16
Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi Vol. 4, No. 1, Mei 2012, 113 - 126 113 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2010 M. Umar Mai Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung Abstract This study aims to determine and analyze the influence of profitability, growth opportunities, firm size, and firm’s life-cycle stage on dividend policy. The sample used was the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange with the observation period starting in 2004 to 2010. The results showed that: 1) Profitability is measured as the ratio of earnings after tax to the book value of total equity (return on equity) have a positive and significant impact on dividend policy represented by dividend payout ratio; 2) Growth opportunities is measured as the percent change in a firm’s total assets have a negative effect and significant impact on dividend policy, represented by dividend payout ratio; 3) Firm size is measured as the book value of total assets have a negative effect and significant impact on dividend policy, represented by dividend payout ratio; and 4) Firm’s life-cycle stage is measured as the ratio of retained earnings to total book equity does not affect significantly to dividend policy represented by dividend payout ratio . Key Word: dividend policy, profitability, growth opportunities, firm size, firm’s life- cycle stage. return on equity, dividend payout ratio, and total assets. PENDAHULUAN Dividen merupakan bentuk distribusi laba yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi lembar saham yang dimilikinya (Martin et al., 1994). Bagi investor dividen merupakan komponen return disamping capital gain, sedangkan bagi perusahaan kebijakan dividen adalah suatu keputusan yang sangat penting. Pentingnya kebijakan dividen bagi perusahaan karena pembayaran dividen mungkin akan mensejahterakan para pemilik saham yang pada gilirannya akan mempengaruhi nilai perusahaan, namun di sisi lain laba ditahan merupakan sumber dana internal yang terbesar dan terpenting bagi pertumbuhan perusahaan (Brigham dan Houston, 2006). Literatur keuangan menyarankan bahwa sebaiknya perusahaan menetapkan kebijakan dividen yang optimal, yaitu kebijakan yang menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa mendatang yang dapat memaksimalkan harga saham (Van Horne et al., 2004). Menjelaskan kebijakan dividen merupakan suatu hal yang sulit dan merupakan tantangan bagi ahli ekonomi bidang keuangan. Meskipun beberapa dekade yang lalu telah banyak dilakukan studi, dan telah banyak fakta yang berhasil dikumpulkan, namun para ahli mengakui ternyata masih harus melengkapi

ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi

Vol. 4, No. 1, Mei 2012, 113 - 126

113

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004-2010

M. Umar Mai Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

Abstract

This study aims to determine and analyze the influence of profitability, growth opportunities, firm size, and firm’s life-cycle stage on dividend policy. The sample used was the manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange with the observation period starting in 2004 to 2010. The results showed that: 1) Profitability is measured as the ratio of earnings after tax to the book value of total equity (return on equity) have a positive and significant impact on dividend policy represented by dividend payout ratio; 2) Growth opportunities is measured as the percent change in a firm’s total assets have a negative effect and significant impact on dividend policy, represented by dividend payout ratio; 3) Firm size is measured as the book value of total assets have a negative effect and significant impact on dividend policy, represented by dividend payout ratio; and 4) Firm’s life-cycle stage is measured as the ratio of retained earnings to total book equity does not affect significantly to dividend policy represented by dividend payout ratio . Key Word: dividend policy, profitability, growth opportunities, firm size, firm’s life-cycle stage. return on equity, dividend payout ratio, and total assets.

PENDAHULUAN

Dividen merupakan bentuk distribusi laba yang dibagikan oleh perusahaan

kepada pemegang saham sesuai dengan proporsi lembar saham yang dimilikinya

(Martin et al., 1994). Bagi investor dividen merupakan komponen return disamping

capital gain, sedangkan bagi perusahaan kebijakan dividen adalah suatu keputusan

yang sangat penting. Pentingnya kebijakan dividen bagi perusahaan karena

pembayaran dividen mungkin akan mensejahterakan para pemilik saham yang pada

gilirannya akan mempengaruhi nilai perusahaan, namun di sisi lain laba ditahan

merupakan sumber dana internal yang terbesar dan terpenting bagi pertumbuhan

perusahaan (Brigham dan Houston, 2006). Literatur keuangan menyarankan bahwa

sebaiknya perusahaan menetapkan kebijakan dividen yang optimal, yaitu kebijakan

yang menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa

mendatang yang dapat memaksimalkan harga saham (Van Horne et al., 2004).

Menjelaskan kebijakan dividen merupakan suatu hal yang sulit dan

merupakan tantangan bagi ahli ekonomi bidang keuangan. Meskipun beberapa

dekade yang lalu telah banyak dilakukan studi, dan telah banyak fakta yang berhasil

dikumpulkan, namun para ahli mengakui ternyata masih harus melengkapi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi

Keuangan

114

pemahaman tetang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dan cara

bagaimana faktor-faktor itu saling berhubungan. Brealey dan Myers (2005)

mengurutkan dividen sebagai salah satu dari sepuluh permasalahan yang penting

yang tak terpecahkan di dalam keuangan menguatkan pernyataan ini.

Fama dan French (2001) menemukan bukti bahwa ada tiga karakteristik

yang mempengaruhi perusahaan untuk membayar dividends, yaitu ukuran

perusahaan, profitabilitas, dan peluang-peluang investasi. Megginson (1997)

menyatakan bahwa perusahaan yang berada dalam industri yang mature

cenderung untuk membayarkan lebih banyak deviden daripada perusahaan yang

masih muda dan sedang mengalami pertumbuhan. Sejalan dengan itu, De Angelo,

De Angelo dan Stulz (2006) menyatakan bahwa dividen cenderung dibayar oleh

perusahaan yang berada pada tahapan mature dimana kesempatan untuk

berkembangan sudah rendah dan tingkat keuntungan yang diperoleh sudah tinggi.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

menguji kembali faktor-faktor penentu dari suatu kebijakan pembayaran dividen

perusahaan. Khususnya, penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan:

Apakah profitabilitas (profitability), tahapan daur hidup (life-cycle stage), peluang

pertumbuhan (growth opportunities), dan ukuran perusahaan (firm size)

berpengaruh terhadap kebijakan pembayaran dividen?

TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Hubungan Profitabilitas dengan Kebijakan Dividen

Studi DeAngelo dan DeAngelo (1990) dan DeAngelo dan Skinner (1992)

menemukan bukti bahwa profitability berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kebijakan dividen. Pruitt and Gitman (1991) di U.S. menemukan bukti bahwa

kebijakan dividen suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh tingkat profitability

pada periode yang berjalan dan periode-periode sebelumnya, temuan ini sejalan

dengan hasil penelitian Baker dan Powell (2000). Studi Baker, Veit, dan Powell

(2001) menemukan bukti di perusahaan-perusahaan Nasdaq bahwa pembayaran

dividen sangat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu stabilitas dari earnings, tingkat

earnings pada periode yang bersangkutan, dan tingkat earnings yang diharapkan

pada periode-periode yang akan datang, temuan ini sejalan dengan hasil penelitian

dari Baker, Mukherjee, dan Paskelian (2005).

Goaied, dan Belanes (2006) menemukan bukti di Tunisia bahwa profitability

berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend yield. Denis dan Osobov

(2007) menemukan bukti di enam negara yaitu; U.S.A., Kanada, United Kingdom,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

M. Umar Mai

115

Jerman, Prancis dan Jepang, bahwa profitability berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kebijakan pembayaran dividen. Al-Malkawi (2007) menemukan bukti di

Jordania bahwa profitability berpengaruh positif terhadap dividend yield. Hedensted

dan Raaballe (2007) menyimpulkan bahwa kemurahan hati dari perusahaan-

perusahaan di Denmark dalam pembayaran dividen adalah secara positif

berhubungan dengan return on equity. Dengan demikian, berdasarkan telaah

pustaka yang telah diuraikan maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1:

Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan pembayaran dividen. Hubungan Peluang Pertumbuhan Perusahaan dengan Kebijakan Dividen

Smith dan Watts (1992) serta Gaver dan Gaver (1993) menemukan bahwa

perusahaan high growth membayar dividen yang rendah. Perusahaan high growth

mempunyai kesempatan investasi yang lebih tinggi daripada low growth sehingga

memerlukan dana yang cukup besar untuk investasi. Dana internal akan lebih

murah dibandingkan dengan mencari pendanaan eksternal (leverage dan atau

penerbitan ekuitas baru) sehingga penggunaan dana internal yang tinggi akan

mengurangi porsi earnings yang dibagikan sebagai dividen.

Megginson (1997) menyatakan bahwa di Amerika rata-rata nisbah

pembayaran deviden suatu industri adalah berhubungan positif dengan

ketersediaan set kesempatan investasi. Sementara itu, Allen dan Michaely (2002)

menyatakan bahwa penurunan dalam kesempatan investasi akan menghasilkan

peningkatan dalam aliran kas bebas, dimana hal ini akan mendorong pada

peningkatan pembayaran deviden. Hasil studi Smith dan Watts (1992) menyatakan

bahwa bahwa perusahaan dengan kesempatan bertumbuh yang lebih besar

memiliki tingkat hasil deviden yang rendah, leverage yang rendah, dan kompensasi

pada eksekutif yang tinggi.

Gaver dan Gaver (1993) melakukan penelitian lanjutan terhadap temuan

Smith dan Watts (1992), hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif

antara kesempatan investasi dengan tingkat hasil dividen. Gul (1999) melakukan

penelitian untuk masalah yang sama di China. Hasilnya menunjukkan bahwa set

kesempatan investasi memiliki hubungan negatif dengan penentuan kebijakan

pembayaran deviden. Dengan demikian, berdasarkan telaah pustaka yang telah

diuraikan maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Hipotesis 2:

Peluang pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi

Keuangan

116

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen

Semakin besar ukuran perusahan maka dividen yang dibagikan akan

bertambah pula (Gaver dan Gaver; 1993). Menurut Crutchley dan Hansen (1989)

perusahaan besar akan menghadapi liquidity based diversification cost bagi

manajer yang semakin tinggi, dan flotation cost yang rendah. Selanjutnya, flotation

cost yang rendah didukung dengan pembagian dividen yang tinggi. Selanjutnya,

Papadopoulos dan Charalambidis (2007) berdasarkan hasil penelitiannya di Athens

Stock Exchange, menemukan bukti bahwa firm size berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pembayaran dividen tunai. Al-Malkawi (2007) menemukan bukti

di Jordania bahwa firm size berpengaruh positif terhadap dividend yield.

Dickens, Casey, dan Newman (2002) menemukan bukti di U.S. bahwa bank-

bank yang berukuran besar, dan mungkin mempunyai biaya kebangkrutan yang

lebih rendah, membayar dividends lebih tinggi, temuan ini sejalan dengan hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan Barclay, Smith, and Watts (1995) pada

perusahaan-perusahaan manufaktur di U.S. Denis dan Osobov (2007) menemukan

bukti di enam negara U.S..A, Kanada, United Kingdom, Jerman, Prancis dan

Jepang, bahwa dividen, yang diukur dengan dummy variable, dipengaruhi positif

oleh firm size.

Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa teori keagenan menggunakan tiga

asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri

(self interest); (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

mendatang (bounded rationality); dan (3) manusia selalu menghindari risiko (risk

averse). Berdasarkan pada asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai

manusia akan bertindak opportunistic, yaitu akan mengutamakan kepentingan bagi

pribadinya. Dalam situasi ini, maksimisasi kekayaan pemegang saham akan

mengambil tempat dibagian belakang jika muncul konflik dengan tujuan manajer.

Tujuan utama para manajer adalah memaksimalkan besarnya perusahaan, karena

dengan menciptakan perusahaan yang tumbuh cepat dan besar, manajer (i)

meningkatkan keamananan akan pekerjaan mereka, karena kecil kemungkinan

perusahaan akan diambil alih secara paksa, (ii) meningkatkan jabatan, status, dan

gaji mereka, serta (iii) meningkatkan kesempatan bagi manajer tingkat bawah dan

menengah. Lebih jauh, karena manajer perusahaan besar hanya memiliki saham

dalam presentase yang kecil, maka mereka hanya memikirkan gaji serta kebutuhan

akan barang mewah, dan menyumbangkan dana perusahaan untuk nama baik

mereka, tetapi atas beban pemegang saham lainnya (Brigham dan Houston, 2001).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

M. Umar Mai

117

Sejalan dengan teori keagenan, Naceur, Goaied, dan Belanes (2006)

menemukan bukti di Tunisia bahwa firm size berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap dividend yield. Hasil penelitian Hedensted dan Raaballe (2007)

menyimpulkan bahwa kemurahan hati dari perusahaan-perusahaan di Denmark

dalam pembayaran dividen adalah secara negatif berhubungan dengan

concentrated owner structure dan firm size. Dengan demikian, berdasarkan telaah

pustaka yang telah diuraikan di atas maka hipotesis yang diajukan adalah mengacu

pada agency theory dan hasil-hasil penelitian yang dirujuk terakhir, yaitu sebagai

berikut:

Hipotesis 3:

Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan pembayaran dividen Hubungan Tahapan Daur Hidup Perusahaan dengan Kebijakan Dividen

Senchak dan Lee (1980) menemukan bukti bahwa pada saat mengalami

pertumbuhan pesat (tahapan growth), perusahaan yang mengadopsi full financing

position maka tidak akan membayar dividen sama sekali. Pada tahap pertumbuhan

rendah (tahapan mature), perusahaan tetap menggunakan kebijakan zero dividend,

namun untuk pembiayaan dipergunakan bauran hutang dan laba ditahan. Pada

tahap pertumbuhan negatif (tahapan decline), perusahaan akan melakukan

kebijakan liquidating dividend dan kebijakan pembayaran hutang.

Penelitian empiris yang dilakukan Fama dan French (2001) membagi

tahapan daur hidup menjadi dua yakni strong growth (tahapan growth) dan low

growth (tahapan mature). Dengan mempergunakan 750 sampel untuk periode tahun

1963 sampai dengan tahun 1998, menemukan adanya hubungan antara tahapan

daur hidup dengan kebijakan pembayaran dividen, dimana perusahaan pada

tahapan growth cenderung untuk mempertahankan labanya. Hal ini berbeda dengan

perusahaan pada tahapan mature, ditandai dengan kencenderungan pembayaran

dividen.

Grullon, Michaely dan Swaminathan (2002) menyatakan bahwa ketika

perusahaan masuk pada tahap daur hidup mature, maka kesempatan investasi

akan menjadi berkurang. Pada saat perusahaan mencapai tahapan mature, maka

pada saat itu pula terjadi penurunan risiko sistematis. Penurunan risiko ini

disebabkan karena asset yang ada saat ini mengalami penurunan risiko dan

perusahaan menghadapi kesempatan untuk tumbuh kembang yang semakin kecil.

Penurunan kesempatan investasi akan mendorong pada peningkatan aliran kas

bebas, sehingga akhirnya berdampak pada peningkatan pembayaran dividen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi

Keuangan

118

Hasil penelitian De Angelo, De Angelo dan Stulz (2006) menyatakan bahwa

dividen cenderung dibayar oleh perusahaan yang berada pada tahapan mature

dimana kesempatan untuk berkembangan sudah rendah dan tingkat keuntungan

yang diperoleh sudah tinggi. Sedangkan perusahaan yang berada pada tahapan

growth dengan kesempatan investasi yang tinggi cenderung untuk

mempertahankan labanya daripada membayar dalam bentuk dividen. Dengan

demikian, berdasarkan telaah pustaka yang telah diuraikan maka hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut:

Hipotesis 4:

Tahapan daur hidup perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan deviden METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan periode pengamatan mulai tahun 2004

sampai tahun 2010. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling, dengan kriteria sebagai berikut; (1) Perusahaan menerbitkan laporan

keuangan dari tahun 2004 sampai tahun 2010; (2) Perusahaan memiliki data

laporan keuangan lengkap selama periode yang diamati; (3) Perusahaan

membagikan dividen tunai. Berdasarkan pada kriteria-kriteria pemilihan sampel

tersebut, maka diperoleh sebanyak 294 sampel perusahaan. Selanjutnya untuk

mendapatkan normalitas data secara multivariate, maka sebanyak 94 sampel

perusaan yang bersifat outlier dibuang. Dengan demikian, penelitian ini hanya

menggunakan 200 sampel perusahaan.

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan satu model persamaan regresi dari lima model

yang disarankan oleh Gujarati (2003) untuk menangani pooled data atau gabungan

antara crossection data dan time series data. Model yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Pooled Regression Model, yaitu suatu model yang relatif

sederhana karena mengasumsikan intercept dan koefisien regresi (slope) adalah

konstan untuk setiap perusahaan dan periode yang dianalisis. Dengan demikian

metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Adapun, model

persamaan regresi linier berganda yang dimaksud dapat dikemukakan sebagai

berikut:

DPR = α0 + α1 ROE + α2 GROWTH + α3 SIZE + α4 RE/EQ + ε.................(1)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

M. Umar Mai

119

Berdasarkan pada persamaan regresi linier berganda di atas, dapat

diketahui bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel

dependen dan empat independen, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Dependent Variable:

Penelitian ini hanya menggunakan satu dependent variable, yaitu kebijakan

dividen (dividend policy) yang diproksi dengan Dividend Payout Ratio (DPR) dan

diperoleh dengan menggunakan rumus:

EAT

DPSDPR

Dimana:

DPS = Dividend Per Share; dan EPS = Earnings Per Share

Independent Variable:

Penelitian ini menggunakan empat idependent variable yaitu terdiri dari:

profitability, growth opportunities; life-cycle stage; dan firm size. Selanjutnya, untuk

menentukan nilai dari masing-masing variabel independen tersebut, maka akan

digunakan rumus sebagai berikut:

1. Profitability:

Profitabilitas diproksi dengan Return on Equity (ROE), yaitu rasio Earnings

After Tax ( EAT)/Book Value of Equity, atau menggunakan rumus sebagai berikut:

EquityTotal

EATROE

2 Growth Opportunities:

Peluang pertumbuhan atau growth opportunities (GROWTH) diproksi

dengan persentase perubahan dalam total assets selama setahun, atau

menggunakan rumus:

1

1

t

tt

A

AAGROWTH

Dimana

At = Nilai total asset suatu perusahaan pada suatu tahun tertentu (t) At-1 = Nilai total asset untuk suatu perusahaan pada satu tahun sebelumnya (t-1)

3. Firm Size

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi

Keuangan

120

Ukuran perusahaan (Firm Size) diproksi dengan total assets, atau dapat

dituliskan sebagai berikut: AssetsTotalASIZE t

4. Life-Cycle Stage

Tahapan daur hidup (life-cycle stage) perusahaan diproksi dengan Ratio

Retained Earning to The Book Value of Total Equity (RE/EQ).

EquityTotal

EarningtainedEQRE

Re/

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa penelitian ini menggunakan metode

analisis data regresi linier berganda dengan program SPSS for Windows versi 15.

Adapun, hasil analisis tersebut dapat disajikan pada Tabel 1, sebagai berikut:

TABEL 1

SIGNIFIKANSI KOEFISIEN REGRESI PENGARUH ROE, RE/EQ, GROWTH , DAN SIZE TERHADAP DPR

Unstandardized Coefficients

B Std. Error t - statistics Sig.

Constanta 0,301 0,028 10,851 0,000

ROE 0,004 0,001 2,677 0,008

GROWTH -0,275 0,074 -3,716 0,000

SIZE -0,007 0,004 -1,993 0,048

RE/EQ -0,038 0,045 -0,846 0,399

R2 0,101 Std. Error of The Estimate 0,15325

Adjusted R2 0,082 Sig F 0,000

a

F. Statistic 5,463 Durbin-Watson 1,864

Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (DPR)

Sumber: Ringkasan hasil analisis data mengggunakan Program SPSS

Tabel 1 menunjukkan bahwa model persamaan regresi linier berganda

dalam penelitian ini mempunyai nilai adjusted R2 sebesar 0,082. Berarti variasi dari

nilai variabel DPR ditentukan oleh variasi dari nilai-nilai variabel ROE, GROWTH,

SIZE, dan RE/EQ sebesar 8,20%. Gooness of fit dari model ini adalah baik, hal ini

ditunjukkan dengan nilai F statistic sebesar 5,463 dan level of significance sebesar

α = 1%. Sebelum hasil analisis ini digunakan untuk menguji keempat hipotesis yang

mengikutinya, maka serangkaian pengujian asumsi klasik akan dilakukan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

M. Umar Mai

121

Pengujian asumsi-asumsi klasik tersebut terdiri dari: (1) ada tidaknya multilinieritas,

(2) ada tidaknya heteroskedastisitas, dan (3) ada tidaknya autokorelasi.

Model persamaan regresi dikatakan tidak mempunyai gejala multikolinieritas

apabila koefisien korelasi antara variabel independen <0,5. selanjutnya, dapat

dikemukakan bahwa hasil pengujian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara

variabel independen (ROE, GROWTH, SIZE, RE/EQ) semuanya mempunyai nilai

koefisien korelasi < 0,5. Berarti bahwa pada model regresi linier berganda ini tidak

ditemukan adanya gejala multikolinieritas.

Pengujian untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskesidastisitas pada

model regresi di atas, digunakan metode Park Gleyser. Hasil analisis pengujian

memperlihatkan bahwa siginifansi-t untuk variabel independen return on equity

adalah 0,238, lyfe-sicle stage 0,445, growth opportunity 0,345 dan firm size adalah

0,387 yang mana keempat variabel independen tersebut lebih besar dari alpha (α)

yang ditentukan yaitu 0,05. Dengan demikian model persamaan regresi linier

berganda di atas terbebas dari gejala heteroskedastisitas.

Pengujian ada tidaknya gejala autokorelasi dilakukan dengan

memperhatikan nilai Durbin-Watson. Berdasarkan hasil analisis regresi linier

berganda sebagaimana dicantumkan pada Tabel 1, model ini mempunyai nilai

Durbin Watson sebesar 1,862. Sedangkan dari tabel diperoleh nilai dL untuk jumlah

sampel n = 200, k = 4 dan alpha = 0,05 adalah sebesar 1,679, nilai dU adalah

sebesar 1,788. Dengan demikian nilai Durbin-Watson dari model persamaan regresi

linier berganda ini berada pada ”dU s.d 4 – dU” yang berarti tidak mengandung

gejala autokorelasi.

Berdasarkan hasil pengujian kelayakan model (gooness of fit) dan asumsi-

asumsi klasik, maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisis regresi linier berganda

dalam penelitian ini adalah layak untuk menguji hipotesis-hipotesis yang

mengikutinya. Selanjutnya, berdasarkan pada Tabel 1 di atas, maka dapat disusun

persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut:

DPR = 0,301 + 0,004 ROE - 0,275 GROWTH - 0,007 SIZE

(t) (0,000) (0,008) (0,000) (0,048)

-0,038 RE/EQ.............................................................................. (2)

(t) (0,399)

Pembahasan Hasil Penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi

Keuangan

122

Hasil analisis data yang disajikan dalam persamaan regresi linier berganda

di atas, menunjukkan bahwa pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Dividend

Payout Ratio (DPR) mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,004 dan nilai sig-t

0,008, yang berarti suatu pengaruh positif dan signifikan pada tingkat = 1%. Hasil

pengujian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan

yang diukur dengan return on equity, maka akan semakin besar pembayaran

dividen perusahaan yang diukur dengan dividend payout ratio. Dengan demikian

hipotesis 1, yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap

kebijakan pembayaran dividen, dapat diterima. Hasil penelitian ini mendukung

studi Al-Malkawi (2007) di Jordania dan Denis dan Osobov (2007) di enam negara

yaitu; U.S.A., Kanada, United Kingdom, Jerman, Prancis dan Jepang, yang

menemukan bukti bahwa profitability berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kebijakan pembayaran dividen.

Hasil analisis data yang disajikan pada persamaan 2, menunjukkan bahwa

pengaruh Growth Opportunities (GROWTH) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)

mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0,275 dan nilai sig-t 0,000, yang berarti

suatu pengaruh negatif dan signifikan pada tingkat = 1%. Dengan demikian

hipotesis 2, yang menyatakan bahwa peluang pertumbuhan perusahaan

berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen, dapat diterima. Hasil penelitian

ini mendukung temuan Smith dan Watts (1992), Gaver dan Gaver (1993), dan

Gugler (2003) yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan kesempatan investasi

(peluang pertumbuhan) yang rendah akan membayarkan dividen dalam jumlah

besar. Hal ini mengindikasikan terdapatnya hubungan negatif antara peluang

pertumbuhan dengan kebijakan pembayaran deviden.

Hasil analisis data yang disajikan pada persamaan 2, menunjukkan bahwa

pengaruh Firm Size (SIZE) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) mempunyai nilai

koefisien regresi sebesar -0,007 dan nilai sig-t 0,048, yang berarti suatu pengaruh

negatif dan signifikan pada tingkat = 5%. Dengan demikian hipotesis 3, yang

menyatakan bahwa peluang ukuran perusahaan (firm size) berpengaruh negatif

terhadap pembayaran dividen, dapat diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa para manajer dari perusahaan-perusahaan yang terpilih menjadi anggota

sampel cenderung untuk berperilaku oportunistik. Hasil penelitian ini juga sejalan

dengan temuan Naceur, Goaied, dan Belanes (2006) di Tunisia dan temuan

Hedensted dan Raaballe (2007) di Denmark.

Hasil analisis data yang disajikan pada persamaan 2 di atas, menunjukkan

bahwa pengaruh Life-Cycle Stage (RE/EQ) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

M. Umar Mai

123

mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0,038 dan nilai sig-t 0,399, yang berarti

suatu pengaruh negatif tetapi tidak signifikan. Hasil pengujian ini, walau pun tidak

signifikan, menunjukkan arah hubungan kausalitas yang bertentangan dengan

pernyataan hipotesis. Dengan demikian hipotesis 4, yang menyatakan bahwa

tahapan daur hidup (life-cycle stage) perusahaan berpengaruh positif terhadap

kebijakan deviden, tidak dapat diterima. Hasil penelitian ini ternyata tidak

mendukung malah dapat dikatakan bertolak belakang dengan temuan Megginson

(1997), Senchak dan Lee (1980), Fama dan French (2001), Grullon, Michaely dan

Swaminathan (2002), dan De Angelo, De Angelo dan Stulz (2006) menyatakan

bahwa dividen cenderung dibayar oleh perusahaan yang berada pada tahapan

mature dimana kesempatan untuk berkembangan sudah rendah dan tingkat

keuntungan yang diperoleh sudah tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan

pembayaran dividen yang diproksi dengan Dividend Payout Ratio adalah signifikan

dipengaruhi: 1) secara positif oleh profitabilitas yang diproksi dengan Return on

Equity; 2) secara negatif oleh peluang pertumbuhan yang diproksi dengan

persentase perubahan dalam total assets selama setahun; dan 3) secara negatif

oleh firm size yang diproksi dengan total assets perusahaan.

Hasil analisis yang telah dilakukan ini, juga menunjukkan bahwa Tahapan

Daur Hidup (Life-Cycle Stage) perusahaan yang diproksi dengan Ratio Retained

Earning to The Book Value of Total Equity tidak menunjukkan pengaruh yang

signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.

Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, hasil penelitian ini menyarankan kepada

para investor atau para calon investor, bahwa apabila akan melakukan investasi

hendaknya memilih perusahaan-perusahaan yang profitable. Apabila investor atau

calon investor tersebut tidak menyukai dividen, karena satu dan lain hal seperti

investor yang tidak membutuhkan uang tunai, investor yang terkena pajak tinggi,

maka hendaknya memilih perusahaan-perusahaan yang sedang tumbuh atau

perusahaan yang mempunyai growth opportunities yang tinggi. Selanjutnya, hindari

perusahaan yang mempunyai ukuran yang besat dengan tingkat profitabilitas yang

rendah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi

Keuangan

124

DAFTAR PUSTAKA

Al-Malkawi, Husam-Aldin Nizar (2007), “Determinants of Corporate Dividend Policy in Jordan: An Application of the Tobit Model”. Journal of Economic and Administrative Sciences, Vol. 23, No. 2: pp. 44-70.

Allen, F., dan R. Michaely, 2002, Payout Policy, Working Paper, Code: 01-21 B, The

Wharton Financial Institution Center. Baker, H. Kent and Gary E. Powell (2000), “Factors Influencing Dividend Policy

Decision”. Financial Practice and Education. Forthcoming in Spring/Summer issue.

Baker, H. Kent, E. Theodore Veit, dan Gary E. Powell (2001), “Factors Influencing

Dividend Policy Decisions Of Nasdaq Firms”. The Financial Review. Vol. 38: pp. 19-38.

Baker, H. Kent; Tarun K. Mukherjee; Ohannes George Paskelian (2005), ”corporate

dividend policy: the views of british financial managers”. JEL classification: G35.

Barclay, M.J., Smith, C.W., Jr., and R.L. Watts (1995), “The Determinants of

Corporate Leverage and Dividend Policies”. Journal of Applied Corporate Finance, Vol. 8: pp. 4-19.

Brigham, Eugene F. and Houston Joel F. (2006), “Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan Jilid 1”. Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto, Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Brealey, R., and S. Myers (2005), Principles of Corporate Finance, 8th edn. London: McGraw-Hill.

Crutchley, Claire E Marlin R.H. Jensen, John S Jahera, Jr, Jennie E. Raymond,

1999, Agency Problems and The Simultaneity of Financial Decision Making The Role of Institutional Ownership, International Review of

Financial Analysis; 8:2, pp. 177-197 DeAngelo, H. and L. DeAngelo (1990), “Dividend policy and financial distress: An

empirical investigation of troubled NYSE firms”. Journal of Finance, Vol.

45: pp. 1415-1431. DeAngelo, H., L. DeAngelo, and D. Skinner (1992), “Dividends and losses”. Journal

of Finance, Vol. 47: pp. 1837-1864.

DeAngelo, H., L. DeAngelo and D.J. Skinner (2002), “Are Dividend Disappearing?

Dividend Concentration and the Consolidation of Earning”. Working Paper, Code No. 02-9, USC Finance and Business Economics, USC Marshall School of Business.

DeAngelo, H., L. DeAngelo dan R.M. Stulz, 2006, Dividend Policy and the

Earned/Conributed Capital Mix: a Test of Life Cycle Theory, Journal of Financial Economics, Vol. 81: 227-254.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

M. Umar Mai

125

Denis, David J., and Egor Osobov (2007), “Why Do Firm’s Pay Dividends ? International Evidence on The Determinants of Dividend Policy”. Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=887643.

Dickens, Ross N., Casey, K. Michael, and Newman, Joseph A. (2002), “Bank

Dividend Policy: Explanatory Factors”. Quarterly Journal of Business & Economics, Vol. 41, No. 1 & 2: pp. 1-12.

Fama, E. F. and K. R. French (2001), “Disappearing Dividends: Changing Firm

Characteristics or Lower Propensity to Pay”? Journal of Financial Economics, Vol. 60: pp. 3-43.

Gaver, Jennnifer J., and Kenneth M. Gaver (1993), “Additional Evidence on the

Association between the Invesment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies”. Journal of Accounting and Economics, Vol. 16: pp. 125-160.

Grullon, G., R. Michaely, dan B. Swaminathan, 2002, Are Dividend Changes a sign

of firm maturity?, Journal of Business, Vol. 75: 387-424. Gugler, K., 2003, Corporate Governance, Dividend Payout Policy, and the

Interrelation between Dividend, R&D, and Capital Investment, Journal of Banking and Finance, Vol. 27: 1297-1321.

Gujarati, Damodar N, 2003, Basic Econometrics, Fourth Edition, Mc Graw-Hill,

Inc. Gul, F.A., 1999a, Government Share Ownership,Investment Opportunity Set and

Corporate Policy Choices in China, Pacific Basin Finance Journal, Vol. 7: 157-172.

Gul, F.A., 1999b, Growth Opportunities, Capital Structure and Dividend Policies in

Japan, Journal of Corporate Finance, Vol. 5: 141-168. Martin, John D., Keown, Arthur J., Petty, J. William, and Scott, Jr., David F. (1994),

“Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Edisi Kelima, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Megginson, W.L., 1997, Corporate Finance Theory, Addison Wesley.

Naceur, Samy Ben., Mohamed Goaied., and Amel Belanes (2006), “On The

Determinants And Dynamics Of Dividend Policy”. International Review of Finance, Vol. 6. No. 1-2: pp. 1-23.

Papadopoulos, Dimitrios L., and Dimitrios P. Charalambidis (2007), “Focus on

Present Status and Determinants of Dividend Payout Policy: Athens Stock Exchange in Pespective”. Journal of financial Management and Analysis,

Vol. 20, No. 2: pp. 24-37. Pruitt, Stephen W. and Lawrence J. Gitman (1991), “The Interactions between the

Invesment, Financing, and Dividend Decisions of Major U.S. Firm”. Financial Review, Vol. 26, No. 3 (August): pp. 409-430.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi

Keuangan

126

Smith, Jr., Clifford W., and Ross L. Watts (1992), “The Invesment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies”. Journal of Financial Economics, Vol. 32: pp. 263-292.

Senchack, A.J., dan W.Y. Lee, 1980, Comparative Dynamics in a Life Cycle Theory

of the Firm, Journal of Business Research, Vol._: 159-185.

Van Horne, James and Wachowich (2004),“Fundamental of Financial Management”.

Prentice Hall. England.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

M. Umar Mai

127

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: ANALISIS FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/...gdl-mumarmai-3279-1-analisis-0.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBIJAKAN DIVIDEN PADA

Ekspansi

Keuangan

128