21
ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN DOMPAK. NASKAH PUBLIKASI OLEH : DELVIN VIONASARI 140563201021 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2019

ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM

KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di

KELURAHAN DOMPAK.

NASKAH PUBLIKASI

OLEH :

DELVIN VIONASARI

140563201021

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2019

Page 2: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM

KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di

KELURAHAN DOMPAK.

Delvin vionasari (1)

, Dian Prima Safitri, S.AP,.M.AP (2)

, Edison, S.AP.,MPA (3)

[email protected]

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang Analisis Faktor Kegagalan Program

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Di Kelurahan Dompak. Kelurahan Dompak

dipilih sebagai lokus karena merupakan daerah yang sedang berkembang menjadi

pusat pemerintahan sehingga sangat mendukung untuk menuju daerah yang

sejahtera dan mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode

deskriptif digunakan dalam penelitian ini dimana data dikumpulkan melalui

observasi, dokumentasi serta wawancara kepada informan yang dipilih melalui

teknik purposive sampling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis

faktor kegagalan program kelompok usaha bersama (KUBE) di Kelurahan

Dompak. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat dua faktor krusial yang

menyebabkan Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kelurahan Dompak

gagal. Pertama, terdapat pada kondisi internal, adapun peran serta kelompok

KUBE selama pelaksanaan program masih pasif. Dimana terlihat dari pengelolaan

usaha yang dilakukan secara individu bukan kelompok, serta penggunaan dana

bersifat konsumtif. Hal ini tentu sangat disayangkan karna ketidaksediaan

melaksanakan program sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Selanjutnya adalah

pada kondisi eksternal, yaitu kurangnya kemampuan anggota dalam melakukan

pemasaran. adapun kinerja yang dilakukan oleh fasilitator belum maksimal. hal ini

terlihat dari tidak menjalankan tugas, peran, dan fungsinya. persoalan pokok yang

terjadi dalam pelaksanaan program adalah masalah manajemen. Fungsi-fungsi

manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian

belum dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Kata Kunci: Implementasi, Pemberdayaan Masyarakat.

Page 3: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

ABSTRACT

This study discusses the Factor Analysis of the Failure of the Joint

Business Group Program (KUBE) in the Dompak Village. The Dompak Urban

Village was chosen as the locus because it was an area that was developing into

the center of government so it was very supportive to go to a prosperous and

independent region. This study uses a Descriptive method. qualitative approaches

are used in this study where data is collected through observation, documentation

and interviews with informants selected through purposive sampling technique.

The purpose of this study was to determine the inhibiting and supporting factors

in the failure analysis of the joint venture group (KUBE) program in Dompak

Village. The results of this study are that there are two crucial factors that have

caused the Joint Business Group Program (KUBE) in Dompak Urban Village to

fail. First, there are internal conditions, while the participation of the KUBE

group during the implementation of the program was still passive. Where it can be

seen from the management of businesses carried out individually rather than in

groups, and the use of funds is consumptive. of course it is very unfortunate

because of the unwillingness to implement the program according to established

procedures. Next is external conditions, where the performance carried out by the

facilitator is not maximal. this can be seen from not carrying out their duties,

roles, and functions properly. the main problems that occur in implementing the

program are management problems. Management functions such as planning,

organizing, directing and controlling have not been carried out in accordance

with established procedures.

Keywords: Implementation, Community Empowerment.

Page 4: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemiskinan merupakan masalah

pembangunan kesejahteraan sosial

yang berkaitan dengan berbagai

bidang pembangunan dengan

ditandai adanya dampak negatif yaitu

pengangguran, keterbelakangan dan

ketidakberdayaan. Maka dari itu,

kemiskinan yang di alami fakir

miskin merupakan masalah serius

nasional yang penanggulangannya

harus menjadi prioritas utama dalam

pelaksanaan pembangunan

kesejahteraan sosial. Pengentasan

kemiskinan merupakan upaya untuk

meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Dengan pengentasan

kemiskinan maka akan mengurangi

jumlah pengangguran. Apabila

program pembangunan diharapkan

dapat meningkatkan kehidupan

masyarakat, maka program tersebut

harus sesuai dengan persoalan dan

kebutuhan masyarakat yang akan

ditingkatkan taraf hidupnya.

Adapun terkait mengatasi masalah

kemiskinan, Menteri Sosial telah

menetapkan sasaran strategis Kemsos

dalam mengurangi penduduk miskin

sebagaimana ditegaskan (Sitepu

2016:54) yaitu :

1. Berkontribusi menurunkan

jumlah Fakir Miskin (FM),

kelompok rentan dan

Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS)

lainnya sebesar satu persen dari

target nasional pada tahun 2019.

2. Meningkatnya kemampuan

keluarga miskin dan rentan serta

PMKS lainnya dalam memenuhi

kebutuhan dasar, meningkatnya

kemampuan penduduk miskin

dan rentan, anak, penyandang

disabilitas, lanjut usia, dan

kelompok marginal lainnya

dalam pemenuhan hak dasar dan

inklusifitas.

Saat ini, Penanganan Fakir Miskin

di Indonesia telah diatur dalam

perundang-undangan tersendiri, yaitu

Undang-undang No. 13 Tahun 2011

Page 5: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

2

tentang penanggulangan Fakir

Miskin. Lainnya yang berkaitan

adalah Peraturan Menteri Sosial

Republik Indonesia No. 25 Tahun

2015 tentang Kelompok Usaha

Bersama. KUBE adalah salah satu

program pemerintah yang ada pada

Kementrian Sosial RI khususnya di

Direktorat Jenderal Pemberdayaan

dan Penanggulangan Kemiskinan

yang bertujuan untuk

memberdayakan kelompok

masyarakat miskin dengan

pemberian modal usaha melalui

program Bantuan Langsung

Pemberdayaan Sosial (BLPS) untuk

mengelola Usaha Ekonomi

Produktif (UEP).

Adanya program KUBE

memberikan harapan besar bagi

masyarakat, yaitu meningkatkan

kesejahteraan melalui bidang

ekonomi. Maka dari itu adanya

peran aktif semua pihak khususnya

pemerintah dan Sumber Daya

Manusia (SDM) sangatlah

diharapakan dalam mensukseskan

pelaksanaan program KUBE demi

kesejahteraan masyarakat. Salah

satu wilayah yang menerapkan

program KUBE yaitu kelurahan

dompak. Bentuk kepedulian

pemerintah terhadap kesejahteraan

masyarakat Kelurahan Dompak

khususnya di bidang ekonomi

menjadi upaya yang sangat penting

yaitu meningkatkan taraf hidup

masyarakat. Adapun letak

Kelurahan Dompak termasuk

wilayah pesisir yang mana

mayoritas penduduknya tidak

memiliki pekerjaan tetap yaitu

sebagai nelayan dan memilih

memungut gonggong untuk

mencukupi kebutuhan hidupnya.

Fenomena ini sangat mendukung

dengan perlu adanya suatu program

yang dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat kelurahan

dompak.

Page 6: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

3

Namun sangat disayangkan,

program KUBE di kelurahan dompak

saat ini tidak berjalan sebagaimana

mestinya. Berdasarkan observasi

awal, lebih banyak KUBE yang tidak

aktif dibandingkan dengan yang aktif.

Program KUBE telah ada di

Kelurahan Dompak dan terbentuk

pada tahun 2009 hingga tahun 2014

yang berada dibawah naungan Dinas

Sosial dengan memiliki 15 kelompok

KUBE, namun berdasarkan hasil

observasi awal dari 15 kelompok

KUBE sudah tidak ada yang aktif

sehingga menyebabkan tidak

dilakukannya pembinaan oleh

fasilitator. Kemudian pada tahun 2011

hingga tahun 2013 terbentuk 3

kelompok dalam naungan Dinas

Pembedayaan Perempuan , pada tahun

2014 terbentuk 2 kelompok baru lagi,

sehingga jumlah KUBE terdiri dari 5

kelompok. Berdasarkan tabel di atas

dapat diketahui bahwa pelaksanaan

Program KUBE dari tahun 2011

sampai dengan penelitian ini

dirancang belum bisa dilaksanakan

seperti yang diharapkan, dimana

hanya ada 1 KUBE yang aktif dalam

pelaksanaannya dari 5 KUBE, yaitu

kelompok Tiara Indah yang

diprogramkan di Kelurahan Dompak.

Kemudian pada akhir tahun 2017

kelompok KUBE Tiara Indah terjadi

perpindahan tanggungjawab yaitu

dari Dinas Pembedayaan Perempuan

ke Dinas Sosial hingga sekarang.

Berdasarkan gambaran latar

belakang di atas, penyebab

kegagalan program KUBE tersebut

dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

tertentu, untuk itu maka penulis

tertarik mengangkat kedalam sebuah

usulan penelitian dengan judul

“Analisis Faktor Kegagalan Program

Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Di Kelurahan Dompak ”.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin di

capai dari penelitian ini untuk “

Page 7: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

4

Mengetahui Analisis Faktor

Kegagalan Program Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) di

Kelurahan Dompak”.

Metode Penelitian

Adapun jenis penelitian ini adalah

deskriptif dengan pendekatan

kualitatif .Menurut flick (Gunawan

2014:81) Penelitian kualitatif adalah

keterkaitan spesifik pada studi

hubungan sosial yang berhubungan

dengan fakta dari pluralisasi dunia

kehidupan. Metode ini diterapkan

untuk melihat dan memahami subjek

dan objek penelitian yang meliputi

orang, lembaga berdasarkan fakta

yang tampil secara apa adanya.

Melalui pendekatan ini akan

terungkap gambaran mengenai

aktualisasi, realitas sosial, dan

persepsi sasaran penelitian. Untuk

mendapatkan informasi yang jelas

maka peneliti turun langsung ke

lapangan yaitu melakukan

wawancara secara tatap muka

dengan pertanyaan yang sudah

dirancang.

Pemilihan informan dalam

penelitian ini mengambil teknik

purposive sampling. Menurut

Sugiyono (2011:96), purposive

sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan

tertentu. Adapun yang menjadi

pertimbangan peneliti adalah orang

yang dijadikan informan dianggap

paling tahu tentang Analisis Faktor

Kegagalan Program Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) Di

Kelurahan Dompak sehingga dapat

memudahkan peneliti didalam

melakukan penelitian dan

mendapatkan informasi yang valid

dari pengetahuannya dan

pengalaman dalam menentukan

responden.

Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini

yaitu observasi, wawancara dan

dokumentasi dengan menggunakan

Page 8: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

5

alat penelitian yakni pedoman

wawancara serta dokumen yang

bersumber dari arsip (data dokumen)

yang dipublikasikan maupun tidak

dipublikasikan, dari perpustakaan.

LANDASAN TEORI

Implementasi

Menurut Nugroho (2012:711)

“implementasi kebijakan dalam

konteks manajemen berada dalam

kerangka organizing-leading-

controlling. Jadi, ketika kebijakan

sudah dibuat, tugas selanjutnya

adalah mengorganisasikan,

melaksanakan kepemimpinan untuk

pemimpin pelaksana, dan melakukan

pengendalian pelaksanaan”.

Menurut Hogwood dan Gunn (

Wahab 2015:167-176) untuk dapat

mengimplementasi kebijakan publik

secara sempurna (perfect

implementation) diperlukan

beberapa persyaratan tertentu.

syarat-syarat yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

a. Kondisi eksternal yang dihadapi

oleh instansi pelaksana tidak akan

menimbulkan gangguan yang

serius.

b. Untuk pelaksanaan program,

tersedia waktu dan sumber-sumber

yang cukup memadai.

c. Perpaduan sumber-sumber yang

diperlukan benar-benar tersedia.

d. Kebijakan yang akan

diimplementasikan didasari oleh

e. suatu hubungan kausalitas yang

handal

f. Hubungan kausalitas bersifat

langsung dan hanya sedikit mata

rantai penghubungnya.

g. Hubungan ketergantungan harus

kecil.

h. Pemahaman yang mendalam dan

kesepakatan terhadap tujuan.

i. Tugas-tugas diperinci dan

ditempatkan dalam urutan yang

tepat.

j. Komunikasi dan koordinasi yang

sempurna.

k. Pihak-pihak yang memiliki

wewenang kekuasaan dapat

menuntut dan mendapatkan

kepatuhan yang sempurna.

Pada dasarnya implementasi

kebijakan adalah upaya untuk

mencapai tujuan yang sudah

ditentukan dengan menggunakan

sarana dan menurut waktu tertentu

agar dapat mencapai

output/outcome dan agar policy

demans maka kebijakan harus

dilaksanakan, pelaksanaan

kebijakan dapat pula dirumuskan

Page 9: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

6

sebagai pengguna sarana yang

ditentukan terlebih dahulu.maka dari

itu implementasi merupakan

pelaksanaan kebijakan dapat pula

dirumuskan sebagai pengguna

sarana yang ditentukan terlebih

dahulu.maka dari itu implementasi

merupakan aspek yang paling

penting dalam keseluruhan proses

kebijakan dan merupakan suatu

upaya untuk mencapai tujuan

tertentu.

Pemberdayaan Masyarakat

“Pemberdayaan masyarakat

merupakan strategi besar dalam

paradigm pembangunan yang

berpusat pada rakyat (people based

depelopment). Pendekatan ini

menyadari pentingnya kapasitas

masyarakat untuk meningkatkan

kemandirian dan kekuatan internal,

melalui kesanggupan untuk

melakukan kontrol internal atas

sumber daya material dan non

material yang penting melalui

redistribusi modal atau

kepemilikan”( Sujianto 2009:14).

Selanjutnya menurut (munawar

2011:87) adapun upaya yang harus

dilakukan untuk memberdayakan

masyarakat (empowering) dapat dikaji

dari 3 (tiga) aspek yaitu :

1. Enabling, yaitu menciptakan

suasana yang memungkinkan

potensi masyarakat dapat

berkembang.

2. Empowering, yaitu memperkuat

potensi yang dimiliki

masyarakat melalui langkah-

langka nyata yang menyangkut

penyediaan berbagai input dan

pembukaan dalam berbagai

peluang yang akan membuat

masyarakat semakin berdaya.

3. Protecting, yaitu melindungi dan

membela kepentingan

masyarakat lemah.

Dari penjelasan di atas bahwa

upaya yang dilakukan untuk

memberdayakan masayarakat tidak

bisa dilakukan dengan secara instan.

Melainkan harus diawali dengan

menciptakan kenyamanan

masyarakat sesuai dengan kondisi

lingkungan yang mendukung,

kemudian aktif melaksanakan

kegiatan sesuai tujuan dengan

memanfaatkan sarana dan prasarana

Page 10: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

7

yang telah disediakan yang dapat

memperkuat potensi-potensi yang

dimiliki masyarakat sehingga pada

akhirnya menghasilkan peluang guna

meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Kemudian adanya perlindungan dari

aktor yang terlibat demi membela

masyarakat lemah.

PEMBAHASAN

Program KUBE telah ada di

Kelurahan Dompak dan terbentuk

dengan jumlah 20 kelompok. Pada

tahun 2009 hingga tahun 2014 yang

berada dibawah naungan Dinas Sosial

dan Tenaga kerja dengan memiliki 15

kelompok KUBE, Kemudian pada

tahun 2011 hingga tahun 2013

terbentuk 3 kelompok dalam naungan

Dinas Pemberdayaan Perempuan pada

tahun 2014 terbentuk 2 kelompok

baru lagi, sehingga jumlah KUBE

terdiri dari 5 kelompok. Berdasarkan

tabel di atas dapat diketahui bahwa

pelaksanaan Program KUBE dari

tahun 2011 sampai dengan penelitian

ini dirancang belum bisa

dilaksanakan seperti yang

diharapkan, dimana hanya ada 1

KUBE yang aktif dalam

pelaksanaannya dari 5 KUBE, yaitu

kelompok Tiara Indah yang

diprogramkan di Kelurahan Dompak.

Kemudian pada akhir tahun 2017

kelompok KUBE Tiara Indah terjadi

perpindahan tanggungjawab. yaitu

dari Dinas Pemberdayaan

Perempuan ke Dinas Sosial .

Untuk melihat informasi terkait

Analisis Faktor Kegagalan Program

Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Di

Kelurahan Dompak. maka dapat

dilihat dari kriteria dalam uraian

berikut:

1. Analisis kondisi eksternal yang

dihadapi oleh badan/instansi

tidak akan menimbulkan

gangguan yang serius.

Dari beberapa pemaparan

wawancara dengan informan maka

peneliti menyimpulkan bahwasanya

pelaksanaan program KUBE di

Kelurahan Dompak belum maksimal.

Page 11: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

8

harusnya pemerintah kelurahan dompak

menindaklanjuti permasalahan-

permasalahan mulai dari pengelolaan

usaha yang dilakukan secara individu

oleh anggota, penggunaan dana bantuan

demi kepentingan pribadi, adapun

kondisi eksternal yang menjadi faktor

utama kegagalan program KUBE di

Kelurahan Dompak, yaitu :

a. Kinerja yang dilakukan oleh

fasilitator belum maksimal.

Dimana terlihat dari tidak

menjalankan tugas, peran, dan

fungsinya. persoalan pokok yang

terjadi dalam pelaksanaan

program adalah masalah

manajemen. Fungsi-fungsi

manajemen seperti perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan

dan pengendalian belum

dilakukan dengan baik sesuai

dengan prosedur yang telah

ditetapkankan.

b. Kurangnya kemampuan anggota

dalam melakukan pemasaran.

masifnya pendampingan serta

sosialisasi yang diberikan

kepada kelompok KUBE di

Kelurahan Dompak sehingga

mengakibatkan proses

pemasaran serta kurangnya

sarana untuk melakukan usaha

menjadi terhambat.

2. Analisis tersedianya waktu

yang memadai.

Berdasarkan pedoman

pelaksanaan KUBE (2013:11) bahwa

agar pelaksanaan program berjalan

dengan baik, maka ditegaskan dalam

dimensi sosial KUBE pada poin b,

yaitu: “pertemuan rutin anggota

sesuai dengan kesepakatan yang

sudah ditentukan yang dihadiri oleh

pendamping”.

Adapun Menurut Hogwood dan

Gunn (Wahab 2015:167-176)

menegaskan : “waktu dalam

pelaksanaan suatu program harus

disesuaikan sedemikian rupa agar

pelaksanaan program berjalan sesuai

Page 12: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

9

dengan keinginan”. tersedianya waktu

yang memadai dalam pelaksanaan

program KUBE di Kelurahan

Dompak belum berjalan dengan baik.

Harusnya fasilitator baik dari pihak

dinas maupun kelurahan melakukan

pemantauan maupun sosialisasi terkait

proses-proses pelaksanaan yang harus

diterapkan dalam pelaksanaan

program KUBE berdasarkan aturan

pada pedoman pelaksanaan KUBE

yang telah ditetapkan. Lemahnya

perhatian pemerintah dalam

memfasilitasi baik berupa waktu,

pelatihan serta arahan kepada

kelompok mengakibatkan proses

pengelolaan usaha menjadi terhenti.

Dengan begitu pentingnya sikap

komitmen yang harus dimiliki oleh

fasilitator maupun kelompok dalam

menjalankan tugas sesuai yang

diamanahi sangatlah berpengaruh

besar terhadap tumbuh kembangnya

pelaksanaan program.

3. Perpaduan sumber-sumber yang

diperlukan benar-benar tersedia.

Adanya potensi sumber daya yang

dimiliki masyarakat Kelurahan

Dompak menjadi peluang untuk

memaksimalkan pelaksanaan program

KUBE di Kelurahan Dompak maka

diperlukan perpaduan sumber-sumber

yang diperlukan yaitu seperti dana,

sumber daya manusia serta

perlengkapan guna menunjang

keberhasilan program.adapun

perpaduan sumber-sumber yang

diperlukan benar-benar tersedia dalam

pelaksanaan program KUBE di

kelurahan Dompak belum dilakukan

secara maksimal. dimana kurang

adanya perencanaan yang matang

dalam pelaksanaan program KUBE.

Hal ini dapat dilihat dari pemberian

modal usaha yang dilakukan oleh

pihak kelurahan kepada kelompok

penerima tidak sepenuhnya diberikan

berdasarkan kemampuan yang dimiliki

masyarakat.

Page 13: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

10

Menurut Hogwood dan Gunn

(Wahab 2015:167-176) menegaskan

“dalam prakteknya implementasi

program yang memerlukan

perpaduan antara dana, tenaga kerja

dan peralatan yang diperlukan untuk

melaksanakan program harus dapat

disiapkan secara serentak”. Hal ini

tentunya dibutuhkan sosok andil dari

pendamping KUBE selaku fasilitator

dalam melakukan pembinaan kepada

kelompok penerima program

sehingga anggota memahami tugas

dan langkah-langka kerja yang

seharusnya dilakukan dengan benar .

Kemudian penyediaan dana yang

disediakan oleh pemerintah

sebaiknya diberikan sesuai dengan

kebutuhan masing-masing kelompok

sesuai dengan bidang usaha yang

digeluti. Hal ini tentunya untuk terus

meningkatkan semangat masyarakat

serta menjaga keberlangsungan

pelaksanaan program agar terus

aktif.

4. Hubungan saling

ketergantungan harus kecil.

Masalah yang dialami oleh

Kelurahan Dompak yaitu masih

minimnya tingkat partisipasi maupun

semangat yang dilakukan masyarakat

dalam menggerakkan bantuan

program yang diberikan oleh

pemerintah, fenomena ini dibuktikan

dengan terhambatnya pelaksanaan

program KUBE di Kelurahan

Dompak. Akibatnya program tidak

dijalankan secara maksimal.

Berdasarkan pedoman

pelaksanaan KUBE (2013:12) dalam

dimensi ekonomi, untuk meningkatkan

kemampuan anggota dalam mengelola

kegiatan usahanya maka diperlukan

aspek konsumsi yaitu : “hasil usaha

atau keuntungan dari hasil usaha

KUBE dimanfaatkan antara lain untuk

kebutuhan anggota, modal usaha dan

kas KUBE serta keperluan lain yang

telah disepakati”.

Dari pemaparan beberapa

informan tersebut, dapat peneliti

Page 14: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

11

simpulkan bahwa hubungan saling

ketergantungan harus kecil dalam

pelaksanaan program KUBE di

kelurahan Dompak belum tercapai.

Meskipun tidak mendapat bantuan

modal usaha lagi, harusnya kelompok

agar tetap dapat menjalankan kegiatan

rutin seperti pengumpulan uang kas

yang dijadikan sebagai perputaran

modal bagi para anggota. Kemudian

pentingnya peran pendamping dalam

membimbing dan memberikan arahan

kepada kelompok. sebagaimana yang

ditegaskan dalam pedoman pelaksanaan

KUBE (2013:24) tentang tugas pokok

pendamping kelurahan poin f yaitu :

“membantu KUBE dalam upaya

pemecahan masalah dan pemenuhan

kebutuhan”. dengan menerapkan upaya

tersebut maka akan memanilisir

masalah yang terjadi dalam kelompok.

5. Pemahaman yang mendalam dan

kesepakatan terhadap tujuan.

Dari pemaparan beberapa

informan, dapat peneliti simpulkan

bahwa pemahaman yang mendalam

dalam pelaksanaan program KUBE di

kelurahan Dompak sudah dilakukan

dengan baik. Dimana langkah yang

dilakukan pemerintah kelurahan

selaku fasilitator sesuai berdasarkan

aturan yang telah ditetapkan pada

pedoman pelaksanaan KUBE yaitu

menentukan jenis bidang usaha pada

kelompok KUBE berdasarkan

kemampuan dan potensi yang dimiliki

oleh masing-masing anggota dengan

tujuan menjaga keberlangsungan

program serta menjaga semangat

anggota untuk menjadi masyarakat

yang lebih sejahtera. Namun,

kurangnya pemahaman terhadap

tujuan maupun sasaran yang ingin

dicapai oleh kelompok menyebakan

keberlangsungan program menjadi

surut. Harusnya, pada setiap kelompok

merumuskan suatu tujuan mapun

sasaran secara jelas, spesifik dengan

bantuan serta bimbingan yang dihadiri

oleh pendamping KUBE selaku

fasilitator, dan lebih baik lagi apabila

Page 15: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

12

dapat dipahami serta disepakati oleh

seluruh pihak yang terlibat dalam

kelompok. bersifat saling melengkapi

dan mendukung serta mampu

mempertahankan selama pelaksanaan

program berlangsung. Dengan begitu

pelaksanaan program KUBE

berpeluang dapat berjalan secara

maksimal.

6. Tugas-tugas diperinci dan

ditempatkan dalam urutan

yang tepat.

Adapun program KUBE di

Kelurahan Dompak memiliki

fasilitator baik dari pihak instansi,

kelurahan, pendamping serta

terdapatnya struktur organisasi

disetiap kelompok, yaitu adanya

ketua, sekretaris, bendahara serta

anggota. Sebagaimana berdasarkan

pedoman pelaksanaan KUBE

(2013:12) menegaskan : ”struktur

organisasi KUBE merupakan suatu

bentuk tanggung jawab yang harus

dijalankan. Dengan struktur dapat

diketahui ”siapa mengerjakan apa”,

”siapa berkewajiban dan

bertanggungjawab apa”.

Dari pemaparan beberapa

informan, dapat peneliti simpulkan

bahwa tugas-tugas diperinci dan

ditempatkan dalam urutan yang tepat

dalam pelaksanaan program KUBE

di kelurahan Dompak belum

maksimal diterapkan. Sebagaimana

menurut Hogwood dan Gunn

(Wahab 2015:167-176) bahwa dalam

menjalankan program menuju

tercapainya tujuan-tujuan yang telah

disepakati, maka : ”dimungkinkan

untuk merinci dan menyusun dalam

urutan-urutan yang tepat seluruh

tugas yang harus dilaksanakan oleh

setiap bagian yang terlibat”.

Sebaiknya fasilitator baik dari

pihak instansi maupun kelurahan

terutama pendamping KUBE

melakukan pelatihan maupun arahan-

arahan terkait dengan tugas dan

tanggungjawab yang harus dilakukan

oleh masing-masing kelompok sesuai

Page 16: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

13

amanah yang diemban. Kemudian

diperlukan ruang untuk kebebasan

bertindak dan melakukan improvisasi.

Tujuan tersebut harus dirumuskan

dengan jelas, spesifik dan lebih baik

lagi dapat dipahami serta disepakati

oleh seluruh pihak yang terlibat dalam

organisasi, bersifat saling melengkapi

dan mendukung. Dengan demikian

pelaksanaan program KUBE bisa

dijalankan sebagaimana mestinya.

7. Komunikasi dan koordinasi yang

sempurna.

minimnya komitmen para

anggota dalam pelaksanaan program

menjadi faktor penghambat

berjalannya program. Dimana kurang

adanya semangat serta tujuan yang

ingin dicapai sehingga menyebabkan

komunikasi maupun koordinasi yang

dilakukan selama program

berlangsung tidak maksimal.

Berdasarkan pedoman

pelaksanaan KUBE (2013:11) adapun

dimensi KUBE yang harus dilakukan

guna terlaksananya program dengan

baik yaitu : “pengembangan

komunikasi dan relasi sosial yang

baik dengan sesama anggota KUBE,

dalam keluarga dan dengan

lingkungan sosial”. Kemudian

berdasarkan pedoman pelaksanaan

KUBE (2013:7) strategi yang harus

dilakukan dalam pelaksanaan

program KUBE yaitu : “adanya

penguatan sistem koordinasi, dimana

merupakan jalinan kerjasama yang

dilaksanakan beberapa pihak dam

menjalankan kegiatan atau program”.

Koordinasi menjadi sesuatu yang

sangat penting apabila dalam

melaksanakan program melibatkan

pihak ketiga sehinga perlu

menciptakan wadah koordinasi yang

efektif antar instansi yang terlibat.

Menurut Hogwood dan Gunn

(Wahab 2015:167-176) “guna

mencapai implementasi yang

sempurna diperlukan suatu sistem

satuan administrasi tunggal sehingga

tercipta koordinasi yang baik”.

Page 17: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

14

Sebaiknya pihak-pihak yang terlibat

melakukan komunikasi dan

koordinasi dengan baik yaitu sesuai

dengan ketentuan yang berlaku baik

dari pihak instansi maupun pihak

pemerintah. Kemudian pendamping

program KUBE selaku fasilitator

memberikan arahan maupun

sosialisasi kepada ketua kelompok

terkait dengan tugas maupun saran-

saran selama pelaksanaan KUBE

berlangsung. Sangat dibutuhkan sikap

peduli dari ketua kelompok untuk

melaporkan kendala- kendala selama

pelaksanaan program berlangsung

kepada pendamping KUBE. Sehingga

data, saran dan perintah-perintah

dapat dimengerti sesuai dengan apa

yang dikehendaki.

Pelaksanaan program KUBE yang

dijalankan sesuai dengan aturan yang

ditetapkan akan menghasilkan

dampak positif bagi yang

menerimanya. Namun untuk

menciptakan pelaksanaan yang baik

sangat dibutuhkan perencanaan yang

baik dari pihak fasilitator maupun

pengelola. Kurangnya perencanaan

yang menjadi salah satu penyebab

tidak terlaksananya program KUBE

di Kelurahan Dompak secara

maksimal. Sempurnanya komunikasi

serta koordinasi antar seluruh pihak

menjadi kunci tersampaikan dan

tercapainya keinginan sesuai

harapan yang sudah disepakati.

Sehingga pelaksanaan menjadi

maksimal .

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang di

lakukan, peneliti menemukan

berbagai kendala yang menyebakan

faktor penyebab kegagalan program

KUBE. Ada dua faktor krusial yang

menyebabkan kurang berhasilnya

pelaksanaan program KUBE di

Kelurahan Dompak. yaitu :

1. Kondisi internal, adapun peran

serta anggota kelompok KUBE

Page 18: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

15

selama pelaksanaan program

masih pasif. Dimana terlihat dari

pengelolaan usaha yang

dilakukan secara individu bukan

kelompok, serta penggunaan dana

bersifat komsutif. Hal ini tentu

sangat disayangkan karna

ketidaksediaan melaksanakan

program sesuai prosedur yang

telah ditetapkan.

2. Kondisi eksternal, Kurangnya

kemampuan anggota dalam

melakukan pemasaran. adapun

kinerja yang dilakukan oleh

fasilitator belum maksimal.

Dimana terlihat dari tidak

menjalankan tugas, peran, dan

fungsinya. persoalan pokok yang

terjadi dalam pelaksanaan

program adalah masalah

manajemen. Fungsi-fungsi

manajemen seperti perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan

dan pengendalian belum

dilakukan dengan baik sesuai

dengan prosedur yang telah

ditetapkankan.

Saran

Dari hasil penelitian yang sudah

dilakukan, maka peneliti dapat

melakukan beberapa saran guna

untuk mengetahui Analisis Faktor

Penyebab Kegagalan Program

Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

di Kelurahan Dompak.

1. Untuk pemerintah Dinas Sosial

Kota Tanjungpinang, maka

pemerintah disarankan untuk

melakukan peninjauan,

sosialisasi dan evaluasi

terhadap kelompok KUBE

yang ada di Kelurahan

Dompak. Dengan begitu

pemerintah akan mengetahui

bahwa program yang

dilaksanakan sesuai dengan

dampak yang diharapkan atau

malah sebaliknya. Sehingga

pemerintah lebih bisa

memfokuskan terhadap

penyaluran dana bantuan

Page 19: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

16

program KUBE. agar dampak

positif yang diharapkan dapat

dirasakan oleh para kelompok

KUBE.

2. Untuk pengelola/pendamping

KUBE di Kelurahan Dompak

sebaiknya melakukan

monitoring dan pemantauan

rutin terhadap kelompok KUBE.

Serta selalu memberikan

motivasi, dorongan semangat,

dan saran/masukan kepada

kelompok. sehingga para

kelompok dapat memiliki jalan

keluar/mengenali masalah dan

kekuatan pada saat

usaha/kelompok para anggota

mengalami penurunan.

3. Untuk KUBE di Kelurahan

Dompak agar selalu utamakan

kekompakan dan kerjasama

yang kuat dengan sesama

kelompok, komitmen dengan

diberikannya modal usaha yang

diberikan pemerintah yaitu

untuk melaksanakan program

dalam mengentaskan

kemiskinan melalui usaha

berkelompok. Kemudian selalu

menekuni dan

mengembangkan usaha yang

para anggota jalankan sampai

saat ini secara berkelompok,

dan senantiasa selalu

mempertahankan KUBE yang

telah terbentuk. Meskipun

sudah tidak mendapat modal

usaha lagi, agar dapat

menjalankan kegiatan rutin

seperti uang kas yang dijadikan

sebagai perputaran modal bagi

para anggota.

Page 20: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

17

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Awang, Azam. 2010. Implementasi Pemberdayaan Pemerintah Desa. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Dwiyanto, 2009. Kebijakan Publik Berbasis Dynamic Analiysis. Yogyakarta: Gava

Media.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta:

Bumi Aksara.

Huraerah, Abu, 2011, Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat, Bandung:

Humaniora.

Nugroho, Riant D. 2012. Kebijakan Publik Formulasi Implementasi dan Evaluasi,

Jakarta: PT. Ele Media Komputindo.

Pedoman Pelaksanaan KUBE Tahun 2013.

Soeharto, Edi. 2011. Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, Bandung:

Alfabeta.

Soetomo. 2011. Pemberdayaan Masyarakat, Mungkinkah Muncul Antitesisnya ?,

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Subarsono. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Subarsono, AG. 2011. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori, dan Aplikasi,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sujianto, 2009, Pemberdayaan Menuju Masyarakat Mandiri, Pekanbaru: Alaf Riau.

Wahab, Solichin Abdul. 2015. Analisis Kebijakan : Dari Formulasi ke Penyusunan

Model-Model Implementasi Kebijakan Publik, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik “Teori dan Proses”. Yogyakarta: Media

Pressindo.

Jurnal :

Ardila, Novi, 2015 Efektivitas Program Kelompok Usaha Bersama Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Desa Mensanak Kec. Senayang Kabupaten

Lingga,JurnalPublikasi,(http://jurnal.umrah.ac.id/wpcontent/uploads/gravity_form

Page 21: ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM NASKAH PUBLIKASIrepository.umrah.ac.id/2954/1/DELVIN VIONASARI... · ANALISIS FAKTOR KEGAGALAN PROGRAM KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) di KELURAHAN

18

s/1ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2015/09/JURNAL-NOVI.pdf, , diakses 10

Mei 2018, 15:16 Wib).

Hadi, Agus, 2015 Konsep Pemberdayaan, Partisipasi Dan Kelembagaan

Dalam

Pembangunan(http://suniscome.50webs.com/32%20Konsep%20Pemberdayaan%2

0Partisipasi%20Kelembagaan.pdf, diakses 09 Agustus 2018, 08:30 Wib).

Ibrahim Imron, dkk, 2012 Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui

Kelompok Usaha Bersama: Studi Pada Kelompok Usaha Bersama di Desa

Dawuhan Kec. Koncokusuma Kabupaten Malang, Jurnal Administrasi Publik

(JAP)Vol.02,No.3,(http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/inde.php/jap/a

rticle, diakses 09 Mei 2018, 10:30 Wib).

Noor, Munawar, 2011 Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal I Lmiah Civis,

Volume I, No 2, diakses 09 Agustus 2018, 08:60 Wib).

Paramita, Ida Ayu Putu Utami, 2017 Dampak Program Kelompok Usaha

Bersama Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Penyandang Cacat Di

Kabupaten Genyar, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 4, No. 2,

(http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret, diakses 10 Mei 2018, 15:16

Wib).

Saleh, Mat, 2013 Implementasi Kebijakan Pemberian Bantuan Kelompok

Usaha Bersama (KUBE) di Kec. Sukamara, Kabupaten sukamara, Provinsi

Kalimantan, (http://repository.ut.ac.id/1577/, diakses 11 Mei 2018, 13:23 Wib).

Sitepu, Anwar, 2016 Analisis Efektivitas Kelompok Usaha Bersama Sebagai

Intrumen Program Penanganan Fakir Miskin, Jurnal Kesejahteraan

Sosial,Vol.2,No.01,(https://googleweblight.com/i?u=https://www.kemsos.go.id/ko

ntent/kube&hl=id-ID, diakses 10 Mei 2018, 15:16 Wib).

Sri, Widayanti, 2012 Pemberdayaan Masyarakat: Pendekatan Teoritis, Jurnal

IlmuKesejahteraan,Vol.1,No.1,(http://digilib.uinsuka.ac.id/13931/1/welfare%20v

ol%201%20no1%20januari%20-%20juni%202012%20chapter%205.pdf, diakses

06 April 2018, 18:48 Wib).

Tamba, Wayan, dkk, 2016Identifikasi Keberhasilan Program Pemberdayaan

Perempuan Melalui Kelompok Usaha Bersama di Dusun Cemare Desa Lembar

Lombok Barat., jurnal Paedagogy, Vol. 3,No. 2,(http://fip.ikipmataram.ac.id/wp-

content/uploads/2015/03/WAYAN-TAMBA-DAN-MOHNAN-Identifikasi-

Keberhasilan-Program-Pemberdayaan-Perempuan-Melalui-Kelompok-Usaha-

Bersama-KUBE.pdf, diakses 10 Mei 2018, 15:20)

Qur’an, Amanah Aida, 2017 Pemberdayaan Masyarakat Pada Kelompok

Usaha Bersama (Studi Pada KUBE Kaligondang Purbalingga Jawa Tengah)