Upload
vuquynh
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN ANGGARAN 2008-2011
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan
Oleh:
Ibnu Khotamul Aulad
F3409040
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE CONTRIBUTION OF PAJAK PENERANGAN JALAN TOWARD PENDAPATAN ASLI DAERAH IN KABUPATEN
SUKOHARJO IN 2008-2011
Ibnu Khotamul Aulad F3409040
Pajak Penerangan Jalan or PPJ is a tax on the use of electricity, either self-
produced or obtained from other source. Pajak Penerangan Jalan is one of Pendapatan Asli Daerah in Pajak Daerah post. In its collection, the DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo still faces some constraints. Many attempts have been taken by the DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo in dealing with this problem.
The writer had conducted a study to examine the problems in collecting
Pajak Penerangan Jalan in the DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo. The objectives of research were to find out the cause of the difficulties the DPPKAD faced and to analyze the effectiveness of Pajak Penerangan Jalan in DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo. The research methods used by the writer were field study and library study. From the result of study, it could be found the performance of DPPKAD, the difficulties faced, the way of dealing with the difficulties and the analysis was conducted on the effectiveness of Pajak Penerangan Jalan in the DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo.
From the result of research, it could be found that the effectiveness of
revenue was sufficiently good, but some constraints were still found such as the taxpayer’s fraud over the use of electricity billing, thereby impacting to the revenue of Pajak Penerangan Jalan. Socializing to the society by organizing the free electricity billing replacement program using Pre-paid system could help cope with this problems.
Keywords: Pajak Penerangan Jalan, Contribution Analysis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kesulitan.... seluruh kesulitan dalam hidup ini... adalah bagian dari suatu tatanan
yang sempurna dari sifat yang paling pasti dari sistem tata surya ini.
( Pierre Simon de Laplace)
Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama
ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya.
( Alexander Pope)
Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja
keras.
(Mario Teguh)
Pelajarilah ilmu”
Barangsiapa mempelajarinya karena ALLAH, itu Taqwa.
Menuntutnya, itu Ibadah.
Mengulang-ulangnya, itu Tasbih.
Membahasnya itu Jihad.
Mengajarkanya kepada orang yang tidak tahu, itu Sedekah
Memberikannya kepada ahlinya, Itu mendekatkan diri kepada Tuhan
(Abusy Syaikh Ibnu Hibban dan Ibnu Abdil Barr, Ilya Al-Ghozali)
Penulis persembahkan kepada:
- Almamaterku
- Keluargaku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,
Tidak henti-hentinya ucapan alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah, karunia dan rahmat yang tidak
pernah putus kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik. Tugas Akhir ini termasuk salah satu syarat Tugas Akhir kuliah.
Laporan ini dibuat berdasarkan pengalaman magang yang dilakukan oleh penulis
pada instansi pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan,
dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna. Penulisan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil tanpa adanya
kerjasama serta bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu ada bersama penulis dan tak pernah bosan memberi
banyak rejeki, karunia, kenikmatan, kesehatan dan kemudahan dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Drs. Hanung Triatmoko, M.Si., Ak. selaku ketua Program Studi Diploma III
Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan juga
sebagai dosen pembimbing dalam menyusun Tugas Akhir ini.
3. Bapak Darwanto selaku Kepala Bidang Pendapatan DPPKAD Kabupaten
Sukoharjo yang berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan magang kerja dan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Ibu Giyarni selaku Pembimbing Instansi Magang DPPKAD Kabupaten
Sukoharjo.
5. Seluruh Staff DPPKAD Kabupaten Sukoharjo yang telah membantu penulis
dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
6. Kepada Keluarga penulis yang telah mendorong dan setia membimbing
penulis untuk selalu optimis dan berusaha dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
7. Kepada teman-teman penulis yang telah membantu penulis sampai Tugas
Akhir ini selesai.
8. Kepada seluruh staff dan tenaga pengajar Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir
ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dengan segala kerendahan hati dan penuh kesadaran hati, penulis
menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Semoga
Tugas Akhir ini bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Surakarta, 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
ABSTRAK .............................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum DPPKAD Kabupaten Sukoharjo ............................ 1
B. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 12
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 14
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 14
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 15
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 15
G. Metode Analisis Data ............................................................................. 17
II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 18
1. Pajak .................................................................................................. 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
a. Pengertian Pajak ......................................................................... 18
b. Fungsi Pajak ............................................................................... 19
c. Sistem Pemungutan Pajak ......................................................... 20
d. Penggolongan Pajak ................................................................... 20
2. Pengertian Pajak Daerah .................................................................. 21
3. Pajak Penerangan Jalan ................................................................... 23
B. Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 28
1. Efektivitas Realisasi Pajak Penerangan Jalan terhadap Target
Penerimaan Pajak Penerangan Jalan................................................ 28
2. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap PAD Kabupaten
Sukoharjo ......................................................................................... 34
III. TEMUAN
A. Kelebihan ............................................................................................... 38
B. Kelemahan .............................................................................................. 39
IV. PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................. 40
B. Rekomendasi .......................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II.1 Klasifikasi Kriteria Efektivitas ..................................................................... 29
II.2 Efektivitas Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran 2008-2011 ........................................................................... 31
II.3 Klasifikasi Kriteria Kontribusi ...................................................................... 35
II.4 Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap PAD Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran 2008-2011 ........................................................................... 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo ................................. 5
2.1 Laju Pertumbuhan Realisasi PPJ dan Target PPJ Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran 2008-2011 ........................................................................... 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
2. Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008,
2009, 2010 dan 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE CONTRIBUTION OF PAJAK PENERANGAN JALAN TOWARD PENDAPATAN ASLI DAERAH IN KABUPATEN
SUKOHARJO IN 2008-2011
Ibnu Khotamul Aulad F3409040
Pajak Penerangan Jalan or PPJ is a tax on the use of electricity, either self-produced or obtained from other source. Pajak Penerangan Jalan is one of Pendapatan Asli Daerah in Pajak Daerah post. In its collection, the DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo still faces some constraints. Many attempts have been taken by the DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo in dealing with this problem.
The writer had conducted a study to examine the problems in collecting Pajak Penerangan Jalan in the DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo. The objectives of research were to find out the cause of the difficulties the DPPKAD faced and to analyze the effectiveness of Pajak Penerangan Jalan in DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo. The research methods used by the writer were field study and library study. From the result of study, it could be found the performance of DPPKAD, the difficulties faced, the way of dealing with the difficulties and the analysis was conducted on the effectiveness of Pajak Penerangan Jalan in the DPPKAD of Kabupaten Sukoharjo.
From the result of research, it could be found that the effectiveness of revenue was sufficiently good, but some constraints were still found such as the taxpayer’s fraud over the use of electricity billing, thereby impacting to the revenue of Pajak Penerangan Jalan. Socializing to the society by organizing the free electricity billing replacement program using Pre-paid system could help cope with this problems.
Keywords: Pajak Penerangan Jalan, Contribution Analysis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK PENERANGAN JALAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN ANGGARAN 2008-2011
Ibnu Khotamul Aulad F3409040
Pajak Penerangan Jalan atau disingkat PPJ adalah pajak atas penggunaan listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain. Pajak Penerangan Jalan merupakan salah satu dari pendapatan asli daerah pada pos pajak daerah. Dalam pemungutannya, masih ditemui beberapa kendala yang dihadapi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo. Berbagai cara dilakukan oleh DPPKAD Kabupaten Sukoharjo untuk mengatasi masalah ini.
Penulis telah melakukan penelitian untuk mengkaji masalah dalam pemungutan Pajak Penerangan Jalan di DPPKAD Kabupaten Sukoharjo. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya kesulitan-kesulitan yang dihadapi DPPKAD dan menganalisis efektivitas dari penerimaan Pajak Penerangan Jalan di DPPKAD Sukoharjo. metode penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan studi lapangan dan studi kepustakaan. Dari hasil studi tersebut dapat diketahui bagaimana kinerja DPPKAD, Kesulitan yang dihadapi, cara untuk mengatasi kesulitan tersebut dan menganalisis efektivitas Pajak Penerangan Jalan di DPKKAD Kabupaten Sukoharjo
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa efektivitas penerimaan sudah cukup baik namun masih ditemuinya kendala-kendala yaitu masih terjadinya kecurangan yang dilakukan wajib pajak atas penggunaan rekening listrik sehingga berdampak pada penerimaan Pajak Penerangan Jalan. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melaksanakan program penggantian rekening listrik sistem pra-bayar secara gratis dapat membantu mengatasi permasalahan ini.
Kata kunci: Pajak Penerangan Jalan, Analisis Kontribusi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM DPPKAD KABUPATEN SUKOHARJO
1. Sejarah Singkat DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang “Pembagian urusan pemerintah antara pemerintah, pemerintah
daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota” dan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang “Organisasi perangkat daerah”
maka terbentuklah organisasi dinas daerah yaitu Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau disingkat menjadi DPPKAD
yang terletak di Jl. Kyai Muwardi Nomor 01 Sukoharjo.
DPPKAD Kabupaten Sukoharjo berdasarkan peraturan daerah
Kabupaten Sukoharjo bertugas sebagai pelaksana otonomi daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dan dipimpin oleh
seorang kepala dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada bupati melalui sekretaris daerah. DPPKAD mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah.
d. Penyusunan kebijakan pemungutan Pajak Daerah.
e. Pendataan, penilaian dan penetapan Pajak Daerah.
f. Pengolahan data dan informasi Pajak Daerah.
g. Pelayanan Pajak Daerah.
h. Penagihan Pajak Daerah.
i. Pengawasan dan penyelesaian sengketa pemungutan Pajak Daerah.
j. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi.
k. Pengkoordinasian, fasilitasi, dan pembinaan kegiatan di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
l. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
m. Pengelolaan urusan ketatausahaan.
Menurut UU Nomor 22 tahun 1999, sumber penghasilan daerah
adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah yang terd iri atas:
1) Hasil Pajak Daerah
2) Hasil Retribusi Daerah
3) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
4) Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
b. Dana Perimbangan
c. Lain – lain pendapatan daerah yang sah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
2. Susunan Organisasi
Adapun susunan organisasi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
sebagai berikut:
a. Kepala dinas
b. Sekretariat yang terdiri atas:
1) Subbidang Program
2) Subbidang Keuangan
3) Subbidang Umum dan Kepegawaian
c. Bidang anggaran yang terdiri atas:
1) Seksi Perancanaan Anggaran
2) Seksi Penyusunan Anggaran
3) Seksi Pelaksanaan Anggaran
d. Bidang pendapatan yang terdiri atas:
1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan
2) Seksi Penetapan
3) Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan
e. Bidang perbendaharaan yang terdiri atas:
1) Seksi Perbendaharaan I
2) Seksi Perbendaharaan II
3) Seksi Perbendaharaan III
f. Bidang akuntansi yang terdiri atas:
1) Seksi Akuntansi
2) Seksi Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3) Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan
g. Bidang kas yang terd iri atas:
1) Seksi Penerimaan
2) Seksi Pengeluaran
3) Seksi Pengendalian dan Pelaporan
h. Bidang Aset dan Investasi Daerah yang terdiri atas:
1) Seksi Penatausahaan Aset Daerah
2) Seksi Pendayagunaan Aset Daerah
3) Seksi Perubahan Status Hukum
i. UPTD
Unit Pelaksana Teknis Dinas.
j. Kelompok Jabatan Fungsional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Gambar 1.1
Struktur Organisasi
DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3. Deskripsi Jabatan
a. Kepala Dinas
Dinas DPPKAD dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah di
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
b. Sekretariat
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi kesekretariatan
meliputi keseluruhan aktivitas mengenai umum dan kepegawaian,
program serta keuangan yang diserahkan dan menjadi tanggung jawab
pada sekretariat.
1) Subbidang Program
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian
kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan.
2) Subbidang Keuangan
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian
kegiatan administrasi keuangan dan pelaporan
pertanggungjawaban keuangan.
3) Subbidang Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
kegiatan administrasi umum organisasi dan tata laksana,
pengurusan rumah tangga, perlengkapan dokumentasi,
perpustakaan dan kearsipan serta pengelolaan administrasi
kepegawaian.
c. Bidang Anggaran
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perencanaan,
penyusunan anggaran dan meliputi sebagian aktivitas mengenai
pelaksanaan anggaran, anggaran penerimaan, penyusunan anggaran
belanja dan pelaksanaan anggaran yang diserahkan dan menjadi
tanggung jawab pada bidang anggaran.
1) Seksi Perancanaan Anggaran
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang perencanaan anggaran.
2) Seksi Penyusunan Anggaran
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pnegendalian dan
pemberian bimbingan di bidang penyusunan anggaran.
3) Seksi Pelaksanaan Anggaran
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang pelaksanaan anggaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
d. Bidang Pendapatan
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perencanaan,
penyusunan anggaran dan meliputi sebagian aktivitas mengenai
pelaksanaan anggaran, anggaran penerimaan, penyusunan anggaran
belanja dan pelaksanaan anggaran yang diserahkan dan menjadi
tanggung jawab pada bidang pendapatan.
1) Seksi Pendaftaran dan Pendataan
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang pendaftaran dan pendataan.
2) Seksi Penetapan
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang penetapan
3) Seksi Penerimaan, Penagihan dan Pelaporan
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang penerimaan, penagihan dan
pelaporan.
e. Bidang Perbendaharaan
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perbendaharaan
meliputi keseluruhan aktivitas penerbitan Surat Pencairan Dana
(SP2D) untuk pembayaran berdasarkan Surat Perintah Membayar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
(SPM) dari permintaan pengguna anggaran SKPD atas beban rekening
kas umum daerah.
1) Seksi Perbendaharaan I
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pnegendalian dan
pemberian bimbingan di bidang Perbendaharaan I.
2) Seksi Perbendaharaan II
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang Perbendaharaan II.
3) Seksi Perbendaharaan III
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang Perbendaharaan III.
f. Bidang Akuntansi
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perencanaan,
penyusunan anggaran dan meliputi sebagian aktivitas mengenai
pelaksanaan anggaran, anggaran penerimaan, penyusunan anggaran
belanja dan pelaksanaan anggaran yang diserahkan dan menjadi
tanggung jawab pada Bidang Akuntansi.
1) Seksi Akuntansi
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2) Seksi Verifikasi.
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang verifikasi.
3) Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang fasilitasi penyusunan laporan
keuangan.
g. Bidang Kas
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perencanaan,
penyusunan anggaran dan meliputi sebagian aktivitas mengenai
pelaksanaan anggaran, anggaran penerimaan, penyusunan anggaran
belanja dan pelaksanaan anggaran yang diserahkan dan menjadi
tanggungjawab pada Bidang Kas.
1) Seksi Penerimaan
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang penerimaan.
2) Seksi Pengeluaran
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang pengeluaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
3) Seksi Pengendalian dan Pelaporan
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang pengendalian dan pelaporan.
h. Bidang Aset dan Investasi Daerah
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perencanaan,
penyusunan anggaran dan meliputi sebagian aktivitas mengenai
pelaksanaan anggaran, anggaran penerimaan, penyusunan anggaran
belanja dan pelaksanaan anggaran yang diserahkan dan menjadi
tanggung jawab pada Bidang Aset dan Investasi Daerah.
1) Seksi Penatausahaan Aset Daerah
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang penatausahaan aset daerah.
2) Seksi Pendayagunaan Aset Daerah
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang pendayagunaan aset daerah.
3) Seksi Perubahan Status Hukum
Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan
pemberian bimbingan di bidang investasi daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
i. UPTD
Unit Pelaksana Teknis Dinas.
j. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan unit organisasi masing-
masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan pemerintah
daerah dengan instansi lain di luar Pemerintah Daerah.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendapatan Asli Daerah merupakan satu-satunya pendapatan yang
murni dikelola oleh pemerintah daerah, sehingga berhasil tidaknya
pemerintah daerah dalam menghadapi otonomi daerah dapat dilihat dari
penerimaan dana pada sektor ini. Salah satu sumber pendapatan dari sekian
banyaknya sumber pendapatan asli daerah adalah Pajak Daerah. Karena Pajak
Daerah merupakan salah satu penyumbang terbesar dari Pendapatan Asli
Daerah. Salah satu jenis Pajak Daerah yang dikelola pemerintah daerah
adalah Pajak Penerangan Jalan.
Pajak Penerangan Jalan merupakan pungutan daerah atas penggunaan
tenaga listrik baik untuk industri maupun non industri. Dengan melihat
semakin baiknya Perekonomian Kabupaten Sukoharjo maka tidaklah heran
jika pemasukan pemerintah daerah dari sektor Pajak Daerah juga meningkat,
tidak terkecuali Pajak Penerangan Jalan. Meningkatnya Pajak Penerangan
Jalan lebih terpengaruh oleh bertambahnya pengguna listrik sebagai contoh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
sumber listrik yang sudah mulai terjangkau ke daerah-daerah terpencil di
kabupaten Sukoharjo yang menyebabkan bertambahnya pengguna listrik.
Dengan demikian pemerintah Kabupaten Sukoharjo agar dapat
memaksimalkan penerimaan Pajak Penerangan Jalan maka perlu bekerjasama
dengan instansi terkait dalam hal ini PLN untuk menyediakan sumber listrik
untuk rumah-rumah yang belum terjangkau listrik sama sekali. Kontribusi
Pajak Penerangan Jalan terhadap terhadap PAD relatif besar dibandingkan
dengan pendapatan daerah lainnya yang berasal dari Pajak Daerah.
Evaluasi terhadap penerimaan Pajak Penerangan Jalan perlu dilakukan
untuk mengetahui apakah target penerimaan Pajak Penerangan Jalan untuk
tahun-tahun sebelumnya dapat tercapai dan mengetahui jumlah realisasi yang
diperoleh. Serta mengetahui perkembangan penerimaan Pajak Penerangan
Jalan dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Peningkatan Penerimaan Pajak Penerangan Jalan diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang positif terhadap Pendapatan Asli Daerah yang
pada akhirnya dapat memperlancar perkembangan pembangunan di
kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
membahas tentang “Analisis Kontribusi Pajak Penerangan Jalan
terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Sukoharjo Tahun
Anggaran 2008-2011”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
bahwa yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Seberapa besar efektivitas realisasi Pajak Penerangan Jalan terhadap target
penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Sukoharjo selama
empat tahun anggaran (2008-2011).
2. Seberapa besar kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pendapatan
Asli Daerah di Kabupaten Sukoharjo selama empat tahun anggaran
(2008-2011).
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas realisasi Pajak Penerangan
Jalan terhadap target penerimaan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten
Sukoharjo selama empat tahun anggaran (2008-2011).
2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi penerimaan Pajak
Penerangan Jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Sukoharjo selama empat tahun anggaran (2008-2011).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi DPPKAD Sukoharjo
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
sumbangan pikiran dan mampu memberikan solusi dalam meningkatkan
penerimaan Pajak Daerah, khususnya Pajak Penerangan Jalan.
2. Bagi Penulis dan Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan, referensi bagi penelitian selanjutnya dan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang perpajakan, khususnya mengenai
kontribusi dan efektivitas Pajak Penerangan Jalan dan sebagai referensi
Tugas Akhir, khususnya bagi mahasiswa perpajakan dengan pokok
bahasan yang terkait.
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang diambil oleh penulis yaitu Pajak Penerangan
Jalan Kabupaten Sukoharjo.
2. Data Penelitian
Data yang diambil penulis untuk penelitian ini adalah:
a. Gambaran umum DPPKAD Kabupaten Sukoharjo.
b. Rekapitulasi Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Sukoharjo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
c. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 5 Tahun 2003.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dan informasi dengan cara menelaah buku-
buku literatur, peraturan perundang-undangan perpajakan, keputusan
dan surat edaran di bidang perpajakan, serta literatur lain yang
berkaitan dengan penyusunan Tugas Akhir ini.
b. Studi Lapangan, meliputi:
1) Wawancara
Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud
untuk mengkonstrusi mengenai orang, kejadian, kegiatan,
organisasi, motivasi, perasaan yang dilakukan antara dua pihak
yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan yang
diwawancarai (Zaenal dan Amran, 2000). Penulis melakukan
wawancara dengan staff yang bertugas mengurus penerimaan
Pajak Penerangan Jalan.
2) Dokumentasi
Mengumpulkan data dengan cara mencari data, laporan
atau tulisan dari DPPKAD Kabupaten Sukoharjo.
G. METODE ANALISIS DATA
Metode Analisis Data yang digunakan oleh penulis adalah metode
kuantitatif, metode kuantitatif (Suyanto dan Sutinah, 2010) adalah penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
yang menggunakan data berupa angka. Di dalam penelitian kuantitatif
terdapat tiga tipe analisis, yaitu:
1. Analisis utama/primer (primary analysis), merupakan analisis asli yang
dilakukan oleh peneliti yang menghasilkan temuan tentang topik spesifik.
Dengan kata lain analisis primer adalah suatu analisis yang
mempertimbangkan data/informasi utama yang diperoleh dalam suatu
penelitian.
2. Analisis sekunder atau analisis data sekunder (secondary analysis),
merupakan suatu analisis tentang temuan-temuan yang ada dari peneliti
lain yang mungkin menggunakan metode yang berbeda dan lebih halus.
Dengan kata lain, analisis ini memfokuskan pada data yang telah
dikumpulkan/disusun dan di analisis serta melakukan suatu analisis
kedua atau ketiga kalinya.
3. Meta-analysis, merupakan suatu analisis tentang data atau informasi yang
telah dikumpulkan/disusun dan dianalisis dari beberapa studi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. PAJAK
a. Pengertian Pajak
Secara umum pengertian pajak adalah iuran yang dipungut oleh
negara baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang
pemungutannya berdasarkan Undang-undang yang bersifat memaksa
dan tidak ada kontraprestasi secara langsung.
Menurut Soemitro (Resmi, 2007: 1), pajak adalah iuran rakyat
kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)
yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.
Menurut Feldmann (Waluyo, 2010: 2), pajak adalah prestasi
yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut
norma-norma yang ditetapkan secara umum), tanpa adanya
kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup
pengeluaran-pengeluaran umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Menurut Smeets (Suandy, 2002), pajak adalah prestasi kepada
pemerintah yang melalui norma-norma umum, dan yang dapat
ditunjukkan dalam hal yang individual, maksudnya adalah membiayai
pengeluaran daerah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 65 Tahun
2001, pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau
badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan
b. Fungsi Pajak
Fungsi pajak menurut Ilyas (2003: 8), pajak ada dua yaitu:
1)Fungsi Budgeteir
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan
bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai
contoh yaitu dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai
penerimaan dalam negeri.
2)Fungsi Regulerend
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Sebagai
contoh yaitu dikenakannya pajak yang lebih tinggi terhadap
minuman keras, dapat ditekan. Demikian pula terhadap barang
mewah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Sistem Pemungutan Pajak
Sistem pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2004: 7),
memiliki beberapa jenis yaitu:
1) Official Assessment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh wajib Pajak.
2) Self Assesment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang
kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
yang terutang.
3) With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib
pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh wajib pajak.
d. Penggolongan Pajak
Pajak digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:
1) Menurut sifatnya, dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Pajak Langsung
Pajak yang dibebankanya dipikul sendiri oleh wajib
pajak dan dapat dikenakan secara berulang-ulang pada
waktu-waktu tertentu, misalnya Pajak Penghasilan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
b) Pajak Tidak Langsung
Pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada orang
lain dan hanya dikenakan pada hal tertentu, misalnya Pajak
Pertambahan Nilai.
2) Menurut Lembaga Pemungutnya
a) Pajak Pusat
Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
dikelola oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat
Jenderal Pajak, misalnya Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai.
b) Pajak Daerah
Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
dikelola oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah (DPPKAD), misalnya Pajak Restoran, Pajak
Penerangan Jalan.
2. Pengertian Pajak Daerah
Menurut Perda Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 tahun 2011 tentang
Pajak Daerah disebutkan bahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib
kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan pengertian diatas
dapat diketahui bahwa Pajak Daerah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
a. Pajak Daerah merupakan pajak yang diserahkan kepada pemerintah
daerah.
b. Pajak Daerah bersifat memaksa dan dipungut oleh daerah
berdasarkan undang-undang.
c. Pajak Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang
penting guna membiayai penyelenggaraan Pemerintahan dan
Pembangunan daerah untuk menunjang pelaksanaan Otonomi
Daerah.
Sesuai dengan pembagian administrasi daerah dan undang-undang
Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak
Daerah dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Pajak Provinsi, terd iri atas:
1) Pajak Kendaraan Bermotor
2) Pajak Bahan Kendaraan Bermotor
3) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
4) Pajak Air Permukaan
5) Pajak Rokok
b. Pajak Kabupaten/Kota, terdiri atas:
1) Pajak Hotel
2) Pajak Restoran
3) Pajak Hiburan
4) Pajak Reklame
5) Pajak Penerangan Jalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
6) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
7) Pajak Parkir
8) Pajak Air tanah
9) Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
3. Pajak Penerangan Jalan
a. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak
Daerah.
3) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tahun 2002 tentang
Pemungutan Pajak Daerah.
4) Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 07 tahun 2011
tentang Pajak Daerah.
5) Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 55 tahun 2011 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penerangan Jalan.
b. Pengertian Pajak Penerangan Jalan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor
07 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, Pajak Penerangan Jalan adalah
pajak atas penggunaan listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun
diperoleh dari sumber lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
c. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Penerangan Jalan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 07
tahun 2011 tentang Pajak Daerah adalah sebagai berikut:
1) Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Jual Tenaga Listrik.
a) Nilai Jual Tenaga Listrik ditetapkan:
Dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain
dengan pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah jumlah
tagihan biaya beban/tetap ditambah dengan biaya pemakaian
kWh/variabel yang ditagihkan dalam rekening listrik; dan
Dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, Nilai Jual
Tenaga Listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia,
tingkat penggunaan listrik, jangka waktu pemakaian listrik,
dan harga satuan listrik yang berlaku diwilayah daerah.
2) Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebagai berikut:
c) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari sumber lain,
untuk industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam,
tarif Pajak Penerangan Jalan sebesar 3%.
d) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri untuk
industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, tarif
Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 1%.
e) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari sumber lain
bukan untuk industri, pertambangan minyak bumi dan gas
alam, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 9%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
f) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri bukan
untuk industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam,
tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 1,5%.
3) Besaran pokok Pajak Penerangan Jalan yang terutang dihitung
dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak.
d. Obyek dan Subyek Pajak Penerangan Jalan
Obyek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga
listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari
sumber lain. Subyek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi
yang dapat menggunakan tenaga listrik. Wajib Pajak Penerangan Jalan
adalah Orang Pribadi atau Badan yang menggunakan tenaga listrik.
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 07
tahun 2011 tentang Pajak Daerah, tenaga listrik yang dihasilkan
sendiri meliputi seluruh pembangkit listrik. Dalam hal tenaga listrik
disediakan oleh sumber lain, Wajib Pajak Penerangan Jalan adalah
penyediaan tenaga listrik.
e. Masa Pajak, Saat Pajak Terutang dan Surat Pemberitahuan
1) Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 bulan kalender.
2) Pajak Terutang dalam masa pajak terjadi pada saat penggunaan
tenaga listrik.
3) Setiap Wajib Pajak Wajib mengisi SPT SPTPD (Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah). SPTPD harus diisi dengan jelas
dan benar, lengkap dan jujur serta ditandatangani oleh Wajib
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Pajak atau Kuasanya disampaikan kepada Bupati atau Pejabat
yang ditunjuk sesuai jangka waktu yang ditentukan.
4) Seluruh data perpajakan yang diperoleh dari SPTPD dihimpun
dan dicatat sebagai dasar dalam perhitungan dan penetapan pajak
terutang.
f. Tata Cara Perhitungan dan Penetapan Pajak
Tata cara perhitungan dan penetapan Pajak Penerangan Jalan
sebagai berikut:
1) Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) bupati
menetapkan pajak terutang dengan menerbitkan Surat Ketetapan
Pajak Daerah (SKPD). SKPD adalah Ketetapan pajak yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang.
2) Wajib pajak yang membayar sendiri, SPTPD ini digunakan untuk
menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak sendiri
yang terutang.
a) Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB).
SKPDKB adalah surat keputusan yang menentukan
besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak,
jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi
administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b) Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar tambahan
(SKPDBT).
SKPDBT adalah surat keputusan yang menentukan
tambahan atas jumlah pajak yang ditetapkan.
c) Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN).
SKPDN adalah surat keputusan yang menentukan
jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan kredit
pajak, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.
d) Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB).
SKPDLB adalah surat ketetapan Pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena
jumlah kredit lebih besar dari pada pajak yang terutang atau
tidak seharusnya terutang.
e) Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD).
STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.
g. Tata Cara Pembayaran, Penyetoran, dan Tempat Pembayaran Pajak
Penerangan Jalan
Menurut Peraturan Bupati Kabupaten Sukoharjo Nomor 55
Tahun 2011 BAB IV adalah sebagai berikut:
1) Wajib Pajak membayar pajak terutang berdasarkan SPTPD;
2) Wajib Pajak membayar pajak terutang menggunakan SSPD;
3) Pembayaran Pajak Penerangan Jalan dilakukan sekaligus;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4) Terhadap pembayaran Pajak Penerangan Jalan diberikan tanda
bukti pembayaran rangkap 5;
5) Jatuh tempo pembayaran paling lambat 30 hari setelah saat
terutangnya pajak;
6) Pembayaran Pajak Penerangan Jalan dilaukan di Bank/tempat
yang ditunjuk atau ke Bendahara Penerima DPPKAD.
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan otonomi daerah yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah terutama dalam
pelaksanaan pembangunan daerah, diharapkan Kabupaten Sukoharjo dapat
mengembangkan potensi-potensi yang ada guna meningkatkan PAD. Berikut
ini analisis yang dilakukan oleh Penulis:
1. Efektivitas Realisasi Pajak Penerangan Jalan terhadap Target
Penerimaan Pajak Penerangan Jalan
Efektivitas realisasi Pajak Penerangan Jalan terhadap target
penerimaan Pajak Penerangan Jalan dapat diketahui dengan
membandingkan target terhadap realisasi penerimaan Pajak Penerangan
Jalan. Target Pajak Penerangan Jalan adalah kemampuan maksimum
yang ingin dicapai dari penerimaan Pajak Penerangan Jalan, sedangkan
realisasi merupakan jumlah penerimaan yang berhasil dipungut dari
Pajak Penerangan Jalan. Berikut ini tabel klasifikasi kriteria efektivitas:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tabel II.1
Klasifikasi Kriteria Efektivitas
Persentase Kriteria
Diatas 100% Sangat Efektif
90%-100% Efektif
80%-90% Cukup Efektif
60%-80% Kurang Efektif
Kurang dari 60% Tidak Efektif
Sumber: Keputusan Mendagri No. 690.900-327 tahun 1996
Dalam menentukan target penerimaan pajak, seharusnya
Pemerintah Daerah memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
a. Realisasi penerimaan pendapatan daerah dari tahun anggaran yang
lalu dengan memperlihatkan faktor pendukung yang menyebabkan
tercapainya realisasi tersebut dan faktor-faktor yang
menghambatnya.
b. Data potensi obyek pajak dan estimasi perkembangan dan perkiraan
penerimaan dari penetapan tahun berjalan minimal 80% dari
penetapan.
c. Kemungkinan adanya perubahan atau penyesuaian dan
penyempurnaan sistem pemungutan.
d. Keadaan sosial ekonomi dan tingkat kesadaran masyarakat selaku
wajib pajak.
e. Perkembangan tersedianya sarana dan prasarana serta biaya
pungutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Tetapi karena adanya kesulitan dalam melakukan pendataan WP
maka penentuan target penerimaan Pajak Penerangan Jalan dari pihak
DPPKAD Kabupaten Sukoharjo didasarkan dengan menggunakan
persentase peningkatan dari realisasi penerimaan pajak tahun
sebelumnya.
Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah
dalam merealisasikan Pendapatan Asli Daerah yang direncanakan
dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil
daerah. Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikatakan efektif
apabila rasio dihitung antara 90%-100%. Namun demikian semakin
tinggi rasio efektivitas, maka semakin baik pula kemampuan daerah
dalam memungut dan memaksimalkan penerimaan PAD. Perhitungan
rasio efektivitas menggunakan rumus (Halim, 2004: 164).
100%x Jalan PeneranganPajak PenerimaanTarget
Jalan PeneranganPajak Penerimaan Realisasi sEfektivita =
Berikut adalah tabel yang menyajikan perbandingan antara target
yang ditetapkan dengan realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan
dalam kurun waktu 3 tahun untuk mengetahui rasio efektivitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Tabel II.2
Efektivitas Penerimaaan Pajak Penerangan Jalan
Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran 2008-2011
Tahun Target Realisasi Persentase Kriteria
2008 13.085.968.000 13.604.996.379 103,96% Sangat Efektif
2009 14.476.800.000 16.086.993.075 111,12% Sangat Efektif
2010 19.962.549.000 19.172.541.281 96,04% Efektif
2011 19.850.000.000 21.107.770.993 106,37% Sangat Efektif
Sumber: DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
Perhitungan efektivitas realisasi Pajak Penerangan Jalan terhadap
target penerimaan Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Sukoharjo Tahun
Anggaran 2008-2011.
Tahun 2008
%96,031100%.000,-13.085.968 Rp..379,-13.604.996 Rp.
sEfektivita =´=
Tahun 2009
111,12%% 100.000,-14.476.800 Rp.
.075,-16.086.993 Rp. sEfektivita =´=
Tahun 2010
96,04%% 100.000,-19.962.549 Rp.
541.281,-Rp.19.172. sEfektivita =´=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tahun 2011
%37,061% 100.000,-19.850.000 Rp.
770.993,-Rp.21.107. sEfektivita =´=
Gambar 2.1
Laju Pertumbuhan Realisasi PPJ dan Target PPJ
Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran 2008-2011
Dari Gambar II.1 dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu 4 tahun
terakhir, realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan dari tahun-ketahun
mengalami kenaikan dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 15,83%,
sedangkan target penerimaan Pajak Penerangan Jalan selama kurun
waktu 4 tahun mengalami peningkatan rata-rata sebesar 15,22%
sedangkan rata-rata efektivitas selama kurun waktu 4 tahun sebesar
104,37%. Hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penerimaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Pajak Penerangan Jalan berbanding lurus dengan peningkatan target
penerimaan Pajak Penerangan Jalan selama kurun waktu 4 tahun terakhir.
Disini kita dapat menyimpulkan bahwa kenaikan target
penerimaan Pajak Penerangan Jalan juga diimbangi dengan realisasi yang
juga terus meningkat dari tahun-ketahun dan hal in i menunjukkan bahwa
kinerja DPPKAD sudah cukup baik dalam meningkatkan penerimaan
Pajak Penerangan Jalan. Realisasi tahun 2010 tidak mencapai target, hal
ini disebabkan Pihak DPPKAD terlalu tinggi dalam menentukan target,
seperti yang dapat dilihat di tabel II.1 bahwa persentase kenaikan target
dari tahun 2009 ketahun 2010 mencapai 37,89%,angka persentase
peningkatan yang sangat besar dan juga adanya kemungkinan kebocoran
tarif yaitu adanya praktik pemasangan rekening listrik ilegal dalam
jumlah besar sehingga tidak tercatat sebagai wajib pajak.
Peningkatan target yang cukup tinggi ini disebabkan karena dasar
penetapan target yang digunakan oleh DPPKAD adalah dengan
menggunakan persentase peningkatan dari realisasi penerimaan tahun
sebelumnya, sehingga besar kecilnya target dipengaruhi oleh realisasi
penerimaan tahun sebelumnya.Semakin besar realisasi tahun sebelumnya
semakin besar pula target yang akan ditentukan untuk tahun berikutnya
begitu pula sebaliknya. Pada tahun 2011 DPKKAD menurunkan target
sebesar 2,85% hal ini dilakukan oleh DPPKAD karena akibat dari tidak
tercapainya target tahun 2010 dan juga karena adanya kebocoran tarif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Dari analisis di atas menunjukkan bahwa sistem penagihan Pajak
Penerangan Jalanyang dilakukan sudah cukup baik melalui perbandingan
antara target yang ditetapkan dengan realisasi penerimaannya dan laju
pertumbuhan realisasi dan target, namun masih ditemui kelemahan pada
sistem penganggaran yang dilakukan oleh pihak DPPKAD yaitu dengan
menetapkan dasar penetapan target menggunakan persentase kenaikan
atas realisasi penerimaan sehingga hal tersebut tidak akurat/sesuai
kondisi di lapangan..
2. Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Sukoharjo
Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah dan realisasi
penerimaan Pajak Penerangan Jalan digunakan untuk menghitung
besarnya kontribusi yang diberikan oleh Pajak Penerangan Jalan terhadap
PAD. Kontribusi ini digunakan untuk mengukur perkembangan Pajak
Penerangan Jalan terhadap PAD dari tahun ke tahun.
Rumus yang digunakan dalam menghitung kontribusi Pajak
Penerangan Jalan terhadap PAD (Halim, 2004: 163):
%100Daerah Asli Pendapatan
Jalan PeneranganPajak RealisasiKontribusi ´=
Berikut ini tabel klasifikasi kriteria kontribusi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tabel II.3
Klasifikasi Kriteria Kontribusi
Persentase Kriteria Diatas 50% Sangat Baik
40,10%-50% Baik
30,10%-40% Cukup Baik
20,10%-30% Sedang
10,10%-20% Kurang
0,00%-10% Sangat Kurang
Sumber: Tim Litbang Depdagri-Fisipol UGM 1991
Berikut ini adalah tabel yang menyajikan perbandingan antara
realisasi Pajak Penerangan Jalan terhadap terhadap realisasi PAD dalam
kurun waktu 3 tahun terakhir untuk megetahui rasio kontribusi.
Tabel II.4
Kontribusi Pajak Penerangan Jalan Terhadap PAD
Kabupaten Sukoharjo
Tahun Anggaran 2008-2011
Tahun Realisasi PAD Persentase Kriteria
2008 13.604.996.379 51.579.286.759 26,38% Sedang
2009 16.086.993.075 48.842.528.340 32,94% Cukup Baik
2010 19.172.541.281 66.632.949.777 28,77% Sedang
2011 21.107.770.993 96.207.454.361 21,93% Sedang
Sumber: DPPKAD Kabupaten Sukoharjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Perhitungan Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2008-
2011
Tahun 2008
% 38,62100%.759,-51.579.286 Rp..379,-13.604.996 Rp.
Kontribusi =´=
Tahun 2009
% 32,94100%.340,-48.842.528 Rp..075,-16.086.993 Rp.
Kontribusi =´=
Tahun 2010
% 28,77% 100.777,-66.632.949 Rp..281,-19.172.541 Rp.
Kontribusi =´=
Tahun 2011
% ,9312% 100.361,-96.207.454 Rp.
.993,-21.107.770 Rp. Kontribusi =´=
Dari perhitungan diatas dapat di analisis bahwa Pajak Penerangan
Jalan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PAD
dibandingkan dengan sumber penerimaan dari sektor Pajak Daerah
lainnya contohnya penerimaan Perolehan Hak Atas Tanah & Bangunan
(BPHTB) yang hanya memberikan kontribusi terbesar kedua setelah
Pajak Penerangan Jalan sebesar 17% dari keseluruhan penerimaan Pajak
Daerah. Dari tahun 2008 sampai tahun 2011 rata-rata kontribusi Pajak
Penerangan Jalan terhadap PAD sebesar 27,50% hal ini menunjukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
bahwa Pajak Penerangan Jalan sangat berpotensial dalam menyumbang
PAD terutama pada tahun 2009 sebesar 32,94% (Cukup Baik).
Pada tahun 2010 terjadi penurunan kontribusi sebesar 4,17%
dikarenakan kenaikan PAD dan tidak tercapainya target Pajak
Penerangan Jalan yang disebabkan kebocoran tarif karena masih
banyaknya penerangan jalan umum ilegal, sedangkan pada tahun 2011
juga terjadi penurunan kontribusi sebesar 6,84% dari tahun sebelumnya
disebabkan kenaikan PAD yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya
sebesar Rp. 29.574.504.584,-.Penurunan prosentasi ini bukan disebabkan
karena tidak tercapainya target tetapi karena ada pengalihan salah satu
pos pajak dari pajak provinsi menjadi Pajak Daerah sehingga
menyebabkan kenaikan PAD yang cukup signifikan, pos pajak tersebut
adalah Pajak Air Tanah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
BAB III
TEMUAN
Setelah penulis melakukan penelitian di Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sukoharjo mengenai Pajak
Penerangan Jalan. Penulis dapat menyimpulkan kelebihan dan kelemahan yang
ditemukan.
A. KELEBIHAN
Setelah penulis melakukan penelitian mengenai Analisis Kontribusi
Pajak Penerangan Jalan, penulis menemukan kelebihan sebagai berikut:
1. Adanya kerjasama antara DPPKAD dan PLN yang aktif dalam
meningkatkan penerimaan Pajak Penerangan Jalan.
2. Adanya kerjasama yang baik antara PLN, dan Bank yang memberikan
kemudahan dalam pembayaran Pajak Penerangan Jalan bagi wajib pajak.
3. Adanya pembenahan kebijakan dan ketentuan pemungutan Pajak
Penerangan Jalan berakibat positif dalam pelaksanaan pemungutan Pajak
Daerah dan mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan atau
kecurangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
B. KELEMAHAN
Selain kelebihan di DPPKAD Kabupaten Sukoharjo terhadap Analisis
Kontribusi Pajak Penerangan Jalan penulis juga menemukan kelemahan-
kelemahan sebagai berikut:
1. Kurangnya informasi mengenai Pajak Penerangan Jalan yang seharusnya
diberikan oleh pemerintah daerah selaku pihak yang memungut Pajak
Penerangan Jalan kepada masyarakat (pengguna atau pengguna listrik)
mengenai penekanan Pajak Penerangan Jalan adalah salah satu jenis
Pajak Daerah, bukan retribusi daerah
2. Masih banyaknya wajib pajak memasang rekening listrik tidak sesuai
dengan prosedur yang benar atau tidak melakukan ijin.
3. Faktor ketidakjujuran wajib pajak dalam penggunaan tenaga listrik.
Banyak dijumpai kecurangan-kecurangan yang dilakukan wajib pajak
agar pajak yang dibebankan rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penulis memberikan
kesimpulan bahwa efektivitas Penerimaan Pajak Penerangan Jalan sudah
cukup baik. Pada tahun 2008, 2009, dan 2011 penerimaan Pajak Penerangan
Jalan cukup efektif karena persentase efektivitasnya mencapai 100%. Namun
pada tahun 2010 persentase efektivitas penerimaan Pajak Penerangan Jalan
sebesar 96,04% dengan kata lain penerimaan tidak mencapai target. Hal ini
disebabkan karena adanya pemasangan rekening listrik ilegal yang
menyebabkan kebocoran tarif, kebocoran tarif tersebut kebanyakan dari
kalangan industri dan rumah tangga.
Kontribusi penerimaan Pajak Penerangan Jalan dari tahun 2008 sampai
2011 terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) rata-rata sebesar 27,50%. Hal
ini menunjukan bahwa Pajak Penerangan Jalan merupakan sumber
pendapatan daerah yang sangat potensial karena, dibandingkan dengan
Pendapatan Daerah lainnya khususnya pada sektor Pajak Daerah PPJ
menyumbang lebih dari 25% atau seperempat dari keseluruhan Pendapatan
Asli Daerah.
Masih ditemui beberapa kendala yang muncul dalam upaya
meningkatkan Pajak Penerangan Jalan, diantaranya sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1. Faktor ketidakjujuran Wajib Pajak dalam penggunaan tenaga listrik.
2. Pemasangan perangkat penerangan jalan umum oleh masyarakat tidak
dilakukan melalu i prosedur yang benar.
3. Masih banyak dijumpai Wajib Pajak yang menunggak listrik, sehingga
mempengaruhi penerimaan Pajak Penerangan Jalan
.
B. REKOMENDASI
Berikut ini adalah rekomendasi dari penulis:
1. Memberikan sanksi yang tegas kepada wajib pajak yang melakukan
kecurangan dalam pemakaian listrik.
2. Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang resiko melakukan
kecurangan dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang
kelebihan dari listrik pra bayar agar masyarakat tertarik untuk berpindah
ke listrik pra bayar, karena penggunaan listrik pra bayar mencegah tindak
kecurangan pemakaian listrik.
3. Mengefektifkan kinerja petugas PLN yang melakukan pengecekan ke
rumah-rumah guna menghindari kecurangan.