22
1 Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan Lilik Hardiningsih ([email protected] ) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Lewi Malisan Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Abdul Gafur Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Abstrak Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan selama periode tahun 2008 hingga tahun 2010 ditinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas menunjukkan tingkat yang sehat. Berdasarkan kriteria standar penilaian koperasi berprestasi menurut Kementrian Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia No.06/PER/M.KUKM/V/2006 yang ditinjau dari rasio likuiditas dan rasio profitabilitas/ rentabilitas maka Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan dapat dikatakan koperasi yang berprestasi, sedangkan apabila ditinjau dari rasio solvabilitas dan rasio aktivitas maka Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan dapat dikatakan koperasi yang tidak berprestasi. Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas/ Rentabilitas, dan Rasio Aktivitas Abstract Formulation of the problem in this study is whether the financial performance of Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera in Balikpapan from 2008 to 2010 in terms of Liquidity Ratio, Solvency Ratio, Profitability Ratio, and Activity Ratio to show the healthy level. Based on the criteria of cooperative achievement assessment standards by the State Ministry of Cooperatives and SMEs of the Republic of Indonesia No.06/PER/M.KUKM/V/2006 in terms of liquidity ratio and profitability ratio, therefore Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera in Balikpapan can be said of cooperative achievement, whereas if the terms of the solvency ratio and activity ratio, therefore Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera in Balikpapan can’t be said of cooperative achievement. Keywords: Liquidity Ratio, Solvency Ratio, Profitability Ratio, and Activity Ratio I. Pendahuluan

Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer KoperasiAngkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

Citation preview

Page 1: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

1

Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi

Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

Lilik Hardiningsih ([email protected])

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Lewi Malisan

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Abdul Gafur

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Abstrak

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan selama periode tahun 2008 hingga tahun 2010 ditinjau dari

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas menunjukkan tingkat yang

sehat. Berdasarkan kriteria standar penilaian koperasi berprestasi menurut Kementrian Negara Koperasi dan UKM

Republik Indonesia No.06/PER/M.KUKM/V/2006 yang ditinjau dari rasio likuiditas dan rasio profitabilitas/ rentabilitas maka Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan dapat

dikatakan koperasi yang berprestasi, sedangkan apabila ditinjau dari rasio solvabilitas dan rasio aktivitas maka

Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan dapat dikatakan koperasi

yang tidak berprestasi.

Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas/ Rentabilitas, dan Rasio Aktivitas

Abstract

Formulation of the problem in this study is whether the financial performance of Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera in Balikpapan from 2008 to 2010 in terms of Liquidity Ratio, Solvency

Ratio, Profitability Ratio, and Activity Ratio to show the healthy level. Based on the criteria of cooperative

achievement assessment standards by the State Ministry of Cooperatives and SMEs of the Republic of Indonesia

No.06/PER/M.KUKM/V/2006 in terms of liquidity ratio and profitability ratio, therefore Primer Koperasi

Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera in Balikpapan can be said of cooperative achievement,

whereas if the terms of the solvency ratio and activity ratio, therefore Primer Koperasi Angkatan Darat

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera in Balikpapan can’t be said of cooperative achievement.

Keywords: Liquidity Ratio, Solvency Ratio, Profitability Ratio, and Activity Ratio

I. Pendahuluan

Page 2: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

2

A. Latar Belakang

Pada perkembangannya koperasi berperan sebagai penggalang ekonomi rakyat serta

memiliki jaringan usaha dan daya saing yang tangguh, guna mengantisipasi berbagai peluang

dan tantangan masa depan. Peradabannya koperasi mampu melakukan langkah-langkah ke

depan dan terarah dan bisa melestarikan identitas koperasi agar dapat dilakukan seperti halnya

yang dilakukan pelaku ekonomi lainnya. Koperasi tercermin sebagai wujud peran dan

kedudukan pemerintah dalam sistem demokrasi di Indonesia.

Berhasil tidaknya suatu koperasi tergantung pada bagaimana para anggota dapat bekerja

seefektif dan seefisien mungkin pada segi peningkatan keuangan koperasi dan menyusun data

tersebut dalam laporan keuangan. Laporan Keuangan sendiri terdiri dari neraca dan laporan

perhitungan hasil usaha, melalui laporan tersebut dapat dilihat berbagai kondisi keuangan yang

ada pada koperasi tersebut.

Demikian pula pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng

Sejahtera yang merupakan koperasi primer yang anggotanya para pegawai negeri sipil

Angkatan Darat di Balikpapan. Dengan dibentuknya koperasi ini diharapkan pegawai mampu

berpartisipasi secara nyata dalam pembangunan sesuai dengan kemampuan masing-masing

memetik hasil dalam usaha meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya serta

masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, maka didirikanlah Primer Koperasi Angkatan

Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan.

Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha yang meliputi: unit toko, usaha simpan pinjam, unit

kantin, unit foto copy, unit sewa toko lama/tukang jahit, dan unit cucian mobil. Primer

Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera hingga kini telah mengalami

kemajuan yang cukup baik, hal ini terbukti dengan adanya ekspansi usaha. Peningkatan usaha

Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera ditandai dengan

adanya peningkatan operasi serta perolehan laba usaha yang cukup signifikan, namun juga

mengalami gejala hambatan dalam efisiensi aktivitas penggunaan harta atau modal di dalam

menghasilkan laba tersebut yang mengakibatkan pada penurunan laba usaha.

Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera sampai saat

ini sudah menerapkan pencatatan laporan keuangan sesuai dengan penyusunan laporan

keuangan yang berlaku umum. Meskipun demikian keinginan dari pengelola koperasi tersebut

adalah perbaikan dan peningkatan kualitas usahanya. Hal ini dapat dilihat dari sisi laporan

keuangan yang dihasilkan dari koperasi tersebut. Kondisi keuangan koperasi tersebut akan

dapat diketahui dari neraca, perhitungan sisa hasil usaha (laporan laba rugi), serta laporan-

laporan keuangan lainnya. Dari laporan keuangan belum cukup untuk menilai atau

mengevaluasi keberhasilan koperasi. Data yang ada pada laporan keuangan perlu dianalisis

lebih lanjut untuk memberikan gambaran mengenai kemajuan yang telah diraih oleh koperasi.

Metode analisis yang digunakan yaitu dengan perbandingan dan pengukuran data keuangan

dari dua periode atau lebih.

Selama ini Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera

belum pernah melakukan perhitungan rasio terhadap laporan keuangan yang disusun, koperasi

hanya membandingkan jumlah laba atau rugi yang diperoleh dan membandingkan jumlah

aktiva yang dimiliki terutama kas dan Bank untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan. Primer

Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera beranggapan bahwa kinerja

keuangan yang baik hanya dapat dilihat dari peningkatan saldo kas, aktiva tetap, dan laba.

Kemampuan koperasi yang memadai merupakan dambaan setiap manajer. Namun tidak jarang

kita melihat bahwa koperasi hanya mampu beroperasi dalam beberapa periode saja. Hal ini

disebabkan oleh ketidakmampuan para manajer keuangan dalam mengelola sumber daya

keuangan secara baik. Manajemen yang mampu menggunakan sumber daya secara efektif dan

efisien merupakan usaha untuk mendukung peningkatan pengelolaan koperasi yang

membutuhkan analisis terhadap laporan keuangan, aspek keuangan sebagai salah satu sumber

Page 3: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

3

daya strategis untuk menjalankan usaha kelangsungan hidup koperasi. Primer Koperasi

Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera dianggap sehat apabila mampu

mengelola keuangan atau sumber daya yang ada.

Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera perlu

menganalisis posisi keuangannya agar prestasi kinerja koperasinya tidak mengalami

kemunduran atau penurunan, dan diharapkan nantinya kinerja keuangan koperasinya dapat

dipertahankan atau lebih ditingkatkan. Mengetahui kinerja sebuah koperasi ini sangat penting,

karena walaupun koperasi tersebut mengalami peningkatan pada sisa hasil usahanya (SHU), itu

bukanlah ukuran mutlak bahwa koperasi tersebut telah dapat bekerja dengan efektif dan efisien.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa peranan analisis laporan keuangan melalui analisis rasio

dalam kehidupan sebuah koperasi memang sangatlah penting, karena dengan menggunakan

analisis rasio keuangan maka kita akan dapat mengetahui kondisi koperasi secara keseluruhan.

Analisis laporan keuangan dalam banyak hal mampu menyediakan indikator penting yang

berhubungan dengan keadaan keuangan koperasi, sehingga dapat dipakai sebagai alat

pertimbangan dalam pengambilan keputusan keuangan dan sekaligus menggambarkan kinerja

koperasi.

Rasio menggambarkan suatu hubungan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.

Pada dasarnya, menurut Harahap dalam bukunya “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”

(2006:301) ada beberapa rasio keuangan yang biasa digunakan, yaitu rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, rasio profitabilitas/ rentabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan,

marked based (penilaian pasar) dan rasio produktivitas. Pada penelitian ini, untuk mengetahui

apakah kinerja keuangan koperasi tahun 2008, 2009, dan 2010 mengalami peningkatan maka

penulis menggunakan alat rasio yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas yang berpedoman pada peraturan menteri dan

KUKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi

berprestasi/koperasi award.

Dengan menggunakan analisis rasio, maka diharapkan dapat diketahui kinerja koperasi

khususnya dari hal keuangannya dan juga dapat diketahui secara langsung perkembangan

perusahaan melalui laporan keuangan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis memilih dan

memberikan judul pada skripsi ini yaitu “Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai Kinerja

Keuangan pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di

Balikpapan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)

Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan selama periode tahun 2008 hingga tahun 2010 ditinjau

dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas

menunjukkan tingkat yang sehat?”

C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)

Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan selama periode tahun 2008 hingga tahun 2010 ditinjau

dari rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas/rentabilitas, dan aktivitas.

Page 4: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

4

II. Tinjauan Teoritis

A. Dasar Teoritis

1. Akuntansi

Akuntansi sebagai suatu sistem informasi diberi pengertian oleh beberapa ahli secara

berbeda-beda, tetapi pada dasarnya selalu menekankan pada fungsi dan kegunaannya, yaitu

merupakan sistem informasi yang dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.

Mulyadi (2003:1) mendefinisikan akuntansi adalah suatu proses pencatatan,

penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara-cara tertentu, transaksi keuangan yang

terjadi dalam perusahaan atau organisasi lain serta penafsiran terhadap hasilnya.

Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) seperti dikutip

oleh Pyle dan Larson (2002:5) menyatakan bahwa accounting is service activity, it’s function is

to provide quantitative information about economics entities. The information is primarily

financial in nature and intended to be useful in making economic decision in making choices

among alternative course of action. Apabila diterjemahkan secara bebas, akuntansi adalah

suatu kegiatan jasa dan fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang

mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dalam suatu

keadaan.

Menurut Hanafi dan Halim (2007:27) memberikan definisi yang lebih memacu pada

proses kegiatan akuntansi itu sendiri, yaitu akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses

pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi yang

dapat dipakai untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai informasi

tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi

adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data

keuangan suatu organisasi yang fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif terutama

yang bersifat keuangan tentang satuan-satuan ekonomis yang bermanfaat dalam pengambilan

keputusan ekonomis dalam menerapkan pilihan-pilihan logis diantara berbagai alternatif

tindakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik dalam lingkungan intern perusahaan

maupun lingkungan ekstern. Akuntansi dapat dispesifikasikan menjadi beberapa jenis menurut

para pemakainya, yaitu meliputi akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi biaya,

dan lain-lain yang mempunyai tujuan yang sama, untuk menghasilkan sebuah informasi

keuangan yang akan disajikan kepada para pemakainya dengan melalui alat atau media yang

disebut laporan keuangan (financial statement). Di Indonesia sendiri cara penyajian laporan

keuangan diatur oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI).

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan

keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi

serta laporan keuangan lainnya.

Dalam buku Intermediate Accounting, Baridwan (2004:17) mendefinisikan

laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu

ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

bersangkutan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan daftar untuk mengetahui jumlah kekayaan perusahaan

pada periode tertentu, dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi. Dipandang dari sudut

pandang yang berkepentingan, ada tiga jenis laporan keuangan, yaitu laporan keuangan

Page 5: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

5

untuk manajemen, laporan keuangan untuk pihak eksternal perusahaan, dan laporan

keuangan untuk pihak-pihak khusus. Laporan keuangan untuk ketiga pihak tersebut

disusun dan disajikan dari suatu proses akuntansi yang sama, yaitu merupakan produk

dari sebuah sistem informasi akuntansi.

b. Komponen Laporan Keuangan

Menganalisis suatu laporan keuangan, penganalisa harus mempunyai

pengertian yang mendalam tentang laporan keuangan itu sendiri dan bentuk-bentuk

maupun prinsip-prinsip yang terkandung dalam laporan keuangan adalah sebagai

berikut:

1) Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi

keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

Sebagaimana dijelaskan bahwa didalam laporan keuangan ada tiga laporan yaitu

neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas. Pada bagian ini akan dijelaskan

mengenai pengertian atau definisi tentang neraca yang dikemukakan oleh beberapa

ahli sebagai berikut:

Menurut Djarwanto (2004:20) mendefinisikan neraca adalah yang sistematis

tentang aktiva (asset), utang (liabilities) dan modal sendiri (owner’s equity) dari

suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

Menurut Brigham dan Houston (2001:39) menjelaskan bahwa neraca adalah

laporan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.

Melihat neraca pada saat tertentu akan dapat diketahui posisi keuangan suatu

perusahaan pada saat tertentu.

2) Perhitungan Hasil Usaha (Laporan Laba Rugi)

Laporan perhitungan hasil usaha yang biasanya dalam suatu perusahaan disebut

dengan laporan laba rugi adalah gabungan dari hasil partisipasi neto dan laba atau

rugi dengan non anggota, ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan beban

lain serta beban perkoperasian dan pajak penghasilan badan koperasi. Perhitungan

sisa hasil usaha ini juga salah satu dari laporan keuangan yang tidak kalah penting

dengan laporan keuangan lainnya. Laporan ini akan dapat menyajikan baik hasil

pokok perusahaan maupun hasil sampingan, serta hasil luar biasa.

Menurut Machfoedz dan Mahmudi (2008:1.21) laporan laba rugi (perhitungan sisa

hasil usaha) adalah laporan tentang hasil usaha/operasi perusahaan atau badan lain

selama jangka waktu periode akuntansi tertentu misalnya satu tahun.

Pada umumnya perhitungan sisa hasil usaha meliputi bagian-bagian sebagai

berikut:

a) Bagian yang pertama menunjukkan partisipasi anggota yang terdiri dari

partisipasi bruto anggota yang dikurangi dengan beban pokok, yang akan

menghasilkan partisipasi neto anggota.

b) Bagian kedua menunjukkan pendapatan dari non anggota, yaitu penjualan

barang atau jasa kepada non anggota.

c) Bagian ketiga menunjukkan beberapa beban operasi serta pendapatan, sehingga

akhirnya akan diperoleh sisa hasil usaha bersih setelah pajak.

3. Penilaian Kinerja

Setiap perusahaan dituntut untuk memberikan kinerja yang baik sehingga dapat

bertahan dalam persaingan bisnis. Kinerja mencerminkan prestasi perusahaan berdasarkan

kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. Melalui pengukuran kinerja, dapat diketahui

kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam mengelola sumber daya dalam pencapaian tujuan

secara efktif dan efisien.

Page 6: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

6

a. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan kepada

pihak-pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi

dihubungkan dengan misi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak

positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan adanya informasi

mengenai kinerja perusahaan, akan dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti

koreksi atau kebijakan, meluruskan kegiatan-kegiatan utama dan tugas pokok

perusahaan, bahan untuk perencanaan, menentukan tingkat keberhasilan (persentase

pencapaian misi) perusahaan untuk memutuskan suatu kebijaksanaan dan lainnya.

Simamora (2002:327) mendefinisikan kinerja adalah merupakan suatu

pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat

tercermin dari keluaran yang dihasilkan baik jumlah maupun kualitasnya.

b. Pengertian Penilaian Kinerja

Dalam mengelola sebuah perusahaan, manajemen biasanya menetapkan

sasaran yang akan dicapai di masa yang akan datang dalam proses yang disebut

perencanan. Pelaksanaan rencana tersebut memerlukan pengendalian agar efktif dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Pengendalian yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dapat berupa

penilaian kinerja atau prestasi seorang manajer, dengan cara menilai dan

membandingkan data keuangan perusahaan selama periode berjalan. Dalam hal ini

penilaian kinerja seorang manajer dapat diukur berdasarkan hasil laporan keuangan

yang disajikan dalam laporan pertanggungjawabannya.

Syahrul dan Nijar (2004:628) mendefinisikan penilaian kinerja adalah

pertimbangan kumulatif tentang faktor-faktor (yang bersifat subyektif dan obyektif)

untuk menentukan indikator representatif atau penilaian tentang aktivitas individu atau

badan usaha yang berkaitan dengan sejumlah batasan (standar) selama beberapa

periode.

4. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian dan Sifat Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) pada dasarnya

merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa

lalu, saat ini dan kemungkinannya di masa depan.

Analisis dan interprestasi laporan keuangan merupakan suatu proses untuk

membantu memecahkan masalah dan sekaligus menjawab masalah-masalah yang

timbul dalam suatu organisasi perusahaan maupun organisasi yang tidak bertujuan

untuk memperoleh laba. Menurut Tunggal (2000:22) analisis dan interprestasi laporan

keuangan adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk membuat suatu keputusan

antara lain rencana-rencana perluasan perusahaan, penanaman modal (investasi),

pencarian sumber-sumber dana operasi perusahaan, dan lain-lain.

Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa analisis

laporan keuangan adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memahami hubungan-

hubungan yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diperoleh gambaran

keuangan perusahaan dengan jelas untuk pengambilan keputusan ekonomi.

Adapun sifat-sifat dari analisis laporan keuangan yang di ungkapkan Harahap

(2006:194) adalah sebagai berikut:

1. Fokus laporan adalah laporan laba rugi, neraca, arus kas, yang merupakan

akumulasi transaksi dari kejadian historis dan penyebab terjadinya dalam suatu

perusahaan.

Page 7: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

7

2. Prediksi, analisis harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah berlalu terhadap

dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan

datang.

3. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri

sehingga hasil analisis sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan

pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi, sangat diperlukan dalam menganalisis

laporan keuangan.

b. Tujuan dan Kegunaan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah

informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap Harahap (2006:195)

mengungkapkan bahwa tujuan dari analisis laporan keuangan ini sebagai berikut:

1) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang

terdapat dari laporan keuangan biasa.

2) Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)

dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan

(implicit).

3) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

4) Dapat membongkar hal-hal yang tidak bersifat konsisten dalam

hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan

komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi

yang diperoleh dari luar perusahaan.

5) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya data melahirkan model-

model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi dan

peningkatan (rating).

6) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil

keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan

keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:

a. Dapat menilai prestasi perusahaan.

b. Dapat memproyeksi keuangan perusahaan.

c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari

aspek waktu tertentu:

1. Posisi keuangan (aset, neraca, dan modal)

2. Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya)

3. Likuiditas

4. Solvabilitas

5. Aktivitas

6. Rentabilitas atau profitabilitas

7. Indikator pasar modal

d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu

e. Melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana

7) Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu

yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

8) Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan

periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.

9) Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan,

baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.

10) Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di

masa yang akan datang.

Page 8: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

8

Manfaat dari analisis rasio keuangan dapat diketahui adanya kelemahan-kelemahan

dari tahun-tahun sebelumnya. Manfaat lain adalah dapat memberikan informasi apakah

perusahaan dalam aspek keuangan tertentu berada di atas rata-rata, pada rata-rata atau di

bawah rata-rata.

Apabila diketahui bahwa perusahaan di bawah rata-rata maka pimpinan perusahaan

akan mencari faktor-faktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan

sehingga dapat meningkatkan rasio keuangan perusahaan.

c. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Dalam menganalisis laporan keuangan digunakan beberapa metode dan teknik

yang akan dijadikan dasar penganalisisan. Menurut Munawir dalam bukunya ”Analisa

Laporan Keuangan” (2004:36) ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap

penganalisa laporan keuangan, yaitu:

a. Analisa horizontal, yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan laporan

keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui

perkembangannya.

b. Analisa vertikal, yaitu apabila apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya

meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara

pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga

hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

Harahap (2006:216) mengemukakan teknik dalam analisis laporan keuangan

sebagai berikut:

1. Metode Komparatif.

Melakukan perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya yang relevan dan

bermakna untuk mengetahui perbedaan, besaran, maupun hubungannya (Intra

perusahaan, Inter perusahaan, Industrial Norm, Budget).

2. Trend Analysis-horizontal

a. Indeks

b. Numbers

3. Membuat Laporan Keuangan dalam bentuk Common Size Financial Statement, atau

bentuk sederhana (awam). Biasanya dibuat secara vertikal.

4. Metode Index Time Series

5. Analisis Rasio:

a. Likuiditas

b. Profitabilitas/Rentabilitas

c. Solvabilitas

d. Leverage

e. Aktivitas

f. Market Based Ratio

6. Teknik analisis lain seperti:

a. Analisis sumber dan penggunaan dana

b. Analisis Break Even

c. Analisis Gross Profit

d. Dupont Analisis

7. Analytical Review/Transactional Analysis

8. Model Analisis:

a. Bond rating

b. Bankruptcy model

c. Net cash flow prediction model

d. Take over model

Page 9: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

9

Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis

keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan

perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Oleh karena itu dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio

solvabilitas, rasio profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas yang berpedoman pada

peraturan menteri dan KUKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman

penilaian koperasi berprestasi/ koperasi award.

5. Analisis Rasio Berdasarkan Peraturan Menteri dan KUKM

No.06/Per/M.KUKM/V/2006

Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan alat analisis rasio

yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/ rentabilitas, dan rasio aktivitas

untuk mengukur tingkat kinerja Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng

Sejahtera di Balikpapan yang berpedoman pada peraturan menteri dan KUKM

NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi berprestasi/koperasi

award.

Adapun rasio-rasio keuangan tersebut yang akan digunakan dalam menganalisis laporan

keuangan adalah sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi

berprestasi/koperasi award bahwa likuidiitas untuk sebuah koperasi akan dinilai

berdasarkan pada sebuah rasio, yaitu:

Rasio Lancar

(Current Ratio) = %100

Lancar Passiva

Lancar Aktiva

b. Rasio Solvabilitas

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi

berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap solvabilitas didasarkan

pada:

1) Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Asset = %100

AssetTotal

ajibanHutang/Kew Total

2) Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Modal Sendiri = %100

Sendiri Modal

ajibanHutang/Kew Total

c. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi

berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap profitabilitas/rentabilitas

didasarkan pada:

1) Net Profit Margin = %100PendapatanPenjualan/

Usaha Hasil Sisa

2) Return On Asset = %100Asset

Usaha Hasil Sisa

Page 10: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

10

3) Asset Turn Over = kali 1Asset

Usaha Volume

4) Rentabilitas Modal Sendiri = %100Sendiri Modal

Usaha Hasil Sisa

a. Rasio Aktivitas

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman penilaian koperasi

berprestasi/koperasi award diketahui bahwa penilaian terhadap aktivitas didasarkan pada

sebuah rasio, yaitu:

Perputaran Piutang = kali 1ini) saat thnsebelumnya (thn piutang saldo 1/2

Penjualan

Adapun standar pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/

rentabilitas, dan rasio aktivitas berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM

Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang pedoman

penilaian koperasi berprestasi/koperasi award dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut ini:

Tabel 2.1. Standar pengukuran rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/

rentabilitas, dan rasio aktivitas

No Jenis Rasio Standar Kriteria

1 Rasio Likuiditas

Current Ratio 200% s/d 250% Sehat

175% - <200% Cukup sehat

150% - <175% Kurang sehat

125% - <150% Tidak sehat

<125% Sangat tidak sehat

2 Rasio Solvabilitas

a. Total Hutang (Kewajiban) terhadap

Asset ≤40% Sehat

>40% s/d 50% Cukup sehat

>50% s/d 60% Kurang sehat

>60% s/d 80% Tidak sehat

>80% Sangat tidak sehat

b. Total Hutang (Kewajiban) terhadap ≤70% Sehat

Page 11: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

11

Modal Sendiri

>70% s/d 100% Cukup sehat

>100% s/d 150% Kurang sehat

>150% s/d 200% Tidak sehat

>200% Sangat tidak sehat

3 Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

a. Net Profit Margin ≥15% Sehat

10% s/d <15% Cukup sehat

5% s/d <10% Kurang sehat

1% s/d <5% Tidak sehat

<1% Sangat tidak sehat

b. Return On Asset ≥10% Sehat

7% s/d <10% Cukup sehat

3% s/d <7% Kurang sehat

1% s/d <3% Tidak sehat

<1% Sangat tidak sehat

c. Asset Turn Over ≥3,5 kali Sehat

2,5 kali s/d <3,5 kali Cukup sehat

1,5 kali s/d 2,5 kali Kurang sehat

1 kali s/d 1,5 kali Tidak sehat

<1 kali Sangat tidak sehat

d. Rentabilitas Modal Sendiri ≥21% Sehat

15% s/d <21% Cukup sehat

9% s/d <15% Kurang sehat

3% s/d <9% Tidak sehat

<3% Sangat tidak sehat

Page 12: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

12

4 Rasio Aktivitas

Perputaran Piutang ≥12 kali Sehat

10 kali s/d <12 kali Cukup sehat

8 kali s/d <10 kali Kurang sehat

6 kali s/d <8 kali Tidak sehat

<6 kali Sangat tidak sehat

Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor

06/Per/M.KUKM/V/2006

6. Perkoperasian

Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di

Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan sampai

saat ini beliau sangat dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

Menurut undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian beserta peraturan

pemerintah mendefinisikan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang

atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asa kekeluargaan.

Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Pasal 3 disebutkan bahwa,

koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

Dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa, koperasi memajukan kesejahteraan anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa,

meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi melalui

pelayanan usaha.

Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4 UU. No. 25 tahun 1992 tentang

Perkoperasian yaitu:

a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi

dan sosialnya.

b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan

masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian

nasional dengan koperasi sebagai sukogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang

merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan kepentingan para

anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memiliki

kepentingan ataupun tujuan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi

dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.

Kasmir (2000:272) menyatakan bahwa jenis-jenis koperasi yang ada dan berkembang

dewasa ini ada empat jenis yaitu koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi simpan

pinjam, dan koperasi serbaguna.

Page 13: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

13

Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam. Semakin

banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Disamping itu

keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada

peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan

di luar kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat berharga.

Pembagian keuntungan di dalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama bagi

peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan diberikan sesuai

dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian

keuntungannya pun semakin besar pula, demikian pula sebaliknya.

Menurut Kasmir (2000:273) menyatakan bahwa keuntungan koperasi antara lain, yaitu

biaya bunga yang dibebankan ke peminjam, biaya administrasi setiap kali transaksi dan hasil

investasi di luar kegiatan koperasi.

Secara umum, variabel kinerja koperasi yang diukur untuk melihat perkembangan atau

pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per

propinsi, jumlah koperasi per jenis/ kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif),

keanggotaan, volume usaha, permodalan, aset, dan sisa hasil usaha. Variabel-variabel tersebut

pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan atau

pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari

koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat

belum tercermin dari variabel-variabel yang disajikan.

Dengan menelaah lebih jauh esensi dan watak yang terkandung dalam lembaga

koperasi, kiranya akan dapat membuahkan usaha keserupaan pandangan yang utuh,

bahwasannya koperasi sesungguhnya memiliki cakupan multi-dimensi yang bersifat strategis

terhadap proses pembangunan bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan eksistensi dan kehadiran

koperasi di tengah masyarakat, (khususnya masyarakat yang lemah sosial-ekonominya)

menyandang empat karakteristik secara sekaligus, yaitu:

a. Koperasi merupakan suatu sistem normatif (normative system) karena mekanisme yang

berkembang di dalamnya tidak terlepas dari pranata sosial-budaya masyarakat itu sendiri.

Koperasi adalah manifestasi asas kekeluargaan dan kegotong-royongan yang luas melalui

mekanisme “dari, oleh, dan untuk anggotanya”.

b. Koperasi merupakan suatu mekanisme pendidikan (mechanisme of education) bagi para

anggota-anggotanya. Peningkatan swadaya dan peningkatan partisipasi tidak terlepas dari

kegiatan penyuluhan baik dalam aspek ekonomi maupun sosial.

c. Koperasi sebagai organisasi ekonomi (economic organization) yang berwatak sosial

sebagai usaha bersama berdasar asas-asas kekeluargaan dan gotong royong. Dalam

melaksanakan fungsinya sebagai organisasi ekonomi pun koperasi selalu berorientasi

kepada pemenuhan kebutuhan hidup, peningkatan swadaya, dan peningkatan solidaritas

sosial kearah partisipasi sosial bagi para anggotanya dan masyarakat lingkungannya.

d. Koperasi merupakan organisasi kekuatan (the organization of force). Manakala semangat

berkoperasi telah benar-benar hidup ditengah masyarakat (karena manfaatnya benar-benar

dirasakan) maka tak dapat dipungkiri bahwa pada gilirannya koperasi dapat menjadi

organisasi kekuatan yang besar ditinjau dari segi politik, sosial-budaya, dan ketahanan

nasional. Bukankah suatu kebijaksanaan pembangunan nasional bisa disebut berhasil

apabila terjadi pemantapan ketahanan nasional yang tercermin dalam ketahanan keluarga

dan ketahanan individu.

Page 14: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

14

B. Kerangka Konsep

Gambar 2.1. Kerangka Konsep

Isu Penelitian :

Selama ini Primer Koperasi Angkatan

Darat (Primkopad) Kartika Benteng

Sejahtera belum pernah melakukan

perhitungan rasio terhadap laporan

keuangan yang disusun, serta menilai

kinerja keuangan yang sehat.

Dasar Teori :

1. Akuntansi

2. Laporan keuangan

3. Penilaian kinerja

4. Analisis laporan keuangan

5. Analisis rasio berdasarkan Peraturan

Menteri dan KUKM

NO.06/PER/M.KUKM /V/2006

6. Perkoperasian

Hasil Analisis

Rumusan Masalah :

Bagaimanakah kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera di Balikpapan selama periode tahun 2008 hingga tahun 2010 ditinjau dari

rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas?

Alat Analisis :

Peraturan Menteri dan KUKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006 :

Rentabilitas modal sendiri

Return on asset (ROA)

Asset turn over (ATO)

Kemampuan menghasilkan laba (Net Profit Margin)

Current ratio

Total utang (kewajiban) terhadap aset

Total utang (kewajiban) terhadap modal sendiri

Perputaran piutang

Page 15: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

15

III. Metode Penelitian

Penulis mengadakan penelitian pada Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Balikpapan. Penelitian ini

difokuskan pada laporan keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera, yang terdiri dari neraca dan perhitungan hasil usaha dari tahun 2008 sampai

dengan tahun 2010, yang dianalisis dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas,

rasio profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas yang berpedoman pada peraturan menteri dan

KUKM NO.06/PER/M.KUKM/V/2006. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Teknik pengambilan data secara dokumentasi dan penelitian lapangan yang memperoleh

data dengan mengadakan observasi (pengamatan) langsung terhadap objek penelitian, yaitu

mengamati secara langsung kegiatan perusahaan dan menampung berbagai informasi yang

diperlukan dalam penulisan skripsi ini, dan melakukan wawancara atau interview langsung

kepada pihak yang berkaitan dengan penulisan ini.

2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu memperoleh data dengan cara membaca

dan mempelajari secara seksama data dari perpustakaan yang berasal dari buku-buku

literature, media massa, internet, dan makalah-makalah yang berhubungan dengan

penelitian ini.

IV. Analisis dan Pembahasan

1. Perhitungan Rasio Likuiditas Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)

Kartika Benteng Sejahtera untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2010

Analisis kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera ditinjau berdasarkan rasio likuiditas untuk periode tahun 2008

sampai dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Rasio Lancar (Current Ratio) = %100Lancar Passiva

Lancar Aktiva

Rasio Lancar (Current Ratio)

Tahun 2008 = 188,41% %100

1,35482.452.84

5,47909.016.25

Rasio Lancar (Current Ratio)

Tahun 2009 = 176,42% %100

2,11588.652.16

464,121.038.512.

Rasio Lancar (Current Ratio)

Tahun 2010 = 169,83% %100

3,42742.171.49

268,071.260.452.

Dari perhitungan rasio lancar diatas dapat diketahui bahwa Primer Koperasi Angkatan

Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera mengalami peningkatan dari tahun 2008

hingga tahun 2010.

2. Perhitungan Rasio Solvabilitas Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)

Kartika Benteng Sejahtera untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2010

Analisis kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera ditinjau berdasarkan rasio solvabilitas untuk periode tahun 2008

sampai dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Asset = %100

AssetTotal

ajibanHutang/Kew Total

Page 16: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

16

Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Asset

Tahun 2008

= 49,7% %1007,22987.441.67

1,35490.757.84

Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Asset

Tahun 2009

= 52,58% %100603,751.135.238.

2,11596.957.16

Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Asset

Tahun 2010

= 55,36% %100692,751.355.473.

3,42750.476.49

Dari perhitungan rasio Total Hutang (kewajiban) Terhadap Asset diatas dapat

diketahui bahwa koperasi Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera mengalami peningkatan dari tahun 2008 hingga tahun 2010.

Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Modal Sendiri = %100

Sendiri Modal

ajibanHutang/Kew Total

Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Modal Sendiri

tahun 2008

= 98,80% %1005,87496.683.83

1,35490.757.84

Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Modal Sendiri

tahun 2009

= 110,90% %1001,64538.281.44

2,11596.957.16

Total Hutang (kewajiban)

Terhadap Modal Sendiri

tahun 2010

= 124,05% %1009,33604.997.19

3,42750.476.49

Dari perhitungan Total Hutang (kewajiban) Terhadap Modal Sendiri diatas dapat

diketahui bahwa koperasi Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera mengalami peningkatan dari tahun 2008 hingga tahun 2010.

3. Perhitungan rasio Profitabilitas/Rentabilitas Primer Koperasi Angkatan Darat

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera untuk tahun 2008 sampai dengan tahun

2010

Analisis kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera ditinjau berdasarkan rasio profitabilitas/rentabilitas untuk periode

tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = %100PendapatanPenjualan/

Usaha Hasil Sisa

Net Profit Margin

Tahun 2008 = 63,98% %100

3,63248.427.92

5,17158.961.66

Net Profit Margin = 59,53% %1003,84282.217.05

3,77168.030.73

Page 17: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

17

Tahun 2009

Net Profit Margin

Tahun 2010 = 60,08% %100

3,51334.207.28

3,41200.789.55

Dari perhitungan rasio Net Profit Margin diatas dapat diketahui bahwa koperasi

Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera mengalami

penurunan dari tahun 2008 dan naik kembali pada tahun 2010.

Return On Asset = %100Asset

Usaha Hasil Sisa

Return On Asset

Tahun 2008 = 16,13% %100

7,22987.441.67

5,17158.961.66

Return On Asset

Tahun 2009 = 14,80% %100

603,751.135.238.

3,77168.030.73

Return On Asset

Tahun 2010 = 14,81% %100

692,751.355.473.

.,41200.789.55

Dari perhitungan rasio ROA diatas dapat diketahui bahwa koperasi Primer Koperasi

Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera mengalami penurunan dari

tahun 2008 dan naik kembali pada tahun 2010.

Asset Turn Over = kali 1Asset

Usaha Volume

Asset Turn Over

Tahun 2008 = kali 0,252 kali 1

7,22987.441.67

3,63248.427.92

Asset Turn Over

Tahun 2009 = kali 0,248 kali 1

603,751.135.238.

3,84282.217.05

Asset Turn Over

Tahun 2010 = kali 0,246 kali 1

692,751.355.473.

3,51334.207.28

Dari perhitungan rasio Asset Turn Over diatas dapat diketahui bahwa koperasi Primer

Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera mengalami

penurunan dari tahun 2008 hingga tahun 2010.

Rentabilitas Modal

Sendiri = %100

Sendiri Modal

Usaha Hasil Sisa

Rentabilitas Modal

Sendiri

Tahun 2008

= 32,004% %1005,87496.683.83

5,17158.961.66

Page 18: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

18

Rentabilitas Modal

Sendiri

Tahun 2009

= 31,22% %1001,64538.281.44

3,77168.030.73

Rentabilitas Modal

Sendiri

Tahun 2010

= 33,19% %1009,33604.997.19

3,41200.789.55

Dari perhitungan rasio Rentabilitas Modal Sendiri diatas dapat diketahui bahwa

koperasi Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera

mengalami penurunan dari tahun 2008 dan naik kembali pada tahun 2010.

4. Perhitungan Rasio Aktivitas Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)

Kartika Benteng Sejahtera untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2010

Analisis kinerja keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera ditinjau berdasarkan rasio aktivitas untuk periode tahun 2008

sampai dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Perputaran Piutang = kali 1ini) saat thnsebelumnya (thn piutang saldo 1/2

Penjualan

Perputaran Piutang

Tahun 2008 = kali 0,44 kali 1

3,63248.427.92

)100.008.522428.549.603(2/1

Perputaran Piutang

Tahun 2009 = kali 0.58 kali 1

5)454.009.228.1001/2(522.08

3,84282.217.05

Perputaran Piutang

Tahun 2010 = kali 0,62 kali 1

0)617.283.259.2251/2(454.00

3,51334.207.28

Dari perhitungan rasio Perputaran Piutang diatas dapat diketahui bahwa koperasi

Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera mengalami

peingkatan pada tahun 2008 hingga tahun 2010.

Page 19: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

19

Tabel 4.1. Rekapitulasi Perhitungan Rasio Keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera

Ratio Tahun

Keterangan Peningkatan atau

Penurunan

2008 2009 2010 2008-2009 2009-2010

1. Rasio Likuiditas

Current ratio

188,41%

176,42%

169,83%

Current ratio

mengalami

penurunan

sebesar 11,99%

Current ratio

mengalami

penurunan

sebesar 6,59%

2. Rasio

Solvabilitas

1. Total hutang

(kewajiban)

terhadap

asset

2. Total hutang

(kewajiban)

terhadap

modal

sendiri

49,70%

98,80%

52,58%

110,90%

55,36%

124,05%

Rasio ini

mengalami

peningkatan

sebesar 2,88%

Rasio ini

mengalami

peningkatan

sebesar 12,10%

Rasio ini

mengalami

peningkatan

sebesar 2,78%

Rasio ini

mengalami

peningkatan

sebesar

13,15%

3. Rasio

Profitabilitas

1. Net profit

margin ratio

2. Return on

asset ratio

3. Asset turn

over ratio

4. Rentabilitas

modal

sendiri

63,98%

16,13%

0,252

kali

32,004%

59,53%

14,80%

0,248

kali

31,22%

60,08%

14,81%

0,246

kali

33,19%

Net profit

margin ratio

mengalami

penurunan

sebesar 4,45%

Return on asset

mengalami

penurunan

sebesar 1,33%

Asset turn over

mengalami

penurunan

sebesar 0,004

kali

Rentabilitas

modal sendiri

mengalami

penurunan

sebesar 0,784%

Net profit

margin

mengalami

peningkatan

sebesar 0,55%

Return on asset

mengalami

peningkatan

sebesar 0,01%

Asset turn over

mengalami

penurunan

sebesar 0,002

kali

Rentabilitas

modal sendiri

mengalami

peningkatan

sebesar 1,97%

4. Rasio Aktivitas

Perputaran piutang

0,44 kali

0,58 kali

0,62 kali

Perputaran

piutang

mengalami

peningkatan se

besar 0,14 kali

Perputaran

piutang

mengalami

peningkatan se

besar 0,04 kali

Sumber : Diolah

Page 20: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

20

Berdasarkan dari hasil analisis terhadap laporan keuangan Primer Koperasi Angkatan Darat

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan dari perioe tahun 2008 sampai dengan

tahun 2010 yang telah dianalisis dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas menunjukkan bahwa kinerja koperasi mengalami

peningkatan dan penurunan.

Tabel 4.2. Kriteria Standar Penilaian Koperasi Berprestasi Menurut Kementrian Negara

Koperasi dan UKM Republik Indonesia, untuk Primer Koperasi Angkatan Darat

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan ditinjau dari Rasio

Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas/Rentabilitas, dan Rasio

Aktivitas.

Rasio Standar Kriteria Tahun

2008 2009 2010

1. Rasio Likuiditas:

Current Ratio

175% -

<200%

Cukup

sehat

188,41%

176,42%

169,83%

2. Rasio Solvabilitas

a. Total Hutang terhadap

Asset

>50% s/d

<60%

Kurang

sehat

49,70% 52,58% 55,36%

b. Total Hutang terhadap

Modal Sendiri

>150% s/d

200%

Kurang

sehat 98,80% 110,90% 124,05%

3. Rasio Profitabilitas/

Rentabilitas

a. Net Profit Margin

≥15%

Sehat

63,98%

59,53%

60,08%

b. ROA ≥10% Sehat 16,13% 14,80% 14,81%

c. ATO <1 kali

Sangat

tidak

sehat

0,25 kali 0,248 kali 0,246 kali

d. Rentabilitas Modal

Sendiri ≥21% Sehat 32,004% 31,22% 33,19%

4. Rasio Aktivitas

Perputaran Piutang

<6 kali

Sangat

tidak

sehat

0,44 kali

0,58 kali

0,62 kali

Sumber: Diolah

Melihat tabel diatas maka dapat diketahui perhitungan berdasarkan kriteria standar penilaian

koperasi berprestasi menurut Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)

Republik Indonesia yang ditinjau dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio

profitabilitas/rentabilitas, dan rasio aktivitas.pemberian kredit

Page 21: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

21

V. Penutup

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan yaitu :

1. Rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio mengalami penurunan setiap tahunnya,

namun penurunan ini tidak menganggu aktivitas perusahaan karena masih jauh dari batas

ketentuan rasio yaitu dibawah 100% atau 1:1. Sehingga Primer Koperasi Angkatan Darat

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dinilai

cukup baik dalam mengatur kewajiban jangka pendeknya.

2. Rasio solvabilitas yang diukur dengan Total Hutang (kewajiban) Terhadap Asset dan Total

Hutang (kewajiban) Terhadap Modal Sendiri menunjukkan bahwa utang yang dikelola

koperasi memberikan indikasi resiko karena nilai rasio terus mengalami peningkatan setiap

tahunnya, yang berarti utang Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 terus bertambah setiap

tahunnya.

3. Rasio profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin, Return On Asset, Asset Turn

Over dan Rentabilitas Modal Sendiri. Untuk rasio Net Profit Margin, Return On Asset, dan

Rentabilitas Modal Sendiri menunjukkan hasil yang baik karena kriteria menunjukkan

keadaan baik. Sedangkan untuk Asset Turn Over jauh dibawah standar sehingga

memberikan indikasi volume usaha masih jauh dari aktiva.

4. Rasio aktivitas yang diukur dengan perputaran piutang mengalami peningkatan dari tahun

2008 sampai dengan tahun 2010, namun masih jauh di bawah standar penilaian koperasi

berprestasi.

5. Berdasarkan kriteria standar penilaian koperasi berprestasi menurut Kementrian Negara

Koperasi dan UKM Republik Indonesia yang ditinjau dari rasio likuiditas dan rasio

profitabilitas maka Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng

Sejahtera di Balikpapan dapat dikatakan koperasi yang berprestasi, sedangkan apabila

ditinjau dari rasio solvabilitas dan rasio aktivitas maka Primer Koperasi Angkatan Darat

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera di Balikpapan dapat dikatakan koperasi yang tidak

berprestasi.

B. Saran Berdasarkan analisa dan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka dapat disampaikan

saran sebagai berikut:

1. Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera dilihat dari Rasio

Likuiditas dan Solvabilitas sebaiknya tidak terlalu banyak menggunakan utang dalam

kegiatan operasional. Salah satu cara mengurangi utang dengan menambah modal sendiri.

Pengelolaan persediaan yang efisien perlu ditingkatkan karena dengan pengeloaan

persediaan yang baik akan meningkatkan laba dan juga pengelolan persediaan yang kurang

baik bisa menghilangkan kesempatan dalam memperoleh laba.

2. Selebihnya dari analisis rasio profitabilitas Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Kartika

Benteng Sejahtera menunjukkan penurunan yang mencerminkan kinerja perusahaan

kurang baik sehingga koperasi memperbesar persediaan barangnya tetapi tidak disertai

peningkatan penjualan dan Koperasi kurang meminimkan biaya yang dikeluarkan.

Sehingga koperasi harus lebih meningkatkan penjualan dan meminimkan biaya-biaya agar

koperasi mampu memperoleh laba.

3. Rasio aktivitas koperasi harus terus meningkatkan penjualan tunai agar laba yang

dihasilkan koperasi lebih meningkat.

4. Analisis rasio terhadap laporan keuangan ini, sangat berguna untuk menilai atau mengukur

kinerja keuangan koperasi, maka diharapkan untuk Primer Koperasi Angkatan Darat

Page 22: Analisis Laporan Keuangan Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Primer Koperasi  Angkatan Darat (Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera Di Balikpapan

22

(Primkopad) Kartika Benteng Sejahtera sebaiknya melakukan analisis rasio ini secara

keseluruhan dan secara rutin. Tujuannya, agar koperasi dapat mengetahui kekuatan dan

kelemahan yang ada untuk digunakan sebagai pedoman dalam menentukan kebijaksanaan

untuk periode selanjutnya.

Daftar Pustaka

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. Cetakan Pertama. BPFE

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Brigham & Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan. Buku I Ahli Bahasa

Khalid. Erlangga. Yogyakarta

Djarwanto. 2004. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua. BPFE UGM.

Yogyakarta

Hanafi, M. Mamduh dan Abdul Halim. 2007. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga.

Cetakan Pertama. UPP STIM YKPN. Yogyakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1-7. RajaGrafindo

Persada. Jakarta

Kasmir. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan, Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Machfoedz, Mas’ud dan Mahmudi. 2008. Materi Pokok Akuntansi Manajemen, Universitas

Terbuka. Jakarta

Mulyadi. 2003. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima. Cetakan Ketujuh. UPP AMP Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta

-----------. Peraturan Menteri dan KUKM No.06/PER/M.KUKM/V/2006 Tanggal 1 Mei 2006

Tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award

-----------. Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992. Jakarta

Pyle, William P. dan Kermit D. Larson. 2002. Financial Acoounting, Five Edition. Richard DI.

Irvin Inc

Simamora, Henry. 2002. Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Salemba

Empat, Jakarta

S, Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Liberty. Yogyakarta

Syahrul dan Muhammad Afdi Nijar. 2004. Kamus Akuntansi, Cetakan Kedua. Citra Harta

Prima. Jakarta

Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama. PT

Rineka Cipta. Jakarta