106
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Yohana Bipo NIM: 161134062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS …repository.usd.ac.id/38036/2/161134062_full.pdf · karangan pasti terdapat ejaan bahasa tulis yang sering kali masih salah dalam

  • Upload
    others

  • View
    37

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA

    KELAS IV SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Yohana Bipo

    NIM: 161134062

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA

    KELAS IV SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Yohana Bipo

    NIM: 161134062

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan kepada :

    1. Kedua orangtua dan adik saya, mereka adalah harta saya yang paling

    berharga, Seperius Selimin, Helen Nonong, dan adik saya, Albertus

    Nopriyanus Senobol yang selalu setia memberi semangat kepada saya agar

    terus maju dan menjadi anak yang bisa membanggakan mereka.

    2. Sahabat saya, Tere dan Mega yang selalu memberikan saya semangat setiap

    kali saya jatuh dan yang telah menemani saya dalam mengerjakan skripsi.

    3. Teman kontrakan saya, Eka, Elin, dan Merry yang telah memberikan motivasi

    serta dukungan kepada saya.

    4. Teman-teman saya yang selalu memberi saya dukungan berupa motivasi dan

    semangat.

    5. Dosen PGSD yang telah memberikan saya ilmu selama kuliah.

    6. Universitas Sanata Dharma.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    “Kita hidup untuk diri sendiri bukan untuk orang lain. Jadi diri sendiri bukan

    menjadi orang lain hanya untuk disenangi dan kita pemeran utama dalam hidup

    kita.”

    “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai

    kesusahannya sendiri. Kesusahan hari ini cukuplah sehari.”

    (Matius 6: 34)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS IV

    SEKOLAH DASAR

    Yohana Bipo

    Universitas Sanata Dharma

    2020

    Penelitian ini dilatarbelakangi untuk menganalisis kesalahan ejaan karangan

    siswa SD. Namun dalam pembuatan ejaan karangan penggunaan huruf, kata dan

    tanda baca masih mengalami kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk

    mendeskripsikan kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda

    baca.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Rancangan

    penelitian ini menggunakan ketujuh langkah yaitu, (1) observasi, (2) tahap

    perencanaan, (3) mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian, (4)

    pelaksanaan (observasi dan interview), (5) analisis, (6) pengecekan kesalahan, (7)

    temuan. Pendekatan penelitian ini termasuk dalam penelitian kebahasaan dengan

    menganalisis ejaan karangan siswa SD. Subjek penelitian adalah 15 siswa kelas IV di

    salah satu SD Swasta yang ada di Sleman. Objek penelitian adalah analisis kesalahan

    ejaan pada karangan siswa SD. Intrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Teknik

    pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis data pada

    penelitian ini adalah dengan analisis kualitatif yang terdiri dari, pengumpulan data,

    reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.

    Hasil dari penelitian ini yaitu (1) kesalahan pemakaian huruf kapital ada 6

    kasus kesalahan, (2) penulisan kata ada 4 kesalahan yaitu kurang huruf, kelebihan

    huruf, perangkai kata, dan penulisan huruf. (3) pemakaian tanda baca ada 5 kesalahan

    yaitu, tanda titik pada akhir kalimat, tanda koma, tanda tanya, tanda petik, dan

    kesalahan tanda titik dua. Secara keseluruhan kesalahan ejaan karangan pada siswa

    kelas IV SD adalah kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda

    baca.

    Kata kunci: pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    AN ANALYSIS OF SPELLING ERRORS ON THE FOURTH GRADER

    STUDENTS’ WRITINGS

    Yohana Bipo

    Sanata Dharma University

    2020

    The research background is to analyze the spelling errors within the

    elementary students’ writings. However, there are some spelling errors which include

    the use of letter orders, words, and punctuation. This research is aimed to describe

    spelling errors especially on letter orders, word writing, and punctuation usage.

    The research employs descriptive qualitative research. This research is

    designed using seven main steps which are, (1) observation, (2) planning stage, (3)

    sharpen the focus and formulation of research problems, (4) implementation

    (observation and interview), (5) analysis, (6) error checking, (7) findings. The

    research approach is included into language observation by analyzing the spelling of

    elementary students’ writings. Subject of the research are 15 fourth grader students

    of one of the private schools in Sleman. The research object is the spelling error

    analysis on the elementary students’ writings. The research instrument is the

    research itself. The research employs observation and interview as the data gathering

    technique. The data analysis technique of this research employs the qualitative

    analysis which are data gathering, data reduction, data presentation, and conclusion.

    The results of this research are (1) 6 major errors in capital letter usage; (2)

    4 errors in word spelling which include lack letter errors, excess letter errors, word

    conjunctions, and letter writings; (3) 5 errors in punctuation usage which include full

    stop at the end of the sentence, comma, question mark, apostrophe, and error in

    colon usage. In conclusion, the spelling errors on the fourth grader students’ writings

    are letter usage, words writing, and punctuation usage..

    Keywords: the use of letters, word writing, and the use of punctuation.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................ii

    HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................iv

    HALAMAN MOTTO....................................................................................................v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

    UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................vii

    ABSTRAK ................................................................................................................viii

    ABSTRACT ..................................................................................................................ix

    KATA PENGANTAR ..................................................................................................x

    DAFTAR ISI ..............................................................................................................xii

    DAFTAR TABEL .....................................................................................................xvi

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xvii

    DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xviii

    BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1

    A. Latar Belakang ..................................................................................................1

    B. Rumusan Masalah .............................................................................................4

    C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................5

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................................5

    E. Asumsi Penelitian ..............................................................................................5

    F. Definisi Operasional ..........................................................................................6

    BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................................8

    A. Kajian Pustaka ..................................................................................................8

    1. PUEBI ........................................................................................................8

    2. Analisis ....................................................................................................23

    3. Analisis Kesalahan Bahasa.......................................................................23

    4. Ejaan ........................................................................................................24

    5. Karangan ..................................................................................................24

    B. Penelitian yang Relevan ..................................................................................25

    C. Kerangka Berpikir ...........................................................................................27

    BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................30

    A. Jenis Penelitian ...............................................................................................30

    B. Setting Penelitian ............................................................................................30

    1. Subjek Penelitian .....................................................................................30

    2. Objek Penelitian ......................................................................................30

    3. Tempat Penelitian ....................................................................................31

    4. Waktu Penelitian .....................................................................................31

    C. Desain Penelitian ............................................................................................31

    D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................33

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    1. Observasi ................................................................................................33

    2. Wawancara ..............................................................................................34

    E. Instrumen Penelitian .......................................................................................36

    F. Kredibilitas dan Transferabilitas .....................................................................36

    1. Kredibilitas ..............................................................................................36

    2. Transferabilitas ........................................................................................37

    G. Teknik Analisis Data ......................................................................................38

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................................41

    A. Hasil Penelitian ...............................................................................................41

    1. Kesalahan Pemakaian Huruf ....................................................................42

    2. Kesalahan Penulisan Kata ........................................................................45

    3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca ..........................................................47

    B. Pembahasan ....................................................................................................55

    1. Kesalahan Pemakaian Huruf ..................................................................55

    2. Kesalahan Penulisan Kata .......................................................................57

    3. Kesalahan Pemakaian Tanda Baca ..........................................................59

    BAB V PENUTUP .....................................................................................................62

    A. Kesimpulan .....................................................................................................62

    B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................................62

    C. Saran ...............................................................................................................63

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................64

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    LAMPIRAN ...............................................................................................................66

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................93

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Tabel Kartu Data ........................................................................................36

    Tabel 4.1 Tabel Daftar Judul Karangan Siswa ...........................................................41

    Tabel 4.2 Tabel Kesalahan Ejaan yang Terdapat pada Karangan Siswa Kelas IV

    disalah satu SD Swasta, Sleman, Yogyakarta ............................................................50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 4.1 Karangan Siswa No 9 .............................................................................43

    Gambar 4.2 Karangan Siswa No 9 .............................................................................43

    Gambar 4.3 Karangan Siswa No 9 .............................................................................44

    Gambar 4.4 Karangan Siswa No 4 .............................................................................44

    Gambar 4.5 Karangan Siswa No 4 .............................................................................44

    Gambar 4.6 Karangan Siswa No 1 .............................................................................45

    Gambar 4.7 Karangan Siswa No 3 .............................................................................46

    Gambar 4.8 Karangan Siswa No 3 .............................................................................46

    Gambar 4.9 Karangan Siswa No 15 ...........................................................................46

    Gambar 4.10 Karangan Siswa No 1 ...........................................................................47

    Gambar 4.11 Karangan Siswa No 5 ...........................................................................48

    Gambar 4.12 Karangan Siswa No 5 ...........................................................................48

    Gambar 4.13 Karangan Siswa No 6 ...........................................................................48

    Gambar 4.14 Karangan Siswa No 6 ...........................................................................49

    Gambar 4.15 Karangan Siswa No 3 ...........................................................................49

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Tabel 1 Analisis Kesalahan Data Ejaan Karangan ..................................67

    Lampiran 2 Tabel 2 Analisis Data Kesalahan dan Pembetulan Ejaan Karangan Kelas

    IV ................................................................................................................................76

    Lampiran 3 Karangan Siswa yang Sudah dianalisis ...................................................88

    Lampiran 4 Daftar Pertanyaan Wawancara Guru .......................................................92

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi bagi kehidupan sehari-hari

    sangat penting untuk lingkungan masyarakat. Dimana dengan berbahasa,

    setiap orang dapat mengetahui berbagai macam informasi berita, fakta, opini,

    dan masih banyak lainnya yang sering ditemukan lingkungan sekitar. Bahasa

    adalah komunikasi yang dilakukan antar manusia satu dengan yang lain.

    Sebagai alat komunikasi, bahasa dapat dipakai untuk mengekspresikan

    perasaan dan pikiran orang.

    Pembelajaran Bahasa Indonesia bahasa merupakan alat untuk berinteraksi

    atau alat untuk berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

    Dengan pembelajaran bahasa seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan,

    konsep, perasaan, dan pesan kepada orang lain. Dari hal tersebut kita

    mengenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi lisan dan

    komunikasi tertulis. Kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi

    tertulis, sedangkan berbicara dan mendengarkan merupakan komunikasi lisan.

    Dalam komunikasi tetulis terdapat adanya kegiatan membaca dan menulis.

    Kegiatan tersebut merupakan hal yang sesuai dalam EYD (Ejaan yang

    Disempurnakan).

    Suyanto (2011: 90) menjelaskan bahwa ejaan ialah sebuah ilmu yang

    mempelajari tentang bagaimana ucapan atau apa yang dilakukan secara lisan

    oleh seseorang, kemudian ditulis dalam bentuk tulisan. Ejaan karangan itu

    sendiri berupa, karangan narasi dan lainnya. Namun adanya permasalahan

    yang terjadi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia itu sendiri, yaitu

    tingkat pemahaman siswa pada Bahasa Indonesia, sebagai bahasa pengantar

    Pendidikan yang masih sulit untuk dipahami oleh siswa, khususnya pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Ejaan Karangan. Sebagai seorang guru yang merupakan peran penting harus

    mampu membuat siswa-siswa memahami dengan mampu memberikan

    penjelasan. Sebagaimana cara membuat karangan sesuai dengan Ejaan dari

    PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).Kemudian guru juga harus

    menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa,

    yaitu dengan metode pembelajaran Kualitatif. Metode ini merupakan metode

    pembelajaran yang sangat efektif untuk siswa dalam membuat sebuah

    karangan.

    Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan

    perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan juga

    diartikan sebagai rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam

    bentuk tulisan yang teratur. Tulisan tersebut dapat berupa karangan narasi.

    Keraf, (2010: 135) menjelaskan bahwa karangan narasi adalah suatu bentuk

    rencana, tujuan utamanya adalah tindakan yang dijalin serta dirangkaikan

    menjadi sebuah peristiwa dalam hasil karangan. Hasil mengarang dapat

    berupa tulisan, cerita, artikel, dan lainnya. Pada penelitian ini karangan berupa

    tulisan sesuai dengan tema dan subtema pembelajaran yang telah dipelajari

    oleh siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui PUEBI (Pedoman

    Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

    PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) merupakan tata bahasa

    dalam bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam

    bentuk tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf kapital dan huruf

    dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Penggunaan huruf, penulisan

    kata, dan penggunaan tanda baca tidak boleh diabaikan karena akan

    mengakibatkan perbedaan makna.

    Ejaan yang disempurnakan ini terdiri dari lima bab, yaitu (1) pemakaian

    huruf, (2) pemakaian huruf kapital dan huruf miring, (3) penulisan kata, (4)

    penulisan unsur serapan, dan (5) pemakaian tanda baca. Dalam sebuah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    karangan pasti terdapat ejaan bahasa tulis yang sering kali masih salah dalam

    pengunaan ejaan. Penyebabnya penulis ejaan karangan belum memahami apa

    itu ejaan dan penempatan ejaan tersebut. Kesalahan ejaan merupakan

    kesalahan dalam komunikasi tertulis. Kesalahan tersebut dapat mempengaruhi

    isi dari karangan siswa dan ejaan karangan yang memiliki kesalahan dapat

    membuat karangan menjadi tidak dapat tersampaikan dengan baik karena

    adanya kesalahan ejaan.

    Berdasarkan observasi kelas IV, peneliti menemukan bahwa siswa

    mengalami kebingungan dalam menuliskan karangan. Kertas yang dibagikan

    masih kosong dan belum ada coretan karangan hanya coretan nama siswa.

    Siswa mengalami kebingungan saat mulai menulis karangan meski ada tema

    yang diberikan. Tema yang diberikan sesuai dengan pembelajaran di kelas

    yaitu tema 7 Indahnya Keberagaman di Negeriku, Subtema 1 Keberangaman

    Suku Bangsa dan Agama di Negeriku pada materi Bahasa Indonesia

    pembelajaran 1. Dengan KD (Kompetesi Dasar) 3.7 Menggali pengetahuan

    baru yang terdapat pada teks nonfiksi dan 4.7 Menyampaikan pengetahuan

    baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri. Teks tersebut

    berisi tentang Suku Bangsa di Indonesia yang meminta siswa untuk membaca,

    Kemudian peneliti meminta siswa untuk membuat karangan berdasarkan tema

    yang diberikan. Saat sedang membuat karangan siswa masih kebinggungan

    merangkai kata dalam tulisan. Kesulitan-kesulitan siswa yang kebinggungan

    dalam menulis ejaan karangan tersebut mendorong peneliti untuk melakukan

    sebuah penelitian dalam menulis karangan terutama dalam ejaan itu sendiri.

    Dengan demikian, penelitian melakukan analisis untuk mengetahui tingkat

    kesalahan ejaan dalam penulisan yang dibuat oleh siswa SD di salah satu SD

    Swasta di Sleman dan kemampuan siswa dalam kegiatan menulis karangan .

    Hal ini pernah diteliti oleh Susan Nauli Silitonga (2016) di dalam jurnal

    penelitiannya yang berjudul “ Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Karangan

    Siswa SD Negeri Gemawang Sinduadi Mlati Sleman. Penelitian ini bertujuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    untuk mendeskripsikan kesalahan ejaan yang terdapat dalam karangan siswa

    SD Negeri Gemawang Sinduadi Mlati Sleman. Kesalahan ejaan tersebut

    mencakup: a) kesalahan pemakaian huruf, b) kesalahan penulisan kata, c)

    kesalahan penggunaan tanda baca. Subjek penelitian ini adalah karangan

    siswa SD Negeri Gemawang kelas IV dan V. Objek dari penelitian ini adalah

    penerapan ejaan yang meliputi pemakaian huruf, penulisan kata dan

    pemakaian tanda baca. Instrumen penelitian ini menggunakan human

    instrumen, yaitu peneliti sendiri. Lalu peneliti ingin meneliti hal yang sama

    berkaitan dengan kesalahan ejaan. Namun pada penelitian yang akan diteliti

    oleh peneliti memiliki perbedaan, yaitu pada SD yang akan diteliti. Peneliti

    terdahulu meneliti di salah satu SD negeri, sedangkan peneliti akan meneliti di

    salah satu SD swasta di Sleman, Yogyakarta. Lalu ada satu lagi perdebaan,

    yaitu peneliti terdahulu meneliti dua kelas, sedangan peneliti fokus meneliti

    pada satu kelas.

    Maksud dari penelitian ini yaitu meneliti tentang kesalahan ejaan karangan

    pada siswa disalah satu SD Swasta di Sleman. Kemudian penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui kesalahan ejaan pada karangan siswa sesuai pada

    penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti kesalahan

    ejaan pada karangan siswa yaitu pemakaian huruf, penulisan kata dan

    pemakaian tanda baca. Penelitian ini didasarkan pada fakta bahwa siswa

    masih ada yang salah dalam pemakaian huruf, penulisan kata dan pemakaian

    tanda baca. Solusi untuk mengetahui kesalahan ejaan pada karangan siswa

    yaitu dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah,

    rumusan masalah, penelitian in sebagai berikut:

    1) Bagaimana kesalahan pemakaian huruf dalam karangan siswa kelas

    IV?

    2) Bagaimana kesalahan penulisan kata dalam karangan siswa kelas IV?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    3) Bagaimana kesalahan pemakaian tanda baca pada karangan siswa

    kelas IV?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, tujuan

    penelitian adalah sebagai berikut:

    1) Mendeskripsikan kesalahan pemakaian huruf dalam karangan siswa

    kelas IV

    2) Mendeskripsikan kesalahan penulisan kata dalam karangan siswa kelas

    IV

    3) Mendeskripsikan kesalahan pemakaian tanda baca pada karangan

    siswa kelas IV

    D. Manfaat Penelitian

    Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, manfaat

    penelitian yaitu:

    1. Bagi Guru

    Guru dapat menjadi pemakaian huruf, penulisan kata dan pemakaian

    tanda baca sebagai pedoman saat proses belajar mengajar dikelas

    2. Bagi Siswa

    Siswa dapat memahami dan mengetahui pemakaian huruf, penulisan kata

    dan pemakaian tanda baca.

    3. Bagi Peneliti

    Peneliti memberikan wawasan dan pengetahuan baru tentang bagaimana

    pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.

    E. Asumsi Penelitian

    1. Hal yang Mendukung Penelitian

    Siswanya sangat antusias saat peneliti melakukan penelitian, Guru wali

    kelas 4 bersedia diminta untuk diwawancara serta kelasnya bersedia

    diluangkan waktu untuk dijadikan tempat penelitian tugas akhir skripsi,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    dan kepala sekolah bersedia diluangkan waktu belajar sekolahnya, untuk

    dilakukan sebagai tempat penelitian tugas akhir skripsi.

    2. Hal yang Tidak Mendukung Penelitian

    Pada saat ingin melakukan penelitian, peneliti menghadapi hambatan

    yaitu harus ganti kelas, Pada saat akan melakukan penelitian pihak sekolah

    sulit untuk diminta tempat penelitian, Hambatan saat melakukan

    penelitian, peneliti harus menyesuaikan jadwal pelajaran.

    F. Definisi Operasional

    1. PUEBI

    PUEBI adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur

    penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai pemakaian dan

    penulisan huruf kapital dan huruf dan huruf miring, serta penulisan unsur

    serapan. Penggunaan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca

    tidak boleh diabaikan karena akan mengakibatkan perbedaan makna.

    2. Analisis

    Analisis adalah suatu pemeriksaan terhadap suatu objek untuk

    menentukan permasalahan yang akan diselidiki atau unsur-unsur yang

    sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, kemudian dikupas, diberi

    penilaian, dan dapat disimpulkan agar mudah dimengerti dimana letak

    permasalahannya.

    3. Analisis Kesalahan Bahasa

    Kesalahan bahasa adalah suatu proses kerja yang digunakan oleh guru

    dan peneliti bahasa dengan langkah-langkah pengumpulan data,

    pengedintikasian kesalahan terdapat dalam data, penjelasan kesalahan

    tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya

    4. Ejaan

    Ejaan adalah aturan yang berkaitan dengan tulis-menulis dalam

    menggambarkan suatu bahasa yang berhubungan dengan penulisan huruf,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca

    dalam sebuah ejaan.

    5. Karangan

    Karangan adalah hasil mengarang, tulisan, cerita, artikel, dan lainnya

    kedalam suatu tulisan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Pustaka

    1. PUEBI

    EYD adalah salah satu ejaan di Indonesia. Sejak tahun 2015 EYD menjadi

    PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). PUEBI merupakan tata

    bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia

    dalam tulisan. Penggunaan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca

    tidak boleh diabaikan karena akan mengakibatkan perbedaan makna.

    a) Pedoman-pedoman PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesi)

    1) Pemakaian Huruf

    Dalam pemakaian huruf terdiri dari beberapa huruf yang digunakan

    sebagai berikut.

    a. Huruf Abjad

    Huruf Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri dari 26

    huruf , yaitu a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y,

    dan z.

    b. Huruf Vokal

    Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas 5

    huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.

    c. Huruf Konsonan

    Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas

    21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    d. Huruf Diftong

    Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan

    dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.

    Contoh pemakaian dalam kata: autodidak, geiser, dan amboi

    e. Gabungan Huruf Konsonan

    Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny dan sy masing-masing

    melambangkan suatu bunyi konsonan.

    Contoh pemakaian dalam kata: khusus, banyak, dan senang

    f. Huruf Kapital

    1) Huruf kapital dipakai sebagai hururf pertama awal kalimat.

    Misalnya: Kamu adalah seorang pelajar

    2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,

    termasuk julukan.

    Misalnya:Ruben Onsu, Kristina Indah

    3) Huruf kapital dipakai dalam petikan langsung.

    Misalnya: Rina berkata, “Kapan kita pergi?”

    4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata, nama, agama,

    kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

    Misalnya: Islam, Alquran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda

    5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

    kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama

    orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.

    Misalnya: Mohhamad Hatta,

    6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar

    kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan

    kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

    Misalnya :Selamat datang,Yang Mulia.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan

    pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti

    nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

    Misalnya: Profesor Supomo, Wakil Presiden Jusuf Kalla.

    8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku

    bangsa, dan bahasa.

    Misalnya: bangsa Indonesia, suku Jawa, bahasa Bali.

    9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,

    hari,dan hari besar atau hari raya.

    Misalnya: hari Pancasila, bulan Maulid, hari Minggu.

    10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama peristiwa sejarah.

    Misalnya: Konferensi Meja Bundar, Perang Dunia I

    11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografis.

    Misalnya: Yogyakarta, Korea Utara, Gunung Merapi.

    12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk

    semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,

    badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke,

    dari, yang, dan untuk.

    Misalnya: Dewan Perwakilan Rakyat, Republik Indonesia,

    Perserikatan Bangsa Bangsa.

    13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk

    unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel,

    makalah, serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas seperti

    di, ke, dan, dari, yang dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

    Misalnya: Saya telah membaca koran Dari Tribun ke Jawa Post.

    14) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama untuk singkatan nama,

    gelar, pangkat, atau sapaan.

    Misalnya: S.Pd. (sarjana pendidikan), S.E. (sarjana ekonomi), Drs.

    (doktorandus)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    15) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan

    kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman serta kata atau

    ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.

    Misalnya: Danur bertanya, “ Itu apa, Bu?”

    g. Huruf Miring

    1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,atau

    nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar

    pustaka.

    Misalnya: Berita kecelakan mobil muncul dari surat kabat Jawa Post.

    2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,

    bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.

    Misalnya: Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas

    tangan.

    3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam

    bahasa daerah atau bahasa asing.

    Misalnya: Ungkapan bhineka tunggal ika dijadikan semboyan negara

    Indonesia.

    4) Huruf Tebal

    Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah

    ditulis miring.

    Misalnya: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan tidak terdapat dalam

    Ejaan Bahasa Indonesia.

    5) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan,

    seperti judul buku, bab, atau sub bab.

    Misalnya: 1.2 Rumusan Masalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    2) Penulisan Kata

    Dalam penulisan kata terdiri dari beberapa kata yang digunakan

    sebagai berikut.

    a. Kata Dasar

    Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

    Misalnya: Buku itu sangat tebal.

    b. Kata Berimbuhan

    Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan

    akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

    Misalnya: berjalan,kemauan

    c. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

    Misalnya: adibusana, infrastruktur, proaktif

    d. Bentuk Ulang

    Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara

    unsur-unsurnya.

    Misalnya: anak-anak, serba-serbi, sayur-mayur

    e. Gabungan Kata

    Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk

    istilah khusus, ditulis terpisah.

    Misalnya: duta besar, orang tua, cendera mata

    f. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis

    dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.

    Misalnya: anak-istri pejabat, anak istri-pejabat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    g. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika

    mendapat awalan atau akhiran.

    Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi

    h. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis

    serangkai. Misalnya: dilipatgandakan

    i. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangakai.

    Misalnya: acapkali, beasiswa, barangkali

    Pemenggalan Kata

    j. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.

    Jika di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan,

    pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Misalnya:

    bu-ah, ma-in

    k. Huruf diftong ai, au, ei, dan oi tidak dipenggal. Misalnya: pan-dai, au-

    la

    1) Jika ditengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk

    gabungan huruf konsonan) diantara dua huruf vokal

    pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.

    Misalnya: ba-pak, de-ngan

    2) Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang

    berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf

    konsonan itu. Misalnya: cap-lok sang-gup

    3) Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih

    yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya

    dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf

    konsonan yang kedua. Misalnya: ul-tra, ben-trok.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    l. Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara

    bentuk dasar dan unsur pembentuknya.

    Misalnya: ber-jalan, mem-pertanggungjawabkan, per-buat

    m. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu

    unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya

    dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu dipenggal

    seperti pada kata dasar.

    Misalnya: biografi bio-grafi bi-o-gra-fi

    n. Nama orang yang terdiri dari dua unsur atau lebih pada akhir baris

    dipenggal di antara unsur-unsurnya.

    Misalnya: Lagu “Indonesia Raya” diubah oleh Wage Rudolf

    Supratman.

    o. Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf atau lebih

    tidak dipenggal.

    Misalnya: Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga

    Warsita

    p. Kata Depan

    Kata depan seperti di, ke, dan, dari, ditulis terpisah dari kata yang

    mengikutinya.

    Misalnya: Di mana dia sekarang? Dia ikut terjun ke tengah kancah

    perjuangan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    q. Partikel

    1) Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang

    mendahuluinya. Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik!

    2) Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

    Misalnya: Apa pun yang terjadi, kamu bisa mengatasinya dengan

    bijaksana.

    3) Partikel per yang berarti „demi‟, „tiap, atau „mulai‟ ditulis terpisah

    dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Mereka masuk ke dalam

    ruang rapat satu per satu.

    r. Singkatan dan Akronim

    1) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti

    dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan. Misalnya: S.E.:

    sarjana ekonomi, A.H. Nasution: Abdul Haris Nasution.

    2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap nama lembaga

    pemerintahan dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau

    organisai, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital

    tanpa tanda titik.

    Misalnya: NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia

    3) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan

    nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.

    Misalnya: PT perseroan terbatas, MAN madrasah aliah negeri

    4) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan

    tanda titik. Misalnya: hlm. Halaman, dsb. dan sebagainya.

    5) Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam

    surat menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya:

    a.n. atas nama, s.d. sampai dengan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    6) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan

    mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: cm sentimeter, kg

    kilogram, Rp rupiah.

    s. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis

    dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: LAN Lembaga

    Administrasi Negara, PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia

    t. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan

    huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

    Misalnya: Bulog Badan Urusan Logistik

    u. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku

    kata ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: iptek ilmu pengetahuan dan

    teknologi, tilang bukti pelanggaran.

    v. Angka dan Bilangan

    1) Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang

    bilangan atau nomor. Angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), angka

    Romawi (I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X,...)

    2) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua

    kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan

    seperti dalam perincian. Misalnya: Mereka membaca buku sampai

    dua kali.

    3) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

    Misalnya: Lima belas siswa teladan mendapatkan beasiswa.

    4) Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan

    satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.

    Misalnya: Panitia mengundang 250 orang peserta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    5) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian

    dengan huruf supaya lebih muadh dibaca. Misalnya: Dani

    mendapatkan bantuan 270 juta rupiah untuk membuka usahanya.

    6) Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas,

    isi, dan waktu serta (b) nilai uang. Misalnya: 0,5 sentimeter, 2 tahun

    6 bulan 8 hari, 1 jam 30 menit.

    7) Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah,

    apartemen, atau kamar. Misalnya: Jalan Mawar 1 No. 15

    8) Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab

    suci. Misalnya: Markus 16: 7-10

    w. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:

    1) Bilangan Utuh. Misalnya: enam belas (16)

    2) Bilangan Pecahan. Misalnya: sepuluh persen (10%)

    3) Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut:

    misalnya abad XX abad ke-20 abad kedua puluh

    4) Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan

    cara berikut. Misalnya: tahun 1950-an (tahun seribu sembilan

    ratus lima puluhan)

    5) Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan

    dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.

    6) Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti

    huruf.

    7) Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis

    dengan huruf. Misalnya: Simpanglima, Kelapadua

    y. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, -nya

    1) Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang

    mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Rumah itu telah

    kujual.

    2) Kata Sandang si dan sang

    Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

    Misalnya: Surat ini akan dikembalikan kepada si pengirim.

    3) Pemakaian Tanda Baca

    Dalam pemakaian tanda baca terdiri dari beberapa pemakaian tanda

    baca yang digunakan sebagai berikut.

    a. Tanda Baca Titik (.)

    1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau

    seruan.

    2. Tanda titik digunakan dibelakang angka atua huruf dalam suatu bagan,

    ikhtisar, atau daftar.

    Misalnya:

    III. Dapartement Dalam Negeri

    Direktorat Dalam Negeri

    Direktorat Jenderal Agraria

    3. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu

    bagan atau ikhtisar jika angka tersebut merupakan yang terakhir dari

    deretan angka atau huruf.

    4. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik

    yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

    5. Tanda titik digunakan di antara nama penulis, judul tulisan, yang tidak

    berakhir dengan tanda tanya, tanda seru, dan tempat terbit dalam

    daftar pustaka.

    6. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau

    kelipatannya, tetapi tidak jika tidak menunjukkan jumlah.

    7. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala

    karangan atau kepada ilustri, tabel, dan sebagainya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    b. Tanda Baca Koma (,)

    1. Tanda koma digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu perincian

    atau pembilangan.

    Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta

    2. Tanda koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat

    yang sejenis atau setara.

    Misalnya: Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

    3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk

    kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat.

    Misalnya: Kalau hari hujan, saya tidak datang

    4. Tanda koma tidak gunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk

    kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.

    Misalnya:

    Saya tidak akan datang kalau hari hujan

    Anang lupa akan janjinya karena sibuk

    5. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung

    antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di

    dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun, begitu, dan akan

    tetapi.

    Misalnya: ....Oleh karena itu, kita harus berhati-hati

    6. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seperti o, wah, aduh,

    kasihan dari kata yang lain yang terdapat dalam kalimat.

    Misalnya:

    -O,begitu?

    -Wah,bukanmain!

    -Hati-hati, ya, nanti jatuh

    7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian

    lain dalam kalimat.

    Misalnya: Kata ibu, "Saya gembira sekali."

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    8. Tanda koma digunakan dalam surat.

    9. Tanda koma digunakan untuk memisahkan nama pengarang yang di

    balik susunannya dalam daftar pustaka.

    Misalnya: Pramudya,Andi. 1996, Tatabahasa Baru Bahasa

    Indonesia. Jilid 2 dan 3. Jakarta: PT. Pustaka Rakyat

    10. Tanda koma digunakan antara bagian-bagian dalam catatan kaki.

    11. Tanda koma digunakan antara nama orang dan gelar akademik yang

    membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

    Misalnya: B. Ratulangi, S.H.

    12. Tanda koma digunakan di muka angka perpuluhan atau diantara

    rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

    13. Tanda koma digunakan untuk menempatkan keterangan tambahan

    yang sifatnya tidak membatasi.

    14. Tanda koma digunakan untuk menghindari salah baca dibelakangan

    keterangan awal kalimat. Namun, tanda koma tidak dipakai untuk

    memisahkan petikan langsung yang diakhiri dengan tanda baca tanya

    atau tanda seru.

    c. Tanda Titik Dua (:)

    1. Tanda titik dua digunakan untuk akhir suatu pernyataan jika diikuti

    rangkaian atau pemerian. Contoh: Kita sekarang memerlukan

    perabot rumah tangga: kursi, meja dan lemari.

    2. Tanda titik dua tidak jika rangkaian itu merupakan pelengkap yang

    mengakhiri pernyataan.

    Contoh: Kita memerlukan meja,kursi dan lemari

    3. Tanda titik dua digunakan sebuah kata atau ungkapan yang

    memerlukan pemberian.

    Contoh: Ketua: Adi Nugroho

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    4. Tanda titik dua digunakan diantara jilid, diantara bab dan ayat

    dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul, serta nama kota

    dan penerbit buku dalam karangan.

    Contoh:

    Tempo, I (1971), 34: 7

    Surah Yasin: 9

    d. Tanda Titik Koma (;)

    1. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian

    kalimat yang sejenis atau setara. Misalnya, Malam makin larut;

    pekerjaan belum selesai.

    2. Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung

    untuk memisahkan kalimat yang setara dikalimat majemuk.

    Misalnya, Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk

    berkerja di dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan

    nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran “Pilihan

    Pendengar”

    e. Tanda Hubung (-)

    1. Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata

    dasar yang terpisah oleh pergantian baris.

    Contoh: Di samping cara-cara lama itu ada juga cara baru

    2. Tanda hubung digunakan untuk menyambung awalan bagian kata

    belakangnya atau akhiran dengan bagian kata didepannya pada

    pergantian baris.

    Conto: Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.

    3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata

    ulang.

    Misalnya: anak-anak, kupu-kupu,kemerah-merahan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf kata yang

    dieja satu bagian dan juga untuk menyambung tanggal, bulan, dan

    tahun yang ditulis dengan angka.

    5. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas hubungan

    bagian-bagian kata atau ungkapan dan penghilangan bagian

    kelompok kata.

    Misalnya: ber-evolusi, dua puluh lima-ribuan, (20x 5000),

    kesetiakawanan-sosial, bertanggung jawab, bandingkan dengan

    be-revolusi, dua-puluh-lima-ribuan (1x25000), tanggung jawab,

    dan kesetiakawanan sosial

    6. Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata

    berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan kata

    angka, angka dengan –an, singkatan berhuruf kapital dengan

    imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap.

    Misalnya: se-indonesia, se- jawa barat, hadiah ke- 2, tahun 50 –

    an, mem-PHK-kan, hari-H, sinar-X, Menteri Sekertaris Negara.

    7. Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur bahasa

    Indonesia dengan unsur bahasa asing.

    Misalnya: di-smash, pen-tackle-an

    f. Tanda Tanya (?)

    1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

    2. Tanda tanya yang disangsikan atau yang kurang dapat

    dibuktikan kebenarannya

    g. Tanda Petik (“)

    1. Tanda petik dipakai untuk menempatkan petikan langsung yang

    berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lainnya.

    2. Tanda petik dipakai untuk menempatkan judul sajak, lagu, film,

    sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    3. Tanda petik dipakai untuk menempatkan istilah ilmiah yang kurang

    dikenal atau yang mempunyai arti khusus.

    2. Analisis

    Menurut LexyJ. Moleong (2002), pengertian analisis data adalah

    teknik mengolah data, menggelompokkan data ke dalam suatu susunan

    dan menjadi satu kesatuan. Hastuti (2003: 19) mengatakan bahwa analisis

    merupakan suatu penelitian yang bertujuan menemukan inti permasalahan,

    kemudian dianalisis dari berbagai segi, diberi masukan, lalu disimpulkan.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dendy Sugiono. (2008: 58)

    analisis adalah penelitian terhadap peristiwa (karangan, perbuatan, dan

    sebagainya) untuk mengetahui keadaan sebenarnya (sebab, masalah, dan

    sebagainya). Dari kedua pendapat tersebut dapat simpulkan bahwa analisis

    adalah suatu penelitian (pemeriksaan) terhadap suatu objek untuk

    mengetahui (menentukan) permasalahan yang akan dianalisis atau unsur-

    unsur yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, kemudian dianalisis,

    diberi komentar atau masukan, dan disimpulkan agar dapat dimengerti

    letak permasalahannya.

    3. Analisis Kesalahan Bahasa

    Analisis kesalahan berbahasa, menurut Crystal (dalam Pateda, 1989:

    32), adalah suatu cara untuk meneliti, menemukan, menjelaskan

    kesalahan-kesalahan yang peserta didik yang mempelajari bahasa asing

    atau bahasa ibu. Analisis kesalahan bahasa merupakan suatu cara yang

    biasanya digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa tentang

    pengumpulan data, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam data,

    penjelasan kesalahan tersebut, mencari kesalahan itu berdasarkan akar

    permasalahannya, serta penilaian kesalahan itu menurut Ellis dalam

    Gufron, (2015: 3). Analisis kesalahan adalah sebuah proses yang

    didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan

    objek yang jelas. Jelas, dimaksudkan sesuatu yang telah ditargetkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    menurut Hastuti, (2003: 77). Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat

    disimpulakan bahwa kesalahan bahasa adalah cara pengumpulan data

    dengan menganalisis kesalahan. Kemudian dari hasil data analisis dapat

    simpulkan dimana letak permasalahannya, dengan berdasarkan pada objek

    yang telah ditargetkan.

    4. Ejaan

    Kaidah ejaan dalam tata tulis sangat penting. Kesalahan ejaan dapat

    menimbulkan kesalahan pendapat dari pembaca, terhadap pemikiran yang

    dikemukakan oleh penulis Gantamitreka, (2016: 179). Menurut pendapat

    lain Gantamitreka, (2016: 9) Ejaan adalah unsur-unsur secara lisan (kata,

    kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta

    bagaimana penggunaan tanda baca tersebut. Menurut Setyawati, (2010:

    156), secara teknis ejaan adalah cara penulisan dalam suatu bahasa yang

    berhubungan dengan penulisan huruf, penulisan kata, proses penulisan,

    dan penggunaan tanda baca. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

    disimpulkan bahwa ejaan adalah penyusunan penulisan dalam

    menggambarkan suatu bahasa yang berhubungan dengan penulisan huruf,

    penulisan kata, proses penulisan atau makna penulisan, dan penggunaan

    tanda baca dalam sebuah ejaan.

    5. Karangan

    Karangan adalah hasil mengarang tulisan, cerita, artikel, dan lainnya.

    Karangan adalah hasil karya tulis seseorang untuk mengungkapkan

    pemikiran ide yang dituangkan dalam tulisan dan menyampaikannya

    melalui bahasa tulisan kepada pembaca agar mudah dipahami. Depdiknas

    (2003: 13). “Karangan adalah bentuk ungkapan atau penyampaian ide

    dengan bahasa tulis yang formal” menurut Siparno, (2007: 3) sedangkan

    menurut Pratiwi, (2008: 6.37) “karangan adalah penjelasan dari suatu

    pemikiran ide yang benar dan teratur berdasarkan suatu topik atau pokok

    pembahasan. Berdasarkan pendapat tersebut, karangan adalah bentuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    ungkapan, penjelasan berdasarkan gagasan dengan bahasa tulis secara

    teratur mengenai suatu pokok bahasa yang akan diuraikan lebih luas.

    Karangan narasi merupakan penyampaian suatu peristiwa atau

    pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca. Narasi

    menurut Suparno dan M. Yunus (2006: 4.31) narasi berasal dari kata

    bahasa inggris narration (cerita) dan narrative (yang menceritakan).

    Karangan yang disebut narasi ialah yang menyajikan serangkaian

    peristiwa serta kejadian secara urut. Pastinya berdasarkan urutan waktu,

    penulis lebih mudah dalam merangkai sebuah karangan narasi. Dalam

    karangan narasi itu ada beberapa ciri-ciri karangan narasi sebagai berikut:

    (1) karangan narasi menyajikan serangkaian berita atau peristiwa, (2)

    disajikan dalam waktu serta kejadian menunjukkan peristiwa awal sampai

    akhir, (3) menampilkan pelaku dalam peristiwa/kejadian, (4) latar

    digambarkan secara hidup dan terperinci, (5) menunjukan tindakan

    langsung pada tokoh.

    B. Penelitian yang Relevan

    Susan Nauli Silitonga (2016) di dalam jurnal penelitiannya yang

    berjudul “Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Karangan Siswa SD Negeri

    Gemawang Sinduadi Mlati Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk

    mendeskripsikan kesalahan ejaan yang terdapat dalam karangan siswa SD

    Negeri Gemawang Sinduadi Mlati Sleman. Kesalahan ejaan tersebut

    mencakup: a) kesalahan pemakaian huruf, b) kesalahan penulisan kata, c)

    kesalahan penggunaan tanda baca. Subjek penelitian ini adalah karangan

    siswa SD Negeri Gemawang kelas IV dan V. Objek dari penelitian ini adalah

    penerapan ejaan yang meliputi pemakaian huruf, penulisan kata dan

    pemakaian tanda baca. Instrumen penelitian ini menggunakan human

    instrumen, yaitu peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data mengggunakan

    teknik membaca dan mencatat. Teknik analisis data menggunakan metode

    agih, yaitu metode yang alat penentunya merupakan bagian dari bahasa itu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    sendiri. Teknik keabsahan data menggunakan teknik intrarater. Hasil dari

    penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, pemakaian huruf salah satunya

    kesalahan penggunaan huruf kapital. Ditemukan 6 kasus kesalahan, di antara

    6 kasus tersebut kesalahan pemakain huruf kapital yang paling dominan

    ditemukan. Kedua, penulisan kata ditemukan kesalahan kurang huruf,

    kelebihan huruf, perangkai kata dan kesalahan dalam penulisan huruf. Ketiga,

    pemakaian tanda baca yang ditemukan adalah kesalahan tanda titik pada akhir

    kalimat, kesalahan tanda koma, kesalahan tanda titik koma, dan kesalahan

    tanda hubung. Secara umum kesalahan pada karangan siswa SD adalah

    pemakaian huruf kapital, penulisan kata dan pemakaian tanda baca.

    Maria Magdalena Damar Isti Nugraheni (2017) “ Analisis Kesalahan

    Ejaan Pada Karangan Guru-Guru Sekolah Dasar Kabupaten Mahakam Ulu

    Kalimantan Timur Tahun 2015. Penelitian ini membahas kesalahan ejaan

    pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur,

    Tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan

    penggunaan huruf kapital, miring dan tebal serta penulisan kata yang ada

    dalam karangan guru-guru Sekolah Dasar Kabupaten Mahakam Ulu,

    Kalimantan Timur tahun 2015. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah Ejaan Yang Disempurnakan dalam pedoman EYD pada

    Permediknas No. 50 tahun 2015. Penelitian ini termasuk dalam jenis

    penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah karangan

    guru-guru Sekolah Dasar Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur tahun

    2015.

    Berdasarkan kedua penelitian di atas yaitu, keduanya saling

    menganalisis kesalahan Ejaan Karangan siswa. Persamaan dari penelitian

    tersebut menggunakan penelitian kualitatif dan yang dianalisis juga hampir

    sama dari keduanya yaitu, kesalahan pemakaian huruf, tanda baca dan

    penulisan kata. Perbedaan dari kedua penelitian tersebut ialah menganalisis

    karangan siswa dan menganalisis karangan guru. Berdasarkan penelitian yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    peneliti amati yaitu sedikit berbeda dari kedua penelitian tersebut. Dalam

    penelitian ini, peneliti meneliti kesalahan pemakaian huruf siswa kelas IV

    SD, kesalahan penulisan kata dan kesalahan tanda baca dalam karangan siswa

    kelas IV SD. SD yang diteliti berbeda tempat dan juga pada penelitian ini

    peneliti melakukan penelitian di SD Swasta di Sleman, sedangkan penelitian

    sebelumnya melakukan penelitian di SD Negeri. serta kelas yang diteliti

    berbeda. Karangan siswa yang peneliti analisis ialah, karangan narasi tentang

    aktivitas siswa-siswa pada tema pembelajaran yang sudah dipelajari oleh

    siswa. Berdasarkan yang terjadi dilapangan siswa dalam menulis karangan

    masih merasa binggung. Pada saat akan menulis karangan dilembar kertas

    yang diberikan. Dalam penulisan karangan masih ada ejaan yang perlu

    diperbaiki. Berdasarkan kesalahan tersebut peneliti meneliti kesalahan dalam

    pemakaian huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca dalam karangan

    siswa dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.

    C. Kerangka Berpikir

    Pada permasalahan yang peneliti teliti di kelas. Peneliti menemukan

    bahwa masih ada siswa yang kebinggungan dalam menulis karangan. Kertas

    yang dibagikan masih kosong dan belum ada coretan karangan meski ada

    tema yang diberikan. Setelah membuat ejaan karangan kemudian peneliti

    menganalisis ejaan karangan pada karangan siswa kelas IV untuk menemukan

    letak permasalahan yang akan peneliti terliti berdasarkan rumusan masalah.

    Kemudian dari hasil ejaan karangan peneliti menganalisis kesalahan

    tersebut berdasarkan PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

    PUEBI merupakan tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur

    penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai pemakaian dan penulisan

    huruf kapital dan huruf dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.

    Penggunaan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca tidak boleh

    diabaikan karena akan mengakibatkan perbedaan makna. Hasil dari analisis

    Karangan siswa kemudian disimpulkan letaknya\Kesalahan Ejaan pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Karangan Siswa Kelas IV SD Swasta yang ada di Sleman. Dalam PUEBI

    peneliti hanya berfokus pada ketiga kesalahan yang menjadi rumusan masalah

    dalam penelitian ini. Penelitian yang dianalisis berupa hasil karangan siswa

    berdasarkan tema yang sudah diberikan.

    Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan

    perasaan pengarangan dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan

    diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke

    dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan,

    cerita, artikel, dan lainnya. Menurut Suyanto (2011: 90) Ejaan adalah sebuah

    ilmu yang mempelajari bagaimana ucapan atau apa yang diucapkan secara

    lisan oleh seseorang, kemudian ditulis dalam betuk tulisan. Terdapat susunan

    sejumlah huruf dalam suatu bahasa disebut abjad. Menurut pendapat

    Gantamitreka, (2016: 9), ejaan adalah unsur-unsur secara lisan (kata, kalimat,

    dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta bagaimana

    penggunaan tanda baca tersebut.

    Ejaan karangan itu sendiri berupa, karangan narasi dan lainnya.

    Namun adanya permasalahan yang terjadi dalam Bahasa Indonesia sendiri

    yaitu, pemahaman siswa pada Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar

    pendidikan masih sulit untuk dipahami, khususnya pada Ejaan Karangan.

    Sebagai seorang guru yang merupakan peran penting yang harus mampu

    membuat siswa-siswa paham tentang ejaan karangan. Dalam ejaan karangan

    terdapat penulisan huruf, pemakaian kata, serta pemakaian tanda baca. Dalam

    penelitian ini peneliti akan menganalisis kesalahan penulisan huruf, kesalahan

    pemakaian kata, kesalahan pemakaian tanda baca, sesuai dengan Ejaan dari

    PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Setelah dianalisis peneliti

    menemukan kesalahan pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, dan

    kesalahan pemakaian tanda baca dari hasil ejaan karangan siswa. Dalam

    penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Berdasarkan permasalahan tersebut pada penelitian yang akan peneliti

    gunakan yaitu, dengan menggunakan penelitian deskriftif kualitatif. Penelitian

    deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berupa kata-kata yang didapat dari

    hasil yang diamati. Dengan menganalisis hasil karangan siswa sebagai sampel

    dalam penelitian ini. Setelah dianalisis kemudian peneliti dapat mengetahui

    letak kesalahan yang terdapat dalam ejaan karangan siswa. Kesalahan yang

    terdiri dari kesalahan pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, dan

    kesalahan pemakaian tanda baca yang peneliti temukan berdasarkan hasil dari

    desain penelitian yang peneliti gunakan. Kemudian didapat dari teknik

    pengumpulan data yang terdiri dari observasi dan wawancara dengan guru

    kelas. Selain teknik pengumpulan data peneliti juga menggunakan intrumen

    penelitian, kredibilitas, transferabilitas dan teknik analisis data untuk

    menemukan letak kesalahan ejaan pada karangan siswa kelas IV.

    Kesalahan yang peneliti akan analisis yaitu kesalahan penulisan huruf,

    kesalahan pemakaian kata, kesalahan pemakaian tanda baca yang kemudian

    dibuat kedalam tabel kesalahan ejaan pada karangan siswa kelas IV di satu SD

    Swasta yang ada di Sleman, Yogyakarta. Dari hasil analisis peneliti dapat

    menyimpulkan hasil secara keseluruhan sehingga mengetahui apa-apa saja

    yang perlu dibenarkan dalam ejaan karangan siswa. Berdasarkan hasil

    kesimpulan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca

    tersebut dapat menjadi pedoman guru untuk proses belajar mengajar saat

    berada di kelas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang peneliti pilih adalah penelitian deskriptif

    kualitatif. Data deskriptif, yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

    orang serta perilaku yang dapat diamati oleh peneliti (Bogdan dan Taylor

    melalui Moleong, 2004: 4). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

    kualitatif. Sedangkan pada Bogdan dan Taylor lewat Moleong, (2006: 4)

    mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

    menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang

    dan prilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif digunakan karena

    masalah yang diteliti adalah berupa data karangan siswa yang lebih tepatnya,

    dijelaskan dengan menggunakan kata-kata.

    Dalam penelitian ini, peneliti ingin menganalisis kesalahan ejaan pada

    karangan siswa dengan menggunakan metode kualitatif. Karangan siswa yaitu

    pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV di Salah Satu SD Swasta yang

    ada di Sleman. Dalam menganalisis kesalahan ejaan karangan siswa sesuai

    dengan Ejaan dari PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

    B. Setting Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 15 Siswa Kelas IV SD

    Swasta di Sleman Tahun Ajaran 2019/2020.

    2. Objek Penelitian

    Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Analisis Kesalahan Ejaan

    Pada Karangan Siswa SD Kelas IV Dengan Menggunakan Metode

    Kualitatif. Analisis Kesalahan penulisan huruf, Kesalahan pemakaian kata

    dan kesalahan pemakaian tanda baca dalam Ejaan Karangan sesuai

    dengan Ejaan dari PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Objek penelitian tersebut adalah karangan siswa kelas IV SD Swasta di

    Sleman.

    3. Tempat Penelitian

    Tempat penelitian dilaksanakan di salah satu SD Swasta yang ada di

    daerah Sleman di Yogyakarta.

    4. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada 30 Januari 2020 dan hanya satu hari.

    C. Desain Penelitian

    Desain penelitian merupakan bagian yang diperlukan saat melakukan

    perencanaan penelitian. Desain penelitian bertujuan untuk memberikan solusi

    dalam suatu masalah yang ada. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

    penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif kualitatif yang diperoleh

    dari pengumpulan data. Moleong (2008: 11) menyebutkan bahwa dalam

    penelitian deskriptif kualitatif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-

    kata, gambar, dan bukan angka-angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan

    berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Langkah-

    langkah rancangan penelitian (1) observasi, (2) tahap perencanaan, (3)

    mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian, (4) pelaksanaan

    (observasi dan interview), (5) analisis, (6) pengecekan kesalahan, (7) temuan.

    Untuk lebih jelas, berikut di bawah ini langkah pendekatan deskriptif

    kualitatif menurut Moleong (2008:11).

    3.1 Bagan desain penelitian pendekatan deskriptif kualitatis

    menurut Moleong (2008: 11)

    Observasi

    Tahap

    Perencanaan

    Mempertajam

    fokus dan

    perumusan

    masalah

    penelitian

    Pelaksanaan

    (observasi,

    interview)

    Analisis Pengecekan

    kesalahan

    Temuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    1. Observasi

    Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

    saat akan melakukan penelitian. Saat observasi peneliti melakukan

    pengamatan kelas di salah satu SD Swasta yang ada di Sleman,

    Yogyakarta. Saat melakukan observasi peneliti juga mewawancarai salah

    satu wali kelas dan Kepala Sekolah, untuk meminta ijin melakukan

    penelitian TA (Tugas Akhir) dengan memberikan surat pengantar dari

    kampus. Wali kelas yang peneliti wawancarai adalah wali kelas IV saat

    jam istirahat.

    2. Tahap Perencanaan

    Perencanaan yang peneliti lakukan saat akan melakukan penelitian

    yaitu dengan menyiapkan apa yang digunakan saat melakukan penelitian.

    Hal-hal yang peneliti siapkan saat akan melakukan penelitian yaitu

    menyiapkan pertanyaan untuk wawancara wali kelas. Peneliti

    menentukan waktu akan melakukan penelitian dan di kelas yang menjadi

    fokus penelitian.

    3. Mempertajam fokus dan perumusan masalah penelitian

    Pada penelitian ini, peneliti berfokus pada kelas IV. Peneliti juga

    berfokus pada pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu tentang karangan

    siswa berdasarkan tema dan subtema pembelajaran yang telah dipelajari

    sebelumnya.

    4. Pelaksanaan (observasi,wawancara)

    Pelaksanaan penelitian yaitu pada tanggal 30 Januari 2020. Peneliti

    melakukan penelitian di kelas IV dengan meminta siswa untuk membuat

    sebuah karangan berdasarkan Tema dan Subtema yang telah mereka

    pelajari sebelumnya. Sementara menunggu siswa meneyelesaikan

    pekerjaannya saya melakukan interview kepada wali kelas berkaitan

    dengan pemahaman siswa tentang apa itu membuat karangan dan

    kesulitan yang dihadapi oleh siswa itu sendiri. Setelah selesai melakukan

    penelitian, peneliti mengucapkan terimakasih kepada siswa kelas IV dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    guru serta berpamitan dengan kepala sekolah kemudian mengucapkan

    terimakasih karena telah bersedia untuk melakukan penelitian di SD

    tersebut.

    5. Analisis

    Peneliti hanya menganalisis pemakaian huruf, penulisan kata, dan

    pemakaian tanda baca pada ejaan karangan siswa dengan menggunakan

    metode deskriptif kualitatif. Kemudian data diperoleh dari hasil observasi

    dan wawancara dikelas. Data hasil analisis juga diperiksa oleh peneliti

    dan teman sejawat untuk memperoleh kesalahan ejaan pada karangan.

    6. Pengecekan kesalahan

    Dalam pengecekan kesalahan peneliti menggunakan metode deskrptif

    kualitatif dengan cara triangulasi. Triangulasi adalah data yang di koreksi

    tidak hanya satu orang namun, oleh tiga pengoreksi. Data yang dikoreksi

    adalah pemakaian huruf, pemakaian kata, dan penulisan tanda baca dalam

    ejaan pada karangan siswa.

    7. Temuan

    Hasil koreksian kemudian dibuat kedalam tabel. Dalam tabel tersebut

    terdapat kesalahan pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian

    dalam ejaan pada karangan siswa.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data pada penelitian ini peneliti menggunakan

    pengumpulan data berdasarkan penelitian kualitatif metodenya yaitu sebagai

    berikut.

    1. Observasi

    Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pencatatan yang

    dilakukan oleh peneliti guna menyempurnakan penelitian agar mencapai

    hasil yang maksimal. Riyanto (2010: 98-100) menjelaskan jenis-jenis

    observasi adalah sebagai berikut: 1.) Observasi Partisipan, dimana orang

    yang sedang melakukan pengamatan juga ikut serta dalam kehidupan

    orang yang sedang diobservasi, 2.) Observasi Non Partisipan, apabila

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    observer tidak ikut ambil bagian di dalam mengamati, 3.) Observasi

    Sistematik, apabila pengamat menggunakan pedoman untuk instrumen

    observasi, 4.) Observasi Non Sistematik, dilakukan oleh pengamat tanpa

    menggunakan instrumen pengamatan, 5.) Observasi Ekperimental,

    dilakukan dengan pengamat dimasukkan ke dalam suatu situasi tertentu.

    Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini peneliti akan

    menggunakan observasi non sistematik. Observasi Non Sistematik

    dilakukan oleh pengamat (peneliti) tanpa menggunakan instrumen

    pengamatan untuk mengamati siswa. Hal yang akan diamati peneliti

    berfokus pada pemahaman siswa dalam penggunaan ejaan karangan, yaitu

    pemakaian huruf, penulisan kata, serta pemakaian tanda baca.

    2. Wawancara

    Wawancara adalah metode untuk mendapatkan keterangan tujuan

    penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya

    dan penjawab atau informasi dengan menggunakan alat berdasarkan

    panduan wawancara menurut Moleong, (2008: 186). Data yang terkumpul

    kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dimana suatu upaya yang

    dilakukan dengan pengumpulan data, mengorganisasikan data, memilah-

    milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, untuk menemukan apa yang

    penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

    diceritakan kepada orang lain menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong,

    (2012).

    Menurut Koentjroro (2010) ciri dari wawancara semi terstruktur

    adalah pertanyaannya terbuka namun ada batasan tema dan alur di dalam

    pembicaraan. Hal ini juga berarti bahwa jawaban yang diberikan oleh

    narasumber tidak dibatasi, sehingga narasumber bebas untuk

    mengemukakan pendapat apa pun selama masih masuk ke dalam konteks

    pembicaraan. Selain itu, dalam wawancara semi terstruktur ini memiliki

    sifat fleksibel namun terkontrol. Pertanyaan yang diajukan bersifat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    fleksibel tetapi masih ada kontrol dari peneliti, yaitu tema wawancara.

    Selanjutnya peneliti dapat mengembangkan pertanyaannya sesuai dengan

    alur pembicaraan dan sesuai kebutuhan. Dalam wawancara terstruktur ini

    diperlukan pedoman wawancara yang dijadikan pedoman dalam mengatur

    alur pembicaraan. Hasil dari wawancara tersebut kemudian akan

    dikumpulkan dan menjadi informasi yang akan digunakan sebagai bahan

    kajian di dalam penelitian.

    Selain observasi dan wawancara peneliti mendapatkan data narasi

    siswa yaitu peneliti membagikan selembar kertas kosong untuk menunjang

    peneliti dan memberikan informasi sebelum mereka menulis karangan

    narasi.

    Untuk memperoleh data dan mengklasifikasikan kalimat-kalimat

    yang mempunyai kesalahan ejaan pada karangan siswa kelas IV SD.

    Peneliti menggunakan teknik membaca dan mencatat. Kemudian peneliti

    menggunakan metode triangulasi data agar hasilnya lebih valid, jadi

    dikoreksi tidak hanya satu orang saja melainkan tiga orang. Hasil analisis

    yang ada dalam data tersebut dicatat ke dalam kartu data, disaring,

    kemudian diklasifikasikan (dikelompokan). Kartu data tersebut berfungsi

    untuk mencatat kesalahan ejaan, sedangkan proses penyaringan yaitu untuk

    menyaring data yang benar-benar mengandung kesalahan ejaan. Berikut

    format kartu data sebagai berikut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel 3.1 Tabel Kartu Data

    Kartu Data

    04/1/P1/K3 Hari Kamis di Kelas 4 ada maha siswa

    KPHK Kesalahan Pemakaian Huruf Kata

    KPK Kesalahan Penulisan Kata

    KPTB Kesalahan Pemakaian Tanda Baca

    Keterangan :

    04/1 : Menunjukkan nomor data (kelas 4 no 1)

    P1 : Menunjukkan nomor paragraf dalam tulisan

    K3 : Menunjukkan nomor kalimat dalam dalam paragraf

    KPHK : Menunjukkan kesalahan pemakaian huruf

    KPK : Menunjukkan penulisan kata

    KPTB : Menunjukkan pemakaian tanda baca

    E. Instrumen Penelitian

    Menurut Arikunto (2013: 262). Instrumen penelitian adalah alat bantu

    yang digunakan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, yang

    menjadi instrument penelitian adalah peneliti itu sendiri. Moloeng (2007: 168)

    menjelaskan yang dimaksud dengan peneliti sendiri atau manusia sebagai

    instrumen penelitian adalah peneliti sekaligus merupakan perencana,

    pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya

    menjadi pelapor hasi penelitiannya.

    F. Kredibilitas dan Transferabilitas

    1. Kredibilitas

    Validitas kualitatif atau kreadibilitas adalah cara penganalisis terhadap

    akuransi hasil penelitian dengan menerapkan metode-metode tertentu

    menurut Creswell, (2007: 285). Kreadibilitas penelitian kualitatif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    ditemukan dari pencapaian keberhasilan dalam mengeksplorasikan

    masalah atau penguraian tempat (setting), proses pengelompokan sosial

    atau model interaksi. Deskripsi menyeluruh tentang aspek-aspek yang

    berhubungan dengan salah satu tolak ukur kredibilitas dari penelitian

    kualitatif. Dalam penelitian kualitatif validitas atau kreadibilitas yaitu

    dapat diartikan sebagai jujur, adil, sama, serta sesuai dengan sudut

    pandang informasi yang diteliti. Menilai dengan cermat hasil penelitian

    seperti penjelasan Creswell (2007: 286) disebutkan bahwa beberapa

    metode yang dapat dilakukan. Metode tersebut diantaranya adalah

    triangulasi sumber data, yaitu yang digunakan berupa sumber data,

    triangulasi metode pengumpulan data, atau triangulasi peneliti.

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode triangulasi sumber

    data dengan cara membandingkan hasil penelitian karangan peneliti

    berdasarkan observasi dan wawancara. Dengan tujuan data yang peneliti

    ambil memiliki kredibilitas yang akurat dan mendapatkan data yang

    lengkap agar dapat dianalisis dengan tepat.

    2. Transferabilitas

    Transferabilitas yaitu pengidentifikasi pendekatan yang digunakan

    peneliti konsisten untuk diterapkan oleh peneliti lain serta untuk rencana-

    rencana yang berbeda menurut Creswell, (2007: 285). Transferabilitas

    lebih mengarah pada suatu penelitian yang dilakukan oleh kelompok

    tertentu sejauh mana dapat diterapkan pada kelompok lain, tetapi

    penelitian yang akan diterapkan harus relevan atau memiliki banyak

    kesamaan dengan setting penelitian itu dilakukan.

    Penelitian yang peneliti lakukan yaitu disalah satu SD Swasta yang

    ada di Sleman, Yogyakarta. SD tersebut memiliki lingkungan dan kondisi

    fisik sekolah yang baik serta tempat pembelajarannya lumayan kecil

    karena tiap kelas tidak paralel. SD ini memiliki 9 ruangan. Lingkungan

    sekolah bersih dan rapi serta penjagaan sekolah yang ketat ada satpamnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Sehingga saat siswa sedang belajar mereka tidak tergangu dengan orang

    asing. Jika akan berkunjung ke SD tersebut juga harus mengisi buku tamu

    dan menunggu di ruang tunggu. Selain itu ruang kelas yang tertata rapi

    dan bersih sehingga semakin membantu efektivitas belajar mengajar

    siswa.

    G. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan analisis

    kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong, (2006) bahwa

    analisis data kualitatif adalah cara yang dilakukan dengan mengolah data,

    mengorganisasikan data, memilih-milih data menjadi satu yang kemudian

    data dapat diolah, menyimpulkan data, mencari dan menemukan gagasan,

    menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan menyatakan apa

    yang dapat disampaikan kepada orang lain.

    Kemudian ada juga teknik analisis kualitatif yang digunakan dalam

    penelitian kualitatif adalah model analisis interaktif yang dikembangkan oleh

    Miles dan Hubermann. Langkah-langkah analisis kualitatif yang

    dikembangkan oleh Miles dan Hubermann dalam Rohidi dan Mulyanto,

    (1992) terdiri dari sebagai berikut:

    1. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik wawancara dan

    menggunakan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Peneliti

    menggunakan wawancara dalam pengumpulan data untuk mengetahui

    informasi yang berkaitan penelitian. Selain itu peneliti juga melakukan

    observasi untuk mengetahui informasi yang didapat serta hasil tersebut

    berdasarkan judul dari penelitian yang peneliti gunakan.

    2. Reduksi Data

    Reduksi data adalah proses pemilihan data dalam pemilihan data peneliti

    menggunakan data yang diperlukan untuk menunjang penelitian yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    tidak perlu kemudian tidak peneliti cantumkan, pemusatan perhatian

    pada penyederhanaan data agar mudah dimengerti dengan menganalisis

    letak kesalahan dari data tesebut, pembenaran data yang sudah olah

    yang dirangkum untuk mengetahui berfokus pada kesalahan yang

    diperlukan, dan perubahan data yang masih kasar yang terlihat dari

    catatan ditempat penelitian.

    3. Penyajian Data

    Data yang sudah pilih atau direduksi kemudian disajikan dalam bentuk

    teks uraian. Uraian tersebut membantu peneliti memahami informasi

    yang didapat dari berbagai sumber yang terdapat ditempat penelitian.

    Uraian data kemudian dapat disusun dengan melakukan kesimpulan

    tersebut didapat dari data yang peneliti ambil dari salah satu SD Swasta

    yang ada di Sleman Yogyakarta.

    4. Kesimpulan

    Penarikan kesimpulan penelitian didapat dari hasil yang dilakukan

    ditempat penelitian. Dari kesimpulan tersebut dapat mengetahui

    informasi yang digunakan untuk menjawab dari judul penelitian dan

    juga rumusan masalah. Kesimpulan juga didapat dari berbagai sumber

    berdasarkan data lapangan berdasarkan hasil analisis data. Kemudian

    dengan menggunakan metode yang telah ditentukan untuk mengetahui

    hasil tersebut bisa dinyatakan benar.

    Berdasarkan teori teknik analisis data di atas, teknik analisis dalam

    penelitian ini, yaitu dengan analisis kualitatif. Peneliti melakukan analisis data

    yaitu dengan cara mengumpulkan data berupa hasil observasi dan wawancara.

    Pengumpulan data untuk menemukan informasi yang berkaitan dengan

    penelitian, berdasarkan judul dari penelitian yang peneliti gunakan. Peneliti

    mencari kesalahan dan membenarkan apa yang menurut peneliti masih kurang

    tepat pada karangan, Memilih data menjadi satu yang kemudian dapat diolah,

    membuat tabel kesalahan ejaan yang terdapat karangan, memberikan teks

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    uraian data yang dapat disusun menjadi kesimpulan dari data yang peneliti

    ambil dari salah satu SD Swasta yang ada di Sleman Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Hasil penelitian ini merupakan deskripsi penggunaan ejaan karangan

    siswa SD kelas IV. Deskripsi tersebut adalah hasil dari penelitian yang

    peneliti lakukan berdasarkan hasil dari tempat penelitian. Berdasarkan hasil

    penelitian ini akan diuraikan bagaimana kesalahan pemakaian huruf dalam

    sebuah karangan siswa, kesalahan penulisan kata serta kesalahan pemakaian

    tanda baca pada karangan siswa SD kelas IV sebanyak 15 siswa.

    Berikut di bawah ini tabel jumlah siswa dan judul karangan yang

    dibuat oleh siswa kelas IV berdasarkan tema yang sudah ditentukan.

    Tabel 4.1 Tabel Daftar Judul Karangan Siswa

    No Inisial Judul Karangan

    1 Siswa 1 Karangan di tema 7

    2 Siswa 2 Kehidupanku Sehari-hari

    3 Siswa 3 Keragaman Rumah adat

    4 Siswa 4 Indahnya Keragaman di negriku

    5 Siswa 5 Keragaman di internet

    6 Siswa 6 Aku Mempelajari Tentang Suku

    Bangsa

    7 Siswa 7 Keragaman Bahasa dan Agama

    dirumahku

    8 Siswa 8 tidak menyela saat orang berbicara

    9 Siswa 9 Keragaman suku bangsa, agama dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    bahasa daerah

    10 Siswa 10 Indahnya Keragaman

    11 Siswa 11 Indahnya keragaman di Negriku

    12 Siswa 12 Keragaman Suku Bangsa dan Agama

    di Negriku

    13 Siswa 13 yang Dulu kita Teman Sekarang Kita

    Menjadi Sahabat

    14 Siswa 14 Menghargai teman yang sedang

    beribadah

    15 Siswa 15 Pengalaman disekolah

    Dari tabel di atas terdapat data nama siswa dan judul karangan yang

    peneliti buat secara acak atau tidak berdasarkan no absen siswa, namun

    berdasarkan nomor karangan yang atau nomor siswa yang peneliti buat. Judul

    tersebut dibuat berdasarkan tema yang telah dipelajari dan sudah ditentukan

    peneliti sebelum membuat ejaan karangan.

    1. Kesalahan Pemakaian Huruf

    Kesalahan ejaan dalam sebuah karangan disebabkan oleh kesalahan

    dalam pemakaian huruf, salah satunya yaitu kesalahan dalam pemakaian

    huruf kapital. Kesalahan pemakaian huruf kapital dalam sebuah karangan

    siswa yaitu siswa yang kurang paham dalam penggunaan huruf kapital.

    Kesalahan terdiri sebagai berikut: (1) kesalahan huruf dalam penulisan

    nama geografis, (2) kesalahan huruf dalam penulisan judul karangan, (3)

    kesalahan huruf dalam penulisan awal kalimat, (4) kesalahan huruf dalam

    penulisan hubungan kekerabatan, (5) kesalahan huruf dalam penulisan

    yang berhubungan dengan Agama, (6) kesalahan huruf dalam penulisan

    nama orang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Adapun jumlah siswa yang melakukan kesalahan pemakaian huruf

    terdapat dalam penulisan nama geografis adalah siswa no 12, 15, 9, 4.

    Kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan judul karangan adalah siswa

    no 1, 4, 6, 8, 9, 15. Kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan awal

    kalimat adalah siswa no 2, 8, 9, 15. Kesalahan pemakaian huruf dalam

    penulisan hubungan kekerabatan adalah siswa no 1, 4, 8, 10, 12.

    Kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan yang berhubungan dengan

    agama adalah siswa no 4. Kesalahan pemakaian huruf dalam penulisan

    nama orang adalah siswa no 1, 4, 13.

    Berikut ini adalah gambar karangan siswa aspek kesalahan pemakaian

    huruf :

    a. Penulisan geografis

    Gambar 4.1 karangan siswa no 9

    Contohnya: Budi berasal dari suku jawa. seharusnya ditulis

    Budi ber