119
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Yuliani Levellin Presisca NIM: 122114043 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Yuliani Levellin Presisca

NIM: 122114043

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Yuliani Levellin Presisca

NIM: 122114043

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“No one can promise tomorrow, just be good all the time”

-SHRFN-

“Therefore I tell you, whatever you ask for in prayer,

believe that you have received it, and it will be YOURS (mark 11:24)’’

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai hidupku

setiap hari

Keluargaku yang selalu mendukung dalam doa dan

pengorbanan

Yang terkasih Mr. A, dan sahabat-sahabatku semua.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTNASI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 8 Agustus 2016 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

Yang membuat pernyataan

Yuliani Levellin Presisca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yuliani Levellin Presisca

NIM : 122114043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014

Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari

saya maupun memberi royalti kepada saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 31 Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

Yuliani Levellin Presisca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku dan memberikan kasih

setianya tiada ukur.

2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

3. Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA selaku pembimbing yang telah

membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh staff dan pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Sleman yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Mbah ku tercinta Mbah Prapto yang selalu menjadi inspirasi terbesar

dalam hidupku.

6. Orang Tuaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

dukungan, dan nasehat.

7. Adik-adikku Daniel Septiadi Levellino dan Agustine Ascendya Gradesy

yang selalu menyemangati penulis untuk cepat lulus.

8. Anak CIMOOL yang selalu mendukung dan memberikan bantuan dalam

bentuk apapun, Mala, Mprit, Lajuk,dan Pam-pam.

9. Mr. A yang selalu memberikan semangat dan dukungan dan bantuan

dalam bentuk apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

viii

10. Keluarga Cemara Hip-hip, Keris, Putra, Dian medan, Dwi, Cikha, kak

Hapni, kak Riris dan Tona yang selama ini telah berjuang bersama dan

memberikan dukungan dan motivasi.

11. Wawan, Oki dan Agnes Lumban Batu yang telah membantu dan mau

menyempatkan dirinya dalam proses pembuatan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan kelas MPT yang selama ini telah berjuang

bersama dan memberikan dukungan

13. Sahabatku Yohanes Delvin (bonbin) ,Frans Mario Rante dan Yohanes Eko

Adventino (bebeb) yang selalu ada setiap aku membutuhkan.

14. Sahabat-sahabat dan teman-teman seperjuangan Anya, Monika, Anny,

Tuin, Mami, Mbak Dian, Agnes, Rima, mbak Dev, Yosia, Monikaadista,

mas Dini, Terimakasih untuk doa, semangat, dan bantuan selama ini.

15. Semua teman-teman kos perkutut Mbak Ulfa, Uti, Umi, Ipil, Oyik,

Claudia, Linda dkk yang selalu memberi dukungan dan semangat selama

ini.

16. Teman-teman Akuntansi dan Manajemen angkatan 2012, terimakasih

untuk canda tawa ,dukungan dan motivasi dari awal perkuliahan hingga

akhir

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

Yuliani Levellin Presisca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ........................ vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. viii

HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... x

ABSTRAK ........................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan .................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 8

A. Pengertian Pengukuran Kinerja.................................................... 8

B. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja ............................................. 10

C. Manfaat Pengukuran kinerja ........................................................ 12

D. Value For Money.......................................................................... 12

E. Indikator Value For Money .......................................................... 14

F. Manfaat Implementasi Value For Money .................................... 15

G. Langkah-langkah Pengukuran Value For Money ........................ 16

H. Standar Pelayanan Minimal (SPM) .............................................. 19

I. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ..... 20

J. Penelitian Terdahulu .................................................................... 21

K. Kerangka Kopsetual ..................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 28

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 28

B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

x

C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 29

E. Populasi dan Sempel .................................................................... 30

F. Variabel Penelitian ....................................................................... 30

1. Ekonomi ................................................................................. 31

2. Efisiensi .................................................................................. 31

3. Efektivitas .............................................................................. 31

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data ............................................... 31

1. Uji Validitas .......................................................................... 31

2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 32

H. Teknik Analisis Data .................................................................... 32

1. Pengukuran Ekonomi ............................................................. 33

2. Pengukuran Efisiensi .............................................................. 34

3. Pengukuran Efektivitas .......................................................... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 40

A. Profil Dinas Pertanian,Perikanan dan Kehutanan

Kab.Sleman ................................................................................ 40

B. Visi dan Misi ............................................................................... 40

C. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 41

1. Tugas Pokok dan Fungsi ....................................................... 41

2. Tugas Tambahan ................................................................... 43

D. Sumber Daya Manusia ................................................................ 43

E. Struktur Organisasi ..................................................................... 46

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 47

A. Deskripsi Data ............................................................................. 47

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 49

C. Analisis Data ............................................................................... 51

D. Pembahasan ................................................................................. 65

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 72

A. Kesimpulan .................................................................................. 72

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 73

C. Saran ............................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 76

LAMPIRAN ......................................................................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Persentase Penilaian Ekonomi ........................................................... 34

Tabel 3.2 Persentase Penilaian Efisiensi ............................................................ 35

Tabel 3.3 Persentase Penilaian Efektifitas ......................................................... 39

Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 47

Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Usia .................................................... 48

Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................... 48

Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas .............................................................................. 50

Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 50

Tabel 5.6 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan

Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Periode 2014 ....................................................................................... 52

Tabel 5.7 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran dan

Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Periode 2014 .................................................. 54

Tabel 5.8 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran dan

Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Periode 2014 ....................................................................................... 56

Tabel 5.9 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran dan

Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Periode 2014 .................................................. 58

Tabel 5.10 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani .................................................................................................. 62

Tabel 5.11 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Pemasaran Hasil

Produksi Pertanian/Perkebunan.......................................................... 64

Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value For Money .................................................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konsep Value For Money ............................................................ 12

Gambar 2. Kerangka Pemikiran .................................................................... 26

Gambar 3. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.............. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY

Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014

Yuliani Levellin Presisca

122114043

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money yaitu

dilihat dari segi ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan

dokumentasi dan penyebaran kuesioner. Total sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik convenience atau opportunity sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman pada tahun 2014 untuk Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Periode 2014 masuk dalam kategori sangat ekonomis, sangat efisien dan efektif.

Pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian masuk dalam

kategori sangat ekonomis, sangat efisien dan cukup efektif. Hasil kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman pada tahun 2014 mampu mencapai hasil yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE USING VALUE FOR

MONEY APPROACH

A Case Study in the Departement of Agriculture Sleman District in 2014

Yuliani Levellin Presisca

122114043

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

The purpose of this research is to determine the Sleman District

Departement of Agriculture`s performance by using Value for Money approach

in respect of economic, efficiency, and effectiveness side.

The type of this research is case study. This research was conducted at

Sleman District Departement of Agriculture. The data was obtained by using

documentation technique and questionnaires analysis. The study used

convenience or opportunity sampling technique and get 100 respondents as

sample.

The result of this study indicated that Sleman District Departement of

Agriculture`s performance at 2014 for farmer`s Prosperity Improvement Program

2014 shows a very economical, very efficient and effective, for Agriculture

Product Results Marketing Improvement shows a very economical, very efficient

and quite effective. Overall, the performance of Sleman District Departement of

Agriculture in 2014 is good.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

You can not manage what you can not measure, demikian guru manajemen Peter

Drucker pernah berujar. Spirit kalimat ini mengindikasikan bahwa pengelolaan

kinerja manajemen atau kinerja bisnis selalu harus dilakoni melalui proses dan

hasil yang terukur. Tanpa manajemen yang berbasis pada indikator yang terukur

dan objektif, sebuah gerak organisasi bisnis bisa terpeleset menjadi sejenis

paguyuban yang tidak produktif (Drucker, 1992:11).

Kinerja instansi pemerintah kini menjadi sorotan dengan semakin tingginya

kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik. Masyarakat

sering menilai organisasi sektor publik sebagai sarang inefisiensi, pemborosan,

sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Masyarakat yang

semakin cerdas dan kritis juga menuntut dilakukannya transparansi dan

akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik. Tuntutan masyarakat

ini sesuai dengan UU No.22 Tahun 1999 dan UU No.25 Tahun 1999 yang

digunakan sebagai dasar bagi serangkaian reformasi kelembagaan dalam

menciptakan good governance, yaitu pemerintahan yang bersih, ekonomis,

efektif, transparan, responsif, dan akuntabel. Akuntabilitas publik sesuai dengan

karakteristik pelaksanaan good governance yang diberikan oleh United Nation

Development Program (UNDP) dalam Mardiasmo (2009:4), meliputi partisipasi

(participation), penegakan hukum (rule of law), transparansi (transparency)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

2

Akuntabilitas publik sesuai dengan karakteristik pelaksanaan good governance

yang diberikan oleh United Nation Development Program (UNDP) dalam

Mardiasmo (2009), meliputi partisipasi (participation), penegakan hukum (rule of

law), transparansi (transparency), daya tanggap (responsiveness), orientasi

kepentingan umum (consensus orientation), kesetaraan (equity), efisiensi dan

efektivitas (efficiency and effectiviness), akuntabilitas (accountability), dan visi ke

depan (strategic vision). Dalam konteks organisasi pemerintahan, akuntabilitas

publik adalah pemberian informasi kepada publik dan konstituen lainnya yang

menjadi pemangku kepentingan (stakeholder) (Mahmudi, 2007: 9). Akuntabilitas

bukan sekedar kemampuan menunjukkan bagaimana uang publik tersebut telah

dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang publik

tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efektif, dan efisien.

Akuntabilitas publik juga terkait dengan kewajiban untuk menjelaskan dan

menjawab pertanyaan mengenai apa yang telah, sedang, dan direncanakan akan

dilaksanakan organisasi publik. Pengukuran kinerja adalah faktor penting di

dalam suatu organisasi, termasuk juga untuk organisasi sektor publik. Pengukuran

kinerja sangat diperlukan untuk menilai akuntabilitas organisasi dalam

menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik dan tepat sasaran. Pengukuran

kinerja organisasi sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud. Pertama,

untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja dimaksudkan

untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit

kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

3

organisasi sektor publik dalam pemberian pelayanan publik. Kedua, ukuran

kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan

keputusan. Ketiga, untuk mewujudkan pertanggungjawaban publik dan

memperbaiki komunikasi kelembagaan (Mardiasmo, 2009:7).

Pengukuran kinerja juga merupakan salah satu faktor penting dalam

pengimplementasian manajemen strategis. Hal ini penting karena pengukuran

kinerja merupakan salah satu tahapan dalam siklus manajemen strategis. Dengan

memahami siklus manajemen strategis tersebut dapat diketahui bahwa

pengukuran kinerja merupakan tahapan yang sangat vital bagi keberhasilan

implementasi manajemen strategis. Rencana strategis yang telah ditetapkan oleh

organisasi membutuhkan wahana untuk mewujudkannya dalam bentuk aktivitas

keseharian organisasi. Implementasi rencana strategis akan dapat mencapai

kualitas yang diinginkan jika ditunjang oleh pola pengukuran kinerja yang berada

dalam koridor manajemen strategis. Hasil pengukuran kinerja sektor publik harus

dilaporkan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban kinerja. Pembuatan

laporan tersebut merupakan manifestasi dilakukannya akuntabilitas publik

(Mahmudi, 2007: 7).

Kinerja organisasi sektor publik bersifat multidimensional, sehingga tidak ada

indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menunjukkan kinerja secara

komprehensif. Berbeda dengan sektor swasta, karena sifat output yang dihasilkan

organisasi sektor publik lebih banyak bersifat intangible output, maka ukuran

finansial saja tidak cukup untuk mengukur kinerja organisasi sektor publik. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

4

karena itu, perlu dikembangkan ukuran kinerja non finansial. Dalam rangka

memperoleh hasil pengukuran yang objektif dan menyeluruh mencakup aspek

yang bersifat tangible maupun intangible maka metode pengukuran kinerja harus

didesain sedemikian rupa agar bisa representatif selain juga applicable. Ada

beberapa alat dalam pengukuran kinerja, antara lain menggunakan metode

balance score card dan metode value for money. Dalam metode balance score

card terdapat empat perspektif yang dinilai yaitu perspektif keuangan (financial),

perspektif konsumen (customer), perspektif proses bisnis/intern (internal), dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (growth and learn), sedangkan dengan

metode value for money terdapat tiga elemen utama yang dinilai yaitu ekonomi,

efisiensi, dan efektivitas. value for money merupakan inti pengukuran kinerja

pada organisasi sektor publik karena kinerja pemerintah tidak bisa dinilai dari sisi

output yang dihasilkan saja, tetapi secara terintegrasi harus mempertimbangkan

input, output, dan outcome secara bersama-sama. value for money merupakan

konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang berdasarkan pada tiga elemen

utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomi berarti pemerolehan

input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Efisien

berarti pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu, sedangkan

efektivitas berarti tingkat pencapaian hasil program dengan target yang

ditetapkan. Tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat mencakup

pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan value for money, yaitu: ekonomis

(hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna)

dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya diminimalkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

5

hasilnya dimaksimalkan, serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan

dan sasaran. Dari ketiga elemen pokok value for money tersebut, beberapa pihak

berpendapat bahwa tiga elemen saja belum cukup (Mardiasmo, 2009: 4). Perlu

ditambah dua elemen lain yaitu keadilan (equity) dan pemerataan atau kesetaraan

(equality). Keadilan berarti bahwa semua masyarakat mempunyai kesempatan

yang sama untuk memperoleh pelayanan, tanpa diskriminasi atau hak istimewa

bagi kelompok tertentu. Pemerataan atau kesetaraan berarti pemerintah harus

menerapkan pemerataan pelayanan kepada seluruh masyarakat, dengan

mengutamakan pelayanan bagi masyarakat yang lebih membutuhkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014

ditinjau dari segi ekonomi?

2. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014

ditinjau dari segi efisiensi?

3. Bagaimana kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014

ditinjau dari segi efektivitas?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014

ditinjau dari elemen ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

6

2. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014

ditinjau dari elemen efisiensi.

3. Mengetahui kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode tahun 2014

ditinjau dari elemen efektivitas

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Organisasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan bagi

pihak manajemen Dinas Pertanian Kabupaten Sleman tentang penilaian

kinerja dengan konsep value for money sebagai evaluasi kinerja yang selama

ini dijalankan.

2. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wahana yang tepat untuk

menerapkan teori dan pengetahuan yang telah didapat di bangku kuliah,dan

juga dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan khususnya dengan masalah

yang berkaitan dengan value for money.

3. Bagi Perpustakaan Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi kepustakaan dan

dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian topik

serupa di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

7

E. Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disusun dalam enam bab dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan

penelitian

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung dan hasil penelitian

terdahulu sebagai acuan penelitian ini.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan jenis penelitian, objek penelitian, sampel

dan populasi, teknik pengumpulan data, definisi operasional

variabel dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai objek penelitian

yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.

Bab V Analisis Data Dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, analisis data, dan

pembahasannya.

Bab VI Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan

saran yang diharapkan bermanfaat bagi pihak berkepentingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja

1. Pengertian Pengukuran Kinerja

Secara umum, apabila kinerja perseorangan diberi penghargaan, maka

kemungkinan kinerja akan di beri penghargaan tinggi, sehingga hal ini

menyebabkan tingginya usaha perseorangan untuk menghasilkan kinerja. Jika

kinerja perseorangan tidak diberi penghargaan, maka kemungkinan kinerja diberi

penghargaan akan rendah, sehingga hal ini menyebabkan rendahnya usaha

perseorangan untuk menghasilkan kinerja.

Pengertian kinerja menurut Mulyadi (2007: 337) adalah: Kinerja adalah

keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran

strategic yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.

Keberhasilan pencapaian strategic perlu diukur. Itulah sebabnya sasaran strategic

yang menjadi basis pengukuran kinerja perlu ditentukan ukurannya, dan

ditentukan inisiatif strategic untuk mewujudkan sasaran tersebut. Sasaran

strategic beserta ukurannya kemudian digunakan untuk menentukan target yang

akan dijadikan basis penilaian kinerja, untuk menentukan penghargaan yang akan

diberikan kepada personel, tim, atau unit organisasi. Pengertian penilaian kinerja

menurut Mulyadi (2007: 419) adalah : penilaian kinerja sebagai penentu secara

periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

9

landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan

kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi

Berdasarkan hal tersebut, penilaian kinerja yang dapat digunakan menjadi

landasan untuk mendesain sistem penghargaan agar personel menghasilkan

kinerjanya yang sejalan dengan kinerja yang diharapkan oleh organisasi. Dari

beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba, menunjukkan bahwa laporan rugi

laba menggambarkan suatu aktivitas dalam satu tahun sedangkan neraca

menggambarkan keadaan pada saat akhir tahun tersebut atas perubahan kejadian

dari tahun sebelumnya. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat

bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur, analisis, konsultan

keuangan, pialang, pemerintah dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan

yang berupa neraca dan laporan laba rugi dari suatu perusahaan, bila disusun

secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata

mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama

kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja

perusahaan Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang

bertujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi

melalui alat ukur finansial dan non finansial (Mardiasmo 2002: 121). Pengukuran

kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud yaitu pengukuran

kinerja sektor public dimaksudkan untuk membantu memperbaiki kinerja

pemerintah, ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

10

daya dan pembuatan keputusan, dan untuk mewujudkan pertanggungjawaban

publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.

Menurut BPKP (2000) dalam Mahsun (2006: 33) cakupan pengukuran

kinerja sektor publik harus mencakup item-item sebagai berikut:

a. Kebijakan (policy): untuk membantu pembuatan maupun

pengimplementasian kebijakan.

b. Perencanaan dan penganggaran (planning and budgeting): untuk

membantu perencanaan dan penganggaran atas jasa yang diberikan dan

untuk memonitor perubahan terhadap rencana.

c. Kualitas (quality): untuk memajukan standarisasi atas jasa yang diberikan

maupun keefektifan organisasi.

d. Kehematan (economy): untuk me-review pendistribusian dan keefektifan

penggunaan sumber daya.

e. Keadilan (equity): untuk menyakini adanya distribusi yang adil dan

dilayani semua masyarakat.

f. Pertanggungjawaban (accountability): untuk meningkatkan pengendalian

dan mempengaruhi pembuatan keputusan.

2. Tujuan Sistem Pengukuran Kinerja

Menurut Robert & Anthony (2001: 52), tujuan dari sistem pengukuran kinerja

adalah untuk membantu dalam menetapkan strategi.

Dalam penerapan sistem pengukuran kinerja terdpat empat konsep dasar:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

11

1. Menentukan strategi

Dalam hal ini paling penting adalah tujuan dan target organisasi dinyatakan

secara eksplisit dan jelas. Strategi harus dibuat pertama kali untuk keseluruhan

organisasi dan kemudian dikembangkan ke level fungsional di bawahnya.

2. Menentukan pengukuran strategi

Pengukuran strategi diperlukan untuk mengartikulasikan strategi ke seluruh

anggota organisasi. Organisasi tersebut harus fokus pada beberapa

pengukuran saja. Sehingga manajemen tidak terlalu banyak melakukan

pengukuran indikator kinerja yang tidak perlu.

3. Mengintegrasikan pengukuran ke dalam sistem manajemen

Pengukuran harus merupakan bagian organisasi baik secara formal maupun

informal, juga merupakan bagian dari budaya perusahaan dan sumber daya

manusia perusahaan.

4. Mengevaluasi pengukuran hasil secara berkesinambungan

Manajemen harus selalu mengevaluasi pengukuran kinerja organisasi apakah

masih valid untuk ditetapkan dari waktu ke waktu. Pengukuran kinerja

membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan

cara membandingkan hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Sistem

pengukuran kinerja biasanya terdiri atas metode sistematis dalam penempatan

sasaran dan tujuan serta pelaporan periodik yang mengidentifikasikan realisasi

atas pencapaian sasaran dan tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

12

3. Manfaat Pengukuran Kinerja

Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya

manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh

proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi

perusahaan di mana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut

berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan,

kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan

tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karier. Bagi organisasi atau perusahaan

sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam

pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan

program pendidikan dan pelatihan, seleksi, program pengenalan, penempatan,

promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen

sumber daya manusia secara efektif.

B. Value for Money

1. Pengertian Value for money

Value for money menurut Mardiasmo (2009: 4) merupakan konsep

pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen

utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Secara skematis, value for

money dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Konsep Value for Money

ekonomi efisiensi efektivitas

Nilai input (Rp) input output outcome

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

13

Pendapat lain dijabarkan oleh Audit Commision dalam Final Report yang

disampaikan oleh ITAD yang mengungkapkan:

VFM is about obtaining the maximum benefit over time with the resources

available. It is about achieving the right local balance between economy,

efficiency and affectiveness, or, spending less, spending well and spending wisely

to achieve local priorities... VFM is high when there ie an optimum balance

between all three elements, when costs are relatively low, productivity is high and

auccessful outcomes have been achieved (Barnett, Chris. et al.: 2010).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa value

for money adalah suatu konsep pengukuran kinerja sektor publik yang memiliki

tiga elemen utama: ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dalam memanfaatkan

sumber daya yang tersedia, di mana pengertian dari masing-masing elemen

tersebut adalah:

1) Ekonomi

Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga

yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input

value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait dengan

sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input

resources dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak

produktif (Mardiasmo, 2009:4). Indikator ekonomi merupakan indikator

tentang input. Pertanyaan yang diajukan adalah “apakah organisasi telah

mengeluarkan biaya secara ekonomis?” (Bastian, 2006: 78).

2) Efisiensi

Efisiensi adalah hubungan antara input dan output di mana barang dan

jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

14

(Indra Bastian, 2006: 280). Efisiensi merupakan perbandingan output atau

input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah

ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 4).

3) Efektivitas

Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, di mana efektivitas

diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur

organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Indra Bastian, 2006:

280). Jika suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi

tersebut dikatakan telah berjalan efektif. Efektivitas hanya melihat apakah

suatu program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

(Mardiasmo, 2009: 134).

Dari uraian ketiga elemen tersebut, dapat disimpulkan bahwa:

1. Ekonomi terkait dengan input,

2. Efisiensi terkait dengan input dan output, dan

3. Efektivitas terkait dengan output dan tujuan.

2. Indikator Value for Money

Tuntutan masyarakat dalam value for money adalah ekonomis (hemat) dalam

pengadaan dan alokasi sumber daya, efisien dalam arti bahwa

penggunaan/pengorbanannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan, serta

efektif (berhasil guna) dalam arti pencapaian tujuan dan sasaran. Peranan

indikator kinerja pada value for money adalah untuk menyediakan informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

15

sebagai pertimbangan untuk pembuatan keputusan (Mardiasmo, 2009: 130).

Mardiasmo (2009) juga membagi

indikator value for money menjadi dua, yaitu:

1. Indikator alokasi biaya (ekonomis dan efisiensi)

Ekonomis artinya pembelian barang dan jasa dengan tingkat kualitas tertentu

pada harga terbaik (spending less). Efisiensi artinya output tertentu dapat

dicapai dengan sumber daya yang serendah-rendahnya (spending well).

2. Indikator kualitas pelayanan (efektivitas)

Efektivitas artinya kontribusi output terhadap pencapaian tujuan dan sasaran

yang ditetapkan (spending wisely).

3. Manfaat Implementasi Value for Money

Penerapan konsep value for money dalam pengukuran kinerja pada organisasi

sektor publik tentunya memberikan manfaat bagi organisasi itu sendiri maupun

masyarakat. Manfaat yang dikehendaki dalam pelaksanaan value for money pada

organisasi sektor publik yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan

alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya, dan

efektif (berhasil guna) dalam mencapai tujuan dan sasaran (Mardiasmo 2009:

130). Manfaat lain dari implementasi konsep Value for Money antara lain:

1. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang

diberikan tepat sasaran.

2. Meningkatkan mutu pelayanan publik.

3. Menurunkan biaya pelayanan publik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

16

4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.

5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai

akar pelaksanaan akuntabilitas publik (Mardiasmo 2009: 7).

Dari berbagai manfaat yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan

bahwa penerapan value for money dalam pengukuran kinerja organisasi sektor

publik sangat membantu suatu instansi pemerintah agar dapat memberikan

pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai sasaran sehingga

terciptanya mutu pelayanan yang baik dengan penggunaan sumber daya yang

ekonomis dan efisien.

4. Langkah-langkah Pengukuran Value for Money

1. Pengukuran Ekonomi

Pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang digunakan.

Ekonomi merupakan ukuran relatif. Pertanyaan yang diajukan berkaitan

dengan pengukuran ekonomi adalah:

a) Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh

organisasi

b) Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang

sejenis yang dapat diperbandingkan?

c) Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara

optimal? (Mardiasmo 2009: 133)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

17

Mardiasmo (2009: 4) menyebutkan bahwa ekonomi merupakan

perbandingan antara input dengan input value. Input dalam hal ini adalah

target anggaran, sedangkan input value adalah realisasi anggaran. Indra

Bastian (2006: 280) mencontohkan biaya pembangunan rumah sakit dapat

dikatakan ekonomis jika biaya yang digunakan dalam pembangunan lebih

rendah dari yang sesungguhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kinerja

dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran lebih kecil daripada target

anggaran dan dapat mencapai output sesuai dengan yang ditetapkan.

Dari penjelasan tersebut, secara matematis pengukuran ekonomi dapat

dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

Ekonomi=

x 100%

2. Pengukuran Efisiensi

Efisiensi dapat diukur dengan rasio antara output dengan input. Semakin

besar rasio tersebut maka semakin efisien suatu organisasi (Indra Bastian

2006: 280). Mardiasmo (2009: 133) merumuskan efisiensi sebagai berikut:

Keterangan:

Output : keluaran yang dicapai dari suatu kegiatan/program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

18

Input : segala sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan suat

kegiatan atau program

Pengukuran efisiensi tidak bersifat absolut tetapi bersifat relatif. Karena

efisiensi diukur dengan membandingkan keluaran dan masukan, maka

perbaikan efisiensi dapat dilakukan dengan:

a) Meningkatkan output pada tingkat input yang sama.

b) Meningkatkan output dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi

peningkatan input.

c) Menurunkan input pada tingkatan output yang sama.

d) Menurunkan input dalam proporsi yang lebih besar daripada proporsi

penurunan output (Mardiasmo 2009: 134).

3. Pengukuran Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya. Efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya yang

dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu organisasi sektor publik

dapat dikatakan efektif apabila organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang

telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 134). Jadi secara matematis, efektivitas

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Efektivitas

x 100 %

Semakin tinggi nilai rasio efektivitas, maka suatu kegiatan/program dikatakan

lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

19

4. Pengukuran Outcome

Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap masyarakat.

Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output hanya mengukur

hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat, sedangkan outcome

mengukur kualitas output dan dampak yang dihasilkan (Smith, 1996).

Pengukuran outcome memiliki dua peran, yaitu peran retrospektif dan

prospektif. Peran retrospektif terkait dengan penilaian kinerja masa lalu,

sedangkan peran prospektif terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang

akan datang.

C. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Desain sistem manajemen kinerja sektor publik tidak dapat dipisahkan dari

penentuan standar pelayanan publik. Manajemen kinerja sektor publik belum

dikatakan lengkap bila tidak ditetapkan standar pelayanan publik yang menjadi

acuan bagi manajemen dalam bertindak. Standar pelayanan publik merupakan

standar kinerja minimal yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik. Dalam

rangka memenuhi standar pelayanan publik tersebut, setiap unit pelayanan harus

menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Standar Pelayanan Minimal menurut Mahmudi (2010: 233) adalah suatu

standar dengan batas minimal tertentu untuk mengukur kinerja pelaksanaan

kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah,

berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

20

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyatakan

bahwa penyelenggaraan pelayanan wajib yang didesentralisasikan perlu diatur

dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Aturan lebih rinci SPM ini telah

dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Sesuai dengan Peraturan

Pemerintah tersebut, SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan

dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga

negara secara minimal, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar.

Penerapan SPM dimaksudkan untuk menjamin akses dan mutu bagi

masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dasar dari pemerintah kabupaten/kota

sesuai dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu,

baik dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-

prinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau dan

dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas pencapaian yang dapat

diselenggarakan secara bertahap.

D. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAKIP merupakan singkatan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. LAKIP adalah sebuah laporan yang berisikan akuntabilitas dan

kinerja dari suatu instansi pemerintah yang merupakan realisasi hasil kegiatan dan

menyajikan laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintah. Sesuai dengan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

21

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyampaikan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Bupati sebagai

perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat

pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran. Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat dalam rangka

perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada Instansi

Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LAKIP juga

berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong

terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai media pertanggungjawaban

kepada publik.

E. Penelitian Terdahulu

1. Anisa (2011) melakukan penelitian tentang “Evaluasi Kinerja Keuangan

Dinas Kesehatan Kota Makassar Melalui Pendekatan Value For Money”.

Penelitian Anisa (2011) bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Dinas

Kesehatan Kota Makassar, melalui pengukuran 3E (ekonomi, efisiensi, dan

efektivitas). Penelitian ini menunjukkan tingkat ekonomi dan efisiensi Dinas

Kesehatan Kota Makassar mampu mencapai hasil yang cukup baik. Tetapi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

22

tingkat efektivitasnya masih kurang karena didasari tingkat kepuasan

masyarakat yang belum maksimal. Penelitian Anisa (2011) menggunakan tiga

metode pengumpulan data yaitu (1) wawancara untuk mengetahui tingkat

kinerja dari aspek ekonomi; (2) dokumentasi untuk mengetahui tingkat kinerja

dari aspek efisiensi; dan (3) kuesioner dengan sampel 100 orang untuk

mengetahui tingkat kinerja dari aspek efektivitas. Persamaan penelitian ini

dengan penelitian Dian Anisa (2011) yaitu sama-sama meneliti kinerja

organisasi sektor publik menggunakan analisis value for money, sedangkan

perbedaannya yaitu terletak pada objek penelitian dan metode pengumpulan

data. Penelitian terdahulu dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Makassar dan

menggunakan tiga metode pengumpulan data, sedangkan penelitian ini

dilakukan di Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta dan hanya

menggunakan metode dokumentasi dalam pengumpulan datanya.

2. Kuswanti (2014) melakukan penelitian tentang Analisis Kinerja Keuangan

Melalui Pendekatan Value For Money. Penelitian ini dilakukan pada Dinas

Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul yang diukur

menggunakan pendekatan Value For Money (ekonomi, efisiensi, dan

efektivitas). Nilai ekonomi membandingkan realisasi dana yang digunakan

dengan dana yang dianggarkan dari data Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP), nilai efisiensi menggunakan perbandingan

output dan input dari data Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung kidul dan nilai efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

23

dihitung berdasarkan perbandingan nilai outcome dan output, dimana nilai

outcome berisi tingkat kepuasan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti

mengambil data yang dibutuhkan dengan cara melakukan wawancara dengan

pihak-pihak terkait dari instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul,

dokumentasi yaitu dengan cara mengutip arsip-arsip dan catatan-catatan yang

ada di dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul tahun anggaran 2012, metode

penelitian kepustakaan yaitu dengan cara mengambil data dari buku-buku,

makalah, dan jurnal yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Selain

itu, peneliti juga mengumpulkan data dengan cara menyebarkan kuesioner

sebanyak 100 ekslempar kepada masyarakat pengguna puskemas untuk

memperoleh data outcome atau penilaian dari masyarakat Kabupaten Gunung

Kidul.

3. Nugrahani (2007) melakukan penelitian tentang “Analisis Penerapan Konsep

Value for Money Pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta”. Nugrahani

(2007) bermaksud menyederhanakan penilaian kinerja sektor publik dalam hal

ini Pemda DIY dengan menggunakan konsep Value for Money yang

difokuskan pada ekonomis, efisien, dan efektivitas. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kinerja keuangan Pemda DIY cukup ekonomis, dan

efisien, tetapi kurang efektif.

Pengumpulan data penelitian menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari Biro Pusat Statistik Pemda DIY berupa data tentang APBD dan

realisasi APBD periode 2002-2004, sedangkan sampel yang digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

24

penelitian ini adalah APBD dan realisasi APBD Pemda DIY periode 4

(empat) tahun. Metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis

kualitatif dan kuantitatif.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Nugrahani (2007) yaitu

sama-sama meneliti mengenai kinerja sektor publik menggunakan konsep

value for money. Perbedaan penelitian terletak pada metode analisis data dan

objek penelitian. Penelitian terdahulu dilakukan pada Pemda DIY dengan

metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis kualitatif dan

kuantitatif, sedangkan penelitian ini akan dilakukan pada Dinas Pertanian DIY

dengan metode analisis deskriptif sebagai teknik analisis datanya.

4. Ayuningtyas (2012), melakukan penelitian tentang “Analisis Value For

Money Dalam Pengukuran Kinerja Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota

Yogyakarta Periode Tahun 2009-2011”. Penelitian Ayuningtyas (2012)

bertujuan untuk menilai kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota

Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Data yang didapat

dari metode ini adalah data mengenai rencana dan realisasi program pada

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, sedangkan dokumen

sumber yang digunakan adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta

periode tahun 2009-2011. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa kinerja Dinas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

25

Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta periode tahun 2009-2011 telah

berjalan dengan ekonomis, efisien, dan efektif.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama

melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan analisis value for

money. Perbedaannya terletak pada tempat penelitian yang mengambil pada

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, sedangkan untuk

penelitian yang sekarang mengambil tempat pada Dinas Pertanian Daerah

Istimewa Yogyakarta.

F. Kerangka Konseptual

Suatu organisasi sektor publik memerlukan adanya pengukuran kinerja untuk

membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi. Pengukuran kinerja

pada organisasi sektor publik tidak hanya berdasarkan pada ukuran finansial saja

tetapi juga pada ukuran non-finansial karena tujuan utama organisasi ini bukan

memperoleh laba melainkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Value for money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi sektor

publik. Value for money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang

berdasarkan tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

Penjelasan dari masing-masing elemen sebagai berikut :

1. Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga yang

terendah. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat

menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

26

2. Efisiensi adalah pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu.

Efisien merupakan perbandingan output yang dikaitkan dengan standar

kinerja atau target yang telah ditetapkan.

3. Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu program dengan target yang

telah ditetapkan.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka kerangka konseptual pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kerangka pemikiran Value For Money

Sumber : Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar Melalui

Pendekatan Value For Money (Dian Annisa, 2011: 21).

Value For Money menjelaskan hubungan yang optimal antara biaya/sumber

daya serta manfaat/hasil yang disampaikan melalui proses yang mengubah input

melalui aktivitas kegiatan menjadi output yang diperlukan untuk memicu atau

menghasilkan hasil (outcome) yang baik (Kuswanti, 2014: 29).

Kerangka pemikiran di atas maka dijabarkan sebagai berikut:

Efektifitas Outcome

Output Efisiensi

Nilai Input Ekonomi

Input

Cost

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

27

1. Outcome adalah penilaian petani terhadap hasil dari setiap output program

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman tahun 2014 (data diambil melalui

kuesioner).

2. Output adalah hasil persentase perhitungan realisasi fisik di lapangan dari

setiap kegiatan yang sudah direncanakan dalam Laporan Kinerja mengenai

realisasi kegiatan tahun 2014.

3. Nilai Input adalah anggaran belanja untuk kegiatan pada Dinas Pertanian

kabupaten Sleman tahun 2014.

4. Input adalah realisasi belanja untuk kegiatan Kabupaten Sleman tahun 2014.

Penjabaran dari Outcome, Output, Nilai Input dan Input di atas dijadikan

pedoman untuk menghitung dan mengukur kinerja keuangan Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money yaitu menilai kinerja dari

sisi ekonomi, efisiensi dan efektivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan

dengan cara mengamati objek tertentu dan dengan waktu yang sudah ditentukan

untuk mengetahui secara mendalam bagaimana kinerja Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman dan oleh sebab itu hasil dan kesimpulan penelitian ini hanya

berlaku untuk Pemerintah Kabupaten Sleman

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sub bagian administrasi data dan

pelaporan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, sedangkan objek penelitian ini

adalah data Pencapaian Realisasi Keuangan Dinas Kabupaten Sleman yang

terdapat pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman tahun 2014

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dipilih pada dengan pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman dengan pertimbangan bahwa selain sangat relevan dengan permasalahan

yang diteliti, juga mudah mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan.

Lingkup penelitian dalam hal ini adalah untuk membahas pemecahan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

29

penilaian kinerja berdasarkan value for money sebagai alat ukur kinerja.

Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2016.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi.

Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Data yang didapat dari metode ini adalah data mengenai rencana dan realisasi

program pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu metode pengamatan dari yang dilakukan secara langsung maupun tidak

langsung pada objek yang diteliti

3. Kuesioner

Data yang diperoleh dari kuesioner yaitu dengan cara menjawab pernyataan-

pernyataan dari peneliti, jawaban respon dapat dilakukan dengan cara

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti secara tertulis

dilembar yang sudah disediakan. Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini,

diambil dari kuesioner penelitian sebelumnya namun disesuaikan dengan

tempat penelitian yang menjadi objek penelitian yang sedang diteliti yaitu

pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman .Dari kuesioner ini diharapkan

memperoleh data outcome dari beberapa program yang dilaksanakan oleh

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

30

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:119).

Populasi dalam penelitian adalah petani yang berada di Kabupaten Sleman.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011:120). Penentuan sampel yang digunakan

pada penelitian ini adalah convenience atau opportunity sampling. Menurut

Sarwono (2010: 81), convenience atau opportunity sampling merupakan

pemilihan unit-unit analisis yang dianggap sesuai oleh peneliti. Jumlah

kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 eksempar untuk meneliti outcome

atau penilaian dari petani yang berada di Kabupaten Sleman terhadap kinerja

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.

F. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah value for money. Value for money

merupakan konsep pengukuran kinerja organisasi sektor publik yang berdasarkan

pada tiga elemen yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

31

1. Ekonomi

Ekonomi adalah hubungan antara pasar dan input. Ekonomi terkait dengan

sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input yang

digunakan dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.

2. Efisiensi

Efisiensi adalah hubungan antara input dan output. Efisien (berdaya guna)

dalam penggunaan sumber daya berarti penggunaannya diminimalkan dan

hasilnya dimaksimalkan (maximing benefits and minimizing costs). Proses

kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil

kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang

serendah-rendahnya (spending well). Ada pengertian yang hampir serupa

antara efisien dengan ekonomi karena kedua-duanya menghendaki

penghapusan dan penurunan biaya.

3. Efektivitas

Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan yang telah ditetapkan.

Kegiatan operasional dapat dikatakan efektif (berhasil guna) apabila proses

kegiatan tersebut mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Pengujian validitas dan reabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan

program SPSS (Statistical Product and Service Solution).

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

32

Suatu kuesioner yang dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji

validitas di lakukan melalui perbandingan antara nilai r hitung terhadap r

tabel. Bila r hitung > r tabel, maka pernyataan dalam kuesioner dinyatakan

valid (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengukur apakah

pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sudah mengukur apa

yang akan penulis ukur.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur semua kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel. Suatu kuesioner di katakam reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Dalam SPSS ada fasilitas yang dapat di gunakan untuk

mengukur reliabilitas yaitu melalui uji statistik cronbach alpha dan variabel di

katakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0.60, Nunnally ( Ghozali, 2005 ).

Semakin tinggi nilai Cronbach’s Alpha (mendekati 1) menunjukkan semakin

tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.

H. Teknik Analisis Data

Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif

(Descriptive Kuantitative Analysis Method). Setelah data terkumpul, selanjutnya

data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau

pengukuran dapat diproses dengan cara diklasifikasi dan dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

33

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah kegiatan mengelompokkan, atau

memisahkan komponen atau bagian yang relevan dari keseluruhan data,

kemudian menyimpulkannya sehingga hasilnya dapat ditafsirkan (Mudrajad,

2003: 172). Penelitian ini akan mengukur kinerja Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman menggunakan tiga elemen yang diteliti. Pengukurannya sebagai berikut:

1. Pengukuran Ekonomi

Ekonomi memiliki pengertian bahwa dalam memperoleh sumber daya (input)

sebaiknya dengan harga yang lebih rendah (spending less) atau harga yang

mendekati harga pasar. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input

value yang dinyatakan dalam satuan moneter (Annisa,2011:24) Dalam

penelitian ini pengukuran ekonomi dilakukan dengan perhitungan sebagai

berikut:

Ekonomi=

x 100%

Keterangan:

Input : Realisasi belanja untuk Dinas Pertanian Kabupaten Sleman

Input Value : Anggaran Belanja untuk kegiatan pada Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman

Suatu kinerja organisasi dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran

lebih kecil daripada target anggaran dan dapat mencapai output (keluaran)

sesuai dengan yang ditetapkan atau 100%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

34

Perhitungan tersebut digunakan karena sulitnya mengkonversikan SDM

dan sarana dan prasarana yang digunakan ke dalam satuan moneter dan

menentukan berapa harga input yang sesungguhnya diperlukan.

Hasil perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai persentase penilaian:

Tabel 3.1 Persentase Penilaian Ekonomi

Persentase Penilaian

90-100 Sangat ekonomis

80-99,9 Ekonomis

70-79,99 Cukup ekonomis

60-69,99 Kurang ekonomis

<59,99 Tidak ekonomis Sumber: Metode Penilaian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)

2. Pengukuran Efisiensi

Efisiensi merupakan hubungan antara barang dan jasa (output) yang

dihasilkan sebuah kegiatan/aktivitas dengan menggunakan sumber daya

(input) yang disediakan. Efisiensi diukur dengan rasio antara output dengan

input Rasio efisiensi tidak dinyatakan dalam bentuk absolut tetapi dalam

bentuk relatif. Dalam pengukuran kinerja value for money, efisiensi dapat

dibagi menjadi dua yaitu efisiensi alokasi, efisiensi teknis atau manajerial.

Efisiensi terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya

input pada tingkat kapasitas optimal. Efisiensi teknis atau manajerial terkait

dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output

tertentu (Mahmudi 2010: 88)

Efisiensi =

x 100%

Keterangan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

35

Output : Persentase Realisasi Kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman

Input : Persentase Nilai Ekonomis kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman

Suatu kinerja organisasi dikatakan efisien apabila keluaran (output) yang

dihasilkan mencapai target yang direncanakan atau lebih besar daripada

sumber daya (input) yang telah digunakan

Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai

persentase penilaian:

Tabel 3.2 Persentase Penilaian Efisiensi

Persentase Penilaian

90-100 Sangat efisien

80-99,9 Efisien

70-79,99 Cukup Efisien

60-69,99 Kurang Efisien

<59,99 Tidak Efisien Sumber: metode Penelitian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)

3. Pengukuran Efektivitas

Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin besar

kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif

organisasi, program, atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome (hasil).

Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang

dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan (Mahmudi 2010: 86).

Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran/outcome program-

program Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Kab. Sleman, peneliti

menyebarkan kuesioner kepada petani di desa Sendang Agung Kab. Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

36

Jadi yang menjadi ukuran outcome adalah indeks kepuasan konsumen (IKK)

adalah kepuasan yang didapatkan petani di Kabupaten Sleman.

Kepuasan konsumen mengukur rata-rata kepuasan pelanggan dengan

memberikan nilai pada jawaban kuesioner sesuai dengan tingkat kepuasan

yang dirasakan. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari

seluruh responden akan diketahui pencapaian indeks kepuasan pelanggan,

seperti yang telah dirumuskan oleh Sugiyono (2002: 79) adalah sebagai

berikut:

IKK = PP

Di mana:

IKK : indeks kepuasan konsumen

PP : perceived performance (kinerja yang dirasakan)

Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 100, dengan total

pernyataan dalam kuesioner sebanyak 14 pernyataan, yang dibagi menjadi 6

pernyataan untuk Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014

dan 8 pernyataan untuk Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Periode 2014. Pemberian bobot kuantitatif ini

menggunakan skala Likert. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi

sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-

indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini

dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

37

pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap

jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang

diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut (Riduwan 2013: 12-13):

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Netral (N) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Untuk mengukur nilai efektifitas perlu ditentukan interval kepuasan

yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan para petani dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Interval = (IK maks – IK min) : 5

Ikmaks = PP x R x Exmaks

Ikmin = PP x R x Exmin

Keterangan:

IK maks : nilai interval kepuasan maksimal (paling tinggi)

IK min : nilai interval kepuasan minimal (paling rendah)

PP : jumlah pernyataan/pernyataan pada kuesioner

R : jumlah responden

Exmaks : skor penilaian tertinggi pada kuesioner

Exmin : skor penilaian terendah pada kuesioner

Dari perhitungan tersebut akan digunakan untuk membantu dalam

pembuatan tabel interval kepuasan petani di Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

38

Setelah memperoleh data atau indeks kepuasan petani melalui

penyebaran kuesioner maka selanjutnya hasil tersebut akan digunakan untuk

mengetahui persentase pencapaian outcome dengan rumus sebagai berikut :

Nilai Outcome = batas bawah skala kategori-batas atas skala kategori

2/IK maks x 100%

Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas dapat dihitung

dengan cara:

Efektivitas

x 100 %

Keterangan:

Outcome : Penilaian guru-guru (data diambil dari kuesioner yaitu berupa

angka sesuai dengan skala Likert yang telah ditentukan)

Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian tahun 2014

Di mana outcomes merupakan penilaian petani kab. Sleman terhadap

hasil dari setiap program pemerintah. Sedangkan output merupakan penilaian

pemerintah terhadap keluaran dari program dan kegiatan yang telah

direalisasikan (Annisa, 2011: 26).

Berdasarkan hasil dari perhitungan kemudian diklasifikasikan sesuai

persentase penilaian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

39

Tabel 3.3 Persentase Penilaian Efektivitas

Persentase Penilaian

90-100 Sangat Efektif

80-99,9 Efektif

70-79,99 Cukup Efektif

60-69,99 Kurang Efektif

<59,99 Tidak Efektif Sumber: metode Penelitian Kuantitatif (Prasetyo, dkk, 2010: 110)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Profil Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman dibentuk

pertama kalinya pada tahun 1995 berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 1992

tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman. Kemudian disempurnakan dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Sleman Nomor : 6 Tahun 1995

Tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman, kemudian diperbaharui kembali dengan

Perbup Nomor. 29 tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Fungsi dan Tata Kerja

Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Sebagai penjabaran visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih maka

visi dan misi Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten

Sleman Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut:

”Terwujudnya masyarakat pertanian, perikanan, dan kehutanan yang

mandiri, berdaya saing dan sejahtera”.

2. Misi

a. Memberdayakan sumberdaya manusia dan kelembagaan pertanian,

perikanan dan kehutanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

41

b. Mengembangkan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan dengan

basis agroindustri/aquaindustri untuk memantapkan ketahanan pangan;

c. Meningkatkan daya saing dan pemasaran produk pertanian, perikanan,

dan kehutanan;

d. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup

dengan lestari.

C. Tugas dan Fungsi

1. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan berkedudukan sebagai

unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang kepala

dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah, seperti diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Sleman Nomor 9 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Sleman, dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Sleman

Nomor 29 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan mempunyai tugas

melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pertanian

tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan

pangan, perikanan dan kehutanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

42

Untuk menyelenggarakan tugas sebelumnya, Dinas Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan fungsi

sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pertanian tanaman pangan dan

hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan

kehutanan;

b. Pelaksanaan tugas bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura,

perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan kehutanan;

c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pertanian tanaman pangan

dan hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan,

dan kehutanan;

d. Pembinaan dan pengembangan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura, perkebunan,peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan

kehutanan;

e. Penyelenggaraan penyuluhan bidang pertanian tanaman pangan dan

hortikultura, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, perikanan, dan

kehutanan; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

43

2. Tugas Tambahan

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman mempunyai

tugas tambahan melaksanakan tugas/pengawasan terhadap income daerah

sesuai dengan:

a. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 2 tahun 2012 tanggal 1 Februari

2012 Retribusi Pelayanan Pasar;

b. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 5 tahun 2012 tanggal 1 Februari

2012 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

c. Perda Kabupaten Sleman Nomor : 7 tahun 2012 tentang Retribusi

Rumah Potong Hewan;

d. Perda Kabupaten Sleman Nomor :10 Tahun 2012 tanggal 29 Juni 2012

tentang Retribusi Penjualan Produk Usaha daerah.

D. Sumber Daya Manusia

Jumlah Pegawai Negeri Sipil penyelenggara pada Dinas Pertanian, Perikanan,

dan Kehutanan Kabupaten Sleman berdasarkan data tahun 2014 adalah

sebanyak 360 orang meliputi 1 orang kepala dinas (eselon II/b), 1 orang

sekretaris dinas (eselon III/a), 5 orang kepala bidang (eselon III/b), 33 orang

kepala seksi (eselon IV/a), 12 orang kepala UPT (eselon IV/b), 12 orang

kepala TU UPT (eselon IV/a), 21 orang pejabat fungsional penyuluh ahli dan

89 orang pejabat fungsional penyuluh terampil, 16 orang pejabat fungsional

Pengamat Mutu Hasil Pertanian (PMHP), 1 orang pejabat fungsional arsiparis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

44

13 orang pejabat fungsional paramedis, 17 orang pejabat fungsional medis

veteriner, dan didukung 203 orang pegawai struktural.

Berdasarkan tingkat pendidikan diperinci sebagai berikut:

S2 : 26

S1 : 159

DIII : 62

SLTA : 103

SLTP : 6

SD : 4

Berdasarkan pangkat/golongan sebagai berikut:

Golongan IV : 37

Golongan III : 277

Golongan II : 37

Golongan I : 9

Tenaga honorer sebagai berikut:

Tenaga Honorer Daerah/PTT : 7 orang

Tenaga Honorer Harian Lepas APBD : 31 orang

Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (Kementan): 54

orang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

45

E. Struktur Organisasi

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan terdiri dari lima bidang teknis

yakni:

1. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

2. Bidang Peternakan

3. Bidang Perikanan

4. Bidang Kehutanan dan Perkebunan, dan

5. Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Dua belas Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang terdiri dari :

1. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K

wilayah I (Kec. Moyudan dan Minggir)

2. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K

wilayah II (Kec. Godean dan Gamping)

3. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K

wilayah III (Kec. Seyegan, Mlati dan Tempel)

4. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K

wilayah IV (Kec. Sleman dan Ngaglik)

5. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K

wilayah V (Kec. Pakem dan Turi)

6. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K

wilayah VI (Kec. Ngemplak dan Cangkringan)

7. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K

wilayah VII (Kec. Berbah dan Depok)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

46

8. UPT Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan/BP3K

wilayah VIII (Kec. Kalasan dan Prambanan)

9. UPT Pasar Hewan Ambarketawang dan Rumah Potong Hewan

10. UPT Pelayanan Kesehatan Hewan

11. UPT Sub Terminal Agribisnis

12. UPT Balai Benih Ikan

Berikut ini merupakan bangan struktur organisasi Dinas Pertanian, Perikanan,

dan Kehutanan Kabupaten Sleman:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

47

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Kuesioner yang disebarkan kepada petani di Kabupaten Sleman berjumlah 100

kuesioner. Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari

jenis kelamin, usia, dan jenjang pendidikan terakhir. Ringkasan hasil analisis

karakteristik responden sebagai berikut:

1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin responden dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan

perempuan.

Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Jumlah

Responden

(Orang)

Persentase

(%)

Laki-laki 73 orang 73 %

Perempuan 27 orang 27%

Total 100 orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.1, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

yakni petani di Kabupaten Sleman berjenis kelamin laki-laki. Tabel di atas

menunjukkan petani laki−laki sebesar 73 orang dengan persentase sebesar

73%. Sedangan jumlah petani perempuan sebanyak 27 orang dengan

persentase sebesar 27%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

48

2. Responden Berdasarkan Usia

Adapun data usia dari responden dapat dijelaskan oleh tabel berikut:

Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden

(Tahun)

Jumlah Responden

(Orang)

Persentase

(%)

20-29 19 orang 19%

30-39 17 orang 17%

40-49 29 orang 29%

50-59 22 orang 22%

>60 13 orang 13%

Total 100orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.2, menunjukkan bahwa usia petani yang paling banyak

yakni berusia 40 sampai 49 tahun dengan persentase sebesar 29%.

3. Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir

Jenjang Pendidikan Terakhir responden dikelompokkan menjadi empat

yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas SMA/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Diploma

(D-2). Tabel di bawah ini merupakan data responden berdasarkan

pendidikan terakhir:

Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan

Terakhir

Jumlah

Responden

Persentase

(%)

SD 31 orang 31%

SMP 28 orang 28%

SMA/SMK 38 orang 38%

D-2 3 orang 3%

Total 100 orang 100% Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.3, dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan terakhir

responden yakni petani di Kabupaten Sleman yang paling banyak adalah

SMA/SMK yang berjumlah 38 orang dengan persentase sebesar 38%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

49

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen

atau alat peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan variabel atau

atribut yang diteliti.

1. Uji Validitas Data

Data yang diperoleh dari kuesioner harus diuji validitasnya, hal ini

dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya data tersebut. Uji validitas

penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai korelasi Product Moment

(Pearson) antara masing-masing item dengan skor total, dengan taraf

signifikansi (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk = n-2), yaitu dk= 100-2.

Butir pernyataan dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel. Butir

pernyataan dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel. Rumus

untuk menghitung rhitung yaitu rtabel (α,n-2) dari tabel product moment.

Berdasarkan hal tersebut, rhitung adalah rtabel (5%,100-2) = 0,1966. Berikut ini

adalah uji validitas terhadap program peningkatan kesejahteraan petani

dan program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.

Tabel di bawah ini merupakan hasil uji validitas:

Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas

Program

dan Kegiatan Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Program

Peningkatan

Kesejahteraan

Petani

1 0,429 0,1966 Valid

2 0,458 0,1966 Valid

3 0,375 0,1966 Valid

4 0,303 0,1966 Valid

5 0, 552 0,1966 Valid

6 0,490 0,1966 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

50

Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas (Lanjutan)

Program

dan Kegiatan

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Program

Peningkatan

Pemasaran

Hasil Produksi

Pertanian/

Perkebunan

1 0,590 0,1966 Valid

2 0, 653 0,1966 Valid

3 0,541 0,1966 Valid

4 0,775 0,1966 Valid

5 0,441 0,1966 Valid

6 0,656 0,1966 Valid

7 0,662 0,1966 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.4, dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan

tentang program peningkatan kesejahteraan petani dan program

peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan. Semua butir

pernyataan mempunyai nilai rhitung ≥ rtabel 0.1966 sehingga seluruh butir

pernyataan dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai Cronbach's

Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji

reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.5 Hasil Uji Reliabilitas

Program dan Kegiatan Cronbach's

Alpha

Keterangan

Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani 0,607 Reliabel

Program Peningkatan

Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/

Perkebunan

0,739 Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

51

Berdasarkan tabel 5.5, dapat dilihat nilai hasil uji reliabilitas program

peningkatan kesejahteraan petani dan program peningkatan pemasaran

hasil produksi pertanian/perkebunan sebesar 0,607 dan program

peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan sebesar

0,739. Berdasarkan nilai Cronbach's Alpha berada di atas 0,60, maka

dapat disimpulkan butir-butir instrumen penelitian adalah reliabel.

C. Analisis Data

Analisis kinerja keuangan melalui pendekatan value for money yaitu menilai

kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014. Langkah-langkah

pengukuran value for money sebagai berikut:

1. Nilai Ekonomi

Nilai Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat

meminimalkan input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari

pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Ukuran ekonomi dapat dilihat

dari berbagai sudut pandang, antara lain dengan cara membandingkan

harga yang digunakan organisasi sektor publik dengan organisasi sejenis,

membandingkan dengan harga pasar, atau membandingkan dengan

anggaran yang telah disetujui. Nilai ekonomi dari program-program yang

dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman, dapat diukur dengan

membandingkan realisasi dana yang digunakan dengan dana yang telah

dianggarkan oleh pemerintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

52

Rumus yang digunakan untuk pengukuran Nilai Ekonomi sebagai berikut:

Nilai Ekonomi =

x 100%

Keterangan:

Input : Realisasi Belanja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman

Periode 2014

Input Value : Anggaran Belanja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman

Periode 2014

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai ekonomi

berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan

kesejahteraan petani, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014.

Tabel 5.6 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran

dan Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Periode 2014

Uraian

Belanja Nilai

Ekonomi

(%) Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Pelatihan petani

dan pelaku

agribisnis

476.742.250

476.004.750 99,01%

Peningkatan

kemampuan

lembaga petani

244.623.500 218.686.000 89,40%

Penyuluhan dan

pendampingan

petani dan pelaku

agrobisnis

138.775.750 138.745.750 99,98%

Sekolah lapang

pertanian 54.594.800 51.913.750 95,09%

TOTAL 914.736.300 885.350.250 96,35%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

53

Sumber : Diolah dari LAKIP tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.6, dapat digunakan untuk menghitung nilai

ekonomi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada

kegiatan tersebut. Penghitungan nilai ekonomi sebagai berikut :

Nilai Ekonomi =

100%

= 96,35%

Hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program

peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar

96,35%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam

kategori “Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan

dana atau anggaran belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan

kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan

kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan

pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang pertanian.

b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Berikut ini akan disajikan tabel untuk data anggaran dan realisasi

program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan,

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

54

Tabel 5.7 Penghitungan Nilai Ekonomi Berdasarkan Data Anggaran

dan Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Periode 2014

Uraian

Belanja Nilai

Ekonomi

(%) Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Penelitian dan

pengembangan

pemasaran hasil

produksi

pertanian/perkebunan

73.739.750

70.283.750 95,31%

Fasilitas kerja sama

regional/nasional/

internasional

penyediaan hasil

produksi pertanian

perkebunan

komplementer

183.085.000 182.205.000 99,52%

Promosi atas hasil

produksi pertanian

perkebunan unggul

daerah

294.137.100 291.356.100 99,05%

Diversifikasi

pengelolaan hasil

pertanian

33.561.000 32.961.000 98,21%

Pembinaan panen

dan pasca panen 262.652.500 254.027.500 96,72%

TOTAL 847.175.350 830.833.350 98,07%

Sumber : Diolah dari LAKIP tahun 2014

Berdasarkan tabel 5.7, dapat digunakan untuk menghitung nilai

ekonomi Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada

kegiatan tersebut. Penghitungan nilai ekonomi sebagai berikut :

Nilai Ekonomi =

100%

= 98,07%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

55

Hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program

peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar

98,07%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam

kategori “Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan

dana atau anggaran belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan

kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama

regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian

perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian

perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian

dan pembinaan panen dan pasca panen.

2. Nilai Efisiensi

Efisiensi diukur dengan membandingkan rasio antara output dan input.

Persentase nilai input yang digunakan adalah dari perbandingan nilai input

real dengan nilai input dalam anggaran, dalam hal ini telah diukur pada

nilai ekonomi di atas. Secara sistematis, efisiensi merupakan perbandingan

antara output dengan input, atau dengan istilah lain output per unit input.

Nilai output yang digunakan dalam pengukuran ini adalah persentase

perbandingan jumlah realisasi fisik yang dianggarkan. Sedangkan nilai

inputnya merupakan persentase dari perbandingan input yang terealisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

56

dengan input yang dianggarkan. Rumus untuk mengukur Nilai Efisiensi,

sebagai berikut:

Nilai Efisiensi =

x 100%

Keterangan:

Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman Periode 2014

Intput : Persentase Nilai Ekonomi Kegiatan Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman Periode 2014

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai efisiensi

berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan

kesejahteraan petani, Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014.

Tabel 5.8 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran

dan Realisasi Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Periode 2014

Program

Indikator

Kinerja

Rencana

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Nilai

Ekonomi

(%)

Nilai

Efisiensi

(%)

Program

Peningkatan

Kesejahteraan

Petani

Input 914.736.300 883.350.250 96,57%

103,55%

Output

100% 100% 100%

Sumber: Data primer diolah, 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

57

Berdasarkan tabel 5.8, dapat digunakan untuk menghitung nilai

efisiensi pada program tersebut. Penghitungan nilai efisiensi adalah

sebagai berikut:

Nilai Efisiensi =

100 %

= 103,55%

Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada program peningkatan

kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan

pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani,

penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan

sekolah lapang pertanian menghasilkan tingkat efisiensi sebesar

103,55%. Berdasarkan hal tersebut, hasil nilai efisiensi lebih dari

100% yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

2014 dapat menghemat anggaran belanjanya dengan sangat baik dan

dengan dana yang kurang dari anggaran belanja tersebut dapat

digunakan untuk melaksanakan semua kegiatan yang telah

direncanakan. Berdasarkan persentase nilai efisiensi, kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori

“Sangat Efisien” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman Periode 2014 sangat efisien dalam mencapai tujuannya yaitu

dengan terselenggaranya kegiatan program peningkatan kesejahteraan

petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

58

peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan

pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang.

b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Berikut ini akan disajikan tabel penghitungan nilai efisiensi

berdasarkan data anggaran dan realisasi program peningkatan

pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman periode 2014.

Tabel 5.9 Penghitungan Nilai Efisiensi Berdasarkan Data Anggaran

dan Realisasi Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan Periode 2014

Program

Indikator

Kinerja

Rencana

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Nilai

Ekonomi

(%)

Nilai

Efisiensi

(%)

Program

Peningkatan

Kesejahteraan

Petani

Input 847.175.350 830.833.350 98,07%

101,97%

Output

100% 100% 100%

Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.9, dapat digunakan untuk menghitung nilai

efisiensi pada program tersebut. Penghitungan nilai efisiensi adalah

sebagai berikut:

Nilai Efisiensi =

100 %

= 101,97%

Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 pada program peningkatan

kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan

pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

59

penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan

sekolah lapang pertanian menghasilkan tingkat efisiensi sebesar

101,97%. Berdasarkan hal tersebut, hasil nilai efisiensi lebih dari

100% yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

2014 dapat menghemat anggaran belanjanya dengan sangat baik dan

dengan dana yang kurang dari anggaran belanja tersebut dapat

digunakan untuk melaksanakan semua kegiatan yang telah

direncanakan. Berdasarkan persentase nilai efisiensi, kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori

“Sangat Efisien” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman Periode 2014 sangat efisien dalam mencapai tujuannya yaitu

dengan terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan

pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama

regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian

perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian

perkebunan unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian

dan pembinaan panen dan pasca panen.

3. Nilai Efektivitas

Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan. Semakin

besar kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif

organisasi, program, atau kegiatan. Efektivitas berfokus pada outcome atau

hasil (Mahmudi 2010: 86). Untuk mengukur nilai efektivitas maka perlu

ditentukan interval kepuasan yang akan digunakan untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

60

tingkat kepuasan petani yang diambil dari kuesioner yang telah disebarkan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Interval = (IK maks – IK min) : 5

Ikmaks = PP x R x Exmaks

Ikmin = PP x R x Exmin

Keterangan:

IK maks : nilai interval kepuasan maksimal (paling tinggi)

IK min : nilai interval kepuasan minimal (paling rendah)

PP : jumlah pernyataan/pernyataan pada kuesioner

R : jumlah responden

Exmaks : skor penilaian tertinggi pada kuesioner

Exmin : skor penilaian terendah pada kuesioner

Dari penghitungan tersebut akan digunakan untuk membantu dalam

pembuatan tabel interval kepuasan petani. Setelah memperoleh data atau

indeks kepuasan petani, selanjutnya hasil tersebut akan digunakan untuk

mengetahui persentase pencapaian outcome dengan rumus sebagai berikut:

Nilai Outcome = batas bawah skala kategori-batas atas skala kategori

2/IK maks x 100%

Setelah mendapatkan nilai outcome, maka rasio efektivitas dapat dihitung

dengan cara:

Efektivitas

x 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

61

Keterangan:

Outcome : Penilaian petani (data diambil dari kuesioner yaitu berupa

angka sesuai dengan skala Likert yang telah ditentukan dan

kemudian diolah untuk menentukan interval kepuasan)

Output : Persentase Realisasi Kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman periode 2014

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Menentukan interval kepuasan yang kemudian digunakan untuk

mengetahui tingkat kepuasan petani.

Interval = (IK maks – IK min) : 5

IK maks = PP x R x Exmaks

= 6 x 100 x 5

= 3000

IK min = PP x R x Exmin

= 6 x 100 x 2

= 1200

Interval = (3000 - 1200) : 5

= 360

Setelah mengetahui hasil intervalnya, kemudian hasil interval tersebut

dibandingkan dengan tabel 5.10 yaitu interval kepuasan program

peningkatan kesejahteraan petani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

62

Tabel 5.10 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan

Petani

Interval Kategori

1200 – 1559 Sangat Tidak Setuju

1560 – 1919 Tidak Setuju

1920 – 2279 Netral

2280 – 2639 Setuju

2640 – 3000 Sangat Setuju Sumber: Data primer diolah, 2016

Adapun indeks kepuasan petani yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner yang diketahui dengan cara menjumlah skor dari total

pernyataan adalah 2461, yang berarti berada pada kategori setuju. Langkah

selanjutnya adalah menentukan persentase outcome yang dapat diketahui

dengan rumus:

Nilai Outcome = (

IKmaks) x 100%

= (

/ 3000) x 100%

= 82%

Setelah nilai outcome diketahui maka selanjutnya nilai efektivitas dapat

diperoleh dengan penghitungan:

Nilai Efektivitas =

x 100%

=

x 100%

= 82%

Hasil penghitungan di atas menunjukkan bahwa nilai efektivitas

program peningkatan kesejahteraan petani dengan terselenggaranya

kegiatan program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

63

kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan

lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku

agrobisnis, dan sekolah lapang adalah 82%. Berdasarkan nilai efektivitas,

kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dapat

dimasukkan dalam kategori “Efektif”, yang berarti bahwa program

tersebut sudah memuaskan dan efektif untuk para petani.

b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Menentukan interval kepuasan yang kemudian digunakan untuk

mengetahui tingkat kepuasan petani.

Interval = (IK maks – IK min) : 5

IK maks = PP x R x Exmaks

= 8 x 100 x 5

= 4000

IK min = PP x R x Exmin

= 8 x 100 x 1

= 800

Interval = (4000 - 800) : 5

= 640

Setelah mengetahui hasil intervalnya, maka berikut ini adalah interval

kepuasan program peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

64

Tabel 5.11 Interval Kepuasan Petani Program Peningkatan Pemasaran

Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

Interval Kategori

800 – 1439 Sangat Tidak Setuju

1440 – 2079 Tidak Setuju

2080 – 2719 Netral

2720 – 3359 Setuju

3360 – 4000 Sangat Setuju Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Adapun indeks kepuasan petani yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner yang diketahui dengan cara menjumlah skor dari total

pernyataan adalah 3244, yang berarti berada pada kategori setuju. Langkah

selanjutnya adalah menentukan persentase outcome yang dapat diketahui

dengan rumus:

Nilai Outcome = (

IKmaks) x 100%

= (

/ 4000) x 100%

= 76%

Setelah nilai outcome diketahui maka selanjutnya nilai efektivitas dapat

diperoleh dengan penghitungan:

Nilai Efektivitas =

x 100%

=

x 100%

= 76%

Hasil penghitungan sebelumnya, menunjukkan bahwa nilai efektivitas

program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

dengan terselenggaranya kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

65

hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama regional/nasional

/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian perkebunan

komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul

daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan

pasca panen adalah 76%. Berdasarkan nilai efektivitas, kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dapat dimasukkan dalam

kategori “Cukup Efektif”, yang berarti bahwa program tersebut belum

memuaskan petani secara maksimal.

D. Pembahasan

Penelitian ini menganalisis kinerja keuangan melalui pendekatan value for

money. Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor

publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu : 1) ekonomi, terkait

dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan input

resources yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros

dan tidak produktif. 2) efisiensi, merupakan pencapaian output yang

maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk

mencapai output tertentu. 3) efektivitas, tingkat pencapaian hasil program

dengan target yang ditetapkan, atau secara sederhana merupakan perbandingan

outcome dengan output (Mardiasmo, 2002:4).

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa

kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014, reliabilitas program

peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi sebesar 96,35%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

66

Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori “Sangat Ekonomis”

yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 sangat

ekonomis dalam menggunakan dana atau anggaran belanja yang telah

ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan petani dan pelaku

agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan

pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang pertanian.

Program peningkatan kesejahteraan petani menghasilkan nilai ekonomi

sebesar 98,07%. Berdasarkan penghitungan nilai ekonomi tersebut, kinerja

Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 masuk dalam kategori

“Sangat Ekonomis” yang berarti bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Sleman

Periode 2014 sangat ekonomis dalam menggunakan dana atau anggaran

belanja yang telah ditetapkan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan

pengembangan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja

sama regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian

perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan

unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen

dan pasca panen.

Program-program yang telah dilaksanakan Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman periode 2014 sudah efisien. Program peningkatan kesejahteraan

petani, dengan uraian kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis,

peningkatan kemampuan lembaga petani, penyuluhan dan pendampingan

petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah lapang dana yang dianggarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

67

sebesar Rp 914.737.300,00 di mana dalam pelaksanaannya, output kegiatan

tersebut tercapai secara maksimal yaitu sebesar 100%. Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman menggunakan dananya sebesar Rp 885.350.250,00 dan

menghemat dana sebesar Rp 31.387.050,00 Berdasarkan hal tersebut, Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman dapat mengefisiensikan anggarannya dengan

sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai efisiensinya yaitu sebesar 103,55%.

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan,

dengan uraian kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil

produksi pertanian/perkebunan, fasilitas kerja sama

regional/nasional/internasional, penyediaan hasil produksi pertanian

perkebunan komplementer, promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan

unggul daerah, diversifikasi pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen

dan pasca panen, dana yang dianggarkan sebesar Rp 847.175.350,00 di mana

dalam pelaksanaannya, output kegiatan tersebut tercapai secara maksimal yaitu

sebesar 100%. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman menggunakan dana sebesar

Rp 830.833.350,00 dan menghemat dana sebesar Rp 16.342.000,00.

Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman dapat mengefisiensikan anggarannya dengan sangat baik, hal ini dapat

dilihat dari nilai efisiensinya yaitu sebesar 101,97%. Hal ini berarti program

yang dijalankan oleh Dinas Pertanian sudah efisien dengan menghemat dana

dan menjalankan program sesuai rencana. Namun tingkat kesuksesan program

dinilai bukan hanya dengan menghemat dana dan menjalankan program sesuai

rencana saja melainkan apakah program tersebut dapat tepat sasaran atau tidak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

68

Hasil ringkasan pengukuran nilai efektivitas, yang memperlihatkan bahwa

program peningkatan kesejahteraan petani, dengan uraian kegiatan pelatihan

petani dan pelaku agribisnis, peningkatan kemampuan lembaga petani,

penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis, dan sekolah

lapang dana menunjukkan tingkat efektivitas sebesar 82%. Hal ini dapat

diartikan bahwa kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014

dapat dimasukkan dalam kategori “Efektif”, yang berarti bahwa program

tersebut sudah memuaskan dan efektif para petani.

Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan,

dengan uraian kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil

produksi pertanian, perkebunan, fasilitas kerja sama regional / nasional /

internasional, penyediaan hasil produksi pertanian perkebunan komplementer,

promosi atas hasil produksi pertanian perkebunan unggul daerah, diversifikasi

pengelolaan hasil pertanian dan pembinaan panen dan pasca panen

menunjukkan hasil nilai efektivitas sebesar 76% dan menunjuk hasil yaitu

cukup efektif. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa program

tersebut belum memuaskan petani secara maksimal. Program yang

dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman sudah ekonomis dan

efisien, yaitu sudah menghemat dana dan menjalankan program sesuai yang

direncanakan,namun program tersebut belum sepenuhnya tepat sasaran. Hal

ini terbukti dengan tingkat keefektifan program yang kurang memuaskan para

petani. Adapun solusi yang harus diterapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman adalah program kerja yang telah ditetapkan harus lebih tepat sasaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

69

kepada para petani. Program untuk meningkatkan pemasaran dari hasil

pertanian/perkebunan nilai outcame harus lebih ditingkatkan. Misalnya aksi

dengan aksi nyata berupa penyuluhan/sosialisasi dan membantu secara

langsung proses pemasaran hasil produksi pertanian unggul daerah ke luar

daerah Sleman, sehingga pemasaran akan merata dan meningkatkan taraf

hidup petani. Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian khusus untuk Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman agar program yang dilaksanakan oleh Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman dapat dirasakan dampak positifnya bagi para

petani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

70

Hasil pengukuran value for money yang telah diuraikan dalam pembahasan

disajikan sebagai berikut:

Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value for Money

NILAI EKONOMI

No. Kegiatan Capaian Keterangan

1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku

Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga

Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan

Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang

96,35 % Sangat

Ekonomis

2 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan

Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan,

Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional,

Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan

Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian

Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan

Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca

Panen

98,07% Sangat

Ekonomis

NILAI EFISIENSI

1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku

Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga

Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan

Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang

103,55% Sangat

Efisien

2 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan

Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan,

Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional,

Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan

Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian

Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan

Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca

Panen

101,97%

Sangat

Efisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

71

Tabel 5.12 Hasil Pengukuran Value for Money (Lanjutan)

NILAI EFEKTIVITAS

1 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Uraian Kegiatan: Pelatihan Petani dan Pelaku

Agribisnis, Peningkatan Kemampuan Lembaga

Petani, Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan

Pelaku Agrobisnis, dan Sekolah Lapang

82% Efektif

2 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Uraian Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan

Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan,

Fasilitas Kerja Sama Regional/Nasional/Internasional,

Penyediaan Hasil Produksi Pertanian Perkebunan

Komplementer, Promosi atas Hasil Produksi Pertanian

Perkebunan Unggul Daerah, Diversifikasi Pengelolaan

Hasil Pertanian dan Pembinaan Panen dan Pasca

Panen

76% Cukup

Efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

72

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan

pendekatan value for money dapat diketahui bahwa:

1. Nilai Ekonomi

a. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014

dengan program kerja program peningkatan kesejahteraan petani

adalah sangat ekonomis. Yang berarti pemerintah Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman dapat menghemat dana untuk menjalankan

programnya.

b. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014

dengan program peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan adalah sangat ekonomis. Yang berarti

pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat menghemat dana

untuk menjalankan programnya.

2. Nilai Efisiensi

a. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014

dengan program kerja program peningkatan kesejahteraan petani

adalah sangat efisien. Yang berarti program dapat berjalan dengan baik

dan berhasil dilaksanakan dengan maksimal menggunakan dana yang

minimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

73

b. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014 dengan program

peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan adalah

sangat efisien. Yang berarti program dapat berjalan dengan baik dan

berhasil dilaksanakan dengan maksimal menggunakan dana yang

minimal.

3. Nilai Efektivitas

a. Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman periode 2014 dengan

program kerja program peningkatan kesejahteraan petani adalah

efektif. Hal ini berarti program yang dilaksanakan sudah berhasil

dengan maksimal menggunakan dana yang minimal serta sasaran dari

program tersebut sudah tepat.

b. Kinerja Keuangan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode 2014

dengan program peningkatan pemasaran hasil produksi

pertanian/perkebunan adalah cukup efektif. Hal ini berarti program

yang dilaksanakan belum mencapai sasaran. Meski sudah berjalan

dengan lancer dan menghemat dana, dampak positifnya belum

dirasakan secara langsung oleh petani.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan mengandung keterbatasan, adapun keterbatasan

tersebut yaitu program kerja peningkatan kesejahteraan petani dan program

peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan belum dijelaskan

secara detail di dalam LAKIP tahun 2014 Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

74

Berdasarkan hal tersebut, peneliti harus mencari informasi yang mendalam

kepada petani di Kabupaten Sleman untuk mengetahui kinerja keuangan Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan value for money. Selain itu

tidak semua kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman

dilaporkan secara terperinci di dalam LAKIP Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman, sehingga penulis hanya mengambil dua kegiatan yang dilaporkan

secara terperinci dalam LAKIP yang dapat dirasakan oleh masyarakat

sehingga dapat mengetahui outcome dari masyarakat.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, penulis

mengajukan saran sebagai berikut:

1. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dinilai dari segi ekonomi, sudah sangat

ekonomis. Diharapkan Dinas Pertanian Kabupaten Sleman dapat

mempertahankan kinerja keuangannya karena sudah sangat ekonomis .

2. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman diharapkan mampu mempertahankan

kinerjanya dari segi efisiensi karena dari pembahasan yang telah diuraikan

,kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Sleman sudah sangat efisien

3. Dinas Pertanian Kabupaten Sleman diharapkan mampu meningkatkan

pelayanan agar lebih efektif supaya para petani dapat lebih merasakan

dampak positif dari program yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman dan mudah mendapat informasi yang mereka butuhkan

tentang pertanian agribisnis dan holtikultura. Dinas Pertanian Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

75

Sleman juga diharapkan lebih meningkatkan pelayanan untuk membantu

para petani memasarkan produk tani terutama produk pertanian unggul

daerah. Hal ini wajib menjadi perhatian khusus untuk Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman agar hasil tani dapat dipasarkan dengan merata kepada

konsumen d Kabupateni Sleman maupun diluar kabuapaten Sleman.

4. Berusaha untuk terus memenuhi target penyelesaian kinerja dengan

menerapkan Standar Pelayanan Minimal agar selain tingkat ekonomi dan

efisiensi, efektivitas pun dapat ditingkatkan dengan adanya kepuasan dari

masyarakat.

5. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil perhitungan lebih dari

dua program . Agar hasil yang didapatkan lebih mewakili kinerja Dinas

Pertanian secara keseluruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

76

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, Dian. 2011. Evaluasi Kinerja Keuangan Dinas Kesehatan Kota Makasar

Melalui Pendekatan Value For Money. Skripsi. Universitas Hasanuddin,

Makasar

Barnett, Chris; Julian Bar; Angela Christie; Belinda Duff; Shaun Hext. 2010.

Barnett T, Li Yoong T., Pinikahana J. 2010. Fluid Compliance among patient

having hemodialysis : can educational program make a diference? J.Adv

Nurse.

Bastian, Indra. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan

Daerah di Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Drucker P.E. 1992. Innovation and Enterpreneurship. McGraw Hill Book. New

York

Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000. “Balanced Scorecard: Menerapkan

strategi menjadi aksi”. Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Revisi. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama.

BPFE: Yogyakarta

Mahsun, Mohamad, Firma Sulistiyowati dan Heribertus Andre Purwanugraha.

2006. Akuntansi Sektor Publik, Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi: Yogyakarta

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi IV. Yogyakarta: BPFE.

Mulyadi dan J. Setyawan. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen, Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta.

Pertanian, Dinas Kabupaten Sleman. Profil Dinas Pertanian Kabupaten Sleman.

http://pertanian.slemankab.go.id. Diakses tanggal 14 Juli 2014

Putri Ardi Ayuningtyas. 2012. “Analisis Value for Money Dalam Pengukuran

Kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta Periode

tahun 2009-2011”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

77

Prasetyo, Bambang dan Lina M.J. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan

Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Republik Indonesia, Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah.

Republik Indonesia, Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan

Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta:

Bandung

Robert A. N. dan Vijay Govindrajan. 2001. Management Control System. Tenth

Edition. New York: Mc.Graw-Hill Irwin.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta:

Bandung

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung

Tri Siwi Nugrahani. 2007. “Analisis Penerapan Konsep Value for Money Pada

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurnal. Akmenika. Volume 1,

2007. Hlm. 1-17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

78

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

79

Lampiran I

Kuesioner Penelitian

KUESIONER

A. Pengantar

Dengan hormat,

Saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara bersedia menjadi responden

dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian tersebut dalam

rangkamenyelesaikan tugas akhir atau skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisiskinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman melalui pendekatan Value For Money. Judul

penelitian ini adalah “Analisis Value For Money Sebagai Alat Pengukuran

Kinerja pada Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode Tahun 2014”.

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama tentang identitas

responden dan bagian kedua tentang pernyataan berkaitan dengan pendapat

para petani kabupaten Sleman terhadap Program Pelayanan yang diberikan

oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman. Saya mengharapkan

Ibu/Bapak/Saudara dapat mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan

dipergunakan dalam penelitian sesuai pendapat pribadi terhadap kinerja Dinas

Pertanian Kabupaten Sleman . Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya

ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Yuliani Levellin Presisca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

80

A. BAGIAN I

IDENTITAS RESPONDEN

Isilah titik-titik dibawah ini atau lingkari jawaban yang telah disediakan

Nama : ......................................................... (boleh tidak diisi)

Alamat : .......................................................

Usia saat ini : ............... Tahun

Jenis kelamin : P/L

Status tingkat pendidikan : .........................

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda (X), pada kotak SS, jika jawaban anda “Sangat Setuju”.

Berilah tanda (X), pada kotak S, jika jawaban anda “Setuju”.

Berilah tanda (X), pada kotak N, jika jawaban anda “Netral/tidak tahu”.

Berilah tanda (X), pada kotak TS, jika jawaban anda “Tidak Setuju”.

Berilah tanda (X), pada kotak STS, jika jawaban anda “Sangat tidak setuju”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

81

B. BAGIAN II

Butir Pernyataan

a. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat

petani kab. Sleman terhadap Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

No Pernyataan Pendapat

SS S N TS STS

1 Saya dengan mudah memperoleh informasi

yang saya butuhkan tentang agribisnis

2 Saya menegrti dengan semua informasi yang

diberikan oleh pekerja Dinas Pertanian

3 Dinas Pertanian rutin memberikan

penyuluhan terhadap cara pemberantasan

hama

4 Bantuan yang diberikan oleh Dinas

pertanian dirasa cukup.

5 Dinas Pertanian cepat tanggap dalam

menangani masalah pertanian yang muncul

6 Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan

mudah dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

82

b. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat

petani kab. Sleman terhadap Program Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

No Pernyataan Pendapat

SS S N TS STS

1 Saya dengan mudah memasarkan hasil

pertanian saya

2 Saya dengan mudah mengikuti proses

pemasaran yang diberikan oleh dinas

pertanian

3 Saya mudah untuk meminta bantuan kepada

pekerja Dinas Pertanian .

4 Dinas Pertanian rutin memberikan

penyuluhan terhadap cara memasarkan hasil

tani dan perkebunan

5 Bantuan yang diberikan oleh Dinas

pertanian dirasa cukup.

6 Dinas Pertanian cepat tanggap dalam

menangani masalah yang muncul

7 Pekerja Dinas Pertanian selalu siaga

membantu proses pemasaran

8 Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan

mudah dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

83

LAMPIRAN II

Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

Responden Pernyataan Total

P1 P2 P3 P4 P5 P6

1 4 5 4 4 5 4 26

2 4 4 3 4 4 4 23

3 4 3 4 5 4 4 24

4 5 4 4 5 4 4 26

5 4 4 3 4 4 4 23

6 5 4 4 4 4 5 26

7 4 4 4 5 4 5 26

8 4 4 4 4 5 4 25

9 4 5 4 4 5 4 26

10 4 4 4 4 5 4 25

11 4 4 4 4 5 4 25

12 5 4 4 4 5 4 26

13 4 3 4 3 4 3 21

14 4 5 4 4 4 4 25

15 4 4 3 4 2 2 19

16 4 5 4 4 4 4 25

17 4 4 4 5 4 4 25

18 4 4 4 5 4 4 25

19 4 4 5 4 4 4 25

20 4 4 4 5 4 4 25

21 4 4 3 5 4 4 24

22 4 4 3 5 4 4 24

23 4 4 4 3 4 5 24

24 4 5 4 5 4 4 26

25 4 4 4 5 4 4 25

26 4 4 4 4 5 4 25

27 4 5 4 4 5 4 26

28 4 5 4 4 5 4 26

29 4 5 4 4 4 5 26

30 4 5 4 5 4 4 26

31 3 4 4 4 4 4 23

32 4 4 4 5 4 4 25

33 4 4 3 4 4 4 23

34 4 5 4 4 4 4 25

35 4 4 3 5 4 4 24

36 4 4 4 3 4 4 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

84

Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis (Lanjutan)

Responden Pernyataan

Total P1 P2 P3 P4 P5 P6

37 5 4 4 4 4 4 25

38 4 3 5 4 4 4 24

39 4 4 4 5 4 4 25

40 4 4 5 4 4 4 25

41 4 4 4 5 4 4 25

42 4 5 4 5 4 4 26

43 4 4 4 4 4 4 24

44 4 4 4 4 4 4 24

45 5 4 4 4 5 4 26

46 4 4 3 4 4 3 22

47 4 4 4 5 4 4 25

48 4 4 4 4 4 3 23

49 4 4 4 3 5 4 24

50 5 4 4 4 5 4 26

51 4 4 4 3 4 5 24

52 4 4 4 4 4 4 24

53 4 3 5 5 4 4 25

54 4 4 4 5 4 4 25

55 5 5 4 4 5 4 27

56 5 4 4 4 5 4 26

57 4 4 4 3 4 4 23

58 4 4 4 4 4 4 24

59 4 3 5 5 4 4 25

60 4 4 4 5 4 4 25

61 5 5 4 4 5 4 27

62 4 5 4 5 4 3 25

63 3 4 4 4 4 4 23

64 4 4 4 5 4 3 24

65 4 4 3 4 4 4 23

66 4 5 4 4 4 4 25

67 4 4 3 5 4 5 25

68 4 4 4 3 4 4 23

69 5 4 4 4 4 4 25

70 4 3 5 4 4 4 24

71 4 4 4 5 4 4 25

72 4 4 4 4 4 4 24

73 4 4 4 5 4 4 25

74 4 5 4 5 4 4 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

85

Data Kuesioner Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis (Lanjutan)

Responden Pernyataan

Total P1 P2 P3 P4 P5 P6

75 4 4 4 4 4 4 24

76 4 4 4 4 4 4 24

77 5 4 4 4 5 5 27

78 4 4 3 4 4 5 24

79 4 4 4 5 4 4 25

80 4 4 4 4 4 4 24

81 4 4 4 3 5 4 24

82 5 4 4 4 5 4 26

83 4 5 4 4 5 4 26

84 4 4 3 4 4 3 22

85 4 3 4 5 4 4 24

86 5 4 4 5 4 2 24

87 4 4 3 5 4 4 24

88 5 4 4 4 4 4 25

89 4 4 4 5 4 4 25

90 4 4 4 4 5 4 25

91 4 5 4 4 5 4 26

92 4 4 4 4 5 4 25

93 4 4 3 5 4 4 24

94 4 4 4 5 4 4 25

95 4 4 4 3 4 4 23

96 4 5 4 5 4 4 26

97 4 4 4 5 4 3 24

98 4 4 4 4 5 4 25

99 4 4 4 4 5 2 23

100 4 4 4 4 5 4 25

Total 412 412 392 427 423 395 2461

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

86

LAMPIRAN III

Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Responden Pernyataan

Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

1 4 3 4 2 3 1 2 4 23

2 4 4 4 4 4 3 2 4 29

3 4 4 4 4 4 4 4 4 32

4 4 5 4 5 5 4 5 4 36

5 4 4 4 4 5 5 5 5 36

6 5 4 4 5 4 4 5 4 35

7 5 4 5 4 4 4 5 4 35

8 4 4 4 4 4 5 4 4 33

9 4 5 4 5 4 4 5 4 35

10 4 4 4 4 4 4 3 5 32

11 4 4 4 4 4 4 5 4 33

12 4 4 4 4 4 5 4 5 34

13 3 4 3 2 4 4 4 4 28

14 4 5 4 4 4 4 4 5 34

15 2 2 2 2 4 3 2 4 21

16 4 5 4 4 4 5 4 4 34

17 4 4 3 5 4 4 4 5 33

18 4 4 5 4 4 4 4 5 34

19 4 4 5 4 4 4 5 4 34

20 4 5 4 4 4 4 4 4 33

21 4 4 4 4 4 4 5 4 33

22 4 4 3 5 5 4 5 4 34

23 5 4 4 4 5 4 5 4 35

24 4 4 3 5 5 4 4 4 33

25 4 4 4 4 4 4 4 5 33

26 4 5 4 4 4 4 5 4 34

27 4 4 4 4 4 4 4 4 32

28 4 4 5 4 4 4 4 4 33

29 5 4 5 4 4 4 4 4 34

30 4 4 5 4 4 3 2 4 30

31 4 4 4 4 4 4 5 4 33

32 4 4 5 4 4 4 4 5 34

33 4 3 4 3 4 3 4 5 30

34 4 4 4 4 4 4 4 4 32

35 4 3 4 5 4 4 5 4 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

87

Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan (Lanjutan)

Responden Pernyataan

Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

36 4 4 3 4 4 4 5 4 32

37 4 4 4 4 4 5 4 4 33

38 4 3 4 5 4 4 3 4 31

39 4 4 5 4 5 4 5 4 35

40 4 5 4 4 5 4 4 3 33

41 4 4 4 5 5 4 4 4 34

42 4 5 4 4 4 4 4 4 33

43 4 5 4 5 4 4 4 4 34

44 4 3 5 4 3 4 5 4 32

45 4 4 4 5 4 4 4 4 33

46 3 4 5 5 5 4 5 4 35

47 4 4 4 4 4 4 4 4 32

48 3 4 4 4 4 4 4 3 30

49 4 4 4 4 4 4 4 4 32

50 4 4 3 4 4 4 3 4 30

51 5 4 3 4 4 4 4 4 32

52 4 4 4 4 4 4 5 4 33

53 4 5 4 5 4 4 4 5 35

54 4 4 4 4 4 4 4 5 33

55 4 4 4 4 5 4 4 5 34

56 4 5 4 4 5 4 4 3 33

57 4 4 4 5 5 4 4 4 34

58 4 5 4 4 4 4 4 4 33

59 4 5 4 5 4 4 4 4 34

60 4 3 5 4 3 4 5 4 32

61 4 4 4 5 4 4 4 4 33

62 3 4 5 5 5 4 5 4 35

63 4 4 4 4 4 4 4 4 32

64 3 4 4 4 4 4 4 3 30

65 4 4 4 4 4 4 4 4 32

66 4 4 3 4 4 4 3 4 30

67 5 4 3 4 4 4 4 4 32

68 4 4 4 4 4 4 5 4 33

69 4 5 4 5 4 4 4 5 35

70 4 4 4 4 4 4 4 5 33

71 4 4 4 4 5 4 4 5 34

72 4 3 4 2 3 1 2 4 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

88

Data Kuesioner Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan (Lanjutan)

Responden Pernyataan

Total P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

73 4 4 4 4 4 3 2 4 29

74 4 4 4 4 4 4 4 4 32

75 4 5 4 5 5 4 5 4 36

76 4 4 4 4 5 5 5 5 36

77 5 4 4 5 4 4 5 4 35

78 5 4 5 4 4 4 5 4 35

79 4 4 4 4 4 5 4 4 33

80 4 5 4 5 4 4 5 4 35

81 4 4 4 4 4 4 3 5 32

82 4 4 4 4 4 4 5 4 33

83 4 4 4 4 4 5 4 5 34

84 3 4 3 2 4 4 4 4 28

85 4 5 4 4 4 4 4 5 34

86 2 2 2 2 4 3 2 4 21

87 4 5 4 4 4 5 4 4 34

88 4 4 3 5 4 4 4 5 33

89 4 4 5 4 4 4 4 5 34

90 4 4 5 4 4 4 5 4 34

91 4 5 4 4 4 4 4 4 33

92 4 4 4 4 4 4 4 5 33

93 4 5 4 5 4 4 4 3 33

94 4 4 4 4 4 4 4 4 32

95 4 4 4 4 4 4 4 4 32

96 4 4 4 4 4 4 4 4 32

97 3 4 3 2 4 4 5 4 29

98 4 5 4 4 4 4 4 4 33

99 2 2 2 2 4 4 5 4 25

100 4 5 4 4 4 4 4 4 33

Total 395 409 397 406 412 397 411 417 3244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

89

LAMPIRAN IV

Hasil Uji Validitas Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 Total

P1

Pearson Correlation 1 ,030 ,057 -,053 ,282** ,030 ,429

**

Sig. (2-tailed) ,770 ,572 ,601 ,004 ,764 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

P2

Pearson Correlation ,030 1 -,139 -,008 ,217* ,062 ,458

**

Sig. (2-tailed) ,770 ,167 ,938 ,030 ,537 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

P3

Pearson Correlation ,057 -,139 1 -,068 ,179 ,070 ,375**

Sig. (2-tailed) ,572 ,167 ,501 ,074 ,487 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

P4

Pearson Correlation -,053 -,008 -,068 1 -,275** -,083 ,303

**

Sig. (2-tailed) ,601 ,938 ,501 ,006 ,409 ,002

N 100 100 100 100 100 100 100

P5

Pearson Correlation ,282** ,217

* ,179 -,275

** 1 ,165 ,552

**

Sig. (2-tailed) ,004 ,030 ,074 ,006 ,101 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

P6

Pearson Correlation ,030 ,062 ,070 -,083 ,165 1 ,490**

Sig. (2-tailed) ,764 ,537 ,487 ,409 ,101 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100

Total

Pearson Correlation ,429** ,458

** ,375

** ,303

** ,552

** ,490

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 N 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Reliabilitas Program Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,607 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

90

Hasil Uji Validitas Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total

P1

Pearson Correlation 1 ,380** ,429

** ,474

** -,018 ,130 ,210

* ,112 ,590

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,859 ,198 ,036 ,266 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

P2

Pearson Correlation ,380** 1 ,260

** ,496

** ,253

* ,365

** ,241

* -,049 ,653

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000 ,011 ,000 ,016 ,627 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

P3

Pearson Correlation ,429** ,260

** 1 ,348

** -,024 ,081 ,251

* ,049 ,541

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000 ,814 ,421 ,012 ,626 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

P4

Pearson Correlation ,474** ,496

** ,348

** 1 ,351

** ,401

** ,347

** ,027 ,775

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,792 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

P5

Pearson Correlation -,018 ,253* -,024 ,351

** 1 ,338

** ,286

** -,002 ,441

**

Sig. (2-tailed) ,859 ,011 ,814 ,000 ,001 ,004 ,985 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

P6

Pearson Correlation ,130 ,365** ,081 ,401

** ,338

** 1 ,540

** ,125 ,656

**

Sig. (2-tailed) ,198 ,000 ,421 ,000 ,001 ,000 ,217 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

P7

Pearson Correlation ,210* ,241

* ,251

* ,347

** ,286

** ,540

** 1 -,048 ,662

**

Sig. (2-tailed) ,036 ,016 ,012 ,000 ,004 ,000 ,632 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

P8

Pearson Correlation ,112 -,049 ,049 ,027 -,002 ,125 -,048 1 ,213*

Sig. (2-tailed) ,266 ,627 ,626 ,792 ,985 ,217 ,632 ,034

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Total

Pearson Correlation ,590** ,653

** ,541

** ,775

** ,441

** ,656

** ,662

** ,213

* 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,034 N 100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,739 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

LAMPIRAN I

Kuesioner Penelitian

KUESIONER

A. Pengantar

Dengan hormat,

Saya mohon bantuan Ibu/Bapak/Saudara bersedia menjadi responden dalam

penelitian yang saya lakukan. Penelitian tersebut dalam rangkamenyelesaikan tugas akhir

atau skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisiskinerja Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman melalui pendekatan Value For Money. Judul penelitian ini adalah

“Analisis Value For Money Sebagai Alat Pengukuran Kinerja pada Dinas Pertanian

Kabupaten Sleman Periode Tahun 2014”. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu

bagian pertama tentang identitas responden dan bagian kedua tentang pernyataan

berkaitan dengan pendapat para petani kabupaten Sleman terhadap Program Pelayanan

yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sleman .Saya mengharapkan

Ibu/Bapak/Saudara dapat mengisi kuesioner ini sebagai data yang akan dipergunakan

dalam penelitian sesuai pendapat pribadi terhadap kinerja Dinas Pertanian Kabupaten

Sleman . Atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Yuliani Levellin Presisca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

B. BAGIAN I

IDENTITAS RESPONDEN

Isilah titik-titik dibawah ini atau lingkari jawaban yang telah disediakan

Nama : ......................................................... (boleh tidak diisi)

Alamat : .......................................................

Usia saat ini : ............... Tahun

Jenis kelamin : P/L

Status tingkat pendidikan : .........................

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda (X), pada kotak SS, jika jawaban anda “Sangat Setuju”.

Berilah tanda (X), pada kotak S, jika jawaban anda “Setuju”.

Berilah tanda (X), pada kotak N, jika jawaban anda “Netral/tidak tahu”.

Berilah tanda (X), pada kotak TS, jika jawaban anda “Tidak Setuju”.

Berilah tanda (X), pada kotak STS, jika jawaban anda “Sangat tidak setuju”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

C. BAGIAN II

Butir Pernyataan

a. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat petani kab.

Sleman terhadap Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

1.

No Pernyataan Pendapat

SS S N TS STS

1 Saya dengan mudah memperoleh inforai

yang saya butuhkan tentang agribisnis

2 Proses menegrti dengan semua informasi

yang diberikan oleh pekerja Dinas Pertanian

3 Dinas Pertanian rutin memberikan

penyuluhan terhadap cara pemberantasan

hama

4 Bantuan yang diberikan oleh Dinas

pertanian dirasa cukup.

5 Dinas Pertanian cepat tanggap dalam

menangani masalah pertanian yang muncul

6 Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan

mudah dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

b. Pernyataan pada bagian ini untuk mengetahui outcome atau pendapat petani kab.

Sleman terhadap Program Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

2.

No Pernyataan Pendapat

SS S N TS STS

1 Saya dengan mudah memasarkan hasil

pertanian saya

2 Saya dengan mudah mengikuti proses

pemasaran yang diberikan oleh dinas

pertanian

3 Saya mudah untuk meminta bantuan kepada

pekerja Dinas Pertanian .

4 Dinas Pertanian rutin memberikan

penyuluhan terhadap cara memasarkan hasil

tani dan perkebunan

5 Bantuan yang diberikan oleh Dinas

pertanian dirasa cukup.

6 Dinas Pertanian cepat tanggap dalam

menangani masalah yang muncul

7 Pekerja Dinas Pertanian selalu siaga

membantu proses pemasaran

8 Pelayanan dari Dinas Pertanian ramah dan

mudah dimengerti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN … · i ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE FOR MONEY Studi Kasus di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI