126
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TAMBAK UDANG VANAME DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh Pingky Dwi Septiana JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TAMBAK UDANG VANAME DI

KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Pingky Dwi Septiana

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

ABSTRACT

ANALYSIS OF FINANCIAL FEASIBILITY, BUSINESS PERFORMANCE,

AND BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGIES OF VANAME SHRIMP

FARM IN KETAPANG , SOUTH LAMPUNG REGENCY

By

Pingky Dwi Septiana

The purpose of this study is to determine the business feasibility, business

performance and development strategy of vaname shrimp farms in Ketapang

District, South Lampung Regency. This research was conducted in Ketapang

District, South Lampung Regency. Data collection was conducted on January 9,

2018. The sampling technique used classter propotional simple random sampling

by total of 35 respondents. The analytical method used descriptive analysis, linear

trend, QSPM, SWOT, investment criteria, and R/C ratio. The results show that the

financial analysis that have been carried out stated that the intensive, semi-

intensive and traditional efforts of vaname shrimp ponds in Ketapang District,

South Lampung Regency profitable and feasible to continue. The performance of

vaname shrimp farm business in Ketapang District, South Lampung Regency as a

whole is beneficial because it already has good performance seen from the aspects

of productivity, capacity, quality, and delivery speed. The strategy of developing

vaname shrimp farming business in Ketapang District, South Lampung Regency

are: (a) the allocation of some profits of crooked shrimp to vaname shrimp

developing techniques for cultivating vaname shrimp farms, (b) intensive

cultivation to increase production volume, (c) the acceleration of harvest time in

weather and climate instability, (d) vaname shrimp seedlings is carried out in

groups, and (e) the implementation concept of Biosecurity and Management

Practice to reduce disease attacks.

Key words : farm, feasibility, finance, sensitivity, vaname

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TAMBAK UDANG VANAME DI

KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Pingky Dwi Septiana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha, kinerja bisnis dan

strategi pengembangan tambak udang vaname di Kabupaten Ketapang, Kabupaten

Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ketapang, Kabupaten

Lampung Selatan. Pengumpulan data dilakukan pada 9 Januari 2018. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah classter propotional simple random

sampling dengan total 35 responden. Metode analisis yang digunakan adalah

analisis deskriptif, tren linier, QSPM, SWOT, kriteria investasi, dan R/C ratio.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis keuangan yang telah dilakukan

menyatakan bahwa upaya intensif, semi-intensif dan tradisional dari tambak

udang vaname di Kabupaten Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan

menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Kinerja usaha budidaya udang

vaname di Kabupaten Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan secara keseluruhan

bermanfaat karena sudah memiliki kinerja yang baik dilihat dari aspek

produktivitas, kapasitas, kualitas, dan kecepatan pengiriman. Strategi

pengembangan usaha budidaya udang vaname di Kabupaten Ketapang, Kabupaten

Lampung Selatan adalah: (a) alokasi beberapa keuntungan dari udang bengkok ke

vaname udang untuk mengembangkan teknik budidaya udang vaname, (b) inovasi

teknik budidaya tradisional menuju budidaya intensif untuk meningkatkan volume

produksi, (c) percepatan waktu panen jika penyakit udang vaname adalah endemik

yang biasanya terjadi karena ketidakstabilan cuaca dan iklim, (d) pembentukan

bibit udang vaname dilakukan dalam kelompok, dan (e) penerapan konsep

Biosecurity and Management Practice untuk mengurangi serangan penyakit.

Kata Kunci : tambak, kelayakan, finansial, sensitivitas, vaname

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KINERJA USAHA DAN

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TAMBAK UDANG VANAME DI

KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh:

Pingky Dwi Septiana

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian
Page 6: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian
Page 7: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Penengahan pada tanggal 02

September 1996 sebagai anak kedua dari tiga

bersaudara, dari Bapak Darmaji dan Ibu Puspasari.

Pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-Kanak

(TK) Bhakti Ibu pada tahun 2001, kemudian

melanjutkan di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Bhakti

Ibu Bakauheni pada tahun 2002 dan diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun

2008 melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bakauheni

yang diselesaikan pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2011 melanjutkan di

Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Kalianda dan diselesaikan pada tahun 2014.

Pada tahun 2014 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi S1 Agribisnis

di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur

SBMPTN.

Selama di bangku kuliah, penulis aktif dalam Lembaga Kemahasiswaan yaitu

Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMASEPERTA) Universitas Lampung

sebagai anggota Divisi Pengembangan Akademik dan Profesi periode 2015/2016.

Pada tahun 2015, penulis mengikuti kegiatan homestay (Praktik Pengenalan

Pertanian) di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Tanggamus.

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

Pada tahun 2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari

di Desa Bumi Nabung Utara Kecamatan Bumi Nabung Kabupaten Lampung

Tengah. Pada tahun 2017, penulis juga melaksanakan Praktik Umum (PU) di

Koperasi Gerbang Emas Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung

Barat.

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

SANWACANA

Bismillahirohmanirrohim,

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul

"Analisis Kelayakan Finansial Kinerja Usaha dan Strategi Pengembangan

Usaha Tambak Udang Vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung Selatan ” adalah salah satu prasyarat dalam menyelesaikan studi di

Universitas Lampung. Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan kerjasama berbagai pihak baik moral maupun spiritual, lahir

maupun batin, dan langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terima kasih dengan segala kerendahan dan

ketulusan hati kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M. Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung, yang telah memperlancar kegiatan administrasi kepada

penulis selama menjalani perkuliahan.

2. Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si. selaku Ketua Jurusan Agribisnis

Universitas Lampung yang telah memberikan saran dan arahan kepada

penulis menjalani perkuliahan.

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

3. Bapak Dr. Ir. Muhammad Irfan Affandi, M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Pertama dan Pembimbing Akademik yang selalu memberikan motivasi

kepada penulis selama menjalani perkuliahan dan memberikan bimbingan,

arahan, dan dukungan dari awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Serly Silviyanti S., S.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan dari awal sampai

selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Dosen Punguji saya

yang telah memberikan saran dan arahan dalam penulisan skripsi.

6. Kedua orang tua tercinta yaitu Bapak Darmaji dan Ibu Puspasari atas doa,

dukungan, perhatian, kasih sayang dan dorongan selama ini.

7. Kedua saudaraku yang kusayang, Andrianto dan Sandi Faris Arohman, yang

telah memberikan semangat, dukungan, dan masukan selama ini.

8. Sahabat- sahabat seperjuangan selama menimba ilmu di Universitas

Lampung yang kucintai yaitu Resti, Nate, Fira, Naul, Marina, Uty, Pual, dan

Ubay yang selalu ada disaat suka, suka, dan suka didalam melaksanakan

perkuliahan di Universitas Lampung.

9. Teman-teman seperjuangan skripsi bimbingan Pak Irfan Jurusan Agribisnis

Angkatan 2014 yang kusayangi yaitu Aurora, Faakhira, Siska, Hafiz, Gesti,

Ghea, Tegar, Measi, Vita, Cimbul, dan Satria yang saling memberikan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi.

10. Keluarga KKN Sinar Negeri yaitu Luky, Dhini, dan Paila yang kusayangi.

11. Sahabat-sahabat SMA Kodel, Grace, Rere, Tita, Abe yang telah memberikan

dukungan dan selalu ada disaat dibutuhkan selama penulisan skripsi.

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

12. Teman dan kakak tingkat di Jurusan Agribisnis yaitu ka Tsu, ka Cit, bang

Boim, mba Maria, dan bang Ijal.

13. Adik tercinta Dabi Sefianiz yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

14. Responden dalam penelitian yang telah bersedia memberikan waktu untuk

dimintai data dan informasi mengenai skripsi yang ditulis.

15. Agribisnis 2014 yang kubanggakan yang telah saling memberikan dukungan

selama masa perkuliahan di Universitas Lampung.

16. Almamater tercinta dan seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per

satu yang telah membantu kelancaran dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan dan

pengorbanan mereka semua serta skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Aamiin.

Bandar Lampung, Desember 2018

Penulis,

Pingky Dwi Septiana

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 11

D Kegunaan Penelitian ......................................................................... 11

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 12

1. Tambak/Klasifikasi Tambak ....................................................... 12

2. Sistem Budidaya Tambak ........................................................... 13

3. Karakteristik Udang .................................................................... 15

4. Analisis Tren ............................................................................... 17

5. Estimasi Analisis Regresi ............................................................ 19

6. Teori Kelayakan Finansial .......................................................... 21

7. Analisis Sensitifitas ..................................................................... 29

8. Kinerja Produksi ......................................................................... 31

9. Konsep Strategi Pengembangan .................................................. 33

10. Analisis Lingkungan Usaha ........................................................ 35

11. Analisis SWOT ........................................................................... 38

12. Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM) .......................... 40

B. Kajian Penelitian Terdahulu .............................................................. 40

C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 48

III METODELOGI

A. Konsep Dasar Oprasional .................................................................. 53

B. Lokasi Penelitian, Responden dan Waktu Penelitian ........................ 60

C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data ....................................... 64

D. Metode Analisis Data ........................................................................ 64

IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan ................................. 85

B. Gambaran Umum Kecamatan Ketapang ........................................... 90

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

ii

V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden ................................................................... 98

1. Umur Responden ......................................................................... 98

2. Tingkat Pendidikan Petambak .................................................... 99

3. Pengalaman Berusaha Tambak ................................................... 100

4. Pekerjaan Sampingan .................................................................. 101

5. Jumlah Tanggungan Keluarga..................................................... 102

6. Luas Lahan Tambak Udang ........................................................ 103

B. Analisis Finansial Usaha Tambak Udang Vaname ........................... 104

1. Pengeluaran Usaha Tambak Udang Vaname (Outflow) ............ 105

2. Penerimaan Usaha Tambak Udang Vaname (Inflow) ................. 113

3. Penilaian Kreiteria Investasi ....................................................... 123

4. Analisis Sensitifitas ..................................................................... 129

C. Kinerja Usaha Tambak Udang Vaname ............................................ 135

D. Analisis Strategi Pengembangan ....................................................... 144

1. Analisis Lingkungan Internal ....................................................... 145

2. Analisis Lingkungan Eksternal .................................................... 152

3. Matriks IE (Internal Ekasternal)................................................... 162

4. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) ...................... 167

VI KESIMPULAN DAN DASARAN

A. Kesimpulan . ...................................................................................... 175

B. Saran ........... ...................................................................................... 176

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 177

LAMPIRAN .................................................................................................. 182

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Volume produksi perikanan budidaya menurut jenis peraturan/jenis

lahan di Indonesia ................................................................................... 2

2. Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2015

di Indonesia ............................................................................................. 3

3. Produksi udang per provinsi di Indonesia pada tahun 2015 ................... 4

4. Produksi udang vaname di Provinsi Lampung tahun 2016 .................... 5

5. Data jumlah petambak, luas bersih dan luas kotor tambak udang

vaname tahun 2016 di Kabupaten Lampung Selatan ............................. 6

6. Penelitian terdahulu ................................................................................ 41

7. Responden penelitian kelayakan finansial, kinerja produksi, dan

strategi pengembangan usaha tambak udang vaname di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Lelatan ................................................. 63

8. Matriks penilaian bobot faktor internal usaha tambak udang vaname ... 73

9. Matriks IFE (Internal faktor Evaliation) ................................................ 75

10. Matriks penilaian bobot faktor external usaha tambak udang vaname .. 77

11. Matriks EFE (External faktor Evaliation) .............................................. 79

12. Matriks Quantitive Strategy Planning .................................................... 84

13. Jumlah penduduk berdasarkan umur di Kabupaten Lampung Selatan ... 87

14. PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan menurut lapangan

usaha di Kabupaten Lampung Selatan ................................................... 89

15. Jenis penggunaan lahan lahan di Kecamatan Ketapang tahun 2017 ...... 91

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

iv

16. Mata pencaharian penduduk masyarakat Kecamatan Ketapang ............ 92

17. Sebaran petambak udang vaname yamg tergabung dalam kelompok

petambak berdasarkan teknik budidaya tambak di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan .................................................................. 95

18. Sebaran petambak udang vaname berdasarkan umur ............................. 99

19. Sebaran petambak udang vaname berdasarkan pendidikan .................... 99

20. Sebaran petambak udang vaname berdasarkan pengalaman berusaha

tambak..................................................................................................... 100

21. Sebaran petambak udang vaname berdasarkan pekerjaan sampingan ... 101

22. Sebaran petambak udang vaname berdasarkan tanggungan keluarga .... 102

23. Sebaran petambak udang vaname berdasarkan luas lahan tambak ........ 102

24. Biaya investasi bangunan usaha tambak udang vaname secara

tradisional, semi intensif, dan intensif di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan .................................................................. 105

25. Biaya peralatan usaha tambak udang vaname secara tradisional, semi

intensif, dan intensif di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung

Selatan..................................................................................................... 107

26. Biaya variabel usaha tambak udang vaname secara tradisional, semi

intensif, dan intensif di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung

Selatan..................................................................................................... 110

27. Biaya tetap bangunan usaha tambak udang vaname secara tradisional,

semi intensif, dan intensif di Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung Selatan .................................................................................... 112

28. Produksi udang vaname secara tradisional di Kecamatan Ketapang

kabupaten Lampung Selatan ................................................................... 114

29. Harga udang vaname size 100, 50, dan 60, di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan .................................................................. 115

30. Model peramalan produksi dan harga pada usaha tambak udang

vaname secara tradisional di Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung selatan ..................................................................................... 116

31. Penerimaan udang vaname secara tradisional di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan .................................................................. 117

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

v

32. Produksi udang vaname secara semi intensif di Kecamatan Ketapang

kabupaten Lampung Selatan ................................................................... 118

33. Model peramalan produksi dan harga pada usaha tambak udang

vaname secara semi intensif di Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung selatan ..................................................................................... 119

34. Penerimaan udang vaname secara semi intensif di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.................................................. 120

35. Produksi udang vaname secara intensif di Kecamatan Ketapang

kabupaten Lampung Selatan ................................................................... 121

36. Model peramalan produksi dan harga pada usaha tambak udang

vaname secara intensif di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung

selatan ..................................................................................................... 122

37. Penerimaan udang vaname secara intensif di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan .................................................................. 123

38. Hasil perhitungan finansial usaha tambak udang vaname secara

intensif, semi intensif, dan tradisional di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan .................................................................. 124

39. Perbandingan hasil analisis kelayakan finansial usaha tambak udang

vaname di Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Cantigi ...................... 128

40. Perubahan nilai kriteria investasi usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung selatan akibat penurunan

produksi udang vaname .......................................................................... 130

41. Perubahan nilai kriteria investasi usaha akibat penurunan harga udang

vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan sebesar

3,53 % utntuk harga udang vaname size 100, sebesar 2,97% untuk

harga udang vaname size 60, dan sebesar 2,03% untuk harga udang

vaname size 50 ........................................................................................ 132

42. Perubahan nilai kriteria investasi usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung selatan akibat kenaikan

biaya pakan pelet .................................................................................... 134

43. Pendapatan dan R/C ratio usaha tambak udang vaname per 1 Ha di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 139

44. Persyaratan mutu udang segar berdasarkan SNI .................................... 141

45. Matriks Internal Factors Evaluation (IFE) usaha tambak udang

vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan ............. 151

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

vi

46. Matriks External Factors Evaluation (EFE) usaha tambk udang

vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan ............. 161

47. Total alterrnatif skor pada 15 strategi SWOT usaha tambak udang

vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung selatan .............. 168

48. Alternatif strategi usaha tambak udang vaname di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung selatan .................................................. 169

49. Identitas responden petambak udang vaname tradisional di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.................................................. 183

50. Karakteristik lahan tambak ..................................................................... 184

51. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara tradisional dengan

rata-rata luas lahan 3,94 ha di Kecamatan Ketapang tahun 2015 ........... 185

52. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara tradisional dengan

rata-rata luas lahan 3,94 ha di Kecamatan Ketapang tahun 2016 ........... 156

53. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara tradisional dengan

rata-rata luas lahan 3,94 ha di Kecamatan Ketapang tahun 2017 ........... 157

54. Produksi dan penerimaan udang vaname tradisional per 1 Ha tahun

2015-2022 ............................................................................................... 191

55. Biaya investasi dan penyusutan usaha tambak udang vaname secara

tradisional ............................................................................................... 192

56. Biaya variabel usaha tambak udang vaname secara tradisional per

tahun ....................................................................................................... 198

57. Biaya tetap usaha tambak udang vaname secara tradisional per tahun .. 202

58. Biaya tenaga kerja usaha tambak vaname tradisional di Kecamatan

Ketapang ................................................................................................. 203

59. Penggunaan tenaga kerja usaha tambak udang vaname intensif di

Kecamatan Ketapang .............................................................................. 205

60. Cashflow usaha tambak udang vaname tradisional di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.................................................. 210

61. Finansial usaha tambak udang vaname tradisional per 1 ha di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 212

62. Penerimaan Setelah Produksi Udang Vaname Tradisional turun

sebesar 16,05% (size 100), 9,46% (size 60) ........................................... 213

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

vii

63. Finansial setelah harga udang vaname tradisional turun sebesar 3,53%

(size 100), 2,97% (size 60), dan 2,03% (size 50) ................................... 214

64. Cashflow tambak udang tradisional setelah kenaikan harga pakan ........ 215

65. Analisis finansial usaha tambak udang vaname tradisional setelah

kenaikan harga pakan di Kecamatan Ketapang ...................................... 217

66. Sensitivitas usaha tambak udang tradisional tradisional di Kecamatan

Ketapang ................................................................................................. 218

67. Identitas responden petambak udang vaname semi intensif di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 219

68. Karakteristik lahan tambak ..................................................................... 220

69. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara semi-intensif dengan

luas rata-rata 2,82 ha di Kecamatan Ketapang tahun ............................. 221

70. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara semi-intensif dengan

luas rata-rata 2,82 ha di Kecamatan Ketapang tahun 2016 .................... 221

71. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara semi-intensif dengan

luas rata-rata 2,82 ha di Kecamatan Ketapang tahun 2017 .................... 222

72. Produksi udang vaname semi intensif per 1 ha di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan tahun 2015-2022 ...................................... 223

73. Biaya investasi dan penyusutan usaha tambak udang vaname secara

semi intensif di Kecamatan Ketapang .................................................... 226

74. Biaya variabel usaha tambak udang vaname secara semi intensif 1

tahun ....................................................................................................... 232

75. Biaya tetap usaha tambak udang vaname secara semi intensif/tahun..... 237

76. Biaya tenaga kerja tambak semi intensif ................................................ 238

77. Penggunaan tenaga kerja usaha tambak udang vaname semi intensif .... 240

78. Cashflow usaha tambak udang semi-intensif di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan .................................................................. 244

79. Finansial usaha tambak udang vaname semi intensif di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.................................................. 246

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

viii

80. Finansial usaha tambak udang vaname setelah Produksi Udang

Vaname Intensif turun sebesar 20,23% (size 100), 7,45% (size 60),

dan 7,27% (size 50) ................................................................................ 247

81. Finansial setelah harga udang vaname semi intensif turun sebesar

3,53% (size 100), 2,97% (size 60), dan 2,03% (size 50) ........................ 248

82. Cashflow usaha tambak udang semi-intensif setelah kenaikan harga

pakan ....................................................................................................... 250

83. Analisis finansial usaha tambak udang vaname semi intensif setelah

kenaikan harga pakan ............................................................................. 252

84. Sensitivitas usaha tambak udang vaname semi intensi........................... 253

85. Identitas responden petambak udang vaname intensif di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.................................................. 254

86. Karakteristik lahan tambak ..................................................................... 254

87. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara intensif dengan luas

rata-rata 3,49 ha di Kecamatan Ketapang tahun 2015 ............................ 255

88. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara intensif dengan luas

rata-rata 3,49 ha di Kecamatan Ketapang tahun 2016 ............................ 255

89. Produksi dan penerimaan budidaya udang secara intensif dengan luas

rata-rata 3,49 ha di Kecamatan Ketapang tahun 2017 ............................ 256

90. Produksi udang vaname intensif per 1 ha di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan tahun 2015-2022 ...................................... 256

91. Biaya investasi dan penyusutan usaha tambak udang vaname secara

intensif .................................................................................................... 259

92. Biaya variabel usaha tambak udang vaname secara intensif 1 tahun ..... 263

93. Biaya tetap usaha tambak udang vaname secara intensif/tahun ............. 266

94. Biaya tenaga kerja usaha tambak intensif di Kecamatan Ketapang ....... 267

95. Penggunaan tenaga kerja usaha tambak udang intensif .......................... 268

96. Cashflow usaha tambak udang intensif di Kecamatan Ketapang ........... 271

97. Finansial usaha tambak udang vaname intensif di Kecamatan

Ketapang ................................................................................................. 273

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

ix

98. Finansial setelah produksi udang vaname Intensif turun sebesar

11,55% (size 100), 10,08% (size 60), dan 11,77% (size 50) .................. 274

99. Finansial setelah harga udang vaname intensif turun sebesar 3,53%

(size 100), 2,97% (size 60), dan 2,03% (size 50) ................................... 275

100. Cashflow usaha tambak udang intensif setelah kenaikan harga pakan .. 277

101. Finansial setelah harga pakan/pelet udang vaname menurun ................. 279

102. Sensitivitas usaha tambak udang vaname intensif .................................. 280

103. Pendapatan dan R/C ratio usaha tambak udang vaname per 1 ha di

Kecamatan Ketapang tahun 2017 ........................................................... 281

104. Kapasitas produksi usaha tambak udang di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan tahun 2017 .............................................. 281

105. Produktivitas usaha tambak udang per tahun di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan tahun 2017 ............................................... 281

106. Penentuan bobot faktor eksternal usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang Lampung Selatan ................................................. 282

107. Bobot, rating, dan skor dari faktor eksternal usaha tambak udang di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 284

108. Penentuan bobot faktor internal usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang Lampung Selatan ................................................. 287

109. Bobot, rating, dan skor dari faktor internal usaha tambak udang di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 289

110. Rekapitulasi bobot faktor eksternal usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 293

111. Rekapitulasi bobot faktor internal usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 293

112. Rekapitulasi rating faktor eksternal usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 294

113. Rekapitulasi rating faktor internal usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan............................... 294

114. Kesimpulan faktor eksternal usaha tambak udang di Kecamatan

Ketapang Kabupaten lampung Selatan ................................................... 295

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

x

115. Kesimpulan faktor internal usaha tambak udang di Kecamatan

Ketapang Kabupaten lampung Selatan ................................................... 295

116. QSPM usaha tambak udang vaname di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan .................................................................. 298

117. Total alterrnatif skor pada 15 strategi SWOT usaha tambak udang

vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung selatan .............. 300

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

x

DAFTAR GAMBAR

Gambat Halaman

1. Model manajemen strategik .................................................................... 34

2. Bagan alir analisis kelayakan finansial, kinerja produksi dan strategi

pengembangan usaha tambak udang di Kecamata Ketapang ................. 52

3. Matriks IE (Internal-External) ............................................................... 80

4. Matriks SWOT........................................................................................ 82

5. Grafik produksi udang vaname (tradisional) .......................................... 115

6. Grafik harga produksi udang vaneme .................................................... 116

7. Grafik produksi udang vaname (semi intensif) ...................................... 119

8. Grafik produksi udang vaname (intensif) ............................................... 121

9. Udang vaname segar ............................................................................... 142

10. Matiks IE (Internal Eksternal) usaha tambak udang vaname di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.................................................. 164

11. Hasil analisis matriks SWOT usaha tambak udang vaname di Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung .............................................................. 166

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah pesisir dan lautan mempunyai peran yang penting sebagai sumber

penghidupan bagi penduduk Indonesia. Kedua wilayah ini diperkirakan

menjadi tumpuan bagi pembangunan bangsa Indonesia di masa depan. Hal

ini disebabkan, oleh sebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah

pesisir dan laut yang memiliki berbagai sumber daya serta jasa lingkungan

yang beragam. Ada beberapa sumber daya alam pesisir yang dapat dikelola

dan dikembangkan, diantaranya sumber daya perikanan yang mencakup

sumber daya perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan budidaya

meliputi budidaya payau, pantai dan laut. Semakin menurunnya produksi

yang dihasilkan oleh perikanan tangkap, maka usaha pemanfaatan lahan

tambak, khususnya budidaya air payau (tambak udang) diharapkan mampu

menopang target produksi nasional perikanan (Alikodra, 2005).

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2015), produksi perikanan

Indonesia hingga triwulan III-2015 mencapai 14,79 ton. Produksi tersebut

merupakan kontribusi dari produksi perikanan tangkap mencapai 4,72 juta ton

dan produksi perikanan budidaya mencapai 10,07 juta ton. Produksi

perikanan Indonesia dari triwulan I hingga triwulan III tahun 2015 mengalami

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

2

kenaikan yang cukup signifikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 13, 26

persen dengan rata-rata produksi sebesar 4,93 juta ton dan standar deviasi

sebesar 620 ribu ton. Hal ini menunjukan bahwa produksi perikanan

Indonesia secara total mengalami peningkatan dari triwulan I sampai dengan

triwulan III tahun 2015.

Kontribusi perikanan budidaya terus meningkat sejak tahun 2010 dengan

kontribusi yang tumbuh sebesar 6,42 persen dan rata-rata kontribusi selama

lima tahun sebesar 62,35 persen. Hal ini menunjukan bahwa dalam 5 tahun

ke belakang dan beberapa tahun kedepan perikanan budidaya memiliki

potensi yang cukup besar bagi produksi perikanan Indonesia (Kementerian

Kelautan dan Perikanan, 2015). Volume produksi perikanan budidaya

menurut jenis peraturan/jenis lahan di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Volume produksi perikanan budidaya menurut jenis peraturan/jenis

lahan di Indonesia

JenisLahan

Volume Produksi (ton)

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Budidaya laut 3.514.702 4.605.827 5.769.737 8.386.271 9.034.756 10.174.022

Tambak 1.416.038 1.602.827 1.756.737 2.337.671 2.428.389 2.498.966

Kolam 819.809 1.127.127 1.433.820 1.774.407 1.963.589 2.043.161

Keramba 121.271 131.383 178.367 200.006 221.304 193.790

Jaring apung 309.499 375.403 455.012 505.248 500.873 535.673

Jaring tancap - - - - 65.955 40.852

Mina padi 96.605 86.448 81.818 97.303 144.263 147.631

Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, 2015

Tabel 1 menunjukkan volume produksi tambak merupakan jenis produksi

budidaya perikanan yang berkontribusi terbesar kedua terhadap produksi

budidaya perikanan, dan selalu mengalami peningkatan produksi sejak tahun

2010 hingga 2015. Tingginya produksi budidaya tambak dikarenakan hasil

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

3

dari produksi tambak memiliki harga dan keuntungan yang tinggi sehingga

masyarakat Indonesia banyak yang tertarik dan melakukan budidaya tambak.

Harga udang sangat mahal dipasaran dikarenakan proses budidayanya tidak

mudah, dan memerlukan perhatian secara khusus serta membutuhkan

peralatan budidaya yang bisa dikatakan memiliki harga yang cukup tinggi.

Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi dalam perikanan.

Salah satu jenis usaha perikanan yang saat ini sedang diminati oleh sebagian

orang adalah usaha budidaya udang. Udang merupakan salah satu andalan

ekspor non migas dan menjadi primadona perikanan Indonesia karena

memberikan kontribusi bagi peningkatan devisa negara dan sektor perikanan

yaitu sekitar 52,9 persen dari seluruh nilai hasil ekspor perikanan Indonesia

(Koswara, 2006). Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama

Tahun 2015 di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun

2015 di Indonesia

Komoditas Udang Produksi

Triwulan I Triwulan II Triwulan III

Total 102.416 122.886 99.035

- Wundu 20.106 34.370 25.126

- Vaname 75.100 72.046 63.349

- Lainnya 8.210 16.470 10.560

Sumber : Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, 2015

Pada Tabel 2, dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 jenis udang yang banyak

di budidayakan di indonesia adalah udang vaname dengan jumlah produksi

tertinggi diantara jenis udang lainnya. Produksi udang vaname di setiap

triwulan mengalami penurunan, namun jumlah produksinya tetap lebih tinggi

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

4

dibandingkan dengan produksi udang windu. Udang vaname merupakan

jenis udang dari luar indonesia yang dianggap lebih tahan penyakit dan

memiliki umur panen yang pendek, sehingga dapat meningkatkan jumlah

produksi dan meminimalisir biaya budidaya tambak udang.

Produksi udang vaname tersebar pada daerah yang memiliki pesisir pantai,

wilayah yang dekat dengan laut, sungai, atau sumber air lainnya yang

mempermudah dalam pembudidayaan udang vaname, dengan begitu produksi

udang dapat optimal. Produksi udang tersebut terdapat di beberapa daerah di

Indonesia, yaitu di 15 provinsi di Indonesia. Produksi udang per provinsi di

Indonesia pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Produksi udang vaname per provinsi di Indonesia pada tahun 2015

Provinsi Produksi udang vaname (ton)

Lampung 42.883

Nusa Tenggara Barat 89.884

Jawa Timur 65.582

Sumatra Selatan 42.331

Jawa Barat 60.920

Jawa Tenga 19.924

Kalimantan Barat 1.544

Sulawesi Selatan 12.827

Sulawesi Tenggara 25.769

Sumatra Utara 17.475

Gorontalo 3.239

Maluku 10.142

Sulawesi Barat 9.707

Bali 3.243

Yogyakarta 3.364

Sumber : Ditjen Perikanan Budidaya, 2015

Berdasarkan Tabel 3, Propinsi Lampung merupakan provinsi yang memiliki

produksi udang vaname tertinggi nomor 4 pada tahun 2015 dengan jumlah

produksi sebesar 42.883 ton. Pada tahun 2016 usaha budidaya udang vaname

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

5

dilakukan di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu Kabupaten

Tanggamus dengan jumlah produksi sebesar 2.247,00 ton, Kabupaten

Lampung Selatan sebesar 10.862,48 ton, Kabupaten Lampung Timur sebesar

1.481,47 ton, Kabupaten Tulang Bawang sebesar 27.440,00 ton, kabupaten

Pesawaran sebesar 10.213,50 ton, dan Kabupaten Pesisir Barat sebesar

2.908,50 ton. Produksi udang vaname bisa dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Produksi udang vaname di Provinsi Lampung tahun 2016

No Kabupaten/Kota Jumlah produksi (ton)

1 Tanggamus 2.247,00

2 Lampung Selatan 10.862,46

3 Lampung Timur 1.481,27

4 Tulang Bawang 27.440,00

5 Pesawaran 10.213,50

6 Pesisir Barat 2.908,50

Jumlah 55.152,75

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2016

Berdasarkan Tabel 4, aktivitas produksi tambak udang vaname di Kecamatan

Lampung Selatan menghasilkan jumlah yang besar. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah produksi udang di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki jumlah

produksi tertinggi kedua di Provinsi Lampung dengan jumlah produksi

sebesar 10.862,48 ton. Perkembangan budidaya udang relatif lebih cepat

dibandingkan dengan komoditas lainnya, hal ini karena ditentukan oleh 4 hal

yaitu ; 1) adanya daya serap yang tinggi, sehingga memungkinkan

keuntungan yang besar, 2) adanya marjin usaha yang besar, 3) dikuasainya

teknologi pembenihan dan perkembangannya, industri dan sarana produksi

lain sehingga pengadaan sarana produksi bisa relatif tepat harga, tepat jumlah,

tepat waktu, dan tepat mutu, dan 4) adanya kesesuaian sumberdaya indonesia

dengan “Standard Biological Requirement” udang ( Direktorat Jenderal

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

6

Perikanan, 1999). Data jumlah petambak, luas bersih dan luas kotor tambak

udang vaname di Kabupaten Lampung SelatandapatdiligatpadaTabel 5.

Tabel 5. Data jumlah petambak, luas bersih dan luas kotor tambak udang

vanametahun 2016 di Kabupaten Lampung Selatan

No Kecamatan Jumlah

(Petambak)

Luas Bersih

(ha)

Luas Kotor (ha)

1 Ketapang 813,00 2.594,50 2.878,80

2 Sragi 471,00 1.350,00 1.459,00

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan, 2017

Berdasarkan Tabel 5, Kecamatan Ketapang merupakan daerah yang memiliki

potensi besar untuk para petambak udang, dengan lahan yang masih luas dan

dekat dengan sumber mata air (laut dan sungai) sehingga mempermudah

dalam pengadaan sarana produksinya. Jumlah petambak yang ada di

Kecamatan Ketapang yaitu 813 petambak dengan luas bersih usaha tambak

sebesar 2.594,5 ha. Para petambak di Kecamatan Ketapang saat ini hanya

memproduksi udang vaname, karena udang vaname dianggap lebih tahan dari

penyakit dan memiliki harga jual yang tinggi. Udang vaname memiliki umur

panen yang pendek, sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi dan

keuntungan tiap tahunnya.

Secara teknis, usaha tambak udang vaname dapat didirikan di hampir semua

jenis lahan apabila persediaan air payau cukup tersedia. Dari segi ekonomi

perlu diperhitungkan secara cermat agar biaya pembangunan dan operasional

tambak udang vaname dapat tertutupi dengan penjualan hasilnya. Sistem

budidaya tambak udang vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung Selatan merupkan adalah sistem budidaya tambak udang secara

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

7

intensif, semi intensif, dan tradisional. Dari masing masing-masing teknik

tersebut memiliki keperluan biaya dan hasil produksi yang berbeda-beda.

Semakin intensif sebuah tambak udang maka biaya dan hasil produksi akan

semakin tinggi.

Perkembangan produksi udang vaname akan diproyeksikan 5 tahun ke depan

menggunakan trend regresi linier/ sederhana, karena data produksi udang

vaname di Kecamatan Ketapang dari hasil survey yang dimiliki hanya dari

2015-2017, dan produksinya selalu meningkat tiap tahunnya. Jumlah

produksi udang vaname dipengaruhi oleh lingkungan tambak dan cuaca.

Budidaya tambak yang bersih dan manajemen budidaya yang baik dapat

meningkatkan produksi udang vaname. Penyakit dan hama yang menyerang

pun dapat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan dan hasil produksi yang

dihasilkan, karna ketika tambak udang vaname di Kecamatan Ketapang

mudah terserang hama dan penyakit, dapat menyebabkan meningkatnya biaya

dan menurunkan hasil produksi udang vaname. Berdasarkan hal tersebut,

diperlukan pengkajian apakah usaha ini menguntungkan dengan

mengevaluasi sejauh mana kelayakan usaha budidaya tambak udang vaname

di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.

Petambak udang di Kecamatan Ketapang sudah memiliki banyak pengalaman

karena sebelum membudidayakan udang vaname, petambak udang tersebut

sudah membudidayakan udang windu yang teknik budidaya dan

perlakuannya sama dengan udang vaname. Produksi udang vaname di

Kecamatan Ketapang Kabupaten lampung Selatan terus meningkat setiap

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

8

tahunnya, meskipun hama dan penyakit menyerang dan sering terjadi

perubahan cucaca yang ekstrim. Produksi udang vaname yang sangat sensitif

terhadap hama dan penyakit, membuat produksi udang vaname di Kecamatan

Ketapang menjadi terganggu dan jumlah produksi yang menjadi belum

optimal namun terus meningkat. Kendala tersebut berpengaruh terhadap

keberlangsungan usaha tambak udang vaname, maka dibutuhkan analisis

kinerja usaha untuk melihat apakah usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang layak atau berhasil berdasarkan kinerja produksinya.

Target pemerintah menjadikan lampung sebagai lumbung udang nasional

menjadi peluang bagi petambak udang vaname di Kecamatan Ketapang untuk

meningkatkan usahanya dengan adanya dukungan pemerintah. Dibutuhkan

penyusunan strategi dalam mengembangkan usaha tambak udang vaname

dengan terlebih dahulu mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal

yang dimiliki dan dihadapi usaha tambak udang vaname di Kecamatan

Ketapang. Hasil analisis kelayakan usaha dan kinerja usaha tambak udang

vaname di Kecamatan Ketapang dapat memberikan kontribusi informasi yang

baik dalam penyusunan strategi yang akan dilakukan. Strategi tersebut

diharapkan dapat berguna untuk menjadikan usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang terus berkembang dan maju secara terus menerus.

B. Rumusan Masalah

Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan memiliki potensi

sumberdaya perikanan yang cukup besar terutama dalam hal budidaya, yaitu

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

9

usaha tambak udang. Udang yang dibudidayakan adalah udang windu dan

udang vaname, namun 3 tahun terakhir ini petambak di Kecamatan Ketapang

hanya membudidayaan udang vaname, karena udang vaname memiliki daya

tarik tersendiri dibandingkan udang windu. Udang vaname ini memiliki

sejumlah karakteristik yang diunggulkan, yakni memiliki kemampuan

adaptasi yang tinggi dengan kelangsungan hidup yang tinggi dan tingkat

kematian yang rendah, memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit, dan

pertumbuhannya cepat dengan masa pemeliharaan 100-110 hari. Keunggulan

lain yang dimiliki udang vaname adalah pangsa pasar yang luas dan sangat

fleksibel, udang vaname ukuran kecil hingga ukuran terbesar memiliki pasar

sendiri dan selalu dapat terserap oleh perusahaan maupun masyarakat.

Pembudidayaan tambak udang vaname pertama kali di Kecamatan Ketapang

dilakukan secara tradisional, yaitu tidak menggunakan kincir angin. Seiring

berjalannya waktu, petambak udang vaname secara tradisional mulai

mengembangkan teknik budidayanya, dari budidaya tambak secara

tradisional menuju intensif, lalu menuju busdidaya tambak secara intensif.

Pembudidayaan tambak udang vaname secara intensif memerlukan modal

yang lebih besar dibandingkan dengan pembudidayaan tambak udang secara

tradisional, karena harus membuat konstruksi untuk kolam dan membeli

semua peralatan yang dibutuhkan serta tenaga kerja yang ahli dibidangnya.

Besarnya biaya pembudidayaan udang vaname secara intentif membuat para

petambak tradisional susah untuk mengembangkan teknik budidayanya. Bagi

para petambak yang sudah membudidayakan udang secara intensif ingin

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

10

memperluas lahan dan memperbanyak peralatan supaya hasil produksi udang

meningkat dan dapat meningkatkan keuntungan. Kurangnya modal yang

dimiliki para petambak menjadi kendala dalam pembudidayaan udang di

Kecamatan Ketapang, sehingga memperlambat pengembangan teknik

budidayanya.

Kendala lainnya adalah serangan hama dan penyakit yang menyerang

budidaya udang vanamei. Hama pada budidaya udang vaname terdiri dari

hama predator atau pemangsa udang seperti burung, ular, ikan kakap, ikan

keting, dan kepiting, kemudian hama kompetitor atau pesaing dalam mencari

makanan dan oksigen, yakni udang kecil, siput, ikan mujair, dan ikan

belanak. Sementara hama perusak tak menyaingi dan memangsa udang

vanamei tetapi tidak merusak kondisi lingkungan, seperti merusak dasar

tambak, saluran dan pintu air hingga pematang yaitu belut dan udang tanah.

Penyakit yang menyerang udang vaname disebabkan oleh faktor lingkungan

yang tidak bersih, mutu pakan yang buruk, polusi, kepadatan tebar, virus,

bakteri, parasit dan jamur. Hama dan penyakit ini dapat mengurangi hasil

produksi udang vaname, sehingga keuntungan yang didapat oleh para

petambak menjadi tidak optimal. Berdasarkan kendala yang telah diuraikan,

maka permasalahan penelitian yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana analisis kelayakan usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang ?

2. Bagaimana kinerja usaha pada usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang ?

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

11

3. Bagaimana strategi pengembangan usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis kelayakan finansial usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang.

2. Menganalisis kinerja usaha usaha tambak udang vaname di Kecamatan

Ketapang.

3. Menyusun strategi pengembangan usaha tambak udang vaname di

Kecamatan Ketapang.

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai :

1. Pertimbangan bagi pelaku usaha tambak udang vaname dalam

menjalankan kegiatan usahanya.

2. Pertimbangan bagi instansi terkait dalam penentuan kebijakan dan

pengambilan keputusan.

3. Bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis.

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

12

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Tambak/Klasifikasi Tambak

Menurut Martosudarmo dan Bambang (1992), tambak merupakan kolam

yang dibangun di daerah pasang surut dan digunakan untuk memelihara

bandeng, udang laut, dan hewan air lainnya yang bisa hidup di air payau.

Air yang masuk kedalam tambak sebagian besar berasal dari laut saat terjadi

pasang. Maka dari itu, pengelolaan air dalam tambak dilakukan dengan

memanfaatkan pasang surutnya air laut. Pemasukan air ke dalam tambak

dilakukan pada saat air pasang dan pembuangannya dilakukan ketika air

surut.

Poernomo (1988) mendefinisikan tambak sebagai genangan air, campuran air

laut dan sungai yang dibatasi oleh pematang-pematang dan dapat diatur

melalalui pintu air serta digunakan untuk usaha budidaya bandeng, udang dan

hasil perikanan lainnya. Dalam pengelolaan suatu usaha tambak baik baik

yang menyangkut perencanaan, pembangunan atau rehabilitas tambak, perlu

dilakukan kajian mendalam dari berbagai aspek.kajian mengenai faktor teknis

maupun non teknis juga informasi yang akurat tentang suatu hasil penelitian

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

13

lapangan sangat penting untuk dikaji, karena dari hasil penelitian tersebut

dapat diambil kesimpulan yang objektif tentang suatu masalah untuk

dijadikan keputusan. Keberhasilan budidaya udang tambak sangat

dipengaruhi oleh ketersedian lahan pertambakan yang memenuhi persyaratan

tersebut, perlu dilakukan perencanaan menyeluruh sebelum dilakukan usaha

tersebut, mencakup 2 kegiatan yaitu penentuan areal yang memenuhin syarat

untuk dijadikan tambak dan pembuatan konstruksi tambak ( Afrianto dan Evi,

1991).

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan tambak adalah

menentukan lokasi yang paling memenuhi persyaratan untuk pemeliharaan

udang. Pemeliharaan lokasi tambak tidak hanya untuk menentukan

kecocokan lahan, tapi juga mendukung modifikasi disain tambak, tata letak

tambak, pembuatan konstriksi tambak dan manajemen yang diterapkan.

2. Sistem Budidaya Tambak

Menurut Mujiman dan Suyanto (2003) terdapat 3 sistem budidaya udang

yaitu :

a. Sistem Budidaya Tradisional atau Ekstensif

Petakan tambak pada sistem tradisional memiliki bentuk dan ukuran yang

tidak teratur, luas lahannya antara 3 ha sampai 10 ha per petak. Setiap

petakan memiliki saluran keliling (caren) yang lebarnya 5-10 m di

sepanjang kelilingan petakan sebelah dalam,di bagian tengah juga buat

caren dari sudut ke sudut (diagonal) dengan kedalaman 30-50 cm. Pada

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

14

tambak tradisional ini tidak diberi pupuk sehingga produktivitas semata-

mata tergantung makanan alami yang tersebar di seluruh tambak yang

kelebatannya tergantung dari kesuburan alamiah, pemberantasan hama

juga tidak dilakukan, akibatnya produktivitas semakin rendah. Pada

penebarannya rata-rata antara 3000 post larva/hektar (berkisar anatara

1000-10.000 benur/hektar), sering kali dicampur bandeng (500-2.000

nener/hektar) pada tambak yang siap tebar.

b. Sistem Budidaya Semi-Intensif

Petakan tambak pada sistem budidaya semi-intensif memiliki bentuk yang

lebih teratur dengan maksud agar lebih mudah dalam pengelolaan airnya.

Bentuk petakan umumnya empat persegi panjang dengan luas 1 ha sampai

3 ha per petakan. Tiap petakan memiliki pintu masukan (Inlet) dan pintu

pengeluaran air (outlet) yang terpusat untuk pergantian air, penyiapan

kolam sebelum ditebari benih, dan pemanenan. Pakan udang masih dari

pakan alami yang didorong pertumbuhannya dengan pemupukan. Tetapi

selanjutnya perlu diberi pakan tambahan berupa ikan-ikan rucah dari laut,

rebon, siput-siput tambak, dicampur dengan bekatul (dedek halus). Pada

penebaran 20.000-50.000 benur/hektar, dengan produksi pertahunnya

dapat mencapai 600 kg-1.000 kg/ha/tahun. Pada tambak semi-intensif

pengelolaan air cukup baik, ketika air pasang naik, sebagian air tambak

diganti dengan air baru sehingga kualitas air cukup terjaga dan kehidupan

udang sehat. Bahkan menggunakan pompa untuk dapat mengganti air

pasang surut bila diperkirakan perlu. Pemberantasan hama dilakukan pada

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

15

waktu mempersiapkan tambak sebelum penebaran benur, serangan hama

juga dicegah dengan memasang sistem saringan pada pintu-pintu air.

c. Sistem Budidaya Intensif

Sistem budidaya intensif dilakukan dengan teknik yang canggih dan

memerlukan masukan (input) biaya yang besar. Petakan umumnya kecil-

kecil 0,2 ha sampai 0,5 ha per petakan, dengan tujuan agar lebih mudah

dalam pengelolaan air dan pengawasannya. Ciri khas dari budidaya

intensif adalah padat penebaran benur sangat tinggi yaitu 50.000 sampi

600.00 ekor/ha. Makanan sepenuhnya tergantung dari makanan yang

diberikan komposisi yang ideal bagi pertumbuhan. Diberi aerasi (dengan

kincir, atau alat lain)untuk menambah kadar oksigen dalam air. Pergantian

air dilakukan sangat sering dan biasanya dengan menggunakan pompa,

agar air tetap menjadi bersih dan tetap kotor oleh sisa-sisa makanan dan

kotoran (ekskresi) udang yang padat itu. Produksi persatuan luas petak

dapat mencapai 1.000 sampai 20.000 kg/ha/tahun.

3. Karakteristik Udang

Klasifikasi udang vaname (litopenaeus vannamei) menurut Haliman dan

Adijaya (2005) adalah sebagai berikut :

Kongdom : Animalia

Sub Kingdom : Metazoa

Phylum : Crustaceae

Class : Malacrostaca

Super Ordo : Eumalacostraca

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

16

Ordo : Decapoda

Sub Ordo :Dendrobanchiata

Famili : Penaeidae

Genus : Litopenaeus

Species : Litopenaeus Vannamei

Udang vaname merupakan produk perikanan yang potensial dikembangkan

karna mampu menghasilkan devisa bagi negara, salain udang windu. Udang

vaname mempunyai berbagai nama yang umum, seperti pacific white shrimp,

camaron blanco, dan langostino. Udang vaname memilki ciri-ciri kondisi

fisik seperti kulit yang lebih lunak dan licin dibandingkan udang windu yang

lebih keras dan tebal. Warna transparan, jika diangkat kepermukaan air,

cepat lemah dan mati, respon cahaya, mudah terkejut jika disenter

(Fototaksis). Udang vaname memiliki tingkat kanibalisme yang rendah,

napsu makannya sangat rakus dan fluktuatik, habitat hidupnya soliter dan

melayang. Jika mengalami stress tubuhnya lemah dan berwarna buram

seperti kapas, dan pada saat panen penggunaannya harus cepat. Udang

vaname dapat hidup antara salinitas 10-30 ppt, pH 7,5-8,5, kedalaman air 80-

100 cm. Udang Vaname dapat tumbuh sampao 230 mm tau 9 inci dan sangat

menyukai dasar yang berpasir.

Ada beberapa prinsip untuk sukses dalam membudidayakan udang vaname.

Prinsip tersebut diantaranya 1) menggunakan benih udang (benur) vaname

yang berkualitas baik, 2) mendeteksi dan memonitor kesehatan udang secara

rutin dan teratur untuk mencegah penyakit sedini mungkin, 3) menjaga

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

17

kualitas air agar tetap stabil sehingga udang tidak mengalami stress, 4)

mengaplikasikan probiotik untuk meningkatkan imunitas udang terhadapa

serangan penyakit, 5) menggunakan pakan dengan nutrisi yang baik yaitu

dengan kadar protein yang tinggi dan pemberian pakan secara rutin (Haliman

dan Adijaya, 2005).

4. Analisis Tren

Menurut Sunyoto dan Sarnowo (2009), analisis tren merupakan suatu metode

analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada

masa yang akan datang. Estimasi (penaksiran) menggunakan tren sangat

berhubungan dengan karakter data yang digunakan, sebab karakter data dapat

menentukan metode tren yang akan dipergunakan untuk menghitung estimasi

kuantitatif permintaan. Di samping itu estimasi tren berkaitan dengan waktu

(time series). Jika data mempunyai karakter perubahan cenderung meningkat

atau menurun akan berbeda cara penyelesaiannya dengan data yang memiliki

karakter naik turun secara drastis (variasi besar). Untuk kedua karakter data

tersebut diperlukan cara estimasi tren yang berbeda yaitu tren linier dan tren

non linier.

a. Tren Linier

Estimasi permintaan produk dengan tren linier akan lebih tepat jika

datanya memiliki karakter cenderung meningkat atau cenderung menurun.

Persamaan estimasi tren linier dapat dirumuskan sebagai berikut.

Y = a + bx

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

18

Perhitungan estimasi dengan tren linier dapat dibedakan menjadi tiga

metode, yaitu :

1. Metode Tangan Bebas

Perhitungan estimasi kuantitatif permintaan produk dengan metode ini,

pada umumnya dilakukan oleh pengambil keputusan yang memiliki

keahlian, pengalaman luas, keterampilan dan intuisi yang tinggi,

sehingga tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, karena memiliki

resiko kegagalan yang tinggi.

2. Metode Setengah Rata-Rata

Estimasi metode setengah rata-rata merupakan metode estimasi

kuantitatif yang obyektif menurut data. Berbeda dengan metode tangan

bebas, metode tren linier jenis ini dalam mengestimasi suatu nilai

menggunakan rumus tertentu, sehingga hasil estimasi sangat

dipengaruhi oleh data.

3. Metode Kuadrat Terkecil

Metode ini pengembangan dari metode setengah rata-rata,

perbedaannya ada pada nilai skala waktu (X) yang mengharuskan

jumlah nilai skala waktu semua data adalah nol, dimana data tidak

dikelompokkan menjadi dua bagian. Sehingga perhitungan nilai a dan

b juga berbeda. Rumus umum metode kuadrat terkecil adalah

Y = a + bx

Keterangan :

ΣX = 0

ΣY = an + bΣx

ΣY = an + b (0), berarti a = Σy/n

ΣXY = aΣx + bΣx2

ΣXY = a (0) + bΣx2, berarti b = ΣXY / ΣX2

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

19

b. Tren Non Linier

Berbeda dengan estimasi tren linier, tren non linier merupakan estimasi

garis lengkung, karena tren non linier menggunakan data yang punya sifat

fluktuatif dengan perbedaan cukup signifikan dan perbedaan besar kecil

data cenderung acak, yaitu kadang data naik turun tidak teratur dan atau

naik turun drastis. Untuk sifat data demikian, estimasi lebih tepat

menggunakan tren non linier jenis parabola dan eksponensial (logaritma).

Estimasi tren parabola lebih sesuai jika datanya bersifat naik turu tidak

teratur, tetapi tidak drastis. Sedangkan estimasi tren eksponensial lebih

sesuai untuk data naik turun tidak teratur dan bersifat drastis.

5. Estimasi Analisis Regresi

Metode regresi merupakan salah satu metode ramalan yang disusun atas dasar

pola data masa lalu. Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang

ada dan yang akan mempengaruhi hasil peramalan. Variabel yang diteliti

terdiri dari variabel yang akan dicari (dependent variabel) dengan variabel

yang menentukan (independent variabel). Dengan metode regresi kita akan

melakukan peramalan dengan melihat pola hubungan yang ada antara

variabel yang dicari dengan variabel yang menentukan/mempengaruhi

(Kasmir dan Jakfar, 2009).

Menurut Salvatore (2005), metode estimasi analisis regresi merupakan

metode yang paling umum digunakan dalam mengestimasi produksi. Metode

ini biasanya lebih objektif, menyediakan informasi yang lebih lengkap dan

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

20

lebih murah. Sedangkan Sunyoto dan Sarnowo (2009), mengemukakan

analisis regresi menghitung estimasi produksi yang diharapkan berdasarkan

pada variabel bebas (X) yang mempengaruhi variabel terikat (Y). Variabel

bebas akan dapat menentukan setiap perubahan nilai variabel terikat baik

perubahan berupa peningkatan maupun penurunan. Dimana perubahan nilai

tersebut besarnya proporsional dengan koefisien regresi. Semakin besar

koefisien regresinya, proporsi perubahan nilai nilai variabel terikat juga

semakin besar dan sebaliknya, nilai koefisien regresinya kecil perubahan

proporsi nilai variabel terikat juga kecil. Estimasi analisis regresi ada dua,

yaitu regresi sederhana dan berganda.

a. Estimasi Analisis Regresi Sederhana

Estimasi ini hanya melibatkan satu variabel bebas dan satu variabel

terikat, sehingga nilai estimasinya cenderung meningkat atau menurun

seperti membentuk garis lurus. Estimasi sebuah produk tidak mengenal

naik turun jika menggunakan model regresi sederhana ini, maka para

manajer atau pengambil keputusan harus berhati-hati jika menggunakan

model ini untuk melakukan estimasi data. Karena satu variabel terikat

(Y) mengalami perubahan dari waktu kewaktu bukan hanya dipengaruhi

oleh satu variabel saja. Namun kemungkinan masih dipengaruhi oleh

variabel bebas lainnya. Persamaan estimasi analisis regresi sederhana

yaitu :

Y = a + bx

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

21

b. Estimasi Analisi Regresi Berganda

Estimasi analisis regresi berganda melibatkan lebih dari satu variabel

bebas, yaitu X1, X2, X3,......Xn, untuk mempengaruhi variabel terikat (Y).

Persamaan estimasi analisis regresi barganda yaitu :

Y = a + b1x1 + b2 x2 + b3x3 + .......bnxn

6. Teori Kelayakan Finansial

Proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-

sumber agar memperoleh manfaat (benefit), atau suatu kegiatan dengan

jumlah pengeluaran biaya dengan harapan dapat memperoleh hasil pada

waktu yang akan datang, dan yang dapat direncakan, dibiayai dan

dilaksanakan sebagai satu unit. Kegiatan suatu proyek selalu bertujuan untuk

mencapai suatu tujuan (objective) dan mempunyai titik tolak (starting point)

dan suatu titik akhir (ending point), biaya maupun hasilnya harus dapat

diukur (Sanusi, 2000). Tujuan analisis proyek adalah untuk memperbaiki

pemilihan investasi. Oleh karena sumber-sumber yang tersedia bagi

pembangunan terbatas, maka perlu diadakan pemilihan antara berbagai

macam proyek. Kesalahan dalam pemilihan proyek dapat mengakibatkan

pengorbanan sumber-sumber yang langka (Kadariah, 2001).

Manfaat proyek, dilihat dari evaluasi adalah penerimaan (revenue) yang

dihasilkan suatu proyek sebelum dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan.

Manfaat proyek dapat digolongkan menjadi manfaat langsung (direct

benefits), manfaat tidak langsung (isndirect benefits), dan manfaat tidak

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

22

kentara (intangible benefits). Manfaat langsung dari suatu proyek adalah

manfaat yang diterima sebagai akibat adanya proyek, seperti naiknya nilai

hasil produksi barang atau jasa, perubahan bentuk, turunannya biaya.

Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang timbul sebagai dampak yang

bersifat multiplier effects dari proyek yang dibangun terhadap kegiatan

pembangunan lainnya. Manfaat tidak kentara sebuah proyek adalah

manfaatdari pembangunan proyek yang sulit diukur dalam bentuk uang,

sepertiperubahan pola pikir masyarakat, perbaikan lingkungan, berkurangnya

pengangguran, dan lain sebagainya (Ibrahim, 2009).

Kasmir dan Jakfar (2012) menyatakan ada beberapa aspek kelayakan suatu

usaha diantaranya aspek keuangan, aspek pasar, aspek teknis, aspek

organisasi dan manajemen, aspek sosial dan lingkungan serta aspek hukum.

Urutan penilaian aspek tergantung pada kesiapan penilai dan kelengkapan

data yang ada.

a. Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai

keuangan perusahaan secara keseluruhan. Tujuannya untuk menilai

apakah investasi usaha layak atau tidak layak dijalankan dilihat dari aspek

keuangan. Kriteria investasi yang digunakan dalam analisis ini menurut

Kadariah (2001) adalah Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value

(NPV), Gross Benefit CostRatio (Gross B/C), Net Benefit CostRatio (Net

B/C),dan Payback Period (PP).

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

23

1) Internal Rate of Return

Internal Rate of Return (IRR) merupakan tingkat suku bunga yang

menunjukkan nilai bersih sekarang (NPV) sama dengan jumlah seluruh

investasi proyek, dengan kata lain tingkat suku bunga yang dihasilkan

NPV sama dengan nol. IRR dapat dirumuskan sebagai berikut:

[

]( )

Keterangan:

= Tingkat suku bunga tertinggi yang masih memberi NPV positif

= Tingkat suku bunga terendah yang masih memberi NPV negatif

NPV1= NPV yang positif

NPV2= NPV yang negatif.

Kriteria penilaian Internal Rate of Return (IRR):

a) Jika IRR lebih besar dari tingkat suku bunga berlaku maka usaha

dinyatakan layak.

b) Jika IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga berlaku maka usaha

dinyatakan tidak layak.

2) Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) atau nilai tunai bersih merupakan kelayakan

metode yang menghitung selisih antara manfaat atau penerimaan

dengan biaya atau pengeluaran. NPV dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

Bt = Benefit atau penerimaan tahun t

Ct = Costatau biaya pada tahun t n = Umur proyek (tahun)

i = Tingkat suku bunga

t = Tahun (waktu ekonomis)

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

24

Perhitungan ini diukur menggunakan nilai uang sekarang dengan

kriteria sebagai berikut:

b) Jika NPV lebih besar dari nol maka usaha dinyatakan layak.

c) Jika NPV lebih kecil dari nol maka usaha dinyatakan tidak layak.

d) Jika NPV sama dengan nol maka usaha dinyatakan dalam

posisiimpas.

3) Gross Benefit CostRatio

Gross Benefit CostRatio (Gross B/C) adalah perbandingan antara

penerimaan dan manfaat dari suatu investasi dengan biaya yang telah

dikeluarkan. Gross B/C secara matematis dapat dirumuskan sebagai

berikut :

Gross B/C =

∑ (

)

∑ (

)

Kriteria penilaian dalam analisis ini adalah:

a) Jika Gross B/C lebih besar dari 1 maka usaha dinyatakan layak

b) Jika Gross B/C lebih kecil dari 1 maka usaha dinyatakan tidak layak

c) Jika Gross B/C sama dengan 1 maka usaha dinyatakan dalam posisi

impas.

4) Net Benefit CostRatio

Net Benefit CostRatio (Net B/C) adalah perbandingan antara present

value net benefit yang bernilai positif dengan present value net benefit

yang bernilai negatif. Rumus Net B/C sebagai berikut:

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

25

Net B/C =

Keterangan :

Bt = manfaat yang diperoleh pada tahun t

Ct = biaya yang dikeluarkan pada tahun t

n = umur ekonomis tanaman

i = discount rate 12 (%)

5) Payback Periode

Payback periode merupakan penilaian investasi suatu proyek yang

didasarkan pada pelunasan biaya investasi berdasarkan manfaat bersih

dari proyek. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

PP =

x tahun

Keterangan :

PP = Payback Period

Ko = Investasi awal

Ab = Manfaat (benefit) yang diperoleh setiap periode.

Kriteria penilaian Payback Periode:

b) Jika Payback Periode lebih pendek dari umur ekonomis usaha, maka

usaha tersebut dinyatakan layak.

c) Jika Payback Periode lebih lama dari umur ekonomis usaha, maka

proyek tersebut dinyatakan tidak layak.

b. Aspek Pasar

Aspek pasar dalam Kasmir dan Jakfar (2012) yaitu komponen strategi

bauran pemasaran (marketing mix strategy). Marketing mix strategy

tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

26

1) Produk

Pengertian produk menurut Kotler dan Keller (2012) adalah sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian

untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat

memenuhi keinginan dan kebutuhan. Pihak pengusaha terlebih

dahulu harus mendefinisikan, memilih dan mendesain suatu produk

disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan

dilayaninya agar investasi yang ditanam dapat berhasil dengan

baik.

2) Harga

Harga merupakan aspek penting dalam kegiatan marketing mix.

Penentuan harga menjadi sangat penting mengingat harga

merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang

ditawarkan. Salah dalam penentuan harga akan berakibat fatal dan

tidak lakunya terhadap produk yang ditawarkan .

3) Lokasi dan Distribusi

Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana

pendukung menjadi sangat penting agar konsumen mudah

menjangkau setiap lokasi yang ada. Sarana dan prasarana harus

memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh

konsumennya.

4) Promosi

Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan

mempertahankan konsumennya. Suatu kegiatan yang membuat

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

27

konsumen tertarik dan mencari tahu kebutuhan konsumen, dengan

tujuan menginfokan segala jenis produk yang ditawarkan dan

berusaha menarik calon konsumen yang baru.

c. Aspek Teknis

Aspek teknis adalah aspek yang berhubungan dengan pembangunan

dari proyek dilihat dari faktor lokasi, luas produksi, proses produksi,

penggunaan teknologi (mesin/peralatan) maupun keadaan

lingkunganyang berhubungan dengan proses produksi (Ibrahim, 2009).

1) Lokasi Proyek

Penentuan lokasi yang tepat akan meminimumkan beban biaya baik

biaya investasi maupun biaya eksploitasi. Pada sektor bisnis jasa,

perbankan, pusat-pusat pelayanan masyarakat, lokasi pabrik

merupakan persoalan yang lebih kompleks. Beberapa variabel

utama yang perlu mendapat perhatian dalam penentuan lokasi

pabrik adalah ketersediaan bahan mentah, letak pasar yang dituju,

tenaga listrik dan air, suplai tenaga kerja dan fasilitas transportasi

(Husnan dan Muhammad, 2000).

2) Pemilihan Teknologi

Studi kelayakan bisnis atau usaha perlu memperhatikan pemilihan

teknologi yaitu seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan

dan manfaat ekonomi yang dikerjakan (Kasmir dan Jafar, 2012).

d. Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek organisasi dan manajemen menurut Kasmir dan Jakfar (2012)

merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis karena walaupun

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

28

suatu usaha telah diyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung

dengan manajemen dan organisasi yang baik bukan tidak mungkin akan

mengalami kegagalan. Fungsi-fungsi manajemen dapat diuraikan

sebagai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan ialah proses menentukan arah yang akan ditempuh

dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Proses ini menentukan tentang apa yang

harus dilakukan, kapan dan bagaimaa melakukannya serta dengan

cara apa hal tersebut dilaksanakan.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian ialah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan

atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah

supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang, dan tanggung

jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam

bidangnya masing-masing.

3) Pelaksanaan (Actuating)

Menggerakkan atau melaksanakan ialah proses untuk menjalankan

kegiatan/pekerjaan dalam organisasi. Para pimpinan/manajer

dalam menjalankan organisasi harus menggerakkan bawahannya

untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan

caramemimpin, memberi perintah, memberi petunjuk, dan

memberi motivasi.

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

29

4) Pengawasan (Controling)

Pengawasan ialah proses untuk mengukur dan menilai

pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam

proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera

dikendalikan.

e. Aspek Sosial dan Lingkungan

Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak

positif dan negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan

oleh berbagai pihak, aspek sosial dan lingkungan mencakup

pengelolaan yang dapat diterima masyarakat sekitar tentang limbah

yang dihasilkan dan pengaruh yang ditimbulkan dari usaha tersebut

(Kasmir dan Jakfar, 2012).

f. Aspek Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan,

kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki.

Dokumen yang perlu diteliti keabsahannya, kesempurnaan, dan

keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat

tanah, atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut

(Kasmir dan Jakfar, 2012).

7. Analisis Sensitivitas

Menurut Djamin (1993) analisis sensitivitas adalah suatu kegiatan

menganalisis kembali suatu proyek untuk melihat apakah yang akan terjadi

pada proyek tersebut bila suatu proyek tidak berjalan sesuai rencana. Analisis

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

30

sensitivitas mencoba melihat realitas suatu proyek yang didasarkan pada

kenyataan bahwa proyeksi suatu rencana proyek sangat dipengaruhi unsur-

unsur ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi. Semua proyek harus

diamati melalui analisis sensitivitas. Dalam bidang pertanian, proyek-proyek

sensitif untuk berubah yang diakibatkan oleh empat masalah utama yaitu :

1. Harga, terutama perubahan dalam harga hasil produksi yang disebabkan

oleh turunnya harga dipasaran.

2. Keterlambatan pelaksanaan proyek, dalam proyek-proyek pertanian

dapatterjadi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam melaksanakan teknis

atauinovasi baru yang diterapkan atau karena keterlambatan dalam

pemesanandan penerimaan peralatan.

3. Kenaikan biaya, baik dalam biaya konstruksi maupun operasional

yangdiakibatkan oleh perhitungan-perhitungan yang terlalu rendah.

Kenaikanhasil, dalam hal ini kesalahan perhitungan hasil per hektar.

Analisis sensitivitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah yang akan

terjadi dengan analisis apabila ada perubahan dalam dasar perhitungan biaya

atau penerimaan. Perubahan yang terjadi meliputi kenaikan biaya investasi,

perubahan dalam biaya produksi, harga jual, dan keterlambatan pelaksanaan

proyek. Untuk menghitung dan melihat seberapa jauh dampak kenaikan

ataupenurunan harga faktor finansial yang paling dominan. Bahan baku

merupakan komponen biaya yang paling dominan, sedangkan harga jual

produksi merupakan komponen tunggal yang paling dominan terhadap

komponen pada produksi (Djamin, 1993).

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

31

Tingkat kenaikan biaya suatu produksi yang akan menyebabkan nilai NPV,

IRR, Net B/C, dan PP tidak lagi menguntungkan maka pada titik itulah

proyek tersebut tidak layak lagi. Selain itu juga dihitung setiap penurunan

harga jual suatu produk terhadap keuntungan yang diperoleh. Tingkat

penurunan harga jual suatu produk akan menyebabkan suatu produk tidak lagi

meyakinkan, maka tingkat harga jual itulah batas kelayakan suatu proyek.

Sensitivitas proyek menggambarkan tingkat harga beli komponen utama dan

tingkat penurunan harga jual atas nilai pada kriteria penting pengukuran

kelayakan proyek (Djamin, 1993)

8. KinerjaProduksi

Kinerja adalah kinerja dilihat dari hasil pengeluaran produksi atas fungsi dari

pekerjaan tertentu atau aktivitas selama periode tertentu. Dalam melakukan

kegiatan usaha, ada berbagai faktor yang harus dikelola yang disebut sebagai

faktor faktor produksi, yaitu material atau bahan, mesin atau peralatan,

manusia atau karyawan, modal atau uang, dan manajemen yang akan

mengfungsionalkan keempat faktor yang lain (Bernardin dan Russel, 1993).

Menurut Hasibuan (2001) kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja

yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan

serta waktu. Ada enam tipe pengukuran kinerja, yaitu produktivitas,

kapasitas, kualitas, kecepatan pengiriman, fleksibel dan kecepatan proses

(Prasetya dan Fitri, 2009). Keberhasilah petambak dalam mengelola hasil

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

32

usahaya dapat dilihat dari kinerja petambak. Kinerja petambak baik atau

tidaknya dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain: produktivitas,

kapasitas, kualitas dan kecepatan pengiriman.

a. Produktivitas

Produktivitas usaha tambak udang vaname yang tinggi menunjukan

bahwa usaha tambak udang vaname tersebut produktif. Pengertian

produktivitas ini sebenarnya merupakan penggabungan antara konsepsi

efisiensi usaha (fisik) dengan kapasitas tanah. Efisiensi fisik mengukur

banyaknya hasil produksi yang dapat diperoleh dari satu kesatuan output

(Mubyarto, 1989). Produktivitas tenaga kerja dihitung dari unit yang

diproduksi (output) dengan masukan yang digunakan (tenaga kerja) yang

dirumuskan sebagai berikut:

b. Kapasitas

Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran atau output maksimum dari suatu

sistem produksi dalam periode tertentu dan merupakan kuantitas keluaran

tertinggi yang mungkin selama periode waktu itu (Handoko, 1984).

c. Kualitas

Kualitas dari proses pada umumnya diukur dengan tingkat

ketidaksesuaian dari produk yang dihasilkan (Prasetya dan Fitri, 2009).

d Kecepatan Pengiriman

Kecepatan pengiriman ada dua ukuran dimensi, pertama jumlah waktu

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

33

antara produk ketika dipesan untuk dikirimkan ke pelanggan, kedua

adalah variabilitas dalam waktu pengiriman (Prasetya dan Fitri, 2009).

9. Konsep Strategi Pengembangan

Menurut Rangkuti (2004), strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Strategi adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan,

mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang

membuat organisasi mampu mencapai objektifnya (David, 2002). Menurut

Hunger dan Wheelen (2003) konsep dalam manajemen strategi adalah

menerapkan konsep dengan jangka panjang yang dijadikan teknik untuk

saling berhubungan, manajemen strategis telah berhasil dikembangkan dan

digunakan untuk bisnis perusahaan. Manajemen strategis tidak selalu

membutuhkan proses formal untuk menjadi efektif.

Penelitian-penelitian mengenai praktik-praktik perencanaan dari organisasi-

organisasi nyata, menunjukkan bahwa nilai riil suatu perencanaan strategis

harus lebih mengarah ke orientasi pada masa depan dari proses perencanaan

itu sendiri dibandingkan hasil perencanaan-perencanaan strategi tertulis.

Model manajemen strategis dimulai dari pengamatan lingkungan hingga

perumusan strategi (termasuk menetapkan misi, tujuan, strategi dan

kebijakan) diteruskan pada implementasi strategi (termasuk pengembangan

program, anggaran dan prosedur), dan terakhir evaluasi dan pengendalian.

Pemaparan mengenai manajemen strategik oleh Whelen dan Hunger (2003)

dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

34

Gambar 1. Model Manajemen Strategik

Sumber: Hunger dan Wheelen, 2003

Gambar 1 menjelaskan bahwa dalam tahapan manajemen strategik saling

memiliki interaksi dan timbal balik dari tahap pertama hingga akhir.

Manajemen strategik ini dapat dilihat sebagai suatu proses yang meliputi

sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan mulai dari formulasi

strategi hingga evaluasi dan kontrol. Oleh karena itu, manajemen strategis

menekankan pada pengamatan dan evaluasi kesempatan (Opportunity) dan

ancaman (Threat) lingkungan dipandang dari sudut kekuatan (Strength) dan

kelemahan (Weakness). Variabel-variabel internal dan external yang paling

penting untuk perusahaan di masa yang akan datang disebut faktor strategis

dan diidentifikasi melalui analisis SWOT (Hunger dan Wheleen, 2001).

Pengamatan

Lingkungan

Perumusan

Strategi

Implementasi

Strategi

Evaluasi dan

Pengendalian

Eksternal

-Lingkungan

Sosial

-Lingkungan

Tugas

Internal

-Struktur

Organisasi

-Budaya

-Sumber

Daya

Misi

Tujuan

Strategi

Kebijakan

Program

Anggaran

Prosedur

Kinerja

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

35

10. Analisis Lingkungan Usaha

Analisis lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan strategis

mengkaji pemasaran dan distribusi perusahaan, karyawan perusahaan, serta

faktor keungan dan akuntansi untuk menentukan letak kekuatan dan

kelemahan, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan cara

yang paling efektif dan dapat menghindari ancaman dari lingkungan luar

(Jauch dan Glueck, 1995).

Menurut Umar (2002), secara garis besar analisis internal sering diarahkan

pada pasar dan pemasaran, kondisi keuangan dan akunting, produksi,

sumberdaya manusia, dan struktur organisasi dan manajemen. Hal-hal

tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Pasar dan pemasaran, agar posisi produk di pasar sesuai dengan harapan,

faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah pangsa pasar, pelayanan

purna jual, pengendalian distributor, kegiatan promosi, harga jual produk

dan loyalitas pelanggan.

2. Keungan dan akuntansi, dana sangat dibutuhkan dalam kegiatan

operasional perusahaan, sehingga perusahaan perlu memperhatikan sistem

pengelolaan perusahaan, sehingga perusahaan perlu memperhatikan sistem

pengelolaan keuangan, harga jual produk, pemantauan penyebab inefisien

dan sistem akunting yang handal. Menurut David (2004), kondisi

keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing

perusahaan dan daya tarik keseluruhan investor.

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

36

3. Kegiatan produksi-operasi, kegiatan produksi-operasi perusahaan paling

tidak dapat dilihat dari keteguhan dalam prinsip efisiensi, efektifitas,

danproduktifitas. David (2004), berpendapat bahwa fungsi produksi atau

operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah

masukan menjadi barang jasa.

4. Sumberdaya manusia, manusia merupakan sumberdaya terpenting bagi

perusahaan, oleh karena itu , manajer perlu berupaya agar terwujud

perilaku positif dikalangan karyawan perusahaan

5. Sistem informasi manajemen, peneliti strategi perlu menganalisis berbagai

segi dari sistem informasi manajemen. David (2004), berpendapat bahwa

manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang

mencakup sistem produksi, pemasaran, pengolahan sumberdaya manusia

dan keuangan.

Data external dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut

ekonomi, sosial, budaya, demografi, politik, pemerintah, dan persaingan pasar

dimana perusahaan berada. Hal ini penting karna faktor external berpengaruh

secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan (David, 2004).

Jauch dan Glueck (1995), mendefinisikan analisis external sebagai suatu

proses yang dilakukan oleh perencana strategi untuk memantau sektor

lingkungan yang berada diluar kendali perusahaan untuk menentukan peluang

dan ancaman. Menurut Umar (2002), lingkungan external dibagi kedalam

dua kategori, yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan

makro perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya diluar dan

terlepas dari perusahaan yang meliputi:

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

37

1. Faktor politik, arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi

faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Status politik yang

tidak kondusif akan berdampak negatif pada dunia usaha, begitupula

sebaliknya.

2. Faktor ekonomi, kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat

mempengaruhi iklim bisnis.semakin buruk kondisi ekonomi semakin

buruk pila iklim bisnis. Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam

menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara adalah inflasi, harga-harga

produk dan jasa.

3. Faktor sosial, perubahan kondisi sosial masyarakat seharusnya dapat

diantisipasi oleh perusahaan.kondisi sosial itu banyak aspeknya, antara

lain sikap, gaya hidup, adat-istiadat, dan kebiasaan dari kebiasaan dari

orang-orang di lingkungan external perusahaan, sebagai yang

dikembangkan misalnya dari kondisi kultur, ekologis, demografis,

religius, pendidikan dan etnis.

4. Faktor teknologi, teknologi tidak hanya mencakup penemuan penemuan

yang baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode

baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Menurut David (2002) faktor

teknologi perlu di perhatikan untuk mendorong inovasi serta dapat

mempengaruhi industri.

Menurut Umar (2002), aspek lingkungan mikro akan lebih mengarah pada

aspek persaingan bisnis dimana perusahaan berada. Variabel yang

membentuk model strategi bersaing adalah sebagai berikut :

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

38

1. Kekuatan tawar-menawar pembeli (buyers) para pembeli dengan kekuatan

yang mereka miliki, mampu mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan

harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan.

2. Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers) pemasok dapat

mempengarui industri lewat kemampuan mereka menaikan harga atau

dengan pengurangan kualitas produk atau pelayanan.

3. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya, stakeholder yang dimaksud antara

lain adalah pemerintah dan asosiasi dagang. Pemngaruh dari masing-

masing stakeholder bervariasi diantara industri yang satu dengan yang

lain.

11. Analisis SWOT

Dalam mengidentifikasi strategi pengembangan dari suatu kelompok usaha

terdapat berbagai faktor yang disusun sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis dengan logika untuk menemukan kesesuaian strategis

antara peluang-peluang external dan kekuatan-kekuatan internal. Analisis

SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) digunakan untuk

mengevaluasi kesempatan dan tantangan di lingkungan agribisnis. Untuk

memudahkan dalam melaksanakan analisis SWOT diperlukan matriks

SWOT. Matriks SWOT akan mempermudah merumuskan berbagai strategi

yang perlu atau harus dijalankan dengan cara mengelompokkan masing-

masing problem unsur SWOT ke dalam tabel (Kuncoro, 2006). Menurut Daft

(2002) analisis SWOT meliputi strengths (kekuatan), weakness (kelemahan),

oppurtunities (peluang), dan threats (ancaman). Analisis ini penting bagi

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

39

seluruh perusahaan karena mampu mempertimbangkan posisi perusahaan

berdasarkan lingkungan tempat mereka beroperasi. Perusahaan dapat

mengamati lingkungan external dan internal organisasi dan mengidentifikasi

berbagai faktor strategis yang mungkin mensyaratkan dilakukannnya

perubahan. Keadaan-keadaan internal maupun external dapat

mengindikasikan adanya kebutuhan dari misi atau tujuan sehingga dapat

diformulasikan strategi yang cocok bagi perusahaan tersebut. Analisis ini

terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

a. Strength (S), adalah karakteristik positif internal yang dapat

dieksploitasi organisasi untuk meraih sasaran kinerja strategis.

b. Weakness (W), adalah karakteristik internal yang dapat menghalangi

atau melemahkan kinerja organisasi.

c. Opportunity (O), adalah karakteristik dari lingkungan external yang

memiliki potensi untuk membantu organisasi meraih atau

melampauisasaran strateginya.

d. Threat (T), adalah karakteristik dari lingkungan external yang dapat

mencegah organisasi meraih sasaran strategis yang ditetapkan dalam

perencanaan.

Analisis SWOT dapat mengidentifikasi secara sistematis faktor internal dan

external dan menyusun strategi yang sesuai dan dimiliki dari tiap aspek

faktor. Sehingga perusahaan dapat memaksimalkan kekutan dan peluang serta

meminimumkan kelemahan dan ancaman. Kinerja suatu perusahaan dapat

ditentukan dari kombinasi faktor internal dan faktor external yang kedua

faktornya memerlukan pertimbangan dalam analisis SWOT.

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

40

12. Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM)

Teknik analisis dalam literatur mengenai suatu rancangan untuk menentukan

kemenarikan relatif (relative attratctiveness) dari tindakan-tindakan strategi

alternatif yang dapat dilaksanakan. Teknik yang dimaksud adalah Quantitive

Strategic Planning Matrix (QSPM), yaitu penentuan teknik keputusan dari

kerangka kerja analisis formulasi strategi. Menurut Husein (2008) teknik ini

secara jelas menunjukan strategi alternatif mana yang paling baik untuk

dipilih. QSPM menggunakan input dari hasil analisis (EFE dan IFE) dan pada

pengolahan matriks IE dan SWOT.

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini dapat

dilihat pada Tabel 6.

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

41

Tabel 6. Penelitian terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil

1 Arsana (2015) Analisis Kelayakan Finansial

Usaha Budidaya Udang

Vannamei oleh Mumbulsari

Aquaculture di Desa

Mumbulsari Kecamatan Bayan,

Kabupaten Lombok Utara

Metode analisis. (ARR), Payback

Period (PP), Net Present Value

(NVP), dan Internal Rate of

Return (IRR).

Budidaya Udang Vannamei oleh Mumbulsari

Budidaya Perikanan Mumbulsari di Desa, Kecamatan

Bayan, Lombok Utara layak, dengan nilai. (ARR)>

tingkat keuntungan yang dibutuhkan, dimana ARR

memperoleh 21,66% sedangkan tingkat Diperlukan

keuntungan sebesar 16%, Payback Period (PP)

<target pengembalian investasi, dimana PP diperoleh

3,05 tahun, sedangkan target pengembalian investasi

yang diharapkan selama 4 tahun, nilai Net Present

Value (NPV) positif sebesar Rp.50.734 .234,00 dan

Tingkat Pengembalian Internal (IRR)> tingkat

keuntungan yang diminta, dimana IRR diperoleh

sebesar 16,63% sedangkan tingkat keuntungan yang

dibutuhkan sebesar 16%

2 Pardona,

Agustriani,

Sarno (2016)

Analisis Finansial Usaha

Budidaya TambakSistem

Tradisional dan Silvofishery di

Area Restorasi Taman Nasional

SembilangSumatera Selatan

Metode analisis. (ARR), Payback

Period (PP), Net Present Value

(NVP), dan Internal Rate of

Return (IRR)

Analisis usaha budidaya tambak tradisional dan

silvofishery bandeng mendapat keuntungan sebesar

Rp. 5.187.370 dan Rp.5.921.000,00/tahun, nilai R/C

sebesar 1,4 dan 1,5, nilai PP 4,7dan 4,0 dan nilai ROI

sebesar 21% dan 25%. Analisis kelayakan usaha

tambak tradisional dan silvofishery menunjukan nilai

NPV>0, Net B/C≥1, dan IRR> discount rate,

sehingga usaha budidaya tambak silvofishery

bandeng mendapatkan keuntungan dan layak

dilaksanakan untuk masa yang akan datang

3 Ismail, Yantu,

Dafina (2014)

Pengembangan Strategi Usaha

Tambak Udang Windu Pada

Kelompok Tani Pogoyuman di

Desa Kantanan Kecamatan

Analisis pendapatandan SWOT Jumlah penerimaan usaha tambak udang windu

perluas lahan sebesar Rp 797.895.000 dengan total

biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 229.523.434

dengan hasil pendapatan rata-rata yang diperoleh

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

42

Bokat Kabupaten Buol petambak udang windu di Desa Kantanan Kecamatan

Bokat Kabupaten Buol adalah Rp 42.809.101, dan

hasil penentuan sampel bobot dan rating ditentukan

melalui metode obyektif (presepsi responden), hasil

penelitian ini juga menunjukkan bahwa posisi strategi

yang digunakan usaha tambak udang windu di Desa

Kantanan Kecamatan Bokat Kabupaten Buol berada

pada kuadran I (agresif).

4 Sagita,

Hutabarat,

Rejeki (2015)

Strategi Pengembangan

Budidaya Tambak Udang

Vanname (Litopenaeus

Vannamei) di Kabupaten

Kendal, Jawa Tengah

Analisis Quantitative Strategies

Planning Matrix(QSPM) serta

implikasi manajemen

Berdasarkan analisis SWOT kekuatan (S) yang paling

besar pengaruhnya untuk pengembangan budidaya

tambak udang vanname di Kabupaten Kendal adalah

tata lingkungan budidaya (0,33), sedangkan

kelemahan terbesar adalah sumber daya manusia

(SDM) dan produk hasil budidaya (0,23), serta

peluang (O) terbesar adalah kegiatan manajemen

tambak (0,37), dan ancaman (T) terbesar adalah

penyakit viral (0,25). Dalam persaingan keunggulan

strategis Kabupaten Kendal berada pada posisi

persaingan aman (favorable) dengan jumlah skor

pembobotan variabel internal sebesar 3,11. Total skor

pembobotan dari peluang yaitu sebesar 1,72 dan dari

ancaman adalah 1,07. Berdasarkan matriks SWOT

diperoleh rangking strategi alternatif yaitu berturut-

turut strategi SO (3,92), ST (3,27), WO (2,64) dan

WT (2,01), sedangkan berdasarkan kuadran analisis

berada pada kuadran 1 (Growth Oriented Strategy).

Berdasarkan analisis QSPM, Total Attractive Score

(TAS) diperoleh prioritas strategi utama yaitu Strategi

WO1 (TAS = 6,964) yaitu meningkatkan kompetensi

dan profesionalisme SDM melalui implikasi

manajemen berupa kegiatan penyuluhan rutin dan

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

43

berkala, sedangkan strategi pilihan terakhir adalah

strategi WO3 (TAS = 6,678) yaitu memanfaatkan

sumber dana yang ada untuk meningkatkan hasil

produksi budidaya melalui kegiatan partisipatif,

kerjasama dan kemitraan yang saling

menguntungkan.

5 Huda (2014) Strategi Pengembangan Usaha

Udang Windu di Desa Tambak

Oso, Kecamatan Waru,

Kabupaten Sidoarjo

Mengidentifikasi faktor internal

maupun external, guna

Menentukan alternatif strategi

pengembangan

Usaha udang windu di Desa Tambak oso

menggunakan teknik semi intensif. Tambak semi

intensif memiliki kriteria petakan lebih sedikit dari

tambak modern, dan pematang terbuat dari tanah.

Untuk pendapatan bersih dengan pemanfaatan tambak

semi intensif di Desa Tambak oso sebesar Rp

10.642.000/ musim panen. Faktor Internal yang

memilikiskor paling signifikan dalam pengembangan

usaha udang windu di Desa Tambak oso untuk

kekuatan adalah jumlah petambak udang windu

cukup banyak yaitu sebesar 0,42, dan kelemahannya

adalah pendidikan petambak udang windu rendah

sebesar 0,24. Faktor External yang memiliki skor

paling signifikan dalam pengembangan usaha udang

windu di Desa Tambak oso untuk peluang adalah

potensi sumberdaya alam mendukung yaitu sebesar

0,42 dan ancaman adalah wabah penyakit udang

windu sulit dikendalikan sebesar 0,22. Analisis

SWOT dalam pengembangan usaha udang windu di

Desa Tambak oso, Kecamatan Waru, Kabupaten

Sidoarjo berada pada kuadran I..

6 Triyanti,

Hikmah (2012)

Analisis Kelayakan Usaha

BudidayaUdang Dan Bandeng:

Studi Kasus Di Kecamatan

Pasekan Kabupaten Indramayu

Analisis kelayakan usaha dan

analisis deskriptif untuk faktor

pendukung dan penghambat

usaha budidaya

kelayakan usaha budidaya polikultur udang windu

dengan ikan bandeng ini layak untuk dijalankan.

Namun, usaha ini masih memiliki hambatan usaha

berupa benih yang kurang berkualitas, kondisi saluran

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

44

irigasi yang buruk, konstruksi kolam yang belum

memenuhi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB),

harga pakan yang mahal, adanyapenyakit pada udang

dan terbatasnya pengetahuan pembudidaya tentang

teknologi budidaya udang dan bandeng. Untuk

meningkatkan kualitas dari hasil budidaya udang dan

bandeng di Indramayu diperlukan penguatan sistem

dan manajemen CBIB penetapan standarisasi harga

bahan baku dan kualitas pakan, penguatan sistem dan

manajemen standarisasi dan modernisasi sarana

perikanan budidaya dan penguatan manajemen

sumber daya manusia dan kelembagaan non-bisnis

dan bisnis pembudidaya.

8 Putri (2016) Kinerja Dan Strategi

Pengembangan Primkopti

Kabupaten Pesawaran Provinsi

Lampung

Analisis kinerja, SWOT

(Strengts

WeaknessesOpportunities

Threats)

kinerja Primkopti sebagai badan usaha masuk dalam

kategori kurang berkualitas. Primkopti kurang

berkontribusi terhadap pembangunan. Tingkat

kepuasan anggota Primkopti adalah 70,57 persen.

Faktor internal Primkopti terdiri dari sumber daya

manusia, manajemen, keuangan dan permodalan, unit

usaha, dan tertib administrasi. Faktor lingkungan

external Primkopti terdiri dari ekonomi, kebijakan

pemerintah, pesaing, pemasok, dan teknologi. Strategi

prioritas Primkopti adalah (1) menggunakan

keuangan dan permodalan Primkopti untuk

memanfaatkan permintaan tahu dan tempe yang

tinggi di masyarakat, (2) mengoptimalkan permintaan

masyarakat terhadap produk Primkopti (alat pemecah

kedelai) yang tinggi untuk menambah pendapatan dan

mengatasi penyaluran kedelai yang tidak kontinu, dan

(3) memanfaatkan harga produk alat pemecah kedelai

Primkopti yang terjangkau untuk penguasaan pasar

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

45

dan bersaing dengan pesaing swasta.masyarakat

terhadap produk primkopti (kedelai) yang tinggi. (h)

Meningkatkan pengelolaan manajemen anggota untuk

dapat memanfaatkan harga kedelai yang stabil dan

bantuan pemerintah. (i) Menggunakan sumber daya

manusia yang terlatih untuk memanfaatkan tingginya

permintaan tahu dan tempe di masyarakat. (j)

Meningkatkan kesadaran anggota untuk melunasi

simpanan wajib untuk dapat

9 Sari, Zakaria,

Affandi (2015)

Kinerja usaha Dan Nilai

Tambah Agroindustri Emping

Melinjo Di Kota Bandar

Lampung

Analisis kinerja usaha,

kesempatan kerja dan analisis

nilai tambah.

Kinerja agroindustri emping melinjo di Kota Bandar

Lampung secara keseluruhan menguntungkan dilihat

dari aspek produktivitas, kapasitas, kualitas,

kecepatan proses, fleksibilitas, kecepatan pengiriman

dan kesempatan kerja. Produktivitas agroindustri

emping di Kelurahan Rajabasa 56 sudah berkinerja

baik dengan kapasitas sebesar 86 persen.

Produktivitas agroindustri emping di Kelurahan

Sukamaju sudah berkinerja baik dengan kapasitas

sebesar 84 persen. Kesempatan kerja yang mampu

diciptakan agroindustri emping melinjo sebesar 62,92

HOK di Kelurahan Rajabasa dan sebesar 42,49 HOK

di Kelurahan Sukamaju.

10 Andika (2013) Kinerja Usaha, Nilai Tambah

Dan Strategi Pengembangan

Agroindustri Skala Kecil

Kopi Bubuk Di Kota Bandar

Lampung

Analisis deskriptif kualitatif dan

kuantitatif (analisis kinerja usaha,

nilai tambah dan analisis strategi

pengembangan)

Kinerja usaha agroindustri skala kecil kopi bubuk di

Kota Bandar Lampung secara keseluruhan sudah

baik, di mana nilai rata-rata R/C rasio, BEP,

produktivitas, kapasitas, dan kualitas termasuk dalam

kategori baik.Strategi pengembangan agroindustri

skala kecil kopi bubuk di Kota Bandar Lampung yaitu

menghasilkan produk yang berkualitas sehingga

mampu besaing dengan agroindustri kopi bubuk yang

lain, memanfaatkan tenaga kerja yang sudah

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

46

berpengalaman dalam menghadapi pesaing bisnis

agroindustri kopi bubuk, dan mengoptimalkan kinerja

karyawan sehingga kopi bubuk yang dihasilkan dapat

bersaing dengan minuman sejenis lainnya

11 Agustin (2006) Analisis Kelayakan Finansial

Usaha Budidaya Tambak

Udang Windu di Desa Pantai

Bahagia Kecamatan Muara

Gembong Kabupaten Bekasi

Metode analisis. (ARR), Payback

Period (PP), Net Present Value

(NVP), dan Internal Rate of Return

(IRR).

Berdasarkan hasil analisis usaha pada budidaya udang

windu secara tradisional menunjukan keuntungan

yang diperoleh sebesar Rp 11.151.583,33 R/C Ratio

sebesar 3,37 dan nilai PP 4,75 tahun. Sedangkan

usaha udang windu secara semi intensif keuntungan

yang diperoleh sebesar Rp 16.683.454,00, R/C Ratio

sebesar 1,89 dan nilai PP sebesar 3,99 tahun, maka

usaha budidaya udang windu layak untuk di

laksanakan.

12 Arsad, Afandy,

Purwadhi (2017)

Studi Kegiatan Budidaya

Pembesaran Udang Vaname

(Litopenaeus Vannamei)

dengan Penerapan Sistem

Pemeliharaan Berbeda

Parameter yang diukur meliputi

parameter fisika dan kimia yaitu

suhu, kecerahan, pH, oksigen

terlarut, salinitas, amonia, dan

alkalinitas; sedangkan performa

pertumbuhan organisme budidaya

dilihat dengan cara menghitung

tingkat kelulushidupan (survival

rate) udang pada akhir

pemeliharaan, efisiensi konsumsi

pakan melalui perhitungan FCR,

dan laju pertumbuhan spesifik

udang (SGR) dengan menghitung

ABW (Average Body weight) dan

ADG (Average Daily Growth)

udang.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara

keseluruhan kisaran kualitas air yang diperoleh masih

dalam keadaan layak untuk kegiatan budidaya dan

bahkan Tambak 3 dan 4 menunjukkan kisaran

optimum untuk kualitas air budidaya, sedangkan

untuk parameter performa pertumbuhan, pada

Tambak 3 dan 4 diperoleh nilai SR lebih dari 80 %,

dan Tambak 1 dan 2 mempunyai SR di bawah 70 %.

Selain itu, nilai FCR berada di bawah 1.7 pada

tambak 3 dan 4, sedangkan pada Tambak 1 dan 2

nilainya lebih dari 1.7. Terakhir untuk nilai SGR,

Tambak 3 dan 4 juga menunjukkan presentasi yang

bagus jika dibandingkan Tambak 1 dan 2.

13 Mangampa, dan

Suwono (2010)

Budidaya Udang Vaname

(Litopenaeus Vannamei)

Riset ini bertujuan untuk

mendapatkan data dan informasi

Hasil yang diperoleh pada perlakuan B

memperlihatkan pertumbuhan mutlak (11,114±0,258

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

47

Teknologi Intensif

Menggunakan Benih

Tokolan

pengaruh penggunaan tokolan

terhadap produksi, Rasio Konversi

Pakan (RKP) pada pembesaran

udang vaname teknologi intensif.

Riset ini dilaksanakan di tambak

Punaga, Takalar, Instalasi Balai

Riset Perikanan Budidaya Air

Payau (BRPBAP), menggunakan

empat petak masing masing

berukuran 4.000 m2/petak

g/ekor), sintasan (92,55±0,23%), produksi

(2.087,5±88,2 kg/petak) lebih tinggi daripada

perlakuan A yaitu: pertumbuhan mutlak

(10,085±0,120 g/ekor), sintasan (90,83±8,51%),

produks (1.831,0±149,9 kg/petak), namun ketiga

peubah ini berbeda tidak nyata antara kedua

perlakuan. RKP lebih rendah pada perlakuan B

(1,096±0,034) berbeda nyata dengan perlakuan A

(1,257±0,048). Peubah kualitas air memperlihatkan

sebaran kisaran yang merata untuk kedua perlakuan,

kecuali nitrit (NO2) memperlihatkan kisaran yang

tinggi pada perlakuan B (0,18235 mg/L)

dibandingkan dengan perlakuan A (0,0328 mg/L)

pada akhir penelitian. Hal ini disebabkan waktu panen

yang berbeda sesuai dengan kondisi musim yaitu

kualitas air sumber semakin menurun. Kualitas air

sumber yang menurun ini diikuti oleh meningkatnya

total vibrio di air laut mencapai; 4,33104 cfu/mL

dibandingkan dalam air tambak 829.102 cfu/mL.

Kesimpulan memperlihatkan bahw penggunaan

tokolan (PL-27) menghasilkan produksi yang tinggi

dan rasio konversi pakan yang rendah.

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

48

C. Kerangka Pemikiran

Potensi produksi perikanan dan kelautan saat ini sangat besar, diantaranya

pada bidang budidaya perikanan. Budidaya perikanan yang saat ini

mempunyai potensi yang besar adalah budidaya udang. Budidaya udang di

tambak ialah kegiatan usaha pemeliharaan atau pembesaran udang di tambak

mulai dari ukuran benih (benur) sampai menjadi ukuran yang layak untu

dikonsumsi. Budidaya tersebut seharusnya ditingkatkan dan dikembangkan

agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya udang di

tambak.

Seiring dengan bertambahnya permintaan konsumen terhadap udang vaname

yang secara langsung dapat meningkatkan pendapatan (keuntungan)

pembudidaya tambak udang, maka perlu dilakukan pengembangan budidaya

tambak udang vaname tersebut. Potensi perikanan budidaya tambak udang

vaname yang sedang ditingkatkan dan dikembangkan adalah budidaya

tambak udang vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.

Para petambak di Kecamatan Ketapang baru memulai budidaya udang

vaname pada tahun 2012, sebelum menggunakan jenis udang vaname, mereka

membudidayakan udang jenis windu.

Beralihnya varietas udang yang dibudidayakan oleh para petambak di

Kecamatan Ketapang tersebut karena udang windu mudah terserang penyakit

yang menyebabkan turunnya produktivitas udang sehingga pendapatan para

petambak udang menurun, dan harga jual untuk udang windu sendiri

termasuk rendah, sedangkan udang vaname lebih tahan penyakit

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

49

dibandingkan udang windu sehingga produktivitas udang lebih tinggi di

bandingkan produktivitas udang windu, dan harga jual udang vaname lebih

tinggi dibandingkan udang windu. Semua petambak udang di ketapang

beralih ke budidaya udang vaname dengan melihat keuntungan yang didapat

bisa lebih tinggi.

Harga jual udang windu lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual udang

vaname. Dengan harga jual yang tinggi ini, maka para petambak harus

meningkatkan kualitas dan kinerjanya dalam membudidayakan udang vaname

di tambak untuk menghasilkan produksi udang yang tinggi dan berkualitas.

Harga jual yang tinggi ini akan meningkatkan pendapatan petambak udang

vaname. Jumlah produksi udang vaname yang dihasilkan oleh petambak

dikalikan dengan harga jual udang vaname maka akan didapatkan

penerimaan. Penerimaan tersebut akan dikurangi dengan biaya-biaya

produksi maka akan didapatkan keuntungan atau pendapatan.

Untuk menguji kelayakan usaha tambak udang tersebut, peneliti dapat

menghitungnya dengan melakukan analisis finansial (Net B/C Ratio, Gross

B/C Ratio, NPV, PP, IRR, dan sensitivitas). Umur proyek yang dipakai

dalam penelitian ini adalah 8 tahun. Pengambilan umur proyek tersebut

berdasarkan penelitian Agustin (2006) yaitu umur teknis petakan tambak di

tentukan berdasarkan umur petakan tambak sebagai komponen utama pada

usaha budidaya. Analisis kelayakan ini akan mulai dihitung dari tahun 2015

sampai dengan tahun 2022 dengan menggunakan trend linier dalam

memproyeksikan hasil produksi udang vaname dan harga udang vaname

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

50

sesuai dengan size yang akan diteliti. Apabila hasil analisis usaha tersebut

menyatakan untung, maka dilanjutkan dengan melakukan analisis kriteria

investasi yang menjelaskan apakah budidaya yang akan dikembangkan ini

layak atau tidak, sedangkan jika rugi maka akan dilakukan evaluasi kegiatan

usaha tambak.

Kegiatan usaha tambak udang vaname yang menguntungkan untuk

diusahakan dapat dilihat melalui kinerja usahanya. Kinerja usaha dapat

diukur secara ekonomis dan teknis. Secara ekonomis dapat dilihat melalui

bebrapa indikator antara lain yaitu analisis pendapatan, analisis R/C ratio,

produktivitas dan kapasitas. Pendapatan merupakan penerimaan dikurangi

dengan biaya-biaya produksi total. R/C ratio merupakan untuk mengetahui

efisiensi usaha tambak atau mengetahui besarnya pendapatan petambak.

Produktivitas dari usaha tambak udang dihitung melalui ratio output yang

dihasilkan dengan tenaga kerja yang digunakan. Kapasitas adalah salah satu

tingkat keluaran atau output maksimum dari suatu sistem produksi dalam

periode waktu tertentu. Kinerja teknis meliputi kualitas dan kecepatan

pengiriman. Kualitas dari proses pada umumnya diukur dengan tingkat

ketidaksesuaian dari produk yang dihasilkan. Kecepatan pengiriman adalah

mengukur jumlah waktu antara produk ketika dipesan untuk dikirimkan ke

pelanggan.

Apabila kegiatan usaha tambak udang yang dihasilkan menguntungkan

(layak) dan memiliki kinerja yang baik maka dilakukan analisis strategi

pengembangan usaha tambak udang vaname. Strategi pengembangan usaha

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

51

tambak udang vaname tidak terlepas dari pengaruh lingkungan baik

lingkungan internal maupun external. Pengaruh lingkungan internal dapat

berupa produksi udang itu sendiri, permodalan dan keuangan, sumberdaya

manusia, manajemen dan lokasi usaha tambak itu sendiri. Sedangkan

pengaruh lingkungan external meliputi pasar, sosial dan budaya, persaingan,

ilmu pengetahuan dan teknologi serta iklim dan cuaca. Dari lingkungan

internal akan diperoleh kelembahan dan kekuatan sedangkan dari lingkungan

external akan diperoleh peluang dan ancaman. Analisis strategi

pengembangan tersebut dilakukan dengan analisis SWOT kemudian

dilanjutkan dengan metode QSPM (Quantitive Strategic Planning Matrix)

untuk menetapkan strategi prioritas dalam usaha tambak udang vaname di

Kecamata Ketapang. Bagan alir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

52

Gambar 2. Bagan alir analisis kelayakan finansial, kinerja usaha dan strategi

pengembangan usaha tambak udang di Kecamata Ketapang.

USAHA TAMBAK

UDANG VANAME

Harga Input Harga Output

ANALISIS FINANSIAL

- NPV

- IRR

- GROSS B/C

- NET B/C

- PP

Layak Tidak Layak

KINERJA

PRODUKSI

KINERJA EKONOMIS

- Pendapatan

- R/C Ratio

- Produktivitas

- Kapasitas

KINERJA TEKNIK

- Kualitas

- Kecepatan Pengiriman

EXTERNAL

- Pasar

- Sosial Dan Budaya

- Pesaing

- Pengetahuan Dan Teknologi

- Iklim Dan Cuaca

INTERNAL

- Produksi

- Permodalan Dan Keuangan

- Pemasaran

- Lokasi Usaha

- SDM

PELUANG KEKUATAN ANCAMAN KELEMAHA

N

EFE IFE Analisis SWOT

QSPM

Strategi Pengembangan Usaha Tambak Udang Vaname di

Kecamatan Ketapang

HULU BUDIDAYA HILIR PEMASARAN

LEMBAGA

PENUNJANG

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

53

III. METODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Batas Operasional

Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan

untuk memperoleh dan menganalisis data sehubungan dengan tujuan

penelitian.

Tambak adalah sebuah kolam buatan dari tanah berbentuk persegi panjang

atau persegi kemudian diisi air yang digunakan untuk membudidayakan

hewan air tawar seperti ikan bandeng, udang, dan kerang.

Tambak udang adalah tempat pembudidayaan udang didalam sebuah kolam

buatan dari tanah yang diisi air (air payau, sungai ataupun sumur) untuk

mendapatkan keuntungan.

Udang vaname merupakan jenis udang introduksi dari Amerika Selatan yang

banyak dibudidayakan di Indonesia sejak akhir 90-an untuk menggantikan

udang windu karna sulit dibudidayakan karna mudah terserang penyakit.

Input adalah faktor-faktor produksi serta sumberdaya lain yang digunakan

untuk memproduksi udang vaname. Input berupa benur, air, obat-obatan,

pakan (pelet), vitamin, dan peralatan.

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

54

Output adalah udang vanamei yang dihasilkan setiap panen (100-110 hari

setelah tebar)

Proses produksi merupakan suatu kegiatan mentransformasi berbagai faktor

produksi sehingga menghasilkan produk output berupa barang atau jasa.

Produksi udang vaname adalah jumlah udang vaname yang dihasilkan setelah

pembudidayaan satu periode produksi.

Evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk suatu hal atau obyek yang

berdasarkan pada acuan-acuan, yang selanjutnya informasi tersebut

digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah

keputusan atau tujuan tertentu.

Proyek adalah suatu rangkaian aktivitas yang direncanakan, yang didalamnya

menggunakan sumber-sumber input untuk mendapatkan benefit dimasa yang

akan datang.

Kelayakan adalah kegiatan menganalisa berbagai aspek tertentu tentang suatu

usaha untuk memberikan gambaran layak/tidak.

Aspek keuangan adalah aspek yang dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa

saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan

dikeluarkan.

Kriteria analisis adalah suatu kriteria yang digunakan untuk mengetahui

berapakah manfaat (benefit) serta biaya (cost) selama umur ekonomis usaha.

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

55

NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara pengeluaran dan

pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity

costof capital sebagai diskon faktor atau dengan kata lain merupakan arus kas

yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat

ini.

Net B/C Ratio merupakan nilai manfaat yang bisa didapatkan dari proyek

atau usaha setiap kita mengeluarkan biaya sebesar satu rupiah untuk proyek

atau usaha tersebut.

IRR ( Internal Rate of Return ) adalah suatu nilai petunjuk yang identik

dengan seberapa besar suku bunga yang dapat diberikan oleh investasi

tersebut dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku umum.

Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) merupakan perbandingan antara

penerimaan manfaat dari suatu investasi (gross benefit) dengan biaya yang

telah dikeluarkan (gross cost).

Payback Period (PP) merupakan penilaian investasi suatu proyek yang

didasarkan pelunasan biaya investasi berdasarkan manfaat bersih suatu

proyek.

Umur ekonomis alat adalah umur dari alat yang digunakan, terhitung sejak

tahun pembelian sampai alat tersebut tidak dapat digunakan lagi (tahun).

Biaya (cost) adalah segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung

mengurangi penerimaan/pendapatan budidaya udang vaname.

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

56

Biaya investasi adalah modal awal yang digunakan pelaku budidaya udang

vaname untuk memulai usahanya, diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya operasional adalah biaya yang digunakan untuk setiap proses produksi

udang vaname, diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya tenaga kerja adalah biaya upah yang diberikan kepada sumberdaya

manusia yang bekerja di tambak udang vaname (Rp/HOK).

Biaya peralatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan peralatan

yang digunakan dalam proses produksi dan pemasaran tambak udang (Rp).

Biaya total adalah penjumlahan biaya investasi dengan biaya operasional

yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses

produksi udang vaname, diukur dalam satuan rupiah (Rp/siklus produksi).

Harga produk (output) adalah harga udang vaname yang diterima oleh

petambak dan diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja, baik dari dalam maupun

luar keluarga, yang digunakan dalam proses budidaya udang vaname yang

diukur dalam satuan hari orang kerja (HOK).

Discount rate adalah suatu bilangan menggambarkan tingkat suku bunga

kredit bagi pelaku usaha tambak yang berlaku saat ini dalam satuan persen

(%), dalam hal ini dipakai suku bunga Kredit Usaha Rakyat Mikro Bank

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

57

Rakyat Indonesia pada 1 Oktober 2017 dengan tingkat suku bunga ritel

sebesar 9,75 persen.

Penerimaan petambak (pendapatan kotor) merupakan pendapatan yang

diperoleh dari penjualan udang vaname dengan mengalikan jumlah udang

vaname yang dihasilkan dalam satu periode dengan harga yang berlaku

diukur satuan rupiah (Rp).

Keuntungan (pendapatan bersih) adalah balas jasa yang diterima petambak

udang vaname dari budidaya tambak udang vaname. Besarnya pendapatan

dihitung dengan mengurangi penerimaan dengan total biaya-biaya yang

dikeluarkan (biaya total), diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Layak adalah suatu kemungkinan usaha tambak udang vaname dapat

dijalankan dan memberikan manfaat bagi pelaku budidaya budidaya udang

vaname.

Tidak layak adalah suatu ketidakmungkinan usaha tambak udang vaname

dapat dijalankan dan tidak memberikan manfaat bagi pelaku budidaya.

Kinerja adalah hasil kerja dari suatu budidaya udang vaname, dilihat dari

aspek teknis dan ekonomis meliputi produktifitas, kapasitas, kualitas,

kecepatan pengiriman dan pendapatan.

Produktivitas adalah perbandingan antara output dan input dalam proses

produksi usang vaname. Produktivitas dihitung berdasarkan output udang

vaname (kg) terhadap tenaga kerja (HOK).

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

58

Kapasitas adalah perbandingan antara output (udang windu) yang dihasilkan

dalam suatu proses produksi dengan kapasitas maksimal produksi udang

vaname yang dapat dihasilkan (%).

Kualitas adalah proses diukurnya udang dengan tingkat ketidaksesuaian dari

produk yang dihasilkan. Udang vaname dengan kualitas baik yaitu segar,

tidak busuk, berwarna cerah, dan sesuai ukuran permintaan. Dianalisis secara

deskriptif.

Kecepatan pengiriman adalah mengukur jumlah waktu antara produk ketika

dipesan untuk dikirimkan ke pelanggan. Diukur dengan satuan jam.

Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis situasi kondisi yang bersifat

deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi

sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokan menurut

kontribusinya masing-masing.

Strategi pengembangan adalah serangkaian kegiatan dalam pengambilan

keputusan dengan menganalisis faktor-faktor strategis dalam kegiatanusaha

tambak udang baik faktor-faktor dari luar (external) maupun dari dalam

(internal).

Faktor lingkungan internal adalah suatu untuk mengidentifikasi faktor-faktor

strategis dari dalam kegiatan usaha tambak udang yang mempengaruhi

keberhasilan misi, tujuan, dan kebijakan usaha tambak udang baik faktor-

faktor yang menguntungkan (kekuatan/strength) maupun faktor yang

merugikan (kelemahan/weakness) dalam suatu usaha tambak udang.

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

59

Faktor lingkungan external adalah suatu analisis untuk mencari faktor-faktor

strategis dari luar kegiatan usaha tambak udang yang mempengaruhi

keberhasilan misi, tujuan dan kebijakan usaha tambak udang baik faktor yang

menguntungkan (peluang/opportunities) maupun faktor yang merugikan

(ancaman/threats) dalam suatu usaha tambak udang.

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-

keunggulanlain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani

atau yang ingin dilayani. Meliputi aspek sumber daya manusia, produksi,

manajemen, keuangan dan permodalan serta lokasi usaha. Diukur dalam

satuan skor.

Kelemahan adalah keterbatasan dalam sumber daya, keterampilan dan

kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif usaha tambak

udang. Meliputi sumber daya manusia, produksi, manajemen, keuangan dan

permodalan serta lokasi usaha. Diukur dalam satuan skor.

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan usaha

tambak udang. Meliputi faktor ekonomi, faktor sosial dan budaya,

pengetahuan dan teknologi, pesaing, dan cuaca dan iklim. Diukur dalam

satuan skor.

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan usaha tambak udang. Meliputi faktor ekonomi, faktor sosial dan

budaya, pengetahuan dan teknologi, pesaing, dan cuaca dan iklim. Diukur

dalam satuan skor.

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

60

Metode QSPM (Quantitive Strategi Planning Matrix) merupakan teknik yang

secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan

B. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.

Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

bahwa di Kecamatan Ketapang memiliki tingkat produktivitas udang vaname

tertinggi di Kabupaten Lampung Selatan. Waktu pengumpulan data

dilakukan pada bulan Januari 2018 sampai dengan febuari 2018 di Kecamatan

Ketapang.

Penentuan jumlah sampel menggunakan metode sampling acak tak

proposional, dimana proporsi subkategorinya tidak didasarkan atas proporsi

yang sebenarnya dalam populasi (Soeratno dan Arsyad, 2003). Teknik

Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah classter propotional

simple random sampling. Pengambilan sampel secara proporsi dilakukan

dengan mengambil subyek dari setiap strata di setiap wilayah ditentukan

seimbang dengan banyaknya subyek dari masing-masing strata di setiap

wilayah (Arikunto, 2006).

Sampel penelitian ini diambil dari petambak udang yang terdaftar sebagai

kelompok petambak di Kecamatan Ketapang Kabupaten lampung Selatan

dengan populasi sebanyak 349 petambak dari 6 Desa yang ada di Kecamatan

Ketapang yaitu Desa Sidoasih, Berundung Way Sidomukti, Pematang Pasir,

Sumbernadi, dan Tri Darmayoga. Analisis finansial dan kinerja usaha

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

61

tambak udang di Kecamatan Ketapang menggunakan 10% populasi petambak

udang vaname (Arikunto, 2006). Berikut perhitungan responden Responden

anlisis finansial dan kinerja usaha tambak udang di Kecamatan Ketapang :

= 34,9 = 35 Responden

Responden penelitian ini terdiri dari petambak intensif, semi intensif, dan

tradisional. Petambak yang menggunakan teknik tradisional adalah petambak

yang membudidayakan udang tidak dengan menggunakan teknologi, dimana

petambak hanya mengandalkan alam sekitar tambak dan memiliki. Petambak

yang menggunakan teknik semi intensif adalah petambak yang menggunakan

yang membudidayakan udang dengan memberi pakan dan nutrisi yang

dibutuhkan oleh udang, dan juga ada pengendalian hama dan penyakit.

Petambak udang yang menggunakan teknik intensif adalah petambak yang

memberikan pakan dan nutrisi yang dibutuhkan udang, adanya pengendalian

hama dan penyakit, serta menggunakan teknologi berupa kincir air. Besar

atau jumlah pembagian sampel untuk masing-masing desa dan teknik

budidaya menggunakan N1 rumus menurut Sugiyono (2007).

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang diinginkan setiap strata

N = Jumlah seluruh populasi petambak udang vaname di Kecamatan Ketapang

X = Jumlah populasi pada setiap strata

N1 = Sampel

Berdasarkan rumus, jumlah sampel dari masing-masing 6 desa tersebut

adalah :

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

62

1. Desa Sidoasih

- Intensif

- Semi Intensif

- Tradisional = 0

2. Desa Berundung

- Intensif

- Semi Intensif

- Tradisional

3. Desa Way Sidomukti

- Intensif

- Semi Intensif

- Tradisional = 0

4. Desa Pematang Pasir

- Intensif

- Semi Intensif

- Tradisional

5. Desa Sumber Nadi

- Intensif

- Semi Intensif

- Tradisional = 0

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

63

6. Desa Tri Darmayoga

- Intensif

- Semi Intensif

- Tradisional = 0

Responden untuk menentukan strategi pengembangan tambak udang adalah 3

responden dari pakar atau instansi terkait yang dianggap memiliki

pengetahuan dibidang pengembangan usaha tambak udang terutama udang

vaname, yaitu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan, dosen

budidaya periknan Universitas Lampung, dan penyuluh di bidang

pertambakan dari BP3K (Balai Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan

Kehutanan) Kecamatan Ketapang, dan 2 responden dari masing- masing

petambak dengan teknik semi intensif, dan intensif. Responden penelitian

kelayakan finansial, kinerja usaha, dan strategi pengembangan usaha tambak

udang vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan dapat

dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Responden penelitian kelayakan finansial, kinerja usaha, dan strategi

pengembangan usaha tambak udang vaname di Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan

No Alat Analisis Petambak Ahli/Pakar

1 Analisis finansial,

dan kinerja usaha

1. 16 orang petambak

tradisional

2. 11 orang petambak

semi-intensif

3. 8 orang petambak

intensif

-

2 Strategi

pengembangan

1. 2 orang petambak

semi-intensif

2. 2 orang petambak

intensif

1. 1 Kepala Dinas Kelautan dan

Perikanan Lampung Selatan

2. 1 orang dosen/pakar

budidaya periknan

3. 1 penyuluh dari BP3K

Kecamatan Ketapang

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

64

C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, yaitu penelitian

yang diambil sampel dari suatu populasi (Sevilla, 2006). Data yang

dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara

langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).

Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara dan pengamatan

langsung dengan petambak udang vaname berdasarkan isi pertanyaan pada

kuesioner. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, laporan-laporan,

pustaka dan lembaga/instansi yang terkait dalam penelitian ini, seperti Badan

Pusat statistik, Dinas Kelautan dan Perikanan, Kementrian Kelautan dan

Perikanan dan lain-lain.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan

analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis untuk menjawab tujuan pertama

Untuk menguji kelayakan usaha tambak udang di tingkat subsistem usaha

tambak udang dari aspek finansial digunakan alat ukur atau kriteria

investasi sebagai berikut, yaitu NPV, Gross B/C, Net B/C, IRR, dan PP

(Kadariah, 2001).

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

65

a) Net Present Value (NPV)

NPV merupakan selisih antara nilai sekarang penerimaan dengan nilai

sekarang pengeluaran pada tingkat diskonto tertentu. Rumus yang

digunakan adalah:

Keterangan :

Bt = manfaat yang diperoleh pada tahun t

Ct = biaya yang dikeluarkan pada tahun t

n = umur ekonomis proyek (8 tahun)

i = discount rate (9,75 %)

Penelitian ini menggunakan tingkat suku sebesar 9,75 persen

berdasarkan tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat ( KUR ) Retail

Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berlaku pada saat ini, sedangkan

untuk umur ekonomis udang yang digunakan pada penelitian ini ialah

selama 8 tahun atau setara dengan umur ekonomis tambak. Berikut

adalah penilaian kelayakan finansial berdasarkan NPV (Net Present

Value) :

1) NPV > 0, artinya secara finansial proyek layak untuk dilaksanakan

karena manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang

dikeluarkan.

2) NPV = 0, artinya secara finansial proyek sulit untuk dilaksanakan

karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya

yang dikeluarkan.

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

66

3) NPV < 0, artinya secara finansial proyek tidak layak untuk

dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh lebih kecil dari biaya

yang dikeluarkan.

b) Gross Benefit CostRatio (Gross B/C)

Gross Benefit CostRatio (Gross B/C) diperoleh dari perbandingan

antara penerimaan manfaat dari suatu investasi (gross benefit) dengan

biaya yang telah dikeluarkan (gross cost). Gross B/C dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Gross B/C =

∑ (

)

∑ (

)

Keterangan:

Bt = Benefit atau penerimaan bersih tahun t

Ct = Cost atau biaya pada tahun t

i = Tingkat bunga

t = Tahun (waktu ekonomis).

Adapun kriteria penilaian dalam analisis ini adalah:

1. Jika Gross B/C > 1 maka usaha tambak udang dinyatakan layak

2. Jika Gross B/C <1 maka usaha tambak udang dinyatakan tidak

layak

3. Jika Gross B/C = 1 maka usaha tambak udang dinyatakan dalam

posisi impas.

c) Net Benefit Costratio (B/C)

Net B/C adalah perbandingan present value dari net benefit yang

positif dengan present value dari net benefit yang negatif. Untuk

menghitung indeks ini, terlebih dahulu dihitung yang dinyatakan

dengan rumus sebagai berikut:

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

67

Net B/C =

Keterangan :

Bt = manfaat yang diperoleh pada tahun t

Ct = biaya yang dikeluarkan pada tahun t

n = umur ekonomis proyek (8 tahun)

i = discount rate (17,5 persen)

Proyek dikatakan layak dilaksanakan jika diperoleh nilai Net B/C

lebih besar dari satu dan tidak layak jika diperoleh nilai Net B/C lebih

kecil dari satu. Apabila Net B/C sama dengan satu, pengambilan

keputusan diserahkan pada pihak manajemen

d) Internal Rate Of Return (IRR), merupakan tingkat diskonto (discount

rate) pada saat NPV sama dengan nol yang dinyatakan dalam persen,

yang dinyatakan dengan rumus :

[

]( )

Keterangan :

NPV1 = present value positif

NPV2 = present value negatif

i1 = compound factor, jika NPV > 0

i2 = compound factor, jika NPV < 0

Jika IRR lebih besar atau sama dengan tingkat diskonto yang berlaku maka

proyek tersebut layak, namun jika IRR suatu proyek lebih kecil daripada

tingkat diskonto yang berlaku maka proyek tersebut tidak layak.

e) Payback Periode (PP)

Payback Periode (PP) merupakan penilaian investasi suatu proyek yang

didasarkan pada pelunasan biaya investasi berdasarkan manfaat bersih dari

proyek. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

68

PP =

x tahun

Keterangan :

PP = Payback Period

Ko = Investasi awal

Ab = Manfaat (benefit) yang diperoleh setiap periode.

Kriteria penilaian Payback Periode:

a) Jika Payback Period lebih pendek dari umur ekonomis usaha, maka

usaha tersebut dinyatakan layak.

b) Jika Payback Period lebih lama dari umur ekonomis usaha, maka

proyek tersebut dinyatakan tidak layak.

2. Analisis untuk menjawab tujuan kedua

Alat analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang

kedua adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif

dilakukan dengan menggunakan analisis kinerja untuk menghitung

produktivitas, kapasitas, analisis pendapatan dan analisis R/C ratio.

Analisis kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif untuk menganalisis

kualitas dan kecepatan pengiriman. Kinerja adalah hasil kerja dari suatu

kegiatan, dilihat dari aspek teknis dan ekonomis. Aspek ekonomis diukur

melalui produktivitas, kapasitas, analisis pendapatan dan R/C ratio

sedangkan aspek teknis diukur melalui kualitas dan kecepatan pengiriman

(Prasetya dan Fitri, 2009).

a. Produktivitas

Usaha tambak udang yang produktif berarti usaha tambak udang itu

produktivitasnya tinggi. Pengertian produktivitas ini sebenarnya

merupakan penggabungan antara konsepsi efisiensi usaha (fisik)

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

69

dengan kapasitas tanah. Efisiensi fisik mengukur banyaknya hasil

produksi yang dapat diperoleh dari satu kesatuan output (Mubyarto,

1989). Produktivitas dari usaha tambak udang dihitung dari unit

yang diproduksi (output) dengan masukan yang digunakan (tenaga

kerja) yang dirumuskan sebagai berikut :

b. Kapasitas Usaha tambak udang

Kapasitas yaitu suatu ukuran yang menyangkut kemampuan dari

output pada suatu proses. Desain kapasitas digambarkan sebagi

tingkat keluaran yang ideal dimana suatu usaha tambak udang akan

menghasilkan produksi dalam keadaan maksimal. Kapasitas usaha

tambak udang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Actual Output = Jumlah udang yang diproduksi (Kg)

Design Capacity = Kapasitas maksimal produksi (Kg)

Kriteria pengukuran kapasitas yaitu jika kapasitas > 0,5 atau 50%

maka kinerja tenaga kerja usaha tambak udang secara kapasitas

sudah baik, sedangkan jika kapasitas < 0,5 atau 50%, maka kinerja

tenaga kerja usaha tambak udang secara kapasitas belum baik.

c. Pendapatan Bersih

Pendapatan bersih dalam usaha tambak udang udang vaname

diperoleh dari hasil penjualan udang vaname. Pendapatan diperoleh

dengan menghitung selisih antara penerimaan yang diterima dari hasil

Page 92: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

70

usaha dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu tahun,

pendapatan dari usaha tambak udang vaname dapat ditulis sebagai

berikut :

π = TR-TC, = Q. PY – (X . Px ) – BTT

Pendapatan juga dapat diukur efisiensinya dengan R/C rasio yaitu

perbandingan antara penerimaan (revenue) dengan biaya (cost)

dengan rumus:

R/C=

Keterangan:

π = Pendapatan usaha tambak udang(Rp)

TR(total revenue) = Penerimaan total usaha tambak udang (Rp)

TC (total cost) = Biaya produksi total (Rp)

Py (price) = Harga jual produk per unit (Rp/kg)

Q (quantity) = Jumlah produksi (kg)

BTT = Biaya tetap total

Kriteria pengambilan keputusan :

1. Jika R/C < 1, maka usaha tambak udang yang dilakukan belum

menguntungkan

2. Jika R/C >1, maka usaha tambak udang yang dilakukan

menguntungkan

3. Jika R/C = 1, usaha ada dititik impas.

d. Kualitas

Kualitas dari proses pada umumnya diukur dengan tingkat

ketidaksesuaian dari produk yang dihasilkan. Udang dengan kualitas

baik yaitu udang yang segar, tidak busuk, tidak berlendir, tidak ada

penyakit dan tidak ada bercak pada udang. Untuk mengetahui udang

berkualitas baik, kemudian dianalisis secara deskriptif.

Page 93: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

71

e. Kecepatan Pengiriman

Kecepatan pengiriman adalah mengukur jumlah waktu antara produk

ketika dipesan untuk dikirimkan ke pelanggan.

3. Analisis untuk menjawab tujuan ketiga

Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan

penelitian yang ketiga yaitu menentukan strategi pengembangan pada

usaha tambak udang vaname. Metode pengolahan yang digunakan antara

lain :

a. Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini terdiri dari pengumpulan, pengelompokan, dan pra analisis

data-data external dan internal. Dilakukan sistem pendekatan usaha

tambak udang vaname yang dilakukan untuk mengelompokan data

dan secara bersamaan menganalisis masalah dalam usaha tambak

udang vaname, serta membuat tindakan nyata dalam upaya

pengembangannya di masa mendatang. Model yang digunakan adalah

matriks faktor strategi internal dan external.

1) Analisis faktor internal

Analisis faktor internal dilakukan untuk memperoleh faktor

kekuatan yang dapat dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang

harus diatasi. Rangkuti (2001) menjelaskan setelah faktor tersebut

diidentifikasi, suatu matriks IFE (Internal Factor Evaluation) yang

disusun untuk merumuskan faktor strategis internal dalam tahap

sebagai berikut (David, 2002):

Page 94: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

72

a) Menentukan faktor internal yang menjadi kekuatan dan

kelemahan usaha tambak udang pada kolom 1.

1. Produk

Kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan berupa udang

vaname yang sudah di sortir dan bagaimana mempertahankan

kualitas produknya

2. Permodalan dan keuangan

Bagaimana ketersediaan modal dan pengaturan keuangan

baik pengeluaran maupun pemasukan yang mendukung

kegiatan oprasional usaha tambak udang vaname.

3. Sumberdaya manusia

Mencakup bagaimana kualitas sumberdaya manusia baik

petambak maupun pekerja untuk pembudidayaan tambak

udang vaname.

4. Pemasaran

Kegiatan pemasaran udang vaname ke konsumen yang sudah

memiliki pelanggan yang banyak dan ada kerja sama antar

petambak dan konsumen.

5. Lokasi usaha

Keadaan sekitar lokasi usaha tambak udang vaname yang

dapat mendukung kegiatan budidaya udang vaname.

b) Menentukan derajat kepentingan relatif setiap faktor internal

(bobot). Penentuan bobot faktor internal dalam kolom 2

dilakukan dengan memberikan penilaian atau pembobotan

Page 95: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

73

angka pada masing-masing faktor. Penilaian angka pembobotan

adalah sebagai berikut: mulai dari 1,0 (paling penting) sampai

0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap posisi strategis usaha tambak udang vaname. (semua

bobot tidak boleh melebihi skor 1,0). Menurut Kinner dan

Taylor (2002), untuk menentukan nilai bobot pada faktor-faktor

internal digunakan metode “Paire Comparison”. Penilaian

bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor

internal kepada responden. Setiap variabel digunakan skala 0, 1

dan 2. Skala yang digunakan adalah :

0 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator

vertikal

1 = Jika indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator

vertikal

2 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator

vertikal

Matriks penilaian bobot faktor internal usaha tambak udang

vaname dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Matriks penilaian bobot faktor internal usaha tambak

udang vaname.

Faktor

internal

A B ...... N Nilai

(X)

Bobot (Yi)

A Xa

B Xb

...... ......

N Xn

Nilai (X) Xa Xb ...... Xn ∑Xn

Total 1,00

Sumber: Kinnear dan Taylor, 2002

Page 96: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

74

Rumus penentuan bobot setiap variabel diperoleh dengan

menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai

keseluruhan variabel yaitu sebagai berikut:

Keternagan :

a = bobot

xi = nilai variabel ke-i

i = 1,2,3,.... n

n = jumlah variabel

c) Mengitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (outsanding) sampai

dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap

kondisi usaha tambak udang. Pemberian nilai rating untuk

faktor kekuatan bersifat positif mulai dari +1 sampai dengan +4

(sangat baik) dan faktor kelemahan bersifat kebalikannya.

d) Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,

untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya

berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang

nilainya bervariasi.

e) Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi usaha tambak udang

ini. Nilai total menunjukan bagaimana usaha ternak bereaksi

terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Matriks IFE dapat

dilihat pada Tabel 9.

Page 97: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

75

Tabel 9. Matriks IFE (Internal faktor Evaliation)

Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Skor

A. Kekuatan

1. Produk udang berkualitas

2. Tenaga kerja terampil dan

berpengalaman

3. Lokasi sdekat dengan

sumber mata air

4. Pemasaran disalurkan ke

pembeli dengan

kerjasama

5. Keuntungan/kelayakan

usaha tinggi

B. Kelemahan

1. Tidak adanya

laboratorium uji penyakit

dan panti benih

2. Kapasitas produksi udang

rendah

3. Terbatasnya dana

pengembangan teknik

budidaya udang

4. SDM berpendidikan

rendah

5. Adanya seranga penyakit

udang vaname

Total (A+B) 1,00

Sumber : Rangkuti, 2006

2) Analisis Faktor External

Analisis faktor external digunakan untuk mengetahui pengaruh

faktor peluang dan ancaman yang dihadapi usaha tambak udang.

Menurut Rangkuti (2006), analisis external ini menggunakan

matriks EFE (external factor evaluation) dengan tahap-tahap

sebagai berikut :

a. Menentukan faktor internal yang menjadi kekuatan dan

kelemahan usaha ternak pada kolom 1.

Page 98: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

76

1. Pasar dan ekonomi

Kondisi pasar dan perekonomian di sekita usaha tambak

udang vaname.

2. Demografi dan lingkungan

Lokasi atau kondisi lingkungan di sekitar usaha tambak

udang vaname.

3. Pesaing

Keadaan perekonomian yang semakin terbuka mendorong

persaingan antar usaha tambak udang semakin meningkat.

4. Teknologi

Penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan

oleh suatu usaha yang dapat mempermudah dalam

menghasilkan suatu produk secara efektif dan efisien.

5. Iklim dan cuaca

Iklim dan cuaca merupakan faktor penting dalam lingkungan

external usaha tambak udang. Karena faktor ini

mempengaruhi kualitas produk udang vaname.

6. Pemerintah dan hukum

Kebijakan dari pemerintah yang berpengaruh terhadap

keberlangsungan usaha budidaya tambak udang vaname.

b. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap faktor external

(bobot). Penentuan bobot faktor external dalam kolom 2

dilakukan dengan memberikan penilaian atau pembobotan

angka pada masing-masing faktor. Penilaian angka pembobotan

Page 99: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

77

adalah sebagai berikut: mulai dari 1,0 (paling penting) sampai

0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap posisi strategis usaha tambak udang vaname. (semua

bobot tidak boleh melebihi skor 1,0). Menurut Kinner dan

Taylor (2002), untuk menentukan nilai bobot pada faktor-faktor

internal digunakan metode “Paire Comparison”. Penilaian

bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor

internal kepada responden. Untuk menentukan bobot setiap

variabel digunakan skala 0, 1 dan 2. Skala yang digunakan :

0 = Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator

vertikal

1 = Jika indikator horizontal sama pentingnya dengan indikator

vertikal

2 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator

vertikal

Matriks penilaian bobot faktor external usaha tambak udang

vaname dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Matriks penilaian bobot faktor external usaha tambak

udang vaname.

Faktor

internal

A B ...... N Nilai

(X)

Bobot (Yi)

A Xa

B Xb

...... ......

N Xn

Nilai (X) Xa Xb ...... Xn ∑Xn

Total 1,00

Suber: Kinnear dan Taylor, 2002

Page 100: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

78

Rumus penentuan bobot setiap variabel diperoleh dengan

menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai

keseluruhan variabel yaitu sebagai berikut:

Keternagan :

a = bobot

xi = nilai variabel ke-i

i = 1,2,3,.... n

n = jumlah variabel

c. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outsanding)

sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap kondisi usaha tambak udang. Pemberian nilai rating

untuk faktor peluang bersifat positif mulai dari +1 sampai

dengan +4 (sangat baik) dan faktor ancaman bersifat

kebalikannya.

d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,

untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya

berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang

nilainya bervariasi.

e. Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi usaha tambak udang

ini. Nilai total menunjukan bagaimana usaha ternak bereaksi

terhadap faktor-faktor strategis externalnya. Matriks EFE dapat

dilihat pada Tabel 11.

Page 101: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

79

Tabel 11. Matriks EFE (External faktor Evaliation)

Faktor-faktor strategi

external

Bobot Rating Skor

A. Peluang

1. Permintaan konsumen

tinggi

2. Berkembangnya pasar

internasional terhadap

permintaan udang

3. Penggunaan teknologi

dan informasi yang maju

4. Keadaan geografis

mendukung usaha

tambak udang

5. Adanya dukungan

pemerintah

B. Ancaman

1. Kekuatan tawar

menawar pemasok

2. Iklim dan cuaca yang

berubah-ubah

3. Perkembangan teknologi

sulit diikuti karna

memerlukan biaya yang

tinggi

4. Banyaknya pesaing

produk pengganti

5. Inflasi

Total (A+B) 1,00

Sumber : Rangkuti, 2006

b. Tahap analisis

Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap

keberlangsungan usaha tambak udang, tahap selanjutnya adalah

memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model kuantitatif

perumusan strategi. Model yang digunakan dalam hal ini adalah

matriks Internal External (IE) dan matriks SWOT.

Page 102: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

80

1. Matriks internal external (IE)

Matriks IE merupakan pemetaan skor total IFE dan EFE yang telah

dihasilkan pada tahap input. Matriks IE digunakan untuk

mengetahui arahan strategi yang akan dilaksanakan pada suatu

usaha. Matrik external internal dapat dilihat pada Gambar 3.

4,0 3,0 2,0 1,0

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

Gambar 3. Matriks IE (Internal-External)

Sumber : Rangkuti, 2006

Sumbu vertikal pada matriks IE menunjukan total skor IFE dan

sumbu horizontal menunjukan total skor pembobotan EFE. Skor

antara 1,00 sampai 1,99 pada sumbu horizontal menunjukan posisi

internal usaha ternak yang lemah, posisi 2,00 sampai 2,99

menunjukan skor rata-rata dan skor 3,00 sampai 4,00 menujukan

kuatnya posisi internal usaha tambak udang vaname. Pada sumbu

Tinggi

3,0

Sedang

2,0

Rendah

1,0

Page 103: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

81

vertikal skor antara 1,00 sampai 1,99 menunjukan respon usaha

tambak masih rendah terhadap peluang dan ancaman yang ada,

posisi 2,00 sampai 2,99 menunjukan skor rata-rata dan skor 3,00

sampai 4,00 menujukan respon yang tinggi terhadap lingkungan

externalnya. Hasil matriks IE dapat mengidentifikasi 9 sel strategi

usaha, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel tersebut bisa

dikelompokan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

(a) Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu

sendiri (sel I, II, V) atau upaya diversifikasi (sel VII dan VIII)

(b) Stability Strategi adalah strategi yang diterapkan tanpa

mengubah arah strategi yang telah ditetapkan

(c) Retrechment defensive strategy (sel III, VI, dan IX) adalah

usaha melakukan penyelamatan usaha atau menutup usaha

dengan menggunakan defensive strategy (usaha patungan,

penciutan biaya, penciutan usaha dan likuiditas)

2. Matriks SWOT

Faktor internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan

kelemahan yang ada diperusahaan dan faktor external yang terdiri

dari peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan

dikombinasikan dan dimasukan ke dalam matriks SWOT untuk

memunculkan strategi pengembangan usaha. Matriks analisis

SWOT dibentuk melalui tahap menyilangkan masing-masing faktor

sehingga didapat strategi SO, ST, WO, dan WT dan selanjutnya

Page 104: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

82

faktor yang sudah disilangkan disesuaikan dengan kuadran I, II, III

dan IV seperti matriks SWOT pada Gambar 4.

SWOT KEKUATAN

(S)

KELEMAHAN

(W)

PELUANG

(O)

Strategi untuk

memanfaatkan peluang

untuk mendayagunaka

kekuatan.

(Strategi S-O)

Strategi untuk

memanfaatkan peluang

untuk mengatasi

kelemahan.

(Strategi W-O)

ANCAMAN

(T)

Strategi untuk mengatasi

ancaman dengan jalan

mendayagunaka

kekuatan.

(Strategi S-T)

Strategi untuk

menghindari ancaman

sekaligus untuk

menlindungi ancaman.

(Strategi W-T)

Gambar 4. Matriks SWOT

Sumber : David, 2002

c. Tahap pengambilan keputusan

Pada tahap ini strategi yang sudah terbentuk dari matriks SWOT

disusun berdasarkan prioritas yang diimplementasikan dengan

menggunakan Quantitive Strategy Planning Matrix (QSPM). Matriks

QSP merupakan teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi

alternatif yang diprioritaskan dengan QSPM adalah :

(a) Membuat daftar faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan

faktor external (peluang dan ancaman) di sebelah kiri dari kolom

matriks QSP.

(b) Memberi bobot untuk setiap faktor internal dan external. Nilai ini

harus identik dengan nilai yang diberikan pada matriks IFE dan

EFE.

(c) Mengidentifiksi strategi alternatif yang diperoleh dari matriks IE

dan SWOT yang layak diimplementasikan.

Page 105: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

83

(d) Menentukan nilai daya tarik/Attractiveness Score (AS) yang

diidentifikasi sebagai angka yang menunjukan daya tarik relatif

masing-masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu.

AS ditentukan dengan memeriksa masing-masing faktor internal

dan external satu persatu dengan mengajukan pertanyaan,

“Apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat ?”.

jika jawaban dari pertanyaan tersebut adalah iya, maka strategi

tersebut harus dibandingkan secara relatif dengan faktor kunci.

Khususnya AS harus diberikan masing-masing strategi terhadap

yang lain dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Cakupan

AS: 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= menarik, 4= sangat

menarik. Jika jawaban antar pertanyaan tersebut tidak, hal

tersebut menunjukan bahwa masing-masing faktor kunci tidak

mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang dibuat. Oleh

karna itu, jangan beri AS pada strategi-strategi dalam rangkaian

tersebut.

(e) Menghitung nilai total daya tarik/Total Attractiveseness Score

(TAS) didefinisikan sebagai hasil mengalikan bobot (langkah b)

dengan AS dimasing-masing baris (langkah d). TAS menunjukan

daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan

hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis

internal dan external yang berdekatan. Semakin tinggi TAS

semakin menarik strategi alternatif.

Page 106: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

84

(f) Menghitung jumlah TAS. Jumlah TAS mengungkapkan strategi

yang paling menarik dalam rangkaian alternatif. Semakin tinggi

nilainya menunjukan semakin menarik strategi tersebut

Tabel 12. Matriks Quantitive Strategy Planning

Faktor-faktor

kunci

Bobot Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

AS TAS AS TAS AS TAS

Faktor kunci

Internal

Faktor kunci

External

Jumlah

Sumber : David, 2002

Penentuan AS (Attractiveness Score) dibantu dengan menggunakan

metode Focus Group Discussion (FGD). Penentuan dilakukan dengan

melihat dan menyesuaikan kebutuhan dan kondisi usaha tambak

udang vaname di Kecamatan Ketapang. Peserta diskusi FGD yaitu

seluruh responden yaitu para petambak udang vaname dan para ahli.

Page 107: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

85

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

1. Letak Geografis

Kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu kabupaten di Provinsi

Lampung, dengan ibu kota yang terletak di Kalianda. Kabupaten ini

memiliki luas wilayah 2.109,74 km² dan jumlah penduduk sebanyak kurang

lebih 972.579 jiwa. Secara geografis wilayah Kabupaten Lampung Selatan

terletak antara 105°140’ sampai dengan 105°450’ Bujur Timur dan 5°150’

sampai dengan 6° Lintang Selatan. Mengingat letak yang demikian ini,

daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di

Indonesia merupakan daerah tropis.

Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan kurang

lebih 2.007, 01 km², dengan kantor pusat pemerintahan di Kota Kalianda

dengan luas secara keseluruhan 44.271 ha digunakan sebagai lahan sawah,

sedangkan sisanya yaitu 156.430 ha merupakan lahan bukan sawah.

Wilayah administrasi Kabupaten Lampung Selatan mempunyai batas-batas

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah

dan Lampung Timur

Page 108: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

86

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda

3. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Pesawaran

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa.

Pulau-pulau yang terdapat di Kabupaten Lampung Selatan antara lain Pulau

Krakatau, Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, Pulau Rimau dan Pulau Kandang.

Bila ditinjau dari segi luas dan keadaan alamnya, maka Kabupaten Lampung

Selatan mempunyai masa depan cerah untuk lebih berkembang lagi.

2. Keadaan Iklim

Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia

merupakan daerah tropis. Kabupaten Lampung Selatan memiliki curah

hujan rata-rata 140,6 mm/bulan dan rata-rata jumlah hari hujan 11,8

hari/bulan. Rata-rata temperatur di Kabupaten Lampung Selatan berselang

antara 21,3oC -34,3

oC. Selang kelembaban relatif di Kabupaten Lampung

Selatan adalah 39 persen sampai dengan 100 persen, sedangkan rata-rata

tekanan udara minimal dan maksimal di Kabupaten Lampung Selatan

adalah 1.007,4 Nbs dan 1.013,7 Nbs.

3. Keadaan Demografi

Jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan adalah 17

kecamatan yang terdiri dari 248 desa. 17 kecamatan tersebut antara lain,

Ketapang, Natar, Jati Agung, Tanjung Bintang, Tanjung Sari, Katibung,

Merbau, Mataram, Way Sulan, Sidomulyo, Candipuro, Way Panji,

Kalianda, Rajabasa, Palas, Seragi, dan Penengahan. Berdasarkan Lampung

Selatan dalam Angka (BPS Kabupaten Lampung Selatan, 2017), penduduk

Page 109: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

87

di Kabupaten Lampung Selatan menurut hasil proyeksi berjumlah 972.579

jiwa, yang terdiri dari 499.385 jiwa penduduk berjenis kelamin laki-laki,

dan 473.194 jiwa yang berjenis kelamin perempuan. Penduduk Lampung

Selatan terdiri dari dua bagian yaitu penduduk asli Lampung dan penduduk

pendatang. Penduduk pendatang yang menetap atau bertempat tinggal di

Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari bermacam-macam suku dari

berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Bali, Sulawesi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan

Aceh. Distribusi penduduk di Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan

kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Jumlah penduduk berdasarkan umur di Kabupaten Lampung

Selatan

Kelompok

Umur

2017

Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin (Jiwa)

Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase(%)

>65 23.327 24.186 47.513 4,88

15-64 329.423 329.423 639.705 65,77

0-14 146.635 126.738 285.361 29,34

Jumlah 499.385 473.194 972.579 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan, 2017

Tabel 13 menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Lampung Selatan

sebagian besar termasuk berada dalam kelompok usia produktif, yaitu

berada pada kisaran 15-64 tahun atau sekitar 65,77 persen dari total jumlah

penduduk. Hal ini dapat menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja di

Kabupaten Lampung Selatan cukup tinggi dan berpotensi baik untuk terus

membangun Kabupaten Lampung Selatan.

Page 110: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

88

4. Pendapatan Regional

Produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Lampung Selatan

Provinsi Lampung atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun

2016 sebesar Rp 34.903.655,2 , sedangkan PDRB Kabupaten Lampung

Selatan atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha tahun 2016

sebesar Rp 25.942.709,0. Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga

konstan pada tahun 2016 menurun dari 5,38 persen menjadi 5,22 persen.

Produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku menurut lapangan

usaha pada tahun 2016 terjadi kenaikan sebesar 3,5 triliun rupiah jika

dibandingkan tahun 2015. Dari 17 sektor, pertanian, kehutanan dan

perikanan merupakan penyumbang terbesar dengan nilai tambah sebesar

10,57 triliun dan sektor perdagangan besar eceran bukan mobil dan sepeda

motor sebesar 4,02 triliun, sedangkan sektor sumbangan terkecil adalah

sektor pengadaan listrik dan gas dengan nilai 3,91 triliun. PDRB atas dasar

harga berlaku dan harga konstan menurut lapangan usaha di Kabupaten

Lampung Selatan dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 111: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

89

Tabel 14. PDRB atas dasar harga berlaku dan harga konstan menurut lapangan usaha di Kabupaten Lampung Selatan

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan, 2016

No Uraian PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

1 Pertanian 7.260.631,9 8.031.757,4 8.945.632,9 9.625.200,5 10.574.200,5 6.642.246,1 7.015.529,4 7272.232,6 7.559.585,6 7.856.143,4

a. Pertanian,

Peternakan,Perburuan, dan

Jasa Pertanian

5.551.013,5 5.969.672,0 6.549.203,3 7.145.547,3 7.839.753,3 4.953.621,5 5.217.497,8 5348.560,3 5.563.834,7 5.758.269,5

b. Kehutanan dan penebangan

kayu

15.662,9 17.378,3 19014,5 27049,8 31.341,9 13.831,3 14.550,7 15.263,4 16.263,1 17.493,8

c. Perikanan 1.693.955,5 2.044.707,0 2.377.415,1 2.452.603,5 2.703.105,3 1.674.793,3 1.783.481,0 1908.408,9 1.979.487,8 2.080.380,1

2 Pertambangan dan Penggalian 343.360,5 374.940,9 432.962,0 504.669,6 565.369.,2 310.699,2 327.853,2 353.911,7 387.284,1 414.831,7

3 Industri pengolahan 5.466.085,1 5.957.291,2 6.780.778,7 7.824.119,8 8.491.218,6 4.879.810,5 5.198.530,7 5546.383,4 5.958.742,2 6.149.920,9

4 Pengadaan listrik dan gas 19.929,9 18.928,4 22.236,0 28.743,6 36.919,5 25.107,3 27.562,5 29.668,6 31.817,5 33.604,2

5 Pengadaan air, pengelolaan

sampah, limbah dan daur ulang

28.546,5 30.325,0 36.186,1 40.187,0 43.568,5 26.870,9 27.469,4 29.132,3 30.088,7 31.331,8

6 Konstruksi 2.770.719,8 2.956.503,1 3.206.247,9 3.454.766,4 3.997652,8 333.265,3 2.483.620,9 2654.913,7 2.696.897,3 2.968.667,5

7 Perdagangan besar eceran,

bukan mobil dan sepeda motor

2.689.040,0 2.920.124,3 3.229.355,2 3.558.965,3 4.022.592,6 2.575.806,2 2.757.135,7 2951.051,4 3.071.302,0 3.237.274,4

8 Transportas dan pergudangan 1.219.058,1 1.429.027,5 1.610.604,4 1.936.186,2 2.220.953,0 1.162.059,5 1.221.297,3 1270.854,6 1.397.033,1 1.522.249,4

9 Penyediaan akomodasi dan

makan minum

294.058,8 335.556,1 392.049,3 455.053,0 519.293,9 240.684,0 263.948,0 281.671,5 312.901,4 332.625,9

10 Infoermasi dan komusikasi 639.022,4 697.554,5 763.463,5 866.599,7 997.223,1 634.400,1 692.202,6 753.747,9 816.622,3 883.118,3

11 Jasa keuangan dan asuransi 420.129,1 483.298,8 540.786,1 588.485,1 643.450,9 360.439,1 392.485,2 417.117,7 436.932,6 465.674,5

12 Real estate 509.632,2 553.668,1 625.821,2 669.896,8 738.242,0 475.746,9 511.034,1 551.337,3 584.671,0 613.528,6

13 Jasa perusahaan 17.498,6 20.975,9 26.965,7 29.562,4 32.296,3 15.592,7 17.738,9 20.027,5 21.477,4 22.140,3

14 Administrasi pemerintahan,

pertahanan pertahanan dan

jaminan sosial wajib

484.693,1 555.374,1 654.252,8 710.793,9 797.412,0 422.385,5 444.102,3 471.337,1 494.266,5 518.682,7

15 Jasa pendidikan 529.324,6 610.271,3 689.316,0 757.492,9 823.092,8 444.145,5 486.121,4 532.763,6 572.189,5 596.765,4

16 Jasa kesehatan dan kegiatan

sosial

122.075,0 134.531,1 155.461,2 176.747,4 196.800,5 109.758,8 118.283,9 128.199,1 137.870,7 146.404,5

17 Jasa lainnya 130.518,3 140.287,2 156.526,9 185.311,4 203.368,7 123.025,7 128.782,2 134.222,8 144.996,5 149.745,5

Produk Domestik Regional Bruto 22.944.313,9 25.250.404,9 28.268.645,8 31.412.781,0 34.903.655,2 20.782.043,3 22.113.697,8 23.398.572,6 24.654.678,5 25.942.709,0

Page 112: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

90

B. Gambaran Umum Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung selatan memiliki 17 kecamatan, salah satunya yaitu

Kecamatan Ketapang. Kecamatan Ketapang memiliki pusat pemerintahan

ibukota di Desa Bangun Rejo dan secara administratif kecamatan ini

membawahi 17 desa, yaitu :

1. Bangun Rejo 10. Ruguk

2. Berundung 11. Sidoasih

3. Karang Sari 12. Sri Pendowo

4. Kemukus 13. Sumbernadi

5. Ketapang 14. Sumur

6. Legundi 15. Taman Sari

7. Lembung 16. Tridarmayoga

8. Pematang Pasir 17. Wai Sidomukti

9. Sido Luhur

1. Keadaan geografis Kecamatan Ketapang

Kecamatan Ketapang memiliki luas willayah 14.429 Ha, dengan

kemasaman tanah (pH) 4,5 – 7, kemiringan lahan 5 – 20 %, dan ketinggian

tempat 0 – 300 meter di atas permukaan laut. Daerah ketapang memiliki

curah hujan basah, kering dan lembab yang masing – masing lamanya curah

hujan adalah sebagai berikut : bulan basah selama 7 bulan, bulan kering

selama 2 bulan, bulan lembab selama 3 bulan. Wilayah Kecamatan

Ketapang berbatasan langsung dengan:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Seragi.

2. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Penengahan.

Page 113: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

91

3. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Sunda.

4. Sebelah selatan beratasan dengan Kecamatan Penengahan.

Dari total luas wilayah Kecamatan Ketapang, dibagi menjadi 3 lahan yaitu

lahan basah, lahan kering dan lahan rawa atau tambak. Berikut jenis

penggunaan luas lahan masing-masing bisa dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Jenis penggunaan lahan di Kecamatan Ketapang tahun 2017

No Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Pekarangan 1.180,00 8,17

2 Ladang atau Tegalan 7.826,00 54,17

3 Perkebunan 535,00 3,70

4 Sawah 3.193,00 22,10

5 Kolam 52,00 0,36

6 Tambak 1.661,00 11,50

Jumlah 14.447,00 100,00

Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung Selatan, 2017

Berdasarkan Tabel 15, luas lahan di kecamatan ketapang yang memiliki luas

paling tinggi yaitu lahan ladang atau tegalan dengan luar 7.826 ha atau

sekitar 54,17 persen, dan terbesar kedua adalah lahan tambak dengan luas

1.661,00 ha atau sekitar 11,50 dari keseluruhan jenis lahan, dengan

demikian lahan di Kecamatan Ketapang sebagian besar digunakan untuk

berusaha tani ladang dan sebagai tempat pembudidayaan tambak udang

karna letaknya yang dekat dengan pesisir pantai.

2. Keadaan demografi Kecamatan Ketapang

Menurut Adam Smith, jumlah penduduk merupakan input yang potensial

yang dapat digunakan sebagai faktor produksi untuk meningkatkan produksi

rumah tangga suatu perusahaan. Penduduk adalah salah satu unsur yang

sangat penting dalam menentukan tercapainya upaya pembangunan suatu

Page 114: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

92

daerah. Penduduk dapat menjadi penggerak sekaligus pelaksana dalam

keberlangsungan pembangunan dengan segala aktifitasnya. Jumlah

penduduk di Kecamatan Ketapang sebanyak 41.736 jiwa, jumlah Kepala

Keluarga (KK) 10.538 dan jumlah KK tani 8.930 kk. Sebagian besar

penduduk di Kecamatan Ketapang adalah pendatang, karena daerah

Ketapang merupakan salah satu daerah tujuan transmigrasi, karna lokasinya

yang strategis dan masih memiliki lahan yang luas. Kecamatan Ketapang di

tempati oleh beragam suku seperti; Jawa, Lampung, Bali, Sunda dan

beberapa suku lain yang berada di Indonesia.

Masyarakat di Kecamatan Ketapang mempunyai berbagai macam mata

pencaharian. Mata pencaharian merupakan suatu aktivitas yang dilakukan

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup baik pangan, sandang maupun

papan, sehingga memperoleh taraf hidup yang layak. Sebagian besar mata

pencaharian dari masyarakat di kecamatan Ketapang adalah petani. Berikut

pemaparan mengenai mata pencaharian penduduk masyarakat Ketapang

dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Mata pencaharian masyarakat Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung Selatan

No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Petani 7.979 70,4

2 Pedagang 1.984 17,2

3 Tukang 372 2,9

4 Buruh Bangunan 488 4,3

5 Pekerja Jasa 226 2,0

6 PNS/Swasta 338 3,0

7 TNI/POLRI 26 0,2

Jumlah 11.332 100,0

Sumber : Badan Pusat Statistik Lampung Selatan, 2017

Page 115: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

93

Berdasarkan Tabel 16, sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian

sebagai petani, dengan jumlah penduduk 7.979 jiwa. Jumlah penduduk yang

memiliki matapencaharian sebagai petani sangat besar karena didukung oleh

keadaan alam yang berpotensi untuk usaha dibidang pertanian serta luas

lahan pertanian di Kecamatan Ketapang yang masih luas.

3. Sumberdaya alam di Kecamatan Ketapang

Kecamatan Ketapang merupakan kecamatan yang berada di daerah pesisir

lampung. Sumberdaya alam yang ada di kecamatan ini sangat

beranekaragam dan memiliki keunikannya masing-masing. Keadaan tanah

yang terdapat di lingkungan kecamatan sebagian besar merupakan pasir.

Berbeda dengan kondisi tanah yang ada di daerah pertambakan udang yaitu

merupakan tanah liat berpasir dan dekat dengan aliran sungai yang

mempermudah dalam pencampuran air laut dan air biasa supaya menjadi

payau. Mudahnya sumberdaya air yang dibutuhkan menjadi keunggulan

dalam penyediaan sarana budidaya udang vaname di Kecamatan Ketapang.

Letak kecamatan yang berada di wilayah pesisir ini memiliki sumberdaya

alam lautan dan kayu api-api yang digunakan sebagai green belt.

Kecamatan Ketapang juga memiliki sumberdaya alam buatan, yaitu tambak,

sawah dan ladang. Sumberdaya alam yang terdapat di wilayah pesisir, baik

alami maupun buatan merupakan potensi yang dapat dipergunakan oleh

sumberdaya manusianya untuk menunjang kehidupannya. Oleh karena itu,

warga juga menanam tanaman sayur-sayuran, padi, kelapa, dan tanaman

perkebunan yang hasilnya dapa dikonsumsi warga setempat.

Page 116: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

94

Pohon kelapa merupakan pohon yang cukup khas di lokasi pantai. Selain

itu, alasan lainnya mengapa pohon kelapa banyak tumbuh di wilayah pesisir

ini, dikarenakan pohon kelapa dapat tumbuh meskipun di lokasi tanah

berpasir, dan daerah Kecamatan Ketapang merupakan daerah berpasir.

Banyaknya pohon kelapa yang menjulang tinggi juga menambah keindahan

yang terdapat di Kecamatan Ketapang. Pemandangan pohon kelapa ini

terdapat di lingkungan warga, sebagian besar warga di kecamatan ini pasti

memiliki pohon kelapa di pekarangan rumahnya.

4. Sistem budidaya tambak udang di Kecamatan Ketapang

Petambak udang di Kecamatan Ketapang membudidayakan udang windu

sebelum membudidayakan udang vaname. Udang vaname dikenal oleh

petambak udang di Kecamatan Ketapang pada tahun 2015 ketika pertama

kalinya udang vaname diperkenalkan ke Indosesia tahun 2015. Petambak

udang di Kecamatan Ketapang beralih ke udang vaname karena harga

jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan udang windu, dan juga lebih tahan

hama penyakit serta lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Teknik budidaya udang vaname yang dilakukan oleh petambak udang

vaname di Kecamatan Ketapang ada 3 yaitu, teknik budidaya udang vaname

secara tradisional, semi intensif, dan intensif. Teknik budidaya tersebut

memiliki perbedaan dalam teknologinya yang berpengaruh terhadap

kepadatan tebar benur udang vaname. Semakin intensif teknik budidaya

udang maka akan semakin padat penebaran benurnya. Berikut merupakan

sebaran petambak udang vaname yang tergabung dalam kelompok

petambak di Kecamatan Ketapang bisa dilihat pada Tabel 17.

Page 117: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

95

Tabel 17. Sebaran petambak udang vaname yang tergabung dalam

kelompok petambak berdasarkan teknik budidaya tambak di

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

No Nama Desa Tradisional

(orang)

Semi

Intensif

(orang)

Intensif

(orang)

Jumlah

petambak

(orang)

1 Sidoasih 17 9 0 26

2 Berundung 76 58 48 182

3 Way Sidomukti 15 7 0 22

4 Pematang Pasir 48 22 26 96

5 Sumbernadi 6 7 0 13

6 Tri Darma Yoga 7 3 0 10

Jumlah 193 108 48 349

Sumber : BPPPK Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan, 2018

Bedasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa jumlah petambak udang vaname

dengan teknik tradisional paling banyak dengan jumlah 193 petambak dari

jumlah keseluruhan yaitu 349 petambak, dapat dikatakan bahwa sentra

petambak udang vaname di Kecamatan Ketapang berada di Desa berundung

dengan jumlah petambak udang vaname sebayak 182 petambak. Perbedaan

ketiga teknik budidaya udang vaname di Kecamatan Ketapang di jelaskan

sebagai berikut :

a. Sistem budidaya tambak udang vaname tradisional

Petakan tambak sistem budidaya tradisional memiliki bentuk dan ukuran

yang tidak teratur, kebanyakan luas petakan yang digunakan oleh

petambak udang vaname di Kecamatan Ketapang sebesar 0,5 ha. Benur

yang ditebar tiap petakan dengan ukuran 0,5 ha sebanyak 100.000-

200.000 benur. Budidaya udang vaname secara tradisional ini

mengandalkan kondisi alam yang menyediakan makanan alami untuk

udang vaname, namun petambak udang di Kecamatan Ketapang tetap

menggunakan pupuk untuk meningkatkan populasi pakan alam dan

Page 118: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

96

berikan pakan tambahan, namun tidak banyak untuk asupan udang

vaname yang dibudidayakan. Penggunaan teknologi seperti kincir dan

pemberantasan hama tidak dilakukan dalam budidaya udang tradisional,

sehingga jumlah padatan benur yang ditebar dan hasil produksinya

rendah.

b. Sistem budidaya tambak udang vaname semi intensif

Petakan tambak pada sistem budidaya udang vaname semi intensif di

Kecamatan Ketapang memiliki bentuk yang lebih teratur dengan

maksud agar lebih mudah dalam pengelolaan airnya. Bentuk petakan

umumnya persegi panjang dengan luas 0,5 ha/ petakan. Tiap petakan

memiliki pintu masuk dan pintu keluar air yang terpusat untuk

pergantian air, penyiapan kolam sebelum ditebari benih, dan

pemanenan. Pakan udang sebagian dari pakan alami yang didorong

pertumbuhannya dengan pemupukan, selanjutnya diberi pakan

tambahan berupa pelet yang di campur dengan vitamin dan probiotik

untuk menjaga kesehatan udang.

Pada tambak semi intensif pengelolaan air cukup baik, ketika air pasang

naik, sebagian air tambak diganti dengan air baru sehingga kualitas air

cukup terjaga dan kehidupan udang sehat. Pemberantasan hama

dilakukan pada waktu mempersiapkan lahan tambak sebelum penebaran

benur, serangan hama juga dicegah dengan memasang sistem saringan

pada pintu-pintu air. Persediaan oksigen untuk udang dibantu dengan

penggunaan kincir dengan jumlah kincir 2-4 buah per 1 petak tambak.

Page 119: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

97

Kincir dihidupkan ketika umur udang vaname 30 hari sampai dengan

masa panen udang.

c. Sistem budidaya tambak udang vaname intensif

Petakan tambak pada sistem budidaya intensif dilakukan dengan teknik

canggih dan memerlukan masukan biaya yang besar. Petakan umumnya

berukuran kecil yaitu sebesar 0,2-0,5 per ha, dengan tujuan agar lebih

mudah dalam pengelolaan air dan pengawasannya. Makanan

sepenuhnya bergantung dari makanan yang diberikan dengan komposisi

yang ideal bagi pertumbuhan. Makanan yang ideal bagi pertumbuhan

adalah makanan yang mengandung nutrisis sesuai dengan kebutuhan

udang vaname. Tambak diberikan aerasi (kincir) untuk menambah

kadar oksigen dalam air. Pergantian air dilakukan sangat sering yaitu

minimal 1 kali seminggu dan biasanya dengan menggunakan mesin

pompa air, agara air tetap bersih tidak menjadi kotor oleh sisa-sisa

makanan dan kotoran udang yang padat itu.

Page 120: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarka penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

1. Usaha tambak udang vaname secara intensif, semi intensif, dan tradisional

di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan layak untuk

dilanjutkan.

2. Usaha tambak udang vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung Selatan secara keseluruhan sudah memiliki kinerja yang baik

dilihat dari aspek produktivitas, kapasitas, kualitas, dan kecepatan

pengiriman.

3. Matriks IE usaha budidaya tambak udang vaname berada di sel V yaitu

pertumbuhan, dan stabilitas dengan strategi pengembangan usaha tambak

udang vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

adalah: (a) alokasi sebagian keuntungan usahat ambak udang vaname

untuk mengembangkan teknik budidaya usaha tambak udang vaname, (b)

inovasi teknik budidaya tradisional menuju budidaya intensif untuk

meningkatkan volume produksi, (c) percepatan waktu panen jika penyakit

udang vaname mewabah yang biasanya terjadi akibat ketidak stabilan

cuaca dan iklim, (d) pendirian panti benih udang vaname dilakukan secara

Page 121: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

176

berkelompok, dan (e) aplikasi konsep biosecurity dan management

practices untuk mengurangi serangan penyakit.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah :

1. Petambak udang vaname baik secara intensif, semi intensif, maupun

tradisional menjaga stabilitas produksi udang vaname dengan menjaga

kebersihn lokasi tambak, memilih benur yang tahan terhadap penyakit, dan

pemberian probiotik rutin, sehingga dengan produksi yang stabil baik dari

segi kualitas maupun kuantitas akan berpengaruh terhadap harga jual,

posisi usaha dipasar, dan loyalitas pembeli.

2. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan Provinsi Lampung

diharapkan memberikan dukungan berupa alat alat budidaya tambak udang

seperti kincir, sibel, karpet PE, paralon dan alat lainnya yang dapat

meningkatkan sebar padatan benur sehingga produktivitas udang vaname

di Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan meningkat.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut tentang

efesiensi usaha tambak udang vaname di Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung Selatan.

Page 122: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

177

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto E, E. Liviawaty. 1991. Teknik Pembuatan Tambak Udang. Kanisus.

Yogyakarta.

Alikodra, H, S. 2005. Konsep Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu dan

Berkelanjutan. Manajemen Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Agustin, L. 2006. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Tambak Udang Windu di

Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi. Skripsi.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor

Andika, S.M. 2013. Kinerja Usaha, Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan

Agroindustri Skala Kecil Kopi Bubuk Di Kota Bandar Lampung. Skripsi.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara. Jakarta

Arsana, I N. 2015. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Udang

Vannamei oleh Mumbulsari Aquaculture di Desa Mumbulsari Kecamatan

Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Valid. Vol 12 (3). : 291-299.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan. 2017a. Lampung Selatan

Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung selatan. Kabupaten

Lampung Selatan.

____________________________________. 2017b. Kecamatan Ketapang

Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten

Lampung Selatan.

Badan Standarisasi Nasional. 1998. Standar Nasional Indonesia 01-2728.1-

20006:Udang Segar. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Bernardin, R ,dan Russel. 1993. Human Resource Management . Prentice Hall.

New Jersey

Daft, R.L.2002. Manajemen. Erlangga. Jakarta.

Page 123: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

178

David, F.R. 2002. Konsep Manajemen Strategis Edisi Indonesia. PT. Prehalindo.

Jakarta.

David, F. 2004. Management Strategi. PT Indeks. Jakarta

Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Lampung. 2016. Produksi Udang Di

Provinsi Lampung. Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Lampung.

Lampung

Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Lampung Selatan. 2016. Produksi

Udang Di Kabupaten Lampung Selatan. Dinas Kelautan Dan Perikanan

Kabupaten Lampung Selatan. Lampung Selatan.

Direktorat Jenderal Perikanan.1999. Hasil Lokal Karya Pembenihan Udang

Nasional tahun 1999 Jepara-Jakarta.Departemen pertanian.Jakarta.

Djamin, Z. 1993. Perencanaan dan Analisa Proyek. Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia. Jakarta.

Dwirahman, A.R. 2016. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Udang

Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di PT. Suri Tani Pemuka Kabupaten

Banyuwangi. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. IPB. Bogor.

Halimah R W, Adijaya D S. 2005. Udang Vannamei. PT Penebar Swadaya.

Jakarta

Handoko, H. 1984. Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogyakarta.

Hasibuan, M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Huda, N.N. 2014. Strategi Pengembangan Usaha Udang Windu di Desa Tambak

Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Skripsi. Fakultas Pertanian

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Surabaya.

Husein, U. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT

Grajagrafindo Persada. Jakarta.

Husnan dan Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek Edisi Keempat. Unit

Penerbit dan Percetakan. Yogyakarta.

Hunger, D.J dan Wheelen, T.L. 2003. Manajemen Strategis. Andi Yogyakarta.

Yogyakarta.

Ibrahim, H.M.Y. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta.

Ismail, M.R. Yantu, H dan Dafina. 2014. Pengembangan Strategi Usaha Tambak

Udang Windu pada Kelompok Tani Pogoyuman di Desa Kantanan

Kecamatan Bokat Kabupaten Buol. e-J. Agrotekbis. Vol2. (5) : 548-556.

Page 124: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

179

Jauch, L.R dan William F. Glueck. 1995. Manajemen Strategis dan

Kebijaksanaan Perusahaan. Erlangga. Jakarta.

Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek : Analisis Ekonomis. Lembaga Penerbitan

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Kasmir dan Jafar. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Jakarta.

. 2012. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Kencana. Jakarta.

Kementerian kelautan dan perikanan indonesia. 2015. Kelauatan dan Perikanan

dalam Angka. Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

. 2015. Analisis Data Pokok.

Kementrian kelautan dan perikanan. Jakarta.

Kotler dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Erlangga Jakarta.

Koswara, B. 2006. Revitalisasi Budidaya Udang. http://www.pikiran-

rakyat.com/cetak/2006/042006/08/0905.htm. Diakses pada 22 November

2017.

Kuncoro, M. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.

Erlangga. Jakarta.

Mantra, I.B. 2004. Demografi Umum. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Martosudarmo, dan Bambang. 1992. Rekayasa Tambak Udang. PT Penebar

Swadaya. Jakarta.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Jakarta.

Mujiman A, R, dan Suyanto. 2003. Budidaya Udang Windu. PT Penebar

Swadaya. Jakarta.

Pardona, F. Agustriani, dan Sarno. Analisis Finansial Usaha Budidaya Tambak

Sistem Tradisional Dan Silvofishery Di Area Restorasi Taman Nasional

Sembilang Sumatera Selatan. Maspari Journal. Vol 8. (1). : 1-6

Poernomo A. 1988. Faktor Lingkungan Dominan pada Budidaya Udang Intensif,

Seminar Budidaya udang Intensif. Petra Utama. Jakarta.

Prasetya, H dan Fitri, L. 2009. Manajemen Operasi. Media Pressindo.

Putri, R. M. 2017. Kinerja Dan Strategi Pengembangan Primkopti Kabupaten

Pesawaran Provinsi Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Page 125: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

180

Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membeda Kasus Bisnis. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Sanusi B. 2000. Pengantar Evalusi Proyek. Universitas Indonesia. Jakarta

Sagita, J Hutabarat, dan S Rejeki. 2015. Strategi Pengembangan Budidaya

Tambak Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei) di Kabupaten Kendal,

Jawa Tengah. Journal of Aquaculture Management and Technology. Vol 4.

(3) . : 1-11

Salvatore, D. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Ekonomi Global. Selemba Empat.

Jakarta

Sari , WA Zakaria, dan MI Affandi. 2015. Kinerja Produksi Dan Nilai Tambah

Agroindustri Emping Melinjo Di Kota Bandar Lampung. JIIA. Vol 3 (1): 18-

25.

Sevilla, C. G. et. al. 2006. Research Methods. Rex Printing Company. Quezon

City.

Smith, A. 1976. Teori Pertumbuhan Ekonomi Perencanaan dan Pembngunan. PT

Raja Grafndo Pustaka. Jakarta.

Soeratno, L. A. 2003. Metodelogi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis. UPP

AMD YKPN. Yogyakarta.

Sugiarto, D., Siagian., L. S., Sunaryanto, dan Oetomo, D. S. 2003. Teknik

Sampling. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Alfabeta.

Bandung.

SNI01-2728.1-2006. Udang Segar. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Sunyoto dan Sarwono. 2009. Analisis Kelayakan Finansial. Penebar Swadaya.

Jakarta

Triyanti dan Hikmah. 2015. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Udang dan

Bandeng: Studi Kasus di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Buletin

Ilmiah “MARINA” Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Vol 1. (1). : 1-

10

Umar, H. 2002. Strategi Management In Action : Konsep Teori dan Teknik

Menganalisis Manajemen Strategis Strategi Bisnis Unit Berdasarkan Konsep

Michael R. Poter, Fred R. David dan Wheelan Hunger. Gramedia. Jakarta.

Page 126: ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ... - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/55427/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL, KINERJA USAHA, DAN ... Hasil penelitian

181

Wardani, U.K. 2007. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Tambak Udang

Vaname pada Usaha Dagang Jasa Hasil Diri di Desa Lamaran Tarung

Kecamatan Cantigi, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan. IPB. Bogor.