Upload
vuongngoc
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
Studi Kasus pada Perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2004-2006
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Nama : Agnes Natalia Ernaningrum
Nim : 04 2214 011
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
Studi Kasus pada Perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2004-2006
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Nama : Agnes Natalia Ernaningrum
Nim : 04 2214 011
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN “ Tanpa perjuangan, Tak mungkin ada Kemajuan ”
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya, Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meniggal, Ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang di tanam; Ada waktu untuk merombak ada waktu untuk membangun; Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk menari ………………. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. ( Pengkhotbah 3:11)
Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS Bapak ibu ku Tercinta
Adikku Veronica Khristanti Yustinus Andri Susanto
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sekripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Juni 2009 Penulis
Agnes Natalia Ernaningrum
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Agnes Natalia Ernaningrum
Nomor Mahasiswa : 04 2214 011
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
Studi Kasus pada Perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2004-2006
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 25 Juli 2009
Yang menyatakan
(Agnes Natalia Ernaningrum)
vi
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ECONOMIC VALUE ADDED
Studi kasus pada Perusahaan Food and Baverages tahun 2004-2006
Agnes Natalia Ernaningrum
042214011
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Yogyakarta
2009
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT Aqua
Golden Mississipi Tbk., PT Fast Food Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur
Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk tahun 2004 sampai dengan 2006.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Economic Value Added. Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk mengetahui
apakah perusahaan yang di teliti dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan,
apabila nilai EVA positif berarti perusahaan dapat dikatakan sehat, apabila EVA
negatif berarti perusahaan belum mampu menghasilkan nilai tambah
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa dari 4 perusahaan yang diteliti tahun
2004 hanya ada 2 perusahaan yang memiliki nilai positif, dan 2 perusahaan yang
bernilai negatif, artinya hanya ada 2 perusahaan yang dapat dikatakan sehat. Tahun
2005 ada 2 perusahaan yang bernilai positif dan 2 perusahaan yang bernilai negatif,
artinya di tahun ini juga hanya ada 2 perusahaan yang dapat di katakana sehat, dan
pada tahun 2006 tidak ada satu perusahaanpun yang memiliki nilai positif.
vii
ABSTRACT
FINANCIAL PERFOMANCE ANALYSIS USING ECONOMIC VALUE ADDED METHOD
Case Study in Food and Baverages Industry from 2004 to 2006
Agnes Natalia Ernaningrum 042214011
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
The purpose of the study was to analyze financial performance of PT. Aqua
Golden Mississipi Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Mkmur
Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk., from 2004 to 2006.
Data analysis technique in this study was Economic Value Added Method.
The Method was used to identify the value added of those companies. If those
companies had positive value added, it means that they were health.
The result of the study indicated that 2 from 4 companies had positive value
added at 2004 and 2005. Those companies were PT Aqua Golden Mississipi Tbk, and
Fast Food Indonesia Tbk. It means that PT Aqua Golden Mississipi Tbk, and PT Fast
Food Indonesia Tbk were health in 2004 and 2005. Then, result in 2006 indicated that
all of those companies had negative value added. It means that all companies in 2006
weren’t health.
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus atas kasih, karunuia dan berkat yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi
pada program studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyusun hingga menyelesaikan skripsi ini penulis tidak lepas dari
bimbingan serta bantuan yang diberikan oleh semua pihak, untuk itu penulis secara
tulus mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah membimbing, menuntun, dan menyertai
dalam setiap langkah penulis.
2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. V. Mardi Widyadmono, S.E.,MB.A., selaku ketua program studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyusun
skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyusun
skripsi, sehingga sekripsi ini dapat terselesaikan.
ix
6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah membimbing
penulis selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan smangat, dorongan, dukungan dalam
semua hal, terima kasih atas semuanya
8. Buat adikku yang selalu memberikan semanagat, dorongan, dan dukungan
9. Yustinus Andri Susanto yang telah memberikan kasih, sayang, dorongan,
semangat dan dukungannya dalam semua hal.
10. Semua teman dan sahabatku : Arda, Foni, Laras, Titi, Manajemen angktan ‘04
11. Semua teman-teman kerjaku “ex Cnv’s flexi Divre IV Kandatel YK” apa kabar
teman-teman semua??? Kalo ada lowongan lagi kasih tau ya………Heee
12. Semua sahabat-sahabatku yang ada di Kost Trembuku I : Santi, Nova, Anne,
Atik, Ani, Shinta, Ririn, Mbak uci.
13. Semua keluarga yang ada di Bantul (simbah putri, simbah kakung, paklik-
paklik dan bulik-bulik, semua keponakan dan sepupu yang telah memberikan
bantuan, semangat, dukungan dan dorongan.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya akan segala kelemahan dan kekurangan yang
ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca .
x
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya yang berkaitan dengan bidang yang sama.
Yogyakarta, 29 April 2009
Penulis
Agnes Natalia Ernaningrum
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
ABSTRACK ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Batasan Masalah ..................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 6
A. Pengertian Kinerja Keuangan ................................................................. 6
B. Pengertian Laporan Keuangan ................................................................ 7
C. Pengertian Analisis Laporan Keuangan .................................................. 9
D. Economic value Added ............................................................................ 9
E. Perhitungan Economic Value Added ....................................................... 11
xii
F. Kelebihan dan kelemahan metode ROI .................................................. 17
G. Kelebihan dan kelemahan metode EVA .................................................. 17
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 19
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 19
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 19
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 19
D. Data yang diperlukan .............................................................................. 20
E. Objek Penelitian ...................................................................................... 21
F. Variabel Penelitian .................................................................................. 21
G. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 21
H. Definisi Operasional ............................................................................... 21
I. Metode Analisis Data.............................................................................. 22
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................... 27
A. Sejarah Bursa Efek Jakarta...................................................................... 27
B. PT Aqua Golden Mississipi Tbk............................................................. 32
C. PT Fast Food Indonesia Tbk ................................................................... 34
D. PT Indofood Sukses Makmur Tbk .......................................................... 36
E. PT Mayora Indah Tbk ............................................................................. 39
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................. 43
A. Diskripsi Data ......................................................................................... 43
B. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................... 44
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 72
xiii
A. Kesimpulan ............................................................................................. 73
B. Keterbatasan Penelitian........................................................................... 73
C. Saran........................................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 74
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. 76
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak tahun 2004 ........................... 45
Tabel V.2 Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak tahun 2005 ........................... 45
Tabel V.3 Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak tahun 2006 ............................ 46
Tabel V.4 Biaya Hutang setelah Pajak tahun 2004................................................... 47
Tabel V.5 Biaya Hutang setelah Pajak tahun 2005................................................... 47
Tabel V.6 Biaya Hutang setelah Pajak tahun 2006................................................... 48
Tabel V.7 Beta tahun 2004, 2005, 2006.................................................................... 51
Tabel V.8 Hasil Perhitungan Biaya Modal/Ekuitas ................................................. 53
Tabel V.9 Struktur Modal Perusahaan tahun 2004 .................................................. 55
Tabel V.10 Struktur Modal Perusahaan Tahun 2005................................................ 57
Tabel V.11 Struktur Modal Perusahaan Tahun 2006................................................ 58
Tabel V.12 Biaya Modal Rata-rata tetimbang tahun 2004 ....................................... 59
Tabel V.13 Biaya Modal Rata-rata tertimbang tahun 2005 ...................................... 60
Tabel V.14 Biaya Modal Rata-rata tertimbang tahun 2006 ...................................... 62
Tabel V. 15 Hasil Perhitungan EVA tahun 2004...................................................... 63
Tabel V.16 Hasil Perhitungan EVA tahun 2005....................................................... 66
Tabel V.17 Hasil Perhitungan EVA tahun 2006 ...................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan didirikan pada umumnya untuk memperoleh laba yang
optimal. Dengan laba tersebut perusahaan dapat mempertahankan dan
mengembangkan usahanya. Untuk itu manajemen harus memperhatikan kinerja
suatu perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek,
salah satunya aspek keuangan. Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu
perusahaan diperlukan suatu analisis, sehingga bisa diketahui apakah tindakan
atau kebijakan perusahaan yang ditempuh sudah tepat atau belum.
Perusahaan dapat dikatakan sehat apabila posisi keuangan perusahaan
dapat digunakan untuk bertahan dan bersaing, maka perusahaan menetapkan
tujuan yang tepat, dan lebih memperhatikan keadaan keuangan perusahaan.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba melalui kegiatan operasinya
merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan, karena laba
perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban bagi penyandang dananya yang merupakan elemen dalam penciptaan
nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan
datang. Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur dari beberapa aspek,
diantaranya Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Return on Investment,
dan Return On Equity. Walaupun telah banyak digunakan sebagai salah satu dasar
dalam pengambilan keputusan investasi, ukuran-ukuran ini memiliki kelemahan
2
dalam melakukan penilaian kinerja keuangan karena mengabaikan biaya modal,
sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil
menciptakan nilai atau tidak. Hal ini disebabkan karena penggunaan analisis rasio
keuangan tidak dapat diukur apakah tingkat keuntungan yang telah dicapai
perusahaan memberikan nilai tambah kepada para pemegang sahamnya.
Beberapa tahun terakhir ini telah bertambah suatu metode atau pendekatan
baru dalam menilai kinerja suatu perusahaan, salah satunya adalah Economic
Value Added (EVA) yang dicetuskan pertama kali oleh G. Bennet Stewart dan Joel
M Sterm tahun 1980. Konsep EVA pada dasarnya adalah mengurangi pendapatan
perusahaan dengan biaya modal termasuk di dalamnya biaya dari modal yang di
setor oleh pemilik perusahaan (Edward, 1996: 66). Keunggulan dari EVA
dibanding dengan alat analisis rasio adalah pihak manajer lebih memberanikan
diri melihat berbagai alternatif investasi yang diperkirakan akan meningkatkan
nilai sebuah perusahaan, keunggulan lainnya EVA dapat digunakan sebagai
penilaian kinerja keuangan perusahaan karena penilaian kinerja tersebut di
fokuskan pada penciptaan nilai. Konsep yang mendasari EVA yakni bahwa kita
dapat mengetahui apakah operasi perusahaan benar-benar menciptakan nilai
tambah bagi perusahaan sampai perusahaan benar-benar menciptakan nilai
sesungguhnya dari Cost Of Capital (COC) dari seluruh modal yang di tanam.
Melalui konsep EVA kita dapat mengukur berapa besarnya profit yang
sesungguhnya dari operasi perusahaan, manfaat lain dari penggunaan EVA akan
menyebabkan perusahaan memperhatikan kebijakan struktur modalnya yang
3
dalam neraca terletak pada bagian pasiva yang terdiri dari pertimbangan
kewajiban jangka panjang dan Ekuitas/modal sendiri. Berdasarkan latar belakang
diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED
Studi Kasus pada perusahaan Food and Baverages yang terdaftar di BEI tahun
2004-2006.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diajukan
oleh penulis adalah :
Bagaimana kinerja keuangan PT Aqua Golden Mississipi Tbk, PT Fast Food
Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk,
jika di hitung dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA)?
C. Batasan Masalah
1. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah laporan neraca dan laporan
laba/rugi PT Aqua Golden Mississipi Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk yang terdaftar di
BEI tahun 2004 sampai dengan 2006.
2. Untuk menghitung EVA digunakan biaya utang dan biaya modal sendiri.
4
D. D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kinerja keuangan PT Aqua Golden Mississipi Tbk, PT
Fast Food Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Mayora
Indah Tbk berdasarkan metode EVA.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai informasi bagi perusahaan tentang kinerja keuangan perusahaan dan
sebagai pertimbangan bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
2. Bagi Investor
Sebagai masukan bagi para investor untuk mengetahui seberapa besar risiko
apabila menanamkan modalnya pada suatu perusahaan.
3. Bagi Universitas
Untuk menambah koleksi dan referensi bacaan di perpustakaan Universitas.
4. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan dapat memperdalam ilmu yang
diperoleh selama kuliah.
5
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tenyang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang akan digunakan sebagai
dasar pembahasan permasalahan yang ada.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, data-data yang diperlukan dalam
penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan
data, definisi operasional, dan metode analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang data perusahaan yang akan diteliti.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis terhadap data-data yang diperoleh selama
penelitian atas dasar metode analisis yang ditentukan.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan
dalam satu kurun waktu tertentu yang dapat mencerminkan tingkat perkembangan
perusahaan. Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (1995:7), pengertian kinerja
adalah Info kerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai
perubahan potensial sumber ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan.
Info kinerja adalah penting dalam hal ini, info kinerja bermanfaat untuk
memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumberdaya
yang ada. Di samping itu, info tersebut juga berguna dalam memanfaatkan
tambahan sumberdaya.
Pengukuran kinerja secara garis besar berdasarkan kriteria dan informasi
yang dihasilkan dapat dibagi menjadi dua yaitu pengukuran kinerja keuangan dan
pengukuran kinerja non keuangan. Pengukuran kinerja keuangan biasanya
menjabarkan tentang kinerja dari semua produk dan aktivitas jasa yang dihasilkan
oleh sebuah perusahaan. Dasar dari pengukuran kinerja keuangan biasanya
didapatkan dari laporan keuangan perusahaan, baik dari laporan neraca, laporan
laba/rugi, maupun laporan arus kas. Pengukuran kinerja non keuangan
mempunyai pendekatan lain dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Pengukuran
ini biasanya berhubungan dengan pengukuran fisik. Informasi yang digunakan
7
sering kali dikumpulkan bersama dengan data informasi bagi pengukuran kinerja
keuangan.
B. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bagaian dari proses pelaporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahaan
posisisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagaian integral dari laporan keuangan. (IAI, 1999: 2)
Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat
pengambil keputusan, terutama pihak luar perusahaan mengenai posisi keuangan
dan hasil perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, dan
laporan arus kas (soemarsono, 2002:34)
Secara umum ada 4 (empat) macam jenis laporan keuangan perusahaan,
yaitu (Brigham dan Houston, 2004:38):
1. Neraca
Neraca adalah laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu
waktu tertentu, sisi kiri neraca menunjukkan aktiva perusahaan, sedangkan
sisi kanan neraca menunjukkan kewajiban dan ekuitas atau klaim terhadap
aktiva tersebut.
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan
beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap
kuartal atau setiap tahun. Dengan kata lain, laporan laba /rugi
8
menggambarkan keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan dalam upaya
mencapi tujuannya.
Unsur-unsur Laporan Laba/Rugi adalah :
a. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan
usaha atau pelunasan utangnya selama suatu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa atau kegiatan lain
yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
b. Biaya
Biaya adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau timbulnya
utang selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan
barang, penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan
kegiatan utama badan usaha.
c. Penghasilan atau Income
Penghasilan adalah pendapatan sesudah dikurangi biaya atau penerimaan
atas penjualan terhadap barang-barang dan jasa-jasa.
3. Laporan Laba Ditahan
Laporan laba ditahan menunjukkan total laba ditahan (yang ada di dalam
perusahaan dan tidak dibagikan ke pemilik) pada suatu saat tertentu.
9
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menjelaskan dampak aktivitas operasi,
investasi dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama periode
akuntansi.
C. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur-
unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman
yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri (Prastowo, 2005:56)
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan
yang bersangkutan (Munawir, 1999:31).
Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk
memprediksi masa depan dalam menentukan nilia saham dan obligasi perusahaan,
sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan
untuk membantu mengantisipasi kondisi di masa depan dan, yang lebih penting
sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa
di masa depan (Brigham dan Houston, 2001:78)
D. Economic Value Added (EVA)
Economic Value Added (EVA) adalah nilai tambah kepada pemegang
saham oleh manajemen dalam suatu periode tertentu. Metode ini memfokuskan
pada efektifitas manajerial dalam periode tertentu. EVA merupakan suatu
10
estimasi laba ekonomis yang sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan,
dan hal ini sangat berbeda dengan laba akuntansi. EVA menunjukkan sisa laba
setelah semua biaya modal, termasuk modal, ekuitas, dikurangkan, sedangkan
laba akuntansi ditentukan tanpa memperhitungkan modal ekuitas (Brigham dan
Houston, 2001:51).
EVA dapat dirumuskan sebagai berikut:
EVA = NOPAT – (Capital x c* ) atau
EVA = EBIT (1 – T) – (Capital x c* )
Keterangan :
EVA : Economic Value Added
NOPAT : Net Operating Profit After Tax / Laba bersih operasi setelah
pajak
Capital : Jumlah modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka
panjang
EBIT : Earning Before Interest and Tax / Laba sebelum bunga dan
pajak
C* : Cost of Capital / Biaya modal
T : Pajak
11
Kriteria penilaian (Widayanto, 1993: 51-52)
1. EVA > 0
Artinya pihak manajemen mampu menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan melalui kegiatan operasionalnya sehingga bukan saja mampu
untuk membayar seluruh kewajibannya kepada penyandang dana dan
pemerintah melainkan juga mampu menyisakan laba bagi perusahaan. Dengan
kata lain perusahaan memiliki EVA positif adalah perusahaan sehat.
2. EVA = 0
Artinya pihak manajemen hanya mampu untuk membayar seluruh
kewajiban perusahaan kepada penyandang dana dan pemerintah.
3. EVA < 0
Artinya pihak manajemen tidak mampu menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan karena laba yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan untuk
membayar seluruh kewajibannya kepada penyandang dana dan pemerintah.
E. Perhitungan Economic Value Added
Menghitung EVA suatu perusahaan, komponen yang ditentukan terlebih
dahulu adalah biaya modal (cost of capital). Biaya modal (cost of capital) adalah
tingkat pengembalian minimum yang diharapkan oleh pemegang saham pemilik
atas investasinya. Biaya modal sangat dipengaruhi oleh hubungan antara risiko
(risk) dan tingkat pengembalian (return), di mana semakin besar risiko yang
ditanggung oleh investor semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang
12
dikehendaki sebelum nilai tambah dapat diciptakan dan semakin tinggi biaya
modal yang timbul.
Komponen biaya modal terdiri dari biaya ekuitas dan biaya utang. Kedua
komponen biaya modal ini digunakan untuk menentukan biaya modal tertimbang
rata-rata yang dikenal sebagai Weighted Average Cost of Capital (WACC) atau c*
dalam perhitungan EVA.
WACC (Weighted Average Cost of Capital) merupakan biaya modal yang
tepat untuk melakukan penganggaran modal. WACC menggambarkan tingkat
pengembalian investasi minimum untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang
diharapkan oleh investor yaitu kreditor dan pemegang saham.
Penjelasan mengenai biaya utang dan biaya ekuitas adalah sebagai berikut:
1. Biaya Hutang (cost of debt)
Biaya hutang adalah tingkat pengembalian sebelum pajak yang
dibayar perusahaan kepada pemberi pinjamannya (Young dan O’Byrne,
2001:150). Biaya hutang didefinisikan sebagai tarif yang harus dibayar oleh
perusahaan dimasa sekarang, untuk mendapatkan hutang jangka panjang.
Biaya hutang sebelum pajak dapat dirumuskan sbb (Husnan dan
Pudjiastuti, 1996: 48):
kd = PanjangjangkagHu
BungaBiayatan
13
Keterangan :
=kd biaya hutang sebelum pajak
Apabila tingkat pajak diperhitungkan maka biaya hutang setelah pajak
adalah (Brigham dan Houston, 2001:408):
)1(* Tkdkd −=
Keterangan:
kd : biaya hutang setelah pajak
kd : biaya hutang sebelum pajak
T : tingkat pajak
Dalam perhitungan biaya modal, komponen hutang jangka pendek
tidak dimasukkan karena perhitungan biaya modal digunakan terutama untuk
pengambilan keputusan mengenai investasi jangka panjang, oleh karena itu
investasi jangka panjang seharusnya dibiayai dengan dana jangka panjang
(Riyanto,___:257)
2. Biaya Ekuitas/Biaya Modal Sendiri (Cost of equity)
Menurut Stewart dan Stern (dikutip dalam jurnal Akuntansi dan keuangan
Vol I : 37) biaya ekuitas atau Cost of Equity adalah tingkat pengembalian yang
dikehendaki investor karena ketidakpastian laba. Kewajiban membayar bunga
dan pokok hutang membuat laba bersih perusahaan lebih bervariasi (naik turun)
daripada laba operasi, sehingga menyebabkan timbulnya tambahan risiko.
14
Dalam penelitian ini biaya modal dapat dicari dengan menggunakan
model CAPM (Capital Asset Pricing Model). CAPM merupakan model
pengharapan yang mengestimasi nilai-nilai yang belum terjadi. Namun, estimasi
terhadap nilai-nilai pengharapan tersebut tentunya sangat sulit dilakukan sebab
lebih bersifat subyektif. Menurut model CAPM, biaya saham biasa adalah
tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemegang saham atas dana yang
diinvestasikannya pada saham tersebut.
Biaya modal dengan persamaan CAPM (Jogiyanto, 2003: 358):
R i = RBR + β i x (RM – RBR)
Keterangan :
Ri : Return Sekuritas ke-i
RBR : Return aktiva Bebas Risisko
RM : Return Portofolio Pasar
β i : Beta Sekuritas ke-i
Nilai RBR (rate of free risk return) dapat menggunakan nilai tingkat suku bunga
Bank Indonesia (SBI) sedangkan nilai RM (indeks pasar) dapat diwakili oleh
nilai IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) berdasrkan data tahunan, bulanan
maupun mingguan. Risiko dalam lingkup CAPM disimbolkan dengan β (Beta)
yang merupakan ukuran kepekatan tingkat keuntungan suatu saham terhadap
perubahan pasar (Husnan, 2003:165). Risiko yang relevan adalah risiko
15
sistematis atau risiko pasar. Perhitungan nilai beta ini dimaksudkan untuk
mengetahui besarnya biaya ekuitas ( eK ). Nilai beta dapat dihitung dengan
menggunakan data pasar. Beta yang dihitung dengan menggunakan data pasar
dapat diestimasi dengan beberapa cara. Dalam penelitian ini menggunakan
teknik regresi untuk mengestimasi beta suatu sekuritas dilakukan dengan
menerapkan return-return sekuritas sebagai variabel dependen dan return-return
pasar sebagai variabel idependen. Menurut Jogiyanto untuk mengaplikasikan
model CAPM ini ke persamaan regresi dalam menentukan nilai beta, maka nilai
RBR perlu dipindahkan dari sebelah kanan ke sebelah kiri persamaan, sehingga
diperoleh :
Ri-RBR = β I x ( RM-RBR)
Keterangan :
Ri : Return Sekuritas ke- i
RBR : Return Aktiva Bebas risiko
RM : Return Portofolio Pasar
β I : Beta sekuritas ke-i
Berdasarkan persamaan yang di bentuk, maka variabel dependen persamaan
regresinya adalah sebesar Ri-RBR dan variabel independennya adalah RM-RBR.
Nilai tiap simbol di atas (RM, Ri, RBR) dapat diketahui berdasarkan data yang
diperoleh. Sedangkan Ri dan RM diperoleh dengan cara:
16
1
1
−
−−=
it
itit
ppp
Rit
Keterangan:
Rit : Return saham pada waktu t
Pit : Harga saham pada waktu t
Pit : Harga saham pada waktu t-1
1
1
−
−−=
t
ttmt IHSG
IHSGIHSGR
Keterangan :
IHSGt : Indeks Harga Saham Gabungan Tahun t
IHSGt-1 : Indeks Harga Saham Gabungan Tahun t-1
RMT : Return pasar pada waktu t
Perhitungan beta dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 11.
Setelah semua komponen didapatkan maka biaya ekuitas ( eK ) dapat dihitung
dengan metode CAPM dengan persamaan
)( BrMBre KKxKK −+= β
Ket :
eK : Return atas saham i
17
BrK : Return bebas risiko
MK : Return portofolio pasar
β : Beta saham i
F. Kelebihan dan kelemahan metode ROI menurut Hansen dan Mowen
1. Kelebihan ROI
a. Mendorong para manajer untuk memfokuskan pada hubungan antara
penjualan, beban, dan investasi sebagaimana diharapkan dari seorang
manajer pusat investasi.
b. Mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi
dan efisiensi bagaian penjualan sehingga dapat meningkatkan efisiensi
biaya.
c. Mencegah kelebihan investasi di aktiva operasi.
2. Kelemahan ROI
a. Membuat manajer tidak ingin melakukan investasi pada proyek-proyek
yang akan mengurangi keuntungan untuk tiap divisi tetapi akan
meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
b. Adanya fluktuasi nilai dari uang.
c. Para manajer akan fokus pada jangka pendek dengan mengorbankan
jangka panjang.
G. Kelebihan dan kelemahan metode Economic Value added (Mirza,
1997:68)
18
1. Kelebihan EVA
a. Memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan
biaya modal sebagai konsekuensi investasi
b. Perhitungan EVA relatif mudah dilakukan. Hanya yang menjadi persoalan
adalah perhitungan biaya modal memerlukan data yang lebih banyak dan
analisis lebih mendalam
c. EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding
seperti standar industri atau data perusahaan lain, sebagaimana konsep
penilaian dengan menggunakan analisis rasio dan dalam prakteknya data
pembanding ini, sering kali tidak tersedia.
2. Kelemahan EVA
a. Hanya mengukur hasil akhir, konsep ini tidak mengukur aktivitas-aktivitas
penentu seperti loyalitas dan tingkat konsumen.
b. Terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan
pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk
menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor-faktor lain terkadang
justru lebih dominan.
c. Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan
EVA secara akurat. Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang
transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yaitu penelitian terhadap
suatu objek tertentu. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis sehingga dapat
ditarik suatu kesimpulan yang dapat memberikan masukan bagi perusahaan
tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Pojok BEI USD, UKDW, UII
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember tahun 2008
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian
dan elemen populasi itu merupakan satuan analisis (Diah Utari, 2005 :13).
Populasi dalam penelitian ini adalah suluruh data keuangan perusahaan Food and
Beverages yang terdaftar di BEI. Sampel adalah bagian dari populasi yang
menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Sampel dalam penelitian
ini adalah PT Aqua Golden Missisipi Tbk, PT Fast Food Indonesia Tbk, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Mayora Indah Tbk. Teknik pengambilan
sampel menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel
20
dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan
adalah perusahaan Food and Beverages yang memiliki kriteria :
1. Tercantum biaya bunga
2. Pada periode 2004-2006 mengeluarkan laporan keuangan beserta
penjelasannya
3. Saham perusahaan merupakan saham yang aktif.
D. Data yang diperlukan
Data yang diperlukan, diperoleh melalui internet, ICMD, buku-buku maupun
publikasi melalui internet.
Data tersebut terdiri dari:
1. Gambaran umum perusahaan
2. Laporan laba/rugi tahun 2004 sampai 2006
3. Neraca tahun 2004 sampi 2006
4. Harga saham perusahaan tahun 2004 sampai 2006
5. Indeks Harga Saham Gabungan tahun 2004 sampai 2006
6. Sertifikat Bank Indonesia tahun 2004 sampai 2006.
E. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah laporan keuangan yang
meliputi neraca dan laporan laba rugi tahun 2004 sampai dengan 2006.
21
F. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Soegiyono, 2000:31)
Variabel dalam penelitian ini adalah laba operasi bersih setelah pajak, biaya
modal, modal yang terdiri atas ekuitas dan hutang, total asset yang merupakan
total aktiva , yaitu jumlah aktiva lancar dan aktiva tetap.
G. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang diperlukan bersifat kuantitatif. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara memperoleh melalui
dokumentasi. Data-data yang diperoleh adalah data yang telah dipublikasikan dan
dikumpulkan oleh suatu organisasi atau pihak lain.
H. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kinerja atau
operasi yang dapat diuji secara khusus (Cooper dan Emory, 1996: 37)
1. Kinerja dalam penelitian ini adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba secara efektif dan efisien.
2. Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi keuangan yang dicapai
perusahaan.
3. Metode EVA merupakan suatu alat ukur kinerja perusahaan yang dapat
dihitung dari hasil laba bersih operasi sesudah pajak dikurangi dengan biaya
22
modal dari seluruh modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba
tersebut.
I. Metode Analisis Data
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana
tingkat kinerja keuangan perusahaan berdasar metode EVA. Langkah- langkah
untuk menghitung EVA adalah sbb:
1. Menghitung biaya hutang tahunan
a. Biaya hutang tahunan sebelum pajak dihitung dengan rumus (Husnan dan
Pudjiastuti, 1996:48)
kd =panjangjangkaghu
bungabiayatan
Keterangan :
Kd = biaya hutang sebelum pajak
b. Biaya utang setelah pajak dihitung dengan rumus (Brigham & Huston,
2001:408)
kd* = kd (1-T)
Keterangan :
Kd* = biaya utang setelah pajak
kd = biaya utang sebelum pajak
T = Tingkat pajak
23
2. Menghitung biaya Ekuitas/Biaya modal sendiri.
Berdasar CAPM (Jogiyanto, 1999) sebelum menghitung biaya ekuitas /biaya
modal sendiri, return saham individual (Ri), return pasar (RM) maka tingkat
suku bunga bebas resiko (RBR) harus ditentukan terlebih dahulu untuk
mengestimasi beta. Adapun ketiga komponen (Ri, RM, RBR) dapat dihitung
dengan melakukan langkah-langkah sbb:
a. Return saham
Rit =1
1
−
−−
it
itit
ppp
Keterangan :
Rit : Return saham pada waktu t
Pit : Harga saham pada waktu t
Pit : Harga saham pada waktu t-1
b. Menghitung return pasar (Rmt) (Jogiyanto, 1999:2004)
Rmt = 1
11
−
−−
t
t
IHSGIHSGIHSG
Keterangan :
IHSGt : Indeks Harga Saham Gabungan Tahun t
IHSGt-1 : Indeks Harga Saham Gabungan Tahun t-1
RMT : Return pasar pada waktu t
24
c. Tingkat suku bunga bebas risiko (RBr)
Tingkat suku bunga SBI yang digunakan dalam menentukan beta
perusahaan merupakan tingkat suku bunga SBI bulanan.
d. Menghitung beta tahunan ( iβ )
Setelah nilai ketiga komponen diketahui, maka beta dapat ditentukan
dengan melakukan regresi terhadap tiga komponen tersebut dengan
pendekatan CAPM.
e. Perhitungan biaya modal/biaya ekuitas (ke)
Dengan berdasar ke 3 data tersebut (RM, Ri, & RBr) diketahui maka biaya
modal sendiri dapat dicari dengan menggunakan persamaan CAPM.
Ke = KBr + β i x (KM-KBr)
Keterangan :
Ke : Return saham ke-i
KBr : Return Aktiva Bebas Risiko
KM : Return Portofolio pasar
β i : Beta sekuritas ke-i
3. Menganalisis struktur modal
Struktrur modal dapat dihitung melalui penjumlahan hutang jangka panjang
dengan modal sendiri (ekuitas). Proporsi hutang jangka panjang (Wd) dapat
25
dihitung dengan membagi hutang jangka panjang dengan jumlah modal,
sedangkan proporsi ekuitas (We) dapat dihitung dengan membagi ekuitas
dengan jumlah modal.
a. Proporsi Ekuitas (We)
EkuitasPanjangJangkagHuEkuitasTotalWe
+=
tan
b. Proporsi Utang (Wd)
PanjangJangkagHuEkuitas
PanjangJangkagHuWdtan
tan+
=
4. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
WACC= (We . Ke) + (Wd . Kd*)
5. Menghitung EVA (Economic Value Added) digunakan rumus:
EVA = NOPAT – (Capital x c* )
atau
EVA = EBIT (1 – T) – (Capital x c* )
Keterangan :
EVA : Economic Value Added
NOPAT : Net Operating Profit After Tax / Laba bersih operasi setelah
pajak
Capital : Jumlah modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka
panjang
26
EBIT : Earning Before Interest and Tax / Laba sebelum bunga dan
pajak
C* : Cost of Capital / Biaya modal
T : Pajak
27
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada
beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan
kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan
berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan
seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut:
28
1.14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia
oleh Pemerintah Hindia Belanda.
2. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
3. 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa
Efek di Semarang dan Surabaya
4. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup.
5. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
6. 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar
Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata)
dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang
diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
7. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak
aktif.
8. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
9. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto.
BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan
kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai emiten pertama.
29
10. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan
dibandingkan instrumen Pasar Modal.
11. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum
dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
12. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat.
13. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya
terdiri dari broker dan dealer.
14. Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa
kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
15. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
16. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
17. 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
30
18. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai
Januari 1996.
19. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
20. 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
21. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).
22. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bertepatan dengan peringatan 30 tahun Diaktifkannya Kembali Pasar
Modal di Indonesia, akan memasuki satu babak baru dalam perjalanan Bursa Efek
di Indonesia, yaitu dengan adanya penggabungan Bursa Efek Surabaya kedalam
Bursa Efek Jakarta, yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (Indonesia
Stock Exchange). Perubahan ini mencerminkan kepentingan pasar modal secara
nasional.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang
dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2007, para pemegang saham kedua Bursa
Efek telah menyetujui rancangan penggabungan Bursa Efek Surabaya kedalam
Bursa Efek Jakarta yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya
31
telah dilakukan berbagai kegiatan dalam rangka persiapan penggabungan
khususnya yang menyangkut aspek legal dan pengesahan Anggaran Dasar dari
Departemen Kehakiman dan HAM. Terhitung mulai tanggal 1 Desember 2007
secara resmi Bursa Efek Indonesia telah efektif. Bursa Efek ini akan memfasilitasi
perdagangan saham (equity), surat utang (fixed income), maupun perdagangan
derivatif (derivative instruments). Hadirnya Bursa Efek tunggal ini diharapkan
akan meningkatkan efisiensi industri pasar modal di Indonesia dan menambah
daya tarik untuk berinvestasi.
Melalui penggabungan ini harapannya adalah pasar modal menjadi lebih
kuat dan efisien. Para pelaku pasar hanya mengenal satu Bursa Efek yang
memfasilitasi seluruh segmen pasar. Efisiensi tercapai karena Perusahaan Efek
cukup menjadi anggota di satu bursa. Demikian pula bagi emiten, cukup tercatat
di satu Bursa Efek. Hal lain yang tidak kalah penting adalah infrastruktur
perdagangan menjadi terintegrasi dan memfasilitasi seluruh instrumen yang
diperdagangkan. Sinergi merger, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
kapitalisasi pasar yang mampu bersaing dalam skala regional, peningkatan
pemodal baik asing maupun lokal. Secara singkat, pasar modal tidak saja sebagai
alternatif bagi pendanaan dan sarana berinvestasi, namun mampu menjadi cermin
pergerakan ekonomi nasional. Salah satu aspek penting peran yang dijalankan
Bursa Efek yaitu penyebaran informasi kepada pelaku dan masyarakat luas. Jika
selama ini informasi berasal dari dua Bursa Efek, maka ke depan Bursa Efek
32
Indonesia menjadi sentral bagi penyebaran informasi bursa dan keterbukaan
emiten kepada Publik.
B. PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk (AQUA)
1. Sejarah singkat PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk
Aqua lahir atas ide almarhum Tirto Utomo (1930-1994). Beliau
menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia
melalui PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI pada tanggal 23 Februari 1973.
kegiatan fisik perusahaan di mulai pada bulan Agustus 1973, ditandai dengan
pembangunan pabrik di Kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat.
Percobaan produksi dilaksanakan pada bulan Agustus 1974 dan produk
komersil dimulai sejak tanggal 1 Oktober 1974 dengan kapasitas produksi 6
juta liter setahun. Produk utamanya adalah AQUA botol kaca 950 ml yang
kemudian di susul dengan kemasan AQUA 5 galon, pada waktu itu juga
masih dibuat dari kaca. Tahun 1974 hingga tahun 1978 merupakan masa-masa
sulit karena masih rendahnya permintaan masyarakat terhadap produk AQUA.
Dengan berbagai upaya dan kerja keras, AQUA mulai dikenal masyrakat,
sehingga penjualan dapat ditingkatkan dan akhirnya titik impas berhasil
dicapai pada tahun 1978. Saat itu merupakan titik awal perkembangan pesat
produk AQUA yang selanjutnya terus berkembang hingga sekarang. Semula
produk AQUA ditujukan untuk masyarakat golongan menengah atas, baik
perkantoran maupun rumah tangga dan restoran. Namun, saat berbagai jenis
33
kemasan baru : 1500ml, 500ml, 220ml, dari kemasan plastic mulai diproduksi
sejak 1981, maka produk AQUA dapat terjangkau oleh masyarakat luas, karen
mudahnya transpotasi dan harga terjangkau.
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk didirikan berdasarkan akta
notaris Tan Thong Kie, SH No. 24 tanggal 23 Februari 1973. Akta pendirian
ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan
No.Y.A.5/213/22 tanggal 19 juni 1973 serta diumumkan dalam Tambahan
Berita Negara No.84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran dasar Perusahaan
telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris
Lindasari Bachroem, SH No.25 tanggal 12 Mei 1977 dalam rangka
penyesuaian dengan Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang perseroan
terbatas dan Undang-Undang pasar Modal No.8 tahun 1995. perubahan ini
telah disahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No. C2-4579.
HT.01. 04. TH. 97 tanggal 3 juni 1997 serta diumumkan dalam Tambahan
Berita Negara No. 84 tanggal 21 Oktober 1997.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Pulo
Lentut No.3 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta. Pabrik perusahaan
berlokasi di Bekasi, Cietureup, dan Mekarsari, Jawa Barat.
Induk utama Perusahaan adalah Groupe Danone, sebuah perusahaan
yang berdiri dan berkedudukan di Perancis.
34
2. Susunan Pengurus Perusahaan
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI
Dewan Komisaris
Berdiri : 23 Februari 1973
Alamt : Jl. Pulo Lentut No.3 Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta
Komisaris Utama : Lisa Tirto Utomo
Komisaris Independen : R. Soekardi
Komisaris : Janto Utomo
Dewan Direksi
Direktur Utama : Willy Sidharta
Direktur : John Abdi
Direktur : Dra. Tanti Irawati
C. PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
1. Sejarah singkat PT FAST FOOD INDONESIA Tbk (FAST)
PT Fast Food Indonesia (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta
No.20 tanggal 19 Juni 1978 yang dibuat dihadapan Sri Rahayu, S.H., Notaris
di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
melalui surat keputusan No.Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979 dan telah di
daftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No.4491 tanggal 1 Oktober
35
1979, dimuat dalam tambahan No.682 serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1979
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir No.75 tanggal 13 Juni 1997 dari Notaris Poerbaningsih
adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan anggaran dasar
Perusahaan yang di sesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas
No.1 tahun 1995 dan Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun1995. Akta ini
juga memuat perubahan nama Perusahaan dengan menambahkan kata Tbk.
pada akhir nama Perusahaan untuk selanjutnya menjadi PT Fast Food
Indonesia Tbk. Perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran.
Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun1979. Pemegang saham
utama Perusahaan adalah PT Galael Pratama dan PT Megah Eraraharja.
2. Penawaran Efek Umum Perusahaan
Pada tanggal 31 Maret 1993 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari
Badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum kepada
masyarakat sebanyak 4.462.500 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar
Rp 4.462.500. Sejak tanggal 11 Mei 1993, saham Perusahaan yang telah
ditawarkan kepada masyarakat telah dicatat di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun
2000 Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari
Rp 1.000 per saham menjadi Rp. 100 per saham.
36
3. Susunan pengurus Perusahaan
PT FAST FOOD INDONESIA T.bk
Berdiri : 19 Juni 1978
Alamat : Jl. MT Haryono, Jakarta
Komisaris Utama : Andree Halim
Wakil Komosaris Utama : Ny. Elisabeth Gelael
Komisaris Independen : Anton Aditya Subowo
D. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF)
1. Sejarah singkat PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk (INDF)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia
pada tanggal 14 Agustus tahun 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma,
berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No.228. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C2-2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.12 Tambahan No.611 tanggal 11
Februari 1992. Anggaran dasar perusahaan telah beberapa kali mengalami
perubahan, yang terakhir sehubungan dengan perubahan salah satu anggota
Dewan Komisaris sebagaimana tertuang dalam akta notaris Benny Kristianto,
S.H. No.43 tanggal 24 juni 2005. Perubahan tersebut telah diterima dan
dicatat menurut surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. C-UM.02.01.11706 tanggal 11 Agustus 2005.
37
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mie, penggilingan tepung,
kemasan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Saat ini,
Perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan penggilingan
tepung terigu.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral,
Lantai 12, Jl. H.R. Rasuna Said X-2, Kav. 5, Jakarta, Indonesia, sedangkan
pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
dan Sulawesi. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1990.
2. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tahun 1994, Perusahaan melaksanakan penawaran umum 21,0
juta saham baru kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp
6.200 per saham. Kemudian pada tahun 1996, Rp 1.000 per saham menjadi
Rp 500 per saham. Sehubungan dengan hal, jumlah modal dasar Perusahaan
meningkat dari 763,0 juta saham menjadi 1.526,0 juta saham pada tanggal 31
Desember 1996.
Pada tahun 1997, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 2,0
miliar saham menjadi 6,0 miliar saham. Perusahaan juga melaksanakan
Penawaran Umum Terbatas Pertama, di mana setiap pemegang saham berhak
untuk memesan satu (1) saham baru atas saham lima(5) saham yang di miliki,
dengan harga penawaran sebesar Rp 3.300 per saham. Jumlah saham baru
yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum terbatas tersebut
38
adalah 305.2 juta saham. Hal ini menyebabkan jumlah saham yang diterbitkan
menjadi 1.831,2 juta saham pada tanggal 31 Desember 1997.
Pada bulan Juli 2000, para pemegang saham juga menyetujui
pemecahan nilai nominal saham (stock Split) dari Rp 500 per saham menjadi
Rp 100 per saham. Dengan demikian, jumlah modal dasar Perusahaan
meningkat dari 6,0 miliar saham menjadi 30,0 miilar saham, sedangkan
jumlah saham ditempatkan Perusahaan juga meningkat dari 1.831,2 juta
saham menjadi 9.156,0 juat saham.
3. Susunan Pengurus Perusahaan
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
Berdiri : 14 Agustus 1990
Alamat : Jl. H.R Rasuna Said X-2, Kav 5, Jakarta
Komisaris Utama : Manuel V. Pangilinan
Komisaris : Benny Setiawan Santoso
: Edward A. Tortorici
: Ibrahim Risjad
: Albert del Rosario
: Robert Charles Nicholson
Komisaris Independen : Utomo Josodirjo
: Wahjudi Prakarsa
E. PT MAYORA INDAH Tbk (MYOR)
1. Sejarah singkat PT MAYORA INDAH Tbk
39
PT MAYORA INDAH Tbk (Perusahaan) didirikan dengan akta No.
204 tanggal 17 Februari 1977 dari Poppy Savitri Parmanto, S.H., pengganti
dari Ridwan Suselo, S.H., notaries di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 39
tanggal 15 Mei 1990, Tambahan No. 1716. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 448
tanggal 27 Juni 1997 dari Adam Kasdarmadji, S.H., notaries di Jakarta,
mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan agar sesuai dengan Undang-
Undang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Pasar Modal. Perubahan
Anggaran Dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-620.HT.01.04. Th.98 tanggal 6
Februari 1998 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.
102 tanggal 22 Desember 2000.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri,
perdagangan serta agen/perwakilan. Saat ini Perusahaan menjalankan bidang
usaha industri makanan, kembang gula dan biskuit. Perusahaan menjual
produknya di pasar lokal dan luar negeri.
Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada bulan Mei 1978.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl.Tomang Raya No. 21-
23, Jakarta, sedangkan pabrik Perusahaan terletak di Tangerang dan Bekasi.
40
2. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 25 Mei 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. SI-
109/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum atas 3.000.000
saham Perusahaan seharga Rp 1.000per saham kepada masyarakat dan telah
dicatatkan pada Bursa Efek Pada tanggal 4 Juli 1990.
Pada tanggal 16 Oktober 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif
dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK)
dengan surat No. S-171/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum terbatas
atas 63.000.000 saham Perusahaan kepada pemegang saham dan telah
dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 30
Desember 1992
Pada tanggal 7 Februari 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) dengan surat No. S-
219/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum terbatas atas 24.570.000
saham Perusahaan kepada pemegang saham dan telah di catatkan pada Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 1 maret 1994
Pada tanggal 31 Desember 2006, seluruh saham Perusahaan atau
sejumlah 766.584.000 saham telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya. Pada tanggal 27 Juni 2003, Perusahaan memperoleh
pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-154/PM/2003 atas
41
penawaran umumobligasi kepada masyarakat sebesar Rp 200.000.000.000
dengan tingkat bunga tetap sebesar 14 % per tahun. Seluruh obligasi dijual
sebesar nilai nominal dan telah dicatatkan pada bursa.
3. Susunan pengurus Perusahaan
PT MAYORA INDAH Tbk
Komisaris Utama : Jogi Hendra Atmadja
Komisaris : Hendrawan Atmadja
Komisaris Independen : Agustian Widjonarko
Direktur Utama : Gunawan Atmadja
Direktur : Gunawan Atmadja
Andre Sukendra Atmadja
Ongkie Tedjasurya
4. Anak Perusahaan
PT Mayora Indah Tbk, memiliki 5 anak perusahaan diantaranya, PT
Sinar Pangan Barat (SPB) yang berdomisili di Medan dengan Jenis Usaha
Industri Makanan dan Olahan, PT Sinar Pangan Timur (SPT) yang
berdomisili di Surabaya dengan Jenis Uasaha Industri makanan dan olahan,
PT Torabika Eka Semesta (TES) yang berdomisili di Tangerang dengan Jenis
Usaha Industri pengolahan kopi bubuk dan instant, PT Kakao Mas Gemilang
yang berdomisili di Tangerang dengan Jenis Usaha Industri pengolahan biji
kakao, dan PT Mayora Nederland B.V yang berdomisili di Belanda dengan
jenis usaha jasa keuangan.
42
5. Produk Perusahaan
Perusahaan saat ini menjalankan bidang usaha industri makanan,
kembang gula dan bikuit. Perusahaan menjual produksinya di pasar lokal dan
luar negeri.
43
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari
Perusahaan PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk yang kemudian akan
disingkat AQUA, PT FAST FOOD INDONESIA Tbk yang kemudian akan
disingkat FAST, PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk yang kemudian akan
disingkat INDF, dan PT MAYORA INDAH Tbk yang kemudian akan disingkat
MYOR yang disusun secara per periode dan telah diaudit oleh akuntan publik
untuk tahun 2004, 2005, dan 2006. Adapun Laporan yang di maksud adalah
sebagai berikut :
1. Laporan laba/rugi tahun 2004 sampai 2006
2. Neraca tahun 2004 sampi 2006
3. Harga saham perusahaan tahun 2004 sampai 2006
4. Indeks Harga Saham Gabungan tahun 2004 sampai 2006
5. Sertifikat Bank Indonesia tahun 2004 sampai 2006
Adapun data yang digunakan untuk metode dalam Analisis Data ini adalah
Metode Economic Value Added, yang terdiri atas beberapa komponen yaitu :
1. NOPAT (Net Operating Profit After Tax) diasumsikan sebagai Laba
bersih operasi setelah pajak.
44
2. Cost of Capital atau lebih di kenal dengan WACC (Weighted Average
Cost of Capital)
Komponen ini terdiri dari biaya hutang dan biaya ekuitas. Dalam
perhitungan biaya hutang diperlukan data biaya bunga dan hutang jangka
panjang selama periode penelitian. Sedangkan biaya ekuitas/modal sendiri
dihitung dengan pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model).
Digunakan CAPM dalam perhitungan biaya modal karena perusahaan
yang diteliti adalah perusahaan yang telah go public. Risiko dalam CAPM
disimbolkan dengan β (beta) yang merupakan ukuran kepekaan tingkat
keuntungan suatu saham terhadap perubahan pasar.
3. Capital yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka panjang.
B. Analisis Data dan Pembahasan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menghitung metode Economic
Value added adalah sebagai berikut,:
1. Biaya hutang sebelum pajak dirumuskan sebagai berikut:
panjangjangkaghu
bungabiayakdtan
=
Berdasarkan rumus diatas, biaya hutang sebelum pajak untuk tahun 2004, 2005,
dan 2006 adalah :
45
Tabel V.1
Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak (kd) untuk tahun 2004
Nama
Perusahaan Biaya Bunga
Hutang jangka
Panjang K d (%)
AQUA 242.999.802
222.699.180.110
0,11%
FAST 509.095.000
33.863.295.000
1,50%
INDF 943.855.000.000
6.390.075.000,000
14,77%
MYOR 40.185.544.444
272.157.090.535
14,77%
Sumber: Laporan Keuangan tahun 2004-2006 Data sekunder diolah
Tabel V.2
Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak (kd) untuk tahun 2005
Nama
Perusahaan Biaya Bunga
Hutang Jangka
Panjang k d
AQUA 260.934.545
257.954.933.586
0,10%
FAST 635.946.000
38.958.064.000
1,63%
INDF 827.817.000.000
5.636.222.000.000
14,69%
MYOR 35.830.000.000
356.658.122.005
10,05%
Sumber: Laporan Keuangan tahun 2004-2006 Data sekunder diolah
46
Tabel V.3
Perhitungan Biaya Hutang sebelum pajak (kd) untuk tahun 2006
Nama
Perusahaan Biaya Bunga
Hutang Jangka
Panjang k d
AQUA 972.208.493
269.501.461.324
0,36%
FAST 561.733.000
47.321.814.000
1,19%
INDF 816.208.000.000
4.247.287.000.000
19,22%
MYOR 40.656.241.664
358.772.236.359
11,33%
Sumber: Laporan Keuangan tahun 2004-2006 Data sekunder diolah
Setelah menghitung biaya hutang sebelum pajak, maka biaya hutang setelah
pajak dapat dihitung, sebagai berikut:
k *d = k d (1-T)
Dimana biaya hutang sesudah pajak (k*
d ) didapat dari mengalikan biaya
hutang sebelum pajak (kd) dengan tarif pajak (1-T). Pajak (T) dalam
perhitungan ini diperoleh dari rata-rata perhitungan pajak (beban pajak
penghasilan tahun berjalan dibagi laba sebelum beban pajak). Hasil perhitungan
biaya hutang setelah pajak (kd * ) adalah sebagai berikut:
47
Tabel V.4 Biaya hutang setelah pajak (Kd * ) tahun 2004
Sumber: Laporan Keuangan tahun 2004 Data sekunder diolah
Tabel V.5 Biaya hutang setelah pajak (kd * ) tahun 2005
Nama
perusahaan
Tingkat
pajak
(T)
Tax
Saving
(1-T)
k d kd * kd *
(%)
AQUA 0,32%
99,68%
0,10%
0,001008314
0,10%
Nama
perusahaan
Tingkat
pajak
(T)
Tax
Saving
(1-T)
k d kd * kd *
(%)
AQUA 0,33%
99,67%
0,11%
0,001087556
0,11%
FAST 0,27%
99,73%
1,50%
0,014993238
1,50%
INDF 0,37%
99,63%
14,77%
0,14715989
14,72%
MYOR 0,19%
99,81%
14.77%
0,14737515
14,74%
48
FAST 0,22%
99,78%
1,63%
0,016287948
1,63%
INDF 0,63%
99,37%
14,69%
0,14594914
14,59%
MYOR 0,43%
99,57%
10,05%
0,100028371
10,00%
Sumber: Laporan Keuangan tahun 2005 Data sekunder diolah
Tabel V.6 Biaya hutang setelah pajak (Kd * ) tahun 2006
Nama
perusahaan
Tingkat
pajak
(T)
Tax
Saving
(1-T)
k d kd * kd *
(%)
AQUA 0,38%
99,62%
0,36%
0.003593725
0,36%
FAST 0,24%
99,76%
1,19%
0,011841998
1,18%
INDF 0,37%
99,63%
19,22%
0,19146058
19,15%
MYOR 0,29%
99,71%
11,33%
0,11299185
11,30%
Sumber: Laporan Keuangan tahun 2006 Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel V.6 di atas hasil perhitungan biaya hutang setelah pajak pada
tahun 2004 untuk AQUA adalah sebesar 0,11%. Biaya hutang setelah pajak
sebesar 0,11 % ini merupakan biaya yang harus ditanggung oleh AQUA karena
49
menggunakan dana dari hutang jangka panjang sebesar Rp 222.699.180.110,-.
Untuk tahun 2005 biaya hutang setelah pajak adalah sebesar 0,10% ini
merupakan biaya yang harus ditanggung oleh AQUA karena menggunakan
dana dari hutang jangka panjang sebesar
Rp 257.954.933.586,-. Untuk tahun 2006 biaya hutang setelah pajak sebesar
0,36% ini merupakan biaya yang harus ditanggung oleh AQUA karena
menggunakan dana dari hutang jangka panjang sebesar Rp 269.501.461.324,-
Hasil perhitungan biaya hutang setelah pajak pada tahun 2004 untuk FAST
adalah sebesar 1,50 %. Biaya hutang setelah pajak sebesar 1,50 % ini
merupakan biaya yang harus ditanggung FAST karena menggunakan dana dari
hutang jangka panjang sebesar Rp 33.863.295.000 ,-. Untuk tahun 2005 biaya
hutang setelah pajak adalah sebesar 1,63 %, biaya hutang setelah pajak sebesar
1,63% ini merupakan biaya yang harus ditanggung oleh FAST karena
menggunakan dana dari hutang jangka panjangnya sebesar Rp 38.958.064.000,-
. Untuk tahun 2006 biaya hutang setelah pajak untuk FAST adalah sebesar 1,18
%, biaya hutang setelah pajak sebesar 1,18% ini merupakan biaya yang harus
ditanggung oleh FAST karena menggunakan dana dari hutang jangka panjang
sebesar Rp 47.321.814.000,-.
Untuk perusahaan INDF biaya hutang sebelum pajak pada tahun 2004 adalah
sebesar 14,72%. Biaya hutang sebelum pajak sebesar 14,72% merupakan biaya
yang harus ditanggung oleh INDF, karena telah menggunakan dana dari hutang
jangka panjang sebesar
50
Rp 6.390.075.000.000,-. Untuk tahun 2005 biaya hutang setelah pajak sebesar
14,59%. Biaya hutang sebelum pajak sebesar 14,59% merupakan biaya yang
harus ditanggung oleh INDF karena telah menggunakan dana dari hutang
jangka panjang sebesar Rp 5.636.222.000.000,-. Untuk tahun 2006 biaya hutang
setelah pajak pada perusahaan INDF adalah sebesar 19,15 %, biaya hutang
setelah pajak sebesar 19,15% merupakan biaya yang harus ditanggung oleh
INDF karena telah menggunakan dana dari hutang jangka panjangnya sebesar
Rp 4.247.287.000.000,-
Hasil perhitungan biaya hutang setelah pajak MYOR pada tahun 2004 adalah
sebesar 14,74 %, biaya hutang sebelum pajak sebesar 14,74% ini merupakan
biaya yang harus ditanggung oleh MYOR karena MYOR menggunakan dana
dari hutang jangka panjang sebesar Rp 272.157.090.535,-. Untuk tahun 2005
biaya hutang setelah pajak MYOR sebesar 10,00%, biaya hutang setelah pajak
sebesar 10,00% ini merupakan biaya yang harus ditanggung oleh MYOR karena
menggunakan dana dari hutang jangka panjang sebesar Rp 356.658.122.005,-.
Tahun 2006 MYOR memiliki biaya hutang setelah pajak sebesar 11,30%, biaya
hutang setelah pajak sebesar 11,30% harus ditanggung MYOR karena MYOR
menggunakan dana dari hutang jangka panjang sebesar Rp 358.772.236.359,-.
3. Menghitung biaya ekuitas atau biaya biaya modal sendiri
a. Menghitung Return Saham (R it )
R it =1
1
−
−−
it
itit
PPP
51
Untuk perhitungan R it tahun 2004, 2005 dan 2006 dapat dilihat pada
lampiran 1.
b. Menghitung Return Pasar (R mt )
R mt =1
1
−
−−
t
tt
IHSGIHSGIHSG
Untuk perhitungan R mt tahun2004, 2005, dan 2006 dapat dilihat pada
lampiran 2.
c. Menghitung Return Bebas Risiko (R Br )
Untuk menghitung Return Bebas Risiko menggunakan Sertifikat Bank
Indonesia dapat dilihat pada lampiran 3.
d. Menghitung beta tahunan iβ dan biaya modal sendiri k e
1) Menghitung Beta Tahunan iβ
Menghitung beta tahunan dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS 11 pada masing-masing perusahaan.
2) Menghitung biaya modal sendiri:
k e = k br + iβ x ( BrM KK − )
Tabel V.7 Beta tahun 2004, 2005, dan 2006
Nama Perusahaan
iβ 2004 iβ 2005 iβ 2006
AQUA 0,356 -0,213 0,186 FAST -0,425 -0,061 0,343 INDF 0,728 0,357 0,448 MYOR 0,59 0,108 0,581
52
Lihat lampiran Data sekunder diolah
k br untuk tahun 2004 = 7,29%, untuk tahun 2005 = 12,83%, dan untuk
tahun 2006 = 9,75%. (Lihat Lampiran 3)
k m tahun 2004 = 2003
20032004
IHSGIHSGIHSG −
= 033,693
033,6937,997 −
= 43,96%
K m tahun 2005 = 2004
20042005
IHSGIHSGIHSG −
= 7,997
7,99703,1182 −
= 18,47%
K m tahun 2006 = 2005
20052006
IHSGIHSGIHSG −
= 03,1182
03,118252,1805 −
= 52,75%
maka:
k e = k br + β x (k m - k br )
Contoh perhitungan tabel V.8 ( Perusahaan AQUA tahun 2004)
Diketahui : k br = 7,29%
53
k m = 43,96%
iβ = 0,356
Rumus : k e = k br + β x (k m - k br )
Maka : k e = k br + β x (k m - k br )
= 7,29 % + 0,356 x (43,96 % - 7,29 %)
= 7,29 % + 0,356 x 36,67 %
= 7,29 % + 13,05
= 20,34 %. Biaya Ekuitas sebesar 20,34% ini merupakan tingkat
pengembalian yang dikehendaki investor karena ketidakpastian laba.
Untuk perusahaan berikutnya dan tahun berikutnya digunakan rumus
yang sama dalam perhitungannya.
Tabel V.8 Hasil perhitungan biaya modal/ekuitas (ke )
Tahun Nama Perush
k br (%) iβ (k m - k br ) k e %
AQUA 0,356 20,34% FAST -0,425 -8,29% INDF 0,728 33,97% 2004
MYOR
7,29%
0,59
(43,96%-7,29%)
28,92% AQUA -0,213 11,62% FAST -0,061 12,48% INDF 0,357 14,84% 2005
MYOR
12,83%
0,108
(18,47%-12,83%)
13,44% AQUA 0,186 17,75% FAST 0,343 24,5%
2006
INDF
9,75%
0,448
(52,75%-9,75%)
29,01%
54
MYOR 0,581 34,73% Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel V.8 di atas tingkat suku bunga SBI (k br ) yang digunakan
dalam perhitungan biaya modal atau biaya ekuitas merupakan tingkat suku
bunga SBI bulan terakhir yang digunakan dalam periode penelitian, yaitu
bulan Desember tahun 2004, 2005, dan 2006. Beta didapat dari persamaan
regresi dengan menggunakan metode CAPM. CAPM merupakan model
pengharapan yang mengestimasi nilai-nilai yang belum terjadi. Namun,
estimasi terhadap nilai-nilai pengharapan tersebut tentunya sangat sulit
dilakukan sebab lebih bersifat subjektif (Maria Lusiana Anzela, 2006:19),
sedangkan return pasar didapat dari IHSG pada akhir tahun 2004, 2005, dan
2006.
4. Menganalisis struktur modal
Struktrur modal dapat dihitung melalui penjumlahan hutang jangka panjang
dengan modal sendiri (ekuitas). Proporsi hutang jangka panjang (Wd) dapat
dihitung dengan membagi hutang jangka panjang dengan jumlah modal,
sedangkan proporsi ekuitas (We) dapat dihitung dengan membagi ekuitas
dengan jumlah modal.
a. Proporsi Ekuitas (We)
EkuitasPanjangJangkagHuEkuitasTotalWe
+=
tan
b. Proporsi Utang (Wd)
55
PanjangJangkagHuEkuitasPanjangJangkagHuWd
tantan+
=
Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
WACC= (We . Ke) + (Wd . Kd)
Contoh perhitungan Tabel V.9 ( Perusahaan AQUA Tahun 2004)
Diketahui : Total Ekuitas : Rp 355.337.659.675,-
Hutang Jangka Panjang : Rp 222.699.180.110,-
Rumus: We (Proporsi Ekuitas)
We = ekuitasPanjangJangkagHu
EkuitasTotal+tan
We = −+−
−,675.659.337.355,110.180.699.222
,675.659.337.355RpRp
Rp
We = 61,47 %
Rumus: Wd ( Proporsi utang )
PanjangJangkagHuEkuitas
PanjangJangkagHuWdtan
tan+
=
Wd = −+−
−,110.180.699.222,675.659.337.355
,110.180.699.222RpRp
Rp
Wd = 38,53%
Untuk perusahaan berikutnya ditahun yang sama menggunakan rumus
dan cara perhitungan yang sama pula.
Tabel V.9 Struktur Modal Perusahaan tahun 2004
56
Nama Perusahaan
Total Ekuitas Hutang Jangka panjang
W e (%) W d (%)
AQUA 355.337.659.675
222.699.180.110
61,47%
38,53%
FAST 194.597.287.000
33.863.295.000
85,18%
14,82%
INDF 4.189.916.000.000
6.390.075.000.000
39,60%
60,40%
MYOR 869.241.630.852
272.157.090.535
76,16%
23,84%
Data sekunder diolah Data diperoleh dari laporan keuangan tahun 2004
Contoh perhitungan Tabel V.10 ( Perusahaan AQUA Tahun 2005)
Diketahui : Total Ekuitas : Rp 405.323.830.253,-
Hutang Jangka Panjang : Rp 257.954.933.586,-
Rumus: We (Proporsi Ekuitas)
We = ekuitasPanjangJangkagHu
EkuitasTotal+tan
We = 253.830.323.405,586.933.954.257
,253.830.323.405RpRp
Rp+−
−
We = 61,11 %
Rumus: Wd ( Proporsi utang )
PanjangJangkagHuEkuitas
PanjangJangkagHuWdtan
tan+
=
Wd = 586.933.954.257253.830.323.405
,586.933.954.257RpRp
Rp+
−
Wd = 38,89 %
57
Untuk perusahaan berikutnya ditahun yang sama menggunakan rumus
dan cara perhitungan yang sama pula.
Tabel V.10 Struktur Modal Perusahaan tahun 2005
Nama Perusahaan
Total Ekuitas Hutang Jangka panjang
W e (%) W d (%)
AQUA 405.323.830.253
257.954.933.586
61,11%
38,89%
FAST 228.204.828.000
38.958.064.000
85,42%
14,58%
INDF 4.308.449.000.000
5.636.222.000.000
43,32%
56,68%
MYOR 895.020.684.285
356.658.122.005
71,51%
28,49%
Data sekunder diolah Data diperoleh dari laporan keuangan tahun 2005
Contoh perhitungan Tabel V.11 ( Perusahaan AQUA Tahun 2006)
Diketahui : Total Ekuitas : Rp 447.225.527.038,-
Hutang Jangka Panjang : Rp 269.501.461.324,-
Rumus: We (Proporsi Ekuitas)
We = ekuitasPanjangJangkagHu
EkuitasTotal+tan
We = 038.527.225.447,324.461.501.269
,038.527.225.447RpRp
Rp+−
−
We = 62,40 %
58
Rumus: Wd ( Proporsi utang )
PanjangJangkagHuEkuitas
PanjangJangkagHuWdtan
tan+
=
Wd = 324.461.501.269038.527.225.447
324.461.501.269+
Wd = 37,60%
Untuk perusahaan berikutnya ditahun yang sama menggunakan rumus
dan cara perhitungan yang sama pula.
Tabel V.11 Struktur Modal Perusahaan tahun 2006
Nama
Perusahaan Total Ekuitas Hutang Jangka
panjang W e (%) W d (%)
AQUA 447.225.527.038
269.501.461.324
62,40%
37,60%
FAST 288.208.631.000 47.321.814.000
85,90%
14,10%
INDF 4.931.086.000.000
4.247.287.000.000
53,73%
46,27%
MYOR 969.476.149.117 358.772.236.359
72,99%
27,01%
Data sekunder diolah Data diperoleh dari laporan keuangan tahun 2006
Total Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)/C*
WACC/C* = (We . Ke) + (Wd . Kd*)
59
Contoh perhitungan tabel V. 12 ( Perusahaan AQUA tahun 2004)
Diketahui : We : 61,47 %
Ke : 20,34 %
Wd : 38,53 %
Kd* : 0,11 %
Rumus WACC/C* = (We . Ke) + (Wd . Kd*)
Maka = (We . Ke) + (Wd . Kd*)
= (61,47 % x 20,34 %) + ( 38,53 % x 0,11%)
= 1.250,2998 + 4.2383
= 1.254,5381
=12,55 % artinya investor mengharapkan penegembalian minimum
sebesar Rp 1.254,5381 untuk setiap Rp 1,- yang diinvestasikan.
Untuk perusahaan selanjutnya ditahun yang sama menggunakan rumus dan cara
perhitungan yang sama pula
Tabel V.12 Biaya Modal Rata-rata Tertimbang tahun 2004
Nama
Perusahaan W e (%) k e % W d (%) kd * (%) WACC(%)
AQUA 61,47%
20,34%
38,53%
0,11%
12,55%
FAST 85,18%
-8,29%
14,82%
1,50%
-6,84%
INDF 39,60%
33,99%
60,40%
14,72%
22,35%
MYOR 76,16%
28,93%
23,84%
14,74%
25,54%
60
Data sekunder diolah WACC diperolah dari (We.Ke) + (Wd.Kd*) Contoh perhitungan tabel V. 13 ( Perusahaan AQUA tahun 2005)
Diketahui : We : 61,11 %
Ke : 11,63 %
Wd : 38,89 %
Kd* : 0,10 %
Rumus WACC/C* = (We . Ke) + (Wd . Kd*)
Maka = (We . Ke) + (Wd . Kd*)
= (61,11% x 11,63 %) + ( 38,89 % x 0,10 %)
= 710,7093 + 3,889
= 714,5983
= 7,15 % artinya investor mengharapkan pengembalian minimum sebesar
Rp 714,5983 untuk setiap Rp 1,- yang diinvestasikan.
Untuk perusahaan selanjutnya ditahun yang sama menggunakan rumus dan cara
perhitungan yang sama pula.
Tabel V.13
Biaya Modal Rata-rata Tertimbang tahun 2005
Nama Perusahaan
W e (%) k e % W d (%) kd * (%) WACC(%)
61
AQUA 61,11%
11,63%
38,89%
0,10%
7,15%
FAST 85,42%
12,49%
14,58%
1,63%
10,90%
INDF 43,32%
14,84%
56,68%
14,59%
14,70%
MYOR 71,51%
13,44%
28,49%
10,00%
12,46%
Data sekunder diolah WACC diperolah dari (We.Ke) + (Wd.Kd*) Contoh perhitungan tabel V. 14 ( Perusahaan AQUA tahun 2006)
Diketahui : We : 62,40%
Ke : 17,75%
Wd : 37,60%
Kd* : 0,36%
Rumus WACC/C* = (We . Ke) + (Wd . Kd*)
Maka = (We . Ke) + (Wd . Kd*)
= ( 62,40% x 17,75%) + ( 37,60% x 0,36%)
= 1.107,6 + 13,536
= 1.121,136
= 11,21 % artinya investor mengharapkan pengembalian minimum
sebesar Rp 1.121,136 untuk setiap Rp 1,- yang diinvestasikan.
Untuk perusahaan selanjutnya ditahun yang sama menggunakan rumus dan cara
perhitungan yang sama pula.
62
Tabel V.14 Biaya Modal Rata-rata Tertimbang tahun 2006
Nama
Perusahaan W e (%) k e % W d (%) kd * (%) WACC(%)
AQUA 62,40%
17,75%
37,60%
0,36%
11,21%
FAST 85,90%
24,50%
14,10%
1,18%
21,21%
INDF 53,73%
29,01%
46,27%
19,15%
24,45%
MYOR 72,99%
34,73%
27,01%
11,30%
28,40%
Data sekunder diolah WACC diperolah dari (We.Ke) + (Wd.Kd*)
4. Menghitung EVA tahunan
EVA = NOPAT – (Capital x c* )
atau
EVA = EBIT (1 – T) – (Capital x c* )
Keterangan :
EVA : Economic Value Added
NOPAT : Net Operating Profit After Tax / Laba bersih operasi
setelah pajak
63
Capital : Jumlah modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang
jangka panjang
EBIT : Earning Before Interest and Tax / Laba sebelum
bunga dan pajak
C* : Cost of Capital / Biaya modal
T : Pajak
Contoh perhitungan tabel V. 15 ( Perusahaan AQUA tahun 2004)
Diketahui : NOPAT : Rp 92.304.300.252,-
CAPITAL : Rp 578.036.839.785,-
WACC/C* : 12,55% Rumus : EVA = NOPAT – (Capital x c* )
Maka : EVA = Rp 92.304.300.252,- - ( Rp 578.036.839.785,- x 12,55%)
Rp 91.582.035.931,- - Rp 72.533.939.143,-
RP 19.770.361.109
Untuk perusahaan selanjutnya ditahun yang sama menggunakan rumus dan cara
perhitungan yang sama pula.
Tabel V.15 Hasil perhitungan EVA untuk tahun 2004
64
Nama perusahaan
NOPAT Capital
WACC/C*
Biaya Modal(Capital
x WACC)
EVA
AQUA 92.304.300.252
578.036.839.785
12,55%
72.533.939.143
19.770.361.109
FAST 35.860.704.000
228.460.582.000
-6,84%
-15.633.638.020
51.494.342.020
INDF 539.437.000.000
10.579.991.000.000
22,35%
2.364.337.532.462
(1.824.900.532.462)
MYOR 87.426.428.383
1.141.398.721.387
25,54%
291.539.941.358
(204.113.512.975)
Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel diatas Nilai EVA PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI
Tbk pada tahun 2004 adalah sebesar Rp 19.770.361.109,-. Hasil tersebut
menunjukkan laba bersih setelah pajak (NOPAT) tahun 2004 sebesar Rp
92.304.300.252,- dikurangkan dengan biaya modal sebesar Rp 72.533.939.143,-.
Hasil EVA yang positif pada tahun 2004 menunjukkan bahwa AQUA mampu
menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba bersih setelah pajak yang
dihasilkan sebesar Rp 92.304.300.252,- bisa mencukupi kebutuhan untuk membayar
seluruh kewajibannya kepada seluruh investor. Nilai EVA PT FAST FOOD
INDONESIA Tbk pada tahun 2004 adalah sebesar Rp 51.494.342.020,-. Hasil
tersebut diperoleh dari laba bersih setelah pajak (NOPAT) tahun 2004 sebesar Rp
35.860.704.000,- dikurangkan dengan biaya modal sebesar (Rp 15.633.638.020,-).
Hasil EVA yang positif menunjukkan bahwa FAST mampu menghasilkan nilai
tambah bagi perusahaan karena laba bersih setelah pajak yang dihasilkan sebesar Rp
35.860.704.000,- mampu mencukupi kebutuhan untuk membayar seluruh
kewajibannya kepada seluruh investor, berbeda halnya dengan PT INDOFOOD
65
SUKSES MAKMUR Tbk pada tahun 2004 Nilai EVA nya adalah sebesar (Rp
1.824.900.534.462,-). Hasil tersebut diperoleh dari laba bersih setelah pajak (NOPAT)
tahun 2004 sebesar Rp 539.437.000.000,- dikurangkan dengan biaya modal sebesar
Rp 2.364.337.532.462,-. Hasil EVA negatif menunjukkan bahwa INDF tidak mampu
menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba bersih setelah pajak yang
dihasilkan sebesar Rp 2.364.337.532.462,- tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk
membayar seluruh kewajibannya kepada seluruh investor. Hal ini diartikan bahwa
pengembalian yang dituntut oleh investor lebih besar daripada pengembalian yang
diperoleh INDF.
Nilai EVA PT MAYORA INDAH Tbk pada tahun 2004, hasil perhitungan
EVA nya adalah sebesar (Rp 204.113.512.975,-). Hasil perhitungan tersebut diperoleh
dari laba bersih setelah pajak (NOPAT) tahun 2004 sebesar Rp 87.426.428.383,-
dikurangkan dengan biaya modal Rp 291.539.941.358,-. Hasil EVA yang negatif,
menunjukkan bahwa MYOR tidak mampu menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan karena laba bersih setelah pajak yang dihasilkan sebesar Rp
87.426.428.383 tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk membayar seluruh
kewajibannya kepada seluruh investor. Hal ini diartikan bahwa pengembalian yang
dituntut oleh investor sebesar Rp 291.539.941.358,- lebih besar dari pengembalian
yang diperoleh MYOR yaitu sebesar Rp Rp 87.426.428.383.
Contoh perhitungan tabel V. 16 ( Perusahaan AQUA tahun 2005)
Diketahui : NOPAT : Rp 65.809.963.810,-
66
CAPITAL : Rp 663.278.763.839,-
WACC/C* : 7,15% Rumus : EVA = NOPAT – (Capital x c* )
Maka : EVA = Rp 65.809.963.810,- - ( Rp 663.278.763.839 x7,15%)
= Rp 65.809.963.810,- - Rp 47.393.910.738,-
= Rp 18.416.053.072,-
Untuk perusahaan selanjutnya ditahun yang sama menggunakan rumus dan cara
perhitungan yang sama pula.
Tabel V.16
Hasil perhitungan EVA untuk tahun 2005
Nama perusahaan
NOPAT
(Total Capital) Jumlah Modal
WACC
Biaya Modal (WACC x Jumlah Modal)
EVA
AQUA 65.809.963.810
663.278.763.839
7,15%
47.393.910.738
18.416.053.072
FAST 41.291.475.000
267.162.892.000
10,90%
29.128.110.461
12.163.364.539
INDF 236.998.000.000
9.944.671.000.000
14,70%
1.462.125.518.525
(1.225.127.518.525
MYOR 48.733.506.459
1.251.678.806.290
12,46%
155.958.834.786
(107.225.328.327)
Data sekunder diolah
67
Berdasarkan tabel diatas Nilai EVA pada PT AQUA GOLDEN
MISSISSIPPI Tbk pada tahun 2005 adalah Rp 18.416.053.072,-. Hasil tersebut
diperoleh dari laba bersih setelah pajak (NOPAT) tahun 2005 sebesar Rp
65.809.963.810,- dikurangkan dengan biaya modal sebesar Rp 47.393.910.738,-.
Hasil EVA yang positif pada tahun 2005 menunjukkan bahwa AQUA mampu
menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba bersih setelah pajak yang
dihasilkan sebesar Rp 65.809.963.810,- dapat mencukupi kebutuhan untuk membayar
seluruh kewajibannya kepada seluruh investor. Sama halnya dengan PT FAST
FOOD INDONESIA Tbk pada tahun 2005 Nilai EVA nya adalah sebesar Rp
12.163.364.539,-. Perhitunmgan tersebut diperoleh dari laba bersih setelah pajak (
NOPAT ) tahun 2005 sebesar Rp 41.291.475.000,- dikurangkan dengan biaya modal
sebesar Rp 29.128.110.461,-. Hasil EVA positif menunjukkan bahwa FAST mampu
menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba bersih setelah pajak yang
dihasilkan sebesar Rp 41.291.475.000,- mampu mencukupi kebutuhan untuk
membayar seluruh kewajibannya kepada seluruh investor.
Nilai EVA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk pada tahun 2005,
hasil perhitungan EVA nya adalah sebesar (Rp1.225.127.518.525,-). Hasil
perhitungan tersebut diperoleh dari laba bersih setelah pajak (NOPAT) tahun 2005
sebesar Rp 236.998.000.000,- dikurangkan dengan biaya modal Rp
1.462.125.518.525,-. Hasil EVA yang negatif, menunjukkan bahwa INDF tidak
mampu menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba bersih setelah pajak
yang dihasilkan sebesar Rp 236.998.000.000,-tidak dapat mencukupi kebutuhan
68
untuk membayar seluruh kewajibannya kepada seluruh investor. Hal ini diartikan
bahwa pengembalian yang dituntut oleh investor sebesar Rp 1.462.125.518.525,-
lebih besar dari pengembalian yang diperoleh INDF yaitu sebesar Rp
236.998.000.000,-. Hasil perhitungan Nilai EVA PT MAYORA INDAH Tbk, yaitu
hasil nilai EVA nya pada tahun 2005 (Rp 107.225.328.327,-). Hasil tersebut diperoleh
dari laba bersih setelah pajak (NOPAT) tahun 2005 sebesar Rp 48.733.506.459,-
dikurangkan dengan biaya modal Rp 155.958.834.786,-. Hasil EVA yang negatif,
menunjukkan bahwa MYOR tidak mampu menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan karena laba bersih setelah pajak yang dihasilkan sebesar Rp
48.733.506.459,- tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk membayar seluruh
kewajibannya kepada seluruh investor. Hal ini diartikan bahwa pengembalian yang
dituntut oleh investor sebesar Rp 155.958.834.786,- lebih besar dari pengembalian
yang diperoleh MYOR yaitu sebesar Rp 48.733.506.459,-
Contoh perhitungan tabel V. 17 ( Perusahaan AQUA tahun 2006)
Diketahui : NOPAT : Rp 49.265.128.274,-
CAPITAL : Rp 716.726.988.362,-
WACC/C* : 11,21%
Rumus : EVA = NOPAT – (Capital x c* )
Maka : EVA = Rp 49.265.128.274 – (Rp 716.726.988.362,- x 11,21)
= -Rp 31.076.972.365,-
69
Untuk perusahaan selanjutnya ditahun yang sama menggunakan rumus dan cara
perhitungan yang sama pula.
Tabel V.17
Hasil perhitungan EVA untuk tahun 2006
Nama perusahaan
NOPAT (Total Capital)Jumlah Modal
WACC Biaya Modal (WACC x Jumlah Modal)
EVA
AQUA
49,265,128,274
716,726,988,362
11.21%
80,342,100,639
-31,076,972,365
FAST 68,928,803,000
335,530,445,000
21.21%
71,168,617,349
-2,239,814,349
INDF 752,048,000,000
9,178,373,000,000
24.45%
2,243,893,322,440
-1,491,845,322,440
MYOR 97,909,170,030
1,328,248,385,476
28.40%
377,266,489,436
-279,357,319,406
Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel diatas Nilai EVA pada PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI
Tbk pada tahun 2006 adalah (31.076.972.365,-) Hasil tersebut diperoleh dari laba
bersih setelah pajak ( NOPAT ) tahun 2006 sebesar Rp 49.265.128.274,- dikurangkan
dengan biaya modal sebesar Rp 80.342.100.639,-. Hasil EVA yang negatif pada tahun
2006 menunjukkan bahwa AQUA tidak mampu menghasilkan nilai tambah bagi
70
perusahaan karena laba bersih setelah pajak yang dihasilkan sebesar Rp
49.265.128.274,- tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk membayar seluruh
kewajibannya kepada seluruh investor. Hal ini diartikan bahwa pengembalian yang
dituntut oleh investor sebesar Rp 80.342.100.639,- lebih besar dari pengembalian yang
diperoleh AQUA yaitu sebesar Rp 49.265.128.274,-
Nilai EVA pada PT FAST FOOD INDONESIA Tbk pada tahun 2006
adalah (Rp 2.239.814.349,-). Hasil tersebut diperoleh dari laba bersih setelah pajak
(NOPAT ) tahun 2006 sebesar Rp 68.928.803.000,- dikurangkan dengan biaya modal
sebesar Rp 71.168.617.349,-. Hasil EVA yang negatif pada tahun 2006 menunjukkan
bahwa FAST tidak mampu menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba
bersih setelah pajak yang dihasilkan sebesar Rp 68.928.803.000,- tidak dapat
mencukupi kebutuhan untuk membayar seluruh kewajibannya kepada seluruh
investor. Hal ini diartikan bahwa pengembalian yang dituntut oleh investor sebesar
Rp71.168.617.349,- lebih besar dari pengembalian yang diperoleh FAST yaitu
sebesar Rp 68.928.803.000,-. Nilai EVA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR
Tbk pada tahun 2006, hasil perhitungan EVA nya adalah sebesar (Rp
1.491.845.322.440,-). Hasil perhitungan diperoleh dari laba bersih setelah pajak (
NOPAT ) tahun 2006 sebesar Rp 752.048.000.000,- dikurangkan dengan biaya modal
Rp 2.243.893.322.440,-. Hasil EVA yang negatif, menunjukkan bahwa INDF tidak
mampu menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba bersih setelah pajak
yang dihasilkan sebesar
71
Rp 752.048.000.000,- tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk membayar seluruh
kewajibannya kepada seluruh investor. Hal ini diartikan bahwa pengembalian yang
dituntut oleh investor sebesar Rp 2.243.893.322.440,- lebih besar dari pengembalian
yang diperoleh INDF yaitu sebesar Rp 752.048.000.000,-. Nilai EVA PT MAYORA
INDAH Tbk pada tahun 2006, hasil perhitungan EVA nya adalah sebesar (Rp
279.357.319.406,-). Hasil tersebut diperoleh dari laba bersih setelah pajak ( NOPAT )
tahun 2006 sebesar Rp 97.909.170.030,- dikurangkan dengan biaya modal Rp
377.266.489.436,-. Hasil EVA yang negatif, menunjukkan bahwa MYOR tidak
mampu menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena laba bersih setelah pajak
yang dihasilkan sebesar Rp 97.909.170.030,- tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk
membayar seluruh kewajibannya kepada seluruh investor. Hal ini diartikan bahwa
pengembalian yang dituntut oleh investor sebesar Rp 377.266.489.436,- lebih besar
dari pengembalian yang diperoleh MYOR yaitu sebesar Rp97.909.170.030,-
72
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penulis, dapat disimpulkan bahwa dari
sampel 4 perusahaan ditahun 2004 ada 2 perusahaan yang memiliki nilai EVA
positif, dan 2 perusahaan memiliki nilai EVA negatif, dan ditahun 2005 ada 2
perusahaan yang memiliki nilai EVA positif, dan 2 perusahaan memiliki nilai EVA
negatif, sedangkan ditahun 2006 tidak ada perusahaan yang memiliki nilai EVA
positif,. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan yang memiliki nilai EVA
positif berarti perusahaan tersebut mampu menghasilkan nilai tambah bagi
perusahaan melalui kegiatan operasionalnya. Dengan kata lain perusahaan yang
memiliki nilai EVA positif adalah perusahaan yang sehat.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam penelitian penulis hanya menggunakan satu metode saja yaitu
metode Economic Value Added atau yang sering disingkat dengan metode
EVA.
2. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan data tahun 2004, 2005,
2006 sebagai periode penelitian
73
C. Saran
1. Bagi investor, penulis menyarankan pada saat pengambilan keputusan
investasi dapat memakai metode EVA, karena dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat pengembalian atas
investasi yang dilakukan pada perusahaan tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa,
hendaknya menggunakan periode penelitian yang lebih panjang, sehingga
bisa diperoleh hasil yang lebih valid.
74
DAFTAR PUSTAKA Atmaja, Lukas Setia, (2002). Manajemen Keuangan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Brigham, Eguene F dan Houston, Joel F. (2001). Manajemen Keuangan Edisi kedelapan, Buku I. Yogyakarta: Erlangga.
David, Young S dan Stephen F O;Byrne. (2001). EVA dan Manajemen Berdasrkan Nilai: Salemba Empat.
Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M. (2001). Manajemen Biaya Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. (1996). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
IAI. (1995). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.
Jogiyanto. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Lusiana Anzela, Maria. (2006). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan
membandingkan Metode Rasio Profitabilitas dan Metode Economic Value
Added. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Didik Nuriyanto, Fitria. (2006). Pengaruh Return Pasar Terhadap Return Saham
berdasarkan Capital Asset Pricing Model. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.
Munawir, S. (1999). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Pedoman Penulisan Skripsi .(2004). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Prastowo, Dwi. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
75
Rohmah, Sholikhah Nur dan Trisnawati, Rina. (2003). Perbandingan Economic Value
added dan Profitabilitas Perusahaan-Perusahaan Rokok di Bursa Efek Jakarta.
Volume 2 April. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Sugiyono. (2000). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Soemarsono. (2000). Akuntansi Suatu Pengantar. Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Widayanto, Gatot.(1993). EVA: Suatu terobosan baru dalam Pengukuran Kinerja
Perusahaan. Manajemen Usahawan Indonesia.
www. Google.com
www. Jsx.co.id
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Harga Saham dan perhitungannya tahun 2004
Periode Harga Saham AQUA
R it Harga Saham FAST
R it
Des 2003 47800
0
925
0
Jan 2004 47800
0
950
0,027027
Feb 51500
0,077406
950
0
Mar 51500
0
950
0
April 47550
-0,0767
950
0
Mei 45000
-0,05363
950
0
Juni 45000
0
950
0
Juli 43000
-0,04444
950
0
Agust 43000
0
950
0
Sept 39500
-0,0814
950
0
Okt 38000
-0,03797
925
-0,02632
Nov 48800
0,284211
800
-0,13514
Des 49900
0,022541
850
0,0625
Lampiran 1(lanjutan) : Harga saham dan perhitungannya tahun 2004
Periode Harga Saham INDF
R it Harga Saham MYOR
R it
Des 2003 825
0
950
0
Jan 2004 900
0,090909
975
0,026316
Feb 875
-0,02778
950
-0,02564
Mar 850
-0,02857
975
0,026316
April 825
-0,02941
975
0
Mei 725
-0,12121
975
0
Juni 700
-0,03448
975
0
Juli 725
0,035714
950
-0,02564
Agust 700
-0,03448
925
-0,02632
Sept 750
0,071429
925
0
Okt 725
-0,03333
925
0
Nov 750
0,034483
975
0,054054
Des 800
0,066667
1275
0,307692
Lampiran 1(lanjutan) : Harga Saham dan perhitungannya tahun 2005 Periode Harga
Saham AQUA
R it Harga Saham FAST
R it
Des 2004 49900
0 850
0
Jan 2005 48500
-0,02806
1050
0,235294
Feb 50000
0,030928
800
-0,2381
Mar 50500
0,01
800
0
April 51000
0,009901
1000
0,25
Mei 51000
0
1000
0
Juni 51000
0
950
-0,05
Juli 55000
0,078431
950
0
Agust 59000
0,072727
950
0
Sept 52500
-0,11017
950
0
Okt 52500
0
950
0
Nov 52500
0
950
0
Des 63000
0,2
980
0,031579
Lampiran 1(Lanjutan) : Harga Saham dan perhitungannya tahun 2005
Periode Harga Saham INDF
R it Harga Saham MYOR
R it
Des 2004 800
0
1275
0
Jan 2005 900
0,125
1320
0,035294
Feb 960
0,066667
1300
-0,01515
Mar 980
0,020833
1320
0,015385
April 1200
0,22449
1280
-0,0303
Mei 990
-0,175
1200
-0,0625
Juni 1220
0,232323
1200
0
Juli 1130
-0,07377
990
-0,175
Agust 980
-0,13274
980
-0,0101
Sept 890
-0,09184
820
-0,16327
Okt 820
-0,07865
710
-0,13415
Nov 870
0,060976
640
-0,09859
Des 960
0,103448
850
0,328125
Lampiran 1 (lanjutan) : Harga saham dan perhitungannya tahun 2006 Periode Harga
Saham AQUA
R it Harga Saham FAST
R it
Des 2005 63000
0 980
0
Jan 2006 87000
0,380952
1200 0,22449
Feb 90000
0,034483
1200 0
Mar 80000
-0,11111
1200 0
April 80000
0
1250 0,04167
Mei 90000
0,125
1400 0,12
Juni 90000
0
1450 0,03571
Juli 90000
0
1450 0
Agust 90000
0
1500 0,03449
Sept 90000
0
1500 0
Okt 90000
0
1600 0,06666
Nov 99500
0,105556
1800 0,125
Des 99000
-0,00503
1950 0,08333
Lampiran 1 (Lanjutan) : Harga Saham dan perhitungannya tahun 2006
Periode Harga Saham INDF
R it Harga Saham MYOR
R it
Des 2005 960 0
850 0
Jan 2006 980 0,020833
940 0,105882
Feb 920 -0,06122
850 -0,09574
Mar 890 -0,03261
810 -0,04706
April 990 0,11236
980 0,209877
Mei 970 -0,0202
970 -0,0102
Juni 990 0,020619
990 0,020619
Juli 990 0
990 0
Agust 1190 0,20202
990 0
Sept 1270 0,067227
1170 0,181818
Okt 1330 0,047244
1270 0,08547
Nov 1450 0,090226
1590 0,251969
Des 1420
-0,02069
1840
0,157233
Lampiran 2 : IHSG dan hasil perhitungan Return Indeks Pasar (R mt )
Bulan IHSG R mt
Des-03 693,033
Jan-04 786,87 0,1354
Feb-04 794,47 0,009659
Mar-04 779,75 -0,01853
Apr-04 817,93 0,048964
Mei-04 779,6 -0,04686
Jun-04 732,4 -0,06054
Jul-04 766,37 0,046382
Agust-04 763,95 -0,00316
Sep-04 823,86 0,078421
Okt-04 863,17 0,047714
Nov 04 977,77 0,132766
Des-04 997,7 0,020383
Jan-05 1048 0,050416
Feb-05 1102,93 0,052414
Mar-05 1152,6 0,045035
Apr-05 1116,67 -0,03117
Mei-05 1088,17 -0,02552
Jun-05 1147,71 0,054716
Jul-05 1186,61 0,033894
Agust-05 994,77 -0,16167
Lampiran 2 ( Lanjutan ) : IHSG dan hasil perhitungan Indeks Pasar (R mt )
Sep-05 1105,66 0,111473
Okt-05 1105,63 -2,7E-05
Nov 05 1096,64 -0,00813
Des-05 1182,03 0,077865
Jan-06 1261,28 0,067046
Feb-06 1259,36 -0,00152
Mar-06 1330,11 0,056179
Apr-06 1481,72 0,113983
Mei-06 1553,06 0,048147
Jun-06 1349,04 -0,13137
Jul-06 1351,65 0,001935
Agust-06 1438,63 0,064351
Sep-06 1534,61 0,066716
Okt-06 1582,63 0,031291
Nov 06 1728,93 0,092441
Des-06 1805,52 0,044299
Lampiran 3
Sertifikat Bank Indonesia
Bulan SBI Jan 04 8,15 % Feb 7,7 % Maret 7,32 % April 7,25 % Mei 7,24 % Juni 7,25 % Juli 7,29 % Agustus 7,31 % September 7,31 % Oktober 7,3 % November 7,3 % Desember 7,29% Jan 05 7,23 % Feb 7,27 % Maret 7,31 % April 7,51 % Mei 7,81 % Juni 8,05 % Juli 8,45 % Agustus 8,54 % September 9,25 % Oktober 12,09 % November 12,69 % Desember 12,83 % Jan 06 12,91 % Feb 12,92 % Maret 12,73 % April 12,64 % Mei 12,15 % Juni 12,5 % Juli 12,25 % Agustus 12,36 % September 12,25 % Oktober 10,75 % November 9,5 % Desember 9,75 %
AQUA 05 Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -8,411E-02 ,030 -2,795 ,019
Rm-Rbr -,204 ,296 -,213 -,689 ,506a Dependent Variable: AQUA_05
FAST 05 Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -7,993E-02 ,057 -1,397 ,193
Rm-Rbr -,109 ,563 -,061 -,193 ,851a Dependent Variable: FAST_05
INDF 05 Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -1,651E-02 ,058 -,287 ,780
Rm-Rbr ,685 ,567 ,357 1,209 ,254a Dependent Variable: INDF_05
MYOR 05 Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -,102 ,057 -1,795 ,103
Rm-Rbr ,192 ,562 ,108 ,342 ,739a Dependent Variable: MYOR_05
AQUA 06
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -4,646E-02 ,057 -,814 ,435
Rm-Rbr ,335 ,559 ,186 ,599 ,562a Dependent Variable: AQUA_06
FAST 06 Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -2,726E-02 ,032 -,844 ,418
Rm-Rbr ,366 ,316 ,343 1,156 ,275a Dependent Variable: FAST_06
INDF 06 Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) -4,023E-02 ,034 -1,195 ,260
Rm-Rbr ,523 ,330 ,448 1,585 ,144a Dependent Variable: INDF_06
MYOR 06
Coefficients Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 3,589E-02 ,046 ,774 ,457
Rm-Rbr 1,026 ,454 ,581 2,258 ,048
a Dependent Variable: MYOR_06
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Dalam Rupiah)
AKTIVA 2004 2005
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 46.994.972.564 58.891.777.650
Piutang usaha:
Pihak ketiga 6.792.905.844 6.500.386.540
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 284.429.234.215 332,591,557,754
Piutang lain-lain 2.084.155.536 830.084.336
Persediaan 23.452.622.756 24.342.140.918
Uang muka pembelian persediaan kemasan 1.575.971.886 14.220.438.301
Pajak dibayar dimuka 13.037.434.515 5.107.130.661
Jumlah aktiva lancar 378.367.297.316 442.438.516.160
AKTIVA TIDAK LANCAR
Kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaanya 211.501.716 219.724.404
Aktiva tetap 290.365.370.478 287,734,928,010
Uang muka pembelian aktiva tetap - 1.992.082.895
Goodwill, bersih 172.567.500 147.915.000
Jumlah aktiva tidak lancar 292.741.522.589 288.102.567.414
JUMLAH AKTIVA 671.108.819.905 730.586.083.574
============ ============
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Dalam Rupiah)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2004 2005
KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga 32.966.290.149 38.236.579.343 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14.454.753.495 4.601.563.376 Hutang lain-lain 1.085.138.732 30.255.561 Hutang pajak 29.279.220.231 6.377.709.286 Biaya yang masih harus dibayar 7.310.059.879 8.261.705.366 Hutang deviden 825.672.020 896.567.391 Jumlah kewajiban lancar 85.921.134.506 58.404.380.323 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Uang jaminan botol dank rat 190.671.681.152 226.058.928.169 Kewajiban pajak tangguhan bersih 20.596.768.958 16.060.351.417 Penyisihan imbalan kerja 11.430.730.000 15.835.654.000 Jumlah kewajiban tidak lancar 222.699.180.110 257.954.933.586 Jumlah kewajiban 308.620.314.616 316.359.313.909 HAK MINORITAS 7.150.845.614 8.902.939.412
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Dalam Rupiah)
EKUITAS 2004 2005 Modal saham-modal dasar 45.000.000 Lembar saham, ditempatkan dan disetor penuh 13.162.473 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham 13.162.473.000 13.162.473.000 Tambahan modal disetor agio saham 8.624.230.550 8.624.230.550 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 9.964.182.585 11.132.197.550 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 105.739.163 105.739.163 Saldo laba 323.481.034.377 372.299.189.990 Jumlah Ekuitas 355.337.659.675 405.323.830.253 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 671.108.819.905 730.586.083.574 ============ ============
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Dalam Rupiah)
2004 2005 PENJUALAN BERSIH 1.333.147.424.622 1.563.156.070.561 HARGA POKOK PENJUALAN 1.191.197.107.266 1.459.062.114.947 LABA KOTOR 141.950.317.356 104.093.955.614 BEBAN USAHA Penjualan 4.038.771.989 3.475.013.530 Umum dan administrasi 21.237.370.302 28.115.684.069 25.276.142.291 31.590.697.599 LABA USAHA 116.674.175.065 72.503.258.015 PENDAPATAN / (BEBAN) LAIN-LAIN Jasa bantuan teknik 11.882.997.982 14.698.700.200 Keuntungan penjualan aktiva tetap- bersih 4.270.463.998 119.665.950 Pendapatan sewa 270.000.000 270.000.000 Pendapatan bunga 366.556.385 659.260.574 Beban bunga (242.999.802) (260.934.545) Penjualan barang bekas 973.809.229 2.097.244.915 Lain-lain – bersih (1.888.235.839) (1.176.934.636) 16.720.012.235 18.859.963.519 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 133.394.187.318 91.363.221.534 BEBAN /( MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini 44.290.134.117 30.072.888.222 Pajak tangguhan (3.200.247.051) (4.519.630.498) 41.089.887.066 25.553.257.724
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Dalam Rupiah)
2004 2005 LABA SEBELUM HAK MINORITAS 92.304.300.252 65.809.963.810 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (722.264.321) (1.460.090.057) LABA BERSIH 91.582.035.931 64.349.873.753 =========== ============ LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 6,958 4,889 =========== ============
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (Lanjutan)
31 DESEMBER 2006 2006 PENDAPATAN BERSIH 1.683.721.071.066 BEBAN POKOK PENDAPATAN (1.567.476.726.426) __________________ LABA KOTOR 116.244.344.640 __________________ BEBAN USAHA Penjualan (2.418.650.554) Umum dan administrasi (28.156.587.738) __________________ LABA USAHA 85.669.106.348 __________________ PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Keuntungan penjualan aktiva tetap 483.892.288 Kerugian selisih kurs-bersih (7.070.548.413) Beban bunga 972.208.493 Biaya keuangan (248.614.257) Lain-lain (11.557.100) ___________________ (5.874.618.989) ___________________ LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 79.794.487.359 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (30.529.359.085) ___________________ LABA SEBELUM HAK MINORITAS 49.265.128.274 HAK MINORITAS (411.441.686) ___________________ LABA BERSIH 48.853.686.588 ================= LABA BERSIH PER SAHAM-DASAR 3,712 =================
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah kecuali disebutkan lain)
AKTIVA 2004 2005 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 85.008.317 82.697.677 Piutang 2.395.402 2.953.155 Persediaan 28.246.915 34.436.447 Aktiva lancar lainnya 5.698.638 5.745.710 __________ ___________ Jumlah Aktiva Lancar 121.349.272 125.832.989 __________ ___________ AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa 13.924.021 18.244.174 Aktiva tetap 78.856.362 86.949.253 Biaya renovasi bangunan sewa-bersih 42.762.789 57.611.975 Sewa jangka panjang dibayar dimuka - 47.448.167 Biaya yang ditangguhkan bersih 58.652.257 32.865.343 Aktiva tidak lancar lainnya 7.101.996 8.953.442 Jumlah Aktiva tidak lancar 201.297.425 252.072.354 JUMLAH AKTIVA 322.646.697 377.905.343
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah kecuali disebutkan lain)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2004 2005 KEWAJIBAN LANCAR Cerukan - 5.295.441 Hutang usaha 40.881.636 44.634.930 Hutang pajak 16.770.934 15.734.207 Hutang lain-lain - 9.997.240 Bagian lancar hutang jangka panjang 242.079 - Bagian lancar kewajiban sewa guna usaha 1.135.666 - Biaya yang masih harus dibayar - 15.734.207 Uang muka diterima - 11.243.012 Hutang bank dan pinjaman lainnya - 296.644 Kewajiban sewa guna usaha - 1.765.882 Kewajiban lancar lain-lain 35.155.800 - _________ _________ Jumlah kewajiban lancar 94.186.115 110.742.451 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6.856.110 5.394.643 hutang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 439.184 - Hutang bank dan pinjaman lainnya 116.461 Kewajiban sewa guna usaha 505.823 282.745 Kewajiban pajak tangguhan 11.289.600 14.954.078 Penyisihan atas imbalan kerja karyawan 14.772.578 18.210.137 __________ __________ Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 33.863.295 38.958.064 __________ __________ Jumlah Kewajiban 128.049.410 149.700.515
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah kecuali disebutkan lain)
EKUITAS 2004 2005 Modal saham 44.625.000 44.625.000 Saldo laba : Cadangan umum - 1.841.437 ditentukan penggunaanya 1.482.830 - Belum ditentukan penggunaannya 148.489.457 181.738.391 __________ __________ Jumlah Ekuitas 194.597.287 228.204.828 __________ ___________ Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 322.646.697 377.905.343
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2004 dan 2005
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah kecuali disebutkan lain)
2004 2005 PENJUALAN 889.423.127 1.028.392.996 BEBAN POKOK PENJULAN 353.016.936 418.007.106 ___________ ____________ LABA KOTOR 536.406.191 610.385.890 BEBAN USAHA Penjualan dan pemasaran 410.630.861 570.704.882 Umum dan administrasi 77.818.311 92.666.238 ___________ ____________ Jumlah beban usaha 488.449.172 557.706.890 ___________ ____________ LABA USAHA 47.957.019 52.679.000 ___________ ____________ PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan sewa 394.894 94.591 Pendapatan bunga 2.338.209 3.403.705 Beban bunga (509.095) (635.946) Laba (rugi) selisih kurs 214.717 259.040 Penyisihan atas imbalan karyawan (5.482.109) (3.935.511) Lain-lain – bersih 5.225.467 6.005.980 __________ ___________ Jumlah pendapatan lain-lain bersih 2.182.083 5.191.859 __________ ____________ LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 50.139.102 57.870.859 __________ ____________ BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN Pajak kini 13.734.866 13.064.292 Pajak tangguhan 543.532 3.515.092 __________ ____________ Jumlah beban pajak penghasilan badan 14.278.398 16.579.384 __________ ____________ LABA BERSIH 35.860.704 41.291.475 ========= ==========
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2006
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah kecuali disebutkan lain)
AKTIVA 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 103.636.066 Piutang 3.522.092 Persediaan 46.351.038 Aktiva lancar lainnya 5.042.639 ____________ Jumlah Aktiva Lancar 158.551.835 ____________ AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa 17.570.004 Aktiva tetap 112.204.904 Biaya renovasi bangunan sewa-bersih 81.123.473 Sewa jangka panjang dibayar dimuka 60.398.099 Biaya yang ditangguhkan bersih 39.467.480 Aktiva tidak lancar lainnya 14.259.188 __________ Jumlah Aktiva tidak lancar 325.023.148 _____________ JUMLAH AKTIVA 483.574.983 ============
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2006
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah kecuali disebutkan lain)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2006 KEWAJIBAN LANCAR Cerukan 5.295.584 Hutang usaha 61.490.686 Hutang pajak 28.789.970 Hutang lain-lain 16.482.706 Biaya yang masih harus dibayar 23.134.025 Uang muka diterima 10.999.981 Hutang bank dan pinjaman lainnya 324.132 Kewajiban sewa guna usaha 1.527.454 ____________ Jumlah kewajiban lancar 148.044.538 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5.941.738 Hutang bank dan pinjaman lainnya 75.069 Kewajiban sewa guna usaha 513.323 Kewajiban pajak tangguhan 18.089.496 Penyisihan atas imbalan kerja karyawan 22.702.188 ___________ Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 47.321.814 ___________ Jumlah Kewajiban 195.366.352
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2006
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah kecuali disebutkan lain)
2006 EKUITAS Modal saham 44.625.000 Saldo laba : Cadangan umum 2.254.352 Belum ditentukan penggunaannya 241.329.279 ____________ Jumlah Ekuitas 288.208.631 ____________ Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 483.574.983 ===========
PT FAST FOOD INDONESIA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2006
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah kecuali disebutkan lain)
2006 PENJUALAN 1.276.416.367 BEBAN POKOK PENJULAN 491.545.978 ___________ LABA KOTOR 784.870.389 BEBAN USAHA Penjualan dan pemasaran 570.704.882 Umum dan administrasi 124.293.969 ___________ Jumlah beban usaha 694.998.851 ___________ LABA USAHA 89.871.538 ___________ PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan sewa 67.585 Pendapatan bunga 6.410.290 Beban bunga (561.733) Laba (rugi) selisih kurs (625.670) Penyisihan atas imbalan karyawan (4.492.051) Lain-lain – bersih 5.296.616 __________ Jumlah pendapatan lain-lain bersih 6.095.037 __________ LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 95.966.575 PENGHASILAN BADAN __________ BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADA Pajak kini 23.902.354 Pajak tangguhan 3.135.418 __________ Jumlah beban pajak penghasilan badan 27.037.772 __________ LABA BERSIH 68.928.803 =========
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2004 DAN 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
AKTIVA 2004 2005 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 1.394.075 970.911 Investasi jangka pendek 198.776 471.395 Piutang : Usaha 1.223.002 1,426,279 Pihak yang mempunyai hub istimewa 105.971 101.082 Bukan usaha Pihak ketiga-bersih 850.950 128.633 Pihak yang mempunyai hub istimewa 74.989 48.411 Persediaan – bersih 2.284.332 2.691.672 Uang muka dan jaminan 153.244 488.408 Pajak dibayar dimuka 59.931 95.435 Biaya dibayar dimuka dan aktiva lancar lainnya 69.790 49.364 ___________ ___________ Jumlah aktiva Lancar 6.415.060 6.471.590 ___________ ___________ AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva swap-bersih 1.208.267 - Piutang jangka panjang: Pihak ketiga 9.500 - Pihak yang mempunyai hub istimewa 43.822 - Tagihan pajak penghasilan 318.238 414.397 Aktiva pajak tangguhan bersih 53.870 108.768 Penyertaan jangka panjang dan uang muka untuk pembelian investasi 364.002 230.080 Tanaman perkebunan : Tanaman menghasilkan 139.945 186.245 Tanaman belum menghasilkan 40.819 146.235 Aktiva tetap – setelah dikurangi 6.013.390 6,041.763 Beban ditangguhkan –bersih 145.189 217.165 Goodwill - bersih 178.237 195.743 Aktiva tidak lancar lainnya 743.017 774.098 _____________ ___________ Jumlah Aktiva tidak lancar 9.258.296 8.314.494 _____________ ___________ JUMLAH AKTIVA 15.673.356 14.786.084 ============ ==========
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 DESEMBER 2004 DAN 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2004 2005 KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek dan cerukan 511.585 1.447.091 Hutang “trust receipts” 616.382 583.982 Hutang usaha : Pihak ketiga 1.166.766 1.524.554 Pihak yang mempunyai hub istimewa 34.339 59.918 Bukan uasaha : Pihak ketiga 198.537 213.223 Pihak yang mempunyai hub istimewa 11.930 5.770 Beban masih harus dibayar 276.983 344.998 Hutang pajak 276.983 344.998 Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun Hutang obligasi bersih 997.300 - Hutang bank 274.296 121.312 Hutang sewa guna usaha - 9.957 _________ _________
Jumlah kewajiban lancar 4.337.508 4.402.870 __________ __________ KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang : Hutang bank 445.684 999.938 Hutang obligasi dan wesel 5.031.970 3.682.426 Uang muka dari proyek KPA-bersih - 9.676 Kewajiban pajak tangguhan – bersih 610.241 589.752 Estimasi kewajiban imbalan kerja 302.180 354.430 _________ __________ Jumlah kewajiban tidak lancar 6.390.075 5.636.222 _________ __________ Goodwill- bersih - 3.490 _________ __________ HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 755.857 435.053 _________ __________
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 DESEMBER 2004 DAN 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
EKUITAS 2004 2005 Modal saham 944.419 944.419 Agio saham 1.182.046 1.182.046 Selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali (917.741) (930.493) Laba yang belum terealisasi atas innestasi efek bersih 22.553 57.627 Selisih perubahan ekuitas Anak perusahaan 8.358 128.062 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 1.406 3.145 Saldo laba Telah ditentukan penggunaanya 40.000 45.000 Belumditentukan penggunaanya 3.649.044 3.619.712 Modal saham yang diperoleh kembali- 915.600.000 saham (741.069) (741.069) ___________ ____________ Jumlah Ekuitas Bersih 4.189.916 4.308.449 ___________ ____________ JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 15.673.356 14.786.084 ========== ==========
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2004 DAN 2005 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
2004 2005 PENJUALAN BERSIH 17.918.528 18.764.650 BEBAN POKOK PENJUALAN 13.313.099 14.341.545 __________ ___________ LABA KOTOR 4.605.429 4.423.105 __________ ___________ BEBAN USAHA Penjualan 1.541.573 1.727.938 Umum dan administrasi 965.526 1.032.670 __________ ___________ Jumlah beban usaha 2.507.099 2.760.608 __________ ___________ LABA USAHA 2.098.330 1.662.497 ___________ ___________ PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 126.256 15.942 Beban bunga dan pendanaan lainnya (943.855) (827.817) Laba/(rugi) kurs (296.936) (478.269) Lain-lain – bersih (120.475) 53.408 __________ ___________ Beban lain-lain – bersih (1.235.010) (1.236.736) __________ ___________ LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 863.320 425.761 __________ ___________ MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini (320.865) (267.073) Pajak tangguhan (3.018) 78.310 __________ ___________ Beban pajak penghasilan-bersih (323.883) (188.763) __________ ___________ LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 539.437 236.998 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN-bersih (152.519) (112.980)
__________ ___________ LABA BERSIH 386.918 124.018 ========= ========= LABA PER SAHAM Laba Usaha 246 195 ========= ========== Laba bersih 45 15 ========= ==========
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
AKTIVA 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 1.794.451 Investasi jangka pendek 542.490 Piutang : Usaha 1.390.130 Pihak yang mempunyai hub istimewa 58.042 Bukan usaha Pihak ketiga-bersih 157.191 Pihak yang mempunyai hub istimewa 63.124 Persediaan – bersih 2.975.274 Uang muka dan jaminan 236.406 Pajak dibayar dimuka 198.981 Biaya dibayar dimuka dan aktiva lancar lainnya 41.470 ___________ Jumlah aktiva Lancar 7.457.559 AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva swap-bersih - Piutang jangka panjang: Pihak ketiga - Pihak yang mempunyai hub istimewa - Tagihan pajak penghasilan 268.820 Uang muka untuk proyek KKPA-bersih 72.632 Aktiva pajak tangguhan bersih 113.587 Penyertaan jangka panjang dan uang muka untuk pembelian investasi 23.103 Tanaman perkebunan : Tanaman menghasilkan 201.812 Tanaman belum menghasilkan 355.982 Aktiva tetap – setelah dikurangi 6.440.524 Beban ditangguhkan –bersih 213.599 Goodwill - bersih 216.989 Aktiva tidak lancar lainnya 747.886 _____________ Jumlah Aktiva tidak lancar 8.654.934 _____________ JUMLAH AKTIVA 16.112.493 ============
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2006 KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek dan cerukan 2.039.664 Hutang “trust receipts” 820.604 Hutang usaha : Pihak ketiga 1.124.451 Pihak yang mempunyai hub istimewa 53.169 Bukan uasaha : Pihak ketiga 158.421 Pihak yang mempunyai hub istimewa 6.860 Beban masih harus dibayar 558.972 Hutang pajak 195.653 Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun Hutang obligasi bersih - Hutang bank 1.315.304 Hutang sewa guna usaha - _________
Jumlah kewajiban lancar 6.273.098 __________ KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang : Hutang bank 883.328 Hutang obligasi dan wesel 2.192.123 Uang muka dari proyek KPA-bersih - Kewajiban pajak tangguhan – bersih 743.684 Estimasi kewajiban imbalan kerja 428.152 _________ Jumlah kewajiban tidak lancar 4.247.287 _________ Goodwill- bersih 3.312 _________ HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 657.710 _________
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
EKUITAS 2006 Modal saham 944.419 Agio saham 1.182.046 Selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali (989.441) Laba yang belum terealisasi atas innestasi efek bersih 81.207 Selisih perubahan ekuitas Anak perusahaan 173.141 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan (2.497) Saldo laba Telah ditentukan penggunaanya 50.000 Belumditentukan penggunaanya 4.233.280 Modal saham yang diperoleh kembali- 915.600.000 saham (741.069) ___________ Jumlah Ekuitas Bersih 4.931.086 ___________ JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 16.112.493 ==========
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2006 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
2006 PENJUALAN BERSIH 21.941.558 BEBAN POKOK PENJUALAN 16.760.382 __________ LABA KOTOR 5.181.176 __________ BEBAN USAHA Penjualan 2.077.419 Umum dan administrasi 1.128,048 __________ Jumlah beban usaha 3.205.467 __________ LABA USAHA 1.975.709 ___________ PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 63.304 Beban bunga dan pendanaan lainnya (816.208) Laba/(rugi) kurs 95.360 Lain-lain – bersih (92.941) __________ Beban lain-lain – bersih (750.458) __________ LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 1.225.224 __________ MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini (459.394) Pajak tangguhan (13.782) __________ Beban pajak penghasilan-bersih (473.176) __________ LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 752.048 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN-bersih (90.838) __________
LABA BERSIH 661.210 ========= LABA PER SAHAM Laba Usaha 232 ========= Laba bersih 78 =========
PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2005 dan 2006
2006 2005 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 54.255.385.079 113.158.490.613 Investasi jangka pendek 1.136.520.000 1.265.666.995 Piutang usaha : Pihak yang mempunyai hub istimewa 388.527.856.950 291.880.766.556 Pihak ketiga 60.112.075.655 45.925.119.345 Piutang lain-lain pihak ketiga 10.444.951.228 10.238.425.442 Persediaan 230.680.554.557 171.711.512.379 Uang muka pembelian 33.661.160.600 22.670.077.778 Pajak dibayar dimuka 14.837.600.670 17.893.474.053 Biaya dibayar dimuka 2.566.789.333 893.706.654 _______________ _______________ JUMLAH AKTIVA LANCAR 796.222.894.072 675.637.239.815 AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan 8.412.210.398 6.128.463.087 Aktiva tetap-setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 604.224.216.225 tahun 2006 dan Rp 526.359.746.162 tahun 2005 738.125.036.286 732.052.599.944
Uang muka pembelian aktiva tetap 10.368.441.294 45.979.579.220 Uang jaminan 248.245.283 171.022.784 ________________ ________________ JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 757.153.933.261 784.331.683.035 ________________ ________________ JUMLAH AKTIVA 1.553.376.827.333 1.459.968.922.850 ============== ===============
PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2005 dan 2006
2006 2005 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha-pihak ketiga 130.168.225.851 134.613.490.257 Hutang lain-lain-pihak ketiga 7.620.200.584 1.179.745.878 Hutang pajak 27.270.162.184 21.498.166.371 Biaya yang masih harus dibayar 18.614.016.005 13.737.953.076 Bagian hutang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 20.000.000.000 20.000.000.000 ______________ _______________ JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 203.672.604.624 191.029.355.582 ______________ _______________ KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan 33.061.238.504 29.293.098.987 Kewajiban imbalan pasca kerja 66.760.997.855 49.115.023.018 Hutang bank jangka panjang-setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 60.000.000.000 80.000.000.000
Hutang obligasi 198.950.000.000 198.250.000.000 ______________ _______________ JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 358.772.236.359 356.658.122.005 ______________ ________________ G00DWILL NEGATIF 888.529.034 1.026.824.423 ______________ ________________ HAK MINORIRAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 20.567.308.199 16.233.936.555 ______________ ________________
PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2005 dan 2006
EKUITAS 2006 2005 Modal saham – nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar – 3.000.000.000 saham, Modal ditempatkan dan disetor 766.584.000 saham 383.292.000.000 383.292.000.000 Agio saham 64.212.000.000 64.212.000.000 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 44.266.444 - Saldo laba : Ditentukan penggunaanya 19.000.000.000 17.000.000.000 Belumditentukan penggunaanya 502.927.882.673 430.516.684.285 ______________ _______________ JUMLAH EKUITAS 969.476.149.117 895.020.684.285 ______________ _______________ JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.553.376.827.333 1.459.968.922.850 ============= ==============
PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA/RUGI KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2005 dan 2006
2006 2005 PENJUALAN BERSIH 1.971.513.231.132 1.706.184.294.249 BEBAN POKOK PENJUALAN 1.464.682.214.740 1.329.237.841.197 ________________ ________________ LABA KOTOR 506.931.016.392 376.946.453.052 ________________ ________________ BEBAN USAHA Penjualan 244.762.859.707 210.852.967.654 Umum dan administrasi 91.263.546.892 72.558.004.878 ________________ ________________ Jumlah beban usaha 336.026.406.599 283.410.972.532 ________________ ________________ LABA USAHA 170.904.609.793 93.535.480.520 ________________ ________________ PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 7.403.900.907 4.964.086.254 Keuntungan penjulan aktiva tetap 1.458.680.626 434.076.572 Penghasilan sewa 1.340.000.000 1.250.000.000 Amortisasi goodwill negative 138.295.389 138.295.389 Keuntungan (kerugian) kurs mata uang
asing - bersih (3.121.059.345) 289.627.881 Beban bunga (40.656.241.664) (35.830.000.000) Laba dari pemilikan efek yang terealisasi - 1.109.507.139 Lain-lain – bersih 4.275.667.146 1.689.477.015 _______________ ________________ LABA SEBELUM PAJAK 141.743.852.852 67.580.550.770 BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
Pajak kini 42.350.290.616 29.085.394.374 Pajak tangguhan 1.484.392.206 (10.238.350.063) _______________ ________________
Beban pajak 43.834.682.822 18.847.044.311 _______________ ________________
2006 2005 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 97.909.170.030 48.733.506.459 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (4.333.371.642) (3.003.009.416) ______________ ______________ LABA BERSIH 93.575.798.388 45.730.497.043 ______________ ______________ LABA PER SAHAM 122 60 ============= =============
PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2004
2004 AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 61.216.993.029 Investasi sementara 27.180.971.598 Piutang usaha: Pihak hub istimewa 271.620.748.608 Pihak ketiga 55.176.462.641 Piutang lain-lain pihak ketiga 7.266.102.906 Persediaan 184.596.073.382 Uang muka 26.820.052.033 Pajak dibayar dimuka 2.619.771.349 Biaya dibayar dimuka 1.143.585.988 ________________ Jumlah aktiva lancar 637.640.761.534 ________________ AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva pajak tangguhan 3.757.394.636 Aktiva tetap 610.503.335.943 Uang muka pembelian aktiva tetap 28.572.491.538 Uang jaminan 171.022.784 ________________ Jumlah Aktiva tidak lancar 643.004.244.901 ________________ JUMLAH AKTIVA 1.280.645.006.435 ===============
PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 DESEMBER 2004
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2004
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha-pihak ketiga 107.937.781.889 Hutang lain-lain-pihak ketiga 1.769.269.866 Hutang pajak 5.563.836.443 Biaya masih harus dibayar 9.579.349.899 _______________ Jumlah Kewajiban Lancar 124.850.238.097 _______________ KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban imbalan pasca kerja 37.446.709.936 Kewajiban pajak tangguhan 37.160.380.599 Hutang obligasi 197.550.000.000 _______________ Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 272.157.090.535 _______________ GOODWILL NEGATIF 1.165.119.812 _______________ HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 13.230.927.139 _______________ EKUITAS Modal saham-nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar- 3.000.000 saham 383.292.000.000 Agio saham 64.212.000.000 Laba belum direalisasi dari pemilik efek-bersih 786.843.610 Saldo laba Ditentukan penggunaannya 15.000.000.000 Tidak ditentukan penggunaannya 405.950.787.242 _______________ Jumlah Ekuitas 869.241.630.852 _______________ JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.280.645.006.435 ==============
PT. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA/RUGI KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2004
2004 PENJUALAN BERSIH 1.378.126.731.095 BEBAN POKOK PENJUALAN 1.035.627.709.619 _________________ LABA KOTOR 342.499.021.476 _________________ BEBAN USAHA Penjualan 150.917.029.384 Umum dan administrasi 60.949.914.682 _________________ Jumlah beban usaha 211.866.944.066 _________________ LABA USAHA 130.632.077.410 _________________ PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba dari pemilikan efek yang terealisasi 10.961.163.504 Keuntungan kurs mata uang asing- bersih 8.684.213.634 Penghasilan bunga 8.141.502.400 Penghasilan sewa 1.250.000.000 Amortisasi goodwill negatif 220.043.485 Keuntungan penjualan aktiva tetap 187.879.473 Beban bunga (40.185.544.444) Lain-lain bersih 5.802.222.825 _________________ Beban lain-lain-bersih (4.938.519.123) _________________ LABA SEBELUM PAJAK 125.693.558.287 BEBAN PAJAK Pajak kini 23.657.440.119 Pajak tangguhan 14.609.689.785 __________________ BEBAN PAJAK 38.267.129.904 _________________ LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 87.426.428.383
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (2.319.923.578) __________________ LABA BERSIH 85.106.504.805 ================ LABA PER SAHAM 111 ================
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2006
AKTIVA 2006 AKTIVA LANCAR Kas dan setara dengan kas 36.576.849.174 Piutang usaha :
- Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan Piutang ragu-ragu sebesar Rp 512.776.986 5.802.788.187
- Pihak yang mempunyai hub istimewa 423.925.916.645 Piutang lain-lain 1.000.497.949 Persediaan 23.732.348.943 Uang muka pembelian persediaan 30.971.491.051 Beban dibayar dimuka 20.144.479 Pajak dibayar dimuka 5.107.130.661 _______________ Jumlah aktiva lancar 527.137.203.089 _______________ AKTIVA TIDAK LANCAR Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya 218.688.756 Uang muka pembelian aktiva tetap 6.197.319.568 Aktiva pajak tangguhan 1.957.117.398 Aktiva tetap, setelah dikurangi:
- akumulasi penyusutan sebesar Rp 407.243.870.481
- penurunan nilai sebesar Rp 14.544.225.975 259.610.425.820 Goodwill, bersih 123.262.500 ________________ Jumlah Aktiva tidak lancar 268.106.814.042 ________________ JUMLAH AKTIVA 795.244.017.131 ==============
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan) 31 DESEMBER 2006
KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2006 KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha: Pihak ketiga 36.816.562.351 Pihak yang mempunyai hub istimewa 11.646.141.756 Hutang lain-lain 380.240.984 Hutang pajak 11.930.484.540 Beban yang masih harus dibayar 7.791.430.982 Penyisihan imbalan kerja bagian lancar 4.830.262.000 ________________ Jumlah kewajiban lancar 73.395.122.613 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Uang jaminan botol dan krat 244.669.577.195 Kewajiban pajak tangguhan bersih 11.033.233.129 Penyisihan imbalan kerja bagian jangka panjang 13.798.651.000 _________________ Jumlah kewajiban tidak lancar 269.501.461.324 _________________ Jumlah kewajiban 342.896.583.937 _________________ HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham-modal dasar 45.000.000 lembar saham, ditempatkan dan disetor penuh 13.162.473 lembar nilai biasa, dengan nominal Rp 1.000 per saham 13.162.473.000 Agio saham 8.624.230.550 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 15.105.060.337 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 105.739.163 Saldo laba 410.228.023.988 _________________ Jumlah ekuitas 447.225.527.038 _________________ JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 795.244.017.131 ===============