182
i ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS DALAM PEMBERITAAN MASA PILKADA DKI JAKARTA PERIODE SEPTEMBER 2016- DESEMBER 2016: TINJAUAN ANALISIS WACANA KRITIS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Pitrus Puspito 141224029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

i

ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN

TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS DALAM PEMBERITAAN

MASA PILKADA DKI JAKARTA PERIODE SEPTEMBER 2016-

DESEMBER 2016: TINJAUAN ANALISIS WACANA KRITIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

Pitrus Puspito 141224029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

iv

MOTTO

The beginning of all things are small.

-Marcus Tullius Cicero-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada semua orang yang memiliki kemauan yang

besar untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

viii

ABSTRAK

Pitrus Puspito. 2018. Analisis Ketransitifan dan Modalitas pada

Headline dan Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Dalam

Pemberitaan Pilkada DKI Jakarta 2017 Periode September

2016-Desember 2016: Tinjauan Analisis Wacana Kritis. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas

Sanata Dharma. Pembimbing: Dr. B. Widharyanto, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perspektif surat kabar

Kompas terhadap nilai-nilai keindonesiaan yang dimanifestasikan ke dalam

piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas. Ada dua hal yang dideskripsikan

lebih lanjut, yakni (1) mendeskripsikan jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan

dan piranti kebahasaan modalitas yang digunaka surat kabar Kompas dalam

pemberitaannya; (2) perspektif surat kabar Kompas yang dimanifestasikan ke

dalam jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan

modalitas terhadap nilai-nilai keindonesiaan.

Pendekatan yang diguanakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Data yang berupa teks headline dan tajuk rencana, kemudian dianalisis

untuk digolongkan ke dalam jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan

piranti kebahasaan modalitas. Data penelitian yang berupa klausa dan kalimat

didekati dengan teori linguistik kritis Halliday (1985) dan analisis wacana kritis

Fairclough (1995). Lebih lanjut, teknik analisis yang digunakan untuk mengkaji

dan menginterpretasikan data adalah analisis perspektif yang dimanifestasikan ke

dalam piranti kebahasaan ketransitif dan modalitas yang dikembangkan oleh

Widharyanto (2000).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penggunaan jenis-jenis piranti

kebahasaan ketransitifan, yakni ketransitifan perbuatan, kejadian, mental dan

verbal serta jenis-jenis piranti kebahasaan modalitas, yakni modalitas kebenaran,

keharusan, keinginan, dan izin oleh surat kabar Kompas pada headline dan tajuk

rencananya pada masa pilkada DKI Jakarta 2017, yakni antara bulan September

2016 hingga bulan Desember 2016; (2) hampir seluruh jenis piranti kebahasaan

ketransitifan dan jenis piranti modalitas yang digunakan mencerminkan perspektif

surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai-nilai keindonesiaan.

Hasil temuan penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukkan dan pertimbangan

bagi analisis wacana, sosiolog, politikus, wartawan, dan ahli komunikasi untuk

meneliti lebih lanjut hubungan antara bahasa, ideologi, dan kekuasaan atau

dominasi dalam media masa Indonesia.

Kata kunci: ketransitifan, modalitas, perspektif, manifestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

ix

ABSTRACT

Pitrus Puspito. 2018. An Analysis of Transitivity and Modality on

Kompas Newspaper is Headline and Editorial in Reporting

Jakarta Governor Election 2017 from September-December

2016 Period: A Critical Discourse Analysisis. Undergraduate

Thesis. Indonesian Language and Literature Education, Sanata

Dharma University. Academic Sponsor: Dr. B. Widharyanto, M.Pd.

The study aims at describing the perspective of Kompas newspaper toward

the values of Indonesian-ness that have been manifested into the transitivity and

modality language instrument. There are two aspects that will be described further

in the study namely: (1) the description on the types of transitivity and modality

language instrument that have been implemented by the Kompas newspaper in

their news report; and (2) the perspective of the Kompas newspaper that has been

manifested into the transitivity and modality language instrument toward the

values of Indonesian-ness.

In conducting the study, the approach that the researcher implemented was

the qualitative approach. The data in the form of headline and editorial texts were

analyzed in order to be categorized into the types of transitivity language

instrument and modality language instrument. The clauses and the sentences that

had been gathered from the data were approached by means of critical linguistic

theory by Halliday (1985) and critical discourse analysis by Fairclough (1995).

Furthermore, the techniques of analysis that the researcher implemented in

reviewing and manifesting the data were the perspective analysis that had been

manifested into the transitivity and modality language instrument that had been

developed by Widharyanto (2000).

The results of the study show several findings. (1) Dominantly the Kompas

newspaper makes use of the transitivity and modality language on their headlines

and editorials that have been published during the Governor Election 2011 for the

Jakarta Special Capitol, precisely from September 2016 until December 2016. The

types of transitivity language instrument that have been applied by the newspaper

are namely action, event, mental and verbal. Then, the types of modality language

instrument that have been applied by the newspaper are namely truth, obligation,

expectation, and permission. (2) Almost all types of transitivity and modality

language instrument that have been applied reflect the perspective of the Kompas

newspaper, which is pro the value of Indonesian-ness (multiculturalism, tolerance,

democracy, law enforcement, and alike).

The findings of the study might serve as a matter of reference and

consideration for critical discourse analyst, sociology, politician, journalist and

communication expert in scrutinizing further the relationship among language,

ideology, and power or dominance within the Indonesian mass media.

Keyword: trasntivity, modality, perspective, manifestation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis

Ketransitifan dan Modalitas pada Headline dan Tajuk Rencana Surat Kabar

Kompas dalam Pemberitaan Masa Pilkada DKI Jakarta Periode September

2016-Desember 2016: Tinjauan Analisis Wacana Kritis. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedndidikan, Jurusan

Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih kepada:

1. Rishe Purnama Dewi, S.Pd, M.Hum., selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang senantiasa

sabar untuk membimbing, memotivasi, mengarahkan jalan pikir

peneliti, serta memberikan berbagai masukan yang membangun dari

proses awal hingga akhir dari penelitian ini.

3. A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A, selaku triangulator data yang

telah berkenan untuk meluangkan waktu, pikiran, serta memberikan

masukan yang membangun untuk kebaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xi

4. Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma yang mendedikasikan untuk membimbing, mendidik,

memberikan dukungan, bantuan, arahan dari awal perkuliahan hingga

peneliti dapat sampai pada jenjang ini.

5. Orang tua wali saya, Bapak /Ibu Ratgono yang dengan penuh

pengertian serta dukungan yang tulus menjadikan saya manusia yang

lebih dewasa.

6. Kepada orang tua saya, Bapak Martinus Saidi, Ibu Lusia Surati yang

selalu menyertai dengan doa dan cinta mereka yang sungguh luar

biasa.

7. Kakak dan adik saya, Alfonsus Nico Eliyanto, dan Theresaia Oktavia

yang selalu mendoakan saya dan memberi motivasi.

8. Selanjutnya kepada teman-teman keluarga besar Prodi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia dan teman-teman Focused Group

Discussion (FGD) “Penghuni Kantin”, sebagai tempat berkumpul dan

berdiskusi mengenai masalah-masalah yang dihadapi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan

dan kelemahan, mohon pemaklumannya. Penulis berharap penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xii

DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii

LEMBAR PENGUJI .................................................................................. iii

MOTTO ...................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................................................ vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. . xx

BAB I: PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xiii

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 6

1.3 Tujuan .................................................................................................. 7

1.4 Manfaat ................................................................................................ 7

1.5 Definisi Istilah ...................................................................................... 8

1.5.1 Piranti Kebahasaan .................................................................. 8

1.5.2 Perspektif ................................................................................. 9

1.5.3 Headline ................................................................................... 9

1.5.4 Tajuk Rencana ......................................................................... 10

1.5.5 Nilai Toleransi ......................................................................... 10

1.5.6 Nilai Keberagaman .................................................................. 10

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 12

2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ..................................................... 12

2.1.1 Penelitian B. Widharyanto (2000) ........................................... 13

2.1.2 Penelitian Rizal Mallarangeng ................................................. 14

2.1.3 Penelitian Siti Nur Amaliyah ................................................... 16

2.1.4 Penelitian Dharma Karana Sinurat .......................................... 17

2.1.5 Penelitian Rezky Amelda ........................................................ 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xiv

2.2 Landasan Teori ..................................................................................... 18

2.2.1 Hakikat Bahasa ........................................................................ 18

2.2.2 Linguistik Kritis Halliday ........................................................ 20

2.2.3 Analisis Wacana Kritis N. Fairclough ..................................... 22

2.2.4 Bahasa dan Kekuasaan ............................................................ 25

2.2.5 Pendekatan Perspektif dalam Wacana ..................................... 28

2.2.6 Piranti Kebahasaan .................................................................. 29

2.2.6.1 Piranti Kebahasaan Ketransitifan ................................ 30

2.2.6.2 1 Piranti Kebahasaan Modalitas .................................. 34

2.2.7 Surat Kabar Kompas ................................................................ 38

2.2.8 Prinsip-Prinsip Penulisan Headline ......................................... 40

2.2.9 Prinsip-Prinsip Penulisan Tajuk Rencana ................................ 43

2.2.10 Nilai-Nilai Toleransi dan Keberagaman ................................ 45

2.3 Kerangka Berpikir …………………………………………………… 48

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 49

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 49

3.2 Data dan Sumber Data ......................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xv

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ............................................... 52

3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................. 56

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data ........................................................ 57

3.5.1 Analisis Data untuk Masalah Pertama ..................................... 57

3.5.2 Analisis Data Untuk Masalah Kedua ....................................... 59

3.5.2.1 Analisis Data Ketransitifan ......................................... 60

3.5.2.2 Analisis Data Modalitas .............................................. 60

3.6 Tringulasi ............................................................................................. 61

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 63

4.1 Deskripsi Data ...................................................................................... 63

4.1.1 Jenis-Jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan dan Modalitas dalam

Headline dan Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas ................ 64

4.1.2 Perspektif Surat Kabar Kompas dalam Headline dan Tajuk

Rencananya ............................................................................. 65

4.2 Analisis Data ........................................................................................ 66

4.2.1 Jenis-Jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan dan Modalitas dalam

Headline dan Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas ................ 66

4.2.1.1 Jenis-Jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan .............. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xvi

4.2.1.1.1 Ketransitifan Perbuatan ................................... 67

4.2.1.1.2 Ketransitifan Kejadian .................................... 68

4.2.1.1.3 Ketransitifan Verbal ........................................ 69

4.2.1.1. Ketransitifan Mental ......................................... 72

4.2.1.2 Jenis-Jenis Piranti Kebahasaan Modalitas ................... 75

4.2.1.2.1 Modalitas Keharusan ...................................... 75

4.2.1.2.2 Modalitas Kebenaran ...................................... 76

4.2.1.2.3 Modalitas Keinginan ....................................... 77

4.2.1.2.4 Modalitas Izin ................................................. 78

4.2.2 Manifestasi Perspektif Melalui Pemanfaatan Piranti Kebahasaan

Ketransitifan ............................................................................ 79

4.2.2.1 Proses Material Perbuatan .................................................... 80

4.2.2.2 Proses Material Kejadian ...................................................... 83

4.2.2.3 Proses Mental ....................................................................... 85

4.2.2.3.1 Proses Mental Penglihatan ....................................... 85

4.2.2.3.2 Proses Mental Pemikiran .......................................... 86

4.2.2.3.3 Proses Mental Perasaan ............................................ 87

4.2.2.4 Proses Verbal ........................................................................ 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xvii

4.2.2.4.1 Proses Verbal dengan Kutipan Langsung ................ 90

4.2.2.4.2 Proses Verbal dengan Kutipan Tidak Langsung ...... 92

4.2.3 Manifestasi Perspektif Melalui Pemanfaatan Piranti Kebasaan

Modalitas ................................................................................. 95

4.2.3.1 Modalitas Kebenaran ................................................... 96

4.2.3.2 Modalitas Keharusan ................................................... 97

4.2.3.3 Modalitas Keinginan ................................................... 99

4.2.3.4 Modalitas Izin .............................................................. 101

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 104

4.3.1 Pembahasaan Jenis-jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan dan

Modalitas yang Digunakan Oleh Surat Kabar Kompas pada Headline

dan Tajuk Rencananya ............................................................ 104

4.3.2 Pembahasaan Manifestasi Perspektif Surat Kabar Kompas ke Dalam

Jenis-jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan dan Modalitas pada

Headline dan Tajuk Rencananya ............................................. 105

BAB V PENUTUP: .................................................................................... 107

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 107

5.2 Saran-Saran .......................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel untuk Menganalisis Ketransitifan ................................ 33

Tabel 2.2 Tabel Jenis-jenis Modalitas .................................................. 35

Tabel 2.3 Tabel Teknik Membuat Judul atau Headline Berita ................ 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Triangulasi …………………………………………………………… 116

Data Piranti Kebahasaan Ketransitifan …………………………………… 117

Data Piranti Kebahasaan Modalitas ………………………………………. 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Para filsuf Yunani memandang bahasa sebagai alat untuk mencari dan

mengungkapkan kebenaran, untuk mengekspresikan hal-hal yang bersifat artistik,

dan persuasif. Menurut Ernes Cassirer (1987:17), „dalam pandangan hidup orang

Athena abad ke-5, bahasa menjadi instrumen untuk mencapai tujuan tertentu,

yang kongkret dan praktis‟. Dalam pengertian yang klasik itu, bahasa digunakan

sebagai alat untuk berkesenian dan mempengaruhi seseorang. Para pakar

lingusitik kontemporer melanjutkan kajian ini dengan pengkajian lebih rinci

hubungan antara ilmu bahasa, sosial, psikologi dan politik.

Politik dalam konteks ini dipahami sebagai upaya mempengaruhi orang

lain. Menurut Heryanto dalam Latif (1996:95), „sebagai alat, bahasa pada

hakikatnya dianggap bersifat netral. Ia bersifat baik atau tidak baik dalam praktik

penggunaannya oleh pihak (agen) tertentu‟. Kaitan antara politik dan bahasa

terlihat pada pemanfaatan bahasa untuk mempengaruhi orang lain. Kondisi ini

dapat dilihat di dalam pemberitaan media massa yang selalu menggunakan bahasa

sebagai alat untuk mempengaruhi publik.

Menurut Hikam dalam Latif (1987:78), „penulisan berita yang menjadi

pengalaman manusia yang diungkapkan dalam bahasa tidak salah sejauh ia

dinyatakan secara logis, sintaksis, dan memiliki hubungan dengan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

2

empiris‟. Namun, realitas yang ditulis seringkali melenceng karena perbedaan

proses rekonstruksi pihak tertentu. Rekonstruksi realitas ini merupakan wujud

keyakinan seseorang melihat peristiwa. Dalam konteks surat kabar, seorang

wartawan memiliki sudut pandang tertentu terhadap objek suatu berita. Suatu

peristiwa yang sama bisa dilaporkan berbeda oleh wartawan yang berbeda.

Menurut Widharyanto (2000), perbedaan sudut pandang dalam pelaporan

peristiwa disebut perspektif. Lebih lanjut, Widharyanto menjelaskan untuk

membangun perspektif pemberitaan, wartawan menggunakan strategi kebahasaan

untuk memanifestasikan perspektifnya di dalam wacana yang kemudian disebut

sebagai piranti kebahasaan. Secara umum, bentuk piranti kebahasaan itu adalah

sistem ketransitifan, struktur leksikal dan pilihan kata, struktur nominalisasi,

modalitas, tindak tutur, metafora, dan struktur informasi.

Menurut Mulyana (2005:1), „wacana merupakan unsur kebahasaan yang

paling kompleks dan paling lengkap‟. Apabila dilihat berdasarkan hierarki satuan

kebahasaan, wacana menduduki puncak satuan bahasa setelah paragraf. Lewat

penjelasan tersebut, di dalam wacana terdapat kesatuan gagasan dan perasaan

yang disampaikan seseorang. Untuk dapat memahami wacana harus mengkaji

berbagai aspek yang berhubungan dengannya.

Menurut Mulyana (2005:3), „dalam analisis wacana, teks muncul akibat

adanya konteks yang melatarbelakanginya. Istilah wacana dapat dimaknai sebagai

„ucapan‟, „perkataan‟, „bacaan‟ yang bersifat kontekstual, sedangkan teks,

menurut KBBI (2008: 625), „adalah naskah berupa kata-kata asli dari pengarang‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

3

Dengan demikian, analisis wacana merupakan kajian yang menempatkan teks

dalam konteksnya yang utuh.

Menurut KBBI (2008), konteks merupakan situasi yang ada hubungannya

dengan suatu peristiwa; bagian suatu kalimat yang dapat menambah kejelasan

makna. Secara ekstrinsik, konteks adalah sesuatu di luar bahasa yang

mempengaruhi makna bahasa. Secara instrinsik, konteks merupakan bagian suatu

kalimat yang dapat menambah kejelasan makna.

Dalam wacana, konsep situasi diperkenalkan oleh Malinowsky dalam

Widharyanto (2000) sebagai keseluruhan lingkungan, tidak hanya lingkungan

tutur (verbal), tetapi juga lingkungan keadaan tempat teks diucapkan. Situasi

dapat dipahami sebagai faktor di luar tuturan (kebahasan) yang mempengaruhi

makna tuturan tersebut. Halliday dan Hassan (1985) menawarkan kategori situasi

konteks pada teks itu bertautan. Indikator yang dapat digunakan untuk

memberikan konteks situasi atau lingkungan langsung tempat teks itu benar-benar

berfungsi, yakni medan wacana (field of discourse), pelibat wacana (tenor of

discourse), dan sarana wacana (mode of discourse).

Menurut Widharyanto (2000:37), „medan wacana menunjuk pada hal yang

sedang terjadi, pada sifat tindakan sosial yang sedang berlangsung, yang di

dalamnya bahasa ikut berperan serta sebagai unsur pokok tertentu‟. Medan

wacana pada penelitian ini adalah periode pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Pada

periode tersebut memunculkan berbagai tindakan sosial lain, seperti isu-isu

intoleransi, anti keberagaman, hoax atau berita bohong, dan berbagai politik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

4

kepentingan yang mengatasnamakan suku, adat, ras dan agama (SARA). Peristiwa

atau realitas sosial tersebut kemudian diungkapkan kembali dengan bahasa berupa

teks berita.

Pelibat wacana dalam penelitian ini adalah surat kabar Kompas (sebagai

penutur) dan publik (sebagai mitra tutur). Surat kabar Kompas “bertutur” kepada

publik melalui teks berita, sehingga komunikasi bersifat monolog atau searah.

Menurut Mulyana (2005:9), „dalam tradisi tulis, teks bersifat „monolog

noninteraksi‟, dan wacana lisan bersifat „dialog interaksi‟‟. Sifat monolog ini

kemudian menuntut kebenaran informasi yang disampaikan media massa kepada

publik. Menurut Haryatmoko (2007:9), „media memiliki idealisme, yaitu

memberikan informai yang benar. Dengan idealisme semacam itu, media ingin

berperan sebagai sarana pendidikan‟. Melalui definisi ini media idealnya sebagai

sarana informasi sekaligus edukasi bagi publik.

Sarana wacana situasi dalam penelitian ini adalah headline dan rubrik tajuk

rencana surat kabar Kompas. Headline merupakan judul berita utama dalam suatu

surat kabar, sedangkan tajuk rencana atau editorial adalah pendapat dan perspektif

resmi suatu media massa sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual,

fenomenal dan atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat (Haris

Sumandiria, 2005:7). Di dalam tajuk rencana, editorial menjelaskan secara singkat

masalah aktual yang menjadi sorotan, alasan mengapa media memilih berita yang

diterbitkan beserta pandangan media terhadap masalah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

5

Penelitian ini menganalisis perspektif surat kabar Kompas terhadap nilai-nilai

toleransi dan keberagaman di dalam memberitakan pilkada DKI Jakarta 2017.

Perspektif surat kabar Kompas tersebut akan dianalisis melalui piranti-piranti

kebahasaan yang digunakan dalam headline dan tajuk rencananya, yakni piranti

ketransitifan dan modalitas. Bentuk perspektif antara lain: positif, negatif dan

netral, seperti yang dijelaskan oleh Widharyanto (2000: 191-192) sebagai berikut:

Perspektif yang dibangun oleh penulis saat memproduksi wacana

berita dapat diklasifikasikan atas tiga tipe, yakni positif, negatif, dan

netral. Pertama, perspektif positif memperlihatkan perspektif penulis

dalam menyetujui, mendukung, mengiyakan (affirmative),

menyenangkan atau menguntungkan (favourable) sesuatu hal,

peristiwa, individu, kelompok, pihak atau institusi tertentu. Kedua,

perspektif negatif memperlihatkan perspektif penulis seperti tidak

menyetujui, tidak mendunkung, atau beroposisi, merugikan, dan tidak

menyenangkan atau menguntungkan (unfavouable) sesuatu hal,

peristiwa, individu, kelompok, pihak atau institusi tertentu. Ketiga,

perspektif netral memperlihatkan perspektif penulis yang bimbang dan

tidak memihak pada sesuatu hal, peristiwa, individu, kelompok, pihak

atau institusi tertentu.

Dipilihnya surat kabar Kompas sebagai objek penelitian, karena Kompas

termasuk surat kabar independen dan terkategorikan sebagai surat kabar nasional.

Menurut Yakob Oetama (2008:4), „harian umum Kompas adalah lembaga pers

yang bersifat umum dan terbuka, tidak melibatkan diri dalam kelompok yang

bersifat politik, agama, sosial, budaya, dan ekonomi. Surat kabar Kompas

merupakan sebuah surat kabar nasional dalam arti hadir di semua provinsi dan

isinya mencoba mencakup peristiwa berskala nasional‟. Surat kabar Kompas juga

menggunakan bahasa Indonesia yang relatif baik karena tidak memasukan bahasa

daerah dalam pelaporannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

6

Menurut survei yang dilakukan Bisnis.com pada tahun 2014, Kompas

menduduki peringkat pertama sebagai media terpopuler di Indonesia. Jumlah

pembaca terbanyak mengindikasikan surat kabar Kompas sebagai surat kabar

terpercaya, sehingga surat kabar Kompas berpotensi sebagai rujukan publik untuk

memperoleh berita terpercaya.

Pengambilan periodesasi pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai fokus penelitian

disebabkan karena DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia sehingga dapat

dijadikan barometer keberhasilan daerah-daerah lain di Indonesia. Keberhasilan

itu dapat berupa bidang politik, sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya.

Selain pusat politik, pemerintahan, dan perekonomian, alasan lain dipilihnya

periode DKI Jakarta adalah karena pada periode tersebut muncul berbagai isu

terkait suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Hal ini terjadi karena salah

satu calon kuat gubernur DKI beretnis dan menganut agama minoritas, yakni

Tionghoa dan beragama Kristen. Isu-isu sara tersebut telah menjadi persoalan

bangsa, sehingga media massa berkategori nasional, seperti Kompas menjadi

relevan sebagai media informasi dan edukasi bagi publik untuk mengklarifikasi

isu-isu tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, masalah penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

7

1. Jenis-jenis piranti ketransitifan dan modalitas apa sajakah yang digunakan

surat kabar Kompas dalam headline dan tajuk rencananya untuk

memberitakan isu-isu tentang toleransi dan keberagaman?

2. Apakah piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas yang digunakan surat

kabar Kompas dalam headline dan tajuk rencananya menunjukan perspektifnya

terhadap nilai toleransi dan keberagaman?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah bagaimana perspektif surat kabar

Kompas terhadap nilai toleransi dan keberagaman dalam pemberitaan pada

periode pilkada DKI Jakarta 2017. Secara spesifik tujuan itu dirumuskan sebagai

berikut:

1. Mendeskripsikan jenis-jenis piranti ketransitifan dan modalitas yang digunakan

surat kabar Kompas dalam headline dan tajuk rencananya untuk memberitakan

isu-isu tentang toleransi dan keberagaman.

2. Mendeskripsikan perspektif surat kabar Kompas yang dimanifestasikan ke

dalam piranti-piranti kebahasaan yang digunakan dalam headline dan tajuk

rencananya.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat, baik secara teoritis maupun

secara praktis. Manfaat secara teoritis antara lain, pertama, temuan hasil penelitian

diharapkan dapat memberikan verifikasi tentang dua hal, yakni (a) pengaruh

ideologi dalam pemberitaan media massa, dan (b) penggunaan piranti-piranti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

8

kebahasaan ketransitifan dan modalitas untuk memanifestasikan perspektif surat

kabar Kompas terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman di dalam

pemberitaan periode Pilkada DKI Jakarta 2017.

Di samping sumbangan teoritisnya, penelitian ini juga memiliki sumbangan

praktis sebagai berikut. Pertama, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

rujukan dan pertimbangan bagi analisis wacana dan ahli komunikasi untuk

meneliti lebih lanjut hubungan antara bahasa, ideologi, dan kekuasaan pada media

massa di Indonesia.

1.5 Definisi Istilah

1.5.1 Piranti-piranti kebahasaan

Piranti-piranti kebahasaan menurut Widharyanto (2000), merupakan ekspresi

bahasa pada level kata dan kalimat. Hal ini dijelaskan pada jurnal ilmiahnya untuk

melihat perspektif dalam pemberitaan pada akhir Era Orde Baru. Sebelumnya

Widharyanto menjelaskan untuk melihat perspektif suatu media massa, dapat

dilihat dari penyajian informasi (presentation of information) pada level wacana

dan ekspresi bahasa yang digunakan dalam sajian bahasa berita pada level

kalimat. Dari ketuju piranti kebahasaan yang dijelaskan oleh Widharyanto

kemudian dipilih dua di antaranya, yakni piranti kebahasaan ketransitifan dan

piranti kebahasaan modalitas. Pemilihan dan penetapan kedua piranti kebahasaan

dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian awal yang memperlihatkan hasil

bahwa kedua piranti kebahasaan tersebut yang dominan digunakan oleh surat

kabar Kompas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

9

1.5.2 Perspektif

Menurut KBBI, kata perspektif/berperspektif; mengambil sikap (pendirian).

Pengambilan sikap pada penelitian ini ditujukan pada sikap peduli atau tidak

peduli surat kabar Kompas terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Sikap

atau perspektif surat kabar Kompas terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman

akan terlihat pada piranti-piranti kebahasaan yang digunakannya. Berikut ini

penjelasan perspektif menurut Widharyanto (2000):

Perspektif yang dibangun oleh penulis saat memproduksi

wacana berita, menurut Widharyanto (2000), dapat diklasifikasikan

atas tiga tipe, yakni positif, negatif, dan netral. Pertama, perspektif

positif memperlihatkan perspektif penulis dalam menyetujui,

mendukung, mengiyakan (affirmative), menyenangkan atau

menguntungkan (favourable) sesuatu hal, peristiwa, individu,

kelompok, pihak atau institusi tertentu. Kedua, perspektif negatif

memperlihatkan perspektif penulis seperti tidak menyetujui, tidak

mendukung atau beroposisi, merugikan, dan tidak menyenangkan

atau menguntungkan (unfavourable) sesuatu hal, peristiwa, individu,

kelompok, pihak atau institusi tertentu. Ketiga, perspektif netral

memperlihatkan perspektif penulis yang berimbang dan tidak

memihak pada sesuatu hal, peristiwa, individu, kelompok, pihak atau

institusi tertentu.

1.5.3 Headline

Headline atau judul adalah “kepala berita” yang biasanya disusun beberapa

kata saja. Menurut Chaer (2010:20), „headline news harus dibuat sedemikian rupa

sehingga tampak menarik dan “hidup”. Headline adalah bagian surat kabar yang

paling sering diamati oleh pembaca karena letaknya di halaman depan dan ditulis

dengan ukuran tulisan yang cukup besar. Melalui headline, pembaca secara umum

memperoleh gambaran seluruh isi berita hari itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

10

1.5.4 Tajuk rencana

Menurut Haris Sumandiria (2004: 82), „secara teknis jurnalistik, tajuk rencana

diartikan sebagai opini redaksi yang berisi aspirasi, pendapat, dan perspektif resmi

media pers terhadap persoalan potensial, fenomenal, aktual dan atau kontroversial

yang terdapat dalam masyarakat‟. Perspektif resmi media pers inilah yang

mencerminkan kekhasan bahkan ideologi pers tersebut. Pendapat serupa juga

dinyatakan oleh Mallarangeng (2010), tajuk rencana adalah rubrik yang

membawakan visi atau opini suatu surat kabar tentang satu atau beberapa hal.

1.5.5 Nilai Toleransi

Menurut Pusvita Sari (2015:vi), „bahwa toleransi adalah perspektif atau sifat

menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat, pandangan,

kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan

dengan pendirian sendiri dengan adanya perjanjian internasional tentang toleransi

ini‟. Sifat lapang hati dan membiarkan orang lain berpendapat adalah inti dari

nilai toleransi, karena perspektif toleran bukan berarti selalu menerima pendapat

yang berbeda dari orang lain, melainkan mengakui kebebasan hak-hak azasi orang

lain dalam berpendapat dan berkeyakinan.

1.5.6 Nilai Keberagaman

Menurut KBBI (2008:1131), „keberagaman adalah banyak ragamnya;

bermacam-macam; berwarna-warni‟. Dalam penelitian ini nilai keberagaman

dimaksudkan sebagai penghormatan terhadap situasi yang banyak ragamnya atau

keberagaman. Keberagaman yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

11

keberagaman ras, suku, agama, budaya, bahasa dan lain sebagainya yang dimiliki

bangsa Indonesia. Dalam konteks Indonesia, keberagaman diartikan sebagai

bermacam-macamnya suku, ras, agama, bahasa yang bersatu membentuk bangsa

Indonesia, sehingga sifat-sifat persatuan, kesatuan, kedamaian dan harmoninya

sebuah hubungan anatar bangsa di Indonesia menjadi indikasi nilai keberagaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan beberapa hal yang dijadikan acuan untuk melakukan

penelitian. Acuan yang digunakan dalam penelitian ini berupa peneitian terdahulu

yang relevan dan beberapa kajian teori sebagai kerangka berpikir. Berikut

penjabarannya.

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Tinjauan penelitian yang membahas tentang Analisis Ketransitifan dan

Modalitas pada Headline dan Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas dalam

Pemberitaan Pilkada DKI Jakarta 2017 Periode September 2016-Desember

2016: Tinjauan Analisis Wacana Kritis ini tidak bisa lepas dari buku-buku dan

penelitian yang sebelumnya yang juga membahas tentang bahasa dan kekuasaan

atau bahasa dan ideologi. Penelitian terdahulu yang relevan yang digunakan

sebagai referensi penelitian ini antara lain: (1) Disertasi karya B. Widharyanto

yang berjudul, “Manisfestasi Perspektif Pemberitaan Surat Kabar Indonesia pada

Akhir Era Orde Baru ke dalam Strategi Penyajian Informasi dan Bentuk-Bentuk

Ekspresi Bahasa”; (2) skripsi Rizal Mallarangeng yang kemudian diterbitkan oleh

penerbit Tempo menjadi buku yang berjudul “Pers Orde Baru: Tinjauan Isi

Kompas dan Suara Karya”; (3) penelitian Siti Nur Amaliyah yang berjudul

“Bingkai Media Terhadap Berita Mengenai Ahok Dalam Pilkada DKI Jakarta

2017 1 Maret-31 Mei 2016”; (4) Penelitian Dharma Karana Sinurat yang berjudul

“Modalitas Dalam Pidato Politik Presiden Joko Widodo”; (5) Penelitian Rezky

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

13

Amelda yang berjudul “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Media Indonesia

Sebagai Public Relations Politik Dalam Pembentukan Branding Reputation

Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)”; (6) Penelitian Mahardhika Zifana & Eri

Kurniawan yang berjudul “Ahok Dalam Dua Bingkai: Representasi Basuki

Tjahaya Purnama Dalam Pemberitaan Kasus Penistaan Agama di Portal Berita

Satu dan Republika”.

2.1.1 Penelitian B. Widharyanto (2000)

Penelitian yang pertama yang digunakan sebagai referensi penelitian ini

adalah disertasi. Disertasi yang dimaksud adalah karya B. Widharyanto yang

berjudul, “Manisfestasi Perspektif Pemberitaan Surat Kabar Indonesia pada

Akhir Era Orde Baru ke dalam Strategi Penyajian Informasi dan Bentuk-Bentuk

Ekspresi Bahasa” untuk meraih gelar doktoral di Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia, Universitas Negeri Malang pada tahun 2000.

Disertasi karya B. Widharyanto tersebut berisi deskripsi ihwal perspektif

pemberitaan surat kabar Indonesia dalam konteks masa akhir Orde Baru dan

bentuk-bentuk manifestasinya di dalam bahasa. Ada tiga hal pokok yang

dideskripsikan dalam disertasi itu, yakni (1) macam-macam perspektif

pemberitaan surat kabar Indonesia pada akhir era pemerintahan Orde Baru; (2)

manifestasi perspektif pemberitaan di dalam strategi penyajian informasi dalam

teks-teks berita surat kabar Indonesia pada akhir era pemerintahan Orde Baru; dan

(3) manifestasi perspektif pemberitaan di dalam bentuk-bentuk ekspresi bahasa

dalam teks-teks berita surat kabar Indonesia pada akhir era pemerintahan Orde

Baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

14

Disertasi B. Widharyanto sangat berperan dalam penelitian ini khususnya

teori perspektif surat kabar yang dimanifestasikan ke dalam ekspresi bahasa

(piranti kebahasaan) serta teknik analisis piranti-piranti kebahasaan itu. Teori

perspektif tersebut menjelaskan bagaimana perspektif pro, kontra, dan netral

sebuah surat kabar ditinjau dari piranti-piranti kebahasaan yang digunakannya.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian B. Widharyanto adalah jumlah

objek penelitian yang diteliti, fokus penelitian, dan periodesasi yang dipilih. Jika

penelitian yang dilakukan Widharyanto menggunakan objek penelitian

pemberitaan empat surat kabar Indonesia pada akhir era Orde Baru, yaitu surat

kabar Angkatan Bersenjata, Suara Karya, Kompas, dan Suara Karya, dan

membandingkan keempat surat kabar itu dalam kaitannya dengan kontrol

pemerintah dalam pemberitaan, penelitian ini menggunakan satu surat kabar

Indonesia saja, yaitu surat kabar Kompas pada masa pemerintahan Joko Widodo,

dan penelitian difokuskan pada perspektif surat kabar Kompas pada nilai toleransi

dan keberagaman bukan pada tokoh atau lembaga pemerintahan.

Berdasarkan penelitian awal, dapat disimpulkan bahwa posisi penelitian ini

menyetujui penelitian B. Widharyanto. Persetujuan pertama mengenai manifestasi

ideologi ke dalam bahasa. Persetujuan kedua mengenai piranti-piranti kebahasaan

yang efektif untuk memanifestasikan ideologi tersebut, khususnya piranti

ketransitifan dan modalitas.

2.1.2 Penelitian Rizal Mallarangeng

Karya ilmiah selanjutnya yang menjadi rujukan penelitian ini adalah skripsi

Rizal Mallarangeng yang kemudian diterbitkan oleh penerbit Tempo menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

15

buku yang berjudul “Pers Orde Baru: Tinjauan Isi Kompas dan Suara Karya”.

Penelitian Rizal Malarangeng ini bertujuan untuk membandingkan pemberitaan

dua surat kabar di era pemerintahan Orde Baru, yaitu Kompas dan Suara Karya.

Secara khusus penelitian tersebut menganalisis rubrik berita utama dan tajuk

rencana kedua surat kabar tersebut. Perbedaan pemberitaan dalam berita utama

dan tajuk rencana kedua surat kabar tersebut itulah nantinya akan dilihat

bagaimana kedua surat kabar tersebut mensiasati cengkraman sistem politik

pemerintahan Orde Baru kepada pers Indonesia waktu itu.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizal

Mallarangeng selain objek penelitian, juga teori yang digunakan. Objek penelitian

Rizal Mallarangeng adalah rubrik berita utama dan tajuk rencana pada surat kabar

Kompas dan Suara Karya. Penelitian Rizal Mallarangeng menggunakan teori

analisis isi dalam menganalisis datanya. Penelitian ini menggunakan teori analisis

wacana kritis yang berfokus pada piranti-piranti kebahasaan ketransitifan dan

modalitas yang digunakan dalam headline dan tajuk rencana surat kabar Kompas

dalam pemberitaannya pada massa pilkada DKI Jakarta 2017.

Hasil penelitian Rizal Mallarangeng berperan dalam penelitian ini khususnya

pembahasan mengenai hakikat tajuk rencana dan fungsinya di dalam sebuah surat

kabar. Hakikat tajuk rencana itu kemudian menjadi pemahaman dasar penelitian

ini, khususnya rubrik tajuk rencana sebagai sikap atau opini sebuah surat kabar

dalam memandang sebuah peristiwa. Selain itu, analisis isi yang dilakukan Rizal

Mallarangeng memberi gambaran penelitian ini dalam mendeskripsikan analisis

data terkait dengan tajuk rencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

16

2.1.3 Penelitian Siti Nur Amaliyah

Penelitian lain yang relevan sebagai referensi penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Siti Nur Amaliyah, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian oleh Siti Nur Amaliyah

tersebut berjudul “Bingkai Media Terhadap Berita Mengenai Ahok Dalam

Pilkada Dki Jakarta 2017 1 Maret-31 Mei 2016”.

Pada penelitian yang berjudul “Bingkai Media Terhadap Berita Mengenai

Ahok Dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 1 Maret-31 Mei 2016”, membandingkan

antara surat kabar Kompas dengan harian Republika periode 1 Maret hingga 31

Mei 2016. Ada pun tujuan penelitian tersebut adalah: menjelaskan bagaimana

surat kabar Harian Kompas dan surat kabar Republika membingkai isu

pencalonan Basuki Tjahaya Purnama „Ahok‟ sebagai bakal calon gubernur di

Pilkada DKI Jakarta 2017 dalam pemberitaan periode 1 Maret hingga 31 Mei

2016.

Penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian Siti Nur Amaliah

berupa sumber data dan periode penelitian, yaitu surat kabar Kompas pada masa

pencalonan gubernur DKI Jakarta 2017. Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian Siti Nur Amaliah adalah teori yang digunakan. Penelitian Siti Nur

Amaliah menggunakan teori framing (bingkai) dalam pemberitaan surat kabar

Kompas dan Republika. Penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis

terhadap objek tunggal: surat kabar Kompas.

Penelitian ini juga menganalisis piranti-piranti kebahasaan yang digunakan

surat kabar dalam headline dan tajuk rencana surat kabar Kompas dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

17

pemberitaan isu-isu toleransi dan keberagaman pada masa Pilkada DKI Jakarta

2017, khususnya piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas. Penelitian

terhadap kedua piranti kebahasaan tersebut nantinya akan diketahui perspektif

surat kabar Kompas terhadap nilai toleransi.

2.1.4 Penelitian Dharma Karana Sinurat

Penelitian Dharma Karana Sinurat yang berjudul “Modalitas Dalam

Pidato Politik Presiden Joko Widodo” membahas permasalahan jenis-jenis

modalitas yang terkandung dalam pidato politik Joko Widodo sebelum menjadi

presiden, setelah dilantik menjadi presiden, dan setelah menjadi presiden selama

dua tahun. Setelah dianalisis, ada perbedaan modalitas yang terkandung dalam

pidato politik Joko Widodo sebelum menjadi presiden, setelah dilantik menjadi

presiden, dan setelah menjadi presiden selama dua tahun.

Penelitian Dharma Karana Sinurat yang berjudul “Modalitas Dalam

Pidato Politik Presiden Joko Widodo” ini sangat berkonstribusi dalam penelitian

ini khususnya memberi gambaran dalam menganalisis piranti kebahasaan

modalitas. Perbedaan penelitian Dharma Karana Sinurat dengan penelitian ini

selain objek penelitiannya juga pada makna yang ingin diperoleh melalui

penggunaan modalitas dalam sebuah wacana.

2.1.5 Penelitian Rezky Amelda

Penelitian Rezky Amelda yang berjudul “Analisis Wacana Kritis

Pemberitaan Media Indonesia Sebagai Public Relations Politik Dalam

Pembentukan Branding Reputation Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)”, membahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

18

pemberitaan Portal Online Media Indoesia.com sebagai Public Relations Politik

dalam membentuk Branding Reputation Ahok. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa produksi Portal Online Media Indonesia.com cenderung branding

reputation positive Ahok. Public Relations Politik dalam branding reputation

ahok pada produksi teks dalam memaknai realitas kehadiran media adalah

akumulasi pengaruh dari faktor individu pengelola media (wartawan dan

redaktur), level rutinitas media, level organisasi, ideologi dan lain-lain.

Penelitian Rezky Amelda ini berkonstribusi dalam penelitian ini

khususnya dalam membangun pemahaman perspektif atau keberpihakkan media

masa terhadap peristiwa atau tokoh tertentu. Pembeda penelitian ini dengan

penelitian Rezky Amelda adalah fokus kajiannya, pada penelitian ini kajian lebih

difokuskan pada piranti kebahasaan yang terkandung dalam headline dan tajuk

rencana surat kabar Kompas pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Analisis piranti-

piranti kebahasaan itulah nantinya yang akan mengungkap perspektif surat kabar

Kompas terhadap nilai toleransi dan keberagaman.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Hakikat Bahasa

Menurut Supraptomo (2012:6), „bahasa merupakan salah satu identitas

manusia‟. Sebagai identitas manusia, bahasa dapat dipahami dari tiga sudut

pandang, yaitu dari sudut pandang semiotika, fungsi, dan pragmatik. Kajian

semiotika menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, yaitu segala sesuatu yang

berkenaan mengenai sistem tanda dan lambang dalam kehidupan‟. Penjelasan

serupa juga diungkapkan oleh Scholes dalam Budiman (2011:ix), „pada dasarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

19

semiotika merupakan sebuah studi atas kode-kode, yaitu sistem apa pun yang

memungkinkan kita memandang entitas-entitas tertentu sebagai tanda-tanda atau

sebagai sesuatu yang bermakna.

Menurut Praptomo (2012:8), „dari segi fungsinya, bahasa mengemban dua

fungsi utama. Fungsi pertama, bahasa berfungsi melambangkan, mewakili, atau

mempresentasikan segala sesuatu. Fungsi yang pertama ini disebut fungsi

referensial, representasional, atau ideasional. Fungsi yang kedua, bahasa berfungsi

sebagai sarana menjalin komunikasi dengan sesama. Fungsi yang kedua ini lazim

disebut fungsi komunikatif atau fungsi interaksional‟. Dengan kata lain bahasa

dari segi fungsi digunakan untuk mengungkapkan perasaan, gagasan, dan untuk

menjalin komunikasi.

Menurut Supraptomo (2012:8), „dari sudut pandang pragmatik, bahasa

merupakan tindakan (action), yang disebut tindakan verbal (verbal act) atau

tindak tutur‟. Tindak tutur dipahami sebagai tuturan yang tidak hanya

mengandung makna (ungkapan gagasan dan perasaan), melainkan juga

mengandung tindakan. Kemudian, Searle dalam Nadar (2009) membagi tindak

tutur menjadi tiga macam tindakan yang berbeda, yaitu tindak lokusioner

„utterance act‟ atau „locutionary act‟, tindak ilokusioner „illocutionary act‟, dan

tindak perlokusioner „perlocutionary act‟.

Dari sudut pandang pertama, yaitu sudut pandang semiotik, merupakan

penjabaran dari Lingusitik Struktural karena mengkaji bahasa sebagai sistem

lambang bunyi yang bermakna. Menurut Praptomo (2012:2), model kerja ilmiah

para penganut Linguistik Struktural telah menghasilkan rumusan kaidah satuan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

20

satuan lingual (bunyi), fonem, morfem, kata, frasa klausa, kalimat, paragraf,

wacana) dalam berbagai bahasa yang ada di dunia ini.

Dari sudut pandang kedua dan ketiga, yaitu sudut pandang fungsi dan

pragmatik, merupakan penjabaran dari teori-teori baru, seperti teori fungsional,

semiotik, pragmatik dan linguistik kritis. Teori-teori baru tersebut disebut teori

Linguistik Pascastruktural. Dengan demikian, ada perbedaan paradigma antara

Linguistik Struktural dengan Linguistik Pascastruktural. Praptomo (2012:3),

menjelaskan perbedaan paradigma tersebut sebagai berikut.

Linguistik Struktural meneliti bahasa dari aspek internalnya

(instrinsiknya), sedangkan Linguistik Pascastruktural tersebut

mengkaji bahasa dari aspek eksternalnya (ekstrinsiknya). Dasar

pandangan teori-teori Linguistik Pascastruktural adalah

penggunaan bahasa manusia itu tidak semata-mata berhubungan

dengan faktor-faktor internal (di dalam) bahasa itu sendiri, tetapi

juga sangat berkaitan dengan faktor-faktor eksternal (di luar)

bahasa. Istilah yang umum dikenal untuk menyebut faktor

eksternal bahasa adalah konteks (context) atau komponen tutur

(component speech).

Teori Linguistik Pascastruktural ini terdiri atas beragam teori. Keragaman

tersebut disebabkan oleh perbedaan penekanan aspek dan komponen tutur yang

menjadi fokus kajian. Penelitian ini secara khusus difokuskan pada teori linguistik

kritis (Critical Linguistics) atau analisis wacana kritis (discourse analisys critis).

2.2.2 Linguistik Kritis (critical linguistic) Halliday

Linguistik Kritis (critical linguistic) merupakan salah satu teori lingusitik

pascastruktural yang mengkaji bahasa dengan bidang lain di luar bahasa. Menurut

Eriyanto (2001:15), „critical linguistic memusatkan analisis wacana pada bahasa

dan menghubungkannya dengan ideologi‟. Wacana bahasa dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

21

dimaknai sebagai bahasa tulis, yakni teks headline dan tajuk rencana. Dengan

demikian, kajian linguistik kritis ini digunakan untuk memahami bagaimana

ideologi surat kabar Kompas dimanifestasikan ke dalam bahasa teks: headline dan

tajuk rencananya, khususnya dalam memberitakan isu-isu toleransi dan

keberagaman pada masa pilkada DKI Jakarta 2017.

Teks oleh Halliday (1978) dalam Widharyanto (2002: 35), „dipandang sebagai

ruang sosial di mana dua proses sosial yang fundamental, yakni representasi

pengalaman dan dunia, dan interaksi sosial antar partisipan secara serempak

terjadi‟. Berdasarkan pengertian ini maka teks dipahami sebagai bahasa yang

berfungsi sebagai pengungkap makna di dunia sekaligus interksi antar partisipan

yang terlibat dalam teks itu. Interaksi inilah yang disebut sebagai konteks yang

berperan menjelaskan makna teks.

Menurut Halliday dan Hassan (1985) dalam Widharyanto (2000) menyatakan

bahwa suatu teks memiliki sifat-sifat sebagai berikut ini. Pertama, teks itu

sesungguhnya terdiri atas makna-makna dan membentuk suatu makna. Makna

tersebut tampak dalam teks bila dituliskan dengan kata-kata dan kalimat-kalimat.

Makna dalam hal ini dikodekan dengan struktur bahasa atau bersifat structural

linguistic. Kedua, suatu teks sebenarnya merupakan suatu bentuk pertukaran

makna yang bersifat sosial. Setiap jenis teks dalam setiap bahasa memiliki makna

karena di dalamnya ada interaksi antara pembaca dan penulisnya.

Ketiga, teks adalah hasil dari lingkungannya. Teks merupakan hasil suatu

proses pemilihan makna yang terjadi di suatu lingkungan tertentu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

22

menggambarkan makna lingkungan tersebut dalam sistem kebahasaan. Keempat,

teks memiliki hubungan yang dekat dengan konteks. Bahkan Halliday dan Hassan

(1985:71) dalam Widharyanto (2000:36), menyatakan bahwa „kita tidak dapat

mengungkapkan salah satu konsep tanpa menggunakan yang lain. Oleh karena itu,

apabila terdapat suatu teks tentu ada teks lain yang menyertainya‟. Teks yang

menerangkan makna teks lain ini disebut konteks. Dalam pengertiannya, konteks

tidak sebatas segala sesuatu yang bersifat verbal atau kebahasaan, tetapi juga

sesuatu di luar kebahasaan atau nonverbal.

Inti dari gagasan Linguistik Kritis atau (critical linguistics) adalah melihat

bagaimana gramatika bahasa membawa posisi dan makna ideologi tertentu.

Dengan kata lain, aspek ideologi itu diamati dengan melihat pilihan bahasa dan

struktur tata bahasa yang dipakai. Menurut Eriyanto (2001:15) „bahasa, baik

pilihan kata maupun struktur gramatika, dipahami sebagai pilihan, mana yang

dipilih oleh seseorang untuk diungkapkan membawa makna ideologi tertentu‟.

Dalam penelitian ini kajian linguistik kritis digunakan untuk mengungkapkan

bagaimana pilihan kata, khususnya yang membentuk piranti kebahasaan

ketransitifan dan modalitas memperlihatkan sikap atau ideologi surat kabar

Kompas terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman atau nilai keindonesiaan

pada umumnya.

2.2.3 Analisis Wacana Kritis (AWK) N. Fairclough

Wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan

paling lengkap. Menurut Mulyana (2005), satuan pendukung kebahasaan wacana

meliputi fonem, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf hingga karangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

23

yang utuh. Kajian wacana berkaitan dengan pemahaman tentang tindakan manusia

yang dilakukan dengan bahasa (verbal) dan bukan bahasa (nonverbal). Pengertian

serupa juga diungkapkan oleh Yoce (2014) bahwa selain dibangun atas hubungan

makna antarsatuan bahasa, wacana juga terikat dengan konteks. Dengan demikian,

untuk memahami makna sebuah wacana, diperlukan pemahaman yang luas

tentang kebahasaan dan hal-hal di luar kebahasaan (konteks) yang dapat dijadikan

rujukan untuk memahami sebuah wacana.

Menurut Fairclough dan Wodak dalam Eriyanto (2001:7), „analisis wacana

kritis melihat wacana-pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan-sebagai bentuk

dari praktik sosial‟. Eriyanto lebih lanjut menjelaskan bahwa wacana sebagai

praktik sosial menyebabkan hubungan dialektis di anatara peristiwa diskursif

tertentu dengan situasi, institusi, dan struktur sosial yang membentuknya. Sebuah

wacana dapat menampilkan ideologi dan kepentingan tertentu, misalnya isu-isu

rasisme, status sosial, kesenjangan sosial, gender, dominasi budaya tertentu dan

lain sebagainya.

Menurut Eriyanto (2001), analisis wacana kritis melihat bahasa sebagai faktor

penting, yakni bagaimana bahasa digunakan untuk melihat ketimpangan

kekuasaan dalam masyarakat. Menurut Fairclough dan Wodak (2001:7-8),

„analisis wacana kritis menyelidiki bagaimana melalui bahasa kelompok sosial

yang ada saling bertarung dan mengajukan versinya masing-masing‟. Dalam

penelitian ini, menganalisis bagaimana bahasa (teks) dalam headline dan tajuk

rencana surat kabar Kompas memberitakan isu-isu toleransi dan keberagaman

pada masa pilkada DKI Jakarta 2017. Pemberitaan headline dan tajuk rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

24

itulah nantinya akan diketahui perspektif dan ideologi surat kabar Kompas

terhadap nila-nilai toleransi dan keberagaman atau nilai keindonesiaan pada

umumnya.

Fairclough berupaya menggabungkan teori sosial (wacana) dengan teori

bahasa yang kemudian melahirkan linguistik kritis. Gabungan ini selanjutnya

memiliki konstribusi yang besar untuk mengkaji relasi kekuasaan dan bahasa.

Menurut Fairclough dalam Haryatmoko (2017), analisis wacana kritis harus

memperlihatkan tiga dimensinya, yaitu teks, praktik diskursif dan praktik sosial.

Pertama, teks, yaitu semua mengacu ke wicara, tulisan, grafik, dan kombinasinya

atau semua bentuk linguistik teks (khasanah kata, gramatika, sintaksis, struktur

metafora, retorika) (Haryatmoko, 2017:23).

Menurut Haryatmoko (2017:24), „dalam analisis teks, hal mendasar yang

perlu dianalisis adalah penggunaan istilah dan metafora karena mengacu pada

makna tertentu‟. Pemilihan kata tertentu dalam sebuah teks juga akan

memperlihatkan sikap, keyakinan atau ideologi seseorang dalam memandang

sebuah peristiwa yang dituliskannya. Pemilihan kata, khususnya pada penelitian

ini erat hubungannya dengan sistem ketransitifan dan modalitas. Penggunaan kata

kerja transitif akan mengungkapkan sikap penulis terhadap peristiwa dan

partisipan-partisipan di dalamnya, sedangkan pemilihan kata dalam modalitas

akan memperlihatkan komentar atau penilaian penulis terhadap sebuah peristiwa

atau tokoh tertentu yang nantinya juga memperlihatkan sikap penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

25

Kedua, praktik diskursif, Menurut Haryatmoko (2017:23), „yaitu semua

bentuk produksi dan konsumsi teks. Dalam dimensi ini ada proses

menghubungkan produksi dan konsumsi teks atau sudah ada interpretasi‟. Analisis

praktik diskursif mau melihat kekuatan pernyataan dalam arti sejauh mana

mendorong tindakan atau kekuatan afirmatifnya (Haryatmoko, 2017:24). Pada

tahap ini praktik intertekstual mulai dibutuhkan untuk mengungkap makna-makna

dalam teks secara utuh.

Ketiga, praktik atau praksis sosial, menurut Haryatmoko (2017:23),

„praksis sosial biasanya tertanam dalam tujuan, jaringan dan praksis budaya sosial

yang luas. Dalam dimensi ini, sudah mulai masuk pemahaman intertekstual,

peristiwa sosial yang memperlihatkan bahwa teks dibentuk oleh dan membentuk

praksis sosial‟. Praksis sosial mau menggambarkan bagian aktivitas sosial dalam

praksis, misalnya, menjalankan profesi (sebagai dokter, pelayan toko) selalu

menggunakan bahasa khusus, demikian juga sebagai politisi ada kode sosial

khusus (Haryatmoko, 2017:24).

2.2.4 Bahasa dan Kekuasaan

Dalam pemakaiannya, menurrut KBBI edisi ketiga terbitan Departemen

Pendidikan Nasional, (Balai Pustaka Jakarta, 2001), dalam petunjuk pemakaian

kamus halaman xxv antara lain menyebutkan ragam menurut pokok pembicaraan.

Di situ diuraikan bahwa ada empat macam ragam yakni ragam bahasa undang-

undang, ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa ilmiah, dan ragam bahasa sastra.

Dalam penelitian ini, ragam bahasa yang menjadi fokus kajian adalah ragam

bahasa jurnalistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

26

Ragam bahasa jurnalisik adalah ragam bahasa Indonesia yang populer, karena

sifatnya yang mudah dipahami oleh publik (yang terdiri dari berbagai kalangan).

Sifatnya yang mudah dipahami itu, menjadikan informasi yang terkandung dalam

bidang jurnalistik sangat besar pengaruhnya kepada publik. Hal ini selaras dengan

penegertian ragam jurnalistik menurut Rosihan Anwar dalam JS. Badudu

(2004:4), „ragam bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang paling luas

pengaruhnya dan paling besar wibawanya‟.

Setiap tuturan selalu mengandung berbagai maksud dan kepentingan tidak

terkecuali “tuturan” dalam dunia jurnalistik. Salah satu maksud itu berkenaan

dengan kekuasaan. Menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (2008:390),

„kekuasaan merupakan kesanggupan; kemampuan orang atau golongan untuk

menguasai orang atau golongan lain‟. Praptomo (2012:19) mengutip (Fairclough

1989 dan 1995), „menyatakan bahwa kekuasaan pada hakikatnya berkenaan

dengan hubungan antarmanusia, yaitu hubungan yang tidak seimbang (unequal) di

antara dua pihak, yaitu salah satu pihak mempunyai kekuasaan yang lebih besar

daripada pihak lain‟.

Dalam kaitannya dengan pemberitaan, menurut Eryanto (2001:134), „bahasa

menggambarkan bagaimana realitas dunia dilihat, memberi kemungkinan

seseorang untuk mengontrol dan mengatur pengalaman pada realitas sosial‟.

Dalam surat kabar, bahasa selain digunakan untuk menampilkan realitas sosial

yang begitu kompleks, juga berpotensi untuk memaksa pembaca memaknai

realitas sesuai pemaknaan wartawan serta visi misi suatu media masa. Praktik-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

27

praktik inilah yang kemudian dikenal sebagai bahasa sebagai alat pencapai tujuan

atau kekuasaan.

Tujuan analisis wacana kritis atau linguistik kritis adalah ingin mencari

maksud tuturan yang tersembunyi. Menurut, Praptomo (2012:16), „maksud dapat

disembunyikan oleh penuturnya melalui tindak tutur atau tuturan yang muatan

maksudnya sudah menjadi pengertian umum di masyarakat sehingga

pemahamannya sangat tergantung pada konteks‟.

Menurut Praptomo (2012:20), „dalam linguistik kritis, maksud yang

berkenaan dengan kekuasaan ini disebut ideologi (ideology)‟. Jika maksud

kekuasaan itu dipresentasikan dalam bahasa, bahasa lalu cenderung bersifat

ideologis, yaitu bahasa menjadi tempat bersemayamnya ideologi (location of

ideologhy) (Fairclough 1989 dan 1995).

Dalam lingusitik kritis, cara kelompok (dalam hal ini media massa)

mempengaruhi kelompok lain (publik) termasuk ke dalam praktik dominasi. Hal

ini selaras dengan pendapat Praptomo (2012:22), „yaitu dominasi berkenaan

dengan praktik kekuasaan yang dilakukan. Praktik dominasi dapat dilakukan

dengan melalui tiga cara, yaitu secara apresiatif, persuasif dan koersif sehingga

berdasarkan cara dominasinya, kekuasaan dapat dibedakan menjadi kekuasaan

apresiatif, kekuasaan persuasif, dan kekuasaan koersif‟.

Menurut Praptomo (2012:22), „kekuasaan persuasif adalah kekuasaan

yang diwujudkan oleh individu/kelompok dengan cara mempengaruhi individu

atau kelompok lain‟. Selaras dengan pengertian tersebut, secara umum penelitian

ini melakukan analisis kekuasaan persuasi pada penggunaan bahasa oleh surat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

28

kabar Kompas pada headline dan tajuk rencananya. Dalam penelitian ini akan

mengungkap bagaimana media masa memandang realitas yang kemudian

diwujudnyatakan dalam pemberitaannya. Perwujudnyataan yang berupa bahasa

itulah yang akan dianalisis dengan menggunakan Teori Perspektif Widharyanto

(2000).

2.2.5 Pendekatan Perspektif dalam Wacana

Menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (2008), perspektif merupakan cara

melukiskan suatu benda dan sebagainya pada permukaan yang mendatar

sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi; pandangan; sudut

pandang. Perspektif dalam pandangan Renkema dalam Widharyanto (2000:47-

48), „memiliki cakupan makna yang lebih luas, tidak hanya berkaitan dengan

posisi pencerita dalam melihat objek deskripsinya, seperti sifat dan karakter

pribadi-pribadi lain dalam ceritanya, tetapi dikaitkan juga dengan latar belakang,

nilai-nilai, pandangan hidup, dan sikap pencerita (atau penulis) yang dapat disorot

dari segi sosiologi politik dan segi psikolinguistik‟.

Secara rinci, Renkema dalam Widharyanto (2000:48) „menjelaskan bahwa

kajian terhadap fenomena perspektif sebenarnya dapat dilakukan melalui tiga

pendekatan, yakni visi, fokalisasi, dan empati‟. Dalam penelitian ini, fenomena

perspektif yang terlihat pada headline dan tajuk rencana surat kabar Kompas

dikaji dengan menggunakan pendekatan visi. Dengan demikian, penelitian ini

lebih berorientasi pada upaya mengungkap aspek-apek ideologis yang mendasari

dan membentuk perspektif pada tajuk rencana Kompas terhadap nilai-nilai

toleransi dan keberagaman pada periode Pilkada DKI Jakarta 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

29

Menurut Widharyanto (2000:50), „dalam produksi bahasa, khusunya tulisan,

perspektif dapat dimanifestasikan dalam kaitannya dengan dua hal, yakni masalah

strategi penyajian informasi (presentation of information) dan masalah pemilihan

bentuk-bentuk ekspresi bahasa yang digunakan sebagai penanda perspektif‟.

Uraiannya sebagai berikut.

Dalam strategi penyajian informasi, kesatuan apa yang dikenal

sebagai (1) pemilihan tema atau titik tolak pembicaraan, termasuk di

dalamnya pemilihan judul, dan (2) “urutan wajar” dan “pembalikan

urutan wajar” (lihat Levelt, 1981; dan Brown Yule, 1983) dalam

penataan informasi memperlihatkan suatu perspektif tertentu. Selain

itu, dalam pemilihan dan pemakaian bentuk-bentuk ekspresi bahasa

tertentu seperti struktur transitivitas, struktur leksikal dan pemilihan

kata, struktur nominalisasi, pemakaian bentuk modalitas, tindak tutur,

metafora, dan informasi lama dan baru, tersimbolkan juga perspektif

penulis.

2.2.6 Piranti-Piranti Kebahasaan

Dalam media masa, bahasa merupakan sarana utama untuk menyampaikan

informasi. Pemilihan dan penggunaan bahasa tertentu dalam pemberitaan tidak

sekadar demi keefektifan berbahasa melainkan mengakibatkan konskuensi

tertentu pula. Penggunaan model kebahasaan yang digunakan dalam pemberitaan

inilah yang disebut piranti kebahasaan. Piranti-piranti kebahasaan ini umumnya

digunakan untuk menampilkan sebuah pandangan atau perspektif media masa

terhadap sebuah peristiwa yang diungkapkan melalui teks berita.

Secara umum bentuk piranti kebahasaan itu adalah sistem ketransitifan,

struktur leksikal dan pilihan kata, struktur nominalisasi, modalitas, tindak tutur,

metafora, dan struktur informasi (Widharyanto, 2000:59). Dalam penelitian ini

analisis dilakukan terhahap piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

30

digunakan surat kabar Kompas dalam pemberitaannya. Berikut ini penjabaran

piranti-piranti kebahasaan tersebut.

2.2.6.1 Piranti Kebahasaan Ketransitifan

Menurut Chaer (2008:79), „verba transitif merupakan verba yang memiliki

objek, sedangkan verba intransitif merupakan verba yang tidak memiliki objek‟.

Secara rinci, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1997:93) menerangkan bahwa

„setiap verba transitif mengenal bentuk yang berbeda-beda makna dan ciri

sintaksisnya. Dari segi maknanya, verba transitif mengungkapkan peristiwa yang

melibatkan dua atau tiga maujud, masing-masing „sumber‟ peristiwa

(pelaku/pengalam/peneral), maujud yang secara langsung dikenai oleh peristiwa

itu („sasaran‟ atau „tujuan‟/„penderita‟) dan untuk verba dwitransitif-maujud yang

dialatkan untuk mengadakan peristiwa tersebut (pelengkap)‟. Dengan demikian

struktur ketransitifan dapat dipahami melalui verba yang dimunculkan dan

partisipan-partisipan yang dimunculkan dalam sebuah prooposisi.

Untuk memahami verba dan partisipan-partisipan dalam sebuah proposisi,

maka dapat dianalisis dari segi sintaksisnya. Analisis sintaksis digunakan untuk

mengetahui makna partisipan dalam sebuah proposisi ada tiga macam, yakni

analisis fungsi, analisis kategori, dan analisis peran. Dengan analisis sintaksis

semacam ini penyebutan mempermudah penggolongan dan peneyebutan peran

partisipan dalam sebuah proposisi, juga berguna untuk mengetahui perpsektif

penulis terhadap partisipan-partisipan yang dimunculkan dalam tulisannya.

Misalnya di atas Chaer menyebut partisipan dengan sebutan subjek dan predikat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

31

dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia menyebut partisipan-partisipan itu

dengan istilah pelaku dan penderita.

Menurut J.D Parera (2009:6) „fungsi sintaksis mempersoalkan kedudukan

satuan-satuan bahasa itu pada tataran yang lebih tinggi, yakni berfungsi

membedakan makna. Misalnya sebuah kata berfungsi sebagai subjek, predikat,

objek, atau keterangan pada satuan klausa atau kalimat‟. Dalam analisis wacana

kritis fungsi subjek, predikat, objek dapat memperlihatkan kecenderungan penulis

terhadapnya, khususnya penonjolan fungsi-fungsi tersebut di dalam kalimat.

Sebuah peristiwa setidaknya dapat diperikan dari dua sudut, yaitu dari sudut

fungsi subjek atau dari sudut fungsi objek. Kedua pandangan itu memerlukan

bentuk verba tersendiri, masing-masing bentuk aktif dan bentuk pasif. Menurut

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1997:93), „subjek bentuk aktif adalah

pelaku/pengalam/peneral, sedangkan subjek bentuk pasif adalah

sasaran/tujuan/penderita yang dalam bentuk aktif menempati gatra objek‟.

Menurut Chaer (2008:27), kategori sintaksis adalah jenis atau tipe kata

atau frasa yang menjadi pengisi fungsi-fungsi sintaksis. Kategori sintaksis

berkenaan dengan istilah nomina (N), verba (V), ajektiva (A), dan adverbial

(Adv), numeralia (Num), preposisi (Prep), konjungsi (Konj), dan pronominal

(Pron). Kategori sintaksis ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan

perbedaan bentuk dan distribusi kategori-kategori itu di dalam kalimat.

Abdul Chaer (2008:27) menjelaskan „hubungan antara kategori pengisi

fungsi P, baik berkategori V maupun bukan, dengan pengisi fungsi-fungsi lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

32

disebut “peran sintaksis” atau “peran” saja‟. Dengan demikian fungsi verba di

dalam preposisi menentukan hadirnya partisipan-partisipan yang lain. Chafe dan

para pakar semantik generatif dalam Chaer (2008:29) berpendapat bahwa „verba

atau kata kerja yang mengisi fungsi P merupakan pusat semantik dari sebuah

preposisi‟. Dengan kata lain verba dapat menunjukkan peran partisipan di dalam

kalimat, baik sebagai pelaku atau korban.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Eriyanto (2001:152), „model

transitif berhubungan dengan proses, yakni melihat bagian mana yang dianggap

sebagai penyebab suatu tindakan, dan bagian lain sebagai akibat dari suatu

tindakan‟. Model transitif dipakai untuk menunjukkan tindakan yang oleh aktor

atau pelaku yang dalam kalimat menempati fungsi subjek. Pusat perhatian dalam

model kalimat transitif adalah aktor dan tindakkannya yang berimplikasi terhadap

korban yang dalam kalimat menempati fungsi objek.

Halliday dalam Widharyanto (2000:60), „lebih menyoroti ketransitifan

dalam kaitannya dengan fungsi ideasional yang dibawa suatu klausa, yakni

sebagai alat untuk menganalisis representasi pola-pola pengalaman‟. Pengalaman-

pengalaman yang dimaksud Halliday antara lain: (1) proses material yang

berwujud perbuatan atau kejadian, (2) proses mental yang berupa pemikiran,

penglihatan, atau perasaan, (3) proses verbal baik dengan ucapan langsung

maupun tidak langsung, dan (4) proses relasional baik yang bersifat atribut

maupun posesif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

33

Fowler (1991), MacCarthy dan Carter (1994), dan Lee (1992) dalam

Widharyanto (2000), membuktikan bahwa masing-masing variasi bentuk

ketransitifan memasukkan suatu pandangan maupun perspektif penulis yang

berbeda tentang peristiwa yang dilaporkannya. Berikut ini disajikan klausa (1)

sampai (6) sebagai ilustrasi pernyataan tersebut.

(1) polisi menembak mati enam demonstran

(2) enam demonstran ditembak mati oleh polisi

(3) enam demonstran tewas

(4) “enam demonstran tertembak mati”, ujar saksi mata

(5) saksi mata melihat enam demonstran mati tertembak

(6) enam mahasiswa yang tewas itu adalah Elang Mulia [...]

Analisis ketransitifan terhadap klausa (1) – (6) menghasilkan fitur-fitur

seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.1: tabel untuk menganalisis ketransitifan.

Kutipan Proses

Ketransitifan

Partisipan yang

dimunculkan

Inferensi

1 Perbuatan Pelaku, tujuan Proses yang diperlihatkan dari

peristiwa yang dilaporkan adalah

proses perbuatan

Modus perbuatan disengaja

Partisipan yang ditonjolkan adalah

pelaku

2 Kejadian Tujuan, pelaku Proses yang diperlihatkan dari

peristiwa yang dilaporkan adalah

proses kejadian

Modus tindakan disengaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

34

Partisipan yang ditonjolkan adalah

tujuan

3 Kejadian Tujuan Proses yang diperlihatkan dari

peristiwa yang dilaporkan adalah

proses kejadian

Pelaku disamarkan, dianggap tak

penting atau dapat ditafsirkan dari

konteks

Partisipan yang ditonjolkan adalah

tujuan

4 Verbal Ucapan,

pengucapan Proses yang diperlihatkan dari

peristiwa yang dilaporkan adalah

proses verbal

Pelaku disamarkan, dianggap tak

penting atau dapat ditafsirkan dari

konteks, atau pelaku tidak diketahui

Modus perbuatan tidak disengaja

5 Mental Pengindera,

fenomena Proses yang diperlihatkan dari

peristiwa yang dilaporkan adalah

proses mental

Partisipan yang ditonjolkanadalah

pengindera

Pelaku disamarkan, dianggap tidak

penting atau dapat ditafsirka dari

konteks, atau pelaku tidak diketahui

6 Relasional Penunjuk,

tertunjuk Proses yang diperlihatkan dari

peristiwa yang dilaporkan adalah

prose relasional

Pelaku tidak penting, dapat

ditafsirkan dari konteks, atau pelaku

tidak diketahui

Partisipan yang ditonjolkan adalah

partisipan penunjuk

2.2.6.2 Piranti Kebahasaan Modalitas

Menurut KBBI (2008:453), „modalitas merupakan klasifikasi pernyataan

menurut hal menyuguhkan kemungkinan: makna kemungkinan, keharusan, dan

sebagainya yang dilukiskan dalam kalimat’. Modalitas oleh Fowler dalam

Widharyanto (2000) dimengerti sebagai komentar atau perspektif, yang berasal

dari teks, baik secara eksplisit atau implisit diberikan oleh penulis terhadap hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

35

yang dilaporkan, yakni keadaan, peristiwa, dan tindakan. Modalitas sebagai

komentar atau perspektif dari penulis yang tertuang dalam teks dapat dibagi

menjadi empat jenis, yakni (1) kebenaran (epistemik), (2) keharusan, (3) izin

(deontik), dan (4) keinginan (intensionalitas).

Berbeda penyebutan istilah, menurut Alwi (1992:26), „modalitas dapat

dibagi menjadi empat kelompok, yaitu (1) modalitas intensional, yang

mengungkapkan maksud keinginan, harapan, ajakan pembiaran, dan permintaan;

(2) modalitas epistemik, yang berhubungan dengan kemungkinan, keteramalan,

keharusan, dan kepastian; (3) modalitas deontik, yang berhubungan dengan izin

dan perintah; dan (4) modalitas dinamik, yang mengungkapkan makna

kemampuan’. Berikut ini adalah tabel jenis-jenis modalitas dan kata-kata penanda

yang dipakai untuk mewakilinya.

Tabel 2.2: jenis-jenis modalitas

No Jenis

Modalitas

Makna yang

Diungkapkan

Kata yang Digunakan

1 Intensional/

keinginan

a. Keinginan

b. Harapan

c. Ajakan

Keinginan: ingin, mau,

hendak, akan, menginginkan,

menhendaki, mendambakan,

berkeinginan, bertekad,

bermaksud, berhasrat

Harapan: mudah-mudahan,

semoga, moga-moga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

36

berharap, harapkan, dan

mengharapkan

Ajakan: imbau, mengajak,

mengimbau,mari (-lah), ayo

(-lah)

2 Epistemik/

keharusan

a. Kemungkinan

b. keteramalan

c. Kepastian

Kemungkinan: mungkin,

brangkali, dapat saja, bisa

saja, bisa jadi

Keteramalan: akan,

agaknya, tampaknya,

rasanya, kelihatannya,

menurut saya, menurut hemat

saya, pada hemat saya, saya

pikir, saya rasa, saya kira,

saya duga

Kepastian: pasti, tentu,

niscaya, dapat

3 Deontik/ izin a. Izin

b. Perintah

Izin: dapat, bisa, boleh,

mengizinkan,

memperbolehkan,

memperkenalkan, izinkan,

perbolehkan, dizinkan,

diperbolehkan,diperkenankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

37

Perintah: harus, mesti

mengharuskan,

memerintahka, perintahkan,

diharuskan, diperintahkan

4 Dinamik/

kebenaran

Mempersoalkan sikap

pembicara terhadap

aktualisasi peristiwa.

Berikut ini kutipan (7) sebagai contoh penggunaan piranti modalitas

keharusan atau deontik dalam pemberitaan. Kutipan ini dari judul headline surat

kabar Media Indonesia.

(7) Parpol harus pulihkan kepercayaan… (Minggu, 18/02/2018)

Dengan modalitas keharusan ini, penulis menetapkan bahwa partisipan

yang dimunculkan pada pemberitaan dalam suatu proposisi seharusnya atau tidak

seharusnya melakukan tindakan dalam proposisi itu.

Dengan modalitas epistemik kepastian, penulis menyatakan kebenaran

tentang berita yang disampaikan. Contoh modalitas tersebut dapat diamati dengan

kutipan (8) berikut ini yang diambil dari judul berita surat kabar Kompas.

(8) Penyelundupan narkoba dipastikan masih akan terjadi. (22/02/2018)

(9) Kita tetap berharap kampanye pilkada serentak yang sudah dimulai

tetap diwarnai keriaan. (29/10/2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

38

Dengan modalitas berharap pada kutipan (9), yakni kalimat dalam tajuk

rencana surat kabar Kompas tanggal 29 Oktober 2016, surat kabar Kompas

menetapkan persetujuannya atas keinginannya kampanye pilkada serentak tetap

diwarnai keriaan atau kegembiraan. Dengan demikian kalimat itu memperlihatkan

perspektif surat kabar Kompas yang setuju dan mendukung terhadap nilai

demokrasi yang baik dan benar.

2.2.7 Surat Kabar Kompas

Menurut Dwi dan Rhoma (2007:827), „secara umum Kompas bisa disebut

menjadi salah satu media candradimuka tersemainya semangat inklusifisme dan

pluralisme di Indonesia. Berangkat dari acuan nilai itu, semua opini yang masuk

di halaman 4 (sekarang 6), mestilah berpijak pada kerangka besar humanisme

transendental itu‟. Opini yang dimaksud pada halman 6 yakni rubrik tajuk

rencana.

Menurut Jakob Otema (2008: 4), „humanisme transendental atau

kemanusiaan yang beriman, yang berarti menempatkan nilai dan asas

kemanusiaan sebagai nilai tertinggi, diterjemahkan dalam bidang kegiatan yang

menunjang sepak terjang Kompas sesuai dengan konteks wilayah kerja masing-

masing, meliputi unit redaksi, bisnis, teknologi informasi, penelitian dan

pengembangan, dan sumber daya manusia-umum‟. Dengan penjelasan tersebut

maka terungkaplah bahwa selain surat kabar Kompas cenderung berpihak pada

nilai kemanusiaan, juga memandang keberagaman (baik wilayah maupun sumber

daya manusianya), dan kemajuan teknologi sebagai nilai yang harus dipelihara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

39

Berikut ini dipaparkan juga nilai-nilai yang menjadi pilar surat kabar Kompas

beserta visi misinya.

Nilai-Nilai 5C Kompas (Caring, Credible, Competen, Customer Delight)

1. (Caring) peduli terhadap sesama

2. (Credible) dapat dipercaya dan diandalkan

3. (Competent) cakap dan terampil dalam bidangnya

4. (Competitive) terdorong untuk menjadi yang terunggul

5. (Customer delight) memberikan yang terbaik sehingga pelanggan merasa

puas

Berikut ini Visi Misi Kompas yang dilengkapi dengan penjelasan dari Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Visi Misi Kompas

Menjadi agen perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia yang lebih

harmonis (serasi, selaras), toleran (berperspektif tenggang rasa, berperspektif

menghargai pendirian orang lain; penyimpangan yang masih dapat diterima dalam

pengukuran kerja), aman (merasa bebas dari bahaya, merasa terlindungi) dan

sejahtera (aman sentosa dan makmur) dengan mempertahankan Kompas sebagai

„market leader‟ secara nasional melalui optimalisasi sumber daya serta sinergi

bersama mitra strategis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

40

2.2.8 Prinsip-prinsip Penulisan Headline

Headline atau judul adalah “kepala berita” yang biasanya disusun

beberapa kata saja. Menurut Chaer (2010:20), „headline news harus dibuat

sedemikian rupa sehingga tampak menarik dan “hidup”. Umpamanya, untuk

membuat judul lebih “hidup” dan lebih menarik perhatian, lazim dibuat dengan

menanggalkan prefiks me- dan ber- yang ada pada verba atau kata kerjanya;

padahal pada bahasa ragam baku kedua prefiks itu harus disampaikan‟. Pendapat

serupa diutarakan oleh Sareb (2016:64), „bahwa judul adalah “mata kail” yang

sanggup menarik masuk seluruh perhatian dan daya cipta audience agar mau

mengikuti berita yang Anda tulis'.

Headline adalah bagian surat kabar yang paling sering diamati oleh pembaca

karena letaknya di halaman depan dan ditulis dengan ukuran tulisan yang cukup

besar. Melalui headline, pembaca secara umum memperoleh gambaran seluruh isi

berita hari itu. Rivers dan Mathews (1994) yang menyatakan bahwa sekitar 98%

dari semua pembaca surat kabar membaca berita yang di halaman muka.

Agar menarik, menurut Sareb (2016:64-66), menulis judul atau headline

berita dapat dilakukan dengan menggunakan bebarapa teknik dalam tabel berikut

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

41

Tabel 2.3: teknik membuat judul atau headline berita.

No Teknik Definisi Contoh

1 “Apa-

Mengapa”

Teknik “apa-mengapa”

dimaksudkan untuk

mempermudah menyusun

judul dengan mengajukan

pertanyaan dengan kata tanya

“apa” dan “mengapa.

Pesawat Mandala (apa),

Jatuh (mengapa)

2 “Siapa-

Mengapa”

Di dalam sebuah peristiwa

pelaku (tokoh) dianggap

penting, dan merupakan

public figure, atau tokoh

yang tidak dikenal, namun

memiliki sisi menarik, maka

pola “siapa-mengapa” dapat

digunakan sebagai judul.

Lady Diana (siapa)

Mengalami Kecelakaan

Mobil (mengapa).

3 Intisari Berita

Wartawan yang meliput

peristiwa, menganggap

bahwa sisi yang penting

diangkat ialah apa yang

terjadi (what) dan siapa yang

menjadi korban (who).

Bom Kembali

Mengguncang Bali: 24

Orang Tewas, Puluhan

Lainnya Luka-Luka

4 Pola Hasil

Akhir

Pola membuat judul

menggunakan hasil akhir ini

Barcelona Permalukan

Real Madrid 4-0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

42

sering dipakai wartawan,

terutama wartawan di bidang

olah raga.

5 Gunakan

Kalimat Aktif,

Bukan Pasif

Lazimnya, judul kalimat

menggunakan kalimat aktif

karena dayanya lebih

dahsyat.

1. Dua orang pemuda

memperkosa seorang

gadis cantik (kalimat

aktif)

2. Seorang gadis

cantik diperkosa,

lalu dibunuh

(kalimat pasif)

6 Judul Berita

Terdiri atas 4-7

Kata

Judul berita tidak panjang,

yang paling baik terdiri atas

4-7 kata. Namun, dalam kata

yang sangat singkat itu,

wartawan harus sanggup

memancing rasa ingin tau

pembaca.

2.2.9 Prinsip-Prinsip Penulisan Tajuk Rencana

Menurut Sumadiria (2004:82), „secara teknis jurnalistik, tajuk rencana

diartikan sebagai opini redaksi yang berisi aspirasi, pendapat, dan perspektif resmi

media pers terhadap persoalan potensial, fenomenal, aktual dan atau kontroversial

yang terdapat dalam masyarakat‟. Perspektif resmi media pers inilah yang

mencerminkan sikap bahkan ideologi media massa itu. Ideologi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

43

dimaksudkan adalah keyakinan media massa terhadap nilai yang ideal yang

kemudian dijadikan dasar dalam pemberitaannya, secara khusu tajuk rencana.

Menurut Mallarangeng (2010:10), „tajuk rencana adalah rubrik yang

membawakan visi atau opini suatu surat kabar tentang satu atau beberapa hal‟.

Mallarangeng juga menjelaskan bahwa penulis tajuk rencana adalah pemimpin

redaksi atau tim yang dibentuk pemimpin redaksi yang umumnya para wartawan

senior. Oleh karena itu isi rubrik tajuk rencana dipertanggungjawabkan oleh

redaksional.

Mallarangeng (2010: 12-13) juga secara rinci membedakan antara rubrik-

rubrik informasi dalam surat kabar dengan rubrik tajuk rencana sebagai berikut:

„Berbeda dengan informasi pada halaman-halaman lain yang

berpotensi objektif, tajuk rencana pada hakikatnya adalah informasi

yang subjektif-optionated news. Karena itu, jika dikatakan bahwa

informasi pada tajuk rencana bersifat subjektif dan pada rubrik-rubrik

lain, misalnya berita utama, bersifat objektif, maka yang dimaksudkan

sebenarnya lebih pada takaran serta kesadaran bahwa pada tajuk si

penulis sah dan harus sadar dalam menggunakan subjektivitas secara

maksimal. Dengan kata lain, orientasi yang ada pada tajuk adalah

subjektivitas yang objektif, sementara pada rubrik-rubrik news yang

lain adalah objektivitas yang subjektif‟.

Menutut Prof. Arpan dalam Mallarangeng (2010), fungsi tajuk rencana

adalah mendorong daya pikir pembaca dan mengajaknya berbincang-bincang

tentang sesuatu sebelum pendapat umum mengenai sesuatu itu terbentuk. Jadi

tajuk rencana ditujukan untuk membimbing dan memengaruhi masyarakat agar

mengambil perspektif tertentu terhadap suatu hal atau beberapa masalah. Pendapat

serupa juga diberikan oleh Charles A. Sprague dalam Mallarangeng (2010:16),

menegaskan bahwa „tajuk harus memerangi ketidakpedulian, ketakutan, hipokrisi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

44

rasialisme, dan pemikiran yang kabur‟. Tajuk rencana selain berfungsi sebagai

rubrik informasi juga bersifat persuasif bagi pembacanya.

Selain mengetahui sifat dan fungsinya, untuk dapat menganalisis tajuk

rencana, maka harus tahu juga unsur-unsur yang terkandung di dalamnya.

Menurut Assegaff (1983:64) dalam Sumadiria (2004:83), „tajuk rencana

setidaknya harus mengandung lima unsur yang satu sama lain saling terkait: (1)

menyatakan suatu pendapat, (2) pendapat itu disusun secara logis, (3) singkat, (4)

menarik, serta dimaksudkan untuk, (5) mempengaruhi pendapat para pembuat

kebijakan dalam pemerintah atau masyarakat‟. Seperti dijelaskan di atas, tajuk

rencana adalah perspektif media massa terhadap peristiwa yang terjadi berupa

pendapat. Tajuk rencana ditulis secara singkat dan menarik, tetapi logis dan

referensial. Artinya, tajuk rencana sebagian besar ditulis menggunakan data dan

pendapat ahli guna meyakinkan pembaca.

Dalam konteks analisis wacana, pendapat atau sikap redaktur suatu media

masa sangat penting untuk mengungkapkan perspektifnya terhadap pemberitaan.

Selain itu, melalui pemahaman bahwa tajuk rencana merupakan sikap yang

mencerminkan ideologi suatu media inilah maka substansi tajuk rencana dapat

dijadikan salah-satu konteks yang diwajibkan dalam penelitian pragmatik dan

analisis wacana kritis. Hal itu ditegaskan oleh Louise Cummings (2007:5), „kita

tidak dapat mendapatkan definisi pragmatik yang lengkap bila konteksnya tidak

disebutkan‟.

Secara tegas Dwi dan Rhoma (2007:827) „berpendapat bahwa mencermati dua

rubrik, yakni opini dan tajuk rencananya, kita pun tahu bahwa nilai yang dibawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

45

Kompas adalah humanisme transendental‟. Humanisme transendental adalah

kemanusiaan yang beriman, artinya surat kabar Kompas menempatkan nilai dan

asas kemanusiaan sebagai nilai tertinggi yang diwujudnyatakan dalam

pemberitaannya.

2.2.10 Nilai-nilai toleransi dan Keberagaman

Nilai toleransi berasal dari gabungan kata nilai dan toleransi. Menurut KBBI

(2008:468), „nilai merupakan kata benda yang berarti harga, sedangkan kata

bernilai merupakan kata keterangan yang berarti mempunyai harga, mempunyai

nilai; bermutu, berharga‟. Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap berharga,

baik, dan benar. Menurut Budiyono (1938:140) „kata toleransi berasal dari bahasa

Latin, “tolerare” artinya menahan diri, berperspektif sabar, membiarkan orang

berpendapat lain, berhati lapang terhadap orang-orang yang berlainan aliran‟.

Dengan menggabungkan arti kedua kata tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai

toleransi adalah menjunjung tinggi perspektif sabar atau lapang dada terhadap

perbedaan yang dimiliki oleh orang lain.

Pendapat serupa juga dinyatakan oleh Pusvita Sari (2015:vi), „bahwa toleransi

adalah perspektif atau sifat menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian,

pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasan, kelakuan dan sebagainya yang

berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri dengan adanya perjanjian

internasional tentang toleransi ini‟. Sifat lapang hati dan membiarkan orang lain

berpendapat adalah inti dari nilai toleransi, karena perspektif toleran bukan berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

46

selalu menerima pendapat yang berbeda dari orang lain, melainkan mengakui

kebebasan hak-hak azasi orang lain dalam berpendapat dan berkeyakinan.

Dalam konteks Indonesia yang memiliki beraneka ragam suku, agama, bahasa,

dan budaya, perspektif toleransi menjadi penting. Hal ini menjadi acuan para

pendiri bangsa dalam menyusun ideologi dan perundang-undangan. Dalam

Pembukaan UUD 1945, alinea pertama misalnya, dinyatakan, “Bahwa

sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka

penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

perikemanusiaan dan perikeadilan”. Dari pernyataan tersebut, kemudian negara

memiliki peran menjamin dan melindungi hak kemerdekaan seluruh warga negara

Indonesia.

Nilai-nilai toleransi di Indonesia menurut Budiyono (1983:159) antara lain:

1. „Mengakui hak orang lain

2. Menghormati keyakinan orang lain

3. Setuju di dalam perbedaan

4. Saling mengerti

5. Kesadaran dan kejujuran

6. Jiwa falsafah Pancasila‟.

Toleransi juga dinyatakan dalam sila-sila Pancasila, khususnya sila ke-2, ke-3

dan sila ke-5. Sila kedua yang berbunyi, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”

berarti menempatkan martabat manusia sebagai pilar negara. Menurut Yudi Latif

(2011:238), „sila kemanusiaan adalah humanisasi secara lahir maupun batin.

Paham kemanusiaan tersebut dilengkapi oleh konsep keadilan dan keberadaban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

47

Artinya, penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia berdasarkan

keseimbangan lahiriah maupun batiniah‟.

Sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia” juga merupakan penghargaan

terhadap keberagaman dan nilai toleransi. Persatuan antarsuku bangsa merupakan

kekuatan bangsa Indonesia. Yudi Latif (2011:373) mengutip ungkapan Soekarno,

„bahwa membangun rasa kebangsaan dengan membangkitkan sentimen

nasionalisme yang menggerakkan “suatu itikat, suatu keinsyafan rakyat, bahwa

rakyat itu adalah satu golongan, satu bangsa”‟.

Sila kelima yang berbunyi, “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”,

juga merupakan wujud nyata nilai toleransi menjadi dasar negara. Keadilan yang

dimaksudkan untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa membedakan staus sosial,

golongan, suku dan budaya terentu. Menururt Hamid dkk (2012:287), „sila kelima

merupakan sila yang menganut paham persamaan dan keseimbangan antara hak

dan kewajiban‟.

Yudi Latif (2011:243) „lebih tegas menjelaskan bawa kesadaran akan

kedudukan sebagai bangsa dilandasi oleh rasa hormat teradap sesama manusia.

“Kesadaran akan kesamaan dan kesederajatan antarbangsa yang dilandasi oleh

penghargaan atas martabat manusia dan saling hormat antarsesama warga bangsa

dan umat manusia. Kini, hanya bangsa yang menghargai hak-hak azasi

manusialah yang dianggap sebagai bangsa yang beradab‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

48

2.3 Kerangka Berpikir

Setelah mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang berkaitan dengan

penelitian ini, peneliti menyusun kerangka berpikir sebagai kerangka dasar untuk

menganalisis masalah penelitian ini sebagai berikut.

1. Penelitian ini lebih berorientasi pada perspektif surat kabar Kompas

terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman atau nilai keindonesiaan

pada umumnya, peneliti ini menggunakan 5 nilai yang diyakini dan visi

misi surat kabar Kompas guna memberi pemahaman dasar ideologi surat

kabar tersebut apakah sesuai dengan indikasi nilai-nilai toleransi dan

keberagaman atau tidak.

2. Untuk fenomena apa saja jenis piranti keransitifan dan modalitas yang

digunakan surat kabar Kompas pada headline dan tajuk rencananya untuk

memberitakan isu-isu tentang toleransi dan keberagaman, peneliti

menggunakan teori piranti modalitas yang dikemukaan Fowler dalam

Widharyanto (2000) dan Alwi (1992) dan teori ketransitifan yang

dikemukakan Abdul Chaer (2008) dan Widharyanto (2000).

3. Untuk fenomena apakah piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas

yang digunakan surat kabar Kompas untuk memanifestasikan perspektif

terhadap nilai toleransi dan keberagaman, peneliti mengunakan teori

perspektif Widharyanto (2000) untuk membedah fenomena tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian tentang “Analisis Ketransitifan dan Modalitas pada Headline dan

Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas dalam Pemberitaan Pilkada DKI Jakarta

2017 Periode September 2016-Desember 2016: Tinjauan Analisis Wacana

Kritis”, termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penggunaan

pendekatan kualitatif deskriptif pada penelitian ini didorong oleh beberapa sifat

yang tampak dalam penelitian yang dikaji serta tujuan penelitian yang ingin

dicapai.

Pertama, objek penelitian yang dikaji adalah fenomena perspektif dalam

bahasa headline dan tajuk rencana surat kabar Kompas yang dimanifestasikan ke

dalam bentuk piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas. Fenomena yang

dikaji ini memiliki latar alami atau fenomena sosial yang diberitakan di sebuah

surat kabar. Kealamian itu tampak pada penggunaan bahasa dalam pembentukkan

headline dan tajuk rencana untuk memberitakan isu-isu tentang toleransi dan

keberagaman pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017.

Selain itu, objek penelitian yang berupa fenomena perspektif dalam kata dan frasa,

dan klausa pada headline serta kata, frasa, klausa, dan kalimat, pada tajuk rencana

hanya dapat ditafsirkan oleh peneliti sendiri, dalam hal ini peneliti sebagai

instrumen inti. Keterlibatan yang mendalam antara peneliti dengan kata dan frasa,

dan klausa pada headline serta kata, frasa, klausa, dan kalimat, pada tajuk rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

50

merupakan kunci untuk memahami perspektif yang dibangun surat kabar Kompas

terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Keterlibatan peneliti dengan yang

diteiti ini sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2017: 38), „dalam

penelitian kualitatif peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti, bahkan

menemukan dan mengkonstruksi makna terhadap apa yang diobservasi‟.

Kedua, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif

bertujuan untuk mendeskripsikan atau memaparkan tentang penggunaan piranti

kebahsaan ketransitifan da modalitas (bahasa Indonesia) oleh surat kabar serta

penjelasan pengaruh faktor-faktor di luar kebahasaan yang mempengaruhi

penggunaan bahasa tersebut. Secara rinci deskripsi itu mengenai (1) jenis-jenis

piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas yang digunakan surat kabar

Kompas dalam headline dan tajuk rencananya untuk memberitakan isu-isu

toleransi dan keberagaman dan (2) perspektif surat kabar Kompas terhadap nilai

toleransi dan keberagaman yang dianifestasikan ke dalam piranti kebahasaan

ketransitifan dan modalitas pada headline dan tajuk rencananya.

Ketiga, hasil penelitian ini tidak terlepas dari interpretasi peneliti terhadap

data yang diteliti. Proses interpretasi peneliti terhadap apa yang diteliti ini sesuai

dengan pendapat Sugiyono (2017: 38), „Metode ini juga sering disebut sebagai

metode interpretative karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan

interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Dalam penelitian ini data-

data ditemukan pada headline dan tajuk rencana surat kabar Kompas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

51

3.2 Data dan Sumber Data

Data penelitian tentang analisis piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas

pada headline dan tajuk rencana surat kabar Kompas ini berupa objek dan

konteksnya. Objek penelitian dalam hal ini adalah (1) jenis-jenis piranti

kebahasaan ketransitifan dan modalitas yang terdapat dalam kata, frasa, klausa,

kalimat, dan paragraf, (2) fenomena perspektif atau sikap surat kabar Kompas

terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman yang dimanifestasikan ke dalam

piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas. Dengan demikian wujud data

penelitian ini ada dua, yakni wacana secara keseluruhan dan satuan kebahasaan

seperti paragraf, kalimat, klausa, frasa, dan kata baik yang terdapat dalam judul

headline maupun pada tajuk rencana.

Wujud data pertama adalah teks berita yang berupa judul headline, judul tajuk

rencana dan isi tajuk rencana secara keseluruhan. Teks-teks tersebut dipergunakan

untuk mengungkap objek penelitian yang berupa jenis-jenis piranti kebahasaan

ketransitifan dan modalitas yang digunakan surat kabar Kompas. Karakteristik

teks yang dipergunakan sebagai data penelitian adalah sebgai berikut. Pertama,

teks berita ini menginformasikan peristiwa sosial politik, seperti isu-isu toleransi,

keberagaman, berita bohong (hoax), demokrasi, penegakkan hukum dan seputar

pilkada Jakarta sendiri. Subjek berita yang seperti ini cenderung memunculkan

perspektif berupa keyakinan atau ideologi sebuah surat kabar. Kedua, teks

peristiwa sosial politik tersebut dilaporkan dalam bentuk headline dan tajuk

rencana yang dimuat oleh surat kabar Kompas. Peristiwa yang dilaporkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

52

bentuk headline dan tajuk rencana tersebut terjadi pada masa pilkada DKI Jakarta

2017, yakni edisi September 2016 hingga Desember 2016.

Seperti sudah dijelaskan pada BAB I, surat kabar yang dipilih sebagai sumber

data adalah urat kabar Kompas. Alasan dipilihnya surat kabar Kompas sebagai

sumber data, karena surat kabar Kompas merupakan surat kabar nasional.

Karakteristik surat kabar nasional antara lain: pertama, dari lingkup informasi

yang disediakan mencakup seluruh Indonesia dan berorientasi kepada pembaca

secara nasional pula. Kedua, pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional

sebagai medium penyampai pesan.

Periodesasi yang ditentukan sebagai sumber data penelitian adalah pada masa

pilkada DKI 2017, yakni surat kabar Kompas yang terbit antara bulan September

2016 hingga Desember 2016. Pemilihan periodesasi tersebut sebagai sumber data

penelitian karena pada massa pilkada tersebut berbagai peristiwa sosial dan

politik, termasuk isu-isu toleransi dan keberagaman sering muncul. Dengan

demikian, penggunaan teori analisis wacana kritis akan semakin relevan untuk

membuktikan hubungan antara bahasa dan ideologi atau bahasa sebagai alat

politik.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi, yakni

peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen yang berupa surat kabar Kompas pada

bagian headline dan tajuk rencana periode September 2016 hingga Desember

2016. Selanjutnya, metode dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dan

metode padan yang dikemukakan Sudaryanto (2015). Sebelumnya, dalam buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

53

Sudaryanto itu, diterima pandangan bahwa teknik merupakan jabaran metode

yang ditentukan oleh alat yang dipakai (cf. Saudaryanto, 1992,26). Teknik yang

ada oleh Sudaryanto dibedakan menjadi dua, yakni teknik dasar dan teknik

lanjutan.

Pertama, teknik dasar, menurut Sudaryanto (2015,25), „teknik dasar yang

dimaksud disebut “teknik pilah unsur penentu. Adapun alatnya adalah daya pilah

yang bersifat mental yang dimiliki penelitinya”‟. Dalam penelitian ini, data

dipilah berdasarkan unsur penentu, pertama, teks-teks headline dan tajuk rencana

surat kabar Kompas periode September 2016 hingga desember 2016 yang

bertemakan isu-isu toleransi, keberagaman, demokrasi, penegakkan hukum,

kampanye pilkada, kabar bohong (hoax), dan peristiwa sosial politik lainnya.

Kedua, unsur penentu kedua berupa indikator-indikator piranti kebahasan

ketransitifan dan modalitas.

Kedua, teknik lanjutan, Sudaryanto (2015:31), „dalam teknik penelitian yang

sesungguhnya, hubungan padan itu berupa hubungan banding antara semua unsur

penentu yang relevan dengan semua unsur data yang ditentukan‟. Dalam

penelitian ini, teknik kedua ini dilakukan secara cermat dan berkali-kali dikoreksi

kembali agar didapatkan data yang sesuai dengan indikator-indikator piranti

kebahsaan ketransitifan dan modalitas. Secara rinci prosedur pengumpulan data

adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti mengumpulkan surat kabar sumber data,

yakni surat kabar Kompas yang terbit antara bulan September 2016 hingga bulan

Desember 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

54

Pertama, peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen yang berupa surat kabar

Kompas khususnya pada bagian headline dan tajuk rencana periode September

2016 hingga Desember 2016, kemudian membacanya, mengkajinya, dan

menentukan mana saja dari headline dan tajuk rencana itu yang memenuhi kriteria

untuk kemudian diangkat menjadi data penelitian. Adapun kriteria pertama yang

ditentukan adalah teks-teks headline dan tajuk rencana yang memberitakan isu-isu

toleransi, keberagaman, demokrasi, penegakkan hukum, kampanye pilkada, kabar

bohong (hoax), dan peristiwa sosial politik lainnya.

Kedua, peneliti membaca headline-headline dan teks-teks tajuk rencana

itu secara sekilas untuk menyeleksi berdasarkan tema yang telah ditentukan, yakni

isu-isu pilkada, intoleransi, hoax, antikebinekaan, penegakkan hukum, dan

demokrasi. Data-data yang memenuhi kriteria diangkat sebagai data penelitian.

Ketiga, peneliti membaca teks-teks headline dan tajuk rencana yang sudah

diklasifikasikan itu secara cermat dan kritis untuk menemukan data-data

penelitian. Data-data tersebut berupa kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf

sesuai prinsip-prinsip piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas yang telah

dijelaskan di BAB II, yang memperlihatkan objek penelitian.

Keempat, peneliti memasukkan data-data penelitian yang sudah ditemukan

itu ke dalam file data di komputer. File data di komputer terdiri atas dua bagian,

yakni (1) file data jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan, (2) file data jenis-

jenis piranti kebahasaan modalitas. Kedua data ini digunakan untuk menjawab

rumusan masalah satu yakni pemaparan tentang jenis-jenis piranti kebahasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

55

ketransitifan dan modalitas sekaligus untuk menjawab rumusan masalah kedua

yakni bagaimana jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan tersebut digunakan

untuk memanifestasikan perspektif surat kabar Kompas terhadap nilai-nilai

toleransi dan keberagaman.

Kelima, peneliti menyusun satuan-satuan data pada masing-masing file

data, dan memberi kode untuk masing-masing satuan data dengan kode seperti: (I)

kode untuk data jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan, (II) kode untuk data

jenis-jenis piranti kebahasaan modalitas. Pada data jenis-jenis piranti kebahasaan

ketransitifan, kode (I) masih dilengkapi dengan subkode yang berupa angka 1, 2,

3 dan seterusnya untuk menandai jenis-jenis ketransitifan yang mengungkapkan

proses perbuatan, proses kejadian, proses mental, dan proses verbal. Pada data

jenis-jenis piranti kebahasaan modalitas, kode (II) masih dilengkapi dengan

subkode yang berupa angka 1, 2, 3, dan seterusnya untuk menandai jenis-jenis

modalitas, yakni modalitas kebenaran, modalitas keharusan, modalitas keinginan

dan modalitas izin.

Setelah data terkumpul, data-data tersebut diberi kode. Data untuk

headline diberi kode berupa huruf [H] disertai nomor untuk mengurutkan data

berdasarkan tanggal pemberitaan. Untuk data tajuk rencana, data-data diberi kode

dengan huruf (T) disertai dengan nomor untuk mengurutkan data berdasarkan

tanggal pemberitaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

56

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data yang terdiri

atas data kata, frasa, klausa, kalimat dan paragraf hanya dapat diperoleh peneliti

melalui keterlibatan langsung dengan teks-teks headline dan tajuk rencana itu

dengan membaca dan memahaminya. Hal ini seperti yang diungkapkan Sugiyono

(2011:216), „pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu,

melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu

tentang situasi sosial tersebut‟.

Menurut Moelong (1989:21), „pencari tahu alamiah pengumpulan data

lebih banyak bergantung pada dirinya sebagi alat pengumpulan data. Orang

(peneliti) sebagai instrumen memiliki senjata “dapat memutuskan” yang secara

luwes dapat digunakannya. Ia senantiasa dapat menilai keadaan dan dapat

mengambil keputusan‟. Jadi, peneliti sebagai instrumen utama berperan dalam

memilih dan memutuskan data mana yang akan diangkat sebagai data penelitian.

Agar peneliti dapat berperan sebagai instrumen pengumpul data yang

efektif, (1) peneliti membekali diri dengan berbagai pengetahuan dan wawasan

yang luas yang berkaitan dengan masalah piranti-piranti kebahasaan ketransitifan

dan modalitas dilihat dari aliran bahasa struktural dan pascatruktural untuk

memahami pemanfaatan kedua piranti tersebut untuk memanifestasikan perspektif

oleh sebuah surat kabar, (2) peneliti menggunakan instrumen pembantu seperti

komputer untuk memproses data di dalam file-file dokumen mulai dari

pengetikan, penyimpanan, pengklasifikasian, dan pengkodean.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

57

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data

3.5.1 Analisis Data Untuk Masalah Pertama

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode padan.

Menurut Sudharyanto (2015:15), „metode padan, alat penentunya di luar, terlepas,

dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Metode itu

dapat dibedakan macamnya paling tidak menjadi lima sub-jenis berdasarkan

macam alat penentu yang dimaksud‟. Sudharyanto lebih lanjut menjelaskan

macam-macam sub-jenis metode padan sebagai berikut:

Metode itu dapat dibedakan macamnya paling tidak menjadi

lima sub-jenis berdasarkan macam alat penentu yang dimaksud. Sub-

jenis yang pertama, alat penentunya ialah kenyataan yang ditunjuk

atau diacu oleh Bahasa atau referent Bahasa; sub-jenis yang kedua,

alat penentunya organ pembentuk Bahasa atau organ wicara; dan sub-

jenis yang ketiga, keempat, dan kelima berturut-turut alat penentunya

bahasa lain atau langue lain, perekam dan pengawet Bahasa (yaitu

tulisan), serta orang yang menjadi mitra-wicara.

Dalam penelitian ini menggunakan sub-jenis yang pertama, alat

penentunya ialah kenyataan yang ditunjuk atau diacu oleh Bahasa atau referent

Bahasa. Data-data yang diperoleh dari headline dan tajuk rencana surat kabar

Kompas yang terbit September 2016 hingga Desember 2016 dipadankan dengan

alat penentunya, yakni indikasi-indikasi ketransitifan dan modalitas yang telah

dijelaskan di BAB II. Sudharyano (2016:15-16) menjelaskan bahwa „objek

sasaran penelitian itu, kesejatiannya atau identitasnya ditentukan berdasarkan

tingginya kadar kesepadanannya, keselarasannya, kesesuaiannya, kecocokannya,

atau kesamaannya dengan alat penentu yang bersangkutan yang sekaligus

menjadi standard atau pembaku-nya‟.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

58

Analisis terhadap headline dan teks tajuk rencana surat kabar Kompas

untuk menunjukkan jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas apa

saja yang digunakan surat kabar Kompas untuk memberitakan isu-isu tentang

toleransi dan keberagaman. Untuk data piranti kebahasaan ketransitifan, peneliti

menggunakan teori yang dikemukakakn oleh Abdul Chaer (2008) dan

Widharyanto (2000), sedangkan untuk data jenis-jenis modalitas, peneliti

menggunakan teori modalitas yang dikemukakan Widharyanto (2000) dan Alwi

(1992).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:1484), „transitif

bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek‟. Pengertian serupa juga

dikemukakan oleh Chaer (2008:79), „verba transitif merupakan verba yang

memiliki objek, sedangkan verba intransitif merupakan verba yang tidak memiliki

objek‟. Dalam analasis wacana kritis, ketransitifan digunakan untuk

mengungkapkan interpretasi pengalaman seseorang terhadap suatu peristiwa.

Gagasan-gagsan tersebut nantinya akan memperlihatkan perspektif seseorang

tentang peristiwa yang dialaminya.

Pengalaman-pengalaman yang dimaksud Halliday dalam Widharyanto

(2000:60) „antara lain: (1) proses material yang berwujud perbuatan atau kejadian,

(2) proses mental yang berupa pemikiran, penglihatan, atau perasaan, (3) proses

verbal baik dengan ucapan langsung maupun tidak langsung, dan (4) proses

relasional baik yang bersifat atribut maupun posesif‟. Dengan demikian

penggolongan ketransitifan didasarkan pada proses yang diperlihatkan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

59

pengalaman-pengalaman tersebut, yakni proses perbuatan, proses kejadian, proses

mental, dan proses verbal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:923), „modalitas

merupakan, (1) klasifikasi pernyataan menurut hal menyungguhkan atau

mengingkari kemungkinan atau keharusan, (2) cara pembicara menyatakan sikap

terhadap suatu situasi di suatu komunikasi antarpribadi, (3) makna kemungkinan,

keharusan, keharusan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat

(di Bahasa Indonesia dinyatakan dengan kata barangkali, harus, dsb)‟.

Dalam analisis wacana, modalitas dapat dimanfaatkan untuk melihat

perspektif seseorang terhadap peristiwa melalui tuturan atau tulisannya. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini digunakan teori modalitas yang dikemukakan

Widharyanto (2000) dan Alwi (1992). Kedua ahli ini menggunakan teori

modalitas guna membuktikan perspektif surat kabar atau wartawan sebagai

penulis terhadap peristiwa yang dituliskannya. Dua ahli ini memiliki perbedaan

penyebutan terhadap jenis-jenis modalitas, misalnya Widharyanto menyebut

modalitas keinginan sedangkan Alwi menyebutnya dengan sebutan modalitas

intensionalitas, keharusan sebagai epistemik, kebenaran sebagai dinamik, dan izin

sebagai deontik.

3.5.2 Analisis Data Untuk Masalah Kedua

Data bentuk-bentuk ekspresi bahasa atau piranti kebahasaan berwujud

paragraf, kalimat, yakni jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas

klausa dan kata yang sebelumnya telah dijelaskan di analisis data untuk masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

60

pertama, kemudian dianalisis untuk mengetahui perspektif seorang wartawan atau

surat kabar yang dimanifestasikan di dalamnya. Untuk menganalisis data-data ini

maka digunakan teori Widharyanto (2000). Berikut ini uraian untuk masing-

masing analisis data.

3.5.2.1 Analisis Data Ketransitifan

Data ketransitifan berwujud kalimat dan klausa. Kalimat dan klausa tersebut

dianalisis struktur semantisnya untuk mengetahui: (1) proses semantis yang

dibawakannya, (2) partisipan-partisipan yang terlibat dalam proses tersebut, dan

(3) keadaan yang berhubungan dengan proses tersebut (Widharyanto, 2000:131).

Pemilihan proses tertentu, yang di dalamnya ditampilkan partisipan-partisipan

serta keadaan yang erat kaitannya dengan proses tersebut memperlihatkan

keberpihakkan tertentu.

3.5.2.2 Analisis Data Modalitas

Data modalitas berwujud kalimat, yang kemudian ada unsurnya yang

merupakan modalitas. Unsur atau kata modalitas di dalam kalimat akan dianalisis

maknanya untuk mengetahui sikap wartawan terhadap proposisi yang dibawakan

dalam kalimat tersebut. Sikap wartawan itu mencerminkan pengetahuan, gagasan,

dan keyakinan yang dianut yang terekspresikan di dalam modalitas kebenaran,

keharusan, dan keinginan (Widharyanto, 2000:133). Pilihan modalitas tertentu

akan memperlihatkan keberpihakkan media massa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

61

3.6 Triangulasi

Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang benar tentang fenomena (1)

jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas, (2) perspektif

pemberitaan yang dimanifestasikan ke dalam piranti ketransitifan dan modalitas

pada headline dan tajuk rencana, maka perlu dilakukan pemeriksaan keabsahan

temuan, caranya dengan menggunakan triangulasi. Triangulasi menurut Moeloeng

(2007) adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu, sehingga data itu layak digunakan sebagai data penelitian.

Dalam penelitian ini dilakukan triangulasi penyidik dan triangulasi teori.

Triangulasi penyidik adalah triangulasi dengan cara memanfaatkan ahli dalam

bidangnya untuk memeriksa derajat keakuratan data. Dalam triangulasi penyidik,

peneliti memilih Bapak A. Danang Satria Nugraha S.S., M. A, Dosen Program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta sebagai triangulator. Peneliti

memberikan analisis data kepada triangulator, kemudian triangulator memeriksa

analisis data tersebut.

Adapun triangulasi teori adalah triangulasi dengan cara membandingkan data

dengan teori pada landasan teori yang dijelaskan pada BAB II. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan teori ketrasnitifan Abdul Chaer dan Widharyanto, teori

modalitas Widharyanto dan Alwi. Untuk mengungkap perspektif peneliti

menggunakan teori perspektif Widharyanto (2000) untuk menganalisis fenomena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

62

perspektif surat kabar terhadap peristiwa, tokoh, dan ideologi nilai tertentu yang

dimanifestasikan ke piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini melaporkan pembahasan temuan-temuan penelitian sekaligus

deskripsinya. Sistematika pelaporan disusun sebagai berikut: (1) jenis-jenis piranti

kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas yang digunakan surat

kabar Kompas dalam headline dan tajuk rencananya pada masa pilkada DKI

Jakarta tahun 2017; (2) pembahasan temuan tentang manifestasi perspektif

pemberitaan headline dan tajuk rencana oleh surat kabar Kompas ke dalam piranti

kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas.

4.1 Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini berupa kalimat dan klausa dari headline dan

artikel tajuk rencana surat kabar Kompas. Data tersebut diambil pada periode

September 2016 hingga Desember 2016. Jumlah judul headline dan artikel tajuk

rencana yang dianalisis masing-masing sebanyak 11 judul headline dan 11 artikel

tajuk rencana. Data dari 11 judul headline dan 11 artikel tajuk rencana kemudian

digolongkan menjadi dua, yakni data untuk ketransitifan dan data untuk

modalitas. Kategori data ketransitifan dan kategori data modalitas nantinya masih

digolongkan berdasarkan jenis-jenis kedua kategori tersebut. Berikut ini

dipaparkan data-data tersebut secara lebih rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

64

4.1.1 Jenis-jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan dan Modalitas dalam

Headline dan Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas

Data yang menandai piranti kebahasaan ketransitifan dapat

diklarifikasikan menjadi 4 jenis data, yakni (1) ketransitifan perbuatan, (2)

ketransitifan kejadian, (3) ketransitifan verbal, dan (4) ketransitifan mental. Data

yang menandai piranti kebahasaan modalitas dapat diklasifikasikan menjadi 4

jenis data, yakni (1) modalitas keharusan, (2) modalitas kebenaran, (3) modalitas

keinginan, dan (4) modalitas izin.

Melalui teori ketransitifan dan modalitas yang telah dijelaskan pada BAB

II, data yang diperoleh itu kemudian dicocokkan dengan indikator-indikator jenis-

jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas. Indikator-

indikator tersebut berupa kata penanda yang menunjukkan jenis kedua piranti

kebahasaan tersebut. Data ketransitifan dianalisis dengan kata kerja yang

digunakan dalam sebuah klausa atau kalimat. Kata kerja yang digunakan akan

menampilkan partisipan tertentu dan proses tertentu, misalnya proses perbuatan,

kejadian, mental atau verbal. Untuk mengungkap perspektif surat kabar terhadap

peristiwa yang diberitakannya, proses-proses tersebut dapat digunakan untuk

membuktikannya.

Data modalitas dianalisis berdasarkan kata-kata penanda modalitas yang

digunakan. Kata-kata tersebut dapat mengungkapkan modalitas kebenaran,

modalitas keharusan, modalitas keinginan, dan mdalitas izin sebagai bentuk

ekspresi dan keyakinan wartawan atau surat kabar. Untuk mengungkap perspektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

65

surat kabar terhadap peristiwa yang diberitakannya, jenis modalitas tersebut dapat

dipakai untuk mengugkap sikap wartawan atau surat kabar terhadap suatu

peristiwa atau tokoh tertentu. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan

terhadap 11 judul headline dan 11 tajuk rencana surat kabar Kompas yang terbit

pada September 2016 hingga Desember 2016, diperolehlah data piranti

kebahasaan ketransitifan sebanyak 58 data yang terdiri dari 12 data ketransitifan

kejadian, 19 data ketransitifan perbuatan, 14 data ketransitifan verbal, dan 13 data

ketransitifan mental. Data piranti kebahasaan modalitas yang diperoleh sebanyak

77 data yang terdiri dari 22 data modalitas keharusan, 18 data modalitas

keinginan, 25 data modalitas kebenaran, dan 13 data modalitas izin. Data-data

piranti kebahasaan ketransitifan dan modalitas yang diperoleh berbentuk kata,

frasa, dan klausa.

4.1.2 Perspektif Surat Kabar Kompas dalam Headline dan Tajuk

Rencananya

Data yang dianalisis untuk rumusan masalah kedua ini sama dengan data

yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah satu, baik dari segi bentuk

maupun jumlah datanya. Perbedaan antara data yang digunakan untuk menjawab

rumusan masalah satu dan dua, yakni data dalam rumusan masalah kedua ini

disertakan kalimat secara utuh untuk mengetahui konteks situasi dan ideologi

yang dibawakannya.

Data tersebut dianalisis secara kritis untuk mengungkap sikap atau

keyakinan surat kabar Kompas yang dicerminkan dengan penggunaan piranti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

66

kebahasaan ketransitifan dan modalitas. Data ketransitifan dianalisis melalui

penggunaan kata kerjanya yang menempati fungsi predikat dalam kalimat. Selain

itu analisis juga dilakukan pada fungsi subjek dan objek yang dalam ilmu-ilmu

sosial lainnya disebut sebagai pelaku dan korban/tujuan. Data piranti kebahasaan

modalitas dianalisis ekspresi ideasioanal yang dibawakan pada kata-kata

modalitas yang diguanakan. Ekspresi itulah yang menadakan penilaian dan

keyakinan wartawan atau surat kabar terhadap peristiwa yang dilaporkannya.

4.2 Analisis Data

Berikut ini diuraikan analisis data, yakni analisis data jenis-jenis piranti

kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas yang digunakan oleh

surat kabar Kompas pada masa pilkada DKI Jakarta 2017, yakni pada bulan

September 2016 hingga bulan Desember 2016 dalam headline dan tajuk

rencananya. Kedua, analisis data tentang manifestasi perspektif surat kabar

Kompas terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman ke dalam jenis-jenis

piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas.

4.2.1 Jenis-Jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan dan Modalitas dalam

Headline dan Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas

Pada bagian ini diuraikan analisis temuan data jenis-jenis piranti

kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas secara rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

67

4.2.1.1 Jenis-Jenis Piranti Kebahasan Ketransitifan

Jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan yang ditemukan adalah sebagai

berikut.

4.2.1.1.1 Ketransitifan Perbuatan

Data ketransitifan perbuatan yang ditemukan sebanyak 19 data. Berikut ini

diberikan 2 contoh data yang menyatakan proses material perbuatan tersebut.

(1) SBY Temui Wapres dan Wiranto (KH1: judul headline 2 November

2016)

(2) Jokowi-Prabowo Kembangkan Budaya Baru (KH2: judul headline18

November 2016)

Kedua data yang berupa klausa di atas merupakan data ketransitifan yang

menampilkan proses material perbuatan. Pada data (1) dapat dilihat dari pemilihan

kata kerja temui sebagai pengisi fungsi predikat yang kemudian diikuti partisipan

tujuan berupa dua nomina (Wapres dan Wiranto) pengisi fungsi objek serta

adanya partisipan pelaku berupa nomina (SBY) sebagai pengisi fungsi subjek.

Kata kerja temui pada data (1) memperlihatkan makna perbuatan yang diakukan

oleh partisiapan (SBY) terhadap partisipan tujuan (Wapres dan Wiranto). Dengan

demikian klausa itu termasuk ke dalam data ketransitifan yang menampilkan

proses perbuatan.

Pada data (2) dapat dilihat dari pemilihan kata kerja kembangkan sebagai

pengisi fungsi predikat yang kemudian diikuti partisipan tujuan berupa frasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

68

nomina (Budaya Baru) pengisi fungsi objek serta adanya partisipan pelaku berupa

dua nomina (Jokowi-Prabowo) sebagai pengisi fungsi subjek. Kata kerja

kembangkan pada data (2) memperlihatkan makna perbuatan yang dilakukan oleh

partisipan (Jokowi-Prabowo) terhadap partisipan tujuan (budaya baru). Dengan

demikian klausa itu termasuk ke dalam data ketransitifan yang menampilkan

proses perbuatan. Untuk data-data sejenis yang menyatakan ketransitifan proses

perbuatan dapat dilihat di BAB LAMPIRAN pada kode data KHI dan KH2 untuk

data ketransitifan proses perbuatan dalam judul headline, dan KT13 hingga KT29

untuk data ketransitifan proses perbuatan dalam tajuk rencana.

4.2.1.1.2 Ketransitifan Kejadian

Data ketransitifan kejadian yang ditemukan sebanyak 12 data. Berikut ini

diberikan 2 contoh data yang menyatakan proses material kejadian tersebut.

(3) Sosok Negarawan Dibutuhkan (KH5: judul headline 24 November 16)

(4) Optimisme itu yang ditegaskan Presiden Joko Widodo di pengujung

akhir tahun 2016. (KT33: tajuk rencana 24 Desember 2016)

Kedua data di atas merupakan data ketransitifan yang menampilkan proses

material kejadian. Pada data (3) dapat dilihat dari pemilihan kata kerja dibutuhkan

sebagai pengisi fungsi predikat yang didahului partisipan pelaku berupa frasa

nomina (Sosok Negarawan) sebagai pengisi fungsi subjek. Dengan demikian

klausa itu termasuk ke dalam data ketransitifan yang menampilkan proses

kejadian atau apa yang terjadi. Dipilihnya kata kerja dibutuhkan juga

mencerminkan perspektif positif surat kabar Kompas terhadap praktik kenegaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

69

dan kebangsan di Indonesia, karena kata kerja dibutuhkan bermakna penting dan

mendesak.

Pada data (4) juga dapat dilihat dari pemilihan kata kerja ditegaskan

sebagai pengisi fungsi predikat dan partisipan-partisipan yang dimunculkan.

Dengan demikian kalimat itu termasuk ke dalam data ketransitifan yang

menampilkan proses material kejadian atau apa yang terjadi. Dipilihnya kata kerja

ditegaskan memperlihatkan perspektif positif atau mendukung surat kabar

Kompas terhadap nilai-nilai keindonesiaan yang berpengharapan. Untuk data-data

sejenis yang menyatakan ketransitifan proses kejadian dapat dilihat di BAB

LAMPIRAN pada kode data KH3, KH4, dan KH5 untuk data ketransitifan proses

kejadian dalam judul headline, dan KT30 hingga KT38 untuk data ketransitifan

proses kejadian dalam tajuk rencana.

4.2.1.1.3 Ketransitifan Verbal

Data ketransitifan verbal yang ditemukan sebanyak 14 data. 14 data

tersebut masih digolongkan menjadi proses verbal kutipan langsung dan proses

verbal kutipan tidak langsung. Data yang menunjukkan proses verbal kutipan

langsung sebanyak 10 data. Data yang menunjukkan proses verbal kutipan tidak

langsung sebanyak 4 data. Berikut ini diberikan 2 contoh data untuk masing-

masing data proses verbal tersebut.

Berikut ini dua contoh data ketransitifan yang menunjukkan proses verbal

kutipan langsung.

(5) Hormati Proses Hukum (KH10: judul headline 20 November 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

70

(6) MUI: Kemajemukan Bangsa Mesti Dipertahankan (KH12: judul

headline 24 September 2016)

Kedua data di atas merupakan data ketransitifan yang menampilkan proses

verbal kutipan langsung. Pada data (5) merupakan kutipan langsung surat kabar

Kompas yang dijadikan judul tajuk rencana tanggal 17 November 2016. Dalam

kutipan itu digunakan kata kerja hormati yang kemudian diikuti partisipan tujuan

(proses hukum). Dipilihnya data (5), Hormati Proses Hukum sebagai judul

headline pada tanggal 20 November 2016 telah memperlihatkan perspektif positif

atau mendukung surat kabar Kompas terhadap nilai keadilan di Indonesia.

Data (6) merupakan kutipan langsung dari MUI yang dijadikan judul

headline oleh surat kabar Kompas pada tanggal 24 September 2016. Dalam

kutipan itu digunakan kata kerja mesti dipertahankan yang didahului partisipan

tujuan (kemajemukan bangsa). Kata mesti pada kata kerja data (6) telah

mencerminkan perspektif positif atau setuju surat kabar Kompas terhadap nilai-

nilai kemajemukan atau persatuan bangsa Indonesia. Dengan demikian kedua data

tersebut termasuk ke dalam data ketransitifan yang menampilkan proses verbal

kutipan langsung serta membawakan perspektif surat kabar Kompas terhadap

peristiwa yang dilaporkannya tersebut.

Berikut ini dua contoh data ketransitifan yang menunjukkan proses verbal

kutipan tak langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

71

(7) Presiden Joko Widodo pertengahan Desember lalu memang telah

menegaskan, tidak boleh ada ruang sekecil apa pun di Indonesia bagi

terorisme. (KT55: tajuk rencana 26 Desember 2016)

(8) Apel Nusantara Bersatu menyampaikan pesan agar seluruh

komponen bangsa merajut kebersamaan serta menjaga persatuan dan

kesatuan bangsa. (KT57: tajuk rencana 01 Desember 2016)

Kedua data di atas merupakan data ketransitifan menampilkan proses

verbal kutipan tak langsung. Data (7) merupakan ketransitifan verbal kutipan tak

langsung, yakni kutipan Presiden Joko Widodo yang diparafrasekan oleh surat

kabar Kompas. Pada data (7) berisi himbauan presiden bahwa tidak boleh ada

ruang sekecil apa pun di Indonesia bagi terorisme, sedangkan pengucapnya adalah

Presiden Joko Widodo. Dipilihnya kata kerja menegaskan pada data (7) yang juga

merupakan proses parafrase, mencerminkan perspektif positif atau mendukung

surat kabar Kompas terhadap keamanan di Indonesia. Kata menegaskan lebih

bersifat positif atau pro jika dibandingkan dengan kata-kata menyampaikan,

memberitahukan dan lain sebagainya, yang memiliki makna yang hampir sama.

Perihal keamanan dan keharmonisan di Indonesia ini, juga telah tertera pada visi

misi sueat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam

pembangunan komunitas Indonesia yang lebih harmonis (serasi, selaras), aman

(merasa bebas dari bahaya, merasa terlindungi)”.

Data (8) merupakan kutipan tak langsung dari pesan Apel Nusantara

Bersatu yang juga diparafrasekan oleh surat kabar Kompas. Data (8) berisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

72

himbauan kepada seluruh komponen bangsa untuk merajut kebersamaan serta

menjadi persatuan dan kesatuan, sedangkan pengucapnya adalah Apel Nusantara

Bersatu. Dengan demikian kedua data tersebut termasuk ke dalam data

ketransitifan yang menampilkan proses verbal tak kutipan langsung.

Untuk data-data sejenis yang menyatakan ketransitifan proses verbal, baik

verbal kutipan langsung maupun proses verbal kutipan tak langsung, dapat dilihat

di BAB LAMPIRAN pada kode data KH7 hingga KH12, untuk data ketransitifan

proses verbal dalam judul headline, dan KT51 hingga KT58 untuk data

ketransitifan proses verbal dalam tajuk rencana.

4.2.1.1.4 Ketransitifan Mental

Data ketransitifan mental yang ditemukan sebanyak 13 data. 13 data

tersebut masih digolongkoan menjadi 3, yakni proses mental penglihatan, mental

perasaan, dan mental pemikiran. Data yang menunjukkan proses mental

penglihatan sebanyak 2 data, data yang menunjukkan proses mental perasaan

sebanyak 11 data, dan data yang menunjukkan proses mental pemikiran tidak ada

atau 0. Berikut ini diberikan 2 contoh data untuk masing-masing data proses

mental penglihatan dan proses mental perasaan tersebut.

(9) Perasaan cemas sempat berkecamuk. (KT50: tajuk rencana 26 desember

2016)

(10) Media sosial kian meneguhkan masuknya Indonesia ke era

demokrasi bicara (talking democracy). (KT40: tajuk rencana 29

Oktober 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

73

Kedua data di atas merupakan data ketransitifan yang menampilkan proses

mental perasaan. Pada data (9) dapat dilihat dari pemilihan frasa verbal cemas

sempat berkecamuk sebagai pengisi fungsi predikat. Secara gramatikal frasa

tersebut berarti perasaan cemas yang sempat dirasakan. Dipilihnya adverbial

sempat pada data (9), mencerminkan perspektif positif surat kabar Kompas

terhadap nilai keamanan di Indonesia, karena adverbial tersebut bermakna pernah

atau tidak berlangsung lama. Perihal keamanan dan keharmonisan di Indonesia

ini, juga telah tertera pada visi misi sueat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi

agen perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia yang lebih harmonis

(serasi, selaras), aman (merasa bebas dari bahaya, merasa terlindungi)”. Dengan

demikian frasa tersebut termasuk ke dalam data ketransitifan yang menampilkan

proses mental perasaan sekaligus membawakan perspektif sura kabbar Kompas

terhadap peristiwa yang dilaporkannya.

Pada data (10) dapat dilihat dari pemilihan kata kerja meneguhkan sebagai

pengisi fungsi predikat. Secara leksikal, kata meneguhkan bermakna memberi

peneguhan atau berkenaan dengan perasaan teguh. Dengan demikian kalimat itu

termasuk ke dalam data ketransitifan yang menampilkan proses mental perasaan.

Berikut ini dua contoh data ketransitifan yang menunjukkan proses mental

penglihatan.

(11) Pada Rabu kemarin, masyarakat menyaksikan Apel Nusantara

Bersatu serentak di Tanah Air. (KT46: tajuk rencana 01 Desember

2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

74

(12) Wacana politik belakangan ini, seperti munculnya isu makar, isu

pengambilalihan kekuasaan, dan mobilisasi kekuasaan massa

sebagai kelompok penekan, menunjukkan belum matangnya

demokrasi Indonesia. (KT41: tajuk rencana 25 November 2016)

Kedua data di atas merupakan data ketransitifan yang menampilkan proses

mental penglihatan. Pada data (11) dapat dilihat dari pemilihan kata kerja

menyaksikan sebagai pengisi fungsi predikatnya. Secara leksikal menyaksikan

tersebut berarti melihat atau menonton atau berkenaan dengan indera penglihatan.

Dengan demikian frasa tersebut termasuk ke dalam data ketransitifan yang

menampilkan proses mental penglihatan.

Pada data (12) dapat dilihat dari pemilihan kata kerja menunjukkan sebagai

pengisi fungsi predikat. Secara leksikal, kata menunjukkan berarti

memperlihatkan, memberi petunjuk atau berhubungan dengan indera penglihatan.

Dengan demikian kalimat itu termasuk ke dalam data ketransitifan yang

menampilkan proses mental penglihatan.

Untuk data-data sejenis yang menyatakan ketransitifan proses mental, baik

proses mental penglihatan, perasaan maupun pemikiran, dapat dilihat di BAB

LAMPIRAN pada kode data KH6 untuk data ketransitifan proses mental dalam

judul headline, dan KT39 hingga KT50 untuk data ketransitifan proses mental

dalam tajuk rencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

75

4.2.1.2 Jenis-Jenis Piranti Kebahasan Modalitas

Jenis-jenis piranti kebahasaan modalitas yang ditemukan adalah sebagai

berikut.

4.2.1.2.1 Modalitas Keharusan

Data modalitas keharusan yang ditemukan sebanyak 22 data. Berikut ini

diberikan 2 contoh data yang menyatakan modalitas keharusan.

(13) Keberagaman Jadi Anugerah (MH2: judul headline 13 November

2016)

(14) Para tokoh elite nasional patut ikut menyelesaikan masalah

kebangsaan dengan damai dan sejuk. (MH4: lead headline 01

November 2016)

Kedua data yang berupa klausa di atas merupakan data modalitas

keharusan. Pada data (13), modalitas keharusan itu ditandai dengan pemakaian

kata jadi. Kata jadi dalam kausa (13) secara implisit bermakna telah dan harus

menjadi. Dipilihnya kata jadi pada judul headline tanggal 13 November 2016 ini

memperlihatkan perspektif positif surat kabar Kompas terhadap nilai

keberagaman dan persatuan di Indonesia. Kata jadi lebih menampilka perspektif

positif atau pro terhadap sesuatu jika dibandingan dengan frasa bisa jadi, boleh

jadi, dan lain sebagainya yang memiliki makna hampir sama.

Pada data (14), modalitas itu ditandai dengan kata patut. Kata patut juga

secara implisit bermakna mengharuskan atau berkenaan dengan keharusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

76

Dipilihnya kata patut pada data (14) juga mencerminka perspektif positif surat

kabar Kompas terhadap tugas dan kewajiaban tokoh elite atau pemerintah dalam

menyelesaikan persoalan bangsa. Dengan demikian kedua data itu termasuk ke

dalam data modalitas keharusan. Untuk data-data sejenis yang menunjukkan jenis

modalitas keharusan, dapat dilihat pada BAB LAMPIRAN pada kode data MH1

hingga MH4 untuk data modalitas keharusan dalam judul headline, dan MT13

hingga MT30 untuk data modalitas keharusan dalam tajuk rencana.

4.2.1.2.2 Modalitas Kebenaran

Data modalitas kebenaran yang ditemukan sebanyak 25 data. Berikut ini

diberikan 2 contoh data yang menyatakan modalitas kebenaran.

(15) Keberagaman, toleransi, dan saling menghargai antarwarganya

adalah kekuatan kota ini. (MH6: lead headline 30 Oktober 2016)

(16) Jakarta memang sarat dengan kompleksitas persoalan. (MT34: tajuk

rencana 24 september 2016)

Kedua data yang berupa kalimat di atas merupakan data modalitas

kebenaran. Pada data (15) modalitas kebenaran itu ditandai dengan pemakaian

kata adalah. Kata adalah secara implisit menggambarkan pengetahuan atau

pengaktualisasikan kebenaran. Dipilihnya kata adalah ada data (15),

memperlihatkan perspektif positif atau setuju surat kabar Kompas terhadap nilai-

nilai keberagaman, toleransi, dan rasa saling menghormati. Nilai-nilai toleransi

dan saling menghormati ini juga telah tertera pada visi misi surat kabar Kompas

yang berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam pembangunan komunitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

77

Indonesia yang lebih harmonis (serasi, selaras), toleran (berperspektif tenggang

rasa, berperspektif menghargai pendirian orang lain”.

Pada data (16), modalitas itu ditandai dengan kata memang. Kata memang

juga bermakna membenarkan sesuatu atau berkenaan dengan nilai kebenaran.

Kata memang yang digunakan pada data (16) di atas secara semantik berarti

menunjukkan kenyataan. Dipilihnya kata memang pada data (16) juga

memperlihatkan perspektif positif atau setuju surat kabar Kompas bahwa di kota

besar seperti Jakarta atau negara besar seperti Indonesia, kompleksitas persoalan

adalah sesuatu yang wajar dan benar adanya.

Dengan demikian kedua data itu termasuk ke dalam data modalitas

kebenaran sekaligus membawakan perspektif surat kabar Kompas terhadap

peristiwa yang dilaporkan. Untuk data-data sejenis yang menunjukkan jenis

modalitas kebenaran, dapat dilihat pada BAB LAMPIRAN pada kode data MH5

hingga MH10 untuk data modalitas kebenaran dalam judul headline, dan MT31

hingga MT49 untuk data modalitas kebenaran dalam tajuk rencana.

4.2.1.2.3 Modalitas Keinginan

Data modalitas keinginan yang ditemukan sebanyak 18 data. Berikut ini

diberikan 2 contoh data yang menyatakan modalitas keinginan.

(17) Umat Islam, khususnya para santri, diharapkan tetap menjaga

semangat jihad kebangsaan dalam menghadapi tantangan baru

setelah Indonesia merdeka. (MT59: tajuk rencana 23 Oktober 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

78

(18) Kita mendorong proses hukum dijaga bersama agar supremasi

hukum tegak, demokrasi kian matang, kebersamaan kita sebagai

bangsa terjaga. (MT64: tajuk rencana 01 Desember 2016)

Kedua data yang berupa kalimat di atas merupakan data modalitas

keinginan. Pada data (17) modalitas keinginan itu ditandai dengan pemakaian kata

diharapkan, sedangkan pada data (18), modalitas keinginan itu ditandai dengan

kata mendorong. Kedua kata modalitas yang digunakan pada kedua data di atas

secara semantik berarti menunjukkan keinginan dan harapan surat kabar Kompas

terhadap sesuatu. Dengan demikian kedua data itu termasuk ke dalam data

modalitas keinginan.

Untuk data-data sejenis yang menunjukkan jenis modalitas keinginan,

dapat dilihat pada BAB LAMPIRAN pada kode data MT50 hingga MT67 untuk

data modalitas keinginan dalam tajuk rencana.

4.2.1.2.1 Modalitas Izin

Data modalitas izin yang ditemukan sebanyak 13 data. Berikut ini

diberikan 2 contoh data yang menyatakan modalitas izin.

(19) Biarlah polisi menyidik, jaksa menuntut, pembela membela, dan

hakim memutuskan apakah Basuki terbukti menista agama atau

tidak. (MT74: tajuk rencana 17 November 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

79

(20) Kita hargai proses hukum Polri yang melakukan penyelidikan

terbuka, independen, dan profesional. (MT75: tajuk rencana 17

November 2016)

Kedua data yang berupa kalimat di atas merupakan data modalitas izin.

Pada data (19) modalitas izin itu ditandai dengan pemakaian kata Biarlah,

sedangkan pada data (20), modalitas izin itu ditandai dengan kata hargai. Kedua

kata modalitas yang digunakan pada kedua data di atas secara semantik berarti

sikap permisif dan mengizinkan surat kabar Kompas terhadap sesuatu. Dengan

demikian kedua data itu termasuk ke dalam data modalitas izin.

Untuk data-data sejenis yang menunjukkan jenis modalitas izin, dapat

dilihat pada BAB LAMPIRAN pada kode data MH11 hingga MH12 untuk data

modalitas izin dalam judul headline, dan MT68 hingga MT77 untuk data

modalitas izin dalam tajuk rencana.

4.2.2 Manifestasi Perspektif melalui Pemanfaatan Piranti Kebahasaan

Ketransitifan

Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa ketransitfan dengan berbagai

macam proses yang dibawakannya, seperti proses material, proses mental, dan

proses verbal, dipergunakan oleh surat kabar Kompas dalam headline dan tajuk

rencananya untuk membangun perspektif pemberitaan. Apabila dipresentasikan

dari data ketransitifan yang ada, 100% memperlihatkan perspektif pro terhadap

nilai-nilai toleransi dan keberagaman, nilai kemanusiaan serta keindonesiaan pada

umumnya. Pemilihan dan pemakaian proses tertentu dan bukan proses yang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

80

baik dalam deretan klausa atau kalimat oleh surat kabar Kompas, untuk

menggambarkan realitas sosial yang terjadi berdasarkan persepsi dan

keyakinannya.

4.2.2.1 Proses Material Perbuatan

Membangun perspektif dalam suatu kalimat atau klausa dengan

menggunakan proses material dapat dilakukan dengan cara menampilkan proses

perbuatan. Proses ini mengisyaratkan pemerian tentang apa yang dilakukan oleh

partisipan tertentu, yakni partisipan pelaku dan partisipan tujuan pada suatu

peristiwa tertentu.

Ilustrasi untuk fenomena yang dimaksud dapat dicermati pada data (21)

dan (22) berikut ini.

(21) Bangsa ini membutuhkan negarawan-negarawan yang punya

komitmen dan memikirkan masa depan bangsa, bukan semata-mata

politisi pemburu kekuasaan. (KT42: tajuk rencana 25 November 2016)

(22) Di Tangerang Selatan, 20 Desember, aparat menangkap seorang

terduga teroris dan menembak mati tiga terduga teroris lain yang

merakit bom untuk diledakkan saat Natal. (KT16: tajuk rencana 26

Desember 2016)

Data (21), yakni kalimat dalam tajuk rencana surat kabar Kompas tanggal

25 November 2016 menggunakan kata kerja membutuhkan sebagai pengisi fungsi

predikat. Konskuensi dari pemilihan verba ini adalah terbentuknya struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

81

semantis {verba proses perbuatan+ [pelaku, perbuatan]}. Untuk membentuk

perspektif pro terhadap nilai toleransi dan keberagaman, partisipan pelaku dalam

kalimat ini diisi dengan frasa nomina bangsa ini dan partisipan tujuan diisi dengan

frasa nomina, yakni negarawan-negarawan yang punya komitmen dan

memikirkan masa depan bangsa yang diberi keterangan, bukan semata-mata

politisi pemburu kekuasaan.

Partisipan pelaku dan partisipan tujuan sama-sama ditonjolkan dalam

kalimat tersebut. Penonjolan kedua partisipan itu akan memperlihatkan perspektif

surat kabar Kompas terhadap kedua partisipan tersebut. Pertama adalah partisipan

pelaku, yakni bangsa ini. Keterangan ini pada partisipan pelaku mengacu pada

Bangsa Indonesia. Kedua, partisipan tujuan, yakni negarawan-negarawan yang

punya komitmen dan memikirkan masa depan bangsa, bukan semata-mata politisi

pemburu kekuasaan. Penonjolan itu tampak pada keterangan yang menerangkan

partisipan tujuan itu, yakni yang punya komitmen dan memikirkan masa depan

bangsa, bukan semata-mata politisi pemburu kekuasaan.

Berdasarkan fenomena ini dapat disimpulkan bahwa pemilihan frasa

nomina bangsa ini sebagai partisipan pelaku dan negarawan-negarawan yang

punya komitmen dan memikirkan masa depan bangsa sebagai partisipan tujuan,

serta frasa bukan semata-mata politisi pemburu kekuasaan sebagai keterangan

menampakkan perspektif surat kabar Kompas pada nilai toleransi dan

keberagaman atau keindonesiaan pada umumnya. Sikap pro surat kabar Kompas

terhadap nilai keindonesiaan dan toreansi ini sesuai dengan visi misi konpas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

82

berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia

yang lebih harmonis (serasi, selaras), toleran (berperspektif tenggang rasa”.

Data (22), yakni kalimat dalam tajuk rencana surat kabar Kompas tanggal

26 September 2016 menggunakan dua verba, yakni menangkap dan menembak

sebagai pengisi fungsi predikat. Konskuensi dari pemiihan verba ini adalah

terbentuknya struktur semantis {verba proses perbuatan+ [pelaku, perbuatan]}.

Dengan ditetapkannya dua verba pada kalimat tersebut, menunjukkan bahwa

perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap proses perbuatan itu sendiri,

yakni upaya memerangi terorisme. Selain itu, untuk membentuk perspektif pro

terhadap nilai toleransi dan keberagaman, partisipan pelaku dalam kalimat ini diisi

dengan nomina aparat dan partisipan tujuan diisi dengan dua partisipan pengisi

objek, yakni seorang terduga teroris dan tiga terduga teroris lain.

Selain itu keterangan yang ditempatkan pada kalimat itu juga akan

memperjelas perspekif pro surat kabar Kompas terhadap upaya memerangi

terorisme. Keterangan-keterangan itu berupa keterangan tempat dan keterangan

waktu yang ditempatkan pada awal kalimat. Kedua, keterangan yang menjelaskan

partisipan tujuan, yakni yang merakit bom untuk diledakkan saat Natal.

Keterangan-keterangan ini selain berfungsi untuk memperjelas makna kalimat,

juga mengingatkan bahaya terorisme.

Berdasarkan fenomena ini dapat disimpulkan bahwa pemilihan nomina

aparat sebagai partisipan pelaku dan seorang terduga teroris dan tiga terduga

teroris lain sebagai partisipan tujuan, serta frasa Di Tangerang Selatan, 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

83

Desember dan merakit bom untuk diledakkan saat Natal sebagai keterangan

menampakkan perspektif surat kabar Kompas pada upaya memerangi terorisme

atau pro terhadap keamanan bangsa atau nilai keindonesiaan pada umumnya.

Situasi aman ini juga menjadi visi misi surat kabar Kompas yang berbunyi,

“Menjadi agen perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia yang lebih

harmonis, aman (merasa bebas dari bahaya, merasa terlindungi) dan sejahtera

(aman sentosa dan makmur)”.

4.2.2.2 Proses Material Kejadian

Berbeda dengan pemerian peristiwa dengan proses perbuatan yang lebih

ditujukan untuk mengungkapkan apa yang dilakukan oleh partisipan tertentu pada

partisipan yang lain, sedangkan pemerian peristiwa dengan proses material

kejadian lebih mengungkapkan apa yang terjadi pada partisipan tertentu.

Ilustrasi untuk fenomena yang dimaksud dapat dicermati dari data (23)

berikut ini.

(23) Gejolak politik memanas, kejahatan marak, musibah terjadi silih

berganti, dan ancaman terorisme tidak menyurutkan optimisme dan

harapan. (KT30: tajuk rencana 24 Desember 2016)

Data (23) yakni kalimat dalam tajuk rencana surat kabar Kompas tanggal

24 Desember 2016 menggunakan verba yang didahului negasi, yakni tidak

menyurutkan mengungkapkan fitur makna kejadian. Konskuensi dari pemiihan

verba ini adalah terbentuknya struktur semantis {verba proses kejadian+ [pelaku,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

84

perbuatan]}. Untuk membentuk perspektif pro terhadap nilai toleransi dan

keberagaman, partisipan yang dimunculkan sebagai sumber pemberitaan tersebut

adalah partisipan tujuan.

Perspektif pro surat kabar Kompas terhadap nilai toleransi dan

keberagaman pada kalimat (23) ini semakin diperkuat dengan adanya negasi tidak

pada predikat yang digunakannya. Negasi tidak pada predikat menyurutkan

memberi makna ketidakmampuan partisipan pelaku terhadap partisipan tujuan.

Secara eksplisit negasi tidak itu juga mencerminkan sikap kontra surat kabar

Kompas terhadap partisipan pelaku yang memiliki makna bertentangan dengan

nilai toleransi dan keberagaman.

Berdasarkan fenomena ini dapat disimpulkan bahwa pemilihan partisipan

pelaku yang dimunculkan dalam kalimat tersebut berjumlah empat yang

semuanya berbentuk frasa, yakni gejolak politik memanas, kejahatan marak,

musibah terjadi silih berganti, dan ancaman terorisme dan optimisme dan

harapan sebagai partisipan tujuan, serta negasi tidak sebagai keterangan predikat

menampakkan perspektif surat kabar Kompas pada nilai toleransi dan

keberagaman atau keindonesian pada umumnya. Selain itu, data (23) juga

mencerminkan visi misi surat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi agen

perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia yang lebih harmonis, aman

(merasa bebas dari bahaya, merasa terlindungi) dan sejahtera (aman sentosa dan

makmur)”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

85

4.2.2.3 Proses Mental

Perspektif pemberitaan dapat pula dimanifestasikan ke dalam ketransitifan

dengan menggunakan proses mental yang berupa penglihatan, pemikiran, ataupun

perasaan. Berikut ini penjabarannya.

4.2.2.3.1 Proses Mental Penglihatan (percelving)

Fenomena manifestasi perspektif pemberitaan di dalam ketransitifan

dengan proses penglihatan dapat dicermati pada data (25) berikut ini.

(25) Pada Rabu kemarin, masyarakat menyaksikan Apel Nusantara

Bersatu serentak di Tanah Air. (KT46: tajuk rencana 01 Desember

2016)

Data (25), yakni kalimat pada tajuk rencana surat kabar Kompas tanggal 1

Desember 2016 menggunakan kata kerja menyaksikan sebagai pengisi fungsi

predikatnya yang mengekspresikan proses mental penglihatan. Kata kerja

menyaksikan ini menghasilkan struktur semantis {kata kerja proses

penglihatan+[pengindera, fenomena]}. Untuk melihat perspektif pro surat kabar

Kompas terhadap nilai toleransi, keberagaman atau keindonesiaan, dapat dilihat

dari entitas pengisi partisipan pengindera dan fenomena yang dihasilkannya.

Data (25), pengisi partisipan pengindera adalah masyarakat. Masyarakat

yang dimaksud pada data (25) adalah masyarakat Indonesia. Ditampilkannya

entitas partisipan pengindera masyarakat mencerminkan perspektif pro surat

kabar Kompas terhadap masyarakat atau bangsa Indonesia. Selain itu, entitas ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

86

menjadi pemerian fenomena Apel Nusantara Bersatu. Fenomena Apel Nusantara

Bersatu bertujuan untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Peserta apel terdiri atas pelajar dari tingkat SMP sampai Universitas, tokoh lintas

agama, budayawan, pejabat publik, musisi, artis, dan lain sebagaianya.

Selain itu penambahan adjektiva serentak dan adverbia di Tanah Air pada

fenomena itu memperlihatkan sikap setuju, mendukung dan positif surat kabar

Kompas terhadap acara Apel Nusantara Bersatu tersebut. Dengan demikian

kalimat tersebut memperlihatkan sikap pro surat kabar Kompas terhadap nilai

persatuan dan kesatuan. Nilai kesatuan dan persatuan ini mencerminkan visi misi

surat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam

pembangunan komunitas Indonesia yang lebih harmonis (serasi, selaras),”

4.2.2.3.2 Proses Mental Pemikiran (thinking)

Fenomena manifestasi perspektif pemberitaan ke dalam ketransitifan

dengan proses mental pemikiran dapat ditemukan dari data (26) berikut ini.

(26) Demokrasi juga menganut prinsip pergantian kekuasaan secara

periodik melalui mekanisme pemilu. (KT44: tajuk rencana 25

November 2016)

Pada data (26), kata kerja pengisi fungsi predikat adalah kata kerja yang

mengekspresikan proses mental pemikiran, yakni verba menganut yang

menghasilkan struktur semantis {kata kerja proses pemikiran+[pengindera,

fenomena]}. Pada data (26), pengisi partisipan pengindera adalah demokrasi.

Pengindera ini merupakan sistem kenegaraan Indonesia, oleh karenanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

87

keberadaan partisipan ini dapat menandakan perspektif surat kabar Kompas yang

pro terhadap nilai keindonesiaan atau persatuan. Perspektif yang sudah

ditampakkan dalam partisipan pengindera juga dikukuhkan dengan adanya

partisipan yang isinya juga mencerminkan perspektif pro keindonesiaan yang

baik, seperti berikut ini.

[…] prinsip pergantian kekuasaan secara periodik melalui mekanisme

pemilu

Latar belakang munculnya fenomena di atas, karena DKI Jakarta akan

melakukan pemilihan kepala daerahnya, sehingga surat kabar Kompas dalam hal

ini mengingatkan akan pentingnya pemilihan umum dalam mengganti kekuasaan

lama atau memilih kepala daerah secara jujur dan adil. Fenomena yang

memperlihatkan penilaian seperti ini, memperlihatkan perspektif surat kabar

Kompas yang pro pada nilai-nilai demokrasi dan keindonesiaan. Nilai demokrasi

ini mencerminkan visi misi surat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi agen

perubahan dalam pembangunan berperspektif menghargai pendirian orang lain”.

4.2.2.3.3 Proses Mental Perasaan (feeling)

Proses mental perasaan dapat didasarkan pada apa saja yang dirasakan

tentang suatu peristiwa atau aspek-aspek tertentu dari peristiwa. Proses seperti ini

oleh Halliday (1985) dalam Widharyanto (2000:315), „dinamai proses perasaan,

yang di dalamnya terimplikasikan adanya partisipan pengindera, sebutan untuk

partisipan yang mengalami dan merasakan proses itu, dan sebutan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

88

partisipan fenomena adalah sebutan untuk sesuatu hal yang memicu terjadinya

proses itu‟.

Apabila di dalam suatu kalimat atau klausa, seorang wartawan ingin

menampilkan proses mental perasaan terhadap peristiwa tertentu, wartawan harus

memutuskan apakah partisipan yang dimunculkan untuk mendampingi kata kerja-

kata kerja pengisi fungsi predikat yang menampilkan proses mental perasaan

sebagai pengisi partisipan pengindera atau partisipan fenomena. Menurut

Widharyanto (2000:315-316), „kata kerja pengisi fungsi predikat haruslah diisi

oleh kata kerja yang memperlihatkan makna afeksi (affection) seperti menyesal,

memprihatinkan, merisaukan, semakin emosi, mengkuatirkan, mencintai,

menyenangkan, dan sebagainya. Pemilihan (frase) nomina atau pronominal

tertentu sebagai pengisi partisipan pengindera dan partisipan fenomena

menentukan perspektif yang terbangun dalam kalimat atau klausa. Berikut ini

diberikan ilustrasi dari data (27) dan (28) berikut ini.

(27) Peringatan hari santri teguhkan keindonesiaan. (KH6: lead headline

23 Oktober 2016 )

(28) Bangsa Indonesia sedang menapaki masa-masa kritis sekaligus

ujian terhadap demokrasi dan kebersamaan kita sebagai bangsa.

(KT45: tajuk rencana 01 Desember 2016)

Pada data (27), pengisi partisipan pengindera adalah peringatan hari

santri. Entitas pengisi partisipan pengindera ini merupakan representasi

perwakilan agama mayoritas di Indonesia, yakni agama Islam. Secara semantis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

89

bahwa agama mayoritas dalam memeringati salah satu hari besarnya, dimaknai

sebagai meneguhkan keindonesiaan, atau secara khusus persatuan. Oleh karena

itu, keberadaan partisipan ini di dalam struktur semantik adalah sebagai

pengindera dan sumber pemerian fenomena dan dapat diidentifikasi menandakan

perspektif pro terhadap nilai-nilai keindonesian, perastuan dan keberagaman. Nilai

persatuan Indonesia ini mencerminkan visi misi surat kabar Kompas yang

berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia

yang lebih harmonis (serasi, selaras)”.

Pada data (28), pengisi partisipan pengindera adalah Bangsa Indonesia.

Entitas pengisi partisipan pengindera ini merupakan representasi bangsa dan

negara Indonesia. Secara semantis, bahwa Bangsa Indonesia sedang berjuang

untuk mengatasi masa-masa kritis demokrasi dan kebersamaannya. Oleh karena

itu, keberadaan partisipan ini di dalam struktur semantik adalah sebagai

pengindera dan sumber pemerian fenomena dan dapat diidentifikasi menandakan

perspektif pro surat kabar Kompas terhadap nilai-nilai demokrasi, perastuan, dan

keberagaman. Nilai persatuan Indonesia dan demokrasi ini mencerminkan visi

misi surat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam

pembangunan komunitas Indonesia yang lebih harmonis (serasi, selaras), toleran

(berperspektif tenggang rasa, berperspektif menghargai pendirian orang lain;”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

90

4.2.2.4 Proses Verbal

Manifestasi dengan menggunakan proses verbal ada dua macam, yakni

proses verbal dengan kutipan langsung dan proses verbal dengan kutipan tidak

langsung.

4.2.2.4.1 Proses Verbal dengan Kutipan Langsung

Proses verbal dengan kutipan langsung mengisyaratkan bahwa wartawan

atau surat kabar menulis apa yang diucapkan oleh sumber berita persis apa adanya

tanpa mengubah, menambahi, atau mengurangi isi ucapan. Dalam pemberitaan

ditemukan bahwa proses verbal dengan kutipan langsung dapat juga dipergunakan

untuk menampakkan perspektif dalam suatu kalimat atau klausa. Di dalam

penelitian ini ditemukan bahwa surat kabar Kompas ketika menulis tajuk rencana

beberapa kali mengutip secara langsung ucapan seorang tokoh, negarawan,

pemerintah, atau siapa saja untuk memperkuat perspektif yang dibangunnya

dalam wacana.

Berikut kutipan (29) yang memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas

terhadap nilai toleransi dengan menggunakan ketransitifan proses verbal kutipan

tidak langsung.

(29) Presiden: Jaga Jihat Kebangsaan (KH7: judul headline 23 Oktober

2016)

(30) Junjung Tinggi NKRI (KH10: judul headline 20 November 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

91

Kedua data di atas merupakan kutipan langsung dari judul headline dan

tajuk rencana surat kabar Kompas. Pada kalimat (29) perspektif yang ditandakan

adalah perspektif pro terhadap nilai keindonesiaan. Ada dua indikator yang

memperlihatkan perspektif ini dalam kalimat (29), yakni partisipan ucapan dan

partisipan pengucap. Pertama, partisipan ucapan yang berisi proposisi yang

mengekspresikan sikap positif terhadap nilai keindonesiaan, yakni menjaga dan

mempertahankan kebangsaan. Indikasi kedua adalah partisipan pengucap.

Pertama, partisipan ucapan, yakni Jaga Jihat Kebangsaan. Ucapan ini

ditujukan dalam konteks menjaga persatuan antar suku bangsa. Kedua, partisipan

pengucap. Partisipan pengucap pada kalimat (29) adalah presiden (Presiden Joko

Widodo). Partisipan pengucap yang diisi oleh presiden selaku kepala negara tentu

ucapannya yang bermakna himbauan dalam judul headline itu memiliki pengaruh

yang besar terhadap pembaca. Dimunculkannya partisipan presiden secara

implisit sebagai kepala negara menghimbau untuk menjaga jihat kebangsaan.

Dengan demikian pengisi partisipan ucapan dan partisipan pengucap ini secara

jelas menandakan perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai

persatuan, keberagaman dan keindonesiaan.

Pada kalimat (30) perspektif surat kabar Kompas yang ditandakan adalah

perspektif pro terhadap nilai keindonesiaan atau NKRI (Negara Kesatuan

Republik Indonesia). Ada dua indikator yang memperlihatkan perspektif ini dalam

klausa (30), yakni partisipan ucapan dan partisipan pengucap. Pertama, partisipan

ucapan yang berisi proposisi yang mengekspresikan sikap positif terhadap nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

92

keindonesiaan, atau upaya menjunjung tinggi NKRI. Indikasi kedua adalah

partisipan pengucap.

Pertama, partisipan ucapan, yakni Junjung Tinggi NKRI. Ucapan ini

ditujukan dalam konteks menjaga persatuan anatar suku bangsa. Kedua, partisipan

pengucap, yakni surat kabar Kompas. Surat kabar Kompas dalam menentukan

headline ini secara tegas menunjukkan sikapnya yang berupa menghimbau untuk

menjaga NKRI. Dengan demikian pengisi partisipan ucapan dan partisipan

pengucap ini secara jelas menandakan perspektif surat kabar Kompas yang pro

terhadap nilai persatuan, keberagaman dan keindonesiaan.

Pada data (29) dan (30) yang merupakan judul headline surat kabar

Kompas, mencerminkan sikap surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai-nilai

keindonesiaan dan persatuan. Nilai-nilai persatuan Indonesia ini mencerminkan

visi misi surat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam

pembangunan komunitas Indonesia yang lebih harmonis (serasi, selaras), toleran

(berperspektif tenggang rasa”.

4.2.2.4.2 Proses verbal dengan kutipan tidak langsung

Penyajian proses verbal dengan kutipan tidak langsung mengisyaratkan

bahwa wartawan atau surat kabar menulis proposisi atau apa yang diucapkan oleh

sumber berita dengan kata-katanya sendiri. Oleh karena itu, ekspresi proses

verbalnya berbeda dengan kutipan langsung. Dalam pelaporan suatu berita,

ditemukan bahwa proses verbal dengan kutipan tidak langsung dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

93

dipergunakan untuk menampakkan perspektif dalam suatu klausa atau kalimat. Di

dalam penelitian ini, surat kabar Kompas ketika menulis tajuk rencananya

beberapa kali mengutip secara tidak langsung ucapan seorang tokoh, aparat

keamanan, pemerintah, atau pihak mana saja yang terkait untuk memperkuat

perspektif yang dibangunnya.

Berikut diberikan kutipan (31) dan (32) yang memperlihatkan perspektif

surat kabar Kompas terhadap nilai toleransi dengan menggunakan ketransitifan

proses verbal kutipan tidak langsung.

(31) Selaku kepala negara, Presiden Jokowi mengingatkan seluruh anak

negeri bahwa keberagaman bangsa ini semestinya dipandang sebagai

anugerah dan tidak menjadi sumber perpecahan. (KT53: tajuk rencana

24 November 2016)

(32) Selaku panglima tertinggi, Presiden Jokowi juga menginstruksikan

segenap anggota Polri dan prajurit TNI agar waspada dari berbagai

upaya memecah belah bangsa. (KT14: tajuk rencana 24 November 2016)

Kedua data ini merupakan kutipan tidak langsung di dalam tajuk recana

surat kabar Kompas pada tanggal 14 November 2016. Pada data (31) perspektif

yang ditandakan adalah perspektif pro terhadap nilai-nilai toleransi dan

keberagaman. Ada dua indikator yang memperlihatkan perspektif ini dalam data

(31), yakni partisipan ucapan dan partisipan pengucap. Pertama, partisipan ucapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

94

yang berisi proposisi yang mengekspresikan sikap positif terhadap nilai-nilai

toleransi dan keberagaman. Kedua adalah partisipan pengucap.

Pertama, partisipan ucapan, yakni bahwa keberagaman bangsa ini

semestinya dipandang sebagai anugerah dan tidak menjadi sumber perpecahan.

Ucapan ini ditujukan kepada seluruh anak negeri. Kedua, partisipan pengucap,

yakni Presiden Jokowi. Partisipan pengucap ini diberi keterangan berupa selaku

kepala negara. Keterangan ini berdampak pada partisipan pengucap serta

proposisi ucapannya. Dengan demikian pengisi partisipan ucapan dan partisipan

pengucap ini secara jelas menandakan perspektif surat kabar Kompas yang pro

terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman.

Pada data (32) perspektif yang ditandakan adalah perspektif pro terhadap

nilai persatuan bangsa. Ada dua indikator yang memperlihatkan perspektif ini di

dalam data (32), yakni partisipan ucapan dan partisipan pengucap. Pertama,

partisipan ucapan yang berisi proposisi yang mengekspresikan sikap positif

terhadap nilai persatuan bangsa. Indikasi kedua adalah partisipan pengucap.

Pertama, partisipan ucapan, yakni intruksi agar segenap anggota Polri dan

prajurit TNI agar waspada dari berbagai upaya memecah belah bangsa. Kedua,

partisipan pengucap, yakni Presiden Jokowi. Partisipan pengucap ini diberi

keterangan berupa selaku panglima tertinggi. Keterangan ini berdampak pada

pengaruh partisipan pengucap terhadap proposisi isi ucapannya. Dengan

demikian pengisi partisipan ucapan dan partisipan pengucap ini secara jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

95

menandakan perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai persatuan

bangsa.

Pada data (30) dan (31) yang merupakan isi tajuk rencana surat kabar

Kompas, mencerminkan sikap surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai-nilai

keindonesiaan dan persatuan. Nilai-nilai persatuan Indonesia ini mencerminkan

visi misi surat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam

pembangunan komunitas Indonesia yang lebih harmonis (serasi, selaras), toleran

(berperspektif tenggang rasa”. Data-data serupa untuk sikap positif, mendukung,

dan simpati terhadap nilai toleransi dan keberagaman dilampirkan pada BAB VI.

4.2.3 Manifestasi Perspektif melalui Pemanfaatan Piranti Kebahasaan

Modalitas

Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa modalitas sebagai manifestasi

perspektif pemberitaan dalam tataran kalimat cenderung menempatkan perspektif

surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai toleransi dan keberagaman atau nilai-

nilai keindonesiaan pada umumnya. Apabila dipresentasikan dari data modalitas

yang ada, 96% data digunakan surat kabar Kompas untuk menampilkan persektif

pronya terhadap nilai-nilai toleransi dan keberagaman atau nilai-nilai

keindonesiaan pada umumnya.

Modalitas sebagai komentar atau sikap dari waratawan atau institusinya

yang tertuang dalam teks dapat dibagi menjadi empat jenis, yakni (1) modalitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

96

kebenaran, (2) modalitas keharusan, (3) modalitas keinginan, dan (4) modalitas

izin.

4.2.3.1 Modalitas Kebenaran

Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa surat kabar Kompas dengan

modalitas kebenaran mengindikasikan atau menyatakan secara tidak langsung

pada pembaca: (1) suatu komitmen pada kebenaran dari suatu preposisi yang

dituliskannya, dan (2) suatu prediksi tingkat kemungkinan dari deskripsi suatu

kejadian yang terjadi. Komitmen dan prediksi yang diberikan ini merupakan

indikator penting untuk mengungkap perspektif pemberitaan oleh surat kabar

dalam suatu kalimat.

Data (33) dan (34) berikut merupakan ilustrasi yang tepat untuk fenomena

manifestasi perspektif pemberitaan dengan modalitas kebenaran.

(33) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dicengkeram kuat kaki burung

Garuda jelas menunjukkan bahwa hidup dalam keberagaman sudah

diwariskan berabad-abad di Nusantara; sebuah keniscayaan. (MT32:

tajuk rencana 14 November 2016)

(34) Semangat persatuan yang terkandung dalam semboyan Bhineka

Tunggal Ika masih dijunjung tinggi. (MH9: lead headline 30 Oktober

2016)

Modalitas jelas pada data (33), memperlihatkan komitmen dan keyakinan

surat kabar Kompas terhadap kebenaran bahwa semboyan Bhineka Tunggal Ika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

97

yang dicengkeram kaki burung garuda menunjukkan bahwa hidup dalam

keberagaman sudah diwariskan berabad-abad di Nusantara. Dengan demikian

kalimat itu memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas yang setuju,

mendukung, dan positif terhadap keberagaman sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Modalitas masih pada data (34), memperlihatkan komitmen dan keyakinan

surat kabar Kompas terhadap kebenaran bahwa semangat persatuan yang

terkandung dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika masih dijunjung tinggi.

Dengan demikian kalimat itu memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas

yang setuju, mendukung, dan positif terhadap semangat persatuan dan

keberagaman atau nilai-nilai keindonesiaan pada umumnya.

Pada data (33) merupakan isi tajuk rencana surat kabar Kompas ,

sedangkan data (34) merupakan lead pada headline surat kabar Kompas.

Keduanya memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap

nilai-nilai keindonesiaan dan persatuan. Nilai-nilai persatuan Indonesia ini

mencerminkan visi misi surat kabar Kompas yang berbunyi, “Menjadi agen

perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia yang lebih harmonis (serasi,

selaras), toleran (berperspektif tenggang rasa”.

4.2.3.2 Modalitas Keharusan

Dengan modalitas keharusan, surat kabar menetapkan bahwa partisipan

dalam suatu proposisi seharusnya atau tidak seharusnya melakukan tindakan

tertentu dalam proposisi itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

98

Data (35) dan data (36) berikut ini merupakan ilustrasi yang tepat untuk

fenomena manifestasi perspektif pemberitaan melalui modalitas keharusan.

(35) Semua pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah

mempunyai tanggung jawab untuk menjaga Pemilihan Kepala

Daerah 2017 berjalan aman dan damai. (MH3: lead headline 25

September 2016)

(36) Jika semua proses hukum itu berjalan sebagaimana mestinya dan

hasilnya bisa diterima semua pihak dan prosesnya berjalan damai,

itu akan menjadi modal untuk penguatan demokrasi Indonesia.

(MT14: tajuk rencana 13 Desember 2016)

Dengan modalitas mempunyai tanggung jawab pada data (35),

memperlihatkan sikap surat kabar Kompas yang setuju dan mengharuskan semua

pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk bersama-sama

menjaga Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 agar berjalan aman dan

damai. Dengan demikian kalimat itu memperlihatkan perspektif surat kabar

Kompas yang setuju dan mendukung nilai demokrasi yang baik, aman dan damai

khusunya waktu Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dengan modalitas akan menjadi pada data (36), memperlihatkan sikap

surat kabar Kompas yang setuju akan berjalannya proses hukum yang adil dan

semestinya guna memperkuat demokrasi di Indonesia. Dengan menetapkan

kalimat akan menjadi pada kalimat (36) maka memperlihatkan perspektif surat

kabar Kompas yang setuju dan mendukung nilai keadilan dan demokrasi atau

nilai-nilai keindonesiaan pada umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

99

Pada data (35) merupakan lead pada headline surat kabar Kompas,

sedangkan data (36) merupakan isi tajuk rencana surat kabar Kompas. Pada data

(35) memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai-nilai

keamanan dan persatuan Indonesia, sedangkan pada dat (36) memperlihatkan

perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai-nilai demokrasi. Kedua

persepktif surat kabar yang pro terhadap keamanan, persatuan dan demokrasi di

Indonesia itu mencerminkan visi misi surat kabar Kompas yang berbunyi,

“Menjadi agen perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia yang lebih

harmonis (serasi, selaras), toleran (berperspektif tenggang rasa, berperspektif

menghargai pendirian orang lain”.

4.2.3.3 Modalitas Keinginan

Dengan modalitas keinginan, wartawan mengindikasikan persetujuan atau

ketidaksetujuannya terhadap keadaan atau hal dalam proposisi yang

dikomunikasikan. Kata-kata modalitas yang digunakan adalah ingin, mau, dan

akan yang mungkin dapat divariasikan dengan kata modalitas lain seperti sangat,

kurang, hanya, tidak, tak, dan lain sebagainya.

Data (37) dan data (38) berikut ini merupakan ilustrasi yang tepat untuk

fenomena manifestasi perspektif pemberitaan melalui modalitas keinginan.

(37) Kita mendorong proses hukum dijaga bersama agar supremasi

hukum tegak, demokrasi kian matang, kebersamaan kita sebagai

bangsa terjaga. (MT64: tajuk rencana 01 Desember 2016)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

100

(38) Sebagai barometer politik, kita berharap Pilkada Jakarta akan

menjadi kontestasi gagasan dan program serta model

kepemimpinan.(MT62: tajuk rencana 24 September 2016)

Dengan modalitas mendorong pada data (37), yakni kalimat dalam tajuk

rencana surat kabar Kompas tanggal 1 Desember 2016, surat kabar Kompas

menetapkan persetujuannya dan dukungannya atas keinginannya bahwa proses

hukum harus dijaga bersama agar supremasi hukum tegak, demokrasi kian

matang, kebersamaan kita sebagai bangsa terjaga. Dengan demikian kalimat itu

memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas yang setuju dan mendukung

terhadap nilai keadilan, demokrasi, dan keberagaman atau nilai-nilai

keindonesiaan pada umumnya.

Dengan modalitas berharap pada data (38), yakni kalimat dalam tajuk

rencana surat kabar Kompas tanggal 24 September 2016, surat kabar Kompas

menetapkan persetujuannya atas keinginannya bahwa Pilkada Jakarta akan

menjadi kontestasi gagasan dan program serta model kepemimpinan mengingat

Jakarta menjadi barometer politik di Indonesia. Dengan demikian kalimat itu

memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas yang setuju dan mendukung

terhadap nilai demokrasi yang baik dan benar atau nilai-nilai keindonesiaan pada

umumnya.

Pada data (37) dan data (38) merupakan isi tajuk rencana surat kabar

Kompas. Keduanya memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas yang pro

terhadap nilai-nilai keadilan dan demokrasi di Indonesia. Nilai-nilai keadilan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

101

demokrasi di Indonesia ini mencerminkan visi misi surat kabar Kompas yang

berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam pembangunan komunitas Indonesia

yang lebih harmonis (serasi, selaras), berperspektif menghargai pendirian orang

lain; penyimpangan yang masih dapat diterima dalam pengukuran kerja), aman

(merasa bebas dari bahaya, merasa terlindungi) dan sejahtera (aman sentosa dan

makmur)”.

4.2.3.4 Modalitas Izin

Dengan modalitas izin, wartawan atau partisipan yang dilaporkan oleh

wartawan mengindikasikan suatu persetujuan atau sebaliknya ketidaksetujuan

pada partisipan (lain) untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Kata-kata

modalitas yang digunakan adalah boleh, dapat, dan bisa yang mungkin juga

divariasikan dengan kata modalitas lain, seperti sangat, kurang, hanya, tidak, tak,

dan lain sebagainya. Menurut Widharyanto (2000), kata-kata yang digunakan

sebagai penanda komentar dan sikap penulis atau surat kabar dalam tipe ini lebih

netral daripada modalitas kebenaran dan keharusan. Dalam penelitian ini data-data

modalitas izin yang diperoleh, sebagian besar menampilkan perspektif surat kabar

Kompas yang pro terhadap niai-nilai toleransi dan keberagaman atau nilai-nilai

keindonesiaan pada umumnya.

Data (39) dan data (40) berikut merupakan ilustrasi yang tepat untuk

fenomena manifestasi perspektif pemberitaan dengan modalitas izin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

102

(39) Dalam negara demokrasi konstitusional, panggung peradilanlah

yang punya otoritas menentukan seseorang bersalah atau tidak

bersalah. (MT70: tajuk rencana 17 November 2016)

(40) Kebinekaan Jangan Dilemahkan (MH11: subjudul headline 20

November 2016)

Modalitas peradilanlah atau lebih tepatnya partikel lah yang melekat pada

kata peradilan pada data (39), merupakan hasil interpretasi redaktur terhadap

kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama

(Ahok). Partikel lah yang melekat pada kata peradilan bermakna memberi

penekanan pada kata peradilan tersebut. Fenomena perspektif juga dapat

diungkap dengan partisipan tujuan dan keterangan yang digunakan pada kalimat

tersebut. Partisipan yang dimaksud adalah yang punya otoritas menentukan

seseorang bersalah atau tidak bersalah, dan keterangan berupa dalam negara

demokrasi konstitusional. Dengan demikian kalimat (39), memperlihatkan

perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai keadilan atau

keindonesiaan pada umumnya.

Modalitas jangan pada data (40) termasuk ke dalam modalitas izin

bermakna himbauan. Himbauan surat kabar Kompas pada data (40), yakni agar

kebinekaan tetap kuat jangan sampai dilemahkan. Dengan demikian data (40),

mencerminkan perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai kebinekaan

dan keberagaman atau nilai-nilai keindonesiaan pada umumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

103

Pada data (39) merupakan isi tajuk rencana surat kabar Kompas ,

sedangkan data (40) merupakan lead pada headline surat kabar Kompas. Pada

data (39) memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai-

nilai keadilan, sedangkan pada data (40) memperlihatkan perspektif surat kabar

Kompas yang pro terhadap nilai-nilai demokrasi. Nilai-nilai keadilan dan

demokrasi di Indonesia ini telah tercermin pada visi misi surat kabar Kompas

yang berbunyi, “Menjadi agen perubahan dalam pembangunan komunitas

Indonesia yang lebih harmonis (serasi, selaras), berperspektif menghargai

pendirian orang lain; penyimpangan yang masih dapat diterima dalam pengukuran

kerja), aman (merasa bebas dari bahaya, merasa terlindungi) dan sejahtera (aman

sentosa dan makmur)”.

Data-data jenis modalitas yang lain yang mengungkapkan sikap positif,

mendukung, dan simpati surat kabar Kompas terhadap nilai toleransi dan

keberagaman atau nilai-nilai keindonesiaan pada umumnya dilampirkan pada

BAB LAMPIRAN.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berikut ini dilaporkan pembahasan temuan-temuan penelitian tentang

jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas yang

digunakan surat kabar Kompas pada headline dan tajuk rencananya dalam

pemberitaan pilkada DKI Jakarta 2017. Temuan-temuan itu antara lain: (1)

penggunaan piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas

oleh surat kabar Kompas pada headline dan tajuk rencananya pada masa pilkada

DKI Jakarta 2017, yakni antara bulan September 2016 hingga bulan Desember

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

104

2016; (2) hampir seluruh jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan jenis piranti

modalitas yang digunakan mencerminkan perspektif surat kabar Kompas yang pro

terhadap nilai-nilai keindonesiaan; (3) secara garis besar, penelitian ini

mengkonfirmasi penelitian-penelitian sebelumnya, khususnya penelitian

Widharyanto (2000), hanya saja pada jenis piranti kebahasaan modalitas izin

dalam penelitian ini ternyata juga memperlihatkan perspektif surat kabar Kompas

yang pro terhadap nilai-nilai keindonesiaan.

4.3.1 Pembahasaan Jenis-Jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan dan

Modalitas yang Digunakan oleh Surat Kabar Kompas pada Headline

dan Tajuk Rencananya.

Pertama, penemuan jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dalam

penelitian ini sesuai dengan teori ketransitifan Fowler (1991), MacCarthy dan

Carter (1994) dan Lee (1992) dalam Widharyanto (2000). Kedua, penemuan jenis-

jenis piranti kebahasaan modalitas dalam penelitian ini sesuai dengan teori

modalitas Alwi (1992) dan Widharyanto (2000). Penemuan jenis-jenis piranti

kebahasaan modalitas ini juga mendukung penelitian terdahulu, yakni penelitian

Dharma Karana Sinurat yang berjudul “Modalitas Dalam Pidato Politik Presiden

Joko Widodo” dan penelitian Widharyanto (2000). Penemuan jenis-jenis piranti

kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas dalam penelitian ini

membuktikan bahwa surat kabar Kompas secara dominan menggunakan piranti

kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas dalam pemberitaan

pada masa pilkada, yakni antara bulan September 2016 hingga bulan Desember

2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

105

4.3.2 Pembahasaan Manifestasi Perspektif Surat Kabar Kompas ke dalam

Jenis-Jenis Piranti Kebahasaan Ketransitifan dan Modalitas pada

Headline dan Tajuk Rencananya.

Data-data tentang jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti

kebahasaan modalitas yang ditemukan kemudian dianalisis untuk mengungkap

perspektif surat kabar Kompas terhadap nilai-nilai toleransi, keberagaman atau

secara luas nilai keindonesiaan. Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa

ketransitifan dengan berbagai macam proses yang dibawakannya, seperti proses

material (perbuatan dan kejadian), proses mental (penglihatan, perasaan, dan

pemikiran), dan proses verbal (kutipan langsung dan kutipan tidak langsung),

dipergunakan oleh surat kabar Kompas dalam menuliskan headline dan tajuk

rencananya untuk membangun perspektif pemberitaan. Apabila dipresentasikan

dari data ketransitifan yang ada, 100% data ketransitifan memperlihatkan

perspektif pro terhadap nilai-nilai, kemanusiaan, toleransi dan keberagaman serta

nilai keindonesiaan pada umumnya.

Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa modalitas sebagai manifestasi

perspektif pemberitaan dalam tataran kalimat cenderung menempatkan perspektif

surat kabar Kompas yang pro terhadap nilai toleransi dan keberagaman. Apabila

dipresentasikan dari data modalitas ada 96% data digunakan surat kabar Kompas

untuk menampakkan persektif pro pada nilai-nilai toleransi dan keberagaman.

Penemuan jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan

modalitas sebagai beberapa cara yang digunakan untuk memanifestasikan ideologi

atau kepentingan sesuai dengan teori Linguistik Kritis Halliday dan Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

106

Wacana Kritis Fairclough yang menjadi landasan teori dilakukannya penelitian

ini.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan

Widharyanto (2000) yang berjudul, “Manisfestasi Perspektif Pemberitaan Surat

Kabar Indonesia pada Akhir Era Orde Baru ke dalam Strategi Penyajian

Informasi dan Bentuk-Bentuk Ekspresi Bahasa”, khususnya pembahasaan

mengenai macam-macam perspektif pemberitaan surat kabar Indonesia pada akhir

era pemerintahan Orde Baru, khususnya manifestasi perspektif ke dalam piranti

kebahasaan ketransitifan dan modalitas. Penelitian ini juga menemukan kebaruan,

yakni pada piranti kebahasaan modalitas jenis izin yang pada penelitian

Widharyanto cenderung menampilkan sikap netral terhadap sebuah peristiwa,

dalam penelitian ini jenis modalitas izin juga menampilkan perspektif surat kabar

Kompas yang pro terhadap nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, keberagaman, dan

keindonesiaan secara luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

107

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan terkait dengan

hasil-hasil penelitian dalam menjawab masalah dan tujuan penelitian. Selanjutnya,

saran terkait dengan implikasi lebih lanjut hasil-hasil penelitian ini baik secara

teoritis maupun secara praktis.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan butir-butir

temuan penelitian yang meliputi, (1) jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan

dan piranti kebahasan modalitas dalam pemberitaan headline dan tajuk rencana

oleh surat kabar Kompas pada masa pilkada DKI Jakarta 2017, (2) manifestasi

perspektif surat kabar Kompas ke dalam jenis-jenis piranti kebahasaan

ketransitifan dan piranti kebahasaan modalitas.

Ketransitifan dan modalitas merupakan piranti kebahasaan yang dominan

yang digunakan surat kabar Kompas dalam pemberitaan pada headline dan tajuk

rencananya pada periode September 2016 hingga Desember 2016. Jenis-jenis

piranti kebahasaan ketransitifan yang digunakan tersebut antara lain: ketransitifan

yang berupa proses material perbuatan, ketransitifan yang berupa proses material

kejadian, ketransitifan berupa proses verbal yang meliputi proses verbal kutipan

langsung dan proses verbal kutipan tidak langsung, dan ketransitifan berupa

proses mental yang meliputi penglihatan, perasaan, dan pemikiran. Jenis-jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

108

piranti kebahasaan modalitas yang digunakan meliputi: modalitas keharusan,

modalitas kebenaran, modalitas keinginan, dan modalitas izin.

Pada masa pilkada DKI Jakarta 2017, jenis-jenis piranti kebahasaan

ketransitifan dan modalitas tersebut digunakan untuk memberitakan peristiwa-

peristiwa sosial politik. Peristiwa sosial politik yang terjadi pada masa pilkada

DKI Jakarta 2017 antara lain isu toleransi, keberagaman yang menyangkut isu

suku, ras, agama dan budaya (SARA), kampanye pilkada, demokrasi, penegakan

hukum, terorisme, dan kabar bohong (hoaxs) yang beredar di media masa. Dari

berbagai isu itu kemudian yang menjadi fokus adalah isu toleransi dan

keberagaman yang erat kaitannya dengan isu yang lain atau nilai-nilai

keindonesiaan pada umumnya.

Jenis-jenis piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti kebahasaan

modalitas yang digunakan surat kabar Kompas dalam pemberitaan pada headline

dan tajuk rencananya, juga memperlihatkan perspektifnya terhadap peristiwa-

peristiwa yang dilaporkannya pada masa pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut.

Perspektif pemberitaan surat kabar dapat berwujud uraian pro (favorable), kontra

(unfavorable) dan netral, yang mencerminkan institusinya terhadap objek berita.

Fenomena perspektif dapat diungkap dengan mengkaji transformasi ideologi

dengan pendekatan visi di dalam wacana berita melalui piranti-piranti dan Critical

Linguistic (CL) atau Linguistik Kritis dan Critical Discourse Analysis (CDA) atau

Analisis Wacan Kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

109

Dalam sistem ketransitfan, manifestasi perspektif pemberitaan dapat

diketahui dari proses-proses ketransitifan yang dimunculkan, seperti proses

material, proses mental, dan proses verbal. Dari proses material, hal yang

ditekankan dalam pemberitaan adalah perbuatan dan kejadian. Dari proses mental,

hal yang mendapat perhatian dalam pemberitaan adalah apa yang dilihat,

dirasakan, dan dipikirkan oleh partisipan tertantu. Terakhir, dari proses verbal,

yang ditonjolkan adalah apa yang diucapkan dan siapa partisipan pengucap.

Melalui modalitas yang dipergunakan dalam kalimat, manifestasi

perspektif pemberitaan dapat diketahui dari sikap surat kabar Kompas terhadap

partisipan atau peristiwa yang dilaporkan. Sikap tersebut mencerminkan

pengetahuan, gagasan, dan keyakinan yang dianut atau diyakini; yang

terekspresikan dalam modalitas kebenaran, keharusan, keinginan dan izin. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa piranti kebahasaan ketransitifan dan piranti

kebahasaan modalitas terbukti mengungkap perspektif surat kabar Kompas yang

pro (favorable) terhadap nilai-nilai keindonesiaan, atau secara khusus terhadap

nilai-nilai toleransi dan nilai keberagaman.

5.2 Saran-saran

Pada bagian ini diberikan saran-saran berkaitan dengan implikasi lebih lanjut

dari temuan-temuan penelitian ini. Implikasi tersebut berkaitan dengan hal yang

bersifat teoritis maupun praktis. Hal tersebut meliputi: pertama, teks lahir selalu

berdasarkan konteks yang melatarbelakanginya, sehingga untuk memahami

sebuah teks harus memahami juga konteknya secara menyeluruh. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

110

penelitian ini konteks yang melatarbelakangi teks berita adalah konteks ideologi

yang dimiliki surat kabar, dalam hal ini surat kabar Kompas.

Kedua, dengan ideologi yang dimiliki surat kabar Kompas, maka akan

berpengaruh dalam melihat dan memberitakan peristiwa, yang kemudian disebut

sebagai perpsektif. Perspektif pemberitaan dapat dimanifestasikan ke dalam kode-

kode bahasa, sistem atau struktur bahasa, baik tataran wacana, sintaksis, maupun

struktur leksikal.

Ketiga, dalam pemberitaan sebuah surat kabar tentang peristiwa sosial politik

bahasa dapat digunakan sebagai salah satu disiplin ilmu dari berbagai

multidisipliner yang dapat memberikan pemahaman yang luas dan komprehensif

terhadap peristiwa-peristiwa sosial politik. Dengan demikian bahasa memiliki

konstribusi yang besar dalam melihat dan memahami persoalan sosial politik.

Keempat, hasil temuan penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukkan dan

pertimbangan bagi analisis wacana, sosiolog, politikus, wartawan, dan ahli

komunikasi untuk meneliti lebih lanjut hubungan antara bahasa, ideologi, dan

kekuasaan atau dominasi dalam media masa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

111

DAFTAR PUSTAKA

(http://m.detik.com/news/berita/d-3358336/Begini-Penampakan-Meriahnya-

Apel-Nusantara-Bersatu-di-Monas : diunduh pada 12 Maret 2018)

Abdul, Chaer, Bahasa Jurnalistik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010)

Agung Dwi Hartono & Rhoma Dwi Aria Yuliantri dalam Taufik Rahzen,

Seabad Pers Kebangsaan, (I:Boekoe: Yogyakarta, 2007)

Alwi dalam Dharma Karana, Modalitas dalam Pidato Politik Presiden Joko

Widodo, Prosiding: Mengenang Kiprah J. S. Badudu dalam Pengembangan

Bahasa Indonesia (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran dan

Program Studi Sastra Indonesia Bekerja Sama dengan Kantor Riset, PPM, dan

Inovasi)

Anwar, Roshan, Bahasa Jurnalistik Indonesia & Komposisi, (Yogyakarta:

Media Abadi, 2004)

Budiyono, Membina Kerukunan Hidup Antarumat Beriman, (Yogyakarta,

Kanisius, 1983)

Chaer, Abdul, Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2008)

Charles A. Sprague dalam Rizal Mallarangeng, Pers Orde Baru: Tinjauan Isi

Kompas dan Suara Karya, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

112

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia, 2008)

Detik.com/oplah-tertinggi-surat-kabar-di-indonesia: diunduh pada bulan

November 2017

Dewabrata, Kalimat Jurnalistik: Panduan Mencermati Penulisan Berita,

(Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2004)

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:

LkiS, 2001)

Ernes Cassirer dalam Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei Tentang

Manusia, Alih Bahasa oleh Alois A. Nugroho, (Jakarta: gramedia, 1987)

dalam Latif, Yudi, Bahasa dan Kekuasaan (Bandung: Mizan)

George Yule, Kajian Bahasa, (Edisi Kelima/ Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2015)

Hamid, Abdul. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan, (Bandung:

Pustaka Setia, 2012)

Haris Sumadiria, 2005, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media)

Haryatmoko, Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis: Landasan

Teori, Metodologi dan Penerapan), (Jakarta: Rajawali Pers, 2017)

Haryatmoko, Etika Komunikasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2007),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

113

Hikam dalam Latif, Yudi, Bahasa dan Kekuasaan (Bandung: Mizan)

J.D Parera, Dasar-Dasar Analisi Sintaksis, (Jakarta: Erlangga, 2009)

Jakob Otema, Buku Panduan Kompas, (Jakarta:Kompas, 2008)

Louise Cummings, Pragmatic:Sebuah Perspektif Multidipliner, (Yogyakarta,

Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 5; judul asli Pragmatic, A Multidisciplinary

Perspective (̧Oxford University Press Inc, New York, 2009)

Masri Sareb Putra, Teknik Menulis Berita & Feature, (Jakarta: Indeks, 2016)

Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remadja Karya, 1989)

Mulayana, Kajian Wacana: Teori & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wcaana

(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005),

Nadar, Pragmatik & Penelitian Pragmatik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009)

Praptomo Baryadi, Bahasa, Kekuasaan, dan Kekerasan¸(Yogyakarta:

Penerbit Universitas Sanata Dharma, 2012),

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Gramedia, 2008)

Pusvita Sari (edior) dalam Voltaire, Traktat Toleransi, (Yogyakarta: LKiS,

2015)

Rizal Mallarangeng, Pers Orde Baru: Tinjauan Isi Kompas dan Suara Karya,

(Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

114

Scholes dalam Budiman, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem

Ikonisitas, (Yogyakarta: Jalasutra, 2011)

Sudaryanto, Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian

Wahan Kebudayaan Secara Lingusitis, (Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press, 2015)

Sugiyono, Metode Penelitian Kebijakan, (Bandung: Alfabeta,2017)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2011)

Tim Reality, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, (Surabaya: Reality Publisher,

2008)

Widharyanto, Manisfestasi Perspektif Pemberitaan Surat Kabar Indonesia

pada Akhir Era Orde Baru ke dalam Strategi Penyajian Informasi dan

Bentuk-Bentuk Ekspresi Bahasa, (Malang: Universitas Negeri Malang

Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Bahasa November, 2002),

Yudi Latif, Negara Paripurna:Historisita, Rasionalitas, dan Aktualitas

Pancasila, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

115

DAFTAR LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

&

Yogyakarta, 1 I April 2018

Yth. A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A

Dosen Pendidikan dan Bihasa Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

''.'.....r',.,:::. t,'... _tt

i I ;t:'ili:; :i ::.i:r :i

. ': i'l .,.,' .::"',.:ir',: ' .,"-:ii.''",:, -

,:: r., fj ::.lri:|t:- i

(

Dengan Hormat

Saya, pitrus Puspito, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Universitas Sanata ,Dharma sedang menyusun skripsi yang berjudul Analisis Ketransitifan

dan Modalit*Pada Headlie dan Tajuk $encana Surat Kabar Kompas Periode September

f11oggu Desember ZntA: Kajian Analisig Wacafia Kritis". Saya membutuhkan t angulator

unttrk mengecek keabsahan data penelitian saya.

Sehubungan dengan hal itu, saya mohon kesediaan bapak untuk berkenan menjadi

triangulator dalam penelitian saya.

Demikian surat ini saya buat, afg kesediaan dan kerja_ sama bapak saya ucapkan

terima kasih.

Mengetahui, Hormat Saya,

r+.ll-i: ;,:1.";.i;i tr

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

SJ\v\)

5i>,3sd:c.a/--J

A.9t316ocL --1.l*9"-9S

r!5{.

oo

L0)6)

I

UJ

.D(t

L?6c

6-t('<)

7

-

t\\\r\':-

iI

LsJ

)

r+

\t-95)

6_P

$

F0($

Nba_

Jd*5

,

E3

CE

\ \ \

\ \ \a0

G

CE

6)traq)oo.a.a

C5e'

(d

€63'trlaD@L)lrd.

Cg()

(B

-otic)

6EQ'Aa hI)ua&E

CBP6

-oLoa(D6Dd6tL&

CEP(t

-oLic)

Eb6&

dI(g)-ol-o)g6or^cl

01

e-'tr(s

.D

BiESAt<-SJ

.tE\(coENbr\f;{

a(s

='aJ4N4\*t6.\d{-

(ccd

L()

E6(brLpl

q)

o

& ,K

6trl-Gc3

'.7YC3-c6

*rs.)s.t*\a\

deJ=\i> -\--6\lrCB60()z'\o

ai3J

gC€ q)aJOOr\c\dN\8\M .$E\.s

'\o

$X5Xo6v

,A \JC).a&c!

rr)ot 'l(B\E^\_g\=vA r.t

\(€.E

G'(i9

-d (\()LM3

E4)

no a-\a

=- "tdtr\E\)*tES

a9b'YOO.N

*r(.)

.soEZ

c.nvr\

=tE\g\,z ..$\

b0b0tr\o

c.l9i()bo -o

.tI\A

o0{E-{$\€.3()FA

\o'D=*xv6.lS oa.uc2 c.)i: ..1A vo

oc)v!l

E\Ss$sH-F

\LG

8[.E(€i

J.(BCB

E'6H0)CB^9pi!c6a2orM

EEUN'6 h0 '{l I'nCl-6A 0EI-.] 6-szss?U=

(t$.-'VNA}Jcso'x00.6E5€ 5Vi5 ,a^-;-VA5^Xt*-E&!B=);i0.ol

(\o(n9-

aC)li

.qJ

a

z c.t ca $ rrl \o t--- oo o\

S.,

zfr-Fl-(azilFriv:<F

-)

/L

,))

\\\*otx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

LAMPIRAN DATA KETRANSITIFAN DAN DATA MODALITAS YANG SUDAH

DIBERI KODE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

DATA KETRANSITIFAN

No Data Ketransitifan pada Headline

Surat Kabar Kompas

Kode Data Proses yang

Diperlihatkan

1 SBY Temui Wapres dan Wiranto (2

November 2016)

KH1 Proses perbuatan

2 Jokowi-Prabowo Kembangkan Budaya

Baru (18 November 2016)

KH2 Proses perbuatan

3 Kontestasi Diprediksi Berlangsung

Ketat (23 Oktober 2016)

KH3 Proses kejadian

4 Untuk Ketiga Kalinya, Presiden Joko

Widodo Bertemu Dengan Prabowo

Subianto. (1 November 2017)

KH4 Proses kejadian

5 Sosok Negarawan Dibutuhkan (24

November 16)

KH5 Proses kejadian

6 Peringatan Hari Santri Teguhkan

Keindonesiaan (23 Oktober 2016)

KH6 Proses mental

perasaan

7 Presiden: Jaga Jihad Kebangsaan (23

Oktober 2016)

KH7 Proses verbal ucapan

langsung

8 Jaga Kedamaian Pilkada (25 September

2016)

KH8 Proses verbal

9 Hormati Proses Hukum (17 Nobvember

2016)

KH9 Proses verbal

10 Junjung Tinggi NKRI (20 November

2016)

KH10 Proses verbal

11 Presiden: Saling Ejek Dan Memaki

Bukan Jati Diri Bangsa (13 November

2016)

KH11 Proses verbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

12 MUI: Kemajemukan Bangsa Mesti

Dipertahankan (24 September 2016)

KH12 Proses verbal

No Data Ketransitifan pada Tajuk

Rencana Surat Kabar Kompas

Kode Data Proses yang

Diperlihatkan

13 MUI mengusulkan ada dialog nasional

yang melibatkan semua elemen bangsa

agar tidak ada perpecahan bangsa (25

November 2016)

KT13 Proses Perbuatan

14 Selaku panglima tertinggi, Presiden

Jokowi juga menginstruksikan

segenap anggota Polri dan prajurit TNI

agar waspada dari berbagai upaya

memecah belah bangsa. (24 November

2016)

KT14 Proses Perbuatan

15 Dalam penggerebekan di Bekasi, 10

Desember, misalnya, aparat

menangkap tiga terduga teroris yang

berniat meledakkan bom bunuh diri di

Istana Negara. (26 Desember 2016)

KT 15 Proses Perbuatan

16 Di Tangerang Selatan, 20 Desember,

aparat menangkap seorang terduga

teroris dan menembak mati tiga

terduga teroris lain yang merakit bom

untuk diledakkan saat Natal. (26

Desember 2016)

KT16 Proses Perbuatan

17 Kemarin, Densus 88 juga

menggerebek dan menembak dua

KT17 Proses Perbuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

terduga teroris di Jatiluhur, Purwakarta,

Jawa Barat. (26 Desember 2016)

18 Langkah presiden Joko Widodo

menemui sejumlah ulama pada pekan

lalu, anatara lain, untuk memberikan

pemahaman tentang keberagaman

bangsa. (13 November 2016)

KT18 Proses Perbuatan

19 Presiden Joko Widodo tak akan

mengintervensi penanganan kasus

dugaan penistaan agama yang

dilakukan Gubernur DKI Jakarta

nonaktif Basuki Tjahaya Purnama. (13

November 2016)

KT19 Proses Perbuatan

20 Sejumlah tokoh PDI-P yang sempat

bersama Koalisi Kekeluargaan

meninggalkan koalisi dan mendukung

pasangan Basuki-Djarot. (24 September

2016)

KT20 Proses Perbuatan

21 Menyusul koalisi Partai Demokrat,

PKB, PAN, dan PPP dengan tokoh

sentral Ketua Umum Partai Demokrat

Susilo Bambang Yudhoyono

mengusung calon baru. (24 September

2016)

KT21 Proses Perbuatan

22 ”Poros Yudhoyono” mengusung putra

sulungnya, Agus Harimurti

Yudhoyono, dan Sylviana Murni

sebagai calon gubernur dan calon wakil

KT22 Proses Perbuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

gubernur. (24 September 2016)

23 Partai Gerindra-PKS dengan tokoh

sentral Ketua Umum Gerindra

Prabowo Subianto mengusung Anies

Baswedan-Sandiaga Uno. (24 September

2016)

KT23 Proses Perbuatan

24 Mereka yang berkontestasi, yakni

Basuki (50), Agus (38), dan Anies

(47), menampilkan kesan muda,

modern, dan bukan orang partai. (24

September 2016)

KT24 Proses Perbuatan

25 Basuki meninggalkan Partai Gerindra

dan maju melalui PDI-P dan tiga

parpol lainnya. (24 September 2016)

KT25 Proses Perbuatan

26 Agus berkarier di militer dan kini

terjun ke politik dan meninggalkan

dinas kemiliteran. (24 September 2016)

KT26 Proses Perbuatan

27 Penyidik Mabes Polri meningkatkan

status hukum Basuki Tjahaja Purnama

dari penyelidikan ke penyidikan atas

dugaan kasus penistaan agama. (17

Desember 2016)

KT 27 Proses Perbuatan

28 Gubernur petahana (non-aktif) Basuki

Tjahaja Purnama menghormati proses

hukum dan menerima statusnya

sebagai tersangka. (17 Desember 2016)

KT28 Proses Perbuatan

29 Pemerintah mengantisipasi

perkembangan itu dengan merevisi UU

KT29 Proses Perbuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

Informasi Transaksi dan Elektronik

yang berlaku Senin, 28 November, ini.

( 28 November 12)

30 Gejolak politik memanas, kejahatan

marak, musibah terjadi silih berganti,

dan ancaman terorisme tidak

menyurutkan optimisme dan harapan.

(24 Desember 2016)

KT30 Proses Kejadian

31 Untuk keempat kali setelah pemilihan

presiden 2014, Presiden Joko Widodo

bertemu dengan Ketua Umum Partai

Gerakan Indonesia Raya Prabowo

Subianto. (18 November 2016)

KT31 Proses Kejadian

32 Pencalonan Basuki Tjahaya Purnama

sebagai gubernur DKI Jakarta periode

2017-2022 tak gugur dan tak

dibatalkan meski yang bersangkutan

ditetapkan sebagai tersangka kasus

penistaan agama. (17 November 2106)

KT32 Proses Kejadian

33 Optimisme itu yang ditegaskan

Presiden Joko Widodo di pengujung

akhir tahun 2016. (24 Desember 2016)

KT33 Proses Kejadian

34 Kemandirian peradilan Indonesia

dalam kasus dugaan penistaan agama

oleh akan diuji Gubernur DKI Jakarta

(nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama. (13

Desember 2016)

KT34 Proses Kejadian

35 Sikap profesional dan taat pada kode KT35 Proses Kejadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

etik jurnalistik serta berpegang pada

pedoman penyiaran dituntut dalam

proses sidang yang berpotensi

memancing sensitivitas dan emosi

publik. (13 Desember 2016)

36 Koalisi Kekeluargaan yang dibangun

untuk menantang petahana Basuki

Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat

akhirnya pecah. (24 September 2016)

KT36 Proses Kejadian

37 Selain didukung PDI-P, Basuki-Djarot

juga didukung Partai Golkar, Partai

Nasdem, dan Partai Hanura. (24

September 2016)

KT37 Proses Kejadian

38 Bersamaan dengan itu, Basuki

ditetapkan sebagai tersangka dugaan

kasus penistaan agama. (17 Desember

16)

KT38 Proses Kejadian

39 Unjuk rasa besar menuntut proses

hukum terhadap Basuki beberapa kali

terjadi. (13 Desember 2016)

KT39 Proses Mental

40 Media sosial kian meneguhkan

masuknya Indonesia ke era demokrasi

bicara (talking democracy). (29 Oktober

2016)

KT40 Proses Mental

41 Wacana politik belakangan ini, seperti

munculnya isu makar, isu

pengambilalihan kekuasaan, dan

mobilisasi kekuasaan massa sebagai

KT41 Proses Mental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

kelompok penekan, menunjukkan

belum matangnya demokrasi

Indonesia. (25 November 2016)

42 Bangsa ini membutuhkan negarawan-

negarawan yang punya komitmen dan

memikirkan masa depan bangsa, bukan

semata-mata politisi pemburu

kekuasaan. (25 November 2016)

KT42 Proses Mental

43 Demokrasi juga menganut prinsip

pergantian kekuasaan secara periodik

melalui mekanisme pemilu. (25

November 2016)

KT43 Proses Mental

44 Demokrasi juga menunut

penghormatan atas tegaknya supremasi

hukum dan konstitusi. (25 November

2016)

KT44 Proses Mental

45 Bangsa Indonesia sedang menapaki

masa-masa kritis sekaligus ujian

terhadap demokrasi dan kebersamaan

kita sebagai bangsa. (01 Desember 2016)

KT45 Proses Mental

46 Pada Rabu kemarin, masyarakat

menyaksikan Apel Nusantara Bersatu

serentak di Tanah Air. (01 Desember

2016)

KT46 Proses Mental

47 Warga Jakarta mengharapkan

kampanye berlangsung fair, adu

gagasan, adu program, dan bijak dalam

berkata-kata serta menghindari

KT47 Proses Mental

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

kampanye hitam demi matangnya

demokrasi. (17 November 2016)

48 Media sosial memperkuat kanal

kebebasan menyatakan pendapat. (28

November 2016)

KT48 Proses Mental

49 Pertumbuhan ekonomi sebagai salah

satu syarat tolok ukur bangunan

optimisme membutuhkan prasyarat

penting konsolidasi seluruh elemen

masyarakat. (24 Desember 2016)

KT49 Proses Mental

50 Perasaan cemas sempat berkecamuk.

(26 desember 2016)

KT50 Proses Mental

51 Tetap Menjaga Kebersamaan (01

Desember 2016)

KT51 Proses Verbal

52 Suburkan Kasih, Lawan Teror (26

Desember 2016)

KT52 Proses Verbal

53 Selaku kepala negara, Presiden Jokowi

mengingatkan seluruh anak negeri

bahwa keberagaman bangsa ini

semestinya dipandang sebagai

anugerah dan tidak menjadi sumber

perpecahan. (24 November 2016)

KT53 Proses Verbal

54 Untuk merawat keindonesiaan, Bung

Hatta sebagai salah seorang pendiri

bangsa kerap mengingatkan, kita ini

turunan bangsa besar, yang sejarahnya

gilang-gemilang pada masa dahulu,

dan kini harus menebusnya kembali.

KT54 Proses Verbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

(14 November 2016)

55 Presiden Joko Widodo pertengahan

Desember lalu memang telah

menegaskan, tidak boleh ada ruang

sekecil apa pun di Indonesia bagi

terorisme. (26 Desember 2016)

KT55 Proses Verbal

56 Presiden pun mengajak masyarakat

bersatu memerangi terorisme. (26

Desember 2016)

KT56 Proses Verbal

57 Apel Nusantara Bersatu

menyampaikan pesan agar seluruh

komponen bangsa merajut

kebersamaan serta menjaga persatuan

dan kesatuan bangsa. (01 Desember

2016)

KT57 Proses Verbal

58 Linz mengatakan, demokrasi

terkonsolidasi jika demokrasi diyakini

sebagai the only game in town. (25

November 16)

KT58 Proses Verbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

DATA MODALITAS

No

Data Modalitas pada Headline dan

Lead Surat Kabar Kompas

Kode Data Ekspresi yang

dimunculkan

1 Presiden Tidak Akan Intervensi (2

November 2016)

MH1 Modalitas Keharusan

2 Keberagaman Jadi Anugerah (13

November 2016)

MH2 Modalitas Keharusan

3 Semua pasangan calon kepala daerah

dan wakil kepala daerah mempunyai

tanggung jawab untuk menjaga

Pemilihan Kepala Daerah 2017

berjalan aman dan damai. (25

September 2016)

MH3 Modalitas Keharusan

4 Para tokoh elite nasional patut ikut

menyelesaikan masalah kebangsaan

dengan damai dan sejuk. (01

November 2016)

MH4 Modalitas Keharusan

5 Pencalonan Basuki di Pilkada DKI

Tidak Gugur (17 November 2016)

MH5 Modalitas Kebenaran

6 Keberagaman, toleransi, dan saling

menghargai antarwarganya adalah

kekuatan kota ini. (30 Oktober 2016)

MH6

7 Tiga calon gubernur DKI Jakarta

2017 merupakan refleksi dari sisa

pertarungan pada pemilihan presiden

terdahulu. (24 September 2016)

MH7 Modalitas Kebenaran

8 Sejak berabad lalu, Jakarta kota

multietnik. (30 Okteober 2016)

MH8 Modalitas Kebenaran

9 Semangat persatuan yang terkandung MH9 Modalitas Kebenaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

dalam semboyan Bhineka Tunggal

Ika masih dijunjung tinggi. (30

Oktober 2016)

10 Kondisi Bangsa Indonesia saat ini

membutuhkan kehadiran sosok-sosok

negarawan yang memikirkan

keberlanjutan bangsa ke depan. (24

November 2016)

MH10 Modalitas Kebenaran

11 Kebinekaan Jangan Dilemahkan (20

November 2016)

MH11 Modalitas Izin

12 Ekonomi Jangan Terganggu (25

November 2016)

MH12 Modalitas Izin

No Data Modalitas pada Tajuk

Rencana Kabar Kompas

Kode Data Ekspresi yang

dimunculkan

13 Kita harus menghormati penetapan

majelis hakim persidangan terbuka

dapat diliput televisi secara langsung

sehingga masyarakat akan

mengetahui jalannya persidangan. (13

Desember 2016)

MT13 Modalitas Keharusan

14 Jika semua proses hukum itu berjalan

sebagaimana mestinya dan hasilnya

bisa diterima semua pihak dan

prosesnya berjalan damai, itu akan

menjadi modal untuk penguatan

demokrasi Indonesia. (13 Desember

2016)

MT14 Modalitas Keharusan

15 Dunia maya sepertinya menjadi ruang

untuk menyampaikan apa saja: mulai

dari pandangan, harapan, perasaan,

MT15 Modalitas Keharusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

saran, sampai kecaman bahkan

sumpah serapah. (29 Oktober 2016)

16 Media sosial justru bisa membuat

bangsa ini terpolarisasi atau malah

terpecah. (29 Oktober 2016)

MT16 Modalitas Keharusan

17 Media sosial bisa meradikalisasi

gerakan, tetapi juga bisa memoderasi

pandangan. (29 Oktober 2016)

MT17 Modalitas Keharusan

18 Pelanggaran kecil yang terus

dibiarkan bisa kian membesar. (29

Oktober 2016)

MT18 Modalitas Keharusan

19 Pendekatan hukum bisa saja

dilakukan tanpa harus mengekang

kebebasan berpendapat. (22 November

2016)

MT19 Modalitas Keharusan

20 Demokrasi bisa bergerak mundur jika

negara salah dalam mengantisipasi

perkembangan media sosial. (28

November 2016)

MT20 Modalitas Keharusan

21 Namun, jika kebebasan berekspresi

tanpa batas terus dibiarkan, bangsa ini

akan terjebak dalam polarisasi

pandangan yang ekstrem dan bisa

mengancam demokrasi. (28 November

2016)

MT21 Modalitas Keharusan

22 Pertemuan elite secara bersama-sama

akan memperkuat kohesivitas kita

sebagai bangsa yang dibelah pemain

media sosial yang tidak bertanggung

jawab terhadap nasib negeri ini. (25

November 2016)

MT22 Modalitas Keharusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

23 Dalam teori Linz, semua masalah bangsa

harus bisa diselesaikan dengan cara

bermartabat dengan menggunakan semua

instrumen demokrasi, seperti partai

politik yang menyalurkan aspirasi

masyarakat dan mengagregasikan

kepentingan masyarakat serta

menjadikan DPR sebagai tempat

mengontrol jalannya kekuasaan. (25

November 2016)

MT23 Modalitas Keharusan

24 Termutakhir, Tontowi Ahmad dan

Liliyana Natsir yang membacakan

naskah Sumpah Pemuda di halaman

Istana Merdeka pada 28 Oktober lalu

juga menunjukkan contoh bahwa

keberagaman bangsa bisa menjadi

kekuatan. (14 November 2016)

MT24 Modalitas Keharusan

25 Terlepas dari gugatan terhadap peran

partai politik, semua pihak menangkap

aspirasi perlunya penegakan hukum

cepat terhadap Basuki. (01 Desember

2016)

MT25 Modalitas Keharusan

26 Proses hukum terhadap Basuki bisa

diproses cepat, sesuai dengan KUHAP.

(01 Desember 2016)

MT26 Modalitas Keharusan

27 Statusnya sebagai calon gubernur Jakarta

tidak gugur meski dengan status

tersangka bisa memengaruhi elektabilitas

Basuki dalam pilkada. (17 November

2016)

MT27 Modalitas Keharusan

28 Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-

Sylviana Murni dan Anies Baswedan-

Sandiaga Uno bisa mendapat keuntungan

MT28 Modalitas Keharusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

politik dengan status tersangka Basuki.

(17 November 2016)

29 Ia tergantung penggunanya, bisa positif

bisa negatif. Keduanya terjadi di

Indonesia. (17 November 2016)

MT29 Modalitas Keharusan

30 Status tersangka terhadap Basuki juga

membenarkan beberapa kali

pernyataan Presiden Joko Widodo

yang menyatakan, ”Tidak akan

melindungi Basuki”. (17 November

2016)

MT30 Modalitas Keharusan

31 Kita bersyukur kepolisian telah

mencapai kesepakatan dengan

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa

(GNPF) MUI untuk menggelar doa

bersama untuk bangsa di kawasan

Silang Monas pada 2 Desember 2016.

(01 Desember 2016)

MT31 Modalitas Kebenaran

32 Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

yang dicengkeram kuat kaki burung

Garuda jelas menunjukkan bahwa

hidup dalam keberagaman sudah

diwariskan berabad-abad di

Nusantara; sebuah keniscayaan. (14

November 2016)

MT32 Modalitas Kebenaran

33 Ini kesempatan bagi warga untuk

memilih dan mempertimbangkan calon

yang akan memimpin Jakarta 2017-2022.

(24 september 2016)

MT33 Modalitas Kebenaran

34 Jakarta memang sarat dengan

kompleksitas persoalan. (24 september

MT34 Modalitas Kebenaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

2016)

35 Politisi hanya memikirkan pemilihan

yang akan datang, sedangkan negarawan

memikirkan generasi yang akan datang.

(14 November 2016)

MT35 Modalitas Kebenaran

36 Fenomena ini jelas menunjukkan bahwa

menyerahkan penanggulangan terorisme

hanya pada pundak pemerintah tidak

akan cukup. (26 Desember 2016)

MT36 Modalitas Kebenaran

37 Proses hukum terhadap Basuki juga

merupakan ujian terhadap kemandirian

kekuasaan kehakiman. (01 Desember

2016)

MT37 Modalitas Kebenaran

38 Tersangka adalah satu tahap dalam

proses hukum panjang yang diatur

KUHAP, mulai dari proses penyelidikan,

penyidikan, dan pelimpahan berkas ke

kejaksaan untuk disidangkan dalam

persidangan terbuka. (17 November

2016)

MT38 Modalitas Kebenaran

39 Status tersangka, bukanlah berarti

Basuki sudah pasti bersalah. (17

November 2016)

MT39 Modalitas Kebenaran

40 Selain harus melakukan kampanye yang

kerap dihadang massa, Basuki juga harus

konsentrasi menghadapi proses hukum

terhadap dirinya. (17 November 2016)

MT40 Modalitas Kebenaran

41 Tugas jaksa adalah membuktikan

dakwaan dan menuntut terdakwa. (13

Desember 2016)

MT41 Modalitas Kebenaran

42 Pasangan calon mempunyai peran

sentral dalam mengendalikan tim

suksesnya untuk meraih kekuasaan. .

MT42 Modalitas Kebenaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

(29 Oktober 2016)

43 Ketua Umum PDI-P Megawati

Soekarnoputri berperan sentral

menentukan garis politik PDI-P. (24

September 2016)

MT43 Modalitas Kebenaran

44 Demokrasi Indonesia masih muda.

(25 November 2016)

MT44 Modalitas Kebenaran

45 Pandangan MUI itu sejalan dengan

prinsip demokrasi. (25 November 2016)

MT45 Modalitas Kebenaran

46 Mereka merupakan bagian dari

jaringan teroris Bahrun Naim (33)

yang memimpin Jamaah Ansharut

Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan

Negara Islam di Irak dan Suriah

(NIIS). (25 Desember 2016)

MT46 Modalitas Kebenaran

47 Data Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme

menunjukkan, 47,3 persen pelaku

tindak pidana terorisme berusia 20-30

tahun. (26 Desember 2016)

MT47 Modalitas Kebenaran

48 Menentukan bersalah tidaknya

seseorang adalah otoritas hakim yang

memang punya kewenangan untuk

menyatakan bersalah tidaknya

seseorang. (01 Desember 2016)

MT48 Modalitas Kebenaran

49 Itu merupakan bentuk partisipasi

politik warga negara. (01 Desember

2016)

MT49 Modalitas Kebenaran

50 Partai politik dan DPR seharusnya

berperan untuk menyalurkan aspirasi

rakyat mengontrol kerja eksekutif. (25

MT50 Modalitas Keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

November 2016)

51 Sebagai bangsa Pancasilais yang

menjunjung kebinekaan, kita tentu

patut mensyukurinya. (26 Desember

2016)

MT51 Modalitas Keinginan

52 Merebaknya ujaran kebencian itu

harus ditangkal. (28 November 2016)

MT52 Modalitas Keinginan

53 Perkembangan demokrasi digital

harus diantisipasi. (22 November 2016)

MT53 Modalitas Keinginan

54 Perkembangan media sosial perlu

diantisipasi. (22 November 2016)

MT54 Modalitas Keinginan

55 Gerakan literasi media sosial perlu

dikembangkan agar kita semakin

bijak dalam berkata-kata. (22

November 2016)

MT55 Modalitas Keinginan

56 Oleh karena itu, konsolidasi

kenegaraan yang dilakukan Presiden

Joko Widodo bersama-sama sejumlah

tokoh politik dan agama patut

diapresiasi. (14 November 2016)

MT56 Modalitas Keinginan

57 Perlu ada langkah menyadarkan

bahwa berpendapat di media sosial

menuntut tanggung jawab tanpa harus

mengganggu kebebasan berpendapat

sebagai hak asasi manusia. (28

November 2016)

MT57 Modalitas Keinginan

58 Kita berharap hakim bisa

memastikan saksi bisa memberikan

keterangan tentang kasus itu dengan

bebas, tanpa rasa takut. (23 Desember

2016)

MT58 Modalitas Keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

59 Umat Islam, khususnya para santri,

diharapkan tetap menjaga semangat

jihad kebangsaan dalam menghadapi

tantangan baru setelah Indonesia

merdeka. (23 Oktober 2016)

MT59 Modalitas Keinginan

60 Namun, kita tetap berharap

kampanye pilkada serentak yang

sudah dimulai tetap diwarnai keriaan.

(29 Oktober 2016)

MT60 Modalitas Keinginan

61 Kita mendorong kandidat mengikuti

aturan main dan selalu berpikir dalam

pola pikir demokrasi. (24 September

2016)

MT61 Modalitas Keinginan

62 Sebagai barometer politik, kita

berharap Pilkada Jakarta akan

menjadi kontestasi gagasan dan

program serta model kepemimpinan.

(24 September 2016)

MT62 Modalitas Keinginan

63 Dan pada tempat lain, tertangkap

pesan keinginan kita tetap menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa dan

dasar negara Pancasila. (01 Desember

2016)

MT63 Modalitas Keinginan

64 Kita mendorong proses hukum dijaga

bersama agar supremasi hukum tegak,

demokrasi kian matang, kebersamaan

kita sebagai bangsa terjaga. (01

Desember 2016)

MT64 Modalitas Keinginan

65 Publik penuh harap kampanye pilkada

ditandai dengan adu gagasan

antarkandidat, adu program, adu

MT65 Modalitas Keinginan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

pendekatan dari kandidat untuk membuat

provinsi, kota, atau kabupaten menjadi

lebih baik. (29 Oktober 2016)

66 Bagi para aktor politik, kini saatnya juga

merenungkan pesan James Freeman

Clarke (1810-1888). (14 November 2016)

MT66 Modalitas Keinginan

67 Tidak perlu ada penghadangan massa

terhadap pasangan calon agar tidak bisa

melakukan kampanye. (17 November

2016)

MT67 Modalitas Keinginan

68 Tidak boleh ada yang memaksakan

kehendak dalam persidangan. (13

Desember 2016)

MT68 Modalitas Izin

69 Hanya hakimlah yang diberi

kewenangan undang-undang untuk

menyatakan seorang bersalah atau

tidak bersalah. (13 Desember 2016)

MT69 Modalitas Izin

70 Dalam negara demokrasi

konstitusional, panggung

peradilanlah yang punya otoritas

menentukan seseorang bersalah atau

tidak bersalah. (17 November 2016)

MT70 Modalitas Izin

71 Akun media sosial tim kampanye

harus didaftarkan sehingga ada pihak

yang bertanggung jawab jika terjadi

pelanggaran. (29 oktober 2016)

MT71 Modalitas Izin

72 Penyebaran informasi palsu di media

sosial harus segera diklarifikasi dan

jika memang unsur-unsur memenuhi

penegakan hukum harus dilakukan.

(29 oktober 2016)

MT72 Modalitas Izin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA …repository.usd.ac.id/31835/2/141224029_full.pdfANALISIS KETRANSITIFAN DAN MODALITAS PADA HEADLINE DAN TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS

73 Pemegang infrastruktur teknologi

informasi harus bertanggung jawab

dan membangun kode etik perilaku

untuk mengatasi penyebaran

kebencian. (22 November 2016)

MT73 Modalitas Izin

74 Biarlah polisi menyidik, jaksa

menuntut, pembela membela, dan

hakim memutuskan apakah Basuki

terbukti menista agama atau tidak. (17

November 2016)

MT74 Modalitas Izin

75 Kita hargai proses hukum Polri yang

melakukan penyelidikan terbuka,

independen, dan profesional. (17

November 2016)

MT75 Modalitas Izin

76 Kita hormati kewenangan majelis

hakim memimpin persidangan yang

terbuka untuk umum. (17 November

2016)

MT76 Modalitas Izin

77 Masalah itu harus segera bisa diatasi

oleh kepolisian dan penyelenggara

pemilu. (17 November 2016)

MT77 Modalitas Izin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI