ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEREMAJAAN TANAMAN …

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEREMAJAAN TANAMAN

KELAPA SAWIT DENGAN SISTEM CHIPPING DAN UNDERPLANTING

(STUDI KASUS AFDELING I/2 PT.DAMAI NUSA SEKAWAN

KEBUN SOSA INDAH)

TESIS

OLEH :

CANDRA ERNANDO RITONGA

NIM. 177039004

PROGRAM STUDI

MAGISTER AGRIBISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020



KELAPA SAWIT DENGAN SISTEM CHIPPING DAN UNDERPLANTING

(STUDI KASUS AFDELING I/2 PT.DAMAI NUSA SEKAWAN

KEBUN SOSA INDAH)

TESIS

Diajukan untuk memperoleh gelar Magister Pertanian dalam Program Studi

Magister Agribisnis, Fakulktas Pertanian Universitas Sumatra Utara

OLEH :

CANDRA ERNANDO RITONGA

NIM. 177039004

PROGRAM STUDI

MAGISTER AGRIBISNIS


MEDAN

2020



Telah diuji dan dinyatana LULUS di depan Tim Penguji pada hari Kamis, tanggal

11 Juni 2020

Tim Penguji :

Ketua : Rulianda P. Wibowo, SP, M.Ec, Ph.D

Anggota : Dr. Ir. Setia Negara Lubis, M.Ec

Dr. Ir. Rahmanta Ginting M.Si

Sri Fajar Ayu, SP, MM, DBA


LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :

Analisis Kelayakan Finansial Peremajaan Tanaman kelapa Sawit Dengan

Sistem Chipping dan Underplanting (Studi Kasus Afdeling I/2 PT. Damai

Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah).

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh

siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah

dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, 24 Juli 2020

Yang membuat pernyataan

Candra Ernando Ritonga

NIM. 177039004


i

ABSTRAK


KELAPA SAWIT DENGAN SISTEM CHIPPING DAN

UNDERPLANTING (STUDI KASUS AFD. I/2 PT. DAMAI NUSA

SEKAWAN KEBUN SOSA INDAH )

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kelayakan Finansial

Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit dengan Sistem Chipping dan Underplanting

(Studi Kasus Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah) selama satu periode

tanam kelapa sawit. Data yang digunakan adalah data primer. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi dengan

menggunankan metode analisis kelayakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Berdasarkan analisis kelayakan finansial dengan kriteria NPV, Net B/C, IRR, dan

Payback Period, semua aspek finansial menunjukkan bahwa usaha peremajaan

sistem Chipping dan Underplanting layak untuk dijalankan.dimana hasil analisis

kelayakan finansial yang dilakukan pada peremajaan sistem chipping dengan

kriteria NVP Rp. 24.241.138,-, Net B/C 1,5, IRR 12,98% dan PP 10 tahun 2

bulan. Sedangkan pada peremajaan sistem Underplanting dengan kriteria NPV

Rp. 14.158.689, Net B/C 1,3, IRR 11,99% dan PP 10 tahun 7 bulan. Hasil

analisis kelayakan finansial ini menunjukkan bahwa peremajaan sistem Chipping

lebih memberikan keuntungan secara finansial dibandingkan dengan peremajaan

sistem Underplanting. Dan dari hasil analisis sensivitas yang dilakukan bahwa

batas kelayakan usaha peremajaan sistem chipping dengan parameter penurunan

volume produksi yaitu sebesar 10% sedangkan pada peremajaan sistem

underplanting sebesar 7,5%. Kemudian pada analisis sensivitas dengan parameter

peningkatan biaya produksi sebesar 30% pada peremajaan sistem chipping dan

Underplanting masih layak untuk dijalankan karena menghasilkan nilai NPV

yang positif.

Kata Kunci : Kelayakan Financial, Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit, Sistem

Chipping dan Underplanting.


ii

ABSTRACT

ANALYSIS OF FINANCIAL FEASIBILITY OF PALM OIL PALM

REPLANTING USING A CHIPPING AND UNDERPLANTING

TECHNIQUE (CASE STUDY AFD. I / 2 PT. DAMAI NUSA SEKAWAN

SOSA KEBUN INDAH)

This study aims to determine the Financial Feasibility Analysis of Palm

Oil Replanting using the Chipping and Underplanting Technique (Case Study

Afdeling I / 2 PT. DNS Kebun Sosa Indah) during one oil palm planting period.

The data used are primary data. Data collection techniques carried out by

interview and observation using the feasibility analysis method. The results

showed that based on the financial feasibility analysis with NPV, Net B / C, IRR,

and Payback Period criteria, all financial aspects showed that the rejuvenation

of the Chipping and Underplanting system was feasible to run. NVP criteria Rp.

24,241,138, -, Net B / C 1,5, IRR 12,98% and PP 10 years 2 months. While the

rejuvenation of the Underplanting system with NPV criteria Rp. 14,158,689, Net

B / C 1.3, IRR 11.99% and PP 10 years 7 months. The results of this financial

feasibility analysis show that the rejuvenation of the Chipping system provides

more financial benefits compared to the rejuvenation of the Underplanting

system. And from the results of the sensitivity analysis conducted that the

business feasibility limit of chipping system rejuvenation with a parameter of

decreasing production volume is 7.5% while in rejuvenating the underplanting

system the business feasibility limit with a parameter of reducing production

volume is 5%. The results of this financial feasibility analysis show that the

rejuvenation of the Chipping system provides more financial benefits compared

to the rejuvenation of the Underplanting system. And from the results of the

sensitivity analysis conducted that the business feasibility limit of chipping system

rejuvenation with a parameter of decreasing production volume is 7.5% while in

rejuvenating the underplanting system the business feasibility limit with a

parameter of reducing production volume is 5%. The results of this financial

feasibility analysis show that the rejuvenation of the Chipping system provides

more financial benefits compared to the rejuvenation of the Underplanting

system. And from the results of the sensitivity analysis conducted that the

business feasibility limit of chipping system rejuvenation with a parameter of

decreasing production volume is 7.5% while in rejuvenating the underplanting

system the business feasibility limit with a parameter of reducing production

volume is 5%.

Keywords: Financial Feasibility, Oil Palm Plant Rejuvenation, Chipping System

and Underplanting.


iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala limpah rahmat dan berkat-NYA sehingga peneliti dapat

menyeleasikan perkuliahan dan penelitian tesis ini dengan judul “Analisis

Kelayakan Finansial Peremajaan Tanaman kelapa Sawit Dengan Sistem

Chipping dan Underplanting (Studi Kasus Afdeling I/2 PT. Damai Nusa

Sekawan Kebun Sosa Indah)” guna memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Master Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatra

Utara.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada kedua

orang tua, yakni Ayahanda Edison Ritonga dan Ibunda Unida Panjaitan yang telah

membesarkan peneliti dengan segala kekuatan luar biasa yang yang tidak dapat

terbalaskan. Peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus, ikhlas, dan tidak

terhingga kepada kedua orang tua peneliti. Pada Kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Hasanuddin, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sumatra Utara.

2. Bapak Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si dan selaku Ketua Prodi Magister

Agribisnis Universitas Sumatra Utara sekaligus Penguji I yang telah

membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan dalam pengerjaan

Tesis ini.

3. Ibu Sri Fajar Ayu, SP, MM, DBA selaku Sekertaris Prodi Magister Agribisnis

Universitas Sumatra Utara sekaligus Penguji II yang telah membantu dan

memberikan saran untuk kesempurnaan dalam pengerjaan Tesis ini.


iv

4. Bapak Rulianda P. Wibowo, SP, M.Ec, Ph.D selaku Pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan dan

saran dalam penulisan Tesis ini.

5. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan dan

saran dalam penulisan Tesis ini.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Pertanian Program Studi Magister

Agribisnis untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Keluarga Peneliti : Roy Martin Ritonga, Erik Franata Ritonga, Yuki Naibaho,

Putri Naibaho, Cristovel Naibaho dan Ibu J. Silaban yang telah memberikan

dukungan, semangat serta doa kepada Peneliti dalam pengerjaan Tesis ini.

8. Bapak Julius dan Bapak Dasman Simamora Selaku Manager dan Asisten

Manager PT. Damai Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah yang telah membantu

peneliti dalam penyelesaian Tesis ini.

9. Karyawan PT. Damai Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah yang telah bersedia

diwawancara untuk penyempurnaan data dalam penyelesaian Tesis ini.

10. Teman-teman seperjuangan Magister Agribisnis angkatan 2017 yang telah

memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

peneliti mengharapkan saran dan masukan yang membangun dari pembaca untuk

perbaikan – perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Juli 2020

Peneliti

Candra Ernando Ritonga

NIM 177039004


v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................ i

ABSTRACT ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xi

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah........................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 10

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa sawit....................................................................................... 11

2.2 Perkembangan Perkebunan Kelapa sawit di Indonesia..................... 11

2.3 Umur Ekonomis Kelapa sawit............................................................ 13

2.4 Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit .............................................. 15

2.5 Analisis Kelayakan Usaha ................................................................ 19

2.6 Analisis Kepekaan ............................................................................ 23

2.7 Penelitian Terdahulu.......................................................................... 24

2.8 Kerangka Konseptual........................................................................ 26

III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 28

3.2 Pengumpulan Data............................................................................. 28

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data............................................ 29


vi

3.4 Kriteria Kelayakan Investasi.............................................................. 29

3.5 Analisis Kepekaan............................................................................. 33

3.6 Asumsi Dasar.................................................................................... 34

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 37

4.2 Dasar Kebijakan Replanting ............................................................. 39

4.3 Teknis Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit .................................... 41

4.4 Aspek Finansial .................................................................................. 55

4.5 Kriteria Investasi ................................................................................ 80

4.6 Analisis Kepekaan............................................................................... 84

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 101

5.2 Saran .................................................................................................. 101

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 102


vii

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Tahun

2010 – 2017 ............................................................................................. 2

2. Produksi dan Luas Areal Kelapa Sawit Berdasarkan Provinsi di

Indonesia Tahun 2017 .............................................................................. 3

3. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit...................................................... 15

4. Penelitan Terdahulu.................................................................................. 25

5. Blok dan Luasan Areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) ...... 39

6. Blok – blok Replanting Sistem Chipping ................................................ 41

7. Blok – blok Replanting Sistem Underplanting ....................................... 42

8. Rincian Biaya Panen dan angkutan TBS PerHektar Afd. I/2 PT. DNS

Kebun Sosa Indah dalamsatu periode tanam......................................... . 60

9. Rincian Biaya perHektar Pemeliharaan Pokok Afd. I/2 PT.DNS Kebun

Sosa Indah dalam Satu Periode Tanam................................................... 62

10. Rincian biaya PerHektar Merumput Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa

Indah dalamsatuPeriodeTanam................................................................. 64

11. Rincian Biaya PerHektar Pengendalian Hama & Penyakit Afd. I/2

PT.DNS selama Satu periode Tanam........................................................ 66

12. Rincian Biaya Pemupukan PerHektar Afd.I/2 PT.DNS Kebun Sosa

Indah Selama satu Periode Tanam............................................................ 68

13. Rincian Biaya PerHektar Prasarana Afd.I/2 PT. DNS Kebun Sosa

Indah selama Satu Periode Tanam............................................................ 70


viii

14. Rincian Biaya PerHektar Tunasan Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah

dalam Satu Periode Tanam....................................................................... 72

15. Rincian Pembayaran Pinjaman Pokok dan Bunga Bank PerHektar ......... 74

16. Pajak Penghasilan Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah ........................ 76

17. Perbandingan Biaya Operasional antara areal chipping dengan underplanting

Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah .................................................... 77

18. Proyeksi Nilai Laba Rugi Afdeling I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah ........ 79

19. Hasil Kelayakan Finansial Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah ............ 81

20. Hasil analisis Switching Value Peremajaan Kelapa Sawit sistem

Chipping dan Underplanting Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah

dengan Penurunan dan Peningkatan Produksi Sebesar 5%, 7,5% dan

10%............................................................................................................ 85

21. Hasil analisis Switching Value Peremajaan Kelapa Sawit sistem

Chipping dan Underplanting Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah

dengan Penurunan dan Peningkatan Biaya Produksi Sebesar 10%,

20% dan 30%............................................................................................. 93


ix

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Perkembangan Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit

Indonesia Tahun 2013 – 2017 ............................................................ 2

2. Underplanting .......... ......................................................................... 19

3. Replanting Sistem Chipping (Cincang Batang)........................................ 20

4. Kerangka Pemikiran Opeprasional Analisis Kelayakan Usaha Replanting

Tanaman Kelapa Sawit PT.DNS Kebun Sosa Indah ............................... 27

5. Model Rumpukan 2 : 1 Pada Areal Tanam Kelapa Sawit ....................... 43

6. Tumbang dan Chipping...................................................................... 44

7. Layout Pancang Tanam Mata Lima ..................................................... 45

8. Lubang Tanam Kelapa Sawit .............................................................. 47

9. Teknis Penanaman Kelapa Sawit ......................................................... 49

10. Proses Injeksi Pokok Kelapa Sawit ..................................................... 52

11. Persentase perbandingan biaya operasional perHektar peremajaan

sistem chipping dan Underplanting Afd.I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah .. 77

12. Persentase Nilai Laba Rugi PerHektar pada Areal Peremajaan Sistem

Chipping dan Underplanting............................................................... 81

13. Data grafik nilai NPV hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan

dan peningkatan produksi dengan parameter sebesar 5%,7,5% dan 10%. 86

14. Data grafik nilai Net B/C hasil perhitungan analisis sensivitas

penurunan dan peningkatan produksi dengan parameter sebesar

5%,7,5% dan 10%.............................................................................. 88


x

15. Data grafik nilai IRR hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan

dan peningkatan produksi dengan parameter sebesar 5%,7,5% dan 10%. 90

16. Data grafik nilai PP hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan dan

peningkatan produksi dengan parameter sebesar 5%,7,5% dan 10%........ 92

17. Data grafik nilai NPV hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan

dan peningkatan biaya produksi dengan parameter sebesar 10%,20%

dan 30%............................................................................................. 94

18. Data grafik nilai Net B/C hasil perhitungan analisis sensivitas

penurunan dan peningkatan biaya produksi dengan parameter sebesar

10%,20% dan 30%............................................................................ 96

19. Data grafik nilai IRR hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan

dan peningkatan biaya produksi dengan parameter sebesar 10%,20%

dan 30%............................................................................................ 97

20. Data grafik nilai PP hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan dan

peningkatan biaya produksi dengan parameter sebesar 10%,20% dan

30%.................................................................................................. 99


xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. ProyeksiPenjualan TBS Afdeling I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah ……... 105

2. Luas main road, collection road, paritindukdanparitcabang ................... 106

3. Layout Peta Blok Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah ......................... 106

4. Dosis dan harga Pupuk TBM Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah ..….. 107

5. TabelAmortisasiperemajaansistemChippingdanUnderplanting. ............. 108

6. PajakPendapatanAfd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah………………...... 109

7. Rincian biaya investasi peremajaan sistem Chipping………………….... 110

8. Rincian biaya investasi peremajaan sistem Underplanting …………….. 113

9. Laporan arus kas Tanaman Menghasilkan (TM) areal Peremajaan sistem

Chipping Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah ……………………….... 116

10. Laporan arus kas Tanaman Menghasilkan (TM) areal Peremajaan sistem

Underplanting Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah ……………………. 124

11. Laporan arus kas ,nilai laba rugi dan hasil kelayakan finansial per hektar

selama satu periode tanam pada areal peremajaan sistem Chipping …… 132

12. Laporan arus kas, nilai laba rugi dan hasil analisis finansial per hektar

Selama satu periode tanam pada areal peremajaan sistem Underplanting . 134

13. Analisis sensivitas peremajaan tanaman kelapa sawit sistim Chipping di

afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah dengan peningkatan dan penurunan

produksi sebesar 5%, 7.5% dan 10% ..................................................... 115

14. Analisis sensitivitas peremajaan tanaman Kelapa sawit sistem Underplanting

di Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah dengan Peningkatan dan

Penurunan Tingkat Produksi sebesar 5%, 7,5% dan 10% ....................... . 139


xii

15. Analisis sensitivitas peremajaan tanaman Kelapa sawit sistem Chipping di

Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah dengan peningkatan biaya produksi

sebesar 10%, 20% dan 30% ................................................................... 142

16. Analisis sensitivitas peremajaan tanaman Kelapa sawit sistem Underplanting

di Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah dengan peningkatan biaya

produksi sebesar 10%, 20% dan 30% ....................................................... 146


1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit juga merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Indonesia saat ini merupakan

produsen kelapa sawit terbesar di dunia diikuti oleh Malaysia dan Thailand. Di

Indonesia luas area perkebunan kelapa sawit pada tahun 2017 mencapai

12.298.450 ha yang terdiri dari perkebunan rakyat 5.613.241 ha, perkebunan

besar negara 638.143 ha, dan perkebunan besar swasta 6.047.066 ha. (Manurung

L. P dkk, 2017) Berikut luas areal kelapa sawit perkebunan indonesia dari tahun

2010 sampai dengan 2017.

Tabel 1. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia 2010-2017

Tahun Luas Areal Produksi

2010 8.548.826 14.038.148

2011 9.132.296 15.198.048

2012 10.133.322 16.817.790

2013 10.465.020 17.771.276

2014 10.754.801 19.072.794

2015 11.260.276 20.542.224

2016 11.201.465 31.487.986

2017 12.298.450 34.468.293

Sumber : Statistik Kelapa Sawit Indonesia, 2017

Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia sebelum tahun 2017,

selama empat tahun terakhir cenderung menunjukkan peningkatan, kecuali pada

tahun 2016 yang mengalami penurunan. Kenaikan tersebut berkisar antara 2,77


2

sampai dengan 4,70 persen per tahun dan mengalami penurunan pada tahun 2016

sebesar 0,52 persen. Pada tahun 2013 lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia

tercatat seluas 10,47 juta hektar, meningkat menjadi 11,26 juta hektar pada tahun

2015 atau terjadi peningkatan 7,60 persen. Pada tahun 2016 luas areal perkebunan

kelapa sawit menurun sebesar 0,52 persen dari tahun 2015 menjadi 11,20 juta

hektar. Selanjutnya, pada tahun 2017 luas areal perkebunan kelapa sawit

diperkirakan kembali mengalami peningkatan 9,80 persen dari tahun 2016

menjadi 12,30 juta hektar. (Statistik Kelapa sawit Indonesia 2017)


Gambar 1. Perkembangan Luas Areal dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit

Indonesia, 2013-2017

Pada tahun 2016 sampai dengan 2017, areal perkebunan kelapa sawit

tersebar di 25 provinsi yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan,

Provinsi Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Papua dan Papua Barat. Dari ke 25

Provinsi tersebut, Provinsi Sumatra Utara merupakan provinsi dengan areal


3

perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia setelah provinsi Riau yaitu 1,34 juta

hektar pada tahun 2016 atau 11,98 persen dari total luas areal perkebunan kelapa

sawit di Indonesia. Pada tahun 2017 luas areal perkebunan kelapa sawit di

Provinsi Sumatra Utara sebesar 1,47 juta hektar. Berikut luas areal dan produksi

perkebunan kelapa sawit per provinsi.

Tabel 2. Produksi dan Luas Areal Kelapa Sawit Berdasarkan Provinsi di Indonesia

Tahun 2017.

No Provinsi Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)

1 Aceh 458.619 1.077.099

2 Sumatra Utara 1.474.897 5.760.147

3 Sumatra Barat 413.158 1.069.020

4 Riau 2.493.176 8.721.148

5 Jambi 755.522 2.078.463

6 Sumatra Selatan 1.020.328 3.268.548

7 Kep.Bangka Belitung 226.378 586.883

8 Bengkulu 311.671 809.681

9 Lampung 224.175 490.985

10 Kalimantan Barat 1.497.841 2.658.702

11 Kalimantan Tengah 1.227.874 3.924.780

12 Kalimantan Selatan 455.674 1,311.134

13 Kalimantan Timur 973.073 1.959.042

14 Kalimantan Utara 185.598 367.952

15 Sulawesi 404.060 905.992

16 Maluku dan Papua 126.608 235.864


Areal perkebunan kelapa sawit di Provinsi Sumatra Utara mencapai

1.474.897 ha dengan jumlah produksi 5.760.147 ton. Kabupaten Padang Lawas

merupakan salah satu wilayah yang memiliki perkebunan kelapa sawit yang

pertumbuhannya sangat pesat di Provinsi Sumatra Utara. Luas areal kelapa sawit


4

di Kabupaten Padang Lawas (PALAS) tahun 2015 tercatat 33.715 ha ,(Direktorat

Jendral Perkebunan, 2017).

Kemampuan produksi tanaman kelapa sawit dapat bervariasi desebapkan

oleh faktor genetik, yaitu umur dan lingkunga. Untuk mendapatkan keuntungan

maksimum perkebunan kelapa sawit harus mempunyai program pengelolaan

tertentu. Setelah mencapai suatu siklus penanaman, atau karena pertimbangan

tertentu maka suatu areal tanaman menjadi tidak produktif lagi dan perlu untuk

diganti tanaman baru (tanaman konversi). Tindakan tersebut dinamakan

replanting (Peremajaan). Peremajaan tanaman kelapa sawit tidak langsung

memberikan arus kas yang positif. Hal ini di sebabkan karena tanaman kelapa

sawit baru dapat berproduksi saat mencapai umur 3-4 tahun, sehingga penerimaan

perusahaan relatif akan lambat didapatkan.

Tanaman Kelapa sawit yang melewati umur ekonomisnya harus segera

diremajakan untuk memperbaiki produktivitas yang umumnya sudah menurun

tajam. Standar produktivitas yang biasanya dijadikan patokan masa peremajaan

adalah sekitar 14 ton TBS per hektar per tahun. Selain produktivitas, efektivitas

panen dan kerapatan tanaman menjadi pertimbangan lain dalam penentuan masa

peremajaan. Efektivitas panen akan rendah apabila ketinggian pohon kelapa sawit

telah melebihi 12 meter. Selain itu, peremajaan perlu dilakukan apabila kerapatan

tanaman kurang dari 80 pohon per hektar. Hal ini dilakukan karena umumnya

kondisi tanaman sudah tidak ekonomis (Sutarta,2015).

Dalam budidaya tanaman kelapa sawit penyiapan lahan atau land clearing

merupakan salah satu bagian dari peremajaan dan merupakan tahapan yang cukup

penting serta menentukan keberhasilan usaha agribisnis komoditas ini. Penyiapan


5

lahan yang tepat akan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan

tanaman, tetapi sebaliknya penyiapan lahan yang kurang tepat akan memicu

serangan penyakit akar yang dapat meningkatkan laju penurunan

kerapatan/populasi pohon per hektar.

Seperti tanaman lain, kelapa sawit juga rentan terhadap serangan sejumlah

penyakit. Salah satu penyakit kelapa sawit yang paling penting adalah busuk

pangkal batang (BPB). Penyakit BPB yang disebabkan oleh jamur Ganoderma sp.

adalah penyakit yang paling serius pada kelapa sawit khususnya di Malaysia dan

Indonesia yang merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di

dunia (Adventorial, 2010). Serangan penyakit BPB di Indonesia awalnya rendah

pada tanaman kelapa sawit berumur 7 tahun, selanjutnya serangan meningkat

sebesar 40% ketika tanaman kelapa sawit mencapai umur 12 tahun. Pada

pertanaman generasi keempat, serangannya terjadi lebih awal yaitu pada tanaman

berumur 1 hingga 2 tahun. (Advertorial, 2010).

Penyakit BPB merupakan ancaman bagi berbagai perkebunan kelapa sawit

di Indonesia, terutama pada kebun yang telah mengalami peremajaan berulang.

Pada kebun yang telah mengalami peremajaan tiga kali dengan tanaman belum

menghasilkan (TBM), kejadian penyakit sudah terjadi hingga 11%. (Sinaga et al.,

2003 yang dikutip oleh Adventorial, 2010). Penyakit BPB dapat menyebabkan

rendahnya produksi minyak sawit dan penurunan bobot tandan buah segar (fresh

fruit bunch). Kerusakan yang ditimbulkan dapat mencapai 80% hingga 100%,

bahkan dapat menyebabkan kematian pada tanaman yang terserang (Yulianti,

2001 yang dikutip oleh Antakowisena, 2011).


6

Proses peremajaan dapat dilakukan menggunakan beberapa metode, setiap

metode memiliki keuntungan dan kelemahan. Beberapa metode peremajaan

kelapa sawit adalah tumbang rumpuk, underplanting dan chipping. Metode yang

sering digunakan adalah dengan cara pencincangan batang (chipping) dan sisipan

untuk sanitasi terhadap serangan O. rhinoceros, preventif serangan penyakit busuk

pangkal batang Ganoderma boninanse, dan sebagai sumber bahan organik bagi

tanaman Kelapa sawit.

Kelebihan dari peremajaan dengan metode sisipan (underplanting) adalah

adanya kesempatan bagi pekebun untuk tetap memperoleh pendapatan dari

tanaman tua yang belum ditumbang, tetapi penerapan sistem ini mengakibatkan

terganggunya pertumbuhan tanaman muda, meningkatnya serangan kumbang

tanduk, berkembangnya penyakit Ganoderma, dan lambatnya terjadi dekomposisi

bahan organik (Permentan RI, 2016).

Peremajaan tanaman Kelapa sawit penumbangan serempak yang diikuti

dengan pencincangan batang (chipping) memiliki keunggulan,yaitu pengolahan

tanah lebih intensif sehingga persiapan lahan menjadi lebih baik sehingga media

tanam menjadi lebih ideal bagi tanaman. Pencacahan batang dan penanaman

tanaman kacangan bermanfaat untuk mempercepat laju pelapukan (dekomposisi),

menjaga kelembaban tanah, menekan resiko serangan hama O.rhinoceros, dan

mengurangi penyebaran penyakit Ganoderma sp. (Permentan RI, 2016).

Dalam pelaksanaan sistem peremajaan untuk pekebunan, ada beberapa hal

yang perlu dipertimbangkan. Pertama, kondisi lahan apakah tergolong dalam

endemik atau non endemik Ganoderma. Kedua, adalah jenis tanah yang akan

diremajakan apakah tergolong dalam jenis tanah mineral atau gambut/pasang


7

surut. Selain berpengaruh pada tahapan pelaksanaan peremajaan, beberapa hal

tersebut juga berpengaruh terhadap biaya.

Secara umum, tahapan peremajaan tanaman kelapa sawit yang disusun

mengacu pada sistem penumbangan serempak dengan pertimbangan bahwa sistem

ini memiliki keunggulan, yaitu adanya pengolahan tanah yang lebih intensif

sehingga persiapan lahan menjadi lebih baik dan dapat menyediakan media tanam

yang lebih ideal bagi tanaman. Selain itu, adanya pencacahan batang dan

penanaman kacangan pada sistem ini dapat bermanfaat untuk mempercepat laju

pelapukan, menjaga kelembaban tanah, menekan resiko serangan hama

O.rhinoceros, dan mengurangi penyebaran penyakit Ganoderma sp. Sistem

penumbangan dilakukan dengan cara mengolah tanah diikuti dengan

penumbangan dan pencacahan batang, persiapan penanaman dan proses

penanaman, serta pemeliharaan TBM.

Setiap perusahaan akan menetapkan metode replanting dengan

pertimbangan ekonomi dan sanitasi lingkungan. Hasil peremajaan yang baik tidak

hanya berdasarkan perencanaan dan teknik yang baik, namun juga berdasarkan

tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan di sekitarnya. Penerapan

tanggung jawab terhadap lingkungan pada perkebunan kelapa sawit ini tercantum

pada prinsip RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) sebagai organisasi yang

bertujuan untuk mendorong perluasan sektor kelapa sawit yang lebih

memperhatikan aspek lingkungan untuk memenuhi permintaan minyak dan lemak

kelapa sawit global. Selain itu, RSPO juga dibentuk untuk menetralkan isu-isu

negatif perusahaan kelapa sawit terkait pencemaran lingkungan, menurut

Colchester et al., 2006 dalam Wibowo H.W dan Junaedi A, 2017. Indonesia juga


8

secara khusus memiliki sertifikasi untuk kelapa sawit yang berkelanjutan yang

disebut ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil). Berbeda dengan RSPO yang

bersifat sukarela, sertifikasi ISPO wajib dimiliki oleh seluruh perusahaan kelapa

sawit di Indonesia. ISPO dibentuk berdasarkan kesadaran pemerintah bahwa

pengelolaan kelapa sawit di Indonesia juga harus dilakukan secara berkelanjutan.

(Wibowo H.W dan Junaedi A, 2017)

Proyek peremajaan harus mempertimbangkan dan memperhatikan

beberapa aspek agar dihasilkan areal tanaman baru yang memenuhi syarat untuk

berproduksi secara optimal. Hal tersebut dihubungkan dengan dana investasi yang

cukup besar dalam program peremajaan, sehingga resiko kerugian dapat ditekan

seminimal mungkin. Dan ekspektasi untuk kita sistem mana yang lebih

menguntungkan di antara kedua model peremajaan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan proyek peremajaan

tanaman kelapa sawit ditinjau dari aspek finansial, melakukan analisis sensitivitas

untuk perubahan yang terjadi, mengetahui saat optimum untuk melaksanakan

peremajaan tanaman kelapa sawit. Untuk itu peneliti melakukan penelitian

terhadap “kelayakan finansial peremajaan tanaman kelapa sawit sistem Chipping

dan Underplanting di Afdeling I/2 PT. DAMAI NUSA SEKAWAN Kebun Sosa

Indah” untuk dapat menghasilkan profit dan keuntungan pada perusahaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Perusahaan Perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini telah

berkembang sangat pesat , baik dalam produksi, teknologi dana management.

Salah satu sentral perkebunan yang sudah berkembang terletak di Provinsi


9

Sumatra Utara. Dalam proses pengembangan produksinya, Perusahaan di

Sumatra Utara harus melakukan peremajaan pada areal tanaman kelapa sawit

yang sudah mencapai satu siklus tanam dan tidak produktif lagi.

Proses peremajaan tanaman kelapa sawit merupakan tahapan yang sangat

penting dalam keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Kesalahan dalam

peremajaan tanaman kelapa sawit dapat menyebapkan kegagalan suatu usaha yang

menyebapkan Perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar, karena akan

menyebapkan kegagalan dalam satu siklus tanam (25 Tahun).

Oleh sebab itu pemilihan metode peremajaan tanaman kelapa sawit harus

tepat dengan melihat kondisi areal (endemik atau non-endemik Ganoderma) dan

jenis tanah (Tanah Mineral atau Gambut). Dalam peremajaan tanaman kelapa

sawit, ada dua metode yang umum digunakan saat ini yaitu metode Chipping

(Cincang Batang) dan Underplanting (Tanam Sisip).

Pemilihan dalam penggunaan metode peremajaan ditentukan oleh kondisi

areal dan jenis tanah pada areal tanaman kelapa sawit tersebut. Metode

peremajaan sistim chipping dan underplanting memiliki keunggulan dan

kelemahan masing – masing. Demikian juga dalam tahapan pelaksanaan

peremajaan dan biaya ( Cost ) yang digunakan juga berbeda.

PT. Damai Nusa Sekawan merupakan salah satu perusahaan perkebunan di

Sumatra Utara yang telah melakukan peremajaan. Atas dasar pertimbangan

tertentu PT. Damai Nusa Sekawan melakukan peremajaan tanaman kelapa sawit

dengan dua metode yaitu metode chipping dan Underplanting. Dikarenakan PT.

DNS telah melakukan peremajaan dengan menggunakan dua metode berbeda

pada salah satu Unit usahanya, yang membuat usaha ini menarik untuk dilakukan


10

studi kelayakan usaha untuk mengetahui bagai mana prospek dari kedua metode

peremajaan ke depannya.

1. Bagaimana kelayakan finansial peremejaan sistem chipping dan

underplanting?

2. Bagaimana keuntungan dalam satu periode tanam kelapa sawit dengan

membandingkan peremajaan sistem chipping dan peremajaan sistem

underplanting.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Membandingkan kelayakan finansial antara peremajaan sistem chipping

(cacah batang) dengan peremajaan sistem underplanting (tanam sisip).

2. Membandingkan keuntungan selama satu periode tanam kelapa sawit dengan

peremajaan sistem chipping dan underplanting.

1.4 Manfaat Penelitian

Penilitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Bagi Penulis, penelitian ini memberikan kesempatan untuk dapat

menerapkan pengetahuan yang telah didapat selama menempuh

pendidikan terutama yang berhubungan dengan masalah yang tidak terkait

strategi perubahan.

3. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

yang dipertimbangkan oleh pihak manajemen dalam merumuskan dan

mengevaluasi strategi perusahaan dalam upaya peningkatan produktivitas

perusahaan dalam persaingan yang dihadapi.


11

4. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan refrensi bagi

pihak-pihak yang berkepentingan terutama dalam peremajaan tanaman

kelapa sawit.


12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq) termasuk golongan tumbuhan palma

yang berasal dari Afrika yang kemudian menyebar ke benua Amerika dan Asia

melalui perdagangan maupun kolonialisasi. Tanaman ini menjadi populer setelah

Revolusi Industri pada akhir abad ke-19. Perkebunan kelapa sawit pertama

berlokasi di Aceh dan Deli.

Produktivitas perkebunan kelapa sawit dipengaruhi oleh kelas lahan,

tanaman, umur dan jenis bibit yang digunakan. Lubis (1992) membedakan kelas

lahan pengembangan kelapa sawit ke dalam empat kelas dengan produktivitas

rata-rata untuk kelas I, II, III dan IV pada umur 4 – 25 tahun berturut-turut sebesar

25.10 ton TBS per hektar per tahun; 22.95 ton TBS per hektar per tahun; 20.86

ton TBS per hektar per tahun; dan 17.71 ton TBS per hektar per tahun. Untuk

semua kelas lahan, produktivitasnya akan meningkat pada umur 15-21 tahun, dan

memasuki masa tua pada umur 22 tahun. Berdasarkan data tersebut maka tanaman

kelapa sawit digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu Tanaman Belum

Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM).

2.2 Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia

Proses perencanaan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang sistematis

dan spesifik dinyatkan dalam bentuk anggaran. Anggaran merupakan

penyempurnaan rencana yang telah disusun menjadi lebih jelas dan terlihat nyata.


13

Anggaran disusun dengan berurutan serta berdasarkan logika dan asumsi tertentu.

Dalam kaitannya dengan management perkebunan, anggaran merupakan alat

untuk membantu managemant dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, pedoman

kerja dalam pelaksanaan, koordonasi serta alat pengawasan kerja dalam

menjalankan setiap kegiatan dari masing-masing bidang untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.( Pardamean M, 2014)

Berkembangnya sub-sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak

lepas juga dari adanya kebijakan pemerintah yang memberikan berbagai insentif,

terutama kemudahan dalam hal perijinan dan bantuan subsidi investasi untuk

pembangunan perkebunan rakyat dan dalam pembukaan wilayah baru untuk areal

perkebunan besar swasta. Seiring dengan semakin meluasnya lahan perkebunan

kelapa sawit, maka CPO yang dihasilkan berbanding lurus. Berdasarkan data total

produksi minyak sawit Indonesia meningkat tajam, yaitu dari 17,77 juta ton pada

tahun 2013 menjadi 20,54 juta ton pada tahun 2015 kemudian mengalami

kenaikan lagi di tahun 2016 menjadi 31,49 juta ton dan pada tahun 2016

mengalami kenaikan kembali menjadi 34,47 juta ton.

Sementara pertumbuhan sub-sektor industri perkebunan kelapa sawit telah

menghasilkan manfaat ekonomi yang penting, pengembangan areal perkebunan

kelapa sawit ternyata menyebabkan meningkatnya ancaman terhadap keberadaan

hutan alam tropis Indonesia. Para investor lebih suka untuk membangun

perkebunan kelapa sawit pada kawasan hutan konversi karena mereka

mendapatkan keuntungan besar berupa kayu IPK (Izin Pemanfaatan Kayu) dari

areal hutan alam yang dikonversi menjadi areal perkebunan kelapa sawit. Kayu

IPK sangat dibutuhkan oleh industri perkayuan di Indonesia, terutama industri


14

pulp dan kertas, khususnya setelah produksi kayu bulat yang berasal dari hutan

alam produksi, yaitu produksi kayu bulat berdasarkan Rencana Karya Tahunan

(RKT) HPH, semakin berkurang dari tahun ke tahun.

Menurut mantan Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Nasution (2000),

realisasi pembangunan perkebunan kelapa sawit sejauh ini hanya 16.1 persen dari

total areal hutan konversi yang sudah mendapatkan SK pelepasannya.

2.3 Umur Ekonomis Kelapa Sawit

Umur ekonomis kelapa sawit yang dibudayakan umumnya 25 tahun. Pada

umur lebih dari 25 tahun tanaman sudah tinggi sehingga sulit di panen, jumlah

tandan buah juga sudah sedikit sehingga tidak ekonomis lagi. Pengelompokan

kelapa sawit berdasarkan umur tanaman adalah sebagai berikut :

1. Tanaman belum menghasilkan (TBM) yaitu tanaman berumur 1-3 tahun.

2. Tanaman menghasilkan (TM) yaitu tanaman berumur 4 – 25 tahun:

a) Tanaman remaja menghasilkan (TRM) berumur 4 – 8 tahun.

b) Tanaman dewasa menghasilkan I (TDM I) berumur 9 – 14 tahun.

c) Tanaman dewasa menghasilkan II (TDM II) berumur 15 – 21 tahun.

d) Tanaman tua menghasilkan (TTM) berumur 20 – 25 tahun

Semua komponen kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara maksimal. Buah

sawit memiliki daging dan biji sawit (kernel). Dimana daging sawit dapat diolah

menjadi CPO (crude palm oil) sedang buah sawit diolah menjadi PKO (kernel

palm oil). Produksi tanaman kelapa sawit akan berpengaruh dengan umur dan kelas

kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa sawit digolongkan menjadi 3 kelas yaitu S1

(sangat sesuai), S2 (sesuai), dan S3 (agak sesuai). Dari kriteria kelas kesesuaian lahan


15

diatas, tanaman kelapa sawit jenis tenera secara umum bisa memiliki produktivitas

sebagai berikut.

Tabel 3. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit

Umur TM Potensi

Genetik

TBS ton/Ha/Thn

Kelas Tanah

1 2 3

3 TM-1 14.000 13.300 12.300 11.000

4 TM-2 23.000 21.900 20.100 18.100

5 TM-3 28.000 26.600 24.500 22.100

6 TM-4 30.500 29.000 26.700 24.000

7 TM-5 31.800 30.200 27.900 25.100

8 TM-6 32.500 30.900 28.500 25.600

9 TM-7 32.800 31.100 28.700 25.800

10 TM-8 33.000 31.400 28.900 26.000

11 TM-9 33.000 31.400 28.900 26.000

12 TM-10 33.000 31.400 28.900 26.000

13 TM-11 33.000 31.400 28.900 26.000

14 TM-12 33.000 31.400 28.900 26.000

15 TM-13 33.000 31.400 28.900 26.000

16 TM-14 32.800 31.100 28.700 25.800

17 TM-15 32.500 30.900 28.500 25.600

18 TM-16 32.000 30.400 28.000 25.200

19 TM-17 31.700 30.100 27.800 25.000

20 TM-18 31.000 29.500 27.200 24.400

21 TM-19 30.500 29.000 26.700 24.000

22 TM-20 30.500 29.000 26.700 24.000

23 TM-21 28.000 26.600 24.500 22.100

24 TM-22 28.000 26.600 24.500 22.100

Rata-rata

28.854 26.577 23.905

Sumber : PT. Damai Nusa Sekawan Kebun SSI


16

2.4 Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit (Replanting)

Berdasarkan defenisi Kementan (2016), peremajaan merupakan upaya

pengembangan perkebunan dengan melakukan penggantian tanaman tua atau

tidak produktif lagi dengan tanaman baru, baik secara keseluruhan maupun secara

bertahap. Peremajaan tanaman kelapa sawit dilakukan agar hasil produksi kebun

sawit tidak menurun drastis. Tahap ini memerlukan perencanaan yang matang dan

terperinci untuk menghindari terjadinya kerugian selama kegiatan peremajaan.

Dalam konteks perkebunan komersial, yang menjadi tujuan perusahaan

yaitu keuntungan yang optimal. Keuntungan optimal perusahaan perkebunan

sangat di tentukan oleh sumber pendapatan perusahaan. Secara pasti, hal itu

merupakan fungsi produksi dari tanaman yang ditanam di kebun. Pertimbangan

utama dilakukan permajaan kelapa sawit karena umur tanaman lebih dari umur

ekonomis atau sekitar 25 tahun, yang produksinya sudah rendah sehingga secara

ekonomi tidak menguntungkan untuk dipertahankan

Menurut Agus Susanto dan Ysin Hartono (2002) metode replanting selalu

berkembang yang selalu terkait dengan masalah baru. metode replanting

dikelompokkan menjadi beberapa tahap yaitu metode bakar, metode

underplanting, metode bakar dan metode chipping.

Mengenai teknik replanting yang akan dipilih dapat dianalisa dengan cara

menghubungkan antara teknik-teknik replanting dengan masalah yang ada pada

lahan tesebut yaitu masalah lingkungan, serangan hama, penyakit, dan biaya.

Namun pada saat ini sangat dianjurkan dalam melakukan replanting tanaman

kelapa sawit yaitu dengan cara zero burning dikarena iklim dunia pada saat ini

yang sangat memprihatinkan (Susanto dan Hartono, 2002).


17

Berikut ini penjelasan metode replanting yang ada di Indonesia.

1. Metode Bakar

Pada awal memasuki generasi kedua di Sumatra, teknik replanting tidak

menjadi masalah. Pada tahap-tahap ini replanting dengan cara membakar tanaman

kelapa sawit. Pembakaran tanaman kelapa sawit akan menimbulkan polusi udara,

merusak lingkungan hayati dan menyebabkan kehilangan bahan organik.

Kelebihan replanting cara bakar ini adalah mudah, cepat dan relatif murah.

(Susanto dan Hartono, 2002)

Pembakaran adalah pekerjaan yang sangat bahaya karena dapat

menimbulkan berbagai kecelakaan. Pembakaran dapat menimbulkan dampak

negatif, antara lain dampak negatif status hara tanah, hilangnya mulsa yang

seharusnya berubah menjadi humus dan hilangnya humus yang dilapisan

permukaan tanah akibat pembakaran tersebut.

Peremajaan atau replanting dengan cara membakar batang dan pelepah

kelapa sawit ditumbang dan dibakar sebagian atau seluruhnya sesuai kebutuhan

(Susanto dan Hartono, 2002). Batang kayu yang berukuran besar tidak akan

terbakar habis akan tetapi kayunya akan dicincang (dipotong-potong) kemudian

ditumpukkan dengan kayu yang belum terbakar semuanya dan dibakar lagi

sampai tuntas.

2. Tanpa Bakar.

Susanti dan Hartono (2002), menegaskan zero burning semua pekerjaan

persiapan lahan mulai dari penumbangan sampai dengan lahan siap ditanami dan

sama sekali tidak ada dilakukan pembakaran.


18

Teknik tanpa bakar (zero burning) berarti tidak ada kegiatan pembakaran

sama sekali baik dalam program peremajaan atau dalam pengolahaan limbah yang

dihasilkan kebun atau pabrik kelapa sawit.

Tahapan dalam pelaksanaan replanting dengan menggunakan teknik tanpa

bakar sebagai berikut :

a. Pre-lining.

Dalam pre-ling akan ditentukan lajur untuk tanaman baru, lajur untuk

penumpukan hasil cacah kayu sawit dan pelepah, dan ditentukan jalan masuknya

alat-alat mekanisasi (excavator dan traktor).

b. Penumbangan.

Penumbangan, pencacahan dan penumpukan adalah ini dari penerapan

zero burning (tanpa bakar). Ketiga kegiatan ini diakukan dengan menggunakan

excavator. Penumbangan dilakukan dengan merobohkan pohon sawit dengan

punggung (bucket excavator), kemudian menggali sisa-sisa akar dari pohon

tersebut semaksimal mungkin.

3. Metode Underplanting

Underplanting adalah penanaman bibit baru dibawah pohon yang lama

dengan sengaja tidak ditebang pada saat replanting. Pohon lama dibiarkan hidup

dan terus dipetik buahnya atau dipanen. Tanaman tua yang tidak produktif

ditumbang dalam dua periode, yakni 50% pada waktu 4-6 bulan setelah tanam dan

50% lagi pada saat tanaman muda berumur 12 bulan. Sebelum menumbang

tanaman tidak produktif terlebih dahulu tanaman tersebut diracun.


19

Lokasi : PT. DNS Kebun Sosa Indah (18/04/2019)

Sumber : PT. DNS Kebun Sosa Indah

Gambar 2 : Underplanting

Teknik underplanting berbeda dengan teknik replanting karena pada

teknik replanting tanaman tua langsung ditumbangkan seluruhnya terlebih dahulu

baru ditanami bibit baru sedangkan underplanting tanaman tua tidak langsung

ditumbangkan. Metode Underplanting, mampu menekan masa tidak produktif

kurang dari 3 tahun.

4. Metode Chipping (Cincang Batang)

Teknik cincang merupakan teknik pembukaan lahan tanpa bakar dengan

proses cutting – chipping – decomposition (CCD). Pembukaan lahan dengan

menggunakan teknik tanpa bakar ini telah dilakukan pada beberapa perkebunan

kelapa sawit, baik untuk pembukaan areal baru, maupun untuk peremajaan kelapa

sawit. Alasan utama penggunaan teknik tanpa bakar dalam pembukaan lahan

adalah karena sistem ini dapat memberi keuntungan yaitu :

1. Mempertahankan kesuburan tanah.

2. Mempertahankan struktur tanah.


20

3. Menjamin pengembalian unsur hara.

4. Mencegah erosi permukaan tanah.

5. Membantu pelestarian lingkungan.

Sumber : PT. DNS Kebun Sosa Indah(10/02/2018)

Lokasi : PT. DNS Kebun Sosa Indah

Gambar 3. Replanting sistem Chipping (Cincang Batang)

Teknik menggunakan alat berat sejenis excavator dengan tungkai yang

dimodifikasi menggunakan alat tertentu yang akan mencacah batang tanaman

kelapa sawit yang sudah tua. Pekerjaan mencacah ini dilakukan sekaligus begitu

pohon ditumbang. Alat yang digunakan adalah pencincangan dengan spesifikasi

lebar potongan 12 cm dan panjang sekitar 1 meter (Susanto dan Hartono, 2002).

2.5 Analisis Kelakayak Finansial

Analisis kelayakan Finansial digunakan untuk mengetahui apakah suatu

kegiatan atau bisnis akan memberi keuntungan yang layak bila dilaksanakan.

Hasil dari analisis tersebut nantinya dapat menjadi masukan atau bahan


21

pertimbangan bagi berbagai pihak yang terkait dengan bisnis (Gittinger (1986)

dalam Nurmalina et al. (2009) )

Aspek finansial dalam analisis kelayakan finansial memiliki tujuan utama

untuk menilai kondisi finansial (keuangan) perusahaan secara keseluruhan.

Menurut Kasmir dan Jaffar (2010), penilaian terhadap aspek keuangan meliputi

sumber dana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan

biaya investasi yang dibutuhkan selama umur bisnis.

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) analisis finansial merupakan suatu

analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan

apakah suatu bisnis akan menguntungkan selama umur bisnis. Umur bisnis yang

direncanakan dalam suatu analisis finansial tidak jarang memiliki waktu yang

panjang sehingga arus pengeluaran dan pemasukan tidak terjadi dalam satu waktu

melainkan sepanjang umur bisnis. Oleh karena itu dibutuhkan konsep nilai waktu

terhadap uang dalam identifikasi biaya dan manfaat bisnis.

Dalam suatu analis finansial bisnis, biaya dan manfaat finansial akan

menjadi komponen pembentuk cashflow. Cashflow akan menggambarkan aliran

penerimaan dan pengeluaran suatu bisnis dalam periode tertentu yang terdiri atas

inflow (arus penerimaan), outflow (arus pengeluaran), manfaat bersih (net

benefit), dan manfaat bersih tambahan (incremental net benefit) bila diperlukan.

Nantinya, cashflow dapat dianalisis lebih lanjut melalui kriteria-kriteria kelayakan

investasi seperti IRR, Net B/C, NPV dan PP untuk menilai bagaiman kelayakan

suatu bisnis, menurut Gittinger (1986) dalam Nurmalina et al (2010)


22

1. Net Present Value (NPV)

Suatu bisnis dapat dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat yang

diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Selisih antara manfaat dan biaya

disebut dengan manfaat bersih atau arus kas bersih. Net Present Value atau nilai

kini manfaat bersih adalah selisih antara total present value manfaat dengan total

present value biaya, atau jumlah present value dari manfaat bersih tambahan

selama umur bisnis. Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan NPV adalah dalam

satuan mata uang rupiah. (Gittinger (1986) dalam Nurmalina et al (2010))

2. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C)

Net B/C Ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif

dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih

yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap satu satuan kerugian dari

bisnis tersebut. Suatu bisnis atau kegiatan investasi dapat dikatakan layak apabila

Net B/C lebih besar dari satu, dan dikatakan tidak layak bila Net B/C lebih kecil

dari satu.

3. Internal Rate Of return (IRR)

Kelayakan bisnis juga dinilai dari seberapa besar pengembalian bisnis

terhadap investasi yang ditanamkan. Hal ini ditunjukkan dengan mengukur

besaran Internal Rate of Return (IRR). IRR adalah tingkat discount rate (DR)

yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Besaran yang dihasilkan dari

perhitungan ini adalah dalam satuan persentase (%). Suatu bisnis dikatakan layak

apabila IRR-nya lebih besar dari opportunity cost of capital-nya (DR). Pada

umumnya dalam menghitung tingkat IRR dilakukan dengan mengunakan metoda


23

interpolasi di antara tingkat discount rate yang lebih rendah (yang menghasilkan

NPV positif) dengan tingkat discount rate yang lebih tinggi (yang menghasilkan

NPV negatif) (Gittinger (1986) dalam Nurmalina et al 2010).

4. Payback Period (PP)

Payback period atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu

metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur

periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat

kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali

dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain (Husnan dan Suwarsono 2000).

Kelemahan dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang (time value of

money) dan cash flow setelah payback period. Metode ini hanya metode

pelengkap penilaian investasi (Nurmalina et al 2009).

2.6 Analisis Sensivitas (Sensitivity Analysis)

Menurut Suratman (2001), Setiap investasi akan selalu berhadapan dengan

resiko. Oleh karena itu, semua investor harus berani menghadapi resiko, karena

resiko akan selalu ada dalam setiap investasi. Setiap investasi mengandung resiko

meskipun kadarnya berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat resiko dari suatu

proyek, semakin tinggi keuntungan yang diharapkan atas investasi proyek

tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat resiko suatu proyek, semakin rendah

tingkat keuntungan yang diharapkan atas proyek tersebut. Para investor pasti akan

memiliki resiko yang sama, namun menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih

besar atau tingkat keuntungan sama tetapi resiko lebih rendah.


24

Resiko proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang pasti (uncertaint),

jika terjadi mempunyai resiko positif maupun negatif pada tujuan proyek. Suatu

resiko mempunyai penyebab, dan jika terjadi membawa konsekuensi. Suatu

kejadian dapat dilihat dari sisi probabilitas (likelihood) dan konsekuensi dari

kejadian tersebut. Suatu peristiwa bisa mempunyai probabilitas besar dengan

konsekuensi kecil dari sini dapat menghitung kejadian mana yang lebih berbahaya

atau yang lebih beresiko (Santoso,2009).

Teknik dalam menentukan resiko investasi dapat dilakukan dengan

analisis kepekaan atau sensitifitas. Analisis sensivitas (sensitivity) merupakan

analisis yang digunakan untuk membantu menemukan unsur yang sangat

menentukan hasil proyek (the critical element). Analisis ini dapat membantu

mengarahkan perhatian orang pada variabel-variabel yang penting untuk

memperbaiki perkiraan. Analisis kepekaan dapat juga mambantu pengelolaan

proyek dalam menunjukkan bagian-bagian yang peka yang membutuhkan

pengawasan yang lebih ketat guna menjamin hasil yang diharapkan akan

menguntungkan perekonomian (Sanusi, 2000).

Menurut Pasaribu (2012), analisis kepekaan diperlukann sejak awal

proyek waktu perencanaan. Hal ini mengantisipasi beberapa kemungkinan, misal

turunnya harga produk akibat harga pasar di pasar internasional merosot.

Terjadinya biaya over disebabkan karena harga input komponen proyek menjadi

tinggi. Hal ini diperoleh akibat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing

merosot menyebabkan harga impor komponen produk menjadi naik. Selain itu,

kemunduran waktu dalam pelaksanaan proyek akibat faktor politik, keamanan dan


25

bencana alama bajir sehingga mengakibatkan biaya membesar serta berproduksi

tertunda mengakibatkan benefit proyek menjadi menurun.

2.7 Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini akan dicantumkan beberapa penelitian sejenis yang telah

dilakukan peneliti terdahulu sehingga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan

yang akan dilakukan. Dengan merujuk pada penelitian terdahulu maka dapat di

lihat perbedaan masing-masing penelitian termasuk kelemahan penelitian

terdahulu sehingga dapat dilengkapi pada penelitian yang akan dilakukan ini.

Pada Tabel berikut dapat kita lihat beberapa penelitian terdahulu.

Tabel. 4. Penelitian Terdahulu.

No Peneliti Judul Tujuan Hasil

1 I MadeY.W,

Abu Bakar,

Ratna P

2014

Analisis Kelayakan

Usaha Kopi Luwak Di

Bali

Untuk menganalisis

kelayakan Usaha Kopi

Luak.

Layak.

NPV = 363.970.733

IRR = 21%

PP = 3 Tahun 5 Bulan.

2 Rico Fahlevi,

Wan Abbas Z

Umi Kalsum

2014

Analisis Kelayakan

Usaha Agroindustri Kopi

Luwak di Kec. Balik

Bukit Kab. Lampung

Barat

Untuk menganalisis

kelayakan finansial

agroindustri Kopi

Luwak.

Layak secara Finansial

NPV = Rp. 2.856.650,-

IRR = 85,05 %

Net B/C = 5,81

PP = 4 Tahun 2 Bulan.

3 Irmayanti A,

Alimudin L,

Rukavina B

2015

Analisis Kelayakan

Investasi pada Usaha

Perkebunan Kelapa

Sawit di Desa Baimbara

Kec. Baimbara.

Untuk menganalisis

besarnya pendapatan

petani kelapa sawit rakyat

dan mengetahui kelayakan

usaha perkebunan kelapa

sawit rakyat dari sisi

investasi di Desa Bambaira

Kecamatan Bambaira

Kabupaten Mamuju Utara.

Layak

NPV = Rp. 77.210.692,90

Net B/C = 1,21

IRR = 21 %

PP = 4 Tahun 11 bulan


26

4 Husnul

Khotimah dan

Sutiono

Analisis Kelayakan

Usaha Budidaya Bambu.

Untuk menganalisis

finansial dari penanaman

bambu.

Tidak Layak Secara

Finansial.

NPV = (36.644.364,08)

Net B/C = (2,5)

IRR = (11 %)

PP = Periode tahun Ke 9,

Umur Proyek 15 Tahun.

5 Jabal Tarik

Ibrahim dan Ary

Bakhtiar

2017

Analisis Kelayakan

Usaha Sari Buah

Belimbing di Kota

Blitar.

Untuk mengetaahui

kelayakan bisnis sari buah

belimbing

Layak Secara Finansial

NPV = 45.782.311

Net B/C = 4,09

IRR = 89,13 %

Gross B/C = 1,3

Probabilitas = 7,3

2.8 Kerangka Konseptual

Menurut Kuncoro (2012) kerangka konseptual adalah fondasi utama

dimana sepenuhnya proyek penelitian di tujukan. Hal ini merupakan jaringan

hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan di

kombinasikan dari perumusan masalah yang telah di identifikasi melalui proses

wawancara, observasi, dan survey. Ada faktor yang mempengaruhi kelayakan

usaha peremajaan tanaman kelapa sawit tersebut, tetapi dalam penelitian ini

penulis mengangkat masalah yang berkaitan dengan Pengaruh metode peremajaa

sistem chipping dan underplanting terhadaap kelayakan finansial peremajaan

tanaman kelapa sawit dalam satu periode tanam.

Dari segi pengusahaan, suatu kebun kelapa sawit dianggap sudah tua jika

berumur sekitar 20 sampai 25 tahun dan perlu diremajakan. Peremajaan tanaman

(replanting) dilakukan agar hasil produksi kebun sawit tidak menurun secara

drastis. Dan juga tiap peremajaan memerlukan metode yang efektif dan efisien


27

baik dari segi biaya dan prosedur pekerjaan di lapangan. Pada tahap ini

diperlukan perencanaan yang matang dan terperinci untuk menghindari terjadinya

kerugian selama kegiatan peremajaan. Kerangka Pemikiran operasional dapat kita

lihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Kerangka pemikiran operasional analisi kelayakan replanting tanaman

kelapa sawit PT. Damai Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah.

Dikarenakan umur tanaman kelapa sawit yang sudah tua dan tidak

produktif lagi Afdeling I/2 PT. Damai Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah

melakukan peremajaan pada tahun 2016 dengan dua motode peremajaan yaitu

sistem Chipping dan Underplanting dengan modal pinjaman dari Bank Rakyat

Umur tanaman Kelapa Sawit yang

sudah tua dan tidak produktif lagi

PT.DNS Merupakan perusahaan yang

melakukan Replanting (Peremajaan)

Tanaman Kelapa Sawit

Replanting Sistem Chipping

(Cacah batang)

Replanting Sistem

Underplanting (Tanam Sisip)

Analisis Kelayakan

Finansial

Layak Tidak Layak

Analisis Sensivitas


28

Indonesia sebesar Rp. 29.300.000.000,- dengan jangka waktu pengembalian

delapan tahun dan bunga sebesar 11% flat sampai akhir bisnis. Usaha tersebut

memerlukan modal usaha yang cukup besar. Analisis kelayakan usaha perlu

dilakukan agar mengetahui apakan usaha peremajaan tanaman kelapa sawit

Afdeling I/2 PT. Damai Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah layak secara finansial.

Analisis kelayakan finansial dilakukan penilaian terhadap kriteria investasi yaitu

NPV, Net B/C, IRR, dan Payback Period. Analisis kelayakan finansial

dilanjutkan dengan analisis sensivitas (kepekaan). Hasil analisis sensivitas

diharapkan dapat memberikan pertibangan bagi PT. DNS Kebun Sosa Indah

dalam menjalankan usahanya dan melakukan perbaikan jika ada aspek yang tidak

layak.


29

BAB III

MЕTODA PЕNЕLITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian

Pеnеlitian dilakukan di afdeling I lokasi 2 PT.Damai Nusa Sekawan Kebun

Sosa Indah yang bertempat di kabupaten Padang Lawas. Kecamatan Sosa.

Penelitian ini dilaksakan pada bulan juli sampai dengan september 2019. Peneliti

memilih PT. Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah sebagai tempat penelitian

dikarenakan saat ini Afdeling I/2 PT. Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah sudah

melaksanakan kegiatan peremajaan kelapa sawit sehingga manajeman

memerlukan kajian biaya yang lebih efisien dan yang menunjang keuntungan

produktifitas dengan membandingkan kedua metode peremajaan tanaman kelapa

sawit ini.

3.2 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dapat berupa penelitian yang

menggunakan teknik pengumpulan data secara kuantitatif dan teknik

pengumpulan data secara kualitatif. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data secara kuantitatif, yaitu data yang dipakai adalah data-data

yang berbentuk angka-angka yang dapat diukur dan hitung. Teknik pengumpulan

data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan tanya jawab kepada pihak manajemen

perusahaan dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengetahui kondisi

perusahaan.


30

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari literatur yang relevan baik berasal dari

dokumen perusahaan, buku, media masa, internet, dan penelitian terdahulu. Jenis

data yang dikumpulkan selama penelitian berupa data kuantitatif dan data

kualitatif yang berhubungan dengan perusahaan untuk mendukung penelitian.

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diolah dan analisis pada penelitian ini bersifat kuantitatif. Data

yang bersifat kualitatif tersebut dinilai berdasarkan kriteria kelayakan tiap aspek

yang harus dipenuhi. Data yang bersifat kuantitatif diolah untuk mengkaji aspek

kelayakan finansial berdasarkan kriteria penilaian investasi yaitu NPV, IRR, Net

B/C, PP, dan dilakukan analisis switching value untuk mengetahui persentase

perubahan produksi dan biaya variabel terhadap kelayakan finansial yang masih

dapat ditoleransi dalam bisnis yang diolah dengan menggunakan software

Microsoft Excel serta kalkulator.

3.4 Kriteria Kelayakan Investasi

1. Net Present Value

Net Present Value (NPV) adalah selisih present value (PV) arus benefit

dengan PV arus cost. NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima selama

umur proyek pada tingkat discount rate tertentu. Dalam metode NPV terdapat tiga

kriteria kelayakan investasi, yaitu :

a. NPV > 0, artinya usaha dinyatakan layak untuk dilaksanakan.

b. NPV = 0, artinya usaha mampu mengembalikan persis sebesar social

opportunity cost faktor produksi modal.


31

c. NPV < 0, artinya usaha tidak layak dilaksanakan.

NPV dinyatakan dalam rumus :

n

1tt

i1

CtBtNPV

Keterangan : NPV = nilai bersih sekarang (rupiah)

Bt = Manfaat pada tahun ke-t (rupiah)

Ct = biaya pada tahun ke-t (rupiah)

i = tingkat diskonto (%)

n = umur proyek (tahun)

t = tahun

2. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah nilai discount rate yang membuat

NPV benilai nol. Discount rate adalah tingkat bunga yang dikenakan Bank

Central atas pinjaman yang diberikan kepada bank umum atau yang biasa dikenal

sebagai bunga pinjaman. IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan

bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen.

Dalam metode IRR terdapat tiga kriteria kelayakan investasi yaitu :

a. Jika IRR > tingkat discount rate, maka usaha layak.

b. Jika IRR = tingkat discount rate, maka usaha tidak menguntungkan

namun juga tidak merugikan.

c. Jika IRR < tingkat discount rate, maka usaha tidak layak

d. Keterangan : IRR = Tingkat internal hasil (%)

IRR dapat dirumuskan sebagai berikut:


32

1221

1iix

NPVNPV

NPViIRR t

NPV1 = nilai bersih sekarang bernilai positif (rupiah)

NPV2 = nilai bersih sekarang bernilai negatif (rupiah)

i1 = tingkat diskonto menghasilkan NPV positif (%)

i2 = tingkat diskonto menghasilkan PV negatif (%)

Hasil analisis IRR lebih besar dari bunga bank (tingkat diskonto) yang

berlaku, menunjukkan proyek tersebut layak untuk dilakukan, sebalikanya bila

IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga bank maka usaha tersebut tidak layak

untuk dilakukan.

3. Net Benefit Cost Ratio

Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) merupakan angka perbandingan antara

jumlah present value yang positif (sebagai pembilang) dengan jumlah present

value yang negatif (sebagai penyebut). Dalam metode Net B/C terdapat tiga

kriteria kelayakan investasi yaitu :

a. Jika Net B/C = 1, maka NPV=0, usaha dikatakan layak, namun

keuntungan yang diperoleh hanya sebesar opportunity cost nya.

b. Jika Net B/C > 1, maka NPV>0, usaha dikatakan layak.

c. Jika Net B/C < 1, maka NPV<0, usaha dikatakan tidak layak.

Rumus yang digunakan dalam menghitung Net B/C adalah sebagai

berikut :


33

n

tt

n

tt

i

BtCt

i

CtBt

CNetB

1

1

1

1/

Keterangan : Bt = total penerimaan pada tahun ke-t

Ct = total biaya pada tahun ke-t

i = tingkat diskonto yang berlaku

n = umur ekonomis proyek


Payback Period (PP) adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup

kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas. Metode Payback

Period ini merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode)

pengembalian investasi suatu usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan

benefit bersih yang diperoleh setiap tahun. Semakin cepat waktu pengembalian,

semakin baik untuk diusahakan.

Rumus yang digunakan untuk menghitung payback period adalah sebagai berikut:

1)/()( xbcbanPP

Keterangan : n = Tahun terakhir jumlah arus Kas belum bisa menutupi biaya

investasi

a = Biaya investasi yang dikeluarkan

b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n

c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n + 1


34

3.5 Analisis Sensivitas (Sensitivity analysis)

Analisis Sensivitas (sensitivity analysis) membantu menemukan unsur

yang sangat menentukan hasil proyek (the critical element). Analisis ini dapat

membantu mengarahkan perhatian orang pada variabel-variabel yang penting

untuk memperbaiki perkiraan-perkiraan dan memperkecil bidang ketidak pastian.

Cara untuk melakukan analisis kepekaan secara sederhana dapat dijelaskan

sebagai berikut (Kadariah, 1988)

1. Mengubah besarnya variabel-variabel yang penting, masing-masing

terpisah atau beberapa dalam kombinasi dengan sesuatu persentase dan

menentukan berapa pekanya hasil perhitungan terhadap perubahan-

perubahan tersebut.

2. Menentukan dengan melakukan perubahan terhadap variabel sampai

proyek tidak dapat di terima.

Pengujian mengenai kepekaan atau sensitivitas usaha peremajaan tanaman

kelapa sawit di afdeling I/2 PT. DNS Kebuns Sosa Indah. Pada analisis ini

nantinya akan dilakukan perubahan penurunan tingkat produksi dan kenaikan

biaya produksi. Terdapat dua analisis yang akan dilakukan: (a) Analisis pertama

dilakukan dengan menurunkan dan peningkatan volume produksi sebesar 5%,

7,5% dan 10%. (b) Analisis kedua dilakukan dengan menaikkan dan menurunkan

biaya produksi sebesar 10%,20% dan 30%.

Kriteria Pengambilan Keputusan :

a. Apabila perubahan tingkat produksi dan biaya produksi merubah nilai

NPV, IRR, Net B?C dan PP sampai kriteria “Tidak Layak” dalam analisis


35

finansial, maka usaha peremajaan perkebunan kelapa sawit sistem

chipping dan underplnting peka terhadap perubahan tersebut.

b. Apabila perubahan tingkat produksi dan biaya produksi merubah nilai

NVP, IRR, Net B/C dan PP tetap masih dalam kriteria “Layak” dalam

analisis finansial, maka usaha peremajaan perkebunan kelapa sawit sistem

chipping dan underplnting tidak peka terhadap perubahan tersebut.

Pada perhitungan analisis sensitivitas dilakukan pula dengan

menggunakan metode Switching value yaitu metode untuk mengetahui sampai

titik berapa peningkatan maupun penurunan suatu komponen yang dapat

mengekibatkan perubahan dalam kriteria investasi yaitu dari layak menjadi tidak

layak ataupun sebaliknya. Switching value adalah variasi dari analisis sensitivitas

yang dilakukan dengan membuat asumsi adanya perubahan nilai pada beberapa

elemen pada proyek kemudian dilihat seberapa besar pengaruh perubahan tersebut

terhadap kelayakan proyek tersebut. Analisis ini dilakukan dengan metode coba-

cob yaitu dengan menurunkan volume produksi pada masing-masing grade

sampai dengan kriteria NPV menunjukkan nilai sama dengan 0 (Gittinger, 1982).

3.6 Asumsi Dasar yang Digunakan

Asumsi dasar yang digunakan sebagai dasar didalam perhitungan

kelayakan finansial analisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut :

1. Umur ekonomis tanaman kelapa sawit adalah 27 tahun berdasarkan pada

masa produktif kelapa sawit dimulai dari tahun ke-4.

2. Umur proyek yang dianalisis adalah 24 tahun, umur tersebut digunakan

berdasarkan umur ekonomis dikurangi umur tanaman termuda.


36

3. Luas total lahan yang diperhitungkan adalah 620,02 Ha dengan pembagian

sebagai berikut.

a) Replanting sistem Underplanting 217,22 Ha

b) Replanting sistem Chipping 402,80 Ha

4. Pajak pendapatan yang digunakan adalah sebesar 25 persen berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2 a,

yang merupakan perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 7 tahun

1983 tentang pajak penghasilan dan berlaku flat hingga akhir bisnis.

5. Biaya tenaga kerja yang digunakan dalam pemanenan dan pengangkutan

disesuaikan dengan jumlah produksi yaitu per kilogram TBS.

6. Angka produksi yang disajikan dan diasumsikan merupakan angka produksi

bersih, diluar brondolan (TBS yang tercecer pada masa panen).

7. Angka proyeksi produksi yang disajikan merupakan angka proyeksi dari

perusahaan.

8. Hasil panen dijual kepada pabrik sendiri dengan harga Rp 1.100,-/Kg

dimulai dari tahun pertama, dan pada tahun-tahun selanjutnya naik sebesar

Rp.50,- di tiap tahunnya.

9. Untuk biaya produksi di estimasikan Rp. 250,-/Kg selama proyek berjalan.

10. Tingkat discount rate (DR) yang digunakan adalah sebesar 11 persen

berdasarkan suku bunga pinjaman pada BANK Rakyat Indonesia dan asumsi

konstan hingga umur proyek bisnis berakhir.


37

11. Untuk Upah Harian Kerja dari perusahaan pada awal tahun 2020 yaitu Rp.

100.841,- di ambil dari Draf Budget Kebun Sosa Indah PT.DNS dan untuk

tahun-tahun selanjutnya di asumsikan kenaikan sebesar Rp. 2.500,- per tahun.

12. Harga material yang digunakan mengacu kepada draf budget Kebun Sosa

Indah PT. DNS dan harga material di asumsikan sama di tiap tahunnya.

13. Modal pinjaman dari bank adalah sebesar Rp. 29.300.000.000,- dengan bunga

11 persen dan jangka waktu pengambiln delapan tahun, dengan pembagian

sebagai berikut :

a. Chipping : Rp.20.200.000.000,-

b. Underplanting : Rp. 9.100.000.000,-

14. Penggunaan analisis senitivitas dilakukan dengan dua model yaitu :

a. Analisis pertama dilakukan dengan menurunkan tingkat produksi

sebesar 5%, 7,5% sampai 10%.

b. Analisis kedua dilakukan dengan menaikkan biaya produksi sebesar

10%, 20% sampai 30%.


38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.

PT. Damai Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah merupakan salah satu unit

usaha dari PT. Permata Hijau Group di sektor perkebunan Kelapa Sawit. Lokasi

PT. Damai Nusa Sekawan kebun Sosa Indah terletak di desa Siborna Bunut,

Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas Provinsi Sumatra Utara. PT. Damai

Nusa Sekawan Kebun Sosa Indah menerapkan sistem management terintegrasi

berdasarkan persyaratan ISO 9001 : 2008, ISO 14001 : 2004 dan SMK3 PP No.

50 Tahun 2012 di unit kebunnya. Luas areal sosa indah yaitu 1.495,68 Ha yang

terdiri dari tiga afdeling yaitu Afdeling lokasi 1 = 399,65 Ha, Afd. I Lokasi 2 yaitu

620,02 Ha dan Afd. II Lok 2 yaitu 536,01 Ha

Pengambilan data dilakukan di Afdeling 1 Lokasi 2. Afdeling ini memiliki

areal yang paling luas dibandingkan dengan kedua afdeling lainnya, yaitu 620,02

Ha. Untuk kondisi tanah pada afdeling 1 Lokasi 2 ini yaitu 80 % datar dan 20 %

bergelombang.

Untuk kelas kesesuaian lahan Afdeling 1 Lokasi 2 ini tergolong jenis tanah

S 2 dengan produksi rata – rata selama 24 tahun yaitu 26.577 Kg/ Ha.

Adapun sumber bibit yang di tanam di afdeling 1 lokasi 2 yaitu berasal

dari SOCFINDO dengan rata – rata poduksi per Ha dengan kelas lahan S2 yaitu

26.577 Kg/ Ha/ Thn.


39

Afdeling 1 Lokasi 2 terdiri dari 24 blok, dengan kondisi Tanaman Belum

Menghasilkan (TBM). Untuk blok dan luasan pada afdeling 1 lokasi 2 dapat kita

lihat pada Tabel 5.

Tabel 5 : Blok dan Luas Areal Tanaman Belum Menghasikan (TBM) Afdeling 1

Lokasi 2

Blok Tahun

Jenis

Jumlah

No. Umur Luas (Ha) Pokok

Tanam Tnm Bibit [pkk]

10 Des16 TBM – 3 Socfindo 5,53 839

20 Des16 TBM – 3 Socfindo 34,11 4.269

30 Des16 TBM – 3 Socfindo 35,63 4.451

40 Des16 TBM – 3 Socfindo 24,08 3.160

50 Des16 TBM – 3 Socfindo 6,31 902

01 Des16 TBM – 3 Socfindo 19,89 2.605

11 Des16 TBM – 3 Socfindo 31,62 3.907

21 Des16 TBM – 3 Socfindo 32,00 3.749

12 Des16 TBM – 3 Socfindo 28,05 3.910

31 Des16 TBM – 3 Socfindo 32,00 4.047

41 Jan-17 TBM – 3 Socfindo 32,00 4.056

51 Jan-17 TBM – 3 Socfindo 30,01 4.110

22 Jan-17 TBM – 3 Socfindo 32,00 4.145

32 Jan-17 TBM – 3 Socfindol 32,00 4.036

42 Jan-17 TBM – 3 Socfindo 32,00 4.096

52 Jan-17 TBM – 3 Socfindo 30,46 3.985

13 Jan-17 TBM – 3 Socfindo 36,98 4.620

23 Jan-17 TBM – 3 Socfindo 21,10 2.678

33 Feb-17 TBM – 3 Socfindo 30,67 3.630

43 Feb-17 TBM – 3 Socfindo 31,81 3.500

53 Feb-17 TBM – 3 Socfindo 22,70 3.062

14 Feb-17 TBM – 3 Socfindo 11,99 1.842

34 Feb-17 TBM – 3 Socfindo 5,41 1.024

44 Feb-17 TBM – 3 Socfindo 21,67 3.143

Total 620,02 79.766

Sumber : Afdeling 1 Lokasi 2 PT.DNS Kebun Sosa Indah. Data Diolah

Data diola


40

4.2 Dasar Kebijakan Replanting

Hal –hal yang menjadi pertimbangan kebun Sosa Indah PT. Damai Nusa Sekawan

dalam melaksanakan replanting adalah sebagai berikut.

1. Umur tanaman lebih dari 25 Tahun.

Secara umum budidaya tanaman kelapa sawit yaitu sampai berumur 25

tahun. Pada umur lebih dari 25 tahun, tanaman terebut sudah sangat tinggi dan

tandan buah segar yang di hasilkan sudah sangat jarang, sehingga secara

ekonomis diperhitungkan tidak profukif lagi untuk di pertahankan. Atas dasar

tersebut perusahaan melakukan peremajaan.

2. Tinggi tanaman lebih dari 12 meter.

Ketinggian tanaman yang sudah mencapai 12 meter manjadi salah satu

faktor PT. DNS melakukan peremajaan pada unit kebunnya. Ketinggian tanaman

menyebabkan proses pemanenan menjadi tidak efektif, karena menyulitkan

pemanen dalam proses pemotongan buah dari pokoknya sehingga basis borong

(target) pemanen menjadi menurun.

3. Jumlah tegakan kurang dari 100 Pokok.

Satuan Pokok Perhektar ( SPH ) adalah satu hal penentu dalam pencapaian

produksi suatu areal tanaman kelapa sawit. Berkurangnya SPH areal tanaman

kelapa sawit disebabkan oleh karena serangan Hama, penyakit dan fakor alam

seperti angin dan tanah longsor. Semakin tinggi SPH suatu areal tanam kelapa

sawit, semakin tinggi juga produksi pada areal tersebut. Sebaliknya, jika suatu

areal tanaman kelapa sawit memiliki SPH yang rendah akan memiliki produksi


41

yang rendah juga. Dikarnakan SPH yang sudah dibawah 100 pokok perhektar,

maka PT. Damai Nusa Sekawan melakukan replanting.

Afdeling I Lok. 2 PT. DNS Kebun Sosa Indah melakukan peremajaan

Tanaman Kelapa sawit atas pertimbangan umur tanaman yang sudah di atas 27

tahun sehingga tinggi tanaman kelapa sawit sudah diatas 12 meter yang

menyebabkan kegiatan panen tidak efektif lagi. Pada tabel berikut dapat kita lihat

blok – blok yang akan di replanting.

Tabel 6 : Blok – blok Replanting sistem Chipping

Blok Tahun Jenis

Jumlah

No. Luas (Ha)

Pokok

Tanam Bibit [pkk]

31 1989 Lonsum 32,00 3.232

41 1989 Lonsum 32,00 3.232

51 1989 Lonsum 30,01 3.031

22 1989 Lonsum 32,00 3.232

32 1989 Lonsum 32,00 3.232

42 1989 Lonsum 32,00 3.232

52 1989 Lonsum 30,46 3.076

13 1989 Lonsum 36,98 3.735

23 1989 Lonsum 21,10 2.131

33 1989 Lonsum 30,67 3.098

43 1989 Lonsum 31,81 3.213

53 1989 Lonsum 22,70 2.293

14 1989 Lonsum 11,99 1.211

34 1989 Lonsum 5,41 546

44 1989 Lonsum 21,67 2.189

Total 402,80 40.683

Sumber : Afdeling 1 Lokasi 2 PT.DNS Kebun Sosa Indah.

Data Diolah


42

Tabel 7 : Blok – blok Replanting sistem Underplanting

Blok Tahun Jenis

Jumlah

No. Luas (Ha) Pokok

Tanam Bibit [pkk]

10 1988 Lonsum 5,53 559

20 1988 Lonsum 34,11 3445

30 1988 Lonsum 35,63 3599

40 1988 Lonsum 24,08 2432

50 1988 Lonsum 6,31 637

1 1989 Lonsum 19,89 2009

11 1989 Lonsum 31,62 3194

21 1989 Lonsum 32 3232

12 1989 Lonsum 28,05 2833

Total 217,22 21.939

Sumber : Afdeling 1 Lokasi 2 PT.DNS Kebun Sosa Indah.

Data Diolah

4.3 Teknis Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit.

1. Replanting sistem Chipping (Cincang Batang)

Tahapan dalam replanting dengan metode chipping (cincang batang) yaitu

sebagai berikut.

a) Pancang rumpukan

Pemancangan rumpukan adalah suatu aktivitas pekerjaan menentukan titik

lokasi dimana material sisa pembersihan lahan akan di rumpuk sebagai acuan

alat berat bekerja. Dengan dilakukannya pemancangan rumpukan sasaran

yang akan di capai adalah sebagai berikut.

1. Volume material dari sisa tanaman tua di rumpuk di jalur yang telah di

tentukan dengan benar.

2. Kepastian rumpukan tidak menutupi jalur tanam kelapa sawit muda.

3. Percepatan proses pelapukan material di areal yang tepat.


43

Pancang rumpukan bermanfaat untuk tempat susunan batang pohon yang

telah ditumbang dengan arah utara – selatan dan dengan sistem 2 : 1 artinya

dua barisan tanaman disusun atau dirumpuk pada satu barisan.

Sumber : PT. Damai Nusa Sekawan (21/10/2019)

Gambar 5 .Model rumpukan 2 : 1 Pada areal tanam Kelapa Sawit

b) Penumbangan pokok dan chipping tanaman kelapa sawit.

Seluruh kegiatan penumbangan dan pencincangan pokok dilakukan

dengan menggunakan alat berat exavator yang sudah di lengkapi dengan

chipping bucket (alat pencacah). Pada ujung chipping bucket terdapat pisau

(blade) yang panjangnya ± 60 cm dan pada punggung chipping bucket

terdapat pisau berbentuk taji yang secara langsung membelah chipingan

menjadi dua bagian yang lebih kecil.


44


Lokasi : Afdeling II PT. Damai Nusa Sekawan.

Gambar 6 : Tumbang dan Chipping

Penumbangan dilakukan dengan merubuhkan pohon kelapa sawit dengan

menggunakan punggung bucket. Sisa akar dan bonggol digali/ dibongkar

dengan ukuran 1 Mtr2

dengan kedalaman 1 Mtr dan dikeluarkan semaksimal

mungkin. Kemudian lobang bekas bongkaran pokok yang sudah di tumbang

di tutup kembali dengan tanah disekitar bongkaran tersebut.

Pokok yang di tumbang kemudian dicacah atau dicincang dengan

menggunakan chipping bucket. Tebal cacahan tidak melebihi 7 Cm dan sudut

cacahan dengan kemiringan ± 45 – 60o. Tebal dan kemiringan hasil cacahan

seperti ini akan mempercepat proses pembusukan dan matinya spora

ganoderma. Pencacahan dilakukan mulai dari pangkal (bonggol batang)

sampai ke pucuk pelepah (harus dipotong dari pangkal sampai ujung pelepah

dan maksimal potongan 1 M).


45

Pokok yang tumbang ke arah parit, terlebih dahulu harus dikeluarkan dari

dalam parit kemudian baru dicacah, hasil cacahan tidak boleh terdapat dalam

parit. Sama halnya dengan pokok mati, bonggol dan akar dari pokok mati

tersebut harus di gali dari dalam tanah.

c) Pancang tanam

Pancang tanam merupakan salah satu proses yang berpengaruh dalam

peremajaan tanaman kelapa sawit. Karena tujuan dari pancang tanam adalah

untuk mendapatkan letak dan barisan tanaman kelapa sawit yang teratur dan

mendapatkan populasi per Hektar yang di inginkan.

Sumber : PT. Damai Nusa Sekawan

Gambar 7 : Layout Pancang Tanam Mata Lima


46

Pada peremajaan ini PT. DNS kebun Sosa Indah menetapkan populasi

tanam 136 pokok / Ha. Dengan jarak antar barisan 8,01 Meter dan jarak antar

pokok 9,24 Meter. Pancang jalur tanam yang dibuat harus benar – benar lurus

karena akan menjadi panduan pekerjaan berikutnya. Kemudian pemancangan

jalur tanam ini harus dilakukan secara berurutan, tidak boleh melompat –

lompat yaitu dikerjadikan dari baris per baris dan dari blok ke blok

berikutnya.

Setelah pencang jalur tanam selesai dilakukan dilanjutkan dengan pancang

tanam. Jarak tanam yang digunakan yaitu 8,01 x 9,24 Meter, yaitu jarak

tanam dalam barisan 8,01 dan jarak tanam antar pokok 9,24 meter. Titik

tanam harus lurus dan jarak antar pokok harus tepat (kena mata lima).

d) Semprot Gawangan

Penyemprotan gulma bertujuan untuk meminimalisir pertumbuhan gulma.

Setelah dilakukan kegiatan land clearing. selain itu tujuan penyemprotan

gawangan ini juga agar ajalur tanam kelapa sawit bersih. Penyemprotan gulma

pada tahapan ini dilakukan dengan menggunakan herbisida paraquat dengan

campuran metafuron dengan norma 0,75 hk/ha dan norma herbisida 1 ltr/ha.

e) Pembuatan Lubang Tanam

Lobang tanam dibuat minimal 2 minggu sebelum penanaman kelapa sawit

agar mudah untuk diperiksa jumlah maupun ukurannya, tanah cukup matang

dan tidak terburu – buru waktu tanam. Dikarenakan ketersediaan tenaga kerja

yang kurang maka Pembuatan lubang tanam dikerjakan dengan sistem

borongan dengan harga yaitu Rp 7.000,-/lubang. Pada titik pancang dibuat


47

lubang tanam dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 40 cm. Tanah atas (top soil)

hasil galian diletakkan disebalah kanan dan sub soil disebelah kiri.

.


Lokasi : Afd. II, PT. Damai Nusa Sekawan

Gambar 8 : Lubang Tanam Kelapa Sawit

f) Langsir dan ecer bibit

Bibit yang baik untuk dipindah tanamkan berumur 10 – 12 bulan dan telah

melalui tahapan seleksi di pembibitan. Bibit dibawa dari lokasi pembibitan

menggunakan truk pengangkut dengan norma 120 – 150 bibit/truk. Dan untuk

norma bongkar muat yang di gunakan yaitu Rp. 500,-/Pokok. Kemudian bibit

di ecer sesuai dengan kebutuhan bibit per bloknya. Setelah itu bibit di langsir

ke dalam blok dan di letkkan tepat disamping lubang tanam. Untuk langsir

bibit kedalam blok dikerjakan dengan sistem borongan dengan harga Rp

1.000,- / bibit. Untuk jumlah bibit yang di ecer dan di langsir tergantung dari


48

ketersediaan tenaga kerja. Bibit yang di bawa kelapangan harus ditanam pada

hari itu juga, untuk menghindari terjadinya pencurian bibit di lapangan.

g) Tanam kelapa sawit

Penanaman kelapa sawit efektifnya dilakukan pada awal musim hujan.

Untuk penanaman kelapa sawit di PT. Damai Nusa Sekawan menggunakan

sistem borongan dengan norma 2500,-/pokok. Untuk pekerjaan Langsir bibit

dan tanam menggunakan tenaga kerja borongan yang sama. Adapun tahapan

penanaman sebagai berikut.

1. Sebelum penanaman dilakukan pemberian pupuk dasar lubang tanam

dengan menaburkan secara merata pupuk Rock Phosphate sebanyak

250 gr/lubang.

2. Membuang polybag dengan cara membuat keratan vertikal pada sisi

polybag dan melepaskan polybag dari bibit dengan hati – hati agar

tanah pada perakaran bibit tersebut tidak rusak/ pecah, kemudian

masukkan bibit kedalam lubang.

3. Timbun bibit dengan tanah galian bagian atas (top soil) dengan

memasukkan tanah ke sekeliling bibit secara berangsur – angsur dan

padatkan dengan tangan agar bibit dapat berdiri dengan tegak.

4. Untuk tahapan selanjutnya, permukaan lubang penanaman bibit harus

di timbun dan ketinggiannya disamakan dengan permukaan tanah,

agar saat hujan tidak terjadi penggenangan air pada lubang tanam

kelapa sawit.


49


Gambar 9 : Teknis Penanaman Kelapa Sawit

h) Penanaman mucuna 408 pkk/ Ha

Areal yang akan ditanami kacangan harus sudah bersih dan terbebas dari

gulma. Penyemprotan dilakukan sebanyak 2 kali dengan interval 4 minggu (30

Hari). Untuk jenis kacangan yang digunakan yaitu Mucuna Bracteata (MB).

Dan sistem penanaman dilapangan yaitu dengan penanaman kecambah dari

MB tersebut. Untuk norma kebutuhan bibit kacangan jenis MB dilapangan

yaitu sekitar 408 bibit/ Ha, dengan kebutuhan perpokoknya yaitu 3 bibit

MB/pokok kelapa sawit. Penanaman kacangan dilapangan dilakukan setelah

bibit kacangan MB berumur 6 – 8 minggu. Penanaman kacangan dilakukan

setelah 2 minggu setelah penyemprotan gulma terakhir. Dimana tujuan dari

penanaman mucuna ini yaitu sebagai berikut.


50

1. Menekan pertumbuhan gulma sehingga dapat mengurangi biaya

pengendalian gulma.

2. Memperbaiki kondisi fisik tanah dengan memperbaiki erosi tanah,

mengurangi pencucian tanah dan kehilangan unsur tanah.

3. Memperbaiki kimia tanah dengan mengikat N dari udara, kemudian

mengolah dan melepaskan ke dalam tanah melalui bintil akar dalam

bentuk bahan organik.

4. Untuk merangsang berkembangnya mikro organisme di dalam tanah.

5. Untuk memperahankan kelembapan dan kandungan air tanah,

mengurangi penguapan air permukaan, menyimpan air dan

mempertahankan suhu tanah, dan menyediakan bahan organik.

2. Replanting sistem Underplanting (Sisipan).

Tahapan dalam replanting dengan metode underplanting (Tanaman sisip)

yaitu sebagai berikut.

a. Rempes Pokok tanaman Tua

Pada peremajaan tanaman kelapa sawit sistem underplanting kegiatan

rempes ini sangat dibutuhkan agar tanaman muda yang di tanam diantara

tanaman tua tersebut mendapatkan sinar matahari. Adapun proses

pekerjaannya yaitu denganmembuat semua daun tanaman kelapa sawit.

Jumlah pokok yang di rempes yaitu sekitar 25 % dari jumlah pokok dengan


51

pengambilan jalur rempesan yaitu 3 ; 1 (tiga jalur tanaman di rempes 1 jalur).

Norma dalam pekerjaan ini yaitu 1 Hk/ Ha.

b. Pancang Tanam

Pada proses pemancang tanam di areal underplanting tidak berbeda

dengan pancang tanam pada areal peremajaan sistem chipping. Untuk

pemakaian alat, bahan dan juga pemakaian norma juga sama. Yang

membedakan yaitu kondisi areal tanaman, dimana pada areal peremajaan

sistem chipping tanaman tua telah di tumbang dan di tumpuk di rumpukan.

Sedangkan pada areal peremajaan sistem underplanting tanaman tua tidak ada

di tumbang. Dan untuk pemancangan tanaman baru disisip di antara tanaman

tua dengan mengikuti jalur/ baris tanam lama.

c. Penanaman bibit Kelapa Sawit.

Setelah dilakukan pemancangan di antara tanaman tua, proses selanjutnya

yaitu pembuatan lubang tanama, langsir dan ecer bibit dan tanam kelapa

sawit. Untuk teknis pekerjaan dan sistem kerjanya mengacu pada penanaman

tanaman kelapa sawit pada peremajaan sistem chipping.

d. Injeksi Tanaman Tua

Peracunan dilakukan terhadap tanaman tua (50 % dari populasi awal) pada

saat tanaman muda berumur ± 1 tahun dan 2 tahun. Teknik peracunan

dilakukan dengan cara sebagai berikut.


52

1. Pada batang kira – kira ketinggaian 1 m dari pangkal batang dibuat

lobang sedalam 30 cm dengan posisi miring ke bawah dengan sudut ±

45o.

2. Lubang yang dibuat tersebut diisi dengan cairan berbahan aktif

glyposate (sistemik), sebanyak 50 cc/pohon (satu pohon 2 lubang).

3. Lubang ditutup kembali dengan bekas potongan batang atau tanah

(lempung).

4. Pada umumnya daun sudah terlihat kering dua minggu kemudian.

Sumber : Afdeling I PT. DNS Kebun Sosa Indah (21/10/2019)

Gambar 10 : Proses injeksi Pokok Kelapa Sawit

e. Sisip injeksi Pokok yang tidak mati

Setelah 1 bulan (30 Hari) kelang waktu penyuntikan awal, dilakukan

kembali sisip injeksi pokok tanaman yang tidak mati. Hal ini bertujuan untuk

mendapatkan tingkat keseragaman pertumbuhan tanaman baru.


53

f. Sensus Tanaman muda

Sensus tanaman muda sama halnya dengan sensus pokok. Yang

membedakannya yaitu pada sensus ini bukan hanya hidup atau mati tanaman

yang di lihat, melainkan tingkat serangan hama dan penyakit yang ada pada

areal tersebut.

Dikarenakan sisa – sisa batang kelapa sawit tua menjadi tempat

berkembangnya kumbang oryctes, terkadang sering menyerang dan

mematikan tanaman muda. Oleh sebab itu sensus tanaman muda ini sangat

penting dilakukan untuk meliht kondisi tanaman dilapangan dan juga menjadi

acuan dalam progres kerja selanjutnya.

g. Penyisipan Tanaman muda

Kegiatan penyisipan tanaman kelapa sawit dilakukan untuk menggantikan

tanaman yang telah mati, hilang atau kemungkinan besar tanaman tidak akan

berproduksi optimal. Pelaksanaan penyisipan tanaman yaitu 3 – 6 bulan

setelah tanam, dengan tujuan untuk mendapatkan keseragaman panen.

Cara penyisipan tanaman yaitu tanaman yang mati dicabut dan

ditempatkan dalam gawangan. Kemudian penyisipan tanaman dilakukan

dengan pembuatan titik tanam. Penanaman dilakukan dengan mengikuti

prosedur seperti penanaman awal.

h. Penanaman Kacangan Penutup Tanah

Sama halnya dengan penenaman mucuna di areal peremajaan sistem

chipping. Areal yang akan ditanami kacangan harus sudah bersih dan terbebas


54

dari gulma. Penyemprotan dilakukan sebanyak 2 kali dengan interval 4

minggu (30 Hari). Untuk jenis kacangan yang digunakan yaitu Mucuna

Bracteata (MB). Dan sistem penanaman dilapangan yaitu dengan penanaman

kecambah dari MB tersebut. Untuk norma kebutuhan bibit kacangan jenis

MB dilapangan yaitu sekitar 408 bibit/ Ha, dengan kebutuhan perpokoknya

yaitu 3 bibit MB/pokok kelapa sawit.penanaman kacangan dilapangan

dilakukan setelah bibit kacangan MB berumur 6 – 8 minggu. Penanaman

kacangan dilakukan setelah 2 minggu setelah penyemprotan gulma terakhir.

3. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman adalah tindakan yang dilakukan untuk menciptakan

kondisi lingkungan tumbuh optimal agar tercapainya pertumbuhan dan produksi

yang otimal tanaman yang di budidayakan. Proses pemeliharaan tanaman yang

dilakukan yaitu, sensus pokok, penyiangan gulma, pemupukan, pengendalian

hama dan penyakit serta penataan tajuk (penunasan).

a. Sensus Pokok.

Sensus Pokok bertujuan untuk mengetahui jumlah pohon (tegakan) di areal

tanam. Tujuannya dari sensus pokok ini adalah sebagai acuan dalam

proses pemupukan dan produksi.

b. Penyiangan Gulma.

Penyiangan gulma adalah proses pengendalian gulma yang dilakukan pada

areal piringan (lingkaran batang kelapa sawit) dan gawangan.

Pemeliharaan piringan dan gawangan bertujuan untuk mengurangi

kompetisi gulma terhadap tanaman kelapa sawit dalam penyerapan unsur


55

hara,air dan sinar matahari. Selain itu juga penyiangan gulma ini bertujuan

untuk mempermudah dalam proses pemanenan.

c. Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan

produktivitas tanaman. Jenis pupuk yang digunakan di Afd. I kebun sosa

Indah yaitu Pupuk Urea, Rock Phospate, MOP, KCL dan Dolomite.

d. Pengendalaian Hama dan Penyakit.

Konsep pengen dalian hama penyakit yang di terapkan di kebun Sosa

Indah yaitu pengendalian hama terpadu (HPT). Dalam konsep ini

pengendalian hayati merupkan prioritas karena mempunyai sifat yang jauh

lebih ramah lingkungan dan berkesinambungan. Teknik pengendalian

hayati yang dilakukan yaitu dengan mengembangkan musu alami dari

hama atau penyakit yaitu dengan pengambiakan burung hantu (Tyto alba)

dalam pengendalian hama tikus dan penanaman Turnera dalam

pengendalian hama ulat api pemakan daun.

e. Pengendalian Tajuk (Penunasan)

Pengendalian tajuk (penunasan) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memotong daun yang sudah tua atau daun yang tidak produktif lagi

dengan tujuan menjaga standar jumlah pelepah tiap pohon kelapa sawit.

Pada kebun sosa indah penunasan dilakukan hingga songgo dua, yang

artinya pelepah disisakan dua buah dibawah buah agar dapat menyanggah

buah.


56

4. Pemanenan

Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah umur tiga tahun. Pada umur

tanaman kelapa sawit tiga tahun buah kelap sawit sudah bisa dipanen tetapi

produksinya belum maksimal. Waktu panen buah kelapa sawit sangat

mempengaruhi jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Waktu panen yang tepat

akan memperoleh kandungan minyak yang maksimal. Karena dengan pemanenan

buah yang kelewat matang akan meningkatkan asam lemak bebas (ALB) yang

dapat menurunkan mutu minyak kelapa sawit.

Pada Afdeling satu Kebun Sosa Indah, pemanenan dilakukan dengan

sistem ancak teteap giring, yang artinya dimana tiap pemanen memiliki ancak

(lokasi kerja) yang tetap. Dan rotasi panen (interval panen) yang ditetapkan di

kebun sosa indah yaitu 7 hari, yang artinya jarak panen di tiap blok yang sama

yaitu 7 hari.

4.4 Aspek Finansial

Tujuan dari analisis finansial adalah untuk menilai kelayakan keuangan

perusahaan secara keseluruhan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu

usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan net

benefit, net B/C, IRR, serta payback periodnya. Kriteria investasi tersebut dapat

diketahui dengan memproyeksikan arus kas (cashflow) dan laporan laba/rugi.

Setelah itu dapat dilakukan analisis switching value.

Arus kas merupakan jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu

perusahaan berkaitan dengan kegiatan investasi. Pihak perusahaan perlu untuk

mengetahui berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan dalam


57

suatu usaha. Komponen penyusun cash flow antara lain inflow dan outflow dari

kegiatan investasi, net benefit, serta inflow dan outflow dari aktifitas bisnis

tambahan jika ada. Umur ekonomis dari tanaman kelapa sawit adalah 25 tahun,

tetapi proyeksi arus kas dilakukan selama 22 tahun. Selisih antara arus

penerimaan dan arus pengeluaran merupakan manfaat atau biaya yang diterima

dari kegiatan bisnis perkebunan kelapa sawit.

Arus penerimaan pada PT. DNS berasal dari hasil penjualan produk.

Penerimaan penjualan diperoleh dari hasil penjualan TBS. Hasil penjualan TBS

tergantung pada produksi yang dihasilkan tanaman kelapa sawit. Penjualan TBS

pada tahun ke-1 usaha diperoleh dari data historis PT. DNS. Proyeksi mulai

dilakukan pada tahun ke-2 sampai tahun ke-27 usaha.

Dasar jumlah produksi yang digunakan pada proyeksi tersebut diambil

dari data proyeksi perusahaan. Harga jual yang digunakan adalah Rp 1.100,-

perkilogram, Harga tersebut di proyeksikan untuk Tandan Buah Segar (TBS) yang

beratnya rata - ratanya masih di bawah 5 Kg. Harga tersebut pada tahun-tahun

selanjutnya naik sebesar Rp. 50,-/Kg di tiap tahunnya sampai akhir bisnis.

Pada awal tahun usaha mulai berjalan, perusahaan juga memperoleh modal

yang berasal dari bank. Bank yang memberikan modal pinjaman kepada

perusahaan adalah Bank Rakyat Indonesia dengan modal pinjaman yang diberikan

adalah sebesar Rp 29.300.000.000. Bunga pinjaman yang ditentukan sebesar 11

persen dengan jangka waktu pengembalian delapan tahun.


58

Komponen pengeluaran terdiri dari biaya investasi, biaya Panen dan

angkut TBS, biaya pemeliharaan pokok, biaya merumput, biaya hama & penyakit,

biaya pemupukan, biaya prasarana biaya pembayaran pinjaman dan bunga, serta

biaya pajak. Biaya investasi diperoleh dari kegiatan investasi sedangkan biaya

yang lain diperoleh dari kegiatan operasional. Biaya pembayaran pinjaman dan

bunga diperoleh berdasarkan ketentuan pihak bank tergantung pada besar bunga

pinjaman dan lama masa pengembalian. Biaya pajak pada cash flow diasumsikan

sebesar 25 persen. Manfaat bersih (net benefit) diperoleh dari selisih antara

komponen inflow dan outflow.

1. Biaya Peremajaan (Replanting)

Biaya Peremajaan (replanting) yang dikeluarkan PT. DNS terdiri dari

replanting, bibit, perbaikan infrastruktur jalan,parit, dan biaya sampai dengan

tanaman menghasilkan. Rincian biaya replanting dapat dilihat pada lampiran 3.

Jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk replanting sistim Chipping adalah Rp

48.794.029,-/Ha dan Untuk peremajaan sistim Underplanting yaitu Rp

41.876.441,-/Ha Biaya tersebut terdiri dari pembelian bibit, biaya peremajaan,

upah tanam, upah perawatan, pupuk, dan herbisida selama empat tahun. Total

biaya investasi pada tahun pertama yang dikeluarkan oleh PT. DNS sebesar

Rp.90.670.470,-/Ha.

2. Biaya Panen dan Angkut TBS

Biaya Panen dan angkutan TBS merupakan biaya yang dikeluarkan dalam

kegiatan produksi mulai dari proses pemanenan sampai proses pengiriman Tandan


59

Buah Segar ke Pabrik Kelapa Sawit. Besaran biaya ini tergantung dari jumlah

produksi TBS yang dihasilkan.

Pada peremajaan sistem chipping, dengan estimasi produksi perhektar

selama satu periode tahun tanam yaitu 604.758 Kg yang menggunakan biaya

sebesar Rp. 151.189.500,-/Ha dengan persentase dari biaya total yaitu 21,9%.

Sedangkan pada peremajaan sistem underplanting, estimasi produksi perhektar

selama satu periode tahun tanam yaitu 550.920 Kg, yang menggunakan biaya

produksi sebesar Rp. 131.730.000,-/Ha dengan persentase dari biaya total yaitu

21,4%.

Estimasi penggunaan biaya produksi perKg TBS yaitu Rp.250,-/Kg, yang

artinya beban biaya produksi per Kg TBS yang di hasilkan yaitu Rp.250,-. Jadi

dalam penggunaan biaya produksi, peremajaan sistem chipping lebih besar dari

pada sistem underplanting dikarenakan Tandan Buah Segar (TBS) yang

dihasilkan pada peremajaan sistem chipping lebih besar dibandingkan dengan

peremajaan sistem Underplanting. Untuk rincian biaya pertahunnya dapat kita

lihat pada Tabel 08 berikut.


60

Tabel 08. Rincian biaya Panen dan angkutan TBS PerHektar Afd. I/2 PT.DNS

Kebun Sosa Indah dalam satu periode tanam.

Periode Tahun Chipping Underplanting

Produksi Biaya Produksi Biaya

(Kg) (Rp,-) (Kg) (Rp,-)

0 2017 - Rp - 0 Rp -

0 2018 - Rp - 0 Rp -

0 2019 - Rp - 0 Rp -

1 2020 12.054 Rp 3.013.500 8.610 Rp 2.152.500

2 2021 19.698 Rp 4.924.500 16.080 Rp 4.020.000

3 2022 24.010 Rp 6.002.500 22.050 Rp 5.512.500

4 2023 26.166 Rp 6.541.500 24.030 Rp 6.007.500

5 2024 27.342 Rp 6.835.500 25.110 Rp 6.277.500

6 2025 27.930 Rp 6.982.500 25.650 Rp 6.412.500

7 2026 28.126 Rp 7.031.500 25.830 Rp 6.457.500

8 2027 28.322 Rp 7.080.500 26.010 Rp 6.502.500

9 2028 28.322 Rp 7.080.500 26.010 Rp 6.502.500

10 2029 28.322 Rp 7.080.500 26.010 Rp 6.502.500

11 2030 28.322 Rp 7.080.500 26.010 Rp 6.502.500

12 2031 28.322 Rp 7.080.500 26.010 Rp 6.502.500

13 2032 28.322 Rp 7.080.500 26.010 Rp 6.502.500

14 2033 28.126 Rp 7.031.500 25.830 Rp 6.457.500

15 2034 27.930 Rp 6.982.500 25.650 Rp 6.412.500

16 2035 27.440 Rp 6.860.000 25.200 Rp 6.300.000

17 2036 27.244 Rp 6.811.000 25.020 Rp 6.255.000

18 2037 26.656 Rp 6.664.000 24.480 Rp 6.120.000

19 2038 26.166 Rp 6.541.500 24.030 Rp 6.007.500

20 2039 26.166 Rp 6.541.500 24.030 Rp 6.007.500

21 2040 24.010 Rp 6.002.500 22.050 Rp 5.512.500

22 2041 24.010 Rp 6.002.500 22.050 Rp 5.512.500

23 2042 19.698 Rp 4.924.500 18.090 Rp 4.522.500

24 2043 12.054 Rp 3.013.500 11.070 Rp 2.767.500

TOTAL 604.758 RP 151.189.500 550.920 Rp 137.730.000

Sumber : Lampiran 11 dan lampiran 12 (diolah)


61

3. Biaya Pemeliharaan Pokok

Biaya pemeliharaan pokok adalah salah satu komponen biaya yang

memiliki persentase sangat kecil dari total penggunaan biaya operasional

perkebunan. Komponen biaya pemeliharaan pokok ini terdiri dari inventarisasi

pokok, konsolidasi tanaman dan kastrasi/sanitasi. Untuk komponen biaya

konsolidasi dan kastrasi/sanitasi ini digunakan pada masa Tanaman Belum

Menghasilkan (TBM). Sedangkan untuk komponen biaya Inventarisasi Pokok tiap

tahun harus digunakan karena sebagai acuan untuk item pekerjaan lain seperti

pembuatan estimasi produksi dan pemupukan.

Pada peremajaan sistem Chipping, penggunaan biaya pemeliharaan Pokok

pada satu periode tahun tanam yaitu Rp. 911.330,-/Ha atau 0,13% dari total

biaya. Sedangkan pada peremaaj sistem Underplanting, penggunaan biaya

pemeliharaan pokok pada satu periode Tahun tanam yaitu, Rp. 2.592.080,-/Ha

atau 0,88% dari total biaya.

Untuk perbandingan biaya pada areal underplanting lebih besar

dibandingkan dengan areal chipping dikarenakan pada masa TBM tingkat

Konsolidasi tanaman pada areal peremajaan sistem underplanting sebesar 30%

selama masa TBM dari total Pokok. Sedangkan pada areal chipping, konsolidasi

tanaman pada areal tersebut yaitu sebesar 4 % dari total Pokok. Untuk rincian

biaya pertahunnya dapat kita lihat pada Tabel 09 berikut.


62

Tabel 09. Rincian Biaya perHektar Pemeliharaan Pokok Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah dalam satu

Periode Tanam.

Periode Tahun Pemeliharaan Pokok

Chipping Underplanting

Inventarisasi Konsolidasi Kastrasi Inventarisasi Konsolidasi Kastrasi

Pokok Tanaman Sanitasi Pokok Tanaman Sanitasi

0 2017 Rp 10.000 Rp 124.538 Rp - Rp 10.000 Rp 622.519 Rp -

0 2018 Rp 10.000 Rp 62.269 Rp 200.000 Rp 10.000 Rp 622.519 Rp 200.000

0 2019 Rp 10.000 Rp - Rp 100.000 Rp 10.000 Rp 622.519 Rp 100.000

1 2020 Rp 13.109 Rp - Rp - Rp 13.109 Rp - Rp -

2 2021 Rp 13.434 Rp - Rp - Rp 13.434 Rp - Rp -

3 2022 Rp 13.759 Rp - Rp - Rp 13.759 Rp - Rp -

4 2023 Rp 14.084 Rp - Rp - Rp 14.084 Rp - Rp -

5 2024 Rp 14.409 Rp - Rp - Rp 14.409 Rp - Rp -

6 2025 Rp 14.659 Rp - Rp - Rp 14.659 Rp - Rp -

7 2026 Rp 14.909 Rp - Rp - Rp 14.909 Rp - Rp -

8 2027 Rp 15.384 Rp - Rp - Rp 15.384 Rp - Rp -

9 2028 Rp 15.709 Rp - Rp - Rp 15.709 Rp - Rp -

10 2029 Rp 16.034 Rp - Rp - Rp 16.034 Rp - Rp -

11 2030 Rp 16.359 Rp - Rp - Rp 16.359 Rp - Rp -

12 2031 Rp 16.684 Rp - Rp - Rp 16.684 Rp - Rp -

13 2032 Rp 16.934 Rp - Rp - Rp 16.934 Rp - Rp -

14 2033 Rp 17.334 Rp - Rp - Rp 17.334 Rp - Rp -

15 2034 Rp 17.659 Rp - Rp - Rp 17.659 Rp - Rp -

16 2035 Rp 17.984 Rp - Rp - Rp 17.984 Rp - Rp -

17 2036 Rp 18.309 Rp - Rp - Rp 18.309 Rp - Rp -

18 2037 Rp 18.634 Rp - Rp - Rp 18.634 Rp - Rp -

19 2038 Rp 18.959 Rp - Rp - Rp 18.959 Rp - Rp -

20 2039 Rp 19.284 Rp - Rp - Rp 19.284 Rp - Rp -

21 2040 Rp 19.534 Rp - Rp - Rp 19.534 Rp - Rp -

22 2041 Rp 19.934 Rp - Rp - Rp 19.934 Rp - Rp -

23 2042 Rp 15.584 Rp - Rp - Rp 15.584 Rp - Rp -

24 2043 Rp 15.834 Rp - Rp - Rp 15.834 Rp - Rp -

TOTAL Rp 424.523 Rp 186.806 Rp 300.000 Rp 424.523 Rp 1.867.556 Rp 300.000

Sumber : Lampiran 11 dan Lampiran 12 (diolah)


63

4. Biaya Merumput.

Biaya Merumput adalah komponen biaya yang rutin di gunakan setiap

tahun selama periode tanam. Penggunaan biaya ini tergantung dari kondisi areal

tanam kelapa sawit dan bersifat dapat dikendalikan dan bergantung kepada jumlah

produksi atau penjualan TBS dalam satu periode. Komponen biaya ini yaitu

pemeliharaan gawangan, pemeliharaan piringan & TPH kemudian Pengendalian

lalang.

Pada areal peremajaan sistem chipping estimasi penggunaan biaya

merumput ini yaitu sebesar Rp. 32.997.662,-/Ha atau 4,78% dari biaya total

selama satu periode tanam. Sedangkan pada areal peremajaan sistem

underplanting, estimasi penggunaan biaya merumput yaitu sebesar Rp.

32.857.649,- atau 5,12% dari biaya total selama satu periode tanam.

Untuk perbandingan penggunaan biaya merumput pada areal peremajaan

sistem chipping dan underplanting relatif sama tetapi pada persentase penggunaan

biaya lebih tinggi pada areal peremajaan underplanting. Hal tersebut disebabkan

produksi TBS/Ha pada underplanting lebih kecil dibandingkan pada areal

chipping, sehingga persentase penggunaan biayanya lebih besar. Untuk rincian



64

Tabel 10. Rincian biaya Merumput dalam satu periode tanam Afdeling 1 PT. DNS Kebun Sosa Indah.

Periode Tahun

Merumput


Gawangan Piringan & TPH Lalang Gawangan Piringan & TPH Lalang

0 2017 Rp 340.013 Rp 2.400.000 Rp 696.030 Rp 200.000 Rp 2.400.000 Rp 696.030

0 2018 Rp 2.000.000 Rp 508.890 Rp 460.050 Rp 2.000.000 Rp 508.890 Rp 460.050

0 2019 Rp 1.448.820 Rp 1.408.890 Rp 760.050 Rp 1.448.820 Rp 1.408.890 Rp 760.050

1 2020 Rp 637.455 Rp 802.096 Rp 111.673 Rp 637.455 Rp 802.096 Rp 111.673

2 2021 Rp 649.955 Rp 820.471 Rp 113.673 Rp 649.955 Rp 820.471 Rp 113.673

3 2022 Rp 641.287 Rp 838.846 Rp 115.673 Rp 641.287 Rp 838.846 Rp 115.673

4 2023 Rp 653.287 Rp 857.221 Rp 117.673 Rp 653.287 Rp 857.221 Rp 117.673

5 2024 Rp 432.400 Rp 565.242 Rp 89.755 Rp 432.400 Rp 565.242 Rp 89.755

6 2025 Rp 432.400 Rp 565.242 Rp 89.755 Rp 432.400 Rp 565.242 Rp 89.755

7 2026 Rp 448.900 Rp 587.992 Rp 92.755 Rp 448.900 Rp 587.992 Rp 92.755

8 2027 Rp 457.150 Rp 599.367 Rp 62.836 Rp 457.150 Rp 599.367 Rp 62.836

9 2028 Rp 404.980 Rp 550.321 Rp 63.836 Rp 404.980 Rp 550.321 Rp 63.836

10 2029 Rp 411.980 Rp 511.110 Rp 64.836 Rp 411.980 Rp 511.110 Rp 64.836

11 2030 Rp 412.688 Rp 547.834 Rp 32.918 Rp 412.688 Rp 547.834 Rp 32.918

12 2031 Rp 419.563 Rp 557.709 Rp 33.418 Rp 419.563 Rp 557.709 Rp 33.418

13 2032 Rp 426.438 Rp 502.164 Rp 33.918 Rp 426.438 Rp 502.164 Rp 33.918

14 2033 Rp 433.313 Rp 490.788 Rp 34.418 Rp 433.313 Rp 490.788 Rp 34.418

15 2034 Rp 440.188 Rp 499.038 Rp 34.918 Rp 440.188 Rp 499.038 Rp 34.918

16 2035 Rp 430.263 Rp 507.288 Rp 35.418 Rp 430.263 Rp 507.288 Rp 35.418

17 2036 Rp 350.205 Rp 290.192 Rp - Rp 350.205 Rp 290.192 Rp -

18 2037 Rp 355.830 Rp 294.442 Rp - Rp 355.830 Rp 294.442 Rp -

19 2038 Rp 361.455 Rp 298.692 Rp - Rp 361.455 Rp 298.692 Rp -

20 2039 Rp 367.080 Rp 302.942 Rp - Rp 367.080 Rp 302.942 Rp -

21 2040 Rp 292.887 Rp 307.192 Rp - Rp 292.887 Rp 307.192 Rp -

22 2041 Rp 296.637 Rp 311.442 Rp - Rp 296.637 Rp 311.442 Rp -

23 2042 Rp 144.546 Rp 159.851 Rp - Rp 144.546 Rp 159.851 Rp -

24 2043 Rp 72.898 Rp 106.182 Rp - Rp 72.898 Rp 106.182 Rp -

TOTAL Rp 13.762.614 Rp 16.191.445 Rp 3.043.603 Rp 13.622.601 Rp 16.191.445 Rp 3.043.603



65

5. Biaya Pengendalian Hama Penyakit.

Biaya pengendalian hama penyakit merupakan komponen biaya yang rutin

di anggarkan di tiap tahun sampai tanaman berumur 20 tahun. Untuk realisasi

penggunaan biayanya tergantung dari tingkat serangan pada areal tanam kelapa

sawit. Komponen biaya ini yaitu terdiri dari pengendalian hama tikus, ulat api

dan pemeliharaan turnera.

Penggunaan biaya perhektar pengendalian hama penyakit pada areal

peremajaan sistem chipping dan underplanting sama. Yang membedakan yaitu

pada persentase penggunaan biaya pengendalian hama penyakit terhadap

penggunaan biaya total. Dimana pada areal peremajaan sistem chipping yaitu

0,80% sedangkan pada areal peremajaan sistem underplanting yaitu 0,86 %.

Adanya perbedaan persentase penggunaan biaya dari kedua areal peremajaan

disebabkan oleh produksi per hektar dari kedua areal peremajaan juga berbeda.

Untuk rincian biaya pertahunnya dapat kita lihat pada Tabel 11 berikut.


66

Tabel 11. Rincian Biaya PerHektar Pengendalian Hama & Penyakit Afd. I Lok.2

PT.DNS selama Satu periode Tanam.

Periode Tahun

Hama dan Penyakit


Tikus Ulat Api Turnera Tikus Ulat Api Turnera

0 2017 Rp 119.200 Rp - Rp - Rp 119.200 Rp - Rp -

0 2018 Rp 42.760 Rp - Rp - Rp 42.760 Rp - Rp -

0 2019 Rp 42.760 Rp - Rp - Rp 42.760 Rp - Rp -

1 2020 Rp 101.989 Rp 264.184 Rp 6.050 Rp 101.989 Rp 264.184 Rp 6.050

2 2021 Rp 88.704 Rp 266.434 Rp 6.200 Rp 88.342 Rp 266.434 Rp 6.200

3 2022 Rp 90.454 Rp 268.684 Rp 6.350 Rp 90.092 Rp 268.684 Rp 6.350

4 2023 Rp 92.204 Rp 270.934 Rp 6.500 Rp 91.842 Rp 270.934 Rp 6.500

5 2024 Rp 4.965 Rp 239.932 Rp 4.434 Rp 4.604 Rp 239.932 Rp 4.434

6 2025 Rp 4.965 Rp 228.848 Rp 4.434 Rp 4.604 Rp 228.848 Rp 4.434

7 2026 Rp 4.965 Rp 231.348 Rp 4.434 Rp 4.604 Rp 231.348 Rp 4.434

8 2027 Rp 4.965 Rp 232.598 Rp 3.550 Rp 4.604 Rp 232.598 Rp 3.550

9 2028 Rp 4.965 Rp 233.848 Rp 3.625 Rp 4.604 Rp 233.848 Rp 3.625

10 2029 Rp 5.958 Rp 235.098 Rp 3.700 Rp 5.524 Rp 235.098 Rp 3.700

11 2030 Rp 5.958 Rp 236.348 Rp 3.775 Rp 5.524 Rp 236.348 Rp 3.775

12 2031 Rp 5.958 Rp 237.598 Rp 3.850 Rp 5.524 Rp 237.598 Rp 3.850

13 2032 Rp 5.958 Rp 238.848 Rp 3.925 Rp 5.524 Rp 238.848 Rp 3.925

14 2033 Rp 5.958 Rp 240.098 Rp 4.000 Rp 5.524 Rp 240.098 Rp 4.000

15 2034 Rp 5.958 Rp 241.348 Rp 4.075 Rp 5.524 Rp 241.348 Rp 4.075

16 2035 Rp 5.958 Rp 242.598 Rp 4.150 Rp 5.524 Rp 242.598 Rp 4.150

17 2036 Rp 5.958 Rp 201.595 Rp 4.225 Rp 5.524 Rp 201.595 Rp 4.225

18 2037 Rp 5.958 Rp 202.095 Rp 4.300 Rp 5.524 Rp 202.095 Rp 4.300

19 2038 Rp 5.958 Rp 202.595 Rp 4.375 Rp 5.524 Rp 202.595 Rp 4.375

20 2039 Rp 5.958 Rp 203.095 Rp 2.967 Rp 5.524 Rp 203.095 Rp 2.967

21 2040 Rp 5.958 Rp - Rp 2.967 Rp 5.524 Rp - Rp 2.967

22 2041 Rp 5.958 Rp - Rp 3.067 Rp 5.524 Rp - Rp 3.067

23 2042 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

24 2043 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -

TOTAL Rp 680.355 Rp 4.718.126 Rp 94.956 Rp 671.820 Rp 4.718.126 Rp 94.956



67

6. Biaya Pemupukan.

Biaya pemupukan merupakan komponen biaya yang memiliki komponen

biaya terbesar pada usaha perkebunan kelapa sawit. Dimana persentase

penggunaan biaya pemupukan mencapai 30 - 40 % dari total biaya dalam satu

periode tanam. Pemupukan ini juga merupakan faktor utama dari besar tidaknya

Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan oleh tanaman Kelapa Sawit.

Pada areal peremajaan sistem chipping, estimasi penggunaan biaya

pemupukan perhektar afdeling I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah selama satu periode

tanam yaitu sebesar Rp. 246.551.202,-atau 35,70% dari total biaya dalam satu

periode tanam. Sedangkan pada areal peremajaan sistem underplanting estimasi

penggunaan biaya pemupukan perhektarnya yaitu Rp.243.355.686,- atau 37,91%

dari total biaya usaha dalam satu periode tanam kelapa sawit.

Untuk perbandingan penggunaan biaya pemupukan pada areal peremajaan

sistem chipping dan underplanting relatif sama karena penggunaan dosis dan

harga pupuk yang sama juga. Tetapi pada persentase penggunaan biaya lebih

tinggi pada areal peremajaan underplanting. Hal tersebut disebabkan produksi

TBS/Ha pada underplanting lebih kecil dibandingkan pada areal chipping,

sehingga persentase penggunaan biayanya lebih besar. Untuk rincian biaya

pertahunnya dapat kita lihat pada Tabel 12 berikut.


68

Tabel 12. Rincian Biaya Pemupukan PerHektar Afd.I Lok.2 PT.DNS Kebun Sosa

Indah Selama satu Periode Tanam.

Periode Tahun

Pemupukan

Chipping Underlanting

Upah Bahan Upah Bahan

0 2017 Rp 750.000 Rp 2.323.431 Rp 750.000 Rp 2.323.431

0 2018 Rp 700.000 Rp 3.241.958 Rp 700.000 Rp 3.241.958

0 2019 Rp 400.000 Rp 3.129.638 Rp 400.000 Rp 3.129.638

1 2020 Rp 363.028 Rp 4.939.589 Rp 363.028 Rp 4.939.589

2 2021 Rp 372.028 Rp 4.939.589 Rp 372.028 Rp 4.939.589

3 2022 Rp 381.028 Rp 7.507.384 Rp 381.028 Rp 7.507.384

4 2023 Rp 390.028 Rp 7.507.384 Rp 390.028 Rp 7.507.384

5 2024 Rp 399.028 Rp 10.173.178 Rp 399.028 Rp 10.173.178

6 2025 Rp 399.028 Rp 10.173.178 Rp 399.028 Rp 10.173.178

7 2026 Rp 417.028 Rp 10.173.178 Rp 417.028 Rp 10.173.178

8 2027 Rp 426.028 Rp 10.173.178 Rp 426.028 Rp 10.173.178

9 2028 Rp 435.028 Rp 10.173.178 Rp 435.028 Rp 10.173.178

10 2029 Rp 444.028 Rp 10.173.178 Rp 444.028 Rp 10.173.178

11 2030 Rp 453.028 Rp 12.838.973 Rp 453.028 Rp 12.838.973

12 2031 Rp 462.028 Rp 12.838.973 Rp 462.028 Rp 12.838.973

13 2032 Rp 471.028 Rp 12.838.973 Rp 471.028 Rp 12.838.973

14 2033 Rp 480.028 Rp 12.838.973 Rp 480.028 Rp 12.838.973

15 2034 Rp 489.028 Rp 12.838.973 Rp 489.028 Rp 12.838.973

16 2035 Rp 498.028 Rp 12.838.973 Rp 498.028 Rp 12.838.973

17 2036 Rp 507.028 Rp 10.173.178 Rp 507.028 Rp 10.173.178

18 2037 Rp 516.028 Rp 10.173.178 Rp 516.028 Rp 10.173.178

19 2038 Rp 525.028 Rp 10.173.178 Rp 525.028 Rp 10.173.178

20 2039 Rp 534.028 Rp 10.173.178 Rp 534.028 Rp 10.173.178

21 2040 Rp 543.028 Rp 10.173.178 Rp 543.028 Rp 10.173.178

22 2041 Rp 552.028 Rp 10.173.178 Rp 552.028 Rp 10.173.178

23 2042 Rp - Rp - Rp - Rp -

24 2043 Rp - Rp - Rp - Rp -

TOTAL Rp 11.906.607 Rp 232.700.945 Rp 11.906.607 Rp 232.700.945



69

7. Biaya Prasarana

Biaya prasarana adalah suatu komponen biaya yang menjadi anggaran

rutin dalam suatu perusahaan perkebenunan kelapa sawit demi kelancaran

kegiatan usaha perkebunan. Tingkat pemakaian biaya prasarana ini ditentukan

oleh kondisi curah hujan pada areal perkebunan tersebut. Semakin tinggi curah

hujan maka semakin tinggi pengguanaan biaya prasarananya. Komponen dari

biaya prasarana ini yaitu biaya pemeliharaan jalan, parit dan titi panen.

Penggunaan biaya perhektar prasarana pada areal peremajaan sistem

chipping dan underplanting sama. Yang membedakan yaitu pada persentase

penggunaan biaya pengendalian hama penyakit terhadap penggunaan biaya total.

Dimana pada areal peremajaan sistem chipping yaitu 2,41% sedangkan pada areal

peremajaan sistem underplanting yaitu 2,55 % dari biaya total. Adanya perbedaan

persentase penggunaan biaya dari kedua areal peremajaan disebabkan oleh

produksi per hektar dari kedua areal peremajaan juga berbeda. Untuk rincian



70

Tabel 13. Rincian Biaya PerHektar Prasarana Afd.I Lok.2 PT. DNS Kebun Sosa Indah selama

Satu Periode Tanam

Periode Tahun

Prasarana


Jalan Parit Titi Panen Jalan Parit Titi Panen

0 2017 Rp 175.200 Rp 469.000 Rp - Rp 175.200 Rp 469.000 Rp -

0 2018 Rp 175.200 Rp 469.000 Rp - Rp 175.200 Rp 469.000 Rp -

0 2019 Rp 175.200 Rp 469.000 Rp - Rp 175.200 Rp 469.000 Rp -

1 2020 Rp 311.151 Rp 205.587 Rp 254.276 Rp 311.142 Rp 205.578 Rp 255.281

2 2021 Rp 315.227 Rp 210.684 Rp 254.440 Rp 315.218 Rp 210.675 Rp 253.673

3 2022 Rp 319.303 Rp 215.781 Rp 254.605 Rp 319.294 Rp 215.772 Rp 253.837

4 2023 Rp 323.379 Rp 220.878 Rp 253.838 Rp 323.370 Rp 220.868 Rp 254.002

5 2024 Rp 327.455 Rp 112.987 Rp 254.003 Rp 327.446 Rp 112.982 Rp 254.166

6 2025 Rp 327.455 Rp 112.987 Rp 254.003 Rp 327.446 Rp 112.982 Rp 254.166

7 2026 Rp 335.607 Rp 118.084 Rp 254.332 Rp 335.598 Rp 118.079 Rp 254.496

8 2027 Rp 339.683 Rp 120.633 Rp 254.496 Rp 339.674 Rp 120.627 Rp 254.660

9 2028 Rp 343.759 Rp 123.181 Rp 254.661 Rp 343.750 Rp 123.176 Rp 254.825

10 2029 Rp 347.836 Rp 125.729 Rp 254.825 Rp 347.826 Rp 125.724 Rp 254.989

11 2030 Rp 351.912 Rp 128.278 Rp - Rp 351.902 Rp 128.272 Rp -

12 2031 Rp 355.988 Rp 130.826 Rp - Rp 355.978 Rp 130.821 Rp -

13 2032 Rp 355.988 Rp 130.826 Rp - Rp 355.978 Rp 130.821 Rp -

14 2033 Rp 364.140 Rp 135.923 Rp - Rp 364.130 Rp 135.917 Rp -

15 2034 Rp 368.216 Rp 138.471 Rp - Rp 368.205 Rp 138.465 Rp -

16 2035 Rp 372.292 Rp 141.020 Rp - Rp 372.281 Rp 141.014 Rp -

17 2036 Rp 376.368 Rp 143.568 Rp - Rp 376.357 Rp 143.562 Rp -

18 2037 Rp 380.444 Rp 146.117 Rp - Rp 380.433 Rp 146.110 Rp -

19 2038 Rp 384.520 Rp 148.665 Rp - Rp 384.509 Rp 148.659 Rp -

20 2039 Rp 388.596 Rp 151.214 Rp - Rp 388.585 Rp 151.207 Rp -

21 2040 Rp 388.596 Rp 151.214 Rp - Rp 388.585 Rp 151.207 Rp -

22 2041 Rp 396.748 Rp 156.310 Rp - Rp 396.737 Rp 156.304 Rp -

23 2042 Rp 400.824 Rp 158.859 Rp - Rp 400.813 Rp 158.852 Rp -

24 2043 Rp 377.946 Rp - Rp - Rp 377.937 Rp - Rp -

TOTAL Rp 9.079.033 Rp 4.834.824 Rp 2.543.478 Rp 9.078.795 Rp 4.834.674 Rp 2.544.095



71

8. Biaya Tunasan

Biaya Tunasan merupakan komponen biaya yang rutin di anggarkan di

tiap tahun selama satu periode tahun tanam. Penggunaan biaya ini bertujuan untuk

mempermudah dalam proses pemanenan TBS.

Pada areal peremajaan sistem chipping, estimasi penggunaan biaya

tunasan perhektar selama satu periode tanam yaitu sebesar Rp. 7.155.000,-atau

1,05% dari total biaya dalam satu periode tanam. Sedangkan pada areal

peremajaan sistem underplanting estimasi penggunaan biaya pemupukan

perhektarnya yaitu Rp.7.155.000,- atau 1,11% dari total biaya usaha dalam satu

periode tanam kelapa sawit.

Penggunaan biaya perhektar tunasan pada areal peremajaan sistem

chipping dan underplanting sama. Yang membedakan yaitu pada persentase

penggunaan biaya pengendalian hama penyakit terhadap penggunaan biaya total.

Adanya perbedaan persentase penggunaan biaya dari kedua areal peremajaan

disebabkan oleh produksi per hektar dari kedua areal peremajaan juga berbeda.



72

Tabel 14. Rincian Biaya PerHektar Tunasan Afd. I/2 PT.DNS Kebun

Sosa Indah dalam Satu Periode Tanam.

Periode Tahun Tunasan


0 2017 Rp - Rp -

0 2018 Rp - Rp -

0 2019 Rp - Rp -

1 2020 Rp 310.500 Rp 310.500

2 2021 Rp 310.500 Rp 310.500

3 2022 Rp 310.500 Rp 310.500

4 2023 Rp 310.500 Rp 310.500

5 2024 Rp 310.500 Rp 310.500

6 2025 Rp 310.500 Rp 310.500

7 2026 Rp 310.500 Rp 310.500

8 2027 Rp 310.500 Rp 310.500

9 2028 Rp 310.500 Rp 310.500

10 2029 Rp 310.500 Rp 310.500

11 2030 Rp 337.500 Rp 337.500

12 2031 Rp 337.500 Rp 337.500

13 2032 Rp 337.500 Rp 337.500

14 2033 Rp 337.500 Rp 337.500

15 2034 Rp 337.500 Rp 337.500

16 2035 Rp 337.500 Rp 337.500

17 2036 Rp 337.500 Rp 337.500

18 2037 Rp 337.500 Rp 337.500

19 2038 Rp 337.500 Rp 337.500

20 2039 Rp 337.500 Rp 337.500

21 2040 Rp 337.500 Rp 337.500

22 2041 Rp 337.500 Rp 337.500

23 2042 Rp - Rp -

24 2043 Rp - Rp -

TOTAL Rp 7.155.000 Rp 7.155.000



73

9. Pembayaran Pinjaman dan Bunga Bank.

Biaya pinjaman dan bunga bank adalah salah satu komponen yang menjadi

keharusan perusahaan dalam pengembalian modal usaha yang dipinjam dari

pihak Bank. Jumlah dana yang dipinjam oleh PT. DNS Kebun Sosa Indah dalam

pengembangan usaha keseluruhannya yaitu Rp.29.300.000.000,-, dengan waktu

pengembalian selama 8 tahun dengan bunga 11 %. Rincian penggunaan dana

untuk peremajaan sistem chipping sebesar Rp. 20.200.000.000,- dan untuk

peremajaan sistem underplanting sebesar Rp.9.100.000.000,-.

Untuk perbandingan biaya pembayaran pinjaman + bunga dalam satuan

hektar, pada areal peremajaan sistem chipping biaya perhektarnya yaitu

Rp.77.831.182,- atau (11,42%) dari biaya total perhektar selama satu periode

tanam. Sedangkan pada areal peremajaan underplanting, biaya perhektarnya

yaitu Rp.65.017.954,- atau 10,09% dari biaya total perhektar selama satu periode

tanam.

Perbedaan beban biaya perhektar dalam pembayaran pinjaman dan bungan

Bank tersebut disebabkan oleh perbedaan pengguaan biaya pada proses

peremajaannya. Dimana penggunaan biaya pada proses peremajaan sistem

chipping lebih besar dibandingkan dengan peremajaan sistem underplanting.



74

Tabel 15. Rincian Pembayaran Pinjaman Pokok dan Bunga

Bank PerHektar.

Periode Tahun Pinjaman Pokok & bunga


0 2017 Rp - Rp -

0 2018 Rp - Rp -

0 2019 Rp - Rp -

1 2020 Rp 9.728.898 Rp 8.127.244

2 2021 Rp 9.728.898 Rp 8.127.244

3 2022 Rp 9.728.898 Rp 8.127.244

4 2023 Rp 9.728.898 Rp 8.127.244

5 2024 Rp 9.728.898 Rp 8.127.244

6 2025 Rp 9.728.898 Rp 8.127.244

7 2026 Rp 9.728.898 Rp 8.127.244

8 2027 Rp 9.728.898 Rp 8.127.244

9 2028 Rp - Rp -

10 2029 Rp - Rp -

11 2030 Rp - Rp -

12 2031 Rp - Rp -

13 2032 Rp - Rp -

14 2033 Rp - Rp -

15 2034 Rp - Rp -

16 2035 Rp - Rp -

17 2036 Rp - Rp -

18 2037 Rp - Rp -

19 2038 Rp - Rp -

20 2039 Rp - Rp -

21 2040 Rp - Rp -

22 2041 Rp - Rp -

23 2042 Rp - Rp -

24 2043 Rp - Rp -

TOTAL Rp 77.831.182 Rp 65.017.954

Sumber : Lampiran 5 (diolah)


75

10. Biaya Beban Pajak.

Biaya pajak merupakan suatu komponen biaya yang menjadi kewajiban

PT.DNS Kebun sosa Indah kepada pemerintah selama kegiatan usahanya

berlangsung. Besaran pembayaran biaya pajak ditentukan oleh besarnya hasil

penjualan tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan. Semakin besar penjualan

TBS maka beban pajak yang akan dibayar semakin besar juga, begitu pula

sebaliknya.

Pada areal peremajaan sistem chipping estimasi biaya pajak PT.DNS

Kebun Sosa Indah yaitu sebesar Rp.126.483.088,- atau 18,56 % dari total biaya

per hektar selama satu periode tanam. Sedangkan pada areal peremajaan sistem

underplanting estimasi biaya pajak perhektar yaitu sebesar Rp. 115.361.438,- atau

17,90% dari total biaya per hektar selama satu periode tanam.

Adanya perbedaan biaya pajak antara peremajaan sistem chipping dan

underplanting sebesar Rp.11.121.650,- disebabkan oleh perbedaan produksi

perhektar antara kedua model peremajaan tersebut. Dimana produksi perhektar

pada areal chipping lebih besar dari pada areal underplanting. Untuk rincian biaya

pertahunnya dapat kita lihat pada Tabel 16 berikut.


76

Tabel 16. Pajak Penghasilan Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah

No Tahun Chipping Underplanting

Total Rp/Ha Rp/Ha

1 2020 Rp 1.657.425 Rp 1.183.875 Rp 2.841.300

2 2021 Rp 2.831.588 Rp 2.311.500 Rp 5.143.088

3 2022 Rp 3.601.500 Rp 3.307.500 Rp 6.909.000

4 2023 Rp 4.088.438 Rp 3.754.688 Rp 7.843.125

5 2024 Rp 4.443.075 Rp 4.080.375 Rp 8.523.450

6 2025 Rp 4.713.188 Rp 4.328.438 Rp 9.041.625

7 2026 Rp 5.133.363 Rp 4.520.250 Rp 9.653.613

8 2027 Rp 5.133.363 Rp 4.714.313 Rp 9.847.675

9 2028 Rp 5.310.375 Rp 4.876.875 Rp 10.187.250

10 2029 Rp 5.487.388 Rp 5.039.438 Rp 10.526.825

11 2030 Rp 5.664.400 Rp 5.202.000 Rp 10.866.400

12 2031 Rp 5.841.413 Rp 5.364.563 Rp 11.205.975

13 2032 Rp 6.018.425 Rp 5.527.125 Rp 11.545.550

14 2033 Rp 6.152.563 Rp 5.650.313 Rp 11.802.875

15 2034 Rp 6.284.250 Rp 5.771.250 Rp 12.055.500

16 2035 Rp 6.345.500 Rp 5.827.500 Rp 12.173.000

17 2036 Rp 6.470.450 Rp 5.967.000 Rp 12.437.450

18 2037 Rp 6.497.400 Rp 5.967.000 Rp 12.464.400

19 2038 Rp 6.541.500 Rp 6.007.500 Rp 12.549.000

20 2039 Rp 6.705.038 Rp 6.157.688 Rp 12.862.725

21 2040 Rp 6.302.625 Rp 5.788.125 Rp 12.090.750

22 2041 Rp 6.452.688 Rp 5.925.938 Rp 12.378.625

23 2042 Rp 5.416.950 Rp 4.974.750 Rp 10.391.700

24 2043 Rp 3.390.188 Rp 3.113.438 Rp 6.503.625

Sumber : Lampiran 6 (diolah)

Dari total penggunaan biaya operasional perhektar pada areal peremajaan

sistem chipping dan underplanting memiliki perbedaan yaitu pada biaya produksi,

biaya peremajaan, pemeliharaan pokok, merumput , pinjaman + bunga dan pajak.

Pada tabel berikut dapat kita lihat perbedaan pengguanan biaya operasional

perhektar antara areal peremajaan sistem chipping dan Underplanting.


77

Tabel 17. Perbedaan biaya operasional antara areal chipping dengan Underplanting Afd. I/2 PT.DNS Kebuns

Sosa Indah.

NO Item Kerja

Chipping Underplanting Selisih

Rupiah % Rupiah % Rupiah %

1 Panen dan Angkut TBS Rp 151.189.500 22,2% Rp 137.730.000 21,5% Rp 13.459.500 0,7%

2 Replanting Rp 4.040.000 0,59% Rp 707.379 0,11% Rp 3.332.621 0,5%

3 Penanaman Rp 7.335.188 1,08% Rp 7.335.188 1,14% Rp - -0,1%

4 Kacangan Rp 5.640.000 0,83% Rp 5.640.000 0,88% Rp - -0,1%

5 Pemeliharaan Pokok Rp 911.330 0,13% Rp 2.592.080 0,40% Rp (1.680.750) -0,3%

6 Merumput Rp 32.997.662 4,85% Rp 32.857.649 5,13% Rp 140.013 -0,3%

7 Hama & penyakit Rp 5.493.436 0,81% Rp 5.484.902 0,86% Rp 8.534 0,0%

8 Pemupukan Rp 244.607.552 35,96% Rp 244.607.552 38,16% Rp - -2,2%

9 Tunasan Rp 7.155.000 1,05% Rp 7.155.000 1,12% Rp - -0,1%

10 Prasarana Rp 16.457.335 2,42% Rp 16.457.564 2,57% Rp (229) -0,1%

11 Pinjaman + bunga Rp 77.831.182 11,44% Rp 65.017.954 10,14% Rp 12.813.228 1,3%

12 Pajak Rp 126.483.088 18,60% Rp 115.361.438 18,00% Rp 11.121.650 0,6%

TOTAL Rp 680.141.271 100,0% Rp 640.946.705 100,0% Rp 39.194.566 5,76%


Gambar 11. Perbandingan Persentase Biaya Operasional perHektar antara areal peremajaan sistem

Chipping dan Underplanting Afd.I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah.


78

Pada tabel 17 pengguanaan biaya per hektar peremjaan sistem chipping

selama satu periode tanam yaitu sebesar Rp. 680.141.271,-. Sedangkan pada

areal peremajaan sistem underplanting biaya per hektar selama satu periode tanam

yaitu sebesar Rp 640.946.705. dapat kita lihat perbedaan grand total pemakaian

biaya per hektar peremajaa sistem chipping dan Underplanting sebesar Rp

39.194.566,-.

Perbedaan penggunaan biaya tersebut jika dipersentasekan, pemakaian

biaya pada peremajaan sistem chipping (cacah batang) lebih tinggi 6,11%

dibanding pemakaian biaya pada peremajaan sitem underplanting (tanam sisip).

Perbedaan biaya operasional tersebut terdapat pada biaya peremajaan,

pemeliharaan pokok, pembayaran pinjaman dan bunga bank dan juga pembayaran

pajak penjualan TBS.

Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan

yang diperoleh dan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.

Laporan laba rugi dapat menggambarkan kinerja perusahaan dalam suatu periode

tertentu. Komponen laba rugi terdiri dari penjualan (pendapatan), harga pokok

penjualan, biaya operasional, bunga serta beban pajak. Pada tabel 18 berikut dapat

kita lihat laporan laba rugi Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah.


79

Tabel 18 : Proyeksi Nilai Laba Rugi Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah

Periode Tahun Nilai Laba Rugi (Rp)

Total Chipping Underplanting

TBM 1 2017 Rp (24.422.599) Rp (21.447.946) Rp (45.870.544)

TBM 2 2018 Rp (7.870.126) Rp (8.430.376) Rp (16.300.503)

TBM 3 2019 Rp (7.944.358) Rp (8.566.876) Rp (16.511.234)

TM 1 2020 Rp (9.461.111) Rp (10.314.295) Rp (19.775.405)

TM 2 2021 Rp (3.193.626) Rp (4.326.938) Rp (7.520.563)

TM 3 2022 Rp (1.484.552) Rp (1.449.751) Rp (2.934.303)

TM 4 2023 Rp 1.330.754 Rp 1.130.374 Rp 2.461.129

TM 5 2024 Rp 1.608.840 Rp 1.229.805 Rp 2.838.645

TM 6 2025 Rp 3.363.461 Rp 2.842.077 Rp 6.205.538

TM 7 2026 Rp 4.488.608 Rp 4.063.187 Rp 8.551.795

TM 8 2027 Rp 6.123.771 Rp 5.370.287 Rp 11.494.058

TM 9 2028 Rp 17.174.533 Rp 14.718.246 Rp 31.892.779

TM 10 2029 Rp 18.426.400 Rp 15.869.035 Rp 34.295.436

TM 11 2030 Rp 17.204.729 Rp 14.546.379 Rp 31.751.108

TM 12 2031 Rp 18.409.293 Rp 15.649.792 Rp 34.059.085

TM 13 2032 Rp 19.685.976 Rp 16.825.325 Rp 36.511.301

TM 14 2033 Rp 20.653.965 Rp 17.712.665 Rp 38.366.631

TM 15 2034 Rp 21.591.878 Rp 18.571.329 Rp 40.163.207

TM 16 2035 Rp 22.127.029 Rp 19.061.479 Rp 41.188.508

TM 17 2036 Rp 26.074.023 Rp 22.908.324 Rp 48.982.346

TM 18 2037 Rp 26.383.273 Rp 23.214.924 Rp 49.598.198

TM 19 2038 Rp 26.788.074 Rp 23.584.525 Rp 50.372.599

TM 20 2039 Rp 27.907.920 Rp 24.610.922 Rp 52.518.842

TM 21 2040 Rp 25.893.822 Rp 22.782.773 Rp 48.676.595

TM 22 2041 Rp 26.913.510 Rp 23.716.712 Rp 50.630.222

TM 23 2042 Rp 32.114.486 Rp 29.421.104 Rp 61.535.591

TM24 2043 Rp 20.144.952 Rp 18.453.712 Rp 38.598.664

TOTAL Rp 330.032.929 Rp 281.746.795 Rp 611.779.724


Pada Tabel 18 dapat kita lihat pada masa TBM 1 sampai dengan masa

TBM 3 didapatkan hasil yang negatif pada areal peremajaan sistem chipping dan

underplanting. Hat tersebut di sebabkan karena pada masa TBM 1 –TBM 3,

tanaman kelapa sawit belum menghasilkan TBS yang layak untuk di jual ke

pabrik dikarenakan berat janjang rata – ratanya masih dibawah 3 kg/tandan.


80

Kemudian pada masa TM 1 sampai dengan TM 3 didapatkan hasil yang

negatif juga dikarenakan hasil penjualan TBS (Tandan Buah Segar) belum dapat

menutupi biaya operasional yang digunakan. Afdeling I/2 PT.Damai Nusa

Sekawan Kebun Sosa Indah diestimasikan mendapatkan keuntungan dari

penjualan TBSnya yaitu pada masa tanaman kelapa sawit pada umur 7 tahun

setelah tanam (TM 4). Dimana pada areal peremajaan sistem chipping

diasumsikan dalam satu hektar tanaman kelapa sawit mendapatkan profit sebesar

Rp. 1.330.754,-, sedangkan pada areal peremajaa sistem underplanting

diasumsikan dalam satu hektar tanaman kelapa sawit mendapatkan keuntungan

sebesar Rp. 1.133.312,-.

Laba bersih selama satu periode tanam yang diperoleh Afdeling I/2

PT.DNS Kebun Sosa Indah pada areal peremajaan sistem chipping (Cacah

batang) sebesar Rp. 330.032.929,-/Ha sedangkan pada areal peremajaan sistem

underplanting sebesar Rp.281.746.795,-/Ha. Dari estimasi hasil perhitungan nilai

laba rugi didapatkan perbedaan dari keuntungan pada areal peremajaan sistem

chipping dengan peremajaan sistem underplanting sebesar Rp. 48.286.136/Ha

selama satu periode tanam. Adanya perbedaan nilai total dari kedua areal

peremajaan karena adanya perbedaan asumsi produksi yang di hasilkan dari kedua

model peremajaan. Dimana pada areal peremajaan sistem chipping, produksi di

asumsikan 98% dari dari standart peoduksi perusahaan, sedangkan pada areal

peremajaan sistem underplanting, produksi diasumsikan sebesar 90% dari

standart produksi pertahun perusahaan.


81

Gambar 12. Persentase Nilai Laba – Rugi PerHektar pada areal peremajaan sistem

Chipping dan Underplanting.

4.5 Kriteria Investasi

Kelayakan suatu usaha dapat dinilai dengan kriteria investasi. Kriteria

investasi tersebut terdiri dari net present value (NPV), net benefit-cost ratio (Net

B/C), internal rate of return (IRR) dan payback period (PP). Analisis – analisis

tersebut menggunakan laporan arus kas yang dapat dilihat pada lampiran . hasil

analisis kriteria investasi Afdeling I Kebun Sosa Indah PT.DNS dapat di lihat

pada tabel berikut.

Tabel 19 : Hasil Analisis Kelayakan Finansial Afd. I/2 PT. DNS

Kriteria Hasil Penilaian pada DF 11% Variance

Kelayakan Chipping Underplanting

Net Present Value Rp 24.241.138 Rp 14.158.689 Rp 10.082.448 Net B/C 1,5 1,3 0,2

IRR 12,98% 11,99% 0,99%

Payback Period 10,2 10,7 -0,5 Sumber : Lampiran 11 dan Lampiran 12 (diolah)


82


Net Present Value merupakan nilai manfaat bersih sekarang. Nilai tersebut

didapat dari selisih antara total PV manfaat dengan PV biaya. Hasil analisa

menunjukkan NPV positif sebebesar Rp 24.241.138,- pada peremajaan sistem

chipping dan Rp 14.158.689,- pada peremajaan sistem underplanting. Dari hasil

perhitungan analisis kelayakan didapatkan selisih NPV dengan model peremajaan

sistem chipping lebih besar Rp 10.082.448,- diandingkan peremajaan sistem

underplanting. Dengan dapat kita simpulkan bahwa peremajaan sistem chipping

lebih layak secara finansil dibandingkan dengan peremajaan sistem

underplanting.

Suatu usaha dikatakan layak jika NPV nya lebih dari nol. Usaha kelayakan

finansial peremajaan sistem chipping dan underplanting Afdeling I Kebun Sosa

Indah PT. DNS layak secara Finansial dari segi NPV karena NVP lebih besar dari

nol.

2. Net B/C

Net B/C merupakan rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif (PV

+) dengan manfaat bersih yang bernilai negatif (PV -) atau manfaat bersih yang

menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap satu satuan kerugian dari bisnis

tersebut. Nilai B/C yang diperoleh pada peremajaan sistem chipping yaitu 1,5

sedangkan pada peremajaan sistem underplanting adalah 1,3 yang berarti setiap

tambahan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1 akan menghasilkan tambahan

manfaat bersih bagi Afd.1 Kebun Sosa Indah PT. DNS sebesar Rp 1,5 untuk

chipping dan 1,3 untuk underplanting.


83

Dari hasil perhitungan analisis kelayakan didapatkan selisih Net B/C

dengan model peremajaan sistem chipping lebih besar 0,2 diandingkan

peremajaan sistem underplanting. Dengan dapat kita simpulkan bahwa

peremajaan sistem chipping lebih layak secara finansial dibandingkan dengan

peremajaan sistem underplanting.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Net B/C bernilai lebih besar dari 1.

Nilai tersebut mengindikasikan bahwa usaha memiliki manfaat bersih yang

menguntungkan terhadap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut sehingga layak

untuk dilaksanakan.


Analisa Internal Rate of Return bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengembalian bisnis terhaadap investasi yang ditanamkan. Nilai IRR

mencerminkan besarnya discount rate yang apabila digunakan untuk

mendiskontokan seluruh kas masuk akan menghasilkan jumlah kas sama dengan

jumlah kas keluar. Discount rate yang digunakan pada analisis adalah 11 %. Hasil

analisis menunjukkan IRR sebesar 12,98% pada peremajaan sistem chipping

sedangkan pada peremajaan sistem underplanting menunjukkan IRR sebesar

11,99%.

Dari hasil perhitungan analisis kelayakan didapatkan selisih IRR dengan

model peremajaan sistem chipping lebih besar 0,99% diandingkan peremajaan

sistem underplanting. Dengan dapat kita simpulkan bahwa peremajaan sistem

chipping lebih layak secara finansila dibandingkan dengan peremajaan sistem

underplanting.


84

Usaha Peremajaan kelapa sawit sistem chipping dan underplanting

Afdeling I Kebun Sosa Indah PT. DNS layak untuk dijalankan, karena IRR

tersebut lebih besar dari discount rate yang digunakan.


Analisis Payback period bertujuan untuk mengetahui jangka waktu

pengembalian dari investasi yang telah dilakukan. Payback period yang diperoleh

yaitu 10,2 tahun untuk peremajaan sistem chipping dan 10,7 untuk peremajaan

sistem underplanting.

Dari hasil perhitungan analisis kelayakan didapatkan selisih waktu

pengembalian modal dengan model peremajaan sistem chipping lebih cepat 0,5

(5 bulan) diandingkan peremajaan sistem underplanting. Dengan dapat kita

simpulkan bahwa peremajaan sistem chipping lebih layak secara finansila

dibandingkan dengan peremajaan sistem underplanting.

Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu pengembalian biaya investasi

lebih cepat dari umur bisnis yaitu 27 tahun. Usaha peremajaan sistem chipping

dan underplanting afdeling I Kebun Sosa Indah PT. DNS layak untuk dijalankan

karena jangka waktu pengembalian investasi lebih cepat dari umur proyek.

4.6 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas yang digunakan adalah analisis switching value yang

menunjukkan bahwa usaha peremajaan tanaman kelapa sawit dengan sistem

chipping dan underplanting mengalami keuntungan dan kerugian dengan adanya

penurunan dan peningkatana pada tingkat produksi dan biaya produksi. Analisis


85

sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan parameter

(Produksi dan biaya produksi) penurunan dan peningkatan produksi sebesar 5%,

7,5% dan 10%,serta penurunan dan peningkatan biaya produksi sebesar 10%,

20% dan 30%. Variabel yang digunakan adalah biaya operasional secara

keseluruhan.

4.6.1. Peningkatan dan Penurunan Produksi

Hasil analisis sensivitas peningkatan dan penurunan produksi dengan

parameter 5%, 7,5% dan 10% dapat kita lihat pada tabel 20 berikut.

Tabel 20. Hasil analisis Switching Value Peremajaan Kelapa Sawit sistem Chipping dan

Underplanting Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah dengan Penurunan dan Peningkatan Produksi

Sebesar 5%, 7,5% dan 10%.

Simulasi Chipping Underplanting

Produksi NPV Net B/C IRR PP NPV Net B/C IRR PP

Down 10% Rp (5.940.385) 0,9 9,54% 12,8 Rp (13.129.693) 0,8 8,59% 13,8

Down 7,5% Rp 1.618.343 1,0 10,43% 12,0 Rp (6.295.880) 0,9 9,47% 12,8

Down 5% Rp 9.177.071 1,2 11,30% 11,3 Rp 537.933 1,0 10,33% 12,0

UP 5% Rp 39.411.985 1,8 14,60% 9,3 Rp 27.873.186 1,6 13,59% 10,2

UP 7,5% Rp 46.970.713 2,0 15,40% 8,9 Rp 34.706.999 1,7 14,36% 9,3

UP 10% Rp 54.529.442 2,1 16,17% 8,6 Rp 41.540.812 1,8 15,12% 8,9

Sumber : Lampiran 13

Berikut hasil perhitungan dan grafik analisis sensivitas menurut kriteria

kelayakan investasi.


Hasil analisis sensivitas penurunan tingkat produksi dengan parameter

10% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai NPV (Rp.-5.940.385)

dan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai NPV (Rp.-

13.129.693). Dengan parameter 7,5% pada peremajaan sistem chipping

menghasilkan nilai NPV Rp. 1.618.343,- sedangkan pada peremajaan sistem


86

underplanting menghasilkan nilai NPV (Rp.-6.295.880). kemudian dengan

parameter 5% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai NPV Rp.

9.177.071,- sedangkan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai

NPV Rp. 534.933,-.

Hasil analisis sensivitas kenaikan tingkat produksi dengan parameter 10%

pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai NPV Rp.54.529.442,- dan

pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai NPV Rp. 41.540.812,-.

Dengan parameter 7,5% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai

NPV Rp. 46.970.713,- sedangkan pada peremajaan sistem underplanting

menghasilkan nilai NPV Rp. 34.706.999,-. kemudian dengan parameter 5% pada

peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai NPV Rp. 39.411.985,- sedangkan


Gambar 13. Data grafik nilai NPV hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan

dan peningkatan produksi dengan parameter sebesar 5%,7,5% dan 10%.


87

Pada grafik diatas dapat kita lihat peremajaan sistem chipping dengan

parameter penurunan tingkat produksi 10% usaha perkebunan kelapa sawit tidak

layak untuk dijalankan karenan menghasilkan nilai NPV yang negatif. Kemudian

pada penurunan tingkat produksi dengan parameter 7,5%, 5% dan kenaikan

tingkat ptoduksi 5%,7,5%,10% usaha perkebunan kelapa sawit layak untuk

dijalankan karena pada parameter tersebut masih menghasilkan nilai NPV positif.

Sedangkan pada peremajaan sistem underplanting dengan parameter

penurunan tingkat produksi 10% dan 7,5% usaha perkebunan kelapa sawit tidak

layak untuk dijalankan karena pada parameter tersebut menghasilkan nilai NPV

yang negatif. Kemudian pada penurunan tingkat produksi dengan parameter 5%

dan kenaikan tingkat produksi 5%,7,5%,10% usaha perkebunan kelapa sawit

layak untuk dijalankan karena pada parameter tersebut masih menghasilkan nilai

NPV positif.

2. Net Benefit Cost of Ratio (Net B/C)

Hasil analisis sensivitas penurunan tingkat produksi dengan parameter

10% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai Net B/C sebesar 0,9

dan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai Net B/C sebesar

0,8. Dengan parameter 7,5% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai

Net B/C sebesar 1,0 sedangkan pada peremajaan sistem underplanting

menghasilkan nilai Net B/C sebesar 0,9. kemudian dengan parameter 5% pada

peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai Net B/C sebesar 1,2 sedangkan

pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai Net B/C sebesar 1,0.


88

Hasil analisis sensivitas kenaikan tingkat produksi dengan parameter 10%

pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai Net B/C 2,1 dan pada

peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai Net B/C1,8. Dengan

parameter 7,5% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai Net B/C 2,0

sedangkan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai Net B/C

1,7. kemudian dengan parameter 5% pada peremajaan sistem chipping

menghasilkan nilai Net B/C 1,8 sedangkan pada peremajaan sistem underplanting

menghasilkan nilai Net B/C 1,6.

Gambar 14. Data grafik nilai Net B/C hasil perhitungan analisis sensivitas

penurunan dan peningkatan produksi dengan parameter sebesar 5%,7,5% dan

10%.


parameter penurunan tingkat produksi 10% usaha perkebunan kelapa sawit tidak

layak untuk dijalankan karenan menghasilkan nilai Net B/C < 1 (lebih kecil dari

satu). Kemudian pada penurunan tingkat produksi dengan parameter 7,5%, 5%

dan kenaikan tingkat ptoduksi 5%,7,5%,10% usaha perkebunan kelapa sawit


89


Net B/C >1 (lebih besar dari satu)


penurunan tingkat produksi 10% dan 7,5% usaha perkebunan kelapa sawit tidak

layak untuk dijalankan karena pada parameter tersebut menghasilkan nilai Net

B/C < 1 (lebih kecil dari satu). Kemudian pada penurunan tingkat produksi

dengan parameter 5% dan kenaikan tingkat produksi dengan parameter

5%,7,5%,10% usaha perkebunan kelapa sawit layak untuk dijalankan karena pada

parameter tersebut masih menghasilkan nilai Net B/C > 1 (lebih besar dari satu).


Hasil analisis sensivitas produksi dengan parameter penurunan tingkat

produksi sebesar 10% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai IRR

sebesar 9,54% dan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai IRR

sebesar 8,59%. Dengan parameter 7,5% pada peremajaan sistem chipping

menghasilkan nilai IRR sebesar 10,43% sedangkan pada peremajaan sistem

underplanting menghasilkan nilai IRR sebesar 9,47%. Kemudian dengan

parameter 5% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai IRR sebesar

11,30% sedangkan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai IRR

sebesar 10,33%.

Hasil analisis sensivitas produksi dengan parameter kenaikan tingkat


sebesar 16,17% dan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai

IRR sebesar 15,12% Dengan parameter 7,5% pada peremajaan sistem chipping


90

menghasilkan nilai IRR 15,40% sedangkan pada peremajaan sistem underplanting

menghasilkan nilai IRR sebesar 14,36%. Kemudian dengan parameter 5% pada

peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai IRR 14,60% sedangkan pada

peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai IRR sebesar 13,59%.

Gambar 15. Data grafik nilai IRR hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan



parameter penurunan tingkat produksi 10% dan 7,5%, usaha perkebunan kelapa

sawit tidak layak untuk dijalankan karenan menghasilkan nilai IRR lebih kecil

dari tingkat suku bunga. Kemudian pada penurunan tingkat produksi dengan

parameter 5% dan kenaikan tingkat produksi dengan parameter 5%,7,5%,10%

usaha perkebunan kelapa sawit layak untuk dijalankan karena pada parameter

tersebut masih menghasilkan nilai IRR lebih tinggi dari tingkat suku bunga

(discout rate).

Sedangkan peremajaan sistem underplanting dengan parameter penurunan

tingkat produksi sebesar 10%, 7,5% dan 5% usaha perkebunan kelapa sawit tidak


91

layak untuk dijalankan karena pada parameter tersebut menghasilkan nilai IRR

yang lebih kecil dari tingkat suku bunga (discount rate). Kemudian kenaikan

tingkat produksi dengan parameter 5%,7,5%,10% usaha perkebunan kelapa sawit


IRR yang lebih tinggi dari tingkat suku bunga (discount rate).



produksi sebesar 10% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai PP

sebesar 12,8 dan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai PP

sebesar 13,8. Dengan parameter 7,5% pada peremajaan sistem chipping

menghasilkan nilai PP sebesar 12,0 sedangkan pada peremajaan sistem

underplanting menghasilkan nilai PP sebesar 12,8. Kemudian dengan parameter

5% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai PP sebesar 11,3

sedangkan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai PP sebesar

12,0.




sebesar 8,9 Dengan parameter 7,5% pada peremajaan sistem chipping


underplanting menghasilkan nilai PP sebesar 9,3 Kemudian dengan parameter 5%

pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai PP sebesar 9,3 sedangkan

pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai PP sebesar 10,2.


92

Gambar 16. Data grafik nilai PP hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan



parameter penurunan tingkat produksi 10%, 7,5% dan 5%, usaha perkebunan

kelapa sawit layak untuk dijalankan karenan menghasilkan nilai PP lebih kecil

dari umur usaha perkebunan kelapa sawit (27 tahun).

Kemudian peremajaan sistem underplanting dengan parameter menaikkan

tingkat produksi sebesar 10%, 7,5% dan 5% usaha perkebunan kelapa sawit layak

untuk dijalankan karena pada parameter tersebut menghasilkan nilai PP yang lebih

kecil dari umur usaha kelapa sawit (25 Tahun).

4.6.2. Peningkatan dan Penurunan Biaya Produksi

Hasil analisis sensivitas peningkatan dan penurunan biaya produksi dengan

parameter 5%, 7,5% dan 10% dapat kita lihat pada tabel 20.


93

Tabel 21. Hasil analisis Switching Value Peremajaan Kelapa Sawit sistem Chipping dan

Underplanting Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah dengan Penurunan dan Peningkatan Biaya

Produksi Sebesar 10%, 20% dan 30%.

Simulasi Chipping Underplanting

Cost Produksi NPV Net B/C IRR PP NPV Net B/C IRR PP

Down 30% Rp 39.674.418 1,80 14,69% 9,2 Rp 28.041.305 1,57 13,64% 9,6

Down 20% Rp 34.547.788 1,69 14,12% 9,5 Rp 23.429.390 1,46 13,10% 9,9

Down 10% Rp 29.421.158 1,57 13,55% 9,8 Rp 18.817.475 1,37 12,55% 10,3

UP 10% Rp 19.167.898 1,36 12,41% 10,6 Rp 9.593.645 1,18 11,44% 11,1

UP 20% Rp 14.041.268 1,26 11,84% 11,0 Rp 4.981.730 1,09 10,88% 11,6

UP 30% Rp 8.914.638 1,16 10,32% 11,5 Rp 369.815 1,01 10,32% 12,1

Sumber : Lampiran 14

Berikut hasil perhitungan dan grafik analisis sensivitas menurut kriteria

kelayakan investasi.


Hasil analisis sensivitas dengan parameter penurunan produksi sebesar

30% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai NPV Rp.39.674.418,-

dan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai NPV Rp.

28.041.305. Dengan parameter sebesar 20% pada peremajaan sistem chipping

menghasilkan nilai NPV Rp. 34.547.788,- sedangkan pada peremajaan sistem

underplanting menghasilkan nilai NPV Rp. 23.429.390,-. Kemudian dengan

parameter 10% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai NPV Rp.

29.421.158,- sedangkan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan

nilai NPV Rp. 18.817.475,-.

Hasil analisis sensivitas dengan parameter kenaikan biaya produksi 30%

pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai NPV Rp.8.914.638,- dan

pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai NPV Rp. 369.815,-.

Dengan parameter 20% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai


94

NPV Rp. 14.041.268,- sedangkan pada peremajaan sistem underplanting

menghasilkan nilai NPV Rp. 4.981.730,-. kemudian dengan parameter 10% pada

peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai NPV Rp. 19.167.898,- sedangkan


Gambar 17. Data grafik nilai NPV hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan

dan peningkatan biaya produksi dengan parameter sebesar 10%,20% dan 30%.


parameter penurunan biaya produksi sebesar 30%,20%,10% dan peningkatan

biaya produksi 10%,20%,30% usaha perkebunan kelapa sawit layak untuk

dijalankan karenan menghasilkan nilai NPV yang positif.


penurunan biaya produksi sebesar 30%, 20%, 30% dan peningkatan biaya

produksi sebesar 10%,20%,30%, usaha perkebunan kelapa sawit layak untuk

dijalankan karena pada parameter tersebut masih menghasilkan nilai NPV positif

juga.


95

2. Net Benefit Cost of Ratio (Net B/C)

Hasil analisis sensivitas dengan parameter penurunan biaya produksi

sebesar 30% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai Net B/C 1,8

dan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai Net B/C sebesar

1,57. Dengan parameter 20% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan

nilai Net B/C sebesar 1,69 sedangkan pada peremajaan sistem underplanting

menghasilkan nilai Net B/C sebesar 1,46. kemudian dengan parameter 10% pada

peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai Net B/C sebesar 1,57 sedangkan

pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai Net B/C sebesar 1,37.

Hasil analisis sensivitas dengan parameter peningkatan biaya produksi

10% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai Net B/C 1,36 dan pada

peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai Net B/C 1,18 Dengan

parameter 20% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai Net B/C 1,26

sedangkan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai Net B/C

1,09. kemudian dengan parameter 10% pada peremajaan sistem chipping

menghasilkan nilai Net B/C 1,16 sedangkan pada peremajaan sistem

underplanting menghasilkan nilai Net B/C 1,01.


96

Gambar 18. Data grafik nilai Net B/C hasil perhitungan analisis sensivitas

penurunan dan peningkatan biaya produksi dengan parameter sebesar 10%,20%

dan 30%.


parameter penurunan tingkat produksi sebesar 30%,20%,10% dan parameter

peningkatan biaya produksi 30%,20%,10% usaha perkebunan kelapa sawit layak

untuk dijalankan karena pada parameter tersebut masih menghasilkan nilai Net

B/C >1 (lebih besar dari satu)


penurunan biaya produksi sebesar 30%,20%,10% dan parameter peningkatan

biaya produksi 10%,20%,30% usaha perkebunan kelapa sawit layak untuk

dijalankan karena pada parameter tersebut masih menghasilkan nilai Net B/C >1

(lebih besar dari satu)


Hasil analisis sensivitas produksi dengan parameter penurunan biaya




97

IRR sebesar 13,64%. Dengan parameter 20% pada peremajaan sistem chipping

menghasilkan nilai IRR sebesar 14,12% sedangkan pada peremajaan sistem

underplanting menghasilkan nilai IRR sebesar 13,10%. Kemudian dengan

parameter 10% pada peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai IRR sebesar

13,55% sedangkan pada peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai IRR

sebesar 12,55%.

Hasil analisis sensivitas produksi dengan parameter peningkatan biaya



IRR sebesar 11,44% Dengan parameter 20% pada peremajaan sistem chipping

menghasilkan nilai IRR 11,84% sedangkan pada peremajaan sistem underplanting

menghasilkan nilai IRR sebesar 10,88%. Kemudian dengan parameter 30% pada

peremajaan sistem chipping menghasilkan nilai IRR 11,26% sedangkan pada

peremajaan sistem underplanting menghasilkan nilai IRR sebesar 10,32%.

Gambar 19. Data grafik nilai IRR hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan



98


parameter penurunan tingkat produksi 30%,20%,10%, dan dengan parameter

peningkatan biaya produksi sebesar 10%,20%,30% usaha perkebunan kelapa

sawit layak untuk dijalankan karena pada parameter tersebut masih menghasilkan

nilai IRR lebih tinggi dari tingkat suku bunga (discout rate).

Sedangkan peremajaan sistem underplanting dengan parameter penurunan

biaya produksi sebesar 30%, 20%, 10% dan parameter peningkatan biaya

produksi sebesar 10% usaha perkebunan kelapa sawit layak untuk dijalankan

karena pada parameter tersebut menghasilkan nilai IRR yang lebih besar dari

tingkat suku bunga (discount rate). Kemudian parameter peningkatan biaya

produksi sebesar 20% dan 30% usaha perkebunan kelapa sawit tidak layak untuk

dijalankan karena pada parameter tersebut masih menghasilkan nilai IRR yang

lebih kecil dari tingkat suku bunga (discount rate).





sebesar 9,6. Dengan parameter 20% pada peremajaan sistem chipping


underplanting menghasilkan nilai PP sebesar 9,9. Kemudian dengan parameter



10,3.


99




sebesar 11,1. Dengan parameter 20% pada peremajaan sistem chipping


underplanting menghasilkan nilai PP sebesar 11,6 Kemudian dengan parameter



12,1..

Gambar 20. Data grafik nilai PP hasil perhitungan analisis sensivitas penurunan



parameter penurunan tingkat produksi 30%, 20% dan 10%, usaha perkebunan

kelapa sawit layak untuk dijalankan karenan menghasilkan nilai PP lebih kecil

dari umur usaha perkebunan kelapa sawit (27 tahun).


100

Kemudian peremajaan sistem underplanting dengan parameter menaikkan

tingkat produksi sebesar 10%, 20% dan 30% usaha perkebunan kelapa sawit layak

untuk dijalankan karena pada parameter tersebut menghasilkan nilai PP yang lebih

kecil dari umur usaha kelapa sawit (25 Tahun).

Dari hasil analisis sensitivitas yang dilakukan menunjukkan bahwa

penurunah tingkat produksi lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan

peningkatan biaya produksi, hal ini bisa dilihat dari perubahan yang terjadi pada

hasil analisis kelayakan di setiap parameter yang dilakukan. Selain itu juga

penurunan tingkat produksi lebih sensitif atau peka jika dibandingkan dengan

kenaikan biaya produksi. Batas maksimal perubahan sangat mempengaruhi layak

atau tidak layaknya usaha tersebut untuk dilaksanakan. Semakin besar persentase

penurunan produksi maka usaha peremajaan tersebut sangat peka terhadap

perubahan yang terjadi.

Hal ini dapat dibuktikan bahwa pada saat volume produksi yang

digunakan dalam usaha peremajaan tanaman kelapa sawit mengalami penurunan

volume produksi sampai tiga kali (5%,7,5%, dan 10%). Pada penurunan volume

produksi 5%, pada areal peremajaan sistem chipping dan underplanting masih

bisa dikatakan layak untuk beroperasi. Tetapi pada penurunan volume produksi

7,5%, pada areal peremajaan chipping masih layak untuk beroperasi walaupun

dari hasil dari IRR sudah dibawah tingkat suku bunga bank, sedangkan pada areal

peremajaan sistem underplanting sudah tidak layak untuk beroperasi. Dan juga

pada penurunan volume produksi 10%, baik pada areal peremajaan sistem

chipping dan underplanting sudah tidak layak untuk beroperasi karena

menghasilkan nilai NPV negatif dan Net B/C dibawah 1.


101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis kelayakan finansial dengan kriteria NPV, Net B/C,

IRR, dan Payback Period, semua aspek finansial menunjukkan bahwa usaha

peremajaan sistem Chipping dan Underplanting layak untuk dijalankan.dimana

hasil analisis kelayakan finansial yang dilakukan pada peremajaan sistem

chipping dengan kriteria NVP Rp. 24.241.138,-, Net B/C 1,5, IRR 12,98% dan

PP 10 tahun 2 bulan. Sedangkan pada peremajaan sistem Underplanting dengan

kriteria NPV Rp. 14.158.689, Net B/C 1,3, IRR 11,99% dan PP 10 tahun 7 bulan.

Hasil analisis kelayakan finansial ini menunjukkan bahwa peremajaan sistem

Chipping lebih memberikan keuntungan secara finansial dibandingkan dengan

peremajaan sistem Underplanting.

Dan dari hasil analisis sensitivitas yang dilakukan pada peremajaan sistem

chipping dengan penuruna volume produksi 10% usaha perkebunan kelapa sawit

tidak layak untuk dijalankan karena menghasilkan nilai NPV yang negatif.

Kemudian pada peremajaan sistem underplanting dengan penurunan volume

produksi 7,5% usaha perkebunan sudah tidak layak untuk dijalankan karena

menghasilkan NPV yang negatif. Untuk analisis sensivitas dengan parameter

penurunan biaya produksi yang dilakukan dimulai dari peningkatan biaya

produksi 30% sampai dengan Penurunan biaya produksi 30% baik peremajaan

sistem chipping dan underplanting masih layak untuk dijalankan karena masih


102

menghasilkan nilai NPV yang positif. Dari hasil analisis sensivitas yang

dilakukan dapat disimpulkan bahwa penurunan volume produksi lebih besar

pengaruhnya dibandingkan peningkatan biaya produksi.

5.2. SARAN

1. Dalam melakukan peremajaan hendaknya perusahaan menggunakan satu

metode peremajaan yaitu replanting sistem Chipping. Dikarenakan

peremajaan sistim Chipping lebih menguntungkan secara finansial dari pada

peremajaan sistem Underplanting. Dengan demikian Perusahaan akan

mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

2. Meskipun secara perhitungan kelayakan finansial layak untuk dilaksanakan

namun agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik perlu perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan yang sesuai dengan standar baik dalam proses

peremajaan dan juga proses pemeliharaan.


103

DAFTAR PUSTAKA

Adventorial. 2010. Membangun kebun kelapa sawit.

http://membangunkebunkelapasawit.webs.com/adventorial. htm. Diakses

pada tanggal 10 Maret 2010.

Ahmad, Irmayanti., Alimudin Laapo & Rukavina B. 2015. Analisis Kelayakan

Investasi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Desa Bambaire Kecamatan

Bambaire Kabupaten Mamuju Utara. Universitas Tadulako. Palu

Antakowisena. 2011. Penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit.

http://www.antakowisena.com/artikel/penyakit-busuk-pangkal-

batangkelapa-sawit.html. Diakses pada tanggal 23 Desember 2011.

Co lchester, M., Jiwan, N., Andiko, S., Firdaus, M., Surambo, A.Y., Pane, H.

2006. Tanah Yang Dijanjikan. Minyak Kelapa Sawit dan Pembebasan

Tanah di Indonesia: Implikasi terhadap Masyarakat Lokal dan Masyarakat

Adat. Forest Peoples Programme dan Perkumpulan Sawit

Departement Pertanian. 2016. Peraturan Mentri Pertanian republik Indonesia

nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015 tentang sistem sertifikasi kelapa

sawit berkelanjutan Indonesia. Departemen pertanian. Jakarta ,ID.

Direktorat Statistik Tanaman Perkebunan. 2017. Statistik Kelapa Sawit Indonesia

2017. Badan Pusat Statistik.

Direktorat Jendral Perkebunan 2016. Pertumbuhan Areal Kelapa Sawit

Meningkat.

Gittinger JP. 1982. Economic Analysis of Agricultural Project (Edi Series in

Economic Development. Economic Development Institute of the World

Bank.

Gittinger JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Terjemahan dari:

Economic Analysis of Agriculture. Sutomo S dan Mangiri K. UI Press,

Jakarta.

Husnan S, Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek : Konsep, Teknik, dan

Penyusunan Laporan. Jakarta (ID): AMP.

Ibrahim, H. M. Y. (2009). Study Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta, Jakarta.

Ibrahim J.T & Ary B. 2017. Analisis kelayakan Usaha Sari Buah Belimbing di

Kota Blitar. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Kadariah. 1988. Evaluasi Proyek (Analisa Ekonomi). Jakarta: Fakultas Ekonomi

UI


104

Khotimah, Husnul dan Sutiono. 2014. Analisis Kelayakan Finansial Usaha

Budidaya Bambu. Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Lubis AU. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat

Penelitian Perkebunan Marihat-Bandar Kuala. Sumatera Utara. 435 hal.

Mangoensoekarjo, Soepadiyo dan Haryono Semangun. 2000. Manajemen

Agrobisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Manurung, dkk. 2017. Analisis model Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit Pola

Plasma di Desa Meranti Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten

Palalawan Provinsi Riau. Riau: Universitas Riau. Vol 10.

Nurmalina R, Sarianti T, & Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Butt

Design & Printing, Bogor.

Pahan, Iyung. 2006. Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta Timur

: Penebar Swadaya.

Pahlevi, Rico., Wan Abbas Z., Umi Kalsum. 2014. Analisis Kelyakan Usaha

Agrobisnis Kopi Luwak di Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung

Barat. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Pardamean, Maruli, QIA dan CRMP. 2014. Mengelola Kebun dan Pabrik Kelapa

Sawit Secara Profesional. Jakarta Timur : Penebar Swadaya

Pasaribu, H. Ali Musa. 2012. Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis

Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI

Ramadhannissa, Rachmalia 2014. Analisis Kelayakan Usaha Perkebunan Kelapa

Sawit PT. TERANG INTI SERAYA di Provinsi Riau. Departemen

Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Bogor : ITB

Santoso, Budi. 2009. Manajemen Proyek Konsep dan Implementasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Sanusi, Bachrawi. 2000. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia

Sutarta, E. S, et all. (2015). Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit Sistem

Underpalnting. Medan: Pusat Penelitian Kelapa Sawit.

Susanto, A, Hartono, Y. 2002, Teknik Replanting yang Aman Terhadap Penyakit

Ganoderma dan Oryctes rhinoceros, Pusat Penelitian Kelapa Sawit,

Medan, Vol 11 (2-3): 19-22

Wibowo, H.W dan Ahmad Junaedi. 2017. Peremajaan Kelapa Sawit di Seruya

Estate, Minamas Plantation Group, Seruya, Kalimantan Tengah. Bogor :

IPB Darmage. Bul. Agrohorti 5 (1): 107-116.


105

Winantara, I Made Y., Abu Bakar & Ratna P. 2014. Analisis Kelayakan Usaha

Kopi Luwak di Bali. Institut Teknologi Nasional (Itenas). Bandung


106

Lampiran 1 : Proyeksi Penjualan TBS Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah

Tahun


Produksi TBS Penjualan TBS Produksi TBS Penjualan TBS

(Kg/Ha/Thn) (Rp,-/Ha/Thn) (Kg/Ha/Thn) (Rp,-/Ha/Thn)

2020 12.054 Rp 13.259.400 8.610 Rp 9.471.000

2021 19.698 Rp 22.652.700 16.080 Rp 18.492.000

2022 24.010 Rp 28.812.000 22.050 Rp 26.460.000

2023 26.166 Rp 32.707.500 24.030 Rp 30.037.500

2024 27.342 Rp 35.544.600 25.110 Rp 32.643.000

2025 27.930 Rp 37.705.500 25.650 Rp 34.627.500

2026 28.126 Rp 39.376.400 25.830 Rp 36.162.000

2027 28.322 Rp 41.066.900 26.010 Rp 37.714.500

2028 28.322 Rp 42.483.000 26.010 Rp 39.015.000

2029 28.322 Rp 43.899.100 26.010 Rp 40.315.500

2030 28.322 Rp 45.315.200 26.010 Rp 41.616.000

2031 28.322 Rp 46.731.300 26.010 Rp 42.916.500

2032 28.322 Rp 48.147.400 26.010 Rp 44.217.000

2033 28.126 Rp 49.220.500 25.830 Rp 45.202.500

2034 27.930 Rp 50.274.000 25.650 Rp 46.170.000

2035 27.440 Rp 50.764.000 25.200 Rp 46.620.000

2036 27.244 Rp 51.763.600 25.020 Rp 47.538.000

2037 26.656 Rp 51.979.200 24.480 Rp 47.736.000

2038 26.166 Rp 52.332.000 24.030 Rp 48.060.000

2039 26.166 Rp 53.640.300 24.030 Rp 49.261.500

2040 24.010 Rp 50.421.000 22.050 Rp 46.305.000

2041 24.010 Rp 51.621.500 22.050 Rp 47.407.500

2042 19.698 Rp 43.335.600 18.090 Rp 39.798.000

2043 12.054 Rp 27.121.500 11.070 Rp 24.907.500

Total 604.758 Rp 1.010.174.200 550.920 Rp 922.693.500

Sumber : Proyeksi Penjualan TBS Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah.


107

Lampiran 2. Luas main road, collection road, parit induk dan parit cabang.

No Uraian Chipping (Mtr) Underplanting (Mtr)

1 Jalan Utama (Main Road) 7.238 3.903

2 Jalan Koleksi (Collection Road) 32.166 17.346

3 Parit Induk 13.615 7.342

4 Parit Cabang 11.021 5.943

Sumber : Data Sekunder Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah. (diolah)

Lampiran 3. Layout Peta Blok Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah.

Sumber : Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah.


108

Lampiran 4. Dosis dan harga Pupuk TBM Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah

Bulan Jenis Dosis Harga Bulan Jenis Dosis Harga

Ke Pupuk (Kg/Pokok) (Rp,-/Kg) Ke Pupuk (Kg/Pokok)

(Rp,-/Kg)

1 Urea 0,15 5260

20

Urea 0,75 5260

3

Urea 0,38 5260 RP 0,25 1225

RP 0,1 1225 MOP 0,5 4050

MOP 0,15 4050 Kieserit 0,5 2350

Kieserit 0,1 2350

24

Urea 0,75 5260

5

Urea 0,38 5260 RP 0,25 1225

RP 0,1 1225 MOP 0,75 4050

MOP 0,15 4050 Kieserit 0,5 2350

Kieserit 0,1 2350 Borate 0,05 10400

8

Urea 0,35 5260

28

Urea 1 5260

RP 0,25 1225 RP 0,3 1225

MOP 0,35 4050 MOP 0,75 4050

Kieserit 0,25 2350 Kieserit 0,75 2350

Borate 0,02 10400

32

Urea 1 5260

12

Urea 0,75 5260 RP 0,3 1225

RP 0,25 1225 MOP 1 4050

MOP 0,35 4050 Kieserit 0,75 2350

Kieserit 0,25 2350

16

Urea 0,75 5260 RP 0,25 1225 MOP 0,5 4050 Kieserit 0,5 2350 Borate 0,03 10400 Sumber : Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah (diolah).


109

Lampiran 5. Tabel Amortisasi peremajaan sistem Chipping dan Underplanting.

Sumber : Data Primer (diolah)

Pinjaman : 20.200.000.000Rp

Waktu : 8 Tahun

Bunga : 11%

Tahun Pinjaman Bunga Angsuran Pokok Total angsuran Angsuran Per HA

0 20.200.000.000Rp

1 18.503.200.000Rp 2.222.000.000Rp 1.696.800.000Rp 3.918.800.000Rp 9.728.898Rp

2 16.619.752.000Rp 2.035.352.000Rp 1.883.448.000Rp 3.918.800.000Rp 9.728.898Rp

3 14.529.124.720Rp 1.828.172.720Rp 2.090.627.280Rp 3.918.800.000Rp 9.728.898Rp

4 12.208.528.439Rp 1.598.203.719Rp 2.320.596.281Rp 3.918.800.000Rp 9.728.898Rp

5 9.632.666.568Rp 1.342.938.128Rp 2.575.861.872Rp 3.918.800.000Rp 9.728.898Rp

6 6.773.459.890Rp 1.059.593.322Rp 2.859.206.678Rp 3.918.800.000Rp 9.728.898Rp

7 3.599.740.478Rp 745.080.588Rp 3.173.719.412Rp 3.918.800.000Rp 9.728.898Rp

8 0Rp 395.971.453Rp 3.599.740.477Rp 3.918.800.000Rp 9.728.898Rp

Pinjaman : 9.100.000.000Rp

Waktu : 8 Tahun

Bunga : 11%

Tahun Pinjaman Bunga Angsuran Pokok Total angsuran Angsuran Per HA

0 9.100.000.000Rp

1 8.335.600.000Rp 1.001.000.000Rp 764.400.000Rp 1.765.400.000Rp 8.127.244Rp

2 7.487.116.000Rp 916.916.000Rp 848.484.000Rp 1.765.400.000Rp 8.127.244Rp

3 6.545.298.760Rp 823.582.760Rp 941.817.240Rp 1.765.400.000Rp 8.127.244Rp

4 5.499.881.624Rp 719.982.864Rp 1.045.417.136Rp 1.765.400.000Rp 8.127.244Rp

5 4.339.468.602Rp 604.986.979Rp 1.160.413.021Rp 1.765.400.000Rp 8.127.244Rp

6 3.051.410.148Rp 477.341.546Rp 1.288.058.454Rp 1.765.400.000Rp 8.127.244Rp

7 1.621.665.265Rp 335.655.116Rp 1.429.744.884Rp 1.765.400.000Rp 8.127.244Rp

8 (0)Rp 178.383.179Rp 1.621.665.265Rp 1.765.400.000Rp 8.127.244Rp

TABEL AMORTISASI CHIPPING

TABEL AMORTISASI UNDERPLANTING


110

Lampiran 6. Pajak Pendapatan Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah

No Tahun Chipping Underplanting

Pajak keseluruhan Pajak PerHa Pajak keseluruhan Rp/Ha

1 2020 Rp 667.610.790 Rp 1.657.425 Rp 257.161.328 Rp 1.183.875

2 2021 Rp 1.140.563.445 Rp 2.831.588 Rp 502.104.030 Rp 2.311.500

3 2022 Rp 1.450.684.200 Rp 3.601.500 Rp 718.455.150 Rp 3.307.500

4 2023 Rp 1.646.822.625 Rp 4.088.438 Rp 815.593.219 Rp 3.754.688

5 2024 Rp 1.789.670.610 Rp 4.443.075 Rp 886.339.058 Rp 4.080.375

6 2025 Rp 1.898.471.925 Rp 4.713.188 Rp 940.223.194 Rp 4.328.438

7 2026 Rp 2.067.718.415 Rp 5.133.363 Rp 981.888.705 Rp 4.520.250

8 2027 Rp 2.067.718.415 Rp 5.133.363 Rp 1.024.042.961 Rp 4.714.313

9 2028 Rp 2.139.019.050 Rp 5.310.375 Rp 1.059.354.788 Rp 4.876.875

10 2029 Rp 2.210.319.685 Rp 5.487.388 Rp 1.094.666.614 Rp 5.039.438

11 2030 Rp 2.281.620.320 Rp 5.664.400 Rp 1.129.978.440 Rp 5.202.000

12 2031 Rp 2.352.920.955 Rp 5.841.413 Rp 1.165.290.266 Rp 5.364.563

13 2032 Rp 2.424.221.590 Rp 6.018.425 Rp 1.200.602.093 Rp 5.527.125

14 2033 Rp 2.478.252.175 Rp 6.152.563 Rp 1.227.360.881 Rp 5.650.313

15 2034 Rp 2.531.295.900 Rp 6.284.250 Rp 1.253.630.925 Rp 5.771.250

16 2035 Rp 2.555.967.400 Rp 6.345.500 Rp 1.265.849.550 Rp 5.827.500

17 2036 Rp 2.606.297.260 Rp 6.470.450 Rp 1.296.151.740 Rp 5.967.000

18 2037 Rp 2.617.152.720 Rp 6.497.400 Rp 1.296.151.740 Rp 5.967.000

19 2038 Rp 2.634.916.200 Rp 6.541.500 Rp 1.304.949.150 Rp 6.007.500

20 2039 Rp 2.700.789.105 Rp 6.705.038 Rp 1.337.572.879 Rp 6.157.688

21 2040 Rp 2.538.697.350 Rp 6.302.625 Rp 1.257.296.513 Rp 5.788.125

22 2041 Rp 2.599.142.525 Rp 6.452.688 Rp 1.287.232.144 Rp 5.925.938

23 2042 Rp 2.181.947.460 Rp 5.416.950 Rp 1.080.615.195 Rp 4.974.750

24 2043 Rp 1.365.567.525 Rp 3.390.188 Rp 676.300.894 Rp 3.113.438



111

Luas Areal 402,8 Luas Areal 402,8

SPH Lama 101 SPH Baru 135

Total Pokok 40.683 Total Pokok 54.378

Chipping

Tumbang dan rumpuk 40.683 Pokok 40.000 Rp/Pokok Rp 1.627.312.000

Penyemprotan Lahan

Herbisida Round Up 302 Liter 53.350 Rp/Liter Rp 16.117.035

Tenaga kerja 403 HK 100.000 Rp/HK Rp 40.280.000

Penanaman kacangan

Mucuna 81 Kg 450.000 Rp/Kg Rp 36.252.000

Menanam 1.611 HK 100.000 Rp/HK Rp 161.120.000

Merawat 1.410 HK 100.000 Rp/HK Rp 140.980.000

Penanaman

Bibit 54.378 Pokok 40.000 Rp/Pokok Rp 2.175.120.000

Pancang dan anak pancang 402,8 Ha 300.000 Rp/Ha Rp 120.840.000

Lubang tanam 54.378 Lubang 7.000 Rp/Lobang Rp 380.646.000

Bongkar bibit 54.378 Pokok 500 Rp/Pokok Rp 27.189.000

Langsir Tanam Bibit 54.378 Pokok 3.500 Rp/Pokok Rp 190.323.000

Memupuk Lobang 54.378 Lobang 500 Rp/Lobang Rp 27.189.000

Pupuk Rp 27.189 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 33.306.525

Rp 4.976.674.560

Rp 12.355.200

Rawat Kacangan, Piringan dan Gawangan

Rawat Kacangan 19.334 HK 100.000 Rp/HK Rp 1.933.440.000

Rawat piringan diameter 1 m 9.667 HK 100.000 Rp/HK Rp 966.720.000

Dongkel anak kayu 806 HK 100.000 Rp/HK Rp 80.560.000

Pengendalian lalang


Tenaga kerja 2.417 HK 100.000 Rp/HK Rp 241.680.000

Pemupukan

1 Bulan

Urea 8.156,70 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 42.904.242

Tenaga Kerja 201 Hk 100.000 Rp/HK Rp 20.140.000

3 Bulan

Urea 20.663,64 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 108.690.746

RP 5.437,80 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 6.661.305

MOP 8.156,70 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 33.034.635

Kieserit 5.437,80 Kg 2.350 Rp/Kg Rp 12.778.830

Tenaga Kerja 806 HK 100.000 Rp/HK Rp 80.560.000

5 Bulan

Urea 20.663,64 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 108.690.746

RP 5.437,80 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 6.661.305

MOP 8.156,70 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 33.034.635



8 Bulan

Urea 19.032,30 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 100.109.898

RP 10.875,60 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 13.322.610

MOP 19.032,30 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 77.080.815


Borate 1.087,56 Kg 10.400 Rp/Kg Rp 11.310.624

Tenaga Kerja 1.007 HK 100.000 Rp/HK Rp 100.700.000

12 Bulan

Urea 40.783,50 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 214.521.210

RP 10.875,60 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 13.322.610

MOP 19.032,30 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 77.080.815


Tenaga Kerja 201,4 HK 100.000 Rp/HK Rp 20.140.000

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama tikus

Sensus 40,28 HK 100.000 Rp/HK Rp 4.028.000

Racun 805,6 Kg 39.600 Rp/Kg Rp 31.901.760

Tenaga kerja 120,84 HK 100.000 Rp/HK Rp 12.084.000

Penyisipan dan konsolidasi

Sensus 40 Hk 100.000 Rp/HK Rp 4.028.000

Bibit 1088 Pokok 35.000 Rp/Pokok Rp 38.064.600

Lubang, ecer dan tanam 1088 Pokok 10.500 Rp/Pokok Rp 11.419.380

Pupuk RP 544 Kg 1.250 Rp/Kg Rp 679.725

Perawatan Jalan

Jalan Utama 164 HK 100.000 Rp/HK Rp 16.434.240

Jalan Produksi 541 HK 100.000 Rp/HK Rp 54.136.320

Perawatan Paret

Paret Induk 1.386 HK 100.000 Rp/HK Rp 138.563.200

Paret cabang 504 HK 100.000 Rp/HK Rp 50.350.000

Rp 4.860.748.116

Rp 12.067.399 Rp/Ha

Total Biaya

REPLANTING SISTEM CHIPPING

BIAYA INVESTASI TANAMAN TBM 0

Total Biaya

Rp/Ha


Lampiran 7. Rincian biaya investasi peremajaan sistem Chipping.


112

Rawat Piringan dan Gawangan

Rawat Gawangan Manual 7.250 HK 100.000 Rp/HK Rp 725.040.000


Rawat Piringan Chemis diameter 1.5 m

Herbisida :

Round Up 1.208 Liter 53.350 Rp/Liter 64.468.140

Starane 121 Liter 162.800 Rp/Liter 19.672.752


Pengendalian lalang

Herbisida Round Up 1.208 Liter 53.350 Rp/Liter Rp 64.468.140


Pemupukan

16 Bulan

Urea 40.783,50 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 214.521.210

RP 10.875,60 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 13.322.610

MOP 27.189,00 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 110.115.450


Borate 1.631,34 Kg 10.400 Rp/Kg Rp 16.965.936


20 Bulan

Urea 40.783,50 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 214.521.210

RP 10.875,60 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 13.322.610

MOP 27.189,00 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 110.115.450



24 Bulan

Urea 40.783,50 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 214.521.210

RP 10.875,60 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 13.322.610

MOP 40.783,50 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 165.173.175


Borate 2.718,90 Kg 10.400 Rp/Kg Rp 28.276.560


Kastrasi dan sanitasi

Umur 19 dan 21 bulan 805,6 HK 100.000 Rp/HK Rp 80.560.000


Hama tikus

Sensus 40,28 HK 100.000 Rp/HK Rp 4.028.000

Racun 241,68 Kg 39.600 Rp/Kg Rp 9.570.528


Konsolidasi

Sensus 40 Hk 100.000 Rp/HK Rp 4.028.000



Pupuk RP 272 Kg 1.250 Rp/Kg Rp 339.863

Perawatan Jalan



Perawatan Paret



Rp 3.170.086.854

Rp 7.870.126


Total Biaya

Rp/Ha


113


Rawat Gawangan

Manual 3.625 HK 100.000 Rp/HK Rp 362.520.000

Chemis :

Herbisida

Gramoxone 1.208 Liter 49.940 Rp/liter Rp 60.347.496

Ally 121 Kg 330.000 Rp/Kg Rp 39.877.200


Rawat Piringan 2 m

Manual 3.625 HK 100.000 Rp/HK Rp 362.520.000

Chemis

Herbisida :

Round Up 1.208 Liter 53.350 Rp/Liter Rp 64.468.140

Starane 121 Liter 162.800 Rp/Liter Rp 19.672.752


Pengendalian lalang

Herbisida Round Up 1.208 Liter 53.350 Rp/Liter Rp 64.468.140


Pemupukan

28 Bulan

Urea 1,13 Kg/Pkk 5.260 Rp/Kg Rp 321.781.815

RP 0,30 Kg/Pkk 1.225 Rp/Kg Rp 19.983.915

MOP 0,75 Kg/Pkk 4.050 Rp/Kg Rp 165.173.175

Kieserit 0,75 Kg/Pkk 2.350 Rp/Kg Rp 95.841.225


32 Bulan

Urea 1,13 Kg/Pkk 5.260 Rp/Kg Rp 321.781.815

RP 0,30 Kg/Pkk 1.225 Rp/Kg Rp 19.983.915

MOP 1,00 Kg/Pkk 4.050 Rp/Kg Rp 220.230.900

Kieserit 0,75 Kg/Pkk 2.350 Rp/Kg Rp 95.841.225



Hama tikus

Sensus 40 HK 100.000 Rp/HK Rp 4.028.000

Racun 241,7 Kg 39.600 Rp/Kg Rp 9.570.528


Konsolidasi

Sensus 40,28 Hk 100.000 Rp/HK Rp 4.028.000


Umur 23 bulan 402,8 HK 100.000 Rp/HK Rp 40.280.000

Perawatan Jalan



Perawatan Paret



Rp 3.199.987.201

Rp 7.944.358

Rp 16.207.496.730

Rp 40.237.082

Rp/Ha

GRAND TOTAL BIAYA INVESTASI TANAMAN TBM 0 - TBM 3

Rp/Ha


Total Biaya

Sumber : Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah (diolah)


114

217,22 Ha Luas 217,22 Ha

101 Pkk/Ha SPH Baru 135 Pkk/Ha

21.939 Pokok Pokok 29.325 Pokok

Rempes Pokok Tanaman Tua (25 %) 5.485 Hk/Ha 10.000 Rp/Hk Rp 54.847.500

Round-up utuk meracun pokok 0,1 Liter/Pkk 45.575 Rp/Liter Rp 64.335.459

Minyak alat bor lobang tempat racun di pokok 0,022 Liter/Pkk 8.000 Rp/Liter Rp 3.861.264

Upah perhari membuat lobang pada pokok 215 Pkk/Hk 100.000 Rp/Hk Rp 10.204.186

Upah perhari memasukkan racun ke pokok 215 Pkk/Hk 100.000 Rp/Hk Rp 10.204.186

Upah perhari menutup lobang pokok yg di racun 215 Pkk/Hk 100.000 Rp/Hk Rp 10.204.186

Kacangan

Mucuna 43 Kg 450.000 Rp/Kg Rp 19.549.800

Menanam 869 HK 100.000 Rp/HK Rp 86.888.000

Merawat 760 HK 100.000 Rp/HK Rp 76.027.000

Penanaman

Bibit 29.325 Pokok 40.000 Rp/Pokok Rp 1.172.988.000

Pancang dan anak pancang 217 Ha 300.000 Rp/Ha Rp 65.166.000

Lubang tanam 29.325 Lubang 7.000 Rp/Lobang Rp 205.272.900

Bongkar bibit 29.325 Pokok 500 Rp/Pokok Rp 14.662.350

Langsir Tanam Bibit 29.325 Pokok 3.500 Rp/Pokok Rp 102.636.450

Memupuk Lobang 29.325 Lobang 500 Rp/Lobang Rp 14.662.350

Pupuk Rp 14.662 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 17.961.379

Rp 1.929.471.010

Rp 8.882.566

Rawat Kacangan, Piringan dan Gawangan

Rawat Kacangan 10.427 HK 100.000 Rp/HK Rp 1.042.656.000

Rawat piringan diameter 1 m 5.213 HK 100.000 Rp/HK Rp 521.328.000


Pengendalian lalang



Pemupukan

1 Bulan

Urea 4.398,71 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 23.137.188

Tenaga Kerja 109 Hk 100.000 Rp/HK Rp 10.861.000

3 Bulan

Urea 11.143,39 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 58.614.210

RP 2.932,47 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 3.592.276

MOP 4.398,71 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 17.814.755



5 Bulan

Urea 11.143,39 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 58.614.210

RP 2.932,47 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 3.592.276

MOP 4.398,71 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 17.814.755



8 Bulan

Urea 10.263,65 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 53.986.773

RP 5.864,94 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 7.184.552

MOP 10.263,65 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 41.567.762


Borate 586,49 Kg 10.400 Rp/Kg Rp 6.099.538


12 Bulan

Urea 21.993,53 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 115.685.942

RP 5.864,94 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 7.184.552

MOP 10.263,65 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 41.567.762


Tenaga Kerja 108,61 HK 100.000 Rp/HK Rp 10.861.000


Hama tikus

Sensus 21,722 HK 100.000 Rp/HK Rp 2.172.200

Racun 434,44 Kg 39.600 Rp/Kg Rp 17.203.824


Penyisipan dan konsolidasi

Sensus 22 Hk 100.000 Rp/HK Rp 2.172.200



Pupuk RP 1466 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 1.796.138

Perawatan Jalan



Perawatan Paret

Paret Induk 747 HK 100.000 Rp/HK Rp 74.723.680


Rp 2.729.451.789

Rp 12.565.380

Luas

SPH Lama

Total Pokok

REPLANTING SISTEM CHIPPING

Total Biaya

Rp/Ha



UNDERPLANTING

Total Biaya

Rp/Ha

Lampiran 8. Rincian biaya investasi peremajaan sistem Underplanting.


115


Rawat Gawangan Manual 3.910 HK 100.000 Rp/HK Rp 390.996.000


Rawat Piringan Chemis diameter 1.5 m

Herbisida :

Round Up 652 Liter 53.350 Rp/Liter 34.766.061

Starane 65 Liter 162.800 Rp/Liter 10.609.025


Pengendalian lalang



Pemupukan

16 Bulan

Urea 21.993,53 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 115.685.942

RP 5.864,94 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 7.184.552

MOP 14.662,35 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 59.382.518


Borate 879,74 Kg 10.400 Rp/Kg Rp 9.149.306


20 Bulan

Urea 21.993,53 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 115.685.942

RP 5.864,94 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 7.184.552

MOP 14.662,35 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 59.382.518



24 Bulan

Urea 21.993,53 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 115.685.942

RP 5.864,94 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 7.184.552

MOP 21.993,53 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 89.073.776


Borate 1.466,24 Kg 10.400 Rp/Kg Rp 15.248.844



Umur 19 dan 21 bulan 434,44 HK 100.000 Rp/HK Rp 43.444.000


Hama tikus

Sensus 21,7 HK 100.000 Rp/HK Rp 2.172.200

Racun 130,3 Kg 39.600 Rp/Kg Rp 5.161.147


Konsolidasi

Sensus 22 Hk 100.000 Rp/HK Rp 2.172.200

Bibit 2.932 Pokok 35.000 Rp/Pokok Rp 102.636.450

Lubang, ecer dan tanam 2.932 Pokok 10.500 Rp/Pokok Rp 30.790.935

Pupuk RP 1.466 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 1.796.138

Perawatan Jalan



Perawatan Paret



Rp 1.831.246.329

Rp 8.430.376


Total Biaya

Rp/Ha


116


Rawat Gawangan

Manual 1.955 HK 100.000 Rp/HK Rp 195.498.000

Chemis :

Herbisida

Gramoxone 652 Liter 49.940 Rp/liter Rp 32.543.900

Ally 65 Kg 330.000 Rp/Kg Rp 21.504.780


Rawat Piringan 2 m

Manual 1.955 HK 100.000 Rp/HK Rp 195.498.000

Chemis

Herbisida :

Round Up 652 Liter 53.350 Rp/Liter Rp 34.766.061

Starane 65 Liter 162.800 Rp/Liter Rp 10.609.025


Pengendalian lalang



Pemupukan

28 Bulan

Urea 1,13 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 173.528.912

RP 0,30 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 10.776.827

MOP 0,75 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 89.073.776

Kieserit 0,75 Kg 2.350 Rp/Kg Rp 51.684.784


32 Bulan -

Urea 1,13 Kg 5.260 Rp/Kg Rp 173.528.912

RP 0,30 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 10.776.827

MOP 1,00 Kg 4.050 Rp/Kg Rp 118.765.035

Kieserit 0,75 Kg 2.350 Rp/Kg Rp 51.684.784



Hama tikus

Sensus 21,722 HK 100.000 Rp/HK Rp 2.172.200

Racun 130,332 Kg 39.600 Rp/Kg Rp 5.161.147


Konsolidasi

Sensus 22 Hk 100.000 Rp/HK Rp 2.172.200

Bibit 2.932 Pokok 35.000 Rp/Pokok Rp 102.636.450

Lubang, ecer dan tanam 2.932 Pokok 10.500 Rp/Pokok Rp 30.790.935

Pupuk RP 1.466 Kg 1.225 Rp/Kg Rp 1.796.138


Umur 23 bulan 217 HK 100.000 Rp/HK Rp 21.722.000

Perawatan Jalan



Perawatan Paret



Rp 1.860.896.859

Rp 8.566.876

Rp 8.351.065.988

Rp 38.445.198

Total Biaya

Rp/Ha

GRAND TOTAL BIAYA INVESTASI TANAMAN TBM 0 - TBM 3

Rp/Ha


Sumber : Afd. I/2 PT.DNS Kebun Sosa Indah (diolah)


117

Lampiran 9.Laporan arus kasTanaman Menghasilkan (TM) areal Peremajaan sistem Chipping Afd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah

Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pokok

Jumlah Pokok 54.378

Umur

Upah Upah Upah

Rp100.841 Rp103.341 Rp105.841

1 Sensus Pokok 125.278.212Rp 1 0,1 Hk/Ha 40 4.061.875Rp -Rp 1 0,1 Hk/Ha 40 4.162.575Rp -Rp 1 0,1 Hk/Ha 40 4.263.275Rp -Rp

2 Perawatan Piringan -Rp -Rp -Rp -Rp

» Manual 3.133.751.615Rp 3 2 Hk/Ha 2.417 243.712.529Rp 3 2 Hk/Ha 2.417 249.754.529Rp 3 2 Hk/Ha 2.417 255.796.529Rp

» Chemis 654.992.174Rp 2 0,3 Hk/Ha 242 24.371.253Rp 2 0,3 Hk/Ha 242 24.975.453Rp 2 0,3 Hk/Ha 242 25.579.653Rp

Round Up (Rp. 77.500 / Liter) 405.821.000Rp 0,3 Ltr/Ha 242 -Rp 18.730.200Rp 0,3 Ltr/Ha 242 -Rp 18.730.200Rp 0,3 Ltr/Ha 242 -Rp 18.730.200Rp

Starene (Rp. 240.250 / Liter) 125.804.510Rp 0,03 Ltr/Ha 24 -Rp 5.806.362Rp 0,03 Ltr/Ha 24 -Rp 5.806.362Rp 0,03 Ltr/Ha 24 -Rp 5.806.362Rp

3 Perawatan Gawangan -Rp -Rp -Rp 0 -Rp

» Manual 2.857.373.778Rp 2 2 Hk/Ha 1611 162.475.019Rp 2 2 Hk/Ha 1611 166.503.019Rp 2 2 Hk/Ha 1611 170.531.019Rp


Gramoxon (Rp. 85.250 /Liter) 437.818.425Rp 0,5 Ltr/Ha 403 -Rp 34.338.700Rp 0,5 Ltr/Ha 0 403 -Rp 34.338.700Rp 0,5 Ltr/Ha 403 -Rp 34.338.700Rp

Ally (Rp. 480.000 / Kg) 239.746.560Rp 0,05 Kg/Ha 40 -Rp 19.334.400Rp 0,05 Kg/Ha 0 40 -Rp 19.334.400Rp 0,05 Kg/Ha 40 -Rp 19.334.400Rp

4 Rawat TPH 462.342.883Rp 3 0,25 Hk/Ha 302 30.464.066Rp 3 0,25 Hk/Ha 302 31.219.316Rp 3 0,25 Hk/Ha 302 31.974.566Rp

5 Weping Lalang 338.643.386Rp 4 0,2 Hk/Ha 322 32.495.004Rp 4 0,2 Hk/Ha 322 33.300.604Rp 4 0,2 Hk/Ha 322 34.106.204Rp

Round Up 115.502.900Rp 0,1 Ltr/Ha 161 -Rp 12.486.800Rp 0,1 Ltr/Ha 0 161 -Rp 12.486.800Rp 0,1 Ltr/Ha 161 -Rp 12.486.800Rp

6 Sensus Hama Penyakit 249.114.600Rp 6 0,1 Hk/Ha 242 24.371.253Rp 6 0,1 Hk/Ha 242 24.975.453Rp 6 0,1 Hk/Ha 242 25.579.653Rp

7 Pengendalian Hama Penyakit 254.216.425Rp 1 0,3 Hk/Ha 121 12.185.626Rp 1 0,3 Hk/Ha 121 12.487.726Rp 1 0,3 Hk/Ha 121 12.789.826Rp

Decis (Rp. 320.000 / Liter) 773.376.000Rp 0,3 Ltr/Ha 121 38.668.800Rp 0,3 Ltr/Ha 121 -Rp 38.668.800Rp 0,3 Ltr/Ha 121 -Rp 38.668.800Rp

Emulgator (Rp.254.000 / Kg) 61.386.720Rp 0,03 Kg/Ha 12 -Rp 3.069.336Rp 0,03 Kg/Ha 12 -Rp 3.069.336Rp 0,03 Kg/Ha 12 -Rp 3.069.336Rp

Premium (Rp. 11.743 /Liter) 70.951.206Rp 0,75 Ltr/Ha 302 -Rp 3.547.560Rp 0,75 Ltr/Ha 302 -Rp 3.547.560Rp 0,75 Ltr/Ha 302 -Rp 3.547.560Rp

Solar (Rp. 15.250 / Liter) 491.416.000Rp 4 Ltr/Ha 1611 24.570.800Rp 4 Ltr/Ha 1611 -Rp 24.570.800Rp 4 Ltr/Ha 1611 -Rp 24.570.800Rp

8 Pupuk 4.050.801.380Rp 9 0,4 Hk/Ha 1450 146.227.517Rp 9 0,4 Hk/Ha 1450 149.852.717Rp 9 0,4 Hk/Ha 1450 153.477.917Rp

Urea (Rp. 11.740 / Kg) 28.089.499.680Rp 2 0,5 Kg/Ha 54.378 -Rp 638.397.720Rp 2 0,5 Kg/Ha 54.378 -Rp 638.397.720Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 -Rp 957.596.580Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 34.298.379.720Rp 2 0,5 Kg/Ha 54.378 779.508.630Rp 2 0,5 Kg/Ha 54.378 -Rp 779.508.630Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 1.169.262.945Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 11.839.482.677Rp 2 0,3 Kg/Ha 32.627 -Rp 213.966.554Rp 2 0,3 Kg/Ha 32.627 -Rp 213.966.554Rp 2 0,5 Kg/Ha 54.378 -Rp 356.610.924Rp

Kieserit (Rp. 6.159 / Kg) 14.736.220.488Rp 2 0,5 Kg/Ha 54.378 -Rp 334.914.102Rp 2 0,5 Kg/Ha 54.378 -Rp 334.914.102Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 -Rp 502.371.153Rp

Borate (Rp. 21.470 / Kg) 1.266.001.407Rp 1 0,03 Kg/Ha 1.631 -Rp 22.879.544Rp 1 0,03 Kg/Ha 1.631 -Rp 22.879.544Rp 1 0,05 Kg/Ha 2.719 -Rp 38.132.573Rp

9 Sensus Hama Tikus 67.406.808Rp 4 0,1 Hk/Ha 161 16.247.502Rp 4 0,1 Hk/Ha 161 16.650.302Rp 4 0,1 Hk/Ha 161 17.053.102Rp

10 Pengendalian Hama Tikus 50.555.106Rp 3 0,1 Hk/Ha 121 12.185.626Rp 3 0,1 Hk/Ha 121 12.487.726Rp 3 0,1 Hk/Ha 121 12.789.826Rp

Klerat (Rp. 38.000 / Kg) 18.367.680Rp 0,1 Kg/Ha 121 4.591.920Rp 0,1 Kg/Ha 121 -Rp 4.591.920Rp 0,1 Kg/Ha 121 -Rp 4.591.920Rp

Gufon (Rp.1.000.000 / Unit) 8.056.000Rp 1 01:50 Unit/Ha 8 -Rp 8.056.000Rp Unit/Ha 0 -Rp -Rp Unit/Ha 0 -Rp -Rp

Rehab Gufon (Rp. 500.000 /Unit) 47.200.000Rp -Rp -Rp 1 500.000 Rp/Unit 4 -Rp 2.000.000Rp 1 500000 unit 4 -Rp 2.000.000Rp

11 Rawat Bunga Turnera 38.248.269Rp 6 0,01 Hk/Ha 24 2.437.125Rp 6 0,01 Hk/Ha 24 2.497.545Rp 6 0,01 Hk/Ha 24 2.557.965Rp

12 Penunasan 2.882.034.000Rp 1 2.300 Rp/pkk 125.069.400Rp 1 2.300 Rp/pkk 125.069.400Rp 1 2.300 Rp/pkk 125.069.400Rp

13 Sensus Prediksi 33.635.838Rp 3 0,01 Hk/Ha 12 1.218.563Rp 3 0,01 Hk/Ha 12 1.248.773Rp 3 0,01 Hk/Ha 12 1.278.983Rp

14 Cuci Parit Induk (13.615 Meter) 763.054.263Rp 2 30 Mtr/Hk 454 45.765.007Rp 2 30 Mtr/Hk 454 46.899.591Rp 2 30 Mtr/Hk 454 48.034.174Rp

15 Cuci Parit Cabang (11.021 Meter) 617.673.231Rp 2 30 Mtr/Hk 367 37.045.622Rp 2 30 Mtr/Hk 367 37.964.039Rp 2 30 Mtr/Hk 367 38.882.455Rp

16 Rawat Jalan Utama (7.238 Meter) -Rp -Rp -Rp -Rp

» Manual (50%) 149.714.845Rp 1 1500 Rp/meter 48 4.865.914Rp 1 1500 Rp/meter 48 4.986.548Rp 1 1500 Rp/meter 48 5.107.181Rp

» Rempes (100 %) 224.572.268Rp 1 1000 Rp/meter 72 7.298.872Rp 1 1000 Rp/meter 72 7.479.822Rp 1 1000 Rp/meter 72 7.660.772Rp

» Mekanis / Alat Berat (50 % ) 249.711.000Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 10.857.000Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 10.857.000Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 10.857.000Rp

17 Rawat Jalan Produksi (32.166 Meter) -Rp -Rp -Rp -Rp



» Mekanis / Alat Berat (50 % ) 1.157.976.000Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 48.249.000Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 48.249.000Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 48.249.000Rp

18 Pemasangan Titi Panen (10 %) 29.637.865Rp 1 10 Unit/Hk 27 2.672.287Rp 1 10 Unit/Hk 27 2.738.537Rp 1 10 Unit/Hk 27 2.804.787Rp

Bahan ( 2653Unit) 994.875.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 266 -Rp 99.750.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 266 -Rp 99.750.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 266 99.750.000Rp

-Rp

TOTAL 114.556.489.094Rp -Rp -Rp 1.029.849.676Rp 2.321.723.428Rp 8.972 200.433 1.052.280.539Rp 2.315.667.428Rp 8.892 304.839 1.066.184.851Rp 3.349.975.053Rp

Rp114.556.489.094

Rp61.047.306.600

Rp175.887.623.254

1.683.327.022 98% 12.300 98% 20.100 98% 24.500

Rp407.881.220.460

Rp231.993.597.206

UMUR

Satuan HK Material

Biaya

Rp3.367.947.967 Rp4.416.159.904TOTAL COST PEMEL

TOTAL COST PRODUKSI

GRAND TOTAL COST PEMEL + PROD

PRODUKSI (Kg)

Harga TBS

PENJUALAN TBS

PROFIT

Rupiah Per Kg

Rp1.100 Rp1.150 Rp1.200

Rp5.340.886.320 Rp9.124.507.560 Rp11.605.473.600

Rp4.565.410.904 Rp5.351.536.567 Rp6.833.966.904

Rp775.475.416 Rp3.772.970.993 Rp4.771.506.696

4.855.351 7.934.354 9.671.228

Rp1.213.837.800 Rp1.983.588.600 Rp2.417.807.000

Rp3.351.573.104

No ITEM KERJA Biaya

Pus Satuan MaterialHKMaterial

Norma

TOTAL

1

PusHK

Biaya

MaterialMaterial

TM 2 (2021)

Pus

TM 3 (2022)

Norma Material

Norma Satuan

Rp940 Rp674 Rp707


118

Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pokok

Jumlah Pokok 54.378

Upah Upah Upah

Rp108.341 Rp110.841 Rp113.341



» Manual 3.133.751.615Rp 3 2 Hk/Ha 2.417 261.838.529Rp 2 1,75 Hk/Ha 1.410 156.263.642Rp 2 1,75 Hk/Ha 1.410 156.263.642Rp




3 Perawatan Gawangan -Rp 0 -Rp -Rp -Rp

» Manual 2.857.373.778Rp 2 2 Hk/Ha 1611 174.559.019Rp 2 1,5 Hk/Ha 1208 133.940.264Rp 2 1,5 Hk/Ha 1208 133.940.264Rp


Gramoxon (Rp. 85.250 /Liter) 437.818.425Rp 0,5 Ltr/Ha 403 -Rp 34.338.700Rp 0,5 Ltr/Ha 201 -Rp 17.169.350Rp 0,5 Ltr/Ha 201 -Rp 17.169.350Rp

Ally (Rp. 480.000 / Kg) 239.746.560Rp 0,05 Kg/Ha 40 -Rp 19.334.400Rp 0,05 Kg/Ha 20 -Rp 9.667.200Rp 0,05 Kg/Ha 20 -Rp 9.667.200Rp



Round Up 115.502.900Rp 0,1 Ltr/Ha 161 -Rp 12.486.800Rp 0,1 Ltr/Ha 121 -Rp 9.365.100Rp 0,1 Ltr/Ha 121 -Rp 9.365.100Rp



Decis (Rp. 320.000 / Liter) 773.376.000Rp 0,3 Ltr/Ha 121 -Rp 38.668.800Rp 0,3 Ltr/Ha 121 -Rp 38.668.800Rp 0,3 Ltr/Ha 121 -Rp 38.668.800Rp



Solar (Rp. 15.250 / Liter) 491.416.000Rp 4 Ltr/Ha 1611 -Rp 24.570.800Rp 4 Ltr/Ha 1611 -Rp 24.570.800Rp 4 Ltr/Ha 1611 -Rp 24.570.800Rp


Urea (Rp. 11.740 / Kg) 28.089.499.680Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 -Rp 957.596.580Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 34.298.379.720Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 1.169.262.945Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp


Kieserit (Rp. 6.159 / Kg) 14.736.220.488Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 -Rp 502.371.153Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 669.828.204Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 669.828.204Rp


9 Sensus Hama Tikus 67.406.808Rp 4 0,1 Hk/Ha 161 17.455.902Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

10 Pengendalian Hama Tikus 50.555.106Rp 3 0,1 Hk/Ha 121 13.091.926Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

Klerat (Rp. 38.000 / Kg) 18.367.680Rp 0,1 Kg/Ha 121 -Rp 4.591.920Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Gufon (Rp.1.000.000 / Unit) 8.056.000Rp Unit/Ha 0 -Rp -Rp Unit/Ha 0 -Rp -Rp Unit/Ha 0 -Rp -Rp

Rehab Gufon (Rp. 500.000 /Unit) 47.200.000Rp 1 500.000 Rp/unit 4 -Rp 2.000.000Rp 1 500.000 Rp/unit 4 -Rp 2.000.000Rp 1 500.000 Rp/unit 4 -Rp 2.000.000Rp















Bahan ( 2653Unit) 994.875.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 265 -Rp 99.375.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 265 -Rp 99.375.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 265 -Rp 99.375.000Rp

-Rp

TOTAL 114.556.489.094Rp 8.892 304.839 1.088.414.315Rp 3.349.600.053Rp 6.258 414.572 818.682.377Rp 4.388.831.857Rp 6.217 414.572 814.318.402Rp 4.388.831.857Rp

Rp114.556.489.094

Rp61.047.306.600

Rp175.887.623.254

1.683.327.022 98% 26.700 98% 27.900 98% 28.500

Rp407.881.220.460

Rp231.993.597.206

UMUR

Rp2.812.551.000

Satuan

Rp2.753.339.400

Norma Satuan

TOTAL COST PEMEL

TOTAL COST PRODUKSI


PRODUKSI (Kg)

Harga TBS

PENJUALAN TBS

PROFIT

Rupiah Per Kg

Rp4.438.014.368 Rp5.207.514.234 Rp5.203.150.259

Rp1.250 Rp1.300 Rp1.350

Rp13.174.581.000

Rp7.072.930.568 Rp7.960.853.634 Rp8.015.701.259

Rp14.317.364.880 Rp15.187.775.400

Biaya

Material

Rp6.101.650.432 Rp6.356.511.246 Rp7.172.074.141

10.539.665 11.013.358 11.250.204

Rp2.634.916.200

No ITEM KERJA TOTAL

Material

Biaya

MaterialNorma Satuan HK

TM 6 (2025)

Norma Pus HK

TM 5 (2024)

HK Material

Biaya

MaterialPus Material

TM 4 (2023)

Pus

Rp671 Rp723 Rp712


119

Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pokok

Jumlah Pokok 54.378

Upah Upah Upah

Rp115.841 Rp118.341 Rp120.841



» Manual 3.133.751.615Rp 2 1,75 Hk/Ha 1.410 163.312.642Rp 2 1,75 Hk/Ha 1.410 166.837.142Rp 2 1,5 Hk/Ha 1.208 146.024.264Rp




3 Perawatan Gawangan -Rp -Rp -Rp -Rp

» Manual 2.857.373.778Rp 2 1,5 Hk/Ha 1208 139.982.264Rp 2 1,5 Hk/Ha 1208 143.003.264Rp 2 1,25 Hk/Ha 1007 121.686.887Rp














Urea (Rp. 11.740 / Kg) 28.089.499.680Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 34.298.379.720Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp


Kieserit (Rp. 6.159 / Kg) 14.736.220.488Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 669.828.204Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 669.828.204Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 669.828.204Rp


9 Sensus Hama Tikus 67.406.808Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

10 Pengendalian Hama Tikus 50.555.106Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

Klerat (Rp. 38.000 / Kg) 18.367.680Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

















Bahan ( 2653Unit) 994.875.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 265 -Rp 99.375.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 265 -Rp 99.375.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 265 -Rp 99.375.000Rp

-Rp

TOTAL 114.556.489.094Rp 6.217 414.572 845.163.968Rp 4.388.831.857Rp 6.133 414.532 850.838.343Rp 4.385.710.157Rp 5.730 414.532 817.495.742Rp 4.385.710.157Rp

Rp114.556.489.094

Rp61.047.306.600

Rp175.887.623.254

1.683.327.022 98% 28.700 98% 28.900 98% 28.900

Rp407.881.220.460

Rp231.993.597.206

UMUR

TM 8 (2027) TM 9 (2028)

Material

Rp1.500

Pus Norma Satuan HK Material

Biaya

Material

Rp9.056.921.101

HK MaterialPus Norma Material

Biaya

MaterialNorma Satuan HK Satuan

Rp2.852.025.400Rp2.832.288.200

Biaya

TOTAL COST PEMEL

TOTAL COST PRODUKSI


PRODUKSI (Kg)

Harga TBS

PENJUALAN TBS

PROFIT

Rupiah Per Kg

Rp5.233.995.825 Rp5.236.548.500 Rp5.203.205.899

Rp17.112.152.400

Rp2.852.025.400

11.408.102 11.408.102

Rp1.400 Rp1.450

Rp8.453.173.420

Rp8.066.284.025 Rp8.088.573.900 Rp8.055.231.299

Rp15.860.813.920 Rp16.541.747.320

Rp7.794.529.895

11.329.153

No ITEM KERJA TOTAL

TM 7 (2026)

Pus

Rp712 Rp709 Rp706


120

Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pokok

Jumlah Pokok 54.378

Upah Upah Upah

Rp123.341 Rp125.841 Rp128.341






















Urea (Rp. 11.740 / Kg) 28.089.499.680Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 -Rp 1.595.994.300Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 -Rp 1.595.994.300Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 34.298.379.720Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 1.948.771.575Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 1.948.771.575Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 11.839.482.677Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 -Rp 534.916.386Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 713.221.848Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 713.221.848Rp

Kieserit (Rp. 6.159 / Kg) 14.736.220.488Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 669.828.204Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 -Rp 837.285.255Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 -Rp 837.285.255Rp




















18 Pemasangan Titi Panen (10 %) 29.637.865Rp 1 10 Unit/Hk 27 3.268.537Rp Unit/Hk -Rp Unit/Hk -Rp

Bahan ( 2653Unit) 994.875.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 265 -Rp 99.375.000Rp Rp/Unit -Rp -Rp Rp/Unit -Rp -Rp

-Rp


Rp114.556.489.094

Rp61.047.306.600

Rp175.887.623.254

1.683.327.022 98% 28.900 98% 28.900 98% 28.900

Rp407.881.220.460

Rp231.993.597.206

UMUR

TM 11 (2030)TM 10 (2029)

HK Material

Biaya

Material

Rp6.203.158.255


Biaya

MaterialPus Norma SatuanPus Norma Satuan HK Material

Biaya

Material

11.408.102 11.408.102 11.408.102

Rp9.632.473.730

Rp1.550 Rp1.600

Rp9.211.685.358

TOTAL COST PEMEL

TOTAL COST PRODUKSI


PRODUKSI (Kg)

Harga TBS

PENJUALAN TBS

PROFIT

Rupiah Per Kg

Rp9.768.183.985

Rp5.198.058.350 Rp6.189.251.802

Rp8.050.083.750 Rp9.041.277.202 Rp9.055.183.655

Rp2.852.025.400

Rp17.682.557.480 Rp18.252.962.560 Rp18.823.367.640

Rp2.852.025.400 Rp2.852.025.400

Rp1.650

No ITEM KERJA TOTAL

TM 12 (2031)

Rp706 Rp793 Rp794


121

SPH 135 Pokok

Jumlah Pokok 54.378

Upah Upah Upah

Rp130.841 Rp133.341 Rp135.841






















Urea (Rp. 11.740 / Kg) 28.089.499.680Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 -Rp 1.595.994.300Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 -Rp 1.595.994.300Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 -Rp 1.595.994.300Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 34.298.379.720Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 1.948.771.575Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 1.948.771.575Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 1.948.771.575Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 11.839.482.677Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 713.221.848Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 713.221.848Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 713.221.848Rp





















18 Pemasangan Titi Panen (10 %) 29.637.865Rp Unit/Hk -Rp Unit/Hk -Rp Unit/Hk -Rp

Bahan ( 2653Unit) 994.875.000Rp Rp/Unit -Rp -Rp Rp/Unit -Rp -Rp Rp/Unit -Rp -Rp

-Rp


Rp114.556.489.094

Rp61.047.306.600

Rp175.887.623.254

1.683.327.022 98% 28.900 98% 28.700 98% 28.500

Rp407.881.220.460

Rp231.993.597.206

TM 14 (2033) TM 15 (2034)

Rp1.800


Biaya

Material

Rp6.209.311.725

Rp20.250.367.200


Biaya

Material

Rp19.826.017.400

11.408.102 11.329.153 11.250.204

Rp19.393.772.720

TOTAL COST PEMEL

TOTAL COST PRODUKSI


PRODUKSI (Kg)

Harga TBS

PENJUALAN TBS

PROFIT

Rupiah Per Kg Rp797

Rp10.353.732.532 Rp10.797.669.379 Rp11.228.504.475

Rp6.188.014.788

Rp9.040.040.188 Rp9.028.348.021

Rp6.196.059.821

Rp1.700 Rp1.750

Rp2.852.025.400 Rp2.832.288.200 Rp2.812.551.000

No ITEM KERJA TOTAL

TM 13 (2032)


Biaya

Material

Rp9.021.862.725

Rp792 Rp802


122

Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pokok

Jumlah Pokok 54.378

Upah Upah Upah

Rp138.341 Rp140.841 Rp143.341



» Manual 3.133.751.615Rp 2 1,25 Hk/Ha 1.007 139.309.387Rp 1 1 Hk/Ha 403 56.730.755Rp 1 1 Hk/Ha 403 57.737.755Rp





» Manual 2.857.373.778Rp 2 1,25 Hk/Ha 1007 139.309.387Rp 2 1 Hk/Ha 806 113.461.510Rp 2 1 Hk/Ha 806 115.475.510Rp





5 Weping Lalang 338.643.386Rp 1 0,2 Hk/Ha 81 11.144.751Rp Hk/Ha -Rp Hk/Ha -Rp

Round Up 115.502.900Rp 0,1 Ltr/Ha 40 -Rp 3.121.700Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp








Urea (Rp. 11.740 / Kg) 28.089.499.680Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 -Rp 1.595.994.300Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 34.298.379.720Rp 2 1,25 Kg/Ha 135.945 1.948.771.575Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 11.839.482.677Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 713.221.848Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 -Rp 534.916.386Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 -Rp 534.916.386Rp























-Rp


Rp114.556.489.094

Rp61.047.306.600

Rp175.887.623.254

1.683.327.022 98% 28.000 98% 27.800 98% 27.200

Rp407.881.220.460

Rp231.993.597.206

UMUR

TM 17 (2036)TM 16 (2035)


Biaya

Material

Rp705

Rp20.937.221.760

11.052.832 10.973.883 10.737.037

Rp716

TOTAL COST PEMEL

TOTAL COST PRODUKSI


PRODUKSI (Kg)

Harga TBS

PENJUALAN TBS

PROFIT

Rupiah Per Kg

Rp13.244.335.237Rp11.468.734.612 Rp13.108.913.660

Rp2.763.208.000 Rp2.743.470.800 Rp2.684.259.200

Rp1.850 Rp1.900

No ITEM KERJA TOTAL


Biaya

Material

TM 18 (2037)


Biaya

Material

Rp6.215.796.588 Rp4.997.993.620 Rp5.008.627.323

Rp20.447.739.200 Rp20.850.378.080

Rp1.950

Rp8.979.004.588 Rp7.741.464.420 Rp7.692.886.523

Rp812


123

Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pokok

Jumlah Pokok 54.378

Upah Upah Upah

Rp145.841 Rp148.341 Rp150.841













5 Weping Lalang 338.643.386Rp Hk/Ha -Rp Hk/Ha -Rp Hk/Ha -Rp

Round Up 115.502.900Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

6 Sensus Hama Penyakit 249.114.600Rp 1 0,1 Hk/Ha 40 5.874.475Rp 1 0,1 Hk/Ha 40 5.975.175Rp Hk/Ha 0 -Rp

7 Pengendalian Hama Penyakit 254.216.425Rp 1 0,1 Hk/Ha 40 5.874.475Rp 1 0,1 Hk/Ha 40 5.975.175Rp Hk/Ha 0 -Rp

Decis (Rp. 320.000 / Liter) 773.376.000Rp 0,3 Ltr/Ha 121 -Rp 38.668.800Rp 0,3 Ltr/Ha 121 -Rp 38.668.800Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

Emulgator (Rp.254.000 / Kg) 61.386.720Rp 0,03 Kg/Ha 12 -Rp 3.069.336Rp 0,03 Kg/Ha 12 -Rp 3.069.336Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Premium (Rp. 11.743 /Liter) 70.951.206Rp 0,75 Ltr/Ha 302 -Rp 3.547.560Rp 0,75 Ltr/Ha 302 -Rp 3.547.560Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

Solar (Rp. 15.250 / Liter) 491.416.000Rp 4 Ltr/Ha 1611 -Rp 24.570.800Rp 4 Ltr/Ha 1611 -Rp 24.570.800Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp


Urea (Rp. 11.740 / Kg) 28.089.499.680Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 34.298.379.720Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp
























-Rp


Rp114.556.489.094

Rp61.047.306.600

Rp175.887.623.254

1.683.327.022 98% 26.700 98% 26.700 98% 24.500

Rp407.881.220.460

Rp231.993.597.206

TM 21 (2040)TM 20 (2039)

Rp4.923.043.124

9.671.228

Rp2.417.807.000


Biaya

Material

Rp21.079.329.600

Rp13.425.152.374 Rp13.942.099.428

Rp726 Rp727

TOTAL COST PEMEL

TOTAL COST PRODUKSI


PRODUKSI (Kg)

Harga TBS

PENJUALAN TBS

PROFIT

Rupiah Per Kg

Rp7.340.850.124

Rp2.634.916.200

No ITEM KERJA TOTAL

TM 19 (2038)


Biaya

MaterialPus Norma Satuan HK Material

Biaya

Material

Rp5.019.261.026 Rp5.029.297.212

10.539.665 10.539.665

Rp21.606.312.840

Rp2.050

Rp7.654.177.226

Rp2.634.916.200

Rp7.664.213.412

Rp20.309.578.800

Rp759

Rp2.000 Rp2.100

Rp12.968.728.676


124

Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pokok

Jumlah Pokok 54.378

Upah Upah Upah

Rp153.341 Rp155.841 Rp158.341



» Manual 3.133.751.615Rp 1 1 Hk/Ha 403 61.765.755Rp Hk/Ha - -Rp Hk/Ha - -Rp



Starene (Rp. 240.250 / Liter) 125.804.510Rp 0,025 Ltr/Ha 20 -Rp 4.838.635Rp 0,025 Ltr/Ha 20 -Rp 4.838.635Rp 1 0,025 Ltr/Ha 20 -Rp 4.838.635Rp


» Manual 2.857.373.778Rp 1 1 Hk/Ha 403 61.765.755Rp Hk/Ha -Rp Hk/Ha -Rp







6 Sensus Hama Penyakit 249.114.600Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

7 Pengendalian Hama Penyakit 254.216.425Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

Decis (Rp. 320.000 / Liter) 773.376.000Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

Emulgator (Rp.254.000 / Kg) 61.386.720Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Premium (Rp. 11.743 /Liter) 70.951.206Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

Solar (Rp. 15.250 / Liter) 491.416.000Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

8 Pupuk 4.050.801.380Rp 9 0,4 Hk/Ha 1450 222.356.717Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

Urea (Rp. 11.740 / Kg) 28.089.499.680Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 1.276.795.440Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 34.298.379.720Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 1.559.017.260Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 11.839.482.677Rp 2 0,75 Kg/Ha 81.567 -Rp 534.916.386Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Kieserit (Rp. 6.159 / Kg) 14.736.220.488Rp 2 1 Kg/Ha 108.756 -Rp 669.828.204Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Borate (Rp. 21.470 / Kg) 1.266.001.407Rp 1 0,075 Kg/Ha 4.078 -Rp 57.198.859Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp





Rehab Gufon (Rp. 500.000 /Unit) 47.200.000Rp 1 600.000 Rp/unit 4 -Rp 2.400.000Rp Rp/unit 0 -Rp -Rp Rp/unit 0 -Rp -Rp

11 Rawat Bunga Turnera 38.248.269Rp 2 0,01 Hk/Ha 8 1.235.315Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha -Rp

12 Penunasan 2.882.034.000Rp 1 2.500 Rp/pkk 135.945.000Rp Rp/pkk -Rp Rp/pkk -Rp

13 Sensus Prediksi 33.635.838Rp 3 0,01 Hk/Ha 12 1.852.973Rp 3 0,01 Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

14 Cuci Parit Induk (13.615 Meter) 763.054.263Rp 2 60 Mtr/Hk 227 34.795.629Rp 2 60 Mtr/Hk 227 35.362.920Rp Mtr/Hk -Rp

15 Cuci Parit Cabang (11.021 Meter) 617.673.231Rp 2 60 Mtr/Hk 184 28.166.186Rp 2 60 Mtr/Hk 184 28.625.394Rp Mtr/Hk -Rp


» Manual (50%) 149.714.845Rp 1 1500 Rp/meter 48 7.399.214Rp 1 1500 Rp/meter 48 7.519.848Rp Rp/meter 48 7.640.481Rp

» Rempes (100 %) 224.572.268Rp 1 1000 Rp/meter 72 11.098.822Rp 1 1000 Rp/meter 72 11.279.772Rp Rp/meter 72 11.460.722Rp

» Mekanis / Alat Berat (50 % ) 249.711.000Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 10.857.000Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 10.857.000Rp Rp/meter -Rp -Rp







-Rp

TOTAL 114.556.489.094Rp 3.867 412.360 728.882.957Rp 4.206.545.834Rp 1.591 443 247.938.875Rp 106.389.685Rp 939 332 148.633.641Rp 82.114.410Rp

Rp114.556.489.094

Rp61.047.306.600

Rp175.887.623.254

1.683.327.022 98% 24.500 98% 20.100 98% 12.300

Rp407.881.220.460

Rp231.993.597.206

24

Rp1.444.585.851

Rp2.250


Biaya

Material

Rp230.748.051

Rp9.479.954.349

Rp354.328.560TOTAL COST PEMEL

TOTAL COST PRODUKSI


PRODUKSI (Kg)

Harga TBS

PENJUALAN TBS

PROFIT

Rupiah Per Kg

Rp10.924.540.200

Rp2.417.807.000 Rp1.983.588.600 Rp1.213.837.800

9.671.228 7.934.354 4.855.351

Rp7.353.235.790 Rp2.337.917.160

No ITEM KERJA TOTAL

TM 23 (2042)


Biaya

Material

TM 22 (2041)


Biaya

Material

Rp20.793.140.200 Rp17.455.579.680

Rp760 Rp295

Rp4.935.428.790

Rp298

Rp2.150 Rp2.200

Rp13.439.904.410 Rp15.117.662.520


125

Lampiran10.Laporan arus kasTanaman Menghasilkan (TM) areal Peremajaan sistemUnderplantingAfd. I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah

Luas 217,22 Ha

SPH 135 Pkk/Ha

Jumlah Pokok 29.325 Pokok

Upah Upah Upah

100.841Rp 103.341Rp 105.841Rp



» Manual 1.689.954.136Rp 3 2 Hk/Ha 1.303 131.428.092Rp 3 2 Hk/Ha 1.303 134.686.392Rp 3 2 Hk/Ha 1.303 137.944.692Rp



Starene (Rp. 240.250 / Liter) 67.843.237Rp 0,03 Ltr/Ha 13 -Rp 3.131.226Rp 2 0,03 Ltr/Ha 13 -Rp 3.131.226Rp 2 0,03 Ltr/Ha 13 -Rp 3.131.226Rp

3 Perawatan Gawangan -Rp -Rp -Rp 0 -Rp



Gramoxon (Rp. 85.250 /Liter) 236.104.564Rp 0,5 Ltr/Ha 217 -Rp 18.518.005Rp 0,5 Ltr/Ha 0 217 -Rp 18.518.005Rp 0,5 Ltr/Ha 217 -Rp 18.518.005Rp

Ally (Rp. 480.000 / Kg) 129.289.344Rp 0,05 Kg/Ha 22 -Rp 10.426.560Rp 0,05 Kg/Ha 0 22 -Rp 10.426.560Rp 0,05 Kg/Ha 22 -Rp 10.426.560Rp



Round Up 62.287.835Rp 0,1 Ltr/Ha 87 -Rp 6.733.820Rp 0,1 Ltr/Ha 0 87 -Rp 6.733.820Rp 0,1 Ltr/Ha 87 -Rp 6.733.820Rp



Decis (Rp. 320.000 / Liter) 417.062.400Rp 0,3 Ltr/Ha 65 20.853.120Rp 0,3 Ltr/Ha 65 -Rp 20.853.120Rp 0,3 Ltr/Ha 65 -Rp 20.853.120Rp



Solar (Rp. 15.250 / Liter) 265.008.400Rp 4 Ltr/Ha 869 13.250.420Rp 4 Ltr/Ha 869 -Rp 13.250.420Rp 4 Ltr/Ha 869 -Rp 13.250.420Rp



MOP (Rp. 14.335 / Kg) 18.496.261.278Rp 2 0,5 Kg/Ha 29.325 420.369.575Rp 2 0,5 Kg/Ha 29.325 -Rp 420.369.575Rp 2 0,75 Kg/Ha 43.987 630.554.362Rp



Borate (Rp. 21.470 / Kg) 682.723.003Rp 1 0,03 Kg/Ha 880 -Rp 12.338.368Rp 1 0,03 Kg/Ha 880 -Rp 12.338.368Rp 1 0,05 Kg/Ha 1.466 -Rp 20.563.946Rp

9 Sensus Hama Tikus 36.350.811Rp 4 0,1 Hk/Ha 87 8.761.873Rp 4 0,1 Hk/Ha 87 8.979.093Rp 4 0,1 Hk/Ha 87 9.196.313Rp

10 Pengendalian Hama Tikus 27.263.108Rp 3 0,1 Hk/Ha 65 6.571.405Rp 3 0,1 Hk/Ha 65 6.734.320Rp 3 0,1 Hk/Ha 65 6.897.235Rp

Klerat (Rp. 38.000 / Kg) 9.905.232Rp 0,1 Kg/Ha 65 2.476.308Rp 0,1 Kg/Ha 65 -Rp 2.476.308Rp 0,1 Kg/Ha 65 -Rp 2.476.308Rp

Gufon (Rp.1.000.000 / Unit) 4.344.400Rp 1 01:50 Unit/Ha 4 -Rp 4.344.400Rp Unit/Ha 0 -Rp -Rp Unit/Ha 0 -Rp -Rp

Rehab Gufon (Rp. 500.000 /Unit) 23.600.000Rp -Rp -Rp 1 500.000 Rp/Unit 2 -Rp 1.000.000Rp 1 500000 unit 2 -Rp 1.000.000Rp



13 Sensus Prediksi 18.138.969Rp 3 0,01 Hk/Ha 7 657.140Rp 3 0,01 Hk/Ha 7 673.432Rp 3 0,01 Hk/Ha 7 689.723Rp

14 Cuci Parit Induk (7342 Meter) 411.483.247Rp 2 30 Mtr/Hk 245 24.679.154Rp 2 30 Mtr/Hk 245 25.290.987Rp 2 30 Mtr/Hk 245 25.902.821Rp

15 Cuci Parit Cabang (5943 Meter) 333.076.128Rp 2 30 Mtr/Hk 198 19.976.602Rp 2 30 Mtr/Hk 198 20.471.852Rp 2 30 Mtr/Hk 198 20.967.102Rp

16 Rawat Jalan Utama (3903 Meter) -Rp -Rp -Rp -Rp








18 Pemasangan Titi Panen (10 %) 16.003.347Rp 1 10 Unit/Hk 14 1.452.110Rp -Rp 1 10 Unit/Hk 14 1.477.776Rp 1 10 Unit/Hk 14 1.513.526Rp

Bahan ( 1431 Unit) 536.625.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 144 -Rp 54.000.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 143 -Rp 53.625.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 143 -Rp 53.625.000Rp

4.839 108.091 555.380.321Rp 1.252.253.993Rp 4.839 108.088 567.466.593Rp 1.248.534.593Rp 4.795 164.392 574.964.792Rp 1.806.310.915Rp

Rp62.059.474.435

Rp30.052.673.100

Rp92.112.147.535

119.670.842 70% 12.300 80% 20.100 90% 24.500

Rp201.325.268.070

Umur

TOTAL

GRAND TOTAL COST PEMEL

GRAND TOTAL COST PRODUKSI

COST PEMEL + PRODUKSI

PRODUKSI (Kg)

Harga Jual TBS

Harga TBS

Rupiah Per Kg Rp1.217 Rp770 Rp747

Rp1.100 Rp1.150 Rp1.200

Rp2.057.290.620 Rp4.016.832.240 Rp5.747.641.200

1.870.264 3.492.898

Rp2.275.200.365 Rp2.689.225.586 Rp3.578.700.956

Rp467.566.050 Rp873.224.400 Rp1.197.425.250

Biaya

Rp1.807.634.315 Rp1.816.001.186 Rp2.381.275.706

No ITEM KERJA

TM 3 (2022)

Material

Biaya

Pus Norma Satuan HK MaterialPus Norma Satuan HK Material

Biaya

Pus Norma

TM 1 (2020) TM 2 (2021)

Satuan HKMaterial Material Material

TOTAL

4.789.701


126

Luas 217,22 Ha

SPH 135 Pkk/Ha


Upah Upah Upah

108.341Rp 110.841Rp 113.341Rp



» Manual 1.689.954.136Rp 3 2 Hk/Ha 1.303 141.202.992Rp 2 1,75 Hk/Ha 760 84.269.087Rp 2 1,75 Hk/Ha 760 84.269.087Rp



Starene (Rp. 240.250 / Liter) 67.843.237Rp 2 0,03 Ltr/Ha 13 -Rp 3.131.226Rp 2 0,03 Ltr/Ha 13 -Rp 3.131.226Rp 2 0,03 Ltr/Ha 13 -Rp 3.131.226Rp

3 Perawatan Gawangan -Rp 0 -Rp -Rp -Rp

» Manual 1.540.910.457Rp 2 2 Hk/Ha 869 94.135.328Rp 2 1,5 Hk/Ha 652 72.230.646Rp 2 1,5 Hk/Ha 652 72.230.646Rp














Urea (Rp. 11.740 / Kg) 15.147.967.032Rp 2 0,75 Kg/Ha 43.987 -Rp 516.407.967Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 18.496.261.278Rp 2 0,75 Kg/Ha 43.987 630.554.362Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp



Borate (Rp. 21.470 / Kg) 682.723.003Rp 1 0,05 Kg/Ha 1.466 -Rp 20.563.946Rp 1 0,075 Kg/Ha 2.199 -Rp 30.845.919Rp 1 0,075 Kg/Ha 2.199 -Rp 30.845.919Rp

9 Sensus Hama Tikus 36.350.811Rp 4 0,1 Hk/Ha 87 9.413.533Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

10 Pengendalian Hama Tikus 27.263.108Rp 3 0,1 Hk/Ha 65 7.060.150Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

Klerat (Rp. 38.000 / Kg) 9.905.232Rp 0,1 Kg/Ha 65 -Rp 2.476.308Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp



11 Rawat Bunga Turnera 20.626.338Rp 6 0,01 Hk/Ha 13 1.412.030Rp 4 0,01 Hk/Ha 9 963.075Rp 4 0,01 Hk/Ha 9 963.075Rp















4.795 164.392 586.952.537Rp 1.806.310.915Rp 3.375 223.568 441.493.849Rp 2.366.742.723Rp 3.353 223.568 439.140.465Rp 2.366.742.723Rp

Rp62.059.474.435

Rp30.052.673.100

Rp92.112.147.535

119.670.842 90% 26.700 90% 27.900 90% 28.500

Rp201.325.268.070

Umur

Rp1.350

Rp4.198.806.439

Rp754

HK Material

TM 5 (2024) TM 6 (2025)

TOTAL




PRODUKSI (Kg)

Harga Jual TBS

Harga TBS

Rupiah Per Kg Rp708 Rp765

Rp1.250 Rp1.300

Rp6.524.745.750 Rp7.090.712.460 Rp7.521.785.550

Rp3.698.212.602 Rp4.171.835.122

Rp1.304.949.150 Rp1.363.598.550 Rp1.392.923.250

Pus Norma Satuan

Rp2.393.263.452 Rp2.808.236.572 Rp2.805.883.189

Norma Satuan HK Material

Biaya

Pus Norma Satuan HK

No ITEM KERJA

TM 4 (2023)

TOTAL

5.219.797 5.454.394 5.571.693

MaterialMaterial Material

Biaya

Pus

Biaya

Material


127

Luas 217,22 Ha

SPH 135 Pkk/Ha


Upah Upah Upah

115.841Rp 118.341Rp 120.841Rp






















Urea (Rp. 11.740 / Kg) 15.147.967.032Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 18.496.261.278Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp









11 Rawat Bunga Turnera 20.626.338Rp 4 0,01 Hk/Ha 9 963.075Rp 3 0,01 Hk/Ha 7 771.181Rp 3 0,01 Hk/Ha 7 787.472Rp















3.353 223.568 455.774.659Rp 2.366.742.723Rp 3.307 223.546 458.834.682Rp 2.365.059.268Rp 3.090 223.546 440.853.822Rp 2.365.059.268Rp

Rp62.059.474.435

Rp30.052.673.100

Rp92.112.147.535

119.670.842 90% 28.700 90% 28.900 90% 28.900

Rp201.325.268.070

Umur

Biaya

5.610.793

Rp1.400

Rp4.225.215.532

Rp753

HK

TM 9 (2028)TM 7 (2026) TM 8 (2027)

TOTAL




PRODUKSI (Kg)

Harga Jual TBS

Harga TBS

Rupiah Per Kg Rp747Rp750

Rp7.855.109.640 Rp8.192.343.690 Rp8.474.838.300

Rp1.450 Rp1.500

Rp4.236.367.000 Rp4.218.386.140

5.649.892 5.649.892

Rp1.402.698.150 Rp1.412.473.050 Rp1.412.473.050

Rp2.805.913.090Rp2.822.517.382 Rp2.823.893.950

No ITEM KERJA TOTAL

PusPus Norma SatuanMaterial Material Material

Material

BiayaBiaya

Pus Norma Satuan HK MaterialNorma Satuan HK Material


128

Luas 217,22 Ha

SPH 135 Pkk/Ha


Upah Upah Upah

123.341Rp 125.841Rp 128.341Rp






















Urea (Rp. 11.740 / Kg) 15.147.967.032Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 -Rp 860.679.945Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 -Rp 860.679.945Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 18.496.261.278Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 1.050.923.936Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 1.050.923.936Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 6.384.737.902Rp 2 0,75 Kg/Ha 43.987 -Rp 288.467.074Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 384.622.765Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 384.622.765Rp

Kieserit (Rp. 6.159 / Kg) 7.946.876.401Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 361.221.655Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 -Rp 451.527.068Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 -Rp 451.527.068Rp




















18 Pemasangan Titi Panen (10 %) 16.003.347Rp 1 10 Unit/Hk 14 1.763.776Rp Unit/Hk -Rp Unit/Hk -Rp

Bahan ( 1431 Unit) 536.625.000Rp 1 375.000 Rp/Unit 143 -Rp 53.625.000Rp Rp/Unit -Rp -Rp Rp/Unit -Rp -Rp

3.003 223.546 437.862.141Rp 2.365.259.268Rp 3.000 282.883 450.802.266Rp 2.886.809.341Rp 3.000 282.883 458.301.621Rp 2.886.809.341Rp

Rp62.059.474.435

Rp30.052.673.100

Rp92.112.147.535

119.670.842 90% 28.900 90% 28.900 90% 28.900

Rp201.325.268.070

Umur

Norma Satuan HK MaterialPus

Rp4.215.594.460 Rp4.750.084.658 Rp4.757.584.012


TM 10 (2029) TM 11 (2030) TM 12 (2031)

TOTAL




PRODUKSI (Kg)

Harga Jual TBS

Harga TBS

Rupiah Per Kg Rp746 Rp841 Rp842

Rp1.650Rp1.550 Rp1.600

Rp8.757.332.910 Rp9.039.827.520 Rp9.322.322.130

5.649.892 5.649.892

Rp1.412.473.050 Rp1.412.473.050 Rp1.412.473.050

Rp2.803.121.410 Rp3.337.611.608 Rp3.345.110.962

Biaya

MaterialSatuan HK Material

Material

Biaya

Material

Biaya

Pus Norma

No ITEM KERJA TOTAL

5.649.892


129

Luas 217,22 Ha

SPH 135 Pkk/Ha


Upah Upah Upah

130.841Rp 133.341Rp 135.841Rp























MOP (Rp. 14.335 / Kg) 18.496.261.278Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 1.050.923.936Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 1.050.923.936Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 1.050.923.936Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 6.384.737.902Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 384.622.765Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 384.622.765Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 384.622.765Rp






















Bahan ( 1431 Unit) 536.625.000Rp Rp/Unit -Rp -Rp Rp/Unit -Rp -Rp Rp/Unit -Rp -Rp

2.891 282.883 450.135.126Rp 2.886.809.341Rp 2.859 282.883 454.473.514Rp 2.886.809.341Rp 2.859 282.883 461.619.887Rp 2.886.809.341Rp

Rp62.059.474.435

Rp30.052.673.100

Rp92.112.147.535

119.670.842 90% 28.900 90% 28.700 90% 28.500

Rp201.325.268.070

Umur

Rp4.749.417.518

Biaya

TM 13 (2032) TM 14 (2033) TM 15 (2034)

TOTAL




PRODUKSI (Kg)

Harga Jual TBS

Harga TBS

Rupiah Per Kg Rp851Rp841 Rp846

Rp1.700 Rp1.750 Rp1.800

Rp9.604.816.740 Rp9.818.887.050 Rp10.029.047.400

Rp4.743.981.006 Rp4.741.352.478

Rp1.402.698.150 Rp1.392.923.250Rp1.412.473.050

Rp3.336.944.468 Rp3.341.282.856 Rp3.348.429.228

Biaya

Material

Biaya

Pus Norma Satuan HK MaterialMaterial

Norma Satuan HK MaterialMaterial

Pus Norma Satuan HK Material Pus

No ITEM KERJA TOTAL

5.649.892 5.610.793 5.571.693


130

Luas 217,22 Ha

SPH 135 Pkk/Ha


Upah Upah Upah

138.341Rp 140.841Rp 143.341Rp













5 Weping Lalang 182.621.937Rp 1 0,2 Hk/Ha 43 6.010.086Rp Hk/Ha -Rp Hk/Ha -Rp

Round Up 62.287.835Rp 0,1 Ltr/Ha 22 -Rp 1.683.455Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp








Urea (Rp. 11.740 / Kg) 15.147.967.032Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 -Rp 860.679.945Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 18.496.261.278Rp 2 1,25 Kg/Ha 73.312 1.050.923.936Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 6.384.737.902Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 384.622.765Rp 2 0,75 Kg/Ha 43.987 -Rp 288.467.074Rp 2 0,75 Kg/Ha 43.987 -Rp 288.467.074Rp























2.859 282.876 468.766.259Rp 2.883.160.045Rp 2.294 223.419 396.369.578Rp 2.298.825.891Rp 2.294 223.419 402.104.020Rp 2.298.825.891Rp

Rp62.059.474.435

Rp30.052.673.100

Rp92.112.147.535

119.670.842 90% 28.000 90% 27.800 90% 27.200

Rp201.325.268.070

UMUR

Rp10.369.213.920

Rp758

Rp1.950

Rp2.700.929.911

Rp10.126.796.400

Rp3.351.926.304

Rp10.326.204.360

Rp1.850 Rp1.900

Rp4.053.906.569

Rp1.358.711.100

Rp2.695.195.469

TM 17 (2036) TM 18 (2037)TM 16 (2035)

TOTAL




PRODUKSI (Kg)

Harga Jual TBS

Harga TBS

Rupiah Per Kg Rp862 Rp746

Rp1.368.486.000 Rp1.329.386.400

Rp4.030.316.311Rp4.720.412.304


Biaya

Material

Biaya


Biaya


No ITEM KERJA TOTAL

5.473.944 5.434.844 5.317.546


131

Luas 217,22 Ha

SPH 135 Pkk/Ha


Upah Upah Upah

145.841Rp 148.341Rp 150.841Rp















6 Sensus Hama Penyakit 134.341.295Rp 1 0,1 Hk/Ha 22 3.167.958Rp 1 0,1 Hk/Ha 22 3.222.263Rp Hk/Ha 0 -Rp

7 Pengendalian Hama Penyakit 137.092.582Rp 1 0,1 Hk/Ha 22 3.167.958Rp 1 0,1 Hk/Ha 22 3.222.263Rp Hk/Ha 0 -Rp

Decis (Rp. 320.000 / Liter) 417.062.400Rp 0,3 Ltr/Ha 65 -Rp 20.853.120Rp 0,3 Ltr/Ha 65 -Rp 20.853.120Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

Emulgator (Rp.254.000 / Kg) 33.104.328Rp 0,03 Kg/Ha 7 -Rp 1.655.216Rp 0,03 Kg/Ha 7 -Rp 1.655.216Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Premium (Rp. 11.743 /Liter) 38.262.217Rp 0,75 Ltr/Ha 163 -Rp 1.913.111Rp 0,75 Ltr/Ha 163 -Rp 1.913.111Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

Solar (Rp. 15.250 / Liter) 265.008.400Rp 4 Ltr/Ha 869 -Rp 13.250.420Rp 4 Ltr/Ha 869 -Rp 13.250.420Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp


Urea (Rp. 11.740 / Kg) 15.147.967.032Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 18.496.261.278Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp
























2.294 223.419 407.838.462Rp 2.298.825.891Rp 2.292 223.419 413.250.678Rp 2.298.825.891Rp 2.085 222.376 386.386.222Rp 2.268.390.165Rp

Rp62.059.474.435

Rp30.052.673.100

Rp92.112.147.535

119.670.842 90% 26.700 90% 26.700 90% 24.500

Rp201.325.268.070

UMUR

Rp770

Rp10.700.583.030 Rp10.058.372.100

Rp804

Rp2.050 Rp2.100

Rp1.304.949.150 Rp1.197.425.250

Rp2.712.076.569 Rp2.654.776.388

Rp10.439.593.200

Rp769

Rp2.000

Rp2.706.664.353

TM 19 (2038) TM 20 (2039) TM 21 (2040)

TOTAL




PRODUKSI (Kg)

Harga Jual TBS

Harga TBS

Rupiah Per Kg

Rp1.304.949.150

Rp4.011.613.503 Rp4.017.025.719 Rp3.852.201.638

Biaya

Material

Biaya


Biaya



No ITEM KERJA TOTAL

4.789.701 5.219.797 5.219.797


132

Luas 217,22 Ha

SPH 135 Pkk/Ha


Upah Upah Upah

153.341Rp 155.841Rp 158.341Rp



» Manual 1.689.954.136Rp 1 1 Hk/Ha 217 33.308.732Rp Hk/Ha - -Rp Hk/Ha - -Rp





» Manual 1.540.910.457Rp 1 1 Hk/Ha 217 33.308.732Rp Hk/Ha -Rp Hk/Ha -Rp







6 Sensus Hama Penyakit 134.341.295Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

7 Pengendalian Hama Penyakit 137.092.582Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

Decis (Rp. 320.000 / Liter) 417.062.400Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

Emulgator (Rp.254.000 / Kg) 33.104.328Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Premium (Rp. 11.743 /Liter) 38.262.217Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

Solar (Rp. 15.250 / Liter) 265.008.400Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp Ltr/Ha 0 -Rp -Rp

8 Pupuk 2.184.496.216Rp 9 0,4 Hk/Ha 782 119.911.435Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

Urea (Rp. 11.740 / Kg) 15.147.967.032Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 688.543.956Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

MOP (Rp. 14.335 / Kg) 18.496.261.278Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 840.739.149Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

CIRP (Rp. 6.558 / Kg) 6.384.737.902Rp 2 0,75 Kg/Ha 43.987 -Rp 288.467.074Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Kieserit (Rp. 6.159 / Kg) 7.946.876.401Rp 2 1 Kg/Ha 58.649 -Rp 361.221.655Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp

Borate (Rp. 21.470 / Kg) 682.723.003Rp 1 0,075 Kg/Ha 2.199 -Rp 30.845.919Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp Kg/Ha 0 -Rp -Rp





Rehab Gufon (Rp. 500.000 /Unit) 23.600.000Rp 1 600.000 Rp/unit 2 -Rp 1.200.000Rp Rp/unit 0 -Rp -Rp Rp/unit 0 -Rp -Rp

11 Rawat Bunga Turnera 20.626.338Rp 2 0,01 Hk/Ha 4 666.175Rp Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha -Rp

12 Penunasan 1.554.209.100Rp 1 2.500 Rp/pkk 73.311.750Rp Rp/pkk -Rp Rp/pkk -Rp

13 Sensus Prediksi 18.138.969Rp 3 0,01 Hk/Ha 7 999.262Rp 3 0,01 Hk/Ha 0 -Rp Hk/Ha 0 -Rp

14 Cuci Parit Induk (7342 Meter) 411.483.247Rp 2 60 Mtr/Hk 122 18.763.827Rp 2 60 Mtr/Hk 122 19.069.744Rp Mtr/Hk -Rp

15 Cuci Parit Cabang (5943 Meter) 333.076.128Rp 2 60 Mtr/Hk 99 15.188.426Rp 2 60 Mtr/Hk 99 15.436.051Rp Mtr/Hk -Rp


» Manual (50%) 80.731.838Rp 1 1500 Rp/meter 26 3.989.933Rp 1 1500 Rp/meter 26 4.054.983Rp Rp/meter 26 4.120.033Rp

» Rempes (100 %) 121.097.757Rp 1 1000 Rp/meter 39 5.984.899Rp 1 1000 Rp/meter 39 6.082.474Rp Rp/meter 39 6.180.049Rp

» Mekanis / Alat Berat (50 % ) 134.653.500Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 5.854.500Rp 1 3000 Rp/meter -Rp 5.854.500Rp Rp/meter -Rp -Rp







2.085 222.376 393.065.406Rp 2.268.390.165Rp 858 239 133.704.202Rp 57.372.413Rp 506 179 80.152.848Rp 44.281.772Rp

Rp62.059.474.435

Rp30.052.673.100

Rp92.112.147.535

119.670.842 90% 24.500 90% 20.100 90% 12.300

Rp201.325.268.070

UMUR

Biaya

2.404.625

Rp5.410.407.150

Rp302

Rp2.250

Material

Rp124.434.619

Rp10.297.857.150

Rp1.197.425.250

Rp8.644.921.560

Rp299

Rp2.150 Rp2.200

Rp806

Rp2.661.455.571 Rp191.076.614

TM 22 (2041)

TOTAL




PRODUKSI (Kg)

Harga Jual TBS

Harga TBS

Rupiah Per Kg

Rp982.377.450 Rp601.156.350

Rp725.590.969Rp3.858.880.821 Rp1.173.454.064

Biaya


Biaya



No ITEM KERJA

TM 24 (2043)TM 23 (2042)

TOTAL

3.929.510 4.789.701


133

Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pkk/Ha

Panen dan

Angkutan TBS

Inventarisasi Konsolidasi Kastrasi

Upah Bahan Pokok Tanaman Sanitasi Upah Bahan Upah Bahan Upah Bahan

0 2017 - -Rp -Rp 4.040.000Rp 7.335.188Rp 5.550.000Rp 90.000Rp 10.000Rp 124.538Rp -Rp 300.000Rp 40.013Rp 2.400.000Rp -Rp 600.000Rp 96.030Rp

0 2018 - -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 10.000Rp 62.269Rp 200.000Rp 2.000.000Rp -Rp 300.000Rp 208.890Rp 300.000Rp 160.050Rp

0 2019 - -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 10.000Rp -Rp 100.000Rp 1.200.000Rp 248.820Rp 1.200.000Rp 208.890Rp 600.000Rp 160.050Rp

1 2020 12.054 13.259.400Rp 3.013.500Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 13.109Rp -Rp -Rp 504.205Rp 133.250Rp 741.181Rp 60.915Rp 80.673Rp 31.000Rp
















17 2036 27.244 51.763.600Rp 6.811.000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 18.309Rp -Rp -Rp 316.892Rp 33.313Rp 239.430Rp 50.763Rp -Rp -Rp







24 2043 12.054 27.121.500Rp 3.013.500Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 15.834Rp -Rp -Rp 39.585Rp 33.313Rp 55.419Rp 50.763Rp

TOTAL TOTAL 604.758 1.010.174.200Rp 151.189.500Rp 4.040.000Rp 7.335.188Rp 5.550.000Rp 90.000Rp 424.523Rp 186.806Rp 300.000Rp 11.791.644Rp 1.970.970Rp 14.453.840Rp 1.737.605Rp 2.340.723Rp 702.880Rp

151.189.500Rp 4.040.000Rp 7.335.188Rp

22,23% 0,59% 1,08%

ITEM KERJA

Biaya (Cost)

% Biaya 0,83% 0,13% 4,85%

Rp5.640.000 Rp911.330 Rp32.997.662

Gawangan Piringan & TPH LalangChipping PenanamanKacangan

Pemeliharaan PokokPeriode Tahun

Produksi

Penjualan TBS

(Kg)

Merumput

Rp250

Lampiran 11.Laporan arus kas,nilai laba rugi dan hasil kelayakan finansial per Hektar selama satu periode tanam pada areal peremajaan sistem Chipping.


134


Luas 402,8 Ha

SPH 135 Pkk/Ha Suku bunga 11%

Upah Bahan Upah Bahan Upah Bahan

0 2017 40.000Rp 79.200Rp -Rp -Rp -Rp 750.000Rp 2.323.431Rp -Rp 175.200Rp 469.000Rp -Rp -Rp -Rp 24.422.599Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp



1 2020 70.589Rp 31.400Rp 90.757Rp 173.427Rp 6.050Rp 363.028Rp 4.939.589Rp 310.500Rp 311.151Rp 205.587Rp 254.276Rp 9.728.898Rp 1.657.425Rp 22.720.511Rp (9.461.111)Rp (8.523.523)Rp (49.698.193)Rp



4 2023 75.839Rp 16.365Rp 97.507Rp 173.427Rp 6.500Rp 390.028Rp 7.507.384Rp 310.500Rp 323.379Rp 220.878Rp 253.838Rp 9.728.898Rp 4.088.438Rp 31.376.746Rp 1.330.754Rp 876.609Rp (53.045.616)Rp

5 2024 -Rp 4.965Rp 66.505Rp 173.427Rp 4.434Rp 399.028Rp 10.173.178Rp 310.500Rp 327.455Rp 112.987Rp 254.003Rp 9.728.898Rp 4.443.075Rp 33.935.760Rp 1.608.840Rp 954.768Rp (51.436.777)Rp

6 2025 -Rp 4.965Rp 55.421Rp 173.427Rp 4.434Rp 399.028Rp 10.173.178Rp 310.500Rp 327.455Rp 112.987Rp 254.003Rp 9.728.898Rp 4.713.188Rp 34.342.039Rp 3.363.461Rp 1.798.244Rp (48.073.315)Rp



9 2028 -Rp 4.965Rp 60.421Rp 173.427Rp 3.625Rp 435.028Rp 10.173.178Rp 310.500Rp 343.759Rp 123.181Rp 254.661Rp -Rp 5.310.375Rp 25.308.467Rp 17.174.533Rp 6.713.951Rp (20.286.402)Rp

10 2029 -Rp 5.958Rp 61.671Rp 173.427Rp 3.700Rp 444.028Rp 10.173.178Rp 310.500Rp 347.836Rp 125.729Rp 254.825Rp -Rp 5.487.388Rp 25.472.700Rp 18.426.400Rp 6.489.492Rp (1.860.002)Rp

11 2030 -Rp 5.958Rp 62.921Rp 173.427Rp 3.775Rp 453.028Rp 12.838.973Rp 337.500Rp 351.912Rp 128.278Rp -Rp -Rp 5.664.400Rp 28.110.471Rp 17.204.729Rp 5.458.774Rp 15.344.727Rp










21 2040 -Rp 5.958Rp -Rp 2.967Rp 543.028Rp 10.173.178Rp 337.500Rp 388.596Rp 151.214Rp -Rp -Rp 6.302.625Rp 24.527.178Rp 25.893.822Rp 2.893.434Rp 250.859.980Rp

22 2041 -Rp 5.958Rp -Rp 3.067Rp 552.028Rp 10.173.178Rp 337.500Rp 396.748Rp 156.310Rp -Rp -Rp 6.452.688Rp 24.707.990Rp 26.913.510Rp 2.709.348Rp 277.773.490Rp

23 2042 -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 400.824Rp 158.859Rp -Rp -Rp 5.416.950Rp 11.221.114Rp 32.114.486Rp 2.912.544Rp 309.887.976Rp

24 2043 -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 377.946Rp -Rp -Rp -Rp 3.390.188Rp 6.976.548Rp 20.144.952Rp 1.645.943Rp 330.032.929Rp

TOTAL TOTAL 370.855Rp 309.500Rp 1.249.581Rp 3.468.545Rp 94.956Rp 11.906.607Rp 232.700.945Rp 7.155.000Rp 9.079.033Rp 4.834.824Rp 2.543.478Rp 77.831.182Rp 126.483.088Rp 680.141.271Rp

7.155.000Rp 77.831.182Rp 126.483.088Rp Rp680.141.271

1,05% 11,44% 18,60% 100%

24.241.138Rp

1,5

12,98%

10,2

Biaya (Cost)

Item Kerja

1.785.200.694Rp

Net Present Value

Net B/C

IRR

Parit Titi Panen + BungaTunasan

Prasarana

Ulat ApiTurnera Jalan

Laba Rugi Present Value Balance

Payback Period

% Biaya

330.032.929Rp 24.241.138Rp

0,81% 35,96%

Rp5.493.436 Rp244.607.552 Rp16.457.335

2,42%

TOTAL

Tikus

Pinjaman

PajakPeriode Tahun Hama dan Penyakit

Pemupukan


135

Luas : 217,22 Ha

SPH : 135 Pkk/Ha

Panen dan

Angkutan TBS

Inventarisasi Konsolidasi Kastrasi

Upah Bahan Pokok Tanaman Sanitasi Upah Bahan Upah Bahan Upah Bahan

0 2017 0 -Rp -Rp 707.379Rp 7.335.188Rp 5.550.000Rp 90.000Rp 10.000Rp 622.519Rp -Rp 200.000Rp -Rp 2.400.000Rp -Rp 600.000Rp 96.030Rp

0 2018 0 -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 10.000Rp 622.519Rp 200.000Rp 2.000.000Rp -Rp 300.000Rp 208.890Rp 300.000Rp 160.050Rp

0 2019 0 -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 10.000Rp 622.519Rp 100.000Rp 1.200.000Rp 248.820Rp 1.200.000Rp 208.890Rp 600.000Rp 160.050Rp

























TOTAL TOTAL 550.920 922.693.500Rp 137.730.000Rp 707.379Rp 7.335.188Rp 5.550.000Rp 90.000Rp 424.523Rp 1.867.556Rp 300.000Rp 11.691.644Rp 1.930.958Rp 14.453.840Rp 1.737.605Rp 2.340.723Rp 702.880Rp

137.730.000Rp 707.379Rp 7.335.188Rp

21,49% 0,11% 1,14%% Biaya 0,88% 0,40% 5,13%

5.640.000Rp Rp2.592.080 Rp32.857.649

Pemeliharaan Pokok

Gawangan Piringan & TPH Lalang

Biaya (Cost)

ITEM KERJA

Periode Tahun

Produksi

Penjualan TBS

(Kg)

Merumput

Rp250Underplanting Penanaman

Kacangan

Lampiran 12.Laporan arus kas, nilai laba rugi dan hasil analisis finansial per hektar selama satu periode tanam pada areal peremajaan sistemUnderplanting


136

Luas : 217,22 Ha

SPH : 135 Pkk/Ha Suku bunga 11%

Upah Bahan Upah Bahan Upah Bahan

0 2017 0 -Rp 40.000Rp 79.200Rp -Rp -Rp -Rp 750.000Rp 2.323.431Rp -Rp 175.200Rp 469.000Rp -Rp -Rp -Rp 21.447.946Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp



1 2020 8.610 9.471.000Rp 70.589Rp 31.400Rp 90.757Rp 173.427Rp 6.050Rp 363.028Rp 4.939.589Rp 310.500Rp 311.142Rp 205.578Rp 255.281Rp 8.127.244Rp 1.183.875Rp 19.785.295Rp (10.314.295)Rp (9.292.157)Rp (48.759.493)Rp



4 2023 24.030 30.037.500Rp 75.839Rp 16.004Rp 97.507Rp 173.427Rp 6.500Rp 390.028Rp 7.507.384Rp 310.500Rp 323.370Rp 220.868Rp 254.002Rp 8.127.244Rp 3.754.688Rp 28.907.126Rp 1.130.374Rp 744.613Rp (53.405.807)Rp

5 2024 25.110 32.643.000Rp -Rp 4.604Rp 66.505Rp 173.427Rp 4.434Rp 399.028Rp 10.173.178Rp 310.500Rp 327.446Rp 112.982Rp 254.166Rp 8.127.244Rp 4.080.375Rp 31.413.195Rp 1.229.805Rp 729.830Rp (52.176.002)Rp

6 2025 25.650 34.627.500Rp -Rp 4.604Rp 55.421Rp 173.427Rp 4.434Rp 399.028Rp 10.173.178Rp 310.500Rp 327.446Rp 112.982Rp 254.166Rp 8.127.244Rp 4.328.438Rp 31.785.423Rp 2.842.077Rp 1.519.490Rp (49.333.925)Rp



9 2028 26.010 39.015.000Rp -Rp 4.604Rp 60.421Rp 173.427Rp 3.625Rp 435.028Rp 10.173.178Rp 310.500Rp 343.750Rp 123.176Rp 254.825Rp -Rp 4.876.875Rp 24.296.754Rp 14.718.246Rp 5.753.727Rp (25.182.206)Rp

10 2029 26.010 40.315.500Rp -Rp 5.524Rp 61.671Rp 173.427Rp 3.700Rp 444.028Rp 10.173.178Rp 310.500Rp 347.826Rp 125.724Rp 254.989Rp -Rp 5.039.438Rp 24.446.465Rp 15.869.035Rp 5.588.828Rp (9.313.170)Rp

11 2030 26.010 41.616.000Rp -Rp 5.524Rp 62.921Rp 173.427Rp 3.775Rp 453.028Rp 12.838.973Rp 337.500Rp 351.902Rp 128.272Rp -Rp -Rp 5.202.000Rp 27.069.621Rp 14.546.379Rp 4.615.323Rp 5.233.208Rp










21 2040 22.050 46.305.000Rp -Rp 5.524Rp -Rp -Rp 2.967Rp 543.028Rp 10.173.178Rp 337.500Rp 388.585Rp 151.207Rp -Rp -Rp 5.788.125Rp 23.522.227Rp 22.782.773Rp 2.545.799Rp 210.155.267Rp

22 2041 22.050 47.407.500Rp -Rp 5.524Rp -Rp -Rp 3.067Rp 552.028Rp 10.173.178Rp 337.500Rp 396.737Rp 156.304Rp -Rp -Rp 5.925.938Rp 23.690.788Rp 23.716.712Rp 2.387.531Rp 233.871.979Rp

23 2042 18.090 39.798.000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 400.813Rp 158.852Rp -Rp -Rp 4.974.750Rp 10.376.896Rp 29.421.104Rp 2.668.274Rp 263.293.083Rp

24 2043 11.070 24.907.500Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 377.937Rp -Rp -Rp -Rp 3.113.438Rp 6.453.788Rp 18.453.712Rp 1.507.760Rp 281.746.795Rp

TOTAL TOTAL 550.920 922.693.500Rp 370.855Rp 300.966Rp 1.249.581Rp 3.468.545Rp 94.956Rp 11.906.607Rp 232.700.945Rp 7.155.000Rp 9.078.795Rp 4.834.674Rp 2.544.095Rp 65.017.954Rp 115.361.438Rp 640.946.705Rp

7.155.000Rp 65.017.954Rp 115.361.438Rp Rp640.946.705

1,12% 10,14% 18,00% 100%

14.158.689Rp

1,3

11,99%

10,7

Net Present Value

Net B/C

IRR

Payback Period

% Biaya 0,86% 38,16%

Rp5.484.902 Rp244.607.552 14.158.689Rp 1.359.896.134Rp

2,57%

Tunasan

Prasarana Balance

Rp16.457.564

Parit Titi Panen + Bunga

281.746.795Rp

Laba Rugi Present ValuePinjaman

PajakTOTAL

Tikus

Item Kerja

Biaya (Cost

Periode Tahun

Produksi

Penjualan TBS

(Kg)

Hama dan PenyakitPemupukan

Ulat ApiTurnera Jalan



137

Lampiran 13.AnalisisSensitivitasPeremajaanTanamanKelapasawitSistem Chipping di Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah denganKenaikandanpenurunan

Tingkat Produksisebesar 5%, 7,5%, 10%.

Cost

Turun 10% (Rp,-) Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10%

1 0 -Rp 24.422.599Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp



4 1 11.933.460Rp 22.720.511Rp (8.135.171)Rp (8.466.656)Rp (8.798.141)Rp (10.124.081)Rp (10.455.566)Rp (10.787.051)Rp

5 2 20.387.430Rp 25.846.326Rp (928.356)Rp (1.494.673)Rp (2.060.991)Rp (4.326.261)Rp (4.892.578)Rp (5.458.896)Rp

6 3 25.930.800Rp 30.296.552Rp 1.396.648Rp 676.348Rp (43.952)Rp (2.925.152)Rp (3.645.452)Rp (4.365.752)Rp

7 4 29.436.750Rp 31.376.746Rp 4.601.504Rp 3.783.817Rp 2.966.129Rp (304.621)Rp (1.122.308)Rp (1.939.996)Rp

8 5 31.990.140Rp 33.935.760Rp 5.163.300Rp 4.274.685Rp 3.386.070Rp (168.390)Rp (1.057.005)Rp (1.945.620)Rp

9 6 33.934.950Rp 34.342.039Rp 7.134.011Rp 6.191.374Rp 5.248.736Rp 1.478.186Rp 535.549Rp (407.089)Rp

10 7 35.438.760Rp 34.887.792Rp 8.426.248Rp 7.441.838Rp 6.457.428Rp 2.519.788Rp 1.535.378Rp 550.968Rp

11 8 36.960.210Rp 34.943.129Rp 10.230.461Rp 9.203.789Rp 8.177.116Rp 4.070.426Rp 3.043.754Rp 2.017.081Rp

















909.156.780Rp 680.141.271Rp 431.050.349Rp 405.795.994Rp 380.541.639Rp 279.524.219Rp 254.269.864Rp 229.015.509Rp

NO

Total

TahunBenefit Produksi Net Benefit


138

Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10% Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10%

(24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp 1,00 (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp




(49.300.609)Rp (50.198.411)Rp (51.096.214)Rp (54.687.424)Rp (55.585.226)Rp (56.483.029)Rp 0,812 (753.825)Rp (1.213.675)Rp (1.673.524)Rp (3.512.924)Rp (3.972.774)Rp (4.432.623)Rp

(47.903.961)Rp (49.522.063)Rp (51.140.166)Rp (57.612.576)Rp (59.230.678)Rp (60.848.781)Rp 0,731 1.020.950Rp 494.410Rp (32.129)Rp (2.138.286)Rp (2.664.825)Rp (3.191.365)Rp

(43.302.456)Rp (45.738.246)Rp (48.174.036)Rp (57.917.196)Rp (60.352.986)Rp (62.788.776)Rp 0,659 3.032.391Rp 2.493.535Rp 1.954.679Rp (200.745)Rp (739.601)Rp (1.278.457)Rp

(38.139.157)Rp (41.463.562)Rp (44.787.967)Rp (58.085.587)Rp (61.409.992)Rp (64.734.397)Rp 0,593 3.061.837Rp 2.534.888Rp 2.007.939Rp (99.855)Rp (626.804)Rp (1.153.753)Rp

(31.005.145)Rp (35.272.188)Rp (39.539.230)Rp (56.607.400)Rp (60.874.443)Rp (65.141.485)Rp 0,535 3.816.696Rp 3.312.385Rp 2.808.074Rp 790.830Rp 286.519Rp (217.792)Rp

(22.578.897)Rp (27.830.349)Rp (33.081.802)Rp (54.087.612)Rp (59.339.064)Rp (64.590.517)Rp 0,482 4.061.452Rp 3.586.966Rp 3.112.481Rp 1.214.538Rp 740.052Rp 265.567Rp

(12.348.436)Rp (18.626.561)Rp (24.904.686)Rp (50.017.186)Rp (56.295.311)Rp (62.573.436)Rp 0,434 4.440.020Rp 3.994.444Rp 3.548.868Rp 1.766.565Rp 1.320.989Rp 875.413Rp

9.074.398Rp 1.734.198Rp (5.606.002)Rp (34.966.802)Rp (42.307.002)Rp (49.647.202)Rp 0,391 8.376.328Rp 7.961.057Rp 7.545.785Rp 5.884.700Rp 5.469.429Rp 5.054.157Rp

31.890.708Rp 23.453.030Rp 15.015.353Rp (18.735.357)Rp (27.173.035)Rp (35.610.712)Rp 0,352 8.031.341Rp 7.645.029Rp 7.258.717Rp 5.713.469Rp 5.327.157Rp 4.940.845Rp

53.626.957Rp 44.056.400Rp 34.485.842Rp (3.796.388)Rp (13.366.945)Rp (22.937.503)Rp 0,317 6.890.391Rp 6.531.268Rp 6.172.145Rp 4.735.653Rp 4.376.530Rp 4.017.407Rp

76.709.380Rp 65.970.540Rp 55.231.700Rp 12.276.340Rp 1.537.500Rp (9.201.340)Rp 0,286 6.601.573Rp 6.267.444Rp 5.933.315Rp 4.596.800Rp 4.262.671Rp 3.928.542Rp

101.210.096Rp 89.267.571Rp 77.325.046Rp 29.554.946Rp 17.612.421Rp 5.669.896Rp 0,258 6.321.185Rp 6.010.634Rp 5.700.083Rp 4.457.880Rp 4.147.329Rp 3.836.779Rp












2.933.561.754Rp 2.646.471.489Rp 2.359.381.224Rp 1.211.020.164Rp 923.929.899Rp 636.839.634Rp 54.529.442Rp 46.970.713Rp 39.411.985Rp 9.177.071Rp 1.618.343Rp (5.940.385)Rp

Kumulatif Net Benefit NPV 11%

DF 11%


139

Present Value

Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10% Cost

-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 24.422.599Rp

-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 7.870.126Rp

-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 7.944.358Rp

13.141.391Rp 12.842.723Rp 12.544.055Rp 11.349.383Rp 11.050.715Rp 10.752.047Rp 20.471.180Rp

20.233.392Rp 19.773.542Rp 19.313.692Rp 17.474.293Rp 17.014.443Rp 16.554.593Rp 20.987.217Rp

23.167.729Rp 22.641.190Rp 22.114.651Rp 20.008.493Rp 19.481.954Rp 18.955.415Rp 22.146.779Rp

23.709.667Rp 23.170.811Rp 22.631.955Rp 20.476.530Rp 19.937.674Rp 19.398.818Rp 20.677.275Rp

23.185.743Rp 22.658.794Rp 22.131.845Rp 20.024.050Rp 19.497.102Rp 18.970.153Rp 20.123.906Rp

22.189.687Rp 21.685.376Rp 21.181.065Rp 19.163.820Rp 18.659.509Rp 18.155.198Rp 18.372.991Rp

20.877.367Rp 20.402.882Rp 19.928.396Rp 18.030.454Rp 17.555.968Rp 17.081.482Rp 16.815.916Rp

19.605.338Rp 19.159.762Rp 18.714.186Rp 16.931.883Rp 16.486.307Rp 16.040.731Rp 15.165.318Rp

18.271.938Rp 17.856.667Rp 17.441.396Rp 15.780.310Rp 15.365.039Rp 14.949.768Rp 9.895.610Rp

16.997.732Rp 16.611.419Rp 16.225.107Rp 14.679.859Rp 14.293.547Rp 13.907.235Rp 8.966.390Rp

15.801.410Rp 15.442.287Rp 15.083.164Rp 13.646.672Rp 13.287.550Rp 12.928.427Rp 8.911.019Rp

14.701.667Rp 14.367.538Rp 14.033.409Rp 12.696.894Rp 12.362.765Rp 12.028.637Rp 8.100.094Rp

13.664.232Rp 13.353.681Rp 13.043.131Rp 11.800.928Rp 11.490.377Rp 11.179.826Rp 7.343.048Rp

12.561.072Rp 12.275.593Rp 11.990.114Rp 10.848.198Rp 10.562.719Rp 10.277.240Rp 6.627.436Rp

11.557.993Rp 11.295.311Rp 11.032.629Rp 9.981.903Rp 9.719.221Rp 9.456.539Rp 5.994.563Rp

10.497.995Rp 10.259.404Rp 10.020.814Rp 9.066.450Rp 8.827.860Rp 8.589.269Rp 5.383.751Rp

9.679.793Rp 9.459.798Rp 9.239.803Rp 8.359.821Rp 8.139.826Rp 7.919.831Rp 4.367.228Rp

8.748.099Rp 8.549.279Rp 8.350.458Rp 7.555.177Rp 7.356.356Rp 7.157.536Rp 3.916.177Rp

7.943.998Rp 7.763.452Rp 7.582.907Rp 6.860.725Rp 6.680.180Rp 6.499.634Rp 3.525.062Rp

7.316.537Rp 7.150.252Rp 6.983.967Rp 6.318.827Rp 6.152.542Rp 5.986.257Rp 3.190.815Rp

6.211.867Rp 6.070.688Rp 5.929.510Rp 5.364.794Rp 5.223.616Rp 5.082.437Rp 2.747.044Rp

5.735.149Rp 5.604.804Rp 5.474.460Rp 4.953.083Rp 4.822.739Rp 4.692.394Rp 2.495.507Rp

4.337.894Rp 4.239.305Rp 4.140.717Rp 3.746.363Rp 3.647.774Rp 3.549.186Rp 1.021.121Rp

2.446.359Rp 2.390.760Rp 2.335.161Rp 2.112.765Rp 2.057.166Rp 2.001.567Rp 572.077Rp

332.584.048Rp 325.025.320Rp 317.466.591Rp 287.231.678Rp 279.672.949Rp 272.114.221Rp 278.054.606Rp

Present value Benefit


140

Lampiran 14.Analisis Sensitivitas Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit Sistem Underplanting di Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah dengan Peningkatan dan

Penurunan Tingkat Produksi sebesar 5%, 7,5% dan 10%.

Cost

Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10% (Rp,-)

1 0 -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 21.447.946Rp

2 0 -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 8.430.376Rp

3 0 -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 8.566.876Rp

4 1 10.418.100Rp 10.181.325Rp 9.944.550Rp 8.997.450Rp 8.760.675Rp 8.523.900Rp 19.785.295Rp

5 2 20.341.200Rp 19.878.900Rp 19.416.600Rp 17.567.400Rp 17.105.100Rp 16.642.800Rp 22.818.938Rp

6 3 29.106.000Rp 28.444.500Rp 27.783.000Rp 25.137.000Rp 24.475.500Rp 23.814.000Rp 27.909.751Rp

7 4 33.041.250Rp 32.290.313Rp 31.539.375Rp 28.535.625Rp 27.784.688Rp 27.033.750Rp 28.907.126Rp

8 5 35.907.300Rp 35.091.225Rp 34.275.150Rp 31.010.850Rp 30.194.775Rp 29.378.700Rp 31.413.195Rp

9 6 38.090.250Rp 37.224.563Rp 36.358.875Rp 32.896.125Rp 32.030.438Rp 31.164.750Rp 31.785.423Rp

10 7 39.778.200Rp 38.874.150Rp 37.970.100Rp 34.353.900Rp 33.449.850Rp 32.545.800Rp 32.098.813Rp

11 8 41.485.950Rp 40.543.088Rp 39.600.225Rp 35.828.775Rp 34.885.913Rp 33.943.050Rp 32.344.213Rp

12 9 42.916.500Rp 41.941.125Rp 40.965.750Rp 37.064.250Rp 36.088.875Rp 35.113.500Rp 24.296.754Rp

13 10 44.347.050Rp 43.339.163Rp 42.331.275Rp 38.299.725Rp 37.291.838Rp 36.283.950Rp 24.446.465Rp

14 11 45.777.600Rp 44.737.200Rp 43.696.800Rp 39.535.200Rp 38.494.800Rp 37.454.400Rp 27.069.621Rp

15 12 47.208.150Rp 46.135.238Rp 45.062.325Rp 40.770.675Rp 39.697.763Rp 38.624.850Rp 27.266.708Rp

16 13 48.638.700Rp 47.533.275Rp 46.427.850Rp 42.006.150Rp 40.900.725Rp 39.795.300Rp 27.391.675Rp

17 14 49.722.750Rp 48.592.688Rp 47.462.625Rp 42.942.375Rp 41.812.313Rp 40.682.250Rp 27.489.835Rp

18 15 50.787.000Rp 49.632.750Rp 48.478.500Rp 43.861.500Rp 42.707.250Rp 41.553.000Rp 27.598.671Rp

19 16 51.282.000Rp 50.116.500Rp 48.951.000Rp 44.289.000Rp 43.123.500Rp 41.958.000Rp 27.558.521Rp

20 17 52.291.800Rp 51.103.350Rp 49.914.900Rp 45.161.100Rp 43.972.650Rp 42.784.200Rp 24.629.676Rp

21 18 52.509.600Rp 51.316.200Rp 50.122.800Rp 45.349.200Rp 44.155.800Rp 42.962.400Rp 24.521.076Rp

22 19 52.866.000Rp 51.664.500Rp 50.463.000Rp 45.657.000Rp 44.455.500Rp 43.254.000Rp 24.475.475Rp

23 20 54.187.650Rp 52.956.113Rp 51.724.575Rp 46.798.425Rp 45.566.888Rp 44.335.350Rp 24.650.578Rp

24 21 50.935.500Rp 49.777.875Rp 48.620.250Rp 43.989.750Rp 42.832.125Rp 41.674.500Rp 23.522.227Rp

25 22 52.148.250Rp 50.963.063Rp 49.777.875Rp 45.037.125Rp 43.851.938Rp 42.666.750Rp 23.690.788Rp

26 23 43.777.800Rp 42.782.850Rp 41.787.900Rp 37.808.100Rp 36.813.150Rp 35.818.200Rp 10.376.896Rp

27 24 27.398.250Rp 26.775.563Rp 26.152.875Rp 23.662.125Rp 23.039.438Rp 22.416.750Rp 6.453.788Rp

1.014.962.850Rp 991.895.513Rp 968.828.175Rp 876.558.825Rp 853.491.488Rp 830.424.150Rp 640.946.705Rp

NO TahunBenefit Produksi

Total


141

Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10% Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10%

(21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp





1.196.249Rp 534.749Rp (126.751)Rp (2.772.751)Rp (3.434.251)Rp (4.095.751)Rp (49.093.881)Rp (50.454.456)Rp (51.815.031)Rp (57.257.331)Rp (58.617.906)Rp (59.978.481)Rp

4.134.124Rp 3.383.187Rp 2.632.249Rp (371.501)Rp (1.122.438)Rp (1.873.376)Rp (44.959.757)Rp (47.071.270)Rp (49.182.782)Rp (57.628.832)Rp (59.740.345)Rp (61.851.857)Rp

4.494.105Rp 3.678.030Rp 2.861.955Rp (402.345)Rp (1.218.420)Rp (2.034.495)Rp (40.465.652)Rp (43.393.239)Rp (46.320.827)Rp (58.031.177)Rp (60.958.764)Rp (63.886.352)Rp

6.304.827Rp 5.439.139Rp 4.573.452Rp 1.110.702Rp 245.014Rp (620.673)Rp (34.160.825)Rp (37.954.100)Rp (41.747.375)Rp (56.920.475)Rp (60.713.750)Rp (64.507.025)Rp

7.679.387Rp 6.775.337Rp 5.871.287Rp 2.255.087Rp 1.351.037Rp 446.987Rp (26.481.438)Rp (31.178.763)Rp (35.876.088)Rp (54.665.388)Rp (59.362.713)Rp (64.060.038)Rp

9.141.737Rp 8.198.874Rp 7.256.012Rp 3.484.562Rp 2.541.699Rp 1.598.837Rp (17.339.702)Rp (22.979.889)Rp (28.620.077)Rp (51.180.827)Rp (56.821.014)Rp (62.461.202)Rp

18.619.746Rp 17.644.371Rp 16.668.996Rp 12.767.496Rp 11.792.121Rp 10.816.746Rp 1.280.044Rp (5.335.518)Rp (11.951.081)Rp (38.413.331)Rp (45.028.893)Rp (51.644.456)Rp

19.900.585Rp 18.892.698Rp 17.884.810Rp 13.853.260Rp 12.845.373Rp 11.837.485Rp 21.180.630Rp 13.557.180Rp 5.933.730Rp (24.560.070)Rp (32.183.520)Rp (39.806.970)Rp

18.707.979Rp 17.667.579Rp 16.627.179Rp 12.465.579Rp 11.425.179Rp 10.384.779Rp 39.888.608Rp 31.224.758Rp 22.560.908Rp (12.094.492)Rp (20.758.342)Rp (29.422.192)Rp

19.941.442Rp 18.868.530Rp 17.795.617Rp 13.503.967Rp 12.431.055Rp 11.358.142Rp 59.830.051Rp 50.093.288Rp 40.356.526Rp 1.409.476Rp (8.327.287)Rp (18.064.049)Rp

21.247.025Rp 20.141.600Rp 19.036.175Rp 14.614.475Rp 13.509.050Rp 12.403.625Rp 81.077.076Rp 70.234.888Rp 59.392.701Rp 16.023.951Rp 5.181.763Rp (5.660.424)Rp

22.232.915Rp 21.102.853Rp 19.972.790Rp 15.452.540Rp 14.322.478Rp 13.192.415Rp 103.309.991Rp 91.337.741Rp 79.365.491Rp 31.476.491Rp 19.504.241Rp 7.531.991Rp











374.016.145Rp 350.948.808Rp 327.881.470Rp 235.612.120Rp 212.544.783Rp 189.477.445Rp 2.402.702.584Rp 2.142.000.971Rp 1.881.299.359Rp 838.492.909Rp 577.791.296Rp 317.089.684Rp

Net Benefit Kumulatif Net Benefit


142

Present Value

Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10% Naik 10% Naik 7,5% Naik 5% Turun 5% Turun 7,5% Turun 10% Cost

1,00 (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 21.447.946Rp



0,901 (8.439.842)Rp (8.653.177)Rp (8.866.511)Rp (9.719.848)Rp (9.933.182)Rp (10.146.517)Rp 9.386.708Rp 9.173.374Rp 8.960.040Rp 8.106.702Rp 7.893.368Rp 7.680.034Rp 17.826.550Rp

0,812 (2.011.923)Rp (2.387.310)Rp (2.762.698)Rp (4.264.248)Rp (4.639.636)Rp (5.015.024)Rp 16.517.054Rp 16.141.667Rp 15.766.279Rp 14.264.729Rp 13.889.341Rp 13.513.954Rp 18.528.977Rp

0,731 874.458Rp 390.902Rp (92.655)Rp (2.026.881)Rp (2.510.437)Rp (2.993.994)Rp 21.276.486Rp 20.792.930Rp 20.309.373Rp 18.375.147Rp 17.891.591Rp 17.408.034Rp 20.402.028Rp

0,659 2.724.388Rp 2.229.520Rp 1.734.652Rp (244.819)Rp (739.687)Rp (1.234.555)Rp 21.774.184Rp 21.279.316Rp 20.784.448Rp 18.804.977Rp 18.310.109Rp 17.815.241Rp 19.049.796Rp

0,593 2.665.004Rp 2.181.072Rp 1.697.139Rp (238.590)Rp (722.523)Rp (1.206.455)Rp 21.293.029Rp 20.809.096Rp 20.325.164Rp 18.389.434Rp 17.905.502Rp 17.421.569Rp 18.628.025Rp

0,535 3.373.082Rp 2.909.940Rp 2.446.797Rp 594.225Rp 131.083Rp (332.060)Rp 20.378.284Rp 19.915.141Rp 19.451.998Rp 17.599.427Rp 17.136.284Rp 16.673.141Rp 17.005.201Rp

0,482 3.701.464Rp 3.265.712Rp 2.829.960Rp 1.086.952Rp 651.200Rp 215.448Rp 19.173.092Rp 18.737.340Rp 18.301.588Rp 16.558.580Rp 16.122.828Rp 15.687.076Rp 15.471.628Rp

0,434 3.967.514Rp 3.558.312Rp 3.149.109Rp 1.512.300Rp 1.103.098Rp 693.895Rp 18.004.902Rp 17.595.700Rp 17.186.498Rp 15.549.688Rp 15.140.486Rp 14.731.284Rp 14.037.388Rp

0,391 7.280.321Rp 6.898.949Rp 6.517.577Rp 4.992.091Rp 4.610.719Rp 4.229.348Rp 16.780.352Rp 16.398.980Rp 16.017.608Rp 14.492.122Rp 14.110.750Rp 13.729.379Rp 9.500.031Rp














0,091 3.039.482Rp 2.948.942Rp 2.858.401Rp 2.496.240Rp 2.405.699Rp 2.315.159Rp 3.983.780Rp 3.893.239Rp 3.802.699Rp 3.440.537Rp 3.349.997Rp 3.259.456Rp 944.297Rp

0,082 1.717.446Rp 1.666.385Rp 1.615.325Rp 1.411.084Rp 1.360.023Rp 1.308.963Rp 2.246.657Rp 2.195.596Rp 2.144.536Rp 1.940.294Rp 1.889.234Rp 1.838.174Rp 529.211Rp

41.540.812Rp 34.706.999Rp 27.873.186Rp 537.933Rp (6.295.880)Rp (13.129.693)Rp 300.687.781Rp 293.853.968Rp 287.020.155Rp 259.684.902Rp 252.851.089Rp 246.017.276Rp 259.146.969Rp

DF 11%

NPV 11% Present value Benefit


143

Lampiran 15.Analisis Sensitivitas Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit Sistem Chipping di Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah dengan

Peningkatan Biaya Produksi sebesar 10%, 20% dan 30%.

Penjualan TBS

(Rp,-) Turun 30% Turun 20% Turun 10% Naik 10% Naik 20% Naik 30%

1 0 -Rp 24.422.599Rp 24.422.599Rp 24.422.599Rp 24.422.599Rp 24.422.599Rp 24.422.599Rp

2 0 -Rp 7.870.126Rp 7.870.126Rp 7.870.126Rp 7.870.126Rp 7.870.126Rp 7.870.126Rp

3 0 -Rp 7.944.358Rp 7.944.358Rp 7.944.358Rp 7.944.358Rp 7.944.358Rp 7.944.358Rp

4 1 13.259.400Rp 21.816.461Rp 22.117.811Rp 22.419.161Rp 23.021.861Rp 23.323.211Rp 23.624.561Rp

5 2 22.652.700Rp 24.368.976Rp 24.861.426Rp 25.353.876Rp 26.338.776Rp 26.831.226Rp 27.323.676Rp

6 3 28.812.000Rp 28.495.802Rp 29.096.052Rp 29.696.302Rp 30.896.802Rp 31.497.052Rp 32.097.302Rp

7 4 32.707.500Rp 29.414.296Rp 30.068.446Rp 30.722.596Rp 32.030.896Rp 32.685.046Rp 33.339.196Rp

8 5 35.544.600Rp 31.885.110Rp 32.568.660Rp 33.252.210Rp 34.619.310Rp 35.302.860Rp 35.986.410Rp

9 6 37.705.500Rp 32.247.289Rp 32.945.539Rp 33.643.789Rp 35.040.289Rp 35.738.539Rp 36.436.789Rp

10 7 39.376.400Rp 32.778.342Rp 33.481.492Rp 34.184.642Rp 35.590.942Rp 36.294.092Rp 36.997.242Rp

11 8 41.066.900Rp 32.818.979Rp 33.527.029Rp 34.235.079Rp 35.651.179Rp 36.359.229Rp 37.067.279Rp

12 9 42.483.000Rp 23.184.317Rp 23.892.367Rp 24.600.417Rp 26.016.517Rp 26.724.567Rp 27.432.617Rp

13 10 43.899.100Rp 23.348.550Rp 24.056.600Rp 24.764.650Rp 26.180.750Rp 26.888.800Rp 27.596.850Rp

14 11 45.315.200Rp 25.986.321Rp 26.694.371Rp 27.402.421Rp 28.818.521Rp 29.526.571Rp 30.234.621Rp

15 12 46.731.300Rp 26.197.857Rp 26.905.907Rp 27.613.957Rp 29.030.057Rp 29.738.107Rp 30.446.157Rp

16 13 48.147.400Rp 26.337.274Rp 27.045.324Rp 27.753.374Rp 29.169.474Rp 29.877.524Rp 30.585.574Rp

17 14 49.220.500Rp 26.457.085Rp 27.160.235Rp 27.863.385Rp 29.269.685Rp 29.972.835Rp 30.675.985Rp

18 15 50.274.000Rp 26.587.372Rp 27.285.622Rp 27.983.872Rp 29.380.372Rp 30.078.622Rp 30.776.872Rp

19 16 50.764.000Rp 26.578.971Rp 27.264.971Rp 27.950.971Rp 29.322.971Rp 30.008.971Rp 30.694.971Rp

20 17 51.763.600Rp 23.646.277Rp 24.327.377Rp 25.008.477Rp 26.370.677Rp 27.051.777Rp 27.732.877Rp

21 18 51.979.200Rp 23.596.727Rp 24.263.127Rp 24.929.527Rp 26.262.327Rp 26.928.727Rp 27.595.127Rp

22 19 52.332.000Rp 23.581.476Rp 24.235.626Rp 24.889.776Rp 26.198.076Rp 26.852.226Rp 27.506.376Rp

23 20 53.640.300Rp 23.769.930Rp 24.424.080Rp 25.078.230Rp 26.386.530Rp 27.040.680Rp 27.694.830Rp

24 21 50.421.000Rp 22.726.428Rp 23.326.678Rp 23.926.928Rp 25.127.428Rp 25.727.678Rp 26.327.928Rp

25 22 51.621.500Rp 22.907.240Rp 23.507.490Rp 24.107.740Rp 25.308.240Rp 25.908.490Rp 26.508.740Rp

26 23 43.335.600Rp 9.743.764Rp 10.236.214Rp 10.728.664Rp 11.713.564Rp 12.206.014Rp 12.698.464Rp

27 24 27.121.500Rp 6.072.498Rp 6.373.848Rp 6.675.198Rp 7.277.898Rp 7.579.248Rp 7.880.598Rp

1.010.174.200Rp 634.784.421Rp 649.903.371Rp 665.022.321Rp 695.260.221Rp 710.379.171Rp 725.498.121Rp

NO TahunBiaya Produksi

Total


144

Turun 30% Turun 20% Turun 10% Naik 10% Naik 20% Naik 30%

(24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp

(7.870.126)Rp (7.870.126)Rp (7.870.126)Rp (7.870.126)Rp (7.870.126)Rp (7.870.126)Rp

(7.944.358)Rp (7.944.358)Rp (7.944.358)Rp (7.944.358)Rp (7.944.358)Rp (7.944.358)Rp

(8.557.061)Rp (8.858.411)Rp (9.159.761)Rp (9.762.461)Rp (10.063.811)Rp (10.365.161)Rp

(1.716.276)Rp (2.208.726)Rp (2.701.176)Rp (3.686.076)Rp (4.178.526)Rp (4.670.976)Rp

316.198Rp (284.052)Rp (884.302)Rp (2.084.802)Rp (2.685.052)Rp (3.285.302)Rp

3.293.204Rp 2.639.054Rp 1.984.904Rp 676.604Rp 22.454Rp (631.696)Rp

3.659.490Rp 2.975.940Rp 2.292.390Rp 925.290Rp 241.740Rp (441.810)Rp

5.458.211Rp 4.759.961Rp 4.061.711Rp 2.665.211Rp 1.966.961Rp 1.268.711Rp

6.598.058Rp 5.894.908Rp 5.191.758Rp 3.785.458Rp 3.082.308Rp 2.379.158Rp

8.247.921Rp 7.539.871Rp 6.831.821Rp 5.415.721Rp 4.707.671Rp 3.999.621Rp

19.298.683Rp 18.590.633Rp 17.882.583Rp 16.466.483Rp 15.758.433Rp 15.050.383Rp

20.550.550Rp 19.842.500Rp 19.134.450Rp 17.718.350Rp 17.010.300Rp 16.302.250Rp

19.328.879Rp 18.620.829Rp 17.912.779Rp 16.496.679Rp 15.788.629Rp 15.080.579Rp

20.533.443Rp 19.825.393Rp 19.117.343Rp 17.701.243Rp 16.993.193Rp 16.285.143Rp

21.810.126Rp 21.102.076Rp 20.394.026Rp 18.977.926Rp 18.269.876Rp 17.561.826Rp

22.763.415Rp 22.060.265Rp 21.357.115Rp 19.950.815Rp 19.247.665Rp 18.544.515Rp

23.686.628Rp 22.988.378Rp 22.290.128Rp 20.893.628Rp 20.195.378Rp 19.497.128Rp

24.185.029Rp 23.499.029Rp 22.813.029Rp 21.441.029Rp 20.755.029Rp 20.069.029Rp

28.117.323Rp 27.436.223Rp 26.755.123Rp 25.392.923Rp 24.711.823Rp 24.030.723Rp

28.382.473Rp 27.716.073Rp 27.049.673Rp 25.716.873Rp 25.050.473Rp 24.384.073Rp

28.750.524Rp 28.096.374Rp 27.442.224Rp 26.133.924Rp 25.479.774Rp 24.825.624Rp

29.870.370Rp 29.216.220Rp 28.562.070Rp 27.253.770Rp 26.599.620Rp 25.945.470Rp

27.694.572Rp 27.094.322Rp 26.494.072Rp 25.293.572Rp 24.693.322Rp 24.093.072Rp

28.714.260Rp 28.114.010Rp 27.513.760Rp 26.313.260Rp 25.713.010Rp 25.112.760Rp

33.591.836Rp 33.099.386Rp 32.606.936Rp 31.622.036Rp 31.129.586Rp 30.637.136Rp

21.049.002Rp 20.747.652Rp 20.446.302Rp 19.843.602Rp 19.542.252Rp 19.240.902Rp

375.389.779Rp 360.270.829Rp 345.151.879Rp 314.913.979Rp 299.795.029Rp 284.676.079Rp

Net Benefit


145


(24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp 1,00

(32.292.725)Rp (32.292.725)Rp (32.292.725)Rp (32.292.725)Rp (32.292.725)Rp (32.292.725)Rp 1,00

(40.237.082)Rp (40.237.082)Rp (40.237.082)Rp (40.237.082)Rp (40.237.082)Rp (40.237.082)Rp 1,00

(48.794.143)Rp (49.095.493)Rp (49.396.843)Rp (49.999.543)Rp (50.300.893)Rp (50.602.243)Rp 0,901

(50.510.419)Rp (51.304.219)Rp (52.098.019)Rp (53.685.619)Rp (54.479.419)Rp (55.273.219)Rp 0,812

(50.194.221)Rp (51.588.271)Rp (52.982.321)Rp (55.770.421)Rp (57.164.471)Rp (58.558.521)Rp 0,731

(46.901.016)Rp (48.949.216)Rp (50.997.416)Rp (55.093.816)Rp (57.142.016)Rp (59.190.216)Rp 0,659

(43.241.527)Rp (45.973.277)Rp (48.705.027)Rp (54.168.527)Rp (56.900.277)Rp (59.632.027)Rp 0,593

(37.783.315)Rp (41.213.315)Rp (44.643.315)Rp (51.503.315)Rp (54.933.315)Rp (58.363.315)Rp 0,535

(31.185.257)Rp (35.318.407)Rp (39.451.557)Rp (47.717.857)Rp (51.851.007)Rp (55.984.157)Rp 0,482

(22.937.336)Rp (27.778.536)Rp (32.619.736)Rp (42.302.136)Rp (47.143.336)Rp (51.984.536)Rp 0,434

(3.638.652)Rp (9.187.902)Rp (14.737.152)Rp (25.835.652)Rp (31.384.902)Rp (36.934.152)Rp 0,391

16.911.898Rp 10.654.598Rp 4.397.298Rp (8.117.302)Rp (14.374.602)Rp (20.631.902)Rp 0,352

36.240.777Rp 29.275.427Rp 22.310.077Rp 8.379.377Rp 1.414.027Rp (5.551.323)Rp 0,317

56.774.220Rp 49.100.820Rp 41.427.420Rp 26.080.620Rp 18.407.220Rp 10.733.820Rp 0,286

78.584.346Rp 70.202.896Rp 61.821.446Rp 45.058.546Rp 36.677.096Rp 28.295.646Rp 0,258

101.347.761Rp 92.263.161Rp 83.178.561Rp 65.009.361Rp 55.924.761Rp 46.840.161Rp 0,232

125.034.389Rp 115.251.539Rp 105.468.689Rp 85.902.989Rp 76.120.139Rp 66.337.289Rp 0,209

149.219.418Rp 138.750.568Rp 128.281.718Rp 107.344.018Rp 96.875.168Rp 86.406.318Rp 0,188

177.336.741Rp 166.186.791Rp 155.036.841Rp 132.736.941Rp 121.586.991Rp 110.437.041Rp 0,170

205.719.214Rp 193.902.864Rp 182.086.514Rp 158.453.814Rp 146.637.464Rp 134.821.114Rp 0,153

234.469.738Rp 221.999.238Rp 209.528.738Rp 184.587.738Rp 172.117.238Rp 159.646.738Rp 0,138

264.340.108Rp 251.215.458Rp 238.090.808Rp 211.841.508Rp 198.716.858Rp 185.592.208Rp 0,124

292.034.680Rp 278.309.780Rp 264.584.880Rp 237.135.080Rp 223.410.180Rp 209.685.280Rp 0,112

320.748.940Rp 306.423.790Rp 292.098.640Rp 263.448.340Rp 249.123.190Rp 234.798.040Rp 0,101

354.340.776Rp 339.523.176Rp 324.705.576Rp 295.070.376Rp 280.252.776Rp 265.435.176Rp 0,091

375.389.779Rp 360.270.829Rp 345.151.879Rp 314.913.979Rp 299.795.029Rp 284.676.079Rp 0,082

2.356.354.494Rp 2.165.969.894Rp 1.975.585.294Rp 1.594.816.094Rp 1.404.431.494Rp 1.214.046.894Rp

DF 11%

Kumulatif Net Benefit


146

Present Value

Turun 30% Turun 20% Turun 10% Naik 10% Naik 20% Naik 30% Benefit

(24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp (24.422.599)Rp -Rp

(7.870.126)Rp (7.870.126)Rp (7.870.126)Rp (7.870.126)Rp (7.870.126)Rp (7.870.126)Rp -Rp

(7.944.358)Rp (7.944.358)Rp (7.944.358)Rp (7.944.358)Rp (7.944.358)Rp (7.944.358)Rp -Rp

(7.709.912)Rp (7.981.428)Rp (8.252.944)Rp (8.795.977)Rp (9.067.493)Rp (9.339.010)Rp 11.946.719Rp

(1.393.616)Rp (1.793.485)Rp (2.193.355)Rp (2.993.094)Rp (3.392.963)Rp (3.792.832)Rp 18.393.992Rp

231.141Rp (207.642)Rp (646.425)Rp (1.523.990)Rp (1.962.773)Rp (2.401.556)Rp 21.061.572Rp

2.170.222Rp 1.739.137Rp 1.308.052Rp 445.882Rp 14.797Rp (416.288)Rp 21.554.243Rp

2.170.077Rp 1.764.732Rp 1.359.387Rp 548.697Rp 143.352Rp (261.994)Rp 21.077.948Rp

2.920.143Rp 2.546.579Rp 2.173.016Rp 1.425.888Rp 1.052.324Rp 678.761Rp 20.172.443Rp

3.180.264Rp 2.841.346Rp 2.502.428Rp 1.824.591Rp 1.485.673Rp 1.146.754Rp 18.979.425Rp

3.579.598Rp 3.272.304Rp 2.965.010Rp 2.350.423Rp 2.043.129Rp 1.735.836Rp 17.823.035Rp

7.545.785Rp 7.268.938Rp 6.992.090Rp 6.438.395Rp 6.161.547Rp 5.884.700Rp 16.610.853Rp

7.233.794Rp 6.984.560Rp 6.735.327Rp 6.236.859Rp 5.987.626Rp 5.738.392Rp 15.452.483Rp

6.127.255Rp 5.902.803Rp 5.678.351Rp 5.229.447Rp 5.004.996Rp 4.780.544Rp 14.364.918Rp

5.872.565Rp 5.670.062Rp 5.467.560Rp 5.062.555Rp 4.860.053Rp 4.657.551Rp 13.365.152Rp

5.627.012Rp 5.444.335Rp 5.261.659Rp 4.896.305Rp 4.713.628Rp 4.530.951Rp 12.422.029Rp

5.281.112Rp 5.117.982Rp 4.954.851Rp 4.628.589Rp 4.465.458Rp 4.302.328Rp 11.419.156Rp

4.950.505Rp 4.804.571Rp 4.658.637Rp 4.366.768Rp 4.220.834Rp 4.074.900Rp 10.507.266Rp

4.546.785Rp 4.417.817Rp 4.288.849Rp 4.030.913Rp 3.901.945Rp 3.772.977Rp 9.543.632Rp

4.779.945Rp 4.664.158Rp 4.548.371Rp 4.316.797Rp 4.201.010Rp 4.085.223Rp 8.799.812Rp

4.342.518Rp 4.240.559Rp 4.138.600Rp 3.934.682Rp 3.832.722Rp 3.730.763Rp 7.952.818Rp

3.967.572Rp 3.877.300Rp 3.787.027Rp 3.606.482Rp 3.516.209Rp 3.425.936Rp 7.221.816Rp

3.703.926Rp 3.622.811Rp 3.541.697Rp 3.379.468Rp 3.298.353Rp 3.217.238Rp 6.651.397Rp

3.101.792Rp 3.034.564Rp 2.967.336Rp 2.832.880Rp 2.765.652Rp 2.698.424Rp 5.647.152Rp

2.900.140Rp 2.839.515Rp 2.778.890Rp 2.657.639Rp 2.597.014Rp 2.536.389Rp 5.213.772Rp

3.056.857Rp 3.012.044Rp 2.967.231Rp 2.877.605Rp 2.832.792Rp 2.787.979Rp 3.943.540Rp

1.726.018Rp 1.701.307Rp 1.676.597Rp 1.627.175Rp 1.602.465Rp 1.577.754Rp 2.223.963Rp

39.674.418Rp 34.547.788Rp 29.421.158Rp 19.167.898Rp 14.041.268Rp 8.914.638Rp 302.349.135Rp

NPV 11%


147

Lampiran 16.Analisis Sensitivitas Peremajaan Tanaman Kelapa Sawit Sistem Underplanting di Afdeling I/2 PT. DNS Kebun Sosa Indah dengan Peningkatan

Biaya Produksi sebesar 10%, 20% dan 30%.

Penjualan TBS

(Rp,-) Turun 30% Turun 20% Turun 10% Naik 10% Naik 20% Naik 30%

1 0 -Rp 21.447.946Rp 21.447.946Rp 21.447.946Rp 21.447.946Rp 21.447.946Rp 21.447.946Rp

2 0 -Rp 8.430.376Rp 8.430.376Rp 8.430.376Rp 8.430.376Rp 8.430.376Rp 8.430.376Rp

3 0 -Rp 8.566.876Rp 8.566.876Rp 8.566.876Rp 8.566.876Rp 8.566.876Rp 8.566.876Rp

4 1 9.471.000Rp 19.139.545Rp 19.354.795Rp 19.570.045Rp 20.000.545Rp 20.215.795Rp 20.431.045Rp

5 2 18.492.000Rp 21.612.938Rp 22.014.938Rp 22.416.938Rp 23.220.938Rp 23.622.938Rp 24.024.938Rp

6 3 26.460.000Rp 26.256.001Rp 26.807.251Rp 27.358.501Rp 28.461.001Rp 29.012.251Rp 29.563.501Rp

7 4 30.037.500Rp 27.104.876Rp 27.705.626Rp 28.306.376Rp 29.507.876Rp 30.108.626Rp 30.709.376Rp

8 5 32.643.000Rp 29.529.945Rp 30.157.695Rp 30.785.445Rp 32.040.945Rp 32.668.695Rp 33.296.445Rp

9 6 34.627.500Rp 29.861.673Rp 30.502.923Rp 31.144.173Rp 32.426.673Rp 33.067.923Rp 33.709.173Rp

10 7 36.162.000Rp 30.161.563Rp 30.807.313Rp 31.453.063Rp 32.744.563Rp 33.390.313Rp 34.036.063Rp

11 8 37.714.500Rp 30.393.463Rp 31.043.713Rp 31.693.963Rp 32.994.463Rp 33.644.713Rp 34.294.963Rp

12 9 39.015.000Rp 22.346.004Rp 22.996.254Rp 23.646.504Rp 24.947.004Rp 25.597.254Rp 26.247.504Rp

13 10 40.315.500Rp 22.495.715Rp 23.145.965Rp 23.796.215Rp 25.096.715Rp 25.746.965Rp 26.397.215Rp

14 11 41.616.000Rp 25.118.871Rp 25.769.121Rp 26.419.371Rp 27.719.871Rp 28.370.121Rp 29.020.371Rp

15 12 42.916.500Rp 25.315.958Rp 25.966.208Rp 26.616.458Rp 27.916.958Rp 28.567.208Rp 29.217.458Rp

16 13 44.217.000Rp 25.440.925Rp 26.091.175Rp 26.741.425Rp 28.041.925Rp 28.692.175Rp 29.342.425Rp

17 14 45.202.500Rp 25.552.585Rp 26.198.335Rp 26.844.085Rp 28.135.585Rp 28.781.335Rp 29.427.085Rp

18 15 46.170.000Rp 25.674.921Rp 26.316.171Rp 26.957.421Rp 28.239.921Rp 28.881.171Rp 29.522.421Rp

19 16 46.620.000Rp 25.668.521Rp 26.298.521Rp 26.928.521Rp 28.188.521Rp 28.818.521Rp 29.448.521Rp

20 17 47.538.000Rp 22.753.176Rp 23.378.676Rp 24.004.176Rp 25.255.176Rp 25.880.676Rp 26.506.176Rp

21 18 47.736.000Rp 22.685.076Rp 23.297.076Rp 23.909.076Rp 25.133.076Rp 25.745.076Rp 26.357.076Rp

22 19 48.060.000Rp 22.673.225Rp 23.273.975Rp 23.874.725Rp 25.076.225Rp 25.676.975Rp 26.277.725Rp

23 20 49.261.500Rp 22.848.328Rp 23.449.078Rp 24.049.828Rp 25.251.328Rp 25.852.078Rp 26.452.828Rp

24 21 46.305.000Rp 21.868.477Rp 22.419.727Rp 22.970.977Rp 24.073.477Rp 24.624.727Rp 25.175.977Rp

25 22 47.407.500Rp 22.037.038Rp 22.588.288Rp 23.139.538Rp 24.242.038Rp 24.793.288Rp 25.344.538Rp

26 23 39.798.000Rp 9.020.146Rp 9.472.396Rp 9.924.646Rp 10.829.146Rp 11.281.396Rp 11.733.646Rp

27 24 24.907.500Rp 5.623.538Rp 5.900.288Rp 6.177.038Rp 6.730.538Rp 7.007.288Rp 7.284.038Rp

922.693.500Rp 599.627.705Rp 613.400.705Rp 627.173.705Rp 654.719.705Rp 668.492.705Rp 682.265.705Rp

NO TahunBiaya Produksi

Total


148


(21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp

(8.430.376)Rp (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp

(8.566.876)Rp (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp

(9.668.545)Rp (9.883.795)Rp (10.099.045)Rp (10.529.545)Rp (10.744.795)Rp (10.960.045)Rp

(3.120.938)Rp (3.522.938)Rp (3.924.938)Rp (4.728.938)Rp (5.130.938)Rp (5.532.938)Rp

203.999Rp (347.251)Rp (898.501)Rp (2.001.001)Rp (2.552.251)Rp (3.103.501)Rp

2.932.624Rp 2.331.874Rp 1.731.124Rp 529.624Rp (71.126)Rp (671.876)Rp

3.113.055Rp 2.485.305Rp 1.857.555Rp 602.055Rp (25.695)Rp (653.445)Rp

4.765.827Rp 4.124.577Rp 3.483.327Rp 2.200.827Rp 1.559.577Rp 918.327Rp

6.000.437Rp 5.354.687Rp 4.708.937Rp 3.417.437Rp 2.771.687Rp 2.125.937Rp

7.321.037Rp 6.670.787Rp 6.020.537Rp 4.720.037Rp 4.069.787Rp 3.419.537Rp

16.668.996Rp 16.018.746Rp 15.368.496Rp 14.067.996Rp 13.417.746Rp 12.767.496Rp

17.819.785Rp 17.169.535Rp 16.519.285Rp 15.218.785Rp 14.568.535Rp 13.918.285Rp

16.497.129Rp 15.846.879Rp 15.196.629Rp 13.896.129Rp 13.245.879Rp 12.595.629Rp

17.600.542Rp 16.950.292Rp 16.300.042Rp 14.999.542Rp 14.349.292Rp 13.699.042Rp

18.776.075Rp 18.125.825Rp 17.475.575Rp 16.175.075Rp 15.524.825Rp 14.874.575Rp

19.649.915Rp 19.004.165Rp 18.358.415Rp 17.066.915Rp 16.421.165Rp 15.775.415Rp

20.495.079Rp 19.853.829Rp 19.212.579Rp 17.930.079Rp 17.288.829Rp 16.647.579Rp

20.951.479Rp 20.321.479Rp 19.691.479Rp 18.431.479Rp 17.801.479Rp 17.171.479Rp

24.784.824Rp 24.159.324Rp 23.533.824Rp 22.282.824Rp 21.657.324Rp 21.031.824Rp

25.050.924Rp 24.438.924Rp 23.826.924Rp 22.602.924Rp 21.990.924Rp 21.378.924Rp

25.386.775Rp 24.786.025Rp 24.185.275Rp 22.983.775Rp 22.383.025Rp 21.782.275Rp

26.413.172Rp 25.812.422Rp 25.211.672Rp 24.010.172Rp 23.409.422Rp 22.808.672Rp

24.436.523Rp 23.885.273Rp 23.334.023Rp 22.231.523Rp 21.680.273Rp 21.129.023Rp

25.370.462Rp 24.819.212Rp 24.267.962Rp 23.165.462Rp 22.614.212Rp 22.062.962Rp

30.777.854Rp 30.325.604Rp 29.873.354Rp 28.968.854Rp 28.516.604Rp 28.064.354Rp

19.283.962Rp 19.007.212Rp 18.730.462Rp 18.176.962Rp 17.900.212Rp 17.623.462Rp

323.065.795Rp 309.292.795Rp 295.519.795Rp 267.973.795Rp 254.200.795Rp 240.427.795Rp

Net Benefit


149


(21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp

(29.878.322)Rp (29.878.322)Rp (29.878.322)Rp (29.878.322)Rp (29.878.322)Rp (29.878.322)Rp

(38.445.198)Rp (38.445.198)Rp (38.445.198)Rp (38.445.198)Rp (38.445.198)Rp (38.445.198)Rp

(48.113.743)Rp (48.328.993)Rp (48.544.243)Rp (48.974.743)Rp (49.189.993)Rp (49.405.243)Rp

(51.234.681)Rp (51.851.931)Rp (52.469.181)Rp (53.703.681)Rp (54.320.931)Rp (54.938.181)Rp

(51.030.681)Rp (52.199.181)Rp (53.367.681)Rp (55.704.681)Rp (56.873.181)Rp (58.041.681)Rp

(48.098.057)Rp (49.867.307)Rp (51.636.557)Rp (55.175.057)Rp (56.944.307)Rp (58.713.557)Rp

(44.985.002)Rp (47.382.002)Rp (49.779.002)Rp (54.573.002)Rp (56.970.002)Rp (59.367.002)Rp

(40.219.175)Rp (43.257.425)Rp (46.295.675)Rp (52.372.175)Rp (55.410.425)Rp (58.448.675)Rp

(34.218.738)Rp (37.902.738)Rp (41.586.738)Rp (48.954.738)Rp (52.638.738)Rp (56.322.738)Rp

(26.897.702)Rp (31.231.952)Rp (35.566.202)Rp (44.234.702)Rp (48.568.952)Rp (52.903.202)Rp

(10.228.706)Rp (15.213.206)Rp (20.197.706)Rp (30.166.706)Rp (35.151.206)Rp (40.135.706)Rp

7.591.080Rp 1.956.330Rp (3.678.420)Rp (14.947.920)Rp (20.582.670)Rp (26.217.420)Rp

24.088.208Rp 17.803.208Rp 11.518.208Rp (1.051.792)Rp (7.336.792)Rp (13.621.792)Rp

41.688.751Rp 34.753.501Rp 27.818.251Rp 13.947.751Rp 7.012.501Rp 77.251Rp

60.464.826Rp 52.879.326Rp 45.293.826Rp 30.122.826Rp 22.537.326Rp 14.951.826Rp

80.114.741Rp 71.883.491Rp 63.652.241Rp 47.189.741Rp 38.958.491Rp 30.727.241Rp

100.609.820Rp 91.737.320Rp 82.864.820Rp 65.119.820Rp 56.247.320Rp 47.374.820Rp

121.561.299Rp 112.058.799Rp 102.556.299Rp 83.551.299Rp 74.048.799Rp 64.546.299Rp

146.346.123Rp 136.218.123Rp 126.090.123Rp 105.834.123Rp 95.706.123Rp 85.578.123Rp

171.397.047Rp 160.657.047Rp 149.917.047Rp 128.437.047Rp 117.697.047Rp 106.957.047Rp

196.783.822Rp 185.443.072Rp 174.102.322Rp 151.420.822Rp 140.080.072Rp 128.739.322Rp

223.196.994Rp 211.255.494Rp 199.313.994Rp 175.430.994Rp 163.489.494Rp 151.547.994Rp

247.633.517Rp 235.140.767Rp 222.648.017Rp 197.662.517Rp 185.169.767Rp 172.677.017Rp

273.003.979Rp 259.959.979Rp 246.915.979Rp 220.827.979Rp 207.783.979Rp 194.739.979Rp

303.781.833Rp 290.285.583Rp 276.789.333Rp 249.796.833Rp 236.300.583Rp 222.804.333Rp

323.065.795Rp 309.292.795Rp 295.519.795Rp 267.973.795Rp 254.200.795Rp 240.427.795Rp

1.876.529.884Rp 1.704.318.634Rp 1.532.107.384Rp 1.187.684.884Rp 1.015.473.634Rp 843.262.384Rp

Kumulatif Net Benefit


150

Present Value

Turun 30% Turun 20% Turun 10% Naik 10% Naik 20% Naik 30% Benefit

1,00 (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp (21.447.946)Rp -Rp

1,00 (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp (8.430.376)Rp -Rp

1,00 (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp (8.566.876)Rp -Rp

0,901 (8.711.359)Rp (8.905.299)Rp (9.099.239)Rp (9.487.120)Rp (9.681.060)Rp (9.875.000)Rp 8.533.371Rp

0,812 (2.534.201)Rp (2.860.625)Rp (3.187.049)Rp (3.839.897)Rp (4.166.321)Rp (4.492.745)Rp 15.015.504Rp

0,731 149.123Rp (253.840)Rp (656.804)Rp (1.462.732)Rp (1.865.695)Rp (2.268.659)Rp 19.342.260Rp

0,659 1.932.599Rp 1.536.705Rp 1.140.811Rp 349.022Rp (46.872)Rp (442.766)Rp 19.794.713Rp

0,593 1.846.042Rp 1.473.786Rp 1.101.530Rp 357.019Rp (15.237)Rp (387.493)Rp 19.357.299Rp

0,535 2.549.717Rp 2.206.649Rp 1.863.580Rp 1.177.442Rp 834.374Rp 491.305Rp 18.525.713Rp

0,482 2.892.210Rp 2.580.959Rp 2.269.707Rp 1.647.204Rp 1.335.953Rp 1.024.701Rp 17.430.084Rp

0,434 3.177.330Rp 2.895.122Rp 2.612.913Rp 2.048.496Rp 1.766.288Rp 1.484.079Rp 16.368.093Rp

0,391 6.517.577Rp 6.263.330Rp 6.009.082Rp 5.500.586Rp 5.246.339Rp 4.992.091Rp 15.254.865Rp

0,352 6.272.564Rp 6.043.676Rp 5.814.788Rp 5.357.012Rp 5.128.124Rp 4.899.236Rp 14.191.056Rp

0,317 5.229.590Rp 5.023.461Rp 4.817.331Rp 4.405.073Rp 4.198.944Rp 3.992.814Rp 13.192.272Rp

0,286 5.033.755Rp 4.847.784Rp 4.661.812Rp 4.289.869Rp 4.103.898Rp 3.917.926Rp 12.274.119Rp

0,258 4.844.227Rp 4.676.463Rp 4.508.698Rp 4.173.169Rp 4.005.405Rp 3.837.640Rp 11.407.986Rp

0,232 4.558.780Rp 4.408.966Rp 4.259.152Rp 3.959.524Rp 3.809.710Rp 3.659.896Rp 10.486.980Rp

0,209 4.283.471Rp 4.149.450Rp 4.015.429Rp 3.747.386Rp 3.613.365Rp 3.479.344Rp 9.649.530Rp

0,188 3.938.878Rp 3.820.438Rp 3.701.998Rp 3.465.118Rp 3.346.678Rp 3.228.238Rp 8.764.560Rp

0,170 4.213.420Rp 4.107.085Rp 4.000.750Rp 3.788.080Rp 3.681.745Rp 3.575.410Rp 8.081.460Rp

0,153 3.832.791Rp 3.739.155Rp 3.645.519Rp 3.458.247Rp 3.364.611Rp 3.270.975Rp 7.303.608Rp

0,138 3.503.375Rp 3.420.471Rp 3.337.568Rp 3.171.761Rp 3.088.857Rp 3.005.954Rp 6.632.280Rp

0,124 3.275.233Rp 3.200.740Rp 3.126.247Rp 2.977.261Rp 2.902.768Rp 2.828.275Rp 6.108.426Rp

0,112 2.736.891Rp 2.675.151Rp 2.613.411Rp 2.489.931Rp 2.428.191Rp 2.366.451Rp 5.186.160Rp

0,101 2.562.417Rp 2.506.740Rp 2.451.064Rp 2.339.712Rp 2.284.035Rp 2.228.359Rp 4.788.158Rp

0,091 2.800.785Rp 2.759.630Rp 2.718.475Rp 2.636.166Rp 2.595.011Rp 2.553.856Rp 3.621.618Rp

0,082 1.581.285Rp 1.558.591Rp 1.535.898Rp 1.490.511Rp 1.467.817Rp 1.445.124Rp 2.042.415Rp

28.041.305Rp 23.429.390Rp 18.817.475Rp 9.593.645Rp 4.981.730Rp 369.815Rp 273.352.529Rp

DF 11%

NPV 11%


Documents

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEREMAJAAN TANAMAN …