27
ANALISIS HUBUNGAN INDUSTRIALISASI, KEMISKINAN DAN SUMBER DAYA ALAM I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa industrialisasi di Indonesia sejak Pelita I hingga saat ini telah mencapai hasil yang diharapkan. Setidaknya industrialisasi telah mengakibatkan transformasi struktural di Indonesia. Pola pertumbuhan ekonomi secara sektoral di Indonesia agaknya sejalan dengan kecenderungan proses transformasi struktural yang terjadi di berbagai negara, dimana terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian (sering disebut sektor primer), sementara kontribusi sektor sekunder dan tersier cenderung meningkat. Hal tersebut memiliki pengaruh sampingan terhadap pelestarian lingkungan hidup dan proses penanggulangan kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung. Industrialisasi telah menimbulkan penambahan jumlah kemiskinan dan pengurangan sumber daya alam secara signifikan. Selain itu, hubungan antara pelestarian lingkungan hidup dan penanggulangan kemiskinan sudah cukup lama menjadi bahan perdebatan, terutama di kalangan penyusun kebijakan. Di

Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

ANALISIS HUBUNGAN INDUSTRIALISASI, KEMISKINAN DAN SUMBER DAYA ALAM

I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri bahwa industrialisasi di Indonesia sejak Pelita I hingga saat ini

telah mencapai hasil yang diharapkan. Setidaknya industrialisasi telah mengakibatkan

transformasi struktural di Indonesia. Pola pertumbuhan ekonomi secara sektoral di Indonesia

agaknya sejalan dengan kecenderungan proses transformasi struktural yang terjadi di

berbagai negara, dimana terjadi penurunan kontribusi sektor pertanian (sering disebut sektor

primer), sementara kontribusi sektor sekunder dan tersier cenderung meningkat.

Hal tersebut memiliki pengaruh sampingan terhadap pelestarian lingkungan hidup dan

proses penanggulangan kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Industrialisasi telah menimbulkan penambahan jumlah kemiskinan dan pengurangan sumber

daya alam secara signifikan.

Selain itu, hubungan antara pelestarian lingkungan hidup dan penanggulangan

kemiskinan sudah cukup lama menjadi bahan perdebatan, terutama di kalangan penyusun

kebijakan. Di Indonesia, topik ini menjadi hangat saat tumbuhnya kesadaran lingkungan pada

akhir dekade 1960-an. Pada saat  itu,  di  satu  pihak  muncul  tekanan  untuk  membangun 

lembaga pemerintahan yang khusus mengatur pelestarian lingkungan. Tetapi di pihak  lain, 

berkembang  pula  oposisi  yang  mengkhawatirkan  adanya kekuatan gerakan pelestarian

lingkungan hidup yang dapat menghambat pembangunan, terutama pembangunan ekonomi,

sehingga mengganggu upaya penanggulangan kemiskinan. Kompromi yang dicapai tercermin

dari  dibentuknya  sebuah  Kantor  Menteri  Negara  Pengawasan Pembangunan dan

Lingkungan Hidup pada tahun 1978. Bentuk “Kantor Menteri Negara” berarti lembaga yang

Page 2: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

bersangkutan hanya mempunyai kewenangan  koordinasi,  bukan  operasional,  dan tidak

memiliki kantor di daerah.

Ketiga komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain. Ada hubungan saling

mempengaruhi yang terlihat seperti membentuk pola ketergantungan yang tak terpisahkan.

Industrialisasi mempengaruhi lingkungan hidup dan sumber daya alam, permasalahan

lingkungan hidup memiliki dampak terhadap perekonomian dan kemiskinan, kemiskinan

merupakan salah satu dampak sampingan industrialisasi.

B.     Rumusan Masalah

Keadaan industrialisasi yang terjadi memiliki pengaruh terhadap  masalah kemiskinan

dan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Industrialisasi telah

menimbulkan peningkatan kemiskinan dan masalah menipisnya sumber daya alam serta

berbagai masalah lainnya. Oleh karna itu penyusun merumuskan permasalahan:

1.      Pengertian dan kajian industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam

2.      Ekonomi (kemiskinan) versus lingkungan

3.      Hubungan industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam  di Indonesia.

C.    Tujuan dan Manfaat Pembahasan

Tujuan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis kaitan antara kemiskinan,

industrialisasi dan sumber daya alam” adalah untuk:

1.      Mengetahui pengertian dan kajian industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam

2.      Mengetahui kaitan ekonomi (kemiskinan) versus lingkungan

3.      Mengetahui bagaimanakah hubungan industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam  di

Indonesia?

Page 3: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

Hal ini berguna sebagai sumber informasi pendukung dalam pembelajaran keilmuan

ekonomi sumber daya alam dan lingkungan di fakultas umumnya dan di fakultas ekonomi

pembangunan Universitas Almuslim Kabupaten Bireuen secara khususnya.

II.                PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Kajian Industrialisasi, Kemiskinan dan Sumber Daya Alam

1.      Industrialisasi

Kata industrialisasi berasal dari kata dasar industri yang memiliki arti secara umum

adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam

menghasilkan laba. Misalnya "industri musik", "industri mobil", atau "industri ternak"

(id.wikipedia.org, 2010).

Menurut Dumairy, istilah industri mempunyai dua arti. Pertama, industri adalah

himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Dalam konteks ini disebut industri kosmetik

misalnya, berarti himpunan perusahaan penghasil produk kosmetik. Industri tekstil adalah

himpunan pengusaha yang membuat tekstil. Kedua, industri menunjuk sektor ekonomi yang

di dalamnya terdapat kegiatan produktif mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau

Page 4: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

setengah jadi. Kegiatan pengolahan itu sendiri dapat bersifat masinal, elektrikal atau bahkan

manual. (Dumairy, 1996, h-227).

Industrialisasi adalah suatu proses menciptakan interaksi para pihak yang memiliki

kepentingan ekonomis yang sama terhadap suatu siklus rantai nilai (id.answers.yahoo.com,

2009). Proses ini dapat terjadi secara alamiah maupun disengaja. Secara alamiah, pemicu

proses industrialisasi adalah pasar.

Proses industrialisasi, dengan meminjam istilah dari Dawam Rahardjo-adalah suatu

keniscayaan (Dawam Rahardjo, 1995), karena proses ini dianggap sebagai sebuah kunci ke

arah kemakmuran yang didambakan oleh setiap bangsa. Kendatipun bukan satu-satunya,

industrialisasi dapat dianggap sebagai salah satu jalan yang penting dalam mencapai

kemakmuran.

Tujuan industrialisasi antara lain: memperluas lapangan kerja, menambah devisa negara,

memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun sumberdaya manusia dan terutama

menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa menjadi lebih cepat.

2.      Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan

dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan

(id.wikipedia.org, 2010).

Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal

untuk hidup layak (id.answers.yahoo.com, 2009). Kemiskinan merupakan sebuah kondisi

yang berada di bawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non

makanan, yang disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan (poverty

threshold).

Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk

dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang per hari dan

Page 5: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

kebutuhan non-makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan,

transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya.

Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi pendapatan dalam bentuk uang

ditambah dengan keuntungan-keuntunan non-material yang diterima oleh seseorang. Secara

luas kemiskinan meliputi kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan kesehatan

yang buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemiskinan kadang

juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi

masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.

 Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

         Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari,

sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai

situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

         Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan

ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan

informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup

masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.

         Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai"

di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori, yaitu Kemiskinan absolut dan

Kemiskinan relatif.

Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten, tidak terpengaruh

oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase

dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia

(kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).

Page 6: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan

dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari,

dengan batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi

kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi

penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28%

pada 1990 menjadi 21% pada 2001. Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari

penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh.

Tetapi, nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.

Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun

sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.

Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang

lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari

sudut ilmiah yang telah mapan.

3.                           Sumber daya alam

Sumber daya alam adalah potensi sumber daya yang terkandung dalam bumi (tanah), air,

dan dirgantara yang dapat didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan

manusia (id.wikipedia.org, 2010).

Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan

dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan

hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air,

permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang

tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya (organisasi.org, 2006).

Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat dikembangkan

untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati

Page 7: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan manusia ( intl.feedfury.com , 2008). 

Proses terbentuknya sumber daya alam di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor,

antara lain :

o Secara astronomis, Indonesia terletak di daerah tropik dengan curah hujan

tinggi menyebabkan aneka ragam jenis tumbuhan dapat tumbuh subur. Oleh

karena itu Indonesia kaya akan berbagai jenis tumbuhan. 

o Secara geologis, Indonesia terletak pada pertemuan jalur pergerakan lempeng

tektonik dan pegunungan muda menyebabkan terbentuknya berbagai macam

sumber daya mineral yang potensial untuk dimanfaatkan. 

o Wilayah lautan di Indonesia mengandung berbagai macam sumber daya

nabati, hewani, dan mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara serta

tambang minyak bumi. 

Sumber daya alam dapat digolongkan menjadi beberapa golongan yaitu:

a.       Sumber daya alam berdasarkan jenis

-          Sumber daya alam hayati/ biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.

contohnya tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain

-          Sumber daya alam non hayati/ abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda

mati. contohnya bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain

b.      Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan:

-          Sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam yang dapat

digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan contohnya air, tumbuh-tumbuhan,

hewan, hasil hutan, dan lain-lain

Page 8: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

-          Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui/ non renewable ialah sumber daya alam

yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak

dapat dilestarikan serta dapat punah. contohnya minyak bumi, batubara, timah, gas alam.

-          Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited

contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.

c.       Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya

-          Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan

untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.

contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.

-          Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau

memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. misalnya ombak, panas

bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.

-          Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat

hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

B.     Kaitan Ekonomi Versus Lingkungan

Berkembangnya istilah “ekonomi versus lingkungan” telah membuat orang semakin

ragu-ragu dalam mengambil keputusan melestarikan lingkungan hidup. Memang pengelolaan

lingkungan penuh dengan konflik. Tetapi benarkah konflik ini sebenarnya adalah konflik

antara kepentingan ekonomi dan kepentingan pelestarian lingkungan?

Hampir semua konflik dalam pengelolaan lingkungan menyangkut pilihan antara

rencana suatu kegiatan proyek atau kebijakan yang dibutuhkan dibandingkan dengan dampak

lingkungan yang mungkin timbul sehingga merugikan manusia. Sebagai contoh, penggunaan

Page 9: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

lahan untuk kegiatan tambang Golongan C; pembangunan pabrik di lingkungan yang rentan;

pembangunan jalan menembus hutan; penambangan di kawasan penyimpanan air; dan lain

sebagainya. Bila ditilik lebih dalam, konflik yang ada sebenarnya adalah konflik antara

sekelompok kecil orang demi kepentingan diri atau kepentingan kelompok dalam jangka

pendek, melawan kepentingan orang banyak dalam jangka panjang. Dalam konflik semacam

ini, karena kelompok kecil dengan sumber daya kuat berhadapan dengan kepentingan orang

banyak yang lemah, maka kepentingan umum pun akhirnya dikalahkan. Pada akhir proyek,

masyarakat menderita karena lingkungannya rusak.

Beberapa hal juga perlu kita teliti lebih lanjut dalam menghadapi kontroversi

kewajiban pabrik untuk mengolah limbah yang menyebabkan biaya produksi meningkat

sehingga selanjutnya menurunkan daya saing produksi. Pertama, jika produsen tidak

mengolah limbahnya, tidak berarti biaya yang timbul karena limbah/ emisi yang dihasilkan

menjadi “hilang”. Biaya yang tidak dikeluarkan oleh produsen hanya dialihkan kepada orang-

orang yang hidup di sekitarnya dalam bentuk gangguan kesehatan, kelangkaan air, gangguan

saluran pernapasan, dan sebagainya. Pada akhirnya ini menjadi masalah keadilan dan

kemiskinan. Apakah biaya lingkungan harus dipikul oleh produsen/konsumen barang, atau

oleh orang-orang yang hidup di sekitar pabrik yang tidak mendapatkan manfaat dari kegiatan

produksi di lokasinya?

Kedua, biaya lingkungan dari kegiatan produksi jumlahnya tidak terlalu besar

sehingga mempengaruhi daya saing. Ketika para produsen ditanya, misalnya tentang biaya

pengolahan limbah relatif terhadap biaya produksi industri tekstil (pencelupan), jawabannya

selalu berkisar antara 20% - 40% dari biaya produksi. Sebuah survey menunjukkan bahwa

biaya yang keluar untuk pengolahan limbah yang benar (memenuhi ketentuan peraturan)

adalah sekitar 2%. Kenaikan 2% ini terlalu kecil untuk mempengaruhi daya saing. Jadi dapat

Page 10: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

disimpulkan bahwa tidak benar bahwa upaya pelestarian lingkungan menimbulkan biaya

produksi tinggi sehingga dapat meningkatkan kemiskinan.

Apa yang banyak terjadi di berbagai negara berkembang, khususnya Indonesia pada

era tahun-tahun 1980-an dan 1990-an, adalah adanya peningkatan pendapatan dan penurunan

tingkat kemiskinan secara umum, yang kemudian disertai dengan percepatan terjadinya

kerusakan lingkungan. Apakah kejadian ini menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya

bersifat bertentangan arah?

Untuk menjawabnya, perlu kita perhatikan situasi ekonomi Indonesia pada kurun

waktu tersebut. Scientific American (1989) misalnya menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia

pada saat itu ditentukan oleh kegiatan-kegiatan yang bersumber pada sumber daya alam

(mencapai 79%). Ekonomi yang bertumpu kepada eksploitasi sumber daya alam ini sangat

berhubungan dengan kerusakan lingkungan hidup. Kenaikan tingkat hidup serta penurunan

tingkat kemiskinan yang didorong oleh ekspolitasi sumber daya alam ini dengan sendirinya

bukan saja mengurangi cadangan sumber daya alam tetapi juga merusak lingkungan. Dampak

dari kerusakan lingkungan ini baru terjadi pada generasi berikutnya, ketika sumber daya alam

yang semakin langka tidak mampu lagi menunjang pembangunan. Lingkungan hidup yang

rusak juga tidak mampu menunjang kehidupan. Jadi, kenaikan kesejahteraan dengan merusak

lingkungan bukannya tidak mungkin terjadi. Hanya saja, peningkatan kesejahteraan yang

terjadi bersifat sementara, tidak berkelanjutan, dan dampaknya di kemudian hari justru

negatif.

C.    Hubungan Industrialisasi, Kemiskinan dan Sumber Daya Alam  Di Indonesia

Di Indonesia, Tulus Tambunan (2001, h-108) mencatat adanya proses industrialisasi

dimulai dari tahun 1969 dan berhasil mengangkat tingkat pendapatan per kapita di atas US$

1.000 per tahun dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 7% pada saat penduduk 200 jutaan.

Page 11: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

Namun saat tulisan ini dibuat, keadaan menurun jauh, hingga diperkirakan income perkapita

hanya 650 US$ dengan pertumbuhan ekonomi di bawah 4% dan jumlah penduduk hampir

210 juta. Yudo Swasono mencatat bahwa setelah krisis ekonomi yang terjadi pada periode

1982-1986, pada waktu itu pertumbuhan hanya 5%.

Selanjutnya dengan proses industrialisasi pertumbuhan meningkat dan berhasil

recovery (pulih kembali), hingga tumbuh tahun 1989 ialah 7,5%, tahun 1991 mencapai 6,6%

dan pada akhir Repelita X, atau akhir Pembangunan Jangka Panjang II akan tumbuh dengan

rata-rata 8,7%. (Muhammad Thoyib, 1995, h-4). Namun perkiraan ini meleset jauh, sebab

mulai 1997 terjadi krisis moneter yang berlanjut hingga riset ini ditulis, ternyata kondisi itu

masih belum pulih.

Industrialisasi yang berkembang di era sekarang ini menyedot begitu banyak tenaga

kerja. Hal ini telah merubah alur pendistribusian tenaga kerja dari sektor non industri menuju

sektor industri. Hal ini juga berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh tenaga kerja

tersebut. Dengan kata lain secara tidak langsung industrialisasi telah mempengaruhi tingkat

kemiskinan.

Namun ternyata perekonomian Indonesia masih sangat tegantung pada sumber daya

alam (pertanian, hasil hutan, perkebunan, pariwisata, pertambangan, dan sebagainya). Di

pihak lain, tingkat pendapatan masyarakat umumnya masih rendah. Oleh karena itu, tingkat

kesejahteraan (dan usaha penanggulangan kemiskinan) Indonesia menjadi sangat dipengaruhi

oleh perubahan kualitas lingkungan.

Tabel 1. Matriks Ketergantungan Ekonomi terhadap SDA dan LH dengan Tingkat PendapatanPendapatan Tinggi/ Pendapatan Rendah/

High Income Low IncomeKetergantungan ekonomi

terhadap SDA dan LH tinggi/ High economic dependence on natural

resources and the environment

Dampak kerusakan terhadap kesejahteraan sedang (misalnya: New

Zealand)/ Medium level of negative impact on

prosperity (e.g. New

Dampak kerusakan terhadap kesejahteraan

tinggi (misalnya: Indonesia)/ High level of negative impact on

prosperity (e.g.

Page 12: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

Zealand) Indonesia)

Ketergantungan ekonomi terhadap SDA dan LH rendah/ Low economic dependence on natural

resources and the environment

Dampak kerusakan terhadap kesejahteraan

rendah (misalnya: Singapore)/ Low level of

negative impact on prosperity (e.g Singapore)

Dampak kerusakan terhadap kesejahteraan

sedang/ Medium level of negative impact on

prosperity

Di samping itu, kita perlu pula memperhatikan kepekaan perubahan kualitas

lingkungan terhadap masyarakat dengan tingkat kehidupan tertentu dalam satu komunitas

tertentu. Umumnya karena daya beli yang lebih kuat (karena itu mempunyai pilihan yang

lebih luas) dan informasi yang lebih lengkap, maka mereka yang berpendapatan tinggi lebih

tidak peka terhadap kualitas lingkungan yang menurun. Pada kasus di mana kualitas

lingkungan udara telah tercemar, mereka yang berpendapatan tinggi lebih mudah untuk

pindah ke lokasi lain dengan kualitas udara lebih baik, sedangkan mereka yang

berpendapatan rendah akan terjebak dalam lingkungan tercemar tersebut.

Bila ditinjau lebih mendalam, terlihat ada hubungan yang saling mempengaruhi antara

industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam. Industrialisasi mempengaruhi kemiskinan

melalui tingkat pendapatan yang diberikan sektor industri. Kemiskinan mempengaruhi

tinggkat penggunaan sumberdaya alam dan proses konservasi sumber daya alam serta

lingkungan hidup. Sumber daya alam merupakan sebagai bahan baku dalam Industrialisasi .

Hubungan ini terlihat pada diagram berikut.

Industrialisasi

 Diagram 1. Hubungan saling mempengaruhi antara indusrtialisasi, kemiskinan dan

sumber daya alam 

Page 13: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

             3                                                               1

Sumber Daya Alam

 Sumber Daya Alam

                                                                     2

Selain itu industrialisasi memberikan dampak pula pada tingkat kesehatan yang

mempengaruhi jumlah natalitas dan mortalitas penduduk. Dengan kata lain industrialisasi

juga mempengaruhi jumlah penduduk sehingga membentuk hubungan sesuai diagram

berikut.

Diagram 2. Hubungan Antara Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, Barang Sumberdaya Dan Lingkungan

 

Dengan berkembangnya jumlah penduduk, perekonomian harus lebih banyak

menyediakan barang dan jasa yang merupakan hasil dari industrialisasi. Peningkatan

produksi barang dan jasa menuntut lebih banyak produksi barang SDA yang harus digali dan

semakin menipisnya SDA dan akhirnya pencemaran lingkungan semakin meningkat.

Page 14: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

Ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumberdaya dan

pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi

dan tersedianya sumberdaya alam yang ada di dalam bumi. Di samping itu dengan

pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik sebagai

bentuk industrialisasi akan meningkatkan pencemaran lingkungan.

Peningkatan pencemaran lingkungan akan mempersempit lapangan kerja sehingga

menimbulkan pengangguran dan berujung pada persoalan kemiskinan. Hubungan itu terus

berlangsung dengan pola saling mempengaruhi satu sama lainnya dimana untuk memperbaiki

salah satu diantaranya maka harus memperbaiki keseluruhan bagian. Misalnya dalam

penanganan pembrantasan kemiskinan maka permasalahan industrialisasi dan sumber daya

alam juga harus menjadi fokus penanganan dalam proses tersebut.

Page 15: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

III.             PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang

bersifat tarik menarik (timbal balik) diantara industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya

alam. Ketiga komponen tersebut merupakan permasalahan kompleks yang tidak dapat

dipisahkan.

B.     SARAN- SARAN

Diperlukan analisa lebih lanjut terhadap cara penanganan permasalahan kemiskinan

dengan keterkaitannya terhadap industrialisasi dan sumber daya alam sebagai satu

permasalahan kompleks. Khususnya dengan menitik beratkan pada peran pemerintah,

masyarakat dan lembaga-lembaga lainya dalam penanganan permasalahan tersebut.

Page 16: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

DAFTAR PUSTAKA

Internet:http://www.scribd.com/doc/14597304/TEORI-KEMISKINAN

http://www.akatiga.org/.../kemiskinan/113-memerangi-kemiskinan 

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090728000755AAQJFBK

http://koesmawan.wordpress.com/2009/03/11/industrialisasi-permasalahan dan-peranannya-bagi-

akselerasi-pertumbuhan-ekonomi-rakyat-1970-2000/

http://id.wikipedia.org/wiki/Industri

http://www.infokedokteran.com/article/pengertian-industrialisasi.html

http://www.ekonomirakyat.org/index4.php

http://www.organisasi.org/

pengertian_sumber_daya_alam_dan_pembagian_macam_jenisnya_biologi

http://www.intl.feedfury.com/.../16434038-sumber-daya-alam\ indonesia.html

Diposkan oleh Om Farhan di 07.23 Label: MAKALAH

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog ►   2013 (73)

▼   2012 (35) o ▼   Februari (35)

Page 17: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

SALAH LANGKAH SUARA KATA SESAT SUARA BISIKAN PUISI BUAT PENYAIR NASEHAT AYAH KOTAKU INDONESIAKU HATI HARI INI DAMAI ACEH BIRU 3 HARI DI BULAN AGUSTUS 2002 PEMIKIRAN-PEMIKIRAN KEYNES PEMBAHARUAN TERHADAP MARXISME PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI SUMBER

DAYA M... ANALISIS MASALAH KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN

HIDUP... ANALISIS HUBUNGAN INDUSTRIALISASI, KEMISKINAN DAN

... TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA KOPERASI DAN UKM, WUJUD REALISASI EKONOMI

KERAKYAT... KOPERASI DAN EKONOMI KERAKYATAN PENGERTIAN KOPERASI DAN PERKEMBANGAN KOPERASI

DI ... KOPERASI SECARA KEBERSAMAAN UNTUK MENCAPAI

KESEJAH... PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA UNTUK

KESEJAHTERAA... SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI

PEGAW... PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM

MENGHA... KEBERADAAN KOPERASI SYARIAH PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT MELALUI PROGRAM

PEMBER... STRUKTUR INDUSTRI ROKOK PENGANGKUTAN LAUT DALAM KEGIATAN BISNIS DAMPAK EKSISTENSI INDONESIA DALAM ORGANISASI D-8 SISTEM EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA ABORSI DALAM PANGAN ISLAM Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik Bagi Masyarak... Peranan Bagian Perpustakaan dan Arsip sebagai Perp...

►   2009 (16)

Kontributor

Page 18: Analisis Hubungan Industrialisasi Dan Kemiskinan Dan Sda1

Om Farhan om miswar albatross

Site Meter

Shoutboxbangprenfollow me ganMay 24th, 2012

ShoutCampWelcome to shoutcamp.comBiru: Go to http://shoutcamp.com to login to your shoutbox control panel.43 minutes agoShout@archieve

Free Shoutbox by ShoutCampbusana muslim baju batik baju korea

PengikutTemplate Picture Window. Gambar template oleh ianmcdonnell. Diberdayakan oleh Blogger.

Post Messa