122
ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUPADA PT ASURANSI RAMAYANA TBK UNIT SYARIAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Disusun Oleh : VINA MAZWINI ( 1111046200045 ) KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M./1436 H.

ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU’

PADA PT ASURANSI RAMAYANA TBK UNIT SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Disusun Oleh :

VINA MAZWINI

( 1111046200045 )

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015 M./1436 H.

Page 2: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan
Page 3: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan
Page 4: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan
Page 5: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

v

ABSTRAK

Vina Mazwini. NIM: 1111046200045. Analisis Mekanisme Pengelolaan Dana

Tabarru’ pada PT Asuransi Ramayana, Tbk Unit Syariah. Skripsi. Konsentrasi

Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Sistem Asuransi syariah saat ini hadir ditengah masyarakat ditujukan sebagai

salah satu solusi kongkrit menyelesaikan permasalahan seluruh kalangan. Asuransi

syariah terbuka bagi siapapun yang ingin merencanakan persiapan seseorang di masa

depan bila sewaktu-waktu mengalami musibah/kerugian, disini asuransi dapat

membantu kesulitan nasabah tersebut karena asuransi syariah berprinsip tolong-

menolong Penulis melakukan penelitian di PT Ramayana, tbk Unit Syariah untuk

mengetahui bagaimana pengelolaan dana dan penerapan tabarru’ yang ada pada

Asuransi Kerugian Ramayana, tbk Unit Syariah. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan data primer dan data

sekunder. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis pendekatan

diskriptif. Adapun dari hasil penelitian, Mekanisme pengelolaan dana PT Ramayana,

tbk Unit Syariah dilakukan di kantor pusat yang berada di Jakarta Pusat. Untuk dana

tabarru’ sendiri olah oleh perusahaan dan di setorkan ke pusat untuk dikelola dan

diinvestasikan oleh perusahaan pada pada produk deposito di beberapa bank unit

syariah, seperti Bank BNI dengan imbalan berupa bagi hasil (nisbah). Kemudian

investasi lainya dilakukan oleh pusat ke beberapa saham dan obligasi yang di anggap

mempunya instrumen hasil investasi yang baik dan tentunya sesuai dengan kaidah

syariah. Dalam penginvestasian dana tersebut mengandung resiko rendah, sedang,

tinggi tergantung kinerja dari saham dan obligasi tersebut. Dari hasil penelitian untuk

pelaksanaan pemberian dana tabarru’ dan untuk pembagian shurplus dana tabarru

dibagikan ke peserta apabila tidak terjadi klaim, dan terdapat kelebihan (surplus) atas

Dana Tabarru’ setelah dikeluarkan untuk beban Asuransi, Peserta bersepakat

memberikan 60% untuk Pengelola, 10% dipergunakan untuk Cadangan dalam

Rekening Dana Tabarru’ dan 30% dikembalikan kepada peserta secara proporsional

dengan ketentuan:

1. Peserta tidak pernah menerima pembayaran atau sedang mengajukan klaim yang

sedang diproses sama dengan atau melebihi kontribusi yang telah dibayarkan

Peserta atas Polis tersebut

2. Peserta tidak membatalkan Polis

3. Peserta memperpanjang keikutsertaan pada periode selanjutnya.

4. Peserta telah melunasi kontribusi yang menjadi kewajibannya untuk periode

sebelumnya.

Kata Kunci : Dana Tabarru’; Hukum Islam; Asuransi

Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, S.Ag, MA

Buku Rujukan : Tahun 1994 s.d 2014

Page 6: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, kasih dan

sayangnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun khasanah

yang telah menuntun umatnya dari kegelapan menuju terang benderang.

Alhamdulillah, penelitian yang berjudul “Analisis Mekanisme Pengelolaan

Dana Tabarru’ pada Asuransi PT Ramayana, tbk Unit Syariah” telah dapat

diselesaikan penulis. Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan

salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S. E. Sy) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang

terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater dan pihak-pihak

yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Sebagai bentuk

penghargaan, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A. selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, M.H selaku Ketua Prodi Muamalat, serta

Bapak Abdurrauf, Lc, MA selaku Sekertaris Prodi Muamalat, Fakultas Syariah

dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

vii

3. Bapak Ahmad Chairul Hadi, S.Ag, MA. selaku selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan

agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.

4. Bapak H. M. Riza Afwi, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan waktu untuk konsultasi akademik.

5. Segenap dosen dan staf akademik Fakultas Syariah dan Hukum yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta bantuan bagi penulis.

6. PT. Asuransi Ramayana, Tbk Unit Syariah yang telah mengizinkan penulis untuk

melakukan penelitian dan mendapatkan informasi untuk skripsi ini.

7. Bapak Tarmizi Siregar, S.E (Kepala Unit Syariah), Bapak Muhammad Arif

(Bagian Keuangan), Bapak Basuki Prahito Rahmat Gunadi, S.E. (Bagian

Pemasaran), dan Ibu Putri Hefiyanti (Bagian Underwriting) yang telah mau

meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua Orang tua tercinta Ayahanda Dr. H. Sirojuddin Aly, MA. dan Ibunda Hj.

Aisyah yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, saran, doa serta dukungan

baik moril maupun materil bagi penulis. Serta Kakak-kakakku dan Adikku

tersayang yang selalu memberikan semangat serta doa.

9. Sahabat-sahabatku tersayang Meilia Sarisnawati J, Munawarotul Kiptiah,

Nurintan Fadillah, Intan Syahputri, yang selalu mewarnai hari-hari selama

menjalani kuliah, memberikan motivasi kepada penulis.

10. Teman-teman Asuransi Syariah 2011, teman-teman KKN ORIGAMI,

terimakasih telah memberikan support kepada penulis.

Page 8: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

viii

11. Sahabat-sahabatku dari semasa putih abu-abu sampai sekarang yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan.

12. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, namun

tidak mengurangi rasa terimakasih penulis.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis telah berusaha memberikan yang terbaik.

Namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Oleh

karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga Allah SWT

melimpahkan rahmatnya-Nya kepada kita.

Tangerang, 12 Juni, 2015

Vina Mazwini

Page 9: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

ix

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iv

ABSTRAKSI .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 9

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 11

E. Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual ................................. 13

F. Review Studi Trdahulu ................................................................... 17

G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 18

Bab II LANDASAN TEORI

A. Konsep Asuransi Syariah ............................................................... 21

1. Pengertian Asuransi Syariah..................................................... 21

2. Dasar Hukum Asuransi Syariah .............................................. 22

3. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah .............................................. 23

4. Landasan Operasional Asuransi Syariah .................................. 31

5. Jenis Investasi Usaha Asuransi Syariah ................................... 33

B. Tabarru dalam Presfektif Fiqh ........................................................ 35

1. Pengertian Tabarru ................................................................... 35

2. Rukun Tabarru .......................................................................... 37

3. Syarat-syarat Tabarru / Hibab .................................................. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 41

B. Jenis dan Sumber Data Penelitian .................................................. 41

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 43

Page 10: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

x

D. Metode Analisis Data ..................................................................... 44

E. Pedoman Penulisan ......................................................................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Asuransi Ramayana ............................................................ 46

B. Pengelolaan Dana Tabarru Pada PT Ramayana Tbk Unit Syariah 54

C. Penerapan Akad Tabarru Pada PT Asuransi Ramayana

Tbk Unit Syariah ............................................................................ 62

D. Pelaksanaan Tabarru pada PT Asuransi Ramayana Tbk Unit

Syariah ............................................................................................ 64

E. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru pada PT Asuransi

Ramayana Tbk Unit Syariah .......................................................... 66

BAB V PENUTUP DANKESIMPULAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 75

B. Saran .............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 77

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kerangka Sistem Mengandung Unsur Tabungan ...................... 39

Gambar 1.2. Kerangka Sitem Tidak Menggunakan Unsur Tabungan ........... 41

Page 12: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia saat ini sudah sedemikian sarat dengan beragam

ancaman dan resiko bahaya, yang dipicu sendiri oleh kelemahanya, kesalahan

kesalahanya, kealpaanya dan ketidak mengertianya akan masalah metafisis.

Manusia tidak dapat mengetahui apa yang akan ia perbuat esok hari, dan manusia

pun tidak mengetahui dibumi mana ia meninggal dunia. Manusia setiap waktu

dihadapkan dengan sederet bahaya yang mengancam jiwa, harta, kehormatan,

agama, dan tanah airnya. Manusia juga dihadapkan dengan beragam resiko

kecelakaan, mulai dari kecelakaan transportasi udara, kapal hingga angkutan

darat dengan beragam jenisnya, ditambah kecelakaan kerja, kebakaran,

perampokan, pencurian, sakit hingga kematian. Belum lagi ditambah dengan

ancaman mental, seperti kegelisahan mental, perilaku buruk orang-orang yang

berinteraksi dengannya, ancaman globalisasi ekonomi, ancaman berbagai

perubahan mendadak pada perundang-undangan, dan lain sebagainya.1

Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan

Allah. Allah pula yang mengatur alam raya ini dengan hukum-hukum-Nya yang

disebut sunnatullah.

1 Husain Syabatah, Nuzhum At-Ta’min Al-Mu’ashirah n Mizan Asy-syari’ah At- Islamiyyah,

Asuransi Dalam Perspektif Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006), h. 01

Page 13: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

2

Namun manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil resiko dan juga

dampak-dampak yang mungkin timbul, tetapi upaya yang dilakukan seringkali

tidak memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme mengalihkan

resiko seperti konsep asuransi.

Karena takdir merupakan ketentuan Allah yang tidak dapat ditolak oleh

manusia. Apa pun kejadian yang dialami manusia adalah ketentuan Ilahi.

Ketentuan itu sudah ditetapka-Nya di dalam azali yang tertulis dalam Lauh

Mahfuzh ( Kitab yang terpelihara di sisi Allah).Tidak ada suatu musibah yang

menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa beriman

kepada Allah, niscahya Allah akan memberikan petunjuk kepada hatinya. Dan

Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS At-Taghabun : 11).

Manusia sebagai mahluk yang diberikan sarana untuk berfikir oleh Allah

berupa akal, selalu berusaha atau berikhtiar agar setiap hal yang dialaminya,

terutama yang bersifat tidak menguntungkan, dapat diantisipasi atau

diminimalisasi kerugianya.2

Asuransi ( terutama Asuransi Syariah ) merupakan salah satu sarana yang

mutlak yang diperlukan untuk menyeleksi persoalan umum masyarakat dengan

cara kerja sama timbal balik, Asuransi Syariah ini merupakan satu kebutuhan

dasar manusia. Dalam hal ini manusia merencanakan dan memprediksi kejadian

dimasa yang akan datang, sedang kepastian (certainly) hanya ada ditangan Tuhan

2Khoiril Anwar, Asuransi Syariah, Halal dan Maslahat. (Solo : Tiga serangkai, Desember

2007) cet-1, h.29.

Page 14: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

3

Yang Maha Kuasa atas segalanya. Dari sini manusia dituntut untuk membaca

(tadabbur) terhadap kejadian yang ada di alam semesta agar dapat diambil

pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Dengan kejadian yang telah

berlalu manusia dapat mengukur dan mengkaji bagaimana dia seharusnya

melangkah ke depan dengan membawa pengharapan yang lebih baik.3

Oleh sebab itu kehadiran Asuransi Syariah dinilai sangat dibutuhkan,

sehubungan dengan berjalannya waktu, permintaan terhadap kehadiran lembaga

keuangan Ekonomi Syariah di berbagai tempat terus meningkat. Krisis ekonomi

yang terjadi pada beberapa waktu yang lalu memperlihatkan bahwa Indonesia

memerlukan konsep lain dalam menata perekonomiannya. Lembaga Ekonomi

Syariah adalah pilihan yang paling sesuai. Oleh karena itu, untuk memenuhi

kebutuhan pasar, di samping juga mendidik masyarakat, diperlukan lebih banyak

Asuransi Syariah. Kehadiran lembaga Ekonomi Syariah baru akan memacu

persaingan yang sehat untuk mengembangkan kualitas yang pada akhirnya akan

menguntungkan.

Dalam kegiatan bisnis asuransi segala sesuatu diarahkan untuk

memproteksi keadaan di masa mendatang yang belum pasti terjadi atas sebuah

resiko yang berkaitan dengan nilai aktivitas ekonomi seseorang. Menghadapi

masa yang akan datang ( future time ) merupakan sesuatu yang tidak dapat

dipungkiri oleh manusia, walaupun dalam wujudnya keadaan yang akan terjadi

3Hasan Ali, Asuransi dalam Prespektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Historitis, Teoritis, dan

Praktis, (Jakarta: Kencana,2004), h. 93

Page 15: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

4

mendatang itu belum jelas realitanya. Ini dikarenaka kenyataan dalam hidup

manusia berjalan secara linier yang terikat oleh masa lalu, masa sekarang, dan

masa yang akan datang. Masa lalu adalah kegiatan yang dilakukan oleh

manusia yang sudah dapat dipastikan. Sedang masa sekarang adalah sesuatu

yang sedang dikerjakan dan belum dapat dipastikaan hasilnya. Apalagi masa

yang akan datang adalah sebuah masa dengaan penuh dengan ketidakpastian.

Dengan kejadian yang telah terjadi manusia dapat mengukur dan mengkaji

bagaimana seharusnya dia melangkah ke depan dengan membawa pengharapan

yang lebih baik.4

Pada tahun 2001 Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (

DSN-MUI ) mengeluarkan fatwa No.21/DSN-MUI /X/2001 tentang Pedoman

Umum Asuransi syariah. Dalam ketentuan umum disebutkan bahwa asuransi

syariah ( ta’min, takaful atau tadhamun ) adalah usaha saling tolong diantara

ssesama orang/ pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau

tabarru’yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu

melalui akad ( perikat ) yang sesuai dengan syariah.

NO.422/KMK.06/2003 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan

Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No.424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan .

4 AM.Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam ,(Jakarta: Kencana 2004), h. 92

Page 16: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

5

Disamping Fatwa DSN, ketentuan mengenai asuransi syariah secara

teknis juga telah diatur dalam beberapa Keputusan menteri Keuangan, yaitu

Keputusan Menteri Keuangan Indonesia, perusahaan Asuransi dan Perusahaaan

Reasuransi, dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No.426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan

Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Adapun asuransi syariah mengenal prinsip "ta 'awuni"atau tolong-

menolong yang mana telah diperbolehkan dalam syariat Islam, karena hal itu

termasuk akad tabarru’ dan sebagian bentuk tolong-menolong dalam kebaikan,

sebagaimana telah dikutip oleh Muhammad Syakir Sula, dalam karangan

Wahba az-Zuhaili bahwa ta’awun adalah ketika para peserta itu membayar

kepersertaanya (preminya) secara sukarela untuk meringankan dampak risiko

dan memulihkan kerugian yang dialami salah seorang peserta asuransi.5

Dalam kedua KMK tersebut, memberikan definisi mengenai prinsip

syariah dalam konteks asuransi, yaitu prinsip perjanjian berdasarkan hukum

Islam antara perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan pihak lain,

5 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (LIFE AND GENERAL): Konsep dan Sistem

Operasional, (Jakarta: Gema Insani, 2004), h.38.

Page 17: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

6

dengan menerima amanah dengan mengelola dana peserta melalui kegiatan

investasi atau kegiatan lain yang diselenggarakan sesuai syariah.6

Akad yang melandasi dalam asuransi syariah biasanya adalah akad

tijarah dan atau akad tabarru’. Akad tijarah merupakan semua bentuk akad

yang dilakukan untuk tujuan komersil, misalnya mudharabah, wadiah dan

wakalah, sedangkan akad tabarru’ merupakan semua bentuk akad yang

dilakukan dengan tujuan kebaikan dan tolong menolong, tidak ditujukan untuk

komersil.

Membantu di Tabarru’ berasal dari kata tabarra’a-yatabarra’u-

tabarru’an, artinya sumbangan, hibah, dan kebajikan, atau derma. Orang yang

memberi sumbangan disebut mutabarri’’dermawan’. Tabarru’ merupakan

pemberian sukarela seseorang kepada orang lain, tanpa ganti rugi, yang

mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu dari pemberi kepada orang yang

diberi.

Dalam konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru’ bermaksud

memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk saling antara sesama

peserta takaful (asuransi syariah) apabila ada di antaranya yang mendapat

musibah. Dana klaim yang diberikan diambil dari rekening dana tabarru’ yang

6 Anshori, Abdul Ghofur. Asuransi Syariah di Indonesia, ( yogyakarta: UII Press. 2007). h.xii

Page 18: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

7

sudah diniatkan oleh semua peserta ketika akan menjadi peserta asuransi

syariah, untuk kepentingan dana kebajikan atau dana tolong-menolong. Karena

itu, dalam akad tabarru’ pihak yang memberi dengan ikhlas memberikan

sesuatu tanpa ada keinginan untuk menerima apapun dari yang menerima,

kecuali kebaikan dari Allah SWT. Dalam akad tabarru’ “hibah”, peserta

memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang

terkena musibah. Sedangkan, perusahaan hanya bertindak sebagai pengelola.7

Implementasi akad takafuli dan tabarru’ dalan sistem asuransi syariah

direalisasikan dalam bentuk pembagian setoran premi menjadi dua. Untuk

tabungan yang mengandung unsur tabungan (saving), maka premi yang

dibayarkan akan dibagi kedalam rekening dana peserta dan satunya lagi

rekening tabarru’. Sedangkan produk yang tidak mengandung unsur tabungan

(non-saving), setiap premi yang dibayar akan dimasukkan kedalam rekening

tabarru’.8

Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

No.53/DSN-MUI/III/X/2006 menjelaskan akad tabarru’ adalah akad yang

7 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah ( life and General), (Jakarta: Gema Insani), h.63.

8 Kuat Ismanto, Asuransi Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 69

Page 19: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

8

harus dilakukan dalam bentuk hibah dengan tujuan kebajikan dan tolong

menolong antar peserta bukan untuk tujuan komersil.9

Setelah Asuransi syariah dibuka, berbagai perusahaan asuransi

menyadari cukup besarnya potensi bisnis asuransi syariah di Indonesia. Hal

tersebut kemudian mendorong berbagai perusahaan ramai-ramai masuk bisnis

asuransi syariah, diantaranya dilakukan dengan langsung mendirikan

perusahaan asuransi syariah penuh maupun membuka divisi atau cabang

asuransi syariah.

Di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas

beragama Islam, penerapan sistem asuransi pun dilakukan dengan ketentuan

syariah. Sebagian besar perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia sudah

mulai mengeluarkan produk berupa asuransi syariah. Salah satunya adalah P

Asuransi Ramayana . PT Asuransi Ramayana tbk Unit Syariah pun kini hadir,

yang merupakan salah satu unit syariah di perasuransian Indonesia.

Pengelolaan dana pada PT Asuransi Ramayana, tbk Unit Syariah

dikelola langsung oleh pusat, kantor-kantor cabang hanya berperan sebagai

perantara bagi nasabah. Dalam pengelolaan dana tabarru’ yang ada pada PT

Asuransi Ramayana, tbk Unit Syariah dikelola sendiri oleh perusahaan yang

nantinya berfungsi untuk membantu nasabah yang terkena musibah. Sehingga

9 Anshori, H. Abdul Ghofur, Asuransi Syariah Indonesia, h. 183.

Page 20: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

9

PT Asuransi Ramayana, tbk Unit Syariah dapat meningkatkan keuntungan

bagi perusahan sendiri maupun nasabah (pemegang polis).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat pembahasan

mengenai “ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU

PADA PT ASURANSI RAMAYANA, Tbk UNIT SYARIAH” sebagai judul

skripsi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat terindentifikasi beberapa

masalah mengenai analisis mekanisme pengelolaan dan tabarru pada asuransi

kerugian syariah, Masing-masing perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia

memiliki sistim pengelolaan dana tabarru’ tersendiri. Bagaimana pengelolaan

dana tabarru pada perusahaan Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah,

kemudian penerapan akad tabarru’dan pemberian manfaat takafulnya, lalu

masih banyak orang-orang yang tidak mengetahui pengelolaan data tabarru.

merupakan hal-hal yang dibahas dalam penelitian ini.

Page 21: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

10

C. Pebatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat judul skripsi di atas masih sangat luas, maka untuk

mempermudah dan mengarahkan pembahasan, penulis membatasi

masalahnya pada Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah dan dalam penelitian

skripsi ini, penulis ingin menganalisa mekanisme pengelolaan dana tabarru

pada Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah, hanya pada akad tabarru.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimanakah pengelolaan dana Tabarru’ pada Asuransi Ramayana Tbk

Unit Syariah?

b. Bagaimanakah penerapan akad Tabarru’ pada Asuransi Ramayana Tbk

Unit Syariah?

c. Bagaimana kesesuaian akad Tabarru pada PT Asuransi Ramayana Tbk

Unit Syariah dengan Fatwa Dewan Syariah?

Page 22: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Menjelaskan bagaiman sistem pengelolaan dana Tabarru’ secara lebih

jelas dan terperinci apakah sudah sesuai prinsip Tabarru’ pada

Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah

b. Menjelaskan bagaimana penerapan akad tabarru pada PT Asuransi

Ramayana, tbk Unit Syariah apakah sudah sesuai dengan Syariah atau

belum.

c. Menjelaskan kesesuaian akad Tabarru pada PT Asuransi Ramayana

Tbk Unit Syariah dengan Fatwa Dewan Syariah.

2. Manfaat penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan

manfaat bagi pihak-pihak terkait, yaitu sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

Penelitian ini sangat bernilai untuk menambah dan memperluas wawasan

atau ilmu pengetahuan di bidang ekonomi syariah khususnya di asuransi

syariah juga menambah pengetahuan sebagai aplikasi dari teori yang

telah didapat di perkuliahan serta pembanding dengan praktek yang ada

Page 23: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

12

di lapangan.

b. Bagi Akademisi

Diharapkan dapat menambah atau mendukung teori yang telah ada

tentang analisis mekanisme pengelolaan dana tabarru pada asuransi

kerugian syariah.

c. Bagi Program Studi Muamalat

Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya khazanah pengetahuan,

melengkapi, dan memberikan informasi yang berharga mengenai analisis

mekanisme pengelolaan dana tabarru pada asuransi kerugian syariah.

Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian

selanjutnya yang ingin mengetahui mekanisme pengelolaan dana tabarru

pada asuransi kerugian syariah.

d. Bagi Perusahaan

Yaitu Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah hasil penelitian ini

diharapkan dapat meberi informasi yang penting menganai analisis

mekanisme pengelolaan dana tabarru.

Page 24: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

13

E. Kerangka Teori

a. Pengertian Asuransi

Pengertian Asuransi konvensional, kata Asuransi berasal dari bahasa

Belanda, assurantie, yang dalam hukum Belanda disebut Verzekering yang

artinya pertanggungan. Dari peristilahan assurantie kemudian timbul istilah

assureede bagi penanggung, dan geassureede bagi tertanggung. Sedangkan

pengertian asuransi syariah adalah, dalam bahasa Arab Asuransi disebut at-

tamin memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas

dari rasa takut.10

Dengan kata lain, Asuransi Syariah adalah suatu pengaturan

pengelolaan risiko yang memenuhi ketentuan Syariah. Tolong-menolong

secara mutual yang melibatkan pesereta dan operator. Syariah berasal dari

ketentuan-ketentuan dalam Al-Qur’an (Firman Allah yang disampaikan

kepada Nabi Muhammad saw). Dan As-Sunnah (teladan dari kehidupan Nabi

Muhammad saw).

Sebagian kalangan Islam beranggapan bahwa asuransi sama dengan

menentang qadha dan qadar atau bertentangan dengan takdir. Pada dasarnya

Islam mengakui bahwa kecelakaan, kemalangan dan kematian merupakan

takdir Allah. Hal ini tidak dapat ditolak. Hanya saja kita sebagai manusia juga

diperintahkan untuk membuat perencanaan dalam menghadapi masa depan,

10

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and general) Konsep dan sistem

operasional. (Jakarta:2004) h.26.

Page 25: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

14

salah satu mekanismenya adalah dengan asuransi Syariah.11

Sebatas tertentu konsep Asuransi Syariah tidak terlalu berbeda jauh

dengan konsep pengelolaan risiko Konvensional yang dilakukan secara

mutual, seperti Mutual Insurance dan Protection and Idemnity Club.12

Selain itu asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong-

menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk

tabarru. Bentuk ini memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko

tertentu melalui akad atau perikatan yang sesuai syariah.13

Dasar Hukum Asuransi adalah :

1. Pasal 246 sampai dengan Pasal 308 KUH Dagang.

2. Pasal 1774 KUH Perdata.

3. Peraturan perundang-undangan di luar KUH Dagang dan KUH perdata

seperti,

a) Undang-undang nomer 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian.

b) Undang-undang nomer 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggung

Wajib Kecelakaan Penumpang.

c) Undang-undang nomer 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan

Lalu Lintas Jalan14

11

Q. S. al-Hasyar (59) : 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah

dan hendaklah tiap-tiap jiwa memperhatikan apa yang telah dia siapkan untuk besok dan bertaqwalah

kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.Rifai, hal. 983. 12

Muhaimin Iqbal, “Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, Upayah Menghilangkan gharar,

maisir, dan riba”. (Jakarta : Gema Insani Pres 2005). Cet-1, h. 2. 13

Dr.Husain Husain Syahatan, Asuransi dalam Prespektif Syariah. (Jakarta : 2006). h. 239. 14

Elsi Kartika Sari & Advendi Simanungsang, Hukum dalam Ekonomi. (Jakarta : Grasindo).

Cet-2. h.104. T.T.

Page 26: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

15

b. Pengertian Akad

Akad (transaksi) boleh dikatakan terjadi dalam setiap kegiatan yang

berhubungan dengan muamalat. Akad sendiri berasal dari bahasa arab al

aqdu yang berarti: perikatan, perjanjian dan pemufakatan.

Akad adalah suatu perikatan antara ijab dan kabul dengan cara yang

dibenarkan syarat yang menetapkan adanya akibat- akibat hukum pada

objeknya. Ijab adalah pernyataan pihak pertama mengenai isi perikatan

yang diinginkan, sedangkan bul adalah pernyataan pihak kedua untuk

menerimanya.

Didalam islam, semua transaksi yang dilakukan oleh dua pihak atau

lebih tidak boleh menyimpang dan harus sejalan dengan syari’at, tidak

boleh ada kesepakatan untuk menipu orang lain. Transaksi barang–

barang yang diharamkan dan kesepakatan untuk membunuh seseorang.

Kemudian menurut Mustafa az- zarqa’, tindakan yang berupa

perkata’andi bagi menjadi dua, yaitu: tindakan yang bersifat akad dan

tindakan yang tidak bersifat akad. Lebih lanjut Mustafa az- zarqa’

menyatakan, bahwa tindakan hukum-hukum lebih umum dari akad, sebab

setiap akad dilakukan sebagai tindakan hukum dari dua belah pihak,

tetapi sebaliknya setiap tindakan hukum tidak dapat disebut sebagai akad.

Page 27: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

16

c. Pengertian Tabarru

Tabarru’ adalah dana yang dihibahkan oleh peserta kepada kumpulan

peserta asuransi syariah sebagai derma/dana kebajikan untuk tujuan

tolong menolong dan saling menanggung diantara peserta apabila terjadi

klaim karena mengalami musibah yang ditentukan/dijamin dalam polis

asuransi syariah, yang pengelolaannya diamanahkan kepada pengelola

takaful (perusahaan asuransi syariah). Dana tabarru’ ini nantinya akan

menjadi santunan kebajikan untuk membiayai klaim apabila salah

seorang dari peserta mengalami musibah atau membayar kerugian yang

akan timbul, sehingga dengan dana tabarru’ ini berarti terjadi

perlindungan bersama antar peserta asuransi syariah (risk sharing).

Mengenai besarnya dana tabarru’ antara peserta yang satu dengan peserta

lainya mempunyai prosetase yang tidak sama, ini dipengaruhi oleh masa

perjanjian dan usia peserta.

Page 28: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

17

F. Review Studi Terdahulu

Dari hasil pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan terhadap

beberapa sumber kepustakaan yang terkait dengan permasalahan yang dibahas

dalam penulisan skripsi ini, penulis menemukan beberapa literatur. Untuk

menghindari anggapan plagiarisme atas penelitian yang telah ada, maka penulis

telah mendata penelitian terdahulu yang membahas Mekanisme Pengelolaan

Dana Tabarru pada Asuransi Kerugian Syariah, di antaranya:

Tabel 1.1

Ringkasan Review StudiTerdahulu

No. Nama Peneliti,

Judul Penelitian

Keterangan dan

Isi Penelitian Perbedaan

1. Mila Sartika dan Hendri Hermawan

Adinugroho “Konsep dan Implementasi

Pengelolaan Dana Premi Unit Link

Syariah”, Jurnal

Penelitian ini bertujuan

untuk mendreskripsikan

bagaimana konsep dan

implementasi pengelolaan

dana premi unit link

syariah scara

komprehensif,

Pada skripsi ini

menganalisa

tentang

mekanisme

pengelolaan

dana tabarru

pada PT

Ramayana Tbk

Unit Syariah.

2. Ita Rahmawati

“Mekanisme Pengelolaan Dana

Asuransi Haji Dan Asuransi Dana Haji

(Studi Komparasi Pada PT Asuransi

Syariah Mubarakah Dan AJB

Penelitian ini membahas

tentang Menjelaskan

tentang komparasi

diperoleh bahwa secara

umum mekanisme

pengelolaan dana untuk

mengetahui bagaimana

Skripsi ini lebih

membahas

tentang

mekanisme

pengelolaan

dana tabarru

pada asuransi

Page 29: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

18

Bumiputera 1912 Unit Syariah

Malang)”

Skripsi S1, Jurusan Manajemen, Fakultas

Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrohim.

Tahun 2010.

pengelolaan dana asuransi

haji serta asuransi dana

haji dan bagaimana

komparasi pengelolaan

dana keduanya pada

kedua perusahaan

asuransi syariah tersebut.

kerugian pada

PT Ramayana

Tbk Unit

Syariah

3. Dela Afnita

“Mekanisme Pengelolaan Dana

Penyelesaian Klaim pada Produk

Autocillin Ikhlas (Studi pada PT. Adira

Dinamika Unit Syariah)”

Skripsi S1, Jurusan Asuransi Syariah,

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jkt.

Tahun 2014.

Tujuan penulisan skripsi

ini adalah untuk

mengetahui mekanisme

pengelolaan dan

penyelesaian klaim pada

produk autocillin ikhlas,

mengetahui

perkembangan jumlah

polis, premi dan klaim

produk autocillin ikhlas

selama tahun 2009-2012,

serta mengetahui usaha

perusahaan dalam

meminimalisir jumlah

klaim.

Pada skripsi ini

menganalisa

sistem

pengelolaan

akad tabarru

pada Asuransi

Ramayana Tbk

Unit Syariah

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan, skripsi ini dibagi dalam lima bab yang

memuat ide-ide pokok dan kemudian dibagi lagi menjadi sub-sub bab yang

mempertajam ide-ide pokok, sehingga secara keseluruhan menjadi kesatuan yang

saling menjelaskan sebagai satu pemikiran.

Page 30: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

19

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan bagian pendahuluan yang dijadikan sebagai acuan

pembahasan bab-bab berikutnya dan sekaligus mencerminkan isi

global skripsi yang berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka

pemikiran teoritis, sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

Merupakan landasan teori yang memuat : Pengertian Asuransi

Syariah, prinsip syariah,dasar hukum, Akad yang ada pada asuransi

syariah dan mekanisme pengelolaan dana tabarru di asuransi syariah

serta Review Studi Terdahulu. Teori yang diambil dari riset

kepustakaan dan merupakan dasar dari bahasan bab-bab selanjutnya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Berisi tentang pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, wilayah

penelitian, teknik penulisan, serta analisis data. merupakan analisis

teoritis mengenai suatu cara atau metode untuk memecahkan masalah, bab

ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan pada skripsi ini yang

berluang lingkup pada perusahaan Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah.

Page 31: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjabarkan analisis dan pembahasan yang berisi tentang

perbandingan terhadap data-data yang diperoleh dari penelitian hingga

diketahui hasilnya, yang kemudian dilakukan analisis terhadap hasil

guna mendapatkan kesimpulan, serta gambaran umum perusahaan,

akan membahas sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur

perusahaan, produk-produk, bab ini akan menjelaskan tentang ruang

lingkup perusahaan di PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah

BAB V PENUTUP

Merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang

diperoleh dari penelitiandan saran atas penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

Page 32: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Sebagian kalangan Islam beranggapan bahwa asuransi sama dengan

menentang qadha dan qadar atau bertentangan dengan takdir Pada dasarnya

Islam mengakui bahwa kecelakaan dan kematian merupakan takdir Allah. Hal

ini tidak dapat ditolak Hanya saja kita sebagai manusia juga diperintahkan

untuk membuat perencanaan dalam menghadapi masa depan, salah satu

mekanismenya adalah dengan asuransi syariah.1

Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dengan adanya asuransi

syariah, yaitu sebagai berikut.2

1. Tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa sepenanggung di antara anggota

2. Implementasi dari anjiuran Rasulullah SAW agar umat Islam saling

menolong

3. Jauh dari bentuk-bentuk muamalat yang dilarang syariat

4. Memberikan perlindungan-perlindungan dari resiko yang diderita satu

pihak

1 Q. S. Al- Hasyar (59) :18: “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah

dan hendaklah tiap-tiap jiwa memperhatikan apa yang telah dia siapkan untuk besok dan bertaqwalah

kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. 2 Pusat Konsultan Syariah (Sharia Consulthing Center), http://Syariahonline.com/new-

index.php/id/4/cn/24049, diakses tanggal 14 Febuari 2015.

Page 33: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

22

5. Meningkatkan efesiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan

pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang

memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya

6. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang

jumlahnya tertentu, dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian

yang timbul yang jumlahnya tidak tertentu dan tidak pasti

7. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar pada pihak asuransi akan

dikembalikan saat terjadi peristiwa atau berhentinya akad

8. Menutup kerugian seseorang atau badan usaha pada saat ia tidak dapat

berfungsi (berkerja).

2. Dasar Hukum Asuransi Syariah

Pada dasarnya segala sesuatu baik yang mengatur hubungan manusia

dengan tuhan (hablum minallah) dan hubungan manusia dengan sesamanya

(hablum minannaas) dan lingkunganya sekitar (hablum minal alam) telah

diatur dalam al-Qur’an dan Hadis.

Demikian juga dengan asuransi syariah (yang merupakan katagori

hablum minannaas) dimaknai sebagai wujud dari bisnis pertanggungan yang

didasari pada nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan

hadis.3

3 Am. Hasan Ali, Asuransi dalam Presfektif Hukum Islam suatu Tinjauan Historiti, Teoritis,

dan Praktis,. h. 104.

Page 34: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

23

3. Prinsip Dasar Asuransi Syariah

Sebuah bangunan hukum akan tegak secara kokoh, jika dibangun atas

pondasi dan dasar yang kuat. Ibarat sebuah rumah, jika dibangun dengan

pondasi yang rapuh maka cepat ataupun lambat rumah itu akan mengalami

kehancuran dan roboh diterpa badai. Sebaliknya, bangunan rumah yang

didasari dengan pondasi yang kuat akan menghasilkan sebuah rumah yang

kokoh dan tahan terhadap badai.

Prinsip dasar yang ada dalam asuransi syariah tidaklah jauh berbeda

dengan dengan prinsip dasar yang berlaku pada konsep ekonomika Islami

secara komprehensif dan bersifat umum. Hal ini disebabkan karena kajian

asuransi syariah merupakan turunan dari konsep ekonomika Islami.

Begitu juga dengan asuransi, harus dibangun dengan pondasi dan

prinsip dasar yang kuat serta kokoh. Dalam hal ini, prinsip dasar asuransi

syariah ada sepuluh macam yaitu tauhid, keadilan, tolong-menolong, kerja

sama, amanah, kerelaan, kebenaran, larangan riba, larangan judi dan larang

gharar.4

1. Tauhid ( unity )

Prinsip tauhid (unity) adalah dasar utama dari setiap bangunan

yang ada dalam syariah Islam. Setiap bangunan dan aktivitas kehidupan

manusia harus didasarkan pada nilai-nilai tauhidy. Artinya bahwa dalam

setiap gerak langkah serta bangunan hukum harus mencerminkan

4 Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta: Kencana 2004), h. 125- 135

Page 35: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

24

nilainilai ketuhanan.

Tauhid sendiri dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan. Manusia dengan atribut yang melekat pada dirinya

adalah fenomena sendiri yang realitanya tidak dapat dipisahkan dari

penciptanya (sang Khaliq), Sehingga dalam tingkatan tertentu dapat

dipahami bahwa semua gerak yang ada di alam semesta merupakan gerak

dari Allah SWT.

Dalam berasuransi yang harus diperhatikan adalah bagaimana

seharusnya menciptakan suasana dan kondisi bermuamalah yang tertuntun

oleh nilai-nilai ketuhanan, Paling tidak dalam melakukan setiap aktivitas

berasuransi ada semacam keyakinan dalam hati bahwa Allah SWT selalu

mengawasi seluruh gerak langkah kita dan selalu bersama kita. Jika

pemahaman semacam ini terbentuk dalam setiap “pemain” yang terlihat

dalam perusahaan asuransi maka tahap awal masalah yang sangat urgensi

telah terlalui dan dapat melangsungkan perjalanan bermuamalah.

2. Keadilan (justice)

Prinsip kedua dalam berasuransi adalah terpenuhinya nilai-nilai

keadilan (justice) antara pihak-pihak yang terikat dengan akad asuransi.

Keadilan dalam hal ini dipahami sebagai upaya dalam menempatkan hak

dan kewajiban antara nasabah dan perusahaan asuransi.

Pertama, nasabah asuransi harus memposisikan pada kondisi yang

Page 36: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

25

mewajibkannya untuk selalu membayar iuran uang santunan (premi)

dalam jumlah tertentu pada perusahaan asuransi dan mempunyai hak

untuk mendapatkan sejumlah dana santunan jika terjadi peristiwa

kerugian. Kedua, perusahaan asuransi yang berfungsi sebagai lembaga

pengelola dana mempunyai kewajiban membayar klaim (dana santunan)

kepada nasabah.

Di sisi lain keuntungan (profit) yang dihasilkan oleh perusahaan

asuransi dan hasil investasi dana nasabah harus dibagi sesuai dengan akad

yang disepakati sejak awal Jika nisbah yang disepakati antara kedua belah

pihak 40:60, maka realitanya pembagian keuntungan juga harus mengacu

pada ketentuan tersebut.

3. Tolong-menolong (ta’awun)

Prinsip dasar yang lain dalam melaksanakan kegiatan berasuransi

harus didasari dengan semangat tolong menolong (ta’awun) antara

anggota Seseorang yang masuk asuransi, sejak awal harus mempunyai

niat dan motivasi untuk membantu dan meringankan beban temannya

yang pada suatu ketika mendapatkan musibah atau kerugian.

Praktik tolong menolong dalam asuransi adalah unsur utama

pembentuk bisnis asuransi. Tanpa adanya unsur ini atau hanya sematamata

untuk mengejar keuntungan bisnis (profit oriented) berarti perusahaan

asuransi itu sudah kehilangan karakter utamanya, dan seharusnya sudah

Page 37: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

26

wajib terkena pinalti untuk dibekukan operasionalnya sebagai perusahaan

asuransi.

4. Kerja sama

Prinsip kerjasama merupakan prinsip universal yang selalu ada

dalam literatur ekonomi Islam. Manusia sebagai makhluk yang mendapat

mandat dari Khaliqnya untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran

di muka bumi mempunyai dua wajah yang tidak dapat dipisahkan satu

sama lainnya, yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.

Kerjasama dalam bisnis asuransi dapat berwujud dalam bentuk

akad yang dijadikan acuan antara kedua pihak yang terlibat, yaitu antara

anggota (nasabah) dan perusahaan asuransi. Dalam operasionalnya, akad

yang dipakai dalam bisnis asuransi dapat menggunakan konsep

mudharabah atau musyarakah.

Konsep mudharabah dan musyarakah adalah dua buah konsep

dasar dalam kajian ekonomika Islami dan mempunyai nilai historis dalam

perkembangan keilmuan.

Mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih

yang mengharuskan pemilik modal (nasabah) menyerahkan sejumlah dana

(premi) kepada perusahaan asuransi (mudharib) untuk dikelola. Dana yang

terkumpul oleh perusahaan asuransi diinvestasikan agar memperoleh

keuntungan yang nantinya akan dibagi antara perusahaan dan nasabah

asuransi. Jika akadnya menyebutkan pembagian nisbah keuntungan antara

Page 38: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

27

kedua pihak 70:30, yaitu 70% untuk nasabah dan 30% untuk perusahaan,

maka pembagian profit dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan juga

harus mengacu pada ketentuan akad tersebut.

Sedangkan akad musyarakah dapat terwujud antara nasabah dan

perusahaan asuransi, jika kedua pihak bekerjasama dengan sama-sama

menyerahkan modalnya untuk diinvestasikan pada bidang-bidang yang

menguntungkan Keuntungan yang diperoleh dari investasi dibagi sesuai

porsi kesepakatan nisbah.

5. Amanah

Prinsip amanah dalam organisasi perusahaan dapat terwujud dalam

nilai-nilai akuntabilitas (pertanggung jawaban) perusahaan melalui

penyajian laporan keuangan tiap periode Dalam hal ini perusahaan

asuransi harus memberi kesempatan yang besar bagi nasabah untuk

mengakses laporan keuangan perusahaan, Laporan keuangan yang

dikeluarkan oleh perusahaan asuransi harus mencerminkan nilai-nilai

kebenaran dan keadilan dalam bermuamalah dan melalui auditor public.

Prinsip amanah juga harus berlaku pada diri nasabah asuransi.

Seseorang yang menjadi nasabah asuransi berkewajiban menyampaikan

informasi yang benar berkaitan dengan pembayaran dana iuran (premi)

dan tidak memanipulasi kerugian yang menimpa dirinya, Jika seorang

nasabah asuransi tidak memberikan informasi yang benar dan

memanipulasi data kerugian yang menimpa dirinya, berarti nasabah

Page 39: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

28

tersebut telah menyalahi prinsip amanah dan dapat dituntut secara hukum.

6. Kerelaan

Dalam bisnis asuransi, kerelaan dapat diterapkan pada setiap

anggota asuransi agar mempunyai motivasi dari awal untuk merelakan

sejumlah dana (premi) yang disetorkan ke perusahaan asuransi, yang

difungsikan sebagai dana sosial. Dana sosial memang betul-betul

digunakan untuk tujuan membantu anggota asuransi yang lain jika

mengalami bencana kerugian.

7. Tidak mengandung riba

Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam

pengertian lain, secara umum terdapat benang merah dalam menegaskan

bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli

maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip

muamalat dalam Islam. Dalam setiap transaksi, seorang muslim dilarang

memperkaya diri dengan cara yang tidak dibenarkan, salah satu adalah

riba. 5

8. Tidak mengandung perjudian

Allah SWT telah memberi penegasan terhadap keharaman

melakukan aktivitas ekonomi yang mempunyai unsur judi (maisir).

Syafi‟ i Antonio mengatakan bahwa unsur maisir (judi) artinya

5 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah ( Life and General ): Konsep dan sistem

Operasiona”, (Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 176

Page 40: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

29

adalah salah satu pihak yang untung, namun di lain pihak justru

mengalami kerugian Hal ini tampak jelas apabila pemegang polis dengan

sebab-sebab tertentu membatalkan kontraknya sebelum reversing period,

biasanya tahun ketiga maka yang bersangkutan tidak akan menerima

kembali uang yang telah dibayarkan kecuali sebagian kecil saja. Juga

adanya unsur keuntungan yang dipengaruhi oleh pengalaman

underwriting, dimana untung rugi terjadi sebagai hasil dari ketetapan.6

Dalam asuransi syariah (misalnya di Takaful), Reversing Priod,

bermula dari awal akad di mana setiap peserta mempunyai hak untuk

mendapatkan cash value, kapan saja, dan mendapatkan semua uang yang

telah dibayarkannya kecuali sebagian kecil saja. Yaitu, yang telah

diniatkan untuk dana tabarru’ yang sudah dimasukkan ke dalam rekening

khusus peserta dalam bentuk tabarru’ atau dana kebajikan.

Masalah asuransi syariah di atas dapat selesai dengan adanya

kebenaran dalam akad. Asuransi syariah telah mengubah akadnya dan

membagi dan peserta ke dalam dua rekening khusus yang menampung

dana tabarru’ yang tidak bercampur dengan rekening peserta, maka

reversing period di asuransi syariah terjadi sejak awal. Kapan saja peserta

dapat mengambil uangnya (karena pada hakikatnya itu adalah uang

mereka sendiri), dan nilai tunai sudah ada sejak awal tahun pertama ia

6 Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 133 ,

Page 41: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

30

masuk. Karena itu, tidak ada maisir, tidak ada gambling, karena tidak ada

pihak yang dirugikan.7

9. Tidak mengandung gharar ( Ketidakpastian)

Gharar dalam pengertian bahasa adalah al-khida’ (penipuan),

yaitu suatu tindakan yang di dalamnya diperkirakan tidak ada unsur

kerelaan Wahbah al-Zuhaili memberi pengertiuan tentang gharar sebagai

al-khatar dan al-taghrir, yang artinya penampilan yang menimbulkan

kerusakan (harta) atau sesuatu yang tampaknya menyenangkan tetapi

hakikatnya menimbulkan kebencian. Oleh karena itu, dikatakan ad-dunya

mata’ul ghuruur artinya dunia adalah kesenangan yang menipu.8

Dengan syarat-syarat akad pertukaran, maka harus jelas berapa

pembayaran premi dan berapa uang pertanggungan yang akan diterima.

Masalah hukum syariah disini muncul karena kita tidak bisa menentukan

secara tepat jumlah premi yang akan dibayarkan, sekalipun syarat-syarat

lainnya, penjual, pembeli, ijab kabul, dan jumlah uang pertanggungan

(barang) dapat dihitung. Jumlah premi yang akan dibayarkan amat

tergantung pada takdir, tahun berapa kita meninggal atau mungkin sampai

akhir kontrak kita tetap hidup. Disinilah gharar terjadi.

Dalam asuransi syariah, masalah gharar ini dapat diatasi dengan

mengganti akad tabaduli dengan akad takafuli (tolong-menolong) atau

7 Syakir Sula, Asuransi Syariah ( Life and General ): Konsep dan sistem

Operasional, h. 176 8 Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, h. 125-136

Page 42: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

31

akad tabarru’ dan akad mudharabah (bagi hasil). Dengan akad tabarru’,

persyaratan dalam akad pertukaran tidak perlu lagi atau gugur. Sebagai

gantinya, maka asuransi syariah menyiapkan rekening khusus sebagai

rekening dana tolong-menolong atau rekening tabarru’ yang telah

diniatkan (diakadkan) secara ikhlas setiap peserta masuk asuransi syariah.

Oleh karena itu, dalam mekanisme dana di asuransi syariah, premi yang

dibayarkan peserta dibagi dalam dua rekening, yaitu rekening peserta dan

rekening tabarru’. Pada rekening tabarru’ inilah ditampung semua dana

tabarru’ peserta sebagai dana tolong menolong atau dana kebajikan, yang

jumlahnya sekitar 5% - 10% dari premi pertama (tergantung usia).

Selanjutnya, dari dana ini pula klaim-klaim peserta dibayarkan apabila ada

di antara peserta yang meninggal atau mengambil nilai tunai.9

4. Landasan Operasional Asuransi Syariah

Sistem operasional asuransi syariah adalah saling bertanggung jawab,

bantu-membantu, dan saling melindungi diatara para pesertanya Perusahaan

asuransi syariah sebagai pemegang amanah diberikan kepercayaan oleh

peserta untuk mengelola premi, mengembangkan dengan jalan yang halal dan

memberikan santunan kepada peserta yang mengalami musibah sesuai dengan

isi perjanjian (akad). Akad yang digunakan juga tidak boleh mengandung

unsur gharar, maisir, dan riba.

Dalam menjalankan amanahnya suatu perusahaan asuransi syariah

9 Syakir Sula, Asuransi Syariah ( Life and General ): Konsep dan sistem Operasional, h. 174

Page 43: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

32

harus sesuai dengan prinsip operasional asuransi Islam. Adapun ciri-ciri khas

dari prinsip operasional asuransi Islam sebagai berikut :

1. Niat, semangat dan tata cara pengelolaan, jenis usaha dan pengawasan

syariah.

Dana asuransi diperoleh dari pemodal dan peserta asuransi

berdasarkan atas niat dan semangat persaudaraan untuk saling

membantu pada waktu diperlukan.

Tata cara pengelolaaan tidak terlibat dengan unsur-unsur yang

bertentangan dengan syariat Islam.

Jenis asuransi Islam terdiri dari :

1) Takaful Keluarga yang memberikan perlindungan kepada peserta

atau ahli warisnya sebagai akibat kematian, dan sebagainya.

2) Takaful Umum yang memberikan perlindungan atas kerugian harta

benda karena kebakaran, kecurian, dan sebagainya.

Terdapat Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi

operasional perusahaan agar tidak menyimpang dari tuntutan syariat.

Pada asuransi Islam perlu mendapat perhatian adalah agar format

berbagai perjanjian yang mengikat para pihak dan investasi yang

dilakukan perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan

syariat.

Page 44: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

33

2. Modal Saham

Modal saham yang disetor para pemegang saham merupakan

modal awal Islam untuk dibelanjakan bagi kebutuhan awal operasi dan

sisanya diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariat Islam.10

5. Jenis Investasi Usaha Asuransi Syariah

Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik

melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui kerja sama

yang lebih berorientasi resiko yang dirancang untuk mendapatkan perolehan

modal. Investasi dapat menunjuk ke suatu investasi keuangan (dimana

investor mendapatkan uang kedalam suatu sarana) atau menunjuk kepada

investasi usaha. Investasi keuangan merupakan penanaman dana pada suatu

surat berharga yang diharapkan dapat meningkatkan nilainya dimasa yang

akan mendatang. Investasi keuangan menurut syariah dapat berkaitan dengan

suatu produk atau asset maupun usaha jasa.

Investasi yang dilakukan oleh asuransi syariah diikat oleh kaidah dan

prinsip-prinsip syariah. Investasi keuangan syariah harus berkaitan secara

langsung dengan suatu asset atau kegiatan usaha yang spesifik dan

menghasilkan manfaat, karena hanya atas manfaat itu dapat dilakukan bagi

hasil. Tujuan utama dari kebijakan investasi dalam perusahaan adalah untuk

implementasi rencana program yang dibuat agar dapat mencapai return

10

Wirdayaningsih, et.al. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia cet-2. (Jakarta :

Kencana,2005), h.209.

Page 45: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

34

positif, dengan probabilitas yang tinggi, dari asset yang tersedia untuk

diinvestasikan. Kebijakan investasi yang diambil, mempertimbangakan

hubungan langsung antara return dan resiko untuk setiap alternatip risiko.

Review dan evaluasi bulanan termasuk dalam kebijkan yang diambil. Juga

mempertimbangakan keputusan investasi.

Dalam KMK terbaru, yaitu PMK No. 135/PMK/05/2005 tentang

perubahan KMK No.424 Tahun 2003 dijelaskan jenis investasi untuk

perusahaan asuransi dan reasuransi syariah terdiri dari :

Deposito berjangka dan bersertifikat deposito pada bank, termasuk

deposito on call dan deposito yang berjangka waktu kurang dari atau sama

dengan 1 (satu) bulan dengan batasan tidak boleh melebihi 20% dari

jumlah investasi.

Saham yang tercatat dibursa efek dengan batasan tidak boleh melebihi

20% dari jumlah investasi.

Obligasi dan medium tern notes dengan peringkat paling rendah A atau

yang setara pada saat penempatan dengan batasan tidak boleh melebihi

20% dari jumlah investasi.

Surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank Indonesia

dengan batasan tidak boleh melebihi 20% dari jumlah investasi.

Unit peryertaan reksa dana dengan batasan tidak boleh melebihi 20% dari

jumlah investasi.

Page 46: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

35

Pernyertaan langsung (saham yang tidak tercatat dibursa efek) deng11an

batasan tidak boleh melebihi 10% dari jumlah investasi.

Bangunan dengan hak stara atau tanah dengan bangunan untuk investasi

dengan batasan tidak boleh melebihi 20% dari jumlah investasi.

Pinjaman polis dengan batasan tidak boleh melebihi 80% dari nilai tukar

polis.

Pembiayaan pemilikan tanah dan atau bangunan, kendaraan bermotor, dan

barang modal dengan skema murabahah (jual beli dengan pembayaran

ditangguhkan).

Pembiayaan modal kerja dengan skema mudharabah (bagi hasil).12

B. Tabarru dalam Presfektif Fiqh

1. Pengertian Tabarru

Tabarru’ adalah dana yang dihibahkan oleh peserta kepada kumpulan

peserta asuransi syariah sebagai derma/dana kebajikan untuk tujuan tolong

menolong dan saling menanggung diantara peserta apabila terjadi klaim

karena mengalami musibah yang ditentukan/dijamin dalam polis asuransi

syariah, yang pengelolaannya diamanahkan kepada pengelola takaful

(perusahaan asuransi syariah). Dana tabarru’ ini nantinya akan menjadi

santunan kebajikan untuk membiayai klaim apabila salah seorang dari peserta

11

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. (Jakarta : Kencana Prenada Media

Group 2009) ,h.284. 12

Ibid, hlm. 284.

Page 47: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

36

mengalami musibah atau membayar kerugian yang akan timbul, sehingga

dengan dana tabarru’ ini berarti terjadi perlindungan bersama antar peserta

asuransi syariah (risk sharing). Mengenai besarnya dana tabarru’ antara

peserta yang satu dengan peserta lainya mempunyai prosetase yang tidak

sama, ini dipengaruhi oleh masa perjanjian dan usia peserta.

Akad tabarru’, menurut Fatwa DSN-MUI No. 53/DSN-MUI/III/2006

tentang tabarru’ pada asuransi syariah, merupakan akad yang melekat pada

semua produk asuransi yaitu akad yang dilakukan dalam bentuk hibah dengan

tujuan kebajikan dan tolong menolong antar peserta, bukan untuk tujuan

komersial. Akad tabarru’ ini sekurang-kurangnya harus menyebutkan

mengenai :

1. Hak dan kewajiban masing-masing peserta secara individu;

2. Hak dan kewajiban antara peserta secara individu dalam akun tabarru’

selaku peserta dalam arti badan/kelompok;

3. Cara dan waktu pembayaran premi dan klaim;

4. Syarat-syarat lain yang disepakati sesuai dengan jenis asuransi yang

diakadkan

Akad tabarru’ yaitu kontrak dimana peserta adalah pihak yang

menanggung risiko bersama bukan perusahaan, dalam hal ini perusahaan

bukanlah pemilik dana tetapi hanya mengelolanya sesuai dengan amanah dari

peserta dan pengelola tidak boleh menggunakan dana–dana tersebut jika tidak

ada kuasa dari peserta. Peserta memberikan kontribusi berupa dana yang

Page 48: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

37

diikhlaskan (tabarru’ fund) untuk tolong menolong antar peserta dan diantara

peserta saling menanggung setiap risiko yang ada diantara peserta (risk

sharing), ada saat membayar dan menerima bantuan untuk membagi risiko

yang ada bagi setiap peserta, sehingga premi yang dibayar bukan merupakan

pendapatan bagi perusahaan dan klaim yang diterima bukan merupakan biaya

yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, serta bukan bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan tetapi untuk kemaslahatan umat (social oriented).

2. Rukun Tabarru

Wahib (Pemberi Hibah/Tabarru') yaitu pemilik barang atau harta yang

akan dihibahkan/ditabarru'kan kepada orang lain.

Al-Mauhub Lahu ( Penerima Hibah/Tabarru' ) penerima hibah adalah

siapa saja, laki-laki perempuan, tua muda, bahkan muslim dan non

muslim.

Al-Mauhub ( Barang/ harta yang akan diberikan ) yaitu barang, harta atau

sesuatu yang dimiliki oleh pemilik. Disyaratkan tidak boleh memberikan

sesuatu yang diharamkan.

As-Shigah (Ijab & Qabul) yaitu segala ungkapan yang menuntut adanya

ijab dan qabul, baik melalui lisan ataupun perbuatan.

Page 49: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

38

3. Syarat-Syarat Tabarru'/ Hibah

Syarat Wahib (Pemberi Tabarru'/ Hibah)

Pemberi hibah/tabarru' disyaratkan memiliki ahliyah (kecakapan)

untuk bertabarru'. Tidak sah hibah dari anak kecil, orang tidak waras, dsb.

Non muslim boleh memberikan hibah kepada muslim, demikian juga

sebaliknya.

Syarat Penerima Tabarru'/ HIbah

Penerima hibah diperbolehkan siapa saja yang “sah" untuk menerima

pemberian, baik tua muda, besar kecil, laki-laki perempuan, bahkan

muslim dan non muslim.

Syarat Dalam Shigat

Disyaratkan dalam shigat adanya ijab & qabul, dengan lafaz atau

kalimat apa saja yang menunjukkan adanya pemberian harta/ sesuatu.

Sebagian pengikut madzhab Hanafi mengatakan cukup dengan ijab saja

(tanpa qabul) untuk “mengadakan" akad hibah. Qabul hanya diperlukan

untuk tartib konsekwensi dari hibah, dan tidak diperlukan untuk

keberadaan akad hibah itu sendiri.

Page 50: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

39

Syarat Dalam Mauhub (Sesuatu Yang Dihibahkan) :

a. Sesuatu yang dihibahkan harus ada pada saat terjadinya akad hibah.

b. Sesuatu yang dihibahkan/ ditabarru'kan harus merupakan sesuatu

yang bernilai secara syariah. Tidak diperkenankan menghibahkan

sesuatu yang tidak bernilai secara syariah, seperti khamer, berhala,

bangkai.

Sesuatu yang dihibahkan harus merupakan milik si pemberi hibah. Tidak

diperbolehkan menghibahkan sesuatu yang bukan miliknya.

Sesuatu yang dihibahkan haruslah sesuatu yang diketahui (ma'lum).

Seperti jumlah uang, luas tanah, lokasi atau daerah. Kecuali Madzhab

Maliki yang memperbolehkan hibah sesuatu yang majhul, berbeda dalam

akad pertukaran.

Sesuatu yang dihibahkan harus "bebas" dari gharar Seperti tidak boleh

menghibahkan jeruk yang masih kecil-kecil di pohon, sebelum jeruk

tersebut besar dan matang. Atau tidak boleh menghibahkan ikan di lautan,

ternak dalam kandungan ibunya.

Sesuatu yang dihibahkan bukan merupakan barang/ harta milik bersama

yang belum terbagi. Namun harus jelas terlebih dahulu pembagiannya,

kemudian setelah itu boleh dihibahkan (Pendapat Hanafi). Karena sesuatu

yang bersifat kepemilikan bersama, sulit dilakukan serah terimanya (al-

qabdt). Sementara dalam hibah disyaratkan adanya serah terima tersebut.

Page 51: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

40

Sesuatu yang dihibahkan harus merupakan sesuatu yang dapat

diserahterimakan.

Page 52: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan asuransi kerugian syariah,

yaitu PT Asuransi Ramayana, Tbk Unit Syariah yang terletak di Komplek

Royal Palace Blok A / No.21-22, Jl. Prof Dr. Soepomo No. 178A, Tebet,

Jakarta Selatan 12870, Telp. (021) 83797683, Fax. (021) 83797685 –

Website. www.ramayanains.com. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan

April sampai Juni 2015.

2. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini yaitu kepada pengelolaan dana tabarru pada

PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syriah

B. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. Dimana data

kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau lisan dari

fenomena yang diteliti. Dan penelitian deskriptif, yakni Jenis penelitian yang

dirancang untuk mengumpulkan informasi, tentang keadaan-keadaan nyata

sekarang. Tujuan dari menggunakan jenis penelitian deskriptif adalah untuk

Page 53: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

42

menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian

dilakukan.1

Selanjutnya, penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sehingga

menggunakan skema metodologi kualitatif juga Adapun yang di maksud dengan

metodologi kualitatif mencakup beberapa hal, diantaranya sumber data, lokasi

penelitian, metode pengumpulan data, dan analisa data.

Kemudian data yang penulis gunakan dalam penelitian ini, dikelompokan

menjadi dua katagori, yaitu sebagai berikut:

1. Data Primer

Yang dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumber data di lapangan.2 Sedangkan secara operasional yang dimaksud data

primer dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari perusahaan Asuransi

Ramayana Tbk Unit Syariah.

2. Data Sekunder

Yang dimaksud dengan data sekunder adalah data penelitian yang berasal dari

sumber kedua yang dapat di peroleh melalui buku buku, brosur dan artikel

yang di dapat dari website atau diperoleh daricatatan pihak lain yang berkaitan

dengan penelitian ini.3 Sedangkan yang dimaksud data sekunder dalam

penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari laporan historis pada Asuransi

1 Sevila Conseulo, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI Press, 1993), h. 71.

2 Jonathan Suwarno, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

200)6., h. 209. 3 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan

Publik Ilmu-ilmu Sosial Lainya, (Jakarta: Kencana, 2005), h. 119

Page 54: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

43

Ramayana Tbk Unit Syariah yang telah tersusun dalam arsip dan data

dokumenter tentang profil perusahaan Asuransi Ramayana yang

dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu tahap yang penting dalam proses penelitian ini adalah tahap

pengumpulan data. Hal ini karena data merupakan faktor terpenting dalam suatu

penelitian, tanpa adanya data yang terkumpul maka tidak mungkin suatu

penelitian akan berhasil. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang

penulis gunakan adalah dengan cara:

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai

tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahuluuntuk dijawab pada

kesempatan lain, Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian

terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya.4 Metode ini

peneliti gunakan dengan cara mengadakan wawancara dengan Putri Hefiyanti

selaku Underwriting dan beberapa karyawan PT Asuransi Ramayana Tbk Unit

Syariah yang peneliti anggap berkompeten menjawabnya dan bagian-bagian

yang terkait.

4 Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

(Jakarta: Kencana 2011), h. 138.

Page 55: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

44

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah sejumlah fakta dan data tersimpan dalam

bahan yang berbentuk dokumentasi Sebagian besar data yang tersedia yaitu

berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, artefak, dan foto. Sifat utama

data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada

peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.5

Dokumen dokumen yang akan dijadikan sebagai referensi dalam penelitian ini

yaitu data mengenai profil PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah dan data

tentang profil produk Asuransi Ramayana.

D. Metode Analisis Data

Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, kemudian dilakukan

pengolaan data dari hasil wawancara.

Bertolak pada permasalahan yang dikemukakan diatas, jenis analisis yang

akan penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif,

yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian

yang terjadi saat sekarang.6

Metode diskripsi kualitatif dalam penelitian ini yaitu dengan

menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi dilapangan mengenani Analisis

5 Ibid. h. 141

6 Ibid. h. 34

Page 56: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

45

Mekanisme Pengelolaan Dana Tabarru’ pada Asuransi Ramayana Tbk untuk

kemudian dilakukan analisa.

Disini akan diketahui bagaiman Mekanisme Pengelolaan Dana

Tabarru’dari Asurasnsi Ramayana Tbk, dan bagaiman implementasi akad Tabarru

apakah sudah sesuai Syariah atau belum, Sehingga akan diperoleh kesimpulan

yang jelas.

E. Pedoman Penulisan

Penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan HukumUniversitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012”.7

7 PPJM, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

(Jakarta : UIN Syahid, 2012)

Page 57: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHAS

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah1

PT. Asuransi Ramayana Tbk. didirikan tanggal 6 Agustus 1956

dengan Akta Notaris Raden Meester Soewandi No. 14 dan disahkan dengan

Penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 15 September

1956 No. J.A.5/67/16 dengan nama PT. Maskapai Asuransi Ramayana.

Tujuan didirikannya perseroan asuransi tersebut adalah untuk memenuhi

kebutuhan proteksi atas barang-barang impor dan ekspor NV. Agung yang

saat itu dipimpin oleh F.S. Harjadi dan R.G. Doeriat. Nama PT. Asuransi

Ramayana mulai digunakan setelah diadakan perubahan nama dengan Akta

Notaris Muhani Salim, SH No. 95 dan disahkan dengan Keputusan Menteri

Kehakiman No. C.2.5040HT01.04.TH 86 tanggal 19 Juli 1986.

Tahun 1990 Perseroan memperoleh Surat Ijin Emisi Saham dari

Ketua Bapepam No. SI-078/SHM/MK.01/1990 pada tanggal 30 Januari

1990 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat

sebanyak 2 juta lembar saham. Pada tahun yang sama, Perseroan

mendapatkan persetujuan dari Ketua Bapepam No. 1638/PM/1990 tanggal

19 September 1990, untuk mencatatkan sahamnya secara parsial pada Bursa

1 Company Profile PT. Asuransi Ramayana, Tbk.

Page 58: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

47

Efek Jakarta sebanyak 1 juta lembar saham dengan nilai nominal masing-

masing Rp 1.000,- per saham. Pada tanggal 8 Desember 2000, Perseroan

telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dengan

ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam bahwa wajib bagi perseroan

yang telah go public untuk mencatatkan seluruh sahamnya di bursa.

Perseroan telah melaksanakan konversi saham menjadi catatan elektronik

(scripless trading), dengan ditandatanganinya Perjanjian tentang

Pendaftaran Efek bersifat ekuitas di Kustodian Sentral Efek Indonesia

(KSEI) No. SP-108/PE/KSEI/2001 pada tanggal 10 Desember 2001.

Dengan demikian terhitung sejak tanggal 20 Pebruari 2002 perdagangan

saham Perseroan yang terjadi di Bursa Efek akan diselesaikan dengan

menggunakan layanan CBEST (The Central Depository and Bookentry

Settlement System) atau dengan cara pemindahbukuan dalam sistem KSEI.

Dan pada tanggal 18 Januari 2006 berdasarkan SK Menteri

Keuangan Republik Indonesia No. : KEP-012/KM.5/2006, Perseroan

memperoleh izin pembukaan Kantor Cabang Syariah mengingat mulai

banyaknya permintaan asuransi yang berbasis Syariah.

2. Visi dan Misi PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah2

Visi adalah deskripsi tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi

setelah organisasi tersebut mengimplementasikan strateginya dan mencapai

potensi sepenuhnya (Bryson,1955). Sedangkan misi adalah penjelasan ruang

2 Ibid

Page 59: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

48

lingkup bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dan tidak menggambarkan

peluang yang akan diraih di masa depan.3

Adapun Visi dan Misi dari Bank BRI Syariah adalah sebagai berikut:

Visi

”Menjadi perusahaan asuransi yang dipercaya di pasar domestik dan

regional.”

Misi

Menjadi perusahaan penyedia jasa proteksi asuransi syariah bagi nasabah dan

mitra kerja:

Memberikan layanan yang optimal.

Menyediakan kesempatan pengembangan yang optimal bagi karyawan

potensial.

Memberikan hasil optimal bagi pemegang saham atau investor.

3. Struktur Organisasi PT. Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah4

Unit Syariah

Kepala Unit Syariah : Tarmizi Siregar, S.E.

Bagian Keuangan : Muhammad Arif

Bagian Underwriting : Putri Hefiyanti

Bagian Pemasaran : Prahito Gunadi, S.E.

3 David Sukardi Kodrat, Manajemen Strategi Membangun Keunggulan Bersaing Era Global

di Indonesia Berbasis Kewirausahaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), hlm.14. 4Company Profile

PT. Asuransi Ramayana, Tbk.

Page 60: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

49

Dewan Pengawas Syariah

Ketua : A. Hafifi H. Mustain, Lc., M.A.

Anggota : Dr. Mukhamad Yasid, M.Si.

4. Produk-Produk PT. Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah4

a. Fire Insurance

Adalah pertanggungan yang memberikan jaminan dan penutupan

kerugian dan kerusakan terhadap barang-barang yang dipertanggungkan

dari akibat kebakaran maupun hal-hal lainnya yang dijamin oleh polis,

yang dapat disamakan dengan kebakaran seperti petir, ledakan,

kejatuhan pesawat terbang serta asap.

b. Motor Vehicle and Heavy Equiptment Insurance

Merupakan pertanggungan yang memberikan perlindungan dan

jaminan kepada pemilik kendaraan bermotor/ alat berat disebabkan oleh

kerugian dan kerusakan fisik kendaraan bermotor/ alat berat yang

dipertanggungkan atau sebab-sebab lain yang ditegaskan dalam polis.

c. Property All Risk / Industrial All Risk Insurance

Merupakan pertanggungan yang menjamin kerugian karena

kehilangan atau rusaknya perabotan/ mesin-mesin industri yang berada

di lokasi yang diasuransikan sebagai akibat terjadinya risiko kebakaran,

pencurian, gempa bumi dan sebab lainnya sepanjang tidak dikecualikan

oleh polis. Polis ini juga dapat diperluas untuk menjamin kerugian lain,

4 Product Knowledge PT. Asuransi Ramayana Tbk, Unit Syariah.

Page 61: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

50

misalnya sub0limit Machinery Breakdown, kerusuhan, Pemogokan dan

huru-hara.

d. Earthquake Insurance

Adalah pertanggungan yang memberikan jaminan dan penutupan

kerugian dan kerusakan terhadap barang-barang yang dipertanggungkan

dari akibat gempa bumi, letusan gunung berapi, kebakaran dan ledakan

yang mengikutiterjadinya gempa bumi dan atau gunung berapi.

e. Election All Risk

Adalah pertanggungan yang memberikan perlindungan dan

jaminan kerugian terhadap suatu pekerjaan pemasangan (instalasi)

mesin-mesin termasuk pembuatan pondasi serta tanggung jawab hukum

terhadap pihak ketiga. Polis ini bersifat all risk yaitu menjamin semua

kerusakan dan kerugian yang bersifat tidak terduga atau yang tiba-tiba

terjadi.

f. Construction All Risk

Merupakan pertanggungan untuk melindungi proyek yang

sedang dikerjakan dan memberikan jaminan keuangan kepada

tertanggung, agar usaha mereka tidak tertanggu walaupun terjadi

kerusakan pada proyek tersebut.

Page 62: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

51

g. Electronic Equipment Insurance

Merupakan pertanggungan yang menjamin akibat kerusakan

fisik pada peralatan elektroni seperti computer, alat electric dan

penyinaran di bidang kedokteran, dan berbagai macam alat komunikasi.

h. Marine Cargo Insurance

Adalah pertanggungan yang menjamin perjalanan pengiriman

barang. Baik Nasional dan Internasional, menggunakan jalur darat, laut

maupun udara.

i. Marine Hull Insurance

Adalah pertanggungan yang memberikan perlindungan atas

operasional kapal laut yang meliputi: Rangka kapal (Hull), Machinery.

j. Builders Risk Insurance

Merupakan pertanggungan yang memberikan perlindungan atas

resiko pembuatan kapal laut di Galangan Kapal, meliputi: Rangka Kapal

(Hull), Machinery.

k. Personal Accident Insurance

Adalah pertanggungan yang memberikan jaminan atas risiko

kematian, cacat tetap, biaya perawatan, atau pengobatan yang secara

langsung diberikan oleh suatu kecelakaan.

l. Public Liability Insurance

Merupakan pertanggungan yang memberikan ganti rugi kepada

peserta karena tuntutan ganti rugi dari Pihak Ketiga yang merasa

Page 63: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52

dirugikan (baik berupa cidera badan ataupun harta benda), dimana

secara hukum Tertanggung bertanggung jawab atas timbulnya kerugian

tersebut.

m. Cash in Save / Cash in Cashier Box Insurance

Adalah pertanggungan yang memberikan ganti rugi kepada

peserta atas kerugian yang diderita karena kehilangan uang selama

berada di tempat penyimpanan uang atau box kasir.

n. Cash in Transit Insurance

Adalah pertanggungan yang memberikan ganti rugi kepada

tertanggung atas kerugian yang diderita karena kehilangan uang selama

dalam pengiriman.

o. Machiner Breakdown Insurance

Adalah pertanggungan yang menjamin segala kerusakan yang

akan timbul pada saat mesin tersebut sedang dioperasikan. Yang tidak

dapat diasuransikan adalah suku cadang yang secara regular diganti

(umur pendek) serta barang-barang yang terbuat dari bahan gelas,

keramik, kayu.

5. Institusi yang Bekerjasama5

a. Reasuransi:

Perusahaan reasuransi yang bekerjasama dengan PT. Asuransi

Ramayana, Tbk adalah: PT. Reasuransi International Indonesia, PT.

5 Ibid.

Page 64: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

53

Nasional Reasuransi Indonesia, PT. Maskapai Reasuransi Indonesia,

PT. Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia, Korean Reinsurance

Company, Gerling Global Reinsurance Company Ltd., MNRB

Malaysia, Labuan RE Malaysia, Swiss Re dan Best Re.

b. Broker Asuransi

Diantara perusahaan broker asuransi yang bekerjasama dengan

PT. Asuransi Ramayana, Tbk adalah: PT. Gelora Karya Jasatama, PT.

Estika Jasatama, PT. Caraka Mulia, PT. Bina Dana Sejahtera, PT.

Bahtera sejahtera Makmur, PT. Bina Sentra Purna, PT. Bimantara

Graha, PT. Kali Besar Raya Utama, PT. IBS-Insurance Broking

Service, PT. Global Risk Management, PT. Anugerah Medal Broker,

PT. Madani Karsa Mandiri, PT. Mitra Jasa Pratama, PT. Mitra Dana

Atmharaksha, PT. Mitra Harmoni, PT. Rama Mitra Jasa, PT.

Adjastama Agung, PT. Multi Asih Pratama, PT. Accette Broker

Asuransi, PT. AON Lippo Insurance Brokers dan PT. Insco

Multipratama.

c. Badan Usaha Milik Negara

Badan Usaha Milik Negara yang bekerjasama dengan PT.

Asuransi Ramayana, Tbk adalah: PT. Pupuk Sriwidjaya, PT. Pupuk

Kujang, PT. Pupuk Kaltim, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT. Asean Aceh

Fertilizer, PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang, PT. Semen Tonasa,

PT. Semen Baturaja, PT. Krakatau Steel, PT. Tambang Timah, PT.

Page 65: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

54

Aneka Tambang, PT. PLN, PT. Indonesia Power, PT. Pembangkitan

Jawa-Bali, PT. Pos Indonesia, PT. Telkom, PT. Indosat, PT. Rekayasa

Industri, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Kodja Bahari, PT. PAL

Indonesia, PT. Kimia Farma dan PT. Perkebunan Nusantara.

d. Perusahaan Swasta Nasional

Berikut Perusahaan Swasta Nasional yang bekerjasama dengan

PT. Asuransi Ramayana, Tbk adalah: PT. Riau Prima Energi, PT. Asia

Forestama Raya, PT. Riau Andalan Pulp & Paper, PT. Telkomsel, PT.

Komselindo, PT. Citra Sari Makmur, PT. Yatra Karya Prima, Astra

Credit Company, PT. Sritex, PT. APAC Inti Corpara, PT. Indobulid

Co., PT. Panasia Group, PT. Sumalindo, PT. Bukaka Tekhnik Utama,

PT. Sun Televisi Network dan PT. Media Nusantara Informasi.

e. Perbankan Nasional

Perusahaan Perbankan yang bekerjasama dengan PT. Asuransi

Ramayana, Tbk adalah: Bank Mandiri / Bank Syariah Mandiri, BRI /

BRI Syariah, BTN / BTN Syariah, BNI / BNI Syariah, Bukopin /

Bukopin Syariah dan Bank DKI / Bank DKI Syariah.

B. Pengelolaan Dana Tabarru pada PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah

Berikut akan di jelaskan bagaimana pengelolaan dana tabarru pada PT

Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah.

Page 66: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

55

1. Kontribusi

Berdasarkan wawancara dengan bapak Tarmizi Siregar, S.E, selaku

Kepala Unit Syariah pada tanggal 8 Juni 2015 menyatakan bahwa besaran

kontribusi/ premi asuransi kendaraan bermotor (mobil) Syariah, Besaran

premi yang dibayarkan kepada nasabah dipengaruhi atas perhitungan nilai

pertanggungan dari objek yang diasuransikan dan besaran Rate premium.

Ilustrasi

Nama Peserta : Muhammad Nadirsyah

Alamat Peserta : Jl. Al Baidho Raya No. 39 RT/RW. 09/03

Kel. Lubang Buaya, Kec. Cipayung

Periode Asuransi : 23 September 2015 – 23 September 2016

Merk : Honda Jazz GD3 1.5 VTI MTCKD

Tahun Produksi : 2007

No. Rangka : MHRGD37507J702012

Harga Pertanggungan : IDR 150,000,000.00

Rate : 2.72%

Kontribusi : Harga Pertanggungan x Rate IDR

150,000,000.00 x 2.72% = IDR 4,080,000.00

Setiap pembayaran kontribusi yang di setorkan pesereta akan

langsung di masukan ke dalam rekening dana Tabarru Pembagian dalam

bentuk presentase yaitu Ujrah (Management Fee) yang disepakati sebesar

45% dari Dana Kontribusi, dan 55% lainnya masuk ke dalam Rekening Dana

Page 67: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

56

Tabarru‟ yang akan dipergunakan untuk menutup kerugian atas musibah yang

menimpa Peserta (khusus untuk kendaraan bermotor). Sedangkan untuk

produk lain pembagiannya 60 : 40, dan untuk dana tabarru sendiri yaitu dana

yang di niatkan pesrta dengan niat hibah untuk tolong menolong yang

digunakan untuk perealisasian klaim pada peserta yang mengajukan klaim bila

terjadi musibah. 6

Dana tabarru’ boleh digunakan untuk membantu siapa saja yang

mendapat musibah. Karena dalam bisnis takaful yaitu melalui akad khusus,

maka kemanfaatanya hanya terbatas pada peserta takaful saja. Dengan kata

lain, kumpulan dana tabarru’ hanya dapat digunakan untuk kepentingan para

peserta takaful saja yang mendapatkan musibah. Sekiranya dana tabarru’

tersebut digunakan untuk kepentingan lain, berarti ini melanggar syarat akad.7

Tentang akad tabarru’ pada Asuransi Kerugian Syariah pada poin

ketujuh mendefinisikan jika terjadi pada defisit underwriting atas dana

tabarru’ (defisit tabarru’), atau ketidak cukupan dana tabarru’ untuk

menutup ganti rugi yang harus dibayarkan kepada para Peserta, maka

Pengelola bertindak sebagai penjamin (Qardh) para peserta menggunakan

prinsip Akad Kafalah, dengan cara menjamin semua beban yang menjadi hak

6 Hasil wawancara dengan Tarmizi Siregar, S.E, selaku Kepala Unit Syariah pada tanggal 8

Juni 2015, jam 09.00-10.45. di Ramayana tbk unit syariah. 7 Muhammad Syakir Sula, “Asuransi Syariah ( Life and General ): Konsep dan sistem

Operasional”, (Jakarta: Gema Insani, 2004) hal 38

Page 68: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

57

para peserta melalui Prinsip Al-Qardhu al-Hasan. Dana yang telah

dikeluarkan Pengelola diperhitungkan kembali dari kontribusi para Peserta.

Dari hasil analisis penulis menyimpulkan bahwa kontribusi yang

dibayarkan langsung dimasukan ke dalam rekening dana tabarru‟ setelah

dikurangin dengan ujrah. kemudian, dana tabarru’ di kelola langsung di

pusat, dan di investasikan sesuai prinsip sayariah diantaranya pada produk

deposito di beberapa bank unit syariah, seperti Bank BNI dengan imbalan

berupa bagi hasil (nisbah).

Sedangan investasi berupa obligasi syariah dan saham-saham dikelola

oleh pusat langsung, Dalam hal ini yang dimaksud saham-saham dan obligasi

syariah adalah saham dan obligasi yang di dalam kinerja perusahaan tersebut

tidak mengandung riba (mengandung riba), maisir (perjudian), dan gharar

(ketidak pastian).

Kenyataan ini sesuai dalam bukunya Sri Nur Hayati Akutantsi Syariah

Di Indonesia menjelaskan sesuai dengan fatwa DSN-MUI Saham Syariah

adalah bukti atas kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria

berdasarkan fatwa DSN-MUI, dan tidak termasuk dalam saham yang

mengandung gharar (ketidakjelasan ) dan maisir (perjudian ). Sedangkan

obligasi syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip

syariah yang di keluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah, yang

mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi

Page 69: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

58

syariah berupa bagi hasil/ margin fee serta membayar kembali dana obligasi

saat jatuh tempo.

2. Investasi

Setelah pembayaran kontribusi terkumpul dalam dana tabarru‟

kemudian peserta setuju dana Tabarru tersebut dikelola oleh PT Asuransi

Ramayana Tbk Unit Syariah untuk tujuan investasi yang sesuai dengan

Prinsip Syariah. Dengan ketentuan apabila terdapat hasil keuntungan dari

investasi atas dana tersebut, pengelola mendapatkan bagian sebesar 60% dari

hasil investasi, dan bagian 40% lainya dimasukan ke dalam rekening dana

Tabarru’. dan investasi peserta sepakat dana itu di investasikan. Investasi

pada PT Ramayana Tbk Unit Syariah menempatkan dana produk deposito di

beberapa bank unit syariah dengan imbalan berupa bagi hasil (nisbah).

PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah ini merupakan penghubung

antara nasabah dengan PT Ramaya pusat, akan mengirimkan dana premi

nasabah ke kantor pusat yang kemudian diinvestasikan ke dalam bentuk

saham dan obligasi yang sesuai dengan prinsip syariah.

Hasil investasi memegang peranan yang penting bagi pendapatan

perusahaan Asuransi Kerugian Syariah. Oleh karena itu menjadi sangat

penting bagi perusahaan Asuransi untuk melakukan investasi pada instrumen

investasi yang memberikan return on investment yang paling besar dengan

tetap memperhatikan tingkat risiko dari instrumen investasi yang digunakan

dan tentu saja harus sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. Semua dana yang

Page 70: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

59

terkumpul pada perusahaan Asuransi merupakan dana titipan dari nasabah

pada perusahaan. Dalam hal ini perusahaan bertindak sebagai pengelola atau

pemegang amanah dari nasabah yang bertugas mengelola dana premi tersebut

untuk diinvestasikan.

PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah merupakan penghubung

antara nasabah dengan PT Asuransi Ramayana pusat, Dananya diolah di PT.

Asuransi Ramayana, Tbk. Unit Syariah dan kemudian dikelola di Kantor

Pusat.

3. Keuntungan

Untuk hasil keuntungan investasi PT Ramayana Tbk Unit Syariah

seteleh dana di investasikan. Perusahaan mendapat bagian 60% untuk

pengelola kemudian 40% lainya dimasukan ke dalam rekening dana Tabarru‟

dengan ketentuan apabila terdapat hasil keuntungan dari investasi. Dari hasil

analisis penulis pada PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah jika terjadi

transaksi pendelegasian wewenang atau kuasa dari peserta kepada perusahaan

untuk melaksanakan sesuatu atas nama peserta dan untuk kepentingan dan

tanggung jawab sepenuhnya oleh pihak peserta termasuk pengelolaan dana

investasi semua menggunakan akad wakalah bil ujrah.

Dan untuk pembagian shurplus dana tabarru dibagikan ke peserta

apabila tidak terjadi klaim, dan terdapat kelebihan (surplus) atas Dana

Tabarru‟ setelah dikeluarkan untuk beban Asuransi, Peserta bersepakat

memberikan 60% untuk Pengelola, 10% dipergunakan untuk Cadangan dalam

Page 71: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

60

Rekening Dana Tabarru‟ dan 30% dikembalikan kepada peserta secara

proporsional dengan ketentuan:

a. Peserta tidak pernah menerima pembayaran atau sedang mengajukan

klaim yang sedang diproses sama dengan atau melebihi kontribusi yang

telah dibayarkan Peserta atas Polis tersebut.

b. Peserta tidak membatalkan Polis.

c. Peserta memperpanjang keikutsertaan pada periode selanjutnya.

d. Peserta telah melunasi kontribusi yang menjadi kewajibannya untuk

periode sebelumnya.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Fatwa Fatwa DSN-MUI 8

Nomor 51/DSN-MUI/III/2006, dan dalam kegiatan bermuamalah, akad taukil

atau (Wakalah) boleh dilakukan, baik dengan imbalan maupun tanpa imbalan.

Hal itu karna nabi muhammad SAW pernah mewakilkan kepada Unais untuk

melaksanakan hukuman, kepada Urwah untuk membeli kambing, dan kepada

abu Rafi‟ untuk melakukanb kabul nikah, semuanya tanpa memberi imbalan.

Nabi juga pernah mengutus kepada pegawainya untuk memungut sedekah

(zakat) dan beliau memberi imbalan kepada mereka (Ibn Qudamah almugni).

8 Fatwa Dewan Syariah Nasional, Nomor 51/DSN-MUI/III/2006, dalam kegiatan

bermuamalah.

Page 72: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

61

Dalam kajian diatas , menerangkan segala kegiatan muamalah adalah

boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya, dan ketentuan

akad wakalah yaitu: 9

a. Wakalah bil ujrah boleh dilakukan antara perusahaan asuransi dengan

pesrta

b. Wakalah bil ujrah adalah pemberian kuasa dari peserta kepada perusahaan

asuransi untuk mengelola dana peserta atau kegiatan lain dengan imbalan

pemberian ujrah(fee)

c. Wakalah bil ujrah dapat di terapkan pada produk asuransi yang

mengandung tabungan (saving) maupun non tabungan.

4. Klaim

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang Pedoman

Umum Asuransi Syariah, klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib

diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

Pada PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah sumber pembiayaan klaim di

kelola di pusat dan pembayaran klaim itu harus ada persetujun dari bagian

klaim pusat. Jadi, apabila terjadi klaim, bagian klaim pada PT Asuransi

Ramayana Tbk Unit Syariah melapor kepada klaim pusat, dan pusatlah yang

menentukan apakah klaim itu bisa diganti atau tidak. Beliau juga mengatakan

pengelolaan keluar masuknya dana di kelola langsung oleh pusat dan kantor

agency hanya sebagai perantara atau unit-unitnya saja dari kantor pusat.

9 Fatwa Dewan Syariah Nasional, Nomer : 52/DSN-MUI/III/2006, Akad Wakalah Bil Ujrah.

Page 73: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

62

Pada asuransi syariah sumber pembiayaan klaim diperoleh dari

rekening tabarru’. Pengeluaran terbesar pada perusahaan asuransi kerugian

berasal dari klaim, asuransi Dalam pandangan islam memahami makna

berasuransi itu kegiatan yang dikerjakan dengan asas tolong menolong dengan

landasan dan system yang berdasarkan syariat Islam, maka pengeluaran dana

tabarru’ benar-benar diniatkan dalam konteks ibadah semata mata hanya

mengharapkan pahala dan ridha Allah.

Sedangkan berdasarkan wawancara dengan ibu Putri Hefiyanti, S.H,

selaku Underwriting bahwa sumber pembayaran klaim diperoleh dari dana

tabarru tetapi, pusatlah yang mengelola dana tersebut, Dan jika nasabah tidak

melakukan klaim selama berakhir masa perjanjian, maka akan dibagi surplus

underwritingnya. 10

C. Penerapapan Akad Tabarru’ pada PT Asuransi Ramayana Tbk Unit

Syariah11

Berdasarkan wawancara dengan bapak Tarmizi Siregar, S.E, selaku Kepala

Unit Syariah pada tanggal 8 Juni 2015 menyatakan bahwa Peserta menunjuk PT.

Asuransi Ramayana, Tbk Unit Syariah atas dasar Akad Wakalah bil Ujrah untuk

mengelola segala manajemen dan operasioanl asuransi. Artinya Peserta sebagai pihak

10

Hasil wawancara dengan Putri Hefiyanti, S.H, selaku Underwriting pada tanggal 8 Juni

2015, jam 13.00-14.45. di PT Asuransi Ramayana, tbk Unit Syariah 11

Hasil wawancara dengan Tarmizi Siregar, S.E, selaku Kepala Unit Syariah pada tanggal 8

Juni 2015, jam 09.00-10.45. di PT Asuransi Ramayana, tbk Unit Syariah..

Page 74: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

63

yang memberikan perwakilan dan Pengelola sebagai pihak yang menerima

perwakilan.

Akad tabarru adalah semua bentuk kontrak atau akad yang dilakukan dengan

tujuan kebaikan dan tolong menolong , dan bukan semata untuk tujuan komersial

(mencari keuntungan). Pada asuransi syariah akad ini terdapat pada dana kebajikan

atau dana hibah , kontrak akad tabarru ini bersifat saling menguntungkan saling

menguntungkan antara kedua belah pihak, dan tidak di pergunakan untuk transaksi-

transaksi yang bersifat komersial atau mencari keuntungan. Dalam akad tabrru‟ Para

peserta bersepakat untuk melakukan ta‟awun, yaitu saling tolong menolong dan

saling melindungi dalam menghadapi sesuatu musibah (kerugian). Wujud

kesepakatan tersebut dalam bentuk akad asuransi bersama antar para peserta.

Sebagai hasil dari adanya akad asuransi bersama tersebut adalah adanya

prinsip Akad Tabarru‟ antara masing-masing Peserta. Yang berarti setiap Peserta

saling memberi kontribusi dan memberi sumbangan guna menutup kerugian dalam

jumlah yang disepakati jika terjadi musibah.

Dalam skema akad tabarru‟ ini pemegang polis/peserta yang satu dan yang

lainya saling menanggung resiko, setiap pemegang polis/peserta akan melakukan

pembayaran hibah dan juga menerima hibah/bantuan dan saling membagi resiko

inilah yang di sebut konsep sharing of risk (saling menaggung resiko).

Page 75: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

64

D. Pelaksanaan Tabarru pada Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah12

Berdasarkan wawancara dengan ibu Putri Hefiyanti, S.H, selaku

Underwriting pada tanggal 8 Juni 2015 menyatakan bahwa penerapan akad tabarru’

di PT Ramayana Tbk Unit Syariah yaitu pada waktu awal underwriting atau

perjanjian peserta dengan peruasahaan. Tabarru‟ adalah semua bentuk kontrak atau

akad yang dilakukan dengan tujuan kebaikan dan tolong- menolong dan bukan

semata untuk tujuan komersial (mencari keuntungan).

Pelaksanaan akad tabarru’ dalam prakteknya di PT Ramayana Tbk Unit

Syariah dipandang bersih dari unsur gharar, maisir dan riba. Sebab dalam

pelaksanaan asuransi akad tabarru’ tersebut jumlah premi, jangka waktu, akad, bagi

hasil, serta sumber klaim semua jelas, serta atas kesepakatan kedua belah pihak

(penanggung dan tertanggung). Pada PT Ramayana Tbk Unit Syariah akad ini

terdapat pada dana kebajikan atau dana hibah , kontrak akad tabarru’ ini bersifat

saling menguntungkan antara kedua belah pihak, yaitu peserta dan peserta lain, dan

tidak di pergunakan untuk transaksi-transaksi yang bersifat komersial atau mencari

keuntungan.

Dalam akad tabrru‟ ini peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk

menolong dan membantu peserta lain yang terkena musibah, pada Asuransi Kerugian

Tidak mengandung unsur Tabungan. Oleh karna itu pada saat peserta setuju Dana

Tabarru tersebut dikelola oleh PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah segala

12

Hasil wawancara dengan Putri Hefiyanti, S.H, selaku Underwriting pada tanggal 8 Juni

2015, jam 13.00-14.45. di PT Asuransi Ramayana, tbk Unit Syariah.

Page 76: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

65

managejemen dan operasional asuransi, artinya peserta sebagai pihak yang

memberikan perwakilan dan pengelolaan sebagai pihak yang menerima perwakilan,

atas tugas yang dipertanggung jawabkannya pengelola berhak mendapatkan ujrah (

management fee) yang telah disepakati sebesar 40% dari dana kontribusi, dan 60%

lainya masuk kedalam rekening dana Tabarru‟ yang akan dipergunakan untuk

menutup kerugian atas musibah yang menimpa peserta, dan apabila peserta setuju

maka tabarru tersebut dikelola oleh PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah untuk

tujuan investasi yang sesuai dengan Prinsip Syariah, dengan ketentuan apabila hasil

keuntungan dari investasi atas dana tersebut, pengelola mendapatkan bagian sebesar

60% dari hasil investasi, dan bagian 40% lainya dimasukan ke dalam rekening Dana

Tabarru‟.

Dari hasil analisi tersebut penulis mempunyai kesimpulan bahwa pelaksanaan

akad tabarru‟ yang di terapkan oleh PT Asuransi Rmayana Tbk Unit Syariah, sudah

sesuai kaidah-kaidah syariah .

Hasil penelitian ini mendukung teori yang disampaikan oleh SyakirSula,

(2004: 36) menyatakan bahwa Dalam konteks akad dalam asuransi syariah, tabarru’

bermaksud memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk saling membantu di

antara sesama peserta takaful (Asuransi Syariah) apabila ada di antaranya yang

mendapat musibah.

Dalam mu‟amalah, kejelasan bentuk akad sangat menentukan apakah

transaksi yang dilakukan sudah sah atau tidak menurut kaidah syar‟i. Demikian pula

dalam beransuransi, ketidak jelaskan bentuk akad akan berpotensi menimbulkan

Page 77: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

66

permasalahan dari sisi legalitas hukum Islam. Jika kita lihat fatwa DSN (Dewan

Syariah Nasional) tentang pedoman Asuransi Syariah, maka pernyataan “akad yang

sesuai Syariah” dapat dijabarkan sebagai akad atau perikatan yang terbebas dari unsur

gharar (ketidakjelasan), maisir (judi), riba (bunga), ulmu (penganiayaan), risywah

(suap), barang haram dan maksiat.

Dana klaim yang diberikan diambil dari rekening dana tabarru’ yang sudah

diniatkan oleh semua peserta ketika akan menjadi peserta Asuransi Syariah, untuk

kepentingan dana kebajikan atau dana tolongmenolong. Karena itu, dalam akad

tabarru’ pihak yang memberi dengan ikhlas memberikan sesuatu tanpa ada keinginan

untuk menerima apapun dari yang menerima, kecuali kebaikan dari Allah SWT. Hal

ini berbeda dengan akad mu’awadhah dalam asuransi (konvensional) di mana pihak

yang memberikan sesuatu kepada orang lain berhak menerima penggantian dari pihak

yang diberinya. Dari penilitian ini penulis menganilisis dan menyimpulkan

penerapan akad tabarru‟ di PT Ramayana Tbk Unit Syariah sudah sesuai dengan

prinsip syariah, inilah yang membedakan sistem Asuransi syariah dan Asuransi

konvensional.

E. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru pada Asuransi Ramayana Tbk Unit

Syariah

Dari hasil penilitian penulis tentang analisis mekanisme pengelolaan dana

tabarru di PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah menjelaskan pengelolaan dana

kontribusi langsung masuk ke rekening Dana tabarru’ , setelah dikurangi dengan

Page 78: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

67

ujrah, dana tabarru di setorkan kepada pusat dan di kelola oleh pusat. dana tabarru di

pisahkan dari dana lainya dan di kelola untuk di investasikan pada menempatkan

dana produk deposito di beberapa bank unit syariah, seperti Bank BNI Syariah

dengan imbalan berupa bagi hasil (nisbah) hal ini sesuai dengan Fatwa DSN No :

51/DSN-MUI/III/2006 pada poin ke lima bawasanya investasi wajib dilakukan sesuai

dengan prinsip syariah.13

Dengan ketentuan apabila terdapat hasil keuntungan dari investasi atas

pengelolaan dana tersebut Pengelola mendapatkan bagian sebesar 60% dari hasil

investasi, dan bagian 40% lainnya dimasukkan kedalam Rekening Dana Tabarru‟.

dana tabarru’ sendiri sepenuhnya milik peserta yang di hibahkan dan niatkan dengan

ikhlas untuk tujuan tolong menolong pada peserta lain jika terdapat musibah pada

waktu pengajuan klaim, dan bila terjadi kelebihan dana tabarru‟ atau surplus atas

dana tabarru setelah dikeluarkan untuk beban asuransi, peserta bersepakat memberi

60% untuk pengelola, 10% dipergunakan untuk cadangan dalam rekening dana

tabarru dan 30% dikembalikan kepada peserta secara proposiaonal dengan ketentuan :

1. Peserta tidak pernah menerima pembayaran atau sedang mengajukan

klaim yang sedang diproses sama dengan atau melebihi kontribusi yang

telah dibayarkan Peserta atas Polis tersebut.

2. Peserta tidak membatalkan Polis.

3. Peserta memperpanjang keikutsertaan pada periode selanjutnya.

13

Fatwa Dewan Syariah Nasioanl No : 51/DSN-MUI/III/2006

Page 79: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

68

4. Peserta telah melunasi kontribusi yang menjadi kewajibannya untuk

periode sebelumnya.

Dan apabila terjadi defisit pada dana tabarru‟ maka perusahaan akan

meminjami kepada peserta yang diambilkan dari dana cadangan tabarru’ tanpa

dikenakan bunga dengan akad qard. Disini dapat kita lihat perusahaan hanya sebagai

pengelola atau pemegang amanah (mudharib), hal ini pun sesuai dengan Fatwa DSN

No : 53/DSN-MUI/III/2006, mengenai akad Tabarru pada asuransi syariah, pada poin

ke tujuh memutuskan jika terjadi defisit underwriting atas dana tabarru ( defisit

tabarru), maka perusahaan asuransi wajib menanggulangi kekurangan tersebut dalam

bentuk Qardh (pinjaman).

Dari hasil penilitian ini juga sejalan dengan teori Muhammad Syakir Sula,

(2004 : 248) sistem operasional Asuransi Syariah (takaful) mekanisme pengelolaan

dana pada asuransi kerugian dana dibayarkan peserta, kemudian terjadi akad

mudharabah (bagi hasil) antara mudharib (pengelola) dan shahibul mal (peserta).

Kumpulan dana tersebut kemudian diinvestasikan secara syariah ke Bank syariah

maupun ke investasi syariah lainya, lalu di kurangi biaya-biaya operasional (seperti

klaim, reasuransi, komisi broker, dll). Selanjutnya surplus (profit) dilakukan bagi

hasil antara mudharib atau (pengelola) dan Shahibul ma (peserta) sesuai dengan skim

bagi hasil yang telah ditentukan sebelumnya (misalnya 60:40). Bagian yang 60%

untuk mudharib „perusahaan‟ tadi setelah dikurangi biaya administrasi dan

menejemen expenses, sisanya menjadi pfofit bagi shareholders. Sedangkan bagian

Page 80: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

69

yang lain, yaitu 40% menjadi share of surplus for parcitipant „surplus bagi hasil

untuk partisipan‟.

Sistem inilah sebagai implementasi dari akad takafuli sehingga Asuransi

syariah dapat terhindar dari unsur gharar, maisir , selanjutnya kumpulan dana peserta

ini di investasikan sesuai dengan prinsip Syariat Islam. Setiap keuntungan dari hasil

investasi setelah di kurangi beban asuransi (klaim dan premi asuransi) akan di bagi

menurut prinsip almudharabah dengan pembagian contoh 70 :30, 60:40 sesuai dengan

perjanjian kerjasama perusahaan dan peserta. Adapun dalil yang mendasari tentang

sistem mudharabah diantaranya firman allah dalam surat (albaqarah : 198)

“tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari

Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah

di Masy'arilharam[125]. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana

yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar

Termasuk orang-orang yang sesat”

Ada juga beberapa akad tijarah dalam asuransi syariah selain Al-mudharabah

yaitu diantaranya akad wakalah, wadiah, musyarakah . akad akad ini dalam

implementasianya sudah dilakukan beberapa Asuransi Syariah termasuk di Indonesia.

Muhamammad Syakir sula dalam bukunya (2004: 351) wakalah atau wakilah adalah

penyerahan , pendelegasian atau pemberian mandat dari pihak kuasa pertama ke

Page 81: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

70

pihak kedua dan untuk kepentingan dan tanggung jawab sepenuhnya oleh pihak

pertama dengan memperolah imbalan atau ujrah, dalam hal ini pihak kedua hanya

melaksanakan sesuatu sebatas kuasa atau wewenang dari pihak pertama. Namun

apabila kuasa itu telah dilaksanakan sesuai dengan yang disyaratkan, maka semua

resiko dan tanggung jawab atas dilaksanakanya perintah tersebut sepenuhnya menjadi

tanggung jawab pihak pertama atau pemberi kuasa. Salah satu dasar diperbolehkanya

wakalah dalam firman allah dalam surat yusuf ayat 55 tentang ucapan nabi yusuf

berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku

adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan"

Selain ayat diatas Allah juga firman dalam surat al-baqarah ayat : 283

“jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu

tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang

dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai

sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya

(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah

kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang

menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Hasil penelian ini juga sesuai dengan prinsip syariah dan Fatwa DSN tentang

pengelolaan dana, pengebalian dana tabarru Fatwa DSN No : 81/DSN-MUI/III/2011

pada poin ke kedua bagian ke tiga menjelaskan bahwa “Peserta Asuransi Syariah

Page 82: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

71

secara kolektif sebagai penerima dana tabarru, memiliki kewenangan untuk membuat

aturan-aturan mengenai penggunaan dana tabarru‟ termasuk mengembalikan dana

tabarru‟ kepada peserta asuransi secara induvidu yang berhenti sebelum masa

perjanjian”.14

Dari hasil analisis di atas penulis juga menyimpulkan mekanisme pengelolaan

dana tabarru’ di PT Ramayana Tbk Unit Syariah dalam prakteknya dan

pengelolaanya sesuai dengan kaidah dan prinsip Syariah. Inilah yang membedakan

konsep dan sistem operasional Asuransi Syariah dan Asuransi konvensional dimana

dalam Asuransi Syariah perusahaan hanya bertindak sebagai pengelola, pemegang

amanat. Akad yang digunakan untuk pembayaran biaya-biaya tersebut adalah

menggunakan akad wakalah bi al-ujrah, dan biaya-biaya ini disebut juga sebagai

biaya wakalah.

Asuransi Ramayana pada umumnya sudah sesuai dengan Syariah dari aspek-

aspek sebagai berikut :

FATWA DEWAN SYARIAH Ketentuan Yang Ada Di PT Asuransi

Ramayana tbk Unit Syariah

No : 53/DSN-MUI/III/2006 “Akad

Tabarru pada Asuransi Syariah”

Akad Tabarru pada asuransi

adalah akad yang dilakukan

dalam bentuk hibah dan tolong-

menolong antar peserta, bukan

Akad Tabarru adalah akad hibah

dalam bentuk pemberian dana

dari satu peserta kepada Dana

Tabarru‟ untuk tujuan tolong-

menolong di antara para peserta

yang tidak bersifat dan bukan

14

Fatwa Dewan Syariah Nasional, No : 81/DSN-MUI/III/20011, mengenai Pengembalian

Dana Tabarru bagi Peserta Asuransi yang Berhenti Sebelum Masa Perjanjian.

Page 83: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

72

untuk tujuan komersial.

Dalam Akad Tabarru Harus

disebutkan Sekurang-

kurangnya :

a. Hak & kewajiban masing-

masing peserta secara

individual

b. Hak & Kewajiban antara

peserta secara individual

dalam akun tabarru selaku

peserta dalam arti

badan/kelompok

c. Cara dan waktu pembayaran

premi dan klaim

d. Syarat-syarat lain yang

disepakati, sesuai dengan

jenis asuransi yang

diakadkan.

untuk tujuan komersial.

Dalam PT Ramayana tbk Unit

Syariah, disebutkn :

Hak & kewajiban masing-masing

peserta secara individual, hak &

Kewajiban antara peserta secara

individual dalam akun tabarru

selaku peserta dalam arti

badan/kelompok, cara dan waktu

pembayaran premi dan klaim

No : 21/DSN-MUI/X/2001 “ Pedoman

umum Asuransi Syariah”

Untuk menentukan besarnya

premi perusahaan asuransi

syariah dapat menggunakan

rujukan, misalnya tabel

mortalita untuk asuransi jiwa

dan tabel morbidita untuk

asuransi kesehatan, dengan

syarat tidak memasukkan unsur

riba dalam penghitungannya.

Klaim dibayarkan berdasarkan

akad yang disepakati pada awal

perjanjian.

Klaim dapat berbeda dalam

jumlah, sesuai dengan premi

yang dibayarkan

Untuk menentukan besarnya

premi pada PT Asuransi

Ramayana menggunakan rujuk

pada rate premium yang telah di

tetapkan oleh DAI (Dewan

Asuransi Indonesia) dengan

syarat tidak memasukkan unsur

riba dalam penghitungannya.

Klaim pada PT Asuransi

Ramayana tergantung pada awal

yang disepakati

Pada PT Asuransi Ramayana tbk

Unit Syariah melakukan investasi

ke beberapa produk deposito

seperti Bank BNI Syariah serta

kebeberapa deposito syariah dan

saham-saham syariah

Page 84: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

73

Perusahaan selaku pemegang

amanah wajib melakukan

investasi dari dana yang

terkumpul.

Investasi wajib dilakukan

sesuai dengan syariah

No : 81/DSN-MUI/III/2011 “Akad

Wakalah Bil Ujrah

Wakalah bil Ujrah boleh

dilakukan antara perusahaan

asuransi dengan peserta.

Wakalah bil Ujrah adalah

pemberian kuasa dari peserta

kepada perusahaan asuransi

untuk mengelola dana peserta

dengan imbalan pemberian

ujrah (fee).

Wakalah bil Ujrah dapat

diterapkan pada produk

asuransi yang mengandung

unsur tabungan (saving)

maupun unsur tabarru‟ (non-

saving).

Perusahaan asuransi selaku

pemegang amanah wajib

menginvestasikan dana yang

terkumpul dan investasi wajib

dilakukan sesuai dengan

syariah.

Dalam pengelolaan dana

investasi, baik tabarru‟ maupun

saving, dapat digunakan akad

Wakalah bil Ujrah dengan

mengikuti ketentuan seperti di

atas, akad Mudharabah dengan

Akad Wakalah Bil Ujrah adalah

akad tijarah yang memberikan

kuasa kepada perusahaan sebagai

wakil untuk mengelola dana

tabarru dan atau dana investasi

peserta, sesuai kuasa atau

wewenang yang diberikan,

dengan imbalan berupa ujrah

(fee)

Akad yang digunakan pada PT

Asuransi Ramayana tbk Unit

Syariah adalah wakalah bil ujrah

Dalam pengelolaan dana

investasi, PT Asuransi Ramayana

mengikuti ketentuan Wakalah bil

ujrah

Peserta (pemegang polis) sebagai

individu, dalam produk saving

dan tabarru‟, bertindak sebagai

muwakkil (pemberi kuasa) untuk

mengelola dana

Peserta sebagai suatu

badan/kelompok, dalam akun

tabarru‟ bertindak sebagai

muwakkil (pemberi kuasa) untuk

mengelola dana

Perusahaan asuransi sebagai

wakil tidak berhak memperoleh

bagian dari hasil investasi, karena

akad yang digunakan adalah akad

Page 85: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

74

mengikuti ketentuan fatwa

Mudharabah.

Wakalah

“Akad NO: 51/DSN-MUI/III/2006

Mudharabah Musyarakah pada

Asuransi Syariah”

Mudharabah Musytarakah

boleh dilakukan oleh

perusahaan asuransi, karena

merupakan bagian dari hukum

Mudharabah.

Mudharabah Musytarakah

dapat diterapkan pada produk

asuransi syariah yang

mengandung unsur tabungan

(saving) maupun non tabungan

Mudharabah adalah akad tijarah

yang memberikan kuasa kepada

perusahaan sebagai mudharib

untuk pengelolaan investasi dana

tabarru dan atau dana investasi

peserta, sesuai kuasa atau

wewenang yang diberikan,

dengan imbalan berupa bagi hasil

yang besarnya telah disepakati

Dalam PT Asuransi Ramayana

tbk Unit Syariah akad yang

digunakan yaitu akad wakalah

Page 86: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, penulis menyimpulkan:

Mekanisme pengelolaan dana pada PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah

dilakukan langsung dipusat yang berpusat di kantor pusat Ramayana , dijalan Kebon

Sirih, akad yang digunakan adalah Wakalah Bil Ujrah sedangaka untuk dana

tabarru’ sendiri juga dikelola langsung pusat, tetapi untuk investasi sebagian di

lakukan diperusahaan sendiri. oleh perusahaan dan di investasikan sesuai prinsip

sayariah diantaranya pada produk deposito di beberapa bank unit syariah, seperti

Bank BNI dengan imbalan berupa bagi hasil (nisbah).

Dan beberapa saham-saham dan obligasi syariah di lakukan investasi

langsung yang dikelola di pusat yang di anggap mempunyai prospek kedepanya

sangat baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, Dalam penginvestasianya dana

tersebut mengandung beberapa resiko yaitu ,rendah, sedang dan tinggi tergantung

jenis dari investasinya, untuk surplus underwriting akan dibagikan sesuai dengan

ketentuan yang telah disepakati bersama.

Dari hasil penelitian untuk pelaksanaan pemberian dana tabarru’diberikan

kepada nasabah,yang mana perusahaan sebagai pengelola dana dan perealisasian

klaim.

Page 87: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

76

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas,penulis

memberikan saran yang bertujuan untuk kebaikan dan kemajuan PT Ramayana Tbk

Unit Syariah, sebagai berikut:

1. Untuk lebih memperjelas dan mempercepat proses pengelolaan dana maka

hendaknya mekanisme pengelolaan dana yang pada perusahaan asuransi

syariah tersebut yang dilakukan oleh pusat.

Sebaiknya di kelola sendiri oleh perusahaan /kantor-kantor cabang untuk

mnegelola dana tersebut, sehingga nasabah akan lebih jelas untuk mengetahui

langsung proses pengelolaan dana secara keseluruhan.sehingga nasabah juga

akan lebih cepat menerima realisasi dana klaim yang diajukan.

2. Dengan adanya keterbatasan pada penelitian ini yang hanya mendeskripsikan

mekanisme pengelolaan dana tabarru’, maka bagi penelitian selanjutnya

hendaknya meneliti.

Mekanisme pengelolaan dana asuransi secara keseluruhan dan pada

perusahaan pusat agar hasil penelitian lebih lengkap dan perhitungan-

perhitungannya lebih detail dan transparan.

Page 88: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

76

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an al-Karim

AM. Ali, Hasan. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Kencana, 2004

Anshori, Abdul Ghofur. Asuransi Syariah di Indonesia. Yogyakarta : UUI Press,

2007

Anwar, Khoiril. Asuransi Syariah, Halal dan Maslahat. Solo : Tiga Serangkai, 2007

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Dan

Kebijakan Publik Ilmu-ilmu Sosial Lainya. Jakarta: Kencana, 2005

Conseulo, Selvia. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press, 1993

Iqbal, Muhaimin. Asuransi Umum Syariah dalam Praktik, Upayah Menghilangkan

gharar, maisir, dan riba. Jakarta : Gema Insani Pres 2005

Ismanto, Kuat. Asuransi Syariah Tinjauan Asas-Asas Hukum Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009

Janwari, Yadi. Asuransi Syariah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005

Kartika Sari, Elsi dan Advendi Simanungsang. Hukum dalam Ekonomi. Jakarta :

Grasindo, T.T.

Noor, Juliansyah. Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.

Jakarta: Kencana 2011

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2009

Suwarno, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006

Syahatah, Husain. Asuransi Dalam Perspektif Syariah. Jakarta: Sinar Grafika Offset,

2006

Page 89: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

77

Syakir Sula, Muhammad. Asuransi Syariah (Life and General), Konsep dan Sistem

Operasional. Jakarta: Gema Insani, 2004

Wirdyantiningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Kencana, 2005

Fatwa DSN, Dewan Pengawasan Syariah.

KMK dan PMK.

Pusat Konsultan Syariah (Sharia Consulthing Center), http://Syariahonline.com/new-

index.php/id/4/cn/24049, diakses tanggal 14 Febuari 2015.

PPJM, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah (Jakarta : UIN Syahid, 2012)

Company Profile PT. Asuransi Ramayana, Tbk

Product Knowledge PT. Asuransi Ramayana Tbk. Unit Syariah

Page 90: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

I

AsuransiRamavanaI--r r'r, , tr.trt

SUITAT KE'I'ERANGAN

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Dengan surat ini menerangkan bahwa,

Nama

NIM

Prodi/I(onsentrasi

Fakultas

Vina Mazwini

1 1 1 1046200045

Muamalat / Asuransi Syariah

Syariah dan Hukum UIN Syarif HidayatullahJakarta

l-cla| meiaksanakar-r penelitian di PT Asuransi Ramayana,Tbk Unit Syariah sejak

bulan Marct sampai April2015 dengan judul skripsi :

"Analisis Mekanisme Pengelolaan Dana Taburru'pada PT Asuransi

Ramayana,Tbk Unit Syariah"

Domikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu' alaikum Wr. Wb

H. Tarmizi Siregar, S.E.

PT Asuransi Ramayana TbkKantor Cabang Syariah : Komplek Royal Palace Blok A / No. 21-22, Jl. Prof Dr. Soepomo No. '1 78 A, Tebet - Jakarta Selatan 1 2870

Telp. : (021) 83797683, Fax. : (021) 83797685 - Website : www.ramayanains com

lt yana,Tbk Unit Syariah $.t

1a

Page 91: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA

TABARRU’ PADA PT ASURANSI RAMAYANA, Tbk UNIT SYARIAH

Identitas Narasumber

Nama : Tarmizi Siregar, S.E.

Jabatan : Kepala Unit Syariah

Waktu : Tanggal, 08 Juni 2015, jam 09.00-10.45

Tempat : PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah

1. Akad apa saja yang digunakan pada asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah?

2. Menurut bapak/ibu akad tabarru digunakan untuk ?

3. Dan apa yang bapak/ibu ketahui tentang akad tabarru?

4. Produk apa yang paling diminati pada asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah ini?

5. Bagaimana pengelolaan dana tabarru pada asuransi Ramayana?

6. Bagaimana penerapan akad tabarru pada asuransi Ramayana?

7. Lalu, bagaimana pembagian surplus dana tabarru yang dibagikan ke nasabah, apabila

tidak terjadi klaim?

8. Bagaimana alokasi kontribusi yang dibayarkan oleh nasabah?

9. Dan bagaimana pembagian dalam bentuk presentase?

10. Bagaimana apabila dana tabarru tidak mencukupi untuk membayar klaim?

11. Pengelolaan dananya dikelola langsung oleh perusahaan asuransi syariah atau langsung

dikelola di pusat?

12. Jenis investasi apa saja yang dipilih, pada asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah?

13. Berapakah besaran premi yang dibayarkan oleh nasabah?

14. Berapah % kah keuntungan yang didapat oleh perusahaan dari hasil Investasi?

Page 92: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

PERTANYAAN WAWANCARA ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA

TABARRU’ PADA PT ASURANSI RAMAYANA, Tbk UNIT SYARIAH

Identitas Narasumber

Nama : Putri Hefiyanti, S.H.

Jabatan : Underwriting

Waktu : Tanggal, 08 Juni 2015, jam 13.00-14.45

Tempat : PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah

1. Sumber pembiayaan klaim diperoleh dari mana ?

2. Bagaimana cara mengelolaa kontribusi yang dibayarkan oleh nasabah?

3. Jenis investasi apa saja yang dipilih oleh PT Asuransi Ramayana Tbk Unit Syariah?

4. Apakah seluruh dana dikelola di pusat atau tidak?

5. Akad yang di gunakan untuk investasi adalah ?

Page 93: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL

NO: 21/DSN-MUI/X/2001

Tentang

PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARI’AH

بسم اهللا الرحمن الرحيم Dewan Syari'ah Nasional setelah:

Menimbang : a. bahwa dalam menyongsong masa depan dan upaya meng-antisipasi kemungkinan terjadinya resiko dalam kehidupan ekonomi yang akan dihadapi, perlu dipersiapkan sejumlah dana tertentu sejak dini.

b. bahwa salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut dapat dilakukan melalui asuransi;

c. bahwa bagi mayoritas umat Islam Indonesia, asuransi merupakan persoalan baru yang masih banyak dipertanyakan; apakah status hukum maupun cara aktifitasnya sejalan dengan prinsip-prinsip syari’ah;

d. bahwa oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab pertanyaan masyarakat, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa tentang asuransi yang berdasarkan prinsip-prinsip Syariah untuk dijadikan pedoman oleh pihak-pihak yang memerlukannya.

Mengingat : 1. Firman Allah tentang perintah mempersiapkan hari depan:

آم نا الذيهآأيي ،قوا اللهاتد، ولغ تماقدم فسن ظرنلتو قوا اللهوا اتن ).١٨: احلشر(إن الله خبير بماتعملون

“Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. al-Hasyr [59]: 18).

2. Firman Allah tentang prinsip-prinsip bermu’amalah, baik yang harus dilaksanakan maupun dihindarkan, antara lain:

أحلت لكم بهيمة األنعام إال ما يآ أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود دريا يم كمحإن اهللا ي ،مرح متأند ويحلى الصم رغي كمليلى عتي

)١: املائدة(

Page 94: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

21 Pedoman Umum Asuransi Syari’ah

Dewan Syariah Nasional MUIewan Syariah Nasional MUI

2

“Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hokum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (QS. al-Maidah [5]: 1)

إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل إن اهللا نعما يعظكم به، إن اهللا كان سميعا

)٥٨: النساء(بصيرا “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamiu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil…” (QS. an-Nisa [4]: 58).

جس ياأيها الذين ءامنوا إنما الخمر والميسر والأنصاب والأزلام ر )٩٠: املائدة(من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (QS. al-Maidah [5]: 90)

)٢٧٥: البقرة(وأحل الله البيع وحرم الربا “Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

(QS. al-Baqarah [2]; 275)

أيها الذين آمنوا اتقوا اهللا وذروا ما بقي من الربوا إن كنتم يآ نمنيؤ٢٧٨: البقرة(م.(

“Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang beriman” (QS.2 : al-Baqarah [2]: 278).

: البقرة(وإن تبتم فلكم رءوس أموالكم ال تظلمون وال تظلمون ٢٧٩(

“Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (QS. al-Baqarah [2]; 279)

وإن كان ذو عسرة فنظرة إلى ميسرة، وأن تصدقوا خير لكم إن )٢٨٠: البقرة(كنتم تعلمون

Page 95: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

21 Pedoman Umum Asuransi Syari’ah

Dewan Syariah Nasional MUIewan Syariah Nasional MUI

3

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. al-Baqarah [2]: 280)

ياأيها الذين ءامنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن تكون سكم، إن الله كان بكم تجارة عن تراض منكم وال تقتلوا أنف

)٢٩: النساء(رحيما “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan

(mengambil)harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian..” (QS. an-Nisa [4] : 29)

3. Firman Allah tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain :

وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان واتقوا ).٢: دةاملائ(الله إن الله شديد العقاب

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. al-Maidah [5]: 2)

4. Hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang beberapa prinsip bermu’amalah, antara lain:

ة منبكر هناهللا ع جا، فرينب الدكر ة منبلم كرسم نع جفر نم دبالع امادد مبن العوع اهللا فية، وامم القيوب يه كرن أخيوع في

).رواه مسلم(“Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم مثل الجسد إذا رواه (اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى

)مسلم عن النعمان بن بشري“Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai bagaikan tubuh (yang satu); jikalau satu bagian menderita sakit maka bagian lain akan turut menderita” (HR. Muslim dari Nu’man bin Basyir)

Page 96: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

21 Pedoman Umum Asuransi Syari’ah

Dewan Syariah Nasional MUIewan Syariah Nasional MUI

4

لم عن أيب رواه مس(المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا )موسى

“Seorang mu’min dengan mu’min yang lain ibarat sebuah bangunan, satu bagian menguatkan bagian yang lain” (HR Muslim dari Abu Musa al-Asy’ari)

. والمسلمون على شروطهم إال شرطا حرم حالال أو أحل حراما )ترمذي عن عمرو بن عوفرواه ال(

“Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf)

رواه البخاري (ما نوى إنما الأعمال بالنيات وإنما لكل امرئ )ومسلم عن عمر بن الخطاب

“Setiap amalan itu hanyalah tergantung niatnya. Dan seseorang akan mendapat ganjaran sesuai dengan apa yang diniatkannya”. (HR. Bukhari & Muslim dari Umar bin Khattab).

رواه مسلم (الله عليه وسلم عن بيع الغرر نهى رسول الله صلى )والترمذي والنسائي وأبو داود وابن ماجة عن أبي هريرة

“Rasulullah SAW melarang jual beli yang mengandung gharar” (HR. Muslim, Tirmizi, Nasa’i, Abu Daud, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah).

)رواه البخاري(إن خيركم أحسنكم قضاء “Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang paling baik dalam pembayaran hutangnya” (HR. Bukhari).

ارالضرو رررواه ابن ماجة عن عبادة بن الصامت، وأمحد عن (الض )ابن عباس، ومالك عن حيي

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain.” (Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari ‘Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu ‘Abbas, dan Malik dari Yahya).

7. Kaidah fiqh yang menegaskan:

ت اإلباحة إال أن يدل دليل على تحريمها األصل فى المعامال- ١ “Pada dasarnya, semua bentuk mu’amalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”

Page 97: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

21 Pedoman Umum Asuransi Syari’ah

Dewan Syariah Nasional MUIewan Syariah Nasional MUI

5

. الضرر يدفع بقدر اإلمكان- ٢“Segala mudharat harus dihindarkan sedapat mungkin.”

. الضرر يزال- ٣“Segala mudharat (bahaya) harus dihilangkan.”

Memperhatikan : 1. Hasil Lokakarya Asuransi Syari’ah DSN-MUI tanggal 13-14 Rabi’uts Tsani 1422 H / 4-5 Juli 2001M.

2. Pendapat dan saran peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada Senin, tanggal 15 Muharram 1422 H/09 April 2001 M.

3. Pendapat dan saran peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada 25 Jumadil Awal 1422 H/15 Agustus 2001 & 29 Rajab 1422 H/17 Oktober 2001.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : FATWA TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARI’AH

Pertama : Ketentuan Umum

1. Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

2. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada point (1) adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.

3. Akad tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial.

4. Akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial.

5. Premi adalah kewajiban peserta Asuransi untuk memberikan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

6. Klaim adalah hak peserta Asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

Kedua : Akad dalam Asuransi 1. Akad yang dilakukan antara peserta dengan perusahaan terdiri

atas akad tijarah dan / atau akad tabarru'. 2. Akad tijarah yang dimaksud dalam ayat (1) adalah

mudharabah. Sedangkan akad tabarru’ adalah hibah. 3. Dalam akad, sekurang-kurangnya harus disebutkan :

Page 98: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

21 Pedoman Umum Asuransi Syari’ah

Dewan Syariah Nasional MUIewan Syariah Nasional MUI

6

a. hak & kewajiban peserta dan perusahaan; b. cara dan waktu pembayaran premi; c. jenis akad tijarah dan / atau akad tabarru’ serta syarat-syarat

yang disepakati, sesuai dengan jenis asuransi yang diakadkan.

Ketiga : Kedudukan Para Pihak dalam Akad Tijarah & Tabarru’ 1. Dalam akad tijarah (mudharabah), perusahaan bertindak

sebagai mudharib (pengelola) dan peserta bertindak sebagai shahibul mal (pemegang polis);

2. Dalam akad tabarru’ (hibah), peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah. Sedangkan perusahaan bertindak sebagai pengelola dana hibah.

Keempat : Ketentuan dalam Akad Tijarah & Tabarru’ 1. Jenis akad tijarah dapat diubah menjadi jenis akad tabarru'

bila pihak yang tertahan haknya, dengan rela melepaskan haknya sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya.

2. Jenis akad tabarru' tidak dapat diubah menjadi jenis akad tijarah.

Kelima : Jenis Asuransi dan Akadnya

1. Dipandang dari segi jenis asuransi itu terdiri atas asuransi kerugian dan asuransi jiwa.

2. Sedangkan akad bagi kedua jenis asuransi tersebut adalah mudharabah dan hibah.

Keenam : Premi 1. Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan jenis

akad tabarru'. 2. Untuk menentukan besarnya premi perusahaan asuransi syariah

dapat menggunakan rujukan, misalnya tabel mortalita untuk asuransi jiwa dan tabel morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat tidak memasukkan unsur riba dalam penghitungannya.

3. Premi yang berasal dari jenis akad mudharabah dapat diinvestasikan dan hasil investasinya dibagi-hasilkan kepada peserta.

4. Premi yang berasal dari jenis akad tabarru' dapat diinvestasikan.

Ketujuh : Klaim

1. Klaim dibayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal perjanjian.

2. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi yang dibayarkan.

3. Klaim atas akad tijarah sepenuhnya merupakan hak peserta, dan merupakan kewajiban perusahaan untuk memenuhinya.

Page 99: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

21 Pedoman Umum Asuransi Syari’ah

Dewan Syariah Nasional MUIewan Syariah Nasional MUI

7

4. Klaim atas akad tabarru', merupakan hak peserta dan merupakan kewajiban perusahaan, sebatas yang disepakati dalam akad.

Kedelapan : Investasi 1. Perusahaan selaku pemegang amanah wajib melakukan

investasi dari dana yang terkumpul.

2. Investasi wajib dilakukan sesuai dengan syariah.

Kesembilan : Reasuransi Asuransi syariah hanya dapat melakukan reasuransi kepada perusahaan reasuransi yang berlandaskan prinsip syari'ah.

Kesepuluh : Pengelolaan 1. Pengelolaan asuransi syariah hanya boleh dilakukan oleh

suatu lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah.

2. Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh bagi hasil dari pengelolaan dana yang terkumpul atas dasar akad tijarah (mudharabah).

3. Perusahaan Asuransi Syariah memperoleh ujrah (fee) dari pengelolaan dana akad tabarru’ (hibah).

Kesebelas : Ketentuan Tambahan 1. Implementasi dari fatwa ini harus selalu dikonsultasikan dan

diawasi oleh DPS. 2. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

3. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 17 Oktober 2001

DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua, Sekretaris,

K.H.M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin

Page 100: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL

NO: 51/DSN-MUI/III/2006

Tentang

AKAD MUDHARABAH MUSYTARAKAH PADA ASURANSI SYARIAH

الرحيم الرحمن اهللا بسم Dewan Syari'ah Nasional setelah:

Menimbang : a. bahwa akad Mudharabah Musytarakah untuk asuransi sangat diperlukan oleh industri asuransi syariah;

b. bahwa fatwa Mudharabah Musytarakah untuk asuransi perlu dibuat secara khusus sebagai implementasi dari fatwa DSN No.50/DSN-MUI/III/2006 tentang Mudharabah Musytarakah;

c. bahwa oleh karena itu, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa tentang Akad Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah untuk dijadikan pedoman.

Mengingat : 1. Firman Allah, antara lain :

١( شخليو الذين كوا لورت من لفهمة خيافا ذرافوا ضعخ همليع )٢٩: النساء( سديدا قوال وليقولوا الله فليتقوا

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. Al-Nisa’ [4]: 9).

واتقوا لغد، ماقدمت نفس ولتنظر لهال اتقوا آمنوا الذين يآأيها )٢،إن الله الله ربين خلومعات١٨:احلشر (بم(

“Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. al-Hasyr [59]: 18).

الذين إال بعض، على بعضهم ليبغي الخلطاء من كثيرا وإن… )٣ )٢٤ : ص(…هم ما وقليل الصالحات وعملوا آمنوا

Page 101: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

51 Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah 2

Dewan Syariah Nasional MUI

"...Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang yang beriman & mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini…” (QS. Shad [38]: 24).

أحلت لكم بهيمة األنعام إال يآ أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود )٤ما يتلى عليكم غير محلى الصيد وأنتم حرم، إن اهللا يحكم ما

دري١: املائدة(ي( “Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah akad-akad itu.

Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hokum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (QS. al-Maidah [5]: 1)

ياأيها الذين ءامنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أن )٥تكون تجارة عن تراض منكم وال تقتلوا أنفسكم، إن الله كان

)٢٩: النساء(بكم رحيما “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan

(mengambil) harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang dirimu.” (QS. an-Nisa [4] : 29).

٦( نيب متكمإذا حا ولهات إلى أهانوا الأمدؤأن ت كمرأمي إن اللهالناس أن تحكموا بالعدل إن اهللا نعما يعظكم به، إن اهللا كان

)٥٨: النساء(سميعا بصيرا “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamiu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat ” (QS. an-Nisa [4]: 58).

والعدوان الإثم على تعاونوا ولا والتقوى البر على وتعاونوا )٧ )٢ :املائدة(العقاب شديد الله إن الله واتقوا

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. al-Maidah [5]: 2)

Page 102: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

51 Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah 3

Dewan Syariah Nasional MUI

2. Hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam tentang beberapa prinsip bermu’amalah, antara lain:

أحدهما يخن لم ما الشريكين ثالث أنا :يقول ىتعال اهللا إن )١

،هاحبان فإذا صا خمهدأح هاحبص تجرخ ا مننهميرواه (.ب )أبو داود وصححه ا حلا كم عن أيب هريرة

“Allah swt. berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.” (HR. Abu Daud, yang dishahihkan oleh al-Hakim, dari Abu Hurairah).

٢( نم جفر نلم عسة مبكر ب منا، كرينالد جاهللا فر هنة عبكر

ب منم كروة، ياماهللا القيو ن فيود عبالع امادم دبالع ن فيوع

) عن أيب هريرةمسلم رواه( أخيه

“Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

أحل أو حالال حرم شرطا إال شروطهم على والمسلمون... )٣ )عوف بن عمرو عن لترمذيا رواه (حراما

“...Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf)

3. Kaidah fiqh yang menegaskan:

تحريمها على دليل يدل أن إال اإلباحة تالمعامال فى األصل “Pada dasarnya, semua bentuk mu’amalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”

Memperhatikan : 1. Pendapat para ulama :

وسلم خرج إلى الشام مضاربا أن النبي صلى اهللا عليه وآله )١ ة، ثموبل النقب كان ذلكلد، ويوت خة بنجدية خديال السبم

ا لهرقرا مهدعب كاهالسرية النبوية البن هشام، ص. (ح :.د، ، حنو تطوير نظام املضاربة، حملمد عبد املنعم أيب زي١٤١ )٤١١. ص

Page 103: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

51 Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah 4

Dewan Syariah Nasional MUI

“ Nabi shallallahu alaihi wa sallam pergi berniaga sebagai mudharib ke Syam dengan harta Sayyidah Khadijah binti Khuwailid sebelum menjadi nabi; setelah menjadi nabi, beliau menceritakan perniagaan tersebut sebagai penegasan (taqrir).” (Ibn Hisyam, al-Sirah al-Nabawiyah, [al-Qahirah: Dar al-Hadis, 2004], juz I, h. 141; Muhammad Abd al-Mun’im Abu Zaid, Nahwa Tathwir al-Mudharabah, [al-Qahirah: Maktabah al-Ma’had al-‘Alami li-al-Fikr al-Islami, 2000], h. 411).

٣( ابعالر مر: القستشا؛ فهذا أن يدهماحب أحن صدباالن وم كححيص وهة؛ وبارضمكة وشر عمجن . يليجر نيكان ب فلو

احبألفان، فأذن ص رألخو ا ألفدهمم، ألحهثالثة آالف دراحب األلف أن ين لصاأللفي حبن الركولى أن يا عهفي فرصت

حن صفيا نصمهنيب . قح بحباحب األلف ثلث الرن لصكويوالربح بينهما؛ لصاحب األلفين ثالثة ماله، والباقي وهو ثلثا

أرباعه، وللعامل ربعه؛ وذلك ألنه جعل له نصف الربح، فجعلناه ستة أسهم، منها ثالثة للعامل، حصة ماله سهمان

عمله في مال شريكه، وحصة مال شريكه وسهم يستحقه ب عبالر وهو مهامل سم، للعهة أسعباملغىن إلبن قدامة، ... (أر

)٣٤٨.: ، ص٦.: ، ج]٢٠٠٤دار احلديث، : القاهرة[Bagian keempat: bermusyarakah dua modal dengan badan (orang) pemilik salah satu modal tersebut. Bentuk ini mengga-bungkan syirkah dengan mudharabah; dan hukumnya sah. Apabila di antara dua orang ada 3000 (tiga ribu) dirham: salah seorang memiliki 1000 dan yang lain memiliki 2000, lalu pemilik modal 2000 mengizinkan kepada pemilik modal 1000 untuk mengelola seluruh modal dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi dua antara mereka (50:50), maka hukumnya sah. Pemilik modal 1000 memperoleh 1/3 (satu pertiga) keuntungan, sisanya yaitu 2/3 (dua pertiga) dibagi dua antara mereka: pemilik modal 2000 memperoleh ¾ (tiga perempat)-nya dan amil (mudharib) memperoleh ¼ (seperempat)-nya; hal ini karena amil memperoleh ½ (setengah) keuntungan. Oleh karena itu, keuntungan (sisa?) tersebut kita jadikan 6 (enam) bagian; 3 (tiga) bagian untuk amil, (yaitu) porsi (keuntungan) modalnya 2 (dua) bagian dan 1 (satu) bagian ia peroleh sebagai bagian karena ia mengelola modal mitranya; sedangkan porsi (keuntungan) modal mitranya adalah 4 (empat) bagian, untuk amil 1 (satu) bagian, yaitu ¼ (seperempat). (Ibn Qudamah, al-Mughni, [Kairo: Dar al-Hadis, 2004], juz 6, h. 348).

Page 104: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

51 Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah 5

Dewan Syariah Nasional MUI

وللمضارب أن يسهم في رأس مال المضاربة بإذن رب المال، )٤وتتم قسمة الربح بسبب المشاركة في رأس المال من الطرفين

در مال كل منهم، ثم يأخذ المضارب نصيبه المتفق عليه بقاملعامالت املالية (عن العمل، وهذه هي المضاربة المشتركة

) ١٠٧.املعاصرة للدكتور وهبة الزحيلى ص

“Mudharib (pengelola) boleh menyertakan dana ke dalam akumulasi modal dengan seizin rabbul mal (pemilik modal yang awal). Keuntungan dibagi (terlebih duhulu) atas dasar musyarakah (antara mudharib sebagai penyetor modal/dana dengan shahibul mal) sesuai porsi modal masing-masing. Kemudian mudharib mengambil porsinya dari keuntungan atas dasar jasa pengelolaan dana. Hal itu dinamakan mudharabah musytarakah”. (Wahbah al-Zuhaili, al-Mu’amalat al-Maliyyah al-Mu’ashirah, [Dimasyq: Dar al-Fikr, 2002], h. 107)

2. Hasil Lokakarya Asuransi Syari’ah DSN-MUI dan AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia) tanggal 7-8 Jumad al-Ula 1426 H / 14-15 Juni 2005 M.

3. Pendapat dan saran peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada 23 Shafar 1427 H/23 Maret 2006.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : FATWA TENTANG AKAD MUDHARABAH MUSYTARAKAH PADA ASURANSI SYARIAH

Pertama : Ketentuan Umum

Dalam Fatwa ini, yang dimaksud dengan:

a. asuransi adalah asuransi jiwa, asuransi kerugian dan reasuransi syariah;

b. peserta adalah peserta asuransi atau perusahaan asuransi dalam reasuransi.

Kedua : Ketentuan Hukum 1. Mudharabah Musytarakah boleh dilakukan oleh perusahaan

asuransi, karena merupakan bagian dari hukum Mudharabah.

2. Mudharabah Musytarakah dapat diterapkan pada produk asuransi syariah yang mengandung unsur tabungan (saving) maupun non tabungan.

Ketiga : Ketentuan Akad

1. Akad yang digunakan adalah akad Mudharabah Musytarakah, yaitu perpaduan dari akad Mudharabah dan akad Musyarakah.

2. Perusahaan asuransi sebagai mudharib menyertakan modal atau dananya dalam investasi bersama dana peserta.

Page 105: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

51 Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah 6

Dewan Syariah Nasional MUI

3. Modal atau dana perusahaan asuransi dan dana peserta diinvestasikan secara bersama-sama dalam portofolio.

4. Perusahaan asuransi sebagai mudharib mengelola investasi dana tersebut.

5. Dalam akad, harus disebutkan sekurang-kurangnya: a. hak dan kewajiban peserta dan perusahaan asuransi;

b. besaran nisbah, cara dan waktu pembagian hasil investasi; c. syarat-syarat lain yang disepakati, sesuai dengan produk

asuransi yang diakadkan. 6. Hasil investasi :

Pembagian hasil investasi dapat dilakukan dengan salah satu alternatif sebagai berikut: Alternatif I : a. Hasil investasi dibagi antara perusahaan asuransi (sebagai

mudharib) dengan peserta (sebagai shahibul mal) sesuai dengan nisbah yang disepakati.

b. Bagian hasil investasi sesudah disisihkan untuk perusahaan asuransi (sebagai mudharib) dibagi antara perusahaan asuransi (sebagai musytarik) dengan para peserta sesuai dengan porsi modal atau dana masing-masing.

Alternatif II : a. Hasil investasi dibagi secara proporsional antara perusahaan

asuransi (sebagai musytarik) dengan peserta berdasarkan porsi modal atau dana masing-masing.

b. Bagian hasil investasi sesudah disisihkan untuk perusahaan asuransi (sebagai musytarik) dibagi antara perusahaan asuransi sebagai mudharib dengan peserta sesuai dengan nisbah yang disepakati.

7. Apabila terjadi kerugian maka perusahaan asuransi sebagai musytarik menanggung kerugian sesuai dengan porsi modal atau dana yang disertakan.

Keempat : Kedudukan Para Pihak dalam Akad Mudharabah Musytarakah 1. Dalam akad ini, perusahaan asuransi bertindak sebagai mudharib

(pengelola) dan sebagai musytarik (investor).

2. Peserta (pemegang polis) dalam produk saving, bertindak sebagai shahibul mal (investor).

3. Para peserta (pemegang polis) secara kolektif dalam produk non saving, bertindak sebagai shahibul mal (investor).

Kelima : Investasi 1. Perusahaan asuransi selaku pemegang amanah wajib melakukan

investasi dari dana yang terkumpul.

2. Investasi wajib dilakukan sesuai dengan prinsip syariah.

Keenam : Ketentuan Penutup 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya

Page 106: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

51 Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah 7

Dewan Syariah Nasional MUI

dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 23 Shafar 1427 H 23 Maret 2006 M

DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua, Sekretaris,

K.H.M.A. Sahal Mahfudh Drs. H.M. Ichwan Sam

Page 107: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL

NO: 52/DSN-MUI/III/2006

Tentang

AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI SYARI’AH DAN REASURANSI SYARI’AH

بسم اهللا الرحمن الرحيم Dewan Syari'ah Nasional setelah:

Menimbang : a. bahwa fatwa DSN No.10/DSN-MUI/2000 tentang Wakalah dan fatwa No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah dinilai sifatnya masih sangat umum sehingga perlu dilengkapi dengan fatwa yang lebih rinci;

b. bahwa salah satu fatwa yang diperlukan adalah fatwa tentang Wakalah bil Ujrah untuk asuransi, yaitu salah satu bentuk akad Wakalah di mana peserta memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi dengan imbalan pemberian ujrah (fee);

c. bahwa oleh karena itu, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa tentang Wakalah bil Ujrah untuk dijadikan pedoman.

Mengingat : 1. Firman Allah SWT, antara lain:

١( الذي شخلياوكورت لو افانة ضعيذر لفهمخ ا منافوخ همليع ).٩: النساء(ا د قوال سدييتقوا الله وليقولوافل

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahtera-an) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. al-Nisa’ [4]: 9).

يآأيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ماقدمت لغد، واتقوا )٢ ).١٨: احلشر(الله، إن الله خبير بماتعملون

“Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. al-Hasyr [59]: 18).

Page 108: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52 Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syari’ah 22

Dewan Syariah Nasional MUI

٣( اكيسالماء وللفقر قاتدا الصمإنامليالعلن وؤالما وهليع فة نقلوارميالغقاب وفي الرو مهبفيو نبيس بين السابلل الله و،

).٦٠: التوبة( والله عليم حكيم ،فريضة من الله

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-Taubah [9]: 60).

٤( ،ملبثت كم مهقال قائل من ،مهنيا بآءلوستلي ماهثنعب كذلكومالبثتبم لمأع كمبا رم، قالووي ضعب ا أوموا يا لبثنا ،قالوثوعفاب

نة فلينديذه إلى المه رقكمبو كمدا أحامكى طعا أزهأي ظرهق منبرز أتكما،فليدأح ن بكمعرشال يو لطفتليالكهف (. و :

١٩.( “Dan demikianlah Kami bangkitkan mereka agar saling

bertanya di antara mereka sendiri. Berkata salah seorang di antara mereka: ‘Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini)?’ Mereka menjawab: ‘Kita sudah berada (di sini) satu atau setengah hari.’ Berkata (yang lain lagi): ‘Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah ia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah lembut, dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorang pun.” (QS. Al-Kahf [18]: 19).

٥( مليظ عفيح يض، إنائن األرزلى خع لنيعاج.) ٥٥: يوسف.( "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesung-

guhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengalaman.” (QS. Yusuf [12]: 55).

٦( أمي إن الله نيب متكمإذا حا ولهات إلى أهانوا الأمدؤأن ت كمرالناس أن تحكموا بالعدل إن اهللا نعما يعظكم به، إن اهللا كان

)٥٨: النساء(سميعا بصيرا “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran

Page 109: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52 Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syari’ah 33

Dewan Syariah Nasional MUI

yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ” (QS. al-Nisa’ [4]: 58).

٧( نكما محله وأه نكما مثوا حعا فابنهميب شقاق مإن خفتوأهلها إن يريدا إصالحا يوفق الله بينهما إن الله كان عليما

)٣٥: النساء( خبريا“Dan jika kalian khawatirkan terjadi persengketaan di antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga wanita. Jika kedua hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Menilik” (QS. al-Nisa’ [4]: 35).

تعاونوا على الإثم والعدوان وتعاونوا على البر والتقوى وال )٨ ).٢: املائدة(واتقوا الله إن الله شديد العقاب

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. al-Ma’idah [5]: 2).

أحلت لكم بهيمة األنعام إال يآ أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود )٩لى عتا يا مم كمحإن اهللا ي ،مرح متأند ويحلى الصم رغي كملي

دري١: املائدة(ي( “Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu.

Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hokum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (QS. al-Maidah [5]: 1).

أن ياأيها الذين ءامنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال )١٠ إن الله ،كمفسا أنلوقتال تو كماض منرت نة عاركون تجت

٠)٢٩: النساء(كان بكم رحيما “Hai orang yang beriman! Janganlah kalian memakan

(mengambil) harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesung-guhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”” (QS. al-Nisa’ [4]: 29).

Page 110: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52 Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syari’ah 44

Dewan Syariah Nasional MUI

2. Hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam, antara lain:

١( بع نب ليا عثندح نب ببيا شثندان، حفيا سثندد اهللا، حأن النبي صلى : سمعت الحي يتحدثون عن عروة: غرقدة، قال

ى لهرتاة، فاشبه ش له ريتشا يارندي طاهأع لمسأله وه ولياهللا عتين، فباع إحداهما بدينار، فجاء بدينار وشاة، فدعا له به شا

رواه (بالبركة في بيعه، وكان لو اشترى التراب لربح فيه ، ٣٢٣، ص ٢، ج ]١٩٩٥دار الفكر، : بريوت[البخاري،

)٣٦٤٢رقم “Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syabib binGharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata: saya mendengar penduduk bercerita tentang ‘Urwah, bahwa Nabi s.a.w. memberikan uang satu dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu dinar. Ia pulang membawa satu dinar dan satu eor kambing. Nabi s.a.w. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli tanah pun, ia pasti beruntung.” (H.R. Bukhari).

استعمل رسول : عن أبي حميد الساعدي رضي اهللا عنه، قال )٢اهللا صلى اهللا عليه وأله وسلم رجال من األسد على صدقات

رواه البخاري، ( فلما جاء حاسبه بني سليم يدعى ابن اللتبية،، رقم ٣٢٢، ص ١، ج ]١٩٩٥دار الفكر، : بريوت[

١٥٠٠(

“Diriwayatkan dai Abu Humaid al-Sa’idi r.a., ia berkata: Rasulullah s.a.w. mengangkat seorang laki-laki dari suku Asd bernama Ibn Lutbiyah sebagai amil (petugas) untuk menarik zakat dari Bani Sulaim; ketika pulang (dari tugas tersebut), Rasulullah memeriksanya.” (H.R. Bukhari).

استعملني : عن بسر بن سعيد أن ابن السعدي المالكي قال )٣ا وهمن غتا فرقة، فلمدلى الصع رمالة، عمبع لي ره أمإلي تيأد

هللا، فقال: فقلت ملتا عمإن : ملتع يفإن ،تطيا أعذ مخ فقلت ،لنيمفع لمسأله وه وليلى اهللا عل اهللا صوسد رهلى عع

Page 111: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52 Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syari’ah 55

Dewan Syariah Nasional MUI

وسر فقال لي ،لكمثل قولمسأله وه وليلى اهللا عإذا : ل اهللا صقدصتأل فكل وسر أن تغي ئا منيش تطيمتفق عليه؛ نيل . (أع

.: ، ج] ٢٠٠٠دار احلديث، : القاهرة[األوطار للشوكاين، )٥٢٧.: ؛ ص٤

“Diriwayatkan dari Busr bin Sa’id bahwa Ibn Sa’diy al-Maliki berkata: Umar mempekerjakan saya untuk mengambil sedekah (zakat). Setelah selesai dan sesudah saya menyerahkan zakat kepadanya, Umar memerintahkan agar saya diberi imbalan (fee). Saya berkata: saya bekerja hanya karena Allah. Umar menjawab: Ambillah apa yang kamu beri; saya pernah bekerja (seperti kamu) pada masa Rasul, lalu beliau memberiku imbalan; saya pun berkata seperti apa yang kamu katakan. Kemudian Rasul bersabda kepada saya: Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta, makanlah (terimalah) dan bersedekahlah.” (Muttafaq ‘alaih. Al-Syaukani, Nail al-Authar, [Kairo: Dar al-Hadits, 2000], j. 4, h. 527).

من فرج عن مسلم كربة من كرب الدنيا، فرج اهللا عنه كربة )٤العبد مادام العبد في عون من كرب يوم القيامة، واهللا في عون

).رواه مسلم(أخيه “Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

والمسلمون على شروطهم إال شرطا حرم حالال أو أحل ... )٥ )رواه الترمذي عن عمرو بن عوف. (حراما

“…Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf)

3. Kaidah fiqh:

األصل فى المعامالت اإلباحة إال أن يدل دليل على تحريمها “Pada dasarnya, semua bentuk mu’amalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”

Memperhatikan : 1. Pendapat para ulama, antara lain:

النبي صلى اهللا عليه ويجوز التوكيل بجعل وغير جعل، فإن )١رعو ،دة الحإقام ا فييسكل أنو لمسأله واة، واء ششر ة فيو

Page 112: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52 Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syari’ah 66

Dewan Syariah Nasional MUI

غير جعل؛ وكان يبعث عماله وأبا رافع في قبول النكاح باملغىن إلبن قدامة، (لقبض الصدقات ويجعل لهم عمالة

)٤٦٨. ، ص٦. ، ج]٢٠٠٤دار احلديث، : القاهرة[“Akad taukil (wakalah) boleh dilakukan, baik dengan imbalan maupun tanpa imbalan. Hal itu karena Nabi shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam pernah mewakilkan kepada Unais untuk melaksanakan hukuman, kepada Urwah untuk membeli kambing, dan kepada Abu Rafi’ untuk melakukan qabul nikah, (semuanya) tanpa memberi-kan imbalan. Nabi pernah juga mengutus para pegawainya untuk memungut sedekah (zakat) dan beliau memberikan imbalan kepada mereka.” (Ibn Qudamah, al-Mughni, [Kairo: Dar al-Hadis, 2004], juz 6, h. 468).

Pendapat Imam Syaukani ketika menjelaskan hadis Busr bin Sa’id :

وفيه أيضا دليل على أن من نوى التبرع يجوز له أخذ األجرة )٢ ذلك دعدار احلديث، : القاهرة[نيل األوطار للشوكاين، (ب

)٥٢٧.: ؛ ص٤.: ، ج] ٢٠٠٠“Hadis Busr bin Sa’id tersebut menunjukkan pula bahwa orang yang melakukan sesuatu dengan niat tabarru’ (semata-mata mencari pahala, dalam hal ini menjadi wakil) boleh menerima imbalan.” (Al-Syaukani, Nail al-Authar, [Kairo: Dar al-Hadits, 2000], j. 4, h. 527).

٣( لى جة عت األمعمأجر وبأج صحتا، وهة إلياجكالة للحاز الوواملعامالت املالية املعاصرة للدكتور وهبة الزحيلى . (وبغير أجر

)٨٩.: ص“Umat sepakat bahwa wakalah boleh dilakukan karena diperlukan. Wakalah sah dilakukan baik dengan imbalan maupun tanpa imbalan.” (Wahbah al-Zuhaili, al-Mu’amalat al-Maliyyah al-Mu’ashirah, [Dimasyq: Dar al-Fikr, 2002], h. 89)

النبي صلى اهللا عليه وأله تصح الوكالة بأجر وبغير أجر، ألن )٤لمسوض الصلقب الهمث ععبكان ي مل لهعجيقات ودفحكمها حكم ) بجعل(وإذا كانت الوكالة بأجر أي ... عمولة

Page 113: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52 Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syari’ah 77

Dewan Syariah Nasional MUI

؛ الفقه ٢. ، ص٦. تكملة فتح القدير، ج. (اإلجارات )٤٠٥٨. ص٥.اإلسالمى وأدلته للدكتور وهبة الزحيلى ج

“Wakalah sah dilakukan baik dengan imbalan maupun tanpa imbalan, hal itu karena Nabi shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam pernah mengutus para pegawainya untuk memungut sedekah (zakat) dan beliau memberikan imbalan kepada mereka… Apabila wakalah dilakukan dengan memberikan imbalan maka hukumnya sama dengan hukum ijarah.” (Fath al-Qadir, juz 6, h. 2; Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh alIslami wa Adillatuh, [Dimasyq: Dar al-Fikr, 2002], juz 5, h. 4058).

في التوكيل فيجوز له ذلك، ألنه ) الوكيل(له ) الموكل(أذن )٥قدعلهفع به، فكان له القاهرة[املغىن إلبن قدامة، . ( أذن له :

)٤٧٠. ، ص٦. ، ج]٢٠٠٤دار احلديث، “(Jika) muwakkil mengizinkan wakil untuk mewakilkan (kepada orang lain), maka hal itu boleh; karena hal tersebut merupakan akad yang telah diizinkan kepada wakil; oleh karena itu, ia boleh melakukannya (mewakilkan kepada orang lain).” (Ibn Qudamah, al-Mughni, [Kairo: Dar al-Hadis, 2004], juz 6, h. 470).

2. Hasil Lokakarya Asuransi Syari’ah DSN-MUI dan AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia) tanggal 7-8 Jumadi al-Ula 1426 H / 14-15 Juni 2005 M.

3. Pendapat dan saran peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada 23 Shafar 1427 H/23Maret 2006.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : FATWA TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI SYARI’AH DAN REASURANSI SYARI’AH

Pertama : Ketentuan Umum

Dalam Fatwa ini, yang dimaksud dengan:

a. asuransi adalah asuransi jiwa, asuransi kerugian dan reasuransi syariah;

b. peserta adalah peserta asuransi (pemegang polis) atau perusahaan asuransi dalam reasuransi syari’ah.

Kedua : Ketentuan Hukum 1. Wakalah bil Ujrah boleh dilakukan antara perusahaan asuransi

dengan peserta. 2. Wakalah bil Ujrah adalah pemberian kuasa dari peserta kepada

perusahaan asuransi untuk mengelola dana peserta dengan imbalan pemberian ujrah (fee).

Page 114: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52 Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syari’ah 88

Dewan Syariah Nasional MUI

3. Wakalah bil Ujrah dapat diterapkan pada produk asuransi yang mengandung unsur tabungan (saving) maupun unsur tabarru’ (non-saving).

Ketiga : Ketentuan Akad

1. Akad yang digunakan adalah akad Wakalah bil Ujrah.

2. Objek Wakalah bil Ujrah meliputi antara lain: a. kegiatan administrasi b. pengelolaan dana c. pembayaran klaim d. underwriting e. pengelolaan portofolio risiko f. pemasaran g. investasi

3. Dalam akad Wakalah bil Ujrah, harus disebutkan sekurang-kurangnya: a. hak dan kewajiban peserta dan perusahaan asuransi; b. besaran, cara dan waktu pemotongan ujrah fee atas premi; c. syarat-syarat lain yang disepakati, sesuai dengan jenis

asuransi yang diakadkan.

Keempat : Kedudukan dan Ketentuan Para Pihak dalam Akad Wakalah bil Ujrah 1. Dalam akad ini, perusahaan bertindak sebagai wakil (yang

mendapat kuasa) untuk mengelola dana.

2. Peserta (pemegang polis) sebagai individu, dalam produk saving dan tabarru’, bertindak sebagai muwakkil (pemberi kuasa) untuk mengelola dana.

3. Peserta sebagai suatu badan/kelompok, dalam akun tabarru’ bertindak sebagai muwakkil (pemberi kuasa) untuk mengelola dana.

4. Wakil tidak boleh mewakilkan kepada pihak lain atas kuasa yang diterimanya, kecuali atas izin muwakkil (pemberi kuasa);

5. Akad Wakalah adalah bersifat amanah (yad amanah) dan bukan tanggungan (yad dhaman) sehingga wakil tidak menanggung risiko terhadap kerugian investasi dengan mengurangi fee yang telah diterimanya, kecuali karena kecerobohan atau wanprestasi.

6. Perusahaan asuransi sebagai wakil tidak berhak memperoleh bagian dari hasil investasi, karena akad yang digunakan adalah akad Wakalah.

Kelima : Investasi 1. Perusahaan asuransi selaku pemegang amanah wajib

menginvestasikan dana yang terkumpul dan investasi wajib dilakukan sesuai dengan syariah.

2. Dalam pengelolaan dana investasi, baik tabarru’ maupun saving, dapat digunakan akad Wakalah bil Ujrah dengan mengikuti ketentuan seperti di atas, akad Mudharabah dengan mengikuti ketentuan fatwa Mudharabah.

Page 115: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

52 Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syari’ah 99

Dewan Syariah Nasional MUI

Keenam : Ketentuan Penutup 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 23 Shafar 1427 H 23 Maret 2006 M

DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua, Sekretaris,

K.H. M.A. Sahal Mahfudh Drs. H.M. Ichwan Sam

Page 116: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL

NO: 53/DSN-MUI/III/2006

Tentang

AKAD TABARRU’ PADA ASURANSI SYARI’AH

بسم اهللا الرحمن الرحيم Dewan Syari'ah Nasional setelah:

Menimbang : a. bahwa fatwa No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah dinilai sifatnya masih sangat umum sehingga perlu dilengkapi dengan fatwa yang lebih rinci;

b. bahwa salah satu fatwa yang diperlukan adalah fatwa tentang Akad Tabarru’ untuk asuransi;

c. bahwa oleh karena itu, Dewan Syariah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa tentang Akad Tabarru’ untuk dijadikan pedoman.

Mengingat : 1. Firman Allah SWT, antara lain:

وآتوا اليتامى أموالهم وال تتبدلوا الخبيث بالطيب وال تأكلوا )١ ).٢: النساء( أموالهم إلى أموالكم إنه كان حوبا كبريا

Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (QS. al-Nisa’[4]: 2).

عليهم افا خافواية ضع من خلفهم ذرن لو تركوايخش الذيول )٢ ).٩: النساء( قوال سديدايتقوا الله وليقولوافل

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahtera-an) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. al-Nisa’ [4]: 9).

٣( ونآم نا الذيهآأيقوا ياتد، ولغ تماقدم فسن ظرنلتو قوا اللها ات ).١٨: احلشر(ه، إن الله خبير بماتعملون الل

“Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat

Page 117: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

53 Akad Tabarru’ pada Asuransi Syari’ah 2

Dewan Syariah Nasional MUI

untuk hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. al-Hasyr [59]: 18).

2. Firman Allah SWT tentang prinsip-prinsip bermu’amalah, baik yang harus dilaksanakan maupun dihindarkan, antara lain:

لكم بهيمة األنعام إال أحلت يآ أيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود )١ما يتلى عليكم غير محلى الصيد وأنتم حرم، إن اهللا يحكم ما

دري١: املائدة(ي( “Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu.

Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hokum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (QS. al-Maidah [5]: 1).

الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين إن الله يأمركم أن تؤدوا )٢الناس أن تحكموا بالعدل إن اهللا نعما يعظكم به، إن اهللا كان

)٥٨: النساء(سميعا بصيرا “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamiu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. al-Nisa’ [4]: 58).

٣( اأياطل إال أن يبالب كمنيب الكموا أمأكلوا ال تونءام نا الذيهتكون تجارة عن تراض منكم وال تقتلوا أنفسكم، إن الله كان

)٢٩: النساء(بكم رحيما “Hai orang yang beriman! Janganlah kalian memakan

(mengambil)harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. al-Nisa’ [4]: 29).

3. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain :

واتقوا ،إلثم والعدوان تعاونوا على ا وال،وتعاونوا على البر والتقوى ).٢: املائدة(الله إن الله شديد العقاب

Page 118: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

53 Akad Tabarru’ pada Asuransi Syari’ah 3

Dewan Syariah Nasional MUI

“ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesung-guhnya Allah amat berat siksa-Nya” (QS. al-Maidah [5]: 2).

4. Hadis-hadis Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang beberapa prinsip bermu’amalah, antara lain:

١( ع جفر نة مبكر هناهللا ع جا، فرينب الدكر ة منبلم كرسم نمن كرب يوم القيامة، واهللا في عون العبد مادام العبد في عون

). عن أيب هريرةرواه مسلم(أخيه “Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

طفهم مثل الجسد إذا مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعا )٢اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى

)رواه مسلم عن النعمان بن بشري(“Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai bagaikan tubuh (yang satu); jikalau satu bagian menderita sakit maka bagian lain akan turut menderita” (HR. Muslim dari Nu’man bin Basyir).

رواه مسلم عن أيب (المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا )٣ )موسى

“Seorang mu’min dengan mu’min yang lain ibarat sebuah bangunan, satu bagian menguatkan bagian yang lain” (HR Muslim dari Abu Musa al-Asy’ari).

٤( ال فليم ا لهمتيي ليو نمجتر كهرتال يبه، و حتلكأى تهالص ةقد رواه الترمذي والدار قطين والبيهقي من حديث عمرو بن (

)ده عبد اهللا بن عمرو بن العاصشعيب عن أبيه عن ج“Barang siapa mengurus anak yatim yang memiliki harta, hendaklah ia perniagakan, dan janganlah membiarkannya (tanpa diperniagakan) hingga habis oleh sederkah (zakat dan nafakah)” (HR. Tirmizi, Daraquthni, dan Baihaqi dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya Abdullah bin ‘Amr bin Ash).

Page 119: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

53 Akad Tabarru’ pada Asuransi Syari’ah 4

Dewan Syariah Nasional MUI

والمسلمون على شروطهم إال شرطا حرم حالال أو أحل )٥ )رواه الترمذي عن عمرو بن عوف. (حراما

“Kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat yang mereka buat kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf).

٦( ارالضرو ررالض) ،رواه ابن ماجة عن عبادة بن الصامت )وأمحد عن ابن عباس، ومالك عن حيي

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain.” (Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari ‘Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu ‘Abbas, dan Malik dari Yahya).

5. Kaidah fiqh:

١ -مهريحلى تل عليل ددة إال أن ياحالت اإلبامعل فى الما األص “Pada dasarnya, semua bentuk mu’amalah boleh dilakukan

kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”

. الضرر يدفع بقدر اإلمكان- ٢ “Segala mudharat harus dihindarkan sedapat mungkin.”

. الضرر يزال- ٣“Segala mudharat (bahaya) harus dihilangkan.”

Memperhatikan : 1. Pendapat ulama:

فالمبلغ الذي يدفعه المشترك يكون تبرعا منه للشركة، يعان )١ همقدكة ترالشه، وليع فقتظام المب النسبح اجتحالم همن

ربضبصفة تعو قابل أور مغي ة منضحة مهب املعامالت . (ع أو )٢٧٦. املالية املعاصرة، ص

Sejumlah dana (premi) yang diberikan oleh peserta asuransi adalah tabarru’ (amal kebajikan) dari peserta kepada (melalui) perusahaan yang digunakan untuk membantu peserta yang memerlukan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati; dan perusahaan memberikannya (kepada peserta) sebagai tabarru’ atau hibah murni tanpa imbalan. (Wahbah al-Zuhaili, al-Mu’amalat al-Maliyyah al-Mu’ashirah, [Dimasyq: Dar al-Fikr, 2002], h. 287).

والتخريج الفقهي لتبادل االلتزام بالتبرع في عقد التأمين )٢نظام . (التعاوني أساسه قاعدة االلتزام بالتبرعات عند المالكية

Page 120: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

53 Akad Tabarru’ pada Asuransi Syari’ah 5

Dewan Syariah Nasional MUI

وعقود ، عقود التأمني٥٩-٥٨. التأمني ملصطفى الزرقاء، ص، ٢٤٧-٢٤٤.ضمان االستثمار ألمحد السعيد شرف الدين ص

)٥٣. ص، جيب أيبيالتأمني بني احلظر واإلباحة لسعدAnalisis fiqh terhadap kewajiban (peserta) untuk memberikan tabarru’ secara bergantian dalam akad asuransi ta’awuni adalah “kaidah tentang kewajiban untuk memberikan tabarru’” dalam mazhab Malik. (Mushthafa Zarqa’, Nizham al-Ta’min, h. 58-59; Ahmad Sa’id Syaraf al-Din, ‘Uqud al-Ta’min wa ‘Uqud Dhaman al-Istitsmar, h. 244-147; dan Sa’di Abu Jaib, al-Ta’min bain al-Hazhr wa al-Ibahah, h. 53).

٣( إن الع نأميقد التة عجتين نأمنيتسالم نيأ بشنت ة التينيوالقة القانالجماعي تتسم بالطابع التبرعي؛ فكل مستأمن متبرع لغيره بما

ي تدفع للمتضررين من يستحق عليه من التعويضات الت ذ منأخا يبم له عربتم وفسه هقت نفي الو؛ ونأمنيتسالم

. التأمين اإلسالمي ألمحد سامل ملحم، ص(تعويض عند تضرره ٨٣(

Hubungan hukum yang timbul antara para peserta asuransi sebagai akibat akad ta’min jama’i (asuransi kolektif) adalah akad tabarru’; setiap peserta adalah pemberi dana tabarru’ kepada peserta lain yang terkena musibah berupa ganti rugi (bantuan, klaim) yang menjadi haknya; dan pada saat yang sama ia pun berhak menerima dana tabarru’ ketika terkena musibah (Ahmad Salim Milhim, al-Ta’min al-Islami, h, 83).

2. Hasil Lokakarya Asuransi Syari’ah DSN-MUI dengan AASI (Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia) tanggal 7-8 Jumadi al-Ula 1426 H / 14-15 Juni 2005 M.

3. Pendapat dan saran peserta Rapat Pleno Dewan Syari'ah Nasional pada 23 Shafar 1427 H/23 Maret 2006.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : FATWA TENTANG AKAD TABARRU’ PADA ASURANSI SYARI’AH

Pertama : Ketentuan Hukum 1. Akad Tabarru’ merupakan akad yang harus melekat pada semua

produk asuransi.

2. Akad Tabarru’ pada asuransi adalah semua bentuk akad yang dilakukan antar peserta pemegang polis.

Page 121: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

53 Akad Tabarru’ pada Asuransi Syari’ah 6

Dewan Syariah Nasional MUI

3. Asuransi syariah yang dimaksud pada point 1 adalah asuransi jiwa, asuransi kerugian dan reasuransi.

Kedua : Ketentuan Akad 1. Akad Tabarru’ pada asuransi adalah akad yang dilakukan dalam

bentuk hibah dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong antar peserta, bukan untuk tujuan komersial.

2. Dalam akad Tabarru’, harus disebutkan sekurang-kurangnya: a. hak & kewajiban masing-masing peserta secara individu; b. hak & kewajiban antara peserta secara individu dalam akun

tabarru’ selaku peserta dalam arti badan/kelompok; c. cara dan waktu pembayaran premi dan klaim; d. syarat-syarat lain yang disepakati, sesuai dengan jenis

asuransi yang diakadkan.

Ketiga : Kedudukan Para Pihak dalam Akad Tabarru’ 1. Dalam akad tabarru’ (hibah), peserta memberikan dana hibah

yang akan digunakan untuk menolong peserta atau peserta lain yang tertimpa musibah.

2. Peserta secara individu merupakan pihak yang berhak menerima dana tabarru’ (mu’amman/mutabarra’ lahu, نع له/مؤممتبر ) dan secara kolektif selaku penanggung (mu’ammin/mutabarri’-

متبرع/مؤمن ).

3. Perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola dana hibah, atas dasar akad wakalah dari para peserta selain pengelolaan investasi.

Keempat : Pengelolaan 1. Pengelolaan asuransi dan reasuransi syariah hanya boleh

dilakukan oleh suatu lembaga yang berfungsi sebagai pemegang amanah.

2. Pembukuan dana tabarru’ harus terpisah dari dana lainnya.

3. Hasil investasi dari dana tabarru’ menjadi hak kolektif peserta dan dibukukan dalam akun tabarru’.

4. Dari hasil investasi, perusahaan asuransi dan reasuransi syariah dapat memperoleh bagi hasil berdasarkan akad Mudharabah atau akad Mudharabah Musytarakah, atau memperoleh ujrah (fee) berdasarkan akad wakalah bil ujrah.

Kelima : Surplus Underwriting 1. Jika terdapat surplus underwriting atas dana tabarru’, maka

boleh dilakukan beberapa alternatif sebagai berikut: a. Diperlakukan seluruhnya sebagai dana cadangan dalam akun

tabarru’. b. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan

sebagian lainnya kepada para peserta yang memenuhi syarat aktuaria/manajemen risiko.

c. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dapat dibagikan sebagian lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang disepakati oleh para peserta.

Page 122: ANALISIS MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRUrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42374/1/VINA... · A. Latar Belakang Masalah . ... kapal hingga angkutan . darat dengan

53 Akad Tabarru’ pada Asuransi Syari’ah 7

Dewan Syariah Nasional MUI

2. Pilihan terhadap salah satu alternatif tersebut di atas harus disetujui terlebih dahulu oleh peserta dan dituangkan dalam akad.

Keenam : Defisit Underwriting 1. Jika terjadi defisit underwriting atas dana tabarru’ (defisit

tabarru’), maka perusahaan asuransi wajib menanggulangi kekurangan tersebut dalam bentuk Qardh (pinjaman).

2. Pengembalian dana qardh kepada perusahaan asuransi disisihkan dari dana tabarru’.

Ketujuh : Ketentuan Penutup 1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada Tanggal : 23 Shafar 1427 H 23 Maret 2006 M

DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua, Sekretaris,

K.H. M.A. Sahal Mahfudh Drs. H.M. Ichwan Sam