32
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009 F. ROSANA YUNIATI DRA. IRENE RINI DEMI PANGESTUTI, ME Program Studi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT The decision to choose the source of financing is a financial decision that most important for the company. Any funding decisions require financial managers to consider the benefits and costs of funding sources to be selected for each source of funds have different financial consequences. Capital structure can be defined as a special mix between debt and equity (own capital) a company which is used to fund its operations. Capital structure shows the balance amount of debt that is still short, long-term debt, preferred stock and common stock. The sample in accordance with the criteria specified as many as 34 companies are manufacturing by using pooled data method so that the study sample (n) obtained are 204 observation data. The analysis technique used is multiple regression to test the classic assumption made in advance of normality test, multicollinearity, autocorrelation test and the heteroscedasticity test. Hypothesis testing is done by using F-test and t-test. Test hypothesis using a t- statistic for testing the partial regression coefficient and the f-statistic to test the effect together with the level of significance of 5%. The results showed simultaneous Asset Structure, Profitability, Non-debt Tax Shields, Cash Holding, Sales Growth, Firm Size, Liquidity, and the Age of The Firms to Capital Structure of partially while variables influencing the capital structure is the Asset Structure, Non-debt Tax Shields, Cash Holding, Sales Growth, Fim Size, and Liquidity. Profitability variables and Age of the Firms partially not affect the capital structure. Keywords: Capital structure, Asset structure, Profitability, Non-tax debt Shields, Cash Holding, Sales Growth, Firm Size, Liquidity, and the Age of the Firms.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR

MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK

INDONESIA TAHUN 2004-2009

F. ROSANA YUNIATI

DRA. IRENE RINI DEMI PANGESTUTI, ME

Program Studi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang

ABSTRACT

The decision to choose the source of financing is a financial decision

that most important for the company. Any funding decisions require financial

managers to consider the benefits and costs of funding sources to be selected for

each source of funds have different financial consequences. Capital structure can

be defined as a special mix between debt and equity (own capital) a company

which is used to fund its operations. Capital structure shows the balance amount

of debt that is still short, long-term debt, preferred stock and common stock.

The sample in accordance with the criteria specified as many as 34

companies are manufacturing by using pooled data method so that the study

sample (n) obtained are 204 observation data. The analysis technique used is

multiple regression to test the classic assumption made in advance of normality

test, multicollinearity, autocorrelation test and the heteroscedasticity test.

Hypothesis testing is done by using F-test and t-test. Test hypothesis using a t-

statistic for testing the partial regression coefficient and the f-statistic to test the

effect together with the level of significance of 5%.

The results showed simultaneous Asset Structure, Profitability, Non-debt

Tax Shields, Cash Holding, Sales Growth, Firm Size, Liquidity, and the Age of

The Firms to Capital Structure of partially while variables influencing the capital

structure is the Asset Structure, Non-debt Tax Shields, Cash Holding, Sales

Growth, Fim Size, and Liquidity. Profitability variables and Age of the Firms

partially not affect the capital structure.

Keywords: Capital structure, Asset structure, Profitability, Non-tax debt

Shields, Cash Holding, Sales Growth, Firm Size, Liquidity, and the Age of the

Firms.

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

1. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Menurut Keown dan Martin (2002) manajemen keuangan

berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai

ekonomis atau kekayaan. Semua pengambilan keputusan harus difokuskan

pada penciptaan kekayaan. Maka dari itu perusahaan haruslah bertujuan

memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara memaksimalkan

nilai perusahaan.

Keown dan Martin (2002) juga mengungkapkan bahwa dalam

ekonomi mikro, tujuan untuk memaksimalkan keuntungan berfungsi sebagai

tujuan teoritis, yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana perilaku

perusahaan dalam meningkatkan keuntungan. Penerapan teori keuangan dalam

lingkup perusahaan sering disebut sebagai keuangan perusahaan (Corporate

Finance) atau secara umum, manajemen keuangan (Financial Management).

Menurut Suad Husnan (2008) manajemen keuangan menyangkut

kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Mereka

yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut sebagai manajer

keuangan. Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dan

berbagai kegiatan yang harus dijalankan mereka. Meskipun demikian

kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian utama

yaitu kegiatan menggunakan dana (Allocation of Funds) dan mencari

pendanaan (Raising of funds), yaitu dua kegiatan utama yang disebut sebagai

fungsi keuangan.

Perusahaan memerlukan modal sebagai salah satu aspek penting

yang dibutuhkan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya serta

untuk mengembangkan usahanya. Pemenuhan modal usaha tersebut dapat

dilakukan dengan pendanaan. Keputusan pendanaan perusahaan merupakan

salah satu tugas penting dari manajer keuangan yang akan berpengaruh pada

aktivitas dan resiko yang akan dihadapi perusahaan.

Keputusan struktur modal secara langsung juga berpengaruh

terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham dan

Houston, 2001). Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam

menentukan struktur modal perusahaan. Brigham dan Houston (2001)

mengemukakan faktor-faktor: risiko bisnis, posisi pajak, fleksibilitas keuangan

dan konservatisme atau agresivitas manajemen merupakan faktor-faktor yang

menentukan keputusan struktur modal; khususnya pada struktur modal yang

ditargetkan (target capital structure).

Perusahaan yang memenuhi kebutuhan dananya dengan

mengutamakan sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan atau sumber

internal bila perusahaan mengutamakan pendanaan internal maka perusahaan

tersebut dapat mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Namun bila

kebutuhan dana perusahaan semakin meningkat karena faktor seperti

pertumbuhan perusahaan dan dana dari sumber internal sudah digunakan

semua maka perusahaan tidak mempunyai pilihan lain selain menggunakan

dana yang berasal dari luar perusahaan baik dari hutang (debt financing) atau

dapat juga dilakukan mengeluarkan saham baru (external equity financing).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komposisi struktur modal

perusahaan diantaranya diungkapkan Riyanto (1990) yang berpendapat

bahwa yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat bunga, stabilitas

dari earning, susunan dari aktiva, kadar resiko dari aktiva, besarnya jumlah

modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, besarnya

suatu perusahaan. Weston dan Brigham (1998) juga berpendapat bahwa

variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal adalah stabilitas

penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan,

profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi

pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas

keuangan. Brigham (1983) menyatakan bahwa beberapa faktor penting dalam

menentukan struktur modal (capital structure deccisions) meliputi beberapa

faktor: (1) sales stability, (2) assets structure, (3) growth rate, (4) profitability,

dan (5) taxes. Menurut Brigham dan Houston (2001) faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi komposisi struktur modal perusahaan diantaranya stabilitas

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, risiko bisnis, tingkat

pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, ukuran

perusahaan, dan fleksibilitas keuangan.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur

modal dan variabel-variabel yang terkait dengan struktur modal diantaranya

adalah:

1. Struktur Aktiva pernah diteliti oleh Guven Sayilgan (1998) dan Ali

Kesuma (2009) dan didapatkan hasil bahwa Struktur Aktiva berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal (DER). Fitrijanto dan

Hartono (2002) meneliti mengenai struktur aktiva dan didapatkan hasil

bahwa Struktur Aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Struktur Modal (DER). Sedangkan Pandey (2001) melakukan penelitian

dan didapatkan hasil bahwa Struktur Aktiva berpengaruh negatif dan

sginifikan terhadap Struktur Modal (book value dan market value short

term debt ratio).

2. ROA (Profitabilitas) pernah diteliti oleh Guven Sayilgan (1998) dan

didapatkan hasil bahwa ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap Struktur Modal (DER). Menurut Dyah Sih Rahayu (2005) dan

Astiwi Indriani (2009), ROA berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Struktur Modal (DER). Sedangkan Bayu Septadona Putera

mendapatkan hasil bahwa Struktur Aktiva berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Struktur Modal (DER).

3. Non-debt Tax Shields pernah diteliti oleh Guven Sayilgan (1998) dan

Ozkan (2001) dan didapatkan hasil berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Struktur Modal (DER). Non-debt Tax Shields juga pernah

diteliti oleh Wiwit Apit Sulistyowati (2008) yang menemukan bahwa

Non-debt Tax Shileds berpengaruh positif dan signifikan terhadap

(Struktur Modal) Leverage. Sedangkan Amarjit Gill et al (2009) dan

Shah & Khan (2007) menemukan bahwa Non-debt Tax Shields

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal

(Leverage).

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

4. Cash Holding pernah diteliti oleh Wiwit Apit Sulistyowati (2008) dan

menemukan bahwa Cash Holding berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Struktur Modal (Leverage). Sedangkan Chiarella et al (1991)

menemukan bahwa cash holding berhubungan positif terhadap Struktur

Modal (Leverage).

5. Pertumbuhan Penjualan pernah diteliti oleh Mugiharta (2003) dan Bayu

Septadona Putera (2006) dan didapatkan hasil berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap Struktur Modal (DER). Dyah Sih Rahayu

(2005) dan Astiwi Indriani (2009) melakukan penelitian dan menemukan

bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

terhadap terhadap Struktur Modal (DER). Sedangkan Pandey (2001)

menemukan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap seluruh tipe debt ratio dengan level 1%.

6. Ukuran Perusahaan pernah diteliti oleh Shah & Khan (2007) dan

menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif tetapi tidak

signifikan terhadap Struktur Modal (Leverage). Guven Sayilgan (1998),

Fitrijanti dan Hartono (2002), Dyah Sih Rahayu (2005), dan Astiwi

Indriani (2009) menemukan bahwa bahwa Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal (DER).

7. Current Ratio (Likuiditas) pernah diteliti oleh Astiwi Indriani (2009) dan

menemukan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap Struktur Modal (DER). Klapper & Tzioumis (2008)

menemukan bahwa Curreny Ratio berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Struktur Modal (Long Term Debt to Total Asset).

8. Umur Perusahaan pernah diteliti oleh Joshua Abor dan Nicholas Bekpie

(2007) menemukan bahwa Umur Perusahaan berpengaruh negatif

terhadap Struktur Modal (Short Term Debt). Joshua Abor (2008)

menemukan bahwa Umur Perusahaan tidak berpengaruh signifikan dan

positif terhadap Struktur Modal (Debt Level).

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

Penelitian ini mereplikasi penelitian yang telah dilakukan oleh

Chiarella et al (1991), Guven Sayilgan (1998), Ozkan (2001), Pandey (2001),

Fitijanto dan Hartono (2002), Mugiharta (2003), Dyah Sih Rahayu (2005),

Bayu Septadona Putera (2006), Ali Kesuma (2009), Shah & Khan (2007),

Joshua Abor dan Nicholas Bekpie (2007), Wiwit Apit Sulistyowati (2008), 13)

Klapper & Tzioumis (2008), Joshua Abor (2008), Astiwi Indriani (2009), dan

Amarjit Gill et al (2009). untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap Struktur Modal perusahaan.

2. Telaah Teori

a. Pengertian Struktur Modal

Setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk

dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana

yang akan dipilih karena masing-masing sumber dana mempunyai

konsekuensi finansial yang berbeda. Weston dan Copeland (1996)

mengungkapkan keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan

keputusan bidang keuangan yang paling penting bagi perusahaan.

Menurut Robert Ang (1997), struktur modal merupakan rasio untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan biaya hutang

melalui modal sendiri yang dimilikinya yang diukur melalui hutang dan

total modal (equity). Menurut Weston dan Brigham (1994), struktur

modal merupakan kombinasi atau bauran segenap pos yang masuk ke

dalam sisi kanan neraca sumber modal perusahaan. Menurut Riyanto

(1998), Debt To Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total

hutang dengan jumlah modal sendiri.

1. Pendekatan Tradisional

Pendekatan tradisional berpendapat bahwa dalam pasar modal

yang sempurna dan tidak ada pajak, nilai perusahaan (atau biaya modal

perusahaan) dapat diubah dengan merubah struktur modalnya. Pendapat

ini dominan sampai dengan awal tahun 1950-an (Husnan, 2004). Husnan

juga berpendapat bahwa keadaan perusahaan menjadi lebih baik setelah

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

perusahaan menggunakan hutang karena nilai perusahaan meningkat

(atau biaya modal perusahaan menurun).

Menurut pendekatan tradisional ini, terdapat struktur modal yang

optimal untuk setiap perusahaan. Struktur modal yang optimal tersebut

terjadi pada saat nilai perusahaan maksimum atau struktur modal yang

mengakibatkan biaya modal rata-rata modal tertimbang minimum.

2. Pendekatan Modigliani dan Miller

Modligliani dan Miller membuktikan dengan sekumpulan asumsi

yang sangat membatasi bahwa nilai sebuah perusahaan tidak terpengaruh

oleh struktur modalnya. Atau dengan kata lain hasil yang diperoleh MM

menunjukkan bahwa bagaimana cara sebuah perusahaan akan mendanai

operasinya tidak akan berarti apa-apa sehingga struktur modal adalah

suatu hal yang tidak relevan.

3. Balanced Theory

Esensi balancing theories adalah menyeimbangkan manfaat dan

pengorbanan yang timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh

manfaat masih lebih besar hutang akan ditambah. Tetapi apabila

pengorbanan karena menggunakan hutang sudah lebih besar maka

hutang tidak boleh lagi ditambah (Husnan, 2006).

4. Pecking Order Theory

Myers and Majluf (1984) dan Myers (1984) merumuskan teori

struktur modal yang disebut pecking order theory. Disebut sebagai

pecking order theory karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan

akan menentukan hirarki sumber dana yang paling disukai. Teori ini

mendasarkan diri atas informasi asimetrik (asymmetric information),

suatu istilah yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai

informasi yang lebih banyak (tentang prospek, risiko dan nilai

perusahaan) daripada pemodal publik.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

b. Hipotesis

1. Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal

Titman dan Wessels (1988) menyatakan struktur aktiva

menggambarkan sebagian jumlah aktiva yang dapat dijadikan jaminan

(collateral value of assets). Perusahaan yang memiliki tingkat aktiva

tetap yang besar maka aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut dapat

digunakan perusahaan sebagai jaminan hutang. Brigham dan Gapensky

(1997) mengatakan bahwa secara umum perusahaan yang memiliki

jaminan terhadap hutang akan lebih mudah mendapatkan hutang

daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan terhadap hutang.

Menurut Güven Sayılgan (1998), Yuhasril (2006), Joshua Abor dan

Nicholas Bekpie (2007), dan Ali Kesuma (2009) struktur aktiva

mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Hipotesis yang

diajukan untuk menguji hubungan antara Struktur Aktiva dengan

Struktur Modal adalah :

H1 : Struktur Aktiva berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal.

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Profitabilitas merupakan salah satu hal penting bagi perusahaan.

Profitabilitas dan juga jumlah laba ditahan digunakan sebagai salah satu

faktor yang menentukan struktur pendanaan. Laba ditahan perusahaan

digunakan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan.

Menurut Bringham & Houston (2006), perusahaan dengan tingkat

pengembalian yang tinggi atas investasi, menggunakan hutang yang

relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi, memungkinkan untuk

membiayai sebagaian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang

dihasilkan secara internal. Hipotesis yang diajukan untuk menguji

hubungan antara Profitabilitas dengan Struktur Modal adalah :

H2 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal.

3. Pengaruh Non-debt Tax Shields terhadap Struktur Modal

Pengurangan pajak untuk depresiasi dan kredit pajak investasi

disebut sebagai non-debt tax shields (NDTS). DeAngelo dan Masulis

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

(1980) menyatakan bahwa tax shields non hutang adalah substitusi untuk

tunjangan pajak pembiayaan hutang dan perusahaan dengan tax shiekls

non hutang yang lebih besar, ceteris paribus, diperkirakan menggunakan

hutang lebih sedikit. Hipotesis yang diajukan untuk menguji hubungan

antara Non-debt Tax Shields dengan Struktur Modal adalah :

H3 : Non-debt Tax Shields berpengaruh positif terhadap Struktur

Modal.

4. Pengaruh Cash Holding terhadap Struktur Modal

Chiarella et al. (1991) mendefinisikan cash holding merupakan

ukuran dari pendanaan internal yang tersedia untuk mendanai investasi.

Asimetri informasi yang dinyatakan oleh Myers dan Majluf (1984)

menunjukkan bahwa perusahaan lebih memilih melakukan pendanaan

internal (laba ditahan) lebih dulu kemudian pendanaan eksternal dengan

resiko paling rendah. Hipotesis yang diajukan untuk menguji hubungan

antara Cash Holding dengan Struktur Modal adalah:

H4 : Cash Holding berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal.

5. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal

Suatu perusahaan yang berada dalam industri yang mempunyai laju

pertumbuhan yang tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk

membelanjai perusahaan. Perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung

lebih banyak menggunakan utang daripada perusahaan yang bertumbuh

secara lambat (Weston and Brigham, 1994). Pertumbuhan cenderung

untuk menempatkan kebutuhan yang lebih besar pada dana internal dan

mendorong perusahaan melakukan pinjaman (Hall et al., 2004).

Hipotesis yang diajukan untuk menguji hubungan antara Pertumbuhan

Penjualan dengan Struktur Modal adalah:

H5 : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh positif terhadap Struktur

Modal.

6. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal

Ukuran perusahaan (size) merupakan ukuran atau besarnya aktiva

yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan (size) dapat digunakan

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

sebagai proksi ketidakpastian terhadap keadaan perusahaan dimasa yang

akan datang. Ukuran perusahaan di proxy dengan nilai logaritma dari

total aset atau total aktiva (Saidi, 2004). Hipotesis yang diajukan untuk

menguji hubungan antara Ukuran Perusahaan dengan Struktur Modal

adalah:

H6 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur Modal.

7. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal

Likuiditas adalah seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas salah satunya diukur

dengan rasio hutang yang merupakan rasio yang mengukur persentasi

kebutuhan modal yang dibelanjai dengan hutang (Brigham dan Houston,

2006). Menurut Weston dan Copeland (1997) Current Ratio (rasio

lancar) merupakan rasio antara aktiva lancar terhadap kewajiban lancar.

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar

kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya.

Hipotesis yang diajukan untuk menguji hubungan antara Likuiditas

dengan Struktur Modal adalah:

H7 : Likuiditas berpengaruh negatif terhadap Struktur Modal.

8. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Struktur Modal

Umur perusahaan adalah ukuran standar reputasi dalam model

struktur modal (Joshua Abor dan Nicholas Bekpie, 2007). Perusahaan

yang telah lama berdiri dimungkinkan memiliki reputasi yang lebih baik

dari pada perusahaan yang baru berdiri karena seiring dengan perjalanan

waktu yang lebih lama berarti perusahaan telah menghadapi berbagai

kondisi. Perusahaan yang dapat melalui berbagai kondisi tersebut

menunjukkan adanya stabilitas dalam suatu manajemen perusahaaan.

Hipotesis yang diajukan untuk menguji hubungan antara Umur

Perusahaan dengan Struktur Modal adalah:

H8 : Umur Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur

Modal.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

3. Metode penelitian

a. Populasi dan Sampling Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun

2004 sampai dengan tahun 2009 yang memiliki laporan keuangan yang

lengkap dan dipublikasikan dalam Indonesian Capital Market Directory

(ICMD). Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode Purposive

Sampling, yaitu pemilihan sampel perusahaan selama periode penelitian

berdasarkan kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk

memperoleh sampel sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang telah menerbitkan laporan keuangan

selama 6 (enam) tahun, yaitu tahun 2004 sampai dengan 2009.

2. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap selama periode

penelitian untuk faktor-faktor yang diteliti, yaitu Struktur Aktiva,

Profitabilitas, Non-debt tax shields, Cash-holding, Pertumbuhan

Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Umur Perusahaan.

b. Data dan Pengukuran

1) Data

Data dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder (secondary

data). Data sekunder yaitu data yang berasal dari Laporan Keuangan

Perusahaan Manufaktur yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia

secara khusus diambil dari Indonesian Capital Market Directory tahun

2004 sampai 2009.

2) Pengukuran

a) Struktur Modal (DER)

Brigham dan Houston (2006) mengukur Struktur Modal

dengan menggunakan rasio hutang terhadap modal. Jumlah Struktur

modal tersebut diproksikan dalam bentuk prosentase (%):

( )

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

b) Struktur Aktiva

Buferna et al. (2005) mengukur struktur aktiva dengan

menggunakan rasio aktiva tetap terhadap total aktiva. Ukuran tersebut

menunjukkan besarnya perbandingan antara aktiva tetap terhadap total

aktiva dalam bentuk prosentase (%):

c) Profitabilitas

Return on Assets merupakan perbandingan antara laba bersih

dengan total aktiva. Return on Assets dapat diformulasikan sebagai

berikut (Riyanto, 2001):

d) Non-debt Tax Shields

Non-debt tax shields merupakan rasio penyusutan terhadap

total aktiva atau perkiraan langsung total aktiva. Titman dan Wessels

(1988) mengukur non-debt tax shields dengan menggunakan rasio

depresiasi terhadap total aktiva. Non-debt tax shields dapat

diformulasikan sebagai berikut (Titman dan Wessels, 1988) :

e) Cash Holding

Chiarella et al. (1991), mengukur cash holding dengan

meggunakan total kas dan deposito bank. Cash holding dapat

dirumuskan sebagai berikut (Chiarella et al, 1991) :

f) Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan atau Sales growth adalah kenaikan

jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu.

Perhitungan pertumbuhan penjualan didapat dari hasil pengurangan

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

penjualan tahun sekarang (t) dengan penjualan tahun sebelumnya (t-1)

yang kemudian dibagi dengan penjualan tahun sebelumnya (t-1), yang

dapat diformulasikan sebagai berikut (Hall et al., 2004):

( )

( )

g) Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan diproxy dengan nilai logaritma dari total

aktiva. Secara sistematis ukuran perusahaan dapat diformulasikan

sebagai berikut (Buferna et al., 2005):

h) Likuiditas

Likuiditas dalam penelitian ini diwakili dengan Current

Ratio. Current Ratio atau Rasio Lancar adalah rasio yang

membandingkan antara total aktiva lancar dan utang lancar, yang dapat

dihitung dengan formula sebagai berikut (Husnan., 2008):

( )

i) Umur Perusahaan

Umur perusahaan (Firm age) adalah umur perusahaan yang

dimulai dari tahun perusahaan didirikan. Umur perusahaan dapat

diformulasikan sebagai berikut (Hall et al., 2004):

( )

c. Statistik Deskripttif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

mengenai karakteristik variabel penelitian (Struktur modal, Struktur

Aktiva, Profitabilitas, Non-debt tax shields, Cash-holding, Pertumbuhan

Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Umur Perusahaan).

Statistik deskriptif yang digunakan adalah rata-rata, median, kisaran

(range) dan standar deviasi.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

d. Pengujian Asumsi Klasik

Asumsi klasik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen dengan variabel dependen keduanya

mempunyai hubungan distribusi normal atau tidak dengan melihat

bentuk grafik normalitity P-Plot (Ghozali, 2007). Untuk mengetahui

data berdistribusi secara normal dilakukan uji normality P-Plot, jika

data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka data dapat dikatakan normal.

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas

(independen) (Ghozali, 2007). Uji multikolinieritas dengan

menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.

Nilai cutoff yang umum diapakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai

VIF >10.

3) Uji Autokorelasi

Untuk dapat mendeteksi adanya autokorelasi akan digunakan

metode pengujian Durbin Watson (Ghozali, 2007). Model regresi tidak

mengandung masalah autokorelasi jika criteria du < dw < 4-du ini

dipenuhi.

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat penyebaran data

(Ghozali, 2007). Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred) dengan residualnya

(Sresid). Jika dalam model regresi tidak terdapat Heteroskedastisitas,

maka harus memenuhi syarat data berpencar disekitar titik nol Jika

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

tidak ada pola yang ada, serta titik–titik menyebar diatas dengan

dibawah angka 0 pada suatu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

a. Analisis Regresi

Penelitian ini menggunakan analisis linear berganda untuk menguji

hipotesis, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Struktur

Aktiva, Profitabilitas, Non Debt Tax Shields, Cash Holding, Pertumbuhan

Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Umur Perusahaan. Hasil

pengujian persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

DER = -4,509 – 0,257 LnSA – 0,060 LnProf + 0,216 LnNDTS – 0,143

LnCH + 0,368 GROWTH + 0,123 SIZE - 0,754 LnLIKUID +

0,074UMUR

b. Pengujian Hipotesis

1) Uji Parsial (uji t)

Uji t ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara

parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu

untuk melihat bagaimana pengaruh variabel Struktur Aktiva,

Profitabilitas, Non Debt Tax Shields, Cash Holding, Pertumbuhan

Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Umur Perusahaan.

terhadap Struktur Modal secara sendiri-sendiri.

2) Secara Simultan (uji F)

Uji F (F-test) digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh

semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel dependen, yaitu untuk melihat bagaimana pengaruh Struktur

Aktiva, Profitabilitas, Non Debt Tax Shields, Cash Holding,

Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Umur

Perusahaan. terhadap Struktur Modal secara bersama-sama.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

Langkah-langkah pengujian:

1. Merumuskan hipotesis

H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7 = β8 = 0, artinya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen

(X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, dan X8) terhadap variabel

dependen (Y).

Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ β6 ≠ β7 ≠ β8 ≠ 0, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan dari variabel independen (X1, X2,

X3, X4, X5, X6, X7, dan X8) terhadap variabel dependen (Y).

2. Menentukan Tingkat Signifikan (α)

Tingkat signifikan (significant level) yang digunakan sebesar 5%.

3. Kriteria Pengambilan keputusan

H0 diterima jika : nilai signifikansi α > 5%

H0 ditolak jika : nilai signifikansi α < 5%

c. Hasil Penelitian

1) Data Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2004-2009. Data

dalam penelitian ini berupa data laporan keuangan yang diperoleh

melalui akses www.idx.go.id. Berdasarkan metode purposive

sampling, maka diperoleh sampel sebanyak 34 perusahaan.

2) Statistik Deskriptif

Berikut tabel mengenai statistik deskriptif dalam penelitian :

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

Tabel 1.1

Deskripsi Variabel

3) Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas

Berikut gambar normalitas pada model :

Gambar 1.1

Uji Normalitas Residual

(n = 200)

Dari pengujian yang sudah dilakukan, hasil pengujian

normalitas terhadap 200 data menunjukkan bahwa nilai residual

yang sudah berdistribusi normal yang ditunjukkan dengan nilai

signifikansi pengujian Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,118 yang

lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data yang diuji sudah tersebar

normal.

Descriptive Statistics

204 ,0060 1,5416 ,388242 ,2275387

204 ,0246 1,5512 ,287354 ,3091582

204 ,0031 1,1898 ,319918 ,2011388

204 ,0018 1,2468 ,132383 ,1369359

204 -,4760 3,2177 ,191480 ,3301536

204 27720995361,00 24404828000000,0 2805251953831,2 4215447009848,8

204 ,3066 9,4616 2,378848 1,6359591

204 9,0000 76,0000 32,058824 12,9198541

204 ,0195 2,1668 ,575911 ,4400132

204

Struktur Aktiva

Prof itabilitas

Non Debt Tax Shields

Cash Holding

Pertumbuhan

Ukuran Perusahaan

Likuiditas

Umur Perusahaan

Struktur Modal

Valid N (lis tw ise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Ln Struktur Modal

Observ ed Cum Prob

1,0,8,5,30,0

Expe

cted C

um P

rob

1,0

,8

,5

,3

0,0

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

b) Uji Multikolinearitas

Dari hasil pengujian model regresi diperoleh hasil untuk

masing-masing variabel sebagai berikut :

Tabel 2.1

Pengujian Multikolinieritas dengan VIF

Variabel Tolerance VIF

Ln Struktur Aktiva 0.513 1.948

Ln Profitabilitas 0.853 1.172

Ln Non Debt Tax Shields 0.596 1.679

Ln Cash Holdings 0.647 1.546

Pertumbuhan Penjualan 0.933 1.072

Ukuran Perusahaan 0.933 1.343

Ln Likuiditas 0.629 1.589

Ln Umur Perusahaan 0.747 1.338

Suatu model regresi dinyatakan model bebas dari

multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai VIF dibawah 10.

Dari tabel tersebut diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki

nilai VIF yang rendah berada di bawah angka 10. Dengan

demikian diperoleh tidak adanya masalah multikolinieritas dalam

model regresi.

c) Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai D-W

sebesar 2,245. Sedangkan nilai du diperoleh sebesar 1,686 dan dL =

1,852. Dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW = 2,245 berada

diantara dU yaitu 1,686 dan 4 - dU yaitu 4 - 1,686 = 2,314. Karena

nilai DW lebih besar dari du yaitu 2,245>1,686 dan nilai DW lebih

kecil dari nilai 4 – du yaitu 2,245<2,314 dan dapat disimpulkan

bahwa 1,686<2,245<2,314 maka hal ini menunjukkan bahwa

model regresi tersebut berada pada daerah bebas autokorelasi.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

d) Uji Heteroskedastisitas

Hasil grafik scatterplot sebagai berikut :

Gambar 2.2

Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar tersebut diperoleh bahwa scatter plot

membentuk titik-titik yang menyebar secara acak dengan tidak

membentuk pola yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas.

e) Analisis Regresi

Berikut ini tabel hasil analisis regresi:

Tabel 3.1

Hasil Regresi Berganda

Scatterplot

Dependent Variable: Ln Struktur Modal

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3

Reg

ress

ion

Stud

entiz

ed R

esid

ual

4

3

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Coefficientsa

-4,509 ,885 -5,094 ,000

-,257 ,076 -,236 -3,377 ,001 ,513 1,948

-,060 ,053 -,061 -1,133 ,259 ,853 1,172

,216 ,079 ,177 2,735 ,007 ,596 1,679

-,143 ,046 -,192 -3,093 ,002 ,647 1,546

,368 ,134 ,142 2,752 ,006 ,933 1,072

,123 ,033 ,216 3,729 ,000 ,745 1,343

-,754 ,085 -,560 -8,887 ,000 ,629 1,589

,074 ,125 ,034 ,590 ,556 ,747 1,338

(Constant)

Ln Struktur Aktiva

Ln Prof itabilitas

Ln Non Debt Tax Shields

LnCash Holding

Pertumbuhan

Ukuran Perusahaan

Ln Likuiditas

Umur Perusahaan

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

Standardized

Coef f icients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statis tics

Dependent Variable: Ln Struktur Modala.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

Hasil pengujian persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

DER = -4,509 – 0,257 LnSA – 0,060 LnProf + 0,216 LnNDTS – 0,143

LnCH + 0,368 GROWTH + 0,123 SIZE - 0,754 LnLIKUID +

0,074UMUR

Berikut hasil pengujian hipotesis :

1. Pengujian Hipotesis 1

Dari hasil estimasi variabel Struktur Aktiva maka

diperoleh nilai t = – 3,377. dengan probabilitas sebesar 0,001.

Nilai signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05, berarti bahwa

variabel Struktur Aktiva berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Struktur Modal. Arah koefisien regresi bertanda negatif.

Hal ini berarti bahwa peningkatan Struktur Aktiva akan

menurunkan Struktur Modal, Ho diterima.

2. Pengujian Hipotesis 2

Dari hasil estimasi variabel profitabilitas diperoleh nilai t

= – 1,133. dengan probabilitas sebesar 0,259. Nilai signifikansi t

lebih besar dari 0,05 berarti variabel Profitabilitas memiliki

pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal.

Hal ini berarti bahwa peningkatan Profitabilitas akan

menurunkan Struktur Modal, Ho diterima.

3. Pengujian Hipotesis 3

Dari hasil estimasi variabel Non Debt Tax Shields maka

diperoleh nilai t = + 2,735. dengan probabilitas sebesar 0,007.

Nilai signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05 berarti variabel Non

Debt Tax Shields memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap Struktur Modal. Hal ini berarti bahwa peningkatan Non

Debt Tax Shields akan meningkatkan Struktur Modal, Ha

diterima.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

4. Pengujian Hipotesis 4

Dari hasil estimasi variabel Cash Holding maka diperoleh

nilai t = – 3,093. dengan probabilitas sebesar 0,002. Nilai

signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05 berarti variabel Cash

Holding memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

Struktur Modal. Arah koefisien regresi bertanda negatif. Hal ini

berarti bahwa peningkatan Cash Holding akan menurunkan

Struktur Modal, Ho diterima.

5. Pengujian Hipotesis 5

Dari hasil estimasi variabel Pertumbuhan Penjualan maka

diperoleh nilai t = + 2,752. dengan probabilitas sebesar 0,006.

Nilai signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti

variabel Pertumbuhan Penjualan memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini berarti bahwa

peningkatan Pertumbuhan Penjualan akan menaikkan Struktur

Modal, Ha diterima.

6. Pengujian Hipotesis 6

Dari hasil estimasi variabel Ukuran Perusahaan maka

diperoleh nilai t = + 3,729. dengan probabilitas sebesar 0,000.

Nilai signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05 berarti bahwa

variabel Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini berarti bahwa

peningkatan Ukuran Perusahaan akan meningkatkan Struktur

Modal, Ha diterima.

7. Pengujian Hipotesis 7

Dari hasil estimasi variabel Likuiditas diperoleh nilai t =

– 8,887 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai signifikansi t

yang lebih kecil dari 0,05 berarti variabel Likuiditas memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini

berarti bahwa peningkatan Likuiditas akan menurunkan Struktur

Modal, Ho diterima.

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

8. Pengujian Hipotesis 8

Dari hasil estimasi variabel Umur perusahaan maka

diperoleh nilai t = + 0,590. dengan probabilitas sebesar 0,556.

Nilai signifikansi t yang lebih besar dari 0,05 berarti bahwa

variabel Umur Perusahaan memiliki pengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini berarti bahwa

peningkatan Umur Perusahaan akan menaikkan Struktur Modal,

Ha diterima.

d. Pembahasan

1) Struktur Aktiva

Pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa variabel Struktur

Aktiva perusahaan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

Struktur Modal. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Yuhasril (2006) dan yang menyatakan bahwa Struktur Aktiva

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini

berarti bahwa manajemen menggunakan posisi aktiva tetap sebagai dasar

dalam pengambilan kebijakan hutang yang terkait dengan kecenderungan

bahwa manajemen akan berhati-hati dalam menggunakan dan membuat

kebijakan hutang baru agar kewajiban perusahaan akan semakin kecil.

2) Profitabilitas

Dari hasil estimasi variabel srtuktur profitabilitas diperoleh

berpengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Güven Sayılgan

(1998) tetapi bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bayu

Septadona Putera (2006) yang menyatakan struktur aktiva berpengaruh

positif dan signifikan terhadap DER. Tingkat pengembalian yang tinggi

memungkinkan sebagian besar kebutuhan pendanaan dibiayai dengan

pendanaan internal. Dalam hal ini manajer akan lebih memilih

menggunakan pembiayaan dari laba ditahan kemudian menggunakan

hutang dan terakhir akan melakukan penjualan saham baru.

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

3) Non Debt Tax Shields

Dari hasil estimasi Non Debt Tax Shields diperoleh hasil Non Debt

Tax Shields memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur

Modal. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiwit

Apit Sulistyowati (2007) tetapi bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Güven Sayılgan (1998) yang menyatakan bahwa Non Debt

Tax Shields berpngaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal.

4) Cash Holding

Dari hasil estimasi variabel Cash Holding diperoleh hasil bahwa

variabel Cash Holding berpengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

Struktur Modal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wiwit Apit Sulistyowati (2007) tetapi bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Chiarella et al. (1991), yaitu Cash Holding

berhubungan positif dengan Struktur Modal. Cash Holding perusahaan

akan menentukan tingkat hutang perusahaan. Bila Cash Holding yang

dimiliki oleh perusahaan tinggi maka perusahaan tersebut cenderung

mempunyai tingkat hutang yang rendah karena Cash Holding

menunjukkan jumlah uang diperusahaan dalam bentuk kas dan deposito.

5) Pertumbuhan Penjualan

Pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa pertumbuhan

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pendanaan

atau Struktur Modal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Pandey (2001) tetapi bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mugiharta (2003) dan Bayu Septadona Putera (2006) yang menyatakan

bahwa Pertumbuhan Penjualan berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap Struktur Modal. Tanda yang dihasilkan dari penelitian ini yaitu

tanda positif yang menunjukkan bahwa dengan meningkatnya penjualan

maka kreditor akan semakin percaya dengan kinerja perusahaan-

perusahaan tersebut sehingga dana yang ditanamkan untuk kegiatan

operasional perusahaan meningkat.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

6) Ukuran Perusahaan

Pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Güven Sayılgan (1998),

Fitrijanti dan Hartono (2002), Dyah Sih Rahayu (2005), dan Astiwi

Indriani (2009). Peningkatan pada Ukuran Perusahaan akan meningkatkan

Debt to Equity Ratio suatu perusahaan. Pengaruh positif menunjukkan

bahwa perusahaan yang besar dalam hal ini memiliki aktiva yang besar

cenderung memiliki keberanian untuk mencari sumber dana dari hutang.

7) Likuiditas

Hasil penelitian keenam ini adalah Likuiditas memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal. Hasil ini sesuai dengan

penelitian Ozkan (2001) yang menyatakan bahwa Likuiditas memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap DER. Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan dapat menggunakan aktiva yang likuid sebagai sumber

pembiayaan perusahaan sehingga perusahaan tidak membutuhkan sumber

pendanaan eksternal atau dapat dikatakan memiliki rasio hutang yang

rendah.

8) Umur Perusahaan

Dari hasil pengujian hipotesis kedelapan variabel Umur Perusahaan

diperoleh memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Struktur

Modal. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Joshua Abor (2008). Hal

ini berarti perusahaan yang sudah berumur cenderung memiliki hutang

yang lebih besar.

5. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

a. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa Struktur Aktiva

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal. Hal ini

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

dapat dilihat dari tingkat signifikansi Struktur Aktiva perusahaan

sebesar t = – 3,377. dengan probabilitas sebesar 0,001 dengan nilai

signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05. Jadi hipotesis yang

menyatakan Struktur Aktiva berpengaruh negatif terhadap Struktur

Modal terbukti. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Yuhasril (2006).

2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Profitabilitas

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Hal

ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi diperoleh nilai t = = – 1,133.

dengan probabilitas sebesar 0,259.. Nilai signifikansi t lebih besar dari

0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan Profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap Struktur Modal terbukti. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Güven Sayılgan (1998).

3. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa Non Debt Tax Shields

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal pada

perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi diperoleh

nilai t = + 2,735 dengan probabilitas sebesar 0,007. Nilai signifikansi t

yang lebih kecil dari 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan Non-debt

Tax Shields berpengaruh positif terhadap Struktur Modal terbukti.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Apit

Sulistyowati (2007).

4. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa Cash Holding

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Struktur Modal pada

perusahaan. Variabel Cash Holding diperoleh nilai t = – 3,093 dengan

probabilitas sebesar 0,002. Nilai signifikansi t yang lebih kecil dari

0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan Cash Holding berpengaruh

negatif terhadap Struktur Modal terbukti. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Apit Sulistyowati (2007).

5. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Pertumbuhan Penjualan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur Modal. Pada

Pertumbuhan Penjualan diperoleh nilai t = + 2,752 dengan probabilitas

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

sebesar 0,006. Nilai signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05. Jadi

hipotesis yang menyatakan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh

positif terhadap Struktur Modal terbukti. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Pandey (2001).

6. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Ukuran Perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini

dapat dilihat dari t = + 3,729 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai

signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05. Jadi hipotesis yang

menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap

Struktur Modal terbukti. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Güven Sayılgan (1998), Fitrijanti dan Hartono (2002),

Dyah Sih Rahayu (2005), dan Astiwi Indriani (2009).

7. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Likuiditas berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Hal ini

mengindikasikan bahwa tingkat likuiditas yang lebih besar pada

perusahaan akan berdampak pada penurunan Struktur Modal yang

berasal dari hutang oleh perusahaan. Estimasi nilai t variabel

Likuiditas diperoleh nilai t = – 8,887 dengan probabilitas sebesar

0,000. Nilai signifikansi t yang lebih kecil dari 0,05, Jadi hipotesis

yang menyatakan bahwa Likuiditas berpengaruh negatif terhadap

Struktur Modal terbukti. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ozkan

(2001).

8. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Umur Perusahaan

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Struktur Modal. Hal

ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang berumur cenderung

memiliki Struktur Modal yang berasal dari hutang yang lebih tinggi.

Estimasi Umur perusahaan diperoleh nilai t = + 0,590 dengan

probabilitas sebesar 0,556. Nilai signifikansi t yang lebih besar dari

0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Umur Perusahaan

berpengaruh positif terhadap Struktur Modal terbukti. Hasil ini sesuai

dengan hasil penelitian Joshua Abor (2008).

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

b. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

1. Penelitian ini hanya terbatas untuk sampel perusahaan manufaktur

pada sehingga kurang mewakili seluruh emiten yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Struktur Aktiva,

Profitabilitas, Non debt Tax Shields, Cash Holding, Pertumbuhan

Penjualan, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Umur Perusahaan

mempengaruhi struktur modal bersama-sama hanya 50,3 % sehingga

perlu dicari variabel lain yang mempengaruhi struktur modal di luar

model ini.

c. Saran dan Implikasi

1. Likuiditas berpengaruh negatif dan dominan terhadap struktur modal

maka jika likuiditas meningkat berarti perusahaan mempunyai

aktiva yang likuid sebagai sumber pembiayaan yang cukup untuk

mendanai kebutuhan operasional perusahaan sehingga dapat

mengurangi kebutuhan dana dari hutang atau pendanaan eksternal

berupa hutang akan berkurang dan akan menyebabkan struktur

modal mengalami penurunan.

2. Struktur Aktiva berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Pengaruh negatif tersebut menunjukkan bahwa struktur aktiva

mengalami peningkatan aktiva tetap sehingga perusahaan cenderung

untuk memenuhi kebutuhan dana dengan meningkatkan modal

sendiri dan akumulasi laba ditahan dan semakin sedikit

menggunakan pendanaan eksternal sehingga dapat memperkecil

sturktur modal.

3. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal,

maka jika total aktiva perusahaan tersebut meningkat dan perusahaan

tidak mampu mendanai kebutuhan operasional dari dana internal,

perusahaan akan cenderung memenuhi pendanaannya dari hutang.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

4. Cash holding berpengaruh negatif terhadap struktur modal maka

jika cash holding meningkat maka perusahaan tersebut cenderung

mempunyai tingkat hutang yang rendah karena perusahaan lebih

memilih mendanai kebutuhan dananya dari pendanaan internal.

Pendanaan internal lebih dulu dilakukan karena perusahaan memiliki

uang kas dan deposito yang cukup untuk mendanai kebutuhan

operasional sehingga kemungkinan besar perusahaan cenderung

tidak menggunakan hutang.

5. Non debt tax shiekds berpengaruh positif terhadap struktur modal,

maka jika non debt tax shield meningkat, pengurangan pajak untuk

depresiasi akan semakin meningkat sehingga perusahaan cenderung

semakin melakukan pendanaan dengan hutang karena biaya

depresiasi dan hutang dapat mengurangi jumlah pajak yang

ditanggung perusahaan.

6. Pertumbuhan Penjualan berpengaruh positif terhadap struktur modal,

maka jika pertumbuhan penjualan meningkat, perusahaan yang

bertumbuh pesat akan lebih memilih mendanai kegiatan operasional

dengan hutang.

7. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, maka

semakin meningkat profitabilitas perusahaan cenderung akan

mendanai kebutuahan operasional dengan dana internal.

Profitabilitas yang meningkat menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut memiliki tingkat pengembalian yang tinggi atas invetasi

sehingga meningkatkan laba ditahan dan memperkecil struktur

modal.

8. Umur Perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal, maka

semakin berumur perusahaan cenderung memiliki hutang yang lebih

besar daripada perusahaan yang belum lama berdiri. Semakin

berumur suatu perusahaan kepercayaan kreditur pada perusahaan

yang sudah berumur panjang lebih besar akibat adanya pengakuan

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

yang lebih tinggi dari kreditur atas kemampuan perusahaan untuk

bertahan.

9. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan meneliti variabel-

variabel lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini

yang mungkin berpengaruh terhadap struktur modal, misalnya

variabel independen pada penelitian dapat ditambah dengan

menggunakan faktor manajemen seperti kepemlikan saham oleh

manajemen dan institusi seperti yang pernah diteliti oleh Dyah Sih

Rahayu (2005) yang menunjukkan bahwa variabel kepemilikan

saham manajerial dan kepemilikan saham institusional berpengaruh

positif terhadap Struktur Modal.

10. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel NPM sebagai

indikator dari profitabilitas seperti yang dilakukan Mozes Tomasila

(2009) dan didapatkan hasil berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Struktur modal.

11. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan bulan untuk menentukan

umur perusahaan agar hasilnya dapat berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Struktur Modal.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

DAFTAR PUSTAKA

Abor, Joshua.2008. “Agency Theoretic Determinants of Debt Levels : Evidence

From Ghana.” Review of Accounting and Finance. Vol.7 No.2 pp.183-192

Abor, Joshua dan Nicholas Biekpe. 2009. “How do We Explain the Capital

Structur of SMEs in Sub-Saharan Africa? Evidence from Ghana.” Journal of

Economic Studies Vol. 36 No. 1, 2009 pp. 83-97.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to

Indonesian Capital Market). Mediasoft Indonesia.

Awat, Napa. I, dan Muljadi. 1995. Keputusan- Keputusan Keuangan Perusahaan:

Teori dan Hasil Pengujian Empirik. Yogayakarta: Liberty.

Aydin, Ozkan. 2001. “Determinants of Capital Structure and Adjustment to Long

Run Target : Evidence from UK Company Panel Data.” Journal of Business

Finance and Accounting. 28 (1) and (2). January/March.

Brealy, R.A dan S.C. Myers. 1991. Principles of corporate finance. Fourth

edition. Richard D. Erwin, Inc.

Brigham,E.F and Gapenski,L.C.1996. Intermediare Financial Management. Fifth

Edition-International Edition.The Dryden Press.

Brigham,E.F dan J. F. Houston.2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Brigham, E.F dan J. F. Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.

Buferna, F., Bangassa, K and Hodgkinson. 2005. ”Determinants of Capital

Structure : Evidence from Libya”. Research Paper Series, The University of

Liverpool.

Chiarella, C., Pham, T.M., Sim, A.B., Tan, M.M.L. 1991. “Determinants of

Corporate Capital Structure : Australian Evidence”. Working Paper Series,

The University of Technology Sydney.

Dammon, R.M. and L.W. Senbet. 1988. “The effect of taxes on corporate

investment and financial leverage”. Journal of Finance, XLIII(2): 357–73.

Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian

Manajemen: Aplikasi Model-model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis dan

Disertasi Doktor. Semarang: BPUNDIP.

Fitrijanti, Tettet dan Hartono, Jogiyanto. 2002. “Set Kesempatan Investasi:

Konstruksi dan Analisis Hubungannya dengan Kebijakan Pendanaan dan

Dividen”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 1: 35 – 63.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Gill, Amarjit. Nahum Biger. Chenping Pai, dan Smita Bhutani. 2009. ”The

Determinants of Capital Structure in the Service Industry: Evidence from

United States.” The Open Business Journal, 2009,2, pp.48-53.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hall, G.C., P.J. Hutchinson and N. Michaelas. 2004. “Determinants of the capital

structures of European SMEs”. Journal of Business Finance and

Accounting, 31(5/6): 711–28.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

Hamton, John J, 1987. Financial Decision making Concept, Problems, Cases,

Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, New Jersey, Fourth edition.

Husnan, Suad. 2001. “Corporate Governance dan Keputusan Pendanaan:

Perbandingan Kinerja Perusahaan dengan Pemegang Saham Pengendali

Perusahaan Multinasional dan Bukan Multinasional”. Jurnal Riset

Akuntansi, Manajemen, Ekonomi, Vol. 1 No.1, Februari: 1 – 12.

Husnan, Suad dan Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Husnan, Suad. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Indriani, Astiwi. 2009. “Analisis Pengaruh Current Ratio, Sales Growth, Return

on Asset, Retained Earning dan Size terhadap Debt to Equity Ratio.” Tesis

Tidak dipublikasikan, Magister Manajemen, Universitas Diponegoro.

Kartadinata, Abas. 1999. Pembelanjaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Keown, Arthur. J Jhon D, Martin, J. William Petty, David F.nScott, JR.. 2002.

Manajemen Keuangan. Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Gramedia.

Kesuma, Ali. 2009. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

serta Pengaruhnya terhadap harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go

Public di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.

Vol. 11, no. 1, Maret 2009, halaman 38-45.

Klapper, Leora and Konstantinos Tzioumis. 2008. Taxation and Capital

Structure: Evidence From A Transition Economy. October.

Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Myers, S. 1984. ”The Capital Structure Puzzle”. The Journal of Finance, Vol.39

pp.575-592.

Myers, S.C. and Majluf, N.S, 1984. “Corporate Financing and Investment

Decission When Firms Have Information Investor Do Not Have”. Journal of

Financial Economics, 13. 187-221.

Mugiharta. 2003. “Analisis Kepemilikan Saham Manajemen dan Faktor-faktor

yang Berpengaruh terhadap Debt to Equity Ratio di Bursa Efek Jakarta.”

Tesis Tidak dipublikasikan, Magister Manajemen, Universitas Diponegoro.

Pandey, Im. 2001. “Capital Structure and The Firm Characteristics, Evidance

from Emerging Market.” IIMS Working Paper No. 2001-10-04. India.

Prabansari, Yuke dan Handri K. 2005. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta.”

Jurnal Sinergi, Edisi Khusus on Finance.

Putera, Bayu Septadona. 2006. “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Rasio

Pertumbuhan dan Return On Asset terhadap Kebijakan Pendanaan

(Perbandingan Pada Perusahaan PMA dan PMDN Yang Listed di BEJ

Periode 2002-2004).” Tesis Tidak dipublikasikan, Magister Manajemen,

Universitas Diponegoro.

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN ...eprints.undip.ac.id/...YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERU… · pertumbuhan, profitabilitas, pajak,

Rahayu, Dyah Sih. 2005. “Pengaruh Kepemilikan Saham Manajerial dan

Institusional pada Struktur Modal Perusahaan.” Jurnal Akuntansi dan

Auditing, Vol.1,No.2,Mei 2005 : 181-197.

Riyanto, Bambang. 1990. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE.

Saidi. 2004. “Faktot-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan

Manufaktur Go Publik di BEJ tahun 1997-2002.” Jurnal Bisnis dan

Ekonomi, Vol. 11, No.1, Maret, Hlm. 44-58.

Sartono, Agus, R. 2000. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Sayilgan, Guven. Hakan Karabacak, dan Güray Küçükkocaoğlu. 1998. “The

Firm-Specific Determinants of Corporate Capital Structure: Evidence from

Turkish Panel Data”. Working Paper Series, Ankara University.

Shah, Attaullah and Safiullah Khan. 2007. “Determinants of Capital Structure

Evidence From Pakistani Panel Data.” International Review of Business

Research Paper. Vol.3 No. 4 Oktober.pp.265-282.

Sulistyowati, Wiwit Apit. 2008. “Analisis Penentuan Kebijakan Struktur Modal

pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.” Tesis Tidak

dipublikasikan, Magister Manajemen, Universitas Diponegoro.

Titman, S., dan Wessels, R. 1988. “The Determnants of Capital Structure

Choice.” Journal of Finance, vol 43, pp:1-9.

Tomasila, Mosez. 2009. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Bisnis dan

Akuntansi. Vol. 3 , No. 1, Maret 2009.

Weston, J. Fred dan Eugene F. Bringham. 1998. Manajemen Keuangan. Jakarta:

Binarupa Aksara.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1996. Manajemen Keuangan. Jakarta :

Erlangga.

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan. Jakarta :

Erlangga.

Yeniatie dan Nicken Destriana. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kebijakan Hutang pada Perusahaan non Keuangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.” Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No. 1, April 2010,

Hlm. 1-16

Yuhasril. 2006. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Perusahaan Farmasi yang Telah Go Publik di Bursa Efek Jakarta.”

BULLETIN Penelitian No.09.