94
ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI SKRIPSI SARJANA O L E H OMEGA PUTRI SILITONGA 140707065 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI 2019

ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

  • Upload
    vuthu

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI

PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI SARJANA

O

L

E

H

OMEGA PUTRI SILITONGA

140707065

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

2019

Page 2: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian
Page 3: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian
Page 4: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian
Page 5: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam skripsi ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Medan, 17 Januari 2019

Omega Putri Silitonga

NIM 140707065

Page 6: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

i

ABSTRAK

ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI

PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI

Barongsai adalah tarian ritual yang berasal dari Tiongkok yang

menggambarkan tokoh singa, dengan menggunakan dua kostum singa yang

dimainkan oleh dua orang. Barongsai berasal dari dua kata yaitu barong dan sai,

barong adalah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti tarian topeng yang

dimainkan oleh manusia, sedangkan Sai adalah bahasa tiongkok dialek hokkian

yang berarti singa. Masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa barongsai ini dapat

membawa kesuksesan dan keberuntungan bagi mereka dan dapat mengusir roh

roh jahat karena suara pukulan keras simbal, gong, dan gendang, yang merupakan

alat musik dalam pertunjukan barongsai. Pertunjukan barongsai dilakukan

masyarakat Tionghoa di kota Tebing Tinggi pada saat hari raya imlek, ritual,

acara adat China, peresmian toko, hiburan, dan sebagai acara hari besar Buddha di

vihara.

Dalam tulisan ini, penulis akan menggunakan teori (Edy Sedyawati,

1981:48-66) yang mengemukakan bahwa suatu analisis pertunjukan sebaiknya

selalu dikaitkan dengan kondisi lingkungan dimana seni pertunjukan tersebut

dilaksanakan atau didukung masyarakatnya. Dan menggunakan teori (Nettl,

1964:98) yang memberikan dua pendekatan, yaitu:

1. menganalisa dan mendeskripsikan apa yang didengar, dan

2. mendeskripsikan apa yang dilihat dan menulisnya di atas kertas dengan

suatu cara penulisan tertentu. Dengan teori ini akan dapat melihat secara

konseptual pertunjukan yang dibawakan oleh dua pemain barongsai

tersebut dengan musik pengiringnya masing masing.

(Koentjaraningrat, 1977:30) bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku,

dokumen-dokumen, serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari

pemikiran umtuk memperoleh pengertian tentang teori teori yang bersangkutan.

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif-kualitatif Bogdan dan Taylor 1975 dalam buku (Moleong, 2004:3)

mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasikan

data deskriptif berupa kata kata lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat

diamati. Untuk metode tersebut penelitian yang dilakukan penulis adalah : studi

kepustakaan, kerja lapangan, wawancara, kerja laboratorium.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menganalisis

musik dalam pertunjukan barongsai serta sebagai pengembangan ilmu

pengetahuan bagi pembaca.

Kata kunci : Barongsai, Masyarakat Tionghoa, Pertunjukan, Analisis Musik

Page 7: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

ii

KATA PENGANTAR

Haleluya, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus

yang telah memberikan kekuatan, kemampuan, dan berkat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS

PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI

KOTA TEBING TINGGI, yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Seni (S.Sn) pada Departemen Etnomusikologi Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Dalam menyelesaikan skripsi ini,

penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

keluarga penulis, secara khusus kepada kedua kakak penulis yaitu Ester Pratiwi

Silitonga dan Dwi Handayani Silitonga, yang telah banyak memberikan dukungan

dan semangat yang tidak ada habisnya dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

juga mengucapkan terimakasih kepada adik dan kakak saya David Silitonga dan

kak Meylan yang banyak membantu penulis ketika melakukan penelitian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.

2. Ibu Arifninetrirosa, SST, M.A., selaku ketua Departemen Etnomusikologi.

3. Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si, selaku Sekretaris Departemen

Etnomusikologi.

Page 8: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

iii

4. Begitu juga kepada Ibu Dra. Rithaony, M.A, sebagai dosen pembimbing I

yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Kumalo Tarigan, M.A, Ph.D, sebagai dosen pembimbing II

yang juga telah banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, serta dosen-dosen lainnya yang

menjadi staff pengajar di departemen Universitas Sumatera Utara

Etnomusikologi yang juga telah membantu penulis dalam menyelesaikan

mata kuliah selama di perkuliahan.

6. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kakak- kakak rohani penulis

kak Kristina, kak Novita dan sahabat sahabat saya, kak Devi, Nora, Indah,

May, Melina, dan semua teman teman yang tidak dapat penulis sebut satu

persatu, yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat dan doa

kepada penulis selama masa menyusun skripsi ini.

7. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bang Mario dan teman

teman satu stambuk 2014 terkhusus buat Fitri, Lisa, Kiky yang membantu

penulis dalam menyeselesaikan skripsi dan semua satu stambuk penulis

yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.

8. Penulis juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Koko

Kumara Chandra sebagai informan pangkal penulis dan adik adik anggota

pemusik barongsai HSS (Hong San See) yang telah bersedia dengan

kemurahan hati membantu penulis dalam mengumpulkan data selama

melakukan penelitian. Penulis telah berusaha memberikan yang terbaik

Page 9: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

iv

untuk menyelesaikan tulisan ini, akan tetapi penulis tetap menyadari

bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dalam penyempurnaan tulisan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kaih dan meminta maaf kepada

pembaca apabila terdapat kesalahaan dalam tulisan yang diluar kesengajaan

penulis.

Medan, 17 Januari 2019

Penulis

Omega Putri Silitonga

Page 10: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Pokok Permasalahan ....................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

1.5 Konsep ........................................................................................... 7

1.6 Teori................................................................................................ 9

1.7 Metode Penelitian ........................................................................... 11

1.7.1 Studi Kepustakaan ............................................................... 11

1.7.2 Kerja Lapangan..................................................................... 12

1.7.3 Kerja Laboratorium .............................................................. 13

1.7.4 Lokasi Penelitian .................................................................. 14

BAB II KEBERADAAN MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA

TEBING TINGGI ............................................................................... 15

2.1 Geografis Kota Tebing Tinggi ....................................................... 15

2.2 Demografi ...................................................................................... 17

2.3 Kedatangan Masyarakat Tionghoa Ke Kota Tebing Tinggi .......... 18

2.4 Sistem Kekerabatan Masyarakat Tionghoa ................................... 19

2.5 Bahasa ............................................................................................ 21

2.6 Agama dan Kepercayaan.. ............................................................. 23

2.7 Mata Pencaharian .......................................................................... 25

2.8 Kesenian ........................................................................................ 27

BAB III PERTUNJUKAN BARONGSAI DI KOTA TEBING TINGGI ..... 28

3.1 Sejarah Barongsai ......................................................................... 28

3.2 Jenis Barongsai.............................................................................. 31

3.3 Pertunjukan Barongsai .................................................................. 33

3.3.1 Upacara Ritual ...................................................................... 36

3.3.2 Acara Hiburan...................................................................... 38

3.4 Tokoh Musik Barongsai ................................................................ 39

3.5 Persiapan dan Proses Pertunjukan .................................................. 39

3.5.1 Proses Latihan....................................................................... 41

Page 11: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

vi

3.6 Pendukung Pertunjukan ................................................................. 42

3.6.1 Alat alat Musik Barongsai ................................................... 42

3.6.2 Pemain Barongsai dan Alat Musik ...................................... 56

3.6.3 Penonton .............................................................................. 57

3.6.4 Panggung ............................................................................. 58

3.6.5 Kostum................................................................................. 58

BAB IV Analisis Musik Barongsai .................................................................. 61

4.1 Analisis Musik Barongsai ............................................................. 61

4.2 Transkripsi ..................................................................................... 62

4.2.1 Analisis Pola Ritem .............................................................. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 75

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 75

5.2 Saran .............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 78

DAFTAR INFORMAN ....................................................................................... 80

Page 12: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan Kota

Tebing Tinggi Tahun 2013 .............................................................. 17

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk menurut Kepercayaan di Kota Tebing Tinggi .... 17

Page 13: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Pertunjukan Barongsai pada acara Hari Ulang Tahun Dewa Seng

Ong Kong .......................................................................................... 36

Gambar 3.2 Barongsai mengeliligi Tandu ............................................................ 37

Gambar 3.3 Alat Musik Tambur ........................................................................... 45

Gambar 3.4 Posisi memainkan alat musik tambur ................................................ 46

Gambar 3.5 Cara memainkan tambur yang disebut Tak ....................................... 46

Gambar 3.6 Cara memainkan tambur yang disebut Ter-Tak ................................. 47

Gambar 3.7 Cara memainkan tambur yang disebut Cik ......................................... 47

Gambar 3.8 Cara memainkan tambur yang disebut Tong ..................................... 48

Gamabar 3.9 Cara memainkan tambur yang disebut Cang. ..................................... 48

Gambar 3.10 Cara memainkan tambur yang disebut Double Trull.......................... 49

Gambar 3.11 Alat musik Simbal ............................................................................. 50

Gambar 3.12 Posisi Siap (Pembukaan) memainkan alat musik simbal ................... 51

Gambar 3.13 Cara memainkan simbal yang disebut Cang ..................................... 51

Gambar 3.14 Cara memainkan simbal yang disebut Cik ........................................ 52

Gambar 3.15 Alat musik Gong ................................................................................ 53

Gambar 3.16 Posisi memainkan alat musik Gong .................................................. 54

Gambar 3.17 Cara memainkan Gong yang disebut Cik .......................................... 54

Gambar 3.18 Cara memainkan Gong yang disebut Cak ......................................... 55

Page 14: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tionghoa1 adalah salah satu etnis yang ada di Indonesia dan asal usul

leluhur mereka berasal dari Tiongkok (China). Masyarakat Tionghoa berasal dari

Tiongkok Selatan dan Tiongkok Utara, yang dalam bahasa mandarin orang

Tiongkok Selatan biasa disebut Tangren (Hanzi “orang Tang”). Sedangkan orang

Tiongkok Utara biasa menyebut diri mereka sebagai orang Han (Hanzi: hanyu

pinyin: hanren, “orang Han”). Menurut catatan sejarah, awal mula datangnya

masyarakat Tionghoa ke Indonesia ditelusuri sejak masa Dinasti Han (206 SM –

220 M). Leluhur Tionghoa berimigrasi ke Indonesia secara bergelombang sejak

ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan berdagang dan kepentingan-kepentingan

lain seperti penyebarluasan agama Budha dan pengetahuan-pengetahuan lain

seperti sastra, membawa serta kebudayaannya dan lain sebagainya. Daerah

pertama yang didatangi adalah Palembang yang pada waktu itu mempakan pusat

perdagangan kerajaan Sriwijaya.

Kedatangan suku Tionghoa ke Indonesia rata rata berminat melakukan

pengembangan usaha dagang. Karena mereka dikenal sebagai orang orang yang

gigih, rajin, dan memiliki etos kerja tinggi yang mengagumkan, dalam hal

berdagang. Dalam perkembangan suku Tionghoa pernah mengalami pasang surut

1 Suku Tionghoa atau biasa disebut China adalah salah satu suku yang sudah banyak masyarakatnya di

Indonesia. Masyarakat Tionghoa biasa menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin (Hakka). Masyarakat Tionghoa di Indonesia mayoritas berasal dari China Selatan.

Page 15: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

2

karena banyak nya peraturan-peraturan pemerintah yang mempengaruhi sisi

kehidupan suku Tionghoa, sampai tahun 1968, agama dan adat istiadat Tionghoa

yaitu agama Buddha, Konghucu, Taoisme serta perayaan hari besar seperti Imlek

tidak diberikan izin untuk dilakukan dan tidak diberi kesempatan berkembang

oleh pemerintah. Sehingga pada masa itu masyarakat Tionghoa merasa sedikit

tersisih di pemerintahan dan agama, ditambah lagi pada masa itu masyarakat

Tionghoa juga dilarang untuk menggunakan bahasa Cina dan harus bersekolah di

sekolah pemerintahan.

Seiring berjalannya waktu masyarakat Tionghoa tersebar hampir di

seluruh penjuru dunia. Salah satunya di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia yaitu

Kota Tebing Tinggi2 terdapat banyak masyarakat Tionghoa disana. Mereka

melakukan aktifitas ekonomi dan religi dan menghasilkan pembauran diantara

suku sehingga membentuk komunitas komunitas suku Tionghoa yang didasari

pada persamaan nasib dan suku bangsa. Tebing Tinggi merupakan kota multietnis

yang sangat menghargai keanekaragaman suku bangsa, baik suku asli Sumatera

Utara maupun suku pendatang dari luar Sumatera Utara hingga bangsa asing dari

luar Indonesia yang salah satunya adalah suku Tionghoa. Walaupun sebelumnya

pernah ada terjadi gejolak terkait pembauran dan perbedaan antara suku Tionghoa

dengan masyarakat pribumi yang ada di Kota Tebing Tinggi. Tetapi sejak

reformasi, keberadaan suku Tionghoa dikota Tebing Tinggi telah diakui, dan hal

ini merupakan berita baik bagi seluruh suku Tionghoa yang ada di Indonesia. Hal

ini dimanfaatkan oleh masyarakat Tionghoa yang ada di kota Tebing Tinggi untuk

2 Kota Tebing Tinggi adalah salah satu kota madya dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, Indonesia.

Berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (Ibu kota Provinsi Sumatera Utara).

Page 16: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

3

berbenah dan memperbaiki nasib mereka hingga sekarang mereka mampu

bersaing dengan pengusaha pribumi bahkan mampu menguasai perekonomian

sektor menengah ke atas di kota Tebing Tinggi. Kebudayaan suku Tionghoa juga

berkembang di Kota Tebing Tinggi, seperti kesenian dan ritual keagamaannya.

Masyarakat Tionghoa memiliki salah satu pertunjukan seni yaitu

barongsai. Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17,

ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Barongsai merupakan tarian

singa yang menggunakan dua kostum topeng kepala singa yang disebut Sam Sie.

Dalam penyajian pertunjukan barongsai, penari bergerak sebagaimana layaknya

singa dan dimainkan oleh dua orang. Barongsai3 berasal dari dua kata yaitu

barong dan sai, barong adalah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti tarian

topeng yang dimainkan oleh manusia, sedangkan Sai adalah bahasa tiongkok

dialek hokkian yang berarti singa4. Menurut kamus besar bahasa Indonesia

(2011), barongsai adalah “tarian masyarakat Cina yang memakai kedok dan

kelengkapan sebagai binatang buas (singa), dimainkan oleh dua orang (satu

bagian kepala dan satu bagian ekor) dan dipertunjukan pada perayaan Imlek.

Barongsai berasal dari masa periode tiga kerajaan (220-280 M), dan

berkembang modren pada masa dinasti utara dan selatan (420-589 M).

Masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa barongsai ini dapat membawa

3 Masyarakat Tionghoa juga menyebut barongsai dengan istilah lain yaitu “ liong samsi “ dan ada juga yang

menyebutnya “ bulangsai “ tergantung sebutan dari setiap tempat yang mungkin memiliki istilah yang

berbeda namun tetap arti yang sama yaitu tarian singa.

4 Masyarakat Tionghoa percaya bahwa singa memiliki kekuatan mistis supaya manusia memperoleh jalan

untuk berhubungan dengan dunia gaib yang dijadikan simbolisme saat melakukan pemujaan pada upacara

yang berhubungan dengan religi. Sebenarnya singa tidak ada di China, tetapi menjadi simbol hewan masyarakat Tionghoa.

Page 17: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

4

kesuksesan dan keberuntungan bagi mereka dan dapat mengusir roh roh jahat

karena suara pukulan keras tambur, simbal, dan gong, yang merupakan alat musik

dalam pertunjukan barongsai. Barongsai dimainkan dengan anggota grup yang

terdiri dari 1 orang pemain symbal, 1 orang pemain gong, 1 orang pemain

gendang, dan 6 orang pemain barongsai yang terdiri dari 3 kepala singa

(barongsai) yang masing masing barongsai mempunyai pemain 2 orang.

Musik dalam pertunjukan barongsai tidak mengandung unsur melodi

sedikitpun tetapi sebagai pembawa ritme saja dan musik dalam pertunjukan

barongsai sangatlah penting, karena alat musik simbal, gong, dan gendang yang

digunakan sebagai pengiring barongsai ini dipercaya dapat memperlancar

pagelaran barongsai. Fungsi gendang dan simbal sebagai pengendali irama lagu

dan penyatu tempo dalam gerakan barongsai serta menjadi penyemangat untuk

memeriahkan pertunjukan barongsai. Sedangkan gong berfungsi sebagai ketukan

dasar yang stabil dan menjadi pedoman pukulan dalam memainkan gendang dan

simbal. Dalam pertunjukannya, bukan barongsai yang mengikuti bunyi dari alat

alat musik, tetapi sebaliknya pemain alat musiklah yang mengikuti dan

menyesuaikan setiap gerakan gerakan yang dilakukan barongsai ketika memasuki

arena pertunjukan.

Permainan musik barongsai, dalam kasus ini ritme, memiliki aspek struktur

musikal. Struktur musikal alat musik dalam pertunjukan barongsai tidaklah terus

menerus sama, melainkan memiliki bagian-bagiannya, alias berdiri sendiri. Setiap

pola ritme yang dimainkan sangatlah berpengaruh dan saling mengisi dalam

gerakan atau langkah pemain barongsai (Yudhistira, 2012 : 4-5).

Pertunjukan barongsai dilakukan masyarakat Tionghoa di kota Tebing

Tinggi pada saat acara ritual pada hari raya besar dan tradisi masyarakat

Page 18: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

5

Tionghoa, seperti tahun baru China / Imlek, Cap Go Meh, dan Tiong Chiu. Pada

hari besar tersebut kesenian ini akan diarak juga di sepanjang jalan. Barongsai di

Kota Tebing Tinggi yang dipagelarkan pada saat acara hiburan tergantung pada

permintaan masyarakat yang biasanya ditampilkan untuk peresmian toko,

mengarak pengantin saat acara perkawinan, memeriahkan Tahun Baru Imlek5 dan

mengisi acara acara yang ada salah satunya pada acara hari jadi Kota Tebing

Tinggi barongsai selalu dipertunjukkan dan disaksikan setiap tahun oleh

masyarakat dengan cara diarak sepanjang jalan satu hingga dua jam mengelilingi

Kota Tebing Tinggi. Tetapi masyarakat Tionghoa tetap menganggap bahwa

barongsai mempunyai kekuatan supranatural.

Melihat hal-hal di atas, maka penulis tertarik dan juga layak mengkaji

pertunjukan barongsai ini untuk menjadi bahan ilmiah. Perihal tulisan ini

penulis akan melihat keberadaan barongsai dan pemainnya dalam setiap

pertunjukannya serta fungsinya pada masyarakat Tebing Tinggi khususnya suku

Tionghoa. Untuk itu penulis akan meneliti dan mengkaji tulisan ini untuk

dijadikan skripsi dengan judul : “Analisis Musik Dalam Konteks Pertunjukan

Barongsai Pada Masyarakat Tionghoa Di Kota Tebing Tinggi”.

5 Tahun baru Imlek adalah hari besar bagi masyarakat Tionghoa (China). Oleh sebab itu, barongsai selalu

dipertunjukkan setiap Tahun Baru Imlek dengan cara diarak sekitar satu hingga dua jam mengelilingi Kota Tebing Tinggi selama seminggu berturut turut.

Page 19: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

6

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun yang menjadi pokok

permasalahan dalam tulisan ini adalah :

1. Bagaimana penyajian pertunjukan barongsai pada masyarakat Tionghoa

di Kota Tebing Tinggi ?

2. Bagaimana analisis pola ritem musik pengiring yang digunakan

mengiringi pertunjukan barongsai di Kota Tebing Tinggi

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan memahami peran musik pengiring yang

digunakan mengiringi pertunjukan barongsai di Kota Tebing Tinggi

2. Untuk mengetahui dan memahami analisis ritme musik pengiring

yang digunakan mengiringi pertunjukan barongsai di Kota Tebing

Tinggi

3. Untuk mengetahui dan memahami penyajian pertunjukan barongsai

pada masyarakat Tionghoa di Kota Tebing Tinggi

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diambil dari penelitian yang diwujudkan dalam

skripsi ini adalah sebagai berikut

1. Menambah refrensi tulisan tentang kesenian, khususnya musik pada

pertunjukan barongsai

Page 20: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

7

2. Sebagai bahan untuk memperdalam pengetahuan tentang musik dan

pertunjukan barongsai pada masyarakat Tionghoa dan menambah

referensi dan dokumentasi budaya (khususnya barongsai).

3. Sebagai bahan informasi bagi pembaca dan masyarakat mengenai

kesenian barongsai dan dan penyajian pertunjukan barongsai.

4. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan peneliti peneliti lain,

Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai materi dasar

atau awal untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Konsep

Konsep atau pengertian, merupakan unsur pokok dari suatu penelitian.

R. Merton mendefenisikan sebagai berikut: “Konsep merupakan definisi dari apa

yang perlu diamati. Seterusnya, konsep menentukan antara variabel-variabel mana

kita ingin menentukan hubungan empiris” (Merton, 1963:89).

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (KBBI,

Balai Pustaka, 1991). Dengan demikian, kata analisis dalam tulisan ini berarti

hasil penguraian objek penelitian. Musikal merupakan segala hal yang

mengandung unsur musik. Musik menurut (Sylado 1983 : 12) adalah waktu yang

memang untuk didengar.

Pertunjukan juga merupakan sesuatu yang selalu memiliki waktu

pertunjukan yang terbatas, awal dan akhir, acara kegiatan yang terorganisir,

sekelompok pemain, sekelompok penonton, tempat pertunjukan, dan kesempatan

Page 21: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

8

untuk mempertunjukkannya (Siger, 1996:165). Sedangkan seni pertunjukan

menurut (Mugiarto 1996:165), yaitu seni pertunjukan yang merupakan tontonan

bernilai seni drama, tari, musik yang disajikan sebagai pertunjukan di depan

penonton.

Pengertian masyarakat (society dalam Bahasa Inggris) dalam Oxford

Advanced Learner’s Dictionary sixth edition (2000 : 1226) adalah:

1. people in general, living together in communities;

2. a particular community of people who share the same customs, laws, etc;

3. a group of people who join together for a particular purpose;

4. the group of people in a country who are fashionable, rich and powerful;

5. the state of being with other people.(Artinya masyarakat adalah orang-orang

yang secara umum hidup bersama dalam komunitas; sebuah komunitas khusus

oleh orang-orang yang berbagi dalam adat istiadat yang sama, norma-norma

yang sama dan sebagainya; sekelompok orang-orang yang saling terikat untuk

tujuan khusus; sekelompok orang orang dalam satu negara yang modern, kaya

dan berkuasa; tempat di mana tinggal dengan orang lain). Dari beberapa

pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah sekelompok

orang-orang yang tergabung dalam satu komunitas yang mempunyai

kebiasaan atau adat istiadat yang sama, norma-norma yang sama, kepentingan

atau tujuan yang sama, dan banyak persamaan lain yang saling terikat satu

dengan yang lain.

Barongsai merupakan salah satu kesenian suku Tionghoa dengan

kostum singa yang memiliki berbagai macam warna dan bentuk yang berbeda dari

Page 22: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

9

kepala hingga ekornya. Dalam tulisan ini penulis akan menganalisis musik pada

pertunjukan yang disajikan oleh tim barongsai yang ada di Kota Tebing Tinggi

yaitu tim HSS (Hong San See). Tim ini akan menunjukkan pagelaran yang

berbeda beda dalam acara ritual dan hiburan, sehingga saya dapat melihat dan

menyimpulkan beberapa aspek yang turut berkembang dengan patokan

pertunjukan yang selayaknya dilakukan dalam setiap pertunjukan barongsai.

Dalam atraksi pertunjukan barongsai ini masyarakat Tionghoa Tebing Tinggi

biasa menggunakan kostum singa berwarna kuning, biru, dan merah.

1.6 Teori

Teori merupakan prinsip-prinsip umum yang ditarik dari fakta-fakta dan

mungkin juga dugaan untuk menerangkan sesuatu. Sebagai landasan cara berpikir

dalam membahas permasalahan penelitian ini. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Koentjaraningrat (Koentjaraningrat 1977:30 ), bahwa

pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen, serta

pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari pemikiran umtuk memperoleh

pengertian tentang teori teori yang bersangkutan. Teori yang digunakan akan

bermanfaat bagi penelitian untuk mengumpulkan data-data dan informasi yang

diharapkan.

Dalam mendeskripsikan pertunjukan barongsai penulis menggunakan

teori Milton Siger dalam (MSPI, 1996:164-165) juga menjelaskan bahwa

pertunjukan selalu memiliki:

1. Waktu pertunjukan yang terbatas

Page 23: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

10

2. Awal dan akhir

3. Acara kegiatan yang terorganisir

4. Sekelompok pemain

5. Sekelompok penonton

6. Tempat pertunjukan dan

7. kesempatan untuk mempertunjukkannya.

Menurut Edy Sedyawati dalam buku (Edy Sedyawati, 1981:48-66) yang

mengemukakan bahwa suatu analisis pertunjukan sebaiknya selalu dikaitkan

dengan kondisi lingkungan dimana seni pertunjukan tersebut dilaksanakan atau

didukung masyarakatnya dan kemungkinan yang muncul dari interaksi setiap

orang (penyaji dan penyaji), (penyaji dan penonton) diantara variabel-variabel

wilayah yang berbeda.

Untuk mentranskripsi musik pengiringnya, penulis menggunakan teori

Nettl (Nettl, 1964:98) yang memberikan dua pendekatan, yaitu:

1. Menganalisa dan mendeskripsikan apa yang didengar, dan

2. Mendeskripsikan apa yang dilihat dan menulisnya di atas kertas dengan

suatu cara penulisan tertentu. Dengan teori ini akan dapat melihat

secara konseptual pertunjukan yang dibawakan oleh dua pemain

barongsai tersebut dengan musik pengiringnya masing masing.

Mengingat musik yang dibawakan mempengaruhi suasana pertunjukan

yang sedang berlangsung.

Page 24: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

11

1.7 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang

menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Dalam melakukan penelitian terhadap

bahan tulisan ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut

Bogdan dan Taylor 1975 dalam buku (Moleong, 2004:3), metode kualitatif

dijadikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Dalam rangka kerja penelitian ini, penulis juga berpedoman pada

disiplin etnomusikologi. Seperti yang dikemukakan Curt Sachs dalam (Nettl,

1962:16) penelitian dalam etnomusikologi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: kerja

lapangan (field work) dan kerja laboratorium (desk work). Kerja lapangan

meliputi pengumpulan dan perekaman data dari aktivitas musikal dalam sebuah

kebudayaan manusia, sedangkan kerja laboratorium meliputi pentranskripsian,

menganalisis data dan membuat kesimpulan dari keseluruhan data. Dalam

penelitian ini penulis akan menggunakan metode yang diungkapkan oleh Curt

Sach, namun sebelum melakukan kerja lapangan (field work) dan kerja

laboratorium (desk work) penulis akan melakukan studi kepustakaan terlebih

dahulu. Adapun tujuan dari studi kepustakaan ini adalah untuk mengumpulkan

data-data awal dalam penelitian ini.

1.7.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan perlu dilakukan untuk mengumpulkan data-data atau

sumber bacaan untuk mendukung penelitian. Sumber bacaan ini dapat berupa

Page 25: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

12

buku-buku, skripsi etnomusikologi, jurnal, thesis, maupun bacaan yang diperlukan

untuk mendukung penelitian. Dalam melakukan penelitian terhadap objek

penelitian, penulis melakukannya agar mendapatkan bahan-bahan tentang

kesenian Tionghoa khususnya pertunjukan barongsai ini. Dan selama studi di

lapangan saya telah mengumpulkan bahan-bahan berupa informasi yang berkaitan

dengan tulisan ini dengan melakukan wawancara dengan pemilik tim barongsai,

Bahan tertulis yang berkaitan dengan objek tulisan ini saya cari dari

tulisan ilmiah yang sudah pernah dibuat juga dalam skripsi sarjana

Etnomusikologi USU, Thesis Penciptaan dan Pengkajian Seni USU, dan beberapa

buku buku salah satunya Bruno Nettle, Etnomusikologi, dan buku tulisan ilmiah

yang berkaitan tentang kebudayaan Tionghoa dan barongsai. Tulisan ilmiah yang

penting mengenai seni pertunjukan barongsai ini adalah skripsi sarjana yang

ditulis oleh sarjana Etnomusikologi Yudhistira Siahaan yang mendeskripsikan

kajian musikal dan fungsi pertunjukan Barongsai pada perayaan Cap Go Meh

masyarakat Tionghoa, dan Thesis Raulina E M Saragih, S.Pd yang

mendeskripsikan kajian struktur dan makna pertunjukan barongsai pada

masyarakat Tionghoa.

1.7.2 Kerja Lapangan

Pengumpulan data di lapangan meliputi observasi, wawancara, dan

merekam pertunjukan barongsai, dan mengambil beberapa foto untuk

dokumentasi. Saya memulai penelitian pada bulan Februari tahun 2018 melalui

observasi yang meliputi peninjauan dan pengamatan lokasi lokasi serta melihat

Page 26: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

13

pertunjukan barongsai. Dalam wawancara yang penulis lakukan adalah

wawancara terbuka dan tidak berstruktur. Penulis mengajukan pertanyaan-

pertanyaan tidak hanya pada satu pokok masalah dan jawaban responden akan

dicatat atau direkam dengan menggunakan alat perekam. Dalam hal ini penulis

menggunakan wawancara terfokus dan wawancara bebas. Wawancara terfokus

pada pokok permasalahan dari pertanyaan yang penulis ajukan yang berhubungan

dengan kebutuhan penelitian. Penulis juga akan mengumpulkan data dari

beberapa pemain barongsai, pemusik dan masyarakat Tionghoa. Sebelum

melakukan wawancara, penulis terlebih dahulu akan menetapkan informan yang

dapat memberikan informasi yang mendukung tulisan. Dalam penelitian terdapat

dua jenis informan, yaitu informan pangkal dan informan kunci lapangan. Penulis

telah melakukan wawancara dengan mendatangi tim barongsai Hong San See,

yang berada di Jalan Teuku Hasyim gang saudara komplek CPI Vihara

Avalokistevara serta dengan beberapa pemain barongsai lain dan orang-orang

yang terlibat dalam pertunjukan barongsai.

1.7.3 Kerja Laboratorium

Pada tahap akhir penulis melakukan kerja laboratorium, yaitu tahap

penganalisisan data yang telah terkumpul dari hasil pengamatan dan wawancara

untuk mendapat jawaban dari permasalahan yang ada. Semua data yang diperoleh

dikumpulkan dalam kerja laboratorium untuk dianalisis. Penulis juga melihat

beberapa pertunjukan barongsai di tempat lain dan video sebagai data tambahan

agar data yang diperoleh semakin baik. Semua data yang diperoleh

Page 27: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

14

diklasifikasikan sesuai dengan jenis dan kebutuhan penulis dengan melihat

relevansi dari data tersebut. Pengklasifikasian bertujuan untuk menghindari data

yang bertumpang tindih dan untuk mempermudah penulis dalam mengolah data.

1.7.4 Lokasi Penelitian

Tempat yang penulis pilih sebagai lokasi penelitian adalah Vihara

Avalokistevara, Kompleks CPI Jl. Tengku Hasyim gang Saudara Kota Tebing

Tinggi, tim barongsai HSS (Hong San See) yang berdiri pada tahun 2015 dan

sudah beberapa kali memenangkan pertunjukan barongsai dan tim ini pernah

menampilkan barongsai hingga ke Malaysia. Alasan penulis memilih Vihara ini

sebagai lokasi penelitian adalah karena Vihara Avalokistevara merupakan tempat

tim barongsai HSS dan merupakan tim barongsai yang terkenal dan sering

diminta oleh masyarakat untuk dipertunjukan dalam acara ritual maupun hiburan

yang ada di Kota Tebing Tinggi. Lokasinya juga yang tidak begitu jauh dari Kota

Medan juga sangat memudahkan penulis dalam menghemat waktu dan biaya serta

transportasi yang tidaklah sulit dijalani oleh penulis.

Page 28: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

15

BAB II

KEBERADAAN MASYARAKAT TIONGHOA

DI KOTA TEBING TINGGI

2.1 Geografis Kota Tebing Tinggi

Pada umumnya keadaan alam suatu wilayah ditentukan oleh letak

geografis wilayah tersebut di mana kondisi dan tempat sangat menentukan. Letak

wilayah tersebut dapat mencerminkan budaya yang berlaku di masyarakat

setempat. Untuk dapat mengetahui ataupun mengenal budaya suatu tempat dapat

dilakukan dengan menggunakan pendekatan etnografi. Etnografi dapat diartikan

sebagai berikut

Etnografi merupakan studi deskriptif tentang masyarakat masyarakat yang

sederhana, serta gambaran dari suku-suku bangsa yang hidup.

Etnografi merupakan ilmu yang melukiskan tentang kebudayaan dari setiap suku

bangsa yang tersebar di muka bumi ini.

Etnografi adalah suatu gambaran tentang suku-suku bangsa dan bahan-bahan

penyelidikannya yang telah dikumpulkan, kemudian diuraikan dalam suatu

metode ilmiah tertentu dengan cara mempelajari bahan yang terkumpul (Ariyono

Suyono 1985:113). Dengan pendekatan inilah penulis akan membahas bahan

kajiannya dengan metode metode ilmiah yang terdapat dalam disipin

etnomusikologi.

Kota Tebing Tinggi6 merupakan salah satu yang ada di Provinsi Sumatera

Utara yang berkembang pesat dalam bidang perekonomian. Kota ini juga cepat

menjadi maju karena didukung oleh perdagangan, pendidikan, komunikasi dan

sarana yang lengkap.

Daratan yang terhampar di sepanjang pinggiran sungai Padang dan sungai

Bahilang mulai dihuni sebagai tempat tinggal sekitar tahun 1864. Inilah

6 https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tebing_Tinggi#Sejarah

Page 29: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

16

pernyataan resmi pertama yang dibuat oleh sejumlah tokoh masyarakat Kota

Tebing Tinggi pada tahun 1987. Pernyataan ini terdapat dalam makalah

berjudul "Kertas Kerja Mengenai Pokok-Pokok Pikiran Sekitar Hari Penetapan

Berdirinya Kotamadya Daerah Tingkat II Tebing Tinggi". Makalah ini kemudian

dijadikan sebagai Perda yang menetapkan bahwa awal berdirinya Kota Tebing

Tinggi adalah 1 Juli 1917.

Posisi Kota Tebing Tinggi ada dibagian Utara Provinsi Sumatera Utara

pada ketinggian tempat 26-34 m diatas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif

datar. Berjarak sekitar 78 km dari Kota Medan.

Berdasarkan sistem administratif, Letak Tebing Tinggi 3°19ʹ00ʺ 3°21ʹ00 ʺ

Lintang Utara/North Latitude, 98°11ʹ - 98°21ʹ Bujur Timur/East Longitude.

Luas Wilayah/Area 38,438 km2 (termasuk perluasan wilayah sebesar 59,9 Ha di

Kecamatan Rambutan). Ketinggian di atas permukaan laut : 18-34 m.

Berikut batas wilayah Kota Tebing Tinggi secara administrarif :

1. Sebelah Utara : PTPN III Kebun Rambutan Kecamatan Tebing Tinggi,

Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Sebelah Timur : PT. Socfindo Kebun Tanah Bersih Kecamatan Tebing

Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Sebelah Selatan : PTPN III Kebun Pabatu Kecamatan Tebing Tinggi,

Kabupaten Serdang Bedagai.

4. Sebelah Barat : PTPN III Kebun Bandar Bejambu Kecamatan Tebing

Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai.

Page 30: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

17

Kota Tebing Tinggi terdiri dari 5 kecamatan dan 35 kelurahan dengan

luas wilayah 38.438 km2. Kecamatan Padang Hilir merupakan kecamatan yang

terluas dengan luas 11,441 km2 atau 29,76 persen dari luas Kota Tebing Tinggi.

2.2 Demografi

Kota Tebing Tinggi, didiami oleh berbagai suku bangsa (etnis). Dari

beberapa suku bangsa yang ada, Suku Jawa merupakan suku yang paling besar

jumlahnya 40,14%, Tapanuli/Toba 14,51%, Mandailing 10,47%, Simalungun

7,03%, Minangkabau 8,92%, Melayu 4,35%, Tionghoa 9,48% dan lainnya 5,08%.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan7

Kota Tebing Tinggi

Tahun 2013

Kecamatan Laki- laki Perempuan Jumlah

Padang hulu 13.565 13.925 27.490

Rambutan 15.913 16.467 32.370

Padang Hilir 15.437 15.412 30.849

Tebing Tinggi

Kota

11.862 12.490 24.352

Bajenis 16.903 17.101 34.004

Jumlah 73.680 75.385 149.065

Sumber : BPS, Kota Tebing Tinggi Dalam Angka 2014

Jumlah penduduk menurut kepercayaannya di Kota Tebing Tinggi :

Agama Jumlah penduduk

Islam 101.108 jiwa

7 https://kotatebingtinggi.files.wordpress.com/2015/10/ipm2013-kota-tebing-tinggi.pdf

Page 31: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

18

Kristen Protestan 19.383 jiwa

Katolik 4.685 jiwa

Hindu 241 jiwa

Buddha 8.922 jiwa

2.3 Kedatangan Masyarakat Tionghoa Ke Kota Tebing Tinggi

Masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia sekarang, dulunya berasal dari

provinsi-provinsi di Tiongkok Selatan, seperti Kwang Tung, Kwangsi, Swatow,

Hainan, Fukien, Hunnan,Fu Chow dan Amoy adalah kampung halaman etnis

Hakka (Khek), Canton, Hokkien, Hailokhongs, Hainan, Hailam, Teochew,

Luchius, Choachow, Hock dan Macao (Eben, 2009 : 26).

Menurut Reid yang dikutip dari Yudhistira ( Yudhistira, 2012 : 22 ) Tionghoa

merupakan suku minoritas dibandingkan suku suku lain yang ada di Indonesia.

Kedatangan masyarakat Tionghoa ke Indonesia diperkirakan ketika kedatangan

bangsa Mongolia dibawah arahan Kubilai Khan masuk melalui daerah maritim

Asia Tenggara di tahun 1293. Bangsa Mongol kemudian memperkenalkan

kemajuan teknologi Tionghoa, yang pada saat itu mencakup teknologi pembuatan

kapal dan dalam hal alat tukar, yakni uang berbentuk koin. Kedatangan mereka

diyakini memicu timbulnya kerajaan baru, yaitu kerajaan Majapahit. Beberapa

sumber mengindikasi bahwa para pedagang Tionghoa pertama kali tiba didaerah

Ternate dan Tidore, di Kepulauan Maluku untuk membeli cengkeh, namun

kemudian mereka diusir keluar oleh para pedagang Jawa seiring berkembangnya

ekspansi yang dilakukan oleh Kerajaan Majapahit.

Sebelumnya sempat ada terjadi gejolak terkait pembauran dan perbedaan antara

pribumi dan non pribumi, tetapi sejak reformasi keberadaan masyarakat Tionghoa

dikota Tebing Tinggi telah diakui, dan hal ini merupakan berita baik bagi seluruh

masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia. Hal ini dimanfaatkan oleh orang

Tionghoa yang ada di kota Tebing Tinggi untuk berbenah dan memperbaiki nasib

Page 32: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

19

mereka. Pedagang Tionghoa memilih untuk terlibat kerja sama dalam bisnis

dengan orang melayu dan jawa ketimbang dengan orang Portugis.

2.4 Sistem Kekerabatan Masyarakat Tionghoa

Masyarakat di Indonesia memiliki sistem kekerabatan menurut suku

bangsa masing- masing. Sistem kekerabatan merupakan sistem pertalian keluarga

yang sedarah maupun yang masih memiliki hubungan keluarga. Sistem

kekerabatan sangat penting dalam kehidupan masyarakat karena selalu diperlukan

dalam segala aktivitas budaya masing-masing. Sama dengan suku bangsa yang

ada di Indonesia, masyarakat Tionghoa juga memiliki sistem kekerabatan. Garis

keturunan masyarakat Tionghoa, atau biasa disebut Klan Tionghoa menarik dari

garis keturunan ayah (patrilinieal) atau biasa disebut dari garis keturunan laki-laki

yang secara otomatis jika anak laki-laki dan perempuan lahir akan mengikuti garis

keturunan ayah. Bentuk rumah tangga suku Tionghoa adalah keluarga luas yang

terbagi dua, yaitu : bentuk keluarga luas viri lokal, keluarga orang tua dengan

anak laki laki tertua serta istri dan anak-anaknya juga saudaranya yang belum

menikah. Bentuk keluarga luas viri lokal, keluarga orang tua dan anak laki-

lakinya serta keluarga batih mereka masing-masing.

Struktur kekerabatan8 dalam komunitas totok mengikuti tradisi patrilineal,

patrilokal, dan patriarkal masyarakat Tionghoa, namun perkembangan telah

memasuki komunitas Tionghoa bahwa masyarakat Tionghoa sudah banyak yang

menikah dengan masyarakat pribumi dan kepada negara negara lain didunia yang

8 https://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_Indonesians

Page 33: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

20

disebut “peranakan”. Pola kekerabatan dalam keluarga pribumi telah memasukkan

unsur-unsur matrilocal, matrilineal, dan tradisi matrifocal yang ditemukan dalam

masyarakat Jawa. Dalam komunitas ini, baik laki-laki maupun perempuan dapat

mewarisi kekayaan keluarga. Otoritas politik, sosial, dan ekonomi dalam keluarga

peranakan lebih terdistribusi secara merata baik laki-laki maupun perempuan

dibandingkan dengan keluarga totok. Pengaruh Barat dalam masyarakat

"peranakan" dibuktikan oleh tingginya proporsi pasangan tanpa anak. Dalam

masyarakat peranakan lebih sedikit memiliki anak daripada pasangan totok.

Meskipun mereka putus dari pola kekerabatan tradisional, keluarga peranakan

lebih dekat dengan beberapa nilai tradisional Tionghoa daripada totok. Karena

populasi pribumi telah kehilangan banyak koneksi dirumah leluhur mereka di

provinsi-provinsi pesisir Cina, mereka kurang terpengaruh oleh pola modernisasi

abad ke-20 yang mengubah kawasan. Peranakan memiliki sikap yang lebih ketat

terhadap perceraian, meskipun tingkat pemisahan di antara keluarga di kedua

segmen umumnya lebih rendah daripada kelompok etnis lainnya. Dalam

pernikahan keluarga peranakan, umumnya pernikahan yang bebas memilih

karena relasinya cenderung lebih terbuka. Perbedaan antara totok dan peranakan

yaitu bahwa Tionghoa totok mempercayai ritual mereka kepada leluhur ke tingkat

yang lebih tinggi, sedangkan pemuda Tionghoa peranakan cenderung lebih

religius. Melalui pendidikan yang disediakan oleh sekolah-sekolah Katolik dan

Protestan yang berkualitas tinggi, para pemuda Tionghoa lebih banyak memilih

agama Kristen.

Page 34: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

21

Pada abad ke-21, perbedaan konseptual totok dan peranakan Tionghoa

perlahan-lahan menjadi ketinggalan zaman karena beberapa keluarga

menunjukkan campuran karakteristik dari kedua budaya. Perkawinan antar ras dan

asimilasi budaya sering mencegah pembentukan pengertian yang tepat dari orang

Indonesia Tionghoa sejalan dengan kriteria rasial yang sederhana. Penggunaan

nama keluarga Tionghoa, dalam beberapa bentuk atau keadaan, pada umumnya

merupakan tanda identifikasi diri budaya sebagai etnis Tionghoa atau keselarasan

dengan sistem sosial Tionghoa.

2.5 Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi yang dipakai oleh manusia untuk

mengungkapkan dan mengemukakan apa yang dipikirannya terhadap orang lain.

Koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul Ritus Peralihan di Indonesia

menulis “bahasa adalah sistem perlambangan manusia yang lisan maupun tulisan

untuk berkomunikasi satu dengan yang lain” (1986:339). Melalui bahasa juga

kebudayaan tiap bangsa dapat dikembangkan dan diwariskan kepada generasi

yang akan datang. Suatu bahasa menentukan bagaimana ciri dan khas suatu

masyarakat dan khususnya suatu kebudayaan, sehingga dapat dilihat peran bahasa

yang digunakan suatu masyarakat.

Masyarakat Tionghoa memiliki bahasa yang disebut dengan bahasa

mandarin,Pada periode Soeharto semua publikasi berbahasa Mandarin dilarang,

kecuali dari surat kabar harian yang dikendalikan pemerintah Harian Indonesia.

Pencabutan larangan berbahasa Mandarin setelah tahun 1998 mendorong generasi

Page 35: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

22

orang Indonesia Tionghoa yang lebih tua untuk mempromosikan penggunaannya

kepada generasi muda; menurut peneliti Malaysia-Cina dari diaspora Cina,

Chang-Yau Hoon, mereka percaya bahwa mereka akan "dipengaruhi oleh

kebajikan budaya Tiongkok dan nilai-nilai Konfusian". Satu perdebatan terjadi di

media pada tahun 2003, membahas bahasa Cina "mu yu" (母語, "bahasa ibu") dan

bahasa Indonesia "guo yu" (國語, "bahasa nasional"). Nostalgia adalah tema

umum dalam pers berbahasa Cina pada periode segera setelah pemerintahan

Soeharto. Munculnya berdiri politik dan ekonomi Tionghoa pada pergantian abad

ke-21 menjadi dorongan untuk upaya mereka untuk menarik pembaca yang lebih

muda yang berusaha untuk menemukan kembali akar budaya mereka.

Banyak orang Indonesia, termasuk etnis Cina, percaya akan adanya

dialek bahasa Melayu, Tionghoa Melayu, yang dikenal secara lokal sebagai

Tionghoa Melayu atau Tionghoa Melayu. Pertumbuhan sastra peranakan pada

paruh kedua abad ke-19 menimbulkan varian seperti itu, dipopulerkan melalui

silat (seni bela diri) yang diterjemahkan dari bahasa Cina atau ditulis dalam

bahasa Melayu dan Indonesia. Namun, para sarjana berpendapat bahwa itu

berbeda dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu yang dianggap "diucapkan secara

eksklusif oleh etnis Tionghoa"

Kecuali beberapa kata pinjaman dari bahasa Cina, tidak ada satu pun

tentang 'Tionghoa Melayu' yang khas Cina. Bahasa itu hanya rendah, bazaar

Melayu, lidah umum jalan-jalan dan pasar Jawa, terutama kota-kotanya,

diucapkan oleh semua kelompok etnis di lingkungan perkotaan dan multi-etnis.

Karena Cina adalah elemen yang dominan di kota-kota dan pasar, bahasa itu

Page 36: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

23

dikaitkan dengan mereka, tetapi pejabat pemerintah, Eurasia, pedagang migran,

atau orang-orang dari daerah bahasa yang berbeda, semuanya menggunakan

bentuk Melayu ini untuk berkomunikasi. - Mary Somers Heidhues, The

Encyclopedia of the Chinese Overseas Literatur akademis yang membahas Bahasa

Melayu Cina umumnya mencatat bahwa etnis Tionghoa tidak berbicara dengan

dialek bahasa Melayu yang sama di seluruh kepulauan. Selanjutnya, meskipun

pemerintah kolonial Belanda pertama kali memperkenalkan ortografi Melayu

pada tahun 1901, surat kabar Cina tidak mengikuti standar ini sampai setelah

kemerdekaan. Karena faktor-faktor ini, etnis Tionghoa memainkan "peran

penting" dalam pengembangan bahasa Indonesia modern sebagai kelompok

terbesar selama periode kolonial untuk berkomunikasi dalam berbagai dialek

Melayu.

Empat kelompok bahasa utama yang ada di Indonesia adalah Hokkien, Mandarin,

Hakka dan Kanton, Sedangkan orang Tiochiu berbicara dengan dialek yang

hampir sama dengan bahasa Hokkien. Tercatat sekitar 2 juta penutur asli bahasa

dari ragam dialek Tionghoa yang berbeda terdapat di Indonesia pada tahun 1982

yakni, 700.000 penutur rumpun bahasa Min Nan (termasuk didalamnya bahasa

Hokkien dan Tiochiu ); 640.000 penutur bahasa Hakka; 460.000 penutur bahasa

Mandarin; 180.000 penutur bahasa Kanton, dan 20.000 penutur rumpun bahasa

Dong Min (termasuk Xinghua). Sisanya, diperkirakan 20.000 berbicara dalam

bahasa Indonesia (Yudhistira, 2012: 31).

Sedangkan suku suku Tionghoa yang ada di Kota Tebing Tinggi yaitu,

Konghucu, Hokkien, Tiochiu, dan Henny-Hua.

Page 37: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

24

2.6 Agama dan Kepercayaan

Ada sedikit karya ilmiah yang ditujukan untuk kehidupan beragama

orang Indonesia Tionghoa. Buku Prancis 1977 Les Chinois de Jakarta: Temples et

Vie Collective ("Orang Tionghoa Jakarta: Temples and Collective Life") adalah

satu-satunya kajian utama untuk menilai kehidupan keagamaan etnis Tionghoa di

Indonesia. Kementerian Agama memberikan status resmi kepada enam agama:

Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Undang-undang

pencatatan sipil tahun 2006 tidak mengizinkan orang Indonesia untuk

mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota agama lain di kartu identitas

mereka.

Menurut data sensus, hampir 80 persen orang Indonesia Tionghoa

beragama Buddha atau Katolik. Orang Indonesia Tionghoa cenderung lebih

beragama Kristen dari kelompok etnis Tionghoa lainnya di Asia Tenggara karena

alasan historis yang rumit. Sepanjang abad ke-20 agama dan budaya Tionghoa

dilarang dan dianiaya di Indonesia, memaksa banyak orang Tionghoa untuk

masuk Kristen. Gelombang pertobatan pertama terjadi pada 1950-an dan 1960-

an, dan jumlah umat Kristen Tionghoa selama periode ini meningkat empat kali

lipat. Gelombang kedua diikuti setelah pemerintah menarik status kepercayaan

Konghucu sebagai agama yang diakui pada tahun 1970-an. Soeharto mendukung

kampanye sistematis pemberantasan agama Konghucu. Akibatnya, banyak orang

Tionghoa di Jakarta dan bagian lain di pulau Jawa kebanyakan beragama Kristen,

sementara di kota-kota non-Jawa seperti Medan, Pontianak, dan bagian lain di

Pulau Sumatra dan Kalimantan masih patuh pada ajaran Buddha, dan beberapa

Page 38: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

25

dari mereka masih berlatih Taoisme, Konfusianisme dan kepercayaan tradisional

Cina lainnya.

Di negara di mana hampir 90 persen penduduknya beragama Islam, etnis

Tionghoa Muslim membentuk minoritas kecil dari populasi etnis Tionghoa.

Sensus 2010 memperkirakan bahwa 3,6% orang Indonesia Tionghoa mengikuti

agama Islam. Organisasi Muslim Cina Indonesia yaitu Persatuan Islam Tionghoa

Indonesia (PITI) telah ada pada akhir abad ke-19. PITI didirikan kembali pada

tahun 1963 sebagai organisasi modern, tetapi kadang-kadang mengalami periode

tidak aktif. Dewan Tertinggi untuk Agama Konghucu di Indonesia

memperkirakan sekitar 95% agama Konghucu adalah suku Tionghoa dan

sebagian besar sisanya yaitu 5% adalah suku Jawa yang berpindah ke agama

Konghucu. Meskipun pemerintah telah memulihkan status Konfusianisme sebagai

agama yang diakui, banyak penguasa lokal tidak mematuhinya dan menolak

mengizinkan masyarakat Tionghoa mencantumkannya sebagai agama pada kartu

identitas mereka. Sedangkan masyarakat Tionghoa yang ada di Kota Tebing

Tinggi mayoritas memeluk agama Buddha, dan minoritas Tionghoa disana

beragama Konghucu, Kristen dan Islam (BPS, 2013).

2.7 Mata Pencaharian

Masyarakat Tionghoa merupakan salah satu warga yang mempunyai

pengaruh sangat besar dalam bidang perekonomian khususnya perdagangan.

Kedatangan masyarakat Tionghoa ke Indonesia dengan tujuan mencari nasib

peruntungan yang baik karena keadaan ekonomi dan padatnya penduduk di

Page 39: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

26

Tiongkok sehingga sedikit memberikan kemungkinan bagi usaha mata

pencaharian mereka. Rata rata mata pencaharian mereka melakukan

pengembangan usaha dagang dan masyarakat ini dikenal sebagai masyarakat yang

tekun, ulet, dan memiliki etos kerja yang tinggi dalam bekerja.

Seperti dikutip dari Breman :

Sebelum matahari terbit, kuli ladang Cina sudah berada di luar untuk merawat

tanaman tembakaunya yang masih muda, menyiram persemaian, mencari ulat

daun tembakau, atau menyimpan lahan untuk ditanami, dia terus bekerja smapai

matahari terbenam, dan hanya beristirahat satu-dua jam pada siang hari. Tidak

jarang pada malam terang bulan, lama sesudah kerja keras di hari kerja biasa,

mereka masih sibuk dengan tembakaunya. Orang Cina biasa saja merupakan

pekerja yang tidak simpatik, karena kesukaanya berteriak dan ribut, tetapi setiap

tuan kebun harus menghormati mereka karena ia memiliko tenaga kerja dan

prestasi kerja yang luar biasa (Breman, 1997:95).

Awalnya masyarakat Tionghoa memulai usaha kecil seperti berdagang keliling,

membuka kios-kios kecil dan bergerak di usaha barang mentah dan industri. Di

pusat Kota Tebing Tinggi masyarakat Tionghoa lebih banyak memiliki bangunan-

bangunan Ruko tersendiri yang merupakan tempat tinggal mereka dan sekaligus

dijadikan sebagai tempat untuk berdagang. Namun tidak semua kebutuhan hidup

yang mereka butuhkan dapat diperoleh dari barang-barang yang mereka

dagangkan karena sebagian dari mereka juga melakukan usaha dagang melalui

berdagang dipasar.

Ada banyak pasar di Kota Tebing Tinggi yang menjadi salah satu sumber mata

pencaharian masyarakat yang ada disana salah satunya Pasar Hongkong yang

merupakan pasar yang menyediakan segala bentuk kebutuhan sehari-hari bagi

masyarakat Tionghoa di kota Tebing Tinggi serta mayoritas penjual dan pembeli

yang lebih mendominasi dipasar Hongkong merupakan masyarakat Tionghoa

(lubis ismalia, 2012: 2-4).

Sekarang mereka mampu bersaing dengan pengusaha pribumi dan bahkan

menguasai perekonomian sektor menengah ke atas di kota Tebing Tinggi.

Page 40: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

27

2.8 Kesenian

Kesenian adalah ekspresi manusia terhadap keindahan, dalam

kebudayaan suku-suku bangsa yang pada mulanya bersifat deskriptif

(Koentjaraningrat, 1982: 395-397). Seperti masyarakat yang ada di Indonesia,

masyarakat Tionghoa juga memiliki kesenian yaitu : seni musik, tari, rupa, dan

sastra. China pada zaman dahulu tidak ada penggunaan partitur musik di ensambel

musik China pada saat pentas karena biasanya musik telah dihapal oleh

pemusiknya dan dimainkan tanpa alat bantu. Tetapi seiring berjalannya waktu,

jika jumlah pemusik banyak partitur atau konduktor sangat dibutuhkan (Raulina,

2012 : 60-61).

Masyarakat Tionghoa merupakan masyarakat yang cukup terkenal dengan

kebudayaan yang beragam. Seperti seni tulis atau kaligrafi, seni menggunting

kertas, pengobatan, seni bela diri,seni opera atau teater, seni musik tradisional,

hingga tradisi pemujaan leluhur maupun dewa-dewi yang sampai saat ini masih

dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Tionghoa (Karina, 2017 : 20).

Opera Tiongkok yang cukup terkenal yaitu opera beijing yang

merupakan Opera Nasional Tiongkok dan sangat berpengaruh di Tiongkok. Opera

beijing meruapakan opera yang menggabungkan penampilan nyanyian dan seni

bela diri, yang menceritakan tentang cerita rakyat, sejarah, komedi, tragedi, dan

jenaka. Ada beberapa opera lain yang berasal dari Tiongkok yaitu, Opera Yu

(Opera Henan Bangzi), Opera Kun, Opera Qingqiang yang juga menceritakan

tentang cerita rakyat. Opera merupakan kesenian yang menggunakan musik, tari

dan sastra.

Page 41: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

28

BAB III

PERTUNJUKAN BARONGSAI DI KOTA TEBING TINGGI

3.1 Sejarah Barongsai

Masyarakat etnis Cina mempunyai suatu kesenian yang terkenal bernama

Barongsai. Kesenian Barongsai diperkirakan masuk sekitar 500 tahun yang silam,

bersamaan dengan masuknya orang-orang Cina untuk berdagang ke Indonesia.

Masyarakat etnis Cina tersebut menyebar ke berbagai provinsi yang ada di

Indonesia, dan kesenian Barongsai pun ikut menyebar sesuai dengan penyebaran

etnis Cina. salah satu provinsi tempat penyebaran masyarakat etnis Cina dari

Tiongkok untuk berdagang adalah provinsi Sumatera Utara, dengan ibukotanya

adalah Medan.

Pada dasarnya singa bukanlah binatang asli China, tetapi digunakan

kaisar sebagai hadiah dari generasi ke generasi. Berdasarkan hasil wawancara

dengan informan, menurut kepercayaan9 masyarakat Tionghoa pada zaman

dahulu, asal usul dari adanya pertunjukan barongsai ini bermula dari seekor singa

berbulu emas yang dihadiahkan kerajaan Tokhara untuk mendoakan kejayaan

Dinasti Han, dan mempererat kerajaan Tokhara dan Dinasti Han. Karena

masyarakat Tionghoa percaya dan menjadikan singa yang dijuluki raja hutan ini

sebagai simbol keberanian dan kekuatan yang bisa mendatangkan keberuntungan

dan keselamatan bagi mereka. Kerajaan Tokhara juga berharap supaya kerajaan

9 Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, Ada banyak versi yang menceritakan tentang asal usul

kesenian barongsai. Namun, kepercayaan masyarakat Tionghoa tentang barongsai tetap sama bahwa,

keberadaan barongsai dapat memberikan kebahagiaan, kemakmuran, keberuntungan, dan kesuksesan oleh

sebab itulah barongsai terkadang ada dalam acara acara penting seperti pembukaan restoran, memasuki rumah baru dan selalu dipertunjukkan dalam setiap perayaan hari besar Tionghoa

Page 42: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

29

Dinasti Han dapat menjinakkan singa tersebut dan tidak mencelakai rakyat untuk

dipertunjukkan di hari Imlek ke-15. Akhirnya, kaisar Dinasti Han pun membuat

pengumuman mencari seorang ksatria yang dapat menjinakkan singa tersebut.

Namun, tidak ada seorang pun yang berhasil menjinakkannya. Lalu, suatu hari

adalah seorang ksatria yang hendak menjinakkan singa tersebut dengan cara

memberikan wahan daging kepadanya tetapi, singa itu malah hendak menerkam

ksatria itu. Oleh karena singa itu hendak memakan ksatria, pengawal Dinasti Han

pun memukuli kepala singa itu sampai mati. Sebagai ganti singa yang sudah mati,

salah satu pengawal pun membuat singa buatan dengan cara menguliti kulit singa

dan memakaikannya untuk diperankan oleh manusia dan dipertunjukkan dihari

imlek ke-15.

Ada versi yang mengatakan bahwa barongsai ada karena ada dalam

salah satu wilayah di China Nian (monster) yang mengganggu penduduk yang

menimbulkan kegelisahan dan ketakutan masyarakat. Lalu, singa datang untuk

mengusir Nian (monster) dan monster itu kalah dan sangat ketakutan melihat

singa tersebut dan pergi. Namun, monster tersebut dendam dan kembali

mengganggu masyarakat. Masyarakat pun mencari cara bagaimana dapat

mengusir kembali monster tersebut, karena masyarakat tidak tahu cara memanggil

singa yang pernah menolong mereka. Masyarakat pun membuat boneka tiruan

yang menyerupai singa yang pernah mengusir monster tersebut. Sehingga

barongsai ada sampai sekarang dan dipercayai dapat mengusir roh-roh jahat.

Asal usul barongsai lain yang dipercayai masyarakat Tionghoa dari sisi

agama yaitu, bahwa ada seekor singa yang ditugaskan oleh Kaisar Langit untuk

Page 43: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

30

menjaga bunga keabdian. Namun sang singa tergoda dan akhirnya memakan

bunga tersebut. Kaisar Langit pun mengetahuinya dan ia sangat marah karena ini

bukanlah kecerobohan pertama yang pernah dilakukan oleh singa tersebut.

Kemudian Kaisar memerintahkan agar memotong tanduk sang singa yang

merupakan sumber hidupnya dan mengusirnya dari langit. Tetapi, walaupun

tanduk singa telah dipotong , singa tetap hidup karena telah memakan bunga

keabadian. Dewi Welas Asih, Guan Yin, melihat apa yang terjadi dan merasa

kasihan kepada singa akhirnya Dewi Guan Yin mengikat kembali tanduknya ke

kepala singa dengan pita merah dan dedaunan emas. Sang singa merasa sangat

bersyukur dan menyesali tindakan cerobohnya dan berjanji akan melakukan

perbuatan baik. Oleh karena itu, di tanduk barongsai ada pita merah jika dilihat

dari dekat. Mereka percaya bahwa singa yang telah diperkenalkan kepada bangsa

China sebagai penghargaan kepada kekaisaran kadang-kadang akan dibawa keluar

untuk menjadi tontonan publik. Karena kelangkaan dan kesulitan dalam

penanganannya, dimunculkanlah suatu bentuk tarian atau sandiwara yang

menirukan penampilan singa dan gerakannya, seiring berjalannya waktu, cerita

cerita tentang mitos dan ajaran agama Buddha ditambahkan kedalam cerita

pertunjukan tersebut.

Barongsai merupakan jelmaan dari Dewa yang ditugaskan untuk

melindungi tanaman padi dan kesejahteraan masyarakat Cina pada waktu itu agar

tidak diganggu oleh binatang. Dengan inisiatif dari Dewa tersebut maka manusia

diperbolehkan untuk membuat topeng berkepala singa dan membuat musik pukul

yang dapat membuat telinga binatang buas mendengar keributan. Dengan suara

Page 44: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

31

musik tersebut dan juga topeng singa yang menakutkan itu maka harimau itu lari

karena ketakutan dan tidak lagi mengganggu manusia dan tanamannya lagi. Oleh

sebab itu, berdasarkan kesimpulan diatas masyarakat Tionghoa percaya bahwa

kedatangan barongsai dapat membawa kesuksesan, kemakmuran, keberuntungan,

dan dapat mengusir roh roh jahat yang dapat melindungi mereka dari hal-hal

negatif.

Beragam versi tentang asal usul barongsai, salah satu versi yang

berkembang di kalangan masyarakat etnis Cina Medan adalah barongsai itu

merupakan jelmaan dari dewa yang ditugaskan untuk melindungi tanaman padi

dan kesejahteraan masyarakat Cina pada waktu itu agar tidak diganggu oleh

binatang. Dengan inisiatif dari dewa tersebut maka manusia dibenarkan untuk

membuat topeng berkepala singa dan membuat musik pukul yang dapat

membisingkan telinga si binatang buas. Dengan suara musik yang dapat

membisingkan itu, ditambah topeng singa yang menakutkan itu maka harimau itu

lari ketakutan, dan tidak lagi menggangu manusia dan tanamannya.

3.2 Jenis Barongsai

Ada dua jenis tarian singa dari barongsai ini yaitu singa utara dan singa

selatan. Singa utara biasa disebut peking sai yang dimainkan dengan akrobatik

dan atraktif, seperti berjalan di tali, berjalan diatas bola, menggendong, berputar,

dan gerakan-gerakan akrobatis lainnya. Singa utara memiliki bulu yang lebat dan

panjang berwarna kuning dan merah. Biasanya singa utara dimainkan dengan dua

singa dewasa dengan pita warna merah di kepalanya yang menggambarkan singa

Page 45: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

32

jantan, dan pita hijau (kadang bulu hijau di kepalanya) untuk menggambarkan

singa betina.

Singa selatan memiliki tiga macam gaya yaitu Fat San singa jantan, Hok

San singa betina, dan Fut Hok merupakan gaya gerakan kungfu atau bela diri.

Jenis singa selatan Fat San dan Hoksan untuk menghidupkan maknanya tercipta

karena menggunakan dua aspek yang berbeda. Aspek yang pertama disebabkan

oleh sistem kepercayaan Tionghoa yaitu Taoisme/Feng-Shui. Sedangkan gaya Fut

Hok merupakan percampuran dari gerakan Fat San dan Hok San, karena gerakan

yang cukup sulit. Banyak dari pemain barosngsai berkata tidak sanggup

memainkan gerakan Fut Hok khususnya di Indonesia. Bahkan Tim HSS Tebing

Tinggi juga tidak memakai gerakan tersebut. Pada kepala singa selatan ada

tonjolan yang disebut dengan Jiao Chi. Jiao berarti tanduk dan Chi berarti kepala.

Ada dua jenis tanduk singa selatan yang paling terkenal yaitu batang bambu di

puncak kepala dengan ujung yang runcing ( biasa dijumpai pada kepala singa Fat

San ). Kemudian ada tanduk yang bentuk ujungnya menyerupai kepalan tangan

(biasa dijumpai pada kepala singa Hok San ). Bambu merupakan simbol panjang

umur, kesopanan, bahkan keberanian saat kesulitan bagi kepercayaan masyarakat

Tionghoa. Pada barongsai juga terdapat pita yang dalam bahasa Tionghoa adalah

dai yang memiliki arti untuk “membawa generasi”. Makna dari pita ini juga

membawa sifat sifat baik dan keberuntungan kepada tiap generasi

Barongsai yang berasal dari Tiongkok Bagian Utara mempunyai tarian

yang bagus dibagian kepala, sedangkan Barongsai yang berasal dari Tiongkok

Bagian Selatan mempunyai tarian bagus dibagian ekornya. Tetapi untuk

Page 46: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

33

Barongsai modern antara kepala dan kaki dibuat sedemikian rupa sehingga

memiliki gerakan yang dinamis.

3.3 Pertunjukan Barongsai

Pertunjukan Barongsai dalam kebudayaan masyarakat Tionghoa di

Indonesia, tak lepas dari sejarah politik dan sosial budaya di Indonesia. Setelah

negara Indonesia merdeka, masyarakat Tionghoa yang berkewarganegaraan

Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup nasional Indonesia,

sesuai dengan Pasal 2 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang

kewarganegaraan Republik Indonesia, sehingga upacara-upacara keagamaannya

sudah bebas untuk dapat dilaksanakan. Walaupun etnis Tionghoa berada di luar

daerah asalnya namun mereka tetap melestarikan kesenian tradisionalnya dengan

cara memperkenalkan kepada masyarakat.

Pertunjukan Barongsai sempat ditiadakan oleh karena pemerintahan

Orde Baru, tetapi masyarakat Tionghoa masih tetap memelihara kesenian

barongsai tersebut sebagai warisan budaya leluhur. Hal ini didukung oleh

pernyataan (Poerwanto 2006:87-88) yang menyatakan bahwa

Manusia dan kebudayaan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, dan

manusia merupakan pendukung kebudayaan. Sekalipun manusia akan mati, tetapi

kebudayaan yang dimilikinya akan diwariskan untuk keturunannya, demikian

seterusnya. Manusia merupakan pewaris kebudayaan, tidak hanya terjadi secara

vertical atau kepada anak-cucu mereka; melainkan dapat pula dilakukan secara

horizontal atau manusia yang satu data belajar kebudayaan dari manusia lainnya.

Dalam pagelaran barongsai dibutuhkan pemain yang mempunyai fisik

yang kuat untuk mengangkat Sam Sie ( kostum barongsai yang cukup berat )

sehingga pemain satu dengan yang lainnya kelihatan seimbang dan serasi dalam

Page 47: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

34

setiap gerakannya, maka diperlukan latihan yang rutin bahkan ada juga penari

yang ikut ambil bagian dalam Wushu. Oleh sebab itu, sekarang ini pemain

barongsai dapat dikatakan sebagai atlet barongsai. Karena, barongsai telah diakui

oleh KONI ( Komite Olahraga Nasional Indonesia ). Bahkan FOBI ( Federasi

Olahraga Barongsai Indonesia ) yang menaungi kesenian Barongsai telah diakui

oleh KONI ( Komite Olahraga Nasional Indonesia ). Barongsai10

di Indonesia

juga sudah diperlombakan satu tim dengan tim yang lainya. Barongsai Indonesia

telah meraih juara pada kejuaraan di dunia. Dimulai dengan barongsai Himpunan

Bersatu Teguh (HBT) dari Padang yang meraih juara 5 pada kejuaraan dunia di

genting - malaysia pada tahun 2000. Hingga kini barongsai Indonesia sudah

banyak mengikuti berbagai kejuaraan-kejuaraan dunia dan meraih banyak

prestasi. Berikut beberapa nama seperti Kong Ha Hong (KHH) - Jakarta, Dragon

Phoenix (DP) - Jakarta, Satya Dharma - Kudus, dan Paguyuban Sosial Marga

Tionghoa Indonesia (PSMTI) - Tarakan

Dalam pertunjukan permainan barongsai ( Wŭ Shì bĭsai ), di mana

permainan barongsai terdiri atas dua bagian yaitu permainan lantai dan permainan

tonggak. Permainan lantai merupakan atraksi pemain dengan menggunakan alat

peraga bantu. Sedangkan permainan tonggak adalah permainan yang

menggunakan alat peraga bantu berupa tonggak-tonggak besi yang dijajarkan.

Dari hasil pengamatan, penulis dapat menguraikan sedikit gerakan

barongsai dalam permainan lantai yaitu, demonstrasi gerak lantai dilakukan

dengan gerak singa berdiri yaitu sebuah atraksi yang dilakukan dengan

10 https://id.wikipedia.org/wiki/Barongsai

Page 48: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

35

mengangkat pemain bagian depan yang memegang kepala oleh pemain belakang

yang menjadi badan dan ekor.

Dalam permainan barongsai musik dari iringan gendang, gong, dan simbal

berbunyi. Setiap gerakan dari barongsai diikuti oleh musik, jika barongsai tidak

bergerak atau diam, maka musikpun berhenti. Berdasarkan hasil wawancara,

musik barongsai pada dasarnya semua sama, namun dalam penyajian gerakan

barongsai tersebut musik itu terdengar berbeda pada ketukan dan temponya.

Gerakan berguling ( Gŭn ), yaitu pemain depan dan belakang bersama-sama

kearah yang sama, sehingga terlihat seperti singa yang berguling-guling. Atraksi-

atraksi di lantai sering pula divariasikan dengan gerakan ekspresif seperti

melakukan posisi diam, dan hanya kepala yang sedikit bergerak sambil kelopak

matanya berkedip-kedip serta telinga yang digerak-gerakkan. Penutup pertunjukan

barongsai yang ditampilkan adalah gerakan singa yang berdiri dan berjalan

berkeliling. Di akhir pertunjukan ( penutup ) musik dimainkan semakin cepat

sebagai tanda bahwa pemain barongsai mohon pamit kepada penonton ataupun

sesepuh Klenteng.

Page 49: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

36

Gambar 3.1

Pertunjukan barongsai pada acara hari ulang tahun Dewa Seng Ong Kong

Foto : dokumentasi penulis

3.3.1 Upacara Ritual

Pertunjukan barongsai biasa dilaksanakan masyarakat Tionghoa

pada acara ritual keagamaan yaitu seperti : tahun baru China / Imlek, Cap Go

Meh, Tiong Chiu, ulang tahun Dewa dan pada hari besar agama buddha,

Khonghucu, dan Taoisme lainnya.

Sedangkan, pertunjukan barongsai yang ada di Kota Tebing Tinggi

hanya diarak pada acara Imlek dan ulang tahun Dewa saja. Pada hari sebelum

menjelang tahun baru China ( Imlek ), barongsai lebih banyak dipertunjukkan di

Kota Tebing Tinggi sebagai ungkapan kegembiraan mereka menyambut Tahun

Baru Imlek dengan mengadakan pawai/diarak sepanjang jalan mengelilingi Kota

Tebing Tinggi selama seminggu berturut turut. Perayaan Cap Go Meh, barongsai

tidak diarak sepanjang jalan tapi hanya dipertunjukan di Vihara saja saat

Page 50: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

37

sembahyang menyambut hari besar tersebut. Sedangkan pada hari raya Tiong

Chiu barongsai tidak dipertunjukkan tetapi mereka hanya mengadakan

sembahyang di Vihara.

Dalam ritual, barongsai dipertunjukkan juga karena kepercayaan

masyarakat Tionghoa bahwa singa merupakan binatang suci. Maka, dengan

menampilkannya mereka dapat bertemu dengan Dewa Dewa untuk memanjatkan

doa doa atau segala permohonan pun akan cepat dikabulkan oleh para Dewa.

Salah satunya, penulis mengikuti acara pertunjukan barongsai pada hari ulang

tahun Dewa Seng Ong Kong. Dewa Seng Ong Kong merupakan Dewa pelindung

masyarakat. Pada hari tersebut, barongsai mengadakan pawai dengan membawa

Tandu yang berisi patung Dewa Seng Ong Kong.

Gambar 3.2

Barongsai mengelilingi Tandu

Foto : dokumentasi penulis

Page 51: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

38

3.3.2 Acara Hiburan

Dalam acara hiburan di Kota Tebing Tinggi atraksi barongsai lebih

sering dipertunjukkan dan Tim barongsai HSS terkadang juga mau mengadakan

pawai dalam acara hiburan. Masyarakat Tionghoa maupun Pribumi juga senang

menyaksikan atraksi dan pawai barongsai tersebut. Dalam acara hiburan,

barongsai sering melakukan atraksi dan pawai di lapangan merdeka pada saat hari

jadi Kota Tebing Tinggi, yang selalu diadakan setiap tahun. Barongsai juga

melakukan atraksinya pada saat acara perkawinan, dan terkadang juga barongsai

diminta mengarak pengantin semua tergantung dari permintaan masyarakat.

Masyarakat Tebing Tinggi juga banyak yang percaya bahwa barongsai merupakan

pembawa kesuksesan dan kemakmuran, karena itu barongsai juga sering

dipanggil melakukan atraksinya pada peresmian toko/ pembukaan toko, pada saat

acara hari ulang tahun dan acara hiburan lainnya, semua tergantung permintaan

dari masyarakat.

Barongsai sebagai media hiburan terjadi di masa sekarang. Barongsai

sebagian dari tradisi dan kesenian juga mengalami adaptasi dan perkembangan.

Lambat laun masyarakat etnis Cina mulai diperbolehkan memainkan barongsai

yang akhirnya menjadi sebuah bentuk kesenian. Pemain barongsai tidak semua

dituntut ahli dalam olahraga wushu, tetapi yang sebenarnya yang harus dilatih

yaitu kekuatan tangan dan kaki, serta keseimbangan berat badan. Barongsai

memiliki empat warna dasar yaitu, hitam, merah, kuning, dan putih, namun untuk

keperluan hiburan sering ditambahkan warna-warna lain agar penampilam

barongsai lebih menarik. Barongsai yang dipertunjukan untuk hiburan

Page 52: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

39

menonjolkan keterampilan gerakan pemainnya yang secara atraktif dan akrobatik

di lantai maupun di pilar tonggak.

3.4 Tokoh Musik Barongsai

Barongsai singa selatan sebenarnya memiliki tiga aliran musik dan

gerakan yaitu : gerakan Fut-San, Hok-San, dan Fut-Hok. Tiga aliran musik dan

gerakan barongsai tersebut memiliki tokoh musik yang terkenal dan merupakan

pembuat dari aliran tersebut. Berikut tokoh terkenal musik barongsai aliran Fut-

San dan Hok- San :

Master Lim Meng-Kok merupakan tokoh terkenal aliran musik Fut-San.

Master Lim merupakan sifu generasi pertama melatih penari-penari tarian singa di

Meng Kok Lion Dance Association. dan Master Siaw Sefu merupakan tokoh

terkenal aliran musik Hok-San. Kedua master yang dikenal merupakan tokoh

musik barongsai ini diketahui masih aktif sampai sekarang dan mereka bertempat

tinggal di Kuala Lumpur. Tim barongsai yang cukup terkenal secara nasional

yaitu tim Kong Ha Hong sedangkan secara Internasional tim barongsai Kun Seng-

Keng dan Hong Tiek.

3.5 Persiapan dan Proses Pertunjukan

Pada saat acara ritual seperti hari besar tahun baru China dan acara-acara

hiburan lainnya tim barongsai HSS (Hong San See) di Kota Tebing Tinggi sering

mengadakan pawai pertunjukan barongsai yaitu mengelilingi Kota Tebing Tinggi

Page 53: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

40

dengan durasi kurang lebih 2 jam yang dimulai dari Vihara Avalokistevara yang

merupakan tempat tim HSS dan tempat penelitian penulis.

Dalam persiapan pertunjukan, tim barongsai tidak cukup hanya berlatih

musik dan gerakan saja tetapi tim juga harus mengadakan sembahyang kepada

Dewa sebelum melakukan atraksinya. Sebelum memulai pawai, terlebih dahulu

barongsai sembahyang kurang lebih 30 menit di Vihara sebagai bentuk izin

kepada Dewa, setelah itu barongsai siap untuk dipertunjukkan.

Dalam proses pertunjukan barongsai ada beberapa langkah langkah yang

dilakukan, pertama-tama barongsai melakukan penghormatan. ketika melakukan

penghormatan, Barongsai akan menekukkan kakinya sebanyak tiga kali. Hal ini

untuk melambangkan surga, bumi, dan manusia. Terdapat beberapa arah

penghormatan dalam pertunjukan Barongsai. Selanjutnya barongsai terus menari

dengan iringan musik. Gerakan tarian yang ditampilkan ini berdasarkan pada

emosi-emosi utama Barongsai, jadi mereka tidak hanya asal memperagakan

gerakan. Pertunjukan Barongsai terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama

merupakan pertunjukan yang menampilkan emosi-emosi dasar, seperti bangun

tidur, waspada, bingung, mengamati dengan menampilkan gerakan sederhana dan

tidak terlalu akrobatik diringi musik yang lambat menuju sedang. Dalam sesi

kedua ini mereka melanjutkan pertunjukan dengan menampilkan gerakan-gerakan

yang lebih kompleks dan akrobatik, seperti gerakan marah, mabuk, kaget, dan

gembira.

Page 54: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

41

3.5.1 Proses Latihan

Latihan merupakan salah satu persiapan sebelum memulai pertunjukan

barongsai. Persiapan latihan11

musik maupun tari pastinya membutuhkan waktu

di jauh hari bahkan waktu yang cukup lama untuk pemula ( baru masuk tim ). Tim

barongsai HSS biasa melakukan proses latihan selama dua minggu sebelum

memulai pertunjukan barongsai, baik pada acara hiburan maupun ritual. Tetapi di

Kota Tebing Tinggi sendiri barongsai lebih sering dipertunjukkan pada acara

hiburan daripada acara ritual.

Dalam sebuah tim barongsai terbagi dua yaitu pemain musik dan penari

barongsai yang memakai kostum singa dan yang melakukan atraksi. Seorang

pemula atau yang baru masuk tim harus belajar alat musik gendang dan

menghapal setiap ritem gendang terlebih dahulu. Dengan membaca sebuah buku

yang merupakan aturan musik atau not-not musik barongsai aliran Hok-San

karena tim ini menggunakan aliran musik dan gerakan Hok-San. Dan buku ini

hanya dimengerti oleh guru-guru musik barongsai dan tariannya. Lalu setelah itu

lanjut berlatih ke alat musik simbal dan gong. Karena gendang merupakan

ketukan dasar dalam permainan barongsai. Setelah seorang pemula telah belajar

alat musik gendang, symbal, gong, dan telah hapal setiap ritem, barulah seseorang

tersebut dapat menjadi penari atau pemain yang melakukan atraksi barongsai.

Karena dalam pertunjukan barongsai, bukan barongsai yang mengikuti ritem alat

musik melainkan musik yang mengikuti setiap gerakan gerakan barongsai. Jadi,

11

11 Proses latihan merupakan hasil wawancara penulis dengan ketua dari tim barongsai HSS (Hong San See)

Kota Tebing Tinggi.

Page 55: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

42

awal permainan atau atraksi barongsai dimulai dari gerakan barongsai terlebih

dahulu.

3.6 Pendukung Pertunjukan

Dalam setiap pertunjukan apapun pastinya ada yang mendukung

pertunjukan tersebut. begitu juga dalam pertunjukan barongsai. berikut

merupakan yang mendukung pertunjukan barongsai dalam acara ritual dan atraksi

barongsai dalam acara hiburan yaitu alat alat musik, pemain barongsai, pemain

musik, penonton, panggung, dan kostum.

3.6.1 Alat alat Musik Barongsai

Dalam setiap petunjukan barongsai, tiga alat musik yaitu Tambur,

simbal, dan gong selalu ada. Menampilkan, satu orang pemain tambur, dua orang

pemain simbal dan satu orang pemain gong. Dalam pertunjukan barongsai,

tambur menjadi komando tempo karena sebagai ketukan dasar dalam permainan

musik barongsai. (Yudhistira, 2012 : 81) Bangsa Tionghoa membagi alat musik

kedalam delapan kategori berdasarkan pembagian oleh Ba Gua, yakni kulit

hewan, Labu bambu, kayu, sutra, tanah liat, besi, batu. Yang mengiringi

pertunjukan barongsai ialah yang termasuk dalam kategori besi, kayu, dan kulit.

Berikut penjelasan lebih lanjut dari ketiga alat musik barongsai :

Ensambel musik merupakan kombinasi beberapa alat musik yang dimainkan

secara bersamaan sehingga menghasilkan suara yang harmonis.

(Pita, 2017 : 71) Kata ansambel berasal dari bahasa prancis yaitu ensambel yang

artinya, bersama-sama atau keseluruhan. Dalam ensembel pertengahan abad ke-18

juga dilambangkan precis dengan kelompok peformed. Pemakaian disesuaikan

Page 56: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

43

dengan bahasa lain. Dalam terminologi opera modern, 'ensemble' menunjukkan

sejumlah musik yang melibatkan apa pun dari dua penyanyi untuk seluruh pemain

(dan dalam bahasa Jerman 'das Ensemble' juga berarti personil nyanyian sebuah

gedung opera).

Musik barongsai merupakan kategori ensambel karena tiga alat musik yang

dimainkan secara bersamaan. Alat musik tambur, simbal dan gong yang

merupakan alat musik barongsai memiliki saat memainkannya. Bahwa tiga alat

musik tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam tarian

barongsai juga diiringi beberapa jenis-jenis alat musik diantaranya alat musik

Gendang (Tambur), Simbal (cai-cai), dan Gong (Luo). Alat–alat musik tersebut

sangat berperan penting dalam pertunjukan barongsai. Barongsai adalah salah

satu jenis seni pertunjukan yang terpusat pada olah gerak tubuh (tari dan bela diri

atau akrobatik), menggunakan kostum singa, dan gerakannya mengikuti hentakan

ritme yang dihasilkan oleh pemain musik.

Dalam hal ini, penulis membuat perbandingan dari dua karya ilmiah musik

barongsai dalam skripsi (Yudhistira 2012 : 105) yang mengatakan bahwa : “musik

barongsai pada perayaan Cap Go Meh di Maha Vihara Maitreya dimainkan

dengan durasi 210 menit dan menggunakan birama 4/4. Repertoar musik

barongsai terdiri dari tiga pola ritme, yakni pembuka, isi, dan penutup. Hasil

transkripsi ritmenya, sebanyak 204 birama”.

Sedangkan dalam Thesis (Raulina 2012 : 143) mengatakan bahwa :

“musik barongsai IWLCSCCA dimainkan menggunakan birama 2/4 dengan

ketukan pertama diawali dengan pembukaan dengan melakukan gerakan pembuka

kemudian dilanjutkan gerakan inti dan diakhiri dengan gerakan penutup. Hasil

transkripsi ritmenya, sebanyak 130 birama”.

a. Tambur ( Gendang )

Dalam pertunjukan barongsai, tambur menjadi komando tempo karena

sebagai ketukan dasar dalam permainan musik barongsai. Tambur termasuk

dalam klasifikasi membranofon barrel yaitu alat musik yang berbentuk bulat

Page 57: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

44

seperti tong atau tabung yang menggelembung dan sumber bunyinya berasal dari

kulit. Alat musik tambur terbuat dari kulit lembu sedangkan stik (alat pemukul )

terbuat dari kayu fiber. Stik pemukul tambur dengan gong juga berbeda. Diameter

tambur 20 cm dengan tinggi 30 cm dan lebar bagian bawah tambur 16 cm. Dalam

pemakaian, alat musik tambur ini bisa dipakai hingga bertahun tahun lamanya.

Semakin lama alat musik ini ada maka suaranya pun semakin bagus karena kulit

lembu yang semakin mengering. Oleh sebab itu, alat musik ini bisa dipakai hingga

10 tahun lamanya. Walaupun tergantung dari pemakaian dan perawatan dari alat

musik tersebut.

Dalam pertunjukan musiknya, tambur dimainkan oleh satu orang

menggunakan sepasang pemukul/stik dari kayu. Bagian yang dipukul dari

gendang ini adalah bagian atas yang terbuat dari kulit dan juga bagian sisi luar

yang terbuat dari kayu. Rangka utamanya dibuat dari dahan pohon dan

permukaannya ditutupi dengan kulit buaya. Banyak bahan dasar yang bisa

digunakan untuk membuat genderang. Antara lain adalah genderang kain,

tembaga, kayu, batu, dan lain-lain. Sekarang tambur biasanya dibuat dari bahan

kayu. Rangka utamanya dibungkus dengan kulit hewan. Bunyi-bunyian yang

dihasilkan dengan cara dipukul dengan tongkat kayu.

Dalam memainkan setiap alat musik pasti mempunyai langkah-langkah atau

teknik dalam memainkannya. Sama halnya dengan alat musik tambur. Tambur

yang dimainkan dengan tangan kanan dan kiri secara bergantian dipukul dengan

menggunakan dua stik, mempunyai nama tersendiri. Berikut teknik dari

memainkan alat musik tambur :

Page 58: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

45

1. Tambur yang dipukul bagian tengah dengan tangan kanan

disebut cang.

2. Tambur yang dipukul bagian tengah dengan tangan kiri

disebut Tong.

3. Tambur yang dipukul bagian tengah dengan tangan kanan

dan kiri secara cepat disebut double trull.

4. Tambur yang dipukul sekali saja dibagian sisi lingkar kanan

dan kiri disebut tak.

5. Tambur yang dipukul dengan cepat secara berulang kali

dibagian sisi lingkar kanan dan kiri disebut ter-tak.

6. Tambur yang dipukul dibagian tengah dengan tangan kanan

dan tangan kiri menahan stik disebut cik.

Gambar 3.3

Alat musik Gendang/ Tambur

Page 59: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

46

Gambar 3.4

Posisi memainkan alat musik Tambur

Gambar 3.5

Cara memainkan Tambur yang di sebut Tak

Page 60: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

47

Gambar 3.6

Cara memainkan Tambur yang di sebut Ter-Tak

Gambar 3.7

Cara memainkan Tambur yang disebut Cik

Page 61: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

48

Gambar 3.8

Cara memainkan Tambur yang disebut Tong

Gambar 3.9

Cara memainkan Tambur yang disebut Cang

Page 62: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

49

Gambar 3.10

Cara memainkan Tambur yang disebut Double Trull

b. Simbal ( Cai Cai )

Cai-cai biasanya hanya digunakan sebagai instrumen pelengkap. Cai-cai

terbuat dari lempengan logam yang dibunyikan dengan cara memukulkan kedua

permukaannya. Bunyinya yang nyaring dapat memberi semangat pertunjukan.

Simbal ( cai-cai ), dalam pertunjukan Barongsai yang dimainkan di Vihara

Page 63: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

50

Avalokistevara. Simbal dimainkan oleh dua orang yang masing-masing

memainkan sepasang simbal.

Klasifikasi alat musik ini yaitu concussion idiophone yang merupakan

sumber bunyinya berasal dari tubuh instrumen itu sendiri. Concussion idiophone

ialah instrumen yang memiliki bentuk ukuran yang sama terdiri dari dua sisi dan

dipukul dengan cara disatukan secara bersamaan untuk menghasilkan bunyi tanpa

menggunakan tangan atau stik pemukul. Sebagian besar instrumen concussion

idiophone tidak memiliki nada yang jelas, tetapi simbal dapat menghasilkan nada

dasar.

Simbal terbuat dari besi yang mempunyai dua bagian yang sama dan dimainkan

dengan cara disatukan. Diameter alat musik ini 10 cm. Simbal mengikuti dinamik

dari cara bermain tambur. Misalnya, ketika tambur dimainkan dengan pelan dan

lembut maka pemain simbal juga harus mengikutinya. Tambur yang dimainkan

dengan keras dan kuat maka simbal dimainkan dengan suara yang kuat juga.

Gambar 3.11

Alat Musik Simbal/ Cai Cai

Page 64: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

51

Tambur yang memiliki teknik dalam memainkannya, seperti yang penulis jelaskan

diatas. Simbal juga mempunyai teknik dalam memainkannya. Walaupun tidak

banyak seperti teknik memainkan tambur. Berikut teknik dalam memainkan alat

musik simbal :

1. Kedua simbal yang dibuka disebut cang

2. Simbal yang ditutup kebawah disebut cik

Gambar 3.12

Posisi siap (pembukaan) memainkan alat musik Simbal

Page 65: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

52

Gambar 3.13

Cara memainkan Simbal yang disebut Cang

Gambar 3.14

Cara memainkan Simbal yang disebut Cik

c. Gong ( Luo )

Gong ( Luo ), masuk kedalam kategori alat musik lonceng. Alat ini

sering digunakan untuk menambah suasana pesta dalam hiburan dan perayaan-

Page 66: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

53

perayaan rakyat seperti tahun baru Imlek dan lainnya. Pada masa kuno, alat ini

dikenal sebagai jin yang menghasilkan bunyi-bunyian tajam dan renyah, hingga

bisa mencapai jarak jauh. Alat musik ini dimainkan oleh satu orang menggunakan

pemukul/stik.

Gong termasuk kedalam klasifikasi struck idiophone yang berarti alat musik yang

sumber bunyinya berasal dari alat musik itu sendiri tanpa menggunakan senar dan

kulit tetapi dengan memakai pemukul baik itu tangan atau stik. Alat musik ini

berbentuk bulat memiliki diameter 12 cm dan biasanya mempunyai bulatan kecil

ditengah yang disebut dengan pencu. Tetapi, alat musik gong barongsai tidak

memiliki pencu ditengahnya.

Gambar 3.15

Alat Musik Gong / Nong

Page 67: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

54

Alat musik ini dimainkan menggunakan satu stik yang terbuat dari kayu.

Gong dimainkan dengan cara dipukul dibagian tengah dengan tangan kanan.

Berikut teknik dari cara memainkan Gong :

1. Gong yang dipukul dengan ujung stik disebut cik.

2. Gong yang dipukul dengan sisi stik disebut cang.

Dalam memainkan alat musik gong, gong mengikuti tempo maupun

dinamik dari tambur yang sama halnya dengan simbal.

Gambar 3.16

Posisi memainkan alat musik Gong

Page 68: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

55

Gambar 3.17

Cara memainkan gong yang disebut Cik

Gambar 3.18

Cara memainkan gong yang disebut Cang

Musik yang disajikan dalam barongsai adalah ansambel perkusi,

dimana semua alat musik yang digunakan adalah alat musik perkusi seperti

tambur, simbal, dan gong. Musik barongsai berasal dari aliran Hoksan Sarpin dari

Tiongkok Selatan. Tanpa musik barongsai tidak dapat melakukan gerakan, karena

Page 69: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

56

musik dan barongsai merupakan satu kesatuan. Musik mengikuti setiap gerakan

barongsai.

Fu Chunjiang dalam buku Asal Usul Musik Tionghoa yang dikutip oleh

(Sariwati, 2011 : 30) membahas tentang jenis ansambel instrumental Cina yaitu,

musik Sizhu (ansambel senar dan alat musik tiup dari bamboo), musik Chuida

(ansambel alat musik tiup dan pukul), musik Xiansuo (ansambel berbagai jenis

alat musik bersenar), dan musik Luogu (ansambel alat perkusi gendering atau

tambur dan gong atau kenong).

3.6.2 Pemain barongsai dan Alat Musik

Semua pemain barongsai dan alat musik tim HSS yang ada di Kota Tebing Tinggi

berjumlah 12 orang. Dengan jumlah pemain musik 6 orang, pemain gendang 1

orang, pemain symbal 4 orang, dan pemain gong 1 orang. Sedangkan pemain

barongsai berjumlah 8 orang. Tetapi dalam pertunjukan barongsai tim ini biasa

hanya menggunakan 4 orang pemain barongsai dengan 2 kostum singa. 2 orang di

bagian kepala dan 2 orang lagi dibagian kaki singa, yang dipertunjukan pada acara

hiburan ketika atraksi maupun pawai mengelilingi Kota Tebing Tinggi. 12 orang

pemain barongsai tersebut bisa saja berganti ganti menjadi pemain alat musik

maupun penari. Terlebih pada penari barongsai pasti bisa menjadi pemain musik.

Karena, penari dalam barongsai harus menjadi pemain musik gendang, simbal,

gong terlebih dahulu untuk menghafal setiap ritem yang ada barulah bisa diangkat

menjadi penari barongsai.

Page 70: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

57

Pemain barongsai dalam Tim HSS juga kebanyakan dari kalangan masih pelajar.

Narasumber berkata agar anak anak sekolah tidak melupakan kebudayaannya (

khususnya barongsai ) dan tidak punah tetapi tetap terus berlanjut dari generasi ke

generasi. Pemain dalam Tim ini bukan hanya orang Tionghoa saja tetapi

masyarakat Pribumi juga ada.

a Pemusik

Penulis meneliti empat orang pemain musik barongsai yaitu satu orang pemain

tambur, dua orang pemain simbal, dan satu orang pemain gong. Pemain musik tim

barongsai HSS yang merupakan tim penelitian dari penulis, mereka adalah anak

anak pelajar yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA). Serta,

mereka bukan dari suku Tionghoa saja tetapi ada juga dari masyarakat pribumi

yang senang belajar tari dan musik barongsai. Alasan ketua dari tim barongsai

HSS memilih anak anak sekolah adalah :

12“ Alasan pertama, seiring dari perkembangan zaman yang semakin canggih

agar anak anak zaman sekarang tidak melupakan kebudayaannya sendiri, dan

kebudayaan ini terkhususnya barongsai tetap hidup dan ada dari generasi ke

generasi.

Alasan kedua, setelah pulang sekolah anak anak punya kegiatan dengan berlatih

di Vihara. Karena setiap hari mereka selalu berlatih di Vihara kecuali ada

kepentingan mereka tidak latihan”.

3.6.3 Penonton

Masyarakat Tionghoa dan Pribumi yang ada di Kota Tebing Tinggi,

banyak yang gemar menyaksikan pertunjukan barongsai. Mereka antusias pada

pertunjukan barongsai baik itu pawai barongsai maupun pertunjukan yang

12 Merupakan percakapan antara penulis dengan narasumber yang bernama Kumara Chandra

Page 71: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

58

dilakukan dipanggung dan atraksi barongsai di tonggak pilar. Masyarakat

Tionghoa juga berpendapat bahwa barongsai sangatlah menghibur,dan bahkan

mereka percaya bahwa barongsai ditampilkan juga menyajikan nilai nilai spritual

dan berfungsi untuk menolak bala dan kesialan bagi mereka. Begitu juga dengan

masyarakat Pribumi yang ada disana. Pribumi Tebing Tinggi juga sangat terhibur

dengan adanya pertunjukan barongsai dan mereka juga selalu ikut menyaksikan

atraksi barongsai. Bahkan, masyarakat Pribumi disana juga ada yang percaya

bahwa barongsai bukan hanya sekedar hiburan semata bagi mereka. Tetapi

mereka juga percaya bahwa barongsai juga bersifat sakral dan mampu

memberikan keuntungan kesuksesan dan menolak bala bagi Pribumi di Tebing

Tinggi.

3.6.4 Panggung

Di Kota Tebing Tinggi, sebenarnya pertunjukan barongsai tidak sering

ditampilkan diatas panggung. Tetapi, disana lebih sering mengadakan pawai / arak

arakan barongsai yang mengelilingi Kota Tebing Tinggi. Namun, barongsai juga

mau diadakan di depan panggung pada saat acara ritual sembahyang Buddha di

vihara dan acara hiburan di rumah rumah sesuai permintaan masyarakat.

3.6.5 Kostum

Dahulu, kostum yang dibuat pada bagian kepala singa ( Sam Sie )

dibuat mengikuti adat istiadat masyarakat Tionghoa dalam bentuk ukirannya.

Warna kostum singa juga dahulu menggunakan beberapa warna saja. Tetapi, pada

Page 72: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

59

masa sekarang ini, ukirannya lebih bersifat modern, dan kostum singa sekarang

pun sudah banyak warna yang digunakan mengikuti permintaan masyarakat. Pada

saat hari raya Tahun baru China, biasanya model baru kepala tarian singa

bertambah pada sambutan Tahun Baru Cina. Kepala singa juga terbagi dua jenis

yaitu Fu San (mulut besar) dan He san (mulut muncung seperti itik). Sam Sie

memiliki lingkar kepala 135-140 cm, dengan tinggi kepala 60 cm. Walaupun

ukuran kepala singa berbeda beda, tetapi ukuran panjang ekor kostum singa tetap

sama yaitu dua meter. Tetapi, ada juga kostum singa yang memiliki panjang ekor

hingga tiga meter. Sehingga, panjang kostum singa dari kepala ke ekor mau

mencapai hingga empat meter.

Kostum yang sering digunakan di Indonesia adalah kostum singa selatan yaitu Fat

San dan Hok San. Begitu juga Tim HSS di Kota tebing Tinggi juga menggunakan

kostum singa selatan. Warna kostum yang sering dipakai tim barongsai HSS yaitu

: biru, merah dicampur dengan hitam, kuning, pink, dan putih. (Irawan , 2013:53)

mengatakan bahwa “warna merupakan ungkapan jiwa dan warna berpengaruh

terhadap jiwa”. Warna adalah salah satu unsur seni rupa yang membuat suatu

ciptaan para seniman terasa hidup dan lebih ekspresif.

Singa merupakan hewan yang paling dihormati bagi masyarakat Tionghoa dan

ada lima lambang warna singa yaitu, kuning, hitam, hijau, merah, dan putih yang

merupakan warna kostum barongsai tradisional. Lima warna itu adalah tanda dari

lima arah dalam kompas Tiongkok yang memiliki kontrol dan lima unsur

kehidupan. Kuning adalah bumi (pusat), hitam adalah air (utara), hijau adalah

kayu (timur), merah adalah api (selatan), dan putih adalah logam (barat).

Page 73: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

60

Setiap warna kostum barongsai yang digunakan tersebut mencerminkan keadaan

acara apa yang sedang di laksanakan. Pada perkembangan modern kostum

barongsai saat ini, terdapat kostum barongsai dengan warna lain seperti biru,

merah jambu dan lain-lain. kostum barongsai dengan warna baru ini tidak

memiliki makna tertentu, hanya sebagai keindahan dan atas dasar pertimbangan

estetika saja. Beberapa makna lain dari warna kostum singa, yaitu warna kuning

merupakan lambang kebijaksanaan, dan warna Kekaisaran seperti halnya di Cina

hanya digunakan bagi Kaisar. Warna dasar merah yang bercampur dengan warna

hitam melamangakan keberanian, kebajikan dan kesetiaan. Putih yang berarti

suci, bersih, jujur, terang, kebenaran dan murni. Sedangkan warna kostum

barongsai yang digunakan Tim HSS di Kota Tebing Tinggi yaitu, merah, kuning,

biru, putih, dan merah muda.

Page 74: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

61

BAB IV

ANALISIS MUSIK BARONGSAI

4.1 Analisis Musik Barongsai

Dalam pertunjukan barongsai di Kota Tebing Tinggi saat melakukan

atraksi, musik mengikuti setiap gerakan dari barongsai/ singa. Seperti gerakan

saat singa diam dengan mengedipkan mata, singa sedang tidur, mabuk, marah,

sedih, senang, melompat, berjalan, minum dan takut. Berikut dinamika

permainan musik barongsai yang mengikuti ekspresi dari singa :

a. Musik barongsai yang dimainkan dengan tempo yang cepat dan

bersemangat merupakan ekspresi singa yang sedang bergembira dengan

cara berjalan dan melompat.

b. Alat musik barongsai yang dipukul dengan pukulan yang kuat dan tempo

yang cepat sehingga menghasilkan suara yang keras merupakan ekspresi

singa yang sedang marah.

c. Musik yang dimainkan dengan tempo yang lambat dengan pukulan yang

lembut merupakan ekspresi singa yang sedang tidur dan minum.

d. Musik yang dimainkan dengan pukulan yang pelan dan tempo yang

lambat merupakan ekspresi singa yang sedang merasa sedih.

e. Sedangkan musik yang dipukul dengan tempo yang lambat dan pelan serta

terkadang ketukan irama yang tersentak sentak merupakan ekspresi singa

yang sedang ketakutan.

Page 75: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

62

4.2. Transkripsi

Nettl (1964:98) menyatakan bahwa transkripsi adalah proses penotasian

bunyi yang merupakan suatu usaha mendeskripsikan musik yang memberikan dua

pendekatan, yaitu:

1. menganalisa dan mendeskripsikan apa yang didengar, dan

2. mendeskripsikan apa yang dilihat dan menulisnya di atas kertas dengan

suatu cara penulisan tertentu.

Dari kedua hal di atas untuk dapat memvisualisasikan musik iringan pada

pertunjukan barongsai, penulis melakukan transkripsi untuk lebih mudah

menganalisisnya terutama pada ritme dan tempo. Sehingga dengan ini dapat

membantu kita untuk mengkomunikasikan serta menyampaikan kepada pembaca

tentang apa yang kita dengar.

Dalam pentranskripsian penulis menggunakan notasi Barat untuk mempermudah

penulisan. Keberadaan musik pengiring dalam pertunjukan barongsai ini sangat

penting untuk menghitung tempo gerakan penari barongsai. Analisis hanya

dilakukan pada ritme yang dimainkan oleh musik pengiring saja. Akan tetapi, ada

tahap awal yang digunakan untuk latihan sebelum mempelajari musik pengiring

pertunjukan barongsai, yaitu disebut basic ini harus bisa dimainkan oleh semua

pemain musik. Berikut transkripsi basic yang penulis buat dengan menggunakan

notasi barat

Page 76: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

63

Ritem Pengiring Barongsai

Transkripsi: Omega Putri Silitonga

Page 77: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

64

Page 78: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

65

Page 79: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

66

Page 80: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

67

Page 81: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

68

Page 82: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

69

Page 83: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

70

4.2.1 Analisis Pola Rytem

Keberadaan musik pengiring dalam pertunjukan barongsai ini sangat penting

untuk menghitung tempo gerakan penari barongsai. Analisis hanya dilakukan

pada ritme yang dimainkan oleh musik pengiring saja.

Pawai musik barongsai berikut dimainkan dengan durasi sekitar 120

menit, menggunakan birama 4/4 dan penulis mendapat ritme sebanyak 27 birama

yang terdiri dari delapan pola ritme. Berikut transkripsi yang penulis buat dengan

notasi dari musik barongsai yang digunakan saat pertunjukan barongsai di Kota

Tebing Tinggi :

Page 84: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

71

a. Koot Fa Tau

Koot Fa Tau merupakan musik yang dimainkan diawal

pertunjukan barongsai, yaitu barongsai membuat penghormatan kepada

penonton.

b. Mat Dim

Mat Dim merupakan teknik permainan setelah barongsai melakukan

penghormatan. Di bagian ini barongsai melakukan gerakan lompat ditempat

sebanyak 2 kali.

Page 85: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

72

c. Soh Dim

Soh Dim merupakan teknik permainan musik saat barongsai melakukan

gerakan melangkah maju kedepan.

d. Tam Bo

Tam Bo merupakan musik yang dimainkan saat barongsai mengedipkan

mata kanan dan kiri untuk melihat makanan yang disebut Cai Jing.

e. Jung Ching

Jung Ching merupakan teknik permainan musik saat barongsai sedang

menggaruk badannya.

Page 86: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

73

f. Boon Ching

Boon Ching merupakan teknik permainan musik saat barongsai

melangkahkan kaki maju kedepan sebanyak 7 kali.

g. Ha Ching

Setelah barongsai melangkahkan kaki maju kedepan 7 kali,

barongsai melakukan gerakan melangkahkan kaki ke tonggak pilar dan melihat

Cai Jing (makanan yang dilihat barongsai seperti daging tetapi setelah barongsai

memakan, ia memuntahkannya karena makanan tersebut adalah sayur). Pada saat

barongsai melakukan gerakan ini musik yang dimainkan yaitu Ha Ching.

h. Chik Ching

Page 87: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

74

Chik Ching merupakan teknik permainan musik saat barongsai sudah

berada diatas tonggak pilar.

Page 88: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan dari bab satu sampai

empat, maka ada dua kesimpulan yang didapat oleh penulis, yaitu sebagai berikut.

Barongsai merupakan tarian singa dari kebudayaan masyarakat Tionghoa. Mereka

percaya bahwa barongsai dapat memberi keberuntungan, kesuksesan dan dapat

menolak kesialan dan hawa jahat. Begitu juga dengan kepercayaan masyarakat

Tionghoa yang ada di Kota Tebing Tinggi. Pertunjukan barongsai yang ada di

Kota Tebing Tinggi di pergelarkan pada acara ritual dan hiburan. Tim barongsai

HSS biasa mempertunjukkan barongsai dengan mengadakan pawai yaitu dengan

cara barongsai diarak mengelilingi Kota Tebing Tinggi. Pada acara hari besar

Buddha yang salah satunya Imlek, barongsai yang ada di Kota Tebing Tinggi

lebih banyak dipertunjukkan yaitu selama seminggu berturut-turut dengan

mengadakan pawai dan dipertunjukkan juga di Vihara pada saat melakukan

upacara ritual.

Alat musik yang digunakan mengiringi barongsai adalah tambur, simbal,

dan gong. Tiga alat musik ini yang dapat disebut ensambel musik selalu ada

dalam pertunjukan barongsai dan tidak pernah dan ditambah dengan alat musik

lain. Dalam pertunjukan barongsai, bukan penari barongsai yang mengikuti

musik melainkan pemusik yang mengikuti gerakan dari barongsai. Jadi, ketika

pertunjukan dimulai penari barongsai yang terlebih dahulu menggerakkan

Page 89: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

76

tubuhnya setelah melakukan penghormatan lalu pemusik pun mengikutinya.

Musik barongsai dimainkan tergantung kepada penari dan pemain musik. Ritem

dan cara memainkan barongsai pada saat upacara ritual dan hiburan sama saja,

tidak ada perbedaan sama sekali karena hanya berfungsi sebagai musik pengiring

yang pola ritem nya sudah termemori dalam pikiran penari dan pemain musik

karena adanya hubungan emosional musikal.

5.2 Saran

Dari pembahasan dan beberapa kesimpulan yang telah diuraikan, ada saran yang

akan penulis kemukan, mengingat semakin berkembangnya zaman penulis

menyarankan kepada masyarakat khususnya pemuda/pemudi Tionghoa untuk

tetap mencintai budaya dan tradisi yang ada serta memberikan perhatian baik

terhadap kesenian yang ada terkhusus pada pertunjukan barongsai agar tetap

ditampilkan pada saat hari besar Buddha.

Penelitian ini merupakan tahap awal dan masih banyak terdapat kekurangan serta

perlu mendapatkan penyempurnaan. Penelitian ini hanyalah sebahagian kecil

permasalahan yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu penulis menyarankan

dan mengharapkan kepada siapa saja yang berminat untuk melanjutkan penelitian

ini untuk lebih mendalam lagi, sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan

Etnomusikologi dan sebagai dokumentasi data mengenai kebudayaan masyarakat

Tionghoa.

Kebudayaan barongsai ini perlu dilestarikan dan dibina serta dikembangkan

sehingga generasi berikutnya dapat mempertahankan keberadaannya di tengah

Page 90: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

77

masyarakat. Penulisan tentang musik dalam pertunjukan barongsai ini merupakan

salah satu upaya pelestarian serta kesenian terhadap masyarakat Tionghoa dan

masih diperlukan usaha yang lain sebagai penunjang kreatifitas, sehingga

pelestarian kesenian ini tetap terjaga dan tidak hilang.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat memberikan

kontribusi yang positif terhadap apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu

pengetahuan secara umum dan bidang Etnomusikologi secara khusus.

Page 91: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

78

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. Kota Tebing Tinggi

https://kotatebingtinggi.files.wordpress.com/2015/10/ipm2013-kota-tebing-

tinggi.pdf diakses tanggal 10 Oktober 2018

Breman, Jan. 1997. Menjinakkan SangKuli. Jakarta. Grafiti

Edi, Sedyawati. 1981 Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta, Pustaka Jaya

Irawan, 2013. Dasar-Dasar Desain. Depok: Griya Kreasi.

Jurnal Seni dan Budaya Vol. 1 Nomor 2. 2017. UNIMED

Kusumaningtyas, Diah Ayu 2009. Peran Seni Pertunjukan Barongsai Dalam

Pengembangan Wisata Budaya di Kota Surakarta

Lubis, Ismalia 2012 . Etnik Tionghoa dan Pasar Hongkong di Tebing Tinggo Kota

(1974-2012). Undergraduate thesis, UNIMED.

Mayolla, Siti S A. 2017. Pertunjukan Tari Liong ( Naga) Oleh Grup Naga dan

Barongsai Vihara Setia Buddha Binjai, Medan : Skripsi USU

Merriam, Alan P. 1964 The Anthropology of Music. Chicago: Northwestern

University Press

Moleong, J. Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Nettl, Bruno. 1964 Theory and Method in Ethnomusicology. New York

The Free Press of Glenco

Poerwanto, Hari. 2006. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif

Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ridna, 2015. Makna Simbolik Seni Pertunjukan Barongsai dalam Kebudayaan

Tionghoa Di Kota Pekan Baru. Pekan Baru, Jurnal UNRI

Saragih, Raulina E M. 2012 Kajian Struktur dan Makna Pertunjukan Barongsai

Pada Masyarakat Tionghoa di Medan, Medan : Thesis USU

Sariwati, 2011. Usik Barongsai dalam Masyarakat Etnis Cina di Vihara Ibu

Agung Bahari Makassar

Page 92: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

79

Saputra, Ferry Ferdian. 2015 Komunitas Etnis Tionghoa di Kota Tebing Tinggi,

Medan : Thesis Unimed

Sembiring, Karina. 2017 Altar Sembahyang Untuk Dewi KWAN IM Pada Rumah

Masyrakat Tionghoa Buddha Di Medan: Skripsi USU

Siahaan, Yudhistira. 2012 Kajian Musikal dan Fungsi Pertunjukan barongsai ada

perayaan Cap Go Meh Masyarakat Tionghoa di Maha Vihara Maitreya,

Komplek Perumahan Cemara Asri, Medan : Skripsi USU

Silaban, Eben Ezer. 2009. Studi Deskriptif Upacara Sacapme dan Penggunaan

Musik pada Sembahyang Malam Tahun Baru Gong Xi Fat Cai di Vihara Pekong

Kelurahan Polonia dalam Budaya Masyarakat Tionghoa Kota Medan. Medan :

Skripsi Sarjana Etnomusikologi USU

Suyono, Aryono. 1985, Kamus Antropologi, Jakarta : Akademi Persindo.

Wikipedia, Encyclopedia

https://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_Indonesians diakses tanggal 12 November

2018

Wikipedia, Encyclopedia

https://en.wikipedia.org/wiki/penggunaan_istilah_Cina_China,_dan_Tiongkok#cit

e_note-4 diakses tanggal 13 November 2018

Wikipedia, Encyclopedia

https://en.wikipedia.org/wiki/Lion_dance diakses tanggal 20 November 2018

Wikipedia. Kota Tebing Tinggi.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tebing_Tinggi#Sejarah diakses tanggal 10

Oktober 2018

Page 93: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

80

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Suhu Dharma Surya

Usia : 51 Tahun

Alamat : Jl Tengku Hasyim Gg Saudara No 15, Kota Tebing Tinggi

Pekerjaan : Wiraswasta

2. Nama : Acek Ameng

Usia : 60 Tahun

Alamat : Jl. Sudirman no 27, Kota Tebing Tinggi

Pekerjaan : Wiraswasta

3. Nama : Kumara Chandra

Usia : 23 Tahun

Alamat : Jl Tengku Hasyim Gg Saudara No 15, Kota Tebing Tinggi

Pekerjaan : Wiraswasta

4. Nama : Ferdy Chen

Usia : 28 Tahun

Alamat Jl Sudirman no 44, Kota Tebing Tinggi

Pekerjaan : Wiraswasta

Page 94: ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN … · i ABSTRAK ANALISIS MUSIK DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN BARONGSAI PADA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA TEBING TINGGI Barongsai adalah tarian

81

5. Nama : Edi

Usia : 15 Tahun

Alamat : Jl Letjend Suprapto No 22, Kota Tebing Tinggi

Pekerjaan : Pelajar

6. Nama : Andi

Usia : 20 Tahun

Alamat : Jl Gatot Subroto No 30A, Kota Tebing Tinggi

Pekerjaan : Wiraswasta

7. Nama : Antonio

Usia : 17 Tahun

Alamat : Jl Griya Bulian Permai, blok B Kota Tebing Tinggi

Pekerjaan : Pelajar