130
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGUSAHAAN IKAN GURAMI (Studi Kasus di Perusahaan Mekar Tambak Sari, Kecamatan Sawangan, Kota Depok) SKRIPSI SILVI ERFINA H34077038 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

  • Upload
    vonhan

  • View
    256

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGUSAHAAN IKAN

GURAMI (Studi Kasus di Perusahaan Mekar Tambak Sari,

Kecamatan Sawangan, Kota Depok)

SKRIPSI

SILVI ERFINA

H34077038

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

Page 2: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

RINGKASAN

SILVI ERFINA. Analisis Kelayakan Investasi Pengusahaan Ikan Gurami

(Studi Kasus di Perusahaan Mekar Tambak Sari, Kecamatan Sawangan,

Kota Depok). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan RITA

NURMALINA)

Pangan yang menjadi kebutuhan pokok sejauh ini cukup banyak

memberikan peluang usaha. Seiring makin tumbuhnya kesadaran masyarakat pada

sumber pangan bergizi tinggi, hal ini perlu diimbangi dengan ketersedian bahan

pangan bergizi yang cukup. Mengkonsumsi ikan air tawar adalah salah satu cara

untuk mendapatkan protein yang sehat serta bebas kolesterol. Seiring dengan hal

tersebut permintaan akan ikan air tawar pun menjadi semakin tinggi. Salah satu

usaha disektor perikanan budidaya air tawar, yang mempunyai potensi cukup

besar adalah ikan gurami. Mekar Tambak Sari merupakan salah satu perusahaan

yang mengusahakan ikan bawal dan patin, serta menjual ikan gurami. Dalam

menjalankan usahanya perusahaan ini terhambat oleh kurangnya persediaan ikan

gurami, sehingga permintaan (pesanan) ikan gurami tidak dapat dipenuhi

seluruhnya. Selama ini Mekar Tambak Sari mendatangkan ikan gurami dari

petani sekitar dan tidak mengusahakan sendiri, padahal ikan gurami merupakan

salah satu produk unggulan yang ditawarkan perusahaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengkaji kelayakan pengusahaan

ikan gurami Mekar Tambak Sari dari segi aspek non finansial antara lain aspek

teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek pasar, aspek sosial dan eknomi, serta

aspek lingkungan. (2) Menganalisis kelayakan pengusahaan ikan gurami Mekar

Tambak Sari berdasarkan aspek finansial, dan (3) Menganalisis tingkat kepekaan

(sensitivitas) kelayakan pengusahaan ikan gurami di perusahaan Mekar Tambak

Sari di daerah Sawangan, Kota Depok.

Analisis dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

Analisis kualitatif dilakukan untuk mengkaji aspek pasar, aspek teknis, dan aspek

manajemen dan hukum, aspek sosial dan ekonomi, serta aspek lingkungan.

Analisis kuantitatif digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial usaha

berdasarkan kriteria kelayakan investasi Net Present Value (NPV), Net Benefit-

Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback period (PP),

dan analisis sensitivitas.

Hasil dari analisis aspek teknis, pengembangan usaha telah

mempertimbangkan hal-hal yang dianggap penting dalam kegiatan pengusahaan

ikan gurami. Hal tersebut adalah lokasi usaha, besarnya skala usaha, kriteria

pemilihan peralatan yang akan digunakan, proses produksi yang dilakukan dan

jenis teknologi yang digunakan, sehingga secara teknis kegiatan pengusahaan

pembenihan dan pembesaran ikan gurami dapat dan layak untuk dilaksanakan.

Hasil analisis aspek pasar, pengusahaan pembesaran dan pembenihan ikan gurami

layak untuk dilaksanakan karena adanya permintaan pasar. Berdasarkan analisis

aspek manajemen dan hukum, secara hukum status Mekar Tambak Sari adalah

perusahaan perorangan dan manajemen karyawan dilakukan dengan cukup baik,

sehingga kegiatan pengusahaan ikan gurami layak untuk dilaksanakan.

Page 3: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Berdasarkan analisis aspek sosial dan ekonomi kegiatan pengusahaan ikan gurami

ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar yaitu berupa

penyerapan tenaga kerja, serta kegiatan ini dapat membuka peluang bagi pemilik

modal yang ingin melakukan usaha. Aspek lingkungan pengusahaan ikan gurami

baik pembenihan maupun pembesaran yang berlokasi di Kecamatan Sawangan,

Kota Depok keberadaannya tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Hal ini karena buangan ataupun limbah yang ditimbulkan dari kegiatan ini hanya

berupa air bekas pemijahan dan pemeliharaan larva bagi kegiatan pembenihan.

Sedangkan limbah yang ditimbulkan dari kegiatan pembesaran hanya berupa air

bekas pergantian kolam dan air bekas pemanenan.

Hasil analisis finansial dari kegiatan usaha pembesaran ikan gurami

diperoleh NPV sebesar Rp 17,736,295, Net B/C sebesar 1,3, IRR sebesar 20

persen dan Payback period 8,1 tahun. Sedangkan hasil analisis finansial dari

kegiatan pengusahaan pembenihan diperoleh nilai NPV sebesar Rp 28,775,051,

Net B/C sebesar 2,3, IRR sebesar 44 persen dan Payback period 1,7 tahun. Dari

hasil analisis kelayakan secara finansial, kedua skenario pengusahaan ikan gurami

tersebut layak untuk dilaksanakan. Namun dari hasil analisis kedua skenario

tersesebut pengusahaan pembenihan lebih menguntungkan dan lebih layak untuk

dijalankan karena mempunyai nilai NPV, Net B/C dan IRR yang lebih besar, serta

tingkat pengembalian investasi yang lebih singkat dibandingkan dengan usaha

pembesaran ikan gurami.

Hasil analisis sensitivitas switching value menunjukan bahwa pengusahaan

pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

jual output produksi sebesar 3,2 persen. Sedangkan untuk pengusahaan

pembenihan ikan gurami lebih sensitif terhadap penurunan harga jual output

produksi sebesar 2,5 persen.

Page 4: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGUSAHAAN IKAN

GURAMI (Studi Kasus di Perusahaan Mekar Tambak Sari,

Kecamatan Sawangan, Kota Depok)

SILVI ERFINA

H34076013

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2011

Page 5: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Investasi Pengusahaan Ikan Gurami

(Studi Kasus di Perusahaan Mekar Tambak Sari,

Kecamatan Sawangan, Kota Depok)

Nama : Silvi Erfina

NIM : H34077038

Disetujui,

Pembimbing

Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS

NIP. 19550713 198703 2 001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal lulus:

Page 6: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Analisis Kelayakan

Investasi Pengusahaan Ikan Gurami (Studi Kasus di Perusahaan Mekar Tambak

Sari, Kecamatan Sawangan, Kota Depok)” adalah karya sendiri dan belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2011

Silvi Erfina

H34077038

Page 7: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 15 Mei 1985. Penulis adalah

anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Husin Zailani dan Ibu

Priatini.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di MI Yapina Sawangan Kota

Depok pada tahun 1997 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada

tahun 2000 di SLTPN 1 Parung Kabupaten Bogor. Pendidikan lanjutan menengah

atas di SMUN 1 Parung Kabupaten Bogor diselesaikan pada tahun 2003.

Penulis diterima pada program Diploma III Inventarisasi Pengelolaan

Sumberdaya Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas

Pertanian pada tahun 2003. Selepas menempuh program Diploma III, penulis

berkerja di PT. Istana Alam sebagai Staf Produksi pada tahun 2006 dan di PT.

Network Audio sebagai Asisten Manajer Marketing pada tahun 2007. Pada tahun

2007 penulis melanjutkan studi pada Program Sarjana Agribisnis

Penyelenggaraan Khusus, Institut Pertanian Bogor.

Page 8: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat nikmat dan karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Kelayakan Investasi

pengusahaan Ikan Gurami (Studi Kasus di Perusahaan Mekar Tambak Sari,

Kecamatan Sawangan, Kota Depok). Penelitian ini bertujuan menganalisis

kelayakan investasi pengusahaan budidaya ikan gurami yang akan dilakukan dari

aspek finansial dan aspek non finansial, serta seberapa besar sensitivitas yang

terjadi karena adanya perubahan input dan output dari budidaya ikan gurami.

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, mahasiswa, institusi dan pihak-pihak

lain yang berhubungan pada umumnya.

Bogor, Januari 2011

Silvi Erfina

Page 9: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagi pihak sebagai bentuk

rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terimakasih dan

penghargaan kepada:

1. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan,

waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan

skripsi.

2. Ibu Tintin Sarianti, SP, MM selaku dosen penguji utama dan Bapak Arif

Karyadi, SP selaku dosen penguji akademik yang telah bersedia menjadi

penguji.

3. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah

memberikan koreksi dan saran demi perbaikan skripsi.

4. Bapak Rahmat Yanuar, SP, MSi yang telah menjadi pembimbing akademik

dan seluruh dosen serta staf Departemen Agribisnis.

5. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan dan doa yang

diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.

6. Bapak Romli serta seluruh staf Mekar Tambak Sari atas waktu, kesempatan,

informasi dan dukungan yang diberikan.

7. Bapak Nahrowi, Bapak Anwari, Bapak Gugun, Bapak Jumono, dan Bapak

Sanin beserta para anggota kelompok pembudidaya Famili Jaya 1 lainnya

yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas waktu, informasi

dan kesempatan yang telah diberikan.

8. Bpk. M. Nurhidayat selaku staf Dinas Perikanan Kota Depok yang telah

membantu dan memberikan informasi selama penelitian.

9. Teman-teman seperjuangan di Ekstensi Agribisnis Devi, Tika, Ovi, Astri,

Sarma, Anggi, dan Kemal atas semangat dan sharing selama penelitian hingga

penulisan skripsi, serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terimakasih atas bantuannya.

Bogor, Januari 2011

Silvi Erfina

Page 10: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 5

1.3 .Tujuan Penelitian .................................................................. 7

1.4 .Manfaat Penelitian ................................................................ 8

1.5 .Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 8

II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 9

2.1. Usaha Perikanan ..................................................................... 9

2.2. Jalur Pemasaran ...................................................................... 9

2.3. Penelitian Terdahulu Studi Kelayakan ..................................... 10

2.4. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ......... 12

III KERANGKA PEMIKIRAN ...................................................... 13

3.1. Studi Kelayakan Usaha ........................................................... 13

3.2. Umur Usaha ............................................................................ 14

3.3. Kriteria Kelayakan Investasi. ................................................... 14

3.3.1. Aspek Pasar .................................................................. 14

3.3.2. Aspek Teknis ............................................................... 15

3.3.3. Aspek Manajemen dan Hukum ..................................... 16

3.3.4. Aspek Sosial dan Ekonomi ........................................... 16

3.3.5. Aspek Lingkungan ....................................................... 17

3.6. Aspek Finansial ...................................................................... 17

3.7. Teori Biaya dan Manfaat ........................................................ 18

3.8. Analisis Sensitivitas Nilai Pengganti ...................................... 19

3.9. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................ 19

IV METODE PENELITIAN ........................................................... 23

4.1. Lokasi dan Waktu .................................................................. 23

4.2. Metode Pengumpulan Data .................................................... 23

4.3. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 23

4.4. Metode Pengolahan dan Analis Data ...................................... 24

4.4.1. Aspek Pasar ................................................................... 24

4.4.2. Aspek Teknis ................................................................. 25

4.4.3. Aspek Manajemen dan Hukum ...................................... 26

4.4.4. Aspek Sosial dan Ekonomi ............................................ 26

4.4.5. Aspek Lingkungan ......................................................... 26

4.4.6. Aspek Finansial ............................................................. 27

4.4.6.1. Net Present Value (NPV) ................................... 27

4.4.6.2 . Internal Rate of Return (IRR) ............................. 28

4.4.6.3. Net Benevit-Cost Ratio (Net B/C) ....................... 28

Page 11: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

4.4.6.4. Payback Period (PP) .......................................... 29

4.4.7. Analisis Sensitivitas Nilai Pengganti .............................. 29

4.5. Konsep Pengukuran dan Asumsi-asumsi Dasar ....................... 30

V DESKRIPSI PERUSAHAAN DAN PATANI ........................... 32

5.1. Sejarah Singkat Prusahaan ...................................................... 32

5.2. Sejarah Singkat Kelompok Pembudidaya ................................ 32

5.3. Gambaran Umum Lokasi Usaha ............................................. 34

5.4. Luasan Lokasi Usaha .............................................................. 34

VI ASPEK KELAYAKAN NON FINANSIAL ............................... 35

6.1. Analisis Aspek Teknis ........................................................... 35

6.1.1. Lokasi dan Sumberdaya Produksi .......................... 35

6.1.2. Fasilitas Penunjang Pengusahaan Ikan Gurami ..... 37

6.1.3. Teknik Pengusahaan PembenihanIkan Gurami ...... 38

6.1.4. Teknik Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami ...... 42

6.2. Analisis Aspek Pasar .............................................................. 45

6.3. Analisis Aspek Manajemen dan Hukum .................................. 50

6.4. Analisis Aspek Sosial dan Ekonomi ........................................ 51

6.5. Analisis Aspek Lingkungan ..................................................... 52

VII ASPEK KELAYAKAN FINANSIAL ........................................ 53

7.1. Analisis Kelayakan Aspek Finansial ....................................... 53

7.1.1. Analisis Usaha Ikan Gurami ........................................... 54

7.1.2. Arus Penerimaan (Inflow) .............................................. 54

7.1.2.1. Inflow Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami .... 55

7.1.2.2. Inflow Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami ... 56

7.1.3. Arus Pengeluaran (Outflow) ........................................... 57

7.1.3.1. Biaya Investasi Pengusahaan

Pembesaran Ikan Gurami..................................... 57

7.1.3.2. Biaya Investasi Pengusahaan

Pembenihan Ikan Gurami .................................... 59

7.1.3.3.Biaya Operasional Pengusahaan

Pembesaran Ikan Gurami..................................... 61

7.1.3.4. Biaya Operasional Pengusahaan

Pembenihan Ikan Gurami .................................... 67

7.1.4. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan

Pembesaran Ikan Gurami .............................................. 72

7.1.5. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan

Pembenihan Ikan Gurami ................................................ 72

7.2. Analisis Rugi Laba .................................................................. 74

7.2.1. Analisis Rugi Laba Pengusahaan

Pembesaran Ikan Gurami ................................................. 74

7.2.2. Analisis Rugi Laba pengusahaan

Pembenihan Ikan Gurami................................................. 74

7.3. Perbandingan Hasil Analisis Finansial Dari

Dua Skenario Pengusahaan Ikan Gurami ................................. 75

7.4 Analisis Sensitivitas (Switching Value) ...................................... 76

Page 12: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

7.4.1. Analisis Sensitivitas (Switching Value) Pengusahaan

Pembesaran Ikan Gurami ................................................ 76

7.4.2. Analisis Sensitivitas (Switching Value) Pengusahaan

Pembenihan Ikan Gurami ................................................ 77

VIII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 78

8.1 Kesimpulan ............................................................................. 78

8.2 Saran ....................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 80

LAMPIRAN ............................................................................................ 82

Page 13: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Luas Areal Perikanan Kota Depok (Ha) Tahun 2009 .................. 2

2 Produksi Perikanan Air Tawar Kota Depok

Per Kecamatan (Ton) Tahun 2009 ............................................... 3

3 Total Produksi Ikan Gurami Kota Depok (Ton)

Tahun 2007-2009 ....................................................................... 4

4 Pesanan Permintaan Ikan Gurami dan Persentase Pesanan yang

Tidak Terpenuhi Tahun 2007-2009 ............................................. 6

5 Nilai Produksi Perikanan Kota Depok Tahun 2007-2009 ............ 46

6 Proyeksi Arus Penerimaan Pengusahaan Pembesaran

Mekar Tambak Sari Selama 10 Tahun ........................................ 55

7 Proyeksi Arus Penerimaan Pengusahaan Pembenihan

Mekar Tambak Sari Selama 10 Tahun ........................................ 56

8 Rincian Biaya Investasi dan Umur Ekonomis

Pengusahaan Pembesaran Ikan Grami ....................................... 58

9 Rincian Biaya Investasi dan Umur Ekonomis

Pengusahaan Pembenihan Ikan Grami ...................................... 60

10 Rincian Biaya Tetap Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Mekar Tambak Sari Per Tahun ................................................... 62

11 Biaya Pembelian Benih Per Siklus dan Per Tahun

Selama 10 Tahun ........................................................................ 64

12 Biaya Pembelian Pakan Per Siklus dan Per Tahun

Selama 10 Tahun ........................................................................ 65

13 Rincian Biaya Variabel Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Mekar Tambak Sari Per Tahun ................................................. 66

14 Rincian Biaya Tetap Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Mekar Tambak Sari Per Tahun ................................................... 67

15 Rincian Biaya Variabel Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Mekar Tambak Sari Per Tahun ................................................... 70

Page 14: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

16 Kriteria Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembesaran

Ikan Gurami ............................................................................. 72

17 Kriteria Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembenihan

Ikan Gurami ............................................................................. 73

18 Perbandingan Kriteria Kelayakan Finansial Pengusahaan

Ikan Gurami pada Keduan Skenario ........................................... 75

19 Hasil Perhitungan Analisis Switching Value Pengusahaan

Pembesaran Ikan Gurami.............................................................. 76

21 Hasil Perhitungan Analisis Switching Value Pengusahaan

Pembenihan Ikan Gurami ........................................................... 77

Page 15: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Kerangka Pemikiran Operasional ................................................... 22

2 Saluran Pemasaran Benih Ikan Gurami ....................................... 48

3 Saluran Pemasaran Ikan Gurami ................................................. 49

4 Struktur Organisasi Mekar Tambak Sari ..................................... 51

Page 16: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Propinsi dan

Sub Sektor 2006-2009 (Ton) ......................................................... 83

2 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas

Utama (2006-2009) ....................................................................... 84

3 Jadwal Kegiatan Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami .............. 85

4 Jadwal Kegiatan Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami .............. 88

5 Perhitungan Nilai Penyusutan, Umur konomis dan Nilai Sisa

Pembesaran Ikan Gurami .............................................................. 91

6 Perhitungan Nilai Penyusutan, Umur konomis dan Nilai Sisa

Pembnihan Ikan Gurami ................................................................ 92

7 Cash flow Pembesaran Ikan Gurami ............................................. 94

8 Cash flow Pembenihan Ikan Gurami ............................................. 98

9 Analisis Laba Rugi Usaha Pembesaran Ikan Gurami .................... 101

10 Analisis Laba Rugi Usaha Pembenihan Ikan Gurami .................... 102

11 Analisis Switching Value Kenaikan Harga Pakan Pelet pada

Pembesaran .................................................................................. 104

12 Analisis Switching Value Kenaikan Harga Benih

pada Pembesaran Ikan Gurami ..................................................... 106

13 Analisis Switching Value Penurunan Harga Output pada

Pembesaran Ikan Gurami ............................................................ 108

14 Analisis Switching Value Kenaikan Harga Pakan pada

Pembenihan .................................................................................. 110

15 Analisis Switching Value Penurunan Harga Output pada

Pembenihan .................................................................................. 113

16 Tata Letak Tempat Produksi Pembesaran Ikan Gurami .................. 116

17 Tata Letak Tempat Produksi Pembenihan Ikan Gurami ................. 117

Page 17: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pangan yang menjadi kebutuhan pokok sejauh ini cukup banyak

memberikan peluang usaha. Seiring makin tumbuhnya kesadaran masyarakat

pada sumber pangan bergizi tinggi, maka hal ini perlu diimbangi dengan

ketersediaan bahan pangan bergizi yang cukup. Perikanan budidaya merupakan

salah satu komponen yang penting pada sektor perikanan. Hal ini berkaitan

dengan perannya dalam menunjang persediaan pangan nasional, penciptaan

pendapatan dan lapangan kerja di usaha lain (industri pengolahan, penyedia input

produksi perikanan dan lainnya) yang terkait langsung dengan usaha ini baik yang

bersifat backward lingkages (hulu) maupun forward lingkages (hilir).

Peranan sektor perikanan dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

fungsinya sebagai penyedia bahan baku pendorong agroindustri, penyumbang

devisa melalui penyediaan ekspor hasil perikanan, penyediaan kesempatan kerja,

sumber pendapatan nelayan atau petani ikan dan pembangunan daerah, serta

pendukung kelestarian sumberdaya perikanan dan lingkungan hidup (Direktorat

Jenderal Perikanan, 2004).

Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP, 2010), konsumsi

ikan per kapita per tahun penduduk Indonesia pada tahun 2006 telah mencapai 30

kg, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2005 yang hanya mencapai 28

kg. Hal ini menjadi salah satu pendorong peningkatan produksi perikan budidaya,

khususnya ikan air tawar.1)

Perikanan budidaya juga berperan dalam mengurangi

beban sumber daya laut, di samping itu perikanan budidaya dianggap sebagai

sektor penting untuk mendukung perkembangan ekonomi pedesaan.

Mengkonsumsi ikan air tawar adalah salah satu cara untuk mendapatkan protein

yang sehat serta bebas kolesterol. Seiring dengan hal tersebut para pengusaha di

sektor ini terpacu untuk mengoptimalkan produksi perikanan air tawar yang

mempunyai potensi untuk dapat bertahan dan bersaing dalam industri perikanan.

Pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya telah banyak

dikembangkan, karena perikanan budidaya diharapkan dapat menjadi salah satu

1) http://www.dkp.go.id/index.php/ind/news/2372/ikan-laut-idola-masyarakat (diakses 9 Mei 2010)

Page 18: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

andalan utama dalam produksi ikan. Salah satu daerah penghasil perikanan

budidaya terbesar di Indonesia adalah Jawa Barat, dengan nilai produksi

perikanan yang dihasilkan mencapai 110.247 ton pada tahun 2005, 127.578 ton

tahun 2006 dan 118.162 ton tahun 2007, kemudian diikuti Sumatra Selatan dan

Jawa Timur. Jumlah produksi perikanan yang dihasilkan daerah Jawa Barat

merupakan nilai tertinggi dari provinsi lainnya yang menghasilkan perikanan

budidaya di Indonesia. Data produksi perikanan budidaya ini dapat di lihat pada

Lampiran 1.

Salah satu bisnis di sektor perikanan budidaya air tawar yang mempunyai

potensi cukup besar adalah ikan gurami, dan merupakan salah satu komoditas

perikanan air tawar yang sangat potensial untuk dikembangkan, dengan trend

peningkatan produksi rata-rata pertahun selama lima tahun berturut-turut dari

tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 sebesar 11.23 persen. Data poduksi dapat

dilihat pada Lampiran 2. Faktor yang mendukung pengusahaan ikan gurami

adalah harga jual serta permintaan ikan gurami relatif stabil tinggi jika

dibandingkan dengan ikan air tawar sejenis lainnya (mas, patin, bawal, nilai, dan

tawes) dan pembudidaya gurami yang lebih sedikit jika dibandingkan

pembudidaya ikan air tawar lainnya. Hasil produksi sampai saat ini masih

difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Kota Depok yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat

merupakan salah satu daerah penghasil ikan gurami. Pengusahaan ikan gurami

banyak dilakukan di daerah ini karena ketersediaan lahan yang ada masih sangat

cukup untuk dimanfaatkan sebagai lahan produksi perikanan budidaya. Adapun

luas lahan yang digunakan sebagai areal pegusahaan perikanan budidaya air tawar

di Kota Depok ditunjukan pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas Areal Perikanan Kota Depok (Ha) tahun 2009

No. Kecamatan Kolam Air Tenang Kolam Pembenihan

1 Sawangan 242,12 8,95

2 Pancoran Mas 13,72 1.60

3 Sukmajaya 5,13 3,49

4 Cimanggis 6,17 0,54

5 Beji 2 0

6 Limo 5,91 2,02

Jumlah (ha) 275,05 16,6

Sumber : Dinas Perikanan Kota Depok, 2010

Page 19: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Tabel 1 menunjukan bahwa luas areal yang dimanfaatkan untuk kegiatan

budidaya perikanan Kota Depok yaitu sebesar 275,05 hektar untuk kegiatan

budidaya air tenang (pembesaran) dan 16,60 hektar untuk kegiatan pembenihan.

Pemanfaatan areal terbesar yaitu di Kecamatan Sawangan dengan luas lahan yang

dimanfaatkan sebesar 242,12 hektar untuk kegiatan budidaya air tenang

(pembesaran) dan 8,95 hektar untuk kegiatan pembenihan. Selain didukung oleh

luas areal budidaya, komoditas ikan gurami ini juga memiliki pangsa pasar yang

sangat potensial di dalam negri. Data produksi perikanan Kota Depok dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi Perikanan Air Tawar Kota Depok Per Kecamatan (Ton) 2009

No. Kecamatan Air Tenang (ton) Pembenihan (ekor)

1 Sawangan 1.280.240 12.127.835

2 Pancoran Mas 45,11 1.978.252

3 Sukmajaya 64,54 753.555

4 Cimanggis 24,99 -

5 Beji 16,76 -

6 Limo 55,86 1.646.985

Jumlah 1.487.500 16.506.627

Sumber : Dinas Perikanan Kota Depok, 2010

Tabel 2 menunjukan bahwa total produksi perikanan air tawar yang

dihasilkan dari Kota Depok sebesar 1. 487. 500 ton dari hasil produksi kolam air

tenang (ikan konsumsi) dan 16.506.627 ekor dari hasil produksi pembenihan.

Hasil produksi terbesar diperoleh dari Kecamatan Sawangan sebesar 1.280.240

ton untuk pembesaran, dan 12.127.835 ekor untuk pembenihan, produksi ini

merupakan produksi terbesar bila dibandingkan dengan nilai produksi dari

Kecamatan lainnya di Kota Depok. Hal ini dikarenakan Kecamatan Sawangan

merupakan sentral produksi perikanan air tawar khususnya ikan gurami di Kota

Depok. Pengusahaan ikan dilakukan secara intensif sehingga produksi yang

dihasilkan lebih besar dari kecamatan lainnya, selain itu Kecamatan Sawangan

memiliki lahan yang masih luas untuk dimanfaatkan sebagai arel usaha perikanan

sehingga mendukung untuk dilakukannya kegiatan usaha perikanan. Adapun hasil

produksi perikanan Kota Depok dapat diihat pada tabel 3.

Page 20: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Tabel 3. Total Produksi Perikanan Kota Depok (Ton) Tahun 2007 – 2009

No. Jenis Ikan

Produksi (ton)

Peningkatan

Produksi

2007 2008 2009 (%)

1 Mas 303,12 305,40 307,92 1

2 Nila 143,21 152,65 156,57 5

4 Mujair 34,14 34,29 35,04 1

5 Gurami 324,12 331,17 333,72 1

6 Tawes 34,27 38,94 39,10 7

7 Patin 81,11 83,28 85,64 3

9 Lele 457,31 468,02 482,41 3

10 Bawal 42,25 46,58 41,11 -1

Jumlah 1.419,53 1.460,33 1.481,51 20

Sumber : Dinas Perikanan Kota Depok, 2010

Tabel 3 menunjukkan produksi ikan gurami di Kota Depok pada tahun

2009 telah mencapai 333,72 ton, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun

2008 yang hanya mencapai 331,17 ton dan tahun 2007 hanya sebesar 324,12.

Dengan rata-rata peningkatan produksi pertahun sebesar 1 persen.

Terdapat banyak peluang usaha dalam satu rangkaian pengusahaan ikan

gurami, mulai dari pembenihan sampai dengan pembesaran ikan gurami.

Sedangkan usaha lain yang timbul sebagai akibat langsung dari pengusahaan ikan

gurami, misalnya usaha jual beli benih ikan, jual beli ikan konsumsi, pengrajin

alat-alat perikanan, jual beli sarana produksi perikanan seperti pupuk, pakan dan

obat-obatan, jual beli alat-alat perikanan dan rumah makan serta penyewaan lahan

tidur yang tidak dimanfaatkan.

Pengusahaan ikan gurami di Kota Depok tidak hanya dilakukan oleh

petani-petani yang tergabung kelompok pembudidaya, melainkan banyak

dilakukan juga oleh perusahaan yang mengkhususkan bergerak dalam bidang

pengusahaan ikan air tawar. Akan tetapi kegiatan pengusahaan ini tidak terlepas

juga dari peran pemasok yang menjadi penggerak usaha perdagangan ikan air

tawar, khususnya ikan gurami. Salah satu perusahaan yang menjual ikan gurami

adalah Mekar Tambak Sari yang berlokasi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok,

dan salah satu kelompok pembudidaya di Kota Depok yang mengusahakan ikan

gurami adalah Family Jaya 1.

Page 21: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Upaya yang dilakukan oleh Mekar Tambak Sari dalam pengembangan

usahanya adalah dengan mengusahakan pembenihan ataupun pembesaran ikan

gurami. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penerimaan yang lebih besar

bagi perusahaan. Namun sebelum dilakukan pengembangan usaha, perlu adanya

suatu kajian mengenai pengusahaan ikan gurami dan melakukan identifikasi

terhadap petani ataupuk kelompok pembudidaya yang telah melakukan

pengusahaan ikan gurami. Family Jaya 1 adalah kelompok pembudidaya yang

mengusahakan ikan air tawar, salah satunya adalah ikan gurami. Kajian mengenai

pengusahaan ikan gurami dan identifikasi dilakukan sebagai acuan karena selama

ini perusahaan Mekar Tambak Sari tidak mengusahakan ikan gurami. Kegiatan

ini dimaksudkan untuk melihat dan menilai prospek dari usaha yang akan

dilakukan oleh perusahaan yang merupakan suatau upaya dalam pengembangan

usahanya.

1.2. Perumusan Masalah

Gurami merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun

harganya relatif stabil tinggi setiap saat jika dibandingkan dengan ikan bawal,

patin dan ikan air tawar sejenis lainnya, dan merupakan salah satu jenis ikan

konsumsi yang sangat populer di Indonesia, serta mempunyai segmen pasar yang

jelas mulai dari telur sampai menjadi ikan konsumsi. Salah satu perusahaan yang

menjual ikan gurami adalah Mekar Tambak Sari. Perusahaan selama ini

mengusahakan dua jenis ikan air tawar, yaitu ikan bawal dan patin, sedangkan

untuk ikan gurami perusahaan tidak mengusahakan sendiri, tetapi membeli dari

petani sekitar lokasi usaha. Mekar Tambak Sari telah memasok ikan konsumsi

pada beberapa rumah makan (restoran), pasar swalayan dan pedagang di pasar

tradisonal, serta pedagang pengumpul. Sedangkan untuk benih, biasa dijual

kepada tengkulak (pedagang pemasok) dan petani sekitar JABODETABEK .

Kurangnya persediaan ikan gurami yang biasa didatangkan dari petani

ikan gurami sekitar menjadi penghambat Mekar Tambak Sari dalam menjalankan

usahanya. Karena selama ini untuk ikan gurami Mekar Tambak Sari tidak

mengusahakan sendiri, padahal ikan ini merupakan salah satu produk unggulan

yang ditawarkan perusahaan. Berbeda dengan ikan bawal dan patin yang memang

diusahakan sendiri karena produksinya dapat dikendalikan dan benih yang

Page 22: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

merupakan input produksi utamanya mudah diperoleh. Walaupun ada ikan

gurami yang didatangkan dari daerah luar Jawa Barat seperti dari Jawa Tengah

dan Lampung, namun Mekar Tambak Sari tidak menerima ikan tersebut

dikarenakan adanya perbedaan dari segi warna, tingkat ketahanan hidup ataupun

kesegaran, dan rasanya ketika sudah dimasak. Mekar Tambak Sari selalu

berusaha mempertahankan komitmennya untuk tetap menjaga kualitas ikan yang

telah dikenal oleh konsumennya selama ini, sehingga tidak sembarangan untuk

menerima pasokan ikan yang akan dijual kepada konsumen nantinya. Adapun

kondisi permintaan pasar yang dihadapi Mekar Tambak Sari dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Pesanan Permintaan Ikan Gurami dan Persentase Pesanan yang Tidak

Terpenuhi Tahun 2007 -2009

Sumber : Mekar Tambak Sari, 2010

Tabel 4 menunjukan bahwa adanya permintaan (pesanan) ikan gurami

yang tidak dapat dipenuhi setiap tahunnya selama tiga tahun berturut-turut,

dengan rata-rata pesanan yang tidak terpenuhi pertahunnya yaitu sebesar 32,13

persen untuk ikan gurami konsumsi dan 25,94 persen untuk benih ikan gurami.

Dari nilai persentase pesanan yang tidak terpenuhi dapat terlihat bahwa dari tahun

2007 sampai dengan 2009 nilainnya semakin bertambah. Hal ini dikarenakan

permintaan atau pesanan semakin banyak namun ketersediaan ikan yang mampu

dipenuhi Mekar Tambak Sari semakin menurun. Kondisi ini dapat diatasi dengan

salah satu upaya yaitu mengusahakan ikan gurami sendiri. Adapun produksi

minimal yang ditargetkan Mekar Tambak Sari adalah 44,79 persen untuk produksi

ikan konsumsi dan 37,50 persen untuk benih ikan gurami, nilai ini setara dengan

7.300 kg ikan konsumsi yang harus diproduksi dan 120.000 ekor untuk benih ikan

gurami harus diproduksi.

No Tahun Ikan Konsumsi (Kg)

Benihan (Ekor)

Pesanan Terpenuhi Tidak Pesanan Terpenuhi Tidak

Terpenuhi

(%)

Terpenuhi

(%)

1 2007 12.000 9.364 21,97 150.000 125.000 16,67

2 2008 13.500 9.500 29,63 275.000 210.000 23,64

3 2009 16.300 9.000 44,79 320.000 200.000 37,50

Rata- rata

32,13 Rata-rata

25,94

Page 23: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Karena permasalahan di atas, Mekar Tambak Sari berencana untuk

memperluas usahanya dengan mengusahakan pembenihan atau pembesaran ikan

gurami sendiri. Namun dalam menjalankan rencananya Mekar Tambak Sari

masih dihadapkan pada kendala, yaitu adanya keterbatasan modal untuk

menambah investasi yang akan digunakan dalam kegiatan usaha, karena

pengusahaan ikan gurami akan dilakukan pada lokasi yang berbeda dengan lokasi

usaha yang sudah berjalan selama ini. Barang-barang investasi tersebut

merupakan barang yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi, sehingga keinginan

dan harapan perusahaan untuk selalu dapat memenuhi permintaan pasarnya secara

maksimal akan dapat terpenuhi.

Keterbatasan modal dan juga adanya ketidak stabilan harga input produksi

yang digunakan (benih ikan gurami dan pakan) dan harga jual output produksi

menyebabkan Mekar Tambak Sari kesulitan melakukan pengusahaan ikan gurami.

Oleh karena itu dibutuhkan Analisis Kelayakan Investasi untuk melihat dan

menilai apakah pengusahaan ikan gurami baik pembesaran ataupun pembenihan

yang nantinya dilakukan sebagai usaha untuk dapat memenuhi permintaan

pasarnya, layak untuk dijalankan dan dapat memberikan keuntungan yang

maksimal bagi perusahaan atau tidak. Berdasarkan uraian di atas maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1) Apakah pengusahaan pembesaran ataupun pembenihan ikan gurami oleh

Mekar Tambak Sari layak secara non finansial ?

2) Apakah Investasi yang ditambahkan pada Mekar Tambak Sari untuk

pengusahaan pembesaran ataupun pembenihan ikan gurami dapat memberikan

kelayakan secara finansial ?

3) Bagaimana pengaruh ketidak stabilan harga input (benih ikan gurami dan

pakan) dan harga jual output, terhadap pengusahaan pembesaran ataupun

pembenihan ikan gurami ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan :

1) Mengkaji kelayakan pengusahaan ikan gurami Mekar Tambak Sari

(pembesarann dan pembenihan) dari segi aspek non finansial antara lain aspek

Page 24: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek pasar, aspek sosial, dan aspek

lingkungan.

2) Menganalisis kelayakan pengusahaan ikan gurami berdasarkan aspek finansial

dari pengusahaan pembesaran dan pembenihan.

3) Menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) kelayakan pengusahaan ikan

gurami (pembesarann dan pembenihan).

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1) Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan

untuk manajemen perusahaan dalam memutuskan pengusahaan yang tepat,

sehingga akan dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Analisis

kelayakan pengusahaan ikan gurami ini juga diharapkan dapat digunakan oleh

perusahaan untuk menarik investor, serta pengusaha dapat mengetahui

variabel-variabel yang dapat berpengaruh terhadap kegiatan usaha ikan gurami

apabila terjadi ketidak stabilan input dan harga jual output.

2) Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini dapat menambah wawasan dan

memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah

diperoleh selama perkuliahan, sehingga dapat memberikan suatu pengalaman

nyata mengenai kondisi usaha di lapang.

3) Bagi pembaca, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi reverensi atau bahan

rujukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas mengenai aspek finansial dan non finansial.

Adapun aspek finansial yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

beberapa kriteria kelayakan investasi seperti Net Present Value (NPV), Internal

Rate of Retrn (IRR), Net Benefit Cost ratio (Net B/C), Payback Period (PP).

Aspek non finansial yang yang dibahas adalah aspek pasar, aspek manajemen dan

hukum, aspek teknis, aspek sosial dan ekonomi, serta aspek lingkungan.

Page 25: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Perikanan

Menurut Sari (2006), Perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam

memanfaatkan sumberdaya ikan. Secara garis besar, perikan terdiri dari perikanan

tangkap dan perikanan budidaya, baik darat maupun laut. Perikanan tangkap

adalah kegiatan ekonomi yang melakukan penangkapan terhadap hewan air dan

tumbuhan air. Sedangkan perikanan budidaya adalah kegiatan ekonomi yang

melibatkan manusia dalam membudidayakan hewan dan tumbuhan air.

Padat penebaran benih dalam melakukan budidaya ikan gurami tidak

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan efisiensi, namun mempengaruhi

pertumbuhan hidup dan jumlah pakan yang dikonsumsi. Kelangsungan hidup

selama pemeliharaan (SR) tergolong baik yaitu berkisar antara 90,14 persen

sampai 99,52 persen, sedangkan pertumbuhan dan jumlah pakan yang dikonsumsi

mengalami penurunan dengan meningkatnya padat penebaran. Untuk tujuan

produksi, sebaiknya dilakukan pembenihan ikan gurami secara intensif dengan

menggunakan padat tebar 8 ekor per liter karena hasil yang diperoleh akan lebih

menguntungkan (Bugri, 2006)

Berdasarkan hasil penelitian Anggoro (2009), lama pencahayaan yang

terbaik untuk pemeliharaan larva ikan gurami sampai ukuran 1,5–2 cm dalam

akuarium sistem indoor adalah 24 jam terang 0 jamgelap (24 T: 0 G), karena

menghasilkan kelangsungan hidup yang tinggi, efisiensi pemanfaatan kuning telur

dan laju pertumbuhan panjang yang tertinggi, serta ukuran panjang yang paling

seragam.

2.2. Jalur Pemasaran

Jalur pemasaran untuk pasar lokal umumnya adalah dari produsen –

pengumpul – agen - pedagang pengecer - konsumen. Jalur pemasaran ini akan

semakin panjang untuk keperluan ekspor karena menyertakan eksportir, importir,

pedagang besar, agen, maupun pedagang pengecar. Panjang pendeknya jalur

pemasaran akan mempengaruhi harga ikan di tangan konsumen. Selain jalur

pemasaran, tingginya risiko pemasaran akan meningkatkan biaya sehingga harga

Page 26: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

ikan juga akan meningkat. Untuk mengurangi risiko, ikan yang harus dipasarkan

harus melalui proses penyeleksian, pengemasan dan pengangkutan yang baik

(Agustika, 2009).

2.3. Penelitian Terdahulu Studi Kelayakan

Penelitian mengenai ikan air tawar sudah banyak dilakukan sebelumnya,

diantaranya berjudul Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembenihan Ikan mas

di Desa Sumurgintung, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang oleh Rosiah

(2005). Dari hasil analisisnya didapat bahwa usaha pembenihan Ikan Mas di Desa

Sumurgintung, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, secara finansial

menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Hal ini berdasarkan hasil

perhitungan rata-rata hasil analisis per kuartal tahun 2005 memperlihatkan

keuntungan sebesar Rp. 8.757.399, R/C ratio sebesar 1,14 dan payback period

4,50 tahun. Berdasarkan perhitungan kriteria investasi dengan tingkat suku bunga

8 persen per kuartal diperoleh NPV sebesar Rp. 13.205.659,22, Net B/C sebesar

1,13 dan IRR sebesar 9,45 persen. Skenario adanya pinjaman dari lembaga

keuangan, menurunkan nilai kriteria investasi walaupun masih layak untuk

dikembangkan. Pada skenario dengan pinjaman menunjukan nilai NPV Rp.

2.284.388,04, Net B/C sebesar 1,03 dan IRR sebesar 8,27 persen. Selain itu

apabila dilihat dari sensitivitasnya terhadap kenaikan harga pupuk (TSP sebesar

11,11 persen, PK sebesar 4,76 persen, Kaptan sebesar 3,7 persen ) menunjukan

nilai NPV sebesar Rp 11.230.498,59, Net B/C sebesar 1,11 dan IRR sebesar 9,30

persen. Pada skenario dengan pinjaman apabila terjadi kenaikan harga TSP

sebesar 11,11 persen, PK sebesar 4,76 persen, Kaptan sebesar 3,7 persen,

menyebabkan nilai kriteria investasi menjadi, NPV sebesar Rp. 309.227.00, Net

B/C sebesar 1,00 dan IRR sebesar 8,04 persen.

Hasil penelitian Atemalem (2001), yang berjudul Analisis Kelayakan

Investasi Usaha Pembenihan Ikan Patin (Pangasius sutchi) di Tapos Agro Lestari,

Ciawi, Bogor menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis usaha yang dilakukan

selama satu tahun, usaha ini memperolah keuntungan sebesar Rp. 110.604.616,70.

hasil perhitungan analisis pembenihan ikan ini menguntungkan dilihat dari hasil

perhitungan R/C rasio lebih dari satu yaitu sebesar 1,56. Analisis titik impas

(BEP) dari usaha pembenihan ini menghasilkan nilai sebesar 742.522 ekor atau

Page 27: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

senilai Rp. 82.637.703,83. sedangkan dari hasil analisis kelayakan investasi

diperoleh NPV sebesar Rp. 81.629.230,06, Net B/C sebesar 2,58, dan IRR sebesar

66,77 persen. Hasil perhitungan analisis sensitivitas pada kondisi kenaikan harga

pakan benih 16 persen diperoleh NPV sebesar Rp. 8.203.815,31, Net B/C sebesar

1,11 dan IRR sebesar 27,32 persen. Penurunan harga jual benih ikan patin ukuran

1 inch (2,56 cm) sebesar 5 persen diperoleh NPV sebesar Rp. 21.884.659, 59, Net

B/C 1,33, dan IRR sebesar 36,64 persen, menunjukan bahwa usaha tersebut layak

diteruskan untuk jangka panjang.

Iriani (2006) dalam Analisis Kelayakan Finansial Pembenihan dan

Pendederan Ikan Nila Wanayasa pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari, Desa

Tanjungsari, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta menjelaskan

bahwa usaha pendederan dan pembenihan ikan nila layak dijalankan dengan

keuntungan yang diperoleh sebesar Rp. 83.009.000, dngan R/C rasio sebesar3,21,

payback period sebesar 0,21 tahun dan BEP sebesar Rp. 22.462.437,69.

berdasarkan analisis kelayakan finansial terhadap usaha pembenihan dan

pendederan ikan nila ini diperoleh NPV sebesar Rp. 225.116.401,83, Net B/C

lebih dari satu dan IRR sebesar 7,07 persen, sehingga usaha tersebut layak untuk

dijalankan. Hasil analisis sensitivitas yang dilakukan terhadap kenaikan harga

pakan sebesar 800,917 persen diperoleh nilai NPV sama dengan nol, Net B/C

sama dengan satu, dan IRR sama dengan tingkat suku bunga yang berlaku. Hal ini

menunjukan usaha ini masih layak untuk dijalankan sampai batas kenaikan harga

pakan 800,917 persen.

Berdasarkan hasil penelitian Rohaeni (2006), yang berjudul Kelayakan

Investasi Pengembangan Usaha Pembesaran Lele Dumbo di Agro Niaga Insani,

Kabupaten Bogor diperoleh hasil perhitungan analisis usaha sebesar Rp.

58.451.900, R/C rasio sebesar 1,39 dan payback period sebesar 2,98. sedangkan

perhitungan analisis kelayakan usaha menghasilkan NPV sebesar Rp.

118.976.123, 41, Net B/C sebesar 1,89 dan IRR sebesar 34,80 persen. Analisis

sensitivitas dilakukan sampai pada persentase perubahan harga yang

menyebabkan usaha tidak layak adalah pada kenaikan harga pakan sebesar 25,5

persen dan penurunan harga jual sebesar 9,8 persen. Hasil analisis menunjukan

bahwa usaha ini menguntungkan, serta layak untuk dilakukan dan dikembangkan.

Page 28: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

2.4. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai analisis kelayakan investasi yang dilakukan ini

memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu.

Beberapa persamaannya antara lain, pada metode yang digunakan yaitu dengan

melakukan studi kasus pada sebuah perusahaan, dan aspek finansial yang

digunakan menggunakan kriteria kelayakan yaitu NPV, Net B/C, dan IRR. Selain

itu penelitian ini juga mempunyai persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu

penelitian mengenai analisis kelayakan investasi ini juga dapat memberikan

informasi mengenai tingkat kepekaan atau sensitivitas dari pengusahaan ikan air

tawar sehingga dari informasi yang diperoleh akan dapat diketahui perubahan-

perubahan apa saja yang dapat berpengaruh terhadap pengusahaan ikan air tawar.

Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang

dilakukan yaitu, pada penelitian ini menganalisis kelayakan investasi tidak hanya

dari aspek finansial saja melainkan aspek non finansial dari kegiatan usaha juga

dianalisis, kriteria kelayakan finansial menggunakan payback period, dan tidak

menganalisis BEP dari kegiatan usaha yang diteliti. Pada penelitian yang

dilakukan ini juga menggunakan dua skenario pengusahaan yaitu pada skenario I

dengan manganalisis kelayakan investasi pengusahaan pembesaran ikan gurami

dan skenario II menganalisis kelayakan investasi pengusahaan pembenihan ikan

gurami.

Page 29: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Studi Kelayakan Usaha

Usaha adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-

sumber untuk mendapat kemanfaatan (benefit) atau suatu kegiatan dengan

mengeluarkan sumber-sumber untuk memperoleh hasil pada waktu yang akan

datang, dan dapat direncanakan, dibiaya dan dilaksanakan sebagai suatu unit.

Kegiatan suatu usaha selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan (objectiv) dan

mempunyai suatu titik tolak (starting point) dan suatu titik akhir (ending point)

baik biaya maupun hasilnya yang penting biasanya dapat diukur (Kadariah,1988).

Menurut Gittinger (1986), usaha merupakan suatu kegiatan yang

mengeluarkan biaya dengan harapan akan memperoleh hasil. Rangkaian dasar

dalam pelaksanaan dan perencanaan usaha adalah siklus usaha yang terdiri dari

tahap-tahap identifikasi persiapan dan analisis penilaian, pelaksanaan dan

evaluasi. Analisis usaha atau proyek adalah perbaikan pemilihan investasi.

Kelayakan investasi dalam suatu usaha dapat ditinjau dari berbagai aspek

diantaranya aspek teknis, aspek sumberdaya manusia, aspek pemasaran dan aspek

finansial .

Studi kelayakan usaha merupakan penelaahan atau analisis tentang apakan

suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Studi

kelayakan usaha merupakan dasar untuk menilai apakah kegiatan investasi atau

suatu usaha layak untuk dijalankan. Selain itu studi kelayakan usaha ini juga

secara tidak langsung akan mempunyai keterkaitan dengan kepentingan

masyarakat dan pemerintah (Nurmalina, et al 2009).

Tujuan dari analisi usaha adalah untuk memperbaiki penilaian investasi.

Karena sumber-sumber yang tersedia bagi pembangunan terbatas, maka perlu

diadakan pemilihan antara berbagai macam usaha. Kesalahan dalam pemilihan

usaha dapat mengakibatkan pengorbanan sumber-sumber yang langka. Oleh

karena itu, sebelum usaha dilaksanakan perlu diadakan perhitungan percobaan

untuk menentukan hasil dan memilih diantara berbagai alternatif dengan jalan

menghitung biaya dan manfaat (benefit) yang dapat diharapkan dari masing-

masing usaha (Kadariah,1988).

Page 30: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

3.2. Umur Usaha

Menurut Nurmalina, et al (2009), ada beberapa pedoman untuk

menentukan panjangnya umur usaha, antara lain :

1) Umur ekonomis suatu usaha ditetapkan berdasarkan jangka waktu (periode)

yang kira-kira sama dengan umur ekonomis dari aset terbesar yang ada pada

suatu usaha, yaitu jumlah tahun selama pemakaian aset tersebut dapat

meminimumkan biaya tahunan dari pemakaiannya.

2) Untuk usaha besar bergerak (diberbagai bidang) lebih mudah menggunakan

umur teknis dari unsur-unsur investasi. Umur teknis umumnya lebih panjang

dari umur ekonomis. Tetapi hal ini tidak berlaku apabila adanya keusangan

teknologi (Absolence) dengan adanya penemuan teknologi baru.

3) Untuk usaha yang umurnya lebih lama dari 25 tahun, biasanya umur usaha

ditentukan selama 25 tahun karena nilai-nilai setelah itu jika di discount rate

dengan tingkat suku bunga lebih besar dari 10 persen maka present value-nya

akan kecil sekali, karena nilai DF-nya kecil mendekati nol.

3.3. Kriteria Kelayakan Investasi

Menurut Gittinger 1986, dalam menganalisi usaha harus

mempertimbangkan aspek-aspek yang saling terkait, yang secara bersama-sama

menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman

investasi. Selain itu juga harus mempertimbangkan seluruh aspek tersebut pada

setiap tahapan dalam perencanaan usaha dan siklus perencanaannya.

Nurmalina, et al (2009), membagi analisis kelayakan menjadi aspek pasar,

aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial, ekonomi dan budaya,

aspek lingkungan, dan aspek finansial. Dalam penelitian ini aspek yang dibahas

adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, aspek sosial dan

ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek finansial saja.

3.3.1. Aspek Pasar

Aspek pasar dan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial

Page 31: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

(Hakim, 2005). Menurut Kadariah (1999), aspek komersial menganalisa

penawaran input (barang dan jasa) yang diperlukan usaha, baik pada waktu

membangun usahak, maupun pada waktu usaha sudah berproduksi, dan

menganalisa pasaran output yang dihasilkan dari kegiatan usaha.

Menurut Gittinger (1986), analisis aspek komersial terdiri dari rencana

pemasaran output yang dihasilkan oleh usaha dan rencana penyediaan input yang

dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan usaha. Dari sisi output, analisis

pasar untuk hasil usaha adalah sangat penting dalam menyakinkan bahwa terdapat

suatu permintaan yang efektif pada harga yang menguntungkan. Dari sudut

pandang input, saluran distribusi, kapasitas, kontinuitas, dan tingkat harga.

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat-alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Alat-alat tersebut diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang disebut empat P,

yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

Empat P menggambarkan pandangan seorang penjual mengenai alat-alat

pemasaran yang dapat dipergunakan untuk mempengaruhi pembeli (Kotler, 1997).

3.3.2. Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses

pembangunan usaha secara teknis dan pengoprasiannya setelah usaha tersebut

selesai dibangun. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal

penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya (Nurmalina,et al, 2009).

Menurut Gittinger (1986), analisis secara teknis akan menguji hubungan-

hubungan teknis yang mungkin dalam suatu usaha yang diusulkan, misalnya

keadaan tanah di daerah usaha dan potensinya bagi pembangunan usaha,

ketersediaan air baik secara alami (hujan dan penyebaran hujan) serta pengadaan

(kemungkinan-kemungkinan untuk membangun irigasi), varietas benih yang

cocok. Atas dasar pertimbangan–pertimbangan ini analisis secara teknis akan

dapat menentukan hasil-hasil yang potensial. Analisis secara teknis juga

berhubungan dengan input usaha (penyediaan) dan output (produksi) berupa

barang dan jasa. Kerangka kerja usaha harus dibuat secara jelas agar analisis

secara teknis dapat dilakukan dengan teliti. Aspek-aspek lain dari analisis usaha

akan dapat berjalan bila analisis secara teknis dapat dilakukan.

Page 32: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

3.3.3. Aspek Manajemen dan Hukum

Aspek manajemen mempelajari tentang manajemen dalam masa

pembangunan usaha dan manajemen dalam masa operasi. Dalam masa

pembangunan usaha hal yang dipelajari adalah siapa pelaksana usaha, bagaimana

jadwal penyelesaian usaha tersebut, dan siapa yang melakukan studi masing-

masing aspek kelayakan usaha. Sedangkan manajemen dalam operasi

mempelajari bagaimana bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih,

bagaimana struktur organisasi, bagaimana deskripsi masing-masing jabatan,

berapa banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan menentukan siapa-siapa

anggota direksi dan tenaga inti (Nurmalina,et al, 2009).

Aspek hukum mempelajari tentang bentuk badan usaha yang akan

digunakan (dikaitkan dengan kekuatan hukum dan konsekuensinya), dan

mempelajari jaminan-jaminan yang bisa disediakan bila akan menggunakan

sumber dana yang berupa pinjaman, berbagai akta, sertifikat, dan izin. Disamping

hal tersebut aspek hukum dari suatu kegiatan usaha diperlukan dalam hal

mempermudah dan memperlancar kegiatan usaha pada saat menjalin jaringan

kerjasama dengan pihak lain.

3.3.4 Aspek Sosial dan Ekonomi

Aspek sosial dan ekonomi akan menilai seberapa besar usaha mempunyai

dampak sosial dan ekonomi terhadap masyarakat keseluruhan. Pada aspek sosial

yang dipelajari adalah penambahan kesempatan kerja atau pengurangan

pengangguran. Selain itu aspek ini mempelajari pemerataan kesempatan kerja dan

bagaimana pengaruh usaha tersebut terhadap lingkungan sekitar lokasi usaha.

Aspek sosial memperhatikan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin

dialami oleh masyarakat di sekitar lokasi usaha.

Sedangkan dari aspek ekonomi suatu usaha yang dinilai dan dipelajari

adalah apakah suatu usaha yang akan dijalankan dapat memberikan peluang

peningkatan pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan

dari pajak, dan dapat menambah aktifitas ekonomi.

Page 33: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

3.3.5. Aspek Lingkungan

Merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan bagaimana suatu usaha

berpengaruh terhadap lingkungan. Apakah dengan adanya kegiatan usaha

lingkungan dapat menjadi lebih baik atau bahkan bertambah buruk. Dalam

merancang atau menganalisis kegiatan investasi harus mempertimbangkan pula

dampak terhadap lingkungan.

Pertimbangan tentang sistem alami dan kualitas lingkungan dalam analisis

suatu usaha justru akan menunjang kelangsungan suatu usaha itu sendiri. Tidak

akan ada usaha yang dapat bertahan lama apabila tidak memperhatikan kondisi

lingkungan sekitar.

3.4. Aspek Finansial

Menurut Kadariah (1988), analisis aspek finansisl suatu usaha dilihat dari

sudut badan atau orang yang menanam modalnya dalam usaha atau yang

berkepentingan langsung dalam usaha. Dalam analisis ini yang diperhatikan

adalah hasil untuk modal yang ditanam dalam suatu usaha. Analisis finansial ini

penting dalam memperhitungkan rangsangan bagi mereka yang turut serta dalam

mensukseskan pelaksanaan usaha. Sebab tidak ada gunanya melaksanakan usaha

yang menguntungkan dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan, jika

mereka yang menjalankan kegiatan produksi tidak bertambah baik keadaanya.

Aspek-aspek finansial dari persiapan dan analisis usaha menerangkan

pengaruh-pengaruh finansial dari suatu usaha yang diusulkan terhadap peserta

yang tergabung di dalamnya. Dalam usaha-usaha pertanian para peserta terdiri

dari petani, perusahaan swasta, koperasi dan lembaga-lembaga lainnya. Tujuan

utama dari analisis finansial adalah menetukan insentif bagi orang-orang yang

terlibat dalam pelaksanaan usaha (Gittinger, 1986)

Analisis usaha pertanian adalah untuk membandingkan biaya-biaya

dengan manfaatnya dan menentukan usaha yang mempunyai keuntungan yang

layak. Dalam analisis usaha diperlukan kriteria investasi yang merupakan metode

yang digunakan untuk menyatakan layak atau tidaknya suatu usaha. Adapun

beberapa kriteria sebagai tolak ukur kelayakan investasi diantaranya :

1) Net Present Value (NPV), merupakan nilai sekarang dari arus tambahan

manfaat bagi pelaksanaan usaha dihitung berdasarkan tingkat diskonto.

Page 34: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

2) Internal Rate of Return (IRR), merupakan tingkat suku bunga yang

menjadikan manfaat bersih sekarang sama dengan nol. Tingkat suku bunga

tersebut merupakan tingkat suku bunga maksimum yang dapat dibayar oleh

usaha untuk sumberdaya yang digunakan.

3) Net Benefit Cost ratio (Net B/C), merupakan angka perbandingan nilai

sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya.

4) Payback Period (PP), merupakan kriteria tambahan dalam analisis kelayakan

untuk melihat periode waktu yang diperlukan dalam melunasi seluruh

pengeluaran investasi.

3.5. Teori Biaya dan Manfaat

Menurut Nurmalina et al (2009), secara umum biaya didefinisikan sebagai

segala sesuatu yang mengurangi tujuan bisnis, dan manfaat adalah segala sesuatu

yang menbantu suatu tujuan. Manfaat terdiri dari tiga macam yaitu, manfaat yang

dapat diukur (tangible benefit), manfaat yang dirasakan di luar usaha itu sendiri

(indirect or secondary benefit), dan manfaat yang secara nyata ada tapi sulit

diukur (intangible benefit). Periode waktu analisis yang direncanakan seringkali

ditetapkan dalam satuan waktu yang panjang, sehingga mengakibatkan arus biaya

maupun manfaat tidak terjadi pada waktu yang sama, melainkan sepanjang umur

usaha. Berdasarkan kenyataan tersebut komponen-komponen biaya dan manfaat

diidentifikasi berdasarkan kapan komponen-komponen tersebut muncul, sehingga

diukur berdasarkan arus rill dari dana dan biaya usaha.

Biaya dan manfaat yang digunakan dalam melakukan analisis usaha,

biasanya adalah yang bersifat tangible (dapat dinilai dengan uang), sedangkan

biaya dan manfaat yang bersifat intangible (tidak dapat dinilai dengan uang)

seperti halnya sebagai masukan tambahan yang digunakan sebagai pertimbangan

subyektif untuk pengambilan keputusan. Pada analisis kelayakan usaha secara

finansial, biaya dan manfaat yang digunakan adalah yang berpengaruh langsung

terhadap usaha yang bersangkutan (biaya investasi, biaya operasional dan lain-

lain), sedangkan yang termasuk manfaat antara lain nilai produksi total,

penerimaan pinjaman, bantuan, nilai sewa dan nilai sisa.

Page 35: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

3.6. Analisis Sensitivitas Nilai pengganti (Switching Value)

Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan

hasil analisis usaha jika terjadi perubahan dalam input yang digunakan ataupun

dalam output yang dihasilkan. Dalam analisis kepekaan setiap kemungkinan harus

dicoba, yang berarti bahwa setiap kombinasi harus diadakan analisis kembali. Hal

ini diperlukan karena analisis usaha didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang

mengandung banyak ketidak pastian tentang apa yang terjadi dimasa yang akan

datang. Pada sektor-sektor pertanian, usaha biasanya dapat berubah-ubah yang

disebabkan karena fluktuasi harga-harga input dan output maupun perubahan pada

volume produksi (Gittinger, 1986). Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat

pengaruh penurunan harga dan kenaikan biaya yang terjadi terhadap kelayakan

suatu usaha, yaitu layak ataupun menjadi tidak layak untuk dijalankan.

Gittinger (1986) mengatakan bahwa untuk menghitung nilai pengganti

maka terlebih dahulu harus menentukan berapa banyak elemen yang kurang baik

dalam suatu usaha yang akan diganti agar dapat memenuhi tingkat minimum yang

masih dapat diterima. Oleh karena itu perubahan jangan melebihi tingkat

minimum tersebut. Analisis dengan nilai pengganti mengacu kepada berapa besar

perubahan yang terjadi sampai dengan NPV sama dengan nol.

3.7. Kerangka Pemikiran Operasional

Mekar Tambak Sari merupakan salah satu perusahaan yang mengusahakan

ikan air tawar, dan menjual ikan gurami. Adanya permintaan pasar yang dihadapi

perusahaan dan belum dapat dipenuhi seluruhnya menjadi penghambat

perusahaan dalam menjalankan usahanya selama ini.

Kurangnya pasokan atau persediaan ikan gurami yang menjadi

permasalahan pada Mekar Tambak Sari selama ini mendorong perusahaan untuk

melakukan pengembangan usaha dengan pengusahaan ikan gurami sendiri.

Namun keterbatasan modal yang dimiliki perusahaan juga menjadi penghambat

bagi perusahaan untuk melakukan pengembangan usahanya. Karena adanya

permasalahan yang dihadapi perusahaan, diperlukan analisis investasi terhadap

pengusahaan ikan gurami dengan menggunakan dua skenario pengusahaan yaitu

pengusahaan pembesaran ikan gurami dan pembenihan ikan gurami. Hal ini

dimaksudkan untuk melihat dan menilai apakah usaha layak atau tidak untuk

Page 36: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

dilaksanakan. Untuk dapat menganalisis kelayakan investasi perlu dilakukan

kajian mengenai aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kegiatan pengusahaan

ikan gurami yang akan dilakukan (pengusahaan pembesaran dan pengusahaan

pembenihan), yaitu dengan menganalisis non finansial dan aspek finansial.

Analisis aspek non finansial menggunakan kriteria kelayakan yang

digunakan adalah aspek pasar, yang ditunjukan dengan adanya permintaan pasar

ikan gurami yang dihasilkan. Kriteria kelayakan pada aspek teknis ditunjukan

dengan adanya peningkatan produksi yang ditunjukan dengan penambahan bobot

ikan dan nilai penjualan. Aspek manajemen dan hukum ditunjukan dengan

pengelolaan dan pengendalian manajemen yang baik dan benar sesuai dengan

kebutuhan usaha, serta bagaimana status badan hukum perusahaan tersebut.

Aspek sosial dan ekonomi ditunjukan dengan bagaimana respon masyarakat

sekitar dengan adanya kegiatan usaha dan apakah masyarakat ikut menikmati

keuntungan atau kerugian dari kegiatan usaha. Dari aspek lingkungan ditunjukan

apakah dengan adanya usaha lingkungan dapat menjadi lebih baik atau bahkan

bertambah buruk.

Penilaian mengenai aspek finansial dilakukan dengan menggunakan NPV,

IRR, Net B/C, dan Payback Period dengan kriteria penilaian yang digunakan

adalah jika NPV>0, maka investasi dikatakan layak atau bermanfaat karena dapat

menghasilkan manfaat lebih besar dari modal opportunity cost faktor produksi

modal. Jika nilai NPV<0, maka investasi tidak layak untuk dilakukan karena

pengusahaan tidak dapat menghasilkan manfaat senilai biaya yang digunakan.

Menurut Umar (2005), NPV merupakan selisih antara Present Value dari

investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa

yang akan datang. Untuk menentukan nilai sekarang itu diperlukan tingkat suku

bunga yang relevan.

Nilai Net B/C ratio menunjukan besarnya tingkat tambahan manfaat pada

setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Investasi dikatakan layak untuk

dilakukan apabila nilai Net B/C ratio menunjukan angka lebih dari satu,

sebaliknya apabila Net B/C ratio menunjukan angka kurang dari satu maka

investasi tidak layak dilakukan. Untuk mengetahui periode pengembalian modal

dapat menggunakan payback period. Analisis sensitivitas switching value

Page 37: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

digunakan dalam penelitian ini untuk menguji kepekaan suatu perubahan keadaan

terhadap kelayakan investasi.

Hasil analisis dari kedua skenario pengusahaan ikan gurami akan

menunjukan pengusahaan layak atau tidak layak untuk dilaksanakan. Dari hasil

analisis kelayakan investasi yang diperoleh selanjutnya akan disampaikan dan

direkomendasikan kepada perusahaan. Hasil analisis kelayakan investasi

pengusahaan pembesaran ikan gurami dan pembenihan ikan gurami juga

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam

pengambilan keputusan tentang pengusahaan ikan gurami yang layak untuk

dilaksanakan. Apabila dari hasil evaluasi kelayakan investasi menunjukan bahwa

pengusahaan ikan gurami pembesaran dan pembenihan layak untuk dilaksanakan,

maka sebaiknya usaha ini dilaksanakan dengan melihat dan memilih skenario

mana yang lebih menguntungkan guna dapat memenuhi permintaan pasar dan

sebaliknya, apabila dari hasil evaluasi kelayakan yang dilakukan menunjukan

bahwa pengusahaan ikan gurami pembesaran dan pembenihan tidak layak untuk

dilaksanakan, maka sebaiknya perusahaan mencari alternatif lain untuk mangatasi

permasalahan yang ada. Adapun gambar kerangka pemikiran operasional ini dapat

dilihat pada gambar 1 :

Page 38: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional

Permasalahan yang dihadapi :

Kurangnya pasokan ikan gurami

Keterbatasan modal untuk menambah

investasi (kendaraan, lahan untuk

kolam, dan peralatan pendukung

produksi lainnya)

Aspek Finansial

NPV

IRR

Net B/C

PP

Sensitivitas

(Switching Value)

Aspek non Finasial

Aspek Pasar

Aspek Teknis

Aspek Manajemen dan

Hukum

Aspek Sosial dan Ekonomi

Aspek Lingkungan

Adanya permintaan ikan gurami yang

dihadapi Mekar Tambak Sari dan belum

dapat dipenuhi seluruhnya

Layak Tidak Layak

Analisis Kelayakan Investasi

Skenario Pengusahaan

Pembesaran Pembenihan

Rekomendasi pengusahaan

Page 39: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang mengusahakan ikan air

tawar Mekar Tambak Sari, di Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Pemilihan

lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja karena Kecamatan Sawangan

merupakan salah satu daerah yang potensial untuk pengembangan usaha bidang

perikanan khususnya perikanan air tawar. Selain itu, Mekar Tambak Sari

merupakan perusahaan yang ingin melakukan pengembangna usaha dengan

melakukan pengusahaan ikan gurami. Pengambilan data dilakukan selama satu

bulan, dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan September 2010.

4.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

studi kasus. Studi kasus atau penelitian kasus merupakan penelitian tentang subjek

penelitian yang berkenaan dengan satu fase spesifik atau khas dari keseluruhan

personalitas (Nazir, 1999). Tujuan dari studi kasus adalah utuk memberikan

gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat–sifat serta karakter yang

khas dari kasus ataupun status dari individu.

4.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh langsung dari hasil wawancara dan observasi

dengan perusahaan Mekar Tambak Sari dan petani yang tergabung dalam

kelompok pembudidaya Family Jaya 1, wawancara dengan petani dilakukan guna

memperoleh informasi mengenai teknis pengusahaan ikan gurami dan selanjutnya

informasi dan data yang diperoleh digunakan sebagai acuan dalam perhitungan.

Adapun jumlah anggota dari kelompok pembudidaya yang dijadikan

responden sebanyak lima orang, dan responden yang diambil dari perusahaan

Mekar Tambak Sari sebayak tiga orang, yaitu pemilik usaha dan dua orang

pegawai bagian produksi (lapangan). Data sekunder diperoleh dari instansi yang

terkait seperti : Dinas Perikanan Kota Depok, Perpustakaan Fakultas Perikanan

IPB, Perpustakaan Pusat (LSI), serta penelusuran melalui internet, buku-buku, dan

Page 40: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

literatur-literatur lain yang berkaitan dengan judul penelitian. Adapun data-data

yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:

1) Data gambaran umum mengenai perusahaan dan kelompok pembudidaya,

lokasi pengusahaan, aktivitas produksi, jenis produk, pemasaran, dan

keuangan.

2) Data historis perusahaan dan kelompok pembudidaya, yaitu komponen-

komponen biaya investasi, biaya variabel dan biaya tetap, harga jual produk,

volume produksi, dan realisasi penjualan.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan

analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dalam penelitian ini meliputi

analisis aspek teknis, aspek pasar, aspek Manajemen dan hukum, aspek sosial dan

ekonomi, serta aspek lingkungan.

Sedangkan analisis kuantitatif yang dilakukan meliputi analisis kelayakan

finansial usaha pemasok ikan gurami dengan melakukan pengusahaan pembesaran

dan pembenihan. Perhitungan yang dilakukan menggunakan kriteria investasi

yaitu, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost

(Net B/C), Payback Period (PP), serta analisis sensitivitas. Data kuantitatif yang

dikumpulkan diolah dengan menggunakan komputer yaitu Microsoft Excel. Hasi

pengolahan data tersebut disajikan dalam bentuk tabulasi dengan cara memasukan

data primer ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami. Data kualitatif

disajikan dalam bentuk uraian deskriptif serta dalam bentuk tabel, bagan atau

gambar sehingga mudah dipahami.

4.4.1. Aspek Pasar

Analisis aspek pasar dilakukan dengan melihat potensi pasar ikan gurami

dan dikatakan layak apabila pangsa pasar usaha ikan air tawar memadai untuk

pemasaran produk, pasar input tersedia dalam jumlah mencukupi, dan produk

yang dijual memiliki daya saing atau keunggulan dibandingkan dengan produk

serupa yang dihasilkan oleh pesaing. Selain itu analisis aspek pasar dilakukan

juga dengan menggunakan bauran pemasaran, yaitu seperangkat alat pemasaran

Page 41: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar

sasarannya (Kotler et al, 1997).

Adapun alat-alat bauran pemasaran diklasifikasikan menjadi empat unsur,

yaitu :

1) Produk, merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi dalam

rangka memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan yang mencakup kualitas,

rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk.

2) Harga, adalah jumlah nilai yang dikeluarkan konsumen dengan manfaat dari

memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga adalah satu-

satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan,

sedangkan unsur lainnya menghasilkan biaya.

3) Distribusi, meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

menjadikan produk tersedia dan mudah didapat oleh konsumen sasaran

melalui pengidentifikasian saluran pemasaran yang efisien. Saluran pemasaran

adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam

proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan.

4) Promosi, meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan memperkenalkan produknya kepada pasar sasaran.

4.4.2. Aspek Teknis

Analisis teknis dikaji secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran

mengenai lokasi pengusahaan ikan gurami, besarnya skala usaha atau jumlah

produksi yang dihasilkan, proses kegiatan produksi yang dilakukan serta peralatan

produksi yang digunakan dalam kegiatan pengusahaan ikan gurami pada Mekar

Tambak Sari. Dalam aspek teknis ini dinilai lokasi usaha, tata letak atau layout

tempat produksi, kegiatan produksi, serta teknologi yang akan digunakan.

Penilaian kelayakan aspek teknis dapat dikatakan layak apabila hal-hal tersebut

dapat memberikan kemudahan dalam distribusi dan pemeliharaan.

Menurut Gittinger (1986), analisis secara teknis ini akan menguji

hubungan-hubungan teknis yang mungkin dalam suatu usaha yang diusulkan,

seperti keadaan tanah didaerah usaha dan potensinya bagi pengembangan usaha,

ketersediaan air baik secara alamiah maupun pengadaan (kemungkinan untuk

Page 42: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

membangun irigasi), serta varietas benih yang cocok. Atas dasar pertimbangan-

pertimbangan inilah analisis secara teknis akan dapat menentukan hasi-hasil yang

potensial.

4.4.3. Aspek Manajemen dan Hukum

Aspek manajemen dan hukum dikaji secara deskriptif untuk melihat

sumberdaya manusia dalam menjalankan jenis-jenis pekerjaan dan status badan

hukum dari Mekar Tambak Sari, serta untuk melihat sumberdaya lain seperti

struktur organisasi serta sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan.

Kegiatan usaha dikatan layak apabila perusahaan menggunakan sistem

manajemen dan mempunyai status secara hukum sesuai dengan kebutuhan

perusahaan sehingga dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan.

4.4.4. Aspek Sosial dan Ekonomi

Analisis aspek sosial dan ekonomi dilakukan secara deskriptif dengan

menilai seberapa besar usaha mempunyai dampak sosial dan ekonomi terhadap

masyarakat keseluruhan. Usaha ini dikatakan layak apabila perusahaan mampu

menciptakan dampak positif bagi perekonomian secara keseluruhan.

Aspek sosial dan ekonomi ini perlu dikaji untuk melihat bagaimana

dampak yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan perluasan usaha pengusahan ikan

gurami yang dilakukan oleh Mekar Tambak Sari, terhadap kondisi sosial dan

ekonomi masyarakat sekitar. Kegiatan ini dikatakan layak jika perusahaan dapat

memberikan dampak positif dari kegiatan pengusahaan ikan gurami tersebut.

4.4.5. Aspek Lingkungan

Analisis aspek lingkungan yang dilakukan secara deskriptif ini menilai

suatu dampak atau pengaruh yang ditimbulkan terhadap lingkungan berkenaan

dengan bagaimana suatu kegiatan usaha dijalankan. Apakah dengan adanya

pengusahaan ikan gurami yang dilakukan perusahaan membuat lingkungan

menjadi lebih baik atau bahkan bertambah buruk. Kegiatan ini dikatakan layak

jika perusahaan dapat mengantisipasi dengan meminimalkan kerusakan

lingkungan yang dapat terjadi sebagai akibat dari kegiatan usahanya.

Page 43: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

4.4.6. Aspek Finansial

Analisis aspek finansisl dilakukan dengan menggunakan kriteria investasi

untuk menyatakan layak atau tidaknya suatu usaha. Kriteria investasi yang

digunakan adalah Net Present Value (NPV). Internal Rate of Return (IRR), Net

Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP).

Pelaksanaan analisis finansial dari suatu usaha dapat menggunakan metode

atau kriteria penilaian investasi. Kriteria kelayakan investasi digunakan untuk

mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu kegiatan

usaha. Melalui metode-metode ini dapat diketahui apakah suatu kegiatan usaha

layak untuk dilaksanakan atau tidak. Selain itu, setiap kriteria kelayakan dapat

dipakai untuk menentukan urutan-urutan berbagai alternatif usaha dari suatu

investasi.

4.4.6.1. Net Present Value (NPV)

NPV atau nilai kini manfaat bersih merupakan manfaat bersih yang

diterima selama umur usaha pada tingkat diskonto tertentu. Suatu usaha

dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat biaya yang diterima melebihi biaya

yang dikeluarkan, atau dengan kata lain jika NPV lebih besar dari nol, berarti

manfaat yang diperolah lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan. Rumus

yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut :

n

NPV = ∑ Bt-Ct ........................................................................................ (1)

t=1

(1+i)t

Dimana :

Bt = Manfaat pada tahun ke t

Ct = Biaya pada tahun ke t

t = Tahun kegiatan usaha (t= 1,2,3,.........., 10)

i = Tingkat Discount Rate (DR) (%)

n = Umur ekonomis usaha

Kriteria Penilaian :

1) Jika NPV>0, maka kegiatan investasi layak untuk dilaksanakan karena

manfaat lebih besar dari pada biaya

2) Jika NPV<0, maka kegiatan investasi tidak layak untuk dilaksanakan

Page 44: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

4.4.6.2. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah tingkat DR yang menghasilkan NPV sama dengan nol.

Besaran yang dihasilkan dari perhitungan ini adalah dalam satuan persentase (%).

IRR menunjukan rata-rata tingkat keuntungan internal tahunan perusahaan selama

umur usaha. Investasi dapat dikatakan layak apabila mempunyai nilai IRR lebih

besar dari opportunity cost of capital-nya (OCC).

Tingkat IRR mencerminkan tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar

oleh suatu kegiatan usaha untuk sumberdaya yang digunakan. Adapun rumus

yang digunakan dalam menghitung IRR adalah :

NPV1

IRR = i1 + (i2- i1) ...................................................................... (2)

NPV1 – NPV2

Dimana :

i1 = DR yang menghasilkan NPV positif

i 2 = DR yang menghasilkan NPV negatif

NPV1 = NPV yang bernilai positif

NPV 2 = NPV yang bernilai negatif

Kriteria Penilaian :

1) Jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang ditetapkan (14 %), maka

investasi dinilai layak

2) Jika IRR lebih kecil dari tingkat diskonto yang ditetapkan (14 %), maka

investasi dinilai tidak layak.

4.4.6.3. Net Benefit - Cost Ratio (Net B/C)

Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif

dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih

yang menguntungkan suatu kegiatan usaha yang dihasilkan terhadap setiap satu

satuan kerugian dari usaha tersebut.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya penerimaan

dibandingkan dengan pengeluaran selama umur kegiatan usaha. Suatu kegiatan

investasi dikatakan layak bila Net B/C lebih besar dari satu. Adapun rumus Net

B/C adalah sebagai berikut :

Page 45: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

n Bt-Ct

∑ (1 + i)t

t =1 (Bt – Ct) >0 ......................................... (3)

Net B/C = n Bt-Ct (Bt – Ct)<0

∑ (1 + i)t

t =1

Dimana :

Bt = Manfaat pada tahun ke t

Ct = Biaya pada tahun ke t

i = Tingkat DR (%)

t = Tahun kegiatan usaha (t= 1,2,3,.........., 10)

n = Umur ekonomis usaha

Kriteria Penilaiaan :

1) Investasi dinilai layak dan dinyatakan menguntungkan jika, Net B/C >1

2) Investasi dinilai tidak layak dan dinyatakan tidak menguntungkan jika, Net

B/C <1.

4.4.6.4. Payback Period (PP)

PP merupakan metode yang mencoba mengukur seberapa cepat investasi

pada suatu kegiatan usaha dapat kembali. Perhitungan dilakukan dengan cara

mengkomulatifkan nilai manfaat bersih yang terdapat pada cash flow. Semakin

kecil angka yang dihasilkan berarti semakin cepat tingkat pengembalian dari suatu

investasi, sehingga usaha yang dijalan kan semakin baik untuk dilaksanakan dan

dikembangkan. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung PP adalah

sbagai berikut :

Payback Period = I ................................................... (4)

AB

Dimana :

I = Biaya investasi yang diperlukan

AB = Manfaat bersih yang diperoleh setiap tahunnya

4.4.7. Analisis Sensitivitas Nilai Pengganti (Switching Value)

Analisis switching value dalam penelitian pengusahaan ikan gurami pada

perusahaan Mekar Tambak Sari dilakukan untuk menganalisis kelayakan investasi

yang dilakukan pada pengusahaan ikan gurami tersebut. Dalam analisis kelayakan

Page 46: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

investasi banyak asumsi-asumsi yang digunakan. Penggunaan asumsi ini memiliki

ketidak pastian yang sudah diminimalkan berdasarkan kondisi aktual yang terjadi

di lapangan pengujian sensitivitas kelayakan investasi terhadap perubahan asumsi

pendapatan dan biaya oprasional. Adapun penilaian analisis sensitivitas ini

digunakan pada tiga perubahan, yaitu:

1) Kenaikan harga input produksi yang dalam penelitian ini meliputi biaya pakan

ikan, dan biaya pembelian benih ikan gurami, sedangkan biaya dan komponen

lain tetap.

2) Terjadinya penurunan harga jual output, pada kondisi ini diasumsikan

komponen lainnya juga dianggap tetap.

4.5. Konsep Pengukuran dan Asumsi-asumsi Dasar

1) Umur usaha ditentukan 10 tahun berdasarkan umur ekonomis kolam dan

akuarium.

2) Sumber modal investasi berasal dari pinjaman bank JABAR Banten sebesar

Rp 100.000.000 dan milik pribadi sebesar Rp 45.000.000.

3) Tingkat DR yang digunakan sebesar 14 persen yang merupakan suku bunga

pinjaman Kredit Usaha Rakyat Bank JABAR Banten.

4) Biaya investasi diasumsikan dikeluarkan pada tahun ke-1 yaitu tahun 2011,

karena pengusahaan ikan gurami dilakukan pada tahun tersebut, bersamaan

dengan kegiatan produksi. Dan operasional perusahaan dimulai setelah

persiapan awal dilakukan dengan lama waktu yang dibutuhkan 4 bulan.

Jumlah produksi diasumsikan terserap seluruhnya oleh pasar.

5) Harga yang digunakan diasumsikan konstan. Baik harga input maupun harga

output dari kegiatan usaha pada masing-masing skenario. Harga yang

digunakan dalam penelitian adalah harga yang berlaku pada bulan Agustus

2010.

6) Luas lahan untuk kegiatan usaha pada kedua skenario sama yaitu, seluas 1.500

m2. Lahan yang digunakan untuk kolam pembesaran ikan gurami adalah 1000

m2

yang terbagi dalam empat kolam dengan luas masing-masing 250 m2.

Sedangkan untuk kegiatan pembenihan luas lahan yang digunakan untuk

kolam adalah 100 m2 untuk kolam pemeliharaan indukan, 100 m

2 untuk kolam

pmijahan dan 250 m2 untuk kolam terpal.

Page 47: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

7) Penerimaan yang diperoleh berasal dari penjualan ikan gurami dan penjualan

benih ikan gurami.

8) Nilai sisa merupakan nilai dari barang yang masih dapat terjual dan nilainya

diasumsikan 10 persen dari nilai pembelian.

9) Siklus produksi diasumsikan 2 kali dalam setahun untuk pembesaran ikan

gurami dan 6 kali dalam setahun untuk pembenihan. Benih yang digunakan

pada kegiatan pembesaran berukuran 200-250 gr, sedangkan untuk

pembenihan menggunakan indukan dengan perbandingan 1 jantan dan 3

betina setiap pasangnya. Lamanya proses budidaya yaitu 6 bulan untuk

pembesaran dan 4 bulan untuk pembenihan. Survival rate (SR) pada kegiatan

pembesaran diasumsikan 95 persen dan kegiatan pembenihan 80 persen.

10) Ketentuan pajak mengikuti ketentuan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008

yaitu tarif pajak penghasilan untuk wajib pajak akan menggunakan tarif

tunggal sebesar 25 persen.

Page 48: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

V DESKRIPSI PERUSAHAAN DAN PETANI

5.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Mekar Tambak Sari didirikan pada tanggal 25 Oktober 1991. Perusahaan

ini menjalankan usahanya diawali dengan menjadi petani ikan patin. Seiring

perkembangannya, pada tahun 2007 perusahaan ini berkembang menjadi

perusahaan yang mengusahakan ikan air tawar. Dikarenakan sulitnya

mendapatkan benih namun permintaan semakin banyak menyebabkan perusahaan

harus selalu memperluas jaringannya kepada para petani ikan air tawar sekitar,

karena dari petani tersebut perusahaan memperoleh ikan gurami yang akan dijual

nantinya, baik benih ikan gurami ataupun ikan gurami konsumsi. Perusahaan ini

beralamat di Desa Bojong Sari, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Didirikan

oleh seorang bapak yang berprofesi awal sebagai seorang pedagang, bernama

Romli.

Latar belakang dilakukannya usaha ini adalah karena adanya permasalahan

ekonomi yang dialami bapak lima orang anak. Kebutuhan sehari-hari yang harus

dipenuhi dan biaya pendidikan anak-anaknya yang harus dibayarkan, sedangkan

pendapatannya dari berjualan pakaian waktu itu tidak mencukupi. Karena hal

tersebutlah bapak lima orang anak ini mencoba untuk mencari alternativ usaha

lain yang mempunyai prospek lebih baik dari usaha yang telah dijalankannya.

Dengan menggunakan modal sendiri yang dimilikinya, akhirnya didirikan usaha

budidaya ikan air tawar yang diawali dengan menjadi petani ikan patin dan

kemudian beralih ke ikan bawal, yang selanjutnya disusul dengan budidaya ikan

gurami. Pemilik modal dalam hal ini adalah pemilik usaha dan bertindak

langsung sebagai pengelola usaha. Dalam menjalankan usahanya pemilik dibantu

oleh enam orang pegawainya, antara lain terdiri dari satu orang bagian Produksi

dibantu dengan seorang karyawan lapang dan sopir, satu orang bagian keuangan,

dan dua orang bagian keamanan.

5.2. Sejarah Singkat Kelompok Pembudidaya

Kelompok pembudidaya Family Jaya 1 berdiri pada tanggal 24 mei 2006

sebagai lembaga yang mewadahi para petani pembudidaya ikan air tawar di

Page 49: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Kecamatan Sawangan. Berlokasi di Desa Duren Seribu, Kecamatan Sawangan,

Kota Depok. Kelompok pembudidaya ini dikenal sebagai penghasilkan benih–

benih unggulan perikanan air tawar. Jumlah anggota yang tergabung dalam

kelompok pembudidaya Family Jaya ini berjumlah 17 orang. Dengan tingkat

pendidikan rata–rata dari anggota adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan

beberapa orang lulusan perguruan tinggi.

Hubungan yang baik antara Family Jaya 1 dengan instansi yang

berwenang seperti Dinas Perikanan Kota Depok selalu terjalin dengan baik,

sehingga kelompok pembudidaya ini selalu mendapat perhatian khusus dan

pembinaan yang baik dari para penyuluh perikanan. Selain itu juga Family Jaya

merupakan salah satu kelompok pembudidaya ikan air tawar terbesar dan telah

dikenal luas oleh para pelaku usaha ikan air tawar di Kota Depok, sehingga

kelompok pembudidaya ini selalu menjadi rujukan dari Dinas Perikanan Kota

Depok jika ingin melakukan pelatihan mengenai perikanan budidaya.

Para anggota yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ini adalah

para petani yang sebagian besar lokasi usahanya berada dalam satu hamparan,

sehingga dalam pertukaran informasi dari petani satu dan yang lainnya dapat

langsung tersampaikan. Karena keberhasilannya dalam mengembangkan

perikanan air tawar kelompok pembudidaya ini mendapat fasilitas berupa lahan

yang dapat digunakan untuk melakukan budidaya perikanan seluas dua hektar.

Adapun latar belakang terbentuknya kelompok pembudidaya ini adalah :

1) Kurang adanya pemenuhan kebutuhan benih ikan baik, untuk konsumen lokal

ataupun antar pulau karena permintaan yang cukup tinggi.

2) Untuk menciptakan benih unggulan, berkualitas dan terjamin perlu adanya

standar yang jelas.

3) Penjualan hasil produksi para pembudidaya biasanya dilakukan secara

bersama-sama atau kolektif baik hasil pembenihan maupun pembesaran, serta

adanya hubungan timbal balik (menjual dan membeli) antar petani

4) Kelompok Family jaya 1 sebagai wadah yang memfasilitasi dan menjembatani

para petani pembudidaya dengan instansi terkait dalam mengakses informasi

ataupun bantuan yang tersedia.

Page 50: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

5.3. Gambaran Umum Lokasi Usaha

Secara umum kondisi lokasi usaha Mekar Tambak Sari dengan kelompok

pembudidaya Family Jaya 1 tidak jauh berbeda, karena berada dalam satu wilayah

yang sama yaitu di Kecamatan Sawangan, Kota Depok dan hanya dibatasi aliran

sungai saja. Lokasi usaha yang digunakan telah memiliki persyaratan kelayakan

sebagai tempat usaha perikanan air tawar. Adapun persyaratan yang telah

dipenuhi antara lain adanya ketersediaan air yang cukup, dekat dengan sungai

yang dapat dijadikan alternatif sumber air, keamanan lingkungan, lingkungan

yang kondusif, dan kemudahan dalam akses trasportasi.

5.4. Luasan Lokasi Usaha

Luas lahan dan bangunan yang digunakan untuk kegiatan usaha Mekar

Tambak Sari adalah 2000 m2. Selain itu Mekar Tambak Sari juga memiliki

fasilitas yang cukup memadai dalam menjalankan usahanya sebagai perusahaan

yang mengusahakan ikan air tawar. Perusahaan ini memiliki lokasi usaha yang

cukup strategis karena tidak terlalu jauh dengan jalan raya dan dapat dijangkau

dengan kendaraan bermotor, selain itu infrasetruktur transportasi, komunikasi dan

penerangan juga telah memadai.

Sedangkan luas lahan yang dimiliki oleh para petani yang tergabung dalam

kelompok pembudidaya Family Jaya 1 berbeda–beda antara petani satu dan

lainnya. Namun secara umum luas lahan yang digunakan untuk kegiatan

pengusahaan ikan oleh para petani berkisar antara 500–1500 m2. Penggunaan

lahan untuk pengusahaan ikan air tawar yang dilakukan oleh petani terbagi dua

yaitu ada yang digunakan untuk pengusahaan pembenihan dan ada juga petani

yang memanfaatkannya untuk pengusahaan pembesaran.

Page 51: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

VI ASPEK KELAYAKAN NON FINANSIAL

Aspek–aspek kelayakan non finansial yang digunakan oleh Mekar Tambak

Sari dalam pengembangan usahanya adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek

manajemen dan hukun, aspek sosial dan ekonomi, sapek lingkungan, serta aspek

finansial. Aspek–aspek tersebut adalah satu kesatuan dalam penilaian kelayakan

usaha dan saling terintegrasi antara satu aspek dengan aspek lainnya.

6.1. Analisis Aspek Teknis

Sebelum melakukan kegiatan pengusahaan ikan gurami, hal penting yang

harus dipertimbangkan adalah aspek teknis, yang akan menggambarkan mengenai

lokasi usaha, tata letak tempat produksi, besarnya skala usaha, kriteria pemilihan

peralatan yang akan digunakan, proses produksi yang dilakukan dan jenis

teknologi yang digunakan. Adapun tata letak tempat produksi dapat dilihat pada

Lampiran 16 dan 17. Pelaksanaan dari evaluasi aspek teknis ini seringkali tidak

dapat memberikan suatu keputusan yang baku, karenanya sangat perlu

diperhatikan satu atau beberapa pengalaman pada usaha lain yang serupa di lokasi

lain yang menggunakan teknik dan teknologi yang serupa. Keberhasilan

penggunaan teknologi sejenis di tempat lain sangat membantu dalam mengambil

keputusan akhir, setidaknya memperhatikan pengalaman ditempat lain ini tidak

dapat ditinggalkan begitu saja (Nurmalina et al,2009).

6.1.1. Lokasi dan Sumberdaya Produksi Pengusahaan Ikan Gurami

Lokasi yang dipilih dalam melakukan kegiatan pengusahaan ikan gurami

baik untuk pembenihan ataupun pembesaran yang paling penting adalah harus

mempunyai ketersediaan air yang cukup dan dekat dengan sumber air, dekat

dengan ketersediaan bahan baku, dekat dengan petani ikan air tawar dan dekat

dengan jalan sehingga memudahkan dalam transportasi. Selain itu lokasi yang

aman juga perlu diperhatikan, baik aman dari gangguan manusia yang tidak

bertanggung jawab ataupun hewan pemangsa.

Hal lain yang juga penting adalah persiapan media untuk kegiatan

produksi. Penggunaan media dalam kegiatan pembesaran dan pembenihan ikan

gurami akan berbeda. Dalam pengusahaan pembesaran ikan gurami, Mekar

Page 52: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Tambaka Sari Menggunakan kolam tanah dengan pematang terbuat dari tanah.

Hal ini dimaksudkan agar ikan gurami yang suka membenturkan kepalanya ke

tepi kolam tidak terluka. Sedangkan dalam kegiatan pembenihan menggunakan

aquarium dan kolam terpal sebagai media produksi.

Pembenihan ikan gurami dilakukan untuk mendapatkan benih yang siap

dijual kembali kepada petani pendeder atau petani pembesaran untuk selanjutnya

dibesarkan oleh petani tersebut. Kegitan pembenihan yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan media aquarium yang disusun dalam

satu ruangan dan kolam terpal. pembenihan menggunakan media aquarium ini

merupakan suatu cara yang dianggap paling efektif oleh Mekar Tambak Sari

karena pengontrolannya dapat dilakukan lebih ketat dan sarana pendukungnya

amat memadai, sehingga tingkat keberhasilan dalam maminimalkan tingkat

kematian larva ikan gurami akan sangat tinngi. Aquarium ini dipergunakan untuk

membesarkan larva ikan gurami hingga menjadi benih yang berukuran 1–2 cm.

Lamanya proses penetasan telur menjadi larva adalah dalam kurun waktu berkisar

3-4 hari dari kegitan penebaran telur kedalam bak. Ukuran aquarium yang

digunakan adalah 100 cm x 50 cm x 40 cm dengan ketebalan kaca 5 mm, dan

kapasitas benih yang dihasikan berkisar 500-1000 ekor benih per aquarium.

Kegiatan pembesaran yanga dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

mengunakan media kolam tanah dengan luas 250 m2

per kolam dengan kepadatan

tebar 8-10 ekor per m2

dan tinngi air dalam kolam 70 cm. Benih ikan gurami yang

digunakan dalam kegiatan pembesaran ini berukuran 200–250 gr per ekor dan

dihasilkan ikan gurami konsumsi yang berukuran 500-800 gr per ekor. Waktu

yang dibutuhkan dalam pembesaran ini adalah enam bulan, terhitung dari kegiatan

pengolahan kolam sampai dengan pemanenan.

Kualitas media atau kolam sangat menentukan tumbuh kembangya ikan

gurami yang akan diusahakan. Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan

adalah kondisi tanah, suhu air, dan kadar keasaman air. Kegiatan pengusahaan

ikan gurami memerlukan air dengan pH 6,5–7 dan suhu air 25–28oC. Sehingga

untuk mengusahakan hal tersebut diperlukan suatu cara agar dapat menghasilkan

kondisi yang optimal untuk pertumbuhan ikan gurami, dan salah satu cara yang

dilakukan adalah dengan menggunakan air sumur yang sudah ditampung dalam

Page 53: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

bak selama 3-4 hari untuk menaikan pH dan menempatkan aquarium di dalam

ruangan tertutup sehingga suhu akan dapat terjaga.

Sumberdaya produksi yang dibutuhkan dalam kegiatan pembesaran ikan

gurami tidak jauh berbeda dengan pembenihan ikan gurami. Kegiatan pembesaran

ini juga membutuhkan air dengan pH 6,5–7 dan suhu air 25–28oC. Air tersebut

didapatkan dengan cara membuat saluran irigasi yang bersumber dari sungai dan

kemudian dialirkan dari kolam ke kolam, yang selanjutnya didiamkan dulu selama

kurang lebih 2 hari baru kemudian siap untuk ditebarkan benih.

Kebutuhan tenaga kerja pada pengusahaan ikan gurami ini menggunakan

tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar lokasi usaha. Tenaga kerja yang

digunakan adalah tenaga kerja pria dengan jam kerja dalam satu hari, yaitu 7 jam

dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore. Dengan upah pekerja sebesar Rp

35.000 per HOK. Namun pada kegiatan pembenihan ikan gurami jam kerja

disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan. Selain itu juga pada kegiatan

pembenihan perlu diperhatikan sifat ikan gurami yang hanya dapat bertelur secara

alami, sehingga kapan indukan ikan gurami memijah, yang selanjutnya bertelur

dan kemudian telur tersebut dapat diangkat untuk selanjutnya ditetaskan perlu

diperhatikan secara khusus agar produksi dapat maksimal.

6.1.2. Fasilitas Penunjang Pengusahaan Ikan gurami

Fasilitas penunjang dari tempat penelitian, yang telah dimiliki oleh Mekar

Tambak Sari adalah lokasi kegiatan usaha sangat mendukung. Dimana lokasinya

yang sangat strategis yaitu mudah dijangkau dan tidak jauh dengan jalan raya

serta dapat dimasuki kendaraan bermotor, selain itu juga dekat dengan toko-toko

yang menjual kebutuhan perikanan (pakan ikan, jaring, selang oksigen, pengisian

tabung oksigen, dan sarana produksi lainnya) dan dekat dengan petani juga.

Sehingga dari hal tersebut dimungkinkan pengusahaan ikan gurami ini akan dapat

berkembang dengan baik.

Selain itu juga proses pengangkutan input dan pemasaran hasil produksi

akan relatif mudah untuk dilakukan karena sarana transportasi yang ada sangat

memadai dan dapat mendukung kegiatan pengusahaan ikan gurami.

Page 54: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

6.1.3. Teknik Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Ikan gurami merupakan ikan yang mempunyai pertumbuhan lambat dan

hanya dapat berkembang biak (bertelur) secara alami, namun kebutuhan akan

benih ikan gurami merupakan faktor yang sangat penting dalam pengusahaan ikan

gurami. Sehingga permasalahan ketersediaan benih tersebut perlu diatasi, salah

satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan indukan yang dapat

menghasilkan benih unggul. Dalam penelitian ini indukan yang akan digunakan

adalah Gurami Porselen yang dapat menghasilkan telur hingga 10.000 butir dalam

sekali memijah.

Pengusahaan pembenihan ikan gurami yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan indukan sebanyak 20 ekor induk ikan gurami, yang terdiri dari 15

ekor induk betina dan 5 ekor induk jantan. Dimana pemijahan akan dilakukan

setiap dua bulan sekali. Silkus produksi dapat dilihat pada Lampiran 3.

Perbandingan setiap pasangan yaitu 1 induk jantan : 3 induk betina. Kegitan

dalam usaha pembenihan ikan gurami terdiri dari :

1) Pemeliharaan indukan

Indukan ikan gurami yang akan digunakan dalam pembenihan sebaiknya

harus sudah berumur di atas tiga tahun atau sedang dalam masa produktif.

Indukan yang akan dipijahkan sebaiknya dipelihara terlebih dahulu. Tempat

pemeliharaan indukan dibuat dalam kolam khusus dan selama dalam masa

pemeliharaan, indukan ikan gurami harus diberi pakan yang banyak mengandung

protein secara intensif. Pakan yang diberikan berupa pelet dengan kadar protein

berkisar 40 persen. Selain itu pakan alami berupa daun talas dan limbah sayuran

dapat dijadikan pakan tambahan. Pemberian pakan dapat dilakukan dua kali pada

pagi dan sore hari. Hari kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sekaligus

perawatan kolam sebanyak 154,3 HOK selama setahun dengan penggunaan

tenaga kerja satu orang dan dikerjakan dalam waktu tiga jam.

Penggunaan indukan gurami untuk pembenihan harus dilakukan

penyeleksian terlebih dahulu. Selain induk gurami harus dalam kondisi sehat,

bobot ikan gurami yang pantas dijadikan indukan adalah 2–3 kg per ekor. Selain

itu kolam yang digunakan sebaiknya tidak berlumpur, tetapi memiliki air yang

jernih dengan kepadatan tebar 4 ekor per m2.

Page 55: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

2) Pemilihan Indukan Siap Pijah

Kegiatan pembenihan ikan gurami dalam penelitian ini diawali dengan

pemilihan indukan yang siap pijah. Indukan ikan gurami siap pijah ditandai

dengan adanya benjolan di kepala bagian atas, rahang bawah yang tebal, tidak

adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada dan warna tubuhnya memerah

berbintik hitam terang dengan perut membentuk sudut tumpul untuk indukan

jantan. Sedangkan pada induk betina ditandai dengan bentuk kepala bagian atas

datar, rahang bawah tipis dan adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada, serta

warna tubuhnya lebih terang dari pada induk jantan dengan bentuk perut besar

bulat.

Cara lain yang juga dapat digunakan untuk melihat induk siap pijah adalah

dengan melihat tingkah laku indukan ikan gurami yang selalu beriringan bersama

antara induk jantan dan induk betina, serta mulai membuat sarang dari rumput

kering atau ijuk yang terdapat di kolam. Indukan ikan gurami ini biasanya

digunakan selama 10 tahun, setelah itu produksi telur yang dihasilkan jumlahnya

sudah menurun. Kegiatan penangkapan dan pemilihan indukan ini membutuhkan

hari kerja sebanyak 24 HOK dalam satu tahun dengan penggunaan tenaga kerja

satu orang dan dikerjakan dalam waktu empat jam.

3) Pemijahan Indukan Ikan Gurami

Kegitan pemijahan induk ikan gurami ini diawali dengan memisahkan

indukan yang sudah matang dan siap bertelur. Kepadatan tebar dalam kolam

pemijahan ini adalah 1 ekor per 5 m2 dengan perbandingan jumlah jantan dan

betina yang digunakan adalah 1 ekor induk ikan gurami jantan dan 3 ekor induk

gurami betina. Penebaran indukan yang dilakukan pada penelitian ini adalah

dilakukan secara komunal dengan lima pasang indukan (dalam satu kolam

pemijahan diisi beberapa pasang).

Proses pemijahan akan berlangsung satu minggu setelah indukan ikan

gurami ditebar dalam kolam pemijahan. Kemudian induk jantan akan membuat

sarang dengan menggukana bahan yang telah disediakan di kolam, berupa ijuk.

Induk betina kemudian akan mendekat dan meletakan telurnya pada sarang yang

telah dibuat, dan selanjutnya dibuahi oleh induk jantan dengan cara

menyemprotkan spermanya ke telur-telur tersebut.

Page 56: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Keberhasilan pemijahan dapat diamati dengan melihat permukaan air

kolam, jika tercium bau amis yang diikuti dngan munculnya banyak minyak di

permukaan air berarti telah terjadi proses pemijahan. Proses ini akan terus

berlangsung hingga semua betina selesai bertelur, dan proses pemijahan ini

berlangsung selama tiga hari.

Pengambilan sarang dilakukan secara hati-hati dan diangkat dengan

menggunakan wadah berupa bak atau ember yang sudah isi air. Proses

pengambilan sarang ini sangat mempengaruhi tingkat kegagalan menetasnya telur.

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengangkatan telur ini adalah 6,8 HOK

selama satu tahun dalam 6 periode dengan penggunaan tenaga kerja sebanyak dua

orang dan dikerjakan dalam waktu empat jam.

4) Penetasan Telur

Kegiatan penetasan telur ikan gurami dapat dilakukan pada beberapa

media seperti aquarium, bak plastik, kolam fiber glass, kolam terpal, dan kolam

beton. Penetasan telur yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan bak

plastik sebagai media, dengan ruangan yang digunakan berukuran sebesar 3 m2

x

3 m2. Telur ikan gurami yang telah diangkat akan menetas dalam kurun waktu 40

jam.

Sebelum Telur menetas, sebaiknya dilakukan penyeleksian terhadap telur-

telur yang berwarna kuning keruh yang harus dibuang karena tidak akan menetas,

hanya telur yang berwarna kuning cerah yang akan menetas. Aquarium yang akan

digunakan untuk pemeliharaan larva harus dibersihkan dan dikeringkan terlebih

dahulu, kemudian diisi air dengan ketinggian 25 cm dan pencahayaan yang

cukupyaitu 24 jam terang dan 0 jam gelap. Setelah telur menetas semua maka

dilakukan penghitungan larva dan selanjutnya pemanenan larva, kemudian larva

tersebut ditebar kembali ke dalam kolam terpal yang telah dipersiapkan

sebelumnya untuk proses pemeliharaan berikutnya. Hari kerja yang dibutuhkan

pada kegiatan ini sebanyak 12 HOK dalam 6 periode selama satu tahun dengan

penggunaan tenaga kerja sebanyak dua orang dan dikerjakan dalam waktu tujuh

jam.

Page 57: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

5) Perawatan Larva

Telur ikan gurami yang telah menetas dan menjadi larva membutuhkan

perawatan yang intensif karena masih sangat rentan dan akan berpengaruh

terhadap tingkat mortalitas benih nantinya. Pemberian pakan dilakukan pada saat

larva berumur 4 hari, karena pada tiga hari pertama larva masih memiliki

cadangan makanan berupa kantong sisa kuning telur. Pakan yang diberikan

berupa cacing sutra yang sudah dihaluskan atau cacing sutra kering. Pemberian

pakan dilakukan 4 kali dalam sehari, sebanyak 5 gr per 100 ekor larva setiap

pemberian. Selama perawatan penggantian air aquarium dilakukan ketika sudah

banyak kotoran dari sisa pakan dan kotoran ikan atau biasanya dua minggu sekali.

Suhu air yang dibutuhkan yaitu berkisar 29 –30

0C.

Larva ikan gurami dipelihara dalam aquarium selama 30 hari hingga

menjadi benih (larva berukuran 1–2 cm). Benih ini selanjutnya dipelihara dalam

kolam terpal dengan padat tebar 100 ekor per m2 dan penebaran dilakukan pada

pagi atau sore hari. Selama pemeliharaan, benih diberi pakan berupa pelet halus

tiga kali sehari sebanyak 10 gr per 100 ekor benih. Pemeliharaan benih ini

dilakukan selama 63 hari hingga benih siap untuk dipanen. Kebutuhan hari kerja

dalam kegiatan perawatan larva dan benih adalah 318,8 HOK selama satu tahun

dengan penggunaan tenaga kerja sebanyak dua orang dan dikerjakan dalam waktu

dua jam.

6) Pemanenan Benih

Pemanenan benih ikan gurami dilakukan setelah benih berukuran 4–5 cm.

Benih hasil panen dikemas menggunakan kantong plastik berukuran 60 cm x 80

cm. Banyaknya benih yang dikemas dalam kantong plastik tergantung pada jarak

tempah tujuan pemasaran.

Pengemasan dalam satu kantong plastik dapat berisi benih ikan gurami

hingga 1000 ekor benih dan kantong yang berisi benih tersebut diberi oksigen.

Hari kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan pemanenan yang meliputi

pengemasan dan pengankutan adalah 34,3 HOK selama setahun dengan

penggunaan tenaga kerja dua orang dan dikerjakan dalam waktu lima jam selama

empat hari.

Page 58: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

6.1.4. Teknik Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Pengusahaan pembesaran ikan gurami dapat dilakukan pada beberapa

media, antara lain kolam tanah, bak semen, karamba dan jaring apung. Dalam

penelitian ini media yang digunakan menggunakan media pembesaran kolam

tanah, dengan jumlah kolam yang digunakan sebanyak empat kolam, dengan

ukuran sekitar 250 m2, padat tebaran 10 ekor per m

2 dan kapasitas benih yang

ditebar berkisar 2000-2500 ekor benih per kolam. Kegiatan pembesaran ini

dilakukan dua siklus penebaran dalam waktu satu tahun. Siklus produksi dapat

dilihat pada Lampiran 4. Pengusahaan pembesaran ikan gurami ini bertujuan

untuk menghasilkan ikan konsumsi yang siap untuk dijual langsung ke konsumen

Mekar Tambak Sari.

Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan pembesaran ikan gurami adalah

lima bulan tujuh belas hari untuk menghasilkan ikan konsumsi yang berukuran

500–800 gr per ekor, dengan bobot benih yang ditebar yaitu 200–250 gr per ekor

(8–10cm). Dalam kegiatan pembesaran ini tingkat mortalitas ikan yang ditebar

sudah sangat kecil yaitu sebesar 5 persen, hal ini dikarenakan ikan sudah mampu

beradaptasi dengan lingkungan dan antibodipun sudah terbentuk sehingga lebih

tahan terhadap penyakit. Adapun tahapan-tahapan dalam pembesaran ikan gurami

ini sebagai berikut :

1) Persiapan Kolam Pembesaran

Persiapan kolam untuk pembesaran ikan gurami diawali dengan kegiatan

pengeringan kolam selama tiga hari hingga tanah tampak berkerak. Kegiatan

pemupukan untuk mendapatkan kondisi kolam yang baik juga perlu dilakukan,

yaitu dengan menggunakan kotoran ayam yang sudah kering sebanyak 500 gr per

m2, ditambah

kapur sebanyak 25 g per m

2.

Saluran pemasukan dan pengeluaran air perlu diperhatikan juga dalam

kegiatan persiapan kolam, pada pintu pemasukan dan pengeluaran air harus

diberikan saringan agar binatang ataupun kotoran yang dapat menggangu aktifitas

ikan gurami tidak masuk ke dalam kolam pemeliharaan. Selain itu kondisi

pematang kolampun harus diperhatikan agar selama proses pembesaran menjadi

lebih aman. Banyaknya hari kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan persiapan

kolam adalah 24 HOK selama satu tahun dengan penggunaan tenaga kerja dua

Page 59: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

orang dan dikerjakan dalam waktu enam jam. Pengeringan dilakukan selama

empat hari dan proses pemupukan selama tiga hari.

2) Pengisian Air Kolam Pemeliharaan

Kegiatan pembesaran ikan gurami membutuhkan ketersediaan air yang

baik atau tidak tercemar, sehingga perlu adanya saluran irigasi yang dapat

menyalurkan air yang dibutuhkan dari sumber pengairan yang cukup atau tersedia

sepanjang waktu dibutuhkan. Kegiatan pembesaran yang dilakukan oleh Mekar

Tambak Sari dalam penelitian ini menggunakan air yang bersumber dari sungai

yang terdapat pada lokasi usaha. Sebelum air dialirkan ke kolam budidaya air dari

saluran irigasi sudah terlebih dahulu didiamkan dalam kolam selama 1-2 hari. Hal

ini dilakukan agar suhu air tidak terlalu dingin, yaitu berkisar antara 25-280C.

Kedalaman air dalam kolam berkisar antara 70–80 cm dengan kondisi air

tenang dan tidak banyak mengandung lumpur. Pengisian air dapat dilakukan

secara bertahap agar kondisi air sesuai dengan kebutuhan dan pematang tidak

rusak. Air dalam kolam ini dapat diisi dengan cara mengalirkan air dari kolam ke

kolam melalui saluran pemasukan yang tersedia pada kolam. Kegiatan pengisian

air dan pengontrolan air ini membutuhkan hari kerja sebanyak 1,4 HOK dengan

penggunaan tenaga kerja satu orang dan dikerjakan dalam waktu lima jam.

3) Penebaran Benih Ikan Gurami

Kegiatan penebaran benih ini dilakukan setelah kolam budidaya siap untuk

digunakan. Kepadatan penebaran benih ikan gurami tergantung pada ukuran benih

yang digunakan, semakin besar ukuran ikan maka jumlah ikan yang ditebar

semakin sedikit per luasan kolam yang digunakan. Pada kegiatan penelitian ini

Mekar Tambak Sari menggunakan 4 kolam dengan luasan masing-masing kolam

250 m2 yang akan ditebar benih ikan pada masing-masing kolam berjumlah 400

kg (1600-200 ekor benih) dengan ukuran rata-rata benih yang ditebar adalah 200-

250 gr per ekor (8-10 cm). Sebelum benih ikan ditebar pada kolam sebaiknya

dilakukan proses penyesesuaian benih terhadap kondisi lingkungan dengan

mencampurkan secara perlahan-lahan air kolam dengan air diwadah

pengangkutan. Hal ini dilakukan agar ikan dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan yang baru dan tidak kaget.

Page 60: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Penebaran benih dilakukan pada pagi dan sore hari, hal ini dilakukan

untuk menjaga agar benih ikan gurami yang ditebar di kolam tidak mengalami

stres. Tingkat mortalitas benih yang ditebar pada pembesaran ikan gurami

biasanya relatif kecil yaitu sebesar 5 persen, karena pada tahap pembesaran ini

benih yang ditebar sudah dapat beradaptasi langsung dengan lingkungan.

Penebaran benih pada kegiatan pembesaran ini membutuhkan 4,6 HOK selama

setahun dengan penggunaan tenaga kerja dua orang dan dikerjakan dalam waktu

lima jam selama tiga hari dalam setiap siklusnya.

4) Pemberian Pakan

Pemberian pakan pada tahap pembesaran ikan gurami dilakukan untuk

meningkatkan pertumbuhan. Pakan yang biasa diberikan kepada ikan gurami

adalah pakan buatan dan pakan hijauan. Pakan buatan yang diberikan yaitu pelet

yang mengandung 30 persen protein, diberikan setiap hari sebanyak 16 kg (1

persen dari total bobot benih yang ditebar). Pemberian pakan pelet dilakukan dua

kali pada pagi dan siang hari. Pakan hijauan diberikan berupa daun sente, daun

singkong dan daun silir, serta sisa sayuran yang dibeli dari pasar. Pakan hijauan

ini diberikan sebagai pakan tambahan. Pemberian pakan hijauan dilakukan setiap

hari pada sore hari. Pakan diberikan sebanyak 160 kg (10 persen dari total bobot

benih yang ditebar).

Lama waktu pemeliharaan yaitu 154 hari untuk menghasilkan ikan gurami

konsumsi. Pada kegiatan pembesaran ikan gurami biaya produksi yang paling

besar adalah biaya pembelian pakan dan biaya pembelian benih. Kegitan usaha

pembesaran ikan gurami tidak terlalu sulit dan risiko kematian terhadap benih

yang ditebar relatif sangat kecil. Selain itu produksi yang dihasilkan bisa

mencapai dua kali lipat atau lebih dari bobot awal benih yang ditebar dengan

pemberian pakan yang intensif dan pemeliharaan yang baik. Karena kemudahan

dalam teknik pengusahaan kegiatan pembesaran ikan gurami masih cukup banyak

diusaha oleh petani di daerah Sawangan dan sekitarnya.

5) Panen dan Paska Panen

Kegiatan panen ikan gurami dilakukan ketika ikan sudah mencapai ukuran

konsunsi. Lamanya waktu pemeliharaan hingga ikan dapat dipanen tergantung

pada ukuran benih yang ditebar, semakin besar ukuran benih ikan gurami yang

Page 61: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

ditebar maka semakin singkat waktu pemelihaan yang dibutuhkan. Pemanenan

ikan gurami pada kegiatan pembesaran ini dilakukan setelah benih ikan gurami

dipelihara selama 22 minggu atau 5,5 bulan.

Proses panen ikan gurami diawali dengan melakukan penangkapan ikan,

dan penangkapan ikan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan serok besar

sebelum air dikeringkan. Pengeringkan air kolam dilakukan dengan membuka

saluran pengeluaran air atau jika kolam sulit untuk dikeringkan secara

konvensional maka dapat dilakukan dengan menggunakan diesel. Hal ini

bertujuan agar ikan dapat dipanen semuannya dan tidak ada yang tertinggal, selain

itu juga pengeringan bertujuan untuk memudahkan dalam mempersiapan kolam

untuk kegiatan pengolahan kolam dan produksi berikutnya. Setelah kegiatan

penangkapan ikan gurami selesai dilakukan maka ikan segera disimpan pada

kolam pemberokan untuk dibersihkan dan kemudian siap untuk dipasarkan.

Pengemasan ikan gurami ini biasanya menggunakan jerigen dan

menggunakan drum jika jumlah ikan gurami yang dijual banyak. Kegiatan

pengangkutan dilakukan menggunakan motor jika jumlah ikan gurami yang

diantar untuk dijual sedikit, dan menggunakan mobil jika jumlah pengiriman

banyak. Kegiatan penangkapan membutuhkan 16 HOK dalam satu tahun dengan

penggunaan tenaga kerja dua orang dan dikerjakan dalam waktu tujuh jam selama

empat hari setiap siklusnya.

Berdasarkan aspek teknis yang dijelaskan di atas, maka kegiatan

pengusahaan pembenihan dan pembesaran ikan gurami relatif mudah untuk

dilakukan, selain itu juga tidak ada teknologi khusus yang sulit untuk dipelajari.

Kondisi lokasi usaha yang berada dekat dengan aliran sungai yang memungkinkan

pasokan air selalu tersedia dalam jumlah cukup, dan kemudahan dalam

menjangkau kebutuhan input-input produksi lainnya, sehingga secara teknis

pengusahaan pembenihan ataupun pembesaran ikan gurami dapat dan layak untuk

dilakukan.

6.2. Analisis Aspek Pasar

Pemasaran sangat penting bagi kelangsungan produksi, sehingga penilaian

terhadap aspek pasar dari usaha ini menjadi suatu hal yang harus dilakukan. Bila

kemampuan suatu pasar dalam menyerap produk yang dihasilkan oleh perusahaan

Page 62: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

sangat tinggi dan diimbangi dengan harga jual yang tepat maka keuntungan yang

dihasilkan akan dapat maksimal. Penilaian aspek pasar dari kelayakan

pengusahaan ikan gurami baik pembenihan ataupun pembesaran ini dilakukan

dengan melihat potensi pasar dan bauran pemasaran yang ditetapkan oleh

perusahaan. Potensi Kota Depok sebagai salah satu penghasil ikan air tawar

khususnya ikan gurami masih sangat besar, hal ini ditunjukan oleh adanya

peningkatan permintaan ikan gurami yang didapai perusahaan, serta peningkatan

nilai produksi ikan air tawar konsumsi dan pembenihan Kota Depok yang terserap

oleh pasar selama tiga periode berturut-turut. Nilai produksi ikan air tawar

konsumsi dan pembenihan dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Nilai Produksi Perikanan Kota Depok (000 Rupiah)

Tahun Air Tenang Pembenihan

2007 10.490.503,00 1.813.134,02

2008 13.825.721,00 1.828.721,00

2009 14.285.140,00 2.263.686,00

Sumber : Dinas Pertanian dan Perikanan kota Depok, 2010

Tabel 5 menunjukan bahwa nilai produksi perikanan air tawar Kota Depok

pada tahun 2009 telah mencapai Rp 14.285.140.00 untuk ikan konsumsi,

meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2008 yang hanya mencapai Rp

13.825.721.00 dan tahun 2007 yang hanya mencapai Rp 10.490.503.00, dengan

persentase peningkatan nilai produksi per tahun adalah sebesar 17,56 persen.

Sedangkan untuk nilai produksi pembenihan pada tahun 2009 telah mencapai Rp

2.263.686.00, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2008 yang hanya

mencapai Rp 1.828.721.00 dan tahun 2007 hanya mencapai Rp 1.813.134.02,

dengan persentase peningkatan nilai produksi per tahun adalah sebesar 12,33

persen.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari perusahaan dan Dinas

Pertanian dan Perikanan Kota Depok, peningkatan nilai produksi ini disebabkan

karena semakin tingginya permintaan yang didorong oleh banyaknya usaha rumah

makan ataupun restoran, serta swalayan yang ada di Kota Depok dan sekitarnya

selama periode tersebut. Berkembangnya berbagai sektor usaha yang terkait

dengan usaha perikanan ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung telah

mendorong terciptanya iklim usaha yang positif terhadap pengusahaan budidaya

Page 63: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

ikan gurami, dan juga menunjukan adanya perkembangan dalam perekonomian

daerah setempat. Adanya permintaan pasar yang dihadapi Mekar Tambak Sari

selama menjalankan usahanya menunjukan adanya potensi pasar yang cukup

basar, dan jika hal ini dimanfaatkan maka akan dapat memberikan suatu

keuntungan bagi perusahaan. Sedangkan bauran pemasaran yang dianalisis dalam

kajian ini adalah produk, harga, distribusi, dan promosi.

1) Produk

Pengusahaan ikan gurami baik pembesaran atau pembenihan perlu

memperhatikan beberapa faktor yang dianggap sangat penting dan terkait dengan

kualitas dari hasil produksi ikan gurami yang dihasilkan, yaitu teknik budidaya

yang dihasilkan, daya hidup (SR) yang tinggi, kesegaran ikan, ukuran yang

seragam, dan dapat tersedia dengan jumlah yang cukup. Ikan gurami yang akan

diproduksi dan dijual Mekar Tambak Sari yaitu berukuran 500–800 gr per ekor

untuk hasil produksi pembesaran, dengan benih yang ditebar berukuran 200–250

gr dan siklus produksi enam bulan. Sedangkan produksi yang dihasilkan dari

pembenihan adalah berukuran 4–5 cm, dengan siklus produksi empat bulan.

2) Harga

Perbedaan ukuran ikan gurami sangat mempengaruhi harga jual, terutama

dalam pembenihan. Dalam usaha pembenihan ikan gurami harga ditentukan

berdasarkan ukuran benih yang dijual. Adapun ukuran yang akan diproduksi dan

dijual dalam usaha pembenihan ikan gurami oleh Mekar Tambak Sari adalah

benih berukuran 4–5 cm dengan harga Rp 625 per ekor di tingkat tengkulak dan

Rp 825 di tingkat petani. Sedangkan untuk hasil produksi pembesaran Mekar

Tambak Sari menjual ikan gurami konsumsi berukuran 500–800 gr per ekor

dengan harga Rp 27.000 per kilo gram di tingkat tengkulak, Rp 28.000 per kilo

gram ditingkat swalayan dan restoran dan Rp 29.000 di tingkat rumah tangga.

Strategi penetapan harga yang akan dilakukan oleh Mekar Tambak Sari

adalah menjual dengan harga yang relatif sama dengan harga pasaran, dengan

tingkat kualitas yang lebih baik, serta menekankan pada kuantitas penjualan yang

besar. Saat ini Mekar Tambak Sari masih berfokus pada penjualan dalam negeri

saja dengan target produksi minimal 44,79 persen untuk produksi ikan konsumsi dan

37,50 persen untuk benih ikan gurami dari total permintaan benih ikan gurami.

Page 64: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

3) Distribusi

Dalam menjalankan kegiatan pengusahaan ikan gurami Mekar Tambak

Sari memiliki alur pemasaran sendiri. Dalam penyediaan ikan gurami Mekar

Tambak Sari juga akan tetap bekerjasama dengan para petani sekitar seperti yang

telah dilakukan sebelumnya. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi apabila

produksi yang dihasilkan tidak mencukupi permintaan yang ada, baik terhadap

permintaan benih ikan gurami ataupun ikan gurami konsumsi.

a) Distribusi usaha pembenihan ikan gurami

Daerah tujuan pemasaran benih ikan gurami yang akan diusahakan oleh

Mekar Tambak Sari sebagian besar adalah daerah JABODETABEK. Konsumen

benih ikan gurami ini kebanyakan adalah para petani, dan Mekar Tambak Sari

langsung memasarkan sendiri benihnya ke petani, dengan biaya transportasi

dibebankan kepada konsumen. Proses pendistribusian benih ikan gurami ini

melibatkan beberapa lembaga-lembaga tataniaga sebelum akhirnya sampai ke

konsumen. Sistem tataniaga (pemasaran) ikan gurami ini ada tiga pihak yang

memegang peranan penting, yaitu Perusahaan benih ikan gurami yang dalam hal

ini adalah Mekar Tambak Sari sendiri, pemasok atau pengumpul dan konsumen

akhir, yaitu petani yang melakukan kegiatan pembesaran. Saluran pemasaran

benih ikan yang dihadapi Mekar Tambak Sari dapat dilihat pada Gambar 2.

60 %

I

40 %

II

Gambar 2. Saluran Pemasaran Benih Ikan Gurami

Terdapat dua Saluran pemasaran benih ikan gurami yang dimiki Mekar

Tambak Sari. Saluran pemasaran I Mekar Tambak Sari menjual benih kepada

konsumen yang biasanya bertindak sebagai tengkulak sebanyak 60 persen dari

produksi yang dihasilkan dan konsumen akhirnya adalah petani pembesaran.

Saluran II Mekar Tambak Sari langsung menjual sebanyak 40 persen dari hasil

produksinya kepada petani pembesaran yang berasal dari daerah sekitar

JABODETABEK.

Mekar Tambak Sari Tengkulak/pengumpul dari daerah

sekitar JABODETABEK

Petani pembesaran

daerah JABODETABEK

Page 65: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

b) Distribusi usaha pembesaran ikan gurami

Ikan gurami yang dihasilkan dari hasil pengusahaan yang dilakukan oleh

Mekar Tambak Sari didistribusikan sendiri oleh Mekar Tambak Sari kepada

konsumennya. Adapun konsumen Mekar Tambak Sari adalah tengkulak,

swalayan, restoran (rumah makan), para pedagang di pasar tradisional dan rumah

tangga yang berasal dari daerah sekitar JABODETABEK. Saluran pemasaran ikan

gurami yang dihadapi Mekar Tambak Sari dapat dilihat pada Gambar 3.

5 % III

50 %

I

45 % II

Gambar 3. Saluran Pemasaran Ikan Gurami

Mekar Tambak Sari dalam mendistribusikan hasil produksi ikan

guraminya memiliki tiga saluran tataniaga yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Saluran I Mekar Tambak Sari menjual hasil produksinya sebanyak 50 persen

kepada tengkulak atau pedagang pengumpul dan biasanya pedagang pengumpul

juga melakukan penjualan ke swalayan, restoran, dan pedagang ikan konsumsi

sekitar JABODETABEK. Saluran II Mekar Tambak Sari melakukan penjualan ke

swalayan, restoran, dan pedagang ikan konsumsi sekitar JABODETABEK

sebanyak 45 persen dari hasil produksinya dan selanjutnya dijual kepada rumah

tangga atau industri pengolahan. Saluran III Mekar Tambak Sari melakukan

penjualan langsung kepada rumah tangga sekitar lokasi usaha sebanyak 5 persen

dari hasil produksinya.

Harga yang ditawarkan kepada masing-masing saluran berbeda-beda.

Dalam menjalankan usahanya Mekar Tambak Sari sudah memiliki jaringan yang

luas baik antar petani ikan gurami maupun ikan air tawar lainnya dan dengan para

konsumen ikan air tawar. Selain itu juga Mekar Tambak Sari telah mendapat

kepercayaan dari para konsumennya karena kualitas ikannya yang baik, sehingga

dari tahun 2007 permintaannya selalu meningkat.

Swalayan,restoran,

dan pedagang ikan

konsumsi sekitar JABODETABEK

Mekar

Tambak Sari

Tengkulak/Pengumpul

sekitar

JABODETABEK

Rumah

Tangga

Page 66: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

4) Promosi

Promosi dilakukan oleh Mekar Tambak Sari secara langsung dengan

mengajukan penawaran kepada manajemen swalayan, restoran (rumah makan).

Selain itu promosi juga dilakukan melalui kelompok tani yang ada di daerah

sekitar, dan juga promosi langsung dari mulut kemulut. Tindak lanjut dari

promosi yang telah dilakukan adalah para konsumen yang tertarik akan datang

langsung ke lokasi usaha untuk melihat ikan atau meminta untuk dibawakan

contoh ikan yang ditawarkan, setelah itu para konsumen akan memesan lewat

telepon dengan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.

6.3. Analisis Aspek Manajemen dan Hukum

Manajemen yang diterapkan oleh Mekar Tambak Sari untuk pengusahaan

ikan gurami mengikuti manajemen perusahaan yang sudah ada dan menginduk

pada susunan organisasi yang telah ada, baik pembagian tugas ataupun

kompensasi yang akan diberikan oleh perusahaan. Perusahaan hanya akan

menambahkan tenaga kerja yang akan diberikan tanggung jawab terhadap kegitan

produksi dan operasinal pada kegiatan pengusahaan ikan gurami.

Mekar Tambak Sari telah memiliki tenaga kerja yang terampil dalam

pengusahaan ikan air tawar baik pembenihan ataupun pembesaran. Didukung oleh

lingkungan yang banyak mengusahakan ikan gurami perusahaan tidak mngalami

kesulitan dalam mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan cakap dalam

pembenihan ataupun pembesaran ikan gurami, sehingga dalam menjalankan

usahanya selama ini perusahaan mampu mengoptimalkan kinerja para karyawan.

Kemampuan karyawan dalam melakukan kegitan produksi tanpa pengawasan

dari pemilik usaha dan kegitan tersebut berjalan dengan baik, dapat dinilai bahwa

dari aspek manajemen kegiatan usaha ini layak untuk dijalankan.

Pemilik Mekar Tambak Sari juga memiliki manajemen karyawan yang

cukup baik, yaitu dari sistem pemberian kompensasi yang diberikan kepada

karyawannya selama ini. Perusahaan memberikan gaji tetap kepada beberapa

karyawan, dan gaji atau upah yang dihitung harian berdasarkan hari kerja

karyawan. Hal ini dilakukan perusahaan karena tenaga kerja tersebut tidak selalu

dibutuhkan setiap harinya. Selain itu perusahaan juga menerapkan sistem bonus

yang diberlakukan kepada karyawanya sehingga memotivasi karyawan dalam

Page 67: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

mengoptimalkan kinerjanya. Bonus yang ditetapkan perusahaan diberikan setiap

akhir periode produksi.

Struktur organisasi yang dimiliki Mekar Tambak Sari yaitu terdiri dari

pemilik usaha yang sekaligus menjadi kepala perusahaan dan pemasaran, bagian

produksi yang membawahi dua orang karyawan dan bertanggung jawab terhadap

kegiatan produksi, bagian keuangan yang bertugas dalam penagihan dan membuat

laporan penagihan, dan bagian keamanan yang bertugas menjaga lokasi usaha.

Struktur organisasi ini dapat dlihat pada Gambar 4 berikut :

Gambar 4. Struktur Organisasi Mekar Tambak Sari

Secara hukum status perusahaan Mekar Tambak Sari adalah perusahaan

perorangan, namun dalam menjalankan kegiatan pengusahaan ikan gurami

perusahaan tidak membuat status badan hukum baru, dikarenakan usaha ini masih

berada dalam satu manajemen yang sama. Perusahaan hanya membuat legalitas

yang berupa perizinan dari pemerintah daerah setempat, selain itu juga izin atas

gangguan yang akan ditimbulkan sebagai akibat dari adanya kegiatan

pengusahaan ikan gurami baik pembesaran maupun pembenihan akan segera

diupayakan guna memperlancar kegiatan usaha. Sehingga dari segi hukum

kegiatan pengusahaan pembesaran maupun pembenihan ikan gurami ini dapat

dijalankan.

6.4. Analisis Aspek Sosial dan Ekonomi

Pengusahaan ikan gurami baik pengusahaan pembenihan maupun

pengusahaan pembesaran memiliki peran penting terhadap masyarakat sekitar

lokasi kegiatan usaha dilakukan. Kegiatan usaha dapat memberikan dampak

Kepala Perusahaan

(H. Romli)

Bagian Produksi

(Zaenal)

Bagian Keuangan

(M. Yamin)

Keamanan

- Ridho

- Gugun

Karyawan

Lapangan

Bagian

Produksi

Karyawan Lapangan

- Mansur

- Sarifudin

Page 68: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

positif bagi masyarakat sekitar yaitu berupa penyerapan tenaga kerja yang

dibutuhkan oleh Mekar Tambak Sari. Selain itu juga kegiatan ini dapat membuka

peluang bagi pemilik modal yang ingin melakukan usaha, sehingga hal ini akan

dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan serta taraf hidup

masyarakat sekitar.

Selain itu juga dampak positif dari adanya kegiatan ini yaitu infrastruktur

jalan menjadi lebih baik, dan keamanan di sekitar lokasi usaha menjadi lebih

terjaga karena adanya petugas keamanan yang berjaga setiap malamnya. Mekar

Tambak Sari juga memberikan kesempatan kepada petani sekitar untuk menjadi

mitra dan menjual hasil produksinya pada perusahaan.

6.5. Analisis Aspek Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk

diperhatikan sebelum suatu kegiatan investasi atau usaha dilakukan. Hal tersebut

dilakukan untuk mengetahui dampak positif ataupun negatif yang akan

ditimbulkan dikemudian hari jika suatu kegiatan usaha dijalankan. Dampak

terhadap lingkungan tersebut ada yang langsung mempengaruhi pada saat

kegiatan usaha berlangsung dan ada yang baru terlihat beberapa waktu kemudian

dimasa yang akan datang.

Pengusahaan ikan gurami baik pembenihan maupun pembesaran yang

berlokasi di Sawangan, Kota Depok ini keberadaannya tidak terlalu memberikan

dampak buruk bagi lingkungan, dampak buruk yang ditimbulkan masih dalam

ambang batas yang masih dapat ditoleransi dan tidak menimbulkan kerusakan

bagi lingkungan. Hal ini ditandai dengan tidak adanya keluhan dari masyarakat

sekitar terhadap usaha yang dijalankan Mekar Tambak Sari. Buangan ataupun

limbah yang ditimbulkan dari kegiatan ini hanya berupa air bekas pemijahan dan

pemeliharaan larva dari kegiatan pembenihan.

Sedangkan limbah yang ditimbulkan dari kegiatan pembesaran hanya

berupa bau amis, air bekas penggantian kolam dan air bekas pemanenan. Air

tersebut tidak mencemari lingkungan karena kegiatan usaha ini tidak

menggunakan bahan kimia ataupun bahan-bahan lain yang tidak dapat terurai.

Page 69: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

VII ASPEK KELAYAKAN FINANSIAL

7.1. Analisis Kelayakan Aspek Finansial

Analisis kelayakan finansial pengusahaan ikan gurami ini bertujuan untuk

mengetahui berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk pembangunan dan

pengoprasian kegiatan pengusahaan ikan gurami. Selain itu kegiatan analisis ini

juga dilakukan untuk mengetahui apakah pengembangan usaha yang dilakukan

oleh Mekar Tambak Sari dengan pengusahaan ikan gurami sendiri, dapat

memberikan keuntungan yang maksimal dan layak secara finansial.

Jika perusahaan melakukan pengusahaan ikan gurami sendiri, maka

perusahaan akan dapat mengendalikan persediaan ikan gurami yang akan dijual

dan perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar yang selama ini belum

terpenuhi seluruhnya. Apabila jumlah stok ikan yang dimiliki perusahaan hanya

berasal dari petani saja, sedangkan permintaan yang ada melebihi jumlah stok

yang diperoleh dari petani maka perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan

pasarnya yang selama ini belum dapat terpenuhi, sehingga keuntungan yang akan

diperolehpun tidak maksimal.

Kegiatan perluasan usaha baik pembenihan ataupun pembesaran

membutuhkan biaya untuk penambahan investasi. Alat yang digunakan untuk

menganalisis aspek finansial pada penelitian ini yaitu menggunakan analisis biaya

manfaat dari Mekar Tambak Sari selama sepuluh tahun. Unsur–unsur yang

terdapat dalam perhitungan adalah penerimaan yang merupakan arus manfaat

(inflow), serta pengeluaran (outflow) berupa biaya investasi dan biaya operasional.

Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek

atau usaha dari segi keuangan. Selain itu analisis finansial juga dilakukan dengan

menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan

Payback period. Untuk menganalisis ke empat kriteria tersebut digunakan arus

kas (cash flow), yang bertujuan untuk mengetahui besarnya manfaat yang diterima

dan biaya yang dikeluarkan selama umur usaha.

Selain itu juga akan dilakukan analisis laba rugi yang akan menghasilkan

komponen pajak yang merupakan pengurangan dalam cash flow perusahaan.

Setelah diketahui pajak maka dilakukan penyusunan cash flow sebagai dasar

Page 70: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

perhitungan kriteria investasi. Nilai penyusutan tidak dimasukan ke dalam analisis

biaya manfaat, karena pengeluaran utuk investasi termasuk kedalam arus

pengeluaran sehingga akan terjadi doublel counting jika penyusutan dari barang-

barang investasi dimasukan kedalam analisis biaya manfaat. Perhitungan nilai

penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus dengan

mengasumsikan nilai sisa pada akhir umur ekonomis sama dengan nol, dan dapat

dilihat pada Lampiran 5 dan 6. Kriteria investasi akan menunjukan layak atau

tidaknya usaha dari sisi finansial. Untuk mencari batas maksimal suatu perubahan

sehingga dengan batas tersebut usaha masih dikatakan layak maka dilakukan

analisis sensitivitas Switching Value.

7.1.1. Analisis Usaha Ikan Gurami

Tujuan dilakukannya analisis usaha ikan gurami baik pembenihan ataupun

pembesaran adalah untuk mengetahui gambaran keadaan usaha yang akan

dijalankan dan juga untuk mengetahui apakah kegiatan investasi yang dilakukan

pada pengusahaan ini layak atau tidak untuk dijalankan. Adapun kegiatan analisis

usaha yang dilakukan dalam pengusahaan ikan gurami pada Mekar Tambak Sari

terdiri dari analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya

(B/C rasio), serta Payback Period yang dapat menjelaskan waktu pengembalian

modal yang ditanamkan dalam kegiatan investasi.

7.1.2. Arus Penerimaan (Inflow)

Penerimaan merupakan segala sesuatu yang dapat meningkatkan

pendapatan yang diperoleh dari suatu kegiatan usaha yang dijalankan.

Pengusahaan ikan gurami yang akan dilakukan oleh Mekar Tambak Sari berupa

pembenihan dan pembesaran memiliki arus penerimaan yang berbeda. Adapun

penerimaan yang diperoleh yaitu berasal dari penjualan hasil produksi dengan

harga yang digunakan yaitu harga yang dirata-ratakan, kredit dari Bank JABAR

Banten yang besarnya sama untuk kedua kegiatan usaha yaitu, sebesar Rp

100.000.000 dan modal sendiri sebesar Rp 45.000.000. Sedangkan nilai sisa yang

merupakan nilai yang diperoleh dari barang investasi yang tidak habis terpakai

selama usaha berjalan bernilai Rp 0. Nilai sisa ini dapat dilihat pada Lampiran 5

dan 6.

Page 71: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

7.1.2.1. Arus Penerimaan (Inflow) Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Penerimaan yang diperoleh dari pengusahaan pembesaran ikan gurami ini

berasal dari penjualan ikan gurami, selain dari kredit dan modal sendiri. Hasil

penjualan ikan gurami diperoleh dari perkalian total produksi yang dihasilkan

dengan harga jual yang dirata-ratakan yaitu sebesar Rp 28.000 per kilo. Harga

yang dipakai adalah harga jual yang berlaku di Mekar Tambak Sari pada bulan

Agustus 2010.

Penebaran setiap tahun dilakukan sebanyak dua kali dengan jumlah benih

yang ditebar yaitu 1.600 kg dalam sekali penebaran yang tebagi dalam empat

kolam dan masing-masing kolam berisi 400 kg, dengan tingkat mortalitas sebesar

5 persen. Adapun lama kegiatan yang dilakukan dalam pembesaran ikan gurami

per siklusnya adalah enam bulan. Peningkatan produksi yang terjadi dikarenakan

adanya penambahan bobot ikan gurami dari 1.600 kg benih yang ditebar menjadi

9.120 kg pada saat panen. Penerimaan total dari penjualan yang diperoleh setiap

tahun dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Proyeksi Arus Penerimaan Pengusahaan Pembesaran Mekar Tambak

Sari Selama 10 Tahun

Tahun Total Produksi (Kg) Harga/Kg (Rp) Total penjualan (Rp)

1 4.560 28000 127.680.000

2 9.120 28000 255.360.000

3 9.120 28000 255.360.000

4 9.120 28000 255.360.000

5 9.120 28000 255.360.000

6 9.120 28000 255.360.000

7 9.120 28000 255.360.000

8 9.120 28000 255.360.000

9 9.120 28000 255.360.000

10 9.120 28000 255.360.000

Tot

2.425.920.000

Data pada Tabel 6 merupakan hasil perhitungan proyeksi arus penerimaan

yang telah diakumulasi setiap tahun dari hasil produksi pembesaran ikan gurami.

Tahun pertama total penjualan lebih kecil dari tahun-tahun berikutnya yaitu hanya

sebesar Rp 127.680.000 hal ini dikarenakan adanya kegiatan persiapan usaha

yang dilakukan selama empat bulan, sehingga pada tahun pertama produksi hanya

dihasilkan dari satu siklus produksi saja.

Page 72: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Total penjualan yang diterima ditahun berikutnya yaitu, tahun ke-2 sampai

dengan tahun ke-10 mengalami peningkatan menjadi Rp 255.360.000, hal ini

disebabkan penerimaan dari kegiatan produksi yang dilakukan sebanyak dua

siklus produksi sudah dapat diterima seluruhnya. Akan tetapi peningkatan

penerimaan ini relativ konstan dari tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-10, karena

tidak adanya usaha peningkatan penjualan yang dilakukan perusahaan selama

periode waktu tersebut.

7.1.2.2. Arus Penerimaan (Inflow) Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Penerimaan yang diperoleh pada pengusahaan pembenihan ikan gurami ini

berasal dari penjualan produksi benih yang dihasilkan, selain dari kredit dan

modal yang dimiliki sendiri oleh pemilik. Penerimaan dari penjualan benih ikan

ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Proyeksi Arus Penerimaan Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Mekar Tambak Sari Selama 10 Tahun

Tahun Produksi (ekor) Harga (ekor) Penjualan (Rp)

1 144.000 725 104.400.000

2 288.000 725 208.800.000

3 288.000 725 208.800.000

4 288.000 725 208.800.000

5 288.000 725 208.800.000

6 288.000 725 208.800.000

7 288.000 725 208.800.000

8 288.000 725 208.800.000

9 288.000 725 208.800.000

10 288.000 725 208.800.000

Produksi benih ikan gurami diperoleh dari 6 kali siklus produksi dalam

satu tahun dengan jumlah produksi benih yang dihasilkan setiap tahun adalah

sebanyak 288.000 ekor, untuk tahun ke-2 sampai tahun ke-10 dengan jumlah telur yang

dihasilkan dari tiap ekor indukan sebanyak 5.000 telur dan daya tetas telur serta daya

hidup benih adalah sebesar 80 persen. Akan tetapi pada tahun pertama jumlah

produksi yang dihasilkan hanya berjumlah 144.000 ekor. Produksi benih ini

diperoleh dari hasil pemijahan indukan atau proses bertelur dan pembuahan yang

terjadi setiap dua bulan sekali. Dengan menggunakan 15 induk betina dan 5 induk

jantan yang dipijahkan.

Page 73: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Nilai penerimaan yang dapat dilihat pada Tabel 7 merupakan penerimaan

yang diperoleh setiap tahun dari pengusahaan pembenihan ikan gurami yang

dilakukan Mekar Tambak Sari. Adapun nilai penjualan benih ikan gurami pada

tahun pertama yaitu sebesar Rp 104.400.000. Sedangkan pada tahun ke–2 sampai

tahun ke–10 nilai penjualan benih yang diperoleh yaitu sebesar Rp 208.800.000.

Perbedaan nilai penjualan ini dikarenakan perusahaan melakukan kegiatan

persiapan usaha pada tahun petama dan bersamaan dengan kegiatan produksi,

sehingga waktu kegiatan produksi menjadi terpotong oleh adanya kegiatan

persiapan usaha yang dilakukan selama empat bulan tersebut. Penerimaan yang

diperoleh dari tahun pertama berasal dari tiga siklus produksi saja dan

hasilnyapun akan menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun-tahun

berikutnya yang memperoleh hasil produksi dari enam siklus produksi selama satu

tahunnya.

7.1.3. Arus Pengeluaran (outflow)

Arus pengeluaran menunjukan pengeluaran kas atau arus biaya-biaya

yang dikeluarkan dalam pengusahaan ikan gurami. Komponen biaya

dikelompokan menjadi dua bagian yaitu biaya investasi dan biaya operasional.

Biaya investasi adalah biaya yang umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan

usaha dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat dikemudiaan hari. Biaya

investasi tidak hanya dikeluarkan diawal usaha tetapi akan ada reinvestasi yang

harus dilakukan pada saat umur ekonomisnya sudah habis.

Biaya operasional adalah biaya yang menggambarkan pengeluaran untuk

menghasilkan produksi yang digunakan dalam pengusahaan ikan gurami, dan

dikeluarkan agar kegiatan produksi dapat berlangsung.

7.1.3.1. Biaya Investasi Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Biaya investasi dikeluarkan oleh Mekar Tambak Sari pada tahun pertama

bersamaan dengan dimulainya kegiatan usaha. Biaya investasi ini tidak hanya

dikeluarkan pada tahun pertama atau pada saat awal usaha saja, tetapi terjadi

reinvestasi pada saat umur ekonomis dari barang investasi tersebut sudah habis.

Total biaya investasi yang dikeluarkan pada kegiatan pengusahaan pembesaran

Page 74: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

ikan gurami ini sebesar Rp 131.125.000. Adapun rincian biaya investasi yang

dikeluarkan pada usaha Pembesaran ikan gurami ini dapat dilihat pada Tabel 8.

Table 8. Rincian Biaya Investasi dan Umur Ekonomis Pengusahaan Pembesaran

Ikan Gurami

Komponen Investasi Jumlah Satuan Umur

Ekonomis

Nilai

Satuan Total Nilai

Sewa Lahan 1.500 M2

3.500 5.250.000

Bangunan

a. Saung Jaga 20 M2 10 500.000 10.000.000

b. Tempat

Penyimpanan/ Gudang 15 M2 10 500.000 7.500.000

c. WC 5 M2 10 500.000 2.500.000

d. Kolam Pemeliharaan

1.000 M2 10 20.000 20.000.000

e. Kolam Pemberokan 200 M2 10 50.000 10.000.000

f. Instalasi Air 2 unit 5 500.000 1.000.000

g. Instalasi Listrik 1 unit 10 1.500.000 1.500.000

h. Sumur 1 Buah 10 1.000.000 1.000.000

i. Saluran Irigasi 100 M2 10 50.000 5.000.000

Peralatan

e. Serok Besar 4 buah 2 50.000 200.000

g. Ember 5 buah 2 10.000 50.000

i. Drum 10 buah 5 150.000 1.500.000

j. Jerigen 10 buah 5 50.000 500.000

k. Timbangan 1 buah 5 1.000.000 1.000.000

l. Diesel 1 unit 5 4.000.000 4.000.000

g. Pompa air 1 unit 5 350.000 350.000

Peralatan Kantor

a. Meja 1 buah 5 250.000 250.000

b. Kursi 3 unit 5 150.000 450.000

c. White Board 1 unit 5 75.000 75.000

Transportasi

a. Mobil Pick Up 1 unit 10 45.00.000 45.000.000

b. Motor 1 unit 10 12.500.000 12.500.000

Perijinan

1.500.000 1.500.000

Total

69.708.500 131.125.000

Table 8 menunjukan bahwa biaya investasi terbesar yang dikeluarkan

untuk biaya bangunan. Hal ini dikarenakan pada kegiatan pengusahaan

pembesaran ikan gurami ini dilakukan pembuatan kolam pemeliharaan yang

merupakan sarana produksi utama pada kegiatan ini, selain itu juga kegiatan

pengusahaan pembesaran ikan gurami yang merupakan bentuk perluasan usaha

yang dilakukan Mekar Tambak Sari, sehingga perusahaan menginginkan kondisi

bangunan yang ada akan dapat memfasilitasi kegiatan pengusahaan pembesaran

ikan gurami. Bangunan tersebut diharapkan dapat berfungsi sebagai mana

Page 75: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

mestinya sesuai dengan tujuan pembuatan dan peruntukannya. Sedangkan biaya

investasi yang terkecil dalam usaha pembesaran ini adalah biaya perizinan,

dimana perizinan ini berfungsi untuk melegalkan kegiatan usaha. Adapun

perizinan yang dimaksud adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah

setempat (RT, RW, dan Kelurahan) dan izin gangguan usaha yang ditimbulkan

dari kegiatan usaha dari masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha

pembesaran ikan gurami.

Kegiatan reinvestasi dilakukan pada tahun ke tiga untuk pembelian serok

besar dan ember. Sedangkan reinvestasi untuk instalasi air, drum, jerigen, diesel,

pompa air, timbangan dan peralatan kantor dilakukan pada tahun ke enam.

Sedangkan untuk sewa lahan, pembelian kendaraan bermotor, perizinan dan

bangunan lainnya hanya dilakukan sekali pada awal kegiatan usaha.

7.1.3.2. Biaya Investasi Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Kegiatan pengusahaan pembenihan ikan gurami yang dilakukan Mekar

Tambak Sari membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 141.960.000. Adapun

biaya terbesar dikeluarkan untuk pembelian kendaraan bermotor yang merupakan

sarana untuk pengangkutan dan pengiriman hasil produksi dari pembenihan ikan

gurami. Selain itu juga biaya investasi yang dikeluarkan untuk bangunan juga

cukup besar yaitu Rp 44.750.000. Hal ini dikarenakan pembenihan ikan gurami

dilakukan di dalam ruangan dan setelah itu dipelihara di luar ruangan pada kolam

terpal yang tersedia. Adapun rincian biaya investasi yang dikeluarkan pada

pengusahaan pembenihan ikan gurami ini dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 76: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Table 9. Rincian Biaya Investasi dan Umur Ekonomis Pengusahaan Pembenihan

Ikan Gurami

Komponen Investasi Jumlah Satuan

Umur

Ekonomis

(Tahun)

Nilai

Satuan

(Rp)

Total Nilai

(Rp)

Sewa Lahan 1.500 M2 10 3.500 5.250.000

Indukan 20 ekor 10 300.000 6.000.000

Bangunan

a. Saung Jaga 20 M2 10 500.000 10.000.000

b. Ruang Aquarium 36 M2 10 250.000 9.000.000

c. Tempat

penyimpanan 20 M2 10 500.000 10.000.000

d. Ruang Penetasan 9 M2 10 250.000 2.250.000

e. WC 5 M2 10 500.000 2.500.000

f. Kolam Indukan 100 M2 10 20.000 2.000.000

g. Kolam Pemijahan 100 M2 10 20.000 2.000.000

h. Instalasi Air 1 unit 5 500.000 500.000

i. Instalasi Listrik 1 unit 10 1.500.000 1.500.000

j. Kolam Terpal 250 M2 5 20.000 5.000.000

a. Aquarium dan Rak 120 unit 10 150.000 18.000.000

b. Tabung Oksigen 1 unit 10 1.000.000 1.000.000

c. Blower 120 Titik 5 10.000 1.200.000

d. Selang Aerasi 120 m 5 3.000 360.000

e. Serok Besar 5 buah 2 10.000 50.000

f. Serok Kecil 5 buah 2 7.500 37.500

g. Ember 10 buah 2 10.000 100.000

h. Bak 30 buah 2 30.000 900.000

i. Jerigen 5 unit 5 50.000 250.000

j. Sendok Hitung 5 unit 2 5.000 25.000

k. Timbangan 1 unit 5 300.000 300.000

l. Pompa Air 1 unit 5 350.000 350.000

m. Baskom 5 unit 2 15.000 75.000

n. Genset (2400 W) 1 unit 10 2.500.000 2.500.000

o. Gayung 5 unit 2 7.500 37.500

p. Sumur 1 unit 10 1.000.000 1.000.000

a. Meja 1 unit 5 250.000 250.000

b. Kursi 3 unit 5 150.000 450.000

c. White Board 1 unit 5 75.000 75.000

Transportasi

a. Mobil Pick Up 1 unit 10 45.000.000 45.000.000

b. Motor 1 unit 10 12.500.000 12.500.000

Perijinan

1.500.000 1.500.000

Total

69.286.500 141.960.000

Page 77: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Tabel 9 menunjukan bahwa biaya investasi terkecil yang dikeluarkan

dalam pengusahaan pembenihan ikan gurami adalah untuk perizinan yang

berfungsi untuk melegalkan kegiatan usaha dan perizinan yang dimaksud

diperoleh dari pemerintah daerah setempat (RT, RW, dan Kelurahan) dan dari

masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha.

Kegiatan reinvestasi mulai dilakukan pada tahun ke tiga untuk pembelian

serok besar, serok kecil, ember, bak, sendok hitung, baskom dan gayung.

Kegiatan reinvestasi yang dilakukan pada tahun ke enam meliputi pembuatan

kolam terpal, instalasi air, pembelian blower, selang aerasi, jerigen, pompa air,

timbangan dan peralatan kantor. Sewa lahan, pembelian indukan, pembelian

kendaraan bermotor, perizinan dan bangunan lainnya hanya dilakukan sekali pada

awal kegiatan usaha.

7.1.3.3. Biaya Operasional Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Biaya operasional yang dikeluarkan dalam pengusahaan pembesaran ikan

gurami dilakukan secara berkala selama kegiatan operasional perusahaan berjalan.

Biaya operasional ini meliputi biaya tetap dan biaya variabel, yang ke duanya

mulai dikeluarkan pada tahun pertama.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran produksi

tertentu dan tidak berpengaruh secara langsung terhadap produksi, biaya tetap ini

selalu dikeluarkan walaupun faktor produksi tidak digunakan. Dan biaya variabel

adalah biaya yang besarnya tergantung dengan jumlah produksi yang dihasilkan.

Besarnya biaya variabel dihitung sesuai dengan penggunaan input produksi yang

dikeluarkan dari kegiatan usaha pembesaran ikan gurami.

1) Biaya Tetap

Komponen biaya tetap yang dikeluarkan pada pengusahaan pembesaran

ikan gurami ini terdiri dari biaya penyusutan dari barang-barang investasi,

abodemen listrik, pajak bumi dan bangunan, alat tulis kantor, Gaji karyawan,

perawatan sarana produksi, dan angsuran pinjaman yang dikeluarkan setiap bulan.

Total biaya tetap yang dikeluarkan setiap tahun dari pengusahaan pembesaran

ikan gurami Mekar Tambak Sari sebesar Rp 82.729.852. Adapun rincian biaya

tetap per tahun dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 78: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Tabel 10. Rincian Biaya Tetap Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami Mekar

Tambak Sari Per Tahun.

No Keterangan Biaya/Tahun (Rp)

1 Penyusutan 13.450.000

2 Abodemen Listrik 588.000

3 PBB 243.000

4 Alat tulis Kantor 600.000

5 Gaji Karyawan (3 orang) 36.240.000

6 Perawatan 12.437.496

8 Angsuran Pinjaman 19.171.356

Total

82.729.852

Tabel 10 dapat dilihat bahwa biaya tetap yang paling banyak dikeluarkan

adalah biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan sebesar Rp 36.240.000 per

tahun. Adapun biaya gaji karyawan ini merupakan gaji atau kompensasi yang

diberikan untuk tiga orang karyawan. Dengan upah atau kompensasi dihitung

perhari sebesar Rp 35.000 untuk pekerja lapangan dan Rp 40.000 untuk

penanggug jawab lapangan. Upah diberikan setiap minggu dengan banyak hari

kerja 6 hari dan jam kerja 7 jam. Sedangkan biaya tetap yang terendah

dikeluarkan untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) yang di bebankan

kepada perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan status lahan dari lahan

kosong menjadi tempat usaha sehingga biaya PBB yang dibebankan akan

bertambah. Besarnya biaya PBB adalah Rp 243.000 per tahun.

2) Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya tergantung dengan jumlah

output atau produksi ikan gurami yang dihasilkan, komposisi dan jumlahnya pun

dapat berubah-ubaha sesuai dengan produksi ikan gurami yang akan dihasilkan.

Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan setiap tahun untuk pengusahaan

pembesaran ikan gurami pada penelitian ini adalah Rp 163.720.000. Biaya

variabel yang dikeluarkan dalam budidaya pembesaran ikan gurami pada

penelitian ini terdiri dari :

a) Biaya Persiapan Kolam, Pemupukan dan Pengapuran

Persiapan kolam dalam pembesaran ikan gurami ini meliputi pengeringan

kolam pemeliharaan sebanyak empat kolam dengan luas masing-masing 250 m2,

pembersihan kolam pemberokan dan pengolahan kolam pemeliharaan setelah

pemanenan ikan gurami selesai dilakukan. Dalam persiapan kolam ini biaya yang

Page 79: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

dikeluarkan sebesar Rp 100.000 per siklus produksi. Biaya persiapan kolam ini

meliputi pembelian saringan saluran pengairan, pembelian pembersih untuk

kolam pemberokan dan konsumsi untuk pekerja. Kegiatan persiapan kolam

dilakukan dua kali dalam setahun.

Pemupukan dan pengapuran dilakukan setelah kolam selesai dikeringkan

dan diolah. Pemupukan dan pengapuran dilakukan dua kali dalam setehun.

Adapun dosis yang digunakan untuk pemupukan ini adalah 25 gr per m2 untuk

penggunaan kapur dan 500 gr per m2 untuk penggunaan pupuk kandang. Sehingga

pupuk kandang dan kapur yang digunakan adalah 25 gr X 1000 m2 sebanyak

25.000 gr (25 kg) per siklus untuk penggunaan kapur dan untuk penggunaan

pupuk kandang 500 gr X 1000 m2 sebanyak 500.000 gr (500 kg) per siklus. Biaya

yang dikeluarkan untuk kebituhan pupuk kandang adalah Rp 850 X 500 gr X 2

sebesar Rp 850.000 per tahun dan biaya yang dikeluarkan untuk kapur adalah Rp

1000 X 25 kg X 2 sebesar Rp 50.000 dalam setahun.

b) Biaya Pembelian Benih

Benih ikan gurami dibeli dari petani ikan gurami disekitar lokasi usaha

dan pedagang pengumpul dengan harga Rp 23.000 per kilo dengan berat rata-rata

per ekor sebesar 200-250 gr. Dikarenakan padat tebar benih adalah 8-10 ekor per

m2

maka dalam satu kolam perusahaan menebar benih ikan gurami sebanyak 2000

ekor (400 kg), jumlah kolam yang harus diisi benih adalah empat kolam. Sehingga

dalam satu siklus produksi biaya yang dikeluarkan untuk pembelian benih adalah

400 kg X 4 X Rp 23.000 sebesar Rp 36.800.000. Dalam waktu satu tahun

perusahaan melakukan penabaran benih sebanyak dua kali dan besarnya biaya

yang dikeluarkan per tahun adalah sebesar Rp 73.600.000. Adapun pengeluaran

biaya pembelian benih dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 80: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Tabel 11. Biaya Pembelian Benih Per Siklus dan Per Tahun Selama 10 Tahun

Tahun Harga Per Siklus Per Tahun

(Rp) (Rp) (Rp)

1 23.000 36.800.000 73.600.000

2 23.000 36.800.000 73.600.000

3 23.000 36.800.000 73.600.000

4 23.000 36.800.000 73.600.000

5 23.000 36.800.000 73.600.000

6 23.000 36.800.000 73.600.000

7 23.000 36.800.000 73.600.000

8 23.000 36.800.000 73.600.000

9 23.000 36.800.000 73.600.000

2 23.000 36.800.000 36.800.000

Berdasarkan Tabel 11 dapat terlihat bahwa biaya pembelian benih dari

tahun ke-1 sampai tahun ke-9 sama, dan pada tahun ke-10 biaya pembelian benih

lebih kecil yaitu Rp 36.800.000, hal ini dikarenakan pada tahun ke-10 perusahaan

hanya melakukan penebaran benih satu kali dalam setahun, karena pada tahun

tersebut jika ingin dilakukan penebaran benih sebanyak dua kali maka penebaran

benih ke dua baru dapat dilakukan pada bulan November atau diakhir tahun umur

usaha, sehingga akan membutuhkan biaya investasi kembali.

c) Biaya Pakan

Pengusahaan pembesarn ikan gurami dalam satu siklus produksi dilakukan

selama enam bulan dengan lama pemeliharaan 154 hari (5.5 bulan). Pakan yang

diberikan dalam kegiatan pembesaran terdiri dari dua jenis yaitu, pakan buatan

yang berupa pelet dan pakan alami yang berupa daun talas dan limbah sayuran

hijau. Kebutuhan pakan pelet per hari adalah sebesar 1 persen dari bobot benih

yang ditebar sehingga kebutuhan pelet yang harus dipenuhi adalah 1.600 kg X

0.01 sebesar 16 kg. untuk kebutuhan pakan alami berupa daun talas atau limbah

sayuran hijau yang harus tersedia adalah 1.600 kg X 0.1 sebesar 160 kg per hari.

Dari perbandingan jumlah pakan yang digunakan dalam budidaya pembesaran ini

diharapkan akan dapat diperoleh pertambahan bobot ikan gurami sebesar 300

persen dari bobot awal. Harga pakan ikan gurami berupa pelet adalah Rp 5.000

per kg dan untuk pakan hijauan adalah Rp 500 per kg. Pengeluaran biaya pakan

setiap tahun dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 81: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Tabel 12. Biaya Pembelian Pakan Per Siklus dan Per Tahun Selama 10 Tahun

Tahun Per Siklus (Rp) Per Thn (Rp)

1 36.960.000 73.920.000

2 36.960.000 73.920.000

3 36.960.000 73.920.000

4 36.960.000 73.920.000

5 36.960.000 73.920.000

6 36.960.000 73.920.000

7 36.960.000 73.920.000

8 36.960.000 73.920.000

9 36.960.000 73.920.000

10 36.960.000 36.960.000

Berdasarkan Tabel 12 dapat terlihat bahwa pengeluaran biaya pakan yang

dikeluarkan pada kegiatan pembesaran ikan gurami tahun ke-1 sampai tahun ke-9

adalah Rp 73.920.000 dan pada tahun ke-10 menjadi lebih kecil yaitu

Rp 36.960.000. Hal ini dikarenakan pada tahun ke-10 hanya dilakukan satu kali

penebaran benih, sedangkan perhitungan biaya dilakukan sesuai dengan jumlah

penebaran benih yang dilakukan setiap tahunnya.

d) Biaya Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pembesaran ikan gurami ini berasal

dari sekitar lokasi usaha dengan upah diberikan langsung per hari sebesar

Rp 50.000. Tenaga kerja kerja ini dipekerjakan untuk membantu pada saat panen

(penangkapan ikan) dan pengolahan kolam (pengeringan dan perbaikan kolam)

setelah kegiatan panen selesai dilakukan. Jumlah pekerja yang dipergunakan

sebanyak dua orang, dengan hari kerja sebanyak dua hari. Besarnya biaya tenaga

kerja yang dikluarkan adalah Rp 400.000 per tahun.

e) Biaya Transportasi (BBM), Pemakaian Listrik, Pemakaian Telpon, Biaya

Panen dan Biaya Pengiriman

Biaya BBM dikeluarkan untuk kebutuhan trasportasi selama kegiatan

produksi berlangsung, kebutuhan BBM per hari adalah sebanyak 5 liter dengan

biaya per liter Rp 4.500. Pemakaian listrik digunakan untuk penerangan lokasi,

selain itu juga penerangan ini berguna dalam peningkatan keamanan lingkungan

baik dari gangguan binatang pemangsa ikan gurami ataupun orang-orang yang

tidak bertanggung jawab. Pemakaian telepon biasanya dipergunakan dalam

kegiatan pemasaran dan untuk komunikasi selama kegiatan produksi berlangsung.

Page 82: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Biaya panen adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan hal-hal

yang dibutuhkan sebelum kegiatan panen dilakukan (pembelian bambu).

Sedangkan biaya pengiriman yang dikeluarkan dalam kegiatan pembesaran ini

dipergunakan untuk hal-hal yang tidak terduga (retribusi jalan, pungutan liar,

parkir, dan kerusakan kendaraan). Adapun rincian biaya variabel ini dapat dilihat

pada Tabel 13.

Tabel 13. Rincian Biaya Variabel Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami Mekar

Tambak Sari Per Tahun

Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat besarnya biaya yang harus dikeluarkan

untuk BBM yaitu sebesar Rp 8.100.000 per tahun dengan asumsi biaya yang

dikeluarkan per bulan adalah Rp 675.000, biaya pemakaian listrik per tahun

sebesar Rp 1.200.000 dengan asumsi biaya pemakaian perbulan adalah

Rp 100.000, asumsi biaya pemakaian telepon per bulan adalah Rp 300.000

sehingga biaya per tahun yang dikeluarkan sebesar Rp 3.600.000, biaya panen per

tahun Rp 400.000, dan biaya pengiriman per tahun sebesar Rp 1.400.000 dengan

asumsi dalam satu siklus produksi empat belas kali pengiriman dan biaya sekali

pengiriman adalah Rp 50.000.

Pengeluaran biaya variabel terbesar yang ditunjukan Pada Tabel 13 adalah

untuk pengeluaran pakan dan pembelian benih yaitu, Rp 73.920.000 untuk

pembelian pakan per tahun dan Rp 73.600.000 per tahun untuk pembelian benih

ikan gurami. Hal ini dikarenakan dalam mengusahakan ikan gurami pemberian

pakan harus dilakukan secara intensif agar produksi yang dihasilkan dapat sesuai

harapan, mengingan ikan gurami merupakan ikan yang mempunyai pertumbuhan

agak lambat. Selain itu juga penggunaan benih untuk mengusahakan agar benih

No Keterangan Biaya/tahun (Rp)

1 Pakan 73.920.000

2 Benih 73.600.000

4 Transportasi(BBM) 8.100.000

5 Pemakaian Listrik 1.200.000

6 Pemakaian Telpon 3.600.000

7 Biaya Panen 400.000

8 Tenaga kerja 400.000

9 Pemupukan Kolam 900.000

10 BiayaPengiriman 1.400.000

11 Persiapan Kolam 200.000

Total

163.720.000

Page 83: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

mencapai ukuran konsumsi dengan lama waktu budidaya enam bulan, haruslah

menggunakan benih yang sudah berukuran agak besar yaitu paling tidak

mempunyai bobot 200 -250 kg per ekor.

7.1.3.4 Biaya Operasional Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan selama kegiatan

operasional dari pengusahaan pembenihan ikan gurami berlangsung. Biaya

operasional terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

1) Biaya Tetap

Biaya tetep merupakan biaya yang jumlahnya tetap dalam volume

kegiatan tertentu dan dikeluarkan secara rutin setiap tahunnya oleh perusahaan.

Biaya tetap yang dikeluarkan pada pengusahaan pembenihan ikan gurami terdiri

dari biaya penyusutan, gaji karyawan, abodemen listrik, pajak bumi dan

Bangunan (PBB), pembelian alat tulis kantor, perawatan kolam dan peralatan

produksi, serta angsuran pinjaman. Total biaya tetap yang dikeluarkan dalam

pembenihan setiapa tahunnya sebesar Rp 101.728.354. Adapun rincian biaya tetap

yang dikeluarkan dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14. Rincian Biaya Tetap Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami Mekar

Tambak Sari Per Tahun

No Keterangan Biaya/tahun (Rp)

1 Penyusutan 14.884.500

2 Abodemen Listrik 588.000

3 PBB 243.000

4 Alat tulis Kantor 300.000

5 Gaji Karyawan (4 orang) 47.160.000

6 Perawatan 19.381.500

7 Angsuran Pinjaman 19.171.354

Total 101.728.354

Biaya tetap yang paling besar dikeluarkan pada pembenihan ikan gurami

adalah biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan sebesar Rp 47.160.000 per

tahun. Adapun biaya gaji karyawan ini merupakan gaji atau kompensasi yang

diberikan untuk empat orang karyawan. Dengan upah atau kompensasi dihitung

per hari sebesar Rp 35.000 untuk pekerja lapangan dan Rp 40.000 untuk

penanggug jawab lapangan. Upah diberikan setiap minggu dengan banyak hari

kerja 6 hari dan jan kerja 7 jam. Sedangkan biaya tetap yang terendah dikeluarkan

Page 84: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) yang di bebankan kepada

perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan status lahan dari lahan kosong

menjadi tempat usaha sehingga biaya PBB yang dibebankan akan bertambah.

Besarnya biaya PBB adalah Rp 243.000 per tahun.

2) Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya tergantung dengan jumlah

output atau produksi benih ikan gurami yang dihasilkan, komposisi dan

jumlahnya dapat berubah-ubah sesuai dengan produksi benih ikan gurami yang

akan dihasilkan. Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan setiap tahun untuk

pengusahaan pembenihan ikan gurami pada penelitian ini adalah Rp 104.918.400.

Biaya variabel yang dikeluarkan dalam pembenihan ikan gurami pada penelitian

ini terdiri dari :

a) Biaya Pakan Indukan

Pakan yang diberikan kepada indukan ikan gurami berupa pelet dan

hijauan atau limbah sayuran. Pelet diperoleh dari toko pakan ikan yang ada di

daerah sekitar lokasi usaha dan pakan hijauan yang berupa daun talas diperoleh

dari petani sekitar yang biasanya diantar langsung oleh penjualnya. Harga pakan

pelet per kilogramnya Rp 8.000 dan pakan hijauan Rp 500 per kilogram.

Kebutuhan pakan per hari adalah 2 persen dari bobot badan indukan dan diberikan

dua kali dalam sehari. Sedangkan kebutuhan pakan hijauan adalah 10 persen per

hari dari bobot badan indukan dan diberikan sekali dalam sehari.

Jumlah indukan ikan gurami adalah 20 ekor dengan berat berat badan

masing-masing 3 kg. Jumlah pakan yang dibutuhkan perhari adalah 2,4 kg untuk

pelet dan 6 kg untuk pakan hijauan. Jadi pengeluaran biaya untuk kebutuhan

pakan selama setahun dengan asumsi satu tahun 360 hari adalah 2,4 kg X Rp

8.000 X 360 sebesar Rp 6.912.000 untuk biaya pelet dan 6 kg X Rp 500 X 360

sebesar Rp 1.080.000. Sehingga jika ditotal maka kebutuhan pakan secara

keseluruhan selama satu tahun adalah Rp 7.992.000.

b) Pakan Benih

Pemberian pakan untuk benih dibedakan menjadi dua yaitu, pakan untuk

larva dan pakan untuk benih. Pakan larva diberikan pada saat larva berumur

empat hari dari penetasan, pakan yang diberikan berupa cacing sutra dengan harga

Page 85: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Rp 12.000 per kilo gram dan kebutuhan per hari sebanyak 9,6 kg. Sedangkan

pakan berupa pelet halus diberikan pada saat larva sudah menjadi benih atau pada

saat berumur 31 hari dari penetasan. Kebutuhan pakan per hari berupa pelet halus

ini yaitu 14,4 kg dan harga per kilogramnya Rp 7.500.

Biaya kebutuhan pakan berupa cacing sutra yang dikeluarkan setiap tahun

pada pembenihan ikan gurami dengan siklus produksi sebanyak enam kali adalah

9,6 kg X Rp 12.000 X 27 hari X 6 sebesar Rp 18.662.400. Sedangkan biaya

kebutuhan pakan berupa pelet adalah 14.4 Kg X Rp. 7,500 X 63 hari X 6 sebesar

Rp 40.824.000. Sehingga jika dijumlahkan maka kebutuhan pakan benih selama

satu tahun adalah Rp 59.486.400.

c) Pemupukan dan Pengapuran

Pemupukan dan pengapuran merupakan bagian dari kegiatan pengolahan

kolam yang dilakukan setelah kolam selesai dikeringkan. Pemupukan dan

pengapuran dilakukan dua kali dalam satu siklus produksi yaitu, satu kali pada

saat indukan berada di kolam pemijahan dan satu kali pada saat indukan sudah

dilepas kembali ke dalam kolam pemeliharaan indukan. Adapun dosis yang

digunakan untuk pemupukan ini adalah 25 gr per m2 untuk penggunaan kapur dan

500 gr per m2 untuk penggunaan pupuk kandang,sehingga pupuk kandang dan

kapur yang digunakan dalam kegiatan produksi ini adalah 25 gr X 200 m2 X 6

sebanyak 30,000 gr (30 kg) per tahun untuk penggunaan kapur, dan untuk

penggunaan pupuk kandang 500 gr X 200 m2X 6 sebanyak 600.000 gr (600 kg)

per tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan pupuk kandang adalah

Rp 850 X 600 kg sebesar Rp 510.000 per tahun dan biaya yang dikeluarkan untuk

kapur adalah Rp 30 kg X Rp 1000 sebesar Rp 30.000 dalam setahun. Dan jika

ditotal maka biaya pemupukan yang dikeluarkan setiap tahun sebesar Rp 540.000.

d) Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemakaian Listrik, Pemakaian

Telepon, Biaya Panen dan Biaya Pengiriman

Biaya BBM dikeluarkan untuk kebutuhan trasportasi selama kegiatan

produksi berlangsung dan sebagai bahan bakar jenset apabila listrik padam.

Kebutuhan BBM per hari diasumsikan sebanyak 10 liter dengan biaya per liter

Rp 4.500. Pemakaian listrik digunakan untuk penerangan lokasi, selain itu juga

penerangan ini berguna untuk pencahayaan larva ikan gurami selama masa

Page 86: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

pemeliharaan di dalam ruang akuarium. Pemakaian telpon biasanya dipergunakan

dalam kegiatan pemasaran dan untuk komunikasi selama kegiatan produksi

berlangsung.

Biaya panen adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan hal-hal

yang dibutuhkan sebelum kegiatan panen dilakukan. Sedanggakan biaya

pengiriman yang dikeluarkan dalam kegiatan pembesaran ini dipergunakan untuk

hal-hal yang tidak terduga (retribusi jalan, pungutan liar, parkir, dan kerusakan

kendaraan). Adapun rincian biaya variabel ini dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rincian Biaya Variabel Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami Mekar

Tambak Sari Per Tahun

No Keterangan BiayaPr Tahun (Rp)

1 Pakan Indukan 7.992.000

Pakan Benih 59.486.400

2 Oksigen 600.000

3 Pengemas 750.000

4 Bahan Bakar (BBM) 16.200.000

5 Pemakaian Listrik 4.200.000

6 Pemakaian Telpon 6.000.000

7 biaya Panen 2.400.000

8 Ijuk 1.350.000

9 Obatan-obatan 1.200.000

10 Biaya Pengiriman 4.200.000

11 Pemupukan 540.000

Total 104.918.400

Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk BBM yaitu sebesar Rp

16.200.000 per tahun dengan asumsi biaya yang dikeluarkan per bulan adalah Rp

1.350.000. Biaya pemakaian listrik per tahun sebesar Rp 4.200.000 dengan asumsi

biaya pemakaian per bulan adalah Rp 350.000. Biaya pemakaian telpon per bulan

diasumsikan sebesar Rp 300.000 sehingga biaya per tahun yang dikeluarkan Rp

3.600.000. Biaya panen per tahun Rp 1.800.000, dengan asumsi biaya panen per

bulan sebesar Rp 300.000 dan dalam setahun panen dilakukan sebanyak enam

kali. Biaya pengiriman sebesar Rp 4.200.000 dengan asumsi dalam satu siklus

produksi empat belas kali pengiriman dan enam kali pemanenan dalam setahun,

dengan biaya sekali pengiriman adalah Rp 50.000.

Pengeluaran biaya variabel terbesar yang ditunjukan Pada Tabel 15 adalah

untuk pengeluaran pakan benih sebesar Rp 56.376.000 dan untuk pengeluaran

Page 87: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

BBM sebesar Rp 16.200.000 per tahun. Hal ini dikarenakan dalam pengusahakan

pembenihan ikan gurami pemberian pakan harus dilakukan secara intensif agar

produksi yang dihasilkan dapat sesuai harapan, mengingat ikan gurami merupakan

ikan yang mempunyai pertumbuhan agak lambat. Selain itu juga penggunaan

BBM sangat diperlukan sebagai bahan bakar genset terutama apabila listrik

sedang padam. Karena pada saat pemeliharaan larva, aerator tetap harus hidup dan

penerangan tetap harus cukup.

e) Biaya Pengemas dan Oksigen, Biaya Pembelian Ijuk dan Obat-Obatan

Pengemas yang biasa yang digunakan dalam pembenihan adalah kantong

plastik. Kantong plastik dan oksigen digunakan pada saat melakukan penjualan

dan pengiriman kepada konsumen. Kapasitas kantong plastik 500 ekor benih ikan

berukuran 4-5 cm. Kantong plastik yang dibutuhkan per siklus benih dengan

jumlah produksi 48.000 ekor benih adalah 100 kantong plastik dan dalam satu

kilo gram kantong plastik terdapat 20 buah, sehingga kantong plastik yang

dibutuhkan adalah 5 kg. Harga per kilogram kantong plastik Rp 25.000 maka

biaya kantong plastik yang dikeluar kan selama satu tahun Rp 25.000 X 5 kg X 6

siklus adalah sebesar Rp 750.000.

Oksigen diberikan pada saat benih sudah dikemas dalam kantong plastik.

Untuk satu kantong plastik biaya oksigen yang dikeluarkan Rp 1000, sehingga

biaya oksigen untuk enam siklus pembenihan adalah Rp 1000 X 100 X 6 siklus

adalah sebesar Rp 600.000.

Ijuk digunakan pada saat indukan ikan gurami berada di kolam pemijahan.

Dalam sekali pemijahan diperlukan 45 ikat ijuk untuk dijadikan sarang oleh induk

gurami. Satu ekor induk betina membutuhkan sekitar 3 ikat ijuk, dengan harga per

ikat Rp 5.000. Jumlah induk betina dalam sekali memijah sebanyak 15 ekor.

Sehingga dalam satu siklus produksi dibutuhkan biaya pembelian ijuk sebesar

Rp 225.000. Jadi dalam setahun biaya yang dikeluarkan untuk pembelian ijuk

adalah Rp 225.000 X 6 siklus adalah sebesar Rp 1.350.000.

Obat–obatan yang biasa dipergunakan berupa larutan garam dapur dengan

dosis 300 gr per m3 selama 24 jam, dan vitamin. Obat-obatan ini digunakan pada

saat pergantian air. Sehingga diperkirakan biaya yang dikeluarkan untuk obat-

Page 88: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

obatan sebesar Rp 200.000 per siklus. Jadi pengeluaran biaya obat-obatan selama

satu tahun sebesar Rp 200 000 X 6 siklus adalah sebesar Rp 1.200.000.

f) Biaya Panen dan Pengiriman

Biaya panen adalah biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan hal-hal

yang dibutuhkan sebelum kegiatan panen dilakukan. Besarnya biaya panen per

tahun diperkirakan Rp 400.000.

Sedangkan biaya pengiriman yang dikeluarkan dalam kegiatan

pembesaran ini dipergunakan untuk hal-hal yang tidak terduga (retribusi jalan,

pungutan liar, parkir, dan kerusakan kendaraan). Biaya pengiriman diasumsikan

Rp 50.000 dalam sekali pengiriman, banyaknya pengiriman diasumsikan empat

belas kali pngiriman dalam satu siklus, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk

pengiriman dalam satu siklus adalah Rp 50.000 X 14 kali pengiriman sebesar

Rp 700.000. Jadi dalam setahun pengeluaran untuk biaya pengiriman adalah

Rp 700.000 X 6 siklus adalah sebesar Rp 4.200.000.

7.1.4. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui nilai Net Present

Value (NPV), Net benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR) dan

payback Period. Analisis kriteria kelayakan finansial pengusahaan pembesaran

ikan gurami dapat dilihat pada cash flow di Lampiran 7. Adapun hasil kelayakan

investasi secara finansial dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Kriteria Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

No Kriteria Investasi Nilai

1 NPV Rp 17.736.295

2 Net B/C 1,3

3 IRR 20%

4 PP 8,1 tahun

Berdasarkan Tabel 16 adapat dilihat bahwa nilai NPV yang dihasilkan dari

pengusahaan pembesaran ikan gurami adalah lebih besar dari nol atau sebesar Rp

17.736.295. Hal ini berarti pengusahaan pembesaran ikan gurami menurut nilai

sekarang layak untuk dilakukan atau menguntungkan, karena dapat memberikan

tambahan manfaat sebesar Rp 17.736.295 dalam jangka waktu usaha 10 tahun.

Page 89: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Nilai Net B/C ratio yang diperoleh adalah lebih besar dari satu yaitu 1,3.

Hal ini berarti setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan pada pengusahaan ikan

gurami akan memberikan tambahan manfaat untuk pendapatan bersih sekarang

sebesar Rp 1,3, dan berdasarkan nilai Net B/C ratio pengusahaan pembesaran ikan

gurami ini layak untuk dilaksanakan.

Nilai Internal Rate of Return yang diperoleh dari pengusahaan pembesaran

ikan gurami lebih besar dari DR dari suku bunga kredit usaha 14 persen yaitu

sebesar 20 persen. Sehingga jika dilihat dari kriteria kelayakan finansial IRR,

pembesaran ikan gurami ini layak utuk dijalankan dan akan dapat mengembalikan

kredit dengan bunga yang dibebankannya.

Berdasarkan hasil analisis Payback period, maka pengembalian investasi

yang dikeluarkan pada pengusahaan pembesaran ikan gurami, dapat dikembalikan

pada saat usaha telah berjalan selama 8,1 tahun.

7.1.5. Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Berdasarkan cash flow yang terdapat pada Lampiran 8 diperoleh hasil

analisis dengan kriteria investasi NPV, Net B/C ratio, IRR, dan payback period.

Adapun hasil analisis kelayakan investasi secara finansial dari kriteria tersebut di

atas dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Kriteria Kelayakan Finansial Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

No Kriteria Investasi Nilai

1 NPV Rp 28.775.051

2 Net B/C 2,3

3 IRR 44%

4 PP 1,7 tahun

Tabel 17 menunjukan bahwa nilai NPV yang dihasilkan dari pengusahaan

pembesaran ikan gurami adalah lebih besar dari nol atau Rp 28.775.051. Hal ini

berarti pengusahaan pembesaran ikan gurami menurut nilai sekarang layak untuk

dilakukan atau menguntungkan, karena dapat memberikan tambahan manfaat

sebesar Rp 28.775.051 dalam jangka waktu usaha 10 tahun.

Nilai Net B/C ratio yang diperoleh adalah lebih besar dari satu yaitu 2,3.

Hal ini berarti setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan pada pengusahaan

pembenihan ikan gurami akan memberikan tambahan manfaat untuk pendapatan

Page 90: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

bersih sekarang sebesar Rp. 2,3, dan berdasarkan nilai Net B/C ratio pengusahaan

pembesaran ikan gurami ini layak untuk dijalankan.

Nilai Internal Rate of Return yang diperoleh dari pengusahaan

pembenihan ikan gurami lebih besar dari DR kredit usaha sebesar 14 persen yaitu,

44 persen. Sehingga jika dilihat dari kriteria kelayakan finansial IRR,

pengusahaan pembenihan ikan gurami ini layak utuk dijalankan dan akan dapat

mengembalikan kredit dengan bunga yang dibebankannya.

Berdasarkan hasil analisis Payback period, maka pengembalian investasi

yang dikeluarkan pada pengusahaan pembesaran ikan gurami, dapat dikembalikan

pada saat usaha telah berjalan selama 1,7 tahun.

7.2. Analisis Rugi Laba

Analisis rugi laba dilakukan untuk mengetahui kondisi perusahaan per

tahun selama kegiatan usaha dilakukan. Analisis rugi laba ini juga dapat

menunjukan kinerja perusahaan dalam periode waktu tertentu.

7.2.1. Analisis Rugi Laba Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Hasil analisis rugi laba dapat dilihat pada Lampiran 9. Laba yang

diperoleh setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini karena

adanya pengaruh biaya bunga yang menurun selama sepuluh tahun dan adanya

pengeluaran biaya pembelian benih yang lebih kecil pada tahun ke-10, sehingga

keuntungan ditahun tersebut menjadi lebih besar.

Adapun laba pada tahun ke-10 sebesar Rp 74.739.251 dan merupakan laba

terbesar yang diperoleh selama usaha. Sedangkan pada tahun ke-1 mengalami

kerugian sebesar Rp 87.493.335, hal ini dikarenakan pada tahun pertama

penerimaan yang diperoleh dari pengusahaan pembesaran ikan gurami lebih kecil

dari pada pengeluaran yang dikeluarkan untuk kegiatan operasionalnya.

7.2.2. Analisis Rugi Laba Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Hasil analisis rugi laba dari pengusahaan pembenihan ikan gurami dapat

dilihat pada Lampiran 10. Dari hasil analisis menunjukan bahwa laba yang

diperoleh setiap tahun selalu mengalami peningkatan, hal ini karena adanya

pengaruh biaya bunga yang menurun selama sepuluh tahun dan adanya

Page 91: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

pengeluaran biaya yang lebih kecil pada tahun ke-10, sehingga keuntungan

ditahun ke-10 menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya.

Adapun laba pada tahun ke-10 sebesar Rp 27.037.373 dan merupakan laba

terbesar yang diperoleh selama usaha. Sedangkan pada tahun ke-1 mengalami

kerugian sebesar Rp 28.017.200, hal ini dikarenakan pada tahun pertama

penerimaan yang diperoleh dari pengusahaan pembenihan ikan gurami lebih kecil

dari pada pengeluaran yang dikeluarkan untuk kegiatan operasionalnya.

7.3. Perbandingan Hasil Analisis Finansial dari Dua Skenario Pengusahaan

Ikan Gurami

Berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial dengan menggunakan

empat kriteria investasi yaitu, NPV, Net B/C, IRR dan payback period dari kedua

pengusahaan, maka pembenihan yang paling layak untuk dijalankan. Adapun

perbandingan hasil analisis finansial kedua skenario dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Perbandingan Kriteria Kelayakan Finansial Pengusahaan Ikan Gurami

pada Kedua Skenario No Kriteria Kelayakan Pembesaran Pembenihan

1 NPV Rp 17.736.295 Rp 28.775.051

2 Net B/C 1,3 2,3

3 IRR 20 % 44 %

4 Payback Period 8,1 tahun 1,7 tahun

Berdasarkan Tabel 18 dapat terlihat bahwa nilai NPV pada pengusahaan

pembenihan lebih basar dari pada pembesaran, yaitu Rp 28.775.051 untuk

pengusahaan pembenihan, sedangkan pada pembesaran hanya sebesar Rp

17.736.295. Nilai Net B/C yang diperoleh pada pengusahaan pembenihan lebih

besar yaitu 2,3, sedangkan pada pengusahaan pembesaran sebesar 1,3. dari nilai

IRR yang diperoleh pada pengusahaan pembenihan sebesar 44 persen, sedagkan

pengusahaan pembesaran nilai IRR yang diperoleh hanya 20 persen. Nilai

payback period dari pengusahaan pembenihan 1,7 tahun, sedangkan pada

pengusahaan pembesaran hasil payback period hanya 8,1 tahun.

Page 92: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

7.4. Analisis Sensitivitas (Switching Value)

Analisis switching value ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan

karena adanya perubahan harga jual output produksi, harga pakan, dan harga

pembelian benih. Perubahan kriteria yang diamati adalah perubahan nilai NPV,

Net B/C dan IRR. Hasil analisis sensitivitas ini dapat dilihat di Lampiran 11

sampai Lampiran 15.

7.4.1. Analisis Sensitivitas (Switching Value) Pengusahaan Pembesaran Ikan

Gurami

Analisis sensitivitas dilakukan berdasarkan atas dasar perhitungan cash

flow. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap input produkai

utama yaitu, kenaikan harga pakan pelet, kenaikan harga benih dan perhitungan

yang dilakukan terhadap penuruan harga jual, maka diperoleh hasil yang dapat

dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Hasil Perhitungan Analisis Switching Value Pengusahaan Pembesaran

Ikan Gurami

Variabel Persentase

Kenaikan Harga Pakan Pelet 7,1 %

Kenaikan Harga Benih 10,2 %

Penurunan Harga Jual output 3,2 %

Berdasarkan Tabel 19 dapat dilihat bahwa batas maksimal kenaikan harga

pakan pelet sebesar 7,1 persen. Hal ini berarti pengusahaan pembesaran ikan

gurami masih layak dilaksanakan, akan tetapi apabila kenaikan harga pakan pelet

lebih dari 7,1 persen maka usaha pembesaran ikan gurami menjadi tidak layak

untuk dilaksanakan.

Kenaikan harga benih ikan gurami sebesar 10,2 persen adalah batas

maksimal dari pengusahaan pembesaran ikan gurami. Pengusahaan ikan gurami

masih layak untuk dilaksanakan pada batas kenaikan harga benih sebesar 10,2

persen. Bila terjadi kenaikan harga benih diatas 10,2 persen maka pengusahaan

pembesaran ikan gurami tidak layak untuk dilaksanakan.

Penurunan harga jual output produksi ikan gurami tidak boleh melebihi

3,2 persen. Bila terjadi penurunan harga jual ikan gurami diatas 3,2 persen maka

usaha pembesaran ikan gurami tidak layak untuk dilaksanakan.

Page 93: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Berdasarkan hasil analisis switching value yang dapat dilihat pada Tabel

19 menunjukan bahwa pengusahaan pembesaran ikan gurami sangat peka

terhadap penurunan harga jual output produksi ikan gurami. Sedangkan untuk

kenaikan harga menunjukan bahwa pengusahaan pembesaran ikan gurami tidak

terlalu peka.

7.4.2. Analisis Sensitivitas (Switching Value) Pengusahaan Pembenihan Ikan

Gurami

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap input produkai

utama yaitu, kenaikan harga pakan benih berupa pelet halus dan cacing sutra, serta

penurunan harga jual ouput produksi benih ikan gurami, maka diperoleh hasil

yang dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Hasil perhitungan Switching Value Pengusahaan Pembenihan Ikan

Gurami

Variabel Persentase

Kenaikan Harga Pakan 62 %

Penurunan Harga Jual output 2,5 %

Berdasarkan Tabel 20 dapat dilihat bahwa batas maksimal kenaikan harga

pakan yang berupa pelet halus dan cacing sutra sebesar 62 persen. Hal ini berarti

pembenihan ikan gurami masih layak dilaksanakan, akan tetapi apabila kenaikan

harga pakan pelet lebih dari 62 persen maka pengusahaan pembenihan ikan

gurami menjadi tidak layak untuk dilaksanakan.

Penurunan harga jual output produksi berupa benih ikan gurami tidak

boleh melebihi 2,5 persen. Bila terjadi penurunan harga jual benih ikan gurami

diatas 2,5 persen maka pengusahaan pembenihan ikan gurami tidak layak untuk

dilaksanakan.

Hasil analisis switching value yang dapat dilihat pada Tabel 20

menunjukan bahwa pengusahaan pembenihan ikan gurami sangat peka terhadap

penurunan harga jual output produksi yang berupa benih ikan gurami, sehingga

perubahan variabel tersebut akan sangat mempengaruhi kegiatan pengusahaan

pembenihan ikan gurami.

Page 94: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :

1) Berdasarkan hasil analisis aspek teknis, pengusahaan pembenihan maupun

pembesaran ikan gurami layak untuk dilaksanakan karena Mekar Tambak Sari

telah mempertimbangkan hal-hal yang dianggap penting dalam pengusahaan

ikan gurami dan tidak ada teknologi yang sulit untuk dilakukan sehingga dapat

memberikan kemudahan dalam kegiatan usaha. Berdasarkan hasil analisis

aspek pasar pengusahaan ikan gurami layak untuk dilakukan, karena adanya

permintaan pasar. Hasil analisis aspek manajemen dan Hukum menunjukan

bahwa pengusahaan ikan gurami layak untuk dilakukan karena mempunyai

sistem manajemen yang jelas dan merupakan perusahaan perorangan.

Berdasarkan hasil analisis aspek sosial dan ekonomi, pengusahaan ikan

gurami layak untuk dilakukan karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat dan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat yang

berupa keamanan dan infrastruktur jalan. Berdasarkan hasil analisis aspek

lingkungan pengusahaan ikan gurami tidak berdampak buruk bagi lingkungan

sehingga layak untuk dijalankan.

2) Hasil analisis aspek finansial dengan menggunakan kriteria kelayakan

investasi dari pengusahaan pembesaran dan pembenihan ikan gurami,

menunjukkan bahwa kedua pengusahaan layak untuk dijalankan. Hal ini

dikarenakan hasil analisis menunjukan nilai NPV lebih besar dari nol, nilai Net

B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar dari suku bunga yang

ditentukan, dan PP lebih kecil dari umur usaha.

3) Hasil analisis sensitivitas switching value dengan tiga variabel yaitu, kenaikan

harga pakan, kenaikan harga benih dan penurunan harga output produksi yang

berupa benih dan ikan gurami, menunjukan bahwa pengusahaan pembenihan

ikan gurami lebih sensitif terhadap penurunan harga jual benih ikan gurami

dibandingkan dengan pengusahaan pembesaran ikan gurami.

Page 95: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

8.2. Saran

Adapun saran yang dapat dijadikan bahan masukan untuk perusahaan

adalah :

1) Perusahaan sebaiknya mengusahakan pembenihan pembenihan ikan gurami

karena dilihat dari semua aspek kelayakan lebih menguntungkan dibandingkan

dengan pengusahaan pembesaran ikan gurami dengan dimbangi adanya usaha

perluasan pasar, karna usaha pembenihan ikan gurami ini sangat sensitif

terhadap penurunan harga jual benih ikan gurami.

2) Manajemen pemberian pakan harus dilakukan dengan baik oleh perusahaaan

dalam pengusahaan ikan gurami, karena pakan merupakan komponen biaya

terbesar dari total biaya variabel pada kegiatan pengusahaan ikan gurami.

Page 96: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

DAFTAR PUSTAKA

Agustika D.2009. Analisis Kelayakan Perluasan Usaha Pemasok Ikan Hias Air

Tawar Budi Fish Farm, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor [Skripsi].

Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Anggoro LY. 2009. Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Gurami

Ospharonomus gouramy LAC. Yang Dipelihara Dalam Akuarium

Dengan . Lampu Pencahayaan Berbeda Bogor [Skripsi]. Bogor: Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Atemalem G. 2001. Analisis Kelayakan Investasi Usaha Pembenihan Ikan Patin

(Pangasius suchi) di Tapos Agro Lestari, Ciawi, Bogor [Skripsi]. Bogor:

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Bugri NJ. 2006. Pengaruh Padat Penebabaran Terhadap Kelangsungan Hidup Dan

Pertumbuhan Benih Ikan Gurami LAC. Ukuran 2 cm [Skripsi]. Bogor:

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Ginting D. 2009. Kelayakan Investasi Pengusahaan Paprika dan Timun Jepang

pada PT. Horti Jaya Lestari di Berastagi [Skripsi]. Bogor: Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Gitinger JP. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Jakarta :

Universitas Indonesia.

Hakim MA, penyunting. 2005. Menguasai Pasar Mengeruk Untung. Jakarta:

Renaisan.

Irianni R. 2006. Analisis Kelayakan Finansial Pembenihan dan Pendederan Ikan

Nila Wanayasa pada Kelompok Pembudidaya Mekarsari, Desa

Tanjungsari, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta [Skripsi].

Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Jangkaru Z. 2002. Pembesaran Ikan Air Tawar di Berbagai Lingkungan

Pemeliharaan. Jakarta : Penebar Swadaya.

Kadariah. 1988. Evaluasi Proyek. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Kotler P.1997. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Kontrol. Jakata : Prehalindo.

Nazir M. 1999. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nurmalina R, Tintin S, Arif K. 2009. Stiudi Kelayakan Bisnis. Bogor :

Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor.

Page 97: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Riyanto B. 1989. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yayasan Badan

Penelitian Gajah Mada. Yogyakarta.

Rohaeni A. 2006. Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Pembesaran Lele

Dumbo di Agro Niaga Insani, Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor:

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Rosiah E. 2005. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pembenihan Ikan Mas di

Desa Sumurgintung, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang [Skripsi].

Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Sari YD. 2006. Interaksi Optimal Perikanan Tangkap dan Budidaya (Studi Kasus

Perikanan Kerapu di Perairan Kepulauan Seribu, Kabupaten Kepulauan

Seribu, Provinsi DKI Jakarta) [Tesis]. Bogor : Sekolah Pasca Sarjana,

Institut Pertanian Bogor.

Sendjaja JT, MH Riski. 2002. Usaha Pembenihan Gurami. Jakarta: Penebar

Swadaya.

Sitanggang M. 1992. Budidaya Gurami. Jakarta : Penebar Swadaya

Soekartawi, A Soeharjo, JL Dion, JB Hardaker. 1984. Ilmu Usaha Tani dan

Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: UI – Pers.

Sudarsono. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro. PT Pustaka LP3ES. Jakarta

Umar H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Page 98: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

LAMPIRAN

Page 99: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 1. Produksi Perikanan Budidaya Menurut Provinsi dan Subsektor

2005-2007 (Ton)

No P r o v i n s i Kolam

2005 2006 2007

1 Nangroe Aceh Darussalam 8,733 9,016 6,305

2 Sumatera Utara 14,243 15,674 16,742

3 Sumatera Barat 14,174 26,750 34,207

4 Riau 24,769 24,414 25,485

5 Jambi 5,531 5,872 7,934

6 Sumatera Selatan 34,768 43,932 51,059

7 Bengkulu 4,427 3,893 6,214

8 Lampung 13,417 13,966 19,318

9 Bangka Belitung 536 751 693

10 Kepulauan Riau 178 505 336

SUMATERA 120,776 144,773 168,294

11 DKI Jakarta 6,830 3,365 2,683

12 Jawa Barat 110,247 127,578 118,162

13 Jawa Tengah 25,360 28,350 34,619

14 D.I Yogyakarta 8,225 9,059 11,427

15 Jawa Timur 31,026 33,379 35,711

16 Banten 5,254 4,972 8,319

J A W A 186,942 206,703 210,921

17 Bali 680 654 786

18 Nusa Tenggara Barat 2,244 4,822 2,583

19 Nusa Tenggara Timur 267 1,804 584

BALI & NUSA TENGGARA 3,191 7,280 3,953

20 Kalimantan Barat 1,532 2,427 2,302

21 Kalimantan Tengah 863 857 979

22 Kalimantan Selatan 3,282 4,923 5,976

23 Kalimantan Timur 567 986 5,079

KALIMANTAN 6,244 9,193 14,337

24 Sulawesi Utara 4,294 4,194 5,995

25 Sulawesi Tengah 1,580 1,629 1,663

26 Sulawesi Selatan 2,904 1,737 2,168

27 Sulawesi Tenggara 4,392 911 926

28 Gorontalo 113 380 470

29 Sulawesi Barat - 559 30

SULAWESI 13,283 9,410 11,252

30 Maluku 122 90 135

31 Maluku Utara 168 174 200

32 Papua Barat 4 3,211 169

33 Papua 1,236 1,114 1,115

MALUKU 1,530 4,589 1,618

J u m l a h 331,966 381,948 410,373

Sumber : BPS, 2010

Page 100: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 2. Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama

(2006-2009) di Indonesia

Jenis Ikan Tahun (ton)

Kenaikan

2005 2006 2007 2008 2009*

(2005-

2009)

Patin 32.575 31.49 36.755 102.021 132600 55.23%

Rumpul

Laut 910.636 1374.462 1728.475 2145.06 2574000 30.20%

Nila 148.249 169.39 206.904 291.037 378300 29.98%

Gurame 25.442 28.71 35.708 36.636 38500 11.23%

Bandeng 254.067 212.883 263.139 277.471 291300 4.46%

Lele 69.386 77.272 91.375 114.371 200000 32.41%

Kerapu 6.493 4.021 8.035 5.005 5300 7.42%

Ikan Mas 216.92 247.633 264.349 242.322 254400 4.39%

Udang 280.629 327.61 358.925 409.59 348100 6.35%

Kakap 2.935 2.183 4.418 4.371 4600 20.23%

Lainnya 216.342 206.942 195.122 227.317 553000 37.43%

Total 2163.674 2682.596 3193.205 3855.201 4780100 21.93% Keterangan : * = angka sampai Oktober 2009 Sumber : BPS Perikanan dan Kelautan (2009)

Page 101: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Pengusahaan Pembenihan Ikan Gurami

Page 102: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Pengusahaan Pembesaran Ikan Gurami

Page 103: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 5. Perhitungan Nilai Penyusutan, Umur Ekonomis dan Nilai Sisa Pembesaran

No. Komponen Investasi Jumlah Satuan

Umur

Ekonomis

(Tahun)

Nilai Satuan

(Rp)

Total Nilai

(Rp)

Nilai

Siasa

(Rp)

Penyusutan

(Rp)

1 Sewa Lahan 1,500 m 3,500 5,250,000

3 Bangunan

a. Saung Jaga 20 m 10 500,000 10,000,000 0 1,000,000

b. Tempat Penyimpanan/ Gudang 15 m 10 500,000 7,500,000 0 750,000

c. WC 5 m 10 500,000 2,500,000 0 250,000

d. Kolam Pemeliharaan 1,000 m 10 20,000 20,000,000 0 2,000,000

e. Kolam Pemberokan 200 m 10 50,000 10,000,000 0 1,000,000

f. Instalasi Air 2 unit 5 500,000 1,000,000 0 200,000

g. Instalasi Listrik 1 unit 10 1,500,000 1,500,000 0 150,000

h. Sumur 1 unit 10 1,000,000 1,000,000 0 100,000

i. Saluran Irigasi 100 m 10 50,000 5,000,000 0 500,000

4 Peralatan

e. Serok Besar 4 buah 2 50,000 200,000 0 100,000

g. Ember 5 buah 2 10,000 50,000 0 25,000

i. Drum 10 buah 5 150,000 1,500,000 0 300,000

j. Jerigen 10 buah 5 50,000 500,000 0 100,000

k. Timbangan 1 buah 5 1,000,000 1,000,000 0 200,000

l. Diesel 1 unit 5 4,000,000 4,000,000 0 800,000

g. Pompa air 1 unit 5 350,000 350,000 0 70,000

5 Peralatan Kantor

a. Meja 1 buah 5 250,000 250,000 0 50,000

b. Kursi 3 unit 5 150,000 450,000 0 90,000

c. White Board 1 unit 5 75,000 75,000 0 15,000

6 Transportasi

a. Mobil Pick Up 1 unit 10 45,000,000 45,000,000 0 4,500,000

b. Motor 1 unit 10 12,500,000 12,500,000 0 1,250,000

7 Perijinan 1,500,000 1,500,000

Total 69,708,500 131,125,000 0 13,450,000

Page 104: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 6. Perhitungan Nilai Penyusutan, Umur Ekonomis dan Nilai Sisa

Pembenihan

No. Komponen Investasi Jumlah

Satuan

Umur

Ekonomis

(Tahun)

Nilai Satuan

(Rp)

Total Nilai

(Rp)

Nilai Siasa

(Rp)

Penyusutan

(Rp)

1 Sewa Lahan 1,500 m 10 3,500 5,250,000 0

2 Indukan 20 ekor 10 300,000 6,000,000 0 600,000

3 Bangunan

a. Saung Jaga 20 m 10 500,000 10,000,000 0 1,000,000

b. Ruang Aquarium 36 m 10 250,000 9,000,000 0 900,000

c. Tempat penyimpanan/Gudang 20 m 10 500,000 10,000,000 0 1,000,000

d. Ruang Penetasan 9 m 10 250,000 2,250,000 0 225,000

e. WC 5 m 10 500,000 2,500,000 0 250,000

f. Kolam Indukan 100 m 10 20,000 2,000,000 0 200,000

g. Kolam Pemijahan 100 m 10 20,000 2,000,000 0 200,000

h. Instalasi Air 1 unit 5 500,000 500,000 0 100,000

i. Instalasi Listrik 1 unit 10 1,500,000 1,500,000 0 150,000

j. Kolam Terpal 250 m 5 20,000 5,000,000 0 1,000,000

4 Peralatan

a. Aquarium dan Rak 120 unit 10 150,000 18,000,000 0 1,800,000

b. Tabung Oksigen 1 unit 10 1,000,000 1,000,000 0 100,000

c. Blower 120 Titik 5 10,000 1,200,000 0 240,000

d. Selang Aerasi 120 m 5 3,000 360,000 0 72,000

e. Serok Besar 5 buah 2 10,000 50,000 0 25,000

f. Serok Kecil 5 buah 2 7,500 37,500 0 18,750

g. Ember 10 buah 2 10,000 100,000 0 50,000

h. Bak 30 buah 2 30,000 900,000 0 450,000

i. Jerigen 5 unit 5 50,000 250,000 0 50,000

j. Sendok Hitung 5 unit 2 5,000 25,000 0 12,500

k. Timbangan 1 unit 5 300,000 300,000 0 60,000

l. Pompa Air 1 unit 5 350,000 350,000 0 70,000

Page 105: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No. Komponen Investasi Jumlah

Satuan

Umur

Ekonomis

(Tahun)

Nilai Satuan

(Rp)

Total Nilai

(Rp)

Nilai Siasa

(Rp)

Penyusutan

(Rp)

m. Baskom 5 unit 2 15,000 75,000 0 37,500

n. Genset (2400 W) 1 unit 10 2,500,000 2,500,000 0 250,000

o. Gayung 5 unit 2 7,500 37,500 0 18,750

p. Sumur 1 unit 10 1,000,000 1,000,000 0 100,000

5 Peralatan Kantor

0

a. Meja 1 unit 5 250,000 250,000 0 50,000

b. Kursi 3 unit 5 150,000 450,000 0 90,000

c. White Board 1 unit 5 75,000 75,000 0 15,000

6 Transportasi

a. Mobil Pick Up 1 unit 10 45,000,000 45,000,000 0 4,500,000

b. Motor 1 unit 10 12,500,000 12,500,000 0 1,250,000

7 Perijinan

1,500,000 1,500,000

Total

69,286,500 141,960,000 0 14,884,500

Page 106: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 7. Cash flow Pembesaran Pembesaran

No Keterangan Tahun

I Inflow 1 2

3

4

5

6

7

8

9

10

a. Penjualan Ikan Gurami 127,680,000 255,360,000

255,360,000

255,360,000

255,360,000

255,360,000

255,360,000

255,360,000

255,360,000

255,360,000

b. Pinjaman 100,000,000

c. Modal Sendiri 45,000,000

d. Nilai Sisa

Total Inflow 272,680,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000

II Outflow

1. Biaya Investasi

Sewa Lahan

A. Bangunan 5,250,000

a. Saung Jaga 10,000,000

b. Tempat Penyimpanan/ Gudang

7,500,000

c. WC 2,500,000

d. Kolam Pemeliharaan 20,000,000

e. Kolam Pemberokan 10,000,000

f. Instalasi Air 1,000,000 1,000,000

g. Instalasi Listrik 1,500,000

h. Sumur 1,000,000

i. Saluran Irigasi 5,000,000

B. Peralatan

a. Serok Besar 200,000 200,000

200,000

200,000

200,000

b. Ember 50,000 50,000

50,000

50,000

50,000

c. Drum 1,500,000

1,500,000

d. Jerigen 500,000

500,000

e. Timbangan 1,000,000 1,000,000

f. Diesel 4,000,000 4,000,000

g. Pompa air 350,000 350,000

Page 107: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

C. Peralatan Kantor

a. Meja 250,000 250,000

b. Kursi 450,000 450,000

c. White Board 75,000 75,000

D. Transportasi

a. Mobil Pick Up 45,000,000

b. Motor 12,500,000

E. Perijinan 1,500,000

Total Biaya Investasi 131,125,000 250,000

250,000 9,125,000 250,000

250,000

2. Biaya Tetap

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 300,000

d. Gaji Karyawan (3 orang) 24,160,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 31,300,000

f. Perawatan 8,291,668 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 10,468,226

h. Angsuran Pinjaman 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356

Total Biaya Tetap 52,858,024 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 62,070,582

3. Biaya Variabel

a.Pakan 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 36,960,000

b. Benih 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 36,800,000

c. Transportasi(BBM) 5,400,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000

d. Pemakaian Listrik 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,100,000

e. Pemakaian Telpon 2,400,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,300,000

f. Biaya Panen 200,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

g. Pemupukan Kolam 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 450,000

h. Persiapan Kolam 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 100,000

i. BiayaPengiriman 700,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000

j. Tenaga Kerja 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

Total BiayaVariabel 158,520,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 89,010,000

Pajak Pendapatan Usaha (25%) - 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 25,697,876

Page 108: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Total Outflow 342,503,024 240,020,228 240,270,228 240,020,228 240,270,228 249,145,228 240,270,228 240,020,228 240,270,228 176,778,458

III Net Benefit (69,823,024) 15,339,772 15,089,772 15,339,772 15,089,772 6,214,772 15,089,772 15,339,772 15,089,772 78,581,542

IV Discount Factor (14%) 0.877 0.769 0.675 0.592 0.519 0.456 0.400 0.351 0.308 0.270

V Present Value (61,248,267) 11,803,456 10,185,166 9,082,376 7,837,155 2,831,367 6,030,436 5,377,496 4,640,225 21,196,885

PV + 78,984,562

PV - (61,248,267)

IV Net Present Value 17,736,295

VII Net B/C 1.3

VIII IRR 20%

IX PP 8.1

Page 109: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 8. Cash flow Pembenihan Ikan Gurami

No Keterangan

Tahun

I Inflow 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Penjualan Benih 104,400,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000

Ikan Gurami

c. Pinjaman 100,000,000

d. Modal Sendiri 45,000,000

e. Nilai Sisa

-

Total Inflow 249,400,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000

II Outflow

1. Biaya Investasi

A. Sewa Lahan 5,250,000

B. Indukan 6,000,000

C. Bangunan

a. Saung Jaga 10,000,000

b. Ruang Aquarium 9,000,000

c. Tempat penyimpanan/Gudang 10,000,000

d. Ruang Penetasan 2,250,000

e. WC 2,500,000

f. Kolam Indukan 2,000,000

g. Kolam Pemijahan 2,000,000

h. Instalasi Air 500,000

500,000

i. Instalasi Listrik 1,500,000

i. Kolam Terpal 5,000,000

5,000,000

D. Peralatan

a. Aquarium dan Rak 18,000,000

b. Tabung Oksigen 1,000,000

c. Blower 1,200,000

1,200,000

d. Selang Aerasi 360,000

360,000

e. Serok Besar 50,000

50,000

50,000

50,000

50,000

Page 110: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

f. Serok Kecil 37,500

37,500

37,500

37,500

37,500

g. Ember 100,000

100,000

100,000

100,000

100,000

h. Bak 900,000

900,000

900,000

900,000

900,000

i. Jerigen 250,000

250,000

j. Sendok Hitung 25,000

25,000

25,000

25,000

25,000

k. Timbangan 300,000

300,000

l. Pompa Air 350,000

350,000

m. Baskom 75,000

75,000

75,000

75,000

75,000

n. Genset (2400 W) 2,500,000

2,500,000

o. Gayung 37,500

37,500

37,500

37,500

37,500

p. Sumur 1,000,000

E. Peralatan Kantor

a. Meja 250,000

250,000

b. Kursi 450,000

450,000

c. White Board 75,000

75,000

F. Transportasi

a. Mobil Pick Up 45,000,000

b. Motor 12,500,000

G. Perijinan 1,500,000

Total Biaya Investasi 141,960,000

1,225,000

1,225,000 4,175,000 1,225,000 - 1,225,000 -

2. Biaya Tetap

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 200,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000

d. Gaji Karyawan (4 orang) 31,440,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 39,300,000

f. Perawatan 12,921,000 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500

h. Angsuran Pinjaman 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354

Total Biaya Tetap 64,367,354 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 78,983,854

3. Biaya Variabel

a. Pakan

Page 111: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Indukan 5,328,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000

f. Serok Kecil 37,500

37,500

37,500

37,500

37,500

Benih 39,657,600 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 49,572,000

b. Oksigen 300,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000

c. Pengemas 375,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000

d. bahan Bakar (BBM) 10,800,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000

e. Pemakaian Listrik 2,800,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000

f. Pemakaian Telpon 4,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000

g. biaya Panen 1,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000

h. Ijuk 250,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000

i. Obatan-obatan 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000

j. Biaya Pengiriman 2,100,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000

k. Pemupukan 360,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 450,000

Total Biaya Variabel 67,970,600 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 94,914,000

Pajak Pendapatan Usaha (25 %) - 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 9,797,250

Total Outflow 274,297,954 197,093,404 198,318,404 197,093,404 198,318,404 201,268,404 198,318,404 197,093,404 198,318,404 183,695,104

III Net Benefit (24,897,954) 11,706,596 10,481,596 11,706,596 10,481,596 7,531,596 10,481,596 11,706,596 10,481,596 25,104,896

IV Discount Factor (14%) 0.877 0.769 0.675 0.592 0.519 0.456 0.400 0.351 0.308 0.270

V Present Value (21,840,311) 9,007,845 7,074,779 6,931,245 5,443,812 3,431,294 4,188,837 4,103,853 3,223,174 6,771,890

PV + 50,176,729

PV - (21,840,311)

IV Net Present Value 28,336,419

VII Net B/C 2.3

VIII IRR 43%

IX PP 1.7

Page 112: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan

Tahun

I Inflow 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Penjualan Ikan 127,680,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000

Total Inflow 127,680,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000

II 2. Biaya Tetap

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000

d. Gaji Karyawan (3 orang) 24,160,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000

f. Perawatan 8,291,668 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496

g. Penyusutan 8,966,667 13,450,000 13,450,000 13,450,000 13,450,000 13,450,000 13,450,000 13,450,000 13,450,000 13,450,000

Total Biaya Tetap 42,653,335 63,558,496 63,558,496 63,558,496 63,558,496 63,558,496 63,558,496 63,558,496 63,558,496 63,558,496

3. Biaya Variabel

a.Pakan 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 36,960,000

b. Benih 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 36,800,000

c. Transportasi(BBM) 5,400,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000

d. Pemakaian Listrik 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,100,000

e. Pemakaian Telpon 2,400,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,300,000

f. Biaya Panen 200,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

g. Pemupukan Kolam 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 450,000

h. Persiapan Kolam 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 100,000

i. BiayaPengiriman 700,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000

j. Tenaga Kerja 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

Total Biaya Variabel 158,520,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 89,010,000

Total Outflow 201,173,335 227,278,496 227,278,496 227,278,496 227,278,496 227,278,496 227,278,496 227,278,496 227,278,496 152,568,496

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (73,493,335) 28,081,504 28,081,504 28,081,504 28,081,504 28,081,504 28,081,504 28,081,504 28,081,504 102,791,504

Biaya Bunga (14%) 14,000,000 13,276,010 12,450,662 11,509,765 10,437,143 9,214,354 7,820,373 6,231,236 4,419,620 2,354,377

Laba Sebelum Pajak (87,493,335) 14,805,494 15,630,842 16,571,739 17,644,361 18,867,150 20,261,131 21,850,268 23,661,884 100,437,127

Pajak (25 %) - 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 25,697,876

Laba Bersih (87,493,335) 7,785,118 8,610,466 9,551,363 10,623,985 11,846,774 13,240,755 14,829,892 16,641,508 74,739,251

Lampiran 9. Analisis Laba Rugi Usaha Pembesaran Ikan Gurami

Page 113: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 10. Analisis Laba Rugi Usaha Pembenihan

No Keterangan

Tahun

I Inflow 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Penjualan Benih Ikan Gurami 104,400,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000

Total Inflow 104,400,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000

II Outflow

2. Biaya Tetap

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 200,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000

d. Gaji Karyawan (4 orang) 31,440,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 39,300,000

e. Perawatan 12,921,000 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500

f. Penyusutan 9,923,000 14,884,500 14,884,500 14,884,500 14,884,500 14,884,500 14,884,500 14,884,500 14,884,500 14,884,500

Total Biaya Tetap 55,119,000 82,557,000 82,557,000 82,557,000 82,557,000 82,557,000 82,557,000 82,557,000 82,557,000 74,697,000

3. Biaya Variabel

a. Pakan

Indukan 5,328,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000

Benih 39,657,600 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 49,572,000

b. Oksigen 300,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000

c. Pengemas 375,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000

d. bahan Bakar (BBM) 10,800,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000

e. Pemakaian Listrik 2,800,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000

f. Pemakaian Telpon 4,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000

g. biaya Panen 1,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000

h. Ijuk 250,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000

i. Obatan-obatan 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000

j. Biaya Pengiriman 2,100,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000

k. Pemupukan 360,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 450,000

Total Biaya Variabel 67,970,600 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 94,914,000

Page 114: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Total Outflow 123,089,600 187,475,400 187,475,400 187,475,400 187,475,400 187,475,400 187,475,400 187,475,400 187,475,400 169,611,000

Laba Sebelum Bunga dan

Pajak (18,689,600) 21,324,600 21,324,600 21,324,600 21,324,600 21,324,600 21,324,600 21,324,600 21,324,600 39,189,000

Biaya Bunga (14%) 14,000,000 13,276,010 12,450,662 11,509,765 10,437,143 9,214,354 7,820,373 6,231,236 4,419,620 2,354,377

Laba Sebelum Pajak (32,689,600) 8,048,590 8,873,938 9,814,835 10,887,457 12,110,246 13,504,227 15,093,364 16,904,980 36,834,623

Pajak (25 %) - 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 9,797,250

Laba Bersih (32,689,600) 2,717,440 3,542,788 4,483,685 5,556,307 6,779,096 8,173,077 9,762,214 11,573,830 27,037,373

Page 115: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 11. Analisis Switching Value Kenaikan Harga Pakan Pelet Sebesar 7,1 Persen pada Pembesaran

No Keterangan Tahun

I Inflow 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Penjualan Ikan Gurami 127,680,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000

b. Pinjaman 100,000,000

c. Modal Sendiri 45,000,000

d. Nilai Sisa

Total Inflow 272,680,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000

II Outflow

1. Biaya Investasi

Sewa Lahan

A. Bangunan 5,250,000

a. Saung Jaga 10,000,000

b. Tempat Penyimpanan/

Gudang 7,500,000

c. WC 2,500,000

d. Kolam Pemeliharaan 20,000,000

e. Kolam Pemberokan 10,000,000

f. Instalasi Air 1,000,000 1,000,000

g. Instalasi Listrik 1,500,000

h. Sumur 1,000,000

i. Saluran Irigasi 5,000,000

B. Peralatan

a. Serok Besar 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000

b. Ember 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

c. Drum 1,500,000 1,500,000

d. Jerigen 500,000 500,000

e. Timbangan 1,000,000 1,000,000

f. Diesel 4,000,000 4,000,000

g. Pompa air 350,000 350,000

C. Peralatan Kantor

a. Meja 250,000 250,000

b. Kursi 450,000 450,000

c. White Board 75,000 75,000

D. Transportasi

a. Mobil Pick Up 45,000,000

b. Motor 12,500,000

E. Perijinan 1,500,000

Total Biaya Investasi 131,125,000 - 250,000 - 250,000 9,125,000 250,000 - 250,000 -

2. Biaya Tetap

Page 116: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 300,000

d. Gaji Karyawan (3 orang) 24,160,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 31,300,000

f. Perawatan 8,291,668 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 10,468,226

h. Angsuran Pinjaman 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356

Total Biaya Tetap 52,858,024 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 62,070,582

3. Biaya Variabel

a.Pakan 77,410,542 77,410,542 77,410,542 77,410,542 77,410,542 77,410,542 77,410,542 77,410,542 77,410,542 38,705,271

b. Benih 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 36,800,000

c. Transportasi(BBM) 5,400,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000

d. Pemakaian Listrik 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,100,000

e. Pemakaian Telpon 2,400,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,300,000

f. Biaya Panen 200,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

g. Pemupukan Kolam 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 450,000

h. Persiapan Kolam 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 100,000

i. BiayaPengiriman 700,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000

j. Tenaga Kerja 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

Total BiayaVariabel 162,010,542 167,210,542 167,210,542 167,210,542 167,210,542 167,210,542 167,210,542 167,210,542 167,210,542 90,755,271

Pajak Pendapatan Usaha - 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 7,020,376 25,697,876

Total Outflow 345,993,566 243,510,770 243,760,770 243,510,770 243,760,770 252,635,770 243,760,770 243,510,770 243,760,770 178,523,729

III Net Benefit

(73,313,566) 11,849,230 11,599,230 11,849,230 11,599,230 2,724,230 11,599,230 11,849,230 11,599,230 76,836,271

IV Discount Factor (14%) 0.877 0.769 0.675 0.592 0.519 0.456 0.400 0.351 0.308 0.270

V Present Value

(64,310,146) 9,117,598 7,829,150 7,015,695 6,024,277 1,241,123 4,635,485 4,153,855 3,566,855 20,726,108

PV + 64,310,146

PV -

(64,310,146)

IV Net Present Value 0

VII Net B/C 1.0

VIII IRR 14%

Page 117: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 12. Analisis Switching Value Kenaikan Harga Benih Sebesar 10,2 Persen pada Pembesaran Ikan Gurami

No Keterangan Tahun

I Inflow 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Penjualan Ikan

Gurami 127,680,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000

b. Pinjaman 100,000,000

c. Modal Sendiri 45,000,000

d. Nilai Sisa

Total Inflow 272,680,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000 255,360,000

II Outflow

1. Biaya Investasi

Sewa Lahan

A. Bangunan 5,250,000

a. Saung Jaga 10,000,000

b.Tempat Penyimpanan/

Gudang 7,500,000

c. WC 2,500,000

d. Kolam Pemeliharaan 20,000,000

e. Kolam Pemberokan 10,000,000

f. Instalasi Air 1,000,000 1,000,000

g. Instalasi Listrik 1,500,000

h. Sumur 1,000,000

i. Saluran Irigasi 5,000,000

B. Peralatan

a. Serok Besar 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000

b. Ember 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

c. Drum 1,500,000 1,500,000

d. Jerigen 500,000 500,000

e. Timbangan 1,000,000 1,000,000

f. Diesel 4,000,000 4,000,000

g. Pompa air 350,000 350,000

C. Peralatan Kantor

a. Meja 250,000 250,000

b. Kursi 450,000 450,000

c. White Board 75,000 75,000

D. Transportasi

a. Mobil Pick Up 45,000,000

b. Motor 12,500,000

E. Perijinan 1,500,000

Total Biaya Investasi 131,125,000 - 250,000 - 250,000 9,125,000 250,000 - 250,000 -

Page 118: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Biaya Tetap

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 300,000

d. Gaji Karyawan (3

orang) 24,160,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 31,300,000

f. Perawatan 8,291,668 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 10,468,226

h. Angsuran Pinjaman 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356

Total Biaya Tetap 52,858,024 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 62,070,582

3. Biaya Variabel

a.Pakan 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 36,960,000

b. Benih 81,183,193 81,183,193 81,183,193 81,183,193 81,183,193 81,183,193 81,183,193 81,183,193 81,183,193 40,591,597

c. Transportasi(BBM) 5,400,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000

d. Pemakaian Listrik 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,100,000

e. Pemakaian Telpon 2,400,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,300,000

f. Biaya Panen 200,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

g. Pemupukan Kolam 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 450,000

h. Persiapan Kolam 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 100,000

i. BiayaPengiriman 700,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000

j. Tenaga Kerja 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

Total BiayaVariabel 166,103,193 171,303,193 171,303,193 171,303,193 171,303,193 171,303,193 171,303,193 171,303,193 171,303,193 92,801,597

Pajak Pendapatan Usaha - 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 20,905,037

Total Outflow 350,086,217 242,810,582 243,060,582 242,810,582 243,060,582 251,935,582 243,060,582 242,810,582 243,060,582 175,777,215

III Net Benefit

(77,406,217) 12,549,418 12,299,418 12,549,418 12,299,418 3,424,418 12,299,418 12,549,418 12,299,418 79,582,785

IV Discount Factor (14%) 0.877 0.769 0.675 0.592 0.519 0.456 0.400 0.351 0.308 0.270

V Present Value

(67,900,190) 9,656,370 8,301,757 7,430,263 6,387,932 1,560,119 4,915,306 4,399,312 3,782,169 21,466,964

PV + 67,900,191

PV -

(67,900,190)

IV Net Present Value 0

VII Net B/C 1.0

VIII IRR 14%

Page 119: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 13. Analisis Switching Value Penurunan Harga Output Sebesar 3,16 Persen pada Pembesaran Ikan Gurami

No Keterangan

Tahun

I Inflow 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Penjualan Ikan Gurami 123,647,358 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715

b. Pinjaman 100,000,000

c. Modal Sendiri 45,000,000

d. Nilai Sisa

Total Inflow 268,647,358 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715 247,294,715

II Outflow

1. Biaya Investasi

Sewa Lahan

A. Bangunan 5,250,000

a. Saung Jaga 10,000,000

b. Tempat Penyimpanan/

Gudang 7,500,000

c. WC 2,500,000

d. Kolam Pemeliharaan 20,000,000

e. Kolam Pemberokan 10,000,000

f. Instalasi Air 1,000,000

1,000,000

g. Instalasi Listrik 1,500,000

h. Sumur 1,000,000

i. Saluran Irigasi 5,000,000

B. Peralatan

a. Serok Besar 200,000

200,000

200,000

200,000

200,000

b. Ember 50,000

50,000

50,000

50,000

50,000

c. Drum 1,500,000

1,500,000

d. Jerigen 500,000

500,000

e. Timbangan 1,000,000

1,000,000

f. Diesel 4,000,000

4,000,000

g. Pompa air 350,000

350,000

C. Peralatan Kantor

a. Meja 250,000

250,000

b. Kursi 450,000

450,000

c. White Board 75,000

75,000

D. Transportasi

a. Mobil Pick Up 45,000,000

b. Motor 12,500,000

E. Perijinan 1,500,000

Total Biaya Investasi 131,125,000 - 250,000 - 250,000 9,125,000 250,000 - 250,000 -

Page 120: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2. Biaya Tetap

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 300,000

d. Gaji Karyawan (3 orang) 24,160,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 36,240,000 31,300,000

f. Perawatan 8,291,668 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 12,437,496 10,468,226

h. Angsuran Pinjaman 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356 19,171,356

Total Biaya Tetap 52,858,024 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 69,279,852 62,070,582

3. Biaya Variabel

a.Pakan 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 73,920,000 36,960,000

b. Benih 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 73,600,000 36,800,000

c. Transportasi(BBM) 5,400,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000 8,100,000

d. Pemakaian Listrik 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,100,000

e. Pemakaian Telpon 2,400,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,300,000

f. Biaya Panen 200,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

g. Pemupukan Kolam 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000 450,000

h. Persiapan Kolam 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 200,000 100,000

i. BiayaPengiriman 700,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000 1,400,000

j. Tenaga Kerja 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000 400,000

Total BiayaVariabel 158,520,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 163,720,000 89,010,000

Pajak Pendapatan Usaha - 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 2,227,537 20,905,037

Total Outflow 342,503,024 235,227,389 235,477,389 235,227,389 235,477,389 244,352,389 235,477,389 235,227,389 235,477,389 171,985,619

III Net Benefit (73,855,666) 12,067,326 11,817,326 12,067,326 11,817,326 2,942,326 11,817,326 12,067,326 11,817,326 75,309,096

IV Discount Factor (14%) 0.877 0.769 0.675 0.592 0.519 0.456 0.400 0.351 0.308 0.270

V Present Value (64,785,672) 9,285,416 7,976,359 7,144,826 6,137,549 1,340,484 4,722,645 4,230,310 3,633,922 20,314,163

PV + 64,785,672

PV - (64,785,672)

IV Net Present Value Rp 0

VII Net B/C 1.00

VIII IRR 14%

Page 121: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 14. Analisis Switching Value Kenaikan Harga Pakan Sebesar 62 Persen pada Pembenihan Ikan Gurami

No Keterangan Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I Inflow

a. Penjualan Benih 104,400,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000

Ikan Gurami

c. Pinjaman 100,000,000

d. Modal Sendiri 45,000,000

e. Nilai Sisa -

Total Inflow 249,400,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000 208,800,000

II Outflow

1. Biaya Investasi

A. Sewa Lahan 5,250,000

B. Indukan 6,000,000

C. Bangunan

a. Saung Jaga 10,000,000

b. Ruang Aquarium 9,000,000

c. Tempat

penyimpanan/Gudang 10,000,000

d. Ruang Penetasan 2,250,000

e. WC 2,500,000

f. Kolam Indukan 2,000,000

g. Kolam Pemijahan 2,000,000

h. Instalasi Air 500,000 500,000

i. Instalasi Listrik 1,500,000

i. Kolam Terpal 5,000,000 5,000,000

D. Peralatan

a. Aquarium dan Rak 18,000,000

b. Tabung Oksigen 1,000,000

c. Blower 1,200,000 1,200,000

d. Selang Aerasi 360,000 360,000

Page 122: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

e. Serok Besar 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

f. Serok Kecil 37,500 37,500 37,500 37,500 37,500

g. Ember 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000

h. Bak 900,000 900,000 900,000 900,000 900,000

i. Jerigen 250,000 250,000

j. Sendok Hitung 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000

k. Timbangan 300,000 300,000

l. Pompa Air 350,000 350,000

m. Baskom 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000

n. Genset (2400 W) 2,500,000 2,500,000

o. Gayung 37,500 37,500 37,500 37,500 37,500

p. Sumur 1,000,000

E. Peralatan Kantor

a. Meja 250,000 250,000

b. Kursi 450,000 450,000

c. White Board 75,000 75,000

F. Transportasi

a. Mobil Pick Up 45,000,000

b. Motor 12,500,000

G. Perijinan 1,500,000

Total Biaya Investasi 141,960,000 - 1,225,000 - 1,225,000 11,235,000 1,225,000 - 1,225,000 -

2. Biaya Tetap

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 200,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000

d. Gaji Karyawan (4

orang) 3,144,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 39,300,000

f. Perawatan 12,921,000 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500

h. Angsuran Pinjaman 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354

Total Biaya Tetap 36,071,354 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 78,983,854

Page 123: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3. Biaya Variabel

a. Pakan

Indukan 5,328,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000

Benih 64,333,939 96,500,909 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 48,881,179

b. Oksigen 300,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000

c. Pengemas 375,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000

d. bahan Bakar (BBM) 10,800,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000

e. Pemakaian Listrik 2,800,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000

f. Pemakaian Telpon 4,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000

g. biaya Panen 1,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000

h. Ijuk 250,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000

i. Obatan-obatan 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000

j. Biaya Pengiriman 2,100,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000

k. Pemupukan 360,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 450,000

Total Biaya Variabel 92,646,939 141,932,909 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 94,223,179

Pajak Pendapatan

Usaha (25 %) - 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 9,797,250

Total Outflow 270,678,293 234,107,913 198,318,404 197,093,404 198,318,404 208,328,404 198,318,404 197,093,404 198,318,404 183,004,284

III Net Benefit (21,278,293)

(25,307,913) 10,481,596 11,706,596 10,481,596 471,596 10,481,596 11,706,596 10,481,596 25,795,716

IV Discount Factor (14%) 0.877 0.769 0.675 0.592 0.519 0.456 0.400 0.351 0.308 0.270

v Present Value (18,665,170)

(19,473,617) 7,074,779 6,931,245 5,443,812 214,853 4,188,837 4,103,853 3,223,174 6,958,235

PV + 18,665,170

PV - (18,665,170)

IV Net Present Value Rp 0

VII Net B/C 1.0

VIII IRR 14%

Page 124: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

Lampiran 15. Analisis Switching Value Penurunan Harga Output Sebesar 2,5 Persen pada Pembenihan Ikan Gurami

No Keterangan

Tahun

I Inflow 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a. Penjualan Benih 101,771,023 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046

Ikan Gurami

c. Pinjaman 100,000,000

d. Modal Sendiri 45,000,000

e. Nilai Sisa

-

Total Inflow 246,771,023 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046 203,542,046

II Outflow

1. Biaya Investasi

A. Sewa Lahan 5,250,000

B. Indukan 6,000,000

C. Bangunan

a. Saung Jaga 10,000,000

b. Ruang Aquarium 9,000,000

c. Tempat

penyimpanan/Gudang 10,000,000

d. Ruang Penetasan 2,250,000

e. WC 2,500,000

f. Kolam Indukan 2,000,000

g. Kolam Pemijahan 2,000,000

h. Instalasi Air 500,000

500,000

i. Instalasi Listrik 1,500,000

i. Kolam Terpal 5,000,000

5,000,000

D. Peralatan

a. Aquarium dan Rak 18,000,000

b. Tabung Oksigen 1,000,000

c. Blower 1,200,000

1,200,000

d. Selang Aerasi 360,000

360,000

e. Serok Besar 50,000

50,000

50,000

50,000

50,000

Page 125: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

f. Serok Kecil 37,500

37,500

37,500

37,500

37,500

g. Ember 100,000

100,000

100,000

100,000

100,000

h. Bak 900,000

900,000

900,000

900,000

900,000

i. Jerigen 250,000

250,000

j. Sendok Hitung 25,000

25,000

25,000

25,000

25,000

k. Timbangan 300,000

300,000

l. Pompa Air 350,000

350,000

m. Baskom 75,000

75,000

75,000

75,000

75,000

n. Genset (2400 W) 2,500,000

2,500,000

o. Gayung 37,500

37,500

37,500

37,500

37,500

p. Sumur 1,000,000

E. Peralatan Kantor

a. Meja 250,000

250,000

b. Kursi 450,000

450,000

c. White Board 75,000

75,000

F. Transportasi

a. Mobil Pick Up 45,000,000

b. Motor 12,500,000

G. Perijinan 1,500,000

Total Biaya Investasi 141,960,000 - 1,225,000 - 1,225,000 11,235,000 1,225,000 - 1,225,000 -

2. Biaya Tetap

a. Abodemen Listrik 392,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000 588,000

b. PBB 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000 243,000

c. Alat tulis Kantor 200,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000

d. Gaji Karyawan (4 orang) 31,440,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 47,160,000 39,300,000

f. Perawatan 12,921,000 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500 19,381,500

h. Angsuran Pinjaman 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354 19,171,354

Total Biaya Tetap 64,367,354 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 86,843,854 78,983,854

3. Biaya Variabel

a. Pakan

Page 126: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Indukan 5,328,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000 7,992,000

Benih 39,657,600 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 59,486,400 49,572,000

b. Oksigen 300,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000 600,000

c. Pengemas 375,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000

d. bahan Bakar (BBM) 10,800,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000 16,200,000

e. Pemakaian Listrik 2,800,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000

f. Pemakaian Telpon 4,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000

g. biaya Panen 1,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000

h. Ijuk 250,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000 1,350,000

i. Obatan-obatan 800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000

j. Biaya Pengiriman 2,100,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000

k. Pemupukan 360,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 540,000 450,000

Total Biaya Variabel 67,970,600 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 104,918,400 94,914,000

Pajak Pendapatan Usaha (25

%) - 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 5,331,150 9,797,250

Total Outflow 274,297,954 197,093,404 198,318,404 197,093,404 198,318,404 208,328,404 198,318,404 197,093,404 198,318,404 183,695,104

III Net Benefit (27,526,931) 6,448,642 5,223,642 6,448,642 5,223,642 (4,786,358) 5,223,642 6,448,642 5,223,642 19,846,942

IV Discount Factor (14%) 0.877 0.769 0.675 0.592 0.519 0.456 0.400 0.351 0.308 0.270

v Present Value (24,146,431) 4,962,020 3,525,809 3,818,113 2,712,996 (2,180,601) 2,087,562 2,260,630 1,606,311 5,353,590

PV + 24,146,431

PV - (24,146,431)

IV Net Present Value 0

VII Net B/C 1.0

VIII IRR 14%

Page 127: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

1

2

3

4

5

7

8

8

Keterangan

1. Bangunan(saung jaga, tempat

penyimpanan dan WC)

2. Kolam pemeliharaan

3. Kolam pemberokan

4. Sumur 5. Saluran pembuangan air 6. Saluran irigasi 7. Sumber air (sungai)

8. Akses jalan

5

Lampiran 16. Tata Letak Tempat Produksi Pembesaran Ikan Gurami

Page 128: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga

1

5

6

8

10

11

12

Keterangan

1. Bangunan (saung jaga, tempat

penyimpanan dan WC)

2. Kolam pemeliharaan induk betina

3. Kolam pemeliharaan induk jantan

4. Kolam pemijahan

5. Ruangan penetasan

6. Ruang akuarium

7. Kolam terpal

8. Sumur

9. Saluran irigasi

10. Saluran embuangan air 11. Sungai

12. Akses jalan

9

7 2

3 4

Lampiran 17. Tata Letak Tempat Produksi Pembenihan Ikan Gurami

Page 129: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga
Page 130: Analisis kelayakan investasi pengusahaan ikan gurami ... · yang mengusahakan ikan bawal dan patin, ... pembesaran ikan gurami lebih sensitif atau lebih peka terhadap penurunan harga