Upload
phungkien
View
252
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR
HONDA (STUDI KASUS PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA
DI WILAYAH KELURAHAN BINTARO JAKARTA SELATAN)
Oleh:
Ashabul Yamin Ayil Jamil
108081000149
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2015 M
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR
HONDA (STUDI KASUS PENGGUNA SEPEDA MOTOR HONDA
DI WILAYAH KELURAHAN BINTARO JAKARTA SELATAN)
Oleh:
Ashabul Yamin Ayil Jamil
108081000149
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2015 M
iii
iv
v
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(Curriculum Vitae)
Data Pribadi
Nama lengkap : Ashabul Yamin Ayil Jamil
Panggilan : Yamin
Tempat&tanggal lahir : Jakarta, 16 Januari 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl.Mawar II Rt 005/013 No.06
Kel.Bintaro-Kec.Pesanggrahan,
Kota Jakarta Selatan
No Telfon : 089666990036 / 021-73882381
Status : Single
Email : [email protected]
Yamien [email protected]
Pendidikan Formal
2008 – 2014 : Program Sarjana (S-1) Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
2005 – 2008 : Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta (IPS)
2002 – 2005 : SMPN 178 Jakarta
1996 – 2002 : SDN 09 Pagi
1995 – 1996 : TK Al-Husna
Pendidikan Informal
Seminar-seminar
Language English Center (LEC)
Pengalaman Organisasi
1. Koordinator Departemen Seni dan Budaya BEM Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2010/2011.
viii
2. Koordinator Ta’aruf Divisi Perlengkapan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2010/2011.
3. Koordinator Karang Taruna RT 005/013 periode 2013 – sekarang.
4. Ketua Karang Taruna Rt 001/001Kel. Rempoa periode 2011/2012.
5. Anggota Sepak Bola Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta.
6. Anggota Pramuka SMPN 178 Jakarta.
7. Anggota Pramuka SDN 09.
Pengalaman Bekerja
Magang/KKN Sebagai Crew disebuah Perusahaan PT Kynia selama 1
Bulan bertempat di Bintaro jakarta Selatan.
Magang sebagai SPB Animator Nitros disebuah Perusahaan Bintang 7
(Kalbe) selama 2 Minggu (event Grand Opening) bertempat di jakarta
Selatan.
Magang sebagai CS disebuah Perusahaan Q Billyard (senayan city)
selama 6 Bulan. jakarta Selatan.
Bekerja di PT Circle K Utama Indonesia sebagai CSR Periode 23 Maret
2012 – 28 Juni 2012.
Magang sebagai SPB Extra Joss Blend disebuah Perusahaan Bintang 7
(Kalbe) selama 1 Minggu (event Grand Opening) bertempat di jakarta
Timur.
Keahlian
Komputer : Microsoft Office (Word, Excel, Power Point)
Olahraga : Sepak Bola, Futsal, Badminton, Renang
Jakarta, Maret 2015
(Ashabul Yamin Ayil Jamil)
ix
ABSTRACT
The Title of this research: Analysis of Factors Affecting Consumer Purchase
Decision Making Motorcycles Honda (User Case Study Honda Motorcycles in
South Jakarta area).
The study aims to analyze the factors that affecting the purchase decisions
of Honda motorcycles. The data used is primary data through questionnaires with
sample number 105 respondents. Number of factors examined 35 factors, there are
three factors that have a value of less than 0.5 so that the MSA was issued.
Furthermore, the data were processed using factor analysis of 32 factors that can
be analyzed further. Data processing is done by using SPSS version 21.
The results showed formed new factors as many as 10 factors that effecting
purchasing decisions the total contribution of 71.029% which consists of; favorite
motorcycle contribution of 20.611%, excellence Honda of 9.191%, 7.377% by
credit contributions, tribe spare a contribution of 7.005%, designation motorcycle
Honda is a contribution of 6.157, the contribution rates of 5,163% pieces, service
dealer contribution of 4,441%, the contribution of diversity Type 4.020%, Model
Modern contribution of 3.910%, and efficient fuel contribution of 3,154%.
Keywords: product quality, price, brand image, purchasing decisions
x
ABSTRAK
Judul Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus
Pengguna Sepeda Motor Honda di Wilayah Kelurahan Bintaro Jakarta Selatan).
Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian sepeda motor Honda. Data yang digunakan adalah data primer
melalui pengisian kuesioner dengan jumlah sample 105 responden. Jumlah faktor
yang diteliti sebanyak 35 faktor, terdapat 3 faktor yang mempunyai nilai MSA
kurang dari 0.5 sehingga dikeluarkan. Selanjutnya data yang diolah menggunakan
analisis faktor sebanyak 32 faktor yang dapat dianalisis lebih lanjut. Pengolahan
Data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21.
Hasil penelitian menunjukkan terbentuk faktor baru sebanyak 10 faktor
yang mempengaruhi keputusan pembelian dengan total kontribusi sebesar 71.029
% yaitu terdiri dari; motor favorit memberikan kontribusi sebesar 20.611 %,
keunggulan Honda memberikan sebesar 9.191%, secara kredit kontribusi 7.377
%, suku cadang kontribusi sebesar 7.005 % sebutan motor adalah Honda
kontribusi sebesar 6.157%, potongan harga konstribusi sebesar 5.163%, pelayanan
dealer kontribusi sebesar 4.441 %, keragaman tipe kontribusi sebesar 4.020, model
modern kontribusi 3.910 %, dan irit bahan bakar kontribusi sebesar 3.154%.
Kata Kunci: kualitas produk, harga, citra merek, keputusan pembelian
xi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada
hambanya. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-
baiknya guna memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Judul Skripsi ini adalah “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda (studi kasus
pengguna sepeda motor Honda di wilayah Kelurahan Bintaro Jakarta Selatan)”.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah
wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.
Tentunya keberhasilan penyusunan skripsi ini tak lepas dari adanya orang-
orang yang selalu siap membantu dan terus memberikan semangat kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda tercinta Nur Kholiq dan Ibunda tercinta
Mutmainah, terima kasih atas doa dan kasih sayang serta kesabarannya selama
ini telah merawat dan mendidik anakmu tanpa lelah dan tanpa pamrih. Semoga
Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan serta kemuliaan
kepada Ibu dan Ayah tercinta. Aamiin.
2. Bapak Yahya Hamja,Dr.,MM dosen pembimbing I dan Bapak Ade
Suherlan,MM.,MBA selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan
waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
xii
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan FEB, Ibu Leis Suzanawaty,
SE.,M.Si selaku Wadek I FEB, Ibu Yulianti, SE., M.Si selaku Wadek II FEB,
dan Bapak Herni Ali HT, SE., MM selaku Wadek III FEB, yang telah
memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Muniaty Aisyah, Ir., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen, Ibu Titi Dewi
Warninda, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Manajemen dan Bapak Heryanto,
SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis, terima kasih atas
kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk berkarya.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengajarkan ilmu,
semoga amal baktinya dijadikan amalan sholeh. Aamiin.
6. Staf tata usaha FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Ibu Siska, Pak
Ismet, Pak Sofyan, Pak Alfred yang telah membantu penulis dalam mengurus
kebutuhan administrasi dan lain-lain.
7. Kakak dan adik saya Isfakhi, Khusna, Jannah, Anaf, dan Auliya, saudaraku yang
selalu memberikan motivasi kepada penulis. Semoga bisa mencapai cita-cita
yang diinginkan, serta Mba Andjani yang telah membantu saya dalam
memberikan dukungan dan bantuannya.
8. Keluarga besar penulis yang senantiasa menanti kelulusan saya, terima kasih
atas do’a, semangat dan motivasi yang selalu diberikan. Sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
9. Sahabatku Nur Padilah, Ahmad Sofyan, Doris Saparudin, Khairul Tamami, Kiki
Afiat. Sahabat rumah Rhido, Adi, Luky, Agung, Nizar. yang selalu memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis, serta selalu ada dalam keadaan susah dan
senang. Semoga persahabatan kita tidak akan pernah ada akhir. Aamiin.
10. Teman-teman seperjuangan Manajemen D 2008, M. Anisil Fuad, Rivai Ahsani,
Ade Muhtadin, Firly Basuni, Ervan Fauzi, Rizky Astreanto, Maulana Putra,
Septian, M. Arya Agung, Hasan Arrafi, Chairul Irfani, M. Rayhan, Nurdin
Rohendi, Ali Fasihi, Permana Sukma, Inggrit, Dian, Levyta, Novita. Tanpa
mengurangi rasa persahabatan penulis tidak bisa menyebutkan satu per satu,
semoga ukhuwah kita tetap terjaga.
xiii
11. Teman-teman Manajemen Pemasaran angkatan 2008, semoga kita bisa menjadi
ahli pemasaran yang handal dan tangguh, terlebih penting lagi semoga ilmu kita
bisa bermanfaat untuk diri kita dan orang lain.
12. Teman-teman Anggota BEM, baik BEM Fakultas maupun BEM Jurusan, terima
kasih atas kerjasama dan persahabatannya.
13. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga
bantuan yang telah diberikan baik berupa moril maupun materil menjadi amal
ibadah yang selalu berlipat ganda pahalanya. Aamiin yaa robbal’alamiin.
Atas segala kontribusinya, penulis mendoakan semoga mendapat balasan
dari Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dari skripsi ini, akan tetapi semoga dapat memberi manfaat bagi para
pembaca.
Jakarta, Maret 2015
Penulis
(Ashabul Yamin Ayil Jamil)
xiv
DAFTAR ISI
CAVER
COVER Dalam
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING. ................................................... iii
PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF. ....................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI. ..................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH . ......................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP. ............................................................................. vii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
ABSTRAK . .......................................................................................................... x
KATA PENGANTAR. ......................................................................................... xi
DAFTAR ISI. ........................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL. ................................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN. ........................................................................................ xxii
BAB. I. PENDAHULUAN. ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Penelitian. .................................................................. 1
B. Perumusan Masalah. ........................................................................... 9
C. Pembatasan Masalah. .......................................................................... 9
D. Tujuan dan Manfaat. ........................................................................... 9
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA. ...................................................................... 11
A. Teori yang Berkenaan dengan Vaiabel. .............................................. 11
xv
1. Pengertian Pemasaran . ................................................................. 11
2. Keputusan Pembelian . .................................................................. 14
1. Tahap Proses Pembelian. .......................................................... 14
2. Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian. .................. 17
3. Kualitas Produk. ............................................................................ 19
a. Pengertian Produk. .................................................................... 19
b. Pengertian Kualitas Produk. ..................................................... 25
c. Dimensi Kualitas Produk. ......................................................... 25
4. Harga . ........................................................................................... 28
a. Pengertian Harga. ..................................................................... 28
b. Pedoman dalam Memilih Metode Penentuan Harga yang Tepat 31
c. Situasi Penetapan Harga . ......................................................... 32
d. Tujuan Penetapan Harga. .......................................................... 33
5. Citra Merek. ................................................................................... 35
a. Pengertian Citra Merek. ............................................................ . 35
b. Pengertian Merek. ..................................................................... 36
c. Manfaat merek. ......................................................................... 41
d. Pengertian Brand Image. .......................................................... 42
e. Pengukur Citra Merek (Brand Image). ..................................... 42
B. Penelitian Terdahulu. ......................................................................... 44
C. Kerangka Pemikiran . ......................................................................... 45
BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN…. ................................................. 47
A. Ruang Lingkup Penelitian. .................................................................. 47
xvi
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel . .......................................... 47
1. Populasi . ....................................................................................... 47
2. Sampel . ......................................................................................... 47
C. Metode Pengumpulan Data. ................................................................ 48
D. Metode Analisis Data. ......................................................................... 49
1. Uji Instrumen Data. ....................................................................... 50
a. Uji Validitas.. ............................................................................ 49
b. Uji Reliabilitas . ........................................................................ 50
2. Analisis Faktor............................................................................... 51
E. Operasional Variabel Penelitian. ......................................................... 52
BAB. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ................................................... 56
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian. ....................................... 56
1. Sejarah Sepeda Motor Honda. ....................................................... 56
2. Perkembangan Sepeda Motor Honda di Indonesia . ..................... 62
B. Analisis dan Pembahasan . .................................................................. 67
1. Temuan dan pembahasan . ............................................................ 67
a. Analisis Deskriptif . ................................................................. 67
b. Uji Kualitas Data. ..................................................................... 87
1) Hasil Uji Validitas. ........................................................... 87
2) Hasil Uji Reliabilitas......................................................... 91
c. Pembahasan Analisis Faktor. ................................................... 92
2. Analisis dan Interpretasi. ............................................................... 124
xvii
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN. ........................................................... 128
A. Kesimpulan. ......................................................................................... 128
B. Saran. .................................................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................ 132
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu . ........................................................................ 44
Tabel 3.1 Skala Likert . ...................................................................................... 51
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian . ....................................................... 53
Tabel 4.1. Identifikasi Responden . .................................................................... 67
Tabel 4.2 Keragaman Tipe (X12) ...................................................................... 69
Tabel 4.3 Mesin Kuat dan Handal (X14) . ......................................................... 69
Tabel 4.4 Spesifikasi Peralatan (X15) . ............................................................. 70
Tabel 4.5 Suku Cadang Asli (X16). ................................................................... 70
Tabel 4.6 Baik dan Tahan Lama (X17). ............................................................. 71
Tabel 4.7 Irit Bahan Bakar (X18). ....................................................................... 72
Tabel 4.8 Pelayanan Dealer (X19). ....................................................................... 72
Tabel 4.9 Layanan Garansi (X10). ........................................................................ 73
Tabel 4.10 Design Bagus (X111). ......................................................................... 74
Tabel 4.11 Model Sepeda Motor (X112). ............................................................. 74
Tabel 4.12 Paling Mengena di Hati (X113) . ....................................................... 75
Tabel 4.13 Membeli Motor berarti Honda (X114) ............................................... 75
Tabel 4.14 Sesuai Kemampuan (X22) . ............................................................... 76
Tabel 4.15 Harga Jual Kembali (X23) . ................................................................ 76
Tabel 4.15. Potongan Harga (X24) . ..................................................................... 77
Tabel 4.17 Even Harga dan Hadiah (X25) . ......................................................... 78
Tabel 4.18 Dapat Tunai (X26) . ............................................................................ 78
xix
Tabel 4.19 Membeli Secara Kredit (X27) . ........................................................... 79
Tabel 4.20 Syarat Kredit Mudah ( X28) . ............................................................. 80
Tabel 4.21 Proses Kredit Cepat (X29) . ................................................................ 80
Tabel 4.22 Mudah Dikenali (X31) . ...................................................................... 81
Tabel 4.23 Familiar dengan Konsumen (X32) . .................................................... 82
Tabel 4.24 Model Mengikuti Perkembangan Zaman (X33) . .............................. 82
Tabel 4.25 Banyak Pilihan Model (X34) . ............................................................ 83
Tabel 4.26 Mesin Handal (X35) ........................................................................... 84
Tabel 4.27 Sesuai Kebutuhan (X36) . ................................................................... 84
Tabel 4.28 Merek Terkenal (X37) . ...................................................................... 85
Tabel 4.29 Motor dengan Sebutan Honda (X38) . ................................................ 86
Tabel 4.30 Suara Mesin Halus (X39) . .................................................................. 86
Tabel 4.31 Nyaman Digunakan (X310) . .............................................................. 87
Tabel 4.32 Kesediaan Suku Cadang (X311) . ....................................................... 88
Tabel 4.33 Memiliki Bengkel Terbesar (X312) . .................................................. 88
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas . ............................................................................. 89
Tabel 4.6. Hasil Uji Reliabilitas . ........................................................................ 91
Tabel 4.7. KMO and Bartlett's Test . .................................................................... 93
Tabel 4.8. Nilai MSA Anti Image Correlation 1 . ................................................ 94
Tabel 4.9. KMO and Bartlett's Test . .................................................................... 95
Tabel 4.10. Nilai MSA Anti Image Correlation 2 . .............................................. 96
Tabel 4.11. KMO and Bartlett's Test . .................................................................. 97
Tabel 4.12. Nilai MSA Anti Image Correlation 3 . .............................................. 98
xx
Tabel 4.13. KMO and Bartlett's Test . .................................................................. 99
Tabel 4.13. Nilai MSA Anti Image Correlation 4 . .............................................. 100
Tabel 4.14. Communalities . ................................................................................. 102
Tabel 4.15. Total Variance Explained . ................................................................ 108
Tabel 4.16. Component Matrix . ............................................................................ 114
Tabel 4.17. Rotated Component Matrix . .............................................................. 117
Tabel 4.18. Rotated Component Matrix . .............................................................. 118
Tabel 4.19. Faktor Baru yang Terbentuk . ............................................................ 122
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model lima tahap proses pembelian . .............................................. 15
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran . ...................................................................... 46
Gambar 4.1 Jenis Transmisi Motor Honda . ........................................................ 64
Gambar 4.2 Motor Honda 1947-1981 . ............................................................... 65
Gambar 4.3 Sepeda Motor Honda di Indonesia .................................................. 66
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian. ....................................................................... 135
Lampiran 2 : Hasil Analisis Descriptives . ............................................................ 140
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas . ......................................................................... 150
Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas . ...................................................................... 153
Lampiran 5 : Hasil Analisis Faktor . ..................................................................... 156
Lampiran 6 : Hasil Try Out . ................................................................................. 165
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada masa ini perkembangan akan permintaan kendaraan bermotor
semakin bertambah, terutama di kota-kota besar yang memang bukan hal yang
ladzim lagi bagi setiap orang memiliki suatu kendaraan baik pria maupun wanita,
muda maupun tua, semua kendaraan tersebut biasa digunakan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Kendaran bermotor sendiri sekarang semakin mudah kita
jumpai, baik di Jakarta maupun kota-kota lainnya banyak dealer yang
menawarkan berbagai jenis kendaraan bermotor dengan berbagai jenis
kendaraan bermotor yang masuk ke negeri kita ini, beberapa produk ternama
yaitu HONDA, YAMAHA, KAWASAKI, SUZUKI dan lain-lain.
Indonesia merupakan pasar yang bisa dibilang besar untuk memasarkan
kendaraan bermotor dimana hampir setiap keluarga bahkan individu memiliki
kendaraan bermotor untuk melakukan kegiatan aktivitasnya. Hal ini tentu saja
suatu peluang bagi perusahaan kendaraan bermotor untuk berlomba-lomba
mempromosikan produk kendaraan bermotor mereka kepada konsumen.
Indonesia saat ini telah mampu menempatkan diri sebagai produsen sepeda
motor terbesar ketiga dunia setelah Tiongkok dan India. Penjualan sepeda motor
Indonesia pada 2013 telah mencapai angka sebesar 7,7 juta unit atau naik sekitar
9% jika dibandingkan dengan 2012 mencapai angka penjualan sebesar 7,1 juta
2
unit sepeda motor, (http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/04/08/227964
/indonesia-produsen-sepeda-motor-terbesar-ketiga-di-dunia).
Saat ini dapat kita lihat banyak sepeda motor yang berada di jalan
disetiap sudut negeri kita ini, bagi perusahaan ini adalah hal yang janjikan bagi
mereka untuk terus mengembangkan perusahaan mereka, perusahaan kendaraan
bermotor terus mengembangkan produk mereka, memberikan apa yang
konsumen inginkan untuk dapat terus bisa memuaskan konsumen mereka.
Perusahaan saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu
perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainya agar perusahaan
tersebut bisa bertahan dan di sisi lain perusahaan juga harus mengerti apa yang
diinginkan oleh konsumen, sehingga konsumen akan merasa terpuaskan. secara
otomatis dengan banyaknya produsen maka akan semakin banyak pula
persaingan. Pada dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin
banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai
dengan apa yang menjadi harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan
tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi
setiap produk yang beredar di pasar.
Salah satu cara yaitu perusahaan melebarkan sayapnya memperluas
pasar untuk mendapatkan tempat di hati konsumen. Karena konsumen
merupakan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan, bagi seorang pemasar
harus dapat mengetahui apa yang di butuhkan oleh konsumen, pemasar harus
bisa menyusun strategi untuk dapat memuaskan kebutuhan konsumen, dimana
kebutuhan konsumen akan bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan
3
zaman, sehingga para pemasar harus peka membaca setiap perubahan selera
konsumennya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif maka setiap
perusahaan dituntut untuk mampu memuaskan konsumennya.
Pada hakekatnya konsumen merupakan faktor penting bagi
berlangsungnya hidup perusahaan, karena sekarang ini konsumen sudah pintar
dan cermat dalam mencari sebuah informasi atas produk maupun jasa, yang
nantinya bisa bermanfaat memenuhi keinginan dan bisa memuaskannya.
Persaingan yang begitu ketat dewasa ini menuntut perusahaan- perusahaan agar
mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat
konsumen sehingga dapat memenangkan pasar. Perusahaan sudah semestinya
lebih terfokus pada konsumen agar dapat memenangkan persaingan. Dengan
memberikan kepuasan pada konsumen maka akan dapat membangun
kepercayaan konsumen dan akhirnya tercipta hubungan yang erat antara
konsumen dan perusahaan. Menurut konsep pemasaran, perusahaan yang bisa
bertahan dan memenangkan persaingan di pasar global adalah perusahaan yang
mampu menawarkan nilai lebih dan sesuai dengan keinginan pelanggan (Kotler,
2009:45).
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor
di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor.
Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor
dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Seiring dengan
perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi
perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini.
4
Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di
merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi
kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50%
milik Honda Motor Co. Japan. PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik
perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi
sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa
Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat,
Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai
beroperasi sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki
kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan
pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak
prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi
ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang
berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat
ASEAN. Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor
Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan,
3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service
Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan
sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini
merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda
Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan
supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan
5
dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut
diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta
orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana
transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan
harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. (http://www.astra-
honda.com/index.php/sejarah-astra-honda-motor/http://www.astra-
honda.com/index.php /sejarah-astra-honda-motor/).
Tidak heran jika merek Honda telah menjadi “Top of Mind” di
masyarakat Indonesia. Sudah bertahun-tahun Honda adalah pemimpin pasar
yang tidak pernah tergeser dari posisinya di puncak sebagai produsen sepeda
motor yang paling banyak menjual produknya, akan tetapi beberapa tahun
belakangan ini posisi Honda tergeser oleh Yamaha yang semakin gencar
melakukan periklanan dan mengeluarkan beberapa merek sepeda motor yang
banyak diminati oleh masyarakat. Melihat posisinya yang sudah mulai terkejar
oleh Yamaha maka Honda mulai melakukan pembenahan yang cukup
signifikan. Pembenahan itu sendiri dapat dilihat oleh semakin gencarnya iklan
Honda di berbagai media saat ini. Mempelajari kesuksesan pesaingnya Yamaha
yang mampu membidik kalangan anak muda, maka Honda saat ini juga
melakukan hal yang sama dengan lebih banyak membidik kalangan anak muda
baik dari iklan maupun tampilan sepeda motor yang diproduksi. Untuk kegiatan
promosi sendiri PT Astra Honda Motor (AHM) mengusung tema "One Heart"
yang kini menjadi salah satu slogan perusahaan, sekaligus untuk memperkuat
kampanye corporate brand image dan juga memperkenalkan nilai lebih
6
perusahaan yang tercermin pada produk dan teknologi. Pada kesempatan
tersebut dijelaskan mengenai fase-fase kebersamaan perusahaan di dalam
mewujudkan tujuan dan impian dalam kehidupan. Selain itu ada juga situasi
yang menggambarkan keberadaan sebagai mitra sehari-hari dalam memenuhi
kepentingan konsumen. Secara keseluruhan, konsep ini merupakan
penerjemahan dari filosofi yang ingin selalu satu hati dengan konsumen. One
Heart merupakan corporate brand image yang ingin disosialisasikan oleh
perusahaan dalam rangka memberi spirit baru bagi perusahaan dan
konsumennya. Faktor harga merupakan faktor yang dianggap paling menarik
bagi konsumen dalam menentukan keputusan untuk membeli suatu produk.
Penetapan harga yang tepat dapat mempengaruhi jumlah produk yang mampu
dijual perusahaan. Dalam sebagian besar kasus, biasanya permintaan dan harga
berbanding terbalik, yakni semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan
terhadap produk. Untuk faktor harga sendiri motor Honda mempunyai harga
yang cukup bersaing dengan produsen lainnya. Meskipun dalam beberapa jenis
motor Honda memiliki harga yang lebih tinggi dibanding para pesaingnya.
Kualitas produk merupakan salah satu faktor penting, karena dengan
kondisi sekarang ini produk yang berkualitas mempunyai nilai lebih
dibandingkan dengan produk pesaing. Kualitas merupakan totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas yang bagus dan
terpercaya, maka produk senantiasa akan tertanam dibenak konsumen, karena
konsumen bersedia membayar seumlah uang untuk membeli produk yang
7
berkualitas. Persepsi konsumen terhadap kualitas produk akan membentuk
preferensi dan sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan untuk
membeli atau tidak. Produk berkualitas perlu adanya perencanaan, agar produk
yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen,
dan produk yang dihasilkan mencerminkan hasil yang baik. Agar tercipta pula
tujuan perusahaan yang dimana produk yang dihasilkan bisa diterima dan sesuai
dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen.
Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan
konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan
kegunaan dan fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketidak
tergantungan pada produk lain atau komponen lain, eksklusifitas, kenyamanan.
Produk Honda dikenal sebagai motor yang irit, mesin yang bandel dan suku
cadang yang awet. Akan tetapi dalam desain produk sendiri motor Honda kadang
dianggap motor yang modelnya kuno dan kurang inovatif. Namun perusahaan
melakukan inovasi untuk memenuhi keinginan dari konsumen, untuk dapat
menarik minat konsumen membeli produk yang dianggapnya sesuai dengan apa
yang mereka harapkan.
Dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk dalam hal ini
sepeda motor konsumen selain mempertimbangkan kualitas produk juga
mempertimbangkan harga, dengan disesuaikan kualitas yang didapat dan
kondisi keuangan yang dimiliki. Harga dapat mengkomumunikasikan
positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar.
Produk yang dirancang dang dipasarkan dengan baik atau dengan kualitas tinggi
8
dapat dijual dengan harga tinggi. Harga kendaraan bermotor roda merek Honda
merupakan harga yang kompetetif dibanding dengan harga produk kendaraan
bermotor merek lain.
Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign),
simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu merek adalah janji perusahaan secara
konsisten memberikan features, benefits, dan services kepada para pelanggan.
Dan “janji” inilah yang membuat masyarakat luas mengenal merek tersebut lebih
dari yang lain. Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa citra merek dapat
memberikan keyakinan bagi konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk. Karena persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen maka dapat
diramalkan jika persepsi kualitas konsumen negatif, produk tidak akan disukai
dan tidak akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika persepsi kualitas
pelanggan positif, produk akan disukai, dengan beranggapan kualitas produk
yang baik merupakan jaminan kepuasan dalam menggunakan produk tersebut
untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan persepsi kualitas yang baik akan
menciptakan suatu image yang baik bagi suatu produk yang akan menimbulkan
keputusan pembelian oleh konsumen. Citra merek adalah seperangkat
keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penelitian tertarik untuk
mengadakan penelitian pada perusahaan Honda tentang, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Pembelian
Sepeda Motor Honda. (Studi Kasus Pengguna Sepeda Motor Honda di
Wilayah Kelurahan Bintaro Jakarta selatan).
9
1. Identifikasi Masalah
Konsumen sudah pintar dan cermat dalam mencari sebuah informasi
atas produk dimana saat ini banyak bermunculan merek sepeda Motor
sehingga konsumen sangat detail dalam memilih dan membandingkan
kualitas produk Honda dengan produk merek lain.
Persaingan harga juga kompetetif karena konsumen akan memilih
harga yang murah dengan produk yang berkualitas.
Merek sepeda motor Honda sudah sangat terkenal namun karena
banyaknya produk merek lain menawarkan berbagai keunggulan maka dapat
membuat konsumen berpaling ke merek lain.
2. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu faktor;
Kualitas Produk, Harga dan Citra Merek terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda, dengan studi kasus dilakukan pada
pengguna sepeda motor Honda di wilayah Kelurahan Bintaro Jakarta selatan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah, “Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian produk sepeda motor Honda?”
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka ada beberapa tujuan
penelitian skripsi adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian sepeda
motor Honda.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan dan tujuan maka, manfaat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Bagi penulis, penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk
menyelaraskan ilmu yang telah diperoleh selama proses perkuliahan,
mengembangkan pengetahuan penulis di bidang Pemasaran yang telah
menjadi ketertarikan penulis, meningkatkan kompetensi diri,
kecerdasan intelektual dan emosional.
b. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan
referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan
yang bermanfaat bagi yang memerlukan.
c. Bagi Universitas, hasil studi ini dapat dipergunakan sebagai bahan
referensi untuk pengembangan kualitas pendidikan Universitas
selanjutnya di masa depan.
d. Bagi Perusahaan, adanya input informasi bagi perusahaan yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan, serta dapat dijadikan pedoman
untuk melakukan perbaikan saat ini maupun masa yang akan datang.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
Suatu perusahaan dalam mengelola kegiatannya diperlukan manajemen,
misalnya digunakan pada saat merencanakan suatu aktivitas hingga penilaian out
put yang ingin dicapai. Dalam melakukan kegiatan pemasaran juga sangat
dibutuhkan manajemen, untuk itu perlu kiranya mengetahui pengertian dari
manajemen. Pengertian manajemen sebagaimana dikemukakan oleh Lee
dalam (Swastha dan Sukotjo, 2002 : 82), “Manajemen adalah ilmu dan seni
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta
mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.”
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan
bahwa manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting di dalam
menjalankan semua kegiatan. Secara keseluruhan dimaksudkan agar kegiatan
11
12
apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk atau
jasa yang dihasilkan untuk ditawarkan kepada konsumen. Pengertian
Pemasaran menurut Asosiasi Pemasaran Amerika definisi formalnya adalah,
Kotler (2007 : 8), ”Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.” Sedangkan definisi
yang dikemukakan oleh Stanton dalam (Swastha, 2002 : 178) adalah;
”Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.” Pengertian pemasaran menurut
Kotler (2007 : 6) adalah, ”Pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka perlukan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan saling bertukar produk dan
layanan yang bernilai secara bebas dengan pihak lain.” Sedangkan definisi
manajerial pemasaran sering disebut sebagai “seni untuk menjual produk”.
Dari definisi para ahli tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses
pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi.
Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk
dan pasarnya, harganya, dan promosinya. Kegiatan pemasaran tidak bermula
13
pada saat selesainya proses produksi, juga tidak berakhir pada saat penjualan
sudah dilakukan. Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah
kebutuhan manusia. Dengan adanya perkembangan jaman kebutuhan
berkembang menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri
khas tertentu. Munculnya keinginan akan menciptakan permintaan spesifik
terhadap suatu jenis produk. Seseorang dalam menentukan keputusan pembelian
akan mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat dari
mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan
yang akan didapat, maka konsumen akan melakukan pertukaran dan transaksi
jual beli barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya pasar. Pasar
secara tradisional merupakan tempat secara fisik di mana para penjual dan
pembeli berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Para ahli ekonomi
menggambarkan, “pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang
melakukan transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu
misalnya, pasar perumahan atau bahan makanan” (Kotler, 2009:12).
Pengertian Manajemen Pemasaran menurut William dalam (Alma,
2007:130) memberikan definisi, ”Marketing management is the planning,
direction and control of the entire marketing activity of a firm or devision of a
firm (Managemen marketing ialah merencanakan, pengarahan dan pengawasan
seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan).”
Sedangkan definisi Manajemen Pemasaran menurut Kotler (2007 : 6),
14
“Manajemen Pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.”
Dari definisi diatas menunjukkan bahwa manajemen pemasaran adalah
suatu proses, dimana menekankan efektivitas dan efisiensi yaitu
memaksimalkan hasil yang hendak dicapai yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Pemasaran menunjukkan dengan tepat segmen pasar yang dapat
dilayani dengan sangat baik oleh perusahaan.
B. Keputusan Pembelian
Pada dasarnya keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh motif-
motif pembelian dimana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian hanya
pertimbangan (motif = terdorong) secara emosional, seperti bangga, sugesti, dan
sebagainya. Tetapi juga pembeli membeli secara rasional seperti harganya
(Daryanto, 2011:94).
1. Tahap Proses Pembelian
Perusahaan yang cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan
pembelian pelanggan secara penuh semua pengalaman mereka dalam
pembelajaran, memilih, menggunakan, bahkan menyingkirkan produk. Periset
pemasaran telah mengembangkan model tingkat keptusan pembelian
15
Gambar 2.1
Model lima tahap proses pembelian
Sumber: Kotler dan Keller (2008:235)
Untuk sampai pada tahap pembelian, terdapat langkah langkah dalam proses
pembelian dengan suatu tahap proses pengambilan keputusan meliputi serangkaian
tahap. Meliputi: identifikasi kebutuhan, pencarian alternative, evaluasi alternative,
perilaku pembelian dan perilaku purna beli. Keputusan pembelian konsumen
merupakan keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga
yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler, 2009:184),
sedangkan menurut Tjiptono (2011:25) keputusan pembelian konsumen adalah
pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut
Swastha (2011:10), merupakan sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk
16
membeli suatu produk. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai strategi agar
konsumen memutuskan untuk membeli produknya.
Menurut Kotler (2008), keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau
jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk
yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen memutuskan untuk
membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu,
(1)pengenalan masalah, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif, (4)
keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku pascapembelian. Pengertian lain tentang
keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2008: 437) adalah “the
selection of an option from two or alternative choice”, dapat diartikan, keputusan
pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari
beberapa alternatif pilihan yang ada.
Berdasarkan definisi diatas disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah
tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk.
Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu
proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah dengan
tindak lanjut yang nyata. Setelah itu konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan
dan kemudian dapat menentukan sikap yang akan diambil selanjutnya.
17
2. Peranan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian
Menurut Swastha (2011) berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah
keputusan membeli, yaitu:
1. Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai
inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan
atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.
2. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang mempengaruhi untuk
keputusan membeli baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
3. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah
akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya,
kapan dan dimana membelinya.
4. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
5. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau jasa yang
dibeli.
Suatu perusahaan perlu mengenal peranan tersebut karena semua
peranan mengandung implikasi guna merancang produk, menentukan pesan
dan mengalokasikan biaya anggaran promosi serta membuat program pemasaran
yang sesuai dengan pembeli.
Proses Keputusan Pembelian mengutip dari Kotler dan Keller (2008:235) yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal.
18
Para pemasar perlu mengidentifikan keadaan yang memicu kebutuhan tertentu,
dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua level
rangsangan. Pada level pertama orang hanya sekedar lebih peka terhadap
informasi produk. Level kedua, orang Mungkin mulai aktif mencari informasi,
mencari bahan bacaan, menelpon teman dan mengunjungi toko untuk
mempelajari produk tertentu.
3. Evaluasi alternatif
Beberapa konsep akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen.
Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produJk. Ketiga, konsumen memandang masing-
masing produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang
berbedabeda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuadkan
kebutuhan.
4. Keputusan Pembelian
Konsumen dapat membentuk niat untuk membeli merk yang paling disukai.
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub
keputusan; merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode pembayaran.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Konsumen memungkinkan mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan
fitur-fitur tertentu yang menganggu atau mendengar hal-hal yang
19
menyenangkan tentang merk lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi
yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran harus memasok
keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan pilihan konsumen dan membantu
merasa nyaman dengan merk.
C. Kualitas Produk
Inti merek yang hebat adalah produk yang hebat. Produk adalah elemen
kunci dalam penawaran pasar. Pemimpin pasar bisanya menawarkan produk dan
jasa bermutu tinggi yang memberikan nilai pelanggan yang paling unggul.
Kotler dan Keller (2013 : 5).
1. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
agar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Termasuk barang
fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi
dan ide. Kotler & Keller (2013 : 4). Orang akan memuaskan keinginan dan
kebutuhannya melalui produk. Istilah lain yang dipakai untuk menyebutkan
produk adalah penawaran dan pemecahan. Produk atau penawaran dapat
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Tingkat
kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa yang mereka berikan
pada pemiliknya, sehingga produk fisik sebenarnya adalah sarana yang
memberikan jasa pada kita. Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,
20
termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,
organisasi, informasi, dan ide (Kotler dan Amstrong, 2009:4).
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang
digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut
memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam membeli
barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja tetapi lebih dari
itu, pelanggan tersebut membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan.
a. Lima Tingkatan Produk
Menurut Kotler (2009:4) ada lima tingkatan produk, yaitu core
benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential
product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah:
1) Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit): layanan atau
manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan.
2) Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi
produk dasar (basic product).
3) Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan
(expected product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.
4) Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan
(augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.
21
5) Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yang
mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang
mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini
adalah tempat dimana perusahaan mencari cara baru untuk memuaskan
pelanggan dan membedakan penawaran mereka.
b. Klasifikasi Produk
Kotler & Keller (2013:5) mengklasifikasikan produk berdasarkan
ketahanan, keberwujudan dan kegunaan (konsumen atau industri).
(1). Ketahanan (durability) dan keberwujudan (tangibility)
a) Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah
barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau
beberapa kali penggunaan. Karena barang-barang ini sering dibeli,
strategi yang tepat adalah membuat barang-barang tersebut tersedia
di banyak lokasi dan beriklan secara besar-besaran untuk
membangun percobaan serta membangun preferensi.
b) Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-baranng berwujud
yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama. Produk-produk
ini biasanya memerlukan penjualan personal dan jasa, menuntut
margin yang lebih tinggi, dan memerlukan garansi penjual yang
lebih banyak.
c) Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan,
bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan
22
kendali kualitas, kredibilitas pemasok, dan kemampuan adaptasi
yang lebih besar.
(2). Barang Konsumen
a) Barang sehari-hari (convenience goods)
(1) Barang kebutuhan pokok/staples: barang yang dibeli konsumen
secara teratur.
(2) Barang impuls: barang yang dibeli tanpa usaha perencanaan atau
pencarian.
(3) Barang darurat: barang yang dibeli ketika ada kebutuhan
mendesak.
b) Barang belanja (shopping goods): barang yang secara karakteristik
dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas,
harga, dan gaya. Barang belanja dapat dikategorikan menjadi dua:
(1) Barang belanja homogen: memiliki kualitas yang serupa, tetapi
harganya cukup berbeda, sehingga memberikan alasan kuat bagi
perbandingan belanja.
(2) Barang belanja heterogen: memiliki fitur produk dan jasa yang
berbeda yang mungkin lebih penting daripada harga.
c) Barang khusus (specialty goods): memiliki karakteristik atau
identifikasi merek yang unik dimana ada cukup banyak pembeli
yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Barang khusus
tidak memerlukan perbandingan, pembeli hanya menginvestasikan
waktu untuk menjangkau penyalur yang menjual produk-produk
yang diinginkan. Penyalur tidak memerlukan lokasi yang nyaman,
23
meskipun mereka harus membuat calon pembeli mengetahui lokasi
mereka.
d) Barang yang tak dicari (unsought goods): barang yang tidak dikenal
konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Barang yang
tidak dicari memerlukan dukungan iklan dan penjualan personal.
(3). Barang industri
Barang ini diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif mereka
dan bagaimana mereka memasuki proses produksi, meliputi bahan dan
suku cadang, barang modal, serta pasokan dan layanan bisnis
a) Bahan dan suku cadang (materials and parts): barang yang
seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen.
(1) Bahan mentah: dibagi menjadi produk pertanian dan produk
alami.
(2) Bahan dan suku cadang manufaktur
(a) Bahan komponen: biasanya diproses lagi, keandalan pemasok
dan harga merupakan faktor pembelian kunci.
(b) Suku cadang komponen: memasuki produk jadi tanpa
perubahan bentuk lagi. Harga dan layanan menjadi
pertimbangan pemasaran utama, dan penetapan merek serta
iklan cenderung tidak terlalu penting.
b) Barang modal (capital items): barang tahan lama yang memfasilitasi
pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang ini meliputi
dua kategori, yaitu:
24
(1) Instalasi: terdiri dari bangunan dan peralatan berat. Instalasi
biasanya dibeli secara langsung dari produsen, yang tenaga
penjualannya mencakup personel teknis dan periode negosiasi
panjang sebelum penjualan pada umumnya. Produsen harus
bersedia merancang sesuai spesifikasi dan memasok layanan
purnajual. Iklan tidak terlalu penting dibandingkan penjualan
personal.
(2) Peralatan: meliputi perlengkapan dan peralatan pabrik portabel
dan perlengkapan kantor. Meskipun beberapa produsen
perlengkapan menjual secara langsung, mereka lebih sering
menggunakan perantara. Karena pasar tersebar secara geografis,
pembeli banyak dan pesanan sedikit. Kualitas, fitur, harga, dan
jasa menjadi pertimbangan utama. Tenaga penjualan cenderung
menjadi lebih penting dibandingkan iklan.
c) Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business services): barang
dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau
pengelolaan produk jadi. Pasokan sama dengan barang sehari-hari,
biasanya dipasarkan melalui perantara karena nilai unit mereka yang
rendah serta jumlah dan sebaran geografis pelanggan yang besar.
Harga dan jasa menjadi pertimbangan penting karena pemasok
terstandarisasi serta preferensi merek tidak tinggi. Terdapat dua
macam pasokan, yaitu barang pemeliharaan dan perbaikan, serta
pasokan operasi. Sedangkan layanan bisnis meliputi jasa
pemeliharaan dan perbaikan, serta jasa penasihat bisnis. Jasa
25
pemeliharaan dan perbaikan biasanya dipasok dengan kontrak oleh
produsen kecil atau tersedia dari produsen perlengkapan asli. Jasa
nasihat bisnis biasanya dibeli berdasarkan reputasi dan staf pemasok.
2. Pengertian Kualitas Produk
Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan
adalah kualitas produk. Menurut Davis dalam Yamit (2005:8), “kualitas
merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.” (Menurut
American Society for Quality Control, kualitas adalah “The totality of features
and characteristics of a product or service that bears on its ability to satisfy
given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah
produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang
berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual
telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah
memenuhi atau melebihi harapan konsumen. (www.jurnal-
sdm.blogspot.com).
3. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Simamora (2003:30) menyatakan bahwa banyak hal yang
perlu dipikirkan mengenai produk, seperti :
a. Bagaimana variasi produk, apakah hanya satu versi atau beberapa versi
b. Bagaimana kualitas produk, apakah tinggi, sedang, rendah. Kualitas
c. Bagaimana desain produk
26
d. Fitur-fitur apa yang perlu ditampilkan pada produk
e. Apa mereknya
f. Kemasan bagaimana
g. Ukuran bagaimana
h. Apa perlu pakai ada jaminan
i. Apa perlu ada layanan tambahan, seperti layanan diantar ke rumah
j. Apakah perusahaan menerima pengembalian produk kalau terjadi
sesuatu masalah.
Menurut Kotler dan Keller (2008:11), apabila perusahan ingin
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus
mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk
membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari:
a. Kinerja (performance), karakteristik operasi suatu produk utama, seperti
kemudahan dan kenyamanan.
b. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat digunakan. Dimensi ini mencakup umur ekonomis.
c. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformence to specification), yaitu
sejauh mana karakteristik oprasi dasar dari sebuah produk memenuhi
spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukanya cacat pada
produk.
27
d. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature), yaitu karakteristik
produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau
menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
e. Reabilitas (reliability), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin
kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat
diandalkan.
f. Estetika (estethic), yaitu daya tarik produk terhadap panca indra,
misalkan model atau desain yang artistik, warna dan sebagainya.
g. Kesan kualitas (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta
tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
Dimensi kualitas produk yang akan digunakan dalam penelitian ini
menurut Garvin dalam Yamit (2005:10):
1. Performance (kinerja) yaitu karakteristik pokok dari produk inti.
2. Feature, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan
3. Reability, (kehandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan
pemakaian
4. Conformance, (kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan
operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Durability (daya tahan) yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan
6. Serviceability, yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan dan
kemudahan dan penangangan keluhan yang memuaskan.
28
7. Estetika, yaitu menyangkut citra, rasa dan daya tarik produk
8. Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung
jawab perusahaan terhadapnya.
D. Harga
1. Pengertian Harga
Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan; elemen lain menghasilkan biaya. Mungkin harga adalah elemen
termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan; fitur produk, saluran,
dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga
mengkomunikaskan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau
merek perusahaan ke pasar. Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan
baik dapat dijual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar. Kotler
dan Keller (2013 : 67).
Persepsi mengenai harga diukur berdasarkan pesepsi pelanggan yaitu
dengan cara menanyakan kepada pelanggan variabel-variabel apa saja yang
menurut paling penting dalam memilih sebuah produk. Rangkuti (2009 : 104)
Persepsi harga sering diidentifikasikan dengan persepsi kualitas dan persepsi
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk.
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler dan
Armstrong, 2010:314). Harga adalah salah satu variabel penting dalam
pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil
29
keputusan untuk membeli suatu produk, karna berbagai alasan. Alasan
ekonomis akan menunjukan bahwa harga yang rendah atau harga yang
berkompetisi merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan
kinerja pemasaran, tetapi alasan psikologis dapat menunjukan bahwa harga
justru merupakan indicator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah
satu instrument penjualan sekaligus sebagai instrument kompetisi yang
menentukan (Agusty Ferdinand, 2000).
Harga menurut Umar (2000:32) dalam Wijayanti (2006:4) adalah
sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan
penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
yang sama terhadap semua pembeli.
Harga adalah Service as a signal of quality (Hawkins, Best & Coney,
1995; Schiffman & Kanuk, 1994 dalam Bachriansyah, 2011:29). Hal ini akan
terjadi apabila :
a. Konsumen yakin bahwa harga mampu memprediksi kualitas.
b. Ketika kualitas yang konsumen ketahui / rasakan (Real perceived quality)
berbeda-beda diantara para pesaing.
c. Ketika konsumen sulit untuk membuat keputusan tentang kualitas secara
obyektif, atau dengan menggunakan nama merek atau citra toko.
Harga yang terjangkau dapat menjadi senjata yang ampuh dalam
menghadapi persaingan di pasar, karena harga menjadi atribut yang paling
30
diperhatikan ketika menghadapi pasar di Indonesia yang sangat sensitif
terhadap harga (Yashinta Soelasih,2005:64 dalam Adiputra, 2011:29). Jika
konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang
dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut
mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian
ulang, pembelian konsumen dipengaruhi oleh pendapatan konsumen,
dimana penghasilan yang tinggi biasanya akan diikuti dengan penbelian
yang besar, sebaliknya penghasilan yang rendah maka pembelian yang
dilakukan cenderung lebih kecil (Wijayanti, 2006:4).
Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek
yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen, ketika memilih
diantara merek-merek yang ada, konsumen akan mengevaluasi harga secara
absolut tetapi dengan membandingkan beberapa standar harga sebagai
referensi untuk melakukan pembelian (Bachriansyah, 2011:31).
Berdasarkan pendapat Hermawan Kertajaya (2002) dalam Ilmaya
(2011:26), bahwa indikator dari harga dapat dinyatakan dalam penilaian
konsumen terhadap besarnya pengorbanan finansial yang diberikan dalam
kaitannya dengan spesifikasi yang berupa kualitas produk. Kemudian
pendapat dari Ritawati Tedjakusuma (2001) dalam Ilmaya (2011:27) yang
menyatakan bahwa penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh
terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau
oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian
terhadap produk tersebut. Selain itu, pendapat dari Ferdinand (2001) dalam
31
Ilmaya (2011:27) yang menyatakan bahwa dalam banyak kasus harga
merupakan variabel keputusan yang paling penting yang diambil oleh
pelanggan karena berbagai alasan, salah satunya adalah alasan ekonomis
yaitu harga yang rendah atau harga yang bersaing merupakan salah satu
pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran. Oleh karena itu
dalam penelitian ini digunakan kategori harga yaitu harga terjangkau, harga
bersaing, dan harga sesuai kualitas.
2. Pedoman dalam Memilih Metode Penentuan Harga yang Tepat
Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:107) metode perusahaan dalam
penentuan harga sangat tergantung dari banyak hal, karena memang tidak ada
satu pun metode yang tepat untuk semua kondisi. Hal tersebut diantaranya :
1. Besarnya Anggaran Iklan/Promosi yang diinginkan
Jika anggaran promosi rendah mungkin karena harga barang atau jasa
rendah. Untuk meningkatkan promosi maka harga harus ditingkatkan.
2. Jenis Produk
Harga produk sebaiknya kompetitif
3. Sasaran Pangsa Pasar
Pangsa pasar dan harga biasanya berbanding terbalik. Jika ingin pangsa
pasar yang tinggi maka harga harus rendah, begitu juga sebaliknya.
4. Saluran Pemasaran (Distribusi)
Semakin banyak tingkatan saluran pemasaran, maka harga yang ditetapkan
semakin tinggi.
32
5. Pandangan tentang Laba
Jika perusahaan ingin menutup biaya maka harga awal hendaknya tinggi,
sementara untuk memelihara penjualan jangka panjang maka harga
hendaknya ditetapkan rendah.
6. Keragaman atau Keunikan Produk
Produk yang mempunyai banyak fungsi dapat dikenakan harga yang tinggi
daripada produk dengan satu fungsi.
7. Ada atau Tidaknya Jasa Tambahan
Dalam produk ada kalanya kita menemukan jasa tambahan. Contoh:
instalasi dan pelatihan.
8. Siklus Hidup Penggunaan Produk
Produk yang tahan lama dapat dikenakan harga yang lebih tinggi daripada
produk sekali pakai.
9. Amonisasi Investasi
Penutupan investasi dapat dilakukan secara cepat dengan menetapkan harga
yang tinggi daripada harga yang rendah.
10. Ancaman Pesaing Baru
Jika ancaman persaingan muncul, sebaiknya menetapkan harga yang
rendah. Jika tidak ada ancama
3. Situasi Penetapan Harga
Menurut Cravens (1996:55) situasi penetapan harga dalam suatu
organisasi memusatkan perhatian yang terus-menerus karena kondisi eksternal,
33
tindakan pesaing, dan peluang untuk memperoleh keunggulan bersaing melalui
tindakan penetapan harga yang senantiasa berubah. Situasi penetapan harga
meliputi :
1) Menentukan bagaimana sebaiknya menetapkan suatu harga produk
baru. Seringkali, terdapat kelenturan dalam memilih suatu harga.
2) Mengevaluasi kebutuhan untuk menyesuaikan harga karena adanya
kekuatan eksternal dan perubahan dalam daur hidup produk.
3) Mengubah strategi penentuan posisi yang mensyaratkan modifikasi
terhadap strategi harga yang sekarang.
4) Menanggapi tekanan-tekanan dari perang harga dan ancaman-
ancaman persaingan lainnya.
4. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Cravens (1996 : 57) Tujuan penetapan harga berbeda-beda
menurut faktor-faktor situasi yang ada dan preferensi manajemen. Harga
rendah mungkin dimaksudkan untuk memperoleh posisi pasar, melemahkan
pesaing baru atau menarik pembeli baru. Berikut ini adalah beberapa contoh
tujuan penetapan harga.
Mendapatkan posisi pasar Sebagai contoh adalah penggunaan harga rendah
untuk mendapatkan penjualan dan pangsa pasar. Pembatasan meliputi perang
harga dan pengurangan (atau penghapusn) konstribusi laba.
34
Mencapai kinerja keuangan Harga-harga dipilih untuk membantu pencapaian
tujuan keuangan seperti kontribusi laba dan arus kas. Harga yang terlalu tinggi
mungkin tidak dapat diterima oleh para pembeli
Penentuan posisi Produk Harga dapat digunakan untuk meningkatkan citra
produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran, dan tujuan
penentuan posisi lainnya. Visibilitas harga (tinggi atau rendah) dapat
mengurangi keefektifan komponen penentuan posisi lainnya, seperti
periklanan.
Merangsang permintaan Harga digunakan untuk mendorong para penjual
mencoba sebuah produk baru atau membeli merek yang ada selama periode-
periode ketika penjualan sedang lesu (misalnya, pada saat resesi). Salah satu
masalah yang akan timbul adalah bahwa para pembeli mungkin membeli dalam
partai besar ketika harga kembali normal.
Mempengaruhi persaingan Tujuan penetapan harga mungkin untuk
mempengaruhi para pesaing yang ada atau calon pembeli. Manajemen mungkin
ingin menghambat para pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk ke
pasar atau untuk tidak melakukan pemotongan harga. Seorang pemimpin pasar
mungkin ingin mendorong para anggota indutri untuk menaikkan harga. Salah
satu masalah yang timbul adalah bahwa para pesaing mungkin tidak
memberikan rekasi seperti yang diperkirakan.
Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia,
kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Menurut Rangkuti
35
(2009:152), faktor yang ada pada Harga adalah daftar harga, diskon,
allowances, jangka pembayaran dan syarat-syarat kredit. Sedangkan menurut
Kotler dan Keller (2008:23), yang perlu diperhatikan dalam Harga adalah,
Daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran dan
syarat kredit.
Bauran harga menurut Alma (2007:169) adalah:
1. Daftar harga (price list) adalah jumlah uang tertentu yang harus
dicantumkan pada label atau produk.
2. Potongan harga (discount) adalah pengurangan dari harga normal.
3. Jangka waktu pembayaran (payment period), cicilan kredit sesuai
kesepakatan antara penjual dengan pembeli (berhubungan dengan kredit).
4. Syarat Kredit (credit term) adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh
konsumen.
E. Citra Merek
1. Pengertian Citra (Image)
Image (Citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahaan.
Citra yang efektif melakukan tiga hal:
a. Memanfaatkan karakter produk.
b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan dengan karakter pesaing.
c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.
36
Citra konsumen yang positif terhadap suatu merek lebih memungkinkan
konsumen untuk meakukan pembelian. Merek yang baik menjadi dasar untuk citra
perusahaan yang positif. Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan
yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler, 2009:299).
Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras. Citra
tidak dapat ditanamkan dalam pikiran manusia dalam semalam atau disebarkan
melalui media masa. Sebaliknya, citra itu harus disampaikan melalui tiap sarana
komunikasi yang tersedia dan disebarkan secara terus-menerus. Untuk berhasil
memperoleh dan mempertahankan konsumenmya maka perusahaan harus berusaha
semaksimal mungkin untuk menampilkan produk dengan memiliki citra merek
(brand image) yang positif di mata konsumen. Dengan menampilkan produk yang
memiliki citra merek yang positif dapat mempertinggi kepercayaan konsumen
terhadap produknya dan mendorong konsumen semakin lama akan menjadi
konsumen yang loyal terhadap produknya tersebut. Citra merupakan image yang
terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan
(Majid, 2009:70).
2. Pengertian Merek
Merek merupakan suatu atribut penting dari sebuah produk yang
penggunaanya saat ini sudah meluas. Selain itu merek merupakan identitas untuk
mebedakan identitas produk perusahaan dengan produk yang dihasilkan oleh
pesaing merek juga dapat membantu perusahaan untuk memperluas lini produk
serta mengembangkan posisi pasar yang spesifik bagi suatu produk. Gagasan-
gagasan mengenai merek yang paling tahan lama adalah nilai, budaya dan
37
kepribadian yang tercermin dari merek tersebut. Hal-hal tersebut menentukan inti
dari sebuah merek. (http://rizkisomadijaya.blogspot.com/2010/02/brand-
image.html)
Merek mempunyai beberapa peran bagi perusahaan yang memasarkannya.
Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan perusahaan untuk mencapai
skala ekonomi dengan memproduksi merek tersebut secara massal. Peran ekonomi
tidak ternilai lainnya adalah bahwa merek yang sukses dapat menjadi penghambat
bagi pesaing yang ingin memperkenalkan merek yang sama. Merek mempunyai
peran strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang
ditawarkan suatu perusahaan dengan merek-merek saingannya (Kanuk, 2008:123).
Dimensi kedua dari pengetahuan tentang merek yang berdasarkan
konsumen (consumer-based brand knowledge) adalah citra dari sebuah merek.
Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dalam benak
konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut secara
sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan
dengan suatu merek, sama halnya ketika kita berpikir tentang orang lain. Asosiasi
ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan, dan keunikan.
Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut
yang berhubungan dengan produk misalnya desain, warna, ukuran dan atribut yang
tidak berhubungan dengan produk, misalnya harga, pemakai dan citra penggunaan.
Merek sendiri pada dasarnya digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu
(Tjiptono, 2008:104):
a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan
produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
38
b. Alat promosi, sebagai daya tarik produk.
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
d. Untuk mengendalikan pasar.
Merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Ada perbedaan
yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah sesuatu yang
dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek merupakan sesuatu yang
dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan yang sulit untuk ditiru (Tjiptono,
2008:105).
Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai
“nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa pesaing” Dengan demikian
sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu
mendiferensiasikan dari produk dan jasa lain yang dirancang untuk memuaskan
kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau berwujud yang
dikaitkan dengan kinerja produk dari merek (Kotler, 2009:332).
a. Elemen - Elemen Dari Merek
1) Nama
2) Logo
3) Simbol
4) Desain
5) Slogan
6) Kemasan
b. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen Merek
39
2) Mudah Diingat
Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya mudah diingat, dan
disebut atau diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya
menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat
dan dikonsumsi.
3) Memiliki Makna
Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna
maupun penjelasan atau deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat
mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Deskripsi
makna yang terkandung dapat berupa:
b) Informasi umum tentang kategori dan isi produk.
c) Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan
manfaat dari produk.
4) Menarik dan Lucu
Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan
variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan
visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang
menarik dan lucu.
5) Fleksibel
Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima
oleh daerah atau pasar, bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun
tidaklah terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen
merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit
40
dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini, tentunya akan menghambat
produsen untuk masuk dalam pasar yang baru.
6) Legal
Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang-
undang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum.
c. Hal - Hal Yang Berkaitan Erat Dengan Merek
1) Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat
diucapkan atau dilafalkan. Contohnya Avon, Toyota, Disneyland,
Pepsodent, dan lain-lain.
2) Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat
dikenali, namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini
berupa logo, simbol, warna, gambar, desain.
3) Karakteristik brand supaya menjadi brand yang berpotensi:
b) A Quality Product
Sejak kepuasan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai
merek (brand values), kualitas adalah nomor satu yang diinginkan
konsumen.
c) Being First
Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam tekhnologi.
d) Unique Positioning Concept
Merek harus memiliki posisi konsep yang unik, yang akan
membedakan dari pesaingnya.
e) Strong Communication Program
41
Brand yang sukses harus disertai dengan penjualan yang efektif,
pengiklanan, kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan
fungsi dari brand itu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dengan usaha yang keras, dan komitmen untuk memperkuat
komunikasi itu, maka akan menimbulkan kesadaran konsumen akan
brand tersebut.
f) Time and Consistency
Merek tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan
waktu untuk membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di
dalamnya. Dan memelihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu yang
berkesinambungan secara terus-menerus dan dihubungkan dengan
perubahan lingkungan.
3. Manfaat Merek
Merek bermanfaat bagi ptodusen dan konsumen. Bagi produsen, merek
berperan penting sebagai (Tjiptono, 2011:43):
1) Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan
produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan
pencatatan akuntansi.
2) Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
3) Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka
bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
4) Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk
dari para pesaing.
42
5) Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
6) Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Keller (2003) dalam Tjiptono (2011:44) mengemukakan 7 manfaat
pokok merek bagi konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber produk;
penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu;
pengurang resiko; penekan biaya pencarian (search costs) internal dan
eksternal; janji atau ikatan khusus dengan produsen; alat simbolis yang
memproyeksikan citra diri; dan signal kualitas.
4. Pengertian Brand Image
Brand image atau brand description yakni deskrispi tentang asosiasi dan
keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik kuantitatif dan
kualitatif telah dikembangkan untuk membantuk mengungkap presepsi dan asosiasi
konsumen terhadap sebuah merek tertentu, diantaranya multidimensional scaling,
projection techniques, dan sebagainya (Tjiptono, 2011:112).
Citra merek kadang-kadang dapat berubah, ketika dibutuhkan suatu
perubahan citra merek maka model peran yang harus ditemukan. Sebagai bagian
dari identifikasi merek, model peran tersebut seyogianya dapat mewakili elemen
identitas inti sebuah merek (surachman, 2008:108).
5. Pengukur Citra Merek (Brand Image)
Menurut Kotler & Keller (2003:78) bahwa pengukur citra merek dapat
dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu:
a. Kekuatan (Strengthness)
43
Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat
fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini
mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga bisa
dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding dengan merek lainnya.
Yang termasuk pada sekelompok kekuatan (strength) adalah
keberfungsian semua fasilitas produk, penampilan fisik, harga produk,
maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut dan
memiliki cakupan pasar yang luas.
b. Keunikan (Uniqueness)
Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara merek
lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk tersebut yang menjadi bahan
pembeda atau diferensiasi dengan produk-produk lainnya. Yang termasuk
dalam kelompok unik ini adalah variasi penampilan atau nama dari sebuah
merek yang mudah diingat dan diucapkan, dan fisik produk itu sendiri.
c. Keunggulan (Favorable)
Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain, kemudahan
merek produk diucapkan serta kemampuan merek untuk tetap diingat oleh
pelanggan yang membuat produk terkenal dan menjadi favorit di
masyarakat maupun kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan
dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini, dimensi atau indikator dari variabel citra merek
menurut Low dan Lamb (2000;4 yang dikutip oleh Farida & Dini 2009;90)
indikator dari citra merek antara lain :
44
1. Friendly / unfriendly : kemudahan dikenali oleh konsumen
2. Modern / outdated : memiliki model yang up to date / tidak ketinggalan
jaman
3. Useful / not : dapat digunakan dengan baik / bermanfaat
4. Popular / unpopular : akrab dibenak konsumen
5. Gentle / harsh : mempunyai tekstur produk halus / tidak kasar
6. Artifical / natural : keaslian komponen pendukung atau bentuk.
F. Penelitian Terdahulu
Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan. Penelitian ini adalah penelitian
replikasi dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh:
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
Peneliti Judul Hasil penelitian
Nurjannah
(1431 H/
2010M)
Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi
keputusan konsumen
dalam menggunakan
ponsel GSM tipe
Qwerty
Penelitian dengan menggunakan 120
sampel sebagai responden. Hasil
Penelitian diperoleh 7 faktor yang
merupakan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen
dalam menggunakan ponsel GSM
tipe Qwerty, yaitu 1) social 2)
motivasi 3) acuan 4) budaya 5)
pelayanan 6) individu 7) psikologis.
Persentase kumulatif varian dari
faktor yang diekstrak 67.21% yang
merupakan besarnya pengaruh
terhadap keputusan pembelian.
45
Peneliti Judul Hasil penelitian
Jayakusumah
(1432 H/
2011M)
Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi
keputusan konsumen
dalam keputusan
pembelian the celup
Sariwangi (Studi kasus
pada masyarakat kota
Bekasi)
Sample yang diteliti sebanyak 115
responden. Hasil menunjukkan dari
28 variabel yang dianalisis dengan
model analisis faktor terdapat 8
faktor yaitu faktor psikologis, produk,
social, distribusi, harga, promosi,
individu dan faktor pelayanan.
Nurcahyo
(1431 H/
2010M)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
konsumen dalam
mebeli sepeda moto
merek Honda (Studi
kasus konsumen sepeda
motor merek Honda di
kecamatan Ciputat
Timur kota Tangerang
Selatan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 37 variabel yang dianalisis faktor
ada 9 faktor yang terbentuk, faktor
yang mempengaruhi konsumen
dalam membeli Honda, yaitu social
budaya 27.996%, pribadi dan
psikologi 7.754%, merek 5.894%,
pelayanan 5.452%, produk 4.263%,
harga 3.770&, promosi 3.301%,
tempat 3.137% dan kepercayaan
2.745%
Ferdiansyah
(2009)
Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi
kepercayaan
masyarakat terhadap
Merek Motor Yamaha
V-Ixion
Sampel penelitian 60 responden yang
menjadi konsumen Motor Yamaha
V-Ixion. Variabel yang diteliti
Kualitas Produk, Merek, Harga,
Desain dan Kepercayaan, sebanyak
14 variabel kemudian terbentuk
menjadi 3 faktor, yaitu Faktor 1
(keunggulan produk) terdiri dari
hemat bahan bakar, tahan lebih lama,
merek terkenal, main dealer terkenal,
reputasi perusahaan, harga
terjangkau, desain mewah,
kenyamanan. Faktor 2 (Faktor
Pendukung) yang terdiri dari suku
cadang mudah, harga sesuai kualitas,
warna menarik. Faktor 3 (Faktor
Utama) terdiri dari teknologi
canggih, memperoleh manfaat. Total
kontribusi sebesar 70.843%.
46
G. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian di atas mengenai pengaruh kualitas produk,
harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian, maka dibuat kerangka teori
penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Kualitas
Produk
1. Performance (kinerja)
2. Feature (pelengkap)
3. Reability (kehandalan)
4. Conformance (kesesuaian)
5. Durability (daya tahan)
6. Serviceability (pelayanan)
7. Estetika
8. Perceived (persepsi)
Harga
1. Daftar harga (price list)
2. Diskon (discount)
3. Jangka waktu pembayaran
(payment period)
4. Syarat kredit(term kredit)
Citra
Merk
1. Friendly
2. Modern
3. Useful
4. Popular
5. Gentle
6. Artifical
An
ali
sis
Fa
kto
r
An
alis
is F
akto
r-F
akto
r y
ang
Mem
pen
gar
uhi
Konsu
men
dal
am
Pen
gam
bil
an K
eputu
san P
embel
ian S
eped
a M
oto
r H
onda
Faktor 1
Faktor 2
Faktor 3
Faktor 4
Faktor ke-n
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah wilayah
Jakarta Selatan dan penelitian dilakukan pada tahun 2014. Adapun yang akan
dibahas terbatas hanya pada seberapa besar pengaruh harga, kualitas produk dan
citra merek terhadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian.
Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi
lambang harga, kualitas produk dan citra merek dan keputusan pembelian.
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,
2007:115). Populasi penelitian mencakup pelanggan yaitu masyarakat yang
menggunakan produk Honda di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta Selatan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
47
48
dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu (Sugiyono, 2007:116). Tekhnik pengambilan sampel yang
digunakan oleh penulis adalah metode sampel (judgement sampling) yaitu
sampel yang diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan,
siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui
dijadikan elemen-elemen sampel penelitian (Panduan Skripsi, 2011:32).
Pengambilan sampel didasarkan pertimbangan bahwa responden pernah
membeli produk Honda. Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai
sumber data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para konsumen
Honda. Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian mengacu buku Metode
Penelitian Bisnis (Sugiono, 2013:52) menyatakan bahwa ukuran sampel
yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Jumlah sampel
dalam penelitian adalah sebanyak 105 responden yang sudah menjadi
konsumen Honda di wilayah Jakarta Selatan.
C. Metode Pengumpulan Data
Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi
pemakai (Umar, 2010:129). Sedangkan, teknik pengolahan data adalah cara-
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Sugiyono,
2007:11). Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data yang bersifat
data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu
maupun perseorangan. Data primer akan diperoleh melalui penyebaran kuisioner
kepada sampel yang sudah ditentukan (Umar, 2010:130).
Teknik yang menggunakan angket/kuisioner adalah suatu cara
mengumpulkan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
49
kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut (Umar, 2010:167). Data sekunder merupakan data primer
yang diolah dan disajikan oleh pihak lain (Umar, 2010:130). Dalam penelitian
ini peneliti mencoba untuk mengumpulkan berbagai data sekunder yang berasal
dari internet dan lembaga terkait dalam penelitian ini, sebagai data penunjang.
Dalam pengumpulan data yang akan dianalisa, penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data, yaitu:
1. Studi kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan data-data serta informasi yang diperlukan sebagai
landasan teori dengan cara membaca literatur, buku-buku manajemen, dan
sumber-sumber lain yang menunjang penyusunan skripsi ini
2. Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner. Dalam hal ini peneliti menggunakan
kuesioner atau angket secara terbuka dan tertutup. Metode ini digunakan
untuk memperoleh data tentang harga, kualitas produk dan citra merek.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Instrumen Data
a. Uji Validitas
Menurut (Ghozali, 2009:44), Uji validitas digunakan untuk
mengetahui kelayakan butir-butir suatu daftar (struktur) pertanyaan dalam
mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya
mendukung suatu variabel tertentu. Validitas adalah ukuran untuk
menunjukkan tingkat kevaliditasan suatu instrumen, suatu instrumen
dikatakan valid apa bila mampu mengukur apa yang diukur.
50
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan
rtabel, Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output (Corrected
Item- Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka
butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari pada
rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009:45).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama
(Umar, 2010:194). Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur
disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan
stabil. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam penelitian melalui nilai alpha
cronbach karena menggunakan jenis data likert/essay. Teknik ini dapat
menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada
(Umar, 2010:2007).
Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari
variabel yang diteliti. Pengujian tiap butir digunakan analisis item, yaitu
Uji reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
pengujian reabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Skala pengukuran yang
reabel sebaiknya memiliki nilai Alpha Cronbach minimal 0,60 (Ghozali,
2009:42).
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga, citra merek,
kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian dilakukan
51
pengukuran dengan skala Likert. Mengembangkan prosedur pengskalaan
dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan
angka besar) menggambarkan suatu jawaban yang positif, sedangkan
ujung kanan (dengan angka rendah) menggambarkan yang negatif seperti:
Tabel 3.1
Skala Likert
Sangat setuju
(SS)
Setuju
(S)
Cukup
(CS)
Tidak setuju
(TS)
Sangat Tidak Setuju
(STS)
( 5 ) ( 4 ) ( 3 ) ( 2 ) ( 1 )
Sumber: Supranto (2006:78)
2. Analisis faktor
Dalam melakukan analisis data menggunakan analisis faktor.
Analisis faktor ini dilakukan dengan mempergunakan program aplikasi
statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.00.
Analisis faktor pertama kali dilakukan oleh Charles spearman,
dengan tujuan utama menjelaskan hubungan diantara banyak variabel dalam
bentuk beberapa faktor. Analisis faktor merupakan cara yang digunakan
untuk mengidentifikasi variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola
hubungan dalam suatu himpunan observasi. Analisis faktor digunakan pada
reduksi data untuk mengidentifikasi suatu jumlah kecil faktor yang
menerangkan beberapa faktor yang mempunyai kemiripan karakter. Tujuan
reduksi data untuk mengeliminasi varibel independen yang saling berkorelasi
sehingga akan diperoleh jumlah variabel yang lebih sedikit dan tidak
berkorelasi. Variabel-variabel yang saling berkorelasi mungkin mempunyai
52
kesamaan / kemiripan karakter dengan variabel lainnya sehingga dapat
dijadikan menjadi satu faktor, (Wahana, 2006:247). Nilai komunitas yang
nilainya sama dengan 0 (nol) berarti tidak ada varian yang dapat dijelaskan
oleh faktor-faktor umum. Apabila nilainya sama dengan 1 (satu) maka
seluruh variabel dapat dijelaskan dengan faktor umum. Ekstraksi faktor
didapatkan nilai dan eigen value yang merupakan jumlah varian dari variabel
asli yang berhubungan dengan suatu faktor. Eigen value didapatkan dari hasil
analisis faktor final terhadap atribut yang diteliti, eigen value ini digunakan
untuk menentukan faktor baru. Bila eigen value bernilai > 1, maka faktor ini
dipilih sebagai faktor baru
E. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, Penelitian mengenai
pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian
pada wilayah Jakarta Selatan yang menggunakan produk Honda. Dimana
terdapat empat variabel diantaranya:
1. Variabel Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2009:314) Harga adalah sejumlah
uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan
produk atau jasa tersebut
2. Variabel Kualitas Produk
Kotler (2008:2), menyatakan bahwa kualitas produk kualitas produk
merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal
53
itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
3. Variabel Citra Merek
Menurut Kotler (2008:346) citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang
dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi
dalam memori konsumen. Citra merupakan image yang terbentuk
dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan.
4. Keputusan Pembelian.
Menurut Tjiptono (2008:19) keputusan pembelian konsumen adalah
pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan
pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian konsumen akhir
perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi
pribadi (Kotler, 2008:184).
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator No
Kualitas Produk
Garvin dalam
Yamit (2005:10)
1. Performance
(kinerja)
Produk sepeda motor Honda
mempunyai keragaman tipe
Sepeda motor honda yang dikeluarkan
mempunyai kualitas baik.
1
2
2. Feature
(pelengkap)
Mempunyai sejumlah fitur yang baik
untuk kenyamanan berkendaraan
3
3. Reability
(kehandalan)
Mempunyai mesin yang kuat dan
handal
4
54
Variabel Dimensi Indikator No
4. Conformance
(kesesuaian)
Spesifikasi peralatan sepeda motor
honda sesuai yang ditawarkan
Suku cadang yang digunakan asli dari
honda
5
6
5. Durability
(daya tahan)
Mempunyai reputasi baik dan tahan
lama
Sepeda motor honda irit bahan bakar
7
8
6. Serviceability
(pelayanan)
Pelayanan yang diberikan dealer
sangat memuaskan
Terdapat layanan garansi terhadap
motor yang dikeluarkan.
9
10
7. Estetika
Memiliki design yang bagus
Model sepeda motor mengikuti
perkembangan zaman
11
12
8. Perceived
(persepsi)
Sepeda motor yang paling mengena di
hati adalah Honda
Membeli sepeda motor berarti
membeli Honda
13
14
Harga
Kotler dan
Keller (2008:23)
dan Alma
(2007:169)
5. Daftar harga
(price list)
Terdapat daftar harga yang sesuai
dengan tipe sepeda motor
Terdapat variasi harga sehingga
konsumen dapat memilih sesuai
kemampuan.
Harga jual kembali sepeda motor
honda yang sudah dipakai lebih tinggi
dibanding merk lain
15
16
17
6. Diskon
(discount)
Setiap pembelian honda diberikan
potongan harga yang menarik.
Apabila terdapat even maka akan
memberikan potongan harga yang
tinggi dan hadiah
18
19
55
Variabel Dimensi Indikator No
7. Jangka waktu
pembayaran
(payment
period)
Dapat dilakukan dengan pembelian
tunai
Terdapat penawaran pembayaran
jangka panjang bila membeli secara
kredit.
20
21
8. Syarat kredit
(term kredit)
Syarat-syarat kredit motor sangat
mudah.
Proses kredit yang diajukan cepat.
22
23
Citra Merk
Low dan Lamb
dalam (Farida &
Dini 2009;90)
7. Friendly
Sepeda motor honda mudah dikenali
konsumen
Sepeda motor Honda familiar dengan
konsumen
24
25
8. Modern
Model mengikuti perkembangan
zaman
Banyak pilihan model sesuai keinginan
konsumen
26
27
9. Useful
Mempunyai kekuatan mesin yang
handal
Sesuai dengan kebutuhan konsumen
28
29
10. Popular
Merek sangat terkenal di hati
masyarakat
Sering menyebut sepeda motor adalah
Honda
30
31
11. Gentle
Suara mesin lebih halus
Sepeda motor Honda nyaman
digunakan
32
33
12. Artifical
Kesedian suku cadang yang asli mudah
dijumpai
Memiliki bengkel terbesar
34
35
56
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini merupakan pembahasan dengan melakukan analisis pada
pokok permasalahan yang sedang dilakukan penelitian. Lembar Kuesioner yang
sudah dibuat didistribusikan dan diisi responden kemudian dikembalikan kepada
peneliti. Jumlah reponden sebagaimana disebut pada Bab III adalah sebanyak 105
orang sebagai sampel, yaitu mereka yang sudah pernah membeli sepeda motor
Honda. Nilai hasil kuesioner yang diperoleh akan dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan metode analisis faktor (faktor analysis) dimana sebelumnya
dilakukan Uji Validitas dan Reliabilitas. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program Software SPSS (Statistical Product and Service Solution)
versi 21.
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Sepeda Motor Honda
Honda, salah satu perusahaan raksasa dari Jepang, yang didirikan
oleh oleh Soichiro Honda pada tahun 1948 dan tetap bertahan hingga
sekarang. Soichiro Honda, lahir di Yamahigashi pada 17 November 1906.
Ayahnya, Gihei Honda, adalah pandai besi lokal tapi tangannya sangat
dingin dalam memproduksi aneka barang termasuk alat kedokteran gigi
ketika ada kebutuhan. Ibunya, Mika, adalah seorang penenun.
57
Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda tidak akan pernah melupakan hari saat
ia melihat mobil pertama kalinya. Yamahigashi yang merupakan sebuah
desa kecil di Shizuoka (sekarang disebut Tenryu-shi) tiba-tiba bising oleh
suatu suara aneh. Soichiro kecil awalnya keheranan ada suara bising yang
kian mendekat. Suara tersebut datang dari benda yang mendekati dirinya
bersama debu yang tebal yang mengiringinya. Setelah benda aneh tersebut
lewat, ada bagian dari dirinya yang menggelegak menyuruhnya mengejar
benda tersebut. Maka ia berlari sekuat tenaga mengejar dan ingin
menyentuhnya. Tetapi sekuat apapun ia mencoba menggapai, benda
tersebut semakin jauh meninggalkan dirinya. Ia tidak habis mengerti
bagaimana benda yang tidak ditarik oleh kuda atau manusia bisa bergerak
sendiri. Kegagalannya menggapai mobil pertama yang ia lihat tersebut
seakan menjadi simbol untuk hidupnya: ia selalu mengejar sesuatu yang saat
itu masih di luar jangkauannya. Setelah mobil tersebut jauh
meninggalkannya, Soichiro berhenti sambil terengah-engah dan melihat
tetesan bensin atau oli di tanah berdebu. Soichiro kecil menggosokkan
tangannya ke tetesan di tanah tersebut dan menghirup baunya laksana
seorang yang sedang kehausan di padang pasir menemukan tetesan air.
Di sekolah, ia mendapat julukan ‘hidung hitam musang’ karena wajahnya
selalu kotor akibat membantu ayahnya di bengkel. Ia bukan siswa yang
memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu
menjauh dari pandangan guru. Harinya dipenuhi dengan kecerdikan teknis,
termasuk kesempatannya belajar hal-hal teknis dari bengkel sepeda
58
ayahnya. Ayahnya selalu memberinya catut untuk mencabut paku. Ia juga
sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang
menjadi motor penggeraknya. Saat merintis bisnisnya, Soichiro Honda
selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dan
dikeluarkan dari kuliah. Ia gagal menyandang gelar insinyur. Namun ia terus
bermimpi dan bermimpi. Impian itu akhirnya terjelma dengan bekal
ketekunan dan kerja keras. Pada tahun 1917 saat Honda berumur 8 tahun,
seorang pilot bernama Art Smith berkunjung ke lapangan udara militer
Wachiyama untuk menunjukkan kemampuan aerobatiknya. Honda
langsung membongkar kotak kas kecil keluarga, ‘meminjam’ salah satu
sepeda ayahnya dan melaju sejauh 20 kilometer ke tempat yang belum
pernah ia kunjungi untuk melihat pesawat. Ketika sampai di sana, ia segera
menyadari bahwa tiket masuk, apalagi berkaitan dengan penerbangan, jauh
melampaui kemampuannya. Tapi ia tidak berputus asa. Setelah memanjat
pohon, ia bisa melihat pesawat bergerak dan itu sudah cukup. Ketika Gihei
Honda melihat apa yang dilakukan anaknya untuk sampai ke bandara, dia
tidak marah tetapi justru terkesan dengan tekad, inisiatif, dan resiko besar
dimarahi karena mengambil uang dan sepeda.
Ketika 12 tahun, Soichiro Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda
pancal dengan model rem kaki. Sampai saat itu, di benaknya belum muncul
impian menjadi usahawan otomotif karena dia sadar berasal dari keluarga
miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya selalu
rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda pindah ke kota untuk bekerja di Hart
59
Shokai Company. Saka Kibara bossnya sangat senang melihat cara
kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang
mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam
tahun bekerja di situ menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya
pada usia 21 tahun, Saka Kibara menawarkannya membuka suatu kantor
cabang di Hamamatsu yang tidak ditolaknya. Di Hamamatsu prestasi
kerjanya kian membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh
bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil sehingga pelanggan
datang kembali. Karena itu, jam kerjanya tak jarang hingga larut malam dan
terkadang sampai subuh. Yang menarik, walau terus kerja lembur otak
jeniusnya tetap kreatif. Kejeniusannya membuahkan fenomena. Pada zaman
itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik untuk kepentingan
meredam goncangan. Menyadari ini, Soichiro punya gagasan untuk
menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luar biasa. Ruji-ruji
logamnya laku keras dan diekspor ke seluruh dunia. Pada usia 30 tahun,
Honda menandatangani patennya yang pertama. Otaknya tertuju kepada
pembuatan ring piston yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada 1938.
Produk tersebut ditawarkannya itu ke sejumlah pabrikan otomotif.
Sayang, produknya ditolak Toyota karena dianggap tidak memenuhi
standar. Ring Piston buatannya tidak lentur dan tidak laku dijual. Ia ingat
reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu dan menyesalkan dirinya
keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibat kegagalan itu, Honda jatuh
sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia
60
kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal ring pinston itu, belum juga ada
solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah
pengetahuannya tentang mesin. Siang hari setelah pulang kuliah, dia
langsung ke bengkel mempraktekkan pengetahuan yang baru diperoleh di
kampus. Tetapi setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya
dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. ”Saya merasa sekarat, karena
ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele
tentang hukum makanan dan pengaruhnya,” ujar Honda yang diusia
mudanya gandrung balap mobil. Kepada rektornya, ia jelaskan kuliahnya
bukan mencari ijazah melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru
dianggap penghinaan. Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan akhir
segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima pihak
Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda berniat
mendirikan pabrik. Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun serasa
kian dekat di pelupuk mata. Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Karena
siap perang, Jepang tidak memberikan dana kepada masyarakat. Kemudian
Dia lalu nekad mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk
mendirikan pabrik. Namun lagi-lagi musibah datang. Setelah perang
meletus, pabriknya terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itu
menimpanya. Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas
mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa
kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan
sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus
61
menghancurkan pabriknya sehingga diputuskan menjual pabrik ring
pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain.
Sayang semuanya gagal. Pada bulan Oktober 1946, setelah perang, Jepang
kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak poranda sampai-
sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya akibat krisis moneter itu.
Padahal dia ingin menjual mobil itu hanya untuk membeli makanan bagi
keluarganya. Dalam keadaan terdesak, dia pun memasang motor kecil pada
sepeda itu. Siapa sangka, sepeda pancal bermotor tersebut diminati oleh para
tetangga. Jadilah dia memproduksi sepeda bermotor itu. Karena bensin
sangat langka waktu itu, maka Honda mengembangkan sepeda bermesin
tersebut menggunakan terpentin. Sepeda pancal bermesin tersebut harus
digenjot terlebih dahulu baru bisa jalan. Sepeda bermotor ini menjadi cikal
bakal lahirnya sepeda motor Honda, atau merupakan sepeda motor honda
pertama. Para tetangga dan kerabatnya berbondong-bondong memesan
sehingga Honda kehabisan stok. Honda kemudian mendirikan pabrik motor.
Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut
mobilnya menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia. Soichiro Honda
adalah seorang pembalap, bisnisman, dan seorang teknokrat sejati terbukti
lebih dari 100 penemuannya telah dipatenkan. Disamping semua itu yang
paling penting adalah Soichiro Honda itu adalah seorang pemimpi meskipun
kegagalan selalu mengikuti hidupnya. Ia pernah berkata, ”Orang melihat
kesuksesan saya hanya 1%, tapi mereka tidak melihat 99% kegagalan saya.
Ketika anda mengalami kegagalan, maka segeralah mulai kembali
62
bermimpi dan mimpikanlah mimpi baru”. Semasa hidup Honda selalu
menyatakan, jangan dulu melihat keberhasilannya dalam menggeluti
industri otomotif tetapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya.
Di masa tuanya, Honda dan Sachi istrinya mengambil lisensi terbang, main
ski, seluncur, dan naik balon meski usia sudah menginjak 77 tahun. Ia dan
Fujisawa juga membuat kesepakatan untuk tidak pernah memaksa anak-
anak mereka bergabung dengan perusahaan, karena di masa kecilnya
Soichiro Honda tidak pernah ingin mengikuti ayahnya di bengkel atau toko
sepeda. ”Nilaiku jelek di sekolah tapi aku tidak bersedih karena duniaku di
sekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur Soichiro yang meninggal pada 5
Agustus 1991 dengan usia 84 tahun delapan bulan setelah dirawat di RS
Juntendo, Tokyo , akibat mengidap lever.
2. Perkembangan Sepeda Motor Honda di Indonesia
Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda
motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal
PT.Federal Motor. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan
komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock
down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe
bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada
tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, melonjak menjadi sekitar
30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu
moda transportasi andalan di Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam hal
63
lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi
berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri
melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974)
yang memproduksi komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka,
roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979)
yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine
Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT
Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston. Pada tahun
2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi
satu dengan nama PT Astra Honda Motor, komposisi kepemilikan saham
menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor
Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik
pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor
pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik
ke 3 berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4
berlokasi di Karawang. Pabrik ke 4 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan
terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014.
PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 5.3 juta unit
sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di
Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil
diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada
tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang berhasil diraih
64
oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor
Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom
penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda
Authorized Service Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap
melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di
Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar
20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan
lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang
luar biasa.
Gambar 4.1
Jenis Transmisi Motor Honda
Sumber: www.astra-honda.com/index.php/sejarah-astra-honda-motor/
65
Gambar 4.2
Motor Honda 1947-1981
A-Type B-Type D-Type E-Type
A-Type, 1947 “Chimney”. B-Type, D-Type, Dream, 1949 E-Type, 146 cc
F-Type, Benly Scooter Juno C 70 Twin C100 Super Cub
50CC 2 tak, 1952 Tahun 1954 C70 Twin 250cc C100 Super Cub, 1958-1963
90cc 4 tak, 1953
S 90 CB 750 CB 100
Honda S90, 1964-1969 CB750, 1969 CB100, 1971-1981
Sumber: http://4.b.p.blogsport.com//-
4gtndgRICuo/UtaljnWI2sl/AAAAAAAAHns/IrFQA3Syd91
66
Gambar 4.3
Sepeda Motor Honda di Indonesia
.
Honda Clasik Astrea 800 Honda 700 Honda CB
Supra X 125 Honda Beat Honda Revo
Honda Win 100 Honda 90 Honda Tiger Honda CBR 1000cc
Sumber: http://www.hasbihtc.com/sejarah-motor-honda-
dari-masa-ke-masa.html#ixzz3Qh9ToAWt
67
B. Analisiss Dan Pembahasan
1. Temuan dan pembahasan
a. Analisis Deskriptif
1). Analisis Deskriptif Identifikasi Responden
Tabel 4.1.
Identifikasi Responden
No. Variabel Jawaban Jumlah Persentasi
1. Jenis Kelamin
Laki-laki 76 72%
Perempuan 29 28%
Total 105 100%
2. Usia
> 25 tahun 22 21%
26 tahun - 40 tahun 70 67%
> 40 tahun 13 12%
Total 105 100%
3. Pendidikan
Terakhir
< SMU 26 25%
Diploma 20 19%
S1, S2, S3 59 56%
Total 105 100%
4. Status Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa 16 15%
Pegawai 64 61%
Wirausaha 25 24%
Total 105 100%
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
68
Berdasarkan tabel 4.1. tentang identifikasi responden dapat dijelaskan
sebgai berikut:
a) Jenis kelamin
Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan jumlah 76 responden
atau 72% dan perempuan sebanyak 29 responden atau sebesar 28%, hal
ini menandakan bahwa pengguna sepeda motor Honda masih
didominasi oleh laki-laki.
b) Usia
Usia terbanyak adalah rentang 26 tahun - 40 tahun sebanyak 70
responden atau 67%, kemudian < 25 tahun 22 responden atau
sebanyak 21% dan > 40 tahun sebanyak 13 responden atau 12%.
c) Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir terbanyak adalah S1, S2, S3 sebanyak 59
responden atau 56%, selanjutnya < SMU sebanyak 26 responden atau
25% dan terakhir pendidikan Diplomasebanyak 20 atau 19% responden.
Hal menandakan bahwa sepeda motor Honda digunakan oleh responden
dengan berbagai latar belakang pendidikan.
d) Status Pekerjaan
Status pekerjaan yang terbesar adalah Pegawai atau karyawan sebanyak
64 responden atau 61%, kemudian Pelajar/Mahasiswa sebanyak 16
responden atau 15% dan terakhir Wirausaha sebanyak 25 atau 24%
responden.
69
2). Analisis Deskriptif terhadap Pernyataan Responden
Adapun analisis deskriptif meliputi butir pertanyaan kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel-variabel yang sedang diteliti.
a). Jawaban Pernyataan Kualitas Produk
Tabel 4.2
Keragaman tipe (X12)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 17 16.2 16.2 16.2
Setuju 66 62.9 62.9 79.0
Sangat Setuju 22 21 21 100.0
Total 105 100 100
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Dari tabel di atas menunjukkan jawaban atas pernyataan produk
sepeda motor Honda mempunyai keragaman tipe terbanyak melebihi dari
50% adalah Setuju sebanyak 66 responden atau 62.9%, selanjutnya Sangat
Setuju sebanyak 22 responden atau 21% dan terakhir jawaban Cukup Setuju
sebanyak 17 responden atau 16.2%. Terdapat berbagai tipe Honda seperti
kopling, kopling ganda dan matic, sehingga konsumen mempunyai banyak
pilihan.
Tabel 4.3
Mesin kuat dan handal (X14)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 19 18.1 18.1 18.1
Setuju 50 47.6 47.6 65.7
Sangat Setuju 36 34.3 34.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
70
Dari tabel di atas pernyataan mesin yang kuat dan handal, responden
menjawab Setuju 50 responden atau sebesar 47.6%, Sangat Setuju 36
responden atau 34.3% dan Cukup Setuju 19 responden atau atau
18.1%. Konsumen merasa bahwa sepeda motor Honda memang awet
karena memiliki mesin yang kuat dan handal.
Tabel 4.4
Spesifikasi peralatan (X15)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 24 22.9 22.9 22.9
Setuju 52 49.5 49.5 72.4
Sangat Setuju 29 27.6 27.6 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Dati tabel di atas dapat dilihat jawaban pernyataan spesifikasi
peralatan sepeda motor honda sesuai yang ditawarkan terbanyak melibihi
50% Setuju 52 responden atau 49.5%, Sangat Setuju sebanyak 29
responden atau 27.6% dan Cukup Setuju 24 responden atau 22.9%. Hal
ini menandakan spesifikasi peralatan motor sesuai keinginan konsumen.
Tabel 4.5
Suku cadang asli (X16)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 5 4.8 4.8 4.8
Cukup Setuju 31 29.5 29.5 34.3
Setuju 41 39.0 39.0 73.3
Sangat Setuju 28 26.7 26.7 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
71
Dari data di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan suku cadang
yang digunakan asli dari Honda dengan jawaban Setuju sebanyak 41
responden atau 39%, Cukup Setuju 31 responden atau 29.5%, Sangat
Setuju 28 responden atau 26.7 % dan Tidak Setuju 5 responden atau
4.8%. Sebagian konsumen setuju bahwa suku cadang asli dari Honda,
namun terdapat konsumen yang menyatakan tidak setuju karena tidak asli
dari Jepang.
Tabel 4.6
Baik dan tahan lama (X17)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0
Setuju 44 41.9 41.9 62.9
Sangat Setuju 39 37.1 37.1 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat jawaban tentang mempunyai reputasi
baik dan tahan lama, Setuju sebanyak 44 responden atau 41.9% , Sangat
Setuju 39 responden atau 37.1% dan Cukup Setuju 22 responden atau
21%. Terdapat konsumen merasa sepeda motor Honda memiliki umur
yang lebih lama hingga bertahun-tahun di banding dengan sepeda motor
merek lain.
72
Tabel 4.7
Irit bahan bakar (X18)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0
Setuju 40 38.1 38.1 59.0
Sangat Setuju 43 41.0 41.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat jawaban untuk pernyataan Sepeda
motor honda irit bahan bakar jawaban terbanyak Sangat Setuju sebanyak
43 responden 41 %, Setuju 40 responden atau 38.1 % dan Cukup Setuju 22
responden 21%. Sebagian besar responden sangat setuju dan sudah terbukti
bahwa sepeda motor Honda irit bahan bakar atau bensin bila dibanding
dengan sepeda merk lain.
Tabel 4.8
Pelayanan dealer (X19)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 10 9.5 9.5 9.5
Cukup Setuju 29 27.6 27.6 37.1
Setuju 52 49.5 49.5 86.7
Sangat Setuju 14 13.3 13.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
73
Dari tabel di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan pelayanan
yang diberikan dealer sangat memuaskan dengan jawaban Setuju sebanyak
52 responden 49.5%, Cukup Setuju 29 responden atau 27.6 %, Sangat
Setuju 14 responden 13.3% dan Tidak Setuju 10 responden atau 9.5 %.
Sebagina konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
dealer namun terdapat konsumen yang merasa tidak puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh dealer, hal ini dikarenakan banyak dealer sepeda motor
Honda dan mereka memberikan pelayanan yang berbeda-beda sehingga ada
yang bias memuaskan konsumen namun ada yang tidak.
Tabel 4.9
Layanan garansi (X10)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0
Setuju 58 55.2 55.2 76.2
Sangat Setuju 25 23.8 23.8 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Dari tabel di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan terdapat
layanan garansi terhadap motor yang dikeluarkan yaitu Setuju sebanyak 58
responden atau 55.2%, Sangat Setuju 25 responden atau 23.8% dan Cukup
Setuju 22 responden atau 21 %. Untuk memberikan pelayanan terbaik dan
kepuasan konsumen pihak manajemen Sepeda motor Honda memberikan
layanan garansi terhadap produk yang sudah dikeluarkan.
74
Tabel 4.10
Design bagus (X111)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 35 33.3 33.3 33.3
Setuju 57 54.3 54.3 87.6
Sangat Setuju 13 12.4 12.4 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan memiliki
design yang bagus, Setuju 57 responden atau 54.3%, Cukup Setuju 35
responden atau 33.3 % dan Sangat Setuju 13 responden atau 12.4%. Pada
saat ini pabrik Honda memproduksi sepeda motor dengan berbagai macam
tipe dengan design yang bagus sehingga konsumen dapat menentukan
pilihan sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya.
Tabel 4.11
Model sepeda motor (X112)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.9
Setuju 76 72.4 72.4 94.3
Sangat Setuju 6 5.7 5.7 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas dapat dilihat jawaban dari pernyataan Model
sepeda motor mengikuti perkembangan zaman dengan jawaban terbanyak
75
di atas 50% adalah Setuju 76 responden atau 72.4 %, Cukup Setuju 22
responden 21%, Sangat Setuju 6 responden atau 5.7 % dan Tidak Setuju 1
responden. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa konsumen mengakui
model sepeda motor Honda selalu berkembang penuh dengan inovasi.
Tabel 4.12
Paling mengena di hati (X113)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 6 5.7 5.7 5.7
Cukup Setuju 28 26.7 26.7 32.4
Setuju 28 26.7 26.7 59.0
Sangat Setuju 43 41.0 41.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas dapat dilihat jawaban pernyataan sepeda motor
yang paling mengena di hati adalah Honda, menyatakan Sangat Setuju 43
responden atau 41%, Cukup Setuju 28 responden atau 26.7 % Setuju
28 responden atau 26.7%, dan Tidak Setuju 6 responden atau 5.7%. Dapat
disimpulkan bahwa konsumen sangat cocok sepeda motor Honda.
Tabel 4.13
Membeli Motor berarti Honda (X114)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 5 4.8 4.8 4.8
Cukup Setuju 31 29.5 29.5 34.3
Setuju 37 35.2 35.2 69.5
Sangat Setuju 32 30.5 30.5 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
76
b). Jawaban Pernyataan Harga
Tabel 4.14
Sesuai kemampuan (X22)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0
Setuju 59 56.2 56.2 77.1
Sangat Setuju 24 22.9 22.9 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas dapat dilihat jawaban responden untuk pernyataan
terdapat variasi harga sehingga konsumen dapat memilih sesuai
kemampuan menyatakan Setuju 59 responden atau 56.2%, Sangat Setuju
24 responden atau 22.9 % dan Cukup Setuju 22 responden atau 21%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumen dapat memilih dan
menentukan pilihannya sepeda motor Honda sesuai dengan kemampuannya
keuangan yang dimiliki.
Tabel 4.15.
Harga jual kembali (X23)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 25 23.8 23.8 25.7
Setuju 45 42.9 42.9 68.6
Sangat Setuju 33 31.4 31.4 100.0
Total 05 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
77
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Harga jual kembali sepeda motor honda yang
sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk lain menyatakan Setuju 45
responden atau 42.9%, Sangat Setuju 33 responden atau 31.4%, Cukup
Setuju 25 responden atau 23.8% dan Tidak Setuju 2 responden atau 1.9%.
Dapat disimpulkan bahwa sepeda motor Honda yang sudah digunakan
beberpa tahun bila dijual kembali harganya tidak terlalu jatuh bila
disbanding dengan sepeda motor merek lain.
Tabel 4.15.
Potongan Harga (X24)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 6.7 6.7 6.7
Cukup Setuju 52 49.5 49.5 56.2
Setuju 28 26.7 26.7 82.9
Sangat Setuju 18 17.1 17.1 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan setiap pembelian honda diberikan potongan
harga yang menarik Cukup Setuju 52 responden atau 49.5%, Setuju 28
responden atau 26.7%, Sangat Setuju 18 responden atau 17.1 % dan Tidak
Setuju 7 responden atau 6.7%.
78
Tabel 4.17
Even harga dan hadiah (X25)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 6 5.7 5.7 5.7
Cukup Setuju 42 40.0 40.0 45.7
Setuju 40 38.1 38.1 83.8
Sangat Setuju 17 16.2 16.2 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan apabila terdapat even maka akan memberikan
potongan harga yang tinggi dan hadiah, menyatakan Cukup Setuju 42
responden atau 40 %, Setuju 40 responden atau 38.1%, Sangat Setuju 17
responden atau 16.2% dan Tidak Setuju 6 atau 5.7%. Dapat disimpulkan
bahwa konsumen menyenangi apabila terdapat potongan harga pada even-
even tertentu, pihak Honda memberikan sebaiknya mendistribusikan brosur
kepada masyarakat agar mengetahui.
Tabel 4.18
Dapat tunai (X26)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 33 31.4 31.4 31.4
Setuju 57 54.3 54.3 85.7
Sangat Setuju 15 14.3 14.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
79
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan dapat dilakukan dengan pembelian tunai,
menyatakan Setuju 57 responden atau 54.3%, Cukup Setuju 33 responden
atau 31.4% dan Sangat Setuju 15 responden atau 14.3%. Dapat
disimpulkan apabila ada konsumen yang mempunyai kemampuan keuangan
dan tidak ingin melakukan pembelian dengan cara kredit maka konsumen
dapat melakukan pembelian sepeda motor dengan tunai.
Tabel 4.19
Membeli secara kredit (X27)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 21 20.0 20.0 21.9
Setuju 55 52.4 52.4 74.3
Sangat Setuju 27 25.7 25.7 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan terdapat penawaran pembayaran jangka
panjang bila membeli secara kredit Setuju 55 responden atau 52.4%,
Sangat Setuju 27 responden atau 25.7%, Cukup Setuju 21 responden
atau 20% dan Tidak Setuju 2 responden atau 1.9%. Dapat diambil
kesimpulan bahwa konsumen dapat memilih pembelian sepeda motor
Honda dapat dilakukan secara kredit sehingga pembayaran dapat dilakukan
dengan cara mengangsur sesuai kondisi keuangan.
80
Tabel 4.20
Syarat kredit mudah ( X28)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 34 32.4 32.4 33.3
Setuju 45 42.9 42.9 76.2
Sangat Setuju 25 23.8 23.8 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Syarat-syarat kredit motor sangat mudah,
jawaban terbanyak adalah Setuju 45 responden atau 42.9%, Cukup
Setuju 34 responden atau 32.4% dan Sangat Setuju 25 responden atau
23.8 % dan Tidak Setuju 1 responden. Dapat disimpulkan bila syarat-syarat
kredit motor mudah maka memudahkan konsumen untuk melakukan
pembelian sepeda motor Honda.
Tabel 4.21
Proses kredit cepat (X29)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 35 33.3 33.3 34.3
Setuju 47 44.8 44.8 79.0
Sangat Setuju 22 21.0 21.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
81
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Proses kredit yang diajukan cepat terbanyak
jawaban Setuju 47 responden atau 44.8%, Cukup Setuju 35 responden atau
33.3%, Sangat Setuju 22 responden atau 21% dan Tidak Setuju 1
responden. Dapat disimpulkan bahwa proses pembelian sepeda motor
apabila dilakukan dengan kredit prosesnya cepat karena hanya hitungan
beberapa hari, tidak sampai berbulan-bulan.
c). Jawaban Pernyataan Citra Merek
Tabel 4.22
Mudah dikenali (X31)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 28 26.7 26.7 26.7
Setuju 46 43.8 43.8 70.5
Sangat Setuju 31 29.5 29.5 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Sepeda motor honda mudah dikenali
konsumen jawaban terbanyak adalah Setuju 46 responden atau 43.8%
Sangat Setuju 31 responden atau 29.5% dan Cukup Setuju 28 responden
atau 26.7%. Dapat diambil kesimpulan bentuk dan suara kendaraan roda
dua sepeda motor Honda lebih mudah dikenali.
82
Tabel 4.23
Familiar dengan konsumen (X32)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 19 18.1 18.1 18.1
Setuju 50 47.6 47.6 65.7
Sangat Setuju 36 34.3 34.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Sepeda motor Honda familiar dengan
konsumen menyatakan Setuju 50 responden atau 47.6%, Sangat Setuju
36 responden atau 34.3%, Cukup Setuju 19 responden atau 18.1%. Dapat
diambil kesimpulan bahwa sepeda motor Honda memang sangat familiar
dengan konsumen baik di kota-kota besar maupun di daerah bahkan di
desa-desa.
Tabel 4.24
Model mengikuti perkembangan zaman (X33)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 6.7 6.7 6.7
Cukup Setuju 28 26.7 26.7 33.3
Setuju 58 55.2 55.2 88.6
Sangat Setuju 12 11.4 11.4 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Model mengikuti perkembangan zaman
83
jawaban terbanyak melebhi 50% adalah Setuju 58 responden atau 55.2 %
Cukup Setuju 28 responden atau 26.7%, Sangat Setuju 12 responden atau
11.4% dan Tidak Setuju 7 responden atau 6.7%. Dalam perkembangan
sepeda motor Honda sudah mengalami berbagai model untuk dapat
memenuhi kebutuhan para konsumen, jadi sangat tepat jika dikatakan model
sepeda motor Honda mengikuti perkembangan jaman, walaupun terdapat
pendapat tidak setuju dari konsumen yang menilai sepeda motor model
Honda kurang bagus.
Tabel 4.25
Banyak pilihan model (X34)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 5 4.8 4.8 5.7
Cukup Setuju 27 25.7 25.7 31.4
Setuju 64 61.0 61.0 92.4
Sangat Setuju 8 7.6 7.6 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan mempunyai kekuatan mesin yang handal
menyatakan Setuju 64 responden atau 61%, Cukup Setuju 27 responden
atau 25.7%, Sangat Setuju 8 responden atau 7.6% dan Tidak Setuju 5
responden atau 4.8% dan Sangat Tidak Setuju 1 responden. Dapat
disimpulkan bahwa sepeda motor Honda terdapat berbagai model, ada matic
sangat cocok untuk wanita, model kopling cocok untuk pria.
84
Tabel 4.26
Mesin handal (X35)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 11 10.5 10.5 10.5
Setuju 38 36.2 36.2 46.7
Sangat Setuju 56 53.3 53.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan mempunyai kekuatan mesin yang handal
menyatakan Sangat Setuju 56 responden atau 53.3%, Setuju 38
responden atau 36.2% dan Cukup Setuju 11 responden atau 10.5%. Dapat
disimpulkan bahwa sudah terbukti mesin sepeda motor Honda handal dan
awet apalagi kalau dilakukan perawatan dengan baik.
Tabel 4.27
Sesuai kebutuhan (X36)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 21 20.0 20.0 21.9
Setuju 58 55.2 55.2 77.1
Sangat Setuju 24 22.9 22.9 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Sesuai dengan kebutuhan konsumen Setuju 58
85
responden atau 55.2%, Sangat Setuju 24 responden atau 22.9%, Cukup
Setuju 21 responden atau 20% dan Tidak Setuju 2 responden atau 1.9%.
Dapat disimpulkan bahwa sepeda motor Honda sangat membantu
kebutuhan konsumen dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Tabel 4.28
Merek terkenal (X37)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 31 29.5 29.5 31.4
Setuju 35 33.3 33.3 64.8
Sangat Setuju 37 35.2 35.2 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Merek sangat terkenal di hati masyarakat
menyatakan Sangat Setuju 37 responden atau 35.2%, Setuju 35 responden
atau 33.3%, Cukup Setuju 31 responden atau 29.5 %, Sangat Tidak Setuju
2 responden. Merek Honda sangat terkenal di dunia termasuk di Indonesia
begitu juga dengan produk sepeda motor yang dikeluarkan Honda sangat
dikenal oleh masyarakat luas.
86
Tabel 4.29
Motor dengan sebutan Honda (X38)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 3 2.9 2.9 2.9
Cukup Setuju 15 14.3 14.3 17.1
Setuju 42 40.0 40.0 57.1
Sangat Setuju 45 42.9 42.9 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Sering menyebut sepeda motor dengan
sebutan Honda menyatakan Tidak Setuju 3 responden atau 2.9%, Cukup
Setuju 15 responden atau 14.3%, Setuju 42 responden atau 40%,
Sangat Setuju 45 responden atau 42.9%. Dari hasil pernyataan tersebut
dapat disimpulkan bahwa banyak sepeda motor merek apa saja sering
disebut Honda misalnya di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa
Timur, mereka menyebut sepeda motor merek apa saja dengan sebutan
Honda.
Tabel 4.30
Suara mesin halus (X39)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 21 20.0 20.0 20.0
Setuju 55 52.4 52.4 72.4
Sangat Setuju 29 27.6 27.6 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
87
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Suara mesin lebih halus menyatakan Setuju 55
responden atau 52.4%, Sangat Setuju 29 responden atau 27.6% dan
Cukup Setuju 21 responden atau 20%. Dari hasil pernyataan ini dapat
disimpulkan dengan semakin berkembangnya tehnologi maka sepeda
motor Honda ini mempunyai suara mesin yang lebih bila dibanding sepeda
motor produk pada tahun-tahun terdahulu, selain itu juga suara lebih halus
bila dibanding sepeda motor merek lain
Tabel 4.31
Nyaman digunakan (X310)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 10 9.5 9.5 9.5
Setuju 67 63.8 63.8 73.3
Sangat Setuju 28 26.7 26.7 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan sepeda motor Honda nyaman digunakan,
menyatakan Setuju 67 responden atau 63.8%, Sangat Setuju 28
responden atau 26.7% dan Cukup Setuju 10 responden atau 9.5 %. Dari
hasil pernyataan setuju lebih dari 50% maka dapat disimpulkan sepeda
motor merek Honda nyaman digunakan untuk jalan yang halus atau pun
bergelombang.
88
Tabel 4.32
Kesediaan suku cadang (X311)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 27 25.7 25.7 25.7
Setuju 53 50.5 50.5 76.2
Sangat Setuju 25 23.8 23.8 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan frekuensi jawaban untuk pernyataan
Kesedian suku cadang yang asli mudah dijumpai menyatakan Setuju
53 responden atau 50.5%, Cukup Setuju 27 responden atau 25.7%,
Sangat Setuju 25 atau 23.8%. Dapat disimpulkan bila terdapat kerusakan
maka konsumen bisa mendapatkan pada dealer-dealer resmi Honda.
Tabel 4.33
Memiliki bengkel terbesar (X312)
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 21 20.0 20.0 21.0
Setuju 42 40.0 40.0 61.0
Sangat Setuju 41 39.0 39.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
Sumber: Hasil output SPSS data yang diolah
Pada tabel di atas menunjukkan distribusi frekuensi jawaban
responden untuk pernyataan Memiliki bengkel terbesar menyatakan Setuju
42 responden atau 40%, Sangat Setuju 41 responden atau 39%, Cukup
Setuju 21 atau 20% dan Sangat Tidak Setuju 1 responden. Hal ini
menunjukkan Honda memang memiliki bengkel terbesal di Indonesia.
89
b. Uji Kualitas Data
Sebelum dilakukan analisis terhadap hasil kuesioner secara
keseluruhan terlebih dahulu dilakukan try out dengan mendistribusikan
kuesioner kepada 20 responden, kemudian dilakukan uji validitas dan
reabilitas. Hasil uji validitas try out menunjukkan r hitung lebih besar dari
r kritis sehingga semua item pertanyaan dinyatakan valid (hasil dapat
dilihat pada lampiran). Kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil
nilai cronbach alpha di atas 0.60 sehingga dapat disimpulkan hasil try
out terhadap variabel kualitas produk, harga dan citra merek
menunjukkan reliabel (hasil dapat dilihat pada lampiran). Selanjutnya
dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap keseluruhan kuesioner
sebanyak 105 sampel dengan hasil di bawah ini.
1) Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas kualitas produk, harga dan citra merek untuk
105 sampel disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5.
Hasil Uji Validitas
Variabel Kuesioner
No.
Uji Validitas
r hitung rkritis Keterangan
X11 .385** 0.30 Valid
X12 .496** 0.30 Valid
X13 .197* 0.30 Valid
X14 .390** 0.30 Valid
X15 .533** 0.30 Valid
X16 .590** 0.30 Valid
X17 .639** 0.30 Valid
X18 .280** 0.30 Valid
X19 .557** 0.30 Valid
90
Variabel Kuesioner
No.
Uji Validitas
r hitung rkritis Keterangan
Kualitas Produk
X110 .516** 0.30 Valid
X111 .573** 0.30 Valid
X112 .584** 0.30 Valid
X113 .668** 0.30 Valid
X114 .627** 0.30 Valid
Harga
X21 407** 0.30 Valid
X22 .498** 0.30 Valid
X23 .576** 0.30 Valid
X24 .610** 0.30 Valid
X25 .651** 0.30 Valid
X26 .600** 0.30 Valid
X27 .533** 0.30 Valid
X28 .672** 0.30 Valid
X29 .361** 0.30 Valid
Citra Merek
X31 .646** 0.30 Valid
X32 .582** 0.30 Valid
X33 .449** 0.30 Valid
X34 .517** 0.30 Valid
X35 .546** 0.30 Valid
X36 .651** 0.30 Valid
X37 .669** 0.30 Valid
X38 .505** 0.30 Valid
X39 .691** 0.30 Valid
X310 .782** 0.30 Valid
X311 .478** 0.30 Valid
X312 .472** 0.30 Valid
Sumber: Hasil olah data SPSS
Untuk mengetahui apakah hasil uji valid atau tidak dengan cara
membanding nilai uji validitas r hitung dengan nilai r kritis. Mengacu pada
Sugiyono (2013:178), bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0.30 ke
atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat, jadi dapat
91
disimpulkan nilai korelasi pada semua variabel diatas 0.30 dapat dikatakan
memiliki validitas kontruk yang baik atau valid.
Pada Tabel diatas terlihat semua butir pertanyaan variabel r hitung
lebih besar dari r kritis (r hitung > r kritis). Dengan demikian hasil uji validitas
pada semua butir-butir pertanyaan variabel kualitas produk, harga dan citra
merek disimpulkan valid.
2) Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.6.
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha r N of items
Kualitas produk 0.772 0.60 14
Harga 0.708 0.60 9
Citra merek 0.816 0.60 12
Sumber: Hasil olah data SPSS
Hasil uji reliabilitas pada tabel diatas dapat dilihat Cronbach's
Alpha variabel kualitas produk sebesar 0.772, Harga 0.708 dan Citra Merek
sebesar 0.816. Mengacu pada pendapat Nunnally, 1967 dalam (Gozhali
2005:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel atau handal jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.
Hasil uji reliabilitas sebagaimana pada Tabel di atas dapat dilihat
Cronbach's Alpha ketiga variabel lebih besar dari 0.60, dengan demikian
dapat disimpulkan variabel Kualitas produk, Harga, Citra Merek
reliabel atau andal.
92
c. Pembahasan Analisis Faktor
Mengacu pada Ghozali (2005:253), analisis faktor adalah suatu cara
meringkas (summarize) informasi yang ada dalam variabel asli (awal)
menjadi satu set dimensi baru atau variate (factor). Hal ini dilakukan
dengan cara menentukan struktur lewat data summarization atau lewat
data reduction (pengurangan data).
1) Menentukan variabel yang akan dianalisis
Jumlah variabel yang akan dinalisis dalam penelitian ini
adalah tiga variabel dengan jumlah kuesioner sebanyak 35 yang akan
menjadi variabel dalam faktor. Selanjutnya akan dilakukan reduksi
sehingga menjadi beberapa faktor yang Jumlah akan lebih kecil
dibanding jumlah variabel sbelumnya.
2) Menguji KMO-MSA variabel yang ditentukan
Pengujian dilakukan sebagai berikut
(1). Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA)
KMO untuk mengetahui kecukupan sampel atau Pengukuran
kelayakan sampel. Bila hasil KMO and Bartlestt's Test diatas,
menunjukkan hasil nilai KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure
of Sampling Adequacy) lebih besar dari 0,5 maka variabel-variabel
dapat dilanjutkan untuk dianalisa.
93
(2). Measure of Sampling Adequacy ( MSA)
MSA digunakan untuk mengukur derajat korelasi antar variabel,
hasil MSA pada anti image matrices correlation dengan kriteria
MSA > 0.05.
Tabel 4.7.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
.628
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 1722.209
df 595
Sig. .000
Sumber: Hasil olah data
KMO and Bartlett's Test digunakan untuk mengetahui variabel-
variabel layak atau tidak untuk dianalisis lebih lanjut, bila nilai lebih
besar 0,5 maka analisis dapat dilakukan lebih lanjut. Pada tabel KMO
and Bartlestt's Test diatas, menunjukkan hasil nilai Bartlett's Test of
sphericity Chi-Square sebesar 1722.209 pada siginifikan 0.000 yang
berarti antar variabel terjadi korelasi signifikan (signifikan <0.05).
KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy)
sebesar 0.628 yang menunjukkan lebih besar dari 0,5, maka proses
analisis dapat dilakukan lebih lanjut.
Selanjutnya nilai hasil pengujian MSA (Measure of Sampling
Adequacy) setiap variabel harus memiliki nilai MSA > 0.05. Nilai dapat
dilihat pada hasil Anti Image Matrice pada bagian Anti Image
Correlation yaitu angka korelasi yang bertanda “a” di bagian atas
94
angka, dengan arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah (pada
lampiran). Secara singkat hasil nilai dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 4.8.
Nilai MSA Anti Image Correlation 1
Variabel MSA
X11 .347a
X12 .456a
X13 .382a
X14 .459a
X15 .592a
X16 .587a
X17 .604a
X18 .555a
X19 .684a
X10 .643a
X111 .696a
X112 .530a
X113 .789a
X114 .703a
X21 .388a
X22 .500a
X23 .750a
X24 .628a
X25 .522a
X26 .560a
X27 .733a
X28 .657a
X29 .606a
X31 .555a
X32 .612a
X33 .520a
X34 .641a
X35 .732a
X36 .828a
X37 .758a
X38 .615a
X39 .794a
X310 .762a
X311 .595a
X312 .724a
95
Dari Tabel terdapat t nilai MSA yang kurang dari 0.05 yaitu,
X11 sebesar 0. .347, X12 sebesar 0.456, X13 sebesar 0.382, X14
sebesar 0.459, dan X21 sebesar 0.388, maka variabel yang
menghasilkan nilai di bawah 0,5 dan nilainya paling kecil dikeluarkan
terlebih dahulu kemudian dilakukan KMO and Bartlett's Test ulang,
Nilai yang terkecil adalah X11 sebesar 0.347 maka harus dikeluarkan.
Setelah dikeluarkan dan diuji ulang maka hasil KMO and Bartlett's Test
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
.656
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 1638.582
df 561
Sig. .000
Sumber: Hasil olah data
Pada tabel KMO and Bartlestt's Test diatas, menunjukkan hasil
nilai Bartlett's Test of sphericity sebesar 1638.582 pada siginifikan
0.000 yang berarti antar variabel terjadi korelasi signifikan (signifikan
<0.05). KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy) sebesar 0. 656 yang menunjukkan lebih besar dari 0,5
proses analisis maka dapat dilakukan lebih lanjut.
Selanjutnya nilai hasil pengujian MSA (Measure of Sampling
Adequacy) setiap variabel harus memiliki nilai MSA > 0.05. Nilai dapat
96
dilihat pada hasil Anti Image Matrice pada bagian Anti Image
Correlation, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10.
Nilai MSA Anti Image Correlation 2
Variabel MSA
X12 .626a
X13 .433a
X14 .523a
X15 .610a
X16 .581a
X17 .660a
X18 .551a
X19 .624a
X10 .666a
X111 .686a
X112 .612a
X113 .786a
X114 .694a
X21 .420a
X22 .535a
X23 .743a
X24 .635a
X25 .527a
X26 .610a
X27 .722a
X28 .664a
X29 .615a
X31 .599a
X32 .609a
X33 .512a
X34 .700a
X35 .717a
X36 .842a
X37 .766a
X38 .619a
X39 .801a
X310 .789a
X311 .587a
X312 .697a
Sumber: Hasil olah data
97
Dari Tabel masih dapat nilai MSA yang kurang dari 0.05 yaitu X13
sebesar 0.433, dan X21 sebesar 0.420. Dari variabel yang kurang ini
maka dikeluarkan yang mempunyai nilai terkecil yaitu X21 sebesar
0.420, selajutnya dilakukan tes ulang. Setelah X21 dikeluarkan dan
diuji ulang maka hasil KMO and Bartlett's Test adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
.680
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 1542.658
df 528
Sig. .000
Sumber: Hasil olah data
Hasil KMO and Bartlestt's Test ulang, menunjukkan hasil nilai
Bartlett's Test of sphericity sebesar 1542.658 pada siginifikan 0.000
yang berarti signifikan (signifikan <0.05). KMO MSA (Kaiser-Meyer-
Olkin Measure of Sampling Adequacy) sebesar 0.680 yang
menunjukkan lebih besar dari 0,5 proses analisis maka dapat dilakukan
lebih lanjut. Selanjutnya nilai hasil pengujian MSA (Measure of
Sampling Adequacy) setiap variabel harus memiliki nilai MSA > 0.05.
Nilai dapat dilihat pada hasil Anti Image Matrice pada bagian Anti
Image Correlation, dengan hasil sebagai berikut:
98
Tabel 4.12.
Nilai MSA Anti Image Correlation 3
Variabel MSA
X12 .607a
X13 .430a
X14 .514a
X15 .610a
X16 .587a
X17 .741a
X18 .537a
X19 .619a
X10 .654a
X111 .725a
X112 .625a
X113 .784a
X114 .690a
X22 .612a
X23 .777a
X24 .543a
X25 .587a
X26 .650a
X27 .719a
X28 .666a
X29 .579a
X31 .735a
X32 .668a
X33 .552a
X34 .700a
X35 .724a
X36 .850a
X37 .763a
X38 .621a
X39 .798a
X310 .792a
X311 .637a
X312 .688a
Sumber: Hasil olah data
99
Dari Tabel masih dapat nilai MSA yang kurang dari 0.05 yaitu X13
sebesar 0.430, kemudian variabel ini dikeluarkan selanjutnya
dilakukan tes ulang.
Tabel 4.13.
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
.688
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square 1488.362
df 496
Sig. .000
Sumber: Hasil olah data
Pada tabel KMO and Bartlestt's Test ulang, menunjukkan hasil
nilai Bartlett's Test of sphericity sebesar 1488.362 pada siginifikan
0.000 yang berarti korelasi signifikan (signifikan <0.05). KMO MSA
(Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy) sebesar 0.688
yang menunjukkan lebih besar dari 0,5 proses analisis maka dapat
dilakukan lebih lanjut.
Selanjutnya nilai hasil pengujian MSA (Measure of Sampling
Adequacy) setiap variabel harus memiliki nilai MSA > 0.05. Nilai dapat
dilihat pada hasil Anti Image Matrice pada bagian Anti Image
Correlation, dengan hasil sebagai berikut:
100
Tabel 4.13.
Nilai MSA Anti Image Correlation 4
Variabel MSA
X12 .609a
X14 .520a
X15 .621a
X16 .580a
X17 .738a
X18 .531a
X19 .609a
X10 .661a
X111 .704a
X112 .639a
X113 .782a
X114 .679a
X22 .614a
X23 .769a
X24 .538a
X25 .583a
X26 .662a
X27 .715a
X28 .669a
X29 .594a
X31 .730a
X32 .676a
X33 .648a
X34 .708a
X35 .720a
X36 .846a
X37 .759a
X38 .616a
X39 .792a
X310 .800a
X311 .687a
X312 .685a
Sumber: Hasil olah data
101
Dari Tabel didapat nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy) semua
variabel menunjukkan lebih besar dari 0.05. Variabel tersebut diatas
memenuhi syarat nilai Measures of Sampling Adequacy (MSA)
sehingga tidak ada variabel yang dikeluarkan kemudian dapat
dilakukan uji lebih lebih lanjut.
3) Communalities
Communalities pada dasarnya adalah jumlah varian (bisa dalam
presentase), suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor
yang ada. Berdasarkan dari nilai-nilai yang ada pada tabel
communalities, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel-
variabel yang ada dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, semakin
besar nilai communalities maka semakin erat hubungan dengan faktor
yang terbentuk, (Santoso, 2004:43). Pada nilai Extraction menunjukkan
angka yang dapat menjadi urutan dalam faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian yang akan dijelaskan oleh faktor
yang terbentuk nanti, (Wahana, 2004:263). Hasil nilai communalities
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
102
Tabel 4.14.
Communalities
Initial Extraction
X12 1.000 .776
X14 1.000 .638
X15 1.000 .637
X16 1.000 .790
X17 1.000 .792
X18 1.000 .766
X19 1.000 .780
X10 1.000 .780
X111 1.000 .738
X112 1.000 .729
X113 1.000 .750
X114 1.000 .782
X22 1.000 .570
X23 1.000 .716
X24 1.000 .796
X25 1.000 .827
X26 1.000 .610
X27 1.000 .810
X28 1.000 .569
X29 1.000 .550
X31 1.000 .698
X32 1.000 .776
X33 1.000 .668
X34 1.000 .664
X35 1.000 .682
X36 1.000 .538
X37 1.000 .700
X38 1.000 .735
X39 1.000 .726
X310 1.000 .784
X311 1.000 .686
X312 1.000 .668
Extraction Method: Principal Component Analysis.
103
Pada tabel communalities variabel semakin besar nilai
communalities maka semakin erat hubungan dengan faktor yang
terbentuk, nilai communalities sepeda motor honda yang dikeluarkan
mempunyai kualitas baik (X12) adalah 0.776 hal ini menunjukkan
sebesar 77.6% variabel Sepeda motor honda yang dikeluarkan
mempunyai kualitas baik dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk,
variabel mempunyai mesin yang kuat dan handal (X14) adalah 0.638
hal ini menunjukkan sebesar 63.8% dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk, variabel spesifikasi peralatan sepeda motor honda sesuai
yang ditawarkan (X15) adalah 0.637hal ini menunjukkan sebesar
63.7% variabel mempunyai mesin yang kuat dan handal dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel suku cadang yang
digunakan asli dari honda (X16) adalah 0.790 hal ini menunjukkan
sebesar 79% variabel suku cadang yang digunakan asli dari Honda
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel mempunyai
reputasi baik dan tahan lama (X17) adalah 0.792 hal ini menunjukkan
sebesar 79.2% variabel mempunyai reputasi baik dan tahan lama dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel sepeda motor honda irit
bahan bakar (X18) adalah 0.766 hal ini menunjukkan sebesar 76.6%
variabel sepeda motor honda irit bahan bakar dapat dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk, variabel pelayanan yang diberikan dealer sangat
memuaskan (X19) sebesar 0.780 hal ini menunjukkan sebesar 78%
variabel pelayanan yang diberikan dealer sangat memuaskan dapat
104
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel terdapat layanan garansi
terhadap motor yang dikeluarkan (X10) adalah 0.780 hal ini
menunjukkan sebesar 78% variabel terdapat layanan garansi terhadap
motor yang dikeluarkan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk,
variabel memiliki design yang bagus (X111) adalah 0.738 hal ini
menunjukkan sebesar 73.8% variabel memiliki design yang bagus
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel model sepeda
motor mengikuti perkembangan zaman (X112) adalah 0.729 hal ini
menunjukkan sebesar 72.9% variabel model sepeda motor mengikuti
perkembangan zaman dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk,
variabel sepeda motor yang paling mengena di hati adalah Honda
(X113) adalah 0.725 hal ini menunjukkan 72.5% variabel sepeda
motor yang paling mengena di hati adalah Honda dapat dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk, variabel membeli sepeda motor berarti membeli
Honda (X114) 0.782 hal ini menunjukkan sebesar 78.2% variabel
membeli sepeda motor berarti membeli Honda dapat dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk.
Variabel terdapat variasi harga sehingga konsumen dapat
memilih sesuai kemampuan (X22) adalah 0.570 hal ini menunjukkan
57% variabel terdapat variasi harga sehingga konsumen dapat memilih
sesuai kemampuan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
Variabel harga jual kembali sepeda motor honda yang sudah dipakai
lebih tinggi dibanding merk lain (X23) adalah 0.716 hal ini
105
menunjukkan 71.6% variabel harga jual kembali sepeda motor honda
yang sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk lain dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Variabel setiap pembelian honda diberikan
potongan harga yang menarik (X24) adalah 0.798 hal ini menunjukkan
79.8% variabel setiap pembelian honda diberikan potongan harga yang
menarik dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel apabila
terdapat even maka akan memberikan potongan harga yang tinggi dan
hadiah (X25) adalah 0.827 hal ini menunjukkan 82.7% variabel apabila
terdapat even maka akan memberikan potongan harga yang tinggi dan
hadiah dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel dapat
dilakukan dengan pembelian tunai (X26) adalah 0.610 hal ini
menunjukkan 61% variabel dapat dilakukan dengan pembelian tunai
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel terdapat
penawaran pembayaran jangka panjang bila membeli secara kredit
(X27) adalah 0.810 hal ini menunjukkan 81% variabel terdapat
penawaran pembayaran jangka panjang bila membeli secara kredit
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel syarat-syarat
kredit motor sangat mudah (X28) adalah 0.569 hal ini menunjukkan
56.9% variabel syarat-syarat kredit motor sangat mudah dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel proses kredit yang
diajukan cepat (X29) adalah 0.550 hal ini menunjukkan 55% variabel
proses kredit yang diajukan cepat dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
106
Variabel sepeda motor honda mudah dikenali konsumen (X31)
adalah 0.698 hal ini menunjukkan 69.8% variabel sepeda motor honda
mudah dikenali konsumen dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk,
variabel sepeda motor Honda familiar dengan konsumen (X32) adalah
0.776 hal ini menunjukkan 77.6% variabel sepeda motor Honda
familiar dengan konsumen dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk,
variabel model mengikuti perkembangan zaman (X33) adalah 0.668
hal ini menunjukkan 668% variabel model mengikuti perkembangan
zaman dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel banyak
pilihan model sesuai keinginan konsumen (X34) adalah 0.664 hal ini
menunjukkan 66.4% variabel banyak pilihan model sesuai keinginan
konsumen dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel
mempunyai kekuatan mesin yang handal (X35) adalah 0.682 hal ini
menunjukkan 68.2% variabel mempunyai kekuatan mesin yang handal
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel sesuai dengan
kebutuhan konsumen (X36) adalah 0.538 hal ini menunjukkan 53.8%
variabel sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk, variabel merek sangat terkenal di hati
masyarakat (X37) adalah 0.700 hal ini menunjukkan 70% variabel
merek sangat terkenal di hati masyarakat, variabel sering menyebut
sepeda motor adalah Honda (X38) adalah 0.735 hal ini menunjukkan
73.5% variabel sering menyebut sepeda motor adalah Honda dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel suara mesin lebih
107
halus (X39) adalah 0.726 hal ini menunjukkan 72.6% variabel suara
mesin lebih halus dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel
sepeda motor Honda nyaman digunakan (X310) adalah 0.784 hal ini
menunjukkan 78.4% variabel sepeda motor Honda nyaman digunakan
dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel kesedian suku
cadang yang asli mudah dijumpai (X311) adalah 0.686 hal ini
menunjukkan 686% variabel kesedian suku cadang yang asli mudah
dijumpai dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, variabel memiliki
bengkel terbesar (X312) adalah 0.668 hal ini menunjukkan 66.8%
variabel memiliki bengkel terbesar dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk.
4) Nilai Initial Eigenvalues
Selanjutnya uji Total variance explained, menurut Santoso
(2004:43) total variance explained menggambarkan jumlah faktor yang
terbentuk. Dalam melihat faktor yang terbentuk, maka harus dapat
dilihat pada nilai eigenvalue harus berada diatas satu (1), jika berada di
bawah satu maka tidak tepat. Eigenvalue menunjukkan kepentingan
relative masing-masing faktor dalam menghitung varians dari total
variabel yang ada. Jumlah angka eigenvalues susunannya selalu
diurutkan.
108
Tabel 4.15. Total Variance Explained
Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 6.596 20.611 20.611 6.596 20.611 20.611
2 2.941 9.191 29.802 2.941 9.191 29.802
3 2.361 7.377 37.178 2.361 7.377 37.178
4 2.242 7.005 44.183 2.242 7.005 44.183
5 1.970 6.157 50.340 1.970 6.157 50.340
6 1.652 5.163 55.503 1.652 5.163 55.503
7 1.421 4.441 59.944 1.421 4.441 59.944
8 1.286 4.020 63.964 1.286 4.020 63.964
9 1.251 3.910 67.875 1.251 3.910 67.875
10 1.009 3.154 71.029 1.009 3.154 71.029
11 .913 2.852 73.880
12 .796 2.487 76.368
13 .741 2.316 78.683
14 .719 2.246 80.929
15 .676 2.114 83.043
16 .606 1.895 84.937
17 .545 1.703 86.640
18 .475 1.485 88.125
19 .452 1.413 89.538
20 .429 1.341 90.879
21 .417 1.302 92.181
22 .336 1.051 93.232
23 .336 1.048 94.280
24 .331 1.035 95.316
25 .269 .841 96.157
26 .242 .757 96.914
27 .224 .700 97.614
28 .207 .646 98.260
29 .174 .544 98.805
30 .146 .456 99.260
31 .122 .380 99.640
32 .115 .360 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
109
Pada Tabel Total Variance Explained terdapat sepuluh variabel
yang dimasukan ke dalam analisis faktor, masing-masing faktor memiliki
satu varian maka total varian adalah 32 (tiga puluh dua). Pada nilai
variance apabila dijumlahkan maka akan menghasilkan 100%. Apabila
angka-angka tersebut dijumlahkan maka diperoleh total nilai varian yang
terbentuk dari 32 (tigapuluh dua) variabel, yaitu 6.596+
2.941+2.361+2.242+1.970+1.652+1.421+1.286+1.251+1.009+0.913+0.796
+0.741+0.719+0.676+0.606+0.545+0.475+0.452+0.429+0.417+0.336+
0.336+0.331+0.269+0.242+0.224+0.207+0.174+0.146+0.122+0 .115=32.
Pada table bagian Initial Eigenvalues di kolom total terdapat 10
(sepuluh) angka yang nilainya lebih besar dari 1 ini, berarti terdapat 10
(sepuluh) faktor yang terbentuk, karena jumlah angka dengan nilai diatas
1 yang digunakan untuk menghitung faktor yang terbentuk. Nilai selalu
urut mulai yang terbesar. Pada kolom Extraction Sums of Squared
Loadings angka menunjukkan sebagai berikut: 20.611
(1). Apabila variabel dijadikan 1 faktor maka faktor yang terbentuk
dapat menjelaskan varian dari 32 (tiga puluh dua) variabel yaitu
nilai sebesar 20.611% diperoleh dari 6.596/32=20.611 =20.61%.
(2). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 2 faktor,
maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan
varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar
9.19% didapat dari 2.941/32=9.191=9.19%.
110
(3). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 3 faktor,
maka faktor 1 menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan varian dari
variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 9.19%, faktor 3
dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen
faktor 3 sebesar 7.38%, didapat dari 2.361/32=7.377=7.38%.
(4). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 4 faktor,
maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan
varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar
9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 3 sebesar 7.38%, faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4
sebesar 2.242/32=7.005 =7.01%
(5). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 5 faktor,
maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan
varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar
9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 3 sebesar 7.38%, faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4
sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 1.970/32=6.157 =6.16%.
111
(6). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 6 faktor,
maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan
varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar
9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 3 sebesar 7.38%, faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4
sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6
sebesar 1.652/32=5.163=5.17%.
(7). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 7 faktor,
maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan
varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar
9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 3 sebesar 7.38%, faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4
sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6
sebesar 5.17%, faktor 7 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 7 sebesar 1.421/32=4.441=4.44%.
112
(8). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 8 faktor,
maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan
varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar
9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 3 sebesar 7.38%, faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4
sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6
sebesar 5.17%, faktor 7 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 7 sebesar 4.44%, faktor 8 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 8
sebesar 1.286/32=4.020=4.02%.
(9). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan 9 faktor,
maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan
varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar
9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 3 sebesar 7.38%, faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4
sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat
113
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6
sebesar 5.17%, faktor 7 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 7 sebesar 4.44%, faktor 8 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 8
sebesar 4.02%, faktor 9 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 9 sebesar 1.009/32=3.910=3.91%.
(10). Apabila 32 (tiga puluh dua) variabel tersebut dijadikan10 faktor,
maka faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi
komponen faktor 1 sebesar 20.61%, faktor 2 dapat menjelaskan
varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar
9.19%, faktor 3 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 3 sebesar 7.38%, faktor 4 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 4
sebesar 7.08%, faktor 5 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 5 sebesar 6.16%, faktor 6 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 6
sebesar 5.17%, faktor 7 dapat menjelaskan varian dari variabel
yang menjadi komponen faktor 7 sebesar 4.44%, faktor 8 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 8
sebesar 4.02%, faktor 9 dapat menjelaskan varian dari variabel yang
menjadi komponen faktor 9 sebesar 3.91%, faktor10 dapat
menjelaskan varian dari variabel yang menjadi komponen faktor 10
sebesar 1.009/32=3.154=3.15%.
114
5) Komponen Faktor
Tabel 4.16.
Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X12 .355 .162 .008 -.196 .337 .089 .321 -.555 .136 -.185
X14 .273 .172 -.010 -.169 .386 .417 .269 -.308 .121 .010
X15 .439 .370 -.230 .387 .044 .191 -.129 .222 .020 -.007
X16 .429 .407 -.354 .239 .004 -.032 -.408 .115 .262 .093
X17 .513 .342 -.324 -.112 -.109 .264 .405 .042 .185 -.113
X18 .246 -.062 .340 .085 -.036 -.333 .559 .096 .050 .377
X19 .375 .273 -.213 -.044 .247 -.476 -.303 -.343 -.097 .110
X10 .329 .453 .094 .083 .458 -.203 -.253 -.281 -.129 .202
X111 .436 .504 -.423 -.061 -.202 .106 .001 .144 .007 -.195
X112 .431 .412 -.084 -.010 .141 .114 .202 .222 -.051 .491
X113 .608 .340 -.213 -.087 -.255 -.118 .217 .239 -.118 -.119
X114 .508 .367 -.034 -.214 -.105 -.453 .125 .087 -.311 -.078
X22 .337 -.038 -.130 .542 -.047 .223 .059 -.299 -.010 -.013
X23 .619 -.137 .059 .363 -.294 -.110 .022 -.197 .111 -.168
X24 .208 .218 .545 .192 .352 .106 -.003 .302 -.085 -.371
X25 .248 .111 .648 .303 .399 -.005 -.065 .200 -.092 -.172
X26 .425 -.205 .217 .480 -.002 .261 -.015 -.095 .022 .181
X27 .544 -.192 .120 .383 -.492 .008 -.136 -.213 .028 .100
X28 .522 -.103 .128 .425 -.100 .127 .150 .053 -.181 .071
X29 .258 .290 .325 -.338 .272 .130 -.120 .081 .251 .067
X31 .453 -.500 -.254 -.305 .103 .181 -.026 -.002 -.170 .112
X32 .376 -.597 -.323 -.047 .328 -.066 .215 .096 -.060 -.016
X33 .236 -.299 -.166 -.179 .200 .378 -.297 .266 .261 .229
X34 .412 -.229 .079 -.069 .022 -.463 .057 .119 .424 .133
X35 .493 -.091 .255 -.394 -.259 .272 -.112 -.051 -.222 .067
X36 .602 -.191 .119 -.213 -.068 -.073 -.228 -.128 -.007 -.031
X37 .558 -.343 -.236 -.037 .124 -.168 -.104 .025 .273 -.292
X38 .460 .068 .404 -.412 -.365 .085 -.133 -.031 .139 -.091
X39 .663 -.221 .041 -.153 .098 .073 -.156 .061 -.407 .062
X310 .755 -.307 .002 -.188 .044 .001 -.010 .043 -.267 -.089
X311 .344 -.443 -.192 .237 .382 -.222 .085 .190 .156 -.127
X312 .444 .041 .462 -.192 -.226 -.054 -.001 -.004 .403 .044
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 10 components extracted.
Sumber: Hasil olah data
115
Tabel diatas adalah hasil setelah dilakukan loading, maka dapat dilihat
variabel-variabel yang masuk dalam suatu faktor :
(1). Variabel terdapat variasi harga sehingga konsumen dapat memilih sesuai
kemampuan (X12) mempunyai korelasi dengan faktor 1 adalah sebesar
0.355, dengan faktor 2 adalah 0.162, dengan faktor 3 adalah 0.008,
dengan faktor 4 adalah -0.196, dengan faktor 5 adalah 0.337, dengan
faktor 6 adalah 0.089, dengan faktor 7 adalah 0.321 dengan faktor 8
adalah -0.555, dengan faktor 9 adalah 0.136, dengan dengan faktor 10
adalah -0.185, nilai korelasi tertinggi atau paling kuat berada pada faktor
sebesar 0.355 maka variabel ini masuk dalam faktor 1.
(2). Variabel mempunyai mesin yang kuat dan handal (X14) mempunyai
korelasi dengan faktor 1 adalah sebesar 0.273, dengan faktor 2 adalah
0.172, dengan faktor 3 adalah -0.010, dengan faktor 4 adalah 0.169,
dengan faktor 5 adalah 0.386, dengan faktor 6 adalah 0.417, dengan
faktor 7 adalah 0.269 dengan faktor 8 adalah -0.308, dengan faktor 9
adalah 0.121, dengan dengan faktor 10 adalah 0.010, nilai korelasi
tertinggi atau paling kuat berada pada faktor 6 sebesar 0.417 maka
variabel ini masuk dalam faktor 6 .
(3). Variabel spesifikasi peralatan sepeda motor honda sesuai yang
ditawarkan (X15) mempunyai korelasi dengan faktor 1 adalah sebesar
0.439, dengan faktor 2 adalah 0.370, dengan faktor 3 adalah --0.230,
dengan faktor 4 adalah 0.387, dengan faktor 5 adalah 0.044, dengan faktor
6 adalah 0.191, dengan faktor 7 adalah -0.129 dengan faktor 8 adalah
116
0.222, dengan faktor 9 adalah 0.020, dengan faktor 10 adalah -0.007, nilai
korelasi tertinggi atau paling kuat berada pada faktor 1 sebesar 0.439
maka variabel ini masuk dalam faktor 1 .
Demikian seterusnya variabel-variabel sampai tiga puluh dua
variabel untuk dapat melihat distribusi ke yang terbentuk didalam 10
faktor. Menurut Santoso (2004:45), Component Matrik menunjukkan
distribusi variabel yang ada dengan faktor yang terbentuk. Angka-angka
pada tabel Component Matrik adalah Factor Loading yang menunjukkan
besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor-faktor yang ada.
Component matrix pada tabel di atas, hasil faktor belum bisa
diinterpretasikan karena variabel-variabel yang ada hanya mengumpul
pada satu atau beberapa faktor saja belum menyeluruh. Untuk itu perlu
dilakukan rotasi faktor (rotated component matrix).
Rotated component matrix ini dimaksudkan untuk mendapatkan
tampilan data yang jelas dan nyata dari nilai loading untuk masing-
masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada. Interpretasi ini
didasarkan pada nilai loading yang terbesar masing-masing variabel
terhadap faktor-faktor yang ada, jadi suatu variabel akan masuk ke dalam
faktor yang memiliki nilai loading terbesar, setelah dilakukan
perbandingan besar korelasi terhadap setiap baris. Tabel di bawah ini
rotated component matrix menunjukkan hasil dari faktor.
117
Tabel 4.17.
Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X12 .056 .067 .049 .130 .133 .017 .203 .809 -.186 -.007
X14 .100 .102 .033 -.037 .007 .087 .043 .755 .183 .040
X15 .592 -.032 .351 .019 -.115 .223 .186 -.028 .248 -.051
X16 .563 -.149 .230 .121 .093 -.018 .464 -.126 .344 -.157
X17 .721 .057 .107 .081 .119 -.103 -.142 .441 .025 .107
X18 -.052 -.005 .136 .133 .166 .073 -.039 .025 -.185 .811
X19 .141 .115 .004 .159 .031 -.102 .829 .063 -.137 -.028
X10 .074 .043 .062 -.091 -.016 .262 .797 .218 .042 .085
X111 .827 .061 .034 -.030 .063 -.071 .099 .080 -.015 -.153
X112 .476 .138 .052 -.148 -.035 .075 .232 .150 .314 .526
X113 .756 .247 .070 .092 .161 .012 .046 -.013 -.211 .178
X114 .503 .311 -.122 .050 .170 .079 .351 -.068 -.438 .244
X22 .118 -.011 .694 .057 -.158 -.014 .058 .195 .002 -.071
X23 .189 .107 .662 .294 .300 .009 .060 -.003 -.224 -.017
X24 .077 .011 .029 .009 .084 .880 -.027 .069 -.042 -.018
X25 -.117 .027 .168 .037 .099 .862 .129 .013 -.006 .114
X26 -.074 .137 .692 .054 .047 .193 -.005 .062 .210 .133
X27 .074 .183 .773 .044 .338 -.129 .051 -.178 -.073 .020
X28 .175 .255 .606 .070 -.022 .217 -.050 -.017 -.024 .226
X29 .092 .049 -.234 -.066 .420 .321 .189 .267 .297 .075
X31 -.006 .689 .050 .312 -.021 -.222 -.062 .135 .225 -.006
X32 -.042 .444 .058 .670 -.247 -.096 -.096 .140 .089 .132
X33 .016 .263 -.025 .229 .089 -.050 -.077 .015 .721 -.093
X34 .007 -.011 .033 .577 .421 -.055 .156 -.098 .036 .337
X35 .083 .641 .104 -.214 .440 .006 -.064 .081 .050 -.001
X36 .040 .474 .178 .216 .429 .000 .210 .035 .002 -.067
X37 .167 .225 .142 .714 .205 -.027 .078 .072 .040 -.189
X38 .137 .308 .031 -.122 .771 .068 -.050 .047 -.038 -.038
X39 .119 .773 .179 .129 .072 .151 .176 .000 .068 .045
X310 .177 .741 .193 .332 .174 .102 .065 .080 -.048 .046
X311 -.012 .105 .153 .765 -.173 .143 .025 -.003 .092 .082
X312 .054 .030 .130 .073 .764 .122 -.003 .073 .044 .192
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 12 iterations.
118
Setelah dilakukan rotasi menggunakan Rotated Component Matrix
terlihat jelas variable yang masuk ke suatu faktor, dipakai nilai yang
tertinggi dan nilai lainnya dihilangkan, hasilnya adalah sebagai berikut ;
Tabel 4.18. Rotated Component Matrix
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X12 .809
X14 .755
X15 .592
X16 .563
X17 .721
X18 .811
X19 .829
X10 .797
X111 .827
X112 .526
X113 .756
X114 .503
X22 .694
X23 .662
X24 .880
X25 .862
X26 .692
X27 .773
X28 .606
X29 .420
X31 .689
X32 .670
X33 .721
X34 .577
X35 .641
X36 .474
X37 .714
X38 .771
X39 .773
X310 .741
X311 .765
X312 .764
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 12 iterations.
119
(1). Faktor 1, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 6(enam) variabel
yaitu: Variabel spesifikasi peralatan sepeda motor honda sesuai yang
ditawarkan (X15) adalah 0.592, suku cadang yang digunakan asli
dari honda (X16) adalah 0.563, variabel mempunyai reputasi
baik dan tahan lama (X17) adalah 0.721, variabel memiliki design
yang bagus (X111) adalah 0.827, variabel sepeda motor yang paling
mengena di hati adalah Honda (X113) adalah 0.756, variabel
membeli sepeda motor berarti membeli Honda (X114) adalah
sebesar 0.503.
(2). Faktor 2, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 5(lima) variabel
yaitu: Variabel sepeda motor honda mudah dikenali konsumen
(X31) adalah 0.689, mempunyai kekuatan mesin yang handal (X35)
adalah 0.641, sesuai dengan kebutuhan konsumen (X36) adalah
0.474, suara mesin lebih halus (X39) adalah 0.773 dan variabel
sepeda motor Honda nyaman digunakan (X310) adalah 0.741.
(3). Faktor 3, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 5(lima) variabel
yaitu: Variabel terdapat variasi harga sehingga konsumen dapat
memilih sesuai kemampuan (X22) adalah 0.694, harga jual kembali
sepeda motor honda yang sudah dipakai lebih tinggi dibanding merk
lain (X23) adalah 0.662, variabel dapat dilakukan dengan pembelian
tunai (X26) adalah 0.692, terdapat penawaran pembayaran jangka
120
panjang bila membeli secara kredit (X27) adalah 0.773 dan syarat-
syarat kredit motor sangat mudah ( X28) adalah sebesar 0.606.
(4). Faktor 4, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 4 (empat) variabel
yaitu: Variabel sepeda motor Honda familiar dengan konsumen
(X32) adalah 0.670, banyak pilihan model sesuai keinginan
konsumen (X34) adalah 0.577, merek sangat terkenal di hati
masyarakat (X37) adalah 0.714 dan kesedian suku cadang yang asli
mudah dijumpai (X311) adalah 0.765.
(5). Faktor 5, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 3 (tiga) variabel
yaitu: Variabel proses kredit yang diajukan cepat X29 adalah 0.420,
variabel sering menyebut sepeda motor dengan sebutan Honda (X38)
adalah 0.771 dan variabel memiliki bengkel terbesar X312 adalah
0.764.
(6). Faktor 6, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 2(dua) variabel
yaitu: Variabel setiap pembelian honda diberikan potongan harga
yang menarik (X24) adalah 0.880 dan apabila terdapat even maka
akan memberikan potongan harga yang tinggi dan hadiah (X25)
adalah sebesar 0.862.
(7). Faktor 7, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 2(dua) variabel
yaitu: Variabel Pelayanan yang diberikan dealer sangat memuaskan
(X19) adalah 0.829 dan terdapat layanan garansi terhadap motor
yang dikeluarkan (X10) adalah 0.797.
121
(8). Faktor 8, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 2 (dua) variabel
yaitu: Variabel produk sepeda motor Honda mempunyai keragaman
tipe (X12) adalah 0.809 dan mempunyai mesin yang kuat dan handal
(X14) adalah sebesar 0.755.
(9). Faktor 9, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 1(satu) variabel
yaitu: Model mengikuti perkembangan zaman (X33) adalah 0.721.
(10). Faktor 10, yang masuk kedalam faktor ini terdapat 2(dua) variabel
yaitu: Sepeda motor honda irit bahan bakar (X18) adalah 0.811 dan
model sepeda motor mengikuti perkembangan zaman (X112) adalah
sebesar 0.526.
6) Faktor Baru yang Terbentuk
Pembagian variabel-variaebl dilakukan berdasarkan faktor yang
terbentuk, diurutkan sesuai nilai faktor loading dari yang terbesar.
Pemberian nama dilakukan dilakukan berdasarkan nilai faktor yang
tertinggi, hal ini mengacu pada Ghozali (2005:258), untuk pemberian nama
pada masing-masing faktor baru yang terbentuk bersifat subyektif, kadang-
kadang variabel yang memiliki nilai faktor loading tertinggi digunakan
untuk memberi nama faktor.
122
Tabel 4.19.
Faktor Baru yang Terbentuk
Faktor Baru yang
Terbentuk
Variabel Loading
faktor
Eigen
value
Variance
%
Faktor 1
Motor Favorit
Design bagus (X111) 0.827
6.596
20.611
Paling mengena di hati (X113) 0.756
Baik dan tahan lama (X17) 0.721
Spesifikasi peralatan (X15) 0.592
Suku cadang asli (X16) 0.563
Membeli motor Honda (X114) 0.503
Faktor 2
Keunggulan Honda
Suara mesin halus (X39) 0.773
2.941
9.191
Nyaman digunakan (X310) 0.741
Mudah dikenali (X31) 0.689
Mesin handal (X35) 0.641
Sesuai kebutuhan (X36) 0.474
Faktor 3
Secara Kredit
Membeli secara kredit (X27) 0.773
2.361
7.377
Sesuai kemampuan (X22) 0.694
Dapat tunai (X26) 0.692
Harga jual kembali (X23) 0.662
Syarat kredit mudah ( X28) 0.606
Faktor 4
Suku Cadang
Kesediaan suku cadang (X311) 0.765
2.242
7.005
Merek terkenal (X37) 0.714
Familiar dengan konsumen (X32) 0.670
Banyak pilihan model (X34) 0.577
Faktor 5
Sebutan Honda
Sebutan Motor Honda (X38) 0.771 1.970 6.157
Memiliki bengkel terbesar (X312) 0.764
Proses kredit cepat X29 0.420
Faktor 6
Potongan harga
Potongan harga menarik (X24) 0.880 1.652 5.163
Even harga dan hadiah (X25) 0.862
Faktor 7
Pelayanan Dealer
Pelayanan dealer (X19) 0.829 1.421 4.441
Layanan garansi (X10) 0.797
Faktor 8
Keragaman Tipe
Keragaman tipe (X12) 0.809 1.286 4.020
Mesin kuat dan handal (X14) 0.755
Faktor 9
Model Modern
Model mengikuti perkembangan zaman (X33)
0.721 1.251 3.910
Faktor 10
Irit Bahan Bakar
Irit bahan bakar (X18) 0.811 1.009 3.154
Model sepeda motor (X112) 0.526
Jumlah Kontribusi 71.029
Sumber : Hasil olah data
123
Penjelasan dari faktor baru yang terbentuk dan besarnya kontribusi variabel
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah:
1. Faktor 1: faktor baru yang terbentuk diberi nama Motor Favorit memberikan
kontribusi sebesar 20.611 %, terbentuk dari faktor design bagus, paling
mengena di hati, baik dan tahan lama, spesifikasi peralatan, suku cadang asli,
dan membeli motor Honda.
2. Faktor 2: faktor baru yang terbentuk diberi nama Keunggulan Honda
memberikan kontribusi sebesar 9.191%, di dalamnya faktor suara mesin halus,
nyaman digunakan, mudah dikenali, mesin handal dan sesuai kebutuhan.
3. Faktor 3: faktor baru yang terbentuk diberi nama Secara Kredit memberikan
kontribusi 7.377 %, terbentuk dari faktor membeli secara kredit, sesuai
kemampuan, dapat tunai, harga jual kembali dan syarat kredit mudah.
4. Faktor 4: faktor baru yang terbentuk dengan nama Suku Cadang memberikan
kontribusi sebesar 7.005 % terdiri dari faktor kesedian suku cadang, merek
terkenal, familiar dengan konsumen dan banyak pilihan model.
5. Faktor 5: faktor baru yang terbentuk dengan nama Sebutan Honda
memberikan kontribusi sebesar 6.157 %, terdiri dari faktor sepeda motor
dengan sebutan Honda, memiliki bengkel terbesar dan proses kredit cepat.
6. Faktor 6: faktor baru yang terbentuk dengan nama Potongan harga
memberikan konstribusi sebesar 5.163 %, terdiri dari faktor potongan harga
menarik, even harga dan hadiah.
124
7. Faktor 7: faktor baru yang terbentuk dengan nama Pelayanan Dealer
memberikan kontribusi sebesar 4.441 %, di dalamnya terdapat faktor
pelayanan dealer dan layanan garansi.
8. Faktor 8: faktor baru yang terbentuk dengan nama Keragaman Tipe
memberikan kontribusi sebesar 4.020 %, didalamnya terdapat faktor
keragaman tipe adalah dan mesin kuat dan handal.
9. Faktor 9: faktor baru yang terbentuk dengan nama Model Modern memberikan
kontribu sebesar 3.910 % terbentuk dari faktor model mengikuti
perkembangan zaman.
10. Faktor 10 : faktor baru yang terbentuk dengan nama Irit Bahan Bakar
memberi kontribusi sebesar 3.154 %, terbentuk dari faktor Irit bahan bakar
dan Model sepeda motor.
2. Analisis dan Interpretasi
Pembahasan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian
produk sepeda motor Honda. Mengingat sangat luas pembahasan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian maka dilakukan pembatasan
masalah yaitu faktor kualitas produk, harga dan citra merek terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Honda. Jumlah kuesioner sebanyak 35 kuesioner yang
dalam analisis faktor digunakan istilah variabel atau faktor. Setelah dilakukan
proses analisis faktor maka terdapat 3 faktor yang tidak memenuhi anti image
dengan nilai dibawah 0.5 sehingga dikeluarkan, maka jumlah faktor menjadi 32
faktor. Dari 32 faktor ini diperoleh faktor variabel baru yang terbentuk sebanyak
125
10 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yaitu; Faktor 1 diberi nama
Motor Favorit memberikan kontribusi sebesar 20.611 %, terbentuk dari variabel
design bagus, paling mengena di hati, baik dan tahan lama, spesifikasi peralatan,
suku cadang asli, dan membeli motor Honda, Faktor 2 diberi nama Keunggulan
Honda memberikan kontribusi sebesar 9.191 %, di dalamnya terdapat faktor suara
mesin halus, nyaman digunakan, mudah dikenali, mesin handal dan sesuai
kebutuhan, Faktor 3 diberi nama Secara Kredit memberikan kontribusi 7.377 %,
terbentuk dari faktor membeli secara kredit, dapat tunai, sesuai kemampuan dan
syarat kredit mudah, Faktor 4 dengan nama Suku Cadang memberikan kontribusi
7.005 % terdiri dari faktor kesedian suku cadang, merek terkenal, familiar dengan
konsumen dan banyak pilihan model, Faktor 5 dengan nama Motor adalah Honda
memberikan kontribusi 6.157 %, terdiri dari faktor sepeda motor dengan sebutan
Honda, memiliki bengkel terbesar dan proses kredit cepat, Faktor 6 dengan nama
Potongan harga memberikan konstribusi 5.163%, terdiri dari faktor potongan
harga menarik, even harga dan hadiah. Faktor 7 dengan nama Pelayanan Dealer
memberikan kontribusi 4.441 %, di dalamnya terdapat faktor pelayanan dealer
dan layanan garansi, Faktor 8 dengan nama Keragaman Tipe memberikan
kontribusi 4.020%, didalamnya faktor keragaman tipe dan mesin kuat dan handal,
Faktor 9 dengan nama Model Modern memberikan kontribusi 3.910 % terbentuk
dari faktor model mengikuti perkembangan zaman dan terakhir Faktor 10 dengan
nama Irit Bahan Bakar dengan kontribusi 3.154%, terbentuk dari Irit bahan bakar
dan Model sepeda motor. Total kontribusi faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian produk sepeda motor Honda dalam penelitian ini sebesar
126
71.029 %. Motor merek Honda merupakan pemimpin pasar karena sangat dikenal
hingga ada beberapa daerah menyebut sepeda motor merek apa saja dengan sebutan
Honda, hal ini sesuai sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller (2013 : 5),
pemimpin pasar bisanya menawarkan produk dan jasa bermutu tinggi yang
memberikan nilai pelanggan yang paling unggul. Masih menurut Kotler & Keller
(2003:78) pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah
merek yaitu: kekuatan (strength) adalah keberfungsian semua fasilitas produk,
penampilan fisik, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung produk.
Keunikan (uniqueness) adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek
diantara merek lainnya, nama dari sebuah merek yang mudah diingat dan
diucapkan, dan fisik produk itu sendiri serta keunggulan (favorable) yaitu
kemudahan merek diucapkan yang membuat terkenal dan menjadi favorit.
Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu Nurjannah (1431 H/
2010M), judul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam menggunakan ponsel GSM tipe Qwerty”. Penelitian terhadap 24 variabel
diperoleh 7 faktor merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam menggunakan ponsel GSM tipe Qwerty, yaitu 1) social 2)
motivasi 3) acuan 4) budaya 5) pelayanan 6) individu 7) psikologis. Persentase
kumulatif varian dari faktor yang diekstrak 67.21% yang merupakan besarnya
pengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian lain selanjutnya adalah
Jayakusumah (1432 H/2011M), “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam keputusan pembelian the celup Sariwangi”, hasil
penelitian menunjukkan dari 28 variabel yang dianalisis dengan model analisis
127
faktor terdapat 8 faktor yaitu faktor psikologis, produk, social, distribusi, harga,
promosi, individu dan faktor pelayanan. Nurcahyo (1431 H / 2010 M), “Faktor-
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda.”
Hasil menunjukkan dari 37 variabel yang dianalisis faktor ada 9 faktor yang
terbentuk, faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli Honda, yaitu
social budaya 27.996%, pribadi dan psikologi 7.754%, merek 5.894%, pelayanan
5.452%, produk 4.263%, harga 3.770&, promosi 3.301%, tempat 3.137% dan
kepercayaan 2.745%. Penelitian lain yang meneliti variabel kualitas produk, merek
dan harga adalah Ferdiansyah (2009) dengan judul “Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Merek Motor Yamaha V-Ixion.”
Hasil penelitian variabel yang diteliti Kualitas Produk, Merek, Harga, Desain dan
Kepercayaan. Variabel yang dianalisis sebanyak 14 kemudian terbentuk menjadi 3
faktor, yaitu Faktor 1 (Keunggulan Produk) terdiri dari hemat bahan bakar, tahan
lebih lama, merek terkenal, main dealer terkenal, reputasi perusahaan, harga
terjangkau, desain mewah, kenyamanan. Faktor 2 (Faktor Pendukung) yang terdiri
dari suku cadang mudah, harga sesuai kualitas, warna menarik. Faktor 3 (Faktor
Utama) terdiri dari teknologi canggih, memperoleh manfaat. Total kontribusi
sebesar 70.843%.
128
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan menggunakan
analisis faktor maka dapat ditarik kesimpulan terdapat 10 faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian total kontribusi sebesar 71.029 %. Faktor
tersebut adalah:
1. Faktor 1 dengan nama Motor Favorit memberikan kontribusi 20.611%,
terbentuk dari faktor design bagus, paling mengena di hati, baik dan tahan
lama, spesifikasi peralatan, suku cadang asli, dan membeli motor Honda.
2. Faktor 2 dengan nama Keunggulan Honda memberikan kontribusi sebesar
9.191%, di dalam terdapat faktor suara mesin halus, nyaman digunakan,
mudah dikenali, mesin handal dan sesuai kebutuhan.
3. Faktor 3 dengan nama Secara Kredit memberikan kontribusi 7.377 %,
terbentuk dari faktor membeli secara kredit, sesuai kemampuan, dapat tunai,
harga jual kembali dan syarat kredit mudah.
4. Faktor 4 dengan nama Suku Cadang memberikan kontribusi sebesar 7.005 %
terdiri dari faktor kesedian suku cadang, merek terkenal, familiar dengan
konsumen dan banyak pilihan model.
128
129
5. Faktor 5 dengan nama Sebutan Motor adalah Honda memberikan kontribusi
sebesar 6.157 %, terdiri dari faktor sepeda motor dengan sebutan Honda,
memiliki bengkel terbesar dan proses kredit cepat.
6. Faktor 6 dengan nama Potongan harga memberikan konstribusi sebesar 5.163
%, terdiri dari faktor potongan harga menarik, even harga dan hadiah.
7. Faktor 7 dengan nama Pelayanan Dealer memberikan kontribusi sebesar 4.441
%, di dalamnya terdapat faktor pelayanan dealer dan layanan garansi.
8. Faktor 8 dengan nama Keragaman Tipe memberikan kontribusi 4.020 %,
didalamnya terdapat faktor keragaman tipe adalah dan mesin kuat dan handal.
9. Faktor 9 dengan nama Model Modern memberikan kontribu sebesar 3.910 %
terbentuk dari faktor model mengikuti perkembangan zaman.
10. Faktor 10 dengan nama Irit Bahan Bakar memberi kontribusi sebesar 3.154%,
terbentuk dari faktor Irit bahan bakar dan Model sepeda motor.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan menggunakan
analisis faktor maka dapat didapat 10 faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian yaitu Motor Favorit, Keunggulan Honda, Secara Kredit, Suku Cadang,
Motor dengan sebutan Honda, Potongan harga, Pelayanan Dealer, Keragaman
Tipe, Model Modern dan Irit Bahan Bakar. Dari hasil temuan tersebut maka
130
penulis akan menyampaikan saran untuk pihak-pihak terkait. Adapun saran
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bagi peneliti yang akan datang, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi
untuk melakukan penelitian lebih lanjut, yaitu indikator-indikator apa saja
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk terutama
produk sepeda motor honda.
2. Pihak Perusahaan, dengan adanya hasil penelitian sepuluh faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian pihak perusahaan dapat menentukan
strategi-strategi untuk meningkatkan pangsa pasar sesuai trend yang terkini,
dan dapat dijadikan referensi untuk membuat kebijakan perusahaan.
Saran yang dapat diberikan untuk faktor yang nilainya kurang yaitu:
a. Pihak perusahaan Honda hendaknya melakukan kordinasi dengan dealer
untuk meningkatkan pelayanan agar dapat memuaskan konsumen.
b. Memberikan hadiah atau potongan harga pada even-even tertentu,
memberikan hadiah yang berkualitas melalui undian bagi mereka yang
melakukan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini dilakukan dengan
maksud untuk menarik perhatian masyarakat, dimana sebelum pihak
manajemen Honda sebaiknya memberikan brosur terlebih agar masyarakat
mengetahuinya
c. Meningkatkan inovasi model sepeda motor yang lebih kreatif dan canggih
agar lebih unggul dibanding sepeda motor merek lain.
131
d. Menangani segala keluhan konsumen tentang produk dan pelayanan baik
pelayanan pada saat membeli maupun pasca pembelian sepeda motor
motor Honda.
e. Memberi fasilitas dan sponsor kepada club-club sepeda motor untuk
mengembang ide-ide baru, melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat
bagi masyarakat seperti melakukan bakti sosial, pengobatan masal untuk
penyakit tertentu, melakukan perbaikan lingkungan misal penanaman
pohon bakau, penanaman pohon pada hutan gundul, melakukan kegiatan
kesenian bermitra dengan kelompok seni dan budaya untuk membantu
mengembangkan bakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan
persepsi dan citra merek sepeda motor Honda pada masyarakat yang pada
akhirnya akan meningkatkan pembelian.
3. Bagi konsumen dan pembaca pada umumnya, dapat dijadikan informasi yang
berguna dalam mempertimbangkan keputusan pembelian sepeda motor
terutama merek Honda.
132
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, Kurniawan Widyatma. “Analisis Pengaruh Faktor Harga Produk, Efek
Komunitas dan Kualitas Produk terhadap Brand Awareness untuk
Meningkatkan Brand Attitude (Studi Pada Konsumen Restoran Waroeng
Steak & Shake Di Kota Semarang )”, Skripsi Program Sarjana Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro 2011.
Alma, Buchari. “Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Edisi Revisi,
Penerbit Alfabeta, Bandung, 2007.
Bachriansyah, Rizky Amalina. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik
Iklan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk
Ponsel Nokia (Studi Kasus pada Masyarakat di Kota Semarang),” Skripsi,
Universitas Diponegoro Consume Bisnis Media, 2011.
Cravens, David W. “Pemasaran Strategis,” Edisi II, Erlangga, Jakarta, 1996.
Daryanto. “Konsumen dan Pelayanan Prima,” Penerbit Gava Media,
Yogyakarta,2011.
Farida Indriani & Dini Hendiarti. “Studi Mengenai Efektifitas Iklan terhadap Citra
Merek Maskapai Garuda Indonesia”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia
(Vol 8, No 1, Mei 2009). 83 – 106, 2009.
Ferdiansyah, Mochammad Reza. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kepercayaan Masyarakat terhadap Merek Motor Yamaha V-Ixion, Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta,
2009.
Ferdinand, Augusty. “Manajemen Pemasaran: Sebuah Pendekatan Strategik,”
Research Paper Series, BP. UNDIP, 2000.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,” Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang. 2005.
Ilmaya, Fahma, “Analisis Pengaruh Interaksi Harga dan Desain Produk terhadap
Keputusan Pembelian Batik di Eka Batik Semarang,” Skripsi. Program
Sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2011.
Jayakusumah, Herdi. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi (Studi
Kasus Pada Masyarakat Kota Bekasi),” Skripsi. Universitas Islam Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 1432 H/2011M.
133
Kartajaya, Hermawan. “On brand Seri 9 Elemen Marketing,” PT Izan Pustaka,
Bandung, 2002.
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, Penerbit
PT.Indeks, Jakarta, 2003.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. “Prinsip-Prinsip Pemasaran, Erlangga,
Jakarta, 2009.
____________. “Manajemen Pemasaran,” Jilid 1, Indeks, Jakarta, 2009.
____________.” Manajemen Pemasaran,” Jilid 2, Indeks, Jakarta, 2008.
____________.“Manajemen Pemasaran,”Edisi 13, Jilid 2, Indeks, Jakarta, 2013.
Lupiyoadi, Rambat dan A, Hamdani. “Manajemen Pemasaran Jasa.” 2006.
Penerbit.
Nurcahyo. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Membeli Sepeda
Motor Merek Honda (Studi Kasus Konsumen Sepeda Motor Merek Honda
di Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan,” Skripsi.
Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1431 H / 2010 M.
Nurjannah, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Dalam Menggunakan Ponsel GSM Tipe Qwerty,” Skripsi. Universitas
Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1431 H/ 2010M.
Rangkuti, Freddy, “The Power of Brands (Tehnik Mengelola Brand Equity dan
Strategi Pengembangan Merek),” Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2009.
Santoso, Singgih. Analisis Multivariate. Penerbit Elex Media Komputindo.
Jakarta, 2004.
Schiffman, L., Kanuk, L.L. “Perilaku Konsumen,” Edisi Ketujuh, Indeks, Jakarta,
(2008).
Simamora, Bilson. “Analisis Multivariate Pemasaran.” Penerbit Gramedia.
Jakarta, 2003.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis,” Alfabeta, Bandung, 2013.
____________. “Statisik untuk Penelitian,” Alfabeta, Bandung, 2007.
Supranto, J. “Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar.” Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
134
Swastha, Basu DH dan Sukotjo, Ibnu W. “Pengantar Bisnis Modern”, Penerbit
Liberty, Yogyakarta, 2002.
Swastha, Basu. “Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2011.
Tjiptono, Fandy. “Service Management, Mewujudkan Layanan Prima,” Penerbit
Andi, Yogyakarta. 2011.
Tjiptono, Fandy. “Strategi Pemasaran,” Andi Offset, Yogyakarta, .2002.
___________.“Brand Management & Strategi,” Penerbit Andi, Yogyakarta, 2008.
Umar, Husein. “Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen,” PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2000.
Wahana, Komputer dan Andi. “Pengolahan Data Statistik dengan SPSS,” Penerbit
Andi, Yoyakarta. 2006.
Wijayanti, Endang, “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian Toyota Kijang,” Jurnal Universitas Diponegoro Semarang,
2006.
Zulian Yamit. ”Manajemen Kualitas Produk & Jasa”, Penerbit Ekonisia,
Yogyakarta. 2005.
http://4.b.p.blogsport.com//4gtndgRICuo/UtaljnWI2sl/AAAAAAAAHns/IrFQA3
Syd91, diakses tanggal 28 Juli 2014.
http://ekonomi.metrotvnews. com/read /2014/04/08/227964/ indonesia-produsen-
sepeda-motor-terbesar-ketiga-di-dunia, diakses tanggal 4 Agustus 2014.
http://rizkisomadijaya.blogspot.com/2010/02/brand-image.html (Majid), diakses
tanggal 10 September 2014.
http://rizkisomadijaya.blogspot.com/2010/02/brand-image.html, diakses tanggal
28 Juli 2014.
http://www.astra-honda.com/index.php/sejarah-astra-hondamotor/http://www.
astra-honda.com/index.php/sejarah-astra-honda-motor/, diakses tanggal 3
Nopember 2014.
http://www.hasbihtc.com/sejarah-motor-honda- dari-masa-kemasa.html#ixzz3Qh9
ToAWt, diakses tanggal 3 Nopember 2014.
www.astra-honda.com/index.php/sejarah-astra-honda-motor/, diakses tanggal 3
Nopember 2014.
www.jurnal-sdm.blogspot.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2014.
135
Lampiran : 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan bahwa sebagai salah persyarata untuk meraih
gelar gelar kesarjanaan Strata Satu (S-1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, harus melaksanakan penelitian skripsi.
Untuk keperluan dimaksud saya melakukan penelitian dengan judul ''Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pengambilan Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda”.
Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu dan saudara/i untuk
membantu proses pelaksanaan penelitian ini dengan memberikan jawaban yang
sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini. Hasil Penelitian ini akan
digunakan untuk keperluan akademik. Demikian atas kesediaannya Bapak/Ibu dan
/Saudara/i dalam berpartisipasi untuk mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan
yang ada dalam kuesioner ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya,
Ashabul Yamin Ayil Jamil
136
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
Berilah tanda cek (√ ) pada kotak pilihan yang sesuai dengan pilihan anda.
II. PERTANYAAN KUESIONER
Berilah tanda (√ ) sesuai dengan pendapat anda dengan keterangan sebagai
berikut:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
CS = Cukup Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
1. Jenis Kelamin a. Laki-Laki b. Perempuan
2. Usia a. < 25 Tahun
b. 26 – 40 Tahun
c. > 40 Tahun
3. Pendidikan Terakhir a. ≤ SMA
b. Diploma
c. Sarjana S1,S2, S3
4. Status Pekerjaan a. Pelajar / Mahasiswa
b. Pegawai
c. Wirausaha
137
DAFTAR KUESIONER
I. Variabel Kualitas Produk
Dimensi Pertanyaan STS
1
TS
2
SC
3
S
4
SS
5
9. Performance
(kinerja)
1). Produk sepeda motor Honda
mempunyai keragaman tipe
2). Sepeda motor honda yang dikeluarkan
mempunyai kualitas baik.
10. Feature
(pelengkap)
3). Mempunyai fitur yang baik untuk
kenyamanan berkendaraan
11. Reability
(kehandalan)
4). Mempunyai mesin yang kuat dan
handal
12. Conforma
nce
(kesesuaian)
5). Spesifikasi peralatan sepeda motor
honda sesuai yang ditawarkan
6). Suku cadang yang digunakan asli dari
honda
13. Durability
(daya tahan)
7). Mempunyai reputasi baik dan tahan
lama
8). Sepeda motor honda irit bahan bakar
14. Serviceabi
lity (pelayanan)
9). Pelayanan yang diberikan dealer
sangat memuaskan
10). Terdapat layanan garansi terhadap
motor yang dikeluarkan.
15. Estetika
11). Memiliki design yang bagus
12). Model sepeda motor mengikuti
perkembangan zaman
16. Perceived
(persepsi)
13). Sepeda motor yang paling mengena di
hati adalah Honda
14). Membeli sepeda motor berarti
membeli Honda
138
II. Variabel Harga
Dimensi Pertanyaan STS
1
TS
2
SC
3
S
4
SS
5
1. Daftar harga
(price list)
1). Terdapat daftar harga yang sesuai
dengan tipe sepeda motor
2). Terdapat variasi harga sehingga
kinsmen dapat memilih sesuai
kemampuan.
3). Harga jual kembali sepeda motor
honda yang sudah dipakai lebih
tinggi dibanding merk lain
2. Diskon (discount)
4). Setiap pembelian honda diberikan
potongan harga yang menarik.
5). Apabila terdapat even maka akan
memberikan potongan harga yang
tinggi dan hadiah
3. Jangka waktu
pembayaran
(payment period)
6). Dapat dilakukan dengan pembelian
tunai
7). Terdapat penawaran pembayaran
jangka panjang bila membeli
secara kredit.
4. Syarat kredit(term
kredit)
8). Syarat-syarat kredit motor sangat
mudah.
9). Proses kredit yang diajukan cepat.
139
III. Variabel Citra Merk
Dimensi Pertanyaan STS
1
TS
2
SC
3
S
4
SS
5
1. Friendly
1. Sepeda motor honda mudah dikenali
konsumen
2. Sepeda motor Honda familiar dengan
konsumen
2. Modern
3. Model mengikuti perkembangan zaman
4. Banyak pilihan model sesuai keinginan
konsumen
3. Useful
5. Mempunyai kekuatan mesin yang handal
6. Sesuai dengan kebutuhan konsumen
4. Popular
7. Merek sangat terkenal di hati masyarakat
8. Sering menyebut sepeda motor adalah
Honda
5. Gentle
9. Suara mesin lebih halus
10. Sepeda motor Honda nyaman digunakan
6. Artifical
11. Kesedian suku cadang yang asli mudah
dijumpai
12. Memiliki bengkel terbesar
140
Lampiran 2 : Hasil Analisis Descriptives
Descriptives Kualitas Produk
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Keragaman tipe (X12) 105 2.00 3.00 5.00 425.00 4.0476
Mesin kuat dan handal (X14) 105 2.00 3.00 5.00 437.00 4.1619
Spesifikasi peralatan (X15) 105 2.00 3.00 5.00 425.00 4.0476
Suku cadang asli (X16) 105 3.00 2.00 5.00 407.00 3.8762
Baik dan tahan lama (X17) 105 2.00 3.00 5.00 437.00 4.1619
Irit bahan bakar (X18) 105 2.00 3.00 5.00 441.00 4.2000
Pelayanan dealer (X19) 105 3.00 2.00 5.00 385.00 3.6667
Layanan garansi (X10) 105 2.00 3.00 5.00 423.00 4.0286
Design bagus (X111) 105 2.00 3.00 5.00 398.00 3.7905
Model sepeda motor (X112) 105 3.00 2.00 5.00 402.00 3.8286
Paling mengena di hati (X113) 105 3.00 2.00 5.00 423.00 4.0286
Membeli motor Honda (X114) 105 3.00 2.00 5.00 411.00 3.9143
Valid N (listwise) 105
Frequency Table Kualitas Produk
Keragaman tipe (X12)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 17 16.2 16.2 16.2
Setuju 66 62.9 62.9 79.0
Sangat Setuju 22 21.0 21.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
Mesin kuat dan handal (X14)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 19 18.1 18.1 18.1
Setuju 50 47.6 47.6 65.7
Sangat Setuju 36 34.3 34.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
141
Spesifikasi peralatan (X15)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 24 22.9 22.9 22.9
Setuju 52 49.5 49.5 72.4
Sangat Setuju 29 27.6 27.6 100.0
Total 105 100.0 100.0
Suku cadang asli (X16)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 5 4.8 4.8 4.8
Cukup Setuju 31 29.5 29.5 34.3
Setuju 41 39.0 39.0 73.3
Sangat Setuju 28 26.7 26.7 100.0
Total 105 100.0 100.0
Baik dan tahan lama (X17)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0
Setuju 44 41.9 41.9 62.9
Sangat Setuju 39 37.1 37.1 100.0
Total 105 100.0 100.0
Irit bahan bakar (X18)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0
Setuju 40 38.1 38.1 59.0
Sangat Setuju 43 41.0 41.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
142
Pelayanan dealer (X19)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 10 9.5 9.5 9.5
Cukup Setuju 29 27.6 27.6 37.1
Setuju 52 49.5 49.5 86.7
Sangat Setuju 14 13.3 13.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
Layanan garansi (X10)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0
Setuju 58 55.2 55.2 76.2
Sangat Setuju 25 23.8 23.8 100.0
Total 105 100.0 100.0
Design bagus (X111)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 35 33.3 33.3 33.3
Setuju 57 54.3 54.3 87.6
Sangat Setuju 13 12.4 12.4 100.0
Total 105 100.0 100.0
Model sepeda motor (X112)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.9
Setuju 76 72.4 72.4 94.3
Sangat Setuju 6 5.7 5.7 100.0
Total 105 100.0 100.0
143
Paling mengena di hati (X113)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 6 5.7 5.7 5.7
Cukup Setuju 28 26.7 26.7 32.4
Setuju 28 26.7 26.7 59.0
Sangat Setuju 43 41.0 41.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
Membeli Motor berarti Honda (X114)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 5 4.8 4.8 4.8
Cukup Setuju 31 29.5 29.5 34.3
Setuju 37 35.2 35.2 69.5
Sangat Setuju 32 30.5 30.5 100.0
Total 105 100.0 100.0
Descriptives Harga
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Sesuai kemampuan (X22) 105 2.00 3.00 5.00 422.00 4.0190
Harga jual kembali (X23) 105 3.00 2.00 5.00 424.00 4.0381
Potongan harga menarik (X24) 105 3.00 2.00 5.00 372.00 3.5429
Even harga dan hadiah (X25) 105 3.00 2.00 5.00 383.00 3.6476
Dapat tunai (X26) 105 2.00 3.00 5.00 402.00 3.8286
Membeli secara kredit (X27) 105 3.00 2.00 5.00 422.00 4.0190
Syarat kredit mudah ( X28) 105 3.00 2.00 5.00 409.00 3.8952
Proses kredit cepat (X29) 105 3.00 2.00 5.00 405.00 3.8571
Valid N (listwise) 105
144
Frequency Table Harga
Sesuai kemampuan (X22)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 22 21.0 21.0 21.0
Setuju 59 56.2 56.2 77.1
Sangat Setuju 24 22.9 22.9 100.0
Total 105 100.0 100.0
Harga jual kembali (X23)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 25 23.8 23.8 25.7
Setuju 45 42.9 42.9 68.6
Sangat Setuju 33 31.4 31.4 100.0
Total 105 100.0 100.0
Potongan harga menarik (X24)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 6.7 6.7 6.7
Cukup Setuju 52 49.5 49.5 56.2
Setuju 28 26.7 26.7 82.9
Sangat Setuju 18 17.1 17.1 100.0
Total 105 100.0 100.0
Even harga dan hadiah (X25)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 6 5.7 5.7 5.7
Cukup Setuju 42 40.0 40.0 45.7
Setuju 40 38.1 38.1 83.8
Sangat Setuju 17 16.2 16.2 100.0
Total 105 100.0 100.0
145
Dapat tunai (X26)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 33 31.4 31.4 31.4
Setuju 57 54.3 54.3 85.7
Sangat Setuju 15 14.3 14.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
Membeli secara kredit (X27)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 21 20.0 20.0 21.9
Setuju 55 52.4 52.4 74.3
Sangat Setuju 27 25.7 25.7 100.0
Total 105 100.0 100.0
Syarat kredit mudah ( X28)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 34 32.4 32.4 33.3
Setuju 45 42.9 42.9 76.2
Sangat Setuju 25 23.8 23.8 100.0
Total 105 100.0 100.0
Proses kredit cepat (X29)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 35 33.3 33.3 34.3
Setuju 47 44.8 44.8 79.0
Sangat Setuju 22 21.0 21.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
146
Descriptives Citra Merek
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Mudah dikenali (X31) 105 2.00 3.00 5.00 423.00 4.0286
Familiar dengan konsumen (X32) 105 2.00 3.00 5.00 437.00 4.1619
Model mengikuti perkembangan
zaman (X33)
105 3.00 2.00 5.00 390.00 3.7143
Banyak pilihan model (X34) 105 4.00 1.00 5.00 388.00 3.6952
Mesin handal (X35) 105 2.00 3.00 5.00 465.00 4.4286
Sesuai kebutuhan (X36) 105 3.00 2.00 5.00 419.00 3.9905
Merek terkenal (X37) 105 4.00 1.00 5.00 420.00 4.0000
Motor dengan sebutan Honda (X38) 105 3.00 2.00 5.00 444.00 4.2286
Suara mesin halus (X39) 105 2.00 3.00 5.00 428.00 4.0762
Nyaman digunakan (X310) 105 2.00 3.00 5.00 438.00 4.1714
Kesediaan suku cadang (X311) 105 2.00 3.00 5.00 418.00 3.9810
Memiliki bengkel terbesar (X312) 105 4.00 1.00 5.00 437.00 4.1619
Valid N (listwise) 105
Frequency Table Citra Merek
Mudah dikenali (X31)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 28 26.7 26.7 26.7
Setuju 46 43.8 43.8 70.5
Sangat Setuju 31 29.5 29.5 100.0
Total 105 100.0 100.0
147
Familiar dengan konsumen (X32)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 19 18.1 18.1 18.1
Setuju 50 47.6 47.6 65.7
Sangat Setuju 36 34.3 34.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
Model mengikuti perkembangan zaman (X33)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 6.7 6.7 6.7
Cukup Setuju 28 26.7 26.7 33.3
Setuju 58 55.2 55.2 88.6
Sangat Setuju 12 11.4 11.4 100.0
Total 105 100.0 100.0
Banyak pilihan model (X34)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 5 4.8 4.8 5.7
Cukup Setuju 27 25.7 25.7 31.4
Setuju 64 61.0 61.0 92.4
Sangat Setuju 8 7.6 7.6 100.0
Total 105 100.0 100.0
Mesin handal (X35)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 11 10.5 10.5 10.5
Setuju 38 36.2 36.2 46.7
Sangat Setuju 56 53.3 53.3 100.0
Total 105 100.0 100.0
148
Sesuai kebutuhan (X36)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 21 20.0 20.0 21.9
Setuju 58 55.2 55.2 77.1
Sangat Setuju 24 22.9 22.9 100.0
Total 105 100.0 100.0
Merek terkenal (X37)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 1.9 1.9 1.9
Cukup Setuju 31 29.5 29.5 31.4
Setuju 35 33.3 33.3 64.8
Sangat Setuju 37 35.2 35.2 100.0
Total 105 100.0 100.0
Motor dengan sebutan Honda (X38)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 3 2.9 2.9 2.9
Cukup Setuju 15 14.3 14.3 17.1
Setuju 42 40.0 40.0 57.1
Sangat Setuju 45 42.9 42.9 100.0
Total 105 100.0 100.0
Suara mesin halus (X39)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 21 20.0 20.0 20.0
Setuju 55 52.4 52.4 72.4
Sangat Setuju 29 27.6 27.6 100.0
Total 105 100.0 100.0
149
Nyaman digunakan (X310)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 10 9.5 9.5 9.5
Setuju 67 63.8 63.8 73.3
Sangat Setuju 28 26.7 26.7 100.0
Total 105 100.0 100.0
Kesediaan suku cadang (X311)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Cukup Setuju 27 25.7 25.7 25.7
Setuju 53 50.5 50.5 76.2
Sangat Setuju 25 23.8 23.8 100.0
Total 105 100.0 100.0
Memiliki bengkel terbesar (X312)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Cukup Setuju 21 20.0 20.0 21.0
Setuju 42 40.0 40.0 61.0
Sangat Setuju 41 39.0 39.0 100.0
Total 105 100.0 100.0
150
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas
Correlations Kualitas Produk Correlations
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 TotSX1
X11
Pearson Correlation 1 .531** .128 .051 -.093 .106 .064 .102 .353** .152 -.047 .137 .055 .178 .385**
Sig. (2-tailed) .000 .195 .608 .346 .281 .515 .300 .000 .123 .631 .162 .574 .069 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X12 Pearson Correlation .531** 1 .057 .426** .083 .030 .362** .082 .279** .278** .123 .145 .130 .149 .496** Sig. (2-tailed) .000 .561 .000 .399 .765 .000 .403 .004 .004 .211 .140 .188 .129 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X13 Pearson Correlation .128 .057 1 .233* .130 .048 .067 .279** -.122 .027 -.198* .067 -.041 -.126 .197* Sig. (2-tailed) .195 .561 .017 .186 .625 .500 .004 .215 .785 .042 .496 .675 .200 .044 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X14 Pearson Correlation .051 .426** .233* 1 .156 .033 .331** -.007 .027 .233* .138 .255** .093 .022 .390** Sig. (2-tailed) .608 .000 .017 .112 .737 .001 .943 .782 .017 .161 .009 .348 .822 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X15 Pearson Correlation -.093 .083 .130 .156 1 .589** .310** -.035 .158 .238* .419** .329** .380** .128 .533** Sig. (2-tailed) .346 .399 .186 .112 .000 .001 .721 .108 .014 .000 .001 .000 .193 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X16 Pearson Correlation .106 .030 .048 .033 .589** 1 .329** -.108 .426** .288** .453** .291** .308** .249* .590** Sig. (2-tailed) .281 .765 .625 .737 .000 .001 .273 .000 .003 .000 .003 .001 .010 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X17 Pearson Correlation .064 .362** .067 .331** .310** .329** 1 .128 .088 .048 .588** .388** .531** .310** .639** Sig. (2-tailed) .515 .000 .500 .001 .001 .001 .194 .373 .626 .000 .000 .000 .001 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X18 Pearson Correlation .102 .082 .279** -.007 -.035 -.108 .128 1 .030 .026 -.128 .181 .150 .252** .280** Sig. (2-tailed) .300 .403 .004 .943 .721 .273 .194 .758 .791 .191 .064 .127 .010 .004 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X19 Pearson Correlation .353** .279** -.122 .027 .158 .426** .088 .030 1 .519** .174 .132 .280** .405** .557** Sig. (2-tailed) .000 .004 .215 .782 .108 .000 .373 .758 .000 .076 .179 .004 .000 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X10 Pearson Correlation .152 .278** .027 .233* .238* .288** .048 .026 .519** 1 .191 .367** .089 .310** .516** Sig. (2-tailed) .123 .004 .785 .017 .014 .003 .626 .791 .000 .051 .000 .369 .001 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X111 Pearson Correlation -.047 .123 -.198* .138 .419** .453** .588** -.128 .174 .191 1 .345** .555** .404** .573** Sig. (2-tailed) .631 .211 .042 .161 .000 .000 .000 .191 .076 .051 .000 .000 .000 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X112 Pearson Correlation .137 .145 .067 .255** .329** .291** .388** .181 .132 .367** .345** 1 .373** .317** .584** Sig. (2-tailed) .162 .140 .496 .009 .001 .003 .000 .064 .179 .000 .000 .000 .001 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X113 Pearson Correlation .055 .130 -.041 .093 .380** .308** .531** .150 .280** .089 .555** .373** 1 .580** .668** Sig. (2-tailed) .574 .188 .675 .348 .000 .001 .000 .127 .004 .369 .000 .000 .000 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X114 Pearson Correlation .178 .149 -.126 .022 .128 .249* .310** .252** .405** .310** .404** .317** .580** 1 .627** Sig. (2-tailed) .069 .129 .200 .822 .193 .010 .001 .010 .000 .001 .000 .001 .000 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
TotSX1
Pearson Correlation .385** .496** .197* .390** .533** .590** .639** .280** .557** .516** .573** .584** .668** .627** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .044 .000 .000 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
151
Correlations Harga
Correlations
X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 TotSX2
X21
Pearson Correlation 1 .031 -.175 .439** .422** -.056 -.198* .096 .484** .407**
Sig. (2-tailed) .751 .074 .000 .000 .572 .043 .330 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X22 Pearson Correlation .031 1 .399** .083 .030 .382** .374** .323** -.052 .498** Sig. (2-tailed) .751 .000 .399 .761 .000 .000 .001 .597 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X23 Pearson Correlation -.175 .399** 1 .111 .153 .325** .625** .492** -.135 .576** Sig. (2-tailed) .074 .000 .261 .118 .001 .000 .000 .168 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X24 Pearson Correlation .439** .083 .111 1 .673** .184 -.063 .175 .271** .610** Sig. (2-tailed) .000 .399 .261 .000 .060 .526 .075 .005 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X25 Pearson Correlation .422** .030 .153 .673** 1 .297** .091 .230* .198* .651** Sig. (2-tailed) .000 .761 .118 .000 .002 .355 .018 .043 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X26 Pearson Correlation -.056 .382** .325** .184 .297** 1 .486** .401** .008 .600** Sig. (2-tailed) .572 .000 .001 .060 .002 .000 .000 .933 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X27 Pearson Correlation -.198* .374** .625** -.063 .091 .486** 1 .463** -.117 .533** Sig. (2-tailed) .043 .000 .000 .526 .355 .000 .000 .235 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X28 Pearson Correlation .096 .323** .492** .175 .230* .401** .463** 1 .123 .672** Sig. (2-tailed) .330 .001 .000 .075 .018 .000 .000 .211 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X29 Pearson Correlation .484** -.052 -.135 .271** .198* .008 -.117 .123 1 .361** Sig. (2-tailed) .000 .597 .168 .005 .043 .933 .235 .211 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
TotSX2
Pearson Correlation .407** .498** .576** .610** .651** .600** .533** .672** .361** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
152
Correlations Citra Merek
Correlations
X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312 TotSX3
X31
Pearson Correlation 1 .568** .403** .175 .353** .305** .365** .149 .441** .562** .218* .024 .646**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .074 .000 .002 .000 .130 .000 .000 .026 .809 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X32 Pearson Correlation .568** 1 .249* .229* .074 .231* .492** -.083 .349** .470** .563** -.029 .582** Sig. (2-tailed) .000 .011 .019 .451 .018 .000 .401 .000 .000 .000 .766 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X33 Pearson Correlation .403** .249* 1 .103 .185 .155 .238* .077 .208* .245* .188 .061 .449** Sig. (2-tailed) .000 .011 .295 .059 .114 .015 .433 .033 .012 .055 .539 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X34 Pearson Correlation .175 .229* .103 1 .093 .330** .351** .205* .182 .287** .346** .282** .517** Sig. (2-tailed) .074 .019 .295 .347 .001 .000 .036 .063 .003 .000 .004 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X35 Pearson Correlation .353** .074 .185 .093 1 .386** .078 .510** .444** .473** -.043 .345** .546** Sig. (2-tailed) .000 .451 .059 .347 .000 .429 .000 .000 .000 .663 .000 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X36 Pearson Correlation .305** .231* .155 .330** .386** 1 .415** .358** .471** .469** .133 .302** .651** Sig. (2-tailed) .002 .018 .114 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .176 .002 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X37 Pearson Correlation .365** .492** .238* .351** .078 .415** 1 .212* .353** .420** .464** .144 .669** Sig. (2-tailed) .000 .000 .015 .000 .429 .000 .030 .000 .000 .000 .144 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X38 Pearson Correlation .149 -.083 .077 .205* .510** .358** .212* 1 .317** .330** -.162 .536** .505** Sig. (2-tailed) .130 .401 .433 .036 .000 .000 .030 .001 .001 .098 .000 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X39 Pearson Correlation .441** .349** .208* .182 .444** .471** .353** .317** 1 .713** .260** .202* .691** Sig. (2-tailed) .000 .000 .033 .063 .000 .000 .000 .001 .000 .007 .039 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X310 Pearson Correlation .562** .470** .245* .287** .473** .469** .420** .330** .713** 1 .337** .289** .782** Sig. (2-tailed) .000 .000 .012 .003 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .003 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X311 Pearson Correlation .218* .563** .188 .346** -.043 .133 .464** -.162 .260** .337** 1 .056 .478** Sig. (2-tailed) .026 .000 .055 .000 .663 .176 .000 .098 .007 .000 .572 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
X312 Pearson Correlation .024 -.029 .061 .282** .345** .302** .144 .536** .202* .289** .056 1 .472** Sig. (2-tailed) .809 .766 .539 .004 .000 .002 .144 .000 .039 .003 .572 .000 N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
TotSX3
Pearson Correlation .646** .582** .449** .517** .546** .651** .669** .505** .691** .782** .478** .472** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
153
Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Kualitas Produk Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.772 14
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X11 51.6667 25.263 .248 .772
X12 51.5048 25.022 .401 .759
X13 51.6381 26.906 .072 .784
X14 51.3905 25.433 .267 .769
X15 51.5048 24.349 .425 .756
X16 51.6762 23.221 .467 .751
X17 51.3905 23.356 .543 .744
X18 51.3524 26.173 .139 .782
X19 51.8857 23.660 .434 .754
X10 51.5238 24.636 .414 .757
X111 51.7619 24.356 .482 .752
X112 51.7238 24.875 .512 .753
X113 51.5238 22.021 .548 .741
X114 51.6381 22.752 .507 .746
154
Reliability Harga
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.708 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X21 30.8476 12.034 .248 .705
X22 30.6381 11.541 .344 .690
X23 30.6190 10.796 .403 .679
X24 31.1143 10.429 .430 .673
X25 31.0095 10.279 .491 .660
X26 30.8286 11.066 .466 .670
X27 30.6381 11.195 .367 .686
X28 30.7619 10.318 .529 .653
X29 30.8000 12.104 .165 .723
155
Reliability Citra Merek
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 105 100.0
Excludeda 0 .0
Total 105 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.816 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
X31 44.6095 21.683 .546 .796
X32 44.4762 22.367 .479 .802
X33 44.9238 23.186 .319 .816
X34 44.9429 22.785 .402 .808
X35 44.2095 22.763 .442 .805
X36 44.6476 21.846 .558 .795
X37 44.6381 20.695 .551 .795
X38 44.4095 22.590 .375 .812
X39 44.5619 21.691 .610 .791
X310 44.4667 21.790 .731 .786
X311 44.6571 23.131 .360 .812
X312 44.4762 22.829 .335 .815
156
Lampiran 5 : Hasil Analisis Faktor
Analisis Faktor (Factor Analysis)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .628
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square
1722.209
df 595
Sig. .000
Nilai MSA Anti Image Correlation 1
Anti image
Anti-image Correlation X11 .347a
X12 .456a
X13 .382a
X14 .459a
X15 .592a
X16 .587a
X17 .604a
X18 .555a
X19 .684a
X10 .643a
X111 .696a
X112 .530a
X113 .789a
X114 .703a
X21 .388a
X22 .500a
X23 .750a
X24 .628a
X25 .522a
X26 .560a
X27 .733a
X28 .657a
X29 .606a
X31 .555a
X32 .612a
X33 .520a
X34 .641a
X35 .732a
X36 .828a
X37 .758a
X38 .615a
X39 .794a
X310 .762a
X311 .595a
X312 .724a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
157
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .656
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square
1638.582
df 561
Sig. .000
Nilai MSA Anti Image Correlation 2
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Anti image
Anti-image Correlation X12 .626a
X13 .433a
X14 .523a
X15 .610a
X16 .581a
X17 .660a
X18 .551a
X19 .624a
X10 .666a
X111 .686a
X112 .612a
X113 .786a
X114 .694a
X21 .420a
X22 .535a
X23 .743a
X24 .635a
X25 .527a
X26 .610a
X27 .722a
X28 .664a
X29 .615a
X31 .599a
X32 .609a
X33 .512a
X34 .700a
X35 .717a
X36 .842a
X37 .766a
X38 .619a
X39 .801a
X310 .789a
X311 .587a
X312 .697a
158
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .680
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1542.658
df 528
Sig. .000
Nilai MSA Anti Image Correlation 3
X12
Anti-image Correlation X12 .607a
X13 .430a
X14 .514a
X15 .610a
X16 .587a
X17 .741a
X18 .537a
X19 .619a
X10 .654a
X111 .725a
X112 .625a
X113 .784a
X114 .690a
X22 .612a
X23 .777a
X24 .543a
X25 .587a
X26 .650a
X27 .719a
X28 .666a
X29 .579a
X31 .735a
X32 .668a
X33 .552a
X34 .700a
X35 .724a
X36 .850a
X37 .763a
X38 .621a
X39 .798a
X310 .792a
X311 .637a
X312 .688a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
159
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .688
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 1488.362
df 496
Sig. .000
Nilai MSA Anti Image Correlation 4
X12
Anti-image Correlation X12 .609a
X14 .520a
X15 .621a
X16 .580a
X17 .738a
X18 .531a
X19 .609a
X10 .661a
X111 .704a
X112 .639a
X113 .782a
X114 .679a
X22 .614a
X23 .769a
X24 .538a
X25 .583a
X26 .662a
X27 .715a
X28 .669a
X29 .594a
X31 .730a
X32 .676a
X33 .648a
X34 .708a
X35 .720a
X36 .846a
X37 .759a
X38 .616a
X39 .792a
X310 .800a
X311 .687a
X312 .685a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
160
Communalities
Initial Extraction
X12 1.000 .776
X14 1.000 .638
X15 1.000 .637
X16 1.000 .790
X17 1.000 .792
X18 1.000 .766
X19 1.000 .780
X10 1.000 .780
X111 1.000 .738
X112 1.000 .729
X113 1.000 .750
X114 1.000 .782
X22 1.000 .570
X23 1.000 .716
X24 1.000 .796
X25 1.000 .827
X26 1.000 .610
X27 1.000 .810
X28 1.000 .569
X29 1.000 .550
X31 1.000 .698
X32 1.000 .776
X33 1.000 .668
X34 1.000 .664
X35 1.000 .682
X36 1.000 .538
X37 1.000 .700
X38 1.000 .735
X39 1.000 .726
X310 1.000 .784
X311 1.000 .686
X312 1.000 .668
Extraction Method: Principal Component Analysis.
161
Total Variance Explained
Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total % of
Variance
Cumulative
%
Total % of
Variance
Cumulative
%
1 6.596 20.611 20.611 6.596 20.611 20.611
2 2.941 9.191 29.802 2.941 9.191 29.802
3 2.361 7.377 37.178 2.361 7.377 37.178
4 2.242 7.005 44.183 2.242 7.005 44.183
5 1.970 6.157 50.340 1.970 6.157 50.340
6 1.652 5.163 55.503 1.652 5.163 55.503
7 1.421 4.441 59.944 1.421 4.441 59.944
8 1.286 4.020 63.964 1.286 4.020 63.964
9 1.251 3.910 67.875 1.251 3.910 67.875
10 1.009 3.154 71.029 1.009 3.154 71.029
11 .913 2.852 73.880
12 .796 2.487 76.368
13 .741 2.316 78.683
14 .719 2.246 80.929
15 .676 2.114 83.043
16 .606 1.895 84.937
17 .545 1.703 86.640
18 .475 1.485 88.125
19 .452 1.413 89.538
20 .429 1.341 90.879
21 .417 1.302 92.181
22 .336 1.051 93.232
23 .336 1.048 94.280
24 .331 1.035 95.316
25 .269 .841 96.157
26 .242 .757 96.914
27 .224 .700 97.614
28 .207 .646 98.260
29 .174 .544 98.805
30 .146 .456 99.260
31 .122 .380 99.640
32 .115 .360 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
162
Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X12 .355 .162 .008 -.196 .337 .089 .321 -.555 .136 -.185
X14 .273 .172 -.010 -.169 .386 .417 .269 -.308 .121 .010
X15 .439 .370 -.230 .387 .044 .191 -.129 .222 .020 -.007
X16 .429 .407 -.354 .239 .004 -.032 -.408 .115 .262 .093
X17 .513 .342 -.324 -.112 -.109 .264 .405 .042 .185 -.113
X18 .246 -.062 .340 .085 -.036 -.333 .559 .096 .050 .377
X19 .375 .273 -.213 -.044 .247 -.476 -.303 -.343 -.097 .110
X10 .329 .453 .094 .083 .458 -.203 -.253 -.281 -.129 .202
X111 .436 .504 -.423 -.061 -.202 .106 .001 .144 .007 -.195
X112 .431 .412 -.084 -.010 .141 .114 .202 .222 -.051 .491
X113 .608 .340 -.213 -.087 -.255 -.118 .217 .239 -.118 -.119
X114 .508 .367 -.034 -.214 -.105 -.453 .125 .087 -.311 -.078
X22 .337 -.038 -.130 .542 -.047 .223 .059 -.299 -.010 -.013
X23 .619 -.137 .059 .363 -.294 -.110 .022 -.197 .111 -.168
X24 .208 .218 .545 .192 .352 .106 -.003 .302 -.085 -.371
X25 .248 .111 .648 .303 .399 -.005 -.065 .200 -.092 -.172
X26 .425 -.205 .217 .480 -.002 .261 -.015 -.095 .022 .181
X27 .544 -.192 .120 .383 -.492 .008 -.136 -.213 .028 .100
X28 .522 -.103 .128 .425 -.100 .127 .150 .053 -.181 .071
X29 .258 .290 .325 -.338 .272 .130 -.120 .081 .251 .067
X31 .453 -.500 -.254 -.305 .103 .181 -.026 -.002 -.170 .112
X32 .376 -.597 -.323 -.047 .328 -.066 .215 .096 -.060 -.016
X33 .236 -.299 -.166 -.179 .200 .378 -.297 .266 .261 .229
X34 .412 -.229 .079 -.069 .022 -.463 .057 .119 .424 .133
X35 .493 -.091 .255 -.394 -.259 .272 -.112 -.051 -.222 .067
X36 .602 -.191 .119 -.213 -.068 -.073 -.228 -.128 -.007 -.031
X37 .558 -.343 -.236 -.037 .124 -.168 -.104 .025 .273 -.292
X38 .460 .068 .404 -.412 -.365 .085 -.133 -.031 .139 -.091
X39 .663 -.221 .041 -.153 .098 .073 -.156 .061 -.407 .062
X310 .755 -.307 .002 -.188 .044 .001 -.010 .043 -.267 -.089
X311 .344 -.443 -.192 .237 .382 -.222 .085 .190 .156 -.127
X312 .444 .041 .462 -.192 -.226 -.054 -.001 -.004 .403 .044
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 10 components extracted.
163
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X12 .056 .067 .049 .130 .133 .017 .203 .809 -.186 -.007
X14 .100 .102 .033 -.037 .007 .087 .043 .755 .183 .040
X15 .592 -.032 .351 .019 -.115 .223 .186 -.028 .248 -.051
X16 .563 -.149 .230 .121 .093 -.018 .464 -.126 .344 -.157
X17 .721 .057 .107 .081 .119 -.103 -.142 .441 .025 .107
X18 -.052 -.005 .136 .133 .166 .073 -.039 .025 -.185 .811
X19 .141 .115 .004 .159 .031 -.102 .829 .063 -.137 -.028
X10 .074 .043 .062 -.091 -.016 .262 .797 .218 .042 .085
X111 .827 .061 .034 -.030 .063 -.071 .099 .080 -.015 -.153
X112 .476 .138 .052 -.148 -.035 .075 .232 .150 .314 .526
X113 .756 .247 .070 .092 .161 .012 .046 -.013 -.211 .178
X114 .503 .311 -.122 .050 .170 .079 .351 -.068 -.438 .244
X22 .118 -.011 .694 .057 -.158 -.014 .058 .195 .002 -.071
X23 .189 .107 .662 .294 .300 .009 .060 -.003 -.224 -.017
X24 .077 .011 .029 .009 .084 .880 -.027 .069 -.042 -.018
X25 -.117 .027 .168 .037 .099 .862 .129 .013 -.006 .114
X26 -.074 .137 .692 .054 .047 .193 -.005 .062 .210 .133
X27 .074 .183 .773 .044 .338 -.129 .051 -.178 -.073 .020
X28 .175 .255 .606 .070 -.022 .217 -.050 -.017 -.024 .226
X29 .092 .049 -.234 -.066 .420 .321 .189 .267 .297 .075
X31 -.006 .689 .050 .312 -.021 -.222 -.062 .135 .225 -.006
X32 -.042 .444 .058 .670 -.247 -.096 -.096 .140 .089 .132
X33 .016 .263 -.025 .229 .089 -.050 -.077 .015 .721 -.093
X34 .007 -.011 .033 .577 .421 -.055 .156 -.098 .036 .337
X35 .083 .641 .104 -.214 .440 .006 -.064 .081 .050 -.001
X36 .040 .474 .178 .216 .429 .000 .210 .035 .002 -.067
X37 .167 .225 .142 .714 .205 -.027 .078 .072 .040 -.189
X38 .137 .308 .031 -.122 .771 .068 -.050 .047 -.038 -.038
X39 .119 .773 .179 .129 .072 .151 .176 .000 .068 .045
X310 .177 .741 .193 .332 .174 .102 .065 .080 -.048 .046
X311 -.012 .105 .153 .765 -.173 .143 .025 -.003 .092 .082
X312 .054 .030 .130 .073 .764 .122 -.003 .073 .044 .192
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 12 iterations.
164
Component Transformation Matrix
Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 .451 .509 .416 .329 .351 .139 .244 .178 .049 .145
2 .584 -.376 -.173 -.514 .055 .204 .381 .156 -.084 .037
3 -.459 .002 .078 -.282 .505 .609 -.080 -.021 -.127 .233
4 .001 -.408 .745 .078 -.395 .254 .045 -.223 -.018 .027
5 -.223 .011 -.284 .325 -.403 .456 .360 .427 .283 .047
6 .084 .167 .222 -.411 -.096 .091 -.472 .394 .524 -.277
7 .141 -.106 -.015 .096 -.181 -.052 -.467 .450 -.369 .606
8 .371 .039 -.310 .169 -.079 .379 -.361 -.552 .319 .221
9 .014 -.624 .004 .390 .500 -.142 -.097 .188 .378 -.020
10 -.173 .060 .092 -.279 -.046 -.348 .278 -.119 .489 .653
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
165
Lampiran 6 : Hasil Try Out
Correlations Kualitas Produk
Correlations
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X10 X111 X112 X113 X114 TotSX1
X11 Pearson Correlation 1 .224 .077 -.100 -.046 .375 -.030 .129 .602** -.066 .253 .153 .247 .335 .408
Sig. (2-tailed) .343 .746 .676 .848 .103 .902 .588 .005 .782 .282 .520 .293 .149 .074
X12 Pearson Correlation .224 1 .453* .426 .280 .105 .554* .616** .126 .449* .385 .553* .699** .510* .769** Sig. (2-tailed) .343 .045 .061 .233 .660 .011 .004 .595 .047 .094 .011 .001 .022 .000
X13 Pearson Correlation .077 .453* 1 .254 .320 .142 .320 .385 .024 .462* .033 .527* .246 .228 .529* Sig. (2-tailed) .746 .045 .281 .169 .549 .169 .094 .920 .040 .891 .017 .295 .334 .017
X14 Pearson Correlation -.100 .426 .254 1 .275 .084 .620** .331 .125 .487* .590** .426 .388 .319 .622** Sig. (2-tailed) .676 .061 .281 .240 .724 .004 .154 .601 .029 .006 .061 .091 .171 .003
X15 Pearson Correlation -.046 .280 .320 .275 1 .167 .286 .200 .075 .204 .442 .433 .256 .316 .493* Sig. (2-tailed) .848 .233 .169 .240 .482 .222 .397 .752 .389 .051 .056 .275 .174 .027
X16 Pearson Correlation .375 .105 .142 .084 .167 1 .206 .238 .620** .010 .045 .433 -.057 .316 .483* Sig. (2-tailed) .103 .660 .549 .724 .482 .383 .313 .004 .968 .849 .056 .811 .174 .031
X17 Pearson Correlation -.030 .554* .320 .620** .286 .206 1 .439 .129 .287 .467* .579** .513* .458* .712** Sig. (2-tailed) .902 .011 .169 .004 .222 .383 .053 .587 .220 .038 .007 .021 .042 .000
X18 Pearson Correlation .129 .616** .385 .331 .200 .238 .439 1 .040 .187 .327 .572** .206 .222 .587** Sig. (2-tailed) .588 .004 .094 .154 .397 .313 .053 .866 .430 .159 .008 .384 .347 .007
X19 Pearson Correlation .602** .126 .024 .125 .075 .620** .129 .040 1 .158 .277 .138 .232 .233 .483* Sig. (2-tailed) .005 .595 .920 .601 .752 .004 .587 .866 .506 .237 .561 .325 .324 .031
X10 Pearson Correlation -.066 .449* .462* .487* .204 .010 .287 .187 .158 1 .214 .341 .134 .197 .457* Sig. (2-tailed) .782 .047 .040 .029 .389 .968 .220 .430 .506 .365 .142 .572 .405 .043
X111 Pearson Correlation .253 .385 .033 .590** .442 .045 .467* .327 .277 .214 1 .343 .314 .315 .582** Sig. (2-tailed) .282 .094 .891 .006 .051 .849 .038 .159 .237 .365 .138 .177 .176 .007
X112 Pearson Correlation .153 .553* .527* .426 .433 .433 .579** .572** .138 .341 .343 1 .353 .445* .765** Sig. (2-tailed) .520 .011 .017 .061 .056 .056 .007 .008 .561 .142 .138 .127 .049 .000
X113 Pearson Correlation .247 .699** .246 .388 .256 -.057 .513* .206 .232 .134 .314 .353 1 .426 .622** Sig. (2-tailed) .293 .001 .295 .091 .275 .811 .021 .384 .325 .572 .177 .127 .061 .003
X114 Pearson Correlation .335 .510* .228 .319 .316 .316 .458* .222 .233 .197 .315 .445* .426 1 .671** Sig. (2-tailed) .149 .022 .334 .171 .174 .174 .042 .347 .324 .405 .176 .049 .061 .001
TotSX1
Pearson Correlation .408 .769** .529* .622** .493* .483* .712** .587** .483* .457* .582** .765** .622** .671** 1
Sig. (2-tailed) .074 .000 .017 .003 .027 .031 .000 .007 .031 .043 .007 .000 .003 .001
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
166
Correlations Harga
Correlations
X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 TotSX2
X21 Pearson Correlation 1 .637** .304 .324 .595** .444* .425 .563** .229 .717**
Sig. (2-tailed)
.003 .193 .164 .006 .050 .062 .010 .330 .000
X22 Pearson Correlation .637** 1 .039 .490* .563** .268 .000 .393 .217 .570**
Sig. (2-tailed) .003
.871 .028 .010 .254 1.000 .086 .357 .009
X23 Pearson Correlation .304 .039 1 .033 .393 .280 .393 .548* .607** .647**
Sig. (2-tailed) .193 .871
.892 .087 .232 .087 .012 .005 .002
X24 Pearson Correlation .324 .490* .033 1 .473* .506* -.237 .434 -.046 .488*
Sig. (2-tailed) .164 .028 .892
.035 .023 .315 .056 .848 .029
X25 Pearson Correlation .595** .563** .393 .473* 1 .611** .429 .623** .386 .831**
Sig. (2-tailed) .006 .010 .087 .035
.004 .059 .003 .093 .000
X26 Pearson Correlation .444* .268 .280 .506* .611** 1 .339 .592** .288 .712**
Sig. (2-tailed) .050 .254 .232 .023 .004
.143 .006 .218 .000
X27 Pearson Correlation .425 .000 .393 -.237 .429 .339 1 .374 .496* .529*
Sig. (2-tailed) .062 1.000 .087 .315 .059 .143
.104 .026 .017
X28 Pearson Correlation .563** .393 .548* .434 .623** .592** .374 1 .481* .843**
Sig. (2-tailed) .010 .086 .012 .056 .003 .006 .104
.032 .000
X29 Pearson Correlation .229 .217 .607** -.046 .386 .288 .496* .481* 1 .645**
Sig. (2-tailed) .330 .357 .005 .848 .093 .218 .026 .032
.002
TotSX2
Pearson Correlation .717** .570** .647** .488* .831** .712** .529* .843** .645** 1
Sig. (2-tailed) .000 .009 .002 .029 .000 .000 .017 .000 .002
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
167
Correlations Citra Merek
Correlations
X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X310 X311 X312 TotSX3
X31 Pearson Correlation 1 .632** .295 -.062 .648** .160 -.040 .087 .452* .662** .422 .211 .481*
Sig. (2-tailed) .003 .207 .796 .002 .501 .866 .714 .045 .001 .064 .371 .032
X32 Pearson Correlation .632** 1 .228 -.033 .608** .304 .013 .285 .345 .302 .205 .312 .477*
Sig. (2-tailed) .003 .333 .891 .004 .192 .958 .224 .137 .196 .387 .180 .034
X33 Pearson Correlation .295 .228 1 .423 .565** .395 .147 .237 .224 .364 .601** .309 .570**
Sig. (2-tailed) .207 .333 .063 .009 .084 .536 .314 .343 .115 .005 .185 .009
X34 Pearson Correlation -.062 -.033 .423 1 .064 .593** .802** .441 .137 .241 .410 .624** .651**
Sig. (2-tailed) .796 .891 .063 .790 .006 .000 .052 .564 .307 .073 .003 .002
X35 Pearson Correlation .648** .608** .565** .064 1 .436 .180 .333 .486* .670** .541* .276 .673**
Sig. (2-tailed) .002 .004 .009 .790 .055 .448 .152 .030 .001 .014 .239 .001
X36 Pearson Correlation .160 .304 .395 .593** .436 1 .610** .638** .281 .424 .551* .657** .787**
Sig. (2-tailed) .501 .192 .084 .006 .055 .004 .002 .230 .063 .012 .002 .000
X37 Pearson Correlation -.040 .013 .147 .802** .180 .610** 1 .516* .338 .341 .437 .559* .690**
Sig. (2-tailed) .866 .958 .536 .000 .448 .004 .020 .146 .141 .054 .010 .001
X38 Pearson Correlation .087 .285 .237 .441 .333 .638** .516* 1 .227 .508* .405 .773** .722**
Sig. (2-tailed) .714 .224 .314 .052 .152 .002 .020 .335 .022 .076 .000 .000
X39 Pearson Correlation .452* .345 .224 .137 .486* .281 .338 .227 1 .671** .521* .220 .591**
Sig. (2-tailed) .045 .137 .343 .564 .030 .230 .146 .335 .001 .019 .352 .006
X310 Pearson Correlation .662** .302 .364 .241 .670** .424 .341 .508* .671** 1 .618** .472* .756**
Sig. (2-tailed) .001 .196 .115 .307 .001 .063 .141 .022 .001 .004 .036 .000
X311 Pearson Correlation .422 .205 .601** .410 .541* .551* .437 .405 .521* .618** 1 .347 .734**
Sig. (2-tailed) .064 .387 .005 .073 .014 .012 .054 .076 .019 .004 .134 .000
X312 Pearson Correlation .211 .312 .309 .624** .276 .657** .559* .773** .220 .472* .347 1 .768**
Sig. (2-tailed) .371 .180 .185 .003 .239 .002 .010 .000 .352 .036 .134 .000
TotSX3
Pearson Correlation .481* .477* .570** .651** .673** .787** .690** .722** .591** .756** .734** .768** 1
Sig. (2-tailed) .032 .034 .009 .002 .001 .000 .001 .000 .006 .000 .000 .000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
168
Try Out Reliability
Reliability Kualitas Produk Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.841 14
Reliability Harga
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.832 9
Reliability Citra Merek
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.877 12