31
` ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA PENAWARAN UMUM PERDANA (IPO) (Studi Empiris pada Perusahaan yang Go-Publik di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011) ABSTRAK Oleh: ALMA’WA NPM : 0811031002 Tlpn : 085769427902 Email : [email protected] Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt Pembimbing II : Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah variabel reputasi underwrite, reputasi auditor, return on assets, earning per share berpengaruh negatif terhadap underpricing. Dan firm size sebagai variabel kontrol. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive judgment sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka terdapat 70 sampel yang menjadi sampel penelitian dengan periode 2007-2011. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap underpricing sedangkan reputasi auditor, return on assets, earning per share dan firm size tidak berpengaruh terhadap underpricing. Kata kunci: Underpricing, Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Return On Assets, Earning Per Share dan Firm Size.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

  • Upload
    vongoc

  • View
    247

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

`

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

PADA PENAWARAN UMUM PERDANA (IPO)

(Studi Empiris pada Perusahaan yang Go-Publik di Bursa Efek Indonesia Tahun

2007-2011)

ABSTRAK

Oleh:

ALMA’WA

NPM : 0811031002

Tlpn : 085769427902

Email : [email protected]

Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt

Pembimbing II : Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah variabel reputasi

underwrite, reputasi auditor, return on assets, earning per share berpengaruh negatif

terhadap underpricing. Dan firm size sebagai variabel kontrol.

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive judgment

sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka terdapat 70 sampel yang

menjadi sampel penelitian dengan periode 2007-2011. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum dilakukan analisis regresi

linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel reputasi underwriter berpengaruh negatif

terhadap underpricing sedangkan reputasi auditor, return on assets, earning per share

dan firm size tidak berpengaruh terhadap underpricing.

Kata kunci: Underpricing, Reputasi Underwriter, Reputasi Auditor, Return On Assets,

Earning Per Share dan Firm Size.

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING UNDERPRICING IN INITIAL PUBLIC

OFFERINGS

(Empirical Study on Companies Go Public on the Indonesia Stock Exchange Year

2007-2011)

ABSTRACT

By:

ALMA’WA

NPM : 0811031002

Tlpn : 085769427902

Email : [email protected]

Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt

Pembimbing II : Liza Alvia, S.E., M.Sc., Akt

This study aimed to test empirically whether underwriter reputation variables, auditor

reputation, return on assets, earnings per share negative effect on underpricing. And firm

size as control variables.

The samples in this study were obtained by using purposive judgment sampling. Based

on predetermined criteria, then there are 70 samples were selected as sample to the period

2007-2011. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression analysis.

Prior to multiple linear regression analysis first tested the classical assumptions.

The results showed that the variables negatively affect the reputation of underwriters

underpricing while the auditor's reputation, return on assets, earnings per share and firm

size has no effect on underpricing.

Keywords: Underpricing, Underwriter reputation, Auditor reputation, Return On Assets,

Earning Per Share, and Firm Size.

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menjalankan kegiatan operasional suatu perusahaan tidak akan terlepas dari

masalah pemenuhan kebutuhan dana untuk pembiayaan operasionalnya. Kebutuhan akan

pembiayaan dapat dipenuhi dari berbagai sumber, baik sumber pendanaan internal

maupun sumber pendanaan eksternal. Sumber pendanaan internal dapat berasal dari laba

yang ditahan perusahaan, sedangkan sumber pendanaan eksternal dapat berasal dari

hutang pada bank, pengeluaran surat hutang, atau dari emisi saham, untuk pendanaan

yang berasal dari saham, pada umumnya perusahaan akan menawarkan sahamnya kepada

publik atau masyarakat dengan melakukan penawaran saham perdana kepada publik atau

sering disebut initial public offering (IPO).

UU RI No 8 tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan penawaran umum sebagai

kegiatan penawaran yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat

(Syukri;1999 dalam Ariawati; 2005). Dengan beredarnya saham perusahaan ke tangan

publik mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut telah berubah dari perusahaan pribadi

menjadi perusahaan publik atau lebih dikenal dengan Go public.

Menurut Suyatmin dan Sujadi (2006) dalam Wulandari (2011), permasalahan yang

dihadapi perusahaan ketika melakukan penawaran saham perdana di pasar modal adalah

penentuan besarnya harga penawaran perdana. Di satu pihak perusahaan ingin

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

menerapkan harga jual tinggi agar memperoleh penerimaan dari hasil penawaran

(proceeds) yang tinggi pula. Di sisi lain, harga saham yang mahal mempengaruhi minat

investor untuk membeli saham tersebut, harga yang tinggi menyebabkan minat investor

untuk membeli saham tersebut menjadi rendah dan besar kemungkinan saham yang

ditawarkan menjadi kurang menarik karena investor ingin mendapatkan initial return dari

selisih antara harga saham di pasar sekunder dengan pembelian saham di pasar perdana

tersebut, sehingga kondisi ini tidak menguntungkan bagi emiten, karena emiten telah

mengorbankan return yang seharusnya didapat. Adanya initial return mengindikasikan

terjadi fenomena underpricing di pasar perdana.

Underpricing terjadi ketika terdapat selisih positif antara harga saham yang ditawarkan

perusahaan pada pasar primer dengan harga yang terbentuk di pasar sekunder, sehingga

menyebabkan investor memperoleh initial return yang tinggi pada awal perdagangan.

Kondisi underpricing merugikan untuk perusahaan yang melakukan go public, karena

dana yang diperoleh dari publik tidak maksimum.

Underwriter adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan

penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli

sisa efek yang tidak terjual. Dalam proses go public, pertama saham perusahaan yang

akan go public dijual di pasar perdana. Kemudian saham tersebut akan diperdagangkan di

pasar sekunder (bursa efek). Harga saham pada penawaran perdana ditentukan

berdasarkan kesepakatan antara peusahaan emiten dengan underwriter, sedangkan harga

saham di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar. Underwriter dalam hal ini

memperoleh informasi lebih baik mengenai permintaan saham-saham emiten,

dibandingkan emiten itu sendiri. Oleh karena itu, underwriter akan memanfaatkan

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

informasi yang dimiliki untuk memperoleh kesepakatan optimal dengan emiten. Dapat

dikatakan reputasi underwriter yang lebih tinggi diharapkan akan memperoleh

pendapatan yang lebih tinggi juga karena penyediaan pelayanan yang lebih baik dari

underwriter.

Fungsi auditor dalam proses go public adalah sebagai pihak yang ditunjuk oleh

perusahaan untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan sebagai calon

emiten. Penggunaan auditor yang bereputasi tinggi dapat memberikan hasil pelaporan

yang sesuai dengan laporan keuangan perusahaan, dengan demikian penggunaan auditor

yang bereputasi tinggi dapat digunakan sebagai tanda petunjuk terhadap kualitas

perusahaan emiten. Oleh karena itu, perusahaan yang akan melakukan IPO akan memilih

KAP yang memiliki reputasi yang baik.

ROA merupakan suatu rasio penting yang dapat dipergunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dengan investasi yang telah ditanamkan untuk mendapat laba.

ROA yang semakin besar berarti bahwa perusahaan tersebut dapat memanfaatkan seluruh

asetnya dalam memperoleh laba sehingga tingkat underpricing yang diharapkan akan

rendah.

Menurut Wijayanto (2009) Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per saham

perusahaan yang diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian

keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu

saham. Pada umumnya pemegang saham dan calon investor akan tertarik pada EPS,

karena EPS menggambarkan jumlah uang yang diperoleh untuk setiap lembar saham dan

EPS yang besar menjadi indikator keberhasilan dari emiten. Dengan memperhatikan

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

pertumbuhan laba perlembar saham tersebut dapat dilihat prospek perusahaan di masa

yang akan datang sehingga akan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang belum konsisten peneliti tertarik untuk

menguji kembali penelitian ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Underpricing pada Penawaran Umum Perdana (Studi Empiris pada

Perusahaan yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)”.

1.2 Perumusan Masalah dan Batasan Masalah

1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah reputasi underwriter berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing?

2. Apakah reputasi auditor berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing?

3. Apakah return on assets berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing?

4. Apakah earning per share berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing

1.2.2 Batasan Masalah

Dalam memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan

arah yang jelas. Maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan underpricing sebagai variabel dependen dan variabel

independen yaitu reputasi underwriter, reputasi auditor, return on assets, earning

per share.

2. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel adalah perusahaan yang melakukan

initial public offering (IPO) selama periode pengamatan yaitu 2007 sampai

dengan 2011.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah variabel reputasi

underwriter, reputasi auditor, return on assets, earning per share berpengaruh negatif

terhadap underpricing.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan di bidang keuangan dan pasar modal serta lebih

memahami khususnya IPO dan underpricing.

2. Menjadi tambahan wacana dan literatur di bidang keuangan sehingga dapat

berguna bagi penelitian berikutnya.

3. Memberikan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil

keputusan untuk melakukan penjualan saham pada pasar perdana.

4. Membantu investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Asymmetric Information Theory

Asimetri informasi adalah suatu kondisi dimana terdapat kesenjangan informasi baik

antara informasi yang dimiliki oleh perusahaan (insider) dengan pihak lain (outsider).

Asimetri informasi yang terjadi antara perusahaan emiten dengan underwriter yaitu

bahwa underwriter memiliki informasi yang lebih mengenai permintaan saham-saham

perusahaan emiten dibanding perusahaan emiten itu sendiri. Maka underwriter akan

memanfaatkan informasi yang dimilikinya untuk membuat kesepakatan harga IPO yang

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

optimal bagi dirinya, yaitu dengan memperkecil risiko dalam membeli saham yang

nantinya tidak laku terjual. Emiten akan menerima harga yang murah bagi penawaran

sahamnya karena kurang memiliki informasi. Dengan demikian akan menyebabkan

tingkat underpricing yang semakin tinggi.

Investor yang memilki informasi akan membeli saham yang dianggap akan memberi

return yang tinggi untuk di masa depan. Sedangkan untuk investor yang tidak memilki

informasi akan membeli saham tanpa mengetahui saham tersebut memberikan return

yang tinggi atau tidak untuk di masa depan

2.1.2 Signaling Theory

Sumarsono (2003) dalam Puspita (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas

baik dengan sengaja akan memberikan sinyal kepada pasar, dengan demikian pasar

diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan perusahaan yang

berkualitas buruk. Oleh karena itu, issuer dan underwriter dengan sengaja akan

memberikan sinyal pada pasar. Underpricing beserta sinyal yang lain (reputasi

underwriter, reputasi auditor, return on asset, EPS) merupakan sinyal positif yang

berusaha diberikan oleh issuer guna menunjukkan kualitas perusahaan pada saat IPO.

2.2.Makna Go-Public

Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan oleh

Emiten untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang

diatur oleh UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

2.3 Initial Public Offering (IPO)

Transaksi penawaran umum penjualan saham pertama kali terjadi di pasar perdana

(primary market). Kegiatan yang dilakukan dalam rangka penawaran umum penjualan

saham perdana disebut Initial Public Offering (IPO).

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

2.4. Fenomena Underpricing

Underpricing merupakan fenomena yang terjadi ketika harga saham pada saat penawaran

lebih rendah daripada harga yang terbentuk ketika saham pertama kali diperdagangkan

pada pasar sekunder. (Bodie, Kane, dan Marcus, 2003: 67).

2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing

1. Reputasi Underwriter

Dalam proses IPO, underwriter bertanggung jawab atas terjualnya saham. Apabila ada

saham yang masih tersisa, maka underwriter berkewajiban untuk membelinya. Bagi

underwriter yang belum mempunyai reputasi, akan sangat hati-hati untuk menghindari

risiko tersebut. Untuk menghindari risiko, maka underwriter menginginkan harga yang

rendah. Bagi underwriter yang memiliki reputasi tinggi, mereka berani memberikan

harga yang tinggi pula sebagai konsekuensi dari kualitas penjaminannya. (Yasa, 2008)

2. Reputasi Auditor

Auditor yaitu sebagai pihak yang ditunjuk oleh perusahaan, yang melakukan pemeriksaan

laporan keuangan perusahaan sebagai calon emiten. Menurut Daljono ( 2000) dalam

Setianingrum (2005) reputasi auditor menunjukkan kualitas dan profesionalisme auditor

yang mengaudit laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang menggunakan auditor

yang berkualitas tinggi dapat diartikan sebagai sinyal kualitas emiten.

3. Return On Assets

Return on asset (ROA) yaitu rasio yang menunjukkan seberapa efektifnya perusahaan

beroperasi sehingga menghasilkan keuntungan atau laba bagi perusahaan dengan cara

memanfaatkan asset yang dimilikinya. Profitabilitas perusahaan yang tinggi akan

mengurangi ketidakpastian IPO sehingga mengurangi tingkat underpricing (Yasa, 2008)

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

4. Earning Per Share

Variabel earning per share merupakan proxy laba per lembar saham perusahaan yang

diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian keuntungan yang

dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham. Hasil

penelitian Ardiansyah (2004) EPS berpengaruh signifikan negatif terhadap initial return.

2.6. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini dikemukakan oleh

peneliti pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Review Penelitian Terdahulu

No Penelitian

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat

Analisis

Hasil Temuan

1. Sri Retno

Handayani

(2008)

Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi

Underpricing pada

Penawaran Umum

Perdana (Studi Kasus

Pada Perusahaan

Keuangan yang Go

Publik di Bursa Efek

Jakarta Tahun 2000-

2006)

Dependen:

Underpricing

Independen:

Debt to equity rasio,

return on asset,.

earning per

Share, umur

perusahaan,

ukuran perusahaan, dan

prosentase penawaran

saham

Regresi

Linear

Berganda

EPS berpengaruh negatif

terhadap underpricing.

sedangkan debt to equity rasio,

return on asset,. umur

perusahaan, ukuran perusahaan,

dan prosentase penawaran

saham tidak berpengaruh

terhadap tingkat underpricing.

2. Siti

Ariawati

(2005)

Analisis Faktor-Faktor

yang Menpengaruhi

Tingkat Underpricing

pada Penawaran

Saham Perdana (IPO)

Dependen:

underpricing

Independen:

SIZE, waktu listing,

reputasi underwriter,

kondisi pasar, ROI,

financial leverage

Regresi

Linear

Berganda

SIZE dan reputasi underwriter

berpengaruh signifikan negatif

terhadap underpricing,

leverage berpengaruh

signifikan positif terhadap

underpricing. waktu

listing,kondisi pasar dan ROI

tidak terhadap underpricing

3. Bram

Nugroho

Sandhiaji.

(2004)

Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Tingkat Underpricing

pada Penawaran

Umum Perdana (IPO)

periode 1996-2002

reputasi underwriter,

reputasi auditor, jumlah

saham yang ditahan

investor lama, return on

asset, umur perusahaan,

ukuran perusahaan.

Regresi

Linear

Berganda

Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa reputasi

underwriter. jumlah saham

yang ditahan investor lama,

return on asset, umur

perusahaan, ukuran perusahaan

memiliki pengaruh yang

signifikan. namun reputasi

auditor tidak memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap underpricing.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

4. Ardiansyah

(2004)

Initial Return

dan return 15

hari setelah IPO

ROA, DER, EPS,

Proceeds, pertumbuhan

laba, CR, besaran

perusahaan, reputasi

penjamin emisi,

reputasi auditor, umur

perusahaan jenis

industri dan kondisi

perekonomian

Regresi

linear

berganda

EPS dan kondisi perekonomian

berpengaruh signifikan

terhadap initial return dan

return 15 hari setelah IPO;

financial leverage berpengaruh

signifikan terhadap return 15

hari setelah IPO; besaran

perusahaan tidak berhasil

ditunjukkan sebagai variabel

moderat terhadap hubungan

antar variabel keuangan dengan

initial returndan return 15 hari

setelahIPO

5. Harum

Indinah

Diananingsi

h (2003)

Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

Tingkat Underpricing

pada Penawaran

Umum Perdana (IPO)

Dependen:

Underpricing

Independen:

Reputasi underwriter,

besarnya saham yang

ditawarkan ke

masyarakat,besarnya

saham yang ditahan

oleh pemilik lama,

waktu listing.

Regresi

Linear

Berganda

Reputasi underwriter, besarnya

saham yang ditawarkan ke

masyarakat. waktu listing

berpengaruh terhadap

underpricing sedangkan

besarnya saham yang ditahan

oleh pemilik lama tidak

berpengaruh terhadap

underpricing

6. Tia

Setianingru

m (2005)

Pengaruh Informasi

ProspektusPerusahaan

terhadap Initial return

pada Penawaran

Saham Perdana

Dependen: Initial return

Independen: ROA, total

debt to equity, total debt

to total asset, presentasi

penawaran saham, umur

perusahaan, reputasi

auditor, reputasi

underwriter

Regresi

Linier

Berganda

ROA. total debt to equity. umur

perusahaan, reputasi auditor,

reputasi underwriter

berpengaruh terhadap Initial

return sedangkan total debt to

total asset presentasi

penawaran saham tidak

berpengaruh terhadap Initial

return

Sumber: Data diolah penulis (2012)

2.7 Model Penelitian

Informasi keuangan dan non keuangan yang terkandung dalam prospektus merupakan

ketentuan yang harus dimiliki perusahaan go public. Dengan adanya informasi dalam

prospektus tesebut diharapkan akan dapat mempengaruhi keputusan investor dalam

menanamkan modalnya pada perusahaan yang akan go public, sehingga perusahaan

sebagai emiten di bursa akan mendaptkan return yang maksimal untuk meningkatkan

kinerja perusahaan. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reputasi

underwriter, reputasi auditor, return on assets, earning per share. Informasi tersebut

diperkirakan memiliki pengaruh tehadap underpricing. Berdasarkan hal tersebut dapat

digambarkan bentuk model penelitian pada gambar 1 sebagai berikut:

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

Gambar 1. Model Penelitian

2.6 Hipotesis

2.6.1 Pengaruh Reputasi Underwriter terhadap Underpricing

Underwriter adalah pihak yang membuat kontrak degan emiten untuk melakukan

penawaran umum perdana. Dalam proses IPO, underwriter bertanggung jawab atas

terjualnya saham. Apabila ada saham yang masih tersisa, maka underwriter

berkewajiban untuk membelinya. Bagi underwriter yang belum mempunyai reputasi,

akan sangat hati-hati untuk menghindari risiko tersebut. Untuk menghindari risiko, maka

underwriter menginginkan harga yang rendah. Bagi underwriter yang memiliki reputasi

tinggi, mereka berani memberikan harga yang tinggi pula sebagai konsekuensi dari

kualitas penjaminannya (Yasa, 2008). Reputasi underwriter yang tinggi merupakan

sinyal yang baik untuk investor. Ariawati (2005) menyatakan reputasi underwriter

berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing, sedangkan menurut penelitian

Yolana dan Martani, 2005 dalam Puspita, 2011 reputasi underwriter tidak berpengaruh

terhadap underpricing. Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H1: Reputasi underwriter berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing.

Underpricing

Reputasi Underwriter

Reputasi Auditor

Earning Per Share

Return on Assets

Size Firm

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

2.6.2 Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Underpricing

Menurut Daljono ( 2000) dalam Setianingrum (2005) reputasi auditor menunjukkan

kualitas dan profesionalisme auditor yang mengaudit laporan keuangan perusahaan.

Reputasi auditor didasarkan pada frekuensi penugasan yang dilakukan oleh emiten.

Perusahaan yang menggunakan auditor yang berkualitas tinggi dapat diartikan sebagai

sinyal kualitas emiten. Hal ini berarti bahwa penggunaan auditor yang memiliki reputasi

tinggi akan mengurangi ketidakpastianpada masa yang akan datang (Yasa, 2008).

Setianingrum (2005) menyatakan bahwa reputasi auditor berpengaruh yang signifikan

terhadap underpricing. Sedangkan menurut penelitian Sandhiaji (2004) reputasi auditor

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap underpricing. Dengan demikian

hipotesis yang diajukan:

H2: Reputasi auditor berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing.

2.6.3 Pengaruh Return on Asset terhadap Underpricing

Tingkat profitabilitas merupakan informasi tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan.

Informasi ini akan memberikan informasi kepada pihak luar mengenai efektivitas

operasional perusahaan. Semakin tinggi ROA perusahaan akan semakin rendah tingkat

underpricing karena investor akan menilai kinerja perusahaan lebih baik dan bersedia

membeli saham perdananya dengan harga yang lebih tinggi. Calon investor akan

mempertimbangkan prosentase profitabilitas perusahaan sebelum menentukan keputusan

investasinya sehingga nilai ketidakpastiaannya semakin rendah yang juga akan

menurunkan nilai underpricing perusahaan tersebut (Yasa, 2008). Dengan demikian

hipotesis yang diajukan:

H3: Return on asset berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

2.6.4 Pengaruh Earning Per Share terhadap Underpricing

Earning per share merupakan proxy bagi laba per saham perusahaan yang diharapkan

dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian keuntungan yang dapat

diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham (Ardiansyah, 2004).

Salah satu alasan investor menanamkan modalnya di perusahaan adalah karena investor

tersebut yakin akan pendapatan yang dihasilkan dari tiap lembar saham yang dibelinya.

Hal ini yang menandakan bahwa semakin tinggi nilai EPS, maka investor akan semakin

tertarik. Sehingga mengakibatkan harga saham tinggi (Kurniawan, 2007). Penelitian

Ardiansyah (2004) menyatakan EPS berpengaruh signifikan positif terhadap initial

return. Sedangkan menurut Handayani (2008) EPS berpengaruh negatif terhadap

underpricing. Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

H4 : Earning per share berpengaruh signifikan negatif terhadap underpricing.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Penulis menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penulis menggunakan data periode pengamatan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia

selama 5 tahun, yaitu dari periode tahun 2007-2011. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 – 2011 untuk keperluan analisis data.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari website Indonesian Stock Exchange dan Indonesian Capital Market

Directory. Selain itu penulis juga mengumpulkan data sebagai landasan teori dan

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

penelitian terdahulu dari buku, internet serta sumber data tertulis lainnya yang

berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling.

Kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang melakukan IPO pada periode 2007-2011.

2. Perusahaan memiliki laporan keuangan pada saat IPO.

3. Data perusahaan tidak memiliki nilai negatif.

4. Perusahaan tersebut tidak mengalami overpricing.

5. Data perusahaan tidak outlier

6. Tersedia data harga saham saat IPO dan data harga saham saat penutupan.

7. Memiliki informasi tentang auditor dan underwriter.

3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel Dependen (Y)

1. Underpricing (Y1)

Underpricing adalah suatu keadaan dimana harga saham pada saat penawaran perdana

lebih rendah dibandingkan ketika diperdagangkan di pasar sekunder. Penentuan harga

saham pada saat penawaran umum ke publik, dilakukan berdasarkan kesepakatan antara

perusahaan emiten dan underwriter. Sedangkan harga saham yang terjadi di pasar

sekunder merupakan hasil mekanisme pasar yaitu hasil dari mekanisme penawaran dan

permintaan (Handayani, 2008)

Menurut Kunz dan Aggarwal (1994) dalam Handayani (2008) rumus underpricing adalah

sebagai berikut:

Up = (P1 – P0) x 100%

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

P0

Keterangan:

Up = initial return saham masing-masing perusahaan

P0 = harga penawaran perdana (offering price) saham

P1 = harga penutupan saham hari pertama di pasar sekunder

3.3.2 Variabel Independen (X1) (X2) (X3) (X4)

1. Reputasi Underwriter (X1)

Variabel ini merupakan variabel dummy dimana pengklasifikasiaannya berdasarkan

peringkat penjaminan emisi obligasi maupun saham (data Bloomberg) yang dimuat

dalam situs Bataviase.co.id. Pemeringkatan ini didasarkan nilai penjaminan IPO saham

dari total emisi saham perdana yang menempati peringkat 1 sampai 5 pada underwriting

IPO saham yaitu Credit Suisse, Deuttsche Bank AG, PT Danatama Makmur, PT Mandiri

Sekuritas, dan PT Bahana Securities. Hasil publikasi peringkat ini diindikasikan memberi

nilai prestigious pada kredibilitas kinerja underwriter tersebut sehingga diberi nilai 1 dan

yang tidak termasuk dalam peringkat diberi nilai 0.

2. Reputasi Auditor (X2)

Variabel ini juga merupakan variabel dummy. Nilai 1 untuk partner dari auditor yang

berafiliasi dengan The Big Four (Delloitte Touche Tohmatsu, PwC, Ernst & Young, dan

KPMG) dan kantor akuntan lainnya diberi nilai 0 (Sutedja dan Violita, 2010 dalam

Yunati, 2011).

3. Return on Assets (X3)

Return on assets (ROA) adalah salah satu rasio probabilitas, yaitu menunjukkan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba di masa yang akan datang dengan

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

menggunakan asset yang d milikinya. Rumus ROA menurut Ang (2007) dalam Ariawati

(2005) adalah sebagai berikut:

4. Earning Per Share (X4)

Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per lembar saham perusahaan yang diharapkan

dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian keuntungan yang dapat

diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham (Ardiansyah, 2004).

EPS dihitung dengan rumus:

3.4 Variabel Kontrol

Size Firm

Menurut Yasa (2008) ukuran perusahaan menunjukkan jumlah total aset yang dimiliki

perusahaan. Semakin besar aset perusahaan akan mengindikasikan semakin besar ukuran

perusahaan tersebut. Aset perusahaan yang besar akan memberikan sinyal bahwa

perusahaan tersebut mempunyai prospek.

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Penelitian

Jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana selama periode 2007-

2011 berjumlah 102 perusahaan. Namun hanya terdapat 70 perusahaan yang memenuhi

kriteria. Hasil seleksi sampel perusahaan pada penelitian ini disajikan pada tabel 2

sebagai berikut:

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

Keterangan Jumlah Perusahaan

Perusahaan yang melakukan IPO periode 2007- 2011 102

Sampel dikeluarkan karena mengalami overpricing (19)

Sampel dikeluarkan karena memiliki nilai negatif (12)

Sampel dikeluarkan karena data outlier (6)

Jumlah sampel yang memenuhi kriteria 70

4.2 Statistik Deskriptif

Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Underpricing 70 1.40 70.00 33.7429 24.52130

ROA 70 .02 49.27 6.3287 8.01038

EPS 70 .47 473.00 53.4067 84.38965

Firm_Size 70 7.41E8 324E13 33726E12 570239E12

Valid N (listwise) 70

Tabel 4. Hasil Uji Statistik frequencies Reputasi_Underwriter

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 48 68.6 68.6 68.6

1 22 31.4 31.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

Tabel 5. Hasil Uji Statistik frequencies Reputasi_Auditor

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 48 68.6 68.6 68.6

1 22 31.4 31.4 100.0

Total 70 100.0 100.0

Isi teratas di dalam tabel statistik deskriptif menunjukkan nilai maksimum dan minimum

underpricing pada 70 sampel perusahaan yang ada. Variabel dependen yaitu

underpricing ini memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 1.4% yaitu pada perusahaan

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. Nilai terbesar (maksimum) sebesar 70% yaitu pada

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

perusahaan PT Bekasi Asri Pemula Tbk, PT Bisi International Tbk, PT Bukit Darmo

Property Tbk, Bank Sinarmas Tbk, PT Cowell Development Tbk, Multifiling M itra

Indonesia, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk, PT Perdana Karya Perkasa Tbk, PT Triwira

Insanlestari Tbk. Besarnya rata-rata (mean) dari selisih harga saham pada pasar sekunder

dengan harga saham pada penawaran saham perdana dalam sampel penelitian yaitu

sebesar 33.7429%. Sedangkan standar deviasi sebesar 24.521390 yang artinya besarnya

peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata-rata variabel underpricing adalah

sebesar +24.521390 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -24.521390.

Return On Asset (ROA) memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 0.2% yaitu pada

perusahaan PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai terbesar (maksimum) sebesar

49.26812%. yaitu pada perusahaan PT Midi Utama Indonesia Tbk. Nilai rata-rata (mean)

sebesar 6.3287% yang menggambarkan rata-rata ROA sampel perusahaan. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa besarnya kemampuan perusahaan mendapatkan laba atau

keuntungan melalui sumber asetnya pada sampel penelitian yaitu sebesar 6.3287%.

Sedangkan standar deviasi sebesar 8.01038 yang artinya besarnya peningkatan

maksimum yang mungkin dari nilai rata-rata variabel ROA adalah sebesar +8.01038

sedangkan penurunan yang mungkin adalah -8.01038.

Earning Per Share memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 0.47% yaitu pada

perusahaan PT Bukit Darmo Property Tbk. Nilai terbesar (maksimum) sebesar 473%

yaitu pada perusahaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. Nilai rata-rata (mean) sebesar

53.4067% yang menggambarkan rata-rata earning per share sampel perusahaan.

Sedangkan standar deviasi sebesar 84.38965 yang artinya besarnya peningkatan

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

maksimum yang mungkin dari nilai rata-rata variabel earning per share adalah sebesar

+84.38965 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -84.38965.

Firm Size memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar Rp 741000000.00 yaitu pada

perusahaan Tifa Finance Tbk. Nilai terbesar (maksimum) sebesar Rp

32.410.329.000.000 yaitu pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Nilai rata-rata (mean) sebesar 3.3726% yang menggambarkan rata-rata firm size sampel

perusahaan. Sedangkan standar deviasi sebesar 5.70239 yang artinya besarnya

peningkatan maksimum yang mungkin dari nilai rata-rata variabel firm size adalah

sebesar +5.70239 sedangkan penurunan yang mungkin adalah -5.70239.

Pada data reputasi underwriter menunjukan bahwa untuk underwriter yang tidak

memiliki peringkat 1 sampai 5 adalah sebanyak 48 underwriter (48%) sedangkan untuk

underwriter yang memiliki peringkat 1 sampai 5 adalah sebanyak 22 underwriter (22%).

Dengan demikian mayoritas underwriter adalah underwriter yang tidak memiliki

peringkat 1 sampai 5.

Pada data reputasi auditor menunjukan bahwa untuk auditor yang tidak berafiliasi dengan

The Big Four adalah sebanyak 48 auditor (48%) sedangkan untuk auditor yang berafiliasi

dengan The Big Four adalah sebanyak 22 auditor (22%). Dengan demikian mayoritas

auditor adalah auditor yang tidak berafiliasi dengan The Big Four.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Tabel 6. Hasil Uji Non Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 70

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 21.77550315

Most Extreme

Differences

Absolute .097

Positive .097

Negative -.094

Kolmogorov-Smirnov Z .815

Asymp. Sig. (2-tailed) .520

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan pengujian non parametrik Kolmogorov –Smirnov (K-S) menunjukkan

bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.815 dan signifikan pada 0.520 ( nilai

signifikan lebih besar dari 0.05 dengan tingkat keyakinan 95%). Hal ini memperjelas

bahwa data residual terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 7. Hasil Uji Multikolinearitas

No Variabel Penelitian Tolerance VIF Kesimpulan

1 Reputasi underwriter 0.763 1.311 Tidak ada multikolinearitas

2 Reputasi auditor 0.724 1.381 Tidak ada multikolinearitas

3 Return on asset 0.888 1.126 Tidak ada multikolinearitas

4 Earning per share 0.765 1.308 Tidak ada multikolinearitas

5 Firm size 0.758 1.319 Tidak ada multikolinearitas

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen

bebas dari asumsi multikolinearitas.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

c. Uji Autokorelasi

Tabel 8. Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .460a .211 .150 22.61011 2.103

a. Predictors: (Constant), Firm_Size, ROA, Reputasi_Underwriter,

EPS,Reputasi_Auditor

b. DependenVariable: Underpricing

Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Jika nilai

DW berada diantara du dan 4 – du maka menunjukkan tidak adanya masalah

autokotrelasi dalam model regresi.. Sedangkan penelitian ini memperoleh nilai DW

sebesar 2.103. Nilai tersebut berada diantara 1.7683 dan (4 – 1.7683).

Dari hasil pengujian Autokorelasi diatas, maka dapat dinyatakan hasil uji autokorelasi

dengan nilai Durbin-Watson sebesar 2.103 dimana nilai d lebih dari 1.7683 dan kurang

dari 2.2317. Hal ini berarti hasil pengujian tidak terjadi autokorelasi.

d. Uji Heterokedastisitas

Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

Berdasarkan scatter plot dalam penelitian ini. dari grafik scatter plot terlihat bahwa

diagram pencar tidak membentuk pola tertentu tetapi menyebar secara acak serta tersebar

baik dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan regresi dalam penelitian

ini tidak terjadi heterokedastisitas.

Setelah pengujian asumsi klasik dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa

variabel reputasi underwriter, reputasi auditor, return on assets, earning per share dan

firm size bebas dari uji asumsi klasik. Hal ini berarti uji regresi dapat dilanjutkan.

4.4. Goodness of Fit Test

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness

of fit-nya. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Koefisien determinasi

(R2) mengukur seberapa jauhnya kemampuan model dalam menerangkan variabel

dependen. Nilai R2

(koefisien determinasi) adalah antara 0 dan 1. Nilai yang mendekati 1

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan

koefisien adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2

pasti meningkat tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh

karena itu, banyak peneliti menganjurkan menggunakan Adjusted R Square, hal ini

dikarenakan nilai adjusted R square dapat naik dan turun apabila satu variabel

independent ditambahkan ke dalam model.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

Tabel 10 . Hasil Uji Goodness of Fit Test

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .460a .211 .150 22.61011

b. Dependent Variable: Underpricing

Berdasarkan pengujian regresi yang dilakukan, diperoleh nilai adjusted R2

sebesar 15%

yang menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari reputasi underwriter,

reputasi auditor, return on assets, earning per share dan firm size, mampu menjelaskan

atau mempengaruhi variabel dependen yaitu underpricing sebesar 15% sedangkan

sisanya sebesar 85 % dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk

dalam model regresi ini. Standar Error of Estimates (SEE ) sebesar 22.64165. Makin

kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel

dependen.

4.5. Signifikansi Model Regresi (F-test)

Signifikansi model regresi ini diuji dengan melihat antara F-tabel dan F-hitung.

Hasil analisis regresi disajikan dalam table berikut ini:

Tabel 11. Hasil F-test

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 8771.401 5 1754.280 3.432 .008a

Residual 32717.905 64 511.217

Total 41489.306 69

a. Predictors: (Constant), Firm_Size, ROA, Reputasi_Underwriter,

EPS, Reputasi_Auditor

b. Dependent Variable: Underpricing

Dari hasil analisis regresi ini. didapat F-hitung sebesar 3.432 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0.008. Karena probabilitas 0.008 yang artinya lebih kecil daripada 0.05 maka

model regresi penelitian ini dapat dipakai untuk memprediksi underpricing. Dengan

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

demikian dapat disimpulkan bahwa reputasi underwriter, reputasi auditor, return on

assets, earning per share dan firm size, secara bersama-sama mempengaruhi

underpricing. Atau dengan kata lain model regresi penelitian ini adalah signifikan.

4.6. Uji Hipotesis

Tabel 12. Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig

B Std. Error Beta

(Constant) 42.787 4.232 10.111 .000

Reputasi_Underwriter -15.235 6.664 -.291 -2.286 .026

Reputasi_Auditor -10.730 6.841 -.205 -1.568 .122

ROA -.257 .361 -.084 -.712 .479

EPS -.042 .037 -.146 -1.147 .256

Firm_Size 8.896E-13 .000 .207 1.623 .110

a. Dependent Variable: Underpricing

Dari tabel 12 kelima variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi, hanya

terdapat satu variabel yang berpengaruh signifikan pada tingkat underpricing yaitu reputasi

underwriter. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi untuk reputasi underwriter sebesar

0,026 dimana lebih kecil dari 0,05. Sedangkan variabel-variabel lainnya yaitu reputasi

auditor,return on asset, earning per share, firm size dengan tingkat signifikansi diatas 0,05,

tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat underpricing. Hasil uji pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Pengaruh reputasi underwriter terhadap underpricing pada perusahaan yang

melakukan IPO.

Pada hipotesis alternatif pertama, variabel reputasi underwriter memiliki nilai sinifikansi

0.026 lebih kecil dari derajat kepercayaan 0.05 yang berarti bahwa pengaruh variabel

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

reputasi underwriter terhadap tingkat underpricing signifikan. Hal ini berarti hipotesis

(Ha1) yang menyatakan bahwa reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap tingkat

underpricing terdukung.

Hal ini menunjukkan bahwa underwriter yang bereputasi tinggi lebih berani memberikan

harga yang tinggi sebagai konsekuensi dari kualitas penjaminannya, sehingga tingkat

underpricing rendah. Dalam menghadapi IPO calon investor cenderung melihat terlebih

dahulu pihak yang menjadi underwriter, karena menurut investor, underwriter dianggap

memiliki informasi yang lebih lengkap tentang kondisi emiten. Begitu pula jika

dibandingkan dengan emiten, underwriter dianggap memiliki informasi yang lebih

lengkap tentang pasar (Kristiantari, 2012). Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ariawati (2005) bahwa reputasi underwriter berpengaruh secara

signifikan terhadap underpricing.

2. Pengaruh reputasi auditor terhadap underpricing pada perusahaan yang

melakukan IPO.

Pada hipotesis kedua, variabel reputasi auditor memiliki nilai sinifikansi 0.122 lebih

besar dari derajat kepercayaan 0.05 yang berarti bahwa pengaruh variabel reputasi auditor

terhadap tingkat underpricing tidak signifikan. Hal ini berarti hipotesis (Ha2) yang

menyatakan bahwa reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing

tidak terdukung.

Hasil yang tidak signifikan ini dapat disebabkan karena runtuhnya citra akuntan publik

akibat kasus Enron yang melibatkan KAP Arthur Andersen tampaknya membuat

kepercayaan publik (dalam hal ini adalah investor) atas objektifitas dan independensi

akuntan publik, bahkan yang memiliki reputasi tinggi (KAP big 4) berkurang, banyak

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

emiten yang menggunakan jasa KAP non Big 4. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sandhiaji (2004) bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap underpricing

3. Pengaruh ROA terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO.

Pada hipotesis ketiga, variabel ROA memiliki nilai sinifikansi 0.479 lebih besar dari

derajat kepercayaan 0.05 yang berarti bahwa pengaruh variabel ROA terhadap tingkat

underpricing tidak signifikan. Hal ini berarti hipotesis (Ha3) yang menyatakan bahwa

ROA berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing tidak terdukung.

Hasil yang tidak signifikan ini dapat disebabkan para investor tidak hanya

memperhatikan ROA dalam prospectus, tetapi mungkin investor juga memperhatikan

ROA untuk beberapa tahun sebelum perusahaan melakukan IPO, dengan demikian

investor mengetahui apakah laporan keuangan tersebut dimark-up atau tidak. Hasil ini

sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2008) bahwa ROA tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap underpricing.

4. Pengaruh EPS terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO.

Pada hipotesisalternatif keempat. variabel EPS memiliki nilai sinifikansi 0.256 lebih

besar dari derajat kepercayaan 0.05 yang berarti bahwa pengaruh variabel EPS terhadap

tingkat underpricing signifikan. Hal ini berarti hipotesis (Ha4) yang menyatakan bahwa

EPS berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing tidak terdukung.

Hasil yang tidak signifikan ini disebabkan karena investor berpendapat dunia pasar

modal tidak memiliki kepastian untuk mendapatkan bagian keuntungan dalam suatu

periode tertentu dengan memiliki suatu saham. Hasil penelitian ini konsisten dengan

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

penelitian Trisnawati (1999) bahwa EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap

underpricing.

5. Pengaruh Firm Size terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan

IPO.

Pada variabel control, variabel ukuran perusahaan memiliki nilai sinifikansi 0.110 lebih

besar dari derajat kepercayaan 0.05 yang berarti bahwa pengaruh variabel ukuran

perusahaan terhadap tingkat underpricing tidak signifikan. Hal ini berarti variabel kontrol

yang menyatakan bahwa firm size berpengaruh negatif terhadap tingkat underpricing

tidak terdukung.

Hasil yang tidak signifikan ini dapat disebabkan karena ukuran perusahaan yang diukur

dengan total aset yang besar tidak dapat mencerminkan apakah aset yang dimiliki oleh

perusahaan dapat memberikan keuntungan atau malah menimbulkan biaya. Sebuah

perusahaan belum tentu sepenuhnya mengoperasikan aset dengan efektif dan

efisien.Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2008)

yang menemukan hubungan tidak signifikan antara ukuran perusahaan dengan tingkat

underpricing.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah variabel reputasi

underwriter, reputasi auditor, return on assets, earning per share berpengaruh negatif

terhadap underpricing saat perusahaan melakukan penawaran perdana (IPO) di Bursa

Efek Indonesia pada tahun 2007-2011. Berdasarkan hasil dan analisis data yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

reputasi underwriter berpengaruh negatif terhadap underpricing, sedangkan reputasi

auditor, return on assets, earning per share dan firm size tidak berpengaruh terhadap

underpricing.

5.2.Saran

Dari hasil penelitian ini. penulis menyampaikan saran agar penelitian selanjutnya

diharapkan dapat menambah rentan periode tahun penelitian, memperluas penelitian

dengan cara menggunakan data beberapa tahun sebelum IPO dan menambah atau

mengganti variabel independen lainnya yang lebih spesifik dan memiliki kombinasi yang

lebih tepat yag diduga berpengaruh terhaap variabel dependen.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Misnen. 2004. Pengaruh Variabel Keuangan terhadap Return Awal dan

Return 15 Hari Setelah IPO serta Moderasi Besaran Perusahaan terhadap

Hubungan antara Variabel Keuangan dengan Return Awal dan Return 15 Hari

Setelah IPO di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7, No.

2, Mei, 125-153.

Ariawati, Siti. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Menpengaruhi Tingkat Underpricing

pada Penawaran Saham Perdana (IPO). Tesis. Program Pascasarjana Magister

Manajemen. Universitas Diponegoro.

Bodie, Kane, dan Marcus. 2006. Investments. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Diananingsih, Harum Indinah. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Underpricing pada Penawaran Umum Perdana (IPO). Tesis. Program

Pascasarjana Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Handayani, Sri Retno. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing

pada Penawaran Umum Perdana . Tesis. Program Pascasarjana Magister

Manajemen. Universitas Diponegoro.

Isfaatun, Eliya. Hatta. dan Atika, Jauharia. 2010. Analisis Informasi Penentuan Harga

Saham saat Initial public offering. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1, Volume 15.

Jurusan Akuntansi . Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusa Megarkencana

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING

Kurniawan, Benny. 2007. Analisis Variabel keuangan dan Non Keuangan terhadap

Initial Return dan Return 7 Hari Setelah Initial Public. Tesis. Program

Pascasarjana Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Kustiarina, Risa. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Underpricing pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode

tahun 2001-2005. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi, Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Kusuma, Hadri. 2001. Prospektus Perusahaan dan Keputusan Investasi: Studi Empiris

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JSB No. 6 Vol. Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Murtaqiyah, Siti. 2010. Faktor-Faktor yang Menpengaruhi Underpricing pada Penawaran

Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Puspita, Tifani. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing

saham pada Saat Initial Public Oferring (IPO) di Bursa Efek Indonesia Periode

2005-2010. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Sandhiaji, Bram Nugroho. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Underpricing pada Penawaran Umum Perdana (IPO) periode 1996-2002. Tesis.

Program Pascasarjana Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Sari, Ardhini Yuma. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing

pada Penawaran Umum Perdana. Skripsi. Program Sarjana Fakultas

Ekonomi.Universitas Diponegoro.

Setianingrum, Tia. 2005. Pengaruh Informasi ProspektusPerusahaan terhadap Initial

return pada Penawaran Saham Perdana. Tesis. Magister Manajemen, Universita

Widyatama.

Wijayanto, Andhi. 2009. Analisis Pengaruh ROA, EPS, Financial Leverage,

ProceedTerhadap Initial return. Dinamika Manajemen, Vol. 1, No. 1, Nopember

2009. Universitas Negeri Semarang.

Wulandari, Afifah. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Underpricing pada Penawaran Umum Perdana (IPO). Skripsi. Program Sarjana

Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Yasa , Gerianta wirawan. 2008. Penyebab Underpricing pada Penawaran Saham Perdana

di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas

Udayana.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ...fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi/04122012... · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING