82
ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 PK DENGAN REFRIGERAN R-22 dan R-290 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Penyelesaian Studi Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Mesin Oleh: AZHAR RIZALUL AYYUBI NPM. 6414500034 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2020

ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 PK DENGAN

REFRIGERAN R-22 dan R-290

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Penyelesaian Studi Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Mesin

Oleh:

AZHAR RIZALUL AYYUBI

NPM. 6414500034

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2020

Page 2: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Sidang Dewan

Penguji Skripsi Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal.

Hari : ……………………………………..

Tanggal : ……………………………………..

Pembimbing I Pembimbing II

Mustaqim, M.Eng Hadi Wibowo, ST., MT

NIP. 9050751970 NIPY. 206521641971

Dekan

(Dr. Agus Wibowo, ST., MT)

NIPY. 126518101972

Page 3: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Teknik

Universitas Pancasakti Tegal.

Hari : …………………………

Tanggal : …………………………

Anggota Penguji

Penguji I

Mustaqim,. M.Eng (…………………...............)

NIP. 9050751970

Penguji II

Galuh Renggani W, ST.,MT (…………………...............)

NIP.16262561981

Penguji III

Fajar Nurwildani, ST, MT (…………………...............)

NIP. 19856101978

Disahkan,

Dekan Fakultas Teknik

Universitas Pancasakti Tegal

(Dr. Agus Wibowo, ST., MT)

NIPY. 126518101972

Page 4: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Bersyukur apa yang telah diberi oleh ALLAH SWT.

2. Baca basmalah ketika melakukan hal apapun.

3. Satukan jiwa dengan sepenuh hati ketika wajah tertunduk dihadapan illahi.

4. Ikhlas dalam melakukan sesuatu pekerjaan.

5. Sabar dan tawakal ketika diberi cobaan.

6. Jagalah kepercayaan orang lain ketika kita diberi amanat.

7. Genggam erat semangat dalam melakukan suatu tujuan.

8. Tersenyum kepada orang lain adalah suatu ibadah.

9. Selesaikan masalah tanpa lari dari masalah.

10. Jujur, disiplin dan bertanggung jawab.

11. Berilmu, bekerja dan beramal.

PERSEMBAHAN

1. Dr. Agus Wibowo, ST., MT, selaku Dekan FT UPS Tegal.

2. Bapak Mustaqim, ST., M.Eng selaku Dosen Pembimbing I.

3. Bapak Hadi Wibowo, ST., MT selaku Dosen Pembimbing II.

4. Orang tua Ayahanda tercinta Mukhamad Busro dan Ibunda Siti Khotimah.

5. Bapak dan Ibu Dosen FT UPS Tegal.

6. Teman-teman kelas 8b.

Page 5: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

v

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Kinerja

Evaporator Pada AC Split 1.5 PK Dengan Refrigeran R-22 dan R-290” ini

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tegal, juni 2020

Yang membuat pernyataan,

Azhar Rizalul Ayyubi

Page 6: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

vi

PRAKATA

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan atas segala limpahan rahmat, taufik,

serta hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang merupakan inspirator

terbesar dalam segala keteladanannya. Karena berkat hidayah dan taufik-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Kinerja

Evaporator Pada AC Split 1/2 PK Dengan Refrigeran R-22 dan R-290”.

Dengan setulus hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing dan

memberikan saran serta dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Agus Wibowo, ST., MT, selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Pancasakti Tegal.

2 Bapak Mustaqim, ST., M.Eng, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing, memberikan arahan, dan motivasi kepada penulis selama

proses penyelesaian skripsi.

3 Bapak Hadi Wibowo, ST., MT, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing, memberikan arahan, dan motivasi kepada penulis selama

proses penyelesaian skripsi.

4 Kedua orang tua tercinta Ayahanda Mukhamad Busro dan Ibunda Siti

Khotimah yang telah memberikan kasih sayang yang senantiasa

Page 7: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

vii

berlimpah, dukungan baik moral maupun materil serta doa yang tak

terkira.

5 Adik-adik penulis Amalina Dwi Putranti, Akmal Tri Putranto dan Aisy

Khoerina Putranti yang telah memberikan doa dan dukungannya.

6 Segenap Bapak dan Ibu Dosen, Staff dan Karyawan Program Studi Teknik

Mesin yang telah mendidik dan membantu seluruh mahasiswa agar

menjadi lulusan yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan negara.

7 Serta teman-teman seperjuangan di Fakultas Teknik yang telah

memberikan dukungan dan motivasinya.

8 Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan usulan penelitian ini masih jauh

dari sempurna mengingat keterbatasan pengalaman dan kemampuan penulis.

Namun penulis berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menyelesaikannya

dengan sebaik mungkin. Saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada

Allah Subhanahu Wa Ta’ala penulis kembalikan segala urusan dan semoga

Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khusunya bagi penulis umumnya

bagi pembaca. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.

Tegal, Juni 2020

Penulis

Page 8: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

viii

ABSTRAK

Angga, 2020. “ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 PK

DENGAN REFRIGERAN R-22 dan R-290“

Skripsi program studi teknik mesin, fakultas teknik, Universitas Panca Sakti

Tegal.

AC adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkondisikan udara. Bisa

dikatakan bahwa AC adalah alat yang berfungsi sebagai penyejuk udara.

Penggunaan AC dimaksud untuk memperoleh temperatur udara yang diinginkan

(sejuk atau dingin) dan nyaman bagi tubuh pada suatu ruangan. Kunci utama dari

AC adalah refrigeran, yang umumnya CFC (chloro fluoro carbon), HCFC (hydro

chloro fluoro carbon), HFC (hydro fluoro carbon) adalah senyawa organik yang

mengandung 1 atau lebih atom fluorin. Menurut peraturan pemerintah menuliskan

penghapusan HCFC-22 atau lebih dikenal dengan freon R22 pada sektor

refrigerasi, Air evaporator. Untuk itu dicari pengganti freon R22.

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen

dengan melakukan rancang bangun AC split 1/2 pk menggunakan refrigeran R290

dan R22 dengan menvariasikan tekanan. Data yang diperoleh dari percobaan

kemudian dibandingkan guna menghasilkan pengaruh terhadap efektifitas

evaporator.

Hasil penelitian diperoleh data evektivitas evaporator pada masing –

masing freon. Pada AC yang menggunakan freon R22 memiliki rata – rata

evektifitas evaporator dibandingkan AC yang menggunakan freon R290. AC yang

menggunakan freon R22 memiliki rata – rata 10,93 Watt sedangkan AC yang

menggunakan freon R290 memiliki rata – rata 14,49 Watt.

Kata Kunci : efisiensi (η), refrigeran, AC

Page 9: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

ix

ABSTRACT

Angga, 2020. “THE ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF THE

EVAPORATOR ON AC SPLIT 1/2 PK WITH REFRIGERANT R290 AND R22”.

Thesis study programmechanical engineering, faculty of engineering, Panca Sakti

Tegal University.

AC is a device that functions to condition air. It can be said thai AC is a

device that functions as an air conditioner. The use of AC is intended to obtain the

desired air temperature (cool or cold) and comfortable for the body in a room.

The main key of AC adalah refrigerant, which is generally CFC (chloro fluoro

carbon), HCFC (hydro chloro fluoro carbon), HFC (hydro fluoro carbon) are

organic compounds containing 1 or more fluorine atoms. According to

government regulations write the elimination of HCFC-22 or better known as

freon R22 in the refrigeration sector, Air evaporator. For that, look for a

replacement for freon R22.

In this study the method used is an experimental method by designing AC

Split 1/2 PK using R290 and R22 refrigerants by varying the pressure. The data

obtained from the experiment is then compared to produce an effect on the

effectiveness of the evaporator.

The results of the study obtained evaporator effectiveness data on each

freon. On AC using freon R22 the average percentage of condenser effectiveness

is higher than that of AC which uses R290 freon. AC that use R22 freon have an

average of 10,93 Watt , while the AC that uses the R290 freon has an average of

14,49 Watt.

Keywords : efficiency (η), refrigerant, AC

Page 10: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

PERNYATAAN .................................................................................................. v

PRAKATA ......................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GRAFIK........................................................................................... xiv

ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ............................................................ xv

BAB I ................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................................................. 4

C. Rumusan Masalah............................................................................................... 4

D. Tujuan Dan Manfaat ........................................................................................... 5

E. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 5

BAB II ................................................................................................................. 7

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA ........................................... 7

A. Landasan Teori ................................................................................................... 7

1. Mesin Pendingin .................................................................................... 7

2. Evaporator............................................................................................ 14

Page 11: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

xi

3. Refrigerant ........................................................................................... 18

a. Laju Perpindahan Kalor yang dilepas air .............................................. 26

b. Laju Aliran Massa Refrigeran .............................................................. 27

B. Tinjaun Pustaka ................................................................................................ 28

BAB III.............................................................................................................. 30

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 30

A. Metode Penelitian ............................................................................................. 30

B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................................... 30

C. Variabel Penelitian............................................................................................ 32

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 32

E. Metode Analisa Data ........................................................................................ 33

F. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 33

G. Cara penelitian (Pengambilan Data) .................................................................. 34

H. Diagram Alur Penelitian ................................................................................... 37

BAB IV ............................................................... Error! Bookmark not defined.

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................ Error! Bookmark not defined.

A. Hasil Penelitian ...................................................... Error! Bookmark not defined.

1. Pengumpulan Data ................................. Error! Bookmark not defined.

2. Analisa Data ........................................... Error! Bookmark not defined.

B. Pembahasan ........................................................... Error! Bookmark not defined.

1. Kinerja Evaporator ................................. Error! Bookmark not defined.

2. Refrigerant R-22 dan R-290 ................... Error! Bookmark not defined.

BAB V ................................................................. Error! Bookmark not defined.

PENUTUP ........................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ........................................................... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.

Page 12: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kompresor ........................................................................................ 8

Gambar 2.2 Kondensor ........................................................................................ 8

Gambar 2.3 Evaporator ........................................................................................ 9

Gambar 2.4 Katup Expansi ................................................................................ 10

Gambar 2.5 Pipa Kapiler .................................................................................... 11

Gambar 2.6 Kipas Kondensor ............................................................................ 11

Gambar 2.7 Pipa Refrigerant .............................................................................. 12

Gambar 2.8 Evaporator ...................................................................................... 15

Gambar 2.9 Evaporator AC Split........................................................................ 16

Gambar 2.10 Tabung Freon R-22 ....................................................................... 21

Gambar 2.11 Tabung Freon R-410 ..................................................................... 22

Gambar 2.12 Tabung Freon R-32 ....................................................................... 22

Gambar 2.13 Tabung Freon R-290 ..................................................................... 23

Gambar 2.14 Siklus Refrigerant Sistem AC ....................................................... 24

Page 13: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Tipe Freon .................................................................... 23

Tabel 3.1 Rencana Penelitian ............................................................................. 31

Tabel 3.2 Form Pengambilan Data Pengujian R-22 dan R-290 ........................... 36

Tabel 4.1 Data Temperatur Refrigerant R-22 Tekanan 50 Psi ............................. 38

Tabel 4.2 Data Temperatur Refrigerant R-22 Tekanan 60 Psi ............................. 39

Tabel 4.3 Data Temperatur Refrigerant R-22 Tekanan 70 Psi ............................. 39

Tabel 4.4 Data Temperatur Refrigerant R-22 Tekanan 80 Psi ............................. 39

Tabel 4.5 Data Temperatur Refrigerant R-290 Tekanan 50 Psi ........................... 40

Tabel 4.6 Data Temperatur Refrigerant R-290 Tekanan 60 Psi ........................... 40

Tabel 4.7 Data Temperatur Refrigerant R-290 Tekanan 70 Psi ........................... 40

Tabel 4.8 Data Temperatur Refrigerant R-290 Tekanan 80 Psi ........................... 41

Tabel 4.9 Data Temperatur Refrigerant R-22 ..................................................... 46

Tabel 4.10 Data Temperatur Refrigerant R-290 .................................................. 51

Page 14: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

xiv

DAFTAR GRAFIK

Garfik 4.1 Perubahan Tekanan Pada Laju Perpindahan Massa Refrigerant R-22

dan R-290 ............................................................................................... 51

Garfik 4.2 Perubahan Tekanan Pada Laju Perpindahan Kalor R-22 dan R-290 ... 52

Page 15: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

xv

ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

ηc = Efisiensi Kompresor

ṁ𝑢 = Laju aliran udara

𝑐𝑢 = Panas spesifik udara

𝑄ℎ = kalor yang dilepas refrigeran di kondensor (℃)

Wc = Kerja kompresor (Watt)

V = Tegangan (Volt)

I = Arus (Ampere)

h1 = entalpi refrigeran pada temperatur keluar evaporator (kJ/kg)

h2 = entalpi refrigeran pada temperatur masuk evaporator(kJ/kg)

P1 = Tekanan masuk kompresor (Psi)

P2 = Tekanan keluar kompresor (Psi)

𝑇1𝑃1 = Temperatur dan tekanan keluar evaporator

𝑇2 𝑃2 = Temperatur dan tekanan keluar evaporat

Page 16: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mesin pendingin adalah sebuah alat siklus yang prinsip kerjanya

hampir sama dengan mesin kalor yang menggunakan fluida kerja yang berupa

refrigeran. Siklus refrigeran yang paling banyak dipakai adalah daur

refrigeran kompresi uap yang melibatkan empat komponen dasar yaitu

kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin

pendingin adalah untuk menjaga ruangan tetep dingin dengan menyerap

panas dari ruang tersebut (Khairil Anwar, 2010). Pengertian dari Air

Corditioner (AC) adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengodisikan

udara atau dikatakan sebagai alat yang berfungsi sebagai penyejuk udara.

Penggunaan AC dimaksudkan untuk memperoleh temperature yang segar dan

sejuk serta temperature yang diinginkan dan nyaman bagi tubuh. Pada suatu

ruangan komponen AC yaitu evaporator yang merupakan sebuah alat yang

mempunyai fungsi mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari

sebuah larutan bentuk cair menjadi uap. Pada bagian ini fungsi utamanya

adalah untuk mengubah suhu untuk menukar panas dan untuk meisahkan uap

yang terbentuk dari cairan.

Secara umum AC split banyak di gunakan di masyarakat karena

membanu untuk pendinginan di ruangan baik di rumah ,gedung dan lain lain.

Ac juga biasa di gunakan kendaraan bermotor seperti mobil dan kendaraan

lainnya. Fungsi kerja pada AC split adalah dimulai dari kompresor.

Page 17: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

2

Kompresor mempompa gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi

melalui pipa tekan (discharge) kekondensor. Didalam kondensor suhu gas

yang tinggi dibuang oleh fan yang terletak pada outdoor unit, sehingga suhu

gas refrigerant menjadi dingin. Setelah memulai condeso gas refrigerant

masuk kefilter dryer untuk disaring, agar gas yang mengalir tidak dapat

kotoran. Setelah disaring gas (Freon) masuk pia kepiler yang lubangnya

begitu kecil, di dalam pipa ini Freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan

disini Freon berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya menjadi gas.

AC split mempunyai banyak komponen penting salah satunya adalah

evaporator. Evaporator berfungsi untuk mendidihkan atau menguapkan

refrigerant di dalam pipa dan kemudian fluida yang lewat di luar pipa

tersebut. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar untuk menukar panas dan

memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari

tiga bagian,yaitu penukaran panas bagian evaporasi (tempat di mana cairan

mendidih lalu menguap) dan pemisah untuk memisaahkan uap dari cairan lalu

dimasukan ke dalam kondensor (untuk diembunkan atau kondensasikan) atau

ke peralatan lainnya.

Prinsip kerja pada AC split adalah bekerja menyerap panas dari udara

di dalam ruangan, kemudian melepaskan panas tersebut di luar ruangan.

Dengan demikian, tempratur udara di dalam ruangan akan berangsur-angsur

turun sehingga dapat menghasilkan tempratur udara yang dingin. Dengan kata

lain, AC adalah sebuah alat prabotan elektronik yang berfungsi untuk

mengondisikan udara yang berada dalam ruangan. Udara dalam ruangan yang

Page 18: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

3

terhisap di sirkulasikan secara terus menerus oleh blower indoor melewati

sirip evaporator. Saat melewati evaporator, udara yang bertempratur lebih

tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh bahan pendingin (refrigerant),

kemudian di lepaskan di luar ruangan ketika aliran refrigerant melewati

kondensor.

Refrigrant R-22 adalah kata lain dari CFC (chloro-flauro-carbon) yang

di temukan pada tahun 1930, senyawa CFC ini memiliki poperty fisika yang

baik di gunakan untuk refrigerant penggunaan untuk mesin pendingin , yaitu

tidak beracun, setabil dan tidak mudah terbakar. Sedangkan refrigerant R-290

merupakan jenis Freon memiliki potensi pemanasan global yang sangat

rendah sehingga lebih baik di bandingkan dengan jenis Freon yang lain, tetapi

karena R-290 yang sifatnya mudah terbakarnya cukup tinggi banyak

perusahaan AC yang memutuskan untuk tidak menggunakan Freon jenis ini.

Perkembangan system refrigasi ternyata menurut perkembangan

penggunaan refrigerant R-22 sebagai refrigerant yang baik di pilih karena

memiliki poperty thermal dan fisik yang baik sebagai refrigerant, tidak mudah

terbakar dan ekonomis. Akan tetapi dengan semakin meningkatnya

pengetahuan menggenai perlindungan lingkungan di ketahui bahwa

penggunaan CFC dapat merusak lingkungan, protocol monreal yang

mengatur bahwa CFC akan segera di hapuskan produksinya dan

penggunaannya yang terkait dengan fakta bahwa CFC merusak lapisan ozone.

Pada system refrigasi casade untuk sirkuit temrature yang tinggi dapat

menggunakan refrigerant yang umum di gunakan seperti R-717, R290, R-

Page 19: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

4

1270 dan yang lainnya yang ramah lingkungan. Maka dengan ini akan

dilakukan penelitian mengenai refrigerant R-290 apakah bisa untuk

menggantikan refrigerant R-22 dengan kinerjanya yang khususnya di bagian

evaporator. Dan karena keberadaan R-290 yang mudah di dapatkan di

bandingkan tipe refrigerant yang lainnya maka R-290 di pilih untuk di jadikan

penelitian.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berusaha menguji dan

menganalisis tentang AC evaporator. Oleh karena itu, penulis menarik judul

“Analisis Kinerja Evaporator Pada AC Split 1/2 PK Dengan Refrigerant

R-22 dan R-290”. Dan akan meneliti mengenai AC split dengan refrigerant

R-22 dan R-290.

B. Batasan Masalah

Untuk mengetahui dan memberikan gambaran mengenai masalah-masalah

yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka perlu diberikan batas pembahasan

yang nantinya lebih terfokus pada masalah, maka batasan masalah untuk penelitian

ini yaitu:

1. Refrigerant yang digunakan menggunakan Refrigerant R-22 dan R-290.

2. Alat uji AC split 1/2 PK R-22.

3. Analisis data yang digunakan AC split evaporator.

4. Analisis evaporator menggunakan Refrigerant R-22 dan R-290.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana laju aliran perpindahan kalor pada laju aliran Fluida pada AC

split 1/2 pk dengan R-290 dan R-22 pada tekanan 50, 60, 70, 80 psi ?

Page 20: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

5

2. Bagaimana laju aliran masa Revigerent Evaporator pada AC split 1/2 pk

dengan R-290 dan R-22 pada tekanan 50, 60, 70, 80 psi ?

D. Tujuan Dan Manfaat

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan karakteristik kinerja evaporator pada AC split 1/2 PK

dengan R-22.

2. Mendapatkan karakteristik kinerja evaporator pada AC split 1/2 PK

dengan R-290.

b. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberi informasi kepada mahasiswa agar dapat mengetahui dan

dapat mempelajari bagaimana cara kerja evaporator dan mengetahui

perbedaan R-290 dan R-22.

2. Sebagai referensi untuk perkembangan dan penelitian selanjutnya

diruang lingkup jurusan teknik mesin khususnya Konversi Energi.

E. Sistematika Penulisan

Berikut merupakan sistematika penulisanya:

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan laporan.

Page 21: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

6

2. Bab II Landasan Teori Dan Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang berhubungan dengan teori-

teori dasar seperti pengertian AC split, kondensor, dan teori-teori yang

berhubungan dengan pengambilan judul skripsi ini.

3. Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi tentang metodologi penelitian operasional, pengumpulan

data, metode pengolahan data, alokasi waktu dan tempat penelitian, serta

diagram alur penelitian.

4. Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisikan tentang data-data yang dikumpulkan yang selanjutnya

akan digunakan dalam proses pengolahan data dan dianalisa.

5. Bab V Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan

berdasarkan analisis dan data hasil penelitian serta berisi saran sebagai

perbaikan dan masukan untuk penelitian selanjutnya.

6. Daftar Pustaka

Page 22: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Mesin Pendingin

Mesin pendingin adalah suatu rangkaian yang mampu bekerja

untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin

bisanya berupa kulkas, freezer atau AC. Namun AC fungsinya adalah

sebagai penyejuk atau pendingin suhu udara dalam ruangan. Adapun

proses kerjanya adalah “Penguapan”. Untuk mendapatkan penguapan

diperlukan gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas).

Setelah udara tersebut panas diubah agar kehilangan panas, sehingga

terjadi penguapan. Disaat adanya penguapan, maka timbullah suhu di

dalam temperature rendah (dingin).

Secara umum pengertian dari AC split yaitu sebuah alat yang

berfungsi untuk mengkondisikan udara atau dikatakan sebagai alat yang

berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan AC dimaksudkan untuk

memperoleh temperature yang segar dan sejuk serta temperature yang

diinginkan dan nyaman bagi tubuh. Prinsip kerja AC split pada bagian

kompresor sebagai pusat sirkulasi bahan pendingin refrigerant. Dari

kompresor, refrigerant akan dipompa dan dialirkan menuju komponen

utama AC yaitu kondensor, pipa kapiler dan evaporator. Refrigerant

secara terus menerus melewati ke empat komponen utama AC split.

PK merupakan singkatan dari (Paard Kracht) yang artinya daya kuda.

Page 23: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

8

Berarti AC split 1 PK cukup untuk mendinginkan ruangan seluas

50 m3 (L x P x T = 4 x 5 x 2.5) dan itu masih tergantung dari sumber

panas di dalam ruangan tersebut.

Mesin pendingin bisa bekerja dengan baik jika memiliki

komponen berikut:

a. Kompresor

Kompresor memompa bahan pendingin ke seluruh sistem.

Gambar 2.1 Kompresor Pipa Hisap dan Tekan

(Sumber: Alexa Dj, Maret 2013)

b. Kondensor (pipa pengembun)

Kondensor merupakan suatu jaringan pipa yang berfungsi

sebagai pengembun.

Gambar 2.2 Kondensor

(Sumber: Serviceacjogja, November 2016)

Page 24: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

9

c. Evaporator

Evaporator adalah alat untuk mendidihkan atau

menguapkan refrigerant didalam pipa-pipa dan kemudian

mendinginkan fluida yang lewat di luar pipa tersebut. Evaporator

yang mendidihkan refrigerant di dalam pipa biasa disebut

evaporator ekspansi langsung (direct ekspansi evaporators).

Evaporator ekspansi langsung yang digunakan untuk pengkondisian

udara biasanya disuplai oleh katup ekspansi yang mengatur aliran

cairan sedemikian, sehingga uap refrigerant meninggalkan

evaporator dalam keadaan panas lanjut.

Gambar 2.3 Evaporator

(Sumber: Ham Dhany, Desember 2014)

d. Katup Expansi

Katup ekspansi berada di saluran masuk sebelum evaporator

karena tugas katup ekspansi ini untuk mengabutkan freon bertekanan

tinggi yang datang dari kompresor,kondensor dan receiver drier.

Jenis-jenis katup ekspansi, yaitu: pipa kapiler, katup ekspansi

berpengendali-lanjut-panas (superheat-controlled exspansi valve),

katup apung (floating valve), dan katup ekspansi tekanan konstan

(constant-pressure expansion valve).

Page 25: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

10

Gambar 2.4 Katup Expansi

(Sumber: Eko Ngendhi, April 2011)

e. Pipa Kapiler

Pipa kapiler merupakan komponen utama berfungsi

menurunkan tekanan refrigerant dan mengatur aliran refrigerant

menuju evaporator. Fungsi utama pipa kapiler ini sangat fital karena

menghubungkan dua tekanan yang berbeda yaitu tekanan tinggi dan

tekanan rendah. Refrigerant tekanan tinggi seebelum melewati pipa

kapiler akan diubah atau di turunkan tekanannya. Akibat dari

penurunan tekanan refrigerant menyebabkan penurunan suhu. Pada

bagian inilah (pipa kapiler) refrigerant mencapai suhu terendah

(terdingin). Pipa kapiler terletak diantara saringan (filter) dan

evaporator. Ketika mengganti atau memasang pipa kapiler baru

sebisa mungkin tidak bengkok karena dapat menyebabkan

penyumbatan. Penggantian komponen pipa kapiler harus disesuaikan

dengan diameter dan panjang pipa sebelumnya.

Page 26: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

11

Gambar 2.5 Pipa kapiler

(Sumber: Atom, Juni 2010)

f. Kipas (Fan atau Blower)

Pada komponen AC, blower terletak pada bagian indoor

yang berfungsi menghembuskan udara dingin evaporator. Fan atau

kipas terletak pada bagian outdoor yang berfungsi mendinginkan

refrigerant pada kondensor. Sebenarnya penyebutan blower dan

kipas hanya untuk memudahkan karena keduanya memiliki bentuk

yang berbeda. Blower berbentuk seperti tabung bersirip, sedangkan

kipas terdiri dari bilah daun kipas. Keduanya merupkan bagian atau

komponen yang berputar pada porosnya secara terus menerus ketika

kompresor bekerja.

Gambar 2.6 Kipas kondensor

(Sumber: Huang Tom, 2007)

Page 27: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

12

g. Pipa Refrigeran

Gambar 2.7 Pipa Refrigerant

(Sumber: Ganbatteme, Agustus 2018)

Pipa refrigeran menghubungkan komponen yang satu

dengan komponen yang lain dalam mesin refrigerasi. Ada tiga

bagian utama dalam sistem perpipaan refrigerasi dasar.

i. Jalur cair

Jalur cair terletak antara kondensor dan evaporaator. Pipa ini

mengalirkan cairan yang lebih tinggi rapat massanya

dibandingkan uap pada bagian lain, maka diameternya akan

lebih kecil. Pada jalur ini terjadi penurunan tekanan karena

adanya katup ekspansi. Pipa refrigerant juga dipakai pada

evaporator dan kondensor. Untuk refrigerant fluorokarbon

menggunakan pipa tanpa sambungan (seamless). Ukuran bisa

memakai OD (outside diameter). Untuk amonia memakai pipa

besi. Ukuran memakai OPS (iron pipe size).

Page 28: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

13

ii. Jalur hisap

Jalur ini terletak antara evaporator dan kompresor. Jalur hisap

ini cukup kritis dalam desain dan konstruksi karena berpengaruh

pada penurunan tekanan saat masuk kompresor.

iii. Jalur tekan

Jalur ini terletak antara kompresor dan kondensor. Pada jalur ini

harus dicegah aliran balik dari kondensor ke kompresor.

h. Refrigerant

Refrigerant adalah fluida kerja yang dipakai pada mesin

refrigrasi yang dapat menyerap panas melalui penguapan. Sebagai

media perpindahan panas dalam sistem pendinginan., refrigerant

sangat penting untuk diperhatikan sifat – sifatnya, selain itu

refrigerant juga perlu dipertimbangkan segi ekonomisnya untuk

pendinginan yang berkapasitas besar. Dalam pemakaiannya

refrigerant dibedakan menjadi refrigerant primer dan refrigerant

sekunder. Refrigerant primer adalah refrigerant yang dipakai dalam

sistem kompresi uap. Refrigerant sekunder adalah cairan yang

digunakan untuk mengangkut energi kalor suhu rendah dari suatu

tempat ke tempat lain. Pemilihan refrigerant hendaknya dapat dipilih

jenis refrigerant yang sesuai dengan jenis kompresor dan pemilihan

refrigerant harus memperhatikan syarat-syarat termodinamika,

kimiawi, fisik.

Page 29: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

14

2. Evaporator

Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan. Evaporasi

merupakan merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut

sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentasinya lebih

tinggi. Tujuan evaporasi yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri

dari zat larutan yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah

menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air.

Evaporasi tidak sama dengan pengeringan karena dalam evaporasi sisa

penguapan adalah zat cair, terkadang zat cair yang sangat viskos.

Evaporasi juga berbeda dengan distilasi karena biasanya uapnya adalah

komponen tunggal dan walaupun uap itu merupakan campuran, dalam

proses evaporasi ini tidak ada usaha yang memisahkannya menjadi

fraksi-franksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang

merupakan produk yang berharga dan uapnya biasanya dikonsensasikan

dan dibuang.

Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat

berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan yang sudah

dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah

menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan

industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari

air asin jenuh (merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam

evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu

mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang

Page 30: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

15

sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan

diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin yang menguap

dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas). Evaporator juga

digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya dari air laut

atau zat kontaminasi lain. Evaporator juga mempunyai tugas sebagai

penampung dingin dari freon yang sudah berubah wujud menjadi uap.

a. Fungsi Evaporator

Evaporator merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah

sebagian atai keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari

bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar

yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang

terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian

yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat dimana cairan

mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari

cairan lalu dimasukkan ke dalam kondensor (untuk diembunkan atau

kondensasi) atau ke peralatan lainnya.

Gambar 2.8 Evaporator

Page 31: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

16

Fungsi dari evaporator ini adalah mengalirkan dan menyerap

panas dari udara ke dalam ruangan refrigerant. Wujud cair dari

refrigerant akan berubah menjadi gas setelah melalui pipa kapiler.

Bisa disebut bahwa evaporator ini merupakan sebuah komponen

AC yang mempunyai fungsi sebagai penukar panas. Pada dasarnya

udara yang berada di ruangan ber AC, diserap oleh evaporator dan

masuk melalui sirip pipa kapiler sehingga suhu udara yang keluar

dari sirip-sirip menjadi lebih rendah dari keadaan semula atau pada

saat udara kondisi dingin. Proses sirkulasi di dalam ruangan ini

diatur oleh blower indoor.

b. Cara Kerja Evaporator

Evaporator pada AC split merupakan sebuah alat untuk

menampung uap dingin yang dihasilkan melalui proses refrigrasi.

Proses tersebut didapat dengan cara mengubah nilai dari tekanan

rendah menjadi tekanan tinggi. Sehingga didapatkan uap dingin.

Gambar 2.9 Evaporator AC Split

Page 32: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

17

Proses tersebut dilakukan di unit mesin kompresor dengan

bantuan bahan pendingin refrigerant (freon). Selain itu evaporator

juga difungsikan untuk sirkulasi gas refrigerant tersebut. Oleh sebab

itu, evaporator tidak boleh bocor walau sekecil apapun agar freon

tidak habis terbuang. Bahan yang digunakan dalam pembuatan

evaporator AC menggunakan tembaga dan alumunium. Pipa

tembaga yang di bentuk melingar panjang seperti huruf U dan antara

ujung yang satu dengan yang lainnya masih berhubungan. Kemudian

alumunium dibuat sirip-sirip untuk melindungi pipa tembaga

tersebut. Selain itu, sirip alumunium disini dimaksudkan agar uap

yang sudah menjadi air bisa langsung mengalir tepat di talang

pembuangan.

Evaporator ekspansi langsung yang digunakan untuk

pengkondisian udara biasanya disuplai oleh katup ekspansi yang

mengatur aliran cairan sedemikian sehingga uap refregarant

meninggalkan evaporator dalam keadaan sedikit panas-lanjut.

Sementara untuk berbagai besar evaporator yang penting, refregaran

mendidih di dalam pipa-pipa, dalam salah satu kelas evaporator yang

penting, refregarant dididihkan di luar pipa. Jenis evaporator ini

bersifat standar untuk pemakai kompresor santrifugal.

Pada bagian ini biasanya menggunakan udara untuk sebagai

media pendinginnya. Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigerant

dilepaskan ke udara lepas dengan bantuan kipas motor pada AC.

Page 33: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

18

Supaya pelepasan kalor lebih cepat, pipa pada kondensor didesain

berliku-liku dan dilengkapi dengan sirip. Oleh karena itu,

pembersihan sirip pipa pada bagian kondensor sangatlah penting

supaya perpindahan kalor dari refrigerant tidak terganggu. Dan

apabila sirip pada kondensor dibiarkan dalam keadaan kotor, bisa

menyebabkan turunnya performa kinerja AC yang dapat membuat

AC menjadi kurang dingin.

3. Refrigerant

Refrigerant adalah liquid atau cairan pendingin yang digunakan

dalam system pendingin refrigerator maupun air conditioner. Refrigerasi

merupakan suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai

mencapai suhu di bawah suhu lingkungan. Penggunaan refrigerasi sangat

dikenal pada sistem pendingin udara pada bangunan, transportasi, dan

pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Penggunaan refrigerasi

juga dapat ditemukan pada pabrik skala besar, contohnya, proses dehidrasi

gas, aplikasi pada industri petroleum seperti pemurnian minyak pelumas,

reaksi suhu rendah, dan proses pemisahan hidrokarbon yang mudah

menguap. Uap yang terbentuk dapat kembali ke bentuk asalnya kembali,

cairan, biasanya dengan dua cara. yang paling umum, uap itu hanya akan

ditekan lalu diembunkan (memakai fin seperti pada kulkas). Cara lain, bisa

diserap dengan cairan lain yang mudah menguap yang setelah itu diuapkan

pada tekanan tinggi.

Page 34: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

19

Prinsip-prinsip refrigerant memungkinkan untuk digunakan pada

outdoor unit dan indoor unit langsung menjalankannya dengan baik,

karena hubungan tekanan suhu. Hubungan tekanan suhu ini

memungkinkan untuk dapat mentransfer panas. Refrigerant yang ideal

akan memiliki sifat termodinamika yang baik, nonkorosif terhadap

komponen mekanis, dan aman, termasuk kebebasan dari toksisitas dan

mudah terbakar. Ia tidak akan menyebabkan penipisan ozon atau

perubahan iklim. Karena cairan yang berbeda memiliki sifat yang

diinginkan dalam derajat yang berbeda, pilihannya adalah masalah tarik

ulur. Sifat termodinamika yang diinginkan adalah suatu titik didih yang

agak di bawah suhu target, panas penguapan yang tinggi, masa jenis yang

moderat dalam bentuk cair, masa jenis relatif yang relatif tinggi dalam

bentuk gas, dan suhu kritis yang tinggi. Karena titik didih dan masa jenis

gas dipengaruhi oleh tekanan, refrigeran dapat dibuat lebih sesuai untuk

aplikasi tertentu melalui pilihan tekanan operasi yang sesuai.

1. Fungsi Refrigerant

Freon atau refrigerant adalah senyawa kimia atau gas yang

biasanya digunakan sebagai fluida untuk menyerap beban pendingin

ruangan atau tempat-tempat lain yang ingin dikondisikan suhu

udaranya. Karena termasuk dalam senyawa kimia atau gas, freon tidak

memiliki warna dan juga tidak berbau. Terdiri dari berbagai jenis,

mulai dari kadar tinggi hingga rendah. Dikarenakan fungsinya yang

beragam, freon diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas berdasarkan

Page 35: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

20

jenis fluida yang digunakan. Jenis-jenis tersebut antara lain CFS

(Chlorodifluorocarbon), HCFC (Hydrochlorofluorocarbon), HFC

(Hydrofluorocarbon), HC (Hydrocarbon), dan jenis natural yang

langsung digunakan dari alam.

Refrigerant berfungsi sebagai fluida yang digunakan untuk

menyerap panas dari udara pada ruangan sehingga suhu di dalam

ruangan tersebut menjadi bersuhu rendah atau dingin. Penggunaan

freon secara aman sangatlah dianjurkan. Zat freon ini sebenarnya tidak

membahayakan lingkungan selama tidak terlepas ke udara alias

instalasi AC tidak mengalami kebocoran. Tapi jika instalasi bocor dan

freon terlepas ke udara, maka akan menjadi racun jika terhirup oleh

manusia. Akibatnya antara lain adalah keracunan kloroflourokarbon

yang mengakibatkan pembengkakan tenggorokan, sakit tenggorokan,

sesak nafas, penglihatan kabur, nyeri perut, irama jantung abnormal

dan terganggunya sistem peredaran darah. Akibatnya antara lain

adalah keracunan kloroflourokarbon yang mengakibatkan

pembengkakan tenggorokan, sakit tenggorokan, sesak nafas,

penglihatan kabur, nyeri perut, irama jantung abnormal dan

terganggunya sistem peredaran darah.

2. Jenis - jenis Refrigerant (Freon)

1. Freon R22

Jenis freon yang satu ini memiliki potensi pemanasan

perusakan ozon senilai 0.05 jika dibandingkan dengan jenis freon

Page 36: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

21

lainnya yang hanya bernilai 0. Namun, freon jenis ini tidak mudah

terbakar. Akan tetapi, di Indonesia, peraturan pemerintah melalui

Departemen Perindustrian dan Perdagangan nomor (41/M-

IND/PER/5/2014), (40/M-DAG/PER/7/2014) dan (55/M-

DAG/PER/9/2014) menyatakan bahwa sejak tahun 2015 lalu, freon

dengan jenis R22 ini dihapus dan tidak diizinkan untuk digunakan

lagi. Oleh karena itu, semua pabrik AC di Indonesia dilarang

memproduksi, mengimpor atau bahkan menjual produk AC yang

masih menggunakan jenis freon R22 ini.

Gambar 2.10 Tabung Freon R-22

2. Freon R410A

Jenis freon AC ini biasanya digunakan di tipe AC inverter.

Berbeda dengan jenis freon R22, freon jenis ini tidak memiliki

potensi perusakan ozon. Sedangkan untuk potensi pemanasan

global, freon jenis ini memiliki nilai yang cukup tinggi

dibandingkan dengan jenis R22. Sama dengan jenis R22, jenis

freon R410A ini juga tidak mudah terbakar.

Page 37: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

22

Gambar 2.11 Tabung Freon R-410

3. Freon R32

Jenis freon ini ditemukan oleh Daikin Jepang pada tahun

2012, dan mulai digunakan di line up AC mulai tahun 2013. Jenis

freon yang satu ini lebih ramah lingkungan jika dibandingkan

dengan freon jenis R410A dan memiliki potensi pemanasan global

yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jenis R22 dan

R410A. Walau memiliki potensi yang mudah terbakar, freon jenis

ini masih aman untuk digunakan untuk AC rumah tangga.

Gambar 2.12 Tabung Freon R32

Page 38: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

23

4. Freon R290

Jenis freon yang satu ini memiliki potensi pemanasan

global yang paling rendah jika dibandingkan dengan jenis freon

lainnya. Tapi karena angka index dinginnya yang cukup rendah

dan tingkat mudah terbakarnya yang cukup tinggi, banyak

perusahaan AC yang memutuskan untuk tidak menggunakan freon

AC jenis ini.

Gambar 2.13 Tabung Freon R290

PERBANDINGAN TIPE FREON

Jenis Freon ODP GWP Cooling

Index

Flammability

R22 0.05 1810 100 TIDAK

R410A 0 2090 92 TIDAK

R32 0 675 160 RENDAH

R290 0 Kurang dari 3 83 TINGGI

Tabel 2.1 Perbandingan tipe freon

(Sumber: WEB_ADMIN, Januari 2015)

Page 39: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

24

Keterangan:

- ODP adalah Ozone Depletion Potential alias Potensi

Perusakan Ozone

- GWP adalah Global Warming Potential alias Potensi

Pemanasan Global

- Cooling Index adalah angka index dingin

- Flammability adalah Tingkat mudah terbakar Freonnya.

3. Siklus Kerja Refrigerant (Freon)

Gambar 2.14 Siklus Refrigerent Sistem AC

1. Pertama, refrigerant dapat mengalir karena adanya kompresor

pada sistem AC. Refrigerant yang keluar dari kompresor AC ini

akan memiliki tekanan yang tinggi karena refrigerant pada

kompresor tersebut dikompresikan. Selain itu, refrigerant juga

akan bertemperatur tinggi dan akan berubah wujud menjadi gas.

Page 40: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

25

Dengan kata lain, refrigerant yang keluar dari kompresor akan

berwujud gas (gas refrigerant), bertemperatur tinggi (high

temperature) dan bertekanan tinggi (high pressure).

2. Kedua, setelah refrigerant keluar dari kompresor maka akan

disalurkan ke kondenser. Kondenser merupakan komponen yang

berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant sehingga

refrigerant yang keluar dari kondenser akan mengalami penurunan

temperature. Penurunan temperature pada kondenser ini digunakan

untuk merubah wujud refrigerant yang pada awalnya berbentuk

gas menjadi cair. Refrigerant yang keluar dari kondenser ini akan

berwujud cair (liquid refrigerant), memiliki tekanan tinggi (high

pressure) dan memiliki temperatur tinggi (high temperature).

3. Ketiga, setelah melewati kondenser selanjutnya refrigerant akan

disalurkan ke receiver dryer. Pada receiver dryer refrigerant akan

disaring dari kotoran dan akan dipisahkan dari air. Refrigerant

yang keluar dari receiver dryer berwujud cair (liquid refrigerant),

memiliki tekanan tinggi (high pressure) dan bertemperatur tinggi

(high temperature).

4. Keempat, setelah refrigerant melewati receiver dryer selanjutkan

akan disalurkan ke katup ekspansi. Pada katup ekspansi inilah

refrigerant akan dirubah wujudnya dari cair menjadi kabut.

Refrigerant yang keluar dari katup ekspansi ini akan berwujud

Page 41: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

26

kabut (mist refrigerant), bertekanan rendah (low pressure) dan

bertemberatur rendah (low temperature).

5. Kelima, setelah refrigerant melewati katup ekspansi selanjutnya

akan disalurkan ke evaporator. Evaporator ini berfungsi untuk

menyerap panas dari udara luar melalui refrigerant. Refrigerant

yang semula berwujud kabut, dan ketika di evaporator refrigerant

akan menyerap panas sehingga karena menyerap panas dari udara

luar maka refrigerant akan berubah wujud menjadi gas.

a. Laju Perpindahan Kalor yang dilepas air

Laju perpindahan kalor yang dilepas air, dievaluasi dengan

menggunakan persamaan:

)( hohiphh TTcmQ ...............................................................(2.5)

Dimana :

Qh= laju perpindahan kalor yang dilepas udara (kW)

mh = laju aliran massa refrigeran pada udara(kg/s),

cp = panas spesifik udara pada evaporator (kJ/kg K)

Tho = Temperatur udara keluar evaporator (K)

Thi = Temperatur udara masuk air evaporator (K)

Panas spesifik udara dievaluasi pada temperatur rata-rata udara,

dimana temperatur rata-rata udara adalah :

(2.6) ...........................................................................................

2

hoT

hiT

hT

Page 42: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

27

Panas spesifik udara diperoleh dari tabel sifat-sifat fisik udara. Pada

tingkat keadaan udara hasil pengukuran adalah temperatur rata-rata udara

pada kondisi masuk dan keluar udara. Dari persamaan kesetimbangan

energi (adiabatis), kalor yang diterima air dianggap sama dengan kalor

yang dilepas udara, maka:

Qc = Qh ................................................................................. (2.7)

b. Laju Aliran Massa Refrigeran

Dengan mengetahui laju perpindahan kalor yang dilepas refrigeran,

maka laju aliran massa udara dapat di evaluasi dengan persamaan :

)( cicopcc TTcmQ ................................................................ (2.8)

atau

)(

ciTcoTc

cQcm

p

................................................................. (2.9)

Dimana :

Qc = kalor yang diterima udara (kW)

mc = laju aliran massa udara (kg/s)

cp = panas spesifik udara (kJ/kg K)

Tco = Temperatur udara keluar (K)

Tci = Temperatur udara masuk (K)

Panas spesifik air dievaluasi pada temperatur rata-rata udara,

dimana temperatur rata-rata udara adalah :

(2.10) ............................................................................... 2

TTT coci

c

Page 43: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

28

Panas spesifik udara diperoleh dari tabel sifat-sifat fisik udara. Pada

tingkat keadaan air hasil pengukuran adalah temperatur rata-rata udara

pada kondisi masuk dan keluar udara.

B. Tinjaun Pustaka

1. Sobar Ihsan (2017), Perhitungan jumlah tube dan diameter shell pada

kondensor berpindingin air pada sistem refrigerasi NH3 hasil

penelitiaan, Efek pendingin yang dihasilkan dalam sistem refrigerasi

tergantung dari efektifitas kinerja kondensor. Sementara, kinerja

kondensor semakin lama akan menurun seiring dengan terjadinya fouling

factor. Paada peelitian ini dilakukan analisa perhitungan jumlah tube dan

diameter shell pada kondensor sebagai alat penukar kalor (APK). Dari

hasil analisa perhitungan adalah diameter shell 720 mm, jumlah tube 192

buah, diameter tube 38,1 mm, panjang tube 3 m, beda temperatur rata-

rata LMTD 8,89 K. Dalam penentuan parameter temperatur desain

kondensor sistem cooling-tower, harus mempertimbangkan kinerja

cooling-tower dan perubahan temperatur udara.

2. Ekadewi Anggraini Handoyo (2000), pengaruh kecepatan aliran

terhadan efektivitas shell-and-tube heat exchanger hasil penelitiaan,

bahwa efektivitas naik seiring dengan kenaikan kecepatan hingga suatu

harga tertentu dan kemudian akan turun. Efektivitas shell-and-tubeheat

exchanger lebih tinggi jika udara panas mengalir dengan kecepatan tinggi

(di sisi tube) dan udara dingin mengalir dengan kecepatan rendah (di sisi

shell).

Page 44: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

29

3. Chandrasa Soekardi (2015), Analisis pengaruh efektivitas perpindahan

panas dan tahanan termal terhadap rancangan termal alat penukar

kalor shell-and-tube hasil penelitiaan, bahwa analisis pengaruh rata-rata

faktor efektivitas perpindahan panas dan faktor koefisien perpindahan

panas global terhadap dimensi utama hasil perancangan APK shell and

tube dengan metode efektivitas-NTU, faktor efektivitas perpindahan

panas 35%,40%, dan 45% dan koefisien perpindahan panas global 1700

W/m2K, 1900 W/m2K, dan 2100 W/m2K, dipilih sebagai batasan

experimen. Hasil rangkaian perhitungan menunjukan bahwa APK

memiliki dimensi utama yang ekonomis pada saat dirancang dengan

menggunakan efektivitas perpindahan panas 35% dan koefisien

perpindahan panas global 2100W/m2K.

Page 45: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan merupakan jenis penelitian eksperimen, yaitu

peneliti dengan sengaja dan secara sistematis mengadakan perlakuan atau

tindakan pengamatan suatu variable dengan objek penelitian mesin pendingin

dengan variasi refrigerant R-290 dan R-22. Menurut Creswell (2012: 295)

penelitian eksperimen merupakan penelitian untuk menguji suatu ide, praktek

atau prosedur untuk menentukan apakah mempengaruhi hasil atau variabel

dependen. Selanjutnya Creswell menjelaskan eksperimen digunakan ketika

ingin membangun kemungkinan sebab dan akibat antara variabel independen

dan variabel dependen. Peneliti mengontrol semua variabel yang

mempengaruhi hasil kecuali untuk variabel independen. Kemudian, ketika

variabel independen mempengaruhi variabel dependen, kita dapat

mengatakan variabel independen "penyebab" atau "mungkin disebabkan"

variabel dependen.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Percobaan dilakukan di Lab Fakultas Teknik Universitas Pancasakti

Tegal, yang berlangsung dari Maret 2020 sampai Agustus 2020.

Page 46: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

31

Ag

u

Ju

l

Ju

n

Mei

Ap

r

Ma

r

Feb

Jan

Des

Nov

Ok

t

Sep

Agu

Ju

l

Ju

n

Ta

hap

an

Pen

gaj

uan

Ju

du

l

Pem

bu

atan

Pro

po

sal

Pen

elit

ian

Bim

bin

gan

Pro

po

sal

Pen

elit

ian

Sem

inar

P

rop

osa

l

Pen

elit

ian

Rev

isi

Pro

po

sal

Pen

elit

ian

Pen

gu

mp

ula

n D

ata

Bim

bin

gan

Sk

rip

si

Pen

yel

esai

an

Sk

rip

si

Sid

ang

Sk

rip

si

Tab

el 3

.1 R

enca

na P

enel

itia

n

Page 47: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

32

C. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian dalam penelitian ini adalah:

c. Variabel Bebas

1. Refrigeran R-290 dengan variasi tekanan refrigeran 50,60,70,80 Psi.

2. Refrigeran R-22 dengan variasi tekanan refrigeran 50,60,70,80 Psi.

d. Variabel Terikat

1. Laju perpindahan kalor (𝑄ℎ)

2. Laju aliran massa (ṁ)

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari pengujian mesin pendingin dengan

variasi refrigeran dan variasi tekanan refrigerant yang kemudian masing-

masing pengujian diambil data dan ditarik kesimpulan dengan menggunakan

tabel dan grafik.

1. Observasi

Melakuan pengamatan terhadap penggunaan AC split di masyarakat, hal

ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari AC tersebut. Observasi

dilakukan di masyarakat yaitu mengambil sempel beberapa penggunaan

AC split untuk mendinginkan ruangan dan bagaimana manfaatnya

setelah digunakan.

2. Wawancara

Wawancara dilakukana untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, menanyakan beberapa tanggapan kepada masyarakat mengenai

kinerja dari AC split tentang bagus atau tidaknya penggunaan AC spilt.

Page 48: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

33

Wawancara dilakukan terhadap masyarakat yang menggunakan AC split

dan terhadap penjual AC split juga terhadap mekanik service AC split.

3. Eksperimen

Dimaksudkan untuk menilai atau membuktikan pengaruh kinerja

evaporator pada AC split.Eksperimen dilakukan dengan pengambilan

data yaitu dengan menggunakan AC spilt dengan membedakan

penggunaan refrigerent R-22 dan R-290 dan didapatan hasil yang

kemudian di masukan kedalam tabel dan kemudian di buat grafik.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk menghimpun informasi yang relefan

dengan masalah yang menjadi objek penelitian. Peneliti mempelajari

beberapa buku tentang thermodinamika,bebrapa jurnal mengenai kinerja

evaporator pada AC split.

E. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dimasukan kedalam tabel

dan ditampilkan dalam bentuk grafik yang kemudian akan dianalisa dan

ditarik kesimpulan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alat

- Pressure gauge untuk mengukur tekanan refrigerant

- Mesin las

- Termometer untuk mengukur temperatur

Page 49: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

34

2. Bahan

- Plat besi siku 4x4 untuk pemasangan trainer AC

- Triplek 12 mm

- AC split merk SHARP 1/2 PK

- Cat

- Roda

G. Cara penelitian (Pengambilan Data)

𝑇2 𝑃2

𝑇4𝑃4 𝑇1𝑃1

Th1 Th2

Keterangan:

𝑇1𝑃1 = Temperatur dan tekanan keluar evaporator

𝑇2 𝑃2 = Temperatur dan tekanan keluar kompresor

𝑇3𝑃3 = Temperatur dan tekanan keluar kondensor

𝑇4𝑃4 = Temperatur dan tekanan masuk evaporator

𝑇ℎ1 = Temperatur udara masuk evporator

𝑇ℎ2 = Temperatur udara keluar evaporator

kondensor

evaporator

Kompresor

Katup expansi 𝑇𝑢1

𝑇3𝑃3

Page 50: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

35

Study awal menggunakan freon R-22 :

1. Mengisi freon R-22 dengan tekanan refrigerant 50 Psi.

2. Menyalakan Ac yang akan sedang diuji.

3. Menunggu steady atau temperatur AC stabil.

4. Setelah diketahui waktu steady AC tersebut, diambil tujuh titik

pengambilan data. Dengan selang waktu lima menit.

Pengambilan data:

1. Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah tekanan refrigerant,

tegangan kompresor, arus kompresor dan temperatur refrigerant, dengan

penempatan alat ukur sesuai gambar diatas.

2. Setelah didapat data ( tekanan, tegangan, arus dan temperatur ), freon R-22

ditambah tekanan refrigerant menjadi 60 Psi dan dilakukan kembali

langkah – langkah dari awal. Begitu juga dengan tekanan 70 dan 80 Psi.

3. Setelah pengambilan data dari freon R-22 selesai, refrigerant didalam

sistem AC diganti dengan R-290 untuk dilakukan pengujian selanjutnya.

Study awal menggunakan freon R-290:

1. Mengisi freon R-290 dengan tekanan refrigerant 50 Psi.

2. Menyalakan Ac yang akan sedang diuji.

3. Menunggu steady atau temperatur AC stabil.

4. Setelah diketahui waktu steady AC tersebut, diambil tujuh titik

pengambilan data. Dengan selang waktu lima menit.

Page 51: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

36

Tabel 3.2 Form Pengambilan Data Pengujian R-22 dan R-290

No. T1(oC) T2(oC) T3(oC) T4(oC) Th1(oC) Th2 (oC) I (A)

1

2

3

4

5

6

7

8 1.

Keterangan:

T1 : Temperatur dan tekanan keluar evaporator

T2 : Temperatur dan tekanan keluar evaporator

T3 : Temperatur dan tekanan keluar kondensor

T4 : Temperatur dan tekanan masuk evaporator

Th1 : Temperatur udara masuk evaporator

Th2 : Temperatur udara keluar evaporator

I : Arus evaporator

Pengambilan data:

1. Data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah tekanan refrigerant,

tegangan kompresor, arus kompresor dan temperatur refrigerant, dengan

penempatan alat ukur sesuai gambar diatas.

2. Setelah didapat data (tekanan dan temperatur), freon R-290 ditambah

tekanan refrigerant menjadi 60 Psi dan dilakukan kembali langkah–

langkah dari awal. Begitu juga dengan tekanan 70 an 80 Psi.

Page 52: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

37

H. Diagram Alur Penelitian

Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Pembuatan Bentuk Kerangka Trainer AC Sharp 1/2 PK

Pemasangan AC Sharp 1/2 PK

Pemasangan Alat Ukur

Pengujian

Pengujian freon R-22 dengan

variasi tekanan freon (50 Psi),

(60 Psi), (70 Psi),(80 Psi)

Pengujian freon R-290 dengan

variasi tekanan freon (50 Psi),

(60 Psi), (70 Psi),(80 Psi)

Selesai

Kesimpulan dan Saran

Pengolahan Data dan Pembahasan

Page 53: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data Hasil Pengujian

Dalam melakukan pengujian ini, untuk memperoleh data yang baik pada waktu

pengambilan data yaitu pada saat AC beroperasi stabil. Pengambilan data sekitar

30 menit dalam setiap lima menit mencatat data untuk perhitungan data. Data

yang diamati dan dicatat adalah temperatur refrigerant dan tekanan refrigerant.

Untuk memudahkan dalam menganalisis kinerja performa AC dipasang berbagai

alat ukur yang dipasang pada alat pengujian. Data-data pengujian dibuat dalam

tabel dan kemudian dibuat grafik dan di analisis. Data yang diperoleh sebagai

berikut :

Page 54: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

39

Tabel 4.1 Data Temperatur Refrigerant R-22 Tekanan 50 psi

Time,

menit

T1

˚C

(IN)

T2 ˚C T3 ˚C T4 ˚C T5 ˚C T6 ˚C T7 ˚C

(OUT)

I

(A)

V

(volt)

P2

(psi)

5 15,47 15,50 14,53 14,67 14,30 14,23 16,60 1,25 220 260

10 15,73 14,40 14,73 13,53 14,07 14,13 16,40 1,05 220 260

15 15,87 14,43 14,67 14,33 14,13 14,13 16,67 1,15 220 260

20 14,10 15,23 15,77 14,40 14,90 14,93 17,00 1,25 220 260

25 14,60 14,47 15,47 14,83 14,80 14,47 16,57 1,10 220 260

30 14,53 14,50 15,53 14,60 14,75 14,43 17,10 1,25 220 260

Rata-rata 15,05 14,75 15,11 13,33 14,49 14,38 16,72 1,17 220 206

Tabel 4.2 Data Temperatur Refrigerant R-22 Tekanan 60 psi

Time,

menit

T1

˚C

(IN)

T2 ˚C T3 ˚C T4 ˚C T5 ˚C T6 ˚C T7 ˚C

(OUT)

I

(A)

V

(volt)

P2

(psi)

5 8,47 12,40 11,53 10,67 14,30 14,23 16,64 1,16 220 260

10 8,73 12,40 11,73 10,53 14,07 14,13 16,60 1,17 220 260

15 8,87 12,43 11,67 10,33 14,13 14,13 16,40 1,16 220 260

20 8,10 12,23 11,77 10,40 13,90 14,93 16,67 1,17 220 260

25 8,60 12,74 12,47 10,83 13,80 14,47 17,00 1,18 220 260

30 8,40 12,54 12,38 10,50 13,83 14,45 16,57 1,19 220 260

Rata-rata 8,52 12,45 11,92 10,54 14,00 14,39 16,64 1,17 220 260

Page 55: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

40

Tabel 4.3 Data Temperatur Refrigerant R-22 Tekanan 70 psi

Time,

menit

T1

˚C

(IN)

T2 ˚C T3 ˚C T4 ˚C T5 ˚C T6 ˚C T7 ˚C

(OUT)

I

(A)

V

(volt)

P2

(psi)

5 9,1 26,8 28,9 9,6 14,30 14,23 16,60 1,15 220 260

10 9,8 27,1 29,0 9,9 14,07 14,13 16,40 1,17 220 260

15 10,1 27,7 28,8 10,1 14,13 14,13 16,67 1,15 220 260

20 11,0 27,6 28,9 10,5 13,90 14,93 17,00 1,16 220 260

25 10,6 27,3 29,1 10,3 13,80 14,47 16,57 1,18 220 260

30 11,5 27,5 29,6 10,4 13,75 14,44 16,54 1,17 220 260

Rata-rata 10,35 27,3 29,5 10,13 13,99 14,38 16,63 1,16 220 260

Tabel 4.4 Data Temperatur Refrigerant R-22 Tekanan 80 psi

Time,

menit

T1

˚C

(IN)

T2 ˚C T3 ˚C T4 ˚C T5 ˚C T6 ˚C T7 ˚C

(OUT)

I

(A)

V

(volt)

P2

(psi)

5 11,7 12,4 11,5 10,6 14,3 14,23 16,60 1,15 220 260

10 12,4 12,4 11,7 10,5 14,7 14,13 16,40 1,17 220 260

15 11,5 12,4 11,6 10,3 14,1 14,13 16,67 1,18 220 260

20 12,6 12,2 11,7 10,4 13,9 14,93 17,00 1,19 220 260

25 12,8 12,4 12,4 10,8 13,8 14,47 16,57 1,18 220 260

30 12,2 12,7 12,8 10,4 14,0 15,72 16,58 1,16 220 260

Rata-rata 12,2 12,4 11,9 10,4 14,13 14,60 16,63 1,17 220 260

Tabel 4.5 Data Temperatur Refigerant R-290 Tekanan 50 psi

Page 56: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

41

Time,

menit

T1

˚C

(IN)

T2 ˚C T3 ˚C T4 ˚C T5 ˚C T6 ˚C T7 ˚C

(OUT)

I

(A)

V

(volt)

P2

(psi)

5 7,57 11,30 10,13 8,20 12,23 13,33 14,60 1,18 220 300

10 7,50 11,27 10,33 8,90 12,53 12,64 14,33 1,15 220 300

15 7,13 10,87 10,77 8,23 12,30 12,47 14,80 1,17 220 300

20 8,87 11,13 10,17 8,37 12,53 12,57 14,80 1,19 220 300

25 7,07 11,47 10,47 8,17 12,47 13,27 14,57 1,17 220 300

30 7,34 11,30 10,20 8,20 12,40 13,34 14,30 1,19 220 300

Rata-rata 7,58 11,22 10,34 8,34 12,41 12,94 14,56 1,17 220 300

Tabel 4.6 Data Temperatur Refigerant R-290 Tekanan 60 psi

Time,

menit

T1

˚C

(IN)

T2 ˚C T3 ˚C T4 ˚C T5 ˚C T6 ˚C T7 ˚C

(OUT)

I

(A)

V

(volt)

P2

(psi)

5 7,57 11,30 10,13 8,20 12,23 13,33 14,60 1,18 220 300

10 7,50 11,27 10,33 8,90 12,53 12,67 14,33 1,19 220 300

15 7,13 10,87 10,77 8,23 12,30 12,47 14,80 1,17 220 300

20 8,87 11,13 10,17 8,37 12,53 12,57 14,80 1,16 220 300

25 7,07 11,47 10,47 8,17 12,47 13,27 14,57 1,17 220 300

30 7,25 11,40 10,35 8,25 12,38 13,10 14,55 1,18 220 300

Rata-rata 7,56 11,24 10,37 8,35 12,40 12,90 14,60 1,17 220 300

Page 57: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

42

Tabel 4.7 Data Temperatur Refigerant R-290 Tekanan 70 psi

Time,

menit

T1

˚C

(IN)

T2 ˚C T3 ˚C T4 ˚C T5 ˚C T6 ˚C T7 ˚C

(OUT)

I

(A)

V

(volt)

P2

(psi)

5 9,1 27,1 29,0 9,6 12,23 13,33 14,60 1,15 220 300

10 9,8 27,1 28,8 9,9 12,53 12,67 14,33 1,16 220 300

15 10,1 27,7 28,9 10,1 12,30 12,47 14,80 1,18 220 300

20 11,0 27,6 28,9 10,5 12,53 12,57 14,80 1,19 220 300

25 10,6 27,7 29,1 10,3 12,47 13,27 14,57 1,17 220 300

30 10,5 27,8 29,2 10,6 12,35 13,15 14,30 1,18 220 300

Rata-rata 10,1 27,5 28,9 10,6 12,40 12,91 14,56 1,17 220 300

Tabel 4.8 Data Temperatur Refigerant R-290 Tekanan 80 psi

Time,

menit

T1

˚C

(IN)

T2 ˚C T3 ˚C T4 ˚C T5 ˚C T6 ˚C T7 ˚C

(OUT)

I

(A)

V

(volt)

P2

(psi)

5 13,7 26,27 19,9 17,2 12,4 13,1 14,3 1,15 220 300

10 14,0 27,1 20,0 17,5 12,6 12,2 14,2 1,18 220 300

15 14,7 27,3 20,7 18,4 11,7 12,4 14,6 1,19 220 300

20 15,9 26,8 20,8 19,0 13,2 13,1 14,2 1,14 220 300

25 16,2 26,1 21,3 19,4 12,1 12,2 14,1 1,16 220 300

30 15,2 25,1 21,1 19,2 12,4 12,5 14,5 1,17 220 300

Rata-rata 14,9 26,6 20,6 18,4 12,4 12,5 14,3 1,16 220 300

Page 58: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

43

2. Perhitungan Data

A.Perhitungan data AC yang menggunakan R – 22

1.Perhitungan data AC yang menggunakan R – 22 pada tekanan pengisian 50 psi

Efisiensi Kompresor

ηc = 0,874 – 0,0135 x P2 + 14,7

= 0,874 – 0,0135 x 260 + 14,7

= 0,874 – 4,234

= 3,371

Laju Aliran Massa Refigeran

V x I xηc

= 220 V x 1,17 A x 3,371

= 867,695 Watt = 867,695 Watt

= 0,0045 kg/s.

Laju Perpindahan Kalor

Q= M0 Cp (T1 – T4)

= M0

( h1 – h4 )

= 0,0045 ( 217,92 – 215,49 )

= 0,0045 x 2,43

= 0,010 kJ/s = 10,935 Watt

Sehingga dari hasil perhitungan diatas pada tekanan pengisian 50 psi diketahui

bahwa laju aliran masa pada R-22 adalah 0,0045 kg/s dan laju perpindahan

kalornya 0.010 kJ/s = 10,935 Watt .

P1 + 14,7

50 + 14,7

ṁ= (h2 – h1)

( 409,85 – 217,92 )

191,93 kJ/kg 191930 kJ/kg

Page 59: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

44

2.Perhitungan data AC yang menggunakan R – 22 pada tekanan pengisian 60 psi

Efisiensi Kompresor

ηc = 0,874 – 0,0135 x P2 + 14,7

= 0,874 – 0,0135 x 260 + 14,7

= 0,874 – 3,677

= 2,803

Laju Aliran Massa Refigeran

V x I xηc

= 220 V x 1,17 A x 2,803

= 721,492 kW = 721,492 Watt

= 0,368 kg/s.

Laju Perpindahan Kalor

Q= M0 Cp (T1 – T4)

= M0

( h1 – h4 )

= 0,368 ( 209,47 – 211,87 )

= 0,368 x 2,4

= 0,883 kJ/s = 883,2 Watt

Sehingga dari hasil perhitungan diatas pada tekanan pengisian 60 psi diketahui

bahwa laju aliran masa pada R-22 adalah 0,368 kg/s dan laju perpindahan

kalornya 0.883 kJ/s = 883,2 Watt .

P1 + 14,7

60 + 14,7

ṁ= (h2 – h1)

(409,85 – 407,89 )

1,96 kJ/kg 1960 kJ/kg

Page 60: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

45

3.Perhitungan data AC yang menggunakan R – 22 pada tekanan pengisian 70 psi

Efisiensi Kompresor

ηc = 0,874 – 0,0135 x P2 + 14,7

= 0,874 – 0,0135 x 260 + 14,7

= 0,874 – 3,243

= 2,369

Laju Aliran Massa Refigeran

V x I xηc

= 220 V x 1,6 A x 2,369

= 833,888 kW = 833,888 Watt

= 0,004 kg/s.

Laju Perpindahan Kalor

Q= M0 Cp (T1 – T4)

= M0

( h1 – h4 )

= 0,004 ( 211,87 – 213,07 )

= 0,004 x 1,2

= 0,0048 kJ/s = 4,8 Watt

Sehingga dari hasil perhitungan diatas pada tekanan pengisian 70 psi diketahui

bahwa laju aliran masa pada R-22 adalah 0,004 kg/s dan laju perpindahan

kalornya 0.0048 kJ/s = 4,8 Watt .

P1 + 14,7

70 + 14,7

ṁ= (h2 – h1)

(413,54 - 211,87)

201,67 kJ/kg 201670 kJ/kg

Page 61: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

46

4.Perhitungan data AC yang menggunakan R – 22 pada tekanan pengisian 80 psi

Efisiensi Kompresor

ηc = 0,874 – 0,0135 x P2 + 14,7

= 0,874 – 0,0135 x 260 + 14,7

= 0,874 – 2,900

= 2,026

Laju Aliran Massa Refigeran

V x I xηc

= 220 V x 1,17 A x 2,026

= 521,492 kW = 521,492 Watt

= 0,002 kg/s.

Laju Perpindahan Kalor

Q= M0 Cp (T1 – T4)

= M0

( h1 – h4 )

= 0,002 ( 214,28 – 211,87 )

= 0,002 x 2,41

= 0,0048 kJ/s = 4,82 Watt

Sehingga dari hasil perhitungan diatas pada tekanan pengisian 80 psi diketahui

bahwa laju aliran masa pada R-22 adalah 0,002 kg/s dan laju perpindahan

kalornya 0.0048 kJ/s = 4,82 Watt .

P1 + 14,7

80 + 14,7

ṁ= (h2 – h1)

( 409,21 - 214,28 )

194,93 kJ/kg 194930 kJ/kg

Page 62: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

47

Tabel 5.1 Data Temperatur Refrigerant R-22

B.Perhitungan data AC yang menggunakan R – 290

1.Perhitungan data AC yang menggunakan R – 290 pada tekanan pengisian 50 psi

Efisiensi Kompresor

ηc = 0,874 – 0,0135 x P2 + 14,7

= 0,874 – 0,0135 x 300 + 14,7

= 0,874 – 4,863

= 3,989

Laju Aliran Massa Refigeran

V x I xηc

V x I xηc

= 220 V x 1,17 A x 3,989

= 1,026 kW = 1,026 Watt

= 0,005 kg/s.

P1 H1 P2 H2 V I Mo

Q

psi kJ/kg oC kJ/kg V

A kg/s Watt

50 217,92 260 409,85 220 1,17 0,0045 10,93

60 407,89 260 409,85 220 1,17 0,368 8,83

70 211,87 260 413,54 220 1,16 0,004 4,8

80 214,28 260 409,21 220 1,17 0,002 4,82

P1 + 14,7

50 + 14,7

ṁ= (h2 – h1)

ṁ= (h2 – h1)

( 408,89 – 208,28 )

200,61 kJ/kg 200610 kJ/kg

Page 63: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

48

Laju Perpindahan Kalor

Q= M0 Cp (T1 – T4)

= M0

( h1 – h4 )

= 0,005 ( 208,28 – 209,47 )

= 0,005 x 1,19

= 0,0059 kJ/s = 5,95 Watt

Sehingga dari hasil perhitungan diatas pada tekanan pengisian 50 psi diketahui

bahwa laju aliran masa pada R-290 adalah 0,005 kg/s dan laju perpindahan

kalornya 0.0059 kJ/s = 5,59 Watt .

2 .Perhitungan data AC yang menggunakan R – 290 pada tekanan pengisian 60

psi

Efisiensi Kompresor

ηc = 0,874 – 0,0135 x P2 + 14,7

= 0,874 – 0,0135 x 300 + 14,7

= 0,874 – 4,863

= 3,989

Laju Aliran Massa Refigeran

V x I xηc

= 220 V x 1,17 A x 3,989

= 1,026 kW = 1,026 Watt

= 0,008 kg/s.

Laju Perpindahan Kalor

Q= M0 Cp (T1 – T4)

P1 + 14,7

60 + 14,7

ṁ= (h2 – h1)

( 408,89 – 209,47 )

199,42 kJ/kg 1199420 kJ/kg

Page 64: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

49

= M0

( h1 – h4 )

= 0,008 ( 208,28 – 209,47 )

= 0,008 x 1,19

= 0,009 kJ/s = 9,52 Watt

Sehingga dari hasil perhitungan diatas pada tekanan pengisian 60 psi diketahui

bahwa laju aliran masa pada R-290 adalah 0,008 kg/s dan laju perpindahan

kalornya 0,009 kJ/s = 9,52 Watt .

3. Perhitungan data AC yang menggunakan R – 290 pada tekanan pengisian 70

psi

Efisiensi Kompresor

ηc = 0,874 – 0,0135 x P2 + 14,7

= 0,874 – 0,0135 x 300 + 14,7

= 0,874 – 3,715

= 2,841

Laju Aliran Massa Refigeran

V x I xηc

= 220 V x 1,17 A x 2,841

= 731,273 kW = 731,273 Watt

= 0,003 kg/s.

Laju Perpindahan Kalor

P1 + 14,7

70 + 14,7

ṁ= (h2 – h1)

( 413,54 – 211,87 )

201,67 kJ/kg 201670 kJ/kg

Page 65: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

50

Q= M0 Cp (T1 – T4)

= M0

( h1 – h4 )

= 0,003 ( 213,07 – 211,18 )

= 0,003 x 1,2

= 0,0036 kJ/s = 3,6 Watt

Sehingga dari hasil perhitungan diatas pada tekanan pengisian 70 psi diketahui

bahwa laju aliran masa pada R-290 adalah 0,003 kg/s dan laju perpindahan

kalornya 0.00,36 kJ/s = 3,6 Watt .

4. Perhitungan data AC yang menggunakan R – 290 pada tekanan pengisian 80

psi

Efisiensi Kompresor

ηc = 0,874 – 0,0135 x P2 + 14,7

= 0,874 – 0,0135 x 300 + 14,7

= 0,874 – 3,323

= 2,449

Laju Aliran Massa Refigeran

V x I xηc

= 220 V x 1,16 A x 2,449

= 624,984 kW = 624,984 Watt

= 0,003 kg/s.

Laju Perpindahan Kalor

P1 + 14,7

80 + 14,7

ṁ= (h2 – h1)

( 413,29 – 216,7 )

196,59 kJ/kg 196590 kJ/kg

Page 66: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

51

Q= M0 Cp (T1 – T4)

= M0

( h1 – h4 )

= 0,003 ( 216,7 – 221,59 )

= 0,003 x 4,89

= 0,0144 kJ/s = 14,49 Watt

Sehingga dari hasil perhitungan diatas pada tekanan pengisian 80 psi diketahui

bahwa laju aliran masa pada R-290 adalah 0,003 kg/s dan laju perpindahan

kalornya 0.0144 kJ/s = 14,49 Watt .

Tabel 5.2 Data Temperatur Refrigerant R-290

P1 H1 P2 H2 V I Mo

Q

Psi kJ/kg oC kJ/kg V

A kg/s Watt

50 208,28 300 408,89 220 1,17 0,0059 5,95

60 209,47 300 408,89 220 1,17 0,008 9,52

70 211,87 260 413,54 220 1,17 0,003 3,6

80 216,7 260 413,29 220 1,16 0,003 14,49

Page 67: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

52

Grafik 5.1Perubahan Tekanan Pada Laju Perpindahan Massa Refrigerent

R22 & R290

Grafik di atas merupakan hasil perhitungan perubahan tekanan pada laju

aliran perpindahan massa refrigerent .pengambilan datadi lakukan selang waktu

lima menit selama

30 menit pada setiap tekanan 50,60,80,70 dan dengan refigeren R22dan

refrigerent R290 .

Pada saat pengambilan data menggunakan refrigerent R22di dapatkan hasil yaitu

pada tekanan

50 psi = 0,0045 kg/s, 60 psi = 0,368 Kg/s,70 ps i= 0,004 kg/s, 80 psi = 0,002 kg/s

mengalami kenaikan yang konstan sedangakan pada saat pengambilan data

refrigeren R290 di dapatkan hasil yaitu 50 psi = 0,005 kg/s, 60 psi = 0,008 kg/s,70

psi = 0,003 kg/s,80 psi = 0,003 kg/s pada

0

0.001

0.002

0.003

0.004

0.005

0.006

0.007

0.008

0.009

50 psi 60 psi 70 psi 80 psi

kg/s

Laju perpindahan massa refigerant R-22

dan R-290

R-22

R-290

Page 68: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

53

Saat pengambilan data refrigeren R290 mengalami kenaikan tinggi yaitu pada

tekanan 60 psi.

Jadi hasil di atas bisa di simpulkan pada saat menggunakan AC dengan refrigeren

R22dan R290 tidak jauh beda perbandinganya karena massa refrigerenya tidak

jauh beda hasil pengukuran datanya.

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

100000

50 60 70 80

Q (

Wat

t )

Psi

Laju Perpindahan Kalor R22 & R290

R22

R290

Grafik 5.2 Perubahan Tekanan Pada Laju Perpindahan Kalor R22 & R290

Grafik di atas merupakan hasil perhitungan data perubahan tekanan

pada laju perpindahan kalor dengan menggunakan refrigerent R22 dan R290 .

pengambilan data dilakukan selang waktu lima menit selama 30 menit setiap

tekanan 50,60,70,80. Pada saat pengambilan data menggunakan refrigerent R22

hasilnya yaitu pada tekanan 50 psi = 8,83 Watt, 60 psi = 4,8 Watt, 70 psi = 4,8

Watt, 80 psi = 4,82 Watt sedangakan pada saat pengambilan data menggunakan

refrigeren R290 di dapatkan hasil sebagai berikut pada tekanan 50 psi = 5,59

Watt, 60 psi = 9,52 Watt, 70 psi = 3,62 Watt, 80 psi = 14,49 Watt jadi dapat

Page 69: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

54

Di simpulkan dari hasil di atas menggunakan refrigeren R22 dan R290 lebih baik

menggunakan

R290 karena laju perpindahan kalornya lebih kecil namun untuk dipasaran R290

susah di dapat

Dan harganya mahal namun R22 lebih banyak di gunakan dan juga banyak di

pasaran dan

Untuk harganya lebih terjangkau.

Page 70: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian alat, pengambilan data, dan pembahasan dalam

penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Laju dan perpindahan kalor yang menggunakan refrigrant R-22 dalam

selang waktu selama 30 menit dengan tekanan 80 psi temprature nya 10,93

˚C. Hasil tersebut di peroleh dari hasil rata-rata T1 sampai dengan T7,

yaitu T1 12,2˚C, T2 12,4˚C, T3 11,9˚C, T4 10,4˚C, T5 14,13˚C, T6

14,60˚C dan T7 16,63˚C.

2. Laju aliran massa menggunakan refrigrant R-290 dalam selang waktu

selama 30 menit dengan tekanan 80 psi temprature nya 14,49 ˚C. Hasil

tersebut di peroleh dari hasil rata-rata T1 sampai dengan T7, T1 14,9˚C,

T2 26,6˚C, T3 20,6˚C, T4 18,4˚C, T5 12,4˚C, T6 12,5˚C dan T7 14,3˚C.

3. Kinerja evaporator menggunakan refrigrant R-290 dalam selang waktu

selama 30 menit dengan tekanan 80 psi temprature nya 14,49 ˚C. Hasil

tersebut di peroleh dari hasil rata-rata T1 sampai dengan T7, T1 14,9˚C,

T2 26,6˚C, T3 20,6˚C, T4 18,4˚C, T5 12,4˚C, T6 12,5˚C dan T7 14,3˚C.

Page 71: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

B. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya perlu dianalisa dengan rentang waktu lebih

lama dan dengan kapasitas AC yang lebih besar.

2. Sebelum mengambil data perlu sekali mengkalibrasi alat ukur atau

menstandarkan pengukuran.

3. Perlu dipasang alat ukur pressure gauge pada masing – masing alur setelah

melewati komponen, agar dalam menganalisa lebih tepat dan jelas dan

juga memudahkan dalam menganalisa menggunakan software.

4. Pengambilan data sebaiknya dilakukan saat kompresor dalam keadaan

steady.

5. Saat mengisi refrigeran R290 sebaiknya dijauhkan dari api. Karena

refrigeran R290 sangat mudah terbakar.

6. Berdasarkan hasil penelitian di atas, di sarankan sebaiknya menggunakan

refrigerant R-290 karna yang sifatnya ramah lingkungan, memiliki potensi

pemasaran yang rendah serta tidak berpotensi meruask lapisan ozon.

Berbeda dengan refrigerant R-22 yang berpotensi merusak ozon sebesar

0,05 dan seiringnya perkembangan teknologi R-22 akan segera di

hilangkan karena berpotensi tidak ramah lingkungan.

Page 72: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

DAFTAR PUSTAKA

Hara Supratman,“pengertian evaporasi dan alat.”

http://myteknikkimiablogaddress.blogspot.com/2018/11/. (di akses tanggal

11 februari 2020, 15.13 wib).

Jesayas o. F. Sitinjak, “Studi eksperimental kinerja ac split satu pk memanfaatkan

air kondensasi buangan evaporator sebagai pendingin kondensor”.

Universitas Sumatera Utara Medan 2015.

Jones J. W. “Evaporator”

https://id.m.wikipedia.org/wiki/. (di akses tanggal 11 februari 2020, 15.13

wib).

Made Ery Arsana, Sudirman, I.B Sukadana “kinerja ac tipe split dengan sistem

ejector menggunakan refrigeran hydrokarbon” Jurnal Logic. Vol. 16. No. 2

Juli 2016.

Mukhtiamirulhaq, “Perencanaan Alat Uji Prestasi Sistem Pengkondisian Udara (Air

Conditioning) Jenis Split” Jurnal Perencanaan Alat Uji Prestasi Sistem

Pengkondisian Udara (Air Conditioning) Jenis Split 2017.

Pramacakrayuda I Gusti Agung, “Analisis Performansi Sistem Pendingin Ruangan

Dikombinasikan Dengan Water Heater”, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Cakram Vol.4, 2010, 1: 58-59.

PT. Glora Angkasa Pratama.”REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING,

Scond Edition” Erlangga.

Stoecker W.F. “Nama saya eva lengkapnya evaporator ini fungsi saya”

https://www.google.com/amp/s/www.gridoto.com/amp/read/221026776/.(di

akses tanggal 11 februari 2020, 15.13 wib).

Wibowo Hadi, “Analisis Kinerja Kondensor Sistem Pendingin Pusat Perbelanjaan”,

Jurnal Ilmiah TEKNOBIZ Vol.1, 2010, 1: 60-61.

Page 73: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

Gambar penggambilan data dengan termokoper

Page 74: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

Gambar tekanan refigerant

Page 75: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

Gambar bagian evaporator

Page 76: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

Gambar pengambilan data

Page 77: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin

Gambar tipe AC

Page 78: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin
Page 79: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin
Page 80: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin
Page 81: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin
Page 82: ANALISIS KINERJA EVAPORATOR PADA AC SPLIT 1/2 ...repository.upstegal.ac.id/2710/1/azhar berning.pdfkompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. Tujuan dari mesin pendingin