99
Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islam (Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (S. H) Oleh FARIHAH MAHMUDAH NIM. 11140460000090 KONSENTRASI HUKUM EKONOMI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (HUKUM EKONOMI SYARIAH) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islam

(Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan

Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (S. H)

Oleh

FARIHAH MAHMUDAH

NIM. 11140460000090

KONSENTRASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (HUKUM EKONOMI SYARIAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

i

Page 3: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

ii

Page 4: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

iii

Page 5: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

iv

ABSTRAK

Farihah Mahmudah. 11140460000090. Analisis Kontrak Baku PT iGrow

Perspektif Hukum Islam (Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 tentang

Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah).

Konsentrasi Hukum Ekonomi Syariah, Program Studi Muamalat (Hukum

Ekonomi Syariah), Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

1440/2019. ix + 81 halaman 2 lampiran.

PT iGrow sebagai salah satu perusahaan fintech P2P Lending yang diklaim

oleh beberapa pihak sebagai salah satu fintech berbasis syariah di bidang investasi

pertanian. Investor iGrow dapat memilih jangka waktu investasi dan dapat melihat

informasi dari komoditas yang dipilih, yang sebelum menyetujui kontrak baku

dalam bentuk click wrap agreement yang muncul sebelum pembayaran. Skripsi ini

bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kontrak baku yang digunakan oleh PT

iGrow dengan ketentuan kontrak baku dalam Fatwa DSN tentang Layanan

Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah.

Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan

menggunakan pendekatan legal study.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kontrak baku yang digunakan

PT iGrow kepada investor mengandur unsur yang tidak boleh ada dalam kontrak

baku, yaitu pengalihan risiko pada pihak tertentu. Tanpa mencantumkan

pengecualian apapun. Hal ini tidak sesuai dengan Fatwa DSN tentang Layanan

Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah dan

peraturan perundang-undangan yang terkait di dalamnya.

Kata Kunci : Fintech P2P Lending, Fatwa DSN, Kontrak Baku, iGrow

Dosen Pembimbing : Andi Syafrani, S. H. I., MCCL

Daftar Pustaka : 2007 s.d 2018

Page 6: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

v

KATA PENGANTAR

محن ال محن يمبسم هللا

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Rasa syukur penulis panjatkan dengan sepenuh hati atas terselesaikannya bab demi

bab pembahasan dalam skripsi ini. Sholawat dan salam senantiasa dihaturkan

kepada teladan dalam segala aspek kehidupan, tanpa terkecuali dalam ranah

ekonomi islam dan hukumnya, yakni Rosulullah saw.

Dalam proses penulisan skripsi ini, banyak phak yang telah membantu

dalam bentuk kritik, saran, dan dukungan berupa semangat. Penulis mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang terlibat. Secara khusus penulis ucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr. Ahmad Tholabi, S.Ag., SH., MH., MA selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. AM. Hasan Ali, M.A selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah dan

Dr. Abdul Rouf, M.A selaku Sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.

3. Andi Syafrani, S.H.I., MCCL selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk selalu memberikan bimbingan yang terbaik dalam

proses penulisan skripsi ini.

4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum dan guru-guru penulis yang telah

memberikan banyak ilmu baik berupa teori maupun praktik kepada penulis.

5. Seluruh Staff Akademik, pengurus Perpustakaan Fakultas, dan pengurus

Perpustakaan Utama.

6. Ayah dan Ibu terbaik yang selalu mendukung dengan segenap hati dalam

segala bentuk bantuan.

7. Teteh, abang, dan adik-adik yang selalu memberi semangat untuk penulis.

Terkhusus De Ais yang tidak bosan mengingatkan dan membantu penulis.

8. Teman-teman seperjuangan di Forward, sebagai teman diskusi terbaik.

9. Semua teman-teman penulis yang telah membantu penulis dalam bentuk

apapun dan sudah sama-sama berjuang.

Page 7: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

vi

Terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses penulisan

skripsi ini. Banyak hal berharga dalam proses penulisan ini. Tiada balasan yang

dapat penulis berikan selain rasa terimakasih yang mendalam dan doa. Semoga

Allah memberikan balasan yang jauh lebih baik. Penulis memahami terdapat

banyak kekurangan dalam skripsi ini. Namun, penulis berharap dengan skripsi ini

bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca secara luas. Semoga kita

semua selalu diberi oleh Allah rasa semangat yang tidak pudar untuk mencintai

ilmu pengetahuan, sehingga dapat diterapkan dengan baik dalam bentuk amal.

Aamiin.

Penulis

Farihah Mahmudah

Page 8: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................................. 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 8

E. Kajian Terdahulu .......................................................................................... 9

F. Kerangka Teori dan Konseptual................................................................. 11

G. Metode Penelitian....................................................................................... 15

H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17

BAB II TINJAUAN TEORITIS ........................................................................ 19

A. Financial Technology (Fintech) ................................................................. 19

1. Pengertian Fintech (Financial Technology) ........................................... 20

2. Perkembangan Fintech di Indonesia ....................................................... 21

3. Macam-macam Fintech .......................................................................... 22

4. Jenis-Jenis Fintech yang Berkembang di Indonesia ............................... 26

5. Regulasi Fintech di Indonesia ................................................................ 31

B. Peristilahan dan Makna Kontrak atau Perjanjian ....................................... 33

1. Kontrak Baku ......................................................................................... 34

2. Click-Wrap Agreement .......................................................................... 35

C. Prinsip Hukum Islam dalam Perikatan ....................................................... 37

D. Fatwa-Fatwa DSN MUI Terkait Fintech ................................................... 40

BAB III GAMBARAN TENTANG PRODUK INVESTASI iGROW ........... 57

A. Pengertian Produk ...................................................................................... 57

Page 9: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

viii

B. Sejarah Produk dan Tujuan Produk............................................................ 57

C. Jenis Produk ............................................................................................... 59

1. Produk Investasi Jangka Pendek ............................................................ 59

2. Produk Investasi Jangka Panjang ........................................................... 60

D. Penyelenggaraan Produk ............................................................................ 61

E. Cara Kerja iGrow ....................................................................................... 62

F. Mekanisme Bagi Hasil ............................................................................... 63

G. Ketentuan lain ............................................................................................ 64

BAB IV ANALISIS KESESUAIAN PRODUK DENGAN FATWA DSN ..... 66

A. Faktor Penyebab Menggunakan Fatwa DSN MUI .................................... 66

B. Faktor Penyebab Penggunaan Istilah Kontrak Baku .................................. 67

C. Analisis Kesesuaian Kontrak Baku iGrow dengan Fatwa DSN MUI........ 68

D. Analisis Unsur Akad Syariah ..................................................................... 73

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 82

A. Simpulan .................................................................................................... 82

B. Saran ........................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 86

Page 10: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Friederich Karl Von Savigny menyatakan bahwa “hukum itu tidak dibuat,

melainkan tumbuh dan berkembang, bersama dengan masyarakat”. 1Dalam

islam dikenal suatu kaidah “tanahin nushus wa’adamu tanahil waqo’i” dalil-

dalil nash telah berhenti, akan tetapi kasus-kasus baru tidak berhenti.2 Oleh

sebab itu ijtihad ada, termasuk lahirlah fatwa-fatwa.

Financial Technology atau layanan pinjam meminjam uang berbasis

teknologi informasi yang kemudian disebut fintech terus mengalami

perkembangan tanpa terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) tahun 2017 terdapat 600 perusahaan berbasis teknologi

(Fintech) yang beroperasi di Indonesia. Namun menurut Deputi Komisioner

Pengawas Keuangan Non Bank (lKNB) II Dumoly F Pardede, baru ada 157

perusahaan yang melapor ke Otoritas Jasa Keuangan selaku regulator3, dari

jumlah tersebut ada 64 perusahaan yang terdaftar resmi.4 Pertumbuhan fintech

dipicu oleh kebutuhan masyarakat akan alternatif pembiayaan yang lebih

demokratis, transparan, dan efisien.5 Dengan masifnya perkembangan fintech

di Indonesia ini maka sangat diperlukan payung hukum yang memadai sebagai

legalitas, jaminan, dan perlindungan.

1Achmad Ali, Menguak Teori Hukum Volume 1, (Jakarta: Kencana), Cetakan ke-5, 2013, h.

382 2Disampaikan oleh Dr. Ghamishah dalam kajian ushulfiqh 3 https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/201702214134913-78-193433/ada-600-fintech-di-

indonesia-baru-157-yang-lapor-ke-ojk, diakses pada 27 September 2018 4http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegitan/publikasi/Pages/Penyelenggara-Fintech-Terdaftar-

di-OJK-per-Agustus-2018.aspx, diakses pada 27 September 2018 5Muliaman D Haddad, Fintech IBS June 2017

Page 11: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

2

OJK sebagai regulator telah mengeluarkan sejumlah aturan untuk memberi

payung hukum bagi bisnis fintech ini. Selain peraturan terbaru Nomor 13

/POJK.02/2018 Tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan,

dua tahun sebelumnya OJK telah mengeluarkan POJK NO 77/POJK.01/2016

tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi,

sebagaimana judulnya—peraturan ini khusus untuk fintech jenis peer to peer

lending saja. POJK ini menaungi fintech konvensional maupun syariah.

Penyebab saat ini belum adanya POJK khusus terkait fintech syariah, menurut

Penasihat Komite Strategis dan Pusat Riset OJK Ahmad Buchori,

“Karena fintech itu kan relatif baru di Indonesia. Makanya waktu dibuat

ketentuan POJK mengenai fintech itu memang masih jadi satu dengan yang

syariah. Kebanyakan nuansanya memang masih konvensional,” sebagaimana

yang diwartakan oleh Tirto.id.6

Sementara itu untuk fintech berbasis syariah, DSN MUI telah mengeluarkan

fatwa Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis

Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah. Dalam fatwa tertuang

beragam bentuk pembiayaan berbasis teknologi informasi ini, diantaranya:

factoring, purchases order, online seller, payment gateway, pembiayaan

pegawai, dan pembiayaan berbasis komunitas. Akad yang ada dalam fatwa

tersebut adalah akad wakalah bil ujrah, musyarakah, qardh, jual beli, wakalah,

ijarah dan mudharabah.7

Peran aktif dari para otoritas pengaturan dan pengawasan terkait sangatlah

diperlukan untuk menyusun pengaturan dan melakukan pengawasan produk

dan layanan fintech dengan tetap memerhatikan aspek perlindungan

konsumen. 8 Hal yang sangat diperhatikan OJK terkait fintech adalah

transparansi perusahaan. Transparansi sangat penting guna melindungi

konsumen. Karena kemudahan yang ditawarkan perusahaan fintech tidak lepas

6https://tirto.id/ojk-bakal-segera-buat-aturan-untuk-mengawasi-fintech-syariah-cKqv, 7 Fatwa Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi

Berdasarkan Prinsip Syariah. 8 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017

Page 12: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

3

dengan risiko kerugian yang akan timbul. Prihal transparansi tertuang dalam

Pasal 29 huruf a POJK NO 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam

Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.9 Menurut Wakil Ketua Dewan

Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi yang dimaksud adalah

transparansi informasi mengenai hak dan kewajiban para pihak seperti investor,

peminjam, platform, dan bank koresponden mengenai potensi pendapatan,

potensi risiko, biaya-biaya, bagi hasil, manajemen risiko dan mitigasi jika

terjadi kegagalan.10

Fintech dalam bidang P2P lending di Indonesia mengakomodasi

masyarakat yang ingin menjadi investor atau menjadi pemberi dana dengan

tujuan untuk mendapatkan return di kemudian hari. Fasilitas ini banyak

digunakan oleh pengguna karena memberikan kemudahan untuk berinvestasi.

Pada umumnya, perusahaan akan memberikan informasi secara jelas dan

transparan akan pergerakan uang pinjaman yang diberikan oleh pemberi dana.

Hal ini membuat para pemberi dana atau investor merasa lebih aman dan

nyaman untuk berinvestasi. 11 Penggunaan kontrak baku memang sudah

menjadi lumrah dalam sektor jasa keuangan. Terlebih untuk saat ini yang lebih

mudah dengan adanya teknologi. Untuk menyetujui ketentuan-ketentuan yang

ada banyak dari konsumen yang tidak membaca terlebih dahulu sebelum

menekan tombol ceklis sebagai tanda setuju. Efisiensi waktu menjadi salah satu

penyebab adanya kontrak baku.

Tugas OJK sebagai regulator sekaligus pengawas untuk melindungi

konsumen dalam transaksi keuangan berbasis teknologi ini masih sangat banyak.

Sebagaimana dalam suatu transaksi keuangan lainnya, kini perusahaan kepada

konsumen sudah menyiapkan kontrak baku. Meski untuk kontrak baku sendiri

sudah diatur dalam UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

9POJK NO 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi,

Pasal 29 huruf a 10 https://m.merdeka.com/uang/ojk-pastikan-aturan-fintech-kedepankan-transparansi-dan-perlindungan-

konsumen.html, 11Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech,

Departemen Perlindungan Konsumen-OJK, 2017, h. 29

Page 13: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

4

namun masih banyak sekali kontrak baku yang merugikan konsumen. Terlebih

konsumen yang menggunakan fintech biasanya terlena dengan kemudahan ‘klik’

untuk setuju, sehingga jarang sekali yang membaca syarat dan ketenuan terlebih

dahulu. Fatwa DSN sendiri dalam hal ini mencantumkan bahwa kontrak baku

yang sesuai dengan prinsip syariah dalam fintech P2PL adalah yang sesuai

dengan aturan perundang-undangan.12

Fatwa DSN MUI No 117 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah pada bagian pedoman umum poin kedua,

berbunyi:

“Akad Baku yang dibuat Penyelenggara wajib memenuhi prinsip

keseimbangan, keadilan, dan kewajaran sesuai syariah dan peraturan

perundang-undangan.”13

Dengan kata lain, suatu kontrak baku dapat dikatakan sesuai dengan prinsip

syariah saat kontrak memenuhi tiga aspek, yaitu keadilan, kewajaran dan sesuai

peraturan perundang-undangan. Oleh karena hal tersebut, dari sisi kontrak

baku penulis menggunakan UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, POJK No 77 Tahun 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang

Berbasis Teknologi Informasi, dan Surat Edaran OJK No 13 Tahun 2014

tentang Perjanjian Baku. Yang mana dua peraturan terakhir pada pengaturan

kontrak baku menginduk pada apa yang diatur oleh UU tentang Perlindungan

Konsumen.

Berlakunya prosedur sertifikasi menimbulkan cara pandang dan cara

berpikir baru ditengah masyarakat. Meski pengaruh sertifikasi halal lebih

dikenal luas dalam suatu produk konsumsi dibandingkan dengan sertifikasi

syariah dalam suatu produk layanan jasa keuangan syariah. Mengingat inklusi

keuangan belum banyak dikenal masyarakat Indonesia. Hemat penulis

sertifikasi syariah dalam dunia bisnis saat ini kebanyakan menjadi salah satu

12 Fatwa Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi

Berdasarkan Prinsip Syariah. 13Fatwa DSN MUI No 117 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan

Prinsip Syariah

Page 14: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

5

strategi marketing untuk menggait konsumen Muslim atau sekedar meyakinkan

konsumen. Timbullah suatu persepsi masyarakat, bahwa perusahaan yang

menggunakan prinsip syariah dalam layanannya adalah yang telah bersertifikat

syariah dari DSN MUI. Pada penelitian ini, penulis menemukan bahwa ada

suatu perusahaan yang menggunakan beberapa prinsip syariah, namun tidak

mendeklarasikan diri dengan nama syariah. Sebagaimana banyaknya makanan

halal yang tidak bersertifikasi halal.

Hukum syariah dalam berekonomi tidak hadir sebatas untuk pelaku usaha

yang mendeklarasikan diri dengan label syariah. Namun, hadir untuk semua

pelaku bisnis yang beragama Islam dan yang terikat didalam kontrak sebagai

panduan dalam menjalankan bisnis.

Dalam penelitian ini penulis menjadikan produk investasi di PT iGrow

Resources Indonesia sebagai objek penelitian. PT iGrow Resources Indonesia

adalah sebuah perusahaan investasi di Indonesia dalam bidang pertanian yang

fokus untuk membantu petani lokal, mengoptimalkan lahan, dan menjembatani

investor penanaman dengan petani untuk menghasilkan produk pertanian

organik berkualitas. PT iGrow telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan

Nomor S-4438/NB.111/2017 pada tanggal 18 September 2017. 14 Platform

investasi ini adalah fintech jenis peer to peer lending. Layanan pinjam

meminjam uang yang terjadi antara investor atau sponsor, dan petani. Produk

investasi ini sebagaimana yang dikemukakan oleh OJK sangat menarik, karena

akan menghasilkan return bagi hasil bagi investor.

Sebagaimana fintech pada umumnya, iGrow juga memiliki aplikasi yang

bisa didownload menggunakan gawai berbasis android dan IOS. Aplikasi

iGrow kini sudah didownload oleh sepuluh ribu lebih pengguna gawai. Bila

dilihat sekilas melalui aplikasi iGrow berbasis android yang bisa didownload

bebas oleh calon investor, dapat dilihat sistem yang digunakan oleh start up ini

adalah sistem bagi hasil. Sebagaimana yang tertera pada bagian FAQ atau

Frequently Asked Question. iGrow disebut-sebut sebagai salah satu tempat

14https://igrow.asia/v1/about, diakses pada 27 September 2018

Page 15: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

6

investasi yang sesuai dengan islam. 15 Meskipun iGrow tidak menggunakan

istilah sebagaimana yang dipakai oleh fintech yang menyandingkan syariah

dalam produknya. iGrow menawarkan prosentase bagi hasil 40:40:20. Untuk

petani 40%, investor 40%, surveyor iGrow 20%. Untuk menarik investor iGrow

memberikan gambaran estimasi bagi hasil dengan tetap menekankan bahwa

besaran bagi hasil tergantung dengan hasil bersih dari panen.

Start Up yang didirikan oleh Muhaimin Iqbal, Andreas Senjaya, dan Jim

Oklahoma16 ini menarik untuk diteliti. Mengingat salah satu pendiri iGrow

adalah Muhaimin Iqbal yang sangat aktif menulis terkait ekonomi islam sejak

lama. Produk investasi yang ditawarkan iGrow dengan menggunakan prinsip

bagi hasil namun tidak menggunakan nomenklatur syariah menjadi sangat

menarik untuk dijadikan objek penelitian. Menurut hasil wawancara yang

dilakukan oleh penulis sistem yang dipakai iGrow adalah sistem syariah.17 Oleh

karena itu penulis akan melihat dari sisi kesesuaian kontrak baku dan

keberadaan unsur akad syariah iGrow berdasarkan Fatwa DSN Nomor

117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi berdasarkan prinsip syariah. Meskipun iGrow tidak menggunakan

label syariah dalam produknya, penelitian ini tetap memiliki impact untuk

memperluas pilihan investasi bagi khususnya investor Muslim. Pun

dikarenakan fatwa DSN MUI meskipun hanya wajib dipatuhi oleh pelaku bisnis

berprinsip syariah, namun juga menjadi salah satu panduan bagi pelaku bisnis

Muslim untuk memenuhi aspek syariah di Indonesia.

15Media daring Republika secara gamblang membahas iGrow dengan judul “FintechSyariah

Bisa Bantu Pertanian”. Bukan hanya Republika, dalam salah satu blog khusus ekonomi syariah

yang beralamat surel syariahx.blogspot.com dan m.hidayatullah.com, juga secara jelas mengatakan

iGrow sebagai platform Investasi Syariah di Bidang Pertanian. Penulis juga menemukan dalam

beberapa blog pribadi yang mengutarakan bahwa iGrow adalah sebuah platform investasi yang

sesuai dengan syariah. 16 https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160624152357-185-140702/startup-pertanian-

igrow-raih-investasi-dari-dua-pemodal, diakses pada 27 September 2018 17Wawancara pribadi dengan Pandu divisi pelayanan konsumen PT iGrow Resources Indonesia.

Page 16: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

7

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana telah penulis paparkan dalam latar belakang penelitian ini

perusahaan yang menggunakan kecanggihan teknologi masih terbilang baru

meski geliatnya sudah sangat masif, sejalan dengan meningkatnya pengguna

gawai dan internet di Indonesia. Kemudahan yang fintech berikan berjalan

beriringan dengan rentannya risiko yang akan didapatkan oleh konsumen.

Berbagai perusahaan menawarkan produk investasinya dengan berbagai macam

strategi pemasaran, tanpa terkecuali PT iGrow Resources Indonesia yang

bergerak khusus di fintech bidang pertanian.

Banyak hal yang harus diperhatikan dan diatur terkait fintech ini. Sehingga

diperlukan banyak kajian agar dapat memformulasikan ramuan yang tepat. PT

iGrow sebagai salah satu platform fintech terbesar di Indonesia di bidang

investasi pertanian di Indonesia menjadi objek yang sangat penting dan

menarik untuk diteliti. Selain dalam hal skema bagi hasil, juga dalam hal

transparansi. Ketertarikan masyarakat tanpa terkecuali yang beragama Islam

akan investasi semakin meningkat. Untuk itu dibutuhkan informasi terkait

perusahaan investasi yang legal secara hukum positif dan sesuai dengan ajaran

Islam. Berdasarkan hal tersebut berikut beberapa masalah yang teridentifikasi:

1. Bagaimana kesesuaian penyelenggaraan investasi iGrow dengan Peraturan

Perundang-undangan dan Fatwa DSN MUI?

2. Apa saja hal yang membuat konsumen berpikir bahwa iGrow adalah

platform investasi yang sesuai syariah?

3. Apakah kontrak baku yang iGrow terapkan sudah sesuai dengan panduan

hukum yang berlaku?

4. Bagaimana pemenuhan syarat untuk bukti sertifikat kepemilikan di iGrow?

5. Apakah kontrak bakuiGrow memenuhi prinsip dan unsur-unsur akad

syariah?

Dari beberapa identifikasi masalah di atas, penulis hanya akan membahas

beberapa poin sebagai fokus dari penelitian ini.

Page 17: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

8

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam suatu penelitian diperlukan guna

menjadikan hasil penelitian lebih akurat dan mendalam. Untuk itu penulis

membatasi penelitian di PT iGrow Resources Indonesia hanya sebatas pada

kesesuaian kontrak baku iGrow dengan prinsip syariah dalam fatwa DSN

MUI No 117 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi

Berdasarkan Prinsip Syariah.

2. Rumusan Masalah

Sejalan dengan pembatasan masalah yang penulis paparkan diatas,

berikut rumusan masalah dalam penelitian ini:

a. Bagaimana kesesuaian kontrak baku investasi iGrow perspektif

Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan

Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip

Syariah dari segi kontrak baku dan unsur akad syariah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesesuaian

penyelenggaraan kontrak baku dan unsur akad syariah investasi iGrow

dengan Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan

Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Penelitian ini menjadi pintu untuk memahami lebih detail terkait

fintech P2P Lending perspektif syariah dan menambah wawasan prihal

keragaman fintech. Yang selanjutnya pengetahuan yang didapat bisa

digunakan sebagai bahan pertimbangan penulis saat akan menggunakan

jasa fintech jenis ini.

b. Bagi Akademisi

Page 18: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

9

Penelitian ini dapat menjadi bahan kajian dan diharapkan bisa

menjadi data untuk karya ilmiah selanjutnya.

c. Bagi umum

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi wawasan baru untuk

masyarakat umum terkait hukum fintech peer to peer lending menurut

pandangan islam dan keamanan investasi di sektor ini, khususnya sektor

investasi fintech bidang pertanian.

E. Kajian Terdahulu

1. Moch Ali Irsyad (2017) penelitiannya fokus kepada penerapan

pembangunan ekuitas merek berbasis pelanggan atau costumer based brand

equity (CBBE). Irsyad dengan metode wawancara mendalamnya kepada

CEO iGrow menemukan bahwa iGrow dengan strategi CBBE-nya begitu

konsen terjun ke lapangan untuk mengetahui bagaimana pelanggan yang

menjadi sasaran bisnis mereka, berbeda dengan fintech pada umumnya

yang fokus pada sistem coding. Dengan terjun ke lapangan iGrow makin

mengetahui bagaimana harapan dari investor mereka. Sehingga iGrow bisa

berkembang pesat sejak tahun riisnya yakni 2014. Kendala yang dihadapi

start up ini terkait dengan POJK NO 77/POJK.01/2016 tentang Layanan

Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, sehingga mereka

membatasi investor dari luar negeri.18

2. Alficha Rezita Sari, dalam penelitiannya ia fokus pada aspek perlindungan

konsumen tatkala perusahan fintech P2PL lalai dalam memilih calon

penerima pinjaman sehingga menyebabkan kegagalan pembayaran kepada

pemberi pinjaman dengan sample perusahaan Investree, Crowdo, dan

Akseleran. Pada kasus ini, pemberi pinjaman tidak dapat mengajukan

keluhan atas terjadinya gagal bayar karena hubungan hukum pinjam

meminjam hanya terjadi antar pemberi pinjaman dan penerima pinjaman,

sementara penyelenggara bertindak sebagai penerima kuasa dari pemberi

18Moch Ali Irsyad, Analisis Start Up digital iGrow dalam Implementasi Pembangunan Ekuitas

Merek Berbasis Pelanggan (Customer Based Brand Equity), Jurnal Fis.K.51, 2017

Page 19: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

10

pinjaman. Ia berpendapat ada dua langkah yang bisa dilakukan untuk

melindungi posisi pemberi pinjaman atau konsumen, yaitu melalui langkah

preventif dan represif. Langkah prefentif dilakukan dengan menerapkan

upaya prinsip yang terkandung dalam pasal 29 Pasal 37 POJK NO

77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis

Teknologi Informasi . Sedangkan langkah represif dilakukan setelah

terjadinya sengketa. Pemberi pinjaman membuat aduan kepada OJK. Bila

terbukti benar kegagalan terjadi karena kelalaian penyelenggara maka

penyelenggara wajib memberikan ganti rugi, sebagaimana tercantum dalam

Pasal 37 POJK NO 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam

Uang Berbasis Teknologi Informasi dan Pasal 38 POJK Nomor

1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.19

3. Departemen Perlindungan Konsumen-Otoritas Jasa Keuangan, menurut

mereka hingga saat ini masih terus dikaji untuk menghasilkan formulasi

yang tepat untuk menyeimbangkan kemudahan dan fleksibilitas yang

ditawarkan oleh fintech. Untuk itu peran OJK selaku pengawas dan

regulator perlu berperan aktif, sehingga terwujud hal-hal penting, seperti;

adanya sertifikat bagi pemberi pinjaman, dibentuknya ketentuan dan standar

mekanisme fintech, penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa,

pengawasan pemasaran produk, adanya cyber security forum,

diterapkannya online dispute resolution, implementasi trust-mark dan

adanya pembentukan regtech dan suptech.20

4. M Roji Iskandar, dalam tulisannya ia fokus membahas prihalklausula baku

dari segi perlindungan konsumen dan perjanjian syariah. Dalam tulisan

tersebut ia mengutarakan bahwa klausula baku satu sisi menjadi kebutuhan

bagi perusahaan maupun konsumen akan tetapi posisi konsumen masih

lebih lemah daripada perusahaan sehingga banyak terjadi pengalihan

tanggung jawab dalam klausula baku. Standarisasi klausula baku secara

19Alficha Rezita Sari, Perlindungan Hukum Bagi Pemberi Pinjaman Dalam Penyelenggaraan

Financial Technology Berbasis Peer to Peer Lending di Indonesia, Skripsi, 2018 20 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017

Page 20: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

11

umum sudah diatur dalam Undang-undang perlindungan konsumen. Hal

tersebut bila dimasukkan dalam perjanjian islam, setidaknya harus

memenuhi 5 syarat dalam perjanjian. Sehingga klausula baku yang

dirumuskan bisa menempatkan posisi yang seimbang antara konsumen

maupun perusahaan.21

F. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Teori merupakan suatu pendapat yang didasarkan pada penelitian dan

penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi.22 Teori-teori dalam

penelitian digunakan sebagai salah satu bahan analisis untuk menghasilkan

suatu simpulan akhir dari temuan-temuan yang didapatkan. Berikut teori-

teori yang hemat penulis relevan dengan objek penelitian ini;

a. Teori dasar dan paling terkenal dalam muamalah maaliyah adalah

hukum asal dari muamalah adalah boleh, dalam ushul fiqh berbunyi:

“Asal dari muamalah adalah boleh selama tidak ada dalil yang

melarangnya.”Kaidah ini menjadi dasar dibolehkannya inovasi-inovasi

disektor ekonomi Islam selama tiada dalil yang mengharamkannya.

Sehingga terbuka lebar terciptanya inovasi di sektor ini. 23 Inovasi

dibidang teknologi sangat cepat berkembang. Tiada henti

perkembangan yang terus muncul bahkan meski hanya dalam satu

sektor seperti fintech P2P Lending.Untuk itu penulis menggunakan teori

kaidah hukum asal dalam muamalah ini. Teori kaidah ini menjadi

relevan, terbukti dalam berbagai fatwa yang dikeluarkan oleh DSN MUI

atas suatu produk ekonomi syariah yang baru, kaidah ini tidak pernah

absen muncul sebagai dalil aqli yang melatar belakangi lahirnya fatwa

terkait.

21 M Roji Iskandar, Pengaturan Klausula Baku Dalam Undang-Undang Perlindungan

Konsumen dan Hukum Perjanjian Syariah, Jurnal Amwaluna, Vol.1, No. 2, 2017 22Kamus Besar Bahasa Indonesia 23 Ma’ruf Amin, Solusi Hukum Islam Sebagai Pendorong Arus Baru Ekonomi Syariah di

Indonesia, Orasi Ilmiah, h. 14-15

Page 21: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

12

b. Teori produksi dalam Islam

Manusia telah dianugerahi alam dan seisinya yang memang

ditunjukkan untuk kegiatan produksi. Namun berbeda dengan produksi

yang dimaknai kaum kapitalis. Produksi dalam islam memiliki tujuan

yang salah satunya menurut Yusuf Qardhawi adalah membangun dan

memakmurkan bumi.24 Manusia berhak dan memang harus melakukan

kegiatan produksi, dengan satu pengecualian yaitu tidak melakukan

tindakkan perusakkan bumi. Untuk itu tindakkan mencari keuntungan

tanpa adanya peningkatan utility sumber daya dilarang dalam Islam. 25

Produksi dalam Islam memegang nilai penting yaitu, mencari

sumber-sumber yang halal dan baik untuk produksi serta memanfaatkan

output produksi untuk kebaikan bukan untuk menzholimi pihak lain.

Dengan demikian penentuan output dan input produksi harus dijalankan

sesuai dengan hukum Islam.26

c. Teori Asas Proporsionalitas dalam Kontrak

Kontrak dalam dunia bisnis kini lebih menekankan pada aspek

penghargaan terhadap kemitraan dan kelangsungan bisnis. Dimensi

kontrak komersial lebih menekankan pada proposionalitas pertukaran

hak dan kewajiban diantara para pihak. Diterimanya prinsip universal

seperti itikad baik dan transaksi yang adil dan kejujuran membuktikan

bahwa yang diutamakan adalah memberikan jaminan bahwa perbedaan

kepentingan di antara para pihak telah diatur melalui mekanisme

pembebanan kewajiban secara proporsional terlepas dari hasil akhir

porsi bagi masing-masing pihak (win win contract). Problema tersebut

menjadi tantangan terwujudnya kontak yang menguntungkan para pihak

24Amirudin Kadir, Konsep Produksi dalam Ekonomi Islam, Jurnal UIN Alauddin, 2014, h.6 25Amirudin Kadir, Konsep Produksi dalam Ekonomi Islam, Jurnal UIN Alauddin, 2014, h.8 26Amirudin Kadir, Konsep Produksi dalam Ekonomi Islam, Jurnal UIN Alauddin, 2014, h.8

Page 22: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

13

selain menjadi kepastian hukum. 27 Kontrak menjadi undang-undang

bagi para pelaku yang mengikat pada kontrak tersebut. Sebagaimana

dalam asas pacta sunt seervanda dalam Pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata

yang berbunyi: “Perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang-undang”28

Makna asas proposionalitas itu sendiri menurut Agus Yudha dapat

dilihat dari aspek filosofis keadilan. Yang mana dalam hal ini tidak akan

ditemukan kesamaan dari para pihak dalam argumen kontrak namun

yang menjadi acuan adalah justum pretium yang mana kepantasan

kontrak dilihat menurut aturan hukum yang berlaku.29

Setidaknya ada tiga kriteria untuk menemukan ada tidaknya asas

proporsionalitas dalam kontrak:30

1) Adanya pemberian pengakuan terhadap hak, peluang dan

kesempatan yang sama bagi para pihak untuk menentukan

pertukaran yang adil.

2) Adanya jaminan pelaksanaan hak dan kewajiban bagi para pihak.

3) Dalam hal terjadinya sengketa kontrak, maka beban pembuktian,

berat ringannya kadar kesalahan harus diukur berdasarkan asas

proporsionalitas.

d. Teori Kedudukan Fatwa

Fatwa di Indonesia terkait produk ekonomi syariah dirumuskan

sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan berdasarkan keterangan dari

pelaku bisnis dihadapan DSN MUI.31 Sehingga fatwa DSN MUI sangat

relevan untuk dijadikan acuan rambu-rambu hukum dalam melakukan

transaksi ekonomi syariah di Indonesia. DSN MUI menjadi sumber

27Agus YudhaHerkono, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial),

(Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4, h. 5-6 28Salim, Hukum Konrak: Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta: Sinar Grafika),

Catakan ke-4, h. 10 29Agus YudhaHerkono, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial),

(Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4, h. 86 30Agus YudhaHerkono, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial),

(Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4, h.88 31Wawancara pribadi penulis dengan pak Hasanudin

Page 23: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

14

pemikiran hukum ekonomi syariah, baik untuk diimplementasikan ke

dalam peraturan peraturan perundang-undangan atau secara praktik oleh

pelaku bisnis syariah.32

Meskipun fatwa DSN MUI hanya mengikat bagi yang meminta fatwa

(Mustafti), dan pelaku bisnis syariah. Pelaku bisnis lainnya yang

beragama Islam, tak dilarang atau dikecualikan apabila hendak

menjadikan fatwa DSN MUI sebagai acuan dalam berbisnis sesuai

dengan syariah. Hemat penulis, fatwa DSN MUI menjadi acuan syariah

yang sekaligus acuan hukum yang sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Karena isi fatwa tidak terlepas dari unsur mengikuti perturan

perundang-undangan yang berlaku. Hal ini disebabkan dalam proses

pembuatan fatwa DSN bekerjasama dengan lembaga-lembaga

pemerintah terkait, selain dengan pelaku usaha.33

32Yeni Salma Berlianti,Urgensi Fatwa dan Lembaga Fatwa dalam Ekonomi Syariah, Jurnal

Hukum dan Pembangunan, 2012 33Ibid

Page 24: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

15

2. Konseptual

Keterangan bagan: Terkait penyelenggaraan finansial teknologi jenis peer

to peer lending di Indonesia diatur dalam POJK No 77/POJK.01/2016

tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi. iGrow

sebagai salah satu fintek berbasis P2PL dinaungi oleh POJK tersebut.

Sedangkan posisi fatwa disini adalah sebagai alat analisis, terkait kesesuaian

penyelenggaraan investasi iGrow dengan Fatwa DSN MUI No 117 tentang

Layanan Pembiyaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prisnpi

Syariah dikarenakan banyak klaim bahwa investasi iGrow sesuai dengan

syariah.

G. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah qualitative research, dimana

data sekunder berupa fatwa DSN menjadi dikedepankan untuk diolah. Fatwa

POJK No 77/POJK.01/2016

Tentang

Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi

Kesesuaian prinsip syariah dengan fatwa DSN No 117 Layanan

Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah

Kontrak Baku

iGrow

Finansial Teknologi P2PL

Page 25: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

16

DSN penulis gunakan sebagai alat analisis utama, selain dilengkapi oleh data

lainnya. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah legal study.

Penulis melakukan legal study34 untuk mengetahui lebih dalam kesesuaian

suatu produk dengan isi fatwa dari segi kontrak baku, dan akad. Legal study ini

juga penulis lakukan dengan mengaitkan peraturan perundang-undangan,

karena baik fatwa maupun peraturan perundang-undangan masih terkait satu

sama lain.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara

dan studi dokumen. Wawancara dilakukan dengan pihak iGrow langsung dan

beberapa ahli yang terkait. Sedangkan studi dokumen dilakukan untuk

mendapatkan fakta terkait kesesuaian antara fatwa dengan penyelenggaraan

investasi iGrow.

Jenis data dalam suatu penelitian terdiri dari tiga. Data primer, sekunder,

dan tersier. Dalam penelitian ini tentu data yang bersumber dari wawancara

adalah data sekunder penulis. Baik wawancara yang langsung dilakukan oleh

penulis, maupun yang penulis dapatkan dari hasil wawancara pihak lain. Fatwa

DSN dan Peraturan perundang-undangan menjadi data sekunder dalam

penelitian ini. Yang keberadaannya lebih dominan karena digunakan untuk alat

analisis utama atas data primer berupa salinan kontrak baku dalam penelitian

ini. Sedangkan data tersier berupa studi pustaka yang penulis dapatkan dari

berbagai sumber.

Analisis data dilakukan dengan membandingkan apa yang diatur oleh

fatwa dan bagaimana yang berjalan dalam penyelenggaraan kerjasama investasi

iGrow. Bagaimana keselarasan diantara keduanya. Serta dikaitkan pula dengan

peraturan perundang-undangan yang terkait seperti yang dikehendaki oleh

fatwa DSN MUI itu sendiri.

34 Yeni Salma Barlianti, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional, (Diterbitkan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2010)

Page 26: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

17

H. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab akan membahas

dari dasar penelitian hingga kesimpulan. Berikut sistematika penulisan pada

penelitian ini:

BAB I PENDAHULUAN, Berisi tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan dan perumusah masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori dan konseptual, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS, Bab ini membahas mengenai hal-hal yang

terkait dengan finansial teknologi, manfaat, bentuk-bentuk finansial teknologi,

para pihak, kontrak baku, prinsip syariahyang digunakan dalam perikatan, dan

akad-akad fatwa tentang fintech berprinsip syariah.

BAB III GAMBARAN TENTANG PRODUK INVESTASI JANGKA

PENDEK iGROW, Pada bab ini penulis mendeskripsikan tentang produk

investasi jangka pendek iGrow, mulai dari jenis komoditas, penyelenggaraan,

bagi hasil, manejemen risiko, dan transparansi pihak iGrow kepada investor.

BAB IV ANALISIS KESESUAIAN PRODUK DENGAN FATWA, Bab

ini berisikan hasil analisis penulis berdasarkan hasil temuan dilapangan secara

langsung dan tidak langsung dengan fatwa DSN tentang Layanan Pembiayaan

berbasis teknologi informasi. Analisis dilakukan terkait kontrak baku dan unsur

akad syariah yang terapkan oleh PT iGrow Resources Indonesia.

BAB V PENUTUP, Bab penutup memuat kesimpulan akhir dari hasil

penelitian yang dilakukan, serta beberapa saran dari penulis.

Page 27: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

19

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Financial Technology (Fintech)

Manusia memiliki hak dan kewajiban ketika melakukan kegiatan

produksi dalam ekonomi. Allah menciptakan alam dan seisinya untuk

dimanfaatkan oleh manusia dengan batasan-batasan. Batasan-batasan tersebut

ada untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Untuk itu dalam

melakukan kegiatan produksi ada rambu-rambu aturan islam yang harus

dipatuhi oleh seluruh umat Islam tanpa terkecuali.35 Perkembangan teknologi di

sektor produksi menjadi tantangan tersendiri bagi umat islam, untuk tetap bisa

melakukan kegiatan produksi yang tetap sesuai dengan hukum islam. .

Ayat terpanjang dalam al-quran adalah tentang perintah menuliskan

suatu perjanjian utang-piutang. Menunjukkan bahwa Islam sangat

memeperhatikan hal terkait harta yang sensitif ini. Dalam kasus perjanjian yang

dilakukan secara digital maka harus ada sertifikat digital yang mengikat antara

penyelenggaran dan investor. Sebagaimana dalam termaktub dalam al-quran

surah al-baqarah ayat 282:

يكتب بنينكم ك ى فٱكتبوه و سا أجل م إذ تدينتم بديل إى أيهاٱنذيل ءمنو يأ اتب بٱ ي عد و

حق يالل ٱنذي عليه ٱ فليكتب و يبخس كاتب أن يكتب كاا علناه ٱللن ربنهۥ و يتنق ٱللن و منه

يهۥ ب يستطيع أن يالن هو فليالل و حق سفيها أو ضعيفا أو عد ٱفإن كان ٱنذي عليه ٱ

كم فإن نم جا هيديل مل ر ل تمحضون مل ٱشهدء وٱستشهدو يكونا رجليل فمحجل وٱممحأتان مان

تس يأ ٱشهدء إذ ما دعو و هاا ٱلخمحى و مح إ دى هاا فتذك أن تضلن إ دى أن مو

تكتبوه صغيمح أو كبيمح إ كم أقسط عند ٱللن أجلهۦ ذ ى

35 Amirudin Kadir, Konsep Produksi dalam Ekonomi Islam, Jurnal UIN Alauddin, 2014, h.8

Page 28: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

19

محة اضمحة تديمحونها بينكم ف أن تكون تج ن إ ن تمحتابو أ دة وأدنى ه لشن م جنا ليس عليك وأقوم

إذ تبايعتم هدو ن تكتبوها وأ أ وإن تفعلو فإننهۥ فسوق بكم وٱتنقوٱللنهيد يضارن كاتب و و

ء عليم بكل وٱللن اكم ٱللن ٢٨٢ويعل

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah

seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah

penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka

hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan

(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya,

dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang

berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia

sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan

dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang

lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki

dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika

seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu

enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu

jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu

membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan

persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah

mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu perdagangan tunai yang kamu

jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak

menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah

penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian),

maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan

bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui

segala sesuatu.

Page 29: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

20

1. Pengertian Fintech (Financial Technology)

Muliaman D haddad dalam modul presentasinya mengambil beberapa

sumber pengertian dari fintech. Fintech Weekly mendefinisikan fintech

sebagai suatu bagian dari bisnis yang menggunakan perangkat lunak untuk

menyediakan jasa keuangan. PWC mendefinisikan fintech sebagai segmen

yang dinamis di sektor keuangan dan teknologi yang menyasar pada pangsa

baru. Sedangkan Arnest berpendapat lebih sederhana “fintech refers to the

use of technology to deliver financial solution”.36

Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi

menurut OJK adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan

untukmempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam

rangkamelakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uang rupiah

secara langsung melalui sistem elektronik menggunakan jaringan internet.37

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka singkatnya fintech

adalah sebuah inovasi jasa keuangan berbasis teknologi. Inovasi jasa

keuangan menggunakan sistem digital ini terus berkembang dan akan terus

berkembang. Bahkan pada tahun 2025 Indonesia diperkirakan akan menjadi

salah satu pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.38

Dalam perkembangannya fintech mengalami evolusi. Mulai dari yang

disebut dengan fintech 1.0 hingga saat ini fintech 3.5. 39 John Maynard

Keynes mendeskripsikan saat itu fintech 1.0 sebagai suatu inovasi dimana

seseorang bisa memesan suatu produk diseluruh dunia dengan

menggunakan sistem analog. Hingga saat ini menjadi fintech 3.5,

perusahaan rintisan menawarkan berbagai alternatif dari perbankan

tradisional.40

36Muliaman D Haddad, Modul Kuliah Umum Finansial technology (Fintech) di Indonesia,

2017,pdf 37POJK No 77 tahun 2016 Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi 38 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017 39Muliaman D Haddad, Modul Kuliah Umum Finansial technology (Fintech) di Indonesia,

2017,pdf 40Muliaman D Haddad, Modul Kuliah Umum Finansial technology (Fintech) di Indonesia,

2017,pdf

Page 30: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

21

2. Perkembangan Fintech di Indonesia

Era perkembangan teknologi dan digitalisasi, perlahan membentuk

suatu budaya baru di dalam masyarakat. Kegiatan yang dilakukan secara

tradisional atau konvensional, secara berangsung menjadi kegiatan yang

dilakukan secara digital. Semua orang bisa melakukan banyak kegiatan

dengan menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan jaringan

internet. Kebutuhan manusia akan layanan jasa keuangan yang mudah,

cepat, fleksibel, dan transparan pun sangat besar. Hal ini menjadi salah satu

penyebab startup fintech berkembang signifikan sejalan dengan

konsumennya.

Kebutuhan masyarakat menjadi peluang yang menggiurkan para pelaku

usaha. Sehingga pelaku usaha terdorong melakukan inovasi dan

transformasi dari bentuk tradisional ke dalam bentuk digital.41 Persaingan-

persaingan yang tidak hanya terjadi secara nasional, digital membuka pula

persaingan secara internasional yang akan terus mendorong perusahan

rintisan untuk tidak berhenti berinovasi. Inovasi dan peningkatan mutu

sangat penting, selain untuk berkembangnya perusahan itu sendiri, pun

untuk menarik konsumen maupun investor. Platform digital membuat suatu

proses untuk mendapatkan layanan jasa keuangan menjadi lebih singkat,

menjadi magnet yang kuat untuk mengalihkan konsumen layanan jasa

keungan tradisional.

Fintech yang terus berkembang akan mendukung percapaian tiga

sasaran besar Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2015-2019, yaitu42:

a. Kontributif, mengoptimalkan peran SJK dalam mendukun

percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

b. Stabil, menjaga stabilitas sistem keuangan sebagai landasan bagi

pembangunan yang berkelanjutan.

41 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 19 42Muliaman D Haddad, Fintech IBS June 2017

Page 31: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

22

c. Inklusif, membuka akses keuangan sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan kalangan masyarakat.

Fintech juga memilki peran penting dalam perekonomian Indonesia,

diantaranya43:

a. Mendorong kemampuan ekspor UMKM yang saat ini masih rendah.

b. Mendorong pemerataan tingkat kesejahteraan penduduk.

c. Membantu pemenuhan pembiayaan dalam negeri yang masih sangat

besar.

d. Meningkatkan inklusi keuangan nasional, dan

e. Mendorong distribusi pembiayaan nasional yang masih belum

merata.

3. Macam-macam Fintech

Tiada yang stagnan dalam suatu inovasi berbasis teknologi, termasuk

fintech. Dalam perkembangannya ada beberapa macam jenis fintech, antara

lain44:

a. Manajemen Aset

Jenis fintech yang digunakan untuk membantu efisiensi

operasional suatu perusahaan dengan suatu sistem digital buatan.

Contohnya seperti Expense Manajemen System.

b. Crowd Funding

Fintech yang bergerak pada sektor sosial berupa penggalangan

dana secara online yang kemudian akan disalurkan kepada yang

membutuhkan.

c. E-Money

Uang elektronik yang dapat digunakan untuk berbelanja,

membayar tagihan, dan kebutuhan lainnya melalui suatu aplikasi.

d. Insurance

43Muliaman D Haddad, Fintech IBS June 2017 44http://www.duniafintech.com/pengertian-dan-jenis-startup-fintech-di-indonesia/

Page 32: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

23

Sebagaimana namanya, fintech ini khusus untuk layanan

asuransi secara online. Namun, bukan hanya sekedar cicilan untuk

asuransi. Asuransi online berkembang menyediakan informasi

tentang rumah sakit terdekat, dokter terpercaya, referensi rumah

sakit dan sebagainya sebagai wujud inovasi yang lain dari asuransi

konvensional.

e. Payment Gateway

Tumbuhnya perusahan e-commerce memicu pula semakin

banyak didirikannya start up yang menjadi jembatan penghubung

antara e-commerce dan pelanggaran terutama dalam hal sistem

pembayaran.

f. Remitence

Jenis start up yang khusus menyediakan layanan pengiriman

uang antar negera berbasis digital.

g. Securities

Investasi saham secara online difasilitasi oleh start up fintech

jenis ini.

h. P2P Lending

Startup yang menyediakan jasa utang-piutang secara online. Ada

berbagai model yang digunakan oleh fintech jenis ini45:

1) Pembiayaan anjak piutang (factoring); yaitu pembiayaan

dalam bentuk jasa pengurusan penagihan piutang

berdasarkan bukti, baik disertai atau tanpa disertai talangan

yang diberikan kepada pelaku usaha yang memiliki tagihan

kepada pihak ke tiga.

2) Pembiayaan pengadaan barang pesanan pihak ketiga; yakni

pembiayaan yang diberikan kepada pelaku usaha yang telah

memperoleh pesanan atau surat perintah kerja pengadaan

barang dari pihak ketiga.

45Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi

berdasarkan prinsip syariah.

Page 33: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

24

3) Pembiayaan pengadaan barang untuk pelaku usaha yang

berjualan scara online; yaitu pembiayaan yang diberikan

kepada pelaku usaha yang melakukan transaksi jual beli

online pada penyedia layanan perdagangan berbasis

teknologi informasi yang telah menjalin kerjasama dengan

penyelenggara.

4) Pembiayaan pengadaan barang untuk pelaku usaha yang

berjualan secara online dengan pembayaran melalui

penyelenggaraan payment gateway.

5) Pembiayaan untuk pegawai, yaitu pembiayaan yang

diberikan kepada pegawai yang membutuhkan pembiayaan

konsumtif kepada pegawai yang membutuhkan pembiayaan

konsumtif dengan skema kerjasama potong gaji.

6) Pembiayaan berbasis komunitas, yaitu pembiayaan yang

diberikan kepada anggota komunitas yang membutuhkan

pembiayaan dengan skema pembayaran yang

dikoordinasikan melalui koordinator pengurus.

Selain delapan macam jenis fintech masih terdapat jenis lainnya, dana

akan terus berkembang. Berdasarkan jenis fintech yang berkembang di

Indonesia beberapa lembaga jasa keuangan yang sudah melakukan

perkembangan dan inovasi fintech terbagi ke dalam beberapa sektor, yaitu46:

a. Industri Perbankan

Digital banking menjadi salah satu usaha sektor industri

perbankan untuk mempermudah nasabah melakukan transaksi

keuangan. Layanan ini dapat dilakuakan secara mandiri oleh

nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi,

registrasi, pembukaan rekening, dan transaksi perbankan lainnya.

Selain itu ada pula e-wallet sebagai uang elektroni untuk mengganti

budaya masyarakat membawa uang tunai. Dalam penyediaan

46 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 19

Page 34: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

25

layanan digital ini perbankan melakukan kerjasama dengan pihak

lain, terutam pihak telekomunikasi. Beberapa PUJK juga melakukan

kerjasama dan kolaborasi dengan start up fintech yang juga

mengembangkan inovasi digital di sektor yang sama.

b. Industri Pembiayaan dan Investasi

Keinginan dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk

berinvestasi memang masih rendah. Namun, dengan adanya

kemudahan untuk berinvestasi minat masyarakat pun semakin

meningkat untuk berinvestasi. Dalam sektor pasar modal beberapa

lembaga jasa keuangan sudah melakukan digitalisasi sehingga

investor dapat dengan mudah mendaftar, cek data, rekening, dan

untuk proses Know Your Customer (KYC) dilakukan dengan media

seperti video call. Hal ini juga terjadi pada sektor pembiayaan,

perusahaan yang menyediakan layanan jasa pembiayaan

memungkinkan debitur untuk melakukan pengajuan kredit tanpa

tatap muka langsung. Semua proses pengisisan formulir hingga

percairan dana dilakukan secara digital. Sehingga tercapai efisiensi

waktu dan biaya.

c. Industri Asuransi

Kebutuhan masyarakat akan perlindungan risiko menjadi fokus

dari platform digital yang bergerak dibidang perasuransian.

Beberapa perusahaan asuransi telah menyediakan layanan dari

mulai pendaftaran hingga pembelian produk asuaransi dilakukan

secara online dan tidak perlu mendatangi perusahaan atau agen

asuransi. Inovasi dan pengambangan digital dalam industri asuransi

juga menyediakan fitur-fitur informasi terkait:

1) Informasi mitra yang dapat diajukan klaim

2) Identifikasi polis melalui fingerprint

3) Informasi cakupan dan jenis perlindungan dari produk yang

digunakan, dan

4) Informasi mengenai klaim dan lain sebagainya.

Page 35: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

26

4. Jenis-Jenis Fintech yang Berkembang di Indonesia

Ada berbagai macam jenis fintech yang berkembang di Indonesia

termasuk jenis dari tiga industri yang dibahas sebelumnya dan jenis lainnya,

antara lain47:

a. Digital Payment

Perusahaan fintech digital payment memberikan layanan berupa

pembayaran transaksi secara online sehingga transaksi antara

konsumen dan pelaku usaha, maupun antar pelaku usaha menjadi

lebih praktis. Dalam mekanismenya dompet virtual atau biasa

disebut e-wallet ini akan diisi oleh konsumen yang mana untuk

pengisian ulang dapat dilakukan melalui kartu kredit, mobile

banking, internet banking, ATM, kartu debit, corporate internet

banking, branchless banking agent, online virtual account, dan

Electronic Invoice Presentment and Payment.

Selain itu adapula layanan payment gateway yang banyak

digunakan masyarakat Indonesia terutama untuk transaksi e-

commerce. Biasanya perusahaan jenis ini bekerjasama dengan

berbagai pihak termasuk perusahaan telekomunikasi, convenience

store, merchant, maupun bak-bank konvensional untuk memberikan

layanan transaksi online yang lebih variatif.

b. Financing and Investment

Perusahaan rintisan jenis ini memberikan layanan Crowd

funding dan Peer to Peer Lending (P2PL), ataupun kombinasi

keduanya. Crowd funding adalah Fintech yang bergerak pada sektor

sosial berupa penggalangan dana secara online yang kemudian akan

disalurkan kepada yang membutuhkan. 48 Dalam mekanismenya

perusahaan akan menampilkan proposal suatu proyek, usaha, acara,

47 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 25 48http://www.duniafintech.com/pengertian-dan-jenis-startup-fintech-di-indonesia/

Page 36: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

27

atau kegiatan sosial yang diusulkan oleh seseorang atau suatu pihak

melalui website atau aplikasi perusahaan tersebut.

Di sisi lain, fintech P2P Lending memiliki model dan proses

bisnis yang berbeda. Perusahaan ini memfasilitasi pihak yang

membutuhkan dana pinjaman dengan pra pihak yang ingin

berinvestasi dengan cara memberikan pinjaman. Pinjaman yang

diberikan dapat berupa modal usaha, pinjaman kendaraan bermotor,

kredit tanpa agunan, kredit perumahan rakyat, biaya persalianan,

pinjama renovasi rumah, dll. perusahaan ini juga mengakomodasi

bagi masyarakat yang ingin menjadi investor yang kemudian akan

mendapat return di kemudian hari.

Page 37: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

28

Proses Bisnis P2P Lending Crowdfunding-Based49

Keterangan:

Apabila pembayaran dilakuakan secara lancar, return akan

didapatkan oleh pemberi dana. Apabila peminjam terlambat

membayar, akan dilakukan prosedur internal credit collection

dengan bantuan perusahaan penyedia layanan. Apabila terjadi

default, perusahaan akan membantu proses pengembalian pinjaman.

Namun apabila masih gagal maka jalur hukum adalah opsi terakhir

dan risiko kerugian ditanggung oleh pemberi dana.

1) Para Pihak

a) Pemberi pinjaman atau investor

49 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 30

Konsumen menggunakan

platform (Pemberi atau

Penerima Pinjaman)

Konsumen mengisi

formulir Pemberi atau

Penerima Pinjaman

Pemberi pinjaman

bertemu dengan pencari

pinjaman melalui platform

Pencari pinjaman

membayar angsuran

Pencari Pinjaman

menerima Pinjaman dari

Pemberi Pinjaman

Pemberi Pinjaman

mendapatkan retur dari hasil

bunga pembayaran angsuran

Perusahaan akan

melakukan analisa

Page 38: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

29

b) Penerima pinjaman

c) Perusahaan penyelenggara

2) Potensi Kerawanan dalam Proses Bisnis

a) Rawan kehilangan data konsumen.

b) Penyelesaian sengketa dengan Warga Negara Asing

yang menjadi investor.

c) Informasi mengenai prosedur dan tata cara penilaian

kredit sering kurang jelas.

d) Tidak dijamin oleh asuransi

3) Manfaat

a) Menekan biaya dan proses yang cepat.

b) Kemudahan berinvestasi

4) Risiko

a) Risiko gagal bayar

Sebagaimana bisnis pada umumnya, tidak akan lepas

dari yang disebut dengan risiko. Kemudahan –

kemudahan yang diberikan meningkatkan besar risiko

yang mungkin terjadi.

b) Minimnya informasi

Perusahaan biasanya kurang memperhatikan

informasi terkait para pihak. Sehingga kemungkinan

digunakan oleh pihak tertentu untuk pencucian uang

sangat besar.

5) Account Aggregator

Bagi konsumen yang memerlukan dan menggunakan

layanan transaksi dari beragam akun perbankan.

Mekanismenya, konsumen memiliki banyak akun perbankan

dapat mendaftarkan akunnya ke dalam platform ini, yang

Page 39: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

30

kemudian dapat digunakan untuk memantau seluruh

transaksi perbankan melalui satu platform tersebut.50

6) Information and Feeder Site

Perusahaan yang memerikan layanan mengenai

informasi yang dibutuhkan oleh para calon konsumen yang

ingin menggunakan suatu prosuk dan layanan sektor jasa

keuangan. Informasi yang diberikan dapat berupa informasi

seperti kartu kredit, tingkat suku bunga, reksa dana, premi

asuransi, dan sebagainya. Selain itu juga ada layanan

komparasi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Pada perkembangannya perusahaan jenis ini idak hanya

sekedar memberikan informasi, kini melalui platform

perusahaan ini konsumen juga bisa membeli atau

menggunakan produk layanan jasa keuangan.51

7) Personal Finance

Sebuah perusahaan yang mengakomodasi suatu

perencanaan keuangan. Perusahaan ini membantu konsumen

mulai dari pembauatan laporan keuangan yang baik hingga

pemilihan pengolahan dana yang bijaksana. Mekanismenya

adalah berupa pemberitahuan informasi keuangan konsumen

melalui platform perusahaan. Kemudian perusahaan akan

mengolah dan menilai informasi tersebut dan memberikan

saran sebagai output dari layanan perusahaan.52

50 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 37 51 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 40 52 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 42

Page 40: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

31

5. Regulasi Fintech di Indonesia

Regulasi fintech di Indonesia masih terfokus pada jenis fintechP2PL

baik fintech konvensional maupun yang berbasis syariah. Namun, berikut

beberapa regulasi yang mengatur fintech di Indonesia53:

a. UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

b. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

c. PP No. 82 Tahun 2012 tentang Peyelenggaraan Sistem dan

Transaksi Elektronik.

d. POJK No. 77/POJK.01/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem

Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.

e. SEOJK 18/SEOJK.02/2017 tentang Pelaksanaan Tata Kelola dan

Manajemen Risiko Teknologi Informasi pada Layanan Pinjam

Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi..

f. PBI No. 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik

g. PBI No. 18/17/PBI/2016 tentang Perubahan Kedua atas PBI No.

11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik.

Dilengkapi dengan Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang

Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip

Syariah, untuk fintech yang berbasis syariah.

Perkembangan fintech sangat memerlukan kesiapan pemerintah dan

regulator di Indonesia dalam mengaturnya terutama yang berkaitan dengan

aspek kelembagaan, kegiatan usaha, dan mitigasi risiko. OJK, Bank

Indonesia (BI), dan Kementrian terkait masih terus mempersiapkan dan

menyusun ketentuan untuk mengatur fintech di Indonesia.54

a. Otoritas Jasa Keuangan

OJK telah membentuk Tim Pengembangan Inovasi Digital

Ekonomi dan Keuangan atau yang disingkat dengan PIDEK yang

mengkaji dan mempelajari perkembangan fintech dan menyiapkan

53 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 7 54 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 48

Page 41: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

32

peraturan serta strategi pengembangannya. Serta dibentuk pula

Forum Pakar Fintek yang terdiri dari berbagai pakar berasal dari

instiusi terkait dan ahli dibidangnya.

Sebagai langkah awal, OJK telah mengeluarkan POJK No. 77/

POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis

Teknologi Informasi yang kemudian memiliki turunan berupa Surat

Edaran OJK No. 18/SEOJK.02/2017. POJK ini mengatur tentang

fintech P2P Lending. Hal ini dikarenakan OJK melihat urgensi

hadirnya ketentuan yang mengatur fintech pinjam-meminjam,

memperhatikan masih kuatnya budaya utang di masyarakat

Indonesia.

Selain itu fintech jenis ini merupakan kewenangan OJK karena

perusahaan tersebut memberikan pelayanan jasa keuangan. Bentuk

perusahaan yang diatur yakni berbadan hukum Perseroan Terbatas

dan Koperasi.55 Penerima pinjaman dapat berupa perorangan atau

abadan hukum yang berasal dan berdomisili di wilayah hukum

Indonesia. Sedangkan pemberi pinjaman dapat berupa WNI/ WNA

perorangan maupun badan hukum (Pasal 15).56

b. Bank Indonesia

Bank Indonesia telah membentuk Fintech Office sebagai wadah

asesmen, mitigasi risiko, dan evaluasi atas model bisnis dan

produk/layanan keuangan berbasis teknologi. Sebagai regulator

Bank Indonesia juga telah mengeluarkan peraturan terkait fintech

melalui PBI No. 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik. PBI

tersebut telah diubah sebanyak dua kali yaitu dengan PBI No.

16/8/PBI/2014 dan PBI No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang

Elektronik.57

55 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 50-52 56POJK No. 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi 57 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 58

Page 42: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

33

c. Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Beberapa regulasi terkait hal-hal yang menggunakan teknologi

informasi telah dikeluarkan oleh KOMINFO diantaranya58:

1) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik

2) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia

No. 4 Tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Pengamanan

Informasi.

3) Peraturan Menteri Komunikasi Informatika Indonesia No.

20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam

Sistem Elektronik.

4) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik

Indonesia No. 5 Tahun 2016 tentang Uji Coba Teknologi

Telekomunikasi, Informatika, dan Penyiaran.

B. Peristilahan dan Makna Kontrak atau Perjanjian

Selain istilah kontrak, atau perjanjian akan ditemukan pula penggunaan

istilah akad dan klausula. Menjadi hal yang terkadang membuat bingung

dikarenakan bila dibaca maksudnya sama hanya saja istilahnya berbeda. Dalam

Perundang-undangan pun satu sama lain penggunaan istilahnya berbeda-beda.

Istilah kontrak atau perjanjian diahami secara rancu karena pada praktiknya

banyak dari pelaku bisnis yang mencampur adukkan kedua istilah tersebut.

Dicampur adukkan seolah memiliki pengertian yang berbeda. Bugerlijk

Wetboek yang selanjutnya disingkat dengan BW menggunakan istilah

overeenkomst dan contract untuk pengertian yang sama hal ini juga didukung

oleh pendapat banyak sarjana antara lain: Jacob Hans Niewenhuis, Hofmann,

J. Satrio, Soetojo Prawirohamidjojo, Narthalena Pohan, Mariam Darus

Badrulzaman, Purwahid Patrik, dan Tirtodiningrat kesemuanya

58 Departemen Perlindungan Konsumen-OJK,Modul Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa

Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada Fintech, Jakarta, 2017, h. 62-64

Page 43: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

34

mengartikan kontrak dan perjanjian sebagai suatu hal yang sama. 59 Peter

Mahmud Marzuki memberikan tambahan argumentasi berupa, untuk agreement

yang berkaitan dengan bisnis disebut dengan contract. Sedangkan untuk yang

tidak terkait dengan bisnis hanya disebut agreement.60

1. Kontrak Baku

Kebebasan berkontrak merupakan roh dari sebuah kontrak, para pihak

diasumsikan memiliki kedudukan yang seimbang. Namun dalam praktik

masih banyak terdapat kontrak standar ( kontrak baku) yang cenderung

dianggap berat sebelah, dan tidak adil. Posisi yang lemah tidak bisa

mencoba menawar sehingga hanya ada dua alternatif bagi pihak yang lemah,

take it or leave it.61

Kontrak baku memiliki beberapa pengertian yang penulis ambil dari

beberapa sumber, yaitu:

a. Setiap aturan atau ketentuan dan syarat syarat yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang

dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang

mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen.62

b. Perjanjian tertulis yang diterapkan secara sepihak oleh

Penyelenggara dan memuat klausula baku tentang isi, bentuk,

maupun cara pembuatan, dan digunakan untuk menawarkan produk

dan/atau layanan kepada Pengguna/Konsumen secara massal.63

Dari kedua pengertian diatas, kontrak baku adalah ketentuan-ketentuan

yang dibuat sepihak yang memuat aturan yang mengikat bagi para pihak

yang berkontrak.

59Agus YudhaHerkono, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial),

(Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4, h. 13 60Agus YudhaHerkono, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial),

(Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4, h. 14-15 61Agus YudhaHerkono, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial),

(Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4, h.2 62UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 63Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi berdasarkan prinsip syariah.

Page 44: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

35

Sudrayatno mengungkapkan karakteristik klausula baku64, yaitu:

a. Perjanjian dibuat secara sepihak.

b. Dibuat secara tertulis dan massal.

c. Konsumen terpaksa menerima isi perjanjian karena kebutuhan.

d. Take it or leave it.

Teori deu care tentang kewajiban perusahaan terhadap konsumen

didasarkan pada gagasan bahwa perusahaan dan konsumen tidaklah sejajar.

Selain itu kepentingan konsumen sangat rentan terhadap tujuan perusahaan

yang memiliki pengetahuan dan keahlian. Karena perusahaan berada di

posisi yang lebih menguntungkan maka perusahaan berkewajiban

menjamin kepentingan konsumen.65

2. Click-Wrap Agreement

Dalam dunia bisnis berbasis teknologi kontrak baku akan ditemukan

dalam beberapa bentuk, salah satunya adalah dalam bentuk click-wrap

agreement ini. Untuk menentukan kata sepakat dalam e-contract ini ketika

pihak yang menerima penawaran melakukan klik pada tombol persetujuan/

agreement. Perjanjian jenis ini sering ditemukan dalam bisnis yang

menggunakan perangkat lunak. Oleh karena itu e-contract jenis ini sering

diartikan sebagai perjanjian antara pengguna perangkat dalam berinteraksi

dengan produsen atau penyedia layanan elektronik. Jenis perjanjian ini bisa

dikatakan kontrak baku dikarenakan seolah-olah pihak penerima

dihadapkan pada kondisi take it or leave it, yang menjadi salah satu sifat

dari kontrak baku.66Selain jenis e-contract ini juga memenuhi sifat lainnya.

Catherine Tay Swee Kian bersama dengan Richard Kau Yong Meng

menyatakan bahwa:

64 M Roji Iskandar, Pengaturan Klausula Baku Dalam Undang-Undang Perlindungan

Konsumen dan Hukum Perjanjian Syariah, Jurnal Amwaluna, Vol.1, No. 2, 2017 65 M Roji Iskandar, Pengaturan Klausula Baku Dalam Undang-Undang Perlindungan

Konsumen dan Hukum Perjanjian Syariah, Jurnal Amwaluna, Vol.1, No. 2, 2017 66 business-law.binus.ac.id/2017/03/31/mengenal-kontrak-elektronik-click-wrap-agreement-

dan-tanda-tangan-elektronik/, diakses pada 11 Januari 2019

Page 45: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

36

“Most online contract are standar form contracts. These standard terms

are conditions are drafted by the merchant to protect his interests which the

customer sees only at the time of purchase. They usually deal with exlucion

or limitation liability, warranties, choice of law, payment methode, and

jurisdiction.”.(Sebagian besar kontrak online adalah berbentuk kontrak

baku. Syarat dan ketentuan standar ini dirancang oleh pedagang untuk

melindungi kepentingannya yang mana pelanggan hanya melihat apada saat

pembelian. Mereka biasanya menguraikan mengenai pengecualian atau

batasan tanggung jawab, jaminan, pilihan hukum, metode pembayaran, dan

yuridiksi).67

Meski begitu, konsumen tetap memiliki kesempatan atau hak untuk

membatalkan atau tidak melanjutkannya, karena tersedia tombol cancel atau

biasanya tidak langsung dilakukan pembayaran. Yang mana waktu

pembayaran tersebut bisa menjadi alternatif untuk tidak melanjutkan

perjanjian. Karena ada waktu yang berjalan secara otomatis.

Dalam hukum perdata Indonesia jenis e-contract sudah dijamin

keabsahannya oleh peraturan perundang-undangan.68 Oleh karena itu para

67 Praniti Putri Mirza, Penerapan Clickwrap Agreement dalam Sistem Hukum Kontrak di

Indonesia, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2018, h. 36-37 68Lihat, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

(“UU ITE”) selengkapnya:

Pasal 5

(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat

bukti hukum yang sah.

(2) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara

yang berlaku di Indonesia.

(3) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan

Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

(4) Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:

a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk tertulis; dan

b. surat beserta dokumennya yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk akta

notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta.

Pasal 6

Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan

bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi Elektronik dan/atau Dokumen

Elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses,

ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan

suatu keadaan.

Page 46: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

37

pihak yang mengikatkan diri dalam e-contract ini pun tetap mendapatkan

jaminan hukum.

C. Prinsip Hukum Islam dalam Perikatan

Pada prinsipnya hukum Islam berlaku bagi semua orang yang beragama

Islam. Membahas tentang prinsip, Henry Campbell Blak mengartikan prinsip

sebagai dasar kebenaran fundamental dari suatu hukum. Satjipto Raharjo

mengartikan asas hukum merupakan jantungnya peraturan hukum dan ia

merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya suatu peraturan hukum,

yang berarti bahwa hukum akan kembali pada asas-asas tersebut. Burggink

mengartikan prinsip atau asas hukum sebagai nilai-nilai yang melandasi norma

hukum. Selanjutnya Paul Scholten bahwa asa hukum merupakan pikiran pikiran

dasar yang terdapat didalam dan dibelakang sistem sistem hukum yang

dirumuskan dalam suatu peraturan.69

Maka dapat ditarik benang merah, bahwa asas adalah dasar dari

terbentuknya peraturan dalam hukum. Sehingga wajar saja bila Paton

berpendapat bahwa asas hukum tidak akan habis digunakan, walau sudah

digunakan untuk melahirkan berbagai macam peraturan. Maka, asas itulah yang

membuat hukum hidup, bukan hanya sekedar peraturan. Hukum menjadi

peraturan yang berdasar dan bernilai.70 Untuk itu asas atau prinsip yang dianut

dalam hukum islam adalah:

1. Tidak memberatkan

2. Datang dengan berangsur

Dengan asas asas tersebut maka prinsip dasar dalam hukum Islam adalah

mengakui hak manusia untuk memenuhi segala kebutuhan dan keinginan,

menghasilkan manfaat dengan batasan ketidakbolehan menzholimi hak orang

69Abd Shomad, Hukum Islam:Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia, (Jakarta:

Kencana), 2012, h. 56 70Abd Shomad, Hukum Islam:Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia, (Jakarta:

Kencana), 2012, h. 56

Page 47: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

38

lain.71 Tiada pengecualian dalam aspek apa prinsip trsebut harus diterapkan dan

dipatuhi. Sehingga dalam segala aspek sebagai seorang beragama Islam

memiliki kewajiban untuk tidak menzholimi hak orang lain. Tak terkecuali

dibidang muamalah maaliyah.

Hubungan manusia dalam bidang ekonomi tidak akan lepas dari adanya

suatu perikatan perjanjian. Oleh karena itu Islam telah mengatur asas asas apa

saja yang harus dipenuhi dalam suatu perikatan. Setidaknya ada dua belas asas

dalam perikatan syariah72, diantaranya:Asas Ilahiyah, nubuwah, ibadah, ibahah,

hurriyah, musawah, keadilan, kitabah, kejujuran, konsensualisme, halal, dan

amanah.

Penting untuk digaris bawahi terkait asas keadilan yang sering disebut

dalam peraturan perundang-undangan, suatu kontrak yang memberatkan satu

pihak tertentu pada dasarnya akan mengganggu berjalannya kontrak itu sendiri.

Maka, kontrak yang dibuat dengan prinsip adil—tidak saling menzholimiakan

menjadi kelancaran bagi berjalannya kontrak itu sendiri pula. Yusuf Qardhawi

berpendapat, keadilan adalah keseimbangan antara berbagai potensi individu,

baik moral maupun materiil berdasarkan pada syariah Islam.73 Hal-hal yang

bertentangan dengan sikap adil, disebut zholim.

Beberapa hal termasuk kedalam kezaliman, diantaranya riba, mengurangi

timbangan, penangguhan pembayaran utang bagi yang mampu 74 ,

menyembunyikan kecacatan, dan sebagainya.

Para pihak yang mengikatkan diri dalam suatu kontrak harus memahami

betul akan asas konsensualisme yang artinya perjanjian terjadi sejak adanya

kesepakatan antara para pihak. Dengan kata lain perjanjian itu sudah sah dan

71Abd Shomad, Hukum Islam:Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia, (Jakarta:

Kencana), 2012, h. 59 72Mardani, Hukum Perikatan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika), 2013, h. 21-30 73 Gemala Dewi, Wirdyaningsih, Yeni Salma, Hukum Perikatan Islam Indonesia,

(Jakarta:Kencana, 2007), h. 34 74Ibid

Page 48: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

39

mempunyai akibat hukum sejak saat tercapainya kata sepakat antara para pihak

mengenai pokok perjanjian.75

Asas terkait kepercayaan menentukan akan baik atau tidaknya kontrak

dijalankan. Masing-masing pihak terpercaya untuk melaksanakan segala

kewajibannya masing-masing, sebagai bentuk tanggung jawab atas perjanjian

yang telah disepakati.76

Ada dua istilah dalam al-Quran yang berhubungan dengan perjanjian, yaitu

al-‘aqdu (akad) dan al-‘ahdu (janji). Jumhur ulama memberikan definisi akad

sebagai “pertalian antara ijab dan kabul yang dibenarkan oleh syara’ yang

menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya.”77Abdoerraoef mengemukakan

ada tiga tahap terjadinya suatu perikatan, yaitu:78

a. Perjanjian (al-‘ahdu), sebuah pernyataan dari seseorang untuk

melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Janji mengikat bagi

orang yang menyatakannya.

b. Persetujuan, pernyataan dari pihak kedua untuk melakukan sesuatu atau

tidak melakukan sesuatu sebagai reaksi terhadap janji yang dinyatakan.

c. Apabila janji telah dilaksanakan oleh kedua belah pihak maka terjadilah

yang disebut dengan akad.

Perbedaan yang terjadi dalam proses perikatan antara hukum Islam dan

KUH Perdata adalah pada tahap perjanjiannya. A. Gani Abdullah

berpendapat titik tolak yang paling membedakan adalah adanya unsur

ikrar (ijab dan kabul) dalam tiap transaksi.79

75Ria Safitri, Yasir, Hukum Perikatan, (Jakarta: Program Studi Ilmu Hukum UIN Jakarta), 2011,

h. 25 76AbdShomad, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum Indonesia, (Jakarta:

Kencana), 2012, h. 76 77 Gemala Dewi, Wirdyaningsih, Yeni Salma, Hukum Perikatan Islam Indonesia,

(Jakarta:Kencana, 2007), h. 45-46 78 Gemala Dewi, Wirdyaningsih, Yeni Salma, Hukum Perikatan Islam Indonesia,

(Jakarta:Kencana, 2007), h. 46 79 Gemala Dewi, Wirdyaningsih, Yeni Salma, Hukum Perikatan Islam Indonesia,

(Jakarta:Kencana, 2007), h. 47

Page 49: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

40

D. Fatwa-Fatwa DSN MUI Terkait Fintech

Salah satu sifat dari isi fatwa DSN adalah saling berkesinambungan dengan

fatwa lainnya yang terdahulu. Seperti dalam kasus hukum fintech ini, ada

beberapa fatwa terkait salain dari fatwa khusus fintech itu sendiri, diantaranya:

1. Fatwa DSN MUI No 117 Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah

2. Fatwa DSN MUI No 07 Tahun 2000 tentang Mudharabah

3. Fatwa DSN MUI No 08 Tahun 2000 tentang Musyarakah

4. Fatwa DSN MUI No 09 Tahun 2000 tentang Ijarah

5. Fatwa DSN MUI No10 Tahun 2000 tentang Wakalah

6. Fatwa DSN MUI No19 Tahun 2001 tentang Qardh

7. Fatwa DSN MUI No110 Tahun 2017 tentang Jual Beli

8. Fatwa DSN MUI No113 Tahun 2017 tentang Wakalah bil Ujrah

Namun penulis tidak menggunakan semua fatwa tersebut di atas. Hanya

fatwa tentang fintech, mudharabah, dan wakalahbilujrah yang terkait dengan

topik pembahasan.

1. Fatwa DSN MUI No 117 Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah.

Ada beberapa jenis fintech yang diatur dalam fatwa ini. Bila melihat

dari ketentuan umum dari fatwa ini yang harus diperhatikan oleh pelaku

bisnis adalah terkait: Penyelenggaraan layanan, akad baku, jenis akad,

penggunaan tanda tangan elektronik, ujrah, dan keabsahan dokumen

elektronik. Berikut beberapa jenis fintech yang diatur dalam fatwa ini80:

a. Pembiayaan anjak piutang, yaitu pembiayaan dalam bentuk jasa

pengurusan penagihan piutang berdasarkan bukti tagihan, baik

disertai atau tanpa disertai talangan yang diberikan kepada

pelaku usaha yang memiliki tagihan kepada pihak ketiga. Akad

80 Fatwa DSN MUI No 117 tentang Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip

Syariah

Page 50: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

41

yang digunakan dalam fintech jenis ini adalah qardh dan

wakalah bil ujrah.

b. Pembiayaan pengadaan barang pesanan pihak ketiga, yaitu

pembiayaan yang diberikan kepada pelaku usaha yang telah

memperoleh pesanan atau surat perintah kerja pengadaan barang

dari pihak ke tiga. Akad yang digunakan adalah mudharabah

atau musyarakah dan wakalah bil ujrah.

c. Pembiayaan pengadaan barang untuk pelaku usaha yang

berjualan secara online, yaitu pembiayaan yang diberikan

kepada pelaku usaha yang melakukan transaksi jula beli online

kepada penyedia layanan perdagangan berbasis teknologi

informasi yang telah menjalin kerjasama dengan penyelenggara.

Akad yang digunakan adalah mudharabah atau musyarakah dan

wakalah bil ujrah.

d. Pembiayaan pengadaan barang untuk pelaku usaha yang

berjualan secara online dengan pembayaran melalui

penyelenggara payment gateway, yaitu pembiayaan yang

diberikan kepada pelaku usaha yang aktif berjualan secara online

melalui saluran distribusi yang dikelolanya sendiri dan

pembayarannya dilakukan melalui penyedia jasa otoritasi

pembayaran secara online yang bekerjasama dengan pihak

penyelenggara. Akad yang digunakan adalah jual beli,

musyarakah, atau mudharabah dan wakalah bil ujrah.

e. Pembiayaan untuk pegawai, yaiu pembiayaan yang diberikan

kepada pegawai yang membutuhkan pembiayaan konsumtif

dengan skema kerjasama potong gaji melalui institusi pemberi

kerja. Akad yang digunakan adalah ijarah dan wakalah bil ujrah.

f. Pembiayaan berbasis komunitas, yaitu pembiayaan yang

diberikan kepada anggota komunitas yang membutuhkan

pembiayaan, dengan skema pembayarannya dikoordinasikan

melalui koordinator/pengurus komunitas. Akad yang digunakan

Page 51: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

42

adalah jual beli, ijarah, musyarakah, atau mudharabah dan

wakalah bil ujrah.

Skema dari pembiayaan jenis ke enam ini yang tercantum

dalam fatwa, adalah:

1) Adanya pelaku usaha/calon Penerima Pembiayaan yang

tergabung dalam komunitas usaha tertentu yang

bekerjasama dengan Penyelenggara.

2) Calon Penerima Pembiayaan yang memiliki kebutuhan

modal usaha mengajukan pembiayaan kepada

Penyelenggara.

3) Atas dasar pengajuan sebagaimana huruf b,

Penyelenggara menawarkan kepada calon Pemberi

Pembiayaan untuk membiayai kebutuhan mocal calon

Penerima Pembiayaan.

4) Dalam hal calon Pemberi Pembiayaan menyetujui

penawaran sebagaimana huruf c, dilakukan akad

wakalah bil ujrah antara Pemberi Pembiayaan dengan

Penyelenggara untuk memberikan pembiayaan kepada

Penerima Pembiayaan, Pemberi Pembiayaan sebagai

muwakil , dan Penyelenggara sebagai wakil.

5) Penyelenggara sebagai wakil dari Pemberi Pembiayaan

melakukan akas dengan Penerima Pembiayaan baik akad

jual-beli, ijarah, musyarakah, mudharabah, atau akad-

akad lain yang sesuai dengan prinsip syariah.

6) Penerima pembiayaan membayar pokok dan imbal hasil

(margin, ujrah, atau bagi hasil) kepada Penyelenggara

melalui komunitas usaha tertentu yang bekerjasama

dengan Penyelenggara.

7) Penyelenggara wajib menyerahkan pokok dan imbal

hasil (margin atau ujrah) kepada Pemberi Pembiayaan.

Page 52: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

43

Fintech jenis ke enam dalam fatwa ini, hemat penulis adalah

skema yang digunakan oleh iGrow. Sebagai Penyelenggara,

petani sebagai komunitas yang membutuhkan modal, dan

investor sebagai pemberi pinjaman. Hal ini dapat dilihat dari

ciri-ciri yang mengiringi penyelenggaraan investasi iGrow.

Yang akan dibahas lebih lanjut pada bab tiga dan bab empat

penelitian ini.

2. Fatwa DSN MUI No113 Tahun 2017 tentang Wakalah bil Ujrah

a. Asal Akad Wakalah bil Ujrah

Akad wakalah bil ujrah dapat dikatakan sebagai akad dominan

yang dipakai dalam transaksi Fintech P2PL ini. Penyelenggara

menempatkan diri sebagai wakil dari investor yang

menginvestasikan uang mereka, yang mendapatkan ujrah dalam

jumlah yang telah disepakati.

Akad wakalah sendiri memang lahir sebagai akad yang

dikembangkan dalam transaksi keuangan kontemporer, baik sebagai

akad yang mandiri maupun dikombinasikan dengan akad lain.81

Dasar dari adanya dan kebolehan akad wakalah 82 itu sendiri

dalam islam tertera salah satunya dalam Q.S. an-Nisa ayat 35:

ا ح ل أهلها إن يمحيد إصل ا م ل أهلهۦ و كا ا م قاق بينهاا فٱبعثو كا يوف وإن خفتم ق ٱللن

كان علياا خبيمح إنن ٱللن ٥٣بينهاا

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,

maka kirimlah juru damai ( seorang hakam) dari keluarga laki-laki

dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang

hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah

memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

81Jaih Mubarok, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah: Akad Tabarru’, (Jakarta: Simbiosa

Rekatama Media), 2017, h.165 82Jaih Mubarok, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah: Akad Tabarru’, (Jakarta: Simbiosa

Rekatama Media), 2017, h.168

Page 53: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

44

Sedangkan dasar yang berasal dari hadits, sebagai berikut83:

خذزكاة سعاة بعث وسلم عليه هللا صلى نه

“Rosulullah saw, mengutus para petugas untuk mengumpulkan

zakat”

Bila dipahami secara general setiap akad bisa memiliki hukum

yang berbeda, termasuk akad wakalah. Meski awal dari akad itu

adalah boleh. Namun, semua tergantung pada peruntukan akad

tersebut. Bisa jadi boleh, haram, makruh, sunnah, atau bisa juga

menjadi wajib.

Dalam setiap akad tentu ada rukun dan syaratnya. Rukun dari

akad wakalah yang pertama adalah subjek hukum. Syarat bagi

subjek hukum adalah harus cakap hukum, kemudian bisa

memberikan perwakilan maupun menerima perwakilan. Kedua

shighat akad yang syaratnya dalah menunjukkan kerelaan dan

efektif. Ketiga tentu objek dari akad wakalah itu sendiri. Ada

beberapa syarat dalam akad wakalah ini, diantaranya84:

1) Pekerjaan yang dilakukan tidak termasuk pekerjaan yang

mubahat (milik umum).

2) Pekerjaan yang diwakilkan merupakan pekerjaan yang

boleh dikerjakan oleh pihak yang mewakilkan.

3) Pekerjaan yang diwakilkan merupakan pekerjaan yang

dapat diketahui kualitas maupun kuantitasnya agar

terhindar dari gharar.

4) Pekerjaan yang diwakilkan tidak boleh berupa

permohonan pembiayaan.pekerjaan yang diwakilkan

merupakan pekerjaan yang boleh diwakilkan secara

syariah.

83Jaih Mubarok, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah: Akad Tabarru’, (Jakarta: Simbiosa

Rekatama Media), 2017, h.168 84Jaih Mubarok, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah: Akad Tabarru’, (Jakarta: Simbiosa

Rekatama Media), 2017, h.173-174

Page 54: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

45

5) Wakalah untuk melakukan ibadah haji. Menurut Ulama

Malikiah haji termasuk pekerjaan yang tidak bisa

diwakilkan sedankan menurut Jumhur Ulama boleh,

dengan sebab-sebab yang dibolehkan secara syar’i.

Ruang lingkup objek yang tertera dalam fatwa tentang

wakalah bil ujrah ini adalah terkait: adaministrasi, pengelolaan

dana, pembayaran klaim, underwriting, pengelolaan portofolio

risiko, pemasaran, dan investasi.85

b. Skema Asal Wakalah bil Ujrah

Rafiq Yunus al-Mishri menggambarkan hubungan antara

wakalah, ijarah dan ju’alah sebagai berikut:

85Fatwa DSN MUI No 113 tentang Wakalah bil Ujrah

Akad Ijarah Akad Ju’alah

Akad wakalah

Akad wakalah bil al-ju’l Akad wakalah bil ujrah

Page 55: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

46

Akad wakalah pada dasarnya termasuk ke dalam jenis akad

tabarru’ bukan akad mu’awadhah. Akan tetapi pada

perkembanganna ulama membolehkan adanya imbalan yang berupa

ujrah atas akad wakalah yang kini dikenal dengan akad wakalah bil

ujrah.86

c. Ujrah dalam Wakalah bil Ujrah

Setidaknya ada 4 hal yang harus dipenuhi untuk mencapai ujrah

yang sesuai dengan prinsip syariah, yaitu87:

1) Ujrah boleh berupa uang atau barang yang boleh

dimanfaatkan menurut syariah dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

2) Kuantitas dan/atau kualitas ujrah harus jelas, baik berupa

nagka nominal, prosentase tertentu, atau rumus yang

disepakati dan diketahui oleh para pihak yang melakukan

akad.

3) Ujrah boleh dibayar secara tunai, angsur/bertahap, dan

tangguh sesuai dengan syariah, kesepakatan, dan/atau

perturan perundang-undangan yang berlaku.

4) Ujrah yang telah disepakati boleh ditinjau-ulang atas

manfaat yang belum diterima oleh muwakil sesuai

kesepakatan.

3. Fatwa DSN MUI No 08 Tahun 2000 tentang Musyarakah

Islam mengatur dengan detail terkait perjanjian kerjasama modal. Ada

yang membedakan antara musyarakah dan mudharabah, ada pula yang

berpendapat bahwa mudharabah adalah bagian dari jenis syirkah. Akad

syirkah adalah akad yang dipakai dalam objek penelitian ini. Sehingga

penjelasan terkait syirkahakan menjadi cukup panjang, yang pada bab

86Jaih Mubarok, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah: Akad Tabarru’, (Jakarta: Simbiosa

Rekatama Media), 2017, h.180 87Fatwa DSN MUI No 113 tentang Wakalah bil Ujrah

Page 56: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

47

berikutnya akan dikaitkan dengan apa yang tertuang dalam fatwa DSN

Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis

Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah.

a. Definisi Syirkah

Menurut bahasa syirkah artinya bercampur suatu harta dengan

harta yang lain sehingga keduanya tidak bisa dibedakan lagi. Ulama

Malikiyah dalam kitab Asy-Syarhul Kabir ma’a Haasyiyat ad-

Daasuuqii berpendapat syirkah adalah, pemberian izin kepada

kedua mitra kerja untuk mengatur harta (modal) bersama. Ulama

Hanabilah dalam kitab al-Mughni berpendapat bahwa syirkah

adalah persekutuan hak atau pengaturan harta. Ulama Syafi’iyah

memberikan pengertian lain, syikah adalah hak kepemilikan bagi

dua orang atau lebih sehingga tidak dapat dibedakan antara pihak

yang satu dengan hak pihak lain. Wahbah Zuhaili berpendapat dari

berbagai pengertian yang diberikan para ulama, definisi yang paling

tepat adalah definisi dari ulama Hanafiyah. Bahwa syirkah adalah

transaksi antara dua orang yag bersekutu dalam modal dan

keuntungan. Definisi ini dipandang lebih tepat, karena definisi

tersebut menjelaskan hakikat syirkah sebagai sebuah transaksi.88

b. Landasan Hukum Syirkah

Hukum dari syirkah adalah boleh, berdasarkan al-Quran, sunah

dan ijma, diantanya89:

1) Dalil naqli Q.S. Shad (38): 24

خلطاء يبغ بعضهم ل ٱ م قا قد ظلاك بسؤ نعجتك إى نعاجهۦ وإنن كثيمح

ا هم وظلن دوۥد ت وقليل من لح ن ٱنذيل ءمنو وعالو ٱصن ه أنناا فتنن على بعض إ

ا وأنا ۩ ٢٢فٱستغفمح ربنهۥ وخمحن ركع

88Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

441 89Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

442

Page 57: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

48

Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim

kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk

ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya

kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian

mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali

orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang

saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud

mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta

ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan

bertaubat.

2) Dalil naqli, hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu

Hurairah secara marfu’,

“Sesungguhnya Allah ‘azzawajalla berfirman, Aku

adalah pihak ketiga dari dua orang yang bersekutu, selama

salah seorang dari keduanya tidak mengkhianati yang lain.

jika salah satu diantara keduanya mengkhianati yang lain,

maka Aku keluar dari persekutuan tersebut. (HR Abu Daud

serta Hakim dan iamensahihkansanadnya).

Ketika Rasulullah diangkat menjadi Rasul, masyarakat

sudah terbiasa melakukan syirkah, Rasulullah kemudian

mengukuhkan transaksi tersebut. Beliau menegaskan dalam

sabdanya, “ Pertolongan Allah akan senantiasa bersama dua

orang yang bersekutu selama keduanya tidak saling

mengkhianati.”

3) Kaum muslimin juga telah berijma’ untuk membolehkan

transaksi syirkah, meskipun mereka berselisih mengenai

jenis-jenisnya.

c. Jenis-jenis Syirkah

Page 58: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

49

Syirkah dibagi menjadi dua90, yaitu syirkah amlak (kerjasama

harta), dan syirkah ‘uqud (kerjasama transaksi).

1) Syirkah amlak

Syikah amlak adalah syirkah yang lahir atas kehendak dua

pihak yang bersekutu, baik secara sukarela maupun secara

paksa.

2) Syirkah Uqud

Syirkah uqud adalah transaksi yang dilakukan dua orang atau

lebih untuk menjalin persekutuan dalam harta dan

keuntungan. Syirkah uqud menurut para ulama terdiri atas

empat macam, yaitu: syirkah ‘inan, syirkah mufawadhah,

syirkah ‘abdan, dan syirkah wujuh. Sedangkan menurut

ulama Hanabilah ditambah satu yaitu syirkah mudharabah.

Agar perjanjian kerjasama dalam suatu transaksi menjadi

sah, maka harus dipenuhi syarat-syarat berikut91:

a) Bisa diwakilkan. Pekerjaan yang menjadi objek akad

kerjasama harus bisa diwakilkan. Atas dasar itulah

masing-masing pihak yang mengikatkan diri pada

akad syirkah harus memberikan izin kepada mitranya

untuk mempergunakan harta syirkah, baik untuk

membeli barang, menjual atau menerima pekerjaan.

Serta mengingat syirkah dengan berbagai

definisinya—mengandung makna tawakkil

(pemberian kuasa)

b) Jumlah bagi hasil bagi para pihak harus jelas,

menggunakan prosentase.

c) Bagian keuntungan tidak berbentuk dalam jumlah

tertentu.

90Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

442-469 91Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

450-451

Page 59: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

50

Apabila salah satu dari tiga syarat tersebut tidak

terpenuhi, maka akad kerjsama tersebut menjadi tidak sah.

3) Syirkah ‘inan, adalah akad kerjasama yang yang populer di

masyarakat. Karena dalam syirkah ini tidak dipersyaratkan

persamaan, baik dalam modal maupun dalam pengelolaan

harta.

4) Syirkah mufawadhah, adalah kerjasama yang sama jumlah

modal, keuntungan, kontribusi pengelolaan, dll.

5) Syirkah ‘abdan, adalah suatu kerjasama keahlian.

6) Syirkah wujuh, biasanya suatu kerjasama yang mana

keduanya membeli barang secara utang dengan

menggunakan nama kehormatan, untuk dijual kemudian

keuntungannya dibagi dua.

d. Hal-hal yang Membatalkan Akad Syirkah

Sebab-sebab yang membatalkan syirkah terbagi dua, ada sebab-

sebab umum dan sebab-sebab khusus92, keduanya dibahas sebagai

berikut:

1) Sebab-sebab umum

a) Salah seorang syarik membatalkan perjanjian syirkah.

b) Kematian salah satu pihak.

c) Salah satu pihak gila secara permanen.

2) Sebab-sebab khusus

a) Rusaknya modal syirkah secara keseluruhan (milik

kedua belah pihak) sebelum dibelanjakan dalam

syirkahamwal. Apabila yang rusak hanya harta dari satu

pihak syirkahnya juga batal. Begitupun saat modalnya

92Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

470-472

Page 60: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

51

rusak secara keseluruhan setelah pengelolaan atau

pembelian berjalan.

b) Tidak terjadinya persamaan antara dua modal dalam

syirkah mufawadhah pada awal akad.

e. Berakhirnya Syirkah

Dalam KUHPerdata dijelaskan bahwa perjanjian dapat hapus

atau diakhir karena: 1) Berakhirnya jangka waktu perjanjian, 2)

Undang-undang menentukan batas waktu perjanjian tersebut, 3)

salah satu pihak meninggal dunia, 4) salah satu pihak membatalkan

perjanjian, 5) karena keputusan hakim, 6) tujuan perjanjian telah

tercapai, dan 7) persetujuan para pihak. Karena syirkah merupakan

perikatan maka, ketujuh sebab tersebut pun berlaku untuk akad

syirkah di Indonesia.93

4. Fatwa DSN MUI No 07 Tahun 2000 tentang Mudharabah

Mudharabah atau qiradh atau muamalah termasuk ke dalam jenis-jenis

syirkah. Mudharabah merupakan istilah yang digunakan oleh penduduk

Irak. Sedangkan penduduk Hijaz menyebutnya Qiradh. Mudharabah

memiliki arti akad yang didalamya pemilik modal memberikan modal pada

‘amil untuk mengelolanya, dan keuntungan menjadi milik bersama sesuai

dengan apa yang mereka sepakati.94 Sedangkan kerugian hanya menjadi

tanggungan pengelola, dengan catatan pengelola tidak melanggar tiga hal95

yaitu Mukholafatusy syuruth: melanggar ketentuan-ketentuan yang

disepakati pihak-pihak yang berakad;, Taqshir (Tafrith): tidak melakukan

sesuatu yang boleh atau semestinya dilakukan; Ta’addi (ifrath): melakukan

sesuatu yang tidak boleh dilakukan.

93Maulana Hasanudin, Jaih Mubarak, Perkembangan Akad Musyarakah, (Jakarta:Kencana,

2012), h. 202 94Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

476 95 Jaih Mubarok, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah: Akad Syirkah dan Mudharabah,

(Jakarta: Simbiosa Rekatama Media), 2017, h. 200

Page 61: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

52

a. Landasan Hukum Mudharabah

Para ulama sepakat bahwa mudharabah hukumnya boleh

berdasarkan dalil naqli dan aqli, dalil-dalil tersebut antara lain96:

1) Q.S. Al-Jumu’ah:10

كثيمح وٱذكمحوٱللن ة فٱنتشمحو ف ٱلرض وٱبتغو مل فضل ٱللن لو فإذ قضيت ٱصن

٠١نعلنكم تفلحون

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di

muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah

banyak-banyak supaya kamu beruntung.

2) Hadis yang diriwayatkah oleh Ibnu Majah dari Suhaibr.a.

Nabi Saw, bersabda:

“Ada tiga perkara yang di dalamnya terdapat keberkahan,

yaitu menjual dengan tangguh, muqaradhah (mudharabah),

dan mencampur gandum dengan tepung untuk di rumah,

bukan untuk dijual.”

3) Dalil ijma’ datang dari para sahabat, bahwa mereka

memberikan harta anak yatim untuk dilakukan mudharabah

atasnya, dan tidak ada seorang pun yang mengingkarinya.

Oleh karena itu dianggap sebagai ijma’.

Jenis dari akad Mudharabah terbagi dua, yakni

mudhrabahmutlaqah dan mudharabahmuqayyadah.

Perbedaan diantara keduanya terletak pada pengelolaan.

Mudharabahmutlaqah, pengelolaan atas modal oleh amil

tidak ditentukan oleh pemilik modal. Sedangkan

mudharabahmuqayyadah jenis pengelolaan ditentukan oleh

pemilik modal.

b. Rukun dan Syarat Mudharabah

96Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

477

Page 62: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

53

Menurut mayoritas ulama rukun mudharabah ada tiga97, berikut

ini rukun dan syarat mudharabah98 atas setiap rukun:

1) Pelaku akad, yakni pemilik modal dan pengelola. Syarat bagi

keduanya adalah cakap hukum.

2) Ma’quud ‘alaih, yaitu modal, kerja, dan laba. Syarat atas

modal adalah:

a) Modal harus berupa uang yang masih berlaku.

b) Besarnya modal harus diketahui.

c) Modal bukan dalam bentuk utang.

d) Modal harus diserahkan kepada mudharib atau amil.

Syarat atas laba atau bagi hasil adalah besar keuntungan

harus diketahui dengan prosentase.

3) Shighat akad, yaitu ijab dan qabul.

c. Sifat Akad Mudharabah

Pertama, para ulama sepakat bahwa akad mudharabah sebelum

amil memulai mengelola harta tersebut maka masih menjadi akad

yang ghair lazim atau bisa dibatalkan oleh salah satu pihak yang

berakad. Berbeda saat amil sudah melakukan proses pengelolaan,

akad berubah menjadi akad lazim. Kedua, apabila amil berjumlah

lebih dari satu maka keuntungannya dibagi antara mereka sesuai

dengan banyaknya pekerjaan, sebagaimana dalam syirkahabdan.99

d. Hukum-hukum Mudharabah

97 Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011),

h. 479 98Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

482-486 99Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

481

Page 63: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

54

Hukum Mudharabah bisa menjadi sah maupun tidak sah

dikarenakan sebab-sebab tertentu. Diantara yang sebab-sebab itu

sebagai berikut:100

1) Hukum Mudharabah tidak sah

2) Hukum Mudharabah yang sah

Ada beberapa hal yang menjadikan mudharabah menjadi sah,

diantaranya:

1) Kekuasaan Mudharib

Para imam madzhab sepakat bahwa mudharib adalah

orang yang memegang amanah berkaitan dengan modal

yang ada ditangannya, yang mana kedudukan modal itu

seperti wadi’ah, karena dia memegang modal itu dengan izin

pemiliknya bukan dari proses tukar menukar. Apabila

pengelola membeli sesuatu maka kedudukannya seperti

wakil bagi pemilik modal. Oleh karena itu berkaitan dengan

pembelian, diterapkan pada mudharib hukum-hukum

wakalah. Sedangkan apabila memperoleh keuntungan maka

ia menjadi mitra dalam keuntungan tersebut sebesar

bagiannya dalam keuntungan tersebut.

2) Pekerjaan Mudharib

Jika jenisnya adalah mudharabah mutlaqah maka

mudhorib boleh melakukan usaha yang ia inginkan.

Mudhorib juga boleh mewakilkan dalam pembelian dan

penjualan, karena hak perwakilan merupakan adat dan

kebiasaan para pedagang serta merupakan cara untuk

memperoleh keuntungan. Hal-hal yang tidak boleh

dilakukan mudhorib pada jenis akad ini adalah mengutang

100Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

489

Page 64: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

55

atas nama modal mudharabah, kecuali dengan adanya izin

yang jelas.101

Dalam mudharabah jenis lain, terdapat beberapa

perbedaan: Pertama, mudhorib tidak boleh melakukan

mudharabah dengan modalnya pada orang lain kecuali jika

pemilik modal memberikan kuasa padanya. Kedua,

Pengelola wajib menjamin modal jika ia melakukan

mudharabah kembali atas modal mudharabah tanpa izin

pemilik modal.

e. Hukum Perselisihan Pemilik Modal dan Amil

Secara keseluruhan apabila terjadi perselisihan diantara

keduanya terkait modal, jenis pekerjaan, maupun prosentase bagi

hasil. Maka, berlaku kaidah;

البينة على المدعي واليمين على المدعي عليه

“Bukti itu diperuntukkan bagi orang yang menuduh, dan sumpah

bagi orang yang tertuduh.”102

101Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

495 102Wahbah Zuhaili, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul Fikri, 2011), h.

510

Page 65: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

57

BAB III

GAMBARAN TENTANG PRODUK INVESTASI iGROW

A. Pengertian Produk

iGrow adalah sebuah platform digital yang jenis fintech P2PL yang fokus

untuk membantu petani lokal, lahan yang belum optimal diberdayakan, dan para

investor penanaman untuk menghasilkan produk pertanian oraganik.103iGrow

bertindak sebagai jembatan penghubung antara petani, pemilik tanah, dan

investor. Ketiganya dipertemukan untuk menghasilkan suatu produk pertanian

yang cocok dengan keadaan tanah dan cuaca yang sudah diteliti oleh tim iGrow

untuk meminimalkan risiko. Investasi ini menjadi lahan penghasilan untuk

petani, pemilik lahan dan investor. iGrow menciptakan model pertanian baru

yang scalable dan efisien. Selain menghubungkan ketiga unsur yang disebutkan

sebelumnya, iGrow juga menghubungkan produk kepada pembeli. Sehingga

saat produk panen sudah ada pasar yang akan membeli.

Bila dilihat dari aplikasi khusus untuk investor iGrow, selain di sektor

pertanian iGrow juga sudah menjalankan investasi peternakan dan pakan ternak.

Sehingga variatif investasi pilihan investor adalah sektor pertanian dan

peternakan. Namun, berdasarkan hasil wawancara, iGrow sangat ketat dalam

mengeluarkan suatu produk baru. Karena harus ada pendalam terlebih dahulu

atas suatu produk. Keseluruhan dari ragam produk menggunakan sistem bagi

hasil dengan jangka waktu yang berbeda.

B. Sejarah Produk dan Tujuan Produk

Sebuah perusahaan rintisan yang lahir buah pemikiran dari Muhaimin Iqbal,

seorang salah satu pakar ekonomi Islam Indonesia yang sangat peduli dengan

pertanian dan kebutuhan pangan Indonesia. Masalah pertanian di Indonesia

adalah tidak terhubungnya petani dengan pasar langsung, keterampilan bertani

yang tidak berkembang, itu menjadi sebab kredit

103 https://igrow.asia/v1/about

Page 66: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

58

perbankan untuk sektor pertanian hanya 2,5 persen dari total kredit. Itu pun

hanya bisa dinikmati oleh perusahaan agro skala besar. Sementara untuk petani

kecil nyaris tidak ada104. Untuk itu bersama dengan kedua orang rekannya yaitu

Jim Oklahama dan Andreas Sanjaya. iGrow didirikan pada Agustus 2014105 dan

resmi mendapatkan izin dari OJK pada 18 September 2017.

iGrow merupakan perusahaan agrobisnis yang berawal dari sebuah kebun

di Jonggol Farm milik Muhaimin Iqbal. Ia disebut sebagai spiritualitas agro.

iGrow pun lahir dari semangat spiritual. Karena Muhaimin Iqbal selaku founder

tumbuh besar dengan ajaran Islam yang kuat. Ia terinspirasi dari surat Hud ayat

61 yang konklusinya bahwa manusia diciptakan dari tanah, dan manusia harus

mengolah tanah untuk memakmurkan dunia. Cara bertani iGrow ia ambil dari

menkaji al-Quran terkait pertanian.106

Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan masing-masing. iGrow yang

bergerak disektor pangan memiliki tujuan sendiri, yang berbeda dengan

perusahaan profit pada umumnya. Founder iGrow melihat banyak lahan yang

tidak optimal digunakan terutama di Indonesia, dan terdapat pula jutaan orang

yang hidup digaris kemiskinan karena hasil pekerjaan yang tidak mencukupi.

Sementara kebutuhan dan permintaan masyarakat atas makanan dari produk

pertanian semakin tinggi107, selaras semakin bertambahnya angka kelahiran

penduduk.

Semangat iGrow juga terdorong karena berdasarkan riset PBB 40 tahun

kedepan dibutuhkan lahan pertanian dua kali lipat banyaknya untuk bisa

memenuhi kebutuhan pangan populasi dunia. Peningkatan kebutuhan pangan

akan meningkat sekitar 70% karena adanya penambahan 2,3 milyar penduduk

dunia pada tahun 2050.108 Itulah salah satu sebab juga mengapa iGrow didirikan.

104 http://www.agronet.co.id/detail/indeks/profil/1677-M-Iqbal-Spirirtualitas-dan-fintech-

iGrow 105 http://www.bicaratekno.com/detail/index/265/iGrow-Solusi-berkebun-tanpa-harus-

memiliki-kebun 106 http://www.agronet.co.id/detail/indeks/profil/1677-M-Iqbal-Spirirtualitas-dan-fintech-

iGrow 107https://igrow.asia/v1/about 108https://igrow.asia/v1/about

Page 67: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

59

Pihak iGrow mengklaim bahwa produknya bukanlah produk dengan visi

komersial saja, tetapi juga memiliki besar yaitu bisa ikut serta melestarikan

kehidupan di bumi. Serta menciptakan ketahanan pangan yang dapat diakses

secara adil dan merata.

C. Jenis Produk

iGrow dalam produk investasinya menyediakan produk dari jenis investasi

bidang pertanian, pakan ternak dan peternakan. Dengan jangka waktu kontrak

yang berbeda-beda. Termasuk dalam jangka pendek untuk kontrak dengan

jangka waktu dibawah lima tahun. Sedangkan untuk jangka panjang hingga saat

ini paling lama kontrak sampai depan belas tahun.109 Baik produk investasi

jangka panjang maupun jangka pendek keduanya masih didominasi jenis

produk investasi pertanian.

1. Produk Investasi Jangka Pendek

Bila dilihat melalui aplikasi iGrow, ada beberapa jenis produk investasi

jangka pendek dengan jangka waktu yang beragam. Berikut adalah produk-

produk tersebut:

No Nama Kontrak

1 Kacang tanah 6 Bulan

2 Java Citronella 1 Tahun

3 Sengon 1 Tahun

4 Jagung 1 Tahun

5 Tebu 1 Tahun

6 Cengkeh 1 Tahun

7 Akar Wangi 1 Tahun

8 Ketela 1 Tahun

9 Super Grain 2 Tahun

10 Hijauan Pakan Ternak 2 Tahun

11 Sapi Bali 2 Tahun

12 Pisang 3 Tahun

109www.igrow product

Page 68: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

60

13 Telur Ayam 3 Tahun

14 Lada Putih Muntok 3 Tahun

Melihat tabel diatas, hingga penelitian ini dibuat. Jangka waktu paling

pendek dari produk investasi iGrow adalah selama enam bulan. Rata-rata

panen adalah setelah satu tahun. Dengan kisaran prosentase bagi hasil bersih

untuk investor adalah sebesar 9-20 persen.

2. Produk Investasi Jangka Panjang

Salah satu yang membedakan produk jangka panjang dan jangka pendek

adalah sistem pengembalian modal investor. Terkait hal ini akan dibahas

selanjutnya. Berikut jenis-jenis produk investasi jangka panjang iGrow

yang didapatkan dari aplikasi resmi iGrow:

No Nama Kontrak

1 Precision Farming Untuk Sayuran 10 Tahun

2 Durian 18 Tahun

3 Kelapa Super 15 Tahun

4 Sukun 15 Tahun

5 Zaitun 15 Tahun

6 Alpukat 15 Tahun

7 Kurma 15 Tahun

8 Mangga Super 12 Tahun

9 Kelengkeng 12 Tahun

10 Jambu Madu Deli 10 Tahun

11 Lahan Garam Intensif 5 Tahun

Durian menjadi komoditas dengan kontrak paling lama di iGrow untuk

saat ini. Kisaran prosentase bagi hasil mulai dari 7-20 persen. Perbedaan

paling mencolok antara produk investasi jangka pendek dengan produk

investasi jangka panjang adalah pada bagian pengembalian modal. Untuk

produk investasi jangka pendek, pengembalian modal investor dilakukan

Page 69: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

61

saat jatuh tempo kontrak secara sekaligus ditambah bagi hasil. Sedangkan

untuk produk investasi jangka panjang pengembalian modal dilakukan

secara berkala kepada investor secara berkala setiap satu tahun sekali

bersamaan dengan bagi hasil.110

Baik produk jangka panjang maupun jangka pendek keduanya memiliki

kelebihan dan risiko masing-masing. Namun, berdasarkan hasil wawancara

hingga saat ini belum terjadi adanya gagal panen. Hal yang biasanya terjadi

adalah nilai bagi hasil dari simulasi yang diberikan hanya pertengahan dari

nilai simulasi.111

D. Penyelenggaraan Produk

Untuk menjadi investor disektor digital memang sangat sederhana. Investor

tidak diharuskan bertatap wajah dengan penyedia jasa. Setidaknya ada beberapa

langkah yang harus dilakukan untuk menjadi investor di iGrow ini.

1. Calon investor mendownload aplikasi iGrow

2. Calon investor melengkapi bagian profil di laman aplikasi

3. Calon investor memilih jenis produk yang tersedia

4. Calon investor membaca keterangan pada produk-produk yang ingin

dipilih

5. Calon investor memilih produk dan membaca syarat dan ketentuan

investasi di iGrow

6. Calon investor memilih untuk menyetujui ketentuan yang ada.

7. Calon investor melakukan pembayaran ke rekening iGrow melalui akun

bank yang dimiliki.

8. Investor mendapat pemberitahuan melalui e-mail terkait aktivasi

investasi dari pihak iGrow.

Setelah delapan langkah tersebut dilakukan. Investor akan mendapatkan

Sertifikat Kepemilikan Pohon yang dapat didownload pada bagian komoditasku

di aplikasi investor tersebut. Penulis menemukan hal yang menarik pada bagian

110Hasil wawancara pribadi dengan divisi konsumen PT iGrow 111Ibid

Page 70: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

62

ketentuan sebelum investor mendapatkan informasi rekening pembayaran.

Terdapat pernyataan dalam kontrak baku“Pemberi pinjaman yang belum

memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam pinjam meminjam atau fintech

lending disarankan untuk tidak menggunakan layanan ini”. Pernyataan ini

penulis temukan dua kali pada kontrak baku bagian syarat dan ketentuan sub

bagian resiko.

Investor yang telah resmi, akan mendapatkan laporan secara rutin dari pihak

iGrow melalui e-mail. Selain itu investor juga dapat memeriksa langsung lokasi

tempat dimana pohon mereka ditanam. Dengan ketentuan tidak merusak unit-

unit pohon yang ditanam. Sebagaimana telah disetujui sebelumnya oleh

investor sebelum melakukan persetujuan menjadi investor pada bagian hak dan

kewajiban.

E. Cara Kerja iGrow

Ada beberapa langkah yang harus dilalui investor iGrow sehingga sampai

pada tahap bagi hasil, diantaranya112:

1. Beli bibit

Investor menelusuri bibit-bibit yang tersedia. Kemudian memilih

benih yang tepat sesuai dengan budget dan kemungkinan bagi hasil yang

paling menarik.

2. Pantau Perkembangan

Investor dapat memantau perkembangan bibit yang diinvetasikan

dengan update foto, tinggi dan komentar terbaru dari para surveyor

iGrow di lapangan secara real time melalui fitur monitoring yang

tersedia di aplikasi.

3. Jual Hasil Panen

Semua hasil panen akan dijual ke partner yang telah bekerjasama

dengan iGrow.

4. Bagi Hasil

112 https://republika.co.id/berita/ekonomi/fintech/17/09/30/ox37g1368-fintech-syariah-bisa-

bantu-pertanian

Page 71: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

63

Semua bagi hasil akan dirangkum oleh iGrow dalam bentuk laporan

keuangan yang lengkap. Bagi hasil dikirim pihak iGrow ke akun bank

yang didaftarkan di akun iGrow investor.

F. Mekanisme Bagi Hasil

Bagi hasil dilakukan sesuai dengan jenis komoditas. Tergantung pada masa

panen. Perhitungan bagi hasil dibuat berdasarkan parameter aktual yang terjadi

dilapangan. Bagi hasil ditentukan berdasarkan prosentase dengan simulasi

keuntungan, yang sudah diberi keterangan oleh pihak iGrow bahwa besaran

nilai keuntungan bagi hasil bisa jadi lebih kecil atau lebih besar dari simulasi.

Keuntungan bagi hasil yang diberikan sudah dipotong biaya-biaya yang

dibutuhkan dalam masa penanaman dan zakatnya. Zakat tersebut disalurkan ke

yayasan di bawah binaan PT iGrow. Sehingga bagi hasil yang sampai kepada

investor adalah bagi hasil bersih. Namun, terkait zakat. Investor bisa memilih

untuk tidak menzakatkan dari hasil investasinya melalui iGrow. Jadi, terkait

zakat ini sifatnya opsional.113

Berikut contoh simulasi bagi hasil pada komoditas berdasarkan jangka

waktu kontrak.

1. Jangka pendek

Nama Nilai investasi Kontrak ProsentaseBaSil

Jagung 5.000.000 1 Tahun 14%

Simulasi bagi hasil

Tahun Untung Bersih ROI

1 Rp. 700.000 14%

Payback Rp. 5.000.000

Total Rp. 5.700.000

2. Jangka panjang

113Wawancara pribadi dengan Divisi Konsumen iGrow

Page 72: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

64

Nama Nilai investasi Kontrak ProsentaseBaSil

Garam

Intensif

8.800.000 5 Tahun 19%

Simulasi bagi hasil

Tahun Untung Bersih ROI

1 Rp. 2.646.000 30 %

2 Rp. 2.778.300 32 %

3 Rp. 2.917.300 33 %

4 Rp. 3.063.076 35 %

5 Rp. 3.216.230 37 %

IRR 19 %

Payback Rp. 0

Total Rp. 14.620.821

iGrow menuliskan kalimat ‘penolakan’ pada setiap simulasi. Berikut

penolakan tersebut:

“Perhitungan di atas hanya sebuah simulasi berdasarkan parameter aktual.

Simulasi ini bukan suatu jaminan bahwa hasil yang didapat akan sama persis

dengan perhitungan. Keuntungan didapat dari penjualan komoditas saat panen.

Keuntungan bisa lebih kecil atau lebih besar dari simulasi ini.”

G. Ketentuan lain

Resiko yang timbul menjadi tanggung jawab masing-masing oleh pihak

yang berkontrak. Untuk itu iGrow melakukan diversifikasi unit dan

menyebarkan lokasi unit sebagai wujud usaha untuk meminimalkan risiko.

iGrow juga menyarankan investor untuk menyebarkan modal investasinya pada

beberapa sektor. Risiko gagal bayar dan seluruh kerugian dari atau terkait

Page 73: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

67

dengan kesepakatan pinjam meminjam ditanggung sepenuhnya oleh pemberi

pinjaman.114

114Aplikasi iGrow, Syarat dan ketentuan investor

Page 74: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

66

BAB IV

ANALISIS KESESUAIAN PRODUK DENGAN FATWA DSN

A. Faktor Penyebab Menggunakan Fatwa DSN MUI

Fatwa DSN MUI di Indonesia saat ini berlaku bagi pelaku usaha yang

menggunakan prinsip syariah dalam menjalankan usahanya. Tentu kekuatan

hukumnya lebih kuat bila pelaku usaha memang secara tertulis menyatakan

bahwa jenis usahanya adalah jenis usaha yang menggunakan prinsip syariah dan

telah bersertifikat syariah. Penyebab mengapa penulis menggunakan fatwa

DSN MUI sebagai alat analisis kontrak baku PT iGrow setidaknya ada tiga

sebab:

a. Hasil wawancara dengan pihak iGrow. Pihak iGrow membenarkan

bahwa praktik bisnis mereka menggunakan prinsip syariah.115

b. Pernyataan media masa maupun perorangan yang mengatakan bahwa

iGrow menggunakan prinsip syariah dalam penyelenggaraannya.116Hal

ini juga diperkuat dengan iGrow lahir dari satu jenis investasi lain yang

masih sama pendirinya, yaitu Muhaimin Iqbal dengan gerai dinarnya.

c. Berdasarkan amatan penulis bila dilihat dari konten kontrak baku dan

pengalaman terjun langsung sebagai investor, iGrow bisa dikatakan

menggunakan prinsip syariah.

Perkara sejauh mana ukuran prinsip syariah yang dipakai oleh PT iGrow

dibahas lebih lanjut pada pembahasan terkait analisis kontrak. Karena kontrak

menjadi kompas dalam penyelenggaraan suatu transaksi.

115Wawancara pribadi penulis dengan Divisi Konsumen iGrow 116Media daring Republika secara gamblang membahas iGrow dengan judul “Fintech Syariah

Bisa Bantu Pertanian”. Bukan hanya Republika, dalam salah satu blog khusus ekonomi syariah

yang beralamat surel syariahx.blogspot.com dan m.hidayatullah.com, juga secara jelas mengatakan

iGrow sebagai platform Investasi Syariah di Bidang Pertanian. Penulis juga menemukan dalam

beberapa blog pribadi yang mengutarakan bahwa iGrow adalah sebuah platform investasi yang

sesuai dengan syariah.

Page 75: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

67

B. Faktor Penyebab Penggunaan Istilah Kontrak Baku

Selain istilah kontrak, atau perjanjian akan ditemukan pula penggunaan

istilah akad dan klausul. Menjadi hal yang terkadang membuat bingung

dikarenakan bila dibaca maksudnya sama hanya saja istilahnya berbeda. Dalam

Perundang-undangan pun satu sama lain penggunaan istilahnya berbeda-beda.

Istilah kontrak atau perjanjian dipahami secara rancu karena pada praktiknya

banyak dari pelaku bisnis yang mencampur adukkan kedua istilah tersebut.

Dicampuradukkan seolah memiliki pengertian yang berbeda.

Bugerlijk Wetboek yang selanjutnya disingkat dengan BW menggunakan

istilah overeenkomst dan contract untuk pengertian yang sama hal ini juga

didukung oleh pendapat banyak sarjana antara lain: Jacob Hans Niewenhuis,

Hofmann, J. Satrio, Soetojo Prawirohamidjojo, Narthalena Pohan,

Mariam Darus Badrulzaman, Purwahid Patrik, dan Tirtodiningrat

kesemuanya mengartikan kontrak dan perjanjian sebagai suatu hal yang

sama.117

Peter Mahmud Marzuki memberikan tambahan argumentasi berupa, untuk

agreement yang berkaitan dengan bisnis disebut dengan contract. Sedangkan

untuk yang tidak terkait dengan bisnis hanya disebut agreement.118 Atas dasar

inilah penulis menggunakan istilah ‘kontrak’ dalam penelitian ini. Penulis

mengamini bahwa tiada perbedaan antara istilah kontrak maupun perjanjian.

Click Warp-Agreement

Format kontrak baku dalam fintech dalam hal ini adalah jenis click warp-

aggreement. Dalam dunia bisnis berbasis teknologi kontrak baku akan

ditemukan dalam beberapa bentuk, salah satunya adalah dalam bentuk click-

wrap agreement ini. Untuk menentukan kata sepakat dalam e-contract ini

117Agus Yudha Herkono, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial),

(Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4, h. 13 118Agus Yudha Herkono, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam Kontrak Komersial),

(Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4, h. 14-15

Page 76: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

68

ketika pihak yang menerima penawaran melakukan klik pada tombol

persetujuan/ agreement. Perjanjian jenis ini sering ditemukan dalam bisnis yang

menggunakan perangkat lunak. Oleh karena itu e-contract jenis ini sering

diartikan sebagai perjanjian antara pengguna perangkat dalam berinteraksi

dengan produsen atau penyedia layanan elektronik. Jenis perjanjian ini bisa

dikatakan kontrak baku dikarenakan seolah-olah pihak penerima dihadapkan

pada kondisi take it or leave it, yang menjadi salah satu sifat dari kontrak

baku.119

Selain jenis e-contract ini juga memenuhi sifat lainnya. Catherine Tay Swee

Kian bersama dengan Richard Kau Yong Meng menyatakan bahwa:

“Most online contract are standar form contracts. These standard terms are

conditions are drafted by the merchant to protect his interests which the

customer sees only at the time of purchase. They usually deal with exlucion or

limitation liability, warranties, choice of law, payment method, and

jurisdiction.”. (Sebagian besar kontrak online adalah berbentuk kontrak baku.

Syarat dan ketentuan standar ini dirancang oleh pedagang untuk melindungi

kepentingannya yang mana pelanggan hanya melihat pada saat pembelian.

Mereka biasanya menguraikan mengenai pengecualian atau batasan tanggung

jawab, jaminan, pilihan hukum, metode pembayaran, dan yuridiksi).120

C. Analisis Kesesuaian Kontrak Baku iGrow dengan Fatwa DSN MUI

Fatwa DSN MUI No 117 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah pada bagian pedoman umum poin kedua,

berbunyi:

“Akad Baku yang dibuat Penyelenggara wajib memenuhi prinsip

keseimbangan, keadilan, dan kewajaran sesuai syariah dan peraturan

perundang-undangan.”121

119 business-law.binus.ac.id/2017/03/31/mengenal-kontrak-elektronik-click-wrap-agreement-

dan-tanda-tangan-elektronik/, diakses pada 11 Januari 2019 120Praniti Putri Mirza, Penerapan Clickwrap Agreement dalam Sistem Hukum Kontrak di

Indonesia, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, 2018, h. 36-37 121Fatwa DSN MUI No 117 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan

Prinsip Syariah

Page 77: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

69

Dengan kata lain, suatu kontrak baku dapat dikatakan sesuai dengan prinsip

syariah saat kontrak memenuhi tiga aspek, yaitu keadilan, kewajaran dan sesuai

peraturan perundang-undangan. Oleh karena hal tersebut, dari sisi kontrak

baku penulis menggunakan UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen, POJK No 77 Tahun 2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang

Berbasis Teknologi Informasi, dan Surat Edaran OJK No 13 Tahun 2014

tentang Perjanjian Baku. Yang mana dua peraturan terakhir pada pengaturan

kontrak baku menginduk pada apa yang diatur oleh UU tentang Perlindungan

Konsumen.

Sebelum calon investor resmi mendapatkan rekening pembayaran untuk

investasi pohon iGrow yang sudah diinginkan, akan muncul kontrak baku yang

berisikan syarat dan ketentuan dengan sub hak, kewajiban, dan risiko. Ada

beberapa poin yang perlu diteliti lebih jauh lagi dari kontrak baku rancangan PT

iGrow Resources Indonesia ini.

Pada sub bagian Hak, setidaknya terdapat enam poin terkait hak antara

penyelenggara dan investor.

1) Pemilik unit berhak atas laporan kemajuan penanaman/ pemeliharaan

unitnya melalui sistem pelaporan yang disiapkan di dalam iGrow.

Berdasarkan informasi yang penulis tanyakan pada pihak iGrow laporan

atas penanaman dan lainnya kepada investor akan dilakukan satu bulan

sekali oleh surveyor iGrow yang bertugas pada tanaman tersebut.

Informasi diberikan dalam bentuk foto, video, dan apabila investor ingin

melihat secara langsung pun disediakan fasilitasnya. Surveyor akan

memandu investor secara langsung.

2) Pemilik unit dari waktu ke waktu berhak untuk melihat secara fisik

sendiri unit-unit yang dimilikinya.

Poin 1 dan 2 pada ketentuan ini tidak memiliki ketidak sesuaian dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Karena tidak terindikasi

Page 78: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

70

larangan yang tercantum dalam pasal 18 UU No 8 tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen.

Kewajiban

1) Sponsor wajib menyelesaikan masa kontrak kerjasama, tidak bisa

menarik dananya di tengah masa kontrak dengan alasan apapun.

Klausul ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan catatan

ada lanjutan dari klausul tersebut. Karena tidak ada jaminan bahwa

penyelenggara yang memiliki andil sebagai surveyor sudah melaksanakan apa

yang diamanahkan oleh pasal 7 poin b UU No 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen yang berbunyi: Kewajiban Pelaku Usaha adalah

“Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi

jaminan barang dan atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,

perbaikan dan pemeliharaan”122

Dengan berlakunya klausul ini tanpa terkecuali, maka investor tidak akan

bisa melakukan penarikan dana meskipun ditengah jalan investasi,investor

mendapati ada hal yang tidak diungkapkan oleh pihak peyelenggara, yang mana

hal tersebut dapat berakibat pada kerugian.

Hemat penulis klausul ini juga melanggar pasal 9 poin b UU Perlindungan

Konsumen dalam hal adanya inkonsistensi istilah bagi investor. Sebelumnya

investor disebut dengan pemilik unit, dan kemudian disebut sebagai sponsor.

Hal tersebut membingungkan saat investor mencoba memahami klausul

kontrak baku ini.

Risiko

122Ibid

Page 79: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

71

1) Seperti investasi di sektor riil lainnya, bisa mengalami keuntungan bila

unit memberikan hasil seperti yang diperkirakan. Namun bisa juga

mengalami kerugian karena satu dan lain hal, unit tidak memberikan

hasil seperti yang diharapkan karena faktor cuaca, penyakit dan lain

sebagainya. Untuk meminimalkan risiko ini iGrow mendiversifikasikasi

tipe unit dan menyebarkan lokasi unit.

Diversifikasi juga dilakukan oleh pihak iGrow untuk meminimalisir risiko

yang akan terjadi.

2) Penggunaan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknlogi

Informasi (“Fintech Lending”) merupakan wujud kesepakatan dan

hubungan Pengguna Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis

Teknologi Informasi (“Fintech Lending”) hubungan perdata antara

Pemberi pinjaman dengan Penerima Pinjaman, sehingga segala risiko

dan akibat hukum daripadanya ditanggung sepenuhnya oleh masing-

masing pihak yang berkontrak.

Sangat jelas terlihat bahwa dalam klausul poin tiga ini ada pelepasan

tanggung jawab yang dilakukan oleh Penyelenggara. Penyelenggara dalam hal

ini memiliki andil yaitu sebagai penyedia surveyor yang memiliki tugas untuk

memantau secara intensif atas apa yang dikerjakan oleh pengelola. Sehingga

hemat penulis dalam hal ini Penyelenggara tidak dapat begitu saja lepas tangan

dan menyerahkan penanggungan risiko oleh investor dan pengelola. Hal ini

bertentangan dengan ayat 1 poin a Pasal 18 UU Perlindungan Konsumen yakni

“menyatakan pengalihan tanggung jawab Pelaku Usaha”. Begitu pula yang

tercantum dalam POJK No 77/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang

Berbasis Teknologi Informasi, yang berbunyi:

“Penyelenggara wajib bertanggung jawab atas kerugian Pengguna yang

timbul akibat kesalahan dan/atau kelalaian Direksi, dan/ ata pegawai

Penyelenggara.”

Page 80: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

72

Sangat dimengerti bahwa risiko adalah sesuatu yang alami ada dalam suatu

investasi. Akan tetapi bila klausul yang tercantum seperti ini, hemat penulis

menunjukkan pelepasan atau pelimpahan tanggung jawab atas risiko apapun

yang terjadi atas sebab apapun. Sehingga klausul ini tetap butuh adanya

pernyataan pengecualian. Hal ini makin diperkuat ketidaksesuaiannya dengan

peraturan peraturan perundang-undangan terkait pengalihan dengan adanya

ketentuan dalam poin 3 di bawah ini.

3) Risiko Kredit atau Gagal Bayar dan seluruh kerugian dari atau terkait

dengan kesepakatan pinjam meminjam ditanggung sepenuhnya oleh

Pemberi Pinjaman. Tidak ada lembaga atau otoritas negara yang

bertanggung jawab atas risiko gagal bayar dan kerugian tersebut.

Kedua klausul dalam poin 2 dan 3 tidak melanggar selama ada tambahan

klausul pengecualian.

4) Sebelum memanfaatkan Fintech Lending, Penerima Pinjaman wajib

mempertimbangkan tingkat bunga pinjaman dan biaya-biaya lainnya

sesuai dengan kemampuannya dalam melunasi pinjaman.

Terdapat inkonsistensi dalam klausul ini. Sejak awal iGrow menggunakan

istilah presentasi bagi hasil bukan bunga pinjaman. Keduanya tentu memiliki

efek yang berbeda. Sehingga klausul ini bertentangan dengan ayat 2 Pasal 18

UU Perlindungan Konsumen.

Di luar hal tersebut di atas hal lain yang tidak sesuai dalam kontrak baku ini

adalah tidak adanya keterangan bahwa kontrak baku ini sudah disesuaikan

dengan format perjanjian baku dalam Surat Edaran OJK No 13 Tahun 2014

tentang Perjanjian Baku.123

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kontrak baku ini masih belum sesuai

seluruhnya dengan peraturan perundang-undangan yang terkait. Baik dilihat

123SEOJK No 13 Tahun 2014 tentang Perjanjian Baku

Page 81: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

73

dari sisi UU Perlindungan Konsumen maupun peraturan OJK. Maka, otomatis

kontrak baku ini pun belum sesuai seluruhnya degan prinsip syariah dalam

fatwa terkait pembiayaan berbasis terknologi.

D. Analisis Unsur Akad Syariah

Jenis fintech yang digunakan iGrow bila dilihat dari karakteristiknya masuk

ke dalam jenis fintech yang terakhir tercantum dalam Fatwa DSN Nomor

117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah yaitu Pembiayaan Berbasis Komunitas.

Setidaknya ada 7 ketentuan dalam penyelenggaraannya, yaitu124:

1. Adanya pelaku usaha/calon Penerima Pembiayaan yang tergabung dalam

komunitas usaha tertentu yang bekerjasamadengan Penyelenggara;

“Pelaku usaha atau calon penerima pembiayaan iGrow adalah

komunitas petani yang telah menjalin kerjasama dengan iGrow.”

2. Calon Penerima Pembiayaan yang memiliki kebutuhan modal usaha,

mengajukan pembiayaan kepada Penyelenggara;

3. Atas dasar pengajuan sebagaimana huruf b, Penyelenggara menawarkan

kepada calon Pemberi Pembiayaan untuk membiayai kebutuhan modal

calon Penerima Pembiayaan;

“Dalam dunia bisnis hal seperti ini bisa terjadi dua kemungkinan.

Pertama, pelaku usaha yang mengajukan diri. Kedua, Penyelenggara

yang mewarkan pembiayaan.”

4. Dalam hal calon Pemberi Pembiayaan menyetujui penawaran

sebagaimana huruf c, dilakukan akad wakalah bi al-ujrah antara Pemberi

Pembiayaan dengan Penyelenggara untuk memberikan pembiayaan

kepada Penerima Pembiayaan; Pemberi Pembiayaan sebagai muwakkil,

dan Penyelenggara sebagai wakil.

“Posisi iGrow sebagai wakil dari investor, yang mengalokasikan

pembiayaan kepada sasaran yang tepat. Pihak iGrow beroposisi sebagai

124 Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi

Informasi berdasarkan prinsip syariah.

Page 82: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

74

wakil yang disebut dalam penyelenggaraan investasi ini sebagai

Surveyor. Tugasnya adalah mengalokasikan dana, serta memantau

penyelenggaraan dilapangan dan disampaikan kepada investor.”

5. Penyelenggara sebagai wakil dari Pemberi Pembiayaan, melakukan akad

dengan Penerima Pembiayaan baik akad jual beli, ijarah, musyarakah,

mudharabah, atau akad-akad lain yang sesuai dengan prinsip syariah;

“Hemat penulis akad yang digunakan dalam investasi ini adalah

wakalah bil ujrah dan mudharabah. Sebagaimana tercantum pada poin

4 syarat dan ketentuan dalam kontrak baku iGrow.125”

6. Penerima pembiayaan membayar pokok dan imbal hasil(margin, ujrah,

atau bagi hasil) kepada Penyelenggara melalui komunitas usaha tertentu

yang bekerjasama denganPenyelenggara;

7. Penyelenggara wajib menyerahkan pokok dan imbal hasil(margin atau

ujrah) kepada Pemberi Pembiayaan.

Tentu dalam kontrak baku iGrow tidak akan menyebutkan akad dengan

menggunakan istilah-istilah syariah. Namun, bila dilihat dari kontrak baku sub

bagian ‘Hak’poin ke 4 dapat diketahui bahwa akad yang dipakai iGrow adalah

akad mudhorobah antara investor dan penerima pinjaman serta wakalah bil

ujroh antara para pihak dan iGrow.

“Persentase bagi hasil yang diterima oleh pemilik unit adalah 40% (empat

puluh per seratus) dari hasil rata-rata bersih panen per unit per musim dari

unit-unit sejenis yang dikelola oleh pengelola dalam satu hamparan lahan.

Selebihnya hasil bersih tersebut adalah untuk pengelola/petani 40% (empat

puluh per seratus) dan untuk membayar biaya supervisi dan administrasi

iGrow sebesar 20% (dua puluh per seratus).”

125“Persentase bagi hasil yang diterima oleh pemilik unit adalah 40% (empat puluh per seratus) dari

hasil rata-rata bersih panen per unit per musim dari unit-unit sejenis yang dikelola oleh pengelola dalam satu

hamparan lahan. Selebihnya hasil bersih tersebut adalah untuk pengelola/petani 40% (empat puluh per

seratus) dan untuk membayar biaya supervisi dan administrasi iGrow sebesar 20% (dua puluh per seratus).”

Page 83: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

75

Berdasarkan poin klausul kontrak tersebut dapat diketahui beberapa hal

yang terkait akad, diantaranya:

Subjek hukum dalam akad ini adalah:

1. Penyelenggara : PT iGrow Resources Indonesia

2. Pemberi Pinjaman : Investor

3. Penerima Pinjamaman : Petani

Kedudukan para pihak adalah:

1. Wakil : PT iGrow Resources Indonesia

2. Shohibul maal : Investor

3. Mudhorib : Petani

Hubungan hukum para pihak dan akad yang berlaku:

1. Wakalah bil ujroh

Akad wakalah bil ujrah yang dimaksud dalam Fatwa No 117 adalah

akad pemberian kuasa muwakil kepada wakil untuk melakukan

perbuatan hukum tertentu yang disertai imbalan berupa ujrah (fee).126

iGrow memiliki hubungan hukum sebagai wakil bagi investor dan

petani dengan ujroh yang sudah ditentukan. Yang memiliki kewajiban

mengalokasikan dana investor dan kemudian saat ada keuntungan

menjadi wakil petani untuk memberikan bagi hasil kepada investor.

Terkait ujrah dalam akad wakalah bil ujrah dibolehkan dalam bentuk

prosentase seperti yang tercantum dalam akad baku. Perihal ujrah Fatwa

No 113 tentang wakalah bil ujrah mengatur empat hal yang pokok,

yaitu: bentuk, kuantitas ujrah, cara pembayaran, dan kesepakatan.

Dalam penyelenggaraannya bentuk ujrah yang diterima pihak iGrow

adalah berupa uang127, kuantitas ujrah menggunakan prosentase,128 cara

126Pengertian ini tercantum dalam Fatwa DSN MUI no 113 tentang Wakalah bil Ujrah 127Fatwa no 113 tentang Wakalah bil Ujrah “ Ujrah boleh berupa uang atau barang yang boleh

dimanfaatkan menurut syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku 128Kuantitas menggunakan prosentase, menjadi salah satu betuk yang diperbolehkan oleh fatwa

no 113, “kuantitas ujrah harus jelas, baik berupa angka nominal, prosentase tertentu, atau rumus

yang disepakati…”

Page 84: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

76

pembayaran dilakukan secara tangguh129, dan ujroh disepakati di awal

akad.

Salah satu hal yang juga sangat penting dalam akad ini adalah terkait

penanggungan risiko. Wakil tidak wajib menanggung risiko atas

kerugian yang timbul kecuali karena al-ta’addi, al-taqshir, atau al-

mukhalafat al- syuruth. Ketiga pengecualian tersebut bersifat berlaku

apabila dilakukan salah satunya oleh wakil. Jadi, wakil harus

bertanggung jawab atas risiko kerugian apabila melakukan satu dari tiga

hal tersebut.

2. Mudharabah

Investor berposisi sebagai pemilik modal atau shohibul maal yang

kemudian modal tersebut dikelola oleh petani selaku mudhorib. Sesuai

dengan Fatwa No 7 tentang Mudharabah (Qiradh) prinsip asal dari

mudharabah tidak ada jaminan. 130 Sehingga prinsip saling percaya

sangat dikedepankan. Investor percaya kepada jenis komoditas yang

telah dipilih. Menunjukkan rasa percaya atas progres komoditas tersebut

dan tentu pengelolanya.

Modal yang diberikan investor harus memenuhi syarat modal dalam

mudharabah itu sendiri. Investor dalam penyelenggaraan investasi

menggunakan iGrow memberikan modal dalam bentuk yang jumlah dan

jenisnya jelas, yaitu berupa uang.

Hal yang juga harus diperhatikan dengan cermat adalah keuntungan

dari mudhrabah itu sendiri. Karena bisa saja menggunakan istilah bagi

hasil tapi nyatanya bunga. Penulis mendapati dalam hal pembagian

keuntungan ini iGrow memenuhi prinsip syariah sebagaimana yang

tertuang dalam Fatwa DSN MUI No 07 tentang Pembiayaan

129“Ujrah boleh dibayar secara tunai, angsur/bertahap, dan tangguh sesusai dengan syariah,

kesepakatan, atau perturan perundang-undangan yang berlaku” Fatwa No 113 tentang Wakalah bil

Ujrah 130“Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan,..” selanjutnya dalam

fatwa ini dinyatakan LKS bisa meminta jaminan untuk menjaga dari risiko penyimpangan.

Page 85: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

77

Mudharabah (Qiradh), yakni keuntungan yang dimaksud adalah jumlah

yang didapat sebagai kelebihan modal.131

Sama dengan ketentuan wakalah bil ujrah terkait dengan risiko

dalam akad. Dalam mudhrabah pun tertera jelas dalam fatwanya, bahwa

risiko memang ditanggung sepenuhnya oleh investor. Akan tetapi, hal

itu terjadi bila pengelola atau mudharib tidak melakukan satu dari tiga

hal, yaitu: kesalahan dengan disengaja, lalai, dan melanggar syarat yang

sudah disepakati.132

Untuk itu sangat menyalahi aturan baik secara peraturan perundang-

undangan maupun fatwa saat ada suatu klausul kontrak yang

menyatakan bahwa risiko seluruhnya ditanggung oleh investor tanpa

pengecualian. Meski penulis mafhum hal ini banyak terjadi dalam

kontrak baku. Karena memang salah satu ciri kontrak baku adalah berat

sebelah. Penyelenggara memiliki kekuatan dan kesempatan yang lebih

besar untuk membuat kondisi seaman mungkin dari risiko dibandingkan

investor.

Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan

Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah

mengatur terkait fintech P2P Lending yang masih berkaitan dengan

fatwa DSN lainnya seperti akad-akad yang dicantumkan dalam fatwa

fintech. Didasari hal tersebut dalam analisis akad ini penulis

menggunakan fatwa DSN di luar fatwa tentang fintech P2P Lending.

131 Hal ini tercantum dalam poin ke 4 dalam kontrak baku “Persentase bagi hasil yang diterima oleh

pemilik unit adalah 40% (empat puluh per seratus) dari hasil rata-rata bersih panen per unit per musim dari

unit-unit sejenis yang dikelola oleh pengelola dalam satu hamparan lahan.” 132“Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi, karena pada dasarnya akad ini

bersifat amanah. Kecuali akibat dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan.”

Fatwa DSN MUI No 07 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh)

Page 86: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

78

Unsur Akad Syariah

Fatwa DSN Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis

Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah mengatur terkait fintech P2P Lending

yang masih berkaitan dengan fatwa DSN lainnya seperti akad-akad yang dicantumkan

dalam fatwa fintech. Didasari hal tersebut dalam analisis akad ini penulis menggunakan

fatwa DSN di luar fatwa tentang fintech P2P Lending.

No. Pembahasan Regulasi Praktek Keterangan

1 Fintech dengan

akad

Mudharabah dan

Wakalah bil

Ujroh

Fatwa DSN

MUI No 117

tahun 2018

tentang

Layanan

Berbasis

Teknologi

Informasi

Didalam kontrak

baku iGrow

secara implisit

mengandung

akad Mudharabah

dan

Wakalah bil Ujroh

Pernyataan bagi

hasil

Investor, pengelola

dan

Surveyor iGrow

2 Modal Fatwa DSN

MUI No 07

tahun 2000

tentang

Mudharabah.

Dalam

Mudharabah

ada pemilik

Modal dan

ada pengelola.

Penyelenggara

menyediakan

Pilihan nominal

investasi, yang

Bisa dipilih

investor

Dalam

Mudharabah

modal dikeluarkan

oleh

mudhorib sebagai

shohibul maal

3 Bagi Hasil Fatwa DSN

MUI No 07

tahun 2000

tentang

Begi hasil

ditentukan dalam

bentuk prosentase

dari hasil

Cukup Jelas

Page 87: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

79

Mudharabah.

Bagi hasil

harus

ditentukan

dalam

Jumlah

prosentase dan

ditentukan

pada saat akad

rata-rata bersih

panen

yang sudah

ditentukan

diawal kontrak.

4 Ujrah Fatwa DSN

MUI 113

tahun 2017

tentang

Wakalah

Bil Ujrah.

Kuantitas

dan/atau

kualitas ujrah

harus

jelas, baik

berupa angka

nominal,

prosentase

tertentu,

atau rumus

yang

disepakati.

Ujrah diberikan

kepada iGrow

Sebesar 20% atas

jasa surveyor

Yang iGrow

sediakan. Ujrah

Sudah ditentukan

diawal kontrak

Cukup Jelas

5 Ta’widh Fatwa Dewan

Syariah

Tidak ada ganti

rugi yang akan

Tidak adanya

pengecualian,

Page 88: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

80

Nasional No:

43/DSN-

MUI/VIII/200

4 Tentang

Ganti rugi

(Ta’widh).

Ganti rugi

hanya boleh

dikenakan atas

pihak yang

dengan

sengaja atau

kelalaiannya

melakukan

sesuatu yang

menyimpang

dari ketentuan

akad dan

menimbulkan

kerugian pada

pihak lain.

diberikan

penyelenggara.

Segala kerugian

yang ditangg-

ung oleh investor

dan pengelola

membuat

ketentuan

ganti rugi dalam

kontrak ini

tidak sesuai

dengan fatwa.

Berdasarkan analisis tersebut diatas, bila dilihat dari aspek unsur akad

syariah iGrow telah memenuhi beberapa unsur akad syariah dalam

penyelenggaraannya berdasarkan aspek bagi hasil. Hanya saja pada bagian

risiko ganti rugi tidak sesuai baik dari segi akad wakalah bil ujrah maupun akad

mudhrabah karena tidak adanya pengecualian atas kemungkinan kelalaian yang

penyelenggara lakukan. Jika dilihat dari segi bisnis hal seperti ini sudah menjadi

lumrah. Perusahaan sebisa mungkin untuk melindungi diri. Untuk itu dengan

segala kepentingan baik perusahaan maupun investor atau konsumen.

Page 89: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

81

Seharusnya memenuhi aspek keadilan dan kejujuran, sebagai mana yang

dikehendaki oleh fatwa dan peraturan perundang-undangan itu sendiri. Dalam

hal kontrak baku ini peran regulator sangat diperlukan. Pengawasan terhadapat

perusahaan-perusahaan fintech legal terkait kontrak baku harus diperketat.

Untuk meminimalisir risiko yang dialihkan oleh penyelenggara jasa kepada

investor atau konsumen.

Page 90: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

82

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Kontrak baku pada dasarnya sah menurut hukum yang berlaku di Indonesia,

selama tidak menyalahi aturan yang ada dalam pasal 8 UU No 8 tahun 1999

tentang Perlindungan Konsumen dan peraturan perundang-undangan lainnya

yang terkait dengan kontrak baku. Dalam kontrak baku iGrow penulis

menemukan klausul peralihan risiko. Yang mana klausul tersebut dilarang oleh

peraturan perundang-undangan. Secara otomatis kontrak baku iGrow menjadi

tidak sesuai dengan Fatwa DSN No. 117 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis

Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah. Karena dalam fatwa tersebut

kontrak baku harus memenuhi syarat yang salah satunya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Beberapa poin dalam kontrak yang tidak sesuai dibagi menjadi dua, tidak

sesuai dengan fatwa karena berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

tidak sesuai dengan fatwa karena bertentangan dengan fatwa terkait dan

peraturan perundang-undangan.

1. Tidak sesuai dengan fatwa berdasarkan peraturan perundang-undangan,

terkait kesempatan pemutusan kontrak, inkonsistensi penggunaan istilah

kata yang akan menimbulkan persepsi yang jauh berbeda dan

keterangan yang harusnya ada dalam kontrak baku bagi penyelenggara

fintech yang sudah terdaftar di OJK.

a. Sponsor wajib menyelesaikan masa kontrak kerjasama, tidak bisa

menarik dananya di tengah masa kontrak dengan alasan apapun.

b. Sebelum memanfaatkan Fintech Lending, Penerima Pinjaman wajib

mempertimbangkan tingkat bunga pinjaman dan biaya-biaya

lainnya sesuai dengan kemampuannya dalam melunasi pinjaman.

Page 91: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

83

2. Tidak sesuai dengan fatwa karena bertentangan dengan fatwa terkait

dan peraturan perundang-undangan. Terkait pengalihan tanggung

jawab atas risiko yang timbul.

Penggunaan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis

Teknologi Informasi (“Fintech Lending”) merupakan wujud

kesepakatan dan hubungan Pengguna Layanan Pinjam Meminjam

Uang Berbasis Teknologi Informasi (“Fintech Lending”) hubungan

perdata antara Pemberi pinjaman dengan Penerima Pinjaman,

sehingga segala risiko dan akibat hukum daripadanya ditanggung

sepenuhnya oleh masing-masing pihak yang berkontrak. (Poin 3

bagian Risiko)

Hal yang paling membahayakan adalah poin ke dua ini. Klausul

yang menyatakan pengalihan tanggung jawab selalu menjadi hal

yang dapat merugikan konsumen atau investor. Meskipun risiko

adalah hal yang mutlak dalam investasi, namun prinsip keadilan

dalam kontrak perjanjian apapun harus terpenuhi menurut porsinya

masing-masing.

B. Saran

1. Bagi Konsumen maupun investor dalam suatu pembiayaan maupun

investasi harus membaca terlebih dahulu isi kontrak perjanjian dengan baik.

Leave it before take it until sure.

2. Bagi Penyelenggara meskipun pengalihan tanggung jawab adalah salah satu

upaya untuk meminimalkan risiko. Namun secara hukum klausul tersebut

harus dihilangkan.

3. Bagi Regulator, harus ada keseriusan terkait pengaturan kontrak baku ini.

Pengawasan harus diperketat dalam pengaturan kontrak, karena kontrak

yang menjadi jantung dari transaksi. Peran regulator sangat menentukan.

Jika perusahaan yang terdaftar dan diawasi saja masih seperti ini, bagaimana

yang ilegal.

Page 92: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

85

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ali Achmad, Menguak Teori Hukum Volume 1, (Jakarta: Kencana), Cetakan

ke-5, 2013

Dewi Gemala, Wirdyaningsih, Yeni Salma, Hukum Perikatan Islam Indonesia,

(Jakarta:Kencana), 2007

Hasanudin Maulana, Jaih Mubarak, Perkembangan Akad Musyarakah,

(Jakarta:Kencana), 2012

Herkono Agus Yudha, Hukum Perjanjian (Asas Proporsionalitas dalam

Kontrak Komersial), (Jakarta: Kencana), Cetakan ke-4

Jaih Mubarok, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah: Akad Syirkah dan

Mudharabah, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media), 2017

Mardani, Hukum Perikatan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika), 2013

Mubarok Jaih, Hasanudin, Fikih Mu’amalah Maliyyah: Akad Tabarru’,

(Jakarta: Simbiosa Rekatama Media), 2017

Salim, Hukum Konrak: Teori bab Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta: Sinar

Grafika), Catakan ke-4

Safitri Ria, Yasir, Hukum Perikatan, (Jakarta: Program Studi Ilmu Hukum UIN

Jakarta), 2011

Shomad Abd, Hukum Islam:Penormaan Prinsip Syariah dalam Hukum

Indonesia, (Jakarta: Kencana), 2012

Zuhaili Wahbah, Terjemah Fiqih Islam Wa Adillatuhu Jilid 5, (Jakarta: Darul

Fikri), 2011

Fatwa dan Peraturan Perundang-undangan

Fatwa DSN MUI No 113 tentang Wakalah bil Ujrah

Fatwa Nomor 117/DSN-MUI/II/2018 Tentang Layanan Pembiayaan Berbasis

Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah.

UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Page 93: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

86

SEOJK No 13 Tahun 2014 tentang Perjanjian Baku

POJK NO 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang

Berbasis Teknologi Informasi

Jurnal, Skripsi, Modul

Amin Ma’ruf, Solusi Hukum Islam Sebagai Pendorong Arus Baru Ekonomi

Syariah di Indonesia, Orasi Ilmiah. Pdf

Berlianti Yeni Salma,Urgensi Fatwa dan Lembaga Fatwa dalam Ekonomi

Syariah, Jurnal Hukum dan Pembangunan, 2012

Departemen Perlindungan Konsumen-OJK, Modul Kajian Perlindungan

Konsumen Sektor Jasa Keuangan: Perlindungan Konsumen Pada

Fintech, 2017. pdf

Haddad Muliaman D, Modul Kuliah Umum Finansial technology (Fintech) di

Indonesia, 2017,pdf

Haddad Muliaman D, Fintech IBS June 2017

Irsyad Moch Ali, Analisis Start Up digital iGrow dalam Implementasi

Pembangunan Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan (Customer Based

Brand Equity), Jurnal Fis.K.51, 2017

Iskandar M Roji, Pengaturan Klausula Baku Dalam Undang-Undang

Perlindungan Konsumen dan Hukum Perjanjian Syariah, Jurnal

Amwaluna, Vol.1, No. 2, 2017

Kadir Amirudin, Konsep Produksi dalam Ekonomi Islam, Jurnal UIN Alauddin,

2014

Mirza Praniti Putri, Penerapan Clickwrap Agreement dalam Sistem Hukum

Kontrak di Indonesia, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Katolik

Indonesia Atma Jaya, 2018

Sari AlfichaRezita, Perlindungan Hukum Bagi Pemberi Pinjaman Dalam

Penyelenggaraan Financial Technology Berbasis Peer to Peer Lending

di Indonesia, Skripsi, 2018

Website

Page 94: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

87

Aplikasi iGrow, Syarat dan ketentuan investor

http://business-law.binus.ac.id/2017/03/31/mengenal-kontrak-elektronik-click-

wrap-agreement-dan-tanda-tangan-elektronik/

https://igrow.asia/v1/about

https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/201702214134913-78-193433/ada-600-

fintech-di-indonesia-baru-157-yang-lapor-ke-ojk

https://m.merdeka.com/uang/ojk-pastikan-aturan-fintech-kedepankan-

transparansi-dan-perlindungan-konsumen.html

https://republika.co.id/berita/ekonomi/fintech/17/09/30/ox37g1368-fintech-

syariah-bisa-bantu-pertanian

http://www.agronet.co.id/detail/indeks/profil/1677-M-Iqbal-Spirirtualitas-dan-

fintech-iGrow

http://www.bicaratekno.com/detail/index/265/iGrow-Solusi-berkebun-tanpa-

harus-memiliki-kebun

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160624152357-185-

140702/startup-pertanian-igrow-raih-investasi-dari-dua-pemodal

http://www.duniafintech.com/pengertian-dan-jenis-startup-fintech-di-

indonesia/

http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegitan/publikasi/Pages/Penyelenggara-

Fintech-Terdaftar-di-OJK-per-Agustus-2018.aspx

https://tirto.id/ojk-bakal-segera-buat-aturan-untuk-mengawasi-fintech-syariah-

cKqv

www.igrow product

Wawancara

Wawancara penulis dengan Pandu divisi pelayanan konsumen PT iGrow

Resources Indonesia.

Page 95: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 96: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

87

Page 97: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

88

Page 98: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

89

HASIL WAWANCARA

Lokasi: Kantor iGrow

Jl. Ir. Janda No.43, Bakti Jaya, Sukmajaya, Kota Depok

Narasumber: Pak Pandu divisi Pelayanan Konsumen

1. Bagaimana mekanisme bagi hasil dalam produk investasi iGrow?

Sistem yang digunakan iGrow adalah bagi hasil. Investor 40%, petani 40%, dan

surveyor 20%. Besaran bagi hasil yang diberikan kepada investor tergantung pada

hasil panen dan akan diberikan setiap tahun. Untuk itu yang ada di aplikasi atau

website iGrow diberi keterangan secara jelas bahwa angka yang ditampilkan hanya

sebuah estimasi. Bagi hasil yang diberikan sudah bagi hasil bersih dipotong zakat

pertanian sebesar 5 % yang akan disalurkan diyayasan binaan iGrow. Namun,

investor juga bisa memilih untuk tidak dipotong zakatnya oleh iGrow. Bila, investor

ingin memotong zakat sendiri.

2. Akad salam yang dimaksud oleh pak Muhaimin itu bagaimana ya?

iGrow tidak memberikan langsung semua dana investor kepada petani terkait. Jadi,

dana diberikan secara bertahap. iGrow tidak memberikan target khusus untuk petani.

Misalnya petani menjanjikan panen hingga 10 ton. Ditahun pertama tidak tercapai,

maka petani harus mencapainya ditahun kedua.

3. Apakah sejauh ini, pernah ada gagal panen? Mayoritas besaran bagi

hasil yang terjadi seperti apa?

Alhamdulillah sejauh ini belum pernah ada gagal panen. Karena setiap jenis

komoditas disiapkan lahan yang cocok dengan tumbuhan tersebut. Semua sudah

disiapkan untuk seminimal mungkin untuk terkena risiko. Bahkan iGrow memiliki

tanaman cadangan sebagai salah satu mitigasi risisko apabila tanaman terkena hal-

hal yang tidak diinginkan.

Hingga saat ini mayoritas besaran bagi hasil dari estimasi adalah setengah jumlah

dari yang ada dalam estimasi.

Page 99: Analisis Kontrak Baku PT iGrow Perspektif Hukum Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · E. Cara Kerja iGrow ... Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan transparansi

90

4. Bagaimana perbedaan antara investasi komoditas jangka panjang dan

jangka pendek di iGrow?

Selain berbeda lama waktu kontrak, juga berbeda dalam cara bagi hasil dan cara

pengembalian modalnya. Pembagian modal pada invetasi jangka pendek dilakukan

pada saat kontrak berakhir. Misalnya investasi pada jenis hijauan pakan ternak

selama dua tahun. Tahun pertama iGrow hanya memberikan bagi hasil, dan tahun

ke dua yakni tahun terakhir dalam kontrak ini, iGrow baru mengembalikan modal

investor dan bagi hasil ditahun kedua. Sedangkan untuk jenis jangka panjang. Bagi

hasil dan cicilan pengembalian modal akan diberikan setiap tahun.

5. Apa saja yang akan investor dapatkan setelah investasi uangnya pada

salah satu produk iGrow?

Investor akan mendapatkan sertifikat elektronik yang dapat mereka print. Dalam

sertifikat elektronik itu tertulis semua terkait komoditas yang diinvetasikan. Selain

itu pihak surveyor iGrow akan melakukan laporan berkala setiap bulan kepada

investor terkait tanaman mereka. Investor juga dapat mengunjungi lahan dimana

tumbuhan mereka ditaman. Jika ingin sekedar melihat atau pun memeriksa

tumbuhan mereka.

6. iGrow dalam perjalanannya dan pembangunannya punya ruh sistem

Islam, kenapa tidak jadi iGrow syariah?

Dari nama website iGrow sendiri kan iGrow Asia. Karena iGrow tidak hanya ada

untuk investor di Indonesia. Kita merambah pangsa Asia, bahkan sampai Eropa.

Dengan nama iGrow investor tidak harus bertanya-tanya lagi. Namun, memang

kami menggunakan sistem yang diajarkan islam.