untuk kendaraan pribadi karena

    pendekatan ini menggunakan data yang umum yaitu PDRB, meskipun

    pengumpulan data relatif mudah. Pendekatan ini menghasilkan nilai waktu

    II - 7

  • perjalanan rata-rata dalam daerah studi. Masalah yang dihadapi metode ini

    adalah jumlah jam kerja tahunan.

    b. Metode Aset Perumahan (Housing Price Approach)

    Metode ini mengasumsikan bahwa lahan dengan nilai jual rumah dan

    tanah yang tinggi (dekat pusat kota) akan memberikan biaya transportasi yang

    rendah dan lahan dengan nilai jual rumah dan tanah yang rendah (jauh dari

    pusat kota) akan memberikan biaya transportasi yang tinggi. Metoda ini

    mengasumsikan bahwa ada hubungan antara nilai kepemilikan dengan biaya

    tranportasi dengan formula sebagai berikut:

    = Z/Y (2.2)

    Dimana:

    Z = Peningkatan nilai kepemilikan berdasarkan satu unit penurunan biaya

    transportasi.

    Y = Peningkatan nilai kepemilikan berdasarkan suatu menit penurunan waktu

    perjalanan.

    Pendekatan ini sulit diterapkan untuk kasus komuter yang memiliki biaya

    transportasi yang tinggi dan waktu perjalanan panjang. Metode ini tidak

    cocok untuk diterapkan, dan masalah lain dalam penggunaan metode ini

    adalah pengambilan data harga rumah.

    c. Metode Model Distribusi Lalu Lintas (Traffic Distribution Model

    Approach)

    Pendekatan ini menggunakan model distribusi lalu lintas untuk meramal

    distribusi perjalanan Asal Tujuan. Dalam metode ini, faktor jarak dihitung

    II - 8

  • dalam bentuk waktu, itu berarti biaya perjalanan dikonversikan terhadap

    waktu ekuivalen dengan menggunakan nilai waktu. Nilai waktu ditetapkan

    dengan mengasumsikan koefisien korelasi lalu lintas.

    Tij = ( )0.5 () (2.3a) Dij = min (Dij* + Fij/Dij**) (2.3b)

    Dimana:

    Tij = Volume lalu lintas antara area i dengan area j

    Ti, Tj = Bangkitan perjalanan pada tiap area

    Dij = Selisih waktu antara i dan j

    Fij = Biaya jalan alternatif antara i dan j

    i, j = Asal dan tujuan

    a, b = Parameter regresi

    *,** = Jalan alternatif dan jalan utama

    = Nilai waktu perjalanan

    Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa perubahan pada koefisien

    korelasi dari model adalah tidak sensitif terhadap perubahan nilai waktu dan

    sulit untuk menentukan bangkitan lalu lintas pada setiap zona. Metode ini

    membutuhkan data seperti penentuan zona-zona, asal dan tujuan perjalanan

    dari zona ke zona lainnya, waktu perjalanan dan biaya perjalanan. Data

    tersebut dapat diproleh dari survey lapangan dengan menggunakan salah satu

    II - 9

  • metode yaitu wawancara, sementara penentuan zona dapat dilakukan dari

    survey data sekunder dengan peta tata guna lahan.

    d. Metode Pilihan Moda Angkutan (Mode Choice Approach)

    Metode ini berusaha untuk menentukan nilai waktu dari model untuk

    mengestimasi rasio pilihan dari sebuah moda lalu lintas. Dalam metode ini,

    perbandingan pilihan diasumsikan menjadi suatu fungsi dari dua variabel

    yaitu biaya operasi dan biaya waktu. Nilai waktu didefinisikan sebagai

    perbandingan antara parameter untuk biaya waktu terhadap biaya operasi.

    Pi = a0 + a1 (Ci Cj) + a2 (Ti Tj) (2.4)

    Dimana:

    Pi = Rasio pilihan dari moda I

    C,T = Biaya (C) dan waktu (T)

    i, j = Alternatif moda

    a0, a1, a2 = koefisien

    Dalam metode ini, data yang dibutuhkan adalah jumlah kendaraan yang

    melewati jalan tersebut, biaya perjalanan dan perbedaan waktu antara kedua

    moda.

    e. Metode Pilihan Kecepatan Optimum (Running Speed Choice Approach)

    Metode ini berusaha menemukan nilai waktu yang meminimalkan biaya

    perjalanan menggunakan fungsi biaya perjalanan. Variabel yang menjelaskan

    fungsi biaya adalah biaya operasi dan biaya waktu. Biaya operasi

    diasumsikan merupakan fungsi dari running speed, volume lalu lintas dan

    II - 10

  • fasilitas khusus dari tipe jalan. Diasumsikan bahwa tiap orang memilih

    running speed untuk meminimalkan total biaya perjalanan.

    C = F (S, N, Zj) + (2.5)

    Dimana:

    C = Biaya/Km

    S,N = Kecepatan yang dipilih (S) dan volume lalu lintas (N)

    Zj = Asilitas khusus klasifikasi jalan tipe j

    = Nilai waktu perjalanan

    Metode ini membutuhkan data seperti biaya perjalanan, kecepatan

    kendaraan, sistem jaringan jalan dalam daerah penelitian dan volume lalu

    lintas. Data tersebut dapat diperoleh dari survey lapangan dan survey data

    sekunder.

    f. Metode Batas Tarif (Transfer Price Approach)

    Dalam metode ini nilai waktu didasarkan pada hubungan antara perbedaan

    biaya dan perbedaan waktu. Transfer price adalah tingkat biaya perjalanan

    yang menghasilkan persentase perubahan pemakai jalan dalam menggunakan

    rute. Metode ini cocok diterapkan pada sistem jaringan jalan yang

    mempunyai alternatif jalan, sehingga seseorang dapat memilih rute

    perjalanan untuk mencapai tujuannya. Hal ini disebabkan adanya perbedaan

    waktu dan perbedaan biaya beberapa moda/rute alternatif. Formula metode

    ini adalah:

    Cu + (TPc Ca) = a0 + (Tu Ta) (2.6)

    II - 11

  • Dimana:

    TPc = Tranfer price

    C,T = Biaya dan waktu yang dibutuhkan

    u,a = Rute yang dijalankan (u) dan alternatif yang digunakan (a)

    = Nilai waktu perjalanan.

    g. Metode Rasio Pengalihan (Diversion Ratio Approach)

    Nilai waktu ditentukan dari kurva ratio pengalihan (diversion) yang

    disiapkan untuk moda tertentu. Dalam kurva rasio pengalihan, variabel terikat

    (rasio pengalihan) adalah fungsi dari perbedaan ongkos yang mencakup biaya

    perjalanan hingga perbedaan waktu. Nilai waktu ditentukan sebagai nilai

    representatif dari kurva distribusi.

    = 11+

    (2.7a)

    = +

    (2.7b)

    = (1) (2.7c)

    Dimana:

    P = Rasio Perpindahan

    T = Waktu yang dihemat dengan menggunakan jalan alternatif

    X = Penghematan waktu perjalanan

    a,b,d = Parameter

    II - 12

  • h. Pedoman menurut Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan

    Departemen Pekerjaan Umum (Pd. T-19-2005-B)

    Nilai waktu yang digunakan dapat ditetapkan dari hasil studi nilai waktu

    yang menggunakan metode produktivitas, stated preference dan revealed

    preference.

    Metode produktivitas adalah metode penetapan nilai waktu yang

    menggunakan nilai rata-rata penghasilan atau product domestic regional

    bruto (PDRB) per kapita per tahun yang dikonversi ke dalam satuan nilai

    moneter per satuan waktu misalnya rupiah per jam.

    Metode stated preference adalah nilai waktu yang diperoleh melalui

    wawancara individu untuk kondisi hipotetikal tentang berbagai skenario

    waktu dan biaya perjalanan.

    Metode revealed preference adalah nilai waktu yang diperoleh dari

    kenyataan pilihan perjalanan yang terjadi dan dikaitkan dengan biaya

    perjalanan yang ada. Nilai Waktu (Rp/jam) = Biaya Perjalanan (Rp) () (2.8)

    2.2 Hasil Penelitian Terdahulu

    Berikut beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang nilai waktu

    perjalanan di beberapa kota, antara lain:

    a) Herman (1995), yang dikutip oleh Dwianto Eko Winaryo dalam tesisnya yang

    berjudul Penaksiran Nilai Waktu Untuk Penumpang Kendaraan Pribadi Di

    Kota Semarang Tahun 2002, dengan mengambil lokasi penelitian di jalan tol

    II - 13

  • Jakarta-Cikampek, bertujuan untuk menyelidiki beberapa metode pehitungan

    nilai waktu dan mencari metode yang cocok untuk Indonesia serta

    menentukan nilai waktu perjalanan untuk kendaraan penumpang dengan

    metode Logit Model, Mode Choice Approach dan Income Approach. Dari

    Universitas Sumatera Utaraa nalisa data yang diperoleh hasil nilai waktu

    dengan metode Model Logit adalah Rp.2.400,-/jam/orang. Nilai waktu

    dengan metode Mode Choice Approach adalah Rp.8.600,-/jam/orang, dan

    nilai waktu dengan metode Income Approach adalah Rp.1.700,-/jam/orang.

    b) Al Infitahar (2006), dengan mengambil lokasi Koridor Pasar Baru-Pasar Raya

    kota Padang, yang bertujuan untuk membandingkan nilai waktu antara

    pengguna mobil pribadi, sepeda motor dan angkutan kota dengan

    menggunakan metode Stated Preference. Dari hasil analisis data yang

    diperoleh terlihat bahwa nilai waktu pengguna mobil pribadi adalah sebesar

    Rp.14.119,-/jam/orang, nilai waktu pengguna sepeda motor sebesar

    Rp.4.692,-/jam/orang, dan nilai waktu pengguna angkutan kota adalah

    sebesar Rp.821,-/jam/orang.

    c) Bina Marga (1996), yang dikutip oleh Dwianto Eko Winaryo dalam tesisnya

    yang berjudul Penaksiran Nilai Waktu Untuk Penumpang Kendaraan Pribadi

    Di Kota Semarang Tahun 2002, pada Jakarta Metropolitan Development

    Programme dengan mengambil lokasi penelitian di D.K.I Jakarta dan metode

    yang digunakan adalah Income Approach. Dari hasil analisis data, diperoleh

    nilai waktu sebesar Rp.3.860,-/jam/orang dengan asumsi pendapatan

    keluarga Rp.1.640.000,- per bulan dan jam kerja adalah 170 jam per bulan.

    II - 14

  • d) Bina Marga (1995), seperti yang dikutip oleh Dwianto Eko Winaryo dalam

    tesisnya yang berjudul Penaksiran Nilai Waktu Untuk Penumpang Kendaraan

    Pribadi Di Kota Semarang Tahun 2002, pada Bandung Metropolitan Urban

    Development Programme dengan lokasi penelitian kota Bandung dan metode

    yang digunakan adalah Income Approach. Dari hasil analisis data, untuk

    pengguna kendaraan pribadi diperoleh nilai waktu sebesar Rp.2000,-

    /jam/orang, sedangkan pengguna kendaraan umum adalah sebesar Rp.651,-

    /jam/orang.

    e) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Sungai, Danau dan Penyeberangan

    (1992), seperti yang dikutip oleh Dwianto Eko Winaryo dalam tesisnya yang

    berjudul Penaksiran Nilai Waktu Untuk Penumpang Kendaraan Pribadi Di

    Kota Semarang Tahun 2002, pada Urban Transport Improvement Project

    dengan mengambil lokasi Jabotabek dan bertujuan untuk menentukan nilai

    waktu untuk pengguna kendaraan pribadi dan kendaraan umum, metode yang

    digunakan adalah metode Mode Choice Approach dengan Stated Preference

    dan Analisa Logit Model, dari analisa data diperoleh hasil nilai waktu untuk

    kendaraan pribadi adalah Rp.5.300,-/jam/orang dan untuk kendaraan umum

    adalah Rp.3.400,-/jam/orang.

    2.3 Analisis Nilai Waktu Perjalanan Penumpang

    Nilai waktu perjalanan adalah suatu faktor konversi dalam mengevaluasi

    penghematan waktu dalam bentuk uang. Dari beberapa metode yang telah

    disebutkan di atas, adapun metode yang digunakan dalam mengevaluasi nilai waktu

    II - 15

  • dalam tugas akhir ini adalah metode revealed preference yang mengacu pada

    pedoman Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan Departemen

    Pekerjaan Umum (Pd. T-19-2005-B).

    Metode tersebut adalah yang memungkinkan digunakan dalam penelitian ini.

    Hal ini dikarenakan kebutuhan data pada metode ini dapat diperoleh dengan mudah

    dan sesuai pada penelitian yang akan dilakukan. Selain itu biaya pengambilan data

    tergolong murah dibandingkan metode lainnya. Dalam hal ini kenyataan pilihan

    perjalanan yang dimaksud adalah lama waktu perjalanan yang dikaitkan dengan

    biaya perjalanan. Nilai Waktu (Rp/Jam) = Biaya Perjalanan (Rp) () (2.8)

    Perhitungan nilai waktu perjalanan dilakukan dengan membandingkan biaya

    perjalanan dan waktu perjalanan per responden. Nilai waktu dihitung berdasarkan

    kelompok pekerjaan/profesi responden yang menggunakan satu angkutan, dua

    angkutan, dan tiga angkutan selama perjalanan dari asal hingga tujuan.

    Setelah besaran nilai waktu diperoleh, nilai waktu tersebut kemudian diuji

    normalitasnya untuk mengetahui jenis uji komparatif apa yang akan digunakan

    dalam analisis. Selanjutnya uji analisis komparatif terpilih dilakukan untuk

    mengetahui kesamaan dan perbedaan nilai waktu perjalanan kelompok responden.

    2.4 Ruang Lingkup Perangkat Lunak Yang Digunakan

    Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah

    program microsoft office excel 2007 dan program Statistical Package for the Social

    Science atau yang lebih dikenal dengan istilah SPSS.

    II - 16

  • Menentukan besaran nilai waktu sesuai dengan rumus yang ada dilakukan

    dengan menggunakan program microsoft office excel 2007.

    Untuk uji normalitas data dilakukan dengan melihat statistik deskriptif

    (deskriptive statistics) dengan menggunakan program SPSS. Statistik deskrpitif

    yang dimaksud adalah nilai rasio skewness dan rasio kurtosis. Skewness dan

    kurtosis berkaitan dengan normalitas data apakah data terditribusi normal atau

    tidak. Skewness berkaitan dengan simetri atau kecondongan distribusi data

    sedangkan kurtosis berkaitan dengan puncak pemusatan distribusi data.

    Pada SPSS, cara untuk mencari nilai rasio skewness adalah dengan membagi

    nilai skewness dengan std.error of skewness pada tabel output descriptive statistics

    frequencies. Data diasumsikan normal jika rasio skewness berada di antara -2 dan

    +2. Sama halnya dengan skewness, cara mencari nilai rasio kurtosis adalah dengan

    membagi nilai kurtosis dengan std.error of kurtosis. Data diasumsikan normal jika

    rasio kurtosis berada di antara -2 dan +2.

    Uji analisis komparatif atau analisis perbandingan rata-rata dilakukan dengan

    menggunakan perangkat lunak SPSS. Analisis perbandingan rata-rata yang

    digunakan adalah two independent-sample dan one-way anova. Two independent

    sample digunakan untuk data yang tidak terdistribusi normal sedangkan one-way

    anova digunakan untuk data yang memiliki distribusi normal.

    Uji two independent-sample dilakukan untuk membandingkan dua rata-rata

    dari dua sampel untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata dari kedua sampel.

    Two independent-sample test pada hakikatnya sama dengan independent-sample t

    test namun dengan prasyarat yang lebih longgar. Kelonggaran tersebut meliputi

    II - 17

  • mampu digunakan untuk tipe data yang berdistribusi bebas dan tidak memerlukan

    asumsi terdistribusi normal.

    One-way anova sebenarnya mirip dengan independent-sample t test. Bedanya

    terletak pada jumlah sampel yang akan dibandingkan. Pada independent-sample t

    test, sampel yang akan dibandingkan hanya berasal dari dua kelompok, sedangkan

    pada one-way anova, minimal dua kelompok.

    Sebenarnya independent-sample t test juga bisa untuk menyelesaikan uji yang

    melibatkan lebih dari dua kelompok. Misal ada tiga kelompok sampel, yaitu sampel

    A, B dan C. Untuk menggunakan independent-sample t test ketiga sampel tersebut

    harus diuji satu persatu. Misal membandingkan sampel antara A dengan B, A

    dengan C, dan B dengan C. Cara ini kurang efisien dibandingkan dengan one-way

    anova yang dilakukan dengan hanya sekali uji.

    II - 18

  • Ya

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Rancangan Penelitian

    Metode penelitian dibutuhkan untuk mengatur perencanaan dan pelaksanaan.

    Metode penelitian memberi tuntunan mengenai proses, cara mengukur dan

    mengumpulkan data. Dalam metode penelitian terdapat informasi yang menentukan

    langkah-langkah kegiatan yang perlu dilakukan. Untuk mencapai tujuan dan

    sebagai kerangka pemikiran dari penelitian ini telah direncanakan metode

    penelitian dengan bagan alir sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

    1. PENDAHULUAN 2. STUDI BAHAN

    DAN PERALATAN PENELITIAN

    3. PENGUMPULAN DATA

    4. ANALISIS DATA

    Studi Literatur Terkait Analisis

    Nilai Waktu Perjalanan

    Perumusan Masalah dan

    Tujuan Penelitian

    Tinjauan Pustaka Terkait Analisis

    Nilai Waktu Perjalanan &

    Studi Terdahulu

    Identifikasi Jenis Kelengkapan

    Penelitian

    Penentuan Lokasi Penelitian dan Jumlah Sampel

    Perancangan Strategi Survei

    Analisis Nilai Waktu Perjalanan/Evaluasi

    Desain Survei

    Kompilasi dan Tabulasi Data

    Pelaksanaan Survei Utama Analisis Nilai

    Waktu Perjalanan Penumpang

    Persiapan Peralatan Survei Analisis Nilai

    Waktu Perjalanan yakni: Kuisioner, Alat Tulis, dan

    Surveyor

    Uji Coba Strategi Survei (Survei Pendahuluan)

    Desain Survei OK?

    Karakteristik Penumpang Angkutan

    Umum Kota Makassar

    Besar Nilai Waktu

    Perjalanan Penumpang Angkutan

    Umum

    Analisis Komparatif Nilai Waktu Perjalanan Penumpang Angkutan

    Umum

    Has

    il A

    nalis

    is N

    ilai W

    aktu

    Per

    jala

    nan

    Penu

    mpa

    ng A

    ngku

    tan

    Um

    um

    Ya

    Tidak

    III - 1

  • Garis besar penulisan tugas akhir dimulai dengan studi literatur terkait tema

    penelitian, kemudian diikuti oleh perumusan masalah serta tujuan penelitian.

    Setelah itu dilakukan studi pustaka untuk mengidentifikasi kebutuhan kelengkapan

    penelitian. Setelah data yang dibutuhkan teridentifikasi, dilakukan pengumpulan

    data. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga memberikan

    kesimpulan dari hasil penelitian.

    3.2 Jenis Variabel dan Data Penelitian

    3.2.1 Jenis Variabel

    Salah satu tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk menganalisis

    kesamaan dan perbedaan nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum.

    Berdasarkan lingkup tujuan tersebut, beberapa variabel yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah variabel nilai waktu, variabel jarak tempuh perjalanan, biaya

    perjalanan, waktu tempuh perjalanan, serta moda penghubung ke/dari angkutan

    umum selama perjalanan.

    3.2.2 Data Penelitian

    Data yang diperoleh dalam penelitian ini terbagi atas dua yaitu data primer

    dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari peninjauan

    langsung di lapangan. Data primer diperoleh dengan melakukan survei berupa

    pemberian kuisioner kepada penumpang angkutan umum, serta melakukan

    wawancara untuk memperoleh informasi terkait perjalanan penumpang.

    Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari catatan-catatan yang telah

    ada. Data ini diperoleh dari instansi-instansi yang terkait serta literatur dan karya

    III - 2

  • tulis yang berhubungan dengan penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah data tarif angkutan umum yang berlaku, jumlah armada

    angkutan umum, kecepatan tempuh angkutan umum, dan trayek beserta rute

    perjalanan angkutan umum.

    Gambar 3.2 Angkutan Umum (Mikrobus) Kota Makassar

    Karakteristik dari angkutan umum di kota Makassar diuraikan sebagai

    berikut:

    1) Tarif perjalanan dan kecepatan tempuh

    Angkutan umum di kota Makassar memberlakukan dua tarif untuk

    penggunanya, yaitu untuk umum dan untuk pelajar. Tarif tersebut berlaku untuk

    satu kali perjalanan baik jarak dekat maupun jarak jauh. Tabel 3.1

    memperlihatkan tarif angkutan umum yang berlaku di kota Makassar.

    Tabel 3.1 Tarif Angkutan Umum Kota Makassar

    Tarif angkutan umum Umum Pelajar

    Rp.4000 (tarif baru) Rp.3000 (tarif baru)

    (Sumber: Dinas Perhubungan Kota Makassar, 2013)

    III - 3

  • Untuk data kecepatan angkutan umum diperoleh dari data waktu tempuh

    angkutan umum (travel time), yang dapat dilihat pada tabel 3.2. Data kecepatan

    angkutan umum nantinya akan digunakan sebagai penentu jarak tempuh

    perjalanan penumpang angkutan umum.

    Tabel 3.2 menunjukkan data hasil survei travel time angkutan umum detik

    per detik yang didapatkan dari hasil penelitian lainnya, dimana memperlihatkan

    rekap waktu tempuh trayek angkutan umum di kota Makassar pada semua

    periode jam puncak serta jarak tempuh masing-masing perjalanan.

    Tabel 3.2 Rekap Hasil Survei Waktu Tempuh Angkutan Umum Di Kota Makassar Pada Semua Periode Jam Puncak Beserta Panjang Perjalanannya

    Kode

    Trayek Periode Arah Panjang

    Jalan (m)

    Waktu Tempuh (detik)

    D

    Pagi A-B 13366 2519 Siang A-B 13283 2860 Sore A-B 13288 3223 Pagi B-A 13844 2471 Siang B-A 13689 2490 Sore B-A 13831 2973

    S

    Pagi A-B 10648 2185 Siang A-B 10697 2422 Sore A-B 10134 2222 Pagi B-A 11060 1926 Siang B-A 11009 2957 Sore B-A 10514 2901

    E1

    Pagi A-B 13312 2642 Siang A-B 13909 2889 Sore A-B 13214 2702 Pagi B-A 10721 2124 Siang B-A 10899 2241 Sore B-A 10237 2953

    A

    Pagi A-B 10417 2578 Siang A-B 10478 2211 Sore A-B 10342 2307 Pagi B-A 10546 2264 Siang B-A 10471 2259 Sore B-A 10512 2162

    B1 Pagi A-B 15859 2840 Siang A-B 16591 3520

    III - 4

  • Lanjutan tabel 3.2 (Hal 1)

    B1

    Sore A-B 16115 3122 Pagi B-A 19162 3637 Siang B-A 18343 3696 Sore B-A 18294 3316

    G

    Pagi A-B 14448 2996 Siang A-B 14373 3299 Sore A-B 14102 3222 Pagi B-A 15078 3566 Siang B-A 14928 3524 Sore B-A 14991 3296

    B

    Pagi A-B 10161 2113 Siang A-B 10419 2271 Sore A-B 9960 2700 Pagi B-A 12605 2901 Siang A-B 10419 2271 Sore A-B 9960 2700 Pagi B-A 12605 2901 Siang B-A 12839 3178 Sore B-A 13518 2777

    H

    Pagi A-B 11999 2850 Siang A-B 12350 2375 Sore A-B 11971 2375 Pagi B-A 12785 3092 Siang B-A 13189 3076 Sore B-A 13698 3826

    F1

    Pagi A-B 13570 2202 Siang A-B 13080 2573 Sore A-B 13589 2502 Pagi B-A 17884 3386 Siang B-A 18380 3200 Sore B-A 16911 4346

    F

    Pagi A-B 9503 2330 Siang A-B 8823 2864 Sore A-B 9588 2321 Pagi B-A 11254 2693 Siang B-A 10960 2786 Sore B-A 11068 2419

    C

    Pagi A-B 5144 1732 Siang A-B 5531 1600 Sore A-B 5566 1653 Pagi B-A 4679 1675

    Siang B-A 4778 1180 Sore B-A 4731 1539

    J

    Pagi A-B 11150 2492 Siang A-B 10899 3049 Sore A-B 10843 3291 Pagi B-A 10571 2742

    III - 5

  • Lanjutan tabel 3.2 (Hal 2)

    J Siang B-A 10523 2865 Sore B-A 10497 2421

    E

    Pagi A-B 9809 1740 Siang A-B 9601 2436 Sore A-B 9709 2532 Pagi B-A 12570 3338 Siang B-A 12460 3338 Sore B-A 12484 3529

    I

    Pagi A-B 10665 2190 Siang A-B 10573 2009 Sore A-B 10646 2032 Pagi B-A 11388 2558 Siang B-A 11362 2369 Sore B-A 11306 2174

    C1

    Pagi A-B 4875 1042 Siang A-B 4874 760 Sore A-B 4320 969 Pagi B-A 2219 1044 Siang B-A 2269 919 Sore B-A 2248 391

    (Sumber: Natalia, Model Waktu Tempuh Angkutan Umum Dan Tingkat

    Penerimaan Rencana Monorail Di Makassar, 2013)

    Dari tabel 3.2 di atas, dapat diketahui waktu tempuh rata-rata tiap km untuk

    masing-masing trayek. Lalu dihitung lagi waktu tempuh rata-rata tiap km untuk

    semua trayek, yang diketahui selama 3 menit 51 detik, bila dikonversi ke

    kecepatan tempuh yaitu sebesar 16 km/jam. Kecepatan ini merupakan kecepatan

    rata-rata angkutan umum untuk semua trayek dimana sudah memperhitungkan

    lamanya waktu singgah karena menaikkan dan menurunkan penumpang, waktu

    singgah saat menunggu penumpang, waktu singgah saat lampu merah, dan lain-

    lain. Untuk kecepatan normal angkutan umum, diperoleh data kurang lebih 40

    km/jam. Namun untuk penelitian ini, data kecepatan angkutan umum yang

    digunakan dalam analisis data adalah data kecepatan rata-rata angkutan umum

    berdasarkan penelitian terbaru yaitu sebesar 16 km/jam.

    III - 6

  • 2) Jumlah armada dan kapasitas

    Berdasarkan data dari dinas perhubungan kota Makassar tahun 2013,

    angkutan umum di kota Makassar berjumlah kurang lebih 4113 armada, terbagi

    kedalam 17 trayek. Namun untuk penelitian ini, hanya ditinjau 16 trayek saja,

    karena satu trayek yaitu trayek kode R1 hanya memiliki jumlah 2 armada,

    sehingga dianggap tidak terlalu mempengaruhi hasil penelitian.

    Tabel 3.3 berikut menunjukkan jumlah armada dari masing-masing trayek

    angkutan umum di kota Makassar menurut Dinas Perhubungan Kota Makassar

    tahun 2013.

    Tabel 3.3 Jumlah Armada Masing-Masing Trayek Angkutan Umum Di Kota Makassar Tahun 2013

    Kode

    Trayek Asal-Tujuan Jumlah Armada

    A Mksr.Mall - Btn Minasa Upa 165 B Psr. Butung - Cendrawasih -Trm.Malengkeri 421 C Mksr.Mall Tallo 220 D Mksr.Mall - Trm Regional Daya - Perumnas Sudiang 809 E Mksr.Mall - UNM - Perumnas Panakukang 379 F Mksr.Mall - Veteran - Trm.Malengkeri 286 G Mksr.Mall - Ir.Sutami/Tol - Term.Regional Daya 348 H Mksr.Mall - Perumnas Antang 329 I Mksr.Mall - STIKI Borong 299 J Mksr.Mall - Pa'baeng2 - Perumnas Panakukang 200 S Mksr.Mall BTP 221

    B1 Term.Malengkeri - Cendrawasih - Kampus Unhas 146 C1 Tamalanrea - Kampus Unhas 36 E1 Perumnas Panakukang - UNM - Kampus.Unhas 149 F1 Trm.Malengkeri - Veteran - Kampus Unhas 53 R1 Psr. Baru - Ujung Tanah - Kampus Unhas 2 W BTP - Trm.Daya - SMA Negeri 6 50

    JUMLAH 4113 (Sumber: Dinas Perhubungan Kota Makassar, 2013)

    III - 7

  • Angkutan umum di kota Makassar memiliki kapasitas tempat duduk 11

    penumpang, dengan rincian 6 penumpang disisi dalam, 4 di sisi luar, dan 1

    disamping supir. Pada umumnya, sebagian besar armada angkutan umum di kota

    Makassar, menambahkan satu tempat duduk tambahan di belakang supir,

    sehingga total tempat duduk penumpang menjadi 12 tempat duduk. Untuk lebih

    jelasnya, dapat dilihat pada sketsa jumlah tempat duduk pada gambar berikut.

    Gambar 3.3 Sketsa Jumlah Tempat Duduk Pada Angkutan Umum Kota Makassar (Sumber: www.eengsu.wordpress.com)

    3) Lintasan Rute

    Dalam penelitian ini terdapat 16 trayek yang akan ditinjau, dimana trayek-

    trayek tersebut melayani penumpang dalam wilayah kota Makassar dengan

    rute yang menjangkau ke hampir seluruh jalan-jalan utama dikota Makassar.

    Lintasan rute dari berbagai trayek angkutan umum di kota Makassar menurut

    Dina Perhubungan Kota Makassar 2013 disajikan pada tabel 3.4 berikut.

    III - 8

  • Tabel 3.4 Lintasan Rute Angkutan Umum di Kota Makassar Menurut Dinas Perhubungan Kota Makassar 2013

    Kode

    Trayek Keterangan Rute

    A Berangkat BTN Minasa Upa - Makassar Mall Kembali Makassar Mall - BTN Minasa Upa

    B Berangkat Term.Malengkeri - Cendrawasih - Pasar Butung Kembali Pasar Butung - Cendrawasih - Term.Malengkeri

    C Berangkat Tallo - Makassar Mall Kembali Makassar Mall Tallo

    D Berangkat Sudiang - Term. Daya - Makassar Mall Kembali Makassar Mall - Term. Daya Sudiang

    E Berangkat Perum Panakukkang - UNM - Makassar Mall Kembali Makassar Mall - UNM - Perum Panakukkang

    F Berangkat Term. Malengkeri - Veteran - Makassar Mall Kembali Makassar Mall - Veteran - Term. Malengkeri

    G Berangkat Term.Daya Ir.Sutami/Tol - Makassar Mall Kembali Makassar Mall Ir.Sutami/Tol - Term.Daya

    H Berangkat Perumnas Antang - Makassar Mall Kembali Makassar Mall - Perumnas Antang

    I Berangkat Borong - Stiki - Makassar Mall Kembali Makassar Mall - Stiki Borong

    J Berangkat Perum Panakukang - Pa'baeng2 - Makassar Mall Kembali Makassar Mall - Pa'baeng2 - Perum Panakukang

    S Berangkat BTP - Makassar Mall Kembali Makassar Mall BTP

    W Berangkat BTP - Term. Daya - SMA Negeri 6 Kembali SMA Negeri 6 - Term. Daya BTP

    B1 Berangkat Term.Malengkeri - Cendrawasih - Kampus Unhas Kembali Kampus Unhas - Cendrawasih - Term.Malengkeri

    C1 Berangkat Tamalanrea - Kampus Unhas Kembali Kampus Unhas Tamalanrea

    E1 Berangkat Perum Panakukkang - UNM - Kampus Unhas Kembali Kampus Unhas - UNM - Perum Panakukkang

    F1 Berangkat Term. Malengkeri - Veteran - Kampus Unhas Kembali Kampus Unhas - Veteran - Term. Malengkeri

    (Sumber: Dinas Perhubungan Kota Makassar, 2013)

    III - 9

  • Adapun yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah lintasan rute

    perjalanan aktual. Rute perjalanan aktual yang terjadi di lapangan tidaklah

    jauh berbeda dari rute menurut Dinas Perhubungan Kota Makassar. Rute

    aktual terjadi berdasarkan permintaan penumpang dan kebutuhan supir

    angkutan umum. Tabel 3.5 berikut menunjukkan rute perjalanan aktual

    masing-masing trayek angkutan umum di kota Makassar

    Tabel 3.5 Rute Perjalanan Aktual Masing-Masing Trayek Angkutan Umum di Kota Makassar.

    Kode Trayek Rute

    A BTN Minasa Upa - Syech Yusuf/TalaSalapang - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Ratulangi - Jendral Sudirman (Karebosi Timur) - HOS Cokroaminoto (Sentral) - KH. Wahid Hasyim - Wahidin Sudirohusodo

    B Terminal Malengkeri - Daeng Tata - Abdul Kadir - Dangko - Cendrawasih - Arief Rate - Sultan Hasanuddin - Pattimura Ujung Pandang - Riburane - Jenderal Achmad Yani (Balaikota) - Pasar Butung

    C Rappokalling - Korban 40 ribu - Juanda - Gatot Subroto Ujung Pandang Baru - Pongtiku - Datok Ditiro - Sunu - Masjid Raya - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto - KH.Wahid Hasyim - Makassar Mall

    D Sudiang - Terminal Daya - Perintis Kemerdekaan - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Andalas - Laiya - Selatan Makassar Mall

    E Toddoppuli - Pengayoman Tamalate - Emmy Saelan - Mapala - AP. Pettarani - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Andalas - Laiya - KH.Agus Salim -Timur Makassar Mall

    F Terminal Mallengkeri - Daeng Tata - Daeng Ngeppe - Kumala - Veteran - Bandang - Buru - Andalas - Satangnga - KH. Agus Salim - Timur Makassar Mall

    G Terminal Daya - Kima - TOL (Ir. Sutami) - Tinumbu - Cakalang - Yos Sudarso - Tentara Pelajar - Kalimantan - Pasar Butung

    H Tamangapa Raya - Perumnas Antang - Antang Raya - Urip Sumoharjo - Bawakaraeng - Jenderal Sudirman - DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar Mall

    I Borong - Stiki - Batua Raya Toa Daeng/Prof.Abd Basalamah (Racing Centre)/Taman Makam Pahlawan Urip Sumoharjo Bawakaraeng - Makassar Mall

    III - 10

  • Lanjutan tabel 3.5 (Hal 1)

    J Toddopuli Raya Tamalate/Tidung - Emmy Saelan - Sultan Alauddin - Andi Tonro - Kumala - Ratulangi - Jenderal Sudirman - HOS Cokroaminoto Makassar Mall

    S BTP Perintis Kemerdekaan Urip Sumoharjo Bawakaraeng Andalas Laiya Selatan Makassar Mall W BTP - Terminal Daya - SMA Negeri 6

    B1 Term.Malengkeri - Dg.Tata - Cendrawasih - Arif Rate - Sultan Hasanudin - Sawerigading - Botolempangan - Karunrung - Sungai Saddang - Latimojong - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas

    C1 Tamalanrea/Pintu 1 - Kampus Unhas

    E1 A.P.Pettarani Abd.Dg.Sirua Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas

    F1 Term. Malengkeri - Daeng Tata - M. Tahir - Kumala - Veteran - Masjid Raya - Urip Sumoharjo - Perintis Kemerdekaan - Kampus Unhas

    Secara visualisasi, peta rute trayek angkutan umum dapat dilihat pada

    gambar 3.4 di bawah ini.

    Gambar 3.4 Peta Lintasan Trayek Angkutan Kota Kota Makassar Secara Umum

    III - 11

  • 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

    Tempat atau lokasi penelitian adalah tempat pengumpulan data primer.

    Penelitian ini dilakukan di ruang lingkup kota Makassar. Lokasi penelitian

    dilakukan di dalam angkutan umum kota Makassar.

    Dalam penelitian ini, pelaksanaan survei primer dilakukan dalam dua tahap,

    tahap pertama, yaitu survei pendahuluan yang dilakukan selama seminggu pada

    tanggal 26 hingga 31 Agustus 2013 mulai dari pukul 07.00 17.00 WITA.

    Kemudian tahap kedua, yakni survei utama yang dilakukan pada tengah bulan

    Oktober 2013 dengan waktu yang sama.

    3.4 Metode Survei dan Pengambilan Data

    Untuk memperoleh sejumlah data dan informasi yang diperlukan, maka

    dilakukan pengumpulan data survei lapangan. Survei lapangan yang dimaksud

    adalah survei yang dilaksanakan dengan metode penyebaran kuisioner dan

    wawancara langsung kepada penumpang yang ada di dalam angkutan umum yang

    menempuh suatu trayek hingga diperoleh sejumlah data yang diperlukan.

    Pengambilan data dengan survei kuisioner tidak melibatkan seluruh

    penumpang angkutan umum, melainkan dengan menggunakan sampel dari

    populasi yang ada. Untuk menentukan besarnya sampel penelitian harus terlebih

    dahulu diketahui jumlah populasi penelitian.

    Populasi adalah kumpulan dari objek yang diteliti. Populasi pada penelitian

    ini adalah semua pengguna angkutan umum di kota Makassar, jumlah populasi

    ini tidak pasti dan berubah-ubah setiap harinya, maka populasi ini didekati

    III - 12

  • sebagai populasi tak hingga/tidak jelas.

    Sampel merupakan sekumpulan data yang dipilih atau diambil dari populasi

    yang dianggap dapat mewakili karakteristik dari populasi. Untuk penelitian ini,

    pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode pengambilan sampel yang

    memiliki populasi tak hingga. Teknik-teknik pengambilan sampel dari populasi tak

    terhingga dan tidak jelas ini dikelompokkan ke dalam rumpun nonprobability

    sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama

    kepada setiap anggota untuk terambil sebagai sampel, atau nonrandom

    sampling (cara pengambilan sampel yang tidak acak). (Amirin, Tatang M, 2011)

    Salah satu metode yang bisa digunakan adalah teknik quota sampling, yaitu

    metode pengambilan sampel dengan terlebih dahulu menetapkan jumlah tertentu

    sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel, atau dengan kata

    lain menentukan jumlah total sampel terlebih dahulu.

    Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan survei kuisioner dirancang

    kedalam dua bagian, yaitu bagian karakteristik responden serta bagian

    karakteristik perjalanan angkutan umum.

    Bagian karakteristik responden berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

    dengan karakteristik individu responden, seperti nama responden, alamat

    responden, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, status

    dalam keluarga, dan lainnya.

    Bagian karateristik perjalanan angkutan umum berisikan pertanyaan-

    pertanyaan tentang karakteristik perjalanan penumpang yang menggunakan

    angkutan umum. Seperti lama waktu untuk menunggu angkutan umum, lama waktu

    III - 13

  • tempuh angkutan umum, jarak, waktu, biaya, dan moda yang digunakan ke/dari

    tempat menunggu angkutan umum, dan pertanyaan lain yang menyangkut

    karakteristik perjalanan penumpang dengan angkutan umum.

    3.4.1 Survei Pendahuluan

    Pengambilan sampel diawali dengan menentukan jumlah total sampel.

    Jumlah total sampel didapatkan melalui survei pendahuluan yang dilakukan dengan

    kuisioner untuk mengetahui karakter individu responden. Untuk survei

    pendahuluan ini dilakukan penyebaran kuisioner terhadap 288 responden untuk 16

    trayek, dengan rincian masing-masing 18 responden untuk tiap trayek.

    Pengambilan responden dilakukan secara acak kepada seluruh anggota

    masyarakat yang menggunakan angkutan umum. Kemudian dari data hasil survei

    karakteristik responden, lalu diambil data-data yang bersifat kuantitatif, seperti

    umur responden, penghasilan responden, jumlah anggota keluarga, lamanya waktu

    untuk menunggu angkutan umum, lamanya waktu tempuh angkutan umum, serta

    jarak, waktu dan biaya, yang digunakan ke/dari tempat menunggu angkutan umum.

    Data-data kuantitatif ini kemudian dihitung parameter-parameter statistiknya, lalu

    dimasukkan ke dalam rumus penentuan jumlah sampel (perhitungan jumlah sampel

    terlampir).

    Untuk memperoleh data dengan tingkat ketelitian 95% dan tingkat kesalahan

    tidak lebih dari 5% dengan menentukan galat sampel yang dapat diterima dan galat

    standar, maka jumlah sampel yang dibutuhkan dihitung dengan rumus Czaja &

    Blair (1996) yang dikutip Irham Hasly dan Abdul Malik (2005):

    = 2.(x)2 Untuk populasi yang tak terhingga, (3.1)

    III - 14

  • = 1+

    Untuk populasi yang terhingga, (3.2)

    Dimana:

    n = Jumlah contoh populasi yang tak terhingga

    n = Jumlah contoh populasi yang terhingga

    N = Jumlah populasi

    S2 = Standar deviasi dari variabel yang digunakan sebagai acuan dalam

    menentukan jumlah sampel, misalnya umur responden.

    Dari hasil perhitungan sampel melalui data survei pendahuluan ini, kemudian

    diambil total jumlah sampel yang terbesar dari beberapa data kuantitatif yang

    ditinjau.

    Untuk penelitian ini, diketahui jumlah sampel yang ideal didapatkan dari data

    jarak antara tempat turun responden ke tempat tujuan. Berikut contoh

    perhitungannya:

    Diketahui:

    Data dari dinas perhubungan:

    Jumlah armada : 4111 armada

    Jumlah penumpang perhari : 241869

    Data statistik data jarak antara tempat turun responden ke tempat tujuan dari

    survei pendahuluan:

    MIN : 50

    MAX : 500

    Rata-rata : 150,35

    III - 15

  • Median : 50

    Standar Deviasi : 151,99

    (Standar Deviasi)2 : 23100,924

    Ketetapan:

    e : 0,05

    z : 1,96

    Sampling Error yang dapat diterima:

    = 0,05 x rata-rata jarak antara tempat turun responden ke tempat tujuan

    = 0,05 x 150,35

    = 7,5174

    S.e(x) = Sampling Error / z

    = 7,5174 / 1,96

    = 3,835

    Besarnya jumlah sampel:

    = 2.(x)2

    n = 23100,924 / (3,835)2

    = 23100,924 / 14,7102

    = 1570 responden (Untuk populasi yang tak terhingga)

    = 1+

    n = 1570 / ( 1 + (1570 / 241869)

    = 1570 / (1 + 0,0065)

    = 1560 responden (Untuk populasi yang terhingga)

    III - 16

  • Karena perhitungan jumlah sampel didekati sebagai perhitungan jumlah

    sampel untuk populasi tak hingga, maka total jumlah sampel yang digunakan adalah

    1570 responden. Total jumlah sampel ini kemudian yang akan dijadikan acuan

    untuk pengambilan sampel tiap-tiap trayek pada survei utama, dimana jumlah

    sampel untuk tiap-tiap trayek diketahui setelah mengalikan koefisien jumlah

    armada tiap-tiap trayek, dengan total sampel yang diperoleh dari survei

    pendahuluan tadi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut.

    Tabel 3.6 Rekapitulasi Jumlah Sampel Pertrayek

    Kode Trayek

    Jumlah armada

    % sampel

    Koef sampel

    Jumlah Sampel per trayek

    A 165 4.01 0.04 63 B 421 10.24 0.10 161 C 220 5.35 0.05 84 D 809 19.68 0,20 309 E 379 9.22 0.09 145 F 286 6.96 0.07 109 G 348 8.47 0.08 133 H 329 8.00 0.08 126 I 299 7.27 0.07 114 J 200 4.86 0.05 76 S 221 5.38 0.05 84

    B1 146 3.55 0.04 56 C1 36 0.88 0.01 14 E1 149 3.62 0.04 57 F1 53 1.29 0.01 20 W 50 1.22 0.01 19

    Total 4111 1570 3.4.2 Survei Utama

    Metode yang dilakukan pada survei utama sama dengan metode yang

    dilakukan pada survei pendahuluan, akan tetapi, pada survei utama ini, banyaknya

    responden untuk masing-masing trayek tidak lagi sama jumlahnya, melainkan

    III - 17

  • mengikuti hasil yang diperoleh dari survei pendahuluan, yaitu total 1570 responden,

    dengan rincian sampel per trayek seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.5.

    Persiapan survei utama dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan

    pengarahan kepada surveyor mengenai target data dan metode yang akan

    diterapkan pada saat pelaksanaan survei. Surveyor terdiri dari 9 orang. Dalam

    persiapan survei ini dipersiapkan rute serta kode trayek survei yang bertujuan untuk

    pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing surveyor serta perbekalan dan

    peralatan yang akan digunakan seperti formulir kuisioner survei dan alat tulis.

    Seperti pada survei pendahuluan, penentuan responden juga dilakukan secara

    acak, yaitu dengan mengambil sampel secara sembarang. Survei dilakukan selama

    kurang lebih dua minggu sampai target total data tercapai.

    3.5 Metode Penyajian Dan Analisis Data

    Data yang diperoleh dari hasil survei masih dalam bentuk respon individu

    berupa pilihan terhadap poin yang disajikan dalam skala semantik. Data-data yang

    telah diperoleh dari hasil survei dikumpulkan dan diinput kedalam lembar kerja

    ms.office excel dan selanjutnya diolah agar dapat digunakan sebagai data masukan

    dalam proses analisis.

    Pengolahan data dilakukan untuk mengelompokkan dan merekapitulasi data-

    data yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk selanjutnya dianalisis, sehingga

    rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini dapat dijawab. Hasil pengolahan

    dan analisis data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah karakteristik individu

    dan karakteristik perjalanan penumpang angkutan umum di kota Makassar, besar

    III - 18

  • rata-rata nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum di kota Makassar, serta

    kesamaan dan perbedaan nilai waktu perjalanan penumpang angkutan umum di

    kota Makassar.

    Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak

    program statistik komputer SPSS versi 22.0. Ilmu statistik yang digunakan adalah

    analisis normalitas berdasarkan rasio skewness dan kurtosis serta analisis uji

    perbandingan rata-rata (two independent sample test dan one way anova).

    Rasio Skewness = Nilai SkewnessStd.Error of Skewness (3.3)

    Rasio Kurtosis = Nilai KurtosisStd.Error of Kurtosis (3.4)

    Uji normalitas data nilai waktu dilakukan dengan perangkat lunak SPSS.

    Hasil output rasio skewness dan rasio kurtosis digunakan untuk mengecek

    normalitas data.

    Jika hasil rasio skewness dan rasio kurtosis berada di antara nilai -2 dan +2

    maka data dikategorikan terdistribusi normal. Pengujian normalitas data digunakan

    untuk menguji apakah data kontinu berdistribusi normal sehingga analisis

    perbandingan rata-rata dapat dilakukan.

    Uji analisis komparatif atau analisis perbandingan rata-rata merupakan bagian

    dari uji hipotesis dengan dasar membandingkan perbedaan rata-rata. Terdapat dua

    model komparatif, yaitu komparatif antara dua sampel dan komparatif antara lebih

    dari dua sampel yang sering disebut komparatif k sampel.

    Dalam pengujian analisis komparatif dua sampel atau lebih terdapat berbagai

    teknik statistik yang dapat digunakan. Teknik statistik mana yang akan digunakan

    III - 19

  • tergantung pada bentuk komparasi dan macam data. Untuk data yang terdistribusi

    normal digunakan statistik parametrik dan untuk data yang tidak terdistribusi

    normal digunakan statistik non parametrik. Analisis perbandingan rata-rata yang

    dilakukan terhadap nilai waktu perjalanan penumpang yang dikelompokkan

    berdasarkan profesi dan jumlah angkutan yang digunakan (rantai moda).

    Hipotesis awal (H0) dalam pengujian ini adalah tidak ada perbedaan

    signifikan antara rata-rata nilai waktu perjalanan penumpang. Hipotesis yang

    digunakan dalam pengujian ini adalah menerima hipotesis awal H0 jika nilai sig

    hitung lebih besar dari level kepercayaan, dan menolak jika sebaliknya.

    Normalitas data dilakukan untuk mengetahui jenis analisis apa yang akan

    digunakan selanjutnya. Jika hasil uji normalitas data menunjukkan bahwa data

    terdistribusi normal maka statistik yang akan digunakan adalah statistik parametrik

    dan jika sebaliknya maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik.

    Two independent sample test dan one way anova sama sama dilakukan

    untuk mengetahui kesamaan dan perbedaan tingkat rata-rata nilai waktu perjalanan

    penumpang angkutan umum. Bedanya two independent sample test digunakan

    untuk data nilai waktu perjalanan yang tidak terdistribusi normal sedangkan one

    way anova digunakan untuk data nilai waktu perjalanan yang terdistribusi normal.

    Dalam hal ini bentuk nilai waktu dikatakan sama bila Sig.hitung lebih kecil dari

    level kepercayaan (), dan dikatakan beda jika sebaliknya.

    Setelah memperoleh hasil penelitian maka peneliti mampu menarik

    kesimpulan yang merupakan jawaban pertanyaan ilmiah yang ada pada tujuan

    penelitian.

    III - 20

  • BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Karakteristik Penumpang Angkutan Umum Kota Makassar

    4.1.1 Karakteristik Sosio-Demografi

    Karakteristik sosio demografi adalah ciri yang menggambarkan perbedaan

    masyarakat berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan.

    a. Karakteristik Usia dan Tingkat Pendidikan

    Berdasarkan hasil survei dan tabulasi data maka diperoleh persentase

    karakteristik penumpang angkutan umum di kota Makassar berdasarkan usia dan

    tingkat pendidikan yang disajikan pada gambar 4.1 di bawah ini.

    Gambar 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Tingkat Pendidikan

    Hasil tabulasi data memperlihatkan bahwa secara keseluruhan kelompok usia

    21-30 tahun merupakan kelompok usia yang dominan di antara kelompok usia

    3

    59

    172

    274

    0

    4

    0

    2

    9

    46

    342

    68

    168

    5

    1

    19

    40

    80

    40

    85

    9

    1

    13

    22

    32

    11

    38

    1

    1

    4

    4

    7

    1

    6

    0

    0

    2

    0

    1

    0

    0

    0

    0% 20% 40% 60% 80% 100%

    Tidak Tamat SD

    SD

    SMP

    SMA

    Diploma

    S1

    S2

    Ting

    kat P

    endi

    dika

    n

    Usia 10-20 Usia 21-30 Usia 31-40 Usia 41-50 Usia 51-60 Usia > 60

    IV - 1

  • lainnya. Sedangkan usia 10 20 tahun merupakan kelompok usia yang paling

    dominan pada responden dengan tingkat pendidikan SMP, SD, dan tidak tamat SD.

    b. Karakteristik Pendidikan dan Pekerjaan

    Berdasarkan hasil survei dan tabulasi data maka diperoleh persentase

    karakteristik penumpang angkutan umum di kota Makassar berdasarkan pendidikan

    dan pekerjaan yang disajikan pada gambar 4.2 di bawah.

    Gambar 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan dan Pekerjaan

    Hasil tabulasi data memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan SMA dan S1

    merupakan dua tingkat pendidikan yang dominan di antara kelompok responden.

    Kecuali pada respoden pelajar, tingkat pendidikan SMP merupakan tingkat

    pendidikan yang dominan.

    c. Karakteristik Pekerjaan dan Penghasilan

    Berdasarkan hasil survei dan tabulasi data maka diperoleh persentase

    karakteristik penumpang angkutan umum di kota Makassar berdasarkan pekerjaan

    dan penghasilan yang disajikan pada gambar 4.3 di bawah.

    0

    1

    2

    0

    0

    2

    4

    0

    9

    58

    0

    0

    28

    14

    0

    37

    166

    0

    0

    44

    32

    450

    136

    26

    5

    5

    72

    46

    8

    46

    0

    18

    11

    32

    6

    24

    98

    0

    96

    52

    24

    6

    0

    2

    0

    6

    2

    2

    0

    0% 20% 40% 60% 80% 100%

    Mahasiswa

    Swasta

    Pelajar

    PNS/BUMN

    Guru/Dosen

    Wirausaha

    Lain

    Peke

    rjaan

    Tidak Tamat SD SD SMP SMA Diploma S1 S2

    IV - 2

  • Gambar 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Penghasilan

    Hasil tabulasi data memperlihatkan bahwa responden dengan penghasilan

    Rp.0 (tidak memiliki penghasilan) dan Rp.1.500.000-2.500.000 merupakan dua

    kelompok yang dominan. Penghasilan Rp.0 (tidak ada) terlihat dominan pada

    kelompok pelajar dan mahasiswa. Sedangkan penghasilan Rp.1.500.000-2.500.000

    terlihat dominan di antara kelompok pegawai swasta, wirausaha, lain-lain. Untuk

    kelompok responden PNS/BUMN dan guru/dosen penghasilan Rp2.500.001-

    5.000.000 merupakan penghasilan yang mendominasi.

    4.1.2 Karakteristik Perjalanan Penumpang

    Karakteristik perjalanan merupakan ciri yang membedakan responden

    berdasarkan asal, tujuan, moda yang digunakan, biaya, waktu, dan jarak tempuh

    dalam perjalanan.

    a. Karakteristik Asal dan Tujuan

    Berdasarkan hasil survei dan tabulasi data maka diperoleh persentase

    karakteristik penumpang angkutan umum di kota Makassar berdasarkan asal dan

    tujuan perjalanan yang disajikan pada gambar 4.4 di bawah.

    325

    0

    244

    0

    0

    0

    18

    131

    57

    7

    1

    3

    73

    31

    27

    219

    1

    51

    23

    93

    59

    0

    44

    0

    67

    47

    31

    2

    0

    6

    0

    6

    2

    2

    0

    0% 20% 40% 60% 80% 100%

    Mahasiswa

    Swasta

    Pelajar

    PNS

    Guru

    Wirausaha

    LainPe

    kerja

    an

    Tidak Ada Rp. < 1.500.000 Rp. 1.500.000 2.500.000 Rp. 2.500.001 5.000.000 Rp. > 5.000.000

    IV - 3

  • Gambar 4.4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Asal dan Tujuan Hasil tabulasi data memperlihatkan bahwa tujuan ke rumah merupakan tujuan

    yang paling dominan di antara semuanya. Kecuali berasal dari rumah, semua tujuan

    perjalanan dari lokasi asal adalah ke rumah. Sedangkan lokasi asal dari rumah,

    tujuan yang paling dominan ialah tujuan ke kampus/sekolah.

    b. Karakteristik Moda Yang Digunakan

    Berdasarkan hasil survei dan tabulasi data maka diperoleh persentase

    karakteristik penumpang angkutan umum berdasarkan moda yang digunakan oleh

    responden yang disajikan pada tabel 4.1 dan gambar 4.5 dibawah.

    Tabel 4.1 Rantai Moda Perjalanan Penumpang Angkutan Umum

    No. Model Rantai Moda Kode 1. 1 Angkutan Jalan Kaki - Mikrobus - Jalan Kaki A 2.

    2 Angkutan

    Jalan Kaki - Mikrobus - Mikrobus Lain B 3. Jalan Kaki - Mikrobus Becak C 4. Jalan Kaki - Mikrobus Bentor D 5. Jalan Kaki - Mikrobus Ojek E 6. Mikrobus Lain - Mikrobus - Jalan Kaki F 7. Becak - Mikrobus - Jalan Kaki G 8. Bentor - Mikrobus - Jalan Kaki H 9. Ojek - Mikrobus - Jalan Kaki I

    10. Diantar/Jemput - Mikrobus - Jalan Kaki J 11. 3 Angkutan Angk. Lain - Mikrobus - Angk.Lain K

    14

    238

    139

    79

    47

    7

    24

    371

    2

    4

    1

    6

    1

    4

    201

    4

    7

    1

    1

    0

    0

    159

    8

    7

    5

    1

    0

    0

    94

    35

    23

    0

    0

    4

    3

    10

    7

    0

    0

    2

    0

    2

    38

    15

    0

    1

    2

    2

    1

    0% 20% 40% 60% 80% 100%

    Rumah

    Kampus/Sekolah

    Kantor

    Pasar

    Mall

    RS

    LainAs

    al

    Tujuan Rumah Tujuan Kampus/Sekolah Tujuan Kantor Tujuan Pasar

    Tujuan Mall Tujuan Rumah Sakit Tujuan Lain-Lain

    IV - 4

  • Gambar 4.5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Rantai Moda Yang Digunakan

    Hasil tabulasi data memperlihatkan bahwa secara keseluruhan menggunakan

    satu angkutan (jalan kaki mikrobus jalan kaki) adalah yang rantai moda yang

    paling dominan digunakan oleh rata-rata responden.

    4.1.3 Distribusi Jarak, Biaya, dan Waktu Perjalanan

    a. Jarak Perjalanan

    Jara