51
Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau alternatif-alternatif pemecahan masalah pada langkah kedua dari proses pengambilan keputusan, tahap selanjutnya adalah mengeksplorasi dan menganalisa lebih dalam setiap alternatif yang ada. Hal ini harus dilakukan dengan melihat setiap alternatif dari berbagai perspektif seperti aspek teknis, sosial, lingkungan, dan finansial. Dari sudut pandang ekonomi teknik, dampak dari keputusan yang diambil harus dianalisis berdasarkan kriteria finansial. nalisis Finansial

Analisis Finansial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Finansial. Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau alternatif-alternatif pemecahan masalah pada langkah kedua dari proses pengambilan keputusan , tahap selanjutnya adalah mengeksplorasi dan menganalisa lebih dalam setiap alternatif yang ada . - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Analisis Finansial

Setelah kita berhasil mengembangkan ide-ide atau alternatif-alternatif pemecahan masalah pada langkah kedua dari proses pengambilan keputusan, tahap selanjutnya adalah mengeksplorasi dan menganalisa lebih dalam setiap alternatif yang ada.

Hal ini harus dilakukan dengan melihat setiap alternatif dari berbagai perspektif seperti aspek teknis, sosial, lingkungan, dan finansial.

Dari sudut pandang ekonomi teknik, dampak dari keputusan yang diambil harus dianalisis berdasarkan kriteria finansial.

Analisis Finansial

Page 2: Analisis Finansial

Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria ekonomi teknik umumnya didasarkan atas salah satu atau lebih dari empat parameter finansial berikut:

• Nilai bersih sekarang (net present value),

• Nilai arus kas tahunan (uniform annual cash flow),

• Laju pengembalian modal (rate of return),

• Ataupun rasio pendapatan terhadap biaya (benefit-cost ratio).

Page 3: Analisis Finansial

Analisis biaya dan manfaat (cost-benefit-analysis) merupakan teknik analisis yang relatif sederhana dan sangat umum digunakan dalam menentukan aksi atau keputusan yang akan diambil.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, analisis biaya dan manfaat dilakukan dengan semata-mata mempertimbangkan aspek finansial (financial costs dan financial benefits) dari setiap alternatif.

Misalnya, dalam pembangunan jalan baru untuk membuka ases bagi daerah-daerah yang terisolir, analisis biaya dan manfaat hanya memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk membangun jalan tersebut dan besarnya manfaat finansial yang akan diperoleh dari pembukaan jalan baru tersebut. Dalam hal ini, pengaruh pembukaan jalan terhadap kondisi lingkungan serta manfaat nonfinansial yang akan dinikmati oleh penduduk disekitar jalan yang dibangun tidak diperhitungkan dalam analisis biaya dan manfaat.

Page 4: Analisis Finansial

Analisis nilai bersih sekarang (net present value analysis) membandingkan antara nilai sekarang dari semua biaya yang akan dikeluarkan dengan nilai sekarang dari semua pendapatan yang akan diperoleh.

Secara sepintas kita dapat menghitung bahwa biaya rata-rata per tahun dari mesin tersebut adalah Rp 90 juta (diperoleh dari harga pembelian dibagi dengan jumlah tahun mesin tersebut akan berproduksi). Dengan tingkat keuntungan sebesar Rp 100 juta setiap tahun maka kita akan mengatakan bahwa investasi pada Mesin tersebut akan memberikan keuntungan sebesar Rp 10 juta setiap tahun. Benarkah demikian?

Misalkan sebuah perusahaan membutuhkan sebuah mesin produksi seharga Rp 450 juta dan mesin tersebut diperkirakan akan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 100 juta setiap tahun. Apabila mesin tersebut diperkirakan dapat digunakan selama lima tahun, apakah investasi tersebut layak dilakukan?

Page 5: Analisis Finansial

Dalam analisis ekonomi teknik, kita akan mempelajari konsep pengaruh waktu terhadap nilai uang. Berdasarkan konsep ini, uang sejumlah Rp 450 juta sekarang tidak sama nilainya dengan uang yang akan diperoleh sebesar Rp 90 juta setiap tahun selama lima tahun akibat adanya inflasi dan suku bunga.

Page 6: Analisis Finansial

Selain nilai net present value (NPV) dan nilai equivalent uniform annual value, nilai internal rate of return (IRR) juga sangat sering digunakan dalam menilai kelayakan finansial suatu investasi.

Nilai IRR merupakan tingkat diskonto (discount rate) dimana nilai sekarang (present value) dari semua aliran kas yang akan terjadi selama kepemilikan suatu aset sama dengan nilai investasi yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset tersebut

Page 7: Analisis Finansial

Analisa EkonomiKlasifikasi persoalan ekonomi pada berbagai pengembangan proyek sumber daya air dibedakan menurut 2 kategori : Berupa persoalan, dimana manfaat dari kemungkinan

proyek dapat dikenali (identical), sehingga cara pemilihan kemungkinan pemecahan yang paling ekonomis hanya membandingkan biaya proyek saja.

Berupa persoalan, dimana manfaat dan biaya dari kemungkinan proyek sangat berbeda, sehingga perlu dilakukan analisis dari manfaat dan biaya untuk memilih kemungkinan yang diinginkan.

Dalam Analisis Ekonomi (Manfaat dan Biaya), terdapat 3 parameter utama, yaitu :

a. Ratio Manfaat Biaya (BCR = Benefit Cost Ratio)b. Nilai Netto Sekarang (NPV) = Net Present Value)c. Tingkat Pengembalian Internal (IRR atau EIRR =

Economic – Internal Rate of Return)

Page 8: Analisis Finansial

•Benefit Cost Ratio (BCR)BCR adalah perbandingan antara nilai ekivalen dari Benefit (Manfaat) dengan nilai Ekivalen dari Cost (Biaya) pada suatu titik waktu yang sama, misalnya Present Worth (Sekarang), Future Worth (yang akan datang) ataupun Annual Worth.Secara umum rumus untuk perhitungan nilai ini dapat diuraikan sebagai berikut :

nt

tt

nt

tt i

Ct

i

BtBCR

11 )1(:

)1(dimana : Bt =

Benefit pada tiap tahun Ct =

Cost pada tiap tahun 1 / ( 1+i )t =

Rumus Pv (Present Value) t =

1,2,3 ……… n = jumlah tahun i = tingkat bungaapabila : BCR 1 maka proyek layak untuk dilaksanakan BCR < 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan

Page 9: Analisis Finansial

Net Present Value (NPV)NPV adalah jumlah dari keseluruhan manfaat (Benefit) dikurangi dengan keseluruhan biaya (cost) pada suatu titik waktu yang sama, misalkan Present Worth, Future Worth, ataupun Annual Worth.Dari difinisi tersebut diatas dapat disimpulkan : NPV = Pv . Benefit – Pv. Cost.

nt

tti

CtBtNPV

1 )1(

)( Dimana : Bt =

Benefit pada tiap tahun Ct = Cost pada

tiap tahun 1 / ( 1+i )t = Rumus Pv (Present

Value) t =

1,2,3 ……… n =

jumlah tahun i =

tingkat bungaapabila : NPV positif atau > 0, maka proyek layak untuk

dilaksanakan NPV negatif atau < 0, maka proyek tidak layak

untuk dilaksanakan

Page 10: Analisis Finansial

Tingkat Pengembalian Internal (IRR)IRR adalah merupakan nilai suku bunga yang diperoleh jika BCR bernilai sama dengan 1 atau nilai suku bunga yang diperoleh jika NPV bernilai sama dengan 0 (nol). IRR dihitung atas dasar pendapatan pertahun bersih dan total investasi yang diperlukan.Nilai IRR ini sangat penting diketahui untuk melihat sejauh mana kemampuan proyek ini dapat dibiayai dengan melihat nilai suku bunga pinjaman yang berlaku Dimana :

Bt = Benefit pada tiap tahun

Ct = Cost pada tiap tahun

1 / ( 1+i )t = Rumus Pv (Present Value)

t = 1,2,3 ……… n = jumlah tahun i = tingkat bungaapabila : IRR > suku bunga yang ditetapkan (maka

proyek layak untuk dilaksanakan) IRR < suku bunga yang ditetapkan (maka

proyek tidak layak untuk dilaksanakan)

Page 11: Analisis Finansial

A. BIAYA PROYEKKomposisi dari suatu biaya proyek dapat dipisahkan menjadi 3 bagian (Kuiper, 1969) sebagai berikut :

• Biaya Modal (Investasi)• Biaya Tahunan (Annual Cost)• Biaya Kontraktor

Page 12: Analisis Finansial

1). Biaya Modal (Investasi)Biaya modal (Investasi) suatu proyek dapat ditafsirkan sebagai sejumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk penyelesaian / pelaksanaan Proyek. Pengeluaran (Komponen Cost) dari biaya modal (Investasi) terdiri dari :

a). Biaya Langsung terdiri dari biaya pekerjaan persiapan dan pekerjaan sipil (konstruksi dan tanah). Pekerjaan Persiapan

Biaya pekerjaan persiapan adalah perkiraan biaya untuk kebutuhan pembuatan jalan sementara, kantor lapangan, Base Camp, Gudang material, bengkel, barak tempat tinggal, laboratorium, alat telekomunikasi, sistem air bersih, penerangan dan lain-lain.

Besarnya biaya Pekerjaan Persiapan diusahakan seminimal mungkin dan harus lebih kecil dari 5 % biaya pekerjaan sipil.

Pekerjaan SipilBiaya pekerjaan sipil adalah biaya untuk kebutuhan pekerjaan konstruksi dan tanah, yang besarnya sama dengan volume pekerjaan dikalikan harga satuan. Harga satuan tersebut sudah memasukkan biaya kompensasi kepada pelaksana pekerjaan (berupa resiko dan overhead kontraktor).

Page 13: Analisis Finansial

b). Biaya Tidak Langsung yaitu sejumlah pengeluaran yang merupakan porsi substansial dari biaya langsung dan terdiri dari biaya administrasi, jasa konsultasi dan Biaya Tak Terduga.

• Biaya Administrasi, adalah sejumlah biaya yang diperuntukkan guna menunjang manajemen proyek. Besarnya diperkirakan 2,50% dari jumlah biaya sipil dan biaya persiapan.

• Biaya Jasa Konsultasi, adalah biaya pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan engineering, misalnya Survai Pendahuluan, Studi Awal, Detail Desain (Perencanaan Rinci) dan Supervisi Konstruksi. Besarnya diperkirakan 10% dari jumlah biaya sipil dan biaya persiapan.

• Biaya Tak Terduga (Contigencies) adalah sejumlah biaya yang diperuntukkan guna menyesuaikan perencanaan rinci dengan lapangan pada saat pekerjaan konstruksi berlangsung dengan batasan biaya maximum 10% dari jumlah biaya pekerjaan sipil dan biaya persiapan

Page 14: Analisis Finansial

c). Biaya Pembebasan Tanah (apabila ada)Dalam perhitungan pekerjaan biaya pembebasan tanah harus sudah termasuk ganti rugi tanaman, tempat tinggal dan untuk hal-hal khusus mencarikan alternatif lokasi pemindahan penduduk. Harga satuan untuk pembebasan tanah harus berpedoman pada ketentuan pemerintah daerah setempat atau panitia pembebasan tanah setempat. Mengenai pembebasan tanah untuk lahan memiliki harga rata-rata Rp. 200.000,- per M2.

Page 15: Analisis Finansial

2) Biaya Tahunan (Annual Cost)Biaya tahunan (Annual Cost) suatu proyek dapat ditafsirkan

sebagai pengeluaran yang dibutuhkan dalam 1 tahun.Adapun Componen Cost untuk biaya tahunan terdiri dari :

• Bunga Pinjaman (Interest)• Cicilan Pinjaman (Amortisasi)• Penyusutan (Deprisiasi)• Biaya O & M• Asuransi, Pajak dll.

Didalam “Analisis Ekonomi” ini perhitungan biaya tahunan untuk pekerjaan “Desain Rinci Rehabilitasi DI. Glapan (18.740ha)” hanya didasarkan pada biaya O & M saja mengingat bahwa pekerjaan ini dibiayai dengan rupiah murni

Page 16: Analisis Finansial

3) Biaya KontraktorYang dimaksud dengan biaya kontraktor disini adalah biaya

kompensasi kepada pelaksanaan pekerjaan berupa resiko dan overhead kontraktor. Didalam “Analisis Ekonomi” ini biaya kontraktor dimasukkan/digabungkan ke biaya konstruksi yaitu dengan cara menaikkan atau meninggikan Harga Satuan Pekerjaan (HSP).

Page 17: Analisis Finansial

B. MANFAAT PROYEKManfaat (Benefit) adalah kenaikan produksi “dengan proyek” dikurangi dengan produksi “tanpa proyek”.Adapun komponen untuk dasar perhitungan manfaat (Benefit) adalah :

• Pola tanam (Cropping Pattern)• Intensitas tanam (Cropping Intensity)• Tingkat produksi (Yield) setiap jenis tanaman• Besarnya Input sarana produksi : pupuk, tenaga, insektisida,

dll.Komponen-komponen tersebut diatas dihitung untuk 2 keadaan :

1.Keadaan 1 yaitu keadaan saat ini (sekarang) tanpa proyek2.Keadaan 2 yaitu keadaan saat ini (sekarang) dengan proyek

Page 18: Analisis Finansial

• Umur Pelayanan Fisik atau Teknik, adalah suatu periode dimana aset tetap dapat terus berfungsi meskipun diperoleh produk yang telah usang, boros dalam pengoperasiaan, dan pemeliharaan dengan biaya yang tinggi. Untuk evaluasi proyek atau analisis ekonomi umur pelayanan proyek, yang digunakan adalah umur pelayanan ekonomi, yaitu selama 20 tahun.

• Umur Pelayanan Ekonomi, adalah suatu periode dimana aset tetap mampu menghasilkan service yang efisien secara ekonomi kepada pemiliknya. Periode umur pelayanan ekonomi yang paling baik untuk proyek adalah selama 20 tahun. Biasanya evaluasi melebihi 20 tahun menjadi tidak berarti karena nilai manfaat dan biaya dibelakang hari menjadi kecil.

C. UMUR EKONOMIS (UMUR PELAYANAN PROYEK)Untuk keperluan evaluasi proyek perlu ditetapkan umur Pelayanan

Proyek dimana manfaat akan timbul dan biaya harus dikeluarkan.Umur pelayanan Proyek ada dua macam :

Page 19: Analisis Finansial

D. NILAI SEKARANG DAN TINGKAT SUKU BUNGA

1. Nilai SekarangNilai pelayanan ekonomi proyek umumnya bertahun-tahun, dimana manfaat dan biaya yang akan datang berbeda-beda, untuk itu diperlukan waktu tertentu dan semua nilai manfaat dan biaya masa yang akan datang dikonversikan ke waktu tersebut (biasanya sekarang) agar dapat diperbandingkan, nilai manfaat dan biaya pada waktu tersebut disebut nilai sekarang (Present Value).Pendekatan perhitungan nilai sekarang menggunakan Rumus

dimana :- Pv : Present value/nilai sekarang- r : Tingkat suku bunga- n : Interval waktu antara sekarang dengan tahun dimana biaya dikeluarkan atau timbulnya manfaat

niPV

1

1

Page 20: Analisis Finansial

2. Tingkat Suku BungaTingkat suku bunga sangat penting sekali untuk menghitung Present value/nilai sekarang. Tingkat suku bunga juga mengindikasikan cut off rate dimana usulan investasi diterima atau ditolak.Tingkat suku bunga untuk Analisis Finansial adalah cost of money yang berlaku dipasar. Ini sama dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman. Tingkat suku bunga untuk Analisis Ekonomi adalah tingkat suku bunga bayangan, dan dibawah system harga yang efisien, ini menggambarkan Opportunity Cost dari Kapital/Modal. Opportunity Cost dari modal adalah tingkat pengembalian ekonomi yang akan ditimbulkan oleh alternatif Rencana Investasi yang terbaik.

Page 21: Analisis Finansial

Secara teori Opportunity Cost dari modal merupakan indicator terbaik untuk penilaian kelayakan ekonomi proyek.Namun kenyataannya mengidentifikasi alternatif terbaik untuk seluruh negara adalah sulit, sehingga Opportunity Cost dari modal didekati sama dengan suku bunga Akaunting (Accounting Rate of Interest/ARI), yaitu suatu tingkat suku bunga dimana nilai investasi melebihi batas waktu, atau tingkat pengembalian ekonomi marjinal untuk modal terpengaruh.Umumnya tingkat suku bunga yang digunakan di Analisis Ekonomi dalam usulan proyek yang ditentukan Lembaga Keuangan Internasional berkisar antara 8 % sampai dengan 12 %.

Page 22: Analisis Finansial

E. ANALISIS KEPEKAAN (SENSITIVITAS)Analisis Ekonomi dari suatu proyek sering berdasar pada kejadian yang tidak tentu di kemudian hari dan data yang tidak akurat. Elemen-elemen dasar dalam aliran biaya dan manfaat seperti misalnya harga input dan output atau parameter-parameter yang digunakan jarang diwakili oleh hanya satu nilai yang benar. Akan lebih baik bila Analisis Biaya dan Manfaat mempertimbangkan kemungkinan variasi dari elemen-elemen dasar. Cara sederhana untuk melakukan hal itu adalah dengan melakukan analisis sensitivitas, analisis ini akan melihat fenomena apa yang terjadi pada hasil analisis proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat

Page 23: Analisis Finansial

Analisis sensitivitas dilakukan dengan mengikuti berbagai kasus (keadaan) perubahan yang mungkin terjadi, seperti diuraikan sebagai berikut :Keadaan 1 : NormalKeadaan 2 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat normalKeadaan 3 : Biaya proyek normal, manfaat turun 10 %Keadaan 4 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat turun 10 %Keadaan 5 : Pelaksanaan konstruksi mundur 2 thKeadaan 6 : Biaya proyek normal, manfaat naik 10 %

Page 24: Analisis Finansial

HARGA-HARGA EKONOMIDalam Analisis proyek harga-harga yang dipakai adalah harga-harga ekonomi, hal ini disebabkan karena harga ekonomi tidak sama dengan harga finansial (harga pasar) dimana dalam harga ekonomi termasuk penyesuaian/penggambaran nilai opportunitas suatu komoditi/kegiatan pada suatu negara. Sebagai contoh bahwa nilai opportunitas padi untuk Indonesia diperhitungkan berdasarkan perkiraan harga pasar dunia, dan dilihat apakah merupakan nilai eksport atau nilai import. Perkiraan harga jangka panjang merupakan dasar perhitungan harga-harga ekonomi (harga ditingkat petani).

Page 25: Analisis Finansial

Sebagai garis besar asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :a). Padi & Jagung

Untuk tanaman padi dan jagung diasumsikan bahwa dalam jangka panjang Indonesia mencapai tingkat swasembada, dengan demikian analisis harga padi dan jagung adalah dengan menggunakan harga rata-rata eksport dan import.b). Pupuk dan Obat-obatan

Nilai eksport pupuk Indonesia adalah urea, dengan demikian harga ekonomi urea dianalisis berdasarkan nilai eksport. Untuk TSP dan KCl dianalisis dengan menggunakan nilai import. Harga-harga untuk obat-obatan dianalisis berdasarkan harga dari PT. PERTANI.d). Dalam Analisis Ekonomi Upah Tenaga Kerja Orang (baik laki-laki maupun perempuan) diperhitungkan 70 % dari harga finansial/harga pasar. Untuk memperkirakan secara tepat besarnya upah rata-rata untuk tenaga kerja orang akan lebih mudah bila diperoleh dari Dinas Pertanian atau Hasil Survai Lapangan (data primer).

Page 26: Analisis Finansial
Page 27: Analisis Finansial

Tangible CostSemua biaya pembangunan yang dapat dinilai dengan uang1. Biaya untuk material dan fasilitas infrastruktur2. Biaya tenaga kerja3. Biaya pembebasan lahan4. Biaya penyediaan modal5. Pengurangan produksi akibat genangan air waduk6. Pengurangan produksi akibat penggunaan air untuk

keperluan lain7. Boaya pemurnian air limbah8. Biaya nonstruktur untuk meningkatkan pemberian air

O&P

Page 28: Analisis Finansial

Intangible CostSemua biaya pembangunan yang tidak mudah untuk dapatdinilai dengan uang1. Pengrusakan ekologi dan ekosistem2. Salinisasi areal pertanian3. Pengrusakan kehidupan keluarga dan masyarakat

tradisional4. Mengingkatkan penyakit yang disebabkan oleh air5. Penurunan kualitas air akibat kontaminasi mineral dan

biologi6. Kerusakan lingkungan seperti kerusakan rawa, hutan, erosi7. Kerusakan perikanan8. Pendangkalan saluran air/sungai

Page 29: Analisis Finansial

Benefit1. Benefit (manfaat, keuntungan), adalah semua peningkatan

penerimaan baik berupa barang dan jasa yang meningkatkan pendapatan bersih pihak yang terkait. Ada dua jenis benefit yaitu direct benefit, keuntungan dari proyek dan indirect benefit, yaitu biaya yang tidak secara tidak langsung berhubungan dengan output proyek.

2. Tangible benefit adalah keuntungan yang bisa diukur atau dinilai dengan uang.

3. Intangible benefit adalah keuntungan yang tidak dapat dinilai dengan uang, contoh: peningkatan rasa aman, peningkatan kualitas lingkungan, dll

Page 30: Analisis Finansial

Proyek dan Evaluasi Proyek adalah suatu kegiatan yang menggunakan

modal/resources/faktor produksi untuk mencapai suatu tujuan/target tertentu sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) setelah jangka waktu tertentu

Evaluasi Proyek adalah suatu kegiatan untuk: mengetahui tingkat keuntungan suatu inventasi menghindari pelaksanaan proyek yang tidak/kurang

menguntungkan memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan menentukan prioritas investasi

Page 31: Analisis Finansial
Page 32: Analisis Finansial

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN EMBUNG SAWAHAN

Page 33: Analisis Finansial

1) Periode Pengembalian (Payback Period)

A. Analisa Kelayakan Ekonomi

Dalam (Giatman,2006: 85) analisis Payback Period pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break event- point) merupakan jangka waktu yang diperluan untuk membayar kembali (mengembalikan). Jika komponen cashflow benefit dan cost-nya bersifat annual, maka formulanya menjadi:

dimana : k = Periode pengembalian Investasi = Modal yang diperlukan Annual Benefit = (Keuntungan-Pengeluaran) per tahun Periode Waktu = Tahun

Page 34: Analisis Finansial

Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak, diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu. Dalam metode Payback Period ini rencana investasi dikatakan layak (feasible): Jika k ≤ n dan sebaliknya. ,k = jumlah periode pengembalian ,n = umur investasi

Page 35: Analisis Finansial

2). Nilai Bersih pada Waktu Sekarang (Net Present Value / NPV)

Dalam metode ini pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang dari hasil (proceeds) yang diharapkan atas dasar discount rate tertentu, kemudian jumlah dari seluruh proceeds selama usianya dikurangi dengan PV dari jumlah investasi. Selisih antara PV keseluruhan proceeds dikurangi dengan PV dari pengeluaran modal dinamakan nilai sekarang neto (Net Present Value).

Dalam menganalisa, tanda layak dinyatakan oleh nilai NPV ≥ 0, artinya suatu proyek dapat dinyatakan bermanfaat untuk dilaksanakan. Jika NPV = 0, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sama dengan nilai modal yang ditanamkan. Jika NPV< 0, berarti proyek tersebut tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang dipergunakan, oleh karena itu pelaksanaannya harus ditolak.

Page 36: Analisis Finansial

Sementara itu NPV diperoleh dari PWB-PWC. Untuk mendapatkan nilai PWB, PWC, dan NPV dipakai formula umum sebagai berikut:

dimana: Cb = cash flow benefit Cc = cash flow cost FPB = faktor bunga present t = periode waktu n = umur investasi

Page 37: Analisis Finansial

3). Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return / IRR) Pengertian internal rate of return (IRR) didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan dijadikan jumlah nilai sekarang dari proceed yang diharapkan akan diterima.

Kriteria investasi IRR ini memberikan pedoman bahwa proyek akan dipilih apabila IRR > Sosial Discount Rate. Begitu pula sebaliknya, jika diperoleh IRR < Sosial Discount Rate, maka proyek sebaiknya tidak dijalankan (Pujdosumarto, 1988: 49).

iNPV+ = Suku bunga memberikan nilai NPV positif iNPV- = Suku bunga memberikan nilai NPV negatif NPV+ = NPV positif NPV- = NPV negatif

Page 38: Analisis Finansial

4). Nilai Rasio Manfaat dan Biaya (Benefit Cost Ratio / BCR)

BCR adalah hasil perbandingan antara present value jumlah benefit kotor pada setiap periode (tahun) dengan jumlah present value dari biaya dan investasi yang dikeluarkan (Cipta Karya, 2007: 34).

Jika analisis dilakukan terhadap present:

Untuk mengetahui apakah suatu rencana investasi layak atau tidak setelah melalui metode ini adalah: Jika: BCR ≥ 1, berarti investasi layak (feasible) BCR < 1, berarti investasi tidak layak (unfeasible).

Page 39: Analisis Finansial

5). Analisa Sensitivitas

Dalam penentuan nilai – nilai untuk keadaan sesudah proyek seperti produksi, harga, dan lain – lain merupakan estimasi dari perencana, terdapat kemungkinan bahwa keadaan sebenarnya yang akan terjadi tidak sama dengan nilai estimasi tersebut. Dengan melakukan analisa sensitivitas, dapat diperkirakan dampak yang akan terjadi apabila keadaan yang sebenarnya terjadi sesudah proyek tidak sama dengan estimasi awal.

Beberapa keadaan yang biasanya dilakukan dalam analisa sensitivitas proyek pengairan adalah sebagai berikut :

1. Terjadi 10% penurunan pada nilai benefit yang diperkirakan 2. Terjadi 10% kenaikan pada biaya proyek yang diperkirakan 3. Tertundanya penyelesaian proyek selama dua tahun 4. Dan beberapa kondisi lainnya berdasarkan atas judgement

ekonomi akan atau telah terjadi.

Page 40: Analisis Finansial

Dari hasil analisa sensitivitas terhadap beberapa keadaan tersebut di atas dapat diketahui elemen proyek yang merupakan elemen sensitif terhadap keberhasilan proyek. Misalnya dari analisa sensitivitas disimpulkan bahwa proyek sangat sensitif terhadap penundaan penyelesaian proyek, perlu ditelaah kembali komponen pelaksanaan proyek agar kemungkinan tertundanya penyelesaian dapat dikurangi. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menyederhanakan komponen proyek agar tidak mempersulit pelaksanaannya (Suyanto,dkk, 2001:41).

Page 41: Analisis Finansial

B. Analisa Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Asumsi laju pertumbuhan dapat menggunakan data dari studi-studi yang telah ada, atau hasil evaluasi data perkembangan jumlah penduduk 10 tahun ke belakang dan mengkonfirmasikan kepada Bappeda setempat. Untuk proyeksi jumlah penduduk pada tahun-tahun yang akan datang, terdapat beberapa metode. Namun, metode yang biasa digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Metode Geometrik (Cipta Karya, 2007: 69 & 80),

Pertumbuhan penduduk secara geometric adalah pertumbuhan penduduk yang menggunakan dasar bunga berbunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan penduduk dimana angka pertumbuhan (rate of growth) adalah sama untuk setiap tahun (Muliakusuma, 1981: 254)

Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n (jiwa) Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi (jiwa) r = prosentase pertumbuhan penduduk (%) n = jumlah proyeksi (tahun)

Page 42: Analisis Finansial
Page 43: Analisis Finansial

C. Kebutuhan Air Dalam menentukan kebutuhan air perlu adanya perhitungan proyeksi penduduk tiap tahun. Dalam studi ini metode yang digunakan untuk proyeksi jumlah penduduk adalah Metode Geometrik

Page 44: Analisis Finansial

B. Biaya Modal (Capital Cost) 1) Biaya Langsung (Direct Cost)

Bahan, tenaga dan peralatan proyek

2) Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)Biaya Engineering Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi yaitu sebesar 7%. Biaya Administrasi Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi yaitu sebesar 5%. Biaya Tak Terduga Biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya konstruksi dan engineering sebesar 5%. Tingkat Inflasi Tingkat Inflasi sebesar 8% dari biaya konstruksi.

Page 45: Analisis Finansial

C. Biaya Tahunan (Annual Cost)

Agar dapat memenuhi umur proyek sesuai yang direncanakan pada detail desain, maka diperlukan biaya, biaya ini disebut biaya tahunan. Pada pembangunan Embung Sawahan ini biaya tahunan merupakan biaya operasi dan pemeliharaan. Berdasarkan jenis bangunan (dam dan waduk), biaya operasi dan pemeliharaan merupakan 0,1% dari biaya modal (Suyanto, dkk, 2001: 47).

Page 46: Analisis Finansial

Pada proyek pembangunan Embung Sawahan ini manfaat langsung yang dapat dirasakan masyarakat adalah sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih.

D. Manfaat untuk Air Bersih

Page 47: Analisis Finansial

E. Analisa Kelayakan Ekonomi Tahun Masa pengembangan dan pembangunan Embung Sawahan direncanakan selama satu tahun, sehingga pada tahun ke- 2 dapat dioperasikan penuh

1. Biaya Modal Pembangunan embung direncanakan selama satu tahun.

2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan Umur proyek direncanakan 25 tahun, sehingga pada tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-25 perlu adanya biaya untuk operasi dan pemeliharaan. Bunga yang digunakan adalah bunga tahunan sebesar 12,20%.

Page 48: Analisis Finansial
Page 49: Analisis Finansial
Page 50: Analisis Finansial
Page 51: Analisis Finansial